peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akidah...

149
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh NURUL FAHMI 114 14 016 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

    AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP

    TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

    PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

    guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Disusun oleh

    NURUL FAHMI

    114 14 016

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2018

  • ii

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

    Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

    Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:

    [email protected]

    SKRIPSI

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

    AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP

    TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

    PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Disusun Oleh:

    NURUL FAHMI

    NIM. 114 14 016

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

    Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2018 dan telah diterima sebagai bagian

    dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil. ________________________

    Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. ________________________

    Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________________

    Penguji II : Nur Hasanah, M.Pd. ________________________

    Salatiga, 27 Maret 2018

    Dekan

    Suwardi. M.Pd

  • iv

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Nurul Fahmi

    NIM : 114 14 016

    Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ekstensi

    Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

    AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP

    TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

    PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN

    PELAJARAN 2017/2018

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

    orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

    etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan

    IAIN Salatiga

    Salatiga, 19 Maret 2018

    Yang menyatakan

    Nurul Fahmi

    NIM. 114 14 016

  • vi

    MOTTO

    Seseorang tetap menjadi orang berilmu

    selama dia belajar,

    jika dia meninggalkan belajar dan merasa

    cukup dengan apa yang dia miliki,

    maka ketika itulah dia menjadi orang bodoh.

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

    Penyayang, serta dengan ketulusan dan kerendahan hati, Penulis persembahkan

    skripsi ini untuk:

    1. Kedua Orangtuaku yang tersayang, Bapak Sumyani dan Ibu Sarti yang

    tidak pernah lelah mencurahkan segala pengorbanan dan do‟a restu.

    2. Orang tuaku, Bapak H. Edy Triyanto Basuki dan Ibu Hj. Retno

    Worowidati yang selalu mendukung dan mengispirasi untuk kebaikan dan

    keberkualitasan hidup.

    3. Romo Kyai Nur Salim Mawardi yang mengasuh saya di Pondok Pesantren

    An Nibros Al Hasyim As Salafyi Desa Reksosari, Kec Suruh yang

    senantiasa memberikan ridho dan ilmu-ilmunya.

    4. Istriku tercinta, Risa Rosiana yang selalu mendukung, membantu dan

    memotivasiku.

    5. Adik-adikku; Sari, Asfa, A‟yun dan Nidhar yang selalu aku sayangi.

    6. Seluruh Kyai, Asatidz, pengurus dan segenap keluarga besar Pondok

    Pesantren Yasinta Salatiga.

    7. Teman berjuang, seluruh Guru dan Karyawan MTs Yasinta Salatiga.

    8. Teman-teman seperjuangan, Mahasiswa Jurusan PAI dan PAI Ekstensi

    angkatan tahun 2014.

    9. Teman-teman PPL, KKL dan KKN yang telah banyak memberikan

    dukungannya.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb

    Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha

    Penyayang, seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala

    anugrah dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

    Shalawatullah wa salamuhu semoga senantiasa tercurahkan kehadirat sang suri

    teladan sejati yaitu Nabi Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat dan

    pengikutnya.

    Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

    Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

    Salatiga.

    Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang

    turut membantu dan memberikan dukungannya. Oleh karena itu, Penulis

    menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:

    1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

    2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

    3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan

    dosen pembimbing skripsi

    4. Kepada seluruh dosen tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama

    Islam di FTIK IAIN Salatiga.

    5. Kepala Madrasah Tsanawiyah Yasinta Salatiga yang telah memberikan ijin

    kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  • ix

    6. Ibu Faridah Rahmawati, S.Ag. Guru Mapel Akidah Akhlak yang telah

    membantu penulis mengadakan penelitian.

    7. Seluruh siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga yang telah membantu penulis

    melaksanakan penelitian. dan

    8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

    Akhirnya Penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan

    menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT.

    Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

    jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh Penulis.

    Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman

    sebagai masukan dan pengalaman untuk perbaikan penulisan-penulisan

    selanjutnya.

    Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat

    bagi penulis dan pembaca.

    Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

    Salatiga, 19 Maret 2018

    Penulis

    Nurul Fahmi

    NIM. 114 14 016

  • x

    ABSTRAK

    Fahmi, Nurul. 2017. Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak

    Materi Adab Islami Terhadap Tetangga Dengan Metode Cooperative

    Script Pada Siswa Kelas 9 Mts Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran

    2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

    Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

    Kata Kunci: metode pembelajaran, cooperative script, prestasi belajar

    Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar

    akidah akhlak melalui metode pembelajaran cooperative script pada siswa kelas 9

    MTs Yasinta Salatiga. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini

    adalah Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan

    hasil belajar Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga pada

    siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018? Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada mata

    pelajaran Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga melalui

    metode Cooperative Script pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun

    Pelajaran 2017/2018

    penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tekhnik

    pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan

    metode tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga

    sebanyak 25 siswa. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa nilai rata-rata

    siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga pada pra siklus 68,80, siklus I 78,60, siklus II

    87,60. Sedangkan untuk presentase ketuntasan klasikal pada pra siklus 36%,

    siklus I 72%, dan di siklus II 92%.

    Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa metode

    pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah

    Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga. pada siswa kelas 9 MTs

    Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

  • xi

    DAFTAR ISI

    JUDUL ....................................................................................................... i

    NOTA PEMBIMBING .............................................................................. ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iii

    DEKLARASI …………………………………………………………….. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. v

    MOTTO ..................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

    ABSTRAK .................................................................................................. x

    DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

    D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5

    E. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 7

    F. Metode Penelitian ......................................................................... 8

    G. Sistematika Penulisan ................................................................... 21

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori ................................................................................... 22

    1. Prestasi belajar........................................................................... 22

    2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak ................................................ 36

    3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga.................................... 39

    4. Metode Pembelajaran Cooperative Script................................. 48

    B. Kajian Pustaka ............................................................................... 54

  • xii

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Deskripsi Pra Siklus ...................................................................... 57

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 58

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 63

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian .............................................................................. 68

    1. Pra Siklus .................................................................................. 69

    2. Siklus I ...................................................................................... 75

    3. Siklus II ..................................................................................... 83

    B. Pembahasan.................................................................................... 89

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 96

    B. Saran .............................................................................................. 97

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 99

    LAMPIRAN - LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1. Form Lembar Observasi Peserta Didik

    Tabel 1.2. Form Lembar Observasi Guru

    Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus

    Tabel 4.2. Data Partisipasi Peserta Didik Pra Siklus

    Tabel 4.3. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus

    Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Guru Siklus I

    Tabel 4.5. Data Partisipasi Peserta Didik pada Siklus I

    Tabel 4.6. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Siklus I

    Tabel 4.7. Data Hasil Observasi Guru Siklus II

    Tabel 4.8. Data Partisipasi Peserta Didik pada Siklus II

    Tabel 4.9. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Siklus II

    Tabel 4.10. Perbandingan Pencapaian Kinerja Guru Antar Siklus

    Tabel 4.11. Perbandingan Partisipasi Peserta Didik Antar Siklus

    Tabel 4.12. Perbandingan Nilai Evaluasi Belajar Tiap-tiap Siklus

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK

    Gambar 4.1. Diagram Kinerja Guru Tiap Siklus

    Gambar 4.2. Diagram Partisipasi Peserta Didik

    Gambar 4.3. Diagram Nilai Rata-rata Kelas

    Gambar 4.4. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

    Lampiran 2. RPP Siklus I

    Lampiran 3. RPP Siklus II

    Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I

    Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus II

    Lampiran 6. Nilai Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan II

    Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I

    Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II

    Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus 1

    Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus II

    Lampiran 11. Foto Kegiatan Pembelajaran

    Lampiran 12. Lembar Konsultasi

    Lampiran 13. Pembimbing Skripsi

    Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup Penulis

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia sebagai tuntutan atas

    fitrah manusia itu sendiri yang selalu berproses, belajar, mendewasakan diri

    dan memajukan kehidupannya. Apalagi pendidikan merupakan salah satu

    barometer kemajuan suatu bangsa, maka Pendidikan adalah faktor yang

    sangat menentukan bagi kemajuan peradaban bangsa dan terlaksananya suatu

    tujuan hidup yang dicita-citakan suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun

    2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

    Dengan demikian maka pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang

    mampu mencetak generasi berkarakter, berakhlak mulia, cerdas dan trampil

    serta mampu memenuhi kebutuhan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

    Pendidikan merupakan sistem dan proses pembelajaran untuk

    mengembangkan peserta didik, maka lembaga pendidikan formal baik

    sekolah maupun madrasah sebagai ujung tombak sistem pendidikan nasional

    mempunyai peranan yang sengat penting dalam mewujudkan keberhasilan

    pendidikan nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas

  • 2

    Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi

    mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

    yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

    untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

    beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

    berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis

    serta bertanggung jawab.

    Keberhasilan pendidikan di lembaga pendidikan formal tentunya

    dipengaruhi oleh banyak faktor. Sampai saat ini masih ditemukan beberapa

    lembaga pendidikan yang kurang maksimal dalam mengelola faktor-faktor

    keberhasilan pendidikan sehingga prestasi belajar peserta didik masih jauh

    dari yang diharapkan. Salah satu faktor pentingnya adalah metode

    pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Subrata

    (2008:228) mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap

    orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode

    untuk proses pembelajaran.

    Menurut Wina Sanjaya (2008:128) metode diartikan sebagai cara

    yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,

    khususnya penyajian materi pelajaran kepada siswa. Dalam kegiatan

    pembelajaran semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif

    dan efisien kegiatan pembelajaran yang dilakukan antara guru dan siswa

    sehingga dapat menunjang dan menghantarkan pada keberhasilan

    pembelajaran (Darmansyah, 2010:5). Maka jelaslah bahwa penggunaan

  • 3

    metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

    kegiatan pembelajaran yang berimplikasi pada keberhasilan pembelajaran.

    Metode pembelajaran merupakan suatu alat ekstrinsik dalam kegiatan

    pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan

    pemahaman materi pembelajaran. Suatu metode pembelajaran yang baik dan

    tepat adalah ketika pemilihan dan penerapannya sesuai dengan situasi dan

    kondisi yang ada, baik dari segi keadaan siswa, suasana kelas, materi

    pembelajaran, minat belajar, media pembelajaran maupun kemampuan guru

    dalam menguasai metode yang dipakai.

    Berdasarkan hasil pengamatan sementara terhadap proses dan hasil

    pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 MTs Yasinta Salatiga

    diketahui bahwa prestasi belajar siswa kurang maksimal. Hal ini terlihat dari

    hasil ulangan harian dua bab terakhir dan ulangan tengah semester (UTS)

    semester ganjil kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

    siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) nilai 75 kurang

    dari 50% siswa.

    Dengan memperhatikan proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas

    9 MTs Yasinta Salatiga dan pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam

    kegiatan pembelajaran, maka peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar

    siswa yang kurang maksimal tersebut disebabkan karena metode yang

    digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran monoton dan kurang bervariasi

    sehingga para siswa banyak yang bosan, tidak memperhatikan dan kurang

    aktif dalam kegiatan pembelajaran.

  • 4

    Melihat pada hasil temuan tersebut, maka diperlukan inovasi,

    kreatifitas dan terobosan baru dalam menerapkan metode pembelajaran

    Akidah Akhlak pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga. Sebagai salah satu

    upaya untuk memperbaiki prestasi belajar siswa, peneliti berpendapat bahwa

    pendekatan kolaboratif dengan menggunakan metode Cooperative Script

    pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 materi adab islami terhadap

    tetangga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi

    belajar siswa adalah pembelajaran dengan metode Cooperative Script.

    Metode ini dapat meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah di

    peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas

    siswa karena kreatifitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi

    baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada. Cooperative Script

    adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara

    berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-

    bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam Miftahul Huda,

    2014:213). Dengan metode ini semua peserta didik akan lebih aktif dan

    mempunyai semangat untuk memahami materi karena semua peserta didik

    dituntut untuk bekerja sama secara berpasangan dan saling menyampaikan

    pemahaman materi secara bergantian.

    Berdasar dari uraian di atas peneliti bermaksud melakukan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsini Arikunto, dkk. (2007:58)

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

  • 5

    yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

    dikelasnya. Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH

    AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN

    METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs

    YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode Cooperative

    Script dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak

    materi adab islami terhadap tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta

    Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

    apakah penerapan Metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi

    belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga

    pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

    D. Kegunaan Penelitian

    Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

  • 6

    1. Kegunaan Teoritis

    Kegunaan teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

    untuk mendapatkn bukti dan pengetahuan tentang implementasi metode

    Cooperative Script sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa

    dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap

    Tetangga sebagai dasar penelitian selanjutnya.

    2. Kegunaan Praktis

    Kegunaan praktis dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain:

    a. Berguna untuk meningkatkan minat, motivasi dan prestasi belajar

    peserta didik .

    b. Menjadi bahan masukan guru dan lembaga terkait dalam

    pembaharuan pendidikan demi meningkatkan mutu pendidikan di

    lembaganya.

    c. Dapat digunakan sebagai masukan dalam perbaikan strategi

    pembelajaran yang lebih bervariasi, efisien, efektif dan

    menyenangkan.

    3. Kegunaan Akademis

    Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi

    dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas

    akademika.

  • 7

    E. Hipotesis Tindakan

    1. Hipotesis tindakan

    Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang

    terkumpul (Ari Kunto, 2009:67). Senada dengan pendapat Mulyasa

    (2011:63) yang berpendapat bahwa hipotesis adalah tindakan merupakan

    jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Dari kedua pendapat

    tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas

    kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin

    benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak

    jika salah.

    Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut,

    “Penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi

    belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap

    Tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran

    2017/2018.”

    2. Indikator Keberhasilan

    Pembelajaran dengan menerapkan metode Cooperative Script

    dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.

    Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

    a. Adanya peningkatan prestasi belajar Akidah Akhlak materi adab islami

    terhadap tetangga siswa kelas 9 melalui metode Cooperative Script

    secara berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua.

  • 8

    b. Prestasi belajar Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga ≥

    75 sesuai KKM yang ditentukan oleh madrasah.

    c. Siklus akan berhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah di

    tentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85 %.

    F. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK). Munculnya istilah “classroom action research” atau

    penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dengan istilah

    “action research” atau penelitian tindakan. Secara umum, “action

    research” digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang

    dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari dimanapun tempatnya

    (Muslich, 2001:7).

    Pengertian PTK didefinisikan oleh para tokoh sebagaimana di

    kutip oleh Muslich (2011:8) adalah sebagai berikut:

    a. Hokins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

    reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan

    kemantapan rasional dan tindakan tindakannya dalam melaksanakan

    tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik

    pembelajaran.

    b. Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap

    permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang

  • 9

    ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka

    pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu.

    c. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

    reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

    memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di

    kelas secara professional

    d. Tim PGSM (1999): PTK sebagai bentuk kajian yang bersifat

    reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

    kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan

    tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang

    dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran

    tersebut dilakukan.

    Berdasarkan beberapa pengertian PTK di atas maka dapat

    diketahui bahwa PTK bertujuan untuk meperbaiki dan meningkatkan

    kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam

    memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

    Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan

    problem pembelajaran yaitu prestasi belajar mata pelajaran Akidah

    Akhlak masih relatif rendah dan adanya keinginan guru untuk

    memperbaiki prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan utama

    penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengubah perilaku penelitiannya,

    dan atau untuk mengubah kerangka kerja, organisasi, atau struktur lain

  • 10

    yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain

    (Sumadayo, 2013:23).

    2. Tempat dan Waktu

    Penelitian bertempat di MTs Yasinta Salatiga, yang beralamat di

    Jl. KH. Abdul Wahid no. 6, RT 005 RW 001 Cabean, Mangunsari,

    Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga 50721.

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember

    tahun 2017 yang terbagi menjadi beberapa teknis penelitian.

    3. Subyek Penelitian

    Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang

    menjadi penelitian adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun

    pelajaran 2017/2018 sejumlah 25 siswa.

    4. Langkah-langkah Penelitian

    Suyadi (2010:50) mengemukakan tahap-tahap dalam Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan pada setiap siklusnya,

    yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Tahapan

    tersebut dapat disajikan dalam gambar 1.1.

  • 11

    Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK.

    a. Perencanaan.

    Perencanaan merupakan tindakan awal yang diharapkan

    mampu memberikan wawasan kedepan serta fleksibel untuk

    menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan

    mempersiapkan alternatif pencegahan untuk mengatasi adanya suatu

    hambatan.

    Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    Perencanaan

    Siklus I

    Pelaksanaan

    Siklus II

    Refleksi

    Pengamatan

    ?

    Pelaksanaan

    Refleksi

    Pengamatan

    Perencanaan

  • 12

    1) Merencanakan pembelajaran Akidah Akhlak materi adab islami

    terhadap tetangga.

    2) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script.

    3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    4) Peneliti merancang strategi dan skenario penenarapan

    pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan

    meningkatkan prestasi belajar.

    5) Menyiapkan media dan fasilitas penunjang pembelajaran.

    6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes.

    b. Penerapan tindakan

    Pada tahapan ini, rancangan skenario dan strategi pada

    metode pembelajaran tertentu diterapkan di kelas dengan tujuan

    untuk memperbaiki atau menyempurnakan metode pembelajaran

    yang sedang dijalankan.

    c. Pengamatan/Observasi

    Tahapan ini berfungsi untuk melihat, menyerap dan

    mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul akibat dari

    dilakukannya tindakan kelas. Peneliti melakukan pengamatan dan

    mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama

    pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil pengamatan inilah yang

    kemudian dijadikan dasar untuk melakukan refleksi sehingga

    pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan/menggambarkan

    keadaan sesungguhnya.

  • 13

    d. Refleksi

    Berdasarkan data yang telah terkumpul, Peneliti melakukan

    refleksi yang meliputi kegiatan menganalisis, menafsirkan,

    mengevaluasi dan menyimpulkan tindakan yang telah dilaksanakan.

    Hasil dari refleksi ini menjadi acuan untuk melakukan Siklus

    selanjutnya. Jika terdapat masalah atau kendala yng muncul dan

    proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses

    pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan pada

    siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang

    telah dilaksanakan.

    5. Teknik Pengumpulan Data

    a. Metode Tes

    Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran,

    yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.

    (Eko Putro Widoyoko, 2009:45). Menurut Acep Yoni (2012:58) Tes

    akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum

    dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

    Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi

    atau prestasi belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre

    test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam

    pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

  • 14

    b. Metode Observasi

    Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)

    untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

    (Arikunto, 2007:127). Peneliti menggunakan metode ini untuk

    mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap

    pelaksanaan Metode Cooperative Script pada mata pelajaran Akidah

    Akhlak materi akhlak islami terhadap tetangga.

    c. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai

    hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, notulen rapat, agenda

    dan lain-lain (Sugiono, 2011:145). Metode dokumentasi Peneliti

    menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM,

    nilai prestasi belajar Akhidah Akhlak, Proses belajar Mengajar

    (PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan

    madrasah yang diteliti.

    6. Instrumen Penelitian

    Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

    dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen

    penelitian berupa:

    a. Soal tes pada setiap siklus.

    Soal tes diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui

    pencapaian prestasi belajar pada tiap-tiap siklus. Instrument soal

  • 15

    dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran

    yang ingin dicapai.

    b. Lembar observasi peserta didik

    Lembar observasi adalah alat yang digunakan dalam kegiatan

    observasi yang berfungsi sebagai pedoman observasi. Lembar

    observasi peserta didik digunakan untuk mengamati sikap siswa

    dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Cooperative

    Script. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini aspek yang

    diamati adalah keaktifan peserta didik, semangat, tanggung jawab

    dan perhatian peserta didik. Form lembar observasi peserta didik

    dalam penelitian ini sebagaimana tabel 1.1.

    Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik

    No Nama Siswa

    Aspek yang diamati

    Aktif Semangat Tangung

    Jawab Kerjasama

    1

    2

    3

    4

    Dst.

    c. Lembar observasi guru

    Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati guru

    dalam menerapkan metode Cooperative Script dalam pembelajaran.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa

  • 16

    aspek yang diamati, anatara lain; (1) Kemampuan guru membuka

    pelajaran, (2) Sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) Penguasaan

    bahan pembelajaran atau materi pelajaran, (4) Kegiatan belajar

    mengajar atau proses pembelajaran, (5) Pemanfaatan media

    pembelajaran dan sumber belajar, (6) Evaluasi pembelajaran, (7)

    Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) Tindak lanjut

    atau follow up (Rusman,2011: 99-100). Form lembar observasi guru

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana Tabel 1.2.

  • 17

    Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru

    No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

    A B C D

    Kemampuan Guru Membuka

    Pelajaran

    1. Memeriksa kesiapan siswa

    2. Memberi motivasi awal

    3. Memberikan apresepsi (kaitan materi

    yang sebelumnya dengan materi yang

    akan disampaikan)

    4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

    yang akan diberikan

    Sikap Guru dalam Proses

    Pembelajaran

    5. Kejelasan artikulasi

    6. Variasi gerakan badan tidak

    mengganggu perhatian siswa

    7. Mobilitasi posisi mengajar

    Penguasaan Bahan Belajar (Materi

    Pelajaran)

    8. Bahan belajar disajikan sesuai

    langkah-langkah yang direncanakan di

    RPP yakni dengan menerapkan

    metode Cooperative Script

    9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan

    belajar (materi)

    10. Kejelasan dalam memberikan contoh

    Kegiatan Belajar Mengajar (Proses

    Pembelajaran)

    11. Penyajian bahan pelajaran sesuai

    dengan tujuan atau indikator yang

    telah ditetapkan

    12. Memiliki keterampilan mengatur

    siswa saat penerapan metode

    Cooperative Script

    13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

    dalam pembelajaran

    No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

  • 18

    Keterangan skor nilai :

    A = 4 (sangat baik)

    B = 3 (baik)

    C = 2 (cukup)

    D= 1 (kurang)

    A B C D

    14. Melaksanakan proses pembelajaran

    dengan penerapan metode

    Cooperative Script runtut.

    15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

    waktu yang disediakan

    Pemanfaatan Media Pembelajaran

    dan Sumber Belajar

    16. Menggunakan media secara efektif

    dan efisien

    17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

    media

    Evaluasi Pembelajaran

    18. Penilaian relevan dengan tujuan yang

    telah ditetapkan

    19. Penilaian yang diberikan seseuai

    dengan RPP

    Kemampuan Menutup Kegiatan

    Pembelajaran

    20. Meninjau kembali materi yang telah

    diberikan

    21. Memberi kesempatan untuk bertanya

    dan menjawab pertanyaan

    22. Memberikan kesimpulan kegiatan

    pembelajaran

    Tindak Lanjut (Follow Up)

    23. Memberikan tugas kepada siswa baik

    secara individu maupun kelompok

    24. Menginformasikan materi atau bahan

    belajar yang akan dipelajari

    berikutnya

    Jumlah

    Total

    Kategori

  • 19

    Kategori total kinerja guru

    76-100 = baik

    51-75 = sedang

    25-50 = kurang

    7. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian

    berlangsung. Data tentang sikap peseta didik dan sikap guru dalam

    kegiatan pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi.

    sedangkan data prestasi belajar diambil dengan memberikan tes kepda

    peserta didik pada setiap siklus.

    8. Analisis Data

    Data yang dianalisa adalah data pengamatan partisipasi peserta

    didik dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya

    penelitian tindakan kelas yang berupa data observasi dan nilai tes pada

    setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik

    analisis data adalah mencari ketuntasan belajar pada setiap siklus.

    Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

    membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah

    ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 75. Oleh karena itu setiap siswa

    dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan

    siswa ≥ 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau

    belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 75. Selanjutnya,

    untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok

  • 20

    ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang dipilih sebesar 85%

    (Trianto, 2009: 241). Analisa data dalam penelitian ini di lakukan dengan

    menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan

    hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar menggunakan data

    lembar pengamatan guru dan siswa dan analisa data menggunakan

    prestasi belajar yang di peroleh dari hasil tes siswa. Analisa data prestasi

    belajar dapat di lakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

    a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas di gunakan rumus:

    M = x

    N

    Keterangan :

    M = Mean (nilai rata-rata)

    x = Jumlah semua nilai kelas

    N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:264-265)

    b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,di gunakan

    rumus sebagai berikut:

    P = F

    N

    Keterangan:

    P = Jumlah nilai dalam persen

    F = Frekuensi

    N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:226-227)

  • 21

    G. Sistematika Penulisan

    Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang dijabarkan sebagai

    berikut:

    BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, hipotesis

    tindakan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

    sistematika penulisan.

    BAB II : Landasan teori yang meliputi kajian teori dan kajian pustaka.

    BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang

    deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus

    II.

    BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan

    tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah

    dilakukan.

    BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

  • 22

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Prestasi Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Selama manusia menjalani proses kehidupan dan berinteraksi

    dengan lingkungannya, selama itu pula manusia mengalami proses

    belajar, karena belajar adalah suatu interaksi dengan lingkungan

    yang menghasilkan perubahan pengalaman dan tingkah laku. Dalam

    pengertian yang lebih spesifik, Winkel (2001:36) menyatakan bahwa

    belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

    yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

    pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

    secara dinamis dan membekas.

    Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan

    suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

    interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

    hidupnya yang mana perubahan-perubahan tersebut akan nyata pada

    seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2010:2). Lebih lanjut

    dinyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku

    ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Wasty

    Soemanto, 2009: 99).

  • 23

    Sardiman (2001:20) memberikan pengertian belajar dalam

    arti luas dan arti sempit. Dalam pengertian secara luas belajar

    diartikan sebagai aktifitas psiko-fisik menuju keperkembangan

    pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar diartikan

    sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan sebagai kegiatan

    menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

    Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    belajar adalah suatu proses aktif yang dilakukan secara sadar dalam

    interaksi siwa dengan lingkungannya yang menghasilkan

    pengalaman sebagai sebab terjadinya perubahan yang bersifat

    dinamis, nyata dan membekas pada seluruh aspek tingkah laku untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan belajar dalam arti yang

    lebih khusus bisa diartikan sebagai usaha sadar dalam suatu kegiatan

    tertentu untuk menguasai materi ilmu pengetahuan untuk

    membentuk kepribadian yang lebih maju.

    b. Ciri-ciri Belajar

    Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

    beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri

    belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 15).

    1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar

    Ini berarti individu yang belajar akan menyadari

    terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu

    merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

  • 24

    2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional

    Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

    individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu

    perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan

    berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

    belajar berikutnya.

    3) Perubahan dalam Belajar Brsifat Positif dan Aktif

    Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu

    bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik

    dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar

    itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang

    diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu

    tidak terjadi sendirinya, melainkan karena usaha individu

    sendiri.

    4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

    Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat

    menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang

    terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

    5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

    Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi

    karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah

    pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

  • 25

    6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

    Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu

    proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika

    seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami

    perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap

    kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

    c. Pengertian Prestasi Belajar

    Seseorang yang melakukan kegiatan belajar, maka akan

    memperoleh suatu hasil yang bisa menunjukkan sebuah prestasi

    belajar.

    Harjati (2008: 43) menyatakan bahwa prestasi merupakan

    hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang

    dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan

    pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Sedangkan

    prestasi belajar didefinisikan oleh Hetika (2008: 23) adalah

    pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau

    kumpulan pengetahuan. Secara lebih spesifik Asmara (2009:11)

    mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai seseorang

    dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang

    dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes

    angka nilai yang diberikan oleh guru.

    Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas dapat

    disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran

  • 26

    terhadap peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

    dinyatakan dalam bentuk simbol, angaka, huruf maupun kalimat

    yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik

    pada periode tertentu.

    Tes merupakan tindakan yang paling umum dan sering

    digunakan dalam penilain untuk mengukur capian prestasi belajar

    peserta didik, meskipun ada cara yang lain untuk melakukan

    penilaian seperti pengamatan (observasi), penugasan dan penilaian

    portofolio.

    Tes pada hakikatnya adalah untuk menggali informasi yang

    dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi

    belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk

    mengungkap performasi maksimal peserta didik dalam menguasai

    bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan

    pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan

    harian, tes formatif, tes sumatif, dan ujian-ujian lainnya.

    Dalam melakukan penilaian prestasi belajar, guru membuat

    kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mengukur tingkat prestasi

    belajar. siswa dinyatakan berprestasi dalam belajar apabila

    melampaui batas KKM yang telah ditentukan.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

    adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siwa setelah

  • 27

    menerima pengalaman belajar dan bisa ditunjukkan dengan nilai

    setelah guru melakukan kegiatan penilaian.

    d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar

    Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi

    oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

    belajar dapat di golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan

    ekstern. Menurut Slameto (2010:56), sebagai berikut:

    Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

    individu yang sedang belajar. Faktor-faktor intern ini antara lain :

    1) Faktor Jasmaniah

    Faktor jasmaniah meliputi:

    a) Kesehatan

    Dalam kesehatan yang prima maka belajar juga akan

    maksimal. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

    sedang mengalami gangguan kesehatan. Dalam keadaan

    yang kurang sehat seseorang akan cepat lelah, capai,

    kehilangan konsentrasi dan mengurangi semangat

    belajarnya sehingga prestasi bejar yang dicapai juga tidak

    maksimal.

    b) Cacat Tubuh

    Siswa yang memiliki cacat tubuh akan mengalami

    hambatan belajar yang akhirnya akan berdampak pada

    prestasi belajar. Semakin besar tingkat kecacatan tubuh

  • 28

    siswa maka semakin besar pula hambatan belajar yang

    dialaminya.

    2) Faktor Psikologis

    Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar

    diantaranya:

    a) Intelegensi

    Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan

    keberhasilan belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat

    intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya pun

    cenderung baik, begitu sebaliknya. Dalam situasi yang

    sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang

    tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai

    intelegensi yang rendah.

    b) Motivasi

    Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong

    seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi belajar

    adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

    belajar.

    Motivasi merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.

    Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan

    kegiatan belajar sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

  • 29

    c) Minat

    Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,

    karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Dalam

    konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya

    perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap

    materi pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya.

    Semakin berminat terhadap meteri pelajaran, maka akan

    meningkatkan prestasi belajar.

    d) Bakat

    Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses

    belajar adalah bakat. Secara umum, bakat didefinisikan

    sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

    untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

    Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang

    sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung

    proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan

    berhasil. Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau

    potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan

    kemampuannya masing-masing. Individu yang telah

    mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap

    informasi yang berhubungan dengan bakat yang mereka

    miliki.

  • 30

    e) Sikap

    Sikap merupakan kemampuan memberikan

    penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan

    penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan

    terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.

    Siswa memperoleh kesempatan belajar yang sama,

    Meskipun demikian masing masing siswa bisa merespon

    dengan sikap yang berbeda, siswa dapat menerima,

    menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut.

    f) Kesiapan

    Kesiapan siswa untuk melakukan kegiatan

    pembelajaran juga mempengaruhi prestasi belajarnya.

    Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka siswa

    dalam memulai pembelajaran harus dalam kondisi siap

    secara fisik maupun psikologi.

    Sedangkan Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar

    dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga,

    sekolah dan masyarakat.

    1) Faktor Keluarga

    Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

    keluarga berupa :

  • 31

    a) Cara Orang Tua Mendidik

    Orang tua sebagai pemimpin keluarag sangat

    berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak. semakin

    baik cara mendidik dan perhatian terhadap pendidikan

    anaknya maka semakin baik pula prestasi belajar anaknya.

    b) Relasi Antara Anggota Keluarga

    Hubungam yang baik dan harmonis antar anggota

    keluarga akan memberikan dampak yang baik pula terhadap

    prestasi belajar anak.

    c) Suasana Rumah

    Keberhasilan belajar anak juga dipengaruhi oleh

    suasana rumah. Rumah yang tenang, tentram, dan penuh

    kedamaian akan mendukung anak belajar dengan baik dan

    berprestasi dalam pembelajarannya.

    d) Keadan Ekonomi Keluarga

    Keadaan ekonomi keluarga akan memberikan

    dampak pada pemenuhan sarana dan prasarana yang

    menunjang keberhasilan belajar anak. Apalagi dalam

    keadaan yang kurang menguntungkan, anak harus ikut

    membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarag maka

    prestasi belajarnya juga akan terganggu.

  • 32

    2) Faktor Sekolah

    Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar diantaranya

    adalah:

    a) Keadaan Pendidik

    Keberhasilan sebuah sistem pendidikan dengan

    segala sarana dan prasaranan yang disediakan berada di

    tangan seorang guru, karena guru merupakan ujung tombak

    dari sebuah sistem pendidikan yang secara langsung

    berhadapan dengan siswa sebagai obyek dari program

    pendidikan.

    Guru yang memiliki kemampuan yang memadai dan

    professional dalam mendidik siswa akan memberikan

    prestasi belajar yang sangat baik.

    b) Kurikulum

    Kurikulum merupakan rancangan sejumlah kegiatan

    pendidikan di suatu lembaga yang memberikan gambaran

    tentang keseluruhan usaha pendidikan dan pengajaran

    sehingga menjadi pegangan bagi seluruh pelaksana

    pendidikan di lembaga tersebut.

    Kurikulum mengandung makna yang sangat pokok

    bagi pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas,

    karena baik guru maupun siswa harus bergerak dalam

    lingkup kurikulum tersebut.

  • 33

    c) Metode Pembelajaran

    Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru harus

    mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, karena

    metode yang digunakan dalam menyampaikan materi

    pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses

    pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran

    yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi

    belajar siswa (Dimyati dan Mujiono, 2002:4).

    d) Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana meliputi hal-hal seperti

    gedung sekolah (letaknya, luas, jumlah ruang kelas, dll),

    perabot, media pengajaran, ruang-ruang laboratoriumm,

    fasilitas perpustakaan, tempat olahraga, fasilitas UKS, ruang

    pelayanan Bimbingan dan Konseling, ruang guru, ruang

    pimpinan sekolah, ruang dan perangkat administrasi

    sekolah, kamar-kamar kecil dan lain-lain.

    Pada umumnya semakin lengkap sarana dan

    prasarana yang tersedia, semakin efektif dan efisien dalam

    proses pembelajaran dan berimplikasi pada prestasi belajar

    yang maksimal.

    e) Relasi Guru dan Siswa

    Dalam relasi yang baik antara guru dan siswa, hal ini

    bisa menyebabkan terjadinya kedekatan diantara mereka

  • 34

    dan menimbulkan kenyamanan dalam berinteraksi, baik

    ketika di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga

    kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan

    bisa meningkatkan prestasi belajar siswa.

    f) Relasi siswa dengan siswa

    Kenyamanan belajar siswa tentunya juga

    dipengaruhi oleh sebagaimana baik hubungannya dengan

    siswa lain dalam suatu kelas pembelajaran. Relasi yang

    baik diantara sesama siswa dapat menumbuhkan semangat

    dan kenyamanan dalam proses pembelajaran sehingga

    berdampak baik pada prestasi belajarnya.

    3) Faktor Masyarakat

    Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh

    terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan

    siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat ini meliputi

    kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, dan teman

    bergaul.

    a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

    Kegiatan siswa di masyarakat turut mempengaruhi

    prestasi belajar. Kegiatan di masyarakat yang positif dan

    bersifat edukatif bisa saja menambah kemampuan belajar

    siswa terhadap suatu materi tertentu. Seorang pelajar harus

    mampu menyeleksi kegiatan yang bernilai positif dan harus

  • 35

    mampu mengatur jadwal sebaik mungkin agar tidak

    mengganggu kegiatan belajar.

    b) Media Masa

    Media masa mempunyai pengaruh yang cukup

    tinggi terhadap pola pikir dan gaya hidup seseorang yang

    sedikit ataupun banyak turut berdampak pada kegiatan

    belajar seseorang.

    c) Teman bergaul

    Berteman merupakan naluri semua mahluk hidup,

    terlebih lagi bagi manusia yang merupakan mahluk sosial.

    Hal ini membuat suatu hubungan saling mempengaruhi

    antara sesama teman pergaulan. Hubungan pertemanan

    dengan orang yang memperhatikan dan mementingkan

    pendidikan akan lebih memacu pada keberhasilan belajar.

    e. Indikator Keberhasilan

    Untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar guru membuat

    kriteria ketuntasan minimal (KKM) terhadap penilaian prestasi

    belajar siswa. Siswa dinyatakan berhasil dalam belajar suatu materi

    tertentu apabila telah tuntas atau melampaui batas KKM yang telah

    ditentukan.

  • 36

    2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

    a. Pengertian Akidah Akhlak

    Secara istilah akidah adalah keyakinan atau kepercayaan

    terhadap sesuatu dalam setiap hati seseorang yang membuat hati

    tenang. Dalam islam akidah ini kemudian melahirkan iman. Menurut

    Al-Ghozali sebagaimana dikutip oleh Hamdani Ihsan dan A. Fuad

    Ihsan (2007:235) iman adalah mengucapkan dengan lisan, mengakui

    kebenarannya dengan hati dan mengamalkannya dengan angota

    badan.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa akidah

    adalah dasar-dasar pokok keyakinan dan kepercayaan yang

    dibenarkan oleh hati sehingga memunculkan ketenangan sebagai

    sumber keyakinan yang mengikat dan melahirkan keimanan.

    Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab akhlak dalam

    bentuk jamak, sedang mufrodnya adalah khuluq yang berari budi

    pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Nur Hidayat, 2013:1)

    Secara istilah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

    manusia, sehingga ia akan muncul secara spontan apabila dibutuhkan

    tanpa memerlukan pemikiran atau pertembingan terlebih dulu, serta

    tidak memerlukan dorongan dari luar. Hal ini senada dengan

    pendapat Imam Al-Gozali yang berpendapat bahwa akhlak adalah

    suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dari padanya timbul perbuatan-

  • 37

    perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan

    pertimbangan (Nur Hidayat, 2013:4-8).

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak

    adalah sifat seseorang yang tertanam dalam jiwa yang muncul secara

    spontan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih

    dulu.

    Dari uraian tentang akidah dan akhlak, maka dapat dipahami

    bahwa bubungan antar akidah dan akhlak merupakan hubungan yang

    erat dan saling terkait satu sama lainnya. Akidah merupakan

    keyakinan hati yang mendasari perwujudan akhlak dalam kehidupan

    sehari-hari. Dengan akidah yang baik maka akan melahirkan akhlak

    yang baik sebagai manifestasi dari akidah.

    Melihat hubungan akidah dan akhlak yang sangat erat dan

    menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan, maka dalam pendidikan

    agama islam pada tingkat dasar dan menengah, pendidikan akidah

    dan pendidikan akhlak digabungkan dalam satu mata pelajaran yaitu

    mata pelajaran Akidah Akhlak. Pendidikan Akidah Akhlak adalah

    usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

    mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan

    merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-

    hari.

    Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa mata

    pelajaran Akidah Akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang

  • 38

    terkandung materi tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam

    yang melahirkan keimanan dan perwujudannya menjadi tindakan

    dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan Muhaimin

    (2004:309) bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu

    rumpun mata pelajaran pendidikan agama islam yang mengandung

    pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang

    keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang menetap dan melekat

    dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan

    amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.

    b. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

    Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak dalam Permenag RI

    No. 2 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

    1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,

    pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,

    pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik

    tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

    terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

    Swt.

    2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

    menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik

    dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi

    dari ajaran dan niali-nilai akidah Islam.

  • 39

    c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak

    Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak pada Madrasah

    Tsanawiyah (MTs) menurut Permenag Nomor 2 Tahun 2008

    meliputi hal-hal sebagai berikut:

    1) Aspek Akidah, meliputi: Dasar dan tujuan akidah islam, Sifat-

    sifat Allah al-asma‟ al-husna, Iman kepada Allah, Kitab-kitab

    Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar.

    2) Aspek akhlak terpuji, meliputi: Bertauhid, ikhlas, ta‟at, khauf,

    taubat, tawakal, ihtiyar, sabar, syukur, qana‟ah, tawadu‟,

    husnu-zhan, tasamuh dan ta‟awun, berilmu, kreatif, dan

    produktif.

    3) Aspek akhlak tercela, meliputi: Kufur, syirik, riya, nifaaq,

    anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabur, hasad, dendam,

    fitnah dan namimah.

    3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga

    Materi Adab Islami terhadap Tetangga adalah salah satu materi

    pembelajaran dalam mata pelajaran Akidah Akhlak pada tingkat

    Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 9 pada semester ganjil dengan

    kompetensi dasar (KD) sebagai berikut:

    a. Menghayati adab islami kepada tetangga.

    b. Terbiasa menerapkan adab islami kepada tetangga.

    c. Memahami adab islami kepada tetangga.

    d. Menyimulasikan adab islami kepada tetangga.

  • 40

    Dalam materi adab islami terhadap tetangga terdapat beberapa

    sub pembahasan sebagai berikut:

    a. Pengertian Tetangga

    Pengertian tetangga secara bahasa adalah orang yang tempat

    tinggalnya (rumahnya) berdekatan. Tetangga adalah orang-orang

    yang bergaul dengan kita setiap hari. Para ulama berbeda pendapat

    mengenai batasan tetangga. Sebagian mereka mengatakan tetangga

    adalah ”orang-orang yang salat subuh bersamamu”, sebagian lagi

    mengatakan ”40 rumah dari setiap sisi”, sebagian lagi

    mengatakan”40 rumah disekitarmu, 10 rumah di setiap sisi” (LKS

    Fattah, 2017: 38). Umat islam wajib menghormati tetangga, tidak

    boleh membeda-bedakan antara tetangga yang miskin dan kaya.

    Islam mengajarkan hak tetangga atas tetangga lainnya.

    Allah Swt. berfirman untuk berbuat baik terhadap tetangga,

    sebagaimana tercantum dalam Al-Qur‟an Surah an-Nisa‟ ayat 36

    sebagai berikut:

    Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

    Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua

    orang ibu-bapak, karib-kerabat,anak-anak yatim. Orang-

    orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,

  • 41

    dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu.

    Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

    sombong dan membangga-banggakan diri” (Q.S. an-Nisa‟

    [4]:36)

    Ibnu Abbas, seorang ahli tafsir pada zaman Rasulullah Saw.

    Mengartikan kata ”Wal jari zil qurba” sebagai tetangga yang ada

    hubungan kerabat, sedangkan ”wal jaril junubi” adalah tetangga

    yang tidak ada hubungan kerabat. Adapula ahli tafsir yang

    mengartikan bahwa tetangga dekat adalah tetangga muslim,

    sedangkan tetangga jauh adalah tetangga nonmuslim (LKS Fattah,

    2017: 38).

    Dalam ajaran islam ada tiga jenis tetangga, yaitu:

    1) Tetangga muslim yang masih mempunyai hubungan

    kekeluargaan. Tetangga semacam ini memiliki tiga hak, yaitu

    hak sebagai tetangga, hak sesama muslim, dan hak kekerabatan.

    2) Tetangga muslim saja. Tetangga semacam ini mempunyai dua

    hak, yaitu hak sebagai tetangga dan hak sesama muslim.

    3) Tetangga nonmuslim. Tetangga semacam ini hanya mempunyai

    satu hak saja yaitu hak bertetangga (LKS Fattah, 2017: 38).

    b. Dalil Perintah Memuliakan Tetangga

    Kita diperintahkan mengedepankan sikap saling menghormati

    dan tolerasnsi dalam hidup bertetangga. Perintah berbuat baik dan

    memuliakan tetangga dijelaskan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur‟an

    Surah an-Nisa‟ [4]:36.

  • 42

    Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

    Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua

    orang ibu-bapak, karib-kerabat,anak-anak yatim. Orang-

    orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

    jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba

    sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

    orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

    (Q.S. an-Nisa‟ [4]:36)

    Selain dalil dari Al-Qur‟an, Nabi Muhammad Saw.

    Menjelaskan secara rinci tentang perintah berbuat baik terhadap

    tetangga. Berbuat bagi terhadap tetangga merupakan suatu

    kewajiban bagi umat islam agar tercipta keharmonisan di dalam

    suatu masyarakat.

    Berikut beberapa hadis tentang berbuat baik terhadap

    tetangga.

    1) Tidak menyakiti tetangga

    ّيِ قَاَه ِٗ ٌْحٍ اْىعَدَ ِْ أَبِى ُشَس ٍَْْاَي، : َع أَْبَصَسْت َع َٗ ْعُت أُذَُّاَي، َِ َس

    ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ ٌَ فَقَاَه َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ِ َصيَّى هللاُ َعيَ ًّ ٌَ اىَّْبِ َِ تََنيَّ ٍْ ِح

    ًِ اْْلَِخِس ْ٘ اْىٍَ َٗ ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ َٗ ًْ َجاَزُٓ، ًِ اْْلَِخِس فَْيٍُْنِس ْ٘ اْىٍَ َٗ

    ٍْ َُٔ َجااَِصتَُٔ َ ًْ ٍَْو . فَْيٍُْنِس َه هللاِ فَقَاهَ : قِ ْ٘ ا َجااَِصتُُٔ ٌَا َزُس ٍَ َٗ : ًٌ ْ٘ ٌَ

  • 43

    ٍْيَ ٌ ىَ َٗ . ، ِٔ ٍْ َ٘ َصدَقَ ٌ َعيَ ُٖ َزاَء ذَِىَل فَ َٗ َُ اَما ََ ، فَ ًٍ اىّضٍَافَ ُ ثاَلَثَ ُ أٌََّا َٗ

    ْت َُ ْٗ ِىٍَْص ًٍْسا أَ ًِ اْْلَِخِس فَْيٍَقُْو َخ ْ٘ اْىٍَ َٗ ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ َٗ

    Dari Abu Syuraih Al Adawi, dia berkata, “Kedua telingaku ini

    telah mendengar, kedua mataku ini telah melihat ketika Nabi

    Sallallahu „alaihi wassalam berbicara, lalu berkata, “

    Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka

    hendaklah dia menghormati tetangganya. Barang siapa beriman

    kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati

    tamunya pada waktu istimewanya”. Para sahabat bertanya,

    „Wahai Rasulullah, apakah waktu istimewa itu?‟ Beliau

    menjawab, „Sehari semalam. Bertamu itu adalah tiga hari. Bila

    lebih dari tiga hari, maka itu adalah shadaqah‟. Dan

    barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, amka

    hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”(H.R. Bukhari)

    Hadis tersebut menjelaskan bahwa menghormati dan

    berakhlak baik kepada tetangga adalah sesuatu yang wajib

    dilakukan sebagai umat beragama dan sebagai mahluk yang

    hidup saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. dan hal

    itu juga merupakan tanda keimanan seseorang kepada

    Tuhannya. hal tersebut menjadi bukti betapa pentingnya

    menjaga hidup bertetangga. Dengan demikian maka wajib bagi

    setiap orang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di

    masyarakat sekitar dengan tidak keluar dari akidah dan ajaran-

    ajaran islam yang berlaku.

  • 44

    2) Memuliakan tetangga

    ا قَاىَْت َٖ ْْ ًَ هللاُ َع ِْ َعااَِش َ َزِ ى هللاُ : َعَه هللاِ َصيَّ ْ٘ ْعُت َزُس َِ َس

    ُه ْ٘ ٌَ ٌَقُ َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ُْْت : َعيَ ٍِْْى بِاْىَجاِز َحتَّى َظَْ ِص ْ٘ ٌُْو ٌُ ا َشاَه ِجْبس ٍَ

    ُ ثََّْٔ ّزِ َ٘ ُ ُ ىٍَ أََّّ

    Diriwayatkan dari „Aisyah r.a. Aku mendengar Rasulullah SAW

    bersabda, “Jibril selalu berwasiat kepadaku agar berbuat baik

    kepada tetangga sehungga aku mengira bahwa tetangga diberi

    hak untuk mendapatkan harta warisan juga” (H.R. Muslim)

    Berbuat baik kepada tetangga merupakan perilaku Nabi

    Muhammad Saw. yang harus dicontoh oleh umatnya. Karena

    begitu pentingnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga

    sehingga malaikat jibril selalu berwasiat kepada Rasulullah Saw.

    untuk selalu berbuat baik kepada tetangga sampai-sampai

    Rasulullah Saw. mengira bahwa tetangga juga berhak untuk

    mendapatkan harta warisan.

    3) Memberi makan tetangga yang fakir

    ُْْٔ قَاَه ًَ هللاُ َع ِْ أَبِى ذَّزٍ َزِ ٌَ : َعَسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ٍِْيى َصيَّى هللاُ َعيَ َُّ َخِي إِ

    َصاِّى ْٗ اَءُٓ " اَ ٍَ َسقًا فَاَْم ِْس ٍَ ِْ . اِذَا َ بَْ َت ٍِ ٍٍْت َو بَ ْٕ ُّْظْس اَ ٌَّ ا ُ ث

    ٍ ْٗ ْعُس ََ ا بِ َٖ ْْ ٍِ ٌْ ُٖ ٍْساَِّل فَ َِصْب "ِج

    Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a : Rasulullah Saw, kekasihku,

    pernah berpesan kepadaku, “Apabila kamu memasak gulai,

    perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetangga mu,

    lalu berilah mereka dengan baik” (H.R. Muslim)

  • 45

    Hadis ini mengajarkan umat manusia untuk saling

    memperhatikan, peduli, empati dan menjaga perasaan orang-

    orang disekitar kita, dan tetangga merupakan orang yang selalu

    berada disekitar kita.

    4) Bermanis muka kepada tetangga

    ُْْٔ قَاهَ ًَ هللاُ َع ِْ أَبِى ذَّزٍ َزِ ِٔ : َع ٍْ ى هللاُ َعيًَُّ َصيَّ قَاَه ِىى اىَّْبِ

    ٌَ َسيَّ َٗ : ٍٔ ْج َ٘ ُْ تَْيقَى أََخاَك بِ ْ٘ اَ ىَ َٗ ً ٍْ ِ َش ْٗ ْعُس ََ َِ اْى ٍِ َُّ ْلَ،تَْحتَِقَس

    .َ ْي ٍ

    Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a.: Rasulullah SAW. pernah

    bersabda kepadaku, ”Janganlah sekali-kali kamu meremehkan

    suatu kebaikan sedikitpun walaupun kamu hanya menunjukkan

    dengan bermuka manis sewaktu bertemu dengan saudaramu.

    (H.R. Muslim)

    Hadis di atas mengajarkan bahwa dalam keadaan

    bagaimanapun kita dianjurkan untuk tetap bermuka ceria ketika

    bertemu dengan orang lain sebagai bentuk penghormatan kepada

    mereka dan hal itu merupakan kebaikan yang berpahala di sisi

    Allah Swt.

    5) Berdosa orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya

    ٌَ قاَهَ َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ًَّ َصيَّى هللاُ َعيَ َُّ اىَّْبِ ٌْحٍ، أَ ًْ ُشَس ِْ أَبِ َٗ هللاِ ْلَ : َع

    ُِ ٍِ َٗ هللاِ ْلَ ٌُْؤ ، ُِ ٍِ َٗ هللاِ ْلَ ٌُْؤ ، ُِ ٍِ ٍْوَ . ٌُْؤ َه هللاِ : قِ ْ٘ ِْ ٌَا َزُس ٍَ َٗ

    ا ٌِقَُٔ : قاَه َ٘ ُِ َجاُزُٓ بَ ٍَْ .اىَِّري ْلَ ٌَ

    Dari Abu Syuraih ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda,

    ”Demi Allah dia tidak beriman, demi Allah dia tidak beriman,

    demi Allah dia tidak beriman.” Para sahabat bertanya, ”Siapa

  • 46

    itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Yang tetangganya tidak

    aman dari gangguan-gangguannya.” (H.R. Bukhari)

    Dalam hadis diatas menunjukkan bahwa umat islam

    dilarang mengganggu tetangganya baik dengan ucapan maupun

    perbuatan. Bahkan Nabi Muhammad Saw. menafikan iman

    orang yang mengganggu tetangganya dengan bersumpah

    menyebut nama Allah Swt.

    c. Adab terhadap Tetangga

    Seorang muslim diperintahkan menjaga dirinya untuk berbuat

    baik terhadap tetangga dan masyarakat yang ada di sekitar tempat

    tinggalnya. Perintah tersebut datang dari Allah Swt. dan Nabi

    Muhammad Saw. Perintah dari keduanya tidak dapat kita acuhkan

    begitu saja sebab perintah yang datang dari Allah Swt. dan

    Rasulullah Saw. tentu memiliki hikmah dan manfaat yang banyak

    bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Berbuat baik kepada

    sesama merupakan ciri orang yang yang beriman kepada Allah Swt.

    termasuk berbuat baik kepada tetangga.

    Tetangga memiliki hak-hak yang harus kita perhatikan dalam

    kehidupan sehari-hari. Adapun hak-hak tetangga adalah sebagai

    berikut:

    1) Memberi salam kepada tetangga terlebih dahulu.

    2) Berbuat baik kepada tetangga tanpa menunggu tetangga berbuat

    kebaikan kepada kita.

  • 47

    3) Mengembalikan hak adami (membayar hutang, mengembalikan

    barang pinjaman) jika memiliki tanggungan kepada tetangga.

    4) Mengunjungi tetangga yang sakit.

    5) Mengucapkan selamat jika tetangga bergembira dan

    mengucapkan berbela sungkawa jika mereka mengalami

    kesusahan.

    6) Menutupi kekurangan tetangga dan melindungi tetangga

    semampu kita.

    7) Menampilkan muka manis dan penuh hormat kepada tetangga

    (Dirjen Pendis, 2016: 48).

    Jika hak-hak tetangga tersebut dapat kita penuhi, kehidupan

    yang terjalin antar sesama tetanggga akan lebih harmonis dan

    tenteram. Kehidupan yang harmonis akan menghindarkan

    masyarakat dari perkelahian, tawuran, saling fitnah, dan keburukan-

    keburukan lainnya.

    d. Keutamaan Memuliakan Tetangga

    Nilai positif dari memuliakan tetangga adalah sebagai

    berikut:

    1) Mendapat kasih sayang dan cinta dari Allah Swt. dan Rasulullah

    Saw.

    2) Tercipta keharmonisan dalam bermasyarakat karena hidup di

    tempat yang aman dan nyaman.

  • 48

    3) Mudah mendapat pertolongan ketika membutuhkan karena sifat

    suka menolong yang kita biasakan.

    4) Dihormati masyarakat karena memiliki akhlak yang mulia (LKS

    Fattah, 2017: 41).

    4. Metode Pembelajaran Coorperative Script

    a. Pengertian Metode Cooperative Script

    Metode Cooperative Script adalah salah satu dari beberapa

    metode pada metode pembelajaran kooperatif (Cooperative

    Learning). Metode ini dikemukakan oleh Danserau dan kawan-

    kawan pada tahun 1985 (Yatim Riyanto, 2009: 284).

    Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran

    dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu

    mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri

    (Suyatno, 2009: 51). Pada pembelajaran kooperatif para siswa dibagi

    menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari

    materi pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini sebagian besar

    aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari

    materi pelajaran dan didiskusikan untuk memecahkan masalah

    (tugas).

    Adapun pengertian Pembelajaran Kooperatif dilihat dari

    berbagai pendapat adalah sebagai berikut :

    1) Pembelajaran koopertif adalah pendekatan pembelajaran yang

    berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

  • 49

    bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

    mencapai tujuan belajar (Nurhadi, 2004:112).

    2) Pembelajaran kooperatif adalah pmbelajaran yang menuntut

    kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur,

    tugas, tujun, dan hadiah (Ibrahim, 2002:3).

    3) Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran

    dimana siswa belajar dan bekerja dalamkelompok-kelompok

    kecil secara kolaboratif yang beranggotakan 4-6 orang dalam

    struktur kelompok heterogen (Sujono, 2009:12).

    Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang

    menggunakan adanya kerjasama antara siswa dalam suatu kelompok

    kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan belajar bersama.

    Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk

    memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlihat secara

    aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan belajar mengajar.

    Beberapa ahli mengatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif

    tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang

    sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan

    berpikir kritis, bekerjasama dan membantu teman. Selain itu,

    keterlibatan siswa secara aktif pada proses pembelajaran dapat

    memberikan dampak positif terhadap siswa untuk meningkatkan

    prestasi belajarnya.

  • 50

    Maka dari itu, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu

    metode pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan motivasi

    dan pemahaman siswa karena pembelajaran ini berorientasi pada

    siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk membangun pemahaman suatu konsep melalui aktivitas

    sendiri dan interaksinya dengan siswa lain. Pembelajaran kooperatif

    juga dapat memberikan dukungan bagi siswa untuk saling tukar

    menukar ide, memecahkan masalah, berpikir alternatif, dan

    meningkatkan ketagkapan berbahasa.

    Metode Cooperative Script merupakan salah satu alternatif

    yang dapat diterapkan kepada siswa. Cooperative Script adalah

    salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara

    berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan

    bagian-bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam

    Miftahul Huda, 2014:213). Dengan kata lain metode Cooperative

    Script merupakan metode belajar yang membutuhkan kerjasama

    antar dua orang, yang mana yang satu sebagai pembicara dan yang

    satunya sebagai pendengar. Metode Cooperative Script dikenal juga

    dengan nama Skrip Kooperatif.

    Metode Cooperative Script merupakan sebuah strategi

    pembelajaran yang menarik bagi siswa, karena siswa akan berbicara

    dengan lawan bicara secara langsung dan akan mendapatkan respon

    langsung dari lawannya dalam membahas sebuah tema atau materi

  • 51

    pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru membagi

    siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas

    suatu tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling

    mengutarakan pendapatnya masing-masing untuk menemukan suatu

    kesimpulan jawaban (Moh. Sholeh Hamid, 2014: 220).

    Pada pembelajan Cooperative Script terjadi kesepakatan

    antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah

    yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru

    hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai

    tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi,

    menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling

    mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat

    kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar

    interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama

    pembelajaran Cooperative Script benar-benar memberdayakan

    potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan

    kesimpulannya, jadi benar-benar sangat sesuai dengan pendekatan

    konstruktivis yang dikembangkan saat ini.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

    Cooperative Sript ditujukan untuk membantu siswa berfikir secara

    sistematis dan berkonsentrasi pada materi pelajaran. Siswa juga

    berlatih untuk saling bekerjasama satu sama laindalam suasana yang

    menyenangkan. Metode Cooperative Script juga memungkinkan

  • 52

    siswa untuk menemukan ide-ide pokok dari gagasan besar yang

    disampaikan oleh guru.

    b. Langkah-langkah metode Coorperative Script

    Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran

    Coorperative Script yang dikemukakan oleh Miftahul Huda

    (2014:213) adalah sebagai berikut:

    1) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok berpasangan

    2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan

    membuat ringkasan.

    3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

    sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

    4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,

    dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya.

    Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-

    ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu

    mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan

    materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.

    5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

    pendengar dan sebaliknya. Serta melakukan kegiatan seperti di

    atas.

    6) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.

    7) Penutup.

    c. Kelebihan metode Coorperative Script

  • 53

    Metode Coorperative Script memiliki beberapa kelebihan.

    Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Mifthul Huda

    (2014:214) adalah sebagai berikut:

    1) Dapat menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya pikir

    kritis, serta mengembangkan jiwa keberanian dalam

    menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar.

    2) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih

    percaya pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari

    informasi dari sumber lain, dan belajar dai siswa lain.

    3) Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah dengan

    mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan

    dengan ide temannya

    4) Membantu siswa belajar menghormati siswa lain serta menerima

    perbedaan yang ada.

    5) Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu

    mengungkapkan pemikirannya.

    6) Memudahkan siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial.

    7) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

    d. Kekurangan metode Coorperative Script

    Metode Cooperative Script selain mempunyai kelebihan juag

    terdapat kekurangan. Muftahul Huda (2014:215) mengungkapkan

    kekurangan metode Coorperative Script sebagai berikut:

  • 54

    1) Beberapa siswa takut untuk mengemukakan ide karena akan

    dinilai oleh teman dalam kelompoknya.

    2) Ketidak mampuan siswa untuk menerapkan metode ini,

    sehingga banyak waktu yang tersista untuk menjelaskan

    mengenai metode pembelajaran.

    3) Guru harus melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas

    siswa untuk menghitung hasil presentasi kelompok.

    4) Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat

    bekerjasama dengan baik.

    5) Kesulitan siswa menilai secara individu karena mereka berada

    dalam kelompok.

    B. Kajian Pustaka

    Penelitian tundakan kelas tentang penggunaan metode pembelajaran

    Cooperative Script pernah dilakukan oleh Triyanto (2017) dengan judul

    Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ski Materi Bangsa Arab Pra

    Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama MAN

    Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian tersebut

    menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Cooperative Script

    dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Agama MAN Tengaran

    tahun pelajaran 2017/2018 dalam mata pelajaran SKI materi bangsa Arab pra

    islam. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa yang selalu meningkat pada

    tiap-tiap siklusnya.

  • 55

    Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus I nilai yang tuntas

    sesuai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Kemudian pada siklus II nilai

    yang tuntas naik menjadi 27 siswa atau 84,4%. Selanjutnya pada siklus III

    jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,8%.

    Perbedaan penelitian Triyanto (2017) dengan penelitian ini adalah

    variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar mata pelajaran SKI

    materi Bangsa Arab pra Islam dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas X

    Agama MAN Tengaran. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini

    adalah menggunakan metode Cooperative Script.

    Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Thoriq Aziz (2015) pada

    siswa kelas 5 MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang dengan judul

    Peningkatan Prestasi belajar IPA Dengan Menggunakan Metode

    Cooperative Script Pada Siswa Kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten

    Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam tersebut juga

    menunjukkan bahwa penggunaan metode Cooperative Script dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa pada matapelajaran IPA. Penelitian yang

    dilaksanakan dalam 2 siklus ini menunjukkan hasil yang selalu meningkat

    mulai dari pra siklus ke siklus I dan ke Siklus II.

    Prestasi belajar IPA pada siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh

    Kabupaten Semarang pada kondisi awal adalah 46,42% siswa tuntas,

    kemudian pada siklus I meningkat menjadi 85,71% dan meningkat menjadi

    100% pada siklus II.

  • 56

    Perbedaan penelitian Aziz (2015) dengan penelitian ini adalah

    variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar IPA dan subjek

    penelitiannya adalah siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten

    Semarang. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah

    menggunakan metode Cooperative Script

    Persamaan dari penelitian Triyanto (2017) dan Aziz (20015) terletak

    pada salah satu variabelnya yaitu menggunakan metode pembelajaran

    Cooperative Script dan hasilnya sama, yaitu metode Cooperative Script

    dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari kedua penelitian tersebut

    dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Script dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa.

    Kedua penelitian tersebut mempunyai keterkaitan dengan penelitian

    kali ini sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian ini.

    denga hasil penelitan di atas, Peneliti mengembangkan penelitian dalam mata

    pelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga agar dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kela