perancanaan pembangunan

10
PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Telp: (0274) 451262, Fax : (0274) 451265 e-mail : [email protected], [email protected] ABSTRAK Perusahaan PT.XYZ adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk Iron Casting. Untuk mengevaluasi produktivitas lini produksi pada saat ini, maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas secara baik dan benar karena ukuran produktivitas ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas produksi dan tenaga kerja yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengukuran produktivitas perusahaan dan rencana apa yang harus dilakukan agar produktivitas perusahaan untuk masa yang akan datang meningkat. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (Omax), sehingga langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah omax, yaitu menentukan kriteria-kriteria kritis dalam peningkatan produktivitas di lini produksi, menentukan indikator produktivitas dalam bentuk rasio untuk masing-masing kriteria produktivitas, pengumpulan data lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitas aktual/tercapai, perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan, penentuan target, penentuan bobot tiap rasio, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan nilai produktivitas keseluruhan (overall productivity), evaluasi produktivitas dan yang terakhir perencanan produktivitas untuk masa yang akan datang. Nilai produktivitas keseluruhan untuk 23 bulan mulai Februari 2003 sampai dengan Desember 2004 adalah sebagai berikut : 378, 357, 435, 254, 395, 366, 204, 228, 273, 332, 450, 368, 316, 290, 310, 347, 229, 206, 344, 212, 330, 266 dan 256. Rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas lini produksi dan perlu diperbaiki adalah rasio 1 dan 8 karena nilai-nilai rasio ini menunjukkan kinerja berada di bawah standar. Sedangkan rasio 2,3,4,5,6 dan 7 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik. Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang memiliki nilai paling buruk untuk ditingkatkan. Kata kuci : produktivitas, pengukuran, objective matrix (omax), rasio 1. Pendahuluan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang. Sejauh mana pengukuran produktivitas lini produksi dengan mengggunakan model pengukuran objective matrik (omax) dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan produktivitas perusahaan dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa datang dari hasil pengukuran yang didapatkan merupakan pokok bahasan dalam penelitian ini. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Mengukuran produktivitas lini produksi yang akan memberikan suatu gambaran perkembangan produktivitas perusahaan berdasarkan hasil pengukuran. 2. Memberikan langkah-langkah perbaikan

Upload: pend-charlotte

Post on 29-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRIPERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMENPERSEDIAAN (STUDI KASUS : PDAM TIRTA SAKTIKABUPATEN KERINCI)Difana Meilani, M.ISD 1), Miftahuddin2)1) Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas2) Alumni Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas AndalasAbstrakPersediaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan karenadengan adanya persediaan proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa harusmengkhawatirkan adanya kekurangan barang-barang atau bahan-bahan yang digunakanuntuk kegiatan produksi atau operasional. Namun apabila persediaan terlalu banyak, makaakan menimbulkan kerugian pada perusahaan karena perusahaan harus mengeluarkansejumlah biaya untuk melakukan perawatan terhadap barang. Selain itu, dana yang dimilikiperusahaan akan terlalu banyak dialokasikan untuk melakukan pembelian persediaanbarang.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yangdialami oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti yang berhubungan denganmanajemen persediaan. Permasalahan tersebut adalah adanya kesulitan bagian kantor pusatPDAM Tirta Sakti dalam menentukan jenis barang tertentu apakah masih tersedia di delapangudang cabang atau tidak. Hal ini dapat disebabkan tidak jelasnya pencatatan barang yangkeluar masuk gudang. Selain itu, permasalahan lainnya adalah seringnya terjadiketerlambatan dalam proses pengadaan barang sehingga mengakibatkan kehabisan stockbarang di gudang pusat maupun di gudang-gudang cabang. Hal ini dapat terjadi karena tidakjelasnya safety stock yang dapat dijadikan sebagai dasar kapan harus dilakukan pemesananbarang kembali. Tidak adanya sistem pengkodean barang yang baik juga menyebabkantimbulnya masalah. Hal ini disebabkan barang-barang yang terdapat di gudang tidaktersusun dengan baik rapi sehingga banyak barang yang berbeda jenis bercampur aduk satudengan yang lainnya. Akibatnya, bagian gudang mengalami kesulitan dalam menentukanapakah barang masih tersedia di gudang atau tidak.Oleh karena itu, diperlukan suatu perancangan sistem informasi manajemeninventory untuk mengatasi masalah-masalah diatas. Perancangan sistem informasimanajemen persediaan dilakukan agar tidak terjadi kekurangan barang yang terdapatdigudang karena dengan adanya perancangan sistem informasi ini bagian bagian pusat dapatmengetahui secara langsung jumlah persediaan yang terdapat pada masing-masing gudang,kapan barang-barang tersebut harus dipesan, dan berapa bannyak jumlah barang yangharus dipesan sehingga pemesanan barang dapat langsung dilakukan tanpa menungguadanya permintaan barang oleh gudang-gudang cabang. Selain itu, pada sistem informasiini juga dilengkapi dengan sistem pengkodean barang sehingga barang-barang yangterdapat di gudang dapat dikelompokkan sesuai dengan kriteria, jenis, dan ukuran yangditentukan.Keywords: sistem informasi, inventory, safety stock, reorder Point1. PendahuluanPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) inimempunyai beberapa gudang yangdigunakan untuk melakukan penyimpananbarang-barang tersebut dan menjagatersedianya jumlah barang yang diperlukan.Gudang-gudang tersebut terletak padabagian kantor pusat dan pada delapan kantorcabang yang masing-masing terletak di PulauTengah, Sungai Penuh, Siulak, Tamiai, Hiang,Kayu Aro, Semurup, dan Lumpur. Dalam halpengadaan dan permintaan barang setiapgudang pada kantor cabang salingterintegrasi dengan kantor pusat sehinggasetiap gudang pada masing-masing cabangharus melaporkan jumlah persediaan barangyang terdapat di gudang masing-masingcabang. Selain itu, apabila pada suatugudang cabang memerlukan barang tertentuyang tidak terdapat di gudangnya, makagudang cabang akan melaporkannya kebagian pusat dan bagian pusat akanmenanyakan ketersediaan barang tersebut digudang-gudang cabang lainnya. Adapunjumlah jenis barang yang terdapat yang padagudang PD

TRANSCRIPT

Page 1: perancanaan pembangunan

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

Riani Nurdin, Yasrin ZabidiJurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA)

Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Telp: (0274) 451262, Fax : (0274) 451265e-mail : [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Perusahaan PT.XYZ adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk Iron Casting. Untuk mengevaluasi produktivitas lini produksi pada saat ini, maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas secara baik dan benar karena ukuran produktivitas ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas produksi dan tenaga kerja yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengukuran produktivitas perusahaan dan rencana apa yang harus dilakukan agar produktivitas perusahaan untuk masa yang akan datang meningkat.

Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (Omax), sehingga langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah omax, yaitu menentukan kriteria-kriteria kritis dalam peningkatan produktivitas di lini produksi, menentukan indikator produktivitas dalam bentuk rasio untuk masing-masing kriteria produktivitas, pengumpulan data lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitas aktual/tercapai, perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan, penentuan target, penentuan bobot tiap rasio, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan nilai produktivitas keseluruhan (overall productivity), evaluasi produktivitas dan yang terakhir perencanan produktivitas untuk masa yang akan datang.

Nilai produktivitas keseluruhan untuk 23 bulan mulai Februari 2003 sampai dengan Desember 2004 adalah sebagai berikut : 378, 357, 435, 254, 395, 366, 204, 228, 273, 332, 450, 368, 316, 290, 310, 347, 229, 206, 344, 212, 330, 266 dan 256. Rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas lini produksi dan perlu diperbaiki adalah rasio 1 dan 8 karena nilai-nilai rasio ini menunjukkan kinerja berada di bawah standar. Sedangkan rasio 2,3,4,5,6 dan 7 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik. Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang memiliki nilai paling buruk untuk ditingkatkan.Kata kuci : produktivitas, pengukuran, objective matrix (omax), rasio

1. PendahuluanProduktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi

proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang.

Sejauh mana pengukuran produktivitas lini produksi dengan mengggunakan model pengukuran objective matrik (omax) dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan produktivitas perusahaan dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa datang dari hasil pengukuran yang didapatkan merupakan pokok bahasan dalam penelitian ini.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Mengukuran produktivitas lini produksi yang akan memberikan suatu gambaran perkembangan produktivitas perusahaan berdasarkan hasil pengukuran.

2. Memberikan langkah-langkah perbaikan

Page 2: perancanaan pembangunan

2. Tinjauan PustakaModel pengukuran produktivitas Objective Matrix dikembangkan oleh James

L.Riggs berdasarkan pendapat bahwa produktivitas adalah fungsi dari beberapa faktor kinerja yang berlainan. Konsep dari pengukuran ini yaitu penggabungan beberapa kriteria kinerja kelompok kerja ke dalam sebuah matrik. Setiap kriteria kinerja memiliki sasaran berupa jalur khusus untuk perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap tujuan organisasi. Hasil akhir dari pengukuran ini adalah nilai tunggal untuk suatu kelompok kerja. Suatu organisasi yang besar membutuhkan jumlah faktor kinerja yang lebih besar bila dibandingkan dengan suatu organisasi yang lebih kecil. Dengan menggunakan Omax, pihak manajemen dapat dengan mudah menentukan kriteria apa yang akan dijadikan ukuran produktivitas. Pada akhirnya pihak manajemen dapat mengetahui produktivitas unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria.

3. Metodologi Penelitian3.1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah produktivitas PT.XYZ periode Februari 2003 sampai dengan Desember 2004.

3.2. Bagan Alir Penelitian

Penentuan objek Penelitian

Identifikasi masalah dan tujuan penelitian

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DATAPengukuran Produktivitas Berdasarkan Sasaran Dengan Menggunakan Objective Mattix (Omax) :1. Menetapkan kriteria2. Perhitungan rasio-rasio3. Pengukuran kinerja standar4. Penetapan sasaran akhir5. Penetapan bobot rasio6. Pembentukan mastrik sasaran7. Penentuan nilai aktual8. Penentuan skor aktual9. Penentuan nilai produktivitas tiap rasio10. Penentuan produktivitas keseluruhan

ANALISIS PRODUKTIVITASAnalisis Perkembangan Produktivitas Tiap Periode

Analisi Perkembangan Produktivitas seluruh periode pengukuran

PERENCANAAN PRODUKTIVITASUsulan perbaikan untuk peningkatan produktivitas

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

Mulai

Selesai

Page 3: perancanaan pembangunan

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Data-Data Yang Dibutuhkana. Data hasil produksi b. Data produk baikc. Data produk yang diperbaiki/cacatd. Data jumlah tenaga kerjae. Data pemakaian Kwh listrik f. Data waktu kerja/jam kerja yang tersediag. Data waktu kerja/jam kerja lemburh. Data jumlah absensi tenaga kerjai. Data jumlah jam kerusakan mesinj. Data jumlah jam mesin normal

Tabel 1. Data-data

Tahun BulanA

(Unit)B

(Unit)

C (Unit

)D

(Orang)E

(Kwh)F

(Jam)G

(Jam)H

(Orang)I

(jam)J

(Jam)

2003

Februari 95 94 1 16 525 192 16 2 3 190Maret 96 95 1 16 500 192 16 3 3 190April 94 93 1 16 565 200 16 1 2 198Mei 96 94 2 16 610 216 16 2 4 214Juni 95 94 1 16 605 208 16 1 3 206Juli 96 95 1 17 598 200 34 1 2 198Agustus 97 94 3 17 621 216 17 2 4 214September 98 96 2 17 614 192 34 3 4 190Oktober 100 98 2 17 624 208 34 2 3 206November 95 94 1 17 631 208 17 1 4 206Desember 98 97 1 17 625 184 17 1 2 182

2004

Januari 97 95 2 17 596 200 17 2 1 198Februari 96 95 1 20 598 192 20 3 3 190Maret 96 94 2 20 605 192 20 2 3 190April 97 96 1 20 609 200 20 2 5 198Mei 114 112 2 20 612 216 20 3 3 214Juni 102 99 3 20 623 208 40 1 4 206Juli 98 95 3 20 621 200 40 1 3 198Agustus 100 99 1 20 624 216 40 2 2 214September 113 111 2 20 675 192 40 4 3 190Oktober 124 121 3 20 678 208 40 2 2 206November 106 104 2 20 669 200 40 3 3 198Desember 112 110 2 20 694 192 40 2 3 190

Page 4: perancanaan pembangunan

4.2. Nilai Masing-masing Rasio Berdasarkan Kriteria

Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi :1. Kriteria efisiensi, menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya

perusahaan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat mungkin (Rasio 1, 2,3 dan 4)

2. Kriteria efektivitas, menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya (Rasio 5 dan 6)

3. Kriteria inferensial, menunjukkan suatu kriteria yang tidak secara langsung mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam matrik dapat membentu memperhitungkan variabel yang mempengaruhi faktor-faktor yang mayor (Rasio 7 dan 8).

Tabel 2. Hasil Perhitungan Rasio Masing-masing Kriteria

Tahun Bulan

Rasio 1 (unit/jam

)

Rasio 2 (unit/Kwh)

Rasio 3( unit/orang )

Rasio 4( % )

Rasio 5( % )

Rasio 6( % )

Rasio 7( % )

Rasio 8( % )

2003

Februari 0.49 0.18 5.88 8.33 1.06 1.08 12.50 1.58Maret 0.49 0.19 5.94 8.33 1.05 1.06 18.75 1.58April 0.47 0.16 5.81 8.00 1.08 1.09 6.25 1.01Mei 0.44 0.15 5.88 7.41 2.13 2.17 12.50 1.87Juni 0.45 0.16 5.88 7.69 1.06 1.08 6.25 1.46Juli 0.48 0.16 5.59 17.00 1.05 1.06 5.88 1.01Agustus 0.44 0.15 5.53 7.87 3.19 3.30 11.76 1.87September 0.50 0.16 5.65 17.71 2.08 2.13 17.65 2.11Oktober 0.47 0.16 5.76 16.35 2.04 2.08 11.76 1.46November 0.45 0.15 5.53 8.17 1.06 1.08 5.88 1.94Desember 0.53 0.16 5.71 9.24 1.03 1.04 5.88 1.10

2004

Januari 0.48 0.16 5.59 8.50 2.11 2.15 11.76 0.51Februari 0.49 0.16 4.75 10.42 1.05 1.06 15.00 1.58Maret 0.49 0.16 4.70 10.42 2.13 2.17 10.00 1.58April 0.48 0.16 4.80 10.00 1.04 1.05 10.00 2.53Mei 0.52 0.18 5.60 9.26 1.79 1.82 15.00 1.40Juni 0.48 0.16 4.95 19.23 3.03 3.13 5.00 1.94Juli 0.48 0.15 4.75 20.00 3.16 3.26 5.00 1.52Agustus 0.46 0.16 4.95 18.52 1.01 1.02 10.00 0.93September 0.58 0.16 5.55 20.83 1.80 1.83 20.00 1.58Oktober 0.58 0.18 6.05 19.23 2.48 2.54 10.00 0.97November 0.52 0.16 5.20 20.00 1.92 1.96 15.00 1.52Desember 0.57 0.16 5.50 20.83 1.82 1.85 10.00 1.58

Rasio (1) = terpakaikerja Jam

dihasilkan yangproduk Total Rasio (2) =

listrikKwh Pemakaian

dihasilkan yangproduk Total

Page 5: perancanaan pembangunan

Rasio (3) = kerja agaJumlah ten

dihasilkan yangproduk Total Rasio (4) = 100% x

normal kerja jam Total

lembur Jam Total

Rasio (5) = 100% x dihasilkan yangproduk Total

diperbaiki yangproduk Total Rasio (6) = 100% x

baik yangproduk Total

diperbaiki yangproduk Total

Rasio (7) = 100% x pekerja Total

pekerja absensiJumlah Rasio (8) = 100% x

normalmesin jam Total

mesinkerusakan jam Total

4.3. Pengukuran produktivitas standar, Nilai Sasaran Akhir (Target Pencapaian) dan Bobot Rasio

Pengukuran produktivitas standar adalah menentukan nilai tahap awal, dimana pada Matrik Sasaran akan diletakkan pada tingkat ketiga, untuk menentukan nilai tahap awal adalah merata-rata nilai rasio per 6 bulan periode masing-masing.

Sasaran akhir/target yang ingin dicapai adalah berdasarkan ketetapan dari perusahaan PT.XYZ yang menetapkan target peningkatan produktivitas sebesar 50 %.

Tabel 3. Nilai Tahap Awal (produktivitas standar), Target dan Bobot

Rasio Nilai tahap awal(Rata-rata dari nilai

KPI 6 bulan terakhir)

Target Bobot

1 0.53 unit/jam 0,87 unit/jam 142 0.16 unit/kwh 0,285 unit/kwh 123 5.33 unit/orang 9,075 unit/orang 144 19.90 % 5,557 % 115 2.03% 0,505% 126 2.07% 0,510% 137 11.66% 2,5 % 118 1.35% 0,255 % 13

4.4. Pembentukan Matrik OmaxNilai-nilai yang ada dalam pembentukan matrik omax adalah nilai tahap awal,

nilai sasaran akhir, nilai terendah, dan nilai bobot masing-masing rasio. Adapun contoh matrik sasaran perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.

4.5. Evaluasi Tingkat ProduktivitasEvaluasi tingkat produktivitas perusahaan yaitu menganalisis pola pertumbuhan

produktivitas sehingga dapat diketahui perkembangan perusahaan selama periode pengukuran. Adapun hasil evaluasi tingkat produktivitas dapat dilihat pada tabel 5.

Page 6: perancanaan pembangunan
Page 7: perancanaan pembangunan

Tabel 4. Matrik Sasaran (Objective matrik) perusahaan PT.XYZ Bulan Februari 2003

KRITERIA EFESIENSI EFEKTIFITAS INFERENSIAL

RASIO-RASIO

Ras

io 1

Ras

io 2

Ras

io 3

Ras

io 4

Ras

io 5

Ras

io 6

Ras

io 7

Ras

io 8

Nilai Aktual 0.490 0.180 5.880 8.330 1.060 1.080 12.500 1.580

SCORE KETERANGAN

Target 0.870 0.285 9.075 5.557 0.505 0.510 2.500 0.255 10 Sangat Baik0.821 0.267 8.540 7.606 0.723 0.733 3.809 0.411 90.773 0.249 8.005 9.655 0.941 0.956 5.117 0.568 80.724 0.231 7.470 11.704 1.159 1.179 6.426 0.724 70.676 0.214 6.935 13.753 1.376 1.401 7.734 0.881 6

Baik

0.627 0.196 6.400 15.802 1.594 1.624 9.043 1.037 50.579 0.178 5.865 17.851 1.812 1.847 10.351 1.194 40.530 0.160 5.330 19.900 2.030 2.070 11.660 1.350 3

Sedang

0.500 0.157 4.910 20.210 2.417 2.480 14.440 1.743 20.470 0.153 4.490 20.520 2.803 2.890 17.220 2.137 1

Buruk

0.440 0.150 4.070 20.830 3.190 3.300 20.000 2.530 0 Sangat BurukSkor Aktual 2 4 4 9 7 7 3 2

Bobot 14 12 14 11 12 13 11 13Nilai Produktivitas 28 48 56 99 84 3 33 26Keterangan Buruk Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Buruk

NILAI PRODUKTIVITAS TOTAL (OVERALL PRODUCTIVITY)

378

Page 8: perancanaan pembangunan
Page 9: perancanaan pembangunan

Tabel 5. Evaluasi Tingkat Produktivitas

Tahun BulanOverall

productivity (OP)

Nilai Indeks Perubahan terhadap

produktivitas standar

100%x OPo

OPoOPi −

(%)

Nilai Indeks Perubahan terhadap

produktivitas periode sebelumnya

100%x OP

OP-OP

1-i

1-ii

(%)

2003

Februari 378 25.667 0.000Maret 357 18.667 -5.570April 435 44.667 21.910Mei 254 -15.667 -41.705Juni 395 31.333 55.731Juli 366 21.667 -7.360Agustus 204 -32.333 -44.384September 228 -24.333 11.823Oktober 273 -9.333 19.824November 332 10.333 21.691Desember 450 49.667 35.650

2004

Januari 368 22.333 -18.263Februari 316 5.000 -14.169Maret 290 -3.667 -8.254April 310 3.000 6.920Mei 347 15.333 11.974Juni 229 -24.000 -34.104Juli 206 -31.667 -10.088Agustus 343 14.333 67.317September 212 -29.667 -38.484Oktober 330 9.667 55.924November 266 -11.667 -19.453Desember 256 -15.000 -3.774

4.6. Perencanaan ProduktivitasBerdasarkan Hasil pengolahan, maka rasio yang kurang memberikan konstribusi

terhadap peningkatan produktivitas perusahaan dan sangat perlu ditingkatkan adalah rasio 1 dan 8 karena pada rasio ini dominasi produktivitas buruk sangat banyak. Rasio 2 juga perlu ditingkatkan meskipun tidak terlalu jelek karena didominasi oleh produktivitas yang sedang. Sedangkan rasio 3, 4, 5, 6,7 dan 8 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik.

Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang memiliki nilai paling buruk untuk ditingkatkan, yaitu :1. Meningkatkan nilai rasio (1), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan

jam keja yang terpakai dengan cara meningkatkan jumlah produksi, mengurangi

Page 10: perancanaan pembangunan

produk cacat dengan pengawasan yang baik, memanfaatkan jam kerja secara optimal.

2. Meningkatkan nilai rasio (8), yaitu rasio antara jumlah jam kerusakan mesin dengan jumlah total jam mesin normal dengan cara menurunkan jam kerusakan mesin, melakukan perawatan intensif terhadap mesin.

3. Meningkatkan nilai rasio (2), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan pemakaian Kwh listrik dengan cara meningkatkan jumlah produksi. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah pengembangan sumber daya manusia (training), peningkatan pengawasan terhadap pekerja, pengawasan bahan baku,hindari bottle neck, perawatan mesin.

4. Meningkatkan nilai rasio (3), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan jumlah seluruh tenaga kerja. Peningkatan nilai rasio (3) juga dapat meningkatkan rasio (1) dan (7). Usaha yang harus dilakukan adalah dengan jalan meningkatkan jumlah tenaga kerja, selain itu dilakukan peningkatan disiplin kerja melalui pengawasan dan peraturan yang tegas, peningkatan motivasi pekerja dengan bonus bagi pekerja yang tidak mempunyai cacatan absensi, pemberian sangsi bagi pekerja yang berturut-turut absen.

5. Meningkatkan nilai rasio (5), yaitu rasio antara jumlah produk yang diperbaiki dengan total produk yang dihasilkan dengan cara peningkatan pengawasan kerja, bahan baku, proses produksi, meningkatkan kehati-hatian kerja.

6. Meningkatkan nilai rasio (6), yaitu rasio antara jumlah produk yang diperbaiki dengan jumlah produk yang baik dengan cara meningkatkan jumlah produk yang baik.

5. Kesimpulan1. Rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas

dan perlu ditingkatkan adalah rasio 1 dan 8 karena pada rasio ini dominasi produktivitas buruk sangat banyak. Rasio 2 juga perlu ditingkatkan meskipun tidak terlalu jelek karena didominasi oleh produktivitas yang sedang. Sedangkan rasio 3, 4, 5, 6,7 dan 8 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik.

2. Pengukuran produktivitas di lini produksi sangatlah penting untuk mengatahui sejauh mana tingkat produktivitas perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan strategi di masa datang.

3. Pengukuran produktivitas dengan metode OMAX sangatlah sistematis dan efektif digunakan karena dibangun dari faktor-faktor yang kritis di perusahaan (kriteria produktivitas)

DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent, 1992, Analisis Sistem Terapan,berdasarkan pendekatan Teknik Industri, Tarsito, Bandung

Proceeding Seminar Nasional Dua Hari : Performance Management, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Industri ITS beserta Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Jakarta 30 – 31 Maret 2000

Sink, D.S, 1985, Productivity Management : Planning, Measurement and Evaluation Control and Improvement,John Willey & Sons, New York, USA

Soeratno dan Arsyad,1988, Metodologi Penelitian, untuk ekonomi dan bisnis, UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Sumanth, David J, 1985, Productivity Engineering and Management, McGraw Hill, Singapore