keteladanan rosulullah dalam membina umat

36
KETELADANAN ROSULULLAH DALAM MEMBINA UMAT DISUSUN OLEH : BAYU PRAHARA

Upload: bayuprahara

Post on 31-Jan-2016

279 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Berisi tentang Arab sebelum nabi dan sesudah nabi serta strategi dan hikmah yang dapat diambil dari keteladanan Rosul

TRANSCRIPT

Page 1: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

KETELADANAN ROSULULLAH DALAM MEMBINA UMAT

DISUSUN OLEH :

BAYU PRAHARA

MA PERSIS BANJARAN

Page 2: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSampai saat ini, era globalisasi masih terus berlanjut dalam mengubah

kehidupan umat manusia di dunia, namun semangat kaum muslimin untuk

mengetahui sejarah islam khususnya sejarah nabi Muhammad SAW tidak

pernah surut. Sejarah nabi Muhammad SAW sendiri tidak dapat dipisahkan

dengan turunnya Al – Quran karena kitab itu menceritakan pula sejarah nabi

dan menjadi sumber ajaran utama bagi umat islam dan menjadi penutup bagi

kitab – kitab terdahulu yang pernah diturunkan kepada para nabi sebelumnya.

Bangsa Arab yang awalnya adalah bangsa barbar dengan segala keburukan

akhlak yang ada padanya berubah menjadi bangsa yang paling diperhitungkan

dengan ilmu pengetahuan dan akhlak baik mereka selama ratusan tahun

karena mereka mau dan akhirnya menerima ajaran islam yang dibawa oleh

nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi, era globalisasi menyebabkan beberapa generasi muda

muslim saat ini lebih menyenangi hal – hal yang bersifat keren dan tidak

ketinggalan zaman serta menganggap sejarah islam kurang penting untuk

dipelajari sehingga mereka tidak tahu seperti apa sejarah nabi dalam

mendakwahkan islam di periode Mekkah dan di periode Madinah. Padahal

dengan mempelajari sejarah nabi Muhammad SAW, mereka dapat

mengetahui seperti apa gigihnya perjuangan nabi dalam menegakkan islam di

jazirah Arab saat itu seperti ketika beliau berada di Mekkah kemudian hijrah

dan membangun kekuatan di Madinah hingga beliau akhirnya mampu

menaklukan kota Mekkah yang dikuasai oleh kaum musyrik saat itu dan

menjadi langkah selanjutnya dalam menyebarkan islam ke seluruh wilayah.

Selain itu, terdapat pula ibrah yang dapat diambil dari kisah beliau dan yang

dapat dijadikan motivasi dalam memperkuat aqidah islam ditengah arus

globalisasi yang cenderung ke arah barat (Westernisasi).

1

Page 3: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis merumuskan

rumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana strategi nabi dalam berdakwah periode Mekkah ?

2) Bagaimana strategi nabi dalam berdakwah periode Madinah ?

3) Apa saja ibrah yang dapat diambil strategi nabi dalam berdakwah

periode Mekkah ?

4) Apa saja ibrah yang dapat diambil strategi nabi dalam berdakwah

periode Madinah ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis, yaitu :

1) Pembaca dapat mengetahui strategi nabi dalam berdakwah periode

Mekkah dan periode Madinah.

2) Pembaca dapat memakai paper ini sebagai acuan dalam pembelajaran

sejarah islam.

D. Metode Penyelesaian

Adapun metode yang digunakan adalah studi pustaka yang mengacu terhadap

buku – buku sejarah islam serta artikel – artikel yang relevan dari internet.

2

Page 4: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

BAB IIPEMBAHASAN

A. Jazirah Arab sebelum datangnya islamJazirah arab merupakan sebuah daerah jazirah (semenanjung besar)

yang terletak di Asia Barat Daya yang merupakan persimpangan antara

Afrika dengan Asia. Secara geologis Jazirah Arab terbentuk dari hasil

tumbukan lempengan Arab Saudi sedangkan secara geografis wilayah Jazirah

Arab terdiri dari plato tengah yang merupakan padang rumput untuk ternak,

gurun dibagian utara serta tanah berbatu bagian selatan. Jazirah Arab sendiri

lebih dikenal dengan nama Timur Tengah atau Arab saja untuk menunjuk

semua wilayah Arab. Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa kaum

Adnaniyyun yang merupakan keturunan dari nabi Ismail AS adalah kaum

pertama yang mengisi wilayah Jazirah Arab secara luas dan membuat rute

karavan untuk perdagangan semenjak abad 13.

Perlu diketahui bahwa konteks negeri Arab merupakan tempat turunnya

para nabi tidak sepenuhnya benar, mengingat batas wilayah negeri Arab masa

lalu dan masa kini sungguh berbeda. Memang, beberapa wilayah yang

merupakan tempat nabi terdahulu diutus saat ini telah menjadi bagian wilayah

negeri Arab dikarenakan ekspansi islam terhadap luar wilayah sukses

sehingga beberapa wilayah tidak hanya memeluk islam melainkan bersatu

menjadi bagian dari negeri Arab dan sesungguhnya para nabi terdahulu

seperti nabi Musa, Ibrahim, Sulaiman, Isa dan yang lainnya diyakini bukan

keturunan Arab hanya nabi Muhammad saja yang diketahui berasal dari

keturunan Arab melainkan sebagian nabi adalah keturunan Yahudi.

Sementara alasan kenapa dalam Al – Quran dialog para nabi terdahulu

berbahasa Arab dan bukan bahasa dari kebangsaannya adalah bahasa Al –

Quran diturunkan dalam bahasa Arab sehingga dialog para nabi terdahulu

otomatis diterjemahkan ke dalam bahasa Arab agar lebih dipahami oleh

bangsa Arab itu sendiri. Hal ini menjadi keunikan Al – Quran, para nabi yang

sebenarnya tidak bisa berbahasa Arab ditampilkan dialognya dalam bahasa

Arab yang sudah diterjemahkan oleh Allah SWT.

3

Page 5: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

B. Kaum Quraisy dan masa Jahiliyah

Kaum Quraisy merupakan adalah satu dari sekian banyak suku bangsa

Arab yang menetap di wilayah Arab, tepatnya di kota Mekkah dan sekitarnya.

Terdapat dua jenis kaum Quraisy yang pertama adalah Quraisy Lembah yaitu

Quraisy yang tinggal di kota Mekkah dan yang kedua adalah Quraisy

pinggiran yaitu yang tinggal di sekeliling kota Mekkah.

Asal usul mereka tinggal dapat di Mekkah cukup panjang, adalah pada

awalnya sebelum kaum Quraisy tinggal di Mekkah, Mekkah saat itu didiami

oleh Bani Jurhum yang pindah dari Yaman karena Peristiwa Sailul Arim

(Banjir besar karena jebolnya bendungan Arim), peristiwa Sailul Arim adalah

peristiwa runtuhnya bendungan terbaik pada masanya di negeri Saba (Yaman)

karena keangkuhan dan kesombongan Bani Saba atas keuntungan yang telah

didapat dari perkebunan mereka. Keturunan dari nabi Ismail AS dipastikan

pernah hidup bersama – sama dengan Bani Jurhum hingga datangnya Bani

Khuzaah yang juga merupakan kaum yang beremigrasi dari Yaman mengusir

mengusir Bani Jurhum keluar Mekkah dengan bantuan orang – orang Kinanah.

Kemudian setelah perebutan Makkah Bani Khuzaah bertengkar dengan

Kinanah dan akhirnya dimenangkan oleh Bani Khuzaah, Bani Khuzaah

memiliki hak penuh pengelolaan Kabah dan menugaskan orang – orang kabilah

Mudhar untuk mengatur urusan Hajj. Dalam perkembangannya Bani Khuzaah

dapat memantapkan kekuasaannya di Mekkah dibawah kepimpinan tokoh yang

bernama Amr bin Lahyi. Dialah orang yang pertama yang menyediakan bahan

– bahan makanan untuk para peziarah Kabah setiap tahun dan menjadi pelopor

berhala – berhala di sekitar Kabah. Selama kurun waktu yang lama Bani

Khuzaah meninggalkan Mekkah menjadi suku pengembara padang pasir dan

menyisakan Bani Kinanah yang semakin berkembang.

Nama Quraisy sendiri berasal dari nama lain Fihr yaitu leluhur nabi

Muhammad. Fihr bin Malik merupakan keturunan dari nabi Ismail, nama

lengkapnya Fihr bin Malik An-Nadhr bin Kinanah, salah seorang kepala suku

dari Bani Kinanah. Ia berperan dalam mengusir bala tentara bangsa Himyar

ketika mereka hendak memindahkan Kabah ke Yaman.

4

Page 6: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Dari perkawinan Fihr bin Malik dengan Layla binti Al – Harits

menghasilkan keturunan yang menjadi Kabilah besar Quraisy. Salah satunya

yang memiliki peran besar adalah keturunannya yaitu Qushaiy bin Kilaab

karena ia memainkan berbagai ketentuan penting ziarah Kabah tiap dan

penanggung jawab Hijabatul Bait tahun ia pula sebagai orang Quraisy pertama

yang berhasil menjadi penguasa dan dipatuhi kaumnya. Sebelum wafat ia

mewasiatkan untuk menggantikan tugasnya kepada Abuddar namun

saudaranya menganggap Abdumanaf lebih pantas dijadikan pemimpin

sehingga mereka membentuk persekutuan untuk berperang. Untuk memperkuat

itu mereka membuat sumpah dengan mencelupkan tangan mereka kedalam

minyak wangi sumpah tersebut dikenal dengan nama Hilful Muthibin

(Persekutuan Orang – orang Berminyak Wangi) namun ternyata mereka

akhirnya setuju untuk perundingan secara damai yaitu penguasaan bantuan

makanan dan pelayanan rombongan peziarah kabah dipegang oleh Abdumanaf

sedangkan penguasaan Hijabah dikuasai oleh Abduddar. Sepeninggal

Abdumanaf kekuasaan diberikan kepada Abdul Muthalib yaitu kakek

Rosulullah dan iapun menjadi pemimpin Bani Hasyim.

C. Kelahiran dan Masa Muhammad Sebelum Diangkat Menjadi

Rosul

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 20 April 570 M atau 12 Rabiul

Awal 53 SH di Mekkah dan bertepatan dengan Waqi’atul Fil ( Insiden Gajah )

yang terjadi saat Abdul Muthalib menjadi pemimpin Bani Hasyim. Nama

lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim

bin Abdumanaf bin Qushay bin Kilab, ayahnya bernama Abdullah bin Abu

Muthalib meninggal disaat nabi masih berada di dalam kandungan ibunya

ketika akan berdagang ke Syam dan ibunya bernama Aminah binti Wahb, ia

meninggal karena sakit saat pulang dari Yastrib dan berziarah ke makam ayah

nabi disaat nabi berumur sekitar 6 tahun.

Sebelum kelahiran Nabi banyak isyarat yang telah diberikan kepada

para terpilih bahwa akan datang masanya muncul seseorang dari kalangan arab

yang akan mengubah dunia. Diantaranya adalah yang dialami oleh Abdul

5

Page 7: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Muthalib yaitu ketika ia tidur di Hijr dirinya terbangun sambil bergetar karena

ketakutan, bersama Abu Thalib ia pergi kepada seorang dukun perempuan dan

menceritakan mimpinya tentang adanya pohon yang tumbuh menjulang hampir

menjangkau langit dan bercahaya serta adanya sekelompok kaum Quraisy yang

bergelantungan pada dahannya namun Abdul Muthalib tidak mendapat bagian

pohon karena ada seorang pemuda yang menghalanginya. Dukun perempuan

membenarkan mimpi itu bahwa akan lahir seseorang yang dapat menguasai

timur dan barat dan akan menjadi panutan masyarakat luas dan berkata kepada

Abu Thalib bahwa ia akan menjadi paman anak itu.

Ali bin Harb Al – Maushiliy, Makhzum bin Hani Al – Makhzumiy

menuturkan pada malam kelahiran Nabi istana Kisra diguncang oleh gempa

sehingga empat belas buah pilar penyangga patah dan berjatuhan, kemudian

api sesembahan yang tidak pernah padam selama sepuluh abad memudar dan

akhirnya padam pada malam tersebut juga Kisra (raja Persia) bermimpi bahwa

ia melihat dalam mimpinya ada seekor unta liar menggiring seekor kuda jantan

menyebrangi sungai Dajlah (Tigris) kemudian berkembang biak di negerinya

dengan cepat, hatinya gusar dan semakin gelisah ketika tahu bahwa api

sesembahan telah padam. Ia kemudian bertanya kepada penasehatnya

Maubidzan tentang mimpinya menjawab akan ada peristiwa besar yang akan

terjadi di kalangan Arab.

Sumber lain datang pula dari Abu Said Abdul Malik An – Nisaburiy

dalam kitab Al – Kabir, Ibu nabi menuturkan bahwa ketika dia mengandung

bulan ke 6 ia melihat seseorang dalam mimpinya dan berkata bahwa ia tengah

mengandung manusia termulia sejagad raya dan menyuruhnya untuk

menamainya dengan nama Muhammad. Kemudian ketika tiba waktunya

kelahiran nabi ia mengatakan bahwa saat ia (Muhammad) keluar dari rahimnya

ia melihat percikan cahaya yang menyinari permukaan bumi sehingga ia dapat

melihat bangunan besar di negeri Syam. Hal ini menjadi pertanda bahwa Nabi

mampu menguasai hingga ke wilayah Syam dan tidak dapat dipungkiri bahwa

tanda – tanda akan adanya nabi terakhir di kalangan masyarakat Arab

merupakan sebuah kuasa dari Allah swt.

6

Page 8: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Ketika nabi masih bayi, ibunya menyusui nabi selama beberapa hari

kemudian diasuh oleh Ummu Aiman. Ummu Aiman adalah seorang ibu susuan

nabi sekaligus menjadi sahabat nabi dari kalangan wanita dan nama

lengkapnya adalah Barkah binti Tsa’balah bin Amr bin Hishn bin Malik bin

Salamah bin ‘Amr bin Nu’man, ia begitu menyayangi nabi dengan penuh

kelembutan hingga nabi dewasa dan ia meninggal pada masa Khalifah Utsman

bin Affan bertepatan 20 hari setelah Umar bin Khattab wafat. Masa

penyusuannya hanya sebentar kemudian dilanjutkan oleh Tsuwaibah yang

merupakan budak milik Abu Lahab dan akhirnya dimerdekakan dari

perbudakkan dan yang terakhir nabi dititipkan kepada seorang Halimah binti

Abu Dzuai atau lebih dikenal dengan Halimah AsSadiyah, saat itu ketika

Halimah pergi ke Mekkah sedang mengalami musim paceklik dan ia hanya

membawa keledai kurus, unta yang tak dapat menghasilkan susu serta anaknya

yang masih kecil. Dengan kehendak Allah, Halimah tidak mengalami

kesusahan tetapi mendapat kemudahan yaitu untanya menghasilkan susu

kembali kambingnya pun mengalami hal yang serupa. Setiap 6 bulan sekali,

Halimah menemui Aminah dan mengabarkan tentang keadaan anaknya hingga

saat masa penyusuan terakhir ia memohon pada Aminah untuk tetap mengasuh

anaknya hingga dewasa dan Aminah pun mengizinkannya.

Halimah mengasuh nabi sampai berumur 4 – 5 tahun hingga peristiwa

pembelahan dada terjadi, kejadian itu saat nabi sedang menggembalakan

kambing di belakang rumah milik Halimah bersama saudara sesusunya ia

bertemu dengan dua orang lelaki yang memakai baju berwarna putih sambil

membawa bejana emas berisi air mereka kemudian memegang tangan nabi dan

meletakkan nabi diatas batu serta dibelah dadanya terus dikeluarkanlah hati

milik nabi dan dibersihkan oleh kedua lelaki itu yang sebenarnya adalah para

malaikat, saudara sesusunya yang melihat kejadian tersebut bergegas

mendatangi ibu mereka sambil berteriak bahwa nabi sudah dibunuh oleh orang

tak dikenal, Halimah kaget bukan kepalang dan segera berlari ke tempat yang

diberitahukan oleh anaknya tetapi yang didapati oleh ia yaitu hanya melihat

nabi muka yang berseri dan cerah dengan bekas sayatan di dadanya dan ini

menjadikan hati nabi terbebas hatinya dari hal – hal yang negatif.

7

Page 9: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Setelah ibunya wafat nabi dititipkan kepada kakeknya yaitu Abdul

Muthalib sampai berumur 8 tahun karena kakeknya meninggal saat itu, banyak

paman dan bibi nabi yang ingin merawat nabi diantaranya adalah Abu Lahab

yang kelak menjadi musuh terbesarnya karena ia tidak mempercayai ajaran

tauhid yang dibawa oleh nabi dan akhirnya pengasuhan diberikan kepada Abu

Thalib, ia pula adalah paman nabi. Dalam pengasuhannya Abu Thalib sering

mengajak nabi untuk berdagang di Syam, nabi mempelajari bagaimana cara

berdagang yang baik hingga berumur 12 tahun ia bersama Abu Thalib bertemu

dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira yang melihatnya selalu

dipayungi oleh awan sepanjang jalan, pendeta tersebut memerintahkan Abu

Thalib untuk segera kembali ke Makkah demi keselamatan nabi.

Nabi bertemu dengan istri pertamanya saat berumur 25 tahun ketika ia

sedang berdagang. Khadijah sendiri adalah seorang janda dengan kasta tinggi

dengan reputasi yang baik di kalangan masyarakat Arab Quraisy dan ia pula

sering memasok barang ke pelosok daerah di tanah Arab. Reputasi Muhammad

membuat Khadijah tertarik untuk mempercayakan barangnya untuk

didagangkan di pelosok daerah, ia pun tertarik dengan sifat amanah serta

kebaikan nabi dan diceritakan kejadian yang luar biasa yang terjadi pada nabi

yaitu pada saat nabi berdagang ketika cuaca itu sangat panas tetapi beliau tidak

pernah kepanasan seperti dinaungi oleh dua malaikat di kala panas terik.

Khadijah pun merasa menemukan apa yang selama ini ia cari yaitu ada pada

diri Rasulullah SAW, ia mengutus teman perempuannya untuk mengutarakan

keinginannya menikah dengannya beliau pun menyetujuinya baru kemudian

beliau membicarakan hal ini kepada paman-pamannya, akhirnya mereka pun

menyetujuinya lalu mereka melamarkan Khadijah untuk beliau tak lama

kemudian ia menikahkan Khadijah dengan Nabi SAW di hadapan Bani Hasyim

dan para pemuka Quraisy dengan mahar senilai 20 ekor Unta muda. Ada yang

mengatakan enam ekor Unta muda sedangkan yang menyampaikan khutbah

nikah adalah Abu Thalib, ia ber-tahmid (memuji) kepada Allah,

menyanjungnya, lalu ia menyebutkan kemuliaan nasab setelah itu ia

menyebutkan kalimat akad dan menerangkan maharnya.

8

Page 10: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

D. Muhammad Setelah Diangkat Menjadi Rosul

Nabi memiliki kebiasaan yaitu bertahanus di gua Hira, beliau tidak

mengikuti arus yang sering dilakukan oleh masyarakat Arab seperti berzinah,

bermabuk – mabukkan, berperang atau hal – hal negatif lainnya pada masa itu.

Semenjak nabi Muhammad berusia 40 tahun, beliau lebih senang bertahan Nuts

di gua Hira'. Beliau mencari tempat yang sepi dan jauh dari keramaian duniawi

sebab ingin memusatkan pikirannya. Tepat pada malam 17 Ramadhan, beliau

mendapat wahyu pertama yang diajarkan malaikat Jibril. Wahyu itu adalah

Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang berbunyi :

ل�ق� ذ�ي خ� ل �ك� ب � ر� م � ٱر� ب س� ٱ �� س س� ق� ١ٱ ن� م� ع�ل��� �نس���� إ ق� ل��� س� خ� س� ٢ٱ

�م ر�� أ ك� ب��� سر� و�ر� س� ٱ �� س س� � ٣ٱ �م ق�ل � م� ب ذ�ي ع�ل ل�� س� ٱ ن�٤ٱ �نس���� إ م� س� ع�ل ٱ

� ل � � ي سم�ا ل س� ٥سArtinya:

"Bacalah dengan nama Tuhanmu, yang menjadikan manusia dari

segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu teramat Mulia, yang mengajarkan

dengan pena (tulis, baca) mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya.

(AI-'Alaq : 1-5)

Saat itu malaikat Jibril memberi wahyu itu mengatakan bacalah dan

menyuruh nabi Muhammad untuk mengikutinya, tetapi nabi menjawab bahwa

ia tidak bisa membaca kemudian malaikat Jibril merangkul nabi Muhammad

beberapa kali sehingga napasnya sesak. Dan rangkulan itupun lalu

dilepaskannya. Malaikat Jibril kembali berkata bacalah, nabi Muhammad

menjawab dengan jawaban sebelumnya yaitu saya tidak dapat membaca dan

begitu diulanginya hingga tiga kali sehingga nabi Muhammad bertanya pada

malaikat Jibril tentang apa yang harus dibaca, malaikat Jibril kemudian

mengajarkan bacaan surat Al Alaq seperti di atas. Dengan turunnya wahyu itu,

berarti nabi Muhammad telah dipilih Allah untuk menjadi panutan dan

pandangan semua umat. Artinya beliau telah dipilih menjadi Rasul.

9

Page 11: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Setelah menerima wahyu itu, beliau lari pulang dan badan gemetar.

Kemudian beliau minta diselimuti oleh isterinya. Isterinya menuruti perintah

suaminya. Dengan perasaan cemas nabi Muhammad menceritakan peristiwa

yang telah dialaminya di Gua Hira'. Namun isterinya tidak kelihatan cemas atau

khawatir sedikitpun. "Bergembiralah hai anak pamanku, tetapkanlah hatimu,

semoga Tuhan akan mengangkat kau menjadi Rasul terakhir, "kata Khodijah

membesarkan hati nabi Muhammad. Karena istrinya telah meyakinkan dan

menunjukkan kesetiaannya dalam suasana apapun, akhirnya nabi Muhammad

tertidur dengan hati tenang. Ketika keesokan harinya, maka istrinya mengajak

bertandang pada seorang pamannya. Paman Khadijah ini beragama Nasrani dan

paham bahasa Ibrahim. Beliau bernama "Waraqah bin naufal". Beliau juga

dapat menterjemahkan bahasa yang ada di kitab Injil dan kitab Taurat ke

bahasa Arab. Sesampainya nabi Muhammad dan istrinya di rumah pamannya,

maka Khadijah menceritakan semua kejadian yang telah dialami suaminya di

Gua Hira'.

Waraqah menerangkan bahwa yang datang kepada nabi adalah Malaikat

Jibril yang membawa wahyu Allah untuk umat manusia, ia pun mengatakan

bahwa seandainya dia masih muda dia akan berjihad bersama nabi dan akan

pula melindunginya. Setelah mengetahui tanda-tanda kenabian yang sudah

diterangkan Waraqah, akhirnya Khadijah dan nabi Muhammad pamit pulang.

Sepanjang jalan Siti Khadijah memikirkan ucapan-ucapan pamannya. Dari

lubuk hatinya ikut menyatakan akan selalu membantu usaha suaminya dalam

melakukan syiar agama. Akhirnya wanita kaya itu merelakan semua harta

bendanya demi perjuangan agama.

E. Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah

Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah SAW periode Mekah

dapat dilihat antara lain sebagai berikut.

1. Pelurusan cara Penyembahan terhadap tuhan yang asalnya menganut sistem

politheisme menjadi sistem monotheisme (tauhidullah) yaitu kembali

menyembah Allah yang Maha Esa

10

Page 12: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

2. Perbaikan akhlak masyarakat Mekkah yang mengalami penurunan moral,

seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.

3. Penghapusan sistem budak dan majikan, sehingga tiap orang memiliki

derajat yang sama satu sama lain

4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan

segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.

Adapun kenapa kaum Musyrik Quraisy menolak datangnya islam diantaranya

adalah :

1. Penolakkan yang dilakukan oleh kaum bangsawan atas ketidaksetujuannya

tentang persamaan hak antar individu. Mereka mempertahankan tradisi

hidup berkasta-kasta dalam masyarakat.

2. Penolakkan atas adanya kehidupan setelah mati, mereka merasa ngeri

dengan siksa dan azab mereka akan alami setelah mati.

3. Ajaran terdahulu dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka

dinilai sulit untuk ditinggalkan

4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan

dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala. Hal

ini sekaligus dapat membuat para pengrajin berhala kehilangan omset dari

penjualan berhala mereka.

Awalnya, Nabi berdakwah menyebarkan islam di Mekkah secara sembunyi

– sembunyi selama tiga sampai empat tahun karena untuk menghindari adanya

permusuhan atau ketidaksukaan di kalangan Arab di Mekah, dari dakwahnya

itu cukup banyak yang masuk islam dari kalangan keluarga dekat maupun

sahabat nabi kurang lebih sebanyak 40 orang dan yang paling awal masuk

islam adalah Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib,

Abu Bakar Al-Shiddiq, Bilal bin Rabah, Ummu Aiman, Hamzah bin Abdul

Muthalib, Abbas bin Abdul Muthalib, Abdullah bin Abdul-Asad, dan Ubay bin

Kaab.

Kemudian diturunkanlah QS. Al – Hijr ayat 94 yang berbunyi :

'ن� �ي ر�ك 'م�ش' ال ع�ن� �ع'ر�ض' و�أ ��ؤ'م�ر ت �م�ا ب ف�اص'د�ع'

11

Page 13: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Artinya :

Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa

yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang

musyrik. (QS. Al Hijr : 94)

Ayat ini menjadi perintah bagi nabi untuk mendakwahkan Islam secara

terang – terangan dan periode ini berlangsung kurang lebih selama sepuluh

tahun, dan langkah yang dilakukan Rasulullah adalah dengan menyeru kepada

kerabat-kerabat dekat yaitu Bani Hasyim untuk menghadiri jamuan makan dan

mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT

waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai

agama mereka. Yang kedua adalah dengan dakwah secara langsung pada

masyarakat Mekkah. Abu Thalib berjanji bahwa mereka akan tetap melindungi

Rasulullah selagi mereka masih hidup namun sayangnya itu tidak terjadi pada

Abu Lahab. Setelah merasa yakin terhadap janji Abu Thalib, Rasulullah pun

menyeru kepada suku Quraisy mengenai tauhid dan iman kepada risalah beliau

serta iman kepada Hari Akhirat di atas Bukit Shafa Rasulullah SAW memberi

peringatan kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan penyembahan

terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri

kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam

semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang

disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia

dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat

murka Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.

Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada

kelompok yang menolak disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam

saja lalu pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-

teriak bahwa Muhammad orang gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau

Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” Sebagai balasan

12

Page 14: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

terhadap kutukan Abu Lahab itu turunlah ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan

Allah SWT terhadap Abu Lahab, yakni Surat Al-Lahab, 111: 1-5. Begitu tahu

kaum Quraisy bahwa Muhammad saw sama sekali tidak menghentikan

dakwahnya bahkan semakin gencar dalam menyebarkan agama islam di

Mekkah maka orang-orang Quraisy pun melakukan berbagai cara untuk

menghadang dakwah yang dilakukan oleh nabi. Diantaranya Mulai dari

melecehkan orang-orang muslim, menjelek-jelekkan ajaran beliau bahkan

sampai berani melawan Nabi. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan

berbagai macam tekanan secara batin kepada Rasulullah. Seperti istri Abu

Lahab, Ummu Jamil binti Harb bin Umayyah yang berniat untuk melempar

batu kepada Rasulullah, Uqbah bin Abu Mu’ith yang berhasil meletakkan

kotoran onta dipundak beliau ketika beliau sedang sujud, hingga berani

meludahi wajah beliau. Tidak hanya Rasulullah, bahkan orang-orang yang baru

saja masuk Islam pun mendapat siksaan yang sangat menyedihkan. Di antara

sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy

adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah

bin Aris, Ummu Ubais, Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah,

dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan,

misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum. Bilal dijemur di

terik matahari dan ditindih batu besar. Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah

ditusuk dengan lembing sampai terpanggang. Siksaan itu ternyata tidak hanya

dialami oleh hamba sahaya dan orang-orang miskin, tetapi juga dialami oleh

Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam. Namun siksaan yang dialami Abu

Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari

sukunya yaitu Bani Taymi. Langkah bijaksana yang diambil Rasulullah dalam

menghadapi berbagai tekanan itu, beliau melarang orang-orang muslim

menampakkan ke-Islamannya, baik perkataan maupun perbuatan Mereka yang

tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad saw. terus berusaha mengganggu

dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan

pembunuhan. Tetapi, hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung

dilakukan masyarakat kafir Quraisy terhadap umat Islam hingga puncaknya di

kota Mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya

13

Page 15: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

akan melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di buktikan dengan

pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Mutahlib.

Di antara pemboikotan tersebut adalah:

a) Memutuskan hubungan perkawinan

b) Memutuskan hubungan jual beli

c) Memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan lain-lain

Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang

digantungkan di kabbah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad

Saw Menghentikan gerakannya. Akhirnya umat Islam diperintahkan oleh Nabi

Muhammad saw. untuk hijrah ke Habsyi (Etheopia). Maka pada bulan rajab

tahun kelima dari kenabian, rombongan pertama dari kalangan pada sahabat

hijrah ke negeri habasyah (Ethiopia) berjumlah 12 orang laki-laki dan 4 orang

wanita yang dipimpin oleh Utsman bin Affan dengan didampingi istrinya;

Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Hijrah yang mereka lakukan ini berlangsung

dengan selamat, walaupun orang-orang kafir sempat mengejar mereka hingga

ke tepi pantai, namun mereka lebih dahulu berlayar ke negeri Habasyah. Di

negeri tersebut mereka hidup dengan aman dan mendapat perlindungan dari

penguasa Habasyah. Pada bulan Syawal di tahun yang sama, mereka

mendapat berita bahwa kaum Quraisy telam masuk Islam. Akhirnya mereka

segera pulang ke kampung halamannya. Namun ketika beberapa saat

menjelang tiba di Mekkah mereka dibohongi karena berita itu merupakan

sebuah kepalsuan agar mereka kembali ke Mekkah. Akhirnya sebagian

mereka kembali ke Habasyah dan sebagian lagi mencari perlindungan dari

penduduk Mekkah. Setelah itu kekejaman kafir Quraisy terhadap kaum

muslimin semakin menjadi-jadi. Rasulullah SAW kembali mengizinkan pada

sahabatnya hijrah ke Habasyah untuk ke dua kalinya. Berangkatlah

rombongan kedua yang berjumlah 83 orang laki-laki dan 19 orang perempuan

menuju Habasyah.

F. Ibrah dari Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah

14

Page 16: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

Kegigihan nabi pada awal permulaan penyebaran islam di mekkah dapat

dijadikan contoh bahwa permulaan melakukan sesuatu bisa terjadi secara sulit

dan tidak terduga, hal ini dibuktikan dengan gangguan para kaum musyrik

Quraisy yang banyak menganggu kaum muslim saat itu yang awalnya masih

sedikit.

1. sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam menjalankan amar

ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah SWT

2. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas

menyampaikan risalah dari Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi

petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga dan orang yang dicintai

sekalipun.

3. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan

terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila

sesorang ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih

dahulu harus diuji.

4. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw,

yaitu sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,

dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan.

G. Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah

Pada tahun ke-13 dari kenabian, 73 orang penduduk Madinah berkunjung

ke Mekkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke

Madinah karena kaum musyrik Quraisy di Mekkah memandang Rosulullah

sebagai ancaman sehingga nabi merasa bahwa Mekkah tidak cocok dijadikan

tempat berdakwah oleh karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri

seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata

tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi

memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin.

Faktor – faktor yang menjadikan Madinah sebagai tempat hijrah baru bagi

kaum muslimin antara lain :

1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.

15

Page 17: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

2. Sebelum jadi Nabi, beliau telah mempunyai hubungan yang baik

dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib,

mempunyai istri orang Madinah.

3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat

yang lemah lembut

4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.

Setelah Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka

beliau berangkat bersama Abu Bakar. semua perbekalan perjalanan telah

disiapkan oleh Asma Binti Bakar.kemudian Abu Bakar telah menyewa

penunjuk jalan yang bernama Abdullah Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu

Bakar. Walau dia masih beragama musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar

berpesan untuk merahasiakan kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur

setelah 3 malam. saat itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Ketika nabi

sedang berada di rumahnya beliau menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di

tempat tidurnya untuk berjaga – jaga dari kaum musyrik Quraisy agar tidak

curiga karena mereka sering mengintip dari celah – celah pada lubang

mengamati semua gerakan nabi

Kemudian Rasulullah saw menyelimutinya dengan kain burdahnya, lalu ia

keluar melewati para pemuda Quraisy yang berada di luar pintu rumahnya

Dengan kehendak dari Allah, ditimpakanlah kepada mereka rasa kantuk

yang sangat. Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari

mereka yang melihat kepergian rasulullah.Rasulullah saw terus berjalan tanpa

menoleh hingga bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah

dijanjikan, lalu keduanya melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur.

Kemudian mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Saat orang-orang musyrik

mengetahui bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa

mereka semalaman hanya mengawasi Ali Bin Abi Thalib, bukannya

Muhammad Bin Abdullah, maka kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu

mereka mengutus orang-orangnya ke segala penjuru. Mereka menyediakan

hadiah yang besar bagi orang yang dapat menangkap Muhammad atau

menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal Rasulullah telah sampai di

Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari mereka mau

16

Page 18: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat orang yang

mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena khawatir akan

diketahui mereka.

Allah pun memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada

seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya musuh

bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf, memustahilkan

orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua tersebut. Rasulullah SAW

dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama 3 malam hingga

pencarian mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar yaitu anak Abu Bakar

sendiri sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan

dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan

berpengalaman. Bila malam hari hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia

meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi

harinya ia menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka

menduga bahwa dia bermalam bersama mereka. Ia selalu mengintai gerak-

gerik orang Quraisy dan menyadap semua rencana orang Quraisy.

Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat menuju ke arah tempat

Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada dengan membawa domba-

domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu Bakar berangkat

meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir mengikuti

jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah terhapus

oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti, Rasulullah

saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat 3 malam. Lalu

keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka

berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai

dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar

beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai.Akan tetapi, di tengah

jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu

mereka.Sebelumnya Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik

kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah

menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rosulullah dan Abu Bakar bagi siapa

saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah

17

Page 19: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba

datanglah sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di hadapan mereka

yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,”Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi

telah melihat titik hitam di daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut

Muhammad dan sahabatnya”.

Setelah diam sesaat diantara kaumnya , Suraqah bangkit, lalu ia menaiki

kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai sehingga ia dekat

dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia

mendekat, ternyata kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia

menaiki kembali mengejar Rosulullah saw hingga ia sempat mendengarkan

bacaan Al-Qur’an Rosulullah saw. Rosulullah saw tidak pernah menengok

kebelakang, tetapi sahabat Abu Bakar sering menengok kebelakang. Kaki

depan kuda Suraqah masuk ke dalam pasir hingga batas lututnya, Suraqah

terjungkal jatuh. Lalu ia kembali menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi

ketika kaki depan kudanya hendak tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah dari

dalamnya debu yang pekat sekali hingga membumbung ke langit. Debu tampak

bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka,

bahkan kini perasaan takut merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru

meminta perlindungan Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka

menghentikan kendarannya hingga Suraqah datang kepada mereka. Suraqah

merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh Rasulullah ini pasti akan

mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan bekal dan harta bendanya

kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu apapun

daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, “Sekarang pergilah engkau dari

kami.”Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat jaminan

keamanan dari dirinya. Maka Rosulullah saw memerintahkan Abu Bakar untuk

menuliskannya. Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang

menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.

Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya Rosulullah

saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka, mereka selalu keluar

menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah yang penuh dengan batu hitam.

Bila sudah tengah malam mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada

18

Page 20: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru

sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada saat itu

sedang menaiki sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan Rasullullah saw

dan sahabatnya dari kejahuan, terkadang tampak dan terkadang tidak karena

tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru sekuat

suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang sedang

kalian tunggu-tunggu telah datang.” Mereka bergegas mengambil senjata

masing-masing, lalu berangkat ke daerah Harrah menyambut kedatangan

Rosulullah saw.

Selama di Madinah, Rosulullah menyusun berbagai strategi dalam

membangun kekuatan di Madinah diantaranya :

1. Membangun rasa persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar

melalui tali persaudaraan islam,

2. Meletakkan dasar perpolitikkan ekonomi serta sosial untuk mewujudkan

negeri yang baik

3. Mendirikan Mesjid sebagai tempat untuk menyambungkan tali

silaturahmi dan berkumpul antar umat muslim

4. Mendidik prilaku yang jelek menjadi prilaku yang akhlaqul karimah

sesuai dengan tuntunan al - Quran

5. Menegakkan secara bersama-sama syari’at Islam menuju muslim yang

kaffah.

Dengan berbagai strategi yang dijalankan oleh Rosulullah, umat islam

dapat memenangkan hampir setiap peperangan kecuali perang Uhud

dikarenakan lalainya para pemanah karena tergoda harta rampasan perang yang

ada di medan perang. Sementara perang yang dimenangkan oleh umat islam

diantaranya :

1. Perang Badar

Perang Badar terjadi di Lembah Badar, 125 km selatan Madinah. Perang

Badar merupakan puncak pertikaian antara kaum muslim Madinah dan

musyrikin Quraisy Mekah. Peperangan ini disebabkan oleh tindakan

pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh

19

Page 21: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

musyrikin Quraisy. Selanjutnya kaum Quraisy terus menerus berupaya

menghancurkan kaum muslim agar perniagaan dan sesembahan mereka

terjamin. Dalam peperangan ini kaum muslim memenangkan pertempuran

dengan gemilang.

2. Perang Khandaq

Lokasi Perang Khandaq adalah di sekitar kota Madinah bagian utara.

Perang ini juga dikenal sebagai Perang Ahzab (Perang Gabungan). Perang

Khandaq melibatkan kabilah Arab dan Yahudi yang tidak senang kepada

Nabi Muhammad SAW.

3. Perang khaibar

Lokasi perang ini adalah di daerah Khaibar. Perang Khaibar merupakan

perang untuk menaklukkan Yahudi.

4. Perang Mut’ah

Perang ini terjadi karena Haris al-Ghassani raja Hirah, menolak

penyampaian wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi

Muhammad SAW.

Hingga kemenangan puncak yaitu Peristiwa Fathu Mekkah yaitu

penaklukan Mekkah karena perjanjian Hudaibiyah yang berisi anjuran untuk

genjatan senjata dilanggar oleh kaum musyrik Quraisy dan peristiwa ini

merupakan pengepungan kota Mekkah dari segala penjuru arah tanpa adanya

pertumpahan darah, dengan ini maka tugas Rosulullah sudah berakhir dan

Beliau berpulang pada waktu Dhuha, hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11

Hijriyah, pada usia 63 tahun empat hari.

H. Ibrah dari Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah

Dari strategi Nabi dalam memimpin hingga penaklukan Mekkah merupakan

prestasi terbesar kaum Muslim dan Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW

antara lain :

1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum

Anshar dapat memberikan rasa aman dan tentram.

20

Page 22: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

2. Persatuan dan saling menghormati antar agama

3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang

kaya dan miskin

4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt

5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan

Allah swt dan antara manusia dengan manusia

6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di

dunia maupun di akhirat.

7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam

8. Terciptanya hubungan yang kondusif antar umat

BAB III

KESIMPULAN

Wilayah Arab jaman jahiliyah terkenal dengan kaum – kaumnya yang

memiliki moral yang rendah seperti senang berjudi, bermabuk – mabukkan,

berzinah berperang dan lain – lain. Hal ini dikarenakan mereka sudah menjauhi

agama – agama yang terdahulu yang murni Tauhidullah dan berpindah ke ajaran

polithesime atau bertuhan banyak.

Nabi Muhammad SAW ialah utusan Allah kepada semua umat manusia.

Beliau ialah nabi terakhir yang diutus oleh Allah kepada semua manusia, supaya

mereka menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Beliau

dilahirkan di Makkah pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal. Ayah beliau

meninggal sebelum beliau dilahirkan dan dikubur di Madinah. Lalu ibunya yang

mengasuh beliau. Beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah, kemudian

Halimah As-Sa’diyah.

Nabi diangkat menjadi rosul ketika bertahanus di gua Hira saat berumur 40

tahun, dengan peristiwa ini maka nabi resmi telah diangkat menjadi Rosul yang

akan menyebarkan agama Islam di seluruh negeri. Upaya beliau di Mekkah

memiliki banyak kegagalan karena kaum musyrik Quraisy tidak suka dengan

agama baru ini sehingga beliau pindah ke Madinah dan membentuk kekuatan baru

untuk mengalahkan kaum Musyrik yang menguasai Kabah dan pencapaian itu

21

Page 23: Keteladanan Rosulullah Dalam Membina Umat

berhasil tatkala Fathu Makkah terjadi sehinggga umat islam berhasil menaklukan

Makkah.

Sifat kejujuran, kesabaran, ulet dan bertaqwa serta gigih dan pantang

menyerah milik nabi membuat umat islam tidak pernah merasa adanya kekalahan

begitu pula maka tidak heran Michael H. Hart menempatkan nabi pada urutan

pertama dalam bukunya yaitu 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia karena

beliau mempunyai pengaruh yang kuat di jazirah Arab yaitu kepimpinannya serta

pengaruh islam yang dbawanya. Begitu pula dengan rasa persaudaraan antara

Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar yang saling memperkuat persaudaraan antar

umat islam.

DAFTAR PUSTAKA

Al – Husaini, Al – Hamid (2000). Membangun Peradaban : Sejarah Muhammad Saw Sejak Sebelum Diutus Menjadi Rosul. Bandung : Pustaka Hidayah.

Yatim, Badri, (2008). Sejarah Perdaban Islam : Dirasah Islamiyyah II. Jakarta : Rajawali Pers

Amin, Samsul Munir (2013). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : AMZAH

Khatir, Khalil Ibrahim Mulla (2008). Mukjizat Kota Madinah. Yogyakarta : Pustaka marwa

http://rumahfiqih.com

http://kisahislam.net

http://kisahmuslim.com

http://portalsejarah.com

http://asmisiangka.blogspot.com

https://8tunas8.wordpress.com

22