peraturan presiden nomor 13 tahun 2015 (pasal 2 ... · riset nasional 2015-2040 nawa cita rpjmn...

52

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 (pasal 2), KEMENRISTEKDIKTI mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden

    menetapkan visi tahun 2015-2019 sebagai berikut : “Terwujudnyapendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untukmendukung daya saing bangsa”

    Pendidikan tinggi yang bermutu : untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan terampil,

    kemampuan iptek dan inovasi dimaknai oleh keahlian SDM dan lembagalitbang serta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek yang ditunjang oleh penguatankelembagaan, sumber daya, dan jaringan.

  • Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentangPendidikan Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwapenelitian di perguruan tinggi diarahkan untukmengembangkan ilmu pengetahuan danteknologi, serta meningkatkan kesejahteraanmasyarakat dan daya saing bangsa.

    Perguruan Tinggi1. NEW CONCEPT2. INOVATION3. NEW TECHNOLOGY

    Kualitas penelitian

    1. Publikasi (SCOPUS)2. H-index; Jumlah Sitasi; Impact Faktor3. Patent4. Produk (hilirisasi)

  • Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untukmeningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agenpembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkanmutu pendidikan nasional.

    Pasal 1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; menyebutkan bahwaStandar Nasional Pendidikan Tinggi, adalah satuan standar yang meliputi :1. Standar Nasional Pendidikan, 2. Standar Nasional Penelitian, dan3. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

  • Secara umum tujuan penelitian di perguruan tinggi adalah:

    A. menghasilkan penelitian yang sesuai dengan prioritasnasional

    B. menjamin pengembangan penelitian unggulan spesifikberdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif;

    C. mencapai dan meningkatkan mutu sesuai target danrelevansi hasil penelitian bagi masyarakat Indonesia; dan

    D. meningkatkan diseminasi hasil penelitian danperlindungan kekayaan intelektual secara nasional daninternasional

  • Tujuan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi adalah:

    A. menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunanekonomi Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasilpenelitian;

    B. memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secaralangsung maupun tidak langsung;

    C. melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakattersisih (preferential option for the poor) pada semua strata, yaitu masyarakat yang tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya; dan

    D. melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untukpengembangan

    E. martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam.

  • BIDANG FOKUS RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2040

    Nawa Cita

    RPJMN

    Solusi Aktual

    1. Ketahanan Pangan

    2. Penciptaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan

    Terbarukan

    3. Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat

    4. Pengembangan Teknologi dan Manajemen

    Transportasi

    5. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

    6. Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan

    7. Material Maju

    8. Kemaritiman

    9. Manajemen Penanggulangan Kebencanaan

    10. Sosial Humaniora – Seni Budaya – Pendidikan

    7

  • Kondisi penelitian UB

  • KPI PERGURUAN TINGGI

    OUTPUT RISET BOBOT

    Jurnal internasional terindeks scopus 17,2

    Jurnal internasional (terindeks selain scopus) 14,4

    Jurnal nasional terakreditasi 10,6

    Buku ajar 12,8

    Teknologi Tepat Guna 13,2

    Kekayaan Intelektual 18,0

    Prototype (laboratorium-TRL6; industry-TRL-7) 14,4

  • RANK 39 >300

    USIA < 50 years < 100 years

    Research Medium Low

    Dosen (Ph.D) 1.882 (70%) 636 (32%)

    Post Graduate 44% 8%

    Artikel Scopus 26,720 1.300

    https://www.scopus.com/search/submit/affiliation.uri?affiliationId=60025577&origin=AffiliationProfilehttps://www.scopus.com/results/affiliationLookup.uri?affiliationNameSelected=0&affilName=brawijaya&origin=AffiliationNamesList&resultsPerPage=20&offset=1&docSelectedAffiliation=60069392&partialQuery=&zone=AffResultsList&sort=

  • POSISI UB DI INDONESIA DALAM SCOPUS

  • International Journal Of Chemtech Research 69*

    International Journal Of Applied Engineering Research 49*

    Agrivita 43

    Arpn Journal Of Engineering And Applied Sciences 41*

    International Journal Of Pharmtech Research 37*

    Journal Of Applied Sciences Research 37*

    Aip Conference Proceedings 32

    Applied Mechanics And Materials 32

    International Food Research Journal 24

    Livestock Research For Rural Development 24

    Biomarkers And Genomic Medicine 17

    Applied Mathematical Sciences 16

    Medical Journal Of Indonesia 15

    Acta Medica Indonesiana 14

    International Journal Of Poultry Science 14

    American Eurasian Journal Of Sustainable Agriculture 12*

    2016 340

    2015 331

    2014 262

    2013 140

    2012 80

    2011 86

    2010 38

    2009 25

    2008 22

    2007 17

    2006 16

    2005 17

    2004 11

    2003 7

    2002 5

    2001 7

    author 156dosen 1941persen 8.04

    1.2 impact factor

  • Institution AC FC WFC

    1. University of Indonesia (UI) 6 1.58 1.58

    2. Geological Agency of Indonesia 4 1.35 1.35

    3. Indonesian Institute of Sciences (LIPI) 13 1.23 1.23

    4. Bandung Institute of Technology (ITB) 9 2.53 1.03

    5. Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) 1 1 1

    6. Badan Informasi Geospasial (BIG) 3 0.66 0.66

    7. PT Freeport Indonesia, Freeport-McMoRan Inc. 1 0.33 0.33

    8. BPPT 2 0.26 0.26

    9. Ma Chung University 2 0.25 0.25

    9. Diponegoro University 1 0.25 0.25

    11 Eijkman Institute for Molecular Biology 3 0.21 0.21

    12 University of Riau (UR) 1 0.17 0.17

    13 BMKG 1 0.17 0.17

    14 National Research Archaeology 2 0.16 0.16

    15 Bogor Agricultural University (IPB) 2 0.14 0.14

    16 Universitas Hasanuddin (UNHAS) 3 0.08 0.08

    17 University of Brawijaya (UB) 2 0.06 0.06

    18 BIOTROP, SEAMEO 1 0.02 0.02

    18 University of Tadulako 1 0.02 0.02

    20 Center for International Forestry Research (CIFOR) 2 0.02 0.02

    21 National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) 1 0.10 0.02

    22 Jakarta Eye Center (JEC) 1 0.02 0.02

    http://www.natureindex.com/institution-outputs?region=countries-Indonesia&subject=All&sort_by=n_article&sector=All&generate=Generatehttp://www.natureindex.com/institution-outputs?region=countries-Indonesia&subject=All&sort_by=score&sector=All&generate=Generatehttp://www.natureindex.com/institution-outputs?region=countries-Indonesia&subject=All&sort_by=weighted_score&sector=All&generate=Generatehttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Indonesia (UI)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Indonesia (UI)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Geological Agency of Indonesia/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Geological Agency of Indonesia/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Indonesian Institute of Sciences (LIPI)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Indonesian Institute of Sciences (LIPI)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Bandung Institute of Technology (ITB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Bandung Institute of Technology (ITB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Badan Informasi Geospasial (BIG)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Badan Informasi Geospasial (BIG)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/PT Freeport Indonesia, Freeport-McMoRan Inc./weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/PT Freeport Indonesia, Freeport-McMoRan Inc./weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Ma Chung University/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Ma Chung University/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Diponegoro University/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Diponegoro University/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Eijkman Institute for Molecular Biology/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Eijkman Institute for Molecular Biology/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Riau (UR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Riau (UR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Indonesian Agency for Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/National Research and Development Centre for Archaeology/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/National Research and Development Centre for Archaeology/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Bogor Agricultural University (IPB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Bogor Agricultural University (IPB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Universitas Hasanuddin (UNHAS)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Universitas Hasanuddin (UNHAS)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Brawijaya (UB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Brawijaya (UB)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (BIOTROP), SEAMEO/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (BIOTROP), SEAMEO/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Tadulako/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/University of Tadulako/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Center for International Forestry Research (CIFOR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Center for International Forestry Research (CIFOR)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Jakarta Eye Center (JEC)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bbhttp://www.natureindex.com/institution-outputs/articles/All/countries-Indonesia/Indonesia/Jakarta Eye Center (JEC)/weighted_score/All/543ddf38140ba05a167e14bb

  • Tujuan jangka panjang Penelitian UB (2025):

    Penelitian untuk mengembangkan inovasi

    dan pengetahuan yang berdampak secarainternasional.

    Periode Capaian (milestone) Penelitian Universitas Brawijaya

    2011-2015

    (Nasional)

    2016-2020

    (ASIA )

    2021-2025

    (Global)

  • Riset Unggulan Universitas Brawijaya

    1.Ketahanan Pangan

    2.Ketahanan Energi

    3.Good Governance

    4.Agroforestry

    5.Kesehatan, Gizi dan Obat-obatan

    ROAD MAP

  • Apa itu Peta Jalan Penelitian

    • Mile stones kegiatan penelitian dalam ruang waktu tertentu (5-20 tahun) yang dilakukan oleh peneliti (monodisiplin) dan atau kelompok peneliti baik secara multidispliner atau intra/inter disiplin atau industri R&D .

    • peta jalan dapat berupa : peta jalan R&D (Research & pengembangan),peta jalan teknologi dan peta jalan produk.

    • Satu peta jalan penelitian dapat mencakup 3 bagian sekaligus : risetdasar (R&D), riset terapan (Teknologi) dan riset pengembangan(produk).

    • peta jalan sebaiknya ditampilkan sebagai bentuk grafik (sumbu xsebagai waktu, dan sumbu y (sumbu kegiatan penelitian) atau diagramfishbone. Atau bentuk lain diagram, dengan tujuan untuk memudahkandalam visualisasi peta jalan

    • peta jalan penelitian bukan alur penelitian atau metoda

    • Luaran (outcome) peta jalan dapat berupa hak Kekayaan intelektual (HKI) 23

  • Model peta jalan Penelitian

    Ris

    et

    Das

    ar

    Ris

    et

    Tera

    pan

    Ris

    et

    Pe

    nge

    mb

    anga

    n

    TAHUN (Multi Tahun)

    Model 1 Model 3Model 2

    Model 4

    Model 5

    Model 6

    24

  • Pusat Studi pada tahun 1978 -2008

    a. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH);

    b. Pusat Penelitian Kependudukan (PPK);

    c. Pusat Penelitian Pembangunan Wilayah Pedesaan

    (PPPWP);

    d. Pusat Penelitian Ilmu Sosial (PPIS);

    e. Pusat Penelitian Peran Wanita (PPPW);

    f. Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT).

    Pusat Studi pada tahun 2008-2015

    a. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH);

    b. Pusat Penelitian Gender dan Kependudukan (PPGK);

    c. Pusat Penelitian Kebumian dan Mitigasi Bencana (PPKMB);

    d. Pusat Penelitian Biokonversi (PPB);

    e. Pusat Penelitian Ilmu Sosial (PPIS);

    f. Pusat Penelitian Pengembangan Porang Indonesia (P4I);

    g. Pusat Penelitian Pembangunan dan Inovasi Daerah (P3ID).

  • Pusat Studi dan layanan Tahun 20151. Maize Research Center (Pusat Studi Jagung)2. Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana3. Pusat Studi Peradaban4. Pusat Studi Halalan Thoyib (Halal Thoyib Science Center)5. Pusat Studi Tanaman Ubi-ubian6. Pusat Studi Budaya dan Laman Batas7. Pusat Studi Gender (PSG)8. Pusat Studi Biosystem9. Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)10. Sentra Hak Kekayaan Intelektual (Sentra HKI)11. Pusat Penelitian Teknologi Sistem dan Material Maju12. Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK)13. Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia P4I 14. Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat15. Pusat Studi Pengembangan Pangan Lokal16. Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Alam17. Pusat Pengolahan Lahan Terdegradasi dan Bekas Tambang18. Pusat studi peyakit degenarif19. Pusat studi pembangungna pedesaan

  • Kategori

    PenelitianSkema

    Kompetitif

    Nasional

    Desent

    ralisasi

    A. SKEMA KOMPETITIF NASIONAL

    Penelitian

    Dasar

    Penelitian Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) -

    Penelitian Berbasis Kompetensi (PBK) -

    Penelitian

    Terapan

    Penelitian Strategis Nasiona (PSN) -

    Penelitian Penciptaan dan Penyajian Seni (P3S) -

    Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSN) -

    Penelitian

    Peningkatan

    Kapasitas

    Penelitian Dosen Pemula (PDP) -

    Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (PKPT) -

    Penelitian Tim Pascasarjana (PTP) -

    Penelitian Disertasi Doktor (PDD) -

    Penelitian Pendidikan Magister menuju Doktor untuk

    Sarjana Unggul (PMSDU) -

    Penelitian Pascadoktor (PPD) -

    B. SKEMA DESENTRALISASI

    PUPT

    Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) -

    Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) -

    Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi

    (PPUPT)-

  • PENGABDIAN

  • TRI DHARMA PT

    Tridharma

    Perguruan

    Tinggi

    Pendidikan Penelitian PPM

    Inovasi Ilmu Baru

    Produk

    Masyarakat

  • TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

    Pendidikan

    Penelitian PPM

    Solution

    Problems

    Publikasi (sharing), paten, penguatan ilmu/teknologi/seni

    Kesejahteraanmasyarakat

    Lulusan, bahan ajar

    Karir Akademik

  • PERUBAHAN NAMA SKEMA PENGABDIAN

    No Skema Edisi X Skema Edisi XI

    1 Iptek bagi Masyarakat (IbM) Program Kemitraan Masyarakat (PKM)

    2 Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK)

    3 Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE) Program Pengembangan Produk Eksport (P3E)

    4 Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) Program Pengembangan Produk Unggulan

    Daerah (P3UD)

    5 Iptek bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbKIK) Program Pengembangan Unit Produk

    Intelektual Kampus (P2UPIK)

    6 Iptek bagi Wilayah (IbW) Program Kemitraan Wilayah (PKW)

    7 Iptek bagi Wilayahantara PT-CSR atau PT-

    Pemda-CSR

    Program Kemitraan Wilayah (PKW-CSR)

    8 Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) Program Pengembangan Desa Mitra (P2DM)

    9 Program Hi-Link Tetap

    10 Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan

    Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

    Tetap

  • No Skema Sifat Dana

    1. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Mono tahun 40 - 50 jt

    2. Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Multi tahun 100 – 150 jt

    3. Program Pengembangan Produk Ekspor

    (PPPE)

    Multi tahun 100 – 150 jt

    4. Program Pengembangan Produk Unggulan

    Daerah (PPPUD)

    Multi tahun (3 tahun) 75 – 100 jt

    5. Program Pengembangan Usaha Produk

    Intelektual Kampus (PPUPIK)

    Multi tahun (3 tahun) 150 – 200 jt

    6. Program Kemitraan Wilayah (PKW) Multi tahun (3 tahun) 100 – 150 jt

    7 Program Kemitraan Wilayah antara PT-CSR

    atau PT-Pemda-CSR

    Multi tahun (3 tahun) 100 – 150 jt

    8. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Multi tahun (3 tahun) 100 – 150 jt

    9. Program Hi-Link Multi tahun (3 tahun) 150 – 250 jt

    10. Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan

    Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

    75 – 100 jt

  • SBK PENELITIANPERMENKEU 33 dan 106 (2016)

  • SBK PENELITIAN

    1. SBK PENELITIAN PEMBINAAN

    2. SBK PENELITIAN DASAR3. SBK PENELITIAN TERAPAN4. SBK PENELITIAN PENGEMBANGAN

    5. SBK PENELITIAN AKTUAL STRATEGIS

  • DANA MAKSIMUMTOPIK Dasar Terapan Pengembangan

    Pangan- Pertanian 98,000,000 226,000,000 578,100,000

    Encrgi-EBT 118,500,000 231,900,000 1,134,800,000

    Keschatan-Obat 317,000,000 458,800,000 1,058,100,000

    Trnnsportasi 178,400,000 153,200,000 359,600,000

    Teknologi informasi dan komunikasi 93,900,000 218,400,000 412,500,000

    Hankam 245,000,000 41,020,000 569,600,000

    Material Maju 162,100,000 380,800,000 433,500,000

    Kemarit iman 151,100,000 219,000,000 311,500,000

    Kcbcncanaan 133,800,000 337,500,000 1,093,700,000

    Sosial Humanion-Studi literatur (Dlm Negeri) 130,000,000 100,000,000 525,000,000

    Sosial Humaniora-Studi literatur (Luar Negeri ) 240,000,000 175,000,000

    Sosial Humaniora-Lapangan Dlm Negeri (Kecil) 300,000,000 300,000,000

    Sosial Humaniora-Lapangan Dlm Negeri (Midl) 490,000,000 490,000,000

    Sosial Humaniora-Lapangan Dlm Negeri (Besar) 675,000,000 675,000,000

    Sosial Humaniora-Lapangan Luar Negeri 650,000,000 650,000,000

  • Inse

    nti

    flu

    aran

    tam

    bah

    an

  • Inse

    nti

    flu

    aran

    tam

    bah

    an

  • Inse

    nti

    flu

    aran

    tam

    bah

    an

  • Insentif luaran tambahan

  • Publikasi

  • Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017

    kewajiban publikasi ilmiah ini bagi dosen yang memiliki jabatanakademik tinggi, yakni Lektor Kepala dan Profesor

  • keharusan publikasi ilmiah untuk dosen yang memiliki jabatanakademik Asisten Ahli dan Lektor telah diatur dalamPeraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 17 tahun 2013 tentang Jabatan FungsionalDosen dan Angka Kreditnya.

  • karya ilmiah dapat berbentuk: (1) Jurnal Nasional, (2) Jurnal Nasional Terakreditasi Kemristekdikti, (3) Jurnal Internasional, (4) Jurnal Internasional Bereputasi.

  • Jurnal Nasional sebagai berikut: a. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etikakeilmuan; b. Memiliki ISSN; c. Memiliki terbitan versi online; d. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiahe. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/penelitif. Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/Organisasi

    Keilmuan/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya; g. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris

    dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris; h. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2(dua) institusi

    yang berbeda; i. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya

    dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.

  • Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kemristekdikti.

    Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai JurnalNasionalT erakreditasi, yaitu Jurnal Nasional Terindeks di Science and Technology Indeks (Sinta) atau di AkreditasiJurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard tatakelola jurnal nasional terakreditasi (Q1 sampai denganQ6).

  • Jurnal Internasional1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah

    ilmiah2. Memiliki ISSN; 3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB 4. Memiliki terbitan versi online; 5. Dewan Redaksi paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; 6. dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal

    dari 2 (dua) negara; 7. Diterbitkan Penerbit (Publisher) kredibel; 8. Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR) atau ISI9. Alamat jurnal dapat ditelusuri daring; 10.Proses review dilakukan dengan baik dan benar; 11.Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar12.format tampilan setiap terbitan tidak berubah ubah; 13.Tidak pernah ditemukan sebagai jurnal meragukan

  • Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks basis data internasional (Web of Science, Scopus)dinilai sama dengan jurnalinternasional; dengan kriteria sebagai berikut: 1. Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau

    lembaga ilmiah yang bereputasi; 2. Steering committee(Panitia Pengarah) terdiri dari para pakar yang

    berasal dari berbagai negara; 3. Ditulis dalam bahasa resmi4. Editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan bidang

    ilmunya; 5. Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; 6. Memiliki ISBN.

  • Jurnal Internasional Bereputasi adalah1. Diterbitkan oleh Penerbit (Publisher) kredibel; 2. Terindeks Web of Sciencedan/atau Scopus; serta mempunyai faktor dampak

    (impact factor) lebih besar dari 0 (nol) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak (SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3 (quartile tiga);

    3. Alamat jurnal dapat ditelusuri daring; 4. Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring 5. Proses review dilakukan dengan baik dan benar; 6. Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan

    setiap terbitan tidak berubah ubah; 7. Tidak pernah diketemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal

    meragukan oleh Ditjen Dikti/ Ditjen Sumber Daya dan Iptek; 8. Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kemristekdikti yang diterbitkan

    dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green thick (centang dalam lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnalinternasional bereputasi.