peningkatan prestasi belajar matematika ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1476/1/wira...10...
TRANSCRIPT
1
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR
MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS III
SD ISLAM SAINS DAN TEKNOLOGI AT-TAQWA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
WIRA FEBRIAWAN
NIM 11511060
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
2
3
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR
MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS III
SD ISLAM SAINS DAN TEKNOLOGI AT-TAQWA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
WIRA FEBRIAWAN
NIM 11511060
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
4
5
6
7
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Belajar yang paling baik adalah belajar dari diri sendiri bukan dari orang lain.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua yang sangat saya sayangi (Bapak Budiyono dan Ibu Isti
Karimah) yang tidak pernah henti memberikan doa dan kasih sayang yang tulus.
Keluarga dan saudara-saudara yang telah mendukung dan memberikan semangat.
Seseorang yang menjadi doa dan harapan saya, yang selalu memberikan dukungan
dan semangat.
Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta
memberikan motivasi, khususnya Adityan, Fitri, Abidu, Wahid, Muryono, Sri,
Rika, Heny, Jazik, Ria, Bilkis.
Tidak lupa kepada seluruh teman-teman PGMI kelas A dan B angkatan 2011,
yang selalu meluangkan waktu untuk mengajari dalam menyusun skripsi,
terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir.
Juga saya persembahkan kepada pembaca yang budiman.
8
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga penelilitian ini dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa terlantunkan kepada Nabi Muhammad
SAW Sholawat yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah
nanti.
Penelitian yang diberi judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Materi Bangun Datar Melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa
Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016” ini, adalah untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan
dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan
9
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga
akhir penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Muh Khaeroni, S.Pd.I selaku kepala SD Islam SAINS dan
Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Muryono, S.Pd.I selaku wali kelas III SD Islam SAINS dan
Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
yang turut membantu dalam penelitian.
6. Tidak lupa seluruh siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-
Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang telah
mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
Selanjutnya peneliti hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’
jazaan katsiran”. Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, peneliti hanya bisa
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
peneliti pada khususnya.
Salatiga, 12 Maret 2016
Peneliti
10
ABSTRAK
Febriawan, Wira. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si. Kata kunci: Prestasi Belajar Matematika, Model Guided Discovery Learning
Pembelajaran matematika di SD memiliki prestasi belajar yang rendah, dimana hal ini tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hal ini berkaitan dengan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016?
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, siklus II. Setiap siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar kelas III SD Islam SAINS dan Tekonolgi At-Taqwa Sumogawe tahun pelajaran 2015/2016. Melalui model Guided Discovery Learning adanya peningkatan prestasi belajar pada aspek kognitif yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada pra-siklus sebesar 20% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 80% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100% siswa tuntas. Berdasarkan prestasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.
11
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Hipotesis ............................................................................................... 6
E. Indikator Keberhasilan........................................................................ ...... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
G. Definisi Operasional ............................................................................. 8
12
H. Metode Penelitian 10
1. Rancangan Penelitian ....................................................................... 10
2. Subjek Penelitian .............................................................................. 10
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................. 11
4. Instrumen Penelitian ......................................................................... 13
5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 13
6. Analisis Data .................................................................................... 14
I. Sistematika Penulisan............................................................................. 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 19
A. Prestasi Belajar ..................................................................................... 19
1. Belajar.............................................................................................. 19
a. Definisi Belajar............................................................................. 19
b. Hakikat Belajar.............................................................................. 20
2. Prestasi Belajar ................................................................................. 21
a. Pengertian Prestasi Belajar............................................................... 31
b. Perwujudan Prestasi Belajar............................................................. 25
c. Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar.............................................. 27
B. Matematika. ........................................................................................... 29
1. Pengertian Matematika ..................................................................... 29
2. Posisi dan Peran Matematika ............................................................ 30
3. Tujuan Pendidikan Matematika.......................................................... 32
C. Bangun Datar.................................................... ....................................... 32
D. Model Guided Discovery Learning ........................................................ 38
13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 46
A. Gambaran Umum SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa ............... 46
1. Profil SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe........... 46
2. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 47
3. Visi dan Misi Madrasah.................................................................... 47
4. Tenaga Pendidik ............................................................................... 48
B. Subjek Penelitian .................................................................................. 49
C. Waktu Penelitian .................................................................................... 49
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... . 50
1. Deskripsi Pra Siklus ......................................................................... 51
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................... 51
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................ 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 75
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 75
1. Hasil Observasi ................................................................................ 75
2. Hasil Siklus I .................................................................................... 78
3. Hasil Siklus II .................................................................................. 83
B. Pembahasan ........................................................................................... 88
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 92
A. Kesimpulan ........................................................................................... 92
B. Saran ...................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 94
14
LAMPIRAN.................................................................................................... 95
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa pada Aspek
Kognitif................................................................................
16
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru MI Miftahul Huda................................ 48
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan
Teknologi At-Taqwa Sumogawe Tahun 2015-
2016......................................................................................
68
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III.................................. 76
Tabel 4.2 Persentase Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas
III.........................................................................................
76
Tabel 4.3 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I................................. 79
Tabel 4.4 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus I........................ 80
Tabel 4.5 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Guru Siklus I....................... 80
Tabel 4.6 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Siswa Siklus I...................... 82
Tabel 4.7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II................................ 84
Tabel 4.8 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus II...................... 85
Tabel 4.9 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Guru Siklus II..................... 85
Tabel 4.10 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Siswa Siklus II..................... 87
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Matematika Siswa................................ 88
15
Tabel 4.12 Data Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa......... 90
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas.............................. 11
Gambar 4.1 Diagram Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III.................. 77
Gambar 4.2 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus I........................... 79
Gambar 4.3 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus II......................... 85
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa................. 89
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa...... 90
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampiran 5. Lembar Otentik (asli) Hasil Tes Tertulis Siswa Siklus I dan II
Lampiran 6. Daftar Nilai Siswa Siklus I
Lampiran 7. Daftar Nilai Siswa Siklus II
Lampiran 8. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 11. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 16. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 17. Riwayat Hidup Penulis
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif.
Menurut Ismunamto (2011: 17) matematika adalah suatu ilmu yang
berkaitan dengan telaah terhadap bentuk atau struktur yang bersifat abstrak,
sehingga diperlukan semacam konsep. Matematika adalah ilmu yang
mempelajari tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan.
Proses pembelajaran matematika di kelas, guru akan menemukan berbagai
permasalahan, baik permasalahan siswa, metodologis, akademis, maupun
18
nonakademis lainnya. Semua permasalahan tersebut akan berdampak kepada
hasil belajar siswa, jadi semua itu harus dianggap sebagai tantangan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Permasalahan pembelajaran matematika yang ditemui antara lain: (1)
siswa yang lambat dalam memahami isi pembelajaran, (2) siswa ada yang
tidak bisa bekerja secara kelompok, (3) siswa ada yang tidak mampu
membuat suatu kesimpulan terhadap permasalahan, (4) hasil belajar yang
masih rendah, belum bisa memenuhi nilai KKM. Di dalam kelas seorang guru
juga dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan maksimal.
Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan gagasan yang baru untuk
mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di kelas terutama pada mata
pelajaran matematika. Kreativitas dan gagasan baru yang dimaksud di sini
adalah kemampuan seorang guru dalam memilih pendekatan, metode, strategi
ataupun media pembelajaran matematika untuk menghadapi permasalahan
yang ada. Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar, sehingga
para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai strategi pembelajaran.
Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedianya beragam model
pembelajaran, menuntut adanya kemampuan seorang guru untuk memadukan
antara model pembelajaran yang digunakan dengan kerakteristik model
belajar siswa (Wena, 2011 : 170).
Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara interaktif
antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada kesinambungan antara guru
dengan siswa, maka pembelajaran matematika tidak akan bermakna. Harus
19
ada interaksi antara guru dengan siswa untuk menunjang pembelajaran
matematika yang berkualitas. Siswa harus berperan aktif dalam proses
pembelajaran agar lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh
guru. Guru harus memberikan kebebasan untuk siswa agar mengembangkan
keaktifan dan kreatifitas siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan
pembelajaran matematika dapat tercapai dengan baik. Pembelajaran
matematika seharusnya dikemas dengan model yang menarik, menantang,
dan menyenangkan.
Pembelajaran matematika terutama pada materi bangun datar merupakan
materi pelajaran kelas III semester 2 yang membutuhkan pemahaman yang
lebih mendalam, karena materi tersebut akan selalu ada di setiap jenjang yang
lebih tinggi. Dibutuhkan model pembelajaran yang tepat, sehingga siswa
dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan dan diharapkan hasil
belajar siswa dapat meningkat. Materi ini berisi tentang macam-macam
bangun datar. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi
oleh garis-garis lurus atau lengkung yang merupakan panjang dan lebar bukan
tinggi atau tebal. Dalam materi bangun datar untuk siswa kelas III sekolah
dasar siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat dari berbagai
macam bangun datar sederhana seperti segitiga, persegi, dan persegi panjang.
Berdasarkan hasil survei peneliti dengan wali kelas III hasil belajar siswa
pada pokok bahasan bangun datar masih banyak yang kurang paham. Masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal materi
20
bangun datar. Hal ini dibuktikan dari 10 siswa ada 6 siswa yang belum tuntas
mencapai KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran matematika di SD Islam
SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang adalah 60. Nilai rata-rata dalam kelas tersebut adalah 53.
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai salah
satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Guru dituntut
untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat
setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya
(Rusman, 2010:229).
Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus dapat berusaha
meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran matematika
sesuai dengan kebutuhan kognitif dan keterampilan intelektual siswa.
Kualitas pembelajaran yang baik akan berdampak pada konsep matematika
yang bersifat abstrak, dapat dipahami oleh semua siswa dengan mudah dan
lebih bermakna. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang
berorientasi pada hal tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran
Guided Discovery Learning. Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak
(2012:177) metode Guide Discovery Learning adalah suatu pendekatan
mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan
memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Model ini efektif untuk
mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka
mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas.
21
Model Guided Discovery Learning sangat tepat diterapkan dalam
pembelajaran matematika khususnya materi bangun datar pada siswa kelas III
untuk meningkatkan pemahamannya. Siswa akan terlibat secara langsung
dalam proses pembelajaran karena mau tidak mau mereka harus menemukan
sendiri apa yang mereka pelajari dengan bimbingan guru. Keberhasilan
mereka dalam menemukan yang akan menjadi titik berat dalam pembelajaran
ini, karena saat siswa menemukan dan berhasil mereka akan merasakan
kebanggaan tersendiri, disitulah pembelajaran akan bermakna dan menjadi
daya ingat tersendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul
penelitian “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas III SD Islam
SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Apakah melalui model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD
22
Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016?
C. Rumusan Tujuan
Untuk mengetahui bahwa melalui model Guided Discovery Learning
dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada
siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Hipotesis
Model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam
SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila terjadi
peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi
At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada aspek
kognitif. Adapun indikator pembelajaran bangun datar melalui model Guided
Discovery Learning yang dapat dirumuskan peneliti adalah peningkatan
prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes dan persentase ketuntasan belajar
klasikal yang dicapai siswa. Keberhasilan siswa untuk aspek kognitif dapat
23
dilihat dari tes tertulis, jika prestasi belajar siswa mencapai nilai minimal 60
secara individu dan mencapai ketuntasan minimal 85% secara klasikal.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan pendidikan pada umumnya, dan dapat memberikan
informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses belajar mengajar khusunya dalam mata pelajaran
matematika, terutama dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran matematika materi bangun datar pada kelas III Semester 2.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi
oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1) Siswa memperoleh pelajaran matematika yang lebih menarik,
menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami
materi matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
24
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri,
kelompok, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.
3) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide,
pertanyaan, dan saran.
c. Manfaat bagi Sekolah
1) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan lembaga
lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis.
2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat
mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan.
3) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-
guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai.
G. Definisi Operasional
1. Prestasi belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi
dengan lingkungannya (Hartiny, 2010 : 31). Prestasi belajar pada dasarnya
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru (Asmara, 2009 : 11). Jadi
prestasi belajar ialah hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan
25
perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan
kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.
Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar siswa materi
bangun datar adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai
pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai dengan
adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan serta tercapainya
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.
2. Model Guided Discovery Learning
Model Guided Discovery Learning menurut Dr. Oemar Hamalik
(2001:136), adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi
individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi sebelum membuat
generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep. Menurut Paul Eggen dan
Don Kauchak (2012:177) metode Guide Discovery Learning adalah suatu
pendekatan mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik
spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Model ini
efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu
mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas.
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action
Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK.
26
Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di
dalamnya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:28). Penerapan PTK dalam
penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem
pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
matematika rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki
tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa SD Islam SAINS dan
Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang yang berjumlah 10 siswa, laki-laki 7 siswa dan perempuan 3
siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas III.
Peneliti menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat
dan guru yang melaksanakan atau mengajar. Waktu pelaksanaan
penelitian ini adalah pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
yaitu meliputi : planning (rencana), action (tindakan), observation
27
(pengamatan), dan reflection(refleksi). Adapun skema dan penjelasan
untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut:
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006 : 74)
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan
untuk melaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan masalah
penelitian yang ditetapkan (Somadayo, 2013 : 44).
b. Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
?
28
Merupakan tahapan pengaplikasian semuan perencanaan tindakan
yang telah disusun (Somadayo, 2013 : 44).
c. Observasi
Observasi tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti untuk menggali data yang dilakukan dengan cara
mengamati aktivitas siswa serta guru mengamati aktivitas peneliti
(peneliti bertindak sebagai pengajar) selama proses pembelajaran
berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi yang telah
disiapkan.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi
terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas
pelaksanaan tindakan. Analisis dan refleksi dilakukan untuk
memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan
tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan masalah
penelitian (Somadayo, 2013: 44).
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan adalah :
a. Lembar observasi, alat yang digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
29
b. Soal tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa
nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata
pelajaran matematika materi bangun datar.
c. Silabus, untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/ pembelajaran, indikator, dan penilaian yang akan
dijadikan bahan dalam penelitian.
d. RPP, dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar.
e. Materi pembelajaran, digunakan untuk bahan dalam pencapaian
kompetensi dasar.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah :
a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan selama proses penelitian
tindakan kelas dilakukan.
b. Dokumentasi, dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar hidup (Rosma
Hartiny, 2010:93). Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam
teknik dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan model
pembelajaran Guided Discovery Learning, dan foto atau gambar
selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti
konkret dalam pelaksanaan penelitian.
6. Analisis Data
30
Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah
terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam
penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Teknik analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh
melalui hasil tes, observasi, dan wawancara, jenis data atau informasi
yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa data
kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil keluaran yang
dapat di harapkan.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan
siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik
persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran.
a. Prestasi Belajar pada Aspek Kognitif
Prestasi belajar pada aspek kognitif dengan analisis nilai rata-rata
tes tertulis, kemudian dikategorikan dalam bentuk klasifikasi.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60.
Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau
mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 60. Sebaliknya siswa
dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika
nilai perolehan siswa <60. Selanjutnya, untuk menentukan akhir
perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur kriteria
ketuntasan klasikal. Adapun KKM yang dipilih sebesar 80%. Untuk
31
Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
(Djamarah, 2000 : 226) :
P = x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
퐹 : Jumlah siswa yang tuntas belajar
푁 : Jumlah semua siswa
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Aqib,
2010 : 204) :
X= ∑∑
Dengan
∑푋 = Jumlah nilai keseluruhan siswa
∑푁 = Jumlah siswa
푋 = Nilai rata-rata
Setelah prestasi belajar siswa matematika materi bangun datar
dengan melalui model Guided Discovery Learning dianalisis secara
kuantitatif yakni dengan memberikan nilai yang kemudian
diklasifikasikan sesuai dengan acuan penilaian. Adapun klasifikasi
prestasi belajar pada aspek kognitif sebagai berikut ini:
Tabel 1. 1 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
No Nilai Predikat 1 86-100 Sangat baik
32
2 71-85 Baik
3 56-70 Cukup
4 41-55 Kurang
5 < 40 Sangat kurang
b. Aktivitas Siswa
Penilaian pada aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi selama
proses pembelajaran. Data hasil observasi menggunakan skala
penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1).
Untuk aktivitas guru yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3=
baik, 4= sangat baik dengan cara memberikan tanda (˅) pada kolom
skala nilai. Setelah itu diperolehlah nilai total.
c. Aktivitas Guru
Penilaian pada aktivitas guru diperoleh dari hasil observasi selama
guru mengajar. Data hasil observasi menggunakan skala penilaian
dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1). Untuk aktivitas
guru yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3= baik, 4= sangat
baik dengan cara memberikan tanda (˅) pada kolom skala nilai.
Setelah itu diperolehlah nilai total.
I. Sistematika Penulisan
33
1. Bagian awal terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto,
halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari:
BAB I, Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, rumusan
tujuan, hipotesis, indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, analisis data penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II, Kajian pustaka, terdiri dari uraian yang mengenai: prestasi belajar,
matematika materi bangun datar, model Guided Discovery Learning,
hubungan antara pembelajaran matematika dengan Guided Discovery
Learning.
BAB III, Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari uraian yang mengenai:
gambaran umum SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, subjek penelitian, waktu
penelitian, dan deskripsi pelaksanaan siklus.
Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari uraian yang mengenai
analisis per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V, Penutup. Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
Bagian Akhir, pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-
lampiran, dan riwayat hidup peneliti.
34
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Belajar
a. Definisi Belajar
1) Definisi Belajar Menurut Bahasa
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai
kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk
35
memenuhi kebutuhannya memperolehkan ilmu atau kepandaian
yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin & Wahyuni, 2008:
13).
2) Definisi Belajar Menurut Para Ahli
Definisi belajar menurut para ahli antara lain sebagai
berikut :
a) Menurut Suprijono (2014: 4), belajar merupakan bentuk
pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
b) Menurut Kastolani (2014: 56), belajar adalah tahapan
perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan
disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.
c) Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008: 11), belajar
adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan, dan sikap.
d) Menurut Trianto (2013: 16), belajar adalah perubahan pada
individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan
karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau
karakteristik seseorang sejak lahir.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya untuk
36
memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa
perbuatan, pemahaman, keterampilan dan sifat yang positif
sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan
bermakna.
b. Hakikat Belajar
Hakikat belajar ini sangat penting diketahui untuk dijadikan
pegangan dalam memahami secara mendalam masalah belajar.
Berdasarkan sejumlah definisi belajar yang telah diuraikan, ada kata
yang sangat penting untuk diketahui, yakni kata “perubahan”.
Ketika kata “perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan,
maka pembicaraan sudah menyangkut permasalahan mendasar dari
masalah belajar. Apa pun formasi kata dan kalimat yang dirangkai
oleh para ahli untuk memberikan pengertian belajar, maka intinya
tidak lain adalah masalah “perubahan” yang terjadi dalam diri
individu yang belajar.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir
aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan
pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah
belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang
bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah
laku. Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena meminum
minuman keras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya,
bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh karena itu, dapat
37
disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak
setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah, 2011: 14-
15).
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Hetika (2008 : 23) prestasi belajar adalah
pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau
kumpulan pengetahuan. Harjati (2008 : 43) menyatakan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan
menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol
untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu
tertentu.
Prestasi belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan
atau pengalaman yang diperoleh. Prestasi belajar pada diri siswa
sering tidak langsung tampak tanpa siswa itu melakukan tindakan
untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui
belajar. Namun demikian, prestasi belajar merupakan perubahan
yang mengakibatkan siswa berubah dalam perilaku, sikap, dan
kemampuannya. Kemampuan-kemampuan yang menyebabkan
perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi
pengetahuan dan pemahaman.
38
Prestasi belajar dalam aspek kognitif menurut Bloom ini
secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan
masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa. Dalam hal ini
mencakup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas
dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan
dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan
setelah menerima pengalaman belajar.
Prestasi belajar matematika materi bangun datar dalam
penelitian ini yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki
setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi
tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan prestasi belajar
siswa secara berkelanjutan baik pada aspek kognitif, serta
tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM
yaitu 60.
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan
individu) jika memperoleh nilai ≥ 60, dan suatu kelas dikatakan
tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥
80% siswa yang telah tuntas belajarnya. Berdasarkan ketentuan
KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-
39
masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan
minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu:
kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana)
setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga
berbeda. Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran
memiliki KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain (Trianto,
2013: 241).
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan guru dalam
melakukan penilaian hasil belajar, yaitu:
1) Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assesment), adalah
penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa lain di kelompoknya. Hal ini berarti bahwa
tolak ukur atau standar bersifat relatif, dalam artian akan
tergantung pada kemampuan kelompok yang bersangkutan.
2) Penilaian Acuan Patokan (Criterion-Referenced Assesment),
adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa
dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu
hasil yang harus dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Hal
ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat mutlak, dalam
artian tidak dipengaruhi oleh kemampuan kelompok (Mudjijo,
1995: 95).
Penilaian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penilaian pada aspek kognitif. Penilaian pada aspek kognitif
40
melalui tes tertulis yang berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
dimana siswa harus mencapai standar ketuntasan minimal. Standar
ketuntasan minimal tersebut telah ditetapkan oleh guru dengan
memperhatikan prestasi siswa yang dianggap berhasil. Siswa
dikatakan tuntas apabila hasil belajar siswa telah mencapai skor
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan siswa tersebut dapat
dikatakan telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, dengan
nilai KKM yaitu 60.
b. Perwujudan Prestasi Belajar
Syah (dalam Sriyanti, dkk, 2009: 20-21) menyatakan bahwa
wujud prestasi belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud
perubahan. Adapun wujud perubahan tersebut adalah sebagai berikut
: (1) kebiasaan, (2) keterampilan, (3) pengamatan, (4) berpikir
asosiatif dan daya ingat, (5) berpikir rasional dan kritis, (6) sikap, (7)
inhibisi, (8) apresiasi, dan (9) tingkah laku efektif.
Peneliti berharap akan adanya perwujudan dari prestasi
belajar siswa yaitu : (1) keberhasilan siswa belajar akan
menjadikannya berperilaku dan mempunyai kebiasaan yang positif,
(2) siswa terampil dalam menggambar dan menempel bangun datar
pada media yang sudah disediakan oleh guru, (3) siswa dapat
menanggapi atau merespon dari apa yang telah mereka amati
terhadap penjelasan guru ataupun teman serta media pembelajaran
seperti gambar bangun datar, (4) guru dapat mengajak siswa untuk
41
dapat menghubungkan materi yang dipelajarinya berdasarkan
pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari,
(5) siswa mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-
akibat, menganisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu
khususnya yang berkenaan dengan materi bangun datar, (6) siswa
mengalami perubahan sikap yang relatif menetap sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai, (7) inhibisi, yang berarti siswa
memiliki kesanggupan dalam melakukan sesuatu secara baik, (8)
adanya apresiasi dalam diri siswa, seperti kemampuan untuk menilai
dan menghargai terhadap sesuatu khususnya selama proses
pembelajaran berlangsung, dan (9) siswa memiliki tingkah laku yang
efektif, yaitu tingkah laku yang bermanfaat.
c. Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar
Menurut Arikunto (dalam Widoyoko, 2009 : 36) guru
maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap
prestasi belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya
dunia persekolahan penilaian prestasi belajar mempunyai makna
penting baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna bagi
ketiga pihak tersebut adalah sebagai berikut :
1) Makna bagi Siswa
42
Dengan diadakannya penilaian prestasi belajar, maka
siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang disajikan oleh guru.
2) Makna bagi Guru
Makna diadakannya penilaian prestasi belajar bagi guru
antara lain, yaitu :
a) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak
melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang
diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
b) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui apakah pengalaman belajar (materi pelajaran)
yang disajikan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk
kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang tidak
perlu diadakan perubahan.
c) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui apakah strategi pembelajaran yang digunakan
sudah tepat atau belum (Widoyoko, 2009: 37-38).
3) Makna bagi Sekolah
Makna diadakannya penilaian prestasi belajar bagi
sekolah antara lain, yaitu :
43
a) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat
diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kultur
akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan
harapan atau belum. Prestasi belajar siswa merupakan
cermin kualitas suatu sekolah.
b) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun
dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk
mengetahui apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah
memenuhi standar pendidikan sebagaimana dituntut Standar
Nasional Pendidikan (SNP) atau belum.
c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan
sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyusun
berbagai program pendidikan di sekolah untuk masa-masa
yang akan datang (Widoyoko, 2009: 39).
Berdasarkan uraian di atas, penilaian prestasi belajar dalam
penelitian ini dimaksudkan agar memberikan manfaat bagi siswa,
guru, dan sekolah. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya
dalam belajar matematika materi bangun datar apakah sudah
memuaskan atau belum. Penilaian prestasi belajar siswa dapat
dijadikan guru sebagai tolak ukur untuk mengetahui berapa jumlah
siswa yang telah tuntas dan yang belum tuntas terhadap materi bangun
datar, selain itu untuk mengetahui apakah dengan penerapan model
44
Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Sedangkan bagi sekolah, penilaian prestasi belajar dapat
dijadikan pedoman untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam belajar khususnya pada mata pelajaran matematika serta untuk
mengetahui keberhasilan guru dalam penggunaan model Guided
Discovery Learning. Jadi penilaian prestasi belajar dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan kedepannya.
B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Definisi matematika sangat beragam dan bervariasi sesuai dengan
sudut pandang pendefinisiannya, sehingga tidak satupun definisi
matematika yang tunggal dan disepakati secara umum oleh tokoh/
pakar matematika (Susanto, 2013: 205) Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan,
hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan di
penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Menurut Andi Hakim dalam Karso (2009: 1.39), istilah matematika
berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau “manthenein” yang artinya
45
“mempelajari”. Namun diduga kata itu ada hubungannya dengan kata
“medha” atau “widya” dalam suatu bahasa Sansekerta yang artinya
“kepandaian”, “ketahuan” atau “intelegensi”.
Menurut Ruseffendi dalam Karso (2009: 1.39), menyatakan bahwa
matematika itu unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,
aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana dalil-dalil setelah dibuktikan
kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering
disebut ilmu deduktif. Matematika adalah pola berfikir, pola
mengorganisasikanpembuktian yang logis. Matematika adalah bahasa,
bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas, dan akurat dengan menggunakan bahasa simbol. Matematika
adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan
keharmonisannya.
2. Posisi dan Peran Matematika
Menurut Adam dan Hamm dalam Wijaya (2012:5-6) menyebutkan
empat macam pandangan tentang posisi dan peran matematika, yaitu:
a. Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan
(pattern and relationship)
Dalam mempelajari matematika, siswa perlu
menghubungkan suatu konsep matematika dengan pengetahuan
yang mereka miliki. Penekanan pada hubungan ini sangat
diperlukan untuk kesatuan dan kontinuitas konsep dalam
matematika sekolah sehingga siswa dapat dengan segera menyadari
46
bahwa suatu konsep yang mereka pelajari memiliki persamaan atau
perbedaan dengan konsep yang sudah mereka pelajari.
b. Matematika sebagai suatu cara untuk berfikir
Matematika berperan dalam proses mengorganisasikan
gagasan, menganalisa informasi, dan menarik kesimpulan
antardata.
c. Matematika sebagai suatu alat (mathematics as a tool)
Pandangan ini sangat dipengaruhi oleh aspek aplikasi
dengan aspek sejarah dari konsep matematika. Banyak konsep
matematika yang bisa kita temukan dan gunakan dalam kehidupan
sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak. Selain aspek aplikasi
matematika pada masa sekarang, perkembangan matematika juga
sebenarnya disebabkan adanya kebutuhan manusia.
d. Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi
Matematika merupakan bahasa yang paling universal
karena simbol matematika memiliki makna yang sama untuk
berbagai istilah dari bahasa yang berbeda.
3. Tujuan Pendidikan Matematika
Menurut Mathematical Science Education Board – National
Research Council dalam Wijaya (2012: 6-7) merumuskan empat
macam tujuan pendidikan matematika, yaitu:
a. Tujuan Praktis (Practical goal)
47
Tujuan praktis berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa
untuk menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Kemasyarakatan (Civic goal)
Tujuan ini berorientasi pada kemampuan siswa untuk berpartisipasi
secara aktif dan cerdas dalam hubungan kemasyarakatan. Tujuan
kemasyarakatan menunjukkan bahwa tujuan pendidikan
matematika tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif
siswa, tetapi juga aspek afektif siswa.
c. Tujuan Profesional (Professional goal)
Pendidikan matematika harus bisa mempersiapkan siswa untuk
terjun ke dunia kerja.
d. Tujuan budaya (Cultural goal)
Pendidikan merupakan suatu bentuk dan sekaligus produk budaya.
Oleh karena itu, pendidkan matematika perlu menempatkan
matematika sebagai hasil kebudayaan manusia dan sekaligus
sebagai suatu proses untuk mengembangkan suatu kebudayaan.
C. Bangun Datar
Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi.
Macam-macam bangun datar antara lain: (1) persegi, (2) persegi panjang, (3)
48
segitiga yang meliputi segitiga sama sisi, sama kaki, sembarang, dan siku-
siku, (4) jajar genjang, (5) trapesium, (6) layang-layang, (7) belah ketupat, (8)
lingkaran.
Pengertian bangun datar menurut para ahli adalah bagian dari bidang datar
yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997),
sedangkan (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996)
berpendapat bahwa bangun datar adalah bangun yang rata yang mempunyai
dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal.
Materi pelajaran bangun datar yang diberikan kepada siswa kelas III
Sekolah Dasar meliputi bangun datar sederhana seperti segitiga, persegi, dan
persegi panjang. Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar tersebut.
Adapun materi bangun datar sebagai berikut:
1. Sifat-Sifat Bangun Datar
a. Segitiga
Perhatikan gambar bangun datar segitiga di bawah ini!
a b e
c d
Berdasarkan gambar di atas, sifat-sifat segitiga secara umum adalah:
49
- Mempunyai tiga sisi yang saling bertemu di ujungnya.
- Mempunyai tiga buah sudut.
(a) Segitiga sembarang
Sifat-sifat segitiga sembarang ABC adalah:
- mempunyai tiga buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu AB ≠
BC ≠ CA.
- mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu ˂ABC ≠
˂ BCA ≠ ˂ CAB.
Jadi, segitiga sembarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya
berbeda dan besar ketiga sudutnya berbeda.
(b) Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki ABC adalah:
- Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang yaitu AB = AC.
- Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu ˂ABC = ˂ACB.
50
Jadi, segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama
panjang dan 2 buah sudut sama besar.
(c) Segitiga sama sisi
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah:
- Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC = CA.
- Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu <ABC = <BCA =
<CAB.
Jadi, segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama
panjang dan 3 buah sudut sama besar.
(d) Segitiga siku-siku
51
Sifat-sifat segitiga siku-siku ABC adalah:
- Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu <CAB dengan titik sudut A.
- Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu CA dan AB.
- Mempunyai 1 sisi miring yaitu BC (Nur Fajariyah dan Defi
triratnawati, 2008:151).
b. Persegi
Sifat-sifat persegi ABCD adalah:
- Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA.
- Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu <ABC = <BCD = <CDA =
<DAB.
Jadi, persegi adalah segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama panjang
dan 4 buah sudut siku-siku.
c. Persegi panjang
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah:
52
- Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
yaitu AB = DC dan AD = BC.
- Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu <ABC = <BCA = <CDA =
<DAB.
Jadi, persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai 2 pasang sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut
siku-siku. (Mangatur Sinaga dkk, 2006:163).
D. Model Guided Discovery Learning
1. Pengertian Model Guided Discovery Learning
Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:177) model
Guided Discovery Learning adalah suatu pendekatan mengajar di
mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu
siswa untuk memahami topik tersebut. Model ini efektif untuk
mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka
mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas.
Menurut Dr. Oemar Hamalik (2001:136), metode discovery
adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi
individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi sebelum
membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep. Model
discovery adalah suatu komponen dari praktek pendidikan yang
disebut “heuristic” teaching, yakni suatu tipe pengajaran yang
meliputi metode-metode yang didesain untuk memajukan rentang
53
yang luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses, membimbing
diri-sendiri, (self-directed), inquiry dan model belajar reflektif.
2. Kelebihan dan kelemahan model Guided Discovery Learning.
Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa beberapa keutungan
dan kelemahan dari model Guided Discovery Learning adalah sebagai
berikut:
a. Kelebihan model Guided Discovery Learning.
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana cara belajarnya.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
4) Model ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
6) Model ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
54
7) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
8) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau
pasti.
9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru.
11) Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
12) Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri.
13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang.
14) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya.
15) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
16) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar.
17) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
b. Kelemahan model Guided Discovery Learning
1) Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami
55
kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2) Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu
mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
3) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat hilang
saat berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
4) Pengajaran Guided Discovery Learning lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek
konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang
mendapat perhatian.
5) Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk
mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa.
6) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang
akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu
oleh guru.
3. Tahap – tahap pelaksanaan model Guided Discovery Learning.
Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa tahap-tahap Guided
Discovery Learning adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
56
Langkah persiapan model pembelajaran penemuan
terbimbing (Guided Discovery Learning) adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan tujuan pembelajaran.
2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
3) Memilih materi pelajaran.
4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa
secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari siswa.
6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
b. Tahap pelaksanaan
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
57
Disamping itu guru dapat memulai kegiatan belajar
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar
yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
2) Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya
adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
58
relevan, membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya.
4) Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data
merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu .
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah,
2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman
59
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah
proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau
masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi
maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi.
4. Hubungan hasil belajar dengan model Guided Discovery Learning
Model Guided Discovery Learning merupakan model mengajar
yang melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dimana
siswa dituntut untuk berfikir menemukan inti dari pembelajaran
tersebut. Dengan menemukan sendiri siswa akan menemukan sesuatu
dan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya. Selain itu,
dari proses menemukan itu pengetahuan akan benar-benar tertanam
pada diri siswa bukan hanya dalam jangka pendek akan tetapi dalam
jangka panjang. Dalam model ini siswa tidak hanya menghasilkan
pengaetahuan secara kognitif, dengan mereka melakukan maka
mereka juga mengasah kemampuan psikomotor dan dengan merespon
dari proses penemuan tersebut akan mengasah kemampuan afektif
mereka. Ini menunjukan bahwa model Guided Discovery Learning
60
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jadi hubungan antara
model Guided Discovery Learning dan hasil belajar adalah bahwa
model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa baik secara afektif, psikomotorik, maupun secara kognitif.
E. Hubungan antara pembelajaran matematika dengan model Guided
Discovery Learning
Pembelajaran matematika dalam mempelajarinya, siswa perlu
menghubungkan suatu konsep matematika dengan pengetahuan yang
mereka miliki. Penekanan pada hubungan ini sangat diperlukan untuk
kesatuan dan kontinuitas konsep dalam matematika sekolah sehingga
siswa dapat dengan segera menyadari bahwa suatu konsep yang mereka
pelajari memiliki persamaan atau perbedaan dengan konsep yang sudah
mereka pelajari. Mereka akan mengetahui sendiri manfaat dari apa yang
mereka pelajari. Melalui model Guided Discovery Learning siswa benar-
benar terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran karena mereka
akan menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari. Mereka
akan benar-benar mengetahui asal usul materi yang sedang mereka
pelajari.
Model Guided Discovery Learning sangat tepat diterapkan dalam
pembelajaran matematika khususnya materi bangun datar pada siswa kelas
III untuk meningkatkan pemahamannya. Siswa akan terlibat secara
langsung dalam proses pembelajaran karena mau tidak mau mereka harus
61
menemukan sendiri apa yang mereka pelajari dengan bimbingan guru.
Keberhasilan mereka dalam menemukan yang akan menjadi titik berat
dalam pembelajaran ini, karena saat siswa menemukan dan berhasil
mereka akan merasakan kebanggaan tersendiri, disitulah pembelajaran
akan bermakna dan menjadi daya ingat tersendiri.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa
1. Profil SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Adapun profil SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa
Sumogawe adalah sebagai berikut :
a. Identitas
Nama Madrasah : SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa
NPSN : 1021032201042/20349045
Propinsi : Jawa Tengah
Kecamatan : Getasan
Desa/Kelurahan : Sumogawe
Kode Pos : 50774
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Swasta
Kelompok Sekolah : Model
Akreditasi : -
62
Tahun Berdiri : 2007
KBM : Pagi
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Terletak pada Lintasan : Kecamatan
Penyelenggara : Organisasi
2. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SD Islam SAIND dan
Teknologi At-Taqwa adalah sebagai berikut :
a. Tanah dan bangunan
Luas Tanah : m²
Luas Bangunan : m²
b. Sarana pendukung kegiatan belajar/mengajar
Ruang kelas : 6
Ruang Kepala Madrasah : 1
Ruang Guru : 1
Ruang UKS : 1
Ruang Toilet Guru : 1
Ruang Toilet Siswa : 1
3. Visi dan Misi Sekolah
Visi dari SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
adalah “Terwujudnya insan yang beriman, yang mampu berkompetisi
pada zamannya dengan landasan ketaqwaan dan akhlakul karimah serta
menguasai sains dan teknologi”.
63
Misi dari SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
adalah:
a. Menanamkan sifat kepribadian siswa yang beriman, bertaqwa
dan berakhlakul karimah.
b. Memberikan pembelajaran kepada siswa dengan dasar-dasar
ilmu pengetahuan sains dan teknologi serta humaniora siswa
dengan perkembangan zaman.
c. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menggali potensi
dirinya dengan berbagai pengalaman sebagai bekal hidup
secara mandiri, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. Melatih dan membiasakan siswa untuk meningkatkan
keberanian dan kepercayaan dirinya agar mampu berkompetisi
pada zamannya.
e. Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat agar
dapat mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas.
4. Tenaga Pendidik
Daftar tenaga pendidik di SD Islam SAINS dan Teknologi At-
Taqwa Sumogawe adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe No. Nama Jenis Kelamin 1. Muh Khaeroni, S.Pd.I L 2. M. Rahmad Yadi M, A.Ma L 3. Suryani, S.Pd.I P 4. Muryono, S.Pd.I L 5. Siti Ivayatun, S.Pd.I P 6. DedyHermawan, S.Pd.I L 7. Sri Mulat, S.Pd.I P
64
8. Musyarifaturrosidah, S.Kom P B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas III SD Islam SAINS dan
Teknologi At-Taqwa yang berjumlah 10 siswa, terdiri dari 3 perempuan dan 7
laki-laki yang pada tahun 2015 tercatat sebagai siswa kelas III SD Islam
SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Tahun 2015-2016
No. Nama Jenis Kelamin 1. Jovan Laki-laki 2. Ahmad Sutriyono Laki-laki 3. Andika Laki-laki 4. Diki M.F Laki-laki 5. Icha Perempuan 6. Lutfi Perempuan 7. Raihan Laki-laki 8. Syifa Laki-laki 9. Tutut Ambarwati Perempuan
10. Zaenal Arifin Laki-laki
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016
pada bulan Februari 2016 sampai dengan Maret 2016. Adapun rinciannya
sebagai berikut :
1. Observasi, dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Februari 2016.
2. Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Maret 2016.
3. Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Maret 2016.
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
65
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi
kelas III tempat penelitian dilaksanakan disertai penjelasan adanya perbedaan
antara medote ataupun model pembelajaran yang biasa dilakukan dengan
model pembelajaran yang akan diujicobakan dalam penelitian ini.
SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe ini merupakan
tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan
subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III yang berjumlah 10 siswa
dengan fokus penelitian pada pembelajaran matematika semester II dengan
menggunakan kurikulum KTSP pada materi bangun datar sederhana.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 2
siklus ini merancang model pembelajaran yang berbeda dengan model
pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini
berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas
adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
serta kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses
pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang
positif pada siswa serta masih kurang mengena (bermakna) pada diri siswa
yang pada akhirnya prestasi belajar siswa masih banyak yang rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menerapkan model pembelajaran yaitu Guided Discovery Learning
pada setiap siklus dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran matematika materi bangun datar.
1. Deskripsi Pra Siklus
66
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di
SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe. Sistem
pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, guru lebih
berperan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih
sering digunakan adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa juga kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih
sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan asyik
bermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru
ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil tes formatif siswa
pada mata pelajaran matematika materi bangun datar masih banyak yang
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun KKM mata
pelajaran matematika kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-
Taqwa Sumogawe adalah 60.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan
siklus I ini dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Maret 2016 pukul 7.30-9.15
dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi berbagai bangun datar
sederhana menurut sifat atau unsurnya”. Adapun tahapan atau langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
67
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu
membuat RPP dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi berbagai
bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya”. Peneliti
menggunakan model pembelajaran yaitu Guided Discovery
Learning. Adapun tahap perencanaan meliputi :
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model Guided Discovery Learning pada mata
pelajaran matematika kelas III.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Kamis,
3 Maret 2016.
3) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan
pada siklus I.
4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
5) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus I.
6) Membuat instrumen penelitian, yaitu :
a) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar dan
indikator kompetensi yang telah ditentukan.
b) Lembar observasi guru, yaitu untuk mengumpulkan data
terhadap kegiatan guru dalam mengelola kelas.
7) Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
68
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis, 3 Maret 2016. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini
mengacu pada RPP yang telah disiapkan.
No Kegiatan Tahapan GDL Kegiatan Pembelajaran Wkt
1. Awal
a. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan
salam dan berdoa
bersama yang
dipimpin oleh salah
satu peserta didik.
b. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
c. Guru mengabsen
siswa.
d. Guru bertanya:
“apa kabar anak-
anak?”
e. Guru melakukan
5 m
69
apersepsi dan
motivasi:
Siswa di ajak
berdiri dan
bersama-sama
menyanyikan lagu
anak-anak
(bintang kecil).
f. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Eksplorasi
a. Guru memberikan
beberapa macam
contoh bangun datar
b. Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
60m
70
contoh bangun datar.
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
Elaborasi
a. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
contoh sifat bangun
datar.
b. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok.
c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasikan
tentang contoh sifat
bangun datar.
d. Masing-masing
kelompok
menggambar bangun
datar di kertas
71
Data collection dan
Data Processing
(Pengolahan Data)
Verification
(Pembuktian)
berwarna, kemudian
di potong dan di
tempel di kertas
karton.
e. Masing-masing
kelompok berdiskusi
menuliskan ciri-ciri
atau sifat bangun
datar yang sudah
mereka tempel.
f. Siswa
mengumpulkan hasil
kerja kelompoknya
g. Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil identifikasi
siswa yang relevan
untuk dijadikan
sebagai hipotesis.
h. Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
72
tertulis, siswa sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan penemuan
untuk mendapatkan
lebih banyak lagi
sifat-sifat bangun
datar dan
membuktikan benar
atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
i. Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisa
Konfirmasi
a. Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
73
si)
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
b. Baru setelah tertulis ,
Perwakilan kelompok
maju ke depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
percobaan
penemuanya.
c. kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan kelompok
yang maju.
d. Post tes
Siswa mengerjakan
dan dikumpulkan
3. Akhir Menyimpulkan a. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
74
dipelajari hari ini.
b. Guru
menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
c. Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan salam
c. Observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang
kemampuan siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar melalui model Guided Discovery Learning, dengan cara
memberikan lembar pengamatan siswa. Lembar pengamatan tersebut
berisi tentang kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari
kegiatan awal hingga kegiatan akhir.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tertulis pada siklus I diketahui bahwa
jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar meningkat, serta
75
telah mencapai 80% ketuntasan secara klasikalnya. Setelah diberi
tindakan terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa dibanding
sebelum adanya tindakan melalui penerapan model Guided
Discovery Learning.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang
ada di siklus I. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang
dicapai, diantaranya :
1) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan
yang dipelajari.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan yang dicapai,
namun masih banyak kekurangan yang ditemukan selama kegiatan
siklus I. Adapun kekurangan yang ditemukan, diantaranya :
1) Dalam melaksanakan tugas dari guru, khususnya selama
pelaksanaan diskusi siswa belum dapat bekerja sama dengan
baik. Masih terdapat siswa yang hanya bergantung pada
temannya.
2) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani untuk
memberikan pendapat serta maju ke depan kelas.
3) Ada beberapa siswa yang kurang menghargai temannya ketika
presentasi.
76
4) Sebagian besar siswa tidak terampil dalam menjawab
pertanyaan guru mengenai materi pembelajaran.
5) Sebagian siswa kurang cepat dalam menggambar bangun datar
khususnya macam-macam segitiga.
6) Pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan.
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah
siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika
belum maka akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus
I yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus II.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap siklus I,
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus I kurang
maksimal, maka peneliti perlu melakukan tindakan kembali pada
siklus II. Tujuan dari siklus II adalah meningkatkan hasil belajar dari
siklus I, sehingga semua siswa dapat memenuhi indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam tahap ini peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus I. Kegiatan
siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Maret 2016 pukul 10.30-
12.00 dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi berbagai bangun datar
77
sederhana menurut sifat atau unsurnya”. Adapun tahapan atau langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian pada siklus II
terlebih dahulu membuat RPP dengan kompetensi dasar
“Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat
atau unsurnya”. Adapun tahap perencanaan meliputi :
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Sabtu,
5 Maret 2016.
2) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan
pada siklus II.
3) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus II.
5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :
a) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar dan
indikator kompetensi yang telah ditentukan.
b) Lembar observasi guru, yaitu untuk mengumpulkan data
terhadap kegiatan guru dalam mengelola kelas.
6) Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
78
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini mengacu pada
RPP yang telah disiapkan.
No Kegiatan Tahapan GDL Kegiatan Pembelajaran Wkt
1. Awal
a. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan
salam dan berdoa
bersama yang
dipimpin oleh
salah satu peserta
didik.
b. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
c. Guru mengabsen
siswa.
d. Guru bertanya:
“apa kabar anak-
anak?”
e. Guru melakukan
apersepsi dan
5 m
79
motivasi:
Siswa di ajak
berdiri dan
bersama-sama
senam sederhana
agar lebih
semangat.
f. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Eksplorasi
a. Guru memberikan
beberapa macam
contoh bangun
datar
b. Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
contoh tentang
60m
80
bangun datar .
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
Elaborasi
a. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
contoh sifat
bangun datar.
b. Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok.
c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasika
n tentang contoh
sifat bangun datar.
d. Masing-masing
kelompok
81
Data collection dan
Data Processing
(Pengolahan Data)
menggambar
bangun datar
persegi dan persegi
panjang di kertas
berwarna,
kemudian di
potong dan di
tempel di kertas
karton.
e. Masing-masing
kelompok
berdiskusi
menuliskan ciri-
ciri atau sifat
bangun datar
persegi dan persegi
panjang yang
sudah mereka
tempel.
f. Siswa
mengumpulkan
hasil kerja
kelompoknya
82
Verification
(Pembuktian)
g. Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil
identifikasi siswa
yang relevan untuk
dijadikan sebagai
hipotesis.
h. Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa
sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan
penemuan untuk
mendapatkan lebih
banyak lagi sifat-
sifat bangun datar
dan membuktikan
benar atau
tidaknya hipotesis
yang telah
83
ditetapkan tadi.
i. Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisa
si)
Konfirmasi
a. Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
b. Baru setelah
tertulis ,
Perwakilan
kelompok maju ke
depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
84
percobaan
penemuanya.
c. Kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan
kelompok yang
maju.
d. Post tes. Siswa
mengerjakan dan
dikumpulkan
3. Akhir Menyimpulkan a. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
b. Guru
menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
c. Guru menutup
85
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan
salam
d. Observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang
kemampuan siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar melalui pendekatan Guided Discovery Learning, dengan
cara memberikan lembar pengamatan siswa. Lembar pengamatan
tersebut berisi tentang kemampuan siswa dalam mengikuti
pembelajaran dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil tes tertulis pada siklus II diketahui bahwa
jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar semakin
meningkat. Setelah diberi tindakan terlihat adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dibanding pelaksanaan siklus I.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang
ada di siklus II. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang
dicapai, diantaranya :
86
1) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan
yang dipelajari yang semakin meningkat.
2) Sebagian besar siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran
yang berlangsung.
3) Sebagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan guru.
4) Sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
5) Sebagian besar siswa telah memperhatikan perintah atau pun
penjelasan dari guru, siswa sudah tidak ramai sendiri dan
pandangan berpusat ke guru.
6) Dalam melaksanakan tugas dari guru, khususnya selama
pelaksanaan diskusi siswa sudah dapat bekerja sama dengan
baik. Sebagian besar siswa telah ikut berperan aktif.
7) Sebagian besar siswa telah berani untuk memberikan pendapat
serta maju ke depan kelas.
8) Sebagian besar siswa telah menjalankan tugas menggambar
pesegi dan persegi panjang lalu menmpel sudah sesuai intruksi.
9) Guru menggunakan alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan
yang telah direncanakan.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan yang dicapai,
namun masih ada kekurangan yang ditemukan selama kegiatan
siklus II. Adapun kekurangan yang ditemukan yaitu masih ada
87
beberapa siswa yang kurang menghargai temannya ketika presentasi,
mereka lebih asyik dengan pekerjaannya sendiri.
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk menentukan apakah
siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika
belum maka akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus
II yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus selanjuntnya.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap siklus II,
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksannaan pada siklus II sudah
berhasil. Dengan demikian tidak perlu diadakanya pelaksanaan serta
perbaikan pada siklus III.
88
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Observasi awal yang peneliti lakukan merupakan langkah awal
terhadap pembelajaran matematika di kelas. Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan peneliti dalam mengamati proses kegiatan belajar
mengajar di SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang diperoleh gambaran tentang
pembelajaran matematika sebelum dilakukan tindakan. Metode
pembelajaran yang masih sering digunakan adalah ceramah. Keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa
juga kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan
dengan masih sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda
dan asyik bermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan
guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan untuk mengetahui
kondisi awal prestasi belajar siswa adalah dengan mengambil dan melihat
89
data prestasi belajar siswa. Data yang diambil bersumber dari nilai
ulangan harian dalam mata pelajaran matematika yang peneliti dapatkan
dari guru kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Berikut gambaran dari hasil
ulangan harian siswa kelas III:
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III
No. Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1. Jovan 60 30 Belum Tuntas 2. Ahmad Sutriyono 60 90 Tuntas 3. Andika 60 25 Belum Tuntas 4. Diki M.F 60 40 Belum Tuntas 5. Icha 60 50 Belum Tuntas 6. Lutfi 60 55 Belum Tuntas 7. Raihan 60 50 Belum Tuntas 8. Syifa 60 55 Belum Tuntas 9. Tutut Ambarwati 60 80 Tuntas
10. Zaenal Arifin 60 55 Belum Tuntas Total Nilai 530 Rata-rata 53,0
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 25
Persentase siswa tuntas belajar 20%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dibuat persentase dengan tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Persentase Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III No Kategori Frekuensi Persentase Jumlah nilai 1. Tuntas 2 20% 170 2. Belum Tuntas 8 80% 360
Jumlah 10 100% 530
90
Gambar 4.1 Diagram Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
siswa hanya 53. Masih terdapat 8 siswa yang belum mencapai KKM,
sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 2 siswa,
sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
masih rendah dikarenakan belum mencapai KKM yang telah
ditetapkan yaitu 60. Berdasarkan data hasil ulangan harian siswa kelas
III di atas, peneliti bekerjasama dengan guru kelas III melakukan
tindakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika pada
siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan menggunakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tuntas Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
91
model pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery
Learning).
2. Hasil Siklus I
a. Kegiatan Pelaksanaan Siklus I
Rencana pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran
3) Menyiapkan alat evaluasi
b. Proses Pembelajaran Siklus I
1) Pelaksanaan : Kamis, 3 Maret 2016 selama 2 x 35 menit.
2) Materi Pembelajaran : Bangun datar.
3) Siswa yang hadir : 10 siswa (100%)
Setelah dilaksanakannya KBM dalam siklus I terdapat perubahan
prestasi belajar ke arah yang lebih baik, yaitu terdapat 8 siswa yang
telah mencapai nilai KKM dan terdapat 2 siswa yang belum tuntas
KKM. Perubahan ini belum bisa dikatakan berhasil, dikarenakan
nilai rata-rata kelas belum maksimal. KKM yang sudah ditetapkan
sekolah adalah 60 dan nilai rata-rata kelas 62. (Lihat tabel 4.3 )
92
Tabel 4.3 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I
No. Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1. Jovan 60 60 Tuntas 2. Ahmad Sutriyono 60 100 Tuntas 3. Andika 60 20 Belum Tuntas 4. Diki M.F 60 60 Tuntas 5. Icha 60 60 Tuntas 6. Lutfi 60 60 Tuntas 7. Raihan 60 60 Tuntas 8. Syifa 60 40 Belum Tuntas 9. Tutut Ambarwati 60 100 Tuntas
10. Zaenal Arifin 60 60 Tuntas Total Nilai 620 Rata-rata 62,0
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 20
Persentase siswa tuntas belajar 80%
Gambar 4.2 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus I
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tuntas Belum Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
93
Tabel 4.4 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus I
No Kategori Frekuensi Persentase Jumlah nilai 1. Tuntas 8 80% 560
2. Belum Tuntas 2 20% 60
Jumlah 10 100% 620
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4
I PENDAHULUAN 1. Guru membuka pelajaran. 2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa. 4. Guru menanyakan kabar kepada siswa. 5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI A. EKSPLORASI 7. Guru memberikan beberapa macam contoh
segitiga.
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa bertanya.
B. ELABORASI 9. Guru smembagi siswa menjadi 5 kelompok
secara heterogen.
10. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh sifat segitiga.
11. Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa yang relevan untuk dijadikan sebagi hipotesis.
C. KONFIRMASI 12. Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan penemuan dan pembuktian mengenai sifat-sifat bangun datar.
13. Guru membimbing siswa untuk membacakan hasil percobaan penemuan dan pembuktiannya di depan kelas.
94
14. Guru membimbing siswa yang lain untuk menanggapi kelompok yang maju.
15. Guru memberikan soal evaluasi. III PENUTUP 16. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 17. Guru menyampaikan materi yang akan di
pelajari pada pertemuan selanjutnya.
18. Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor 4 6 30 4 Skor Akhir 44 Persentase 61,1% Kualifikasi Baik
(Sumber : Data Hasil Observasi Siklus I, 3 Maret 2016)
Analisis data aktifitas :
Persentase = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= 7244
x 100%
= 61,1 %
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 37 2 Ahmad 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 45 3 Andika 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 4 Diki 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 36 5 Icha 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 47 6 Lutfi 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 4 36 7 Raihan 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 36 8 Syifa 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 37 9 Tutut 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 48
10 Zaenal 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 39
95
(Sumber : Data Hasil Observasi Siklus I, 3 Maret 2016)
Analisis Data Aktivitas
Persentase (%) = ∑ ∑
x 100%
= x 100%
= 72,14%
Persentase Ketuntasan siswa dalam siklus I adalah 80% dan 20%.
Nilai rata-rata pada siklus I peneliti menganggap masih belum puas,
dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang belum paham serta
nilai tersebut masih belum maksimal dengan indikator keberhasilan
yang ditetapkan oleh sekolah. Ketidak berhasilan dalam siklus I
disebabkan oleh berbagai hal baik dari siswa ataupun guru, seperti
ketika diberikan penjelasan mengenai penyelesaian contoh soal yang
tersedia, siswa kurang memperhatikan sehingga kesulitan dalam
menyelesaikan soal. Siswa juga lambat dalam menggambar macam-
macam segitiga. Penyebab lain dari pihak guru adalah terlalu cepat
dalam menyampaikan materi, guru juga masih kurang dalam
96
memancing siswa untuk bertanya. Berdasarkan beberapa alasan
tersebut, peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya.
Dari hasil observasi siklus I telah di dapatkan hasil persentase
keaktifan guru mencapai 61,1%. Hasil ini menunjukan bahwa
keaktifan guru dalam kelas baik. Hasil persentase keaktifan siswa
mencapai 72,14%. Hasil ini menunjukan bahwa keaktifan siswa juga
dikelas juga baik. Akan tetapi masih banyak kekurangan-kekurangan
yang perlu diperbaiki di siklus berikutnya.
3. Hasil Siklus II
a. Kegiatan Pelaksanaan Siklus II
Rencana pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran
3) Menyiapkan alat evaluasi
b. Proses Pembelajaran Siklus II
1) Pelaksanaan : Sabtu, 5 Maret 2016 selama 2 x 35 menit.
2) Materi Pembelajaran : Bangun datar.
3) Siswa yang hadir : 10 siswa (100%)
Setelah dilaksanakannya KBM dalam siklus II terdapat perubahan
prestasi belajar ke arah yang lebih baik, yaitu seluruh siswa telah
97
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Pelaksanaan siklus II
ini dapat dikatakan berhasil, dikarenakan Indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan oleh peneliti telah tercapai, baik secara
individual maupun secara klasikal. (Lihat tabel 4.5)
Tabel 4.7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria 1. Jovan 60 80 Tuntas 2. Ahmad Sutriyono 60 100 Tuntas 3. Andika 60 80 Tuntas 4. Diki M.F 60 80 Tuntas 5. Icha 60 80 Tuntas 6. Lutfi 60 80 Tuntas 7. Raihan 60 80 Tuntas 8. Syifa 60 80 Tuntas 9. Tutut Ambarwati 60 100 Tuntas 10. Zaenal Arifin 60 80 Tuntas
Total Nilai 840 Rata-rata 84,0
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 80
Persentase siswa tuntas belajar 100%
Gambar 4.3 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus II
98
Tabel 4.8 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus II
No Kategori Frekuensi Persentase Jumlah nilai 1. Tuntas 10 100% 840 2. Belum Tuntas - - -
Jumlah 10 100% 840
Persentase Ketuntasan siswa dalam siklus II adalah 100% tuntas dengan
nilai rata-rata 84,0.
Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4
I PENDAHULUAN 1. Guru membuka pelajaran. 2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa. 4. Guru menanyakan kabar kepada siswa. 5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI A. EKSPLORASI 7. Guru memberikan beberapa macam contoh
benda berbentuk persegi dan persegi panjang.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tuntas Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
99
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa bertanya.
B. ELABORASI 9. Guru smembagi siswa menjadi 5 kelompok
secara heterogen
10. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh sifat persegi dan persegi panjang.
11. Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa yang relevan untuk dijadikan sebagi hipotesis.
C. KONFIRMASI 12. Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan penemuan dan pembuktian mengenai sifat-sifat persegi dan persegi panjnag.
13. Guru membimbing siswa untuk membacakan hasil percobaan penemuan dan pembuktiannya di depan kelas.
14. Guru membimbing siswa yang lain untuk menanggapi kelompok yang maju.
15. Guru memberikan soal evaluasi. III PENUTUP 16. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 17. Guru menyampaikan materi yang akan di
pelajari pada pertemuan selanjutnya.
18. Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor 12 56 Skor Akhir 68 Persentase 94,44% Kualifikasi Sangat Baik
(Sumber : Data Hasil Observasi Siklus II, 5 Maret 2016)
Analisis data aktifitas :
Persentase = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= 7268
x 100%
= 94,44 %
100
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
(Sumber : Data Hasil Observasi Siklus II, 5 Maret 2016)
Analisis Data Aktivitas
Persentase (%) = ∑ ∑
x 100%
= x 100%
= 88,03%
Dari hasil observasi siklus II telah di dapatkan hasil persentase
keaktifan guru mencapai 94,44%. Hasil ini menunjukan bahwa keaktifan
guru dalam kelas sangat baik. Hasil persentase keaktifan siswa mencapai
88,03%. Hasil ini menunjukan bahwa keaktifan siswa juga dikelas juga
sangat baik.
B. Pembahasan
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 50 2 Ahmad 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 53 3 Andika 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 52 4 Diki 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 46 5 Icha 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 53 6 Lutfi 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 48 7 Raihan 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 48 8 Syifa 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 46 9 Tutut 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 54
10 Zaenal 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 43 Jumlah 493
Persentase 88,03% Kualifikasi Sangat Baik
101
Setelah dilaksanakannya PTK, dari mulai kegiatan observasi,
siklus I hingga siklus II diperoleh data prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika. Berikut data hasil PTK pada mata pelajaran
matematika dalam materi perkalian yang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Matematika Siswa
No Nama Siswa UH Siklus I Siklus II 1 Jovan 30 60 80 2 Ahmad Sutriyono 90 100 100 3 Andika 25 20 80 4 Diki M.F 40 60 80 5 Icha 50 60 80 6 Lutfi 55 60 80 7 Raihan 50 60 80 8 Syifa 55 40 80 9 Tutut Ambarwati 80 100 100 10 Zaenal Arifin 55 60 80 Jumlah Nilai 530 620 840 Nilai Rata-rata 53,0 62,0 84,0
Tabel data nilai matematika siswa diatas dapat digambarkan dengan
diagram berikut ini:
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa
102
Berdasarkan dari data perbandingan maupun diagram diatas dapat
diketahui bahwa dari mulai UH sampai dengan siklus dalam PTK siswa
mengalami perubahan dalam prestasi belajar dan siswa dapat mencapai KKM.
Rata-rata kelas yang diperoleh kelas II juga meningkat, dari mulai UH 53,0
kemudian siklus I rata-rata kelas mencapai 62,0 sedangkan pada siklus II rata-rata
kelas meningkat menjadi 84,0.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peningkatan prestasi belajar
matematika siswa pada materi bangun datar dapat kita lihat dalam tabel dan grafik
berikut ini:
Tabel 4.12 Data Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
UH
SIKLUS I
SIKLUS II
103
UH SIKLUS I SIKLUS II
Mencapai KKM
yaitu > 60
2 siswa
(20%)
8 siswa
(80%)
10 siswa
(100%)
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan grafik peningkatan prestasi belajar siswa diatas dapat kita
lihat bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi bangun
datar dengan menerapkan model Guided Discovery Learning dari setiap siklus
mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari hasil tes menunjukkan bahwa
prestasi belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap
dan cukup baik dibandingkan sebelum diterapkannya model Guided Discovery
Learning. Hal ini terbukti dari banyaknya siswa yang telah mencapai KKM dari
0
2
4
6
8
10
12
UH SIKLUS I SIKLUS II
Mencapai KKM yaitu > 60
Mencapai KKM yaitu > 60
104
sebelum penerapan model Guided Discovery Learning sebanyak 2 siswa, pada
siklus I sebanyak 8 siswa, dan pada siklus II menjadi 10 siswa.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh
bahwa pembelajaran dengan menerapkan model Guided Discovery
Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS
dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari prestasi
yang diperoleh siswa pada hasil test yang dilakukan mulai dari siklus I
dengan persentase tuntas KKM sebanyak 8 siswa atau 80% dan yang
belum tuntas KKM 2 siswa atau 20%, dengan rata-rata kelas 62,0.
Selanjutnya pada siklus II seluruh siswa mampu menunjukkan
peningkatan prestasi belajar yang baik, yaitu dari 10 siswa atau 100%
mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan dengan nilai rata-rata kelas
84,0.
106
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi guru
a. Pembelajaran dengan model Guided Discovery Learning perlu
dilaksanakan dengan berbagai variasi, sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih menyenangkan.
b. Guru sebaiknya menerapkan model Guided Discovery Learning
pada pelajaran matematika dengan materi yang berbeda untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika.
2. Bagi Siswa
a. Model Guided Discovery Learning menjadi pengalaman belajar
yang bermakna pada proses pembelajaran, sehingga siswa lebih
meningkatkan prestasi belajarnya.
b. Hendaknya siswa termotivasi untuk mengaitkan materi ajar dengan
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Siswa menjadi termotivasi untuk lebih menyukai pelajaran
matematika, karena matematika sangat erat kaitannya dengan
berbagai masalah dalam kehidupan mereka sehari-hari.
107
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Baharuddin & Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Arruz Media
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamarah, Syiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen, Paul. 2009. Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hartiny, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras.
Ismunamto. 2011. Ensiklopedia Matematika 1. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN Salatiga Pres.
Mudjijo. 2005. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press.
Sinaga, Mangatur. 2001. Matematika Terampil Berhitung Jilid 3. Erlangga
Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salat iga: STAIN Salat iga Press.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
108
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kemendikbud, 2013. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY
LEARNING), (Online), (http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2014/06/model-pembelajaran-discovery-learning-kurikulum-2013.html, diakses 7 Februari 2016)
109
Lampiran
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Sekolah : SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Geometri dan Pengukuran
waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai macam segitiga menurut sifat atau unsurnya.
C. Indikator
4.1.1 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dan unsur berbagai macam segitiga
dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran :
4.1.1.1 Melalui metode Guided Discovery Learning siswa dapat menemukan dan
menyebutkan sifat-sifat dan unsur segitiga (sama sisi, sama kaki, siku-siku,
dan sembarang) dengan benar.
4.1.1.2 Melalui metode Guided Discovery Learning siswa dapat menyebutkan
contoh yang membuktikan sifat-sifat segitiga (sama sisi, sama kaki, siku-
siku, dan sembarang) dengan benar.
111
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin, tanggung jawab, teliti, peraya diri, inisiatif, mandiri, menghargai
keberagaman, kritis, kreatif.
E. Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Segitiga
Perhatikan gambar bangun datar segitiga di bawah ini!
a b e
c d
Berdasarkan gambar di atas, sifat-sifat segitiga secara umum adalah:
- Mempunyai tiga sisi yang saling bertemu di ujungnya
- Mempunyai tiga buah sudut
a. Segitiga sembarang
112
Sifat-sifat segitiga sembarang ABC adalah:
- mempunyai tiga buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu AB ≠ BC ≠ CA
- mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu ˂ABC ≠ ˂ BCA
≠ ˂ CAB
Jadi, segitiga sembarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbeda
dan besar ketiga sudutnya berbeda.
b. Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki ABC adalah:
- Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang yaitu AB = AC
- Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu ˂ABC = ˂ACB
Jadi, segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama
panjang dan 2 buah sudut sama besar.
c. Segitiga sama sisi
113
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah:
- Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC = CA
- Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu <ABC = <BCA = <CAB
Jadi, segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang
dan 3 buah sudut sama besar.
d. Segitiga siku-siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku ABC adalah:
- Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu <CAB dengan titik sudut A
- Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu CA dan AB
- Mempunyai 1 sisi miring yaitu BC
F. Metode Pembelajaran
114
Model : Penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning)
Metode : Penugasan, dan diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat-alat percobaan penemuan : kertas berwarna, kertas karton, lem, gunting,
penggaris, dan pensil.
2. Matematika Terampil Berhitung Jilid 3.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Tahapan GDL Kegiatan Pembelajaran Wkt
1. Awal
g. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan salam
dan berdoa bersama
yang dipimpin oleh
salah satu peserta
didik.
h. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
i. Guru mengabsen
siswa.
j. Guru bertanya: “apa
5 m
115
kabar anak-anak?”
k. Guru melakukan
apersepsi dan
motivasi:
Siswa di ajak berdiri
dan bersama-sama
menyanyikan lagu
anak-anak (bintang
kecil).
l. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Eksplorasi
c. Guru memberikan
beberapa macam
contoh bangun datar
d. Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
contoh bangun datar.
60m
116
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
Elaborasi
j. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
contoh sifat bangun
datar.
k. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok.
l. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasikan
tentang contoh sifat
bangun datar.
m. Masing-masing
kelompok
menggambar bangun
datar di kertas
berwarna, kemudian
117
Data collection dan
Data Processing
(Pengolahan Data)
Verification
(Pembuktian)
di potong dan di
tempel di kertas
karton.
n. Masing-masing
kelompok berdiskusi
menuliskan ciri-ciri
atau sifat bangun
datar yang sudah
mereka tempel.
o. Siswa mengumpulkan
hasil kerja
kelompoknya
p. Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil identifikasi
siswa yang relevan
untuk dijadikan
sebagai hipotesis.
q. Melalu bimbingan
Guru baik secara lisan
maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya
diminta melakukan
118
percobaan penemuan
untuk mendapatkan
lebih banyak lagi sifat-
sifat bangun datar dan
membuktikan benar
atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
r. Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi yang
di sediakan oleh guru.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisa
si)
Konfirmasi
e. Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
f. Baru setelah tertulis ,
119
Perwakilan kelompok
maju ke depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari percobaan
penemuanya.
g. kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan kelompok
yang maju.
h. Post tes
Siswa mengerjakan dan
dikumpulkan
3. Akhir Menyimpulkan d. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
e. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
5 m
120
f. Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama siswa
dan mengucapkan
salam
I. Penilaian
Penilaian : tes tertulis (kognitif), afektif, dan psikomotorik
Gambarlah macam-macam bangun datar segitiga, potong, tempel, kemudian
temukan sifat-sifatnya!
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
121
Siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat
bangun datar dengan
benar.
Test tertulis
Soal uraian
Gambarlah macam-
macam bangun
datar segitiga,
potong, tempel,
kemudian temukan
sifat-sifatnya!
Coba, isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Gambar di samping disebut bangun ....
122
2. Gambar di samping disebut bangun ....
3. Ketiga sisinya sama panjang dan ketiga pojoknya sama besar
adalah sifat bangun ....
4. Gambar di samping disebut bangun ....
5. Sisinya ada tiga dan salah satu pojoknya siku-siku disebut
bangun ....
- Kunci Jawaban:
1. Segitiga sama sisi
2. Segitiga sembarang
3. Segitiga sama sisi
4. Segitiga sama kaki
5. Segitiga siku-siku
123
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Sekolah : SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Geometri dan Pengukuran
waktu : 2 x 35 menit
J. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
K. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai persegi dan persegi panjang menurut sifat atau
unsurnya.
L. Indikator
4.1.2 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat persegi dan persegi panjang dengan
benar.
M. Tujuan Pembelajaran :
4.1.2.1 Melalui metode Guided Discovery Learning siswa dapat menemukan dan
menyebutkan sifat-sifat persegi dan persegi panjang dengan benar.
125
4.1.2.2 Melalui metode Guided Discovery Learning siswa dapat menyebutkan
contoh yang membuktikan sifat-sifat persegi dan persegi panjang dengan
benar.
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin, tanggung jawab, teliti, peraya diri, inisiatif, mandiri, menghargai
keberagaman, kritis, kreatif.
N. Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Persegi
Sifat-sifat persegi ABCD adalah:
- Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA
- Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu <ABC = <BCD = <CDA = <DAB
Jadi, persegi adalah segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama panjang dan 4
buah sudut siku-siku.
126
2. Persegi panjang
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah:
- Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu
AB = DC dan AD = BC
- Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu <ABC = <BCA = <CDA = <DAB
Jadi, persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai 2 pasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
O. Metode Pembelajaran
Model : Penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning)
Metode : Penugasan, dan diskusi
P. Media, Alat, dan Sumber Belajar
3. Alat-alat percobaan penemuan : kertas berwarna, kertas karton, lem, gunting,
penggaris, dan pensil.
4. Matematika Terampil Berhitung Jilid 3. (Mangatur Sinaga dkk, 2001)
Q. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Tahapan GDL Kegiatan Pembelajaran Wkt
127
1. Awal
g. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan salam
dan berdoa bersama
yang dipimpin oleh
salah satu peserta
didik.
h. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
i. Guru mengabsen
siswa.
j. Guru bertanya: “apa
kabar anak-anak?”
k. Guru melakukan
apersepsi dan
motivasi:
Siswa di ajak berdiri
dan bersama-sama
senam sederhana
agar lebih
5 m
128
semangat.
l. Guru menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Eksplorasi
c. Guru memberikan
beberapa macam
contoh bangun
datar
d. Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
contoh tentang
bangun datar .
60m
Elaborasi
j. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
129
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
contoh sifat bangun
datar.
k. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok.
l. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasikan
tentang contoh sifat
bangun datar.
m. Masing-masing
kelompok
menggambar
bangun datar
persegi dan persegi
panjang di kertas
berwarna, kemudian
di potong dan di
tempel di kertas
karton.
n. Masing-masing
kelompok berdiskusi
130
Data collection dan
Data Processing
(Pengolahan Data)
Verification
(Pembuktian)
menuliskan ciri-ciri
atau sifat bangun
datar persegi dan
persegi panjang
yang sudah mereka
tempel.
o. Siswa
mengumpulkan hasil
kerja kelompoknya
p. Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil identifikasi
siswa yang relevan
untuk dijadikan
sebagai hipotesis.
q. Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan
penemuan untuk
131
mendapatkan lebih
banyak lagi sifat-
sifat bangun datar
dan membuktikan
benar atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
r. Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisa
si)
Konfirmasi
e. Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
f. Baru setelah tertulis
132
, Perwakilan
kelompok maju ke
depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
percobaan
penemuanya.
g. Kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan
kelompok yang
maju.
h. Post tes. Siswa
mengerjakan dan
dikumpulkan
3. Akhir Menyimpulkan f. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
g. Guru menyampaikan
materi yang akan
5 m
133
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
h. Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan salam
R. Penilaian
Penilaian : tes tertulis (kognitif), afektif, dan psikomotorik
Gambarlah bangun datar persegi dan persegi panjang, potong, tempel, kemudian
temukan sifat-sifatnya!
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat
bangun datar dengan
benar.
Test tertulis
Soal uraian
Gambarlah bangun
datar persegi dan
persegipanjang,
potong, tempel,
kemudian temukan
sifat-sifatnya!
134
Coba, isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
6. Keempat pojoknya berbentuk siku-siku dan keempat sisinya sama panjang adalah
sifat bangun ....
7. Nama bangun di samping adalah ....
8. Sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat pojoknya
sama besar adalah sifat bangun .......
9. Sebutkan beberapa contoh benda yang berbentuk persegi yang ada di kelasmu.....
10. Sebutkan beberapa contoh benda yang berbentuk persegi panjang yang ada di
kelasmu............
135
- Kunci Jawaban:
1. Persegi
2. Persegi panjang
3. Persegi panjang
4. Meja, jendela
5. Papan tulis, penggaris
136
137
DAFTAR NILAI SISWA PRA SIKLUS
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Jovan 60 30 Belum Tuntas
2. Ahmad Sutriyono 60 90 Tuntas
3. Andika 60 25 Belum Tuntas
4. Diki M.F 60 40 Belum Tuntas
5. Icha 60 50 Belum Tuntas
6. Lutfi 60 55 Belum Tuntas
7. Raihan 60 50 Belum Tuntas
8. Syifa 60 55 Belum Tuntas
9. Tutut Ambarwati 60 80 Tuntas
10. Zaenal Arifin 60 55 Belum Tuntas
138
DAFTAR NILAI SISWA HASIL TES TERTULIS SIKLUS I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Jovan 60 60 Tuntas
2. Ahmad Sutriyono 60 100 Tuntas
3. Andika 60 20 Belum Tuntas
4. Diki M.F 60 60 Tuntas
5. Icha 60 60 Tuntas
6. Lutfi 60 60 Tuntas
7. Raihan 60 60 Tuntas
8. Syifa 60 40 Belum Tuntas
9. Tutut Ambarwati 60 100 Tuntas
10. Zaenal Arifin 60 60 Tuntas
139
DAFTAR NILAI SISWA HASIL TES TERTULIS SIKLUS II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Jovan 60 80 Tuntas
2. Ahmad Sutriyono 60 100 Tuntas
3. Andika 60 80 Tuntas
4. Diki M.F 60 80 Tuntas
5. Icha 60 80 Tuntas
6. Lutfi 60 80 Tuntas
7. Raihan 60 80 Tuntas
8. Syifa 60 80 Tuntas
9. Tutut Ambarwati 60 100 Tuntas
10. Zaenal Arifin 60 80 Tuntas
140
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4 I PENDAHULUAN 1. Guru membuka pelajaran. 2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa. 4. Guru menanyakan kabar kepada siswa. 5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI A. EKSPLORASI 7. Guru memberikan beberapa macam contoh
segitiga.
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa bertanya.
B. ELABORASI 9. Guru smembagi siswa menjadi 5 kelompok
secara heterogen.
10. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh sifat segitiga.
11. Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa yang relevan untuk dijadikan sebagi hipotesis.
C. KONFIRMASI 12. Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan penemuan dan pembuktian mengenai sifat-sifat bangun datar.
13. Guru membimbing siswa untuk membacakan hasil percobaan penemuan dan pembuktiannya di depan kelas.
14. Guru membimbing siswa yang lain untuk menanggapi kelompok yang maju.
15. Guru memberikan soal evaluasi. III PENUTUP 16. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 17. Guru menyampaikan materi yang akan di
pelajari pada pertemuan selanjutnya.
18. Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor 4 6 30 4 Skor Akhir 44 Persentase 61,1% Kualifikasi Baik
141
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 37 2 Ahmad 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 45 3 Andika 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 4 Diki 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 36 5 Icha 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 47 6 Lutfi 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 4 36 7 Raihan 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 36 8 Syifa 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 37 9 Tutut 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 48
10 Zaenal 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 39 Jumlah 404
Persentase 72,14% Kualifikasi Baik
142
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4 I PENDAHULUAN 1. Guru membuka pelajaran. 2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa. 4. Guru menanyakan kabar kepada siswa. 5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI A. EKSPLORASI 7. Guru memberikan beberapa macam contoh
benda berbentuk persegi dan persegi panjang.
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa bertanya.
B. ELABORASI 9. Guru smembagi siswa menjadi 5 kelompok
secara heterogen
10. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh sifat persegi dan persegi panjang.
11. Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa yang relevan untuk dijadikan sebagi hipotesis.
C. KONFIRMASI 12. Guru membimbing siswa melakukan
percobaan penemuan dan pembuktian sifat-sifat persegi dan persegi panjnag.
13. Guru membimbing siswa untuk membacakan hasil percobaan penemuan dan pembuktiannya di depan kelas.
14. Guru membimbing siswa yang lain untuk menanggapi kelompok yang maju.
15. Guru memberikan soal evaluasi. III PENUTUP 16. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 17. Guru menyampaikan materi yang akan di
pelajari pada pertemuan selanjutnya.
18. Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor 12 56 Skor Akhir 68 Persentase 94,44% Kualifikasi Sangat Baik
143
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 50 2 Ahmad 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 53 3 Andika 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 52 4 Diki 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 46 5 Icha 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 53 6 Lutfi 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 48 7 Raihan 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 48 8 Syifa 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 46 9 Tutut 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 54
10 Zaenal 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 43 Jumlah 493
Persentase 88,03% Kualifikasi Sangat Baik
144
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa
Sumogawe
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Segitiga
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Maret 2016
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 37 2 Ahmad 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 45 3 Andika 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 4 Diki 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 36 5 Icha 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 47 6 Lutfi 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 4 36 7 Raihan 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 36 8 Syifa 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 37 9 Tutut 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 48
10 Zaenal 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 39 Jumlah 404
Persentase 72,14% Kualifikasi Baik
145
1. Aspek Pengamatan
Tahap Aspek yang diamati Kode
Pembukaan Aktifitas siswa ketika berdoa pembuka. A Kesiapan siswa dalam belajar. B Kerajinan siswa dalam memakai seragam. C
Eksplorasi
Respon siswa terhadap contoh-contoh segitiga yang di berikan oleh guru.
D
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam berpendapat dan bertanya.
E
Elaborasi Aktifitas siswa ketika di kelompokan menjadi 5 kelompok. F
146
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Keaktifan siswa ketika berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh-contoh sifat segitiga.
G
Keaktifan siswa ketika mencatat hasil diskusi. H Keaktifan dan kemampuan siswa ketika melakukan percobaan penemuan dan pembuktian.
I
Konfirmasi
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan penemuan dan pembuktian.
J
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
K
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menanggapi kelompok yang maju.
L
Akhir
Keaktifan dan kemampuan siswa ketika menyimpulkan materi yang telah dipelajari
M
Aktifitas siswa ketika berdoa penutup N
147
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
Persentase (%) = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= 푥100%
= 72,14 %
148
149
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Islam SAINS dan Teknologi At- Taqwa
Sumogawe
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Persegi, Persegi Panjang
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Maret 2016
No. Nama Aspek Pengamatan Jml A B C D E F G H I J K L M N
1 Jovan 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 50 2 Ahmad 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 53 3 Andika 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 52 4 Diki 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 46 5 Icha 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 53 6 Lutfi 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 48 7 Raihan 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 48 8 Syifa 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 46 9 Tutut 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 54
10 Zaenal 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 43 Jumlah 493
Persentase 88,03% Kualifikasi Sangat Baik
150
1. Aspek Pengamatan
Tahap Aspek yang diamati Kode
Pembukaan Aktifitas siswa ketika berdoa pembuka. A Kesiapan siswa dalam belajar. B Kerajinan siswa memakai seragam. C
Eksplorasi
Respon siswa terhadap contoh-contoh benda berbentuk persegi dan persegi panjang.
D
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam berpendapat dan bertanya.
E
Elaborasi
Aktifitas siswa ketika di kelompokan menjadi 5 kelompok. F Keaktifan siswa ketika berdiskusi mengidentifikasikan tentang contoh-contoh sifat persegi dan persegi panjang.
G
Keaktifan siswa ketika mencatat hasil diskusi. H Keaktifan dan kemampuan siswa ketika melakukan percobaan penemuan dan pembuktian.
I
Konfirmasi
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan penemuan dan pembuktian.
J
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
K
Keaktifan dan kemampuan siswa dalam menanggapi kelompok yang maju.
L
Akhir
Keaktifan dan kemampuan siswa ketika menyimpulkan materi yang telah dipelajari
M
Aktifitas siswa ketika berdoa penutup N
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
151
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
Persentase (%) = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= 푥100%
= 88,03 %
152
153
DOKUMENTASI SIKLUS I
Aktivitas guru saat melakukan apersepsi
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok beranggotakan 2 orang
154
Aktivitas siswa saat menggambar macam-macam segitiga
Aktivitas siswa saat memotong dan menempel macam-macam segitiga
155
Aktivitas guru saat membimbing siswa dalam menemukan sifat-sifat segitiga
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka tentang sifat-sifat segitiga
156
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka
157
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru setelah generalisasi atau penarikan kesimpulan
158
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru setelah generalisasi atau penarikan kesimpulan
159
Siklus I selesai
160
DOKUMENTASI SIKLUS II
Aktivitas guru saat melakukan apersepsi
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok beranggotakan 2 orang
161
Aktivitas siswa saat menggambar dan menmpel persegi
Aktivitas siswa saat menggambar dan menempel persegi panjang
162
Aktivitas guru saat membimbing siswa dalam penemuan sifat-sifat persegi dan persegi panjang
Aktivitas siswa dalam menemukan sifat-sifat persegi dan persegi panjang dalam kelompok
163
Aktivitas tiap kelompok saat mempresentasikan hasil penemuan mereka di depan kelas
Aktivitas tiap kelompok saat mempresentasikan hasil penemuan mereka
164
Aktivitas tiap kelompok saat mempresentasikan hasil penemuan mereka
165
Aktivitas tiap kelompok saat mempresentasikan hasil penemuan mereka
Aktivitas tiap kelompok saat mempresentasikan hasil penemuan mereka
Guru melakukan generalisasi atau penarikan kesimpulan
166
Aktivitas siswa saat mengerjakan latihan soal
167
Siklus II selesai
Model Guided Discovery Learning siap diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe
168
169
170
171
172