peran kepala sekolah dalam membina kualitas...

105
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS PENDIDIK DI SMK KARTIKA X-2 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: SUHARYONO GUSTIAWAN 107018200941 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: lycong

Post on 08-Apr-2019

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS

PENDIDIK DI SMK KARTIKA X-2 JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

SUHARYONO GUSTIAWAN

107018200941

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

LEMBAR PENGESAHAN

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS

PENDIDIK DI SMK KARTIKA X-2 JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Celar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Suharvono Gustiawan107018200941

Di bawah Bimbingan

JURUSAN KI-MANAJEME,N PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

PEI\GESAHAI\ SIDAI\G MUI{AQASAH

Skripsi berjudul "PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINAKUALITAS PENDIDIK DI sMK KARTIKA x-2 JAKARTA,' telah diujikan

dalam sidang .munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2014. di hadapan Dewan penguji

Khrena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Stratal (S.Pd.) dalam bidang

Manajemen Pendidikan

Panitia Sidang Munaqasah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan KI-

Manajemen Pendidikan)

Dr. Hasyim Asy'ari. M. Pd

NIP. 1966t009 199303 1 004

Sekletaris Panitiar (Sekr. Prodi)

Dr. Zalmiddin. Lc., M.Pd

NrP 19730602 200s01 1 002

Penguji I

Drs. H. Mu'arif SAM, M.Pd.

NIP. lg650lt7 199403 I 005

Penguji II

Dr. Has),im Asy'ari. M. Pd

NIP. 19661009 199303 1 004

Jakafta, 13 Mei 2015

Tanggal Tanda Tangan

ill'E/rq

dr.(

to/ ts,...t.......

t0,

)o/ /.:/t'

Dekan Fakultas Ilm

NIP. 195504

Page 4: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Tempat/Tanggal lahir

NIM

Jurusan

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

Suharyono Gustiawan

Jakarta,26 Agustus 1990

1 070 I 820094 I

Kl-Manajemen Pendidikan

Peran Kepala Sekolah dalam Membina

Kualitas Pendidik di SMK Karlika X-2lakarta

Zahrudtn, Lc., M. Pd

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IJIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia nienerima

sariksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Juli 2014

Penulis

Suharyono Gustiawan

NIM. 10701820094t

Page 5: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

SURAT KETERANGAN UJI REFERENSI

Seluruh sumber referensi yang ada di dalam skripsi ini disusun oleh :

Nama

NIM

Semester

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Suharyono Gustiawan

r0701820094r

XIV (empat belas)

KI-Manaj emen Pendidikan

Peran Kepala Sekolah dalam Membina Kualitas pendidik di

SMK Kartika X-2 Jakarta

Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 6 Agustus 20 I 4

Dosen Pembimbi

NIP.

Page 6: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

i

ABSTRAK

Suharyono Gustiawan, NIM: 107018200941, Judul Skripsi “Peran Kepala

Sekolah dalam Membina Kualitas Pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta.”

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran yang dilakukan

kepala sekolah dalam membina kualitas pendidik. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrument penelitian wawancara,

studi dokumen, dan observasi. Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal,

data hasil wawancara dengan kepala sekolah dikonfirmasi denagn dokumen yang

diperoleh dan sedapat mungkin dibandingkan dengan hsil observasi serta

hasilwawancara guru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah belum sepenuhnya

mampu melaksanakan perannya dalam membina kualitas guru. Walaupun

demikian guru-guru diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya

melalui berbagai jalur, baik dengan mengikuti kegiatan Diklat/workshop intern

maupun dari luar.

Dari kesimpulan tersebut disarankan agar kepala sekolah perlu menyusun

program secara rutinitas untuk menyelenggarakan Diklat/workshop bagi guru-

guru dengan narasumber yang berkualitas dan waktu yang memadai agar kegiatan

tersebut memiliki nilai guna bagi guru-guru dalam meningkatkan kemampuan

mereka. Untuk terlaksanyanya dan memperlancar kegiatan tersebut kepala sekolah

perlu bekerjasama dengan pihak yayasan dalam hal pendanaan atau mencari

sponsor dari luar. Kepala juga perlu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai

supervisor dengan membuat program pembelajaran dan melaksanakannya agar

guru merasa dibina, diawasi dan dihargai tugasnya.

Page 7: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

ii

ABSTRACT

Suharyono Gustiawan , NIM : 107018200941 , Thesis Title " Principal Role in

Fostering Quality Teachers in SMK Kartika X - 2 Jakarta .

This study aimed to describe the role played by the principal in

maintaining the quality of educators . The method used in this research is

descriptive qualitative research instrument interview , study of documents , and

observation . To obtain optimum results of the study , data from interviews with

school principals confirmed denagn documents obtained and where possible

compared to HSIL and hasilwawancara teacher observation .

The results showed that the principal has not been fully able to carry out

its role in fostering the quality of teachers . Nevertheless, teachers are given the

opportunity to develop their abilities through various channels , either by

following training activities / workshops both internal and external .

From this conclusion it is suggested that the principal needs to prepare the

program routine to organize training / workshops for teachers with a resource of

qualified and sufficient time for these activities have a value in order for teachers

to improve their skills . To terlaksanyanya and facilitate the activities of the

principals need to work with the foundation in terms of funding or seek

sponsorship from the outside. Heads also need to carry out their duties well as a

supervisor to create and implement learning programs so that teachers feel

nurtured , watched and appreciated its work .

Keywords; the role of the principal, the quality of educators

Page 8: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis

ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan

anugerah-Nya kepada penulis, sehingga dapat terselesaikan sebuah karya kecil

berupa skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis

khususnya dan umumnya bagi seluruh pembaca karya ini.

Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak

yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik moril maupun materil

kepada penulis. Sudah menjadi kepatutan sebagai rasa terimakasih yang sedalam-

dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang berjasa yaitu:

1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan.

3. Zahrudin, Lc., M. Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan

pengarahan, motivasi, dan juga waktu yang diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini

4. Drs. Amirudin, M. M. Kepala SMK Kartika X-2 Jakarta beserta jajaran

yang telah membantu penulis dengan memberikan izin untuk mengadakan

observasi dan penelitian di sekolah tersebut.

5. Terlebih orang tuaku yang sangat penulis sayangi (Ayahanda Suhaeri

Suprapto dan Ibunda Poniyah) yang selalu memberikan dukungan,

bimbingan dan doa yang tiada hentih kepada penulis sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Tersayang Fajriah “Njie”, yang selalu memberikan motivasi dan nasehat,

sehingga memberikan semangat yang sangat berarti untuk penulis pribadi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

iv

7. Sahabat seperjuangan Ari Bule, Dori, Fazri, Cuple, Ana, Imas, Pendi,

Jong, Ale, Bang Oji, Bang Solihin, Labib, Cang Ical yang selalu

memberikan motivasi dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

8. Kawan-kawan seperjuanganku Jurusan MP Angkatan 2007, khususnya

kelas B yang selalu bersama-sama saat masa perkuliahan.

Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka

yang turut mebantu studi penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang

disebut maupun yang tidak disebut namanya, semoga Allah membalasnya dan

diberikan keberkahan dalam kehidupanya.

Penulis sadar penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, saran yang

baik sangat penulis harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan

karya ini dapat bermanfaat pula bagi pembaca sekalian. Amin

Jakarta, 16 Agustus 2014

Penulis

Suharyono Gustiawan

Page 10: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 5

D. Perumusan Masalah................................................................ 5

E. Tujuan..................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kualitas Pendidik ................................................................... 7

1. Pengertian Kualitas Pendidik ............................................ 7

2. Kualifikasi Pendidik .......................................................... 10

3. Tugas dan Fungsi Pendidik ............................................... 11

4. Kompetensi Pendidik......................................................... 14

5. Persyaratan Pendidik Berkualitas ...................................... 18

B. Pembinaan Kualitas Pendidik ................................................ 19

1. Pengertian Pembinaan Kualitas Pendidik .......................... 20

2. Tugas, Fungsi, dan Prinsip Pembinaan Pendidik .............. 21

3. Strategi Pembinaan Kualitas Pendidik .............................. 25

C. Pembinaan Kualitas Pendidik oleh Kepala Sekolah .............. 30

1. Tanggung Jawab dan Fungsi Kepala Sekolah ................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 42

B. Fokus Penelitian ................................................................... 43

C. Metode Penelitian, Jenis, dan Sumber Data ........................ 43

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 44

Page 11: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

vi

E. Teknik Analisis Data ........................................................... 45

F. Kisi-kisi Instrumen .............................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Kartika X-2 Jakarta ...................... 47

1. Identitas Sekolah ............................................................. 47

2. Visi dan Misi Sekolah ..................................................... 48

3. Data Pendidik .................................................................. 49

B. Deskripsi dan Analisis Data ................................................. 50

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 56

B. Saran .................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 59

Page 12: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif dalam

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Nilai sebuah

pendidikan adalah proses pembelajaran. Tidak ada kualitas pendidikan tanpa

kualitas pembelajaran. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan dapat

dianggap kurang berguna bilamana belum menuju perbaikan proses

pembelajaran. Di antara keseluruhan komponen dalam pembelajaran guru

merupakan komponen yang sangat menentukan keberhasilan dalam

pembelajaran. Tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas guru. Apapun

yang telah dilakukan oleh kepala sekolah, namun yang pasti adalah

1 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Press, 2005), h. 7.

Page 13: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

2

peningkatan kualitas pembelajaran tidak mungkin ada tanpa kualitas kinerja

guru. Guru merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran. Guru merupakan unsur pendidikan yang sangat

dekat hubungannya dengan peserta didik dalam pendidikan sehari-hari di

sekolah dan banyak menentukan keberhasilan peserta didik.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional, dibahas dalam Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Bab III pasal 7, bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang

dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: (a) memiliki bakat, minat,

panggilan jiwa, dan idealism; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan

mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki

kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang

tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

(e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f)

memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g)

memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan

perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i)

memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal

yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.2

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian

penguasaan kompetensinya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa. Untuk menghadapi tantangan

profesionalitas, guru perlu berpikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya,

guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya

secara terus menerus.

2 http://www.slideshare.net/iwankusuma/uu-no-14-yahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.

Page 14: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

3

Potensi sumber daya guru perlu terus tumbuh dan berkembang agar

dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan

yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui, dan menyerahkan

kepada guru untuk mendidik dan membantu mengembangkan potensi anak

didik secara profesional. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam rangka

pemberdayaan guru adalah mengaktualisasikan peran kepala sekolah. Kepala

sekolah sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja guru dalam

melaksankan tugas. Hasil penelitian Hersey menunjukkan bahwa ada Sembilan

faktor yang dapat memengaruhi semangat kerja seseorang dalam menjalankan

tugas, yaitu kesiapan kerja, kondisi kerja, organisasi kerja, kepemimpinan, gaji,

kesempatan mengemukakan ide, kesempatan memelajari tugas, jam kerja, dan

kemudahan kerja (Tiffin, 1952). Mc. Laughtin mengemukakan bahwa ada tiga

faktor yang menyebabkan rendahnya semangat kerja guru, yaitu kurangnya

input dalam pengambilan keputusan, kurangnya hubungan teman sejawat, dan

kurangnya pengakuan prestasi

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat digarisbawahi bahwa kepala

sekolah sangat berperan dalam meningkatkan semangat kerja guru dalam

melaksanakan tugas di sekolah. Dengan demikian, berarti esensi peran kepala

sekolah adalah membantu guru dalam mengembangkan kualitasnya.

Mengembangkan kemampuan dalam konteks ini haruslah ditafsirkan secara

luas, artinya semata-mata tidak ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan

keterampilan mengajar guru, melainkan juga peningkatan komitmen atau

kemauan atau motivasi guru, sebab dengan meningkat kemampuan dan

motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat.

Walaupun kedudukan guru sangat strategis dalam sistem pendidikan

nasional, maka pembinaan kualitas guru sangat penting untuk dilakukan secara

terus-menerus, baik oleh guru itu sendiri, organisasi profesi guru, pemerintah,

dan pimpinan lembaga pendidikan di mana guru berkiprah, namun

Page 15: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

4

kenyataannya sampai saat ini masih terdapat guru yang kemampuannya belum

sesuai dengan standar minimal yang diharapkan.

Kenyataan itu menunjukkan bahwa memang masih banyak terdapat

sejumlah guru yang belum berkualitas. Kondisi ini bisa disebabkan karena guru

itu sendiri tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan dirinya dengan

belajar mandiri akan hal-hal yang dapat menunjang tugas profesinya, belum

berfungsinya organisasi profesi guru secara optimal dalam memberdayakan

dan meningkatkan profesi guru, kurang seriusnya pemerintah dalam menangani

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan guru, dan belum optimalnya peran

kepala sekolah dalam membina kualitas guru.

Salah satu sekolah yang belum maksimal dalam melakukan pembinaan

kualitas pendidik adalah SMK Kartika X-2 Jakarta. Sebagi lembaga pendidikan

formal, tentu guru menjadi patokan keberhasilan proses pendidikan sekolah

tersebut. oleh karena itu, diperlukan guru yang mampu melaksanakan

pembelajaran secara optimal. Namun tampaknya hal itu belum dapat terwujud

secara baik, walaupun pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah sudah

melakukan beberapa kegiatan untuk membina kualitas guru, seperti

menyelenggarakan pelatihan, latihan penyusuna perangkat pembelajaran,

member kesempatan guru untuk mengikuti seminar/ workshop/diklat intern

maupun ekstern yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidik. Keadaan

tersebut dapat terjadi karena kurangnya kemampuan guru dalam merencanakan

pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran, kurang memahami landasan

pendidikan, mulai melemahnya semangat untuk mendidik, masih kurangnya

kesadaran guru dalam penggunaan waktu yang efektif dalam mengajar, serta

terdapat materi pelajaran yang diampu tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

Dari realitas yang telah dibahas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

lanjut melalui sebuah penelitian dengan judul “Peran Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta.”

Page 16: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Belum jelasnya sasaran pengembangan sumber daya tenaga pendidik yang

harus dilakukan.

2. Guru tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan dirinya dengan

belajar mandiri.

3. Kurang efektifnya pemanfaatan waktu mengajar.

4. guru belum maksimal dalam menjalankan tugasnya karena pembinaan yang

belum optimal.

5. Belum optimalnya peran kepala sekolah dalam membina kualitas guru.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan permasalahan dalam membina kualitas

pendidik, untuk memfokuskan penelitian dan efisiensi waktu, makapenelitian

ini hanya dibatasi pada peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas

pendidik.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan oleh penulis, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaimana peran kepala

sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin

diperoleh penulis dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peran yang

dilakukan kepala sekolah dalam membina kualitas pendidik.

Page 17: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis maupun teoritis bagi banyak pihak.

1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam

membina kualitas pendidik bagi kepala sekolah.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau bahan

referensi bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang pembinaan

kualitas pendidik.

Page 18: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kualitas Pendidik

1. Pengertian Kualitas Pendidik

Dalam studi manajemen terdapat sebagai pandangan yang mencoba

merumuskan definisi kualitas dengan arti yang berbeda-beda, Fandy Tjiptono

dan Anastasia Diana yang mengatakan” Kualitas merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan.”1

Secara etimologis, kualitas adalah “Derajat, tingkat, kadar dan nilai.”2

Chrosby menjelaskan, “Kualitas adalah sesuai dengan yang disyaratkan atau

distandarkan.”3 Sedangkan Gavin dan Davis menyatakan, “Kualitas adalah

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia, proses, dan

tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau

konsumen. ”4 Dalam pengertian umum, kualitas mengandung makna derajat

keunggulan suatu produk atau hasil baik barang atau jasa. Barang dan jasa

pendidikan itu bermakna dapat dilihat dan tidak dapat dilihat tetapi dapat

1 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management (TQM), (Yogyakarta:

Andi Offset, 1998), h.53. 2 Al Barry dan M. Dahlan, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Balai Pustaka,

1994), h. 432. 3 M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 2.

4 Ibid, h. 3.

Page 19: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

8

dirasakan. Dikatakan berkualitas jika sumber daya manusianya bekerja efektif

dan efisien.5

Dengan demikian kualitas dapat didefinisikan sebagai upaya memenuhi

atau melebihi harapan mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan

serta memiliki kondisi yang selalu berubah, misalnya apa yang dianggap

merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa

sekarang.

Selanjutnya definisi dari pendidik, dalam ketentuan umum Undang-

Undang tentang Sisdiknas, “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang

berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widiaiswara,

tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.”6

Sebagaimana dalam pasal 1 Bab I, “Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”7 Guru adalah

pendidik yang memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang meliputi:

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan

kompetensi sosial.8

Guru memegang peranan penting dalam kegiatan proses belajar

mengajar di sekolah. Peran utama ini mengaharuskan guru melaksanakan

kewajibannya secara bersungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab

yang didasarkan pada kualifikasi keilmuan yang dimiliki, oleh karena itu

keberhasilan proses pembelajaran menjadi tanggung jawab utamanya. Dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru memiliki kewajiban seperti apa

5 Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke Lembaga

Akademik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 53. 6 Undang-Undang R.I. No. 20 Tahun 2003, Tentang SISDIKNAS & PP No. 47 Tahun 2008

Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara), h. 3. 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

8 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan,

(Bandung: Citra Umbara, 2008), h. 74.

Page 20: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

9

yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

2005, yaitu:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atasa dasar pertimbangan

jenis kelamin, agama suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar

belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam

pembelajaran.

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

e. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.9

Yang lebih dirinci dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta, sebagai berikut:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Memberikan tauladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Memotivasi peserta didik melaksanakan waktu belajar di luar jam

sekolah.

e. Memberikan ketauladanan dan menciptakan budaya membaca dan

budaya belajar.

9 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas

lahirnya UU Guru dan Dosen, (Jakarta: ELSAS, 2006), h. 166-167.

Page 21: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

10

f. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang

keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

g. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

h. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.10

Berkaitan dengan tugas dan profesinya, guru harus mengetahui serta

memahami nilai-nilai, dan berusaha berperilaku atau berbuat sesuai dengan

segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Sebagai seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.11

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi

oleh setiap pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian

yang relevan sesuai ketentuan undang-undang.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas

pendidik adalah kriteria yang memenuhi standar dan harapan sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan dari subjek yang memiliki tugas utama sebagai

pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing serta penilai peserta didik.

2. Kualifikasi Pendidik

Secara garis besar ada tiga tingkatan kualifikasi profesional guru

sebagai tenaga profesional tenaga pendidik. Pertama, tingkatan capable

personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan kecakapan dan

keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu

mengelola proses belajar-mengajar secara efektif. Kedua, adalah guru sebagai

10

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Sistem Pendidikan, h. 16. 11

Asrorun Ni’am Sholeh, Op Cit, h. 162.

Page 22: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

11

inovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap

upaya perubahan dan reformasi. Ketiga, guru sebagai developer, guru harus

memiliki visi keguruan yang mantap dan luas prospektifnya.

Sementara itu, secara umum tugas guru sebagai profesi meliputi

kegiatan:12

a. Mendidik, berkenaan dengan upaya guru untuk meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup (transfer of value).

b. Mengajar, berhubungan dengan kegiatan guru untuk meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (trasfer of Knowledge).

c. Melatih, berhubungan dengan upaya guru dalam mengembangkan

keterampilan-keterampilan (transfer of skills).

3. Tugas dan Fungsi Pendidik

a. Tugas Pendidik

Guru merupakan profesi yang membutuhkan keahlian khusus sebagai

guru.13

Moh. Uzer Usman menyatakan dalam buku Abu Bakar yang berjudul

“Profesi Keguruan” tugas pendidik dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:

tugas bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam kemasyarakatan.14

1) Guru memiliki tugas profesional

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.

a) Mendidik berarti menanamkan, meneruskan, dan mengembangkan nilai-

nilai hidup kepada anak didik (nilai-nilai agama dan budaya).

b) Melatih berarti membekali anak didik agar memiliki keterampilan

sebagai bekal dalam kehidupannya.

c) Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

12

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

1994), h. 20. 13

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998),

cet. 9, h. 6. 14

Yunus Abu Bakar, Profesi Keguruan, (Learning Assisteance Program For Islamic

School: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), edisi 1, paket 6, h. 23-24.

Page 23: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

12

2) Tugas guru dalam kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya

sebagai orang tua kedua.15

Tugas guru sebagai tugas kemanusiaan ini

meliputi penanaman nilai moral kepada anak didik dan menjadi orang tua

kedua bagi anak didik.

a) Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik seperti akhlak,

budi pekerti, dan sikap kesetiakawanan sosial.

b) Menempatkan diri sebagai orang tua kedua berarti memahami jiwa dan

watak anak didik.

3) Tugas guru sebagai tugas kemasyarakatan meliputi:

a) Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara yang

bermoral pancasila.

b) Mencerdaskan masyarakat.

b. Fungsi Pendidik

Moh. Uzer Usman mengungkapkan, fungsi guru dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) Guru sebagai demonstrator hendaknya senantiasa menguasai bahan atau

materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa

mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal

ilmu yang dimilikinya. Dalam setiap aspek kehidupan guru merupakan

sosok ideal bagi siswanya, biasanya yang dilakukan guru akan menjadi

acuan (teladan) bagi siswanya.16

2) Guru sebagai pengelola kelas seharusnya mampu mengelola kelas sebagai

lingkungan belajar serta mengatur dan mengawasi agar proses KBM

mengarah pada tujuan pendidikan. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah

menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk KBM agar mencapai

hasil yang baik.

15

Moh. Uzer Usman, Op Cit, h. 7.

16 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2005), cet. 3, h. 46.

Page 24: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

13

3) Guru sebagai mediator dan fasilitator. Guru sebagai mediator hendaknya

memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan yang

semakin maju sehingga pada akhirnya proses belajar mengajar terlaksana

dengan efektif. Sedangkan guru sebagai fasilitator yaitu guru hendaknya

mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang tujuan

dan proses belajar mengajar dengan baik yang berupa narasumber, buku

teks, majalah, aaupun surat kabar.

4) Guru sebagai evaluator. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang

memiliki peran yang sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan

pembelajaran.17

Guru sebagai evaluator yaitu guru sebagai penilai dan

dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian, tujuan

penguasaan siswa terhadap pelajaran serta ketepatan atau keefektifan

mengajar.18

Djamaroh menjelaskan fungsi guru adalah sebagai berikut:

1) Guru sebagai perencana kurikulum

Guru menghadapi anak-anak setiap hari sehingga guru lebih

mengetahui kebutuhan anak didik, maka dalam penyusunan kurikulum

kebutuhan ini tidak boleh ditinggalkan.

2) Guru sebagai pemimpin

Guru memiliki kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak situasi

untuk membimbing anak ke arah pemecahan masalah, membentuk

keputusan dan menghadapkan anak-anak pada problem.

3) Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak

Guru harus aktif dalam aktivitas anak, misalnya dalam ekstrakulikuler

membentuk kelompok belajar.19

17

Ibid, h. 47. 18

Moh. Uzer Usman, Op Cit, h. 9-12. 19

Yunus Abu Bakar, Profesi Keguruan, (Learning Assisteance Program For Islamic

School: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), edisi 1, paket 1-5, h. 2-8.

Page 25: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

14

4. Kompetensi Pendidik

a. Pengertian Kompetensi Pendidik

Pendidik atau guru dianggap sebagai orang yang paling mampu atau

mempunyai kekuatan melakukan perubahan karena guru selalu berhadapan

secara terprogram dengan peserta didik. Besarnya tanggung jawab para

pendidik dalam membentuk karakter bangsa dapat dikaitkan dengan

kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap pendidik. Dalam hal ini sesuai

dengan Peraturan Menteri Pasal 3 Bab II, yaitu:20

1) Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,

dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

2) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dikutip oleh Moh. Uzer

Usman, kompetensi berarti “Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan

(memutuskan) sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yaitu kemampuan

dasar dan kecakapan.”21

Padanan kata yang berasal dari Bahasa Inggris ini

cukup banyak dan yang lebih relevan dengan pembahasan ini ialah kata

proficiency dan ability yang memiliki arti kurang lebih sama yakni

kemampuan. Hanya proficiency lebih sering digunakan orang untuk

menyatakan kemampuan berperingkat tinggi. Barlow mengatakan,

”Komepetensi guru ialah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan

kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.”22

Istilah kompetensi mempunyai banyak makna seperti dirumuskan

beberapa pendapat berikut ini:

20

Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, h. 5. 21

Moh. Uzer Usman, Op Cit, h. 14. 22

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1999), cet. 4, h. 229.

Page 26: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

15

1) Kamus Bahasa Indonesia, ”Kata kompetensi berarti kewenangan atau hak

kekuasaan untuk menentukan dan memutuskan suatu hal sedangkan akar

kata kompeten, yang mengandung arti: (1) cakap mengetahui pekerjaan atau

persoalan, (2) berhak, berwenang menentukan sesuatu.”23

2) Abdul Majid menjelaskan yang dikutip Pupuh Fathurrohman, ”Kompetensi

merupakan seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang

harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu

melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaan tertentu.”24

3) Charles E. Jhonson menyatakan seperti yang dikutip oleh Moch Uzer

Usman, kompetensi adalah: “ perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan

yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.”25

4) Kompetensi menurut Prof. Dr. Armai Arif diartikan sebagai ”Kemampuan

untuk melaksanakan tugas ditempat kerja sesuai dengan standar yang

ditetapkan meliputi kemampuan profesi, sosial, dan individu.”26

5) Stephen J. Kennezevich menjelaskan, sebagaimana yang dikutip oleh Prof.

Dr. H. Hamzah B. Uno, ”Kompetensi adalah kemampuan-kemampuan

untuk mencapai organisasi.” Kemapuan menurut Kennezevich merupakan

”Hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemapuan yang berhak

jenisnya, dapat berupa pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan,

kecerdasan dan lain-lain yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan

organisasi.”27

Dengan demikian mengacu pada beberapa pengertian kopmpetensi di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dapat dimaknai sebagai

gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam

23

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, h. 584. 24

Pupuh Fathurrohman, Strategi belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran

Bermakna Melalui penanaman Konsep Umum & konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama,

1995), h. 44. 25

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

1994), h. 14. 26

Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD Press, 2005), h. 33. 27

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia), (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), edisi 1, cet. 3, h, 62.

Page 27: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

16

melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil

yang dapat tunjukkannya secara bertanggung jawab di sekolah maupun pada

dirinya sendiri dan professional di bidangnya itu.

b. Macam – macam Kompetensi Guru

Adapun macam-macam kompetensi guru sebagai berikut:

1) Kompetensi Pedagogik, yaitu dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 28

ayat (3), yang dikutip oleh E. Mulyasa, dikemukakan ”Kompetensi

pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.”28

2) Kompetensi Profesional, beberapa kemampuan yang berhubungan dengan

kompetensi ini di antaranya kemampuan untuk menguasai landasan

kependidikan, pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan.

3) Kompetensi Personal, kompetensi berhubungan dengan pengembangan

kepribadian, di antaranya kemampuan yang berhubungan dengan

pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya,

kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama,

kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai

yang berlaku di masyarakat.

4) Kompetensi Sosial, kompetensi berhubungan dengan anggota masyarakat,

di antaranya kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan

teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesioanl, kemampuan

untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga

kemasyarakatan .29

Guru yang kompeten mampu mengelola program belajar mengajar,

dengan kemampuan sebagai berikut:

28

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 2007), h. 75. 29

Wina Sajaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Prenada Media Group), h. 145-146.

Page 28: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

17

1) Menguasai bahan yang diajarkan

2) Pengelolaan program belajar mengajar.

3) Mengelola Kelas

4) Menggunakan media

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Mengelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi siswa untu kepentingan pengajaran

8) Mengenai fungsi dan program layanan bimbingan sekolah

9) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian

kependidikan guna keperluan mengajar.30

c. Karakteristik Kompetensi Guru

Karakteristik kompetensi guru, meliputi di antaranya:31

1) Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-

baiknya.

2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya secara berhasil.

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

(tujuan instuksional) sekolah.

4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar

mengajar di dalam kelas.

Berdasarkan keragaman pendapat di atas. Ternyata pendapat tersebut

memiliki banyak kesamaan dan bahkan saling melengkapi satu sama lainnya.

Sedangkan perbedaannya terletak pada sudut pandang mereka dari segi

pendidikan yang mereka tekuni. Jadi, kompetensi guru itu memiliki tiga

kemampuan profesional yaitu kepribadian guru, penguasaan terhadap ilmu dan

bahan pelajaran yang akan diajarkan serta keterampilan guru dalam mengajar.

30

Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 162. 31

Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasrkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006), cet. 4, h. 38.

Page 29: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

18

atau dengan kata lain memiliki tiga unsur yaitu kompetensi pedagogik,

profesional, personal, dan sosial yang harus dikembangkan lebih lanjut.

Dengan demikian, seorang guru yang progresif harus mengetahui

dengan pasti kompetensi apa yang dituntut oleh masyarakat dewasa ini bagi

dirinya. Setelah mengetahui dapat dijadikan pedoman untuk meneliti dirinya

apakah ia seorang guru yang dalam tugasnya telah dapat mengetahui

kompetensi itu. Bila belum, guru yang baik harus mengakui kekurangan-

kekurangannya dan berusaha untuk memperbaikinya.

5. Persyaratan Pendidik Berkualitas

Kompetensi itulah yang digunakan untuk menilai apakah seorang guru

berkualitas atau tidak. Seorang guru seharusnya memiliki latar belakang

pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai untuk dapat mencapai

tingkat kompetensi tertentu. Idealnya guru harus memiliki latar belakang

pendidikan tentang kependidikan dan keguruan serta mengikuti berbagai

pelatihan yang terkait dengan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai seorang

guru.

Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh

melalui pendidikan tinggi program sarjana. Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi. Sebab guru mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan sehingga guru dituntut memiliki kompetensi

yang memadai dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa.

Awandana dalam arikelnya yang berjudul ”Guru yang Berkualitas”

menyatakan semakin banyak guru yang berkualitas semakin banyak pula

sekolah yang berkualitas. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi

guru yang berkualitas yaitu:

a. Guru harus memiliki profesionalisme di bidangnya, berarti guru harus

memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang yang diajarkannya.

Page 30: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

19

b. Guru harus mempersiapkan bahan untuk mengajar dan mempelajari

materi terlebih dahulu sebelum pergi mengajar.

c. Guru harus dapat menyampaikan materi dengan jelas dan menerapkan

metode dua arah yang kreatif dalam mengajar, bila perlu selipkan

beberapa humor agar suasana tidak kaku dan menyenangkan.

d. Guru harus dapat mengelola kelas dan siap berhadapan dengan berbagai

macam jenis maupun karakter siswa.

e. Guru harus melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri maupun

terhadap siswa dan dibahas secara bersama-sama bagaimana agar siswa

mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan.

f. Guru harus dapat berhubungan baik dengan orang tua siswa maupun

dengan guru lainnya.32

profesional guru merupakan hal penting bagi keberhasilan suatu sistem

pendidikan. Sebagai tenaga pendidik yang memiliki kemampuan kualitatif,

guru harus menguasai ilmu keguruan dan mampu menerapkan strategi

pembelajaran untuk mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan. Ahmad

Barizi mengungkapkan, ”Guru dituntut memiliki profesionalisme di

bidangnya.”33

Artinya guru tidak hanya harus memiliki pengetahuan yang luas

tentang bidang yang diajarkannya, tetapi seluruh komponen yang berkaitan

dengan pendidikan harus ada pada diri guru itu sendiri.

B. Pembinaan Kualitas Pendidik

Guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar jangan sampai berhenti

untuk belajar, karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang

secara dinamis. Kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan,

antara lain melalui pembinaan guru. Depdikbud beranggapan bahwa di tangan

guru lah mutu pendidikan kita sangat bergantung. Guru dianggap sebagai

32

Awandana, Guru yang Berkualitas. http://www.psbpsma.org/content/blog/Guru-

berkualitas-. Posted Sabtu, 11 Juni 2009. Diunduh pada hari Rabu, 28 Januari 2014, Pukul 11:45. 33

Ahmad Barizi, Menjadi Guru Unggul, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), h. 79.

Page 31: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

20

faktor utama, karena ia berinteraksi langsung dengan muridnya dalam proses

belajar mengajar di sekolah.

1. Pengertian Pembinaan Kualitas Pendidik

Menurut istilah, ”pembinaan berasal dari kata dasar ”bina”, yang

berasal dar bahasa Arab, yaitu bangun (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Pembinaan berarti pembaharuan, penyempurnaan atau usaha, tindakan atau

kegiatan yang dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk

memperoleh hasil yang lebih baik.”34

Pembinaan termasuk salah satu terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu

training yang berarti latihan, pendidikan, dan pembinaan. Pelatihan atau

training adalah ”suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan

mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari

karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan.”35

dalam pembinaan

seseolang dilatih untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya, agar

dapat memanfaatkannya secara utuh di masyarakat.

Secara terminologis, pembinaan guru sering diartikan sebagai rangkaian

usaha kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang

dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas serta pembinaan

lainnya untuk meningkatkan proses belajar mengajar.36

Berdasarkan pengertian

tersebut, dapat dinyatakan bahwa pembinaan guru merupakan:

a. Serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional.

b. Layanan profesional tersebut diberikan oleh orang yang lebih ahli

(kepala sekolah, penilik sekolah, pengawas, dan ahli lainnya) kepada

guru.

c. Maksud layanan profesional tersebut adalah agar dapat meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan yang

direncanakan dapat tercapai.37

34

Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan Mikro (Dalam

Tanya Jawab), (Jakarta: Djambatan, 2000), Cet. Ke-2, h. 408. 35

Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Ed. 3,

(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), Cet. Ke-9, h. 53. 36

Ibid, h. 9. 37

Idid, h. 11.

Page 32: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

21

Pembinaan kualitas guru merupakan salah satu upaya pengembangan

sumber daya manusia yang harus dilakukan secara berkesinambungan, karena

guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan mutu

pendidikan, di mana saat ini guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang

memadai dalam proses pembelajaran di sekolah.

Dalam pengertian lain pembinaan guru berarti sebagai serangkaian

usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan

profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas

serta pembina lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.38

Kepala

sekolah perlu menyadari bahwa tugas merekalah sebenarnya

2. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Pembinaan Pendidik

Tujuan pembinaan guru adalah untuk meningkatkan kemampuan

profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui

pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru.

Jika proses belajar meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meningkat.

Dengan demikian, rangkaian usaha pembinaan profesional guru akan

memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.

Seperti yang dikutip Ali Imran dari Wiles, secara umum pembinaan

guru bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi

belajar mengajar yang lebih baik, melalui usaha peningkatan profesional

mengajar; menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam

bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bila

mana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk

diperbaiki sendiri.

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut sangatlah jelas, bahwa pembinaan

guru bertujuan sebagai berikut:

a. Memperbaiki proses belajar mengajar.

b. Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui pembinaan profesional.

38

Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h. 12.

Page 33: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

22

c. Yang melakukan pembinaan adalah pembina.

d. Sasaran pembinaan tersebut adalah guru, atau orang lain yang ada

kaitannya.

e. Secara jangka panjang maksud pembinaan tersebut adalah

memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan.39

Dalam rumusan yang lebih rinci, Djajadisastra sebagaimana dikutip

Ali Imran mengemukakan tujuan pembinaan guru atau supervisi sebagai

berikut :

a. Memperbaiki tujuan khusus mengajar guru dan belajar siswa.

b. Memperbaiki materi (bahan) dan kegiatan belajar mengajar.

c. Memperbaiki metode, yaitu cara mengorganisasi kegiatan belajar

mengajar.

d. Memperbaiki penilaian atas media.

e. Memperbaiki penilaian proses belajar mengajar dan hasilnya.

f. Memperbaiki pembimbingan siswa atas kesulitan belajarnya.

g. Memperbaiki sikap guru atau tugasnya.40

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, kemudian dapat didentifikasi

fungsi-fungsi pembinaan guru. Fungsi pembinaan guru adalah menumbuhkan

iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya

pembinaan terhadap guru-guru dalam wujud layanan profesional.

Agar pembinaan guru tersebut dapat dilakukan dengan baik, perlu

dipedomani prinsip-prinsip pembinaan guru. yang dimaksud dengan prinsip

adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam suatu aktivitas. Para pakar

mengidentifikasi prinsip-prinsip pembinaan guru sesuai dengan sudut tinjauan

mereka, yaitu:

a. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru.

b. Hubungan antara guru dengan pembinaan didasarkan atas kerabat

kerja.

c. Pembina ditunjang sifat keteladanan dan terbuka.

d. Dilakukan secara terus menerus.

e. Dilakukan melalui berbagai wadah yang ada.

39

Ibid, h.13. 40

Ali Imran, Pembinaan Guru Di Indonesia, (Malang: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995), h.

12.

Page 34: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

23

f. Diperlancar melalui peningkatan koordinasi dan singkronisasi

horizontal dan vertikal baik di tingkat pusat maupun daerah.41

Sudarwan Danim mengemukakan 5 prinsip umum dan 17 prinsip

khusus. Prinsip umum pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru

dijelaskan sebagai berikut: Pertama, demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,

nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Kedua, satu kesatuan yang sistemis

dengan sistem terbuka dan multimakna. Ketiga, suatu proses pembudayaan

dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang hayat. Keempat,

memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

kreativitas guru dalam proses pembelajaran. Kelima, memberdayakan semua

komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan

pengendalian mutu layanan pendidikan.42

Prinsip khusus atau operasional pembinaan dan pengembangan

profesi dan karier disajikan sebagai berikut: Pertama, ilmiah, dimana

keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kompetensi dan

indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

Kedua, relevan, di mana rumusnya berorientasi pada tugas pokok dan fungsi

guru sebagai pendidik profesional, yakni memiliki kompetensi kepribadian,

sosial, profesional, dan pedagogis. Ketiga, sistematis, di mana setiap

komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan secara fungsional

dalam mencapai kompetensi.

Keempat, konsisten, di mana adanya hubungan yang ajeg dan taat

asas antara kompetensi dan indikator. Kelima, aktual dan kontekstual yakni

rumusan kompetensi dan indikator dapat mengikuti perkembangan ipteks.

Keenam, fleksibel, di mana rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Ketujuh, demokratis, di

mana setiap guru memiliki hak dan peluang yang sama untuk diberdayakan

41

Ibid, h.14. 42

Danim Sudarwan, Pengembangan Profesi Guru: dari pra-jabatan, induksi, ke

profesional madani (Jakarta: Kencana 2011), h.92.

Page 35: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

24

melalui proses pembinaan dan pengambangan profesionalitasnya, baik secara

individual maupun intitusional.

Kedelapan, objektif, di mana setiap guru dibina dan dikembangkan

profesi dan karirnya dengan mengacu kepada hasil penilaian yang

dilaksanakan berdasarkan indikator-indikator terukur dari kompetensi

profesinya. Kesembilan, komprehensif di mana setiap guru dibina dan

dikembangkan profesi dan karirnya untuk mencapai kompetensi profesi dan

kinerja yang bermutu dalam memberikan layanan pendidikan dalam rangka

membangun generasi yang memiliki pengetahuan, kemampuan atau

kompetensi, mampu menjadi dirinya sendiri, dan dapat menjalani hidup

bersama orang lain.

Kesepuluh, memandirikan, di mana setiap guru secara terus-

menerus diberdayakan untuk mampu meningkatkan kompetensinya secara

berkesinambungan, sehingga memiliki kemandirian profesional dalam

melaksanakan tugas dan fungsi profesinya. Kesebelas, profesional, di mana

pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru dilaksanakan dengan

mengedepankan nilai-nilai profesionalitas. Kedua belas, bertahap, di mana

pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru dilaksanakan secara

bertahap agar guru benar-benar mencapai puncak profesionalitas. Ketiga

belas, berjenjang, di mana pembinaan dan pengembangan profesi dan karier

guru dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atau

tingkat kesulitan kompetensi yang ada pada standar kompetensi.

Keempat belas, berkelanjutan, di mana pembinaan dan

pengembangan profesi dan karier guru dilaksanakan secara berkelanjutan

karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta adanya

kebutuhan penyegaran kompetensi guru. Kelima belas, accountable, di mana

pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru dapat

dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik. Keenam belas,

efektif, di mana pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan

karier guru harus mampu memberikan informasi yang dapat digunakan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak

Page 36: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

25

yang terkait dalam pembinaan dan pengembangan profesi dan karier lebih

lanjut dalam upaya peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Ketujuh belas,

efisien di mana pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karier

guru harus didasari atas pertimbangan penggunaan sumberdaya seminimal

mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.43

Prinsip-prinsip tersebut

hendaknya dijalankan oleh para pembina guru agar pembinaan tersebut

berhasil guna sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.

3. Strategi Pembinaan Kualitas Pendidik

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membina kualitas guru, salah

satunya adalah dengan memberdayakan peran MGMP (musyawarah guru

mata pelajaran). Melalui kegiatan ini diharapkan para guru dapat menyebar

luaskan upaya-upaya kreatif dalam pemecahan masalah. Forum ini selain

sebagai media untuk sharing pengalaman juga berfungsi sebagai kompetisi

antar guru dengan menampilkan guru-guru yang berprestasi dalam bidangnya,

misalnya; dalam penggunaan metode pembelajaran, hasil penelitian tindakan

kelas atau penulisan karya ilmiah.

Pembinaan kualitas guru dapat juga dilakukan melalui optimalisasi

pelaksanaan penelitian yang merupakan kegiatan sistematik dalam rangka

merefleksi dan meningkatkan praktik pembelajaran secara terus-menerus

sebab berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki

kondisi di mana praktik pembelajaran berlangsung.44

Kegiatan penelitian ini

diharapkan dapat memperbaiki kualitas proses belajar mengajar dan

meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar

juga untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebab melalui kegiatan ini guru

43

Danim Sudarwan, Pengembangan Profesi Guru: dari pra-jabatan, induksi, ke

profesional madani (Jakarta: Kencana 2011), h. 92-94. 44

Saondi Ondi, Suherman Aris, Etika Profesi Keguruan, (Bandung: PT Refika Aditama

2010), h.81.

Page 37: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

26

dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dilakukan dan keterbatasan

yang harus diperbaiki.

Pembinaan profesionalisme guru dapat dilaksanakan secara terpadu,

konsepsional, dan sistematis. Beberapa pendekatan/strategi yang dapat

dilakukan, melalui; pelaksanaan tugas, responsi, penelusuran dan

perkembangan diri, dan dukungan sistem.45

a. Pelaksanaan Tugas

Pengembangan kompetensi melalui pelaksanaan tugas pada dasarnya

merupakan upaya memadukan antara potensi profesional dengan pelaksanaan

tugas-tugas pokoknya. Dengan cara ini, tugas-tugas yang diberikan dalam

kegiatan pelaksanaan tugas, secara langsung maupun tidak langsung

merupakan upaya peningkatan kompetensi guru. Pendekatan ini sifatnya lebih

informal, sudah terkait dengan pelaksanaan tugas sehari-hari. Cara ini sangat

tepat dalam berbagai situasi, melalui kegiatan-kegiatan:

1) Kerja kelompok untuk menumbuhkan saling menghormati dan saling

memahami;

2) Diskusi kelompok untuk bertukar pikiran dan membahas masalah yang

dihadapi bersama;

3) Melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan, sehingga dapat

meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri;

b. Responsi

Responsi adalah salah satu metode pembinaan dengan maksud agar

guru dapat lebih memahami peran, fungsi dan tugasnya sebagai guru melalui

latihan soal, tanya jawab, dan diskusi. Peningkatan kompetensi melalui

responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal

yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan

latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan

45

Ali Mudlofir, Pendidik Profesional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 131-

137.

Page 38: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

27

media, dan forum-forum lainnya. Hal yang dapat menunjang responsi ini

adalah apabila para guru berada dalam suasana interaksi sesama guru yang

memiliki kesamaan latar belakang dan tugas, misalnya MGMP (Musyawarah

Guru Mata Pelajaran).

Dalam pendekatan ini, MGMP sebagai satu wadah para guru mata

pelajaran sejenis dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan profesionalisme

guru. Melalui MGMP, para guru akan memproleh peluang untuk saling tukar

pengetahuan dan pengelaman, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan

wawasan dan kualitas diri pribadi serta profesi. MGMP dapat

mengembangkan suatu program kerja yang memungkinkan para guru sejenis

dapat berkembang, misalnya mendatangkan pakar dalam bidangnya sebagai

fasilitator dalam lokakarya, pelatihan, studi kasus, dan sebagainya.

c. Penelusuran dan Perkembangan Diri

Pada dasarnya, peningkatan kompetensi akan sangat tergantung pada

kualitas pribadi masing-masing. Kenyataannya, setiap orang memiliki

keunikan sendiri-sendiri dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Oleh karena itu, upaya peningkatan profesionalisme seyogyanya berpusat

pada keunikan potensi kepribadian masing-masing. Pendekatan ini dirancang

untuk membantu guru agar potensi pribadi dapat berkembang secara optimal

dan berkualitas sehingga pada gilirannya dapat membawa kepada perwujudan

profesionalisme secara lebih bermakna.

Potensi pribadi merupakan bagian dan keseluruhan kepribadian dalam

bentuk kecakapan-kecakapan yang terkandung baik aspek fisik, emosional,

maupun intelektual. Apabila potensi pribadi ini dapat dikembangkan secara

efektif, maka akan menjadi kecakapan nyata yang secara terpadu membentuk

kualitas kepribadian seseorang. Peningkatan kualitas dapat diproleh melalui

suatu perencanaan yang sistematis dengan menata dan mengembangkan

potensi-potensi pribadi. Perencanaan ini suatu rangkaian proses kegiatan yang

terarah dan sistematis dalam mengenal, menata, dan mengembangkan potensi

pribadi agar mencapai suatu perwujudan diri yang bermakna.

Page 39: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

28

d. Dukungan Sistem

Perkembangannya kompetensi guru akan banyak tergantung pada

kondisi sistem dimana guru bertugas. Oleh karena itu, upaya peningkatan

kualitas seharusnya berlangsung dalam sistem organisasasi dan manajemen

yang kondusif. Untuk hal ini perlu diupayakan agar organisasi dan

lingkungan tertata sedemikian rupa, sehingga menjadi suatu sistem dengan

manajemen yang menunjang pengembangan kualitas guru. Manajemen dan

sarana penunjang yang memadai sangat diperlukan untuk membentuk

lingkungan kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas yang efektif.

Mengingat besarnya peran guru pada tingkat institusional dan

instruksional maka manajemen pendidikan harus memprioritaskan

manajemen guru utama yang berkenaan dengan manajemen guru adalah

bagaimana menciptakan suatu pengelolaan pendidikan yang memberikan

suasana kondusif bagi guru untuk melaksanakan tugas profesinya secara

kreatif dan produktif serta memberikan jaminan kesejahteraaan dan

pengembangkan karirnya.

Manajemen guru harus mencakup fungsi-fungsi yang berkenaan: (1)

profesionalisme, standar, sertifikasi dan pendidikan perajabatan, (2)

rekrutmen dan penempatan, (3) promosi dan mutasi, (4) gaji, insentif, dan

pelayanan, (5) supervisi dan dukungan profesional.46

Secara lebih teknis dan operasional strategi dan teknik peningkatan

profesional guru dapat ditempuh kegiatan-kegiatan berikut:

1) In-house training (IHT), yaitu pelatihan yang dilaksanakan secara

internal dikelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang

ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan.

2) Program magang. Program magang adalah pelatihan yang

dilaksanakan didunia kerja atau industri yang relevan dalam rangka

meningkatkan kompetensi profesional guru.

3) Kemitraan sekolah. Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat

dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik,

antara sekolah negeri dengan sekolah swasta, dan sebagainya.

46

Mudlofir Ali, Pendidikan Profesional, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 2012), h. 134.

Page 40: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

29

4) Belajar jarak jauh. Pelatihan melalui belajar jarak jauh dapat

dilaksanakan tanpa menghadirkan instruktur dan peserta pelatihan

dalam satu tempat tertentu, melainkan dengan sistem pelatihan

melalui internet dan sejenisnya.

5) Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus. Pelatihan jenis ini

dilaksanakan di lembaga-lembaga pelatihan yang diberi wewenang,

dimana program disusun secara berjenjang mulai dari jenjang dasar,

menengah, lanjut, dan tinggi.

6) Kursus singkat diperguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.

Kursus singkat dimaksudkan untuk melatih meningkatkan

kemampuan guru dalam beberapa kemampuan seperti kemampuan

melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah,

merencanakan, melaksanakan, melakukan dan mengevaluasi

pembelanjaran, dan lain-lain sebagainya.

7) Pembinaan internal oleh sekolah. Pembinaan internal ini

dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki

kewewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar,

pemberian tugas-tugas internal tambahan, diskusi dengan rekan

sejawat dan sejenisnya.

8) Pendidikan lanjut. Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut

juga merupakan alternatif bagi peningkatakan kualifikasi dan

kompetensi guru. Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini

dapat dilaksanakan dalam memberikan tugas belajar, baik di dalam

maupun di luar negeri bagi guru yang berprestasi.

9) Diskusi masalah-masalah pendidikan. Diskusi ini dilaksanakan

secara berkala dengan topik diskusi sesuai dengan masalah yang

dialami di sekolah.

10) Seminar. Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan

pembinaan publikasi ilmiah juga dapat menjadi model pembinaan

berkelanjutan bagi peningkatan keprofesian guru.

11) Workshop. Dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaan

bagi pembelajaran, meningkatkan kompetensi maupun

pengembangkan karirnya. Workshop dapat dilakukan misalnya

dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulim, pengembangan

silabus, penulisan RPP, dan sebagainya.

12) Penelitian. Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian

tindakan kelas, penelitian eksperimen ataupun jenis yang lain dalam

rangka peningkatan mutu pembelajaran.

13) Penulisan buku/bahan ajar. Bahan ajar yang ditulis guru dapat

membentuk diktat, buku pelajaran ataupun buku dalam bidang

pendidikan.

14) Pembuatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat

guru dapat berbentuk alat peraga, alat peraktikum sederhana,

maupun bahan ajar elektronik atau animasi pembelajaran.

15) Pembuatan karya teknologi/karya seni. Karya teknologi/seni yang

dibuat guru dapat berupa karya yang bermanfaat untuk masyarakat

Page 41: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

30

atau kegiatan pendidikan serta karya seni yang memiliki nilai

estetika yang diakui oleh masyarakat.47

Untuk meningkatkan kualitas guru di sekolah, perlu dirumuskan

sebuah instrumen yang jelas dan akurat yang dapat merekam dan

menggambarkan indeks kinerja guru selama melaksanakan tugasnya sebagai

guru.

C. Pembinaan Kualitas Pendidik oleh Kepala Sekolah

Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi pendidikan. Kepala

sekolah merupakan pemimpin pendidikan di sekolah. Kepala sekolah memiliki

sejumlah tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan

fungsinya secara optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat.

Kepala sekolah yang baik dapat membuat anggota menjadi percaya,

loyal, dan termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi secara

optimal. Untuk itu, keberhasilan kepala sekolah dapat dilihat dari performansi

anggota.

Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas tidak selamanya memberikan

hasil sesuai dengan yang diinginkan, ada saja kekurangan dan kelemahan yang

dijumpai pada guru saat melaksanakan proses pembelajaran maka untuk

memperbaiki kondisi demikian peran supervisi pendidikan menjadi sangat

penting untuk dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan prestasi kerja guru

yang pada gilirannya meningkatkan prestasi sekolah. Pelaksanaan supervisi

bukan untuk mencari kesalahan guru tetapi pelaksanaan supervisi pada

dasarnya adalah proses pemberian layanan bantuan kepada guru untuk

memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan meningkatkan

kualitas hasil belajar.

47

Mudlofir Ali, Pendidikan Profesional, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 2012), h.

135-137.

Page 42: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

31

Kepala sekolah yang melaksanakan supervisi pada guru harus mampu

menempatkan diri sebagai pemberi bantuan bukan sebagai pencari kesalahan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang

berbeda antara guru dengan kepala sekolah. Selain itu, untuk memberikan rasa

nyaman guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menerima segala

perbaikan yang diberikan kepala sekolah. Tujuan akhir dari kegiatan supervisi

pendidikan adalah untuk memperbaiki guru dalam hal proses belajar mengajar

agar tercapai kualitas proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas hasil

belajar siswa.48

Kepala sekolah berperan penting dalam mewujudkan sistem manajemen

sekolah yang unggul dan efektif. Kepala sekolah yang profesional dan

memenuhi standar kualifikasi kepala sekolah, serta mampu melihat dan

memanfaatkan potensi sumber daya sekolah dapat menjamin terselenggaranya

sekolah yang efektif. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memahami

tugasnya baik selaku manajer maupun supervisor.49

Sebagai supervisor, kepala

sekolah mempunyai beberapa peran penting, yaitu:

a. Mengadakan observasi di setiap kelas (dilakukan secara mendadak)

untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran;

b. melaksanakan pertemuan individual dengan guru untuk menggali

potensi masing-masing guru;

c. menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru dalam upaya pemecahan

masalah akademik dan administratif;

d. menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam

perbaikan dan peningkatan kinerja guru;

e. melaksanakan pengembangan staf secara terencana, terarah dan

berkelanjutan;

f. bekerja sama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara

komprehensif;

g. melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi

proses pembelajaran.50

Observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah di setiap kelas harus

dilaksanakan sebagai bagian dari supervisi. Hal ini sebaiknya dilakukan secara

48

Saondi ondi, Suherman aris, Etika Profesi Keguruan, (Bandung: PT Refika Aditama

2010), h.80 49

Suprihatiningrum Jamil, Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2013), h.299. 50

Ibid, h.300.

Page 43: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

32

mendadak, tetapi terencana. Kepala sekolah tidak perlu memberitahukan

kepada guru bahwa akan diselenggarakan observasi kelas. Observasi kelas

lebih ditujukan pada proses pembelajaran, yang meliputi pemilihan

pendekatan, metode, strategi, dan media pembelajaran yang digunakan oleh

guru.51

Selain itu, juga melihat jauh mana keterlibatan aktif siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. Hasil observasi/supervisi ini dapat digunakan untuk

melihat kelebihan dan kelemahan guru dalam mengelola kelas, termasuk

kecakapannya dalam menguasai materi. Secara tertutup kepada sekolah dapat

menyampaikan hasil observasi/supervisinya kepada guru yang bersangkutan

sebagai bahan pemecahan masalah, pembinaan, dan tindak lanjut guru dalam

menjalankan tugasnya. Tindak lanjut ini perlu dicek ulang dengan melakukan

kegiatan yang sama di kelas yang sama dengan guru yang sama.

Agar dapat menjalankan tugas supervisor dengan baik, kepada sekolah

perlu membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan mengenai

kurikulum. Kepala sekolah berhak mengatur kurikulum sesuai dengan tujuan

yang telah direncanakan bersama dalam sekolah tersebut. Aspek-aspek

kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah

materi pelajaran, proses pembelajaran, evaluasi kurikulum, pengelolaan

kurikulum, dan pengembangan kurikulum.

Jadi, kepala sekolah sebagai supervisor bertugas untuk menyusun, melaksanakan, dan

menggunakan hasil supervisi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan

pendidikan. Supervisi dilakukan pada semua aspek manajemen di sekolah tersebut,

tidak terbatas pada guru, tetapi juga staf/karyawan dan tenaga kependidikan. Dengan

demikian, kegiatan supervisi diharapkan dapat mengidentifikasi guru dan tenaga

kependidikan yang bermasalah dalam menjalankan tugas dan kinerjanya sehingga

diketahui kelemahan yang menghambat pencapaian tujuan pendidikan untuk

selanjutnya segera dicarikan solusinya.

51

Ibid, h.300.

Page 44: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

33

1. Tanggung Jawab dan Fungsi Kepala Sekolah

Sebelum menjelaskan definisi kepala sekolah, terlebih dahulu disajikan

makna dari pemimpin. Vaughan dan Hogg menyatakan “Kepemimpinan adalah

usaha menggerakkan orang lain untuk dapat mencapai tujuan bersama

(kelompok).”52

Selanjutnya Robert E. Coffey menjelaskan “Kepemimpinan

merupakan proses pengarahan, memberi semangat dan tenaga kepada bawahan,

menyepakati komitmen, sebagaimana diharapkan pemimpin.”53

Ngalim Purwanto mengemukakan kepemimpinan adalah tindakan atau

perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang

seorang maupun kelompok menuju ke arah tujuan tertentu. Kepemimpinan

adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok hingga tercapai

tujuan-tujuan dari kelompok itu secara bersama. Hendiyat Soetopo dan Wasty

Soemanto secara umum menyatakan:

Pemimpin adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk

dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan

dan bila perlu memaksa orang lain agar ia mau menerima pengaruh

selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu

maksud atau tujuan-tujuan tertentu.54

Soewadji menyatakan “Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan

yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu

pendidikan disekolah.”55

Berkembangnya kerja sama yang harmonis, minat

terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan dan

perkembangan mutu profesional di antara guru banyak ditentukan oleh kualitas

kepemimpinan kepala sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa seorang pemimpin adalah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

dan memiliki kekuasaan penuh membawa bawahannya untuk mencapai tujuan

52

Bedjo Sudjanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta: IKAPI, 2007), h. 67. 53

Ibid, h. 69.

54

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervsi Pendidikan,

(Jakarta: Bina Aksara, 1988), cet. 2, h. 1.

55

Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggng Jawabnya, (Salatiga: Kanisius, 1994),

h. 60.

Page 45: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

34

yang telah diprogramkan bersama sesuai dengan norma yang berlaku, secara

sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang fungsional guru

yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana terjadi interaksi

antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima

pembelajaran.

Kepala sekolah sebagai pelaksana kepemimpinan di sekolah harus

memiliki kemampuan dan keterampilan yang dapat dipraktekan dalam

kehidupan sehari-hari. 56

Keterampilan dan kemampuan yang menggambarkan

tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam penerapan kepemimpinan

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang kurikulum .

b. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang public relation.

c. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang hubungan guru dan murid.

d. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang personalia.

e. Kepala sekolah sebagai pemimpin personalia di bidang non pengajaran.

f. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam bidang pelayanan bimbingan.

g. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam bidang pelayanan sekolah lain.

h. Kepala sekolah adalah pemimpin dalam artikulasi dengan sekolah-sekolah

lain.

i. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pengelolaan pelayanan, rumah

sekolah dan perlengkapan.

j. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang pengorganisasian.

Kepala sekolah adalah orang memiliki peranan, tugas dan tanggung

jawab yang besar, sehingga dengan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah tidak hanya

satu bidang akan tetapi meliputi banyak bidang terutama yang berkaitan

dengan pembelajaran.

56

Ibid, h. 28-33.

Page 46: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

35

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya

sekolah secara teknis akademis saja. Akan tetapi, banyaknya masalah baru

akan ditimbulkan harus menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk

dipecahkan dan dilaksanakan.

Berdasarkan semakin kompleksnya masalah yang ada, maka fungsi

kepala sekolah adalah sebagai berikut: 57

a. Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidik)

Dalam melakukan fungsi sebagai Educator, kepala sekolah harus

memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

pendidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif,

memberikan nasihat kepada warga sekolah memberikan dorongan kepada

seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik, serta team teaching, moving class, dan mengadakan program

akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.

Sumidjo mengemukakan, “Bahwa dalam memahami arti pendidik

tidak cukup berpegang pada konotasi yang terkandung dalam definisi

pendidik, melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna

pendidikan, sarana pendidikan, dan bagaimana strategi pendidikan itu

dilaksanakan.”58

Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berusaha

menanamkan, memajukan, dan meningkatkan sedikitnya empat macam

nilai, yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.

Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Upaya

yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya

sebagai pendidik dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama,

mengikutsertakan guru-guru dalam penataran untuk menambah wawasan

para guru. Kedua, kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim

evaluasi hasil belajar peserta didik untuk lebih giat bekerja, kemudian

57

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2004), h. 98-

120. 58

Ibid, h. 99.

Page 47: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

36

hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan di papan

pengumuman. Ketiga, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah.

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Dalam rangka melakukan peranan fungsinya sebagai manajer, kepala

sekolah harus memilliki strategi yang tepat untuk memperdayakan tenaga

kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan

kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan

mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai

kegiatan yang menunjang program sekolah.

Kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan

tugas-tugas kepemimpinannya dengan baik, yang diwujudkan dalam

kemampuan menyusun program sekolah, organisasi personalia,

memberdayakan tenaga kependidikan, dan mendayagunakan sumber daya

sekolah secara optimal.

Kemampuan menyususn program sekolah harus diwujudkan dalam

(1) pengembangan program jangka panjang, baik program akademis

maupun nonakademis, yang dituangkan dalam kurun waktu lebih dari lima

tahun; (2) pengembangan program jangka menengah, baik program

akademis maupun nonakademis, yang dituangkan dalam kurun waktu tiga

samapi lima tahun; (3) pengembangan program jangka pendek, baik

program akademis maupun nonakademis, yang dituangkan dalam kurun

waktu satu tahun (program tahunan), termasuk pengembangan RAPBS

(Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah) dan ABS (Anggaran

Biaya Sekolah). Dalam hal itu, kepala sekolah harus memiliki mekanisme

yang jelas untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program secara

periodic, sistemik, dan sistematik.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat

Page 48: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

37

pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.

Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk

mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola

administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana,

mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan.

Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat

menunjang produktivitas sekolah. Untuk itu, kepala sekolah harus mampu

menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional berikut.

1) Kemampuan mengelola kurikulum harus diwujudkan dalam penyususnan

kelengkapan data admisitrasi pembelajaran, bimbingna konseling,

kegiatan praktikum, dan kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.

2) Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan

dalam penyususnan kelengkapan data administrasi peserta didik, kegiatan

ekstrakulikuler, dan hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.

3) Kemampuan mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru, tenaga

kependidikan non guru (pustakawan, laporan, pegawai tata usaha,

penjaga sekolah, dan teknisi).

4) Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana harus

diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi gedung

dan ruang, meubeler, alat mesin kantor, buku atau tambahan pustaka, alat

laboratorium, alat bengkel, dan workshop.

5) Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, surat ke luar,

surat keputusan, dan surat edaran.

6) Kemampuan mengelola administrasi keuangan harus diwujudkan dalam

pengembangan administrasi keuangan rutin, keuangan yang bersumber

dari masyarakat dan orang tua peserta didik, keuangan yang bersumber

dari pemerintah yakni uang yang harus dipertanggungjawabkan, dan dana

bantuan operasional.

Page 49: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

38

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisien dan efektivitas

pembelajaran. Oleh Karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah

supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

kependidikan.

Kepala sekolah sebagai supervisi, maka ia harus mampu melakukan

berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga

kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan control agar

kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk

mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan

dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepala sekolah

sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan

melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya.

Kemampuan menyususn program supervisi pendidikan harus diwujudkan

dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program

supervisi untuk kegiatan ekstra kulikuler, pengembangan program supervisi

perpustakaan, labolatorium, dan ujian.

Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah sebagai supervisor harus

memperhatikan prinsip-prinsip:

1) Hubungan konsultatif, kolegial, dan bukan hirarkis;

2) Dilaksanakan secara demokratis;

3) Berpusat pada tenaga pendidik;

4) Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidik;

5) Merupakan bantuan professional.

Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif

antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan

individual, dan simulasi pembelajaran.

Page 50: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

39

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo

mengemukakan, “Kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter

khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan

pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan

pengawasan.”59

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader

dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga

kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan

kemampuan berkomunikasi.

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator

Sebagai inovator kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari

gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan

kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-

model pembelajaran yang inovatif.

Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,

rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptable dan

fleksibel. Kepala sekolah harus mampu mencari, menemukan, dan

melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan

59

Ibid, h. 115.

Page 51: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

40

melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,

dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber

belajar melalui pengembangan pusat belajar (PSB).

1) Pengaturan lingkungan fisik. Lingkungan yang kondusif akan

menumbuhkan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu membangkitkan

motivasi tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas secara

optimal.

2) Pengaturan suasana kerja. Suasana kerja yang tenang dan menyenangkan

juga kan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan. Untuk itu,

kepala sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis

dengan para tenaga kependidikan, serta menciptakan lingkungan sekolah

yang aman dan menyenangkan.

3) Displin. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan disiplin kepada

semua bawahannya. Melalui disiplin diharapkan dapat tercapai tujuan

secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan produktifitas sekolah.

Beberapa strategi yang digunakan oleh kepala sekolah dalam membina

disiplin para tenaga kependidikan, yaitu:

a) Membantu para tenaga kependidikan dalam mengembangkan pola

perilakunya.

b) Membantu para tenaga kependidikan dalam meningkatkan standar

perilakunya.

c) Melaksanakan semua aturan yang telah disepakati bersama.

4) Dorongan. Motivasi merupakan faktor yang cukup dominan dan dapat

menggerakkan faktor lain ke aras efektifitas kerja, bahkan motivasi sering

disamakan dengan mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai

penggerak dan pengarah. Terdapat beberapa prinsip yang dapat

diterapkan kepala sekolah untuk mendorong tenaga kependidikan agar

mau dan mampu meningkatkan keprofesionalismenya. Prinsip tersebut

ialah:

a) Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan

Page 52: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

41

yang dilakukannya menarik dan menyenangkan.

b) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada

para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan di

bekerja.

c) Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari

setiap pekerjaannya.

d) Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-

waktu hukuman juga diperlukan.

e) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan

jalan memerhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman,

menunjukkan bahwa kepala sekolah memerhatikan mereka, mengatur

pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai pernah

memperoleh kepuasan dan penghargaan.

5) Penghargaan. Penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidiian, dan untuk mengurangi kegiatan

yang kurang produktif. Mellaui penghargaan ini para tenaga

kependidikan dapat dirangsang untuk meningkatkan profesionalisme

kerjanya secara positif dan produktif.

Page 53: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kartika X-2 Jakarta yang beralamat

di Jl. Anggrek No. 1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Adapun waktu penelitian

direncanakan mulai dari bulan Desember 2013 sampai Juli 2014, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN BULAN

12 1 2 3 4 5 6 7

1 Seminar proposal

2 Penyerahan izin penelitian

3 Wawancara dengan kepala sekolah

Page 54: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

43

4 Wawancara dengan guru

5 Penyususnan laporan hasil penelitian

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan kepada kepala sekolah. Sedangkan sub fokus

penelitian ini adalah peran yang dilakukan kepala sekolah dalam usahanya

membina kualitas guru.

C. Metode Penelitian, Jenis, dan Sumber Data

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk

deskriptif analitis, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu

keadaan atau sifat seperti adanya untuk kemudian dianalisis dengan teknik

analisis kualitatif. Jadi, penelitian ini dimaksudkan untuk memastikan atau

menjelaskan karakteristik dari objek yang diteliti.

Adapun jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat

kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder.1 Sumber data pada

penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan ketua

OSIS. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Data Primer

Data ini bersumber dari responden yang langsung ditemui di lapangan

(lokasi penelitian). Data primer dalam penelitian ini adalah wawancara

dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru/staf sekolah, dan salah

seorang siswa.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi

berupa data tertulis seperti data guru, struktur organisasi, data sarana

prasarana dan sebagainya.

1

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.

4.

Page 55: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

44

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti dalam hal ini

menggunakan sebagai berikut :

1. Observasi

“Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dam mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.”2 Adapun dalam observasi ini penulis mengadakan pengamatan

langsung dalam rangka memperoleh data tentang pembinaan kualitas

pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta.

2. Wawancara

“Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dilakukan oleh dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung berbagai informasi atau berbagai

keterangan.”3

Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan

guru terkait dengan manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam membina kualitas guru. Dengan demikian yang

diwawancarai adalah kepala sekolah dan guru. Untuk melakukan

wawancara disusun pedoman wawancara berikut kisi-kisinya.

3. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah barang-barang tertulis. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

2 Cholid Narkubo dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004), h. 70. 3Ibid, h. 83.

Page 56: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

45

catatan harian, dan sebagainya.”4 Dokumentasi dilakukan untuk

mendapatkan data tentang profil SMK Kartika X-2 Jakarta dan data guru.

Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian

sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-

data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti, akan tetapi

juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu. Setelah

diperoleh dari lapangan, langkah berikutnya adalah mengklasifikasikannya,

mengolah, menganalisis kemudian hasilnya diambil dan dijadikan kesimpulan.

G. Kisi-kisi Instrumen

1. Definisi Konseptual

Yang dimaksud dengan peran kepala sekolah dalam membina kualitas

guru adalah usaha dan tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai

pada satuan pendidikan dalam menggerakan, mempengaruhi, dan membimbing

guru meningkatkan kemampuan profesionalnya sehingga guru dapat

menjalankan tugasnya sesuai tuntutan profesi.

2. Definisi Operasional

Secara operasional yang dimaksud dengan peran kepala sekolah dalam

membina kualitas guru adalah usaha dan tindakan yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam menggerakan, mempengaruhi, dan membimbing guru

meningkatkan kemampuan profesionalnya sehingga guru dapat menjalankan

tugasnya sesuai tuntutan profesi melalui penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan internal, kegiatan supervisi, pelaksanaan tugas, dan dukungan

sistem.

4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

BinaAksara, 1987), h. 131.

Page 57: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

46

3. Kisi-kisi Wawancara

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No. Aspek

1 Macam-macam kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam

membina profesionalisme guru

2 Alasan/latar belakang pelaksanaan kegiatan tersebut

3 Pelaksanaan kegiatan (waktu dan tempat)

4 Pihak-pihak yang terlibat dan alasan pelibatan

5 Respon guru

6 Hasil yang dicapai/manfaat yang dirasakan

7 Kendala-kendala yang dihadapi dan solusinya

8 Rencana kegiatan pembinaan profesionalisme guru

selanjutnya

Page 58: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Kartika X-2 Jakarta

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK Kartika X-2 Jakarta

Alamat Sekolah : Jl. Anggrek No. 1 RT 15/RW 6

Kelurahan : Pesanggrahan

Kecamatan : Pesanggrahan

Kota : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

Kode Pos : 12320

No. Telepon/Fax : (021) 7370503

Website/email : /[email protected]

Status Mutu : SPM

Nama Kepala Sekolah : Drs. Amirudin, M. M

NIP : 514974164320

Status Sekolah : Swasta

Keadaan Gedung : Permanen

Nomor Statistik Sekolah : 342016304601

Page 59: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

48

No/Tahun SK Pendirian : 137/2007

Tanggal SK Pendirian : 10-04-2007

Penandatangan SK : Dinas Pendidikan

NPNS : 20107535

ID Ujian Nasional : 136

Sertifikasi ISO 9001:200 : 9001:2008/0000

Waktu Sekolah : Pagi dan Siang

2. Visi dan Misi SMK Kartika X-2 Jakarta

Dalam melaksanakan aktivitas pendidikannya, SMK Kartika X-2

Jakarta selalu melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan visi dan misi

yang telah ditetapkan. Adapun visi dan misi SMK Kartika X-2 Jakarta adalah

sebagai berikut:

a. Visi

Menghasilkan kepribadian peserta didik yang memiliki kompetensi

profesional tingkat menengah yang kompetitif dilandasi Iman dan Takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Misi

a) Terbentuknya sikap dan perilaku peserta didik yang berakar pada nilai-

nilai luhur budaya bangsa.

b) Membentuk peserta didik yang memiliki etos kerja produktif dan

professional.

c) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

yang profesional.

d) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar

mengajar yang berbasis IT.

e) Memberdayakan sekolah berbasis kerjasama yang bersinergi melalui

pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Page 60: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

49

3. Data Guru SMK Kartika X-2 Jakarta

Guru merupakan ujung tombak pendidikan bagi lembaga pendidikan

formal seperti SMK Kartika X-2 Jakarta. Jumlah seluruh personal SMK

Kartika X-2 Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014 sebanyak 39 orang mayoritas

lulusan S1. Jika dibandingkan dengan jumlah siswa (892 siswa), maka satu

orang guru membina 22 orang siswa, dan sebagian besar guru berstatus guru

tetap yayasan yang mereka hanya bertugas di SMK Kartika X-2 Jakarta,

sehingga mereka mampu menjalankan fungsi pembinaan siswa secara baik.

Secara lebih rinci data tentang guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik SMK Kartika X-2 Jakarta

No

Mata

Pelajaran

Total

Kelamin Status Kepegawaian Kebutuhan Guru

L P PNS NON PNS Ideal

+/- GT GTT GT GTT

Normatif

1. Pendidikan

Agama 3 3 0 0 0 3 0 3 0

2. Bahasa

Indonesia 2 1 1 0 0 2 0 2 1

3. PKN& Sejarah 2 1 1 0 0 2 0 3 1

4. Pendidikan Jasmani & Olah Raga

2 2 0 0 0 2 0 3 -1

5. Seni & Budaya

1 0 1 0 0 1 0 2 1

6. BP/ BK 2 2 0 0 0 1 1 2 0

Adaptif

7. Matematika 3 0 3 0 0 3 0 3 0

8. Bahasa Inggris

3 2 1 0 0 2 1 3 0

9. KKPI 1 1 0 0 0 1 0 2 -1

10. IPA 2 1 1 0 0 2 0 2 0

11. IPS 2 2 0 0 0 2 0 3 1

12. Kewirausahaa

n 2 1 1 0 0 2 0 2 0

13. Pelayanan

Prima 1 0 1 0 0 1 0 1 0

14. Bahasa Jepang

2 1 1 0 0 1 1 3 -1

15. Ekonomi 2 2 0 0 0 2 0 3 1

Produktif

16. Akuntansi 4 2 2 0 0 4 0 4 0

17. Adm.

Perkantoran 4 3 1 0 0 4 0 4 0

18. Pemasaran 4 3 1 0 0 4 0 4 0

Page 61: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

50

B. Deskripsi dan Analisis Data

Kepala sekolah memaparkan bahwa urgensi pendidik yang berkualitas

memiliki peran yang sangat penting dalam membangun mutu pendidikan.

Dalam sebuah penelitian pada seminar pendidikan dikatakan bahwa suksesnya

lembaga pendidikan sebanyak 37% ditentukan oleh pendidikan yang memiliki

mutu. Dalam tahap rintisan sekolah standar nasional maka kita harus bekerja

keras untuk mewujudkan sekolah standar nasional, karena pendidik menjadi

elemen yang sangat penting dalam perbaikan mutu pendidikan.1

Dalam upaya membina kualitas pendidik maka setiap pendidik

diberikan hak dan kewenangan untuk mengikuti program; (1) Diklat intern; (2)

Diklat yang menginduk pada gugus, kabupaten, dan Depdiknas; (3) Diklat

berdasarkan surat tugas dari lembaga; dan (4) program pengembangan lainnya

untuk meningkatkan kompetensi, wawasan, serta pengalaman.. Intinya adalah

tidak ada diskriminasi bagi pendidik yang ingin mengikuti Diklat. Dalam

meningkatkan mutu pendidik pada tingkat kualifikasi, sejumlah tiga pendidik

yang sedang melanjutkan program S2 Maka dalam realisasinya mewajibkan

pendidik untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan yang diadakan secara

intern maupun ekstern.

Hal tersebut terbukti dengan sering diikutsertakannya pendidik mata

pelajaran dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan yang menunjang kegiatan

kompetensi pendidik khususnya dalam proses pembelajaran, setiap ada

kesempatan bagi pendidik, kepala sekolah selalu mengirim pendidik untuk

mengikuti pelatihan, seminar, dan penataran mulai dari tingkat regional

maupun nasional.

Jangka waktu pelaksanaan dalam membina kualitas guru tersebut

dilakukan secara berkala. Kriteria keberhasilan dari pembinaan pendidik dapat

dilihat dari hasil supervisi yang dilakukan baik secara intern maupun ekstern.

Hal ini terindikasi dari produktivitas para pendidik yang terlihat dari kinerja

1 Drs. Amiruddin, Kepala Sekolah, Hasil Wawancara SMK Kartika X-2 Jakarta Kamis, 20

Maret 2014.

Page 62: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

51

pendidik seperti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, dan hasil

kerja.

Mengenai kegiatan pembinaan tersebut, semua guru dengan antusias

karena selain narasumbernya yang profesional materi yang disampaikannya

pun sangat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan kualitas mereka. cara

penyampaian yang menarik dan tempat pelaksanaan workshop tersebut

memadai dan suasananya nyaman, hanya waktu pelaksanaan yang dirasa masih

kurang.

Bentuk dukungan kepala sekolah yaitu selalu memberikan motivasi

terhadap semua kegiatan dalam pengembangan mutu pendidik, menyediakan

fasilitas pendukung dan memberi apresiasi bagi pendidik berprestasi baik dari

segi materi maupun non materi.

Selanjutnya kepala sekolah juga mengambil langkah dalam membina

kualitas pendidik yaitu (a) aspek psikis, dengan memerhatikan kesejahteraan

dan mengapresiasi pendidik yang berprestasi serta pemberian kompensasi,

pembinaan disiplin tenaga pendidik serta pemberian motivasi; (b) aspek SDM,

dengan memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi dengan

menyelenggarakan program peningkatan mutu pendidik; dan (c) aspek

lingkungan, yaitu dengan membangun situasi kerja kondusif, aman, nyaman,

dan harmonis.

Dalam pelaksanaan meningkatkan kualitas pendidik terdapat hambatan

yang dialami, yaitu sebagai berikut:

a. Kesiapan, sejumlah pendidik yang belum maksimal menyiapkan diri baik

dari segi kualifikasi yang belum memenuhi syarat, latar belakang mengajar

yang tidak sesuai dengan ahlinya, serta kesiapan pendidik dilihat dari

kemampuan untuk menciptakan pembelajaran berdasarkan ICT.

b. Sarana prasarana yang belum mencukupi, serta media pembelajaran yang

masih terbatas jumlahnya seperti proyektor yang masih sedikit jumlahnya.

c. Pendanaan, seperti sekolah swasta lain, SMK Kartika X-2 Jakarta tidak

banyak memperoleh bantuan dari pemerintah dan peserta didik SMK

Page 63: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

52

Kartika X-2 bukanlah berasal dari kalangan menengah ke atas, namun

kepala sekolah ingin menyukseskan tujuan meningkatkan kualitas pendidik.

Untuk mengatasi hambatan itu semua, dapat dilakukan dengan

melakukan pendekatan serta kebersamaan. SMK Kartika X-2 sangat

menciptakan suasana serta kondisi kekeluargaan, kebersamaan, dan hubungan

yang harmonis antar individu.

Dalam pelaksanaan pembinaan yang dijalankan, selalu dilakukan

evaluasi diawali dengan melakukan rapat kerja kemudian rapat akhir tahun

serta kritik dan evaluasi yang sifatnya membangun selain itu terdapat program

brifing setiap hari sebelum proses KBM dilaksanakan, pada saat itu membahas

info seputar pendidikan yang sedang hangat dibicarakan, serta evaluasi sehari-

hari juga dilakukan dalam forum ini.

Penilaian terhadap tenaga pendidik yang dilakukan SMK Kartika X-2

Jakarta di antaranya:

a. Wajib memberikan laporan kinerja dalam bentuk laporan agenda mengajar

selama proses KBM berlangsung.

b. Penilaian komitmen misalnya pada kehadiran (absensi) dan ketepatan

waktu, ini merupakan bagian untuk menilai kedisiplinan para pendidik.

c. Supervisi baik dilakukan oleh pihak intern (sekolah) maupun ekstern

(Depdiknas). Program supervisi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dua

kali dalam satu tahun untuk menilai kualitas secara bertahap. Supervisi

dilakukan oleh Depdiknas dan sekolah. Supervisi intern dilaksanakan

pertahun pelajaran yang dilakukan oleh empat staf yang mendapat delegasi

dari kepala sekolah. Setiap staf ditugaskan untuk melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap 10 orang pendidik yang telah dipetapkan sebagai

anggotanya, supervisi intern yang dilakukan oleh para staf ini dinamakan

sebagai tutor sebaya. Sedangkan supervisi ekstern dilakukan pertahun

pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan oleh Depdiknas.

d. Penilaian berupa angket dengan responden seluruh siswa untuk menilai

kompetensi mengajar setiap tenaga pendidik. Penilaian dengan angket ini

dilakukan setiap memasuki awal tahun pelajaran baru.

Page 64: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

53

e. Penilaian tenaga pendidik juga dilakukan dengan melihat perkembangan

tingkat prestasi peserta didik. Jika prestasi siswa menurun pada mata

pelajaran tertentu maka pendidik bersangkutan akan dipindahkan ke bidang

studi lain.

f. Hasil bimbingan dan konseling yang dilakukan pendidik BK kepada siswa.

Dalam hal ini pendidik BK sebagai mediator untuk memberikan informasi

serta evaluasi (saran dan kritik) dari siswa baik selama proses KBM

berlangsung atau yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab para

tenaga pendidik.

Untuk menyikapi pendidik yang belum sesuai dengan kualitas

diharapkan, kepala sekolah akan melakukan:

a. Pemberian motivasi, selain dari segi moril juga dengan bantuan berupa

pinjaman lunak bagi pendidik yang kurang mampu untuk melanjutkan

studinya, pemberian penghargaan bagi pendidik yang berprestasi.

b. Mengikutsertakan pendidik pada seminar pendidikan dan workshop dari

berbagai instansi.

Salah satu indikator kualitas pendidik dapat dilihat dari kinerjanya.

Faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga pendidik yaitu, kompetensi, latar

belakang pendidikan, lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman, media dan

teknologi, serta sarana prasarana yang menunjang. Namun, dari dari faktor

yang mempengaruhi kinerja tersebut ada satu hal yang lebih penting yakni

seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki pendidik dalam menyelesaikan

tugasnya.

Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik SMK

Kartika X-2 Jakarta yaitu:

1) Mengadakan program brifing. Program yang diupayakan untuk

meningkatkan profesionalitas kinerja, pemberian motivasi, mengukuhkan

silaturahim, serta evaluasi harian. Program yang barui berjalan dua tahun ini

memberikan dampak positif yang cukup signifikan, yakni etos kerja

Page 65: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

54

semakin meningkat dan hubungan antar personal sangat akrab serta

harmonis (kekeluargaan).

2) Mengundang pakar pendidikan untuk melatih dan membina pendidik dan

karyawan, yang didatangkan langsung dari Depdiknas maupun para penilik

pendidikan.

Untuk kesejahteraan mempunyai perencanaan yang matang dengan

kebijakan tunjangan yang diberikan kepada pendidik. Tunjangan pensiun dapat

diberikan meskipun belum sampai pada usianya karena di mutasikan ke

sekolah lain (untuk PNS) maka dalam hal ini dana pensiun dapat diberikan.

Tunjangan yang diberikan oleh SMK Kartika X-2 Jakarta untuk para

tenaga pendidiknya adalah:

1) DANSOS (Dana Sosial)

2) DANKES (Dana Kesehatan)

3) Dana THT (Tunjangan Hri Tua)

4) Dana kematian (keluarga pendidik juga berhak mendapatkannya

5) Program tamasya untuk keluarga pendidik SMK Kartika X-2 Jakrta.

Penghargaan kepada pendidik berprestasi diberikan baik berupa materi

maupun non-materi. Ketika ada perlombaan tingkat nasional misalnya setiap

meraih juara, ada akumulasi hadiah yang berbeda yang akan diperoleh dari

sekolah setiap kejuaraan yang diraihnya. Karena mendidik itu membutuhkan

waktu, pikiran, dan tenaga yang tidak sedikit, maka perlu penghargaan

setidaknya dukungan dari sekolah untuk menyukseskannya. Sekolah sangat

antusias merespon pendidik berprestasi, mereka yang berprestasi akan

mendapatkan motivasi baik berupa materi, kenaikan jabatan, kenaikan honor,

dan penghargaan lainnya.

Kompetensi yang diberikan sekolah bermacam-macam sumbernya,

seperti koordinator pada suatu bidang, mengorbitkan siswa untuk perlombaan,

tunjangan wali kelas, tunjangan staf, pemeriksaan soal dan jawaban semester,

pelaksanaan dari setiap kegiatan baik awal dan akhir semester, misalnya ujian

Page 66: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

55

semester, ujian sekolah, ujian nasional, studi tour, dan sebagainya. Selain itu,

terdapat kompensasi transport, pendidik yang mendapatkan tugas piket, masa

kerja selama di sekolah untuk setiap tahunnya, serta dilengkapi dengan adanya

berbagai tunjangan yang telah disebutkan.

Selain itu setiap pendidik menggunakan metode pembelajaran yang

berbeda diantaranya adalah metode tutorial sebaya, ceramah, portofolio, Tanya

jawab, demonstrasi, kerja kelompok, dan eksperimen. Metode disesuaikan

dengan sarana dan prasarana, waktu, situasi, dan kondisi. Sedangkan media

yang digunakan adalah media yang ada yaitu ruang audio visual, laboratorium

komputer, laboratorium bahasa, proyektor, bengkel belajar, serta software pada

mata pelajaran tertentu.

Melihat peran kepala sekolah dalam membina kualitas guru, kepala

sekolah berencana untuk selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan kualitas guru-guru di SMK Kartika X-2 Jakarta, salah satunya

yaitu meningkatkan pelaksanaan pelatihan/seminar/workshop, menciptakan

suasana kerja yang nyaman, dan mengadakan supervisi secara

berkelanjutan.guna meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik.

Page 67: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

56

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peran

kepala sekolah dalam membina kualitas pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta,

maka dapat dikemukakan beberapa temuan penelitian sebagai berikut:

1. Dalam membina kualitas pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta, kepala

sekolah belum sepenuhnya mampu menjalankan perannya sebagai

penyelenggara Diklat/workshop, supervisor, pencipta lingkungan tugas

maupun memberi dukungan fasilitas pembelajaran.

2. Guru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Diklat/worksop,

dikarenakan narasumbernya yang profesional juga materi yang

Page 68: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

57

disampaikannya sangat bermanfaat, serta tempat pelaksanaan workshop

tersebut sudah memadai dan suasananya terasa nyaman, hanya waktu

pelaksanaan yang dirasa masih jarang dilakukan. Sangat disayangkan jika

kegiatan tersebut belum menjadi kegiatan rutin tahunan, karena sangat

bermanfaat bagi pendidik dalam meningkatkan kemampuannya.

3. Dalam melaksanakan perannya sebagai supervisor, kepala sekolah belum

membina guru secara optimal. Kepala sekolah hanya dua kali dalam setahun

melakukan observasi maupun kunjungan kelas, tidak pernah melakukan

pertemuan individual, tidak menyediakan waktu khusus untuk guru

berkonsultasi terkait dengan tugasnya, tidak pernah memberikan layanan

akademik terkait memberi contoh cara mengajar dan mengelola kelas yang

baik dan kepala sekolah belum membuat program secara berkala dalam

mengembangkan sumber daya guru. Walaupun kepala sekolah mampu

menciptakan iklim kerja yang kondusif dan bekerja sama secara baik dengan

para guru, namun hal itu belum cukup untuk membina guru menjadi

berkualitas.

4. Pada dasarnya pelaksanaan tugas yang diciptakan oleh kepala sekolah sudah

mampu memadukan antara potensi profesional guru dengan pelaksanaan

tugas-tugas pokoknya. Para guru beranggapan kepala sekolah mampu

menciptakan iklim kerja yang dapat menumbuhkan saling menghormati

antar guru, memfasilitasi guru untuk mengadakan diskusi kelompok dan

mampu memotivasi guru untuk melaksanakan tugas yang diberikan.

Berdasarkan beberapa temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah belum sepenuhnya mampu melaksanakan perannya dalam

membina kualitas guru. Walaupun demikian guru-guru diberi kesempatan

untuk mengembangkan kemampuannya melalui berbagai jalur baik dengan

mengikuti program atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak luar maupun

dengan belajar mandiri.

Page 69: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

58

B. Saran

Dari beberapa hasil penelitian dan simpulan yang telah dijelaskan, maka

peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepala sekolah perlu menysun program secara rutin untuk

menyelenggarakan Diklat/workshop/seminar bagi guru-guru dengan

narasumber yang berkualitas dan waktu yang memadai agar kegiatan

tersebut memiliki nilai guna bagi guru-guru dalam meningkatkan kualitas

mereka. Untuk terlaksananya program tersebut kepala sekolah perlu

bekerjasama dengan pihak yayasan atau mencari sponsor dari luar.

2. Kepala sekolah perlu menjalankan perannya dengan baik sebagai supervisor

dengan cara membuat supervisi pembelajaran dan melaksanakannya agar

guru merasa terbina, diawasi, dan dihargai.

3. Guru hendaknya dapat memanfaatkan dukungan kepala sekolah dengan baik

untuk mengikuti kegiatan Diklat/workshop/MGMP yang diselenggarakan

pihak luar sekolah secara serius dan sungguh-sungguh, sehingga dapat

terealisasikan pada peningkatan kualitasnya dalam menjalankan tugasnya.

Page 70: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

59

DAFTAR PUSTAKA

A. Sahertian, Piet. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.

Surabaya: Usaha Nasional. 1994.

Al-Barry, Hassan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola. 1994.

Arief, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press. 2005.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Bina Aksara. 1985.

B. Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia). Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008.

B. Flippo, Edwin. Manajemen Personalia Jilid 6. Jakarta: Erlangga. 2003.

Burhanuddin. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara. 1994.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. 2004.

Fathurrohman, Pupuh. Strategi belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan

Pembelajaran Bermakna Melalui penanaman Konsep Umum & konsep

Islami. Bandung: PT. refika Aditama. 1995.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasrkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:

PT. Bumi Aksara. 2006.

J. Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2004.

Lazaruth, Soewadji. Kepala Sekolah dan Tanggng Jawabnya. Salatiga: Kanisius.

1994.

M. Dahlan, Al Barry. Kamus Modern Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Balai

Pustaka. 1994.

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda Karya. 2004.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda Karya. 2002.

Page 71: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

60

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya Offset. 2007.

Nasir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1988.

Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung. 1988.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional

Pendidikan. Bandung: Citra Umbara. 2008.

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. 1989.

Poerdawarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1976.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokrasi. Jakarta: Kencana Media

Group. 2004.

Sajaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Sekolah.

Jakarta: Prenada Media Group.

Saksono, Slamet. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisisus. 1993.

Sholeh, Asrorun Ni’am. Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis

atas lahirnya UU Guru dan Dosen. Jakarta: ELSAS. 2006.

Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. Kepemimpinan dan Supervsi

Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. 1988.

Suyanto, Bedjo. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Sagung Seto.

2007.

Tayibnapis, Burhanuddin A. Administrasi Kepegawaian SuatuTinjauan Analitik.

Jakarta: Pradnya Paramita. 1995.

Tilaar, H.A.R. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosada

Karya. 1992.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. Total Quality Management (TQM).

Yogyakarta: Andi Offset. 1998.

Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & PP No. 47

Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.

Page 72: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

61

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 1994.

Page 73: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

KEI/IENTERIAN AGAIUIAUIN JAKARTAFITKJl. tr. H. Juanda No 95 Ci4nat 15/-12 tndoneria

.&'.lrrrr.ll\rlr!lFORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 'U1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor : Un.O 1/Ft./KM.0 I .3/. .......1201 4Lamp. : -Hal : Observasi

Kepada Yth.Kepala SMK Kartika X-2 JakartaDi Tempat

As s alamu' al aikum wr.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jakarta, 18 Februari 2014

Suharyono Gustiawan

107018200941

KI-Manaj emen Pendidikan

xryadalah benar mahasiswa pada Fakultas ILnu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas penelitian

skripsi, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh

karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut

dan memberikan bantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' alaikum wr.wb.

a.n. DekanKabag. Tata Usaha

Nama

NIM

Jurusan/Prodi

Semester

1 001

Page 74: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat lS41Z lndonesia

Nama

NIM

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

roRM (FR)

Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .gt2Z9/2014Lamp. : OutlinerProposalHal : Permohonan lzin penelitian

Kepada Yth.

Kepala SMK Kartika X-2 Jakafia

diTempat

Assal a m u'al ai ku m wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta, 1 8 Februari 2014

: Suharyono Gustiawan

" 107018200941

Jurusan ': Manajemen pendidikan

Semester :XlV

Judul Skripsi : Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas pendidik di

SMK Kartik a X-2 Jakarl.a

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Bapak/lbu pimpin.

Untuk itu kami mohon Bapak/lbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/lbu, kami u:apkar.:erima kasih.

Wassal am u' al ai ku m wr.w b.

Pendidikan

Asy'ari, M.Pd1009 199303 1 004

No. Dokumen . p56-pp411pffiTgl. Terbit : 1 tVAre,t 2010

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITI,AN

Page 75: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

YAYASAN IIIITTIILT .IAYA CAIIIING XIIIII .ITIYAIOIIT,III

SllK0LtlH rllliNliN(iAII I(li.IUltUAN

SMI( I(AIITIILI X . 2 JAI(AIITABIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN

TERAKREDITASI "A"Jl. Anggrek No. I Kel. Pesonggrohon, Kec. pesonggrohon Jokorlo Selolon,

Telp/Fox. : (021) 7370503

Drs. Amirudin, MM.Kepala SMK Kartika X-2 Jakarta

Suharyono Gustiawan107018200941Kl-Manajemen Pendidikan

telah melaksanakan penelitian pada Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidik di SMK KARTIKA X-2 JAKARTA sejak tanggal 20 Februari-7 Maret 2014 dengan baik.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan benar, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Tembusan :

1. Arsip

SURAT KETERANGAN2 0 )/Io 1, 4/sM K KX-2/E/xr/2 o I 3

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NamaJabatan

Dengan ini menerangkan bahwa :

NamaNIMJurusan

Jakarta, 11Maret2014la SMK KARTIKA X-2 Jakarta

Page 76: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SMK Kt\RTIKA X-2

JAKARTA MENGENAI UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIK

1. Berapa j1;!mlagh pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Kartika X-2

Jakarta?

2. Menurut bapak bagaimana peran pendidik dalam membangun kualitas

pendidikan di sekolah ini?

3. Factor apa yang hams dimiliki pendidik dalam mencapai mutu pendidik dan

tenaga kependidikan?

4. Orientasi apa yang bapak gunakan dalam mengukur kualitas pendidik dan

tenaga kependidikan?

5. Langkah apa yang bapak gunakan dalam menilai pendidik?

6. Bagaimana cara. bapak dalam menanggapi pendidik yang belum sesuai

dengan standar kualitas yang diharapkan?

7. Program apa yang hapak laksanakan untuk menunjang kualitas pendidik?

8. Apa bukti konkrit dari visi dan misi yang sudah tercapai sampai saat ini?

9. Menurut bapak bagaimana kondisi sekolah pada saat ini dalam mencapai

standar pendidikan nasional?

10. Apa saja program pendidikan yang ada di sekolah saat ini?

II. Apa yang bapak lakukan untuk mewujudkan sekolah berstandar nasional?

12. Bagaimana perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang dalam

meningkatkan kualitas pendidik?

13. Apa saja kendala yang bapak alami saat melaksanakan upaya tersehut?

14. Apa langkah yang hapak lakukan dalam melaksanakan upaya tersehut?

15. Jika keberhasilan upaya tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan,

bagaimana cara bapak mengatasinya?

16. Bagaimana jika ada salah seorang pendidik yang tidak hadir/tidak dapat

me!1I'.gajar pada waktunya?

Page 77: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

17. Jenis DIKLAT apa saja yang pernah dilakukan di sekolah ini?

18. Tunjangan apa saja yang diberikan untuk pendidik dan tenaga kependidikan

di sekolah ini?

19. Apa kriteria dari pendidik yang bapak harapkan?

20. Aspek apa saja yang menjadi penilaian kinerja pendidik?

21. Program apa saja :yang bapak laksanakan untuk para pendidik?

22. Bagaimana bapak menilai keberhasilan alas upaya yang telah bapak lakukan

untuk meningkatkan kualitas pendidik?

23. Bapak ikut aktif dalam kegiatan apa saja sebagai kepala sekolah di sekolah

ini?

Page 78: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 7

PEDOMAN WAW ANCARA DENGAN GURU-GURU I STAF 8MK KARTlKA

X-2 JAKARTA MENGENAI UP A Y A KEPALA SEKOLAH DALAM

MENlNGKATKAN KUALITAS PENDlDlK

I. Berapa lama Bapak/Ibu menekuni bidang llekeIjaan ini? (bekeIja sebagai

pegawai sekolall/guru)

2. Sebelum bekerja di sekolah ini, les apa yang Bapak/Ibu jalani untuk menjadi

pegawai/guru? (pertanyaan berkaitan dengan tes akademik dan persyaratan

adminstratif)

3. Apakah Bapak/Ibu menyenangi bidang pekerjaan ini?

4. Kendala apa yang sering Bapak/lbu rasakan selama bekerja?

5. Pengalaman menarik apa yang pemah Bapak/Ibu alami selama bekerja't

6. Apakah gajiltunjangan dari sekolah sudah sesuai dengan bidang pekeIjaan

yang BapaklIbu tekuni?

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang program peningkatan dan

pemberdayaan bagi guru dan pegawai di sekoIah?

8. Bagaimana kesan Bapak/Ibu selama mengikuti program tersebut?

9. Pesan khusus apa yang ingin BapaklIbu sampaikan kepada sekolah berkaitan

dengan program tersebut guna kemajuan di masa yang akan datang?

10. menurut anda hal mendasar apa yang dapat dilakukan dalam rangka

mewujudkan sekolah standar nasional?

11. Faktor apa yang dapat mempengaruhi pencapaian dan peningkatan prestasi

kerja guru?

12. Apakah anda ikut serta dalam perkumpulan MGMP?

13. Bagaimana perhatian sekolah terhadap kondisi ekonomi dan kesejahteraan

guru?

14. Bagaimana penghargaan sekolah terhadap guru yang berprestasi?

15. Apakah terdapat pemberian kompensasiltunjangan selain gaji pokok?

16. Apa pendapat anda mengenai kualitas pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta?

Page 79: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

17. Menurut anda sumber media beJajar apa yang harus dilengkapi untuk

menunjang proses KBM?

18. Apakah dalarn KBM anda menggunakan metode belajar yang sarna atau

mencoba metode baru yang lebih menarik siswa?

19. Apa saran anda rriengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas

pendidik?

Page 80: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran8

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA (KETUA OSIS) SMK

KARTlKAX-2JAKARTAMENGENAI UPAYA KEPALASEKOLAH

DALAM ;MENINGKA TKAN KUALITAS PENDIDIK

L Ap(l.kah krunu memahami mated pelajaran yang diajarkan?

2. Apa yang tidak krunu pahami dari penjelasan yang dipaparkan oleh guru?

3. Apakah pada proses KBM guru menggunakan metode belajar yang

bervariasi, menarik, dan mengasyikkan?

4. Mata pelajaran apa yang sulit kamu pahami? Kesulitan itu berasal dari

intemal/ekstemal?

5. Mata pelajaran apa yang kamu sukai? Apa alasarmya?

6. Adakah saran tUltuk guru agar proses belajar mengajar menjadi menarik dan

tidak membosankan?

7. Adakah program bimbingan belajar/pendalaman materi?

8. Kapan w~ pelaksanaannya?

9. Ap!1kah terlaksana dengan baik?

10. Menurut krunu apakah penerapan disiplin sekolah sudah

ditegakkanlterlaksana dengan baik?

Page 81: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 9

HASIL WAW ANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAIJ MENGENAI

UPAYA MENINGKATKANKUALITAS PENDIDIK DI SMKKARTlKA

X-2JAKARTA

Drs. Amirudin, MM

1. JumJah pendidik d~ tenaga kcpendidikan SMK Kartika X-2 Jakarta adalah 39

orang, terdiri atas 30 orang guru dan 9 orang tenaga kependidikan.

2. Urgensi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas memiliki peranan

penting dalam mernbangun kualitas pendidikan. Karena lembaga pendidikan

yanrng berhasil, 37% ditentukan oleh pendidik yang berkualitas.

3. Menurut saya, faktor yang dapat meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan yaitu:

a. KualifLkasi pendidik minimal S 1

b. Memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya

c. Memiliki ij azah pendidikan

4. Orientasi yang digunakan untuk mengukur kualitas pendidik dan tenaga . kependidikan yaitu:

a. Proses rekruitmen, yang meliputi tes administrasi curriculum vitae, tes

tertuiis, tes wawancara, dan tes praktik mengajar.

b. Ada masa percobaan selama tiga tahun untuk ditetapkan sebagai guru tetap

atau tidak.

c. Adar,ya supervisi yang dilakukan pihak sekolah sebanyak dua kali dalam

setahun untuk menilai kualitasnya secara bertahap.

5. Hal yang dilakukan untuk menilai pendidik dan tenaga kependidikan yaitu:

a. Setiap pendidik harus memberikan laporan agenda mengajar selama proses

KBM berlangsung.

b. Tenaga kependidikan harus memberikan laporan administratif setiap harinya

dalam waktu satu bulan.

Page 82: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

c. Penilaian kedisiplinan pendidik dan tenaga kependidikan dari segi kehadiran

dan ketepatan waktu.

6. Cara menanggapi pendidik dan tenaga kependidikan yang belum sesuai dengan

kualitas yang diharapkan yaitu dengan:

a. Memberlkan motivasi, memberikan penghargaan bagi pendidik dan yenaga

kependidikan yang dapat memberikan konstribusinya dalam meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah.

b. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada pendidik dan tenaga kependidikan

di berbagai hal.

7. Program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas yaitu:

a. Program brifing, program yang dilakukan lllltuk meningkatkan

profesionalitas keIja, memberikan motivasi, menjalin silaturahim, dan

evaluasi kirlerja sehad-had.

b. Program pembinaan MGMP tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi

~'i~St;ldi banding ke sekolah-sekolah lain yang berstandar nasional maupun

yang bertaraf intemasional.

8. Visi dan misi sekolah tercapai dapat dibuktikan dengan:

a. Adanya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pembelajaran yang

berbasis IT, misalnya seperti pembelajaran akuntansi yang menggunakan

komputer, pembelajaran bahasa (inggris dan jepang) yang menggunakan

teknik audio maupun audio visual.

b. Menananlkan budi pekerti dengan pelajaran agama dalam meningkatkan

IMTAQ. Seperti pengadaan sholat jumat yang dilakukan rutin di sekolall,

dan adanya peringatan-peringatan hari besar islam.

c. Dari seg[ budaya, dengan mensosialisasikan hari-hari nasion ai, seperti

peringatan hari kartini yang dilakukan dengan memakai baju daerah,

kemudian pelepasan kelas tiga dengan tema bemuansa budaya daerah.

d. Banyaknya perusahan-perusahan yang bekerja sama untuk meningkatkan

kompetensi bidang keahlian peserta didik.

9. Kondisi sekolall daiam upaya mencapai standar nasional yaitu:

Page 83: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

8. IIeut menyuseskan tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan wajib

belajar 12 tahun.

b. Membantu pendidikan bagi orang tidak mampu dengan subsidi silang.

c. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas tenaga

kependidikan.

d. Mengadakan pelatihan, seminar, MGMP, serta studi banding untuk

mengembangkan sekolah.

10. Program pendidikan yang sedang dilaksankan yaitu:

a. Memenuhi sarana untuk menunjang KBM.

b. Aktif dalam program DIKLA T dan peningkatan kualifikasi pendidik.

1J. Upaya yang dilakukan sekolah dalam mewujudkan sekolah berstandar

nasional yaitu:

a. Jangka pendek, memenuhi ruang belajar dalam upaya mewujudkan

sekolah sdtandar nasional.

b. Jangka panjang, membah jam belajar sehingga tidak ada lagi proses

kegiatan belakar mengajar di waktu sore hari agar belajar semakin

kondusif. Kemudian dapat menjadikan sekolah menjadi sekolah standar

nasional.

12. perencanaan upaya pada jangka pendek, menengah, dan panjang dalam

meningkatkan kualitas pendidik yaitu:

a. Menguasai ilmu pendidikan dengan mengikuti DIKLA T

b. Meningkatkan kualifikasi pendidik.

c. Menjadikan sekolah standar nasionai.

13. Hambatan yang te.rjadi dalam peJaksanaan upaya tersebut yaitu:

a. Kesiapan

b. Dana/keuangan

c. Sarana dan prasarana

14. Dimulai dengan rapat keIja kemudian rapat akhir tahun dengan melakukan

kritikan dan evaluasi yang membangun.

15. Carn mengatasi keberhasilan upaya yang tidak sesuai dengan yang diharnpkan

yaitl.! dengan:

Page 84: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

a. Melakukan pengkajian dengan analisis SWOT

b. Melakukan evaluasi ketidakberhasilan indikator.

16. Jika ada pendidik yang tidak dapat mengajar pada waktunya, dilakukan

sistem invaler yaitu proses KBM terus berlangsung dengan diajarkan oleh

guru bidang studi sejenis sehingga siswa tetap mendapat pelajaran.

17. Jenis DIKLAT yang dilaksanakan yaitu:

a. DIKLAT intern

b. DIKLAT yang menginduk pada gugus, kabupaten, dan DiKNAS.

c. DIKLA T berdasrkan surat tugas dan lembaga.

18. Tunjangan yang diberikan untuk pendidik dan tenaga kependidikan yaitu:

a. Dana sosial

b. Dana kesehatan

c. Dana tunjangan hari tua

d. Dana kematian

19. Pendidik dan tenaga kependidikan profesional yang bekelja dengan ikhlas.

20. Aspek yang menjadi penialian dalam kinerja pendidik yaitu:

a. Dimulai dengan supervisi yang dilakukan empat bulan

b. Pendidik dan tenaga kependidikan menyerahkan laporan kineIjanya

selama satu bulan kepada kepala sekolah.

21. Penyelenggaraan workshop, pelatihan, seminar, ikut aktif dalam MGMP.

22. Menilai keberhasilan upaya ini dengan melihat beljalannya program yang

telah direncanakan dan hasil dari supervisi yang telah dilaksanakan oleh

sekolah maupun DEPDIKNAS.

23. Saya aktif dalam MKKS.

Page 85: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 10

WAWANCARA DENGAN W AKASEK BIDANG KURIKULUM SMK

KARTIKA X-2 JAKARTA

Dra, Sumarni

I. Sejak tahun 2005 saya sudah mengabdi di sekolah ini, mUlanya saya bergabung di bidang tenaga administrasi.

2. Untuk menjadi pegawai harus menjalani tes di antaranya tes wawancara, tes administratif

3. Kendala yang saya hadapi yaitu kurangnya komunikasi serta terjadinya kesalahpahaman antara guru dengan orang tua mudd pada persoalan anak.

4. Perygalaman bagi saya bisa berbagi ilmu pengetahuan dan wawasan yang saya miliki.

5, Untuki gaji jenisnya bervariasi karena ada beberapa beberapa orang guru di SMK Kartika X-2 yang PNS DPK, guru bantu sementara, guru tetap yayasan, guru tidak tetap, tata usaha tetap, dan karyawan tidak tetap. Jadi masing-masing berbeda gaji sesuai jabatannya. Kalau saya pdbadi merasa kurang karena semakin ke depan kebutuhan semakin ban yak.

6. Saya berharap SMK Kartika X-2 menjadi pilihan masyarakat banyak yang mampu berkompetisi dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

7. Meskipun sekolah ini swasta, tapi saya selalu berharap semoga sekolah ini bisa menjadi SSN, setelah itu berkembang menjadi RSBI, dan seterusnya bisa menjadi SBI (Sekolah berstandar internasional).

8. Untuk mewujudkan sekolah standar nasional tentu membutuhkan persiapan yang matang, dan lebih menekankan tenaga kerja yang professional sesuai dengan latar belakang pendidikan kompetensi guru.

9. Menurut saya faktor yang dapat menentukan .pre~tasi kerja yaitu dari kualitas pendidik dan kesejahteraan guru yang selalu diperhatikan oleh pihak sekolah.

10. Tentu ban yak sekali upaya sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidik, yaitu dengan diadakannya MGMP intern, MGMP sekolah sudah berjalan cukup lama. Kemudian dilaksanakannya berbagai macam workshop seperti KKM, pembuatan satuan pelajaran, nanalisis RPP, analisis hasil tes, dan kurikulum.

Page 86: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

11. Hampir semua guru mendapatkan DIKLA T dan workshop sesuai dengan bidangnya.

12. Saya aktif dalam MOMP intern, gugus, dan kota. 13. Sekolah sudah terlihat memerhatikan kesejahteraan guru-guru, dengan adanya

tunjangan yang diberikan begitu banyak dan ada program liburan dengan keluarga tenaga pendidik SMK Kartika X-2 Jakarta.

14. Sekolah sangat antusias merespon guru berprstasi, mereka yang berprstasi akan mendapat reward berupa motivasi baik berupa mated, kenaikan jabatan, kenaikan honor, serta beasiswa untuk melanjutkan studinya.

15. Kompensasi yang diberikan sekolah berupa uang transport, uang piket, uang koreksi soal semester, dan uang pengawas ualangan semester.

16. Tidak semua tenaga pendidik SMK Kartika X-2 dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan BSNP.

17. Sumber media yang mungkin perlu ditambah atau dilengkapi yaitu infokus di setiap kelasnya.

18. Metode yang saya gunakan di antaranya ceramah, portofolio, tanya jawab, eksperimen, praktik, kajian pustaka, dan metode lainnya yang sesual dengan materi dan sarana prasarana sekolah.

19. Saya menyarankan sebaikaya kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidik yaitu dalam menerima tenaga baru diperlukan tes EQ dan IT dengan selektif, karena kecerdasan intelektual tidak menjanlin kecerdasan emosionalnya, serta diperlukan tes IT agar pendidik dapat dengan mudah dan lancer dalam mengaplikasikannya.

Page 87: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 11

WA W ANCARA DENGAN WAKABID. HUMAS SMK KARTIKA X-2

JAKARTA

Suwarko, S. Pd.

I. Sejak tahun 2005 saya sudah bekerja di sekolah ini sebagai guru bidang studi

bahasa Indonesia dan kewirausahaan serta kepala program PRAKERIN

(Praktik Kerja Industri), kemudian saya dlpercaya sebagai wakil bidang

humas oleh pihak sekolah ..

2. Pada saat itu saya mengikuti tes administrasi dan wawancara, namun saat ini

proses seleksi tenaga kerja baru tidak semudah zaman saya dulu masuk di

sekolah ini. Dikarenakan upaya peningkatan gum harus dilakukan sejak

proses seleksi.

3. Saya sangat senang bergelut dalam bidang ini, meskipun ada suka dukanya.

4. Kendala yang selama ini saya aJami yakni lingkungan sekoJah yang kurang

kondusifkarena bersebelahan dengan SD Kartika.

5. Menjadi pengalaman yang menarik dan mengesankan bila suatu saat siswali

yang awalnya kita anggap rendah ketika mereka Julus menjadi pekerja yang

suskes sesuai dengan kompetensi keahliannya. Ini terjadi pada anak didik

kami yang masa lalunya memang nakai, namun saya yakin mereka tidak lepas

dari arahan dan pendekatan orang-orang terdekatnya.

6. Menurut saya sebagai seorang guru harns ikhlas dalam menjalani tugas dan

tanggung jawabnya. Selain itu kita juga akan mendapatkan gaji sesuai dengan

kinerja yang telah kita lakukan. Semestinya guru tidak menuntut gaji atau

imbalan yang besar sebelum guru tersebut dapat memberikan konstribusi

yang signifikan terhadap mutu pendidikan di sekolah.

7. Sesar harapan saya agar lulusan SMK Kartika X-2 Jakarta dapat bersaing di

dunia kerja dalarn pernsahaan-perusahaan besar, diterirna di perguruan tinggi

negeri dengan km:li!as yang baik, dan menjadi orang yang sukses melebihi

Page 88: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

guru-gurunya. Kemudian untuk kepala sekolah saya berharap agar selalu

mengayomi, bijaksana, memerhatikan, memahami ternan relasinya, karena

sekolah mampu berkembang dengan keIja sama antara pemimpin dan tenaga

pendidiknya.

8. SMK Kartika X-2 memiliki program peningkatan bagi pendidik, misalnya

dengan adanya pelatihan, workshop, dan sebagainya. Dan menurut saya

program tersebut berjalan dengan baik sehingga bisa diterapkan dalam proses

KBM di kelas.

9. Menurut. saya dengan mengikuti program tersebut akan menambah

pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. dalam berbaai hal tentang

pendidikan.

10. Sekolah yang mampu menjadi SSN harus memenuhi kriteria yang akan

dinilai oleh Diknas, saat ini SMK Kartika X-2 sedang melakukan upaya

dalam mewujudkab SSN, di antaranya peningkatan sarana dan prasarana,

program pemberdayaan tenaga pendidik, angka kelulusan yang sudah

memuaskan, evaluasi yang dilakukan secara berkala, dan lain-lain.

11. Faktor yang dapat memengaruhi prestasi kerja yaitu lingkungan yang

kondusif dan nyaman.

12. Ya, DIKLA T dari Diknas, yayasan, perguruan tinggi, dan sebagainya.

13. Ya; saya aktif serta druam MGMP tingkat sekolah, gugus, dan kota.

14. Menurut saya sekolah cukup memerhatikan kesejahteraan guru, guru merasa

nyaman dengan kondisi keIja yang bersifat kekeluargaan.

15. Sekolah sangat mengapresiasi guru yang berprestasi, baik berupa kenaikan

jabatan, kenaikan gaji, dan penghargaan lainnya.

16. Pemberian kompensasi se1ain gaji seperti tugas piket, wali kelas, Pembina

ekskul, dan tunjangan lain sesuai dengan bidang pekeIjaannya.

17. Sangat disiplin dengan adanya program brifing yang dilakukan sebelum

proses KBM dimulai dan tenaga pendidik sudah berada di sekolah sebelum

pukul 6.45 WIB. Dalam KBM sudah menggunakan media namun kendalanya

adalah jumlah media yang terbatas, sehingga tidak semua pelajaran dapat

menggunakannya secara bersamaan.

Page 89: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

18. Media yang perlu dilengkapi saat ini menurut saya yaitu proyektor hams

ditingkatkan kuantitasnya.

19. Saran saya untuk kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas

pendidik yaitu hams bisa mengayomi relasinya, bijaksana, memberikan

motivasi dari berbagai aspek dalam peningkatan kompetensi dan

profesionalisme keJ:j a.

Page 90: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 12

WAWANCARADENGANSTAFBIDANGBKlBPSMKKARTIKAX-2

JAKARTA

H. Ahmad Hamid, S.Ag

1. Saya mengajar di sekolah ini sejak sekolah ini berdiri yaitu tahun 2005.

2. Tidak ada tes saar itu, mungkin karena sekolah sedang sangat membutuhkan

guru dan memang saat itu tidak sesulit sekarang untuk dapat bekerja sebagai

guru.

3. Ya, saya begitu menyenangi pekeljaan ini meski latar belakang saya bukan

pada bidang pendidikan, namun saya tertarik untuk mengajar bimbingan

konseling.

4. Sa)ia tidak pemah mengalami kendala selama ini, saya merasa semuanya

berjalan dengan lancar.

5. Tidak ada.

6. Gaji yang saya terirna selama ini sudah cukup.

7. Sangat terdukung dengan adanya program peningkatan kualitas pendidik:,

karena kita akan semakin banyak belajar dan menerima pengetahuan yang

belum pemah kita dapat

8. Menurut saya jelas dari berbagai aspek yang termuat dari deJapan standar

terse but, namun perIu kita tingkatkan teerutama pada kualitas SDM yang

sangat memegang peran penting dalam hal apapun .

. 9. Peningkatan kualitas dapat dengan melakukan pembinaan dan pengembangan

di sekolah. Pembinaan dapat dilakukan dengan tutor sebaya, tutor kepala

sekolah, dan program brifing setiap harinya sebelum KBM berlangsung.

10. Menurut saya faktor yang dapat memengaruhi prestasi kerja seorang guru

yaitu lingkungankerja yang nyaman, kebutuhan yang dapat terepenuhi, dan

karalcter dan setiap guru.

Page 91: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

11. Untuk program DIKLAT, setiap guru berhak mengikutinya. Seperti DIKLAT

dari Diknas, program sertifikasi, program profesionalisme, dan program yang

berasaJ dari sekolah.

12. Saya ikutserta dan aktif dalam MGMP tingkat gugus, sekolah, dan kota.

13. Perhatian sekolah terhadap guru cukup baik dengan adanya berbagai

tunjangan, dana pensiun, dan sebagainya. Sekolah selalau memeberikan

penghargaan terhadap guru berprestasi balk materi maupun non materi.

14. Pemberian kompensasi dari sekolah selain g<\ii yaitu seperti tugas piket,

pembina ekskul, koordinator bidang dan mengorbitkan siswa untuk lomba.

15. Kualitas tingkat kemasyarakatan sangat bagus, dari segi kompetensi

dilakukan penataan dan pembinaan.

16. Saya sedang belajar menggunakan media yang disediakan oelh sekolah

seperti proyektor meskipun pengetahuan IT masih rendah, namun itu

merupakan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah untu.lc marnapu

menerapkan leT.

17. Menurut saya media yang perlu dilengkapi adalah ruang seni dan

keterampilan agar sekolah dapat memfasilitasi siswa yang memiliki bakat dan

keterampilan.

18. Metode belajar perlu disesuaikan dengan kondisi kelas, karena terkadang

perencanaan tidak sesnai dengan kondisi di kelas.

19. Menurut saya kepala sekolah dalarn meningkatkan kualitas pendidik harus

selalau terdepan untuk mencari celah-celah baru dalarn peningkatan kualitas

pendidik agar kesejahteraan lebih ditingkatkan lagi.

Page 92: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 13

BASIL W A WANCARA DENGAN KEPALA PROGRAM BIDANG

PEMASARAN SMK KARTlKA X-2 JAKARTA

Harmia Indra, S.B, M.M

1. Saya mengajar di sekolah ini sejak awal sekolah ini berjalan yaitu tahun 2005.

2. Saat itu saya hanya mengikuti tes tertulis saja.

3. Saya sangat menyukai pekerjaan ini, sehingga saya masih bertahan di sekolah

ini sampai sekarang.

4. Kendala saya hanya sekadar masalah sekolah pada umunmya, seperti

menghadapi kenakalan siswa, niiai siswa yang menurun, dll.

5. Tidak ada.

6. Menurut saya sudah mencukupi, karena masing-masing orang berbeda

kebutuhan dan pendapat.

7. Sangat bagus sebagai upaya peningkatan kompetensi guru.

8. Program tersebut haris ditingkatkan lagi dan dijalankan minimal perbulan.

9. Sarana prasarana, kualitas guru, media pembelajaran, dan penguasaan IT

dalam menunjang proses KBM.

10. Ada, seperti program brifing, MGMP di berbagai tingkat, rapat mengenai

permasalahn terkait pendidikan di sekolah balk secara intern maupun ekstern.

II. Menurut saya faktor yang dapat memengaruhi peningkatan professional kerja

adalah kesejahteraan guru yang perlu diperhatikan .

12. Program DIKLAT yang diikuti oleh setiap guru dan tidak ada kesenjangan

dalam hal ini.

13. Saya tidak mengikuti MGMP, karena saya ditugaskan sebagai wakil kepala

sekolah. Jadi, saya memberikan kesempatan kepada guru-guru muda untuk

dapat aktif dalam MGMP.

Page 93: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

14. Kesejahteraan tenaga pendidik di sekolah ini sudah cUkup dengan adanya

berbagai tunjangan. Karena sekolah ini swasta jadi tunjangan tersebut

ditanggung oleh yayasan.

15. Penghargaan yang diberikan kepada guru-guru sudah cUkup bagus.

16. Pemberian kompensasi dapat digolongkan kepada pemberian tunjangan­

tunjangan.

17. Sumber media belajar yang perlu dilengkapi seperti koleksi buku

perpustakaan.

18. Adanya kualitas tergantung dari kompetensi rnasing-masing guru, tetapi kami

selalu bekerja keras untuk meningkatkan profesionalitas keIja guru.

19. Motivasi, mengikuti seminar, workshop, DIKLAT dan kegiatan lain yang

dapat meningkatkan kualitas guru.

Page 94: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 14

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN

AKUNfANSI SMK KARTlKA X-2 JAKARTA

Joko SuIistyo, S. E

I. Saya mengajar di sekolah ini sejak tahun 2005, jadi sudah hampir 8 tahun

saya berprofesi sebagai guru akuntansi di SMK Kartika X-2 Jakarta.

2. Tes yang sayajalani yaitu tes administratif dan tes wawancara.

3. Saya sangat menyenanginya, meski latar belakang saya bukan lulusan

pendidikan.

4. Saya sedang mencari cara agar siswa SMK Kartika X-2 Jakarta dapat belajar

akuntansi dengan cepat meskipun saya aktif dalam program MGMP.

5. Disenangi siswa, karena cara mengajar saya yang mereka senangi tidak

menjenuhkan. Saya berupaya untuk membawa suasana KBM yang

mengasyikkan meskipun belajar hitung-hitungan membuat siswa pusing.

6. Hampir memen~hi meskipun belum, namun sudah dilengkapi dengan

berbagai tunjangan dan saya salah satu guru yang sudah ikut sertifikasi.

7. Untuk mencapai sekolah stansar nasional maka kita hams beke:!ja keras dan

sungguh-sungguh, karena guru menjadi elemen yang sangat penting dalam

perbaikan mutu pendidikan.

8. Positif sekali karena akan membantu meningkatkan mutu sekolah dan akan

membuat sekolah menjadi berkembang serta guru yang berkualitas.

9. Menyenangka'l sekali karena dengan mengikuti program-program

peningkatan mutu guru saya berkesempatan untuk mendapatkan banyak

pengalaman, menambah wawasan, serta pengembangan diri.

10. Dapat memenuhi delapan standar yang disyaratkan, saat ini bidang sarana dan

prasarana sedang ditingkatkan. Saat ini telah ada laboratorium bahasa dan

komputer, audio visual, serta infokus untuk proses KBM.

Page 95: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

II. Ya, tentu ada program pembinaan dan pengembangan upaya meningkatkan

kualitas pendidik; seperti: mengikuti pelatihan, workshop tentang kurikulum,

pengadaan MGMP sekolah, pembllatan soal-soal ujian semester dan try out.

12. Mehurut saya faktor yang dapat memengaruhi prestasi kerja yaitu,

kompetensi, latar belakang pendidikan, dan sarana prasarana yang

menunjang.

13. Saya aktifmengikuti program MGMP tingkat sekolah, kecamatan, dan kola.

14. Menurut saya sudah cukup baik, terdapat kompensasi transport untuk guru

yang mendapat tugas piket, dilengkapi dengan adanya berbagai tunjangan.

15. Sekolah selalu memberikan apresiasi terhadap prestasi kerja guru, yaitu

dalam bentuk diberikan hadiahlimbalall, motivasi untuk tetap meningkatkan

kualitasnya sebagai guru agar terns berprestasi.

16. Latar belakang pendidik semuanya sudah S I. Pada kegiatan belajar mengajar,

penggunaan media pembelajam dengan infokus belum semuanya karena

jumlah infokus yang masih terbatas. Namun dengan adanya pelalihan

penggunaan IT dalam KBM merupakan solusi dalam meningkatkan kualitas

pendidik dalam mengajar.

17. Ya, saya mengajarkan siswa berhitung mellggunakan program Ms. Excel,

pada proses KBM saya lebih mengutamakan siswa yang aktif, saya hallya

sebagai fasilitator.

18. IT terutama menggunakan progFaIll-prograIll komputer pada masing-masing

mata pelajaran.

19. Saran saya mengenai program peningkatan kualitas pelldidik, guru harus

menguasal IT dengan mengikuti pelatihan. Kemudian untuk menghadapi

zanian globalisasi pendidik sebaikuya menguasai bahasa inggris yang

merupakan bahasa dunia.

Page 96: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Lampiran 15

BASIL WAWANCARA PERWAKILAN SISWA SMK KARTIKA X-2

JAKARTA (KETUA OSIS)

L Mengalami kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan oleh sebagian

guru, sebab terkadang penjelasan yang disampaikan tidak ada kaitannya

dengan materi pembelajaran, kemudian guru yang tidak dapat mengondisikan

kelasnya untu tenang di kelas. Ada beberapa guru yang asyik menjelaskan

tanpa memerhatikan mudd memahami apa yang dijelaskannya atau tidak.

2. Ada guru yang menggunakan metode belajar yang menyenangkan, namun

ada juga yang membosankan.

3. Mata pelajaran yang sulit bagi saya adalah bahasa Indonesia, di samping saya

kurang tertarik dengan pelajaran tersebut, juga disebabakan oleh cara

mengajar guru yang kurang menarik dan tidak secarajelas.

4. Saya suka pelajaran matematika, karena gurunya humoris dan menarik

sehingga dapat membangun suasana belajar yang menyenagkan dengan

metode beJajar yang variasi.

5. Pesan saya sebaiknya ketika mengajar guru jangan membicarakan kehidupan

pribadi yang tidak ada kaitannya dengan materi, kemudian jelaskalllah materi

selengkap mungkin, kemudian guru sebaiknya memerhatikan pemahaman

siswa dalam menerima materi, dan guru barus lebih disiplin dalam mengaj ar

sesuai denganjamnya.

6. Adanya program bimbingan belajar/pendalaman materi, kbususnya bagi mata

pelajaran wajib ujian nasional (bahasa inggris, bahasa indonesia,

matematika).

7. Kendala pada sebagian siswa yaitu pada pembayarannya karena pada

program bimbel ada dua tipe guru yang berbeda, misalnya ada guru yang

mewajibkan untuk membayar iuran bimbel, tetapi ada juga yang mewajibkan

jadi tidak mengikat siswali untuk wajib membayar dan tidak memberi

Page 97: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

konsdruensi yang menyulitkan siswaii bersifat tidak mendidik dan

menghambat proses KBM. Sedangkan keildala dad guru, pada

pelaksanaannya yang tidak tepat waktu namun cukup berjalan efektifmenurut

saya.

8. Kedisplinan siswa hams tetap dipantau dan memberikan ar han agar selalu

tercipta kondisi yang kondusif.

9. Adminlstrasi sudilh cukup transparan misalnya dengan mengadakan rapat

orang tua untuk setiap kegiatan (studi wisata, ujian nasional, pelepasan kelas

3, program bimbingan belajar, dsb).

Page 98: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

FOTO-FOTO WAWANCARA

Wawancara dengan Dra. Sumarni (Wakabid Kurikulum)

Lampiran 16

Page 99: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

Wawancara dengan siswa (OSIS)

Page 100: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

UJI REFERENSI

Nama : Suharyono Gustiawan

Judul Skripsi :IJpayaKepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik di SMK Kartika X-2 Jakarta

Pembimbing : Zahrudin, Lc., M. Pd.

No. Pengarang dan Judul BukuHalaman

Skripsi

Halaman

Refeiensi

Paraf Dosen

Pembimbing

BAB II Alisuf Sabri, Pengantar llmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Press,2005). 1 7

2.E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya,2007), Cet. 1.

a-) 75 A

aJ.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan, (Jakarta: Cipta Raya).4 t6 a

Page 101: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

No. Pengarang dan Judul BukuHalaman

Skripsi

Halaman

Referensi

Paraf Dosen

Pembimbing

BAB II

IBedjo Sudjanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta:

IKAPI,2007).8 67

2. rbid 8 69 D-a-).

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet.2.9 1

4. Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolsh dan Tanggng Jawabnya,(Salatiga: Kanisius, 1994).

9 60

5. Ibid 9 28-33 C\

6.E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung:

Rosdakarya,2004).r0 98-t20 z>-

7. Ibid t1 99 A-8.

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management

gQM), (Yogyakarta: Andi Offset, 1998).t7 53 a-

9. Al Barry dan M. Dahlan, Kamus Modern Bahasa Indonesia,(Yoeyakarta: Balai Pustaka, 1994).

t7 432 &_10. M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, t7 2 a>

Page 102: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

200s).

11 Ibid T7 -) (2-t2.

Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekalah dari Unit Birolcrasi

ke Lembaga Akademik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).18 53

13.Undang-Undang R.I. No. 20 Tahun 2003, Tentang SISDIKNAS & PP

No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara).18 a

J

t4.Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar

Nasional P endidikan, (Bandung: Citra Umbara, 2008).18 74

15.

Asrorun Ni'am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis

Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen, (Jakarta: ELSAS,

2006).

t9 taa-rc1

t6.Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota lakarta Nomor 8

Tahun 2006 tentarrg Sistem Pendidikan.t9 16 >-

t7. AsrorunNi'am Sholeh, Op Cit. 20 t62 >-18.

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja

Rosda Karya,1994).20 20

t9. Ibid 2t 6 a---20. Yunus Abu Bakar, Profesi Keguruan, (Leaming Assisteance Program 2T 23-24 a-\

,l

Page 103: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

For Islamic School: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,2009).

2r. Moh. Uzer LJsman, Op Cit. 2t 7

22.Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Kencana,2005). I22 46

I

23. rbid 23 47 2-24.

Moh. Uzer LJsman, Menjadi Guru Profesionol, (Bandung : PT Remaja

Rosda Karya,1994).Z) 9-t2 2-

25.Yunus Abu Bakar, Profesi Keguruan, (Learning Assisteance Program

For Islamic School: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,2009).Z) 2-8

26. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74Tahun2008 tentang Guru. z) 5

27.Moh. Uzer LJsman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja

Rosda Karya,1994).24 I4

28.Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,

(Bandung: Remaj a Rosdakary a, 1999).24 229

29. Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. 24 584

30.

Pupuh Fathurrohm an, St r a t e gi b e I aj ar Me n gaj ar - S tr at e g i Mew uj u dkan

Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum &

konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 1995).

24 44

A

Page 104: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

31.Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja

Rosda Karya. 1994).25 14 2-

32.Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD Press,

200s).25 -l -,

I

JJ,

Harnzah B. IJno, Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan

Reformosi Pendidikan di Indonesia), (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008),

edisi 1, cet.3.

25 62

34.E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007).26 75 o-

35.Wina Sajaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Sekolah, (Jakarta: Prenada Media Group).26 t45-r46 D-

37.Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belaiar Mengajar, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2000).27 t62 ?-

38.Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasrkan Pendekatan

Kompetensi, (Iakarta: PT. Bumi Aksara, 2006).27 38 a-

39.

Awandana, Guru yang Berkualitas.

http : //www.psbpsma. or g/content/blo g/Guru-berkualitas-. P o sted S abtu,

11 Juni 2009. Diunduh pada hari Rabu, 28 Jarutari2014, Pukul II:45.

29

/

Page 105: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30352/3...Tugas dan Fungsi Pendidik..... 11. 4. Kompetensi Pendidik..... 14. 5. Persyaratan

40.Ahmad Barizi, Menjadi Guru Unggul, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

200e).29 79'.

No. Pengarang dan Judul BukuIIaIaman

Skripsi

Halaman

Referensi

Paraf Dosen

Pembimbing

BAB III

1.Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2004).31 4

2.Cholid Narkubo dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2004).32 70 o-

aJ. Ibid 32 83 >4.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: BinaAksara, 1987).32 131

5.

Mudjia Rahardjo, Triangulasi dqlam Penelitian Kualitatrt

http://mudjiarahardjo.com, posted Friday, 15 October 2010. Di unduh pada hari

selasa, 22 Juli2O 14, pukul I 0.00.

aaJJ

4