penyebab kanker hati

Upload: meliana

Post on 08-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penyebab Kanker HatiKanker hati atau Liver cancer adalah kanker yang berasal dari sel hati (kanker hati primer). Akan tetapi, ada juga kanker yang terjadi pada hati dimulai dari bagian tubuh lain (seperti usus besar, paru-paru ataukanker payudara) kemudian menyebar ke hati. Dokter menyebut ini kanker metastatik (kanker hati sekunder).Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker hati. Tapi pada beberapa kasus, penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, infeksi kronis dengan virus hepatitis tertentu dapat menyebabkan kanker hati.Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi. Mutasi ini membuat sel tetap tumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain memiliki siklus hidup dan mati. Akumulasi sel kanker mulut ini dapat membentuk tumor yang ganas.Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker hati antara lain :

TRANSCRIPT

Penyebab Kanker Hati

Kanker hati atau Liver cancer adalah kanker yang berasal dari sel hati (kanker hati primer). Akan tetapi, ada juga kanker yang terjadi pada hati dimulai dari bagian tubuh lain (sepertiusus besar,paru-paruataukanker payudara) kemudian menyebar ke hati. Dokter menyebut ini kanker metastatik (kanker hati sekunder).Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker hati. Tapi pada beberapa kasus, penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, infeksi kronis dengan virus hepatitis tertentu dapat menyebabkan kanker hati.

Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi. Mutasi ini membuat sel tetap tumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain memiliki siklus hidup dan mati. Akumulasi sel kanker mulut ini dapat membentuk tumor yang ganas.Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker hati antara lain :

Jenis kelamin. Laki-laki lebih banyak mengalami kanker hati daripada wanita Usia. Kanker hati banyak terjadi pada pasien usia antara 20 sampai 50 tahun Infeksi kronis. Orang yang mengalami infeksi kronis virus hepatitis tipe B atau C mengalami peningkatan risiko kanker hati Sirosis. Merupakan kondisi di mana jaringan hati mengalami kerusakan yang terus meningkat dan tidak dapat disembuhkan, meningkatkan peluang anda terkena kanker hati Penyakit hatitertentu yang diturunkan dalam keluarga. Hemochromatosis, hepatitis dan Wilsons desease adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko kanker hati Diabetes. Orang memiliki kadar gula darah yang tinggi berisiko terkena kanker hati Nonalcoholic fatty liver disease. Akumulasi lemak di hati meningkatkan risiko kanker hati Terkena racun aflatoxins. Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi racun aflatoxins meningkatkan risiko kanker hati. Jagung dan kacang dapat terkontaminasi racun aflatoxins. Konsumsi alkoholsecara berlebihan. Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker hati. Obesitas. Memiliki kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kanker hati.Penyebab pasti kanker hati masih belum diketahui, tetapi penyakit ini diperkirakan berkaitan dengan kerusakan jaringan sel-sel hati, seperti penyakit hati sirosis. Penyakitsirosisdapat disebabkan oleh:Infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C Penyalahgunaan alkohol mengonsumsi minuman keras lebih dari jumlah yang direkomendasikan. Obesitas dipercaya juga dapat meningkatkan risiko kanker hati karena berkaitan erat dengan penyakit perlemakan hati non alkoholik (Non Alcoholic Fatty Liver Disease= NAFLD).Diagnosis Kanker Hati Sedini MungkinJika dokter umum mencurigai atau mendiagnosis Anda telah terkena kanker hati, Anda akan dirujuk ke rumah sakit spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat penyakit ini terdiagnosis, semakin efektif penanganan yang diberikan.Pada kenyataannya hanya 1 dari 5 orang yang dapat bertahan hidup, setidaknya setahun setelah didiagnosis mengidap kanker hati. Dan hanya 1 dari 20 pengidap yang dapat bertahan hidup setidaknya lima tahun. Hal ini dikarenakan sebanyak 9 dari 10 penderita baru didiagnosis ketika kanker sudah ada pada stadium lanjut. Pada kebanyakan pengidap, kanker telah berkembang terlalu parah untuk disembuhkan.Maka agar kanker hati dapat terdiagnosis lebih dini, orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit tersebut disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin dan teratur. Kelompok orang yang berisiko tinggi ini adalah mereka yang positif terinfeksi hepatitis C atau yang pernah mengidap sirosis. Manfaat dari pemeriksaan rutin adalah untuk mendiagnosis kanker hati pada stadium awal, yaitu saat pengobatan untuk kepulihan total lebih memungkinkan.http://www.alodokter.com/kanker-hati

Faktor resiko yang terkait dengan kanker ovarium meliputi: Kehamilan di usia lanjut Siklus menstruasi seringkali datang lebih awal Masa menopause datang terlambat Tidak pernah melahirkan-memiliki riwayat kanker payudara Faktor keturunan/genetic ENDOMETRIOSIS

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker OvariumSama seperti kanker pada umumnya, penyebab kanker ovarium juga belum diketahui secara pasti. Tetapi para pakar menduga terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita untuk terkena kanker ini. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi: Usia. Kanker ovarium cenderung terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas. Faktor keturunan dan genetika. Risiko Anda untuk terkena kanker ovarium akan meningkat jika ada anggota keluarga kandung yang mengidap kanker ovarium atau kanker payudara. Begitu juga dengan pemilik gen BRCA1 dan BRCA2. Terapi penggantian hormon estrogen, terutama yang jangka panjang dan berdosis tinggi. MengidapENDOMETRIOSIS. Tidak pernah hamil. Mengalami siklus menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 50 tahun. Menjalani proses pengobatan kesuburan. Merokok. Menggunakan alat kontrasepsi IUD.Proses Diagnosis Kanker OvariumSetelah menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan keluarga, dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih mendetail. Proses tersebut biasanya meliputi USG, tes darah dan biopsi.Dokter akan menganjurkan USG bagian perut dan di sekitar organ intim. Langkah ini akan membantu dokter untuk memeriksa bentuk, ukuran, dan struktur ovarium Anda.Sementara tes darah dilakukan untuk mendeteksi keberadaan protein CA 125 dalam darah. Kadar CA 125 yang tinggi bisa mengindikasikan kanker ovarium. Tapi ini tidak bisa menjadi satu-satunya patokan karena CA 125 juga bisa meningkat akibat kondisi lain sepertiFIBROIDpada rahim dan tidak semua penderita kanker ovarium memiliki tingkat CA 125 yang tinggi.Jika proses diagnosis menunjukkan Anda positif mengidap kanker ovarium, langkah berikutnya adalah mencari tahu stadium dan perkembangan kanker Anda. Proses ini umumnya meliputiCTatauMRI scan, rontgen dada, serta prosedur biopsi untuk mengambil sampel cairan rongga perut dan jaringan ovarium.Mengetahui stadium kanker yang Anda derita akan membantu dokter untuk menentukan langkah pengobatan terbaik untuk Anda. Secara umum, stadium kanker ovarium terbagi dalam empat kategori yang meliputi: Stadium 1: Kanker hanya menyerang salah satu atau kedua ovarium tapi belum menyebar ke organ lain. Stadium 2: Kanker sudah menyebar dari ovarium ke jaringan di sekitar panggul. Stadium 3: Kanker sudah menyebar ke selaput perut, permukaan usus, dan kelenjar getah bening di panggul. Stadium 4: Kanker sudah menyebar hingga bagian lain tubuh, misalnya ginjal, hati, dan paru-paru.Langkah Pengobatan Kanker OvariumMasing-masing pengidap kanker ovarium bisa membutuhkan pengobatan yang berbeda. Hal ini akan ditentukan berdasarkan stadium kanker, kondisi kesehatan, dan keinginan Anda untuk memiliki keturunan. Langkah utama dalam pengobatan kanker ovarium adalah operasi dan kemoterapi.Prosedur operasi biasanya meliputi pengangkatan kedua ovarium, tuba falopi, rahim, serta omentum (jaringan lemak dalam perut). Operasi ini juga bisa melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening pada panggul dan rongga perut untuk mencegah dan mencari tahu jika ada penyebaran kanker. Dengan terangkatnya kedua ovarium dan rahim, kemungkinan Anda untuk punya anak akan lenyap.Namun lain halnya dengan kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium dini. Pasiennya mungkin hanya menjalani operasi pengangkatan salah satu ovarium dan tuba falopi sehingga kemungkinan untuk memiliki keturunan bisa tetap ada.Setelah operasi, dokter akan menjadwalkan proses kemoterapi. Ini dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Contoh obat yang umumnya digunakan adalahcarboplatinyang terkadang juga dikombinasikan denganpaclitaxel. Selama menjalani kemoterapi, dokter akan memantau perkembangan Anda secara rutin guna memastikan keefektifan obat dan respons tubuh Anda terhadap obat.Kemoterapi juga terkadang diberikan sebelum operasi pada pengidap kanker ovarium stadium lanjut. Langkah ini berfungsi mengecilkan tumor sehingga memudahkan prosedur pengangkatan.Sama halnya dengan obat-obatan lain, proses kemoterapi juga berpotensi menimbulkan efek samping. Beberapa di antaranya adalah tidak nafsu makan, mual, muntah, lelah,rambut rontok, serta meningkatnya risiko infeksi.Prognosis Untuk Kanker OvariumMakin dini kanker ovarium terdeteksi dan ditangani, kemungkinan Anda untuk bertahan hidup pun akan meningkat. Pasien yang didiagnosis positif mengidap kanker ovarium diperkirakan memiliki kemungkinan untuk bertahan hidup selama satu tahun sekitar 70-75 persen. Terdapat lebih dari 45 persen dari pasien kanker ovarium yang bertahan hidup setidaknya selama lima tahun dan 35 persen selama 10 tahun.Pengidap kanker ovarium stadium lanjut umumnya tidak bisa disembuhkan dan tujuan dari penanganannya adalah mengurangi gejala dan mendorong tumor untuk memasuki masa remisi.Pencegahan Kanker OvariumKarena penyebabnya yang belum diketahui, pencegahan kanker ovarium pun tidak bisa dilakukan secara pasti. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat menurunkan risiko Anda terkena kanker ini, terutama metode yang bisa menghentikan proses ovulasi. Langkah-langkah tersebut meliputi: Menggunakan kontrasepsi dalam bentuk pil. Konsumsi pil kontrasepsi selama lima tahun terbukti dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga setengahnya. Menjalani kehamilan dan menyusui. Menerapkan gaya hidup yang sehat agar terhindar dari obesitas. Contohnya, teratur berolahraga dan memiliki pola makan yang sehat dan seimbang.Jika Anda memiliki risiko kanker ovarium yang tinggi, operasi pengangkatan ovarium dan tuba falopi sebelum terkena kanker juga dapat dilakukan untuk meminimalisasi risiko Anda. Prosedur ini biasanya dianjurkan pada usia 35 hingga 40 tahun atau saat Anda memutuskan untuk tidak ingin memiliki keturunan lagi.ARTIKEL TERKAIT KesehatanApa yang Bisa Didapatkan dari Tes DNA?Ingin bertanya kepada dokter?Atau ingin berbagi pengalamanmu?TanyaDISKUSI TERKAITIngin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?Kunjungi Komunitas menstruasi terus menerusByDian DwianantaMlm dok sy mu tnya knp y ko akhir" ni haid sya deras n gk brhnti" sminggu prtma deras bgt v mngu kdua... 3 Balasan1 minggu yang laluDijawab oleh Dokter Kesehatan Hidup Sehat Keluarga Tentang Kami Apakah anda seorang dokter? Advertise with us Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak Kami 2014 Alodokter.com All Rights Reserved...

http://www.parkwaycancercentre.com/id/informasi-kanker/jenis-kanker/apa-yang-disebut-dengan-kanker-ovarium/