penyuluhan tukak lambung

13
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN Topik bahasan : Tukak Lambung Tempat : Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Sasaran : Pasien lanjut usia Hari/Tanggal : Kamis, 21 Febuari 2013 Waktu : Pukul 08.00 Penyuluh : Aditya Zulkarnain 030.07.008 Maya Syafira 030.07.161 Nurain bt Abdullah 030.06.335 Reza Suryapandu N 030.07.216 Pembimbing : Dr. Chitra Jumlah peserta : 30 orang I. Latar Belakang Kami memberikan materi tukak lambung sebagai penyuluhan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan penduduk di kecamatan Mampang Prapatan pada umunya, serta pasien lanjut usia puskesmas kecamatan Mampang Prapatan pada khususnya. Adapun penyuluhan ini sebagai pencegahan primer, dilakukan terhadap orang-orang yang belum menderita tukak lambung, tetapi potensial untuk menderita, kemudian sebagai pencegahan sekunder, dimana ditujukan pada masyarakat yang sudah terkena sakit maag / gastritis sehingga dapat mengelola pasien gastrtis sejak awal sehingga menekan komplikasi kronik yang timbul salah satunya tukak lambung, . 1

Upload: cendri-diana

Post on 25-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

just share

TRANSCRIPT

Page 1: Penyuluhan tukak lambung

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

Topik bahasan : Tukak Lambung

Tempat : Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan

Sasaran : Pasien lanjut usia

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Febuari 2013

Waktu : Pukul 08.00

Penyuluh : Aditya Zulkarnain 030.07.008

Maya Syafira 030.07.161

Nurain bt Abdullah 030.06.335

Reza Suryapandu N 030.07.216

Pembimbing : Dr. Chitra

Jumlah peserta : 30 orang

I. Latar Belakang

Kami memberikan materi tukak lambung sebagai penyuluhan ini dimaksudkan untuk

menambah pengetahuan penduduk di kecamatan Mampang Prapatan pada umunya,

serta pasien lanjut usia puskesmas kecamatan Mampang Prapatan pada khususnya.

Adapun penyuluhan ini sebagai pencegahan primer, dilakukan terhadap orang-orang

yang belum menderita tukak lambung, tetapi potensial untuk menderita, kemudian

sebagai pencegahan sekunder, dimana ditujukan pada masyarakat yang sudah terkena

sakit maag / gastritis sehingga dapat mengelola pasien gastrtis sejak awal sehingga

menekan komplikasi kronik yang timbul salah satunya tukak lambung,

.

II. Tujuan Instruksi Umum

Penyuluhan dengan topik Tukak lambung kepada pasien lanjut usia.

III. Tujuan Instruksi Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai tukak lambung, masyarakat diharapkan

dapat:

1

Page 2: Penyuluhan tukak lambung

1. Mengetahui dan mengerti mengenai tukak lambung

2. Mengetahui penyebab terjadinya tukak lambung

3. Mengetahui cara pencegahan tukak lambung

4. Mengetahui cara-cara pengendalian terhadap Tukak lambung

IV. Manfaat

1. Bagi penyuluh

Melatih kemampuan dalam memberikan penyuluhan yang dapat dimengerti oleh

para peserta serta melatih kemampuan berinteraksi dengan masyarakat penderita

tukak lambung

2. Bagi Sasaran (peserta)

Memperoleh pengetahuan mengenai seputar tukak lambung mulai dari pengertian,

pencegahan, serta penaganannya, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari diharapkan mencapai status kesehatan masyarakat yang lebih baik dari

sebelumnya.

V. Materi

- Definisi sakit maag / gastritis

- Pencetus sakit maag / gastritis

- Gejala dan tanda sakit maag / gastritis

- Pencegahan sakit maag / gastritis

- Penatalaksanaan sakit maag / gastritis

- Komplikasi sakt maag / gastritis

VI. Metode

- Presentasi

- Tanya jawab, dimana para peserta diberi kesempatan untuk bertanya serta

mengemukakan pendapat, sehingga terbina komunikasi dua arah.

VII. Media

- Brosur/Leaflet

- Speaker dan slide show power point dengan menggunakan LCD

VIII. Proses Pelaksanaan

No

.

Tahapan Penyuluh Peserta

2

Page 3: Penyuluhan tukak lambung

1. Pembukaan

(2 menit)

1. Mengucapkan salam

2. Perkenalan para penyuluh

3. Mengemukakan tujuan

penyuluhan

1. Membalas salam

2. Memperhatikan

penjelasan

2. Materi

(15 menit)

1. Menjelaskan tentang Tukak

Lambung

2. Membagikan brosur/leaflet

1. Menyimak dan

memperhatikan

penjelasan yang

diberikan

2. Membaca brosur yang

dibagikan

3. Tanya jawab

(10 menit)

1. Memotivasi peserta untuk

mengajukan pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan dari

peserta

Mengajukan

pertanyaan tentang

hal-hal yang belum

dimengerti

4. Penutup

(2 menit)

1. Memberikan kesimpulan

dari materi yang sudah

dijelaskan

2. Mengucapkan salam dan

terimakasih

1. Memperhatikan

penjelasan

2. Membalas salam

IX. Materi Penyuluhan

1. Pendahuluan

Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti

inflamasi/peradangan. Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis adalah

proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang

bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan

lain.Secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel. Sedangkan,

menurut Lindseth dalam Prince (2005: 422), gastritis adalah suatu keadaan

peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus,

atau lokal.

3

Page 4: Penyuluhan tukak lambung

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan oleh

ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan

yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang lain seperti alkohol,

aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Brunner, 2000 : 187).

Dari defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah suatu

peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor

iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan

terlalu banyak, cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas. Hal

tersebut dapat menyebabkan terjadinya gastritis.

2. Pencetus

a. Frekuensi Makan

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif dan

kuantitatif.  Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat

pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam

lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung

kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan

kosongnya lambung (Okviani, 2011).

Orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang

penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong,

atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa

lambung, sehingga timbul rasa nyeri (Ester, 2001).

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap

waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya

kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh

akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.

Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang

diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa

lambung serta menimbulkan rasa nyeri di seitar epigastrium (Baliwati, 2004).

Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk

beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan

berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan

dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa

perih dan mual. Gejala tersebut bisa naik ke kerongkongan yang

4

Page 5: Penyuluhan tukak lambung

menimbulkan rasa panas terbakar (Nadesul, 2005). Produksi asam lambung

diantaranya dipengaruhi oleh pengaturan sefalik, yaitu pengaturan oleh

otak. Adanya makanan dalam mulut secara refleks akan merangsang sekresi

asam lambung. Pada manusia, melihat dan memikirkan makanan dapat

merangsang sekresi asam lambung (Ganong 2001).

b. Jenis Makanan

Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna,

dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan

seimbang. Menyediakan variasi makananbergantung pada orangnya, makanan

tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti halnya makanan

pedas (Okviani, 2011).

Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem

pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan

mengakibatkan rasa panas dan nyeri di uluhati yang disertai dengan mual dan

muntah. Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang nafsu makannya.

Bila kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas lebih dari satu

kali dalam seminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus-menerus dapat

menyebabkan iritasi pada lambung yang disebut dengan gastritis (Okviani,

2011).

Gastritis dapat disebabkan pula dari hasil makanan yang tidak cocok.

Makanan tertentu yang dapat menyebabkan penyakit gastritis, seperti buah

yang masih mentah, daging mentah, kari, dan makanan yang banyak

mengandung krim atau mentega. Bukan berarti makanan ini tidak dapat

dicerna, melainkan karena lambung membutuhkan waktu yang labih lama

untuk mencerna makanan tadi dan lambat meneruskannya kebagian usus

selebih-nya. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung tinggal di dalam

lambung untuk waktu yang lama sebelum diteruskan ke dalam duodenum dan

asam yang dikeluarkan menyebabkan rasa panas di ulu hati dan dapat

mengiritasi (Iskandar, 2009).

c. Porsi Makan

Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan

yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiap orang harus makan makanan

dalam jumlah benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh.

Jika konsumsi makanan berlebihan, kelebihannya akan disimpan di dalam

5

Page 6: Penyuluhan tukak lambung

tubuh dan menyebabkan obesitas (kegemukan). Selain itu, Makanan dalam

porsi besar dapat menyebabkan refluks isi lambung, yang pada

akhirnya membuat kekuatan dinding lambung menurun. Kondisi seperti

ini dapat menimbulkan peradangan atau luka pada lambung (Baliwati, 2004).

d. Stres

e. Kopi

f. Obat obatan OAINS

3. Gejala Klinis

Sindrom dispepsia berupa berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah

merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan

saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disesuaikan dengan tanda-

tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam,

tanpa riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu(Suyono, 2001).

Ulserasi superfisial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi, ketidaknyamanan

abdomen (dengan sakit kepala, mual dan anoreksia) dan dapat terjadi muntah, serta

cegukan beberapa pasien adalah asimtomatik, kolik dan diare dapat terjadi jika

makanan pengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi jika sudahmencapai usus besar, pasien

biasanya sembuh kira-kira dalam sehari meskipun nafsu makan kurang atau menurun

selama 2 sampai 3 hari (Ester, 2001)

4. Komplikasi

Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 129), komplikasi yang timbul pada gastritis,

yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena,

berakhir dengan syok hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang

terjadi perforasi.

Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptikum dan

pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan

6

Page 7: Penyuluhan tukak lambung

resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada

dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung(Prince, 2005).

Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinoma, yang bermula pada sel-sel

kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinoma tipe 1 biasanya terjadi akibat

infeksi Helicobacter pylori. Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi

akibatHelicobacter pylori adalah MALT (mucosa associated lyphoid

tissue) lymphomas, kanker ini berkembang secara perlahan pada jaringan sistem

kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan bila ditemukan

pada tahap awal (Anonim, 2010).

5. Tata Laksana

Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 129), penatalaksanaan medikal untuk gastritis

akut adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan posisi kecil dan

sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis

reseptor H2 inhibition pompa proton, antikolinergik dan antasid juga ditujukan

sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.

Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko

tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan menghentikan obat yang

dapat menjadi kuasa dan pengobatan suportif. Pencegahan dapat dilakukan dengan

pemberian antasida dan antagonis H2sehingga mencapai pH lambung 4. Meskipun

hasilnya masih jadi perdebatan, tetapi pada umumnya tetap dianjurkan.

Pencegahan ini terutama bagi pasien yang menderita penyakit dengan keadaan klinis

yang berat. Untuk pengguna aspirin atau anti inflamasi nonsteroid pencegahan yang

terbaik adalah dengan Misaprostol, atau Derivat Prostaglandin Mukosa.

Pemberian antasida, antagonis H2 dan sukralfat tetap dianjurkan walaupun efek

teraupetiknya masih diragukan. Biasanya perdarahan akan segera berhenti bila

keadaan si pasien membaik dan lesi mukosa akan segera normal kembali, pada

sebagian pasien biasa mengancam jiwa. Tindakan-tindakan itu misalnya dengan

endoskopi skleroterapi, embolisasi arteri gastrika kiri atau gastrektomi.

Gastrektomisebaiknya dilakukan hanya atas dasar abolut (Suyono, 2001).

Penatalaksanaan untuk gastritis kronis adalah ditandai oleh progesif epitel kelenjar

disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis dan mukosa

7

Page 8: Penyuluhan tukak lambung

mempunyai permukaan yang rata, Gastritis kronis ini digolongkan menjadi dua

kategori tipe A (altrofik atau fundal) dan tipe B (antral).

Pengobatan gastritis kronis bervariasi, tergantung pada penyakit yang dicurigai. Bila

terdapat ulkus duodenum, dapat diberikan antibiotik untuk membatasiHelicobacter

Pylory. Namun demikian, lesi tidak selalu muncul dengan gastritis kronis alkohol dan

obat yang diketahui mengiritasi lambung harus dihindari. Bila terjadi anemia

defisiensi besi (yang disebabkan oleh perdarahan kronis), maka penyakit ini harus

diobati, pada anemia pernisiosa harus diberi pengobatan vitamin B12 dan terapi yang

sesuai (Chandrasoma, 2005 : 522).

Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet dan meningkatkan

istirahat, mengurangi dan memulai farmakoterapi. 

X. Hasil Kegiatan

- Sebagian besar peserta penyuluhan sangat antusias dan memperhatikan

penyuluhan yang disampaikan oleh Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran

Universitas Trisakti yang sedang menjalani Kepaniteraan IKM di Puskesmas

Kecamatan Mampang Prapatan.

- Kesan penyuluhan menarik, dan baru di dengar topiknya, sehingga menambah lagi

pengetahuan peserta tentang komplikasi dari sakit maag yaitu berupa tukak

lambung. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diutarakan oleh

para peserta. Peserta pun tidak sedikit yang memahami isi dari materi.

- Soal yang ditanyakan peserta :

o Apa beda antara maag dan sakit lambung?

o Bagaimana cara mengatasi sakit maag pada orang orang yang sudah lanjut

usia?

o Boleh atau tidak mengonsumsi susu saja untuk sarapan pagi?

o Bagaimana makanan untuk penderita sakit maag yang punya sakit

diabetes?

o Apa saja gejala sakit maag selain yang disebutkan penyaji?

8

Page 9: Penyuluhan tukak lambung

XI. Sumber Materi yang Diberikan

1. Arifa, Amelia D. 2008. Uji Efek

Antiulcer.http://etd.eprints.ums.ac.id /-3374/1/K100040224.pdf . Diakses tanggal 04

Januari 2012, 09:45 WIB.

2. Arifianto.2009. Gastritis. http://tonyarf87.blogdpot.com /2009/02/-gastritis.htm .

Diakses tanggal 04 Januari 2012, 09:05 WIB.

3. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Asdi Mahasatya

4. Baliwati, Yayak F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

5. Beyer. 2004. Medical Nutrition Therapy for Upper Gastrointestinal Tract Disorders.

Philadelphia: Saunder

9