penyakit noma

5
PENYAKIT NOMA (CANCRUM ORIS) 1. Definisi Cancrum oris atau noma atau gangenous stomatitis merupakan suatu penyakit gangren yang menyebar dengan cepat dan memengaruhi jaringan padat dan lunak dari wajah. Gangren merupakan nekrosisnya jaringan karena kurangnya suplai darah atau karena infeksi. Penyakit infeksi cancrum oris yang merusak jaringan orofasial (mulut) serta struktur sekitarnya dengan penyebabnya bakteri pada orang dengan gangguan imunitas (kekebalan tubuh). Penyakit ini terutama menyerang anak-anak. Terutama pada usia 2-5 tahun. Jarang terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini sedikit lebih umum terjadi pada perempuan. Penyakit ini jarang terjadi dan hanya terbatas pada daerah tropis. Daerah yang sering terkena adalah Afrika. Bakteri utama penyebab penyakit ini adalah Fusobacterium necrophorum. Bakteri lain yang mampu menyebabkan penyakit ini antara lain Borrelia vincentii, Staphylococcus aureus, prevotella intermedia. 2. Faktor predisposisi oral hygiene yang buruk malnutrisi infeksi cacar, cacar air, herpes primer (gingivostomatitis) sistem imun yang lemah,

Upload: dian-fajariani

Post on 02-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Noma

PENYAKIT NOMA (CANCRUM ORIS)

1. Definisi

Cancrum oris atau noma atau gangenous stomatitis merupakan suatu

penyakit gangren yang menyebar dengan cepat dan memengaruhi jaringan

padat dan lunak dari wajah. Gangren merupakan nekrosisnya jaringan karena

kurangnya suplai darah atau karena infeksi. Penyakit infeksi cancrum oris yang

merusak jaringan orofasial (mulut) serta struktur sekitarnya dengan

penyebabnya bakteri pada orang dengan gangguan imunitas (kekebalan tubuh).

Penyakit ini terutama menyerang anak-anak. Terutama pada usia 2-5 tahun.

Jarang terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini sedikit lebih umum terjadi pada

perempuan. Penyakit ini jarang terjadi dan hanya terbatas pada daerah tropis.

Daerah yang sering terkena adalah Afrika. Bakteri utama penyebab penyakit

ini adalah Fusobacterium necrophorum. Bakteri lain yang mampu

menyebabkan penyakit ini antara lain Borrelia vincentii, Staphylococcus

aureus, prevotella intermedia.

2. Faktor predisposisi

oral hygiene yang buruk

malnutrisi

infeksi cacar, cacar air, herpes primer (gingivostomatitis)

sistem imun yang lemah,

past history campak,

scarlet fever (infeksi bakteri Sterptococcus yang dapat menimbulkan ruam

kulit),

penyakit sistemik, contoh : malaria, tuberculosis, kanker, dan HIV.

Acute necrotizing gingivitis

Trauma

3. Gambaran klinis

Cancrum oris memiliki gejala seperti spot kemerahan atau keunguan yang

sakit pada margin alveolar, umumnya terdapat pada regio molar atau premolar.

Biasanya diikuti ulserasi yang sangat cepat dan mengenai jaringan tulang.

Page 2: Penyakit Noma

Ulserasi biasa terdapat pada lipatan labiogingival dan mukosa bibir dan pipi.

Dalam dua atau tiga hari bisa terdapat diskolorisasi menjadi hitam pada bagian

luar bibir, pipi dan proses gangrenous akan menjalar ke hampir seluruh

jaringan pada wajah, baik itu pada tulang, gigi, mukosa, otot dan kulit. Bau

busuk dan rongga mulut yang bernanah (purulent oral discharge) berhubungan

dengan salivasi yang terlalu banyak, anorexia, dan lymphadenopathy

(pembesaran jaringan limfatik) leher yang jelas.

Pada fase akut, anak-anak yang terserang biasanya mengalami kesakitan,

anaemic, aphatetic (ulkus kecil berwarna keputih-putihan yang berada di dalam

mulut) dan seringkali measle (penyakit infeksi yang ditandai dengan demam

atau ruam), gastroenteritis (peradangan perut atau usus halus) atau

bronchopneumonia (peradangan bronkus dan paru-paru). Secara sistemik,

pasien biasanya mengalami demam, takikardia (denyutan jantung yang cepat),

dan anorexia (hilangnya nafsu makan secara sebagian atau keseluruhan). Jika

tidak segera ditangani, maka penyakit ini akan berakibat fatal.

Pasien datang dengan adanya defek pada bibir, tepi mulut, hidung, pipi, dan

kadang kelopak mata bagian bawah, yang didahului dengan riwayat luka yang

menghitam. Kerusakan otot pengunyah juga dapat menyebabkan trismus

(spasme otot pengunyahan yang menyebabkan mulut tetap tertutup rapat).

Pasien yang datang pada keadaan yang lebih dini dapat ditemukan gingivitis

akut, nekrosis mukosa, dan ulserasi mukosa mulut yang luas. Ulserasi biasanya

akan terasa sakit pada gingiva atau mukosa bukal yang secara cepat akan

berubah menjadi jaringan nekrotik.

Perkembangan secara cepat dari tahap awal menjadi gangrene berlangsung

selama 2 – 72 jam.  Dapat terjadi secara unilateral (satu sisi) atau bilateral (dua

sisi) dan dapat menyerang bagian wajah lain termasuk rahang atas atau bawah.

Tulang alveolar akan mengalami nekrosis sehingga gigi akan terbuka sampai

akar gigi. Jika gigi tersebut tidak kuat menahan posisinya maka gigi tersebut

akan tanggal. Penetrasi dari bakteri ini dapat melalui pipi, palatum atau bibir.

Hal tersebut dapat membentuk kerusakan wajah yang parah sehingga

mengakibatkan hilangnya struktur dan fungsi intraoral.

4. Mekanisme gangren

Page 3: Penyakit Noma

Bakteri menginfeksi jaringan rongga mulut sistem imun

melawan bakteri sistem imun pasien tidak cukup kuat untuk

melawan bakteri jaringan tersebut menjadi membusuk

gangren dan menyebar ke jaringan keras wajah.

Tidak kuatnya sistem imun melawan bakteri dikarenakan adanya

faktor predisposisi sehingga tidak ada nutrisi dan energi yang dapat

mengaktifkan antibodi.

Gambar. Pasien dengan penyakit noma

5. Perawatan

Cara perawatan yang dilakukan meliputi pemberian penisilin dan

metrodinasol serta menghilangkan faktor predesposisi. Juga diberikan

penambahan protein dengan vitamin, cairan dengan elektrolit,zat besi dan

nutrisi untuk memperbaiki gangguan nutrisinya. Selain itu juga dilakukan

debridement (pembuangan benda asing dan jaringan mati dari luka) pada

jaringan yang mengalami nekrotik.

Page 4: Penyakit Noma

DAFTAR PUSTAKA

Pindborg, J.J. 1994. Atlas Penyakit Mukosa Mulut Ed.4. Alih Bahasa :

Wangsaharja K . Jakarta : Bina Rupa Aksara

Gayford, J.J, dkk. 1996. Penyakit Mulut. Jakarta : EGC