peraturan bupati gianyar nomor 81 tahu n 2016 … · dan pelayanan terpadu sat u pintu ......

31
PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN GIANYAR

Upload: doanhanh

Post on 24-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 81 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN GIANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN GIANYAR

BUPATI GIANYAR

PROVINSI BAL I

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 81 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN GIANYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

BUPATI GIANYAR,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan

Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu

menetapkan P e r a t u r a n B u p a t i t e n t a n g Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gianyar;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah

Daerah-Daerah Tingkat I Bab, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran

Negara Repubbk Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipi l Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubbk

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Repubbk Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman

Modal;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pedoman PTSP;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun

2016 Nomor 5);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI

DAN TATA K E R J A DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN GIANYAR.

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.

3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.

5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian

Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi,

melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

6. Dinas adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gianyar.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gianyar.

8. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang berisi fungsi dan tugas yang

berkaitan dengan pelayanan fungsional berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

B A B I I

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu untuk membantu

Bupat i dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pengembangan ikl im

penanaman modal, promosi penanaman modal, pengendalian

pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan a,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan b, pengaduan,

kebijakan dan pelaporan layanan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pengembangan ikl im

penanaman modal, promosi penanaman modal, pengendalian

pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan a,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan b dan

pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang

perencanaan dan pengembangan ikl im penanaman modal, promosi

penanaman modal, pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan

informasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan

non perizinan a, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non

perizinan b dan pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan;

d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang perencanaan dan

pengembangan ikl im penanaman modal, promosi penanaman modal,

pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman

modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan a,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan b dan

pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan

pengembangan ikl im penanaman modal, promosi penanaman modal,

pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman

modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan a,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan b dan

pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan;

f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .

B A B I I I

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas;

b. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal;

c. Bidang Promosi Penanaman Modal;

d. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal;

e. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A;

f. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B ;

g. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan; dan

h. Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas:

1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal:

1. Seksi Perencanaan Penanaman Modal;

2. Seksi Deregulasi Penanaman Modal Daerah; dan

3. Seks i Pemberdayaan Usaha.

c. Bidang Promosi Penanaman Modal:

1. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal;

2. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal.

d. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal:

1. Seksi Pemantauan dan pengawasan Pelaksanaan Penanaman

Modal;

2. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; dan

3. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal.

e. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A:

1. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/1;

2. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I ; dan

3. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I I

f. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B :

1. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I ;

2. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I ; dan

3. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/ I I I

g. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan:

1. Seks i Pengaduan dan Informasi Layanan;

2. Seks i Kebijakan dan Penyuluhan Layanan; dan

3. Seks i Pelaporan dan Peningkatan Layanan.

h. Jabatan Fungsional.

(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Bupati ini .

B A B IV

S E K R E T A R I A T DINAS

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 6

(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.

Pasal 7

Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi

kepada se luruh unit organisasi di Dinas.

Pasa l8

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,

Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran

Dinas;

b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,

hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;

c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria

kegiatan Dinas;

d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah dan mil ik negara dan

layanan pengadaan barang/jasa;

e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran

Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 9

Sekretariat Dinas terdiri atas :

1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Perencanaan

Pasal 10

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama,

pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.

Pasal 11

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian

pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;

e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan

rencana, program, anggaran dan akuntabilitas kinerja Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Keempat

Sub Bagian Keuangan

Pasal 12

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

keuangan, barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan

barang/jasa di Dinas.

Pasal 13

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub

Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,

pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan

keuangan;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan

barang / j asa ;

c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah barang milik negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan pelaporan penerimaan pendapatan daerah;

e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan penyelesaian kerugian daerah;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Kel ima

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 14

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi

dan kepegawaian di Dinas.

Pasal 15

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan,

dan dokumentasi Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan

perlengkapan Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,

pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan

peningkatan kompetensi pegawai;

e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis

kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata

laksana Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

B A B V

BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN

MODAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 16

(1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 17

Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ik l im Penanaman Modal

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang perencanaan penanaman modal, deregulasi

penanaman modal dan pemberdayaan usaha.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,

Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ik l im Penanaman Modal

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran perencanaan

penanaman modal, deregulasi penanaman modal dan pemberdayaan

usaha;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan penanaman modal,

deregulasi penanaman modal dan pemberdayaan usaha;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

perencanaan penanaman modal, deregulasi penanaman modal dan

pemberdayaan usaha;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan

penanaman modal, deregulasi penanaman modal dan pemberdayaan

usaha;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan

penanaman modal, deregulasi penanaman modal dan pemberdayaan

usaha;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Perencanaan dan Pengembangan

Ik l im Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasa l19

Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ik l im Penanaman Modal terdiri atas :

1. Seks i Perencanaan Penanaman Modal;

2. Seksi Deregulasi Penanaman Modal; dan

3. Seksi Pemberdayaan Usaha.

Bagian Ketiga

Seksi Perencanaan Penanaman Modal

Pasal 20

Seksi Perencanaan Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan perencanaan penanaman modal.

Pasal 21

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi

Perencanaan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran perencanaan penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang

perencanaan penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria di bidang perencanaan penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang perencanaan penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang perencanaan penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Perencanaan Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan

dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal.

Bagian Keempat

Seksi Deregulasi Penanaman Modal

Pasa l22

Seksi Deregulasi Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan

Deregulasi Penanaman Modal.

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi Deregulasi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran deregulasi penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang deregulasi penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria di bidang deregulasi penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang deregulasi penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang deregulasi penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Deregulasi Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan

dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal.

Bagian Kelima

Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah

Pasal 24

Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah mempunyai tugas melaksanakan

pemberdayaan usaha daerah.

Pasal 25

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi

Pemberdayaan Usaha Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pemberdayaan usaha daerah;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan

usaha daerah;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria di bidang pemberdayaan usaha daerah;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pemberdayaan usaha daerah;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pemberdayaan usaha daerah;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ikl im Penanaman Modal.

B A B V I

BIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 26

(1) Bidang Promosi Penanaman Modal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Promiosi Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 27

Bidang Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan promosi

penanaman modal, pelaksanaan promosi penanaman modal dan

penyediaan sarana dan prasarana penanaman modal.

Pasal 28

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27,

Bidang Promosi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran perencanaan

pengembangan promosi penanaman modal, pelaksanaan promosi

penanaman modal dan penyediaan sarana dan prasarana penanaman

modal;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pengembangan promosi

penanaman modal, pelaksanaan promosi penanaman modal dan

penyediaan sarana dan prasarana penanaman modal;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

pengembangan promosi penanaman modal, pelaksanaan promosi

penanaman modal dan penyediaan sarana dan prasarana penanaman

modal;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan

promosi penanaman modal, pelaksanaan promosi penanaman modal

dan penyediaan sarana dan prasarana penanaman modal;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengembangan promosi

penanaman modal, pelaksanaan promosi penanaman modal dan

penyediaan sarana dan prasarana penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Promosi Penanaman Modal; dan

g. pelaksana fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 29

Bidang Promosi Penanaman Modal terdiri atas :

1. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal;

2. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal; dan

3. Seks i Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal

Bagian Ketiga

Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal

Pasal 30

Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas

melaksanakan pengembangan promosi penanaman modal.

Pasal 31

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi

Pengembangan Promosi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program, anggaran pemantauan pelaksanaan pengembangan promosi penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pengembangan

promosi penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria pengembangan promosi penanaman modal lingkup daerah

berdasarkan sektor usaha;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pengembangan promosi penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pengembangan promosi Penanaman Modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi pengembangan promosi penanaman

modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi

Penanaman Modal.

Bagian Keempat

Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal

Pasal 32

Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan promosi penanaman modal.

Pasal 33

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran promosi penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang

promosi penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

kriteria di bidang promosi penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang promosi penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang promosi penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi

Penanaman Modal

Bagian Kelima

Seks i Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal

Pasal 34

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas penyediaan sarana dan prasarana promosi penanaman modal.

Pasal 35

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi

Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur,

kriteria di bidang sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

d. pelaksanaan administrasi Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal.

B A B V I I

BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DAN

INFORMASI PENANAMAN MODAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 36

(1) Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

(2) Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 37

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan, pengawasan pelaksanaan

penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal,

pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal.

Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran pemantauan, pengawasan

pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman

modal, pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan, pengawasan

pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman

modal, pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemantauan, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal, pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemantauan, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal, pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemantauan,

pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan

penanaman modal, pengolahan data dan sistem informasi penanaman

modal;

f. pelaksanaan administrasi di Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 39

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal terdiri atas :

1. Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal;

2. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; dan

3. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal.

Bagian Ketiga

Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

Pasal 40

Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal.

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi

Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang,

pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang pemantauan dan pengawasan pelaksanaan

penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

Bagian Keempat

Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal

Pasal 42

Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas

pembinaan pelaksanaan penanaman modal.

Pasal 43

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi

Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pembinaan pelaksanaan penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pembinaan pelaksanaan penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pembinaan pelaksanaan penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pembinaan pelaksanaan penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pembinaan pelaksanaan penanaman modal;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman

Modal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal.

Bagian Kelima

Seks i Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

Pasal 44

Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal.

Pasal 45

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seks i Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang pelaksanaan pengolahan data dan sistem

informasi penanaman modal;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi

penanaman modal;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi penanaman

modal;

b. pelaksanaan administrasi Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi

Penanaman Modal; dan

c. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman

Modal.

B A B VI I I

BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN

DAN NON PERIZINAN A

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 46

(1) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A dipimpin oleh Kepala

Bidang.

Pasal 47

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/1, pelayanan

perizinan dan non perizinan a/I I dan pelayanan perizinan dan non

perizinan a/I I I .

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47,

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan a/1, pelayanan perizinan dan non perizinan

a/I I dan pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan

a/1, pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I dan pelayanan

perizinan dan non perizinan a/I I I ;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di pelayanan

perizinan dan non perizinan a/1, pelayanan perizinan dan non perizinan

a/I I dan pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan a/1, pelayanan perizinan dan non perizinan

a/I I dan pelayanan perizinan dan non perizinan a/II I

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan perizinan dan

non perizinan a/1, pelayanan perizinan dan non perizinan a/II dan

pelayanan perizinan dan non perizinan a/HI;

f. pelaksanaan administrasi di Bidang Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan A; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 49

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A terdiri

atas :

1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/1;

2. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I ; dan

3. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I I .

Bagian Ketiga

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/1

Pasal 50

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/1 mempunyai tugas

menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I .

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/1 menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/ I ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

Bagian Keempat

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/II

Pasal 52

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I .

Pasal 53 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/II menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I ;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I ;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksana kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a / I I ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan A/1; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

Bagian Kelima

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I I

Pasal 54

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I I I mempunyai tugas

menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I .

Pasal 55

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Seksi

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/II I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksana kebijakan di bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan a/I I I ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan a/I I I ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan A/I I I ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

B A B IX

BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN B

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 56

(1) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 57

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/I, pelayanan

perizinan dan non perizinan b/II dan pelayanan perizinan dan non

perizinan b/III .

Pasal 58

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan b/I , pelayanan perizinan dan non perizinan

b/II dan pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang di bidang pelayanan perizinan dan non

perizinan b/I, pelayanan perizinan dan non perizinan b/II dan

pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/I, pelayanan perizinan dan non perizinan b/II dan pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang di bidang

pelayanan perizinan dan non perizinan b/I , pelayanan perizinan dan

non perizinan b/II dan pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang di bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan b/I, pelayanan perizinan dan non perizinan

b/II dan pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

f. pelaksanaan administrasi di Bidang Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan B ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 59

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B terdiri atas :

1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I ;

2. Seks i Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I ; dan

3. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I I .

Bagian Ketiga

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I

Pasal 60

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

Pasal 61

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Seksi

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/I ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan B / I ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B .

Bagian Keempat

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I

Pasal 62

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan B / I I .

Pasal 63

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan b/II ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pelayanan perizinan dan non perizinan b/II ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan B / I I ; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B .

Bagian Kelima

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/ I I I

Pasal 64

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/ I I I mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan b/III .

Pasal 65

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, Seksi

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B / I I I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/III ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan b/II I ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Perizinan B / I I I ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B .

B A B X

BIDANG PENGADUAN, K E B I J A K A N DAN PELAPORAN LAYANAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 66

(1) Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 67

Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengaduan, informasi, kebijakan, penyuluhan, pelaporan dan peningkatan

layanan.

Pasal 68

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67,

Bidang Pengaduan, Kebijakan dan pelaporan layanan menyelenggarakan

fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran pengaduan, informasi,

kebijakan, penyuluhan , pelaporan dan peningkatan layanan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengaduan, informasi, kebijakan,

penyuluhan , pelaporan dan peningkatan layanan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengaduan, informasi, kebijakan, penyuluhan , pelaporan dan peningkatan layanan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaduan,

informasi, kebijakan, penyuluhan , pelaporan dan peningkatan

layanan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengaduan, informasi,

kebijakan, penyuluhan , pelaporan dan peningkatan layanan;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 69

Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan terdiri atas :

1. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan;

2. Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan; dan

3. Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan.

Bagian Ketiga

Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan

Pasal 70

Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan mempunyai tugas melaksanakan

pengaduan dan informasi layanan.

Pasal 71

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Seksi

Pengaduan dan Informasi Layanan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pengaduan dan informasi layanan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pengaduan dan informasi layanan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pengaduan dan informasi layanan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang pengaduan dan informasi layanan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaduan dan informasi layanan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengaduan Dan Informasi Layanan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan.

Bagian Keempat

Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan

Pasal 72

Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dan penyuluhan layanan.

Pasal 73

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Seksi

Kebijakan dan Penyuluhan Layanan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran kebijakan dan penyuluhan layanan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

kebijakan dan penyuluhan layanan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang kebijakan dan penyuluhan layanan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan

supervisi di bidang kebijakan dan penyuluhan layanan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di

bidang kebijakan dan penyuluhan layanan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan;

dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan.

Bagian Kelima

Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan

Pasal 74

Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan mempunyai tugas melaksanakan pelaporan dan peningkatan layanan.

Pasal 75

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Seksi

Pelaporan dan Peningkatan Layanan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran pelaporan dan peningkatan layanan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

pelaporan dan peningkatan layanan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pelaporan dan peningkatan layanan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelaporan dan peningkatan layanan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelaporan dan peningkatan layanan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelaporan Dan Peningkatan Layanan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan layanan.

B A B X I

JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 76

Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 77

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 78

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77,

Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Jabatan Fungsional

Pasal 79

Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, terdiri atas :

1. Jabatan Fungsional Arsiparis;

2. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;

3. Jabatan Fungsional Auditor;

4. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;

Pasal 80

Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

B A B X I I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 81

Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.

Ditetapkan di Gianyar

pada tanggal 14 Desember 2016

BUPATI GIANYAR,

A.A.GDE AGUNG BHARATA

Diundangkan di Gianyar

pada tanggal 14 Desember 2016

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM

SETDA KABUPATEN GIANYAR,

DEW A MADE APRAMANA

B E R I T A DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 81

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 81 TAHUN 2016

TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016

TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP KABUPATEN GIANYAR.

S T R U K T U R ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP KABUPATEN GIANYAR

DINAS

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bidang Perencanaan

dan Pengembangan

Iklim Penanaman

Modal

Seksi Perencanaan

Penanaman Modal

Seks i Deregulasi

Penanaman Modal

Daerah

Seksi Pemberdayaan

Usaha

Bidang Promosi

Penanaman Modal

Seksi Pengembangan

Promosi Penanaman

Modal

Seks i Pelaksanaan

Promosi Penanaman

Modal

Seks i Sa rana dan

Prasarana Promosi

Penanaman Modal

Sekretariat

Dinas

1 1

Sub Bagian

Perencanaan

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman

Modal dan Informasi Penanaman Modal

Seksi Pemantauan dan

Pengawasan

Pelaksanaan

Penanaman Modal

Seks i Pembinaan

Pelaksanaan

Penanaman Modal

Seks i Pengolahan

Data dan Sistem

Informasi Penanaman

Modal

Bidang

Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan A

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan A/1

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan A/11

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan A/III

Bidang

Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan B

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan B/I

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan B/II

Seksi Pelayanan

Perizinan dan Non

Perizinan B/II I

Bidang Pengaduan,

Kebijakan dan

Pelaporan Layanan

Seksi Pengaduan dan

Informasi Layanan

Seks i Kebijakan dan

Penyuluhan Layanan

Seks i Pelaporan dan

Peningkatan Layanan

BUPATI GIANYAR,

A. A. G D E AGUNG BHARATA