peper1.doc
TRANSCRIPT
1
Ekonomikus Mashab Klasik
Oleh Yoseh Lidi
1323012001
Jendela kehidupan manusia terbuka untuk dikenal. Sadar atau tidak sadar setiap dari kita
disodorkan dengan berbagai risalah baru yang perlu dikenal. Dikenal pun tak cukup untuk
dipahami. Perlu proses belajar dari apa yang kita kenal tersebut. Belajar pun tidak cukup, ia
membutuhkan aktivitas etis yang harus dimaknai secara langsung.
Sang pejuang ekonomi terkenal telah memberi “makna” setiap waktu kehidupannya. Ia
berjuang, membela serta memberi harapan baru bagi semua orang untuk memakani hidupnya.
Hidupnya bermula dari kepekaannya terhadap realitas sosial yang dihadapinya. Adam Smith
(1729-1790), tidak disangsikan lagi merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian
dikenal sebagai aliran klasik. Ia menguraikan masalah pembagunan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Dari beberapa pemikir ekonomi terdahulu ada yang sangat besar pengaruhnya bagi diri
Adam Smith. Dua diantaranya gurunya sewaktu menuntut ilmu di Universitas Glasgow, yaitu
Francis Hutcheson (1694-1746) dan teman kuliahnya David Hume (1711-1776). Dari Glasgow ia
menerima beasiswa sehingga ia dapat melanjutkan pendidikan ke Oxford hingga tahun 1746.
Dari tahun 1748 hingga tahun 1751 ia mengajar di Edinburg University, dan pada tahun 1751
hingga tahun 1763 mengajar di Glasgow, selaku dosen di Universitas Glasgow, Adam Smith
memberikan serangkaian kursus dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.1
Tidak mengherankan, kecakapannya dalam melihat realitas sosial membuat ia
menerbitkan sebuah buku pertama: The Theory Moral Sentiments (1759). Dalam bukunya
tersebut ia menghubungkan masalah ekonomi dan masalah moral. Buku tesebut, serta bahan-
bahan kulianya yang di berikan di Universitas Glagow kemudian menjadi sumber utama dalam
penulisan buku yang kemudian menjadi sangat terkenal The Wealth of Nation (mulai disusun
sewaktu Smith menjadi dosen tamu di Toulouse, rancis).
1 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta, Rajawali Pers, 2012, hlm. 28.
2
Buku yang ditulis oleh Adam Smith pada tahun 1776 tersebut dianggap sebagai tongkak
pertama sejarah perkembangan ilmu ekonomi. Oleh sebab itulah ia juga diberi gelar sebagai
“Bapak Ekonomi Modern”.
Pandangannya yang menyeluruh tentang ekonomi menentukan kemakmuran bangsa-
bangsa dan sekaligus memberi kontribusi bagi kita (pemerintah saat ini) terhadap kebijakan yang
harus ditempuh dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Dalam banyak hal, pemikiran Adam Smith sepaham dengan paham kaum fisiokrat yang
menganggap produksi barang-barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran suatu negara.
Hal tersebut bukanlah melalui perdagangan luar negeri sebagaimana dipercayai oleh kaum
merkantilis. Dalam hal ini Adam Smith mempercayai bahwa manusia sebagai produksi pertama.
Alasannya, karena alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang
pandai untuk mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.
Dengan demikian pesan yang bisa kita petik dari pemikiran Adam Smith tersebut adalah
perlu adanya optimalisasi pemikiran kita terhadapp dunia ekonomi, sebab kita semua merupakan
subyek dari ekonomi, bukan sebuah obyek. Oleh karena itu, dalam pandangan penulis melihat
asumsi yang disampaiakan oleh Adam Smith tersebut sanagt membei arti dalam menagatasi
kebutuhan ekonomi di bangku kulia. Bila beliau mengatakan manusia sebagai subyek pertama
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka ya menagatakan ya.
Melihat realita yang dialami oleh penulis dalam kehidupan sehari-hari membuat penulis
semakin mengimplementasikan diri dalam dunia kerja yang efisien dalam memenuhi kebutuhan
hidup dibangku perkuliahan saat ini.
Sumber bacaan:
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta, Rajawali Pers, 2012.
McCreadie, Karen, Adam Smith, Uang Menghasilkan Uang, Kanisius, 2013.
Suryanto, Bagong, Sosiologi Ekonomi, Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme,
Kencana Prenada Media Group, Jakakarta, 2013.