pep penawaran (-pewe & penutup)

Upload: gerald-siahaan

Post on 08-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pep penawaran

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam kegiatan perekonomian menurut Adam Smith sebagai bapak ekonomi modern, terdapat kegiatan di pasar yaitu supply and demand atau biasa disebut penawaran dan permintaan. Dalam kegiatan di pasar tersebut telah dijelaskan terdapat invisible hand yang mengatur kegiatan tersebut sehingga di suatu kondisi kurva supply dan kurva demand berpotongan di satu titik sehingga menghasilkan break event point atau titik keseimbangan. Dalam kurva penawaran, terdapat prize dan quantitiy supply yang mana saling berkaitan satu dengan yang lain. Kegiatan supply terjadi karena adanya hukum yang mengatur kegiatan tersebut atau biasa disebut the law of supply.Inti dari hukum tersebut adalah jika semakin tinggi harga yang akan ditawarkan maka jumlah barang yang akan ditawarkan akan semakin banyak. Jika ditinjau dari kurva penawaran, maka akan disimpulkan kurva tersebut akan naik keatas, hal tersebut juga didukung oleh gradient kurva yang bernilai positive. Jika meninjau ulang kurva penawaran, kurva tersebut dapat bergeser kekiri atau pun bergeser kekanan. Kurva penawaran dapat bergeser kekiri apabila pada level harga yang sama tetapi mengalami penurunan kuantitas barang supply. Sebaliknya kurva bergeser kekanan apabila pada level harga yang sama, tetapi terjadi penambahan kuantitas. Terdapat factor-faktor yang menyebabkan kurva bergeser kekiri ataupun bergeser kekanan yang adimana akan dijelaskan lebih rinci dalan makalah ini.

1.2 Tujuan a. Mengetahui konsep teori penawaranb. memahami factor-faktor apa yang menyebabkan peningkatan suatu supply barang.c. Mengetahui pergeseran dan pergerakan kurva penawarand. Mengetahui elastisitas penawarane. Memahami karakteristik penawaran produk pertanian ( musiman/fluktuatif, mudah rusak, voluminous, lokasi tersebar, produk dijual dalam bentuk belum olahan)f. Memahami hubungan antara penawaran dengan harga yang berada di pasar.

1.3 Manfaata. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui konsep maupun teori penawaran.b. Mahasiswa mampu menentukan pergeseran dan pergerakan kurva penawaran.c. Dapat memahami elastisitas penawaran serta karakteristik penawaran produk pertanian.d. Dapat membuat kebijakan terhadap kenaikan atau penurunan harga yang kaitannya dengan karakteristik pasar dengan elastisitas.

BAB IIISI2.1 Konsep Teori Penawaran2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi PenawaranTerdapat beberapa faktor yang memengaruhi produsen dalam menawarkan produknya pada suatu pasar di antaranya sebagai berikut.1. Harga Barang Itu SendiriDalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat positif, yaitu jika harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen bertambah. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih besar.Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.2. KemajuanTeknologiKemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Misalkan seorang pengrajin sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang dapat memproduksi sepatu 1.000 pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.3. Biaya Input (Faktor Produksi)Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh faktor-faktor produksi memengaruhi besarnya biaya produksi. Biaya tersebut seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang yang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat. 4. Ekspektasi (Harapan Masa Depan)Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa karena takut tidak laku.5. Jumlah Produsen (Adanya Tingkat Persaingan)Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya produsen, maka jumlah penawaran pun semakin banyak. Tingkat persaingan yang tinggi dengan konsumen yang tetap akan membuat jumlah penerimaan produsen menurun. Misalnya dalam suatu pasar terdapat banyak produsen cabai, harga barang dalam pasar tersebut naik tetapi jumlah permintaan dari konsumen tetap sehinggah jumlah penerimaan yang ditrima produsen menurun.Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.Jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh:Qsx = f (Pqx, Pqyi, Pzj, Ik, Tek, atc.) Qsx = Jumlah barang x yang ditawarkan Pqx = harga barang x Pqyi= harga barang yang berkaitan ke-I Pzj = harga masukan Z ke j yang digunakan untuk memproduksi barang X. Ik = peubah iklim Tek = teknologi

Penawaran ada dua:1. Penawaran individuPenawaran individu ialah penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dalam menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.2. Penawaran pasarPenawaran pasar disebut juga penawaran kolektif. Penawaran pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan secara horizontal dari penawaran-penawaran individu yang ada di pasar. Berikut ini contoh daftar penawaran akan telur per bulan dalam kg dari penawaran individu dan penawaran pasar (dengan asumsi dalam pasar tersebut hanya ada dua produsen individu) :Tabel Penawaran telur per bulan dari Individu dan PasarSituasiHarga/Kilogram (Rp)JumlahTelur yang ditawarkanIndividu A/bulan (Kg)Jumlah Telur yang ditawarkan Individu B/bulan (Kg)Jumlah TelurYang ditawarkan Pasar/bulan(Kg)

HRp 9.000,00141327

IRp 8.500,00121123

JRp 8.000,0010919

KRp 7.500,008715

LRp 7.000,006511

MRp 6.500,00437

NRp 6.000,00213

Dari daftar penawaran di atas kita dapat membuat kurva penawaran. Kurva penawaran sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva penawaran individu dan kurva penawaran pasar yang bisa digambar dari tabel di atas :

Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva penawaran pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang positif atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak penawaran akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran akan barang tersebut. Hal demikian terjadi karena pada harga yang tinggi banyak penjual yang mampu menjual barangnya sehingga penawaran barang tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya pada harga yang rendah penjual/ produsen yang tidak efisien atau yang biaya produksinya relatif tinggi menjadi tidak mampu menawarkan produknya, sehingga pada harga yang rendah penawaran terhadap barang tersebut cenderung mengalami penurunan atau berkurang.Dari grafik di atas juga menunjukkan penawaran-penawaran individu yang ada di pasar jika dijumlahkan secara horizontal (hanya pada sumbu kuantitas = Q) akan menjadi kurva penawaran pasar. Jadi kurva penawaran pasar sebenarnya hanya merupakan penggabungan scara horizontal dari kurva-kurva penawaran individual atau semua produsen yang ada di pasar.

2.3 Pergeseran dan Pergerakan Kurva PenawaranKurva penawaran merupakan grafik yang mengilustrasikan berapa banyak produk dengan harga yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkatan harga tertentu dan tempo tertentu. Kurva penawaran membentuk slope positif dari kiri kekanan, karena sesuai dengan Hukum penawaran yang menjelaskan bahwa harga produk suatau barang berbanding lurus dengan jumlah produk yang ditawarkan produsen.

Kurva penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Pergerakan Kurva PenawaranPerubahan kuantitas yang ditawarkan sepanjang kurva penawaran yang dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Misalnya pada kurva penjualan beras di bawah ini, ketika harga beras Rp. 4.500,- produsen hanya menawarkan 35 liter beras, namun ketika harga naik menjadi Rp. 5.000 produsen juga menambah penawarannya sebesar 40 liter beras, sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi harga, maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan.

Gambar pergerakankurva penawaran2. Pergeseran Kurva PenawaranPerubahan kuantitas karena bergesernya kurva penawaran yang dipengaruhi oleh faktor lain selain harga barang itu sendiri, misalnya teknologi, harga sumberdaya. Arah pergeseran bisa kekiri (penurunan) atau kekanan (penambahan).Misalnya pada kurva penawaran sawi di bawah ini, untuk mendapatkan sawi yang besar dan baik diperlukan beberapa faktor pendukung pertumbuhan sawi tersebut, misalnya biji sawi, pupuk yang diberikan, dll. Jika harga biji dan pupuk yang dibutuhkan pada pertumbuhan sawi tersebut naik, maka biaya yang diperlukan dalam memproduksi sawi akan naik. Akibatnya keuntungan penjual menjadi berkurang, untuk mengatasi halt ersebut terjadi penjual melakukan penurunan pada penawaran sawi, sehingga dapat dilihat di kurva terjadi penurunan jumlah (Q) pada penawaran sawi awalnya penawaran sawi 600 sekarang menjadi 300 saja. Jadi kesimpulannyai alah, penawaran suatu barang berhubungan negatif dengan harga sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang.

Gambarpergeserankurvapenawaran

2.4 Elastisitas PenawaranElastisitas penawaran dalam kajian ekonomi diartikan sebagai suatu cara untuk mengukur tingkat kelenturan atau respon jumlah ketersediaan barang yang ditawarkan oleh produsen terhadap perubahan harga yang terjadi di pasar. Pengertian tersebut dapat dijelaskan secara sederhana dengan contoh berikut. Jika harga suatu barang mengalami peningkatan maka jumlah penawaran yang dilakukan oleh produsen akan bertambah dengan harapan produsen dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, sedangkan apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka jumlah penawaran yang dilakukan oleh produsen akan berkurang untuk mencegah kerugian.Besarnya nilai perubahan jumlah penawaran oleh produsen tersebut dinamakan koefisien elastisitas penawaran dengan simbol ES.

Jenis-jenis elastisitas penawaran yang dapat terbentuk sesuai dengan perubahan penawaran dan harga yang terjadi sebagai berikut :

a. Elastisitas sempurnaKondisi ini berlaku saat presentase penawaran suatu barang meningkat sedangkan tidak terjadi perubahan presentase harga. Pada kondisi elastis sempurna, nilai koefisien elastisitas penawarannya adalah tak terhingga ()b. ElastisJika penawaran sustu barang sangat dipengaruhi oleh tingkat perubahan harga yang terjadi, maka harga barang tersebut dinyatakan elastis dengan nilai elastisitas penawaran lebih besar dari 1. Ciri lainnya adalah tingkat penawaran memiliki nilai lebih besar dibandingkan presentasi perubahan harga. Hal yang umum terjadi dan bernilai penawaran elastis adalah penjualan pakaian saat mendekati lebaran, walaupun produsen menaikkan harga, namun presentase penawarannya naik lebih besar karena tingginya antusiasme konsumen.c. Elastis uniterDisebut elastis uniter karena perubahan harga yang terjadi setara dengan jumlah penawaran harga yang diberikan oleh produsen. Hal ini terjadi bisa saja karena faktor kebetulan, misalkan sebuah merk telfon seluler mengalami kenaikan harga sebesar 15% dan produsen meningkatkan penawaran ponsel tersebut sebesar 15% sehingga terjadilah elastisitas uniter.

d. InelastisApabila nilai koefisien elastisitas penawaran kurang dari 1 maka dikategorikan sebagai inelastis dimana naik turunnya harga suatu barang tidak berpengaruh terhadap penawaran barang tersebut. Dengan kata lain, perubahan penawaran yang terjadi lebih kecil dibandingkan perubahan harga. Contohnya harga beras naik sebesar 10% namun penawaran yang dilakukan oleh penjual hanya naik 5% dikarenakan sedang tidak musim panen, sehingga nilai elastisitasnya kurang dari 1 dan dikategorikan sebagai inelastis.e. Inelastis sempurnaKondisi ini terjadi apabila perubahan harga yang terjadi tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap perubahan jumlah penawaran yang dilakukan oleh produsen. Sebagai contoh sebuah rumah mengalami kenaikan harga sebesar 25% namun tidak ada lagi penawaran yang bisa ditambah oleh penjual karena jumlahnya tidak bisa ditambah walau mengalami kenaikan harga. Sehigga nilai elastisitas penawarannya adalah 0.

2.5 Karakteristik penawaran produk pertanian (musiman/fluktuatif, mudah rusak, voluminous, lokasi tersebar, produk dijual dalam bentuk belum olahan)a. Produk yang mudah rusak Kebanyakan hasil-hasil pertanian timbangannya adalah berat dan memerlukan banyak tempat. Hal ini berarti nilai per satuan berat dan per satuan volume adalah lebih kecil dibandingkan nilai barang-barang industri. Sebungkus rokok yang beratnya beberapa gram nilainya dalam Rupiah kira- kira sama dengan 1-2 kg singkong. Jelas dalam hal ini bahwa akan terjadi perbedaan dalam hal pengangkutan dan penyimpanan. Dapat dibayangkan betapa besar perbedaan nilai jika kita mengangkut 1 ton singkong dan 1 ton rokok pada tarif dan jarak yang sama. Selain itu sifat hasil pertanian juga mudah rusak atau busuk, sehingga diperlukan perawatan dan penyimpanan yang baik dan pengangkutan yang cepat ke tempat konsumen.b. Produksi bersifat musiman.Karena bersifat musiman, maka hasil produksi akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan. Kita tidak bisa memaksakan tanaman padi berbuah pada umur satu bulan, karena kebetulan pada saat itu persediaan beras telah habis atau harga beras terlalu tinggi karena terlalu banyak permintaan. Sifat produksi yang demikian inilah sering menimbulkan kesulitan dalam proses pengimbangan. Begitu pula di saat-saat panen sering dijumpai beberapa kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan. Pada saat ini biaya-biaya penyimpanan dan pengangkutan biasanya meningkat. Pedagang-pedagang pengumpul harus menyediakan modal yang cukup besar untuk membeli hasil-hasil pertanian itu, untuk menyewa gudang dan ongkos transpor.c. Jumlah dan kualitas produksi tergantung pada keadaan alam Keadaan alam tentu sangat mempengaruhi jumlah produksi. Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi iklim dunia. Selain jumlah, kondisi iklim yang tidak menentu juga mengakibatkan perubahan pada kualitas produk pertanian.d. Jarak antara produsen dan konsumen akhir terlalu jauh Jarak antara produsen (petani) ke konsumen yang terlalu jauh mengakibatkan produk pertanian perlu treatment khusus dan memakan biaya yang lebih bnyak untuk distribusi maupun untuk menjaga kualitasnya. e. Elastisitas permintaan yang rendah Setiap perekonomian tidak selalu mencapai tingkat yang tinggi. Adakalanya ia mengalami resesi dan kemunduran dan adakalanya tenaga kerja dan barang-barang modal hampir sepenuhnya digunakan (berarti kegiatan ekonomi Negara mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi). Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oleh naik turunnya kegiatan ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga. Akan tetapi sifat perubahan harga ini adalah berbeda untuk berbagai jenis barang. Barang-barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang lebih besar daripada harga barang-barang industri. Sifat perubahan yang seperti itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang pertanian, seperti juga dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis.Ada beberaapa faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis: Barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kita lihat saja sebagai contoh masa menanam padi. Ia selalu dilakukan dalambulan-bulan tertentu dan dari tahun ke tahun kebiasaan ini tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan harga yang cukup besar. Kapasitas memproduksi sector pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan. Petani cenderung untuk secara maksimal menggunakan tanah yang dimilikinya. Pada waktu harga turun mereka akan bekerja giat dan berusaha mencapai produksi yang tinggi agar pendapatan mereka tidak dapat menaikan produksi karena kapasitas produksi mereka (dalam jangka pendek) telah mencapai tingkat maksimal. Beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh. Tanaman seperti ini antara lain adalah tanaman buah-buahan dan bahan-bahan mentah pertanian seperti minyak kelapa sawit dan karet.f. Sangat jarang hasil produksi diproses di tempat Produksi pertanian biasanya berbentuk bahan mentah,sehingga harus melalui proses pengolahan. Petani jarang sekali ada yang berstatus sebagai petani sekaligus memiliki tempat pengolahan sehingga harus diolah di tempat lain yang akan menambah biaya produksi.g. Lemahnya integrasi horizontal pada aras produsen Petani melihat petani lainnya adalah sebagai pesaing, sehingga kurang ada integrasi antara satu petani dengan petani yang lain.h. Sulit membebankan biaya yang harus ditanggungnya kepada pihak lain i. Pendapatan produsen semata-mata dari kuantitas barang yang dijual dan bukan kualitas produksi Kebanyakan petani di indonesia adalah petani gurem, sehingga untuk mencukupi kebutuhannya petani berusaha menjual produk sebanyak-banyaknya. Hal ini bisa dilihat bahwa petani melihat bahwa sisi kuantitas lebih penting dari kualitas produk tersebut.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa dalam memproduksi suatu barang perlu diperhatikan apakah barang tersebut memiliki tinggi atau rendahnya elastisitas. Dengan memperhatikan suatu barang kaitannya terhadap elastisitasnya, kita akan dapat menentukan dengan bijak untuk menetapkan suatu harga yang akan dipasarkan demi mendapatkan keuntungan yang semaksimalnya.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, H., E., Rohmana, Y. 2007. Ilmu Ekonomi dalam PIPS. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.Hutabarat, B. 2001. Investasi Publik pada Sektor Pertanian di Era Otonomi. Forum Agro Ekonomi. 19(2):24-37Mubyarto. 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES: Jakarta.Sukirno, S. 2011. Mikro ekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Edisi Ketiga Cetatakan Ke 26: Jakarta.