perankingan bank syariah di kota surakarta …/pe... · bank bri syariah, bank muamalat dan bank...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERANKINGAN BANK SYARIAH DI KOTA SURAKARTAMENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD
FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)
oleh
SAIDUN
M0107015
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERANKINGAN BANK SYARIAH DI KOTA SURAKARTA
MENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR
ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)
yang disiapkan dan disusun oleh
SAIDUN
M0107015
dibimbing oleh
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada hari Kamis, tanggal 28 Juni 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Surakarta, Juni 2012Disahkan oleh
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Anggota Tim Penguji Tanda Tangan
1 Bowo Winarno, S.Si, M.Kom.
NIP. 19810430 200812 1 0011. ..........................................
2 Dra. Respatiwulan, M.Si.
NIP. 19680611 199302 2 0012. .............................................
Pembimbing II
Dra. Etik Zukhronah, M.Si.
NIP. 19661213 199203 2 001
Pembimbing I
Dr. Sutanto, S.Si, DEA.
NIP. 19710302 199603 1 001
Ketua Jurusan Matematika,
Irwan Susanto, S.Si, DEA.
NIP. 19710511 199512 1 001
Dekan,
Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc, (Hons), Ph.D.
NIP. 19610223 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRAK
Saidun, 2012. PERANKINGAN BANK SYARIAH DI KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret.
Pada saat ini, jumlah bank syariah semakin meningkat, sehingga nasabah dapat memilih bank syariah yang dikehendaki. Untuk itu, pihak bank perlu untuk menjaga kepuasan nasabahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peringkat bank syariah berdasarkan kepuasan nasabah di Kota Surakarta menggunakan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).
Bank syariah yang akan diteliti adalah bank BTN Syariah, bank BNI Syariah, bank BRI Syariah, bank MUAMALAT dan bank MANDIRI Syariah di kota Surakarta. Sedangkan kriteria dari kepuasan nasabah yang akan diteliti antara lain pelayanan,produk, fasilitas, keamanan, sistem dan prosedur, dan hiburan.
Hasil penelitian posisi peringkat bank syariah menggunakan PROMETHEEadalah MANDIRI syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, MUAMALAT, dan BRI Syariah.
Kata kunci: bank syariah, kriteria, PROMETHEE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRACT
Saidun, 2012. RANKING OF THE SYARIAH BANKS IN SURAKARTA USING PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE). Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Sebelas Maret University.
At this moment, the number of syariah banks increases rapidly, so the customerscan choose syariah banks desired.Therefore, the bankers have to protect customers satisfaction. The aim of this research is to determine the ranking of syariah banks based on customers satisfaction in Surakarta using Preference Ranking Organization Methodfor Enrichment Evaluation (PROMETHEE).
Syariah banks that will be researched are BTN Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, MUAMALAT and MANDIRI Syariah. The criterias of customers satisfactionare services, products, facilities, securities, systems and procedures and entertainments.
By using PROMETHEE, the rank of syariah banks are MANDIRI Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, MUAMALAT and BRI Syariah.
Key words : syariah bank, criteria, PROMETHEE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTO
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Alam Nasyrah : 6)
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah SWT memudahkan baginya jalan ke surga
(H.R. Muslim)
Jangan menunda melakukan kebaikan hingga esok, boleh jadi esok datangkau telah pergi.(Said Albafaqih)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk
Bapak, Ibu, kakak, adik dan keluarga
Atas doa, kasih sayang, nasehat dan semangat yang diberikan.
Sahabat-sahabat penulis
Atas doa, dukungan, kebersamaan dan persahabatan selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan segala ketergantungan kepada-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Perankingan Bank Syariah di Kota
Surakarta Menggunakan Preference Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation (PROMETHEE)”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis
telah mendapat banyak masukan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
yang sangat bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Dr. Sutanto, S.Si, DEA, sebagai pembimbing I yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Dra. Etik Zukhronah, M.Si., sebagai pembimbing II yang telah membimbing
dan mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Triyono dan hanif yang telah membantu mengedarkan kuesioner dan
pembuatan slide presentasi.
4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. ii
ABSTRAK……………………………………………………………………. iii
ABSTRACT……………………………………………………………………. iv
MOTO…………………………………………………………………….….. v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………...... vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..... xi
DAFTAR NOTASI…………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...... 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………......…. 3
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………. 3
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………. 4
2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………… 4
2.1.1 Pengertian Bank Syariah…………………….…………….. 5
2.1.2 Kepuasan Nasabah………………………………………… 5
2.1.3 Proses Pengambilan Sampel………………………………. 6
2.1.4 Validitas dan Reliabilitas …………………………….…… 7
2.1.4.1 Validitas …………………………….…………….. 7
2.1.4.2 Reliabilitas …………………………….………….. 8
2.1.5 Preference Ranking Organizationing Method for
Enrichment Evaluation (PROMETHEE) ……………….…
9
2.1.5.1 Pengertian PROMETHEE ……………….………... 9
2.1.5.2 Dominasi Kriteria .................................................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
2.1.5.3 Bentuk Fungsi Preferensi .............................. 11
2.1.5.4 Indeks Preferensi Multikriteria ................................ 17
2.1.5.5 PROMETHEE Ranking …………………………… 18
2.1.5.6 PROMETHEE I……………………………………. 19
2.1.5.7 PROMETHEE II…………………………………… 20
2.2 Kerangka Pemikiran …………………………………………….. 21
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 22
3.1 Sumber Data…………………………………………………...... 22
3.2 Analisis Data…………………………………………… 23
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………. 25
4.1 Nilai Rerata Pada Item Kuesioner ……………………………..... 25
4.2 PROMETHEE …………………………………………….. . . . . 25
4.2.1 Membangun Data Dasar Analisis PROMETHEE……. . . . 25
4.2.2 Perhitungan Nilai Preferensi dan Indeks Preferensi ……. . 28
4.2.3 Perhitungan Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow 30
4.2.4 Hasil Perhitungan dengan PROMETHEE I……………… 30
4.2.5 Hasil Perhitungan dengan PROMETHEE II……………… 31
BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 32
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 32
5.2 Saran…………………………………………………………….. 32
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 33
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kriteria Biasa............................................................................... 12
Gambar 2.2 Kriteria Quasi ............................................................................ 12
Gambar 2.3 Kriteria Linear atau V-Shape....................................................... 13
Gambar 2.4 Kriteria Tingkatan...................................................................... 14
Gambar 2.5 Preferensi Linear dan Area yang Tidak Berbeda.............................. 15
Gambar 2.6 Kriteria Gaussian........................................................................ 15
Gambar 2.7 Hubungan antar Node................................................................... 18
Gambar 2.8 Leaving Flow................................................................................ 18
Gambar 2.9 Entering Flow............................................................................... 19
Gambar 4.1 Partial Ranking dalam Penentuan Posisi (Prioritas) Bank Syariah.... 25
Gambar 4.2 Complete Ranking dalam Penentuan Peringkat Bank Syariah........... 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Data Dasar Analisis PROMETHEE.............................................. 10
Tabel 2.2 Enam Tipe Kriteria Umum dalam Membuat Keputusan........... 16
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi Pearson........................................................... 23
Tabel 4.1 Hasil Rerata Kuesioner................................................................. 25
Tabel 4.2 Data Dasar Analisis PROMETHEE................................................ 27
Tabel 4.3 Data Hasil Indeks Preferensi.......................................................... 29
Tabel 4.4 Karakter Leaving Flow dan Entering Flow dan Implikasinya
Terhadap Urutan Prioritas Alternatif..............................................
31
Tabel 4.5 Complete Ranking Berdasarkan Karakter Net Flow........................ 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR NOTASI
: bobot kriteria
( , ) : preferensi perbandingan alternatif a dengan b
℘( , ) : intensitas preferensi alternatif lebih baik dari alternatif
Ф : leaving flow
Ф : entering flow
Ф : net flow
: proporsi nasabah bank syariah yang diteliti
: jumlah sampel
: presisi
: tingkat kepercayaan
: banyaknya kriteria
: skor responden
t : total skor seluruh pertanyaan
ri : koefisien korelasi produk momen pertanyaan ke-i
'r : koefisien korelasi skor responden dan
Cronbach : ukuran koefisien reliabilitas dengan rumus Cronbach
s2 : variansi sampel
x : banyaknya pertanyaan
: selisih nilai kriteria
p : nilai kecenderungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan sangat dibutuhkan
keberadaannya di dunia ekonomi dewasa ini adalah kegiatan usaha lembaga
keuangan perbankan. Secara umum perbankan adalah lembaga yang
melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu penghimpun dana, penyediaan dana, dan
memberikan jasa bagi kelancaran lalu lintas dan peredaran uang (Karim [6]).
Akan tetapi perbankan yang pertama dikenal adalah perbankan konvensional,
yang mana dalam operasinya menggunakan sistem bunga. Sehingga perlu
dikenalkan perbankan yang operasinya sesuai syariah, disebut dengan bank
syariah. Menurut Donna [4], bank syariah adalah lembaga keuangan yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu-lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syariat Islam.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolok ukur
keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai bank syariah
pertama dan menjadi pionir bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu
menerapkan sistem syariah di tengah menjamurnya bank-bank konvensional.
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank
konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya.
Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan
mampu bertahan. Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang
melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah
kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga
keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta
keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam
dan para penyimpan dana di bank-bank syariah. Hal ini dapat dibuktikan dari
keberhasilan bank muamalat melewati krisis yang terjadi pada tahun 1998 dengan
menunjukkan kinerja yang semakin meningkat dan tidak menerima sepeser pun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
bantuan dari pemerintah dan pada krisis keuangan tahun 2008, Bank Muamalat
bahkan mampu memperoleh laba Rp. 300 miliar lebih. Secara kuantitas
perkembangan perbankan syariah berdasarkan laporan tahunan BI 2009
(Desember 2009) sungguh membanggakan dan terus mengalami peningkatan
dalam jumlah bank. Jika pada tahun 1998 hanya ada satu Bank Umum Syariah
dan 76 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, maka pada Desember 2009 berdasarkan
data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia jumlah
bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri atas 6 Bank Umum Syariah dan
25 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) telah mencapai 139 unit.
Semakin meningkatnya jumlah bank syariah memungkinkan nasabah
dapat memilih bank syariah tertentu. Pengambilan keputusan untuk memilih suatu
bank syariah diperlukan bagi nasabah yang sangat mementingkan tentang
kepuasan baik dari sisi pelayanan sampai keamanan. Berdasarkan hal tersebut
akan dilakukan penelitian untuk menentukan peringkat bank syariah berdasarkan
kepuasan nasabah pada lima bank syariah di Kota Surakarta menggunakan metode
Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation
(PROMETHEE). Metode PROMETHEE adalah metode penentuan urutan
(prioritas) dalam analisis multikriteria. Bank syariah yang akan diteliti adalah
bank BTN Syariah, bank BNI Syariah, bank BRI Syariah, bank MUAMALAT
dan bank MANDIRI Syariah di kota Surakarta. Sedangkan kriteria dari kepuasan
nasabah yang akan diteliti antara lain pelayanan, produk, fasilitas, keamanan,
sistem dan prosedur, dan hiburan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan
bagaimana cara menentukan peringkat bank syariah di Kota Surakarta
menggunakan Preference Ranking Organization Method for Enrichment
Evaluation (PROMETHEE).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peringkat bank syariah di Kota
Surakarta menggunakan Preference Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation (PROMETHEE).
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Menambah wawasan tentang metode PROMETHEE dan aplikasinya.
2. Memberikan sumbangan atau masukan yang berguna bagi bank syariah di Kota
Surakarta agar dapat membangun dan memelihara reputasi bank syariah
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai bank syariah di Indonesia pernah dilakukan oleh
majalah Swa Sembada bekerjasama dengan lembaga survey pasar MARS dalam
rangka penganugerahan Indonesian Best Brand Award. Penelitian tersebut
dilakukan di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang. Hasil penelitian
tersebut dimuat dalam Majalah Swa Sembada edisi 15/XXII/2006 dalam laporan
sajian utamanya tentang potret merek-merek terbaik tahun 2006. Dari hasil
penelitian pada tahun 2006, untuk kategori bank syariah menempatkan Bank
Muamalat berada di posisi teratas disusul Bank Syariah Mandiri di posisi kedua,
Bank BNI Syariah di posisi ketiga, Bank BRI Syariah di posisi keempat dan Bank
Gebu Prima Syariah di posisi kelima. Penelitian tersebut menggunakan
perhitungan indeks Best Brand dengan menggunakan kaidah Mutually Exclusive
Weighting Factor dengan bantuan Structural Equation Modelling (SEM).
Sedangkan beberapa penelitian terkait metode PROMETHEE pernah dilakukan
oleh Triyanti dan Gadis [17] dalam pemilihan supplier untuk industri makanan
dan Santika dkk. [11] dalam mengoptimalkan multikriteria.
Pada penelitian Triyanti dan Gadis [17], PROMETHEE dipakai untuk
pemilihan supplier untuk industri makanan dengan beberapa kriteria, yaitu harga,
tingkat reject, pemenuhan terhadap waktu yang dijadwalkan, pemenuhan terhadap
jumlah pesanan, tingkat komunikasi dan pertukaran informasi, dan jangka waktu
pembayaran. PROMETHEE dipakai dalam penelitian ini karena metode ini cukup
baik dalam memperhitungkan karakteristik dari data. Hasil dari penelitian
tersebut adalah urutan prioritas supplier yang berbeda-beda untuk tiap jenis bahan
baku dimana alternatif dengan prioritas tertinggilah yang disarankan kepada
pengambil keputusan.
Pada penelitian Santika dkk. [11], PROMETHEE digunakan untuk
mengoptimalkan multikriteria. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jumlah pekerja, kekuatan listrik, biaya konstruksi, biaya perawatan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
jumlah rumah yang digusur dan tingkat keamanan. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa dengan mengimplementasikan metode ini pengambil
keputusan dapat mengambil alternatif terbaik dari persoalan multikriteria dengan
cepat dan benar.
Teori-teori yang mendukung dalam penulisan ini meliputi pengertian bank
syariah, kepuasan nasabah, teori sampling, validitas dan reliabilitas, pengertian
pengambilan keputusan, pengertian PROMETHEE, tipe preferensi dalam
PROMETHEE, indeks preferensi multikriteria, PROMETHEE ranking,
PROMETHEE I, PROMETHEE II.
2.1.1 Pengertian Bank Syariah
Bank syariah, atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari
perbankan nasional yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum)
Islam. Menurut Schaik [12], Bank Islam adalah sebuah bentuk dari bank modern
yang didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama
Islam, menggunakan konsep berbagi risiko sebagai metode utama, dan
meniadakan keuangan berdasarkan kepastian serta keuntungan yang ditentukan
sebelumnya. Menurut Sudarsono [15], bank syariah adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu-lintas
pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah.
Definisi bank syariah menurut Ridwan [10] adalah lembaga keuangan atau
perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-
Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
2.1.2 Kepuasan Nasabah
Kepuasan pelanggan adalah perasaan yang dirasakan pembeli dari kinerja
perusahaan yang memenuhi harapan mereka. Namun ditinjau dari perspektif
perilaku konsumen, kepuasan pelanggan lantas menjadi sesuatu yang kompleks.
Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau tidak puas pada
konsumen, maka kepuasan konsumen merupakan fungsi dari harapan pembeli atas
produk atau jasa dengan kinerja yang dirasakan. Meskipun banyak definisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
mengenai kepuasan, definisi yang dominan dan banyak dipakai adalah definisi
yang didasarkan pada disconfirmation paradigm (Oliver [9]). Dalam paradigma
diskonfirmasi, kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli,
dimana persepsi terhadap kinerja jasa yang dipilih memenuhi harapan pelanggan.
Pada industri jasa, kepuasan pelanggan selalu dipengaruhi oleh interaksi antara
pelanggan dan karyawan yang melakukan kontak layanan yang terjadi pada saat
pelanggan berinteraksi dengan organisasi untuk memperoleh jasa yang dibelinya.
Kepuasan pelanggan dalam industri jasa perbankan, menurut Naumann dan Giell
[8], dapat diukur berdasarkan indikator persepsi perasaan nasabah yang
dikembangkan dari dimensi kinerja jasa, beban biaya, citra perusahaan, dan
keputusan menggunakan jasa layanan bank. Dari berbagai pendapat di atas dapat
disimpulkan kepuasan nasabah adalah perasaan pelanggan saat menerima dan
setelah merasakan pelayanan bank.
2.1.3 Proses Pengambilan Sampel
Tujuan utama menggunakan teknik sampling dalam survey dan
eksperimen adalah untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik suatu
populasi dengan biaya yang minimum. Pemilihan teknik pengambilan sampel
merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif
(mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Menurut Nasution [7],
teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu Probability
Sampling (Random Sample) dan Non Probability Sampling (Non Random
Sample). Cara pengambilan sampel secara random terbagi menjadi lima yaitu
sampel random sederhana, sampel random sistematik, sampel random berstrata,
sampel random berkelompok dan sampel bertingkat.
Untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan dalam penyebaran
kuesioner berikutnya, dilakukan penentuan jumlah sampel minimum dengan
rumus menurut Snedecor dan Cochran [14],
= (1 − )∝/ (2.1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dengan adalah jumlah sampel minimum yang diperlukan, adalah presisi,
adalah tingkat kepercayaan dan adalah proporsi nasabah bank syariah yang
diteliti.
2.1.4 Validitas dan Reliabilitas
2.1.4.1 Validitas
Menurut Azwar [1], validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner
atau instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi bila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan tujuan pengukuran tersebut. Uji validitas untuk data yang diperoleh
dengan menggunakan kuesioner dapat dilakukan dengan menghitung korelasi
produk momen (Pearson correlation), yaitu korelasi antara skor setiap butir
pertanyaan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah
n
jj
n
j
iij
j
n
jiij
i
tt
tt
r
1
22
1
1
dengan ij adalah skor responden ke-j pada pertanyaan ke-i, i adalah rata-rata
skor pertanyaan ke-i, tj adalah total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j,
t adalah rata-rata total skor, n adalah jumlah responden dan ri adalah korelasi
antara butir pertanyaan ke-i dengan total skor.
Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan angka korelasi
yang diperoleh dengan angka kritis tabel korelasi nilai r. Angka kritis diperoleh
dari tabel korelasi nilai r dengan taraf signifikansi 5% dan derajat bebas n-2. Bila
angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritis tabel korelasi nilai
r maka data dikatakan valid (Singarimbun dan Effendi [13]).
(2.2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.4.1.2 Reliabilitas
Menurut Azwar [1], reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti
keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi. Namun ide
pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya bila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri responden
memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti adanya toleransi
terhadap perbedaan-perbedaan yang kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.
Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak
dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel.
Masih berdasarkan Azwar [1], bila skor pada responden pertama diberi
lambang dan skor pada responden kedua diberi lambang , maka koefisien
reliabilitas dinyatakan dengan simbol 'r , dengan 10 r . Koefisien
reliabilitas dikatakan sempurna bila 'r = 1, dan sebaliknya, kuesioner tidak
reliabel bila 'r = 0. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya dengan metode pendekatan konsistensi internal yang menggunakan rumus
Rulon, rumus Flanagan, atau dengan koefisien Cronbach . Rumus Rulon dan rumus
Flanagan digunakan untuk data diskrit, sedangkan untuk data diskrit maupun data
interval, 'r dapat dinyatakan dengan nilai Cronbach yang dirumuskan dengan
21
2
11
T
p
ii
CronbachS
S
x
x
dengan x adalah banyaknya pertanyaan, Si2 adalah variansi skor butir pertanyaan
ke-i dan ST2 adalah variansi skor total.
Menurut Ghozali [5], suatu variabel dikatakan reliabel bila nilai koefisien
reliabilitas yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 0.6.
(2.3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2.1.5 Preference Ranking Organizationing Method for Enrichment
Evaluation (PROMETHEE)
2.1.5.1 Pengertian PROMETHEE
Metode PROMETHEE termasuk ke dalam kelompok pemecahan masalah
Multi Criteria Decision Making (MCDM) atau pengambilan keputusan kriteria
majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan
keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multikriteria).
Menurut Brans dan Mareschal [2], PROMETHEE adalah metode outranking yang
menawarkan cara yang fleksibel dan sederhana kepada user (pembuat keputusan)
untuk menganalisis masalah-masalah multikriteria.
Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah
ditetapkan berdasarkan pertimbangan kaidah dasar,
{( ), ( ), ( ),… , ( ), … , ( ) ∣ ∈ }dengan merupakan kumpulan alternatif (i = 1,2,3,...,m) dan ( =1,2,3, … , )merupakan nilai atau ukuran relatif kriteria untuk masing-masing
alternatif. Dalam aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan
alternatif yang merupakan penilaian dari .
PROMETHEE termasuk dalam keluarga dari metode outranking yang
dikembangkan oleh B. Roy (dalam Brans et al., [3]), dan meliputi dua fase,
1. Membangun hubungan outranking dari k.
2. Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam
paradigma permasalahan multikriteria.
Dalam fase pertama, ditentukan nilai hubungan outranking berdasarkan
pertimbangan dominasi masing-masing kriteria indeks preferensi dan nilai
outranking disajikan berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan.
Data dasar untuk evaluasi dengan metode PROMETHEE menurut Suryadi
dan Ramdhani [16], disajikan seperti pada Tabel 2.1.
(2.4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tabel 2.1 Data Dasar Analisis PROMETHEE
Alternatif (. ) (. ) ... (. ) ... (. )( ) ( ) ... ( ) ... ( )( ) ( ) ... ( ) ... ( )
... ... ... ... ... ... ...
( ) ( ) ... ( ) ... ( )... ... ... ... ... ... ...
( ) ( ) ... ( ) ... ( )
Keterangan Tabel 2.1.
adalah alternatif ke- dan ( ) adalah kriteria ke- k yang ditetapkan untuk
alternatif ke- .
Struktur preferensi yang dibangun atas dasar kriteria mempunyai bentuk
sebagai berikut,
∀ , ∈ ( ) > ( ) ↔( ), ( ) ( ) = ( ) ↔
Struktur kriteria di atas mempunyai pengertian bahwa setiap alternatif dan
yang merupakan elemen himpunan ,apabila nilai dari alternatif untuk kriteria
yang ditetapkan untuk alternatif lebih dari nilai dari alternatif , maka alternatif
lebih dipilih (prefer) daripada alternatif , sedangkan jika nilai dari alternatif
sama dengan nilai dari alternatif , maka dapat disimpulkan bahwa alternatif
tidak mempunyai perbedaan (indifference) dengan alternatif , sehingga untuk
menentukan alternatif mana yang lebih diprioritaskan dilakukan dengan
memperhatikan nilai dari alternatif lainnya.
2.1.5.2 Dominasi Kriteria
Nilai merupakan nilai nyata suatu kriteria dan mempunyai tujuan berupa
prosedur optimasi untuk setiap alternatif , ( )merupakan evaluasi dari
alternatif tersebut untuk suatu kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan ,
harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Penyampaian intensitasdari preferensi ( ) alternatif terhadap alternatif
sedemikian rupa sehingga,
a. ( , ) = 0, menunjukkan tidak ada perbedaan antara alternatif dan , atau
tidak ada preferensi dari lebih baik dari .
b. ( , )~0, berarti lemah preferensi dari lebih baik dari .
c. ( , )~1, berarti kuat preferensi dari lebih baik dari .
d. ( , ) = 1, berarti mutlak preferensi dari lebih baik dari .
Dalam metode ini, fungsi preferensi menghasilkan nilai fungsi yang
berbeda antara dua evaluasi, sehingga
( , ) = ( ( ) − ( ))( , ) = ( ) − ( ) .
Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai
kriteria lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan
nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.
2.1.5.3 Bentuk Fungsi Preferensi
Dalam metode PROMETHEE ada enam bentuk fungsi preferensi kriteria.
Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama,
maka digunakan tipe fungsi preferensi. Ke enam bentuk preferensi kriteria
tersebut menurut Brans et al.[2], sebagai berikut.
1. Kriteria biasa (usual criterion)
( ) = 0 ≤ 01 > 0dengan ( ) adalah fungsi selisih antar alternatif dan adalah selisih nilai
kriteria, dengan = ( ) − ( ).Kriteria biasa adalah tipe dasar, yang tidak memiliki nilai threshold atau
kecenderungan dan tipe ini jarang digunakan. Pada tipe ini dianggap tidak ada
beda antara alternatif a dan alternatif b jika a=b atau f(a)=f(b) , maka nilai
preferensinya benilai 0 (nol). Apabila nilai kriteria pada masing-masing
alternatif memiliki nilai berbeda, maka pembuat keputusan membuat preferensi
(2.5)
(2.6)
(2.7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
mutlak benilai 1 (satu) untuk alternatif yang memiliki nilai lebih baik. Fungsi
untuk preferensi ini disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kriteria Biasa
2. Kriteria quasi (quasi criterion)
dengan adalah nilai kecenderungan pada kriteria quasi.
Kriteria quasi sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi
kualitas atau mutu, yang mana tipe ini menggunakan satu threshold atau
kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah
indifference. Indifference ini biasanya dilambangkan dengan karakter m atau q,
dan nilai indifference harus di atas 0 (nol). Suatu alternatif memiliki nilai
preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai dari masing-
masing alternatif tidak melebihi nilai threshold. Apabila selisih hasil evaluasi
untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi
mutlak, jika pembuat keputusan menggunakan kriteria ini, maka pembuat
keputusan tersebut harus menentukan nilai q, dimana nilai q dapat menjelaskan
pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria. Dalam hal ini, diperoleh
preferensi yang lebih baik apabila terjadi selisih antara dua alternatif di atas
nilai q. Fungsi untuk preferensi ini disajikan pada Gambar 2.2.
(2.8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Gambar 2.2 Kriteria Quasi
3. Kriteria linear (linear criterion atau v-shape)
dengan p adalah nilai kecenderungan atas pada kriteria peferensi linear.
Kriteria linear sering digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif
atau banyaknya jumlah, yang mana tipe ini juga menggunakan satu threshold
atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu
adalah preferensi. Preferensi ini biasanya dilambangkan dengan karakter n atau
p, dan nilai preferensi harus di atas 0 (nol). Kriteria ini menjelaskan bahwa
selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, maka nilai
preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linear dengan nilai p, jika
nilai selisih lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi
mutlak. Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk
tipe ini, dia harus menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). Dalam
hal ini nilai d di atas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi
mutlak dari satu alternatif. Fungsi untuk preferensi ini disajikan pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kriteria Linear atau V-Shape
(2.9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
4. Kriteria tingkatan (level criterion)
Tipe ini mirip dengan tipe quasi yang sering digunakan dalam penilaian
suatu data dari segi kualitas atau mutu. Dalam kasus ini, nilai kecenderungan q
dan kecenderungan p ditentukan secara simultan. Jika kecenderungan berada di
antara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah ( = 0,5).
Pembuat keputusan telah menentukan kedua kecenderungan untuk kriteria ini.
Fungsi untuk preferensi ini disajikan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kriteria Tingkatan
5. Kriteria dengan preferensi linear dan area yang tidak berbeda
Kriteria linear dan area yang tidak berbeda juga mirip dengan tipe linear
yang sering digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya
jumlah. Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan
preferensi secara linear dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area
antara dua kecenderungan dan , dimana dua parameter tersebut telah
ditentukan. Fungsi untuk preferensi ini disajikan pada Gambar 2.5.
(2.10)
(2.11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 2.5 Preferensi Linear dan Area yang Tidak Berbeda
6. Kriteria gaussian (gaussian criterion)
dengan adalah kriteria Gaussian.
Kriteria gaussian sering digunakan untuk mencari nilai aman atau titik aman pada
data yang bersifat continue atau berjalan terus. Kriteria ini memiliki nilai
threshold yaitu Gaussian threshold (s) yang berhubungan dengan nilai standar
deviasi atau distribusi normal. Fungsi untuk preferensi ini disajikan pada
Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Kriteria Gaussian
(2.12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Berikut adalah rangkuman dari enam tipe kriteria umum dimana pembuat
keputusan dapat memilih dan parameter yang dibuat secara tetap dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Enam Tipe Kriteria Umum dalam Membuat Keputusan
Tipe Preferensi Kriteria Parameter
1. Kriteria Biasa(Usual Criterion) -
2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion) q
3. Kriteria Linear
(Linear Criterion atau
V-Shape)
p
4. Kriteria Tingkatan (Level Criterion) q,p
5. Kriteria dengan Preferensi Linear dan Area yang Tidak Berbeda
q,p
6. Kriteria Gaussian
(Gaussian Criterion)
s
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2.1.5.4 Indeks Preferensi Multikriteria
Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi dan
bobot (weight) untuk semua kriteria ( = 1, . . . , ) dari masalah optimasi
kriteria majemuk. Bobot (weight) merupakan ukuran relatif dari kepentingan
kriteria jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam
pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.
Indeks preferensi multikriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari
fungsi preferensi sebagai berikut.
℘( , ) = ( , )dengan ℘( , ) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang
menyatakan bahwa alternatif lebih baik dari alternatif dengan pertimbangan
secara simultan dari seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0
dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut.
1. ℘( , ) = 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif lebih baik
dari alternatif berdasarkan semua kriteria.
2. ℘( , ) = 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif lebih baik
dari alternatif berdasarkan semua kriteria.
Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan outranking pada
sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubungan ini dapat disajikan
sebagai grafik nilai outranking, node-nodenya merupakan alternatif berdasarkan
penilaian kriteria tertentu. Diantara dua node (alternatif) dan merupakan garis
lengkung yang mempunyai nilai ℘( , ) dan ℘( , ) (tidak ada hubungan khusus
antara ℘( , )dan ℘( , )). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Hubungan antar Node
(2.13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2.1.5.5 PROMETHEE Ranking
Perankingan yang digunakan dalam metode PROMETHEE meliputi tiga
bentuk menurut Brans et al. [2], sebagai berikut.
1. Leaving flow
Leaving flow adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah
menjauh dari node dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking,
selain itu juga merupakan suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan kekuatan
dari alternatif. Dalam bentuk persamaan,
dengan ℘(a, b) menunjukkan preferensi bahwa alternatif lebih baik dari
alternatif dan merupakan banyaknya alternatif. Hal tersebut dapat
ditunjukkan seperti Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Leaving flow
2. Entering flow
Entering flow adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah
mendekat ke node dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking.
Untuk setiap nilai node dalam grafik nilai outranking ditentukan berdasarkan
entering flow dengan persamaan,
dengan ℘(b,a) menunjukkan preferensi bahwa alternatif lebih baik dari
alternatif . Hal tersebut dapat ditunjukkan seperti Gambar 2.9.
(2.14)
(2.15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 2.9 Entering Flow
3. Net Flow
Net flow diukur dengan menghitung selisih leaving flow dan entering flow.
Semakin besar nilai leaving flow dan semakin kecil entering flow maka
alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar.
Perankingan dalam PROMETHEE I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan
pada nilai entering flow dan leaving flow. Sedangkan PROMETHEE II termasuk
perankingan komplek karena didasarkan pada nilai net flow masing-masing
alternatif yaitu alternatif dengan nilai net flow lebih tinggi menempati satu
rangking yang lebih baik.
2.1.5.6 PROMETHEE I
Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai yang kecil dari entering flow
merupakan alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow menyebabkan
dengan adalah nilai leaving flow alternatif outrank alternatif ,
adalah nilai leaving flow alternatif tidak ada beda dengan alternatif ,
adalah nilai entering flow alternatif outrank alternatif , adalah nilai
entering flow alternatif tidak ada beda dengan alternatif , adalah
leaving flow alternatif , adalah leaving flow alternatif , adalah
entering flow alternatif dan adalah entering flow alternatif .
(2.16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
PROMETHEE I menampilkan partial preorder dengan pertimbangan
interseksi dari dua preorder,
⎩⎪⎪⎨⎪⎪⎧ Ф ( ) > Ф ( ) Ф( ) < Ф ( ),Ф ( ) = Ф ( ) Ф( ) < Ф ( ),Ф ( ) > Ф ( ) Ф( ) = Ф ( ) Ф( ) = Ф ( ) Ф( ) = Ф ( )
Ф ( ) > Ф ( ) Ф( ) > Ф ( ),Ф ( ) < Ф ( ) Ф( ) < Ф ( )dengan adalah partial preorder yang menunjukkan alternatif outrank
alternatif , adalah adalah partial preorder yang menunjukkan alternatif
tidak ada beda dengan alternatif dan adalah partial preorder yang
menunjukkan alternatif incomparable alternatif .
Partial preorder diajukan kepada pembuat keputusan untuk membantu
pengambilan keputusan masalah yang dihadapi. Dengan menggunakan metode
PROMETHEE I masih menghasilkan bentuk yang tidak bisa dibandingkan
(incomparable) atau dengan kata lain hanya memberikan solusi partial preorder
(sebagian).
2.1.5.7 PROMETHEE II
PROMETHEE II adalah complete preorder yang disajikan dalam bentuk
net flow berdasarkan pertimbangan persamaan,
Ф = Ф −Фdalam kasus ini terjadi keseimbangan antara leaving flow dan entering flow.
Ketika nilai net flow lebih tinggi maka semakin baik alternatif, sehingga dapat
dituliskan
Ф( ) > Ф( ), Ф( ) = Ф( )dengan adalah complete preorder yang menunjukkan alternatif outrank
alternatif , adalah complete preorder yang menunjukkan alternatif tidak
ada beda dengan alternatif , Ф( ) adalah net flow alternatif dan Ф( ) adalah
net flow alternatif .
(2.17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2.2 Kerangka Pemikiran
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan
jasa-jasa lainnya dalam lalu-lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syariat Islam. Semakin meningkatnya
jumlah bank syariah memungkinkan nasabah dapat memilih bank syariah tertentu.
Pengambilan keputusan untuk memilih suatu bank syariah diperlukan bagi
nasabah yang sangat mementingkan tentang kepuasan baik dari sisi pelayanan
sampai keamanan. Untuk membantu nasabah dalam memilih bank syariah, maka
dilakukan penelitian untuk menentukan peringkat bank syariah. Metode yang
digunakan adalah PROMETHEE. Langkah awal pada metode PROMETHEE
adalah menentukan bentuk fungsi preferensi dan parameter pada masing-masing
kriteria. Berdasarkan bentuk fungsi preferensi dan parameter, dicari nilai
preferensi dan indeks preferensi. Selanjutnya ditentukan nilai leaving flow dan
entering flow, untuk mengetahui peringkat bank syariah menggunakan
PROMETHEE I. Selanjutnya ditentukan nilai net flow, untuk mengetahui
peringkat bank syariah menggunakan PROMETHEE II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang
diperoleh dengan mengedarkan kuesioner kepada konsumen/nasabah bank syariah
di kota Surakarta. Untuk menentukan banyaknya sampel yang digunakan dapat
dicari dengan menggunakan persamaan (2.1). Dengan besarnya nilai perkalian
(1 − )diganti dengan angka maksimumnya yaitu 0,25 karena tidak
diketahui. Dengan menggunakan presisi sebesar 5% dan tingkat kepercayaan 95%
( /= 1,96 ; = 5%) maka diperoleh
= 0.25 1.960.05 = 384.16 ≈ 385Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini minimal menggunakan 385 responden.
Agar jumlah sampel minimum yang diperlukan terpenuhi maka peneliti
menggunakan 400 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 400 responden
dari 5 bank syariah yang berada di kota Surakarta, yaitu Bank BTN Syariah ( ),Bank BNI Syariah ( ), Bank BRI Syariah ( ), Bank MUAMALAT ( ) dan
Bank MANDIRI Syariah ( ). Jumlah responden tiap bank sebanyak 80 orang.
Pemilihan responden untuk mengisi kuesioner tiap bank dipilih secara random.
Kuesioner yang digunakan terdapat dalam Lampiran 1.
Penelitian dimulai dengan melakukan presampling untuk mengukur
validitas dan reliabilitas kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 50
responden. Uji validitas dari masing-masing pertanyaan dapat dicari dengan
menggunakan persamaan (2.2) dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel
3.1. Dalam Tabel 3.1 terlihat bahwa semua pertanyaan valid karena memiliki
koefisien korelasi Pearson lebih besar dari nilai angka kritis tabel korelasi-r untuk
derajat bebas 48 dan taraf signifikansi 5% yaitu 0.279.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi Pearson
Variabel (kriteria) Koefisien korelasi pearson
Signifikansi
Pelayanan 0. 759 0.000
Produk 0. 677 0.000
Fasilitas 0. 431 0.002
Keamanan 0. 577 0.000
sistem dan prosedu 0. 557 0.000
Hiburan 0. 627 0.000
Langkah berikutnya dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan
persamaan (2.3) dan diperoleh nilai koefisien Cronbach = 0.650 lebih dari 0.6
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang dibentuk sudah reliabel dan
dapat dikatakan bahwa kuesioner yang dibagikan dapat memberikan hasil yang
konsisten.
Selanjutnya dilakukan penelitian untuk seluruh responden pada bulan
Desember 2011 – Februari 2012. Masing-masing responden menjawab pertanyaan
dalam kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan mewakili variabel-variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti terdiri
kelompok variabel kepuasan nasabah yang mana terdiri dari enam kriteria yaitu
pelayanan ( ), produk ( ), sistem dan prosedur ( ), fasilitas ( ), keamanan
( ) dan hiburan ( ).3.2 Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan software SPSS 17.0 dan langkah-
langkah analisis data adalah sebagai berikut
a) Rekomendasi fungsi preferensi.
Dalam PROMETHEE disajikan 6 bentuk fungsi preferensi kriteria. Hal ini
tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus.
Dalam kasus ini menggunakan 1 bentuk fungsi preferensi kriteria yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kriteria quasi karena kriteria quasi cocok digunakan dalam penilaian suatu
data dari segi kualitas atau mutu.
b) Menentukan indeks preferensi multikriteria.
Preferensi dinyatakan dengan angka antara 0 dan 1, dan dinilai dengan
prosedur tertentu sesuai fungsi preferensi kriteria yang dipilih.
c) PROMETHEE ranking
PROMETHEE ranking ditentukan berdasarkan leaving flow, entering flow
dan net flow. Leaving flow merupakan suatu ukuran atau nilai yang
menunjukkan kekuatan dari alternatif. Entering flow merupakan suatu
ukuran atau nilai yang menunjukkan kelemahan dari alternatif. Net flow
merupakan selisih antara leaving flow dan entering flow. Untuk perankingan
PROMETHEE I berdasarkan nilai leaving flow dan entering flow. Nilai
terbesar pada leaving flow dan nilai terkecil pada entering flow merupakan
alternatif terbaik. Untuk perankingan PROMETHEE II berdasarkan nilai net
flow dengan nilai terbesar pada net flow merupakan alternatif terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Nilai Rerata Pada Item Kuesioner
Berdasarkan data pada Lampiran 2, dapat dihitung nilai rerata pada item
kuesioner pada masing-masing bank syariah. Rerata tersebut akan digunakan
untuk membangun data dasar analisis PROMETHEE. Nilai rerata pada item
kuesioner tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai Rerata Pada Item Kuesioner
Kriteria
(. ) 4.14 4.13 3.71 3.80 4.10
(. ) 4.09 4.04 4.01 4.06 4.05
(. ) 4.03 4.11 3.84 3.80 4.30
(. ) 4.05 4.06 4.08 4.03 4.19
(. ) 4.01 4.09 4.03 4.11 4.08
(. ) 3.18 3.20 3.10 3.15 3.23
4.2 PROMETHEE
4.2.1 Membangun Data Dasar Analisis PROMETHEE
Alternatif dalam kasus ini adalah bank BTN Syariah, bank BNI Syariah,
bank BRI Syariah, bank MUAMALAT dan bank MANDIRI Syariah. Sedangkan
kriteria-kriteria yang ditentukan dalam memilih bank syariah adalah pelayanan,
produk, fasilitas, keamanan, sistem dan prosedur, dan hiburan.
Berikut ini merupakan latar belakang penggunaan tipe preferensi dan
parameter masing-masing kriteria.
a. Pelayanan
Penilaian kriteria pelayanan dilakukan dengan menggunakan kriteria preferensi
quasi (tipe 2). Pelayanan merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Apabila pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
bank syariah memiliki selisih nilai skala lebih besar dari nilai parameter q hal
ini menunjukkan bahwa pelayanan tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik,
dan apabila selisih nilai skala kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama
baiknya dengan pelayanan dari bank syariah lainnya.
b. Produk
Penilaian kriteria produk dilakukan dengan menggunakan kriteria preferensi
quasi (tipe 2). Produk merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Apabila produk bank
syariah memiliki selisih nilai skala lebih besar dari nilai parameter q hal ini
menunjukkan bahwa produk tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik, dan
apabila selisih nilai skala kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama
baiknya dengan produk dari bank syariah lainnya.
c. Fasilitas
Penilaian kriteria fasilitas dilakukan dengan menggunakan kriteria preferensi
quasi (tipe 2). Fasilitas merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Apabila fasilitas bank
syariah memiliki selisih nilai skala lebih besar dari nilai parameter q hal ini
menunjukkan bahwa fasilitas tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik, dan
apabila selisih nilai skala kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama
baiknya dengan fasilitas dari bank syariah lainnya
d. Keamanan
Penilaian kriteria keamanan dilakukan dengan menggunakan kriteria preferensi
quasi (tipe 2). Keamanan merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Apabila keamanan
bank syariah memiliki selisih nilai skala lebih besar dari nilai parameter q hal
ini menunjukkan bahwa keamanan tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik,
dan apabila selisih nilai skala kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama
baiknya dengan keamanan dari bank syariah lainnya.
e. Sistem dan Prosedur
Penilaian kriteria sistem dan prosedur dilakukan dengan menggunakan kriteria
preferensi quasi (tipe 2). Sistem dan prosedur merupakan salah satu hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
paling penting bagi nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.
Apabila sistem dan prosedur bank syariah memiliki selisih nilai skala lebih
besar dari nilai parameter q hal ini menunjukkan bahwa sistem dan prosedur
tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik, dan apabila selisih nilai skala
kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama baiknya dengan sistem dan
prosedur dari bank syariah lainnya.
f. Hiburan
Penilaian kriteria hiburan dilakukan dengan menggunakan kriteria preferensi
quasi (tipe 2). Hiburan merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
nasabah karena berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Apabila hiburan bank
syariah memiliki selisih nilai skala lebih besar dari nilai parameter q hal ini
menunjukkan bahwa hiburan tersebut dapat dikatakan mutlak lebih baik, dan
apabila selisih nilai skala kurang dari nilai parameter q menunjukkan sama
baiknya dengan hiburan dari bank syariah lainnya.
Berdasarkan kuesioner yang telah diberikan kepada responden (nasabah
bank syariah) maka dapat dibangun data dasar analisis PROMETHEE yang dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Dasar Analisis PROMETHEE
Kriteria Min
Max
Alternatif Tipe
PreferensiParameter
Max 4.14 4.13 3.71 3.80 4.10 2 = 0.315Max 4.09 4.04 4.01 4.06 4.05 2 = 0.035Max 4.03 4.11 3.84 3.80 4.30 2 = 0.25Max 4.05 4.06 4.08 4.03 4.19 2 = 0.04Max 4.01 4.09 4.03 4.11 4.08 2 = 0.055Max 3.18 3.20 3.10 3.15 3.23 2 = 0.05
Nilai parameter diperoleh dari median selisih dari tiap alternatif yang
bernilai positif dan min/max merupakan kaidah yang digunakan tiap kriteria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4.2.2 Perhitungan Nilai Preferensi dan Indeks Preferensi
Dari data Tabel 4.2 selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai
preferensi perbandingan antar alternatif berdasarkan tipe preferensi yang telah
dipilih. Perhitungan nilai preferensi dan indeks preferensi untuk alternatif
berpasangan (BTN Syariah) dengan (BNI Syariah) sebagai berikut.
a. Untuk (. )Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 4.14 − 4.13 = 0.01Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 0( , ) = 0
b. Untuk (. )Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 4.09 − 4.04 = 0.05Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 1( , ) = 0
c. Untuk (. )Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 4.03 − 4.11 = −0.08Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 0( , ) = 0
d. Untuk (. )Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 4.05 − 4.06 = −0.01Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 0( , ) = 0
e. Untuk (. )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 4.01 − 4.09 = −0.08Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 0( , ) = 1
f. Untuk (. )Menggunakan rumus (2.7) maka diperoleh
= 3.18 − 3.20 = −0.02Berdasarkan kaidah maksimasi dan menggunakan rumus (2.8) diperoleh
( , ) = 0( , ) = 0
Dengan menggunakan dasar perhitungan berdasarkan persamaan (2.13)
maka diperoleh nilai indeks preferensi
℘(BTNSyariah, BNISyariah) = (0 + 1 + 0 + 0 + 0 + 0) ∗ 16 = 0.167℘(BNISyariah, BTNSyariah) = (0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0) ∗ 16 = 0.167
Perhitungan indeks preferensi untuk seluruh alternatif pasangan diperoleh
data hasil indeks preferensi seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Hasil Indeks Preferensi
BTN
Syariah
BNI
Syariah
BRI
Syariah
MUAMALAT MANDIRI
Syariah
BTN Syariah - 0.167 0.333 0.167 0.167
BNI Syariah 0.167 - 0.667 0.333 0
BRI Syariah 0 0 - 0.167 0
MUAMALAT 0.167 0 0.333 - 0
MANDIRI
Syariah
0.5 0.167 0.883 0.5 -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
4.2.3 Perhitungan Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow
Dari data Tabel 4.3 maka selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai leaving
flow, entering flow, dan net flow dengan menggunakan persamaan (2.14), (2.15)
dan (2.16) . Perhitungan nilai leaving flow, entering flow, dan net flow untuk Bank
BTN Syariah sebagai berikut.
4.2.4 Hasil Perhitungan dengan PROMETHEE I
Untuk analisis PROMETHEE I dilakukan berdasarkan karakter leaving
flow dan entering flow. Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai terkecil pada
entering flow merupakan alternatif terbaik, sehingga diperoleh hasil seperti pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Karakter Leaving Flow dan Entering Flow dan Implikasinya Terhadap Urutan
Prioritas Alternatif
Alternatif Leaving Flow Rank Entering Flow Rank
BTN Syariah 3 3
BNI Syariah 2 2
BRI Syariah 5 5
MUAMALAT 4 4
MANDIRI Syariah 1 1
Dari Tabel 4.4 maka dapat dibuat representasi nodenya yang dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Partial Ranking dalam Penentuan Posisi (Prioritas) Bank Syariah
MANDIRI
Syariah
BNISyaria
h
BTNSyaria
h
MUAMALAT
BRISyaria
h
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa posisi peringkat bank syariah dari
hasil pengolahan data dengan menggunakan PROMETHEE I adalah MANDIRI
syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, MUAMALAT, dan BRI Syariah.
4.2.5 Hasil Perhitungan dengan PROMETHEE II
Untuk complete ranking (PROMETHEE II) perankingan berdasarkan
karakter net flow dengan nilai terbesar pada net flow merupakan alternatif terbaik,
sehingga diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Complete Ranking Berdasarkan Karakter Net Flow
Alternatif Net Flow Rank
BTN Syariah 3
BNI Syariah 2
BRI Syariah 5
MUAMALAT 4
MANDIRI Syariah 1
Dari data pada Tabel 4.5 kemudian dibuat representasi nodenya yang dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Complete Ranking dalam Penentuan Peringkat Bank Syariah
Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa posisi peringkat bank syariah dari
hasil pengolahan data dengan menggunakan PROMETHEE II adalah MANDIRI
syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, MUAMALAT, dan BRI Syariah.
MANDIRI
Syariah
BNISyaria
h
BTNSyaria
h
MUAMALAT
BRISyaria
h
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diperoleh hasil penelitian mengenai perankingan
bank syariah di kota Surakarta menggunakan Preference Ranking Organization
Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) adalah bank MANDIRI
syariah sebagai peringkat pertama dengan nilai net flow sebesar 0.4707, bank BNI
Syariah sebagai peringkat ke dua dengan nilai net flow sebesar 0.271 , bank BTN Syariah
sebagai peringkat ke tiga dengan nilai net flow sebesar 0, bank MUAMALAT sebagai
peringkat ke empat dengan nilai net flow sebesar -0.1668 dan bank BRI Syariah sebagai
peringkat ke lima dengan nilai net flow sebesar -0.5122.
5.2 Saran
Pada skripsi ini dibahas mengenai perankingan bank syariah di kota
Surakarta menggunakan Preference Ranking Organization Method For
Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Ada metode lain yang dapat digunakan,
selain metode PROMETHEE, yaitu AHP, TOPSIS, VIKOR dan ELECTRE.