penyakit parkinson

14
PARKINSON A. PENGERTIAN Penyakit Parkinson, yang mempengaruhi sebagian besar manusia yang berusia lanjut dapat pula terjadi pada berbagai jenjang usia. Penyakit parkinson merupakan has bertahap sel-sel saraf di bagian otak tengah yang mengontrol gerakan tub pertama ketika terkena penyakit parkinson seperti perasaan lemah dan kaku pada tun atau gemetar yang terjadi pada satu tangan ketika sedang beristirahat. Akhirnya,perasaan gemetar akan semakin memburuk, otot cenderungkaku, serta keseimbangan dan koordinasi tidak sebaik seperti sedia kala. Depresi, masalah kogni mental atau emosional lain bisa juga menjadi tanda seseorang menderita penyakit par Penyakit Parkinson biasanya dimulai antara usia 50 dan 5, menyerang sekitar ! " seluruh populasi. Penyakit parkinson lebih sering dialami oleh pria dibandingkan #a dapat mengobati gejala penyakit parkinson, dan penyakit ini tidak secara langsung m ji#a. B. PENYEBAB Penyebab pasti terjadinya penyakit Parkinson masih belum diketahui. %eseorang bisa mengidap penyakit Parkinson jika tubuhnya, khususnya otak kekurangan &at y dopamine. Dopamine adalah mediator yang dibutuhkan otak untuk mengatur dan mengkoordinasi kapan dan jenis gerakan yang harus dilaksanakan oleh otot. 'ormalnya, dopamine dihasilkan oleh sel-sel saraf tertentu di otak, bila sel saraf tersebut ru produksi dopamine berkurang maka kemampuan otak mengatur dan mengkoordinas akan terganggu dengan risiko timbul gerakan yang abnormal. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensef karena (irus )suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak*. +asus lainn penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun mempengaruhi atau men dopamin di dalam otak. isalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati pa berat dan ski&ofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf. Penyebab dari kemun saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung di #alau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama. erikut ini adalah penyebab terjadinya penyakit Parkinson, yaitu /aktor keturunan. +epala terluka atau pernah mengalami trauma kepala akibat kecelakaan benturan kepala. fek samping dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka #aktu y lama seperti obat hipertensi, jantung, dan stroke. 1sia, karena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang pada usia di ba#ah 20 tahun. 3as, di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada orang Asia dan Afrika. 4enetik, faktor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacat tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya penderita pada usia muda.

Upload: liaherliana

Post on 06-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

PARKINSON

A. PENGERTIANPenyakit Parkinson, yang mempengaruhi sebagian besar manusia yang berusia lanjut dapat pula terjadi pada berbagai jenjang usia. Penyakit parkinson merupakan hasil dari degenerasi bertahap sel-sel saraf di bagian otak tengah yang mengontrol gerakan tubuh. Tanda-tanda pertama ketika terkena penyakit parkinson seperti perasaan lemah dan kaku pada tungkai atau gemetar yang terjadi pada satu tangan ketika sedang beristirahat.Akhirnya, perasaan gemetar akan semakin memburuk, otot cenderung kaku, serta keseimbangan dan koordinasi tidak sebaik seperti sedia kala. Depresi, masalah kognitif, masalah mental atau emosional lain bisa juga menjadi tanda seseorang menderita penyakit parkinson.Penyakit Parkinson biasanya dimulai antara usia 50 dan 65, menyerang sekitar 1 % dari seluruh populasi. Penyakit parkinson lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita. Obat dapat mengobati gejala penyakit parkinson, dan penyakit ini tidak secara langsung mengancam jiwa.

B. PENYEBABPenyebab pasti terjadinya penyakit Parkinson masih belum diketahui. Seseorang bisa mengidap penyakit Parkinson jika tubuhnya, khususnya otak kekurangan zat yang disebut dopamine. Dopamineadalah mediator yang dibutuhkan otak untuk mengatur dan mengkoordinasi kapan dan jenis gerakan yang harus dilaksanakan oleh otot. Normalnya, dopamine dihasilkan oleh sel-sel saraf tertentu di otak, bila sel saraf tersebut rusak sehingga produksi dopamine berkurang maka kemampuan otak mengatur dan mengkoordinasi gerakan akan terganggu dengan risiko timbul gerakan yang abnormal.Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun mempengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.Berikut ini adalah penyebab terjadinya penyakit Parkinson, yaitu: Faktor keturunan. Kepala terluka atau pernah mengalami trauma kepala akibat kecelakaan benturan di kepala. Efek samping dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama seperti obat hipertensi, jantung, dan stroke. Usia, karenaPenyakit Parkinsonumumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia di bawah 30 tahun. Ras, di mana orang kulit putih lebih sering mendapatpenyakit Parkinsondaripada orangAsiadan Afrika. Genetik, faktor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan pada gen tertentu yang terdapat pada penderitaPenyakit Parkinson, khususnya penderita Parkinson pada usia muda. Toksin(seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn, Mg, CS2, methanol, etanol, dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta jangkitan. Tekanan emosional. Penggunaan obat-obatan terlarang. Paparan racun lingkungan. Stroke. Tiroid dan gangguan paratiroid. Trauma kepala berulang (misalnya, trauma terkait dengan tinju). Tumor otak. Kelebihan cairan di sekitar otak (disebut hidrosefalus). Radang otak (ensefalitis) akibat infeksi. Jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko daripada wanita. Merokok. Pekerjaan, khususnya petani karena risiko terpapar pestisida/herbisida lebih besar.Penyebab-penyebab Parkinson di Usia MudaFaktor pertama yang memungkinkan terjadinya Parkinson usia muda adalah faktor keturunan. Salah satu buktinya adalah sebuah keluarga di Gresik, dimana dua putri di keluarga tersebut mengidap penyakit Parkinson, penyakit yang juga diidap oleh sang ayah.Namun begitu, faktor keturunan bukan satu-satunya penyebab Parkinson usia muda karena racun yang kuat juga dapat menyebabkan Parkinson. Pestisida adalah salah satu jenis racun yang diduga dapat menyebabkan penyakit ini. Selain pestisida, anipsychotics yang biasanya digunakan dalam penyembuhan penyakit kejiwaan pun juga dapat mempengaruhi gejala penyakit yang satu ini mengingat penggunaan anipsychotics berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas dopaminergic. Tak hanya racun atau toksin, trauma otak juga merupakan salah satu pemicu Parkinson di usia muda. Mereka yang memiliki bakat Parkinson juga dapat terkena Parkinson di usia muda.C. FAKTOR-FAKTOR Beberapa faktor yang bisa memicu penyakit parkinson ini adalah: Faktor keturunan. Mutasi genetik tertentu bisa menyebabkan meningkatnya risiko terkena penyakit Parkinson. Diduga ada gen yang tidak sehat yang disalurkan kepada anak oleh orang tua, tapi hal ini sangat jarang terjadi. Faktor lingkungan. Pajanan terhadap racun tertentu yang ada di lingkungan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson, misalnya pestisida, herbisida, asap kendaraan bermotor, dan polusi pabrik. Tapi risikonya cukup kecil dan belum ada bukti kuat yang bisa dikaitkan dengan penyakit Parkinson.Terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan munculnya gejala utama dari penyakit Parkinson, seperti tremor, otot kaku, dan melambatnya gerakan. Tapi faktor-faktor ini hanya menimbulkan gejala Parkinson dan tidak berarti orang yang mengalaminya menderita penyakit Parkinson. Faktor yang dimaksud adalah: Efek samping obat-obatan. Ada beberapa obat yang bisa mengakibatkan munculnya gejala Parkinson seperti tremor dan otot yang kaku. Stroke. Jika terjadi serangan stroke yang parah, beberapa bagian otak bisa tidak berfungsi lagi. Gangguan otak lainnya yang bersifat progresif.D. GEJALA PENYAKIT PARKINSONGejala dari Penyakit Parkinson merupakan akibat dari degenerasi sel saraf dopaminergik yang berada di area substansia nigra, bagian dari otak yang mengontrol dan mengatur gerakan tubuh. Gejala-gejalanya antara lain otot yang bergetar (tremor), gerakan yang melambat (bradikinesia), kekakuan otot (rigiditas) dan gangguan berjalan atau masalah keseimbangan.Sejalan dengan berlangsungnya penyakit, gejala-gejala ini biasanya semakin memburuk dan mempengaruhi kemampuan pasien untuk bekerja dan menjalankan fungsinya.Berikut ini adalah 4 gejala utama dari penyakit PD (Parkinson Disorder) atau bisa disingkat TRAP, yaitu:1. TremorTremor Istirahat (Rest Tremor) yang khas ini merupakan gejala yang paling jelas, sering terdapat pada awal penyakit dan mudah diidentifikasi oleh penderita maupun keluarganya sendiri. Rest tremor ini bersifat kasar (kurang lebih 4 siklus/detik), dan gerakannya seperti memulung pil (pill-rolling) atau seperti menghitung uang logam. Tremor dapat dimulai dari satu ekstremitas saja pada awal gejala dan dapat menyebar sehingga mengenai seluruh anggota tubuh (lengan, rahang, lidah, kelopak mata, tungkai) bahkan juga suara. Tremor ini berupa gerakan getar yang biasanya muncul pada gerak tangan, lengan, atau tungkai saat rileks. Misalnya saat memegang koran atau gagang telepon.Tremor dapat menghilang jika otot berelaksasi total ataupun dengan melakukan gerakan. Faktor fisik dan emosi dapat mencetuskan timbulnya tremor ini. Ada jenis tremor yang lainnya dengan frekuensi 7-8 siklus/menit. Tidak seperti yang 4 siklus/menit, tremor ini dapat tetap ada pada gerakan penderita dan tidak berhubungan dengan posisi diam dari anggota gerak (bukan rest tremor) dan lebih mudah hilang pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa menampakkan gejala kedua tremor ini atau hanya salah satunya.Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening, dan kelopak mata. Biasanya penderita mengeluh tangannya bergetar saat beristirahat, namun tidak saat melakukan aktivitas. Tremor yang terjadi pada kepala menyebabkan kepala menggeleng, mulut membuka menutup, dan lidah terjulur tertarik tarik.Tremor juga akan muncul atau bertambah berat pada keadaan stres. Saat konsentrasi pun bisa muncul gejala tremor, namun pada saat tidur lelap gejala ini tidak muncul. Pada kondisi lanjut, tremor juga akan muncul meski sedang beraktivitas.2. RigiditasRigiditas: kekakuan; peningkatan tonus otot. Dikombinasikan dengan rest tremor, kekakuan ini menghasilkan fenomena cog-wheel atau roda gigi saat ekstremitas digerakkan secara pasif. Hal ini juga sangat jelas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot pasien bahkan pada keadaan rileks dan rasa ingin jatuh.Rigiditas, yang didefinisikan sebagai tahanan terhadap gerakan pasif sehingga apabila persendian penderita digerakkan orang lain, akan terasa seperti roda gigi. Penderita mengeluh otot kaku, nyeri sendi, dan lelah. Keadaan ini terkadang menyerupai gejala rematik. Postur tubuh dapat menjadi membungkuk ke depan. Pada keadaan yang lanjut gerakan sendi bisa menjadi terbatas.Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot antagonis dan otot protagonis dan terdapat pada kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot protagonis dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan otot antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yangterlibat.3. Akinesia/BradykinesiaBradykinesia/Akinesia: pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. Gerakan cepat, berulang-ulang menghasilkan sebuah gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan gerakan.Bradikinesia, berupa menurunnya gerakan motorik tubuh secara keseluruhan. Misalnya, sulit bangkit dari kursi, memulai berjalan atau berbalik ke tempat tidur. Wajah tampak murung dan sedih, kedipan mata berkurang atau tatapan mata kosong seperti orang melamun. Suara juga dapat berubah menjadi halus dan pelan, sehingga sulit didengar. Gaya berjalan menjadi kaku seperti robot, langkah menjadi kecil-kecil dan pendek, langkah diseret, lengan tidak atau kurang melenggang. Dalam hal makan, penderita juga mengalami kelambanan, baik mengunyah atau menelan, dan bahkan dapat mengeluarkan air liur.Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang, menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar dari mulut. Gerakan penderita menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya: sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengancingkan baju, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. Terjadi perubahan pada tulisan tangan. Saat menulis, tulisan penderita Parkinson biasanya lama-lama akan semakin mengecil sampai tidak terbaca. Dan jika terjadi di usia produktif, maka akan mengganggu pekerjaannya.Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin, propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.4. Hilangnya refleks posturalPostural instability (ketidakstabilan postural): tidak adanya refleks postural sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan.Instabilitas Postural yang ditandai dengan memburuknya keseimbangan tubuh sehingga penderita mudah jatuh. Ketika sedang berjalan penderita dapat mengalami kesulitan berhenti sehingga saat akan berhenti dapat kehilangan keseimbangan.Meskipun sebagian peneliti memasukkan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.Gejala Parkinson berbeda pada setiap dari mereka yang mengalaminya. Gejala umumnya dimulai pada satu sisi bagian tubuh dan biasanya memburuk pada sisi tersebut bahkan setelah gejala mulai terjadi pada kedua sisi tubuh.Berikut ini adalah gejala-gejala Parkinson yang biasa ditunjukkan oleh penderitanya, yaitu: Kurangnya ekspresi muka serta mimik. Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata berkurang, disamping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering keluar dari mulut. Wajah penderita menjadi kurang ekspresif dan datar karena otot-otot wajah untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Kadang berkurangnya ekspresi wajah ini disalahartikan sebagai depresi, walaupun memang banyak penderita Parkinson yang akhirnya mengalami depresi. Pandangan tampak kosong dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip. Langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam posisi kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung melengkung ke depan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan. Pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume yang kecil dan khas pada penyakit Parkinson. Pada beberapa kasus suara mengurang sampai berbentuk suara bisikan yang lamban. Bicara sering terdengar sangat lembut dan seperti menggumam. Mata kurang berkedip, melirik ke arah atas terganggu, konvergensi menjadi sulit, gerak bola mata menjadi terganggu. Mengalami kesulitan dalam berbicara karena kata-katanya sulit dipahami, suara menjadi pelan, lemah, dan tidak dapat dimengerti. Kata-katanya sulit didengar dan dipahami. Mengalami kesulitan atau kekakuan dalam melakukan gerak tubuh juga merasakan ketegangan atau sakit seperti terjadi kekakuan pada otot, ketika berjalan, memutar, jalan di tempat yang sempit yang akan membuat penderita kesulitan dalam bergerak. Hilangnya indera penciuman yang diakibatkan oleh proses penurunan perkembangan syaraf. Mengalami depresi sebelum terjadinya dalam masalah pergerakan. Para ahli yakin, kelainan mental merupakan bagian dari pernyakit Parkinson sendiri, bukan hanya reaksi dari memiliki penyakit Parkinson. Terjadi gemetaran pada tangan, kaki, rahang, juga kepala ketika sedang beristirahat atau sedang tidak melakukan aktivitas apapun. Perubahan dalam gerak motorik. Hal yang bisa dilihat dengan adanya perubahan dalam tulisan tangan yang menjadi lebih kecil dan berdesakan. Dalam pergerakannya sangat lambat dan kadang ceroboh. Mengalami kondisi membeku seperti patung pada saat berjalan atau berputar arah dan tidak mampu melangkah. Mengeluh merasakan tegang atau sakit, kekakuan pada otot, lengan dan tubuh hingga sulit untuk bergerak. Bangun dari tempat tidur atau berdiri dari kursi menjadi sangat sukar. Orang yang menderita Parkinson jarang membuat gerakan-gerakan spontan. Tidak bisa bertahan lama dalam posisi berdiri. Petunjuk umumnya penderita akan kehilangan keseimbangan tubuh dan bisa terjatuh. Mereka biasanya akan berjalan dengan langkah-langkah kecil dan lambat. Namun, jika pasangan Anda mengalami hal seperti ini dan tidak diikuti gejala Parkinson lainnya, mungkin saja dia mengalami diagnosa yang berbeda. Terjadi masalah pada sisi lain tubuh Anda. Gejalanya berupa jari-jari yang bergetar atau kekakuan pada kaki. Pergerakan motoris pada penderita Parkinson awalnya hanya mengganggu satu sisi tubuh. Selanjutnya dalam beberapa tahun ke depan gangguan ini akan menyebar ke sisi yang lain. Penderita seperti kekurangan tenaga. Saat penderita berjalan, satu tangan tidak berayun sebanyak tangan lainnya dan pergerakan yang lambat ini akan menjalar pada seluruh tubuh. Sebagai contoh, awalnya tangan berayun lebih lamban dari biasanya, selanjutnya diikuti dengan jarang berkedip dan menelan ludah. Hilangnya keseimbangan dan kesulitan untuk memutar tubuh atau menghentikan langkah. Merasakan gejala timbulnya rasa sakit seperti rasa terbakar atau rasa geli. Air liur menetes dan penderita mengalami kesulitan menelan makanan. Penderita seringkali ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan menelan. Masalahketidakseimbangan postur dan koordinasi badanyang dapat mengakibatkan jatuh. Mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh orang lain, maka gerakannya terasa kaku. Kekakuan dan imobilitas bisa menyebabkan sakit otot dan kelelahan. Kekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan berbagai kesulitan. Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami gangguan, sehingga pekerjaan sehari -hari (misalnya mengancingkan baju, menulis dan mengikat tali sepatu) semakin sulit dilakukan. Mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya. Jika penderita sudah mulai berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke belakang. Berbicara sangat pelan dan tanpa aksen (monoton) dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan fikirannya. Mengalami gangguan keseimbangan tubuh. Merasakan sakit seperti terbakar, perasaan geli, hilangnya motivasi, susah tidur, ataupun merasakan tekanan. Kebanyakan gejala ini akan memperparah penderita penyakit Parkinson. Sembelit serta masalah berkemih. Nyeri pada sekitar leher. Berkeringat terlalu berlebih. Pergantian pada suasana hati serta kepribadian. Tangan dan lengan bergetar dalam keadaan diam atau sedang santai. Demensia atau masalah pada mental dan daya ingat. Berjalan dengan langkah kecil, lambat, terseret, sulit membelok arah dan sulit berhenti. Kekakuan otot leher, lengan, punggung dan tungkai, sampai posisi badan membungkuk. Gangguan keseimbangan tubuh sehingga mudah terjatuh ke belakang. Pada beberapa penderita ditemukan ujung jari tangan yang keras dan menekuk ke dalam secara tidak normal (yang dapat dihilangkan dengan pemberian obat antiparkinson umum). Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang menjadi pikun.E. CARA MENCEGAH PENYAKIT PARKINSONBagaimana mencegah penyakit Parkinson? Berikut ini beberapa caranya, yaitu:- Menghindari trauma otak dengan menghindari benturan yang keras karena pada dasarnyapenyakit Parkinson disebabkan karena rusaknya neuron, unit terkecil otak manusia yang berfungsi menyampaikan pesan dari otak ke syaraf yang kemudian akan diteruskan ke anggota tubuh lain dan sebaliknya.-Meningkatkan latihan fisik dan aktivitas mentalLatihan fisik dan aktivitas mental adalah metode yang efektif dalam pencegahan dan pengobatan Parkinson dan juga dapat menunda penuaan jaringan otak. Dalam kehidupan sehari-hari beberapa latihan fisik dapat membantu menjaga kesehatan serta latihan membantu untuk mencegah penyakit. Perlu diketahui bahwa berolahraga, harus memilih bervariasi, misalnya: berjalan di atas jalan berkerikil sambil membungkuk untuk menunda hypokinesia.- Menjauh dari zat beracunHindari bahan kimia yang beracun, seperti insektisida, herbisida, pestisida, dan sebagainya. Menghindari atau mengurangi zat beracun terhadap sistem saraf manusia, zat beracun seperti karbon monoksida, karbon dioksida, mangan, merkuri, dll. Knalpot mobil mengandung banyak karbon monoksida, karbon disulfida, gas beracun sianida, dan gas beracun lainnya, gas-gas ini dapat menyebabkan kematian sel.-Menghindari kelelahan mental.- Membatasi asupan vitamin B6Karena vitamin B6 meninggalkan efek Shidopa, oleh karena itu setiap hari selama melakukan pengobatan harus membatasi asupan vitamin B6.-Menghindari melakukan kegiatan di luar ruangan jika cuaca panas. Pada hari-hari yang panas penderita Parkinson sangatlah sensitif, sehingga selama hari-hari panas pasien sebaiknya tinggal di dalam rumah, cobalah untuk melakukan kegiatan di luar ruangan pada pagi atau sore hari.-Mengenakan sesuatu yang sederhanaDalam berpakaian agar dapat memudahkan dalam memilih pakaian dianjurkan memilih ritsleting yang berada di depan dan tidak perlu yang tertutup. Cobalah untuk memakai sepatu dengan tidak mengikat tali sepatu, jangan memakai sepatu karet karena grip sepatu yang terlalu kuat.-Memiliki cara makan yang benarKarena penderita penyakit Parkinson mengalami kekakuan otot, maka anggota keluarga pasien jangan memaksa pasien untuk makan dan minum dengan cepat. Minum minuman dingin dapat memilih dengan menggunakan sedotan plastik yang fleksibel, minum minuman panas dengan pegangan lebar, dan gelas yang ringan.-Pencegahan infeksiPenderita penyakit Parkinson mudah terkena penyakit bronkitis atau pneumonia, oleh karena itu, batuk atau demam harus ditangani dengan secepatnya, agar infeksi serius terjadi kemudian.

F. KOMPLIKASI PENYAKIT PARKINSONAdapun komplikasi yang harus dicermati ialah: Dekubitus (luka lecet di bokong, tumit, punggung akibat lama tertekan). Malnutrisi karena penderita menolak makan karena kesusahan mencerna makanan. Luka karena terjatuh karena badan tidak bisa berjalan dengan benar. Radang paru akibat kesedot makanan/minuman. Gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil). Gangguan fungsi seksual. Depresi. Demensia.

G. DIAGNOSIS PENYAKIT PARKINSONDiagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. Kriteria diagnosis yang dipakai di Indonesia adalah kriteria Hughes (1992):1. Possible : didapatkan 1 dari gejala-gejala utama1. Probable : didapatkan 2 dari gejala-gejala utama1. Definite : didapatkan 3 dari gejala-gejala utamaUntuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu:1. Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman).1. Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan terganggu.1. Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang.1. Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium sebelumnya.1. Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu.H. PENGOBATAN PENYAKIT PARKINSONPengobatan penyakit Parkinson saat ini bertujuan untuk mengurangi gejala motorik dan memperlambat progresivitas penyakit. Tetapi selain gangguan motorik penyakit Parkinson juga mengakibatkan gejala non motorik seperti depresi dan penurunan kognitif, disamping terdapat efek terapi obat jangka panjang. Tidak ada obat untuk Parkinson, tetapi banyak jenis obat dan operasi dapat mengendalikan gejala penyakit tersebut. Perawatan pada penderita penyakit Parkinson bertujuan memperlambat atau menghambat perkembangan penyakit dengan pemberian obat dan terapi fisik untuk melatih sel-sel otot.Walaupun Penyakit Parkinson sampai dengan saat ini belum dapat disembuhkan, terdapat kemajuan dalam pengobatan beberapa tahun belakangan ini, berdasarkan pada pemahaman baru dari kondisi dan proses penyakitnya. Diagnosa awal, obat-obatan, strategi rehabilitasi, dan upaya menolong diri sendiri telah memberikan manfaat pada pasien Penyakit Parkinson dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pengendalian gejala dengan obat. Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, tetapi tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan penyakit atau menghentikan perkembangannya, fungsi obat-obat tersebut adalah untuk membuat penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Untuk mempertahankan mobilitasnya, penderita dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program latihan secara rutin.Ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk mengendalikan gejala penyakit Parkison, yaitu:- Obat yang menaikkan kadar dopamine di otak yaitu levodopa: Madopar,- Obat yang cara kerjanya mirip dopamin (Dopamin agonist): Sifrol,- Obat yang bekerja menghambat kerusakan dopamine di otak (MAO B inhibitor): Jumex,- Yang membantu koordinasi kerja otot (antikolinergik) antara lain: Artane,- Lain-lain misalnya: AmantadineObat poten (pilihan utama) untuk Parkinson sampai sekarang ini adalahlevodopa, walaupun penggunaannya sudah mulai dikurangi disebabkan oleh banyaknya efek samping yang ditemukan.Khusus untuk levodopa masa kerja obat ada batasannya, artinya suatu saat efek obat tersebut akan berkurang bahkan menghilang walaupun dosisi telah optimal (fenomena on off) sehingga perlu dikombinasikan dengan obat lain.Obat anti Parkinson terdiri atas empat golongan, diantaranya:- Obat Dopaminerik sentral: Prekursor DA (Levodopa) danAgonis DA (Bromokriptin, apomorfin, ropinirol, pramipreksol)Levodopa.Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah levodopa-karbidopa. Di dalam otak, levodopa diubah menjadi dopamin. Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita Parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri. Penambahan Karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas Levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek Levodopa yang tidak diinginkan di luar otak. Kini ada kombinasi tiga obat selain Levodopa dan Karbidopa juga ditambahkan Entacapone. Dimana fungsi Entacapone membantu kerja kedua obat tersebut dengan memperlancar masuknya kedua obat tersebut ke otak.Mekanisme Kerja. Di dalam otak Levodopa dirubah menjadiDopamin.Pengubahan levodopa menjadi dopamin membutuhkan adanya dekarboksilase asam L-amino aromatik.Efek samping. Yang paling sering terjadi adalah mual, muntah dan anoreksia.Pada permulaan terapi juga dapat timbul hipotensiortostatisdan gangguan pusat ringan seperti gelisah, rasa takut, bingung dan pikiran kacau.Interaksi Obat. Piridoksin, sebagai ko-enzim, mempercepatperombakanperifer levodopa dengan jalan memperkuat kegiatan dekarboksilase.Bromokriptin.Bromokriptin merupakan prototip kelompok ergolin yaitu alkaloid ergot yang bersifat dopaminergik, yang dikelompokkan sebagai ergolin.Mekanisme Kerja. Bromokriptin merangsang reseptor dopeminergik. Obat ini lebih besar afinitasnya terhadap reseptor D2 dan merupakan antagonis reseptor D1. organ yang dipengaruhi ialah yang memilki reseptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskular, poros hipotalamus dan saluran cerna.Efek samping. Efek samping bromokriptin memperlihatkan variasi individu yang nyata. Gangguan psikis berupa halusinasi penglihatan dan pendengaran lebih sering ditemukan dibandingkan dengan pemberian levodopa. Efek samping yang jarang-jarang terjadi adalah eritromelalgia, kemerahan, nyeri, panas dan edema ditungkai bawah.Interaksi Obat. Pemberian obat bersama antasid atau makanan, mengurangi mual yang berat. Antipsikotropika dan metoklorpromida sebagai antagonis dopamin, dapat mengurangi efeknya.- Obat antikolinergik sentral:Senyawa antikolinergik sentral:triheksifenidil, biperidin, sikrimin, prosiklidin, benzotropin mesilat, dan karamifen.Senyawa antihistamin :Difenhidramin, klorfenoksiamin, orfenadrin, dan fenindamin.Derivat fenotiazin :etopropazin, prometazin, dan dietazin.Antikolinergik merupakan obat alternatif levodopa dalam pengobatan Parkinsonisme. Prototip kelompok ini adalah triheksifenidil. Termasuk dalam kelompok ini adalah biperidin, prosiklidim, benzotropin, dan antihistamin.Mekanisme Kerja. Dasar kerja obat ini adalah mengurangi efektivitas kolinergik yang berlebihan di ganglia basal.Efek samping. Antiparkinson kelompok antikolinergik menimbulkan efek samping sentral dan perifer. Efek samping sentral dapat berupa gangguan neurologik yaitu: ataksia, disartria, hipertermia, gangguan mental, pikiran kacau, amnesia, delusi, halusinasi, somnolen, dan koma.Interaksi Obat. Obat Parkinson dapat melawan atau meniadakan efek antipsikotika dan bisa mencetuskan gejala psikosi pada pasien yang ditangani dengan dua obat. Dengan demikian dianjurkan untuk menurunkan dosis obat Parkinson. Sebaliknya antidepresiva dapat memperkuat efek kognitif dari antikolinergika.- Obat Dopamino-antikolinergik:Amantadin dan Antidepresan trisiklikAmantadinAmantadin adalah antivirus yang digunakan terhadap influenza Asia.Secara kebetulan penggunaan amantandin pada seorang pasien yang menderita influenza yang juga menderita Parkinson memperlihatkan perbaikan gejala neurologik. Kenyataan ini merupakan titik tolak penggunaan amantandin.Mekanisme kerja. Amantandin diduga meningkatkan aktivitas dopaminergik serta menghambat aktivitas kolinergik di korpus striatum. Amantandin membebaskan DA dari ujung saraf dan menghambat ambilan prasinaptik DA, sehingga memperpanjang waktu paruh DA di sinaps.Efek samping. Efek samping amantandin menyerupai gejala intoksikasi atropin. Gejala yang dapat timbul adalah depresi, gelisah, insomnia, pusing, gangguan saluran cerna, mulut kering dan dermatitis.- Penghambat MAO-B:SelegilinSelegilin merupakan penghambat monoamin oksidase-B (MAO-B) yang relatif spesifik. Saat ini dikenal dua bentuk penghambat MAO, tipe A yang terutama berhubungan dengan deaminasi oksidatif norepinefrin dan serotonin, tipe B yang memperlihatkan aktivitas terutama pada dopamin.Mekanisme kerja. Selegilin menghambat deaminasi dopamin sehingga kadar dopamin sehingga kadar dopamin di ujung saraf dopaminergik lebih tinggi. Selain itu, ada hipotesis yang mengemukakan bahwa selegilin mungkin mencegah pembentukan neurotoksin endogen yang membutuhkan aktivasi oleh MAO-B.Efek samping. Efek samping berat tidak dilaporkan terjadi, efek samping kardoivaskuler jelas kurang dari penghambat MAO-A. Hipotensi, mual, kebingungan dan psikosis pernah dilaporkan.Obat-obatan untuk mengobati penyakit Parkinson:ObatAturan PemakaianKeterangan

Levodopa(dikombinasikan dengan karbidopa)Merupakan pengobatan utama untuk Parkinson. Diberikan bersama karbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya & mengurangi efek sampingnyaMulai dengan dosis rendah, yang selanjutnya ditingkatkan sampai efek terbesar diperolehSetelah beberapa tahun digunakan, efektivitasnya bisa berkurang

Bromokriptin atau pergolidPada awal pengobatan seringkali ditambahkan pada pemberian levodopa untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping levodopa menimbulkan masalah baruJarang diberikan sendiri

SeleglinSeringkali diberikan sebagai tambahan pada pemakaian levodopaBisa meningkatkan aktivitas levodopa di otak

Obat antikolinergik (benztropin & triheksifenidil), obat anti depresi tertentu, antihistamin (difenhidramin)Pada stadium awal penyakit bisa diberikan tanpa levodopa, pada stadium lanjut diberikan bersamaan dengan levodopa, mulai diberikan dalam dosis rendahBisa menimbulkan beberapa efek samping

AmantadinDigunakan pada stadium awal untuk penyakit yang ringanPada stadium lanjut diberikan untuk meningkatkan efek levodopaBisa menjadi tidak efektif setelah beberap bulan digunakan sendiri

Operasi.Untuk penderita yang tidak berhasil dikelola dengan obat, tindakan operasi dengan cara menanamkan elektrode (implant) di otak yang disebut Deep brain stimulation adalah pilihan yang sangat membantu.Metode khusus untuk mencegah Penyakit ParkinsonBerikut ini adalah metode khusus untuk mencegah penyakit Parkinson, yaitu:- Mengkonsumsi teh hijau, karena kandungan polifenol di dalam teh hijau terbukti mengurangi senyawa beracun yang dapat mengganggu fungsi sel-sel saraf di otak.- Menerapkan pola hidup sehat, dengan konsumsi gizi seimbang.- Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin.- Meningkatkan konsumsi sayuran dan buah yang mengandung antioksidan, seperti brokoli, raspberry, blueberry, kiwi, dan sayuran serta buah-buahan lainnya.- Menghindari terpapar senyawa yang banyak terkandung di dalam pestisida dan herbisida.- Menghindari makanan yang terpapar pestisida dan herbisida.Apa yang perlu dilakukan oleh penderita Penyakit ParkinsonSeorang penderita penyakit Parkinson bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi penyakitnya, yaitu:- Terus berusaha melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri agar otot tidak semakin kaku karena jarang digunakan. Bisa juga dilakukan terapi fisik di pusat-pusat rehabilitasi medis yang terdekat.- Mendengarkan musik.- Perbanyak makanan bergizi dan kaya serat karena pada umumnya penderita mengalamikonstipasi(susah buang air besar) karena berkurangnya aktivitas fisik yang mereka lakukan.- Memiliki pola hidup sehat.- Menghindari bergerak dengan cepat.- Menghindari membawa barang saat berjalan.- Mengusahakan selalu menantap ke depan saat berjalan jangan menunduk ke bawah.- Menghindari memutar badan secara paksa.- Mengikuti terapi fisik, terapi bicara, dan terapi okupasi.Melakukan terapi fisik dan pemakaian alat bantu mekanik (misalnya kursi roda) bisa membantu penderita tetap mandiri.- Mengkonsumsi makanan kaya serat untuk mengatasi sembelit akibat kurangnya aktivitas, dehidrasi dan beberapa obat. Makanan tambahan dan pelunak tinja bisa membantu memperlancar buang air besar.- Memperhatikan porsi makan.- Makan makanan bergizi.- Berolahraga rutin, tapi jangan berlebihan hingga melewati batas kemampuan tubuh.- Usahakan mengistirahatkan tubuh.- Upayakan untuk menghindari stres.- Peritmbangkan memakai peralatan khusus di rumah supaya membantu gerakan tubuh seperti pegangan pada tangga.- Rutin berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui perkembangan penyakit Anda.Bagi Anda yang memiliki keluarga penderita penyakit Parkinson, dampingi dan dukung mereka dalam perjuangan melawan penyakitnya karena depresi dan kehilangan semangat hidup akan membuat mereka semakin terpuruk dalam penderitaan.