bimbel ukdi smartmed - tht

Upload: jendriella-laaee

Post on 20-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    1/116

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    2/116

    THT

    dr. Nastiti Hemas Mayangsari

    dr. Kent Andreas Khurniawandr. Rahmadian Fathir

    dr. Gustiawaty Army

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    3/116

    1.b. otitis media akut supuratif

    2.B. MIRINGOTOMI + ANTIBIOTIK

    Key words

    Anak laki-laki 5 tahun

    Kedua telinga nyeri

    Pasien batuk, pilek, demam

    Membran timpani intak, merah dan bulging

    Kanalis akustikus eksternus normal

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    4/116

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    5/116

    otitis media akut supuratif

    Stadium OMA dibagi 5, yaitu :

    1.Oklusi tuba

    Retraksi membran timpani akibat tek.negatif di telinga tengah. Membran

    tampak keruh pucat dan tidak tampak kelainan.

    2. HiperemisMembran timpani hiperemis dan edema. Tampak pembuluh darah

    melebar. Terbentuk sekret eksudat yang serosa tapi masih sukar dilihat.

    3. Supurasi

    Edema hebat mukosa, hancurnya sel epitel superfisial, terbentuk

    eksudat purulen di kavum timpani sehingga bulging (menonjol). Anak

    tampak sangat sakit dan nyeri pada telinga, rewel, nadi dan suhu tubuh

    meningkat

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    6/116

    otitis media akut supuratif

    pada stadium supurasi, jika tidak dilakukan miringotomi maka

    kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan lubang tidak mudah

    menutup kembali.

    4. Perforasi

    terjadi karena terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi yang tinggi.Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang. Suhu badan turun,

    anak dapat tertidur nyenyak.

    5. Resolusi

    Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah perforasi, sekret berkurang dan

    akhirnya kering. Berubah menjadi OMSK jika perforasi menetap dan sekret

    keluar terus menerus.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    7/116

    Stadium Gambaran Klinis

    Oklusi Tuba Retaksi membran timpani, suram, cone refleks (-)

    Hiperemis Kemerahan dan edema akibat peningkatan vaskularisasi pada

    membran timpani. Sekret berupa eksudat serosa yang sukar dilihat

    Supurasi Bulging kekuningan pada membran timpani akibat akumulasieksudat yang purulen. Telinga akan terasa sangat nyeri

    Perforasi Membran timpani berlubang, keluar eksudat dan suhu badan

    turun

    Resolusi Sekret berkurang dan mengering. Pada usia > 12 tahun sulit terjadi

    penutupan sempurna membran timpani

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    8/116

    Stadium Oklusi Tuba -

    Hiperemis

    Stadium Hiperemis

    Stadium Supurasi StadiumPerforasi StadiumResolusi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    9/116

    otitis media akut supuratif

    Gejala OMA :

    Bergantung pada stadium penyakit

    Rasa nyeri dalam telinga, demam

    Anak gelisah, sukar tidur, rewel

    Riwayat batuk sebelumnya.

    Gangguan pendengaran dan rasa penuh di telinga

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    10/116

    otitis media akut supuratif

    Terapi :

    Stadium Oklusi

    untuk membuka kembali sumbatan tuba. Obat tetes hidung HCl efedrin

    0,5% untuk anak dan HCl efedrin 1% untuk dewasa dalam larutan fisiologis.

    Antibiotik jika penyebab bakteri.

    Stadium Presupurasi (hiperemis)

    Beri antibiotik (gol.penisilin atau eritromisin), obat tetes hidung dan

    analgetika.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    11/116

    otitis media akut supuratif

    Stadium Supurasi

    Dilakukan miringotomi, gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan

    menghindari ruptur membran. Diberikan juga antibiotik.

    Stadium Perforasi

    Beri obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik. Sekret akanhilang, perforasi menutup kembali dalam 7-10 hari.

    Bila OMA berlanjut lebih dari 2 bulan dengan keluar sekret disebut OMSK.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    12/116

    FASE PILIHAN TERAPI

    Oklusi Tuba Efedrin 0.5% atau Oksimetazolin 0.025 % ( 12 tahun)

    Hiperemis Antibiotik 10 14 hari :

    Ampisilin : Dewasa4 x 500 mg; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari atau

    Amoksisilin: Dewasa 3x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari atau

    Eritromisin : Dewasa 4 x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari

    Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavulanat

    atau sefalosporin.

    Analgetik

    Supurasi Antibiotik 2x siklus :

    Amoxyciline: Dewasa 3x500 mg. Pada bayi/anak 50mg/kgBB/hari; atau

    Erythromycine: Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline;atau

    Cotrimoxazole 2 x 960 mg, anak suspensi 2x5 ml (240mg).

    Jika kuman sudah resisten (infeksi berulang): kombinasi amoxyciline

    dan asam klavulanat, dewasa 3x625 mg/hari. Pada bayi/anak, dosis

    disesuaikan dengan BB dan usiaNila 2 x terapi antibiotik tidak perbaikan, nyeri hebat, demam atau ada

    komplikasi Miringotomi

    Perforasi H2O23% selama 3 5 hari + tetes telinga ofloxacin selama 3 minggu

    Resolusi Antibiotik dan Reevaluasi tiap 2 4 minggu sampai 3 bulan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    13/116

    3.E. ABSES PERITONSIL

    4.A. TONSILITIS AKUT 5.A. PUNGSI DAN INSISI

    Key words

    Pria 35 tahun

    Nyeri menelan

    Nyeri ketika membuka mulut

    Mulut berbau, demam dan suara sengau

    Trismus 2 cm, tonsil T2-T4, detritus (+), fluktuasi (+)

    Uvula edem, terdorong ke kanan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    14/116

    ABSES PERITONSIL

    Terjadi akibat komplikasi dari tonsilitis akut.

    Bakteri penyebab sama dengan tonsilitis akut, bakteri aerob dan anaerob.

    Pada stadium awal, palatum mole membengkak dan permukaan hiperemis

    supurasi, fluktuasi (+)

    peritonsil membengkak

    mendorong tonsildan uvula kontralatreral.

    Iritasi m.pterigoid internatrismus

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    15/116

    ABSES PERITONSIL

    Gejala dan tanda :

    Nyeri menelan hebat dan nyeri telinga pada sisi yang sama

    Mulut bau, hipersalivasi

    Suara gumam sengau(hot potato voice)

    Sukar membuka mulut (trismus)

    Pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan

    Palatum mole membengkak,fluktuasi (+)

    Uvula edema, terdorong kontralateral

    Tonsil bengkak, hiperemis, detritus (+)

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    16/116

    ABSES PERITONSIL

    Terapi :

    Stadium infiltrasi, beri antibiotika gol.penisilin atau klindamisin.

    Obat simptomatik ex. Antipiretik, analgetik

    Kumur-kumur dengan cairan hangat

    Kompres dingin pada leher

    Jika abses, lakukan pungsi daerah abses lalu insisi untuk mengeluarkannanah pada daerah yang paling lunak atau menonjol.

    Tonsilektomi dilakukan sesudah infeksi tenang, yaitu 2-3 minggu sesudah

    drainase abses.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    17/116

    6.A. OTITIS EKSTERNA DIFUSA

    7.C. PSEUDOMONAS

    Key words

    Perempuan 20 tahun

    Nyeri telinga kanan

    Riwayat mengorek telinga kanan dengan lidi kapas

    Nyeri tekan tragus, nyeri tarik aurikula, kanalis akustikus

    eksterna tampak sempit, edema, hiperemis, sekret jernih dan

    encer

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    18/116

    OTITIS EKSTERNA DIFUSA

    Otitis eksterna adalah peradangan liang telinga akut maupun kronis

    disebabakn infeksi bakteri, jamur dan virus.

    Faktor resiko adalah trauma ketika mengorek telinga, perubahan pH liang

    telinga, keadaan yang hangat dan lembab.

    Ada 2 bentuk, yaitu otitis eksterna difusa dan otitis eksterna sirkumskripta

    (bisul).

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    19/116

    OTITIS EKSTERNA DIFUSA

    Otitis eksterna sirkumskripta (bisul)

    Kulit sepertiga luar telinga mengandung adneksa kulit (folikel, kel.sebasea,kel serumen) maka dapat terjadi infeksi pilosebaseus membentuk furunkel.

    Bakteri penyebab S.aureus dan S.albus.

    Gejala rasa nyeri hebat karena penekanan perikondrium, nyeri tekan tragus,

    nyeri tarik aurikula.

    Bila abses, aspirasi pus. Diberi antibiotika salep seperti polymixin B dan

    antiseptik (as.asetat 2-5% dalam alkohol).

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    20/116

    OTITIS EKSTERNA DIFUSA

    Otitis eksterna difusa

    Mengenai kulit duapertiga dalam, tampak kulit liang telinga hiperemis danedema yang tidak jelas batasnya.

    Bakteri penyebab utama Pseudomonas. Bakteri lain S.albus dan E.coli.

    Gejala nya nyeri tekan tragus, liang telinga edema, pembesaran KGB

    regional dan nyeri tekan. Terdapat sekret jernih dan encer.

    Terapi membersihkan liang telinga, memasukkan tampon antibiotika ke

    liang telinga.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    21/116

    8. a. otitis media efusi e.c.barotrauma

    9.c. dekongestan lokal

    Key words

    Wanita 24 tahun

    Penurunan pendengaran

    Nyeri telinga, kadang berdenging, terasa pusing berputar

    Telinga penuh berisi cairan

    Dapat mendengar suara sendiri

    Timbul setelah pasien turun dari pesawat terbang

    Membran timpani intak, pembuluh darah melebar, hiperemis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    22/116

    otitis media efusi e.c.barotrauma

    Otitis media efusi adalah keadaan terdapat sekret non purulen di telinga

    tengah, tetapi membran timpani tetap utuh tanpa tanda-tanda infeksi.

    Terjadi akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pemb.darah

    ke telinga tengah yang disebabkan perbedaan tekanan hidrostatik,

    barotrauma dll.

    Barotrauma adalah keadaan saluran tuba gagal membuka karena terjadi

    perubahan tekanan tiba-tiba di luar telinga tengah seperti di pesawat

    terbang atau menyelam.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    23/116

    otitis media efusi e.c.barotrauma

    Perbedaan tekanan >90 cmHgtek.negatif telinga tengahcairan keluar

    dari kapiler mukosa, kadang disertai ruptur pemb.darah cairan telingatengah jernih, kadang tercampur darah.

    Keluhan berupa kurang dengar, rasa nyeri dalam telinga, autofoni,

    perasaan ada air dalam telinga, kadang disertai tinitus dan vertigo

    (pusing berputar).

    Terapi dengan dekongestan lokal, perasat valsava selama tidak ada infeksi

    saluran napas.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    24/116

    otitis media efusi e.c.barotrauma

    Jika cairan menetap di telinga tengah sampai beberapa minggu, dianjurkan

    miringotomi.

    Usaha preventif barotrauma mengunyah permen karet atau melakukan

    perasat valsava sewaktu pesawat terbang mulai mendarat.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    25/116

    10.a. omsk benigna

    Key words

    Laki laki 21 tahun

    Keluar cairan telinga kanan

    Riwayat keluhan keluar cairan hilang timbul sejak tiga tahun

    Kanalis akustikus eksternus terdapat sekret mukopurulen

    kehijauan

    Perforasi sentral pada membran timpani

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    26/116

    omsk benigna

    OMSK adalah infeksi kronis telinga tengah dengan perforasi membran

    timpani dan sekret keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilangtimbul.

    OMSK bila prosesnya lebih dari 2 bulan.

    Faktor OMA menjadi OMSK yaitu terapi terlambat diberikan, terapi tidak

    adekuat, virulensi kuman tinggi, imunitas penderita rendah dan higiene

    buruk.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    27/116

    omsk benigna

    OMSK dibagi menjadi 2, yaitu

    OMSK tipe aman/tipe mukosa/benigna

    proses peradangan terbatas pada mukosa, tidak mengenai tulang. Perforasi

    sentral. Jarang menimbulkan komplikasi berbahaya dan tidak terdapat

    koesteatoma.

    OMSK tipe bahaya/tipe tulang/maligna

    OMSK yang disertai dengan koesteatoma. Perforasi letak marginal atau atik.

    Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK ini.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    28/116

    omsk benigna

    Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial berisi deskuamasi epitel (keratin).

    Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga koesteatomabertambah besar.

    Kolesteatoma akan menekan dan mendesak organ disekitarnya sehingga

    menimbulkan nekrosis terhadap tulang.

    Nekrosis tulang mempermudah terjadinya komplikasi seperti labirinitis,

    meningitis dan abses otak.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    29/116

    11.D. omA HIPEREMIS

    12.a. antibiotik, analgetik, tetes hidung

    Key words

    Anak 3 tahun

    Nyeri telinga kanan

    Riwayat demam dan pilek 1 minggu lalu

    Demam

    Meatus akustikus eksternus normal, membran timpani

    hiperemis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    30/116

    otitis media akut HIPEREMIS

    Stadium OMA dibagi 5, yaitu :

    1.Oklusi tuba

    Retraksi membran timpani akibat tek.negatif di telinga tengah. Membran

    tampak keruh pucat dan tidak tampak kelainan.

    2. HiperemisMembran timpani hiperemis dan edema. Tampak pembuluh darah

    melebar. Terbentuk sekret eksudat yang serosa tapi masih sukar dilihat.

    3. Supurasi

    Edema hebat mukosa, hancurnya sel epitel superfisial, terbentukeksudat purulen di kavum timpani sehingga bulging (menonjol). Anak

    tampak sangat sakit dan nyeri pada telinga, rewel, nadi dan suhu tubuh

    meningkat

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    31/116

    otitis media akut HIPEREMIS

    pada stadium supurasi, jika tidak dilakukan miringotomi maka

    kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan lubang tidak mudahmenutup kembali.

    4. Perforasi

    terjadi karena terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi yang tinggi.

    Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang. Suhu badan turun,

    anak dapat tertidur nyenyak.

    5. Resolusi

    Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah perforasi, sekret berkurang dan

    akhirnya kering. Berubah menjadi OMSK jika perforasi menetap dan sekret

    keluar terus menerus.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    32/116

    Stadium Gambaran Klinis

    Oklusi Tuba Retaksi membran timpani, suram, cone refleks (-)

    Hiperemis Kemerahan dan edema akibat peningkatan vaskularisasi pada

    membran timpani. Sekret berupa eksudat serosa yang sukar

    dilihat

    Supurasi Bulging kekuningan pada membran timpani akibat akumulasieksudat yang purulen. Telinga akan terasa sangat nyeri

    Perforasi Membran timpani berlubang, keluar eksudat dan suhu badan

    turun

    Resolusi Sekret berkurang dan mengering. Pada usia > 12 tahun sulit terjadi

    penutupan sempurna membran timpani

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    33/116

    Stadium Oklusi Tuba -Hiperemis

    Stadium Hiperemis

    Stadium Supurasi Stadium

    Perforasi

    Stadium

    Resolusi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    34/116

    otitis media akut HIPEREMIS

    Terapi :

    Stadium Oklusi

    untuk membuka kembali sumbatan tuba. Obat tetes hidung HCl efedrin

    0,5% untuk anak dan HCl efedrin 1% untuk dewasa dalam larutan fisiologis.

    Antibiotik jika penyebab bakteri.

    Stadium Presupurasi (hiperemis)

    Beri antibiotik (gol.penisilin atau eritromisin), obat tetes hidung dan

    analgetika.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    35/116

    otitis media akut HIPEREMIS

    Stadium Supurasi

    Dilakukan miringotomi, gejala-gejala klinis lebih cepat hilang danmenghindari ruptur membran. Diberikan juga antibiotik.

    Stadium Perforasi

    Beri obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik. Sekret akan

    hilang, perforasi menutup kembali dalam 7-10 hari.

    Bila OMA berlanjut lebih dari 2 bulan dengan keluar sekret disebut OMSK.

    FASE PILIHAN TERAPI

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    36/116

    FASE PILIHAN TERAPI

    Oklusi Tuba Efedrin 0.5% atau Oksimetazolin 0.025 % ( 12 tahun)

    Hiperemis Antibiotik 10 14 hari :

    Ampisilin : Dewasa4 x 500 mg; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari atau

    Amoksisilin: Dewasa 3x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari atau

    Eritromisin : Dewasa 4 x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari

    Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam

    klavulanat atau sefalosporin.

    Analgetik

    Supurasi Antibiotik 2x siklus :

    Amoxyciline: Dewasa 3x500 mg. Pada bayi/anak 50mg/kgBB/hari; atau

    Erythromycine: Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline;atau

    Cotrimoxazole 2 x 960 mg, anak suspensi 2x5 ml (240mg).

    Jika kuman sudah resisten (infeksi berulang): kombinasi amoxyciline dan

    asam klavulanat, dewasa 3x625 mg/hari. Pada bayi/anak, dosis disesuaikan

    dengan BB dan usiaNila 2 x terapi antibiotik tidak perbaikan, nyeri hebat, demam atau ada

    komplikasiMiringotomi

    Perforasi H2O23% selama 3 5 hari + tetes telinga ofloxacin selama 3 minggu

    Resolusi Antibiotik dan Reevaluasi tiap 2 4 minggu sampai 3 bulan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    37/116

    13.C. kanalis semisirkularis

    Secara anatomi telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : telinga luar, telinga

    tengah dan telinga dalam.

    Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga, aurikula dan meatus

    akustikus eksternus.

    Telinga tengah terdiri dari membran timpani dan kavum timpani (tulang-

    tulang pendengaran maleus, inkus dan stapes).

    Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah

    lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    38/116

    ANATOMI TELINGA

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    39/116

    ANATOMI TELINGA DALAM

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    40/116

    14.C. omA PERFORASI

    15.D. H2O2 5 +ANTIBIOTIK

    Key words

    Anak 5 tahun

    Keluar cairan dari telinga tengah

    Demam

    Membran timpani perforasi dan terdapat cairan kuning

    kehijauan.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    41/116

    otitis media akut perforasi

    Stadium OMA dibagi 5, yaitu :

    1.Oklusi tuba

    Retraksi membran timpani akibat tek.negatif di telinga tengah. Membran

    tampak keruh pucat dan tidak tampak kelainan.

    2. HiperemisMembran timpani hiperemis dan edema. Tampak pembuluh darah

    melebar. Terbentuk sekret eksudat yang serosa tapi masih sukar dilihat.

    3. Supurasi

    Edema hebat mukosa, hancurnya sel epitel superfisial, terbentukeksudat purulen di kavum timpani sehingga bulging (menonjol). Anak

    tampak sangat sakit dan nyeri pada telinga, rewel, nadi dan suhu tubuh

    meningkat

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    42/116

    otitis media akut perforasi

    pada stadium supurasi, jika tidak dilakukan miringotomi maka

    kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan lubang tidak mudahmenutup kembali.

    4. Perforasi

    terjadi karena terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi yang

    tinggi. Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang. Suhu

    badan turun, anak dapat tertidur nyenyak.

    5. Resolusi

    Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah perforasi, sekret berkurang dan

    akhirnya kering. Berubah menjadi OMSK jika perforasi menetap dan sekret

    keluar terus menerus.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    43/116

    Stadium Gambaran Klinis

    Oklusi Tuba Retaksi membran timpani, suram, cone refleks (-)

    Hiperemis Kemerahan dan edema akibat peningkatan vaskularisasi pada

    membran timpani. Sekret berupa eksudat serosa yang sukar dilihat

    Supurasi Bulging kekuningan pada membran timpani akibat akumulasi

    eksudat yang purulen. Telinga akan terasa sangat nyeri

    Perforasi Membran timpani berlubang, keluar eksudat dan suhu badan

    turun

    Resolusi Sekret berkurang dan mengering. Pada usia > 12 tahun sulit terjadi

    penutupan sempurna membran timpani

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    44/116

    Stadium Oklusi Tuba -Hiperemis

    Stadium Hiperemis

    Stadium Supurasi Stadium

    Perforasi

    Stadium

    Resolusi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    45/116

    otitis media akut

    Terapi :

    Stadium Oklusi

    untuk membuka kembali sumbatan tuba. Obat tetes hidung HCl efedrin

    0,5% untuk anak dan HCl efedrin 1% untuk dewasa dalam larutan fisiologis.

    Antibiotik jika penyebab bakteri.

    Stadium Presupurasi (hiperemis)

    Beri antibiotik (gol.penisilin atau eritromisin), obat tetes hidung dan

    analgetika.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    46/116

    otitis media akut

    Stadium Supurasi

    Dilakukan miringotomi, gejala-gejala klinis lebih cepat hilang danmenghindari ruptur membran. Diberikan juga antibiotik.

    Stadium Perforasi

    Beri obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik. Sekret

    akan hilang, perforasi menutup kembali dalam 7-10 hari.

    Bila OMA berlanjut lebih dari 2 bulan dengan keluar sekret disebut OMSK.

    FASE PILIHAN TERAPI

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    47/116

    FASE PILIHAN TERAPI

    Oklusi Tuba Efedrin 0.5% atau Oksimetazolin 0.025 % ( 12 tahun)

    Hiperemis Antibiotik 10 14 hari :

    Ampisilin : Dewasa4 x 500 mg; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari atau

    Amoksisilin: Dewasa 3x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari atauEritromisin : Dewasa 4 x 500 mg; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari

    Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavulanat

    atau sefalosporin.

    Analgetik

    Supurasi Antibiotik 2x siklus :Amoxyciline: Dewasa 3x500 mg. Pada bayi/anak 50mg/kgBB/hari; atau

    Erythromycine: Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline;atau

    Cotrimoxazole 2 x 960 mg, anak suspensi 2x5 ml (240mg).

    Jika kuman sudah resisten (infeksi berulang): kombinasi amoxyciline dan

    asam klavulanat, dewasa 3x625 mg/hari. Pada bayi/anak, dosis disesuaikan

    dengan BB dan usiaNila 2 x terapi antibiotik tidak perbaikan, nyeri hebat, demam atau ada

    komplikasiMiringotomi

    Perforasi H2O23% selama 3 5 hari + tetes telinga ofloxacin selama 3 minggu

    Resolusi Antibiotik dan Reevaluasi tiap 2 4 minggu sampai 3 bulan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    48/116

    16.A. SINDROM MENIERE

    17.A. HIDROPS ENDOLIMFE

    18 .C. VASODILATOR PERIFER

    Key words

    laki-laki 25 tahun

    Pusing berputar, menghilang bila istirahat dan memejamkan

    mata

    Penurunan pendengaran dan telinga berdenging

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    49/116

    SINDROM MENIERE

    Disebabkan oleh hidrops endolimfa pada koklea dan

    vestibulum.

    Trias Meniere : Vertigo, tinitus, tuli sensorineural nada rendah.

    Serangan pertama sangat berat yaitu vertigo disertai muntah.

    Serangan berikutnya lebih ringan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    50/116

    SINDROM MENIERE

    Kriteria diagnosis :

    1. Vertigo hilang timbul.

    2. Fluktuasi gangg.pendengaran berupa tuli sensorineural

    3. Trias meniere (Vertigo, tinitus, tuli sensorineural nada

    rendah)

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    51/116

    SINDROM MENIERE

    Terapi :

    Obat vasodilator untuk mengurangi tekanan hidrops

    endolimfe

    Obat simptomatik seperti sedatif, anti muntah, neurotonik.

    Rehabilitasi dengan melatih sistem vestibuler/keseimbangan.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    52/116

    19. B. Streptococcus B hem. Grup A

    Key words

    Anak laki-laki 10 tahun

    Nyeri tenggorokan, demam dan nyeri menelan Tonsil T1-T1, kripta melebar, faring hiperemis (+)

    Bintik-bintik berwarna putih pada dinding faring (-)

    FARINGITIS

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    53/116

    FARINGITIS

    Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan

    oleh virus, bakteri, jamur dan alergi.

    Faringitis viral dapat disebabkan oleh adenovirus, coxsackie virus, influenza

    virus, CMV, HSV dan EBV.

    Faringitis bakterial disebabkan oleh bakteri Streptokokus hemolitikus

    grup A.

    Faringitis fungal disebabkan oleh Candida albicans.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    54/116

    FARINGITIS

    Faringitis viral ditandai dengan gejala demam, rinorea, mual, nyeri

    tenggorokan dan sulit menelan serta konjungtivitis.

    Faringitis bakterial ditandai dengan gejala demam tinggi, muntah, nyeri

    kepala, nyeri tenggorokan, nyeri menelan dan selanjutnya timbul eksudat di

    permukaan tonsil dan faring.

    Faringitis fungal ditandai dengan gejala yang sama seperti bakterial,

    ditambah timbul bercak/plak putih di orofaring dan mukosa faring.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    55/116

    FARINGITIS

    Terapi faringitis viral dengan bed rest yang cukup, kumur dengan air hangat

    serta dipertimbangkan memberikan antivirus pada virus HSV.

    Terapi faringitis bakterial dengan Penicillin G dosis tunggal atau amoksisilin

    3x500 mg/hari atau eritromisin 4x500 mg/hari, kumur dengan air hangat

    atau antiseptik.

    Terapi faringitis fungal dengan pemberian Nystatin 100.000-400.000

    2x/hari

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    56/116

    20. C. TONSILITIS KRONIK EKSASERBASI AKUT

    Key words

    Wanita 23 tahun

    Rasa mengganjal di tenggorokan Tidur mengorok sejak 1,5 tahun yang lalu hilang timbul

    Tonsil hiperemis T3/T3, kripta melebar sebagian terisi detritus

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    57/116

    TONSILITIS KRONIK EKSASERBASI AKUT

    Merupakan radang pada tonsil yang sudah kronis dan berulang yang

    disertai gejala dan tanda peradangan akut.

    Gejala radang akut ditandai dengan nyeri menelan, nyeri tenggorokan,

    demam, sakit kepala dll.

    Tanda radang akut ditandai dengan tonsil hiperemis, hipertrofi, kripta

    melebar yang berisi detritus.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    58/116

    TONSILITIS KRONIK EKSASERBASI AKUT

    Fraktor predisposisi tonsilitis kronis adalah beberapa makanan, higiene

    mulut buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akutyang tidak adekuat.

    Radang berulang epitel mukosa juga jaringan limfoid terkikis diganti

    jar.parutpengerutankripta melebar berisi detritus

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    59/116

    21. C. POLIP NASI

    22. B. Stadium 2

    23. c. Polipektomi

    Key words

    Wanita 28 tahun

    Penurunan penciuman, Ingus kental dan hidung tersumbat Keluhan berulang sejak 5 bulan lalu

    Rhinoskopi anterior tampak massa putih keabu-abuan, lendir kental, belum

    memenuhi rongga hidung.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    60/116

    Polip nasi

    Polip hidung adalah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam

    rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan yang terjadi akibat inflamasimukosa.

    Aliran udara berturbulensi di daerah sempit KOMprolaps submukosa

    reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru peningkatan penyerapan

    natrium oleh permukaan sel epitelretensi airpolip

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    61/116

    Polip nasi

    Pembagian stadium polip :

    1. Polip masih terbatas di meatus medius

    2. Polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di rongga hidung tapi

    belum memenuhi rongga hidung.

    3. Polip yang masif.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    62/116

    Polip nasi

    Keluhan utama berupa hidung tersumbat, rinorea, hiposmia hingga

    anosmia, bersin.

    Pemeriksaan rinoskopi anterior, massa berwarna pucat, bertangkai,

    permukaan licin, mudah digerakkan.

    Foto polos sinus paranasal memperlihatkan penebalan mukosa, tetapi

    kurang bermanfaat pada kasus polip.

    CT scan dapat dilakukan pada polip.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    63/116

    Polip nasi

    Terapi utama untuk menghilangkan keluhan-keluhan dan mencegah rekuren

    dan komplikasi polip.

    Dapat diberi kortikosteroid baik topikal atau sistemik.

    Ekstraksi polip/polipektomi diindikasikan pada kasus polip massif atau

    tidak membaik dengan medikamentosa.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    64/116

    24. A. waters view

    Key words

    Wanita 45 tahun

    Batuk pilek, nyeri tenggorokan, lendir kehijauan dari hidung

    Nyeri kepala daerah pipi menjalar sampai ke gigi dan tepi hidung

    Nyeri ketok pada daerah pipi

    Sinusitis maksilaris

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    65/116

    Sinus paranasal

    Sinus paranasal dibagi 4, yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan

    sinus sphenoid kanan dan kiri.

    Sinus paranasal mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.

    Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus paranasal.

    Umumnya dipicu oleh rinitis dan penyebab utamanya adalah common cold

    yang merupakan infeksi virus dan selanjutnya dapat diikuti infeksi bakteri.

    Sinus paranasal

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    66/116

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    67/116

    Manifestasi Klinis

    Gejala

    Nyeri pada pipi / wajah

    yang menjalar ke frontal

    memberat dengan

    menunduk atau mengejan

    Post nasal discharge

    Hidung tersumbat

    Batuk yang persisten Hiposmia

    Tanda

    Merah pada hidung, pipi,

    kelopak mata

    Nyeri tekan / nyeri keyuksinus

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    68/116

    Penunjang

    Pemeriksaan penunjang yang penting adalah foto polos atau CT scan(gold standard)mampu menilai anatomi hidung dan sinus.

    Foto polos waters, PA dan lateral mampu menilai kondisi sinus-sinus

    besar seperti sinus maksila dan frontal.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    69/116

    Evaluasi Sinus Maxila dan

    Frontal

    Sphenoid (open mouth)

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    70/116

    Evaluasi Sinus Frontal, Maxilla

    dan Ethmoidalis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    71/116

    Evaluasi Sinus Sphenoid dan Frontal

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    72/116

    Sinus Sphenoid

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    73/116

    Melihat Tulang

    Mastoid

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    74/116

    Terapi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    75/116

    25. B. laringomalasia

    Key words

    Anak laki-laki 8 bulan

    Suara nafas berbunyi, sesak nafas, tersedak setiap kali minum

    Stridor inspirasi, retraksi suprasternal

    Pemeriksaan radiologi soft tissue leher penyempitan bagian bawah

    supraglotis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    76/116

    laringomalasia

    Merupakan kelainan paling sering ditemukan, akibat kelemahan otot laring.

    Epiglotis lemahepiglotis tertarik ke bawah saat inspirasimenutup rima

    glotisnapas berbunyi (stridor).

    Tanda sumbatan jalan napas, retraksi suprasternal, eigastrium, interkostal

    dan supraklavikular.

    Biasa disertai dengan trakeomalasia, sehingga trakeostomi kontraindikasi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    77/116

    26. B. tuli sensorineural telinga kiri

    Key words

    Laki-laki 35 tahun

    Gangguan pendengaran telinga kiri

    Tes rinne telinga kiri (+)

    Tes weber lateralisasi ke telinga kanan.

    Hearing Loss

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    78/116

    Hearing Loss

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    79/116

    CHL

    Disfungsi telinga luar / tengah

    4 patomekanisme : Obstruksi ( cerumen)

    Efek massa (otitis media supurasi/serosa)

    Kekakuan (otosklerosis)

    Diskontinuitas ( gangguan tulang osikular)

    Mostly correctable

    SNHL

    Gangguan cochlea berupa hilangnya rambut pada organ corti(sensory) atau pada n. VIII, nukleus auditori, traktus ascenden

    atau kortex auditorik (neural) Head trauma, systemic disease, exessive noise, MS, neuroma

    akustik

    Common example : presbyacusis (SNHL, progressive, highfrequency).

    TES CHL SNHL

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    80/116

    Test Hasil

    Rhinne (-)

    Webber Lateralisasi ke kiri

    Scwabach Memanjang

    Test Hasil

    Rhinne (+)

    Webber Lateralisasi ke kanan

    Scwabach memendek

    CHL AS

    TES CHL SNHL

    Rhinne (-) (+)

    Webber Lateralisasi ke

    Sakit

    Lateralisasi ke

    Sehat

    Scwabach Memanjang Memendek

    SNHL

    AS

    27. c. ostio-meatal

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    81/116

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    82/116

    Ostio-meatal

    Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung di meatus medius, ada muara

    saluran dari sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior yangsempit dan rumit.

    Terdiri dari infundibulum etmoid, resesus frontalis, bula etmoid dan sel-sel

    etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila.

    28. a. rhinitis alergi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    83/116

    29. a. tipe 1

    30. b. hindari alergen, beri antihistamin

    Key words

    Wanita 18 tahun

    Hidung tersumbat Keluhan pada pagi hari disertai bersin dan ingus bening encer

    Hidung dan mata terasa sangat gatal, sering digosok

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    84/116

    rhinitis alergi

    Rinitis alergi adalah inflamasi disebabkan reaksi alergi pada pasien yang

    memiliki riwayat atopi.

    Merupakan reaksi alergi tipe 1sesuai kriteria Gell dan Coombs.

    Alergen bisa berupa alergen inhalan (udara pernapasan), ingestan

    (makanan), injektan (suntikan atau sengatan lebah) dan kontak dengankulit.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    85/116

    rhinitis alergi

    Klasifikasi WHO ARIA 2001, berdasarkan sifat :

    Intermitten, bila gejala < 4 hari/minggu atau < 4 minggu.

    Persisten, bila gejala > 4 hari/minggu dan > 4 minggu.

    Berdasarkan tingkat berat ringan penyakit :

    Ringan, bila tidak ada gangguan tidur, tidak ada gangguan aktivitas harian

    dan hal-hal lain yang mengganggu.

    Sedang-berat, bila terdapat satu atau lebih gangguan tersebut di atas

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    86/116

    rhinitis alergi

    Anamnesis berupa bersin berulang, rinore encer dan banyak, hidung

    tersumbat, hidung dan mata terasa gatal.

    Rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah warna pucat atau livide,

    sekret encer banyak.

    Tampak allergic shiner (bayangan gelap di bawah mata), allergic salute(menggosok hidung dengan punggung tangan), dan allergic crease (garis

    melintang di dorsum nasi bawah karena menggosok hidung).

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    87/116

    rhinitis alergi

    Terapi dengan menghindari kontak dengan allergen penyebab.

    Pemberian antihistamin H-1 sebagai lini pertama.

    Pemberian dekongestan hidung oral atau topikal.

    Pemberian kortikosteroid bila tidak berhasil diobati dengan obat lain.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    88/116

    31. c. rhinitis medikamentosa

    32.c. hentikan obat, beri kortikosteroid

    Key words

    Laki-laki 18 tahun

    Hidung tersumbat Sering menggunakan obat tetes hidung, keluhan hilang

    Jika obat dihentikan, keluhan timbul lagi

    Rinoskopi anterior konka edema, sekret encer berlebihan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    89/116

    rhinitis medikamentosa

    Kelainan hidung berupa gangguan respon normal vasomotor diakibatkan

    oleh pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung/semprot hidung)dalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidung

    yang menetap (drug abuse)

    Vasokonstriktor topikal simpatomimetik menyebabkan siklus nasi

    terganggu dan akan berfungsi normal bila pemakaian obat dihentikan.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    90/116

    rhinitis medikamentosa

    Vasokonstriktor topikal dalam waktu lama fase dilatasi berulang setelah

    vasokonstriksi

    timbul gejala obstruksi

    pasien lebih sering dan lebihbanyak memakai obat.

    Pemakaian vasokonstriktor topikal sebaiknya 1 minggu dan yang bersifat

    isotonis dengan sekret hidung normal.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    91/116

    rhinitis medikamentosa

    Pasien mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair.

    Tampak konka edema atau hipertrofi, sekret berlebihan, jika diberi tampon

    adrenalin, edema konka tidak berkurang.

    Terapi hentikan pemakaian obat vasokonstriktor topikal.

    Beri kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek, lalu tappering off.

    Beri dekongestan oral (pseudoefedrin).

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    92/116

    33.e. otitis media efusi

    Key words

    Anak perempuan 8 tahun

    Telinga terasa penuh, tidak demam dan nyeri telinga. Riwayat 1 tahun sudahsering ke THT karena keluhan bersin, hidung tersumbat, ingusan.

    Pemeriksaan fisik: MAE bersih, tidak ada serumen atau cairan

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    93/116

    Otitis media efusi

    Otitis media efusi dapat berupa OMA (jika disertai infeksi), otitis media

    serosa dan otitis media mukoid.

    Otitis media serosa merupakan keadaan terdapat sekret nonpurulen di

    telinga tengah dan membran timpani utuh tanpa tanda infeksi.

    Terjadi akibat adanya transudat yang mengalir dari pembuluh darah ketelinga tengah.

    Faktor yang berperan terganggu fungsi tuba, alergi, baro trauma dan

    idiopatik.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    94/116

    Otitis media efusi

    Gejala yang menonjol adalah pendengaran berkurang. Lainnya rasa

    tersumbat pada telinga, mendengar suara sendiri lebih nyaring, terasaseperti ada cairan bergerak saat posisi kepala berubah.

    Terapi diberi vasokonstriktor lokal (tetes hidung), anti histamin serta

    perasat valsava bila tidak ada tanda infeksi jalan napas atas.

    Miringotomi bila gejala menetap selama 1-2 minggu dan pemasangan pipa

    gommet.

    34.e. otitis eksterna sirkumskripta

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    95/116

    35.a. Staphylococcus aureus

    Key words

    Wanita 20 tahun

    Nyeri telinga kanan, demam. Nyeri tarik aurikula

    Nyeri tekan tragus

    Benjolan menutupi 1/3 lateral liang telinga

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    96/116

    Otitis eksterna sirkumskripta

    Otitis eksterna merupakan peradangan pada telinga luar atau liang telinga.

    Dibagi menjadi 2, OE difusa dan OE sirkumskripta.

    OE sirkumskripta = mengenai 1/3 luar liang telinga, banyak terdapat

    adneksa kulitinfeksi pilosebaseusfurunkel

    Penyebab utamaS.aureus dan S.albus.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    97/116

    Otitis eksterna sirkumskripta

    OE sirkumskripta = nyeri hebat, nyeri saat membuka mulut, bila furunkel

    besar menyumbat telinga, nyeri tarik aurikula.

    Terapi bila abses, aspirasi mengeluarkan pus.

    Salep antibiotika (polymixin B) atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam

    alkohol).

    Tidak perlu AB sistemik, hanya simptomatis.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    98/116

    36.c. ramsay hunt syndrome

    Key words

    Laki-laki 19 tahun

    Gangguan pendengaran telinga kiri, terasa nyeri Riwayat menderita cacar saat SMP

    Benjolan-benjolan berisi cairan multiple di daerah muka sekitar liang

    telinga

    Paralisis otot wajah kiri

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    99/116

    ramsay hunt syndrome

    Ramsay hunt syndrome atau HZO merupakan kumpulan gejala yang terdiri

    dari otalgia, vesikel pada aurikula dan parese n.VII.

    Disebabkan oleh inf.virus Varicella-Zoster yang mengenai ganglion

    genikulatum (mengandung sel somatosensorik).

    Inf.Varicella ujung saraf sensoris menetap di ganglion sensoris inf.latengejala infeksi (-)imun rendahreaktivasi Varicella-Zoster

    ramsay hunt syndrome

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    100/116

    Gejala awal, setelah inkubasi 4-20 hari, demam, sakit kepala, malaise, mual

    muntah diikuti nyeri hebat pada daerah telinga dan mastoid, didahului

    timbulnya lesi vesikel di atas kulit hiperemis.

    Virus ganglion genikulatum hiperakusis, gangg.sekresi kelenjar

    lakrimalis, kelenjar air liur, paralisis fasialis.

    Lesidistal korda timpanikelumpuhan otot-otos fasial unilateral.

    ramsay hunt syndrome

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    101/116

    Ada 4 tipe, yaitu :

    Tipe 1, hanya mengenai saraf sensorik n.VII saja

    Tipe 2, mengenai saraf sensorik dan motorik n.VII

    Tipe 3, mengenai saraf sensorik, motorik dan disertai gejala auditorik

    Tipe 4, mengenai saraf sensorik, motorik dan disertai gejala auditorik dan

    gejala vestibuler

    ramsay hunt syndrome

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    102/116

    Terapi untuk HZOantiviral (asiklovir 5x800 mg/hari selama 5-7 hari)

    Terapi simptomatisanalgetik antipiretik.

    37.a. sinusitis maksilaris dentogenik

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    103/116

    38.b. irigasi sinus

    Key words

    Laki-laki 35 tahun

    Pipi kanan nyeri saat menunduk Cairan hidung berbau busuk, kental kuning kehijauan

    Rinoskopi anterior sekret mukopurulen di meatus medius dextra dan

    sinistra

    Karies di premolar atas dextra dan sinistra, higienitas kurang

    SINUS PARANASAL

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    104/116

    Sinusitis dentogenik

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    105/116

    Dasar sinus maksila adalah prosesus alveolaris akar gigi rahang atas.

    Infeksi pada apikal akar gigi atau periodonitis mudah menyebar secara

    langsung ke sinus atau melalui pembuluh darah dan limfe.

    Terapi, gigi terinfeksi harus dicabut atau dirawat serta pemberian antibiotik

    dan dilakukan irigasi sinusuntuk mengeluarkan discharge.

    Manifestasi Klinis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    106/116

    Manifestasi Klinis

    Gejala

    Nyeri pada pipi / wajah

    yang menjalar ke frontal

    memberat dengan

    menunduk atau mengejan

    Post nasal discharge

    Hidung tersumbat

    Demam, malaise

    Hiposmia

    Tanda

    Merah pada hidung, pipi,

    kelopak mata

    Nyeri tekan / nyeri keyuk

    sinus

    Terapi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    107/116

    Terapi

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    108/116

    39.c. nihl

    Key words

    Laki-laki 45 tahun

    Penurunan pendengaran Karyawan pabrik bagian produksi

    Pendengaran terasa menurun saat bekerja di tempat bising

    nihl

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    109/116

    Merupakan gangguan pendengaran akibat terpajan bising intensitas dan

    frekuensi tinggi, dalam jangka waktu cukup lama, biasa diakibatkan oleh

    lingkungan kerja.

    Bersifat tuli sensorineural, umumnya bilateral.

    Bising > 85 dB menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran organ corti.

    nihl

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    110/116

    Merupakan gangguan pendengaran akibat terpajan bising intensitas dan

    frekuensi tinggi, dalam jangka waktu cukup lama, biasa diakibatkan oleh

    lingkungan kerja.

    Bersifat tuli sensorineural, umumnya bilateral.

    Bising > 85 dB menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran organ corti.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    111/116

    40.d. oma stadium iv

    Key words

    Laki-laki 20 tahun

    Keluar cairan telinga sejak 1 minggu

    Perforasi sentral membrane timpani, secret (+).

    Stadium Gambaran Klinis

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    112/116

    Oklusi Tuba Retaksi membran timpani, suram, cone refleks (-)

    Hiperemis Kemerahan dan edema akibat peningkatan vaskularisasi pada

    membran timpani. Sekret berupa eksudat serosa yang sukar dilihat

    Supurasi Bulging kekuningan pada membran timpani akibat akumulasi

    eksudat yang purulen. Telinga akan terasa sangat nyeri

    Perforasi Membran timpani berlubang, keluar eksudat dan suhu badan

    turun

    Resolusi Sekret berkurang dan mengering. Pada usia > 12 tahun sulit terjadi

    penutupan sempurna membran timpani

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    113/116

    Stadium Oklusi Tuba -Hiperemis

    Stadium Hiperemis

    Stadium Supurasi Stadium

    Perforasi

    Stadium

    Resolusi

    otitis media akut

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    114/116

    Stadium Supurasi

    Dilakukan miringotomi, gejala-gejala klinis lebih cepat hilang danmenghindari ruptur membran. Diberikan juga antibiotik.

    Stadium Perforasi

    Beri obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik. Sekret

    akan hilang, perforasi menutup kembali dalam 7-10 hari.

    Bila OMA berlanjut lebih dari 2 bulan dengan keluar sekret disebut OMSK.

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    115/116

  • 7/23/2019 Bimbel UKDI SmartMed - THT

    116/116

    Terima Kasih

    Sukses UKDI