peran orang tua dalam proses pembelajaran onlinee-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9565/1/dian...
TRANSCRIPT
i
PERAN ORANG TUA DALAM PROSES PEMBELAJARAN ONLINE
DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP SISWA KELAS IV
MIN 3 KARANGANYAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Dian Nafizah Vivi Laili
NIM. 23040160006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
PERAN ORANG TUA DALAM PROSES PEMBELAJARAN ONLINE
DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP SISWA KELAS IV
MIN 3 KARANGANYAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Dian Nafizah Vivi Laili
NIM. 23040160006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
vi
vii
MOTTO
“ Cintailah yang memberi nikmat, jangan mencintai nikmat yang diberi”
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf
“ Pengabdian itu tidak mudah”
KH. Masyhuri Sya’roni
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orangtuaku (Bapak M.Zubed Husen dan Ibu Puji suharni), yang
tak hentinya mensupport dan mendoakan saya.
2. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag. , M.Pd. yang mana telah berkenan untuk
membimbing saya dalam pengerjaan skripsi ini.
3. Adik saya Hafidz Hidayattulloh yang selalu mensupport saya.
4. Saudara saya Ayu Fitriani Nurjannah yang selalu mensupport dan
mengarahkan saya.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu mensupportku(Hana,Ncun,Annisa).
6. Keluarga ngijoku yang selalu mensupport dan membantu dalam segala
hal (Dyah, Arum, Ayu, Reva, Hilda, Salis, Medyna).
7. Teman KKN Posko 201(Hanifah, Kamila, Gadis, Yunita, Annisa,
Hasyim, Ihsan, Amin).
8. Teman-teman sejawat PGMI IAIN Salatiga angkatan 2016.
ix
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
HALAMAN BERLOGO………………………………………………………...ii
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………....iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………...….iv
PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………………………....…..v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………....vi
MOTTO………………………………………………………………………...vii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………..viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..xiv
ABSTRAK……………………………………………………………………..xv
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………....1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………1
B. Fokus Penelitian……………………………………………………………...3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….3
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………...4
E. Penegasan Istilah…………………………………………………………….4
F. Sistematika Penulisan………………………………………………………..5
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................7
A. Landasan Teori……………………………………………………………...7
B. Pembelajaran Online……………………………………………………………...10
C. Coronavirus atau COVID-19……………………………………………… 12
D. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu)……………………………………..12
xii
BAB 3 METODE PENELITIAN………………………….……………….15
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….15
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………... 15
C. Sumber Data……………………………………………………………… 15
D. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………………... 16
E. Analisis Data……………………………………………………………….17
F. Pengecekan Keabsahan Data……………………………………………… 18
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 19
A. Paparan Data……………………………………………………………… 19
1. Gambaran Umum………………………………………………………..19
a. Latar Belakang MIN 3 Karanganyar………………………………... 19
b. Letak Geografis……………………………………………………… 20
c. Visi Misi dan Tujuan MIN 3 Karanganyar………………………….. 20
2. Sarana dan Prasarana…………………………………………………….21
3. Temuan Penelitian……………………………………………………… 24
a. Proses pembelajaran online………………………………………….. 25
b. Peran orang tua dalam proses pembelajaran online…………………. 28
c. Problematika yang dihadapi orang tua dalam proses
pembelajaran online…………………………………………………… 33
B. Pembahasan…………………………………………………………………39
1. Proses pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar
selama pandemik covid-19……………………...……………………… 39
2. Peran orang tua dalam proses pembelajaran online………………………41
3. Problematika yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran online…….. 43
BAB 4 PENUTUP…………………………………………………………….45
A. Kesimpulan……………………………………………………………….... 45
B. Saran………………………………………………………………………...46
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………47
LAMPIRAN…………………………………………………………………..49
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Ruang dan gedung MIN 3 Karanganyar22
Tabel 2.2 Daftar guru dan karyawan 22
Tabel 2.3 Jumlah Peserta Didik MIN 3 Karanganyar 24
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Dokumentasi Wawancara
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
Lampiran 4. Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5. Lembar Konsultasi
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 8. Satuan Kredit Kegiatan
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup
xv
ABSTRAK
Laili, Dian, Nafizah, Vivi. 2020. Peran Orang Tua Dalam Proses Pembelajaran
Online Di Tengah Pandemi Covid-19 Terhadap Siswa Kelas IV MIN 3
Karanganyar. Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidayah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Salatiga. Pembimbing Dr. Fatchurrohman, .S.Ag.,M.Pd.
Kata Kunci: Peran orangtua, pembelajaran online.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu 1.) Untuk
mengetahui proses pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar.
2.) Untuk mengetahui peran orang tua dalam pembelajaran online pada siswa
kelas IV MIN 3 Karanganyar. 3.) Untuk mengetahui problematika yang dihadapi
orang tua dalam pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian
Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara,
observasi, dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1.) proses pembelajaran di MIN 3
Karanganyar selama pandemi covid-19 dilakukan secara online, selama
pembelajaran online guru tetap melakukan presensi dengan cara mengisi google
formulir dan pembinaan kepada siswa dengan tujuan agar siswa tidak bosan
belajar. 2.) orang tua mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran anak.
Anak-anak membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari orang tua. Peran
orang tua selama pembelajaran online adalah sebagai fasilitator dan pengganti
guru. 3.) problematika dalam pembelajaran online yang dihadapi orang tua yakni
dalam hal pembagian waktu.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar dan
memegang peran yang sangat penting. Kegiatan belajar mengajar pada
umumnya menggunakan suatu ruangan khusus sebagai sarana pertemuan
antara guru dan siswa atau dibangku sekolahan. Namun pada saat pandemi
covid-19 yang melanda dunia menjadikan pola pengajaran yang berubah pula.
pasien covid-19 di Indonesia semakin bertambah dengan diikuti kematian
akibat covid-19 yang meningkat pula, hal ini menjadi perhatian masyarakat,
khususnya pemerintahan. Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
menghentikan laju penyebaran Covid-19 salah satunya mengalihkan
pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran di rumah.
Sebelumnya yang semula bisa dengan mudah belajar secara formal di
sekolah, sekarang kita harus merubah kebiasaan itu dengan melakukan belajar
mandiri. Kebijakan pemerintah mengantisipasi penyebaran wabah pandemi
Covid-19 ini pemerintah memberlakukan pembelajaran di rumah dengan cara
online. Keterbatasan pengetahuan akan penggunaan teknologi menjadi salah
satu kendala dalam sistem pembelajaran daring ini. Kegiatan belajar akan
maksimal jika ditunjang oleh perhatian serta peran orang tua dalam
mendampingi anaknya, jika hal itu tidak dilakukan belajarpun akan
mengalami kendala.
Maka kebijakan baru dengan menerapkan kegiatan belajar di rumah
akan berpengaruh pada kondisi belajar siswa di rumah. Peran orang tua sangat
dibutuhkan guna mendorong dan memotivasi anak-anaknya untuk belajar
secara mandiri, sehingga akan mendorong siswa dalam mengerjakan tugas-
tugas belajarnya secara online. Bagi orang tua yang terbiasa menggunakan
teknologi mungkin tidak menjadi kendala, tetapi bagi orang tua yang awam
2
akan teknologi online menjadi tantangan tersendiri dalam membimbing
anaknya. Pada saat pandemik ini orang tua akan menjadi garda terdepan yang
mengawal anak- anaknya tetap belajar dirumah masing- masing.
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil
yang sangat besar dalam mendorong pendidikan anaknya, seperti penelitian
yang dilakukan Valeza (2017 :75), yang melakukan penelitian pada 83 kepala
keluarga di Perum Tanjung Raya permai Bandar lampung dengan hasil
penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menentukan prestasi
belajar siswa sangatlah besar. Orang tua yang tidak memperhatikan
pendidikan anaknya menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya,
sebaliknya yang selalu memberi perhatian pada anaknya pada saat kegiatan
belajar mereka dirumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat
dalam belajar.
Saat ini banyak orang tua yang tidak selalu bisa mengawasi anak-
anaknya dalam proses belajar karena banyaknya kesibukan orang tua itu
sendiri apalagi jika orang tua sama-sama sibuk bekerja sehingga tidak setiap
saat bisa menemani anak-anaknya belajar. Berbagai macam kesibukan orang
tua dapat menyebabkan kurang menyadari peranannya sebagai orang tua
dalam membimbing dan mengarahkannya dalam proses belajar.
Pada zaman sekarang ada orang tua yang sangat peduli dalam
membimbing tugas-tugas online yang diterima anaknya dan meluangkan
waktu untuk mendampingi anaknya, namun juga ada keluarga yang kurang
begitu memperhatikan tugas anaknya dengan alasan kurang mengerti tentang
materi pembelajaran anak-anaknya. Ada keluarga yang memiliki kemampuan
untuk mengerjakan tugas-tugas secara online, tetapi tidak sedikit juga ada
keluarga yang tidak mampu mendampingi anaknya dalam belajar disebabkan
kemampuannya yang gaptek tidak dapat mengikuti teknologi sekarang.
Hasil wawancara dengan ibu Yulina bahwa beliau tidak dapat
menemani anaknya untuk belajar secara online disebabkan “gaptek” tentang
internet, namun beliau selalu memberikan uang untuk keperluan membeli
pulsa internet bagi anaknya. Selain itu wawancara dengan ibu Anita, bahwa
3
beliau beralasan tidak dapat mendampingi anaknya belajar disebabkan karena
kesibukan bekerja di pabrik sehingga tidak dapat mendampingi anaknya setiap
saat. Dan wawancara dengan Ibu Hesti beliau dapat menemani anaknya
belajar tetapi beliau kurang paham dan mengerti materi pembelajaran sang
anak. (Wawancara, 20 Juni 2020).
Dari hasil pengamatan dari lingkungan keluarga diatas, menunjukkan
banyak faktor yang mempengaruhi peran orang tua dalam proses
mendampingi belajar anak-anaknya. Hasil observasi menunjukkan keluarga
dengan kondisi kemampuan pendidikan yang memadai cenderung mendukung
dan mendampingi belajar siswa di rumah, namun beberapa keluarga yang
tidak dapat mendampingi anak-anaknya pada saat belajar. Berdasarkan latar
belakang masalah di atas memunculkan ketertarikan saya untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peran Orang Tua dalam Proses Pembelajaran Online
di Tengah Pandemi Covid-19 terhadap siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar”
B. Fokus Penelitian
Melihat luasnya cakupan maka perlu memfokuskan penelitian ini
digunakan untuk menghindari terjadinya persepsi lain mengenai masalah yang
akan dibahas.Fokus penelitian adalah masalah yang bersumber pada penelitian
atau melalui pengetahuan yang diperoleh melalui keputusan ilmiah. Penelitian
ini memfokuskan penelitiannya pada :
1. Bagaimana proses pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3
Karanganyar?
2. Apa peran orang tua dalam proses pembelajaran online pada siswa kelas
IV MIN 3 Karanganyar?
3. Bagaimana problematika yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran
online pada siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar?
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui proses pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3
Katanganyar.
2. Mengetahui peran orang tua dalam pembelajaran online pada siswa kelas
IV MIN 3 Karanganyar.
3. Mengetahui problematika yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran
online pada siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, serta dapat menambahkan wawasan
dan informasi pada penelitian selanjutnya yang merasa tertarik dengan
kajian kajian tentang pendidikan keluarga kaitannya dengan
pembelajaran online.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi seluruh
masyarakat khususnya orang tua tentang gambaran peran orang tua
dalam proses pembelajaran online di tengah pandemi Covid-19, sehingga
diharapkan dapat memberikan masukan pada keluarga, masyarakat, serta
intansi-instansi terkait sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran dalam
upaya penyempurnaan penggunaan metode online dalam pembelajaran.
E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dapat menemukan konsep utama dari permasalah
dan dapat mempermudah pemahaman, sehingga dalam penelitian ini
penegasan istilah yang terkait sebagai berikut.
a. Peran orang tua
Peran orang tua adalah cara-cara yang digunakan oleh orang tua terkait
5
erat dengan pandangan orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti
dijalankan dalam mengasuh anaknya (Lestari, 2012 :7). Peran tua dalam
penelitian ini adalah mengenai cara orang tua mendampingi proses
belajar anak-anaknya yang harus benar dijalankan sesuai dengan tugas-
tugas yang semestinya dilakukan oleh orang tua dalam proses
pembelajaran online di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
b. Pembelajaran online
Pembelajaran online merupakan pengalaman transfer pengetahuan
menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak
(Basilaia & Kvavadze, 2020 : 4) dan dengan dukungan jaringan internet
(Zhu & Liu, 2020 : 3)
c. Pandemi covid-19
Pandemi covid-19 adalah penyebaran wabah penyakit yang menyerang
secara global yang disebabkan virus Coronavirus 2019 (COVID-19),
yaitu penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya.
Gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada tanggal 12 Februari
2020,WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada
manusia ini dengan sebutan COVID-19. Pada tanggal 2 Maret 2020
Indonesia telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-19. Pada
tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi (Yurianto, A, 2020 : 1).
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, fokus permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika
penulisan.
6
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini mengenai landasan teori (Telaah teoritik terhadap pokok
permasalahan), kajian pustaka (kajian penelitian terdahulu)
BAB III Metode Penelitian
Bab ini mengenai bahan terdiri dari metode penelitian, dalam bab
ini di bagi beberapa sub bab yaitu jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,
analisis data, pengecekan ke absahan data.
BAB IV Paparan dan Analisis Data
Bab ini dijelaskan tentang gambaran objek penelitian, penyajian
data, pengolahan data, dan pembahasan hasil analisis data.
BAB V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Peran Orang Tua
Peran adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri
khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu (Hamalik, 2007 :
33). Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan anak-anaknya. Baik atau buruknya suatu didikan yang
diberikan orang tua akan berpengaruh terhadap perkembangan dan
pertumbuhan anak itu sendiri. Menurut Lestari (2012: 153) peran orang
tua adalah cara-cara yang digunakan oleh orang tua terkait erat dengan
pandangan orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti dijalankan dalam
mengasuh anak.
Menurut Abu ahmadi (2004:43) peran orang tua adalah suatu hal
kompleks pengharapan manusia terhadap cara individu harus bersikap
yang mempunyai tanggung jawab pada keluarga. Hal ini memiliki arti
bahwa peran orang tua terhadap anak memiliki banyak sekali kewajiban
dan tanggung jawab yang salah satunya adalah bidang pendidikan baik
formal maupun non formal.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditunjukan bahwa peran
orang tua merupakan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak, dan
tidak hanya sebatas anak mampu mempertahankan hidupnya, namun lebih
dari itu adalah mampu memaknai hidupnya sehingga mampu menjadi
manusia yang lebih baik di dalam masyarakat.
Keluarga memiliki beberapa fungsi penting bagi kehidupan anak
sebagai anggota keluarga. Fungsi keluarga disini adalah sebagai suatu
pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau diluar keluarga
(Jhonson, 2010: 8). Adapun fungsi keluarga terdiri dari:
a. Fungsi sosialisasi anak, fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan
keluarga dalam membentuk kepribadian anak.
8
b. Fungsi afeksi, salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan
kasih sayang atau rasa cinta. Dilihat dari bagaimana keluarga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam nerkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dan menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
c. Fungsi edukatif, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai “transmitter
budaya atau mediator” sosial budaya bagi anak. Menurut UU No. 2
Tahun 1989 Bab IV Pasal 10 Ayat 4: “Pendidikan keluarga merupakan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam
keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral
dan keterampilan”. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, maka fungsi
keluarga dalam pendidikan adalah menyangkut penanaman,
pembimbingan atau pembiasaan nilai-nilai agama, budaya dan
keterampilan-keterampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak. Hal itu
dapat dilihat dari pertumbuhan sorang anak mulai dari bayi, belajar
jalan, hingga mampu berjalan. Keluarga mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
d. Fungsi religious, fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya
keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang
penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi protektif, keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para
anggotanya. Dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga
anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.
f. Fungsi rekreatif, fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang
sangat gembira dalam lingkungan.
g. Fungsi ekonomis, anggota keluarga bekerjasama sebagai suatu team
dan andil bersama dalam hasil mereka. Fungsi ekonomis ini juga dapat
dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur
penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
9
kebutuhan keluarga.
h. Fungsi status sosial, keluarga berfungsi sebagai suatu dasar yang
menunjukkan kedudukan atau status bagi anggota-anggotanya.
Sejak covid-19 menyebar di Indonesia, menyebabkan pemerintah
melakukan kebijakan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas,
sehingga pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah
penyebaran yang sangat luas, di mana salah satunya adalah dengan
menerapkan pembelajaran online, baik dari tingkat dasar hingga tingkat
perguruan tinggi. Pembelajaran ini dengan memanfaatkan teknologi untuk
menyikapi masalah pembelajaran online dengan cara memberikan materi
serta tugas pelajaran secara online. Namun terdapat kendala dalam
pelaksanaannya, seperti kuota dan sinyal yang tak memadai, bahkan
beberapa pelajar tidak mempunyai penunjang dan mengakibatkan materi
pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik, sehingga banyak pelajar
kurang dalam memahami pelajaran.
Peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam
membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Menurut
Winingsih (2020:4) terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran
Jarak Jauh yaitu:
a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang
dapat membimbing anaknya dalam belajar di rumah.
b. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-
sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
c. Orang tua sebagai pengaruh atau director.
d. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan
semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta
memperoleh prestasi yang baik.
10
Setelah mengetahui peran oran tua sebagai pengganti guru. Menurut
Nirwana (2011:159-161) peran orang tua di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Kedua orang tua mempunyai tugas untuk menyanyangi anak-anak.
b. Orang tua mempunyai tugas dalam menjaga ketentraman jiwa anak-
anaknya
c. Saling menghormati antara orang tua dan anak dengan kata lain yaitu
mengurangi kritik dan pembicaraan negative berkaitan dengan
kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang
dan keakraban dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus
menjaga hak-hak hokum mereka terkait dengan diri mereka dana orang
lain.
d. Mewujudkan kepercayaan. Sebagai orang tua memberikan penghargaan
dan kelayakan kepada mereka karena hal ini akan menjadikan mereka
maju dan berusaha serta berani dalam bersikap.
e. Mengadakan perkumpulan keluarga. Dengan mengadakan perkumpulan
atau pertemuan secara pribadi dengan anak itu maka sebagai orang tua
bisa mengetahui kebutuhan jiwa anak.
f. Berdasarkan uraian tentang peran orang tua dan keluarga maka dapat
disimpulkan bahwa orang tua mempunyai posisi yang sangat
menentukan keberhasilan pendidikan sang anak.
B. Pembelajaran Online
Pembelajaran online merupakan kegiatan belajar yang dilasanakan
menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan melalui bimbingan
orang tua. Pembelajaran online merupakan pemanfaatan jaringan internet
dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran ini siswa memiliki
keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa
dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti
classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui
11
whatsapp group.
Menurut Michael (2013:27) pembelajaran online adalah
pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan system elektronik
atau computer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran.
Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab
tantangan adanya wabah pandemi covid-19. Literatur dalam e-learning
mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam
pembelajaran online. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan
karakteristik peserta didik. (Nakayama M dan Yamamoto H, 2007 dalam
Dewi 2020 :2).
Menurut Ashari pembelajaran online merupakan pembelajaran
dengan dengan penerapan metode pemberian tugas secara daring bagi para
siswa melalui whatsapp grup dipandang efektif dalam kondisi darurat
seperti saat pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Banyak guru
mengimplementasikan dengan berbagai beragam belajar di rumah, dari
perbedaan belajar itu basisnya tetap pembelajaran secara online. Ada yang
menggunakan konsep ceramah online, ada yang tetap mengajar di kelas
seperti biasa tetapi divideokan kemudian dikirim ke aplikasi whatsapp
siswa, ada juga yang memanfaatkan konten gratis dari berbagai sumber.
(pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01353818 diakses pada 14 Juni 2020).
Langkah-langkah Pembelajaran Online di tengah Pandemi Covid-19
dengan cara :
a. Menyiapkan aplikasi online
b. Menyiapkan materi
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan
d. Siswa memahami penjelasan dari guru
e. Guru memberikan soal atau tugas
f. Siswa menjawab tugas dari guru
Kelebihan pembelajaran online:
a. Waktu belajar lebih singkat
b. Siswa dapat menambah wawasan tentang belajar online
12
Kekurangan pembelajaran online:
a. Menghabiskan banyak internet
b. Siswa kurang memahami materi
c. Tugas menumpuk
Menurut Aristo (2003:18) Banyak manfaat praktis yang didapatkan
dari pembelajaran online. Yaitu : (1) media dapat membuat materi
pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit; (2) media juga
dapat mengatasi kendalaketerbatasan ruang dan waktu; (3) media
dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia; (4) media
juga dapat menyajikan objek pelajaran berupa benda atau peristiwa
langka dan berbahaya ke dalam kelas.
C. Coronavirus atau COVID-19
Coronavirus merupakan virus yang termasuk RNA strain yang
tunggal positif yang menginfeksikan saluran pada pernapasan, yaitu
mempunyai tanda gejala berupa demam, batuk, dan sulit dalam sistem
pernapasan (Yuliana, 2020 :1).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes, 2020
:11).
13
D. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu)
1. Penelitian yang dilakukan Dewi W.A.F. tahun 2020, yang berjudul Dampak
Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar.
menyimpulkan bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi
pembelajaran daring di sekolah dasar dapat terlaksanakan dengan cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3 artikel dan 6 berita yang
menunjukan bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi
pembelajaran daring di SD dapat terlaksana dengan cukup baik apabila
adanya kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam belajar di rumah.
2. Penelitian yang dilakukan Purwanto A., dkk tahun 2020, yangg berjudul
Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Menyimpulkan terdapat beberapa
kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar
mengajar online yaitu penguasaan teknologi masih kurang, penambahan
biaya kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi orang tua dalam
mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru
dan orang tua menjadi berkurang dan Jam kerja yang menjadi tidak
terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
3. Penelitian yang dilakukan Basilaia, G., & Kvavadze, D. tahun 2020, yang
berjudul Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2
Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Hasil penelitian bahwa
pendidikan umum di Georgia telah berubah pada semester musim semi
2020, ketika kasus pertama infeksi coronavirus COVID-19 terdeteksi
meningkat menjadi 211 kasus lokal dan lebih dari 1,5 juta kasus infeksi di
seluruh dunia pada 8 April 2020. Makalah ini mempelajari kapasitas negara
dan penduduknya untuk melanjutkan proses pendidikan di sekolah dalam
bentuk pembelajaran jarak jauh online, mempelajari ulasan berbagai
platform yang tersedia dan menunjukkan platform yang digunakan oleh
dukungan pemerintah, seperti online portal, TV School dan tim Microsoft
untuk sekolah umum dan alternatif seperti Zoom, Slack dan Google Meet,
14
platform EduPage yang dapat digunakan untuk pendidikan online dan
komunikasi langsung dan memberikan contoh penggunaannya. Penulis
membuat studi kasus, di mana platform Google Meet diimplementasikan
untuk pendidikan online di sekolah swasta dengan 950 siswa, menunjukkan
statistik penggunaan yang dihasilkan oleh sistem untuk minggu pertama
proses pendidikan online. Hasil mengkonfirmasi bahwa transisi cepat ke
bentuk pendidikan online berjalan sukses dan pengalaman yang diperoleh
dapat digunakan di masa depan. Pengalaman dan studi dapat bermanfaat
bagi negara lain yang belum menemukan cara transisi.
4. Penelitian yang dilakukan ferismayanti tahun 2020 yang berjudul
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran online akibat
Pandemi Covid-19 menjelaskan pada pembelaran online peserta didik dapat
menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya.
Didalam kondisi yang terbatas ini dibutuhkan pemahaman dan kreatifitas
guru dalam mengemas pembelajaran online agar menarik perhatian dan
motivasi siswa dalam menikuti pembelajaran online.
Dari uraian penelitian penelitian terdahulu yang membedakan penelitian di
atas dengan penelitian penulis adalah penelitian yang akan dilakukan penulis
tentang bagaimana peran orang tua dalam menemani dan membimbing anak-
anaknya dalam proses pembelajaran online yang dilakukan selama pandemi covid-
19 dan sebagaimana tugas orang tua semestinya dalam membimbing anak –
anaknya selama pembelajaran.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian Deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data dengan
menggunkan metode alamiah. Jelas definisi ini memberi gambaran bahwa
penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah dilakuakan
oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah (Moleong,2012: 4).
Sugiyono menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan dengan filsafat post positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
eksperimen), teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna daaripada generalisasi (Sugiyono,
2015: 347).
Salah satu alasan yang mendasari menggunakan pendekatan kualitatif
diskriptif adalah metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan
memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang terjadi, metode ini
dapat membantu menggali informasi yang lebih dalam terkait suatu topik
penelitian yang nantinya informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk
menentukan tujuan penelitian.
B. Lokasi dan WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sroyo Kec. Jaten Kab. Karanganyar
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2020- 3 Agustus 2020.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
16
Adapun data penelitan ini di dapat dengan melakukan wawancara orang tua
yang mempunyai anak kelas IV dan sekolah di MIN 3 Karanganyar sebagai
informan dalam penelitian ini, sedangkan observasi juga dilaksanakan untuk
mengetahui peran keluarga dalam mendampingi belajar anak selama pandemi
covid-19.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu dengan
wawancara. Kalau wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain. Dan
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2015:
224). Dalam observasi ini yang menjadi obyek observasi yaitu guru dan
orang tua.
2. Wawancara (Indepth Interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh kedua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itun
(Moleong, 2015: 186).
Dalam melakukan wawancara ini perlu menyiapkan pedoman
wawancara berupa instrumen pertanyaan yang akan diberikan kepada
informan yaitu orang tua dan guru. Selain itu juga akan mendengarkan dan
mencatat wawancara dengan informan secara teliti dan terbuka. Metode
wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana
peran orang tua terhadap anak dalam proses pembelajaran online di tengah
pandemi Covid-19.
17
Wawancara ini di lakukan penulis dengan cara tatap muka langsung
(face to face) yakni datang langsung ke sekolah dan dengan melalui media
elektronik seperti wawancara melalui whatsapp.
3. Dokumentasi
Dokumentasi penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data-data berupa tulisan-tulisan, foto-foto, catatan. Dokumen yang di
gunakan dalam penelitian ini menggunakan foto-foto pelaksanaan kegiatan
penelitian dan hasil belajar siswa dan juga data identitas informan yang
terlibat.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data dan memilih data
mana yang penting dan data yang perlu dipelajari serta membuata kesimpulan
sehingga mudah dipahami (sugiyono 2007:333). Teknis analisis data yang di
gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Sebagaimana
dikemukakan Miles dan Hubberman (sugiyono 2007:204) yaitu pengumpulan
data. Reduksi data. Penyajian data dan langkah- langkah yang terakhir adalah
penarikan kesimpulan hasil penelitian. Langkah- langkah sebagai berikut:
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi
pemfokusan dan keabsahan data mentah menjadi data informasi yang
bermakna sehingga memudahkan untuk penarikan kesimpulan.
b. Penyajian data
Penyajian data yang sering di gunakan pada data kualitatif adalah bentuk
naratif. Penyajian – penyajian data berupa sekumpulan informasi yang
tersusun secara sistematis dan mudah di pahami.
c. Penarikan kesimpulan
Merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan dengan cara
melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah secara
tujuan yang hendak dicapai data yang telah disusun dibandingkan antara
18
satu dengan yang lainnya untuk di tarik kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan yang ada.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam hal ini penulis memeriksa ke absahan data dengan cara
membandingkan hasil data pengamatan dan hasil data wawancara. Kegiatan
penelitian ini untuk mencari keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi.Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling
banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainya.
Teknik triangulasi yang digunakan peneliti ini adalah triangulasi data
sumber. Triangulasi data sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda penelitian kualitatif. Menurut (Moleong, 2012: 330) hal itu dapat
dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasilwawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakanya secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakanya sepanjangwaktu.
d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orangpemerintahan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
1.Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MIN 3 Karanganyar
No. Statistik : 111133130024
NPSN : 60711837
Akreditasi : A
Alamat : Komplek Masjid At-taqwa, Sroyo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah
No. Telp : (0271) 643937
Kode Pos : 57771
Tahun berdiri : 1964
Tahun Penegerian : 1995
NPWP : 00.258.403.5.528.000
Kepala Sekolah : Drs. Edy Purwanto, M.Pd
: Tmt (sejak) 28 Juni 2018
1. Gambaran Umum
a. Latar Belakang MIN 3 Karanganyar
Pada awalnya madrasah ini bernama Madrasah Wajib Belajar,
madrasah ini berdiri pada tanggal 4 April 1961 yang berada di bawah
yayasan Cokroaminoto dalam Partai Perserikatan Islam Indonesia (PSII)
yang dipimpin Haji Ruhani Abdul Hakim. Pada saat itu kepala madrasah
dipimpin oleh Dwijoyo Martono.
Pada tanggal 14 Oktober 1967 para pendiri madrasah ini yang
terdiri dari bapak Moh Asyhuri Sastro wardoyo, Dalhari Danuwijoto,
Djilwasogi, Subari Mardisiswojo, dan bapak Padmosarwojo melakukan
pendekatan dengan masyarakat Sroyo dan lurah Aroyo. Pertemuan itu
menghasilkan kesepakatan bahwa tanah milik Bapak Tjiptosarojo, Bapak
20
Moh Jacub, dan Bapak Mertopanut dijadikan tanah kas desa. Kemudian
ketiga pemiliknya digantikan dengan tanah persawahan di tempat lain,
dengan persetujuan dari Kepala Desa Sroyo Nomor 100/4/34, menjadi
lokasi pendirian Madrasah Wajib Belajar (MWB).
Pada tanggal 16 April 1972, madrasah ini berubah menjadi
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII) dan lokasi madrasah ini juga
pindah dengan berbagai pertimbangan, gedung madrasah yang semula
berada agak jauh dari dusun Sroyo, ditukar pindah dekat nasjid At-taqwa
Sroyo. Penukaran tempat dua lembaga ini didasarkan pada musyawarah
dari pengurus MII dan MTSM dan juga beserta wali murid dan
disaksikan oleh pejabat desa.
Pada tanggal 10 November 1993, pengurus yayasan mengusulkan
untuk menjadikan MII menjadi Madrasah bertatus Negri melalui kantor
Departemen Agama Kabupaten Karanganyar dengan nomor
MK.35/7/PP.00/4580/93. Dan madrasah ini berganti nama menjadi MIN
Sroyo yang ditetapkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia.
Dan sekarang Madrasah ini berganti nama menjadi MIN 3 Karanganyar
sejak tahun 2018 hingga sekarang.
b. Letak Geografis
MIN 3 Karanganyar terletak di Kabupaten Karanganyar lebih
tepatnya berada di Komplek Masjid At-Taqwa Sroyo, Jaten,
Karanganyar, Jawa Tengah telp. (0271) 643937 Karanganyar 123456.
Adapun batas wilayah madrasah ini menghadap ke utara, sebelah timur
berbatasan dengan masjid At-taqwa, sebelah utara berbatasan dengan
pemukiman penduduk, dan sebelah barat berbatasan dengan sungai.
Secara geografis jarak tempuh MIN 3 Karanganyar dengan pemukiman
penduduk sangat dekat dan jarak tempuh MIN ini dengan jalan raya
kurang lebih 300 m.
21
c. Visi Misi dan Tujuan MIN 3 Karanganyar
1.) Visi
Terwujudnya Madrasah yang Unggul dan Berprestasi ditandai
dengan Lulusan yang taqwa, cerdas, dan peduli lingkungan.
2.) Misi
i. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik.
ii. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
al-quran dan menjalankan ajaran agama islam.
iii. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang percaya diri.
iv. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
v. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
vi. Membudayakan perilaku, ucapan dan sikap yang religious,
disiplin dan kerja keras.
vii. Membudayakan sikap dan perilaku peduli lingkungan.
3.) Tujuan
a. Peserta didik memiliki kecerdasan spiritual, emosional, dan
kecerdasan intelegensi sehingga memiliki kepribadian luhur.
b. Peserta didik lulus 100% yang memenuhi persyaratan minimal
kelulusan yang telah ditetapkan.
c. Peserta didik mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan hasil proses pembelajaran
pembiasaan.
d. Memunculkan peserta didik berprestasi pada tingkat kecamatan
sampai tingkat selanjutnya.
22
e. Membangun citra madrasah sebagai mitra terpercaya di
masyarakat.
f. Menjadi madrasah yang diminati dan dibanggakan masyarakat
sekitar.
2. Sarana dan Prasarana
1.) Data tanah dan bangunan
a. Jumlah tanah yang dimiliki : 2648 M
b. Jumlah tanah bersertifikat : 648 M
c. Luas gedung : 1347 m
2.) Ruang dan gedung
Tabel 2.1 Daftar Ruang dan gedung MIN 3 Karanganyar
Jenis Ruang Jumlah Kondisi
B RR RB
Ruang kelas 24 24
Ruang kepala
madrasah
1 1
Ruang guru 1 1
Ruang tata usaha 1 1
Perpustakaan 1 1
Laboratorium 0 0
UKS 1 1
Ruang
keterampilan
0 0
Mushola 1 1
Gudang 1 1
Toilet guru 2 2
Toilet siswa 6 6
( sumber : dokumentasi sekolah )
23
3.) Data Ketenagaan
Tabel 2.2 Daftar guru dan karyawan
No Nama Fungsi Status
1. Drs. Edy Purwanto M.Pd Kamad PNS
2. Anna Wahyu hidayati,
M.Pd.I
Guru PNS
3. Nur hayati. S.Ag, M.Pd.I Guru PNS
4. Waluyo, S.Pd Guru PNS
5. Cahya Purnama,S.Ag Guru PNS
6. Nurul Hidayati, S.Pd.I Guru PNS
7. Anton Pujiyanto,S.Pd.I Guru PNS
8. Fitri Nur Rohmah S.Pd.I Guru PNS
9. Elika Yuana Fitriningsih,
S.Si
Guru PNS
10. Moh Nur Kholish, S.Pd.I Guru PNS
11. Sutarno,S.Pd.I Guru PNS
12. Sumarno,S.Pd.I Guru PNS
13. Umi Fadilah, S.Pd.I Guru PNS
14. Sukarni, S.Pd.I Guru PNS
15. Tri Pamilih Nurjanah,
S.Pd.I
Guru PNS
16. Tri Pujiastuti, S.Pd.I Guru PNS
17. Siti Saryanti Pujiastuti,S.Ag Guru PNS
18. Sarwono, S.Pd.I Guru PNS
19. Siti Zaenab, S.Sos.I, M.Pd.I Guru PNS
20. Nurul Hidayati Muslikhah,
S.Pd.I
Guru PNS
21. Khoiril anwar, S.Pd.I Guru PNS
22. Muh. Guhfron ismail Tata Usaha PNS
23. Eny Yuliati, S.Ag Guru PNS
24
24. Umi Nurhidayati, S.Pd.I Guru Non PNS
25. Diyah Setianingsih, S.Pd.I Guru Non PNS
26. Rohmat, S.Pd.I Guru Non PNS
27. Sri Widodo, S.Sn Guru Non PNS
28. Sugito, S.Pd Guru Non PNS
29. Maya Ummaya M, S.Pd.I Guru Non PNS
30. Tinas Handaning
Wulan,S.Pd
Guru Non PNS
31. Twina Ikayanti, S.Pd.I Guru Non PNS
32. Siti Mardhiyah, S.Pd. Guru Non PNS
33. Nurul Nafaroh, S.Pd Guru Non PNS
34. Surya Setyawan, S.I.Pust Tata usaha Non PNS
35. M. Fakhruddin Maaruf Penjaga Non PNS
36. Ciptadi Risnayanti, SE Tata usaha Non PNS
37. Ragil Sadiyanto PTT Non PNS
( Sumber : Dokumentasi Sekolah )
4.) Jumlah Peserta Didik
Tabel 2.3 Jumlah Peserta Didik MIN 3 Karanganyar
Kelas
Rombongan
Belajar
(Rombel)
Siswa
L
P
Jumlah
I 4 49 63 112
II 4 59 74 133
III 4 63 65 128
IV 4 69 70 139
V 4 62 69 131
VI 4 61 59 120
Jumlah 24 363 400 763
( Sumber : Dokumentasi Sekolah )
25
3. Temuan Penelitian
Adapun hasil penelitian yang telah penulis lakukan selama
penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai
peran orang tua dalam proses pembelajaran online di tengah pandemi
covid-19 pada kelas IV MIN 3 Karanganyar dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Proses pembelajaran online.
Cara agar anak mudah memahami materi yang disampaikan secara
online.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran
adalah perencanaan dan strategi pembelajaran. Hal tersebut dapat
dilihat dari bagaimana pembelajaran online berlangsung, guru
senantiasa berusaha agar pembelajarannya berhasil, cara agar siswa
dapat memahami materi yang disampaikan guru memiliki berbagai
cara. Seperti yang dipaparkan Bapak Sumarno :
“Sebelum materi disampaikan diberi petunjuk/penjelasan cara
membuka materi, anak dibiasakan memahami proses belajar yang baik,
anak memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang dibutuhkan”.
(Wawancara dengan guru ke las IV , Bapak Sumarno, tanggal 3
Agustus 2020)
Aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran online
“aplikasi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran online kelas
IV MIN 3 Karanganyar adalah aplikasi whatsapp, classroom, sci
online, google formulir, zoom dan office 365,word,point, elearning
madrasah”. (Wawancara dengan guru kelas IV, Bapak Sumarno,
tanggal 29 Juli 2020).
26
Cara Guru mengajar online
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran adalah
bagaimana cara guru mengajarkan materi kepada siswa. Seperti yang
dipaparkan Bapak Sumarno bagaimana cara guru mengajar online :
“Yaitu dengan cara menyiapkan rencana pembelajaran, menyiapkan
bahan ajar, menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan,
melaksanakan pembelajaran online, melakukan evaluasi”. (Wawancara
dengan wali kelas IV, Bapak Sumarno,3 Agustus 2020)
Kapan pembelajaran online dilakukan
Dalam proses belajar online kelas IV ini dilakukan dari jam 07-14.30
seperti pembelajaran di sekolah pada umumnya.
“Pembelajaran dilakukan setiap hari efektif pada jam kerja 07.00-14.30
meskipun anak boleh mengerjakan sampai jam 21.00”. (Wawancara
dengan wali kelas IV, Bapak Sumarno, 29 Juli 2020)
Cara anak mempersiapkan diri agar dapat mengikuti pembelajaran.
Hal paling penting dalam proses pembelajaran adalah cara guru untuk
dapat membuat anak siap mengikuti pembelajaran. Menurut Bapak
Sumarno cara anak mempersiapkan diri :
“Dengan cara menyediakan fasilitas seperti handphone yang bisa
untuk internet, laptop jika ada dan alat tulis, anak mempelajari
petunjuk pembelajaran, anak belajar didampingi orang tua, guru
memantau kegiatan melalui whatsapp atau aplikasi lain”. (Wawancara
dengan wali kelas IV, bapak Sumarno, 3 Agustus 2020)
Tempat khusus bagi anak dalam proses belajar online
Dalam proses pembelajaran online selama pandemic ini madrasah
tidak menyiapkan tempat khusus dalam melaksanakan proses
pembelajaran. seperti yang disampaikan Bapak Sumarno.
“Tidak ada, anak belajar dari rumah masing-masing” (Wawancara
dengan wali kelas, Bapak Sumarno, 3 Agustus 2020)
Mekanisme presensi
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini wali kelas IV tetap
mengadakan presensi. Seperti yang disampaikan Bapak Sumarno :
27
“Mekanisme presensi yaitu dilakukan dengan secara online dengan
menjawab pertanyaan pada google formulir”. (Wawancara dengan wali
kelas IV, Bapak Sumarno, 3 Agustus 2020)
Sistem penilaian dalam pembelajaran online
Guru tetap mengadakan penilaian, guna untuk melihat hasil belajar
siswa. Seperti yang disampikan Bapak Sumarno :
“Penilaian yang diberikan dengan cara penilaian langsung yang
disetorkan setiap seminggu sekali. Penilaian melalui aplikasi pada SCI
online dan google formulir”. (Wawancara dengan Bapak Sumarno 3
Agustus 2020)
Mekanisme pembinaan siswa pada pembelajaran online.
Pak Sumarno selaku guru kelas IV mengatakan bahwa selama proses
belajar mengajar jarak jauh beliau tetap melaksanakan pembinaan
kepada siswa.
“Pembinaan diberikan setiap akan memulai pembelajaran sebagai
pembiasaan yang berupa nasehat dan kegiatan keagamaan seperti
membaca Al-quran, berdoa, dll”. (Wawancara dengan wali kelas IV,
bapak Sumarno, 3 Agustus 2020)
Program remidi pada masa pembelajaran online.
Pak sumarno mengatakan bahwa selama proses pembelajaran online
beliau tetap mengadakan remedial.
“Ada, remidi diberikan setelah anak mengikuti test dengan hasil di
bawah KKM,sedangkan anak yang telah mencapai KKM diberikan
pengayaan”. (Wawancara dengan guru kelas IV, Bapak Sumarno, 3
Agustus 2020)
Pengaturan jadwal pembelajaran online.
Dalam proses pembelajaran online guru tetap membuat jadwal
pembelajaran.
“Jadwal yang dibuat guru untuk dipergunakan selama satu semester
dari jadwal daring maupun luring (visit learning)”. (Wawancara
dengan guru kelas IV, Bapak Sumarno, 3 Agustus 2020)
Tanggapan guru ketika siswa belum memahami materi yang
disampaikan.
28
Dalam melaksanakan proses pembelajaranm dengan online, guru
tetap memiliki tanggung jawab yakni mengajari siswa sampai mereka
benar-benar paham tentang materi yang dijelaskan.
“Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami sampai anak
benar-benar tahu dan paham”. (Wawancara dengan wali kelas Bapak
Sumarno, 3 Agustus 2020)
b. Peran orang tua dalam proses pembelajaran online.
Yang dilakukan orang tua selama pembelajaran online berlangsung.
Dalam proses belajar online orang tua mempunyai tugas yang sangat
penting yaitu mendampingi anak saat pembelajaran online berlangsung,
tidak hanya itu orang tua juga harus memberi motivasi dan semangat
kepada anak-anaknya agar anak mau belajar. Seperti yang di sampaikan
oleh Ibu Etik :
“Orang tua mendampingi anak ketika pembelajaran berlangsung serta
memberi motivasi agar anak tetap semangat belajar” (Wawancara dengan
orang tua siswa, Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
Dalam situasi seperti ini ada beberapa orang tua yang tidak dapat
mendampingi anak-anaknya dalam belajar tetapi mereka justru
mendaftarkan anak-anaknya dalam bimbingan belajar. Hal ini seperti yang
di sampaikan oleh Ibu Syahirotun :
“ Karena waktu yang terbatas dengan saya dan ayahnya, jadi selama 3 hari
dalam satu minggu saya ikutkan anak ke bimbingan belajar di dekat
rumah”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Syahirotun, 30 Juli
2020)
Dengan demikian banyak orang tua yang sadar akan pentingnya
pendampingan pada saat anak belajar dan ada beberapa orang tua yang
sadar pentingnya pendampingan anak saat belajar namun terhalangi
dengan kesibukan pekerjaan mereka jadi tidak dapat mendampingi anak
saat belajar maupun pada saat pembelajaran online berlangsung.
29
Yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami masalah teknologi.
Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan, orang tua selalu
membantu memberikan solusi agar anak-anaknya tetap dapat mengikuti
pembelajaran online. Seperti yang di sampaikan Ibu Umi:
“ Ya, orang tua berusaha sendiri kebutulan saya sebagai orang tua tidak
gaptek” (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Umi, 30 Juli 2020)
Ada orang tua yang berusaha memberikan pemahaman kepada anak
mengenai teknologi yang digunakan dalam pembelajaran online, agar anak
dapat mengikut pembelajaran dengan baik. Hal ini seperti yang di
sampaikan oleh Ibu Syahirotun :
“ Yang pasti membantu anak-anak agar bisa mengikuti apa dan bagaimana
model pembelajaran saat ini. Memberikan pemahaman sedikit lebih
banyak mengenai fungsi smartphone yang bisa digunakan untuk
mempermudah tugas tugas mereka saat ini dan kedepannya”. (Wawancara
dengan orang tua siswa, Ibu Syahirotun, 30 Juli 2020)
Di sisi lain ada orang tua yang berusaha memberikan solusi ketika anaknya
mengalami masalah teknologi. Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Etik:
“Membantu memberikan solusi untuk mengatasi masalah dalam
pembelajaran online”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Etik, 1
Agustus 2020)
Dari hasil wawancara di atas banyak orang tua yang peduli kepada anak
ketika anak mengalami masalah teknologi dalam pembelajaran online pada
saat ini dan agar anak dapat mengikut pembelajaran online dengan baik.
Yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami kesulitan materi
pelajaran.
Ada beberapa cara yang dilakukan orang tua ketika anak tidak memahami
materi pembelajaran yang di sampaikan guru secara online dan agar anak
dapat memahami materi yang telah di sampaikan guru. Orang tua selalu
30
berusaha sebisa mungkin agar anak-anak mereka dapat memahami materi
pelajaran. Seperti yang di paparkan ibu Umi :
“Orang tua membantu dengan cara mencari jawaban dari buku paket anak-
anak dan mencari jawabannya dari google (internet).(Wawancara dengan
orang tua siswa, Ibu Umi, 30 Juli 2020)
Dan ada orang tua yang langsung menanyakan materi yang belum
dipahami anak kepada guru. Seperti yang dipaparkan ibu Etik :
“Membantu menanyakan materi kepada guru”.(Wawancara dengan orang
tua siswa, Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
Di sisi lain ada orang tua yang mendaftarkan anaknya ke bimbingan
belajar agar anak dapat belajar dan agar anak dapat memahami materi
yang disampaikan guru secara online. Seperti yang dipaparkan Ibu
Syahirotun
“Membantu anak memahami materi dan mendaftarkan anak dalam
bimbingan belajar”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Syahirotun,
30 Juli 2020)
Dari paparan tersebut banyak orang tua yang memberikan perhatian
kepada anak-anak mereka agar dapat memahami dan mengikuti materi
pelajaran yang sedang dipelajari.
Orang tua selalu menemani anak ketika proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil wawancara yang dilakukan banyak orang tua yang selalu
menemani dan mendampingi anak saat belajar tetapi tidak sedikit orang
tua yang tidak dapat menemani anak ketika proses pembelajaran online
berlangsung. Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Syahirotun ;
“Selama ini belum pernah mbak, Cuma kemarin memang di jadwalkan
daring langsung dan saya ambil kelas malam. Insyaallah pasti
mendampingi”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Syahirotun, 30
Juli 2020)
31
Respon orang tua ketika anak bosan dan tidak mau belajar selama pandemi
ini.
Dari hasil penelitian, banyak orang tua yang marah jika anak-anak mereka
tidak mau belajar apalagi dalam situasi seperti ini. Anak-anak diwajibkan
untuk belajar dari rumah yang dapat membuat anak lebih gampang bosan
dan membuat anak malas untuk belajar. Tetapi orang tua juga memberikan
motivasi agar anak tetap mau belajar dan tidak malas.
Seperti yang disampaikan Ibu Etik :
“Berusaha memberikan motivasi. Iya anak bosan, sudah ingin belajar
bersama bapak dan ibu guru serta belajar bersama teman teman di
sekolah”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
Tetapi ada orang tua yang jengkel ketika anak tidak mau belajar,dan ada
juga orang tua yang bosan untuk mengajari anak belajar. Seperti yang
disampaikan Ibu Umi :
“Ya marah, orang tua juga bosan kalau disuruh ngajar anak
terus”.(Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Umi, 30 Juli 2020)
Sebagian orang tua ada yang memberikan pengertian kepada anak ketika
anak bosan dan tidak semangat belajar Karena bagi orang tua belajar
adalah kewajiban seorang anak. Ada anak yang mungkin belum merasa
bosan dengan adanya pembelajaran online ini karena pengertian dan
pendampingan orang tua. Seperti yang disampaikan Ibu Syahirotun :
“Iya ,Mencoba memberi pengertian. Belajar adalah kebutuhan mereka
bukan kebutuhan orang tua. Tapi kalau ngeyel ya terpaksa kekuatan bulan
ditampilkan seperti omelan ala ibu-ibu. Alhamdulillah kalau bosen belum,
karena setiap hari saya selalu memberi mereka kesempatan anak untuk
bermain dengan temannya”.(Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu
Syahirotun, 1 Agustus 2020)
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa anak-anak merasa
bosan dengan adanya pembelajaran online atau belajar dari rumah. Dan
dapat disimpulkan bahwa respon setiap orang tua ketika anak tidak mau
belajar dan merasa bosan berbeda-beda, dan orang tua mempunyai cara
32
yang berbeda-beda untuk membuat anak-anak tetap belajar dan tidak
merasa bosan pada saat belajar dari rumah.
c. Problematika yang dihadapi orang tua dalam proses pembelajaran
online.
Kendala yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran online selama
pandemic covid-19.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan, kendala yang dihadapi orang tua
dalam proses pembelajaran online selama pandemic adalah waktu. Ada
bebarapa orang tua yang tidak dapat mendampingi anak belajar karena
terbatasnya waktu antara orang tua dengan anak karena suatu pekerjaan.
seperti yang diungkapkan Ibu Syahirotun :
“Lagi lagi waktu, karena tidak semua tugas dishare pagi hari, kalua tugas
di share saya sudah dalam posisi kerja, anak-anak pasti ketinggalan saat
mengerjakan (apalagi yang rekaman dan video). Kalau menunggu saya
pulang sudah terlalu sore dan mood anak-anak susah di tebak”.
(Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Syahirotun, 30 Juli 2020)
Dan seperti yang disampaikan Ibu Etik menyampaikan bahwa kendala
yang dihadapi selama proses pembelajaran jarak jauh adalah waktu.
“Kendala yang saya hadapi adalah pembagian waktu, karena saya pagi di
tempat kerja dan harus memberikan daring kepada murid-murid.
Kemudian sampai di rumah harus mendampingi daring kedua anak saya
belum lagi pekerjaan rumah sebagai ibu rumah tangga yang harus
dilakukan juga kadang yang membuat harus ekstra sabar”. (Wawancara
dengan orang tua siswa, Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
Dan dikuatkan oleh ibu Umi, Materi pembelajaran dan aplikasi yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran online terlalu banyak yang
menjadi kendala orang tua. Seperti yang disampaikan Ibu Umi :
“ Materi pembelajaran, wali kelas memberi tugasnya via beberapa aplikasi,
ada via whatsapp ada via classroom, dan kuota data boros”.(Wawancara
dengan orangtua siswa, ibu Umi, 30 Juli 2020)
Dapat disimpulkan hasil wawancara di atas bahwa, banyak orang tua yang
mengalami kendala dalam pembagian waktu serta pekerjaan orang tua
33
yang menjadi problematika orang tua dalam proses pembelajaran online.
Namun tidak sedikit pula orang tua yang mengalami kendala karena
banyak aplikasi pembelajaran online yang digunakan.
Apakah orang tua mengalami Kesulitan dalam mengajari dan
mendampingi anak belajar.
Dari hasil wawancara, tidak sedikit orang tua yang mengalami kesulitan
dalam mengajari dan mendampingi anak belajar di masa pandemi seperti
ini. Seperti yang dipaparkan Ibu Syahirotun :
“Karena yang semula anak-anak belajar dengan cara tatap muka dan
belajar di dalam kelas sekarang lebih sering belajar di rumah dengan orang
tua daripada dengan guru, jadi orang tua merasa kesulitan jika harus terus
menerus mengajari anak belajar”.(Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu
Syahirotun, 30 Juli 2020)
Kuota internet menjadi hambatan dalam proses pembelajaran online.
Dari hasil wawancara dengan responden, kuota intenet menjadi hambatan
dalam proses pembelajaran online karena pengeluaran menjadi bertambah.
Seperti yang disampaikan Ibu Umi.
“Betul, kerjaan orang tua bertambah dan pengeluaran uang juga
bertambah”. (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Umi, 30 Agustus
2020)
Ada orang tua yang tidak menjadikan beban kuota internet sebagai
hambatan dalam melakukan proses pembelajaran online anak-anaknya.
Karena menurut orang tua itu adalah kewajiban dan kebutuhan anak yang
harus dipenuhi.
Seperti yang disampaikan Ibu Etik:
“Alhamdulillah tidak mbak” (Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu
etik, 1 Agustus 2020).
Maka dari itu sebagian besar orang tua berpendapat kuota internet pada
saat situasi seperti ini sebagai sebuah kebutuhan wajib bagi anak-anak,
34
namun ada orang tua yang menjadikan kuota internet sebagai hambatan
dalam proses pembelajaran online.
Cara orang tua membuat anak tetap belajar.
Orang tua harus mempunyai cara agar anak-anak tetap belajar walaupun
belajar dari rumah dan dengan online. Seperti yang dipaparkan Ibu Umi :
“Dengan menasehati, mengingatkan tiap hari”. (Wawancara dengan orang
tua siswa, Ibu Umi, 30 Juli 2020)
Jadi orang tua memiliki kewajiban mengingatkan anak untuk tetap belajar
walaupun dari rumah.
Orang tua harus pandai mengatur waktu dan harus selalu mengingatkan
anak untuk tetap belajar walaupun tanpa pendampingan dari orang tua.
Seperti yang disampaikan Ibu Syahirotun :
“ Membuat mereka terbiasa dengan jadwal sehari-hari. Jadi kalau jadwal
belajar ya harus belajar meskipun sebentar.maka dari itu untuk quality time
setelah isya’ sampai jam setengah 9”.(Wawancara dengan orang tua siswa,
Ibu Syahirotun, 30 Juli 2020)
Dilihat dari bagaimana orang tua melindungi anak sehingga merasa
terlindungi dan merasa aman, orang tua harus memberi motivasi kepada
anak. Seperti yang dikatakan Ibu Etik :
“Memberikan motivasi belajar, membuat makanan kesukaannya dan
diberikan kesempatan bermain setelah menyelesaikan tugas
belajarnya”.(Wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Etik, 1 agustus
2020)
Dari hasil wawancara, orang tua memiliki cara masing-masing untuk
membuat anak tetap belajar, namun orang tua memiliki tujuan yang sama
yaitu membuat anak tetap belajar meskipun dari rumah.
Respon orang tua ketika pembelajaran di sekolah diganti dengan
pembelajaran online.Dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara
online, ternyata banyak orang tua yang tidak setuju adanya pembelajaran
35
jarak jauh atau online. Orang tua berfikir bahwa pembelajaran online
menambah beban orang tua dan anak-anak menjadi bosan jika harus
belajar di rumah. Seperti yang di sampaikan ibu Umi :
“Ya tidak setuju, tidak suka. Karena menambah beban ortu dan anak-anak
juga bosan sekolah dirumah terus, waktu main anak jadi bertambah
banyak. Apalagi kalau SPP tetap harus bayar kaya anak saya yang 1 kan
jadi nambah pengeluaran, harus bayar SPP dan belum kuota”.(Wawancara
dengan Ibu Umi, 30 Juli 2020)
Menurut orang tua jika anak hanya belajar dari rumah, mereka tidak
mendapatkan pendidikan sosial seperti belajar di sekolah yang setiap hari
bersosialisasi dan berinteraksi dengan guru dan teman-teman. Jika hanya
belajar dari rumah anak tidak dapat berinteraksi dengan orang lain. Seperti
yang disampaikan Ibu Syahirotun :
“Saya kurang sreg dengan system pembelajaran jarak jauh mbak. Anak-
anak bukan hanya butuh materi pendidikan resmi ( Ipa,ips, Bahasa,dll)
namun menurut saya pendidikan sosial dan membentuk habit adalah
penting. Kita bisa support anak-anak pintar matematika dalam 3 bulan,
namun belum tentu kita bisa membentuk habit dan sosial mereka dalam
waktu yang sama”. (Wawancara dengan Ibu Syahirotun, 30 Juli 2020)
Dalam hasil wawancara dengan responden, ada orang tua yang dapat
merespon dengan baik pembelajaran jarak jauh ini. Seperti yang di
paparkan ibu Etik :
“ Tetap berfikir positif. Mengikuti anjuran dari pemerintah karena langkah
pembelajaran dari rumah tujuannya baik untuk memutus rantai penyebaran
covid-19”. (Wawancara dengan Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
Orang tua kesulitan memahami materi anak.
Dengan adanya pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah, peran
orang tua menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah harus lebih kuat.
Seperti dalam hal memahami materi yang anak belum memahami materi
orang tua lah yang menjadi fasilitator bagi anak-anak sebagai pengganti
guru dalam belajar. Ada orang tua yang merasa kesulitan saat mengajari
36
anak belajar dan ada orang tua yang tidak ada kendala dalam mengajari
anak belajar.
Handphone menjadi kendala dalam pembelajaran online.
Dari hasil wawancara dengan orang tua kelas IV MIN 3 Karanganyar,
handphone tidak menjadi kendala dalam proses pembelajaran online
selama pandemi ini karena orang tua selalu mengupayakan agar anak-anak
mereka dapat mengikut pembelajaran dengan baik.
“ Kalo handphone tidak mbak”
(Wawancara dengan Ibu Umi, 30 Juli 2020).
Dan hal ini dikuatkan oleh pernyataan Ibu Etik
“Tidak” ( Wawancara dengan Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
orang tua selalu meluangkan waktu disela-sela kesibukan.
Dari hasil wawancara orang tua selalu meluangkan waktu di sela-sela
kesibukan untuk dapat mendampingi anak belajar dan orang tua selalu
mengusahakan agar dapat mendampingi anak belajar. Dengan cara ini
anak lebih semangat belajar dan tidak merasa bosan. Seperti yang
dipaparkan Ibu Syahirotun “Insyaallah mbak” (Wawancara dengan Ibu
Syahirotun, 30 Juli 2020)
Kelebihan dan kekurangan pembelajaran online.
Yang dimaksud dengan kelebihan dan kekurangan dalam proses
pembelajaran online adalah kelebihan pembelajaran online dan
kekurangan pembelajaran online itu apa saja. Seperti yang dipaparkan ibu
Etik :
“Kelebihan : anak bisa lebih tahu pemanfaatan IT dalam pembelajaran.
Kekurangan : penggunaan kuota internet lebih meningkat, kurangnya
interaksi siswa dengan guru secara langsung bisa menurunkan motivasai
anak dalam, belajar”.(Wawancara dengan Ibu Etik, 1 Agustus 2020)
37
Selain itu orang tua ada yang berifkir bahwa dengan adanya pembelajaran
online dapat membuat anak lebih dekat dengan dunia maya dan anak
banyak kehilangan waktu bersosialiasi dengan teman-teman. Seperti yang
diapaparkan Ibu Syahirotun :
“Kekurangan : semakin mendekatkan anak dengan dunia maya dan banyak
kehilangan waktu bersosialisasi, mata anak jadi lebih sering bertatapan
dengan layar pc dan handphone, perlu filter untuk apa saja yang mereka
buka dan lihat di media sosial. Kelebihan : anak-anak semakin melek
teknologi dan dunia luar”.(Wawancara dengan Ibu Syahirotun, 30 Juli
2020)
Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan secara
online memiliki banyak kekurangan daripada kelebihan jika di lihat dari
hasil wawancara dengan orang tua.
B. Pembahasan
Setelah mengetahui data sebagaimana yang disajikan pada fakta-
fakta hasil temuan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini
yaitu menganalisis data yang terkumpul menggunakan metode deskriptif
kualitatif secara terperinci.
1. Proses pembelajaran online pada siswa kelas IV MIN 3
Karanganyar selama pandemic covid-19 sebagai berikut :
Proses Pembelajaran adalah proses kegiatan belajar mengajar
yang berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Di dalam
proses pembelajaran akan terjadi timbal balik antara guru dengan siswa
untuk menuju tujuan yang lebih baik. Dari hasil wawancara, sebaiknya
guru tidak menggunakan aplikasi pembelajaran yang banyak karena
dapat membuat orang tua siswa bingung dengan adanya beberapa
aplikasi yang digunakan.
Dalam penyampaian materi sebaiknya guru membuat media
pembelajaran yang mudah diipahami. Dan ketika menyampaikan materi
sebaiknya guru menjelakan lebih rinci agar siswa mudah memahami,
karena jika hanya menyampaikan materi saja dan guru memberi
38
petunjuk tanpa penjelasan yang lebih rinci pastinya siswa masih belum
mengerti tentang materi tersebut. Karena menurut UU No. 14 Tahun
2005 guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas
utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usida
dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dalam pelaksanan proses pembelajaran yang dilakukan pada
siswa kelas IV MIN 3 Karanganyar yakni dengan cara sebelum materi
disampaikan guru memberi petunjuk atau penjelasan bagaimana cara
membuka materi, setelah itu siswa dibiasakan memahami proses belajar
yang baik dalam hal ini siswa juga harus mendapatkan fasilitas dan
sarana prasarana yang dibutuhkan dalam proses belajar berlangsung
guna agar anak dapat mengikuti proses belajar dengan baik.
Selanjutnya, dalam proses belajar mengajar menggunakan
beberapa aplikasi yang mendukung untuk melakukan proses belajar
mengajar. Aplikasi yang digunakan yaitu whatsapp, zoom,
classroom,dll. Menurut pernyataan tersebut, guru bisa menggunakan 1
atau 2 aplikasi untuk melaksanan proses pembelajaran hal ini guna
untuk meminimalisir penggunaan aplikasi yang banyak dan membuat
orang tua siswa bingung dan mengurangi pemakaian kuota internet agar
terbatas.
Dalam proses pembelajaran online guru mengajar dengan cara
menyiapkan bahan ajar, menyediakan sarana dan prasarana yang yang
diperlukan, melaksanakan pembelajaran online dan yang terakhir
melakukan evaluasi. Hal ini sudah seperti yang dikatakan Arifin
(2013:5) evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil, dan seperti
teori Nana Sudjana (2006:23) evaluasi dilaksanakan pada akhir program
belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar.
Selama pandemic ini kegiatan belajar mengajar dilakukan setiap
hari jam efektif sekolah yakni dari jam 07.00-21.00 disesuaikan dengan
39
waktu luang orang tua siswa karena tidak semua orang tua dapat
mendampingi anak dalam belajar pada saat pagi hari. Berkaitan dengan
bagaimana cara siswa mempersiapkan diri diri untuk mengikuti
pembelajaran yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang mendukung
untuk kegiatan belajar siswa, seperti yang dikatakan Novita (2014:4)
siswa dapat menghasilkan suatu perubahan yang bertahap dalam dirinya
yang dipengaruhi oleh kesiapan belajar siswa tersebut.Yang paling
penting adalah anak belajar dengan pendampingan dari orang tua. Hal
ini seperti yang dikatakan prasetyo (2018:9) pendampingan orang tua
dalam proses pembelajaran adalah upaya orang tua untuk menemani,
memberikan bantuan dalam mengatasi masalah anak dalam belajar,
memberi dukungan, memberikan dorongan,motivasi, pengawasan, dan
fasilitas pada anak agar semangat belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran online ini guru tidak
memberi tempat khusus untuk belajar siswa, siswa tetap harus belajar
dari rumah masing-masing. Dalam proses pembelajaran tidak lupa
untuk melakukan presensi sesuai yang dikatakan Bastian (2007:117)
Presensi adalah kegiatan mendokumentasikan kehadiran. Dalam hal ini
presensi kelas IV dilakukan dengan cara melalui google formulir.
Selanjutnya, guru tetap melakukan penilaian guna melihat hasil belajar
siswa, penilaian dilakukan dengan cara penilaian langsung, melalui
tugas yang diberikan guru melalui google formulir agar memudahkan
guru untuk tetap bisa melakukan penilaian. Hal ini menurut
Pemendikbud No.23 Tahun 2016 Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
siswa.
Menurut KBBI (1996:134) pembinaan adalah suatu usaha,
tindakan,kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru sudah
melaksanakaan pembinaan dalam proses belajar mengajar yakni dengan
cara memberi motivasi dan nasehat kepada siswa.Pembinaan ini guna
40
untuk menumbuhkan akhlak yang baik dan semangat belajar pada
siswa.
Selama pandemic dan proses belajar mengajar online guru tetap
melakukan remidial bagi siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM.
Dalam pengaturan jadwal pembelajaran selama belajar jarak jauh,
jadwal diatur dan dibuat oleh guru kelas masing-masing.
Dalam proses belajar dan mengajar tentunya banyak kendala
yang dihadapi guru. Seperti siswa tidak dapat memahami materi yang
sudah disampaikan. Hal yang dilakukan guru yakni menjelaskan
kembali materi yang belum dipahami dan dimengerti siswa. Cara ini
dilakukan agar siswa paham dan mengerti tentang materi yang sudah
disampaikan.
2. Peran orang tua dalam proses pembelajaran online.
Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam
pendidikan anak-anak terutama dalam proses pembelajaran orang tua
harus mendampingi anak pada saat apalagi pada masa seperti ini yang
mengharuskan anak-anak untuk belajar di rumah. Orang tua mempunyai
kewajiban yaitu memberi motivasi dan semangat belajar untuk anak-
anaknya agar anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan
efektif dengan adanya pendampingan dari orang tua. Pernyataan di atas
sesuai dengan yang dikatakan Lestari (2012:153) peran orang tua
merupakan cara yang digunakan oleh orang tua berkaitan dengan
pandangan mengenai tugas yang harus dijalankan dalam mengasuh anak.
Orang tua wajib memberikan fasilitas yang baik kepada anak dan
ketika anak mengalami masalah dalam proses belajar orang tua pula
wajib memberikan solusi dan membantu anak agar tetap dapat
mengikuti pembelajaran. orang tua berperan penting dalam proses
belajar anak seperti ketika anak mengalami kesulitan dalam memahami
materi orang tua yang menjadi guru seperti membantu anak memahami
materi pembelajaran yang anak belum memahami materi tersebut. Hal
41
ini seperti yang dikatakan Hadi (2016:102) mengatakan orang tua
memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara
dan mendidik anak-anak.
Dari hasil penelitian, orang tua siswa kelas IV banyak yang sadar
akan pentingnya pendampingan dari orang tua ketika pembelajaran
online berlangsung tetapi ada juga orang tua yang tidak bisa
mendampingi anak belajar Karena aktivitas pekerjaan. seperti yang
disampaikan Ega (2017:10) Pendampingan merupakan upaya bantuan
yang dilakukan pihak keluarga khususnya orang tua dengan
mendampingi anak untuk memenuhi kebutuhan dan pemecahan
masalah anak dalam rangka mendukung optimalisasi perkembangan
anak.
Hal yang dilakukan orang tua ketika anak tidak mau belajar,
orang tua memberikan motivasi dan memberikan nasehat kepada anak
agar anak tetap mau belajar. namun ada beberapa orang tua yang marah
ketika melihat anak tidak mau belajar. seperti yang dikatakan Dimyati
(2003:42) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku
belajar. Selanjutnya, banyak anak yang merasa bosan dan jenuh dengan
adanya proses pembelajaran online ini. Tidak hanya anak namun orang
tua juga bosan jika harus menjadi sumber materi utama bagi anak ketika
belajar jarak jauh.
2. Problematika yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran
online.
Problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang
mengganggu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan
kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Problematika yang
banyak dihadapi orang tua ketika pembelajaran online yaitu dalam hal
pembagian waktu. Ada beberapa orang tua yang tidak bisa
mendampingi anak ketika pembelajaran online berlangsung karena
42
adanya tuntutan perkerjaan dan ada orang tua yang berusaha
mendampingi anak belajar di sela-sela kesibukan.
Selanjutnya, Materi pembelajaran menjadi kendala bagi orang
tua. Dalam hal ini banyak orang tua yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi anak.Dengan adanya proses belajar mengajar online,
banyak orang tua yang merasa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan karena dalam kondisi seperti ini orang tua menjadi sumber
materi utama bagi anak-anak. Seperti yang dikatakan Sanjaya
(2010:228) sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar
lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan
untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
Dalam proses belajar anak di rumah, orang tua harus memiliki
strategi pembelajaran guna untuk membuat anak tidak bosan ketika
harus belajar di rumah selama pandemi. Ada berbagai cara yang
dilakukan orang tua agar anak tidak merasa bosan saat belajar yang
pertama orang tua memberi semangat dan motivasi dan yang kedua
orang tua memberikan reward kepada anak.
Kendala yang dihadapi orang tua yang lain adalah kuota
internet, dengan adanya pembelajaran online pengeluaran orang tua
menjadi bertambah yaitu membelikan anak kuota internet untuk dapat
melakukan pembelajaran online. Selain itu kendala lain yaitu dengan
adanya guru menggunakan beberapa aplikasi untuk proses belajar
mengajar yang membuat orang tua tidak nyaman karena banyaknya
aplikasi pembelajaran yang digunakan.
Dengan adanya proses belajar mengajar online, banyak orang tua
yang merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan
karena dalam kondisi seperti ini orang tua menjadi sumber materi
utama bagi anak-anak. Berkaitan dengan adanya kendala yang
dihadapi orang tua, tidak banyak kendala yang dihadapi orang tua
dalam proses pembelajaran online. Kendala yang paling utama adalah
dalam hal pembagian waktu atau sediktit waktu yang bisa diberikan
43
orang tua untuk dapat mendampingi anak ketika proses pembelajaran
online berlangsung dan yang kedua banyaknya materi dan tugas yang
diberikan guru melalui beberapa aplikasi, dan yang terakhir
bertambahnya pengeluaran orang tua untukmembelikan kuota internet
agar anak dapat mengikuti pembelajaran online.
Selanjutnya, kelebihan dan kekurangan pembelajaran online yakni
Kelebihan : dapat diakses dengan mudah, waktu belajar
fleksibel,wawasan tentang dunia luar luas. Keurangan : keterbatasan
akses internet,berkurangnya interaksi dengan guru,pemahaman
terhadap materi,minimnya pengawasan dalam belajar.
44
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai peran orang tua
dalam proses pembelajaran online di tengah pandemi covid-19 pada siswa
kelas IV MIN 3 Karanganyar dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Kegiatan belajar mengajar di MIN 3 Karanganyar selama pandemi dilakukan
dengan secara online atau pembelajaran jarak jauh. Guru menyampaikan
materi pembelajaran melalui beberapa aplikasi yang mendukung untuk
dapat melakukan proses belajar. Selama proses belajar mengajar jarak jauh
guru tetap melakukan presensi dan pembinaan kepada siswa yakni dengan
tujuan agar siswa tetap tertib belajar walaupun dari rumah. Presensi
dilakukan dengan cara mengisi google formulir, dan pembinaan dilakukan
kepada siswa dengan cara setiap memulai pembelajaran online guru
memberi motivasi dan nasehat dan siswa hal ini dilakukan agar siswa tidak
bosan belajar walaupun dari rumah.
2. Orang tua mempunyai peran dalam pendidikan anak-anak dan dalam proses
belajar anak yakni mendampingi anak pada saat belajar, memberikan
motivasi, memberikan kebutuhan anak, mengajari anak perilaku yang baik.
Apalagi dalam kondisi dan situasi di masa pandemi covid-19 seperti ini
yang mengharuskan anak untuk belajar dari rumah. Dalam kondisi seperti
ini anak membutuhkan bimbingan dan pendampingan langsung dari orang
tua sebagai pengganti guru. Peran orang tua selama proses pembelajaran
online adalah sebagai fasilitator,pengganti guru.
3. Problematika yang dihadapi orang tua dalam proses pembelajaran online
yakni dalam hal pembagian waktu, pemahaman materi, dan kuota
internet.kuota internet juga menjadi kendala bagi orang tua dalam
melakukan pembelajaran online ini. Orang tua merasakan bahwa dengan
adanya pembelajaran online pengeluaran keungan orang tua menjadi
45
bertambah. Kendala yang terakhir yakni banyaknya aplikasi dan materi,
maksud dari aplikasi ini adalah guru menggunakan beberapa aplikasi
untuk proses belajar mengajar yang membuat orang tua siswa bingung.
Adapun solusi yang ditempuh para orang tua dalam mengatasi masalah
tersebut yakni dengan membagi waktu antara bekerja dan mendampingi
anak belajar dan mengikutkan anak ke bimbingan belajar, yang kedua
mencoba bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami, dan
terakhir memberikan saran atau usul kepada guru agar menggunakan
aplikasi pembelajaran yang menggunakan kuota internet tidak banyak.
B.Saran
1. Orang tua
Selalu senantiasa memberikan pendampingan kepada anak ketika belajar
agar anak dapat lebih bersemangat dalam belajar. Dan yang sudah berusaha
mendampingi anak saat belajar lebih ditingkatkan lagi agar dapat dijadikan
motivasi orang tua lain yang belum bisa mendampingi anak ketika belajar.
2. Guru
Selalu senantiasa berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
agar siswa lebih bersemangat dalam belajar walaupun ketika harus belajar
dari rumah. Dan apa yang sudah dilakukan agar bisa dijadikan motivasi dan
pedoman agar lebih meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan supaya
siswa tidak bosan belajar.
3. Sekolah
Diharapkan melakukan pembinaan dalam proses pembelajaran online
selama pandemi ini dalam hal penggunaan aplikasi pendukung
pembelajaran, agar orang tua tidak bosan dan tidak bingung ketika harus
menggunakan beberapa aplikasi pembelajaran guna mendukung
terlaksananya proses pembelajaran jarak jauh dengan baik.
46
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu 2004.Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Allen, Michael. 2013. Guide to E-learning. Canada: John Wiley&Sons.
Ashari, M. 2020. Proses Pembelajaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran
Virus Corona Dinilai Belum Maksimal. Pikiran Rakyat.
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01353818/proses-
pembejalaran-daring-di-tengah-antisipasi-penyebaran-virus-corona-dinilai-
belum-maksimal
Basilaia G dan Kvavadze D. 2020. Transition to Online Education in Schools
during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia.
Pedagogical Research. , 5(4), em0060 e-ISSN: 2468-4929.
Dewi, W. A. F. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan. Vol. 2(1), 55–61.
Ferismayanti. 2020. meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran
online akibat pandemic covid-19.
Hamalik, Oemar 2007.Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jhonson dan Leny, R. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika
Lee, A. 2020. Wuhan novel coronavirus (COVID-19): why global control is
challenging? Public Health, January, 19–21. https://doi.org/10.1016/
j.puhe.2020.02.001
Lestari. 2012. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Preanada Media Group.
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Nakayama M, Yamamoto H, & S. R. 2007. The Impact of Learner Characterics
on Learning Performance in Hybrid Courses among Japanese Students.
Elektronic Journal E-Learning, Vol.5(3).1.
Nirwana. 2011. Psikologi Ibu,Bayi, dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun,
C. C., & Putri, R. S. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of
Education, Psychology, and Counseling, 2, 1–12.
Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
47
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Valeza, Alsi R. 2017. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di
Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan
Tanjung Senang Bandar Lampung. Skripsi: UIN Raden Intan Lampung
Winingsih, Endang. 2020. Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Jarak Jauh.
April 2, 2020. Poskita.co: https://poskita.co/2020/04/02/peran-orangtua-
dalam-pembelajaran-jarak-jauh.
Yuliana. 2020. Wellness And Healthy Magazine. Journal Press. 2(1).
Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, K. P. 2020. Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Kemenkes RI
Zhu, X., & Liu, J. 2020. Education in and After Covid-19 : Immediate Responses
and Long-Term Visions.
48
LAMPIRAN
49
Lampiran 1
Foto Dokumentasi Wawancara
Wawancara dengan wali kelas IV
50
Wawancara dengan orang tua siswa
51
52
Jadwal pelajaran kelas IV MIN 3 Karanganyar
53
Lampiran 2
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Studi Dokumen
Bagaimana proses
pembelajaran online
pada siswa kelas IV
MIN 3 Karanganyar
selama Pandemi.
1.Bagaimana cara agar anak mudah
memahami materi yang disampaikan
ssecara online?
2.Aplikasi apa yang digunakan dalam
proses pembelajaran online ini?
3.Bagaimana cara guru mengajar online?
4.Kapan pembelajaran online dilakukan?
5.Bagaimana cara anak mempersiapkan
diri agar dapat mengikuti pembelajaran
online?
6.Adakah tempat khusus bagi anak dalam
pembelajaran online?
7.Bagaimana mekanisme presensi dalam
pembelajaran online?
8.Bagaimana system penilaian dalam
pembelajaran online?
9.Bagaimana mekanisme pembinaan
siswa pada pembelajaran online?
10.Adakah program remidi pada masa
pembelajaran online?
11.Bagaimana pengaturan jadwal
pembelajaran online?
12.Bagaimana tanggapan guru ketika
siswa belum memahami materi yang
disampaikan?
Foto-foto dan
identitas Informan dan
jadwal pelajaran.
Apa peran orang tua
dalam proses
pembelajaran online
pada siswa kelas IV
MIN 3
Karanganyar.
1.Apa yang dilakukan orang tua selama
pembelajaran online di tengah pandemi
ini?
2.Apa yang dilakukan orang tua ketika
anak mengalami masalah teknologi dalam
pembelajaran online?
3.Apa yang dilakukan orang tua ketika
anak mengalami kesulitan materi
pelajaran?
4.Apakah Bapak atau ibu selalu menemani
anak ketika proses pembelajaran online
berlangsung?
5.Bagaimana respon bapak atau ibu jika
anak tidak mau belajar?
6. Apakah anak merasa bosan dalam
Foto-foto
Data diri informan.
54
pembelajaran online selama pandemi ini?
Problematika yang
di hadapi orang tua
dalam pembelajaran
online?
1.Apa kendala yang dihadapi bapak dan
ibu dalam pembelajaran ini?
2.Apakah bapak atau ibu kesulitan dalam
mengajari atau mendampingi anak dalam
belajar?
3.Apakah kuota internet menjadi
hambatan dalam proses pembelajaran
online ini?
4.Bagaimana cara bapak dan ibu membuat
anak tetap belajar walaupun belajar dari
rumah?
5.Jika anak ada tugas apakah bapak dan
ibu yang mengerjakannya?
6.Apa saja kendala yang bapak ibu pribadi
alami dalam pembelajaran online?
7.Bagaimana respon bapak dan ibu ketika
pembelajaran di sekolah diganti dengan
pembelajaran jarak jauh?
8.Apakah bapak dan ibu kesulitan dalam
memahami materi yang anak sendiri
belum memahaminya?
9.Apakah handphone menjadi kendala
bapak dan ibu dalam pembelajaran online
ini?
10.Apakah bapak atau ibu tetap
meluangkan waktu disela-sela kesibukan
untuk mendampingi anak belajar ?
11. kelebihan dan kekurangan
pembelajaran online ?
Foto-foto
Alat electronic serta
pedoman wawancara.
55
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
A. Latar Belakang Informan
Nama :
Umur :
Profesi :
Agama :
Tanggal :
B. Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana cara agar anak mudah memahami materi yang disampaikan
secara online?
2. Aplikasi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran online ini?
3. Bagaimana cara guru mengajar online ?
4. Kapan pembelajaran online dilakukan?
5. Bagaimana cara anak mempersiapkan diri agar dapat mengikuti
pembelajaran online?
6. Adakah tempat khusus bagi anak dalam pembelajaran online?
7. Bagaimana mekanisme presensi dalam pembelajaran online?
8. Bagaimana system penilaian dalam pembelajaran online?
9. Bagaiamana mekanisme pembinaan siswa pada pembelajaran online ?
10. Adakah program remidi pada masa pembelajaran online?
11. Bagaimana pengaturan jadwal pembelajaran online?
12. Bagaiamana tanggapan guru ketika siswa belum memahami materi
yang disampaikan?
56
Hasil Wawancara
A. Nama : Sumarno, M.Pd.I
Umur : 50 th
Profesi : Guru kelas IV
Agama : Agama
Tanggal : 29 Juli 2020 dan 3 Agustus 2020
X : Bagaimana cara agar anak mudah memahami materi yang
disampaikan secara online?
Y : Sebelum materi disampaikan diberi petunjuk/penjelasan cara
membuka materi, anak dibiasakan memahami proses belajar yang
baik,anak memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang dibutuhkan.
X : Aplikasi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran online ?
Y : whatsapp, classroom, sci online, google formulir, zoom dan office
365,word, power point, elearning madrasah.
X : bagaimana cara mengajar online ?
Y : menyiapkan rencana pembelajaran, menyiapkan bahan ajar,
menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan, melaksanakan
pembelajaran online, melakukan evaluasi.
X : Kapan pembelajaran online dilakukan?
Y : pembelajaran online dilakukan setiap hari efektif pada jam kerja
(07.00-14.30) meskipun anak boleh mengerjakan sampai jam 21.00.
X : Bagaimana cara anak mempersiapkan diri agar dapat mengikuti
pembelajaran online?
Y : menyediakan fasilitas seperti handphone yang bisa internet, laptop,
jika ada dan alat tulis, anak mempelajari petunjuk pembelajaran, anak
belajar yang didampingi orang tua, guru memantau kegiatan melalui
whatsapp atau aplikasi yang lain.
X : Adakah tempat khusus bagi anak dalam pembelajaran online ?
Y : anak belajar di rumah masing-masing
57
X : Bagaimana mekanisme presensi dalam pembelajaran online ?
Y : Presensi dilakukan secara online dengan menjawab pertanyaan pada
google formulir.
X : Bagaimana system penilaian dalam pembelajaran online ?
Y : Penilaian langsung melalui tulisan yang disetorkan setiap seminggu
sekali. Penilaian melalui aplikasi pada SCI online dan google
formulir.
X : Bagaimana mekanisme pembinaan siswa pada pembelajaran online ?
Y : Pembinaan diberikan setiap akan memulai pembelajaran sebagai
pembiasaan yang berupa nasehat dan kegiatan keagamaan seperti
membaca Al-quran dan berdoa.
X : adakah program remidi pada masa pembelajaran online ?
Y : Ada, remidi diberikan setelah anak mengikuti test dengan hasil di
bawah KKM, sedangkan anak yang telah mencapai KKM diberi
pengayaan.
X : Bagaimana pengaturan jadwal pembelajaran online ?
Y : Jadwal di buat guru untuk dipergunakan selama satu semester baik
jadwal daring maupun luring.
X : Bagaimana tanggapan guru ketika siswa belum memahami materi
yang disampaikan?
Y : Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami sampai anak
benar-benar paham.
58
Pedoman Wawancara
A. Latar Belakang Informan
Nama :
Umur :
Profesi :
Agama :
Tanggal :
B. Pertanyaan Wawancara
1. Apa yang dilakukan orang tua selama pembelajaran online di tengah
pandemi ini?
2. Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami masalah
teknologi dalam pembelajaran online ?
3. Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami kesulitan materi
pelajaran ?
4. Apakah orang tua selalu menemani anak ketika proses pembelajaran
online berlangsung?
5. Bagaimana respon orang tua jika anak tidak mau belajar ?
6. Apakah anak merasa bosan dalam pembelajaran online selama
pandemi ini?
7. Apa kendala yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran online ?
8. Apakah orang tua kesulitan dalam mengajari dan mendampingi anak
dalam belajar ?
9. Apakah kuota internet menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
online ?
10. Bagaimana cara orang tua membuat anak tetap belajar walaupun dari
rumah ?
11. Jika anak ada tugas apakah orang tua yang mengerjakannya?
59
12. Apa saja kendala pribadi orang tua alami dalam pembelajaran online
ini?
13. Bagaimana respon orang tua ketika pembelajaran di sekolah diganti
dengan pembelajaran jarak jauh ?
14. Apakah orang tua kesulitan dalam memahami materi yang anak belum
memahaminya?
15. Apakah handphone menjadi kendala orang tua dalam pembelajaran
online?
16. Apakah orang tua tetap meluangkan waktu disela-sela kesibukan untuk
mendampingi anak belajar?
17. Apakah anak dapat memahami materi yang disampaikan secara
online?
18. Menurut orang tua apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran
online?
60
Hasil Wawancara
A. Latar Belakang Informan
Nama : Syahirotun Agustina
Umur : 36 Th
Profesi : Karyawan
Agama : Islam
Tanggal : 30 Juli 2020
X : Apa yang dilakukan orang tua selama pembelajaran online di tengah
pandemi ini ?
Y : yang pasti membantu anak-anak agar bisa mengikuti apa dan
bagaimana model pembelajaran saat ini. Memberikan pemahaman
sedikit lebih banyak mengenai fungsi smartphone/pc yang bisa
digunakan untuk mempermudah tugas-tugas mereka saat ini dan
kedepannya.
X : Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami kesulitan materi
pembelajaran ?
Y : Saya ikutan belajar lagi, mengikuti materi apa yang mereka pelajari di
sekolah. Namun karena bekajar di rumah saat ini masih lama jadi saat
ini dibantu mbak-mbak dari bimbingan belajar, jadi ketika pulang
kerja saya tinggal cek apa yang sudah mereka ajarkan dan apa tugas
mereka dari sekolah.
X : Apakah ibu selalu menemani anak ketika proses pembelajaran online
berlangsung ?
Y : Selama ini belum pernah mbak, cuma kemarin memang dijadwalkan
daring langsung dan saya ambil kelas malam.
X : Bagaimana respon ibu jika anak tidak mau belajar ?
61
Y : mencoba memberi pengertian, belajar adalah kebutuhan mereka bukan
kebutuhan orang tua. Tapi kalau ngeyel ya terpaksa kekuatan bulan
ditampilkan, omelan ala emak emak.
X : Apakah anak merasa bosan dalam pembelajaran online selama
pandemi ini ?
Y : Alhamdulillah kalau bosan belum, karena setiap hari saya selalu
memberi mereka kesempatan untuk bermain dengan teman-temannya.
X : Apa kendala yang dihadapi ibu dalam pembelajaran ini ?
Y : waktu
X : Apakah Ibu kesulitan dalam mengajari atau mendampingi anak dalam
belajar ?
Y : alhamdulillah tidak, hanya kadang untuk membuat mood mereka on
the track agak susah.
X : Apakah kuota internet menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
online ini ?
Y : insyaallah tidak mbak, kami bekerja pagi sampai sore hanya untuk
mereka, jadi insyaallah kami akan support mereka semampu kami.
X : Bagaimana cara ibu membuat anak tetap belajar walaupun belajar dari
rumah ?
Y : Membuat mereka terbiasa dengan jadwal sehari-hari.
X : Jika anak ada tugas apakah ibu yang mengerjakannya?
Y : tidak mbak dian, apapun hasilnya mereka mengerjakan sendiri, karena
saya bukan tipe orang tua yang yang menuntut anak-anak menjadi
juara.
X : Apa saja kendala yang ibu pribadi alami dalam pembelajaran online ?
Y : Harus berdamai dengan keadaan diri sendiri mbak, kadang kantor
sudah banyak pikiran sampai rumah harus siap tampil prima di depan
anak-anak
X : Bagaimana respon ibu ketika pembelajaran di sekolah diganti dengan
pembelajaran online ?
Y : Saya kurang sreg dengan sistem pembelajaran jarak jauh ini mbak.
62
X : Apakah ibu kadang juga kesulitan dalam memahami materi yang anak
pun belum memahaminya ?
Y : Iya mbak, beda pemahaman dan cara saja, anak kadang bilang cara
yang diajari ibu beda sama pak guru.
X : Apakah handphone menjadi kendala ibu dalam pembelajaran online
ini?
Y : kadang mbak, soalnya pekerjaan saya juga ada beberapa yang di hp,
jadi kadang berebut memori.
X : Apakah ibu tetap meluangkan waktu di sela-sela kesibukan untuk
mendampingi anak belajar ?
Y : insyaallah mbak dian
X : Apakah anak dapat memahami materi yang disampaikan secara
online?
Y : Sedikit banyak paham mbak, saya bisa bilang begitu karena saat
mengerjakan soal dan latihan mereka bisa nyantol.
X : Menurut ibu apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran online ?
Y : kekurangan : semakin mendekatkan anak dengan dunia maya dan
banyak kehuilangan waktu bersosialisasi, mata anak jadi lebih sering
bertatapan dengan layar pc dan handphone, perlu filter untuk apa saya
yang mereka buka dan lihat di media sosial.
Kelebihan : anak-anak semakin melek teknologi dan dunia luar.
63
Hasil Wawancara
B. Latar Belakang Informan
Nama : Umi Khoriah
Umur : 38 th
Profesi : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Tanggal : 30 Juli 2020
X : Apa yang dilakukan orang tua selama pembelajaran online
berlangsung di tengah pandemi ?
Y : Selalu mendampingi anak di saat belajar
X : Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami masalah
teknologi dalam pembelajaran online ?
Y : orang tua berusaha sendiri kebetulan saya tidak gaptek.
X : Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami kesulitan materi
pembelajaran ?
Y : membantu dengan cara mencari jawaban dari buku atau mencari
jawaban dari google.
Y : Apakah ibu selalu menemani anak ketika proses pembelajaran online
berlangsung ?
X : Iya
Y : Bagaimana respon ibu jika anak tidak mau belajar ?
X : marah
Y : Apakah anak merasa bosan dalam pembelajaran online ini ?
X : bosan, orang tua juga bosan kalau disuruh ngajar anak terus.
Y : Apa kendala yang dihadapi ibu dalam pembelajaran ini ?
X : banyak tugas, anak jadi males mengerjakan.
Y : Apakah ibu kesulitan dalam mengajari atau mendampingi anak dalam
belajar ?
X : Iya
64
Y : Apakah kuota internet menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
online ini ?
X : Betul, kerjaan orang tua bertambah pengelluaran uang juga bertambah.
Y : Bagaimana cara ibu membuat anak tetap belajar walaupun belajar di
rumah ?
X : Dengan menasehati, mengingatkan tiap hari
Y : Jika anak ada tugas apakah ibu yang mengerjakannya ?
X : kadang kadang
Y : Apa saja kendala yang ibu pribadi alami dalam pembelajaran ini ?
Y : materi pembelajaran, wali kelas memberi tugas via beberapa aplikasi,
kuota internet.
X : Bagaimana responj ibu ketika pembelajaran di sekolah diganti dengan
dengan pembelajaran jarak jauh ?
Y : tidak setuju
X : Apakah kadang ibu kesulitan dalam memahami materi yang anak
belum memahaminya ?
Y : Iya
X : Apakah handphone menjadi kendala utama ibu dalam pembelajaran ini
?
Y : tidak tetapi kalau kuota iya
X : Apakah ibu tetap meluangkan waktu di sela-sela kesibukan untuk
mendampingi anak belajar ?
Y : Harus
X : Apakah ibu dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan
secara online ?
Y : ada yang bisa dipahami dan ada yang tidak, tegantung mapelnya
X : Menurut ibu apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran online ?
Y : Kelebihan mengerti dunia luar, kekurangan : boros internet.
65
C. Latar Belakang Informan
Nama : Etik Purwaningsih
Umur : 34 th
Profesi : Guru Swasta
Agama : Islam
Tanggal : 1 Agustus 2020
X : Apa yang dilakukan orang tua selama pembelajaran online ?
Y : orang tua mendampingi anak ketika mengikuti pembelajran online di
rumah. Serta memotivasi
X : Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami kesulitan materi
pembelajaran?
Y : Ketika anak mengalami masalah kesulitan materi, orang tua membantu
dengan cara menanyakan materi tersebut kepada bapak/ibu guru yang
mengajar.
X : Apakah ibu selalu menemani anak ketika proses pembelajaran online
berlangsung?
Y : Iya
X : Bagaimana respon ibu jika anak tidak mau belajar ?
Y : Berusaha memberikan motivasi belajar kepada anak.
X : Apakah anak merasa bosan dalam pembelajaran online selama
pandemic ini ?
Y : Iya
X : Apaka kendala yang dihadapi ibu dalam pembelajaran ini ?
Y : dalam pembagian waktu
X : Apakah ibu kesulitan dalam mengajari atau mendampingi anak dalam
belajar ?
Y : Iya
X : Apakah kuota internet menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
online ini ?
Y : Alhamdulillah tidak
66
X : Bagaimana cara ibu membuat anak tetap belajar walaupun belajar dari
rumah ?
Y : memberikan motivasi, membuat makanan kesukaan dan memberikan
kesempatan bermain setelah menyelesaikan tugas daring.
X : Jika ada tugas apakah ibu yang mengerjakannya?
Y : Tidak
X : Bagaimana respon ibu ketika pembelajaran di sekolah diganti dengan
pembelajaran jarak jauh ?
Y : Tetap berfikir positif, mengikuti anjuran pemerintah.
X : Apakah handphone menjadi kendala ibu dalam pembelajaran online ini
?
Y : Tidak
X : Apakah ibu tetap meluangkan waktu di sela-sela kesibukan untuk
mendampingi anak belajar ?
Y : Iya
X : Apakah ibu dapat memahami materi yang disampaikan secara online ?
Y : Memahami tidak secara keseluruhan
X : Menurut ibu apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran online ?
Y : Kelebihan : anak bisa lebih tahu pemanfaatan IT dalam pembelajaran.
Kekurangan : penggunaan kuota internet lebih meningkat, kurangnya
interaksi siswa dengan guru secara langsung bisa menurunkan
motivasi anak dalam belajar.
67
Lampiran 4
Surat Tugas Pembimbing Skrip
68
Lampiran
Lembar Konsultasi
69
70
71
72
73
Lampiran 6
Surat Ijin Penelitian
74
Lampiran 7
Surat Keterangan Selesai Penelitian
75
Lampiran 8
Satuan Kredit Kegiatan
,
76
Lampiran 9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dian Nafizah Vivi Laili
Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 2 Februari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dukuh Kamplok rt.04 rw.01 Desa Jetis, Kec.
Jaten, kab. Karanganyar
No. Hamdhphone : 085878113536
Latar Belakang Pendidikan Formal
- SD Negeri 03 Jetis
- SMP Al-Muayyad
- SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar