peraturandaerahkabupatenl0mboktengah 2oo?penggllnaarr. sumber daya alam, barang, prasarana, sarana....
TRANSCRIPT
PERATURANDAERAHKABUPATENL0MBoKTENGAHNOMOR 7 TAHUN 2OO? I
TENTANG
RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI, TANDA DAFTAR INDUSTRI
DAN IZIN TISAHA PERDAGANGAN
DENGAN RAHMAT TUI{AN YANG MAI{A ESA
Menimbang
b.
Mengingat 1.
d.
BUPATI LOMBOK TENGAH'
bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, luas
dan bertanggung jawab yang dapat meniamin kemajuan
pcmcrintah dan pcnrbaltgunan datcralt. pcrltr rliirrttrarrgi clcngan
penyediaan dana yang memadai'
bahwa kewenangall yang dimiliki oleh Pernerintah Kabupatenperlu
didayagurakan -
secara optinral sebagai lurgkah . ripa;'a
pemam-faatansumber-sumber potensial pendapata asli daerah yang
iuput mendukung pecepatan pembangunan dan peningkatan
kesej ahteraan masyarakal..
bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 27
Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Tanda Daftar
Industri dan Surat lzin Usaha Perdagalgan tidak sesuai lagi dengan
dinamika pengembangan, sehingga perlu diganti;
bahwa berda.sarkarr pedinrbalrgan sebagai nrana dinraksud pada
huruf a, huruf b dan huruf c pcrlu nrcmtrcntuk Pcmturan Dacrah
tentang l{etribusi lz,in tlsaha lnclustri, 'l'anda Dallar lndustri' dan
lzirr Usaha Perdagarfgan;
undang-undang Nomor 6! Tahun 1958 tentang Pembentukan
DaeraliDaerah1ingkat Il rjalam Wilayah.Daerah-Daerah Tingkat
I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 122. Tambahan Lembaran
Negara lteptrblik lnclonesia Nombr 1655); '
Undang-UndarrgNomor3Tahunlg82terrtangWajibDaftarIrerusailan (l-embaran Negara Republik Indo'esia Tahun 1982
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3214);
Ulclang-tJrrdarrg Notrtor 5 'l'ahun 1984 teutattg Perittdustrian
(l,ernbiran Neg.ara Republik lndonesia Tahul 1984 No'ior 22,
ianrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274)',
2.
1,
,il
1. Undang-U.dang Nomor l8 Tahun 1997 tentang pajak Daerah danRetribusi Daeralr (Lernbaran Ne-r{ara RepLrblik rndonesia Tahun1997 Nomor 55, Tarnbalran Lernbaran Negara Repubrik lndonesiaNomor 3692) seba-gairna'a telah diLrbah dengan Undang-U'dangNonror 34 TahLrn 2000 (Lernbaran Negara Repubrik IndonesiaTahun 2000 Norno r 246. Tarnbahan Lernbaran Negara RepublikI rrdonesia Nornor 40.18 ):
5. Undang-Urrdang Nomor l0 Tahu' 2004 terrtang pembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lernbara' Negara Republiklndonesia TahLrn 2004 Nornor 53" Tambahan Lambaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389);
6. Urrdang-Undang No'T or 32 Tahr,rn 2004 tentang pernerintahanDaerah (Larnbaran Negara RepLrblik Indonesia Tahr,rn 2004 Norlor125, Tambalran Lembaran f egara Republik Indonesia Nomor4437):
7. Peraturan Pernerintah Nomor l7 Tahun 1986 tentang KewenanganPengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Indr.rstri (LernbaranNegara Republik Indonesia Tahun 1986 Nornor 23, TarnbahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AnalisisMengenai Darnpak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nornor 59, Tambahan LembaranN egara Repu b I ik I rrd ones ia N omor 3 83 8);
9. Peraturan Pemerintah Nomor l3 Tahun I 995 terrtang lzirr Usahalndustri (Lembararr Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nornor25, Tambahan Lenrbaran Negara Republik IndonesiaNonror 3596);
10. Peraturan Pemerintah Nornor 56 Tahun 2001 tentang RetribusiDaerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2001 NomorI 19, Tambahan Lerrbaran Negara Republik lndonesia Nomor4139);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang tentangPedoman Pernbinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemeriritahan Daerah (Lerlbaran Negara Republik Indonesia'lahun 2005 Nomor 165. Tambahan Lembaran Negara RepublikI rrdonesia Norrror 4593);
12. Peraturan Pemerirrtah Nornor 38 Tahun 2007 tentang pernbagian
Urusan Pernerintah Antara Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLernbaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737):
13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahirn 2000 tentang KewenanganKabupaten Lombok Tengah sebagai Daerah Otorrom (LembaranDaerah Kabupaten Lornbok Tengah Tahr.rn 2000 Nomor I I );
14. Peratllran Daerah Norlor ll Tahun 2000 tentang Pembentr"rkanPerarrgkat Daerali Kabupaten Lonibok Tengah (Lerlbaran DaerahKabupaten Lombok Tengah Tahun 2000 Nornor l5);
15. Peraturan Daerah Nomor I 5 Tahun 2001 tentang Penyidik PegawaiNegeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten LombokTengah (Lembaran Daerah Kabr,rpaten Lombok Tengah Talrun2001Nomor20); , A
lv154
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DABRAH KABUPATEN LOMBOKTENGAHdan
BUPATI LOMBOK TENGAH
MEMUTUSKAN:
Menetapl<an : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHAINDUSTRI. TANDA DAFTAR INDUSTRI DAN IZIN USAHAPERDAGANGAN.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalarn Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
I . Daerah adalah Kabr.rpaten Lonibok Tengah.
2. Pernerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah.
3. Kepala Daerah yang selanjutnya disebLrt Bupati adalah Bupati Lornbok Tengah.
4. Dilas ac'lalah Dirras Perindustrian dan Perdagangan yang merupakan unsur pokok
pelaltsarra Pernerintah Daerah di bidang Perirrdr.rstrian dan Perdagangan.
5. l(epala Dinas adalali Kepala Dirras Perindustriatr dan Perdagangan Kabupaten
Lombok Tengah.
6. Pejabat adalah pegawai dinas yang diberi tugas terteutu $ibidang Retribusi Daerah
sesuai dengarr peraturan perundang-undangan yarrg berlaku'
7 . Perusalraan adalah setiap bentuk usaha yang rnenjalankan setiap jenis usaha yang"''bersif-at tetap dan terus menerus dan yang didirikan. bekerja serta berada dalam
Wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia dengan tujuan untuk rnemperoleh
keuntungan dan atau laba.
8. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalarn bidang
perehorrorlian yang ditakLrkan oleh setiap pengusaha untuk tr,rjuan memperolah
keuntungalr darr atau laba.
9. Pengusalra adalali setiap orang perseorangan atau persekutuan atau Badan Hukum
yang rlenjalankan sesLlatu jenis perusahan.
l0.r ,,,lndustriadalah kegiatan ekonomiyang mengolah bahan mentah. bahan baku, barang
setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggiruntuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
ll. Usaha Perdagangarr adalali setiap tindakan. perbuatan atau kegiatan dibidangperdagangarr barang atau.iasa.
12. Izirr Usaha Industri disingkat IUI adalah izirr yarrg wajib dimiliki oleh setiap
pc'rusalrerarr dibidang irrdr"rstri dengan nilai irrvestasi perusahan seluruhnya diatas Rp.
200.000.000.- sampai dengarr Rp. 1.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan
bangu nan.
13. Talda Daftar lndustridisingkatTDl adalah lzin Usaha lndustridengan
peru-sahaan seluruhnya sebesar Rp' 5.000.000,- sarnpai dengan Rp.
tidak tennasuk tanah dan bangunan.
nilai irrvestasi
200.000.000.lD
$sb
t4.
15.
16.
Sr-rrat lzin Usaha Perdagangan disingkat SIUP adalah izin usaha yang wajib dimilikioleh setiap perusahaan. dibidang perdagangan barang danjasa.
RetribLrsi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai
pernbayaran atau jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan. dan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Jasa adalah kegiatan Pernerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yangrnenyebabkan. barang. fasilitas atau. kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati olehorang pribadi atau badan.
Perizinan Tertentu. adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangkapemberian izirr kepada orang atau badarr yang dimhksudkan untuk pembinaan,pengaturarr, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang.penggLlnaarr. sumber daya alam, barang, prasarana, sarana. atau fasilitas tertentu guna
me I i rrd r"rng i keperrtingan Lrm uln dan menj aga kelestarian I ingkungan.
\Vaj ib Retribr-rsi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-Undangan. retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasukpern LlngLrt atau pernotong retri bus i tertentu.
Masa Retribusi adalah suatu. jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu. bagiwajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan. perizinan tertentu dari PemerintahDaerah.
Surat Setoran Retribusi Daerah yang disingkat SSRD adalah surat yang oleh wajibretribusi digunakan untuk melakukan. pembayaran. atau penyetoran retribusi yangterhutang ke l(as Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh KepalaDaerah.
Surat Ketetapan. Retribusi Daerah disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan. Retribusiyang menentukan. besarnya pokok retribusi.
Surat Tagihan Retribusi Daerah disingkat STRD adalah Surat untuk rnelakukantagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
Pengawasan adalah ser:angkaian tindakan untuk mengawasi pelaksanaan agar sesuai
dengan. Peraturan Daerah ini.
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolahdata darr atau keterangan lainnya untuk rnenguji kepatuhan kewajiban RetribusiDaerah darr untuk tujuan lain dalam rangka melaksakan ketentuan PeraturanPerundang-undangan yang berlaku.
Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakanyang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebutPenyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti dan dengan bukti itu membuatterang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukantersangkanya.
BAB IINAMA, OBYEK, DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan rrama Retribusi lUI, TDI dan IUP dipungut retribusi untuk setiap pelayananpemberiarr/penerbitan IUI, TDI dan SIUP. fD
t,
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
156
Pasal3
obyek retribusi adalah pemberian/penerbitan IUl, TDI dan IUP.
Pasal4
(l) S'byek retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang mendapatkan IUI' TDI
dan iUp yang diklasifikasikan menurut nilai investasi perusahaan seluruhnya.
(2) Klasifikasi IUI, TDI dan IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. BidangPerindustrian
l. Izin Usaha tndustri (lUI)
dengan nilai investasi sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rr"rpiah.
2,TandaDaftarlndustri(TDl)yangdikelompokkankedalarn
(a) Klasifikasi I dengan nilai investasi SRp. 5.000.000.- (limajuta rupiah):
(b) Klasifikasi ll dengan nilai irrvestasi> Rp. 5.000.000,- (limajuta rupiah) sampai
dengan s Rp. 50.000.000,'(lima puluh juta rupiah);
(c) Klasifikasi lll dengan nilai investasi> Rp. 50.000.000,- (lima puluhjuta rupiah)
sampai dengan S Rp. 1 00.000'000,- (seratus j uta rupiah);
(d) Klasifikasi IV dengan nilai investasi > Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
sampai dengan Rp. 200.000'000.- (dua. ratus juta rupiah)'
b. Bidang Perdagangan
L Izip Usaha Perdagangan (lUP) Kecil digolongkan sebagaiberikut
(a) lzin Usaha Perdagangan (lUP) KecilGolonganA, dengan nilai investasi kurang
dari Rp' 50.000.000,- (lirna puluh juta rupiah);
(b) lzil Usaha, Perdagangan (lUP) KecilGolongan B, dengan nilai investasi >Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000'000,- (dua ratrrs
juta ruPiah)'
2. tzin Usalra Perdagangan (lUP) menengah dengan nilai investasi diatas Rp.
200.000.000,- (dua ratgs juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah);
3. Izin Usaha Perdagangan (lUP) Besar
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);dengan rrilai investasi di atas Rp'
4. lzin Usaha, Perdagangan (lUP) Perser;oan Terbirka (Tbk) sebagaimana dimaksud
pada angka 3 yang Letrtat'.'s Perseroan Terbuka dan telah menjual saham
perusahaan paling banyak 49% (ernpat puluh sembilan perseratus) dari selurruh
jumlah sahanr p.rrtuhuun kepada badan usaha dan/atau perorangan asing
rurelalui penawaran secara umun'I, dan terbuka'
BAB IIIGOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribgsi lUl, TDI, darr IUP digolongkan dalarn retribursi perizinan tertentu'
r157
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
'Iingkat penggLlnaan jasa. diukur berdasarkan nilai investasiperusahaan seluruhnya dengan
rincian sebagaimana dimaksud,{alam Pasal 4.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN DALAM
PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 7 t:
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retfiusi dimaksudkanuntuk menutup biaya survey'lapangan, cetak formulir, blangko-blangko danpendokurnentasian.
BAB VI
STRUKiUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
(l) Setiap permohonan untuk mendapatkan IUI, TDI dan/atau IUP wajib membayar
retri busi.
t2) Struktur tarif retribusi digolongkan berdasarkan besarnya hilai investasi perusahaan
seluruhnya sebagaintana dimaksud dalam Pasal 4'
(3) Besarnya, tarifretribusi ditetapkan sebagai berikut :
a. IUI sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
b. TDI
a.1 . Klasifikasi I tidak wa ib retribusi;
a.2. Klasifikasi II sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah);
a.3. Klasifikasi III sebesar Rp. 50.000,- (lirna puluh ribu rupiah);
a.4. Klasifikasi IV sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah).
, c. IUP
l. IUP Kecil
la. Golongan A tidak wajib retribusi;
lb. Golongan B sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);
2. IUP Menengah sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah);
3. IUP Besar sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah); dan
4. IUP Perseroan Terbuka (Tbk) sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
(4) lUI, TDI dan IUP yang melakukan perubahan dikenakan biaya 50 % (lima puluh ypperseratus) dari ketentuan pada ayat (3)' t,
158
(5) Pendaftaran ulang IUI, TDI dan IUP dikenakan blaya 50 % (lima puluh perseratus)dari ketentuan pada ayat (3).
Pasal 9
Seluruh retribusi yang dipungut disetorkan ke dalam rekening Kas Umum Daerah.
BAB VIIPERIZINAN
Pasal 10
(1) Setiap orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan usaha dibidangperindustrian dan/atau perdagangan yang menggunakan ruang, waktu dan tempat,harus rnemiliki IUI. TDI dan/atau IUP. 1
(2) Masa berlaku lul, TDI dan IUP adalah selama perusahaan yang bersangkutan masihmenjalankan kegiatan usahanya dengan kewajiban mendaftar ulang setiap, 5 (lima)tahun sekali seiak diterbitkannya IUI, TDI dan IUP.
(3) Permohonan IUI, TDI dan IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (l) diajukan kepadaBupati melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
(4) Setiap pemrohonan IUI. TDI dan IUP harus melampirkan
a. Izin Usaha Industri (iU!I . Izin Usaha lndustri melalui Persetujuan Prinsip
a) Perseftrjuan Prinsip
Mengisi Formulir Model Pn-r-I dan melampirkan
CopyNPWP;dan
Copy Akta Pendirian Perusahaan.
b) IzinUsahalndustri
Mengisi Formulir Model Pm-III dan melampirkan
- Copy NPWP;
- CopyAkte Pendirian Perusahaan;
- Copy IMB;
- Copy Nama Direksi dan Dewan Komisaris; .
- Form Model PM-II (informasi pembangunanproyek);
- Copy UKL dan UPL atau SPPL;
- Copy Izin Lokasi/SITU;
- Copylzin HO dari Bupati LombokTengah; dan
- Surat Persetujuan Dokurnen AMDAL dari Komisi AMDAL Daerah.
2. izinUsahaIndustri TanpaPersetujuanPrinsip :
Mengisi Fonnulir Model SP- I dan SP-II dengan melampirkan
- Copy NPWP;
- Copy Akta Pendirian Perusahaan yang telah disyahkan oleh Dep. Hukumlpdan HAM; I
$gv
- CoPY IMB; dan
- Fonnulir Model PM-II (inforinasi pembangunan proyek)'
b. Tanda Daftar Industri (TDI)
Mengisi Formulir Model Pdf I-lK dengan melampirkan
Pas Photo ukuran 4 cm x 6 cm; dan
- Surat Keterangan Usaha'
c. Izin Usaha. Perdagangan (lUP)
l. Perusahaan Perorangan :
- Copy KTP Pemilik/Penanggung jawab Perusahaan;
- CoPY NPWP;
- copy slTU dari Bupati bagi kegiatan usaha. Perdagangan yang
dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan
(Ho);
- Neraca Perusahaan;
- pas Photo Pemilik/Penanggung jawab Perusahaan ukuran 4 cm x 6 cm;
dan
Surat Rekomendasi dari Dinas/lnstansi terkait untuk jenis barang/ jasa
tertentu.
2. PerusahaanBerbentukBadanUsaha:
- Copy Akta Pendirian Perusahaan yang telah disyahkan oleh Pengadilan
Negeri atau Pejabat yang berwenang;
- Copy KTP Direktur Utama/Penanggung jawab Perusahaan;
- Copy NPWP Perusahaan;
- copy slTU dari Bupati bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan
(Ho);
- Neraca Perusahaan;
Pas Photo Direktur Utama/Penanggungjawab Perusahaan ukuian4 cm x 6
cm; dan
- Surat Rekomendasidari Dinas/lnstansi terkait untuk jenis barang/jasa
tertentu.
(5) Setelah melakukan pemeriksaan mengenai keabsahan atas dokunen perusahaan,
Pejabat Penerbit IUI, TDI dan/atau IUP atau pejabat yang ditunjuk
a. melakukan pemeriksaan/survey lokasi perusahaan; dan
b. membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaaan lokasi perusahaan.
Pasal I I
(1) Bupati berwenang menerbitkan IUI, TDI, dan IUP.
12) Bupati dapat melimpahkan sebagian atau seluruh kewenangarmya kepada Kepala
Dinas. f
160
(3) Pejabat penerbit IUI, TDI dan/atau IUP menerbitkan IUI, TDI dan/atau IUP palinglarnbat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya isian formulir dan persl aratan secara
lengkap dan benar.
(4) Setiap perubahan data Perusahaan termasuk rnodal, kekayaan bersih, jumlah dan atau
kepemilikan saham, Perusahaan waJib mengajukan Surat Permohonan Perubahan
secara tertulis kepada Pejabat penerbit IUI, TDI dan/atau IUP paling lambat 3 (tiga)
bularr terhitung sejak terjadi perubahan.
(5) Dalarn hal. IUI, TDI dan/atau tUP hilang. rusak atau tidak terbaca, perusahaan yang
bersangkutan harus mengajukan permohonan penggantian kepada Pejabat PenerbitlUI, TDI danlatau IUP untuk memperoleh [UI, TD atau IUP pengganti, dengan
melengkapi
a. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian setempat; dan/ atau
b. IU I, TDI atau IUP yang rusak atau tidak terbaca.
(6) Pemberian lUI, TDI dan/atau IUP dapat ditinjau kernbali apabila tidak terpenuhinyalagi persyaratan atau pengusaha melakukan tindakan pelatrggaran terhadap peraturan
di bidang indr"rstri dan perdagangan.
BAB VIIISAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 12
( I ) Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
(2) Bentuk. isi serta. tatacarapenerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB IXWILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 13
Retribusi yang terLrtang dipungut di wilayah daerah tempat lUl, TDI dan IUP diterbitkan.
BAB X
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 14
( I ) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yangdipersamakan.
(3) Hasil pernungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 disetor ke dalam
rekenirig Kas Umum Daerah melalui Bendaharawan Khusus Penerima pada DinasPendapatan Daerah selambat-larnbatnya I x24jam setelah diterimanya retribusidimaksud. ?
$Iv
(4) Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai Satuan Kerja PemerintahDaerah yang mengelola Ijin Usaha Industri, Tanda Daftar Industri, dan Ijin UsahaPerdagangan diberikan uang perangsang sebesar 5o/o (lima perseratus) dari jurnlahretribusi yang disetor ke Kas Daerah atau ditentukan lain oleh Bupati.
BAB XITATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 15
( l) Pernbayaran retribusi yang terutang dilunasi sekaligus.
(2) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi ditetapkan lebihlanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XIIPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 16
(l) Br.rpati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusiberdasarkan permohonan dari wajib retribusi.
(2) Pemberian pengLrrangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimanadimaksud padaayat (l) dengan mempertimbangkan kemampuan wajib retribusi.
(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan denganPeraturan Bupati.
BAB XIIISANKSI ADMINISTRASI
Pasal 17
Dalarn hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar,dikenakan sanksi adrninistrasi berupa denda sebesar 2o/o (dua perseratus) setiap bulan dariretribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD ataudokumen yang dipersamakan.
BAB XIVPEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 18
( l) Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian IUl, TDI dan IUPdilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
(2) Tata cara pembinaan dan pengawasan ditetapkan oleh Dinas Perindustrian danPerdagangan, A
(,
162
BAB XV
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 20
( I ) Selain Penyidik POLRI, penyidikan tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah
ini dapat juga dilakukan oleh Penyidik PegawaiNegeri Sipil (PPNS) dilingkungan
Pemerintah Daerah.
(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) adalah:
a. Menerima., mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan tindak pidana, di bidang retribusi daerah agar keterangan atau
laporan tersebut menj adi lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindakpidana di bidang retribusi daerah;
c. Meminta keterangan. dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana. di bidang retribusi daerah;
d. Memeriksa buku-buku catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan
tindak pidana dibidang retribusi daerah;
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan,pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap
barang bukti tersebut;
f Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindakpidarra di bidang retribusi daerah;
g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan rLlangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau
dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana. retribusi daerah;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi;
j. Menghentikanpenyidikan;
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
dibidang retribusi daerah menurut hr"rkum yang dapat dipertanggungjawabkan;
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud padaayat (1) pemberitahuan. dimulainya penyidikan
dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XVIKETENTUAN PIDANA
' *asal 19
( I ) Setiap orang atau badan yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan
keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan/atau
denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (limajuta rupiah) dan mengembalikan retribusi
terutang.
(2) Tindak Pidana. yang dimaksud pada ayat (l ) adalah pelanggaran. Ab 163
BAB XVII
KETENTUAN PBRALIHAN
Pasal 2l
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 27 \"ahurt 2A02
tenting Retribusi Izin Usaha lndustri, Tanda Daftar lndustri dan Surat Izin Usaha
Perdagangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku'
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mellgenai pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjutdengan Peraturan Bupati.
Pasal23 ;
Peraturan Daerah ini mulai berlaku padatanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuihya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah.
Ditetapkan di Praya
pada uni 2007
K TENGAH,
Diundangkan di Praya
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TENGAH,
H. MAS'UD
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2OO7 NOMOR
164
PENJELASANATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR 7 TAHUN 2006
TENTANG
RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI, TANDA DaTTan INDUSTRI
DAN IZIN USAHA PERDAGANGAN
I. UMUM
Bahwa dengan makin meningkatnya perkembangan sosial ekonomi masyarakatserta meningkatnya pelayanan jasa yang diberikan Pemerintah kepada masyarakatmenyebabkan keperluan dana yang dibutuhkan. makin meningkat.
Selanjutnya sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nr:mor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka beban keuangan untukmembiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah semakih berat, sementaradari sisi lainKabupaten Lombok Tengah memiliki potensi yang perlu digali dan dikelola secaraproporsional.
Diantara potensi daerah itu adalah tumbuh dan berkembangnya sektor swastaterutama yang bergerak dalarn bidang industri dan perdagangan. Untuk itulah, pertumbuhan
ini perlu ditata sedemikian rupa guna memberikan. kepastian hukum dan sekaligus dapatmemberikan kontribusi kepada Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dibentukPeraturan Daerah tentang lzin Usaha Industri, Tanda Daftar Industri dan Izin UsahaPerdagangan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal l0
Ayat (l)
:Cukupjelas
:Cukupjelas
: Cukupjelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
: Cukupjelas
:CukWielas
I 165
Ayat(2)
Ayat (3)
Ayat (4)
Cukup jelas
Cul<up.ielas
lzrrr l-ernpat Usaha dipersyaratkan bagi perusahaan
te rtentu yang menggunakan bangunan sebagai tempatusahanva. Sedangkan bagi perusahaan yang bidangusaharrya mempunyai dampak terhadap lingkungandiharuskan untuk melampirkan Izin Gangguan (Ho),
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Ayat (5)
Pasal I I
Pasal 12
Pasal l3
Pasal l4
Pasal I 5
Pasal l6
Pasal l7Pasal 18
Pasal l9
Pasal 20
Pasal 2 I
Pasal22
Pasal 23
:Cukupjelas
:Cukupjelas
:Cukupjelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukupjelas
Curkr"rp jelas
Cukup jelas
:Cukupjelas
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR
r
166