peningkatankemampuanmotorik halus …eprints.uny.ac.id/28905/1/tutik muchasanah_tutik...

107
i PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENEMPEL MENGGUNAKAN TEHNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B2 TAMAN KANAK-KANAK ABA KRICAK KIDUL 61 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Tutik Muchasanah NIM 08111244016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIADINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2015

Upload: tranthien

Post on 22-May-2018

257 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

i

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS MELALUI

KEGIATAN MENEMPEL MENGGUNAKAN TEHNIK MOZAIK

PADA ANAK KELOMPOK B2 TAMAN KANAK-KANAK ABA

KRICAK KIDUL 61 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Tutik Muchasanah

NIM 08111244016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIADINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AGUSTUS 2015

Page 2: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

 

Page 3: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 4: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 5: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

v

MOTTO

“Man jadda wajjada artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan

berhasil”

( peneliti)

Page 6: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

vi

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur kehadirat Allah SubhaanahuWaTa’alaa, karya ini saya

persembahkan kepada:

1. Ibunda dan Ayah tercinta yang selalu memberikan semangat dan tidak henti-

hentinya mendoakanku.

2. Suamiku tercinta yang menyayangiku dan selalu memberikan dukungan.

3. Negeriku Indonesia tercinta.

Page 7: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

vii

PENINGKATANKEMAMPUANMATORIKHALUSMELALUIKEGIATANMENE

MPELMENGGUNAKANTEKNIK MOZAIKPADA ANAK

KELOMPOK B2TAMAN KANAK-KANAK

ABAKRICAK KIDUL 61

YOGYAKARTA

Oleh

Tutik Muchasanah

NIM 08111244016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

matorik halus Anak Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta.Aspek motorik halus yang diteliti antara lain, kerapian, ketepatan,

keluwesan jari-jari tangan ketika menempel.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

Subyek dalam penelitian ini adalah 23 anak kelompok B2 TK ABA Kricak Kidul

dengan usia 5-6 tahun. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus

dan masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak dua pertemuan. Teknik

pengumpulan dataobservasi. Analisis data penelitian ini menggunakan deskritif

kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata kemampuan motorik halus

anaak meningkat menjadi 76. Kemampuan anak dalam menempel dengan kain

perca 30 dan meningkat pada siklus 1 menjadi 51 kemudian kembali meningkat

pada siklus II dengan memperoleh rata-rata sebesasr 76 sehingga mencapai

kriteria keberhasilan yang di inginkan.

Keyword : Peningkatan kemampuan motorik Halus Anak Melalui Kegiatan

Menempel Dengan Tehnik Mozaik.

Page 8: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala kekuasaan-Nya, kasih

sayang dan atas segala nikmat-Nya, sehingga penulis dapat melalukan penelitian

dan menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Motorik Halus Melalui Kegiatan Menempel dengan Tehnik Mozaik Pada Anak

Kelompok B2 TK ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, motivasi,

bantuan, dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas NegeriYogyakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk dapat menuntut ilmu di UNY.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan ijin penelitian demi terselesaikannya tugas akhir ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin

penelitian, pengarahan,dan bimbingan yang bermanfaat demi

terselesaikannya skripsi.

4. Ibu Nelva Rolina, M.Si selaku Dosen Pembimbing I penulisan skripsi, yang

selalu sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

Page 9: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

 

Page 10: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... Xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

G. Definisi Operasional ...................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 tahun…..................................... 10

1. Pembagian Perkembangan Motorik Anak……………………................ 10

a. Perkembangan Motorik Anak………………….………....................

b. Perkembangan Motorik Kasar Anak………........................................

10

12

Page 11: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

xi

2. Pengertian Motorik Halus .....................................................................

3. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus.................................

4. Karakeristik Perkembangan Motorik Halus............................................

5. Faktor – faktor dan Fungsi Motorik Anak..............................................

6. Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini............

16

20

21

22

23

B.Kegiatan Menempel Dengan Teknik Mozaik.............................................

1. Pengertian Menempel atau Kolaase...........................................................

2. Menempel Untuk Anak Usia Dini.............................................................

3. Pengertian Mozaik.....................................................................................

4. Tujuan Dan Manfaat Teknik Mozaik........................................................

5. Menempel Media Kain Perca Denagn Teknik Mozaik..............................

C. Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak......................................................

1. Pengertian Belajar......................................................................................

2. Hakikat Pembelajaran................................................................................

3. Taman Kanak-Kanak..................................................................................

4. Pembelajaran di TK....................................................................................

5. Karakteristik Program Pembelajaran.........................................................

D. Kain Perca...................................................................................................

E. Kerangka Berpikir…………………………………………………………

F. Hipotesis

Tindakan……………………………………………………………………

25

25

27

28

29

29

32

32

34

34

35

40

41

41

43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................................ 44

B. Waktu Penelitian............................................................................................ 44

C. Subyek Penelitian........................................................................................... 45

D. Prosedur Penelitian…..................................................................................... 45

1. Siklus I……………………………………………………....................... 45

2. Siklus II..................................................................................................... 48

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ………........................ 50

F. Teknik Analisis Data…………………………………………....................... 54

Page 12: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….. ........

A. DeskripsiObyek penelitian ......................……………………….................. 55

B. Sejarah Berdirinya TK ABA Kricak Kidul Kecamatan Tegal Rejo…………. 55

C. Hasil Penelitian………………………………………………………………. 56

1. Karakteristik Responden…………………………………………............. 56

2. Siklus I………………………………….....................................................

3. Siklus II........................................................................................................

4. Perbedaan Kemampuan Motorik Halus anak...............................................

D. Pembahasan .....................................................................................................

57

61

65

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….................. 73

A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 73

B. Saran…………………………………………………………………….......

DAFTAR PUSTAKA………………………………….................................

LAMPIRAN....................................................................................................

73

75

78

Page 13: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

xiii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Kisi-kisiInstrumen .............................. 50

Tabel 2. Instrumen cheklist peningkatan kemampuan motorik

halus...................................

50

Tabel 3. Rubrik penilaian kerapian mengelem................... 51

Tabel 4. Rubrik penlaian ketepatan menempel.............................. 51

Tabel 5. Rubrik penilaian keluwesan jari jari tangan ketikamenempel... 52

Tabel 6 Kategori Skor Hasil Observasi...................................................... 52

Page 14: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. SkemaKerangkaPikir ……….………………………………...… 35

Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart………………………. 39

Gambar 3. Contoh Media Benda Konkret padaSiklus I dan II....................... 59

Gambar 4.

Gambar 5.

GrafikPeningkatanKemampuanMembilang .................................

Grafik sebelum dan sesuah tindakan membilang banyak benda

dan membilang dengan menunjuk benda-benda

85

91

Page 15: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Anak Kelompok A ………....…………………………… 99

Lampiran 2 Rencana Kegiatan Harian(RKH)………………... ………..….. 100

Lampiran 3. Contoh instrument penilaian ………………………………….. 115

Lampiran 4. Instrument hasil kegiatan dikelas berupa LKA dan Observasi... 117

Lampiran 5 Foto dokumentasi……………………………………………… 137

Lampiran 6 Perhitungan rata-rata……………………………………..……. 139

Lampiran 7. Grafik table sebelum dan sesudah tindakan…………………… 141

Lampiran 8 Surat validasi penelitian……………………………………….. 142

Lampiran 9 Surat keterangan ……………………………………………. 143

Lampiran 10 Surat ijin Penelitian..................................................................... 144

Page 16: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan usia dini merupakan periode yang penting dan perlu

mendapat penanganan sedini mungkin. Usia 3-6 tahun merupakan periode

sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi

tertentu perlu distimulasi, diarahkan sehingga tidak terhambat

perkembangannya. Pemberian stimulus merupakan hal yang sangat

membantu anak untuk berkembang. Anak yang terstimulasi dengan baik dan

sempurna maka tidak hanya satu perkembangan saja yang akan berkembang

tapi bisa bermacam-macam aspek perkembangan yang berkembang dengan

baik. Masa ini untuk melakukan dasar pertama dalam mengembangkan

kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin,

kemandirian dan lain-lain.

Santoso (2007: 29), menyatakan bahwa anak usia dini adalah sosok

individu sebagai makhluk sosiokultural yang sedang mengalami proses

perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya dan

memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

Anak usia dini adalah manusia yang polos serta memiliki potensi

yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang

khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi

manusia seutuhnya. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus

dikembangkan, meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan

Page 17: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

2

yang sama tetapi ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya

karena pada dasarnya anak bersifat individual.

Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini

yaitu kemampuan motorik. Pada anak-anak tertentu, latihan tidak selalu

dapat membantu memperbaiki kemampuan motoriknya. Sebab ada anak

yang memiliki masalah pada susunan syarafnya sehingga menghambat

keterampilan motorik tertentu. Ada beberapa penyebab yang mempengaruhi

perkembangan motorik anak yaitu faktor genetik, kekurangan gizi,

pengasuhan serta latar belakang budaya.

Perkembangan motorik terbagi atas dua yaitu motorik kasar dan

motorik halus. Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot

anak yang tertentu yang dapat membuat mereka melompat, memanjat,

berlari, menaiki sepeda. Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi

tangan dan mata seperti menggambar, menulis, menggunting.

Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus

yang melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot

kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang

halus ini memerlukan koordinasi yang cermat. Semakin baiknya gerakan

motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas

dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan

mewarnai, menggunakan kilp (steples) untuk menyatukan dua lembar kertas,

menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil.

Page 18: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

3

Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai

kemampuan ini pada tahap yang sama.

Pada anak usia prasekolah 4–6 tahun akan digunakan sebagai dasar

berpijak dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak PAUD yaitu

harus memiliki rasa ingin tahu dan inisiatif yang sangat besar terhadap

lingkungan di sekitarnya. Usia anak prasekolah ideal usia emas atau “golden

age” karena ini merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan potensi

yang dimiliki anak. Di antaranya dapat dilakukan dengan kegiatan

menempel. Menempel dapat mengembangkan motorik halus anak dan daya

cipta anak. Hal itu dapat dilakukan dengan memberi contoh menempel pola

gambar yang sudah disediakan

Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa karakteristik pengembangan

motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih

spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat.

Menurut Soemarjadi dkk (1992: 207) Mozaik adalah elemen-elemen

yang disusun dan direkatkan di atas sebuah permukaan bidang. Elemen-

elemen mozaik berupa benda padat dalam bentuk lempengan-lempengan,

kubus-kubus kecil, petongan-potongan, kepingan-kepingan, atau bentuk

lainnya. Ukuran elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun

bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik adalah sebuah karya seni

yang terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga

membentuk gambar atau desain.

Page 19: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

4

Manfaat yang dapat diambil dari upaya peningkatan kemampuan

motorik halus anak melalui kegiatan mozaik adalah 1) Bagi anak didik yang

terlibat sebagai subjek penelitian mempunyai implikasi langsung terhadap

perubahan dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak, 2) untuk

meningkatkan kreatifitas dan ide-ide yang baru dalam menciptakan suasana

dan minat belajar peserta didik, 3) sebagai sarana untuk menambah koleksi

media-media atau alat pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ABA Kricak

Kidul 61 Yogyakarta, 4) sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya

manusia Indonesia yang berkualitas dan berilmu pengetahuan yang tinggi,

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan dan inspirasi bagi peneliti

lain yang tertarik meneliti hal yang sama dengan aspek yang berbeda di

masa yang akan datang.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti temui di lapangan, tepatnya

dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta dalam pelaksanaan kegiatan belum berkembangnya motorik

halus anak seperti menggambar sebuah gambar yang sederhana, memegang

pensil, menggunting dan melipat. Hal ini disebabkan kurangnya alat/media

dalam pengembangan motorik halus anak. Motivasi yang diberikan guru

kepada anak dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

motorik halus juga belum maksimal. Selain it juga masih ada kemampuan

motorik halus anak belum berkembang atau meningkat dengan baik ini

terbukti masih ada anak yang belum bisa menulis dengan rapi, bahakan

Page 20: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

5

masih ada anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar, hal ini

dipengaruhi karena motorik halus anak belum meningkat dengan baik.

Selain itu masalah yang terjadi di Taman Kanak-Kanak ABA Kricak

Kidul 61 Yogyakarta, pada saat pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan

Real (PPL-Real) tahun 2014, ada lima bidang pengembangan yang

dikembangkan di TK tersebut. Kelima bidang pengembangan itu adalah

bidang pengembangan kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral agama, dan

motorik (motorik kasar dan motorik halus). Peneliti menemukan bahwa

perkembangan kemampuan motorik halus masih rendah.

Hambatan yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran

yaitu kegiatan menggambar. Kegiatan menggambar yang dimaksud adalah

menggambar dengan berbagai teknik seperti menggambar dengan teknik

mozaik atau dengan teknik kolase. Kesulitan yang dialami guru dalam hal

menggambar yaitu disebabkan oleh karakteristik anak yang berbeda-beda

antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Media yang kurang

menarik juga mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Meskipun guru telah

menjelaskan mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, tetapi

masih banyak anak-anak yang kurang mampu mengikuti dengan baik

sehingga standar pencapaian perkembangan anak masih kurang memuaskan.

Kurangnya standar pencapaian motorik halus anak dilihat dari 13 orang

anak, 8 orang anak yang masih belum berkembang dimana masih kurang

dari standar pencapaian, 3 orang anak mulai berkembang, dan 2 orang anak

Page 21: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

6

berkembang sesuai harapan. Hal tersebut menggambarkan hasil

perkembangan kemampuan motorik halus anak masih kurang memuaskan.

Kurangnya standar pencapaian yang dicapai oleh anak juga di

pengaruhi oleh faktor psikologis dari anak. Faktor psikologis tersebut yaitu,

anak-anak masih gelisah dalam mengerjakan tugas, anak merasa cepat bosan

dan anak-anak masih merasa takut sehingga tangannya masih perlu

dipegang. Faktor psikologis tersebut menyebabkan tugas yang diberikan

kepada anak tidak dapat terselesaikan. Berdasarkan data-data tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa, kemampuan motorik halus anak pada Kelompok

B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta masih kurang

dari standar pencapaian yang diharapkan.

Banyak cara untuk meningkatkan motorik halus anak misalnya dapat

dilakukan dengan kegiatan menempel dengan teknik mozaik. Teknik mozaik

merupakan strategi pembelajaran yang berpijak pada kemampuan motorik

halus anak, karena anak diuji dalam kegiatan menempel jika kegiatan anak

dapat menempel dengan baik, dan bersih, maka motorik halus anak sudah

meningkat dengan baik. Peneliti berusaha membantu para peserta didik anak

(PAUD) menemukan makna dari kemampuan motoriknya yang bermanfaat

bagi dirinya.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nariasih, Wirya dan Asril

(2014) dengan judul Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan motorik

Page 22: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

7

halus anak dengan penerapan metode pemberian tugas berbantuan media

gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam pada siklus I sebesar 61,90%

yang berada pada kriteria rendah dan mengalami peningkatan pada siklus II

menjadi 88,45% tergolong pada kriteria tinggi. Peningkatan kemampuan

motorik halus anak dari siklus I ke siklus II sebesar 26,55%. Sedangkan

Wiranti (2015) dengan judul upaya pengembangkan motorik halus anak

dengan menggunakan teknik mozaik kelompok B di TK Pertiwi 57

Bangunharjo Sewon Bantul. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa

menempel gambar melalui teknik mozaik dapat mengembangkan

keterampilan motorik halus anak TK kelompok B1 di TK Pertiwi 57

Bangunharjo Sewon Bantul. Indikator keberhasilan ini terlihat dari

kecermatan dan kemandirian anak sebelum dan sesudah pemberian tindakan

yaitu berupa kegiatan menempel gambar dengan teknik mozaik yang

menggunakan berbagai media dari alam dan buatan.

Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan teknik mozaik ini

dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Oleh

karena itu menarik perhatian peneliti untuk mengangkat judul yaitu:

“Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menempel

menggunakan Teknik Mozaik Pada Anak Kelompok B2 Taman Kanak-

Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta’’.

Page 23: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Motivasi yang diberikan guru kepada anak dalam melaksanakan

kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus belum maksimal.

2. Motorik halus anak dalam kegiatan menempel masih kurang.

3. Anak belum tertarik kegiatan menempel dengan tehnik mozaik

4. Kurangnya alat/media dalam pembelajaran untuk pengembangan

motorik halus anak

5. Anak belum terbiasa menempel menggunakan teknik mozaik

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi fokus penelitian dengan

meneliti tentang upaya untuk peningkatan kemampuan matorik melalui

kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik Pada Anak Kelompok B2

Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Bagaimana upaya untuk peningkatan kemampuan matorik halus

melalui kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik pada anak

Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta?

Page 24: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian pada

penelitian ini adalah : Untuk mengetahui meningkatnya kemampuan

matorik halus melalui kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik

pada Anak Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Menambahkan pengetahuan tentang upaya untuk peningkatan

kemampuan matorik halus anak melalui kegiatan menempel dengan

teknik mozaik di Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta

2. Bagi Lembaga Prasekolah/TK

Mengoptimalkan peningkatan kemampuan matorik halus anak

melalui kegiatan menempel dengan teknik mozaik.

3. Bagi Anak/Siswa

Kegiatan menggambar dengan menggunakan teknik mozaik

dapat meningkatan kemampuan matorik halus anak dan harus di

gunakan sejak dini kepada anak agar dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal perkembangan otak anak

Page 25: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun

1. Pembagian Perkembangan Motorik Anak

Pada dasarnya perkembangan motorik pada prasekolah meliputi

perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.

(Depdiknas, 2007: 3).

a. Perkembangan Motorik Halus Anak

Motorik halus anak adalah gerakan yang menggunakan otot-

otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi

oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya kemampuan

memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis, menggambar, dan sebagainya.

Sujiono, dkk (2007: 37) menyatakan bahwa koordinasi

gerak halus antara tangan dan mata dikembangkan melalui

permainan seperti membentuk dengan tanah liat plastisin,

menggambar, mewarnai dan menggunting. Kemampuan gerak

motorik halus akan berpengaruh pada kesiapan memegang pensil

secara benar dan kesiapan menulis. Kemampuan daya lihat juga

merupakan gerakan halus lain yang dapat melatih kemampuan

melihat ke arah kanan dan kiri.

Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi

proses pertumbuhan motoriknya. Perkembangan pengendalian

Page 26: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

11

jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat dan otot-otot yang

terkoordinasi, sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan

bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat menggunakan otot-

otot yang ada pada tubuhnya. Gerakan yang banyak menggunakan

otot-otot kasar disebut. Motorik kasar (gross motor) yang

digunakan untuk melakukan aktivitas berlari, memanjat, melompat,

sementara gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang disebut

motorik halus (fine motor) cenderung hanya diinginkan untuk

aktivitas menggambar, meronce, menggunting, menempel atau

melipat (Syaudih, 2005).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan

motorik halus adalah sebagai berikut :

1) Beda Anak Beda Pencapaiannya

Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam

hal kekuatan maupun ketepatannya. Anak perempuan

cenderung lebih dini dalam kecerdasan motorik halus,

terutama soal kecekatannya, sedangkan anak laki-laki lebih

unggul dalam melangkah, melempar bola, menaiki atau

menuruni tangga. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh

pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya.

Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih

besar dalam kecerdasan motorik halus anak.

2) Pencapaian Kemampuan

Page 27: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

12

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan

motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat.

Disetiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk

mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya.

Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin

banyak yang ingin diketahuinya.

Untuk meningkatkan perkembangan motorik halus, yang

perlu dilakukan orang tua antara lain:

1) Bersabar

2) Ajari anak menyelesaikan kegiatan belajarnya.

3) Berikan anak kesempatan memilih belajar apa yang

disukainnya.

b. Perkembangan Motorik Kasar Anak

1) Pengertian Perkembangan Motorik Kasar Anak

Perkembangan Motorik Kasar Anak adalah suatu

proses pematangan yang berhubungan dengan aspek

deferensial bentuk atau fungsi termasuk perubahan sosial dan

emosional. Proses motorik adalah gerakan yang langsung

melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan yang

menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota

tubuhnya yaitu tangan, kaki, dan anggota tubuhnya (Hurlock,

1998:39).

Page 28: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

13

Sukamti (2007:15) menyatakan bahwa perkembangan

motorik suatu proses kematangan motorik atau gerakan yang

langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses syaraf

yang menjadikan seseorang mamppu menggerakkan anggota

tubuhnya.

2) Prinsip Perkembangan Motorik Kasar Anak

Motorik kasar anak perlu dilatih agar dapat

berkembang dengan baik. Perkembangan anak berkaitan erat

dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola

pengasuhan dan lingkungan ikut berperan dan

mendukungnya. Hurlock (1998: 151-153) menegaskan bahwa

prinsip-prinsip perkembangan motorik kasar anak di

antaranya :

a) Perkembangan motorik bergantung pada kematangan

otot dan syaraf

b) Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak

matang

c) Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat

diramalkan

d) Dimungkinkan menentukan norma perkembangan

motorik

e) Perbedaan individu dalam perkembangan motorik

Page 29: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

14

Perkembangan keterampilan motorik sangat penting

bagi perkembangan anak. Alasan tentang fungsi

perkembangan motorik anak berdasarkan usia (Depdiknas.

2007:2) adalah :

a) Karena tubuh anak lebih lentur daripada tubuh anak

remaja, sehingga amat mudah menerima pelajaran.

b) Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan

berbentuk.

3) Hal-hal penting dalam mempelajari keterampilan anak

Keterampilan anak tidak akan berkembang melalui

kematangan saja melainkan keterampilan tersebut harus

dipelajari. Hal-hal penting dalam mempelajari keterampilan

anak menurut (Sukamti, 2007:2-3) yaitu sebagai berikut :

a) Kesiapan belajar anak-anak yang sudah memiliki

kesiapan belajar akan lebih unggul dibanding anak yang

belum memiliki kesiapan belajar.

b) Kesempatan belajar, banyak anak yang tidak

berkesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik

karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan

kesempatan belajar atau bisa saja orang tua merasa takut

akan melukai anaknya.

Page 30: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

15

c) Kesempatan berpraktek, anak harus diberi kesempatan

untuk dapat berpraktek semaksimal mungkin kualitas

praktek lebih penting dari kuantitasnya.

d) Modal yang baik, anak dalam mempelajari keterampilan

motorik suka meniru suatu model memainkan peran

yang penting, maka untuk dapat mempelajari

keterampilaan seharusnya mendapatkan model yang

baik pula

e) Bimbingan, untuk dapat meniru model yang betul maka

membutuhkan bimbingan, bimbingan dapat membantu

anak membetulkan suatu kesalahan sebelum kesalahan

terlanjur melekat dan dipelajari.

f) Motivasi, sumber motivasi umum adalah kepuasan

pribadi yang diperoleh anak dari kelompok sebayanya,

serta kompetensi terhadap perasaan kurang mampu

dalam bidang lain. Motivasi bias datang dari diri sendiri

juga dari orang lain di sekitarnya.

g) Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara

individu, keterampilan gerak anak berbeda-beda dan

keterampilan mempunyai perbedaan tertentu, sehingga

harus dipelajari secara individu misal memegang

sendok.

Page 31: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

16

h) Keterampilan sebaiknya dipelajari secara bertahap dan

satu persatu sehingga tidak membosankan dan hasil

maksimal.

Dengan demikian hal-hal yang penting dalam

mempelajari keterampilan anak, sehubungan dengan

pelaksanaan penelitian ini adalah setiap keterampilan atau

kemampuan motorik anak perlu dievaluasi, agar guru dapat

mengetahui dan memantau tingkat perkembangan

kemampuan motorik anak

2. Pengertian Motorik Halus

Perkembangan gerak motorik halus adalah meningkatnya

pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan otot dan saraf yang

jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan saraf inilah yang

nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti

meremas kertas, menyobek, menggambar, menempel, dan sebagainya

(Hurlock, 1999 : 25).

Menurut Nursalam (2005: 45) perkembangan motorik halus

adalah “Kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan

gerak melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil ,

memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak

tenaga.” Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007)

keterampilan motorik halus yang paling utama adalah:

Page 32: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

17

a. Pada saat anak usia 3 tahun, kemampuan gerak halus anak belum

berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi.

b. Pada usia 4 tahun , koordinasi motorik halus anak secara subtansi

sudah mengalami kemajuan dan gerakanya sudah lebih cepat,

bahkan cenderung sempurna.

c. Pada usia 5 tahun , koordinasi pada motorik anak sudah lebih

sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah

koordinasi mata.

d. Pada akhir masa anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagai

mana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk

menggunakan ujung pensil.

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan

bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ke

trampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan

tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan

tangan dan tangan yang cermat.

Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia PAUD, antara lain

adalah anak mulai bisa menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu

sendiri, dan sebagainya. Perkembangan motorik merupakan proses

memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak.

Misalnya dalam kemampuan motoric kasar anak belajar menggerakan

seluruh atau bagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari

kemampuan motorik halus pada anak belajar ketepatan koordinasi

Page 33: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

18

tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan

agar lentur dan anak dan anak belajar bekreasi, seperti menggunting

kertas, menyatukan dua lembar kertas, menganyam kertas, tapi tidak

semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada

tahap yang sama.

Santrock (2012:50), menyatakan bahwa keterampilan motorik

halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Kegiatan-kegiatan

yang melibatkan motorik halus pada anak usia dini misalnya kegiatan

menggambar, melipat, meronce, membentuk, menggunting yang

memerlukan keterampilan jari-jari dan pergelangan tangan. Motorik

halus juga memerlukan kecermatan dan koordinasi dalam bergerak.

Susanto dalam Indraswari (2012:1:10), menyatakan bahwa

motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian

tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak

memerlukan tenaga. Gerakan motorik halus memerlukan koordinasi

cermat yaitu antara mata dan tangan. Semakin baik gerakan motorik

halus, maka dapat membuat anak lebih berkreasi, seperti menggunting

kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar

sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua

lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil

dengan rautan pensil. Anak-anak memiliki kematangan motorik halus

yang berbeda-beda sehingga perkembangan motorik halusnya juga

berbeda.

Page 34: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

19

Suyanto dalam Indraswari (2012:12-13), mengatakan bahwa

karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada

gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis,

menggambar, menggunting dan melipat. Gerakan-gerakan tersebut

berkembang melalui latihan-latihan yang tepat, sehingga anak-anak

menjadi terampil dalam melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan

untuk penyesuaian dirinya.

Menurut Hilgard (2002:14-15), anak usia PAUD 3-6 telah

memilih kemampuan koordinasi motorik yang baik, koordinasi motorik

halus antara tangan dan mata dikembangkan melalui permainan seperti

membentuk tanah liat, melipat, mewarnai, meronce, mengunting dan

bermain plastisin. Pengembangan keterampilan motorik halus akan

berpengaruh pada kesiapan menulis anak, melatih kegiatan motorik

halus anak sangat dianjurkan meskipun penggunaan tangan secara utuh

belum mungkin tercapai.

Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan motorik halus yang

dapat melatih kemampuan melihat ke arah kiri dan kanan yang sangat

diperlukan dalam persiapan membaca. Pengembangan keterampilan

motorik pada dasarnya merupakan kegiatan yang mengaktualisasikan

seluruh potensi berupah sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk isi

dan arah menuju kebulatan peribadi yang sesuai dengan cita-cita

kemanusian atau diri seseorang. Oleh karena itu, pengembangan

keterampilan motorik halus dapat diartikan sebagai bagian dari

Page 35: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

20

pendidikan terutama melalui pengalaman-pengalaman gerak, terhadap

pertumbuhan dan pengembangan anak secara menyeluruh (Sumantri,

2002:109).

Motorik halus adalah gerakan otot-otot kecil seperti gerakan jari

jemari tangan yang sering berhubungan atau berkaitan dengan

koordinasi panca indera terutama mata dengan tangan (Pramareta,

2013:20).

Dari definisi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa motorik

halus merupakan keterampilan mengontrol otot-otot kecil atau halus

seperti jari-jemari yang menggunakan kecermatan gerak melalui

pengindraan mata. Selain itu juga perkembangan motorik merupakan

perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai umur lima tahun yang

melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.

3. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus

Menurut Vela (2009:21) ada beberapa tujuan pengembangan

motorik halus pada usia 3-6 tahun yaitu :

a. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang

berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan.

b. Mampu mengerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan

gerak jari jemari.

c. Mampu koordinasi indera mata dan aktivitas tangan.

Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus anak usia

dini 3-6 tahun adalah agar anak dapat menunjukan kemampuan

Page 36: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

21

menggerakkan anggota tubuhnya terutama tangan dan jari-jemari.

Sedangkan, fungsi pengembangan motorik halus adalah mendukung

aspek pengembangan aspek lainnya seperti pengembangan kognitif,

bahasa, seni, sosial emosional dan aspek moral agama karena pada

hakikatnya setiap pengembangan tidak terdapat atau mempunyai

kesamaan antara anak yang satu dengan anak yang lainnya.

4. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus

Karakteristik perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan

dalam Depdiknas (2007: 10) adalah sebagai berikut :

a. Pada saat anak berusia tiga tahun

Pada saat anak berusia tiga tahun kemampuan gerakan halus

pada masa bayi. Meskipun anak pada saat ini sudah mampu

menjumput benda dengan menggunakan jempol dan jari

telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri masih kikuk.

b. Pada usia empat tahun

Pada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak secara

substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih

cepat bahkan cenderung ingin sempurna.

c. Pada usia lima tahun

Pada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah

lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah

koordinasi mata. Anak juga telah mampu membuat dan

Page 37: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

22

melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti kegiatan

proyek.

d. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun

Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun ia telah

belajar bagaimana menggunakan jari jemarinya dan pergelangan

tangannya untuk menggerakkan ujung pensilnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik perkembangan motorik halus anak terbagi atas

4, yaitu : pada umur 3 tahun, pada umur 4 tahun, pada umur 5

tahun dan pada umur 6 tahun

5. Faktor-Faktor Meningkatkan Motorik Dan Fungsi Motorik Anak

Faktor-faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang

dapat di lakukan oleh guru :

a. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak

melatih keterampilan motoriknya.

b. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu

keterampilan.

c. Aktivitas fisik anak bervariasi yaitu, aktivitas fisik untuk bermain

dan bergembira sambil menggerakan anggota tubuh. Aktivitas fisik

anak dapat mencapai kemampuan yang di harapkan sesuai dengan

perkembanganya.

Page 38: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

23

Fungsi Perkembangan Motorik Halus Menurut Mudjito (2007)

mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik

halus yaitu :

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan

memperoleh perasaan senang

b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi

helpenness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama

kehidupannya.

c. Melalui keterampilan Motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya

dengan lingkungan sekolah.

6. Pendekatan Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

Ada beberapa prinsip yang hendak diperhatikan dalam

pendekatan perkembangan motorik halus sebagai berikut :

a. Belajar sambil bermaian

Upaya stimulasi yang diberikan seorang pendidik terhadap

anak usia dini 3-6, hendaknya dilakukan dalam situasi yang

menyenangkan menggunakan pendekatan bermain anak diajak

untuk bereksplorasi.

b. Kreatif dan Inovatif

Kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah dengan

melakukan pembaharuan adalah aktivitas kreatif dan inovatif dapat

dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,

Page 39: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

24

membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk

berpikir kritis dan menemukan hal- hal baru.

c. Berorentasi pada kebutuhan anak

Kegiatan pengembangan anak usia dini harus senantiasa

berorentasi pada kebutuhan anak.

d. Lingkungan kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik sehingga

anak akan betah dalam bermain dan belajar.

e. Tema

Jika kegiatan yang dilakukan memanfaatkan tema, maka

pemilihan tema hendaknya disesuaikan dari hal-hal yang paling

dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak.

f. Pengembangkan keterampilan hidup

Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk pengembangan

keterampilan hidup, penggembangan keterampilan hidup

didasarkan dua tujuan yaitu: memiliki kemampuan untuk menolong

diri sendiri (self help) disiplin dan sosialisasi.

g. Kegiatan berorentasi pada prinsip Perkembangan anak.

1) Siklus belajar anak selalu berulang.

2) Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa

dan anak-anak lainnya.

Page 40: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

25

3) Anak akan belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan

fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara

pisikologis.

4) Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya.

5) Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan

perbedaan individual (Semiawan, 2001:46-48).

B. Kegiatan Menempel dengan Teknik Mozaik

1. Pengertian Menempel atau Kolase

Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut ‘collage’ dan

berasal dari kata “coller’ dalam bahasa Perancis yang berarti ‘merekat’.

Alwi, dkk. (2001: 1168) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

menjelaskan pengertian menempel adalah melekat jika tidak dilem atau

melekatkan sesuatu jika menggunakan lem. Susanto (dalam Sasrina,

2009) menyatakan bahwa kolase adalah suatu teknik menempel berbagai

macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain

sebagainya. Ida (dalam Sasrina, 2009) mengatakan bahwa unsur-unsur

seni rupa pada kolase meliputi: garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, dan

cahaya.

Menempel atau kolase merupakan salah satu kegiatan yang dapat

dilakukan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus pada

anak. Kegiatan menempel adalah salah satu kegiatan yang menarik

minat anak anak karena berkaitan dengan meletakkan dan merekatkan

Page 41: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

26

sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, kolase adalah penyusunan

berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan

untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan bahan

bertekstur dan benda-benda menarik lainnya, bisa dua dimensi atau tiga

dimensi (Christianti, 2010).

Kolase terbagi atas bermacam pengelompokkan, ada yang

disebut dengan tangram, montase, dan mozaik. Tangram adalah teknik

menempelkan bentuk bentuk geometri tanpa didahului menggambar

pola. Montase adalah menempel benda benda konkrit dalam sebuah

gambar. Mozaik adalah menempel bentuk bentuk kecil menjadi satu

kesatuan namun yang dipentingkan adalah efek warna dari bahan yang

digunakan, dapat juga diartikan menabur. Semua kegiatan menempel

tersebut melatih anak untuk mengembangkan motorik halus, konsentrasi

dan mengembangkan kreativitas. Selain itu keberanian anak untuk

memilih bahan dan benda-benda yang digunakan untuk menempel juga

dapat mengajarkan anak untuk berani mengambil keputusan dan

berusaha untuk memecahkan masalah (Christianti, 2010).

Berdasarkan berbagai penjelasan di depan, maka pengertian

kolase/menempel adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak, yaitu dengan

meletakkan dan merekatkan sesuatu. Dari pengertiannya, kolase adalah

penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang

digunakan untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain,

Page 42: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

27

bahan bahan bertekstur dan benda-benda menarik lainnya, bisa dua

dimensi atau tiga dimensi.

2. Menempel untuk anak usia dini

Menempel untuk anak usia dini dilakukan dengan

memperhatikan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut dibuat untuk

dapat memaksimalkan anak mengoptimalkan segala aspek

perkembangannya. Anak diberi kebebasan untuk membentuk apapun

sesuai dengan imajinasi dan kreativitasnya. Peran pendidik atau guru

dalam mengoptimalkan kemampuan anak tersebut adalah dengan

bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pendidik sebagai fasilitator

dimaksudkan untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Keanekaragaman bahan yang disediakan oleh pendidik dapat

mempengaruhi pengembangkan kreativitas anak. Bahan yang

beranekaragam tersebut juga membantu pendidik untuk memberi

semangat kepada anak dalam` mencegah rasa bosan yang dialami anak.

Pendidik harus berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang unik dan

belum pernah digunakan anak untuk menempel.

Bahan yang didapat dari barang bekas membuat kegiatan

menempel semakin menarik. Barang bekas untuk menempel bisa

didapatkan dari kardus susu bekas, kantong belanja, majalah, kaleng,

sarung, buah, biji-bijian, tutup botol, perca, serbuk gergaji, dan lain

sebagainya. Semakin beragam bahan yang disediakan akan semakin

baik. Bahan menempel bisa juga dibuat sendiri oleh anak atau sudah

Page 43: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

28

tersedia. Anak membentuk kertas gambar dengan kuas dan cat kemudian

mengeringkannya dan memotong kertas tersebut sesuai dengan

keinginan.

3. Pengertian Mozaik

Menurut Soemarjadi dkk (dalam Indraswari, 2012:4),

menyatakan mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan

di atas sebuah permukaan bidang. Elemen-elemen mozaik berupa benda

padat dalam bentuk lempengan-lempengan, kubus-kubus kecil,

petongan-potongan, kepingan-kepingan, atau bentuk lainnya. Ukuran

elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun bentuk

potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik dibuat dari bahan-bahan

yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada

bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik memerlukan

kecermatan, koordinasi tangan dan mata untuk memadukan bahan-

bahan yang bermacam- macam menjadi karya.

Menurut Munandar (2005:23), mozaik adalah karya gambar atau

desain yang dibuat dari susunan potongan-potongan, batuan- batuan,

kaca berwarna, porselin, dalam perkembangannya mozaik telah

memperkaya keragaman karya seni rupa seperti lukisan dinding

(Fresco), karya seni kaligrafi, benda-benda kerajinan tangan, dekorasi,

seni bangunan dan lainnya.

Dari definisi mozaik di atas dapat disimpulkan bahwa mozaik

adalah pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang

Page 44: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

29

menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja

dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan

kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara

dilem.

4. Tujuan dan Manfaat Teknik Mozaik

Ada beberapa tujuan dan manfaat teknik mozaik menurut

(Yohana 20013:35):

a. Tujuan Mozaik Bagi Anak

1) Agar anak mampu menggerakan fungsi motorik halus untuk

menyusun potongan-potongan bahan (kain, kertas, kayu dan

bij - bijian) dan merekatnya pada pola atau gambar.

2) Anak dapat mempraktikkan langsung.

b. Manfaat Mozaik Bagi Anak

1) Dapat meningkatkan kreativitas seni pada anak

2) Dapat meningkatkan pemahaman anak melalui penglihatan

3) Dapat meningkatkan daya pikir, daya serap, emosi, cita rasa

keindahan menempel mozaik.

5. Menempel Media Kain perca dengan Teknik Mozaik

Setelah guru sudah membuat rencana gambar di atas bidang

datar. Guru memperagakan cara menempel kain perca pada gambar topi,

seperti warna merah, kuning, hijau. Pertama-tama guru membagikan

gambar atau pola yang disediakan guru, membagikan kain perca itu

Page 45: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

30

diberi lem kemudian tempelkan kain perca pada pola agak ditekan biar

lebih lengket.

Tetapi pada waktu anak memberi lem pada pola ibu guru harus

memberi tahu langkah–langkah membuatnya. Sesuai dengan gambar

topi yang disediakan oleh guru dan warna kain perca. Pada saat anak

mengerjakan itulah guru mulai memberi nilai/pengamatan dan tidak lupa

memberi pujian dorongan serta memotivasi anak dapat menghasilkan

kerja yang lebih baik lagi.

Pelatihan Keterampilan menempel bagi kelompok B2 menurut

Muharam (1992 :101-102) antara lain:

a. Merencanakan gambar

Mengingat kemampuan motorik halus siswa tunagrahita

sedang sangat lemah maka kegiatan menggambar ini dilakukan oleh

peneliti. Gambar yang dibentuk dapat berupa gambar bangun datar,

binatang atau benda lain yang sederhana. Gambar ini dilukis di atas

kertas tebal (karton).

b. Menyiapkan alat latihan keterampilan menempel

Beberapa alat yang harus disiapkan antara lain :

1) Kertas karton yang sudah bergambar.

2) Perekat (lem).

3) Kain Perca yang telah diberi pewarna.

4) Menjelaskan urutan latihan.

Page 46: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

31

Urutan dalam latihan keterampilan kolase tersebut

adalah :

a) Menjimpit kain perca yang telah diberi pewarna.

b) Memberi perekat pada kain perca yang telah diberi

pewarna.

c) Menempelkan kain perca yang telah diberi pewarna

pada gambar yang sudah disiapkan oleh peneliti.

d) Melatih keterampilan kolase.

Menurut Rullyramdhansyah (2010:4), Sebelum mulai melakukan

latihan, terlebih dahulu persiapkan bahan dan alat yang diperlukan agar

memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang memerlukan

persiapan khusus adalah mengumpulkan bahan sebagai material untuk

kegiatan menempel. Bahan yang akan anda gunakan terlebih dahulu

perlu disortir atau dipilih jenis warna, bahan dan teksturnya.

Keterampilan menempel dengan urutan kerja diatas dilakukan siswa

dengan bimbingan peneliti. Kain perca ini telah diberi pewarna dulu

sebelumnya. Warna kain perca yang berwarna-warni akan menarik

perhatian siswa, dengan demikian siwa merasa senang dan bersedia

mengikuti kegiatan dengan baik dan tidak cepat bosan. Latihan ini

dilakukan secara berulang-ulang sehingga motorik halus anak akan

terlatih dengan baik.

Persyaratan keterampilan menempel menurut Susanto (2002:65),

bahwa keterampilan menempel harus mencakup 3 perlakuan yaitu

Page 47: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

32

menjepit, mengelem dan menempel. Dalam 3 perlakuan ini akan melatih

koordinasi otot-otot jari tangan sehingga secara perlahan-lahan motorik

halus anak akan terlatih dengan sendirinya. Dengan demikian anak dapat

belajar untuk melemaskan jari-jari tangan karena proses menempel

benda-benda dalam ukuran kecil.

Menurut standar kompetensi Taman Kanak-Kanak dan

Raudhotul (2004 : 26) terdapat indikator keberhasilan dalam

meningkatkan motorik halus anak yaitu : 1) Kerapian dalam mengelem

dan menambahkan gambar, 2) Ketepatan menempelkan pada bagian

gambar, 3) Keluwesan jari-jari tangan ketika menempel

C. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

1. Pengertian Belajar

Menurut Omar Hamalik (2002:154), belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Hilgard

dan Bower seperti yang dikutip Purwanto (2003:84) bahwa “Belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu

situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang,

dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungannya berupa respon pembawaan, kematangan atau keadaan

sesaat seseorang”. Pendapat tersebut menegaskan bahwa belajar

merupakan suatu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh

pengalaman yang berulang-ulang.

Page 48: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

33

Menurut Gadne yang dikutip Purwanto (2003:84) bahwa

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga perbuatannya berubah.

Pendapat ini menjelaskan bahwa belajar dipengaruhi oleh situasi

stimulus yang menyebabkan perubahan perbuatan”. Morgan yang

dikutip Purwanto (2003:84) bahwa “Belajar adalah setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil

dari latihan atau pengalaman. Pendapat ini menggambarkan bahwa

belajar merupakan perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

Witherington yang dikutip Purwanto (2003:84) bahwa “Belajar adalah

setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Pendapat tersebut

menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang

terjadi sebagai reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian, atau suatu pengertian”.

Melihat pendapat-pendapat di atas, belajar dapat didefinisikan

sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai

reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu

pengertian yang disebabkan oleh situasi stimulus yang berupa latihan

atau pengalaman yang berulang-ulang.

Page 49: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

34

2. Hakekat Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah

pengajaran. Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seorang

guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar (Hasanah,

2012 : 85). Menurut (Hasanah, 2012 : 87), secara garis besar, ada 4 pola

pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa

menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran dalam bentuk alat

raga. Kedua, pola (guru dan alat bantu) dengan siswa, ketiga, pola

(guru)+(media) dengan siswa. Keempat, pola media dengan siswa atau

pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan

pembelajaran yang disiapkan.

Berdasarkan pola-pola pembelajaran diatas, maka pembelajaran

bukan hanya sekedar mengajar dengan pola satu, akan tetapi lebih dari

pada itu seorang guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran

yang bervariasi. Menurut paham konvensional, pembelajaran diartikan

sebagai bantuan kepada anak didik yang dibatasi pada aspek intelektual

dan keterampilan. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman

anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar

(Hasanah, 2012 : 86)

3. Taman Kanak-kanak

Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang

pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam

bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian

Page 50: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

35

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung

pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara

umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun,

yaitu : 1) TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun, 2) TK 0

(nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun.

Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di

sebuah taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata

untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau

pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat,

murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di

atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat. Di Indonesia,

seseorang tidak diwajibkan untuk menempuh pendidikan di TK.

4. Pembelajaran di TK

Pembelajaran pada intinya merupakan suatu proses menciptakan

kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi belajar mengajar. Dalam

pembelajaran tersirat adanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

antara guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Sesuai dengan

apa yang dikemukakan oleh Sudjana (1995:5), pembelajaran dapat

diartikan sebagai upaya sistematik dan disengaja untuk menciptakan

terjadinya kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu anak-anak

Page 51: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

36

(warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan

membelajarkan.

Adapun proses pembelajaran pada hakekatnya terbagi dalam dua

konsep yang berlangsung secara bersamaan yaitu proses belajar yang

dilakukan oleh anak TK dan proses belajar yang dilakukan oleh

pendidik. Kegiatan pembelajaran di TK mengutamakan bermain sambil

belajar dan belajar seraya bermain. Secara alamiah bermain memotivasi

anak untuk mengetahui sesuatu lebih dalam, dan secara spontan anak

mengembangkan kemampuannya. Bermain pada dasarnya

mementingkan proses dari pada hasilnya. Menurut Pendapat Bredekamp

yang dikutip oleh Masitoh (2003: 5) “play is a important vehicle for

children, social, emotional, and cognitive development”. Artinya

bermain merupakan wahana yang penting bagi perkembangan sosial,

emosi, dan kognitif anak yang direfleksikan pada kegiatan.

Berbeda dengan pendapat Piaget yang dikutip oleh Masitoh

(2003:5) bahwa, “bermain merupakan wahana yang penting yang

dibutuhkan untuk perkembangan berpikir anak. Belajar yang paling

efektif untuk pendidikan anak usia dini/Taman kanak-kanak adalah

melalui suatu kegiatan yang konkrit dan pendekatan yang berorientasi

bermain”.

Bermain sebagai suatu bentuk kegiatan belajar di TK adalah

bermain kreatif dan menyenangkan. Melalui bermain kreatif anak dapat

mengembangkan serta mengintegrasikan semua kemampuannya. Anak

Page 52: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

37

lebih banyak belajar dari melalui bermain dan melakukan eksplorasi

terhadap obyek-obyek dan pengalamannya. Sebab anak dapat

membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi sosial dengan

orang dewasa pada saat mereka memahaminya dengan bahasa dan

gerakan sehingga tumbuh secara kognitif menuju berpikir verbal. Pada

saat belajar anak melakukan kegiatan yang aktif membangun

pengetahuan berinteraksi dengan lingkungan atau mempraktekkan

langsung. Pengetahuan muncul bukan dari obyek atau anak, akan tetapi

dari interaksi antara anak dengan obyek. Dalam memperoleh

pengalaman seorang anak harus berinteraksi langsung dengan obyek,

lingkungan atau sumber belajar sehingga dapat memanipulasi,

menjelajah, menyelidiki, mengamati atau berbuat sesuatu dengan obyek

tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran di

TK seperti yang dikemukakan oleh Masitoh (2003: 6):

a. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan awal,

pendidikan sekolah yang dikenal oleh anak, oleh karana itu Taman

Kanak-kanak perlu menciptakan situasi pendidikan yang memberi

rasa aman dan menyenangkan.

b. Sifat kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak adalah pembentukan

perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-

hari seperti menjaga kebersihan dan keamanan mandiri, sopan

santun, berani bertanggung jawab dan penggendalian diri.

Page 53: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

38

c. Sifat kegiatan merupakan pengembangan berbagai kemampuan

dasar anak, oleh karena itu pengetahuan terhadap dunia sekitar

merupakan alat yang dipilih oleh guru untuk penngembangan

kemampuan dasar.

Faktor lain yang harus diperhatikan dalam pembelajaran di

Taman Kanak-kanak adalah dasar pembelajaran bagi anak.

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak perlu memperhatikan prinsip

belajar yang berorientasi perkembangan dan bermain yang

menyenangkan, didasarkan pada minat dan pengalaman anak,

mendorong terjadinya komunikasi baik secara individual maupun

kelompok, dan bersifat fleksibel. Masitoh (2003: 7) mengungkapkan

prinsip dasar pembelajaran bagi anak usia dini sebagai berikut:

a. Anak aktif melakukan sesuatu atau bermain dalam situasi yang

menyenangkan.

b. Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan

minat.

c. Mendorong terjadinya komunikasi serta belajar secara bersama dan

individual.

d. Mendorong anak untuk mengambil resiko dan belajar dari

kesalahan.

e. Memperhatikan prinsip perkembangan anak.

f. Bersifat fleksibel.

Page 54: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

39

Dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak peran guru lebih

bersifat sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator. Guru perlu

menyiapkan lingkungan, bahan-bahan, kegiatan yang menantang dan

dapat menstimulasi anak agar terlaksananya pembelajaran yang optimal

tidak terlepas dari karakteristik perkembangan anak, prinsip belajar dan

kurikulum yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Dalam

pembelajaran di TK, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi

kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan

bahasa anak dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan

tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara

mudah dan jelas. Tema yang dipilih sesuai dengan hasil belajar dan

indikator dalam kurikulum, dan menjabarkan tema ke dalam sub-sub

tema agar cakupan tema tidak terlalu luas dan sesuai sub tema antara

lain:

a. Diri sendiri (Aku dan Panca Indera)

b. Lingkunganku (Keluargaku, Rumah dan Sekolah)

c. Kebutuhanku (Makanan, Pakaian, Kesehatan, Kebersihan, dan

Keamanan)

d. Binatang

e. Tanaman

f. Rekreasi (Kendaraan, Pesisir dan Pegunungan)

g. Pekerjaan

h. Air, Udara, dan Api

Page 55: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

40

i. Alat Komunikasi

j. Tanah airku (Negaraku, Kehidupan dikota dan didesa)

k. Alam Semesta (Matahari, Bulan, Bintang, Bumi, Langit dan Gejala

Alam)

Tema-tema ini kemudian disesuaikan dengan hasil belajar atau

indikator pada bidang pengembangan dalam program semester.

Perencanaan program semester merupakan program pembelajaran yang

berisi jaringan-jaringan tema yang ditata secara urut dan sistematis,

olokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan

sebarannya kedalam semester 1 dan 2. Penyusunan silabus pembelajaran

dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan

dan perencanaan harian.

5. Karakteristik Program Pembelajaran

Pengembangan program pembelajaran pendidikan taman kanak-

kanak memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Program pembelajaran di taman kanak-kanak dilaksanakan secara

terpadudengan memperhatikan kebutuhan terhadap kesehatan, gizi,

stimulasi sosial dan kepentingan terbaik bagi anak.

b. Program pembelajaran di tamman kanak-kanak dilaksanakan secara

fleksibel sesuai dengan karakteristik anak TK dan layanan

pendidikan.

c. Program pembelajaran di taman kanak-kanak berdasarkan prinsip

belajar melalui bermain memperhatika perbedaaan individual,

Page 56: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

41

minat, dan kemampuan masing-masing anak, soial budaya, serta

kondisi dan kebutuhan masyrakat (Pedoman Pengembangan Proram

Pembelajaran Di TK : 2010)

D. Kain perca

Kain perca adalah kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan

pakaian,kerajinan atau produk tekstil lainya. Kain perca yang sudah terbuang

ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan dalam membuat topi .

Sebelum melakukan penempelan kain perca yang belum diberi warna ini

direndam kedalam pasta makanan yang sudah dicampur dengan air, kain

perca direndam selama kedalam pasta makanan yang sudah dicampur dengan

air , kain perca direndam selama dua hari agar warna yang dinginkan terlihat

jelas, setelah selesai direndam kain perca dijemur agar mudah dalam proses

menempelkannya di kertas yang sudah diberi pola.(www.google.co.id/kain

perca)

E. Kerangka berpikir

Pada proses pembelajaran di Taman kanak-kanak ABA Kricak Kidul

61 yogyakarta khsusnya kelompok B2 dalam pelaksanaan kegiatanya belum

berkembang motorik halus anak baru melakukan seperti menggambar sebuah

gambar yang sederhana, memegang pensil, menggunting, dan melipat. Hal

ini disebabkan kurangnya alat atau media dalam pengembangan motorik

Page 57: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

42

halus anak. Motivasi yang di berikan guru kepada anak dalam melaksanakan

kegiatan juga belum maksimal.

Selain itu juga masih ada kemampuan motorik halus anak belum

berkembang atau meningkat dengan baik ini terbukti masih ada anak yang

belum bisa menulis dengan rapi, bahkan masih ada anak yang belum bisa

memegang pensil dengan benar. Hal ini dipengaruhi karena motorik halus

anak belum meningkat dengan baik. Banyak cara untuk meningkatkan

motorik halus anak yaitu dengan cara menempel dengan tehnik mozaik di

kelompok B2 ABA kricak Kidul 61 yogyakarta.

Teknik mozaik merupakan strategi pembelajaran yang berpijak pada

kemampuan motorik halus anak, karena anak dilatih dalam kegiatan

menempel jika kegatan anak dapat menempel dengan baik, dan bersih, maka

motorik halus anak dapat berkembang dengan baik. Salah satu media untuk

menempel menggunakan teknik mozaik adalah menggunakan media kain

perca. Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Upaya

Peningkatan

Morotik Halus

Anak

Kegiatan

Menenmpel

dengan Kain

Perca

Menggunakan

Teknik Mozaik

Page 58: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

43

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan meruakan jawaban sementara atau kesimpulan

sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan . Jawaban sementara

tersebut baru di dasarkan atau teori yang relevan belum di dasarkan pada

fakta empiris di peroleh dari pengumpilan data .

Dari uraian diatas maka di ajukan hipotesis tindakan sebagai

berikut, bahwa “kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui

kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik di kelompok B2 Tk ABA

Kricak kidul 61 Yogyakarta”.

Page 59: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Agung (2012:24) menyatakan, penelitian tindakan kelas atau Clasroom

Action Research (CAR) merupakan penelitian yang bersifat aplikasi

(terapan), terbatas, segera, dan hasilnya untuk memperbaiki dan

menyempurnakan program pembelajaran yang sedang berjalan. Sedangkan

menurut Wardhani & Wihardit (2008:1.4), penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Penelitian ini dilaksanakan

sebanyak 2 siklus.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok B semester II tahun

pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak

ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester II

tahun ajaran 2014/2015 dalam penentuan waktu yang disesuaikan dengan

kalender pendidikan di Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta

C. Subjek Penelitian

Page 60: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

45

Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B2 Taman Kanak-Kanak

ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah

subjeknya yaitu, 23 orang dengan 18 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Adapun, prosedur pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam

dua siklus, yaitu sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan yang dilaksanakan guru adalah:

1) Membuat RKH sesuai dengan tema

2) Mempersiapkan dan membuat media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar kerja anak

4) Menentukan alokasi waktu yang akan digunakan

5) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan awal (30 menit)

a) Anak diajak berbaris sebelum masuk kelas, guru

menyapa memberi salam dan mengajak berdoa sebelum

memulai aktivitas.

b) Anak aktif ikut bernyanyi bersama sambil olahraga

mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga

Page 61: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

46

untuk pemanasan dengan kegiatan motorik, yaitu

melempar bola sedang.

c) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini, yaitu

tema tanaman dan subtema tanaman hias.

d) Anak aktif menyimak dan mendengarkan penjelasan

dari Guru.

e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan

yaitu: membuat bunga dengan teknik mozaik media kain

perca.

2) Kegiatan Inti (60 menit)

Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara rinci

tentang kegiatan yang akan dilakukan anak dengan

menggunakan media kain perca, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a) Guru menjelaskan bahan-bahan mozaik dalam

kehidupan sehari-hari

b) Guru meminta anak didik menyebutkan kembali bahan

mozaik kain perca Guru meminta anak didik mengambil

bentuk pola gambar yang akan dilakukan dengan teknik

mozaik yang telah disediakan Anak mengerjakan tugas

yang diberikan

c) Guru menyuruh anak didik menempel kain perca

menjadi bentuk topi

Page 62: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

47

d) Anak menempel kain perca yang telah diwarnai menjadi

bentuk mozaik topi

e) Guru memberi pujian kepada semua anak

3) Istirahat / makan

Bermain di luar ruangan, cuci tangan sebelum dan

sesudah makan, serta berdoa sebelum dan sesudah makan.

4) Kegiatan akhir / penutup (± 30 menit)

a) Guru dan anak didik menyimpulkan hasil pembelajaran

b) Guru menilai hasil kerja anak didik

c) Guru membahas kegiatan dipertemuan selanjutnya

d) Bernyanyi stelah itu dilanjutkan berdoa

e) Salam dan pesan.

c. Observasi

Mengamati semua prilaku anak dalam melaksanakan

kegiatan dan pengamatan terhadap kreativitas seni anak dalam

menempel bentuk topi dengan teknik mozaik kain perca.

d. Refleksi

Hasil dari observasi guru melalui kegiatan mozaik dengan

untuk meningkatkan motorik halus anak dihimpun dan dirangkum

untuk mengukur tingkat keberhasilan pada siklus I. Apabila

hasilnya belum cukup maksimal, maka diatasi dengan dilakukannya

perbaikan pada siklus II.

Page 63: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

48

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan melakukan perubahan pada bagian

tertentu yang didasarkan pada refleksi siklus I sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun. Langkah-langkah yang dilakukan

pada siklus II sama halnya dengan siklus I yaitu:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan yang dilaksanakan guru adalah:

1) Membuat tema

2) Mempersiapkan dan membuat media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar kerja anak

4) Menentukan alokasi waktu yang akan digunakan

5) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan awal (± 30 menit )

a) Anak diajak berbaris sebelum masuk kelas, guru

menyapa memberi salam dan mengajak berdoa sebelum

memulai aktivitas.

b) Anak aktif ikut bernyanyi bersama sambil olahraga

mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga

untuk pemanasan dengan kegiatan motorik, yaitu

melempar bola sedang.

c) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini, yaitu

tema topi

Page 64: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

49

d) Anak aktif menyimak dan mendengarkan penjelasan

dari Guru.

e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan

yaitu: menempel topi dengan teknik mozaik

2) Kegiatan Inti (± 60 menit)

Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara rinci

tentang kegiatan yang akan dilakukan anak dengan langkah-

langkahnya sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan bahan-bahan mozaik dalam

kehidupan sehari-hari

b) Guru meminta anak didik mengambil bentuk pola topi

yang akan dilakukan dengan teknik mozaik yang telah

disediakan

c) Anak mengerjakan tugas yang diberikan

d) Guru menyuruh anak didik menempel kain perca

menjadi bentuk topi

e) Anak menempel kain perca yang telah diwarnai menjadi

bentuk mozaik topi

f) Guru memberi pujian kepada semua anak

3) Istirahat atau makan

Bermain di luar ruangan, cuci tangan sebelum dan

sesudah makan, serta berdoa sebelum dan sesudah makan.

Page 65: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

50

4) Kegiatan akhir (± 30 menit)

a) Guru dan anak didik menyimpulkan hasil pembelajaran

b) Guru menilai hasil kerja anak didik

c) Guru membahas kegiatan dipertemuan selanjutnya

d) Bernyanyi stelah itu dilanjutkan berdoa

e) Salam dan pesan

c. Observasi dan Evaluasi

Mengamati semua perilaku anak dalam melaksanakan

kegiatan dan pengamatan terhadap kreativitas seni anak dalam

menempel bentuk topi dengan teknik mozaik kain perca

d. Refleksi

Hasil dari observasi guru melalui kegiatan mozaik untuk

meningkatkan motorik halus anak dihimpun dan dirangkum untuk

mengukur tingkat keberhasilan pada siklus II.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Istrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti pada saat

melakukan penelitian adalah:

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan secara langsung dan ikut terlibat dalam pengamatan

Page 66: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

51

yang dilakukan secara khusus yang ditujukan untuk mengamati

aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.

b. Portofolio

Portofolio adalah kumpulan hasil kerja anak yang tersusun

secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses

pembelajaran (James, 2006:84).

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan

penelitian tindakan kelas yang berjudul meningkatkan kemampuan

motorik halus anak Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak

Kidul 61 Yogyakarta melalui menempel dengan teknik mozaik adalah

Lembar Observasi. Lembar pengamatan pada penelitian ini berupa

checklist angket yang telah dikembangkan peneliti menurut teori

Raudhotul (2004; 26). Angket tersebut dijadikan pedoman peneliti

dalam peningkatan kemampuan motorik halus anak pada kegiatan

menempel menggunakan teknik mozaik. Pada penelitian ini peningkatan

kemampuan motorik anak pada kegiatan menempel antara lain yaitu 1)

Ketepetan menggunting bagian gambar, 2) Kerapian dalam mengelem

dan menambahkan gambar, 3) Ketepatan menempelkan pada bagian

gambar, 4) Kekuatan dan keluwesan jari-jari tangan ketika membuat

guntingan. Sebelum menyusun lembar pengamatan, peneliti hendaknya

menyusun kisi-kisi instrument terlebih dahulu agar mudah dalam

menyusun lembar pengamatan.

Page 67: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

52

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen

Variabel Penelitian Indikator

Kemampuan motorik

halus anak pada

kegiatan menempel

menggunakan teknik

mozaik

Kerapian dalam

mengelem dan

menambahkan

gambar

Ketepatan

menempelkan pada

bagian gambar

Keluwesan jari-jari

tangan ketika

menempel

Tabel 2. Instrumen Checklist Peningkatan Kemampuan Motorik Halus

No Nama

Anak

Kriteria Penilaian Total Skor

Kerapian

dalam

mengelem dan

menambahkan

gambar

Ketepatan

menempelkan

pada bagian

gambar

Keluwesan

jari-jari tangan

ketika

menempel

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan : 1 = Tidak Mampu, 2 = Cukup mampu, 3 = Mampu

Page 68: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

53

Tabel 3. Rubrik Penilaian Kerapian dalam mengelem dan

menambahkan gambar

No Kriteria Skor Deskripsi

1 Tidak Mampu 1 Anak tidak

mampu menjaga

kerapian dalam

mengelem kain

perca dan

menambahkan

gambar

2 Cukup Mampu 2 Anak cukup

mampu menjaga

kerapian dalam

mengelem kain

perca dan

menambahkan

gambar

3 Mampu 3 Anak dapat

menjaga kerapian

dalam mengelem

kain perca dan

menambahkan

gambar

Tabel 4. Rubrik Penilaian Ketepatan menempelkan pada bagian

gambar

No Kriteria Skor Deskripsi

1 Tidak Mampu 1 Anak tidak mampu

menempelkan kain

perca pada bagian

gambar di kertas

sesuai pola gambar

2 Cukup Mampu 2 Anak cukup mampu

menempelkan kain

perca pada bagian

gambar di kertas

sesuai pola gambar

3 Mampu 3 Anak dapat

menempelkan kain

perca pada bagian

gambar di kertas

sesuai pola gambar

Page 69: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

54

Tabel 5. Rubrik Penilaian Keluwesan jari-jari tangan ketika menempel

No Kriteria Skor Deskripsi

1 Tidak Mampu 1 Anak tidak mampu

luwes dealam

menempel kain perca

sesuai dengan

gambar

2 Cukup Mampu 2 Anak cukup mampu

luwes dealam

menempel kain perca

sesuai dengan

gambar

3 Mampu 3 Anak dapat luwes

dealam menempel

kain perca sesuai

dengan gambar

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan diolah dengan cara memberi makna

pada data tersebut dan dipergunakan persentase. Data yang diperoleh

dianalisis dengan menggunakan analisis statistik sederhana, yaitu persentase

dengan (Sudjiono, 2008:43) rumus:

X = (γ / n) * 100%

Keterangan :

X : Persentase

γ : Jumlah anak yang berhasil

n : Jumlah seluruh anak

Tabel 6. Kategori Skor Hasil Observasi

Persentase keberhasilan belajar Kriteria

76 % - 100 % Mampu

60 % - 75 % Cukup mampu

0% - 59% Tidak Mampu

Page 70: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA Kricak Kidul yang beralamat

di Kricak Kidul Tr1-1323 RT 34 Rw.08 Kelurahan Kricak,Kecamatan

Tegalrejo,Yogyakarta,kodepos 55242 dengan luas tanah 316 M2 dan luas

bangunan TK 25*10 M2 status kepemilikan milik sendiri dan mulai operasi

16 februari 1987 type TK A izin operasional 053/N 13/H/1988 Akreditas

Depdiknas A jumlah ruang kelas 9 kelas.

B. Sejarah Berdirinya TK ABA Kricak Kidul Kecamatan Tegalrejo

Semua berawal ketika pada tahun 1987 pimpinan ranting Aisyiah

Kricak Kidul mempunyai gagasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi

anak prasekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu, anak yatim

piatu. Maka pada tanggal 16 februari 1987 didirikan TK ABA kricak kidul,

kemudian diresmikan tanggal 6 agustus 1987. Waktu itu tk ABA kricak

Kidul mempunyai 30 siswa dengan 3 pengajar.Hingga tahun 1999 atau

kurang lebih 14 tahun lamanya TK ABA Kricak kidul menggunakan gedung

yang merupakan rumah yang dipinjam dari salahsatu tokoh masyarakat

setempat .Akhirnya padabulan November 1999 tempat belajar mengajar TK

ABA Kricak Kidul menempati gedung baru yang beralokasi tidak jauh dari

TK lama. Pembelian tanah dan pembangunan gedung baru ini adalah hasil

sumbangan dan gotongroyong masyarakat sekitarnya

Page 71: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

56

Setelah menempati lokasi dan gedung baru, maka makin banyak

masyarakat yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di TK ABA

Kricak Kidul. Menyadari hal ini juga merupakan tanggung jawab dalam

pendidikan, maka TK ABA Kricak Kidul berpikiran untuk meneruskan dan

menyempurnakan pembangunan gedung yang belum selesai (lantai 2) dan

sedang terbengkalai pembangunannya. Dalam proses belajar mengajar

masih menggunakan media dan sarana pembelajaran yang sangat sederhana,

mengingat pendanaan yang sangat terbatas, meskipun TK ABA Kricak

Kidul sering mendapatkan bantuan dari komite sekolah

C. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Jumlah subyek penelitian ini adalah 23 responden. Karakteristik

responden pada penelitian ini meliputi status usia, jenis kelamin

Tabel 7. Distribusi karakteristik responden

No Karakteristik N %

1 Jenis Kelamin

Laki-laki 15 65,22

Perempuan 8 34,78

2 Umur

> = 6 Tahun 18 78,26

< 6 Tahun 5 21,74

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 responden (55,22%),

sedangkan sebagian besar responden mempunyai usia > = 6 Tahun

sebanyak 18 respnden (78,26%)

Page 72: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

57

2. Siklus I

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas hasil penelitian pada

siklus I peneliti menjelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan ini adalah :

1) Membuat RKH sesuai dengan tema

2) Mempersiapkan dan membuat media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar kerja anak

4) Menentukan alokasi waktu yang akan digunakan

5) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

b. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajarannya adalah :

1) Kegiatan awal

a) Anak diajak berbaris sebelum masuk kelas, guru menyapa

memberi salam dan mengajak berdoa sebelum memulai

aktivitas.

b) Anak harus aktif ikut bernyanyi bersama sambil olahraga

mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga untuk

pemanasan dengan kegiatan motorik, yaitu melempar bola

sedang.

c) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini, yaitu tema

tanaman dan subtema tanaman hias.

Page 73: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

58

d) Anak harus aktif menyimak dan mendengarkan penjelasan

dari Guru.

e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:

membuat bunga dengan teknik mozaik media kain perca.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara rinci tentang

kegiatan yang akan dilakukan anak dengan menggunakan media

kain perca, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan bahan-bahan mozaik dalam kehidupan

sehari-hari

b) Guru meminta anak didik menyebutkan kembali bahan

mozaik kain perca Guru meminta anak didik mengambil

bentuk pola gambar yang akan dilakukan dengan teknik

mozaik yang telah disediakan Anak mengerjakan tugas yang

diberikan

c) Guru menyuruh anak didik menempel kain perca menjadi

bentuk topi

d) Anak menempel kain perca yang telah diwarnai menjadi

bentuk mozaik topi

e) Guru memberi pujian kepada semua anak

3) Kegiatan penutup

a) Guru dan anak didik menyimpulkan hasil pembelajaran

Page 74: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

59

b) Guru menilai hasil kerja anak didik

c) Guru membahas kegiatan dipertemuan selanjutnya

d) Bernyanyi stelah itu dilanjutkan berdoa

e) Salam dan pesan

c. Observasi

Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan

agar terjadi peningkatan kemampuan matorik halus melalui kegiatan

menempel menggunakan teknik mozaik di Kelompok B2 Taman

Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta. Ketika proses

pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan untuk mengamati

aktivitas setiap siswa dalam keterlibatannya dalam kegiatan belajar

mengajar mulai sampai kegiatan pembelajaran selesai.

d. Hasil Kemampuan motorik Halus Anak

Tabel 8. Siklus I Daftar Nilai Kemampuan motorik Halus Anak

Responden Item1 Item2 Item3 Jumlah

1 1 2 1 4

2 1 1 1 3

3 1 1 1 3

4 1 2 2 5

5 2 2 2 6

6 1 2 2 5

7 1 2 2 5

8 1 2 2 5

9 2 2 2 6

10 2 2 2 6

11 3 3 1 7

12 1 1 3 5

13 1 1 2 4

14 2 3 1 6

Page 75: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

60

15 2 2 1 5

16 1 2 2 5

17 1 1 2 4

18 2 3 2 7

19 3 3 2 8

20 2 2 1 5

21 2 2 1 5

22 1 2 1 4

23 1 2 2 5

Jumlah 35.0 45.0 38.0 118.0

Mean 1.5 2.0 1.7 5.1

Median 1.0 2.0 2.0 5.0

Modus 1.0 1.0 1.0 3.0

Dari tabel di atas, hasil total dari kegiatan menempel siklus

I nilai tertinggi 8 dan terendah 3. Untuk nilai mean pada item1

adalah 1,5, item2 adalah 2 dan item3 adalah 1,7. Untuk nilai

median pada item1 adalah 1, item2 adalah 2 dan item3 adalah 3,

sedangkan untuk nilai dan modus pada item1 sampai item3 adalah

1. Dari hasil di atas di dapatkan bahwa kemampuan motoriuk halus

anak dalam kegiatan menempel pada siklus I masih kurang baik.

Mean adalah rata-rata dari jumlah skor data siswa,median adalah

nilai yang sering timbul, dan Modus adalah nilai tengah dari nilai.

e. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil kemampuan motorik

halus anak yang telah dilakukan dalam perbaikan pembelajaran ini

masih dijumpai kekurangan baik dari guru maupun dari siswa.

Page 76: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

61

Guru dalam menjelaskan materi masih belum terlalu fokus,

sehingga pemahaman terhadap materi kurang maksimal.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan ini adalah :

1) Membuat tema menggambar

2) Mempersiapkan dan membuat media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar kerja anak

4) Menentukan alokasi waktu yang akan digunakan

5) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

6) Guru menerangkan secara lebih jelas tentang materi pelatihan

b. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajarannya adalah :

1) Kegiatan awal

a) Anak diajak berbaris sebelum masuk kelas, guru menyapa

memberi salam dan mengajak berdoa sebelum memulai

aktivitas.

b) Anak aktif ikut bernyanyi bersama sambil olahraga

mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga untuk

pemanasan dengan kegiatan motorik, yaitu melempar bola

sedang.

Page 77: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

62

c) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini, yaitu tema

topi

d) Anak aktif menyimak dan mendengarkan penjelasan dari

Guru.

e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:

menggambar topi dengan teknik mozaik

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara rinci tentang

kegiatan yang akan dilakukan anak dengan menggunakan media

kain perca, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan bahan-bahan mozaik dalam kehidupan

sehari-hari

b) Guru meminta anak didik mengambil bentuk pola topi yang

akan dilakukan dengan teknik mozaik yang telah disediakan

c) Anak mengerjakan tugas yang diberikan

d) Guru menyuruh anak didik menempel kain perca menjadi

bentuk topi

e) Anak menempel kain perca yang telah diwarnai menjadi

bentuk mozaik topi

f) Guru memberi pujian kepada semua anak

3) Kegiatan penutup

a) Guru dan anak didik menyimpulkan hasil pembelajaran

b) Guru menilai hasil kerja anak didik

Page 78: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

63

c) Guru membahas kegiatan dipertemuan selanjutnya

d) Bernyanyi stelah itu dilanjutkan berdoa

c. Observasi

Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan

agar terjadi peningkatan kemampuan matorik halus melalui kegiatan

menempel menggunakan teknik mozaik di Kelompok B2 Taman

Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta. Ketika proses

pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan untuk mengamati

aktivitas setiap siswa dalam keterlibatannya dalam kegiatan belajar

mengajar mulai sampai kegiatan pembelajaran selesai.

d. Hasil Kemampuan motorik Halus Anak

Tabel 9 Siklus II Daftar Nilai Kemampuan motorik Halus Anak

Responden Item1 Item2 Item3 Jumlah

1 2 3 2 7

2 2 3 2 7

3 2 3 2 7

4 3 3 2 8

5 2 2 3 7

6 3 3 2 8

7 3 2 2 7

8 3 3 3 9

9 2 3 2 7

10 2 3 3 8

11 3 2 2 7

12 2 3 3 8

13 2 3 2 7

14 2 3 3 8

15 2 2 3 7

16 2 2 3 7

17 3 3 2 8

Page 79: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

64

18 3 3 3 9

19 3 2 2 7

20 3 3 2 8

21 3 2 2 7

22 3 3 2 8

23 3 2 3 8

Jumlah 58.0 61.0 55.0 174.0

Mean 2.5 2.7 2.4 7.6

Median 3.0 3.0 2.0 7.0

Modus 2.0 2.0 2.0 7.0

Dari tabel di atas, hasil total dari kegiatan menempel siklus

II nilai tertinggi 9 dan terendah 7. Untuk nilai 2,4. Untuk nilai

median pada item1 adalah 3, item2 adalah 3 dan item3 adalah 2,

sedangkan untuk nilai dan modus pada item1 sampai item3 adalah

2. Dari hasil di atas di dapatkan bahwa kemampuan motoriuk halus

anak dalam kegiatan menempel pada siklus II udah sangat bagus

dan memuaskan.

e. Refleksi

Rencana perbaikan sudah dilaksanakan dengan baik. Guru

lebih terarah dalam mengelola kelas, sehingga siswa lebih cepat

menempatkan diri dan mengikuti pelajaran dengan baik. Dari

beberapa indikator kemampuan motorik halus siswa mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II baik dari kerapian dalam

mengelem, ketepatan menempel pada bagian gambar dan

keluwesan jari-jari tangan ketika menempel.

Page 80: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

65

4. Perbedaan Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

Tabel 10. Kenaikan Nilai peningkatan kemampuan matorik halus anak Kelompok

B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta melalui kegiatan

menempel

Responden Siklus I Siklus II Peningkatan (%)

1 4 7 75,00%

2 3 7 133,33%

3 3 7 133,33%

4 5 8 60,00%

5 6 7 16,67%

6 5 8 60,00%

7 5 7 40,00%

8 5 9 80,00%

9 6 7 16,67%

10 6 8 33,33%

11 7 7 0,00%

12 5 8 60,00%

13 4 7 75,00%

14 6 8 33,33%

15 5 7 40,00%

16 5 7 40,00%

17 4 8 100,00%

18 7 9 28,57%

19 8 7 -12,50%

20 5 8 60,00%

21 5 7 40,00%

22 4 8 100,00%

23 5 8 60,00%

Jumlah 118,0 174,0 12,7

Mean 5,1 7,6 55,34%

Median 5,0 7,0 60,00%

Modus 3,0 57,0 -12,50%

Dari tabel di atas, hasil rata-rata siklus I dan siklus II adalah 5,1

dan 7,6. sedangkan untuk nilai median dan modus untuk siklus I adalah

5 dan 3, sedangkan siklus II nilai median dan modus adalah 3 dan 7.

Page 81: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

66

Siklus II lebih meningkat dari pada siklus I karena kelompok siklus II

menggunakan metode mozaik dalam proses pembelajarannya,

sementara siklus I menggunakan metode mozaik dalam proses

pembelajaran secara berkelompok, tetapi siswa belum sepenuhnya

paham terhadap teknik mozaik itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata total kenaikan sebesar 12,7% pada siklus I.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil olah data di dapatkan bahwa hasil total dari

kegiatan menempel siklus I nilai tertinggi 8 dan terendah 3. Untuk nilai

mean pada item1 adalah 1,5, item2 adalah 2 dan item3 adalah 1,7. Untuk

nilai median pada item1 adalah 1, item2 adalah 2 dan item3 adalah 3,

sedangkan untuk nilai dan modus pada item1 sampai item3 adalah 1.

sedangkan hasil total dari kegiatan menempel siklus II nilai tertinggi 8 dan

terendah 7. Untuk nilai 2,4. Untuk nilai median pada item1 adalah 3, item2

adalah 3 dan item3 adalah 2, sedangkan untuk nilai dan modus pada item1

sampai item3 adalah 2.

Untuk hasil rata-rata siklus I dan siklus II adalah 5,1 dan 7,6. Siklus

II lebih meningkat dari pada siklus I karena kelompok siklus II

menggunakan metode mozaik dalam proses pembelajarannya, sementara

siklus I menggunakan metode mozaik dalam proses pembelajaran secara

berkelompok tetapi siswa belum sepenuhnya paham terhadap teknik mozaik

itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata total kenaikan sebesar 12,7%

Page 82: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

67

pada siklus I. Nilai median dan modus untuk siklus I adalah 5 dan 3,

sedangkan siklus II nilai median dan modus adalah 3 dan 7. Berdasarkan

hasil di atas di dapatkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan matorik

halus anak Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61

Yogyakarta melalui kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik

menggunakan kain perca.

Menurut Christianti (2010), menempel merupakan salah satu

kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan

motorik halus pada anak. Kegiatan menempel adalah salah satu kegiatan

yang menarik minat anak anak karena berkaitan dengan meletakkan dan

merekatkan sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, menempel adalah

penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang

digunakan untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan

bahan bertekstur dan benda benda menarik lainnya, bisa dua dimensi atau

tiga dimensi. Kain percadengan aneka warna termasuk dalam bahan-bahan

bertekstur untuk digunakan sebagai bahan untuk menempel.

Santrock (2012), menyatakan bahwa gerakan yang diatur secara

halus disebut sebagai gerakan motorik halus. Kegiatan pembelajaran yang

melibatkan gerakan yang diatur secara halus yaitu salah satunya kegiatan

menggambar mozaik. Soemarjadi dkk (dalam Indraswari, 2012:4)

menyatakan bahwa, elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas

sebuah permukaan bidang disebut sebagai mozaik. Media gambar dengan

teknik mozaik memerlukan kecermatan dan koordinasi antara mata dan jari-

Page 83: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

68

jemari anak, karena media gambar dengan teknik mozaik menggunakan

oto-otot kecil. Media gambar dengan teknik mozaik dapat menjadi alternatif

untuk meningkatkan kemampuan motorik halus. Hal ini terlihat pada

pelaksanaan kegiatan menggambar dengan teknik mozaik dari bahan alam,

anak-anak menjadi lebih terampil dan berani menggunakan jari-jemarinya.

Hal ini tampak dimana anak-anak menjadi lebih terampil dalam

menempelkan bahan dan lebih terampil dalam mengoleskan lem. Anak-

anak juga terlihat lebih berani mengambil bahan yang disediakan secara

satu-persatu dan menempelkan pada gambar dengan teliti.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Indraswari (2012), yang

menjelaskan bahwa kegiatan mozaik ini merupakan salah satu dari banyak

cara untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan membuat

anak lebih terlatih motorik halusnya. Penelitian ini telah berhasil dalam

meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mozaik.

Kegiatan pembelajaran pada Siklus I dilakukan pada kompetensi

dasar anak mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan

kegiatan menempel kain perca aneka warna secara berkelompok. Selama

kegitan pelaksanaan pembelajaran secara berkelompok dengan

menggunakan media kain perca aneka warna belum muncul ide-ide baru

dan kolaborasi warna karena anak ingin mempertahankan pendapatnya

sendiri-sendiri. Begitu juga dengan variasi ide anak belum berkembang

secara maksimal sehingga tidak mendapatkan hasil karya yang memuaskan.

Page 84: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

69

Kegiatan pembelajaran pada Siklus II dilakukan pada kompetensi

dasar anak mampu meningkatkan kreativitas dengan kegiatan menempel

kain percaaneka warna secara berkelompok secara peorangan. Dalam

penelitian ini peneliti mengamati prilaku anak selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi anak.

Penempelan kain perca aneka warna pada berbagai bentuk gambar,serta

cara anak menggunakan lem, cara anak memilih warna kain perca, cara

menempelkan kain perca pada pola gambar, mengkombinasi

warna,membuat ide-ide baru dalam menempel sudah mulai sempurna dan

terlihat jelas karena dilaksanakan perorangan, guru membimbing dan

mengawasi anak dengan perhatian yang tinggi.

Terdapat perbedaan perlakuan pada proses pembelajaran Siklus I

dengan Siklus II. Pada Siklus I, guru kurang jelas menerangkan tentang cara

menempel kain perca dan manfaat kain perca bila sudah menjadi suatu hasil

karya, tidak memberikan motivasi, anak-anak mengerjakan secara

berkelompok sehingga hasil karya yang dibuat anak tidak maksimal karena

masing-masing ingin menempel sesuai dengan keinginannya sehingga

sering juga terjadi keributan serta guru tidak memberikan bimbingan dan

bantuan serta pujian kepada anak.

Pada Siklus II guru menjelaskan kembali kepada anak bahwa

kegiatan menempel kain perca aneka warna akan menjadi suatu karya seni

yang indah dan menarik. Guru memberikan motivasi pada anak agar lebih

mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan tugasnya sampai selesai tanpa

Page 85: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

70

bantuan guru atau bimbingan bagi yang mengalami kesulitan. Pada saat

anak-anak mengerjakan tugasnya secara perorangan sehingga motirik halus

anak akan muncul lebih nyata sesuai yang diharapkan, dan guru selalu

memberi pujian kepada semua anak yang hasil karyanya selesai dengan

baik. Selain itu juga tangan anak-anak menjadi lebih lentur, terstimulasi

untuk memegang dan mengoleskan lem sehingga kemampuan motorik

halus anak dapat berkembang sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal

tersebut, bahwa kegiatan menggambar dengan teknik mozaik sangat erat

hubungannya dengan kemampuan motorik halus karena menggunakan otot-

otot kecil atau otot-otot halus.

Kegiatan menempel dengan media kain perca dengan teknik mozaik

untuk meningkatkan kemampuan motorik halus yang menggunakan capaian

perkembangan menciptakan sesuatu dengan berbagai media dalam kegiatan

pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, salah satunya yaitu

kegiatan menggambar dengan teknik mozaik.

Kegiatan menciptakan sesuatu dengan berbagai media memerlukan

keterampilan tangan serta cara berpikir yang kreatif sehingga anak dapat

menciptakan suatu karya. Misalnya anak menciptakan berbagai bentuk

menggunakan daun, kertas, batu-batu kecil, biji-bian dll. Tetapi dalam

menciptakan sesuatu dengan berbagai media, tidak menutup kemungkinan

adanya suatu faktor yang mempengaruhi anak kurang mampu

menyelesaikan kegiatan. Faktor-faktor tersebut seperti anak kurang terampil

dalam menggunakan jari-jemarinya karena koordinasi antara mata dan

Page 86: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

71

tangannya kurang baik. Capain perkembangan menempel gambar dengan

tepat serta menggambar sesuai gagasan dalam kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti kegiatan menggambar bebas

dan kegiatan membuat gambar dengan teknik mozaik. Kegiatan- kegiatan

tersebut memerlukan keterampilan dan koordinasi yang baik antara mata

dan jari-jemari anak. Apabila koordinasi antara mata dengan tangan tersebut

tidak baik, maka kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak dapat terselesaikan

atau tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Kelenturan tangan anak dalam

memegang atau menggunakan alat atau bahan yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

Hal lain yang mempengaruhi keterlambatan anak dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya kegiatan pembelajaran

mengenai motorik halus seperti kegiatan menciptakan sesuatu dengan

berbagai media, menempel gambar dengan tepat, serta menggambar sesuai

gagasan juga dipengaruhi oleh karakteristik anak yang berbeda. Potensi

serta perkembangan anak yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan

anak yang lainnya juga memepengaruhi hal tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian tersebut, berarti bahwa

Kegiatan menempel dengan menggunakan media kain perca dengan teknik

mozaik dari bahan alam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus

pada anak kelompok B2 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di Taman

Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta. Maka dari itu, strategi

Page 87: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

72

pembelajaran yang demikian sangat perlu dilakukan secara intensif dan

berkelanjutan.

Page 88: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah

dan tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Teknik Mozaik melalui kegiatan menempel dengan kain perca dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B2 TK ABA

Kricak Kidul 61 Yogyakarta dari skor 5,1 dengan kategori rendah

meningkat menjadi skor 7,6 pada siklus II dengan kategori tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diusulkan beberapa saran

yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru Diharapkan untuk meningkatkan motorik halus anak bisa

menggunakan kegiatan menempel dengan teknik mozaik dengan kain

perca yang polos maupun dengan corak warna-warni sehingga anak

akan lebih tertarik dan menyenangkan dalam suasana belajarnya dalam

bentuk gambar sesuai dengan tema.

2. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini hanya pada pengembangan motorik

halus anak dengan tehnik mozaik, maka untuk selanjutnya perlu adanya

penelitian lebih lanjut dengan variasi metode serta kegiatan motorik

halus anak yang lebih menantang dan belum pernah dilakukan oleh

sekolah tersebut agar hasil yang diperoleh lebih meningkat lagi.

Page 89: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

75

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

Alwi, Hasan.dkk. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakart

Balai Pustaka

Christianti, Martha. 2010. Menempel untuk Anak Usia Dini. Bahan Kuliah Bab

VII, diunduh dari http://www.staff.uny.ac.id pada tanggal 5 Maret 2015

Depdiknas. 2003. Kreteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Jakarta :

Permendiknas No 58

Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di

Taman Kanak-kanak. Jakarta

Djamarah dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Hamalik, Omar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Keguruan, Pustaka Setia: Bandung

Hilgard. 2002. Perkembangan Anak II. Jakarta: Rineka Cipta

Hurlock. 1999. Perkembangan Anak Julid 1 (edisi 6). Jakarta : Erlangga

Indraswari, L. 2012. “Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

Melalui Kegiatan Mozaik di Taman Kanak-kanak Pembina Agam”.

Pesona PAUD. Volume 1, Nomor 1(hlm.1-13).

James. 2006. Evaluasi Pembelajaran PAUD. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Masitoh. 2003. Pembelajaran Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta:

Depdiknas

Masnur. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Renika Cipta

Mudjito. 2007. Model Pembelajaran Bidang Pengembangan Permainan

Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

Munandar. 2005 Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Renika Cipta

Page 90: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

76

Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Nariasih, Ni Wayan., Wirya, I Nyoman., Asril, Nice Maylani. 2014. Penerapan

Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik

Halus Anak Usia Dini. e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2

No 1 Tahun 2014)

Pamadhi, Hajar & Evan Sukardi S. 2010. Seni Keterampilan Anak, Jakarta :

Universitas Terbuka

Pramareta Anggiawati. 2013. Meningkatkan Kreativitas Seni Anak Melalui

Latihan Melipat dengan Media Kertas Origami dan Baju. Bengkulu:

UNIB

Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Saiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group

Santock, J. W. 2012. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Sasrina, Dewi. 2009. Pembuatan Gambar dari Kertas Bekas dengan Teknik

Kolase di Kelas III SD. Universitas Negeri Padang

Semiawan .2001. Perkembangan Motorik AUD 5-6 Tahun. Jakrta: Erlangga

Slameto. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Tiga Serangkai

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung

Remaja. Rosdakarya

Sugiarti. 2010. Pembelajaran Pendidikan Usia Dini dengan Pola Sentra. Jakarta:

Universitas Terbuka

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Depdiknas

Sumantri. 2002. Konsep Dasar PAUD. Jakarta: Tiga Serangkai

Sudjiono. 2008. Pengantar Sstatistik Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Page 91: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

77

Sujiono, Yuliani Nurani. 2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks.

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedagogia

UUD No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Vela. 2009. Meningkatkan Kreativitas Seni Anak Melalui Latihan Membuat Bola

dari Koran Bekas. Bengkulu: UNIB

Wiyani, Novan Ardy & Barnawi, 2012, Format PAUD Konsep, Karakteristik &

Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Yohana. 2013. Meningkatkan Kreativitas Seni Anak Melalui Teknik Kolase Ampas

Kelapa. Bengkulu: UNIB

Yulindrasari. H .(2011). “Current Issues in Early Chilhood” The 2011

international Early Chilhood Studies Conference. Program studi PG

PAUD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia

Website :

.(www.google.co.id/kain perca, di unduh pada tanggal 10 Agustus 2015 jam

14.25)

Page 92: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)

Kelompok : B2

Semester : II

Hari Tanggal :senin ……2…………. Maret 2015

Tema/Subtema : rekreasi/alat-alat rekreasi

Indikator Kegiatan

Pembelajaran

Alat/Sumber Penilaian

Mentaati peraturan

yang ada

Berbaris didepan

kelas

Anak

langsung

Observasi

- Berdoa sebelum

dan sesudah

belajar

- Senam Fantasi

Seuai dengan

irama musik

1. Kegiatan awal

(30 menit)

- Doa sebelum dan

Sesudah belajar

- Menirukan

gerakan lagu

nyanyaian Topi

saya bundar

Anak dan

Guru

Anak

langsung

Observasi

Observasi

Membuat gambar

dengan teknik

kolase dengan

memakai berbagai

media (kertas,

ampas, serbuk

kayu, biji-bijian,

kain perca dan

serutan pensil)

2. Kegiatan inti

(60 menit)

Latihan membuat

topi dengan teknik

mozaik media

kain perca

Pola gambar

topi, lem,

kain perca,

pasta

Hasil karya

3.

Istirahat/Makan

(30 menit)

- Bermain diluar

- Cuci tangan

sebelum makan

- Berdoa sebelum

makan

Anak Langsung

Air, Serbet

Anak Langsung

Observasi

Observasi

Observasi

4. Kegiatan

Penutup

(30 Menit)

- Diskusi kegiatan

hari ini dan besok

Anak dan

Guru

Anak dan

guru

Page 93: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

- Doa, Salam,

Pesan, Pulang.

Page 94: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU

(PRAKTIK MENGAJAR) SIKLUS 2

Nama : TUTIK M

Hari/Tanggal : senin 2……………, Maret 2015

Tema/Subtema : rekreasi/alat-alat rekreasi

Petunjuk:

Nilailah Kemampuan mahasiswa dalam menyusun RKH Dengan cara

melingkari skalah penilaian dibawah ini:

0 = Kurang sekali

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Kemampuan Yang Dinilai Penilaian

Kegiatan Awal

1. Memberi salam

2. Menyapa anak

3. Berdoa

4. Menyanyi diawal

kegiatan

5. Menyampaikan

hari/tanggal/bulan/tahun

6. Menjelaskan pendekatan

pengajaran

7. Menyampaikan tema

8. Menjelaskan materi

sesuai dengan tema

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Kegiatan Inti

1. Keterampilan

membimbing sisiwa

2. Kemampuan memotivasi

memberi penguatan

3. Kesesuaian dan ketepatan

AFE

4. Pengelola kelas

5. Variasi

kegiatan/kemampuan

siswa

6. Antusisi mengajar

7. Komonikasi dengan siswa

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Page 95: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

8. Variasi bernyanyi sesuai

dengan tema

9. Kesesuaian kegiatan

dengan rencana

10. Keterampilan penilaian

selama kegiatan

11. Keterampilan penilaian

hasil

12. Keterampilan

membimbing disiplin

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Istirahat/Makan

1. Cara Melakukan kegiatan

istirahat

2. Keterampilan

melaksanakan kegiatan

makan (persiapan doa,

sebelum dan sesudah

makan)

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Kegiatan penutup

1. Keterampilan melakukan

diskusi

2. Kemampuan melakukan

umpan balik

3. Keterampilan mengakhiri

kegiatan (menyampaikan

kegiatan besok, pesan,

nyanyi, doa, dan salam)

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Jumlah Rata-Rata

Page 96: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU

(PENILAIAN RKH) SIKLUS 2

Nama : Tutik M

Hari/Tanggal : senin 2……………, Maret 2015

Tema/Sub tema : rekeasi/alat-alat rekreasi

Petunjuk:

Nilailah Kemampuan mahasiswa dalam menyusun RKH Dengan cara

melingkari skalah penilaian dibawah ini:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Kemampuan Yang Dinilai Penilaian

Kesesuaian antara tema dengan kompetensi

dasar, indikator, dan kegiatan

1 2 3 4

Penyusunan prosedur pembelajaran

(Pembukaan, inti, istirahat, penutup) 1 2 3 4

Kesesuaian tema dengan kegiatan awal 1 2 3 4

Kesesuaian tema dengan ragam kegiatan di

setiap area atau kelompok

1 2 3 4

Kesesuaian kegiatan dengan AFE yang

Dirancang

1 2 3 4

Perencanaan organisasi kelas

(klasik,area,kelompok,individu) 1 2 3 4

Rancangan variasi metode pembelajaran 1 2 3 4

Ketetapan Metode pembelajaran dalam setiap

kegiatan

1 2 3 4

Rencana variasi AFE 1 2 3 4

Kesesuaian perencana waktu

dengankegiatan(awal,inti,istrhat,penutup) 1 2 3 4

Rencana penilaian proses 1 2 3 4

Rencana penilaian hasil 1 2 3 4

Ketetapan rencana penilaian dengan

kemampuan yang ingin dicapai 1 2 3 4

Hasil Rata-rata

Page 97: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)

Kelompok : B2

Semester : II

Hari Tanggal :jumat ……6…………. Maret 2015

Tema/Subtema : rekreasi/alat-alat rekreasi

Indikator Kegiatan

Pembelajaran

Alat/Sumber Penilaian

Mentaati peraturan

yang ada

Berbaris didepan

kelas

Anak

langsung

Observasi

- Berdoa sebelum

dan sesudah

belajar

- Senam Fantasi

Seuai dengan

irama musik

1. Kegiatan awal

(30 menit)

- Doa sebelum dan

Sesudah belajar

- Menirukan

gerakan lagu

nyanyaian Topi

saya bundar

Anak dan

Guru

Anak

langsung

Observasi

Observasi

Membuat gambar

dengan teknik

kolase dengan

memakai berbagai

media (kertas,

ampas, serbuk

kayu, biji-bijian,

kain perca dan

serutan pensil)

2. Kegiatan inti

(60 menit)

Latihan membuat

topi dengan teknik

mozaik media

kain perca

Pola gambar

topi, lem,

kain perca,

pasta

Hasil karya

3.

Istirahat/Makan

(30 menit)

- Bermain diluar

- Cuci tangan

sebelum makan

- Berdoa sebelum

makan

Anak Langsung

Air, Serbet

Anak Langsung

Observasi

Observasi

Observasi

4. Kegiatan

Penutup

(30 Menit)

- Diskusi kegiatan

hari ini dan besok

Anak dan

Guru

Anak dan

guru

Page 98: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

- Doa, Salam,

Pesan, Pulang.

Page 99: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU

(PRAKTIK MENGAJAR) SIKLUS 2

Nama : TUTIK M

Hari/Tanggal : jumat 6……………, Maret 2015

Tema/Subtema : rekreasi/alat-alat rekreasi

Petunjuk:

Nilailah Kemampuan mahasiswa dalam menyusun RKH Dengan cara

melingkari skalah penilaian dibawah ini:

0 = Kurang sekali

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Kemampuan Yang Dinilai Penilaian

Kegiatan Awal

1. Memberi salam

2. Menyapa anak

3. Berdoa

4. Menyanyi diawal

kegiatan

5. Menyampaikan

hari/tanggal/bulan/tahun

6. Menjelaskan pendekatan

pengajaran

7. Menyampaikan tema

8. Menjelaskan materi

sesuai dengan tema

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Kegiatan Inti

1. Keterampilan

membimbing sisiwa

2. Kemampuan memotivasi

memberi penguatan

3. Kesesuaian dan ketepatan

AFE

4. Pengelola kelas

5. Variasi

kegiatan/kemampuan

siswa

6. Antusisi mengajar

7. Komonikasi dengan siswa

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Page 100: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

8. Variasi bernyanyi sesuai

dengan tema

9. Kesesuaian kegiatan

dengan rencana

10. Keterampilan penilaian

selama kegiatan

11. Keterampilan penilaian

hasil

12. Keterampilan

membimbing disiplin

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Istirahat/Makan

1. Cara Melakukan kegiatan

istirahat

2. Keterampilan

melaksanakan kegiatan

makan (persiapan doa,

sebelum dan sesudah

makan)

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Kegiatan penutup

1. Keterampilan melakukan

diskusi

2. Kemampuan melakukan

umpan balik

3. Keterampilan mengakhiri

kegiatan (menyampaikan

kegiatan besok, pesan,

nyanyi, doa, dan salam)

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

0 1 2 3 4

Jumlah Rata-Rata

Page 101: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU

(PENILAIAN RKH) SIKLUS 2

Nama : Tutik M

Hari/Tanggal : jumat 6……………, Maret 2015

Tema/Sub tema : rekeasi/alat-alat rekreasi

Petunjuk:

Nilailah Kemampuan mahasiswa dalam menyusun RKH Dengan cara

melingkari skalah penilaian dibawah ini:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Kemampuan Yang Dinilai Penilaian

Kesesuaian antara tema dengan kompetensi

dasar, indikator, dan kegiatan

1 2 3 4

Penyusunan prosedur pembelajaran

(Pembukaan, inti, istirahat, penutup) 1 2 3 4

Kesesuaian tema dengan kegiatan awal 1 2 3 4

Kesesuaian tema dengan ragam kegiatan di

setiap area atau kelompok

1 2 3 4

Kesesuaian kegiatan dengan AFE yang

Dirancang

1 2 3 4

Perencanaan organisasi kelas

(klasik,area,kelompok,individu) 1 2 3 4

Rancangan variasi metode pembelajaran 1 2 3 4

Ketetapan Metode pembelajaran dalam setiap

kegiatan

1 2 3 4

Rencana variasi AFE 1 2 3 4

Kesesuaian perencana waktu

dengankegiatan(awal,inti,istrhat,penutup) 1 2 3 4

Rencana penilaian proses 1 2 3 4

Rencana penilaian hasil 1 2 3 4

Ketetapan rencana penilaian dengan

kemampuan yang ingin dicapai 1 2 3 4

Hasil Rata-rata

Page 102: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 103: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 104: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 105: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 106: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa
Page 107: PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK HALUS …eprints.uny.ac.id/28905/1/Tutik Muchasanah_Tutik Muchasanah.pdf · Pendekatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ... Ada beberapa