penyembelihansesuaisyariat-140905054601-phpapp01.docx

21
A. Ketentuan tentang tata cara penyambelihan hewan 1. Pengertian penyembelihan Penyembelihan menurut bahasa artinya baik dan suci. Sembelih atau penyembelihan hewan adalah suatu aktifitas, pekerjaan atau kegiatan menghilangkan nyawa hewan atau binatang dengan memakai alat bantu atau benda yang tajam ke arah urat leher saluran pernafasan dan pencernaan. Agar binatang yang disembelih halal dan boleh dimakan, penyembelihan hewan harus sesuai dengan aturan agama islam. Jika binatang yang mau disembelih masuk ke lubang yang sulit dijangkau maka diperbolehkan melukai bagian mana saja asalkan mematikan binatang tersebut. 2. Tata cara penyembelihan hewan Cara penyembelihan hewan sebagai berikut : Penyembelihan hewan tersebut hendaklah dilakakukan oleh seorang laik-lakiyang baligh dan berakal. Namun kalau tidak ada laki-laki, wanita boleh menyembelih hewan dengan syarat sudah mumayiz, tidak buta, dilakukan dengan sengaja, dan menyembut nama allah saat menyembelih. Hewan sembelihan digulingkan ke rusuk kiri dan dihadapkan ke arah kiblat. Jika hewan mudah disembelih ,penyembelihan dilakukan di lehernya. Saluran napas dan saluran makanan serta nadi utama harus dipotong. Hewan sembelihan jika dikuliti dan dipotong-potong harus sudah jelas mati.

Upload: lailatur-rahmi

Post on 17-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

A. Ketentuan tentang tata cara penyambelihan hewan1. Pengertian penyembelihanPenyembelihan menurut bahasa artinya baik dan suci. Sembelih atau penyembelihan hewan adalah suatu aktifitas, pekerjaan atau kegiatan menghilangkan nyawa hewan atau binatang dengan memakai alat bantu atau benda yang tajam ke arah urat leher saluran pernafasan dan pencernaan. Agar binatang yang disembelih halal dan boleh dimakan, penyembelihan hewan harus sesuai dengan aturan agama islam. Jika binatang yang mau disembelih masuk ke lubang yang sulit dijangkau maka diperbolehkan melukai bagian mana saja asalkan mematikan binatang tersebut.

2. Tata cara penyembelihan hewanCara penyembelihan hewan sebagai berikut :Penyembelihan hewan tersebut hendaklah dilakakukan oleh seorang laik-lakiyang baligh dan berakal. Namun kalau tidak ada laki-laki, wanita boleh menyembelih hewan dengan syarat sudah mumayiz, tidak buta, dilakukan dengan sengaja, dan menyembut nama allah saat menyembelih.Hewan sembelihan digulingkan ke rusuk kiri dan dihadapkan ke arah kiblat.Jika hewan mudah disembelih ,penyembelihan dilakukan di lehernya. Saluran napas dan saluran makanan serta nadi utama harus dipotong.Hewan sembelihan jika dikuliti dan dipotong-potong harus sudah jelas mati.Jika hewan yang akan di sembelih itu liar atau jatuh ke lubang, penyembelihan dapat dilakukan pada bagian tubuh.

3. Syarat penyembelihan hewana. Syarat orang yang menyembelih hewan adalah : Beragama Islam atau seorang ahli kitab Sudah mumayiz (anak kecil tidak dibenarkan menyembelih) Berakal Tidak tidur Tidak butab. Syarat hewan yang di sembelih Hewan darat yang halal dimakan Bukan hewan buas dan tidak bertaring Bukan hewan yang haram Sebelum disembelih hewan tersebut masih hidup

c. Syarat alat penyembelihanAlat penyembelihan, antara lain : Tajam Terbuat dari besi, baja, bamboo dan kaca Tidak runcing dan tidak tumpul Bukan kuku, gigi, atau tulang

d. Sunah dalam penyembelihan Menghadap kiblat Menyembelih pada pangkal leher Menggunakan alat tajam Mempercepat penyembelihan Melepas tali setelah disembelih Berlaku baik dalam penyembelihan, tidak kasar, tidak lambat

e. Tempat anggota tubuh yang disembelihBagian leher tempat napas, jalan makan,minum serta urat nadi terletak pada leherBagi binatang liar dan sulit disembelih pada lehernya, dapat disembelih dengan cara melukai bagian tubuh yang dapat mematikanya

PENYEMBELIHAN YANG SESUAI SYARIATOlehSyaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi

Definisi adz-Dzakaah (Penyembelihan)Adz-Dzakaah makna sebenarnya adalah membuat baik dan wangi, di antara penggunaannya seperti raa-ihatun dzakiyyatun maksudnya bau yang harum. Penyembelihan disebut sebagai adz-dzakaah karena pembolehannya secara syariat membuatnya menjadi baik.Maksud penyembelihan di sini adalah menyembelih hewan, baik dengan cara dzabh maupun nahr. Sebab hewan yang boleh dimakan kecuali ikan dan belalang, tidak boleh langsung dimakan sesuatu pun darinya kecuali setelah disembelih.

Orang Yang Sembelihannya Halal DimakanSembelihan setiap muslim dan Ahlul Kitab boleh dimakan, baik laki-laki maupun perempuan.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Makanan (sembelihan) orang-orang ahlul Kitab itu halal bagimu... [Al-Maa-idah: 5]

Imam al-Bukhari berkata, Berkata Ibnu Abbas, Thaaamuhum (makanan mereka) maksudnya dzabaahuhum (sembelihan mereka). [1]

Dari Kaab bin Malik Radhiyallahu 'anhu:

.

Bahwasanya ada seorang wanita menyembelih kambing dengan batu, kemudian hal itu ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun memerintahkan untuk memakannya. [2]

Alat Untuk MenyembelihDari Abayah bin Rifaah dari kakeknya, bahwasanya ia berkata, Wahai Rasulullah, kami tidak mempunyai pisau. Maka beliau bersabda:

.

(Alat) apa saja yang dapat mengalihkan darah dan disebut Nama Allah (pada saat menyembelih) maka makanlah (sembelihan itu), asalkan tidak menggunakan kuku dan gigi. Adapun kuku adalah pisaunya orang Habasyah sedangkan gigi merupakan tulang. [3]

Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

. . . . .

Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila engkau membunuh, maka hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika engkau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaknya seorang menajamkan pisau dan menenangkan hewan sembelihannya itu. [4]

Cara Dan Sifat MenyembelihHewan ada dua macam, ada yang bisa untuk disembelih dan ada yang tidak bisa disembelih. Hewan yang bisa disembelih, maka hewan tersebut disembelih pada lehernya dan pangkal lehernya.Adapun hewan yang tidak bisa disembelih, maka hewan tersebut dilukai sesuai dengan kemampuan.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu a'nhu, ia berkata:

.

Menyembelih itu pada leher dan pangkal lehernya.Dari Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Anas, :

.

Apabila ia memotong lehernya, maka tidak mengapa.

Dari Rafi bin Khudaij, ia berkata, Aku berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami besok akan bertemu musuh dan kami tidak mempunyai pisau. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda:

- - : .

Cepatkanlah dan ringankanlah (gerakan alat) apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut Nama Allah (pada saat menyembelih), maka makanlah (sembelihan itu), asalkan tidak menggunakan gigi dan kuku. Aku akan memberitahu kalian, adapun gigi, ia merupakan tulang sedangkan kuku adalah pisau orang Habasyah.

Kami pun mendapatkan unta dan kambing sebagai harta rampasan. Salah seekor unta menjadi liar dan lari, kemudian seorang laki-laki memanahnya dan tepat mengenainya sehingga unta itu diam. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

.

Sesungguhnya unta ini mempunyai sifat liar seperti sifat liar hewan liar, apabila ada unta yang lari lagi, maka perlakukanlah unta itu seperti ini. [5]

Cara Menyembelih Anak Hewan Yang Masih Dalam Kandungan InduknyaApabila ada anak hewan yang baru keluar dari perut induk-nya dan masih dapat hidup, maka wajib disembelih.

Apabila anak hewan itu keluar dalam keadaan sudah mati, maka penyembelihan terhadap induknya merupakan penyembelihan terhadap anak hewan itu juga (bukan bangkai dan tidak perlu disembelih lagi).

Dari Abu Said Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Kami bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang janin, maka beliau bersabda:

.

Makanlah jika kalian menghendaki, sesungguhnya menyembelihnya adalah dengan menyembelih induknya. [6]

Menyebut Nama Allah Pada Saat MenyembelihMenyebut Nama Allah pada saat menyembelih adalah syarat kehalalan hewan sembelihan tersebut. Barangsiapa yang tidak menyebut Nama Allah dengan sengaja, maka sembelihannya tidak halal.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut Nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. [Al-Anaam: 118]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. [Al-Anaam: 121]

Dari Rafi bin Khudaij Radhiyallahu 'anhu, ia menerangkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salalm berkata kepadanya:

.

(Alat) apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut-kan Nama Allah (pada saat menyembelih), maka makanlah (sembelihan itu). [7]

Menghadap KiblatDisunnahkan menghadapkan hewan sembelih ke arah Kiblat dan membaca seperti apa yang dibaca oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits berikut.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba yang mempunyai tanduk bagus dan bewarna putih serta telah dikebiri (dipukul dua biji pelirnya agar syahwatnya untuk kawin hilang-penj). Ketika beliau menghadapkan keduanya (ke arah Kiblat) beliau berdoa:

.

Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi di atas agama Nabi Ibrahim yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk orang-orang menyerahkan diri (kepada Allah). Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan untuk-Mu dari Muhammad dan umatnya, bismillaahi wa Allaahu akbar (dengan Nama Allah (aku menyembelih) dan Allah Mahabesar).Kemudian beliau menyembelihnya. [8]

Hewan BuruanAllah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

... Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu... [Al-Maa-idah: 2]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

Mereka menanyakan kepadamu, Apakah yang dihalalkan bagi mereka. Katakanlah, Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang-binatang buas yang telah kamu ajarkan dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah Nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya)... [Al-Maa-idah: 4]

Binatang buruan laut adalah halal dalam keadaan apa pun, demikian pula binatang buruan darat kecuali dalam keadaan ihram.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ke-adaan ihram. [Al-Maa-idah: 96]

Orang Yang Buruannya Halal Untuk DimakanOrang yang sembelihannya halal dimakan, maka hasil buruannya pun halal untuk dimakan.

Alat Untuk BerburuBerburu dapat dilakukan dengan senjata yang dapat melukai seperti pedang, pisau atau panah, dan bisa juga dilakukan dengan binatang pemburu.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu... [Al-Maa-idah: 94]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

... Dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang-binatang buas yang telah kamu ajarkan dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah ke-padamu... [Al-Maa-idah: 4]

Disyaratkan merobek jasad binatang buruan dan menembuskan senjata ke badannya pada saat berburu dengan senjata.

Sedangkan berburu dengan binatang disyaratkan binatang pemburu tersebut yang terlatih dan binatang tersebut tidak memakan binatang buruannya (jika ia mendapatkannya) serta tidak ada bintang lain yang ikut memburu binatang tersebut.

Menyebut Nama Allah pada saat hendak memanah atau melepas binatang pemburu juga merupakan syarat halalnya hewan buruan.

Dari Adi bin Abi Hatim Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang al-miraadh (panah yang tidak mempunyai bulu dan tumpul), maka beliau menjawab:

. : . : . : : . : : .

Apabila yang mengenai hewan itu adalah bagian yang tajam, maka makanlah dan apabila yang mengenai hewan itu adalah batang panah kemudian mati maka hewan itu mati terbentur, jangan dimakan. Aku bertanya lagi, Aku melepaskan anjingku. Beliau menjawab, Apabila engkau melepaskan anjingmu dan engkau menyebut Nama Allah, maka makanlah. Kemudian aku bertanya lagi, Apabila anjing itu memakan (hewan buruan itu)? Jangan dimakan, sesungguhnya ia tidak menangkap (hewan itu) untukmu, ia menangkapnya untuk dirinya sendiri, jawab Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku bertanya lagi, Aku melepaskan anjingku dan aku menjumpai anjing lain bersamanya? Rasulullah menjawab, Jangan dimakan, sesungguhnya engkau menyebut Nama Allah untuk anjingmu saja dan tidak menyebut Nama Allah untuk anjing yang lain.[9]

Berburu Dengan Anjing Yang Tidak TerlatihHewan yang ditangkap oleh anjing yang tidak terlatih tidak halal untuk dimakan kecuali hewan itu masih hidup dan disembelih.

Dari Abi Tsalabah al-Khusyani, ia berkata, Aku pernah bertanya, Wahai Nabiyullah, kami pernah berada di sebuah negeri orang-orang Ahli Kitab, apakah kami boleh makan dengan bejana-bejana mereka? Kami juga pernah berada di daerah berburu, aku berburu dengan panah dan anjingku yang tidak terlatih serta anjing yang terlatih, manakah yang baik bagiku? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

. .

Adapun apa yang engkau ceritakan mengenai Ahli Kitab, apabila engkau mendapatkan bejana selain bejana mereka janganlah engkau makan dengan bejana mereka, apabila engkau tidak mendapatkan selain bejana mereka, maka cucilah bejana itu kemudian makanlah dengannya. Adapun binatang yang engkau buru dengan panahmu dan engkau menyebut Nama Allah maka makanlah, dan binatang yang engkau buru dengan anjingmu yang terlatih dan engkau menyebutkan Nama Allah, maka makanlah, sedangkan binatang yang engkau buru dengan anjingmu yang tidak terlatih kemudian engkau dapat menyembelihnya, maka makanlah. [10]

Hewan Buruan Yang Jatuh ke AirApabila hewan buruan itu jatuh ke dalam air, maka hewan tersebut haram dimakan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Adi bin Hatim:

.

Apabila engkau melepaskan anak panahmu dan menyebut Nama Allah, kemudian mendapatkan (binatang buruan)nya telah mati, maka makanlah kecuali jika engkau mendapatkannya jatuh ke dalam air karena sesungguhnya engkau tidak tahu apakah air atau panahmu yang telah membunuhnya. [11]

Apabila Hewan Buruan Hilang Dua Atau Tiga Hari kemudian Didapatkan KembaliApabila seseorang melepaskan anak panahnya tepat mengenai hewan buruannya dan hewan itu lari menghilang dua atau tiga hari kemudian ia menemukannya kembali, maka ia boleh memakannya selama belum membusuk.

Dari Adi bin Hatim Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

.

Apabila engkau memanah hewan buruanmu (kemudian hewan itu lari-pent) dan engkau menemukan hewan itu setelah satu atau dua hari, dan engkau tidak menemukan pada hewan tersebut kecuali bekas panah, maka makanlah. [12]

Dari Abi Tsalabah, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

.

Apabila engkau melepaskan anak panahmu dan (hewan itu) hilang kemudian engkau mendapatkannya kembali, maka makanlah selama (hewan itu) belum membusuk. [13]

[Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA - Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Cetakan Pertama Ramadhan 1428 - September 2007M]

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu:Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syariat Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebutElectro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasangElectro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu:arteri karotisdanvena jugularis.Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:Penyembelihan Menurut Syariat IslamHasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:Pertamapada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.Keduapada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.Ketigasetelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: No feeling of pain at all! (tidak ada rasa sakit sama sekali!).Keempatkarena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.Penyembelihan Cara BaratPertamasegera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).Keduasegera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).Ketigagrafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.Keempatkarena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.