peraturan presiden nomor 2 tahun 2015 tentang...

140

Upload: others

Post on 01-May-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman
Page 2: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

1

4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-

2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

5. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 136);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 45), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 236);

8. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor

Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

9. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);

10. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016

Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota

Bogor Tahun 2019 Nomor 1 Seri D);

Page 3: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

2

11. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2017 Nomor 5 Seri E)

12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor

Tahun 2019 Nomor 11 Seri E)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2019-2024.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah Kota adalah Daerah Kota Bogor.

2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Wali Kota adalah Wali Kota Bogor.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali Kota dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah.

5. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor .

6. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah Kepala Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor.

7. Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang selanjutnya disingkat Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

adalah dokumen perencanaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk periode 5 (lima) tahun.

8. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien, dan efektif.

9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Page 4: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

3

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5

(lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

11. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

12. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja

Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

13. Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan

menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang.

14. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan pembangunan Daerah.

15. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

16. Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan.

17. Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah.

18. Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas

pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran.

19. Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi

isu strategis Daerah/ Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi.

20. Kinerja adalah capaian keluaran/hasil/dampak dari kegiatan/program/sasaran sehubungan dengan penggunaan sumber

daya pembangunan.

21. Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan

dalam bentuk keluaran (output), hasil (outcome), dampak (impact).

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini meliputi:

a. sistematika rencana strategis; b. pengendalian dan evaluasi; dan c. perubahan rencana strategis.

Page 5: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

4

BAB III SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS

Pasal 3

(1) Sistematika Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian meliputi: a. BAB I : Pendahuluan;

b. BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah; c. BAB III : Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah; d. BAB IV : Tujuan dan Sasaran;

e. BAB V : Strategi dan Arah Kebijakan; f. BAB VI : Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan; g. BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan;

h. BAB VIII : Penutup.

(2) Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

BAB IV PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 4

(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup indikator kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta

rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, serta tujuan dan sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui pemantauan dan supervisi terhadap pelaksanaan Renstra Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian.

(4) Pemantauan dan supervisi bagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa indikator kinerja, rencana

program, kegiatan, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

(5) Tata cara pengendalian pelaksanaan Renstra sebagaimana dimaksud ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

Pasal 5

(1) Perubahan Renstra dapat dilakukan apabila ada perubahan RPJMD.

(2) Perubahan Renstra sebagaimana dimaksud ayat (1) menjadi pedoman dalam perubahan Renja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Page 6: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman
Page 7: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman
Page 8: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

2

pangan dan jaminan ketersediaan pangan di wilayahnya dengan

memperhatikan pedoman, standar dan kriteria pemerintah.

Ketersediaan Pangan dipenuhi dari hasil produksi dalam

wilayah sendiri dan cadangan pangan serta impor apabila kedua

sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Produksi

dalam wilayah tersedia dalam bentuk bahan baku maupun

olahan dari produk tanaman pangan hortikultura, perkebunan,

kehutanan, perikanan, dan peternakan, yang sebagian besar

dilaksanakan oleh petani/masyarakat dengan skala usaha kecil,

sehingga pembangunan ketahanan pangan sangat strategis

untuk memperkuat ekonomi dan sekaligus mengentaskan

masyarakat dari kemiskinan dan kelaparan.

Dalam sistem pemerintahan yang demokratis dan

desentralistis saat ini, pelaku utama pembangunan pangan

mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan konsumsi

adalah masyarakat, sedangkan pemerintah lebih berperan

sebagai inisiator, fasilitator, serta regulator, agar kegiatan

masyarakat yang memanfaatkan sumber daya daerah dapat

berjalan lancar, efisien, berkeadilan dan bertanggungjawab.

Pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kota Bogor

melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berkomitmen

untuk melaksanakan Pembangunan Ketahanan Pangan di Kota

Bogor. Ada 2 (dua) urusan yang dilaksanakan oleh Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian, yaitu urusan wajib yang tidak

berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pilihan. Urusan

wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar adalah

urusan pemerintahan bidang pangan, sedangkan urusan pilihan

adalah urusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan,

serta urusan pemerintahan bidang pertanian. Untuk

melaksanakan komitmen dimaksud perlu dituangkan dalam

sebuah Rencana Strategis (Renstra) yang akan menjadi pedoman

dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan

kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Page 9: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

3

Penyusunan Renstra merupakan amanat dari Peraturan

Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017, Pasal 272, yang

dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dengan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud ditetapkan

dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan (maksimum 1 bulan)

yang akan dirumuskan ke dalam rancangan Rencana Kerja

Perangkat Daerah (Renja) dan digunakan sebagai bahan

penyusunan rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD).

Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD),

maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor harus

menyusun Renstra yang selaras dengan RPJMD Kota Bogor.

Selain itu, pencapaian sasaran, program, dan kegiatan

pembangunan dalam Renstra Perangkat Daerah juga harus

diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan

pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis

kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian untuk

tercapainya sasaran pembangunan nasional (Pasal 272 ayat 3

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017).

Sehingga dalam penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024 dilakukan juga

penyelarasan dengan Rancangan Teknokratik Renstra

Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024,

Rancangan Renstra Teknokratik Kementerian Kelautan dan

Perikanan Republik Indonesia Tahun 2020-2024, Renstra Dinas

Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023, Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, Renstra Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun Tahun 2011-2031, dan

Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor.

Page 10: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

4

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum yang menjadi landasan penyusunan Renstra

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Tahun

2019-2024 ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan daerah

Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan

Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik

Indonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar

dan Kota-kota kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 551);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5068);

Page 11: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

5

7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587 sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 09

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833)

sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Repunlik Indonesia Nomor 5887);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik

indonesia Nomor 6178);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

Page 12: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

6

13. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang

Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6323);

14. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan

Nasional Percepatan Perbaikan Gizi;

15. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 136);

16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan

Bagi Bangsa Indonesia;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018

tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

Page 13: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

7

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018

tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2019

tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2005-2025;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023;

24. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

25. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran daerah Kota

Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);

26. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah

Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah KotaBogor Tahun

2009 Nomor 3 Seri E);

27. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031;

28. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor

(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 Seri D)

Page 14: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

8

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor;

29. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (Lembaran

Daerah Kota Bogor tahun 2017 Nomor 5 Seri E);

30. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Bogor Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor

Tahun 2019 Nomor 11 Seri E).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah

untuk penyelarasan tujuan, sasaran, strategi dan arah

kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu

lima tahun mengacu kepada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-

2024.

Tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Tahun 2019-2024 adalah:

1. Menetapkan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan serta

program dan indikasi kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor beserta indikator kinerja dan target

kinerja pada Tahun 2019-2024 dalam rangka menunjang

Visi dan Misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang

tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14

Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024;

2. Memberikan pedoman bagi Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor dalam menyusun Rencana Kerja

Tahunan (Tahun 2019-2024).

Page 15: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

9

3. Menetapkan tolak ukur dan target kinerja Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor khususnya dalam

pelaksanaan tugas urusan pemerintah di bidangnya, yang

harus dipertanggungjawabkan dalam Dokumen LKIP, LPPD,

dan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan oleh Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor .

1.4 Sistematika Penulisan

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata

Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka dokumen Renstra

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Tahun

2019-2024 terdiri dari 8 (delapan) bab disajikan dalam

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan

penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PERTANIAN KOTA BOGOR

Menjelaskan tentang kondisi tugas, fungsi, dan

struktur organisasi; sumber daya; kinerja pelayanan;

serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS

KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BOGOR

Page 16: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

10

Menjelaskan tentang identifikasi permasalahan

berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor; telaah

visi, misi dan program Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Bogor; telaah Renstra Teknokratik Kementerian

Pertanian Republik Indonesia, Renstra Teknokratik

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia, Renstra Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023,

Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, dan Renstra

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018-2023; telaah Rencana Tata Ruang Wilayah

dan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) RPJMD Kota Bogor; dan penentuan isu-isu

strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran jangka

menengah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Bogor.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor dalam

lima tahun ke depan.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

Menjelaskan tentang rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

indikatif Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor dalam lima tahun ke depan.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PANGAN,

URUSAN PERTANIAN DAN URUSAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

Page 17: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

11

Menjelaskan tentang Indikator kinerja Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

dicapai dalam lima tahun ke depan sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD Kota Bogor.

BAB VIII PENUTUP

Memuat tentang Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor secara umum mulai dari Bab I

sampai Bab VII.

Page 18: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

12

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

KOTA BOGOR

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terbentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kota Bogor yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan

Wali Kota Bogor termasuk ke dalam Dinas Tipe A.

Dalam rancangan Peraturan Wali Kota Bogor tentang

Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Jabatan Struktural di

Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, tugas

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah membantu Wali

Kota melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pangan,

Pertanian serta Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan

rancangan Peraturan Wali Kota Bogor tersebut Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pangan, Pertanian

serta Kelautan dan Perikanan;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pangan, Pertanian

serta Kelautan dan Perikanan;

c. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pangan, Pertanian

serta Kelautan dan Perikanan;

d. Pembinaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di

bidang Pangan, Pertanian serta Kelautan dan Perikanan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai

tugas dan fungsinya.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

tersebut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terdiri dari

Page 19: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

13

Sekretariat, Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Bidang

Konsumsi dan Keamanan Pangan, Bidang Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Penyuluhan, Bidang Peternakan dan

Kesehatan Hewan, Bidang Perikanan, UPTD Rumah Potong

Hewan Terpadu, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas

pokok dan fungsi masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan sebagian

urusan pemerintahan daerah di bidang pangan, pertanian

dan kelautan dan perikanan dengan menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pangan, Pertanian

dan Perikanan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang Pangan,

Pertanian dan Perikanan;

c. Pembinaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di

bidang Pangan, Pertanian dan Perikanan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat, dipimpin oleh Sekretaris dengan tugas

melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang pengelolaan

kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut

sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana kerja

di lingkungan dinas;

b. Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi

kepegawaian, perlengkapan, perencanaan, pengendalian,

keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Sekretariat membawahkan:

2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2.2 Sub Bagian Keuangan;

2.3 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Page 20: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

14

3. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dipimpin oleh

Kepala Bidang dengan tugas melaksanakan sebagian fungsi

dinas di bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut Bidang Ketersediaan dan

Distribusi Pangan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan bahan kebijakan teknis di bidang

ketersediaan dan distribusi pangan;

b. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang

ketersediaan dan distribusi pangan;

a. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

di bidang ketersediaan dan distribusi pangan;

Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan membawahkan:

3.1 Seksi Ketersediaan dan Cadangan Pangan;

3.2 Seksi Distribusi Pangan;

3.3 Seksi Kerawanan Pangan

4. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dipimpin oleh

Kepala Bidang dengan tugas melaksanakan sebagian fungsi

dinas di bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut Bidang Konsumsi dan

Keamanan Pangan mempunyai fungsi:

a. Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang

Konsumsi dan Keamanan Pangan;

b. Pelaksanaan, pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan

di bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan membawahkan:

4.1 Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;

4.2 Seksi Keamanan Pangan;

4.3 Seksi Pengolahan dan Pemasaran;

Page 21: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

15

5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Penyuluhan

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dengan tugas

melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Penyuluhan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut Bidang Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Penyuluhan mempunyai fungsi:

a. Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Penyuluhan;

b. Pelaksanaan, pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan

di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Penyuluhan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Penyuluhan.

Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Penyuluhan

membawahkan:

5.1 Seksi Produksi Tanaman Pangan Hortikultura dan

Perlindungan Tanaman;

5.2 Seksi Penyuluhan;

5.3 Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian

6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang dengan tugas melaksanakan sebagian

fungsi dinas di bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Peternakan dan

Kesehatan Hewan mempunyai fungsi:

a. Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang

Peternakan dan Kesehatan Hewan;

b. Pelaksanaan, pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan

di bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan membawahkan:

6.1 Seksi Produksi Ternak;

Page 22: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

16

6.2 Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner;

6.3 Seksi Kesehatan Hewan

7. Bidang Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

dengan tugas melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang

perikanan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang

Perikanan mempunyai fungsi:

a. Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang

Perikanan;

b. Pelaksanaan, pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan

di bidang Perikanan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

bidang Perikanan.

Bidang Perikanan membawahkan:

6.1 Seksi Produksi Ikan;

6.2 Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan;

6.3 Seksi Bina Mutu Perikanan

8. UPTD Rumah Potong Hewan Terpadu Kelas A; dipimpin oleh

seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan

Rumah Potong Hewan Terpadu. Untuk melaksanakan tugas

pokok tersebut UPTD Rumah Potong Hewan Terpadu Kelas A

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja UPTD Rumah Potong Hewan

Terpadu Kelas A;

b. Pengelolaan administrasi keuangan dan administrasi

umum di lingkungan UPTD Rumah Potong Hewan

Terpadu Kelas A;

c. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan

kegiatan dalam penggunaan sarana dan prasarana

Rumah Potong Hewan Terpadu Kelas A;

Page 23: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

17

d. Pelaksanaan pengelolaan Rumah Potong Hewan Terpadu;

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

kegiatan.

Kepala UPTD dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

Sub Bagian Tata Usaha.

9. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan dinas secara profesional sesuai

dengan keahlian, keterampilan dan kebutuhan. Kelompok

jabatan fungsional tersebut bertanggung jawab kepada

kepala dinas dan melakukan koordinasi dengan satuan

organisasi dalam lingkup dinas.

Adapun struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian Kota Bogor

Page 24: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

18

2.2 Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor

2.2.1 Sumber Daya Perangkat Daerah

Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor per

September tahun 2019 sebanyak 105 orang yang terdiri

dari 27 orang PNSD Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor

dan 78 orang PNSD Dinas Pertanian Kota Bogor. Rincian

sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Jabatan

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Gambar 2.2 Jumlah PNS Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Berdasarkan Jabatan

Dari Gambar 2.2 terlihat bahwa Jumlah SDM yang

mengisi jabatan struktural 38 orang yang terdiri dari 16

orang pada Dinas Ketahanan Pangan dan 22 orang pada

Dinas Pertanian. Terdapat satu jabatan struktural yang

kosong karena pejabat memasuki masa pensiun yaitu

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor. Dari 67

orang pegawai non struktural 42,55% nya merupakan

pegawai dengan jabatan fungsional tertentu, yang terdiri

dari Medik Veteriner, Analis Pasar Hasil Pertanian, dan

Penyuluh Pertanian.

Page 25: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

19

2. Berdasarkan golongan

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Gambar 2.3 Jumlah PNS Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Berdasarkan Golongan

Pegawai yang paling banyak jumlahnya adalah

pegawai golongan III yaitu mencapai 53,33% dari total

pegawai. Pegawai Golongan IV sebagian besar merupakan

pegawai struktural yang menjabat jabatan eselon IV,

eselon III, dan eselon II. Selain pejabat struktural

terdapat empat orang pegawai golongan IV yang

merupakan pegawai dengan jabatan fungsional tertentu

yaitu Medik Veteriner dan Penyuluh Pertanian. Masih

terdapat pegawai golongan 1 sebanyak 3 orang yang

merupakan Pramu Kebersihan dan Pengadministrasi

Karcis.

3. Berdasarkan tingkat pendidikan

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Gambar 2.4 Jumlah PNS Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 26: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

20

Dari Gambar 2.4 terlihat bahwa PNS Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor dengan

tingkat pendidikan Strata-3 berjumlah 1 orang, Strata-2

berjumlah 24 orang, Strata-1 berjumlah 46 orang,

Diploma III berjumlah 12 orang, tamat SMU/sederajat

berjumlah 19 orang, tamat SMP/sederajat berjumlah 2

orang dan tamat SD/sederajat berjumlah 1 orang.

Terdapat banyak pegawai dengan tingkat pendidikan

SMA, D3 dan S1 yang usia pensiunnya masih lama yang

dapat melanjutkan pendidikan ke strata yang lebih tinggi

untuk pengembangan karir dan kapasitas kedepannya.

Selain didukung oleh pegawai PNS, saat ini Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor juga

dibantu oleh 5 orang Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kontrak, 1 orang pegawai Tenaga Harian

Lepas dari Kementerian Pertanian dan Kementerian

Kelautan dan Perikanan, serta tenaga sukarelawan.

Dalam lima tahun ke depan masih terdapat

kebutuhan pegawai sesuai dengan rincian analisis

jabatan yang ada. Jumlah pegawai yang ada saat ini dan

kebutuhan berdasarkan usulan Rencana SOTK Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian sampai dengan tahun

2024 adalah sebagai berikut (Tabel 2.1):

Tabel 2.1 Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat Ini (s.d semester I Tahun 2019)

Jumlah

Kebutuhan SDM s.d

Tahun 2024

Jumlah

Pemenuhan SDM s.d

Tahun 2024

PNS P3K Non PNS

PNS P3K PNS P3K

1 Kepala Dinas 1 0 0 1 0 0 0

2 Sekretaris Dinas 1 0 0 1 0 0 0

3 Kasubag Renlap 1 0 0 1 0 0 0

3.1 Analisis Perencanaan,

Evaluasi, dan Pelaporan

1 0 0 1 0 0 0

Page 27: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

21

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat Ini (s.d semester I Tahun 2019)

Jumlah

Kebutuhan SDM s.d

Tahun 2024

Jumlah

Pemenuhan SDM s.d

Tahun 2024

PNS P3K Non PNS

PNS P3K PNS P3K

3.2 Pengelola bahan perencanaan

1 0 0 1 0 0 0

4 Kasubag Keuangan 1 0 0 1 0 0 0

4.1 Bendahara 2 0 0 2 0 0 0

4.2 Verifikator Data Laporan Keuangan

0 0 0 2 0 2 0

4.3 Pengelola Keuangan 1 0 0 1 0 0 0

5 Kasubag Umum dan Kepagawaian

1 0 0 1 0 0 0

5.1 Analisis Sumber Daya Aparatur

2 0 0 2 0 0 0

5.2 Pengelola

Pemanfaatan Barang Milik Daerah

2 0 0 2 0 0 0

5.3 Pengadministrasi Umum

2 0 0 2 0 0 0

5.4 Pengelola Kerumahtanggaan

1 0 0 1 0 0 0

6 Kabid. Perikanan 1 0 0 1 0 0 0

6.1 Kasi. Produksi Perikanan

1 0 0 1 0 0 0

6.1.1 Analis Budidaya Perikanan

1 0 0 1 0 0 0

6.1.2 Pengelola

Pengawasan Pembudidaya Ikan

1 0 0 1 0 0 0

6.2 Kasi. Sarana dan Prasarana Perikanan

1 0 0 1 0 0 0

6.2.1 Analis Pengelolaan Sumber Daya Ikan

1 0 0 1 0 0 0

6.2.2 Pengelola

Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan

0 0 0 1 0 1 0

6.3 Kasi Bina Mutu Perikanan

1 0 0 1 0 0 0

6.3.1 Pengelola

Pengembangan dan Pembinaan Usaha

1 0 0 1 0 0 0

6.3.2 Analis Mutu Hasil Produk Perikanan

1 0 0 1 0 0 0

7 Kabid. Peternakan

dan Kesehatan Hewan

1 0 0 1 0 0 0

7.1 Kasi. Produksi Ternak

1 0 0 1 0 0 0

7.1.1 Pengawas Mutu

Pakan dan Produksi Bibit Ternak Kecil dan Unggas

1 0 0 1 0 0 0

7.1.2 Pengelola Budidaya

Pengembangan Ternak dan Hewan Lainnya

1 0 0 1 0 0 0

7.2 Kasi. Kesehatan

Masyarakat Veteriner

1 0 0 1 0 0 0

Page 28: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

22

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat Ini (s.d semester I Tahun 2019)

Jumlah

Kebutuhan SDM s.d

Tahun 2024

Jumlah

Pemenuhan SDM s.d

Tahun 2024

PNS P3K Non PNS

PNS P3K PNS P3K

7.2.1 Pengawas Sanitasi

Usaha Peternakan dan Kesehatan

Masyarakat Veteriner

1 0 0 1 0 0 0

7.2.2 Pengelola Kesehatan

Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

0 0 0 1 0 1 0

7.3 Kasi. Kesehatan Hewan

1 0 0 1 0 0 0

7.3.1 Pengawas Penyakit

dan Pengendali Penyakit Hewan

1 0 0 2 0 1 0

7.3.2 Pengelola Lalu

Lintas Ternak/Izin Budidaya Ternak

0 0 0 2 0 2 0

8 Kabid. Tanaman

Pangan Dan

Hortikultura dan Penyuluhan

1 0 0 1 0 0 0

8.1 Kasi. Produksi

Tanaman Pangan dan Perlindung-an Tanaman

1 0 0 1 0 0 0

8.1.1 Analis Informasi Hasil Pertanian

1 0 0 1 0 0 0

8.1.2 Pengelola Tanaman

Pangan dan Hortikultura

1 0 0 2 0 1 0

8.2 Kasi. Penyuluhan 1 0 0 1 0 0 0

8.2.1 Analis Penyuluhan

Dan Layanan Informasi

1 0 0 1 0 2 0

8.2.2 Pengelola Database Kelembagaan Petani

0 0 0 2 0 2 0

8.3 Kasi. Sarana dan

Prasarana Pertanian

1 0 0 1 0 0 0

8.3.1 Analis

Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian

1 0 0 1 0 0 0

8.3.2 Pengelola Tata Guna

Lahan, Air, Sarana dan Prasarana Pertanian

2 0 0 2 0 0 0

9 Kabid. Konsumsi

dan Keamanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

9.1 Kasi. Konsumsi

dan

Penganekaragaman Pangan

1 0 0 1 0 0 0

9.1.1 Analis Pola

Konsumsi Pangan Masyarakat

1 0 0 1 0 0 0

9.1.2 Pengelola Pola Pangan Harapan

1 0 0 1 0 0 0

9.2 Kasi. Keamanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

9.2.1 Analis Pangan 1 0 0 1 0 0 0

Page 29: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

23

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat Ini (s.d semester I Tahun 2019)

Jumlah

Kebutuhan SDM s.d

Tahun 2024

Jumlah

Pemenuhan SDM s.d

Tahun 2024

PNS P3K Non PNS

PNS P3K PNS P3K

9.2.2 Pengelola Keamanan

Pangan Segar dan Pangan Jajanan Anak Sekolah

1 0 0 1 0 0 0

9.3 Kasi. Pengolahan dan Pemasaran

1 0 0 1 0 0 0

9.3.1 Pengelola Ketahanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10 Kabid.

Ketersediaan dan Distribusi Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10.1 Kasi. Ketersediaan

dan Cadangan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10.1.1 Analis Pangan 1 0 0 1 0 0 0

10.1.2 Pengelola Ketahanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10.2 Kasi. Distribusi 1 0 0 1 0 0 0

10.2.1 Pengawas Harga Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10.3 Kasi. Kerawanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

10.3.1 Pengelola

Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

1 0 0 1 0 0 0

11 Kepala UPTD RPH 1 0 0 1 0 0 0

11.1 Kasubag. Tata Usaha UPTD RPH

1 0 0 1 0 0 0

11.1.1 Pengawas Lalu

Lintas Hewan dan Wilayah Karantina Hewan

0 0 0 3 0 3 0

11.1.2 Pengelola Rumah Potong Hewan

6 0 0 6 0 0 0

11.1.3 Pengadministrasi Karcis

2 0 0 2 0 0 0

11.1.4 Pramu Kebersihan 3 0 0 4 0 1 0

12 Kelompok Jabatan Fungsional

12.1 Penyuluh Pertanian Terampil

12.1.1 Penyuluh Pertanian Pemula

0 0 0 0 0 0 0

12.1.2 Penyuluhan Pertanian Pelaksana

1 2 0 1 2 0 0

12.1.3 Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan

1 0 0 1 0 0 0

12.1.4 Penyuluh Pertanian Penyelia

0 0 0 1 0 1 0

12.1.5 Penyuluh Pertanian Pertama

9 2 0 9 2 0 0

12.1.6 Penyuluh Pertanian Muda

1 0 0 1 0 0 0

12.1.7 Penyuluh Petanian Madya

3 0 0 3 0 0 0

12.2 Medik Veteriner

12.2.1 Medik Veteriner Pertama

1 1 0 1 2 0 1

Page 30: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

24

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat Ini (s.d semester I Tahun 2019)

Jumlah

Kebutuhan SDM s.d

Tahun 2024

Jumlah

Pemenuhan SDM s.d

Tahun 2024

PNS P3K Non PNS

PNS P3K PNS P3K

12.2.2 Medik Veteriner Muda

1 0 0 1 0 0 0

12.2.3 Medik Veteriner Madya

1 0 0 1 0 0 0

12.3 Analis Pasar Hasil Pertanian

12.3.1 Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana

1 0 0 1 0 0 0

12.3.2 Analis Pasar Hasil

Pertanian Pelaksana Lanjutan

1 0 0 1 0 0 0

12.3.3 Analis Pasar Hasil Pertanian Penyelia

0 0 0 1 0 1 0

12.3.4 Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama

0 0 0 1 0 1 0

12.3.5 Analis Pasar Hasil Pertanian Muda

0 0 0 1 0 1 0

12.3.6 Analis Pasar Hasil Pertanian Madya

0 0 0 1 0 1 0

12.4 Paramedik Veteriner

12.4.1 Paramedik Veteriner Pemula

0 0 1 6 0 6 0

12.4.2 Paramedik Veteriner Pelaksana

0 0 0 6 0 6 0

12.4.3 Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan

0 0 0 6 0 6 0

12.4.4 Paramedik Veteriner Penyelia

0 0 0 6 0 6 0

Eselon III dan IV yang dihilangkan

11 0 0 0 0 0 0

Jumlah 105 5 1 137 6 43 1

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Dari Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa sampai dengan

Tahun 2024 masih dibutuhkan 43 orang PNS untuk

jabatan fungsional Paramedik Veteriner, Analis Pasar

Hasil Pertanian, Penyuluh Pertanian dan Pramu

Kebersihan. Saat ini tugas Paramedik Veteriner masih di

bantu oleh tenaga THL Kementerian Pertanian. Selain

tambahan pegawai, berbagai macam pelatihan juga

masih dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas SDM

yang ada. Daftar kebutuhan diklat pegawai Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian sampai dengan tahun

2024 sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.2.

Page 31: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

25

Tabel 2.2 Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi

Sumber Daya Manusia Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian.

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah

Mengikuti Diklat (s.d semester 1 tahun 2019)

Rencana Jumlah SDM

Yang Diusulkan Mengikuti Diklat (s.d

Tahun 2024)

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

1 Kepala Dinas 0 1 0 0 0 0

2 Sekretaris Dinas 0 1 0 0 0 0

3 Kasubag Renlap 0 1 0 0 1 0

3.1 Analisis Perencanaan,

Evaluasi, Dan Pelaporan

0 0 1 0 0 2

3.2 Pengelola bahan perencanaan

0 0 0 0 0 0

4 Kasubag Keuangan 0 1 0 0 1 0

4.1 Bendahara 0 0 1 0 0 1

4.2 Verifikator Data Laporan Keuangan

0 0 1 0 0 1

4.3 Pengelola Keuangan 0 0 1 0 0 1

5 Kasubag Umum dan Kepagawaian

0 1 0 0 0 1

5.1 Analisis Sumber Daya Aparatur

0 0 0 1 0 1

5.2 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah

0 0 0 1 0 1

5.3 Pengadministrasi Umum

0 0 1 0 0 1

6 Kabid. Perikanan 0 1 0 0 1 0

6.1 Kasi. Produksi Perikanan

0 1 0 0 1 0

6.1.1 Analis Budidaya Perikanan

0 1 0 0 0 1

6.1.2 Pengelola Pengawasan Pembudidaya Ikan

0 0 0 0 0 1

6.2 Kasi. Sarana dan Prasarana Perikanan

0 1 0 0 1 0

6.2.1 Analis Pengelolaan Sumber Daya Ikan

0 0 0 0 0 1

6.2.2 Pengelola

Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan

0 0 0 0 0 1

6.3 Kasi Bina Mutu Perikanan

0 1 0 0 1 0

6.3.1 Pengelola

Pengembangan dan Pembinaan Usaha

0 0 0 0 0 1

6.3.2 Analis Mutu Hasil Produk Perikanan

0 0 0 0 0 1

7 Kabid. Peternakan dan Kesehatan Hewan

0 1 0 0 0 0

7.1 Kasi. Produksi Ternak 0 1 0 0 1 0

7.1.1 Pengawas Mutu Pakan

dan Produksi Bibit Ternak Kecil dan Unggas

0 0 0 0 0 1

Page 32: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

26

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah

Mengikuti Diklat (s.d semester 1 tahun 2019)

Rencana Jumlah SDM

Yang Diusulkan Mengikuti Diklat (s.d

Tahun 2024)

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

7.1.2 Pengelola Budidaya

Pengembangan Ternak dan Hewan Lainnya

0 0 0 0 0 1

7.2 Kasi. Kesehatan Masyarakat Veteriner

0 1 0 0 1 0

7.2.1 Pengawas Sanitasi

Usaha Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

0 0 0 0 0 1

7.2.2 Pengelola Kesehatan

Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

0 0 0 0 0 1

7.3 Kasi. Kesehatan Hewan

0 1 0 0 1 0

7.3.1 Pengawas Penyakit

dan Pengendali Penyakit Hewan

0 0 0 0 0 1

7.3.2 Pengelola LaluLintas

Ternak/Izin Budidaya Ternak

0 0 0 0 0 1

8 Kabid. Tanaman

Pangan Dan Hortikultura dan Penyuluhan

0 1 0 0 0 0

8.1 Kasi. Produksi

Tanaman Pangan Dan Perlindungan Tanaman

0 1 0 0 1 0

8.1.1 Analis Informasi Hasil Pertanian

0 0 1 1 0 1

8.1.2 Pengelola Tanaman

Pangan dan Hortikultura

0 0 0 0 0 1

8.2 Kasi. Penyuluhan 0 1 0 0 1 0

8.2.1 Analis Penyuluhan

Dan Layanan Informasi

0 0 0 0 0 1

8.2.2 Pengelola Database Kelembagaan Petani

0 0 0 0 0 1

8.3 Kasi. Sarana dan Prasarana Pertanian

0 1 0 0 1 0

8.3.1 Analis Pengembangan

Alat dan Mesin Pertanian

0 0 1 0 0 1

8.3.2 Pengelola Tata Guna Lahan, Air, Sarana

dan Prasarana Pertanian

0 0 1 0 0 1

9 Kabid. Konsumsi dan Keamanan Pangan

0 1 0 0 0 0

9.1 Kasi. Konsumsi dan

Penganekaragaman Pangan

0 1 0 0 1 0

9.1.1 Analis Pola Konsumsi Pangan Masyarakat

0 0 0 0 0 1

9.1.2 Pengelola Pola Pangan Harapan

0 0 0 0 1 1

9.2 Kasi. Keamanan Pangan

0 1 0 0 1 1

9.2.1 Analis Pangan 0 0 0 0 0 1

Page 33: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

27

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah

Mengikuti Diklat (s.d semester 1 tahun 2019)

Rencana Jumlah SDM

Yang Diusulkan Mengikuti Diklat (s.d

Tahun 2024)

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

9.2.2 Pengelola Keamanan

Pangan Segar dan Pangan Jajanan Anak Sekolah

0 0 0 0 0 1

9.3 Kasi. Pengolahan dan Pemasaran

0 1 0 0 1 0

9.3.1 Pengelola Ketahanan Pangan

0 0 0 0 0 1

10 Kabid. Ketersediaan dan Distribusi Pangan

0 0 0 0 0 1

10.1 Kasi. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

0 1 0 0 1 0

10.1.1 Analis Pangan 0 0 0 0 1 1

10.1.2 Pengelola Ketahanan Pangan

0 0 0 0 0 1

10.2 Kasi. Distribusi 0 1 0 0 1 0

10.2.1 Pengawas Harga Pangan

0 0 0 0 0 1

10.3 Kasi. Kerawanan Pangan

0 1 0 0 1 0

10.3.1 Pengelola Ketersediaan

dan Kerawanan Pangan

0 0 0 0 0 1

11 Kepala UPTD RPH 0 1 0 0 1 1

11.1 Kasubag. Tata Usaha UPTD RPH

0 1 0 0 1 1

11.1.1 Pengawas Lalu Lintas

Hewan dan Wilayah Karantina Hewan

0 0 0 0 0 1

11.1.2 Pengelola Rumah Potong Hewan

0 0 0 0 0 6

11.1.3 Pengadministrasi Karcis

0 0 1 0 0 1

11.1.4 Pramu Kebersihan 0 0 0 0 0 5

12 Kelompok Jabatan Fungsional

12.1 Penyuluh Pertanian Terampil

12.1.1 Penyuluh Pertanian Pemula

0 0 0 1 0 0

12.1.2 Penyuluhan Pertanian Pelaksana

1 0 0 1 0 0

12.1.3 Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan

2 0 0 1 0 0

12.1.4 Penyuluh Pertanian Penyelia

0 0 0 1 0 0

12.1.5 Penyuluh Pertanian Pertama

7 0 0 1 0 0

12.1.6 Penyuluh Pertanian Muda

2 0 0 1 0 0

12.1.7 Penyuluh Petanian Madya

3 0 0 1 0 0

12.2 Medik Veteriner

12.2.1 Medik Veteriner Pertama

1 0 0 1 0 0

12.2.2 Medik Veteriner Muda 1 0 0 1 0 0

12.2.3 Medik Veteriner Madya 1 0 0 1 0 0

Page 34: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

28

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah

Mengikuti Diklat (s.d semester 1 tahun 2019)

Rencana Jumlah SDM

Yang Diusulkan Mengikuti Diklat (s.d

Tahun 2024)

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

Fungsional Struktural Teknis Lainnya

12.3 Analis Pasar Hasil Pertanian

12.3.1 Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana

1 0 0 1 0 0

12.3.2 Analis Pasar Hasil

Pertanian Pelaksana Lanjutan

1 0 0 1 0 0

12.3.3 Analis Pasar Hasil Pertanian Penyelia

0 0 0 1 0 0

12.3.4 Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama

0 0 0 1 0 0

12.3.5 Analis Pasar Hasil Pertanian Muda

0 0 0 1 0 0

12.3.6 Analis Pasar Hasil Pertanian Madya

0 0 0 1 0 0

12.4 Paramedik Veteriner

12.4.1 Paramedik Veteriner Pemula

0 0 0 1 0 0

12.4.2 Paramedik Veteriner Pelaksana

0 0 0 1 0 0

12.4.3 Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan

0 0 0 1 0 0

12.4.4 Paramedik Veteriner Penyelia

0 0 0 1 0 0

JUMLAH 20 27 9 23 22 53

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Dari Tabel 2.2 terlihat bahwa masih banyak

kebutuhan pengembangan SDM yang diperlukan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian di masa yang akan

datang. Pengembangan yang perlu dilakukan meliputi

diklat struktural, fungsional dan teknis. Untuk diklat

struktural, SDM yang sekarang menduduki jabatan pada

umumnya telah memenuhi syarat diklat sesuai jenjang

jabatannya. Terdapat 2 orang yang belum sesuai karena

yang bersangkutan akan segera memasuki masa

pensiun. Dari tabel terlihat bahwa masih terdapat 25

diklat struktural yang masih dibutuhkan yaitu diklat

struktural untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Selain diklat struktural masih dibutuhkan diklat

fungsional dan diklat teknis untuk meningkatkan SDM

aparatur baik aparatur yang menduduki jabatan

fungsional tertentu maupun aparatur yang menduduki

jabatan fungsional umum.

Page 35: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

29

2.2.2 Aset/modal

Pemerintah Daerah harus mampu mengelola

sumberdaya yang dimilikinya secara efisien dan efektif,

agar sumberdaya yang ada dapat dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat. Salah satu sumber daya yang harus

dikelola dengan baik adalah barang milik daerah atau

yang biasa dikenal dengan aset daerah. Aset daerah

merupakan salah satu unsur penting dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

yang harus dikelola dengan baik, efisien, efektif,

transparan, dan akuntabel. Aset Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor adalah semua

kekayaan yang dimiliki maupun dikuasai Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian yang dibeli atau

diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan

lainnya yang sah.

Aset yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor per Desember 2018 adalah senilai

Rp. 64.784.466.808,33. Aset tersebut terdiri dari posisi

BMD di Neraca, dan BMD Non Neraca. Posisi BMD di

neraca terdiri dari aset tetap dan aset lainnya. Secara

rinci nilai aset yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian adalah sebagai berikut (Tabel 2.3):

Tabel 2.3 Jumlah aset yang dimiliki Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian per Desember 2018

No Akun

Saldo per 31 Desember 2018

Dinas Pertanian (Rp.)

Dinas Ketahanan Pangan (Rp.)

Jumlah (Rp.)

1. Aset Tetap 55.939.772.817,89 4.016.523.337,00 59.956.296.154,89

2. Aset Lainnya 4.107.705.792,70 238.485.579,00 4.346.191.371,70

3. BMD

Ekstrakomp-tabel

429.369.083,74 52.610.158,00 481.979.241,74

Jumlah 60.476.847.694,33 4.307.619.114,00 64.784.466.808,33

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Berdasarkan Tabel 2.3 diketahui bahwa aset yang

paling banyak adalah aset tetap. Aset tetap yang dimiliki

dinas terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung

Page 36: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

30

dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, serta aset

tetap lainnya. Dari total aset tersebut terdapat aset

lainnya yang merupakan aset rusak dan aset dalam

penelusuran senilai Rp. 4.316.491.371,70. Aset yang

ada tersebut tidak semuanya dalam kondisi baik,

terdapat aset yang rusak ringan dan rusak berat, serta

masih ada kebutuhan aset yang belum terpenuhi.

Berikut daftar kondisi aset dan rencana kebutuhan aset

sampai dengan tahun 2024 (Tabel 2.4).

Tabel 2.4. Rencana Pemenuhan Sarana dan Prasarana

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian s.d.

Tahun 2024

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

1 Tanah Bangunan

Kandang Hewan RPH Bubulak - Lahan RPH Bubulak

1 - - - - - `

2 Tanah Bangunan Kandang Hewan -

Perluasan pembebasan lahan RPH

1 - - - - - 1

3 Tanah Bangunan

Tempat Kerja Lainnya RPH Bubulak - Mutasi / Sertifikat

1 - - - - - 1

4 Tanah Peternakan - Pasar Hewan

1 - - - - - 1

5 Tanah Bangunan

Kantor Pemerintah Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor -

1 - - - - - 1

6 Lain-Lain Tanah

untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa

Stasiun Agribisnis (Rancamaya) Kec. Bogor Selatan

1 - - - - - 1

7 Lain-Lain Tanah

untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa

Depo Pemasaran hasil perikanan Kota Bogor, Jl. Raya Pajajaran No. 5

Kelurahan Baranangsiang Kec. Bogor Timur

1 - - - - - 1

Page 37: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

31

8 Kandang

Penampungan Domba dan Kambing Bahan

kayu sebanyak 2 titik, masing-masing luas 23m2

1 - - - - - 1

9 Rehab Holding

Ground Jl. Raya Cipaku No 5 Bogor

1 - - - - - 1

10 Lab. Kultur Jaringan Distani

1 - - - - - 1

11 Situ Gede - Bogor Barat

1 - - - - - 1

12 Jl. Raya Cipaku No. 5 - Paving block

1 - - - - - 1

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

13 Kanopi di Depo

Pemasaran Ikan Hias,

Jl. Binamarga Kel. Baranangsiang Kec. Bogor Timur

1 - - - - - 1

14 Lumbung Pangan, di

Rancamaya-Bogor Selatan, Kelompok Tani Tampian

1 - - - - - 1

15 Bangunan Ruang

Pembenihan dan Ruang Jaga, Balai Benih Ikan Kel. Kencana, Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

16 Bangunan Kandang

Pembibitan (Aula), Jl. Raya Cipaku No. 5

1 - - - - - 1

17 Gedung Pakan

Ternak, RPH Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

18 Pembuatan Kolam,

Balai Benih Ikan Kel.

Kencana Kec. Tanah Sareal-Rehab Kolam APBD 2013

1 - - - - - 1

19 Pagar, Balai Benih

Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

20 Garasi, RPH Kel.

Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

21 Ruang Pertemuan,

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

22 Penataan Lahan Kebun Dinas

1 - - - - - 1

23 Ruang Pertemuan

Depo Pemasaran Ikan Hias, Jalan

Binamarga Kel. Baranangsiang, Kec. Bogor Timur

1 - - - - - 1

24 Pagar, Balai Benih

Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

Page 38: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

32

25 Ruang Serbaguna,

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

26 Pembangunan RPH

Kambing Domba dan Fisik Pendukungnya , Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

27 Pemagaran RPH, Kel.

Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

28 Pembangunan Pos Jaga RPH, Kel.

Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

29 Pembangunan Kolam,

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah

Sareal '- Kolam 1 seluas 36,5 m2 '- Kolam 2 seluas 59,4 m2

1 - - - - - 1

30 Penataan Taman

Gedung Dinas Pertanian, Jl. Raya Cipaku No . 5

1 - - - - - 1

31 Rehab Ruang Kadis

dan Ruang Pertemuan, Jl. Raya Cipaku No . 5

1 - - - - - 1

32 Ruang Laboratorium

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

33 Pembangunan

Holding Ground (Terminal Agribisnis)

Terdiri dari 8 cluster- Rehab TA APBD 2014

1 - - - - - 1

34 Rehab Kantor TA Kel. Rancamaya

1 - - - - - 1

35 Mushola, Dinas

Pertanian Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor

1 - - - - - 1

36 Pagar Batas Area

RPU, RPH Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

37 Pembangunan

Gedung Fishmart, Jl. Padjajaran No. 5, Kel. Baranangsiang Kec. Bogor Timur '- Rehab APBD 2014

1 - - - - - 1

38 Gudang Sarpras

tanaman hias air, Kel. Rancamaya Kec. Bogor Barat

1 - - - - - 1

Page 39: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

33

39 Rehab depo

pemasaran ikan hias -Aset Induk Depo

Pemasaran ikan Hias belum tercatat senilai Rp. 88.230.000,- per 31 Des 2015

1 - - - - - 1

40 Rehab rumah

anggerk, Dinas

Pertanian, Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor

1 - - - - - 1

41 Unit Pengolahan Ikan

-Rehab UPI APBD 2014

1 - - - - - 1

42 Tanah Kolam (Penataan Kolam dan Talud) -

1 - - - - - 1

43 Kolam Percontohan Kel. Kencana

1 - - - - - 1

44 Kolam Percontohan Kel. Kencana

1 - - - - - 1

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

45 Gudang Arsip Dinas Pertanian

1 - - - - - 1

46 Gapura Balai Benih

Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 - - - - - 1

47 Bangunan Pemasaran

Hortikultura, di Kel. Katulampa (R3)

1 - - - - - 1

48 Jl. Raya Cipaku No. 5

Kecamatan Bogsel,

Kantor Dinas Pertanian Kota Bogor'

1 - - - - - 1

49 Gedung Pemotongan

Hewan Per RPH Bubulak

1 - - - - - 1

50 Lain-lain Bangunan

Gedung Pemotong Hewan RPH Bubulak - Ruang Bonning

APBD 2013 - Kanopi APBD 2009

1 - - - - - 1

51 Mesin Ketik Manual 1 2 0 0 0 0 0 0 3

52 Mesin Ketik Elektronik

3 0 0 0 0 0 0 0 3

53 Lemari Besi/Metal 39 9 0 5 5 5 5 5 73

54 Filling Besi/Metal 47 7 0 5 5 5 5 5 79

55 Brankas 1 0 0 0 0 1 0 0 2

56 Proyektor +Attachment

4 2 0 1 0 1 0 1 9

57 Alat Penghancur Kertas

14 0 0 0 1 0 1 0 16

58 Mesin Hitung Uang 1 0 0 0 0 1 0 0 2

59 White Board 5 0 0 1 0 1 0 0 7

60 Roll O'pact 7 0 0 0 1 0 1 0 9

61 Finger PIN 3 0 0 0 0 0 0 0 3

62 Layar Proyektor 1 1 0 1 0 1 0 0 4

63 CCTV 2 0 0 0 0 0 0 0 2

64 Mesin Hitung

Elektronik/ Calculator

0 0 0 4 4 4 4 4 20

65 Papan Nama Instansi 6 0 0 1 0 1 0 0 8

Page 40: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

34

66 Buffet 0 0 0 1 1 0 0 0 2

67 Kotak saran 0 0 0 1 1 0 0 0 2

68 Teralis 2 0 0 0 1 0 1 0 4

69 Papan Pengumuman 0 0 0 1 0 1 0 0 2

70 Lemari Sorok 1 0 0 0 1 0 0 0 2

71 Lemari Kaca 21 0 0 3 3 0 3 0 30

72 Lemari Kayu 7 0 0 0 2 2 11

73 Lemari Penyimpanan 2 0 0 1 1 1 1 1 7

74 Air Conditioning Unit 50 0 0 2 2 2 2 2 60

75 Tong Sampah 11 0 0 8 8 8 8 8 51

76 Rak Kayu 1 0 0 0 1 0 1 0 3

77 Meja Penerima Tamu 1 1 0 0 2 0 2 0 6

78 Sice 1 0 0 1 1 1 1 1 6

79 Meja Rapat 10 0 0 1 1 12

80 Kursi Rapat 273 0 0 30 30 30 30 30 423

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

81 Kursi Tamu 4 0 0 1 0 1 0 0 6

82 Kursi Putar 80 8 0 10 10 10 10 10 138

83 Bangku Tunggu 4 0 0 2 0 2 0 8

84 Meja 1/2 Biro 75 0 0 5 5 5 5 5 100

85 Sofa 3 0 0 0 2 0 0 2 7

86 Mesin Potong Rumput 7 0 0 0 1 0 1 9

87 Lemari Es 9 0 0 0 1 0 0 1 11

88 Kompor Gas 3 0 0 0 0 1 0 1 5

89 Tabung Gas 2 0 0 0 1 1 0 1 5

90 Televisi 6 1 0 1 0 1 0 0 9

91 Sound System 3 0 0 0 1 0 1 0 5

92 Microphone Table Stand

2 0 0 1 0 1 0 1 5

93 Microphone Stand 0 0 0 2 0 2 0 2 6

94 Tangga Alumunium 5 0 0 0 2 0 2 0 9

95 Dispencer 14 0 0 1 0 1 0 1 17

96 Alat Pemadam Kebakaran

3 0 0 2 0 2 0 2 9

97 Blender 1 0 0 0 1 0 1 0 3

98 Tempat Sampah Dorong

2 0 0 0 2 0 2 0 6

99 Tempat tidur 0 0 0 1 0 1 0 1 3

100 Rak Display 6 0 0 0 2 2 0 10

101 Meja Kerja Pejabat Eselon II

1 0 0 0 1 0 0 2

102 Meja Kerja Pejabat Eselon III

6 1 0 0 1 0 0 0 8

103 Meja Kerja Pejabat Eselon IV

0 0 0 0 0 0 0 0 0

104 Meja Rapat Pejabat Eselon II

1 0 0 0 0 0 0 0 1

105 Kursi Kerja Pejabat Eselon II

1 0 0 1 0 0 0 0 2

106 Kursi Kerja Pejabat Eselon III

4 0 0 0 1 0 0 0 5

107 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV

0 0 0 0 0 0 0 0 0

108 Kursi Hadap Depan

Meja Kerja Pejabat Eselon II

0 0 0 1 0 0 0 0 1

Page 41: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

35

109 Kursi Hadap Depan

Meja Kerja Pejabat Eselon III

0 0 0 0 1 0 0 0 1

110 Kursi Hadap Depan

Meja Kerja Pejabat Eselon IV

0 0 0 0 0 0 0 0 0

111 Kursi Tamu di

Ruangan Pejabat Eselon II

0 1 0 1 0 0 0 0 2

112 Kursi Tamu di

Ruangan Pejabat Eselon III

4 1 0 0 1 0 0 0 6

113 P.C Unit 47 0 0 7 7 7 7 7 82

114 Lap Top 27 0 0 2 2 2 2 2 37

115 Printer (Peralatan Personal Komputer)

38 0 0 7 7 7 7 7 73

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

116 Scanner (Peralatan Personal Komputer)

3 0 0 1 4

117 Router 0 0 0 2 2 2 2 2 10

118 Hub 0 0 0 2 2 2 2 2 10

119 Multi Purpose Vehicle (MPV)

6 0 0 0 1 0 1 0 8

120 Mobil Unit Kesehatan Hewan

0 0 0 1 0 0 0 0 1

121 Mobil Laboratorium Keliling

0 0 0 1 0 0 0 0 1

122 Pick Up 5 0 0 0 1 0 1 0 7

123 Sepeda Motor 32 2 0 0 2 0 2 2 40

124 Sepeda Motor Roda 3 2 0 0 0 0 0 0 0 2

125 Truck + Attachment 1 0 0 0 1 0 0 1 3

126 Mobil Pengangkut Daging

1 0 0 0 1 0 0 1 3

127 Amplifier 1 0 0 0 0 0 0 0 1

128 Exhause Fan 2 0 0 0 0 0 0 0 2

129 External / Portable Hardisk

2 0 0 0 0 0 0 0 2

130 Faximile 2 0 0 0 0 0 0 0 2

131 Unintemuptible Power Supply (UPS)

1 0 0 0 0 0 0 0 1

132 Timbangan Barang 2 0 0 0 0 0 0 0 2

133 Teralis Besi 30 0 0 0 0 0 0 0 30

134 Rak Besi/Metal 3 0 0 0 0 0 0 0 3

135 Rak Piring Aluminium 1 0 0 0 0 0 0 0 1

136 Rak TV 1 0 0 0 0 0 0 0 1

137 Note Book 4 0 0 0 0 0 0 0 4

138 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah)

4 0 0 0 0 0 0 0 4

139 Mesin Photo Copi dengan kertas biasa Folio

1 0 0 0 0 0 0 0 1

140 Mesin Potong Rumput 1 0 0 0 0 0 0 0 1

141 Mic Cabel 4 0 0 0 0 0 0 0 4

142 Mesin Jahit 1 0 0 0 0 0 0 0 1

143 Mesin Absensi 1 0 0 0 0 0 0 0 1

144 Meja Tulis 2 0 0 0 0 0 0 0 2

145 Meja Komputer 3 0 0 0 0 0 0 0 3

146 Meja Kayu/Rotan 2 0 0 0 0 0 0 0 2

Page 42: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

36

147 Meja Kerja 1 0 0 0 0 0 0 0 1

148 Lemari Arsip 2 0 0 0 0 0 0 0 2

149 LCD Projector / Infocus

1 0 0 0 0 0 0 0 1

150 Lain-lain Alat

Pemeliharaan Tanaman

1 0 0 0 0 0 0 0 1

151 lain-lain Alat Pendingin

2 0 0 0 0 0 0 0 2

152 Kendaraan Bermotor Penumpang

1 0 0 0 0 0 0 0 1

153 Jam Mekanis 1 0 0 0 0 0 0 0 1

154 Jam Elektronik 7 0 0 0 0 0 0 0 7

155 Hard Disk 1 0 0 0 0 0 0 0 1

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah

Kondisi Akhir Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

156 Generator 1 0 0 0 0 0 0 0 1

157 Filling Cabinet 2 0 0 0 0 0 0 0 2

JUMLAH 1629

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Dari tabel 2.4 terlihat bahwa masih terdapat sarana

dan prasarana yang dibutuhkan pegawai, antara lain

lemari, meja, kursi, kursi rapat, komputer, dan peralatan

yang berkaitan dengan internet. Kebutuhan-kebutuhan

tersebut rencana akan dipenuhi secara bertahap setiap

tahunnya. Sarana dan prasarana yang ada harus tetap

dipelihara agar tetap dapat berfungsi dengan baik.

Rencana pemeliharaan yang akan dilakukan pada tahun

2019-2024 adalah sebagai berikut (Tabel 2.5):

Tabel 2.5 Rencana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian s.d

Tahun 2024

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

1 Tanah Bangunan

Kandang Hewan RPH Bubulak - Lahan RPH Bubulak

1 1 1 1 1 1

2 Tanah Bangunan Kandang Hewan -

Perluasan pembebasan lahan RPH

1 1 1 1 1 1

3 Tanah Bangunan Tempat

Kerja Lainnya RPH Bubulak-Mutasi / Sertifikat

1 1 1 1 1 1

4 Tanah Peternakan-Pasar Hewan

1 1 1 1 1 1

5 Tanah Bangunan Kantor 1 1 1 1 1 1

Page 43: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

37

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

Pemerintah Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor

6 Lain-Lain Tanah untuk

Bangunan Tempat

Kerja/Jasa Stasiun Agribisnis (Rancamaya) Kec. Bogor Selatan

1 1 1 1 1 1

7 Lain-Lain Tanah untuk

Bangunan Tempat Kerja/Jasa Depo

Pemasaran hasil perikanan Kota Bogor, Jl. Raya Pajajaran No. 5 Kelurahan Baranang Siang Kec. Bogor Timur

1 1 1 1 1 1

8 Kandang Penampungan

Domba dan Kambing Bahan kayu sebanyak 2 titik, masing-masing luas 23m2

1 1 1 1 1 1

9 Rehab Holding Ground

Jl. Raya Cipaku No 5 Bogor

1 1 1 1 1 1

10 Lab. Kultur Jaringan Distani

1 1 1 1 1 1

11 Situ Gede - Bogor Barat 1 1 1 1 1 1

12 Jl. Raya Cipaku No. 5 - Paving block

1 1 1 1 1 1

13 Kanopi di Depo

Pemasaran Ikan Hias, Jl. Binamarga Kel. Baranangsiang Kec. Bogor Timur

1 1 1 1 1 1

14 Lumbung Pangan, di

Rancamaya-Bogor Selatan, Kelompok Tani Tampian

1 1 1 1 1 1

15 Bangunan Ruang

Pembenihan dan Ruang Jaga, Balai Benih Ikan

Kel. Kencana, Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

16 Bangunan Kandang

Pembibitan (Aula), Jl. Raya Cipaku No. 5

1 1 1 1 1 1

17 Gedung Pakan Ternak,

RPH Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

18 Pembuatan Kolam, Balai Benih Ikan Kel.

Kencana Kec. Tanah Sareal - Rehab Kolam APBD 2013

1 1 1 1 1 1

19 Pagar, Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

20 Garasi, RPH Kel.

Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

21 Ruang Pertemuan,

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

22 Penataan Lahan Kebun Dinas

1 1 1 1 1 1

Page 44: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

38

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

23 Ruang Pertemuan Depo

Pemasaran Ikan Hias, Jalan Binamarga Kel.

Baranangsiang, Kec. Bogor Timur

1 1 1 1 1 1

24 Pagar, Balai Benih Ikan

Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

25 Ruang Serbaguna, Balai

Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

26 Pembangunan RPH

Kambing Domba dan Fisik Pendukungnya , Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

27 Pemagaran RPH, Kel.

Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

28 Pembangunan Pos Jaga

RPH, Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

29 Pembangunan Kolam,

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

'- Kolam 1 seluas 36,5 m2 '- Kolam 2 seluas 59,4 m2

1 1 1 1 1 1

30 Penataan Taman

Gedung Dinas

Pertanian, Jl. Raya Cipaku No . 5

1 1 1 1 1 1

31 Rehab Ruang Kadis dan

Ruang Pertemuan, Jl. Raya Cipaku No . 5

1 1 1 1 1 1

32 Ruang Laboratorium

Balai Benih Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

33 Pembangunan Holding

Ground (Terminal Agribisnis) Terdiri dari 8 cluster - Rehab TA APBD 2014

1 1 1 1 1 1

34 Rehab Kantor Terminal

Agribisnis Kel. Rancamaya

1 1 1 1 1 1

35 Mushola, Dinas Pertanian Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor

1 1 1 1 1 1

36 Pagar Batas Area RPU,

RPH Kel. Bubulak, Kec. Bogor Barat

1 1 1 1 1 1

37 Pembangunan Gedung

Fishmart, Jl. Padjajaran No. 5, Kel.

Baranangsiang Kec. Bogor Timur '- Rehab APBD 2014

1 1 1 1 1 1

38 Gudang Sarpras

tanaman hias air, Kel.

1 1 1 1 1 1

Page 45: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

39

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

Rancamaya Kec. Bogor Barat

39 Rehab depo pemasaran

ikan hias

-Aset Induk Depo Pemasaran ikan Hias belum tercatat senilai Rp. 88.230.000,- per 31 Des 2015

1 1 1 1 1 1

40 Rehab rumah anggerk,

Dinas Pertanian, Jl. Raya Cipaku No. 5 Bogor

1 1 1 1 1 1

41 Unit Pengolahan Ikan -Rehab UPI APBD 2014

1 1 1 1 1 1

42 Tanah Kolam (Penataan Kolam dan Talud) -

1 1 1 1 1 1

43 Kolam Percontohan Kel. Kencana

1 1 1 1 1 1

44 Kolam Percontohan Kel. Kencana

1 1 1 1 1 1

45 Gudang Arsip Dinas Pertanian

1 1 1 1 1 1

46 Gapura Balai Benih

Ikan Kel. Kencana Kec. Tanah Sareal

1 1 1 1 1 1

47 Bangunan Pemasaran Hortikultura, di Kel. Katulampa (R3)

1 1 1 1 1 1

48 Jl. Raya Cipaku No. 5

Kecamatan Bogsel, Kantor Dinas Pertanian Kota Bogor'

1 1 1 1 1 1

49 Gedung Pemotongan

Hewan Per RPH Bubulak

1 1 1 1 1 1

50 Lain-lain Bangunan

Gedung Pemotong Hewan RPH Bubulak - Ruang Bonning APBD 2013 - Kanopi APBD 2009

1 1 1 1 1 1

51 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 inchi)

1 1 1 1 1 1

52 Mesin Ketik Manual Longewagen (18)

1 1 1 1 1 1

53 Mesin Ketik Elektronik 2 0 0 2 2 2 2 2

54 Lemari Besi/Metal 36 9 0 45 45 45 45 45

55 Filling Besi/Metal 32 7 39 39 39 39 39

56 Brankas 1 1 1 1 1 1

57 Proyektor +Attachment 3 2 5 5 5 5 5

58 Alat Penghancur Kertas 9 9 9 9 9 9

59 Mesin Hitung Uang 1 1 1 1 1 1

60 White Board 3 3 3 3 3 3

61 Roll O'pact 7 7 7 7 7 7

62 Finger PIN 3 3 3 3 3 3

63 Layar Proyektor 1 1 2 2 2 2 2

64 CCTV 1 1 1 1 1 1

65 Papan Nama Instansi 5 5 5 5 5 5

Page 46: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

40

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

66 Teralis 2 2 2 2 2 2

67 Lemari Sorok 1 1 1 1 1 1

68 Lemari Kaca 20 20 20 20 20 20

69 Lemari Kayu 1 1 1 1 1 1

70 Lemari Penyimpanan 2 2 2 2 2 2

71 Air Conditioning Unit 38 0 0 38 38 38 38 38

72 Tong Sampah 11 0 0 11 11 11 11 11

73 Rak Kayu 1 1 1 1 1 1

74 Meja Penerima Tamu 1 1 2 2 2 2 2

75 Sice 1 1 1 1 1 1

76 Meja Rapat 3 3 3 3 3 3

77 Kursi Rapat 95 95 95 95 95 95

78 Kursi Tamu 2 2 2 2 2 2

79 Kursi Putar 48 8 56 56 56 56 56

80 Bangku Tunggu 4 4 4 4 4 4

81 Meja 1/2 Biro 55 55 55 55 55 55

82 Sofa 0 2 0 2 2 2 2 2

83 Mesin Potong Rumput 7 7 7 7 7 7

84 Lemari Es 7 7 7 7 7 7

85 Kompor Gas 3 3 3 3 3 3

86 Tabung Gas 2 2 2 2 2 2

87 Televisi 2 1 3 3 3 3 3

88 Sound System 2 2 2 2 2 2

89 Microphone Table Stand

2 2 2 2 2 2

90 Tangga Alumunium 4 4 4 4 4 4

91 Dispencer 2 2 2 2 2 2

92 Alat Pemadam Kebakaran

3 3 3 3 3 3

93 Blender 1 1 1 1 1 1

94 Tempat Sampah Dorong 2 2 2 2 2 2

95 Rak Display 6 6 6 6 6 6

96 Meja Kerja Pejabat Eselon II

1 1 1 1 1 1

97 Meja Kerja Pejabat Eselon III

1 1 2 2 2 2 2

98 Meja Kerja Pejabat Eselon IV

0 0 0 0 0 0

99 Meja Rapat Pejabat Eselon II

1 1 1 1 1 1

100 Kursi Kerja Pejabat Eselon II

1 1 1 1 1 1

101 Kursi Kerja Pejabat Eselon III

4 4 4 4 4 4

102 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon II

1 1 1 1 1 1

103 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon III

4 1 5 5 5 5 5

104 P.C Unit 29 29 29 29 29 29

105 Lap Top 23 23 23 23 23 23

106 Printer (Peralatan 29 29 29 29 29 29

Page 47: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

41

No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat Ini

Jumlah Rencana Pemeliharaan

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

2020 2021 2022 2023 2024

Personal Komputer)

107 Scanner (Peralatan Personal Komputer)

2 2 2 2 2 2

108 Multi Purpose Vehicle (MPV)

6 6 6 6 6 6

109 Pick Up 4 4 4 4 4 4

110 Sepeda Motor 24 24 24 24 24 24

111 Sepeda Motor Roda 3 2 2 2 2 2 2

112 Truck + Attachment 1 1 1 1 1 1

113 Mobil Pengangkut Daging

1 1 1 1 1 1

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Dari Tabel 2.5 dapat dilihat terdapat kebutuhan

pemeliharaan pada setiap tahunnya, baik gedung dan

bangunan maupun sarana dan prasarana kerja. Kegiatan

pemeliharaan rutin dan berkala inventaris kantor

merupakan kegiatan yang mengakomodir kebutuhan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada di Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Bogor

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor pada periode Renstra sebelumnya (Tahun 2015-2019)

dilakukan oleh dua Perangkat Daerah yang berbeda yaitu Dinas

Ketahanan Pangan Kota Bogor dan Dinas Pertanian Kota Bogor.

Untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan dilakukan

melalui 6 (enam) program oleh Dinas Pertanian Kota Bogor dan 4

(empat) program oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor.

Program yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Bogor adalah

Program Peningkatan Produksi Pertanian, Peternakan, dan

Perikanan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Hewan Zoonosis dan Penyediaan Pangan Hewani Sesuai dengan

Kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal, Program Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Peternakan dan Perikanan,

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program

Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, dan Program

Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan.

Page 48: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

42

Program yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota

Bogor adalah Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan

Sarana Prasarana Aparatur, dan Program Pengembangan Sistem

Pelaporan Kinerja dan Keuangan.

Gambaran Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor Tahun 2015-2019 dapat dilihat dari

capaian indikator kinerja pada tiap tahunnya. Capaian indikator

sasaran sesuai dengan revisi renstra yang disusun setelah

adanya Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 050.45-304 Tahun

2017. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kota

Bogor Tahun 2015–2019 berdasarkan Target IKK dan target

Keputusan Wali Kota Bogor No 050.45-304 tahun 2017

digambarkan dalam Tabel 2.6.a dan Tabel 2.6.b sebagai berikut:

Page 49: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

43

Tabel 2.6.a Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2015-2019 (Target IKK)

No Indikator Kinerja Target IKK Target Renstra Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Urusan Bidang Pangan

1 Ketersediaan energi per kapita (AKE= 2,200 kkal/hr)

2.220 2.298 2.278 2.259 2.239 2.220 2.318 2.395 2.483 2.512,80 100,87 105,12 109,90 112,23

2 Ketersediaan protein per kapita (AKP= 57 gr/kap/hari)

57 84 77 70 64 57 91,10 102,30 105,30 89,40 108,09 132,07 149,45 140,08

3 Penguatan cadangan pangan CPP kab/kota 100 ton

91 58 66 74 83 91 4,46 - 2,00 5,40 7,74 - ,00 2,70 6,53

4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

97 85 88 91 94 97 82,30 78,30 82,70 88,70 96,27 88,58 90,59 94,17

5 Pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan

95 75 80 85 90 95 94,62 86,37 87,10 91,53 126,16 107,96 102,47 101,70

Urusan Bidang Pertanian

1 Produktivitas padi atau bahan

pangan utama lokal lainnya perhektar

6,5 6,6 6,7 6,8 6,9 6,54 6,6 6,87 7 NA 100,7 100 102,54 102,94

Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan

1 Produksi perikanan 100 100 100 100 100 99,08 69,35 97,86 82,16 99,08 69,35 97,86 82,16

2 Konsumsi ikan 100 100 100 100 100 98,71 101,111 96,46 95,37 98,71 101,111 96,46 95,37

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 50: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

44

Tabel 2.6.b Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 (Target Indikator Lainnya)

No Indikator Kinerja

Target Renstra Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

92 93 95 97 98 90,20 95,20 95,90 96,90 98,04 102,37

100,95 99,90

2 Prosentase penduduk rawan pangan 26,29 25,29 24,29 23,29 22,29 N/A N/A 24,79 18,30 - - 102,06 78,57 -

3 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

85 88 91 94 97 82,30 78,30 82,70 88,70 96,27 88,58 90,59 94,17

4 Prosentase tingkat keamanan pangan 75 80 85 90 95 94,62 86,37 87,10 91,53 126,16 107,96

102,47 101,70

5 Persentase rata-rata peningkatan produksi pertanian, peternakan, dan perikanan pertahun

3% 3% 3% 3% 3% 8,74 4,3 11,01 4,35 NA 291,33% 143,33%

367,0% 145,00%

6 Jumlah maksimal kasus penyakit zoonosis pertahun

7 6 5 4 3 0 0 0 0 0 100 100 100 100

7 Jumlah produk olahan ysng dibina Dinas

13 13 13 13 13 9 13 17 13 0 100 100 130,77 100

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 51: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

45

Dari Tabel 2.6.a dan Tabel 2.6.b terlihat bahwa secara

keseluruhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor telah melaksanakan kegiatan dengan baik. Setiap target

indikator kinerja dari tahun ke tahun mampu dipenuhi. Tabel

2.6.a merupakan capaian pelayanan dilihat dari Indikator

Kinerja Kunci (IKK), sedangkan Table 2.6.b merupakan capaian

pelayanan dilihat dari indikator sasaran dinas sesuai renstra

yang telah disusun.

Pada Tabel 2.6.a terdapat 5 (lima) indikator yang termasuk

urusan pangan, 1 (satu) urusan pertanian, dan 2 (dua) urusan

kelautan dan perikanan. Capaian masing-masing indikator

fluktuatif pada setiap tahunnya, namun masih menunjukkan

kinerja diatas 80%. Pada urusan kelautan dan perikanan

capaian kinerja hanya satu kali mencapai target, hal ini harus

menjadi perhatian dinas untuk tahun-tahun selanjutnya. Target

yang tidak tercapai disebabkan oleh belum optimalnya

penerapan cara budidaya ikan yang baik serta tingginya alih

fungsi lahan usaha perikanan.

Tabel 2.6.b terlihat sebagian besar indikator kinerja yang

ditetapkan dapat dilakukan dengan baik, hal ini terlihat dari

capaian kinerja yang mencapai 100% atau lebih. Walaupun

demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja dengan

capaian dibawah 100% yaitu jumlah kelompok tani yang

dinaikkan statusnya pada tahun 2016 (kinerja 40%), jumlah

produk olahan yang dibina dinas pada tahun 2016 (kinerja

69,23%), dan nilai AKIP tahun 2018 (kinerja 99,35%).

Target kinerja tersebut dapat tercapai dengan baik karena

adanya dukungan dana dari Anggaran Pembangunan Daerah

(APBD). Serapan dan pertumbuhan anggaran Dinas ketahanan

Pangan dan Pertanian dari tahun 2015-2019 disajikan dalam

Tabel 2.7 berikut:

Page 52: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

46

Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

No. Uraian Anggaran pada Tahun (dalam juta rupiah) Realisasi Anggaran pada Tahun

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun

Rata-rata Pertumbuhan (%)

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Anggaran Realisasi

1 Peningkatan

Ketahanan Pangan

3.117,904 2.350 2.098,647 2.381,874 2.942,308 1.984,973 1.817,776 2.135,570 94,37 84,47 86,62 89,66 -7,28 -7,83

2 Peningkatan

Kesejahteraan Petani

788,4 974,92 275 0 705,646 916,468 273,895 0 89,50 94,00 99,60 - -24,07 -20,12

3 Program

Peningkatan Produksi Pertanian, Peternakan dan Perikanan

4.690 2.225 2.803 2.874,890,5 2.438,470 2.165,730 2.665,148 2.702,705 51,99 97,34 95,08 94,01 -8,01 4,43

4 Program

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian,

Peternakan dan Perikanan

1.586,6 870,6 832,49 572,870 1.307,187 779,634 765,710 554,823 82,39 89,55 91,98 96,85 -26,90 -23,23

5 Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

dan Ikan Serta Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman,

Sehat, utuh dan Halal

750 570 600 456,550 724,166 551,861 584,331 442,766 96,56 96,82 97,39 96,98 -14,22 -14,05

Jumlah Total 10.932,904 6.990,520 6.609,137 6.286,185 - 8.117,777 6.398,666 6.106,860 5.835,864 - 74,25 91,53 92,40 92,84 - -15,47 -10,06

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 53: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

48

Dari Tabel 2.7 dapat dilihat secara keseluruhan tren

anggaran yang diberikan Pemerintah Daerah Kota Bogor

terhadap Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bogor

mengalami penurunan dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun

2019. Terdapat 2 program pada Tahun 2017 yang mengalami

peningkatan anggaran yaitu Program Peningkatan Produksi

Pertanian, Peternakan dan Perikanan dan Program Pencegahan

dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Ikan serta

Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

pada Tahun 2017. Tahun 2018 Program Peningkatan Produksi

Pertanian, Peternakan dan Perikanan juga mengalami

peningkatan anggaran namun secara keseluruhan anggaran

yang diberikan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

mengalami penurunan pada setiap tahunnya.

Dari anggaran yang diberikan Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian melakukan penyerapan anggaran sebesar 74,25%

pada Tahun 2015, 91,53% pada Tahun 2016, 92,40% pada

Tahun 2017, 92,84% pada Tahun 2018, dan sampai semester 1

2019 penyerapan anggaran telah mencapai 42,88%. Berbeda

dengan anggaran, penyerapan anggaran mengalami tren

kenaikan pada setiap tahunnya. Pada awal periode Renstra

(Tahun 2015) penyerapan anggaran tidak maksimal (hanya

74,25%). Hal ini disebabkan oleh terdapat beberapa belanja

modal yang belum tercantum di RKBMD, sehingga pembelian

belanja modal tersebut tidak dilakukan. Untuk tahun-tahun

selanjutnya total penyerapan anggaran berada pada angka

diatas 90% dan terus naik setiap tahunnya. Sisa anggaran

sebagian besar merupakan efisiensi kegiatan, yaitu selisih harga

yang ada pada DPA dengan harga pembelian.

Walaupun persentase penyerapan anggaran terus

mengalami kenaikan namun secara pertumbuhan, realisasi

anggaran masih mengalami penurunan setiap tahunnya dengan

rata-rata penurunan sampai Tahun 2018 sebesar 10,06%. Hal

ini berarti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah

maksimal menggunakan anggaran yang diberikan dengan tetap

Page 54: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

49

mencapai target yang ditetapkan walaupun anggaran yang

diberikan berkurang setiap tahunnya.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tantangan

diartikan sebagai hal atau objek yang menggugah tekad untuk

meningkatkan kemampuan mengatasi masalah. Peluang adalah

ruang gerak, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang

memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk

memanfaatkannya dalam usaha mencapai tujuan. Melihat dan

mengamati pencapaian program yang telah dilakukan selama 5

tahun terakhir dan kondisi dilapangan, maka tantangan dan

peluang yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Bogor dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian:

a. Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian.

b. Infrastruktur pertanian belum optimal

c. Penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang belum

sesuai anjuran.

e. Kelembagaan, pengetahuan, dan ketrampilan petani

yang masih belum optimal

f. Semakin terbatasnya tenaga kerja trampil dan produktif

yang mau bekerja di sektor pertanian

g. Masuknya komoditas pertanian impor yang menyaingi

produk petani.

i. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat sehingga

menuntut produk pertanian yang semakin aman

dikonsumsi.

j. Laju alih fungsi lahan pertanian ke non sektor pertanian

semakin mengkhawatirkan.

Page 55: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

50

k. Adanya ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik

sebagai akibat mobilitas hewan.

l. Peningkatan kebutuhan pangan seiring dengan

peningkatan jumlah penduduk Kota Bogor dengan laju

pertumbuhan 1,53% per tahun.

m. Ketergantungan pasokan pangan yang cukup tinggi dari

luar daerah sebagai akibat rendahnya produksi dari

dalam daerah.

n. Belum terpenuhinya jumlah cadangan pangan Kota

Bogor (sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pertanian No.

11/Permentan.KN.130/4/2018 tentang Penetapan

Jumlah Cadangan Beras Pemerintah Daerah) untuk

turut menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

o. Masih terdapat kelompok masyarakat yang terindikasi

rawan pangan pada beberapa wilayah Kelurahan.

p. Pola konsumsi pangan masyarakat yang belum

memenuhi kaidah B2SA.

q. Belum optimalnya pemanfaatan lahan sempit

pekarangan di perkotaan dalam upaya peningkatan gizi

masyarakat.

r. Informasi distribusi bahan pangan (beras) belum merata

atau diketahui oleh seluruh kalangan masyarakat

s. Masih ada sekitar 8,47% produk pangan segar dan

pangan olahan non kemasan yang tidak aman dan layak

konsumsi.

2. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian

a. Adanya aturan dari pemerintah pusat yang mendukung

pengembangan pertanian seperti aturan tentang

Perlindunga Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(LP2B)

b. Optimalisasi SDM pertanian yang sudah ada dan

peningkatan kapasitas SDM Dinas.

Page 56: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

51

c. Terdapatnya event-event dari pemerintah pusat dan

provinsi sebagai ajang promosi produk olahan pertanian,

produk olahan peternakan, dan produk olahan

perikanan.

d. Pengembangan sistem jaminan mutu pangan organik

dan ramah lingkungan.

e. Adanya trend Urban Farming mendorong terlaksananya

usaha pertanian, peternakan dan perikanan secara

bersamaan.

f. Meningkatnya permintaan masyarakat akan labelisasi

halal pada produk peternakan.

g. Adanya tuntutan global terhadap penerapan

kesejahteraan hewan (animal welfare).

h. Tingginya permintaan ikan hias

i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun

2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan, poin ke dua “Tanpa

kelaparan”, yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai

ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta

meningkatkan pertanian berkelanjutan

j. Tujuan Pembanguan Jangka Panjang Kota Bogor salah

satunya Peningkatan nilai tambah dan daya saing

produk-produk pertanian melalui pelaksanaan pertanian

yang baik berkenaan dengan penguatan ketahanan

pangan dan penanggulangan kemiskinan

k. Tingginya tingkat pendidikan rata-rata masyarakat Kota

Bogor yang merupakan modal dasar bagi percepatan

proses peningkatan kesadaran konsumsi pangan dan

bergizi, sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku

atas konsumsinya dengan tercapai tingkat status gizi

yang semakin baik.

l. Perkembangan teknologi informatika serta strategi

komunikasi publik, untuk mempercepat proses, serta

Page 57: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

52

memperluas jangkauan upaya pendidikan masyarakat

untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat.

m. Pengembangan teknologi dan inovasi serta kemitraan

dengan akademisi, pebisnis dan lembaga masyarakat,

untuk memperbaiki sistem budidaya tanaman,

penanganan pasca panen, pengolahan pangan dan

penanganan distribusi agar semakin lebih produktif.

Page 58: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

53

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BOGOR

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor

Timbulnya permasalahan karena adanya sesenjangan

antara kondisi ideal atau kondisi yang diinginkan dengan

kondisi saat ini. Dari kondisi yang ada saat ini dan bercermin

dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya

dirumuskan permasalahan yang terjadi pada urusan pangan,

pertanian, serta kelautan dan perikanan. Beberapa

permasalahan yang perlu mendapat perhatian dalam

pembangunan urusan tersebut di Kota Bogor adalah sebagai

berikut (Tabel 3.1):

Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas

dan Sasaran Pembangunan Daerah

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

1 Jumlah penduduk

rawan pangan di

Kota Bogor 18,3%

dari jumlah total

penduduk

Kualitas konsumsi

pangan masyarakat

belum memenuhi

kaidah B2SA

(Beragam, Bergizi

Seimbang dan Aman)

Pola konsumsi pangan

masyarakat yang belum

memenuhi kaidah B2SA,

dengan dominasi

konsumsi sumber energi

karbohidrat yang berasal dari beras dan terigu

Kurangnya pengetahuan

dan kesadaran

masyarakat tentang

kaidah gizi seimbang

B2SA

Rendahnya akses dan daya beli masyarakat

terhadap pangan

berkualitas akibat tidak

cukupnya pendapatan

untuk memenuhi kebutuhan pangan atau

adanya gejolak harga

pangan

Ketergantungan pasokan

bahan pangan dari luar

Page 59: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

54

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

daerah karena produksi

dalam Kota Bogor tidak

mencukupi kebutuhan

masyarakat

Masih ditemukannya pangan tidak aman dan

tidak layak konsumsi

Kurangnya pemahaman

masyarakat tentang

pentingnya hygiene dan

sanitasi pada bahan pangan asal hewan

Masih adanya bahan

pangan asal hewan yang

terkena cemaran

Produktivitas

pertanian rendah

Budidaya pertanian

belum optimal

Kurangnya pengetahuan

sikap dan keterampilan (PSK) petani

Produktivitas

perikanan belum

optimal

Teknik budidaya ikan

belum dilaksanakan

dengan baik

Sarana Prasarana belum

memadai

Rendahnya tingkat

konsumsi ikan Kota

Bogor (Jabar 28,58 kg/kap/thn)

Produk perikanan

mudah terkontaminasi

bahan berbahaya

Kesadaran dan pengetahuan

masyarakat untuk

konsumsi ikan rendah

Frekuensi Sosialisasi

produk perikanan

kurang

2 Masih adanya potensi

munculnya kasus

penyakit hewan

Masih ada ternak/hewan yang

tidak/belum

tervaksin

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang

pentingnya kesehatan

hewan

Kurangnya tenaga

medis/ paramedis

Terbatasnya sarana

prasarana kesehatan hewan

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat masalah yang

terjadi di bidang pangan, pertanian, kelautan dan perikanan.

Permasalahan tersebut, antara lain:

Page 60: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

55

1. Kualitas konsumsi pangan masyarakat belum memenuhi

kaidah B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman).

Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor menciptakan kota

sehat tidak akan terwujud jika jumlah penduduk rawan

pangan masih cukup tinggi. Salah satu faktor yang

menyebabkan angka penduduk rawan pangan masih cukup

tinggi antara lain kualitas konsumsi pangan masyarakat

belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang

dan Aman). Kebutuhan gizi masyarakat tidak hanya cukup

dari jumlahnya, namun keberagaman dan keseimbangan

gizinya serta keamanan pangan tersebut. Akar masalah ini

antara lain pola konsumsi pangan masyarakat yang belum

memenuhi kaidah B2SA, dengan dominasi konsumsi sumber

energi karbohidrat yang berasal dari beras dan terigu,

kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kaidah gizi seimbang B2SA, rendahnya akses dan daya beli

masyarakat terhadap pangan berkualitas akibat tidak

cukupnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pangan

atau adanya gejolak harga pangan, ketergantungan pasokan

bahan pangan dari luar daerah karena produksi dalam Kota

Bogor tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, masih

ditemukannya pangan tidak aman dan tidak layak

konsumsi, kurangnya pemahaman masyarakat tentang

pentingnya higiene dan sanitasi pada bahan pangan asal

hewan, masih adanya bahan pangan asal hewan yang

terkena cemaran.

2. Produktivitas pertanian rendah

Kota Bogor dengan lahan yang terbatas dapat meningkatkan

produksi pertaniannya melalui peningkatan produktivitas.

Rendahnya produktifitas pertanian di Kota Bogor

disebabkan oleh budidaya pertanian belum optimal dan

kurangnya pengetahuan sikap dan keterampilan (PSK)

petani.

Page 61: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

56

3. Produktivitas perikanan belum optimal

Produktivitas perikanan dipengaruhi teknik budidaya yang

digunakan dan adanya sarana dan prasarana yang

memadai. Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik masih

belum dilakukan oleh pembudidaya ikan secara optimal.

Sarana prasarana budidaya ikan yang ada banyak yang

rusak dan butuh perbaikan agar dapat digunakan dengan

baik.

4. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota Bogor (Jawa Barat

28,58 kg/kap/tahun)

Konsumsi ikan Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2008

adalah 28,58 kg/kap/tahun, sedangkan Kota Bogor masih

di bawahnya yaitu 27,28 kg/kap/tahun. Rendahnya tingkat

konsumsi ikan ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran

dan pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan,

produk perikanan mudah terkontaminasi bahan berbahaya

dan kurangnya frekuensi sosialisasi produk perikanan.

5. Masih ditemukan ternak/hewan yang tidak/belum tervaksin

Dalam lima tahun terakhir angka kasus zoonosis di Kota

Bogor sudah 0 (nol), namun kondisi ini harus terus dijaga

karena kondisi di lapangan masih ditemukan ternak/hewan

yang tidak/belum tervaksin. Vaksinasi hewan merupakan

tindakan pencegahan tertularnya penyakit pada hewan

sehingga diharapkan dengan adanya vaksinasi kasus

zoonosis dapat diminimalisir atau dicegah. Kesadaran

masyarakat untuk membawa hewan peliharaannya untuk

divaksin masih harus terus ditingkatkan, karena jika hanya

mengandalkan program vaksin dari pemerintah akan sulit

tercapai. Mengingat tenaga medik veteriner yang masih

sedikit dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas.

Page 62: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

57

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Bogor 2019-2024

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan

daerah. Visi juga dapat diartikan sebagai arah pembangunan

atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5

(lima) tahun mendatang (clarity of direction) yang menjawab

permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis

yang harus diselesaikan dalam jangka menengah. Misi adalah

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Penentuan visi

pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya amatlah

penting agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan

arah dan kebijakan yang jelas.

Dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan isu

strategis daerah ke depan, maka Wali Kota dan Wakil Wali Kota

terpilih mempunyai visi pembangunan Kota Bogor untuk

periode tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya Kota Bogor sebagai Kota Yang

Ramah Keluarga”

Adapun visi tersebut dapat dipandang dari ruang lingkup

sebagai berikut :

Kota Bogor : Meliputi seluruh wilayah dan isinya. Artinya

Kota Bogor dan seluruh warganya yang berada di dalam satu

kawasan dalam batas-batas tertentu yang tertuang dalam

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor.

Kota yang Ramah Keluarga dapat diartikan sebagai berikut:

1. Kondisi ramah keluarga dipenuhi dari derajat kualitas

masyarakat dan lingkungannya yang memadai, yang

tercermin dari kondisi kesehatan, pendidikan, sosial

masyarakatnya serta kondisi infrastruktur lingkungan yang

baik dalam mendukung aktivitas masyarakat menuju taraf

kehidupan yang lebih baik.

Page 63: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

58

2. Kondisi ramah keluarga juga harus dipenuhi dari kondisi

sektor ekonomi yang kondusif bagi masyarakat dalam

meningkatkan kesejahteraannya.

3. Kondisi ramah keluarga dipenuhi dari pencapaian keluarga

yang berkualitas oleh masyarakat serta menumbuh

kembangkan nilai-nilai keluarga dalam hubungan

bermasyarakat serta tata kelola pemerintahan yang

berkompeten.

Keluarga sebagai sebuah sistem sosial terkecil mempunyai

peranan penting dalam mencapai kesejahteraan penduduk yang

menjadi cita-cita pembangunan. Keluarga menjadi lingkungan

sosial pertama yang memperkenalkan cinta kasih, moral

keagamaan, sosial budaya dan sebagainya. Keluarga juga

menjadi pertahanan utama yang dapat menangkal berbagai

pengaruh negatif dari dinamika sosial yang ada. Pengaruh

negatif yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara dinamika

eksternal dan internal dalam komunitas yang bersentuhan

dengan sistem sosial lainnya diharapkan dapat ditangkal oleh

sebuah keluarga yang memiliki ketahanan keluarga yang

tangguh.

Dalam konteks peraturan perundang-undangan, keluarga

didefinisikan sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari: (1) suami dan istri; (2) suami, istri dan anaknya; (3)

ayah dan anaknya; atau (4) ibu dan anaknya (Undang-Undang

Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga). Selain itu, keluarga mempunyai 8

(delapan) fungsi seperti yang dimaksud dalam Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 1994, yang mencakup fungsi

pemenuhan kebutuhan fisik dan nonfisik yaitu: (1) fungsi

keagamaan; (2) fungsi sosial budaya; (3) fungsi cinta kasih; (4)

fungsi perlindungan; (5) fungsi reproduksi; (6) fungsi sosialisasi

dan pendidikan; (7) fungsi ekonomi; dan (8) fungsi pembinaan

lingkungan. Dalam kaitannya dengan pengukuran tingkat

ketahanan keluarga maka konsep keluarga yang digunakan

Page 64: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

59

akan diupayakan untuk merujuk kepada peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009,

ketahanan keluarga dapat diukur menggunakan pendekatan

sistem yang meliputi komponen input (sumber daya fisik dan

nonfisik), proses manajemen keluarga (permasalahan keluarga

dan mekanisme penanggulangannya), dan output (terpenuhinya

kebutuhan fisik dan psiko-sosial). Atas dasar pendekatan ini,

maka ketahanan keluarga merupakan ukuran kemampuan

keluarga dalam mengelola masalah yang dihadapinya

berdasarkan sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya (Sunarti, 2001). Dengan demikian,

keluarga dikatakan memiliki tingkat ketahanan keluarga yang

tinggi apabila memenuhi beberapa aspek yaitu: (1) ketahanan

fisik yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang,

perumahan, pendidikan dan kesehatan; (2) ketahanan sosial

yaitu berorientasi pada nilai agama, komunikasi yang efektif,

dan komitmen keluarga tinggi; (3) ketahanan psikologis meliputi

kemampuan penanggulangan masalah nonfisik, pengendalian

emosi secara positif, konsep diri positif, dan kepedulian suami

terhadap istri.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan

memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis internal dan

eksternal, maka ditetapkan 3 (tiga) misi untuk mewujudkan Visi

Kota Bogor pada Tahun 2024. Adapun 3 (tiga) Misi yang

ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Kota Bogor

2019-2024 yaitu :

1. Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat

Kota Bogor yang Sehat adalah suatu kondisi kota yang

bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk

yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa

tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati

masyarakat dan pemerintah daerah. Kota yang sehat dapat

Page 65: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

60

dicapai melalui upaya menciptakan dan meningkatkan

kualitas lingkungan baik fisik, sosial, dan budaya serta

mengintegrasikan berbagai aspek tersebut untuk

mewujudkan kondisi kota yang bersih nyaman, aman dan

sehat.

2. Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas

Kota Bogor yang Cerdas adalah kota yang bisa mengelola

sumber dayanya, termasuk sumber daya alam dan manusia,

sehingga warganya dapat hidup aman, nyaman, produktif

dan berkelanjutan. Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) sangat diperlukan untuk membantu pengelolaan kota.

Kota Cerdas dapat mengetahui permasalahan yang ada di

dalamnya (sensing), memahami kondisi permasalahannya

(understanding), dan mengatur/mengambil tindakan (acting)

berbagai sumber daya yang ada untuk digunakan secara

efektif dan efisien dengan tujuan memaksimalkan pelayanan

kepada masyarakat. Kota Cerdas bukan "kota" ditambah

"teknologi" namun penggunaan solusi cerdas untuk

mengatasi permasalahan kota. Teknologi merupakan salah

satu alat bantu untuk pengelolaan guna mengatasi

permasalahan kota.

3. Mewujudkan Kota Bogor yang Sejahtera

Kota Bogor Yang Sejahtera adalah suatu kondisi Kota

dimana kehidupan masyarakatnya aman, tentram, damai,

adil dan makmur. Dalam sosial ekonomi, sejahtera

dihubungkan dengan kemudahan masyarakat untuk

menjangkau pelayanan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan hidup masyarakat. Kondisi adil dan makmur

dapat diukur dari tingkat pemerataan kesejahteraan

masyarakatnya. Semakin rendah kesenjangan social

ekonomi masyarakat merupakan tolok ukur dari

keberhasilan perwujudan kota yang sejahtera. Kota yang

sejahtera dapat terwujud apabila kondisi perekonomian

masyarakat kota meningkat. Ekonomi masyarakat yang adil

Page 66: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

61

dan sejahtera sebagaimana dicita-citakan akan dapat

diwujudkan dengan upaya meningkatkan daya saing dan

produktivitas ekonomi daerah.

Daya saing daerah sendiri merupakan kemampuan daerah

untuk menumbuhkembangkan daerah yang bersangkutan

yang direfleksikan pada adanya pertumbuhan ekonomi yang

kuat, peningkatan daya beli, kemakmuran rakyat, dan

kualitas diri rakyat (masyarakat), tingginya daya tarik

daerah bersangkutan bagi para investor luar untuk

berinvestasi dan berbisnis, dan kemampuan daerah itu

menghasilkan outputnya (produk atau jasa) untuk bersaing

dan menang dalam persaingan dengan output (produk atau

jasa) yang dihasilkan pihak lain di luar daerah yang

bersangkutan secara global.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mendukung Visi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2019-2024 dengan cara berperan

aktif dalam setiap misi melalui program-program untuk

mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang ditetapkan.

Program yang mendukung masing-masing visi adalah:

Misi 1 “Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat” didukung oleh 3

(tiga) program, yaitu:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;

2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan

Zoonosis dan Penyediaan Pangan Hewani sesuai dengan

Kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal, dan;

3. Program Peningkatan Konsumsi Produk Perikanan.

Misi 2 “Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas” didukung oleh

3 (tiga) program, yaitu:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, dan;

3. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan

Keuangan

Page 67: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

62

Misi 3 “Mewujudkan Kota Bogor yang Sejahtera” didukung

oleh 3 (tiga) program yaitu:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian, dan;

3. Program Peningkatan Produksi Perikanan.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan mendukung 2 misi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, yaitu Misi 1 mewujudkan

Kota Bogor yang Sehat dan Misi 3 mewujudkan Kota Bogor yang

Sejahtera. Masing-masing misi didukung melalui indikator dan

kegiatan yang berbeda. Secara rinci akan dijelaskan pada BAB

VI.

Prioritas pembangunan daerah, pada dasarnya adalah

gambaran prioritas pembangunan jangka menengah Kota Bogor

Tahun 2019-2024 yang ditetapkan selain berpedoman pada

pencapaian target kinerja pada RPJPD Kota Bogor Tahap IV,

hasil evaluasi kinerja RPJMD Tahun 2015-2019 yang belum

mencapai target, serta permasalahan dan isu strategis

pembangunan Kota Bogor yang belum tertangani. Penetapan

prioritas pembangunan daerah Kota Bogor Tahun 2019-2024

juga memperhatikan rencana pembangunan pada level yang

lebih tinggi yaitu Rancangan Teknokratis RPJMN Tahun 2019-

2024 serta RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023.

Prioritas pembangunan Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat;

2. Penguatan Daya Saing Ekonomi berbasis potensi lokal;

3. Penguatan Reformasi Birokrasi

Program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun

2019-2024 merupakan janji-janji kampanye Wali Kota dan

Wakil Wali Kota yang strategis dan prioritas untuk dilaksanakan

pada Tahun 2019 – 2024. Program unggulan ini salah satu

arah kebijakan terhadap pencapaian visi dan misi

Page 68: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

63

pembangunan Kota Bogor pada Tahun 2019-2024. Program

unggulan Tahun 2019-2024, meliputi:

1. BOGOR LANCAR

• Konversi angkot

• Pembangunan jalan protokol alternatif

• Pembangunan flyover di Jl. RE Martadinata & Kebon

Pedes

• Penataan kawasan stasiun kereta api

• Pembangunan gedung parkir di pusat kota

• Penuntasan sarana Terminal Baranangsiang & Stasiun

LRT

2. BOGOR MERENAH

• Pembangunan jalur pedestrian yang terintegrasi di pusat

kota

• Pembangunan kampung wisata

• Revitalisasi pasar tradisional

• Kampungku bersih dan hijau

• Pembangunan pusat kuliner di setiap kecamatan

3. BOGOR KASOHOR

• Pembangunan museum

• Revitalisasi perpustakaan kota

• Pembangunan GOR di setiap Kecamatan

4. BOGOR MOTEKAR

• Menciptakan 20 ribu kesempatan kerja dengan konsep

kolaborasi antara pengusaha, UMKM, perbankan dan

profesional

• Festival Seni & Helaran Budaya

5. BOGOR SAMAWA

• Sekolah Ibu

• 50 beasiswa tiap tahun bagi pelajar berprestasi

• Merenovasi 20 ribu RTLH sampai tahun 2023

• Pemberian insentif bagi guru ngaji

• Orang Tua Asuh

Page 69: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

64

6. #AbdiBogor

• Mall pelayanan Publik

• Kunjungan dokter ke keluarga

• Konseling & Call Center 24 Jam

• Layanan Malam Kelurahan

• RSUD Unggul

Selanjutnya penjabaran program-program prioritas dan

program-program unggulan sebagaimana dimaksud akan

diterjemahkan lebih lanjut ke dalam program pembangunan

daerah berikut kerangka pendanaannya yang akan disajikan

pada Bab VI Renstra ini.

Dari uraian di atas terdapat beberapa faktor pendorong dan

faktor penghambat pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian yang dapat mempengaruhi tercapainya visi dan misi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor. Faktor-faktor tersebut

dijelaskan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Pelayanan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

untuk Pencapaian Sasaran RPJMD Kota Bogor Tahun

2019-2024

No Sasaran RPJMD Kota

Bogor 2019-2024

Permasalahan

Pelayanan Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1 Meningkatnya derajat

kesehatan Masyarakat

1. Kualitas konsumsi

pangan masyarakat belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam, Bergizi,

Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota

Bogor

1. Kapasitas SDM

masih terbatas

2. Pola koordinasi antar sektor, baik top down

maupun bottom up belum sepenuhnya

optimal

3. Inkonsistensi kebijakan masih sering

terjadi

4. Keterbatasan sumberdaya baik dari

sarana prasarana dan anggaran.

1. Lingkungan

kerja yang kondusif didukung dengan sarana

dan prasarana kerja yang relatif memadai akan

menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

DKPP

2. Teknologi informasi dan komunikasi

yang semakin berkembang melalui berbagai

media, sangat mendukung proses perencanaan,

pengambilan keputusan dan penetapan

Page 70: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

65

No Sasaran RPJMD Kota

Bogor 2019-2024

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

program pembangunan kota

2 Terciptanya birokrasi pemerintahan yang efektif, efisien dan

akuntabel

1. Jumlah SDM masih kurang

2. Inkonsistensi

kebijakan masih sering terjadi

1 . Sistem pelaporan yang sudah

tersambung secara elektronik

2. Transaksi non

tunai

3 Meningkatnya ketahanan keluarga

1. Produktivitas pertanian rendah

2. Produktivitas Perikanan belum optimal

1. Keterbatasan sumberdaya

baik dari sarana prasarana, anggaran

maupun manusia.

1. Ketersediaan Peraturan

Perundang-undangan lahan pertanian

berkelanjutan

2 . Komitmen pimpinan dan pegawai

damam mendukung setiap program dan kegiatan

yang ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

3.3 Telaahan Rancangan Teknokratik Renstra Kementerian

Pertanian Tahun 2020-2024, Rancangan Teknokratik

Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-

2024, Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, Renstra Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018-2023, Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023.

3.3.1 Telaah Rancangan Teknokratik Renstra Kementerian

Pertanian Tahun 2020-2024

Visi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia

adalah “Terwujudnya Kesejahteraan Petani dengan

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Daya Saing

Pertanian”. Untuk mencapai visi tersebut Kementerian

Pertanian memiliki 3 misi yaitu :

1. Mewujudkan Kesejahteraan Petani, adalah

terpenuhinya kebutuhan petani agar hidup layak

dengan cara melakukan perlindungan dan

pemberdayaan petani;

Page 71: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

66

2. Mewujudkan Ketahanan Pangan, adalah

terpenuhinya pangan bagi masyarakat dengan

meningkatkan ketersediaan, keamanan dan

keterjangkauan pangan

3. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing

Komoditas Pertanian, adalah mendorong komoditas

pertanian memiliki keunggulan bersaing dan nilai

yang lebih baik dari hasil produksi, penyimpanan,

pengolahan dan distribusi.

Untuk mencapai visi-misi tersebut kementerian

memiliki tujuan yaitu :

1. Meningkatnya Kesejahteraan Ekonomi Petani

2. Meningkatnya Ketahanan Pangan

3. Meningkatnya Daya Saing dengan Mengembangkan

Inovasi IPTEK Pertanian

4. Berkembangnya Sarana Prasarana Pertanian yang

Bernilai Ekonomi

5. Mengembangkan Sistem Perkarantinaan Pertanian

6. Mengembangkan Kapasitas SDM dan Pemberdayaan

Petani

7. Terwujudnya Reformasi Birokrasi Kementerian

Pertanian

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

disebutkan di atas, Kementerian Pertanian telah

menentukan sasaran strategis dengan menggunakan

metode Balanced Scorecard (BSC). Sasaran strategis

tersebut adalah:

1. Peningkatan kesejahteraan ekonomi petani

2. Pemenuhan kebutuhan pangan strategis nasional

3. Peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas

pertanian nasional

Page 72: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

67

4. Peningkatan kualitas dan keamanan pangan strategis

nasional

5. Pemanfaatan inovasi dan teknologi pertanian

6. Penyediaan prasarana dan sarana pertanian yang

sesuai kebutuhan

7. Pengendalian penyebaran OPT dan DPI pada

tanaman serta penyakit pada hewan

8. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan

kelembagaan pertanian nasional

9. Birokrasi kementerian pertanian yang efektif dan

efisien

10. Pengelolaan anggran kementerian pertanian yang

akuntabel dan berkualitas

Dari hasil penelaahan terhadap dokumen Renstra

Teknokratik Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024,

maka dapat diidentifikasi faktor-faktor penghambat

pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor dalam mendukung target-target kinerja tujuan dan

sasaran Renstra Teknokratik Kementerian Pertanian

yang telah ditetapkan antara lain (Tabel 3.3):

Page 73: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

68

Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor untuk Pencapaian

Sasaran Renstra Teknokratik Kementerian

Pertanian Tahun Tahun 2020-2024

No

Sasaran Renstra Teknokratik Kementerian Pertanian RI

2020-2024

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Peningkatan

kesejahteraan ekonomi petani Pemenuhan kebutuhan

pangan strategis nasional Peningkatan nilai tambah

dan daya saing komoditas pertanian nasional

Peningkatan kualitas dan keamanan pangan strategis

nasional Pemanfaatan inovasi dan teknologi

pertanian Penyediaan prasarana dan sarana

pertanian yang sesuai kebutuhan Pengendalian

penyebaran OPT dan DPI pada tanaman serta penyakit pada

hewan Peningkatan kualitas sumberdaya

manusia dan kelembagaan pertanian nasional

Birokrasi kementerian pertanian yang

efektif dan efisien Pengelolaan anggran

kementerian pertanian yang akuntabel dan berkualitas

1. Kualitas

konsumsi pangan masyarakat belum

memenuhi kaidah B2SA (Beragam, Bergizi,

Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya tingkat

konsumsi ikan Kota Bogor

3. Produktivitas pertanian

rendah 4. Produktivitas

Perikanan belum

1. Kapasitas dan

jumlah SDM masih terbatas

2. Pola koordina-si antar sektor,

baik top down maupun bottom up belum

sepenuhnya optimal

3. Keterbatasan sumberdaya

baik dari sarana prasarana dan anggaran.

4. Petani yang ada kebanyakan hanya buruh

tani, sehingga tidak dapat mengambil keputusan

terhadap program dan kegiatan yang ada

1. Lingkungan

kerja yang kondusif didukung dengan

sarana dan prasarana kerja yang relatif

memadai akan menunjang pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi DKPP

2. Teknologi

informasi dan komunikasi yang semakin berkembang

melalui berbagai media, sangat mendukung

proses penyampaian informasi

3. Sistem

pelaporan yang sudah tersambung secara

elektronik 4. Ketersediaan

Peraturan Perundang-

undangan lahan pertanian berkelanjutan

5. Komitmen pimpinan dan pegawai

damam mendukung setiap program dan

kegiatan yang ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 74: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

69

3.3.2 Telaah Rancangan Teknokratik Renstra Kementerian

Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024

Visi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia adalah “Mewujudkan sektor kelautan dan

perikanan yang berdaulat, maju, mandiri, dan

berbasis kepentingan nasional”. Untuk menggapai visi

tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki 3

misi yaitu :

1. Kedaulatan (sovereignty)

2. Keberlanjutan (sustainability)

3. Kesejahteraan (prosperity)

Untuk mencapai visi-misi tersebut Kementerian

Kelautan dan Perikanan memiliki tujuan, yaitu :

1. Berdaulat di laut untuk mewujudkan Legal, Reported,

Regulated Fishing (LRRF)

2. Mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan

perikanan yang bertanggung jawab dan berkeadilan

untuk generasi sekarang dan akan datang

3. Meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat

kelautan dan perikanan

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

disebutkan diatas, Kementerian Kelautan dan Perikanan

telah menentukan sasaran strategis yang akan di

lakukan pada Tahun 2020-2024. Sasaran strategis

tersebut adalah:

1. Masyarakat KP yang meningkat kesejahteraannya

2. Pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

secara berdaulat

3. Pengelolaan SDKP secara berkelanjutan dan berdaya

saing

4. Tersedianya kebijakan yang berkualitas

Page 75: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

70

5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang

berkeadilan

6. Tersedianya SDMKP, inovasi teknologi dan riset yang

berdaya saing

7. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan

SDKP secara profesional dan partisipatif

8. ASN KKP yang profesional

9. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang andal

10. Birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi

pada layanan prima

11. Pengelolaan anggaran yang berkualitas

Dari hasil penelaahan terhadap dokumen Renstra

Teknokratik Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun

2020-2024, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor

penghambat pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor dalam mendukung target-target

kinerja tujuan dan sasaran Renstra Teknokratik

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024

yang telah ditetapkan antara lain (Tabel 3.4):

Page 76: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

71

Tabel 3.4 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor untuk Pencapaian

Sasaran Renstra Teknokratik Kementerian

Kelautan dan Perikanan RI Tahun 2019-2024

No

Sasaran Renstra Teknokratik

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI 2020-2024

Permasalahan Pelayanan

Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1 2

3

4

5

6

7

8

9

10

Masyarakat KP yang Meningkat Kesejahteraannya Pengelolaan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berdaulat

Pengelolaan SDKP secara berkelanjutan dan

berdaya saing Tersedianya kebijakan yang berkualitas

Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berkeadilan

Tersedianya SDMKP, inovasi teknologi dan riset yang berdaya saing

Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP secara profesional

dan partisipatif ASN KKP yang profesional Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik yang andal Birokrasi KKP yang

efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Pengelolaan

anggaran yang berkualitas

1. Kualitas konsumsi pangan masyarakat

belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam,

Bergizi, Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota Bogor

3. Produktivitas pertanian rendah

4. Produktivitas

Perikanan belum

1. Kapasitas dan jumlah SDM masih terbatas

2. Alih fungsi

lahan yang terus terjadi

3. Keterbatasan sumberdaya

baik dari sarana prasarana dan

anggaran.

1. Lingkungan kerja yang kondusif didukung

dengan sarana dan prasarana kerja yang relatif memadai

akan menunjang pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi DKPP

2. Teknologi

informasi dan komunikasi yang semakin berkembang

melalui berbagai media, sangat mendukung

proses perencanaan, pengambilan keputusan dan

penetapan program pembangunan Kota

3. Sistem pelaporan yang sudah tersambung

secara elektronik

4. Komitmen pimpinan dan

pegawai damam mendukung setiap program

dan kegiatan yang ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Selain Rancangan Renstra Teknokratik Kementerian

Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam

penyusunan renstra ini juga memperhatikan keselarasan

dengan visi-misi Provinsi Jawa Barat serta dan tujuan dan

sasaran Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat yang terkait

Page 77: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

72

dengan urusan ketahanan pangan, pertanian serta kelautan

dan perikanan. Perangkat daerah tersebut adalah Dinas

Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Barat.

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih dalam

RPJMD Tahun 2018-2023 mempunyai visi “Terwujudnya Jawa

Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 memiliki

makna sebagai berikut :

Jabar Juara

Lahir Batin

: Pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan kualitas

hidup masyarakat baik lahir maupun batin

Inovasi : Pembangunan yang dilaksanakan di

berbagai sektor dan wilayah didukung

dengan inovasi yang ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan publik, kualitas

hidup, dan pembangunan berkelanjutan

Kolaborasi : Perwujudan visi dilakukan dengan

kolaborasi antar tingkatan pemerintahan,

antar wilayah, dan antar pelaku

pembangunan untuk memanfaatkan

potensi dan peluang serta menjawab

permasalahan dan tantangan

pembangunan

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah

tersebut ditetapkan misi pembangunan jangka menengah

Provinsi Jawa Barat 2018-2023, yaitu:

1. Membentuk Manusia Pancasila yang Bertaqwa, melalui

Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah sebagai Pusat

Peradaban.

Page 78: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

73

2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia

dan Produktif, melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang

Inovatif.

3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan,

melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan

Daerah.

4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi

Umat yang Sejahtera dan Adil, melalui Pemanfaatan

Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi

serta Pelaku Pembangunan.

5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan

Kepemimpinan yang Kolaboratif antara Pemerintah Pusat,

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3.3.3. Telaah Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan

Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

Perumusan tujuan pembangunan jangka menengah

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa

Barat ditempuh dengan menelaah arah kebijakan dan

sasaran pokok RPJMD Provinsi Jawa Barat. Tujuan

tersebut merupakan kolaborasi antara kebijakan

pembangunan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

Provinsi Jawa Barat dalam mendukung tujuan RPJMN

dan isu-isu strategis dengan visi dan misi Gubernur dan

Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih. Tujuan RPJMD

pada Misi 4 (empat) adalah ”Mewujudkan Pertumbuhan

Ekonomi yang Berkualitas dan Berdaya Saing serta

Mengurangi Disparitas Ekonomi” yang merupakan

perwujudan dari lingkup bidang ekonomi. Untuk

mendukung tujuan tersebut maka tujuan Dinas

Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat

periode Tahun 2018-2023 adalah

“Pemenuhan Ketersediaan Pangan”.

Page 79: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

74

Pemenuhan ketersediaan pangan sebagai salah

bentuk untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan

berdaya saing dalam rangka meningkatkan

pembangunan ketahanan pangan dan peternakan di

Jawa Barat. Ketahanan pangan didukung oleh beberapa

sub sektor pertanian antara lain peternakan, perikanan,

perkebunan, kehutanan, tanaman pangan dan

hortikutura. Ketersediaan pangan diawali dengan hasil

produksi pertanian (peternakan, perikanan, kehutanan,

perkebunan, tanaman pangan dan hortikutura) yang

melimpah dan mencukupi baik kualitas maupun

kuantitas. Pergerakan perkembangan produksi

pertanian akan menggerakan pertumbuhan ekonomi dan

berdaya saing.

Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai

dengan baik maka Dinas Ketahanan Pangan dan

Peternakan Provinsi Jawa Barat menetapkan tiga

sasaran dinas, yaitu:

1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pangan dan

Gizi;

2. Meningkatnya Produksi Peternakan, dan:

3. Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran.

Dari hasil penelaahan terhadap dokumen Renstra

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2018-2023, maka dapat diidentifikasi

faktor-faktor penghambat pelayanan Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor dalam mendukung

target-target kinerja tujuan dan sasaran Renstra Dinas

Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018-2023 yang telah ditetapkan, antara lain

sebagai berikut (Tabel 3.5):

Page 80: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

75

Tabel 3.5 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor untuk Pencapaian

Sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan

dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023

No.

Sasaran Renstra Dinas

Ketahanan Pangan dan Peternakan

Provinsi Jawa

Barat 2018-2023

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1

2

3

Meningkatkan Kualitas Dan

Kuantitas Pangan Dan Gizi Meningkatnya

Produksi Peternakan Terpenuhinya dukungan

manajemen perkantoran yang berkualitas

1. Kualitas konsumsi

pangan masyarakat belum memenuhi

kaidah B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang,

dan Aman) 2. Rendahnya

tingkat konsumsi

ikan Kota Bogor

3. Produktivitas pertanian

rendah 4. Produktivitas

Perikanan belum

optimal

1. Kapasitas dan jumlah SDM

masih terbatas 2. Alih fungsi

lahan yang terus terjadi

3. Keterbatasan sumberdaya baik dari sarana

prasarana dan anggaran.

1. Lingkungan kerja yang

kondusif didukung dengan sarana dan prasarana

kerja yang relatif memadai akan menunjang

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DKPP

2. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin

berkembang melalui berbagai media, sangat

mendukung proses perencanaan, pengambilan

keputusan dan penetapan program pembangunan

Kota 3. Sistem

pelaporan yang sudah

tersambung secara elektronik

4. Ketersediaan

Peraturan Perundang-undangan lahan pertanian

berkelanjutan 5. Komitmen

pimpinan dan

pegawai damam mendukung setiap program dan kegiatan

yang ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 81: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

76

3.3.4. Telaah Renstra Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

Perumusan tujuan pembangunan jangka menengah

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura secara

teknokratik ditempuh dengan menelaah arah kebijakan

dan sasaran pokok RPJMD Provinsi Jawa Barat,

kebijakan pembangunan jangka menengah nasional dan

isu-isu strategis pembangunan pertanian. Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

telah menetapkan tujuan yaitu: Peningkatan Produksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura. Sasaran

pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah Meningkatnya

Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Dari hasil penelaahan terhadap dokumen Renstra

Telaah Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, maka dapat

diidentifikasi faktor-faktor penghambat pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor dalam

mendukung target-target kinerja tujuan dan sasaran

Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 yang telah

ditetapkan, antara lain sebagai berikut (Tabel 3.6):

Page 82: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

77

Tabel 3.6 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor untuk Pencapaian

Sasaran Renstra Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-

2023

No.

Sasaran Renstra Dinas Tanaman

Pangan dan Holtikultura

Provinsi Jawa Barat 2018-2023

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1 Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Kualitas konsumsi pangan masyarakat

belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam,

Bergizi, Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota Bogor

3. Produktivitas pertanian rendah

4. Produktivitas

Perikanan belum optimal

1. Kapasitas dan jumlah SDM masih terbatas

2. Alih fungsi

lahan yang terus terjadi

3. Keterbatasan sumberdaya

baik dari sarana prasarana dan

anggaran.

1. Lingkungan kerja yang kondusif didukung

dengan sarana dan prasarana kerja yang

relatif memadai akan

menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

DKPP

2. Teknologi informasi dan komunikasi

yang semakin berkembang melalui berbagai

media, sangat mendukung proses perencanaan,

pengambilan keputusan dan penetapan

program pembangunan Kota

3. Sistem

pelaporan yang sudah tersambung secara

elektronik

4. Ketersediaan Peraturan Perundang-

undangan lahan pertanian berkelanjutan

5. Komitmen pimpinan dan pegawai dalam

mendukung setiap program dan kegiatan yang

ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 83: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

78

3.3.5. Telaah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

Tujuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa

Barat yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

adalah “Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha

Kelautan Dan Perikanan”. Berdasarkan tujuan di atas,

sasaran yang diformulasikan secara terukur, spesifik,

dapat dicapai dan rasional untuk dapat dilaksanakan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatnya produksi serta nilai tambah dan daya

saing produk kelautan dan perikanan;

2. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan

perikanan yang berkelanjutan.

Dari hasil penelaahan terhadap dokumen Renstra

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018-2023, maka dapat diidentifikasi faktor-

faktor penghambat pelayanan Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian Kota Bogor dalam mendukung target-

target kinerja tujuan dan sasaran Renstra Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023 yang telah ditetapkan, antara lain sebagai

berikut (Tabel 3.7):

Page 84: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

79

Tabel 3.7 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor untuk Pencapaian

Sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan

dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023

No

Sasaran Renstra

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa

Barat 2018-2023

Permasalahan

Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1.

2

Meningkatnya Produksi serta nilai tambah dan daya

saing produk Kelautan dan Perikanan;

Terwujudnya

Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang

Berkelanjutan

1. Kualitas konsumsi pangan

masyarakat belum memenuhi kaidah B2SA

(Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota

Bogor

3. Produktivitas pertanian rendah

4. Produktivitas Perikanan belum optimal.

1. Kapasitas dan jumlah SDM masih

terbatas

2. Alih fungsi lahan yang terus terjadi

3. Keterbatasan sumberdaya baik dari sarana

prasarana dan anggaran.

1. Lingkungan kerja yang kondusif

didukung dengan sarana dan prasarana

kerja yang relatif memadai akan

menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

DKPP

2. Teknologi informasi dan komunikasi

yang semakin berkembang melalui berbagai

media, sangat mendukung proses perencanaan,

pengambilan keputusan dan penetapan

program pembangunan Kota

3. Sistem

pelaporan yang sudah tersambung

secara elektronik

4. Ketersediaan Peraturan

Perundang-undangan lahan pertanian

berkelanjutan

5. Komitmen pimpinan dan pegawai

dalam mendukung setiap program dan

kegiatan yang ada.

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 85: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

80

3.3.6 Ringkasan Telaah Renstra Kementerian dan Renstra

Dinas Provinsi

Telaah terhadap dokumen perencanaan strategis

kementerian/lembaga pusat dan dinas provinsi

dilakukan agar terdapat sinkronisasi antara kementerian

terkait, dinas provinsi, dan Kota Bogor. Identifikasi

tujuan dalam Renstra Kementerian/Lembaga dan

Provinsi dengan Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian adalah sebagai berikut (Tabel 3.8):

Tabel 3.8 Sinkronisasi Tujuan Kementerian/Lembaga,

Dinas Provinsi Jawa Barat dengan Tujuan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Bogor

Renstra KL dan Dinas Provinsi Renstra Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Renstra Teknokratik Kementerian Pertanian RI

Tujuan:

1. Meningkatnya Kesejahteraan Ekonomi Petani

2. Meningkatnya Ketahanan Pangan

3. Meningkatnya Daya Saing Dengan Mengembangkan Inovasi Iptek Pertanian

4. Berkembangnya Sarana Prasarana Pertanian yang Bernilai Ekonomi

5. Mengembangkan Sistem Perkarantinaan Pertanian

6. Mengembangkan Kapasitas SDM dan Pemberdayaan Petani

7. Terwujudnya Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

Sasaran:

1. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Petani

2. Pemenuhan Kebutuhan Pangan Strategis Nasional

3. Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Pertanian Nasional

4. Peningkatan Kualitas dan Keamanan Pangan Strategis Nasional

5. Pemanfaatan Inovasi dan Teknologi Pertanian

6. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pertanian yang Sesuai Kebutuhan

7. Pengendalian Penyebaran OPT dan DPI pada Tanaman serta Penyakit pada Hewan

8. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan Pertanian Nasional

9. Birokrasi Kementerian Pertanian yang Efektif dan Efisien

10. Pengelolaan Anggaran Kementerian Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas

Tujuan:

1. Meningkatkan Kualitas Konsumsi Pangan Masyarakat

2. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan

Pemerintahan yang Cerdas, Efektif, Efisien dan Akuntabel (Smart Governance)

3. Menurunkan Presentase Penduduk Rawan Pangan

4. Mempertahankan Tingkat Ketersediaan Pangan

Sasaran:

1. Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat yang Beragam, Sehat dan Aman Sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

2. Terciptanya Birokrasi Pemerintah yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel

3. Menurunnya Prosentase Penduduk Rawan Pangan

4. Tersedianya Pangan yang

Beragam, Dalam Jumlah yang Cukup dan Terdistribusi Merata, dengan Harga Terjangkau

Program:

1. Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Hewan Zoonosis dan Penyediaan Pangan Hewani Sesuai dengan

Kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal

3. Peningkatan Konsumsi

Renstra Teknokratik Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Tujuan:

1. Berdaulat di Laut untuk Mewujudkan Legal, Reported, Regulated Fishing (LRRF)

2. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Bertanggung

Page 86: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

81

Renstra KL dan Dinas Provinsi Renstra Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Jawab dan Berkeadilan untuk Generasi Sekarang dan Akan Datang

3. Meningkatkan Taraf dan Kualitas Hidup Masyarakat Kelautan dan Perikanan

Sasaran:

1. Masyarakat KP yang Meningkat Kesejahteraannya

2. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berdaulat

3. Pengelolaan SDKP secara Berkelanjutan dan Berdaya Saing

4. Tersedianya Kebijakan yang Berkualitas

5. Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan SDKP yang Berkeadilan

6. Tersedianya SDMKP, Inovasi Teknologi dan Riset yang Berdaya Saing

7. Terselenggaranya Pengendalian dan

Pengawasan SDKP secara Profesional dan Partisipatif

8. ASN KKP yang Profesional

9. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang Andal

10. Birokrasi KKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

11. Pengelolaan Anggaran yang Berkualitas

Produk Perikanan

4. Pelayanan Administrasi Perkantoran

5. Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

6. Peningkatan Produksi Pertanian

7. Peningkatan Produksi Perikanan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat

Tujuan:

1. Pemenuhan Ketersediaan Pangan

Sasaran:

1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pangan dan Gizi

2. Meningkatnya Produksi Peternakan” dan

3. Terpenuhinya Dukungan Manajemen Perkantoran

Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Tujuan:

1. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Sasaran:

1. Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat

Tujuan:

1. Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan

Sasaran:

1. Meningkatnya Produksi serta Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;

2. Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 87: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

82

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

3.4.1 Telaah terhadap Rencana Tata Ruang (RTRW) Kota

Bogor

Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

disusun dengan memperhatikan Rancangan Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031.

Program utama yang diamanatkan RTRW Kota Bogor

ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutnya

disingkat LP2B. LP2B adalah bidang lahan pertanian

yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan

secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi

kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan

nasional. Selain LP2B program utama yang

diamanatkan RTRW ke Dinas Ketahanan Pangan Dan

Pertanian adalah Pengembangan Terminal barang berupa

Revitalisasi Terminal Agribisnis di Kelurahan Rancamaya

sebagai pusat distribusi dan pergudangan, pasar induk

hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan; serta

menjadi kawasan agrowisata Pemerintah Kota Bogor dan

rencana kawasan budidaya. Rencana kawasan budidaya

yang dimaksud adalah rencana kawasan peruntukan

pertanian yang meliputi rencana kawasan peruntukan

penunjang pertanian (Terminal Agribisnis dan Rumah

Potong Hewan). Target waktu pelaksanaan program

utama tersebut dijabarkan dalam Tabel 3.9.

Page 88: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

83

Tabel 3.9 Indikasi Program Utama RTRW 2020-2031

yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian.

No Indikasi

Program Utama

Tahun Ke- Perkiraan Sumber

Dana

Instansi

Pelaksana

6-10 11-15 16-20

4 5 1 2 3 4 5

2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027-2031

1 Penyusunan Profil Lahan Pertanian Kota Bogor

APBD kota DISTAN

2 Penyusunan Profil Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan (LP2B)

APBD kota DISTAN

3 Menjaga,

Memelihara dan Meningkatkan Kualitas Lahan Pertanian Kota

sebagai RTH Kota

APBD kota DISTAN

4 Sosialisasi

Sistem Pertanian Perkotaan, meliputi Pemanfaatan

Lahan Pekarangan, Hidroponik

APBD kota DISTAN

5 Pengembangan Terminal Agribisnis di Rancamaya

APBN, APBD kota

DISTAN

6 Optimalisasi Fungsi Rumah Potong Hewan

(RPH) sebagai RPH Regional

APBD kota DISTAN

7 Berkerjasama

dengan Pengelola Lahan Pertanian dalam bentuk Kebun

Penelitian dan Percobaan dalam Menjaga dan Memelihara

Kebun Penelitian sebagai Bagian dari RTH

APBN KEMEN-

TERIAN TERKAIT, DISTAN

8 Pengembangan

Kegiatan Wisata Outbound (Wisata Ruang

Luar) pada Areal Pertanian Kota untuk Memberikan

Nilai Tambah Kawasan tersebut

APBD kota DISTAN,

DISPAR-BUD

Page 89: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

84

3.4.2. Telaah terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

mencantumkan gambaran umum kondisi daerah dari

aspek pelayanan umum. Aspek pelayanan umum dapat

dilihat berdasarkan 2 (dua) fokus layanan, yaitu fokus

layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

melaksanakan kedua fokus layanan tersebut. Aspek

pelayanan urusan wajib oleh bidang pangan, sedangkan

aspek pelayanan urusan pilihan oleh bidang pertanian,

peternakan, dan perikanan. Aspek pelayanan bidang

pangan tidak dicantumkan dalam dokumen karena

bukan urusan wajib pelayanan dasar. Aspek pelayanan

bidang-bidang lainnya diuraikan dalam Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Aspek Pelayanan Umum Pilihan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

yang terdapat dalam KLHS RPJMD Kota Bogor

2019-2024

No

Aspek Pelayanan Pilihan

Bidang

Pelayanan Keterangan

1 Pertanian Lahan pertanian (sawah) di Kota Bogor hingga saat ini tercatat hanya 321 hektar. Kecamatan yang masih

mempunyai lahan sawah terletak di Kecamatan Bogor Barat (155 hektar), Kecamatan Bogor Selatan (105 hektar), Kecamatan Bogor Timur (57 hektar), Kecamatan Tanah Sareal (3 hektar) dan Kecamatan Bogor Utara (1 hektar).

2 Peternakan Pada bidang peternakan, tercatat populasi hewan ternak besar terdiri dari 837 ekor sapi perah, 183 ekor sapi potong dan 153 ekor kerbau. Ternak kecil terdiri dari 11.463 ekor domba dan 2.311 ekor kambing, sedangkan

untuk ternak unggas terdiri dari 207.414 ekor ayam ras pedaging, 115.338 ekor ayam kampung dan 5.313 ekor itik.

3 Perikanan Produksi ikan di Kota Bogor pada Tahun 2016 menurut tempat penangkapan/pemeliharaan sebagian besar berasal dari budi daya ikan kolam dengan total produksi sebesar 31,7 ton dan luasan kolam sebesar 264,04 hektar.

Kecamatan Bogor Selatan merupakan penyumbang terbesar terhadap produksi ikan perairan umum, sedangkan Bogor Barat penyumbang produksi ikan terbesar ikan kolam.

Selain mencantumkan Aspek Pelayanan Umum,

dokumen KLHS juga mencantumkan Analisis Gap/

Kesenjangan sebagai salah satu faktor dalam rangka

penentuan isu pembangunan berkelanjutan prioritas.

Page 90: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

85

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat gap atau

kesenjangan TPB yang belum diakomodasi oleh

kebijakan dan strategi pada RPJMD Kota Bogor. Dalam

hal ini, RPJMD yang dianalisis merupakan Rancangan

Teknokratis RPJMD yang disusun oleh Bappeda Kota

Bogor sebagai bahan masukan untuk penyusunan

RPJMD Kota Bogor Tahun 2020–2024. Tabel 3.11

berikut merupakan hasil analisis kebijakan dan strategi

RPJMD terhadap TPB tujuan 2 yang terkait dengan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian:

Tabel 3.11 Analisis Gap Kebijakan dan Strategi pada

RPJMD Kota Bogor 2019-2024 terhadap TPB

NO TPB

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Target yang Menjadi Isu Gap/Masalah

1 Menghilangkan kelaparan, mencapai

ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan

pertanian berkelanjutan.

1. Menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya

orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan

yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.

Terlampauinya daya dukung pangan di Kota Bogor yang berpotensi

menyebabkan kelaparan dan kerawanan pangan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun

2. Menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi,

termasuk pada tahun 2025, mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak

pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan

gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.

Persentase balita gizi buruk 0,6%. Daya

dukung pangan yang terlampaui mengancam pemenuhan kebutuhan gizi, utamanya pada

remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.

dilaksanakan belum mencapai target (SB)

3. Menggandakan

produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya

perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk

melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumberdaya produktif, dan input

lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan peluang nilai

tambah, dan pekerjaan non pertanian.

Produktivitas pertanian

dan terlampauinya daya dukung pangan sebagai akibat pesatnya pertumbuhan penduduk

dan alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan industri

Berdasarkan ketercapaian target eksisting dan

kondisi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Hidup (DDDTLH), terdapat beberapa skenario yang

Page 91: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

86

berkaitan dengan upaya tambahan pencapaian target

TPB di Kota Bogor, salah satunya adalah Skenario

Pencapaian Target Ketahanan Pangan. Dalam skenario

ini, penentuan status daya dukung penyedia pangan

dilakukan berdasarkan hasil perhitungan daya dukung

pangan dengan pendekatan produksi beras. Analisis

daya dukung pangan dilakukan dengan menghitung data

proyeksi jumlah penduduk dikalikan dengan angka

kebutuhan beras Kota Bogor. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa pada Tahun 2018 terdapat

defisit/selisih antara kebutuhan dan ketersediaan beras.

Defisit ini semakin meningkat pada tahun 2030 seiring

dengan pertumbuhan penduduk.

Kondisi defisit pangan menjadikan permasalahan

tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Kota

Bogor. Namun demikian, jika ditinjau dari KLHS pada

hirarki di atasnya, yakni KLHS RPJPD Provinsi Jawa

Barat, aliran ketersediaan pangan pada kabupaten/kota

yang daya dukungnya telah terlampaui dipasok oleh

kabupaten/kota sekitarnya yang masih memiliki surplus

daya dukung pangan. Dalam dokumen tersebut, tertera

bahwa Kota Bogor menjadi salah satu wilayah yang

memiliki nilai defisit pangan.

Untuk memastikan distribusi pangan yang merata di

Kota Bogor demi mencapai Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan Nomor 2 yaitu “Menghilangkan kelaparan,

mecapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta

meningkatkan pertanian berkelanjutan”, maka terdapat

beberapa arahan program sebagaimana dalam tabel

berikut:

Page 92: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

87

Tabel 3.12 Arahan Program dalam Perwujudan

Ketahanan Pangan Kota Bogor

Output Para Pihak Arahan Program

Terciptanya

Ketahanan Pangan Kota Bogor

1. Dinas Pertanian Kota Bogor

2. Bappeda Kota Bogor

3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor

4. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bogor

5. Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor

1. Peningkatan stok untuk

menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan bagi masyarakat;

2. Penyediaan pangan sehat dan bergizi;

3. Pemantauan stabilitas harga bahan pokok;

4. Diversifikasi pangan masyarakat;

5. Peningkatan produktivitas pertanian;

6. Menggalakkan program urban farming;

7. Perlindungan lahan pertanian pangan melalui

penetapan lahan LP2B;

Dengan adanya RTRW tersebut, Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian dapat memfokuskan pelayanan

pada kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan target-target

yang sudah dituangkan dalam RTRW. Berbagai

kerjasama dan koordinasi dengan instansi lain

dibutuhkan untuk terwujudnya target RTRW dan taget

kegiatan yang telah ditetapkan. Pengaruh rencana

struktur ruang dan rencana pola ruang terhadap

kebutuhan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian adalah:

1. Dengan ditetapkannya rencana struktur ruang dan

pola ruang, DKPP dapat fokus memaksimalkan

kegiatan pada daerah yang direncanakan di RTRW;

2. Sebagai acuan jika ada permintaan data dan

rekomendasi dari pihak luar;

3. Dengan adanya struktur ruang dan pola ruang,

jumlah lahan pertanian akan semakin berkurang,

sehingga upaya-upaya lain dimaksimalkan agar

target kenaikan produksi dapat tercapai.

Dari implikasi RTRW dan KLHS di atas terdapat

faktor-faktor penghambat dan pendorong yang

mempengaruhi pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Page 93: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

88

Pertanian. Faktor-faktor tersebut disebutkan dalam

Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian untuk Pencapaian Implikasi RTRW

dan KLHS

No Implikasi RTRW

dan KLHS

Permasalahan

Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendukung

1 RTRW

1. Penyusunan profil Lahan Pertanian Kota Bogor

2. Penyusunan profil Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(LP2B)

3. Menjaga, memelihara dan meningkatkan

kualitas lahan pertanian kota sebagai RTH Kota

4. Sosialisasi sistem

pertanian perkotaan, meliputi pemanfaatan lahan pekarangan,

hidroponik

5. Pengembangan Terminal Agribisnis di Rancamaya

6. Optimalisasi fungsi Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai RPH

regional

7. Bekerjasama dengan pengelola lahan pertanian

dalam bentuk kebun penelitian dan percobaan dalam menjaga dan

memelihara kebun penelitian sebagai bagian dari RTH

8. Pengembangan kegiatan wisata outbound (wisata

ruang luar) pada

areal pertanian kota untuk memberikan nilai tambah kawasan tersebut

KLHS

1. Menghilangkan kelaparan, mencapai

ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian

berkelanjutan.

1. Kualitas konsumsi pangan masyarakat

belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam,

Bergizi, Seimbang, dan Aman)

2. Rendahnya

tingkat konsumsi ikan Kota Bogor

3. Produktivitas

pertanian rendah

4. Produktivitas Perikanan

belum optimal

1. Kapasitas dan jumlah SDM masih terbatas

2. Alih fungsi lahan yang terus terjadi

3. Keterbatasan

sumberdaya baik dari sarana, prasarana dan

anggaran.

1. Lingkungan kerja yang kondusif didukung

dengan sarana dan prasarana kerja yang relatif

memadai akan menunjang pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi DKPP

2. Teknologi informasi dan

komunikasi yang semakin berkembang melalui

berbagai media, sangat mendukung proses

perencanaan, pengambilan keputusan dan

penetapan program pembangunan kota

3. Sistem pelaporan yang sudah tersambung

secara elektronik

4. Ketersediaan

Peraturan Perundang-undangan lahan

pertanian berkelanjutan

5. Komitmen pimpinan dan

pegawai dalam mendukung setiap program dan

kegiatan yang ada.

Page 94: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

89

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Dengan menganalisa permasalahan yang ada disandingkan

dengan visi misi Wali Kota Bogor, hasil telaah terhadap Rencana

Startegis Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan

dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan

dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Barat, telaah RTRW dan KLHS, maka

diperoleh gambaran isu strategis Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor sebagai berikut:

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan

masyarakat

2. Peningkatan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan komitmen

produk pertanian dan perikanan dalam menghadapi

persaingan global

3. Peningkatan kemampuan SDM pertanian dan perikanan

4. Peningkatan penerapan teknologi yang berwawasan

lingkungan

5. Pencegahan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS)

Keterkaitan antara permasalahan yang ada dengan isu

strategis yang dimunculkan, digambarkan dalam Gambar 3.1

berikut ini.

Page 95: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

90

Gambar 3.1 Permasalahan dan Isu strategis DKPP Kota Bogor

PERMASALAHAN

1. Kualitas konsumsi pangan

masyarakat belum memenuhi kaidah B2SA (Beragam, Bergizi

Seimbang dan Aman)

2. Produktivitas pertanian

masih rendah (belum

optimal)

3. Produktivitas perikanan

belum optimal

5. Masih ada ternak/hewan

yang tidak/belum tervaksin

4. Rendahnya tingkat konsumsi ikan Kota Bogor

(Jabar 28,58 kg/kap/thn)

ISU-ISU STRATEGIS

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan

masyarakat

2. Peningkatan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan komitmen produk

pertanian dan perikanan dalam menghadapi

persaingan global

3. Peningkatan kemampuan SDM pertanian dan

perikanan

5. Pencegahan Penyakit

Hewan Menular Strategis

(PHMS)

4. Peningkatan penerapan

teknologi yang berwawasan

lingkungan

Page 96: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

91

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan yang ditetapkan dalam

Renstra ini mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Wali Kota

Bogor yang telah dirumuskan dalam RPJMD 2019-2024. Tujuan

yang ditetapkan dalam Renstra ini juga akan

menjawab/memecahkan masalah pokok dan isu strategis yang telah

diidentifikasi dan dirumuskan dengan memenuhi kaidah-kaidah

SMART-C (Specific, Measurable, Achieveable, Relevant dan Timebound

serta Continously improve).

Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan hasil

kinerja pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome dari

program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian Kota Bogor per tahun dan tahapan kinerja untuk

pencapaian tujuan pembangunan daerah yang telah ditargetkan

pada akhir tahun ke-5 perencanaan. Sasaran yang ditetapkan

dalam Renstra ini merupakan jawaban untuk memecahkan masalah

dan isu strategis yang telah diidentifikasi dan dirumuskan

sebelumnya dalam Bab 3. Tujuan dan sasaran jangka menengah

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah sebagai berikut.

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

mendukung setiap misi yang ditetapkan dalam RPJMD Kota

Bogor 2019-2024. Dukungan terhadap misi tersebut diuraikan

melalui tujuan dan sasaran dinas dengan indikator tujuan dan

sasaran yang mewakili pada setiap misi. Uraian dari tujuan dan

sasaran tersebut disajikan dalam Tabel 4.1 di bawah ini.

Page 97: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

92

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

TUJUAN/SASA

RAN

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8

Misi 1 : Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat

Terwujudnya pola konsumsi

pangan masyarakat yang berkualitas

Skor PPH Konsumsi

86,9 87,9 88,9 89,9 90,9

Sasaran 1 : Meningkatnya konsumsi

pangan masyarakat yang beragam, sehat dan

aman sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Skor PPH Konsumsi

86,9 87,9 88,9 89,9 90,9

Misi 2 : Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas

Terwujudnya Tata Kelola

urusan pemerintahan bidang

ketahanan pangan, bidang pertanian dan

bidang kelautan dan perikanan yang Efektif,

Efisien dan Akuntabel

Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap pelayanan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

3,32 3,35 3,4 3,45 3,5

Sasaran : Meningkatnya kualitas tata kelola Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian

Nilai Hasil Evaluasi LKIP Perangkat Daerah

B BB BB BB A

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian

3,32 3,35 3,4 3,45 3,5

Misi 3 : Mewujudkan Kota Bogor yang Sejahtera

Terwujudnya pemerataan akses pangan masyarakat

Persentase Penduduk Rawan Pangan

16,6 15,7 14,9 14,01 13,15

Sasaran 1:

Menurunnya kerawanan pangan pada masyarakat

Persentase

Penduduk Rawan Pangan

16,6 15,7 14,9 14,01 13,15

Sasaran 2 : Tersedianya pangan yang

beragam, dalam jumlah cukup dan terdistribusi

merata, dengan harga terjangkau

Ketersediaan Energi

2400 2400 2400 2400 2400

Ketersediaan Protein

63 63 63 63 63

Sumber : Hasil Olahan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, 2019

Page 98: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

93

Kualitas konsumsi pangan masyarakat yang baik bukan

hanya dilihat dari jumlah makanan yang dimakan tetapi juga

dari keberagaman makanan yang dikonsumsi. Semakin beragam

konsumsi pangan masyarakat semakin lengkap pemenuhan

kebutuhan gizi. Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan

keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk

merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun

mendatang. Saat ini Skor PPH konsumsi Kota Bogor masih 84,9.

Sedangkan skor ideal menurut buku Pedoman Penyusunan PPH

(Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, 2015) adalah

100. Untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas konsumsi

pangan masyarakat dengan sasaran meningkatnya konsumsi

pangan masyarakat yang beragam, sehat dan aman sesuai Angka

Kecukupan Gizi (AKG) maka indikator sasaran yang digunakan

adalah Skor PPH Konsumsi, dengan target pada periode tahun

2024 adalah sebesar 90,9.

Smart governance atau tata kelola pemerintahan yang cerdas

merupakan salah satu elemen dasar yang harus dipenuhi untuk

mewujudkan Smart City selain smart environment, smart living,

smart mobility dan smart people. Poin penting terkait gambaran

smart governance antara lain: adanya keterbukaan informasi

publik, memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk

kesejahteraan masyarakatnya (kota mandiri), dapat

mengeluarkan pendapat, ide dan keinginan secara langsung

(adanya ruang penyampaian pendapat oleh masyarakat),

memberikan jaminan pekerjaan bagi warganya, menyediakan

sistem transportasi yang handal dan murah, serta children-

friendly cities. Tujuan “Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan

Pemerintahan yang Cerdas, Efektif, Efisien dan Akuntabel (Smart

Governance)” dilakukan melalui sasaran “Terciptanya Birokrasi

Pemerintah yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel” dengan

indikator kinerja sasaran “Nilai Hasil Evaluasi LKIP Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor” dan “Persentase

Rekomendasi Temuan Inspektorat Kota, Propinsi dan atau BPK

yang Ditindaklanjuti”.

Page 99: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

94

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan

suatu bentuk format pertanggungjawaban instansi pemerintah

yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan

pelaksanaan rencana kerja. Secara umum LKIP bermanfaat

untuk mendorong instansi pemerintah melaksanakan Good

Governance, karena LKIP merupakan dasar untuk mengukur

kinerja instansi pemerintah secara transparan, sistematik dan

dapat dipertanggungjawabkan. Nilai LKIP Dinas Ketahanan

Pangan maupun Dinas Pertanian pada Tahun 2019 (LKIP Tahun

2018) berada pada kriteria B, untuk itu perlu terus ditingkatkan

sehingga target nilai LKIP dinas pada akhir periode (tahun 2024)

mendapatkan kriteria A.

Adanya pemeriksaan Inspektorat Kota/Provinsi maupun

BPK merupakan bagian dari sistem pengendalian internal.

Setiap temuan dan rekomendasi yang diberikan harus

ditindaklanjuti dengan baik dan tuntas. Rekomendasi temuan

Inspektorat Kota, Propinsi dan atau BPK yang ditindaklanjuti

harus 100% merupakan indikator sasaran yang harus dicapai

oleh dinas pada setiap tahunnya sampai tahun 2024.

Faktor yang menentukan ketahanan pangan daerah salah

satunya adalah ketersediaan bahan pangan. Penataan,

penyediaan, dan distribusi bahan pangan di Kota Bogor belum

terkelola dengan cukup baik. Dampak dari hal tersebut di atas

adalah masih terdapat kasus penduduk rawan pangan di Kota

Bogor. Presentase penduduk rawan pangan di Kota Bogor

tahun 2018 adalah sekitar 18,3%, yang tersebar di 17

Kelurahan. Dari data tersebut maka tujuan ke-3 pembangunan

yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah

“Menurunkan Presentase Penduduk Rawan Pangan”, dengan

sasaran pada tahun 2024 “Persentase Jumlah Penduduk Rawan

Pangan” sebesar 13,15% dari jumlah penduduk yang ada di

Kota Bogor.

Tujuan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

yang ke-4 adalah “Mempertahankan Tingkat Ketersediaan

Pangan”, dengan sasaran “Tersedianya Pangan yang Beragam,

Page 100: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

95

Dalam Jumlah yang Cukup, dan Terdistribusi Merata dengan

Harga Terjangkau”. Hal tersebut dapat dilihat dari Angka

Ketersediaan Energi (AKE) dan Angka Ketersediaan Protein

(AKP), sehingga AKE ideal (2.400 kkal/kap/hari) dan AKP ideal

(63 gram/kap/hari) dijadikan target indikator kinerja sasaran

yang harus dicapai setiap tahunnya.

Page 101: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

96

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan ilmu, seni, atau wawasan yang diperlukan

dalam memanajemen setiap program kegiatannya dengan merintis

cara, langkah, atau tahapan untuk mencapai tujuan. Dalam

pengelolaan pembangunan urusan pangan, pertanian dan perikanan

perlu adanya manajemen strategis yang menetapkan tujuan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian serta pengembangan kebijakan

dan perencanaan untuk mencapai visi dan misi Wali Kota dan Wakil

Wali Kota melalui pemberdayaan setiap potensi sumber daya yang

ada. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian, strategi akan dijabarkan dalam arah

kebijakan yang merupakan program prioritas dalam pencapaian

pembangunan ketahanan pangan, pertanian dan perikanan.

Arah kebijakan merupakan pengejawantahan dari strategi

pembangunan pangan dan pertanian yang difokuskan pada

prioritas-prioritas pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan misi

pembangunan. Strategi dan arah kebijakan akan merumuskan

perencanaan yang komprehensif, sinkron, konsisten, dan selaras

dengan visi misi kepala daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran

perencanaan pembangunan dinas. Selain itu, strategi dan arah

kebijakan merupakan sarana untuk melakukan transformasi,

reformasi, dan perbaikan kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor dalam melaksanakan setiap program-program

kegiatan baik internal maupun eksternal, pelayanan maupun

pengadministrasian, serta perencanaan, monitoring, maupun

evaluasi.

Pelaksanaan pembangunan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian merupakan bagian dari pembangunan Kota Bogor yang

arah kebijakan, prioritas utama, tema atau fokus pembangunan

pada periode 2020-2024 adalah ditujukan untuk mencapai

kemandirian masyarakat baik dalam bidang ekonomi, bidang

Page 102: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

97

fisik dan prasarana, bidang sosial budaya dan bidang hukum,

pemerintahan dan politik.

Dalam menetapkan strategi digunakan Analisis SWOT. Analisis

ini adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik dengan

menggunakan faktor internal, yaitu: kekuatan (strengths) dan

kelemahan (weaknesses) serta faktor internal, yaitu: peluang

(opportunities) dan ancaman (threats). Instrumen ini memberikan

cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk

melaksanakan sebuah strategi.

Dalam analisis SWOT, hal yang pertama dilakukan adalah

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

suatu organisasi ke dalam kategori faktor internal dan faktor

eksternal tersebut di atas. Adapun identifikasi faktor internal dan

eksternal pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Faktor Kekuatan (Strength)

1) Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019

tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun

2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kota Bogor dan Peraturan Wali Kota Bogor tahun

2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kota Bogor;

2) Tersedianya sumber daya (manusia dan anggaran) Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian.

3) Adanya komitmen bersama untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan

4) Sarana dan prasarana kerja yang cukup memadai serta

suasana kerja yang kondusif

5) Tersedianya sumber daya pangan lokal daerah Bogor;

Page 103: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

98

b. Faktor Kelemahan (Weakness)

1) Keterbatasan kapasitas SDM dinas,

2) Penempatan SDM masih belum sesuai dengan kualifikasi

yang dibutuhkan

3) Belum optimalnya koordinasi antar seksi atau bidang

4) Perencanaan partisipatif belum sepenuhnya optimal

5) Inkonsistensi kebijakan masih sering terjadi

6) Keterbatasan sumberdaya baik dari sarana prasarana dan

anggaran

7) Belum optimalnya penyampaian informasi distribusi

bahan pangan, pertanian, dan perikanan ke seluruh

kalangan masyarakat

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Peluang/Kesempatan (Opportunities)

1) Ketahanan Pangan merupakan urusan wajib non

pelayanan dasar dan merupakan isu strategis skala

nasional maupun internasional;

2) Adanya peraturan perundang-undangan untuk penguatan

ketahanan pangan seperti: Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan

Gizi, Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang

Dewan Ketahanan Pangan, Peraturan Presiden Nomor 22

Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan

Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;

3) Meningkatnya kebutuhan pangan yang bermutu, bergizi,

sehat, aman dan berlabel halal dari masyarakat;

4) Banyaknya skema pembiayaan yang belum dimanfaatkan

untuk penguatan ketahanan pangan di daerah;

Page 104: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

99

5) Tersedianya kelembagaan petani/kelompok tani, KUD,

Gapoktan, KTNA dan sejenis yang mampu meningkatkan

dinamika usaha tani;

6) Adanya aturan dari pemerintah pusat yang mendukung

pengembangan pertanian seperti aturan tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(LP2B)

7) Terdapatnya event-event dari pemerintah pusat dan

provinsi sebagai ajang promosi produk olahan pertanian,

produk olahan peternakan, dan produk olahan perikanan.

8) Adanya trend Urban Farming mendorong terlaksananya

usaha pertanian, peternakan dan perikanan secara

bersamaan.

9) Adanya tuntutan global terhadap penerapan

kesejahteraan hewan (animal welfare).

10) Tingginya permintaan ikan hias

b. Faktor Ancaman/Hambatan (Threath)

1) Fenomena penggunaan bahan pangan menjadi energi

alternatif yang berkaitan erat dengan harga dan stok

pangan tingkat regional, nasional dan internasional;

2) Semakin maraknya produk agro (segar dan olahan) yang

belum terjamin keamanannya;

3) Sifat komoditas pangan yang musiman yang

menyebabkan terjadinya fluktuasi harga musiman;

4) Persaingan makin ketat akibat pasar bebas dan

pemberlakuan standarisasi internasional serta adanya

globalisasi teknologi informasi dan transportasi.

5) Belum tumbuhnya kelembagaan pangan yang dikelola

secara profesional terutama di sentra produksi dan daerah

rawan bencana;

Page 105: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

100

Melihat dari faktor internal dan eksternal yang dimiliki Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor untuk mencapai tujuan

dan sasaran yang ditetapkan, maka dirumuskan strategi seperti yang

tertuang dalam Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor

Visi : MEWUJUDKAN KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA RAMAH KELUARGA

Misi I : MEWUJUDKAN KOTA YANG SEHAT

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Terwujudnya pola konsumsi pangan masyarakat yang berkualitas

1.

Meningkatnya konsumsi pangan masyarakat yang beragam, sehat dan aman sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

1. Peningkatan konsumsi pangan lokal (umbi-umbian), sayuran dan buah-buahan serta pangan hewani

1. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dengan merubah paradigma konsumsi pangan sehari-hari dari "4 sehat 5 sempurna" menjadi "Isi Piringku" yang memenuhi kaidah Beragam, Bergizi Seimbang dan

Aman berbasis kepada sumberdaya pangan lokal

2. Mengembangkan diversifikasi dan daya saing produk hasil pertanian dan perikanan

1. Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan nilai tambah produk olahan pertanian dan perikanan, fasilitasi pengolahan dan

pemasaran produk pertanian dan perikanan

3. Peningkatan

pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

1. Optimalisasi

pengawasan keamanan pangan segar dan pangan olahan non kemasan

2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan zoonosis dan penyediaan pangan hewani sesuai dengan kriteria aman, sehat, utuh dan halal

Page 106: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

101

Misi II : MEWUJUDKAN KOTA YANG CERDAS

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Terwujudnya Tata Kelola urusan Pemerintahan bidang

Ketahanan Pangan, bidang pertanian dan bidang perikanan dan Kelautan

yng Efektif, Efisien dan Akuntable

1. Meningkatnya kualitas tata kelola Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian

1.

Mendorong penguatan reformasi birokrasi

1 Meningkatkan akuntabilitas kinerja, kualitas pelayanan publik, dan

mengoptimalkan kinerja pengawasan internal

Misi III : MEWUJUDKAN KOTA YANG SEJAHTERA

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Terwujudnya

pemerataan akses pangan masyarakat

1. Menurunnya

Kerawanan Pangan pada masyarakat

1. Peningkatan

akses pangan

1. Mendekatkan

sumber pangan rumah tangga dengan warung-warung yang menjual bahan pangan murah

2. Peningkatan

pendapatan rumah tangga

1. Pembukaan lapangan kerja

2. Fasilitasi usaha ekonomi produktif

3. Peningkatan

kualitas konsumsi pangan

1. Sosialisasi dan

penyuluhan tentang gizi dan pola konsumsi

2. Tersedianya pangan yang beragam, dalam

jumlah cukup dan terdistribusi merata, dengan harga terjangkau

1. Optimalisasi produksi pertanian dan

perikanan

1. Mengoptimalkan kapasitas produksi pangan

melalui penetapan lahan abadi untuk produksi pangan dalam rencana tata ruang wilayah

2. Meningkatkan kualitas lingkungan serta sumberdaya

lahan dan air

3. Membangun ketersediaan pangan mandiri di tingkat rumah tangga dengan pemanfaatan pekarangan

Page 107: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

102

Misi III : MEWUJUDKAN KOTA YANG SEJAHTERA

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2. Menjaga kontinuitas pasokan pangan dari luar wilayah

guna memenuhi kekurangan bahan pangan dari produksi

1. Membangun kerjasama dengan daerah-daerah pemasok bahan pangan

3. Stabilisasi

harga pangan

1. Pemantauan

harga pangan pokok secara kontinyu

2. Pelaksanaan bazaar pangan murah

4. Pengembangan cadangan

pangan di masyarakat

1. Peningkatan jumlah lumbung

pangan masyarakat

2. Pengelolaan cadangan pangan pemerintah daerah

5. Intensifikasi dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perikanan

1. Penerapan inovasi teknologi, optimalisasi dan fasilitasi sarana dan prasarana, serta peningkatan Kapasitas Kelembagaan/SDM Pertanian dan Perikanan

Page 108: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

103

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Rencana Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024

Dari strategi dan kebijakan yang telah dipilih, disusun

program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka waktu

lima tahun (2019-2024). Rencana program dan kegiatan yang

dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

merupakan langkah-langkah teknis untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Rencana program dan kegiatan

yang disusun dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok

sasaran, serta pendanaan indikatif. Hal ini dimaksudkan agar

pembangunan yang dilakukan dalam lima tahun ke depan lebih

terarah dan terencana dengan baik.

Program yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran

“Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat yang Beragam,

Sehat dan Aman sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)” terdiri

dari 3 program dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan:

a. Analisis Konsumsi Pangan Masyarakat Kota Bogor

b. Pemanfaatan Pekarangan sebagai Sumber Peningkatan

Gizi Keluarga

c. Peningkatan Diversifikasi Konsumsi Pangan

d. Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pangan

e. Pengawasan dan Pembinaan Kantin Sekolah Sehat

f. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan

Zoonosis dan Penyediaan Pangan Hewani sesuai dengan

Kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal, dengan kegiatan:

a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner terhadap

Peningkatan Mutu Pangan Asal Hewan (PAH)

Page 109: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

104

b. Peningkatan Pelayanan Pengendalian Penyakit Hewan

Menular Strategis Zoonosis

3. Program Peningkatan Konsumsi Produk Perikanan

a. Pengembangan Produk Hasil Perikanan

Program yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran

“Terciptanya Birokrasi Pemerintah Yang Efektif, Efisien, Dan

Akuntabel” terdiri dari 3 program dengan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Pengelolaan Rumah Tangga PD

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

a. Pengadaan Inventaris Kantor

b. Pemeliharaan Rutin Berkala Inventaris Kantor

3. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan

Keuangan

a. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan

Program yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran

“Menurunnya Presentase Penduduk Rawan Pangan” terdiri dari

1 program dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a. Penanganan Daerah Rawan Pangan

Program yang akan dilakukan untuk mencapai Sasaran

“Tersedianya Pangan yang Beragam, dalam Jumlah yang Cukup

dan Terdistribusi Merata, dengan Harga Terjangkau” terdiri dari

3 program dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a. Analisis Neraca Bahan Makanan

b. Pengembangan Ketersediaan dan Kawasan Mandiri

Pangan

Page 110: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

105

c. Pengelolaan dan Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah

Daerah (CPPD)

d. Penguatan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan

Pokok

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian

a. Intensifikasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Produksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura

c. Peningkatan Penyuluhan Pertanian

d. Peningkatan Produksi Peternakan

e. Peningkatan Pelayanan Rumah Potong Hewan (RPH)

f. Renovasi UPTD Rumah Potong Hewan Terpadu Kota Bogor

3. Program Peningkatan Produksi Perikanan

a. Pengembangan Potensi Sumberdaya Perikanan

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana produksi Perikanan

Indikator kinerja, kelompok sasaran, pendanaan dan lokasi

untuk masing-masing program dan kegiatan tersebut adalah

sebagai berikut (Tabel 6.1).

Page 111: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

106

Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm

juta) Target

Rp.

(dlm juta)

MISI I: MEWUJUDKAN KOTA YANG SEHAT

1 Terwujudnya

pola konsumsi pangan

masyarakat yang berkualitas

Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) Konsumsi (point)

84,9 86,9 1.700 87,9 1.905 88,9 2.100 89,9 2.345 90,9 2.600 90,9 10.650

DKPP

Kota Bogor

Kota

Bogor

1. Meningkat-nya pola konsumsi

pangan masyarakat

yang

beragam,

sehat dan aman sesuai

angka kecukupan

gizi (AKG)

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi (point)

84,9 86,9 1.700 87,9 1.905 88,9 2.100 89,9 2.345 90,9 2.600 90,9 10.650

Program :

1. Peningkatan Ketahanan

Pangan

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

(point)

84,9 86,9 1.350 87,9 1.455 88,9 1.550 89,9 1.645 90,9 1.750 90,9 7.750

2. Konsumsi energi (kkal/kap/hari)

1.809 1.920 1.980 2.040 2.100 2.150 2.150

3. Konsumsi Protein (gram/kap/hari)

50,8 53 54 55 56 57 57

Kegiatan :

1. Analisis Konsumsi Pangan

1. Terlaksananya sosialisasi persiapan pengambilan data konsumsi pangan

1 kegiatan

250 1 kegiatan

250 1 kegiatan

250 1 kegiatan

250 1 kegiatan

250

Page 112: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

107

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Masyarakat

Kota Bogor 2. pelatihan enumerator

(petugas survey)

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

3. penyusunan kuesioner survey

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

4. pengambilan data konsumsi pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

5. pengolahan data konsumsi pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

6. analisis data 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

7. penyusunan laporan/buku hasil analisis konsumsi pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

8. pencetakan buku analisa konsumsi pangan

50 buku 50 buku 50 buku 50 buku 50 buku

9. seminar hasil analisis konsumsi pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

2. Pemanfaatan Pekarangan

sebagai Sumber Peningkatan

Gizi Keluarga

1. Terselenggaranya Workshop Pemanfaatan

Pekarangan Sebagai Sumber Peningkatan Gizi

Keluarga

5 kegiatan

200 5 kegiatan

220 5 kegiatan

230 5 kegiatan

240 5 kegiatan

250

2. Pengembangan wawasan untuk KWT

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

3. Jumlah media promosi

poster : brosur :

leaflet :

-

1 rim 1 rim

1 rim

1 rim 1 rim

1 rim

1 rim 1 rim

1 rim

1 rim 1 rim

1 rim

3. Peningkatan Diversifikasi

Konsumsi Pangan

1. Terlaksananya Sosialisasi Peningkatan Kualitas

Konsumsi Pangan

1 kegiatan

350 1 kegiatan

385 1 kegiatan

420 1 kegiatan

455 1 kegiatan

500

2. Terlaksananya Pelatihan Penyusunan Menu B2SA

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

Page 113: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

108

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

3. Terlaksananya Pelatihan

Pengolahan Pangan Lokal

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

4. Terlaksananya Rapat Teknis Pelaksanaan Lomba Cipta Menu B2SA Tk. Kota

Bogor

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

5. Terlaksananya Bimtek Pelaksanaan LCM B2SA H

Tingkat Kota Bogor Tahun 2017&

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

6. Terlaksananya Lomba Cipta Menu Tk. Kota dan Tk. Propinsi

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

7. Terlaksananya Kampanye Gerakan Makan Sayur dan Buah untuk siswa SD

1500 siswa

1500 siswa

1500 siswa

1500 siswa

1500 siswa

8. Bimtek Penganekaragaman

Olahan Berbasis Pangan Lokal

3

kegiatan

3

kegiatan

3

kegiatan

3

kegiatan

3

kegiatan

9. Jumlah media promosi

poster : brosur : leaflet :

buku panduan/buku resep :

-

1 rim 1 rim 1 rim

100 buku

1 rim 1 rim 1 rim

1 rim 1 rim 1 rim

100 buku

1 rim 1 rim 1 rim

4. Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran

Produk Pangan

1. Jumlah media promosi poster: brosur:

leaflet : buku panduan:

iklan layanan masyarakat:

2 rim 2 rim

2 rim 100 buku

1 film

550 2 rim 2 rim

2 rim 100 buku

1 film

600 2 rim 2 rim

2 rim 100 buku

1 film

650 2 rim 2 rim

2 rim 100 buku

1 film

700 2 rim 2 rim

2 rim 100 buku

1 film

750

Page 114: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

109

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

2. Keikutsertaan dalam

pameran pangan pertanian, dan perikanan (Bogor expo, Hari Krida

Pertanian, Hari Pangan Sedunia Tingkat Propinsi,

Hari Flori, dan lain-lain)

11

kegiatan

11

kegiatan

11

kegiatan

11

kegiatan

11

kegiatan

3. Festival Kuliner pangan lokal

1 kegiatan

- 1 kegiatan

- 1 kegiatan

4. Terlaksananya Bimtek Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan

4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

5. Terlaksananya Temu Pelaku Usaha

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

6. Terlaksananya Pelatihan

Peningkatan Mutu Pengolahan Pasca Panen

dan Pengolahan Hasil

Pertanian TPH

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

7. Gebyar pangan - 1 kegiatan

- 1 kegiatan

-

Program :

1. Peningkatan Ketahanan

Pangan

1. Prosentase pangan segar dan pangan olahan non

kemasan yang aman dikonsumsi (%)

91,53 93 350 93,5 450 94 550 94,5 700 95 850 95 2.900

Kegiatan :

1. Pembinaan dan

Pengawasan Kantin Sekolah

Sehat

1. Terlaksananya Sosialisasi

Keamanan Pangan Jajanan di Lingkungan Sekolah

10 kali 200 10 kali 250 10 kali 300 10 kali 400 10 kali 500

2. Terlaksananya Bimtek

Pengelola Kantin Sekolah

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

Page 115: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

110

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

3. Terlaksanya Pembinaan

dan Pemantauan Kantin Sekolah Sehat di Kota Bogor

50

sekolah

50

sekolah

50

sekolah

50

sekolah

40

sekolah

4. Terlaksananya Lomba Kantin Sehat Antar Sekolah SD dan SMP

- 2 kali - 2 kali -

5. Terlaksananya Bimtek untuk duta kantin

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

6. Fasilitasi Kantin Sekolah Sehat

10 kantin

sekolah

10 kantin

sekolah

10 kantin

sekolah

10 kantin

sekolah

10 kantin sekolah

7. Terlaksananya Rapat Persiapan Lomba Kantin

Sekolah Sehat

- 2 kali - 2 kali -

8. Terlaksananya Rapat Teknis Lomba Kantin

Sekolah Sehat

- 2 kali - 2 kali -

2. Peningkatan Mutu dan

Keamanan Pangan

1 Terlaksananya Pelatihan Sistem Manajemen Mutu

Bagi Produsen Pangan

3 kali 150 3 kali 200 3 kali 250 3 kali 300 3 kali 350

2. Terlaksananya Workshop Penanganan Keamanan Pangan segar dan pangan

olahan non kemasan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

3. Terlaksananya Pelatihan Penggunaan Bahan

Tambahan Pangan bagi produsen pangan

3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali

4. Terlaksananya Promosi Keamanan pangan melalui

Kalender dan Poster

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

5. Terlaksananya uji lab Bahan Tambahan Pangan

1000 sampel

1000 sampel

1000 sampel

1000 sampel

1000 sampel

Page 116: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

111

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Program :

1. Pencegahan

dan Penanggulang-an Penyakit

Hewan Zoonosis dan

Penyediaan Pangan

Hewani sesuai dengan

Kriteria Aman, Sehat, Utuh,

dan Halal

1. Jumlah maksimal kasus

penyakit zoonosis pertahun (kasus)

0 3 400 3 450 3 500 3 550 3 600 3 2.500

Kegiatan :

1. Peningkatan Pelayanan

Pengendalian Penyakit

Hewan Menular Strategis

Zoonosis

1. Terlaksananya Vaksinasi dan Infestasi Endoparasit

dan Ektoparasit

12 bulan 400 12 bulan 450 12 bulan 500 12 bulan 550 12 bulan 600

2. Terlaksananya biosecurity (Desinfeksi Kandang dan

Lingkungan)

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

3. Terlaksananya Bimtek Surveilans dan Tindakan Respon Penyakit Hewan

Menular Zonosis

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

4. Terlaksananya Sosialisasi Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit Hewan Menular

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

5. Terlaksananya Bursa

Hewan Qurban

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

6. Pengendalian populasi HPR (Hewan Penular Rabies),

observasi dan pengobatan hewan

- 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

Page 117: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

112

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

7. Pemetaan Penyebaran

Penyakit Hewan

- 1

dokumen

- - -

Program :

1. Pencegahan dan Penanggulang-

an Penyakit Hewan

Zoonosis dan Penyediaan

Pangan Hewani sesuai

dengan Kriteria Aman,

Sehat, Utuh, dan Halal

2. Persentase jumlah sampel produk bahan pangan asal hewan yang

tercemar (%)

22,2 22 350 21 370 20 390- 19 410- 18 430- 18 1.950

Kegiatan :

1. Pelayanan

Kesehatan Masyarakat

Veteriner Terhadap Peningkatan

Mutu Pangan Asal Hewan

(PAH)

1 Terlaksananya

pemeriksaan, pengawasan, monitoring, surveilance

residu dan cemaran mikroorganisme pada produk peternakan

3

kegiatan

350 3

kegiatan

370 3

kegiatan

390 3

kegiatan

410 3

kegiatan

430

2 Terlaksananya

Pemeriksaan dan Pengawasan Kesehatan

Hewan dan Daging Hewan Qurban

2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

3 Terlaksananya Sosialisasi Tata Cara Pemotongan

Hewan Qurban 1441 H

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

4 Terlaksananya Sosialisasi Higiene dan Sanitasi

Pelaku Usaha Bahan Pangan Asal Hewan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

Page 118: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

113

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

5. Uji Sampel bahan pangan

asal hewan

640

sampel

640

sampel

640

sampel

640

sampel

640

sampel

Program :

1. Peningkatan Konsumsi Produk

Perikanan

1. Tingkat konsumsi ikan (Kg/Kapita/Tahun)

27,28 29,37 300 29,76 350 30,03 400 30,36 450 30,40 500 30,40 2.000

Kegiatan :

1. Pengembangan Produk Hasil

Perikanan

1. Bimtek Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk

Perikanan

2 kegiatan

300 2 kegiatan

350 2 kegiatan

400 2 kegiatan

450 2 kegiatan

500

2. Pelatihan SSOP dan GMP 2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

3. Safari Gemarikan 2 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

4. Sosialisasi Penanganan Mutu Ikan Segar

3 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

5. Laporan Data Pemasaran Perikanan

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

MISI II: MEWUJUDKAN KOTA BOGOR YANG CERDAS

2 Terwujudnya Tata Kelola

urusan pemerintahan

bidang ketahanan

pangan, bidang pertanian dan

bidang perikanan dan

kelautan yng Efektif, Efisien dan Akuntable

1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian

3,31 3,32 3,35 3,4 3,45 3,5

1 Meningkat-nya kualitas

tata kelola Dinas

Ketahanan Pangan dan

Pertanian

1 Nilai Hasil Evaluasi LKIP Perangkat Daerah (Point)

B B BB BB BB A A

Page 119: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

114

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

2. Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian

3,31 3,32 3,35 3,4 3,45 3,5 3,31 3,32 3,35

Program :

1 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Persentase pemenuhan

kebutuhan operasional perangkat daerah (%)

100% 100% 2.500 100% 3.000 100% 3.000 100% 3.000 100% 3.000 100% 14.500

Kegiatan :

1 Pengelolaan Rumah Tangga

PD

Terpenuhinya Kebutuhan Operasional PD

12 bln 2.500 12 bln 3.000 12 bln 3.000 12 bln 3.000 12 bln 3.000 60 bln

Program :

1 Peningkatan Sarana

Prasarana Aparatur

Persentase pemenuhan sarana prasarana aparatur (%)

80% 80% 3.000 85% 3.000 90% 3.000 95% 3.000 100% 3.000 100% 15.000

Kegiatan :

1. Pengadaan Inventaris Kantor

Terpenuhinya Barang-barang Inventaris Kantor

12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500

2. Pemeliharaan

Rutin Berkala Inventaris

Kantor

1. Terpeliharanya Gedung,

Kendaraan Bermotor dan Perlengkapan Kantor

12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500 12 bln 1.500

2. Pembuatan DED RPU

(Rumah Potong Unggas)

100 jt 1

kegiatan

- - - -

3. Pembuatan DED PUSKESWAN (Pusat

Kesehatan Hewan)

70 jt - 1 kegiatan

- - -

4. Pembuatan DED Renovasi RPH Kambing/Domba

70 jt - 1 kegiatan

- - -

Page 120: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

115

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

5. Pembuatan DED Renovasi

pasar Hewan Kambing/Domba

50 jt - 1

kegiatan

- - -

6. Renovasi IPAL RPU (Rumah Potong Unggas)

700 jt - 1 kegiatan

- - -

7. Pembuatan PUSKESWAN (Pusat Kesehatan Hewan)

1 M - - 1 kegiatan

- -

8. Renovasi Bangunan RPU (Rumah Potong Unggas)

2 M - - 1 kegiatan

- -

9. Renovasi RPH Kambing/Domba

400 jt - - - 1 kegiatan

-

10. Renovasi pasar Hewan Kambing/Domba

500 jt - - - 1 kegiatan

-

11. Pembuatan Relling Sistem RPU (Rumah Potong Unggas)

2 M - - - 1 kegiatan

-

12. Pengadaan Peralatan RPU

(Rumah Potong Unggas)

1 M - - - - 1 kegiatan

Program :

1. Pengembangan

Sistem Pelaporan

Kinerja dan Keuangan

1. Prosentase rekomendasi

temuan Inspektorat Kota, Inspektorat Propinsi dan

atau BPK yang ditindaklanjuti (%)

85% 90% 20 90% 20 95% 20 95% 20 100% 20 100% 100

2. Nilai Hasil Evaluasi LKIP Perangkat Daerah (point)

B B BB BB BB A A

Kegiatan :

1 Penyusunan

Perencanaan dan Pelaporan

1. Tersusunnya Dokumen

LKIP

1

dokumen

20 1

dokumen

20 1

dokumen

20 1 dokumen 20 1 dokumen 20

2. Tersusunnya Dokumen LKPJ

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen 1 dokumen

Page 121: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

116

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

3. Tersusunnya Dokumen

Renja

1

dokumen

1

dokumen

1

dokumen

1 dokumen 1 dokumen

4. Tersususunnya Dokumen LPPD

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen 1 dokumen

5. Tersususunnya Laporan Realisasi Bulanan

4 Laporan

4 Laporan

4 Laporan

4 Laporan

4 Laporan

6. Tersusunnya Laporan Realisasi Triwulan

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

60 Laporan

MISI III MEWUJUDKAN KOTA BOGOR YANG SEJAHTERA

3 Terwujudnya pemerataan

akses pangan masyarakat

Persentase Jumlah penduduk Rawan Pangan (%)

18,3 16,6 500 15,7 375 14,9 550 14,01 475 13,15 650 13,15 2.550

1.

Menurunnya kerawanan pangan pada

masyarakat

Persentase Jumlah penduduk Rawan Pangan (%)

18,3 16,6 500 15,7 375 14,9 550 14,01 475 13,15 650 13,15 2.550

Program :

1.

Peningkatan Ketahanan

Pangan

1. Persentase Jumlah penduduk Rawan Pangan

(%)

18,3 16,6 500 15,7 375 14,9 550 14,01 475 13,15 650 13,15 2.550

Kegiatan :

1. Penanganan daerah rawan

pangan

1. Kompilasi data kerawanan pangan masyarakat

1 dokumen

500 1 dokumen

375 1 dokumen

550 1 dokumen 475 1 dokumen 650

2. Pelatihan penanganan

kerawanan pangan tingkat rumah tangga

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1 kegiatan

3. Pemantauan ketersediaan

bahan pangan di agen penyalur komoditi pangan bantuan program BPNT

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

Page 122: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

117

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

4. Pembuatan Peta

Kerawanan dan Kerentanan Pangan

1 peta - 1 peta - 1 peta 5 peta

5. Sosialisasi hasil penyusunan Peta

Kerawanan dan Kerentanan Pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan 5 kegiatan

6. Pengambilan data dan pelaporan bulanan SKPG

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 60 bulan

7. Rapat Koordinasi SKPG 4

kegiatan

4

kegiatan

4

kegiatan

4

kegiatan 4 kegiatan

20

kegiatan

8. Analisis SKPG 4

Kegiatan 4

Kegiatan 4

Kegiatan 4

Kegiatan 4

Kegiatan 20

Kegiatan

9. Laporan tahunan situasi

pangan dan gizi wilayah

1

laporan

1

laporan

1 laporan 1

laporan

1 laporan 5

laporan

2.

Tersedianya pangan yang beragam,

dalam jumlah yang

cukup dan terdistribusi

merata, dengan harga

terjangkau

Ketersediaan energi (kkal/kap/hari)

2512,8 2400 1100 2400 1250 2400 1350 2400 1450 2400 1550 2400 6.700

Ketersediaan Protein (gram/kap/hari)

89,4 63 63 63 63 63 63

Program :

1. Peningkatan Ketahanan

Pangan

1. Ketersediaan energi (kkal/kap/hari)

2512,8 2400 1100 2400 1250 2400 1350 2400 1450 2400 1550 2400 6.700

2. Ketersediaan Protein (gram/kap/hari)

89,4 63 63 63 63 63 63

Page 123: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

118

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Kegiatan :

1. Analisis Neraca

Bahan Makanan (NBM)

1. Laporan Hasil Analisis

Neraca Bahan Makanan

85 buku 150 85 buku 200 85 buku 250 85 buku 300 85 buku 350

2. Rapat Koordinasi Kegiatan NBM

3 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

2. Pengembangan Ketersediaan

dan Kawasan Mandiri Pangan

1. Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif

1 kegiatan

200 1 kegiatan

250 1 kegiatan

250 1 kegiatan

300 1 kegiatan 300

2. Pembentuka Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) baru

1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi

3. Sosialisasi Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN)

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

4. Bimtek Ketersediaan Pangan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

5. Pembentukan kawasan mandiri pangan

- - 1 lokasi - 1 lokasi

6. Sosialisai Kawasan Mandiri

Pangan

- 1

kegiatan

- 1

kegiatan

-

3. Pengelolaan dan Pengadaan

Cadangan Pangan

1. Pembinaan Kelompok Lumbung Pangan (KLPM)

Kota Bogor

10 kelompok

350 10 kelompok

350 10 kelompok

350 10 kelompok

350 10 kelompok

350

2. Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) di Kota Bogor

68 kelurahan

68 kelurahan

68 kelurahan

68 kelurahan

68 kelurahan

3. Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (beras)

30 ton beras

30 ton beras

30 ton beras

30 ton beras

30 ton beras

4. Penguatan

Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan

Pokok

1. Terselenggarakannya

Inventarisasi Harga Pangan

12

Laporan

400 12

Laporan

450 12

Laporan

500 12

Laporan

500 12

Laporan

550

2. Pendampingan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

Page 124: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

119

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

3. Tersedianya Data Harga

Pangan Di Website/situs Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor.

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

4 Tersedianya Iklan Layanan

Masyarakat

5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali

5 Terlaksananya Pelaporan Pasokan dan Distribusi

Pangan Pokok Masyarakat Kota Bogor

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

12 Laporan

6 Penyelenggaraan Pasar Murah

5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali

7 Tersedianya data hasil pemeriksaan kualitas bahan pangan

200 Sample

200 Sample

200 Sample

200 Sample

200 Sample

8 Pelatihan untuk Pendamping Pengembangan Usaha

Pangan Masyarakat

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

9 Kajian Distribusi pangan 1 kajian 1 kajian 1 kajian 1 kajian 1 kajian

Program :

Peningkatan Produksi

Pertanian

Persentase peningkatan produksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura(%)

Padi: 5439 Ton,

Palawija: 11.540 Ton,

Hortikultu-ra: 28.972

Ton

4 1.376 6 1.496 8 1.436 10 1.486 12 1.536 12 7.330

Kegiatan :

1. Intensifikasi Pertanian Tanaman

Pangan dan

1. Penyediaan benih padi unggul berlabel

50 Ha 400 50 Ha 450 50 Ha 500 50 Ha 550 50 Ha 600

2. pelatihan penggunaan benih padi berlabel

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

Page 125: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

120

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Hortikultura 3. Penyediaan benih palawija

unggul berlabel

5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha

4. Pelatihan penggunaan benih palawija unggul berlabel

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

5. Penyediaan benih sayuran unggul

300 Ha 300 Ha 300 Ha 300 Ha 300 Ha

6. Pelatihan penggunaan benih sayuran unggul

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

7. pembibitan hasil kultur jaringan

1500 pohon

- - - -

8. Pembibitan Hortikultura 2000 pohon

- - - -

9. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

44 Ha 44 Ha 44 Ha 44 Ha 44 Ha

10. Pelatihan brigade proteksi

tanaman

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

2 kegiatan

11. Pengadaan bahan dan sarana aklimasi kultur

jaringan

- 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

12. Pengadaan bahan dan sarana pembibitan hortikultura

- 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

13. Sertifikasi organik - 1 sertifikat

1 sertifikat

1 sertifikat

1 sertifikat

14. pengadaan bibit buah-buahan untuk menunjang

kampung tematik

- 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

2 Peningkatan

Sarana dan

1. Pemeliharaan jaringan

irigasi

2

kelompok

475,9 2

kelompok

546 2

kelompok

436 2

kelompok

436 2 kelompok 436

Page 126: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

121

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Prasarana

Produksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura

2. Penyediaan pupuk 355

hektar

355

hektar

355

hektar

355

hektar

355

hektar

3. Workshop Pembiayaan Kredit Usaha Tani

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

4. Pelatihan operator alsintan dan service center

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

5. Pelatihan pemupukan berimbang

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

6. Pemeliharaan dan penyediaan sarana green

house dan UPJA

1 unit - - - -

7. Kajian Potensi Dan Ketersediaan lahan untuk

mendukung ketahanan pangan

- 1 dokumen

- - -

8. uji kesuburan tanah dan

kualitas pupuk

3 sampel 3 sampel 3 sampel 3 sampel 3 sampel

9. Monitoring dan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk

(KP3)

4 kegiatan

4 kegiatan

4 kegiatan

4 kegiatan

4 kegiatan

10. Pembiayaan Asuransi Usaha Tani padi (AUTP)

100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha

11. Sosialisasi LP2B - 1

kegiatan

1

kegiatan

1

kegiatan

1 kegiatan

12. Penyediaan sarana green house

- 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

13. Penyediaan sarana UPJA 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

3 Peningkatan

Penyuluhan Pertanian

1. Pembuatan demplot

pertanian

1 Unit 500 6 Unit 500 6 Unit 500 6 Unit 500 6 Unit 500

2. Brosur/leaflet 4 Rim 6 Rim 6 Rim 6 Rim 6 Rim

Page 127: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

122

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

3. Pembuatan kebun contoh 3 Unit 6 Unit 6 Unit 6 Unit 6 Unit

4. Mengikuti jambore penyuluh

1Kegiatan

1 Kegiatan

1 Kegiatan

1 Kegiatan

1 Kegiatan

5. Pelatihan bagi petani 2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

6. Pelatihan bagi penyuluh 1

Kegiatan

1

Kegiatan

1

Kegiatan

1

Kegiatan

1

Kegiatan

7. Mengikuti Pekan Nasional Pertanian (PENAS)

1 Kegiatan

- - 1 Kegiatan

-

8. mengikuti Hari krida

Pertanian (HKP)

- 1

Kegiatan

1

Kegiatan

- 1

Kegiatan

9. Penyusunan Programa - 1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

10. Penyusunan Target

Intensifikasi

- 1

dokumen

1

dokumen

1

dokumen

1 dokumen

Program :

Peningkatan Produksi Pertanian

Persentase peningkatan produksi peternakan (%)

Daging: 5.999 Ton, Telur: 93,5

Ton, Susu: 1.929.316

Liter

2 3.048 4 2.919 6 2.597 8 2.819 10 2.690 10 14.073

Kegiatan :

4. Peningkatan Produksi

Peternakan

1. Pelatihan Budidaya Ruminansia dan Unggas

1 kegiatan

350 2 kegiatan

360 2 kegiatan

370 2 kegiatan

380 2 kegiatan 390

2. Inseminasi Buatan (IB) dan Pemeriksaan Kebuntingan

(PKb)

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

3. Budidaya pakan hijauan ternak dan pakan unggas

2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

2 Kegiatan

Page 128: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

123

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

4. Pengawasan produksi

peternakan

12 bulan - - - -

5. Budidaya ruminansia dan unggas

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

6. Updating populasi ternak - 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

7. Penyebaran dan pengembangan ternak

- 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

8. Uji mutu pakan ternak - 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

9. Kontes Ternak - 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

5. Peningkatan Pelayanan

Rumah Potong Hewan (RPH))

1. Terlaksananya Operasional Pelayanan Rumah Potong

Hewan

1.146.240 ekor

750 1.241.640 ekor

800 1.295.280 ekor

850 1.360.800 ekor

900 1.419.480 ekor

950

2. Terlaksananya Audit ISO 9001-2015 di RPH

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

3. Tersedia Alat Tulis Kantor 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

4. Tersedianya Alat Listrik 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

5. Tersedianya Alat Kebersihan

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

6. Tersedianya Obat- Obatan Ternak

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

7. Tersedianya Bahan Kimia Untuk Pengolahan Limbah

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

8. Tersedianya Perlengkapan Kerja

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

9. Terlaksananya Pembayaran Rekening Listrik dan Telepon

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

Page 129: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

124

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

10. Terlaksananya

Perpanjangan Sertifikat Halal Rumah Potong Hewan

2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket

11. Terlaksanya Pemeliharaan IPAL dan Alat RPH

2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket

12. Terlaksananya

Pemeliharaan Genset, Pompa Air Timbangan dan Roda Scrudle

4 paket 4 paket 4 paket 4 paket 4 paket

13. Tersedianya Barang Cetakan (SKKH, SKKD dan PIN Sehat)

1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis

14. Tersedianya Laporan Monitoring RKL, RPL dan AMDAL RPH

2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket

15. Sosialisasi SOP RPH - 1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan

6. Renovasi UPTD Rumah Potong

Hewan Terpadu Kota Bogor

1. Renovasi Gedung Rumah Potong Hewan (RPH)

1 paket 1.948 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Pembuatan tempat

penampungan pupuk

3. Elektrikal PJU

4. Revisi Amdal Rumah Potong Hewan (RPH)

5. Pembuatan Gudang Alat 0 0 1 paket 1.759 0 0 0 0 0 0

6. Rehabilitasi Pos Satpam

7 Rehabilitasi Gapura dan Pembuatan Tulisan Timbul

8 Rehabilitasi IPAL

9 Pagar Beton Frecast 0 0 0 0 1 paket 1.377 0 0 0 0

Page 130: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

125

Tujuan Sasaran Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja/Tujuan/Sasaran/Progr

am (outcome)/Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal Perencanaa

n (2018)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun I (2020) Tahun II (2021) Tahun III (2022) Tahun IV (2023) Tahun V (2024)

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode Renstra Perangkat Daerah

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

Target Rp. (dlm

juta) Target

Rp. (dlm juta)

Target Rp.

(dlm juta)

10 Pembuatan RPH Mini

11 Pembuatan TALUD

12 Perbaikan Jalan 0 0 0 0 0 0 1 paket 1.539 0 0

13 Pembuatan Tempat Parkir 0 0 0 0 0 0 0 0 1 paket 1.350

Program :

1. Peningkatan

Produksi Perikanan

Persentase peningkatan

produksi perikanan (%)

Ikan

Konsumsi: 4.980 Ton,

Ikan Hias: 18.578.560

ekor

3 750 4,5 755 6 810 7,5 865 9 920 9 4.100

Kegiatan :

1. Pengembangan Potensi Sumberdaya

Perikanan

1 Pelatihan budidaya perikanan

2 kegiatan

350 2 kegiatan

375 2 kegiatan

400 2 kegiatan

425 2 kegiatan 450

2 Pembuatan dempond 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi

3 Uji sampel air budidaya ikan

20 sampel

20 sampel

20 sampel

20 sampel

20 sampel

4 Pelatihan pembuatan pakan ikan alternatif/ alami

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

2 kegiatan

5 Magang produksi perikanan

- 1 kegiatan

- 1 kegiatan

-

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana

produksi

Perikanan

1 Pembenihan Ikan Konsumsi di Balai Benih Ikan (BBI) dan Holding

Ground

12 Bulan 400 12 Bulan 380 12 Bulan 410 12 Bulan 440 12 Bulan 470

2 Pembenihan Ikan Hias di Holding Ground

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

3 Uji sampel mutu pakan ikan

12 sampel

12 sampel

12 sampel

12 sampel

12 sampel

Page 131: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

127

6.2 Rencana Program Unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Bogor

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor telah menetapkan

program-program unggulan yang akan mereka lakukan selama

5 tahun ke depan. Program tersebut adalah Bogor Lancar, Bogor

Merenah, Bogor Kasohor, Bogor Motekar, Bogor Samawa, dan

#AbdiBogor. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

mendukung setiap program Wali Kota dan Wakil Wali Kota

tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Dari enam program unggulan tersebut Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian secara langsung mendukung program unggulan

Bogor Merenah, Bogor Motekar, Bogor Samawa dan #Abdi

Bogor. Program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang

mendukung program unggulan Wali Kota dicantumkan pada

Tabel 6.2.

Tabel 6.2 Intervensi Kegiatan dalam Program unggulan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2019-2024

No Program Unggulan

Wali Kota Intervensi Kegiatan Keterangan

1 Bogor Merenah

Pembangunan kampung wisata

1. Intensifikasi Pertanian

2. Peningkatan

penyuluhan pertanian

2 Bogor Motekar

20.000

kesempatan kerja

1. Peningkatan

Pengolahan dan pemasaran hasil pangan

3 Bogor Samawa

Sekolah Ibu 1. Peningkatan diversifikasi dan konsumsi pangan

masyarakat

2. Pemanfaatan pekarangan

sebagai sumber peningkatan gizi

keluarga

Page 132: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

128

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN PANGAN,

PERTANIAN, SERTA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; serta

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja adalah

keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah

dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas

dan kualitas terukur.

Kinerja menggambarkan kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat

pencapaian hasil instansi dihubungkan dengan visi yang diemban

organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari

kebijakan operasional. Kinerja menggambarkan berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi. Indikator Kinerja adalah alat ukur

spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang terdiri dari unsur

masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang

menggambarkan tingkat capaian kinerja. Penetapan indikator kinerja

daerah bertujuan memberikan gambaran ukuran keberhasilan

pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

pada akhir masa jabatan, yang ditunjukkan melalui akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap

tahun atau indikator capaian bersifat mandiri setiap tahun, sehingga

kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat

dicapai. Untuk pencapaian Visi Pembangunan Jangka Menengah,

diperlukan tahapan pencapaiannya, dan dari setiap tahapan tersebut

perlu ditetapkan tolok ukur/indikator tingkat keberhasilannya.

Indikator Kinerja Kunci (IKK) merupakan indikator yang harus

dicapai oleh setiap perangkat daerah karena bertujuan untuk

memberi gambaran keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan

daerah sesuai dengan urusan dan kewenangan daerah. Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor membawahi tiga (3)

urusan yaitu urusan bidang pangan, urusan bidang pertanian, dan

Page 133: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

129

urusan bidang kelautan dan perikanan. Uraian masing-masing

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian tahun 2019-2024 disajikan dalam Tabel 7.1.

Tabel. 7.1 Indikator Kinerja Kunci Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Tahun 2019-2024

No. Indikator

Kondisi

kinerja pada awal

periode RPJMD Tahun 2018

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada

akhir periode RPJMD

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

Tahun 2023

Tahun 2024

I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Pencapaian

skor Pola Pangan Harapan

(PPH) (Point)

84,9

% Angka

Kecukupan Gizi (AKG) x bobot

masing-masing kelompok pangan

86,9

87,9

88,9

89,9

90,9 90,9

2 Penguatan

cadangan pangan (Ton)

5,4

Jumlah

cadangan pangan kabupaten/ kota

30

26,72

26,66

26,59

25,52

25,52

3 Kontribusi

sektor pertanian/ kehutanan

dan perikanan terhadap PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (persen)

0,73

Persentase

sektor pertanian terhadap Total PDRB

0,696

0,681

0,666

0,651

0,636

0,636

4 Kontribusi

sektor pertanian/ kehutanan dan

perikanan terhadap PDRB Atas Dasar

Harga Konstan (persen)

0,81

Persentase

sektor pertanian terhadap Total PDRB

0,75

0,73

0,71

0,68

0,66

0,66

5 Produksi

Pertanian (Padi) (Ton)

5.439

Jumlah

Produksi padi satu tahun

5.548

5.602

5.657

5.711

5.765

5.765

No. Indikator Kondisi

kinerja pada

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada

Page 134: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

130

awal periode RPJMD Tahun 2018

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2023

Tahun

2024

akhir periode RPJMD

III ASPEK PELAYANAN UMUM

A FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR

1 PANGAN

1 Ketersedia-

an pangan utama

(kg/kap/th)

230,61

(Rata2

jumlah ketersediaan

pangan utama per Tahun (kg)/ Jumlah penduduk)

x100%

246,61

254,87

263,40

272,21

281,32

281,32

2 Ketersedia-an energi

perkapita (kkal/kap/ hr)

2512,8

(Ketersediaan pangan/kapit

a/hari X Kandungan Kalori X BDD)/ 100

2400

2400

2400

2400

2400

2400

3 Ketersedia-an protein

perkapita (gr/kap/hr)

89,4

(Ketersediaan pangan/kapit

a/hari X Kandungan protein X BDD)/ 100

63

63 63 63 63 63

4 Pengawasan dan

pembinaan keamanan pangan

91,53

(Jumlah sampel

pangan yang aman dikonsumi / Jumlah total

sampel pangan yang diperdagang-kan) x100%

93

93,5

94

94,5

95

95

C FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN

1 PERTANIAN

1 Produktivi-tas padi per hektar (ton/ha)

7 Total Produksi/Luas panen

7,14 7,21 7,28 7,35

7,47

7.47

2 Cakupan bina

kelompok petani (Persen)

68.97

Total kelompok

tani yang di bina/ total kelompok tani

70,25

71,43

72,52

73,35

74,47

74,47

2 KELAUTAN DAN PERIKANAN

1 Produksi perikanan

(Persentase Produksi Ikan Konsumsi)

(%)

87,94 Produksi Ikan

Konsumsi / Target daerah

89 90 91 92 93 93

2 Konsumsi

ikan (Persentase Konsumsi Ikan) (%)

95,37 Konsumsi

Ikan / Target Daerah

96 96,5 97 97,5 98 98

Page 135: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

131

No. Indikator

Kondisi

kinerja pada awal

periode

RPJMD Tahun 2018

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada akhir

periode RPJMD

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2023

Tahun

2024

3 Produksi

Ikan Konsumsi (ton)

4.980 Jumlah

Produksi ikan konsumsi satu tahun

5.129 5.179 5.229 5.279 5.329 5.329

4 Jumlah Konsumsi Ikan (kg)

28.068.674,50

Jumlah Konsumsi Ikan Satu

tahun

30.939.680

31.553.524

32.158.194

32.836.697

33.208.759

33.208.759

Selain indikator kinerja kunci tersebut terdapat indikator yang

harus dicapai oleh dinas yang menunjang sasaran RPJMD yang telah

ditetapkan yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2019-2024.

Indikator Kinerja Utama tersebut adalah sebagai berikut (Tabel 7.2):

Tabel 7.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024

No. Indikator

Kondisi Kinerja pada awal

periode RPJMDTahun 2018

Cara

Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada

akhir periode RPJMD

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

Tahun 2023

Tahun 2024

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi

84,90 % Angka Kecukupan Gizi (AKG) x bobot

masing-masing

kelompok pangan

86,90 87,90 88,90 89,90 90,90 90,90

2. Ketersediaan

Energi per kapita (AKE= 2,400 kkal/kap/

hr)

2.512,8

0

(Ketersediaan

pangan/kapita/hari X

Kandungan Kalori X BDD)/

100

2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400

3. Ketersediaan Protein per

kapita (AKP= 63 gr/kap/ hr)

89,40 (Ketersediaan pangan/kapita/

hari X Kandungan protein X

BDD)/ 100

63 63 63 63 63 63

4. Presentase jumlah penduduk

rawan pangan

18,30 (Jumlah Penduduk

rawan

pangan/Jum-lah Penduduk)

X 100%

16,60 15,70 14,90 14,01 13,15 13,15

5. Nilai Hasil Evaluasi LKIP Perangkat

Daerah (Poin)

B - B BB BB BB A A

Page 136: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

132

No. Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode RPJMDTahun

2018

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

Tahun 2023

Tahun 2024

6. Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian

3,31 Nilai IKM 3,32 3,35 3,4 3,45 3,5 3,5

Dari table 7.2 terlihat bahwa terdapat 6 (enam) Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang harus dicapai oleh Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor selama Tahun 2019-2024.

Indikator nomor 4 yaitu jumlah persentase penduduk rawan pangan

mempunyai target yang menurun setiap tahunnya. Hal ini berarti

semakin kecil angka persentase penduduk rawan pangan semakin

baik kinerja yang dilakukan dinas.

IKU yang telah ditetapkan dijabarkan dalam Indikator Kinerja

Program Dinas Tahun 2019-2024. Uraian dari masing-masing

indikator kinerja program adalah sebagai berikut (Tabel 7.3):

Tabel 7.3 Indikator Kinerja Program Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Bogor Tahun 2019-2024

No Indikator

Program

Data Capaian

pada Tahun

Awal Periode RPJMD

(2018)

Cara

Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada

Akhir Periode RPJMD 2020 2021 2022 2023 2024

Urusan Pangan

Program : Program Peningkatan Ketahanan Pangan

1 Konsumsi

energi (kkal/kap/ hari)

1.809 (Konsumsi

pangan/kapita/hari X

Kandungan Kalori X BDD)/

100

1920 1980 2040 2100 2150 2150

2 Konsumsi Protein (gram/kap/

hari)

50,8 (Konsumsi pangan/kapita

/hari X

Kandungan Protein X BDD)/100

53 54 55 56 57 57

3 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi

84,9 % Angka Kecukupan Gizi (AKG) x

bobot masing-

masing

86,9 87,9 88,9 89,9 90,9 90,9

Page 137: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

133

No Indikator Program

Data Capaian

pada

Tahun Awal

Periode RPJMD

(2018)

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada Akhir

Periode RPJMD 2020 2021 2022 2023 2024

(poin) kelompok pangan

4 Prosentase pangan

segar dan pangan olahan non kemasan

yang aman dikonsumsi (%)

91,53 (Jumlah sampel Produk

yang aman dikonsumsi/Total Sampel) X

100

93 93,5 94 94,5 95 95

5 Persentase Jumlah penduduk Rawan

Pangan (%)

18,3 (Jumlah Penduduk

rawan pangan/Jumla

h Penduduk) X 100%

16,6 15,7 14,9 14,01 13,15 13,15

6 Ketersedia-an energi

(kkal/kap/ hari)

2.512,80 (Ketersediaan pangan/kapi-

ta/hari X Kandungan protein X

BDD)/100

2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400

7 Ketersedia-an Protein (gram/kap/

hari)

89,4 (Jumlah Penduduk

rawan

pangan/Jum-lah Penduduk)

X 100

63 63 63 63 63 63

Urusan Pertanian

Program : Peningkatan Produksi Pertanian

8 Persenta-se

peningkat-an produksi Tanaman Pangan dan

Hortikultu-ra (%)

Padi:

5.439 Ton, Palawija: 11.540 Ton,

Hortikul-tura:

28.972

Ton

(Produksi

Tahun Ini - Produksi

Tahun Dasar)/ Produksi

Tahun Dasar x 100

4 6 8 10 12 12

9 Persentase peningkat-an produksi

peternakan (%)

Daging: 5.999 Ton,

Telur:

93,5 Ton, Susu:

1.929.316 Liter

(Produksi Tahun Ini - Produksi

Tahun Dasar)/ Produksi

Tahun Dasar x 100

2 4 6 8 10 10

Program : Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Zoonosis dan Penyediaan Pangan Hewani sesuai dengan Kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal

10 Jumlah

maksimal kasus penyakit zoonosis

pertahun (kasus)

0 Jumlah kasus

zoonosis yang menular ke manusia

3 3 3 3 3 3

11 Persentase

jumlah sampel produk bahan

pangan asal

22,2 Jumlah yang

tercemar / jumlah yang diuji x 100%

22 21 20 19 18 18

Page 138: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

134

No Indikator Program

Data Capaian

pada

Tahun Awal

Periode RPJMD

(2018)

Cara Perhitungan

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada Akhir

Periode RPJMD 2020 2021 2022 2023 2024

hewan yang tercemar

(%)

Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran

12 Persentase pemenuhan

Kebutuhan operasional perangkat daerah (%)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program : Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

13 Persentase

pemenuhan sarana prasarana aparatur

(%)

80% Sarana yang

tersedia/sara-na yang

dibutuhkan X 100

80% 85% 90% 95% 100% 100%

Program : Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan

14 Prosentase

rekomenda-si temuan Inspektorat Kota,

Inspektorat Propinsi dan atau BPK yang

ditindaklan-juti (%)

85% Temuan yang

ditindaklanjuti/Total temuan)

X 100%

90% 90% 95% 95% 100% 100%

15 Nilai Hasil

Evaluasi LKIP Perangkat Daerah

(poin)

B - B BB BB BB A A

Urusan : Kelautan dan Perikanan

Program : Peningkatan Konsumsi Produk Perikanan

16 Tingkat konsumsi ikan

(kg/kap/th)

27,28 AKI = Konsumsi di

Rumah Tangga

(A)+Konsumsi Luar Rumah

Tangga

(B)+Konsumsi Tidak Tercatat

(C)

29,37 29,76 30,03 30,36 30,40 30,4

Program : Peningkatan Produksi Perikanan

17 Persentase peningkat-an produksi perikanan

(%)

Ikan Konsumsi

: 4.980 Ton, Ikan

Hias: 18.578.56

0 ekor

(Produksi Tahun Ini - Produksi

Tahun Dasar)/

Produksi Tahun Dasar x

100

3 4,5 6 7,5 9 9

Page 139: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman

135

BAB VIII

PENUTUP

Sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

Tahun 2017, pada setiap tahun anggaran selama periode Tahun

2019-2024 setiap Kepala Perangkat Daerah wajib melakukan

pengendalian dan evaluasi kinerja pelaksanaan Renstra Perangkat

Daerah Tahun 2019-2024, sesuai dengan amanat Pasal 285 ayat (1).

Selanjutnya sesuai Pasal 285 Ayat (3) Kepala Perangkat Daerah Kota

Bogor melaporkan hasil pengendalian dan evaluasi Renstra

Perangkat Daerah Kabupaten/Kota kepada Bupati/Wali Kota melalui

Kepala BAPPEDA Kota Bogor, untuk digunakan sebagai bahan

evaluasi pelaksanaan RPJMD Kota Bogor.

Rencana Strategis (Renstra) ini adalah dokumen perencanaan

yang disusun sebagai pedoman kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan bidang pangan, urusan pemerintahan bidang

pertanian dan urusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan

untuk periode 5 (lima) tahun, dalam rangka mewujudkan Visi dan

Misi Kota Bogor yang tertuang dalam RPJMD Kota Bogor Tahun

2019-2024. Sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam

Renstra ini diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan

kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan dalam Renstra

Teknokratik Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan

Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa

Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat .

Hal strategis yang harus menjadi komitmen bersama adalah

bahwa Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor

akan menjadi acuan penilaian kinerja dinas. Oleh karena itu,

Renstra ini harus menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana

Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Bogor serta digunakan sebagai bahan

penyusunan rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kota Bogor. Program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran Renja

dan RKA Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian merupakan

Page 140: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencanakotabogor.go.id/uploads/images/2020/transparansi...BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ; ... olahan dari produk tanaman