makalah cybercrime & cyber law

28
MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI CYBER CRIME DAN CYBER LAW Disusun Oleh : SUSI APRIYANI KHUMAEROH NIM: 11112390 Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bekasi 2014

Upload: susyapriyani

Post on 25-May-2015

3.384 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah cybercrime & cyber law

MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI

CYBER CRIME DAN CYBER LAW

Disusun Oleh :

SUSI APRIYANI KHUMAEROH

NIM: 11112390

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Bekasi

2014

Page 2: Makalah cybercrime & cyber law

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih

sayang-Nya kepada setiap manusia. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman Kita semua.

Makalah ini berisikan pengertian tentang Cybercrime dan Cyber law serta

beberapa contoh tentang kasusnya dan juga tindakan hukum yang menyertainya.

Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua

yang ingin mengetahui tentang kejahatan didunia teknologi serta hukum pidana

maupun hukum perdata yang bisa didapatkan seseorang atas perbuatannya.

Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi syarat nilai UAS untuk mata kuliah

Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi (EPTIK) . Saya menyadari

bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

syarat yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan

makalah ini. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalui meridhoi

segala usah yang kita lakukan, Amin.

Cikarang, 27 April 2014

Susi Apriyani Khumaeroh

Page 3: Makalah cybercrime & cyber law

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanfaatan tekonologi informasi, media serta komunikasi telah mengubah

perilaku serta pola hidup masyarakat secara cepat. Pekembangan teknologi

informasi yang begitu cepat juga telah membuat hubungan dunia menjadi tanpa

batas, dimana setiap orang bisa megetahui kapan, dimana dan apa yang sedang

kita lakukan saat ini dengan sangat mudah. Perkembangan teknologi ini memang

Page 4: Makalah cybercrime & cyber law

memberikan banyak manfaat bagi manusia tetapi perlu kita ingat juga bahwa

teknologi informasi saat ini memiliki dua sisi mata uang karena selain

memberikan peningkatan bagi kesejahteraan serta kemajuan bagi peradapan

manusia sekaligus menjadi sarana efektif untuk melakukan kejahatan yang

melawan hukum.

B. Metode Penelitian

Blog ini adalah salah satu tugas Mata kuliah Etika Profesi Teknologi

Informasi dan Komunikasi ( EPTIK ). Penyusunan blog ini adalah hasil dari apa

yang telah saya pelajari dari kampus atau bantuan internet maupun dari buku-buku

yang telah saya pelajari sebelumya. Saya berharap dengan adanya blog ini dapat

memberikan manfaat tentang pengetahuan mengenai cybercrime dan cyberlaw

beserta aspek hukum yang menyertainya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menggunakan beberapa tahap. Pada tahap

awal yaitu pengumpulan data dan fakta saya lakukan secara parelel, kemudian

seluruh data dan fakta yang dapat dihimpun saya seleksi, mana yang akan dibahas

lebih lanjut dalam makalah saya. Kemudian, segala data dan fakta yang telah lolos

seleksi saya kelompokkan dan saya urutkan berdasarkan tema pembahasan,

kemudian penulisan makalah ini dilakukan dengan memperhatikan data dan fakta

yang saya peroleh sebagai bahan referensi penulisan.

BAB II

CYBERCRIME

Page 5: Makalah cybercrime & cyber law

A. Definisi Cybercrime

Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada

teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum didalam

cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut

dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime dan cybercrime.

Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara

ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet).

Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang

dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan

teknologi komputer dan telekomunikasi.

The Prevention of Crime and the Treatment of Offlenderes di Havana, cuba

pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah

ynag dikenal:

1. Cybercrime dalam arti sempit disebut Computer Crime , yaitu prilaku ilegal/

melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer

dan/ atau data yang diproses oleh komputer.

2. Cybercrime dalam arti luas disebut Computer Related Crime, yaitu perilaku

ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cybercrime adalah

perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan

komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk

memperoleh keuntungan ataupun tidak dengan merugikan orang lain.

B. Motif Cybercrime

Page 6: Makalah cybercrime & cyber law

Motif kejahatan didunia maya (cybercrime) pada umumnya dapt

dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Motif Intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan

pribadi dan menujukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan

mengimplementasikan bidang teknologi informasi. Kejahatan dengan motif

ini pada umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual.

2. Motif Ekonomi, politik dan kriminal yaitu, kejahatan yang dilakukan untuk

keuntungan pribadi atau olongan tertentu yang berdampak pada kerugian

secara ekonomi dan politik pada pihak lain, karena memiliki tujuan yang

dapat berdampak besar. Kejahatan dengan motif ini pada umumnya

dilakukan oleh sebuah korporasi.

C. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA CYBERCRIME

Jika dipandang dari sudut pandang yang lebih luas, latar belakang terjadinya

kejahatan didunia maya ini terbagi menjadi dua faktor penting, yaitu:

1. Faktor Teknis

Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan batas wilayah negara

yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling terhubung

antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan pelaku kejahatan

untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi

menjadikan pihak yang satu lebih kuat dibangkan yang lain.

2. Faktor Sosial Ekonomi

Cybercrime dapat dipandang sebagai produk ekonomi. Isu global yang kemudian

dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan. Keamanan

Page 7: Makalah cybercrime & cyber law

jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai

komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan keamanan

jaringan. Melihat kenyataan seperti itu, cybercrime berada dalam skenario besar

dari kegiatan ekonomi dunia.

D. JENIS-JENIS CYBERCRIME

Jenis-jenis Cybercrime dapat dikelompokkan dalam banyak kategori. Salah satu

pemisahan jenis cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan

motif pelakunya.

1. Sebagai tindakan kejahatan murni

Kejahatan sengaja terjadi dan terencana untuk melakukan perusakan,

pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau sistem

komputer. Tindakan kriminal dan memiliki motif kriminalitas dan biasanya

menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.

2. Sebagai Tindakan Abu-Abu (tidak jelas)

Kejahatan terjadi terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan

perusakan, pencurian dan tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau

sistem komputer. Contoh tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran

hak cipta dan hak-hak terkait.

E. CYBERCRIME INDONESIA

Ada beberapa fakta kasus cybercrime yang sering terjadi di Indonesia,

diantaranya adalah:

1. Pencurian Account User Internet

Page 8: Makalah cybercrime & cyber law

Merupakan salah satu dari kategori Identity Thef and fraud (pencurian

identitas dan penipuan), hal ini dapat terjadi karena pemilik user kurang

aware terhadap keamanan didunia maya, dengan membuat user dan

password yang identik atau gampang ditebak dan memudahkan para pelaku

kejahatan dunia maya ini melakukan aksinya.

2. Deface (Membajak Situs Web)

Metode kejahatan deface adalah mengubah tampilan website menjadi sesuai

keinginan pelaku kejahatan. Bisa menampilkan tulisan-tulisan provokatif

atau gambar-gambar lucu. Deface juga merupakan salah satu jenis kejahatan

dunia maya yang paling favorit karena hasil kejahatan dapat dilihat secara

langsung oleh masyarakat.

3. Virus dan Trojan

Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan

atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan menyisipkan salinan

dirinya kedalam program atau dokumen lain. Trojan adalah sebuah bentuk

perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sistem atau

jaringan. Tujuan dari tojan adalah memperoleh informasi dari target

(password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log,data dan lain-lain)

dan mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target.

F. PENANGANAN CYBERCRIME

Cybercrime adalah masalah dalam dunia internet yang arus ditangani secara

serius. Sebagai kejahatan, penganan terhadap cubercrime dapat dianalogikan

sama dengan dunia nyata, harus dengan hukum legal yang mengatur. Berikut ini

ada beberapa cara penganan cybercrime:

Page 9: Makalah cybercrime & cyber law

1. Dengan Upaya Non Hukum

Adalah segala upaya yang lebih bersifat preventif dan persuasif terhadap

para pelaku, korban dan semua pihak yang berpotensi terkait dengan

kejahatan dunia maya.

2. Dengan Upaya Hukum (Cyberlaw)

Adalah segala upaya yang bersifat mengikat, lebih banyak memberikan

informasi mengenai hukuman dan jenis pelanggaran/kejahatan dunia maya

secara spesifik.

Beberapa contoh yang dapat dilakukan terkait dengan cara pencegahan

cybercrime adalah sebagai berikut:

1. Untuk menanggulangi masalah Virus pada sistem dapat dilakukan dengan

memeasang anti virus dan anti spy ware dengan upgrading dan updating

secara periodik.

2. Untuk menaggulangi pencurian password dilakukan proteksi security

system terhadap password dan/ atau perubahan password secara berkala.

G. PERANGKAT ANTI CYBER

Beberapa hal ynag perlu dilakukan dalam menangani cybercrime adalah

memperkuat aspek hukum dan aspek non hukum, sehingga meskipun tidak dapat

direduksi sampai titik nol paling tidak terjadinya cybercrime dapat ditekan lebih

rendah.

1. Modernisasi hukum pidana Nasional. Sejalan dengan perkembangan

teknologi, cybercrime juga mengalami perubahan signifikan. Saat kini kita

Page 10: Makalah cybercrime & cyber law

mengenal ratusan jenis Virus dengan dampak tingkat kerusakan yang

semakin rumit.

2. Meningkatkan Sistem Pengamanan Jaringan Komputer. Jaringan komputer

merupakan gerbang penghubung antara satu sistem komputer ke sistem

yang lain. Gerbang ini sangat rentan terhadap serangan, baik berupa denial

of service attack atau virus.

3. Meningkatkan pemahaman dan keahlian Aparatur Penegak hukum.

Aparatur penegak hukum adalah sisi brainware yang memgang peran

penting dalam penegakan cyberlaw. Dengan kualitas tingkat pemahaman

aparat yang baik terhadap cybercrime diharapkan kejahatan dapat ditekan.

4. Meningkatkan kesadaran warga mengenai masalah cybercrime. Warga

negara merupakan konsumen terbesar dalam dunia maya. Warga negara

memiliki petensi yang sama besar untuk menjadi pelaku cybercrime atau

korban cybercrime. Maka dari itu kesadaran warga negara sangat penting.

BAB III

CYBERLAW

A. DEFINISI CYBERLAW

Cyberlaw dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan hukum yang

diberlakukan untuk menanggulangi perbuatan melawan hukum yang

dilakukan dengan menggunakan teknologi internet (Cybercrime).

B. JENIS-JENIS KEJAHATAN CYBER

Joy Computing adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Hal ini

termasuk pencurian waktu opersi komputer.

Page 11: Makalah cybercrime & cyber law

Hacking adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alat suatu

terminal.

The Trojan Horse Adalah manipulasi data atau program dengan jalan

mengubah satu intruksi dalam sebuah program, menghapus, menambah,

menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan untuk kepentingan pribadi atau

orang lain.

C. RUANG LINGKUP CYBERLAW

Pembahasan mengenai ruang lingkup cyberlaw dimaksudkan sebagai

inventarisasi atas persoalan-persoalan atau aspek-aspek hukum yang

diperkirakan berkaitan dengan pemanfaatan internet. Secara garis besar ruang

lingkup cyberlaw ini berkaitan dengan persoalan-persoalan atau aspek hukum

dari:

●E-commerce

●Trademark/Domain Names

●Privacy and Security on the internet

●Copyright

●Defamation, dan sebagainya.

D. TOPIK-TOPIK CYBERLAW

Secara garis besar ada lima topik dari cyberlaw disetiap negara yaitu:

1. Information Security, Menyangkut masalah keontetikan pengirim atau

penerima dan integritas dari pesan yang mengalir melalui internet.Dalam hal

ini diatur masalah keabsahan dan kerahasiaan tanda tangan elektronik.

2. On-line Transaction, meliputi penawaran, jual-beli, pembayaran sampai

pengiriman barang melalui internet.

Page 12: Makalah cybercrime & cyber law

3. Right in Electronic Information, Soal hak cipta dan hak-hak yang muncul

bagi pengguna maupun penyedia konten.

4. Regulation Information Content, Sejauh mana perangkat hukum mengatur

content yang dialirkan malalui internet.

5. Regulation On-line Contact, Tatakrama dalam berkomunikasi dan berbisnis

melalui internet termasuk perpajakan, retriksi eksport-import, kriminalitas

dan yurisdiksi hukum.

E. ASPEK HUKUM TERHADAP KEJAHATAN CYBER

Dalam kaitannya dengan penentuan hokum yang berlaku dikenal beberapa asas yang

biasa digunakan, yaitu  :

1.      Azas Subjective Territoriality Azas yang menekankan bahwa keberlakuan

hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian

tindak pidananya dilakukan dinegara lain

2.     Azas Objective Territoriality Azas yang menyatakan bahwa hukum yang

berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan

dampak yang sangat merugikan bagi Negara yang bersangkutan.

3.     Azas Nasionality, Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai

jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku.

4.    Azas Protective Principle, Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan

kewarganegaraan korban

Page 13: Makalah cybercrime & cyber law

5.     Azas Universality, Azas ini menentukan bahwa setiap Negara berhak untuk

menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.

6.     Azas Protective Principle, Azas yang menyatakan berlakunya hokum

didasarkan atas keinginan Negara untuk melindungi kepentingan Negara dari

kejahatan yang dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila

korban adalah Negara atau pemerintah.

F. KASUS-KASUS CYBERCRIME

Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan

munculnya kejahatan yang disebut dengan “CyberCrime” atau kejahatan melalui

jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus “CyberCrime” di Indonesia, seperti

pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang

lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah

yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam

kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik

formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin,

sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi

orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga

pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi

komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.

Berikut adalah salah satu kasus cybercrime tentang penipuan lowongan kerja

melalui media elektronik

Page 14: Makalah cybercrime & cyber law

Pada awal bulan Desember 2012 tersangka MUHAMMAD NURSIDI

Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin

MUHAMMAD NATSIR melalui alamat website http://lowongan-

kerja.tokobagus.com/hrd-rekrutmen/lowongan-kerja-adaro-

indonesia4669270.html   mengiklankan lowongan pekerjaan yang isinya akan

menerima karyawan dalam sejumlah posisi termasuk HRGA (Human Resource-

General Affairs) Foreman dengan menggunakan nama PT. ADARO

INDONESIA.

Pada tanggal 22 Desember 2012 korban kemudian mengirim Surat

Lamaran Kerja, Biodata Diri (CV) dan pas Foto Warna terbaru ke email

[email protected] milik tersangka, setelah e-mail tersebut diterima oleh

tersangka selanjutnya tersangka membalas e-mail tersebut dengan mengirimkan

surat yang isinya panggilan seleksi rekruitmen karyawan yang seakan-akan benar

jika surat panggilan tersebut berasal dari PT. ADARO INDONESIA, di dalam

surat tersebut dicantumkan waktu tes, syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh

korban, tahapan dan jadwal seleksi dan juga nama-nama peserta yang berhak

untuk mengikuti tes wawancara PT. ADARO INDONESIA, selain itu untuk

konfirmasi korban diarahkan untuk menghubungi nomor HP. 085331541444 via

SMS untuk konfirmasi kehadiran dengan format

ADARO#NAMA#KOTA#HADIR/TIDAK dan dalam surat tersebut juga

dilampirkan nama Travel yakni OXI TOUR & TRAVEL untuk melakukan

reservasi pemesanan tiket serta mobilisasi (penjemputan peserta di bandara

Page 15: Makalah cybercrime & cyber law

menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) dengan penanggung jawab

FIRMANSYAH, Contact Person 082 341 055 575.

Korban kemudian menghubungi nomor HP. 082 341 055 575 dan diangkat

oleh tersangka yang mengaku Lk. FIRMANSYAH selaku karyawan OXI TOUR

& TRAVEL yang mengurus masalah tiket maupun mobilisasi (penjemputan

peserta di bandara menuju ke tempat pelaksanaan kegiatan) PT. ADARO

INDONESIA telah bekerja sama dengan OXI TOUR & TRAVEL dalam hal

transportasi terhadap peserta yang lulus seleksi penerimaan karyawan, korbanpun

kemudian mengirimkan nama lengkap untuk pemesanan tiket dan alamat email

untuk menerima lembar tiket melalui SMS ke nomor HP. 082 341 055 575 sesuai

dengan yang diminta oleh tersangka, adapun alamat e-mail korban yakni

[email protected].

Setelah korban mengirim nama lengkap dan alamat email pribadi, korban

kemudian mendapat balasan sms dari nomor yang sama yang berisi total biaya

dan nomor rekening. Isi smsnya adalah “Total biaya pembayaran IDR 2.000.00,-

Silakan transfer via BANK BNI no.rek:0272477663 a/n:MUHAMMAD FARID”

selanjutnya korbanpun kemudian mentransfer uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua

juta rupiah) untuk pembelian tiket, setelah mentransfer uang korban kembali

menghubungi Lk. FIRMANSYAH untuk menanyakan kepastian pengiriman

tiketnya, namun dijawab oleh tersangka jika kode aktivasi tiket harus Kepala

Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi, Endi Sutendi mengatakan bahwa

dengan adanya kecurigaan setelah tahu jika aktivasinya dilakukan dengan menu

transfer. Sehingga pada hari itu juga Minggu tanggal 23 Desember 2012 korban

langsung melaporkan kejadian tersebut di SPKT Polda Sulsel. Dengan Laporan

Page 16: Makalah cybercrime & cyber law

Polisi Nomor : LP / 625 / XII / 2012 / SPKT, Tanggal 23 Desember 2012,

katanya.

Menurut Endi adapun Nomor HP. yang digunakan oleh tersangka adalah

082341055575 digunakan sebagai nomor Contact Person dan mengaku sebagai

penanggung jawab OXI TOUR & TRAVEL, 085331541444 digunakan untuk

SMS Konfirmasi bagi korban dan 02140826777 digunakan untuk mengaku

sebagai telepon kantor jika korban meminta nomor kantor PT. ADARO

INDONESIA ataupun OXI TOUR & TRAVEL, paparnya.

Sehingga Penyidik dari Polda Sulsel menetapkan tersangka yakni MUHAMMAD

NURSIDI Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH

Bin MUHAMMAD NATSIR D, (29) warga Jl. Badak No. 3 A Pangkajene Kab.

Sidrap. dan Korban SUNARDI H Bin HAWI,(28)warga Jl. Dg. Ramang Permata

Sudiang Raya Blok K. 13 No. 7 Makassar. Dan menurut Endi pelaku dijerat

hukuman Pasal 28 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (2) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE) Subs. Pasal 378 KUHPidana.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didunia ini banyak hal yang memiliki dua sisi yang berlawanan, seperti

teknologi informasi dan komunikasi, maka hal ini diyakini hasil karya cipta

Page 17: Makalah cybercrime & cyber law

peradaban manusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena keberadaannya yang

bagai memiliki dua mata pisau yang selalu berlawanan, dilain sisi dapat menjadi

manfaat bagi banyak orang, sedangkan disisi lainnya dapat menjadi sumber

kerugian bagi yang lain. Banyak pihak yang memilih untuk tidak berinteraksi

dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi itu sendiri saat ini telah dianalogikan sebagai bagian dari tubuh

manusia yang saling tergantung satu sama lain. namun semakin tekhnologi itu

semakin berkembang semakin besar juga ketergantungan manusia terhadap

penggunaan teknologi itu sendiri. Maka hal inilah yang mengakibatkan

munculnya kejahatan-kejahatan yang menggunakan perkembangan tehknologi ini

sebagai cara yang paling canggih dan paling mudah untuk melakukan aksinya.

Tanpa disadari bahwa perkembangan tehknologi itu sendiri telah

mengekang manusia itu sendiri dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan.

Semakin hari perkembangan tehknologi yang semakin pesat suatu saat akan

membawa kehancuran bagi umat manusia. Karena kemajuan tehknologi juga

diikuti dengan kemajuan kejahatan yang mengikutinya.

B. SARAN

Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita

berantas keberadaannya. Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh

suatu negara untuk melawan dan mengendalikan kejahatan dunia maya

Page 18: Makalah cybercrime & cyber law

(cybercrime) khususnya dalam hal kasus cybercrime yang sedang tumbuh

dinegara tersebut seperti layaknya pelanggar hukum dan penegak hukum.

Sebagai manusia yang beradab dalam menyikapi dan menggunakan

teknologi ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat

bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kabaikan

terhadap sesama. Kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan

bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal

itu ada dihadapan kita.

Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal dari saya,

Saya mengharapkan yang terbaik untuk Saya dalam penyusunan makalah ini

maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat dengan

bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada

pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa Saya menyadari

keterbatasan Saya dalam segala hal termasuk dalam penyusunan makalah ini,

maka dari itu Saya mengharapkan kritik atau saran yang membangun demi

terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan datang.

Atas segala perhatiannya Saya ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya

 

·         http://en.wikipedia.org/wiki/Cyber_crime

 

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_perusak

Page 19: Makalah cybercrime & cyber law

 

·          http://keamananinternet.tripod.com/pengertian-definisi- cybercrime.html

 

·         Modul Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Bina Sarana Informatika