peradaban islam masa abu bakar ash.docx

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam muncul dimuka bumi tentunya dengan segenap aturan yang telah di perintahkan tuhan yang maha kuasa yakni Allah SWT. Antara lain perintah tuhan tersebut berkisar pada orientasi penciptaan dan keefektifitasan dan etika serta estetika kehidupan. Etika dalam kehidupan terbagi antara lain yakni etika dalam pergaulan dengan tuhan dan dengan manusia sendiri yang sering kita dengar yakni Akhlak Nul Karima Ila Hablum Minallah dan Akhlakul Karima Ila Hablum Minannas, etika atau akhlak menjadi salah satu tugas atau orientasi ajaran islam yakni di tuangkan dalam sebuah ayat bahwa nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia inilah menjadi dasar acuan untuk menekankan bahwa etika kehidupan atau akhlak menjadi salah satu sub bagian dari ajaran islam itu sendiri. Selain akhlak atau etika rahmatan lil ‘alamin juga menjadi sebuah uraian singkat dalam mushaf ustmani yang tertera hngga kini dalam sebuah ayatnya bahwa islam merupakan rahmat bagi seluruh alam.Kemudian juga mengandung nilai estetika hal ini tercermin dari budaya keislaman yang ditinggalkan sejak zaman dahulu alias 1

Upload: putra-atjeh

Post on 19-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIslam muncul dimuka bumi tentunya dengan segenap aturan yang telah di perintahkan tuhan yang maha kuasa yakni Allah SWT. Antara lain perintah tuhan tersebut berkisar pada orientasi penciptaan dan keefektifitasan dan etika serta estetika kehidupan. Etika dalam kehidupan terbagi antara lain yakni etika dalam pergaulan dengan tuhan dan dengan manusia sendiri yang sering kita dengar yakni Akhlak Nul Karima Ila Hablum Minallah dan Akhlakul Karima Ila Hablum Minannas, etika atau akhlak menjadi salah satu tugas atau orientasi ajaran islam yakni di tuangkan dalam sebuah ayat bahwa nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia inilah menjadi dasar acuan untuk menekankan bahwa etika kehidupan atau akhlak menjadi salah satu sub bagian dari ajaran islam itu sendiri.Selain akhlak atau etika rahmatan lil alamin juga menjadi sebuah uraian singkat dalam mushaf ustmani yang tertera hngga kini dalam sebuah ayatnya bahwa islam merupakan rahmat bagi seluruh alam.Kemudian juga mengandung nilai estetika hal ini tercermin dari budaya keislaman yang ditinggalkan sejak zaman dahulu alias para Nabi sisi atau unsur keindahan senantiasa tidak terindahkan dari sekian banyak budaya yang ada.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Biografi Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq.Abu Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mempunyai nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Pada zaman pra Islam ia bernama Abu Kabah, kemudian diganti oleh Nabi SAW. menjadi Abdullah. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23 Jumadil akhir tahun 13 H bertepatan dengan bulan Agustus 634 M, dalam usianya 63 tahun, usianya lebih muda dari Nabi SAW 3 tahun. Diberi julukan Abu Bakar atau pelopor pagi hari, karena beliau termasuk orang laki-laki yang masuk Islam pertama kali. Sedangkan gelar As-Shidiq diperoleh karena beliau senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi SAW terutama pada saat peristiwa Isra Miraj.Abu Bakar adalah putra dari keluarga bangsawan yang terhormat di Makkah. Semasa kecil dia merupakan lambang kesucian dan ketulusan hati serta kemuliaan akhlaknya, sehingga setiap orang mencintainya. Pengabdian Abu Bakar untuk Islam sangatlah besar. Ia menyerahkan semua harta bendanya demi kepentingan IslamsertamengajakbeberapasahabatnyasepertiZubair bin Awwam, utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin AbiWaqash, Abdurrahman bin Auf sertamemerdekakan Bilal bin Rabah. Ia selalu mendampingi Rasulullah dalam mengemban misi Islam sampai Nabi SAW wafat.SetelahRasulullah S.A.W wafat, Abu Bakar As-Shiddiq diangkat menjadi khalifah untuk menggantikan Rasulullah S.A.W dalam melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahanPrestasi Abu Bakar As-Shiddiq :1) Memperluasdaerah Islam.2) Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat.3) Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi.4) Mengumpulkan ayat-ayat suci alquran yang disalin menjadi mushaf.

B. Perjuangan Yang Dilakukan Oleh Khalifah Abu Bakar Ash ShidiqI. Bidang PolitikPengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah (pengganti Nabi) sebagaimana dijelaskanpada peristiwa Tsaqifah Bani Saidah, merupakan bukti bahwa Abu Bakar menjadi Khalifahbukan atas kehendaknya sendiri, tetapi hasil dari musyawarah mufakat umat Islam. Dengan terpilihnya Abu Bakar As-Shiddiq menjadi Khalifah, maka mulailah beliau menjalankan kekhalifahannya, baik sebagai pemimpin umat maupun sebagai pemimpin pemerintahan.Adapun sistem politik Islam pada masa Abu Bakar bersifat sentral, jadi kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat ditangan Khalifah, meskipun demikian dalam memutuskan suatu masalah, Abu Bakar selalu mengajak para sahabat untuk bermusyawarah. Sedang kebijaksanaan politik yang dilakukan Abu Bakar dalam mengemban kekhalifahannya yaitu :1. Pemerintahan Berdasarkan Musyawarah2. KonsepPemerintahan3. KekuasaanUndang-UndangAbu Bakar tidak pernah menempatkan diri beliau diatas undang-undang. Beliau juga tidak pernah memberi sanak kerabatnya suatu kekuasaan yang lebih tinggi dari undang- undang. Dan mereka itu dihadapan undang-undang adalah sama seperti rakyat yang lain, baik kaum Muslim maupun non-Muslim.

II. Bidang Ekonomi1. Kebijakan Umum Kholifah Abu Bakar RA di Bidang EkonomiSebagai orang fiqih yang profesinya menjadi praktisi perniagaan, Abu Bakar As-Shiddiq menerapkan praktek akad akad perdagangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Selama masa khalifahnya Abu Bakar As-Shiddiq R.A. menerapkan beberapa kebijakan umum, antara lain sebagai berikut:1) Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat.2) Tidak menjadikan akhli badar ( orang orang yang berzihad pada perang badar) sebagai pejabat negara.3) Tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan negara.4) Mengelolah barang tambang ( rikaz ) yang terdiri dari emas, perak, perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi sumber pendapatan negara.5) Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristuk daerah kekuasaan masing masing.6) Tidak merubah kebijakan rasullah SAW dalam masalah jizyah.Sebagaimana Rasullah Saw Abu Bakar RA tidak membuat ketentuan khusus tentang jenis dan kadar jizyah, maka pada masanya, jizyah dapat berupa emas, perhiasan, pakaian, kambing, onta, atau benda benda lainya.

2. Penerapan Prinsip Persamaan dalam Distribusi Kekayaan NegaraDalam usahanya meningkatkan kesejatrahan masyarakat, khalifah abu Bakar RA melaksanakan kebijakan ekonomi sebagaimana yang dilakukan Rasullah SAW. Ia memperhatikan skurasi penghitungan Zakat. Hasil penghitungan zakat dijadikan sebagai pendapatan negara yang disimpan dalam Baitul Mal dan langsung di distribusikan seluruhnya pada kaum muslimin.

3. Amanat Baitul MaalPara sahabat Nabi beranggapan bahwa Baitul Mal adalah amanat Allah dan masyarakat kaum muslimin. Karena itu mereka tidak mengizinkan pemasukan sesuatu kedalamnya dan pengeluaran sesuatu darinya yang berlawanan dengan apa yang telah ditetapkan oleh syariat. Mereka mengharamkan tindakan penguasa yang menggunakan Baitul Mal untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi.

4. Pendistribusian ZakatSelain mendirikan Baitul Maal Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq juga sangat memperhatikan pemerataan pendistribusian zakat kepada masyarakatnya, karena beliau merasa zakat adalah salah satu instrumen yang terpenting dalam mensejahterakan rakyatnya.

5. Administrasi dan Organisasi Pemerintahan Abu Bakar.Pembagian tugas pemerintah kian hari semakin tampak kelihatan dan lebih nyata dari zaman pemerintahan Rasulullah, ketentuan pembagian tersebut adalah sebagai berikut :a) Urusan KeuanganUrusan keuangan di pegang oleh Abu Ubaidah Amir bin jarrah yang mendapatkan nama julukan dari Rasulullah SAW Orang kepercayaan Ummat. Menurut keterangan Al-Mukri bahwa yang mula-mula membentuk kas Negara atau baitullmall adalah Abu Bakar dan urusannya di serahkan kepada Abu Ubaidah Amir bin Jarrah. Kantor Baitulmall mula-mula terletak di kota Sunuh, satu batu dari Mesjid Nabawi dan tidak pernah di kawal. Pada suatu kali Orang berkata kepadanya, Alangkah baiknya kalau Baitulmall di jaga dan di kawal. Jawab Abu Bakar, tak perlu karena di kunci. Di kala Abu Bakar pindah kediamannya dekat Masjid Baitulmall atau kas Negara itu diletakkan di rumahnya sendiri. b) Sumber-sumber Keuangan Sumber-sumber keuangan yang utama di zaman Abu Bakar adalah :1.Zakat2.Rampasan3.Upeti4 Urusan Kehakiman.

c) Urusan KeuanganUrusan keuangan di pegang oleh Abu Ubaidah Amir bin jarrah yang mendapatkan nama julukan dari Rasulullah SAW Orang kepercayaan Ummat. Menurut keterangan Al-Mukri bahwa yang mula-mula membentuk kas Negara atau baitullmall adalah Abu Bakar dan urusannya di serahkan kepada Abu Ubaidah Amir bin Jarrah. Kantor Baitulmall mula-mula terletak di kota Sunuh, satu batu dari Mesjid Nabawi dan tidak pernah di kawal. Pada suatu kali Orang berkata kepadanya, Alangkah baiknya kalau Baitulmall di jaga dan di kawal. Jawab Abu Bakar, tak perlu karena di kunci. Di kala Abu Bakar pindah kediamannya dekat Masjid Baitulmall atau kas Negara itu diletakkan di rumahnya sendiri. Tetapi boleh di katakana bahwa kas situ selalu kosong karena seluruh pembendaharaan yang datang langsung di bagi-bagi dan di pergunakan menurut perencanannya.d) Sumber-sumber Keuangan Sumber-sumber keuangan yang utama di zaman Abu Bakar adalah :1.Zakat2.Rampasan3.Upeti4 Urusan Kehakiman.

III. BidangKeagamaan1. PeperangandenganKaumRiddatKekhalifahan Abu Bakar yang begitu singkat sangat disibukkan dengan peperangan. Dalam pertempuran itu tidak hanya melawan musuh-musuh Islam dari luar, tetapi juga dari dalam. Hal ini terjadi karena ada sekelompok orang yang memancangkan panji pemberontakan terhadap negara Islam di Madinah dan meninggalkan Islam (murtad) setelah Rasulullah wafat. Gerakan riddat (gerakan belot agama), bermula menjelang Nabi Muhammad jatuh sakit. Ketika tersiar berita kemangkatan Nabi Muhammad, maka gerakan belot agama itu meluas di wilayah bagian tengah, wilayah bagian timur, wilayah bagian selatan sampai ke Madinah Al-Munawarah serta Makkah Al-Mukaramah itu sudah berada dalam keadaan terkepung. Kenyataan itu yang dihadapi Khalifah Abu Bakar.Gerakan riddat itu bermula dengan kemunculan tiga tokoh yang mengaku dirinya Nabi, guna menyaingi Nabi Muhammad SAW, yaitu: Musailamah, Thulhah, Aswad Al-Insa. Musailamah berasal dari suku bangsa Bani Hanifah di Arabia Tengah, Tulaiha seorang kepala suku Bani Asad, Sajah seorang wanita Kristen dari Bani Yarbu yang menikah dengan Musailamah. Masing-masing orang tersebut berupaya meluaskan pengikutnya dan membelakangi agama Islam.Dalam gerakannya Aswad dan kawan-kawannya berusaha menguasai dan mempengaruhi masyarakat Islam, dengan mengerahkan pasukan untuk masuk ke daerah-daerah. Akhirnya pasukan riddat pun berhasil menyebar kedaerah-daerah, diantaranya: Bahrain, Oman Mahara dan Hadramaut. Para panglima kaum riddat semakin gencar melaksanakan misinya. Akan tetapi Khalifah Abu Bakar tidak tinggal diam, beliau berusaha untu memadamkan dan menumpas gerakan kaum riddat. Dengan sigap Khalifah Abu Bakar membentuk sebelas pasukan dan menyerahkan al-liwak (panji pasukan) kepada masing-masing pasukan. Di samping itu, setiap pasukan dibekali al-mansyurat (pengumuman) yang harus disampaikan pada suku-suku Arab yang melibatkan dirinya dalam gerakan riddat. Kandungan isinya memanggil kembali kepada jalan yang benar. Jikalau masih berkeras kepala, maka barulah dihadapi dengan kekerasan.Abu Bakar menginstruksikan agar mengajak mereka kembali pada Islam, jika menolak maka harus perangi. Beberapa dari suku itu tunduk tanpa peperangan, sementara yang lainnya tidak mau menyerah, bahkan mengobarkan api peperangan. Oleh karena itu pecahlah peperangan melawan mereka, dalam hal ini Khalid bin Walid yang diberi tugas untuk menundukan Tulaiha, dalam perang Buzaka berhasil dengan cemerlang. Sedangkan Musailamah seorang penuntut kenabian yang paling kuat, Abu Bakar mengirim Ikrimah dan Surabil. Akan tetapi mereka gagal menundukan Musailamah, kemudian Abu Bakar mengutus Khalid untuk melawan nabi palsu dari Yaman itu. Dalam pertempuran itu Khalid dapat mengahacurkan pasukan Musailamah dan membunuh dalam taman yang berdinding tinggi, sehingga taman disebut taman maut .Adapaun nabi palsu yang lainnya termasuk Tulaihah dan Sajah serta kepala suku yang murtad, kembali masuk Islam. Dengan demikian, dalam waktu satu tahun semua perang Islam diberkahi dengan keberhasilan. Abu Bakar dengan para panglimanya menghancurkan semua kekuatan pengacau dan kaum murtad. Oleh karena itu, beliau tidak hanya disebut sebagai Khalifah umat Islam, tetapi juga sebagai penyelamat Islam dari kekacauan dan kehancuran bahkan telah menjadikan Islam sebagai agama Dunia.(Sayyid, Majdi Fatih, 2008)

2.PengumpulanAyat- Ayat Al-QuranKhalifah Abu Bakar dalam masa yang singkat telah berhasil memadamkan kerusuhan oleh kaum riddat (pemberontak)yang demikian luasnya dan memulihkan kembali ketertiban dan keamanan diseluruh semenanjung Arabia. Selanjutkan membebaskan lembah Mesopotamia yang didiami suku-suku Arab. Disamping itu, Jasa beliau yang amat besar bagi kepentingan agama Islam adalah beliau memerintahkan mengumpulkan naskah- naskah setiap ayat-ayat Al-Quran dari simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris) yang pernah ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya, dan menyimpan keseluruhan naskah di rumah janda Nabi SAW, yakni Siti Hafshah. Pengumpulan ayat-ayat Al-Quran tersebut dalah usulan dari Umar bin Khatab. Usulan tersebut berdasar alasan:1) Para penghafal wahyu banyak yang gugur syahid di medan pertempuran. Dalam memerangi 3 kaum penyeleweng, yaitu: Kaum murtad Nabi-nabi palsu Orang-orang yang tidak mau membayar zakat.2) Sarana penulisan wahyu berupa daun-daun, kayu-kayu dan tulang-tulang adalah benda-benda yang mudah rusak. Kalau kedua hal tersebut habis dan lenyap akan membahayakan kemurnian wahyu.

IV. Bidang SosialAbu Bakar memangku jabatan khalifah berdasarkan pilihan yang berlangsung sangat demokratis di muktamar Tsaqifah Bani Saidah, memenuhi tata cara perundingan yang dikenal dunia modern saat ini. Kaum Anshar menekankan pada persyaratan jasa (merit), mereka mengajukan calon Saad Ibn Ubadah. Kaum muhajirin menekankan pada persyaratan kesetiaan, mereka mengajukan Abu Ubaidah Ibn Jarrah.2 Sementara itu Ahlul bait menginginkan agar Ali Ibn Abi Thalib menjadi khalifah atas dasar kedudukannya dalam islam, juga sebagai menantu dan karib Nabi. Hampir saja perpecahan terjadi. Melalui perdebatan dengan beradu argumentasi, akhirnya Abu Bakar disetujui oleh jamaah kaum muslimin untuk menduduki jabatan khalifah.Sebagai kahlifah pertama, Abu Bakar dihadapkan pada keadaan masyarakat sepeninggal Muhammad SAW. Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan yang akan dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang memuncak tersebut, kelihatan kebesaran jiwa dan ketabahan batinnya. Seraya bersumpah dengan tegas ia menyatakan akan memerangi semua golongan yang menyimpang dari kebenaran (orang-orang yang murtad, tidak mau membayar zakat dan mengaku diri sebagai nabi).

1. Munculnya Orang- orang MurtaddanTidak Mau Membayar ZakatBersamaan dengan pengangkatan Abu Bakar, suku-suku Arab tidak mau lagi tunduk dibawah kepemimpinan pusat di Madinah. Sesudah Nabi wafat, mereka berpendapat bahwa kekuasaan Quraisy memimpin Arab telah usai. Adapaun sebabnya mereka berlaku demikian ialah karena sebagian tidak percaya akan mematian Nabi, setelah nyata kebenaran meninggalnya Nabi, sebagian ragu akan kebenaran Islam. Mereka menyangka bahwa kaum Quraisy takkan bangun lagi sesudah pemimpinnya meninggal dunia. Mereka tidak akan tunduk dibawah kekuasaan Quraisy atas nama agama. Apalagi sebagian besar bangsa Arab ketika itu, barus aja memeluk agama Islam yang melarang mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan yang telah menjadi darah daging mereka selama ini, seperti minum tuak, berjudi dan sebagainya.Oleh karena itu beberapa suku Arab tidak mau takluk lagi dibawah kepemimpinan Abu Bakar. Mereka enggan mengeluarkan zakat yang mereka pandang hanya sebagai upeti yang harus diberikan kepada Nabi saja.

2. MunculnyaNabi-nabiPalsuApi perlawanan dan pendurhakaan itu menjalar dengan cepat dari satu suku kepada yang lain, sehingga hampir menggoyahkan sendi khilafah Islam yang masih muda itu. Kekuasan khalifah ketika itu hanya meliputi Makkah, Madinah dan Taif saja. Sementara itu banyak pula diantara orang Arab yang mendakwakan dirinya menjadi Nabi. Yang berbahaya sekali adalah Musailamah al-Kazzab, yang mendakwakan kenabiannya ersama Nabi Muhammad ketika beliau masih hidup. Dia mengatakan, bahwa Allah telah memberikan pangkat nabi kepadanya bersama dengan Rasulullah. Oleh karena dia berbuat dusta itu, dia mendapat gelar al-Kazzab yang artinya si pendusta. Bengikutnya banyak yang tersebar di Yamamah. Ladi dari pada itu ada lagi beberapa nabi palsu, seperti Thulaihah bin Khuwailid, Sjah Thamiyah seorang perempuan, yang kemudian kawin dengan Musailamah.Selain itu keadaan kaum muslimin menjadi tenteram, tidak khawatir lagi beribadah kepada Allah. Perkembangan dagang dan hubungan bersama kaum muslim yang berada di luar Madinah keadaannya terkendali dan terjalin dengan baik. Selain itu juga kemajuan yang dicapai adalah : Pembukuan Al-Quran

Sistem Politik Islam Masa Khalifah Abu BakarPengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah (pengganti Nabi) sebagaimana dijelaskan pada peristiwa Tsaqifah Bani Saidah, merupakan bukti bahwa Abu Bakar menjadi Khalifah bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi hasil dari musyawarah mufakat umat Islam. Dengan terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah, maka mulailah beliau menjalankan kekhalifahannya, baik sebagai pemimpin umat maupun sebagai pemimpin pemerintahan. Adapun sistem politik Islam pada masa Abu Bakar bersifat sentral, jadi kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat ditangan Khalifah, meskipun demikian dalam memutuskan suatu masalah, Abu Bakar selalu mengajak para sahabat untuk bermusyawarah.Sedang kebijaksanaan politik yang dilakukan Abu Bakar dalam mengemban kekhalifahannya yaitu mengirim pasukan dibawah pimpinan Usamah bin Zaid, untuk memerangi kaum Romawi sebagai realisasi dari rencana Rasulullah, ketika beliau masih hidup. Sebenarnya dikalangan sahabat termasuk Umar bin Khatab banyak yang tidak setuju dengan kebijaksanaan Khalifah ini. Alasan mereka, karena dalam negeri sendiri pada saat itu timbul gejala kemunafikan dan kemurtadan yang merambah untuk menghancurkan Islam dari dalam.Peran Abu Bakar di Makkah dan MadinahAbu Bakar masuk Islam pada hari-hari pertama Islam didakwahkan. Tidak sulit baginya meyakini ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, karena sejak usia muda ia sudah kenal betul akan keagungan Nabi Muhammad SAW. Setelah masuk Islam, ia menumpahkan seluruh perhatiannya untuk pengembangan Islam. Sebagai orang yang disegani di kalangan bangsawan Arab, keislaman Abu Bakar membuat banyak orang tertarik masuk Islam, seperti Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Aufdan Zubair bin Awwam.Perjuangan Abu Bakar dan darmabaktinya bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam banyak sekali yang dapat disebutkan. Di antaranya ia sangat menaruh perhatian kepada penderitaan yang dialami kaum yang lemah, khususnya para budak yang menerima dakwah Nabi Muhammad SAW. Sejumlah budak yang disiksa oleh tuannya karena mereka memeluk Islam ditebus oleh Abu Bakar dengan hartanya kemudian dimerdekakan. Salah satu dari budak yang dimerdekakan seperti Bilal bin Rabah.

Hal-hal yang Pertama kali Dilakukan Oleh Abu Bakar.Diantaranya ialah : Dia Orang yang pertama kali masuk Islam, yang pertama kali menghimpun Al Quran, yang pertama kali menamakan Al Quran sebagai Mushaf. Dan dia juga adalah yang pertama kali dinamakan Khalifah.Imam Ahmad meriwayatkasn dari Abu Bakar bin Abi Mulaikah dia berkata, dikatakan kepada Abu Bakar : Wahai Khalifah Allah!Abu Bakar menjawab, Saya Khalifah Rasulullah, dan saya ridha dengannya.

Jasa dan Peninggalan Abu BakarDi masa awal pemerintahan Abu Bakar, diwarnai dengan berbagai kekacauan dan pemberontakan, seperti munculnya orangs-orang murtad, aktifnya orang-orang yang mengaku diri sebagai nabi (nabi palsu), pemberontakan dari beberapa kabilah Arab dan banyaknya orang-orang yang ingkar membayar zakat merupakan tantangan dari negara yang baru berdiri.Adanya orang murtad disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, atau mereka masuk Islam karena terpaksa.Sehingga begitu Rasulullah SAW wafat, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan , bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pimpinannya Nabi Muhammad Saw wafat.Golongan yang tidak mau membayar zakat banyak timbul dari kabilah yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Gatfan, Bani Bakar dll. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad SAW, dan setelah beliau wafat maka tidak lagi wajib membayar zakat.Orang yang mengaku sebagai nabi sebenarnya sudah ada pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad SAW, walaupun mereka masih sembunyi-sembunyi.Dari kekacauan yang muncul di awal pemerintahan tersebut, Abu Bakar bekerja keras untuk menumpasnya.Untuk menumpas kelompok-kelompok tersebut di atas, Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat dan kaum Muslimin menentukan apa tindakan yang harus diambil mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

Wafatnya Abu BakarSetelah menderita sakit selama limabelas hari, Abu bakar pun wafat pada tanggal 21 Jumadil Akhir 13 H (22 Agustus 634 M). Beliau di makamkan di samping makam Rasulullah SAW di kota madinah. Sekarang makam tersebut telah termasuk dalam masjid al-Nabawi.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanDari penjelasan serta pertanyan yang ada sebelumnya dalam makalah maupun rumusan masalah maka penulis berkesimpulan :Abu Bakar dilahirkan dengan nama Abdullah ibn Abi Qahafah dari seorang ayah bernama Abu Qahafah yang semula bernama Utsman ibn Amir. Sedangkan ibunya bernama Ummu al-Khair yang semula bernama salma binti sakhr ibn Amir. Sebelum ia memeluk Islam , Ia mendapat julukan dengan nama Abdul Kabah. Setelah masuk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah SAW dengan sebutan Abdullah. Menurut Fachruddin, Abu Bakar terpilih untuk memimpim kaum Muslimin setelah Rasulullah disebabkan beberapa hal:

Dekat dengan Rasulullah baik dari ilmunya maupun persahabatannya. Sahabat yang sangat dipercaya oleh Rasulullah. Dipercaya oleh rakyat, sehingga beliau mendapat gelar AsSiddiq, orang yang sangatdipercaya. Seorang yang dermawan. Abu Bakar adalah sahabat yang diperintah Rasulullah SAW menjadi Imam Shalat jamaah. Abu Bakar adalah termasuk orang yang pertama memeluk Islam13