perancangan strategi manajemen persediaan darah …

26
Perjanjian No: __________________ PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH DI PMI BANDUNG Disusun Oleh: Y. M. Kinley Aritonang, Ph.D Marihot Nainggolan, ST., MT., MS Paulina Kus Ariningsih, ST., MSc. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Perjanjian No: __________________

PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH

DI PMI BANDUNG

Disusun Oleh:

Y. M. Kinley Aritonang, Ph.D

Marihot Nainggolan, ST., MT., MS

Paulina Kus Ariningsih, ST., MSc.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

2016

Page 2: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2

ABSTRAK ................................................................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................................................................. 11

BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN............................................................................................................. 13

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................................................... 14

5.1. Kondisi Saat Ini............................................................................................................................ 14

5.2. Simulasi Kondisi Sekarang ........................................................................................................... 15

5.3. Usulan Pengaturan Produksi ....................................................................................................... 16

5.4. Simulasi Usulan Pengaturan Kebijakan Produksi .......................................................................... 17

5.5. Usulan Kebijakan Persediaan Bahan Baku ................................................................................... 19

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 22

PENYELESAIAN KEGIATAN PENELITIAN................................................................................................... 23

BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR ............................................................................................................. 26

Page 3: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

ABSTRAK Transfusi darah diperlukan untuk menggantikan volume darah yang hilang pada pasien, akan tetapi

darah tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi darah harus tersedia disaat

dibutuhkan karena menyangkut nyawa pasien. Oleh karena itu, pengelolaan inventori darah merupakan

hal yang sangat penting. PMI Kabupaten Bandung mengalami inventori darah yang berfluktuasi,

terkadang mengalami kelebihan suplai, dan diwaktu lain mengalami kekurangan suplai. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran dan performansi Sistem Manajemen Pengendalian Persediaan

Darah di PMI Bandung saat ini, dan mengukur apakah level persediaan dan waktu pemesanan yang

diterapkan di PMI Bandung sudah tepat, serta membangun strategi pengendalian persediaan darah yang

cocok di PMI Bandung agar tingkat layanan PMI Kabupaten Bandung dapat ditingkatkan.

Page 4: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Rata-rata tubuh manusia mengandung 5 liter darah yang berfungsi sebagai alat angkut oksigen dan

nutrisi ke seluruh tubuh serta mengangkut zat sisa metabolisme dari seluruh tubuh. Oleh karena

fungsinya yang penting tersebut, kekurangan darah dapat berakibat fatal yaitu kematian.

Tranfusi darah adalah metode untuk memberikan darah kepada seseorang melalui peredaran darahnya

sehingga komponen darah yang berkurang dapat digantikan. Transfusi darah diperlukan karena proses

transfusi dapat menggantikan volume darah yang hilang pada pasien atau resipien secara cepat

sekaligus dapat juga meningkatkan kualitas darah khususnya pada komponen trombosit, hemoglobin,

dan leukosit (Komisi Transfusi, 2015). Transfusi darah diperlukan oleh pasien bedah dan kanker, pasien

dengan kualitas darah yang tidak baik, anak-anak yang menderita malnutrisi, serta wanita yang

mengalami komplikasi kehamilan (WHO, 2006).

Tranfusi darah dapat dilakukan secara langsung dari seorang pendonor ke seorang resipien ataupun

dengan metode tidak langsung, yaitu memproses terlebih dahulu darah seorang pendonor. Hasil proses

darah seorang pendonor dapat berupa: whole blood (WB), packed red blood ceel (PRC), thrombocyte

concentrate (TC), plasma darah beku (FFP), anti haemofilia factor (AHF), liquid plasma (LP), washed

erytrocid (WE), Fresh Plasma (FP), Thrombocyte Aferenesis (TCA) [ACSQHC, 2012]. Setiap produk

pemrosesan darah memiliki rentang hidup produk yang berbeda-beda, misalkan, darah segar dapat

bertahan hanya kurang dari 6 jam sementara untuk plasma beku dapat bertahan sampai satu tahun.

Cadangan darah terproses ideal adalah 2,5% dari jumlah penduduk sebuah daerah (Infodatin, 2014)

Sehingga peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan cadangan

darah terproses. Sementara itu, PMI Bandung mencatat kesulitan mendapatkan pasokan darah di waktu

tertentu seperti puasa atau lebaran. Tercatat di tahun 2015 PMI Bandung mengalami beberapa kali

kelebihan stock yaitu di bulan April dan Mei 2015 (Bandung Ekspres, 2015) dan kekurangan pasokan dan

inventory darah yaitu pada Juni, Juli, Agustus 2015 dan Januari 2016. Hal tersebut menunjukkan

ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan.

Oleh karena pentingnya produk proses darah bagi kehidupan manusia, beberapa penelitian telah

berupaya memperbaiki manajemen rantai pasok dari penyaluran darah dari donor kepada penerima

namun masih terfokus pada efisiensi penyaluran darah pada jaringan pasokan dan distribusi (Nagurney

dkk, 2012; Yi dan Hung, 2012).

Stanger dkk (2012) menunjukkan perlunya memperhatikan level persediaan darah untuk layanan rumah

sakit. Metode manajemen persediaan tersebut dapat digunakan dalam mengatasi masalah yang timbul

pada bank darah seperti PMI. Pada manajemen persediaan, level persediaan dan waktu pemesanan

dapat ditentukan sehingga diharapkan tidak terjadi kekurangan atau kelebihan suatu produk tertentu.

Level persediaan mengacu pada jumlah persediaan minimum yang seharusnya dimiliki. Waktu

pemesanan mengacu pada kapan harus melakukan pemesanan. Dengan mengetahui level persediaan

Page 5: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

dan waktu pemesanan, maka PMI diharapkan akan dapat menyusun program penggalangan donor

darah yang tepat untuk meningkatkan tingkatan servisnya.

Namun, karena adanya referensi yang minimum dalam perhitungan level persediaan dan waktu

pemesanan, penelitian lebih lanjut sangat perlu dilakukan. Oleh karena itu, rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah gambaran dan performansi Sistem Manajemen Pengendalian Persediaan Darah di

PMI Bandung saat ini?

2. Apakah Level Persediaan dan Waktu Pemesanan Darah di PMI Bandung sudah tepat untuk

diterapkan?

3. Bagaimanakah Strategi Pengendalian Persediaan Darah yang cocok diterapkan pada PMI Bandung

untuk meningkatkan service levelnya?

Namun dalam penelitian ini pembahasan mengenai rekayasa perilaku pendonor tidak dititikberatkan

dalam penelitian ini.

I.2. Roadmap Penelitian

a. Posisi Penelitian terhadap Penelitian Internasional

Penelitian ini juga melengkapi penelitian Jittamai dan Boonyanusith (2014) yang hanya membagi resiko-

resiko pada setiap tahapan pendonoran, pengolahan darah, dan pendistribusian darah, serta Stanger

(2013) yang mengevaluasi strategi Vendor Managed Inventory pada manajemen rantai pasok darah

antara bank darah dan rumah sakit. Kedua penelitian tersebut belum mampu menjawab rumusan

pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini.

Penelitian ini melengkapi penelitian Aritonang dan Feronika (2012) serta Aritonang, Sitompul dan Alfian

(2014) yang mengacu pada penentuan inventory dengan kondisi perubahan harga. Kondisi perubahan

harga yang diketahui akan meningkatkan atau menurunkan stok inventory yang harus disimpan. Hal ini

dapat dijadikan analogi sederhana bagi penelitian ini, dimana kondisi perilaku sosial tertentu seperti

puasa dapat menurunkan supply stok inventori.

b. Posisi Penelitian terhadap Roadmap Penelitian KBI Bidang Studi Management Science

Dari Roadmap penelitian KBI Bidang Studi Management Science Jurusan Teknik Industri Unpar,

penelitian ini menjadi salah satu point dalam penelitian mengenai System Modelling & Simulation yaitu

membangun model untuk dapat merancang strategi pengendalian persediaan darah.

Tabel 3.1. Roadmap Penelitian KBI Bidang Studi Management Science

Area Sub- Area Tren,tantangan, tujuan, Target di tahun 2017

Modelling System

- Deterministics-The use of the modelling system in

many areas

- Probabilistics

System

modeling &

Simulation

Simulation system

the use of models to conceptualize and

construct systems in business and IT

development

Page 6: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

c. Posisi Penelitian terhadap Roadmap Penelitian KBI Bidang Studi Teknologi Informasi

Dari Roadmap penelitian KBI Bidang Studi Teknologi Informasi Jurusan Teknik Industri Unpar, penelitian

ini termasuk penelitian dalam bidang Information System mengenai Management Information System

(untuk luaran total penelitian saat ini) Decision Support System (untuk luaran total penelitian bertopik

ini) pada organisasi kemanusiaan.

Tabel 3.2. Roadmap Penelitian KBI Bidang Studi Teknologi Informasi

d. Diagram Peta Jalan Penelitian

Adapun Diagram Peta Jalan Penelitian yang menggambarkan posisi penelitian ini terhadap Peta Jalan

penelitian itu sendiri tergambar seperti di Gambar 3.1. Dari Gambar terlihat bahwa penelitian ini

menjadi tahapan awal pada topik penelitian lebih lanjut mengenai perancangan Sistem Pendukung

Keputusan mengenai Strategi Persediaan Darah. Setidaknya, akan ada satu tahap lanjutan jika penelitian

ini selesai dilaksanakan dengan masing – masing tahapan diperkirakan untuk diselesaikan dalam waktu

½ (setengah) tahun.

Gambar 3.1. Diagram Peta Jalan Penelitian

Area Sub- Area Tren,tantangan, tujuan, Target di tahun 2017

Trend : menciptakan sistem kerja bisnis yang

efisien, efektif, cepat & responsif

Tantangan : belum banyak organisasi bisnis

yang sadar akan pentingnya business process

model yang baik. Model bisnis lokal

Indonesia agak berbeda dengan model

bisnis luar. Perlu sebuah pata bisnis yang

khas Indonesia

Tujuan : menciptakan sistem informasi yang

sesuai dengan model bisnis lokal Indonesia.

Trend : menciptakan sistem kerja bisnis yang

efisien, efektif, cepat & responsif dalam

pengambilan keputusan

Tantangan : jarang organisasi di Indonesia

menerapkan konsep Decision Support

System.

Tujuan : menciptakan sistem pendukung

keputusan agar organisasi di Indonesia mau

menerapkannya dengan baik.

Information

System

Management

Information System

Sistem Informasi dengan model

proses bisnis khas Indonesia di

beberapa sektor industri

Information

System

Decision Support

System ( Sistem

Pendukung

Keputusan)

Sistem Pendukung Keputusan untuk

beberapa industri di Jawa Barat.

Penentuan Model Matematis Level

Persediaan

Penentuan Model Matematis Waktu

Pemesanan

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Strategi Persediaan Darah

Uji Coba Sistem Pendukung

Keputusan Strategi Persediaan Darah

Sistem Pendukung Keputusan

Strategi Persediaan Darah

Fokus

Penelitian

Page 7: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

I.3. Tujuan Jangka Panjang dan Target Khusus

Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan Sistem Manajemen Persediaan Darah yang sesuai untuk PMI Bandung sehingga

memiliki service level yang lebih baik

2. Mendapatkan acuan untuk pengembangan Sistem Manajemen Darah di lembaga PMI selain

Bandung maupun di lembaga Internasional lainnya

3. Mendapatkan acuan untuk pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Stategi Pengendalian

Persediaan Darah di lembaga PMI Bandung.

Target khusus yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan level persediaan produk darah di PMI Bandung

2. Menentukan waktu pemesanan produk darah ke setiap supplier (donor, sukarelawan) PMI

Bandung

3. Menentukan Strategi Pengendalian Persediaan Darah yang sesuai untuk PMI Bandung

I.4. Kaitan Penelitian dengan Prioritas Riset Universitas

Oleh karena luaran dalam penelitian seperti tercantum pada Tujuan Jangka Panjang yang bermanfaat

mendukung recipient donor darah, dan secara umum mendukung hak hidup manusia, maka penelitian

ini mendukung prioritas riset universitas pada kata kunci Pemenuhan Martabat Manusia dan bidang

unggulan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

I.5. Urgency Penelitian

Penelitian ini memiliki urgency (tingkat kegawatan) yang tinggi karena berhubungan dengan darah yang

mendukung kelangsungan hidup manusia. Semakin cepat penelitian diperoleh, maka semakin cepat pula

PMI dapat menerapkan strategi tersebut .

I.6. Luaran Penelitian

Luaran total dari penelitian ini berupa input untuk mengembangkan Decision Support System mengenai

strategi perancangan website yang bertumpu pada strategi marketing terutama pembelian impulsif.

Sementara itu, hasil penelitian ini yang berupa model matematis level persediaan, dan waktu

pemesanan akan dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional.

Page 8: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Fungsi Persediaan

Persediaan dapat terjadi karena adanya ketidak pastian antara supply dan demand dari produk. Fungsi

dari persediaan dapat dilihat dari faktor-faktor sebagai berikut (Tersine, 1994).

1. Faktor waktu

Faktor waktu melibatkan proses produksi dan distribusi yang lama sebelum barang sampai ke

konsumen akhir. Persediaan membuat perusahaan untuk mengurangi waktu tunggu dalam

pemenuhan permintaan.

2. Faktor ketergantungan

Persediaan membuat proses yang saling terkait (retailing, distributing, warehousing,

manufacturing, dan purchasing) menjadi independen dan lebih ekonomis.

3. Faktor ketidakpastian

Persediaan membuat kejadian-kejadian yang tak terduga yang dapat mengubah rencana awal

organisasi dapat dihindarkan. Kejadian-kejadian seperti kesalahan memperkirakan permintaan,

hasil produksi yang bervariasi, kerusakan mesin, kerusuhan, bencana, pengiriman yang terlambat,

dan cuaca yang tidak menentu dapat mengganggu jalannya organisasi. Ketika persediaan ada maka

semua itu dapat teratasi.

4. Faktor ekonomi

Persediaan barang membuat perusahaan dapat mengurangi berbagai biaya. Dengan adanya

persediaan maka perusahaan dapat membeli dan membuat barang dalam jumlah yang ekonomis,

potongan harga karena membeli lebih banyak juga mengurangi biaya perusahaan, biaya produksi

per unit dapat lebih murah jika memesan barang secara bersamaan, serta dapat juga

memperlancar proses produksi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan adalah sebagai berikut (Tersine, 1994) :

1. Demand (Permintaan)

Demand merupakan unit-unit yang diambil dari inventory. Demand dapat dikategorikan

berdasarkan besarnya, laju (besar demand per satuan waktu), dan pola (bagaimana unit diambil

dari inventori).

2. Replenishment (Pengisian inventori)

Replenishment dapat dikategorikan berdasarkan size, pola dan lead time. Replenishment size

merupakan besarnya pesanan yang diterima pada inventori.

3. Constraint (Batasan-batasan)

Constraint merupakan batasan-batasan yang terjadi pada sistem inventori. Beberapa jenis

constraint yang dapat membatasi suatu sistem inventory adalah space constraints, Capital

constraints dan Facility, equipment, atau personnel constraints

Page 9: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Ada 2 jenis sistem persediaan yaitu Fixed Order Size Systems dan Fixed Order Interval Systems (Tersine,

1994). Kedua sistem persediaan tersebut dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak jumlah

pesanan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan.

II. 2. Fixed Order Size Systems

Pada sistem fixed order size system deterministic maka size permintaan diasumsikan diketahui dan

terjadi terus menerus. Pada sistem ini tingkat persediaan dimonitor secara terus-menerus untuk setiap

transaksi, dan ketika tingkat persediaan mencapai titik tertentu (Reorder Point) maka dilakukan

pemesanan barang dalam jumlah yang selalu tetap setiap pemesanan.

II.3. Fixed Order Interval Systems

Sistem ini lebih berdasarkan review secara periodik dibandingkan review secara kontinu terhadap posisi

persediaan barang. Pada sistem ini, maksimum inventori ditentukan berdasarkan demand (penggunaan)

pada lead time dan order interval. Setelah interval waktu pemesanan terjadi maka ditentukan jumlah

persediaan yang dimiliki saat itu. Besarnya pemesanan adalah perbedaan antara level maksimum

inventori dengan posisi inventori pada saat terjadi pemesanan. Pada sistem ini dua parameter yang

diketahui adalah interval waktu tertentu (T) dan jumlah persediaan maksimum (R).

Dalam dunia nyata metode yang paling umum digunakan dalam sistem fixed order interval. Waktu antar

review akan dilambangkan dengan T dan jumlah pemesanan setiap review dilakukan sampai posisi

inventori berada pada level R. Masalah-masalah yang sering dihadapi adalah menentukan nilai optimal

dari R dan T. Beberapa biaya variabel yang termasuk dalam biaya rata-rata tahunan, yaitu: (Hadley &

Whitin, 1963)

1. Biaya review (J) dan biaya pemesanan (A).

Jika kita asumsikan L = A + J, maka rata-rata biaya review dan pemesanan adalah L/T

2. Holding cost / biaya penyimpanan (IC).

Biaya penyimpanan per tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Biaya simpan pertahun = [

]

dimana : IC = biaya simpan per unit per tahun

R = Persediaan maksimum

= Permintaan selama leadtime

= permintaan tahunan

T = Perioda pemesanan

= Leadtime

3. Biaya Stockout

Jika rata-rata jumlah stockout per tahun E(R,T), maka biaya stockout pertahun adalah E(R,T),

dimana :

= biaya stockout per unit

Page 10: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

E(R,T ) =1

Tx -R( ) h x;T( )dx

R

µ

ò

Sehingga biaya total persediaan pertahun K dapat dituliskan sbb:

K=L

T+ IC R-

tm -

lT

2

é

ëê

ù

ûú+pE(R,T )

Penelitian akan dilakukan dengan tujuan meminimumkan biaya total persedian pertahun tersebut.

Penelitian-penelitian serupa sudah dilaksanakan (Aritonang dkk, 2014; Aritonang dan Feronika, 2012).

Penelitian tersebut dapat menentukan nilai T dan R. Hanya saja, pada penelitian tersebut diasumsikan

bahwa pemasok dapat menyuplai barang sesuai dengan jumlah yang dipesan. Penggunan pendekatan

tersebut akan disesuaikan pada pelaksanaan usulan penelitian ini, karena asumsi tersebut tidak dapat

digunakan. Hal ini disebabkan karena pemasok darah tergantung dari jumlah darah yang berasal dari

donor, sehingga belum tentu pemasok dapat memberikan jumlah darah sesuai dengan yang dipesan

II.4. Manajemen Rantai Pasok Bank Darah

Penelitian pada manajemen rantai (jaringan) pasok dan distribusi bank darah lebih banyak dilakukan

diluar Indonesia dengan fokus penelitian pada perancangan rantai dan jaringan yang efektif dan efisien

untuk meningkatkan performansi dan level servisnya. Rautonen (2007) merancang rantai pasok yang

tepat untuk distribusi darah di Finlandia. Sementara Jittamai dan Boonyanusith (2014) membagi resiko-

resiko pada setiap tahapan pendonoran, pengolahan darah, dan pendistribusian darah. Stanger (2013)

mengevaluasi strategi Vendor Managed Inventory pada manajemen rantai pasok darah antara bank

darah dan rumah sakit.

II.5. State of the Art Statement

Dari keseluruhan tinjauan pustaka, penelitian dimaksudkan untuk mengambil gap antara permasalahan

yang belum dapat diselesaikan dari penelitian yaitu Pengembangan Strategi Manajemen Persediaan

Darah dengan Studi Kasus PMI Bandung.

Page 11: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB III. METODE PENELITIAN

III.1. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian adalah Bidang Pelayanan Kesehatan dan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Bandung

yang terletak di Jl. Kopobibul, Kabupaten Bandung. PMI Kabupaten Bandung merupakan perpanjangan

dari PMI Indonesia yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bandung yang memiliki visi sebagai

Organisasi Kemanusiaan yang Profesional, Tanggap dan Dicintai Masyarakat. Bidang Pelayanan dan Unit

Donor Darah PMI Bandung memiliki tugas untuk: memberikan pelayanan kepada Pendonor dan

Penerima Darah, serta memproses darah dari pendonor sesuai kebutuhan dan standar kualitas yang

telah ditetapkan oleh PMI.

III.2. Pengambilan Data

Data diambil dari data historis level persediaan, termasuk jumlah produk darah masuk, lama leadtime

pengolahan darah, dan jumlah produk darah keluar. Data yang sama juga akan diambil dari rumah sakit

dan klinik yang dilayani oleh PMI untuk mengetahui historis kebutuhan produk darah yang sebenarnya.

Dengan input berupa data historis dari sisi supplier (PMI) dan buyer (rumah sakit dan klinik) maka

diharapkan kondisi aktual dapat digambarkan, sehingga solusi yang dihasilkan dalam penelitian akan

lebih akurat untuk diterapkan.

Adapun kerangka kerja yang hendak digunakan adalah seperti Gambar 3.1 dengan kerangka kerja

penelitian dapat dilakukan jika input yang berupa level persediaan darah dan model penentuan waktu

pemesanan darah dapat ditentukan terlebih dahulu.

Data Permintaan,

Data Pemasukan,

Data Biaya, Data

Kampanye

Evaluasi Level

Persediaan

Evaluasi Waktu

Pemesanan

Strategi

Pengendalian

Darah

Gambar 3.1. Kerangka Kerja Penelitian

III.3. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam pengambilan data, analisis dan penulisan laporan adalah sebagai berikut:

- Komputer atau notebook yang terkoneksi ke internet (modem atau wifi)

- Alat tulis kantor (kertas, tinta printer, printer, ballpoint, dll)

- Perangkat lunak pengolahan statistik dan matrik (Minitab, Matlab)

- Kamera untuk mendokumentasikan pengambilan data

III.4. Alur Penelitian

Adapun bagan alir penelitian untuk keseluruhan sepuluh bulan masa penelitian adalah seperti pada

gambar 3.2. Dalam bagan tersebut terlihat bahwa luaran yang diharapkan dari penelitian ini berupa

Page 12: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

model matematis untuk level persediaan minimum produk darah, model matematis untuk waktu

pemesanan, dan strategi pengendalian persediaan produk darah. Luaran penelitian ini adalah

pengiriman artikel publikasi ke jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional.

Mulai

Studi Pustaka

Pengambilan Data

Awal (Sistem

Manajemen

Inventory Darah)

Analisis Sistem

Manajemen

Inventory Darah

Pengambilan Data

Delivery Darah

Pembangunan

Model Level

Persediaan Darah

Pembangunan

Model Waktu

Pemesanan Darah

Analisis Model

Level Persediaan

dan Model Waktu

Pemesanan Darah

Pembangunan

Strategi

Pengendalian

Darah

Analisis dan

Interpertasi

Penulisan Laporan

Publikasi

Selesai

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian

Page 13: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN

Penelitian ini dirancang untuk diselesaikan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) bulan, dimulai dari studi

pustaka sampai dengan penulisan laporan penelitian. Lebih tepatnya dimulai pada 15 Februari 2016

sampai dengan 30 November 2016. Detail jadwal penelitian terlihat seperti pada Tabel 4.1. yang berada

dalam satuan minggu.

Tabel 4.1. Tabel Gantt Chart Penelitian

Keterangan tabel:

1, 2, 3, 4 : menunjukkan minggu dalam bulan tersebut

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Pustaka

Pengambilan Data Sistem Manajemen Inventory Darah

Analisis Sistem Manajemen Darah

Pengambilan Data Delivery Darah

Analisis Delivery Darah

Pembangunan Model Level Persediaan

Pembangunan Model Waktu Pemesanan

Analisis Model Level Persediaan dan Waktu Pemesanan

Pembangunan Strategi Pengendalian Persediaan Darah

Analisis dan Interpertasi

Penyusunan Laporan

Publikasi Laporan (Pengiriman)

Agt Sept Okt Nov

Aktivitas

Feb Mar Apr Mei Jun Jul

Page 14: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kondisi Saat Ini

PMI Kabupaten Bandung dalam memroduksi PRC membutuhkan bahan baku berupa whole blood (WB)

yang didapat dari pendonor. PRC terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan golongan darah yaitu PRC

golongan darah A, PRC golongan darah B, PRC golongan darah O, dan PRC golongan darah AB.

Dalam mendapatkan darah, PMI saat ini memiliki lembaga relawan, yaitu organisasi yang memiliki

komitmen untuk mendonorkan darah dengan rerata jumlah donor per sekali pengambilan adalah 76

labu / donor.

PRC dan WB memiliki umur pakai selama 35 hari. Proses produksi PRC terdiri dari 3 proses yaitu proses

menimbang darah pendonor atau WB, proses centrifuged, dan proses pemisahan. Proses menimbang

WB dilakukan agar darah yang akan diproses selanjutnya memiliki berat yang sama.

Proses selanjutnya adalah proses centrifuged. Proses ini membuat komponen sel darah merah dan

plasma dalam kantong WB tersebut terpisah. Proses terakhir adalah proses pemisahan. Proses ini

dilakukan untuk memindahkan komponen sel darah merah dan plasma masuk ke dalam masing-masing

kantong. Selanjutnya kantong yang berisi sel darah merah tersebut dapat disimpan ke dalam blood bank

refrigerator sebelum digunakan.

Setiap proses pembuatan PRC memiliki masing-masing waktu pengerjaan. PMI memiliki jam kerja 21 jam

dimana dibagi ke dalam tiga shift dan beroperasi setiap hari. Maksimal labu yang dapat diproduksi

dalam satu kali run adalah sebesar 16 labu. Total waktu untuk membuat 16 labu PRC adalah sebesar 74

menit. Kapasitas maksimal produksi sehari adalah sebesar 272 labu. Waktu masing-masing proses

pembuatan PRC dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 5.1. Waktu Masing-Masing Proses Pembuatan PRC

Proses Max Kapasitas (labu) Waktu Proses (menit) /16 labu

Menimbang Darah 1 10

Loading Labu Darah untuk Proses Sentrifugasi - 4

Setup Mesin Centrifuged - 5

Sentrifugasi 16 30

Unloading Labu Darah - 4

Loading Labu Darah untuk Proses Pemisahan - 4

Setup Mesin Compomat - 5

Pemisahan 2 8

Unloading Labu Darah untuk Proses Pemisahan -

4

Total Waktu 74

Max Labu yg per running produksi 16

Kapasitas Max Produksi Sehari (labu) 272

Page 15: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

5.2. Simulasi Kondisi Sekarang

Dilakukan simulasi untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada PMI Kab. Bandung mempertahankan

praktek manajemen darah yang sekarang untuk mengatasi kondisi permintaan yang serupa dengan pola

permintaan di tahun 2015. Oleh karena itu, diperlukan data berupa data permintaan tahun 2015, data

stok persediaan PRC tahun 2015, data produksi PRC tahun dari Januari 2016 hingga Mei 2016, dan data

komponen biaya persediaan seperti biaya setup, biaya simpan, biaya produksi pada tahun 2015.

Data permintaan dan produksi PRC tersebut dilakukan uji distribusi untuk mengetahui distribusi apa

yang sesuai dengan data tersebut. Pengujian distribusi data ini dilakukan menggunakan software EasyFit

versi 5.5. Data permintaaan dan produksi PRC tersebut merupakan jenis data distrik. Hasil uji distribusi

data permintaan PRC dapat dilihat pada Tabel 5.2. Nilai parameter P pada data geometric dari demand

menunjukkan peluang terjadinya tidak ada permintaan mengenai produk tersebut. Semakin besar nilai

parameter P menunjukkan semakin jarang-nya permintaan untuk produk darah tersebut.

Tabel 5.2. Hasil Uji Distribusi Data Permintaan PRC Tahun 2015

Demand Distribusi Nilai Parameter P

PRC Gol A

Geometric

0,06784

PRC Gol B 0,06457

PRC Gol O 0,05126

PRC Gol AB 0,19645

Hasil uji distribusi data untuk data produksi PRC dari Januari 2016 hingga Mei 2016 juga berdistribusi

geometric dengan nilai parameter p sebesar 0,02013. Hal ini berarti peluang untuk tidak melakukan

produksi PRC sebesar 0,02013. Pada data yang diambil dari PMI Kab. Bandung, data yang didapatkan

tidak dipisahkan menurut jenis golongan darahnya. Sehingga perlu didekati sesuai dengan proporsi

permintaannya. Hal ini diverifikasi juga dengan wawancara kepada Ibu Anita, bagian Produksi dan

Distribusi Darah PMI. Kab. Bandung. Hasil proporsi sesuai dengan Tabel 5.3.

Setelah dilakukan uji distribusi data lalu selanjutnya dilakukan pembuatan simulasi sistem sekarang

dengan kondisi dimana permintaan dan produksi PRC per-hari untuk tiap golongan darah mengikuti hasil

uji distribusi yang telah dilakukan.

Tahap pertama pembuatan simulasi ini adalah membuat bilangan random number sesuai dengan hasil

uji distribusi. Dalam menghitung data produksi PRC untuk tiap golongan darah dilakukan pendekatan

yaitu data produksi hasil generate random number dikalikan dengan proporsi demand PRC tahun 2015.

Tabel 5.3. Proporsi Demand Tahun 2015

PRC Gol Annual Demand (labu) Proporsi Demand

A 5015 0,270452

B 5286 0,285067

O 6749 0,363965

AB 1493 0,080516

Page 16: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Stok persediaan awal yang digunakan mengikuti data stok persediaan awal tahun 2015. Simulasi sistem

sekarang dibuat menggunakan spreadsheet. Simulasi dilakukan dengan metode monte carlo karena

cukup sederhana dan cocok digunakan untuk data dengan distribusi apapun.

Simulasi sistem sekarang ini dilakukan guna untuk mengetahui berapa rata-rata jumlah stockout, rata-

rata persediaan, dan nilai service level per tahunnya untuk tiap item. Simulasi ini dilakukan selama 100

tahun dimana satu replikasi adalah satu tahun. Hasil simulasi sistem sekarang dapat dilihat pada Tabel

5.4.

Perhitungan jumlah stockout dan nilai service level (SL) dihitung dengan menggunakan

persamaan berikut.

+stok persediaan PRC sebelumnya) Pers.1

SL= - -

- Pers.2

Dari tabel 5.4 menunjukkan bahwa terjadi sejumlah stockout yang cukup besar yaitu sekitar 6% dari

permintaan

Tabel 5.4. Hasil Simulasi Sistem Sekarang

5.3. Usulan Pengaturan Produksi

Selanjutnya dihitung perhitungan komponen biaya persediaan yang meliputi biaya produksi, biaya

setup, dan biaya simpan. Perhitungan biaya tersebut nantinya digunakan untuk menghitung jumlah

siklus yang optimal per-tahunnya (m*).

Total biaya produksi (Pi) PRC untuk tiap golongan darah adalah sama yaitu sebesar Rp.272.167/unit.

Sedangkan biaya setup (Ci) untuk tiap golongan darah juga sama yaitu sebesar Rp.3.750/run. Untuk

biaya penyimpanan (Hi) PRC per-unit per-tahun dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Biaya Penyimpanan PRC

PRC Gol Biaya Penyimpanan PRC/Unit/Tahun

A Rp38.003

B Rp29.299

O Rp23.783

AB Rp64.248

Page 17: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Selanjutnya dilakukan perhitungan EPQ Multiple Items. EPQ Multiple Items ini menghitung berapa

jumlah siklus produksi optimal per-tahun (m*) dan jumlah produksi yang ekonomis tiap item tiap

siklusnya (Qi). Biaya-biaya persediaan yang telah dihitung tersebut lalu digunakan untuk menghitung

m*. Perhitungan m* menggunakan persamaaan berikut.

√∑

( - )

Pers.3

Jumlah siklus produksi yang optimal per-tahunnya (m*) adalah sebesar 127 siklus. Waktu produksi yang

tersedia untuk tiap siklusnya adalah 3 hari. Selanjutnya dihitung berapa jumlah produksi yang ekonomis

tiap produk tiap siklusnya (Qi). Perhitungan Qi tersebut menggunakan persamaan berikut.

Pers.4

Jumlah produksi yang ekonomis untuk tiap produk tiap siklusnya dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Selanjutnya dihitung berapa waktu produksi yang optimal tiap siklusnya. Waktu produksi yang optimal

tiap siklusnya adalah 2 hari. Waktu produksi yang tersedia tiap siklusnya adalah 3 hari sedangkan waktu

produksi yang optimal adalah 2 hari maka terdapat slack time sebanyak 1 hari.

Tabel 5.6. Jumlah Produksi Ekonomis Tiap Siklus

Produk Annual Demand (Ri) m* Production Run Size (Qi)

PRC GOL A 5015 127 40

PRC GOL B 5286 127 42

PRC GOL O 6749 127 54

PRC GOL AB 1493 127 12

5.4. Simulasi Usulan Pengaturan Kebijakan Produksi

Setelah didapat jumlah siklus produksi yang optimal dan jumlah produksi yang ekonomis lalu dilakukan

pembuatan simulasi. Simulasi ini dibuat dalam dua skenario. Skenario satu dimana jumlah produksi yang

digunakan sesuai dengan EPQ multiple items yang telah dihitung. Skenario dua dimana dicari jumlah

produksi yang tepat agar jumlah stockout dapat diminimimasi atau nilai service level mendekati 100%.

Pembuatan simulasi ini menggunakan spreadsheet. Pada simulasi ini juga dibutuhkan input berupa hasil

generate random number untuk data permintaan PRC per-harinya. Pembuatan bilangan random

tersebut sesuai dengan hasil uji distribusi yang telah dilakukan. Hasil generate random number data

demand PRC per-hari pada simulasi ini sama dengan sistem sekarang.

Stok persediaan awal yang digunakan sama dengan stok persediaan awal pada sistem sekarang. Simulasi

dilakukan selama 100 tahun dimana satu replikasi adalah satu tahun. Hasil simulasi untuk skenario satu

dimana jumlah produksi mengikuti perhitungan nilai EPQ Multiple Items dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Page 18: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Tabel 5.7. Hasil Simulasi Sistem Skenario 1

Pada simulasi skenario satu masih terdapat stockout dalam jumlah yang cukup besar dan nilai service

level yang belum mendekati 100%. Dalam kondisi nyata memang tidak memungkinkan suatu

perusahaan untuk mencapai nilai service level 100%.

Kondisi dimana service level mencapai 100% disebut dengan kondisi ideal. Walaupun tidak bisa

mencapai nilai service level 100% maka dari itu perlu dicari berapa jumlah produksi yang baik agar nilai

service level hampir mendekati 100%.

Pencarian jumlah produksi tersebut dilakukan pada simulasi skenario dua. Pada skenario kedua

jumlah siklus produksi per-tahunnya mengikuti perhitungan pada EPQ dimana satu siklus terdapat 2 hari

produksi dan 1 hari slack time. Jumlah produksi PRC perhari tiap siklusnya untuk sistem usulan dapat

dilihat pada Tabel 5.8 dibawah ini.

Tabel 5.8. Jumlah Produksi PRC Sistem Usulan

PRC Gol Jumlah Produksi/Hari/Siklus Rata-rata Umur Simpan (hari)

A 23 30,89

B 24 30,57

O 31 30,47

AB 6 14,48

Penentuan jumlah produksi tersebut mempertimbangkan rata-rata umur simpan. Jika jumlah produksi

lebih dari yang telah ditentukan pada tabel diatas maka rata-rata umur simpan akan melewati batas

umur pakai PRC yaitu 35 hari. Jika banyak darah yang kadaluarsa maka hal tersebut sangat merugikan

bagi PMI karena muncul biaya pengolahan limbah darah yang besar.

Sebaliknya jika jumlah produksi kurang dari yang telah ditentukan pada tabel diatas maka jumlah

stockout yang didapat tidak minimum. Jumlah produksi PRC dari simulasi skenario dua merupakan

jumlah produksi yang sebaiknya diterapkan oleh PMI. Hasil simulasi skenario dua dapat dilihat pada

Tabel 5.9.

Hasil yang didapat dari simulasi skenario dua adalah rata-rata jumlah stockout/tahunnya untuk semua

golongan adalah 12,30 labu. Dengan rata-rata persediaan sebesar 412,61 labu. Rata-rata nilai service

level yang mencapai 99,32% atau sudah hampir mendekati 100%.

Page 19: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Tabel 5.9. Hasil Simulasi Skenario 2

Setelah dilakukan simulasi untuk sistem sekarang dan sistem usulan, selanjutnya hasil dari simulasi

tersebut dibandingkan agar mengetahui sistem mana yang lebih baik. Parameter yang digunakan untuk

membandingkan sistem tersebut adalah rata-rata jumlah stockout, nilai service level, dan juga rata-rata

persediaan PRC per tahunnya.

Perbandingan sistem persediaan sekarang dengan sistem persediaan usulan dapat dilihat pada Tabel 10.

Hasil yang didapat adalah rata-rata jumlah stockout sistem usulan lebih baik dibanding dengan sistem

sekarang. Nilai service level sistem usulan lebih tinggi dibanding dengan sistem sekarang. Sedangkan

rata-rata persediaan sistem usulan lebih besar dibandingkan dengan sistem sekarang. Namun hal

tersebut tidak terlalu merugikan bagi PMI dikarenakan biaya penyimpanan PRC/unit/tahunnya tidak

besar.

Kelebihan sistem usulan dibanding sistem sekarang adalah dimana dalam menentukan jumlah yang

diproduksi perharinya menjadi lebih jelas dibandingkan dengan sistem sekarang yang hanya dilakukan

berdasarkan intuisi saja. Selain itu jumlah siklus produksi yang sudah ditentukan membuat penjadwalan

produksi menjadi lebih pasti dan baik.

Tabel 5.10. Perbandingan Sistem Sekarang dengan Usulan Skenario 2

5.5. Usulan Kebijakan Persediaan Bahan Baku

Setelah mendapatkan target service level, dihitung rata-rata persediaan bahan baku (darah dari

pendonor) yang harus dijaga oleh PMI Kab. Bandung. Asumsi yang digunakan adalah waktu

pemesanannya 15 hari yaitu 5 siklus.

Page 20: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

Tabel 5.11. Perhitungan Kebijakan Pengaturan Bahan Baku

PRC P- Demand Variansi Rerata Safety Stock Reorder Point

A 0.05178 353.6592 19.31248 76 306

B 0.04943 389.0477 20.23063 80 320

O 0.0395 615.6065 25.31646 100 410

AB 0.14415 41.18778 6.937218 27 87

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa PMI harus dapat mencari donor darah pada saat jumlah stok

yang ada mencapai re-order point.

Untuk mendapatkan hal tersebut, PMI perlu mencari 90 donor lembaga yang dapat diambil darahnya

per tiga bulan, jika setiap donor lembaga didapatkan rata-rata 76 labu. Namun, jika setiap donor

lembaga didapatkan 300 labu, maka diperlukan 24 donor lembaga.

Page 21: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian persediaan bahan baku maupun barang jadi untuk PMI Kabupaten

Bandung masih perlu diperbaiki untuk membantu lebih banyak masyarakat.

2. Usulan pengendalian persediaan barang jadi adalah dengan menggunakan metode EPQ yang

didapatkan nilai EPQ untuk produk PRC A =46 labu/siklus; untuk PRC B = 48 labu/siklus; untuk

PRC O = 62 labu/siklus; dan untuk PRC AB = 12 labu/siklus. Keempat nilai tersebut memiliki

waktu siklus produksi selama 3 hari, dengan slack time 1 hari produksi. Usulan tersebut akan

mampu meningkatkan service level sebesar rata – rata 8%.

3. Usulan pengendalian persediaan bahan baku adalah dengan menentukan safety stock dan re-

order point masing-masing golongan darah. Re-order point untuk golongan A = 306 labu; B =

320 labu; O = 410 labu; AB = 87 labu. Untuk mendapatkan hal tersebut, PMI Kab. Bandung harus

mencari 90 mitra lembaga donor dengan rerata masing-masing pengambilan per tiga bulan

adalah 76 kantong.

Disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut untuk menguji usulan yang disarankan atau

implementasi, serta mengadakan pengabdian masyarakat pada PMI dalam membangun database

persediaan darahnya dan memperbaiki format penulisan data.

Page 22: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang K, dan F 0 , “I v y f F S S M ”. g

of 5th International Seminar on Industrial Engineering & Management (5th ISIEM), Manado,

Indonesia

g K, S , f 0 4 . “I f I v y Sy by ,T w

Differenced Time Known I T I V ”. g f 6

Pasific Industrial Engineering and Management Systems Conference (16 th APIEMS), Ho Chi

Minh City, Vietnam

S f y y [ S ] 0 . “S f y and Quality

I v G S 7: B B ”. S y,

B g E , 0 5, “ MI Ov ”. :

http://bandungekspres.co.id/2015/darah-di-pmi-overstock/

F g y W, B , ff , T 99 . “ I v y M g nd

”. S -Western Publishing Co., Ohio, USA

y G, W TM 963 . “ y f I v y Sy ” , US .

Jitt , B y W 0 4 . “ M g g B S y ”. N x

Generation Supply Chain. Editor: Kersten W, Blecker T, dan Ringle CM. Epubli GmbH, Hamburg,

Jerman

I f 0 4 . “S I ”. I f : Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-donor-darah.pdf

K T f 0 5 . “T f ”. S S f w . F K U v B w y .

Diunduh dari: http://ppds.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TRANSFUSI-DARAH.pdf

S g S W 0 3 . “V M g I v y B S y G y”. S g

Outsourcing: An International Journal. Vol. 6. Issue 1. pp 25 – 47

S g S W, Y N, W g , S 0 . “B I v y Management: Hospital Best

”. T f M v w , V 6, N , . 53 – 163

T 994 . “ f I v y M M g 4th ”. , N w

Jersey, USA

World Health Organization [WHO] (2006). “Blood Transfusion Safety”. Diunduh dari:

http://www.who.int/bloodsafety/en/Blood_Transfusion_Safety.pdf?ua=1

Page 23: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

FORMULIR No F-09

Berlaku 1 Januari 2016

PENYELESAIAN KEGIATAN

PENELITIAN Revisi 4

Unit LPPM

Catatan:

No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui

01 1. Capaian hasil penelitian dilaporkan dalam

penyelesaian kegiatan penelitian

Ka. LPPM,

Sem. Ganjil 2011-11

02

1. Klasifikasi penelitian disesuaikan dengan hibah

dalam Peraturan Yayasan Nomor: Nomor 4 Tahun

2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-

01/013

Ka. LPPM

Sem Ganjil 2012-13

03 1. Penambahan point capaian Ka. LPPM 1 Januari

2014

04 1. Penambahan kategori penelitian dana pendamping

2. b “K ” “K

g S ”

Ka. LPPM 1 Januari

2016

1. Judul Penelitian Perancangan Strategi Manajemen Persediaan Darah di PMI Bandung

2. Klasifikasi Penelitian1 1. Hibah Dosen Muda 2. Hibah Monodisiplin 3. Hibah Multidisiplin 4. Hibah Pascasarjana 5. Hibah Dana Pendamping

3. Ketua Peneliti / Pengusul

- Nama Y.M. Kinley Aritonang, Ph.D

- Telp / Extension / Email 180308

- N I K 20000239

- Jab. Fungsional / Struktural Lektor / Kepala Program Magister Teknik Industri

- Bidang Keahlian Sains Manajemen

- Jurusan / Fakultas Teknik Industri / Teknologi Industri

4. Pembina (khusus untuk Hibah Dosen Muda)

-Nama

-NIK

-Jab. Fungsional /Struktural

5. Semua Anggota Peneliti (termasuk mahasiswa pascasarjana untuk Hibah Pascasarjana)

- Nama (Bidang Keahlian) 1. Marihot Nainggolan, ST., MT., MS (Sains Manajemen)

Page 24: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

- Nama (Bidang Keahlian) 2. Paulina K. Ariningsih, ST., M.Sc (Sains Manajemen)

- Nama Mahasiswa (Prodi) 3. ................................... (.................................)

- Nama Mahasiswa (Prodi) 4. ................................... (.................................)

6. Jadwal (max 10 bulan) 15 Februari 2016 s/d 30 November 2016

7. Capaian1 1. Makalah ilmiah 2. Buku 3. Teknologi Tepat Guna 4. Rekasaya Sosial 5. Thesis / Disertasi 6. Lainnya (sebutkan, misalnya proposal penelitian untuk

skema penelitian eksternal / DIKTI).

8. Deskripsi Capaian (Judul Karya Ilmiah / Nama Seminar atau Jurnal / Status Karya Ilmiah4) Jurnal Internasional draft

9. Laporan keuangan 3

Keterangan Total

Transportasi Rp

Makanan Berat Rp

Makanan Ringan Rp

Minuman Rp

Penginapan Rp

ATK Rp

Photo Copy & Jilid Rp

Pustaka Rp

Benda Pos Rp

Voucher Rp

Bahan Habis Pakai Rp

Honor Penelitian Rp

Total

10. Pembiayaan1 1. Rp. 10.000.000 (Dosen Muda) 2. Rp. 15.000.000 (Monodisiplin) 3. Rp. 20.000.000 (Multidisiplin) 4. Rp. 20.000.000 (Pascasarjana) 5. ..............(Dana Pendamping)

11. Pencairan Tahap II (30 %)1

1. Rp. 3.000.000 (Dosen Muda) 2. Rp. 4.500.000 (Monodisiplin) 3. Rp. 6.000.000 (Multidisiplin) 4. Rp. 6.000.000 (Pascasarjana) 5. ..............(Dana Pendamping)

1. Ditandai yang sesuai (penelitian mandiri tidak perlu mengisi)

Page 25: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

2. Dilengkapi dengan Formulir F-04. Bukti Pelaksanaan Seminar kecuali penelitian mandiri 3. Diisi bila ada laporan keuangan saja (lampirkan juga rincian dan bukti-bukti pengeluarannya,

disusun dan ditempel berdasarkan no bon di HVS A4) (penelitian mandiri tidak perlu mengisi) 4. Status karya ilmiah: draft, dikirim, diterima, terbit

Bandung, 10 November 2016 Ketua Peneliti,

Y.M Kinley Aritonang, Ph.D

Menyetujui,

Bandung, 11 November 2016 Bandung, 11 November 2016 Ketua Jurusan Teknik Industri Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr. Carles Sitompul Dr. Thedy Yogasara, ST., M.EngSc Bandung, tanggal .................... Ketua LPPM,

Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D

Page 26: PERANCANGAN STRATEGI MANAJEMEN PERSEDIAAN DARAH …

FORMULIR No F-04

Berlaku 1 Januari 2013

BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR Revisi 1

Unit LPPM

No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui

01

1. Klasifikasi penelitian disesuaikan dengan hibah

dalam Peraturan Yayasan Nomor Nomor 4 Tahun

2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-

01/013

Ka. LPPM,

Sem. Gannjil 2012-13

Dengan ini kami menerangkan bahwa: 1. Judul Penelitian Perancangan Strategi Manajemen Persediaan Darah di PMI

Bandung

2. Klasifikasi Penelitian1 1. Hibah Dosen Muda 2. Hibah Monodisiplin 3. Hibah Multidisiplin 4. Hibah Pascasarjana

3. Ketua Peneliti / Pengusul

- Nama Y.M Kinley Aritonang, Ph.D

- Telp / Extension / Email 180308

- Email [email protected]

- N I K 20000239

- Jab. Fungsional / Struktural Lektor / Ketua Laboratorium Komputer

- Bidang Keahlian Sains Manajemen

- Jurusan / fakuktas Teknik Industri / Fakultas Teknologi Industri

Telah melaksanakan seminar Proposal Kegiatan Penelitian / Laporan Hasil Penelitian* yang diselenggarakan pada 4 November 2016, yaitu:

1. Seminar di tingkat KBI / Laboratorium / Jurusan / Fakultas* 2. Pertemuan ilmiah tingkat nasional: - 3. Pertemuan ilmiah tingkat internasional: -

* beri tanda/coret yang sesuai * seminar Proposal Kegiatan Penelitian sekurang-kurangnya di tingkat KBI

Bandung, 11 November 2016 Ketua Jurusan Teknik Industri

Dr. Carles Sitompul