peran pendidik pekerja sosial medis dalam …

1

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI

SOSIAL PASIEN SKIZOFRENIA DI UNIT

REHABILITASI PSIKOSOSIAL RUMAH SAKIT JIWA

ISLAM KLENDER (RSJIK)

Oleh

Zahara Adnani

NIM: 11170541000031

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1442H/2021M

Page 2: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

PERYATAAN DOSPEM

Page 3: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Page 4: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

PERNYATAAN

Page 5: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

i

ABSTRAK

Zahara Adnani

Peran Pendidik Pekerja Sosial Medis Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender.

Pekerja sosial memiliki peran penting dalam

pemulihan keberfungsian sosial pasien skizofrenia,

khususnya dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial. Salah satu peran penting pekerja sosial medis adalah

peranannya sebagai pendidik dalam meningkatkan

produktivitas melalui pengajaran sesuai dengan kebutuhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana peran pendidik yang dilakukan pekerja sosial

medis dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui

teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan

pendidik dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial pasien skizofrenia yang diberikan melalui kelas

edukasi berbasis terapi sosial terbukti mampu

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial mereka.

Kata Kunci: Pekerja Sosial Medis, Peran Pendidik,

Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia.

Page 6: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan nikmat sehat dan kesempatan, sehingga

peneliti mendapatkan kekuatan, kesabaran, dan pemahaman

hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran

Pendidik Pekerja Sosial Medis Dalam Meningkatkan Kemampuan

Berinteraksi Sosial di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender”. Shalawat dan salam yang juga dicurahkan

pada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri

tauladan bagi seluruh umatnya terutama dalam hal mendidik.

Skripsi ini, saya ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi dalam memenuhi persyaratan guna memperoleh

gelar strata satu Sarjana Sosial (S.Sos) pada program studi

Kesejahteraan Sosial. Saya menyadari skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta dorongan

dari berbagai pihak, baik secara individu mapun kelompok,

terutama bimbingan yang tulus dari pembimbing. Maka dari itu,

saya menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj.

Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A.

2. Suparto Ph.D. M.Ed Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Siti

Napsiyah Ariefuzzaman, S.Ag., MSW., Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.A.,

Page 7: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

iii

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Cecep

Castrawidjaya, M.Si.

3. Ahmad Zaky, M.Si., dan Hj. Nunung Khoiriya, M.A.,

Ketua dan Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Siti Napsiyah Ariefuzzaman, S.Ag., MSW. selaku

dosen pembimbing, saya ucapkan terima kasih setulus hati

atas kesediaannya waktunya untuk memberikan bimbingan

dan masukan dalam proses penulisan skripsi ini. Tidak lupa

juga atas dukungan yang diberikan kepada saya sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi khususnya Dosen Program Studi

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan ilmunya

melalui pengajaran saat proses perkuliahan.

6. Seluruh Staff Direksi Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

beserta tim profesi di Unit Rehabilitasi Psikososial

terutama Renaldy, S.Sos, selaku pekerja sosial medis yang

sudah bersedia menerima dan berbaik hati menerima saya

untuk melakukan penelitian skripsi di sana.

7. Teman rehabilitant di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender yang sudah bersedia menjadi

informan dalam penelitian saya untuk diwawancarai

sehingga saya mendapatkan data yang dibutuhkan.

8. Bapak Abdullah HMN S.Pd dan Ibu Samsiyah selaku ayah

dan ibu tercinta yang paling saya sayangi, dua orang yang

berperan sangat besar dalam menguatkan dan memberi

Page 8: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

iv

dukungan, bantuan moril dan materiil, serta mendoakan

yang terbaik pada saya hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

9. Fira selaku kembaran saya, juga adik-adik saya, Haikal dan

Atalla yang selalu mendukung, mendengarkan keluh kesah

saya, dan memberikan pengertian saat peneliti harus

berfokus dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman terbaik saya, grup Kebagoezan khususnya

Arin yang selalu mendukung saya, sedari masa sekolah

menengah pertama sampai sekarang. Lalu Fira, Arbi,

Spani, Rasyid, dan Randy yang selalu memberikan

semangat, selalu ada dikala suka dan duka, dan menjadi

tempat berkeluh kesah dari semasa sekolah menengah

pertama. Semoga persahabatan kita langgeng sampai kita

tua, sampai semua sukses dan menggapai impian kita

masing-masing.

11. Teman-teman seperjuangan grup Sayap Kiri terutama

Ajeng yang sangat baik sekali dan selalu membantu saya

dalam masa-masa sulit. Lalu, Nadzma, Nabella, Riri,

Agustina, Oke, Ahda, Nungky, dan Mela yang telah

menjadi teman kelompok dari awal semester satu sampai

sekarang yang selalu setia berteman dengan saya, dengan

memberikan dukungan, pengalaman, serta banyak

pembelajaran.

12. Teman-teman grup Penokabe khususnya Nanda, lalu

Faraby, Ajeng, Rena, Ayunda, Alya, Rafly, dan Rafif yang

Page 9: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

v

saling mendukung dan berbagi ilmu tentang cara penulisan

skripsi.

13. Seluruh teman-teman Kesejahteraan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terutama Alya yang menjadi tempat

untuk sharing, memberikan semangat, dan membantu saya

dalam penyusunan skripsi ini.

14. Kedua sepupu saya, Kenny dan Riri yang selalu

menyemangati saya dalam menyusun skripsi ini.

15. Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Harapan saya selaku peneliti, semoga skripsi ini akan

bermanfaat bagi saya dan bagi pembaca sekalian. Saya selaku

peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini didapati berbagai

macam keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan. Maka dari itu,

kritik dan saran dari siapa saja yang membaca skripsi ini

dipersilahkan dan diterima dengan hati yang terbuka.

Jakarta, 5 Juli 2021

Zahara Adnani

Page 10: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................... x

DAFTAR BAGAN ...................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................. 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 5

F. Metode Penelitian ........................................................... 6

G. Sistematika Penulisan ................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................... 18

A. Landasan Teori ............................................................. 18

B. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................... 30

C. Kerangka Berfikir ......................................................... 35

BAB III PROFIL LEMBAGA .................................................... 39

A. Profil Rumah Sakit Jiwa Islam Klender ....................... 39

B. Visi, Misi, dan Komitmen Manajemen Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender ....................................................... 41

C. Tujuan, Kebijakan, dan Program di Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender ............................................................... 42

D. Fasilitas Rumah Sakit Jiwa Islam Klender ................... 44

Page 11: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

vii

E. Gambaran Umum Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender .............................................. 46

F. .. Struktur Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

.......................................................................................... 48

G. Visi, Misi, dan MOTTO Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender ............................................................... 50

H. Tim Profesi di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Jiwa Islam Klender ....................................................... 50

I. . Progam dan Kegiatan yang dilakukan di Unit Rehabilitasi

Psikososial Rumah Jiwa Islam Klender ........................ .53

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ....................... 55

A. Pekerja Sosial Medis Bagi Pasien Skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender ................. 55

B. Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender ......................................................................... 59

C. Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien Skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender ......... 77

BAB V PEMBAHASAN ............................................................ 82

A. Pekerja Sosial Medis Bagi Pasien Skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender ................. 82

B. Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender ......................................................................... 85

C. Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien Skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender ...... 101

BAB VI PENUTUP .................................................................. 104

A. Kesimpulan ................................................................. 104

B. Saran ........................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 110

Page 12: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................ 115

Page 13: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Informan Penelitian

Tabel 3.1 Fasilitas yang tersedia di RSJ Islam Klender

Page 14: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pelaksanaan kelas terapi kelompok

Gambar 4.2 Pelaksanaan kelas motivasi oleh Pekerja Sosial

Medis terhadap rehabilitant

Gambar 4.3 Kerajinan tangan karya rehabilitan

Gambar 4.4 Rehabilitan melakukan role play di kelas

bahasa inggris

Gambar 4.5 Diskusi Kelompok oleh para rehabilitan

Page 15: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Bagan 3.1 Struktur Birokrasi RSJ Islam Klender

Page 16: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Hasil Observasi

Lampiran 2 Biodata Pekerja Sosial Medis

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Laampiran 4 Transkip Wawancara

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 6 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Surat Penerimaan Dari Pihak RSJIK

Lampiran 8 Slip Pembayaran Penelitian

Lampiran 9 Absen Kehadiran Penelitian

Lampiran 10 Surat Persetujuan Informan

Page 17: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014

tentang Kesehatan Jiwa, disebutkan bahwa negara harus

menjamin setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan

batin serta memperoleh pelayanan, baik prasarana maupun

fasilitas kesehatan. Penting sekali untuk memperhatikan

selain kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental yang

yang ada pada diri kita dengan seimbang. Banyak orang

yang mengabaikan kesehatan mentalnya, padahal hal

tersebut dapat mempengaruhi segala aktivitas yang kita

lakukan. Dengan memiliki kesehatan mental yang baik,

maka seseorang akan mampu menggali potensi dirinya

secara maksimal serta akan menjadi tangguh dalam

menghadapi dan melewati rintangan kehidupan karena

pembawaan diri yang positif.

Sebaliknya, jika seseorang memiliki kesehatan

mental yang terganggu, seseorang tersebut dapat

mengalami gangguan jiwa, terlebih, saat pandemi Covid-

19 yang melanda Indonesia saat ini, melalui website

www.mediaindonesia.com yang diberitakan pada 12

Oktober 2020, Kemenkes mencatat bahwa kasus gangguan

jiwa hingga per juni 2020, sebanyak 277 ribu kasus baru

yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2019

sebanyak 197 ribu kasus. Gangguan jiwa bermacam-

Page 18: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

2

macam, salah satunya adalah gangguan jiwa skizofrenia.

Dapat dikatakan bahwa penyakit jiwa skizofrenia adalah

penyakit yang mengganggu kognitif baik perasaan

(emosional), cara berpikir, dan sikap (Dewi, 2011).

Melalui website https://databoks.katadata.co.id

diberitakan pada tanggal 8 Oktober 2019 pukul 09.49,

Riskesdas 2018 mencatat sebanyak 7% penduduk di

Indonesia mengalami gangguan jiwa skizofrenia.

Sedangkan pada tahun 2013, Riskesdas mencatat penderita

gangguan jiwa sebanyak 1,70%. Dapat dilihat bahwa

penderita gangguan jiwa skizofrenia mengalami

peningkatan 5,3% dalam kurun waktu 5 tahun.

Pengidap skizofrenia cenderung sulit untuk dalam

melakukan interaksi dengan orang lain. Dikatakan oleh

Kurniasari, dkk., (2019) adanya interaksi yang aktif sangat

penting dalam proses pemulihan agar meningkatkan

partisipasi yang positif pada pasien, karena penyakit

skizofrenia memberikan dampak gangguan interaksi sosial

yang mengganggu fungsi kognitif dan afektik kepada

pengidapnya sebesar 72%, Jika aspek tersebut terganggu,

menimbulkan isolasi sosial, pemulihan yang lama, bahkan

bunuh diri. Pekerja sosial medis menjadi salah satu profesi

penting yang turut memiliki andil dalam memperlancar

usaha pemulihan emosional dan sosial pasien agar mampu

menjalankan fungsinya di lingkungan secara optimal

(Fahrudin, 2009).

Page 19: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

3

Menurut salah satu pekerja sosial medis, Rinaldi, di

RSJ Islam Klender, adapun peran pekerja sosial medis

yang dimainkan di Rehabilitasi Psikosisial RSJ Islam

Klender sebagai pendidik, pembimbing, konselor,

penghubung, dan motivator. Namun, peran terbesar yang

dimainkan di Rehabilitasi Psikososial sebagai pendidik

karena peran tersebut dapat merangkap selain memberi

edukasi namun juga memberikan motivasi, serta

membimbing pasien. Maka dari itu, penelitian yang akan

dilakukan berfokus pada peran pekerja sosial sebagai

pendidik.

Berdasarkan penjelasan di atas, seperti yang

dijelaskan dalam penggalan QS. Al-Maidah ayat 2, yang

berbunyi sebagai berikut:

والتقوى البر على وتعاونوا

“Dan tolong menolonglah kamu dalam berbuat

kebajikan dan takwa” (QS. Al-Maidah: 2).

Potongan ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan

bahwa sebagai manusia harus saling tolong menolong

dalam berbuat kebaikan. Dalam penelitian ini, pekerja

sosial medis yang berperan sebagai pendidik, membantu

proses pemulihan keberfungsian sosial pasien skizofrenia

dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

mereka. Berarti, pekerja sosial medis memberikan

pertolongan bentuk non materi berupa ilmu yang

dimilikinya untuk orang lain yaitu pasien skizofrenia dan

Page 20: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

4

mencerminkan ketakwaan kepada Allah SWT. karena

perilakunya yang memberikan manfaat dengan orang lain.

Berdasarkan pada latar belakang di atas, penelitian

ini membahas mengenai peran pendidik pekerja sosial

medis dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender. Penelitian ini dilakukan karena

peran pendidik pekerja sosial medis sangat penting dalam

memberikan pengajaran agar penderita skizofrenia dapat

kembali berinteraksi dan berpartisipasi aktif di masyarakat

dengan berani tanpa adanya perasaan rendah diri.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang sudah dijabarkan oleh

penulis, maka identifikasi masalah yang akan dijadikan

bahan penelitian yaitu pentingnya peran pekerja sosial

medis sebagai pendidik dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien karena membantu mereka untuk

mampu berinteraksi dengan lingkungannya dan kembali

berpartisipasi di masyarakat dengan baik.

C. Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan penulis ini berlokasi di

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam Klender,

Jakarta Timur. Studi penelitian yang dilakukan penulis

berfokus pada bagaimana peran pekerja sosial medis

sebagai pendidik. Dalam fokus pembahasan hanya pada

tujuan dari pekerja sosial medis sebagai pendidik dalam

Page 21: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

5

memberikan pelayanan dan menangani peningkatan

kemampuan berinteraksi sosial oleh pasien skizofrenia.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, peneliti merumuskan permasalahan

pada penelitian yang dilakukan, yakni:

“Bagaimana peran pendidik pekerja sosial medis

dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana peran pekerja sosial medis sebagai pendidik

dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien

skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender.

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari

penelitian ini antara lain, sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Secara teoritis, manfaat yang akan didapatkan dari

penelitian ini agar memberikan sumbangsih dari

pengembangan ilmu kejiwaan khususnya pada

pekerja sosial medis yang berfokus di ranah

rehabilitasi psikososial.

2. Manfaat secara praktis

1. Bagi peneliti

Page 22: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

6

Manfaat bagi peneliti adalah agar dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman di

ranah Pekerja Sosial Medis di bidang kesehatan

jiwa khususnya mengenai peran pekerja sosial

medis sebagai pendidik dalam membantu

pemulihan pada pasien skizofrenia.

2. Bagi peneliti lain

Manfaat bagi peneliti lain agar menambah

wawasan sekaligus pengetahuan di bidang

kesehatan jiwa sekaligus dapat menjadi acuan

atau referensi bagi peneliti lain dalam penelitian

selanjutnya.

3. Bagi klien

Diharapkan bagi klien agar dapat meningkatkan

kemampuan berinteraksi sosial pada dirinya.

Sehingga, keberfungsial sosial klien bisa

kembali berinteraksi secara aktif dengan orang

lain di lingkungan masyarakat.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai peran

pekerja sosial medis sebagai pendidik dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien penderita skizofrenia di Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender, Jakarta Timur.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian

Page 23: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

7

deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan

data melalui wawancara terhadap pekerja sosial

maupun pasien di Unit Rehabilitasi Psikososial,

observasi langsung ke lokasi, serta dokumen

dari kegiatan observasi di tempat penelitian.

Penggunaan metode kualitatif pada

penelitian ini, karena dapat menjelaskan

mengenai penjelasan yang mendetail pada

subyek yang diteliti. Seperti Moelong (2007)

yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif

bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

memanfaatkan metode ilmiah.

2. Lokasi

Penelitian ini dilakukan selama satu

bulan pada 12 April 2021 sampai 11 Mei

2021 di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender, yang berlokasi di Jl. Bunga

Rampai X No.8, RT.8/RW.6, Malaka Jaya,

Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460.

3. Teknik pemilihan informan

Pemilihanan informan pada penelitian

ini menggunakan teknik Purposive

Sampling. Teknik Purposive Sampling

Page 24: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

8

adalah teknik pengambilan sampel sesuai

dengan tujuan penelitian dengan kriteria

tertentu (Creswell, 2017). Pemilihan

narasumber yang dijadikan sebagai

informan pada penelitian ini adalah pekerja

sosial medis sebagai pendidik, tim profesi

perawat, psikolog, dan instruktur kelas

keterampilan, beserta pasien skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender. Kriteria informan yang diteliti

pada penelitian ini antara lain:

a) Pekerja sosial medis di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender.

b) Pasien penderita skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial

RSJ Islam Klender yang

bersedia secara volunteer

menjadi informan pada

penelitian yang akan dilakukan.

c) Tim profesi dari petugas

penanggung jawab pasien

skizofrenia di Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender.

Tabel 1. 1

Informan Penelitian

Page 25: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

9

Informan Informasi yang

didapatkan

Metode Jumlah

Informan

Pak Rinaldi,

S.Sos.,

(Pekerja Sosial

RSJ Islam

Klender)

Informasi

bagaimana pekerja

sosial menjalankan

peran, fungsinya,

apa saja bantuan

yang diberikan,

serta bagaimana

hasil yang

didapatkan dalam

membantu pasien

skizofrenia

terutama dalam

peningkatan

kemampuan

berinteraksi sosial.

Observasi

dan

wawancara

1 orang

Pasien

Skizofrenia di

Unit

Rehabilitasi

Psikososial

RSJ Islam

Klender

Informasi mengenai

bagaimana pekerja

sosial menjalankan

perannya dalam

meningkatkan

kemampuan

berinteraksi sosial

serta bagaimana

hasilnya.

Observasi

dan

wawancara

3 orang

Pipit Ariyadi

Amd.Kep.

(Perawat dan

Penanggung

Jawab

Rehabilitan)

Informasi mengenai

bagaimana pekerja

sosial menjalankan

perannya serta

kegiatan apa saja

yang dilakukan

dalam membantu

proses pemulihan

pasien skizofrenia

terutama dalam

kemampuan

berinteraksi sosial.

Wawancara 1 orang

Page 26: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

10

Novi Maulidta,

M.Psi.

(Psikolog

Klinis)

Informasi mengenai

bagaimana pekerja

sosial menjalankan

perannya serta

kegiatan apa saja

yang dilakukan

dalam membantu

proses pemulihan

pasien skizofrenia

terutama dalam

kemampuan

berinteraksi sosial.

Wawancara 1 orang

Kuniti

(Instruktur

Kelas

Keterampilan)

Informasi mengenai

bagaimana peran

pekerja sosial

dalam

melaksanakan

perannya serta

mengenai kondisi

kemampuan

berinteraksi sosial

pasien skizofrenia

saat mengikuti

kegiatan di dalam

kelas.

Wawancara 1 orang

Jumlah Informan 7 orang

4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diharapkan dari penelitian yang

dilakukan ini adalah bagaimana peran pendidik

pekerja sosial dalam meningkatkan

kemampuan bersosialisasi pasien skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Page 27: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

11

Klender. Jenis data yang digunakan adalah data

primer dan sekunder.

1. Data Primer

Creswell (2017) mengatakan data

primer adalah data yang didapatkan

peneliti secara langsung. Data primer

dalam penelitian ini dikumpulkan

melalui observasi dan wawancara.

a. Wawancara

Informan dalam penelitian

saat proses wawancara adalah

pekerja sosial medis sebagai

pendidik, tim profesi seperti

perawat, psikolog, dan

instruktur kelas, serta pasien

skizofrenia dengan memberi

beberapa pertanyaan kepada

informan yang memenuhi

kriteria dalam penelitian ini.

b. Observasi

Dalam penelitian ini,

peneliti mengamati sekaligus

menganalisis segala perilaku

atau aktivitas dan perubahan

yang terjadi oleh informan saat

waktu observasi berlangsung.

2. Data Sekunder

Page 28: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

12

Creswell (2017) mengatakan bahwa

data sekunder adalah sumber data yang

diperoleh secra tidak langsung atau

melalui media juga data terdahulu yang

relevan dengan penelitian yang

membantu menjawab pertanyaan

penelitian. Data sekunder yang

digunakan berupa jurnal ilmiah serta

studi dokumentasi yang berhubungan

pada peran pekerja sosial medis sebagai

pendidik juga mengenai kemampuan

bersosialisasi pasien skizofrenia.

Adapun data sekunder yang digunakan

dalam penelitian, yaitu:

a. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa yang didapat dari

berbagai bentuk, seperti tulisan,

gambar, atau karya- karya dari

seseorang (Sugiyono, 2009, h. 329).

Beberapa studi dokumentasi yang

digunakan penelitian ini dapat

berupa jurnal, dokumen riwayat

rekam medis pasien serta beberapa

foto yang diambil peneliti saat

observasi dan wawancara sedang

berlangsung.

Page 29: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

13

5. Teknik Analisis Data

Sejumlah data yang didapatkan peneliti

berdasar hasil wawancara, berupa data yang

diperoleh berbentuk catatan pendek, cerita

narasi, dan deskripsi. Adapun analisis data yang

dilakukan memiliki tahapan-tahapan sebagai

berikut (Sugiyono, 2009):

a. Reduksi Data

Tahapan yang dilakukan

dengan memilih hal-hal pokok,

merangkum dan memfokuskan

pada inti dari hal-hal penting

yang dipilih, serta menyusun ke

dalam pola-pola tertentu.

Tujuan dari tahapan ini untuk

memberikan gambaran yang

jelas dan mempermudah

peneliti dalam melakukan

pengumpulan data.

b. Penyajian Data

Tahapan yang dilakukan adalah

menyajikan data berbentuk

uraian dengan penggunaan

bahasa yang jelas dengan tujuan

untuk mempermudah peneliti

maupun pembaca dalam

Page 30: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

14

membaca dan memahami isi

dari penelitian yang dilakukan.

c. Penarikan Kesimpulan

Tahapan kesimpulan ini

merupakan hasil yang

didapatkan peneliti melalui

hasil wawancara dan observasi

yang dilakukan di tempat

penelitiannya, penarikan

kesimpulan ini merupakan

temuan sementara yang

sewaktu-waktu dapat berubah.

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mempermudah penelitian ini, maka

peneliti membuat sistematika penulisan sebagia berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang pendahuluan

yang menjelaskan dan menjabarkan tentang

latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Page 31: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

15

Bab ini memberikan penjelasan tentang

teori yang relevan pada penelitian ini.

Teori-teori tersebut meliputi: teori peran

yang di dalamnya mengenai pengertian

peran bentuk peran. Lalu, teori pekerja

sosial medis yang di dalamnya mengenai

pengertian dan tujuan pekerja sosial medis.

Lalu, teori peran pendidik pekerja sosial

medis mengenai pengertian dan praktik

pendidik pekerja sosial medis. Selanjutnya

teori interaksi sosial yang di dalamnya

mengenai definisi, proses, dan jenis

interaksi sosial. Serta teori skizofrenia

mengenai pengertian dan kategori gejala

skizofrenia. Selain teori, pada bab ini juga

menjabarkan tinjauan kajian terdahulu, dan

kerangka pemikiran mengenai penelitian

skripsi ini.

` BAB III PROFIL LEMBAGA

Bab ini memberikan gambaran mengenai

profil dari Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

yang meliputi sejarah, data umum, visi,

misi, dan komitmen manajemen rumah

sakit, tujuan, kebijakan, program, serta

fasilitas yang ada di dalam Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender. Selain itu, penelitian

Page 32: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

16

juga diberikan gambaran berupa profil Unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender yang meliputi struktur, visi,

misi, motto, tim profesi, dan program

kegiatan yang dilakukan di dalam Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini menjabarkan tentang temuan data

penelitian mengenai pekerja sosial medis

bagi pasien skizofrenia yang di dalamnye

menjelaskan bagaimana fungsi dari pekerja

sosial medis bagi pasien skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender.

Selanjutnya, mengenai peran pendidik

pekerja sosial medis dalam meningkatkan

kemampuan berinteraksi sosial pasien

skizofrenia yang di dalamnya menjelaskan

bagaimana praktik pendidik pekerja sosial

medis memberikan pengajaran melalui

kelas-kelas edukasi yang menerapkan terapi

sosial di dalamnya dengan tujuan dalam

meningkatkan kemampuan interaksi sosial

pasien skizofrenia. Serta, penjelasan pada

mengenai bagaimana kemampuan pasien

skizofrenia baik sebelum dan sesudah

mengikuti kegiatan rehabilitasi.

Page 33: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

17

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan

penelitian mengenai peran pekerja sosial

medis yang difokuskan pada peran pendidik

dalam meningkatkan kemampuan dalam

berinteraksi sosial pasien skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan

saran pada hasil temuan dan bahasan pada

penelitian yang dijadikan sebagai bentuk

hasil dari penelitian yang dilakukan untuk

dijadikan masukkan baik untuk lembaga

maupun orang lain yang membaca.

Page 34: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Peran

Peran dalam perspektif ilmu psikologi

sosial merupakan suatu tindakan seseorang yang

memilikki status sosial tertentu yang diharapkan

oleh orang lain (Gerungan, 1998 dalam Mubarok,

2016 h. 31). Narwoko & Suyonto (dalam Mubarok,

2016 h. 33) mengatakan bahwa dalam

pelaksanaannya, peran dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Peran yang diharapkan (Expected

Roler)

Peran yang diharapkan merupakan

peran seseorang yang dalam

pelaksanaannya diharapkan untuk

melakukan perannya dengan baik

dan sesuai ketentuan yang ada.

b) Peran yang disesuaikan (Actual

Roler)

Peran yang disesuaikan merupakan

peran seseorang yang dalam

pelaksanaannya disesuaikan dengan

situasi dan kondisi dalam keadaan

tertentu.

Page 35: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

19

Peranan pekerja sosial medis sangat

beragam, seperti peran sebagai pendidik,

pembimbing, motivator, konselor, advokator,

fasilitator, dan masih banyak lagi tergantung

penempatannya. Kinerja pekerja sosial medis

dalam pelayanan bidang medis bertujuan untuk

memenuhi pelayanan pasien dengan pemulihan

kesehatannya yang berhubungan dengan masalah

sosial maupun segi emosional mereka.

2. Pekerja Sosial Medis

a. Definisi

Friedlander (dalam Dewi, 2017)

mendefinisikan pekerja sosial medis

sebagai pelayanan yang memberikan

bantuan kepada pasien dalam bentuk

bantuan sosial dan emosional yang

berhubungan pada penyakit dan cara

penyembuhannya.

Barker (dalam Fahrudin, 2009)

mendefinisikan pekerja sosial medis

sebagai praktek kerja sosial yang bekerja

pada setting pelayanan kesehatan untuk

memfasilitasi pasien dengan kesehatan

yang baik, mencegah penyakit, dan

membantu pasien secara fisik dan hubungan

dengan keluarganya untuk menyelesaikan

Page 36: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

20

masalah sosial dan emosional sesuai dengan

ranah domain pekerja sosial. Sedangkan

Fahrudin (2009) mengatakan bahwa fokus

pekerja sosial medis pada interaksi antara

klien-masalah-lingkungan sosial, maka

intervensinya bukan hanya masalah dan

pribadi klien, namun juga pada lingkungan

sosialnya seperti keluarga, teman, dan

tetangga. Lebih lanjut, Fahruddin (2009)

juga mengatakan dalam pelayanan

kesehatan, pekerja sosial medis harus

melayani secara menyeluruh (holistik) yang

maka dari itu, perlu adanya kerja sama

dengan tim medis lainnya seperti dokter,

perawat, psikolog, psikiater, serta ahli

hukum. Dengan adanya kerja sama tim

medis, dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang maksimal untuk pasien.

Berdasar pendapat-pendapat di atas,

pekerja sosial medis merupakan pekerja

sosial yang berpraktik dalam pelayanan

kesehatan yang bertujuan untuk

memfasilitasi serta membantu

penyembuhan sosial dan emosional pasien.

b. Fungsi Pekerja Sosial Medis

Johnson (dalam Fahruddin, 2009)

menjabarkan fungsi pokok pekerja sosial

Page 37: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

21

yang kompeten dalam pelayanan kesehatan,

antara lain:

a) Membantu penyelesaian masalah-

masalah dari segi sosial dan

emosional pasien yang disebabkan

oleh penyakit yang dideritanya.

b) Memperlancar hubungan antara

rumah sakit, pasien dan keluarga

serta lingkungan masyarakat.

c) Melibatkan diri dengan

mengintegrasikan bagian pekerjaan

sosial ke dalam tim rumah sakit

yang melaksanakan tugas sesuai

domain pekerja sosial dalam

perencanaan pengobatan pasien

dengan baik dan layak.

d) Membantu pasien dalam

penyesuaian diri ke dalam

masyarakat dan sebaliknya dengan

memberikan dorongan untuk berani

kembali bersosialisasi ke

masyarakat.

3. Peran Pendidik Pekerja Sosial

a. Praktik Pendidik Pekerja Sosial

Zastrow (dalam Adi, 2003, h.91-94)

mengatakan peranan pekerja sosial

Page 38: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

22

sekurang-kurangnya ada tujuh peran yang

dilakukan, yaitu peran sebagai pendidik,

perencana sosial, advokator, pemercepat

perubahan, tenaga ahli, konselor, dan

penghubung. Dalam peran pendidik,

Zastrow menjelaskan lebih lanjut lagi

bahwa peran pekerja sosial sebagai

pendidik harus memiliki keahlian yang

terampil dalam penyampaian informasi

yang baik serta memiliki pengetahuan yang

luas, up to date, dan memadai terhadap hal-

hal yang dibicarakan sesuai dengan bidang

yang ditangani. Hal ini dikarenakan agar

memudahkan klien atau sasaran memahami

apa yang diajarkan dengan jelas.

Peranan educational (pendidik)

pekerja sosial, selain berperan aktif

memainkan peranan dalam penentuan

agenda, juga berperan penting membantu

pelaksanaan proses peningkatan

produktivitas dalam memberikan

pengajaran melalui jenis bantuan berupa:

(Ife, 2002, h.117-127)

a) Peningkatkan kesadaran terhadap

masalah yang terjadi.

Page 39: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

23

b) Pemberian informasi sesuai kebutuhan

sasaran berdasar ranah dan pengalaman

pekerja sosial medis.

c) Mengajarkan keterampilan sesuai

dengan kebutuhan individu maupun

kelompok yang dituju.

Berdasar pendapat-pendapat di atas bahwa

pekerja sosial dalam perananya sebagai

pendidik adalah membantu dalam proses

pemahaman melalui pengajaran seperti

keterampilan-keterampilan maupun

pemberian informasi sesuai kebutuhan

pasien.

b. Terapi Sosial (Social Skills Training)

Dalam membantu memperlancar

pelaksanaan proses pemulihan terhadap

orang dengan gangguan jiwa dilakukan

dengan berbagai macam terapi. Salah

satunya adalah diberikannya terapi sosial.

Stuart (2013, h. 207) mengatakan pada

pasien dengan gangguan jiwa yang

mengalami isolasi sosial dapat diberikan

penerapan terapi social skills training yang

mengacu pada pelatihan kemampuan pasien

dalam proses pembelajaran yang

berhubungan dengan perilaku, kemampuan

berkomunikasi, menjalin interaksi sosial,

Page 40: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

24

serta menghadapi situasi yang sulit, yang

dilakukan dengan metode seperti role play,

feedback, dan melalui berbagai macam

penunjukkan tontonan video.

4. Interaksi Sosial

a. Definisi Interaksi Sosial

Manusia merupakan mahluk sosial

yang tidak dapat hidup tanpa adanya

kehadiran atau bantuan dari manusia

lainnya. Interaksi sosial merupakan sebuah

proses awal mula dari adanya kebutuhan

akan bantuan orang lain. Thibaut (dalam

Astiti, 2013) mengatakan bahwa interaksi

sosial adalah sebuah peristiwa yang terjadi

antara dua orang atau lebih yang hadir dan

sedang berkomunikasi antar satu dengan

yang lainnya. Sedangkan Suranto (dalam

Astiti, 2013) memaparkan bahwa interaksi

sosial merupakan sebuah proses hubungan

timbal balik antar sesama manusia yang

terjadi secara dinamis.

Interaksi sosial merupakan

hubungan yang terjadi antara sesama

manusia baik hubungan antara individu

dengan individu, individu dengan

kelompok, kelompok dan kelompok,

Page 41: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

25

melalui tindakan seperti kerja sama,

pertikaian, dan persaingan di dalam suatu

hubungan masyarakat berdasar nilai dan

norma sosial dalam prosesnya, sehingga

membentuk struktur sosial (Sunaryo dalam

Rahmawati, 2012 h. 21).

Berdasarkan pendapat-pendapat di

atas dapat dikatakan bahwa interaksi sosial

merupakan suatu hubungan antar manusia

maupun kelompok yang saling

mempengaruhi satu sama lain lalu

menciptakan hubungan timbal balik hingga

membentuk struktur sosial.

b. Proses Interaksi Sosial

Ada dua syarat dalam proses

terjadinya interaksi sosial menurut

Soekanto (dalam Rahmawati, 2012 h.26),

antara lain:

a) Komunikasi

Komunikasi merupakan

suatu tindakan yang dilakukan oleh

seseorang dalam menyampaikan

informasi terhadap perasaan dan

menunjukkan sebuah perilaku

kepada orang lain. Dalam

berkomunikasi, harus memenuhi

empat unsur komunikasi, yaitu

Page 42: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

26

adanya pengirim (communicator),

penerima (communicant), pesan

atau informasi yang ingin

disampaikan, dan media atau sarana

yang digunakan dalam

berkomunikasi.

b) Kontak Sosial

Kontak sosial merupakan

sebuah tindakan atau aksi

yang dilakukan individu maupun

kelompok yang bermakna bagi

penerima dan pelaku. Kontak sosial

dibedakan berdasarkan cara, baik

secara kontak langsung maupun

tidak langsung. Lalu berdasar sifat,

yakni antara antar individu,

individu dengan kelompok, juga

pada kelompok dengan

kelompok. Selain itu ada

berdasarkan bentuk, baik itu

kontak negative ataupun positif.

Terakhir, berdasarkan pada tingkat

hubungan, yakni kontak primer atau

secara langsung dan kontak

sekunder yang hanya terjadi

melalui perantara.

Page 43: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

27

c. Jenis Interaksi Sosial

Menurut Sunaryo (dalam

Rahmawati, 2012 h.21-22) ada tiga macam

jenis interaksi sosial, antara lain:

a) Interaksi antara individu dengan

individu

Interaksi ini terjadi saat

kedua individu bertemu secara

langsung dan keduanya menjalin

hubungan interaksi satu sama lain.

b) Interaksi antara individu dengan

kelompok

Interaksi ini terjadi dimana

saat seseorang individu bertemu

atau berkomunikasi dengan

sekelompok atau lebih dari satu

orang.

c) Interaksi antar kelompok dengan

kelompok

Interaksi ini terjadi saat dua

kelompok berbeda saling bertemu

atau berkomunikasi.

5. Skizofrenia

a. Definisi Skizofrenia

Duckworth (2011, h.2-3) selaku

direktur National Alliance on Mental Illness

(NAMI) mengatakan skizofrenia adalah

Page 44: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

28

gangguan mental dimana penderita

mengalami gangguan pada kognitifnya

meliputi kemampuan untuk berpikir,

mengelola emosi, membuat keputusan dan

berhubungan dengan orang lain. Pengidap

skizofrenia juga sering mengalami masalah

saat bersosialisasi dan berinteraksi dengan

orang lain. Duckworth (2011) juga

mengatakan jika pengidap skizofrenia

cenderung mengalami timbulnya

peningkatan stress dan tekanan perasaan

jika harus membagi waktunya dengan orang

lain. Mereka juga mengalami kesulitan

dalam memahami situasi sosial seperti

membaca nada suara maupun ekspresi

wajah. Maka dari itu, mereka memilih

menarik diri dari lingkungan dan orang lain.

b. Gejala Skizofrenia

Gejala skizofrenia dikelompokkan

menjadi tiga kategori (Duckworth, 2011,

h.5-6) yaitu:

Pada kategori pertama, yaitu gejala positif

atau biasa dikenal dengan gejala psikotik.

Gejala ini meliputi halusinasi dan waham.

Pada halusinasi, menyebabkan pengidap

skizofrenia mendengar suara dan melihat

hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Lalu,

Page 45: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

29

pada tipikal delusi, menyebabkan pengidap

skizofrenia mempercayai sesuatu yang

salah atau tidak benar adanya.

Pada kategori kedua, yaitu gejala negatif

seperti emosi yang tumpul, kehilangan

motivasi dan apatis membuat pasien

menjadi malas, harga diri pasien yang

rendah, pasien mengalami depresi dan

menganggap bahwa dirinya tidak layak

untuk ditolong, serta tidak dapat melakukan

interaksi sosial dengan baik terhadap orang

lain.

Pada kategori ketiga, yaitu gejala kognitif

atau gejala yang berhubungan dengan cara

berpikir. Pengidap skizofrenia sering

mengalami kesulitan antara

memprioritaskan tugas, mengatur pikiran

dan juga memorinya.

Gejala-gejala yang tampak pada

penderita gangguan jiwa skizofrenia hanya

dapat dikenali dari perubahan perilaku

penderita, seperti berbicara kacau, memiliki

perasaan emosional yang cepat berubah-

ubah, menarik diri dari lingkungan dan

orang lain juga sering melihat sesuatu yang

tidak nyata atau halusinasi (Duckworth,

2011, h.3). Tidak ada penyebab pasti dari

Page 46: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

30

gangguan jiwa skizofrenia ini. Saat ini,

kemungkinan dari penyebab timbulnya

skizofrenia yang diderita seseorang antara

lain faktor genetik dari gangguan fungski

aktivitas hidupnya ataupun faktor

lingkungan baik masalah dengan orang

sekitar atau pekerjaan dan yang lainnya

(Arifin & Nulhakim, 2015).

B. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam mendukung penelitian yang dilakukan

peneliti, perlu adanya tinjauan pada kajian tedahulu yang

relevan terhadap masalah yang akan dikaji agar

diketahuinya posisi peneliti dalam penelitiannya, berikut

penelitian-penelitian tersebut:

a) Penelitian I. Novita Sari (2018)

Penelitian skripsi dengan judul “Peran

Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik dalam

Proses Kemandirian Pasien Skizofrenia di Instalasi

Rehabilitasi Psikososial di RSJ Dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta”. Tujuan dari penelitian ini

bertujuan untuk mencari tahu peran pekerja sosial

medis di sana serta untuk mengetahui bagaimana

tingkat kemandirian pasien.

Metode yang digunakan adalah metode

kualitatif dengan subyeknya yaitu dua pekerja

sosial medis dan tiga pasien skizofrenia di Instalasi

Page 47: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

31

Rehabilitasi Psikososial di RSJ Dr. Soeharto

Heerdjan. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan pada penelitian ini menggunakan

observasi, wawancara, serta dokumentasi.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini

adalah bahwa pasien skizofrenia akan berdampak

positif jika banyak kegiatan untuk mengurangi

halusinasi. Di Instalasi Rehabilitasi Psikososial di

RSJ Dr. Soeharto Heerdjan membeikan layanan

untuk membuat pasien mandiri dan mengurangi

kekambuhan pada pasien skizofrenia.

Pada penelitian ini dengan penelitian yang

diteliti oleh peneliti sama-sama membahas peran

pekerja sosial medis sebagai pendidik. Namun,

fokus pembahasan penelitian ini membahas proses

kemandirian pasien skizofrenia. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti berfokus

pada peningkatan kemampuan bersosialisasi pasien

skizofrenia di rumah sakit yang berbeda pada

penelitian sebelumnya ini.

b) Penelitian II. Andi Alghifari Darma (2013)

Penelitian skripsi dengan judul “Peranan

Pekerja Sosial Medis dalam Penanganan Pasien

Rehabilitasi Narkoba di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat RSKO Jakarta”. Tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui

peranan yang yang diberikan pekerja sosial medis

Page 48: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

32

pada residen selama melakukan pelayanan di

RSKO Jakarta.

Metode yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

pengambilan informan dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Informan utama pada

penelitian ini adalah pekerja sosial medis dan

informan pendukungnya adalah keluarga pasien,

perawat yang ada di Rehabilitasi Narkoba Rumah

Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini

bahwa pekerja sosial telah menjalankan peran

sesuai teori Mary Johnson yaitu dengan memantu

pasien menggunakan kemampuannya untuk

mempergunakan perawatan medis agar mencegah

terjadinya komplikasi-komplikasi lanjutan dan

untuk mempertahankan kesehatannya.

Pada penelitian ini sama-sama melakukan

penelitian pada peran pekerja sosial medis. Namun,

fokus pembahasan penelitian ini pada pasien

rehabilitasi pecandu narkoba di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat. Sedangkan penelitian yang

diteliti oleh peneliti adalah pasien skizofrenia di

Rumah Sakit Jiwa.

c) Penelitian III. Rita Untari (2014)

Page 49: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

33

Penelitiannya dalam jurnal Vol. 9(19)

dengan judul “Pengaruh Terapi Kelompok

Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Panti Rehabilitasi Laras Utami

Surakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah

melakukan pengujian pada kemampuan interaksi

sosial pasien skizofrenia di Panti Rehabilitasi Laras

Utami dengan diberlakukannya terapi kelompok.

Metode yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan rancangan quasi experimental

studies dengan menggunakan independen t-test

yang dibantu dengan program SPSS dengan

pengambilan jumlah sampel sebanyak 28 orang

menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil dari penelitian ini menampilkan hasil

uji t berpasangan pada skor SIAS dengan perolehan

nilai p = 0,000 (p<0, 05) yang berarti adanya

perbedaan bermakna skor SIAS antara sebelum dan

sesudah terapi kelompok. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa terapi kelompok dapat

memberikan kontribusi yang berpengaruh pada

kemampuan interaksi sosial pasien skizofrenia

d) Penelitian IV. Eko Radityo Nugroho (2018)

Penelitian skripsi dengan judul “Peran

Pekerja Sosial Terhadap Penyandang Skizofrenia

di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3”.

Page 50: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

34

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran

pekerja sosial di Panti Sosial Bina Laras Harapan

Sentosa.

Metode yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan metode kualitatif yang bersifat

deskriptif dengan mengumpulkan data, menyusun,

mengklarifikasi data, serta menganalisa hasil

temuan data. Teknik penemuan data yang

digunakan menggunakan teknik triangulasi

(gabungan) dengan analisis data induktif.

Hasil penelitian yang didapatkan adalah

peran pekerja sosial di Panti Sosial Bina Laras

Harapan Sentosa adalah sebagai fasilitator, broker,

enabler, dan educator. Namun peranan yang paling

utama dimainkan oleh pekerja sosial di Panti Sosial

Bina Laras Harapan Sentosa 3 adalah peranan

sebagai fasilitator terutama dalam pembinaan.

Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah peran

pekerja sosial sebagai fasilitator, sedangkan

penelitian yang diteliti oleh peneliti sudah

memfokuskan pada peran pekerja sosial sebagai

pendidik.

e) Penelitian V. Cecilia I. Kurniasari, dkk.

Penelitian jurnal Vol. 15(2) yang berjudul

“Interaksi Sosial Pada Pasien Skizofrenia di

Rumah Sakit Jiwa” dengan tujuan penelitian untuk

Page 51: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

35

mengetahui gambaran interaksi sosial pada pasien

skizofrenia di rumah sakit jiwa. Desain penelitian

ini menggunakan desain penelitian deskriptif

dengan Teknik purposive sampling sebanyak 52

pasien skizofrenia dan instrument kuesioner.

Analisis penelitian ini menggunakan analisis

univariat dengan tabel distribusi frekuensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

interaksi sosial pasien skizofrenia sebanyak 45

pasien dengan kategori kurang aktif, 5 pasien cukup

aktif, dan 2 pasien berinteraksi aktif. Pada

penelitian ini dan penelitian yang dilakukan peneliti

sama-sama membahas mengenai interaksi sosial

pasien skizofrenia. Namun, penelitian ini tidak

membahas peran pekerja sosial medis melainkan

meneliti dari segi keperawatan.

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini, pekerja sosial medis berperan

penting dalam memberikan bantuan pemulihan pasien

mengenai penyakit dan cara penyembuhannya, baik dari

segi sosial maupun emosional pasien yang ditujukan untuk

meningkatkan kehidupan yang sehat. Pekerja sosial medis

di unit rehabilitasi psikososial RSJIK memiliki banyak

peran dalam menjalankan tugasnya. Namun, pada

penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada peran pekerja

sosial medis sebagai pendidik. Pekerja sosial medis sebagai

Page 52: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

36

pendidik berperan aktif dalam menentukan agenda dengan

memberikan pengajaran pada pasien skizofrenia, seperti

mengajarkan keterampilan-keterampilan dan memberikan

informasi maupun pengetahuan-pengetahuan sesuai

dengan kebutuhan mereka.

Sering dijumpai, pasien dengan gangguan

skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial RSJIK memiliki

afeksi datar, cenderung diam dan menyendiri, serta

mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Sulitnya

melakukan interaksi sosial dengan orang lain, disebabkan

timbulnya perasaan tertekan pada dirinya ketika harus

berhadapan dengan orang lain. Namun, sebagai manusia

yang merupakan mahluk sosial, pada dasarnya manusia

tidak dapat hidup sendiri melainkan butuh bantuan orang

lain yang mana interaksi sosial merupakan proses dari

kejadian tersebut. Maka dari itu, penting sekali memiliki

kemampuan berinteraksi sosial yang baik.

Pekerja sosial medis berperan penting pada proses

pemulihan pasien. Dalam pelaksanaannya, pekerja sosial

perlu bekerja sama dengan tim medis di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJIK dan menjadi bagian dari proses

pengobatan itu sendiri. Dikarenakan pelayanan pemulihan

untuk pasien bukan hanya sekedar dari faktor biofisik yang

dilakukan oleh tim dokter maupun perawat serta psikologi

dari segi psikisnya, pekerja sosial medis melayani

penyembuhan pasien dari faktor sosial dan emosional yang

Page 53: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

37

turut berpengaruh penting dalam proses penyembuhan

pasien. Terlebih, di saat mereka telah selesai melakukan

kegiatan di rehabilitasi psikososial dan harus kembali

melakukan perannya baik dalam lingkungan keluarga

maupun lingkungan masyarakat.

Pada penelitian ini, penulis menganalisa bagaimana

peran pekerja sosial medis yang berfokus sebagai pendidik

dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia. Penulis menganalisa apakah peran

pekerja sosial medis sebagai pendidik mampu

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia

serta apakah ada penerapan terapi-terapi tertentu atau

berbagai kegiatan yang efektif dalam membantu

peningkatan berinteraksi sosial pasien skizofrenia yang

dilakukan di unit Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender. Dengan begitu, pasien skizofrenia

yang telah selesai mengikuti kegiatan di unit rehabilitasi

psikososial tersebut dapat kembali memiliki kepercayaan

diri dalam melakukan interaksi sosial baik di dalam

keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Berdasarkan

uraian di atas, berikut gambaran kerangka berfikir pada

penelitian ini, yaitu:

Bagan 2. 1

Kerangka Berpikir

RS Jiwa Islam

Klender

Peksos Medis di RSJIK

sebagai pendidik

Pasien Skizofrenia di

RSJIK

Page 54: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

38

Memfasilitasi

pelayanan dengan

mengajarkan

keterampilan &

pengetahuan dalam

proses pemulihan

pasien.

Mengikuti pelaksanaan

kegiatan rehabilitasi

yang diberikan peksos

medis.

Pasien dapat pulih dan mampu berinteraksi

sosial dengan lingkungan masyarakat dengan

baik.

Page 55: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

39

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Awalnya, Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta

mendirikan RS. Islam Jakarta di Jln. Cempaka Putih,

wilayah Jakarta Pusat pada tahun 1971. Melihat Rumah

Sakit tersebut berkembang dengan pesat, Yayasan Rumah

Sakit Islam Jakarta berencana untuk membuat jaringan

pelayanan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pada tahun

1986, tepatnya pada 12 Desember 1986 didirikanlah

Rumah Sakit Islam Jakarta di wilayah Jakarta Timur

dengan nama RS. Islam Jakarta cabang Klender. Melihat

potensi wilayah Jakarta Timur yang saat itu belum

memiliki banyak Rumah Sakit berdiri, maka dilakukanlah

kerja sama antara Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta

dengan Perum Perumnas Regional IV dan Bazis DKI

dalam rangka pembuatan rumah bersalin ibu dan anak di

Perumnas Klender dan diresmikan penggunanannya oleh

Gubernur DKI Jakarta, R. Soeprarto pada tanggal 23 Juni

1987. Namun, Rumah Bersalin Ibu dan Anak tidak

mempunyai prospek yang cukup baik. Sehingga sejalan

dengan itu, Rumah Sakit Islam Jakarta cempaka Putih saat

itu mengalami kendala dalam menangani pasien dengan

gangguan kejiwaan. Maka atas usul dr.H. Moehamad

Muadz Dirdijowijoto Sp.KJ kepada Direktur Rumah Sakit

Page 56: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

40

Islam Jakarta Cempaka Putih, dr H. Sugiat, SKM.,

akhirnya dialihkan fungsi dari Rumah Sakit Bersalin Ibu

dan Anak menjadi Rumah Sakit Jiwa Islam Klender pada

tahun 1989.

Rumah Sakit Jiwa Islam Klender pada awalnya

merupakan rumah sakit yang merawat pasien-pasien

dengan gangguan kejiwaan yang dikirim dari Rumah Sakit

Islam Jakarta (RSIJ) cempaka Putih dan RSIJ Pondok kopi.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1997 Yayasan

Rumah Sakit Islam Jakarta Menyatakan kemandirian

Rumah Sakit Jiwa Islam (RSJI) Klender pada Tahun 1997

dengan SK Yayasan RSIJ No.0.39 B/SK-

YRSIJ/IV.F/1.b/1997. Tahun 2003, dibuka kerja sama

langsung dengan rekanan yang selama ini dilakukan oleh

RSIJ Cempaka Putih, yaitu PT. Askes Indonesia, PT

Jamsostek, PT. Indocement dan Dinas Kesehatan DKI

Jakarta. Rumah Sakit Jiwa Islam klender memiliki luas

keseluruhan 1.192.62 meter persegi. Dilengkapi oleh

Rawat Inap, Rawat Jalan Psikiatri dengan kapasitas 50

tempat tidur, dan Rehabilitasi Psikososial.

2. Data Umum Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Alamat : Jln. Bunga Rampai X Perumnas

Klender, Kel. Malaka Jaya, Kec.

Duren Sawit, Jakarta Timur.

Telepon : (021) 8622491, 86602402

FAX : (021) 86610234

E-mail : [email protected]

Page 57: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

41

Website : www.rsjiwaislam.com

MOTTO : “Pelayanan berlandaskan IMAN

(Ikhlas, Manusiawi, Amanah,

Nyaman)”.

B. Visi, Misi, dan Komitmen Manajemen Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender

1. Visi:

Rumah Sakit Jiwa Islam Klender sebagai Rumah

Sakit pilihan dan pusat pengkaderan Perserikatan

Muhammadiyah Bidang kesehatan jiwa.

2. Misi:

Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang islam,

professional, serta peduli kepada kaum dhuafa,

meyelenggarakan pelayan yang prima dengan

didukung oleh penggunaan sistem informasi, sarana,

dan prasarana yang berkualitas serta sebagai tempat

da’wah persyarikatan Muhammadiyah.

3. Komitmen Manajemen Rumah Sakit Jiwa Islam

Klender

Manajemen puncak dan seluruh pegawai Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender akan selalu

mengimpletasikan dan mengembangkan sistem

manajemen mutu rumah sakit secara terus menerus,

efektif, juga konsisten.

Page 58: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

42

C. Tujuan, Kebijakan, dan Program di Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender

1. Tujuan Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Mewujudkan derajat kesehatan jiwa

setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat

melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan

(promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan

kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, serta tuntutan ajaran islam dengan tidak

memandang agama, golongan dan kedudukan.

2. Kebijakan dan Program Rumah Sakit Jiwa Islam

Klender

Program yang diberlakukan pada rumah

sakit ini meliputi unit rehabilitasi psikosisial yang

di peruntukkan bagi pasien-pasien yang ingin

mengikuti kegiatan rehabilitasi, juga sebagai

tempat praktek bagi berbagai profesi seperti,

dokter, psikolog, perawat, pekerja sosial medis

yang akan melakukan praktikum di RSJ Islam

Klender. Adapun program-program yang dimiliki,

seperti:

a. Program Rehabilitasi Sosial

Page 59: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

43

Program ini memiliki 4 (empat)

konsep dalam melayani pemulihan

pasien, yaitu: Symptom

Management pasien untuk

mengenali bahaya agar mencegah

relaps dan pasien mengenali gejala

sisa. Lalu, Medication Management

untuk pasien memahami tentang

pengobatan dan mengenali efek dan

ESP pengobatan. Selanjutnya,

Community Reintegration untuk

memberikan pelatihan hidup bagi

para pasien. Terakhir, Basic

Conversation Skill agar pasien dapat

berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif.

b. Program Daycare

Program yang diberikan pada pasien

rawat jalan dan peserta rehailitan

yang telah selesai mengikuti

kegiatan rehabilitasi dengan

melakukan terapi kerja di sekitar

lingkungan rumah sakit sebagia

persiapan sebelum mulai bekerja di

tempat yang sebenarnya.

c. Program Home Visit

Page 60: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

44

Program ini merupakan program

kegiatan berkunjung ke rumah

pasien yang dilakukan oleh tim

profesi sesuai dengan kebutuhan

pasien guna mengevaluasi atau

menindak lanjuti perkembangan

pasien dalam memberikan motivasi

serta membantu mengatasi masalah

klien dengan keluarga.

D. Fasilitas Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Tabel 3. 1

Fasilitas di RSJ Islam Klender

1. Rawat Inap

a) Kelas Utama (1)

b) Kelas Satu (6)

c) Kelas Dua (8)

d) Kelas Tiga (26)

e) Ruang Isolasi (3)

f) Ruang Observasi

(6)

2. Jenis Terapi Yang

Digunakan

a) Psikoterapi

b) Farmakoterapi

c) Terapi Spiritual

d) Terapi Aktivitas

Kelompok (group

therapy)

e) Terapi Sosial

f) Terapi Keperawatan

Motivasi ADL

g) Terapi Okupasi

h) Terapi Olahraga

Page 61: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

45

i) Terapi Keluarga

3. Terapi Unggulan

a) Terapi Spiritual

b) Rehabilitasi

Psikososial

4. Pelayanan-Pelayanan

Lain

a) Antar Jemput Pasien

b) Screening Narkoba

c) Home Care

d) Penyuluhan

Kesehatan Jiwa

e) Penyuluhan

Ketergantungan

Obat

f) Lahan Pendidikan

Fakultas Kedokteran

g) Lahan Pendidikan

Fakultas Psikologi

h) Lahan Pendidikan S1

Keperawatan

i) Lahan Pendidikan

D3 RMK

j) Lahan Pendidikan S1

Kesejahteraan Sosial

k) Pelayanan Jenazah

Page 62: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

46

E. Gambaran Umum Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Sakit Jiwa Islam Klender

Pada awal sekitar tahun 2009, perkembangan unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

dimulai saat banyaknya permintaan dari keluarga pasien

pasca rawat inap. Keluarga mengalami masalah setelah

pasien pulang dari perawatan, aktivitas pasien di rumah

tidak terfasilitasi dengan cukup. Sehingga, pasien banyak

yang kembali lagi untuk dirawat, akhirnya pihak

manajemen RSJIK memberikan pelayanan daycare (rawat

jalan) dengan tujuan untuk memberikan ruang bagi pasien

dalam memfasilitasi kebutuhan pasien saat itu dengan

seorang petugas pekerja sosial.

Seiring berjalannya program daycare, semakin

banyak permintaan untuk mengikuti program ini.

Sementara lahan untuk media program ini tidak

mencukupi, karena awalnya hanya sebatas kegiatan

perkantoran, sehingga pasien yang akan mengikuti

program kegiatan harus antri. Akhirnya, pihak manajemen

RS memutuskan untuk memperluas dan membuat unit

rehabilitasi dengan tujuan dapat memenuhi permintaan dari

keluarga pasien dan memfasilitasi keinginan yang

dibutuhkan oleh pasien.

Pada tahun 2014 tepatnya bulan Juli, RS Jiwa Islam

Klender dapat mewujudkan impian dari keluarga pasien

dengan dibukanya unit rehabilitasi psikososial. Walaupun

dengan sarana dan prasarana yang belum maksimal, akan

Page 63: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

47

tetapi, karena tekad dan semangat yang kuat, unit

rehabilitasi dapat berjalan dengan baik. Dimulai dengan

target 10 pasien, namun sampai saat ini sudah melebihi

kapasitas di mana saat ini sudah ada sekitar 50 pasien yang

mengikuti kegiatan rehabilitasi tiap bulannya. Pada unit

rehabilitasi, jadwal kegiatan rehabilitant dibagi menjadi

sesi senin rabu dan sesi selasa kamis. Pada sesi senin rabu

diperuntukkan bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa

serta retardasi mental dan sesi selasa kamis pasien yang

murni gangguan jiwa.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih informan

pasien skizofrenia pada sesi selasa kamis dikarenakan

kondisinya yang lebih stabil dibanding rehabilitant yang

ada pada sesi senin rabu. Jumlah rehabilitant pada sesi

selasa kamis sekitar 20 orang yang mana 14 rehabilitan

pengidap skizofrenia. Penelitian ini mengambil 3 informan

pasien skizofrenia dikarenakan mereka memiliki kondisi

yang cukup baik dalam memberikan informasi sebagai

informan dibanding rehabilitant lainnya.

Kegiatan rehabilitasi membawa dampak yang

cukup signifikan dengan antusias keluarga untuk

mendaftarkan putra-putrinya agar dapat mengikuti

program rehabilitasi psikososial. RSJ Islam Klender terus

meningkatkan pelayanan khususnya unit rehabilitasi

psikososial yang tak luput dari dukungan pihak BPJS.

Adapun konsep dari rehabilitasi adalah pelayanan holistik

dari semua tim profesi dan instruktur yang memberikan

Page 64: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

48

layanan untuk keberfungsian sosial serta memanusiakan

manusia untuk dapat kembali ke masyarakat, menjadi yang

lebih berdaya guna, serta mampu untuk mandiri dalam

melakukan pemenuhan kebutuhan dirinya.

F. Struktur Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender

Bagan 3. 1

Struktur Birokrasi RS

Direksi

DR. Prisilla Darwin

Manajer Pelayanan dan

Penunjang

Ns. Isnaini M.S.Kep.

Koord. Rehab Psikososial

Rinaldi, S.Sos

Page 65: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

49

Kaur. Pelayanan Rajal,

Ranap, dan Rehab

Ns. Nana Kunarti, S.Kep

Administrasi

Fauzi, S.Psi

Instruktur / pelatih

Spiritual Islam:

1. Sugiyono

Spritual Kristen:

1. Dr. Forman Raja

guguk.

Okupasi Terapi:

1. Jurnal

Terapi Vokasional

Keterampilan:

1.Kuniti

Olahraga:

1.Hadi

2.Sri

Tim Profesi

Dokter DPJP

Dokter Umum

Perawat

Psikolog Klinis:

1. Dra. Diyan

Ariyana, Psi,

psikolog

2. Novi Maulidta, M.

Psi, Psikolog

3. Fauzi, S.Psi

Perawat Penanggung

Jawab:

1. Pipit Ariyadi

AMK

Pekerja Sosial:

1. Rinaldi S,Sos

Page 66: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

50

G. Visi, Misi, dan MOTTO Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender

1. VISI

Upaya untuk memberikan mutu dalam

meningkatkan kualitas hidup para rehabilitan di

unit rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender

dalam bersosialisasi di lingkungan bermasyarakat.

2. MISI

Memberikan pelayanan yang komperehensif

kepada para rehabilitant di unit rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender secara ikhlas,

handal, dan profesional serta melakukan

pengembangan pelayanan yang mengacu pada

nilai-nilai kehidupan.

3. MOTTO

Tim profesi pada unit rehabilitasi psikososial RSJ

Islam Klender mengedepankan pelayanan yang

ramah, santun, jujur, ikhlas, amanah, omunikatif,

dan inovatif dalam melayani para rehabilitant.

H. Tim Profesi di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah

Jiwa Islam Klender

Dalam pelaksanaan proses penyembuhan pasien, kerja

sama antara tim profesi sangat penting. Adapun tim profesi

yang membantu pelaksanaan rehabilitasi, antara lain:

1. Dokter

Page 67: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

51

Sebagai penanggung jawab pasien yang

memberikan rujukan ke rehabilitasi untuk

memeberikan rujukan ke rehabilitasi untuk dapat

mengetahui kegiatan program rehabilitasi.

2. Psikolog

Melakukan pemeriksaan tes minat bakat

dan perkembangan individu dimana atas assasment

tersebut dapat dilakukan kegiatan kagiatan apa saja

yang terkait dengan kebutuhan pasien dan

memotivasi pasien untuk dapat mengembangkan

potensinya.

3. Perawat

Memberikan asuhan keperawatan dalam

mencegah rilaps (kekambuhan) mengenal penyakit,

mengatasi gejala sisa, serta memberikan

pemahaman akan obat obat mengenai manfaat,

kegunaan, dan efek samping obat sehingga pasien

sadar akan kepatuhannya untuk minum obat.

4. Pekerja Sosial Medis

Memberikan pengajaran maupun

bimbingan melalui pelatihan dan keterampilan

hidup mandiri (life & living skill serta social skill

training) agar dapat kembali kemasyarakat

layaknya seperti manusia yang lain yang hidup

bersosialisasi dengan orang lain di lingkungannya,

percaya diri dan tidak tergantung pada orang lain

Page 68: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

52

dan menciptakan kemandirian dari hal-hal yang

buruk menjadi baik (independence life).

RSJ Islam Klender memiliki satu pekerja

sosial medis, yaitu Pak Rinaldi S.Sos yang

menyelesaikan studinya di STKS Widuri dan

mengabdikan dirinya di rehabilitasi psikososial RSJ

Islam Klender dari tahun 2014 sampai sekarang.

Pak Rinaldi atau yang akrab dipanggil Pak Dedi,

mengabdi menjadi pekerja sosial medis dibidang

kesehatan jiwa dengan menjadi bagian dari projek

“Say No Stigma” yang dilakukan bersama seluruh

staff RSJ Islam Klender mengenai penyuluhan

kesehatan jiwa dan menghilangkan stigma negatif

pada masyarakat terhadap orang dengan gangguan

jiwa.

Dalam perjalanannya menjadi pekerja

sosial medis, turut serta dalam pelatihan rehabilitasi

psikososial serta workshop yang dilakukan bekerja

sama dengan peusahaan atau lembaga-lembaga,

seperti pada Oktober 2014 melakukan workshop

yang bekerja sama dengan PT. Johnson mengenai

kesehatan jiwa dan Young In Mental Hospital yang

diselenggarakan bersama Kedubes Korea pada

Agustus 2019. Selanjutnya, mengadakan

penyuluhan khususnya tentang peran serta keluarga

dalam penanganan Orang Dengan Masalah

Kejiwaan (ODMK) serta promosi kesehatan akan

Page 69: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

53

keberadaan unit rehabilitasi psikososial di

lingkungan RS Jiwa Islam Klender dan sekitarnya

pada tanggal Januari 2015. Pak Dedi juga turut serta

diberbagai seminar dan webinar dengan menjadi

pembicara maupun moderator yang bertemakan

kesehatan jiwa.

I. Progam dan Kegiatan yang dilakukan di Unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Jiwa Islam Klender

Dalam proses membantu pemulihan pasien, kegiatan

berupa macam-macam terapi yang dilakukan di Unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam Klender,

antara lain:

1. Terapi Medik (Terapi Psikoformaka Obat-Obatan,

Medical Check-up)

2. Terapi Psikologi (Terapi kelompok supportif,

motivasi building, DPS, tes minat bakat)

3. Terapi Keperawatan (Aktivitas Kegiatan Sehari-

hari dan Asuhan Keperawatan)

4. Terapi Sosial (Personality, Komunikasi

Interpersonal, Interaksi Sosial)

5. Terapi Okupasi dan Terapi Rekreasi

6. Terapi Vokasional

7. Terapi Spiritual

8. Terapi Fisik

9. Terapi Seni

10. Konsultasi Tim Profesi

Page 70: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

54

Page 71: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

55

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Peneliti melakukan penelitian di unit rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender. Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

merupakan rumah sakit yang berada dibawah Badan Pelaksanaan

Harian Rumah Sakit Islam Jakarta oleh Muhammadiyah yang

dikhususkan untuk memberikan pengobatan kepada orang-orang

dengan gangguan jiwa, salah satu contohnya orang dengan

skizofrenia.

Pada bab empat ini diuraikan mengenai pelaksanaan

penelitian serta hasil dan pembahasan yang digunakan tentang

pekerja sosial medis bagi pasien skizofrenia, peran pekerja sosial

medis sebagai pendidik dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia, dan kemampuan berinterksi

sosial pasien skizofrenia yang berada di unit rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender. Pekerja sosial medis memiliki

peran yang penting pada proses pemulihan pasien skizofrenia

terutama meningkatkan keberfungsian sosial melalui

penyembuhan sosial dan emosional pasien. Melalui hasil dari data

temuan lapangan yang didapatkan peneliti melalui teknik

wawancara, observasi, dan dokumentasi, didapatkan data-data

sebagai berikut:

A. Pekerja Sosial Medis Bagi Pasien Skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

Pekerja sosial medis yang melakukan praktek di

setting pelayanan kesehatan berfungsi memberikan

Page 72: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

56

bantuan dalam proses pemulihan untuk mengembalikan

keberfungsian sosial pasien skizofrenia sehingga mereka

mendapatkan fasilitas pengobatan yang layak. Bantuan-

bantuan yang diberikan oleh pekerja sosial medis kepada

pasien seperti memberikan dukungan, dorongan, sekaligus

pemahaman terhadap masalah yang dialami oleh pasien

dari segi sosial dan emosionalnya, sehingga mereka dapat

memecahkan masalah yang diakibatkan dari penyakitnya.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Renaldi selaku pekerja

sosial medis yang ada di rehabilitasi psikososial RSJ Islam

Klender pada tanggal 22 April 2021, yaitu:

“Pekerja sosial membantu penyelesaian masalah-

masalah sosial yang dihadapi oleh pasien skizofrenia

dengan menggali potensi mereka dengan tujuan mencapai

kesejahteraan mereka. Kita dari pihak lembaga

semaksimal mungkin memberikan fasilitas yang terbaik,

walaupun masih banyak kendala yang ada karena adanya

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki pihak rumah

sakit.”

Selain itu, pekerja sosial medis dalam

melaksanakan tugasnya juga membantu para pasien

skizofrenia untuk melakukan penyesuaian diri pada

lingkungannya, salah satunya dengan mengajarkan percaya

diri dan berani kembali melakukan interaksi dengan orang

lain di masyarakat tanpa adanya perasaan rendah diri.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Renaldi dalam wawancara

tanggal 22 April 2021, yaitu:

Page 73: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

57

“Orang dengan skizofrenia itu cenderung kesulitan

dalam berkomunikasi dengan orang lain. Maka dari itu,

kita latih dan ajarkan mereka dalam berinteraksi agar

menumbuhkan rasa berani dan percaya diri mereka untuk

berkomunikasi dengan yang lain. Hal ini membawa

pengaruh yang sangat positif bagi mereka.”

Melalui observasi dan wawancara yang dilakukan

pada informan DS pada tanggal 26 April 2021, peneliti juga

mengamati bahwa pasien skizofrenia DS memiliki

kepercayaan diri yang baik dan kemampuan berinteraksi

yang bagus. DS juga membenarkan bahwa pekerja sosial

sangat membantu dirinya dalam proses pemulihan dengan

mengajarkan dirinya kepercayaan diri.

“Selama hampir 2 tahun aku sudah mengikuti

kegiatan rehabilitasi, dan Pak Rinaldy sangat berpengaruh

dalam membantuku. Sekarang aku sudah mampu

mengontrol emosiku dan aku jadi percaya diri. Bahkan aku

sekarang berani untuk mengajak orang baru untuk

mengobrol. Fasilitas yang diberikan saat kegiatan di

rehabilitasi juga baik, apalagi aku menggunakan bpjs, jadi

gratis.”

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

(bertanggal dari 12 April 2021 hingga 11 Mei 2021), pada

unit rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender, proses

pemulihan pasien skizofrenia dilakukan secara holistik

yang dilakukan oleh Pekerja sosial bersama tim profesi

lainnya. Dalam menunjang proses pemulihan tersebut, unit

Page 74: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

58

rehabilitasi memiliki program-program kegiatan berupa

macam-macam terapi, sesuai dengan tugas masing-masing

dari tim profesi. Pada pekerja sosial, kegiatan terapi seperti

terapi sosial, terapi okupasi, dan terapi vokasional

dilakukan melalui kelas-kelas edukasi dan diberikan sesuai

dengan kebutuhan dari masing-masing pasien. Hal tersebut

juga dikatakan oleh Pak Renaldi, selaku pekerja sosial

melalui hasil wawancara pada 22 April 2021, yaitu:

“Berbagai program terapi yang diberikan teman-

teman rehabilitant di Rehabilitasi Psikososial RSJIK

tergantung dari tiap kebutuhan pasien yang bersangkutan.

Pekerja sosial memainkan perannya di rehab ini dengan

memberikan berbagai terapi sesuai dengan kebutuhan

pasien yang berhubungan dengan penyelesaian masalah

pada segi sosial dan emosional pasien.”

Hal serupa juga dibenarkan oleh Mbak Pipit selaku perawat

sekaligus penanggung jawab rehabilitan, dalam

wawancaranya pada 22 April 2021, yaitu:

“Pak Dedy tuh memberikan bantuan berupa hal-

hal yang berhubungan dengan segi sosial pasien agar

dapat kembali ke masyarakat layaknya manusia lain yang

dapat berinteraksi dengan baik.”

Dikatakan juga oleh Mbak Novi selaku psikolog yang ada

di unit rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender

mengenai pengetahuannya terhadap pekerja sosial medis

yang berfungsi membantu keberfungsian sosial pasien,

dalam wawancara pada 10 Mei 2021, yaitu:

Page 75: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

59

“Pekerja sosial medis melakukan tugasnya untuk

membantu dari segi keberfungsian sosial pasien yang

berhubungan dengan segi emosional dan sosial mereka.”

Melalui hasil obeservasi serta wawancara dengan

para informan yang dilakukan selama sebulan (12 April

2021-11 Mei 2021), ditemukan temuan bahwa pekerja

sosial medis dalam melaksanakan tugasnya di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender bertujuan

untuk membantu memulihkan keberfungsian sosial pasien

skizofrenia dengan proses pemulihan melalui bantuan

pemberian pengobatan yang layak serta program-program

kegiatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka,

agar pasien skizofrenia memiliki bekal saat kembali ke

lingkungan masyarakat dengan penuh percaya diri.

B. Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender

Pekerja sosial memiliki banyak peran yang

dimainkan saat membantu proses pemulihan pasien

skizofrenia. Pada unit rehabilitasi psikososial RSJ Islam

Klender, pekerja sosial memainkan peranan yang

dimainkan, yaitu pendidik, konselor, pembimbing,

penghubung, dan motivator. Namun, peran yang lebih

dominan dimainkan adalah peran pekerja sosial medis

Page 76: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

60

sebagai pendidik. Maka dari itu, penelitian ini

memfokuskan peran pekerja sosial sebagai pendidik.

Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, pekerja sosial

medis diharuskan memiliki banyak pengetahuan dan

kemampuan menyampaikan informasi yang baik, jelas, dan

mudah dimengerti oleh pasien skizofrenia. Sebagaimana

yang dikatakan oleh Pak Renaldi, selaku pekerja sosial

dalam wawancara pada tanggal 22 April 2021, yaitu:

“Sebagai pekerja sosial medis kita dituntut untuk

memiliki skill dan pengetahuan yang luas. Maka dari itulah

skill kita harus terus diasah dan pengetahuan juga harus

luas dan banyak. Makanya, saya cukup memahami tentang

resep obat dan ilmu keperawatan karena sering sharing

dengan dokter maupun tim profesi lainnya. Saya jadi

belajar juga untuk membuat kerajinan tangan dan banyak

keterampilan lainnya. Peksos dalam peranannya sebagai

pendidik membantu proses pemulihan melalui kegiatan

kelas-kelas edukasi.”

Peran dominan pekerja sosial sebagai pendidik juga

dikatakan oleh Mbak Pipit, selaku perawat sekaligus

penanggung jawab para rehabilitant pada 22 April 2021,

yaitu

“Baik pekerja sosial dan tim profesi yang ada di

unit rehabilitasi memberikan edukas-edukasi sesuai

dengan kebutuhan pasien.”

Page 77: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

61

Selain itu, Mbak Novi selaku psikolog di sana juga

mengatakan hal yangs erupa dalam wawancaranya pada 10

Mei 2021, yaitu:

“Beliau memberikan edukasi kepada teman-teman

rehabilitan di dalam kelas berupa berbagai informasi dan

pengetahuan keterampilan baru yang sekaligus

memotivasi mereka.”

Pekerja sosial medis dalam melaksanakan peran

pendidiknya menyalurkan perannya memalui kegiatan

berbagai kelas-kelas edukasi sesuai dengan kebutuhan

pasien. Kelas-kelas edukasi yang dilakukan untuk

membantu peningkatan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia berbasis penerapan terapi sosial.

Penerapan terapi sosial yang bertujuan untuk membuat

pasien dapat berbicara dengan sistematik dan komunikasi

efektif, yang sesuai dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia. Adapun praktik

pekerja sosial medis sebagai pendidik yang berperan

memberikan pengajaran melalui kelas edukasi untuk

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial pada pasien

skizofrenia yang ada di unit Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender berupa bantuan:

1. Peningkatan kesadaran terhadap masalah yang

terjadi

Dalam pelaksanaannya untuk membantu

proses pemulihan keberfungsian sosial pasien

skizofrenia, pekerja sosial medis di Unit

Page 78: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

62

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

membuat mereka sadar akan penyakit dan

mengenai permasalahan yang terjadi pada diri

pasien skizofrenia. Dalam peningkatan kesadaran

pada diri pasien skizofrenia, dapat dilakukan

melalui kegiatan di kelas-kelas edukasi, serta

pekerja sosial medis membantu melalui konseling

individu yang memberikan konsultasi ke pasien

skizofrenia dengan memberikan arahan sesuai

dengan permasalahan yang trjadi pada pasien

sehingga kesadaran mereka meningkat. Melalui

wawancara pada 22 April 2021 yang dilakukan

dengan Pak Renaldy, selaku pekerja sosial medis,

yaitu:

“Mereka para rehabilitan sering

menganggap mereka itu tidak sakit dan baik-baik

saja. Peksos di rehab ini harus bisa membuat

mereka sadar akan penyakit yang sedang terjadi

pada diri mereka. Saya membantu melalui kelas-

kelas edukasi dengan memberikan arahan agar

kesadaran diri mereka meningkat, intinya

disesuaikan saja sih sama kondisi yang sedang

terjadi.”

Sehubungan dengan peningkatan kesadaran

pasien skizofrenia, pekerja sosial medis selain

memberikan konseling individu dengan melakukan

Page 79: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

63

intervensi, juga dilakukan melalui kelas edukasi

berupa:

a. Kelas Terapi Kelompok (Group Therapy)

Kegiatan pada kelas terapi kelompok ini

pekerja sosial melibatkan para rehabilitan yang

memiliki situasi yang sama ke dalam satu

kelompok dengan membuat lingkaran dengan

tujuan untuk memberikan bantuan dari segi

emosional dan psikis para rehabilitan. Kegiatan ini

dilakukan untuk memberikan peningkatan

pemahaman oleh tiap individu agar mereka tidak

merasa sendiri dengan membahas pengalam-

pengalaman dan bagaimana kondisi dari masing-

masing anggota yang ada di kelompok tersebut

saat menghadapi masalah atau keadaan yang

dialami, serta berbagi mengenai pendapat dan ide-

ide tentang bagaimana mereka sejauh ini mampu

bertahan dan menjadi lebih baik. Dengan masing-

masing individu berbagi cerita, dapat

mengembangkan kemampuan berkomunikasi serta

tumbuhnya rasa berani dan percaya diri untuk

tampil di depan orang lain. Melalui hasil

wawancara bersama Pak Renaldy pada 22 April

2021, selaku Pekerja Sosial, yaitu:

“Kelas terapi kelompok diberikan agar

mereka saling melakukan sharing tentang

penyakitnya, gimana mereka menjadi lebih paham

Page 80: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

64

sama penyakitnya dan cara mengatasinya.

Sehingga mereka jadi lebih sadar dan paham

terhadap kondisi diri mereka.”

Melalui hasil wawancara dengan DS pada 26 April

2021 yang mengatakan:

“Pada kelas terapi kelompok kita para

pasien saling cerita masalah yang dialami. Dari

kelas terapi juga sih, aku sadar kalau aku gak

sendiri yang berjuang untuk sembuh. Aku merasa

lebih tersadarkan jadinya.”

2. Pemberian informasi

Dalam memberikan informasi maupun

pengetahuan-pengetahuan baru untuk para pasien

skizofrenia, dilakukan melalui kegiatan kelas

edukasi. Pekerja sosial memberikan informasi

ataupun pengetahuan seputar permasalahan yang

Gambar 4. 1 Dokumentasi

Pelaksanaan Terapi Kelompok (Group Therapy)

Page 81: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

65

dialami dan hal-hal yang berhubungan dengan

penyakitnya, apa yang harus dilakukan saat

mendapati masalah, bagaimana cara mengatasinya,

bagaimana pentingnya berinteraksi sosial dengan

orang lain, bagaimana hidup mandiri, segala hal

yang membantu proses pemulihan dan

mengembalikan keberfungsian sosial pasien

skizofrenia. Melalui wawancara yang dilakukan

dengan Pak Renaldy, selaku pekerja sosial medis

pada 22 April 2021, yaitu:

“Dalam memberikan informasi, biasanya

saya memberikan sesuai kebutuhan dan seputar

permasalahan yang dialami mereka. Terutama

mengenai tata cara beretika yang benar dalam

berkehidupan bermasyarakat.”

a. Kelas Edukasi dan Motivasi

Kegiatan pada kelas ini diberikan oleh

pekerja sosial dengan memberikan pembelajaran

serta dorongan dan semangat kepada rehabilitan

agar mereka dapat tergerak untuk berbuat dan

menjalani segala kegiatan yang baik untuk dirinya.

Kelas ini diisi dengan pekerja sosial yang

memberikan berbagai pengajaran selain

memotivasi juga berupa pengetahuan dan

informasi-informasi mengenai dorongan seperti

untuk selalu berpikiran positif, memotivasi tentang

Page 82: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

66

beretika yang baik dan betapa pentingnya

melakukan interaksi sosial dengan lingkungan

masyarakat, memotivasi untuk percaya diri dan

berani dalam melakukan sesuatu, memotivasi

semangat untuk kembali sehat, dan motivasi

mengenai segala hal-hal yang berhubungan dalam

kehidupan. Melalui hasil wawancara yang

dilakukan dengan Pak Renaldy, selaku Pekerja

sosial medis pada 22 April 2021, yaitu:

“Pasien skizofrenia mengalami masalah

pada perilaku dan menyebabkan mereka sulit

berinteraksi sosial, saya memberi pengajaran

bagaimana cara memulai berinteraksi yang baik,

informasi sekitar betapa pentingnya sebagai

manusia untuk mampu melakukan interaksi dengan

orang lain.”

Hal tersebut juga dibenarkan oleh perkataan

informan JJ dalam wawancaranya pada 27April

2021, yaitu:

“Aku sudah mulai mampu mengatasi

masalah yang ada pada diriku, berkat informasi-

informasi yang diberikan saat di kelas motivasi.

Aku jadi termotivasi juga untuk mulai lebih

berpikiran yang positif dan tidak perlu untuk

terlalu cemas terhadap hal-hal yang akan terjadi.”

Page 83: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

67

3. Pengajaran keterampilan

Pekerja sosial medis di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender mengajarkan

keterampilan-keterampilan dengan tujuan agar

pasien skizofrenia memiliki bekal dan mengasah

kemampuan-kemampuan mereka sehingga saat

mereka sudah selesai mengikuti rangkaian

pelaksanaan rehabilitasi, mereka sudah siap untuk

terjun kembali di masayarakat tanpa adanya

perasaan rendah diri. Melalui wawancara yang

dilakukan pada 22 April 2021 dengan Pak Renaldy,

selaku pekerja sosial medis, yaitu:

“Kegiatan kelas-kelas keterampilan

diberikan ke mereka, selain untuk mengasah

kemampuan juga memberikan mereka pembekalan

dan menjadi jalan agar setelah selesai mengikuti

Gambar 4. 2 Dokumentasi: Pekerja sosial sedang mengedukasi dan

memotivasi para rehabilitan di dalam kelas

Page 84: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

68

kegiatan di rehab, bisa menghasilkan

pendapatan.”

Dalam pelaksanaan kelas keterampilan, ada

beberapa kelas yang memang selain mengasah

kemampuan mereka namun juga diperuntukkan

untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial mereka, berikut kelas-kelas edukasi tersebut,

berupa:

a. Kelas Keterampilan Kerajinan Tangan

Kegiatan pada kelas keterampilan

diarahkan oleh seorang instruktur dan didampingi

oleh pekerja sosial dalam pelaksanaannya.

Kegiatan yang dilakukan seperti membuat barang-

barang dari kerajinan tangan (handycraft). Kegiatan

dalam kelas keterampilan ini dilakukan

perkelompok agar membangun kerja sama dari

masing-masing individu di dalam kelompok.

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali dan

mengasah kemampuan mereka terhadap

keterampilan-keterampilan yang nantinya dapat

bermanfaat bagi rehabilitan setelah selesai

mengikuti kegiatan rehabilitasi. Para rehabilitan

sering kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan

dikarenakan kondisinya yang sedang sakit juga

masih adanya stigmatisasi di masyarakat, dengan

diberikannya kelas keterampilan akan membuat

mereka lebih berdaya dan diharapkan mereka bisa

Page 85: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

69

diterima dilingkungannya. Melalui hasil

wawancara dengan Pak Renaldy pada 22 April

2021, selaku pekerja sosial medis, yaitu:

“Kelas keterampilan handycraft

pelaksanaannya memang dilakukan berkelompok.

Jadi, selain mereka terbekali keterampilan, secara

tidak sadar mereka juga melakukan interaksi sosial

dan membuat mereka menjadi terbiasa”.

Bu titiek dalam wawancaranya yang dilakukan

pada 27 April 2021, juga mengatakan hal yang

serupa, yaitu:

“Dalam kelas kerajinan tangan, kegiatan di

kelas memang dibagi menjadi berkelompok.

Tujuannya agar para rehabilitant saling bekerja

sama dalam prosesnya, dengan begitu antar

anggota kelompok akan saling membantu dan

terjadilah interaksi diantara mereka, yang dapat

meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk

berinteraksi dengan orang lain.”

Page 86: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

70

b. Kelas Bahasa Inggris

Selain itu, ada juga kelas keterampilan

berbahasa inggris. Kegiatan pada kelas bahasa

inggris ini diberikan kepada para pasien skizofrenia

agar mereka mengembangkan keterampilan

berbahasa mereka yang dipandu dengan pekerja

sosial. Tak hanya mengembangkan kemampuan

berbahasa, di dalam kelas berbahasa inggris ini

Gambar 4. 3 Dokumentasi

Hasil karya handycraft buatan para rehabilitan

Page 87: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

71

bertujuan untuk menciptakan interaksi sosial antar

sesama pasien rehabilitan untuk melatih

kemampuan interaksi mereka, dengan simulasi-

simulasi seperti role-play yang melakukan

percakapan antar individu secara bergantian

mengenai suatu topik, lalu melatih pasien bercerita

dengan story telling di depan kelas, serta membagi

para rehabilitan ke dalam dua tim atau lebih untuk

dilibatkan menjadi tim kelompok saling bekerja

sama dalam menjawab atau mendiskusikan

pembelajaran yang diberikan. Melalui hasil

wawancara dengan Pak Renaldy pada 22 April

2021, selaku pekerja sosial medis, yaitu:

“Kelas bahasa inggris dalam

pelaksanaanya selalu melakukan praktik yang

sekaligus membuat mereka harus berinteraksi

dengan teman kelasnya. Seperti, latihan maju untuk

bercerita di depan kelas setelah menonton video

atau menceritakan hobi atau hal-hal yang

berhubungan dengan dirinya, tugas kelompok dan

melakukan roleplay.”

Informan DS dalam wawancaranya pada 26 April

2021 juga mengatakan:

“Dalam kelas bahasa inggris, kita sering

melakukan role play setiap orang dipanggil acak

untuk maju melakukan peran yang diberikan oleh

Pak Dedy.”

Page 88: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

72

Begitu juga dengan JJ yang menceritakan kegiatan

pada kelas bahasa inggris dalam wawancaranya

pada 27 April 2021, yaitu:

“Kita sering disuruh maju ke depan kelas

untuk memerankan peran tertentu dan ceritain

sesuatu tentang diri kita di depan kelas

menggunakan bahasa inggris. Setelah menonton

videopun juga begitu, dipanggil acak maju ke

depan kelas buat ngejelasin makna dari video

tersebut.”

Gambar 4.4 Dokumentasi

Rehabilitan melakukan roleplay di kelas bahasa inggris

Page 89: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

73

Banyak manfaat yang juga dirasakan oleh beberapa

pasien skizofrenia mengenai pekerja sosial yang berperan

sebagai pendidik. Diantaranya peran pekerja sosial medis

sebagai pendidik dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia, sesuai dengan fokus

pada penelitian yang dilakukan ini. Mereka mendapatkan

banyak pembelajaran mengenai pemberian informasi

tentang perilaku, tata cara beretika yang baik di

masyarakat, tentang pentingnya berinteraksi dengan orang

lain, juga dilatih bagaimana memulai interaksi,

keterampilan berbahasa, mengembangkan kepercayaan

diri, dan begitu banyak ilmu-ilmu lainnya yang didapat.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Pak Renaldi, selaku

pekerja sosial di rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender

pada 22 April 2021, yaitu:

“Peranan pendidik pekerja sosial memberikan

pengetahuan dan keterampilan juga mengajari atau

mengedukasi sosial di dalam kelas baik yang berhubungan

Gambar 4. 5 Dokumentasi

Rehabilitan melakukan diskusi kelompok

Page 90: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

74

aktivitas keseharian para rehabilitan, hubungan relasi

dengan orang lain, adaptasi lingkungan, serta interaksi

sosial dan etika sosial di dalam masyarakat. Jadi intinya,

dalam meningkatkan interaksi sosial, pasien diharuskan

untuk berhubungan dengan orang yang ada di sekitarnya.

Baik di lingkungan rumah, masyarakat, dan komunitas

sekitar. Dengan begitu, akan tumbuhnya rasa berani dan

percaya diri tanpa adanya rasa cemas saat pasien harus

berhadapan dengan orang-orang di sekitarnya.”

Melalui hasil wawancara pada tanggal 22 April 2021 yang

dilakukan dengan Pak Renaldy sekaligus observasi yang dilakukan

peneliti, pekerja sosial medis, terkait penerapan terapi sosial yang

diberlakukan pada beberapa kelas edukasi dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial pasien skizofrenia,

terapi sosial memiliki tiga aspek pendekatan di dalamnya, yaitu:

1. Aspek Personality, dalam aspek personality atau

yang biasa disebut dengan aspek kepribadian atau

perilaku. Pekerja sosial memberikan intervensi

individu berupa penguatan dalam diri pasien

sebelum memulai hubungan dengan individu

maupun kelompok, memberikan informasi

sekaligus pengetahuan mengenai etika dan perilaku

yang baik sebagai individu di masyarakat.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Pak Renaldi

pada 22 April 2021, yaitu:

Page 91: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

75

“Dalam aspek personality pertama saya

kasih informasi dahulu tentang betapa pentingnya

manusia untuk berinteraksi dengan orang lain

karena kitakan mahluk sosial yang harus

berhubungan dengan orang lain, saya ajarkan

bagaimana memulai berkomunikasi dengan orang

lain sikap yang baik di dalam masyarakat,

sekaligus penguatan dalam diri mereka untuk

percaya diri dan harus berani saat mereka kembali

ke lingkungan masyarakat.”

2. Aspek Komunikasi Interpersonal, dalam aspek ini

pekerja sosial melibatkan pasien skizofrenia untuk

memulai pembicaraan dengan teman rehabilitan

lainnya, dengan tujuan agar mereka dapat berbicara

dengan lebih jelas dan akan terbiasa untuk

berbicara dengan orang lain, baik individu maupun

kelompok yang ada, saat mereka kembali ke

lingkungan masyarakat. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Pak Renaldi dalam wawancara pada

22 April 2021, yaitu:

“Kalau aspek komunikasi saya wajibkan

untuk mengobrol dan berbicara dengan teman

rehabilitan lainnya. Kebanyakan dari mereka malu

dan bingung mau ngobrolin apa kadang

berbicaranya juga kacau dan tidak jelas. Jadi, saya

ajarkan dulu kalau mereka baru bertemu agar

saling berkenalan, tanyakan dahulu siapa namanya

Page 92: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

76

lalu buka topik pembicaraan dengan small-talk. Itu

tiap minggu akan saya evaluasi tentang siapa saja

yang udah diajak berkomunikasi dan mereka harus

mengingatnya. Jadi, sekalian kita latih daya ingat

mereka.”

3. Aspek Interaksi Sosial, pada aspek interaksi sosial

pasien skizofrenia dilibatkan ke dalam kegiatan

yang berhubungan dengan orang lain. Pekerja

sosial mengajarkan mereka untuk bisa berani dan

lebih percaya diri untuk berhubungan dengan orang

lain tanpa perlu merasa rendah diri. Sebagaimana

yang dikatakan dalam wawancara 22 April 2021

oleh Pak Renaldy, selaku pekerja sosial, yaitu:

“Intinya pada aspek interaksi sosial mereka

dilibatkan di dalam kelompok agar mereka

walaupun awalnya terpaksa, namun akan terbiasa

nantinya untuk berhadapan dengan orang lain.

Mereka juga diharuskan untuk bercerita mengenai

sesuatu di depan teman-temannya agar

menumbuhkan rasa percaya diri pada diri mereka

masing-masing.”

Melalui hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi yang peneliti dapatkan di atas selama satu

bulan bertanggal pada 12 April 2021 - 11 Mei 2021, peran

pekerja sosial medis sebagai pendidik dalam

meningkatkan berinteraksi sosial pasien skizofrenia

Page 93: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

77

memberikan pengajaran berupa peningkatan pada

kesadaran, pemberian informasi-informasi, dan serta

pengajaran keterampilan yang diberikan melalui

kegiatan kelas-kelas edukasi berbasis terapi sosial.

C. Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien Skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

Pasien skizofrenia memiliki gangguan pada

perilakunya yang meliputi kemampuan berfikir, membuat

keputusan, mengelola emosi yang beberapa dari mereka

terganggu karena mereka yang kalut dalam pikirannya,

seperti halusinasi dan waham. Dengan kondisi yang

sedemikian rupa, mengakibatkan mereka mengalami

kesulitan dalam memahami situasi sosial yang

berhubungan dengan orang lain. Sehingga, membuat

pasien skizofrenia menarik diri dan sulit untuk berinteraksi

kepada baik individu lain ataupun dengan kelompok

masyarakat lainnya. Hal-hal tersebut menyebabkan

kemampuan berinteraksi sosial mereka buruk.

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh Pak

Renaldi selaku pekerja sosial yang dilakukan pada 22 April

2021, yaitu:

“Orang dengan skizofrenia mengalami perubahan

perilaku dan emosional. Itu sebabnya mereka menarik diri

dan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Maka dari

itu, kita latih kemampuan berinteraksi mereka di kelas-

Page 94: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

78

kelas edukasi. Mereka yang mengikuti terus kegiatan di

rehab Alhamdulillah ada perubahan yang lebih baik.”

Pengertian di atas juga dikatakan oleh Mbak Pipit,

selaku perawat dan penanggung jawab rehabilitan melalui

hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 22 April

2021, yaitu:

“Awal mereka datang ke rehab, afeksi mereka

hampir semuanya datar. Para rehabilitant yang sudah

cukup lama dan rutin mengikuti kegiatan rehab, mereka

menunjukkan perubahan yang bagus.”

Hal serupa juga dikatakan oleh Bu Titiek selaku instruktur

kelas keterampilan dalam wawancara pada 27 April 2021

mengenai kondisi pasien dengan skizofrenia, yaitu:

“Kalau yang dilihat saat di kelas saya, saat ada

rehabilitant baru, mereka cenderung pada diam saja dan

bengong. Kecuali anak lama seperti DS dan JJ mereka

sudah seperti orang normal, bagus perkembangannya.”

Sulitnya untuk melakukan interaksi dengan orang

lain yang membuat kemampuan berkomunikasi tidak

berjalan dengan baik bagi pasien skizofrenia karena

mereka lebih sering menyendiri dan lebih memilih untuk

menjauhi kerumunan. Namun, setelah menjalani kegiatan

di rehabilitasi mereka merasakan perbedaan ke arah yang

lebih baik. Hal tersebut juga dikatakan oleh para pasien

skizofrenia di unit rehabilitasi psikososial RSJ Islam

Klender, melalui hasil wawancara dengan tiga pasien

Page 95: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

79

skizofrenia yang bersedia menjadi informan pada

penelitian ini, yaitu:

DS melalui hasil wawancara pada 26 April 2021,

mengatakan bagaimana keadaannya sebelum dan sesudah

mengikuti kegiatan di rehabilitasi, yaitu:

“Aku kurang pandai dalam berkomunikasi dan

berinteraksi dengan orang lain. Dari semasa sekolah

menengah pertamaku, aku memang tidak memiliki banyak

teman dan aku stres pelajaran saat sekolah hingga

perasaanku meledak ditambah ibuku meninggal sampai

akhirnya aku mengidap skizofrenia yang memperparah

kemampuan berinteraksiku semakin buruk karena

mengurung diri di kamar saja.”

DS menambahkan dalam wawancaranya, mengenai

keadaan setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi, yaitu:

“Setelah aku mulai ikut kegiatan di rehab atas

saran dokterku, aku diajarin untuk gak boleh menyendiri

terus harus percaya diri untuk ajak orang lain berinteraksi

agar punya teman. Kondisiku sudah stabil dan aku juga

sudah mengikuti kegiatan bersama masyarakat di

lingkungan rumahku dan kemampuan berinteraksiku

sudah cukup baik layaknya orang normal.”

Selain itu, informan JJ dalam wawancara 27 April

2021 juga mengatakan bagaimana kondisi awal dirinya

sebelum dan setelah mengikuti kegiatan di unit rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender, yaitu:

Page 96: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

80

“Aku menderita fobia sosial. Setiap ada orang aku

merasa mereka selalu membicarakan hal buruk tentangku.

Semasa sekolah, aku memang tidak memiliki teman dekat.

Namun, puncak hingga aku mengdap skizofrenia berawal

saat kuliah dan ikut orientasi aku gak punya teman. Aku

juga gak punya keberanian untuk berkenalan dengan

teman di kampus, terlalu takut mereka tidak mau menerima

diriku. Apapun aku lakuin sendiri dan aku sangat tidak

kuat saat itu.”

JJ menambahkan lagi mengenai bagaimana kondisinya

setelah mengikuti kegiatan di rehab, yaitu:

“Aku merasa memiliki banyak kemajuan mengenai

kondisiku. Saat aku mulai merasa cemas atau merasa

tertekan, sekarang aku sudah cukup baik dalam mengatasi

kecemasanku. Begitu juga dengan kemampuan

berinteraksi sosialku, aku aktif menjawab dan bertanya di

kelas rehabilitasi serta mengobrol dengan teman di kelas.

Hubungan dengan keluargaku juga membaik karena diriku

mulai terbuka, khususnya dengan ibuku.” (JJ dalam

wawancara pada 27 April 2021)

Begitu juga dengan informan MAR yang

menjelaskan mengenai keadaan awal dan setelahnya dalam

wawancara pada 27 April 2021, yaitu:

“Saya sebelum mengikuti kegiatan di rehab, sering

berbicara kasar dan bawaannya emosi, mau marah-marah

terus. Dahulu kalau berbicara sering kasar dan menyakiti

lawan bicara saya hingga berantem. Sampai akhirnya saya

Page 97: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

81

memiliki masalah dan masuk penjara dan tervonis

mengidap sekizofrenia karena cemas akan adanya

pembunuhan berencana terhadap saya dan membuat saya

terus menerus mengurung diri di kamar tak ingin bertemu

orang lain.”

MAR menambahkan dalam wawancaranya mengenai

keadaannya setelah mengikuti kegiatan kelas edukasi di

rehab, yaitu:

“Pak Dedi mengajarkan saya untuk mengontrol

emosi saya dan segera duduk sambil baca istighfar biar

lebih tenang kalau saya mulai emosi. Saya senang sekali,

perkataannya sangat jelas dan mudah untuk saya pahami.

(MAR dalam wawancara pada 27 April 2021)

Berdasar wawancara sekaligus hasil observasi yang

dilakukan peneliti, pasien skizofrenia memiliki

kemampuan yang kurang baik dalam berinteraksi sosial

dengan orang lain, yang disebabkan oleh penyakitnya.

Namun, setelah mengikuti kegiatan di unit rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender, kemampuan berinteraksi

sosial mereka mengalami kemajuan sedikit demi sedikit.

Page 98: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

82

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab V ini, diuraikan hasil temuan data yang dianalisa

dengan mengkaitkan pada teori-teori, serta latar belakang, maupun

temuan-temuan gambaran umum yang telah dijabarkan

sebelumnya. Temuan mengenai pekerja sosial dalam menjalankan

fungsinya di Rumah Sakit, temuan peranan pekerja sosial medis

pada fokus peranan yang diteliti dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia, serta bagaimana

kemampuan berinteraksi sosial pasien skizofrenia di rehabilitasi

psikososial RSJ Islam Klender. Dengan menggabungkan sekaligus

mengkaji hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, peneliti

menemukan hal-hal mengenai bagaimana peran pekerja sosial

medis yang berfokus pada peranannya sebagai pendidik

berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien skizofrenia di Unit Rehabilitasi psikososial RSJ Islam

Klender melalui kegiatan kelas-kelas edukasi dengan penerapan

terapi sosial yang diberikan kepada pasien skizofrenia.

A. Pekerja Sosial Medis Bagi Pasien Skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada

pekerja sosial dalam Bab IV (h. 55) diketahui bahwa

pekerja sosial medis bertujuan memberikan pelayanan

dengan memfasilitasi bantuan proses pemulihan

keberfungsian sosial secara layak berupa pemberian

pemahaman, dukungan, maupun dorongan terhadap

Page 99: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

83

penyelesaian masalah yang dialami pasien serta membantu

penyesuaian diri pasien untuk kembali ke dalam

lingkungan bermasyarakat. Sebagaimana pemaparan

fungsi pekerja sosial tersebut sesuai dengan teori Johnson

dalam Bab II (h. 20-21) mengenai fungsi pokok pekerja

sosial medis yang bertujuan untuk meningkatkan

keberfungsian sosial pasien melalui bantuan penyelesaian

masalah dari segi sosial dan emosional pasien karena

penyakitnya sehingga dapat menjalankan peran-peran

sosial di lingkungannya. Hal ini juga diperkuat oleh

penjelasan tim profesi unit Rehabilitasi Psikososial RSJ

Islam Klender dalam Bab III (h. 51) yang menjelaskan

bahwa pekerja sosial medis dalam pelaksanaan proses

pemulihan pasien membantu memberikan pengajaran

berupa pelatihan dan keterampilan agar dapat kembali ke

masyarakat layaknya manusia lain yang hidup

bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitar

lingkungannya.

Berdasar hasil penelitian, peneliti menemukan

bahwa fasilitas yang diberikan oleh lembaga kepada para

rehabilitan dalam proses rehabilitasi berupa fasilitas ruang

kelas-kelas edukasi yang menerapkan terapi pemulihan

sesuai kebutuhan, ruang konsultasi konseling, fasilitas gym

dan kesehatan fisik, serta makanan yang selayak mungkin.

Berdasar hasil wawancara dan observasi yang peneliti

lakukan juga menunjukkan adanya kepuasan dari

pelayanan fasilitas yang disediakan lembaga. Seperti DS

Page 100: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

84

yang menjelaskan (Bab IV, h. 56) bahwa ia merasa puas

dengan fasilitas di rehabilitasi, ia mendapatkannya secara

gratis karena adanya bantuan dari BPJS, biaya

pengeluarannya hanya untuk biaya makan siang perbulan

dan harganya sesuai dengan pelayanan makanan dan

kebersihan yang diberikan pihak lembaga dengan porsi 4

sehat 5 sempurna.

Kekurangan yang ditemukan berdasar hasil

observasi selama satu bulan di sana adalah jumlah fasilitas

kelas yang tersedia dan kelas yang kurang luas dibanding

banyaknya peserta rehabilitant sehingga menimbulkan

sesak saat semua peserta rehabilitan hadir serta lapangan

kegiatan olahraga yang tercampur dengan parkiran. Hal ini

terjadi karena adanya keterbatasan lahan yang dimiliki oleh

pihak lembaga.

Dari penjelasan di atas, analisis dari temuan yang

terlihat, dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan dari

fungsi pekerja sosial medis sudah dijalankan dengan cukup

baik. Beberapa fungsi yang dijelaskan pada teori Johnson

pada Bab II (h. 20-21) juga sesuai pada hasil wawancara

terhadap informan pekerja sosial medis di RSJ Islam

Klender. Pekerja sosial medis memberikan bantuan untuk

pasien skizofrenia dalam menerima fasilitas pengobatan

yang cukup layak dan baik pada proses pemulihan

keberfungsian sosialnya, permasalahan yang disebabkan

penyakit yang dialami pasien skizofrenia juga terselesaikan

dan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik

Page 101: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

85

setelah mengikuti kegiatan di Unit Rehabilitasi Psikososial

RSJ Islam Klender. Pemaparan fungsi mengenai pekerja

sosial medis yang memberikan bantuan kepada pasien

skizofenia ini sesuai dengan penggalan surat Al-Maidah

ayat 2 pada Bab I (h. 3) yang menjelaskan bahwa manusia

harus saling tolong menolong. Adanya kekurangan

mengenai kondisi kelas karena memang terbatasnya lahan

yang dimiliki. Namun, pihak lembaga juga sudah

memberikan fasilitas selayak mungkin untuk kegiatan

rehabilitasi yang memadai.

B. Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender

Pekerja sosial medis memiliki banyak peranan yang

dilakukan dalam prakteknya. Pada Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender, peranan yang lebih

dominan adalah peran pendidik. Berdasarkan wawancara

dengan Pak Renaldy, selaku pekerja sosial medis pada Bab

IV (h. 59) mengenai pekerja sosial medis, peranan

dominannya sebagai pendidik. Hal ini juga diperkuat

dengan pemaparan Mbak Pipit dalam Bab IV (h. 59) yang

mengatakan bahwa kegiatan di unit rehabilitasi RSJIK

lebih kepada edukasi atau pengajaran sesuatu sesuai

kebutuhan pasien. Lebih lanjut, pekerja sosial medis

sebagai pendidik diharuskan dan dituntut untuk memiliki

Page 102: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

86

pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk menjelaskan

pengajarannya yang jelas dan mudah dipahami oleh pasien

skizofrenia.

Sebagaimana pemaparan mengenai peranan

pendidik pekerja sosial medis yang dijelaskan di atas sudah

sesuai dengan teori Zastrow (dalam Adi, 2003) pada Bab II

(h. 21-22) mengenai pekerja sosial dalam peranan

pendidiknya harus memiliki keahlian yang terampil dalam

penyampaian informasi serta memiliki pengetahuan yang

luas dan up to date namun harus memadai. Berdasarkan

hasil observasi penelitian, peneliti melihat bahwa pekerja

sosial medis memiliki pengetahuan yang cukup luas

dimana ia menguasai pengetahuan sebagai pekerja sosial

medis bahkan mengetahui beberapa obat yang diberikan

dokter kepada pasien skizofrenia, serta hal-hal

keperawatan. Dalam penyampaian materi yang dilakukan

di dalam kelas edukasi maupun saat melakukan konsultasi

konseling individu juga mudah dipahami dalam

penyampaiannya. Sehingga pasien skizofrenia dan peserta

rehabilitant lainnya memahami maksud dari pekerja sosial

medis. Seperti pernyataan yang yang diungkapkan dalam

hasil wawancara oleh MAR dalam Bab IV (h. 79) yang

mengatakan bahwa ia menyukai bagaimana cara pekerja

sosial medis menyampaikan penjelasan dengan bahasa

yang jelas dan mudah dipahami.

Selanjutnya mengenai praktik pendidik pekerja

sosial medis, pekerja sosial juga berperan penting dalam

Page 103: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

87

memberikan pengajaran melalui peningkatan kesadaran

terhadap masalah, pemberian informasi dan keterampilan

tertentu. Berdasarkan hasil wawancara pada Bab IV (h. 59)

yang dilakukan dengan pekerja sosial medis bahwa dalam

memainkan perannya sebagai pendidik yang dilakukan

melalui kelas-kelas edukasi, sudah sesuai dari apa yang

diungkapkan pekerja sosial medis dengan teori Ife

mengenai peran pendidik yang berperan penting membantu

pelaksanaan proses peningkatan produktivitas melalui

pengajaran yang merangkup 3 jenis bantuan yang sudah

dijelaskan di dalam Bab II (h. 22).

Hal ini juga diperkuat dengan wawancara yang

dilakukan dengan Mbak Novi selaku psikolog di dalam

Bab IV (h. 59) yang mengatakan bahwa dalam mengisi

kegiatan di unit rehabilitasi dengan memberikan edukasi

melalui informasi dan pengetahuan baru yang diberikan ke

pasien atau para rehabilitan. Adanya edukasi melalui

pemberian informasi merupakan salah satu peran pekerja

sosial medis sebagai pendidik yang dijabarkan oleh Ife

(Bab II, h. 22).

Peranan pendidik yang dilakukan oleh pekerja

sosial medis sebagai bentuk proses peningkatan

kemampuan berinteraksi sosial pasien skizofrenia menjadi

tolak ukur dari keberhasilan pasien skizofrenia yang sudah

meningkat kemampuan berinteraksi sosialnya atau belum

meningkat. Berikut jenis bantuan dari proses peningkatan

Page 104: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

88

produktivitas melalui pengajaran yang dilakukan pekerja

sosial medis sebagai pendidik.

1. Peningkatan kesadaran terhadap masalah yang

terjadi

Berdasar hasil wawancara pada Bab IV (h.

61) yang dilakukan bersama informan pekerja

sosial medis, diketahui bahwa pekerja sosial

medis dalam peranan pendidiknya di Unit

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

memberikan bantuan untuk membuat pasien

skizofrenia sadar akan permasalahan yang

dialami karena penyakitnya. Permaparan

tersebut sesuai dengan penjelasan teori Ife

dalam Bab II (h. 22) mengenai salah satu jenis

bantuan yang dilakukan pekerja sosial dalam

peranannya sebagai pendidik.

Berdasarkan hasil observasi penelitian,

bersamaan dengan meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia, pekerja

sosial medis sebagai peranan pendidiknya

membantu meningkatkan kesadaran pasien

skizofrenia yang cenderung pendiam dan

penyendiri untuk lebih sadar dan memahami

tentang betapa pentingnya berinteraksi sosial.

Selain kegiatan yang dilakukan melalui

konseling konsultasi individu juga melalui

kelas edukasi terapi kelompok yang mana kelas

Page 105: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

89

terapi kelompok ini dalam pelaksanaannya

membantu meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia.

a. Kelas Terapi Kelompok (Group

Therapy)

Kegiatan pada kelas ini kelas ini

dilakukan oleh pekerja sosial medis

yang memimpin rangkaian kegiatan

dengan melibatkan para rehabilitan

yang memiliki situasi yang sama, lalu

disatukan ke dalam sebuah kelompok

untuk bisa saling bebagi cerita diri

pengalaman masing-masing mereka

dan saling menguatkan bahwa mereka

bersama-sama dan tidak sendiri.

(Wawancara pekerja sosial pada Bab

IV, h. 62).

Pernyataan di atas tersebut

diperkuat berdasar hasil observasi

penelitian, diketahui bahwa pekeja

sosial medis sebagai peranan

pendidiknya, membantu meningkatkan

kesadaran pasien skizofrenia dengan

menyatukan mereka dalam sebuah

kelompok agar mereka saling berbagi

mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan penyakitnya agar mereka lebih

Page 106: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

90

memahami peyakitnya dan bagaimana

cara mengatasinya. Mengenai fokus

dalam penelitian ini tentang bagaimana

meningkatnya kemampuan interaksi

sosial pasien skizofrenia, kesulitan

mereka dalam berinteraksi disebabkan

karena penyakit yang dideritanya.

Hal ini juga diperkuat oleh

penjelasan Duckworth pada Bab II (h.

27-29) bahwa pengidap skizofrenia

sulit untuk berinteraksi sosial karena

mengalami peningkatan tekanan

perasaan jika berhadapan dengan

orang lain. Maka dari itu, di dalam

kelas terapi kelompok mereka bisa

saling sharing terhadap apa yang harus

dilakukan dan cara meningkatkan

kemampuannya, agar mereka dapat

kembali melakukan interaksi sosial

dengan baik. Dengan adanya sesi

sharing di kelas terapi kelompok,

mereka jadi lebih sadar terhadap

masalahnya. Hal ini sudah sesuai

dengan teori Ife pada Bab II (h. 22)

tentang penngkatan kesadaran dan

diperkuat dengan wawancara yang

Page 107: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

91

dilakukan dengan informan DS pada

bab IV (h. 63).

Selanjutnya, melalui hasil analisis

peneliti mengenai kelas terapi

kelompok ini, pekerja sosial medis

sebagai pendidik dalam meningkatkan

kesadaran pasien skizofrenia dalam

meningkatkan kemampuan interaksi

sosial mereka, di dalamnya

menerapkan terapi sosial melalui aspek

interaksi sosial karena adanya lebih

dari dua orang yang saling bertemu dan

menjalin hubungan, serta aspek

komunikasi interpersonal dimana

adanya pesan yang disampaikan oleh

seseorang yang sedang berbagi

kisahnya lalu diterima dan didengar

banyak orang, lalu aspek personality

atau kepribadian atau perilaku karena

membantu membuat perilaku dalam

diri pasien skizofrenia menjadi lebih

baik,.

Hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara pekerja sosial medis pada

Bab IV (h. 72-74) mengenai penerapan

terapi sosial yang diberlakukan pada

kelas-kelas edukasi. Juga diperkuat

Page 108: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

92

lagi dengan data dokumen rumah sakit

RSJIK mengenai pelaksanaan kegiatan

tim profesi di unit rehabilitasi pekerja

sosial medis (Bab III, h. 51) sudah

sesuai dengan penjelasan teori dari

Stuart mengenai terapi sosial skill

learning di dalam Bab II (h. 23). Dapat

disimpulkan bahwa kegiatan pada

kelas ini berjalan sesuai dengan

kebutuhan penerima manfaat yaitu

pasien skizofrenia.

2. Pemberian Informasi

Berdasar hasil wawancara bersama pekerja

sosial medis pada Bab IV (h. 64) dikatakan

bahwa pemberian informasi sesuai dengan

kebutuhan pasien skizofrenia terkait dengan

hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya.

Pemaparan yang dikatakan pekerja sosial medis

ini sudah sesuai dengan teori Ife pada Bab II (h.

22) yang menjelaskan mengenai salah satu jenis

bantuan yang diberikan pekerja sosial medis

dalam peranan pendidiknya dengan pemberian

informasi berupa pengetahuan-pengetahuan

sesuai kebutuhan penerima manfaat. Dalam

melaksanakan peran pendidiknya, pemberian

informasi yang diberikan pekerja sosial medis

melalui kelas edukasi dan motivasi yang mana

Page 109: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

93

salah satu bentuk motivasi yang dapat diberikan

berupa pengajaran dengan memberikan

berbagai informasi untuk dapat meningkatkan

kemampuan berinteraksi sosial.

a. Kelas Edukasi dan Motivasi

Berdasar hasil observasi penelitian

pada Bab IV (h. 65) yang mengatakan

bahwa kegiatan pada kelas ini

dilakukan untuk mendorong pasien

skizofrenia dapat lebih tergerak untuk

melakukan kegiatan-kegiatan positif

pada proses pemulihan. Kegiatan ini

dilakukan melalui pemberian

informasi melalui pengetahuan-

pengetahuan yang salah satunya

berhubungan dengan cara

meningkatkankemampuan berinteraksi

sosial pasien.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil

wawancara dengan pekeja sosial medis

pada Bab IV (h. 65) yang mengatakan

agar dapat meyakinkan pasien

skizofrenia, dalam kegiatan kelas

motivasi harus memberikan berbagai

informasi dan pengetahuan terkait

dengan bahasan yang sedang dibahas.

Page 110: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

94

Terkait pada pemberian informasi

yang berhubungan dalam meningkat

kemampuan berinteraksi sosial,

pekerja sosial medis memberikan

dukungan melalui pemberian

informasi mengenai betapa pentingnya

berinteraksi sosial bagi manusia

sebagai mahluk sosial.

Berdasar hasil analisis peneliti, pada

kelas motivasi ini menerapkan aspek

personality dari terapi sosial karena

membantu penguatan pada perilaku

rehabilitan terhadap kemampuan

berinteraksi mereka, lalu aspek

interaksi sosial dimana adanya

interaksi antara pekerja sosial yang

memberikan motivasi dengan pasien

yang menerima motivasi tersebut, juga

aspek komunikasi interpersonal saat

pasien bertanya sesuatu ke pekerja

sosial medis di hadapan teman-teman

rehabilitant lainnya. Hal ini diperkuat

dengan hasil wawancara pekerja sosial

medis pada Bab IV (h. 72-74)

mengenai penerapan terapi sosial yang

diberlakukan pada kelas-kelas edukasi.

Juga diperkuat lagi dengan data

Page 111: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

95

dokumen rumah sakit RSJIK mengenai

pelaksanaan kegiatan tim profesi di

unit rehabilitasi pekerja sosial medis

(Bab III, h. 51) sudah sesuai dengan

penjelasan teori dari Stuart mengenai

terapi sosial skill learning di dalam

Bab II (h. 23).

Dapat disimpulkan kegiatan kelas

motivasi ini sudah sesuai dengan jenis

bantuan pekerja sosial medis dalam

peranannya sebagai pendidik dalam

teori Ife (Bab II, h. 22) berupa

pemberian informasi sesuai dengan

kebutuhan dan pada kegiatan ini

memberikan pengaruh positif bagi

pasien skizofrenia.

3. Mengajarkan keterampilan

Melalui hasil wawancara pada pekerja

sosial medis pada Bab IV (h. 66-67) diketahui

bahwa pekerja sosial medis di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender mengajarkan

kelas-kelas keterampilan dengan tujuan untuk

mengasah kemampuan dan memberikan pasien

skizofrenia persiapan atau pembekalan saat

mereka siap kembali ke masyarakat dengan

percaya diri. Hal ini sesuai dengan teori Ife

Pada Bab II (h. 22) tentang peranan pekerja

Page 112: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

96

sosial medis sebagai pendidik yang

memberikan jenis bantuan berupa pengajaran

keterampilan. Dalam hal ini, pekerja sosial

medis menerapkan kelas edukasi seperti kelas

kerajinan tangan dan kelas keterampilan

berbahasa yaitu kelas bahasa inggris. Pada dua

kelas keterampilan ini, selain mengasah

kemampuan pasien skizofrenia juga

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

pasien.

a. Kelas Kerajinan Tangan (Handy Craft)

Melalui hasil wawancara yang

dilakukan dengan pekerja sosial medis

pada Bab IV (h. 68) diketahui bahwa

dalam memberikan pemberian

keterampilan diantaranya dilakukan

melalui kelas kerajinan tangan yang

dipimpin oleh seorang inspektur dan

didampingi pekerja sosial medis, yang

mana kegiatannya peserta rehabilitan

dibagi menjadi beberapa kelompok

untuk mengolah barang-barang bekas

yang dibuat menjadi suatu karya yang

bermanfaat. Hal ini juga sesuai dan

diperkuat dengan pemaparan Bu Titiek

pada Bab IV (h. 68) mngenai kelas

kerajinan tangan yang dibagi

Page 113: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

97

berkelompok dengan tujuan para

rehabilitan dapat terlatih untuk

berinteraksi lewat kerja sama

kelompok. Pemaparan ini sesuai

dengan teori Ife pada Bab II (h. 22)

mengenai peranan pendidik pekerja

sosial medis memberikan pengajaran

berupa keterampilan.

Berdasar hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa kelas keterampilan

ini diberikan agar para pasien memiliki

keterampilan-keterampilan tertentu

berupa pembuatan kerajinan tangan

sebagai suatu bekal keahlian yang

bermanfaat saat mereka kembali ke

lingkungan masyarakat nanti. Juga

dalam pelaksanaan kelas ini, pasien

skizofrenia dibagi ke dalam beberapa

kelompok agar mereka dapat bekerja

sama dalam melaksanakan kegiatan

tersebut. Hal itu berarti pasien

skizofrenia diharuskan berinteraksi ke

sesama anggota kelompoknya.

Melalui hasil analisis peneliti,

penerapan terapi sosial pada kelas ini

meliputi aspek personality atau

perilaku dimana adanya suatu

Page 114: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

98

peningkatan positif pada dirinya serta

aspek interaksi sosial dan aspek

komunikasi karena adanya interaksi

yang terjadi baik antara pasien

skizofrenia dengan inspektur dan

pekerja sosial medis maupun interaksi

antar anggota kelompok. Hal ini sesuai

dengan penjelasan Stuart mengenai

terapi sosial skill learning pada Bab II

(h. 23).

Dapat disimpulkan kegiatan kelas

motivasi ini sudah sesuai dengan jenis

bantuan pekerja sosial medis dalam

peranannya sebagai pendidik dalam

teori Ife (Bab II, h. 22) berupa

pengajaran keterampilan yang

bermanfaat dan pada kegiatan ini

memberikan pengaruh positif bagi

pasien skizofrenia.

b. Kelas Bahasa Inggris

Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan dengan pekerja sosial medis

pada Bab IV (h. 70), diketahui bahwa

kegiatan kelas bahasa inggris

merupakan kelas keterampilan

berbahasa yang diberikan pasien

skizofrenia, yang dalam

Page 115: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

99

pelaksanaannya ini bukan hanya

bertujuan memberikan sebuah

keterampilan namun juga menciptakan

interaksi sosial melalui roleplay

maupun diskusi kelompok. Melalui

pemaparan tersebut sudah sesuai

dengan teori Ife pada Bab II (h. 22)

mengenai peranan pendidik pekerja

sosial medis dalam mengajarkan suatu

keterampilan pada sasaran yang dituju.

Pada hal ini sasaran yang dituju

adalah pasien skizofrenia yang

diajarkan sebuah keterampilan baru

yang bermanfaat bagi mereka.

Penerapan terapi sosial pada kegiatan

kelas ini meliputi seluruh aspek,

seperti aspek personality yang mana

mengubah kepribadiannya ke arah

yang lebih baik, aspek interaksi sosial

yang terjadi saat diskusi kelompok

maupun melalui roleplay, serta

komunikasi interpersonal saat tiap

perwakilan kelompok memaparkan

hasil diskusi kelompoknya. Pemaparan

ini sudah sesuai dengan penjelasan

Stuart mengenai terapi sosial skill

learning serta metode yang dilakukan

Page 116: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

100

melalui role play dan melalui

penunjukkan video-video (Bab II, h.

23).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan kegiatan kelas-kelas edukasi dengan

penerapan terapi sosial sudah sesuai dengan praktik

peranan pendidik pekerja sosial medis dan sudah terlaksana

dengan baik. Sangat penting untuk pekerja sosial medis

sebagai pendidik membantu meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia. Karena, mereka

cenderung menyendiri dan menghindari orang lain hinga

mereka memiliki kemampuan yang kurang baik dalam

berinteraksi dan berkomunikasi. Padahal, manusia sebagai

mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain yang mana interaksi sosial sebagai prosesnya.

Dengan diajarkan melalui peningkatan kesadaran,

pemberian informasi dan keterampilan-keterampilan

tertentu seperti yang dijelaskan teori Ife (Bab II, h. 22),

pasien skizofrenia mendapatkan manfaat baik yang

diperoleh melalui peningkatan kemampuan dalam

berinteraksi sosial, keberanian untuk memulai

berkomunikasi dengan orang lain, serta kepercayaan diri

yang meningkat dalam menampilkan diri di masyarakat

(Bab IV, h. 72-74).

Page 117: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

101

C. Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien Skizofrenia di

Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan pada 7 informan, yaitu seorang pekerja sosial,

informan pasien skizofrenia, perawat, psikolog, dan

instruktur keterampilan dalam temuan data di Bab IV,

diketahui bahwa terjadinya perubahan perilaku pada pasien

skizofrenia disebabkan adanya gangguan perilaku pada

dirinya sehingga mereka mengalami defisit diri maupun

penarikan diri dari lingkungannya dan membuat

kemampuan berinteraksi sosial mereka kurang baik. Hal ini

juga diperkuat dengan penjelasan Duckworth (dalam Bab

II hal. 27-29) mengenai pengertian pada pasien skizofrenia

yang memiliki gangguan pada perilakunya meliputi

kemampuan berpikir, mengelola emosi, serta bagaimana

berhubungan dengan orang lain, yang mana penderita

gangguan skizofrenia juga mengalami kesulitan dalam

pemahaman sosial. Sehingga, penderita cenderung

mengalami peningkatan stress dan tekanan perasaan jika

menghadapi orang lain.

Menurut analisis peneliti terhadap pemaparan yang

dikatakan oleh Pekerja Sosial Medis di unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender (Bab IV, h. 76) sudah sesuai

dengan penjelasan Duckworth (Bab II, h. 27-29) mengenai

pasien skizofrenia kesulitan dalam melakukan interaksi

sosial. Dengan adanya peningkatan tekanan perasaan yang

dirasakan oleh para rehabilitan yang mengidap gangguan

Page 118: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

102

skizofrenia saat adanya kehadiran orang lain, hal

tersebutlah yang membuat diri mereka memilih untuk

menyendiri dan menghindar dari orang lain hingga mereka

menjadi sulit melakukan interaksi sosial dengan orang lain

serta kurangnya kepercayaan diri untuk berinteraksi karena

kurang terbiasa.

Seperti penjelasan di atas, pasien skizofrenia di unit

rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender memiliki afeksi

yang datar. Mereka lebih sering menyendiri dan cenderung

menghindari orang di sekitarnya saat awal masuk di unit

rehabilitasi. Namun, setelah pasien skizofrenia megikuti

pelaksanaan kegiatan di unit rehabilitasi psikososial RSJ

Islam Klender, yang meliputi kegiatan-kegiatan kelas

edukasi, kemampuan berinteraksi sosial pasien skizofrenia

mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan saat

awal mereka masuk di rehab.

Melalui hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan dengan 3 informan pasien skizofrenia pada Bab

IV, kemampuan berinteraksi yang meningkat pada pasien

skizofrenia, berupa memiliki keberanian untuk menyapa

dan mengobrol dengan teman sekelasnya, percaya diri

untuk tampil dan bercerita di hadapan teman-temannya,

hingga mereka menerapkan kemampuan-kemampuan

tersebut di lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan

teori Thibaut dalam Bab II (h. 24) mengenai penjelasan

interaksi sosial sebuah peristiwa yang terjadi antara dua

Page 119: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

103

orang atau lebih yang sedang hadir dan berkomunikasi

antar satu dan lainnya.

Dengan mereka memulai menyapa, percaya diri

untuk tampil maupun bercerita di depan teman-teman kelas

rehabnya, kejadian tersebut merupakan sebuah interaksi

sosial dengan adanya komunikasi yang dilakukan pasien

skizofrenia dengan orang lain, baik itu teman-teman di

rehabilitasi psikososial RSJ Islam Klender maupun di

lingkungan masyarakat.

Page 120: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

104

BAB VI

PENUTUP

Pada bab ini menjabarkan kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan peneliti. Bab ini berisi mengenai kesimpulan

dan saran yang diberikan peneliti dalam penelitiannya di Unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini,

peneliti menyimpulkan bahwa pekerja sosial medis

merupakan suatu bentuk pelayanan dalam membantu

proses pemulihan keberfungsian sosial pasien dengan

mendapatkan fasilitas pengobatan yang layak. Hal ini

dapat dilihat dari salah satu perannya, yaitu peran pendidik

pekerja sosial medis pada Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

ini yang membantu meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial psien dengan memberikan pengajaran-

pengajaran melalui kelas edukasi dalam meningkatkan

kesadaran pasien terhadap masalah yang dialami,

memberikan informasi-informasi berupa pengetahuan

yang berhubungan dengan penyelesaian masalah yang

dialaminya, serta pengajaran berupa keterampilan-

keterampilan yang menjadi bekal dan menjadi suatu

keahlian yang dimiliki pasien saat mereka kembali ke

lingkungan bermasyarakat. Maka dari itu, pekerja sosial

medis dalam peranannya sebagai pendidik dituntut untuk

memiliki pengetahuan yang luas dan up to date serta

Page 121: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

105

penyampaian yang harus jelas dan dapat dengan mudah

dipahami oleh pasien.

Hal tersebut sesuai dengan temuan yang didapat

dari masing-masing indikator temuan data pada penelitian

ini

1. Pekerja Sosial Medis Bagi Pasien Skizofrenia

di Unit Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender

Dari pembahasan yang dijelaskan, dapat

disimpulkan bahwa pekerja sosial medis sudah

menjalankan fungsinya dengan baik dimana

pekerja sosial medis dalam menjalankan tugasnya

di setting pelayanan kesehatan agar pasien

mendapat pengobatan yang layak dengan tujuan

memberikan bantuan pemecahan masalah dari

segi sosial dan emosional pasien dalam proses

pemulihan keberfungsian sosialnya. Pasien

skizofrenia dalam kegiatan di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender diberikan

kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan

dari penyelesaian masalahnya, sehingga setelah

melaksanakan kegiatan di rehabilitasi dengan

pembekalan keahlian-keahlian yang didapat,

membuat mereka berani dan percaya diri saat

kembali ke lingkungan bermasyarakat tanpa

adanya perasaan rendah diri.

Page 122: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

106

2. Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai Pendidik

Dalam Meningkatkan Kemampuan

Berinteraksi Sosial Pasien Skizofrenia di Unit

Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender

Dari pembahasan yang dijelaskan, dapat

disimpulkan bahwa pekerja sosial medis yang

berada di Unit Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender memberikan pengajaran untuk pasien

skizofrenia melalui kelas-kelas edukasi yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka,

seperti salah satunya meningkatkan kemampuan

pasien skizofrenia dalam berinteraksi sosial yang

disebabkan adanya peningkatan tekanan perasaan

hingga mereka lebih memilih untuk menyendiri

dibandingkan bertemu dan berinteraksi dengan

orang lain.

Dalam meningkatkan kemampuan

berinteraksi sosial pasien skizofrenia diberikan

melalui kelas edukasi yang di dalamnya

diterapkan Terapi Sosial yang di dalamnya

memiliki aspek personality, komunikasi

interpersonal, dan interaksi sosial. penerapan

Terapi Sosial ini bertujuan agar pasien dapat

kembali berkomunikasi dengan terarah serta

mampu berinteraksi sosial dengan baik.

Page 123: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

107

Lalu, dengan adanya kegitan-kegiatan yang

diberikan kepada pasien skizofrenia, mereka

dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk

mengasah bakat atau kemampuan mereka dalam

kemampuan berinteraksi sosial serta mendapat

keahlian baru yang dapat menjadi bekal atau

pegangan mereka nanti.

3. Kemampuan Berinteraksi Sosial Pasien

Skizofrenia di Unit Rehabilitasi Psikososial

Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Dari pembahasan yang telah dijelaskan,

dapat disimpulkan bahwa kondisi awal peserta

rehabilitant pasien skizofrenia sebelum mengikuti

kegiatan di rehabilitasi, kemampuan berinteraksi

sosial mereka sangat kurang dan tidak berjalan

dengan baik. mereka merasa tidak percaya diri

dan tidak memiliki keberanian untuk berinteraksi

dengan orang lain sehingga mereka memilih

untuk menyendiri dan menghindari orang lain.

Namun, kemampuan merekadalam berinteraksi

berangsur-angsur meningkat ke arah yang lebih

baik setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi

juga mereka mendapatkan banyak manfaat

mengenai perubahan yang positif yang membuat

mereka lebih berani dan percaya diri untuk

berinteraksi sosial dengan orang lain.

Page 124: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

108

B. Saran

Merujuk pada kesimpulan di atas, maka penulis

mencoba memberikan masukan yang sekiranya dapat

dijadikan pertimbangan untuk kedepannya, yaitu:

1. Bagi Rumah Sakit Jiwa Islam Klender

Pada Rumah Sakit Jiwa Islam Klender,

diharapkan dapat menambah sumber daya

manusia terkait profesi pekerja sosial profesional

di bidang medis. Sehingga di unit rehabilitasi

psikososial yang merupakan tempat pekerja sosial

bernaung, dapat berperan penuh dalam

penanganan proses pemulihan keberfungsian

sosial pasien dengan lebih maksimal. Juga,

diharapkan pada unit rehabilitasi lebih

diperbanyak lagi ruangan kelas-kelas yang

dijadikan sebagai fasilitas pembelajaran agar para

rehabilitant dapat melakukan kegiatan rehabilitasi

dengan maksimal.

2. Bagi Program Studi Kesejahteraan Sosial

Pada program studi Kesejahteraan Sosial,

diharapkan lebih meningkatkan kerja sama

terhadap lembaga-lembaga yang bersetting

pelayanan kesehatan seperti rumah sakit baik

rumah sakit umum ataupun rumah sakit jiwa

lainnya, sehingga mahasiswa maupun mahasiswi

prodi kesejahteraan sosial dengan mudah untuk

melakukan praktikkum ataupun penelitian

Page 125: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

109

berdasar ranahnya, juga agar profesi pekerja

sosial akan terus berkembang dan lebih dikenal

dengan masyarakat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada peneliti selanjutnya, peneliti

menyadari keterbatasan dalam penyusunan

penelitian yang dilakukan ini serta dapat

dijadikan bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya. Namun, peneliti mengharapkan bagi

peneliti lain yang juga tertarik dalam penelitian

tentang pekerja sosial di ranah medis terutama

dalam pelayanan medis di unit rehabilitasi medik

yang dapat menjadi tambahan wawasan

pengetahuan.

Page 126: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

110

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi, Isbandi Rukminto. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat, dan Intervensi Komunikasi. Jakarta. FE

Universitas Indonesia.

Creswell, J. (2017). Research Design: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta. PT Pustaka Pelajar.

Dewi, J. (2011). Aku Menderita Skizofrenia. Yogyakarta: Kanisius.

Dewi, Kartika Sari. (2012). Kesehatan Mental. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Ife, Jim. (2002). Community Development Creating, Community,

Alternatif Vision Analysis and Practice. Logman, Dly, Ltd

Australia.

Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Puspa, Yan Pramadya. (2003). Kamus Umum Populer. Semarang:

CV Aneka Ilmu.

Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric

Nursing. (8th ed). St. Louis: Mosby Years Book inc. South

Carolina.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 127: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

111

Sama’i, Uung Nasdia. (2015). Pekerja Sosial Medis (Medical

Social Work). Jember: Universitas Jember.

Jurnal

Aprillia, Emma., Dkk. (2010). “Peran Rumah Sakit Dalam Sistem

Kesehatan Daerah di DKI Jakarta”. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Arifin, Ajruni W & Soni A. Nulhakim. (2015). “Pekerja Sosial

Medis Dalam Menangani Orang Dengan Skizofrenia di

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat”. Vol. 2(3), 301-

444.

Duckworth, Ken. (2011). “NAMI on Schizophrenia”. Arlington

VA.

Fahrudin, Adi. (2009). “Pekerjaan Sosial Medis di Rumah Sakit:

Tinjauan Konseptual”. (hal 1-13). Bandung: STKS

Bandung.

Kurniasari, Cecilia Indri., dkk. (2019). “Interaksi Sosial Pada

Pasien Skizofrenia di RS Jiwa”. Vol. 15 (2), 25-30.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Maulana, Indra., dkk. (2019). “Penyuluhan Kesehatan Jiwa Untuk

Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Masalah

Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya”. Vol. 2 (2).

Bandung: Universitas Padjajaran.

Untari, Rita. (2014). “Pengaruh Terapi Kelompok Terhadap

Kemampuan Interaksi Sosial Pasien Skizofrenia di Panti

Page 128: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

112

Rehabilitasi Laras Utami Surakarta”. Vol. 9 (19).

Surakarta.

Penelitian Lain

Astiti, Dini Tias. (2013). “Meningkatkan Kemampuan Interaksi

Sosial Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa

Program Akselerasi SD HJ. Isriati Baiturrahman 01

Semarang”. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Darma, Andi Algifhari. (2013). “Peran Pekerja Sosial Medis

Dalam Penanganan Pasien Rehabilitasi Narkoba di RSKO

Jakarta”. Bandung: Universitas Padjajaran.

Dewi, Kania. (2017). “Kinerja Pekerja Sosial Medis di RS Jiwa

Provinsi Jawa Barat”. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial

Bandung.

Istikhomah, Endah. (2014). “Intervensi Mikro Pekerja Sosial

Medis Terhadap Pasien Terlantar di RSUP Dr. Sardjito”.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kusumaningtyas, Putri. (2019). “Sosialisasi Kegiatan Taman Baca

Masyarakat Pondok Sinau Lentera Anak Nusantara (Lensa)

Sebagai Gerakan Literasi (Studi pada Masyarakat Desa

Mojosari, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)”.

Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Mubarak, Ahmad Said. (2016). “Peran KH. Munir Abdullah

Dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto,

Page 129: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

113

Kec. Gubug, Kab. Grobongan”. Semarang: UIN Wali

Songo Semarang.

Nugroho, Eko R.A. (2018). “Peran Pekerja Sosial Terhadap

Penyandang Skizofrenia di Panti Sosial Bina Laras

Harapan Sentosa 3”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nursalim, Muhammad. (2016). “Proses Pengembangan Kreatifitas

Dengan Skizofrenia (ODS) di Panti Harafa”. Yogyakarta:

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rahmawati, Sisiliana. (2012). “Pengaruh Metode ABA (Applied

Behaviour Analysis): Kemampuan Bersosialisasi Terhadap

Kemampuan Interaksi Anak Autis di SLB TPA Kab.

Jember”. Jember: Universitas Jember.

Saraswati, Meda Dewi. (2019). “Peran Pekerja Sosial Dalam

Upaya Meningkatkan Keberfungsian Sosial Pasien

Skizofrenia berbasis Terapi Okupasi”. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Sari, Novita. (2018). “Peran Pekerja Sosial Medis Sebagai

Pendidik Dalam Proses Kemandirian Pasien Skizofrenia di

Rehabilitasi Psikososial RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

Jakarta”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Internet

Databoks. 2019. Persebaran Prevalensi Skizofrenia/Psikosis di

Indonesia.

Page 130: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

114

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/per

sebaran-prevalensi-skizofreniapsikosis-di-indonesia#

(diakses tanggal 30 Oktober 2020, 21:14)

Jogloabang. 2019. UU 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-18-2014-

kesehatan-jiwa (diakses tanggal 24 Oktober 2020, 22:46)

Kementrian Kesehatan. 2018. Pengertian Kesehatan Mental.

https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-

mental (diakses tanggal 19 Oktober 2020, 23:06).

Media Indonesia. 2020. Kasus Gangguan Jiwa Meningkat Selama

Pandemi.

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/352006/kasus-

gangguan-jiwa-di-indonesia-meningkat-selama-masa-

pandemi (diakses tanggal 9 Februari 2021, 14.04)

Sumber Dokumentasi

Arsip dokumen profil Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.

Page 131: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 132: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

116

Laporan Hasil Observasi

Hari, Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Senin, 12 April

2021

Pada hari pertama,

peneliti bertemu

dengan Pak Amir

selaku staff direksi

RSJIK lalu

mengelilingi

lingkungan yang ada

di dalam RSJIK

dengan Pekerja Sosial

Medis

Peneliti berangkat menuju tempat penelitian

pada pukul 07:00 menggunakan transportasi

publik, yaitu kereta dan sampai pada stasiun

terdekat, yaitu Stasiun Klender Baru.

Sesampainya di stasiun terdekat, untuk

sampai ke tempat penelitian, peneliti harus

menaiki kendaraan umum, angkot S20 agar

sampai pada tempat penelitian, yaitu

Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender.

Peneliti sampai tujuan pada sekitar pukul

09.00 dan langsung menuju ruangan

mahasiswa berpraktek (ruangan khusus para

mahasiswa untuk beristirahat, berkumpul,

dan berdiskusi) dan bertemu dengan Pak

Renaldi, selaku Pekerja Sosial di sana.

Selanjutnya, peneliti dan Pak Renaldi

menuju ruangan direksi untuk bertemu Pak

Amir agar mendapat surat tanda terima

bahwa peneliti diterima untuk melakukan

penelitian dan mengurus administrasi ke

bagian kasir. Setelah selesai mengurus

administrasi, peneliti kembali menemui Pak

Renaldi yang berada di ruangan tim profesi

untuk mendiskusikan tentang jadwal serta

bagaimana pelaksanaan kegiatan penelitian

Page 133: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

117

yang dilakukan. Setelah selesai

mendiskusikan, peneliti dikenalkan oleh tim

profesi yang ada di unit rehabilitasi yaitu

Mbak Pipit sebagai perawat serta

penanggung jawab dari para pasien atau yang

biasa disebut rehabilitan, lalu Mbak Novi

selaku psikolog klinis, dokter umum, Bu

Titiek selaku inspektur keterampilan.

Selanjutnya, peneliti berbincang-bincang

dengan Pak Renaldi sambil berkeliling

lingkungan sekaligus mengamati fasilitas

yang ada di bagian depan dan dalam rumah

sakit seperti, letak ruangan-ruangan yang ada

di sana dan memasuki bangsal-bangsal

dimana tempat pasien rawat inap

mendapatkan perawatan.

Selasa, 13

April 2021

Peneliti memasuki

dan mengamati

ruangan-ruangan

serta fasilitas yang

ada di unit rehabilitasi

psikososial RSJIK

serta berbincang-

bincang dengan

pekerja sosial.

Peneliti sampai pada tempat penelitian pada

pukul 07:55. Sesampainya di ruangan

mahasiswa berpraktek, peneliti bertemu

dengan mahasiswa psikologi lainnya yang

sedang berpraktek untuk tesis. Sekitar pukul

09.00 peneliti berkeliling bagian belakang

rumah sakit yaitu, unit rehabilitasi

psikososial yang terletak dekat dengan

ruangan tim profesi, ruangan mahasiswa

berpraktek, musolla, lapangan olahraga,

ruang direksi, dan dapur gizi rumah sakit.

Peneliti juga mengamati bagaimana kondisi

Page 134: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

118

dari tempat dan ruangan-ruangan yang ada di

sana. Pada bagian unit rehabilitasi, terdapat

dua kelas untuk para rehabilitan

melaksanakan kegiatan belajar di rehab.

Pekerja sosial memberi tahu peneliti bahwa

kelas rehab dibagi menjadi dua gelombang

yaitu sesi senin&rabu dan selasa&kamis.

Pada sesi senin&rabu kelas diperuntukkan

untuk para rehabilitan yang memiliki

gangguan jiwa dan retardasi mental,

sedangkan selasa&kamis untuk para pasien

dengan gangguan jiwa seperti skizofrena,

gangguan depresi, dan bipolar.

Kamis, 15

April 2021

Peneliti mengamati

dan berbincang ringan

dengan pasien atau

teman-teman

rehabilitan di unit

rehabilitasi

psikososial RSJIK

Peneliti sampai ke tempat penelitian pada

pukul 07:55. Sesampainya di ruangan

mahasiswa berpraktek untuk meletakkan

barang bawaan peneliti, selanjutnya sekitar

pukul 08.30 peneliti bergegas pergi ke kelas

para rehabilitan melaksanakan kegiatan,

peneliti mengajak beberapa rehabilitant yang

sudah datang dan duduk di depan kelas yaitu

FF, AR untuk berkenalan sekaligus berbicara

ringan untuk melakukan pendekatan pada

mereka agar suasana lebih mencair sekaligus

melakukan pengamatan pada mereka untuk

dipilih menjadi informan. Terlihat

bagaimana pembicaraan yang terjadi pada

mereka terbatasn namun mereka masih

Page 135: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

119

berinisiatif untuk saling bertanya tentang

pukul berapa dan naik kendaraan apa saat

menuju rehab. Selanjutnya pada sekitar

pukul 12 siang saat waktu isoma, peneliti

kembali berbincang dan mendekati

rehabilitant lainnya untuk diajak berbicara,

peneliti berbicara dengan IS yang cukup

komunikatif saat berbicara, ia juga

berinisiatif untuk kembali bertanya balik

kepada peneliti sehingga komunikasi yang

terjadi yaitu komunikasi dua arah. IS juga

menceritakan bagaimana kondisi dan

penyebab awal hingga ia harus mengikuti

rehabilitasi di RSJIK ini. Namun, kondisinya

masih belum stabil karena masih kalut,

belum adanya kesadaran mengenai

permasalahan yang dialaminya. Di susul juga

dengan CR yang juga berbicang dengan

peneliti namun ia masih belum komunikatif

karena ia peserta rehabilitant yang kurang

dari sebulan melakukan kegiatan,

perkataannya pun masih cukup kacau.

Senin, 19 April

2021

Peneliti mengikuti

kegiatan terapi sosial

melalui kelas edukasi

bahasa inggris

sekaligus

melanjutkan

Peneliti masuk ke dalam kelas bersama

pekerja sosial medis pada sekitar pukul

09.30. Kelas sesi senin & rabu merupakan

kelas yang banyak dari para rehabilitannya

mengalami retardasi mental. Saat di kelas,

hampir semua rehabilitant masih sangat

Page 136: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

120

mengamati para

rehabilitan

minim dalam berinisiatif untuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan pekerja sosial

medis. Mereka sangat pendiam sehingga

kelas terasa sunyi sekali. Saat waktu

istirahatpun, tidak adanya interaksi sosial

yang dilakukan pada mereka karena mereka

lebih memilih untuk sendiri-sendiri.

Selasa, 20

April 2021

Peneliti mengikuti

kegiatan kelas bahasa

inggris edukasi

sekaligus membaur

dan berbincang

kepada teman-teman

rehabilitant

Peneliti masuk ke kelas bahasa inggris

bersama pekerja sosial sekitar pukul 9.30,

setelah opening kelas dengan menanyakan

kondisi dari para rehabilitant, peneliti

mengamati pekerja sosial yang mengajar

bahasa inggris ke para rehabilitant di kelas.

Bahasan yang diberikan mengenai bahasan

yang umum dan tidak terlalu sulit, mereka

harus maju satu per satu untuk menceritakan

hasil yang mereka tulis tentang diri mereka.

Sebagian besar rehabilitant cukup aktif

dalam menjawab pertanyaan yang

dilontarkan pekerja sosial namun ada juga

sebagian dari mereka hanya diam. Tujuan

dilakukan kegiatan ini untuk melatih

kepercayaan diri mereka. Selanjutnya sekitar

pukul 11.30 saat rehabilitant selesai

mengikuti kegiatan rangkaian kelas dan

menunggu waktu solat zuhur, peneliti

mendekati beberapa rehabilitant yang ada di

kelas yaitu DS, N, JJ, D, MAR, dan beberapa

Page 137: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

121

lainnya, dengan berkenalan sekaligus

menanyakan bagaimana pelajaran pada hari

ini, bertanya mengenai kondisi mereka, juga

mendengarkan cerita mereka.

Kamis, 22

April 2021

Peneliti menghadap

Pak Rinaldi selaku

Pekerja Sosial, Mbak

Pipit selaku Perawat

dan penanggung

jawab teman-teman

rehabilitan

Peneliti melakukan wawancara dan diskusi

kepada Pak Renaldy dan Mbak Pipit

mengenai kondisi rehabilitant yang telah

peneliti amati sementara, lalu Pak Renaldy

selaku pekerja sosial medis dan Mbak Pipit

selaku perawat dan penanggung jawab

peserta rehabilitant menjelaskan kondisi

masing-masing dari peserta rehabilitant

terhadap penyebab apa yang terjadi pada

rehabilitan, masalah yang di alami

rehabilitant, sampai kondisi siapa-siapa saja

yang sudah cukup stabil maupun yang masih

belum stabil untuk dijadikan informan

penelitian dalam penelitian ini dan akhirnya

3 peserta rehab terpilih karena sesuai dengan

ketentuan.

Senin, 26 April

2021

Peneliti mengikuti

kegiatan di kelas

terapi sosial “group

therapy” lalu

melakukan

wawancara dengan

salah satu rehabilitant

Peneliti masuk ke kelas bersama pekerja

sosial pada pukul 09.30, setelah selesai

opening kelas, kegiatan pada hari ini adalah

terapi kelompok dimana dibuatlah lingkaran

dan peserta rehab masing-masing

dipersilahkan untuk bercerita terkait kondisi

dan permasalahan yang terjadi pada mereka,

serta bagaimana mereka menyikapi masalah

Page 138: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

122

“DS” yang menjadi

informan penelitian

tersebut, dan bagaimana cara mereka dealing

dengan masalah mereka. Pada kelas ini yang

memang banyaknya rehabilitant yang kurang

dalam berinteraksi, komunikasi dan interaksi

terjadi dengan intensitas yang masih kurang.

Lalu, saat waktu istirahat peneliti bertanya

dan meminta DS untuk bersedia menjadi

informan dan DS menyetujuinya. Lalu,

peneliti melakukan wawancara berdasar

untuk memenuhi data dari penelitian yang

dilakukan

Selasa, 27

April 2021

Peneliti melakukan

wawancara dengan

Bu Kuniti atau yang

biasa dipanggil

dengan Bu Titiek

selaku instruktur

kelas keterampilan

mengikuti kegiatan

terapi sosial melalui

kelas edukasi

keterampilan

handycraft dan

pembuatan telur asin

lalu mewawancarai

informan “JJ” dan

“MAR”

Peneliti pada pagi hari sekitar pukul 8.15

melakukan wawancara dengan Bu Titiek

selaku instruktur kelas keterampilan untuk

menggali nformasi mengenai kondisi pasien

skizofrenia serta menggali informasi

bagaima peran peksos yang ia ketahui.

Selanjutnya, setelah itu peneliti megikuti

kelas keterampilan pada sekitar pukul 09.30

dengan Pak Renaldy, selaku pekerja sosial

dan inspektur kelas keterampilan yaitu Bu

Titiek. Pada kelas keterampilan handycraft,

rehabilitant diajarkan membuat kerajinan-

kerajinan tangan, seperti pada hari ini

mereka diajarkan membuat pajangan bunga.

Lalu, setelah itu pembuatan telur asin juga

para rehabilitant diajarkan dari awal proses

telur bebek biasa sampai menjadi telur asin.

Page 139: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

123

Dalam kegiatan tersebut, peneliti mengamati

para informan yang terpilih. Saat waktu

istirahat, sekitar pukul 11.30 peneliti

mewawancarai JJ yang setuju untuk menjadi

informan. Kemudian MAR juga setuju untuk

menjadi infroman penelitian yang dilakukan

peneliti dan melakukan wawancara pada

sekitar pukul 13.00 dimana peneliti

memberikan beberapa pertanyaan untuk

masing-masing informan.

Kamis, 29

April 2021

Peneliti menghadap

Pak Rinaldi selaku

Pekerja Sosial dan

mengikuti kelas terapi

kelompok sekaligus

melanjutkan

mengamati para

rehabilitant dan para

informan

Sebelum kelas dimulai, peneliti berbincang

dan berdiskusi dengan pekerja sosial medis

mengenai hasil wawancara dengan informan.

Lalu, ada pukul 09.00 peneliti dan pekerja

sosial medis masuk ke kelas terapi

kelompok. Pada kelas sesi ini, interaksi yang

terjadi cukup banyak, karena rehabilitant

antusias dalam bercerita. Komunikasi yang

terjadi juga dari banyak arah, mereka cukup

komunikatif terutama para informan.

Senin, 3 Mei

2021

Peneliti mengikuti

kegiatan terapi

keperawatan di dalam

kelas bersama

perawat Mba Pipit

Peneliti pada pukul 09.30 mengkuti kegiatan

kelas terapi keperawatan yang dilakukan

oleh Mbak Pipit selaku salah satu perawat di

RSJIK, pembahasan yang diberikan pada

saat kelas ini mengenai kebersihan diri

dengan mengajarkan bagaimana cara mandi

yang bersih, sekaligus kerapihan pada diri.

Page 140: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

124

Selasa, 4 Mei

2021

Peneliti mengikuti

kegiatan kelas terapi

spiritual dan

mengamati aktivitas

yang dilakukan oleh

para informan dan

teman-teman

rehabilitant

Pada pukul 13.00 peneliti mengikuti kelas

spiritual yang diisi oleh Ustad dan

didampingi pekerja sosial juga dalam

pelaksanaannya. Dikarenakan hari tersebut

sedang dilaksanakan bulan Ramadhan,

temanya mengenai apa saja yang boleh dan

tidak boleh dilakukan saat berpuasa.

Beberapa rehabilitant termasuk informan

MAR turut aktif dalam bertanya.

Kamis, 6 Mei

2021

Peneliti mengikuti

kegiatan kelas

motivasi bersama Pak

Renaldi selaku

Pekerja Sosial

Pada pukul 09.30 peneliti mengikuti pekerja

sosial medis untuk mengamati kegiatan

pekerja sosial yang mengisi kelas motivasi

untuk rehabilitan. Pekerja sosial medis

membahas tema tentang betapa pentingnya

manusia sebagai mahluk sosial untuk

melakukan interaksi sosial dengan orang lain

dan diharapkan agar rehabilitant semangat

untuk kembali pulih dan sehat agar mereka

bisa kembali untuk berinteraksi sosial

dengan keluarga, teman, dan lingkungan

masyarakat dengan percaya diri.

Senin, 10 Mei

2021

Peneliti melakukan

wawancara dengan

Mbak Novi selaku

psikolog, lalu

mengikuti kegiatan

kelas motivasi

bersama pekerja

Saat pagi sekitar pukul 8.00 peneliti

melakukan wawancara singkat dengan Mbak

Novi selaku psikolog klinis mengenai

tanggapannya terhadap seputar peran pekerja

sosial yang ada di RSJIK serta mengenai

kondisi pasien skizofrenia terhadap

kemampuan berinteraksi sosialnya. Lalu saat

Page 141: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

125

sosial dan psikolog

mengenai tema

kesehatan jiwa, dan

ikut pekerja sosial

melakukan asesmen

dan mengisi form

evaluasi pekerja

sosial.

kelas sudah dimulai, peneliti masuk ke kelas

motivasi yang diberikan langsung oleh

pekerja sosial dan psikolog secara bergantian

terhadap kesehatan jiwa yang penting sekali

untuk diperhatikan para pasien. Setelah kelas

selesai, peneliti ikut melakukan asesmen

terhadap pasien yang baru mendaftar di

rehabilitasi RSJIK bersama pekerja sosial.

setelah itu, sekitar pukul 13.00, pekerja

sosial mengajarkan peneliti bagaimana cara

mengisi dan mengerjakan form evaluasi per

tiap satu bulan dari tiap-tiap pasien.

Selasa, 11 Mei

2021

Peneliti melakukan

terminasi dan

perpisahan pada

seluruh tim profesi di

unit rehabilitasi

psikososial RSJIK

serta dengan para

informan dan teman-

teman rehab

Peneliti mengakhiri penelitian yang

dilakukan di unit rehabilitasi dengan

berpamitan kepada pekerja sosial medis dan

seluruh tim profesi di unit rehabilitasi

psikososial RSJIK serta teman-teman

rehabilitan.

Page 142: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

126

Biodata

Pekerja Sosial Medis

1. Nama : Renaldi, S.Sos

2. NIP : 3171072110869

3. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Juni 1969

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Jabatan : Pekerja Sosial Medis

7. Alamat : Jln. Harapan Mulia VI RT

08/RW 05, Kel. Harapan Mulia,

Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat.

8. Telepon : 0821-6517-8233

9. Pendidikan : - SDN Harapan Mulia

- SMP Perguruan Nasional

- SMKN 44 Jakarta

- S1 Widuri Kessos

10. Tahun Masuk di Rumah Sakit : 2014

RSJ Islam Klender

Page 143: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

127

Pedoman Wawancara Pekerja Sosial Medis

Data Informan

Nama Informan : Renaldi S.Sos

Jabatan : Pekerja Sosial

Usia : 52

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 22 April 2021

Wawancara

1. Bagaimana peran pekerja sosial dalam melayani pelaksanaan

bimbingan terhadap pasien skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial

RSJ Islam Klender?

2. Bagaimana peran pekerja sosial sebagai pendidik dalam pelaksanaan

bimbingan terhadap pasien skizofrenia?

3. Peran apa saja yang dijalankan oleh pekerja sosial dalam pelaksanaan

di Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender?

4. Apa yang dilakukan pekerja sosial saat mengobservasi pasien

skizofrenia?

5. Bagaimana kondisi kemampuan berinteraksi sosial pasien skizofrenia

pada awal dan selama proses rehabilitasi terutama dengan DS, JJ, dan

MAR? Lalu, bagaimana kemampuannya setelah mengikuti kegiatan

di unit rehabilitasi?

6. Apa saja tahapan pelayanan yang diberikan pasien skizofrenia dari

awal sampai akhir rehabilitasi?

Page 144: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

128

7. Apa saja informasi dan keterampilan yang diberikan pekerja sosial

sebagai pendidik untuk pasien skizofrenia dalam meningkatkan

kemampuan berinteraksi sosial mereka?

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang terjadi selama

proses rehabilitasi dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial pasien skizofrenia?

9. Apa yang dilakukan pekerja sosial dalam menyiapkan pasien

skizofrenia untuk siap dan kembali berani berinteraksi dengan

lingkungannya?

10. Apa upaya yang dilakukan pekerja sosial dalam menghilangkan

stigma negatif orang dengan skizofrenia di lingkungan masyarakat?

Page 145: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

129

Pedoman Wawancara Tim Profesi Perawat

Data Informan

Nama Informan : Pipit Ariyadi Amd.Kep.

Jabatan : Perawat / Penanggung jawab rehabilitan

Usia : 25

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 22 April 2021

Wawancara

1. Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

2. Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

3. Bagaimana pekerja sosial melaksanakan tugasnya di Unit

Rehabilitasi Psikososial?

4. Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

5. Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial? bagaimana dengan

DS, JJ, dan MAR?

6. Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti kegiatan

di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut terutama

pada DS, JJ, dan MAR?

Page 146: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

130

Pedoman Wawancara Tim Profesi Psikolog

Data Informan

Nama Informan : Novi Maulidta, M.Psi.

Jabatan : Psikolog Klinis

Usia : 35

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 10 Mei 2021

Wawancara

1. Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

2. Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

3. Bagaimana pekerja sosial melaksanakan tugasnya di Unit

Rehabilitasi Psikososial?

4. Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

5. Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial pada DS, JJ, da

MAR?

6. Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti kegiatan

di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut terutama

pada DS, JJ, dan MAR?

Page 147: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

131

Pedoman Wawancara Inspektur Kelas Keterampilan

Data Informan

Nama Informan : Kuniti (Bu Titiek)

Jabatan : Instruktur Kelas Keterampilan

Usia : 45

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 27 April 2021

Wawancara

1. Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

2. Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

3. Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

4. Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial? terutama pasien DS,

JJ, dan MAR?

5. Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti kegiatan

di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut terutama

pada DS, JJ, dan MAR?

Page 148: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

132

Pedoman Wawancara Informan Pasien Skizofrenia

1. Bagaimana kondisi awal pertama kali datang ke rehabilitasi

psikososial di RSJIK?

2. Apa awal penyebab hingga kamu didiagnosa sakit?

3. Kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengikuti rehabilitasi?

4. Menurut kamu, adakah progres kemajuan yang terjadi pada diri anda

setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi?

5. Setelah mengikuti kegiatan rehabilitasi, adakah kemajuan pada diri

anda dalam kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain?

6. Menurut kamu, teman-teman di rehabilitasi RSJIK bagaimana?

7. Kalau di rumah, apa aja sih aktivitas yang kamu lakukan?

8. Apakah anda mengetahui profesi pekerja sosial dan apa saja yang

dilakukan pekerja sosial di rehabilitasi?

9. Bagaimana hubungan anda dengan pekerja sosial yang ada di sini?

10. Bagaimana sikap pekerja sosial dan tim profesi lain yang ada di unit

rehabilitasi RSJIK?

11. Bagaimana penaganan yang dilakukan pekerja sosial terhadap

masalah yang anda hadapi?

Page 149: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

133

TRANSKIP WAWANCARA PEKERJA SOSIAL MEDIS

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Nama Informan : Rinaldi S.Sos

Jabatan : Pekerja Sosial Medis RSJ Islam Klender

Usia : 52

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Waktu Wawancara : 22 April 2021

Wawancara

1. A: Bagaimana peran pekerja sosial medis dalam melayani pasien

skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam Klender?

B: Dalam memberikan pelayanan dan membimbing kepada orang

dengan skizofrenia, pekerja sosial memberikan berbagai upaya guna

meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan fungsi-fungsi

sosialnya. Kemampuan-kemampuan yang ditingkatkan pada diri

mereka melalui interaksi agar mereka dapat belajar menyesuaikan diri

dengan lingkungan dan situasi kehidupan. Pekerja sosial dalam

memberikan pelayanan kepada rehabilitan seperti orang dengan

skizofrenia dengan melakukan intervensi yang bertujuan untuk

Page 150: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

134

mencapai kesejahteraan pada diri mereka. Intervensi yang dilakukan

menggunakan dua model intervensi, yaitu model intervensi individu

dan intervensi kelompok. Intinya sih, sebenarnya kita sebagai peksos

di sini mau membantu membuat keberfungsian social mereka Kembali

berfungsi. Sehingga, nanti saat mereka sudah selesai mengikuti rehab

dan balik ke rumah dan lingkungannya masing-masing sudah

mengetahui dan mampu melaksanakan peran-perannya di lingkungan

bermasyarakat.

A: Nah, kalau boleh tahu, model intervensi individu maupun kelompok

yang dilakukan pekerja sosial kepada rehabilitan terutama orang

dengan skizofrenia itu bagaimana ya, Pak?

B: Model intervensi individu yang biasa diberikan itu bersifat

menyeluruh. Jadi bukan hanya dari aspek sosial saja tetapi mencakup

segala aspek yang berarti dalam hal ini pekerja sosial harus

memberikan dan menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh

rehabilitan sehingga lebih dapat berdaya. Sebenarnya teknik yang

dilakukan dengan model intervensi individu ini merupakan semacam

bentuk dari rangkaian pendekatan juga oleh pekerja sosial dengan

rehabilitant dalam membantu mereka mengenai pemenuhan

pemecahan masalah. Tentunya dengan mengintervensi mereka dengan

bertatap muka juga lebih membantu menciptakan hubungan harmonis

dan menjalin rasa nyaman bagi mereka sehingga mereka dapat

membuka dirinya pada pekerja sosial dan tentunya sangat membantu

dan memudahkan kita untuk mencari solusi pada masalahnya dengan

lebih akurat.

A: Oh begitu, ya, Pak. Lalu bagaimana dengan model intervensi

kelompok?

Page 151: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

135

B: Kalau dalam model intervensi kelompok ini bertujuan untuk

memberikan serta melatih mereka untuk dapat melakukan interaksi

dengan yang lain. Terutama orang dengan skizofrenia itu cenderung

memiliki afeksi yang datar, kebanyakan dari mereka punya kesulitan

dalam berkomunikasi dengan orang lain, jadi mereka kebanyakan

diam. Maka dari itu, kita latih dan ajarin mereka untuk berinterksi agar

menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk berkomunikasi dengan

yang lain. model intervensi kelompok ini membawa pengaruh yang

sangat positif bagi mereka, seperti tumbuhnya rasa penerimaan dalam

diri mereka untuk saling menghargai satu sama lain dan belajar

bagaimana saling berinteraksi satu sama lain dalam kehidupan itu

merupakan hal yang wajib dilakukan. Karena pada dasarnya, manusia

adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling

menolong dan membutuhkan satu sama lain yang mana dalam

prosesnya butuh adanya interaksi dan komunikasi baik antar individu

dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan

kelompok.

2. A: Kalau boleh tahu, peran apa saja sih Pak yang dijalankan oleh

pekerja sosial dalam pelaksanaan di Rehabilitasi Psikososial RSJ Islam

Klender?

B: Peran yang dimainkan dalam pelaksanaan di rehab RSJ Islam

Klender ini ada 5, yaitu peran pendidik, peran penghubung, peran

konselor, peran pembimbing, peran motivator atau pendukung.

Peran pendidik, bagaimana pekerja sosial memainkan perannya

untuk memberikan pengajaran kepada pasien yang bersangkutan

sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik pengetahuan-pengetahuan

berupa suatu informasi dari dasar sampai yang spesifik, keterampilan-

Page 152: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

136

keterampilan yang dapat merangsang kemampuan baik kognitif dan

psikomotorik mereka. Sehingga, mereka mendapatkan pembelajaran-

pembelajaran yang dapat berguna dan mendorong Kembali

keberfungsian sosial dari masing-masing mereka.

Peran motivator, bagaimana pekerja sosial dapat memberikan

dukungan kepada pasien serta kepada keluarga pasien yang bekerja

sama untuk menjadikan pasien lebih baik lagi. Keterlibatan keluarga

dalam proses penyembuhan pasien sangat berpengaruh penting agar

aktivitas pasien dapat terlaksana dengan baik.

Peran pembimbing, bagaimana pekerja sosial dapat memberikan

bimbingan serta intervensi yang baik sehingga permasalahan dapat

teratasi sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sehingga tujuan

yang telah dirancang dapat tercapai.

Peran konselor, bagaimana pekerja sosial dapat melakukan konseling

baik individu maupun keluarga pasien dalam penanganan masalah

yang dihadapi oleh pasien sehingga pasien merasakan manfaat dari

pertemuan yang dilakukan dengan pekerja sosial.

Peran Penghubung, bagaimana pekerja sosial di rehabilitasi RSJ

Islam Klender dapat menjalin hubungan relasi dengan unit lembaga

lain untuk dapat mengembangkan potensi diri peserta juga

memberikan peluang agar peserta bisa mengoptimalkan skill atau

kompetensi diri mereka ke arah yang lebih baik lagi.

3. A: Bagaimana peran pekerja sosial sebagai pendidik dalam

pelaksanaan bimbingan terhadap pasien skizofrenia?

B: Dalam pelaksanaan perannya, peran pekerja sosial medis di

Rehabilitasi Psikososial RSJIK ini memiliki 5 peran, yaitu sebagai

pendidik, pembimbing, konselor, penghubung, dan motivator. Dalam

Page 153: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

137

melaksanakan perannya sebagai pendidik pada dasarnya kita mendidik

mereka agar dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Bagaimana

pekerja sosial memberikan pengetahuan dan keterampilan juga

mengajari atau mengedukasi sosial di dalam kelas baik yang

berhubungan aktivitas keseharian para rehabilitan, hubungan relasi

dengan orang lain, adaptasi lingkungan, serta interaksi sosial dan etika

sosial di dalam masyarakat. Dengan memberikan mereka informasi

serta edukasi kepada para rehabilitan, mereka dapat menerapkannya

dikehidupan mereka sehari-hari di tengah masyarakat. Baik itu edukasi

yang telah diberikan mengenai fisik, mental sosialnya, juga

keterampilan-keterampilan yang telah diajarkan selama kegiatan di

rehab yang dapat membantu mereka untuk kembali menjalani

kehidupan mereka dengan baik dan meningkatnya kualitas diri

mereka.

4. A: Apa yang dilakukan pekerja sosial saat mengobservasi pasien

skizofrenia?

B: Biasanya pekerja sosial melakukan observasi dalam beberapa hal,

seperti:

Activity Daily Living atau biasa disebut juga kegiatan harian di rumah

yang dalam hal ini, pekerja sosial mengobservasi kegiatan rehabilitan

di rumah. Dalam melakukan aktivitas ini para rehabilitan dilatih

bagaimana kemampuan berinteraksinya di rumah dengan keluarga

seperti interaksi dengan Ibu, Bapak, Kakak, dan Adik. Serta kegiatan

harian di rumah diwajibkan melakukan kegiatan agar tidak melamun

dan larut dalam halusinasinya.

Adaptasi lingkungan, maksudnya adalah bagaimana pasien dilatih

untuk bisa beradaptasi pada lingkungannya dalam hal berinteraksi

Page 154: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

138

sosial. Seperti di dalam kelas, teman-teman rehab masing-masing

berbeda dari satu dan lainnya, ada pasien yang kalua ditanya diam aja

hanya angguk-angguk kepala, ada yang mudah tersinggung, ada juga

pasien yang jika dia berpendapat A nah pendapat yang lain salah dan

dia yang benar, ada juga pasien yang sering berbicara namun

pikirannya kacau hingga pembicaraannya tidak mengarah. Mereka

disatukan di dalam kelas sekaligus dilatih agar bisa saling menghargai

perbedaan.

Personal Hygine, maksud dari poin ini adalah pasien dituntut untuk

bisa berkomunikasi dan menjalin relasi dengan keluarga yang ada di

rumah untuk saling bekerja sama antara pasien dan orang rumah terkait

penggunaan obat dengan baik dan benar dalam mengonsumsinya

sesuai anjuran, bagaimana tata cara makan yang baik dan benar agar

tidak maur dan berantakan, tata cara mandi yang bersih dan benar

seperti pada penggunaan sabun untuk mencuci seluruh badan,

membersihkan rambut dan muka menggunakan shampoo dan

pembersih muka, serta cara menggosok gigi yang benar. Adanya

beberapa dari pasien pengidap skizofrenia mengalami kemunduran

seperti hilangnya motivasi hidup dan mengalami kesulitan dalam

mengatur pikirannya, hal tersebut membuat mereka malas apatis

membuat hilangnya perhatian terhadap personal hygine dari diri

masing-masing.

Mobilisasi pasien, maksud dari poin ini mengenai pergerakan pasien

dari satu tempat ke tempat lain, sehingga pasien dilatih untuk berani

dan percaya pada dirinya untuk melakukan interaksi dengan orang lain.

Seperti contohnya pergi ke warung atau supermarket atau pasar yang

mengharuskan mereka berinteraksi dengan orang lain.

Page 155: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

139

Kemandirian, maksud dari poin ini adalah pasien diharuskan untuk

bisa melakukan sesuatu dengan mandiri terhadap hal-hal yang dapat

dilakukan oleh diri sendiri. Seperti, memakai baju dan mengancingi

baju sendiri, mandi sendiri tanpa harus dibantu, makan tanpa harus

disuapi, juga dilatih untuk menggunakan transportasi umum.

Interaksi Sosial, jadi pasien diharuskan untuk berhubungan dengan

orang yang ada di sekitarnya. Baik di lingkungan rumah, masyarakat,

dan komunitas sekitar. Sehingga tumbuhnya rasa berani dan percaya

diri tanpa adanya rasa cemas di saat pasien harus berhadapan dengan

orang-orang.

5. A: Bagaimana kondisi kemampuan berinteraksi sosial pasien

skizofrenia pada awal dan selama proses rehabilitasi terutama pada

DS, JJ, dan MAR? Lalu, bagaimana kemampuannya setelah mengikuti

kegiatan di unit rehabilitasi?

B: Saat pertama kali pasien skizofrenia datang ke rehabilitasi

kemampuan interaksi hamper dari semuanya tuh kurang banget.

Afeksi mereka saat baru datang juga terlihat datar. Saat awal masuk

kelas juga komunikasi yang dilakukan sangat terbatas sekedar

menjawab “Ya” atau “Tidak” saja. Interaksi dengan teman yang lain

di kelas juga tidak ada. Mereka lebih senang sendiri dan senang di

tempat jauh dari teman-temannya. Nah, kalau di rehab mereka dilatih

bagaimana supaya mereka mampu melakukan interaksi sosial dengan

orang lain, seperti mengajak teman di rehab berbicara dan merespon

teman yang lain jika terlihat sendiri atau banyak diam. Dengan begitu,

jika mereka sering melakukan interaksi sosial satu dengan yang

lainnya, lalu mereka terbiasa melakukan interaksi, kedepannya saat

Page 156: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

140

mereka telah lulus melaksanakan rehab, mereka dapat

mengimplementasikannya ke orang-orang di lingkungan sekitar.

Berhubungan dengan kondisi awal si DS, JJ, dan MAR, mereka juga

awal-awal pendiam gak banyak bicara. Tapi perkembangan mereka

bagus banget karena mereka juga rutin mengikuti kegiatan rehabilitasi,

terutama DS dan MAR ya. Mereka sekarang benar benar bagus

perkembangannya bahkan sudah telihat seperti kita pada normalnya,

terutama DS, dia malah sangat percaya diri dan berani sekarang.

Waktu kedatangan tamu dari luar negri juga dia malah yang nemenin.

Bahasa inggrisnya dia juga lumayan, dia juga gak malu untuk mencoba

hal-hal baru. MAR juga, dia sih memang dari awal gak terlalu anti

sosial ya gak terlalu ada masalah, hanya saja dia orangnya emosian jadi

gampang marah, tapi sekarang sudah cukup bagus, kalau lagi bicara

juga udah gak emosian ya udah bisa ngontrol emosi walaupun kadang

masih suka bablas. Nah, kalau JJ memang dia paling pendiam kalau

diantara DS dan MAR, dia juga bisa dibilang progresnya cukup lebih

lama dibanding mereka berdua. Karena memang dari awal dia tuh

benar-benar menarik diri dari orang lain bahkan keluarga terdekat.

Namun, seiring berjalannya waktu, dia sudah mulai terbuka sekarang

dengan keluarganya, terutama Ibunya. Sekarang sudah mau bantu

Ibunya berdagang di pasar dan di rumah juga sudah sering berinteraksi

dengan Ibunya, walaupun dengan orang lain seperti tetangga masih

belum terbuka tapi dia bilang ke saya sudah mulai mau mencoba

senyum dan mau menyapa bertegur sapa dengan tetangganya.

6. A: Apa saja tahapan pelayanan yang diberikan pasien skizofrenia dari

awal sampai akhir rehabilitasi?

Page 157: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

141

B: Pada saat awal penerimaan tentunyakan peserta sudah

direkomendasikan oleh dokter untuk mengikuti kegiatan di unit

rehabilitasi, selanjutnya dibagi beberapa tahap, seperti:

Tahap awal atau tahap seleksi, dimana pekerja sosial menjalin relasi

dan menggali masalah yang terjadi oleh pasien melalui assessmen

sosial. Serta awal dari mengobservasi pasien dengan cara melakukan

pengamatan melalui interaksi kepada mereka untuk mengetahui

kondisi mereka seperti apa.

Tahap aktivitas, pekerja sosial dalam mengharuskan pasien atau

teman-teman di rehab untuk melakukan interaksi sosial pada teman-

teman di lingkungan rehab. Seperti contohnya, saat di kelas edukasi

entah itu kelas bahasa inggris, kelas terapi sosial dan sebagainya.

Mereka diajarkan berinteraksi melalui media games, role play, group

therapy. Dengan begitu, mereka akan terbiasa hingga kemampuan

berinteraksi mereka yang awalnya kurang baik akan meningkat lebih

baik.

7. A: Apa saja pembelajaran, informasi, dan keterampilan yang diberikan

pekerja sosial sebagai pendidik untuk pasien skizofrenia dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial mereka?

B: Ada berbagai program terapi yang diberikan kepada pasien atau

teman-teman rehabilitant di Rehabilitasi Psikososial RSJIK yang

berbeda-beda dari setiap tim profesi. Berbagai program terapi yang

diberikan seperti terapi medik, terapi psikologi, terapi keperawatan,

terapi sosial, terapi okupasi, terapi vokasional, terapi spiritual, terapi

fisik, serta terapi seni. Terapi yang diberikan, tergantung dari tiap

kebutuhan pasien yang bersnagkutan. Pekerja sosial memainkan

perannya di rehab ini dengan memberikan berbagai terapi sesuai

Page 158: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

142

dengan kebutuhan dari masing-masing pasien. Kalau program terapi

yang diberikan untuk membantu meningkatkan kemampuan

bersosialisasi pasien itu menggunakan terapi sosial skill training.

Tujuan diberikannya terapi sosial masuk ke dalam bagian

“Basic Conversation All Skill” yang menjadi satu di antara 3 bagian

penting dalam pelayanan di rehabilitasi yang diperuntukkan agar

pasien dapat berbicara sistematik dan berkomunikasi efektif. Program

edukasi atau pembelajaran yang diberikan dalam terapi sosial kepada

pasien skizofrenia ini melalui beberapa pendekatan, yaitu pendekatan

personality, social interaction, interpersonal communication. Melalui

program edukasi tersebut yang mana kegiatannya diberikan dengan

melibatkan pasien secara langsung diharapkan agar menciptakan

susasana yang kondusif sehingga dapat terjalin hubungan yang baik

dari tiap pasien, melatih mereka untuk bisa berkomunikasi dua arah

dengan cara yang baik, serta dapat lebih percaya diri dan berani untuk

melakukan interaksi sosial kepada orang lain bukan hanya di

lingkungan rehab saja namun saat mereka berada kembali di

lingkungan keluarga dan masyarakat.

Kalau mengenai keterampilan yang diberikan, pekerja sosial

mengedukasi dalam keterampilan berinteraksi sosial yang baik dan

berlatih berkenalan dengan teman-temannya, latihan perkenalan

dengan orang sekitar rumah sakit baik pengunjung dan petugas,

keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai etika dan

aturan yang berlaku di masyarakat atau disekitarnya, kerterampilan

dalam menjalankan perannya sebagai manusia didalam kehidupan

sebagai mahkluk sosial, serta keterampilan dalam menggunakan

layanan publik yang diharapkan mereka bisa berinteraksi lebih luas

lagi dalam kehidupan sehari hari mereka.

Page 159: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

143

8. A: Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang terjadi selama

proses rehabilitasi dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial pasien skizofrenia?

B: Kalau faktor pendukung, seperti adanya respon yang baik dari

keluarga pasien dalam mengikuti term and condition mengenai

pelaksanaan rehab yang dijalani salah satu keluarganya yang menjadi

pasien rehab juga adanya kerja sama baik dari pasien, tim profesi, dan

keluarga pasien dalam mendukung proses penyembuhan yang

dilaksanakan di unit rehabilitasi psikososial RSJIK. Faktor

penghambatnya tuh, ya terkadang masih kurangnya kesadaran dari

pasien sendiri dalam melaksanakan kegiatan proses pemulihan,

beberapa dari mereka juga ada yang kurang semangat dalam mengikuti

kegiatan di rehab dan keluarganya juga ada yang masih belum

sepenuhnya memahami pentingnya layanan sosial bagi pasien

sehingga terjadinya pembiaran dari penyakit yang diidap pasien,

tenaga tim profesinya di sini sebenarnya masih kurang hingga

pelayanannya kadang jadi kurang optimal, serta masih banyaknya

stigma negative bagi para pengidap skizofrenia di masyarakat yang

sebenarnya menjadi landasan dalam proses berinteraksi mereka.

9. A: Apa yang dilakukan pekerja sosial dalam menyiapkan pasien

skizofrenia untuk siap dan kembali berani berinteraksi dengan

lingkungannya?

B: Pekerja sosial berupaya untuk mensosialisasikan mengenai betapa

pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa sama seperti

memperhatikan kesehatan fisik sehingga para pasien dapat selalu

dalam kondisi yang stabil walaupun di saat menghadapi segala

Page 160: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

144

masalah. Pekerja sosial juga memberikan bekal berupa pengajaran

baik berupa pemberian informasi, memberikan tugas yang

berhubungan dengan kegiatan kelompok, konseling berupa penguatan

mental, memberikan pelatihan-pelatihan dan keterampilan-

keterampilan yang dapat berguna bagi kehidupan mereka setelah pulih

dan selesai mengikuti pelaksanaan kegiatan rehab, serta sering

memperkenalkan mereka di layanan umum dan publik. Dengan begitu,

mereka mampu berinteraksi sosial tanpa perlu canggung, serta melatih

kepercayaan diri mereka untuk tampil dan siap berada di tengah

keluarga, teman, maupun masyarakat dan lingkungan komunitasnya.

10. A: Apa upaya yang dilakukan pekerja sosial dalam menghilangkan

stigma negatif orang dengan skizofrenia di lingkungan masyarakat?

B: Pekerja sosial mensosialisasikan akan pentingnya kesehatan jiwa

dan mensosialisasikan mengenai lebih dekat dengan orang dengan

gangguan jiwa, juga mengadakan dan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat umum baik itu masyarakat yang ada di dalam lingkungan

rumah sakit juga lingkungan di luar rumah sakit untuk menghilangkan

stigma negatif yang diberikan kepada pasien pengidap skizofrenia

maupun orang dengan gangguan jiwa lainnya melalui pameran,

seminar, webinar, serta pertemuan dengan pemerintah daerah.

Page 161: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

145

TRANSKIP WAWANCARA TIM PROFESI REHABILITASI

PSIKOSOSIAL RSJIK

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Nama Informan : Pipit Ariyadi Amd.Kep.

Jabatan : Perawat / Penanggung jawab rehabilitan

Usia : 25

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 22 April 2021

Wawancara

1. A: Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

B: Tentunya! Pak Renaldy atau kita biasanya memanggil dia Pak

Dedy. Beliau merupakan pekerja sosial di Unit Rehabilitasi ini dimana

saya sebagai perawat sekaligus penanggung jawab rehabilitant di Unit

Rehabilitasi Psikososial selalu berkoordinasi dengan pekerja sosial dan

tim profesi lainnya di sini. Tapi, memang awal-awalnya aku tuh gak

tahu kalau Pak Dedy itu seorang pekerja sosial medis,aku pikir dahulu

dia psikolog ternyata lambat laun, aku paham ternyata pekerja sosial

medis itu berbeda ya dengan psikolog.

Page 162: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

146

2. A: Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

B: Pada dasarnya, kita sebagai para tim profesi melakukan peran kita

masing-masing sesuai dengan ranah kita. Kalau aku sebagai perawat

membantu melalui segala hal yang berhubungan dengan

keperawatankan, nah kalau Pak Dedy itu hal-hal yang berhubungan

dengan segi sosialnya pasien dengan memerikan pelatihan maupun

keterampilan hidup mandiri sehingga mereka dapat kembali ke

masyarakat layaknya manusia lain yang mampu berinteraksi dengan

baik dan hidup mandiri. Kalau peranan mungkin bisa dibilang kita

memberikan pengajaran-pengajaran yang memang sesuai ranah

masing masing tim profesi ya. Karena tuh hampir sebagian besar

kegiatan di sini berupa kegiatan edukasi yang diajarkan kepada pasien

rehabilitant seperti skizofrenia yang berhubungan sama permasalahan

penyakit yang ada di diri mereka. Sehingga, mereka akan mendapatkan

solusi atau penyelesaian masalahnya. Kalau peranan semuanya aku

kurang paham dalam ranah pekerja sosial itu gimana ya, tapi yang aku

lihat Pak Dedy ya mengajar di kelas-kelas edukasi sekaligus memberi

motivasi dan informasi-informasi, terus melakukan konseling juga

sama para rehabilitan, kalau ada rehabilitant yang baru masuk

melakukan asesmen pada pasien tersebut dari segi sosialnya nah

biasanya kita gantian kalau melakukan asesmen kalau Pak Dedy

asesmen sosial aku asesmen keperawatannya tapi karena kita sudah

sering dan terbiasa jadi kita saling bantu membantu, kalau aku lagi

repot jadi Pak Dedy yang ngisi form asesmen baik sosial atu

keperawatan begitu juga sebaliknya, terus sering ke luar dan di dalam

rumah sakit juga tuh memberikan sosialisasi ke keluarga maupun

masyarakat untuk lebih aware sama kesehatan mental, terus menempis

Page 163: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

147

stigma-stigma negative terhadap orang dengan gangguan jiwa, banyak

sih.

3. A: Bagaimana pekerja sosial melaksanakan tugasnya di Unit

Rehabilitasi Psikososial?

B: Intinya membantu proses pemulihan pasien di Unit Rehabilitasi dari

segi sosial dan sesuai ranah pekerja sosial sih menurutku. Segala hal

yang positif dan hal-hal ke arah yang lebih baik deh.

4. A: Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

B: Kalau yang aku tahu, dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi

sosial rehabilitant khususnya skizofrenia tuh melalui kelas-kelas

edukasi yang memiliki unsur terapi sosial, dimana Pak Dedy

mengajarkan mereka tentang hal seputar pentingnya berinteraksi sosial

deh, seperti cara memulai interaksi sosial, bagaimana menyapa dan

cara berkenalan dengan temen di rehab, bagaimana memulai

pembicaraan kayak topic apa saja nih yang kira-kira bisa diomongin

sama teman baru.

5. A: Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial? terutama pada DS, JJ,

dan MAR!

B: Kalau kondisi awal mereka, bisa dibilang kurang baik. hampir

semua rehabilitant, saat awal-awal afeksinya datar, benar-benar diam,

raut wajahnya murung dan pikirannya seperti kosong, kadang ada yang

suka bicara sendiri, terus tampak kebingungan, dan mereka di dalam

kelas juga hening tidak ada interaksi. Mereka seperti kalut dalam

pikiran masing-masing saja karena adanya halusinasikan. Disuruh

untuk saling ngobrol juga susah, bilangnya malu dan perasaan mereka

cemas saja. Mengenai mereka bertiga, semuanya pendiam sih gak ada

Page 164: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

148

suaranya karena mungkin belum adaptasi. Tapi kalau progres MAR

sebenarnya tidak terlalu yang menyendiri karena dia talkative hanya

saja dia cukup temperamental ya, jadi sering adu mulut dengan teman

di kelas. Juga si DS, dia gak terlalu pendiam dan menyendiri seperti

JJ, soalnya DS cukup berani buat bertanya ke orang lain dan berbicara

duluan bahkan saat di kelas atau waktu istirahat, ya walaupun tidak

banyak ya. Kalau JJ tuh benar-benar pendiam banget dan menyendiri

sekali, dia terlihat kalau dia tuh kalut dalam pikirannya juga dia merasa

kalau ada banyak orang bikin dia tertekan dan merasa seperti

diomongin sama orang lain.

6. A: Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti

kegiatan di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut

terutama pada DS, JJ, dan MAR?

B: Tentunya ada sekali. Walaupun masing-masing dari mereka

kemajuannya tidak sama ya, tapi mereka mengalami kemajuan yang

sedikit demi sedikit membaik. Seperti dengan mengikuti kegiatan di

rehab mereka jadi memiliki kegiatan dan tidak jatuh pada halusinasi

dan pikirannya hingga mereka tidak bengong dan dengan adanya

kegiatan yang dilakukan, mereka berkurang halusinasinya. Terus

masalah halusinasi, mereka diajarkan juga agar mereka bisa mencegah

halusinasi maupun kekambuhan dari penyakitnya. Banyak juga yang

memiliki masalah pada personal hygiene, setelah mengikuti kegiatan

mereka jadi lebih bisa merawat diri, lebih mandiri, lebih berani dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain, mereka juga

mendapatkan keahlian dari kegiatan kelas keterampilan, entah itu

memasak, kelas kecantikan yang mengajarkan mereka berhias diri,

kelas kerajinan tangan, dan masih banyak lagi. Mengenai DS, JJ, dan

juga MAR, karena mereka sudah cukup lama ikut kegiatan di sini

Page 165: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

149

terutama DS, dia benar-benar kelihatan kemajuannya, dari semua segi

sih, kamu liaht sendiri dia sudah stabil sekali dan seperti orang normal

yang sehat. Juga MAR, malah dia sekarang ikut bantu-bantu di apotek

kan, dia juga sudah cukup stabil dalam mengontrol emosi. Begitu juga

dengan JJ, dia cukup stabil walaupun kadang dia masih kambuh karena

dia sempat 2 bulan tidak datang rehab, namun dalam berinteaksi dia

sudah cukup bagus. Udah mau ngobrol dengan teman-teman di rehab,

di kelas juga cukup aktif dalam menjawab pertanyaan dan kalau lagi

sesi sharing, dia juga sudah mulai terbuka dan dekat dengan Ibunya

sekaligus bantu-bantu Ibunya di Pasar, inisiatifnya dia juga sudah

bagus, dia bilang sekarang dialagi kepingin banget untuk bisa

mengobrol dengan tetangganya. Aku bilang, itu bagus, pelan-pelan aja

dulu dari senyum ke mereka nanti menyapa mereka sampai nanti bisa

ngobrol akhirnya.

Page 166: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

150

TRANSKIP WAWANCARA TIM PROFESI REHABILITASI

PSIKOSOSIAL RSJIK

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Nama Informan : Novi Maulidta, M.Psi.

Jabatan : Psikolog Klinis

Usia : 35

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 10 Mei 2021

Wawancara

1. A: Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

B: Oh pastinya, ya, Dik. Secara di tim profesi rehabilitasi itukan semua

profesi yang membantu proses pemulihan pasien itu bertemu dan

melakukan diskusi. Tiap-tiap profesi melaksanakan tugasnya sesuai

ranahnya masing-masing.

2. A: Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

B: Sepemahaman saya sejauh ini, selama adanya rapat tim profesi saat

evaluasi, pekerja sosial melakukan tugasnya untuk membantu dari segi

keberfungsian sosial pasien yang berhubungan dengan segi emosional

dan sosial mereka. Kalau peranan, pastinya saya kurang paham

penyebutannya, ya. Peranan Pak Renaldy juga bermacam-macam

setahu saya. Terlihat juga setiap form asesmen tiap pasien yang tiap

Page 167: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

151

satu orangnya dilakukan asesmen dari saya melalui form psikolog dari

segi psikis, terus form keperawatan juga yang diisi oleh perawat, juga

form pekerja sosial medis dari segi sosial. Pak Renaldy juga setahu

saya melakukan konseling juga baik dengan pasien dan keluarga

pasien. Terus kadang juga melakukan home visit. Namun, dalam

kegiatan di rehabilitasi inikan kegiatan juga lebih di dalam kelas-kelas

ya, yang saya lihat, Pak Renaldy dalam mengisi kegiatan di kelas

dengan memberikan edukasi terhadap para pasien dengan memberikan

motivasi, memberikan informasi-informasi juga.

3. A: Bagaimana pekerja sosial melaksanakan tugasnya di Unit

Rehabilitasi Psikososial?

B: Menurut saya sesuai dengan tugasnya ya. Beliau juga informatif dan

komunikatif sih, Dik. Orangnya terbuka dan friendly bukan hanya

sekedar sama tim profesi dan staff tetapi dengan para pasien juga

sangat terbuka. Beliau mau terus mengasah kemampuannya agar

maksimal dalam membantu para pasien pulih.

4. A: Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

B: Seperti yang Adik lihat juga selama penelitian di sini, dalam

kegiatan di kelas, Pak Renaldy mengisi kelas-kelas seperti kelas

motivasi, kelas bahasa inggris dan kelas lainnya. Perihal meningkatkan

kemampuan berinteraksi pasien memang ada kelas-kelas tertentu yang

diberikan karena memang untuk membuat kemampuan berkomunikasi

dan berinteraksi pasien membaik dan lancar. Ini semua dilakukan agar

setelah para pasien telah selesai mengikuti kegiatan di rehabilitasi,

mereka mampu berinteraksi sosial dengan orang lain di lingkungannya

dengan baik. Dalam kelas motivasi, tema yang berhubungan dengan

meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial pasien juga sering

Page 168: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

152

diberikan agar para rehabilitant tau betapa pentingnya hal tersebut

untuk dilakukan sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial.

Intinya, lebih kepada meberikan motivasi dan informasi mengenai hal

yang berhubungan dari segi sosial pasien, bedanya kalau sayakan lebih

ke kondisi psikis mereka yang berhubungan dengan masalah halusinasi

juga yang nanti dalam asesmennya saya menggunakan alat-alat tes

psikolog seperti TAT, psikotes, HTP, DAP, dsb.

5. A: Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial terutama pada DS, JJ,

dan MAR?

B: Jelasnya, afeksi mereka datar. Sejauh ini, pengalaman saya dalam

membantu mereka saat konseling baik di saat mengasesmen mereka

dengan alat tes ataupun kondisi mereka saat di kelas itu hampir

semuanya sangat pendiam dan lebih suka menyendiri. Mereka sibuk

dengan pikiran-pikiran yang ada di dalam kepalanya. Tiap masing-

masing individu saat awal datang sangat pendiam. Saat sudah cukup

lama mengikuti kegiatanpun sebagian dari mereka juga masih

pendiam. Namun, kondisinya lebih baik walaupun progresnya tidak

cepat. Mereka mulai berbicara antara individu dengan individu sih

sudah terlihat progresnya kalau untuk di depan umum masih belum.

Namun itu merupakan suatu pencapaian progress yang baik dan

diharapkan, karena orang dengan gangguan jiwa seperti mereka ini

progresnya memang dari hal-hal kecil. Tapi bukan berarti semuanya

berproses sedikit-sedikit. Beberapa dari mereka setelah mengikuti

kegiatan juga banyak yang kembali percaya diri untuk berinteraksi di

depan orang banyak. semuanya tergantung dari tiap tiap individunya.

Kalau mengenai DS dan MAR, aku kurang paham sama masalahnyya

dia ya, tapi yang aku lihat mereka sangat stabil sekarang. Karena

Page 169: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

153

mereka juga sudah lama dan rutin ikut kegiatan di rehab ya jadi

perkembangannya bagus. Di kelas mereka sangat bagus anaknya aktif

dan gak malu. Mereka yang bikin kelas kalau lagi sepi jadi ada

suaranya juga. Kalau JJ, dia juga udah cukup bagus hanya masih

muncul kekambuhan kadang-kadang, tapi di kelas dia cukup aktif udah

mulai percaya diri. Semingguan yang lalu dia cerita ke saya kalau dia

sudah berhubungan cukup baik dengan ibunya dan dengan

keponakannya juga sudah mulai ingin bertemu dan bermain sama

keponakan kecilnya, lebih adanya interaksi dengan orang terdekatnya

sih sekarang.

6. A: Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti

kegiatan di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut

terutama pada DS, JJ, dan MAR?

B: Kemajuan yang pasti hampir semua yang mengikuti kegiatan

rehabilitasi dengan rutin memiliki kemajuan-kemajuan yang banyak.

seperti contohnya yang bisa Adik lihat, si DS bisa dilihat sendiri

bagaimana kondisinya dia sekarang. Sudah sangat bagus dan stabil

terus. Dia sangat percaya diri dan kemampuan berinteraksinya sangat

baikkan bahkan saat dengan orang yang baru dia kenal, seperti dengan

Adik sendiri. Juga MAR yang sudah mampu mengontrol perkataan dan

emosionalnya. JJ yang sudah mulai membuka diri dan bekeinginan

untuk mulai berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Contoh lainnya

juga banyak. Kamu lihat Mbak N walaupun masih mengikuti rehab

sekaligus buka toko kue, lalu R yang menjual aksesoris handmade nya,

itu semua merupakan kemajuan. Dari segi kemampuan berinteraksinya

juga sudah baik, terlihat bagaimana mereka sudah berani menjual ke

orang-orang lain di lingkungan rumah sakit. Banyak yang telah selesai

Page 170: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

154

mengikuti kegiatan di rehabilitasi di sini sudah mampu membuka

usaha kecil-kecilan.

Page 171: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

155

TRANSKIP WAWANCARA TIM PROFESI REHABILITASI

PSIKOSOSIAL RSJIK

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Nama Informan : Kuniti (Bu Titiek)

Jabatan : Instruktur Kelas Keterampilan

Usia : 39

Tempat Wawancara : Ruang Diskusi Tim Profesi

Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 27 April 2021

Wawancara

1. A: Apa anda mengetahui tentang pekerja sosial?

B: Awalnya saat saya pertama kerja di rehabilitasi ini saya tidak tahu,

hanya pernah baca di mejanya Pak Dedy kalau beliau itu pekerja sosial

medis, saya pikir itu semacam relawan atau semacamnya saya kurang

paham. Namun, akhirnya mulai ngobrol-ngobrol dengan Pak Dedy dan

yang lainnya, pekerja sosial medis itu profesi ya setara dengan

psikolog, perawat, maupun dokter dan lainnya.

2. A: Apa peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial di Unit Rehabilitasi

Psikososial RSJ Islam Klender?

B: Kalau peranan tuh sama seperti profesi lainnya membantu pasien

agar pulih dan sehat kembali ya, di sinikan programnya di kelas-kelas

ya jadi pasien diajarkan apapun itu sesuai kebutuhannya masing

masing melalui pengajaran. Terus kadang juga melakukan konsultasi

Page 172: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

156

ya per individu yang Ibu lihat. Sama seperti yang dilakuin Mbak Pipit

dan Mbak Novi sih ya hanya mungkin beda dari segi bantuannya.

Karena yang saya tahu per pasien, berkasnya itu banyak dan maisng-

masing dari Pak Dedy, Mbak Novy, Mbak Pipit dan Dokter Friendy

dan dokter lainnya ikut mengisi berkas formulir dari pasien-pasien.

3. A: Bagaimana pekerja sosial melakukan peranannya dalam

meningkatkan kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia?

B: Saat di kelas-kelas edukasi lain diisi dengan hal terkait dengan

pentingnya interaksi sosial ya pastinya, dengan dilatih pasien untuk

melakukan tugas berkelompok juga agar mereka belajar berinteraksi.

Kalau yang saya lihat saat kelas keterampilan handycraft saat saya

mengisi kelas dan di dampingi dengan Pak Dedy, beliaukan memang

selalu menyuruh pembuatan kerajinan tangan di bagi berkelompok

juga kan agar mereka saling membantu bekerja sama untuk

menyelesaikan kerajinan tangan yang dibuat. Otomatis saat bekerja

sama itukan perlu adanya interaksi dari antar anggota, hal tersebut

dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk

memulai berinteraksi.

4. A: Bagaimana kondisi pasien skizofrenia saat awal masuk Unit

Rehabilitasi terutama dalam berinteraksi sosial terutama pada DS, JJ,

dan MAR?

B: Kalau yang dilihat saat di kelas saya, saat ada rehabilitant baru,

mereka pada diam saja sih. Gak bersuara kalau tidak ditanya. Saat

ditanyapun jawabannya juga singkat malah kadang hanya geleng atau

ngangguk saja. Kalau disuruh ngerjain tugasnya buat kerajinan

tanganpun, kadangkan harus gantian minjem lem atau yang lainnya,

tapi tidak ada inisiatif untuk bertanya atau meminjam, hampir semua

rata-rata menyendiri dan bengong sih ya. Kalau si DS MAR dan JJ

Page 173: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

157

awal juga begitu, tapi si DS dan JJ gak terlalu diam dan adaptasinya

cepat sih mereka, inisiatif juga mereka untuk bertanya kalau kurang

paham. Kalau JJ memang pendiam banget pas awal, dan cukup lama

buat adaptasi.

5. A: Adakah kemajuan dari pasien skizofrenia setelah mengikuti

kegiatan di Unit Rehabilitasi? Apa saja kemajuan-kemajuan tersebut

terutama pada DS, JJ, dan MAR?

B: Alhamdulillah, mereka yang mengikuti kegiatan rehabilitasi di sini

kalau mereka rutin dan rajin masuk, mereka memiliki kemajuan.

Kemajuannya banyak ya, dari kemampuan berinteraksinya jadi lebih

baik, mereka memiliki keterampilan-keterampilan yang telah

diajarkan di kelas agar dapat membantu mereka saat selesai mengikuti

kegiatan di rehab ini, juga penampilannya juga pada lebih baik ya,

mereka mampu mengurus dirinya masing-masing, banyak juga yang

sudah bisa menghasilkan pendapatan dan mendapatkan pekerjaan

kembali. Seperti DS juga sudah stabil banget seperti orang normal, lalu

MAR juga dia disini bantu bantukan di bagian depan di apotek

walaupun di kelas kadang masih bercekcok omongan kadang dengan

teman di kelas, tapi itu wajar sih kitapun sebagai orang yang sedang

tidak sakit juga kadang ada berbeda pendapatkan. Lalu, JJ juga sudah

cukup lebih stabil. Penampilan mereka juga sudah rapi semua.

Page 174: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

158

Transkip Wawancara Pasien Skizofrenia

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Informan : DS

Usia : 29

Wawancara

1. A: Bagaimana kondisi pertama kali datang ke rehabilitasi psikososial

di RSJIK?

B: Awal ikut rehab di RSJIK itu tahun 2019, setelah sebelumnya aku

di rawat inap di RSJIK sekitar 9x bolak balik dari tahun 2014 sampai

2018 kan. Terus Dokter Hasna pas aku udah selesai rawat inap dan

udah agak stabil, pas aku control tuh tahun 2019 aku disuruh ikut rehab

biar aku ada kegiatan biar kebiasaanku melamun berkurang terus biar

bisa punya temen karena aku anak introvert dan pendiam dari aku SMP

aku gak banyak punya teman karena aku gak pandai berkomunikasi.

2. A: Kalau boleh tau, apa sih awal penyebab kamu didiagnosa sakit ini?

B: Aku didiagnosa mengidap skizofrenia, awal mulanya aku tuh

karena masalah pacar, jadi hubungan kita sudah 3 tahun tapi harus

putus terus aku sedih banget karena aku pikir sudah lama bangetkan.

Ditambah, gak lama dari masalah ini, pas saat lagi sedih-sedihnya,

Ibuku meninggal karena sakit. Saat itu aku benar-benar jadi depresi,

Page 175: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

159

kayak hilang arah dan tujuan. Aku merasa terpukul banget dan

banyakan ngurung diri di kamar. Aku benar-benar gak mau bertemu

dengan orang lain bahkan keluar kamar. Sampai akhirnya, aku 10 hari

gak bisa tidur dan ngoceh terus setiap hari kayak ada yang ajak

ngomong, padahal di kamar nggak ada siapa-siapa. Terus ayah dan

abangku khawatir, akhirnya aku dibawa ke RSJIK dan di rawat inap

karena kondisiku kacau banget.

3. A: Kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengikuti rehabilitasi?

B: Kegiatannya banyak. Belajar di kelas sesuai jadwal kelas. Ada kelas

Bahasa Inggris, kelas grup terapi, kelas edukasi, kelas Handy-Craft

bikin kerajinan tangan gitu yang nanti bisa untuk dijual kayak vas

bunga, aksesoris, buat telur asin, banyak deh, Kak. Terus juga ada

kelas motivasi, kelas rohani dan keagamaan, olahraga setiap hari Rabu,

kita juga kadang ada kelas terapi dan sesi konseling sama tim profesi

di rehab per bulannya, kalau memang diperlukan.

4. A: Menurutmu, adakah progres kemajuan yang terjadi pada diri kamu

setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi?

B: Alhamdulillah kalau kemajuan banyak banget. Selama 2 tahun ini

aku sudah mulai berubah sih. perubahan aku tuh yang utama pastinya

udah lebih stabil dan sudah lama tidak kambuh, aku jadi lebih bisa

mengontrol emosiku, aku jadi lebih percaya diri, berani gak narik diri

buat terbuka dengan orang lain terutama sama keluargaku, sekarang

aku udah bisa pergi-pergian sendiri dan berani bertanya kalau lagi ada

apa-apa.

Page 176: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

160

5. A: Setelah mengikuti kegiatan rehabilitasi, adakah kemajuan pada diri

kamu dalam kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain?

Tolong jelasakan!

B: Ada. Aku sekarang jadi lebih percaya diri. Karena Pak Renaldi dan

tim profesi rehab sudah mengajarkan aku betapa pentingnya

berinteraksi sosial dengan orang lain. Bahkan dari hal kecil kayak

diajarin cara menyapa orang lain dan topik pembicaraan buat memulai

percakapan gitu. Aku akhirnya udah gak pendiam dan sering bengong

lagi. Sekarang kalau ketemu temen-temen, aku suka nyapa dan ngajak

mereka ngobrol. Oh iya, saat di RSJIK ada acara dan kedatangan orang

luar negeri, dengan bahasa inggrisku yang pas-pasan, aku dengan

percaya diri ikut menyapa dan berbicara sama mereka. Terus,

hubungan aku sama ayahku dan abang-abangku di rumah juga lebih

baik. Dulu aku keluar kamar Cuma pas mau ambil makan dan ke kamar

mandi. Sekarang aku sama keluargaku kalau makan malam pasti

bareng-bareng. Sama sepupu-sepupuku juga sudah enak ngobrol dan

mau ikut membaur sama mereka. Alhamdulillah kalau berinteraksi

sosialku sudah lebih baik banget dibanding sebelum ikut rehab.

Kelas-kelas yang membantu peningkatan kemampuan berinteraksi tuh

banyak kak, seperti kelas bahasa inggris yang kegiatannya melakukan

role play setiap orang dipanggil acak untuk maju melakukan peran

yang diberikan oleh Pak Dedy, kelas grup terapi, kelas kerajinan

tangan juga tuh karena kita dipaksa harus berkelompok.

6. A: Menurut kamu, teman-teman di rehab bagaimana?

B: Alhamdulillah pada baik, gak ada musuh. Mungkin karena kita di

sini karena senasib jadi enak sih, Kak bisa diajak ngobrol dan saling

sharing. Kadang, kita sama-sama saling ngedukung biat cepat sembuh.

Page 177: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

161

7. A: Kalau di rumah, apa aja sih aktivitas yang kamu lakukan?

B: Aku dulu kebanyakan melamun di dalam kamar gak mau keluar.

Sekarang Alhamdulilah aku tiap pagi sebelum berangkat ke RSJIK,

aku nyuci piring. Pas malem aku nyuci baju.

8. A: Apakah anda mengetahui profesi pekerja sosial dan apa saja yang

dilakukan pekerja sosial di rehabilitasi?

B: Pak Renaldi itu pekerja sosialkan, dia membantu anak-anak di

rehab untuk bisa bersosialisasi lagi dengan masyarakat kayak gimana

caranya untuk ngebangun kepercayaan diri buat ngobrol sama orang-

orang di lingkungan rumah, terus ngasih tau gimana caranya untuk

menyapa orang dengan berani biar gak malu dan takut. Pak Renaldi

juga yang mengedukasi keluarga dan ngasih informasi gimana cara

menghadapi aku yang lagi sakit begini. Informasi juga yang bagaimana

nih biar kita bisa mendapatkan uang dengan jual sesuatu yang kita

mampu bisa lakuin untuk dijual. Pas di dalam kelas, selain ngasih tahu

informasi-informasi yang berhubungan sama penyakit kita sama

tentang kehidupan, Pak Renaldi juga setiap sebelum mulai kegiatan

selalu ngasih motivasi biar anak-anak di rehab semangat. Ini juga sih

yang bikin kita ada semangat buat sembuh.

9. A: Bagaimana hubungan kamu dengan pekerja sosial yang ada di sini?

B: hubungannya sih baik-baik aja. Pak Renaldi juga baik banget sama

anak-anak di rehab. Dia peduli dan ramah sama kita di sini yang

ibaratnya kan gak normal ya gak stabil gitu tapi dia tetep ngebantu kita,

dia gak ngebeda-bedain.

Page 178: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

162

10. A: Bagaimana sikap pekerja sosial dan tim profesi lain yang ada di unit

rehabilitasi RSJIK?

B: Di sini pegawainya baik. Mereka peduli dan tanggung jawab. Paling

aku suka tuh, kalau kita lagi bikin sesuatu atau ngerjain sesuatu, terus

salah atau belum bisa, mereka selalu bikin hati gak merasa terpojoki.

Mereka sering bilang “Gak apa-apa, dalam belajar gak ada yang salah

dan gak ada yang benar. Hanya kalau ada yang keliru, ya diluruskan

saja”

11. A: Bagaimana penaganan yang dilakukan pekerja sosial terhadap

masalah yang anda hadapi?

B: Bagus sih, Kak. Kalau lagi ada masalah dan mau cerita, Pak Renaldi

mau dengerin masalah kita. Terus dimotivasi sekaligus nanti kayak

dikasih saran-saran juga sama dia. Kadang kalau gak mengerti harus

bersikap gimana, nanti dikasih tahu caranya, diajarin bagaimana solusi

yang baiknya.

Page 179: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

163

Transkip Wawancara Pasien Skizofrenia

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Informan : JJ

Usia : 28

Wawancara

1. A: Bagaimana kondisi awal pertama kali datang ke rehabilitasi

psikososial di RSJIK?

B: Awal masuk tuh kondisiku depresi, aku tertekan gitu kayak gak kuat

karena mendem perasaanku sendiri akutuh fobia sosial. Aku

sebenarnya sudah ikut pengobatan di RSJIK dari tahun 2011 tapi aku

gak tahu kalau ada unit rehabilitasi. Jadi, aku cuma berobat rawat jalan

aja, kalau obat abis aku kontrol balik ke RSJIK sekaligus nebus obat.

Akhirnya aku baru masuk rehabilitasi tahun 2017.

2. A: Kalau boleh tahu, apa awal penyebab yang membuat kamu

didiagnosa sakit ini?

B: Awalnya itu saat mulain masuk kuliah, karena aku kan anaknya

kurang pergaulan jadi aku gak punya teman. Nah, sedangkan tugas-

tugas kuliah itukan kelompok terus ya, tapi aku gak tau kenapa merasa

susah sendiri, aku pendem sendiri gak mau nanya ke teman kelas juga.

Dari dulu SMP dan seterusnya emang aku tuh apa-apa sendiri jadi aku

Page 180: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

164

gak terbiasa nanya ke teman yang lain tapi aku jadi ngerasa tertekan

sampai meledak-ledak. Akhirnya aku berhenti kuliah dan lebih

banyakan ngurung diri di kamar, paling keluar cuma bantu Ibu di Pasar

buat dagang, itu juga aku benar-benar gak interaksi sama orang lain

selama di Pasar, aku juga gak lama di Pasar karena aku cemas kalau

ada orang. Soalnya akutuh merasa kayak mereka ngomongin aku terus.

3. A: Kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengikuti rehabilitasi?

B: Kegiatan di rehab bervariasi sih, banyak. Ada kelas edukasi, kelas

grup therapy, kegiatan olahraga pagi, kelas bahasa inggris, kelas

kerajinan tangan, ada kelas keagamaan. Itu semua aku ikutin selama di

rehab.

4. A: Menurut kamu, adakah progres kemajuan yang terjadi pada diri

kamu setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi?

B: Banyak kemajuan. Kondisiku jadi stabil dan jarang kambuh.

Karena, saat aku kayak mulain cemas atau tertekan, aku sudah tahu

dan mulai mampu mengatasinya. Pikiranku yang negatif terus sudah

lebih baik dan mulai berpikir positif. Hubungan aku sama keluargaku

juga udah gak kayak dulu. Pas aku bantu Ibu di Pasar juga udah gak

yang bawaannya cemas kalau ada orang.

5. A: Setelah mengikuti kegiatan rehabilitasi, adakah kemajuan atau

perbedaan pada diri anda dalam kemampuan berinteraksi sosial dengan

orang lain?

B: Kalau hal ini kemajuanku terlihat banget sih. Di kelas, aku sudah

mulai jawab pertanyaan terus kalau lagi ada pertanyaan. Aku sudah

cukup berani mengutarakan pendapatku. Sama teman-teman di rehab

Page 181: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

165

juga sering ngobrol. Saat kelas terapi kelompok juga aku mulai berani

berbagi tentang masalah yang sedang aku hadapi dan dalam kelas

bahasa inggris kita sering disuruh maju ke depan kelas untuk

memerankan peran tertentu dan ceritain sesuatu tentang diri kita di

depan kelas menggunakan bahasa inggris. Setelah menonton videopun

juga begitu, nanti dipanggil acak untuk maju ke depan kelas buat

ngejelasin makna dari video tersebut. Adanya kelas-kelas tersebut

ngebantu peningkatan kemampuan berinteraksiku banget sih, ya

walaupun aku belum bisa berbuat sama kayak di lingkungan rumah,

tetapi aku sudah lebih baik sih kemampuan berinteraksinya sama

orang-orang di lingkungan rumah sudah berani senyum dan menyapa,

awalnya tuh aku cemas dan takut banget makanya menghindar terus

dan lebih suka di dalam kamar. Mungkin memang harus dibiasakan

kali ya, biar nanti diluar rehab aku juga berani kayak gini. Terus sama

Ibuku aku mulai ngobrol, ya walaupun gak sering sih tapi kita jadi

sering membicarakan tentang barang jualan sama kondisi di Pasar saat

jualan. Dulu aku bahkan kalau mau makan dianterin makanannya sama

Ibu, karena aku gak mau keluar sama sekali. Kadang gak ketemu sama

sekali, jadi Ibu cuma siapin makanan di meja makan sekaligus

meninggalkan pesan di kertas. Lalu, sama keponakanku yang balita,

dia kadang main ke rumah dan masuk ke kamarku. Tetapi, aku cuma

diam aja gak ngerespon sama sekali, kayak anggap gak ada aja,

sekarang aku mulai main sama keponakanku.

6. A: Menurut kamu, teman-teman di rehabilitasi RSJIK bagaimana?

B: Semuanya baik. Aku merasa gak cemas dan ketakutan mereka

bakalan ngejek aku gitu. Orang-orangnya pada ramah, hawanya tuh

enak aja bikin aku nyaman.

Page 182: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

166

7. A: Kalau di rumah, apa aja sih aktivitas yang kamu lakukan?

B: Sekarang aku udah sering bantu Ibu, selain mempersiapkan barang-

barang dagangan, aku juga bantuin Ibu masak sama nyuci, nyapu, dan

kadang ngepel lantai juga.

8. A: Apakah anda mengetahui profesi pekerja sosial dan apa saja yang

dilakukan pekerja sosial di rehabilitasi?

B: Dari yang aku tahu, saat aku konseling ke Pak Renaldi, dia ngebantu

aku banget mengenai masalah didiri aku yang susah bergaul sama

orang lain. Kayak contohnya, Pak Renaldi ngasih saran-saran buat apa

yang harus aku lakuin, ngajarin aku untuk mulai dari hal kecil secara

bertahap dengan senyum ke orang-orang lingkungan rumahku yang

aku temui, kalau sudah bisa senyum lanjut memulai sapaan, sampai

akhirnya berani dan udah gak takut lagi. Pokoknya hal-hal yang

berurusan dengan orang lain deh.

9. A: Bagaimana hubungan anda dengan pekerja sosial yang ada di sini?

B: Baik-baik saja.

10. A: Bagaimana sikap pekerja sosial dan tim profesi lain yang ada di unit

rehabilitasi RSJIK?

B: Semuanya baik, mereka pendengar yang baik.

11. A: Bagaimana penaganan yang dilakukan pekerja sosial terhadap

masalah yang anda hadapi?

B: Sangat membantu banget sih biar aku sembuh dan mulai berubah

menjadi lebih baik.

Page 183: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

167

Transkip Wawancara Pasien Skizofrenia

Ket : A: Peneliti

B: Informan

Data Informan

Informan : MAR

Usia : 26

Wawancara

1. A: Bagaimana kondisi awal pertama kali datang ke

rehabilitasi psikososial di RSJIK?

B: Akhir tahun 2020 sekitar pertengahan bulan Desember

saya dibawa ke rawat inap RSJIK karena saya merasa

tertekan dan mendengar suara-suara yang membuat saya

resah ketakutan sehingga tidak bisa tidur, kondisi saya saat

itu juga sangat temperamental dan cepat marah. Lalu,

Dokter Friendy merekomendasikan saya untuk ikut

Rehabilitasi. Hingga, awal Januari 2021 saya mulai

mengikuti kegiatan yang ada di rehab.

2. A: Kalau boleh tahu, apa sih penyebab awal hingga kamu

didiagnosa sakit ini?

Page 184: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

168

B: Setelah saya menghadapi kasus pencemaran nama baik

yang saya lakukan terhadap RW di daerah rumah saya

hingga saya harus berhadapan dengan polisi. Saya ditahan

di dalam sel selama seminggu dan hal tersebut membuat

saya sangat tertekan hingga akhirnya, setelah saya keluar

penjara, saya mengalami gangguan saat tidur karena

mendengar suara-suara jahat yang ingin membunuh saya.

Pikiran saya sangat kacau hingga akhirnya orang tua saya

membawa saya ke RSJIK untuk dirawat dan mengikuti

kegiatan di rehabilitasi psikososial RSJIK.

3. A: Kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengikuti

rehabilitasi?

B: Kegiatannya ada kelas rohani keagamaan, terus ada

kelas membuat telur asin, kelas bahasa inggris sama

kerajinan tangan, kadang ada games juga yang mengasah

kemampuan kognitif sama ngelatih kefokusan diri. Oh iya,

karena saya lulusan jurusan farmasi, saya juga diberi

kesempatan untuk bantu-bantu di bbagian farmasi. Seperti,

mencatat obat-obatan yang masuk dan merapikan obat-

obatan sesuai pada tempatnya.

4. A: Menurut kamu, adakah progres kemajuan yang terjadi

pada diri anda setelah mengikuti kegiatan di rehabilitasi?

B: Saya merasa kondisi saya lebih stabil dan saya jauh lebih

dekat dengan Allah SWT. Jika saya mulai merasa tertekan

dan resah, saya ingat di kelas diajarkan cara-cara untuk

Page 185: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

169

mengendalikan pikiran dan emosi saya, yang mana saya

dulu adalah orang yang gampang emosi dan cepat marah,

seperti duduk lalu tarik nafas yang dalam, diajarkan untuk

istighfar dan berdzikir agar hati saya lebih tenang dan

emosi saya mereda. Terus juga sekarang aktifitas saya jadi

lebih terorganisir dan saya merasa bisa bertanggung jawab

atas apa yang disuruh untuk saya lakukan.

5. A: Setelah mengikuti kegiatan rehabilitasi, adakah

kemajuan atau perbedaan pada diri anda dalam

kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain?

B: Ada, Mbak. Sebenarnya saya tidak terlalu memiliki

masalah dalam berinteraksi sosial, karena saya cukup

sering berinteraksi dengan orang lain, di dalam kelas saya

juga sering menjawab pertanyaan dan memberikan

pendapat saya. Hanya saja, dulu sayakan orang yang

emosian, saya kalau berbicara sering kasar dan menyakiti

lawan bicara saya sampai terkadang jadi berantem.

Mungkin karena saya temperamental dan perkataan saya

yang kasar itulah, saya jadi tidak memiliki banyak teman

dan membuat saya jarang berinteraksi. Saat itu, dikarnakan

saya emosian, saya menghadap Pak Dedy untuk konsultasi,

dari situ, Pak Dedi memberikan informasikepada saya

untuk berhati-hati dalam berbicara dengan orang lain dan

jangan mengutarakan kata yang kasar. Saya disuruh untuk

mengontrol emosi saya dan segera duduk sambil baca

istighfar biar lebih tenang. Juga setelah saya mengikuti

Page 186: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

170

kegiatan di rehab terutama pada kelas rohani keagamaan,

saya menjadi pribadi yang lebih tenang dan lebih

menghargai orang lain juga sekarang saya kalau lagi

berbicara atau ngobrol sama teman, kata-kata yang saya

ucapkan jadi lebih baik sih, walaupun kadang masih suka

lupa.

6. A: Menurut kamu, teman-teman di rehabilitasi RSJIK

bagaimana?

B: Ada yang masih malu-malu, tapi saya senang sih karena

pada baik semua.

7. A: Apakah anda mengetahui profesi pekerja sosial dan apa

saja yang dilakukan pekerja sosial di rehabilitasi?

B: Awalnya saya gak tahu apa itu pekerja sosial, tapi pas

saya masuk ruangan Pak Renaldi, saya baca di mejanya

bertuliskan “Pekerja Sosial”. Awal saya pikir Pak Renaldi

adalah psikolog ternyata berbeda. Kalau dilihat dari apa

yang Pak Renaldi lakukan sih dia bekerja untuk

bertanggung jawab atas pasien yang masuk di rehabilitasi

dengan melakukan asesmen pasien saat awal masuk rehab

terus saat di kelas, tiap hari kamis Pak Renaldi masuk kelas

untuk kasih motivasi-motivasi, ngasih kita informasi-

informasi baru, juga saran-saran tentang banyak hal ke

teman-temen rehab.

Page 187: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

171

8. A: Bagaimana hubungan anda dengan pekerja sosial yang

ada di sini?

B: Sejauh ini saya gak ada masalah sih, baik-baik saja.

Malah saya senang Pak Renaldi mengizinkan saya untuk

bantu-bantu di bagian farmasi sama saya diamanatkan

untuk memimpin membaca doa di kelas.

9. A: Bagaimana sikap pekerja sosial dan tim profesi lain

yang ada di unit rehabilitasi RSJIK?

B: Alhamdulillah semua Pak Renaldi, Suster Pipit, Bu

Titik, dan Mbak Novi semuanya baik dan menerima

kekurangan saya.

10. A: Bagaimana penaganan yang dilakukan pekerja sosial

terhadap masalah yang anda hadapi?

B: Menurut saya sesuai sih seperti apa yang harus

dilakukan yang membantu mengarahkan ke jalan keluar

dari permasalahan saya.

Page 188: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

172

Page 189: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

173

Page 190: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

174

Page 191: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

175

Page 192: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

176

Page 193: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

177

Page 194: PERAN PENDIDIK PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM …

178