peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

37
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL RTRW DIY UNTUK MENDUKUNG PENATAAN RUANG Yogyakarta, 27 Juni 2013

Upload: arya-pinandita

Post on 05-Aug-2015

199 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASIGEOSPASIAL RTRW DIY UNTUK

MENDUKUNG PENATAAN RUANG

Yogyakarta, 27 Juni 2013

Page 2: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

DASAR HUKUM• Undang – Undang no 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang• UU No 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial• Peraturan Pemerintah no 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang• PP No 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana

Tata Ruang

• Undang – Undang no 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang

• UU No 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial• Peraturan Pemerintah no 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang• PP No 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana

Tata Ruang

Page 3: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

PENGERTIAN• Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data

tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,dan/ataukarakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang beradadi bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

• Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalahDG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alatbantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan denganruang kebumian.

• Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tataruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang

• Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah datatentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,dan/ataukarakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang beradadi bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

• Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalahDG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alatbantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan denganruang kebumian.

• Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tataruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang

Page 4: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

LATAR BELAKANG

Informasi Geospasial RTRW DIYmerupakan bagiantidak terpisahkan dari Perda RTRW DIY.

Informasi Geospasial RTRW DIY berfungsi sebagaimodel yang menjelaskan RTRW DIY secara spasial.

Informasi Geospasial RTRW DIY bukan hanyadiperlukan pada proses perencanaan tata ruang sajatetapi juga pada proses pemanfaatan ruang danpengendalian pemanfaatan ruang.

Page 5: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Lanjutan..

Dengan demikian maka pengelolaan data daninformasi geospasial menjadi penting karenamenjadi salah satu pendukung pada prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendalian ruang.

Dengan demikian maka pengelolaan data daninformasi geospasial menjadi penting karenamenjadi salah satu pendukung pada prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendalian ruang.

Page 6: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

I. PROSES PENGUMPULAN DATAI. PROSES PENGUMPULAN DATA

CONTOH TEKNIS PENGGUNAAN IG DALAM PENYUSUNAN IG RTRW DENGAN SIG

PetaAdministrasi((BAPPEDA)

PetaAdministrasi((BAPPEDA)

Peta CurahHujan

(BMKG)

Peta CurahHujan

(BMKG)

Peta JenisTanah

(Pertanian)

Peta JenisTanah

(Pertanian)

Peta Lereng(PUPESDM)Peta Lereng(PUPESDM)

2. DATA FISIOGRAFI2. DATA FISIOGRAFI1. DATA WILAYAHADMINISTRASI

1. DATA WILAYAHADMINISTRASI

3. DATAKEPENDUDUKAN

3. DATAKEPENDUDUKAN

PetaJumlah

Penduduk(BPS)

PetaJumlah

Penduduk(BPS)

4. DATA EKONOMI DANKEUANGAN

4. DATA EKONOMI DANKEUANGAN

Peta Kemiskinan danPeta PDRB

(BPS)

Peta Kemiskinan danPeta PDRB

(BPS)

5. DATA KETERSEDIAANSARANA DAN PRASARANA DASAR

5. DATA KETERSEDIAANSARANA DAN PRASARANA DASAR

Peta Jalan(HUBKOMINFO)

Peta Jalan(HUBKOMINFO)

Peta Infrastruktur(PUPESDM)

Peta Infrastruktur(PUPESDM)

6. DATA PENGGUNAAN LAHANDATA RAWAN BENCANA

6. DATA PENGGUNAAN LAHANDATA RAWAN BENCANA

PetaPenggunaan

Lahan(PUPESDM)

PetaPenggunaan

Lahan(PUPESDM)

Peta RawanBencana(BPBD)

Peta RawanBencana(BPBD)

II. PROSES STANDARISASI DAN KATEGORISASI PETA-PETA TEMATIKII. PROSES STANDARISASI DAN KATEGORISASI PETA-PETA TEMATIKDiperlukan agartidak terjadikesalahangeometri dansubstansi dalamproses pengolahandan analisis

II. PROSES STANDARISASI DAN KATEGORISASI PETA-PETA TEMATIKII. PROSES STANDARISASI DAN KATEGORISASI PETA-PETA TEMATIK

III. PROSES OVERLAY PETA-PETA TEMATIKIII. PROSES OVERLAY PETA-PETA TEMATIK

IV. PROSES PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS- Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung- Analisis Keterkaitan Antar Wilayah- Perumusan Konsep Perencanaan

IV. PROSES PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS- Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung- Analisis Keterkaitan Antar Wilayah- Perumusan Konsep Perencanaan

PETA STRUKTUR RUANGPETA STRUKTUR RUANG PETA POLA RUANGPETA POLA RUANG PETA PRASARANA WILAYAHPETA PRASARANA WILAYAH PETA KAWASAN STRATEGIPETA KAWASAN STRATEGI

PETA RTRWPETA RTRW

Diperlukan agartidak terjadikesalahangeometri dansubstansi dalamproses pengolahandan analisis

Page 7: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Persoalan Pengelolaan Data dan Informasi GeospasialPersoalan Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial

Page 8: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• IGD Berbeda• Data atribut

belum baku• Metadata tidak

ada• Format data

berbeda• Data susah di

akses• Tidak up to date

EKSISTING

• IGD sama• Data atribut

sudah baku• Metadata

tersedia• Format data

sama• Data mudah

diakses• Up to date

HARAPAN

Soil

Page 9: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Persoalan Pengelolaan Data danInformasi Geospasial

• Keputusan membutuhkan data dan informasigeospasial Berapapun jumlah data dan informasi geospasial

yang ada, keputusan tetap dapat diambil Persoalannya seberapa besar keyakinan atas

keputusan tersebut• Perkembangan SIG terjadi pada ARAH

PERKEMBANGAN YANG SALAHSIG diartikan sebagai pembuatan peta digital

semataTidak dikaitkan dengan kemampuan dalam

Spatial Analysis dan Sharing Data.

• Data dan informasi geospasial yang tersediaseharusnya juga mengikuti SKALA danINFORMASI yang dibutuhkan untuk berbagaitingkatan rencana

• Keputusan membutuhkan data dan informasigeospasial Berapapun jumlah data dan informasi geospasial

yang ada, keputusan tetap dapat diambil Persoalannya seberapa besar keyakinan atas

keputusan tersebut• Perkembangan SIG terjadi pada ARAH

PERKEMBANGAN YANG SALAHSIG diartikan sebagai pembuatan peta digital

semataTidak dikaitkan dengan kemampuan dalam

Spatial Analysis dan Sharing Data.

• Data dan informasi geospasial yang tersediaseharusnya juga mengikuti SKALA danINFORMASI yang dibutuhkan untuk berbagaitingkatan rencana

Page 10: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Bentuk Pelanggaran Pemanfaatan RuangBentuk Pelanggaran Pemanfaatan Ruang

Page 11: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• Pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalamRencana Tata Ruang sebagai Fungsi Lindungdimanfaatkan menjadi Fungsi Budidaya.

• Contoh : Hutan lindung (Fungsi Lindung)dimanfaatkan menjadi Permukiman (FungsiBudidaya).

PELANGGARANFUNGSI (PF)

• Pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalamRencana Tata Ruang sebagai Fungsi Lindungdimanfaatkan menjadi Fungsi Budidaya.

• Contoh : Hutan lindung (Fungsi Lindung)dimanfaatkan menjadi Permukiman (FungsiBudidaya).

• Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai denganperuntukannya sebagaimana ditetapkan dalamRencana Tata Ruang.

• Contoh : Pemanfaatan ruang yangdiperuntukan bagi kegiatan pertanian yangdimanfaatakan menjadi kegiatan perindustrian.

PELANGGARANPERUNTUKAN

(PP)

Page 12: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• Perubahan pemanfaatan ruang dalam suatukawasan yang tidak sesuai dengan polapemanfaatan yang telah ditetapkan dalam rencanatata ruang.

• Contoh : Kawasan Cagar Budaya yang mengalamiperubahan menjadi Kawasan Perdagangan.

PELANGGARANTAPAK

KAWASAN (TK)

• Perubahan pemanfaatan ruang dalam suatukawasan yang tidak sesuai dengan polapemanfaatan yang telah ditetapkan dalam rencanatata ruang.

• Contoh : Kawasan Cagar Budaya yang mengalamiperubahan menjadi Kawasan Perdagangan.

• Pemanfaatan ruang yang mengabaikanpersyaratan teknis yang ditetapkan dalam suatukawasan.

• Contoh : Ketinggian suatu bangunan dalam suatukawasan yang ditetapkan maksimal 3 (tiga) lantai,realisasinya dibangun 5 (lima) lantai.

PELANGGARANPERSYARATAN

TEKNISBANGUNAN

Page 13: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Langkah Yang DilakukanLangkah Yang Dilakukan

Page 14: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

STRATEGI PENGELOLAANBASIS DATA DAN INFORMASI

GEOSPASIAL

– Ketersediaan dan fungsi basis data dan informasigeospasial harus dapat dimanfaatkan semaksimalmungkin untuk membantu proses pelaksanaan tugas-tugas institusi pemerintahan, baik untuk kepentinganpenataan ruang atau sektor yang lain

• Perlu pemahaman mengenai data dan informasi geospasial.• Informasi geospasial bukan hanya untuk kepentingan

internal, tetapi harus dapat dibagi (share) dengan institusilainnya.

• Informasi harus terintegrasi secara vertikal maupunhorisontal

• Penyediaan metadata IG

– Ketersediaan dan fungsi basis data dan informasigeospasial harus dapat dimanfaatkan semaksimalmungkin untuk membantu proses pelaksanaan tugas-tugas institusi pemerintahan, baik untuk kepentinganpenataan ruang atau sektor yang lain

• Perlu pemahaman mengenai data dan informasi geospasial.• Informasi geospasial bukan hanya untuk kepentingan

internal, tetapi harus dapat dibagi (share) dengan institusilainnya.

• Informasi harus terintegrasi secara vertikal maupunhorisontal

• Penyediaan metadata IG

Page 15: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

PendekatanPendekatanPengembanganPengembanganWilayahWilayah

TERSIS-TEM

TERKINIAKURAT

DATATERINTEGRASI/ DATA SHARING

Peta dasar sesuai pasal16 UUIG :Batas wilayahsebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf edigambarkan berdasarkandokumen penetapanpenentuan batas wilayahsecara pasti di lapanganoleh Instansi Pemerintahyang berwenang(mendagri) .

Page 16: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

PENYEDIAAN SINGLE BASE MAP

• Informasi geospasial untuk dapat mendukungpengendalian pemanfaatan ruang secara optimalmemerlukan suatu standar yang sama agarmenghasilkan kualitas tertentu (akurasi dan presisi)dan terintegrasi secara nasional sesuai asasketerpaduan dalam UU Penataan Ruang dan UUInformasi Geospasial

• Informasi geospasial untuk dapat mendukungpengendalian pemanfaatan ruang secara optimalmemerlukan suatu standar yang sama agarmenghasilkan kualitas tertentu (akurasi dan presisi)dan terintegrasi secara nasional sesuai asasketerpaduan dalam UU Penataan Ruang dan UUInformasi Geospasial

Page 17: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Sistematika Single Base Map

Permendagrino 19 th 2006(penegsan bts

wil DIY-Jateng)

PermendagriNo 72 Th 2007(penegasan bts

wil Kota -Sleman)

PermendagriNo 4 th 2009

(penegasan btswil Sleman -

GK)

PermendagriNo 61 th 2009

(penegasan btswil KP -Sleman)

PermendagriNo 15 th 2009

(penegasan btswil Kota -Bantul)

Singlebasemap

DIY

Permendagrino 70 th 2007(penegsan bts

wil Bantul –KP)

RBI

Sampai saat ini baru berupa SuratEdaran Sekda DIY dan masihdikoordinasikan dengan BIGsebagai Penyelenggara IGD

Page 18: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

BAPPEDA

BatasADministrasi

Kehutanan Sama atribut bedareferensi spasial

Page 19: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

BTS AdministrasiDIY Menurut

Permendagri no 19th 2006

RAWAN KONFLIKHORISZONTAL

BTS AdministrasiDIY Menurut

Permendagri no 19th 2006

BTS AdministrasiMenurut Peta

Yang LAin

PASTIKLATENKAWASAN

ABU2

PASTIDIY

Page 20: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

SISTEM INFORMASIPENATAAN RUANG (SIPR) DIY

1. Media penyebar luasan informasi Penataan RuangProvinsi DIY (Perda Nomor 2 tahun 2010 ) daninformasi geospasial yang ada di Pemda DIY

2. Memudahkan sinkronisasi dan harmonisasi antaraRTRW Kabupaten/Kota dengan RTRW Provinsi.

3. Sebagai instrumen dalam membantu menganalisisperencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang

4. Mensinergikan perencanaan sarana dan prasaranayang sudah ada (transportasi, keciptakaryaan,Sumberdaya air, dll)

1. Media penyebar luasan informasi Penataan RuangProvinsi DIY (Perda Nomor 2 tahun 2010 ) daninformasi geospasial yang ada di Pemda DIY

2. Memudahkan sinkronisasi dan harmonisasi antaraRTRW Kabupaten/Kota dengan RTRW Provinsi.

3. Sebagai instrumen dalam membantu menganalisisperencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang

4. Mensinergikan perencanaan sarana dan prasaranayang sudah ada (transportasi, keciptakaryaan,Sumberdaya air, dll)

Page 21: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

RTRWKabupaten

Skala 1 : 50.000

KlasifikasiHirarkhi I, II, III

Stud

iLi

tera

tur

Prof

il R

TRW

RTRW ProvinsiSkala 1 :100.000

PemanfaatanRuang

Sinkronisasi dan Harmonisasi RTRWDIY dengan RTRW Kab/Kota

Overlay

KlasifikasiHirarkhi I, II, III

Matriks Peta

Hubungan Fungsionalantar Pemanfaatan

Ruang

KriteriaKesesuaian(S1, S2, TS)

Analisis danRekomendasi

Page 22: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

SESUAI1(S1)

• Kesamaanfungsikawasan(lindungdenganlindung)

• Contoh : hutanlindung vshutan lindung

• Kesamaanfungsikawasan(lindungdenganlindung)

• Contoh : hutanlindung vshutan lindung

SESUAI 2 (S2)

• Hirarkhi I samahirarkhi II danIII berbeda dandiperkirakantidakmenggangguantar kegiatan

• Contoh : hutanlindung vsresapan air

• Hirarkhi I samahirarkhi II danIII berbeda dandiperkirakantidakmenggangguantar kegiatan

• Contoh : hutanlindung vsresapan air

TIDAK SESUAI(TS)

• Perbedaanfungsikawasan(lindungdenganbudidaya)

• Contoh : hutanlindung vspertanianlahan kering

• Perbedaanfungsikawasan(lindungdenganbudidaya)

• Contoh : hutanlindung vspertanianlahan kering

PRINSIP KESESUAIAN

• Kesamaanfungsikawasan(lindungdenganlindung)

• Contoh : hutanlindung vshutan lindung

• Kesamaanfungsikawasan(lindungdenganlindung)

• Contoh : hutanlindung vshutan lindung

• Hirarkhi I samahirarkhi II danIII berbeda dandiperkirakantidakmenggangguantar kegiatan

• Contoh : hutanlindung vsresapan air

• Hirarkhi I samahirarkhi II danIII berbeda dandiperkirakantidakmenggangguantar kegiatan

• Contoh : hutanlindung vsresapan air

• Perbedaanfungsikawasan(lindungdenganbudidaya)

• Contoh : hutanlindung vspertanianlahan kering

• Perbedaanfungsikawasan(lindungdenganbudidaya)

• Contoh : hutanlindung vspertanianlahan kering

Page 23: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Contoh Sinkronisasi danHarmonisasi

Adanya konflik pemanfaatan ruang antar wilayah :

Penetapan fungsi kawasan yang berbeda pada satukawasan.Di wilayah Kecamatan Patuk Kabupaten Gunung Kidulyang berbatasan dengan wilayah Kecamatan PiyunganKabupaten Bantul terjadi penetapan dua fungsi kawasanyang berbeda. Dimana pada wilayah Kecamatan Patukditetapkan sebagai kawasan lindung sementara diwilayah Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagaikawasan wisata.

Adanya konflik pemanfaatan ruang antar wilayah :

Penetapan fungsi kawasan yang berbeda pada satukawasan.Di wilayah Kecamatan Patuk Kabupaten Gunung Kidulyang berbatasan dengan wilayah Kecamatan PiyunganKabupaten Bantul terjadi penetapan dua fungsi kawasanyang berbeda. Dimana pada wilayah Kecamatan Patukditetapkan sebagai kawasan lindung sementara diwilayah Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagaikawasan wisata.

Page 24: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Manfaat

SIPRManfaat

SIPR

1.Menampilkan semua produk petaBAPPEDA Secara Online

Page 25: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

2. Menampilkan peta series yangdapat diupdate dari tahun ketahun

Manfaat

SIPRManfaat

SIPR

Page 26: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Manfaat

SIPRManfaat

SIPR

3. Sebagai Informasi PendukungKeputusan

Page 27: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Manfaat

SIPRManfaat

SIPR

4. Melakukan Analisis RTRW

Page 28: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Penataan Ruang dalam Keistimewaan DIYPenataan Ruang dalam Keistimewaan DIY

Page 29: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• UU No.13/2012 ttg Keistimewaan DIY disahkan 31Agustus 2012 dan diundangkan 3 September 2012.

– (Lembaran Negara No.170 Tahun 2012; TambahanLembaran Negara Nomor 5339).

• Dinyatakan pada pasal 7 ayat (2) bahwakewenangan dalam urusan keistimewaan meliputi:1. Tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas,

dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur;2. Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY;3. Kebudayaan;4. Pertanahan; dan5. Tata ruang.

• UU No.13/2012 ttg Keistimewaan DIY disahkan 31Agustus 2012 dan diundangkan 3 September 2012.

– (Lembaran Negara No.170 Tahun 2012; TambahanLembaran Negara Nomor 5339).

• Dinyatakan pada pasal 7 ayat (2) bahwakewenangan dalam urusan keistimewaan meliputi:1. Tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas,

dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur;2. Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY;3. Kebudayaan;4. Pertanahan; dan5. Tata ruang.

Page 30: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• Pada pasal 30-35 diperlukan Perdais untuk mengatururusan keistimewaan dalam hal:1. Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY;2. Kebudayaan;3. Pertanahan; dan4. Tata ruang.

Pelaksanaan yang sedang dilakukan : Penyusunan Naskah Akademis Induk Penyusunan Naskah Akademis Perdais Tata Ruang Rancangan Perdais Tata Ruang

• Pada pasal 30-35 diperlukan Perdais untuk mengatururusan keistimewaan dalam hal:1. Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY;2. Kebudayaan;3. Pertanahan; dan4. Tata ruang.

Pelaksanaan yang sedang dilakukan : Penyusunan Naskah Akademis Induk Penyusunan Naskah Akademis Perdais Tata Ruang Rancangan Perdais Tata Ruang

Page 31: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

• Dengan telah disahkannya Undang-undang Nomor 13tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah IstimewaYogyakarta maka Pemerintah DIY perlu menyelaraskankerangka umum kebijakan tata ruang di atas tanahSultan Ground dan Pakualam Ground mengacu padaRencana Tata Ruang Wilayah DIY.

• Memerlukan pengelolaan basis data dan informasigeospasial tentang status tanah Sultan Ground danPakualam Ground (SG PAG)

• Dengan telah disahkannya Undang-undang Nomor 13tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah IstimewaYogyakarta maka Pemerintah DIY perlu menyelaraskankerangka umum kebijakan tata ruang di atas tanahSultan Ground dan Pakualam Ground mengacu padaRencana Tata Ruang Wilayah DIY.

• Memerlukan pengelolaan basis data dan informasigeospasial tentang status tanah Sultan Ground danPakualam Ground (SG PAG)

Page 32: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Penting untuk DitindaklanjutiPenting untuk Ditindaklanjuti

Page 33: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Perlunya dibangun SATU REFERENSI IGD yang sama,jika memungkinkan sampai dengan tingkatkedetilan yang cukup (skala 1 : 5000) agar dapatdipergunakan secara operasional oleh Provinsi danKabupaten/Kota > Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang IG

Perlunya dibangun integrasi data tabuler denganmenggunakan SATU DATA KUNCI (GEOCODE) YANGBAKU untuk dapat dikaitkan dengan dataspasialnya

Page 34: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Perlunya pengembangan SISTEM TERINTEGRASIyang dapat menampung seluruh data perencanaanpembangunan secara sistematis dan mudahdiakses (SIPR)

Perlunya dibangun JARINGAN KOMUNIKASI DATADAN INFORMASI GEOSPASIAL secara mantap danterpelihara yang menghubungkan Simpul JaringanDIY – Kabupaten/Kota – Nasional

Perlunya dibangun JARINGAN KOMUNIKASI DATADAN INFORMASI GEOSPASIAL secara mantap danterpelihara yang menghubungkan Simpul JaringanDIY – Kabupaten/Kota – Nasional

Page 35: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Perlunya FASILITASI kepada Pemerintah Daerahuntuk mengembangkan IGT di masing-masingDaerah (Fasilitasi data satelit PJ dengan resolusitinggi) >Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyediaan,Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data Satelit Penginderaan JauhResolusi Tinggi

Perlunya memperkuat dukungan Pemerintah Pusat(Ina Geoportal) untuk PEMBANGUNAN DANPENGEMBANGAN DATA CENTER SIMPUL JARINGANDIY > Sesuai Perpres 85 tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN)

Page 36: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang

Penyesuaian Peta Rencana Tata Ruang yang ada diDIY dengan PP no 8 Tahun 2013 tentang KetelitianPeta Rencana Tata Ruang

Penyesuaian Peta Rencana Tata Ruang yang ada diDIY dengan PP no 8 Tahun 2013 tentang KetelitianPeta Rencana Tata Ruang

Page 37: Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang