peran rumah pintar pijoengan dalam …eprints.uny.ac.id/29010/1/skripsi_alif...

209
PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Alif Widiantoro NIM 11102241029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2015

Upload: vuongnga

Post on 06-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN

BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehAlif Widiantoro

NIM 11102241029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NOVEMBER 2015

Page 2: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari
Page 3: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari
Page 4: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari
Page 5: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

v

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah (Thomas Alva Edison)

Manusia tidak merancang untuk gagal, meraka gagal untuk merancang

(Willian J. Siegel)

Semangat adalah sebetulnya kepingan-kepingan bara kemauan yang kita

sisipkan pada setiap celah dalam kerja keras kita, untuk mencegah

masuknya kemalasan dan penundaan (penulis)

Page 6: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT

Kupersembahkan Tugas Akhir Skripsi untuk….

Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat

Menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini

Kedua orang tua: Bapak Isri Waluyo, Ibu Toifatun dan juga adik saya

tercinta yang selalu memberikan kasih sayang

semangat serta do’a

Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta

Page 7: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

vii

PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN

BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL

OlehAlif Widiantoro

NIM 11102241029

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan kegitan Rumah PintarPijoengan. 2) Mendeskripsikan kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah PintarPijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar. 3) Mendeskripsikanperan Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatakan motivasi anak dalam belajar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitianini yaitu pengurus Rumah Pintar Pijoengan, tutor dan peserta didik dikegiatanbimbingan belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatifdengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikankesimpulan. Sedangkan pembuktian keabsahan data menggunakan tekniktrianggulasi sumber.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Kegiatan di RumahPintar Pijoengan yang meliputi sentra baca dan buku, sentra pendidikan, sentrapermainan edukatif, sentra panggung atau audio visual, sentra komputer, sentrakriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Kegiatan inidimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian dan sebagai wadah aspirasimasyarakat dibidang pengetahuan dan keterampilan. 2) Kegiatan bimbinganbelajar di Rumah Pintar Pijoengan merupakan proses pemberian bantuan kepadapeserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengankemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki dengan dikembangkan melaluiperencanaan, metode, kurikulum, media sarana dan prasaran belajar. 3) PeranRumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar dapat dilihat darisegi fungsi, tujuan, kontribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi anak dalambelajar belajar. Sedangkan faktor-faktor pendorong meningkatnya motivasi belajardapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Sehingga melaluiberbagai faktor tersebut Rumah Pintar Pijoegnan melalui kegiatan bimbinganbelajar memberikan langkah solusi dalam meningkatkan motivasi belajar anak.

Kata Kunci: Peran, Rumah Pintar, Motivasi, Peserta Didik, Bimbingan Belajar

Page 8: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, tak lupa sholawat serta salam kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani Bantul” guna memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Universitas Nergeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan proposal skripsi ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan ijin melaksanakan penelitian.

3. Ketua jurusan Pendidikan Luar Sekolah beserta segenap dosen program studi

Pendidikan Luar Sekolah yang tiada hentinya memberikan semangat dan doa

kepada saya.

4. Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan motivasi

dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Sriyono selaku ketua Rumah Pintar Pijoengan, yang telah memberikan

ijin peneltian dan bantuan untuk penelitian.

Page 9: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

ix

6. Mas Uun Agung selaku tutor dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah

Pintar Pijoengan yang telah memberikan kemudahan dalam saya menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak, Ibu, Adik, serta saudara-saudara saya, yang selalu memberikan materi,

motivasi, dan doa tulus ikhlas, selama penyusunan skripsi.

8. Novita, Dita, Mareta, Marta, Ajeng, Listy, Faqih, Ibnu, Faisal, Rudi, Agung,

Angga, Elsa, Arif, Momon, Yoga, Danar, Ucup, dkk yang selalu memberikan

motivasi, inspirasi, pengalaman dan referensi bagi saya dalam mengerjakan

skripsi.

9. Teman-teman Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2011 yang telah berbagi

pengalaman dan pembelajaran hidup selama dikampus.

10. Semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu..

Semoga bantuan, do’a, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan

kepada saya menjadi amal dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Inilah

yang dapat penulis berikan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi penulis

sendiri, bagi rekan-rekan PLS, dan para pembaca.

Yogyakarta, Juni 2015

Penulis

Page 10: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN.................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................ viii

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTRA TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTRA LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 12

C. Batasan Masalah ................................................................................... 13

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 13

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 14

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 14

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 15

A. Kajian Pustaka...................................................... ................................. 15

1. Rumah Pintar...................................... ............................................. 15

a. Pengertian Rumah Pintar...................................... ....................... 15

b. Rumah Pintar Sebagai Satuan PNF................................. ............ 18

c. Bentuk Layanan Rumah Pintar.................................................... 20

2. Pengertian Peran...................................... ........................................ 23

3. Bimbingan Belajar...................................... ..................................... 23

a. Pengertian Bimbingan Belajar..................................................... 23

b. Jenis Bimbingan Belajar............................................................. 31

Page 11: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

xi

c. Tujuan Umum Bimbingan Belajar.................................. ............ 37

d. Tujuan Khusus Bimbingan Belajar................................. ............ 37

4. Motivasi Belajar...................................... ........................................ 38

a. Pengertian Motivasi..................................................................... 38

b. Jenis Motivasi Belajar...................................... ........................... 40

c. Fungsi Motivasi Belajar...................................... ........................ 41

d. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi............................ ............. 41

e. Prinsip Motivasi Belajar...................................... ........................ 44

f. Komponen Motivasi Belajar........................................................ 45

B. Penelitian yang Relevan......................................................................... 47

C. Kerangka Pikir........... ............................................................................ 48

D. Pertanyaan Penelitian........... .................................................................. 50

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 51

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 51

B. Subjek Penelitian .....................................................................……….. 52

C. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................… 52

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 53

1. Observasi ............................................................................………. 53

2. Wawancara .........................................................................………. 54

3. Dokumentasi ................................................................. .....………. 55

E. Instrumen Penelitian ................................................................………. 56

F. Analisis Data ......................................................................................... 56

1. Reduksi Data ........................................................... ........................ 56

2. Penyajian Data ........................................................... ..................... 57

3. Penarikan Kesimpulan ........................................................... ......... 57

G. Keabsahan Data ..................................................................................... 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 60

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 60

1. Deskripsi Rumah Pintar Pijoengan .................................................. 60

B. Data Hasil Penelitian ............................................................................. 68

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan .............................................. 68

Page 12: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

xii

2. Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan ............... 72

a. Latar Belakang Berdirinya Bimbingan Belajar .......................... 72

b. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar .......................................... 75

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar ................................. 78

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar ............................................ 81

1) Peserta Didik ......................................................................... 81

2) Pendidik................................................................................. 85

3) Proses Kegiatan Bimbingan Belajar ...................................... 88

4) Metode kegiatan Bimbingan Belajar ..................................... 94

5) Evaluasi ................................................................................. 98

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Anak Melalui Kegiatan Bimbingan Belajar .................................... 101

a. Peran Rumah Pintar Pijoengan Mewadahi Kegiatan

Bimbingan Belajar Anak ............................................................. 101

b. Fungsi Rumah Pintar .................................................................. 104

c. Kegiatan Bimbingan Belajar Guna Meningkatkan

Motivasi Belajar di Rumah Pintar Pijoengan .............................. 105

d. Faktor-Faktor yang Mendorong dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbingan Belajar ................... 107

e. Kontribusi Rumah Pintar Pijoengan dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak melalui Bimbingan Belajar.................................... 108

C. Pembahasan ........................................................................................... 114

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan .............................................. 114

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Rumah Pintar Pijoengan ..... 119

a. Latar Belakang Berdirinya Bimbingan Belajar ......................... 120

b. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar ........................................ 123

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar ................................ 124

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar .......................................... 126

1) Peserta Didik ........................................................................ 126

2) Pendidik ............................................................................... 127

3) Proses Kegiatan Bimbingan Belajar .................................... 129

Page 13: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

xiii

4) Metode Kegiatan Bimbingan Belajar................................... 131

5) Evaluasi................................................................................ 133

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Anak Melalui Bimbingan Belajar .................................................... 136

a. Peran Rumah Pintar Pijoengan Mewadahi Kegiatan

Bimbingan Belajar Anak............................................................ 136

b. Fungsi Rumah Pintar ................................................................. 137

c. Kegiatan Bimbingan Belajar Guna Meningkatkan

Motivasi Belajar di Rumah Pintar Pijoengan............................. 138

d. Faktor-Faktor yang Mendorong dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbingan Belajar ................. 139

e. Kontribusi Rumah Pintar Pijoengan dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Anak melalui Bimbingan Belajar ................... 140

BAB V.KESIMPULAN ........................................................................…. 145

A. Kesimpulan ......................................................................................…. 145

B. Saran ...............................................................................................….. 147

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................….. 149

LAMPIRAN...........................................................................................….. 152

Page 14: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

xiv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Susunan Pengurus Rumah Pintar ........................................ 64

Tabel 2. Sarana dan prasarana........... ................................................ 65

Tabel 3. Jaringan dan Kerjasama....................................................... 66

Tabel 4. Pembiayaan Program........................................................... 67

Tabel 5. Prestasi Rumah Pintar Pijoengan........... ............................. 67

Tabel 6. Anggota bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan..... 82

Tabel 7. Tutor bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan..... ..... 85

Page 15: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

xv

DAFTAR LAMPIRAN

halLampiran 1. Pedoman Observasi Penelitian...................................... 153

Lampiran 2. Pedoman Wawancara........... ......................................... 154

Lampiran 3. Catatan Lapangan.......................................................... 164

Lampiran 4. Analisis Data........... ...................................................... 170

Lampiran 5. Foto Kegiatan Rumah Pintar Pijoengan........................ 187

Lampiran 6. Surat-Surat Penelitian........... ........................................ 192

Page 16: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi yang dapat membantu pembangunan

bangsa. Melalui pendidikan dapat membantu pembangunan sumber daya

manusia dalam hal pengetahuan dimana melalui pembangunan SDM ini

nantinya dapat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Upaya pembangunan

sumber daya manusia biasanya dilakukan melalui jalur pendidikan untuk

membangun dan mengembangkan pengetahuan. Oleh karena itu pendidikan

merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara.

Seperti halnya di Indonesia, pendidikan juga merupakan salah satu hal

yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Melalui pendidikan sumber daya

manusia di Indonesia dapat dibentuk menjadi sumber daya yang berkualitas.

Didalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1), tercantum pengertian

pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tercantum pula dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun

2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, pasal 3, pendidikan nasional

berfungsi untuk mengembangkan potensi kemampuan anak dalam membentuk

Page 17: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

2

watak dan kepribadian yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada tuhan yang Maha Esa,

berakhlak mulia, aktif cakap, kreatif, demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan di Indonesia semakin berkembang pesat baik pendidikan

melalui jalur formal maupun nonformal saling berlomba meningkatkan mutu

pendidikannya. Perkembangan tersebut didasari karena adanya berbagai

perubahan dan kemajuan dibidang pendidikan. Perubahan terjadi tidak hanya

pada sebagian sistem pendidikan di Indonesia, namun dari berbagai aspek

pendidikan selalu mengalami perkembangan.

Pendidikan non formal di Indonesia saat ini justru menjadi alternatif

pembangunan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan. Pendidikan

non formal sebagai bagian dari pendidikan memiliki tugas yang sama dengan

pendidikan formal yakni memberikan pelayanan bagi masyarakat, namun

terdapat perbedaan sistem pembelajaran dalam pendidikan formal dan non

formal. Sistem pendidikan non formal berbeda dengan sistem pendidikan

formal yang identik dengan pendidikan di sekolah yang sudah memiliki

jadwal dan materi yang pasti. Pendidikan non formal dalam pemberian materi

lebih disesuaikan dengan kebutuhan dari warga belajarnya. Pendidikan non

formal memiliki fungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap bagi

pendidikan formal.

Rumah pintar merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal di

Indonesia. Rumah pintar juga memiliki peranan dalam hal memberikan

Page 18: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

3

pendidikan melalui jalur pendidikan non formal. Mengingat rumah pintar

merupakan salah satu bentuk pendidikan masyarakat, maka pengelolaan

rumah pintar dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat namun tetap

memperhatikan aturan atau petunjuk yang telah dibuat oleh pemerintah

sebagai bentuk akuntabilitas dari rumah pintar. Dengan kehadiran rumah

pintar diharapkan terbangun masyarakat yang cerdas, inovatif, kreatif dan

mandiri.

Rumah Pintar (RUMPIN) merupakan gagasan dari Ibu Negara RI hadir

sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai

dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 tahun

2013, rumah pintar dimasukan dalam kategori Satuan Pendidikan Non Formal

sejenis. Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa serta

mengentaskan kemiskinan, hadirnya rumah pintar dimaksudkan untuk

mewujudkan masyarakat berpengetahuan guna terciptanya masyarakat yang

sejahtera dan beradab.

Dalam juknis Rumah Pintar PAUDNI (2014: 4-8) dijelaskan bahwa

yang dimaksud Rumah Pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk

masyarakat yang memiliki banyak fungsi. Bagi anak-anak, Rumah Pintar

dapat berfungsi untuk meningkatkan minat baca, mengembangkan potensi

kecerdasan dan mengenalkan teknologi melalui pembelajaran di lima sentra:

(1) sentra buku (2) sentra kriya, (3) sentra permainan (4) sentra audio visual,

dan (5) sentra komputer. Peranan rumah pintar juga sangat besar dalam

melayani pendidikan masyarakat baik untuk menambah, mengganti, maupun

Page 19: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

4

melengkapi kegiatan pada pendidikan formal atau persekolahan. Sehingga

peranan rumah pintar ini sangat dibutuhkan dan membantu perkembangan

pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Rumah pintar Pijoengan sebagai wadah pendidikan, mempunyai

beberapa program yang melibatkan seluruh komponen pendidikan, mulai dari

paud, bimbingan belajar, hingga pemberdayaan pertanian dan perikanan.

Sejalan dengan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah dalam

upaya memberantas anak yang putus sekolah dan meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam

hal ini seorang anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang

layak seperti yang telah disahkan dalam UU RI nomor 23 Tahun 2002

Tentang Perlindungan Anak juga disebutkan pada pasal 1 ayat (12). Hak anak

adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan

dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.

Sedangkan pada Pasal 9 ayat (1) juga disebutkan Setiap 5 anak berhak

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan

pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

Rumah pintar secara nyata memberikan pelayanan yang aktif kepada

masyarakat dengan menumbuh kembangkan usaha pendidikan. Rumah Pintar

Pijoengan membantu melayani oleh dan untuk masyarakat khususnya anak-

anak dalam meningkatkan motivasi dan mengembangkan potensi yang sudah

ataupun belum mempunyai potensi belajar sehingga dapat meraih hasil yang

maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan yang semetisnya. Anak-anak

Page 20: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

5

cenderung kurang mengoptimalkan potensinya dalam pendidikan yang

membuat Rumah Pintar Pijoengan tergugah untuk membantu meningkatkan

potensi dan motivasi anak dalam belajar. Salah satu upaya yang dilakukan

Rumah Pintar Pijoengan ini melalui les atau bimbingan belajar. Les atau

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan pada dasarnya sama dengan

pendidikan sekolah yaitu mengarahkan, memberikan arahan untuk belajar,

tumbuh dan berkembang pada anak.

Dalam kiprahnya, rumah pintar yang berlokasi di Dusun Daraman,

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, ini mengelola

berbagai kegiatan yang meliputi, Sentra Buku dan Baca, Sentra Audio Visual,

Sentra Paud, Sentra Kriya, Sentra Permainan, Sentra Belajar Membaca Al-

Qur’an dan Iqro’, Sentra Pertanian, dan Sentra Peternakan. Sedangkan

pelayanan di lapangan terdapat juga unit Sentra Motor Pintar dan Sentra

Pelayanan Kesehatan, dari berbagai kegiatan pendidikan dan kesehatan yang

dilakukan oleh lembaga rumah pintar tersebut adalah sebagai alternatif

pendidikan non formal yang tidak ditemukan dipendidikan formal pada

umumnya.

Salah satu sentra belajar yang sedang dikembangkan adalah kegiatan

bimbingan belajar, dengan tujuan untuk mengembangkan diri, sikap, dan

kebiasaan belajar pada anak. Terlebih juga untuk menumbuhkan motivasi

terhadap motivasi dalam belajar. Menariknya, lembaga rumah pintar ini

memeberikan layanan setiap hari mulai pukul 10.00-16.00 WIB, khusus untuk

hari minggu lembaga rumah pintar memberikan pelayanan lebih awal yaitu

Page 21: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

6

pukul 08.00-16.00 WIB. Dengan anggapan bahwa lembaga rumah pintar ingin

memeberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat yang

membutuhkan.

Anak-anak cukup antusias dalam memanfaatkan layanan rumah pintar,

terlihat dari buku daftar pengunjung yang disediakan oleh pengelola, bahwa

respon masyarakat yang baik khususnya anak-anak yang setiap harinya ada 50

orang (mayoritas anak-anak) yang berkunjung untuk memanfaatkan layanan

rumah pintar. Terlebih lagi sentra permain yang ada di rumah pintar selalu

digunakan anak-anak dengan bermain untuk mengisi waktu luang. Selama

Rumah Pintar Pijoengan ini sendiri tercatat sudah mengadakan pelatihan

dengan hasil dari sentra pertanian adalah pembuatan pupuk Bokhasi, dari

sentra peternakan dengan hasil pakan ternak dengan sistem fermentasi sebagai

pengganti pakan ternak. Dari sentra kriya atau keterampilan yakni

memproduksi mukena untuk anak-anak dan kerudung.

(http://rumahpintar.jogja.blogspot.com/p/blog-page.html).

Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan

kemauan belajar dalam diri anak. Motivasi dapat mempengaruhi keberhasilan

anak dalam membangun dirinya agar memiliki kualitas yang lebih baik.

Motivasi dapat berupa motivasi didalam diri dan dorongan motivasi dari luar

diri yang mempunyai nilai tambah, inilah yang menentukan berhasil atau

tidaknya proses belajar mengajar. Motivasi merupakan faktor psikis yang

bersifat non intelektual. Seorang anak yang mempunyai intelegensi yang

cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi belajar yang cukup

Page 22: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

7

(Muhibbin Syah, 200: 153). Lingkungan juga merupakan salah satu faktor

eksternal yang dapat membantu untuk membangun motivasi pada diri anak.

Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang juga

berpengaruh terhadap motivasi. Lingkungan merupakan suatu pengaruh yang

signifikan bagi anak, sehingga anak terkadang lupa dalam melaksanakan

kewajibannya sebagai pelajar. Anak sering kali melampaui batas waktu

bermain yang berlebihan, menjadikan anak cenderung bermalas-malasan

dalam belajar dan anak lebih memilih untuk bermain dari pada belajar. Waktu

belajar yang kurang bagi anak di pengaruhi oleh aktifitas bermain yang

cenderung lebih menyenangkan. Selain itu anak- anak kurang termotimasi jika

disuruh untuk belajar.

Motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan sesuatu dapat

berasal dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Akan tetapi motivasi yang

lebih kuat untuk seseorang bersemangat melakukan sesuatu apa yang telah

diharapkan atau dicita-citakannya berasal dari dalam diri individu, karena

seseorang itulah yang menentukan diri sendiri akan diarahkan kearah yang

telah direncanakan sebelumnya. Seseorang yang memiliki motivasi dari dalam

diri sendiri juga akan terus berusaha mendapatkan suatu hal yang telah

menjadi tujuan yang diharapkan.

Motivasi yang berasal dari luar juga memiliki pengaruh untuk diri

seseorang, namun tidak begitu kuat untuk dorongan atau penyemangat dalam

individu dikarenakan hanya sebagai pelengkap atau tambahan dorongan

penyemangat. Motivasi ini memiliki manfaat apabila seseorang tidak

Page 23: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

8

mempunyai semangat atau giat dari dalam diri untuk melakukan sesuatu

seperti belajar.

Pada kenyataannya tidak semua anak yang sedang mengenyam

pendidikan di sekolah memiliki motivasi belajar dalam dirinya, sehingga akan

berdampak dengan belajar yang tidak baik atau tidak bersemangat yang

akhirnya dalam memperoleh hasil belajarnya tidak sesuai yang diharapakan.

Minat dan motivasi belajar yang kuat akan meningkatkan kemauan dan

semangat yang tinggi dalam belajar, tentunya juga berpengaruh terhadapat

prestasi dan memberikan kepercayaan diri tinggi terhadap anak itu sendiri,

karena minat dan semangat belajar mempunyai hubungan yang erat. Motivasi

sangat berperan dalam belajar. Program bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan memiliki tujuan, salah satunya yakni berperan untuk meningkatkan

motivasi belajar anak. Upaya yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan ini

merupakan salah satu upaya dari faktor eksternal untuk membangkitkan

motivasi pada anak.

Fenomena maraknya para anak untuk mencari tambahan ilmu yang

telah didapat dari sekolah merupakan sebuah bentuk dari motivasi siswa yang

tinggi dalam belajar jika dilihat dari segi kuantitasnya. Tetapi ini menjadi

permasalahan ketika dilihat dari segi kualitasnya para siswa yang belajar pada

lembaga bimbingan belajar dapat diidentifikasi bahwa mereka merasa tidak

puas belajar di sekolah mereka dan para siswa pada umumnya merasa perlu

belajar tambahan karena mereka menilai sekolah hanya sebagai tempat formal

dalam menuntut ilmu dan sekedar memenuhi kewajibannya sebagai pelajar.

Page 24: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

9

Dengan pemikiran yang mengerucut pada peningkatan belajar maka anak

termotivasi untuk mengikuti bimbingan belajar dengan tujuan pribadi untuk

mengurangi ketidakpahaman anak dalam memahami materi di sekolah,

dengan anggapan mengikuti bimbingan belajar dapat menambah teman,

disamping itu juga keinginan orang tua agar anak mengikuti bimbingan belajar

karena alasan orang tua yang cendarung sibuk sehingga anak kurang

pengawasan dalam pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah.

Berdasarkan hasil obeservasi di Rumah Pintar Pijoengan, peran

lingkungan sangat mempengaruhi dalam perkembangan anak dalam belajar,

Rumah Pintar Pijoengan dalam hal ini berposisi sebagai pengganti orang tua

dan guru di sekolah formal, secara tidak langsung menerapkan unsur-unsur

pendidikan dalam metode belajar melalui bimbingan belajar. Dalam hal

meningkatkan pendidikan anak tidak hanya sekolah saja yang berperan, akan

tetapi orang tua juga berperan dalam hal perkembangan pendidikan dengan

memberikan motivasi terhadap anak-anak dengan bekerja sama melalui

tambahan bimbingan belajar. Demikian pula, lembaga Rumah Pintar dapat

mengetahui kesulitan-kesulitan belajar mana yang dialami anak.

Sekolah merupakan tahapan formal bagi anak, Banyaknya mata

pelajaran dan informasi yang harus diterima anak di sekolah, ini memberikan

dampak bagi anak dalam menerima rangsangan materi. Anak diberikan materi

dengan harapan anak mampu memahami materi tersebut sebagai syarat untuk

menetukan tingkat kelulusan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun

yang menjadi permasalahan adalah kurangnya kesadaran anak akan materi

Page 25: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

10

yang diberikan. Hal ini semata bukan karena kesalahan anak dalam menerima,

akan tetapi juga guru dalam memberikan materi terlihat membosankan dan

dengan metode yang sama. Seiring dengan perkembangan IPTEK yang

semakin maju guru dituntut kreatif dalam memeberikan materi. Hal ini pula

yang menjadikan lembaga non formal terdorong dalam meningkatkan

motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar seperti yang dilakukan oleh

Rumah Pintar Pijoengan.

Kasus pada anak usia SD hingga SMA sederajat di desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ditengarai sudah

banyak anak yang kecanduan permainan diinternet (game online) sehingga

anak cenderung malas belajar. Ini sering kali terlihat di warung internet yang

ada di Piyungan, warung internet hampir penuh sesak dikarenakan

sekelompok anak-anak pelajar untuk bermain game online, bahkan ada anak

yang membolos sekolah hanya sekedar untuk menyalurkan hobi bermain game

online didunia maya tersebut. Berbeda pula dengan anak usia tingkat SMP

yang cenderung orang tuanya tidak memberikan pengawasan dan motivasi

yang teratur terkait dengan belajar anak. Hal ini dikarenakan orang tua mereka

sibuk mencari pekerjaan yang lebih layak untuk keluarga, sehingga

berdampak kepada anak menjadi lepas control karena pengawasan dan

perhatian terhadap anak yang kurang. Selain itu juga ada banyak anak yang

terpengaruh oleh teman kelas dan temann sebayanya yang malas belajar

dikarenakan tidak minat dengan pelajaran yang ada di sekolah, sehingga anak

tersebut membelot ke tempat-tempat wisata dan sering kali anak terpengaruh

Page 26: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

11

dengan gaya hidup yang wah sehingga anak ikut-ikutan balap motor dan

sebagainya dengan kebut kebutan di jalan.

Bimbingan belajar merupakan bidang pelayanan bimbingan yang

membantu anak dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar

yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan

untuk pendidikan yang berkelanjutan. Kelebihan dari bimbingan belajar

sendiri bersifat komprehensif dalam ruang lingkup, namun juga bersifat

preventif dalam desain dan bersifat pengembangan tujuan yang nantinya anak

diberikan arahan akan pentingnya belajar bagi anak. Begitu tujuan dari

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan, dimana kegiatan ini

memiliki tujuan mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar pada anak.

Dalam proses kegiatan bimbingan belajar pola yang dilakukan dalam

pengajaran di bimbingan belajar dengan model privat atau semi privat di

Rumah Pintar Pijoengan dengan jumlah anak yang terbatas dalam satu ruang

belajar. Mata pelajaran yang tersedia di Rumah Pintar Pijoengan juga beragam

seperti: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS. Proses

kegiatan bimbingan belajar dilakukan 4 kali dalam seminggu yaitu hari senin

sampai kamis pukul 15.00 WIB. Diharapakan dengan pola seperti itu anak

lebih terfasilitasi dalam memahami materi belajar. Model pembelajaran semi

atau non formal di bimbingan belajar juga memberikan kesan yang santai dan

nyaman bagi anak, sehingga proses belajar lebih dinikmati, dan materi cepat

diserap.

Page 27: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

12

Berdasarkan paparan diatas dapat diketahui bahwa motivasi belajar

anak perlu ditingkatkan mengingat pentingnya bagi anak dalam mengikuti

perkembangan jaman yang ada. Sehingga anak di tuntut untuk dapat maju dan

berkembang serta meningkatkan kualitas diri mereka. Perlunya peningkatan

motivasi belajar melalui bimbingan belajar dengan tujuan mengatasi masalah

pendidikan yang sekarang ini sudah semakin maju namun kemauan individu

belum siap untuk berjalan seiringan dengan status pendidikan yang tinggi.

Oleh karena itu disini peneliti ingin melihat peranan rumah pintar

sebagai upaya meningkakan motivasi belajar dan mutu pendidikan anak

melalui bimbingan belajar yang disediakan. Sehubung dengan hal tersebut,

maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Peran Rumah

Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel

di Desa Srimartani Bantul”

B. Identifikasi Masalah

Beradasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:

1. Rumah Pintar Pijoengan kurang dimanfaatkan sebagai tempat bimbingan

belajar.

2. Adanya pengaruh lingkungan di desa piyungan yang menyebabkan

berkurangnya minat belajar anak, seperti bermain game online diwarung

internet.

3. Anak-anak cenderung kurang dalam mengoptimalkan potensinya dan

kurangnya kesadaran anak terhadap materi yang diberikan di sekolah.

Page 28: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

13

4. Adanya berbagai kesulitan-kesulitan belajar yang dialami anak, sehingga

mempengaruhi motivasi belajar anak.

5. Motivasi belajar anak yang cenderung rendah sehingga menyebabkan

berkurangnya minat belajar anak.

6. Kurangnya waktu belajar sehingga dibutuhkan waktu tambahan siswa

untuk belajar agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

7. Kurangnya motivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah

yang mengakibatkan proses pencapaian nilai hasil belajar yang baik tidak

optimal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

penelitian ini dibatasi pada bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam

meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar yang diadakan.

Penelitian ini berjudul “ Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel di Desa Srimartani Bantul”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Apa saja kegiatan yang berada di Rumah Pintar Pijoengan Desa Srimartani

Bantul?

2. Bagaimana kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan

Desa Srimartani Bantul?

Page 29: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

14

3. Bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melalui bimbingan belajar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui kegiatan yang ada di Rumah Pintar Pijoengan.

2. Untuk mengetahui kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar

Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar.

3. Untuk mengetahui peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan

motivasi anak dalam belajar.

F. Maanfaat Penelitian

Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat bagi beberapa

pihak yang terkait:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih disiplin

ikmu khusunya jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Dapat digunakan bagi peneliti sebagai pertimbanghan untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut mengenai peran rumah pintar.

3. Bagi Lembaga Rumah Pintar Pijoengan: Bagi para pengelola Rumah

Pintar, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk

mengetahui peran Rumah Pintar dalam peningkatan pendidikan nonformal

dimasyarakat.

Page 30: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

15

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Rumah Pintar

a. Pengertian Rumah Pintar

Rumah Pintar (RUMPIN) merupakan gagasan dari Ibu Negara

RI hadir sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI Nomor 81 tahun 2013, Rumah Pintar dimasukan

dalam katagori Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis. Sejalan dengan

upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa sertamengentaskan

kemiskinan, hadirnya. Rumah Pintar dimaksudkan untuk mewujudkan

masyarakat berpengetahuan guna terciptanya masyarakat yang

sejahtera dan beradab.

Rumah Pintar merupakan nama bangunan yang berisi program

pendidikan bagi ibu dan anak melalui berbagai sumber belajar. Sebagai

program lanjutan dari mobil pintar dan motor pintar, Rumah Pintar

menjadi satu solusi dalam persoalan ketertinggalan dan

keterbelakangan masyarakat dalam bidang pendidikan untuk

mengembangkan kualitas manusia dan masyarakat indonesia. Rumah

Pintar memiliki lima sentra, sentra buku, alat permainan edukatif,

audio visual dan pangung, komputer, dan sentra kriya. Dijelaskan lebih

lanjut bahwa ciri khas dari setiap Rumah Pintar adalah keberadaan

sentra kriya. Melalui kelima sentra ini diharapkan dapat

Page 31: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

16

memberdayakan potensi anak-anak dan ibu-ibu serta anggota

masyarakat lainya. Komponen yang dikembangkan dalam Rumah

Pintar mencakup kecerdasan ganda (jamak), kecakapan hidup (life

skill), budaya belajar, dan lingkungan kontekstual (alam,ekonomi,

sosial,budaya dan adat istiadat) yang bertujuan untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat setempat. Sesuai dengan salah satu tujuan dari

indonesia sejahtera dan indonesia pintar, keberadaaan Rumah Pintar

harus dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat setempat secara

mandiri dan dapat terus berkembang secara berkelanjutan sesuai

dengan potensi setempat. (Yoyon Suryono, 2010:5).

Rumah Pintar didirikan untuk menjangkau masyarakat yang

belum terjangkau oleh sentuhan kemajuan, terutama dalam bidang

pendidikan. Melalui Rumah Pintar diharapkan masyarakat mau belajar

sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community) yang

diharapkan juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan

bangsa. Rumah Pintar sebagai pusat belajar masyarakat dirancang

dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat. Oleh sebab

itu baik program maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

seyogyanya didasarkan pada kebutuhan masyarakat dan potensi lokal

yang dimiliki. Dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

memanfaatkan potensi lokal diharapkan keberadaan Rumah Pintar

dapat dijadikan roda penggerak bagi kemajuan masyarakat dan dapat

berkembangnya ekonomi suatu daerah. (Dirjen PAUDNI, 2014:1).

Page 32: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

17

Mengingat Rumah Pintar merupakan salah satu bentuk

pendidikan masyarakat, maka pengelolaan Rumah Pintar dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat namun tetap memperhatikan

aturan atau petunjuk yang telah dibuat oleh pemerintah sebagai bentuk

akuntabilitas dari Rumah Pintar. Rumah Pintar sebagai sarana

pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dapat mewadahi berbagai

program pendidikan mulai dari layanan anak usia dini, remaja, dewasa

dan lanjut usia dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang

menyenangkan (joy full learning), bermakna (meaning full learning)

dan terpadu (integrated learning). Dengan kehadiran Rumah Pintar

diharapkan terbangun masyarakat yang cerdas, inovatif, kreatif dan

mandiri.

Dalam juknis Rumah Pintar PAUDNI 2014 dijelaskan bahwa

yang dimaksud Rumah Pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk

masyarakat yang memiliki banyak fungsi. Bagi anak-anak, Rumah

Pintar dapat berfungsi untuk meningkatkan minat baca,

mengembangkan potensi kecerdasan dan mengenalkan teknologi

melalui pembelajaran di lima sentra: (1) sentra buku (2) sentra kriya,

(3) sentra permainan (4) sentra audio visual, dan (5) sentra komputer.

Page 33: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

18

Program-program yang bisa dilakukan di Rumah Pintar

menurut Permendikbud nomor 81 tahun 2013, sebagai berikut:

1) Pendidikan anak usia dini;

2) Pendidikan keaksaraan;

3) Pendidikan kesetaraan;

4) Pendidikan kecakapan hidup;

5) Pendidikan pemberdayaan perempuan;

6) Peningkatan minat baca, seni dan budaya; dan/atau

7) Pendidikan nonformal lain yang diperlukan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka yang dimaksud Rumah Pintar

adalah merupakan banguna yang didirikan dengan tujuan pembelajaran

yang ditujukan untuk masyarakat baik yang belum mengenyam

pendidikan ataupun sudah memiliki pendidikan, atau wilayah

pedalaman yang belum mendapat pendidikan dapat menjangkau untuk

dijadikan acuan untk mendapatkan pendidikan yang layak.

b. Rumah Pintar Sebagai Satuan Pendidikan Non Formal

Pengungkapan istilah pendidikan nonformal memberikan

informasi bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak hanya

diselenggarakan dipendidikan formal saja, tetapi juga dipendidikan

non formal. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat

(10) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan

Page 34: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

19

informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan; ayat (11)

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan

berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi; ayat (12) Pendidikan nonformal adalah jalur

pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang; ayat (13) Pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Berdasarkan pada pernyataan di

atas, maka pendidikan nonformal merupakan salah satu jalur dari

penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia (Mustofa Kamil,

2012:10)

Satuan PNF adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan nonformal. Ada beragam

satuan pendidikan non formal yang dikembangkan masyarakat saat ini.

Beberapa bahkan sudah familiar ditelinga masyarakat, sebut saja

lembaga kursus dan pelatihan. Lembaga ini memerlukan bekal

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kecakapan hidup untuk

mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, berusaha

mandiri dan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

(Ace Suryadi, 2009:29).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Rumah Pintar merupakan salah satu dari satuan pendidikan non formal

yang digolongkan pada satuan pendidikan non formal sejenis. Rumah

Pintar melayani masyarakat yang membutuhan layanan kebutuhan baik

Page 35: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

20

dibidang pertanian, perikanan, dan sebagainya yang lingkupnya non

formal. Fungsinya sema dengan lembaga non formal yakni

memeberikan layanan kepada masyarakat.

c. Bentuk layanan Rumah Pintar

Bentuk layanan Rumah Pintar terdiri dari sentra-sentra. Setiap

Rumah Pintar memiliki lima sentra wajib dan sentra-sentra tambahan.

Sentra-sentra wajib di Rumah Pintar dalam Juknis Rumah Pintar

(2014: 4-8) tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sentra Buku.

Sentra buku berfungsi untuk:

a. Meningkatkan Minat Baca. Sentra Buku mengenalkan anak

pada dunia buku dan mengajak masyarakat umum untuk

membaca.

b. Menambah cakrawala pengetahuan.

c. Dengan membaca, anak dan masyarakat umum bisa

mengetahui berbagai hal dari berbagai bidang yang diminati.

d. Mengembangkan keterampilan kebahasaan. Membaca,

menulis, mengarang dan bercerita, baik pada anak, remaja

maupun orang dewasa.

e. Mendukung kegiatan sentra lain. Buku-buku di Sentra Buku,

terutama yang terkait dengan keterampilan, dapat memberikan

inspirasi usaha bagi para remaja dan orang tua. Hal ini tentu

dapat mendukung kegiatan disentra kriya. Setiap Sentra Buku

Page 36: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

21

di Rumah Pintar memiliki kurang lebih 3.000-5.000 eksemplar

buku.

2. Sentra permainan

Sentra permainan berfungsi untuk:

a. Bermain dan bereksplorasi dengan Alat Permainan Edukatif

(APE) serta alat kreatifitas. Sentra ini berisi berbagai alat

permainan yang menarik bagi anak, seperti balok, puzzle, lego,

boneka, mobil-mobilan, rumah-rumahan, alat masak-masakan,

plastisin, dan lain sebagainya.

b. Melatih kemampuan sensorik-motorik. Di Sentra permainan,

anak dapat melakukan berbagai permainan yang dapat

mengembangkan kemampuan sensorik-motoriknya.

c. Belajar berbagi, menghargai dan sifat positif lain. Melalui

kegiatan bersama dengan teman-temannya di sentra permainan,

anak belajar untuk saling berbagi, menghargai, bekerjasama

dan mengembangkan sikap positif lainnya.

3. Sentra Panggung/Audio Visual

Sentra Panggung/Audio Visual berfungsi untuk:

a. Mengembangkan kemampuan bahasa. Sentra ini

mengembangkan kemampuan bahasa lisan anak, dimana

setelah anak-anak diberi kesempatan menonton VCD/ DVD

tentang ilmu pengetahuan, anak akan melihat, mendengar,

Page 37: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

22

terlibat aktif dan menceritakan kembali cerita yang ditonton

dan didengarnya tersebut.

b. Memahami berbagai karakter dan nilai moral. Anak akan

belajar memahami berbagai peran dan karakter dan nilai-nilai

moral melalui cerita yang ditonton atau didengar dari cerita

tutornya tersebut.

c. Mengembangkan potensi kreatif dan musik anak. Sentra ini

menstimulasi potensi kreatif anak untuk mengekspresikan apa

yang ada dalam pikiran mereka dengan cara bercerita,

membaca puisi, menyanyi, menari dan lain sebagainya.

4. Sentra komputer

Sentra Komputer berfungsi untuk:

a. Pengenalan teknologi. Kegiatan pengenalan teknologi di Sentra

Komputer dimulai dengan perkenalan tentang nama-nama’alat

atau bagian dari komputer, fungsi alat tersebut dan cara

menggunakannya (monitor, CPU, mouse, keyboard).

b. Pengembangan kemampuan visual dan motoric. Anak dapat

mengembangkan kemampuan visualnya, koordinasi mata

dengan tangan serta melatih otot-otot halusnya.

c. Pengembangan imajinasi dan kreativitas. Kegiatan di Sentra

Komputer memungkinkan anak mengembangkan kreatifitasnya

ketika anak membuat hasil karyanya sendiri melalui komputer

(gambar, grafik, tulisan, dll).

Page 38: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

23

d. Pengenalan Internet sehat. Sentra Komputer mengenalkan

anak-anak kepada perkembangan teknologi internet yang

sangat pesat, akan tetapi juga membentengi mereka dari

dampak laman-laman negatif.

2. Pengertian Peran

Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa

Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki

oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat (E.St. Harahap, dkk, 2007:

854Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat

adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat tempat tertentu,

tidak mesti lembaga pendidikan formal, tetapi juga bisa dimesjid, surau

atau mushola, dirumah, dan sebagainya (Syiful Bahri Djamarah,1997:31).

Berdasarkan definbisi diatas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa peran adalah perangkat tingkah laku atau tindakan yang dimiliki

seseorang yang berkedudukan dimasyarakat dengan memberikan ilmu

pengetahuan kepada peserta didik dalam konteks formal maupun

nonformal dalam kehidupan bersosial yang dialami individu tersebut.

3. Bimbingan Belajar

a. Pengertian Bimbingan Belajar

Menurut Djumhur (1975: 25), bimbingan belajar adalah suatu

proses pemberian bantuan kepada anak atau individu yang dilakukan

secara terus-menerus supaya individu tersebut itu dapat memahami

Page 39: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

24

dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar

sesuai dengan tuntutan dan dan keadaan sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Dengan demikian dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.

Menurut Wingkel (1997: 15), bimbingan belajar merupakan

suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok

orang dalam membuat pikiran secara bijak dan dalam menyesuaikan

diri terhadap tuntutan hidup yang bersifat psikologis. Sedangkan, Nana

Syaodih Sukmadinata (2005: 233) menyatakan, Bimbingan belajar

memiliki dua makna, yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai

arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, memberi nilai

moral, mengarahkan anak agar menjadi lebih baik. Sedangkan, makna

bimbingan belajar secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau

program membeantu mengoptimalkan perkembangan anak. Bimbingan

ini diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi. Serta

dorongan bagi pengembangan potensi yang dimiliki anak.

Abu Hanafi dan Ahmad Rohani (1991: 107) menerangkan

bahwa bimbingan belajar merupakan seperangkat usaha bantuan

kepada anak agar dapat memecahkan masalah-masalah belajar,

masalah-masalah pendidikan, atau masalah-masalah akademis yang

dihadapainya. Sedangkan, Sunaryo Kartadinata, dkk. (1998: 60)

mengemukakan bahwa bimbingan belajar adalah proses bantuan yang

diberikan kepada individu agar dapat mengatasi masalah-masalah yang

Page 40: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

25

dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses perubahan

belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai

dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya.

Dari bebrapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan kepada individu

secara psikologis agar dapat menyelesaikan masalah-masalah

dihadapinya dalam belajar dan menyesuaikan diri dengan menanamkan

nilai-nilai moral sehingga setelah melalui proses perubahan belajar

mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya.

Tidjan, dkk. (1993: 78) mengartikan masalah belajar sebagai

suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya

hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Sunaryo

Kartadinata, dkk. (1998: 64) mengatakan, masalah belajar adalah suatu

kondisi tertentu yang dialami oleh anak yang menghambat kelancaran

proses belajarnya. Kondisi tersebut dapat berkenaan dengan keadaan

dirinya, yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan

dapat berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan

baginya.

1) Inteligensi

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 234) masalah

belajar ternyata tidak hanaya dialami oleh anak dengan tingkat IQ

Page 41: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

26

rendah. Anak yang memilik IQ tinggi juga dapat mengalami

masalah belajar.

2) Bakat

Seorang individu atau anak akan lebih mudah memperlajari

sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila indivisu diharuskan

untuk memperlajari sesuatu yang lain dari bakatnya. Maka anak

tersebut akan cepat bosan, mudah putud ada, dan merasa tidak

senang. Hal tersebut akan tampak pada individu suka menggangu

kelas, berbuat gaduh, dan tidak mau belajar sehgingga prestasinya

rendah (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2008:82)

3) Motivasi

Motivasi dapat menetukan baik buruknya dalam mencapai

tujuan, sehingga semakin besar motivasi semakin besar pula

presatasi yang akan di raihnya. Anak semakin besar termotivasi

secara intrisnsik makan anak tersebut akan semakin besar pula

akan giat berasa, gigih, tidak cepat menyerah, berusaha lebih untuk

meningkatkan prestasinya. Dengan sebaliknya anak yang

cenderung bermalas malasa atau tidak mempunyai motivasi secara

intrinsik akan mudah menyerah dan bosan, dan suka menggangu di

dalam kesa maupun di luar kelas.

4) Fator Kesehatan Mental

Setiap individu mempunyai kebutuhan dan dorongan,

seperti memperoleh penghargaan, mendapatkan hadiah,

Page 42: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

27

mendapatkan kepercayaan, rasa aman, dan lain-lain. Dan apabila

kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.akan membawa masalah

emosional dan bentuk maladjustment (kurang bisa menyesuaikan

diri). Mental yang kurang sehat dapat merugikan belajarnya seperti

anak sedih akan kacau pikirannya dan anak akan sulit mengadakan

konsentrasi. Biasanya anak akan melakukan melakaukan perbuatan

agresif seperti kenakalan, merusak alat-alat sekolah, dan lai-lain.

Keadaan seperti ini akan menimbulkan masalah belajar sebab anak

merasakan hal tersebut tidak mendatangkan kebahagiaan.

5) Kondisi fisik

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008:79-81)

sebab yang bersifat fisik:

a) Karena sakit

Anak yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya,

sehingga saraf sensorik dan mentorisnya akan melemah.

Akibatnya rangsangan yang diterimanmelalui indera tidak

dapat diteruskan ke otak. Semakin lama sakitnya, sarafnya akan

bertambah lemah, sehingga anak tersebut tidak akan masuk

sekolah selama beberapa hari, yang berakibat tertinggal jauh

dari belajarnya.

b) Karena kurang sehat

Anak yang kurang sehat akan mudah lelah, mengantuk,

pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat, dan

Page 43: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

28

pikiran terganggu. Karena hal tersebut, maka penerimaan dan

serpon pelajaran berkurang, serta saraf otak tidak dapat bekerja

dengan optimal yang dapat menyebabkan masalah belajar.

c) Karena caca tubuh

Cacat tubuh yang dialami anak apabila tidak

mendapatkan perhatian dari guru dapat menimbulkan masalah

belajar. Sebab anak tersebut tidak dapat memperoses

rangsangan dari guru atau teman-temannya dikarenakan alat

inderanya kurang berfungsi dengan baik.

6) Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan utama dan pertama

bagi setiap individu. Akan tetapi keluarga juga dapat menjadi

penyebab terjadinya masalah belajar. Orang tua yang tidak atau

kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menjadi

penyebab masalah belajar. Karena orang tua tersebut tidak

memberikan dorongan kepada anaknya, bahkan sikap orang tuanya

yang sa;ah, anak bisa membenci belajar.

Suasana rumah yang gaduh juga dapat menimbulkan

masalah belajar. Karena anak akan tergagngu konsentrasinya

sehingga tidak dapat belajar dengan baik. Suasanan rumah yang

tegang dan banyak cekcok antar anggota keluarga membuat anak

tidak betah dirumah, membuat anak sering mrnghabiskan waktu

diluar sehingga dapat menurunkan prestasi belajar.

Page 44: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

29

7) Lingkungan sekolah

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008: 89-

92) yang dimaksud lingkungan sekolah yaitu:

a) Guru

Guru dapat menjadi penyebab masalah belajar apabila:

(1) guru tidak kualified, (2) hubungan guru dengan anak kurang

baik, (3) guru-guru menuntut standar pelajaran diatas

kemampuan anak, dan (4) guru tidak memiliki kecakapan

dalam usaha diagnosis masalah belajar.

b) Faktor alat

Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian

pembelajaran menjadi tidak baik. Terutama untuk pelajaran

yang bersifat praktiku, kurangnya alat laboratorium akan

menimbulkan masalah dalam belajar

c) Kondisi gedung

Kondisi gedung terutama ruang kelas seharusnya

memenuhi syarat tersebut tidak terpenuhi, misalnya gedung

dekat dengan keramaian, ruangan gelap, lantai basah, ruangan

sempit maka situasi belajar akan kurang baik. Anak akan selalu

gaduh sehingga memungkinkan pelajaran menjadi terlambat.

d) Kurikulum

Kurikulum yang kurang baik seperti bahan-bahannya

terlalu tinggi, pembagian bahan yang tidak seimbang, dan

Page 45: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

30

adanya pendataan materi yang akan membawa masalah belajar

bagi anak-anaknya.

8) Lingkungan mass media dan sosial

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008: 92-

93) yang dimaksud dengan mass media dan sosial adalah:

a) Faktor mass media meliputi bioskop, TV, surat kabar, majalah,

buku-buku komik akan menghambat belajar apabila anak

terlalu banyak menggunakan waktunya untuk hal tersebut,

hingga lupa tugasnyab sebagai seorang pelajar.

b) Lingkungan sosial

Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat

masuk dalam jiwa anak. Apabila anak bergaul dngan anak yang

tidak sekolah, maka anak tersebut akan malas belajar, sebabnya

car hidup anak yang bersekolah belainan dengan anak yang

tidak bersekolah.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

pengaruh belajar anak itu sebabkan oleh beberapa faktor, faktor

tersebut dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal, internal

adalah dalam diri anak, sedangkan eksternal adalah dorongan atau

hambatan dari luar diri yang pengaruhnya sama sama signifikan dalam

proses belajar.

Page 46: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

31

b. Jenis-Jenis Bimbingan Belajar

Upaya pendidik melakukan bimbingan belajar kepada anak

adalah untuk mengatasi masalah belajarnya supaya masalah tersebut

tidak berlarut-larut, karena nantinya dapat memepengaruhi proses

perkembangan anak. Berdasarkan masalah belajar yang dihadapi anak,

maka jenis bimbingan belajar dapat di bedakan menjadi dua macam

yaitu bimbingan belajar berdasarkan diri anak dan berdasarkan dengan

lingkungan.

1) Bimbingan belajar berdasarkan dengan diri anak atau anak

a) Bimbingan untuk anak yang cepat belajar

Sunaryo Kartadinata, dkk. (1998: 74) mengatakan

program pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang

diberikan kepada seseorang atau beberapa anak yang sangat

cepat dalam belajar. Sedangkan Sugihartono, dkk. (2007: 186)

menjelaskan bahwa program pengayaan dalam pengajaran

merupakan bagian yang di peruntukkan bagi anak yang

mempunyai kemampuan yang tinggi yang berarti meraka

adalah anak yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas

belajarnya, sehingga anak tersebut mempunyai banyak waktu

yang kosong. Waktu kosong tersebut apabila tidak

dimanfaatkan dengan kegiatan kontruktif maka anak ini akan

melakukan kegiatan yang distruktif misalnya menggangu

teman-temannya yang belum selesai, keluar kelas dengan

Page 47: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

32

berbagai alasan. Bahkan sering membolos atau tidak masuk

sekolah.

Kegiatan konstruktif yang dapat dilakukan, misalnya

membantu mengajari temannya yang mengalami masalah

dalam pembelajaran, dimana mencari berita dalam Koran yang

penting diketahui oelh anak, atau memberika bacaan yang

menunjang pelajaran atau mempelajari bab selanjutnya.

b) Bimbingan belajar untuk anak yang lamban dalam belajar

Sugihartono, dkk, (2007: 171) menjelaskan remedial

yaitu bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan)

dan atau korektif (perbaikan). Senada dengan pernyataan

Sunaryo Kartadinata, dkk, (1998: 73-74) Mengatakan remedial

merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat

menyembuhkan atau membetulkan, penhajaran yang memebuat

menjadi lebih baik.

Dalam proses remedial guru dapat menyesuaikan

dengan karakteristik anak yang bersangkutan dengan tingkat

kesulitan belajar yang sama sehigga anak dapat mempelajarai

hal yang tidak diketahui dan kemudia bias melakukan

perbaikan dengan cara memberiukan bimbingan atau arahan,

bantuan yang lebih menekan pasa usaha perbaikan dalam

prioses belajar mengajar.

Page 48: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

33

Dalam melaksanakan pengajaran remedial untuk anak

yang lambat dalam belajarnya, guru dapat menggunakan proses

pendekatan, pendekatan kuratif, pendekatan preventif, dan

pengembangan. Pendekatan kuratif dilakukan setelah

pembelajaran selesai dan dilakukan evaluasi sehingga guru

dapat mengetahui kesulitan mana yang didapat anak dalam

belajarnya. Kemudian pendekatan preventif diberikan kepada

anak yang diduga akan mengalami masalah belajar yang

bertolak belakang dari hasil evaluasi reflektif. Sedangkan

pendekatan pengembangan merupakan upaya diagnosis yang

dilakukan guru yang sedang berlangsungnya proses

pembelajaran agar anak dapat mengatasi masalah belajarnya

selama mengikuti proses pembelajaran.

c) Peningkatan motivasi

Ada banyak yang dapat meningkatkan motivasi anak

dalam melakukan sesuatu, termasuk dala hal belajar. Seorang

anak yang rajin beljar biasanya didorong oleh suatu motivasi

yang kuat, baik motivasi dari dalam diri maupun dari luar diri.

Tanpa adanya motivasi maka pretsasi belajar yang dicapi anak

tidak akan maksimal. Karena motivasi belajar menumbuhkan

kemauan dan memberikan semangat anak untuk meninkatkan

prestasi belajarnya. Sayangnya tidak semua anak memiliki

motivasi belajar yang baik, adakalanya anak tidak memiliki

Page 49: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

34

motivasi belajar sehingga guru perlu memberikan bantuan

kepada anak agar memiliki motivasi belajar.

d) Peningkatan Keterampilan belajar

Peningkatan keterampilan belajar pada anak dilakukan

dengan mengajarkan kepada anak supaya melakukan beberapa

hal, antara lain membuat catatan pada waktu guru mengajar,

membuat ringkasan dari bahan yang dibaca, dan mengerjakan

latihan soal. Hal ini dilakukan agar anak dapat memiliki

keterampilan belajar yang baik.

e) Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik

Sikap yang belajar yang baik tidak tumbuh secara

kebetulan, melainkan sering kali perlu ditumbuhkan melalui

bantuan yang terencana. Menurut Sunaryo Kartadinata, dkk,

(1998: 77-79) usaha yang dapat dilakukian guru untuk

menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik yaitu: (1)

membantu anak menyusun rencana yang baik, (2) membantu

anak untuk mengikuti belajar mengajar di dalam kelas, (3)

melatih anak membaca cepat, (4) melatih anak untuk

mempelajari buku pelajaran secara efesien dan efektif, (5)

membiasakan anak mengerjakan tugas-tugasnya secara teratur,

bersih dan rapi, (6) membantu anak menyusun belajar dan

memenuhi jadwal yang telah disusunnya, (7) membantu anak

agar dapat berkembang secara wajar dan sehat, dan (8)

Page 50: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

35

membantu anak mempersiapkan mental, penguasaan bahan

pelajaran, serta cara-cara menjawab soal-soal ujian.

f) Kondisi fisik

Menurut Noehi Nasution (1993: 6) kondisi fisik

umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajarnya.

Anak yang kurang gizi ternyata kemampuan belajarnya

dibawah anak yang tidak kekuarangan gizi. Selain itu, hal yang

tidak kalah penting adalah kondisi panca indera (mata, telinga,

hidung, pengecap, dan tubuh), terutama mata dan telinga

sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar.

Selain itu pengakaran dengan pola klasikal perlu

memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak. Postur

tubuh anak yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang

anak yang tubuhnya kebih pendek. Hal ini dimaksudkan agar

pandangan anak kepapan tulis tidak terhalang oleh anak yang

berpostur lebih tinggi. Anak yang jenis kelaminnya sama di

tempatkan pada kelompok yang sejenis. Pola pengelompokan

ini danga baik dalam pandangan moral dan agama. Tetapi yang

lebih penting adalah untuk meredam gejolak nafsu untuk anak

yang sedang meningkat ke usia remaja.

2) Bimbingan belajar yang berkenaan dengan lingkungan.

Salah satu bimbingan belajar yang berkenaan dengan

lingkungan yaitu cara bergaul dan tanggung jawab social.

Page 51: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

36

a) Cara bergaul

Menurut Tidjan, dkk. (1993: 19-20) pergaulan social

pada umumnya menyangkut bimbingan dalam bidang sikap

anatara lain sikap toleran, demokratis, kerja sama, tolong

menolong, dan sebagainya.

Pada usia sekolah, anak mulai keluar dari lingkungan

keluarga memasuki dunia teman sebaya. Peristiwa ini

merupakan perubahan situasi dan sarana emosional yang aman

kedalam dunia baru dimana anak harus pamdai menempatkan

diri dianatara teman sebaya yang sedikit banyak akan berlomba

dalam menarik perhatian guru. Selain itu anak umumnya tidak

memiliki teman tetap untuk bermain, kesulitan menentukan

teman untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas kelompok

karena belum meiliki rasa kepedulian dan kemampuan untuk

bersaing.

b) Tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial pada umumnya menyangkut

bimbingan dalam masalah keikhlasan berkorban, partisipasi di

dalam kegiatan sosial (Tidjan, dkk. 1993: 20). Cara yang bisa

digunakan dengan mengajak anak melakukan bakti sosial untuk

daerah yang kekurangan atau mengumpulkan dana untuk

membantu korban bencana alam.

Page 52: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

37

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa bimbingan belajar yang berkenaan dengan diri

sendiri dan bimbingan lingkungan yang berkenaan dengan lingkungan.

Bimbingan dilakukan secara intensif dan terpadu itu dimulai dari sejak

usia wajib belajar sembilan tahun. Di sebabkan usia produktif anak

dalam membentuk karakter itu terjadi pada usia dini disaat anak belum

mengenal dan masih menjajaki diri untuk menentukan kebutuhannya

sebagai pelajar untuk menentukan masa depan dari segi pendidikan

maupun sosialitas yang tinggi karena merasa saling membutuhkan.

c. Tujuan Umum Bimbingan Belajar

Tujuan layanan bimbingan secara umum adalah kegiatan yang

dilakukan oleh pembimbing atau guru untuk mengenal latar belakang

pribadi anak yang mengalami kesulitan belajar serta memahami dan

menetapkan jenis sifat kesulitan belajar, faktor-faktor penyebab dan

penetapan kemungkinan bagaimana pemecahannya, baik secara

pencegahan maupun penyembuhan.

d. Tujuan Khusus Bimbingan Belajar

Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu

agar anak mampu melakukan atau meraih hal-hal berikut: 1)

Mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat,

pribadi hasil belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang

berarti, 2) Memiliki motivasi dalam pengarahan diri, pemecahan

masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses

Page 53: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

38

pendidikan, 3) Memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri

secara maksimal terhadap masyarakat, dan 4) Meningkatkan prestasi

belajar anak dalam semua bidang pelajaran.

4. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisis-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau

dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak menyukai, maka berusaha

untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka tersebut.

Motivasi mengandung pengertian yang luas, menyangkut internal dan

eksternal (intrinsik dan ekstrinsik). Berbagai ahli telah memberikan

definisi yang beragam tentang motivasi, walaupun pada prinsipnya

mengandung makna yang sama.

Setiap orang mempunyai caranya tersendiri untuk melakukan

sesuatu kegiatan sesuai kehendaknya. Perbedaan tersebut dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik secara langsung dan tidak

langsung. Pengaruh anak secara langsung yakni lingkungan keluarga,

lingkungan sebaya, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan sosial yang tidak langsung yakni melalui media

elektronik, radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.

Beberapa faktor inilah yang dapat merangsang tumbuh dan

berkurangnya motivasi yang ada didalam diri seseorang.

Page 54: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

39

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak didalam dirianak yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar

dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjeck belajar itu dapat tercapai. Motivasi

belajar adalah merupakan faktor-fakor psikis yang bersifat non-

intelektual (Sardiman. 1996: 75).

Dari definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian motivasi belajar adalah kegiatan yang bersifat non

intelektual yang mewakili proses psikologikal yang melibatkan

timbulnya energi dalam diri seseorang individu yang dilakukan secara

suka rela kearah tujuan yang lebih baik

Menurut Gray, dkk dalam Winardi (2001: 2) Motivasi

(motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti

“menggerakkan” (to move). Motivasi merupakan sejumlah proses yang

bersifat internal dan eksternal bagi seorang individu, yang

menimbulkan sikap antusiasme dan persistensi dalam hal

melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Faktor yang mempengaruhi

motivasi anak.

Menurut W.S Winkel (2004: 526) motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak didalam diri yang menimbulkan belajar.

Kesamaan pendapat juga diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2003:

158) yang menegaskan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan

Page 55: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

40

daya penggerak yang ada didalam diri anak yang menimbulkan

kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek dapat tercapai.

Berdasarkan pengertian motivasi belajar diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian motivasi belajar adalah serangkai

penggerak atau dorongan yang dapat memicu timbulnya kegiata

belajar yang berasal dari dalam diri maupun dari luar untuk melakukan

aktivitas belajar yang berakibat menimbulkan perubahan ketujuan yang

dikehendaki.

b. Jenis Motivasi Belajar.

Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan

Marquis (2009: 87).

1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi: kebutuhan untuk minum,

makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk

beristirahat.

2) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini anatara

lain: dorongan untuk menyelamatkan diri. Dorongan untuk

membalas, untuk berusaha, untuk memburu, jelasnya motivasi ini

timbul dikarenakan rangsangan dari luar.

3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk

melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh

minat. Motif-motif ini bias muncul karena dorongan untuk dapat

menghadapi dunia luar secara efektif.

Page 56: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

41

c. Fungsi Motivasi Belajar.

Fungsi motivasi menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna

(2012: 26) antara lain: 1) Motivasi merupakan alat pendorong

terjadinya perilaku belajar peserta didik, 2) Motivasi merupakan alat

untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, 3) Motivasi

merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan

pembelajaran, dan 4) Motivasi merupakan alat untuk membangun

sistem pembelajaran lebih bermakna.

d. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.

Motivasi intrinsik menurut Sardiman (1996: 89) adalah sebagai

berikut:

1) Motivasi Intrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif

atau berfungi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan

dilihat dari segi belajar, motivasi intrinsik adalah ingin mencapai

tujuan yang terkandung didalam perbuatan itu sendiri. “instrinsic

motivations are inherent in the learning situations and meetpupil-

needs and purposes”, itulah sebabnya mengapa motivasi intrinsik

dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari

dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajarnya.

Page 57: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

42

Perlu diketahui bahwa anak yang memiliki motivasi

intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang

berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu, dorongan

yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan,

kebutuhan yang bersifat keharusan untuk menjadikan individu

yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi secara lahiriah motivasi itu

terlahir dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial,

bukan sekedar simbol dan seremonial.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 15) motivasi

intrinsic yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak memerlukan rangsangan dari luar karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan,

Sobry Sutikno (2007: 98) mengatakan motivasi intrinsik sebagai

motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada

pakasaan dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan

sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam

diri sendiri tanpa memerlukan rangsangan atau dorongan dari luar

yang mengakibatkan adanya pergerakan.

2) Motivasi Ekstrinsik

A.M Sardiman (2005: 90) mengatakan motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena disebabkan

Page 58: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

43

rangsangan dari luar diri individu, jadi yang terpenting bukanlah

karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan

nilai yang baik, atau agar mendapatkan hadiah. Dapat dilihat dari

segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung

bergayut dengan esensi apa yang akan dilakukannya. Oleh karena

itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatan sebagai bentuk motivasi

yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan di teruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar.

Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna (2012: 27)

motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan

faktor-faktor diluar diri peserta didik, seperti adanya pemberian

nasihat dari pembimbing, hadiah (reward), kompetisi sehat antar

peserta didik, hukuman (funishment) dan sebagainya.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

motivasi intrinsik adalah motivasi dari dalam diri sendiri, dimana

diri sendirilah yang memegang penting bahwa kemauan diri itu

terbawa atas sikap sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang timbul dikarenakan rangsangan dari luar, disini yang

berperan adalah orang lain, sebenarnya ini tidak baik dan tidak

begitu penting, dalam kegiatan belajar mengajar tetaplah penting

sebab kemungkinan besar keadaan anak itu dinamis. Motivasi

ekstrinsik dapat berubah menjadi otivasi instrisik bila pada saat

Page 59: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

44

anak menyadari bahwa pentingnya belajar itu bukan dorongan

yang berasal dari luar dan menindak lanjut dengan tindakan dengan

belajar bersungguh-sungguh tanpa pengaruh faktor dari luar diri.

e. Prinsip motivasi belajar

Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna (2012: 26)

prinsip motivasi sebagai berikut: 1) Peserta didik memiliki motivasi

belajar yang berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan internal

dan eksterna peserta didik itu sendiri, 2) Pengalaman belajar masa lalu

yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman belajar yang baru akan

menumbuhkembangkan motivasi belajar anak, 3) Motivasi belajar

anak akan berkembang jika disertai pujian daripada hukuman, 4)

Motivasi belajar intrinsik peserta didik dalam belajar akan lebih baik

daripada motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan,

5) Motivasi belajar anak yang satu dapat merambat kepada anak yang

lain, 6) Motivasi belajar anak akan berkembang jika disertai dengan

tujuan yang jelas, 7) Motivasi belajar anak akan berkembang jika

disertai dengan implementasi keberagaman metode, 8) Bahan ajar yang

sesuai dengan kebutuhan belajar akan menumbuhkembangkan

motivasi belajar anak, 9) Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan

potensi dan prestadi belajar anak, 10) Gangguan emosi anak dapat

menghambat terhadap motivasi dan mengurangi prestasi belajar anak,

11) Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya

gairah belajar anak, dan 12) Motivasi yang besar akan berpengaruh

Page 60: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

45

terhadap terjadinya proses pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif

dan menyenangkan.

f. Komponen Motivasi Belajar.

Menurut Sondang P. Siagian (2004:132), komponen motivasi

adalah sebagai berikut:

1) Upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran Organisasi

Tersirat bahwa dalam pandangan ini ialahbahwa tujuan dan

sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi para

anggota organisasi yang diberi organisasi tersebut. Secara popular

dapat dikatakan bahwa pemberian motivasi hanya akan efektif

apabila dalam diri bawahan yang digerakkan itu terdapay

keyakinan-keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan dan

berbagai sasaran organisasi tujuan pribadi akan ikut pula tercapai.

Hal ini sangat penting untuk mendapat perhatian karena, seperti

dimaklumi, pendorong utama dan pertama bagi seseorang untuk

memasuki organisasi tertentu itu berbagai kepentingan pribadinya

akan terlindungi dan berbagai kebutuhannya akan terpenuhi.

Bahkan dapat dikatakan bahwa motif utama dan pertama tersebut

dapat bersifat individualistik. Para pekerja akan selalu mengkaitkan

pemeberian motivasi oleh pimpinan dengannkepentingan dan

tujuan pribadi itu meskipun tetap dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi.

Page 61: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

46

2) Usaha Tertentu Sebagai Akibat Motivasi.

Artinya motivasi merupakan keterkaitan anatara usaha dan

permusan kebutuhan tertentu. Dengan kata lain, motivasi

merupakan ketersediaan untuk mengerahkan usaha tingkat tinggi

untuk mencapai tujuan organisasi. Akan tetapi kesediaan

mengerahkan itu sangat tergantung pada kemauan seseorang untuk

memuaskan berbagai kebutuhannya. Usaha merupakan ukuran

intesitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, yang

bersangkutan akam berusah keras untuk melakukan sesuatu.

3) Kebutuhan.

Suatu pemahaman teori motivasi dan aplikasinya, yang

dimaksud dengan ialah keadaan internal seseorang yang

menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu

kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan “ketegangan” yang

pada giliranya menimbulkan dorongan tertentu dalam diri

seseorang. Dapat dikatan bahwa seseorang pekerja yang

termotivasikan sesungguhnya berada pada suasana ketegangan.

Cara untuk menghilangkan ketegangan tersebut, mereka

melakukan usaha tertentu. Merupakan hal yang logis apabila usaha

seseorang semakin besar apabila tingkat ketegangan dirasakannya

semakin besar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

Motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

Page 62: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

47

kondisis-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila tidak menyukai, maka berusaha untuk

meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Motivasi

mengandung pengertian yang luas, menyangkut internal dan eksternal

(intrinsik dan ekstrinsik).

B. Penelitian yang Releven

1. Penelitian Andari Nurocmah Wisdaningrum (2004: vii) bertujuan untuk

mendeskripsikan: bagaimana keterlibatan orang tua dalam memotivasi

kehidupan beragama anak di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta,

dan bagaimana pengalaman agama anak yang bersekolah di SD

Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta. Penelitian menunjukkan bahwa

keterlibatan orang tua dalam kehidupan beragama dengan memberikan

contoh perilaku keteladanan kepada anak agar anak meniru perbuatan

positif yang dilakukan orang tuanya. Hasil dari penelitian ini sendiri

menitik beratkan bahwa orang tua sebagai motivasi, pendorong, karena

disuruh atau pun kesadaran sendiri.

Dalam penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang saya

lakukan, terlihat jelas bahwa fokus penelitian diatas dengan fokus

pembahasan penelitian yang saya lakukan adalah kalau penelitian yang

saya lakukan mencakup fokus pembahasan yang lebih luas dari penelitian

sebelumnya yaitu mencakup pembahasan peran dan metode rumah pintar

dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar.

Peranan yang diteliti dari karya ilmiah diatas adalah peranan orang tua

Page 63: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

48

dalam memotivasi anak di sekolah dimana orang tua menjadi titik tumpu

dari perkembangan anak melalui tingkah laku keteladanan beragama.

2. Penelitian Nur Faizah (2010: vii) bertujuan untuk mendeskripsikan:

Bagaimana metode bimbingan belajar anak di panti asuhan yatim putra

islam Berbah Yogyakarta, bagaimana prestasi hasil belajar yang dicapai

Anak Panti Asuhan Yatim Putra Islam Berbah Yogyakarta. Dalam

penelitian ini membahas tentang metode bimbingan yang dilakukan oleh

sebuah panti asuhan dan hasil prestasi anak didik yang berada dip anti

asuhan. Yaitu dengan bimbingan yang dilakukan yang diadakan disetia

hari dip anti asuhan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

metode bimbingan belajar di Panti Asuhan Yatim Putra Islam Berbah

Yogyakarta dapat digolongkan menjadi dua: 1) metode individu yang

meliputi konseling direktif, konseling non-direktif, 2) metode kelompok

yang meliputi: papan bimbingan, doa, karya wisata, kegiatan kelompok,

pengajaran remedial. Prestasi yang dicapai anak Panti asuhan Putra Islam

berbah Yogyakarta, yaitu nilai yang diperoleh pada hasil Ujian Akhir

Sekolah Bestandar nasional (UASBN) mengalami peningkatan walau ada

juga anak yang indeks prestasinya mengalami penigkatan.

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan tindakan dan perilaku anak yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh anak sendiri. Anak adalah

penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat anak

memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Didalam proses belajar

Page 64: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

49

mengajar ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yaitu motivasi

belajar.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, harus diadakan upaya untuk

meningkatkan motivasi belajar anak dengan berbagai cara diantaranya melalui

bimbingan belajar. Motivasi belajar peserta didik yang tinggi akan

meningkatkan hasil belajar anak dan memudahkan anak mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik.

Lembaga Rumah Pintar sebagai tempat penyelenggar bimbingan

belajar diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan diri, sikap,

dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan

keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan yang berkelanjutan.

Kelebihan dari bimbingan belajar sendiri bersifat komprehensif dalam ruang

lingkup, namun juga bersifat preventif dalam desain dan bersifat

pengembangan tujuan yang nantinya anak diberikan arahan akan pentingnya

belajar bagi anak.

Peran Rumah Pintar belajar diharapkan proses pembelajaran akan lebih

efektif dan efisien, sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.

Semakin efektif kegiatan bimbingan belajar akan semakin tinggi motivasi

belajar anak. Berdasarkan hubungan tersebut maka diduga ada peran yang

signifikan rumah pintar untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik.

Page 65: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

50

D. Pertanyaan Penelitian

1. Apa saja kegiatan yang berada di Rumah Pintar Pijoengan Desa Srimartani

Bantul?

2. Bagaimana kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan

Desa Srimartani Bantul?

a. Latar Belakang Berdirinya Kegiatan Bimbingan Belajar?

b. Bagaimanakah bentuk kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan?

c. Pelaksanaan seperti apa yang dilakukan dalam bimbingan belajar di

Rumah pintar Pijoengan?

d. Bagaimana Proses Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar

Pijoengan?

3. Bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melalui bimbingan belajar?

a. Bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam mewadahi kegiatan

belajar anak terkait bimbingan belajar?

b. Apa fungsi Rumah Pintar Pijoengan?

c. Mengapa bimbingan belajar harus diadakan guna meningkatakan

motivasi belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan?

d. Faktor-faktor apa saja yang mendorong dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melalui bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan?

e. Apakah kontribusi Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan

motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar?

Page 66: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

51

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

menerangkan fenomena sosial atau suatu peristiwa. Hal ini sesuai dengan

penelitian kualitatif juga diartikan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2005: 4). Menurut

Sugiyono (2010: 1) bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan data), analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif

kualitatif karena peneliti bermaksud menyajikan, menggambarkan,

melukiskan, data secara deskriptif atau secara sistematis tentang data yang

ada dilapangan tentang “Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani,

Piyungan, Bantul” guna memberikan gambaran informasi riil tentang

situasi sebenarnya.

Page 67: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

52

B. Subjek Penelitian

Penetuan subjek penelitian ini dilakukan dengan mengambill

sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pneliti menentukan

secara mandiri sampel yang akan diambil untuk mencari informasi yang

terkait dengna penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Berikut merupakan subjek dalam penelitian adalah 1) Ketua Lembaga

Rumah Pintar Pijoengan, 2) Tutor bimbingan belajar di Lembaga Rumah

Pintar Pijoengan, dan 3) Peserta didik dilembaga Rumah Pintar Pijoengan.

Alasan pemilihan subjek penelitian tersebut didasarkan pada

pertimbangan sebagai pihak yang terlibat secara langsung dalam

mendapatkan informasi data yang valid dan terpercaya tentang peran

Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak melalui

bimbingan belajar serta metode peningkatan motivasi anak pada

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, tepatnya

di Dusun Draman, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta sehingga mendapatkan informasi dari berbagai

macam pihak secara maksimal, tidak memihak dan akurat.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini

dilaksanakan di Rumah Pintar yang ada di Desa Srimartani, tepatnya di

Dusun Draman, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dijadikan sebagai lokasi penelitian

dengan beberapa pertimbangan yaitu rumah pintar merupakan salah satu

Page 68: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

53

lembaga yang bergerak dibidang pendidikan, khususnya dibidang

pendidikan nonformal, kemudian keterbukaan lembaga dalam

mengembangkan kualitas dan kuantitas peserta didik melalui berbagai

program yang ada dilembaga rumah pintar pijoengan ini, selain itu juga

melalui sentra pendidikan yang dikembangkan melalui program bimbingan

belajar yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan bakat anak secara

internal dan eksternal dalam belajar baik dari segi fisik maupun

intelektualnya.

Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada

tanggal 1 April sampai 31 Juni 2015.

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik-teknik yang tepat, dan terperinci yaitu dengan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi:

1. Observasi

Menurut Nasution (2003: 58) observasi tidak hanya mencata

sesuatu kejadian atau peristiwa, akan tetapi juga segala sesuatu atau

sebanyak mungkin hal-hal yang diduga ada kaitannya. Menurut

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010: 64) Teknik observasi ini

diklasifikasikan menjadi tiga cara atau teknik : (1) bertindak sebagai

observasi sebagai partisipan (participant observation), (2) dilakukan

secara terus terang dan tersamar (overt observation dan covert

obsevation), dan (3) observasi yang tak berstruktur (unstructured

Page 69: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

54

observation). Peneliti menggunakan tehnik obeservasi pastisipasif

dengn terlibat dalam kegiatan-kegiatan dilokasi penelitian namun tidak

semua.

Dari penjelasan diatas maka peneliti mengambil data dengan

menggali informasi data yang didapat ketika peneliti melakukan

observasi partisipasif terkait dengan peran Rumah Pintar Pijoengan

dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar.

2. Wawancara

Menurut Moleong (2010: 186) percakapan oleh dua orang

pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan kemudian

terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Sedangkan

Dudung Abdurahman (2002: 33-34) mengatakan, interview atau

wawancara yang aka sudah dilakukan dalam penelitian ini adalah

bebas terpilih, yaitu peneliti bebas memberikan pertanyaan kepada

informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan

secara lengkap dan cermat, dengan suasana tidak normal. Dalam

penelitian, jenis ini lebih harmonis dan tidak kaku.

Tujuan wawancara ini dimaksudkan untuk menemukan

informasi permasalahan secara objektif. Pihak terwawancara dimintai

pendapat tentang peranan Rumah Pintar Pijoengan dalam

meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar. Dalam

metode analisis data melalui wawancara ini peneliti harus

Page 70: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

55

mendengarkan secara cermat dan mencatat sesuai yang dikemukakan

oleh responden.

Wawancara ini digunakan untuk mengungkapa data tentang

peran rumah pintar pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar

anak melalui bimbingan belajar. Dalam penelitian ini digunakan alat

pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau instrument

yang berbentuk pertanya-pertanyaan untuk melengkapi data yang

diperoleh melalui observasi

3. Dokumentasi

Menurut Husaini Akbar dan Purnomo Setyadi (2006: 73)

dokumentasi adalah teknik pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Metode dokumentasi merupakan cara

pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui sumber-sember data

yang relevan, baik melalui majalah, buku-buku, brosur, catatan harian,

arsip-arsip dan sebagainya. Dokumen ini digunakan untuk

memeperoleh data tentang gambaran umum serta kondisi masalah

secara riil yang ada dilingkungan mengenai kondisi layanan bimbingan

belajar yang ada dilingkungan Rumah Pintar Pijoengan yang akan

menjadi objek.

Metode dokumentasi dengan mengumpulkan data mengenai

hal-hal yang ada dilapangan untuk melengkapi data sebelum ini yakni

wawancara dan observasi yang akan diteliti berupa catatan, transip,

buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan lain-lain.

Page 71: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

56

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 101) menjelaskan bahwa

instrument penelitian merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama yaitu peneliti

yang menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman

observasi dan dokumentasi.

F. Analisi Data

Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis

interaktif yang dikemukakan oleh Huberman dan Miles dalam M. Idrus

(2007: 150-152) terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Dalam penelitian ini digunakan reduksi data untuk

memebersihkan data. Proses pemilihan, pemutusan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan trasformasi data yang kasar yang

muncul dari catatan-catatan dilapangan. Proses ini merupakan sebuah

proses yang berulang selama proses penelitian kualitatif berlangsung.

Karena tujuan dilakukannya proses ini adalah untuk memperjelas,

menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak

diperlukan serta mengorganisasi data. Maka hal tersebut dapat

memudahkan peneliti dalam melakukan penarikan kesimpulan.

Page 72: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

57

2. Penyajian Data

Setelah melalui proses reduksi data, kemudian langkah

selanjutnya yaitu penyajian data. Penyajian data Merupakan hasil dari

reduksi data, disajikan dalam laporan secara sistematis yang mudah

dibaca atau dipahami baik secara keseluruhan maupun bagian-

bagianya dalam konteks sebagai pernyataan. Penyajian data ini dapat

dilakukan dengan bentuk table, grafik, phie card, pictogram, dan

sejenisnya (Sugiyono, 2012: 95). Melalui hal tersebut, peneliti akan

lebih memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Dalam metode analisis menggunakan penarikan krsimpulan ini

pada awalnya hanya bersifat sementara dan akan berubah bila

ditemukan data yang lebih valid yang dapat mendukung kuatnya data

yang berupa fakta. Sedangkan menurut Sugiyono (2007: 345)

memberikan kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.

G. Keabsahan Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif.

Analisis kualitatif oleh Sugiyono (2010: 366) menjelaskan bahwa data

yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi diuji

Page 73: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

58

dengan bebrapa teknik. Menurut Sugiyono (2010: 366) mengatakan bahwa

uji keabsahan data dalam penelitian kualitataif meliputi uji credibility

(validitas internal), Transferability (validitas eksternal), dependability

(relianbilitas) dan confirmability (obyektivitas).

Keuntungan penggunaan metode trianggulasi ini adalah dapat

mempertinggi validitas, member kedalaman hasil penelitian sebagai

pelengkap apabila data dari sumber pertama masih ada kekurangan

(Nasution, 2006: 115- 116). Untuk memperoleh data yang lebih dapat

dipercaya maka data yang diperoleh dari wawancara juga dilakukan

pengecekan melalui pengamatan, sebaliknya data yang diperoleh dari

pengamatan juga dilakukan pengecekan melalui wawancara atau

menanyakan kepada responden.

Pada tahap analisis data, peneliti melakukan serangkaian proses

analisis data kualitatif pada data yang telah diperoleh dilapangan.tujuannya

yaitu agar diperoleh data yang valid dan reliebel. Reliabilitas prosedur

penelitian dapat diuji dengan menggunakan beberapa cara antara lain

sesuai dengan pendapat Nasution, yaitu: (a) melakukan pencatatan dan

dokumentasi data secara teliti dan terbuka, dan (b) transparansi mengenai

prosedur dilapangan dan hal-hal yang diungkap serta (c) membandingkan

hal-hal yang dicapai melalui metode wawancara, serta cek dan ricek

kepada subyek.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian data

menggunakan metode trianggulasi yang dilakukan dengan cara

Page 74: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

59

menanyakan data yang sama yang telah tersusun secara rapid dan berkala

melalui reponden yang berbeda. Dengan tujuan akhir dari trianggulasi

adalah membandingkan informasi data yang sama, yang sudah diperoleh

dari beberapa responden agar tingkat keabsahan dan validnya data dapat di

percaya dan menghindari subjektivitas dan melakukan cek dan ricek dari

sumber responden yang berbeda.

Page 75: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

60

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar merupakan lembaga yang memeberikan layanan

kepada masyarakat yang notabenenya merupakan salah satu dari satuan

pendidikan nonformal sebagai wadah untuk pemberdayaan masyarakat

melalui berbagai kegiatan dan program kerja. Seperti yang tertera dalam

Permendikbud No. 81 tahun 2013 dengan uraian tentang ranah kerja

Rumah Pintar sebagai satuan pendidikan non formal sejenis.

Rumah Pintar sebagai satuan pendidikan non formal yang berbasis

pada pemanfaatan potensi lokal dan kemajuan dalam bidang ilmu

pengetahun sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Layanan yang

diberikan lembaga Rumah Pintar Pijoengan untuk mendukung

pemberdayaan masyarakat seperti sentra permaian edukatif, sentra kriya,

sentra buku dan baca, sentra layanan keliling, layanan TPA dengan iqro’

baca tulis, teknologi informasi, sentra audio visual, sentra pertanian,

sentra panggung dan bimbingan belajar.

a. Sejarah Berdirinya Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar “Pijoengan” didirikan dan diresmikan secara sah

diresmikan Pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2008 oleh Direktur

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prof. DR. Didin Hafiduddin

dan Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB.) Ibu

Page 76: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

61

Widodo AS. Lembaga ini Mendapat badan hukum pada hari Senin

tanggal 14 Juni 2010 oleh Notaris Khusnina Widyasningrum, SH

dengan akte notaris nomor 3.

Sejarah Rumah Pintar “Pijoengan”, kata “Pijoengan” yang

merupakan nama wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Bantul.

Nama “Pijoengan” tersebut diambil dari ejaan lama kecamatan

Piyungan. Rumah Pintar Pijoengan yang terletak di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Desa Srimartani merupakan

salah satu desa yang terkena bencana gempa pada Mei 2006 lalu

dengan kondisi rumah penduduk 95% (sembilan puluh lima persen)

rata dengan tanah, 5% (lima persen) lainnya mengalami rusak ringan

dan rusak berat akibat gemapa tersebut. Inilah yang menjadi dasar

dalam pendirian Rumah Pintar “Pijoengan”.

Dengan mengusung ikon “Sejengkal Lahan Seluas Harapan”

Rumah Pintar menggalakkan pertanian sayuran organik dimulai dari

pekarangan warga. Dengan gagasan tersebut, pada bulan Juli 2010,

Rumah Pintar “Pijoengan” dinobatkan sebagai Rumah Pintar

“Pijoengan” terbaik di Indonesia dalam kategori pengembangan

sentra. Sentra yang menjadi unggulan Rumah Pintar “Pijoengan”

adalah pertanian dan keterampilan produktif.

Untuk program pemberdayaan masyarakat dhuafa yang di

bentuk pada tahun 2011, Rumah pintar mengadakan program dibawah

Page 77: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

62

naungan program Zakat Community Development dari BAZNAS yang

bekerjasama dengan Fakultas Teknik Pertanian UGM.

b. Letak Geografis Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar Pijoengan terletak disebelah timur kota

Yogyakarta, dengan jarak tempuh sekitar 16 km dari kota Yogyakarta.

Rumah Pintar Pijoengan terletak di Dusun Daraman, Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

Kecamatan Piyungan merupakan Kecamatan yang berada

dalam wilayah timur dan utara dari wilayah Kabupaten Bantul,

dengan memiliki batas-batas wilayah dengan Kecamatan Piyungan

sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Prambanan dan

Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Sebelah selatan berbatasan

Dlingo dan Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman, kemudian

berbatasan disebelah timur ada Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung

Kidul.

Kecamatan Piyungan terdiri dari tiga desa yaitu Desa

Sitimulyo, Desa Srimulyo, dan Desa Srimartani. Rumah Pintar

“Pijoengan” meimiliki sasaran sebagai pemberdayaan masyarakat

yakni Desa Srimartani. Desa Srimartani terletak pada perbatasan

daerah Bantul, Gunung Kidul dan Sleman. Sebelah utara dan barat

Desa Srimartani berbatasan dengan wilayah kabupaten Sleman

tepatnya Desa Sumberharjo dan Desa Jogotirto. Sebelah timur

Page 78: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

63

berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul tepatnya Desa Ngoro-

oro. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Desa Srimulyo yang

masuk dalam Kecamatan Piyungan, Bantul.

Desa Srimartani memiliki 17 Dusun dan 112 RT. Dusun yang

termasuk dalam Desa Srimartani yaitu Dusun Mandungan, Dusun

Piyungan, Dusun Draman, Dusun Petir, Dusun Kembangsari, Dusun

Kemloko, Dusun Mojosari, Dusun Sanansari, Dusun Munggur, Dusun

Umbulsari, Dusun Bulusari, Wanujoyo Lor, Wanujoyo Kidul, Dusun

Mutihan, Dusun Tambalan, Dusun Kwasen dan Dusun Rejosari.

c. Visi, Misi dan Tujuan

1) Visi : Menjadi sentra pilihan masyakarat untuk kegiatan

pendidikan non formal dan pemberdayaan.

2) Misi : Mengembangkan kegiatan pemberdayaan (empowering)

masyarakat berbasis pedesaan melalui berbagai kegiatan

edukasi, komunikasi, dan informasi dengan

mempertimbangkan kearifan lokal.

3) Tujuan:

a) Mengembangkan potensi kecerdasan anak yang didasarkan

pada tumbuh kembang anak;

b) Meningkatkan minat baca masyarakat;

c) Mengenalkan teknologi dan Informasi;

d) Mengembangkan kemampuan berwirausaha masyarakat

berbasi potensi lokal;

Page 79: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

64

e) Melestarikan budaya masyarakat.

d. Susunan Pengurus

Setiap anggota Pengurus Rumah Pintar “Pijoengan” merupakan

perencana, pelaksana dan evaluator dalam semua program di Rumah

Pintar “Pijoengan”. Berikut ini susunan pengurus Rumah Pintar

“Pijoengan”:

Tabel 1. Susunan Pengurus Rumah Pintar

No Nama Lengkap P/L Jabatan PendidikanAkhir

1 H. Teguh Waluyo, S.Pd L Ketua S I

2dr. Riana Rahmawati,M.kes

P Sekretaris S2

3Daswati RofiatunSahifah, S.T

P Bendahara S1

4 Sriyono, S.Pd.I LTutor Sentra Kriya& Diklat

S1

5 Luq Luq Nur Azizah P Tutor Sentra Buku MAN

6 Okta Supiana PTutor SentraPermainan &Kesehatan

D1

7 Kusmayanti PTutor SentraKomputer danAudio visual

SMK

8 Gusalal Jani LTutor PertanianTerpadu

D1

9 Aziz Nur Rohmat LTutor PertanianTerpadu

SMK

10 Uun Agung Prasetio LTutor Unit LayananKeliling

SMA

Sumber: Data Primer Rumah Pintar Pioengan.

Page 80: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

65

e. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyelengaraan

kegiatan Rumah Pintar “Pijoengan” sudah dapat dikatakan cukup

lengkap untuk menunjang keberhasilan program-program yang di

Rumah Pintar. Berikut sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

Rumah Pintar ”Pijoengan” :

Tabel 2. Sarana dan prasarana

No Jenis Sarana Keadaan Keterangan1 Luas gedung

Lembaga/Organisasi

Luas Tanah : 2800 M2

Luas Bangunan : 100 M2

Kolam pemijahan lele : 100 M2

Rumah kompos : 50 M2

Ruang Diklat : 50 M2

lahan pertanian : 2500 M2

2 Status Bangunan/ GedungLembaga

Sewa Penduduk

3 Sarana belajar Meja kursi : 46 SetPapan Tulis : 3 setLemari/Rak : 14 unitKomputer : 4 UnitBahan Ajar : 10 JenisBahan Bacaan : 3469 judulAlat praktek : 5 Unit

BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaik

Sumber : Data Primer Rumah Pintar “Pijoengan”.

f. Jaringan dan Kerjasama

Rumah Pintar “Pijoengan” dalam pelakasanaannnya tidak akan

berdiri dan dapat melaksanakan program-program tanpa campur

tangan dan kerjasama dengan lembaga lain. Jaringan dan kerjasama

ini dilakukan dengan instansi atau lembaga lain yang notabennya

dibawah naungan Pendidikan Non Formal yang ada diseluruh wilayah

Page 81: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

66

Indonesia. Rumah Pintar “Pijoengan” tidak dapat berdiri menjadi

salah satu lembaga terbaik di Yogyakarta jika tidak memiliki Jaringan

dan kerjasama yang baik dan kuat, oleh karena itu jaringan dan kerja

sama menjadi kunci tegaknya Rumah Pintar “Pijoengan” dalam

berdiri. Berikut merupakan jaringan dan kerjasama yang dipegang

oleh Rumah Pintar “Pijoengan”:

Tabel 3. Jaringan dan Kerjasama

No Nama Program Kerja Instansi/Lembaga pemberi DanaKemitraan

1. Perintisan Rumah Pintar Solidaritas Istri Kabinet IndonesiaBersatu (SIKIB)

2. Zakat “CommunityDevelopment” Desa

SrimartaniBaznas

3. Unit Layanan Keliling Perpusda Bantul4. Setren (Kemandiran pangan

keluarga)Baznas

5. Pengolahan kompos organik Baznas6. Penanaman padi SRI FTP UGM

Sumber: Data Primer Rumah Pintar “Pijoengan”.

g. Pembiayaan

Sumber dari pembiayaan segala aktivitas Rumah Pintar

Pijoengan berasal dari dana hibah, dana mandiri, iuran sukarela, dan

hasil panen. Berikut adalah kejelasan pembiayaan operasional

kegiatan Rumah Pintar Pijoengan:

Page 82: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

67

Tabel 4. Pembiayaan Program

No Jenis Program Sumber Biaya Jenis Sentra

1 Story Telling Mandiri Sentra buku2 Mendongeng Mandiri Sentra buku3 Kursus membaca latin Mandiri Sentra buku4 Kursus membaca Iqrak Mandiri Sentra buku5 Mading Rumah Pintar

“Pijoengan”Mandiri Sentra buku

6 Buletin Rumah Pintar“Pijoengan”

Mandiri Sentra buku

7 Unit Layanan Keliling BAZNAS Sentra layanankeliling

8 Kursus Jahit BAZNAS Sentra kriya9 Kursus Bordir BAZNAS Sentra kriya10 Kursus Memasak BAZNAS Sentra kriya11 Program Kewirausahaan

Masyarakat (PKM)DirekturPembinaanKursus danPelatihanDITJENPAUDNIKEMDIKBUD

Sentra diklat

Sumber: Data Primer Rumah Pintar “Pijoengan”.

h. Prestasi

Riwayat prestasi yang diraih oleh Rumah Pintar “Pijoengan”

dari awal berdiri hingga sekarang, adapun prestasi yang diperoleh:

Tabel 5. Prestasi Rumah Pintar Pijoengan

No Bentuk Penghargaan Predikat Tahun1. Rumah Pintar Terbaik dalam Pengembangan

Sentra untuk Kategori Non DepartemenTerbaik 2010

2. Penghargaan pustaka bakti tama bagiPenggerak buku dan baca tingkatpropinsi

Terbaik 2012

3. Lomba Pendidikan Keaksaraan danKesetaraan dengan kategori LombaTaman Bacaan Masyarakat

Juara ItingkatDIY

2014

Sumber : Data Primer Rumah Pintar “Pijoengan”.

Page 83: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

68

Rumah Pintar “Pijoengan” meraih penghargaan pertama yakni

Rumah Pintar terbaik dalam kategori pengembangan sentra non

departeman, ini semua tidak lepas dari semua pihak yang ada di

rumah pintar. Kemudian penghargaan kedua diraih oleh Rumah Pintar

yakni penggerak buku dan baca tingkat provinsi, kemudian prestasi

terakhir yakni juara lomba pendidikan kesetaraan dan keaksaraan

dalam kategori TBM.

B. DATA HASIL PENELITIAN

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar Pijoengan merupakan bagian dari dunia pendidikan

yang dapat memperkaya pendidikan masyarakat melalui pemberdayaan.

Berbagai kegiatan diadakan guna memperkaya pengetahuan masyarakat

untuk mengejar ketertinggalan serta meningkatakan kesejahteraan di

Indonesia khususnya masyarakat sekitar desa Srimartani. Dalam hal ini

masyarakat meliputi orang-orang terpelajar serta dari masyarakat yang

lain, kebijakan pendidikan seperti ini sudah mulai berkembang di

Indonesia. Sehingga upaya yang baik itu, sebaiknya ditingkatkan dengan

dukungan dari masyarakat yaitu menumbuhkan kecintaan dan

keikutsertaan terhadapat kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Pintar

Pijoengan. Mulai dari kegiatan sederhana yang dilakukan Rumah Pintar

Pijoengan yang tentunya mempunyai fungsi dan tujuan. Dalam

kesehariannya Rumah Pintar Pijoengan memberdayakan masyarakat

dengan melalui berbagai bidang kegiatan dan program telah diadakan dan

Page 84: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

69

dilaksanakan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak “SY” selaku

ketua sementara dari Rumah Pintar “Pijoengan” desa Srimartani, Bantul

bahwa :

“Ada banyak kegiatan mas, ada sembilan kegiatan yang berjalanyaitu sentra diklat, sentra buku dan baca, sentra permainan, sentrateknologi informasi, sentra kriya, sentra layanan keliling, sentrapermainan, setra TPA (iqro’), dan bimbingan belajar”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” selaku Staff anggota

di Rumah Pintar Pijoengan desa Srimartani, Bantul bahwa:

“Kegiatan yang ada di Rumah Pintar Pijoengan sebenarnya banyak,ada Sentra diklat, sentra pertanian, sentra kriya dengan menjahit,membordir dan kerajinan tangan, sentra buku dan baca denganperpustakaan, layanan kesehatan keliling dengan posyandu,layanan TPA dengan iqro’ baca tulis, teknologi informasi denganpelatihan komputer, sentra permainan dan bimbingan belajar”.

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat diketahui bahwa dalam

kegiatan dan program yang diadakan dan dilaksanakan oleh Rumah Pintar

Pijoengan di desa Srimartani, Bantul ini memiliki kegiatan rutin yang

ditekuni. Kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan desa

Srimartani, Bantul merupakan lembaga yang berbasis non formal.

Kegiatan tersebut yaitu sentra kriya dengan menjahit, membordir dan

kerajinan tangan, sentra buku dan baca dengan perpustakaan, sentra

layanan kesehatan keliling dengan posyandu, sentra pertanian, sentra

layanan TPA dengan iqro’ baca tulis, teknologi informasi dengan

pelatihan komputer, sentra diklat, sentra permainan edukatif dan

bimbingan belajar.

Page 85: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

70

Berbagai layanan yang diadakan dan dilaksanakan oleh Rumah

Pintar Pijoengan, yang dirasa dibutuhkan masyarakat agar dapat

menunjang dan memperkaya pengetahuan baik dilihat dari segi

pendidikan maupun kecakapan hidup masyarakat. Berbagai kegiatan

tersebut tentunya mempunyai target yang menjadi latar belakang

berdirinya kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan, karena hal ini menjadi

salah satu tolak ukur terbentuknya suatu kegiatan yang dilakukan oleh

Rumah Pintar Pijoengan seperti yang diungkapkan oleh bapak “SY”

bahwa :

“Pada awalnya mas rumah pintar sebagai tempat penyedia layananmasyarakat pasca gempa. Kami berfikir dan mulai mencobamengembangkan kegiatan. Kemudian muncul gagasan lima sentrayang menjadi latar belakang berdirinya kegiatan tersebut yaitusentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasipendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan”.

Pernyataan serupa juga didukung oleh pernyataan oleh mas “UA”

bahwa:

“Yang melatar belakangi berdirinya kegiatan-kegiatan di RumahPintar ini ada lima sentra mas yaitu sentra edukasi ekonomi, sentraedukasi sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasikeagamaan, dan sentra kesehatan”.

Selaku dari pihak pengelola Rumah Pintar Pijoengan mengutarakan

rencana yang menjadi latar belakang terbentuknya berbagai kegiatan yang

ditekuni Rumah Pintar Pijoengan sebagai layanan pemberdayaan

masyarakat paska gempa yang kemudian membentuk gagasan kegiatan

yang masih berjalan hingga sekarang. Yang menjadi latar belakang

kegiatan belajar tersebut yaitu sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi

Page 86: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

71

sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra

kesehatan. Inilah yang menjadi gagasan mengapa kegiatan itu dapat

berjalan hingga sekarang.

Pada dasarnya Rumah Pintar Pijoengan merupakan sebuah

lembaga non formal yang memberikan layanan kepada masyarakat

dengan tujuan memberdayakan masyarakat yang terbelakang agar

terberdaya melalui kegiatan-kegiatan baik pedidikan maupun kecakapan

hidup. Bencana gempa bumi yang terjadi tahun 2006 mengakibatkan

dampak positif dan juga negatif bagi desa Srimartani. Keadaan yang

darurat dikarenakan rumah roboh dan luka-luka yang diderita masyarakat

akibat gempa menambah kondisi menjadi semakin tidak baik.

Awal mula pembentukan Rumah Pintar Pijoengan ini didasari atas

gagasan terebut, kondisi perekonomian desa Srimartani menurun karena

lahan pertanian dan juga usaha masyarakat disektor tersebut gagal panen

dan rusak akibat gempa. Oleh karena itu perencanaan untuk membangun

kembali perekonomian dan mengembangkan masyarakat membutuhkan

wadah sebagai alternatif, salah satunya Rumah Pintar Pijoengan melalui

kegiatan-kegiatan yang terencana, sehingga dapat terfokus pada

pembedayaan dengan sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial,

sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra

kesehatan.

Page 87: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

72

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Rumah Pintar Pijoengan

a. Latar Belakang Berdirinya Kegiatan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bagian dari kegiatan

dan program Rumah Pintar Pijoengan. Kegiatan ini merupakan salah

satu kegiatan penunjang dibidang pendidikan. Ini merupakan salah satu

alternatif dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan,

selain itu juga agar masyarakat melek huruf.

Proses pembentukan kegiatan bimbingan belajar bermula dari

keprihatinan pengurus Rumah Pintar Pijoengan terhadap

perkembangan pendidikan diera ini. Anak cenderung negatif dalam

berkembang baik dari fisik maupun intelektual, itu terlihat dari

keseharian anak yang kecanduan permainan diinternet (game online)

sehingga anak cenderung malas belajar. Ini sering kali terlihat di

warung internet yang ada di Piyungan, warung internet hampir penuh

sesak dikarenakan sekelompok anak-anak pelajar untuk bermain game

online, bahkan ada anak yang membolos sekolah hanya sekedar untuk

menyalurkan hobi bermain game online didunia maya tersebut. Maka

dari itu pentingnya pendidikan diusia SD perlu ditingkatkan

motivasinya, seperti diungkapkan oleh mas “SG” selaku tutor

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan mengenai latang

belakang berdirinya kegiatan bimbingan belajar:

“Jadi secara spesifik mengapa didirikannya bimbingan belajar itumemang mengarah kepada kemandirian lembaga. Denganrincian bahwa kegiatan operasional dapat dilakukan sendiri”.

Page 88: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

73

Hal tersebut di perkuat oleh mas “UA” dengan argumennya

mengenai latar belakang berdirinya kegiatan bimbingan belajar bahwa:

“Pada awalnya dulu kan disekitaran sini belum ada bimbinganbelajar, jadi Rumah Pintar mencoba menampung peserta didikyang ingin belajar banyak. Disamping itu juga Rumah Pintarmengutamakan kemandirian dalam mengelola operasional”.

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat diketahui bahwa

Bimbingan belajar merupakan sebuah program yang dirintis dengan

tujuan menampung dan membantu peserta didik di desa Srimartani

yang ingin belajar secara dominan, belajar mengembangkan diri, sikap,

kebiasaan belajar pada anak secara fisik dan intelektual, selain itu juga

sebagai langkah untuk kemandirian operasional Rumah Pintar

Pijoengan dalam berkembang.

Bimbingan belajar terbentuk berdasarkan keprihatianan

pengelola Rumah Pintar Pijoengan, yaitu terbentuk pada bulan

September tahun 2014. Pada tahun tersebut sebelum terbentuknya

kegiatan bimbingan belajar, sering kali anak-anak disekitar desa

Srimartani memanfaatkan Rumah Pintar sebagai sarana bermain.

Namun melihat kondisi anak-anak yang hanya datang dan bermain,

pengelola berinisiatif membentuk kegiatan yang dapat mewadahi anak

baik dari segi pendidikan bahkan belajar sambil bermain yakni

kegiatan bimbingan belajar.

Fenomena maraknya para anak untuk mencari tambahan ilmu

yang telah didapat dari sekolah merupakan sebuah bentuk dari

tingginya motivasi siswa dalam belajar jika dilihat dari segi

Page 89: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

74

kuantitasnya. Terlihat dari keinginan dan kemauan anak yang cendrung

ingin menambah wawasan pendidikan, melalui kegiatan bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan dirasa selaras dengan kondisisi

pendidikan di desa Srimartani yang minim akses jalan maupun

pendidikan, karena hal tersebut maka bimbingan belajar dipilih sebagai

alternatif didunia pendidikan seperti yang diungkapakan oleh mas

“SG” bahwa:

“Mengapa dipilih itu sebenarnya sebagai lembaga layananmasyarakat secara umumnya sama dengan fungsi rumah pintardan juga sebagai program yang bertujuan untuk menunjangorganisasi rumah pintar secara operasional juga mas supayadapat lebih mandiri aja.”

Mas “UA” menambahkan hal serupa terkait dipilihnya kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan, bahwa:

“Pada awalnya bimbingan belajar dibentuk dengan alasanlayanan kepada masyarakat khususnya peserta didik yangmembutuhkan tambahan belajar dilingkungan formal maupunnon formal”.

Berdasarkan wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

bimbingan belajar dipilih sebagai layanan masyarakat dibawah

naungan rumah pintar khususnya yang membutuhkan tambahan

pendidikan baik formal maupun nonformal dan juga sebagai lembaga

layanan masyarakat secara umumnya sama dengan fungsi rumah pintar

dan juga sebagai program yang bertujuan untuk menunjang organisasi

Rumah Pintar secara operasional agar dapat lebih mandiri.

Bimbingan belajar merupakan aktivitas positif untuk

meningkatakan pendidikan. Melihat kondisi disekitar desa Srimartani

Page 90: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

75

ini, anak-anak dengan terbentuknya kegiatan bimbingan belajar di

Rumah Pintar Pijoengan diharapkan mampu mengurangi beban orang

tua dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak

mereka.

b. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar di rumah Pintar Pijoengan

Bentuk kegiatan bimbingan belajar merupakan layanan kegiatan

bimbingan belajar yang disesuaikan dengan masalah belajar yang

dihadapi anak. Dengan melihat kualitas dan kuantitas serta takaran

pendidikan yang dimiliki anak dirasa kurang cukup dalam menghadapi

bahkan menyelesaikan permasalahan dalam diri mereka mengenai

pendidikan. Rumah Pintar Pijeongan merencanakan kegiatan berupa

bimbingan belajar dengan memberikan bantuan dalam mengatasi

kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan

mentaati jadwal belajar dirumah, kurangnya konsentrasi, kurangnya

kesiapan dalam menghadapi ujian. Jadi dapat dikatakan bentuk layanan

kegiatan merupakan segala informasi berupa pengetahuan pendidikan

untuk dapat menunjang kegiatan peserta didik dalam belajar.

Melihat kondisi dari pendidikan yang semakin berkembang dan

inofatif, Rumah Pintar Pijoengan membantuk anak-anak yang ingin

belajar melalui tambahan belajar. Dengan konsep bimbingan belajar

maka lahirlah bentuk kegiatan belajar yang dirasa sesuai dengan yang

dibutuhkan anak-anak. Seperti yang telah diungkapkan oleh mas “SG”

Page 91: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

76

mengenai bentuk kegiatan bimbingan belajar yang ada di Rumah

Pintar Pijoengan, bahwa :

“Kami dalam mengelola kegiatan bimbingan belajar ini,sebelumnya mengklasifikasikan terlebih dahulu pematerian,koordinasi tutor dengan peserta didik, jadwal belajar agar tidakberbenturan dengan kegiatan peserta didik diluar bimbinganbelajar dan sekolah formal”.

Hal tersebut diperkuat dengan “UA” sebagai berikut:

“Kepuasan dan kenyamanan peserta didik menjadi tolak ukurkami, jadi intinya kami mementingkan kualitas bukan kuantitasbaik dari kualitas materi (standar operasional kelayakan materi),dan metode belajar yang sesuai dengan anak”.

Berdasarakan wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

porses kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar pijoengan yang

dikelola oleh tutor dengan memperhitungkan kualitas dan juga

kuantitas, baik secara materi, metode dan juga mengklasifikasikan

terlebih dahulu pematerian, koordinasi tutor dengan peserta didik,

jadwal belajar agar tidak berbenturan dengan kegiatan peserta didik

diluar bimbingan belajar dan sekolah formal.

Keberhasilan sebuah kegiatan dinilai dari pengelolaannya yang

sesuai dengan perencanan yang mana dirancang secara matang oleh

pihak pengelola. Dengan melibatkan seluruh personil di Rumah Pintar

Pijoengan untuk menunjang kesuksesan pelaksanaannya. Setiap

anggota staff meiliki peranan dalam kegiatan bimbingan belajar di

Rumah Pintar Pijoengan ini. Mulai dari ketua yang menjadi

penanggung jawab atas program pendidikan maupun kecakapan hidup

untuk warga belajarnya, tutor sebagai pelaksana kegiatan pendidikan

Page 92: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

77

sehingga perencanaan dan pengelolaan saling berkesinanggungan yang

nantinya memberikan hasil yang berupa kesiapan materi. Sering kali

pematerian bersifat fleksibel dalam kegiatan bimbingan belajar ini

dilakukan secara mendadak dengan menyesuaikan apa yang di

butuhkan oleh peserta didik.

Kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran dari tutor

dirasa cukup mengesankan dilihat dari perkembangan yang dilakukan

peserta didik dari latar belakang karakteristik anak yang berbeda dalam

menerima dan mengungkapkan pembelajaran secara langsung. Hal ini

dapat terlihat dari pernyataan mas “SG” yang menyatakan bahwa:

“Kesiapan belajar peserta didik itu dilihat dari presentasikehadiran peserta didik dalam kegiatan bimbingan belajar.Disamping itu juga terlihat dari antusiasme untuk bertanya yangmenandakan rasa keingintahuan dari peserta didik dan tugas darisekolah sering dikerjakan dikegiatan bimbingan belajar”.

Hal tersebut diperkuat dengan “UA” sebagai berikut:

“Dilihat dari segi karakteristiknya beda-beda mas. Saat pertamakali peserta didik datang mengikuti kegiatan bimbingan belajarmasih malu-malu, masih takut tidak bisa menyesuaikan, masihkebingungan mengerjakan tugas baik dari sekolah maupun yangdiberikan oleh tutor. Kemudian kami menggunakan metodependekatan personal terlebih dahulu sehingga peserta didiksemakin kesini semakin terbiasa, malahan sekarang semua tugashampir dikerjakan di bimbingan belajar”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kesiapan belajar dapat dipengaruhi oleh pola pikir,

sikap, dan tingkah laku sampai dengan kondisi fisik dalam belajar.

Kesiapan ini seringkali ditunjukkan dengan antusiasme dan prestasi

kehadiran yang semakin hari semakin baik. Di awal peserta didik

Page 93: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

78

sering kali kebingungan dalam belajar dan setelah mengikuti

bimbingan belajar ini peserta didik menunjukkan prestasi belajar

hingga prestasi nilai yang baik.

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar

Pijoengan

Dalam proses kegiatan bimbingan belajar ini diberikan

penejelasan mengenai pematerian yang dibutuhkann oleh peserta didik.

Hal ini diperlukan guna memberikan anak pemahaman yang baik dan

memberikan kenyaman kepada anak dalam belajar. Pelaksanaan

kegiatan bimbingan belajar sering kali dilaksanakan oleh lembaga-

lembaga sejenis dengan memanfaatkan waktu luang yang dimiliki oleh

peserta didik untuk menambah jam belajar mereka. Dalam

komponennya terdiri dari peserta didik yaitu anggota masyarakat yang

mengikuti kegiatan pembelajaran, sumber belajar yaitu warga

masyarakat yang mempunyai kemampuan dibidang pengetahuan dan

bersedia memberikan apa yang dimiliki yang juga disebut tutor.

Tingkat pendidikan anak mulai dari struktur tingkat kelas dasar

berbeda, waktu pelaksanaan yang berbeda, berbeda pula

penanganannya dalam memberi materi belajar, pelaksanaan kegiatan

sudah pasti tidak sama seperti yang diungkapkan oleh mas “SG”,

bahwa:

“Saya itu mengajar untuk peserta didik kelas 1 dan 2, kebetulandilaksanakan diwaktu yang sama yakni selasa dan kamis padajam 15:00 WIB, dan ditempat yang sama”.

Page 94: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

79

Hal tersebut juga ditambahkan oleh mas “UA” sebagai berikut:

“Dalam waktu seminggu itu dibagi menjadi dua jadwal untukkelas 1 dan 2 SD dilaksanakan pada hari selasa dan kamis jam15:00 WIB. Sedangkan saya mengampu untuk peserta didikkelas 4 SD dilaksakan pada hari senin, rabu, dan jum’at padajam 15:00 WIB. Kebetulan saya mengampu untuk yang kelas 4SD”.

Hal serupa juga diungkapakan oleh adik “IP” sebagai peserta

didik, bahwa:

“Kalau saya kan kelas 4 SD mas, jadi dilakukan hari senin, rabu,dan jum’at jam 3 sore mas sampai jam 5 sore”.

Kebenaran tersebut juga diperkuat oleh adik “NS” sebagai

peserta didik, bahwa:

“Senin, rabu, jum’at mas jam 3 sore”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan terdiri dari dua kelas,

kelas kecil dan kelas besar. Kelas kecil terdiri dari kelas 1 dan kelas 2

SD yang dilaksanakan pada hari selasa dan kamis pukul 15.00 WIB.

Kemudian untuk kelas besar atau kelas 4 SD yang dilaksanakan pada

hari senin, rabu, dan jum’at pukul 15.00 WIB.

Bimbingan belajar merupakan aktivitas positif untuk

meningkatakan pendidikan. Dalam kegiatan bimbingan belajar sendiri

dalam proses pelaksanaannya tidak sepenuhnya memilki standar

perencanaan yang dibuat secara matang. Setiap pelaksanaannya sendiri

tidak menglami kesulitan yang berarti mengingat dalam

Page 95: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

80

pelaksanaannya tidak mempunyai rencanan yang spesifik, lebih kepada

pelaksanaan dadakan. Seperti yang telah diungkakan oleh mas “SG”

bahwa:

“Selama ini dalam pelaksanaannya lancar mas. Kami belummenemui kesulitan yang berarti maksudnya kesulitan dalammenangani peserta didik yang pasif dan aktif. Memang dari awalkami tidak mempunyai rencana tersendiri dalam pelaksanaannyatapi memang kami lebih ke pendampingan peserta didik dalambelajar”.

Hal tersebut diperkuat dengan “UA” sebagai berikut:

“Lancar mas. Ini merupakan tantangan tersendiri saja buat tutor.Selain itu tutor juga ingin berkembang dan berpengalamanbagaimana dalam mengatasi peserta didik yang kurangtermotivasi, maka diambillah tindakan dengan menyesuaikansituasi dan kondisi”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar sudah

berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapan, tutor tidak menemui

kesulitan-kesulitan dalam menjelaskan materi mengingat dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar tidak mempunyai perencanaan

secara spesifik namun lebih berfokus kepada pembawaan dan metode

pendampingan peserta didik. Hal ini dikarenakan kolektivitas antar

tutor sebagai pengampu kegiatan bimbingan belajar mampu

menganalisis keadaan lingkungan dengan baik.

Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar tidak

mempunyai perencanaan yang tetap dan tidak hanya kurikulum 2013

sebagai acuan untuk peserta didikan dalam melaksanakan kegiatan

bimbingan belajar. Selain itu guru atau tutor yang terbiasa dengan

Page 96: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

81

menjadi pendidik sering memberikan materi yang dapat memanfaatkan

dan menganalisa situasi dan kondisi sesuai dengan lingkungan tidak

jarang juga tutor menambah dan mengurangi materi yang disesuaikan

dengan kebutuhan peserta didik, seperti yang diungkapakan oleh mas

“SG”, bahwa:

“Kalau dari acuannya memang dari kurikulum 2013 sepertidipendidikan formal lainnya. Namun, dilihat daripelaksanaannya kami menyesuaikan dengan situasi dan kondisimas. Justru kami juga sering merevisi dengan menambah danmengurangi materi yang kiranya peserta didik kesulitan dalambelajar”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA”, bahwa:

“Kami menggunakan kurikulum 2013 sesuai dengan pendidikanformal yang masih berlaku dan juga menyesuaikan dengansituasi dan kondisi”.

Kurikulum yang juga digunakan dalam kegiatan bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan tidak semuanya mengacu pada

kurikulum 2013. Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan dalam pelaksanaannya lebih fleksibel dan sering kali

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

1) Peserta didik

Berikut ini anggota bimbingan belajar di Rumah Pintar

“Pijoengan”:

Page 97: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

82

Tabel 6. Anggota bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan

No

Nama Inisial Kelas Umur Sekolah Alamat

1 Putri AliyaSyafiqa

PA 2 8Tahun

SDN 1 Petir Daraman, RT 06/RW 18 Piyungan

2 Jihan Afrin JA 1 7Tahun

SDN 1 Petir Daraman, RT 06/RW 18 Piyungan

3 Balqiz FayrusZaman

BF 2 8Tahun

SDN 1 Petir Petir, RT 003/RW 27 Piyungan

4 Nur Sholihah NS 4 10Tahun

SDN 1 Petir Petir, RT 004/RW 27 Piyungan

5 Intan Putri IP 4 10Tahun

SDNKembangsari

Kembangsari,RT 05/ RW 25

6 MuhammadZaenal

MZ 4 10Tahun

SD 2 Petir Kemloko RT 01/RW 34 Piyungan

7 Imam Muiz IM 4 11Tahun

SDNKembangsari

Kembangsari,RT 05/ RW 25

Sumber: Data Primer Rumah Pintar Pioengan

Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini

memiliki peserta didik yang merupakan anggota belajar yang dimulai

pada bulan November 2014 dengan berjumlah 7 orang. Dalam

menentukan anggota didik dapat bergabung atau tidaknya menjadi

anggota dibimbingan belajar, pengurus tidak mengklasifikasikan

mengenai syarat yang dibutuhkan, namun siapa dan dari latar belakang

seperti apapun dapat terlibat kedalam kegiatan bimbingan belajar.

Seperti yang telah dikatan oleh bapak “SG” selaku ketua sementara di

Rumah Pintar Pijoengan, bahwa:

“pada awalnya dibentuk untuk tujuan layanan kepadamasyarakat khususnya anak-anak, disamping itu juga layananoperasional kita dapat tercover sendiri. Secara spesifik tidakada sayarat tertentu untuk menjadi bagian dari bimbinganbelajar, tapi untuk peserta didik yang kurang mampu, kitasubsidi agar lebih ringan biayanya”

Page 98: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

83

Hal ini diperkuat oleh mas “AU” selaku tutor di kegiatan

bimbingan belajar, bahwa:

“Pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk karena saran dariwali murid sendiri yang melihat kurangnya minat belajar anak.Tidak ada sayarat apapun untuk menjadi bagian dari bimbelini”

Hal ini diungkapkan oleh peserta didik “IP” bahwa:

“tidak ada mas”

Ungkapan diatas diperkuat oleh “NS” selaku peserta didik,

bahwa:

“tidak ada pesyaratan khusus mas”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh adik “IM” selaku peserta

didik, bahwa:

“tidak ada persyratan apapun kok mas, jadi atas dasar kemauansendiri”

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk

karena saran dari wali murid sendiri yang melihat kurangnya minat

belajar anak. Tapi secara spesifik, tidak ada syarat atau

mengklasifikasikan latar belakang ekonomi maupun pendidikan untuk

dapat menjadi bagian dari kegiatan bimbingan belajar dan untuk

peserta didik yang kurang mampu, kita subsidi agar lebih ringan

biayanya.

Sebagai seorang guru yang profesional harus memahami betul

karakteristik anak, karena setiap murid khususnya di sekolah dasar

Page 99: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

84

memiliki perbedaan antara satu dan lainnya. Disinilah peran dan fungsi

serta tanggung jawab tutor di bimbingan belajar, selain mengajar juga

perlu memperhatikan keragaman karakteristik. Perilaku murid,

sehingga peran guru bukan hanya sebagai pengajar akan tetapi guru

juga mempunyai tugas sebagai motivator atau pendorong, sebagai

pembimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk

mencapai tujuan. Hal ini diungkapkan oleh mas “SG” selaku tutor

bimbingan belajar bahwa:

“Rasa keingin tahuan anak yang tinggi dan ketertarikan akansemua hal yang ada disekitarnya terlebih anak cenderung lebihsenang bermain dan lebih suka bergembira dengan yang merekalakukan bersama teman temannya”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh mas “UA” bahwa:

“Diusia 7, 8, dan 9 tahun seperti anak pada umumnya saatmemasuki usia sekolah SD seperti ini adalah masa tumbuhberkembangnya anak mas, jadi anak memiliki rasakeingintahuan yang tinggi terhadap semua hal. Jadi secara garisbesar karakteristik pada umur 7, 8, dan 9 ini lebih cenderungkeinginan untuk bermain saja disamping itu juga mas pemikiranmereka hanya terisi mengenai senangan saja”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa usia anak 7, 8, dan

9 tahun dimasa SD ini karakteristik yang paling menonjol adalah

keingin tahuan yang besar dan juga kecenderungan anak ingin bermain

dan adreanalin hormon perasaan senang itu tinggi sehingga sewajarnya

anak secara pemikiran hanya ini bermain. Hal yang diungkapkan diatas

ditambahkan lagi oleh tutor bimbingan belajar “SG” yang

menyebutkan bahwa:

Page 100: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

85

“Ada mas beberapa anak yang belajar secara efektif. Selain itujuga tangkas dalam berfikir dan juga umur yang sekarang inimerupakan masa tumbuh kembang anak yang baik”

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” bahwa:

“Ketika saya mengajar, saya pernah beberapa kali memberi soalmatematika untuk dikerjakan dan disitu juga ada beberapa anakyang tangkas dan secara efektif berfikir dan menyelesaikan soalmatematika tersebut, iya tentunya sebelum itu saya memberimateri tentang soal-soal matematika tersebut. Dan daya ingatnyabagus hanya saja motivasi disini yang kurang menonjol”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik

merupakan ciri dari diri anak dalam masa tumbuh kembang anak.

Mereka belajar denga caranya bekerja, mereka belajar secara efektif

ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi setelah mereka

mengalami setimulus berupa rangsangan namun salah satu yang

menjadi terhambatnya tumbuh kembang anak yaitu malas dan

kecenderungan bermain pada saat bertemu anak satu sama lain baik

dilingkungan formal maupun nonformal.

2) Pendidik

Berikut ini tutor bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan:

Tabel 7. Tutor bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Sumber: Data Primer Rumah Pintar Pioengan

No Nama/Inisial L/P Umur Jabatan Pendidikanakhir

alamat

1 Uun agung(UA)

L 26 Tutor SMA Widodomartani,Sleman Yogyakarta

2 Sigit Prasetya(SG)

L 28 Tutor S1 Butuh Krajan,Tengaran, Salatiga

3 Luq Luq NurAzizah (LL)

P 24 Tutor MAN Daraman,Piyungan, Bantul

Page 101: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

86

Dunia pendidikan dikatakan terwujud karena adanya komponen

pendidik dan peserta didik atau guru dan siswa, yang melakukan

interaksi. Untuk menjadi peserta didik di bimbingan belajar ini tidak

mempunyai syarat, kemauan untuk bisa itu kunci menuju prestasi, lain

halnya dengan peserta didik, untuk menjadi seorang tutor dibimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini memiliki persyratan tertentu.

Persyaratan ini memang sudah ada ketentuan, sehingga memang ada

syaratnya. Bapak “SY” mengungkapkan adanya beberapa persyaratan

untuk menjadi tutor dibimbingan belajar, seperti penuturannya

bahawa:

“kalau untuk menjadi tutor, sayarat harus memiliki sertifikatpernah mengikuti pelatihan maupun diklat untuk menjadi guruatau tutor. Dan juga tentunya harus berpengalaman danberpandangan menganai cara pandang belajar ya berdasarkanpemahaman tentang tujuan program pembelajaran secaramenyeluruh dengan menggabungkan dengan pendekatanbelajar berdasar masalah yang bersumber pada student centerdlearning merupakan metode yang efektif untuk mencari danmemperoleh informasi dan untuk mengembangkan kemampuanberpikir secara kritis”

Pernyataan tersebut juga didukung oleh pernyataan mbak “DS”

bahwa:

“kalo mau jadi tutor di bimbingan belajar ini sayarata pertamaseharnya mempunyai pengalaman dalam menangani masalahamotivasi belajar anak, kemudian juga harus mempunyaisertifikat bahwa pernah mengikuti pelatihan menjadi guru”

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulam bahwa tutor dibimbingan belajar ini syarat pertama

seharnya mempunyai pengalaman dalam menangani masalaha

Page 102: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

87

motivasi belajar anak, kemudian juga harus mempunyai sertifikat

bahwa pernah mengikuti pelatihan menjadi guru atau tutor. Dan juga

tentunya harus berpengalaman dan berpandangan menganai cara

pandang belajar mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis.

Proses belajar mengajar tutor tidak terbatas sebagai penyampai

ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, tutor bertanggung jawab

akan keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu

menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat

merangsang peserta didik untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Hal ini diungkapkan oleh

bapak “SY” Selaku ketua sementara rumah pintar pijoengan, bahwa:

“Sebenarnya tutor-tutor dilembaga ini semuanya mempunyaikarakteristik masing masing mas. Mas “UA” itu orangnyasabaran mas, mudah bersosialisasi, mudah bersahabatbertanggung jawab juga, pemahamannya tentang tujuanprogram pembelajaran secara menyeluruh mengenai pemateriandan pemahaman mengeai peran edukasionalnya juga bagus kok.Kalau mas “SG” Ramah, empati, fleksibel tapi tepat waktu, danjuga pendekatannya dalam mengajar suka berpandanganberdasarkan masalah yang bersumber dari student centerdlearning”

Sedangkan “OS” selaku staf rumah pintar menambahkan bahwa:

“Kalau karakteristik mas “SG” itu krtitis orangnya, selalu empatidan dalam caranya mengajar juag selalu berpandangan danberdasarkan masalah yang bersumber dari peserta didik setelahmelalui pengamatan melalui kesan pertama pada saat mengajar.Untuk mas “UA” itu cara mengajarnya bersasarkan Pemahamantentang tujuan setiap komponen program secara spesifik yangberkaitan dengan tugasnya sebagai tutor.

Selain itu”LL” yang juga staf ddi rumah pintar juga

mengungkapkan bahwa

Page 103: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

88

“Kalau karakteristik mas “SG” itu orangnya fleksibel, ngajarpendekatan belajar berdasar masalah yang bersumber padastudent centerd learning merupakan metode yang efektif untukmencari dan memperoleh informasi dan untuk mengembangkankemampuan berpikir secara kritis. Untuk mas “UA” itu caramengajarnya pemahaman tentang tujuan program pembelajaransecara menyeluruh dan setiap setiap komponen program secaraspesifik yang berkaitan dengan tugasnya sebagai tutor”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Karakteristik

merupakan cara alami yang dimiliki setiap individu dalam

bersosialisasi mengenai belajar. Kegiatan belajar mengajar guru

memiliki karakteristik masing masing dalam belajar. Mas “UA” dan

mas “SG” yang berpandangan menganai cara pandang belajar ya

berdasarkan pemahaman tentang tujuan program pembelajaran secara

menyeluruh dengan menggabungkan dengan pendekatan belajar

berdasar masalah yang bersumber pada student centerd learning

merupakan metode yang efektif untuk mencari dan memperoleh

informasi dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara

kritis.

3) Proses Kegiatan Bimbingan Belajar

Kehadiran bimbingan dalam pendidikan dan pengajaran yang

dilaksanakan secara menyeluruh dapat berfungsi membantu dan

menunjang usaha-usaha kearah kemajuan. Proses kegiatan bimbingan

belajar dapat berjalan dengan baik jika pembawaan tenaga pendidik

atau tutor mampu memanipulasi keadaan dengan kebutuhan.

Pembawaan tutor yang mampu mengidentifikasi permasalahan yang

Page 104: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

89

dialami peserta didik menjadi kunci keberhasialan kegiatan bimbingan

belajar. Berlangsungnya kegiatan belajar di Rumah Pintar Pijoengan

ini tidak semata-mata terpaku pada perencaan dimana materi dan

waktu menjadi target ketercapaian tetapi kecenderungan peserta didik

dapat mengerti materi yang diajarkan seperti yang di ungkapkan oleh

mas “SG” bahwa:

“Menanyakan kepada peserta didik sebelum mulai proseskegiatan bimbingan belajar, apakah ada yang belum mengertidan paham mengenai pematerian sebelumnya, sebagai acuanmas”.

Hal tersebut diperkuat dengan “UA” sebagai berikut:

“Pada dasarnya bimbingan belajar di Rumah Pintar inimempunyai karakteristik tersendiri, kami lebih memfokuskanpeserta didik untuk paham dan mengerti bukan terpaku padawaktu”.

Diketahui dari hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa proses kegiatan bimbingan belajar memfokuskan

pada pemahaman peserta didik dari pada capaian target waktu.

Komunikasi yang terjalin antara tutor dan peserta didik menjadi tolak

ukur dalam mewujudkan keberhasilan proses kegiatan belajar.

Perbedaan karakter dalam setiap individu memungkinkan

adanya model dan konsep yang berbeda yang dibawa oleh tutor dalam

proses pembelajaran. Gaya belajar formal tidak akan dapat membantu

anak berkembang dari segi pelaksanaan, berkebalikan dengan gaya

belajar yang lebih fleksibel, ini berimbas dari respon yang ditimbulkan

Page 105: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

90

oleh peserta didik seperti yang diungkapkan oleh mas “SG” mengenai

cara mengatasi kemampuan anak yang berbeda-beda, bahwa:

“Sekali lagi mas, dalam hal ini peserta didik itu berbedakarakteristiknya. Ada yang minta diperhatikan dan dijelaskansecara menyeluruh, ada yang belajar secara mandiri lebih dapatfokus namun ingin didampingi”.

Hal ini diperkuat oleh mas “UA” mengenai cara mengatasi

kemampuan anak yang berbeda-beda, bahwa:

“Secara personal saja mas, kami memperhatikan kemampuanpeserta didik apa yang telah dipelajari dan seberapa besarpeserta didik dapat memahami materi. Menanyakan kembalimateri, bagian bab mana yang belum paham. Peserta didiksering sharing langsung dari itu kami memberikan tindakanyang lebih lanjut”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa tutor mengatasi perbedaan karakteristik peserta

didik dengan cara menyesuaikan karakteristik, dengan mengikuti

keinginan anak dan belajar secara personal dengan memeperhatikan

setiap peserta didik, apa yang di pelajari, mana yang belum paham, dan

tanya jawab kembali terkait materi pembelajaran.

Tutor dalam melakukan proses pembelajaran berlangsung, tidak

hanya datang, duduk, dan memberi materi. Dalam kegiatan bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini semua proses pembelajaran

melalui step by step yang dirasa mampu mengembangkan diri peserta

didik, seperti yang diungkapkan oleh mas “SG” bahwa:

“Jelas itu sangat diperhatikan, perkembangan awal pertama kalimasuk dalam bimbingan belajar kami perhatikan kemudiankami terapkan metode sebagai tindak lanjut kemudian kamiberikan semacam soal-soal dan kuis”.

Page 106: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

91

Hal tersebut diungkapkan pula oleh mas “UA”, bahwa:

“Selalu kami perhatikan mas. Kami memperhatikan pesertadidik dan mengukur tingkat pemahaman melalui soal-soal”.

Peserta lain “MZ” juga mengungkapkan pernyataan mengenai

media pembelajaran, bahwa:.

“Memperhatikan saya mas melalui soal-soal”

Peserta lain “IM” juga mengungkapkan pernyataan mengenai

media pembelajaran, bahwa:

“Saya sering kesulitan, jadi guru mendampingi saya dalambelajar mas”

Dari hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

tutor dalam proses kegaiatan bimbingan belajar selalu memeperhatikan

peserta didik mulai dari awal masuk dan datang mengikuti kegiatan

bimbingan belajar dengan memberikan metode sebagai langkah awal

kemudian memeberikan tindak lanjut dengan mengukur tingkat

pemahaman peserta didik melalui soal-soal dan kuis.

Kegiatan bimbingan belajar tidak hanya tentang belajar. Namum

juga belajar sambil bermain, dimana didalamnya terdapat keceriaan

peserta didik melalui bermain. Metode belajar seperti ini sudah sering

diterapkan dipendidikan non formal, akan tetapi dalam kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini memberikan metode

yang dirasa sesuai dengan kebutuhan peserta didik seperti yang telah

diungkapkan oleh mas “SG” bahwa:

“Kalau saya mas, lihat dulu karakteristik peserta didiknya mas,mengoptimalkan dengan gaya belajar ceramah, belajar

Page 107: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

92

berdiskusi, belajar dengan media pembelajaran Secara behaviorjuga mas. Sering pula saya mengikuti gaya belajar merekaseperti belajar sambil bermain”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” mengenai metode

dalam kegiatan bimbingan belajar, bahwa:

“Setiap tutor beda-beda dalam mengoptimalkan kemampuanmengajar. Kalau saya sendiri secara personal mas, denganbegitu peserta didik akan mudah simpatik kepada tutor. Denganbegitu peserta didik akan nyaman dengan gaya belajar tutor dandampaknya fokus tidak terbagi, mudah mengerti, dan nyamandalam menerima materi”.

Diketahui dari hasil wawancara tersebut maka dapat diambil

kesimpulan bahwa tutor mengoptimalkan kemampuan dalam kegiatan

belajar dengan metode ceramah, diskusi dan belajar sambil bermain.

Karena perbedaan karakteristik peserta didik, gaya belajar personal

merupakan metode yang membantu peserta didik karena tingkat

kesulitan dan pemahaman anak berbeda tujuannya agar fokus anak

tidak terbagi, nyaman dalam belajar.

Melihat latar belakang bimbingan belajar yang dirasa masih

baru dirintis, media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan

bimbingan belajar ini belum cukup lengkap, akan tetapi cukup untuk

menunjang kegiatan tersebut dapat terlaksana seperti yang

diungkapkan oleh mas “SG” bahwa:

“Iya, saya juga sering menggunakan media, meskipun tak begitulengkap namun cukup untuk menunjang kegiatan ini berjalanseperti media komputer sebagai sarana pembelajaran, selain itusaya juga menggunakan metode bermain tepuk-tepuk danbernyanyi”.

Page 108: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

93

Hal ini juga diungkapkan oleh mas “UA” mengenai media

pembelajaran, bahwa:

“Iya mas. Kadang saya menggunakan media pembelajaran.Tujuannya untuk mempercepat pemahaman peserta didik.Media soal-soal, hand out, buku pegangan berbasis semesteran,media wayang dalam pelajaran bahasa Indonesia saat bercerita,komputer dan google sebagai pegangan ketika peserta didikkebingungan mencari arti setiap suku kata, dan tumbuh-tumbuhan dari kebun dibelakang pada saat pembelajaran IPA”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta yaitu “IP” bahwa:

“Ada mas, bernyanyi sama tepuk-tepuk aja mas. Tapi kalau sayabosen, guru sering kok membawa saya bermain dan belajardikebun belakang”.

Peserta lain “NS” juga mengungkapkan pernyataan mengenai

media pembelajaran, bahwa:

“Tidak tahu mas, seringnya pake nyanyi-nyanyi”.

Peserta lain “PA” juga mengungkapkan pernyataan

mengenai media pembelajaran, bahwa:

“Kadang kita ada permainan dalam belajar, jadi gak ngantukmas”.

Berdasarkan wawancara yang didapat dari tutor dan peserta

didik maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran

merupakan sebuah alat peraga yang digunakan untuk mempermudah

proses pembelajaran. Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan berlangsung secara fleksibel dengan menyesuaikan kondisi.

Kurang lengkapnya media pembelajaran yang digunakan dalam

kegiatan bimbingan belajar ada di Rumah Pintar Pijoengan menjadi

Page 109: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

94

penghambat berlangsungnya kegiatan bimbingan belajar namun dirasa

masih cukup membantu peserta didik untuk mengerti.

4) Metode Kegiatan Bimbingan Belajar

Pada dasarnya tutor atau guru merupakan seorang pendidik,

pendidik juga merupakan orang dewasa dengan segala kemampuannya

untuk dapat mengubah pola pikir dan tingkah laku peserta didiknya

dari ketidaktahuan menjadi tahu, serta mendewasakan anak didiknya.

Hal yang paling mendasar yang dilakukan guru adalah mengajar di

kelas. Guru atau tutor mempunyai peranan yang amat penting didalam

kelas tersebut, bagaimana guru atau tutor dapat mengoptimalkan

kemampuan, bagaimana guru atau tutor tersebut dapat menguasai

keadaan sehingga akan tercipta keadaan, suasana belajar yang

menyenangkan. Oleh karena itu perlunya metode dalam kegiatan

belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik terlebih pula sesuai

dengan karakteristik. Setiap peserta didik tentunya mempunyai

penanganan metode yang berbeda beda, untuk itu perlu menerapkan

berbagai metode dalam mengajar, seperti yang telah diungkapkan oleh

mas “SG” bahwa:

“Saya tidak menetapkan gaya belajar yang itu-itu saja. Sayasering kali menyesuaikan dengan kondisi dan situasi saatbelajar mas. Kadang menggunakan metode ceramah, kadangdemontrasi, seringnya mas saya pakai metode belajarbernyanyi, tepuk-tepuk, dan bermain”.

Hal serupa juga diutarakan oleh mas “UA”, dia mengatakan

bahwa:

Page 110: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

95

“Kalau saya sendiri sering kali menerapkan metode belajar yanglebih personal, dengan begitu anak akan lebih cenderungmengerti dari pada metode ceramah. Anak sering kali tidakmemperhatikan kalau saya gunakan metode ceramah.Kebanyakan anak kan memiliki tingkat konsentrasi yangberbeda jadi kami menggunakan metode belajar sambilbermain”.

Gaya belajar atau metode belajar yang diterapkan di Rumah

Pintar tidak terpaku pada perencanaan, akan tetapi lebih kepada tutor

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar anak. Metode belajar

secara personal juga sangat membantu dan sangat efektif baik secara

perhatian peserta didik menjadi lebih terfokus. Sering kali juga

menggunakan metode belajar sambil bermain.

Dalam kegiatan bimbingan belajar tentunya dihadapkan dengan

perbedaan karakteristik antar peserta didik. Terlihat ada peserta didik

yang mengikuti kegiatan belajar dengan sangat lancar dan mudah

mengerti, dan ada pula yang sukar mengerti dalam menerima

pembelajaran, ada yang tidak bisa diam atau hiperaktif saat belajar

berlangsung. Permasalahan dalam belajar peserta didik terkadang,

dapat terselesaikan dengan kemauan sendiri dengan apa yang ada

didalam dirinya, tidak sering juga ada beberapa peserta didik yang

kemungkinan besar berhasil menyelesaikan permasalahnnya dalam

belajar melalui bantuan dari guru atau tutor. Seperti yang telah

diungkapkan oleh mas “SG”, bahwa:

“Sering kali saya menemukan peserta didik yang mempunyaitingkat konsentrasi yang berbeda, saya sering kali menyisipkanpermainan dengan tujuan meningkatkan kembali konsentrasi

Page 111: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

96

dengan cara tepuk-tepuk, permainan lempar kata dalampelajaran bahasa Indonesia”.

Hal tersebut di perkuat oleh mas “UA” dengan argumennya

mengenai latar belakang berdirinya kegiatan bimbingan belajar:

“Kami menggunakan gaya belajar dengan menyesuaikanlingkungan, belajar tidak hanya menggunakan buku, belajardengan memanfaatkan lingkungan seperti ketika peserta didikbosan dengan metode gaya belajar ceramah maka kamimemanfaatkan lingkungan”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa gaya belajar dalam bimbingan belajar sangat

berperan penting dalam konsentrasi peserta didik. Gaya belajar yang

diterapkan tutor sangatlah dominan, dengan menyisipkan permainan

dalam proses belajar, bermain tepuk-tepuk dan juga belajar berbasis

lingkungan dengan menyesuaikan kondisi.

Rumah Pintar Pijoegan memiliki berbagai program kegiatan

yang diselenggarakan guna membantu masyarakat untuk mengenal

teknologi dan mengikuti perkembangan. Selain itu juga program ini

dimaksudkan sebagai upaya mengenalkan berbagai macam teknis

program komputer warga belajar. Selain sebagai program unggulan

yang diadakan lembaga, juga digunakan sebagai media pembelajaran.

Dengan adanya sarana prasarana berupa komputer dengan dilengkapi

akses internet yang cepat ini menjadikan kelancaran dalam proses

berjalanannya kegiatan bimbingan belajar. Dengan basis akses internet

yang cepat ini ada kemungkinan anak dalam menyalahgunakan sebagai

media bermain pada saat berlangsunganya kegiatan bimbingan belajar,

Page 112: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

97

namun dengan adanya pengawasan dan pendampingan secara teratur

menjadikan terkontrolnya belajar anak. Hal tersebut sesuai dengan

yang diutarakan oleh “SG” selaku tutor:

“Kebetulan media pembelajaran berupa komputer dandilengkapi dengan internet, sejauh ini belum sama sekalidisalah gunakan untuk bermain game online mas. Kenapa bisa?Karena ada tutor disampingnya sehingga pengawasan danpendampingan pada saat berjalannya kegiatan pembelajaran”

Hal yang hampir sama juga disebutkan oleh mas “UA” selaku

tutor, menyatakan bahwa:

“Ya seperti biasanya mas, anak kan selalu mempunyai rasakeingin tahuan yang tinggi itu jadi dengan adanya fasilitaskomputer dengan dilengkapi akses internet seperti itu jugaharus didampingi agar tidak menyalahgunakan vasilitas berupamedia pembelajaran komputer”

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta didik, yaitu “IP”

bahwa:

“Tidak mas, sebenarnya saya sangat terbantu dengan adanyakomputer. Saya itu sangat suka bermain game mas tetapi tidaksaya lakukan ketika saya sedang belajar”

Peserta lain “NS” juga menyatakan hal yang sama seperti “IP”,

bahwa:

“Tidak mas karena ada mas uun sama mas sigit kalo sedangbelajar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa keingintahuan anak

yang dominan tinggi dalam semua hal menjadikan tutor selalu

mengawasi dan mendampingi peserta didik dalam menggunakan

fasilitas media pembelajaran berupa komputer yang dilengkapi dengan

Page 113: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

98

akses internet pada setiap berjalannya kegiatan bimbingan dikarenakan

agar anak tidak menyalah gunakan media tersebut.

5) Evaluasi

Dengan adanya hasil proses bimbingan belajar yang berkenaan

dengan semangat, dan interaksi peserta didik dikegiatan bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan yang terbukti siswa antusias,

menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar menunjukkan hasil

yang positif. Keberhasilan bimbingan belajar tersebut tidak lepas dari

peran tutor dalam melaksanakan bimbingan belajar, yaitu berperan

sebagai pengajar yaitu dengan cara memberikan kemudahan belajar:

dengan cara mendefinisikan, menganalisa, mensintesa, bertanya,

merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan

pandangan yang bervariasi, menyesuaiakan metode, menjadikan

pembelajaran lebih bermakna. Hal tersebut sesuai dengan yang

diutarakan oleh “SY” selaku ketua sementara di RUmah Pintar

Pijoengan:

“Setiap saat harus ada evaluasi program, baik temporer maupunterprogram. Untuk yang terprogram dilakukan setiap akhirsemester, diluar evaluasi yang sub-sub misal bagaimanapelaksanaan ulangan harian. Jadi secara continue materi kitalakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi itu, kita menyusunprogram yang bisa menindaklanjuti hasil evaluasi itu. Karenaprinsip kami “hari esok harus lebih baik dari hari ini”. Evaluasidiluar sistem bisa juga dilakukan oleh orang tua peserta didik”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kegiatan

bimbingan belajar selalu diadakan evalusai guna mengetahui sejauh

Page 114: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

99

mana kegiatan bimbingan belajar ini berperan dalam meningkatkan

motivasi, minat, dan bakat anak dalam belajar. Dalam berlangsungnya

evaluasi dilakukan dengan continue untuk menyaring seberapa

efektifnya materi yang diberikan kepada peserta didik dan berguna

bagi anak dalam proses pembelajarana disekolah. Kemudian

ditindaklanjuti hasil evaluasi itu. Karena prinsip kami “hari esok harus

lebih baik dari hari ini

Perancangan sistem evaluasi ini dilakukan berdasarkan Program

Evaluation. Pemilihan pendekatan dengan karakteristik yang sesuai

untuk program pembelajaran yang akan dievaluasi. Program

pembelajaran dapat dinilai dari input, proses, serta output yang

dihasilkan dari program itu sendiri. Sistem evaluasi yang akan

dirancang hanya menilai beberapa input serta proses pembelajaran

yang berkaitan dengan kualitas pendidikan yang dilaksanakan oleh

lembaga Rumah Pintar sendiri. Hal ini diungkapkan oleh mas “SG”

selaku tutor bimbingan belajar bahwa:

“Ada pretest, posttest seperti multiple choice, essay dan testdiluar itu. Kalau kita hanya melihat dari situ kasihan kalau adasiswa yang peserta didik tidak masuk sedang sakit, sehinggaharus dinilai dengan cara lain seperti melihat pada afektif danpsikomotorik si anak”

Hal yang hampir sama juga disebutkan oleh mas “UA” selaku

tutor, menyatakan bahwa:

“Untuk evaluasi ada tes tulis, tes lisan (Tanya jawab) ketikasaya sedang menyampaikan materi, saya selalu mengajukanpertanyaan kepada peserta didik. Sedangkan untuk instrumen

Page 115: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

100

penilaiannya tercantum juga untuk penilaian afektif danpsikomotorik”

Hal tersebut diperkuat oleh mbak “LL” dengan argumennya

mengenai evaluasi yang dilakukan dibimbingan belajar, bahwa:

“Untuk evaluasi ada ulangan harian dan mengadakan ulangansebelum peserta didik menerima ujian mid semester dan ujianakhir semester disekolah formal. Tujuannya agar anak dapatmenguasai materi yang akan diujikan. Selain kognitif saya jugamengevaluasi aspek afektif peserta didik seperti perilakukeseharian dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar.Sedangkan untuk aspek psikomotorik tidak terlalu dominandalam mata pelajaran”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kegiatan

bimbingan belajar selalu diadakan evalusai guna mengetahui sejauh

mana kegiatan bimbingan belajar ini berperan dalam meningkatkan

motivasi, minat, dan bakat anak dalam belajar. Evaluasi pembelajaran

dilakukan dengan pretest, posttest seperti multiple choice, essay dan

test diluar itu. Selain kognitif juga mengevaluasi aspek afektif peserta

didik seperti perilaku keseharian dalam mengikuti kegiatan bimbingan

belajar. Sedangkan untuk instrumen penilaiannya tercantum juga untuk

penilaian afektif dan psikomotorik.

Page 116: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

101

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Melalui Bimbingan Belajar

a. Peran Rumah Pintar Pijoengan Mewadahi Kegiatan Bimbingan

Belajar Anak

Rumah Pintar pada dasarnya adalah segala kegiatan pendidikan

yang berlangsung diluar sistem persekolahan. Pendidikan tidak hanya

berlangsung didalam sistem persekolahan atau jalur sekolah,

melainkan juga dijalur luar sekolah seperti keluarga, ditengah

pergaulan dan di tempat kerja. Pendidikan selain terjadi atas bantuan

orang lain bisa juga terjadi sepanjang hayatnya. Rumah pintar adalah

pendidikan yang mempunyai program-program dalam rangka

mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat. Sasaran dari

program rumah pintar salah satunya adalah anak-anak yang yang minat

belajarnya menurun.

Kegiatan bimbingan merupakan wadah bagi anak untuk

menambah wawasan pengetahuan yang diharapkan mampu

membimbing, mendidik, menggali, dan mengembangkan peserta didik

kearah yang lebih baik. Melihat peran strategis yang dimiliki Rumah

Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar sebagai wadah

peserta didik dalam mengapresiasikan kesulitan-kesulitan dalam

belajarnya, dan juga dalam mengembangkan segala bentuk potensi

yang dimilik anak. Sehingga dalam menjalankan peran tersebut Rumah

Pintar Pijoengan dirasa berperan dominan dan strategis melalui

Page 117: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

102

kegiatan bimbingan belajar, seperti yang diutarakan oleh bapak “SY”,

bahwa:

“Peran yang diberikan itu meliputi memfaslitasi peserta didikdalam belajar, baik melalui program kegiatan bimbingan belajar,baik secara sarana prasarana, lingkungan kondusif dalambelajar, dan juga tutor yang berkualitas”.

Sedangkan mas “SG” selaku tutor dari kegiatan bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan berpendapat bahwa:

“Kalau perannya sendiri sih banyak mas. Pada dasarnya kankami berkecimpung dipelayanan kepada masyarakat ya, secaraumumnya. Untuk bimbingan belajar sendiri saya sebagai tutorjuga merasa, fasilitas dalam belajar cukup baik melalui metode-metode yang digunakan, fasilitas media juga memadai,lingkungan yang kondisif juga, ya sarana prasaranan baik mas,memadai”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” sebagai tutor di

kegiatan bimbingan belajar berpendapat bahwa:

”Dengan adanya rumah pintar Pijoengan akses layananpendidikan semakin meluas dan semakin beragam, manfaatnyadapat meringankan beban orang tua yang memiliki anak-anakusia 7-9 tahun, untuk didaftarkan mengikuti bimbingan belajarguna minat belajar dan prestasinya dalam belajar bisameningkat. Rumah Pintar Pijoengan juga berperan juga diakseslayanan pendidikan, sosial, keagamaan, pertanian dankesehatan”

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa secara garis besar apa yang dikembangkan ataupun peran yang

dilakukan Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar

dengan memanfaatkan fasilitas, sarana dan prasarana dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar anak baik melalui proses pembelajaran

dan juga metode pembelajaran yang menyenangkan, dari peran

Page 118: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

103

tersebut terdapat lima sentra penting mengapa rumah pintar sangat

berpengaruh terhadap layanan pendidikan, sosial, keagamaan,

pertanian dan kesehatan antara lain, fungsi, tujuan dan manfaat.

Dengan begitu pengembangan yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan

ini mampu memberikan kenyaman dan kemandirian peserta didik

dalam belajar.

Bimbingan belajar merupakan aktivitas positif untuk

meningkatakan pendidikan. peranan yang diberikan Rumah Pintar

Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar ini sangat dominan dan

strategis dalam membantu peserta didik menemukan solusi dalam

mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti yang telah diungkapkan

oleh bapak “SY” bahwa;

“Bimbingan belajar sebenarnya memiliki peran yang dominan,strategis mas dalam meningkatkan motivasi belajar anak karenadalam setiap kegiatan belajarnya mempunyai peran yang positifdan sangat penting dalam mengarahkan anak dalam prosespembinaan dan pembentukan minat dalam belajar”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “SG”, bahwa:

“Iya mas bisa, pengaruh yang signifikan karena peran lembagabimbingan belajar mampu memberikan motivasi kepada siswadalam belajar melalui metode belajar yang menyenangkan dantentunya akan berdampak yang positif terhadap prestasi anak”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat diamnbil

kesimpulan bahwa Rumah Pintar Pijoengan ini memiliki peranan yang

sangat dominan dan juga strategis sebagai wadah pengetahuan melalui

kegiatan bimbingan belajar dalam mengarahkan dan juga menumbuh

kembangkan anak mulai dari memberikan metode yang menyenangkan

Page 119: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

104

dan juga memberikan motivasi belajar anak untuk dapat meraih

prestasi belajar yang baik.

Kegiatan bimbingan belajar berguna untuk mengembangkan

anak dalam meningkatkan minat dan bakat anak dalam belajar yang

memiliki peran sebagai wadah pelayanan dibidang pendidikan.

Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar ini juga hampir sama

kedudukannya sebagai fasilitator, yang selalu siap memberikan

kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan

bakatnya Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar

hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan

kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar

yang menyenangkan.

b. Fungsi Rumah Pintar

Sriyono (SY) sebagai salah satu pengelola rumah pintar

Pijoengan menjelaskan bahwa fungsi rumah pintar itu sendiri sebagai

layanan pendidikan adalah tempat untuk belajar, informasi

pengetahuan, life skill dan bakat baik anak-anak untuk

mengembangkan potensinya dalam belajar yang diprioritaskan untuk

tumbuh kembang anak dan menemukan karakteristik anak mengenai

belajar.

“Sriyo salah satu pengelola di rumah pintar Pijoenganmenjelaskan bahwa rumah pintar adalah tempat untukpembelajaran, dari anak-anak sampai orang tua dimana terdapatbanyak kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang ada dirumah pintar”.

Page 120: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

105

Fungsi rumah pintar sebagai layanan sosial antara lain

membantu masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan

sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya. Hal serupa juga

disampaikan oleh “LL salah satu pengelola sekaligus tutor,

“Fungsi rumah pintar itu tempat untuk pembelajaran dari anak-anak, remaja, ibu-ibu, maupun usia lanjut”.

c. Kegiatan Bimbingan Belajar Guna Meningkatkan Motivasi

Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Pengembangan pendidikan di Indonesia kini semakin beragam

farian, mulai dari pendidikan formal hingga pendidikan nonformal.

Bahkan metode yang digunakan juga beragam, mulai dari penggunaan

kurikulum sederhana hingga kurikulum pengembangan sekarang ini.

Begitu pula dikegiatan tambahan belajar yang dirasa sangat membantu

perkembangan peserta didik baik dari kondisi fisik hingga sampai

intelektual, hal ini mejadi keprihatinan melihat kondisi lingkungan

yang seharusnya mendukung dalam berkembangnya anak. Akan tetapi

seiring dengan perkembangan teknologi pula anak menjadi salah

langkah dalam pengambilan keputusan terhadapa lingkungan yang

mana membawa mereka kepada kemalasan dalam belajar.

Hal ini yang menjadi keprihatinan dan perhatian untuk sebagian

lembaga yang dirasa dapat menjadi wadah pendidikan dan

pengetahuan bagi masyarakat. Kondisi ini dimanfaatkan oleh lembaga

Rumah Pintar Pijoengan guna memberikan pingkatan pelayanan

masyarakat baik berupa life skill ataupun berupa pendidikan dan

Page 121: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

106

pengetahuan. Terbentuknya kegiatan bimbingan belajar di Rumah

Pintar Pijoengan ini diadakan guna mengatasi kesulitan-kesulitan yang

dihadapi anak baik dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar,

mengembangkan bakat dan karakter anak sesuai kebutuhan. Hal ini

juga diutarakan oleh bapak “SY”, bahwa:

“Kondisi anak sekarang mas yang menjadikan program initerbentuk, disamping itu keluhan dari ibu-ibu yang mengikutipelatihan sentra kriya disini yang menurutnya anaknya malasuntuk belajar”.

Sedangkan mas “SG” sebagai tutor mengungkapkan mengenai

diadakannya bimbingan belajar, bahwa:

“Saya itu prihatin mas dengan kondisi anak sekolah disekitaransini. Saya sering dengar kedapatan anak bolos sekolah gara-garagame online itu lo mas yang diwarnet itu apa namanya. Sayajuga sering tanya keibu-ibu yang ikut pelatihan disini seringmengeluh anaknya tidak mau belajar. Kalaupun mereka datangkesini cuma mau main aja mas, jadi saya punya inisiatifmengadakan bimbingan belajar gitu mas awalnya”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” sebagai tutor

mengenai diadakannya bimbingan belajar, bahwa:

“Dilingkungan sekitar desa Srimartani kan belum ada maslembaga semacam bimbingan belajar. Melihat fenomena anak-anak yang lebih memilih bermain dari pada belajar, itu yangmembuat kegiatan bimbingan belajar ini terbentuk dan dipilihsebagai solusi bagi anak dalam meningkatkan motivasibelajarnya”.

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa dengan keadaan latar belakang kondisi anak yang lebih memilih

sering bermain dari pada belajar, dan juga tenatng dunia pendidikan

yang ada disekitar Desa Srimartani belum ada lembaga sejenis

Page 122: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

107

bimbingan belajar, terbentuk dan dipilih lembaga Rumah Pintar

melalui kegiatan bimbingan belajar sebagai solusi untuk membina dan

membimbing anak dalam belajar.

d. Faktor-Faktor yang Mendorong dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak melalui Bimbingan Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil capaian yang menjadi tolak

ukur dari sebuah proses. Proses kegiatan bimbingan belajar peserta

didik sering kali dijalani dengan naik turunnya motivasi. Oleh karena

itu adanya beberapa faktor yang dapat menstabilkan motivasi, dalam

menjalankan kegiatan bimbingan belajar, tidak terlepas dari beberapa

faktor yang dapat mendorong dan menunjang keberlangsungan

kegiatan bimbingan belajar. Faktor pendukung ini dapat berasal dari

dalam dan diluar diri individu atau faktor internal dan eksternal, seperti

yang diungkapkan oleh bapak “SY”, bahwa:

“Ada banyak mas kalau diklasifikasikan secara umum itu adafaktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana keduanya salingmempengaruhi mas. Faktor internal itu bisa berupa hasrat danminat dan tujuan yang diinginkan anak, cita-cita. Kalau factoreksternal itu bisa hadiah, bisa pujian, bisa juga hukuman”.

Mas “SG” menambahkan mengenai faktor pendorong belajar,

bahwa:

“Banyak mas faktornya, kalau secara umum itu internal daneksternal. Kalau diklasifikasikan itu semua merupakankebutuhan anak dalam belajar. Kemauan dirinya untuk maju danbisa saja”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “US”, bahwa:

Page 123: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

108

“Kalau anak-anak perempuan itu pada dasarnya memang sudahmempunyai kesadaran dalam dirinya untuk belajar. Tapi dalamsecara umum keinginan untuk bisa saja sih mas”.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat diambil

kesimpulan bahwa prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan

keadaan individu mengenai motivasi belajar. Dorongan motivasi

belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal yang dapat berupa pemberian

hadiah, adanya kompetisi, keterlibatan diri, pemberian ulangan,

mengetahui hasil, adanya pujian atau umpan balik, adanya

hukuman. Sedangkan faktor internal yaitu hasrat untuk belajar, minat,

cita-cita, dan tujuan yang diakui. Hal inilah yang menjadikan anak

stabil dalam kondisi belajarnya.

e. Kontribusi Rumah Pintar Pijoengan dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Anak melalui Bimbingan Belajar.

Sebagai mitra orang tua di pendidikan nonformal, pihak rumah

pintar memiliki tanggung jawab yang besar dalam menumbuh

kembangkan anak dalam belajar. Pada usia anak-anak sekeloah

menghabiskan sebagian besar waktu mereka disekolah dan

dilingkungan masyarakat dalam bermain. Hal ini pihak lebaga

berposisi sebagai orang tua pada saat berjalannya kegiatan bimbingan

belajar, sehingga pembentukan kegiatan bimbingan belajar ini

ditengarai oleh konsultasi antara orang tua wali murid dengan pihak

lembaga yang bersangkutan. Terbentuknya kegiatan belajar ini tidak

lepas dari peran orang tua yang merasa anaknya merasa menurun

Page 124: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

109

dalam belajar. Oleh karena itu orang tua wali murid merasa terbantu

dengan adanya pencetusan atau pembantukan program kegiatan

bimbingan belajar ini.

Sewajarnya bimbingan belajar menjadikan dampak positif bagi

anak untuk memperoleh hasil belajar yang baik melalui cara dan

metode balajar yang berbeda yang mudah dimengerti oleh anak.

Sehingga melalui cara dan kemapuan yang dimiliki oleh tutor yang

memiliki karakteristik dominan dalam mengembangkan minat dan

keahlian anak dari segi Linguistic, logika matematika, visual spasial,

kinestetik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan musical, dengan

ini anak menjadi berkembang secara internal dan eksternal. Dilihat dari

perkembangan anak dapat dikatakan anak merasa minat bakatnya

berkembang dalam belajar. Hal ini diungkapkan oleh oleh mas “SG”:

selaku tutor bahwa:

“Sudah mas, dilihat dari presentasi kehadiran peserta didikdisetiap hari mereka mengikuti kegiatan bimbingan belajar ituselalu meningkat”

Hal yang hampir sama juga disebutkan oleh mas “UA” selaku

tutor, menyatakan bahwa:

“Dari awal setiap peserta didik itu punya bakat yang berbeda-beda, kalau dilihat dari motivasinya hampir setiap peserta didiksama ya, keinginan untuk mengerjakan sesuatu”

Pendapat diatas juga dikuatkan oleh peserta didik “IP” bahwa:

“Sudah mas. Soalnya guru jelasinnya juga enak, pelan pelan, kanjelasinnya pakai itu mas mainan, kadang nyanyi, jadi saya seringterbawa suasana, jadi mudah mengerti mas”

Page 125: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

110

Peserta lain “NS” juga menyatakan hal yang sama seperti “IP”,

bahwa:

“Iya mas, saya menjadi semangat. Karena guru ngajarnya enak,santai, bikin saya nyaman. Jadi saya tanpa sadar saya paham apayang dijelaskan oleh guru”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa individu

merupakan makhluk sosial yang berkembang, berkembangnya pola

pikir peserta didik terbentuk dari kebiasaan dalam belajar. Perbedaan

yang mencolok terlihat dari karakteristik peserta didik, baik dari pola

pikir, sikap dan tingkah laku sampai dengan kondisi fisik dalam belajar

Proses kegiatan belajar tidak lepas dengan adanya komunikasi

antara murid dan guru didalam kelas. Terciptanya situasi dan kondisi

belajar yang harmonis dapat meningkatkan daya berfikir dan

berperilaku anak dalam belajar yang baik pula. Respon yang dimiliki

anak pada usia SD cenderung sangat tinggi, dengan berbasis pada

pendidikan yang terarah, ini malah mampu memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap anak dalam berfikir. Dalam

perkembangannya, sebelum anak mengikuti bimbingan dirumah ini

dengan hanya datang dan bermain di rumah pintar ini, akan tetapi

dengan adanya strategi yang dilakukan dalam menarik minak anak

agar anak secara sadar mengikuti dan mengakui bahwa pendidikan

sangatlah penting. Dari pengaruh yang diberikan anak ini maka dapat

dikatakan oleh tutor “SG” bahwa:

Page 126: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

111

“Sudah mas, belajar peserta didik semakin membaik itu dapatdilihat dari tugas-tugas yang telah dikerjakan peserta didik danhasilnya pun memuaskan. Mulai timbul kepercayaan dirisehingga pola pikir peserta didik menjadi terkontrol”

Hal yang hampir sama juga disebutkan oleh mas “UA” selaku

tutor, menyatakan bahwa:

“Memang selama ini mas peserta didik sama ya, baik dilihat darimotivasi belajar mas, terlihat dari presentasi kehadiran pada saatbimbingan belajar, peserta didik terlihat antusias dan mulaitermotivasi dengan adanya itu”

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta didik, yaitu “IP”

bahwa:

“Iya mas, saya menjadi lebih bersemangat dalam belajar”

Peserta lain “NS” juga menyatakan hal yang sama seperti “IP”,

bahwa:

“Iya mas, senang aja mas belajar disini. Jadi saya bersemangatdalam mengerjakan tugas dan belajar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil dari

pelaksanaan kegiatan bimbingan di Rumah Pintar Pijoengan yang

didapat peserta didik berupa pengaruh kemajuan dalam kesiapan

belajar, meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, mulai dari hal

tersebut peserta didik menjadi lebih termotivasi. Terlihat dari semangat

peserta didik baik dalam prestasi kehadiran sampai prestasi belajar

yang meningkat.

Keterkaitan antara lembaga rumah pintar dengan anak melalui

bimbingan belajar anak tidak tertarik terhadap belajar, hal ini

Page 127: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

112

disebabkan adanya pola pikir dan perasaan anak yang lebih dominan

untuk tumbuh kembang anak dan mencerna segala hal yang ada

dilingkungan melalui bermain. Peran ini dilakukan guna meningkatkan

minat anak agar tumbuh dan berkembang tidak hanya dalam bermain

aka tetapi juga dalam belajar. Indikator yang mempengaruhi berhasil

atau kurangnya anak dalam belajar, hal ini diutarakan oleh mas “SG”

selaku tutor bimbingan belajar, bahwa:

“Rasa keingin tahuan peserta didik yang tinggi. Mereka berfikirorang lain saja bisa kenapa saya "tidak, gitu mas”

Hal serupa juga diungkapkan oleh tutor, yaitu “UA” bahwa:

“Keinginan peserta didik untuk dapat mengerjakan sesuatu.Dapat tugas dari tutor dibimbingan belajar dan PR dari sekolahmas, sering kali dikerjakan di sini di bimbingan belajar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta

didik diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa rasa keingintahuan

peserta didik dan keinginan peserta didik untuk bisa dan mengerjakan

sesuatu yang mendorong dirinya untuk melampaui orang lain menjadi

kunci berkembangnya peserta didik untuk tetap belajar. Hal ini

ditujukkan oleh anak bahwa perkembangan diri anak tidaklah bagus

dengan dan tanpa pengawasan dan pembelajaran yang teratur. Ini

diupayakan melalui terbentuknya karakter anak setelah melalui

kegiatan bimbingan belajar, hal ini diungkapkan oleh mas “SG”

bahwa:

“Untuk sekarang ini peserta didiknya lebih aktif mas dalambelajar. Itu terlihat ketika saya bebaskan untuk berdiskusi. Jadi

Page 128: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

113

mereka merasa lebih bertanggung jawab atas tugas yang merekadapatkan dari sekolah maupun dari tutor”

Pernyataan mas “SG” juga didukung oleh peryataan dari mas

“UA”, bahwa:

“Memang melalui kegiatan bimbingan di Rumah PintarPijoengan ini peserta didik sudah mulai terlihat aktif dan kritisdalam belajarnya”

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta didik, yaitu “IP”

bahwa:

“Sudah mas, bimbingan belajar membuat saya lebih rajin”

Peserta lain “NS” juga menyatakan hal yang sama seperti “IP”,

bahwa:

“Iya mas, kan sering dijalasin sama guru dibimbingan blajar ini.Pas saya ada pr dari sekolah langsung saya kerjakan soalnya sayabisa karena udah dijelasin sama guru bumbingan belajar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan peserta didik

diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa melalui kegiatan

bimbingan belajar dirumah pintar pijoengan perubahan yang

ditunjukkan peserta didik sangat baik. Selain itu kemandirian yang

dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, dan bertanggung jawab

atas tugasnya sebagai siswa baik disekolah maupun dibimbingan

belajar.

Page 129: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

114

C. PEMBAHASAN

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar Pijoengan merupakan bagian dari dunia pendidikan

yang dapat memperkaya pendidikan masyarakat melalui pemberdayaan.

Berbagai kegiatan diadakan guna memperkaya pengetahuan masyarakat

untuk mengejar ketertinggalan serta meningkatakan kesejahteraan di

Indonesia khususnya masyarakat sekitar desa Srimartani. Dalam upaya

mengemban tugasnya sebagai pengabdi untuk masyarakat dilakukan pada

semua jenjang usia terlebih pada usia anak-anak. Melalui pendidikan dan

life skill diharapakan masyarakat dapat memperoleh berbagai bentuk

pengetahuan yang dapat digunakan untuk memahami dan memanfaatkan

berbagai potensi yang dimiliki.

Rumah Pintar umumnya mempunyai dua jenis kategori kegiatan

dan program yang dijalankan oleh rumah Pintar Pijoengan sama halnya

dengan Rumah Pintar lainnya yaitu sentra wajib dan sentra

pengembangan, ini merupakan kegiatan atau program yang dikembangkan

secara mandiri oleh pengelola Rumah Pintar Pijoengan dengan

menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Seperti yang tertera dalam Juknis

Rumah Pintar PAUDNI 2014 dijelaskan bahwa yang dimaksud Rumah

Pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk masyarakat yang memiliki

banyak fungsi. Bagi anak-anak, Rumah Pintar dapat berfungsi untuk

meningkatkan minat baca, mengembangkan potensi kecerdasan dan

mengenalkan teknologi melalui pembelajaran di lima sentra: (1) sentra

Page 130: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

115

buku (2) sentra kriya, (3) sentra permainan (4) sentra audio visual, dan (5)

sentra komputer.

Sehingga jika dilihat dari hasil penelitian kegiatan di Rumah Pintar

Pijoengan ini, kegiatan dan program yang diadakan dan dilaksanakan oleh

Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Bantul ini memiliki kegiatan

rutin yang ditekuni. Kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan

desa Srimartani, Bantul merupakan lembaga yang berbasis nonformal.

Kegiatan tersebut yaitu sentra baca dan buku, sentra pendidikan, sentra

permainan edukatif, sentra panggung/audio visual, sentra komputer, sentra

kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling.

Berikut sentra-sentra yang ada di Rumah Pintar Pijoengan Desa

Srimartani:

1) Sentra Baca dan Buku

Sentra buku berfungsi sebagai layanan kepada masyarakat

dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Didalam

sentra baca dan buku ini, Rumah Pintar Pijoengan mempunyai

berbagai jenis buku dengan jumlah buku kurang lebih 5000 eksemplar

buku dengan kategori yang berbeda-beda, mulai dari cerita bergambar

anak-anak sampai dengan buku keterampilan yang dapat meningkatkan

kreatifitas. Selain itu juga program membaca cepat baik pelatihan

membaca latin maupun iqro’, program yang baru-baru dibentuk yang

juga masuk kategori sentra baca dan buku.

Page 131: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

116

2) Sentra Pendidikan

Sentra pendidikan merupakan cara belajar mengajar

revolusioner, kebutuhan terhadap bangsa yang kini sibuk mencari

formula bagi sebuah pendidikan karakter yang dapat merubah moral,

mental, dan nalar bangsa ini menjadi lebih baik. Termasuk didalam

sentra pendidikan ini terdapat kegiatan bimbingan belajar yang cara

pengaplikasiannya menggunakan metode yang merupakan paradigma

baru dibidang pendidikan dan pengajaran.

3) Sentra Permainan Edukatif

Dalam sentra ini, Rumah Pintar “Pijoengan” membedakan

permainan edukatif ini menjadi dua yaitu in-door dengan terdiri dari

berbagai permainan seperti catur, mobil-mobilan, boneka, gitar,

karambol, piano dan lain-lain. Kemudian outdoor yakni egrang, kolam

renang, ayunan dan lain-lain.

4) Sentra Panggung/Audio Visual

Sentra panggung atau audio visual merupakan salah satu

program yang diselenggarakan oleh lembaga Rumah Pintar Pijoengan

dengan pelayanan kepada masyarakat untuk mengembangkan

kemampuan bahasa lisan anak, dimana setelaha anak diberi

kesempatan menonton TV, VCD dan DVD tentang ilmu pengetahuan,

anak akan melihat, menengar, terlibat aktif dan menceritakan kembali

apa yang telah mereka dengar.

Page 132: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

117

5) Sentra Komputer

Sentra teknologi informasi merupakan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dengan mengenalkan alat, fungsi, dan cara

penggunaannya. Dalam metode pengenalannya mengenai konsep

dengan cara yang menyenangkan, pengenalan melalui warna, bentuk,

ukuran, bilangan, huruf, dan sebagainya melalui permainan interaktif.

Pengembangan imajinasi dan kreatifitas dalam mempelajari desain

grafis, gambar, dan tulisan.

6) Sentra Kriya

Keberadaan Sentra Kriya dalam konsep Rumah Pintar

merupakan syarat mutlak, karena aktivitas di Sentra Kriya ini dalam

penerapannya diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga, remaja perempuan

dan juga ibu-ibu yang mengantar anaknya mengikuti bimbingan

belajar dengan dirancang untuk memberikan kecakapan hidup dan

keterampilan vokasional. Sentra yang ada di Rumah Pintar Pijoengan

ini terdiri dari sentra kriya dengan menjahit, sentra kriya dengan

membordir, sentra dengan kerajinan tangan.

7) Sentra Pertanian

Sentra pertanian merupakan program kegiatan yang

dikembangkan oleh Rumah Pintar. Dalam sentra ini terdapat kegiatan

depot pertanian yang isinya menggabungkan kegiatan pertanian,

perikanan, dan peternakan dengan fungsi untuk menyediakan fasilitas

kepada masyarakat dan memberdayakan petani.

Page 133: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

118

8) Sentra Diklat

Sentra Diklat adalah proses penyelengaraan belajar mengajar

dan pelatihan bagi masyarakat atau pegawai dinas tertentu dalam

rangka untuk pemberdayaan masyarakat. Sentra Diklat yang ada di

Rumah Pintar Pijoengan ini memfasilitasi masyarakat melalui

pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

9) Sentra Unit Layanan Keliling

Sentra Unit Layanan Keliling, dalam pelaksanaannya memiliki

komponen tujuan yaitu masyarakat, sebagai layanan masyarakat

keliling yang wilayah disekitar desa Srimartani dirasa tidak dapat

menjangkau Rumah Pintar. Sehingga Rumah Pintar berinisiatif

memberikan layanan keliling kegiatan diantaranya terdiri dari empat

sentra: Sentra Buku, Sentra Permainan, Sentra Audiovisual, Sentra

Komputer. Adapun kosentrasi layanan diberikan di dusun Sanansari,

Bulusari, Kemloko, Petir, Mojosari, dan Rejosari.

Terbentuknya berbagai kegiatan dan program tersebut tentunya

tidak hanya semata-mata merupakan program dan kegiatan, tetapi lebih

kepada rencana yang mana dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. Dasar

dari pembentukan kegiatan dan program yang ditekuni Rumah Pintar

Pijoengan sebagai layanan pemberdayaan masyarakat paska gempa yang

kemudian membentuk gagasan kegiatan yang masih berjalan hingga

sekarang. Yang menjadi latar belakang kegiatan belajar tersebut yaitu

sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan,

Page 134: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

119

sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan. Inilah yang menjadi

gagasan mengapa kegiatan itu dapat berjalan hingga sekarang.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan dan

program yang ada di Rumah Pintar Pijoengan ini mengembangkan melalui

pendidikan dan life skill yang nantinya masyarakat dapat memperoleh

berbagai bentuk pengetahuan yang dapat digunakan untuk memahami dan

memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki, berbagai kegiatan dan

program tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang selaras dengan apa

yang tertera dalam Juknis Rumah Pintar PAUDNI 2014. Berbagai kegiatan

yang dikembangkan oleh Rumah Pintar Pijoengan meliputi yaitu sentra

baca dan buku, sentra pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra

panggung/audio visual, sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian,

sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Proses pengembangan ini

dilakukan berdasarkan pelayanan kepada masyarakat yang bertujuan agar

masyarakat mandiri secara pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dan

keagamaan.

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Rumah Pintar Pijoengan

Djumhur (1975: 25), bimbingan belajar adalah suatu proses

pemberian bantuan kepada anak atau individu yang dilakukan secara terus-

menerus supaya individu tersebut itu dapat memahami dirinya sehingga ia

sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan tuntutan

dan keadaan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian dapat

Page 135: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

120

memberikan sumbangsih yang berarti bagi kehidupan masyarakat pada

umumnya.

Bimbingan belajar merupakan proses pemberian bantuan kepada

individu secara psikologis agar dapat menyelesaikan masalah-masalah

dihadapinya dalam belajar dan menyesuaikan diri dengan menanamkan

nilai-nilai moral sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka

dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan,

bakat, dan minat yang dimilikinya. Dilihat dari pelaksanaannya kegiatan

bimbingan belajar ini masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki agar

dapat berjalan lebih baik lagi, dimana notabenenya kegiatan bimbingan

belajar yang belum lama dibentuk, oleh karena itu terkait dengan

penelitian yang dilakukan, peneliti ingin mengkaji tentang kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan sebagai berikut:

a. Latar Belakang Berdirinya Bimbingan Belajar di Rumah Pintar

Pijoengan

Dunia pendidikan dirasa sangat penting bagi kehidupan dan

pembangunan setiap masyarakat, erat kaitannya dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Indonesia

memiliki populasi penduduk yang sangat besar yang mana terus

berkembang, ini merupakan potensi yang besar pula melihat dari peran

pendidikan. Dalam hal ini untuk pendidikan non formal khususnya

seperti kursus komputer, bimbingan belajar, les bahasa inggris dan

sebagainya.

Page 136: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

121

Bimbingan belajar mempunyai peranan yang tidak kalah

penting dengan pendidikan lainnya yang ada dibawah naungan

pendidikan non formal. Kegiatan bimbingan belajar ini berfungsi untuk

membantu peserta didik memaksimalkan potensinya yang belum

seluruhnya dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan lainnya. Belajar

merupakan kebutuhan, disamping sebagai tolak ukur kehidupan juga

sebagai pembentukan karakter peserta didik yang sejatinya masih

dapat digali lagi dan juga membentuk psikologi dan tingkah laku anak

agar menjadi baik sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu

berdasarkan melihat dari keprihatian terhadapa perkembangan anak

dan pendidikan baik secara fisik maupun intelektual di era modern

seperti yang mana perilaku dan pola pikir masyarakat yang cenderung

negatif.

Bimbingan belajar merupakan sebuah program yang dirintis

pada bulan September tahun 2014 dengan tujuan menampung dan

membantu peserta didik di desa Srimartani yang ingin belajar secara

dominan, belajar mengembangkan diri, sikap, kebiasaan belajar pada

anak secara fisik dan intelektual, selain itu juga sebagai langkah untuk

kemandirian operasional Rumah Pintar Pijoengan dalam berkembang.

Bimbingan belajar merupakan bidang pelayanan bimbingan

yang membantu anak dalam mengembangkan diri, sikap, dan

kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan

keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan yang berkelanjutan.

Page 137: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

122

Rumah Pintar Pijoengan dengan layanan pengembangan pendidikan

mempunyai kelebihan dari bimbingan belajar bersifat komprehensif

dalam ruang lingkup, namun juga bersifat preventif dalam desain dan

bersifat pengembangan tujuan yang nantinya anak diberikan arahan

akan pentingnya belajar bagi anak.

Rumah Pintar merupakan tempat layanan edukasi untuk

masyarakat baik dari anak-anak sampai orang lanjut usia, terlihat dari

antusiasme anak yang datang berkunjung ke Rumah Pintar Pijoengan,

namun dengan keadaan anak yang hanya dantang dan bermain

menimbulkan keprihatin, keinginan diri anak untuk berkembang

dengan mencari tambahan belajar diluar sekolah merupakan bentuk

dari tingginya motivasi anak yang tinggi. Oleh karena itu diadakan

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan yang dirasa

selarah dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Bimbingan belajar dipilih sebagai layanan masyarakat dibawah

naungan Rumah Pintar khususnya yang membutuhkan tambahan

pendidikan baik formal maupun non formal dan juga sebagai lembaga

layanan masyarakat secara umumnya sama dengan fungsi rumah pintar

dan juga sebagai program yang bertujuan untuk menunjang organisasi

Rumah Pintar secara operasional agar dapat lebih mandiri. Dipilihnya

kegiatan bimbingan belajar ini memberikan nilai positif baik dari

peserta didik dan orang tuanya dan juga bagi lembaga Rumah Pintar

Page 138: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

123

sendiri, sehingga dari itu dapat dikelola dengan melalui bentuk

kegiatan bimbingan belajar itu akan berjalan.

b. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Dengan latar belakang yang cukup memprihatinkan maka

bimbingan belajar dibentuk untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan

peserta didik, melihat kualitas dan kuantitas anak yang perlu

dikembangkan Rumah Pintar Pijoengan merencanakan berupa konsep

bimbingan belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar pijoengan yang dikelola oleh tutor

dengan memperhitungkan kualitas dan juga kuantitas, baik secara

materi, metode dan juga mengklasifikasikan terlebih dahulu

pematerian, koordinasi tutor dengan peserta didik, jadwal belajar agar

tidak berbenturan dengan kegiatan peserta didik diluar bimbingan

belajar dan sekolah formal.

Dengan kualitas tutor yang memadai dengan pembawaan

proses belajar melalui metode belajar yang baik dan pemanfaatan

waktu yang baik pula sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Pemahaman yang ditimbulkan dari kesiapan belajar anak yang bagus

memungkinkan timbulnya timbalik balik dari peserta didik dalam

kegiatan bimbingan belajar. Kesiapan belajar dapat dipengaruhi oleh

pola pikir, sikap dan tingkah laku sampai dengan kondisi fisik dalam

belajar. Kesiapan ini sering kalidi tunjukkan dengan antusiasme dan

presentasi kehadiran yang semakin hari semakin baik. Diawal peserta

Page 139: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

124

didik sering kali kebingungan dalam belajar dan setelah mengikuti

bimbingan belajar ini peserta didik menunjukkan prestasi belajar

hingga prestasi nilai yang baik. Terbentuknya kegiatan bimbingan

belajar dapat menggali karakter anak yang belum terekspose melalui

jenjang pendidikan lainnya, bentuk dari kegiatan bimbingan belajar

sendiri dapat dikatakan berhasil karena dinilai dari pengelolaan yang

sesuai dengan perencanan yang yang melibatkan semua personil

lembaga.

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar

Pijoengan

Kegiatan bimbingan belajar pada hakikatnya terdiri dari

berbagai komponen diantarannya peserta didik yakni anggota

masyarakat yang ingin belajar, komponen sumber belajar yakni dapat

berupa buku namun hal terpenting dari terlaksananya kegiatan

bimbingan belajar ini adalah guru atau tutor. Guru atau tutor yakni

warga masyarakat yang mempunyai kemampuan dibidang pengtahuan

dan bersedia memberikan apa yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan

bimbingan belajar ini diberlakukan berdasarkan tingkat pendidikan

kelas yang mana struktur tingkat kelas dan jangkauan pemahaman

pendidikan yang luas sehingga itu yang menjadikan cara penanganan

terhadap anak yang berbeda-beda, berlaku pula dengan perbedaan

pelaksanaannya.

Page 140: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

125

Dalam pelaksanaannya kegiatan bimbingan belajar di Rumah

Pintar Pijoengan terdiri dari dua kelas, kelas kecil dan kelas besar.

Kelas kecil terdiri dari kelas 1 dan kelas 2 SD yang dilaksanakan pada

hari selasa dan kamis pukul 15.00 WIB. Kemudian untuk kelas besar

atau kelas 4 SD yang dilaksanakan pada hari senin, rabu, dan jum’at

pukul 15.00 WIB. Dalam proses pelaksanaan kegiatan bimbingan

belajar sudah berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapan, tutor

tidak menemui kesulitan-kesulitan dalam menjelaskan materi

mengingat dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar tidak

mempunyai perencanaan secara spesifik namun lebih berfokus kepada

pembawaan dan metode pendampingan peserta didik. Hal ini

dikarenakan kolektivitas antar tutor sebagai pengampu kegiatan

bimbingan belajar mampu menganalisa keadaan lingkungan dengan

baik.

Pada proses pelakasanaan kegiatan bimbingan belajar ini tidak

mempunyai perencanaan kurikulum yang tetap, kurikulum yang juga

digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan tidak semuanya mengacu pada kurikulum 2013. Kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan dalam pelaksanaannya

lebih fleksibel dan sering kali menyesuaikan dengan siruasi dan

kondisi.

Page 141: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

126

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

1) Peserta Didik

pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk karena saran

dari wali murid sendiri yang melihat kurangnya minat belajar anak.

Tapi secara spesifik, tidak ada syarat atau mengklasifikasikan latar

belakang ekonomi maupun pendidikan untuk dapat menjadi bagian

dari kegiatan bimbingan belajar dan untuk peserta didik yang

kurang mampu, kita subsidi agar lebih ringan biayanya.

Masa usia SD (sekitar 6,0-12,0) ini merupakan tahapan

perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan

perkembangan selanjutnya. Karena itu, pendidik tidaklah mungkin

mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka. pendidik akan

selalu dituntut untuk memahami betul karakteristik anak dikegiatan

bimbingan belajar. Karakteristik anak menunjukkan bahwa usia

anak 7, 8, dan 9 tahun dimasa SD ini karakteristik yang paling

menonjol adalah keingin tahuan yang besar dan juga

kecenderungan anak ingin bermain dan adreanalin hormon

perasaan senang itu tinggi sehingga sewajarnya anak secara

pemikiran hanya ini bermain

Karakteristik merupakan ciri dari diri anak dalam masa

tumbuh kembang anak. Mereka belajar denga caranya bekerja,

mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan situasi

yang terjadi setelah mereka mengalami setimulus berupa

Page 142: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

127

rangsangan namun salah satu yang menjadi terhambatnya tumbuh

kembang anak yaitu malas dan kecenderungan bermain pada saat

bertemu anak satu sama lain baik dilingkungan formal maupun

nonformal.

Disamping memperhatikan karakteristik anak usia SD,

implikasi pendidikan dapat juga bertolak dari kebutuhan peserta

didik. Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-

tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-

tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari

kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa

bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan

tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan

tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh

masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas

berikutnya.

2) Pendidik

Setiap proses kegitan belajar mengajar terdapat dua

komponen yaitu guru dan murid. Berbeda dengan hanya menjadi

pengelola umum maupun mengikuti kegiatan di Rumah Pintar

Pijoengan, untuk dapat menjadi tutor dibimbingan belajar ini syarat

pertama seharusnya mempunyai pengalaman dalam menangani

masalaha motivasi belajar anak, kemudian juga harus mempunyai

Page 143: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

128

sertifikat bahwa pernah mengikuti pelatihan menjadi guru atau

tutor.

Tutor mempunyai potensinya yang bagus, berpengalaman

dan berpandangan menganai cara pandang belajar yang

berdasarkan pemahaman tentang tujuan program pembelajaran

secara menyeluruh dengan menggabungkan dengan pendekatan

belajar berdasar masalah yang bersumber pada student centerd

learning merupakan metode yang efektif untuk mencari dan

memperoleh informasi dan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir secara kritis.

Peserta didik memunyai aspek kognitif, sosial, emosi dan

spiritual yang berbeda, tidak dapat diperlakukan sama oleh

pendidik. Pendidik harus memikirkan cara mengupayakan terjadi

transformasi ilmu kepada para peserta didiknya dengan mudah. Hal

itu berarti pendidik dituntut untuk aktif dan dinamis, dengan

menambah kualitas kompetensinya. Beberapa cara dapat ditempuh,

misalnya dengan menambah referensi membaca dan mengajar,

melanjutkan pendidikan strata selanjutnya ke perguruan tinggi,

mempunyai kelompok tutor mata pelajaran untuk selalu bertukar

informasi dan pengetahuan.

Karakteristik merupakan cara alami yang dimiliki setiap

individu dalam bersosialisasi mengenai belajar. Kegiatan belajar

mengajar guru memiliki karakteristik masing masing dalam

Page 144: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

129

belajar. Mas “UA” dan mas “SG” yang berpandangan menganai

cara pandang belajar ya berdasarkan pemahaman tentang tujuan

program pembelajaran secara menyeluruh dengan menggabungkan

dengan pendekatan belajar berdasar masalah yang bersumber pada

student centerd learning merupakan metode yang efektif untuk

mencari dan memperoleh informasi dan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir secara kritis.

3) Proses Kegiatan Bimbingan Belajar

Proses pembelajaran dalam kegiatan bimbingan belajar di

Rumah Pintar Pijoengan ini tidak sepenuhnya mempunyai

perencanaan. Materi yang diberikan kepada peserta didik tidak

melalui proses perencanaan terlebih dahulu, namun dalam proses

ini materi pembelajaran ditentukan sendiri oleh tutor dengan

menyesuaikan dengan apa yang peserta didik inginkan diproses

kegiatan bimbingan belajar hari itu. Dalam rencana

pelaksanaannya sendiri biasanya terdiri dari beberapa materi yang

tertera dari buku ajar yang dipegang sendiri oleh peserta didik,

karena dalam kurikulumnya memang disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku dipendidikan formal.

Proses kegiatan bimbingan belajar memfokuskan pada

pemahaman peserta didik dari pada capaian target waktu.

Komunikasi yang terjalin antara tutor dan peserta didik menjadi

tolak ukur dalam mewujudkan keberhasilan proses kegiatan

Page 145: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

130

belajar. Metode dalam pembelajaran sendiri biasanya

menggunakan metode ceramah seperti halanya dipendidikan

formal dan non formal lainnya, namun ada yang lebih menarik dari

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini, selain

dengan metode ceramah, juga menggunakan belajar berbasis

lingkungan, dan bernyanyi

Proses kegiatan bimbingan belajar ini, tutor selalu

memadukan berbagai metode yang disesuaikan dengan

karakteristik anak. Kesulitan-kesulitan belajar yang dialami peserta

didik sering kali terlihat pada saat mengerjakan tugas sekolah

maupun dari tutor sendiri. Kesulitan itu sendiri timbul dikarenakan

perbedaan karakter pada saat tutor menjelaskan pematerian

sehingga tingkat penerimaan pengetahuan juga berbeda. Biasanya

tutor mengatasi perbedaan karakteristik peserta didik dengan cara

menyesuaikan karakteristik, dengan mengikuti keinginan anak dan

belajar secara personal dengan memeperhatikan setiap peserta

didik, apa yang dipelajari, mana yang belum paham, dan tanya

jawab kembali terkait materi pembelajaran.

Dengan berbagai karakteristik yang ditemui oleh tutor

biasanya selalu memperhatikan bahwa cakupan materi yang

diberikan itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan pesrta didik.

Jikalau ada yang kurang dalam pemahaman biasanya tutor selalu

memperhatikan dengan metode personal, dimana tutor selalu

Page 146: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

131

memperhatikan peserta didik mulai dari awal masuk hingga sampai

akhir pematerian, memberikan metode sebagai langkah awal

kemudian memeberikan tindak lanjut dengan mengukur tingkat

pemahaman peserta didik melalui soal-soal dan kuis. Dari situ anak

dapat dikatakan berkemabang melalui penyelesaian soal-soal.

Tutor menciptakan Suasana belajar yang dinamis, interaktif

dan komunikatif ditunjang dengan adanya media pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Media pembelajaran

merupakan sebuah alat peraga yang digunakan untuk

mempermudah proses pembelajaran. Kegiatan bimbingan belajar di

Rumah Pintar Pijoengan berlangsung secara fleksibel dengan

menyesuaikan kondisi. Kurang lengkapnya media pembelajaran

yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar ada di Rumah

Pintar Pijoengan menjadi penghambat berlangsungnya kegiatan

bimbingan belajar namun dirasa masih cukup membantu peserta

didik untuk mengerti.

4) Metode Kegiatan Bimbingan Belajar

Pada dasarnya guru atau tutor merupakan seorang pendidik,

hal yang paling mendasar yang dilakukan guru atau tutor adalah

mengajar. Dalam setiap kegiatan bimbingan belajar pembawaan

materi secara sederhana dapat membantu mengatasi kesulitan-

kesulitan peserta didik dalam belajar. Peranan yang diambil guru

Page 147: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

132

menjadi kunci dimana anak dapat berkembang sesuai dengan

karakter dan pembawaan diri melalui bimbingan belajar.

Pada proses kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan ini tidak mempunyai perencanaan mengani metode

pembelajaran, namun materi dan metode yang dikembangkan tutor

berdasarkan situasi dan kondisi belajar peserta didik. Biasanya

tutor menerapkan metode dalam kegiatan bimbingan belajar di

Rumah pintar Pijoengan ini dengan metode personal, dimana anak

belajar secara intern, sehingga kelebihan dan kekurangan dapat

terindentifikasi langsung oleh tutor kemudian diberikan tindak

lanjut dengan memberikan bantuan berupa perhatian secara efektif

agar lebih fokus. Namun secara keseluruhan sering kali

menggunakan metode belajar sembil bermain.

Pada proses kegiatan bimbingan belajar berlangsung

interaksi antara tutor dengan peserta didik itu terjalin, dari interaksi

tersebut terlihat peserta didik sudah mampu melakukan interaksi

timbal balik yang baik secara komunikatif. Namun ada beberapa

anak yang memang masih kesulitan dalam berinteraksi, itu terlihat

dikarenakan perbedaan karakter antar individu yang mana

memerlukan beberapa pemecahan dari pada kesulitan-kesulitan

tersebut, hal ini juga berdampak pada keaktifan anak itu sendiri.

Metode yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar

di Rumah Pintar Pijoengan ini yaitu gaya belajar yang diterapkan

Page 148: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

133

tutor sangatlah dominan, dengan menyisipkan permainan dalam

proses belajar, bermain tepuk-tepuk dan juga belajar berbasis

lingkungan dengan menyesuaikan kondisi. Gaya belajar dalam

bimbingan belajar sangat berperan penting dalam meningkatkan

konsentrasi peserta didik. Dimana anak mampu mengembangkan

dirinya sesuai dengan kemauannya sendiri karena merasa cocok

dengan metode belajar sambil bermain. Keingintahuan anak yang

dominan tinggi dalam semua hal menjadikan tutor selalu

mengawasi dan mendampingi peserta didik dalam menggunakan

fasilitas media pembelajaran berupa komputer yang dilengkapi

dengan akses internet pada setiap berjalannya kegiatan bimbingan

dikarenakan agar anak tidak menyalah gunakan media tersebut.

5) Evaluasi

Dengan adanya hasil proses bimbingan belajar yang

berkenaan dengan semangat, dan interaksi peserta didik dikegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan yang terbukti siswa

antusias, menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar

menunjukkan hasil yang positif. Keberhasilan bimbingan belajar

tersebut tidak lepas dari peran tutor dalam melaksanakan

bimbingan belajar, yaitu berperan sebagai pengajar yaitu dengan

cara memberikan kemudahan belajar: dengan cara mendefinisikan,

menganalisa, mensintesa, bertanya, merespon, mendengarkan,

Page 149: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

134

menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi,

menyesuaiakan metode, menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

Setiap saat harus ada evaluasi program, baik temporer

maupun terprogram. Untuk yang terprogram dilakukan setiap akhir

semester, diluar evaluasi yang sub-sub misal bagaimana

pelaksanaan ulangan harian. Jadi secara continue materi kita

lakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi itu, kita menyusun program

yang bisa menindaklanjuti hasil evaluasi itu. Karena prinsip kami

“hari esok harus lebih baik dari hari ini”. Evaluasi diluar sistem

bisa juga dilakukan oleh orang peserta didik

Evaluasi bimbingan belajar tidak saja dilakukan untuk

mengetahui hasil, tetapi lebih menekankan pada proses. Apapun

bentuknya evaluasi harus tetap dilakukan dalam suatu kegiatan

pembelajaran, karena evaluasi merupakan langkah penting dalam

manajemen program bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin

kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan

pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan.

Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai

sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam

pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat

lewat kegiatan penilaian.

Page 150: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

135

Setiap kegiatan bimbingan belajar selalu diadakan evalusai

guna mengetahui sejauh mana kegiatan bimbingan belajar ini

berperan dalam meningkatkan motivasi, minat, dan bakat anak

dalam belajar. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan pretest,

posttest seperti multiple choice, essay dan test diluar itu. Selain

kognitif saya juga mengevaluasi aspek afektif peserta didik seperti

perilaku keseharian dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar.

Sedangkan untuk instrumen penilaiannya tercantum juga untuk

penilaian afektif dan psikomotorik

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan belajar merupakan

suatu usaha proses dalam memberikan bantuan psikologis agar dapat

menyelesaikan masalah dihadapinya dalam belajar dan menyesuaikan diri

dengan menanamkan nilai-nilai moral sehingga setelah melalui proses

perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal

sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya melalui

perencanaan, metode, kurikulum, media sarana dan prasaran yang dirasa

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu kemandirian yang

dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, dan bertanggung jawab atas

tugasnya sebagai siswa baik disekolah maupun dibimbingan belajar.

Serangkaian proses ini diharapkan mampu membentuk karakter dan

mengembangkan potensi anak dibidang pengetahuan serta peningkatan

motivasi dalam belajar.

Page 151: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

136

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Melalui Bimbingan Belajar

Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa

Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki

oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat (E.St. Harahap, dkk, 2007:

854Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat

adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat tempat tertentu,

tidak mesti lembaga pendidikan formal, tetapi juga bisa dimesjid, surau

atau mushola, dirumah, dan sebagainya (Syiful Bahri Djamarah,1997:31).

Proses penyadaran dan pemberian pemahaman kepada seluruh

unsur masyarakat terhadap peranan dan manfaat Rumah Pintar Pijoengan

pun dilakukan, hal ini dilakukan sebagai peluang untuk dikembangkan.

Masyarkat harus disadarkan tentang betapa pentingnya life skill dan

pengetahuan, berikut merupakan pembahasan dari data hasil penelitian

mengenai peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi

yaitu:

a. Peran Rumah Pintar Pijoengan Mewadahi Kegiatan Bimbingan

Belajar Anak

Bimbingan dapat mengefektifkan segala tujuan yang ingin

dicapai baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, disamping

membantu orang tua dalam rangka menciptakan situasi kondisi belajar

Page 152: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

137

yang harmonis, sehat, dan dinamis bagi anak dalam mencapai prestasi

belajar.

Secara garis besar apa yang dikembangkan atau pun peran yang

dilakukan Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar

dengan memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar anak baik melalui proses pembelajaran

dan juga metode pembelajaran yang menyenangkan. Dengan begitu

pengembangan yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan ini mampu

memberikan kenyaman dan kemandirian peserta didik dalam belajar.

Rumah Pintar Pijoengan ini memiliki peranan yang sangat

dominan dan juga strategis sebagai wadah pengetahuan melalui

kegiatan bimbingan belajar dalam mengarahkan dan juga menumbuh

kembangkan anak mulai dari memberikan metode yang menyenangkan

dan secara tidak langsung juga memberikan motivasi belajar anak

untuk dapat meraih prestasi belajar yang baik.

b. Fungsi Rumah Pintar Pijoengan

Rumah Pintar adalah Rumah Pendidikan untuk masyarakat.

Sedangkan dalam kegiatan bimbingan belajar rumah pintar berfungsi

sebagai fasilitator dengan menyediakan jasa dan model berupa

pembelajaran dan media yang sesuai dengan kebutuhan anak. Fungsi

rumah pintar itu sendiri sebagai layanan pendidikan adalah tempat

untuk belajar, informasi pengetahuan, life skill dan bakat baik anak-

anak untuk mengembangkan potensinya dalam belajar yang

Page 153: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

138

diprioritaskan untuk tumbuh kembang anak dan menemukan

karakteristik anak mengenai belajar

c. Kegiatan Bimbingan Belajar Guna Meningkatkan Motivasi

Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan bimbingan belajar yang diadakan dan dilaksanakan

oleh Rumah Pintar Pijoengan dirasa sangat penting, dalam rangka

meningkatkan minat dan bakat peserta didik dalam belajar serta

membantu peserta didik agar mampu menyelesaikan kesulitan-

kesulitan yang dihadapainya dalam belajar. Oleh karenan itu proses

belajar ini sangat berkaitan dengan peran dan tugas tutor sebagai

pembimbing.

Keadaan yang berlatar belakang pada kondisi anak yang lebih

memilih sering bermain dari pada belajar, dan juga tentang dunia

pendidikan yang ada disekitar Desa Srimartani belum ada lembaga

sejenis bimbingan belajar, terbentuk dan dipilih lembaga Rumah Pintar

melalui kegiatan bimbingan belajar sebagai solusi untuk membina dan

membimbing anak dalam belajar.

Dengan adanya kegiatan bimbingan belajar ini diharapkan

masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik baik sosial maupun

intern yang berkaitan dengan belajar dapat terbantu dengan adanya

kegiatan bimbingan belajar ini. Kegiatan bimbingan belajar ini melalui

tutor berupaya mengurangi aktivitas yang menyimpang yang berlainan

dengan perilaku sosial diluar pengetahuan. Dalam pelaksanannya

Page 154: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

139

sendiri kegiatan bimbingan belajar dipandang penting, selain untuk

membantu anak memecahkan kesulitan belajar, juga bimbingan belajar

bersifat membentuk peserta didik, baik kepercayaan diri, potensi diri,

dan pengembangan karakter. Selain itu juga memebentuk kolektifitas

individu dengan individu lain, dan bersosial.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan kegiatan

bimbingan belajar yang diadakan oleh Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimastani ini dapat dipandang positif selain sebagai lembaga

pendidikan nonformal juga mempunyai keberagaman tujuan yang

berorientasi pada pemberdayaan dan layanan kepada masyarakat.

Bimbingan belajar dapat mewadahi segala aktivitas peserta didik

dengan memebentuk dan mengembangkan segala potensi individu

dibidang pendidikan itu terlihat dari aktivitas yang dilakukan oleh tutor

maupun Rumah Pintar sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang

tujuannya menyelaraskan individu agar lebih memahami

keberadaannya sebagai mahluk sosial yang berpengatahuan dan

terdidik.

d. Faktor-Faktor yang Mendorong Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak

Berkembangnya suatu individu berlangsung karena dorongan

dari kebiasaan yang dilakukan secara berkelanjutan. Dengan adanya

faktor pendorong individu akan terus terasah dalam menggali

Page 155: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

140

potensinya dibidang pengetahuan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa

bentuk, secara umum dapat diklasifikasikan sebagai pengaruh positif

yakni faktor internal dan faktor eksternal dimana keduanya saling

berkesinambungan.

Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan keadaan individu

mengenai motivasi belajar. Dorongan motivasi belajar dipengaruhi

oleh faktor internal yaitu hasrat untuk belajar, minat, cita-cita, dan

tujuan yang diakui. Sedangkan faktor eksternal yang dapat berupa

pemberian hadiah, adanya kompetisi, keterlibatan diri, pemberian

ulangan, mengetahui hasil, adanya pujian atau umpan balik, adanya

hukuman. Beberapa hal inilah yang menjadikan anak stabil dalam

kondisi belajarnya.

e. Kontribusi Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan

motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar.

Individu merupakan makhluk sosial yang berkembang.

Berkembangnya pola pikir peserta didik terbentuk dari kebiasaan

dalam belajar. Perbedaan yang mencolok terlihat dari karakteristik

peserta didik, baik dari pola pikir, sikap dan tingkah laku sampai

dengan kondisi fisik dalam belajar. Baik simulasi maupun permainan

merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi peserta didik.

Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna.

Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai.

Page 156: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

141

Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian

masyarakat dan sebagainya.

Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya

terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar peserta didik yang baik

merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif

belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik. Pernyataan

seperti ‘’bagus’’, ‘’hebat’’, dan lain-lain disamping akan

menyenangkan peserta didik, pernyataan verbal seperti itu juga

mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung

antara peserta didik dan pendidik, dan penyampaiannya konkret,

sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau

penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.

Peserta didik secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat

dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi mereka sendiri.Jadi

mereka akan mencoba mencari tahu apa yang ingin mereka tahu

tentang sesuatu yang mereka dapat dan apa yang terjadi disekitar anak

baik positif maupun negatif. Maka dari itu kita sebagai pendidik dan

orang tua harus dengan baik memahami karakristik anak yang seperti

itu supaya mereka tidak terpengaruh oleh hal-hal buruk disekitar

mereka.

Rasa keingintahuan peserta didik dan keinginan peserta didik

untuk bisa dan mengerjakan sesuatu yang mendorong dirinya untuk

melampaui orang lain menjadi kunci berkembangnya peserta didik

Page 157: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

142

untuk tetap belajar dan juga mereka suka mengatur dirinya untuk

menangani berbagai hal yang dihadapinya, mengeksplorasi suatu

situasi dan mencobakan usaha-usaha baru dan tidak akan pernah mau

diatur oleh orang lain. anak belajar dengan cara mengikuti atau

berinisiatif dari apa yang temannya/orang lain dapat. Misal orang tua

yang berbicara begini anak pun akan mengikuti apa yang

didapatkannya.

Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam

tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu

motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar

dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui

belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui pengaruh

lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor

pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu

memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau

masalah dalam belajar.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat

dua aspek yang menjadi indikator pendorong motivasi belajar siswa,

yaitu (1) dorongan internal: adanya hasrat dan keinginan berhasil,

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan

cita-cita masa depan, faktor fisiologis dan (2) dorongan eksternal:

adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan

belajar yang kondusif. Bahwa rasa keingintahuan peserta didik dan

Page 158: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

143

keinginan peserta didik untuk bisa dan mengerjakan sesuatu yang

mendorong dirinya untuk melampaui orang lain menjadi kunci

berkembangnya peserta didik untuk tetap belajar

Bimbingan belajaran akan membantu seorang anak lebih

mengerti pelajaran sekolah dari pada anak lainnya. Dari sana seorang

anak akan diajarkan dan diberi penjelasan secara lebih khusus dari

pada disekolah. Dan dari sanalah juga seorang anak akan lebih fokus

belajar dan mengerti pelajaran daripada hanya mengandalkan sekolah

saja. Lewat bimbingan belajar juga akan membuat seorang anak untuk

belajar secara rutin dan disiplin. Seperti kita ketahui, anak anak di

rumah terkadang malas belajar. Dengan bimbingan belajar

mewajibkan anak-anak belajar teratur, sehingga jadwal belajar anak

anak menjadi teratur.

Bimbingan belajar tidak hanya membuat seorang anak lebih

pintar saja, tetapi bimbingan belajar juga dapat memberikan waktu

yang positif untuk anak itu sendiri. Anak akan terhindar dari

pergaulan yang salah karena lewat bimbingan belajar seseorang akan

menghabiskan waktunya dengan kegiatan positif. Melalui kegiatan

bimbingan belajar di rumah pintar pijoengan perubahan yang

ditunjukkan peserta didik sangat baik. Selain itu kemandirian yang

dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, dan bertanggung jawab

atas tugasnya sebagai siswa baik di sekolah maupun di bimbingan

belajar

Page 159: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

144

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan

belajar yang diikuti peserta didik tidak semata-mata berjalan dengan

mengikuti alur, namun dalam prosesnya individu bersifat top-down

sehingga dalam perkembangannya peserta didik mempunyai faktor-

faktor pemdorong dalam meningkatkan keuletnnya dalam belajar.

Faktor-faktor pendorong meningkatnya motivasi itu dapat dibedakan

menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Termotivasinya

peserta didik dibuktikan dengan kesiapan belajar, dan kepercayaan

diri. Perubahan yang ditunjukkan peserta didik sangat baik. Selain itu

kemandirian yang dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, dan

bertanggung jawab atas tugasnya sebagai siswa baik disekolah

maupun dibimbingan belajar.

Page 160: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

145

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

tentang prean Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melaui kegiatan bimbingan belajar di Desa Srimartani,

kecamatan Piyungan, Bantul ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Rumah Pintar Pijoengan merupakan rumah pendidikan, bersifat

melayani masyarakat dalam pengetahuan, baik life skill dan juga

pengetahuan. Cakupan yang luas ini memberikan keleluasan dalam

berbagai bidang, salah satunya membentuk berbagai kegiatan dan

program, ada sembilan kegiatan atau sentra yang didirikan oleh

Rumah Pintar Pijoengan yaitu sentra baca dan buku, sentra

pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra panggung/audio visual,

sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan

sentra unit layanan keliling. Dengan berbagai program tersebut yang

nantinya masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya dibidang

pendidikan, ekonomi, pendidikan, sosial dan religi atau keagamaan.

2. Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar

melalui kegiatan bimbingan belajar dapat terlihat dari kolektivitas di

antar pengelola di Rumah Pintar Pijoengan. Peran kegiatan bimbingan

sendiri sangat strategis dan dinamis, itu terlihat dari gambaran yang

dilakukan oleh pengelola dari mulai perencanaan, kegiatan bimbingan

Page 161: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

146

belajar ini tidak mempunyai perencanaan yang tetap, kurikulum 2013

masih sebagai acuan namun dalam pelaksanaannya seringkali tutor

menambah dan mengurangi dengan menyesuaikan kondisi dan situasi

kebutuhan peserta didik. Dalam proses pelaksanaannya tutor

menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

didik seperti menggunakan metode belajar tepuk-tepuk, bernyanyi,

memanfaatkan teknologi komputer dan lingkungan dengan maksud

agar peserta didik mudah mengerti dan tidak bosan.

3. Peranan Rumah Pintar Pijoengan sendiri merupakan suatu proses

penyadaran dan pemberian pemahaman kepada seluruh unsur

masyarakat tentang pentingnya kecakapan hidup dan pengetahuan

untuk menjalani kehidupan. Melalui berbegai kegiatan yang diadakan

oleh Rumah Pintar Pijoengan, dalam upayanya memberdayakan

masyarakat. Termotivasinya peserta didik dibuktikan dengan kesiapan

belajar, dan kepercayaan diri. Perubahan yang ditunjukkan peserta

didik sangat baik. Selain itu kemandirian yang dimiliki peserta didik

menjadikan aktif, kritis, dan bertanggung jawab atas tugasnya sebagai

siswa baik disekolah maupun dibimbingan belajar. Kegiatan

bimbingan belajar selain sebagai wadah aspirasi dan berkreasi peserta

didik dalam belajar juga berperan positif dalam meningkatkan

motivasi untuk peserta didik, tidak terlepas dari beberapa faktor yang

dapat mendorong terbentuknya motivasi belajar peserta didik.

Page 162: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

147

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

tentang prean Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melaui kegiatan bimbingan belajar di Desa Srimartani,

kecamatan Piyungan, Bantul ini, ada beberapa saran yang diharapkan

dapat membangun kegiatan bimbingan belajar dan juga Rumah Pintar

Pijoengan sendiri agar lebih baik lagi, yaitu:

1. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang ada dan mencari dukungan

kemitraan yang lebih luas lagi, dan lebih semangat/giat dalam

membantu kegiatan pendidikan, keagaman, pertanian, sosial dan lebih

kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran agar lebih

menyenangkan dalam kegiatan pemberdayaan.

2. Bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan sarana dan prasaran agar

lebih diperbanyak agar proses kegiatan dapat terlaksanan dengan baik

dengan memanfaatkan sarana prasaranan tersebut.

3. Bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan, dalam setiap kegiatan

harusnya disertai rancangan program secara detail, agar arah dan

tujuan kegiatan dapat lebih jelas.

4. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar dalam proses pembelajaran

agar lebih diperhatikan lagi terjait media pembelejaran. Hal ini

berguna untuk merangsang anak agar mudah mengerti, terkadang

menggunakan bantuan media anak mudah mengerti dan jalannya

proses kegiatan bimbingan belajar dapat terlaksanan dengan baik.

Page 163: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

148

5. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar sering-sering diadakan evaluasi

agar dapat mengetahui seberapa jauh anak dapat berkembang

sehingga dapat dilakukan perbaikan jika masih terdapat kekurangan

6. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar, perlunya dilakukan penilaian

dalam setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini

dilakukan guna membantu peserta didik dalam mempelajari materi

yang dipelajari selain itu juga berguna untuk mengukur ketercapaian

tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

7. Bagi peserta didik lebih memperhatikan dalam proses kegiatan

pembelajaran. Hal ini berguna untuk kelancaran proses pembelajaran

dan waktu.

Page 164: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

149

DAFTRA PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2008). Psikologi Belajar. Jakrta: RinekaCipta.

Abu Hamdi dan Ahmad Rohani. (1991). Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.

Ace Suryadi. (2009). Menuju Masyarakat Pembelajar: Konsep, Kebijakan, danImplementasi Pendidikan Non-Formal. Bandung: Widya Aksara Press.

Andari Nurocmah Wisdaningrum. (2004). Peranan Orang Tua TerhadapMotivasi Anak Tentang Pengalaman Agama Di SD MuhammadiyahSuronatan Yogyakarta. IAIN Sunan Kalijogo.

Dirjen PAUDNI. (2014). Petunjuk Teknis Rumah Pintar dan Tata cara untukMemperoleh Dana Bantuan. Jakarta : Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Dudung Abdurahman. (2002). Pengantar Meetodologi Penelitian. Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

E.St. Harahap, dkk. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. Bandung: BalaiPustaka.

Gavin Reid. (2007). Memotivasi Anak di Kelas: Gagasan dan Strategi. JakartaBarat: PT. Indeks Permata Putri Media.

Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

M. Idrus. (2007). Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif danKuantitatif. Yogyakarta: UII Press.

Muhibbin Syah. (2001). Psikologi Belajar, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta.

………., (2003). Psikologi Belajar, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta.

Muhammad Ali. (2007). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algesindo.

Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Non Formal: Pengembangan Melalui PusatKegaiatan Belajar Mengajar (PKBM) Di Indonesia (SebuahPembelajaran Kominkan Di Jepang). Bandung: ALFABETA.

Page 165: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

150

Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Landasan Psikologi proses pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Rafika Aditama.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif. Bandung: Tarsito.

……….., (2006). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Nur Faizah. (2010). Bimbingan Belajar dalam Meningkatkan Prestasi Di PantiAsuhan Putra Islam Berbah Kabupaten Sleman Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijogo.

Noehi Nasution. (1993). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.

Oemar Hamalik. (2001). Proses belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rumah Pintar BAZNAS 'Pijoengan'. 2014. Aktivitas Rumah Pintar Pijoengan.Diakses dari http://rumahpintar.jogja.blogspot.com/p/blog-page.html.Pada tanggal 13 Maret 2015. Jam 14.29 WIB.

Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Strategi belajar Mengajar. Jakarta: PT. RinekaCipta

Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo persada.

………………, (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo persada.

………………, (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo persada.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta.

Sobry Sutikno. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Adinata.

Sondang P. Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. PinekaCipta

Sugihartono. dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Cv Alfabeta.

Page 166: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

151

…………, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta .

Suharsimi, Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sunaryo Kartadinata. dkk. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Tidjan, dkk. (1993). Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah. Yogyakarta:UPP UNY.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sikdiknas.

Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Winardi J. (2001). Motivasi Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo persada.

Winkel W. S. (2004). Bimbingan dan Konseling di institute Pendidikan. Jakarta:PT. Gramedia Widiarsarana Indonesia.

Yoyon Suryono. (2010). Rumah Pintar. Yogyakarta: UNY Press.

Page 167: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

152

LAMPIRAN

Page 168: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

153

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI PENELITIAN

TANGGAL OBSERVASI :

PUKUL :

TEMPAT OBSERVASI :

No Aspek Deskripsi1 Lembaga Rumah Pintar Pijoengan

a. Identitas lembagab. Sejarah berdiric. Tujuan, Visi dan Misid. Struktur organisasie. prestasi

2 Kegiatan Rumah Pintar Pijoengana. Bentuk kegiatanb. Pelaksanaan kegiatan

3 Peran Rumah Pintar Pijoengana. Bentuk peran yang diberikanb. Dimensi yang dikembangkanc. Prosesd. Hasil

Page 169: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

154

Lampiran 2

Pedoman Wawancara Untuk Pengelola Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimartani , kecamatan Piyungan, Bantul.

PEDOMAN WAWANCARA

1. Identitas Diri Pengurus

a. Nama

b. Jabatan

c. Usia

d. Agama

e. Pekerjaan

f. Alamat

g. Pendidikan terakhir

2. Identitas Lembaga

a. Kapan Lembaga Rumah Pintar Pijoengan ini berdiri?

b. Bagaimana Sejarah Berdirinya Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

c. Apa tujuan umum dan khusus, tujuan jangka panjang, visi, dan Misi

Berdirinya Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Bantul?

d. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut?

Page 170: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

155

e. Berapa jumlah pengurus yang ada di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

f. Apakah dengan jumlah tersebut mampu mengakomodir kegiatan

lembaga rumah pintar pijoengan?

g. bagaimana peran pengurus dalam kegiatan rumah pintar pijoengan?

h. Apakah ada sinergitas dalam pelakasanaan kegiatan rumah pintar

pijoengan dengan masyarakat sekitar?

i. Bagaimana dukungan dari masyarakat sekitar?

j. Fungsi layanan Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Bantul?

k. Apa saja layanan yang ada di Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

3. Kegiatan Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul.

a. Apa saja kegiatan yang berada di Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

b. Apa yang menjadi latar belakang kegiatan tersebut dapat terbentuk di

Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul?

c. Apa tujuan dari masing masing kegiatan yang ada di Lembaga Rumah

Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

Page 171: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

156

4. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul.

a. Seperti apa karakteristik tutor dalam bimbingan belajar?

b. Seperti apa karakteristik anak dalam belajar?

c. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya kegiatan dari rumah

pintar pijoengan?

d. Bagaiman perencanaan kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

e. Bagaiman pelaksanaan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan

di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

f. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran bimbingan belajar di

Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan,

Bantul?

g. Adakah kurikulum yang digunakan dalam proses kegiata bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul?

h. Jika ada, kurikulum seperti apakah yang digunakan dalam proses

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

i. Apakah kurikulum tersebut sudah sesuai dengan yang di terapkan

dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

Page 172: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

157

j. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Bantul?

5. Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar

anak melalui bimbingan.

a. Adakah alasan mengapa kegiatan bimbingan belajar di pilih sebagai

wadah dalam mengingkatkan motivasi belajar anak?

b. Apakah melalui kegiatan bimbingan belajar anak menjadi lebih

termotivasi dalam belajarnya?

c. Apa indikator yang menunjukan bahwa peserta didik sudah termotivasi

dalam belajar melalui bimbingan belajar di rumah pintar pijoengan?

d. Bagaimana peran yang diberikan oleh Rumah Pintar Pijoengan dalam

meningkatkan motivasi belajar anak?

e. Menurut anda, apakah kegiatan bimbingan belajar yang ada di Rumah

Pintar Pijoengan dapat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar

anak?

f. Mengapa bimbingan belajar harus diadakan guna meningkatakan

motivasi anak?

g. Faktor-faktor apa saja yang mendorong dalam meningkatkan motivasi

belajar anak melalui bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan?

Page 173: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

158

Pedoman Wawancara Untuk Turor Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

di Desa Srimartani , kecamatan Piyungan, Bantul.

PEDOMAN WAWANCARA

1. Identitas Diri Pengurus

a. Nama

b. Jabatan

c. Usia

d. Agama

e. Pekerjaan

f. Alamat

g. Pendidikan terakhir

2. Identitas Lembaga

a. Kapan Lembaga Rumah Pintar Pijoengan ini berdiri?

b. Bagaimana Sejarah Berdirinya Lembaga Rumah Pintar Pijoengan

di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

c. Apa tujuan umum dan khusus, tujuan jangka panjang, visi, dan

Misi Berdirinya Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

d. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut?

e. Berapa jumlah pengurus yang ada di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

Page 174: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

159

f. Apakah dengan jumlah tersebut mampu mengakomodir kegiatan

lembaga rumah pintar pijoengan?

g. Bagaimana peran pengurus dalam kegiatan rumah pintar

pijoengan?

h. Apakah ada sinergitas dalam pelakasanaan kegiatan rumah pintar

pijoengan dengan masyarakat sekitar?

i. Bagaimana dukungan dari masyarakat sekitar?

3. Kegiatan Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul.

a. Apa saja kegiatan yang berada di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

b. Apa yang menjadi latar belakang kegiatan tersebut dapat terbentuk

di Lembaga Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Bantul?

c. Apa tujuan dari masing masing kegiatan yang ada di Lembaga

Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan,

Bantul?

4. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul.

a. Seperti apa karakteristik tutor dalam bimbingan belajar?

b. Seperti apa karakteristik anak dalam belajar?

c. Khusus untuk bimbingan belajar, apa yang yang menjadi latar

belakang berdirinya bimbingan belajar anak?

Page 175: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

160

d. Apakah dengan terbentuknya bimbingan belajar sudah dapat

memotivasi anak dalam belajar?

e. Jika sudah, hal tersebut ditunjukan dengan apa?

f. Pengaruh atau dampak apa yang terihat dari anak setelah mengikuti

bimbingan belajar?

g. Bagaimana konsep dalam bimbingan belajar?

h. Dalam kegiatan bimbingan belajar , berapakah waktu yang

dibutuhkan bertatap muka dalam seminggu?

i. Bagaiman perencanaan kegiatan bimbingan belajar di Rumah

Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

j. Bagaiman pelaksanaan bimbingan belajar di Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

k. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran bimbingan

belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul?

l. Adakah kurikulum yang digunakan dalam proses kegiata

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani,

Kecamatan Piyungan, Bantul?

m. Jika ada, kurikulum seperti apakah yang digunakan dalam proses

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa

Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

Page 176: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

161

n. Apakah kurikulum tersebut sudah sesuai dengan yang di terapkan

dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

o. Gaya belajar apa yang dilakukan tutor supaya anak tidak bosan

dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar?

p. Bagaimana tutor mengelola kegiatan bimbingan belajar?

q. Apakah tutor menggunakan media dalam proses kegiatan

bimbingan belajar, apa saja?

r. Menurut tutor, mana yang lebih utama peserta didik paham

meskipun memerlukan waktu cukup lama atau memilih

mentargetkan penyampaina materi terselesaikan?

s. Bagaimana tutor mengatasi kemampuan anak yang berbeda-beda

dalam menerima pembelajaran?

t. Apakah tutor memeperhatikan tingkat kemapuan dan

perkembangan peserta didik dalam proses kegiatan bimbingan

belajar

u. Bagaimana tutor dapat mengoptimalkan kemampuannnya dalam

proses kegiatan belajar mengajar dalam bimbingan belajar?

Page 177: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

162

Pedoman Wawancara Untuk Turor Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

di Desa Srimartani , kecamatan Piyungan, Bantul.

PEDOMAN WAWANCARA

1. Identitas Diri Pengurus

a. Nama

b. Jabatan

c. Usia

d. Agama

e. Pekerjaan

f. Alamat

2. Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan di

Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul.

a. Apa saja kegiatan yang berada di Lembaga Rumah Pintar

Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

b. Kegiatan apa yang adik ikuti selain kegiatan bimbingan belajar

di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan

Piyungan, Bantul?

c. Setelah mengikuti proses kegiatan bimbingan belajar dirumah

pintar piyungan, apakah adik menjadi lebih termotivasi dalam

belajar?

Page 178: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

163

d. Mengapa adik lebih memilih kegiatan bimbingan belajar yang

ada di Rumah Pintar Pijoengan dari pada di lembaga

bimbingan belajar yang lain?

e. Bagaimana cara tutor mengajar, apakah lebih mudah di pahami

di sekolah apa di rumah pintar melalui bimbingan belajar?

f. Selama adik mengikuti proses kegiatan bimbimngan belajar di

rumah pintar pijoengan ini, media apa yang digunakan dalam

proses kegiatan belajar mengajar?

g. Lebih efektif mana beljar di rumah pintar melalui bimbingan

belajar atau belajar di sekolah?

h. Tingkat kesukaran seperti apa yang adik alamai dalam kegiatan

bimbingan belajar di rumah pintar pijoengan?

i. Apakah kesukaran tersebut dapat terselesaikan setelah

mengikuti bimbingan belajar?

Page 179: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

164

Lampiran 3

CATATAN LAPANGAN I

Hari, Tanggal : Senin, 6 April 2015

Waktu : 11.00 – 14.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Perizinan Penelitian ke Rumah Pintar Pijoengan

Deskripsi :

Hari senin, 6 April 2015 pada pukul 11.00 – 14.30 WIB peneliti datang ke

kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta tepatnya Sekretariat Rumah Pintar

Pijoengan. Peneliti datang untuk bertemu dengan ketua Rumah Pintar Pijoengan.

Peneliti bertemu dengan ketua Rumah Pintar Pijoengan dengan maksud untuk

meminta izin dan menyerahkan surat perizinan untuk mengadakan penelitian

beserta proposal penelitan.

Peneliti menjelaskan gambaran mengenai penelitian yang aka diadakan di

Rumah Pintar Pijoengan. Ketua Rumah Pintar Pijoengan menyambut dengan baik

dan tidak berkebaratan jika peneliti akan mengadakan kegiatan penelitian di

Rumah Pintar Pijoengan. Setelah proses perizinan diterima kemudian penelitian

melakukan perbincangan sederhana mengenai Rumah Pintar Pijoengan.

Page 180: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

165

CATATAN LAPANGAN II

Hari, Tanggal : Rabu, 8 April 2015

Waktu : 14.00 – 16.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Wawancara Ketua Rumah Pintar Pijoengan

Deskripsi :

Hari Rabu, 8 April 2015 pukul 14.00 – 16.30 WIB peneliti datang ke

kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta tepatnya Sekretariat Rumah Pintar

Pijoengan. Tujuan peneliti datang hari ini untuk melakukan wawancara dengan

ketua Rumah Pintar Pijoengan mengenai latar belakang berdirinya Rumah Pintar

Pijoengan. Saat peneliti datang disambut oleh mas “UA” dengan mempersilahkan

untuk duduk di teras depan dengan mengisi buku tamu, dengan tujuan lain untuk

menunggu bapak “SY” selaku ketua Rumah Pintar Pijoengan. Di Rumah Pintar

Pijoengan dibagi menjadi enam ruangan.

Setelah menunggu dan bertemu dengan ketua Rumah Pintar Pijoengan,

peneliti menanyakan beberapa hal kepada bapak “SY” sebagai bentuk study

pendahuluan mengenai latar belakang Rumah Pintar Pijoengan. Setelah istirahat

untuk sholat ashar bapak “SY” selaku narasumber menjelaskan dengan baik

semua pertanyaan mengenai Rumah Pintar.

Setelah dirasa cukup informasi, peneliti mohon pamit kepada bapak “SY”

dan mengutarakan niat bahwa hari selanjutnya peneliti akan melakukan

wawancara mengenai Peran Rumah Pintar.

Page 181: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

166

CATATAN LAPANGAN III

Hari, Tanggal : Jumat, 10 April 2015

Waktu : 14.00 – 16.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Wawancara Ketua Rumah Pintar Pijoengan

Deskripsi :

Hari Rabu, 10 April 2015 pukul 14.00 – 16.30 WIB peneliti datang ke

kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta tepatnya Sekretariat Rumah Pintar

Pijoengan. Tujuan peneliti datang hari ini untuk melakukan wawancara dengan

ketua Rumah Pintar Pijoengan mengenai peran Rumah Pintar Pijoengan. Saat

peneliti datang disambut oleh mas “UA” dengan mempersilahkan untuk duduk di

teras depan dengan mengisi buku tamu, dengan tujuan lain untuk menunggu

bapak “SY” selaku ketua Rumah Pintar Pijoengan. Di Rumah Pintar Pijoengan

dibagi menjadi enam ruangan.

Setalah menunggu beberapa saat, peneliti dipersilahkan oleh bapak “SY”

masuk ke ruang kerja, dan peneliti mengungkapkan maksud dan tujuan penelitian,

dan melangsungkan wawancara mengenai Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar melalui Bimbingan Belajar.

Setelah dirasa cukup informasi, peneliti mohon pamit kepada bapak “SY”

dan mengutarakan niat bahwa hari selanjutnya peneliti akan melakukan

wawancara mengenai kegiatan bimbingan belajar.

Page 182: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

167

CATATAN LAPANGAN IV

Hari, Tanggal : Selasa, 14 April 2015

Waktu : 14.00 – 16.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Wawancara Tutor Bimbingan Belajar

Deskripsi :

Peneliti datang ke Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan pada hari Selasa, 14

April 2015 pukul 14.00 – 16.30 WIB untuk bertemu dengan mas “SG” selaku

tutor dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan. Setelah

menunggu beberapa saat, peneliti bertemu mas “SG” dengan mengungkapkan

maksud dan tujuan kemudian melakukan wawancara mengenai kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan. Wawancara penelitian ini

dilakukan dengan waktu singkat karena narasumber ada jadwal mengajar dengan

kelas 1 dan 2 SD dikegiatan bimbingan belajar.

Setelah dirasa cukup, peneliti mohon pamit kepada mas “SG” dan

mengutarakan niat bahwa hari selanjutnya peneliti akan melakukan wawancara

mengenai kegiatan bimbingan belajar.

Page 183: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

168

CATATAN LAPANGAN V

Hari, Tanggal : Rabu, 15 April 2015

Waktu : 14.00 – 16.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Wawancara Tutor Bimbingan Belajar

Deskripsi :

Peneliti datang ke Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan, kecamatan

Piyungan, Bantul, Yogyakarta pada hari Selasa, 14 April 2015 pukul 14.00 –

16.30 WIB untuk bertemu dengan mas “UA” selaku tutor dalam kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan, kecamatan Piyungan, Bantul,

Yogyakarta.

Peneliti bertemu langsung dengan mas “UA” dengan mengungkapkan

maksud dan tujuan kemudian melakukan wawancara mengenai kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan. Mas “UA” menjawab dan

menjelaskan tentang peran Rumah Pintar Pijoengan dan kegiatan bimbingan

belajar mulai dari perencaan hingga proses berakhirnya kegiatan pembelajaran

bimbingan belajar.

Page 184: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

169

CATATAN LAPANGAN VI

Hari, Tanggal : Jumat, 17 April 2015

Waktu : 14.00 – 16.30 WIB

Tempa : Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan : Wawancara Peserta Didik Bimbingan Belajar

Deskripsi :

Peneliti datang ke Sekretariat Rumah Pintar Pijoengan, kecamatan

Piyungan, Bantul, Yogyakarta pada hari Selasa, 14 April 2015 pukul 14.00 –

16.30 WIB untuk bertemu dengan “IP” dan “NS” selaku peserta didik di kegiatan

bimbingan belajar di Rumah Pinta Pijoengan. Peneliti berkenalan dan bercakap-

cakap dengan peserta didik. Kemudian peneliti menjelaskan kepada peserta didik

maksud dan tujaunnya bertemu dengan peserta didik.

Peneliti pun mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai

kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan. Peneliti menggali

informasi kepada “IP” dan “NS” terkait kegiatan bimbingan belajar, metode

pembelejaran, media pembelajaran. Suasana dibuat dengna obrolan biasa sehingga

peserta didik tdibuat merasa tidak diwawancarai. Setelah informasi yang dirasa

cukup, kemudian peneliti mencukupkan wawancara dengan peserta didik dan

berpamitan dengan ketua lembaga beserta staff-staffnya.

Page 185: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

170

Lampiran 4. Reduksi Data, Display Data dan Kesimpulan Hasil Wawancara

Reduksi Data, Display Data dan Kesimpulan Hasil Wawancara

Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarAnak Melalui Bimbingan Belajar di Desa Srimartani, Bantul

Apa saja kegiatan yang ada di lembaga Rumah Pintar Pijoengan di desaSrimartani, kecamatan Piyungan, Bantul?

SY : “Ada banyak kegiatan mas, ada 9 kegiatan yang berjalan yaitu sentradiklat, sentra buku dan baca, sentra permainan, sentra teknologiinformasi, sentra kriya, sentra layanan keliling, sentra permainan, setraTPA (iqro’), dan bimbingan belajar”

UA : “Kegiatan yang ada di Rumah Pintar Pijoengan sebenarnya banyak,ada Sentra diklat, sentra pertanian, sentra kriya dengan menjahit,membordir dan kerajinan tangan, sentra buku dan baca denganperpustakaan, layanan kesehatan keliling dengan posyandu, layananTPA dengan iqro’ baca tulis, teknologi informasi dengan pelatihankomputer, sentra permainan dan bimbingan belajar”

Kesimpulan : “Lembaga rumah pintar pijoengan merupakan lembaga yang berbasisnon formal. Selain itu juga ada berbagai macam kegiatan yangditekuni oleh rumah pintar pijoengan yaitu sentra, sentra kriya denganmenjahit, membordir dan kerajinan tangan, sentra buku denganperpustakaan, sentra layanan kesehatan keliling dengan posyandu,layanan TPA dengan iqro’ baca tulis, teknologi informasi denganpelatihan komputer, sentra permainan dan bimbingan belajar”

Apa yang menjadi latar belakang kegiatan tersebut dapat terbentuk di LembagaRumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

SY : “Pada awalnya rumah pintar sebagai tempat penyedia layananmasyarakat paska gempa. Kami berfikir dan mulai mencobamengembangkan kegiatan. Kemudian muncul gagasan lima sentrayang menjadi latar belakang berdirinya kegiatan tersebut yaitu sentraedukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan,sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan”

UA : “Yang melatar belakangi kegiatan-kegiatan dirumah pintar ini adalima sentra mas yaitu sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial,

Page 186: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

171

sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentrakesehatan”

Kesimpulan : “Rumah pintar sebagai layanan pemberdayaan masyarakat paskagempa yang kemudian membentuk gagasan kegiatan yang masihberjalan. Yang menjadi latar belakang kegiatan belajar tersebut yaknisentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasipendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan”

Khusus untuk bimbingan belajar, apa yang yang menjadi latar belakangberdirinya bimbingan belajar peserta didik?

SG : “Jadi secara spesifik mengapa didirikannya bimbingan belelajar itumemang mengarah kepada kemandirian lembaga. Dengan rincianbahwa kegiatan operasional dapat dilakukan sendiri”

UA : “Pada awalnya dulu kan di sekamiran sini belum ada bimbinganbelajar jadi rumah pintar mencoba menampung peserta didik yangingin belajar banyak. Disamping itu juga rumah pintar mengutamakankemandirian dalam mengelola operasional”

Kesimpulan : “Bimbingan belajar merupakan sebuah program yang dirintis dengantujuan menampung dan membantu peserta didik di desa Srimartaniyang ingin belajar secara dominan, selain itu juga sebagai langkahuntuk kemandirian operasional dalam berkembang”

Adakah alasan mengapa kegiatan bimbingan belajar di pilih sebagai wadahdalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik?

SG : “Mengapa dipilih itu sebenarnya sebagai lembaga layananmasyarakat secara umumnya sama dengan fungsi rumah pintar danjuga sebagai program yang bertujuan untuk menunjang organisasirumah pintar secara operasional juga mas supaya dapat lebih mandirisaja”

UA : “Pada awalnya bimbingan belajar di bentuk dengan alasan layanankepada masyarakat khususnya peserta didik yang membutuhkantambahan belajar dilingkungan formal maupun nonformal”

Kesimpulan : “Bimbingan belajar dipilih sebagai layanan masyarakat dibawahnaungan rumah pintar khususnya yang membutuhkan tambahanpendidikan baik formal maupun nonformal”

Page 187: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

172

Bagaimana tutor mengelola kegiatan bimbingan belajar?

SG : “Kami dalam mengelola kegiatan bimbingan belajar ini, sebelumnyamengklasifikasikan terlebih dahulu pematerian, koordinasi tutordengan peserta didik, jadwal belajar agar tidak berbenturan dengankegiatan peserta didik diluar bimbingan belajar dan sekolah formal”

UA : “Kepuasan dan kenyamanan peserta didik menjadi tolak ukur kami,jadi intinya kami mementingkan kualitas bukan kuantitas baik darikualitas materi (standar operasional kelayakan materi), dan metodebelajar yang sesuai dengan anak”

Kesimpulan : “Tutor mengelola kegiatan bimbingan belajar denganmemeperhitungkan kualitas dan juga kuantitas, baik secara materi,metode dan juga mengklasifikasikan terlebih dahulu pematerian,koordinasi tutor dengan peserta didik, jadwal belajar agar tidakberbenturan dengan kegiatan peserta didik diluar bimbingan belajardan sekolah formal”

Jika sudah, hal tersebut ditunjukan dengan apa?

SG : Kesiapan belajar peserta didik itu dilihat dari presentasi kehadiranpeserta didik dalam kegiatan bimbingan belajar. Disamping itu jugaterlihat dari antusiasme untuk bertanya yang menandakan rasakeingintahuan dari peserta didik dan tugas dari sekolah seringdikerjakan di kegiatan bimbingan belajar”

UA : “Dilihat dari segi karakteristiknya beda-beda mas. Saat pertama kalipeserta didik datang mengikuti kegiatan bimbingan belajar masihmalu-malu, masih takut tidak bisa menyesuaikan, masih kebingunganmengerjakan tugas baik dari sekolah maupun yang diberikan olehtutor. Kemudian kami menggunakan metode pendekatan personalterlebih dahulu sehingga peserta didik semakin kesini semakinterbiasa, malahan sekarang semua tugas hampir dikerjakan dibimbingan belajar”

Kesimpulan : “Kesiapan belajar dapat di pengaruhi oleh pola pikir, sikap dantingkah laku sampai dengan kondisi fisik dalam belajar. Kesiapan iniseringkali di tunjukkan dengan antusiasme dan prstasi kehadiran yangsemakin hari semakin baik. Di awal peserta didik sering kalikebingungan dalam belajar dan setelah mengikuti bimbingan belajarini peserta didik menunjukkan prestasi belajar hingga prestasi nilaiyang baik”

Page 188: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

173

Dalam kegiatan bimbingan belajar, berapakah waktu yang dibutuhkan bertatapmuka dalam seminggu?

SG : “Saya itu mengajar untuk peserta didik kelas 1 dan 2, kebetulandilaksanakan diwaktu yang sama yakni selasa dan kamis pada jam15:00 WIB, dan di tempat yang sama”

UA : “Dalam waktu seminggu itu dibagi menjadi dua jadwal untuk kelas 1dan 2 SD dilaksanakan pada hari selasa dan kamis jam 15:00 WIB.Sedangkan untuk peserta didik kelas 4 SD dilaksakan pada hari senin,rabu, dan jum’at pada jam 15:00 WIB. Kebetulan saya mengampuuntuk yang kelas 4 SD”

IP : “Kalau saya kan kelas 4 SD mas, jadi dilakukan hari senin, rabu, danjum’at jam 3 sore mas sampai jam 5 sore”

NS : “Senin, rabu, jum’at mas jam 3 sore”

Kesimpulan : “Kegiatan bimbingan belajar di rumah pintar pijoengan terdiri daridua kelas, kelas kecil dan kelas besar. Kelas kecil terdiri dari kelas 1dan kelas 2 SD yang dilakspeserta didikan pada hari selasa dan kamispukul 15.00 WIB. Kemudian untuk kelas besar atau kelas 4 SD yangdilakspeserta didikan pada hari senin, rabu, dan jum’at pukul 15.00WIB”

Bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di DesaSrimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

SG : “Selama ini dalam pelaksanaannya lancar mas. Kami belummenemui kesulitan yang berarti maksudnya kesulitan dalammenangani peserta didik yang pasif dan aktif. Memang dari awal kamitidak mempunyai rencana tersendiri dalam pelaksanaannya tapimemang kami lebih ke pendampingan peserta didik dalam belajar”

UA : “Lancar mas. Ini merupakan tantangan tersendiri saja buat tutor.Selalin itu tutor juga ingin berkembang dan berpengalaman bagaimanadalam mengatasi peserta didik yang kurang motivasi, maka diambillahtindakan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi”

Kesimpulan : “Proses pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar sudah berjalanlancar dan sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan kolektivitasantar tutor sebagai pengampu kegiatan bimbingan belajar mampumenganalisis keadaan lingkungan dengan baik”

Page 189: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

174

Jika ada, kurikulum seperti apakah yang diterapkan dalam proses kegiatanbimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, KecamatanPiyungan, Bantul?

SG : “Kalau dari acuannya memang dari kurikulum 2013 sepertidipendidikan formal lainnya. Namun, dilihat dari pelaksanaannya kamimenyesuaikan dengan situasi dan kondisi mas. Justru kami juga seringmerevisi dengan menambah dan mengurangi materi yang kiranyapeserta didik kesulitan dalam belajar”

UA : “Kami menggunakan kurikulum 2013 sesuai dengan pendidikanformal yang masih berlaku dan juga menyesuaikan dengan situasi dankondisi”

Kesimpulan : “Kurikulum yang juga digunakan dalam kegiatan bimbingan belajardi rumah pintar pijoengan tidak semuanya mengacu pada kurikulum2013. Kegiatan bimbingan belajar dirumah pintar pijoengan dalampelaksanaannya lebih fleksibel dan sering kali menyesuaikan dengansiruasi dan kondisi”

Adakah klasifikasi atau syarat tertentu untuk menjadi peserta didik di kegiatanbimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan?

SY : “pada awalnya dibentuk untuk tujuan layanan kepada masyarakatkhususnya anak-anak, disamping itu juga layanan operasional kitadapat tercover sendiri. Secara spesifik tidak ada syarat tertentu untukmenjadi bagian dari bimbingan belajar, tapi untuk peserta didik yangkurang mampu, kita subsidi agar lebih ringan biayanya”.

UA : “Pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk karena saran dari walimurid sendiri yang melihat kurangnya minat belajar anak. Tidak adasayarat apapun untuk menjadi bagian dari bimbel ini”

IP : “tidak ada mas”

NS : “tidak ada pesyaratan khusus mas”

IM : “tidak ada persyratan apapun kok mas, jadi atas dasar kemauansendiri”

Kesimpulan : “Pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk karena saran dari walimurid sendiri yang melihat kurangnya minat belajar anak. Tapi secaraspesifik, tidak ada syarat atau mengklasifikasikan latar belakang

Page 190: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

175

ekonomi maupun pendidikan untuk dapat menjadi bagian dari kegiatanbimbingan belajar dan untuk peserta didik yang kurang mampu, kitasubsidi agar lebih ringan biayanya”

Adakah syarat tertentu untuk menjadi tutor dikegiatan bimbingan belajar diRumah Pintar Pijoengan?

SY : “kalau untuk menjadi tutor, syarat harus memiliki sertifikat pernahmengikuti pelatihan maupun diklat untuk menjadi guru atau tutor. Danjuga tentunya harus berpengalaman dan berpandangan menganai carapandang belajar ya berdasarkan pemahaman tentang tujuan programpembelajaran secara menyeluruh dengan menggabungkan denganpendekatan belajar berdasar masalah yang bersumber pada studentcenterd learning merupakan metode yang efektif untuk mencari danmemperoleh informasi dan untuk mengembangkan kemampuanberpikir secara kritis”.

DS : “kalo mau jadi tutor dibimbingan belajar ini sayarata pertamaseharnya mempunyai pengalaman dalam menangani masalahamotivasi belajar anak, kemudian juga harus mempunyai sertifikatbahwa pernah mengikuti pelatihan menjadi guru”.

Kesimpulan : “tutor dibimbingan belajar ini syarat pertama seharnya mempunyaipengalaman dalam menangani masalaha motivasi belajar anak,kemudian juga harus mempunyai sertifikat bahwa pernah mengikutipelatihan menjadi guru atau tutor. Dan juga tentunya harusberpengalaman dan berpandangan menganai cara pandang belajarmengembangkan kemampuan berpikir secara kritis”

Menurut tutor, mana yang lebih utama peserta didik paham meskipunmemerlukan waktu cukup lama atau memilih mentargetkan penyampain materiterselesaikan?

SG : “Menanyakan kepada peserta didik sebelum mulai proses kegiatanbimbingan belajar, apakah ada yang belum mengerti dan pahammengenai pematerian sebelumnya, sebagai acuan mas”

UA : “Pada dasarnya bimbingan belajar dirumah pintar ini mempunyaikarakteristik tersendiri, kami lebih memfokuskan peserta didik untukpaham dan mengerti bukan terpaku pada waktu”

Kesimpulan : “Proses kegiatan bimbingan belajar memfokuskan pada pemahamanpeserta didik dari pada capaian target waktu. Komunikasi yang terjalin

Page 191: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

176

antara tutor dan peserta didik menjadi tolak ukur dalam mewujudkankeberhasilan preses kegiatan belajar”

Bagaimana tutor mengatasi kemampuan peserta didik yang berbeda-beda dalammenerima pembelajaran?

SG : “Sekali lagi mas, dalam hal ini peserta didik itu berbedakarakteristiknya. Ada yang minta di perhatikan dan dijelaskan secaramenyeluruh, ada yang belajar secara mandiri lebih dapat fokus namuningin didampingi”

UA : “Secara personal saja mas, kami memperhatikan kemampuan pesertadidik apa yang telah dipelajari dan seberapa besar peserta didik dapatmemahaman materi. Menanyakan kembali materi, bagian bab manayang belum paham. Peserta didik sering sharing langsung dari itukami memberikan tindakan yang lebih lanjut”

Kesimpulan : “Tutor mengatasi perbedaan karakteristik peserta didik ini dengancara menyesuaikan karakteristik, mengikuti keinginan anak dan belajarsecara personal dengan memeperhatikan setiap peserta didik, apa yangdi pelajari, mana yang belum paham, dan tanya jawab kembali terkaitmateri pembelajaran”

Apakah tutor memeperhatikan tingkat kemampuan dan perkembangan pesertadidik dalam proses kegiatan bimbingan belajar?

SG : “Jelas itu sangat diperhatikan, perkembangan awal pertama kalimasuk dalam bimbingan belajar kami perhatikan kemudian kamiterapkan metode sebagai tindak lanjut kemudian kami berikansemacam soal-soal dan kuis”

UA : “Selalu kami perhatikan mas. Kami memperhatikan peserta didik danmengukur tingkat pemahaman melalui soal-soal dan kuis”

MZ : “Memperhatikan saya mas melalui soal-soal”

IM : “Saya sering kesulitan, jadi guru mendampingi saya dalam belajarmas”

Kesimpulan : “Tutor selalu memeperhatikan peserta didik mulai dari awal masukdan datang mengikuti kegiatan bimbingan belajar dengan memberikanmetode sebagai langkah awal kemudian memeberikan tindak lanjut

Page 192: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

177

dengan mengukur tingkat pemahaman peserta didik melalui soal-soaldan kuis”

Bagaimana tutor dapat mengoptimalkan kemampuannnya dalam proses kegiatanbelajar mengajar dalam bimbingan belajar?

SG : “Kalau saya mas, lihat dulu karakteristik peserta didiknya mas,mengoptimalkan dengan gaya belajar ceramah, belajar berdiskusi,belajar dengan media pembelajaran Secara behavior juga mas. Seringpula saya mengikuti gaya belajar mereka seperti belajar sambilbermain”

AU : “Setiap tutor beda-beda dalam mengoptimalkan kemampuanmengajar. Kalau saya sendiri secara personal mas, dengan begitupeserta didik akan mudah simpatik kepada tutor. Dengan begitupeserta didik akan nyaman dengan gaya belajar tutor dan dampaknyafokus tidak terbagi, mudah mengerti, dan nyaman dalam menerimamateri”

Kesimpulan : “Tutor mengoptimalkan kemampuan dalam kegiatan belajar denganmetode ceramah, diskusi dan belajar sambil bermain. Karenaperbedaan karakteristik peserta didik, gaya belajar personal merupakanmetode yang membantu peserta didik karena tingkat kesulitan danpemahaman anak berbeda tujuannya agar fokus anak tidak terbagi,nyaman dalam belajar”

Apakah tutor menggunakan media dalam proses kegiatan bimbingan belajar, apasaja?

SG : “Iya, saya juga sering menggunakan media, meskipun tak begitulengkap namun cukup untuk menunjang kegiatan ini berjalan sepertimedia komputer sebagai sarana pembelajaran, selain itu saya jugamenggunakan metode bermain tepuk-tepuk dan bernyanyi”

UA : “Iya mas. Kadang saya menggunakan media pembelajaran.Tujuannya untuk mempercepat pemahaman peserta didik. Media soal-soal, hand out, buku pegangan berbasis semesteran, media wayangdalam pelajaran bahasa Indonesia saat bercerita, komputer dan googlesebagai pegangan ketika peserta didik kebingungan mencari arti setiapsuku kata, dan tumbuh-tumbuhan dari kebun di belakang pada saatpembelajaran Ipa”

Page 193: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

178

IP : “Ada mas, bernyanyi sama tepuk-tepuk aja mas. Tapi kalau sayabosen, guru sering kok membawa saya bermain dan belajar dikebunbelakang”

NS : “Tidak tau mas, seringnya pake nyanyi-nyanyi”

PA : “Kadang kita ada permainan dalam belajar, jadi gak ngantuk mas”.

Kesimpulan : “Media pembelajaran merupakan sebuah alat peraga yang digunakanuntuk memepermudah proses pembelajaran. Kegiatan bimbinganbelajar di rumah pintar pijoengan berlangsung secara fleksibel denganmenyesuaikan kondisi. Kurang lengkapnya media pembelajaran yangdigunakan dalam kegiatan bimbingan belajar ada di Rumah PintarPijoengan menjadi penghambat berlangsungnya kegiatan bimbinganbelajar namun dirasa masih cukup membantu peserta didik untukmengerti”

Apa metode yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah PintarPijoengan di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul?

SG : “Saya tidak menetapkan gaya belajar yang itu-itu saja. Saya seringkali menyesuaikan dengan kondisi dan situasi saat belajar mas.Kadang menggunakan metode ceramah, kadang demontrasi, seringnyamas saya pakai metode belajar bernyanyi, tepuk-tepuk, dan bermain”

UA : “Kalau saya sendiri sering kali menerapkan metode belajar yanglebih personal, dengan begitu anak akan lebih cenderung mengerti daripada metode ceramah. Anak sering kali tidak memeprhatikan kalausaya gunakan metode ceramah. Kebanyakan anak kan memiliki tingkatkonsentrasi yang berbeda jadi kami menggunakan metode belajarsambil bermain”

Kesimpulan : “Gaya belajar atau metode belajar yang diterapkan dirumah pintartidak terpaku pada perencanaan, akan tetapi lebih kepada tutormenyesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar anak. Metode belajarsecara personal juga sangat membantu dan sangat efektif baik secaraperhatian peserta didik menjadi lebih terfokus. Sering kali jugamenggunakan metode belajar sambil bermain”

Page 194: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

179

Gaya belajar apa yang dilakukan tutor supaya peserta didik tidak bosan dalammengikuti kegiatan bimbingan belajar?

SG : “Sering kali saya menemukan peserta didik yang mempunyai tingkatkonsentrasi yang berbeda, saya sering kali menyisipkan permainandengan tujuan meningkatkan kembali konsentrasi dengan cara tepuk-tepuk, permainan lempar kata dalam pelajaran bahasa Indonesia”

UA : “Kami menggunakan gaya belajar dengan menyesuaikan lingkungan,belajar tidak hanya menggunakan buku, belajar dengan memanfaatkanlingkungan seperti ketika peserta didik bosan dengan metode gayabelajar ceramah maka kami memanfaatkan lingkungan”

Kesimpulan : “Gaya belajar dalam bimbingan belajar sangat berperan pentingdalam konsentrasi peserta didik. Gaya belajar yang diterapkan tutorsangatlah dominan, dengan menyisipkan permainan dalam prosesbelajar, bermain tepuk-tepuk dan juga belajar berbasis lingkungandengan menyesuaikan kondisi”

Apakah media Pembelajaran Berupa Komputer, Anak Tidak MenyalahGunakannya Untuk Bermain Game Online?

SG : “Kebetulan media pembelajaran berupa komputer dan dilengkapidengan internet, sejauh ini belum sama sekali disalah gunakan untukbermain game online mas. Kenapa bisa? Karena ada tutordisampingnya sehingga pengawasan dan pendampingan pada saatberjalannya kegiatan pembelajaran”

UA : “Ya seperti biasanya mas, anak kan selalu mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi itu jadi dengan adanya fasilitas komputer dengandilengkapi akses internet seperti itu juga harus didampingi agar tidakmenyalahgunakan vasilitas berupa media pembelajaran komputer”

IP : “Tidak mas, sebenarnya saya sangat terbantu dengan adanyakomputer. Saya itu sangat suka bermain game mas tetapi tidak sayalakukan ketika saya sedang belajar”

NS : “Tidak mas karena ada mas uun sama mas sigit kalo sedang belajar”

Kesimpulan : “Bimbingan belajar yang ada dirumah pintar pijoengan ini tidakmemiliki kurikulum tetap. Kurikulum yang digunakan dalam kegiatanbimbingan belajar yaitu kurikulum berbasis kompetensi seperti yangada di pendidikan formal lainnya”

Page 195: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

180

Bagaimanakah evaluasi yang dilakukan lembaga Rumah Pintar mengenaikegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan?

SY : “Setiap saat harus ada evaluasi program, baik temporer maupunterprogram. Untuk yang terprogram dilakukan setiap akhir semester,diluar evaluasi yang sub-sub misal bagaimana pelaksanaan ulanganharian. Jadi secara continue materi kita lakukan evaluasi. Dari hasilevaluasi itu, kita menyusun program yang bisa menindaklanjuti hasilevaluasi itu. Karena prinsip kami “hari esok harus lebih baik dari hariini”. Evaluasi diluar sistem bisa juga dilakukan oleh orang pesertadidik”

Kesimpulan : “Setiap kegiatan bimbingan belajar selalu diadakan evalusai gunamengetahui sejauh mana kegiatan bimbingan belajar ini berperandalam meningkatkan motivasi, minat, dan bakat anak dalam belajar.Dalam berlangsungnya evaluasi dilakukan dengan continue untukmenyaring seberapa efektifnya materi yang diberikan kepada pesertadidik dan berguna bagi anak dalam proses pembelajarana disekolah.Kemudian ditindaklanjuti hasil evaluasi itu. Karena prinsip kami “hariesok harus lebih baik dari hari ini”.

SG : “Ada pretest, posttest seperti multiple choice, essay dan test diluaritu. Kalau kita hanya melihat dari situ kasihan kalau ada siswa yangpeserta didik tidak masuk sedang sakit, sehingga harus dinilai dengancara lain seperti melihat pada afektif dan psikomotorik si anak”

UA : “Untuk evaluasi ada tes tulis, tes lisan (Tanya jawab) ketika sayasedang menyampaikan materi, saya selalu mengajukan pertanyaankepada peserta didik. Sedangkan untuk instrumen penilaiannyatercantum juga untuk penilaian afektif dan psikomotorik”

LL : “Untuk evaluasi ada ulangan harian dan mengadakan ulangansebelum peserta didik menerima ujian mid semester dan ujian akhirsemester disekolah formal. Tujuannya agar anak dapat menguasaimateri yang akan diujikan. Selain kognitif saya juga mengevaluasiaspek afektif peserta didik seperti perilaku keseharian dalammengikuti kegiatan bimbingan belajar. Sedangkan untuk aspekpsikomotorik tidak terlalu dominan dalam mata pelajaran”

Kesimpulan : “Setiap kegiatan bimbingan belajar selalu diadakan evalusai gunamengetahui sejauh mana kegiatan bimbingan belajar ini berperandalam meningkatkan motivasi, minat, dan bakat anak dalam belajar.

Page 196: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

181

Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan pretest, posttest sepertimultiple choice, essay dan test diluar itu. Selain kognitif saya jugamengevaluasi aspek afektif peserta didik seperti perilaku kesehariandalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar. Sedangkan untukinstrumen penilaiannya tercantum juga untuk penilaian afektif danpsikomotorik”

Apa indikator yang menunjukan bahwa peserta didik sudah termotivasi dalambelajar melalui bimbingan belajar di rumah pintar pijoengan?

SG : “Rasa keingin tahuan peserta didik yang tinggi. Mereka berfikirorang lain saja bisa kenapa saya "tidak, gitu mas”

UA : “Keinginan peserta didik untuk dapat mengerjakan sesuatu. Dapattugas dari tutor dibimbingan belajar dan PR dari sekolah mas, seringkali dikerjakan di sini di bimbingan belajar”

Kesimpulan : “Rasa keingintahuan peserta didik dan keinginan peserta didik untukbisa dan mengerjakan sesuatu yang mendorong dirinya untukmelampaui orang lain menjadi kunci berkembangnya peserta didikuntuk tetap belajar”

Seperti apa karakteristik yang dimiliki pedidik dalam mengajar?

SY : “Sebenarnya tutor-tutor dilembaga ini semuanya mempunyaikarakteristik masing masing mas. Mas “UA” itu orangnya sabaranmas, mudah bersosialisasi, mudah bersahabat bertanggung jawab juga,pemahamannya tentang tujuan program pembelajaran secaramenyeluruh mengenai pematerian dan pemahaman mengeai peranedukasionalnya juga bagus kok. Kalau mas “SG” Ramah, empati,fleksibel tapi tepat waktu, dan juga pendekatannya dalam mengajarsuka berpandangan berdasarkan masalah yang bersumber dari studentcenterd learning”

OS : “Kalau karakteristik mas “SG” itu krtitis orangnya, selalu empati dandalam caranya mengajar juag selalu berpandangan dan berdasarkanmasalah yang bersumber dari peserta didik setelah melaluipengamatan melalui kesan pertama pada saat mengajar. Untuk mas“UA” itu cara mengajarnya bersasarkan Pemahaman tentang tujuansetiap komponen program secara spesifik yang berkaitan dengantugasnya sebagai tutor.

Page 197: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

182

LL : “Kalau karakteristik mas “SG” itu orangnya fleksibel, ngajarpendekatan belajar berdasar masalah yang bersumber pada studentcenterd learning merupakan metode yang efektif untuk mencari danmemperoleh informasi dan untuk mengembangkan kemampuanberpikir secara kritis. Untuk mas “UA” itu cara mengajarnyapemahaman tentang tujuan program pembelajaran secara menyeluruhdan setiap setiap komponen program secara spesifik yang berkaitandengan tugasnya sebagai tutor”

Kesimpulan : “Karakteristik merupakan cara alami yang dimiliki setiap individudalam bersosialisasi mengenai belajar. Kegiatan belajar mengajar gurumemiliki karakteristik masing masing dalam belajar. Mas “UA” danmas “SG” yang berpandangan menganai cara pandang belajar yaberdasarkan pemahaman tentang tujuan program pembelajaran secaramenyeluruh dengan menggabungkan dengan pendekatan belajarberdasar masalah yang bersumber pada student centerd learningmerupakan metode yang efektif untuk mencari dan memperolehinformasi dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secarakritis”

Seperti apa karakteristik yang dimiliki peserta didik dalam belajar?

SG : “Rasa keingin tahuan anak yang tinggi dan ketertarikan akan semuahal yang ada disekitarnya terlebih anak cenderung lebih senangbermain dan lebih suka bergembira dengan yang mereka lakukanbersama teman temannya”

UA : “Diusia 7, 8, dan 9 tahun seperti anak pada umumnya saat memasukiusia sekolah SD seperti ini adalah masa tumbuh berkembangnya anakmas, jadi anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadapsemua hal. Jadi secara garis besar karakteristik pada umur 7, 8, dan 9ini lebih cenderung keinginan untuk bermain saja disamping itu jugamas pemikiran mereka hanya terisi mengenai senangan saja”

Kesimpulan : “Usia anak 7, 8, dan 9 tahun dimasa SD ini karakteristik yang palingmenonjol adalah keingin tahuan yang besar dan juga kecenderungananak ingin bermain dan adreanalin hormon perasaan senang itu tinggisehingga sewajarnya anak secara pemikiran hanya ini bermain”

SG : “Ada mas beberapa anak yang belajar secara efektif. Selain itu jugatangkas dalam berfikir dan juga umur yang sekarang ini merupakanmasa tumbuh kembang anak yang baik”

Page 198: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

183

UA : “Ketika saya mengajar, saya pernah beberapa kali memberi soalmatematika untuk dikerjakan dan disitu juga ada beberapa anak yangtangkas dan secara efektif berfikir dan menyelesaikan soal matematikatersebut, iya tentunya sebelum itu saya memberi materi tentang soal-soal matematika tersebut. Dan daya ingatnya bagus hanya sajamotivasi disini yang kurang menonjol”

Kesimpulan : “Karakteristik merupakan ciri dari diri anak dalam masa tumbuhkembang anak. Mereka belajar denga caranya bekerja, mereka belajarsecara efektif ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi setelahmereka mengalami setimulus berupa rangsangan namun salah satuyang menjadi terhambatnya tumbuh kembang anak yaitu malas dankecenderungan bermain pada saat bertemu anak satu sama lain baikdilingkungan formal maupun nonformal”

Bagaimana peran yang diberikan oleh Rumah Pintar Pijoengan dalammeningkatkan motivasi belajar anak?

SY : “Peran yang diberikan itu meliputi memfaslitasi peserta didik dalambelajar, baik melalui program kegiatan bimbingan belajar, baik secarasarana prasarana, lingkungan kondusif dalam belajar, dan juga tutoryang berkualitas”

SG : “Kalau perannya sendiri sih banyak mas. Pada dasarnya kan kamiberkecimpung dipelayanan kepada masyarakat ya secara umumnya.Untuk bimbingan belajar sendiri saya sebagai tutor juga merasa,fasilitas dalam belajar cukup baik melalui metode-metode yangdigunakan, fasilitas media juga memadai, lingkungang yang kondisifjuga, ya sarana prasaranan baik mas, memadai”

UA : ”Dengan adanya rumah pintar Pijoengan akses layanan pendidikansemakin meluas dan semakin beragam, manfaatnya dapat meringankanbeban orang tua yang memiliki anak-anak usia 7-9 tahun, untukdidaftarkan mengikuti bimbingan belajar guna minat belajar danprestasinya dalam belajar bisa meningkat. Rumah pintar pijoengan jugaberperan juga diakses layanan pendidikan sosial, keagamaan, pertaniandan kesehatan”

Kesimpulan : “Secara garis besar apa yang dikembangkan ataupun peran yangdilakukan Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajardengan memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana dalam upayameningkatkan motivasi belajar anak baik melalui proses pembelajarandan juga metode pembelajaran yang menyenangkan, dari peran tersebut

Page 199: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

184

terdapat lima sentra penting mengapa rumah pintar sangat berpengaruhterhadap layanan pendidikan, sosial, keagamaan, pertanian dan kesehatanantara lain, fungsi, tujuan dan manfaat

Menurut anda, apakah kegiatan bimbingan belajar yang ada di Rumah PintarPijoengan dapat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar anak?

SY : “Bimbingan belajar sebenarnya memiliki peran yang dominan,strategis mas dalam meningkatakan motivasi belajar anak karenakegiatan bimbingan belajar mempunyai peran yang positif dan sangatpenting dalam mengarahkan anak dalam proses pembinaan danpembentukan karakter dalam belajar”

SG : “Iya mas bisa, pengaruh yang signifikan karena peran lembagabimbingan belajar mampu memberikan motivasi kepada siswa dalambelajar melalui metode belajar yang menyenangkan dan tentunya akanberdampak yang positif terhadap prestasi anak”

Kesimpulan : “Rumah Pintar Pijoengan ini memiliki peranan yang sangat dominandan juga strategis sebagai wadah pengetahuan melalui kegiatanbimbingan belajar dalam mengarahkan dan juga menumbuhkembangkan anak mulai dari memberikan metode yangmenyenangkan dan juga memberikan motivasi belajar anak untukdapat meraih prestasi belajar yang baik”

Mengapa bimbingan belajar harus diadakan guna meningkatakan motivasi anak?

SY : “Kondisi anak sekarang mas yang menjadikan program ini terbentuk,disamping itu keluhan dari ibu-ibu yang mengikuti pelatihan sentrakriya disini yang menurutnya anakanya malas untuk belajar”

SG : “Saya itu prihatin mas dengan kondisi anak sekolah di sekitaran sini.Saya sering dengar kedapatan anak bolos sekolah gara-gara gameonline itu lo mas yang diwarnet itu apa namanya. Saya juga seringtanya keibu-ibu yang ikut pelatihan disini sering mengeluh anaknyatidak mau belajar. Kalaupun mereka datang kesini cuma mau main ajamas, jadi saya punya inisiatif mengadakan bimbingan belajar gitu masawalnya”

UA : “Dilingkungan sekitar desa Srimartani kan belum ada mas lembagasemacanm bimbingan belajar. Melihat fenomena anak-anak yang lebihmemilih bermain dari pada belajar, itu yang membuat kegiatan

Page 200: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

185

bimbingan belajar ini terbentuk dan dipilih sebagai solusi bagi anakdalam meningkatkan motivasi belajarnya”

Kesimpulan : “Dengan berlatar belakang kondisi anak yang lebih memilih seringbermain dari pada belajar, dan juga tenatng dunia pendidikan yang adadisekitar Desa Srimartani belum ada lembaga sejenis bimbinganbelajar, terbentuk dan dipilih lembaga Rumah Pintar melalui kegiatanbimbingan belajar sebagai solusi untuk membina dan membimbinganak dalam belajar”

Faktor-faktor apa saja yang mendorong dalam meningkatkan motivasi belajaranak melalui bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan?

SY : “Ada banyak masa kalau diklasifikasikan secara umum itu adafakator intrinsik dan factor ekstrinsik, dimana keduanya salingmempengaruhi mas. Faktor internal itu bisa berupa hasrat dan minatdan tujuan yang diinginkan anak, cita-cita. Kalau factor eksternal itubisa hadiah, bisa pujian, bisa juga hukuman”

SG : “Banyak mas faktornya, kalau secara umum itu internal daneksternal. Kalau diklasifikasikan itu semua merupakan kebutuhan anakdalam belajar. Kemajuan dirinya untuk maju dan bisa saja”

UA : “Kalau anak-anak perempuan itu pada dasarnya memang sudahmempunyai kesadaran dalam dirinya untuk belajar. Tapi dalam secaraumum keinginan untuk bisa saja sih mas”

Kesimpulan : “Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan keadaan individumengenai motivasi belajar. Dorongan motivasi belajar dipengaruhioleh Faktor eksternal: pemberian hadiah, adanya kompetisi,keterlibatan diri, pemberian ulangan, mengetahui hasil, adanyapujian/umpan balik, adanya hukuman. Sedangkan Faktor internal:hasrat untuk belajar, minat, cita-cita, dan tujuan yang diakui”

Apakah melalui kegiatan bimbingan belajar peserta didik menjadi lebihtermotivasi dalam belajarnya?

SG : “Sudah mas, belajar peserta didik semakin membaik itu dapat dilihatdari tugas-tugas yang telah dikerjakan peserta didik dan hasilnya punmemuaskan. Mulai timbul kepercayaan diri sehingga pola pikir pesertadidik menjadi terkontrol”

Page 201: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

186

UA : “Memang selama ini mas peserta didik sama ya, baik dilihat darimotivasi belajar mas, terlihat dari presentasi kehadiran pada saatbimbingan belajar, peserta didik terlihat antusias dan mulai termotivasidengan adanya itu”

IP : “Iya mas, saya menjadi lebih bersemangat dalam belajar”

NS : “Iya mas, senang aja mas belajar disini. Jadi saya bersemangat dalammengerjakan tugas dan belajar”

Kesimpulan : “Hasil dari pelaksanaan kegiatan bimbingan di Rumah PintarPijoengan yang didapat peserta didik berupa pengaruh kemajuandalam kesiapan belajar, meningkatkan kepercayaan diri peserta didik,mulai ari hal tersebut peserta didik menjadi lebih termotivasi. Terlihatdari semangat peserta didik baik dalam prestasi kehadiran sampaiprestasi belajar yang meningkat”

Apakah dengan terbentuknya bimbingan belajar sudah dapat memotivasi pesertadidik dalam belajar?

SG : “Sudah mas, dilihat dari presentasi kehadiran peserta didik disetiaphari mereka mengikuti kegiatan bimbingan belajar itu selalumeningkat”

UA : “Dari awal setiap peserta didik itu punya bakat yang berbeda-beda,kalau dilihat dari motivasinya hampir setiap peserta didik sama ya,keinginan untuk mengerjakan sesuatu”

IP : “Sudah mas. Soalnya guru jelasinnya juga enak, pelan pelan, kanjelasinnya pakai itu mas mainan, kadang nyanyi, jadi saya seringterbawa suasana, jadi mudah mengerti mas”

NS : “Iya mas, saya menjadi semangat. Karena guru ngajarnya enak,santai, bikin saya nyaman. Jadi saya tanpa sadar saya paham apa yangdijelaskan oleh guru”

Kesimpulan : “Individu merupakan makhluk sosial yang berkembang,berkembangnya pola pikir peserta didik terbentuk dari kebiasaandalam belajar. Perbedaan yang mencolok terlihat dari karakteristikpeserta didik, baik dari pola pikir, sikap dan tingkah laku sampaidengan kondisi fisik dalam belajar”

Page 202: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

187

Pengaruh atau dampak apa yang terlihat dari peserta didik setelah mengikutibimbingan belajar?

SG : “Untuk sekarang ini peserta didiknya lebih aktif mas dalam belajar.Itu terlihat ketika saya bebaskan untuk berdiskusi. Jadi mereka merasalebih bertanggung jawab atas tugas yang mereka dapatkan dari sekolahmaupun dari tutor”

UA : “Memang melalui kegiatan bimbingan di Rumah Pintar Pijoengan inipeserta didik sudah mulai terlihat aktif dan kritis dalam belajarnya”

IP : “Sudah mas, bimbingan belajar membuat saya lebih rajin”

NS : “Iya mas, kan sering dijalasin sama guru dibimbingan blajar ini. Passaya ada pr dari sekolah langsung saya kerjakan soalnya saya bisakarena udah dijelasin sama guru bumbingan belajar”

Kesimpulan : “Melalui kegiatan bimbingan belajar di rumah pintar pijoenganperubahan yang ditunjukkan peserta didik sangat baik. Selain itukemandirian yang dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, danbertanggung jawab atas tugasnya sebagai siswa baik di sekolahmaupun di bimbingan belajar”

Page 203: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

188

Lampiran 5.

Foto Lembaga Rumah Pintar Pijoengan

Kegitan Bimbingan Belajar Anak kelas 2 dan 3 SD

Page 204: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

189

Kegiatan Bimbingan Belajar Matematika Untuk Kelas 2 dan 3 SD

Kegiatan Bimbingan Belajar Kelas 2 dan 3 SD

Page 205: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

190

Foto Kegitan Bimbingan Belajar Menggunakan Media Komputer

Kegiatan Bimbingan Belajar Matematika Untuk Kelas 4 SD

Page 206: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

191

Belajar dengan Memanfaatkan Buku Di perpustakaan

Kegiatan Bimbingan Belajar Di Rumah Pintar Dengan Memanfaatkan Buku

Page 207: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

192

Lampiran 6. Surat-surat Penelitian

Page 208: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

193

Page 209: PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM …eprints.uny.ac.id/29010/1/Skripsi_Alif Widiantoro_11102241029(1).pdf · Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani ... Penulis menyadari

194