peran dan komitmen dukungan dprd untuk ampl
DESCRIPTION
Dukungan DPRD Provinsi NTT terhadap Pelaksanaan Pembangunan AMPL di Provinsi NTT sebagai Upaya pencapaian Universal Akses 2019 Provinsi NTTTRANSCRIPT
PERAN DAN KOMITMEN DUKUNGAN DPRD PADA PEMBANGUNAN AMPL
DIPROVINSI NTTPengawasan, Kebijakan dan Penganggaran
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi menuju Universal Akses
Pada Rakor Pokja AMPL, Jejaring STBM dan Kick Off PPSP Provinsi Nusa Tenggara Timur
Winston Rondo Kupang, 17 Juni 2015
PERMASALAHAN AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN , KELEMBAGAAN, SD ALAM, SDM, ANGGARAN [email protected]
Akibat Sanitasi Buruk Akibat Sanitasi Buruk
INDONESIA RUGI RP 56 TRILIUN PER TAHUN AKIBAT SANITASI BURUK
Hasil kajian Program Air dan Sanitasi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 2006 mencatat, kerugian ekonomi karena sanitasi dan higiene yang buruk di Indonesia mencapai Rp 56 triliun per tahun. Angka itu setara dengan 2,3 persen produk domestik bruto (PDB). Dampak tersebut terlihat dari indikasi jumlah pengeluaran untuk berobat yang disebabkan disentri dan penyakit
“Dampak pencemaran air oleh sanitasi yang buruk adalah Rp 14 triliun per tahun. Karena semakin tinggi polutannya, proses pengolahan air menjadi air bersih menjadi lebih mahal. Artinya, jika sanitasi diperbaiki sama saja menghemat Rp 14 triliun per tahun,” jelasnya.
beberapa dampak Air dan sanitasi buruk, salah satunya adalah dampak terhadap kesehatan yang paling tinggi terkena imbasnya, yakni hampir Rp 30 triliun per tahun. Sedikitnya 90 juta kejadian diare di Indonesia tiap tahunnya disebabkan karena sanitasi yang buruk. Dampak kesehatan tersebut setidaknya secara langsung menyumbang 30 ribu kematian anak tiap tahun.
Bank Dunia: Banyak Orang Tak Punya Jamban, Ekonomi Dunia Rugi Rp 2.470 Triliundetikfinance (Sabtu, 20/04/2013 10:54 WIB)
Dampak dari sanitasi buruk merupakan inti dari berbagai hambatan yang dihadapi kaum miskin dalam upaya mencapai kesejahteraan,kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesetaraan, dan harga diri.
Air Minum dan Sanitasi Buruk mempengaruhi Sektor Lainnya
Sanitasi yang buruk ini menimbulkan kerugian ratusan miliar dolar per tahun tersebut dari turunnya kondisi kesehatan, lingkungan, Pendidikan dan pariwisata.
1. UU 23 Tahun 2014 tentang Pemda.2. UU 17 Tahun 2014 tentang MD3.3. PP 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan DPRD tentang Tatib DPRD.4. Tata Tertib DPRD Provinsi nomor :1/DPRD/2014
4
DASAR HUKUM
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No.23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah)
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
otonom
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara
dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat
Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah
KEDUDUKAN DAN PERAN KEDUDUKAN DAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DANPEMERINTAH DAERAH DAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)
Fungsi dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di Daerah
DPRD menjaring aspirasi masyarakat
Legislasi
anggaran
pengawasan
DPRD mempunyai fungsi
6
FUNGSI DPRDFUNGSI DPRD
membentuk Perda
Membahas dan menyetujui perda, APBD: Keberpihakan pada alokasi anggaran untuk dukungan pelayanan air minum dan sanitasi
Raker, dengar pendapat, kunjungan kerja ke lapangan/ SKPD, melakukan evaluasi kebijakan secara berkala.
OTONOMI DAERAH
DESENTRALISASI
URUSAN WAJIB & PILIHAN
PP NO. 38 TAHUN 2007
7
UU NO. 32 TAHUN 2004
URUSAN WAJIBPendidikan Kesehatan
Pekerjaan Umum Perumahan
Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan
Perhubungan Lingkungan Hidup
PertanahanKependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sosial Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penanaman Modal
Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri OTDA, PUM, AKD, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian Ketahanan Pangan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Statistik
Kearsipan Komunikasi dan Informatika
URUSAN PILIHANPertanian
Kehutanan Energi dan Sumberdaya Mineral
Pariwisata Kelautan dan Perikanan
Perdagangan PerindustrianTransmigrasi PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
PELAYANAN AMPL
PELAYANAN AMPL
PENGARUSUTAMAAN AMPL MENUJU UNIVERSAL AKSES
Program dan Kegiatan Sektor AMPL dan STBM terakomodir ke dalam RPJMD
Program dan Kegiatan Sektor AMPL dan STBM terakomodir ke dalam RPJMD
TARGETTARGET
8
PERAN DPRD DALAM PENGARUSUTAMAAN AMPL DI NTTMENUJU UNIVERSAL AKSES
9
PRODUK PERATURAN DAERAH Pembangunan Daerah Dan AMPL
• Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2012
tentang Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan – Berbasis
Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur
• Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 59/KEP/HK/2012
tentang Kelompok Kerja Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Berbass Masyarakat (POKJA AMPL-BM) Provinsi Nusa Tenggara Timur
10
• Lembaga DPRD memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah daerah dalam mengelola AMPL dengan model kebijakan bottom – up dan mengacu pada pemberdayaan masyarakat.
• Dengan model kebijakan tersebut masyarakat berpartisipasi mulai dari segi finansial maupun hal lainnya sehingga program ini dapat berjalan dengan baik dan berbasis masyarakat pada Desa / Kelurahan
• Pembangunan AMPL telah dilakukan melalui partisipatif namun masih peningkatan penyadaran prilaku dan yang menjadi catatan masih dijumpai belum maksimalnya peran kelompok keswadayaan desa / Kelurahan
PANDANGAN UMUM DPRD PROVINSI NTT TERHADAP PEMBANGUNAN AMPL
• Perlu Road Map (Peta Jalan) menuju target Universal Akses dihadapkan pada fase bonus demografi dengan meningkatnya jumlah penduduk yang membutuhkan air bersih untuk kelangsungan hidupnya.
• Dampak pada kerusakan kualitas lingkungan seperti kerusakan sumber mata air, meningkatnya limbah cair rumah tangga dan industri serta minimnya daerah resapan air akibat maraknya pembangunan perumahan dan pertokoan.
• Pemahaman dan Perubahan Perilaku tidak dalam aktu singkat
TANTANGAN PEMBANGUNAN AMPL DI NTT
1. Kebijakan Pembangunan AMPL harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar tidak mengorbankan generasi mendatang.
2. Pokja AMPL lebih aktif untuk melakukan koordinasi dengan seluruh Pelaku AMPL agar bersinergi dengan Program Pemerintah Daerah
3. Pentingnya peningkatan kapasitas Pokja AMPL serta sebagai fasilitator untuk menerjemahkan pelaksanaan AMPL agar mudah dipahami masyarakat.
4. Melibatkan DPRD dalam melakukan Advokasi dan Monitoring pada pembangunan AMPL di Provinsi Nusa Tenggara Timur
REKOMENDASI