peran sosial media dalam mewujudkan good ......2019/12/01 · informasi dan teknologi komunikasi...
TRANSCRIPT
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
1
PERAN SOSIAL MEDIA DALAM MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNMENT
Oleh:
Indriyati Kamil
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana
Email: [email protected]
ABSTRAK
Keberadaan media baru telah menggeser posisi media lama. Kehadirannya telah
membawa banyak perubahan dalam pola kehidupan masyarakat, budaya, dan cara
berpikir masyarakat pada hampir semua aspek kehidupan manusia. Perubahan ini
juga mengubah landscape industri media dalam penyajian konten media yang bisa
lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat. Perubahan baru landscape industri media
tidak diragukan lagi akan memiliki peran dalam membangun masyarakat berbasis
informasi dan teknologi komunikasi sehingga membentuk kota cyber. Secara
sederhana dapat dikatakan media baru sebagai media yang terbentuk dari interaksi
antara aktivitas manusia dengan komputer, khususnya internet. Aplikasinya dalam
bentuk layanan e-government yaitu pemerintah kepada masyarakat (government-to-
citizen atau G2C), pemerintah kepada pemerintah (government-to-government atau
G2G), pemerintah dengan bisnis (government-to-business atau G2B), dan juga
pemerintah terhadap pegawai (government-to-employee atau G2E) yang menawarkan
pola langkah keterbukaan dan mengendalikan perkembangan masyarakat melalui
hubungan sosial. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan kota Bandung sebagai
kota kelas dunia yang akan mendorong perubahan budaya warga Bandung menjadi
lebih maju dan berkembang.
Kata kunci: media baru, kota cyber, e-government
ABSTRACT
The existence of new media has shifted the position of the old media. Its presence has
brought about many changes in the pattern of community life, culture, and way of
thinking of society in almost all aspects of human life. These changes also change the
media industry landscape in the presentation of media content could be easier,
cheaper, and faster. The new changes in the media industry landscape will
undoubtedly have a role in building a society based on information and
communication technologies so as to form a cyber city. In simple terms it can be said
of new media as media that is formed from the interaction between human activities
with the computer, especially the Internet. Application in the form of e-government
services to the public that the government (government-to-citizen or G2C),
government to government (government-to-government or G2G), government to
business (government-to-business or G2B), and government to the employee
(government-to-employee or G2E) which offers a step pattern of openness and
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
2
control the development of society through social relationships. It is intended to
embody the city of Bandung as a world-class city that will drive culture change
Bandung citizens become more advanced and developed.
Keywords: new media, cyber city, e-government
PENDAHULUAN
Media kini menjadi bagian
penting dalam proses interaksi antar
manusia. Media semakin berkembang
seiring dengan meningkatnya
kebutuhan manusia akan informasi.
Keberadaan media elektronik yang
semakin hari menunjukkan kemajuan
dalam mempersempit hambatan ruang
dan waktu cukup mempengaruhi
keberadaan media konvensional yang
lebih dulu muncul. Media adalah
wadah di mana akan dilakukannya
sebuah proses yang akan
menghasilkan tujuan tertentu.
Perkembangan teknologi pada masa
kini telah berkembang dengan
kemajuan yang banyak memberikan
dampak dalam kehidupan sosial dan
budaya masyarakat.
Dewasa ini hampir semua orang
terutama mereka yang dalam usia
produktif mengenal dan menggunakan
internet. Internet adalah media yang
mengalami perubahan yang
berlangsung dalam hitungan detik
dimana informasi yang didapat juga
tidak terbatas berasal dari satu daerah
saja. Pengaksesan media internet juga
mudah sehingga keterbatasan bisa
dikatakan hampir tidak ada. Semua
yang mengakses internet tidak
diketahui siapa, apakah anak kecil atau
orang dewasa, mereka hanya dapat
dilacak berdasarkan lokasinya karena
itulah dikatakan bahwa keberadaan
internet saat ini telah banyak
memberikan dampak kepada budaya.
Sebenarnya keberadaan media
baru (new media) saat ini yang
memberikan dampak terhadap
kebudayaan bukan saja internet tetapi
interaksi yang dilakukan antara
penggunanya dengan komputer.
Keberadaan kondisi ini yang membuat
sebagian orang menghabiskan waktu
di depan komputer untuk
menyelesaikan banyak dari pekerjaan
mereka. Interaksi yang terjadi antara
manusia dan komputer bahkan tidak
jarang melebihi interaksi antar
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
3
manusia dengan manusia terlebih dari
banyak kemudahan yang ada pada
media-media yang ditawarkan.
Pengaruh positif dalam keberadaan
media-media tersebut tentu saja
banyak, di mana kemajuan informasi
yang mudah diperoleh mengakibatkan
hampir dalam segala aspek kehidupan
berkembang dalam waktu yang tidak
lama. Ide, informasi, gagasan, tulisan,
karya atau bahan-bahan mentah yang
dapat dimuat dalam media elektronik
membuat hidup serba cepat,
persaingan pun semakin ketat.
Era keterbukaan dan
transparansi dewasa ini menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya
ikut memelihara infrastruktur. Hal ini
merupakan bagian penting yang pada
akhirnya akan semakin mempermudah
pemerintah dalam melaksanakan
program-programnya, dengan
semangat kebersamaan dan rasa saling
percaya.
Satu hal yang tidak bisa
dipungkiri bahwa dalam era
membanjirnya informasi diperlukan
kesiapan dan responsivitas sistem
informasi yang memadai sehingga
bermanfaat dalam pengembangan
berbagai bidang yang menjadi tujuan
kelembagaan.
"Sosial Media" yang
berkembang sangat pesat harus
disikapi dengan positif untuk
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mewujudkan prinsip tata kelola
kepemerintahan yang baik (Good
Governace), dalam hal ini kehumasan
yang berperan sebagai unit pengelola
informasi (pemanfaatan media sosial)
menjadi sangat penting dan strategis,
khususnya dalam hal penyebarluasan
informasi kepada masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi dapat digambarkan
sebagai lalu lintas yang tidak ada
hentinya dan tanpa ada ujung.
Komputer yang merupakan penemuan
paling mutakhir, teknologi yang paling
berpengaruh dalam kehidupan
manusia saat ini. Jaringan komputer
dapat menghubungkan seluruh koneksi
yang ada di dunia. Computer Mediated
Communication (CMC) dan internet
adalah dua hal yang kini menjadi
sorotan dalam setiap bahasan
tentang komunikasi, terutama
tentang media baru karena dari
kedua hal ini media ba r u
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
4
d ia ng gap mu ncu l . Penurunan
penggunaan old media telah dapat
diprediksi sebelumnya oleh para
pemikir dan peneliti komunikasi.
Menurut Kamus Wikipedia, New
Media dapat didefinisikan sebagai
berikut: Media baru adalah istilah
yang mengacu pada teknologi
komunikasi dan informasi yang
menggunakan digital, komputer, atau
jaringan di akhir abad ke-20. Sebagian
besar teknologi yang dinyatakan
sebagai “media baru” adalah digital,
seringkali memiliki karakteristik dapat
dimanipulasi, bersifat jaringan, padat,
mampat, interaktif dan tidak memihak.
Beberapa contoh antara lain Internet,
websites, komputer multimedia,
permainan komputer, CD-ROMS, dan
DVD.
Media baru bersifat dispersal dan
menyebar di mana produksi, distribusi
dan konsumsi tidak terpusat. Setiap
pengguna internet dapat menjadi
produsen, distributor atau sekedar
konsumen (personal freedom). Media
baru merupakan media yang lebih
bersifat pribadi (indvidually).
Des Freedman (1996)
menyebutkan karakteristik media baru
yang memiliki unsur:
1. Non – linearity, terjadi karena
terdapat komunikasi dua arah atau
lebih dalam media baru.
2. Modularity, Kemampuan new
media mengumpulkan berbagai ciri
khas dari objek media yang
menjadikannya sebuah wilayah
permanen yang terus berubah.
3. Re-mediasi, peninjauan ulang dan
pembentukan kembali bentuk-
bentuk media terdahulu.
4. Demasiffikasi, adanya
kecenderungan media baru ke arah
individualisasi, penyesuaian,
personalisasi dan desentralisasi,
bentuk ini dikenal juga dengan
adanya bentuk one to many atau
many to many juga one to one
communication yang dapat dipilih
pengguna media baru.
5. Asynchronicity, media baru
mengijinkan penggunanya tetap
berkomunikasi walaupun para
penggunanya tidak dalam waktu
yang sama. Misalkan email, pesan
tetap dapat sampai tujuan meski
tujuan tidak dalam keadaan online.
6. Konvergensi, bentuk teknologi
cenderung dapat diintegrasikan
dalam satu bentuk teknologi saja.
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
5
Media baru adalah media yang
didalamnya terdiri dari gabungan
berbagai elemen,dan terdapat
konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media digabung
menjadi satu. Media baru adalah
semua cakupan istilah abad 21 yang
digunakan untuk menjelaskan semua
yang terhubung ke internet dan saling
mempengaruhi antarteknologi, gambar
dan suara. Sebenarnya, definisi dari
media baru berubah dari hari ke hari,
dan akan berlanjut seterusnya. Media
baru berkembang dan berubah secara
terus-menerus. Media baru mengalami
dinamika dan berkembang dengan
cara yang sangat cepat.
Sebagian besar teknologi yang
digambarkan sebagai media baru
adalah digital, seringkali memiliki
karakteristik yang dimanipulasi,
menggunakan jaringan, padat,
kompresibel, dan interaktif. Beberapa
contoh mungkin internet, website,
multimedia komputer, game komputer,
CD-ROM, dan DVD. Media baru
tidak termasuk program televisi, film,
majalah, buku, atau publikasi berbasis
kertas terkecuali mengandung
teknologi yang memungkinkan
interaktivitas digital.
Media baru dapat
mengoperasikan sifat otomatis dalam
berbagai perangkatnya. Contohnya
Program edit gambar seperti
Photoshop dapat dengan otomatis
memperbaiki gambar hasil scan,
membersihkan gambar dan
meningkatkan kontras gambar.
Media yang digunakan dalam
konsep cyber city ini adalah bagian
dari cyber media. Menurut Nasrullah
(2014) dalam bukunya yang berjudul
Media Siber mengatakan bahwa
“Cyber media tidak semata-mata
mempresentasikan internet dalam
perangkat lunak atau perangkat keras
didalamnya, seperti penggunaan
mouse, situs dan chat room, tetapi
media sebagai sebuah saluran yang
digunakan seperti komputer, telepon
genggam, dan smart TV.”
Media siber mempunyai jenis
yang bervariatif diantaranya sebagai
berikut:
1. Situs (website)
2. E-mail
3. Forum di internet
4. Blog
5. Wiki
6. Aplikasi pesan
7. Internet “broadcasting”
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
6
8. Peer-to-peer
9. The RSS
10. MUDs
11. Media Sosial
Media Siber yang digunakan
dalam tema makalah ini lebih
berkaitan dengan media sosial yang
menggunakan jejaring sosial seperti
facebook, twitter dan skype. Media
tersebut merupakan media yang
digunakan untuk mempublikasikan
konten seperti profil, aktifitas, dan
pendapat pengguna. Selain itu pula
sebagai media yang memberikan
tempat atau ruang bagi komunikasi
dan interaksi dalam jejaring sosial di
ruang siber. Sebagai contoh dalam
media sosial facebook terdapat wall
(dinding) yang berfungsi sebagai
ruang untuk menyampaikan apa yang
sedang dialami atau disaksikan dalam
diri seseorang ataupun pada
lingkungan sekitarnya. Selain itu
facebook juga menyediakan fasilitas
grup, selain fasilitas untuk orang
perorang atau pribadi, jika terdapat
kesamaan terhadap suatu konten
misalnya grup ilmu komunikasi, grup
pecinta alam, grup online shop dan
lain-lain.
PEMBAHASAN
E- Government
Munculnya TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) telah
memberikan kesempatan yang luas
kepada publik untuk mengontrol
pemerintah dan telah membuat
manajemen informasi yang lebih baik.
Sistem komputerisasi telah membantu
pemerintah mengelola informasi
namun jika tanpa keselarasan sistem
komputerisasi ini juga dapat
menciptakan peluang untuk korupsi
dan penipuan, karena catatan
elektronik lebih rentan terhadap
gangguan dari catatan kertas.
Untuk menuju good governance
serta mempercepat penyelenggaraan
otonomi daerah, pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi
pada setiap penyelenggaraan
pemerintahan, merupakan kebutuhan
yang mendesak. Dalam upaya
mendukung pertukaran data dan
informasi serta penyaluran berita
secara cepat, tepat, dan akurat,maka
keberadaan teknologi informasi dan
komunikasi mempunyai peranan
penting dan strategis khususnya e-
government. Dalam OEDC (2001)
disebutkan bahwa good governance
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
7
mempunyai delapan karakteristik
utama dalam memimpin pemerintahan
yaitu: Participation, Transparency,
Effectiveness and Efficiency,
Responsiveness, Accountability,
Equity and Inclusiveness, Rule of Law.
Salah satu cara implementasi
good governance tersebut adalah
dengan menerapkan e-government. E-
government dapat dijadikan sebagai
model baru dalam gaya
kepemimpinan, cara baru pengambilan
keputusan, cara baru dalam akses
pendidikan, cara baru dalam
pengambilan kebijakan dan investasi,
sarana baru dalam menerima keluhan
masyarakat, cara baru dalam
akuntabilitas ke publik, dan cara baru
dalam mengelola pengiriman dan
pelayanan semua informasi
pemerintah ke publik. Dengan cara ini
rasa kepercayaan publik ke pemerintah
akan benar-benar terwujud, karena
yang sangat diharapkan oleh publik
adalah transparansi dan pelayanan
yang baik dari pemerintah.
Penerapan e-government ini
sebagai salah satu bentuk menuju
pemerintahan terbuka. Sistem
“pemerintah terbuka” akan
mewujudkan kredibilitas dan
akuntabilitas di mata masyarakatnya.
Keuntungan E-Government
Penerapan e-government pasti
akan banyak berdampak positif baik
kepada masyarakat dan pemerintahan.
Secara umum ada beberapa
keuntungan penerapan e-government
(Setiyadi, 2003):
1. Transparansi informasi dari
pemerintah kepada publik akan
sangat jelas, masyarakat akan
dengan sangat mudah mengikuti,
memantau dan mengontrol
perkembangan jalannya
pemerintahan yang dikelola oleh
orang-orang yang dipilihnya pada
saat pemilihan umum.
2. Peningkatan kualitas pelayanan
kepada publik dalam segala hal.
Pelayanan akan menjadi lebih
cepat, tepat dan terpercaya.
Pelayanan kepada masyarakat
dapat dilakukan selama 24 jam
dalam seminggu.
3. Membangun dan menciptakan
saling percaya antara publik dan
pemerintah, karena berbagai
informasi kinerja pemerintah
kepada publik terekspose dengan
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
8
dalam e-government dan
masyarakat dapat mengaksesnya,
sehingga tingkat kepercayaan
publik kepada pemerintah akan
lebih tinggi.
4. Menutup pintu “kejahatan” aparat
pemerintah dalam melakukan
korupsi.
5. Mengurangi tingkat kesalahan dan
mengurangi adanya duplikasi data
yang tidak diperlukan melalui
basis data yang terintegrasi dan
situs jaringan web dan gateway
lainnya.
6. Menghemat anggaran dan
meningkatkan efisiensi.
7. Meningkatkan kepuasan kepada
masyarakat, pengambilan
keputusan yang lebih baik dan
bermutu serta menjadikan
pemerintah lebih bertanggung
jawab.
Pemerintahan yang transparan,
terbuka, kuat dan berwibawa adalah
harapan dan dambaan masyarakat.
Untuk itulah penerapan e-government
perlu digalakkan kembali secepatnya
sehingga penyebaran informasi yang
berasal dari pemerintah kepada publik
dapat diakses dengan transparan.
MODEL APLIKASI
Citize-To-Government
Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, diperlukan berbagai kanal
akses yang dapat mempermudah
interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat, serta dibutuhkan media
publikasi yang mudah diakses.
Semakin meningkatnya taraf
kehidupan masyarakat menuntut
kemudahan-kemudahan dalam
melakukan berbagai interaksi. Dengan
didukung oleh kemajuan teknologi
informasi yang sedemikian pesat serta
era globalisasi yang datang lebih
cepat, lahirlah konsep e-government.
Internet merupakan bentuk teknologi
informasi yang paling umum
digunakan dalam e-government, tapi
bukan satu-satunya. E-government
adalah suatu mekanisme interaksi
modern antara pemerintah dengan
masyarakat dan kalangan lain yang
berkepentingan yang melibatkan
penggunaan teknologi informasi
(terutama internet) dengan tujuan
memperbaiki mutu pelayanan yang
telah berjalan. Teknologi informasi ini
dapat melayani bermacam-macam
kebutuhan atau tujuan, misalnya
pengiriman layanan yang lebih baik
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
9
dari pemerintah kepada warga,
interaksi yang meningkat dengan
kalangan bisnis dan industri,
pemberian kuasa kepada masyarakat
atas akses informasi, atau pengelolaan
pemerintahan yang lebih efisien.
Jenis-Jenis E-Government
Jenis-jenis layanan e-government
yaitu Government-to-Citizen (G2C),
Government-to-Business (G2B),
Government-to-Employee (G2E), dan
Government-to-Government (G2G).
(Sinambela, 2008). Penjelasan masing-
masing layanan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. G2C mencakup penyebaran
informasi kepada masyarakat,
layanan dasar masyarakat seperti
pembaruan surat izin, pemesanan
akta kelahiran/kematian/
pernikahan, dan pembayaran pajak
pendapatan, yang membantu
masyarakat untuk layanan dasar
seperti pendidikan, kesehatan,
informasi rumah sakit,
perpustakaan, dan lain-lain.
2. G2B meliputi berbagai pertukaran
layanan antara pemerintah dengan
komunitas bisnis, termasuk
penyebaran kebijakan, peringatan,
aturan, dan undang-undang.
Layanan bisnis memperoleh
informasi bisnis, formulir surat
lamaran, pembaharuan surat izin,
pendaftaran perusahaan, perolehan
surat izin, dan pembayaran pajak.
3. G2E meliputi layanan G2C serta
layanan khusus yang hanya
mencakup pegawai pemerintah
seperti syarat pelatihan dan
pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
meningkatkan fungsi birokrasi dari
hari ke hari dan hubungan dengan
warga.
4. G2G dibagi menjadi dua tingkat,
yaitu tingkat lokal atau domestik
dan tingkat internasional. Layanan
G2G merupakan transaksi antara
pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, dan antar-
departemen serta perwakilan dan
biro terkait. Selain itu, layanan
G2G juga transaksi antar-
pemerintah, dan dapat digunakan
sebagai alat hubungan dan
diplomasi internasional.
Tingkatan E-Government
Pengembangan e-government
perlu direncanakan dan dilaksanakan
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
10
secara sistematik sehingga dapat
dipahami dan diikuti oleh semua
pihak. Pengembangan e-government
dapat dilaksanakan melalui empat
tingkatan yaitu Persiapan,
Pematangan, Pemantapan, dan
Pemanfaatan (Detiknas, 2003)
PENUTUP
Media baru mulai diminati oleh
khalayak karena dinilai jauh lebih
praktis, modern, cepat, tepat dan
tingkat aktualitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan media cetak
sehingga cocok untuk menunjang
aktifitas warga yang sibuk dengan
segala aktivitas secara global.
Selain masyarakat
berkomunikasi efektif lewat tatap
muka secara global, seiring
perkembangan zaman yang semakin
modern, banyak masyarakat sekarang
pun komunikasi efektifnya mulai
berubah lewat media baru secara
global.
Betapa tidak, dalam era
keterbukaan dan transparansi dewasa
ini menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya ikut
memelihara infrastruktur merupakan
bagian penting yang pada akhirnya
akan semakin mempermudah
pemerintah dalam melaksanakan
program-programnya, dengan
semangat kebersamaan dan rasa saling
percaya.
Satu hal yang tidak bisa
dipungkiri bahwa dalam era
membanjirnya informasi diperlukan
kesiapan dan responsivitas sistem
informasi yang memadai sehingga
bermanfaat dalam pengembangan
berbagai bidang yang menjadi tujuan
kelembagaan.
"Sosial Media" yang
berkembang sangat pesat harus
disikapi dengan positif untuk
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mewujudkan prinsip tata kelola
kepemerintahan yang baik (Good
Governace), dalam hal ini kehumasan
yang berperan sebagai unit pengelola
informasi (pemanfaatan media sosial)
menjadi sangat penting dan strategis
khususnya dalam hal penyebarluasan
informasi kepada masyarakat.
Media sosial dapat membantu
membuat segala yang jauh dan sulit
menjadi lebih dekat dan mudah.
Bahkan peran media sosial dibutuhkan
dalam banyak hal oleh pemerintah,
antara lain:
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
11
1. Membantu penyelesaian laporan
atau pengaduan pelayanan publik.
2. Membantu peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengawasan
pelayanan publik.
3. Mempercepat diseminasi varian
laporan atau pengaduan pelayanan
publik.
4. Mempengaruhi opini publik yang
berorientasi pada penyelesaian.
5. Mempengaruhi opini pimpinan
instansi dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Mengingat kebutuhan akan
peningkatan kualitas dan kuantitas
diseminasi informasi kepada publik
semakin mendesak, maka pemanfaatan
tekonologi yang salah satunya
dilaksanakan melalui situs jejaring
sosial menjadi sangat penting
mengingat publik memerlukan
informasi yang benar, terpercaya,
cepat, dan jelas sumbernya dan pada
akhirnya masyarakat dengan mudah
akan termotivasi untuk ikut
berpartisipasi dalam pengawasan dan
pemeliharaan.
Dengan memanfaatkan teknologi
informasi melalui media sosial yang
saat ini sedang ramai digunakan
berbagai kalangan masyarakat, secara
tidak langsung akan banyak membantu
mengatasi kendala non-teknis tersebut.
Untuk mewujudkan
pembangunan infrastruktur yang
aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan inilah maka peran media
sosial harus lebih dimaksimalkan,
karena untuk membangun dibutuhkan
masyarakat yang informatif sehingga
bukan hanya akan membuat
pelaksanaan pembangunan terasa lebih
mudah tetapi masyarakat dengan
mudah dapat berpartisipasi membantu
berbagai permasalahan bahkan
kendala yang sifatnya teknis. Gejala
ini merupakan bentuk konvergensi
antara perkembangan teknologi dan
pengembangan sosial (ekonomi,
organisasi, dan pembangunan).
DAFTAR PUSTAKA
Des Freedman. (1996). The Computer
Desktop Encyclopedia. America
Management Association, New
York.
Detiknas (2003). Panduan Umum Tata
Kelola Teknologi Informasi Dan
Komunikasi. Kementrian
Komunikasi dan Informasi.
Nasrullah, R. (2014). Teori dan Riset
Media Siber (Cyber Media).
Jakarta: PT Kencana.
Peran Sosial Media dalam Mewujudkan......... (Indriyati Kamil)
SOSIOHUMANITAS, XV (1), Maret 2013
12
Organisation for Economic Co-
operation and Development
(OECD), (2001), Managing
Public Expenditure-A Reference
Book for Transition Countries.
Edited by Richard Allen and
Daniel Tommasi, Paris.
Sinambela, L. P. (2008). Reformasi
Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Setiyadi, W. R., (2003). E-
Government Sebagai Suatu
Investasi: Mengukur Resiko
Keuntungan dan Kegagalan
Implementasi Government di
Pemerintah Daerah. Jakarta.