perancangan sistem informasi penerimaan siswa...

20
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA KARTINI BATAM Naskah Publikasi diajukan oleh Wasis Saputra 08.12.3441 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Upload: truongkhue

Post on 14-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA KARTINI BATAM

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Wasis Saputra

08.12.3441

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS THE NEW ADMISSIONS

AT SMA KARTINI BATAM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMA KARTINI BATAM

Wasis Saputra

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

It is known that information systems play an important role in the school in

providing useful information for the operation and management interests. Therefore, many schools that have departments of information technology or information systems. Likewise, SMA KARTINI BATAM which is educational institutions that have always wanted to follow the development of information technology.

SMA KARTINI BATAM still use the manual to record the admission of new

students. Therefore, it takes a system to manage new admissions data. During this SMA KARTINI BATAM not has a system that can facilitate the employees to manage new admissions data.

In this proposal, the author tries to analyze these subjects and the results are

intended to give advice to SMA KARTINI BATAM in processing student data information system. In addition, the authors also recommend the SMA KARTINI BATAM to develop a database of students to utilize the data has stored in the database.

Key words: Information systems, Data Processing students

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini mempengaruhi segala bidang

kehidupan manusia dan diperlukan sebagai sarana pendukung yang dapat menujang

aktivitas kerja yang cepat, tepat, dan akurat. Dimana SMA Kartini Batam, pengolahan

data penerimaan siswa baru masih menggunakan sistem manual dan belum efisien. Hal

ini akan menjadi hambatan bagi yang membutuhkan layanan informasi, baik untuk pihak

sekolah maupun pihak berhubungan dengan instansi tersebut. Oleh karena itu,

pengolahan data yang baik akan diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan

informasi yang up to date dan akurat.

Dalam hal ini, komputerisasi sebagai media elektronik dapat membantu laporan

pengolahan data penerimaan siswa baru yang masih dilakukan secara manual akan

dikembangkan sistem data siswa yang terkomputerisasi.

Melihat masalah yang ada, maka terdorong untuk mengadakan penelitian

tentang pengolahan data penerimaan siswa baru yang ada pada SMA Kartini Batam

serta berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan sistem yang lebih baik, dan

lebih efektif, serta bermanfaat bagi instansi dan bagi pihak yang membutuhkan data-data

siswa. Dengan alasan diatas, maka penulis mengambil topik dengan judul

“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

SISWA BARU PADA SMA KARTINI BATAM”

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dihadapi oleh bagian karyawan adalah belum maksimalnya

penggunaan komputer sebagai alat bantu dan pengolahan data penerimaan siswa baru

yang ada. Di samping itu, masih sulitnya melakukan pencarian data siswa baru dengan

ketentuan yang dibutuhkan dalam waktu cepat.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat kompleks permasalahan yang ada di SMA Kartini Batam, maka

dibutuhkan suatu sistem basis data yang akan memudahkan dalam pengolahan data

penerimaan siswa baru sehingga informasi yang didapat lebih cepat, tepat, dan akurat.

Lingkup pembahasan penyusunan laporan ini dibatasi pada pembuatan aplikasi

menggunakan Microsoft. Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000 sebagai database

dan Crystal Report 8.5 sebagai laporannya, sedangkan masalah-masalah yang

berkaitan dengan data siswa yang akan dibahas, yaitu: 1. Pengolahan data siswa baru.

2. Pengolahan data orang tua.

3. Pengolahan data pembayaran siswa baru.

4. Laporan seluruh data siswa baru.

5. Laporan daftar ulang siswa baru.

6. Laporan-laporannya yang dibutukan.

1.4 Tujuan Skripsi

Tujuan dari skripsi ini adalah 1. Membuat sebuah sistem informasi pengolahan data siswa baru yang dapat

menyajikan sebuah aplikasi yang berkualitas secara cepat, tepat, dan akurat

bagi SMA Kartini Batam.

2. Langkah awal dalam memaksilkan penggunaan komputer untuk melakukan

pengolahan data siswa baru dalam rangka menghasilkan informasi yang

dibutuhkan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan data skripsi ini adalah

sebagai berikut.

1. Metodologi Observasi (Survay)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung di tempat penelitian terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan yang

dapat mendukung pembuatan aplikasi.

2. Metode Wawancara (Interview)

Yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap

berbagai hal yang diperlukan dengan pihak yang bersangkutan yang

dipercaya untuk menjadi narasumber agar memperoleh data.

3. Metode Kepustakaan.

Yaitu dengan membaca buku, artikel, referensi yang menguraikan teori-teori

mampunyai studi kasus yang berkaitan dengan perancangan sistem.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mc Leod (1995) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya

berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Mc Leod (1995) mengatakan bahwa inforamsi adalah data yang telah diproses

atau data yang memilki arti.

Sedangkan menurut Davis (1995), informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan

saat ini atau mendatang.

2.2.2 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk

dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memilki urutan proses tertentu

dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfat bagi penerima

(level management) sebagai dasar dalam mebuat suatu keputusan atau tindakan tersebut akan

menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai

data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya.

2.2.3 Kualitas Informasi Kualitas sangat dipengaruh atau ditentukan oleh tiga hal pokok yaitu, relenvancy,

accurancy, dan timeliness. Kualitas dari suatu informasi (quality of information)

tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya

(timely basis), dan relevan (relevance).

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai inforamsi dibentuk dari :

a. Manfaat (use)

b. Biaya (cost)

Suatu informasi diakatan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi

tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai

efektivitasnya. Pengukurannya dapat dapat menggunakan analisis cost efecctiviness

atau cost benefit.

2.6 Teori Analisis 2.6.1 Analisis PIECES

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,

informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan yang dikenal

dengan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Effiency, Services).

1. Analisis Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang

baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan Response

time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan

ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.

2. Analisis Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaaat dapat

dievaluasi untuk menangani maslah tersebut. Dalam hal ini meningkatkan kualiatas

informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu bnyak informasi juga

menghasilkan masalah baru.

Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi:

a) Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang.

b) Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan ataupun situasi sekarang.

c) Kurangnya informasi yang tepat waktu.

d) Terlalu banyak informasi.

e) Informasi tidak akurat.

3. Analisis Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Analisis Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan

yang dan akan terjadi.

5. Analisis Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi

berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber

daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya

tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat

diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya. Untuk melihat apakah efisiensi dari

suatu sistem baik atau tidak dapat dengan melihat indikator-indikator berikut.

a. Orang, mesin atau komputer membuang-buang waktu

b. Data secara berlebihan diinput atau disalin

c. Data secara berlebihan diproses

d. Informasi secara berlebihan dihasilkan

e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan

6. Analisis Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem. Analisis untuk menilai kualitas dari suatu sistem dapat dilihat dari kriteria-

kriteria berikut.

a. Sistem menghasilkan laporan yang tidak akurat

b. Sistem menghasilkan laporan yang tidak konsisten

c. Sistem menghasilkan laporan yang tidak dipercayai

d. Sistem tidak dapat dipelajari

e. Sistem tidak mudah digunakan

f. Sistem tidak fleksibel

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Konsep Dasar Analisis Sistem 3.1.1. Definisi Analisis Sistem Analisi sistem (sistem Analysis) dapat didefinisikan sebagai:

Penguraian dari sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

(Jogianto,1995)

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perancangan sistem (splaning)

dan sebelum tahapan desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap

yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan

juga kesalahan selanjutnya.

3.2. Analisis Sistem

1. Analisis Kinerja (Performance)

Analisis ini berguna untuk peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru

sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari Troughput dan

response time. Troughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat

dilakukan suatu saat tertentu, sedangkan response time adalah rata-rata

waktu yang tertunda diantara dua transaksi atu pekerjaan ditambah

dengan response time untuk menanggapi pekerjaan tersebut. Kinerja

pada Sma Kartini Batam dalam proses pengolahan sistem informasi

siswa baru masih kurang efektif jika ditinjau dari troughput dan response

time. Hal ini dapat dilihat dalam pencarian data siswa baru, serta

pembuatan laporan yang dalam kenyataanya masih mengunakan proses

manual.

Tabel 3.1 Perbandingan Kinerja (Peformance)

Sistem lama

Dilihat dari troughput kinerja penyeleksian siswa yang

membutuhkan 2 hari sehingga waktu banyak terbuang.

Dilihat dari response time pekerjaan pencarian data

tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga

pekerjaan lain banyak yang tertunda.

2. Analisis Informasi (information)

Dalam hal ini diharapkan setelah adanya pengembangan dari sistem

yang lama menjadi yang baru mengalami peningkatan terhadap kualitas

informasi yang disajikan. Informasi dapat diukur dari Accuracy,

Timeliness dan Relevance. Accuracy yaitu informasi yang tersedia harus

akurat, bebas dari kesalahan. Timeliness yaitu informasi yang tersedia

sesuai dengan kebutuhan user.

Tabel 3.2 Perbandingan Informasi (information)

Sistem lama

Biasanya data yang diambil banyak kekeliruan dengan

data yang lain sehingga petugas harus mencari data

yang sesuai dengan yang diinginkan.

Sewaktu pengambilan data biasanya data tersebut

sedang mengalami perbaikan atau sedang dalam

pemindahan tempat jadi siswa harus menunggu sampai

selesai.

Banyaknya data yang masih ditulis sehingga banyak

sekali data yang sama sehingga banyak sekali

kekeliruan dalam pengambilan data.

3. Analisis Ekonomi (Economy)

Masalah yang muncul dalam analisis ekonomi terkait dengan masalah

biaya, proses kerja dan pengolahan data membutuhkan biaya yang

cukup besar untuk pembelian alat tulis, kertas dan media penyimpanan

seperti map atau binder setiap tahun. Masalah yang sering dihadapi

adalah pembengkakan yang diakibatkan oleh pencetakan data yang

akan diolah. Selain itu dalam media penyimpanan membutuhkan suatu

media khusus penyimpanan arsip.

Dengan sistem baru yang diusulkan, akan memiliki nilai ekonomi dalam

penyusunan data siswa baru sehingga dapat memberikan manfaat

sesuai dengan biaya dikeluarkan dan meminimalisir dana yang

dibutuhkan.

Tabel 3.3 Analisis Ekonomi (Economy)

Sistem lama

Data yang ditulis masih menggunakan manual, jika ada

pengeditan atau renovasi biasanya harus menulis lagi

secara keseluruhan sehingga biaya yang dibutuhkan

juga lebih banyak.

4. Analisis Keamanan (control)

Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau

mendeteksi kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi

dan persyaratan.

Tabel 3.4 Perbandingan Keamanan (control)

Sistem lama

Keamanan data siswa tidak ada karena jika data rusak

maka data siswa tersebut hilang dan harus menulis

kembali data siswa.

5. Analisis Efisiensi (efisiency)

Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan

ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya

tersebut digunakan, efisiensi berhubungan dengan bangaimana sumber

daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya. Efisiensi

pada SMA Kartini Batam berhubungan dengan bagai mana sumber daya

tersebut digunakan dengan biaya yang minimal. Dan hasil pengamatan

pada sistem yang sedang berjalan dapat dinilai bahwa pendayagunaan

waktu dan personil masih kurang efisien. Selain itu lamanya waktu yang

diperlukan untuk mencari data yang tersimpan, hal ini juga berakibat

tertundanya kegiatan lain yang masih ada kaitannya. Dari uraian efisiensi

diatas sapat disimpulkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5 Perbandingan Efesiansi (Eficiency)

Sistem lama

Pembuatan laporan dengandata yang sama sicatat

berulang-ulang, masih menggunakan kertas dan pena

sehingga menimbulkab pemborosan waktu dan biaya

yang mahal.

6. Analisis Layanan (service)

Layanan adalah sistem yang mencakup pelayanan yang diberikan oleh

sistem pada berberapa elemen baik elemen yang bersifat langsung

maupun tidak langsung. Elemen yang terlibat langsung dalam hal ini

andalah petugasyang mengoprasikan sistem tersebut sedang elemen

yang tidak langsung yaitu siswa . Dari uraian pelayanan diatas dapat

disimpulkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.6 Analisis Layanan (service)

Sistem lama

Pelayanan servis data siswa tersebut masih manual

yaitu harus mengecek satu persatu data jika terjasi

kesalahan maka harus ditulis secara manual dengan

menggunalan alat tulis manual.

3.2.1. Analisis Kebutuhan sistem

Peran sistem informasi sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dari

informasi tersebut dapat diketahui apakah sistem yang sedang berjalan perlu untuk

mengetahui apakah sistem baru yang akan diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan perusahaan atau belum.

Pada SMA Kartini Batam dalam menyajikan informasi masih menggunakan sistem

informasi pengolahan data manual yaitu menggunakan buku dan kalkulator. Oleh sebab

itu sistem informasi yang masih manual diusulkan untuk dikembangkan menjadi sistem

yang berbasis komputer.

3.2.2. Analisis Kebutuhan Teknologi

Perancangan dan pengembangan sistem memiliki tujuan agar dapat memperoleh

informasi yang lebih cepat dan tepat serta meningkatkan kualitas kerja. Teknologi yang

dibutuhkan pada SMA Kartini Batam akan lebih meningkatkan seiring dengan

perkembangan dan tuntutan teknologi saat ini. Begitu juga dalam perhitungan laporan

siswa, dengan memanfaatkan teknologi yang berbasis komputer akan lebih membantu

dalam hal pengolahan data sehingga dapat dengan cepat memberikan laporan dan

informasi yang akurat kepada pemimpin.

1. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pengerjaan

dalam data processing sistem untuk mendukung bekerjanya sistem – sistem komputer.

2. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam penerapan sistem ini dengan menggunakan

komputer yang telah ada.

3. Perangkat Manusia (Brainware)

Perangkat manusia berperan penting dalam pengembangan suatu sistem karena

perangkat inilah yang mengerti dan dapat mengendalikan serta mengoprasikan

sistem tersebut. Adapun kebutuhan perangkat manusia yang dibutuhkan adalah

sebagai berikut:

a. System Analyze

Bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan penjelasan terhadap

suatu masalah untuk diselesaikan dengan komputer.

b. Programmer

Bertugas melakukan penulisan kode-kode program komputer dan melakukan

perancangan program sesuai dengan arahan dan analisi sistem.

c. Operator (pengguna)

Bertugas mengoprasikan sistem yang telah dibuat berupa penginputan, pengeditan dan

pembuatan laporan dengan komputer.

3.1.1. Analisis Kebutuhan Informasi

Informasi yang baik adalah infoemasi yang dapat mendukung semua tingkat

manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk mendukung rencana pengembangan

suatu sistem informasi, kebutuhan suatu sistem informasi sangatlah penting, karena dari

informasi tersebut kita dapat mengetahui sistem mana yang perlu menghasilkan

keputusan yang baik untuk pengembangan selanjutnya.

Dari hasil penelitian di SMA Kartini Batam informasi yang ada dalam sistem

penerimaan siswa baru masih kurang karena pengolahan data yang sigunakan masih

secara manual, sehingga dalam peroses penyajian infoemasi lambat, sehingga terjadi

pemborosan wantu dan biaya dan juga informasi yang dihasilkan kurang akurat dimana

terdapat data-data yang tidak tercatat dibutuhkan dalam laporan. Dengan adanya sistem

baru, dapat dikembangkan untuk pengolahan data sehingga menghasilkan informasi

yang cepat, tepat, dan akurat.

3.3. Analisis Biaya dan Manfaat

Sistem informasi merupakan investasi pengeluaran sumber-sumber daya untuk

mendapatkan manfaat di masa mendatang, misalnya manfaat berupa penghematan-

penghematan atau manfaat-manfaat yang baru. Sebelum sistem informasi

dikembangkan maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya. Teknik menilai ini disebut

analisis biaya / efektivitas.

4. PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem

Implementasis sistem adalah tahap meletakan suatu sistem supaya siap untuk

dioprasikan. Pada aplikasi sistem informasi penerimaan siswa baru

diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemerograman visual basic

sebagai interface, sedangkan untuk media penyimpanan database menggunakan

Microsoft SQL Server 2000.

4.1.1. Uji Coba Program

Uji coba program untuk mengecek apakah suatu prangkat lunak yang dihasilkan

bebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat mungkin terjadi.

1. Syntak Error

Syntak error merupakan jenis kesalahan yang terjadi apabila salah dalam

pengetikan bahasa pemrograman atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa

compiler yang digunakan.

Gambar 4.2 Syntak error

2. Runtime Error

Runtime Error merupakan jenis kesalahan yang ditemukan saat program

dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum

selesai pada saatnya. Karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum

terpenuhi sehingga tidak bisa dikerjakan. Seperti contoh gambar dibawah ini.

Gambar 4.3 Runtime Error

3. Logic Error

Logic Error merupakan kesalahan pada logika, kesalahan seperti ini sulit

untuk ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan

tetap akan didapatkan hasil dari peroses program tetapi hasilnya salah. Sebagai

contoh pada input siswa pesan error sebagai berikut.

Gambar 4.4 Logic Error

Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa sistem yang telah dibuat

berjalan sebagai mana mestinya.

4.1.2. Uji Coba Sistem

Uji coba sistem adalah pengujian yang dilakukan untuk memeriksa kekompakan

antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem

ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari

sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk

mencari kesalahan-kesalahan yang munkin masih terjadi.

Pengujian sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh.

Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk

melihat apakah suatu program dapat menerima input dengan baik, dapat memprosesnya

dengan baik dan dapat memberikan output kepada program yang lainnya. Ada dua

metode untuk melakukan unit testing yaitu pengujian black box testing dan white box

testing.

1) White box testing

Uji coba white box testing merupakan metode pengetesan test case yang

menggunakan structural untuk mendapatkan test case. Tes ini digunakan untuk

meramal cara kerja perangkat lunak secara rinci karena logic path (jalur logika),

perangkat lunak dites dengan kondisi dan perulangan secara fisik. Contoh

prngujian white box testing ini merupakan peringatan user menginputan

password user yang salah, untuk kesalahan semacam ini sistem akan

memberikan suatu informasi kepada user mengenai kesalahan karena salah

menginputkan passwordnya pada menu login program.

Gambar 4.5 White box testing

2) Black box testing

Bedarsarkan hasil uji coba yang dilakukan, seluruh tombol navigasi dan

tombol fasilitas program lainnya serta proses yang dijalankan tidak terjadi

kesalahan, tapi aplikasi mempunyai aturan-aturan yang sudah ditetapkan dan

harus diikuti karena apabila dihiraukan maka sistem akan menolah perintah yang

tidak sesuai dengan aturan seperti kesalahan berikut, kesalahan ketika user

belum menginputkan data yang harusnya diinput sesuai ketentuan sistem yang

dijalankan dan sistem memberikan informasi kepada user karena data yang ingin

diperoses belum lengkap atau tidak memenuhi ketentuan untuk diperoses

selanjutnya.

Gambar 4.6. Black box testing

Pada gambar diatas peringatan diberikan kepada user karena data yang

diisi belum lengkap.

4.1.3. Instalasi Hardware dan Softweare

Tempat yang digunakan untuk implementasi sistem ini adalah ruang tata usaha

pada SMA Kartini Batam. Penginstalan perangkat keras tidak perlu karena yang ada

sudah siap untuk digunakan atau masih layak operasi. Sedangkan untuk instalasi

perangkat lunak hanya untuk hasil pengembangan sistem, instalasi ini ditangani oleh

programer dan didampingi oleh pihak lembaga sekolah.

Software dalam hal ini adalah aplikasi pengkodean yang merupakan sebuah sistem baru

yang akan diistalasi pada komputer yang telah dipersiapkan menggunakan CD yang

telah siisi program aplikasi tersebut. Adapun cara menginstalnya sebagai berikut:

1. Masukan CD software kedalam CD ROM pada komputer yang akan diinstal.

2. Jalankan file setup.exe yang ada pada CD melalui menu run dengan mengetikan

“setup.exe” atau melalui menu windows explorer dengan double click file

setup.exe.

3. Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkan yang ditampilkan selema peroses

instalasi, tunggu sampai peroses instalasi selesai.

4. Setelah proses instalasi selesai makan aplikasi yang diinstal dapat dibuka

melalui menu start program.

4.1.4. Konversi sistem

Konversi sistem merupakan tahapan untuk meletakkan sistem yang baru supaya

siap untuk dioprasikan. Pada tahap konversi sistem akan menggunakan konversi parallel.

Konversi ini dilakukan dengan mengoprasikan sistem yang lama dengan sistem yang

baru secara bersama-sama pada suatu periode waktu tertentu, hal ini dilakukan secara

bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah beroprasi dengen baik

sebelum sistem lama dihentikan.

Kelebihan konversi parallel adalah memberikan proteksi yang tinggi terhadap kegagalan

sistem yang baru. Kelemahan terletak pada besarnya biaya operasi yang dikeluarkan.

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan

program hingga tahap pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

Siswa dapat dengan mudah diseleksi apakah diterima atau gagal sesuai nilai

yang mereka dapatkan secara otomatis dan menyajikan keterangan dapat

diterima atau gagal dengan tidak memakan waktu yang lama.

Dapat menunjang efektivitas kerja, menyajikan informasi secara cepat dan

efisien, karena sistem ini hanya butuh 5 menit untuk melakukan proses input data

calon siswa baru dan menyajikan laporan yang diperlukan.

Informasi yang dihasilkan lebih akurat karna waktu pendaftaran calon siswa baru

dapat dilihat kapan saja sesuai hasil input pada saat penerimaan.

Hasil-hasil laporan yang dibutuhkan akan dapat dengan mudah diperoleh dengan

tepat waktu dan kapan saja. Dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit

untuk mendafpatkan hasil laporannya.

Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang atau dapat mengedit data

dengan mudah.

Bentuk tampilan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai atau user.

Saran

Dengan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem penerimaan siswa baru

yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang

terkomputerisasi.

Aplikasi sistem penerimaan siswa baru yang penulis usulkan dapat diterapkan

dan dapat membatu dalam melakukan pengolahan data penerimaan siswa

baru serta menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu

pengambilan keputusan.

Dengan sistem informasi yang baru, pemakai disarankan untuk

memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem baru agar dapat segera

dicari pemecahan masalahnya dan dilakukan pengembangan sistem untuk

masa yang akan datang demi kelangsungan pelaksanaan sistem informasi

yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL.dengan

Microsoft SQL Server 2000. Andi Offiset, Yogyakarta.

Mackenzie, Duncan. 2004. Bekajar Sensiri Dalam 21 Hari Visual Basic .NET. Andi

Offiset, Yogyakarta.

Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika Informasi, Algoritma, dan Pemerograman

Komputer. Andi Offiset, Yogyakarta.

Sunyoto, Andi. 2007 . pemerograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.

Andi Offiset, Yogyakarta.

Utami, Ema. 2006. RDBMS Using MA SQL Server 2000. NRAR.Net Publisher,

Yogyakarta.