peran komunitas rumah berbagi asa dalam ......program studi : pendidikan sosiologi judul : peran...

142
PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN 059 BONTO TENGNGA DESA PATANYAMANG KECAMATAN CAMBA KABUPATEN MAROS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Riska 105381114116 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI OKTOBER, 2020

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN 059 BONTO TENGNGA DESA PATANYAMANG KECAMATAN CAMBA

KABUPATEN MAROS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Riska

105381114116

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI OKTOBER, 2020

Page 2: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 3: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 4: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini: Nama : Riska

Nim : 105381114116

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Pendidikan Sosiologi

Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan

Camba Kabupaten Maros

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil penelitian,

pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-

bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan

yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Unismuh Makassar atau perguruan tinggi

lainnya.

Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan

ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di

Unismuh Makassar.

Demikian pernyataan ini saya buat.

Makassar, Oktober 2020 Yang membuat Pernyataan,

Riska Nim. 105381114116

Page 5: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

vi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini: Nama : Riska

Nim : 105381114116

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Pendidikan Sosiologi

Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan

Camba Kabupaten Maros

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri, bukan

hasil jiblakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima

sanksi apabila pernyataan ini tidak benar

Makassar, Oktober 2020 Yang membuat Pernyataan,

Riska Nim. 105381114116

Page 6: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

vii

MOTTO

“Tidak adanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan”

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Ibu dan Bapakku yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta memberi kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun.

Adekku tersayang yang telah memberiku semangat. Terimakasih sudah sayang sama kakakmu.

Page 7: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

viii

ABSTRAK

Riska, 2020 Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Mutu pendidikan adalah pencapaian kualitas pendidikan yang dihasilkan melalui lembaga sekolah dengan melihat keunggulan akademis dan ekstrakurikuler peserta didik melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berikut beberapa komponen mutu pendidikan adalah, motivasi belajar siswa, kemampuan pendidik dan stakeholders dalam sekolah, kurikulum yang memenuhi standar, sarana prasarana sekolah serta dukungan orangtua dan masyarakat. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui peran komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu pendidikan. Lokasi penelitian ini di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Informan keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari delapan. Lima dari Komunitas Rumah Berbagi Asa, dua tenaga pengajar, dan satu dari tokoh masyarakat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak minimnya mutu pendidikan yaitu kurangnya tenaga pengajar karena minimnya akses jalan menuju desa dan minimnya akses jaringan membuat tenaga pengajar kurang berinovasi dan kreatif. Serta minimnya sarana prasarana membuat pembelajaran tidak optimal. Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam upaya meningkakan mutu pendidikan dengan cara keikutsertaan relawan dalam proses belajar mengajar di kelas formal dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Serta pengembangan potensi minat dan bakat melalui kelas non formal.

Kata Kunci: Peran, Komunitas, Mutu pendidikan

Page 8: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT atas berkat

rahmat dan taufiq-Nya sehingga proposal ini dapat disusun dan diselesaikan

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Salam dan shalawat semoga tetap

tercurahkan kepada hamba dan kekasihnya Rasulullah Muhammad SAW,

keluarga beliau, para sahabat dan seluruh umatnya yang tetap istiqomah di atas

ajaran Islam.

Sebagai peneliti pemula, penulis sangat menyadari keterbatasannya,

bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan disana sini dalam proposal ini.

Untuk saran dan kritikan dari pembaca senantiasa kami harapkan demi

penyempurnaan proposal ini selanjutnya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bapak Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D. serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Drs. H. Nurdin, M.Pd. dan

Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Kaharuddin, M.Pd.,

Ph.D, beserta seluruh stafnya.

3. Bapak DR. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum. Sebagai pembimbing I (satu) dan

Ibu Herdianty. R, S.Pd., M.Pd. Selaku pembimbing II (dua) yang telah

Page 9: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

x

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

proposal ini.

4. Bapak-bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP UNISMUH

Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan,

arahan dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis.

5. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan

dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang

tercinta, ayahanda Lambo dan ibunda Amriani serta adik ku Novia, penulis

yang dengan segala pengorbanannya tak akan pernah penulis lupakan atas

jasa-jasa mereka. Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka yang

merupakan dorongan yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga

saat ini.

6. Yang terspesial kak Hasri Gawiamin, S.Pd terimakasih sudah memberi

dukungan dan perhatian yang tiada hentinya kau berikan.

7. Komunitas Rumah Berbagi Asa atas segala kesempatan dan pengalaman yang

luar biasa. Terutama buat kak Rindiani Ulfa, kak Nur Salam, dan kak Awwal

terimakasih sudah membantu saya selama penelitian berlangsung.

8. Teman-teman sosiologi D 2016, yang sudah menjadi teman saudara dengan

penuh kegembiraan, kesedihan, kebersamaan semoga apa yang kita cita-

citakan dapat terwujudkan.

9. Keluarga Kepmi Bone Taro Ada Taro Gau selalu menjadi keluarga kedua

penulis selama di perantauan.

Page 10: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

xi

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu yang telah

membantu proses penyusunan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga

proposal ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Makassar, 11 Oktober 2020

Riska

Page 11: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN........................................................................................ v

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

E. Definisi Operasional..................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep ............................................................................................ 11

Page 12: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

xiii

B. Kajian Teori ............................................................................................... 21

C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 25

D. Penelitian Relevan ...................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34

C. Fokus Penelitian ......................................................................................... 34

D. Informan Penelitian .................................................................................... 35

E. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39

I. Teknik Keabsahan Data ............................................................................. 40

J. Etika Penelitian .......................................................................................... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................................

A. Sejarah Lokasi Penelitian ........................................................................... 44

1. Keadaan Geografis ................................................................................ 46

2. Keadaan Penduduk ................................................................................ 47

3. Keadaan Pendidikan .............................................................................. 47

B. Sejarah Umum Rumah Berbagi Asa .......................................................... 48

1. Visi dan Misi Rumah Berbagi Asa ........................................................ 49

2. Lokasi Sekolah Binaan Rumah Berbagi Asa ......................................... 49

3. Tujuan Komunitas Rumah Berbagi Asa ................................................ 50

Page 13: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

xiv

4. Struktur Komunitas Rumah Berbagi Asa .............................................. 50

5. Program Komunitas Rumah Berbagi Asa ............................................. 53

6. Sumber Dana ......................................................................................... 55

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 56

1. Dampak Minimnya Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga ....... 56

2. Upaya Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan ............................................................................................. 62

a. Kakak Guru (Menjadi Tenaga Pengajar) ....................................... 65

b. Mengembangkan Minat dan Bakat ................................................ 67

c. Kondisi SDN 59 Bonto Tengnga ................................................... 69

d. Peningkatan Tingkat Semangat Belajar ......................................... 72

e. Hasil Peningkatan Mutu Pendidikan .............................................. 74

B. Pembahasan ................................................................................................ 76

1. Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga .......................................... 76

2. Dampak Minimnya Mutu Pendidikan ............................................ 80

3. Upaya yang dilakukan Komunitas dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan ...................................................................................... 81

4. Faktor Penghambat dalam Menigkatkan Mutu Pendidikan ........... 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................. 83

B. Saran ............................................................................................................ 83

Page 14: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

xv

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................

Page 15: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majunya suatu negara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satu faktor yang sangat penting mendorong majunya suatu negara adalah

pendidikan. Tanpa pendidikan tidak mungkin suatu negara dapat maju.

Karena dari pendidikanlah seseorang dapat belajar, dari yang tidak tahu

menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa (Yayu Hardianti

Isnim:2018).

Pembangunan pendidikan merupakan bagian terpenting dalam upaya

membangun karakter secara menyeluruh untuk meningkatkan harkat

martabat suatu bangsa dan negara, Pendidikan merupakan faktor yang paling

utama dalam pembentukan kepribadian manusia, menyadari akan hal

tersebut pemerintah sangat serius menangani pendidikan dan berusaha terus

untuk meningkatkan mutu pendidikan sebab sistem pendidikan yang baik

diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu

membawa perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Secara umum dapat dipahami

rendahnya Sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini adalah akibat

rendahnya mutu pendidikan hal ini dapat dilihat dari mutu pendidikan di

setiap daerah pedalaman, dalam upaya peningkatan sumber daya manusia

melalui peningkatan mutu pendidikan di pedalaman tentunya dipengaruhi

Page 16: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

2

beberapa hambatan salah satunya adalah pengaruh lingkungan. Lingkungan

sangat berperan penting dalam hal ini, jika pada sebuah lingkungan tertentu

banyak orang yang memperoleh pendidikan maka dapat dipastikan

lingkungan tersebut dapat lebih unggul dibandingkan lingkungan lainnya

yang persentasi orang memperoleh pendidikan yang lebih rendah. Oleh

karena itu, selayaknya seluruh masyarakat Indonesia dapat dengan mudah

memperoleh pendidikan yang layak. Namun pada kenyataanya, masyarakat

tidak memperoleh pendidkan dengan berbagai macam alasan. Hal ini

dibuktikan masih lemahnya mutu pendidikan yang ada di pedalaman.

Menurut (Permendikbud RI Nomor 28 Tahun 2016) Dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan tersebut tentang Sistem Mutu Pendidikan,

peraturan ini merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republlik Indonesia Nomor 28 Tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Dasar dan Menengah menentukan:

1. Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yakni tingkat kesesuaian antara

penyelenggara pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan

Standar Nasional Pendidikan, pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah.

2. Penjaminan Mutu Pendidikan yakni suatu prosedur yang sistematis,

terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses

penyelenggaraan pendidikan telah dan sudah sesuai dengan standar

mutu.

Page 17: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

3

3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yakni suatu

kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan dan proses terpadu

yang mengatur segala cara untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar

dan menengah yang saling berinteraksi secara sistematis, bersiklus dan

berkelanjutan.

Pendidikan yang bermutu dapat di tingkatkan apabila sekolah

memiliki: Dukungan dari pemerintah, kepemimpinan kepala sekolah yang

efektif, Kinerja guru yang baik, kurikulum yang relevan, budaya dan iklim

organisasi yang efektif, serta dukungan masyarakat dan orang tua.

Melihat keadaan Pendidikan saat ini yang mempunyai fungsi sosial

untuk memperoleh kualifikasi tertentu. Namun pendidikan yang layak masih

menjadi angan-angan bagi sekelompok anak sekolah dasar apalagi yang

berada di daerah yang memiliki sarana prasarana pendidikan yang kurang

memadai bahkan akses serta kebutuhan akan listrik yang kurang memadai

yang berakibat teknologi serta informasi tidak didapatkan baik oleh

masyarakat khususnya Sekolah Dasar yang berada pada daerah tersebut.

Melihat begitu banyak manfaat yang diperoleh seseorang dari bangku

pendidikan tidak membuat setiap orang atau khususnya anak Sekolah Dasar

memperoleh pendidikan layak sebagaimana yang dicita-citakan. Tidak

sampai disitu saja selain memiliki keterbatasan akan sarana dan prasarana,

sekolah sebagai tempat memperoleh pendidikan juga memiliki keterbatasan

pada tenaga pendidik. Baik kualitas pendidik yang hal ini harus mengajar

tidak hanya untuk mata pelajaran yang sesuai dengan disiplin ilmunya, serta

Page 18: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

4

pada kualitas atau jumlah pendidik dalam sekolah itupun belum memadai

sebagaimana mestinya. Selain itu faktor lain, menjadikan rendahnya mutu

pendidikan adalah terbelakang mengenai sarana pembelajaran yang

menjadikan mereka tidak dapat memperoleh pendidikan secara normal

layaknya kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain masalah kekurangan

tenanga pendidik dan jarak rumah jauh ke sekolah.

Penyebab lain, rendahnya mutu pendidikan adalah akibat rendahnya

efektivitas pendidikan yang disebabkan oleh tidak adanya tujuan pendidikan

yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran, mengakibatkan pendidikan tidak

terkesan tidak efektif, padahal pendidikan yang efektif dapat memungkinkan

peserta didik untuk belajar lebih mudah, menyenangkan sehingga dapat

tercapai tujuan yang diharapkan. Maka dari itu, tenaga pendidik di tuntut

untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran yang

berlangsung dapat berguna.

Menurut berita yang dilansir melalui CNN Indonesia.com

(Suastha,2016): Kesenjangan mutu pendidikan masih menjadi kendala

banyak negara, khususnya Indonesia” kata Asisten Direktur Jenderal untuk

Pendidikan dari The United Nations Educational Scientific and Cultural

Organization (UNESCO), Qian Tang, dalam peluncuran Global Education

Monitoring (GEM) Report 2016 di Jakarta. Oleh karena itu menurut Tang,

kendala yang dihadapi pemerintah Indonesia saat ini adalah memastikan

seluruh anak bersekolah mendapatkan kualitas pendidikan yang sama”.

Page 19: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

5

Melihat fenomena yang terjadi di sekitar untuk mendukung program

pemerintah maka ada sekumpulan anak muda yang suka relawan bergabung

dalam komunitas Rumah Berbagi Asa ingin membuka cakrawala masyarakat

Desa terhadap pendidikan. Komunitas Rumah Berbagi Asa mempunyai

tujuan peduli terhadap pendidikan di daerah pedalaman dengan

melaksanakan kegiatan yang mampu memberi semangat positif, memotivasi

serta memberikan donasi kepada anak-anak yang berada di daerah

pedalaman. Meskipun objek dari komunitas Rumah Berbagi Asa berada

pada pedalaman atau daerah yang memiliki akses yang kurang memadai

bukanlah menjadi penghalang bagi Rumah Berbagi Asa dalam upaya

mencerdaskan anak-anak yang berada di daerah pedalaman melalui

peningkatan mutu pendidikan.

SDN 59 Bonto Tengnga adalah salah satu Sekolah Binaan Komunitas

Rumah Berbagi Asa karena melihat keadaan yang di SDN 059 Bonto

Tengnga minimnya mutu pendidikan sebab masih banyak anak yang putus

sekolah. Faktor yang melandasi tinggi nya tingkat putus sekolah salah

satunya adalah faktor Ekonomi. Anak desa banyak putus sekolah

dikarenakan mereka sudah dapat mencari uang tanpa sekolah, mereka lebih

nyaman menghasilkan uang di bandingkan belajar dan menggunakan

seragam. Di pedesaan banyak orang tua yang meminta anaknya untuk

membantu bekerja di sawah atau di ladang dibandingkan menyuruh anaknya

pergi sekolah. Perlunya kesadaran bagi anak dan orangtua akan pentingnya

pendidikan sebab orangtua juga sebagai motivator yang akan memberikan

Page 20: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

6

motivasi kepada anak dengan cara meningkatkan motivasi belajar, dan

membuat anak untuk semangat dalam proses pembelajaran. Seperti kita

ketahui keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama yang

dialami anak yang termasuk dalam lembaga pendidikan yang bersifat

informal, dalam hal ini orangtua bertanggung jawab memelihara dan

mendidik anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disinilah

peran orangtua dituntut terutama ibu sangat berpengaruh terhadap

perkembangan anak. Namun tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan

orangtua dalam keluarga, untuk itulah orangtua membutuhkan sebuah

lembaga khusus yang mampu mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan

berbagai macam keterampilan pada anak. Dengan alasan ini di bentuk

lembaga formal yang dikenal dengan sebutan sekolah. Lembaga sekolah

yang baik adalah, proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta sarana

prasarana yang memadai yang disediakan oleh pemerintah.

Berdasarkan observasi awal, peneliti melihat keadaan yang ada di SDN

59 Bonto Tengnga, Ruangan yang tidak memadai dan ada beberapa kelas

yang di gabung sebab ruangan tidak memadai, Toilet yang sangat

memprihatinkan sebab air sangat sulit di dapat, perpustakaan yang sempit

sebab di gabung dengan ruangan Kepala Sekolah, Keterbatasan Tenaga

Pengajar karena hanya ada 3 tenaga pengajar dan hanya sesekali ke sekolah

mengajar sebab jarak Camba ke Desa Patanyamang sangat jauh dan harus

melewati beberapa hutan, gunung yang tinggi serta, medan menuju sekolah

sangat sulit di jangkau dengan kendaraan sepeda motor. Hanya 2 yang aktif

Page 21: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

7

dalam mengajar yaitu kepala Sekolah dan 1 tenaga honorer. SDN 59 Bonto

Tengnga terbilang minim masalah pendidikannya karena syarat-syarat

sekolah negeri adalah strukturnya sesuai kriteria yang ada. Adapun jumlah

siswa di SDN 059 Bonto Tengnga hanya berjumlah 24 siswa. Mereka pun

juga terbelakang dalam mendapatkan informasi sebab di Desa Patanyamang

jaringan telepon seluler sulit dijangkau apalagi jaringan internet, tidak

seperti di kota yang selalu diperbaharui Sehingga membuat guru-guru di

desa kurang berinovasi dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas.

Siswa-siswa yang kurang sadar akan pentingnya menempuh pendidikan

dengan bersekolah dan belajar karena dari dalam keluarga yang tidak

mendukung penuh, serta masyarakat Desa Pattanyaman lebih mementingkan

pekerjaan yang langsung menghasilkan uang sebab untuk memenuhi

kebutuhan sehari-harinya di bandingkan belajar di sekolah. Menurut mereka

sekolah hanya menghabiskan uang dan setelah lulus pasti akan kembali

bertani. Untuk itu diperlukannya kesadaran masyarakat untuk mendukung

pendidikan dan memotivasi anak semangat dalam belajar. Dibutuhkan juga

peran dari masyarakat luar yang sudah mengerti betapa pentingnya

pendidikan untuk datang mendukung dan memotivasi anak-anak untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil uraian, peneliti terinspirasi oleh Komunitas Rumah

Berbagi Asa melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut.

Page 22: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

8

Penelitian berjudul “Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa

Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah utama yang dicari

jawabannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak minimnya mutu pendidikan di SDN 59 Bonto

Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba?

2. Bagaimana upaya Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan

mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dampak minimnya mutu pendidikan di SDN 59 Bonto

Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba.

2. Untuk mengetahui kinerja Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam upaya

meningkatkan Mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai ilmu pengetahuan diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat dalam memberikan kontribusi kepada pengembangan

pengetahuan dibidang pendidikan khususnya, Komunitas Rumah

Berbagi Asa di bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Page 23: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

9

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Maros dalam

melakukan kebijakan untuk penanganan pendidikan terutama di

Desa Pattanyaman Kecamatan Camba Kabupaten Maros.

b. Bagi Komunitas Rumah Berbagi Asa, hasil penelitian dapat

dipergunakan sebagai bahan masukan agar membantu pendidikan

menjadi lebih baik di Desa Patanyamang Kecamatan Camba

Kabupaten Maros.

c. Bagi pendidik, hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai rujukan

dalam mendidik anak-anak di daerah sehingga anak termotivasi

untuk belajar.

d. Bagi siswa, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang

hak-hak mereka sebagai pelajar dari pelosok, serta acuan untuk

dapat lebih meningkat.

e. Bagi orangtua, dapat berkontribusi sebagai pendidikan pemahaman

rasa peka terhadap masalah pendidikan anak sehingga terciptanya

kepedulian orangtua terhadap pendidikan anak.

E. Definisi Operasional

Dalam definisi operasional ini, penulisan ini akan memberikan

pengertian atau istilah yang di gunakan dalam penulisan yang berkaitan

dengan judul dan digunakan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

1. Komunitas adalah sekolompok orang yang saling peduli satu sama lain

lebih dari yang seharusnya, dimana dalam komunitas terjadi relasi

Page 24: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

10

pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya

kesamaan tujuan. Komunitas merupakan sekelompok individu atau

manusia yang memiliki hubungan dan kesadaran bersama untuk

berinteraksi dengan anggota atau individu dalam kelompok., berinteraksi

dengan invidu atau manusia lain diluar dari kelompok. Komunitas

memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama.

2. Mutu adalah kualitas (kepandaian, kecerdasan) atau tingkat baik

buruknya sesuatu, secara umum mutu adalah gambaran karakteristik

menyeluruh dari barang dan jasa yang menunjukan kemampuannya

dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan dalam konteks

pendidikan, pengertian mutu, mencakup input, proses dan output

pendidikan.

3. Pendidikan adalah suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif

mengembang potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat.

4. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal,

dan informal, dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun

swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan

mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para

pendidik atau guru.

Page 25: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan

bersifat stabil. Peran juga dapat dikatakan apabila seseorang atau kelompok

memasuki lingkungan masyarakat, baik dalam skala kecil (keluarga)

maupun skala besar (masyarakat luas), setiap individu atau kelompok

dituntut untuk belajar mengisi peran tertentu. Peran sosial yang perlu

dipelajari meliputi dua aspek, yaitu belajar untuk melaksanakan kewajiban

dan menuntut hak dari suatu peran, dan memiliki sikap perasaan dan

harapan-harapan sesuai dengan peran tersebut.

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan seseorang sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara

informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran

yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu

situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau

harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut (Halida Zia Sholihah:

2017).

11

Page 26: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

12

Maksud dari kutipan di atas, peran atau peranan adalah seperangkat

harapan atau tuntutan kepada seseorang untuk menampilkan perilaku

tertentu karena orang tersebut menduduki suatu status sosial tertentu.

Sementara itu, dalam artian peran Sooerjono Soekanto (2012:212)

menyatakan bahwa peranan atau peran (role) merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), yang berarti bahwa apabila seseorang melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia telah

menjalankan suatu peranan. Peranan lebih banyak mengarah pada fungsi,

penyesuaian diri sebagai suatu proses.

Maksud dari kutipan, peran adalah suatu fungsi yang dibawakan

seseorang ketika menduduki jabatan tertentu. Seseorang dapat memainkan

fungsinya karena posisi dijalankannya.

Secara singkat Soerjono Soekanto (2002:441) juga membangi unsur-

unsur peranan kedalam empat bagian, yang berisikan:

a. Aspek dinamis dari kedudukan.

b. Perangkat hak dan kewajiban.

c. Perilaku sosial dari pemegang kedudukan.

d. Bagian aktivitas yang dimainkan seseorang.

Adapun cakupan dalam peranan menurut Levinson (Soerjono

Soekanto,2012) adalah sebagai berikut:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti merupakan

Page 27: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

13

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan masyarakat.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

George Booeree (2010:106-107) menyatakan bahwa menyatakan

bahwa peranan kaitannya dengan kompleks pengharapan manusia terhadap

caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu

berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Semisal dalam perusahaan, peranan

sosial merupakan pengharapan yang di minta orang lain padanya sebagai

seorang pemmpin perusahaan. Dalam hal ini peranan dibedakan menjadi,

peranan sosial dan peranan individual. Peranan sosial merupakan

pengharapan kemasyarakatan (sosial) tentang tingkah laku dan sikap yang

dihubungkan dengan status tertentu tanpa menghiraukan kekhususan orang

yang mendukung status itu. Peranan perseorangan yaitu pengharapan

tingkah laku dalam status tertentu yang berhubungan erat dengan sifat

khusus dari individu itu sendiri, dimana bagian ini sesuai dengan status

individu didalam situasi tertentu. Peranan sosial baru timbul saat manusia

tersebut hidup bersama dengan manusia lainnya (dalam kelompok). Peranan

tersebut baru bisa diketahui oleh manusia kalau ia mempelajari atau

mengalaminya.

Page 28: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

14

Berdasarkan kutipan diatas, peran adalah harapan terhadap seseorang

dalam status atau fungsi yang dijalankannya. Peran dibagi menjadi peran

sosial dan peran individual, yang artinya peran sosial eksekusi dari hak,

kewajiban, tugas dan tanggung jawab seseorang yang sesuai dengan status

sosialnya. Dengan demikian peran sosial dapat ditentukan oleh status sosial.

Apabila apa yang dikerjakan individu sama dengan status atau posisinya di

masyarakat, maka individu tersebut sedang memainkan peran sosialnya.

Sedangkan peran individual adalah peran penting dalam kehidupan pribadi

masyarakat maupun kelompok masyarakatnya.

2. Komunitas Rumah Berbagi Asa

Pengertian Komunitas dalam buku “Kepimpinan dan Keorganisasian”

(Iman Moedjiono, 2002:53), Komunitas atau organisasi merupakan bentuk

kerja sama antara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan

mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Organisasi mempunyai dua

prinsip yang tidak boleh dilupakan, yaitu: bertahan hidup (survive), dan

berkembang (develop). Organisasi harus dapat mempertahankan keberadaan

nya dan berkembang, kalau tidak organisasi atau komunitas akan gulung

tikar. Atas dua prinsip itulah maka teknik pengorganisasian diperlukan

dalam mempertahakan keberadaannya. Pada dasarnya komunitas yang ada

itu terbentuk dengan sendirinya, tidak ada paksaan dari pihak manapun,

karena komunitas terbangun memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan

setiap individu dalam kelompok tersebut. Suatu komunitas biasanya

terbentuk karena pada beberapa individu memiliki hobi yang sama, tempat

Page 29: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

15

tinggal yang sama, dan memiliki ketertarikan yang sama dalam beberapa

hal.

Kutipan diatas mengemukakan, Komunitas adalah kumpulan individu

membentuk suatu kelompok yang bekerja sama dalam mencapai suatu

tujuan, setiap individu mempunyai peraturan dalam kerja. Setiap komunitas

atau organisasi memiliki prinsip yang melekat yaitu, bagaimana cara agar

komunitas tetap terjaga keutuhannya, sera cara mengembangkan komunitas

agar semakin maju.

Ferdinand Tonnies mengemukakan dalam buku Sosiologi Suatu

Pengantar yang ditulis oleh (Budi Sulistyowati, Soerjono Soekanto, 2014),

Komunitas terbagi menjadi Gemeinscaf dan Gesellschaft. Gemeinscaf

merujuk pada jenis komunitas merupakan bentuk kehidupan bersama

dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan

bersifat alamiah serta bersifat kekal. Sedangkan Gesellschaft merupakan

ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek. Bersifat

sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya

bersifat mekanis sebagai mana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.

Berdasarkan pendapat diatas, komunitas di bagi menjadi dua jenis yaitu

paguyuban dan patembayan. Yang dimana paguyuban adalah bentuk

kesamaan indivdu yang diperkuat dengan hubungan emosional serta

interaksi antar individu. Patembayan adalah bentuk kehidupan bersama

dimana anggotanya mempuyai hubungan yang sifatnya sementara dan

disatukan oleh pemikiran yang sama.

Page 30: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

16

Komunitas dapat didefinisikan sebagai kelompok khusus dari orang-

orang yang tinggal dalam wilayah tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya

hidup yang sama, sadar sebagai suatu kesatuan dan dapat bertindak secara

kolektif dala usaha merek dalam mencapai tujuan. Koetjaraningrat

berpendapat bahwa komunitas kecil apabila:

a. Komunitas kecil adalah kelompok-kelompok dimana warga-warganya

masih saling kenal mengenal dan saling bergaul dalam frekuensi kurang

atau lebih besar.

b. Karena sifatnya kecil itu juga, maka antara bagian-bagian dan kelompok-

kelompok khususnya didalamnya tidak ada aneka warna yang besar.

c. Komunitas kecil adalah pula kelompok dimana manusia dapat

menghayati sebagian besar dari lapangan kehidupan secara bulat.

Komunitas dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai kelompok

sosial dan pendidikan yang mempunyai arti perkumpulan beberapa individu

yang memiliki tujuan yang sama, kesamaan minat, karekteristik sosial yang

sama dengan karakteristik keanggotaannya, seperti persamaan profesi,

persamaan lingkungan, serta kemiripan hobi dll. Tujuan dan manfaat dari

membuat komunitas adalah menjadi saling menguntungkan dalam

menghasilkan sesuatu, sesuatu adalah tujuan yang telah di tentukan dan

direncanakan.

Rumah berbagi Asa adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam

bidang sosial dan pendidikan yang menyasar di daerah terpencil. Rumah

Berbagi Asa adalah komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan.

Page 31: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

17

Dengan mayoritas anggota adalah mahasiswa dari berbagai universitas

negeri maupun swasta yang berada di kota Makassar. Komunitas ini sebagai

wadah untuk berbagi kepada sesama, berbagi ilmu kepada masyarakat dan

anak-anak negeri yang ada di Sulawesi Selatan yang kiranya memiliki

keterbatasan dalam memperoleh pengetahuan yang sifatnya selalu

berkembang. Rumah Berbagi Asa yang pada awalnya bernama CSC

(Campus Sharing Community) pada tanggal 25 Januari 2014 Resmi

didirikan sebagai komunitas yang sifatnya independen yang bergerak dalam

bidang pendidikan, sosial dan kesehatan.seiring berjalannya waktu CSC

berubah menjadi Rumah Berbagi Asa pada tahun 2015. Meskipun tergolong

komunitas yang muda, namun komunitas ini sudah melakukan berbagai

kegiatan inspiratif untuk generasi muda yang ada di Makassar, seperti

kegiatan Learning Weekend pada salah satu sekolah Sekolah Menengah

Atas di kota Makassar, Relawan pengajar di salah satu wilayah penggusuran

yang ada di kota Makassar, dan One Month One School yang berlangsung

tiga sekolah dasar yang berbeda di Kabupaten Maros, serta kakak guru yang

berhasil mencapai angkatan dua puluh di Desa terpencil di kecamatan

Camba. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan tersebut berhasil menembus

beberapa media di online maupun pertelevisian Makassar. Adapun Visi dan

Misi Rumah Berbagi Asa yaitu: Visi: Mencerdaskan bangsa dengan

pegabdian melalui pendidikan dan berahklak multikultural dan global. Misi:

a. Menjaring relawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap dunia

pendidikan dan sosial Indonesia. b. Menumbuhkan paradigma kritis relawan

Page 32: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

18

dalam merespon isu pendidikan dan sosial yang ada di Indonesia c.

Melakukan pembinaan dan menumbuh kembangkan daya kreatifitas relawan

dan masyarakat. Adapun pendiri Komunitas adalah Founder Komunitas

Rumah Berbagi Asa di antaranya: 1. Nur Aisyah (Mahasiswa Universitas

Negeri Makassar, 2. Aisyah Amini (Mahasiswa Universitas Negeri

Makassar), 3. Asrianto (Mahasiswa Universitas Negeri Bosowa), 4. Ainul

Yakin (Politeknik Ujung Pandang). Struktur yang digunakan komunitas

Rumah Berbagi Asa berbeda dari yang lain, ketua komunitas Rumah

Berbagi Asa disebut kepala keluarga hingga paman. Kepala keluarga

pertama yakni Founder Ainul Yakin, kedua Ardan dan saat ini Ayub Nur

Falqi. Rumah Berbagi Asa memiliki struktur sebagai berikut: Kepala

keluarga: Ayub Nur Falqi, Paman 1: Muh. Nur Syahbana, paman 2: Erwin,

Sekretaris: Nur Azizah. Bendahara: Rindiani Ulfa kepala kampung : Adha

Ismail Luhu N. Divisi terbagi menjadi enam yaitu, divisi keilmuan, divisi

dana dan usaha, divisi kreativitas, divisi humas, divisi pemberdayaan, dan

divisi logistik. Adapun kegiatan Rumah Berbagi Asa pada saat berada

dilokasi binaan seperti, kelas inspirasi, kelas formal, kelas non formal, kelas

pramuka, kelas menari, kelas puisi, dan kelas ekspresi. Serta kegiatan narasi

desa dan keatif warga. Adapun kegiatan lain Rumah Berbagi Asa adalah,

penyerahan bantuan donasi Rumah Berbagi Asa care yaitu penyerahan

bantuan berupa donasi sembako yang terkumpul pada kegiatan RBA care di

serahkan di lokasi tertentu, tabungan asa yaitu platform crowdfunding yang

berfokus pada pendidikan dan pembangunan pelosok, serta coretan asa yaitu

Page 33: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

19

platform blogging mengenai kegiatan volunteer. Adapun kegiatan kelas

formal dan non formal komunitas Rumah Berbagi Asa, menggantikan guru

sebagai tenaga pengajar dikelas untuk sementara di sekolah tersebut. Siswa

akan di ajarkan mata pelajan umum seperti, matematika,bahasa

Indonesia,dan pkn. Bukan sekedar mengajar seperdi guru pada umumnya

tetapi kami menyusun konsep mengajar sambil bermain yang mana konsep

tersebut membuat anak-anak yang kami ajar selalu terlihat antusias dan aktif

dalam proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan kelas formal di

mulai pada pukul 07:30 sampai 12:00 . Kemudian pada sesi selanjutnya

yaitu kelas non formal yang di mulai pada pukul 13:30 sampai 17:00. Siswa

sekolah akan di latih dalam minat bakat serta mengasa keterampilan yang

mereka miliki, adapun kegiatan kelas non formal yang selalu dilaksanakan

adalah kelas dongeng kelas membaca kelas menari kelas ekspresi kelas

eksprimen dan kelas religi. Memberi donasi kepada siswa-siswa berupa

buku bacaan, Al-Quran, buku dongeng, dan lain-lain serta membuat taman

baca di halaman sekolah guna untuk meningkatkan minat baca siswa-siswa

di SDN 059 Bonto Tengnga.

3. Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan terdiri dari kata mutu dan pendidikan. Mutu dalam

bahasa arab Hasanah artinya baik. Dalam bahasa inggris “quality artinya

mutu, kualitas” Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia “Mutu adalah

(ukuran) baik buruk suatu benda; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan,

dsb). Secara istilah mutu adalah “kualitas memenuhi atau melebihi harapan

Page 34: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

20

pelanggan. Dengan demikian mutu adalah tingkat kualitas yang telah

memenuhi atau bahkan melebihi dari yang diharapkan. Pendidikan menurut

Wikipedia adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi berikutnya melalui

pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah

bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi

kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu ducare berarti

“menuntun, mengarahkan atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”.

Jadi pendidikan berarti kegiatan “kegiatan menuntun keluar”. Setiap

pengalaman yang memliki efek formatif pada cara orang berfikir, merasa,

atau tindakan dapat dianggap pendidikan.

Menurut Sallis (1993) dalam buku ilmu dan aplikasi pendidikan

(2007:343) mutu secara umum menunjukan sifat yang menggambarkan

derajat “baik” nya suatu barang atau jasa diproduksi atau dipasok oleh suatu

lembaga tertentu. Dalam konteks pendidikan yang dimaksud lembaga dapat

diartikan sebagai orangtua, masyarakat dan pemerintah. Sementara menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu adalah baik buruk suatu benda , kadar,

taraf atau derajat misalnya kecerdasan kepandaian dan sebagaianya. Dengan

demikian mutu pendidikan merupakan tingkat keunggulan suatu produk

yang mengacu pada proses dan hasil pendidikan berdasarkan segala upaya

dan usaha yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Mutu pendidikan merupakan dua istilah yang berasal dari mutu dan

pendidikan, artinya menunjuk pada kualitas produk yang dihasilkan lembaga

Page 35: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

21

pendidikan atau sekolah. Yaitu dapat di identifikasi dari banyak nya siswa

yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun yang lain, serta

lulusan relevan dengan tujuan. (Aan Komariah, Cepi Tiratna:2005).

Pengertian mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam

pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan

keunggulan akademis dan ekstra kurikuler pada peserta didik yang

dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan

pembelajaran tertentu (Marsus Suti:2011).

Komponen yang terkait mutu pendidikan menurut (Marsus Suti:2012):

pertama, kesiapan dan motivasi siswa. Kedua, kemampuan guru professional

dan kerja sama dalam organisasi sekolah. Ketiga, kurikulum memenuhi

relevansi isi dan operasional proses pembelajarannya. Keempat, sarana dan

prasarana meliputi kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses

pembelajaran. Kelima, partisipasi masyarakat, (orangtua, pengguna lulusan

dan perguruan tinggi) dalam pengembangan program-program pendidikan

sekolah.

Berdasarkan semua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, mutu

pendidikan adalah pencapaian kualitas pendidikan yang dihasilkan melalui

lembaga sekolah dengan melihat keunggulan akademis dan ekstrakurikuler

peserta didik melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berikut

beberapa komponen mutu pendidikan adalah, motivasi belajar siswa,

kemampuan pendidik dan stakeholders dalam sekolah, kurikulum yang

Page 36: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

22

memenuhi standar, sarana prasarana sekolah serta dukungan orangtua dan

masyarakat.

B. Kajian Teori

Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Person

Dalam suatu komunitas Rumah Berbagi Asa akan melakukan interaksi

dan interaksi meliputi fungsi, dalam suatu fungsi struktur memiliki fungsi

masing-masing. Seperti pada fungsi Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga dalam hal

tersebut tentu membutuhkan interaksi antara satu sama lain, atau bahkan

interaksi kelompok dengan kelompok lain, sehingga peneliti memilih

menggunakan teori Fungsionalisme Structural Talcott Parsons dalam

penelitian ini, karena pembahasannya lebih kompleks dalam menganalisis

tentang peran komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

Menurut George Ritzer, asumsi dasar teori fungsionalisme struktural

adalah “setiap struktur dalam sistem sosial, juga berlaku fungsional terhadap

yang lainnya. Sebaliknya, kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak

akan ada atau hilang dengan sendirinya”.

Terdapat tiga paradigma dalam sosiologi yaitu, definisi sosial, fakta

sosial dan perilaku sosial sedangkan untuk menganalisis peran komunitas

Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59

Bonto Tengnga peneliti menggunakan paradigma fakta sosial dengan

perspektif teori fungsionalisme structural Talcott Parsons.

Page 37: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

23

Interaksi sosial terjadi karena adanya komitmen terhadap norma-norma

sosial yang menghasilkan daya untuk mengatasi perbedaan pendapat dan

kepentingan diantara anggota masyarakat dengan menemukan keselarasan

satu sama lain didalam suatu tingkat integrasi sosial tertentu. Ekuilibrium

terpelihara oleh proses dan mekanisme sosial, diantaranya mekanisme

sosialisasi dan pengawasan sosial.

Konsepsi Parsons tentang sistem sosial dimulai dari level makro. Yang

didefinisikan sebagai bentuk paling dasar dari sistem sosial. Ia berpendapat

bahwa ciri-ciri sistem sosial interaksi ini hadir dalam bentuk yang lebih

kompleks yang diciptakan oleh sistem sosial. Parsons didalam buku George

Ritzer mendefinisikan sistem sosial sebagai berikut:

Sistem sosial terdiri dari beberapa aktor individual yang berinteraksi

satu sama lain dalam situasi yang memiliki aspek dan fisik atau lingkungan,

aktor yang cenderung termotivasi kearah optimisasi kepuasan dan yang

hubunganya dengan situasi mereka, termasuk hubungan satu sama lain,

didefinisikan dan di perantarai dalam bentuk sistem sosial yang terstruktur

secara kultural dan dimiliki bersama.

Sesuai dengan apa yang dikatakan Parsons diatas, bahwa dalam suatu

sistem sosial terdapat beberapa aktor yang mempunyai peran dalam

berinteraksi. Dimana dalam interaksi tersebut aktor harus mempunyai

control dalam bersosialisasi dengan suatu sistem tersebut. Sehingga akan

menciptakan hubungan yang harmonis dalam berinteraksi, dan secara timbal

balik saling bergantung.

Page 38: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

24

Secara umurn Parsons berasumsi bahwa biasanya aktor adalah

penerima dalam proses sosialisasi. Sosialisasi dan kontrol sosial ada

mekanisme utama yang memungkinkan sistem sosial mempertahankan

ekuilibriumnya. Seperti pada komunitas Rumah Berbagi Asa terdapat kepala

keluarga, anggota dan masyarakat itu sendiri mempunyai norma yang harus

dilakukan antar sesama anggota komunitas dalam bersosialisasi ataupun

berinteraksi sesuai dengan sistem masing-masing.

Ditinjau secara sosiologis, kehidupan sosial berlangsung dalam suatu

wadah yang disebut masyarakat. Dalam konteks pemikiran sistem,

masyarakat akan dipandang sebagai sebuah sistem sosial. Disatu sisi

pandangan ini selain menunjuk pada sebuah satuan masyarakat. Menurut

Talcott Parsons, kehidupan sosial itu harus dipandang sebagai sebuah

sistem sosial. Artinya, kehidupan tersebut harus dilihat sebagai suatu

keseluruhan atau totalitas dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling

berhubungan satu sama lain. Saling tergantung, dan berada suatu kesatuan.

Dalam hal ini apa yang dikemukakan oleh Talcott Parsons bahwa

kehidupan sosial harus sesuai dengan peran yang mempunyai bagian

masing-masing dalam berhubungan dan interaksi merupakan kehidupan

yang dilihat dalam keseluruhan kehidupan bermasyarakat. Kehidupan

tersebut terdiri dari beberapa peran sosial, misalnya peran Komunitas

Rumah Berbagi Asa. Sehingga sistem sosial itu menjadi teratur sesuai

dengan sistem sosial tersebut.

Page 39: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

25

Karakteristik dari sistem sosial yang diperlihatkan bahwa adanya unsur-

unsur atau komponen-komponen sistem itu berhubungan satu sama lain dan

saling bergantungan dapat ditemukan dalam setiap kehidupan

bermasyarakat, dimana peran-peran sosial itu saling tergantung dan saling

berhubungan. Teori Parsons tersebut sesuai dengan sistem pada bentuk

aktivitas yang dilakukan Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa

Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros adalah membentuk

ikatan-ikatan yang tidak individualis dan menjadi satu kesatuan utuh dan

memiliki struktur dibawah kepemimpinan Kepala Keluarga. Aktivitas-

aktivitas yang dilakukan Komunitas Rumah Berbagi Asa baik itu kegiatan

rutinan maupun kegiatan kelas kakak guru memiliki sistem serta peran

tersendiri. Peran pengurus Komunitas Rumah Berbagi Asa adalah sebagai

penyelenggara kegiatan dan pengendali penuh Komunitas Rumah Berbagi

Asa di Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros.

Selain itu peran anggota Komunitas Rumah Berbagi Asa berlaku

peraturan-peraturan yang ditentukan. Dan harus mengikuti kegiatan-kegiatan

yang diadakan demi berjalannya aktivitas yang dilakukan. Para anggota juga

diberi tanggung jawab dalam setiap bidang yang ditentukan dan harus

menjalankan program kerja sesuai dengan bidang dalam struktur.

Interaksi dengan masyarakat sekitarpun sangat penting, yaitu

masyarakat juga mempunyai peran dalam kegiatan diadakan oleh Komunitas

Rumah Berbagi Asa seperti kegiatan kreatif warga yaitu mengajari

Page 40: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

26

masyarkat bagaimana cara mengelola Sumber daya alam menjadi sumber

penghasilan agar warga terinspirasi kreatif dalam mengelola sumber daya

alam yang ada di Desa Pattanyamang Kecamatan Camba.

C. Kerangka Pikir

Dalam penelitian tentang Peran komunitas Rumah Berbagi Asa Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga. Penelitian di

lapangan sesuai dengan kerangka pikir sebagai pedomannya. Dimulai

dengan memahami judul tentang Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Berdasarkan masalah yang di teliti yakni Peran Komunitas Rumah

Berbagi Asa dalam meningnkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto

Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros, yang

menjadi fokus penelitian adalah mencari sumber data melalui onservasi dan

wawancara secara langsung di SDN 59 Bonto Tengnga dan Relawan Rumah

Berbagi Asa sebagai indikator penelitian menjadi tenaga pengajar,

mengenbangkan minat dan bakat, dan pengetahuan guru tentang kurikulum.

Setelah indikator ini Rumah Berbagi Asa mejadi tenaga pengajar di kelas

formal, mengembangkan minat bakat melalui kelas non formal, serta

memberikan pengajaran tentang kurikulum terhadap guru-guru. Adapun

faktor penghambat dalam peningkatan mutu pendidikan adalah akses

jaringan yang tidak memadai sehingga kurangnya komunikasi serta kurang

bernovatif dalam sistem pembelajaran, akses jalan yang mengakibatkan

Page 41: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

27

minimnya sarana dan prasarana. Serta minimnya tenaga pengajar membuat

anak-anak tidak semangat dalam proses belajar mengajar

Peneliti memgambil beberapa indikator untuk mendeskripsikan judul

Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Pattanyamang Kecamatan

Camba Kabupaten Maros untuk bahan acuan untuk guru dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

Maka dari itu peneliti berharap dengan diadakannya penelitian tentang

“Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan

Camba Kabupaten Maros”.

Page 42: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

28

Skema Kerangka Pikir:

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir

D. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang mengkaji seputar Peningkatan Mutu

Pendidikan, dapat ditelusuri antara lain melalui jumlah studi jurnalisme data

mengenai Mutu Pendidikan yaitu:

1. Judul : Membangun Komunitas Belajar Profesional untuk Meningkatkan

Mutu Pendidikan di Sekolah. Ditulis oleh (Cepi Triatna:2015).

1. Manjadi Tenaga pengajar 2. Mengembangkan Minat Dan Bakat

Siswa 3. Pengetahuan Kurikulum Terhadap

Guru

Peran komunitas Rumah Berbagi Asa Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SDN 59

Bonto Tengnga Desa Pattayamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros

Meningkatkan Mutu Pendidikan

Peran Komunita Rumah Berbagi Asa

Faktor Penghambat

1. Akses Jalan

2. Akses Jaringan

3. Tenaga Pengajar

Page 43: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

29

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban mengenai

bagaimana mengembangkan kapasitas manajemen sekolah untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kualitatif mealui studi kasus pada dua sekolah

menengah atas. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan

pengamatan, wawancara, serta dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengembangan

kepemimpinan warga sekolah membangun visi misi sekolah dimaknai

sebagai kesepakatan warga sekolah bukan sebuah rumusan kalimat yang

terpampang di berbagi arrifact sekolah semata.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak

pada komunitas yang meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Perbedaanya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya menggunakan

metode penelitian kualitatif studi kasus sedangkan penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi.

2. Judul : Peran Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Islahul

Muta’alim Pagutan Kota Mataram, ditulis oleh (Fathul Maujud:2017).

Penelitian ini menunjukan, Masyarakat memiliki peran yang

strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di madrasah,

upaya tersebut diimplementasikan melalui partisipasi dan keterlibatan

mereka baik secara moril maupun materil. Peran partisipasi masyarakat

dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah dapat berupa peran

Page 44: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

30

sebagai perencana dan pengawas program yang sudah disusun oleh

madrasah. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu bagian penting

bagi peningkatan mutu pendidikan madrasah. Partisipasi menuntut

adanya pemahaman yang sama dari pihak madrasah dan masyarakat

(orangtua) terhadap visi, misi, dan tujuan pendidikan di madrasah.

Partisipasi tidak cukup hanya dipahami oleh madrasah sebagai bagian

yang penting bagi keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, akan

tetapi masyarakat juga harus meningkatkan keterlibatan mereka serta

memahami makna pentingnya partisipasi bagi pembangunan madrasah.

Persamaan penelian terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak

pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Perbedaannya yaitu

penelitian terdahulu masyarakat yang berperan dalam meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah sedangkan penelitian ini komunitas yang

beperan dalam meningkatakan mutu pendidikan di sekolah.

3. Judul : Peneliti juga membahas “Manajemen Program Traveling and

Teaching dan Smart Center Komunitas 1000 Guru Malang dalam

peningkatan Mutu Sekolah” ditulis oleh (Asriadi,dkk:2019).

Penelitian ini mendeskripsikan manajemen program traveling and

teaching dan smart center Komunitas 1000 Guru Malang dalam

meningkatkan mutu sekolah. Program Traveling and teaching

merupakan kegiatan sosial di bidang pendidikan yang mengusung

konsep pembelajaran menyenangkan di sekolah dasar dan pembagian

donasi yang dikemas melalui penjelajahan sambil berbagi. Smart center

Page 45: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

31

merupakan kegiatan lanjutan dan atau program jangka panjang yang

focus pada pemberian bantuan langsung ke sekolah baik secara fisik

maupun non fisik dalam jangka waktu 12 bulan. Peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis rancangan studi multi situs.

Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen program yang

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilaksanakan

Komunitas 1000 Guru Malang menunjukan indikator pencapaian mutu

sekolah yang meliputi peningkatan partisipasi masyarakat, prestasi

akademik dan non akademik, citra sekolah di masyarakat, kualitas

fasilitas sekolah.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

komunitas meningkatkan mutu pendidikan. Perbedaannya yaitu

penelitian terdahulu berfokus pada manajemen program komunitas

dalam meningkatkan mutu sekolah sedangkan penelitian ini berfokus

pada bagaimana peran komunitas dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Penelitian ini membahas Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 059 Bonto Tengnga

Desa Pattanyaman Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Letak kebaruan

(Novelty) riset ini lebih focus memotret bagaimana dan apa Peran yang

dilakukan Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SDN 059 Bonto Tengnga Desa Pattanyaman Kecamatan

Camba Kabupaten Maros.

Page 46: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif.

Alasan memilih penelitian kualitatif karena merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti. Penelitian kualitatif

terjadi di latar alami yaitu dimana aktivitas-aktivitas itu berlangsung. Data

diperoleh berdasarkan hasil dari pengamatan, kutipan, pendapat, pemikiran,

pandangan, dan lain-lain. (Rugea Aristia:2015)

Pendekatan ini sangat cocok digunakan oleh penelitian yang akan

digunakan oleh peneliti karena peneliti ingin melihat secara langsung

dilapangan serta menggali berbagai informasi mengenai peran Komunitas

Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 059

Bonto Tengnga Desa Pattanyaman Kecamatan Camba Kabupaten Maros.

Temuan-temuan yang didapat dilapangan kemudian di deskripsikan dalam

bentuk narasi sesuai dengan fakta-fakta yang real serta nyata apa adanya.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif

deskriptif ini yaitu pendekatan Fenomenologi. Fenomenologi merupakan

rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi dimana peneliti

mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia tentang suatu fenomena

tertentu seperti yang dijelaskan oleh partisipan. Deskripsi ini berujung pada

inti sari pengalaman beberaapa individu yang telah mengalami semua

32

Page 47: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

33

fenomena tersebut (Jhon W. Creswel:2017:18). Fenomenologi menjelaskan

struktur kesadaran dalam pengalaman manusia. Pendekatan Fenomenologi

berupaya membiarkan realitas mengungkapkan dirinya sendiri secara alami

melalui” pertanyaan pancingan”. Subjek penelitian ini dibiarkan

menceritakan segala macam dimensi pengalamanya berkaitan dengan

sebuah fenomena/peristiwa. Studi Fenomenologi berasumsi bahwa setiap

individu mengalami suatu fenomena dengan segenap kesadarannya

terdalam para subjek mengenai pengalamanya dalam suatu peristiwa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang berjudul "Peran Komunitas Rumah Berbagi

Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa

Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros" akan dilaksanakan di

Desa Pattanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Adapun alasan

memilih lokasi tersebut di dasarkan pada objek yang akan di teliti yakni

Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan Mutu

Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga, mempermudah peneliti memperoleh

keterangan-keterangan atau data-data yang terkait dengan peran Komunitas

Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59

Bonto Tengnga. Dengan waktu penelitian sebagai berikut

No. Jenis kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III 1. Pengusulan judul 2. Penyusunan proposal 3. Konsultasi

pembimbing

4. Seminar proposal

Page 48: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

34

5. Pengurusan dan izin penelitian

6. Observasi Awal 7. Menyusun Angket

Wawancara

8. Wawancara dengan informan

9. Pengumpulan Data 10. Analisis Data 11 Penyusunan Hasil

Penelitian

Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

C. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah Komunitas Rumah berbagi Asa dan

Area Binaan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan

Camba Kabupaten Maros.

Sugiono (2013:286) menyatakan bahwa fokus merupakan domain

tunggal atau beberapa domain yang dalam situasi social. Dengan demikian

penentuan fokus penelitian lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi

yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan) adapun menurut Spradley

dalam Prastowo (2014: 234) mengemukakan bahwa ada empat alternative

untuk menetapkan fokus penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Menetapakan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.

2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing

domain

3. Menetepkan fokus yang memiliki nilai temuan untk mengembangkan

iptek.

Page 49: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

35

Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-

teori yang ada

D. Informan Penelitian

Adapun informan dalam penelitian ini ditentukan secara snowball

sampling (bertujuan), Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu

atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum

merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang

lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan

oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah

sampel semakin banyak.

Peneliti akan mengumpulkan data melalui informan diatas sesuai teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini. Penentuan informan selanjutnya

dilakukan secara snowball sampling. Artinya, aktor-aktor yang terlibat

dalam menentukan orang-orang yang akan diwawancarai dari setiap aktor

dilakukan secara snowball. Artinya, setelah penulis tiba di aktor yang telah

ditentukan, penulis akan mencari tahu di lokasi tersebut siapa saja yang

betul-betul merasakan peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam

meningkatan mutu pendidikan Adapun informan dari penelitian ini antara

lain:

1. Informan kunci yaitu Founder dan Tetua

2. Informan utama yaitu Kepala Keluarga Koordinator Devisi Keilmuan,

dan relawan

3. Informan pendukung yaitu Guru dan Tokoh Masyarakat

Page 50: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

36

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara

langsung (dari tangan pertama) tanpa melalui perantara dan diolah

langsung oleh peneliti. Data Primer contohnya adalah data yang

diperoleh dari responden melalui hasil wawancara peneliti dengan

informan berupa wawancara hasil observasi. Sumber adat primer dapat

dicatat melalui catatan tertulis atau melalui pengambilan dokumentasi

berupa perekaman video / audiotapes, atau foto. Dalam hal ini peneliti

melakukan wawancara kepada, kepala keluarga, anggota komunitas

Rumah Berbagi Asa, masyarakat, siswa, dan kepala sekolah SDN 59

Bonto Tengnga.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber

yang sudah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Walaupun bukan

merupakan data utama, data sekunder tetap tidak bisa diabaikan, data

sekunder diperoleh dari buku dan jurnal, sumber dari arsip, dll yang erat

kaitannya dengan penelitian ini. Dalam hal ini penulis mengambil data

observasi lamgsung di SDN 59 Bonto Tengnga.

Page 51: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

37

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen

penelitian berupa lembar observasi, panduan wawancara, dokumentasi dan

peneliti itu sendiri. sebagai pendukung dalam penelitian. Adapun instrumen

yang di maksud adalah sebagai berikut:

1. Catatan Lapangan, berisi catatan yang diperoleh peneliti pada saat

melakukan pengamatan langsung dilapangan.

2. Pedoman wawancara, berisi seperangkat daftar pertanyaan peneliti

sesuai dengan rumusan masalah pertanyaan.

3. Kamera yang digunakan ketika penulis melakukan observasi untuk

merekam kejadian yang penting pada suatu peristiwa baik dalam

bentuk foto maupun video.

4. Telpon genggam untuk recorder. Recorder digunakan untuk merekam

suara ketika melakukan pengumpulan data, baik menggunakan metode

wawancara, observasi dan sebagainya.

5. Pulpen dan buku yang digunakan untuk menuliskan informasi data

yang didapat dari narasumber.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan, Sugiyono, (2016: 308).

Page 52: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

38

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

pemusatan perhatian secara teliti terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra (pengamatan langsung).

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti

melalui tatap muka berulang antara peneliti dengan subjek penelitian,

dalam rangka memahami pandangan subjek mengenai hidupnya,

pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagaimana diungkapkan dalam

bahasanya sendiri. Adapun teknik wawancara terstruktur dan mendalam

yakni dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan sesuai

dengan permasalahan yang diteliti. Keberhasilan suatu wawancara

sangat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :

a. Informan, merupakan kunci utama dalam wawncara yang

memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain itu informan

diharapkan dapatmemberi informasi mengenai data yang diperlukan,

bersedia melakukannya secara jujur dan mau memberikan fakta yang

sebenarnya kepada peneliti.

b. Pewawancara, dituntut menjalin suasana keakraban dengan informan

melalui teknik dan cara-cara tertentu.

Page 53: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

39

c. Topik wawancara, ini sanagt menentukan tertarik atau tidaknya

seorang informan untuk memberikan keterangan.

d. Situasi yang tepat untuk melakukan wawancara juga perlu

diperhatikan.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data-data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen tersebut merupakan data sekunder.

Teknik dokumentasi atau penggunaaan dokumen sebagai data penelitian,

juga memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan teknik

pengumpulan data lainnya. Tidak semua konsisi dan kejadian (peristiwa)

pada masa tertentu terekam secara indrawi dan seluruhnya mampu

tersimpan dalam memori setiap orang. Karena itu, dokumen memegang

peranan penting untuk penjaringan data terutama bagi peristiwa atau

kejadian masa lampau.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan dokumen-dokumen/file-

file dari instansi tertentu serta dokumentasi gambar saat peneliti

melakukan wawancara langsung dengan informan.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

penjabaran kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

Page 54: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

40

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga muda dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data yang dipakai penulis adalah analisis data berlangsung

atau mengalir (Flow Model Analysis). Ada beberapa langkah-langkah yang

dilakukan pada teknik anlisis data tersebut yaitu mengumpulkan data,

reduksi data, display data dan verifikasi/menarik kesimpulan.

1. Data Reduction (reduksi data), semua data yang diperoleh dilapangan

akan ditulis dalam bentuk uraian secara lengkap dan banyak.

Kemudian data tersebut direduksi yaitu data dirangkum, membuat

kategori, memilih hal-hal yang pokok dan penting yang berkaitan

dengan masalah. Data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dari hasil wawancara dan observasi.

2. Data Display (penyajian data), setelah melakukan reduksi data,

peneliti selanjutnya melakukan tahap ke dua yakni penyajian data

dimana data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan

dimasukkan ke dalam suatu bentuk tabel.

3. Conclusion drawing/verification (menarik kesimpulan/verifikasi)

setelah penyajian data, peneliti kemudian menginterpretasi atau

menyimpulkan data-data atau informasi yang telah di reduksi dan di

sajikan.

I. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa

atau memeriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan

Page 55: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

41

pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian

dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan

melalui beberapa tahap yaitu, mengelompokanya, memilih dan memilah data

lalu kemudian menganalisanya. Untuk memperkuat keabsahan data, maka

peneliti melakukan usaha-usaha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan

melakukan teknik sebagai berikut:

1. Trianggulasi

Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu, Sugiyono (2016:372).

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Data yang diperoleh dari sumber yang berbeda, tidak bisa

dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi

dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang

berbeda, dan mana spesifik dari sumber data tersebut. Data yang

telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan selanjutnya diminta kesepakatan dari sumber tersebut.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

Page 56: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

42

yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek

dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga

teknik keabsahan data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-

beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana

yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut

pandangya berbeda-beda.

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi keabsahan data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara

sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data

yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

pengujian keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

sampai ditemukan kepastian adanya.

Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

pnelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan

pengumpulan data. Selain itu triangulasi juga dapat dilakukan

dengan cara :

1) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

Page 57: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

43

2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang saling berkaitan.

3) Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk

mencapai pemahaman tentang suatuatau berbagai hal.

2. Menggunakan Bahan Referensi

Sugiyono (2016: 375) mengungkapkan bahwa yang dimaksud

dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Alat-alat bantu

perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti kamera, handycame,

alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung keabsahan dat

yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya

data-data yang dikemukakan perlu dilengkapai dengan foto-foto atau

dokumen autentik, sehingga lebih dapat dipercaya.

J. Etika Penelitian

Peneliti menjamin hak-hak informan dengan terlebih dahulu melakukan

informed consent (izin informan) sebelum melakukan wawancara. Informan

berhak menolak atau tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Dalam

meminta persetujuan dari informan menjelaskan terlebih dahulu topik, tujuan

penelitian, teknis pelaksanaan penelitian, dan hak-hak informan.

Peneliti menjaga kerahasiaan identitas informan dengan cara

menggunakan nama samaran dalam bentuk inisial, tidak menyebutkan

identitas informan dalam laporan penelitian. Hasil penelitian hanya

digunakan untuk perkembangan dunia pendidikan dan tidak dipublikasikan.

Page 58: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

44

BAB IV

SEJARAH UMUM SDN 59 BONTO TENGNGA

DAN SEJARAH KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA

A. SEJARAH LOKASI PENELITIAN SDN 59 BONTO TENGNGA

Desa Patanyamang berasal dari bahasa “Dentong” (Makassar) yang

terdiri dari dua suku kata yaitu, Patang artinya memiliki, dan Nyamang

artinya rasa nyaman. Menurut sejarah, pada zaman sebelum kemerdekaan

Patanyamang adalah sebuah kampung yang berada di bawah kekuasaan

kerajaan Gowa. Pada waktu itu keturunan Raja Gowa hujrah mencari tempat

yang aman. Menurut cerita orang terdahulu, setelah mendiami kampung ini

mereka merasa aman dan hidup damai, sehingga dijuluki “Patangnyamang”

yang memiliki arti kampung yang memiliki kenyamanan.

Sejarah singkat Pemeritahan Desa. Patanyamang pada masa silam disebut

koordinator dibawah wilayah kekuasaan Distrik Camba, Patanyamang pada

saat itu terdiri dari beberapa kampung diantaranya kampung, Lalang Bata,

kampung Sahedatu, dan Kampung Bonto Tengnga yang dipimpin oleh

pemangku adat yang bergelar Karaeng. Kemudian pada tahun 1958 Desa

Patanyamang terbentuk dan untuk pertama kalinya dipimpin oleh Ahmad

Bauzat Karaeng Tau yang berkedudukan di Lalang Bata dibawah wilayah

Pemerintahan Kecamatan Camba, dan ketiga kampung tersebut di ubah

namanya menjadi Dusun Lalebata, Dusun Mangngai dan Dusun

Bontotangnga. Dan pada tahun 1982 untuk pertama kalinya diadakan

44

Page 59: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

45

pemilihan Kepala Desa secara langsung dan terpilih pada saat itu adalah

Tenrigau.

Sejarah singkat SDN 59 Bonto Tengnga, pada tahun 1962 bangunan

SDN 59 Bonto Tengnga di bangun yang awalnya masyrakat hanya belajar di

kolom rumah warga dengan tenaga pengajar hanya terdiri satu orang, SDN

59 Bonto Tengnga sudah dibangun pada tahun 1962 dengan luas tanah

1,368 M dan mempunyai visi dan misi yaitu:

Visi: menjadikan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas,

kreatif, inovatif, berdaya saing, berprestasi dan berbudaya yang dilandasi

iman dan taqwa.

Misi:

a) Melaksanakan PBM dengan memperdayakan potensi yang ada.

b) menyiapkan dan memberi bekal oengetahuan agar peserta didik

memliki intelektual yang berkualitas, serta dapat diandalkan.

c) Mendidik dan membimbing agar peserta didik senantiasa beriman dan

bertaqwa serta memiliki kepribadian dan pekerti luhur.

d) Menumbuhkan sikap disiplin yang didasari rasa tanggung jawab.

e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan selutuh

komponen yang terkait.

f) Menciptakan lingkungan sekolah yang indah dan menyenangkan.

g) Meningkatkan suasana kekeluargaan baik dalam lingkungan sekolah

maupun dalam lingkungan masyarakat.

Page 60: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

46

1. Keadaan Geografis

Desa Patanyamang merupakan daerah dataran tinggi. Dari delapan

daerah wilayah administrasi yang ada semuanya mempunyai topografi

lembah dan berbukit dengan ketinggian terendah 310-750 m diatas

permukaan laut. Luas Kecamatan Camba sekitar 145,36 Km². Sebelah

barat perbatasan dengan Kabupaten Pangkep, sebelah Timur berbatasan

dengan Kabupaten Bone, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan

Mallawa, dan Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cenrana.

Wilayah Kecamatan Camba termasuk daerah dataran tinggi yang

beriklim sejuk. Dataran Camba berada sekitar 340 meter diatas

permukaan laut Ibu kota daerah ini berada di Cempaniga dengan jarak 47

km dari kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan

Kabupaten Maros. Jarak udara dari Camba menuju Kabupaten Maros

adalah sekitar 32 km namun jika ditempuh jalur darat menjadi 48 km.

Jarak dari Camba menuju Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan adalah 78

km melalui jalan darat. Dan jarak dari Camba menuju Kabupaten Bone

adalah 98 km.

Gambar 1.2 Peta Kecamatan Camba

Page 61: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

47

2. Keadaan Penduduk

Penduduk Kecamatan Camba Tahun 2011 sebanyak 12.575 jiwa.

yaitu laki-laki sebanyak 6.092 jiwa dan perempuan 6.483 jiwa. Rasio

jenis kelamin (Sex Ratio) sekitar 94, hal ini menunjukkan bahwa dari

setiap 100 orang perempuan terdapat 94 laki-laki. Penduduk terbanyak

berada pada Desa Sawaru sebanyak 2.108 jiwa dan terkecil sebanyak

1.159 jiwa berada pada Desa Benteng. Jumlah rumah tangga sebanyak

3.344 dengan kepadatan penduduk sebesar 86,51 jiwa/km2, mayoritas

warganya berasal dari Suku/Etnis Bugis-Makassar. Penduduk Kecamatan

Camba sebagian besar pemeluk Agama Islam yaitu 12.573 jiwa dan

Protestan sebanyak 2 jiwa. Fasilitas ibadah masingmasing seperti Masjid

33 buah, langgar/surau/musallah 14 buah. Struktur umur penduduk

Kecamatan Camba baik laki-laki maupun perempuan terbanyak tersebar

mulai pada kelompok umur antara 0-4 tahun sampai dengan 30-34 dan

mulai pada kelompok umur 35-39 mulai menurun.

3. Keadaan Pendidikan

Peranan sektor pendidikan bagi suatu bangsa sangat menentukan,

dalam rangka mencapai kemajuan disemua bidang kehidupan, utamanya

peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Keberadaan sekolah merupakan hal

terpenting bagi penduduk untuk memperoleh pendidikan formal. Junlah

fasilitas/ sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Camba yaitu Taman

Kanak-kanak sebanyak 15 buah, Sekolah Dasar Negeri dan Inpress

sebanyak 21 buah, Sekolah Menengah Negeri dan Swasta 3 buah,

Page 62: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

48

Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta 2 buah. Sekolah Pendidikan

Agama Islam di Kecamatan Camba hanya terdapat Madrasah Ibtidaiyah

dan Tsanawiyah masing-masing sebanyak 1 buah dan 2 buah.

Pada umunya penduduk usia sekolah yang akan melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini perguruan Tinggi/

Universitas mereka melanjutkan ke kota makassar atau ke kecamatan lain

di Kabupaten Maros yaitu Kecamatan Mandai serta Kecamatan Turikale.

Karena keberadaan perguruan tinggi/ Universitas Kecamatan Camba

belum tersedia Kecuali Universitas Terbuka. Adapun presentase melek

huruf penduduk Kecamatan Camba yang berumur 5 tahun ke atas

mencapai 86,01%, hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penduduk

kecamatan Camba sudah mampu membaca dan menulis.

B. SEJARAH RUMAH BERBAGI ASA

Komunitas Rumah Berbagi Asa adalah komunitas yang bergerak dalam

bidang Sosial Edukasi dengan mayoritas anggota adalah mahasiswa dari

berbagai Universitas Negeri maupun Swasta yang berada di Kota Makassar.

Komunitas ini sebagai wadah untuk berbagi kepada sesama. Berbagi dalam

hal ini adalah berbagi ilmu kepada masyarakat dan anak-anak negeri yang

ada di wilayah Sulawesi Selatan yang kiranya memiliki keterbatasan dalam

memperoleh pengetahuan yang sifatnya selalu berkembang. Komunitas ini

awalnya bernama CSC (Campus Sharing Community) dan akhirnya

terbentuk pada tanggal 25 januari 2015 manjadi Rumah Berbagi Asa.

Meskipun tergolong komunitas yang muda, namun komunitas ini sudah

Page 63: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

49

melakukan kegiatan berbagai kegiatan yang bersifat inspiratif untuk

generasi muda yang ada di Kota Makassar. Beberapa kegiatan yang

dilaksanakan telah berhasil menembus beberapa media online maupun

pertelevisian lokal di Kota Makassar.

1. Visi dan misi Rumah Berbagi Asa

Visi

Mencerdaskan bangsa dengan pengabdian melalui pendidikan dan

berakhlak multikultural dan global.

Misi

1. Menjaring relawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap dunia

pendidikan dan sosial indonesia

2. Menumbuhkan paradigma kritis relawan dalam merespon isu

pendidikan dan sosial yang ada di Indonesia.

3. Melakukan pembinaan dan menumbuhkembangkan daya kreatifitas

relawan dan masyarakat.

Motto

Kami ada karena itu kami berbagi

2. Lokasi Sekolah Binaan Rumah Berbagi Asa

Lokasi sekolah binaan terdapat di wilayah Dusun Bonto Tengnga, Desa

Pattanyamang, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros. Lokasi tersebut

menjadi sasaran Rumah Berbagi Asa dalam memberikan perhatian

pendidikan kepada anak-anak pelosok di Desa tersebut.

Page 64: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

50

Dari lokasi tersebut yang menjadi fokus penelitian penulis adalah SDN

59 Bonto Tengnga yang berada pada Dusun Bonto Tengnga. Lokasi ini

menjadi fokus penelitian karena minimnya mutu pendidikan di SDN 59

Bonto Tengnga. Maka dari itu Rumah Berbagi Asa memilih SDN 59 Bonto

Tengnga, karena layak dijadikan binaan karena minimnya sarana prasarana

dan kurangnya perhatian dari pemerintah.

3. Tujuan Komunitas Rumah Berbagi Asa

Tujuan Komunitas Rumah Berbagi Asa adalah sebagai wadah untuk

berbagi kepada sesama, berbagi ilmu pada masyarakat dan anak-anak negeri

yang ada di Sulawesi Selatan yang kiranya memiliki keterbatasan dalam

memperoleh pengetahuan yang sifatnya selalu berkembang.

4. Struktur Komunitas Rumah Berbagi Asa

Komunitas Rumah Berbagi Asa terdiri atas Struktur Founder, Tetua,

Pengurus dan Panitia. Founder Rumah Berbagi Asa adalah pendiri

Komunitas yakni Ainul Yaqin Wahyudin , Asrianto, Nur Aisyah dan

Aisyah Aminny. Tetua adalah penasihat pengurus, sedangkan pengurus

Rumah berbagi Asa terdiri dari Kepala Keluarga, Paman 1, Paman 2,

Sekretaris, Bendahara, Kepala Kampung. Devisi Komunitas Rumah Berbagi

Asa terdiri enam divisi yaitu, divisi Keilmuan, divisi Dana dan Usaha, divisi

Kreatifitas, divisi Humas, dan divisi Pemberdayaan.

Page 65: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

51

Gambar 1.3 Struktur Rumah Berbagi Asa

Struktur kepanitiaan tahun 2019 diketuai Oleh Nur Salam sebelumnya

pernah menjadi relawan atau pendidik yang ditempatkan di SDN 59 Bonto

Tengnga pada Tahun 2019. Ada 2 paman yaitu Paman 1 Rahmat Mansyur

sebagai internal komunitas, Paman 2 Suryadi sebagai Eksternal Komunitas,

Sekretaris A.Rezky Muwardani A, yang mengurus segala administrasi dan

persuratan, dan Bendahara Dian Ekawati yang mengatur dana dan

pemasukan dan pengeluaran kegiatan dan Kepala Kampung Muh. Yudi

Satriawan sebagai wakil Kepala Keluarga.

Kepala Keluarga, Sekretaris dan Bendahara dibantu oleh beberapa

relawan dari Komunitas Rumah Berbagi Asa dan dari pengurus Rumah

Berbagi Asa tahun 2020 dibagi menjadi beberapa divisi. Divisi Keilmuan

adalah tim Silabus dan RPP yang nantinya akan digunakan dalam proses

belajar mengajar maupun Narasi Desa maupun Kreatif Warga, Membuat

Rapor mini, dan Dialog keilmuan. Anggota divisi Keilmuan Fathul Rasyid,

Paman 1 Paman 2 Sekretaris

Kepala Keluarga

Bendahara

Kreatifitas Keilmuan Dana dan Usaha

Humas Pemberdayaan

Page 66: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

52

Nirmala, Nurul Insani, Sumardi, A.Muh. Saleh, Astuti Aziz. Eka Jayanti

Kining, Raden Ayu D.A, Rahmawati, Dhiyaul Khairah, Ekho Arianto.

Selanjutnya divisi Dana dan Usaha, fungsinya mencari dana dengan

cara menyebarkan proposal kegiatan yang sudah ada perusahaan-perusahaan

atau instansi-instansi yang biasa menjadi donatur, serta membuat kretifitas

yang bisa menjadi nilai jual seperti menjual baju bekas (RBA Shop),

Tabungan Asa, Penggalangan dana dan Bazar. Anggota divisi adalah

Mujahidah, Muh Ilman Fahmy, Nur Sarah, Ayu Puspita Sari.

Kemudian divisi Kreatifitas dengan anggota yaitu Odivia A.S,

Muh.Yasin Ansur, Fauzy Ahmad, Yuli Sullaila, Muh.Ayyun.Q, Nur Alif

Bashar, Mega Yunita, Rina Karnia Amir, Muh.Jamil R, Nur Fauzan, Citra

Aulia T, Nur Hikma, Amalia Rezqi. Divisi Kreatifitas berfungsi

meningkatkan kreatifitas siswa(i) di Desa binaan dan Kakak Guru. Kreatif

Warga yaitu program yang dibenuk sebuah tim setiap pemberangkatan dan

melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa binaan dengan melihat

potensi yang berpeluang dikembangkan di Desa binaan dan juga

manfaatkan SDA seabagai sarana wirausaha dan membuat satu produk

industri lokal yang kreatif dan memiliki nilai jual.

Selain itu divisi Humas terdiri dari anggota, Muh Taufik, Rasyida Fikri

A, Lika Annisa NR, Andi Fajriah T, Ayuliana, Nurfaidah Aurora H,

Jumriana, Suci Alifyanti, Marsella, Awwal Nur Waqil, Dian Pratiwi, Afif

Syah M, Adhiansyah, Ana Wijaya R. Divisi Humas berfungsi membuat

banner, pamflet, mendokumentasikan setiap kegiatan Rumah Berbagi Asa

Page 67: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

53

dan menyebar informasi baik dimedia sosial maupun secara langsung,

menyebar undangan dan mengurus peminjaman tempat, dan menjaga

hubungan baik antara kakak guru Rumah Berbagi Asa.

Terakhir divisi Pemberdayaan yang anggotanya, Mawan Sukandi, Muh

Alif Tunru, Hikmawati Sopyan, Sandi Aras, Fajrul Hidayat L, Iin Husain,

Indrawati Satria I, Muh.Wisnu, Evan Saputra, Astisa, Muh Ilham, Nur

Fajrianir, Khaerunnisa, Nurul Khalizah K, Kiki Fatmawati. Divisi

Pemberdayan berfungsi sebagai membuat kegiatan tahunan seperi Kelas

Kakak Guru, Fun Olahraga, Back to Village, Jappa-jappa.

5. Program Komunitas Rumah Berbagi Asa

Rumah Berbagi Asa Memiliki program kerja yang dilaksanakan di Desa

Pattanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Program-program

tersebut di bagi menjadi antara lain:

1. Simulasi dan Milad

Simulasi adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum

menjalankan program kakak guru dengan mengajar di sekolah

menggunakan silabus yang sebelumnya telah disusun oleh devisi

Keilmuan. Simulasi ini dilakukan mengetahui apakah silabus yang telah

disusun sesuai dengan kemampuan siswa di Desa yang akan dibina. Di

simulasi juga program Narasi Desa dan Kreatif Warga akan mulai

dijalankan.

Page 68: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

54

2. Kakak Guru

Kakak Guru merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan di peloso

daerah secara secara berkesinambungan. Kegiatan tersebut meliputi

proses mengajar di Sekolah baik di kelas formal maupun non formal.

Kegiatan ini merekrut relawan baru yang akan menjadi bagian dari

Kakak Guru Rumah Berbagi Asa.

3. RBA Care

RBA Care merupakan kegiatan sosial yang dilaksanakan di bulan

ramadhan baik itu kegiatan donasi, buka puasa bersama, sahur on The

Road, serta kegiatan yang berbasis diskusi edukasi dan lain-lain

disesuaikan dengan tempat dan kondisi dimana kegiatan

dilaksanakan(tergantung inovasi)

4. Kolaborasi

Kolaborasi merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk

kerjasama komunitas/organisasi kegiatan ini menjadi wadah untuk

sharing

5. Eduinland

Edu in Land merupakan bentuk kepedulian terhadap pendidikan dan

pemberdayaan masyarakat. Eduinland ini merupakan kegiatan penutup

setelah kurang lebih 5x dibina oleh kakak Guru Rumah Berbagi Asa yang

berlangsung selama 1 minggu di Desa binaan. Kegiatan ini salah satu

solusi untuk membangun karakter dan kreativitas di Desa binaan.

Page 69: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

55

6. Piknik

Piknik (Musyawarah Besar) adalah kegiatan yang didalamnya yang

membahas Laporan Pertanggung Jawaban pengurus selam periode

menjabat, pembahasan akta keluarga

(AD/ART) dan untuk memilih kepala keluarga periode selanjutnya

beserta jajarannya.

6. Sumber Dana

Sumber dana Rumah Berbagi Asa berasal dari Donasi dari Dinas

Pendidikan dan Dinas Sosial berupa pakaian sekolah, buku-buku. Selain itu

Rumah berbagi Asa mebuat kreatifitas seperti menjual baju bekas

sebagaipenambahan dana tersebut kemudian disimpan dan dikelola oleh

bendahara dan dipergunakan untuk operasional.

Page 70: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

56

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Dampak Minimnya Mutu Pendidikan

Pendidikan sangat berperan penting dalam mengembangkan sumber

daya manusia. Melalui pendidikan dapat diciptakan generasi yang unggul

dan kompetitif yang berkualitas dalam menghadapi tantangan yang terjadi di

masa akan datang.

Pendidikan masih menjadi momok yang menakutkan di Indonesia,

tidak bisa dipungkiri, kualitas berbeda antar sekolah menjadikan tidak

semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh

akses pendidikan. Adanya jurang pemisah pendidikan kota dan desa dan

sangat terlihat jelas sekali. Tidak meratanya mutu pendidikan merupakan

suatu masalah yang belum terselesaikan karena minimnya sarana prasarana

yang ada di desa, mayoritas guru tersentral masih tersentral di kota-kota

juga merupakam dampak minimnya mutu pendidikan.

Di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Pattanyamang mutu pendidikan masih

sangat minim. Maka penulis mengumpulkan informasi terkait minimnya

mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga.

Dalam proses penelitian ini dimana salah satunya adalah observasi

lapangan, wawancara dengan didasarkan pada pengamatan. Wawancara

dilakukan di SDN 59 Bonto Tengnga dan Kepala UPTD SDN 59 Bonto

Tengnga. Data hasil observasi sebagai berikut:

56

Page 71: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

57

“Dampak dari minimnya mutu pendidikan menurut saya yaitu sangat berdampak pada anak-anak di pelosok karena dari minimnya mutu pendidikan mereka tidak bisa mendapatkan pembelajaran seperti yang didapatkan anak sekolah di Kota, pendidikan di pelosok terkendala dengan akses jalan, akses jaringan, guru-guru hanya menggunakan buku tidak seperti guru yang ada dikota semua berbasis internet jadi semakin modern model pembelajarannya, sedangkan di Desa hanya menggunakan buku itupun masih pakai buku-buku lama. Dari keterampilan tenaga pengajar kami kurang karena itu terkendala pada akses jaringan jadi kami kurang berinovasi mengajar seperti yang guru-guru lain ajarkan. Pengetahuan kami sangat terbatas”. (Wawancara dengan ibu Hj.Marlia S.Sos, 08.06, pada tanggal 03 Oktober 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah, dampak minimnya mutu pendidikan

sangat berpengaruh besar pada anak-anak karena tidak bisa mendapatkan

pembelajaran yang baik seperti yang didapatkan oleh anak-anak di kota.

Minimnya mutu pendidikan karena akses jalan dan akses jaringan membuat

guru kurang berinovasi dalam pembelajaran, karena hanya menggunakan

buku-buku itupun masih memakai buku-buku edisi lama. Tidak seperti yang

ada di Kota guru-guru bisa mengakses pembelajaran yang inovatif, kreatif

dan efektif melalui media-media yang bisa menarik semangat anak-anak.

Seperti yang diungkapkan oleh Tetua Rumah Berbagi Asa:

“Bagi saya dampak dari minimnya mutu pendidikan disana itu berdampak langsung pada perkembangan siswa dimana siswa itu sudah bisa cerdas tapi karena mutu pendidikannya masih kurang jadi kecerdasan harus terlambat terlebih lagi gurunya yang mungkin kurikulumnya masih belum terlalu diperhatikan kemudian kehadiran gurunya terbilang minim makanya mereka terlambat. Saya percaya mereka pintar anak-anaknya karena asupan nutrisinya baik. Tapi itulagi minimnya mutu pendidikan itu hambatan mereka untuk cerdas mereka mungkin bisa jadi pintar tapi sebenarnya mereka lebih pintar lebih awal sebenarnya”. (Wawancara dengan Andi Muhaimin Darwis, 20.00, pada tanggal 01 Oktober 2020).

Page 72: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

58

Secara eksternal komponen masukan (input) yang sangat berpengaruh

pada peningkatan mutu pendidikan karena ketersediaan pendidik yang tidak

memadai, sarana prasarana yang tersedia di dapat digunakan secara optimal

serta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien namun beberapa hal

diatas belum di rasakan oleh sekolah pelosok. Yang menjadi persoalan

penghambat proses pembelajaran yang berakibat tidak berjalannya aktivitas-

aktivitas pendidikan secara lancar dan mempengaruhi kualitas masukan

pendidikan yang diterima oleh siswa serta outputmya.

Tidak meratanya ketersediaan sarana dan prasarana serta tenaga

pengajar mengakibatkan minimnya mutu pendidikan yang dirasakan.

Umumnya minimnya mutu pendidikan ini biasa dirasakan di sekolah

pedesaan, karena jika kita mau bandingkan jumlah guru yang ada di Desa

jauh lebih sedikit dengan guru yang ada di perkotaan. Dengan keterbatasan

tenaga pengajar, sarana prasarana menimbulkan anak-anak di daerah

pelosok kurang mendapatkan pembelajaran yang layak dan sangat

berdampak pada minimnya mutu pendidikan. Seperti yang diungkapkan

oleh Kepala Keluarga Rumah Berbagi Asa:

“Dampak minimnya mutu pendidikan poin pertama yang saya baca ketika akses sulit dijangkau jadi dampak pertama minimnya mutu pendidikan karena buku-buku yang disalurkan atau alat-alat belajar sulit disalurkan, yang kedua internet karena kan sekarang kita berada zaman modernisasi, internet jadi kebutuhan. Alasan karena minimnya mutu pendidikan karena internet jadi kurangnya informasi guru-guru. (Wawancara dengan Nur Salam pada tanggal, 10 September 2020).

Page 73: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

59

Maksud dari kutipan diatas adalah, dampak minimnya mutu pendidikan

yang pertama adalah masalah tenaga pengajar yang masih sangat terbatas

dan kurang inovatif dalam proses belajar mengajar karena terkendala pada

akses jaringan yang tidak memadai. Hal-hal yang berkaitan dengan

pembelajaran tidak bisa di sharing melalui internet. Yang kedua akses jalan

menuju desa, karena sangat jauh dari pusat kota fasilitas-fasilitas pendidikan

seperti buku-buku tidak bisa disalurkan ke sekolah.

Dampak dari minimnya mutu pendidikan adalah distribusi guru tidak

merata. Kapasitas tenaga pengajar menjadi masalah dalam minimnya mutu

pendidikan karena tenaga pengajar yang terpenting dalam pendidikan.

Tenaga pengajar yang melakukan aktivitas mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi siswa

dalam rangka mengembangkan kecerdasan siswa(i). Apabila tenaga

pengajar tidak memadai tidak ada pula yang memberikan pengetahuan

kepada siswa. Pada umumnya dampak minimnya mutu pendidikan

disebabkan karena minimnya akses menuju desa, menuju sekolah serta

keterbatasan akses jaringan internet dan komunikasi mengakibatkan guru

tidak minat mengajar di desa dan cenderung lebih memilih mengajar di

Kota.

Selanjutnya dampak dari minimnya mutu pendidikan karena minimnya

sarana prasarana yang menyebabkan kendala sulitnya memajukan kualitas

sumber daya manusia. Dengan keadaan yang sangat terbatas atau mungkin

kekurangan siswa(i) khususnya daerah pelosok/pedesaan tidak merasakan

Page 74: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

60

fasilitas yang baik seperti yang ada di perkotaan. Contoh seperti ruang

belajar yang memadai,fasilitas internet, buku-buku dan lain-lain. Padahal

dengan sarana prasarana bagian terpenting dari standar pendidikan. Media

pembelajaran yang berperan dalam kegiatan belajar mengajar seperti alat

peraga, papan tulis dan lain-lain. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala

UPTD SDN 59 Bonto Tengnga:

“Mutu pendidikan yang baik menurut saya adalah sekolah yang mendapatkan hak pendidikan yang baik seperti dalam fasilitas pendidikan setara dengan apa yang didaptkan di Kota. Mutu pendidikan yang baik adalah dilihat dari kapasitas tenaga pengajar. Tidak hanya itu karena tenaga pengajar menjadi suatu masalah yang utama dari dampaknya minimya mutu pendidikan. Serta sarana dan prasaran juga menjadi masalah dari minimnya mutu pendidikan. Seperti di SDN 59 Bonto Tengnga sarana prasarana masih terbilang minim karena ruangan masih belum cukup dipakai, jadi kelas di gabung dalam 1 ruang. Papan tulis sebagian masih memakai kapur, lantai sudah bolong-bolong. Atap sudah bolong juga, buku-buku masih edisi lama, serta perpustakaan digabung dengan ruang guru karena bangunan kelas tidak cukup. Menurut saya pendidikan disini masih sangat minim karena itu juga masakah jaringan jadi guru-guru tidak bisa sharing di internet masalah pembelajaran jadi kita pakai buku saja, saya rasa untuk sekarang belum efektif cara kami mengajar. Tapi semenjak ada kakak guru dengan membawa hal-hal baru, media pembelajaran yang menarik anak-anak lebih semangat belajar dari yang saya lihat. Media memang sebagai pendukung dalam pembelajaran yang menarik”. (Wawancara dengan Ibu Hj.Marlia S.Sos pada tanggal, 3 Oktober 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah, mutu pendidikan yang baik apabila

fasilitas-fasilitas pendidikan memadai seperti halnya fasilitas pendidikan

yang ada di perkotaan. Antara lain seperti buku-buku, ruang kelas yan

memadai dan lai-lain. Tenaga pengajar menjadi pemicu minimnya mutu

Page 75: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

61

pendidikan sebab tenaga pengajar adalah kunci dari tercapainya

pembelajaran yang efektif, jika gurunya tidak memenuhi kapastitas seorang

pendidik maka tidak bisa mencapai mutu pendidikan yang baik.

Kurang meratanya kesediaan sarana prasarana serta tenaga pengajar

mengakibatkan minimya mutu pendidikan. Pada umumnya perbedaan

pendidikan di kota dan di desa terlihat dari jumlah guru yang mengajar di

desa jauh lebih sedikit dar kota. Dengan keterbatasan tenaga pengajar dan

sarana prasarana demikian menyebabkan anak-anak daerah kurang

mendapatkan edukasi pendidikan yang baik. Seperti yang dijelaskan oleh

salah satu tenaga pengajar di SDN 59 Bonto Tengnga:

“Dampak minimnya mutu pendidikan menurut saya. Sangat berdampak pada anak-anak karena kenapa, anak-anak saya lihat sebelum adanya Rumah Berbagi Asa semangat belajarnya sangat kurang mereka terkadang tidak datang sekolah paling mereka datang 3 kali seminggu ji karena itu tadi tidak ada daya tarik nya mereka untuk belajar karena guru-guru juga sehari hanya 2 tenaga pengajar jadi mungkin disitu anak-anak juga ma;as sekolah karena pengaruh tenaga pengajar kurang disisi lain juga tidak ada daya penarik mereka untuk belajar”. (Wawancara dengan ibu Mujaidah, 11.31, pada tanggal 22 September 2020).

Hal serupa juga yang diungkapkan oleh Kepala Dusun Bonto Tengnga:

“Dampak nya menurut saya yaitu sangat berdampak pada sekolah, guru dan siswa. Yang pertama pada sekolah karena sekolah sangat kurang dalam sarana prasarana nya kelas masih ada yang digabung, perpustakaan nya digabubg sama ruang Kepala Sekolah dan ruang guru, buku-buku kurang di perpustakaan, WC juga tidak ada. Tenaga pengajar sekolah sangat sedikit, yang saya liat juga anak-anak setelah lulus SD mereka tidak ada mau lanjut sekolah karena mungkin tidak ada motivasi yang mereka dapatkan”. (Wawancara dengan pak Abd.Gafur, 08.00, pada tanggal 15 September 2020).

Page 76: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

62

Dari semua hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan, kurangnya

tenaga pengajar. Salah satu penyebab ketimpangan minimnya mutu

pendidikan karena distribusi tenaga pengajar yang tidak merata. Jumlah

guru belum memadai sudah ditemukan d daerah desa dan khususnya desa-

desa terpencil. Di daerah kota justru jumlah tenaga pengajar menumpuk

karena kelengkapan fasilitas pendidikan oleh karena itu guru tersentral

mengajar di kota daripada di desa-desa. Padahal kehadiran guru sangat

berperan penting pada proses pendidikan. Guru yang melakukan aktivitas

mendidik, mengajar dan membimbing apabila tidak ada guru tidak ada pula

yang berperan langsung memberikan pengetahuan pada siswa. Umumnya

kasus minimnya mutu pendidikan di sebabkan karena minimnya kases

komunikasi yang menimbulkan guru sukar mengajar di Desa-desa dan

semua cenderung memilih mengajar di perkotaan. Seperti yang diungkapkan

oleh Kordinator Divisi Keilmuan Rumah Berbagi Asa:

“Yang menjadi persoalan di SDN 59 Bonto Tengnga adalah masalah sumber daya manusia dalam hal ini gurunya masih sangat minim, itupun guru PNS nya hanya 1 kalau tidak salah selebihnya honor, itupun Guru PNS nya tempat tinggalnya jauh karena tinggal di Kota Maros. Bayangkan kalau gurunya mau ke sekolah harus melewati hutan-hutan pedalaman Bonto Tengnga makanya gurunya jarang datang karena jauh dari Sekolah”. (Wawancara dengan Fathul Risyaid, pada tanggal, 28 September 2020).

2. Upaya Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu

pendidikan

Upaya meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

bukanlah masalah yang sederhana, tetapi memerlukan penanganan yang

Page 77: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

63

multidimensi dengan melibatkan pihak yang terkait termasuk Rumah

Berbagi Asa dengan segala macam bentuk partisipasinya. Dalam konteks ini

SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kota Maros,

merupakan sekolah yang didirikan sebagai wadah bagi anak-anak Bonto

Tengnga dalam menuntut ilmu guna menciptakan manusia-manusia

pembangunan yang seutuhnya.

Dari hasil penelitian adalah Rumah Berbagi Asa memiliki kepedulian

terhadap pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga. Upaya Rumah Berbagi Asa

dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah keterlibatan dalam hal

pembelajaran, hal ini keikutsertaan relawan dalam proses belajar mengajar

di kelas formal serta proses pengembangan minat dan bakat dalam kelas non

formal. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Keluarga Rumah Berbagi

Asa:

“Peran komunitas Rumah Berbagi Asa sebenarnya ruang lingkupnya luas, selain mengajar ada juga peran lain. Kami membawa tim dan kami bagi tim khusus mengajar ada kelas formal, non formal Sebelum mengajar formal kita mediasi mengambi sampel RPP dan silabus dan teman-teman tim RPP silabus berperan membuat silabus dan RPP untuk volunteer yang akan mengajar. Dari tim silabus itu mereka mencatat apa yang bisa diajarkan supaya tidak dobel. Kelas non formal yaitu kita ajarkan adik setelah pulang dari sekolah ada namanya kelas bahas inggris, kelas seni, kelas puisi, kelas menyanyi dan lain-lain. Bagian sosial ada Narasi Desa dan Kreatif warga, narasi desa itu teman-teman sesuai bidang keahliannya masing-masing misalnya bernarasi dia bisa menulis dan hasil tulisannya ini di publish ke media-media Rumah Berbagi Asa dan media-media seperti radio di fajar dan banyak tulisan-tulisan dibuat oleh Rumah Berbagi Asa. Selanjutnya Kreatif Warga kita melihat potensi masyarakat Desa Bonto Tengnga ketika ada hal yang bisa dikelola misalnya yang terkenal disana madu, kemiri yang kami berikan, ajarkan untuk berinovasi agar kue nya bisa menarik dan hasilnya bisa dijual di Desa

Page 78: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

64

tetangga”. (Wawancara dengan Nur Salam pada tanggal, 10 September 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah, upaya Rumah Berbagi Asa dalam

meningkatkan mutu pendidikan dengan membagi relawan menjadi 2 tim

yaitu kelas formal dan kelas non formal. Kelas formal mengajar seperti

halnya guru dengan menggunakan kurikulum Rumah Berbagi Asa yang

dibuat oleh tim silabus dan RPP dari Devisi Keilmuan. Sedangkan kelas non

formal adalah kelas tambahan setelah pulang sekolah seperti kelas inspirasi,

kelas bahasa inggris, kelas sastra, kelas menari, kelas religi dan lain-lain.

Selanjutnya pada kegiatan masyarakat ada narasi desa menmbuat sebuah

tulisan mengenai kegiatan Rumah Berbagi Asa kemudian di publikasi di

sosial media Rumah Berbagi Asa. Kreatif warga adalah mengajarkan ke

warga setempat hal-hal yang baru dengan melihat potensi apa yang paling

menonjol dari sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai sumber

penghasilan warga. Hal serupa diungkapkan oleh Tetua Rumah Berbagi

Asa:

“Peran sebenarnya banyak, yang paling menonjol dari setiap program Rumah Berbagi Asa dalam setiap lokasi adalah meningkatkan minat belajar siswa terutama siswa-siswa Sekolah Dasar karena kehadiran guru kurang jadi mereka kalau datang sekolah tidak ada guru biasa juga tidak belajar karena itu mereka menganggap sekolah itu seperti iniji. Nah ketika kita datang disana memberikan sesuatu yang baru dengan orang-orang yang baru yang tentunya bikin mereka paham ternyata pelajaran-pelajaran seperti ini sangat menarik. Karena kita datang kesana betul-betul mencukupkan kurikulum yang sebenarnya mereka dapatkan dengan media-media belajar yang sebenarnya dimiliki oleh guru jadi mungkin kemarin gurunya sekedar mengajar saja tanpa media-media belajar kurang kemudia kita lengkapi itu sehingga mereka tertarik untuk belajar kira-kira seperti itu. Dampaknya sangat baik, semua

Page 79: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

65

orang tua siswa mengakui itu bahwa anak-anaknya yang biasa sekolah sampai jam 1 bahkan anak-anaknya biasa tidak mau pulang bahkan sore baru mereka pulang karena suka di Sekolah karena ada agenda baru yang didapatkan”. (Wawancara dengan Andi Muhaimin Darwis, 20.00, pada tanggal 01 Oktober 2020).

Maksud dari kutipan adalah yang paling menonjol dari upaya

peningkatan mutu pendidikan Rumah Berbagi Asa adalah kelas formal yang

meningkatkan minat belajar siswa(i). Karena kehadiran guru kurang jadi

relawan Rumah Berbagi Asa menggantikan guru selam pembinaan sekolah.

Siswa(i) sangat anstusias belajar dengan kedatangan Rumah Berbagi Asa

karena mereka mendapatkan hal-hal yang baru belum dia dapatkan

sebelumnya. Relawan Rumah Berbagi Asa membuat media-media

pembelajaran menarik untun menari semangat siswa(i). Kemudian Rumah

Berbagi Asa memberikan kelas non formal setiap pulang sekolah, hal

tersebut membuat pengembangan minat dan bakat siswa(i).

Hasil yang diperoleh dengan adanya kegiatan kelas kakak guru di

Rumah Berbagi Asa adalah menjadikan anak-anak lebih percaya diri dan

megembangkan minat belajar serta mengembangkan bakat keterampilan

siswa-siswa. Hal yang dilakukan Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan

mutu pendidikan sebagai berikut:

a. Kakak guru (menjadi tenaga pengajar)

Tenaga pengajar adalah peran yang menjadi kunci utama kesuksesan

sistem pendidikan yan telah dibuat. Tenaga pengajar adalah titik penentu

dalam melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan..

Tenaga pengajar adalah seseorang yang menjadi penentu sekaligus

Page 80: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

66

mengembangkan dan meningkatkan ilmu pada siswa(i) sehingga tujuan

pembelajaran tercapai. Maka dari itu pentingnya meningkatkan mutu

pendidikan dalam seluruh daerah pelosok. Hal serupa diungkapkan oleh

Founder Rumah Berbagi Asa”

“Peran Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga saya rasa keberadaan Rumah Berbagi Asa selama 6 bulan mengajar sangat memberi kesan yang positif, terutama di minat belajar, keseriusan adik-adik Bonto Tengnga untuk sekolah. Yang awalnya mereka itu agak malas datang ke sekolah terkadang dalam 1 minggu berapa kali datang tapi setelah berkegiatan di SDN 59 Bonto Tengnga perubahan yang kami liat adalah siswa nya sudah rajin ke Sekolah, minat belajar meningkat, dan antusis intuk mengetahui hal-hal baru berkembang”. (Wawancara dengan Asrianto pada tanggal, 01 Oktober 2020).

Hal serupa Yang diungkapkan oleh Tetua Rumah Berbagi Asa:

“Program yang kami tawarkan itu banyak, jadi program pokok kita itu adalah kegiatan kakak guru, adalah program-program yang kita datang disana dengan relawan-relawan yang kita sudah tatar dahulu, kita jaring kemudian kita cari betul-betul orang yang berkompeten untuk membimbing anak-anak dipelosok. Kemudian kita bawa kesana dalam agenda kakak guru yang dilaksanakan Rumah Berbagi Asa tiap 3 bulan kemudian kita lakukan seperti biasa mengajar anak SD kemudian program tambahan kita adakan senam, ada terus ada lomba-lomba yang kita laksanakan kemudian ada juga agenda-agenda seperti itu selama 3 bulam berturut-turut. 1 kali program kakak guru membutuhkan waku 3 hari kemudian 1 bulan kedepan kita datang kembali bersama orang-orang baru lagi, angkatan baru lagi sampai 3 bulan seperti, kemudian akhir pertemuan ada kegiatan puncak bernama eduinland, itu masih rangkaian dari program kakak guru dalam rangka perpisahan kita adakan eduinland itu kita genapkan program-program ini bersama dengan program-program kemasyarakatan, seperti bakti sosial, periksa darah, bantu-bantu warga.kemudian ada lomba yang kita adakan yang inshaAllah dalam rangka betul-betul meningkatkan mutu pendidikan disana”. (Wawancara dengan Andi Muhaimin Darwis pada tanggal 01 Oktober 2020).

Page 81: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

67

Dari semua hasil wawancara diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

program kakak guru sebagai tenaga pengajar selam 3 hari sangat memberi

kesan positif bagi anak-anak pelosok terutama dalam minat dan belajar

siswa yang dulu hanya datang beberapa kali 1 minggu menjadi sangat rajin

datang ke Sekolah. Mereka lebih percaya diri dalam pengembangan karena

kakak guru memberikan hal-hal yang baru yang belum dia dapatkan dari

gurunya di sekolah, cara mengajar kakak guru juga berbeda karena

menggunakan media pembelajaran yang menarik agar menarik semangat

anak-anak dalam menerima pembelajaran.

b. Mengembangkan Minat dan Bakat

Bakat tidak akan berkembang manakala tidak didukunh dengan

program pendidikan yang sesuai. Sistem pengayan dengan mengadakan

kelas non formal menjadi sarana yang tepat bagi siswa untuk

mengembangkan bakatnya. Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan

bakat dibutuhkan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Dalam

mengembangkan minat bajat dibutuhkan seseorang untuk membantu

apalagi dalam kalang anak-anak Sekolah Dasar.

SDN 59 Bonto Tengnga adalah salah satu sekolah yang berhasil

kegiatan pengembangan minat dan bakat siswa(i). Keberhasilan

pengembangan minat bakat dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang

diikuti siswa(i). Hal diungkapkan oleh Kepala UPTD SDN 59 Bonto

Tengnga:

“Sangat bagus karena semenjak Rumah Berbagi Asa masuk di SDN 59 Bonto Tengnga anak-anak sudah percaya diri dalam

Page 82: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

68

hal kalau ada lomba seperti 17 Agustus mereka sudah berani tampil mengikuti lomba-lomba membaca puisi, menari, menyanyi, dan lain-lain. Kami sangat bersyukur karena mereka sudah percaya diri untuk tampil di tempat umum. Karena yang dulunya anak-anak yang malu-malu kalau ada lomba tapi sekarang alhamdulillah sangat percaya diri, itu berkat kakak guru dari Rumah Berbagi Asa”. (Wawancara dengan hj.Marlia S.Sos, 08.06, pada tanggal 03 Oktober 2020).

Hal serupa yang diungkapkan oleh Kordinator Devisi Keilmuan:

“Dengan program kakak guru kita tidak hanya mengajar kelas formal seperti Matematika, PKN, Agama, Bahasa Indonesia, tetapi kita juga mengajarkan kelas non formal kita melatih mengembangkan bakat atau kreatifitas siswa dan alhadulillah dengan adanya kelas non formal saya perhatikan anak awanlnya pemalu ketika diberikan fasilitas kelas non formal dia menjadi anak yang aktif, periang, dan bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Karena betul-betul kelas formal ini bentuk sebagai wadah untuk mengembangkan kretifitas anak-anak pada bakat mereka. Ada yang pintar menyanyi maka dimasukan kelas paduan suara, ada yang pintar puisi maka dimasukan kelas sastra, ada yang pintar drama dimasukan kelas drama. Harapannya dengan adanya kelas non formal bisa meningkatkan mutu pendidikan anak-anak disana. Alhamdulikkah sekarang anak-anak di Bonto Tengnga sudah bisa ikut lomba 17 Agustus karena salah satunya mereka difasilitasi aktu kakak guru disana dengan kelas pramuka baris berbaris mereka sudah bisa tampil di lomba 17 Agustus di Kecamatan. Artinya kelas non formal sangat membawa pengaruh positif terhadap anak-anak di Bonto Tengnga”. (Wawancara dengan Risyaid fathul, 14.30, pada tanggal 28 September 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah kelas formal dan non formal sangat

berpengaruh besar pada siswa(i) karena bisa memancing perkembangan

minat dan bakat serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Dengan

fasilitas dari Rumah Berbagi Asa mereka sudah ikut lomba-lomba dalam

Page 83: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

69

acara 17 Agustus jadi sangat berpengaruh kelas non formal bagi siswa(i)

SDN 59 Bonto Tengnga.

Hal yang diungkapkan oleh Founder Rumah Berbagi Asa:

“Peran Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga saya rasa keberadaan Rumah Berbagi Asa selama 6 bulan mengajar sangat memberi kesan yang positif, terutama di minat belajar, keseriusan adik-adik Bonto Tengnga untuk sekolah. Yang awalnya mereka itu agak malas datang ke sekolah kedang dalam 1 minggu berapa kali datang tapi setelah berkegiatan di SDN 59 Bonto Tengnga perubahan yang kami liat adalah siswa nya sudah rajin ke Sekolah, minat belajar, meningkat, dan antusias untuk mengetahui hal-hal baru berkembang”. (Wawancara dengan Asrianto, 10.34, pada tanggal 24 September 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah keberadaan Rumah Berbagi Asa

selam 6 bulan mengajar sangat memberi pengaruh positif, terutama pada

minat belajar dan kemauan untuk sekolah yang awalnya sebelum Rumah

Berbagi Asa datang, siswa hanya beberapa kali 1 minggu saja datang

sekolah tapi setelah kegiatan mereka semakin anstusis unruk mengetahui

hal-hal yang baru.

Pengembangan minat dan bakat di SDN 59 Bonto Tengnga

dilaksanakan dengan cara sistematik untuk mencapai mutu pendidikan

yang baik. Rumah Berbagi Asa tidak hanya memberitahukan pengetahuan

akademik saja kepada siswa(i), namun juga mempersiapka mereka untuk

menatap masa depan yang lebih baik dengan memberitahukan

keterampilan atau life skill dala berbagai jenis keterampilan yang diajarkan

melalui kelas non formal.

Page 84: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

70

Kegiatan yang dilakukan para relawan Rumah Berbagi Asa bukan

hanya mengajar menggantikan guru di sekolah tersebut selama

penempatan berlangsung. Namun para relawan juga memiliki kegiatan luar

sekolah seperti kelas Non Fomal.

3. Kondisi SDN 59 Bonto Tengnga

Kondisi fasilitas di Sekolah cukup memprihatinkan. Seperti pada SDN

59 Bonto Tengnga tempat duduk siswa sudah termasuk layak sekarang ini

karena bantuan kursi dan meja sudah ada selama Rumah Berbagi Asa

memberikan partsisipasi. Sebelumnya kondisi tempat duduknya masih

memakai kursi kayu biasa dan sebagian sudah rusak. Namun terdapat

beberapa kelas yang ukurannya sangat kecil karena di gabung menjadi 2

kelas 1 ruangan dan hanya di batasi 1 lembar tripleks tipis jadi ketika

proses belajar mengajar suara 2 kelas tergabung jadi siswa kurang fokus

memperhatikan guru. Seperti yang diungkapkan oleh Rindiani Ulfa (23):

“Sarana dan prasarana sekolah sangat memprihatinkan, yang pertama masalah bangunan sekolah masih ada yang belum cukup kelas jadi harus di tempatkan 1 ruangan 2 kelas jadi ketika kita mengajar dalam kelas suara kita terdengar di kelas 3, karena kelas 1 dan 3 digabung dalam 1 ruangan. Dalam proses belajar mengajar siswa tidak fokus dan tidak memahami apa yg kita jelaskan karena suara guru sebelah juga terdengar jadi mereka pusing mana yang mereka harus tangkap”. (Wawancara dengan Rindiani Ulfa, 09.13, pada tanggal 11 September 2020)

Maksud dari kutipan diatas adalah sarana dan prasarana sekolah

sangat minim terutama masalah bangunan karena masih ada beberapa

ruangan yang dipakai 2 kelas (digabung) jadi ketika proses belajar

Page 85: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

71

berlangsung siswa-siswa tidak fokus pada apa yang dijelaskan oleh

gurunya karena mendengar suara guru kelas sebelah yang membuat

mereka tidak paham yang mana mereka harus tangkap. Hal serupa yang

diungkapkan oleh Andi Muhaimin Darwis (23):

“Waktu kami datang itu sudah lumayan baik karena mungkin Dana Boss nya sudah masuk sehingga ada beberapa peralatan yang mereka sudah lengkapi tapi setahu saya sebelum kami datang disana mungkin ada beberapa kelas yang masih acak-acakan kemudian salah satunya digunakan sebagai kandang Kambing. Kemudian untuk WC, siswa menggunakan WC darurat, kadang mereka numpang di rumah warga karena airnya tidak jalan. Kondisi lapangan sekolah yang lebih tinggi daripada jalanan itu memungkinkaan siswa jatuh dibawah ketika mereka main lari-lari bisa saja mereka jatuh makanya RBA membangun pagar. Kondisi siswanya kadang sebagian dari mereka tidak lengkap di seragamnya, seragamnya kadamg mereka pakai seadanya saja karena mereka tidak punya baju formal yang biasa digunakan di bangku Sekolah Dasar”. (Wawancara dengan Andi Muhaimin Darwis, 20.00, pada tanggal 01 Oktober 2020).

Maksud dari kutipan diatas adalah, kondisi pendidikan SDN 59 Bonto

Tengnga cukup miris dibandingkan dengan kota-kota, karena masalah dari

guru yang tidak setiap hari datang ke Sekolah mengajar terkendala pada

akses jalan menuju Desa. Setelah Rumah Berbagi Asa datang mengajar

fasilitas sudah lumayan baik karena peralatan-peralatan Sekolah sudah

mulai dilengkapi. Rumah Berbagi Asa juga membantu buat pagar halaman

Sekolah. Hal serupa juga yang diungkapkan oleh Risyaid Fathul (22):

“Kalau masalah kondisi kelas di Bonto Tengnga, kelasnya ada yang sudah pakai tegel ada yang masih semen, kalau dalam kondisi kelas bisa dikatakan layak, tapi yang menjadi persoalan disana masalah sumber daya manusia dalam hal ini gurunya masih sangat minim, itupun guru PNS nya hanya 1 kalau tidak salah selebihnya honor, itupun Guru PNS nya tempat tinggalnya jauh karena tinggal di Kota Maros. Bayangkan kalau gurunya

Page 86: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

72

mau ke sekolah harus melewati hutan-hutan pedalaman Bonto Tengnga makanya gurunya jarang datang karena jauh dari Sekolah”. (Wawancara dengan Risyaid Fathul, 12.30, pada tanggal 28 September 2020).

Maksud dari kutipan diatas, masalah ruangan sudah layak meskipun

masih ada beberapa kelas yang yang digabung. Tapi yang jadi masalah

adalah tenaga pengajar yang masih minim karena guru PNS nya hanya 1

dan jarak rumah guru sangat jauh dari sekolah jadi hanya beberapa kali 1

minggu mengajar.

Keadaan Perpustakaan digabung ruang Guru dan ruang Kepala

Sekolah. Dimana hal itu menyebabkan kurangnya privasi untuk Kepala

Sekolah. Perpustkaan SDN 59 Bonto Tengnga ini kekurangan buku bacaan

karena masih memakai buku-buku edisi lama, setiap kelas permata

pelajaran hanya terdapat satu buku yang menjadi sumber belajar siswa-

siswa. Ruang baca juga sangat sempit, namun sumber bacaannya sangat

sedikit jadi jarang sekali digunakan.

4. Peningkatan Tingkat Semangat Belajar

Tingkat semangat belajar siswa-siswa SDN 59 Bonto Tengnga

sekarang sudah semakin bertambah setelah kedatangan Rumah Berbagi

Asa mengajar di SDN 59 Bonto Tengnga. Rumah Berbagi Asa bukan

hanya mengajar tapi memberi semangat agar siswa-siswa semangat ketika

dalam proses belajar mengajar ataupun luar sekolah. Seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Marlia S.Sos:

“Sangat bagus karena semenjak Rumah Berbagi Asa masuk di SDN 59 Bonto Tengnga anak-anak sudah percaya diri dalam hal kalau ada lomba seperti 17an mereka sudah berani

Page 87: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

73

tampil. Kami sangat bersyukur karena mereka sudah percaya diri untuk tampil di tempat umum”. (Wawancara denga Hj.Marlia S.Sos, 08.06, pada tanggal 03 Oktober 2020).

Maksud dari kutipan diatas sejak Rumah Berbagi Asa mengajar di

SDN 59 Bonto Tengnga sangat memberikan pengaruh baik pada siswa-

siswi karena bisa mengembangkan bakat sehingga siswa-siswi percaya diri

untuk tampil di depan umum seperti acara 17 Agustus mereka sudah

percaya diri tampil membawakan nama sekolahnya. Seperti yang

diungkapakan oleh Risyaid Fathul(22):

“Alhamdulillah sejak kemarin di Bonto Tengnga ada program kakak guru yang namanya Rapor Mini ini pertama kali diterapkan di Bonto Tengnga. Apa fungsinya Rapor Mini adalah catatan perkembangan siswa setiap bulan setiap pemberangkatan setiap bulan. Fungsinya Rapor Mini ini dibuatkan catatan siswa tentang bagaimana perkembangan pelajaran bahasa indonesia, misalnya bulan ini sudah bisa mengeja 4 kata bulan berikutnya sudah bisa mengeja 5 kata atau 6 kata jadi semacam laporan perkembangan siswa setiap bulannya. Contoh lainnya, oh siswa ini belum bisa menghitung penjumlahan puluhan maka dari itu bisa menjadi catatan relawan kakak relawan berikutnya catatan ini belum bisa menghitung penjumlahan puluhan berarti kakak guru yang baru jangan dulu memasuki penjumlahan ratusan karena siswa itu belum bisa penjumlahan puluhan. Rapor Mini sangat bermanfaat untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap pengajaran yang diajarkan di kelas formal. Tidak hanya pengetahuan yang dilihat dengan dinilai juga nilai Afektif, Psikomotorik selama kakak guru mengajar dikelas. Oh ini pendiam memperhatikan dengan baik, oh ini banyak goyangnya dan itu bisa menjadi catatan kakak guru berikutnya kalau ankanya begini maka begini pendekatan yang dilakukan pada anak-anak tersebut. Rapor Mini untuk mengukur prestasi belajarnya atau perkembangan terhadap belajarnya”. (Wawancara dengan Risyaid Fathul, 14.30, pada tanggal 28 September 2020).

Page 88: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

74

Maksud dari kutipan diatas, Rapor Mini Rumah Berbagi Asa

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa-siswa

dalam proses belajar. Rapor Mini sebagai catatan kakak guru untuk

mengukur nilai Afektif dan Psikomotorik siswa-siswa.

Hampir semua siswa dahulu lebih mementingkan bermain di sekolah

daripada belajar karena menganggap belajar hanya seperti ini tidak ada

peningkatan, mereka sulit memahami oleh karena itu mereka kurang

semangat dalam proses belajar. Rumah Berbagi Asa memberikan media

pembelajaran menarik dalam proses belajar mengajar agar siswa lebih

paham dan semangat dalam pembelajaran.

5. Hasil peningkatan mutu pendidikan

Melihat dari kondisi SDN 59 Bonto Tengnga yang sangat minim

dalam mendapatkan mutu pendidikan, oleh karena itu Rumah Berbagi Asa

menjadikan SDN 59 Bonto Tengnga sebagai sekolah binaan selama 1

tahun. Peningkatan mutu pendidikan sudah dirasakan SDN 59 Bonto

Tengnga, melalui program-program Rumah Berbagi Asa. Seperti hal yang

diungkapkan oleh Risyaid Fathul (22):

“Dengan program kakak guru kita tidak hanya mengajar kelas formal seperti Matematika, PKN, Agama, Bahasa Indonesia, tetapi kita juga mengajarkan kelas non formal kita melatih mengembangkan bakat atau kreatifitas siswa dan alhamdulillah dengan adanya kelas non formal saya perhatikan anak awanlnya pemalu ketika diberikan fasilitas kelas non formal dia menjadi anak yang aktif, periang, dan bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Karena betul-betul kelas formal ini bentuk sebagai wadah untuk mengembangkan kretifitas anak-anak pada bakat mereka. Ada yang pintar menyanyi maka dimasukan kelas paduan suara, ada yang pintar

Page 89: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

75

puisi maka dimasukan kelas sastra, ada yang pintar drama dimasukan kelas drama. Harapannya dengan adanya kelas non formal bisa menigngkatkan mutu pendidikan anak-anak disana. Alhamdulikkah sekarang anak-anak di Bonto Tengnga sudah bisa ikut lomba 17 Agustus karena salah satunya mereka difasilitasi oleh kakak guru disana dengan kelas pramuka baris berbaris mereka sudah bisa tampil di lomba 17 Agustus di Kecamatan. Artinya kelas non formal sangat membawa pengaruh positif terhadap anak-anak di Bonto Tengnga”. (Wawancara dengan Risyaid Fathul. 13.30, pada tanggal 28 September 2020).

Maksud dari kutipan diatas, relawan Rumah Berbagi Asa selain

mengajar kelas formal juga mengajar kelas non formal seperti

mengembangkan bakat atau kreatifitas siswa. Dengan adanya kelas non

formal siswa-siswa SDN 59 Bonto Tengnga sudah mengikuti lomba 17

Agustus artinya kelas non formal sangat membawa pengaruh positif siswa-

siswa SDN 59 Bonto Tengnga. Hal serupa diungkapkan oleh Kepala

UPTD SDN 59 Bonto Tengnnga ibu Marlia, S.Sos:

“Sangat bagus karena semenjak Rumah Berbagi Asa masuk di SDN 59 Bonto Tengnga anak-anak sudah percaya diri dalam hal kalau ada lomba seperti 17a Agustus mereka sudah berani tampil mengikuti lomba-lomba membaca puisi, menari, menyanyi, dan lain-lain. Kami sangat bersyukur karena mereka sudah percaya diri untuk tampil di tempat umum. Karena yang dulunya anak-anak yang malu-malu kalau ada lomba tapi sekarang alhamdulillah sangat percaya diri, itu berkat kakak guru dari Rumah Berbagi Asa”. (Wawancara dengan Hj.Marlia S.Sos, 08.06, pada tanggal 03 oktober 2020).

Maksud dari kutipan diatas Rumah Berbagi Asa mengembangkan

minat bakat siswa untuk bisa percaya diri tampil dalam lomba-lomba 17

Agustus di Kecamatan.

Page 90: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

76

Minat bakat prestasi setiap siswa selalu ada tapi karna kurangnya

pengembangan yang diberikan oleh guru membuat siswa kurang

berinovasi dan tidak percaya diri terhadap prestasi mereka.

Relawan memberikan motivasi semangat belajar siswa-siswa di SDN

59 Bonto Tengnga dengan metode yang berbeda di kelas. Guru yang biasa

mengajar di kelas hanya menggunakan metode-metode menjelaskan.

Dengan hadirnya Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga, anak-

anak merasa senang dan termotivasi dalam menuntut ilmu.

B. Pembahasan

1. Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SDN 59 Boto Tengnga

Menurut Sallis (1993) dalam Buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan

(2007:243) Mutu secara Umum menunjukan sifat yang menggambarkan

derajat ”baik”nya suatu barang atau jasa yang di produksi atau dipasok oleh

suatu lembaga tertentu. Dalam konteks pendidikan yang dimaksud lembaga

dapat diartikan sebagai orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Sementara

menurut Kamus Besar Indonesia mutu adalah baik buruk suatu benda,

kadar, taraf atau derajat misalnya kecerdasan kepandaian dan sebagainya.

Dengan demikian mutu pendidikan merupakan tingkat keunggulan suatu

produk yang mengacu pada proses dan hasil pendidikan berdasarkan segala

upaya dan usaha yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Menurut Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah pendidikan

yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau

Page 91: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

77

kompentensi, baik kompetensi personal dan spsial, serta nilai-nilai akhlak

mulia yang keseluruhannya merupakan kecakapan (life skill), pendidikan

yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau

manusia dengan pribadi yang integral (Integrated persinality) mereka yang

mampu mengintegralkan iman, ilmu dan amal. Agar mutu pendidikan yang

baik dapat tercapai, maka mutu tersebut harus di dukung oleh sekolah yang

bermutu. Sekolah yang bermutu adalah”sekolah yang secara keseluruhan

dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Margono 2002). Pendapat

ini cukup beralasan, karena terlalu banyak pengelolaan sekolah, yang

mengabaikan kepuasan, dan kenutuhan pelanggan, sehingga hasilnya pun

akhirnya tidak mampu untuk berkompetisi guna meraih peluang dalam

berbagai bidang, khusunya dalam menghadapi kondisi global dimana

sekolah diharapkan dapat berperan lebih efektif dalam mengembangkan

fungsinya.

Sehubungan dengan minimnya mutu pendidikan di Komunitas Rumah

Berbagi Asa menempatkan para relawan (volunteer) di Sekolah binaan SDN

59 Bonto Tengnga. Rumah Berbagi Asa memilih sekolah binaan melihat dari

kondisi sekolah terlebih dahulu sebelum menjadikan Sekolah binaan. Rumah

Berbagi Asa meilih SDN 59 Bonto tengnga karena melihat kondisi sekolah

kurang memadai dalam segi sarana dan prasarana maka dari itu memerlukan

relawan dalam memotivasi dan serta membantu siswa serta sekolah.

Para relawan memiliki tugas masing-masing yang telah dibagikan pada

saat sharing 3. Setiap kelas ditugaskan 2 orang kelas formal begitupun

Page 92: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

78

dengan kelas non formal setiap 1 kelas ada 2 relawan yang mengajar yang

didampingi oleh masing-masing mentor dari panitia atau pengurus Rumah

Berbagi Asa. Setiap relawan pengajar memiliki media pembelajaran

masing-masing untuk setiap kelas. Setiap program yang telah relawan

rencanakan berjalan lancar di lokasi binaan meskipun tidak semua sesuai

harapan.

Hasil pemelitian terdahulu, Hal itu juga sesuai dengan Komunitas

1000 Guru Malang yang memberikan pendidikan dengan berbagai cara dan

jenis kegiatannya bersifat pendidikan dengan berbagai cara dan jenis

kegiatannya bersifat pendidikan untuk anak dipelosok kedepannya serta

mudah mengakses pendidikan.

Menurut wawancara yang penulis lakukan. Ketika kedatangan relawan

Komunitas Rumah Berbagi Asa. Siswa(i) sangat antusias menerima

kedatangan para relawan Rumah Berbagi Asa di sekolah juga di lingkungan

tempat mereka tinggal. Mayoritas dari mereka sangat antusias dalam

menerima pelajaran yang diberikan relawan karena Rumah Berbagi Asa

selalu memberikan hal-hal baru dengan memberikan pelajaran

menggunakan media pembelajaran yang menarik membuat anak-anak

semangat belajar. Banyak anak yang sebelumnya jarang datang ke

Sekolah menjadi sangat rajin datang ke sekolah. Bahkan anak-anak selalu

datang lebih awal daripada kakak guru/ relawan, dan menunggu kakak guru

selesai mengajar dan melanjutkan kelas non formal. Metode-metode yang

diterapkan oleh relawan merupakan metode yang belm pernah diterapkan

Page 93: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

79

oleh guru di sekolah mereka. Cara pembelajaran yang inovatif menjadikan

anak-anak semangat belajar.

Bukan hanya anak-anak yang antusias dengan kedatang Rumah

Berbagi Asa. Masyarakat juga merasa senang karena kedatangan Rumah

Berbagi Asa yang dari kalangan mahasiswa di lingkungan mereka.

Masyarakat sangat senang dengan kedatangan mahasiswa yang memiliki

sikap sopan dan santun mengikuti adat-adat yang di Bonto Tengnga. Bahkan

masyarakat rela rumahnya ditempati relawan Rumah Berbagi Asa untuk

menginap, tidak ada yang merasa keberatan mereka semua sangat senang.

Menurut salah satu tokoh masyarakat mereka senang rumahnya dijadikan

tempat untuk relawan tinggal karena sebelumnya rumah mereka sepi.

Kedatangan mahasiswa dirumah mereka membuat rumah mereka jadi ramai.

Ketika program kelas non formal berjalan, mayoritas anak-anak selalu

datang untuk mempersiapkan segala keperluan acara dan kegiatan. Hanya

dalm waktu 2 jam setelah sekolah usai. Mereka sudah kembali ke sekolah

untuk mengikuti kelas non formal setelah setelah sebelumnya mereka

pulang untuk berganti pakaian dan makan siang. Ketika bukan waktunya

untuk belajar atau kegiatan apapun, anak-anak mendatangi relawan di

tempat dimana relawan tinggal selama penempatan disana.

Program Rumah Berbagi Asa bukan hanya kelas kakak guru( kelas

formal) tetapi juga ada kegiatan kelas non formal setiap selesai Sholat

Duhur terdapat kegiatan kelas non formal seperti kelas inspirasi, kelas,

bahasa inggris, kelas menari, kelas menyanyi, kelas sastra, kelas religi dan

Page 94: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

80

lain-lain, kakak guru membagi kelas non formal tergantung dari apa yang di

minati oleh siswa-siswa. Kelas non formal membawa pengaruh besar untuk

pengembangan keterampilan minat dan bakat anak-anak..

Sering kali anak-anak datang ke tempat tinggal relawan untuk bertemu

dengan relawan dan meminta belajar dengan mereka sampai seringkali juga

masyarakat memarahi karena anak-anak selalu menganggu relawan ketika

relawan istrahat.

Anak-anak yang sangat antusias dalam proses pembelajaran karena

dikemas dengan kegiatan belajar tang menarik tidak lantas dapat terus

menuntut ilmu dikarenakan faktor lingkungan yag tidak mendukung dapat

menyebabkan kegiatan belajar tidak efisien.

Namun dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan oleh para relawan

ketika penempatan, ada beberapa program dari komunitas Rumah Berbagi

Asa yang hasilnya kurang maksimal ketika direalisasikan adalah cek

kesehatan gratis, ketika program ini dilaksanakan kebanyakan warga tidak

mengetahui bahwa cek kesehatan gratis berbeda dengan pengobatan gratis.

Masyarakat mengira akan mendapatkan obat gratis setelah dilakukan

pengecekan. Disinilah terdapat kesalahan komunikasi antara pengurus

Rumah Berbagi Asa dengan masyarakat Bonto Tengnga.

2. Dampak Minimnya Mutu Pendidikan

Minimnya mutu pendidikan dilihat dari kualitas pendidikan

dikarenakan pemerintah yang kurang serius menangani dunia pendidikan.

a. Kurangnya sarana prasarana tidak memadai

Page 95: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

81

Dalam hal ini sudah terlihat dengan jelas, di pedesaan masih

banyak sarana dan prasarana yang jauh dari kata memdai. Minimnya

fasilitas penunjang kualitas pendidikan di pedesaan. Rendahnya kualitas

fisik sekolah membuat ketidaknyamanan proses belajar mengajar dan

hal ini sangat berpengaruh dengan hasil ang dihasilkan proses belajar

mengajar tersebut sehingga menjadi minimnya mutu pendidikan yang di

pedesaan atau pelosok. Berbagai sarana prasarana yang sangat

membantu proses belajar mengajar masih kurang perhatian oleh banyak

khalayak. banyak sekali sekolah di pelosok yang gedungnya rusak,

kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan

tidak lengkap, serta pemakaian tekhnologi informasi yang tidak

memadai.

b. Minimnya tenaga pengajar

Tidak dapat dipungkiri lagi begitu banyak permasalahan yang

terdapat dalam pendidikan seperti rendahnya kualitas tenaga pengajar.

Kurangnya tenaga kerja di pedesaan atau pelosok menjadi masalah yang

cukup berat. Rendahnya jumlah tenaga pengajar di desa membuat tidak

keefektifan proses belajar mengajar. Tenaga pengajar menjadi penentu

bagi proses pendidikan karena yang melakukan aktivitas mendidik,

mengajar dan membimbing dan apabila tidak ada guru tidak ada pula

yang berperan memberikan memberi pengetahuan kepada siswa.

Page 96: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

82

3. Upaya yang dilakukan Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam

Meningkatakn Mutu Pendidikan

upaya Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu pendidikan

dengan membagi relawan menjadi 2 tim yaitu kelas formal dan kelas non

formal. Kelas formal mengajar seperti halnya guru dengan mata pelajaran

Matematika, Agama, Pkn dan Bahasa Indonesia mulai dari jam 07.00

sampai jam 12.00 dengan menggunakan kurikulum Rumah Berbagi Asa

yang dibuat oleh tim silabus dan RPP dari Devisi Keilmuan. Sedangkan

kelas non formal adalah kelas tambahan setelah pulang sekolah seperti

kelas inspirasi, kelas bahasa inggris, kelas sastra, kelas menari, kelas religi

dan lain-lain. Selanjutnya donasi buku-buku bacaan yang disumbangkan

Rumah Berbagi Asa, perbaikan fasilitas-fasilitas Sekolah seperti

pembuatan pagar sekolah, pembuatan tiang bendera, dan perbaikan papan

nama sekolah. Selanjutnya pada kegiatan masyarakat ada narasi desa

membuat sebuah tulisan mengenai kegiatan Rumah Berbagi Asa kemudian

di publikasi di sosial media Rumah Berbagi Asa. Kreatif warga adalah

mengajarkan ke warga setempat hal-hal yang baru dengan melihat potensi

apa yang paling menonjol dari sumber daya alam yang bisa dijadikan

sebagai sumber penghasilan warga

4. Faktor Penghambat Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan

Ada hal-hal menjadi penghambat Rumah Berbagi Asa dalam

meningkatkan mutu pendidikan, gakto tersebut antara lain:

Page 97: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

83

a. Akses jalan

Akses jalan menjadi penghambat karena sulit dijangkau oleh para

relawan ketika hujan medannya becek penuh lumpur jadi harus

mendorong motor ketika menuju desa.

b. Akses jaringan

Jaringan menjadi penghambat karena sulitnya komunikasi antara

para relawan ketika berada di Desa dan relawan tidak bisa mengakses

media pembelajaran di Interner jadi harus menggunakan media yang

dibuat sendiri.

Page 98: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti,

dapat disimpulkan bahwa Komunitas Rumah Berbagi Asa yang berfokus di

bidang pendidikan dan sosial yang memiliki peran positif terhadap

pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan

Kabupaten Maros. Siswa(i) lebih antusias dalam menerima pembelajaran

baik di kelas formal maupun kelas non formal dengan adanya Rumah

Berbagi Asa yang menjadi tenaga pengajar di SDN 59 Bonto Tengnga.

Anak-anak yang sebelumnya malas datang ke sekolah menjadi rajin datang

ke sekolah karena mereka menganggap banyak hal-hal yang baru dia

dapatkan di pada saat belajar. Antusiasme mengikuti pelajaran bukan hanya

kegiatan pembelajaran juga antusias dalam mengikuti kelas formal ketika

pulang sekolah. bukan hanya anak-anak yang antusias dengan keberadaan

Rumah Berbagi Asa, masyarakat juga sangat senang dengan keberadaan

Rumah Berbagi Asa karena Rumah Berbagi Asa dapat meninkatkan mutu

pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga.

B. Saran

Sebagai Komunitas sosial pendidikan yang berfokus pada bidang

pendidikan, Komunitas Rumah Berbagi Asa merupakan harapan untuk

membantu memperbaiki pendidikan bangsa. Namun ada hal-hal yang perlu

84

Page 99: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

85

diperbaiki oleh komunitas ini. Sebaiknya Komunitas Rumah Berbagi Asa

menambah waktu penempatan para relawan sehingga dampaknya lebih

terasa untuk pendidikan anak-anak di Bonto Tengnga.

Page 100: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Aan Komariah, Cepi Triatna (2005). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Booree, C George (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prima Shopie

Creswel, Jhon W. (2017). Pendekatan Metode Kualitatif Kuantitatif dan Campuran, Cetakan II: Pustaka Pelajar

George Ritzer (2013). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda: Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

George Ritzer (2012). Teori Sosiologi: Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

John M. Echolis, Hasan Shadily (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia.

M.N.Nasution (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cetakan ke 3.

Soekanto, Soerjono (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D. Cetakan 13 Bandung: Alfabeta.

Tim Pengemban Ilmu Pendidikan FIP UPI (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.

2. Jurnal

Arbangi, Dakir, Umiarso (2016). Manajemen Mutu Pendidikan. Kencana 2016.0716

Asriadi, Ahmad Yusuf Sobri, Sultoni (2019). Manajemen Program Traveling and Teaching dan Smart Center Komunitas 1000 Guru Malang dalam Peningkatan Mutu Sekolah. Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian dan Pengembangan. Vol.4 No1 Januari.

Awaluddin Tjalla (2010). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional. Dosen FIP Universitas Negeri Jakarta.

Page 101: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

Cepi Triatna (2015). Membangun Komunitas Belajar Profesionlal untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol,22 No.1

Fathul Maujud (2017). Peran Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta`allim Pagutan Kota Mataram. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan. Vol 5 No 2 November: UIN Mataram.

I ketut Sudarsana (2016). Peningkatan Mutu Pendidikan Luar Sekolah dalam Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal Penjaminan Mutu.

Iman Moedjiono (2002). Kepemimpinan dan Keorganisasisan. Yogyakarta: UII Press

Marsus Suti (2017). Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. Jurnal MEDTEK. Volume 3 nomor 2 Oktober.

Moh.Saifulloh (2012). Strategi Peningkatan Mutu di Sekolah. Jhs Juenal Sosial Humaniora. Volume 5 No.2 November.

Yayu Hardianti Isnim (2018). Peran Komunitas Mengajar terhadap Pendidikan di Kecamatan Muncang Provinsi Banten Studi Kasus Komunitas Gerakan Ayo Mengajar.

3. Blog

http://m.cnnindonesia.com/nasional/20160906155806-20-156426/unesco-soroti-kesenjangan-kualitas-pendidikan-indonesia, diakses pada tanggal 13 April 2020

https://rumahberbagiasa.com/ , diakses pada tanggal 19 April 2020

https://makassar.tribunnews.com/2018/11/14/tribun-wikiprofil-komunitas-rumah-berbagi-asa-rba-makassar, diakses pada tanggal 19 April 2020

https://id.m.wikipedia.org/wiki/portal:pendidikan, diakses pada tanggal 5 mei 2020

Page 102: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KONTROL PELAKSAAN PENELITIAN

Nama : Riska Nim :105381114116 Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros

Tanggal Ujian Proposal: 19 Agustus 2020 Lokasi Penelitian : Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros Pelaksanaan Penelitan

No Tanggal Kegiatan Paraf

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11.

12.

Makassar September 2020

Mengetahui

Riska

Page 103: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

Jumlah Siswa

No Tingkat Kelas L P Jumlah Siswa

1. I 1 1 2 2. II 2 4 6 3 III 4 2 6 4 IV 2 1 3 5 V 3 2 5 4 IV 2 2 4

Page 104: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

PEDOMAN OBSERVASI

No. Aspek Hal yang diamati

1. Gambaran umum SDN 59 Bonto Tenga

Keadaan SDN 59 Bonto Tengnga 1) Letak wilayah 2) Luas wilayah 3) Kondisi bangunan 4) Sarana Prasarana SD 59 Bonto Tengnga 5) Keterbatasan Tenaga Pengajar

2. Gambaran siswa-siswa SDN 59 Bonto Tengnga

Keadaan anak yang berpartisipasi 1) Kemampuan siswa 2) Kedisiplinan siswa

3. Kegiatan Komunitas Rumah Berbagi Asa

1) Kegiatan yang dilakukan Rumah Berbagi Asa yang berkaitan dengan meningkatkan mutu pendidikan

2) Antusiasme belajar adik-adik binaan

Page 105: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

INSTRUMEN PENELITIAN

Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga Desa Pattanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros.

No Pokok Masalah Dimensi Indikator Sumber Tekhnik Pengumpulan

Data

Alat Pengumpul

Data

Ket

1. Gambaran Umum

SDN 59 Bonto

Tengnga

Keadaan SDN 59

Bonto Tengnga

a) Letak wilayah

b) Luas wilayah

c) Kondisi

bangunanSarana dan

prasarana SDN 59

Bonto Tengnga

d) Keadaan ekonomi

siswa-siswi

Kepala Sekolah

SDN 59 Bonto

Tengnga

Observasi Dokumentasi

Pedoman

Observasi

Page 106: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

2. Gambaran umum

Rumah Berbagi Asa

Profil Rumah

Berbagi Asa

a) Sejarah Rumah

Berbagi Asa

b) Visi dan Misi Rumah

Berbagi Asa

c) Tujuan Komunitas

d) Program kerja

Komunitas Rumah

Berbagi Asa

e) Struktur Komunitas

Rumah Berbagi Asa

f) Cara Recrutment

Rumah Berbagi Asa

Pengurus

Rumah Berbagi

Asa

Wawancara

Studi

kepustakaan

Pedoman

wawancara

Dokumentasi

Page 107: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

3. Peran komunitas

Rumah Berbagi

Asa di SDN 59

Bonto Tengnga

a) Kegiatan Rumah

Berbagi Asa

b) Peran Komunitas

Rumah Berbagi

Asa

c) Antusiame adik-

adik binaan

Pengurus

Rumah Berbagi

Asa

Adik-adik

binaan

Wawancara

Observasi

Pedoman

wawancara

Dokumentasi

Page 108: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

Matriks

No. Sebelum Rumah Berbagi Asa datang

Setelah datangnya Rumah Berbagi Asa

Peningkatan mutu pendidikan

1. Kurangnya semangat belajar siswa(i), karena tenaga pengajar masih sangat terbatas

Program kakak guru (menjadi tenaga pengajar dalam kelas formal) dengan menggunakan media-media pembelajaran yang menarik seperti poster-poster, gambar-gambar, stick not, atau media pembelajaran yang dibuat Tim relawan Rumah Berbagi Asa. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning, jig saw, Ice Breaking dan memberikan penghargaan kepada anak yang berhasil menjawab atau menyelesaikan soal (Reward)

Siswa(i) semakin antusias untuk belajar

2. Kurangnya kompetensi minat dan bakat siswa(i) karena tidak ada kelas tambahan untuk pengembangan minat dan bakat

Kelas pengembangan minat dan bakat (kelas non formal), seperti kelas menari, kelas sastra, kelas puisi, kelas menyanyi, kelas religi, kelas bahasa inggris, dan kelas pramuka.

Meningkatknya kompetensi minat dan bakat, seperti mengikuti lomba-lomba 17 Agustus atau lomba porseni di Desa dan Kecamatan.

Page 109: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

3. Kurangnya percaya diri tampil di depan umum

Eduinland Percaya diri siswa(i) sudah meningkat karena sudah mengikuti kegiatan/lomba 17 Agustus

4. Tidak disiplin berseragam ke sekolah, dan tidak mematuhi tata tertib sekolah, selalu terlambat datang ke Sekolah

Memberikan kelas inspirasi sebelum kelas formal.

Disiplin dalam berseragam sesuai dengan tata tertib sekolah. Dan selalu datang lebih awal ke sekolah

5. Di perpustakaan masih memakai buku edisi lama

Donasi Buku bacaan Rumah Berbagi Asa

Sudah memakai Buku-buku edisi terbaru dan buku-buku kurikulum K13

6. Fasilitas sekolah tidak memadai

Membuat narasi tentang minimnya mutu pendidikan kemudian di publikasi di media-media agar pemerintah mengetahui ada sekolah di daerah terpencil yang tidak

Fasilitas sekolah sudah mulai ada datang semenjak datangnya Rumah Berbagi Asa, seperti bangku dan meja-meja untuk guru-guru dan siswa(i).

Page 110: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

mendapatkan perhatian masalah pendidikan.

7. Tenaga pengajar belum paham kurikulum

Pengajaran terhadap guru tentang kurikulum K13 dan silabus yang baru dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudah mengetahui kurikulum K13 dan silabus, dan sudah menggunakan kurikulum K13.

Page 111: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

RUMAH BERBAGI ASA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Nur Salam b. Tempat, Tanggal Lahir : Sungguhminasa, 06 September 1997 c. Pendidikan Terakhir : Sarjana Ilmu Politik d. Pekerjaan : Pengusaha e. Jabatan di RBA : Kepala Keluarga Rumah Berbagi Asa

Waktu & Tempat Wawancara 16.08, 10 September 2020, Warkop Celebes. 1. Apakah anda ikut memajukan pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga?

Iya, menurut saya sendiri kepala keluarga Rumah Berbagi Asa dibantu dengan teman-teman pengurus dan volunteer saya kira dalam tekad volunteer Rumah Berbagi Asa saya sangat puas dan yakin bahwasanya kami memajukan pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga karena kami membawa banyak perubahan di sekolah tersebut.

2. Apa yang memotivasi anda ikut memberikan peran di SDN 59 Bonto Tengnga? Kalau saya pribadi, setelah melihat situasi dari observasi, yang menggerakan hati saya karena melihat semangat adik-adik belajar ketika Rumah Berbagi Asa mengabdi di Sekolah.

3. Harapan apa yang anda inginkan dari Rumah Berbagi Asa terhadap SDN 59 Bonto Tengnga? Saya berharap kepada Rumah Berbagi Asa untuk tidak berhenti dalam mengabdi terutama kepada SDN 59 Bonto Tengnga ini. Harapan kami masuk di SDN 59 Bonto Tengnga ini untuk memberi semangat adik-adik mungkin berbeda dengan adik-adik di kota yang serba modern disana masuk daerah pelosok jadi teman-teman dari Rumah Berbagi Asa membawa selain semangat membawa juga kegembiraan juga untuk adik-adik. Harapan kami kepada adik-adik untuk tetap semangat belajar.

4. Bentuk peran apa yang ada berikan kepada SDN 59 Bonto Tenga? Peran komunitas Rumah Berbagi Asa sebenarnya ruang lingkupnya luas, selain mengajar ada juga peran lain. Kami membawa tim dan kami bagi tim khusus mengajar ada kelas formal, non forma.l Sebelum mengajar formal kita mediasi mengambi sampel RPP dan silabus dan teman-teman tim RPP silabus berperan membuat silabus dan RPP untuk volunteer yang akan mengajar. Dari tim silabus itu mereka mencatat apa yang bisa diajarkan supaya tidak dobel. Kelas non formal yaitu kita ajarkan adik stelah pulang dari sekolah ada namanya kelas bahas inggris, kelas seni, kelas puisi, kelas menyanyi dan lain-

Page 112: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

lain. Bagian sosial ada Narasi Desa dan Kreatif warga, narasi desa itu teman-teman sesuai bidang keahliannya masing-masing misalnya bernarasi dia bisa menulis dan hasil tulisannya ini di publish ke media-media Rumah Berbagi Asa dan media-media seperti radio di fajar dan banyak tulisan-tulisan dibuat oleh Rumah Berbagi Asa. Selanjutnya Kreatif Warga kita melihat potensi masyarakat Desa Bonto Tengnga ketika ada hal yang bisa dikelola misalnya yang terkenal disana madu, kemiri yang kami berikan, ajarkan untuk berinovasi agar kue nya bisa menarik dan hasilnya bisa dijual di Desa tetangga

5. Berkaitan dengan dana apakah ada yang membantu? Dana yang didapatkan Rumah Berbagi Asa banyak dari berbagai pihak Pemerintah dan Swasta kalau di pemerintah kemarin kita dapat support dari Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, ada juga donasi dari Alumni IPB(Institut Pertanian Bogor) yang ikut memberikan donasi, selain itu ada juga donasi dari masyarakat-masyarakat serta hasil dari jual cenramata kakak guru Rumah Berbagi Asa seperi jual baju hasil dari itu lumayan untuk menambah dana Rumah Berbagi Asa

6. Menurut anda apakah SDN 59 Bonto Tengnga sudah masuk kriteria dalam sekolah yang mendapatkan mutu pendidikan yang baik? Menurut saya sendiri dari penilaian dia masih kurang, karena melihat gurunya masih kurang dan kurang juga mengerti tentang kurikulum. Yang terdaftar sebagai pengajar tidak sesuai karena jarak rumah ke sekolah jauh jadi dia shift-shift. Dari yang saya liat sendiri diatur jadwalnya jadi guru susah menyesuaikan sistem belajar mengajar karena 1 guru harus mengajar 2 kelas 1 jam pelajaran itu termasuk tidak efektif menurut saya.

7. Apakah kurikulum sesuai dengan yang diajarkan relawan Rumah Berbagi Asa? Di observasi awal dia memakai dua kurikulum, kami juga kaget kenapa ada 2 kurikulum ternyata di kelas 1 sampai 3 memakai KTSP 4 sampai 6 kurikulum 2013. Saya katakan guru kurang paham kurikulum karena mereka minim dalam informasi jadi guru-guru hanya mengajar apa adanya dan misalnya juga dari buku banyak juga belum mengerti maka dari itu kami dari Rumah Berbagi Asa mengambil peran mengajar guru-guru untuk memahami kurikulum yang di berikan. Buku-buku juga masih memakai buku lama, ada yang baru tapi hanya di kelas 5 , kelas yang yang memakai buku lama. Secara otomotasi bertabrakan dengan pengajaran karena tidak sesuai dengan buku yang diajarkan.

8. Apakah buku-buku yang dipakai SDN 59 Bonto Tengnga sudah memakai edisi terbaru atau masih pakai buku-buku lama? Hasil saya liat di perpustakaannya masih memakai buku lama ada yang buku lama tapi hanya kelas V dan kelas VI selebihnya pakai buku-buku lama jadi pengajaran tidak sesuai karena bertabrakan buku-bukunya.

Page 113: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

9. Apakah warga setempat menerima baik Rumah Berbagi Asa mengajar di Desa tersebut? Iya, saya menilai masyarakat disana sangat menerima Rumah Berbagi Asa karena waktu pengabdian selesai masyarakat sulit sekali melepas Rumah Berbagi Asa karena banyak hal baru yang diberikan Rumah Berbagi Asa yang tidak berbenturan tradisi atau adat setempat jadi masyarakat sangat berterima kasih karena Rumah Berbagi Asa memberikan perubahan baik di Sekolah maupun di masyarakat.

10. Bagaimana dampak minimnya mutu pendidikan yang ada di SDN 59 Bonto Tengnga?

Dampak minimnya mutu pendidikan poin pertama yang saya baca ketika akses sulit dijangkau jadi dampak pertama minimnya mutu pendidikan karena buku-buku yang disalurkan atau alat-alat belajar sulit disalurkan, yang kedua internet karena kan sekarang kita berada zaman modernisasi, internet jadi kebutuhan. Alasan karena minimnya mutu pendidikan karena internet jadi kurangnya informasi guru-guru.

11. Apakah sarana dan prasarana Sekolah sudah memadai SDN 59 Bonto Tengnga? Menurut saya tidak, dalam segi bangunan seperti ruang guru dijadikan sama perpustakaan, dan ada 2 ruang yang digabung kelas 1 dan kelas 3, kelas 4 dan kelas 5, ruangan yang yang tidak cukup atap yang sudah rusak. Buku-buku mereka masih pakai buku edisi lama, yang terakhir guru-guru kurang inovasi karena kurang update.

12. Apa hambatan yang anda rasakan ketika menjadi relawan selama 1 tahun di SDN 59 Bonto Tengnga? Hambatan yang saya rasakan pertama jalanan, tapi menurut saya bukan hambatan tapi segi relawan Rumah Berabgi Asa mencari pelosok karena tujuan utama Rumah Berbagi Asa mengajar sekolah yang terjauh dari kota dan jauh dari kata layak.

Page 114: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

RUMAH BERBAGI ASA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Asrianto b. Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 1 Januari 1995 c. Pendidikan Terakhir : Tehnik Elektro d. Pekerjaan : Unit Head engginering PT. Tirta Fresindo Jaya e. Jabatan di RBA : Founder Rumah Berbagi Asa

Waktu & Tempat wawancara 10.34, 27 September 2020, Via telpon

1. Sejarah Berdirinya Rumah Berbagi Asa?

Rumah Berbagi Asa berdiri 25 Januari 2015 awalnya bernama Campus Sharing Community dengan kegiatan One Month One School (satu bulan satu sekolah) itu kegiatan program pertama Rumah Berbagi Asa kita jalani 1 tahun tahun Campus Sharing Community dengan One Month One School yang di tempati mengajar tiap bulan berbeda. Lanjut tahun kedua mulai diganti namanya dari Campus Sharing Community terus kita ubah menjadi Rumah Berbagi Asa dengan program yang awalnya 1 bulan 1 sekolah menjadi 1 sekolah 6 bulan. Jadi sampai sekarang Rumah Berbagi Asasudah mempunyai 6 Sekolah binaan kalau saya tidak salah, yang pertama SD 1 Akat Desa Kuricaddi

2. Selaku pendiri apa yang melatarbelakangi berdirinya Rumah Berbagi Asa? Latar belakang berdirinya Rumah Berbagi Asaa yang pertama kepedulian dari rekan-rekan kakak guru tentang pendidikan khusus daerah pelosok jadi kami tergerak hatinya untuk bagaimana menyetarakan pendidikan di kota dan daerah pelosok. Ditauji pendidikan di pelosok itu pendidikan masih kurang. Boleh diaktan 1 sekolah tenaga pengajarnya rata-rata hanya 1 PNS yang sebihnya honorer dan tidak seperti sekolah yang ada diperkotaan mereka masuk belajar full 1 minggu kalau di Desa kadang gurunya tidak masuk jadi terkendala lagi pembelajaran maka dari itu kami tergerak untuk bagaimana membawa relawan-relawan pengajar teman-teman dari berbagai Universitas Makassar yang termasuk daerah-daerah termasuk pelosok.

3. Bagaimana cara perekrutan anggota Rumah Berbagi Asa? Kalau perekrutan anggota Rumah Berbagi Asa kami awalnya itu melalui

rekrutment manual kita masih pakai brosur dibagikan kepada beberapa kampus di Makassar, tempat pertama kali kami rekrut itu di salah satu SMP di makassar ruang aula nya untuk rekrutmen. Seiring berjalannya waktu teman-teman dari Rumah Berbagi Asa mulai banyak kami rekrutmen melalui sistem

Page 115: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

online melalui sistem online melalui website resmi Rumah Berbagi Asa Www.Rumahberbagiasa.com itu situs resmi untuk mendaftar kakak guru

4. Apakah ada syarat tertentu bergabung di Rumah Berbagi Asa? Syarat bergabung Rumah Berbagi Asa yang pertama sehat jasmani rohani, belum menikah, pendidikan minimal SMA, harus ada persetujuan orang tua dan yang terpenting ada kemauan menjadi relawan di pelosok-pelosok.

5. Mengapa memilih SDN 59 Bonto Tengnga sebagai sekolah binaan yang ke 6? Kami pilih SDN 59 Bonto Tengnga yang terletak di Kabupaten Maros di Desa Patanyamang karena kami pikir disana kondisi sekolahnya sangat memprihatinkan akses jalan juga terbilang berat untuk sampai Desa itu kriteria binaan. Di Rumah Berbagi Asa ada syarat menentukan sekolah binaan yang salah satunya harus daerah yang jaringan seluler susah, jumlah penajarnya yang terbatas, akses jalannya yang lumayan jauh dari akses jalan poros terus yang jumlah siswanya sangat sedikit.

6. Bagaimana dengan dana Rumah Berbagi Asa? Rumah Berbagi asa kami sumber dana mandiri yang kami peroleh dari penggalangan Rumah Berbagi Asa dari menjual cakar, bazar musik, bazar futsal, diskusi antar komunitas dan hasil dari penggalangan dana itu kita pakai berkegiatan. Jadi murni dana kami peroleh hasil dari Rumah Berbagi Asa, kami tidak terikat oleh instansi apapun.

7. Seberapa penting peran Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga? Peran Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga saya rasa keberadaan Rumah Berbagi Asa selama 6 bulan mengajar sangat memberi kesan yang positif, terutama di minat belajar, keseriusan adik-adik Bonto Tengnga untuk sekolah. Yang awalnya mereka itu agak malas datang ke sekolah kedang dalam 1 minggu berapa kali datang tapi setelah berkegiatan di SDN 59 Bonto Tengnga perubahan yang kami liat adalah siswa nya sudah rajin ke Sekolah, minat belajar ,meningkat, dan antusis intuk mengetahui hal-hal baru berkembang.

8. Bagaimana program kerja Rumah Berbagi Asa? Program kerja yang pertama lebih ke Pendidikan yang pertama kita mengajar 2 hari Jumat dan Sabtu terus kegiatan dibagi 2 kelas yaitu kelas formal dan non formal. Kelas formal itu mengikuti sesuai mata pelajaran adik-adik yang ada di sekolah dengan kurikulum yang kami buat sendiri durasi kelas formal jam 7 sampai jam 12 terus kelas dilanjut klas non formal yang lebih ke pengembangan minat dan bakat, bagaimana kita mengasa adik-adik supaya mereka termotivasi untuk mengembangkan kemampaunnya. Terus kami punya program pengabdian masyarakat di Desa untik pengembangan sumber daya alam sekitar terus keterampilan warga-warga desa untuk mengasa kemampuan masyarakat.

9. Hambatan/kesulitan seperti apa yang anda rasakan dalam meningkatkan mutu pendidikan? Hambatan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang pertama akses internet terbatas, terus untuk media pembelajaran belum lengkap seperti sekolah yang ada di Kota. Yang kedua keterampilan dari kemampuan dari beberapa tenaga

Page 116: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

pengajar terbatas apalagi yang masih honorer masih belum mampu, hambatan lain minat belajar siswa masih kurang.

10. Sejauh mana tingkat keberhasilan Rumah Berbagi Asa dalam pembinaan di SDN 59 Bonto Tengnga? Kami tidak punya tolak mengukur tapi kami lihat setelah berkegiatan bagaimana semangat belajar siswa untuk ke Sekolah, dan alhamdulillah progress dari Rumah Berbagi Asa setelah berkegiatan minat belajar siswa-siswa SDN 59 Bonto Tengnga semakin meningkat.

TRANSKIP WAWANCARA

RUMAH BERBAGI ASA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Andi Muhaimin Darwis b. Tempat, Tanggal Lahir: Makassar 28 juni 1997 c. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Atas (semester 11) d. Pekerjaan : Mahasiswa e. Jabatan di RBA : Tetua Rumah Berbagi Asa

Waktu & Tempat wawancara, 20.00, 01 Oktober 2020 Warkop Celebes 1. Sejak kapan kakak menjadi relawan Rumah Berbagi Asa? Saya bergabung di Rumah Berbagi Asa sejak awal tahun 2017 tepatnya

program kakak guru 11 2. Apa motivasi bergabung di Rumah Berbagi Asa? Motivasi bergabung tentunya ingin melihat senyum-senyum anak-anak muda

atau anak-anak kecil di lokasi terpencil menurut saya kita sama-sama harus perhatikan mereka, berusaha menunjang apa yang kurang selama ini seperti fasilitas pendidikan apa yang kurang kita coba lengkapi disana

3. Menurut anda seberapa penting pembinaan untuk anak-anak pelosok? Sangat penting, menurut saya masa kecil adalah masa emas yang harus kita

manfaatkan untuk membentuk karakter anak-anak pelosok. Yang saya maksud adalah karakter kritis, kemudian karakter berusaha mencari tahu lebih karena karakter moral mereka lebih paham. Cuman kekurangan mereka di Desa daya nalar dam kritis dan coba mencari tahu, mereka kurang disitu makanya kami tanamkan di program Rumah Berbagi Asa.

4. Bagimana dengan kondisi pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga? Bagi teman-teman Rumah Berbagi Asa, kondisi pendidikan disana cukup miris

dibandingkan dengan kota-kota, problem dari guru ada yang kontrak honor, PNS,maka terkadang mereka acuh tak acuh jadi ada yang datang tiap 3 hari sekali ada yang datang hanya beberapa kali 1 minggu artinya jam belajar yang semestinya mereka penuhi itu tidak dimaksimalkan. Kemudian untuk kondisi fasilitas pendidikan disana. Waktu kami datang itu sudah lumayan baik karena

Page 117: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

mungkin Dana Boss nya sudah masuk sehingga ada beberapa peralatan yang mereka sudah lengkapi tapi setahu saya sebelum kami datang disana mungkin ada beberapa kelas yang masih acak-acakan kemudian salah satunya digunakan sebagai kandang Kambing. Kemudian untuk WC, siswa menggunakan WC darurat, kadang mereka numpang di rumah warga karena airnya tidak jalan. Kondisi lapangan sekolah yang lebih tinggi daripada jalanan itu memungkinkaan siswa jatuh dibawah ketika mereka main lari-lari bisa saja mereka jatuh makanya RBA membangun pagar. Kondisi siswanya kadang sebagian dari mereka tidak lengkap di seragamnya, seragamnya kadamg mereka pakai seadanya saja karena mereka tidak punya baju formal yang biasa digunakan di bangku Sekolah Dasar.

5. Menurut anda apa dampak dari minimnya mutu pendidikan SDN 59 Bonto Tengnga?

Bagi saya dampak dari minimnya mutu pendidikan disana itu berdampak langsung pada perkembangan siswa dimana siswa itu sudah bisa cerdas tapi karena mutu pendidikannya masih kurang jadi kecerdasan harus terlambat terlebih lagi gurunya yang mungkin kurikulumnya masih belum terlalu diperhatikan kemudian kehadiran gurunya terbilang minim makanya mereka terlambat. Saya percaya mereka pintar anak-anaknya karena asupan nutrisinya baik. Tapi itulagi minimnya mutu pendidikan itu hambatan mereka untuk cerdas mereka mungkin bisa jadi pintar tapi sebenarnya mereka lebih pintar lebih awal sebenarnya.

6. Apa peran Rumah Berbagi Asa dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga?

Peran sebenarnya banyak, yang paling menonjol dari setiap program Rumah Berbagi Asa dalam setiap lokasi adalah meningkatkan minat belajar siswa terutama siswa-siswa Sekolah Dasar karena kehadiran guru kurang jadi mereka kalau datang sekolah tidak ada guru biasa juga tidak belajar karena itu mereka menganggap sekolah itu seperti iniji. Nah ketika kita datang disana memberikan sesuatu yang baru dengan orang-orang yang baru yang tentunya bikin mereka paham ternyata pelajaran-pelajaran seperti ini sangat menarik. Karena kita datang kesana betul-betul mencukupkan kurikulum yang sebenarnya mereka dapatkan dengan media-media belajar yang sebenarnya dimiliki oleh guru jadi mungkin kemarin gurunya sekedar mengajar saja tanpa media-media belajar kurang kemudia kita lengkapi itu sehingga mereka tertarik untuk belajar kira-kira seperti itu. Dampaknya sangat baik, semua orang tua siswa mengakui itu bahwa anak-anaknya yang biasa sekolah sampai jam 1 bahkan anak-anaknya biasa tidak mau pulang bahkan sore baru mereka pulang karena suka di Sekolah karena ada agenda baru yang didapatkan.

7. Program apa saja yang ditawarkan RBA di SDN 59 Bontotengnga? Program yang kami tawarkan itu banyak, jadi program pokok kita itu adalah

kegiatan kakak guru, adalah program-program yang kita datang disana dengan relawan-relawan yang kita sudah tatar dahulu, kita jaring kemudian kita cari betul-betul orang yang berkompeten untuk membimbing anak-anak dipelosok. Kemudian kita bawa kesana dalam agenda kakak guru yang dilaksanakan Rumah Berbagi Asa tiap 3 bulan kemudian kita lakukan seperti biasa mengajar

Page 118: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

anak SD kemudian program tambahan kita adakan senam, ada terus ada lomba-lomba yang kita laksanakan kemudian ada juga agenda-agenda seperti itu selama 3 bulam berturut-turut. 1 kali program kakak guru membutuhkan waku 3 hari kemudian 1 bulan kedepan kita datang kembali bersama orang-orang baru lagi, angkatan baru lagi sampai 3 bulan seperti, kemudian akhir pertemuan ada kegiatan puncak bernama eduinland, itu masih rangkaian dari program kakak guru dalam rangka perpisahan kita adakan eduinland itu kita genapkan program-program ini bersama dengan program-program kemasyarakatan, seperti bakti sosial, periksa darah, bantu-bantu warga.kemudian ada lomba yang kita adakan yang inshaAllah dalam rangka betul-betul meningkatkan mutu pendidikan disana.

8. Apa saja hambatan yang anda alami? Hambatan sebenarnya dibandingkan dengan lokasi sebelumnya hambatannya

ini jauh lebih mudah, hambatan utama biasa dari warga, kadang ada lokasi yang kita bantu kadang warga kurang support tapi di Bonto Tengnga alhamdulillah hampir semua warganya mendukung bahkan warga rela rumahnya untuk ditinggali sama kami orang-orang yang membantu mereka untuk ajar anknya baik-baik kemudian hambatan terbesar kami sebenarnya dari kapasitas dan kualitas relawan-relawan yang mau kita terjunkan disana. Kita harus pastikan bahwa mereka adalah oramg-orang yang siap untuk mengajar anak-anak disana kita harus pastikan bahwa mereka ini adalah orang-orang yang siap untuk mengajar anak-anak disana. Kekhawatiran kita adalah jagan sampai kita mau membawa untuk menigkatkan mutu pendidikan tetapi yang terjadi justru kita menurunkan kualitas pendidikan disana. Menurunkan kualitas pendidikan bukan dalam konteks dalam artian kita tidak mengajar disana, kita mengajar disana kita membuat anak-anak malas belajar. Hambatan utama kita juga adalah karena kita takut membuat mereka jenuh terhadap gurunya sendiri mereka selalu menginginkan kita mengajar disana dengan agenda-agenda yang baru yang gurunya bakalan tidak bisa penuhi. Makanya kita menolak untuk memberikan yang banyak untuk mereka seperti hadiah-hadiah yang sifatnya terlalu besar untuk mereka yang tidak bakal bisa dipenuhi guru. Kemudian hambatan selanjutnya adalah karena kita selalu datang disana dalam kondisi hujan jadi hambatan itu datang dari relawan. Hambatan selanjutnya jaringan untuk akses internet karena ada beberapa bahan ajar yang bersumber dari internet yang harus kita sajikan kepada anak-anak disana, tapi hambatan itu tidak terlalu beratji karena kita bisa download disini mahan ajarnya kemudian kita sajikan disana. Tetapi tetap masih ada saja hambatan ketika ketika kita komunikasi orangtua siswa kita harus datang kerumahnya sendiri.

9. Adakah program lanjutan RBA setelah program Kakak Guru? Inti dari program kakak guru dan kehadiran Rumah Berbagi Asa kami adalah

sebagai jembatan pembuka bagi orang-orang Pemerintah yang selama ini belum memberikan perhatian lebih terhadap sekolah-sekolah disana. Tujuan kita adalah dengan program kakak guru akan ada program selanjutnya yaitu eduinland yang masuk program dari kakak guru 3 kali dilaksanak dalam

Page 119: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

waktu 3 hari artinya totalnya 9 hari di tambah eduinland 1 minggu itu salah satu program sustainable menurut saya. Kakak guru 1 2 3 kemudian dilanjutkan eduinland. Setelah ituagenda-agenda disana dan apapun yang terjadi disana kita publikasikan lewat web tulisan-tulisan dan kita upload ke media kemudian kita bukukan supaya orang paham kondisi disana ataupun pemerintah yang selama ini mungkin telah memberikan bantuan berupa dana bisa sadar ternyata dana yang disalurkan ternyata belum dimanfaatkan dengan baik. Atau bahkan dananya tidak sampai.

10. Apa harapan kakak terhadap SDN 59 Bonto Tengnga? Semoga orang-orang yang dimandatkan di SDN 59 Bonto Tengnga yang di

tugaskan sebagai stakeholders pendidikan misalnya orangtua, anak, guru, kepala sekolah, dan masyarakat yang sesuai dengan jobdesc mereka.semoga mereka dapat amanah sebagai guru ternyata guru bukan hanya mengajar tapi mendidik. Saya harap bukan hanya dari dana tapi sumber daya manusia sehingga mata pelajaran tidak dirangkapkan, kemudian wali-wali kelasnya jelas disana karena wali kelasnya mungkin kelas 1 sama dengan wali kelasnya kelas 2 dan kelas 3 karena mungkin mereka tidak bisa fokus. Semakin banyak tenaga pendidikan disana akan semakin baik mutu pendidikan.

Page 120: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

RUMAH BERBAGI ASA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Fathul Risyaid b. Tempat, Tanggal Lahir : Pangkajene, 7 April 1998 c. Pendidikan Terakhir : Sarjana Pendidikan (S1) d. Pekerjaan : Guru e. Jabatan di RBA : Kordinator Divisi Keilmuan Rumah Berbagi Asa

Waktu, Tempat wawancara, 14.30 28 September 2020, Via Telpon Seluler 1. Sejak kapan anda bergabung di Rumah Berbagi Asa?

Sejak tahun pada tahun 2019 tepatnya bulan januari 2. Apa yang membuat anda tertarik bergabung di Rumah Berbagi Asa?

Tertarik, karena sesuai baground pendidikan saya dimana itu tentang pendidikan karena saya ingin menyumbangkan bakat mengajar saya, karena saya liat program utama Rumah Berbagi Asa ada kakak guru yang memang anak-anak ada di pedesaan. Kemudian sharing dengan anak-anak yang sangat membutuhkan kehadiran kita di daerah-daerah terpencil, dan saya memang tertarik didunia kerelawanan.

3. Apakah ada pembekalan yang anda berikan kepada relawan yang akan mengajar di Desa? Di Rumah Berbagi Asa ada yang namanya sharing, sharing 1 2 dan 3, sharing ini adalah semacam bisa dikatakan pembekalan untuk calon volunteer sebelum berangkat ke Desa jadi merka diberikan pembekalan tentang apa yang harus mereka miliki sebelum mereka terjun ke Desa untuk mengajar anak-anak di Desa. Untuk sharing 2 itu berisi tentang penjelasan profil Rumah Berbagi Asa, sejarah Rumah Berbagi Asa, dan apa yang melatar belakangi Rumah Berbagi Asa, penjelasan tentang bagaimana menyusun RPP, bagaimana membuat media pembelajaran yang menarik, membuat skill yang menarik di kelas, tentu bersemangat dalam belajar, bagaimana kondisi siswa, sekolah dan masyarakat. Sharing 3 itu pemaparan RPP jadi kita diberikan waktu 1 hari untuk membuat RPP, kita memaparkan RPP kita kepada fasilitator apa yang kita ajarkan disana mulai dari pembukaan apa yg kita katakan, isinya sampai penutupnya sehingga memastikan calon relawan benar-banar ready untuk mengajar di Desa dan tidak buta-buta mengajar shingga ada namanya pembekalan.

4. Bagaimana akses menuju Desa? Aksesnya ke Bonto Tengnga lumayan terjal juga, karena bisa dikatakan belum 100% jalanan disana aspal jadi masih banyak jalan bebatuan, kalau hujan lumpur becek, dan segala macam. Tapi alhamdulillah motor bisa sampai di Motor walaupun motor setengah mati untuk melewati jalanan yang berbatu

Page 121: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

terjal kalau hujan lumpur becek, tapi begitulah dunia relawan sebuah desa terpencil dia harus berjuang untuk memberikan ilmu epada anak-anak desa yang dimana berhak mendapatkan seperti anak-anak ada di Kota

5. Apa program Rumah Berbagi Asa selama mengabdi di sekolah binaan? Untuk Kepengurusan di Bontang ada dua tambahan program baru yaitu Kreatif Warga dan Narasi Desa. Latar belakang kita menambahkan Kreatif Warga dan Narasi Desa karena kita melihat tidak semua relawan yang mendaftar diRumah Berbagi Asa tidak berlatar belakang Pendidikan ada yang dari Tekhnik, Hukum, Pertanian yah mungkin tidak serasi kalau kita memberikan tugas mengajar. Maka itu kami membuka Kreatif Warga dan Narasi Desa untuk berpartisipasi selain mengajar. Kakak guru jelas mengajar di kelas formal yang pelajaranya Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, PKN dan hanya sampai jam 12. Sedangkan kelas non formal dilaksanakan setelah Duhur jam 2 sampai jam 4, dikelas formal ini ada kelas menari, kelas puisi, kelas paduan suara, kelas inspirasi, kelas bahasa inggris, kelas religi dan kelas eksprimen. Di Rumah Berbagi Asa juga membuka kesempatan kakak guru yang mau berpartisipasi dengan masyarakat sekitar melalui program kreatif warga. Kreatif warga ini relawan berkesempatan untuk mengobservasi sumber daya alam yang berpotensial di daerah tersebut bisa dikembangkan seperti madu dan kemiri. Tugas relawan kreatif warga mengolah madu atau kemiri menjadikan sumber kreatifitas warga, dan relawan yang memfasilitasi warga bagaimana cara mengolah sumber daya alam dengan baik. Kemudian Narasi Desa program yang disediakan untuk relawan Rumah Bernagi Asa yamg memiliki bakat menulis atau bercerita, dan kita menentukan topiknya misalnya kehidupan sosial budaya masyarakat Bonto Tengnga jadi relawan observasi atau keliling sekitar desa bagaimana kehidupan sosial budaya masyarakat setempat kemudian mengupload di sosial media Rumah Berbagi Asa agar masyarakat luar juga bisa tau ternyata ada Desa yang berpotensi dalam hal sumber daya alam sehingga mengundang masyarakat luar atau pemerintah sehingga bisa memberikan perhatian lebih terhadap kehidupan masyarakat Desa.

6. Bagaimana dengan kondisi pendidikan yang ada di SDN 59 Bonto Tengnga? Kalau masalah kondisi kelas di Bonto Tengnga, kelasnya ada yang sudah pakai tegel ada yang masih semen, kalau dalam kondisi kelas bisa dikatakan layak, tapi yang menjadi persoalan disana masalah sumber daya manusia dalam hal ini gurunya masih sangat minim, itupun guru PNS nya hanya 1 kalau tidak salah selebihnya honor, itupun Guru PNS nya tempat tinggalnya jauh karena tinggal di Kota Maros. Bayangkan kalau gurunya mau ke sekolah harus melewati hutan-hutan pedalaman Bonto Tengnga makanya gurunya jarang datang karena jauh dari Sekolah

7. Apakah yang anda ajarkan sesuai dengan kurikulum sekolah? Kurikulum di SDN 59 Bonto Tengnga memakai dua kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, dan Rumah Berbagi Asa tetap berpatokan pada kurikulum

Page 122: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya tetapi di Rumah Berbagi Asa ada divisi keilmuan. Divisi keilmuan bertugas untuk meracik kurikulum sendiri dalam artian tidak mengambil mentah-mentah langsung dari kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah tapi menyederhanakan kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah karena menyesuaikan kultur anak-anak tersebut, misalkan kurikulum yang dikeluarkan pemerintah ada empat indikator yang mereka harus dikuasai setelah mereka mempelajari satu kompetensi dasar. Tapi dalam Rumah Berbagi Asa terlalu banyak untuk anak-anak di Desa karena masih banyak yang belum bisa membaca, makanya divisi keilmuan menyederhanakan empat indikator dan hanya dua yang diambil karena mempertimbangkan kemampuan dan kondisi siswa dan sarana prasarana sekolah. Guru-guru juga tidak paham masalah kurikulum karena faktor akses jauh dari kota dan akses jaringan komunikasi susah didapatkan.

8. Bagaimana cara mengajar pada anak-anak yang terbelakang dalam pendidikan karena akses kota jauh? Yang menjadi masalah disana yaitu akses teknologi dan informasi yang masih sangat minim dan sulit mereka dapatkan makanya relawan yang khusunya relawan yang memilih program kakak guru bisa menunjukan pengetahuan teknologi terhadap anak anak misalnya kemarin kita mengajar tentang berita di kelas 6. Maka saya memperkenalkan berita yang ada di internet. Dan alhamdulillah mereka berantusias melihat berita tersebut. Sambil mengajar kita bisa memperkenalkan perkembangan teknologi dalam hal positif kita bisa manfaatkan teknologi itu, misalnya kita mau memperkenalkan Ice Breaking kita bisa ambil di internet dan download lewat Hp itukan secara langsung mengajarkan mereka tentang perkembangan teknologi agar mereka tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi. Tetapi dengan catatan dengan memberitahukan cara menggunakan teknologi dengan baik.

9. Bagaimana prestasi belajar anak-anak apakah sesuai dengan pencapaian setiap kakak guru? Alhamdulililah sejak kemarin di Bonto Tengnga ada program kakak guru yang namanya Rapor Mini ini pertama kali diterapkan di Bonto Tengnga. Apa fungsinya Rapor Mini adalah catatan perkembangan siswa setiap bulan setiap pemberangkatan setiap bulan. Fungsinya Rapor Mini ini dibuatkan catatan siswa tentang bagaimana perkembangan pelajaran bahasa indonesia, misalnya bulan ini sudah bisa mengeja 4 kata bulan berikutnya sudah bisa mengeja 5 kata atau 6 kata jadi semacam laporan perkembanga siswa setiap bulannya. Contoh lainnya, oh siswa ini belum bisa menghitung penjumlahan puluhan maka dari itu bisa menjadi catatan relawan kakak relawan berikutnya catatan ini belum bisa menghitung penjumlahan puluhan berarti kakak guru yang baru jangan dulu memasuki penjumlahan ratusan karena siswa itu belum bisa penjumlahan puluhan. Rapor Mini sangat bermanfaat untuk mengukur sejauh mana timgkat pemahaman siswa terhadap pengajaran yang diajarkan di kelas formal. Tidak hanya pengetahuan yang dilihat dengan dinilai juga nilai

Page 123: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

Afektif, Psikomotorik selama kakak guru mengajar dikelas. Oh ini pendiam memperhatikan dengan baik, oh ini banyak goyangnya dan itu bisa menjadi catatan kakak guru berikutnya kalau ankanya begini maka begini pendekatan yang dilakukan pada anak-anak tersebut. Rapor Mini untuk mengukur prestasi belajarnya atau perkembangan terhadap belajarnya.

10. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan? Dengan program kakak guru kita tidak hanya mengajar kelas formal seperti Matematika, PKN, Agama, Bahasa Indonesia, tetapi kita juga mengajarkan kelas non formal kita melatih mengembangkan bakat atau kreatifitas siswa dan alhadulillah dengan adanya kelas non formal saya perhatikan anak awanlnya pemalu ketika diberikan fasilitas kelas non formal dia menjadi anak yang aktif, periang, dan bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Karena betul-betul kelas formal ini bentuk sebagai wadah untuk mengembangkan kretifitas anak-anak pada bakat mereka. Ada yang pintar menyanyi maka dimasukan kelas paduan suara, ada yang pintar puisi maka dimasukan kelas sastra, ada yang pintar drama dimasukan kelas drama. Harapannya dengan adanya kelas non formal bisa menigngkatkan mutu pendidikan anak-anak disana. Alhamdulikkah sekarang anak-anak di Bonto Tengnga sudah bisa ikut lomba 17 Agustus karena salah satunya mereka difasilitasi aktu kakak guru disana dengan kelas pramuka baris berbaris mereka sudah bisa tampil di lomba 17 Agustus di Kecamatan. Artinya kelas non formal sangat membawa pengaruh paositif terhadap anak-anak di Bonto Tengnga.

11. Apa dengan dukungan orangtua terhadap pendidikan? Alhamdulillah sudah ada perkembangan selama saya jadi pengurus di Bonto Tengnga partisipan orangtua mereka sangat mendukung anak-anak mereka meskipun orangtua mereka petani mereka tidak memiliki pendidikan yang cukup baik tapi mereka sudah ada kesadaran pendidikan itu sangat penting. Bahkan ada kelas 6 yang saya ajar kemarin mereka harus melanjutkan SMP dia harus keluar karena tidak ada SMP disana. Artinya apa sudah ada perkembangan atau kesadaran orangtua terhadap anak-anaknya.

Page 124: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

RUMAH BERBAGI ASA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Rindiani Ulfa

b. Tempat, Tanggal Lahir: Kajuara, 04 November 1997 c. Pendidikan Terakhir : Sarjana Ilmu Politik d. Pekerjaan : akademisi e. Jabatan di RBA : Relawan Rumah Berbagi Asa

Waktu & Tempat wawancara, 09.13, 11 September 2020, SDN 59 Bonto Tengnga 1. Sejak kapan anda bergabung di Rumah Berbagi Asa?

Sejak tahun 2019 2. Apa yang membuat anda tertarik bergabung di Rumah Berbagi Asa?

Yang membuat saya tertarik karena suka anak-anak dan kebetulan kebeulan Rumah Berbagi Asa mendatangi pelosok untuk mengajar anak-anak SD.

3. Apakah ada pembekalan yang diberikan Rumah Berbagi Asa bermanfaat ketika ke Desa? Iya, tentu ada, ada namanya Sharing 1 yang membahas tentang sejarah Rumah Berbagi Asa, Sharing 2 tentang Desa Binaan, Sekolah, siswa dan masyarakat, sharing 3 membahas tentang kurikulum yang digunakan Sekolah dan Rumah Berbagi Asa

4. Bagaimana akses untuk sampai ke Desa binaan? Sangat jelek karena harus melewati hutan-huta, pegunungan, jalanan yang batu-batu kalau hujan sangat becek dan penuh lumpur

5. Bagaimana keadaan home stay? Tempat tinggal sangat bagus, homestay perempuan dan laki-laki dipisahkan yang cewek tinggal dirumah nya Puang Kacong sedangkan laki-laki tinggal di Rumah pak Gafur (Dusun Bonto Tengnga)

6. Bagaimana keadaan sarana prasaran sekolah binaan Rumah Berbagi Asa? Sarana dan prasarana sekolah sangat memprihatinkan, yang pertama masalah bangunan sekolah masih ada yang belum cukup kelas jadi harus di tempat 1 ruangan 2 kelas jadi ketika kita mengajar dalam kelas suara kita terdengar di kelas 3 karena kelas 1 dan 3 digabung dalam 1 ruangan dalam proses belajar mengajar siswa tidak fokus dan tidak memahami apa yg kita katakan karena suara guru sebelah juga terdengar jadi mereka pusing mana yang nereka harus tangkap, masalah buku-buku masih memakai buku lama, atas kelas sudah bocor, papan tulis masih menggunakan kapur sebagian dan masalah Gurunya mereka belum paham betul tentang kurikulum, bahkan ada Guru pernah saya

Page 125: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

tanya kurikulum apa dipakai di sekolah? Dan dia jawan kurikulum 2010 padahal kurikulum hanya 2 yaitu KTSP dan K13.

7. Bagaimana dengan kurikulum yang diajarkan apakah sesuai atau tidak? Sesuai karena Rumah Berbagi Asa melakukan observasi dahulu untuk melihat keadaan Sekolah, kurikulum yang dipakai sekolah dan lain-lain.

8. Bagaimana dengan prestasi belajar anak-anak di SDN 59 Bonto Tengnga? Anak-anak di SDN 59 Bonto Tengnga, sebagian sudah pintar membaca menghitung dan lain-lain tapi sebagian juga belum sama sekali tahu membaca dan berhitung contohnya dikelas 1 ada anak bernama Fitrah dia belum bisa membaca dan berhitung ratusan, di kelas 2 juga begitu ada 3 orang kalau tidak salah belum bisa berhitung ratusan.

9. Bentuk pengajaran seperti apa yang anda berikan pada siswa-siswi? Kami memberikan pengajaran sesuai dengan RPP yang di gunakan Rumah Berbagi Asa dan kami lebih kreatif dalam memberikan pelajaran karena kami menggunakan media pembelajaran agar anak-anak lebih semangat dan cepat paham apa yang kami ajarkan.

10. Bagaimana respon siswa-siswi terhadap relawan? Menurut saya respon mereka sangat bagus mereka bearusias sekali belajar ketika kakak guru datang, bahkan mereka tidak mau pulang sekolah atau lebih seuka di sekolah karena ada kelas tambahan yang diberikan oleh kaka guru yaitu kelas non formal jadi mereka sangat semangat belajar. Kalau pagi-pagi mereka bahkan datang leboh awal daripada kakak guru yang dulunya datang jam 08.00semenjak kakak guru datang mereka datang biasa jam 06.30 saking semangat nya mereka.

11. Bagaimana upaya anda selaku relawan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga? Cara kami meningkatkan mutu pendidikan ya itu tadi kami memberikan semangat belajar adik-adik, memotivasi mereka, memngembangkan bakat mereka, dan bukan hanya itu kita megajarkan guru-giri yang belum paham tebtang kurikulum.

12. Apa hambatan yang anda rasakan selama menjadi relawan Rumah Berbagi Asa? Hambatan menurut saya hanya pada akses jalanan dan akses jaringan saja karena masalah dukungan masyarakat, mereka sangat mendukung kami dalam mengajar anak-anak mereka bahkanketika Rumah Berbagi Asa mau pulang dari Desa orang tua mereka sangat sedih bahkan ada uang nangis.

Page 126: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

KEPALA SDN 59 BONTO TENGNGA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Marlia, S.Sos

b. Tempat, Tanggal Lahir: Pattanyamang 7 September 1970 c. Pendidikan Terakhir : Sarjana Sosial d. Pekerjaan : Guru e. Jabatan di Sekolah : Kepala SDN 59 Bonto Tengnga

Waktu & Tempat wawancara, 08.06, 03 Oktober 2020, SDN 59 Bonto Tengnga

1. Sejak kapan ibu mengenal Komunitas Rumah Berbagi Asa? Saya mengenal Rumah Berbagi Asa sejak awal tahun 2019 waktu itu Rumah Berbagi Asa pertama datang di Bonto Tengnga

2. Bagaimana pendapat ibu mengenai Rumah Berbagi Asa? Rumah Berbagi Asa menurut saya adalah komunitas yang sangat peduli terhadap anak-anak pelosok, rasa peduli mereka sangat tinggi.

3. Menurut Ibu mutu pendidikan yang baik itu seperti apa? Mutu pendidikan yang baik menurut saya adalah sekolah yang mendapatkan hak pendidikan yang baik seperti dalam fasilitas pendidikan setara dengan apa yang didaptkan di Kota. Mutu pendidikan yang baik adalah dilihat dari kapasitas tenaga pengajar. Tidak hanya itu karena tenaga pengajar menjadi suatu masalah yanh utama dari dampaknya minimya mutu pendidikan. Serta sarana dan prasaran juga menjadi masalah dari minimnya mutu pendidikan. Seperti di SDN 59 Bonto Tengnga sarana prasarana masih terbilang minim karena ruangan masoh belum cukup dipakai, jadi kelas di gabung dala 1 ruang. Papan tulis sebagian masih memakai kapur, lantai sudsh bolong-bolong. Atap sudah bolong juga, buku-buku masih edisi lama, serta perpustakaan digabung dengan ruang guru karena bangunan kelas tidak cukup. Menurut saya pendidikan disini masih sangat minim karena itu juga masakah jaringan jadi guru-guru tidak bisa sharing di internet masalah pembelajaran jadi kita pakai buku saja, saya rasa untuk sekarang belum efektif cara kami mengajar. Tapi semenjak ada kakak guru dengan membawa hal-hal baru, media pembelajaran yang menarik anak-anak lebih semangat belajar dari yang saya lihat. Media memang sebagai pendukung dalam pembelajaran yang menarik.

4. Apakah SDN 59 Bonto Tengnga sudah mendapatkan mutu pendidikan yang baik?

Page 127: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

Belum, karena masih banyak fasilitas kurang memadai sekolah, kami di SDN 59 Bonto Tengnga sangat kurang tenaga pengajar, kami bahkan kewalahan mengajar karena terkadang hanya 2 guru yang datang saja. Guru yang lain paling 2 kali 1 minggu karena jarak Rumah guru ke skolah sangat jauh kami maklumi melihat dari keadaan jalan kesini susah dilewati.

5. Bagaimana dampak dari minimnya mutu pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga? Dampak dari minimnya mutu pendidikan menurut saya yaitu sangat berdampak pada anak-anak di pelosok karena dari minimnya mutu pendidikan mereka tidak bisa mendapatkan pembelajaran seperti yang didapatkan anak sekolah di Kota, pendidikan di pelosok terkendala dengan akses jalan,akses jaringan, guru-guru hanya menggunakan buku tidak seperti guru yang ada dikota semua berbasis internet jadi semakin modern model pembelajarannya, sedangkan di Desa hanya menggunakan buku itupun masih pakai buku-buku lama. Dari keterampilan tenaga pengajar kami kurang karena itu terkendala pada akses jaringan jadi kami kurang berinovasi mengajar seperti yang guru-guru lain ajarkan. Pengetahuan kami sangat terbatas.

6. Bagaimana pandangan ibu Rumah Berbagi Asa dalam pembinaan di SDN 59 Bonto Tengnga? Sangat bagus karena semenjak Rumah Berbagi Asa masuk di SDN 59 Bonto Tengnga anak-anak sudah percaya diri dalam hal kalau ada lomba seperti 17a Agustus mereka sudah berani tampil mengikuti lomba-lomba membaca puisi, menari, menyanyi, dan lain-lain. Kami sangat bersyukur karena mereka sudah percaya diri untuk tampil di tempat umum. Karena yang dulunya anak-anak yang malu-malu kalau ada lomba tapi sekarang alhamdulillah sangat percaya diri, itu berkat kakak guru dari Rumah Berbagi Asa.

7. Menurut pandangan ibu, peran apa saja yang diberikan Rumah Berbagi Asa? Sangat banyak perannya Rumah Berbagi Asa, seperti ada yang mengajar di kelas setiap hari, ada yang mengajar kelas non formal setiap pulang dari sekolah, disitu anak-anak dilatih dalam pengembangan bakat mereka, ada juga Narasi Desa dan Kreatif Warga. Intinya semua peran Rumah Berbagi Asa membawa pengaruh besar terhadap anak-anak dan masyarakat disini.

8. Apakah Rumah Berbagi Asa memberikan dampak positif? Iya seperti yang saya bilang tadi Rumah Berbagi Asa sangat membawa dampak positif bagi siswa-siwa dan masyarakat.

9. Bagaimana dampak Rumah Berbagi Asa terhadap siswa-siswa dan SDN 59 Bonto Tengnga? Dampaknya sangat baik menurut saya

10. Bagaimana respon masyarakat dengan adanya Komunitas Rumah Berbagi Ada di Dusun Bonto Tengnga Desa Pattanyamang? Respon masyarakat sangat senang karena Rumah Berbagi Asa bisa mengajar anak-anak mereka menjadi lebih baik dan mereka sangat berkembang dengan baik.

Page 128: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

TENAGA PENGAJAR SDN 59 BONTO TENGNGA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Mujaidah b. Tempat, Tanggal Lahir: Pattanyamang 14 Maret 1989 c. Pendidikan Terakhir : SMA Sederajat d. Pekerjaan : Guru e. Jabatan di Sekolah : Guru SDN 59 Bonto Tengnga

Waktu & Tempat wawancara, 11.31, 22 September 2020 SDN 59 Bonto Tengnga

1. Sejak kapan ibu mengenal Komunitas Rumah Berbagi Asa? Saya kenal Rumah Berbagi Asa pas mereka mulai masuk di di Bonto Tengnga

januari 2019 2. Menurut ibu Mutu pendidikan yang baik seperti apa? Mutu pendidikan menurut saya pribadi adalah sekolah yang sudah

mendapatkan sarana dan prasarana yang baik, Tenaga pengajar yang memadai. Tapi kita lihat sekolah kami belum mendapatkan pendidikan karena semua masih kurang dalam segala apapun seperti tenaga pengajar, sarana prasarana kami di sekolah masih sangat sedikit.

3. Menurut ibu SDN 59 Bonto Tengnga sudah mendapatkan mutu pendidikan yang baik?

Saya pribadi yah dek, belum karena seperti yang adek lihat kami sangat terbatas dalam segi tenaga pengajar, PNS di sekolah hanya 1 selebihnya honorer.kemudian sarana prasarana juga sangat terbatas seperti ruang kelas belum cukup kasian anak-anak yang terganggu belajarnya terkadang mereka tidak fokus yah. Peralatan pendidikan seperti yang ada di kota tidak kita miliki juga jadi ini anak-anak susah bagaimana carata ajar. Guru-guru juga tidak pakai RPP Silabus mengajar jadi mengajar begitu jaki kodong, tidak aa arah pembelajaran ta.

4. Bagaimana dampak dari minimnya mutu pendidikan? Dampak minimnya mutu pendidikan menurut saya. Sangat berdampak pada

anak-anak karena kenapa, anak-anak saya lihat sebelum adanya Rumah Berbagi Asa semangat belajarnya sangat kurang mereka terkadang tidak datang sekolah paling mereka datang 3 kali seminggu ji karena itu tadi tidak ada daya tarik nya mereka untuk belajar karena guru-guru juga sehari hanya 2 tenaga pengajar jadi mungkin disitu anak-anak juga ma;as sekolah karena pengaruh

Page 129: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

tenaga pengajar kurang disisi lain juga tidak ada daya penarik mereka untuk belajar.

5. Menurut ibu peran seperti apa yang diberikan Rumah Berbagi Asa? Peran Rumah Berbagi Asa sangat banyak seperti kelas kakak guru yang

mereka lakukan mengajar seperti guru menggantikan guru-guru yang ada di sekolah mereka punya RPP Silabus sendiri, dan sebelum masuk kelas formal ada yang namanya baris-berbaris sebelum masuk ruangan itu berguna untuk memberi semangat anak-anak agar rajin dan tepat waktu ke sekolah sudah itu kelas inspirasi yah kalau tidak salah itu berguna untuk memberi semangat anak-anak mencapai cita-cita mereka dan setelah itu kelas formal dengan mapel PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Agama lanjut pulang sekolah anak-anak kadang tidak mau pulang sekolah karena ada kelas non formal setelah sholat Duhur itumi yang kasi semangat anak-anak dalam mengembangkan diri mereka yang dulunya mereka tidak tau puisi, drama, menyanyi dan segala macam mungkin mereka puntar ji tapi kurang dilatih karena kami sangat terbatas dan waktu kami juga terbata tapi setelah ada ini mereka sangat senang untuk ikut kelas non formal nya Rumah Berbagi Asa.

6. Apakah Rumah Berbagi Asa memberikan dampak positif? Iya bahkan mereka lebih antusias belajar dengan kakak gurunya dibandingkan

kami yah, mereka lebih senang sama kakak guru belajar karena Rumah Berbagi Asa memberikan media pembelajaran yang sangat menarik yang belum pernah mereka lihat sebelumnya jadi itu semangatnya mereka belajar bertambah semakin hari, kemudian mereka sudah percaya diri tidak malu-malu lagi kalau ada kegiatan mereka sudah punya bakat saya liat masing-masing anak-anak ada semua bakatnya ada yang pintar puisi ada yang pintar drama, ada yang pintar menari. Mereka dulu kalau ada lomba ke Kecamatan pada saat 17 agustus mereka tidak mau ikut meskipun kami tawarkan terus setelahnya aa Rumah Berbagi Asa mereka bahkan mau sekai ikut,. Situ salah satu dampak besar yang di berikan adik-adik dari Rumah Berbagi Asa.

7. Bagimana respon masyarakat terhadap Rumah Berbagi Asa? Respon masyarakat sangat baik, karena mereka melihat relawan-relawan

Rumah Berbagi Asa sangat sopan dan mereka juga lihat anak-anak mereka ada peningkatan dalam belajar.

Page 130: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

TRANSKIP WAWANCARA

WARGA DUSUN BONTO TENGNGA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Abdul Gafur

b. Tempat, Tanggal Lahir: Pattanyamang, 11 Februari 1979 c. Pendidikan Terakhir : SMA Sederajat d. Pekerjaan : Kepala Dusun Bonto Tengnga

Waktu & Tempat wawancara, 08.00, 15 September 2020, SDN 59 Bonto Tengnga

1. Sejak kapan bapak mengenal Rumah Berbagi Asa Sejak Rumah Berbagi Asa masuk di Bonto Tengnga 2. Menurut bapak mutu pendidikan yang baik seperti apa? Mutu pendidikan yang baik adalah sekolah yang mendapatkan perhatian dari

Pemerintah dalam artian Sarana prasarana sekolah memadai, guru-gurunya juga memadai siswa.

3. Peran apa yang di berikan Rumah Berbagi Asa di SDN 59 Bonto Tengnga? Perannya Rumah Berbagi Asa yang saya lihat ada yang menjadi tenaga

pengajar di sekolah, ada yang mengajari anak-anak menari, menyanyi, puisi, drama dan lain-lain. Ada juga yang ajari warga mengelola SDA sebagai sumber penghasilan seperti mereka berinovasi pada SDA yang ada di Bonto Tengnga.

4. Bagimana dampak dari minimnya mutu pendidikan? Dampak nya menurut saya yaitu sangat berdampak pada sekolah, guru dan

siswa. Yang pertama pada sekolah karena sekolah sangat kurang dalam sarana prasarana nya kelas masih ada yang digabung, perpustakaan nya digabubg sama ruang Kepala Sekolah dan ruang guru, buku-buku kurang di perpustakaan, WC juga tidak ada. Tenaga pengajar sekolah sangat sedikit, yang saya liat juga anak-anak setelah lulus SD mereka tidak ada mau lanjut sekolah karena mungkin tidak ada motivasi yang mereka dapatkan.

5. Apa dampak positif yang diberikan oleh Rumah Berbagi Asa? Setelah adanya Rumah Berbagi Asa anak-anak saya liat mereka lebi semangat

dari sebelumnya untuk belajar karena dulu mereka malas datang sekolah, malas belajar sekarang mereka sangat senang belajar bahkan sebelum jam 7 mereka sudah ada di Sekolah. Terkadang kakak gurunya belum sarapan mereka sudah teriak-teriak depan rumah panggil kakak guru. Mereka juga senang di sekolah karena ada kelas sore yang kakak guru berikan kelas non formal itu untuk melatih pengembangan diri siswa dalam segala bidang seperti menari, menyanyi, puisi, sastra, religi, pramuka dan lain-lain.

Page 131: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

6. Bagimana yang anda lihat perkembangan anak-anak setelah datangnya Rumah Berbagi Asa?

Semenjak Rumah Berbagi Asa ada di Bonto Tengnga anak anak semakin meningkat belajar nya karena mereka sangat senang karena kakak guru mengajar menggunakan media-media yang bagus itu sebagai penarik minat belajar anak-anak. Mereka juga lebih percaya diri dalam bakat mereka yang dulu malu-malu takut tampil sekarang mereka selalu ikut lomba di kecamatan atau perseni antar desa.

7. bagaimana respon orangtua terhadap Rumah Berbagi Asa? Respon masyarakat sangat bagus karena Rumah Berbagi Asa mau menjadi

relawan di Bonto Tengnga tanpa mereka mau digaji, Rumah Berbagi Asa sudah memberikan pembelajaran anak-anak yang sangat bagus, membuat anak-anak senang juga orangtua sangat senang sama Rumah Berbagi Asa.

8. Apa harapan anda terhadap Rumah Berbagi Asa? Jangan pernah berhenti berbagi apalagi pada daerah pelosok seperti daerah

kami ini Bonto Tengnga yang sangat terbatas dalam pendidikan masih jauh dari kata modern.

Page 132: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

DOKUMENTASI

Page 133: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 134: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 135: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 136: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 137: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 138: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 139: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 140: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 141: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga
Page 142: PERAN KOMUNITAS RUMAH BERBAGI ASA DALAM ......Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul : Peran Komunitas Rumah Berbagi Asa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 59 Bonto Tengnga

RIWAYAT HIDUP

Riska, Lahir di Takosang, pada tanggal 30 April 1998. Anak pertama dari dua bersaudara, dan merupakan buah kasih sayang dari Lambo dan Amriani. Penulis menempuh Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Takosang dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Sampaga, lulus pada pada tahun 2013. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Sampaga dan tamat di tahun 2016. Dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Sosiologi dan berhasil lulus di Program Strata 1 (S1) Kependidikan. Dalam organisasi intra kampus penulis pernah menjadi pengurus HMJ Pendidikan Sosiologi periode 2018-2019, pengurus Kepmi Bone Taro Ada Taro Gau, Komunitas Rumah Berbagi Asa, Komunitas Pecinta Anak Jalanan dan menyelesaikan gelar studi pada tahun 2020 dengan gelar sarjana pendidikan.