Dr. Solikin M. JuhroDirektur Eksekutif, Kepala Bank Indonesia Institute

Bank Indonesia

KONFERENSI FORUM REKTOR INDONESIA KONVENSI KAMPUS XV & TEMU TAHUNAN XXI FORUM REKTOR INDONESIA,SEMARANG, 25-27 APRIL 2019.

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM KAJIAN EKONOMI MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKEADILAN & MENYIAPKAN

GENERASI EMAS INDONESIA

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM KAJIAN EKONOMI MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKEADILAN & MENYIAPKAN

GENERASI EMAS INDONESIA

OUTLINE:

1. Menakar Peluang Indonesia menjadi Negara Maju

2. Paradigma Baru Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Elements of Sustainabily

3. Peluang & Peran Perguruan Tinggi dalam Kajian Ekonomi

2

50REALITAS

INDONESIA

Kesenjangan

Ekonomi

Produktivitas PengangguranInovasi PendidikanDaya Saing

Nasional

49,3

Ketidakmerataan

Ekonomi (peringkat 4

dunia)

0,39Rasio GINI

67,84

74,75

‘11 ‘14(Rp/tenaga kerja)

Peringkat 2

ASEAN

Bloomberg 2017

Innovation Index

37

(2015)

41

(2016)

Peringkat daya

saing Indonesia turun

2,5 juta anak SD

dan SMP tidak

lanjut sekolah

60

Anak SMA

putus sekolah

Peringkat 2

dunia5,30

5,61

5,50

2/172/162/15

Revolusi Teknologi

& DIgital

Peta Kekuatan

Ekonomi DuniaGeopolitik

Global

V

U

C

A

Uncertain

Volatile Complex

Ambiguous

Produksi makanan

meningkat

50%

Permintaan thd

energi global naik

40%

Pertumbuhan PDB

600 kota top dunia

50%

Total PDB dunia dari 600

kota top dunia naik

2x

Borderless Society

Menyumbang 35% dari

populasi dunia dan 25% dari

PDB dunia

Ekonomi PopulasiTeknologi

Stress resources disebabkan oleh peningkatan

Trump Effect

Global Production

Network

Krisis ekonomi Krisis menjalar danmenjelma jadi besar

TANTANGAN DAN PELUANG INDONESIA

3

5,0-5,4% 3,5%±1%2019

PDB

5,1-5,5% 3,0%±1%2020

Inflasi

SKENARIO MENUJU EKONOMI MAJU BERPENDAPATAN TINGGI

$3,400

High Income ($ 12,736)

optimis

baseline

pesimis

GN

I per

Cap

ita

(Cu

rre

nt

US$

)

STABILITAS MAKROEKONOMI DAN SISTEM KEUANGAN

INFRASTRUKTUR INSTITUSI PENDIDIKAN INOVASI

REFORMASI STRUKTURAL

TFP | CAPITAL | LABOR

HIGH INCOMECOUNTRY

• Pertumbuhan PDB rendah• Biaya logistik tinggi• Ekspor commodity based• Ketergantungan impor

yang tinggi• Deindustrialisasi• Service deficit• Pembiayaan domestik• Kuantitas dan kualitas

pendidikan yang rendah• inovasi yang rendah• Banyak regulasi

SUSTAINABLEGROWTH

Kondisisaat ini

• Barriers to trade and investment

• Barriers to entrepreneurship

• State control

• Research & development (R&D)

• Tertiary education

• Education

• Online creativity

• Intangible assets

• Creative goods & services

• Quality Roads• Quality

Railroad infrastructure

• Quality Port infrastructure

• Quality Air transport infra.

Sumber: BI Institute, Materi REL (2018)

Pertumbuah ekonomi

yang lebih moderat

dengan rata-rata 5.6-

5.8% akan membantu

indonesia mencapai

negara berpenghasilan

tinggi pada 2040-45

Untuk mencapai negaraberpenghasilan tinggi sebelumtahun 2033, saat bonusdemografi habis, ekonomiperlu tumbuh rata-rata 8%

4

Indonesia pada 2030 diprakirakan menjadi negaraconsuming class terbesar setelah China & India.

45

85

135

170

195

180

145

110

0

50

100

150

200

250

300

2010 2020 in 5-6% GDP

scenario

2030 in 5-6% GDP

scenario

2030 in 7% GDP

scenario

Consuming class Below consuming class

Juta orang

Sumber : McKinsey Global Institute (2012)

Middle Income Class di Indonesia

46

47

48

49

50

51

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

2026

2027

2028

2029

2030

2031

2032

2033

2034

2035

Children: 0-14 Working Age: 15-64

Elderly: 65+ Dependency Ratio (%)

% of

Population

Depende

ncy

Ratio (%)

2028-2031 :

Dependency

Ratio

Terendah (46.9%)

Sumber : Bappenas, BPS, UNFPA (2013)

Transisi & Bonus Demografi di Indonesia

Bonus demografi akan menambah pertumbuhan ekonomi riilIndonesia 1% dalam kurun waktu 2020 – 2050 (IMF, 2017).

5

MODALITAS MENUJU EKONOMI MAJU BERPENDAPATAN TINGGI

6

MODALITAS MENUJU EKONOMI BERPENDAPATAN TINGGI

POTENSI E-COMMERCE INDONESIA

KEKUATAN

RANKING GLOBAL INDONESIA UNTUK EKONOMI

63,5 %130 JUTA

Pengguna aktif

SOCIAL MEDIA di

Indonesia (49% total populasi)

143,26 JUTAPengguna

INTERNET di

Indonesia 2017 (52% total populasi)

Sumber : Digital in 2018 in Southeast Asia (www.hootsuite.com) Sumber : Bekraf (2018)

Penggunainternet yang pernah

BERTRANSAKSI ONLINE 2016

Sumber : Tempo.co

63,5 %Tujuh (7) startup unicorn di Asia Tenggara,

EMPAT (4) asal

IndonesiaSumber : Bekraf (2018)

8 45TAHUN 2016

TAHUN 2050

TAHUN 2030

US$ 130 MTarget nilai ekonomidigital Indonesia pada 2020 (11% dari PDB Nasional)

Sumber : Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara

RP 1.105 T NILAI EKONOMI KREATIF PADA 2018

Sumber : PWC (2018)

• Kreativitas: ekonomi kreatiftumbuh pesat, kontribusiterhadap penyerapan tenagakerja dan ekspor.

• Modal kekayan budaya dannilai/keyakinan yang tumbuhdi tengah masyarakat.

Indonesia memiliki 8668kebudayaan yang terdiri dari 998cagar budaya, 434 museum dan7238 Warisan Budaya Tak Benda(WBTB)/ intangible (Kemdikbud,2017).

7

MODALITAS MENUJU EKONOMI MAJU BERPENDAPATAN TINGGIPDB dan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Indonesia

55118

27072

Some Language One Languange

(67.07%)

(32.93%)

23198

58992

Some Ethnics One Ethnic

(28.22 %)

(71.78 %)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

PDB Ekonomi Kreatif Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif

Triliun Rupiah Juta Orang

87,21%

6,96%

2,91%

1,69%0,72%

0,05%

0,50%Islam

Protestan

Catholic

Hinduism

Buddhism

Confucian

Other

POPULATION DISTRIBUTION BASED ON RELIGION (SP, 2010)

PERCENTAGE VILLAGE ACCORDING TO DAILY COMMUNICATION LANGUAGES, 2014 (KEMDIKBUD, 2016)

8,56

7,698,13

8,69

10,32

12,88

13,77

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0

5

10

15

20

25

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Total Export (Values) Contribution

Billion US$ %

Kontribusi Ekspor Ekraf terhadap Total Ekspor Nasional

INDONESIA’S ETHNIC DIVERSITY, 2014 (KEMDIKBUD, 2016)

Note: mean output per capita growth is 2.75%, mean TFP growth is 1.08%,and mean capital per capita growth is 1.68%. The share (in GDP per capitagrowth) of capital per capita and TFP growth is 1.11 and 0.39, respectively.This simple exercise suggests that TFP growth is an important component ofeconomic growth in Indonesia (Juhro et al., 2018)

PRODUKTIVITAS: KOMPONEN PENTING PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Indonesian Total Factor Productivity (TFP) and R&D growth from 1960 to 2014

-0.8

-0.6

-0.4

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

196

0

196

1

196

2

196

3

196

4

196

5

196

6

196

7

196

8

196

9

197

0

197

1

197

2

197

3

197

4

197

5

197

6

197

7

197

8

197

9

198

0

198

1

198

2

198

3

198

4

198

5

198

6

198

7

198

8

198

9

199

0

199

1

199

2

199

3

199

4

199

5

199

6

199

7

199

8

199

9

200

0

200

1

200

2

200

3

200

4

200

5

200

6

200

7

200

8

200

9

201

0

201

1

201

2

201

3

201

4

R&

D g

ro

wth

TF

P g

ro

wth

Year

TFP growth R&D growth

Sumber: UNESCO

Perbandingan Dana R&D Beberapa Negara

8

PARADIGMA BARU PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

“Towards a creative & innovative economy”

BASIC Engine of Growth

SEKTOR-SEKTOR‘TRADISIONAL’

PRODUKTIVITASKAPASITAS EKONOMI

Kebijakan Sisi Penawaran(Sektoral & Reformasi Struktural)

Kebijakan Sisi Permintaan

Basic Endowments

Creative Ideas

Frugal Innovation

Knowledge & ITC

NEW SOURCES OF GROWTH

Pariwisata

Sharia economy

Ekonomi Kreatif, UMKM

SEKTOR-SEKTOR‘POTENSIAL’

INNOVATION

9

Elements of sustainability: Pertumbuhan berbasis inovasi Ekonomi yang efisien & berkualitas Pemanfaatan endowments

MELEMBAGAKAN INOVASI Mencetak Game Changers

SISTEM & KELEMBAGAAN. • Membangun sistem inovasi nasional terintegrasi yg mendorong

keleluasanaan pelaku ekonomi memperbarui teknologi & inovasi(pemerintah, universitas, dunia usaha, LSM, individu).

• Mengaktifkan badan R&D negara yang bertugas mengeneralisasifrugal innovation di berbagai daerah sehingga bisa diterapkan di daerah lain.

• Mendorong regulasi yang mendukung inovasi individu dalam kerangkamengembangkan ekonomi kreatif.

TALEN & KEPEMIMPINAN.• Pengembangan talen dg keahlian spesifik (special skills).• Penyeleksian pemimpin publik harus mencakup kemampuan untuk

melakukan frugal innovation. Reward bagi pemimpin daerahpemelopor inovasi.

PENDIDIKAN & RISET. • Mengembangkan sistem/modul pendidikan untuk mengatasi new

illiteracy (data, technology, humanity).• Mengembangkan riset frontier, untuk mendukung pengembangan

ilmu pengetahuan inklusif & inovasi kebijakan baru; seperti: penggalian sumber-sumber social (micro) finance baru; solusi low-cost sektor publik; pengembangan behavioral sciences.

PENGEMBANGAN EKONOMI INKLUSIF Memperkuat industri berbasis padapengembangan ekonomi inklusif, inovatif & kreatif, kegiatan UMKM, kewirausahaan, koperasi, ekonomi syariah. Perluasan kawasan khusus industri kreatif di

berbagai daerah.

REFORMASI STRUKTURAL: MENINGKATKANDAYA SAING PEREKONOMIAN ….. Meningkatkan kapabilitas industri nasional Mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi digital Memperluas sumber pembiayaan Penguatan kelembagaan ekonomi

IMPLIKASI SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL

“Stabilitas makro sebagai prakondisi…”

PRINSIP PERUMUSAN STRATEGI KEBIJAKAN EKONOMI YANG “OPTIMAL”

11

PRINCIPLES:1. Research-Based2. Forward Looking3. Best Practice 4. Linkages with Other Policies5. Good Governance

“Dewasa ini terdapat kecenderungan akan kentalnya ‘nuansa

akademis’ dalam perumusan kebijakan bank sentral di beberapa

negara.”

Practice ahead of theory …

Dalam konteks kemajuan ilmu ekonomi secara umum, yang

terjadi adalah bahwa praktik di lapangan tertinggal dari

perkembangan teorinya. Dalam konteks kebijakan moneter oleh

bank sentral, justru kondisi yang sebaliknya terjadi, dimana

praktik dilapangan justru melebih kecepatan perkembangan

teorinya. Mervyn King (2005)

Federal Reserve Bank/FRB Minneapolis & University of

Minesota.

Puluhan peneliti ekonomi (doktor dan kandidat doktor) yang

berstatus visiting scholars, baik dari University of Minesota

maupun universitas terkemuka lain di dunia, hasil kajian riset

ilmiah FRB Minneapolis banyak menjadi rujukan di kalangan

bank sentral maupun perguruan tinggi.

‘Behind the Scenes at the FOMC‘:

“Deciding on the appropriate policy from among the various options

keeps nineteen policymakers and a staff of more than 400 Ph.D.

economists at the Board and the Reserve Banks quite busy.”

Governor Susan Schmidt Bies (2005)

PELUANG & PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM BIDANG KAJIAN EKONOMI

WHAT SHOULD UNIVERSITIES DO ???

12

3. SINERGI/KOLABORASIMemperkuat harmonisasi dalamperspektif teoritis dan praktekkebijakan. didukung oleh sinergi/kolaborasi

aktivitas riset dengan berbagaipemangku kepentingan yang lain, baik lembaga riset pemerintah, swasta maupun industri.

1. Penyelarasan riset prioritas/strategisPenyelarasan riset prioritas/strategis agar diperoleh output riset yang tepat gunadan komprehensif.

2. Penguatan infrastuktur pendukungMengembangkan infrastruktur & aksesdata yg lebih luas

CONSTRAINTS:• Anggaran riset dan tingkat

efisiensi penggunaan• Lingkungan riset /strategi

R&D• Kualitas riset dan analisis• Ketersediaan infrastruktur

dan akses data• Keterkaitan antara hasil

penelitian vs. aplikasi/ perumusan kebijakan

PELUANG & PERAN P.T.

Demographic progress

Technology progress

‘Bonus demografi’ vs. pemerataankesempatanbelajar & bekerja

Rapid spread of information

Scientific progress

• New literation• Frontier ‘science’

& arts

3 in 1

GAP – potensi simbiosis mutualisme

PerspektifTeoritis

PraktekKebijakan Publikvs

PELUANG & PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM BIDANG KAJIAN EKONOMI

13

Pengambil Kebijakan:

• Meningkatkan kualitas perumusan kebijakan

ekonomi dengan perkembangan terkini

mengenai teori-teori yang relevan.

• Mendukung upaya diseminasi kebijakan kepada

stakeholders secara luas.

Learning Factory

PENGAMBIL KEBIJAKAN

PERGURUAN TINGGI

INDUSTRI/ BISNIS

Perguruan Tinggi:

• Mendekatkan pengembangan teori dari sisi

akademis (terutama untuk frontier issues)

dengan penerapannya dalam praktek

perumusan kebijakan ekonomi di lembaga

publik

• Meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan

keunggulan kompetitif program studi di PT

• Meningkatkan kapabilitas & eksposur

dosen/ mahasiswa

Industri/Pelaku Usaha:

Mendukung keunggulan kompetitif

industri, terkait dengan strategi

kebijakan dalam pengembangan sektor

ekonomi dan kompetensi SDM.

On the harmony of theory & practice …

14

Pacific Basin Institute (USA)The Kansai Institute of

Information System (JAPAN)Brookings Institution (USA)

Establishment 1979 by Frank B. Gibney and then moved to Pomona College in 1997

May 29,1970(Approved by The Minister of International Trade and Industry)

1916, President John R. Allen, Board of Trustees co-chairs Glenn Hutchins and Suzanne Nora Johnson

Objective/Activity

- Research and policy group*- Sponsor for conferences, lectures,

workshops- Sponsor the publication of book of

historical signifance to Asia-Pacific Region- Center of studies, sponsorship of scholars

or journalists at risk

Conducts various programs aimed mainly toward defining the information society of the future for the Kansai area,

e.g studies, lectures and international symposiums

- Conduct in-depth research that leads to new ideas for solving problems facing society at the local, national and global level

- Fellowship program

Funds n.a. 48.3 million yen** n.a.

Members Faculty of Asian Studies and Latin American Studies at Pomona College

173 members, consist of national and local government bodies such as the Ministry of Economy, Trade and Industry, and the prefecture and city of Osaka and from Kansai economic groups and academic institutions.

300 leading experts in government and academia from all over the world

* group deals with entire region not individual coutries or national groups

** with budget of 1,327 million yen(2016 estimate)

COLLABORATIVE CENTER FOR RESEARCH & POLICY (CONTOH)

15ISEI: SINERGI PENGEMBANGAN RISET DAN PERUMUSAN KEBIJAKAN EKONOMI

INDONESIA SEBAGAI NEGARA

BERPENDAPATAN TINGGI, MAKMUR, & BERKEADILAN

Kondisi Ekonomi dan Keuangan Global yang

Kurang Kondusif

Tantangan membangun Perekonomian Bersama,

termasuk Peningkatan Produktivitas

Penyiapan dan Pemanfaatan Potensi Ekonomi

dan Keuangan Digital

4

Fiskal dan Keuangan Negara

Moneter dan Makroprudensial

Lembaga Jasa Keuangan

Pendalaman dan Inklusi Keuangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah

Pengembangan Pariwisata

Pengembangan Industri Kreatif

Pemberdayaan UMKM dan Koperasi

E-commerce dan Fintech

Keuangan dan Perdagangan Internasional

Ketahanan Pangan dan Transformasi Pertanian

Ketahanan Energi dan Energi Terbarukan

Revitalisasi Manufaktur dan Daya Saing Ekonomi

Pengembangan Ekonomi Maritim

Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Infrastruktur dan Konektivitas Domestik

1

2

3

4

5

12

13

14

15

16

6

7

8

10

9

11

SINERGI Pengampu Kebijakan dengan ISEI baik di Pusat dan Daerah

Penguatan peran

dalam perumusan

kebijakan

Pengembangan

akademis, riset,

dan profesi

Penguatan

kerjasama nasional

& internasional

Demand Side Supply Side Digital & Creative Economy

BI INSTITUTE: INFRASTRUKTUR & PROGRAM UPGRADING KUALITAS RISET

16

1. Riset Mandiri2. Riset Kolaborasi (Joint Research) :

a. Program Research Scholarb. Program Visiting Researchc. Kerjasama dengan Prominent Institution

3. Research Grant Program

1. Strategi Publikasi Jurnal Int’l Tier 1 (Terindeks Scopus) :a. Quality Enhancement Programb. Call for Paper c. Publikasi Inisiatif Mandiri

2. Publikasi Jurnal Ilmiah Menuju Indexasi Internasional (Scopus)a. BMEB (Bulletin of Monetary Economic and Banking)

• Peningkatan Infrastruktur• Penguatan Dewan Editor• Exposure Global (Financial Management Association

dan American Economist Association)b. JIMF (Journal of Islamic Monetary Economic & Finance)

3. Int’l Exposure Publikasi pada Domain Database International (i.e. Ideas/RePEC)

4. Katalog Tema Riset (KTR) Bank Indonesia: +/- 600 riset

Kegiatan

Riset

Publikasi

Riset

BEST POLICYRepresentasi & reputasi BI di bidang riset di

EMEs

Susunan anggota FRBI terdiri atas:

a. Dewan Gubernur BI yg membawahi riset

b. Pemimpin Satuan Kerja Pelaksana Riset

Forum Riset Bank Indonesia

TERIMA KASIH

17