regulasi bank syariah

60
REGULASI PERBANKAN SYARIAH

Upload: muhammad-ramdhanie

Post on 01-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

syariah

TRANSCRIPT

Page 1: Regulasi Bank Syariah

REGULASI PERBANKAN SYARIAH

Page 2: Regulasi Bank Syariah

PENDAHULUAN

Psl 8 UU No. 23/99 ttg BI diubahdgn UU No. 3/04 :Tugas BI : a. Moneter;

b. SP; c. Mengatur dan

mengawasi bank.

Pasal 29 (1) UU No.7/1992 tentang Perbankan diubah dgnUU No. 10/1998 :

Pembinaan dan PengawasanBank dilakukan oleh Bank Indonesia

BI adalah OtoritasPengawasan Bank (Termasuk Bank

Syariah)

Page 3: Regulasi Bank Syariah

PENDAHULUAN

Untuk melaksanakan tugas pengaturan danpengawasan bank, BI diberi kewenangan:• Menetapkan peraturan• Menetapkan perizinan kelembagaan dan kegiatan usaha• Melaksanakan Pengawasan• Mengenakan sanksi

Sistem Perbankan dan Keuanganyang Sehat

Page 4: Regulasi Bank Syariah

Pengaturan dan Pengawasan PerbankanSyariah: mengapa diperlukan?

RegulationMarket Discipline/ Self

Regulation VS

1. Menjaga stabilitas sistem keuangan (makroekonomi) dan keberlangsungan usaha bank (mikroekonomi)

2. Perlindungan masyarakat (khususnya masyarakatawam dan nasabah kecil)

3. Optimalisasi peran lembaga perbankan dalammenunjang program pembangunan

4. Rawan terhadap penyelewengan

Page 5: Regulasi Bank Syariah

KETERBATASAN PEMBINAAN & PENGAWASAN BANK

• tidak dimaksudkan untukmenggantikan tanggung jawabmanajemen bank

• tidak sepenuhnya menjamin bahwabank tidak akan jatuh bangkrut

• tidak sepenuhnya dapat mencegahatau melarang bank mengambil risikobisnis tertentu

• tidak sepenuhnya dapat mencegahdistorsi terhadap iklim persaingan daripasar

Pembinaan danpengawasanbank oleh BI…..

Page 6: Regulasi Bank Syariah

InternEkstern & Intern

HIRARKI KETENTUAN BANK INDONESIA

UUD 1945

UU Bank Indonesia UU Perbankan

PBI PDG

SE Ektern SE Intern

DSN dan KA

Page 7: Regulasi Bank Syariah

JENIS REGULASI KHUSUS BANK SYARIAH

I. Kelembagaan Bank SyariahII. Prinsip kehati-hatian (Prudential)III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan

& MoneterIV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• PENDIRIAN BANK UMUM SYARIAH• PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SYARIAH• PERUBAHAN KEGIATAN USAHA DAN

PEMBUKAAN KANTOR CABANG SYARIAH OLEH BANK UMUM KONVENSIONAL

Page 8: Regulasi Bank Syariah

PINTU MASUK U/ MEMBERIKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH

Dirikan BS Baru

KonversiBK

Dual System Bank

LayananPerbankan

Syariah

• Persetujuan Prinsip• Izin Usaha

Regulasi

Page 9: Regulasi Bank Syariah

PINTU MASUK U/ MEMBERIKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH

Dirikan BS Baru

KonversiBK

Dual System Bank

LayananPerbankan

Syariah• Izin Perubahan

Kegiatan Usaha

Regulasi

Page 10: Regulasi Bank Syariah

PINTU MASUK U/ MEMBERIKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH

Dirikan BS Baru

KonversiBK

Dual System Bank

LayananPerbankan

Syariah• Unit Usaha Syariah (UUS)• KCS• Kantor dibawah KCS• Unit Syariah (US)• Layanan Syariah (OC)

Regulasi

Page 11: Regulasi Bank Syariah

JENIS REGULASI KHUSUS BANK SYARIAH

I. Kelembagaan Bank SyariahII. Prinsip kehati-hatian (Prudential)III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan

& MoneterIV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• PENILAIAN KUALITAS ASSET DAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN

• KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM• AKAD PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA

Page 12: Regulasi Bank Syariah

DEFINISI & PENILAIAN AKTIVA

1. Penilaian kualitas wajib dilakukan terhadap AktivaProduktif dan Aktiva Non Produktif.

2. Aktiva Produktif adalah penanaman dana Bank baikdalam rupiah maupun valuta asing dalam bentukpembiayaan, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekeningadministratif serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

3. Aktiva Non Produktif adalah aset Bank selain AktivaProduktif yang memiliki potensi kerugian, antaralain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dansuspense account, serta persediaan.

Page 13: Regulasi Bank Syariah

PENILAIAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

• Kualitas yang sama ditetapkan terhadapbeberapa rekening Aktiva Produktif yang digunakanuntuk membiayai 1 (satu) nasabah, dalam 1 (satu) bank yang sama;Penyediaan dana atau tagihan yang diberikan olehlebih dari 1 (satu) Bank yang dilaksanakan berdasarkanperjanjian pembiayaan bersama dan/atau sindikasi.Penilaian Kualitas Aktiva Produktif mengikuti kualitasAktiva Produktif yang paling rendah, kecuali dalam halAktiva Produktif ditetapkan berdasarkan faktorpenilaian yang berbeda.

Page 14: Regulasi Bank Syariah

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN

• Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihanyang dipersamakan dengan itu berupa:

Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah;

Transaksi sewa menyewa dalam bentuk Ijarah atau IjarahMuntahiyah bit Tamlik;

Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, danIstishna’;

Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh;

Transaksi multijasa dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah.

Page 15: Regulasi Bank Syariah

• Untuk Pembiayaan yang berjumlah lebih besar dariRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dinilaiberdasarkan

Prospek usaha;Kinerja (performance) nasabah; danKemampuan membayar.

• Untuk Pembiayaan yang berjumlah sampai denganRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dinilaihanya berdasarkan kemampuan membayar.

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN

Page 16: Regulasi Bank Syariah

• Ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan:Lancar;Dalam Perhatian Khusus; Kurang Lancar;Diragukan;Macet.

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN

Page 17: Regulasi Bank Syariah

• Penilaian yang dilakukan berdasarkan kemampuan membayarmengacu pada ketepatan pembayaran angsuran pokok dan/ataupencapaian rasio antara Realisasi Pendapatan (RP) denganProyeksi Pendapatan (PP).

• Perhitungan RP dan PP untuk penilaian kualitas pembiayaanMudharabah dan Musyarakah per periode, dihitung berdasarkanrata-rata akumulasi selama periode Pembiayaan Mudharabah danMusyarakah yang telah berjalan.

• PP dihitung berdasarkan analisis kelayakan usaha dan arus kasmasuk nasabah selama jangka waktu Pembiayaan Mudharabahdan Musyarakah.

• Bank dapat mengubah PP berdasarkan kesepakatan dengannasabah apabila terdapat perubahan atas kondisi ekonomimakro, pasar dan politik yang mempengaruhi usaha nasabah.

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

Page 18: Regulasi Bank Syariah

• Bank wajib mencantumkan PP dan perubahan PP dalam perjanjian Pembiayaan Mudharabah danMusyarakah antara Bank dengan nasabah dan harusterdokumentasi secara lengkap.

• Bank dapat melakukan revisi PP paling banyak:1 (satu) kali untuk Pembiayaan Mudharabah danMusyarakah dengan jangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;2 (dua) kali untuk Pembiayaan Mudharabah danMusyarakah dengan jangka waktu di atas 1 (satu) tahun.

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

Page 19: Regulasi Bank Syariah

Penggolongan Kualitas Pembiayaan(mudharabah/musyarakah) dari kemampuan

membayar

RP ≤ 30% lbh dr 3 periode PP

RP ≤ 30% s.d. 3 periode PP

30% < RP ≤ 80%PP

RP ≥ 80% PP

RP ≥ 80% PP

RP terhadap PP

-Tunggakan > 180 hari-Jatuh tempo dan belum lunasdan atau

120 hr < Tunggakan ≤ 180 hr danatau

Tunggakan 90 s.d.120 hari danatau

Tunggakan s.d 90 hari dan atau

Tepat waktu dan atau

Angsuran Pokok

M

D

KL

DPK

L

Kualitas

Page 20: Regulasi Bank Syariah

AKTIVA NON PRODUKTIF1. Jenis :

• AYDA• Properti Terbengkalai• Rekening Antar Kantor & Sudpense Account• Persediaan

2. Penggolongan Kualitas AYDA, Properti Terbengkalai & Persediaan ditetapkan menjadi 4 golongan:• Lancar• Kurang Lancar• Diragukan• Macet

3. Penggolongan Kualitas RAK & Suspense Account ditetapkanmenjadi 2 golongan:• Lancar• Macet

Page 21: Regulasi Bank Syariah

PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA (PPA)

• Bank wajib membentuk PPA terhadap AktivaProduktif dan Aktiva Non Produktif berupa:

Cadangan umum dan khusus untuk AktivaProduktif; dan

Cadangan khusus untuk Aktiva Non Produktif.

• Cadangan umum PPA ditetapkan sekurang-kurangnya 1% dari seluruh Aktiva Produktif yang digolongkan Lancar, tidak termasuk SWBI danSurat Berharga dan/atau tagihan yang diterbitkanpemerintah berdasarkan prinsip syariah.

Page 22: Regulasi Bank Syariah

PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA (PPA)

• Cadangan khusus PPA ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:

5% dari Aktiva dengan kualitas Dalam PerhatianKhusus setelah dikurangi nilai agunan; dan

15% dari Aktiva dengan kualitas Kurang Lancarsetelah dikurangi nilai agunan; dan

50% dari Aktiva dengan kualitas Diragukansetelah dikurangi nilai agunan; dan

100% dari Aktiva dengan kualitas Macet setelahdikurangi nilai agunan.

Page 23: Regulasi Bank Syariah

• Kewajiban untuk membentuk PPA tidak berlaku bagiAktiva Produktif berupa Ijarah atau IjarahMuntahiyah bit Tamlik.

• Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi untukIjarah atau Ijarah Muntahiyah bit Tamlik, denganketentuan sebagai berikut:

Ijarah disusutkan/diamortisasi sesuai dengan kebijakanpenyusutan Bank bagi aktiva yang sejenis.

Ijarah Muntahiyah bit Tamlik disusutkan sesuai denganmasa sewa.

PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA (PPA)

Page 24: Regulasi Bank Syariah

PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA (PPA)

• Penggunaan nilai agunan sebagai faktorpengurang dalam perhitungan PPA hanya dapatdilakukan untuk Aktiva Produktif.

• Pembentukan PPA untuk Murabahah, Salam danIstishna’ mempergunakan angka saldo hargaperolehan atau saldo harga pokok.

Page 25: Regulasi Bank Syariah

KPMM BANK UMUM SYARIAHPBI 7/13/PBI/2005

1. Modal Minimum 8% ATMR

2. Wajib memperhitungkan risiko pasar

3. Wajib memiliki dan menerapkan pedomanrisiko pasar

4. PBI diberlakukan sejak pelaporan data Desember 2005

Page 26: Regulasi Bank Syariah

Minimum Capital Adequasi Rasio (CAR) 8% denganmemperhatikan risiko penyaluran dana dan risiko pasar.

1. Modal bank terdiri dari modal inti (Tier 1), modal pelengkap (Tier 2) dan Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3).

2. Modal pelengkap (Tier 2) dan modal pelengkap tambahan (tier 3) hanya dapat diperhitungkan setinggi-tingginya sebesar 100% dari modal inti.

3. Modal bagi Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank yang berkantor pusat di dalam negeri dan di luar negeri adalah dana yang disisihkan oleh kantor pusat bank untuk kegiatan usahaberdasarkan prinsip Syariah.

Regulasi

KPMM BANK UMUM SYARIAHPBI 7/13/PBI/2005

Page 27: Regulasi Bank Syariah

PERATURAN BANK INDONESIAPERATURAN BANK INDONESIANomorNomor: 7/46/PBI/2005: 7/46/PBI/2005

tentangtentangAKAD PENGHIMPUNAN DAN AKAD PENGHIMPUNAN DAN

PENYALURAN DANA BAGI BANK PENYALURAN DANA BAGI BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN

USAHA BERDASARKAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAHPRINSIP SYARIAH

Page 28: Regulasi Bank Syariah

STANDAR AKAD - LATAR BELAKANG

• Menselaraskan aktivitas keuangan Bank dengan norma dan syariah Islam.

• Memenuhi kaidah dan norma syariah; proses, transaksi, obyek terhindar dari riba, maysir, gharar, zalim, risywah, barang haram dan maksiat.

• Kepastian hukumlandasan aturan yang lebih jelas atas norma yang berlaku bagi parapihak yang berkepentingan (bank, nasabah, investor, notaris, arbitrase, dan lain-lainnya).

• efisiensi operasi industri, kurangi ruang perdebatan dan perbedaan penafsiran.

• Formalisasi aturan dalam fatwa DSN kedalam PBI.• Memperjelas dan menambahkan aspek-aspek tertentu yang

berkaitan dengan teknis perbankan yang belum dijabarkandalam fatwa.

Page 29: Regulasi Bank Syariah

POKOK-POKOK PENGATURAN

– Ketentuan Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana wajib diikuti oleh Bank;

– Bank dapat memperluas cakupan akad atau perjanjian• tidak bertentangan dengan PBI standarisasi Akad, • prinsip-prinsip syariah, dan• ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

– Transparansi• Bank wajib memberikan informasi secara menyeluruh kepada

nasabah ttg produk & jasa yang diberikan sehingga nasabahbenar-benar memahami produk bank tersebut

– Akad/Transaksi syariah tidak mengandung unsur• gharar, maysir, riba, zalim, risywah, barang haram dan

maksiat

Page 30: Regulasi Bank Syariah

Produk dan jasa yang diatur :– penghimpunan dana :

• Wadiah atau Mudharabah,

– penyaluran dana : • bagi hasil (mudharabah, musyarakah), • jual beli (murabahah, salam, istishna), • sewa (ijarah dan ijarah muntahiya bitamlik), dan• pinjaman (qardh).

ketentuan penerapan sanksi (ta’widh) baginasabah yang merugikan bank

Materi Pengaturan

Page 31: Regulasi Bank Syariah

1. Bank sebagai penerima dana titipan dannasabah sebagai pemilik dana titipan;

2. Dana titipan disetor penuh;3. Dapat diambil setiap saat;4. Tidak dijanjikan pemberian imbalan atau bonus

kepada nasabah;5. Bank menjamin pengembalian dana titipan

nasabah.

GIRO/TABUNGAN WADIAH :

Page 32: Regulasi Bank Syariah

1. nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan Bank sebagai pengelola dana (mudharib);

2. Bank dapat mengembangkan dana, termasuk melakukan akad Mudharabah dgn pihak lain;

3. Setoran harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang;4. Nasabah wajib memelihara saldo giro minimum yang

ditetapkan oleh bank; 5. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam nisbah;6. Pemberian bagi hasil didasarkan saldo terendah setiap akhir

bulan laporan;7. Bank menutup biaya operasional giro dengan menggunakan

nisbah keuntungan yang menjadi haknya;8. Perubahan nisbah dgn persetujuan nasabah.

GIRO MUDHARABAH

Page 33: Regulasi Bank Syariah

1. Bank shahibul maal & nasabah mudharib;2. jangka waktu dan nisbah ditentukan berdasarkan kesepakatan;3. Bank tidak ikut dalam pengelolaan usaha, namun memiliki hak

pengawasan dan pembinaan;4. Pembiayaan diberikan dalam tunai dan atau barang5. barang yang diserahkan harus dinilai berdasarkan harga

perolehan atau harga pasar wajar;6. pembagian keuntungan dari pengelolaaan dana dinyatakan dalam

bentuk nisbah yang disepakati;7. Bank menanggung seluruh risiko kerugian usaha yang dibiayai

kecuali nasabah curangan, lalai atau menyalahi perjanjian; 8. Nisbah bagi hasil dapat diubah berdasarkan kesepakatan para

pihak dan tidak berlaku surut; 9. Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara berjenjang (tiering);

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Page 34: Regulasi Bank Syariah

10. Pembagian keuntungan dgn profit and loss sharing atau Revenue Sharing;

11. Pembagian keuntungan sesuai dgn laporan hasil usaha mudharib;12. Dalam hal nasabah ikut menyertakan modal:

− nasabah sebagai mitra usaha dan mudharib; − nasabah mengambil bagian keuntungan dari porsi modalnya,

sisanya keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara Bank dan nasabah

13. Pengembalian pokok pembiayaan dilakukan pada akhir periode akad untuk pembiayaan dengan jangka waktu sampai dengan satu tahun atau dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran kas masuk (cash in flow) usaha nasabah.

14. Bank dapat meminta jaminan atau agunan.

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Page 35: Regulasi Bank Syariah

JENIS REGULASI KHUSUS BANK SYARIAH

I. Kelembagaan Bank SyariahII. Prinsip kehati-hatian (Prudential)III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan

& MoneterIV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• GIRO WAJIB MINIMUM SYARIAH• KLIRING• FASILITAS PEMBIAYAAN JANGKA

PENDEK SYARIAH• SWBI• PUAS

Page 36: Regulasi Bank Syariah

GIRO WAJIB MINIMUM PBI No.6/21/PBI/2004

o DefinisiSimpanan minimum bank umum dalam bentuk giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI berdasarkan persentasetertentu dari DPK

o Tujuan :1. Instrumen moneter2. Prinsip kehatian-hatian Bank3. Kelancaran sistem pembayaran berdasarkan prinsip

syariah

Page 37: Regulasi Bank Syariah

PERHITUNGAN GWM

GWM Rp = 5 % x DPK t-2

GWM Valas = 3 % x DPK t-2

Jika FDR > 80%Jika FDR < 80% maka

ditambah dgn % Sesuai JlhDPK: 1% IF Rp1-10 T, 2% IFRp10-50 T, dan 3% IF >

Rp50 T

DPK t-2 = Rata-rata harian jumlah DPK Bank dalam satu masaLaporan untuk periode 2 masa laporan sebelumnya

Page 38: Regulasi Bank Syariah

JUMLAH REKENING GIRO BANK di BI

2 Rp + 2 Valas(Konvensional + Syariah)

2 Rupiah

(Konvensional+ Syariah)

Konvensionalmemiliki UUS

1 Rp + 1 Valas1 RupiahSyariah

1 Rp + 1 Valas1 RupiahKonvensional

DevisaNon DevisaJenis Bank

Regulasi

Page 39: Regulasi Bank Syariah

Sanksi GWM

Kekurangan GWM Rupiah

Kekurangan GWM x 125% x Tk indikasi imbalan PUAS x 1/360

Kekurangan GWM Valas

Kekurangan GWM x 0,04% per hari pelanggaran

Saldo Negatif

Saldo negatif x 150% x Tk indikasi imbalan PUAS x 1/360

PUAS dapat diganti rata-rata tingkat imbalandeposito investasi mudharabah 1 bulan

Page 40: Regulasi Bank Syariah

KLIRING PBI No.2/4/PBI/2000

Tata cara dan persyaratankliring pada dasarnyasama dengan bank konvensional,

Perbedaan pada ketentuanskorsing kliring pada bank umum konvensional yang memiliki UUS

Page 41: Regulasi Bank Syariah

SKORS KLIRING

1. KP bersaldo giro negatif• Saldo giro KP + UUS = negatif• Seluruh kantor diskors• Kena sanksi saldo giro negatif (yg bersaldo negatif KP &/ UUS)

2. KC bersaldo giro negatif• Saldo giro konvensional + Syariah = negatif• KC diskors• Kena sanksi saldo giro negatif (yg bersaldo negatif KC

konvensional &/ syariah)

Regulasi

Page 42: Regulasi Bank Syariah

Pasar Keuangan Antar Bank SyariahPBI No.9/5/PBI/2007

Bank berpotensi mengalami kekurangan atau kelebihanlikuiditas

Untuk mengatasi, Bank Umum Konvensional dapatmemanfaatkan PUAB.

Bank Umum Syariah ?

Unit Usaha Syariah ?

Page 43: Regulasi Bank Syariah

PESERTA & PIRANTI PUAS

o PesertaBank Umum Syariah / Unit Usaha Syariah

dapat menerima & / menanamkan dana

Bank Umum Konvensionalhanya dapat menanamkan dana

o Piranti• Instrument yang telah diatur BI, atas permohonan

BUS atau UUS • Permohonan piranti/instrumen harus dilengkapi

dengan penjelasan karakteristik, skema transaksi, proses akuntansi, pihak yang berwenang, infrastruktur yang diperlukan dan risiko instrumenPUAS

Page 44: Regulasi Bank Syariah

Sertifikat Wadiah Bank IndonesiaPBI No.6/7/PBI/2004

Dengan berkembangnya bank yang melakukankegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan dalamrangka pengendalian moneter, perlu diciptakan pirantimoneter yang sesuai dengan prinsip syariah

SWBI dapat pula menjadi sarana penitipan dana jangkapendek oleh bank syariah yang mengalami kelebihanlikuiditas

Page 45: Regulasi Bank Syariah

Karakteristik SWBI

BI dapat menerima penitipan dana dari bank umum syariah / UUS dengan menggunakanprinsip wadiah melalui penerbitan SWBI sebagaibukti penitipan

BI dapat memberikan bonus atas penitipan danayang diperhitungkan pada saat jatuh waktu

bonus diberikan sesuai kebijakan BI

Regulasi

Page 46: Regulasi Bank Syariah

Jumlah & Jangka Waktu SWBI

Jumlah dana

minimal Rp 500 juta

di atas Rp 500 juta, kelipatan Rp 50 juta

Jangka waktu

1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan

dapat diubah dengan SE BI

Page 47: Regulasi Bank Syariah

Sanksi SWBI

• Jika saldo rekening giro bank / UUS tidak cukup, maka transaksi akan dibatalkan

• Pembatalan transaksi, bank/UUS akan dikenakansanksi administratif berupa surat peringatan

• Pembatalan transaksi lebih 2 x dalam 6 bulan, ataspembatalan ketiga dst bank/UUS dikenakan sanksikewajiban membayar 1 o/oo dari kekuranganpenitipan

• Bank/UUS tidak dapat mengambil titipan danasebelum jatuh waktu,

Page 48: Regulasi Bank Syariah

Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek SyariahPBI No.5/3/PBI/2003

• Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BUS juga menghadapi risiko likuiditas (mismatch) yang dapatmengakibatkan saldo gironya di BI menjadi negatif.

• Untuk menutup kesulitan tsb BUS pertama kali harusmengupayakan dana di PUAS.

• Bagi UUS, selain mengupayakan dana di PUAS, dapat pula mengupayakan dana dari kantor pusat BUKnya

• Apabila gagal, BI dapat membantu melalui pemberianFPJPS, sehingga kelangsungan kegiatan usaha bank dapatterjaga dan kelancaran sistem pembayaran dapatterpelihara.

Page 49: Regulasi Bank Syariah

Ketentuan Umum - FPJPS

• Diberikan maksimum sebesar kewajiban Bank Syariah yang tidak dapat diselesaikan pada akhir hari

• Bank Syariah penerima FPJPS minimal dalam 3 bulanterakhir CS untuk predikat tingkat kesehatan secarakeseluruhan dan Sehat untuk predikat tingkat kesehatanpermodalan

• Wajib dijamin dengan agunan > SWBI• Jangka waktu 1 hari kerja (overnight) yang dapat

diperpanjang s.d 90 hari berturut-turut• Menggunakan prinsip mudharabah• Bank Syariah penerima FPJPS wajib membayar imbalan

atas setiap FPJPS yang diterima

Page 50: Regulasi Bank Syariah

Perhitungan Imbalan - FPJPS

X = P x R x t/360 x k

X = besarnya imbalan FPJPS kepada BI P = nilai nominal FPJPSR = tk realisasi imbalan deposito investasi

Mudharabah sebelum didistribusikan Bank Syariah penerima FPJPS

t = jangka waktu FPJPSk = nisbah bagi hasil untuk BI (90%)

Regulasi

Page 51: Regulasi Bank Syariah

JENIS REGULASI KHUSUS BANK SYARIAH

I. Kelembagaan Bank SyariahII. Prinsip kehati-hatian (Prudential)III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan

& MoneterIV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN BPRS

• LAPORAN HARIAN BANK UMUM (LHBU)• LAPORAN BERKALA BANK UMUM SYARIAH

(LHBUS)• AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH dan

PEDOMAN AKUNTANSI SYARIAH.

Page 52: Regulasi Bank Syariah

PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

• PSAK NO.59 ttg Akuntansi Perbankan Syariah& PAPSI)

• Pedoman bank syariah melakukanpencatatan atas kegiatan usahanya

• Laporan– dapat dipahami, – relevan, – andal & – dapat dibandingkan

Regulasi

Page 53: Regulasi Bank Syariah

LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH PBI NO.5/26/PBI/2003

• Bank Pelapor adalah KP, KC, KCS, Unit Syariah KC Bank Asing & KCP Bank Asing

• laporan harus benar, lengkap & tepatwaktu

• Penyusunan laporan wajib mengikutiPedoman Penyusunan Laporan bulananBank Umum Syariah

Page 54: Regulasi Bank Syariah

A. NERACAB. REKENING ADMINISTRATIFC. DAFTAR RINCIAN LABA RUGID. DAFTAR RINCIAN DARI POS-POS

DALAM NERACA DAN POS-POS TERTENTU DARI REK.ADMINISTRATIF SERTA RINCIAN INFORMASI PENTING LAINNYA.

LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH PBI NO.5/26/PBI/2003

Page 55: Regulasi Bank Syariah

6. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

7. Laporan Sumber danPenggunaan Dana ZIS

8. Laporan Sumber danPenggunaan Dana Qardhul Hasan

1. Neraca2. Laporan Laba/Rugi3. Laporan Arus Kas4. Laporan Perubahan Ekuitas5. Catatan atas Laporan Keuangan

1. Neraca2. Laporan Laba/Rugi3. Laporan Arus Kas4. Laporan Perubahan Ekuitas5. Catatan atas Laporan

Keuangan

Bank SyariahBank Konvensional

LAPORAN KEUANGANKONVENSIONAL VS SYARIAH

Page 56: Regulasi Bank Syariah

Neraca Bank KonvensionalAKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

Neraca Bank SyariahAKTIVA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT + MODAL

NERACA KONVENSIONAL VS NERACA SYARIAH

Page 57: Regulasi Bank Syariah

NO. SANDI

1. Kas 100

2. Penempatan Pada BI 03) 120

3. Penempatan Pada Bank lain 04) 130

4. Surat Berharga Yang Dimiliki 05) 140

5. Piutanga. Piutang Murabahah 06) 150b. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 06) 151c. Piutang Salam 07) 152d. Piutang Istishna' 08) 153e. Pendapatan Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 08)f. Piutang Qardh 09) 159

6 Pembiayaan 10)a. Pembiayaan Mudharabah 160b. Pembiayaan Musyarakah 161c. Lainnya 169

7. Persediaan 170

8. Ijarah 44)a. Aktiva Ijarah 180

b. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah -/- 185

9. Tagihan Lainnya 11) 190

10. Penyertaan 12) 200

11. Penyisihan Penyusutan Aktiva Produktif 13)

a. Cadangan Umum -/- 210

b. Cadangan Khusus -/- 211

12. Aktiva Istishna' dalam penyelesaian 14) 212

13. Aktiva Tetap dan Inventaris

a. Tanah dan Gedung 213

b. Akumulasi Penyusutan Gedung -/- 214

c. Inventaris 215

d. Akumulasi Penyusutan Inventaris -/- 216

14. Antarkantor Aktivaa. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 15) 223b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 16) 224

15. Rupa-Rupa Aktiva 17) 230

T O T A L A K T I V A 290

A K T I V A NO. SANDI

1. Dana Simpanan Wadiah 18) 300a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah c. Lainnya

2. Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah) a. Tabungan Mudharabah 19) 321b. Deposito Mudharabah 19) 322c. Lainnya 19) 329

3. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 20) 3404. Kewajiban Kepada Bank Lain 21) 3505. Surat Berharga Yang Diterbitkan 22) 3556. Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 23) 3607. Kewajiban Lainnya 24) 3658. Pinjaman Subordinasi 25) 3689. Setoran Jaminan 26) 370

10. Antarkantor Pasivaa. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 27) 393b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 28) 394

11. Rupa-Rupa Pasiva 29) 40012. Modal Pinjaman 30) 41013. Modal Disetor 31)

a. Modal dasar 421b. Modal yang belum disetor -/- 422

14. Perkiraan Tambahan Modal Disetora. Agio 431b. Disagio -/- 432c. Modal Sumbangan 32) 433d. Dana Setoran Modal 33) 434e. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan

i. Selisih lebih 436ii. Selisih kurang -/- 437

15. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 44516. Cadangan

a. Cadangan Umum 451b. Cadangan Tujuan 452

17. Laba/Rugia. Tahun-Tahun Lalu

i. Laba 461ii. Rugi -/- 462

b. Tahun Berjalan 02)i. Laba 465ii. Rugi -/- 466

T O T A L P A S I V A 490

P A S I V A

NERACA BANK SYARIAH

Page 58: Regulasi Bank Syariah

KEWAJIBANKewajiban SegeraSimpananSimpanan dari Bank LainEfek-efek yang dijual secara repoKewajiban DerivatifKewajiban AkseptasiSurat Berharga yang DiterbitkanPinjaman DiterimaEst. Kerugian Komitmen &

KontinjesiKewajiban Lain-Lain

EKUITASModal DisetorTambahan Modal DisetorSaldo Laba / Rugi

AKTIVAKasGiro pada BIGiro pada Bank LainPenempatan pada Bank LainKreditEfek-EfekTagihan Transaksi DerivatifTagihan AkseptasiPenyertaanAktiva Tetap dan Akum.

PenyusutanAktiva Lainnya

NERACA BANK KONVENSIONAL

Page 59: Regulasi Bank Syariah

Pendapatan BungaPendapatan KomisiBeban Provisi dan KomisiKeuntungan atau KerugianPenjualan EfekKeuntungan atau KerugianInvestasi EfekKeuntungan atau KerugianTransaksi ValasPendapatan DevidenPendapatan Operasional LainnyaBeban PPAPBeban Administrasi UmumBeban Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional UtamaPendapatan dari Jual Beli &

PesananPendapatan dari SewaPendapatan dari Bagi HasilPendapatan Operasi Utama Lainnya

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil ITT

Pendapatan Operasional LainnyaBeban Operasional LainnyaPendapatan Non-OperasionalBeban Non-OperasionalZakatPajak

Bank KonvensionalBank Syariah

LABA / RUGI

Page 60: Regulasi Bank Syariah

End of Section 1End of Section 1

Direktorat Perbankan SyariahBANK INDONESIA