peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akidah...
TRANSCRIPT
-
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP
TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT
PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh
NURUL FAHMI
114 14 016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
-
ii
-
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP
TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT
PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh:
NURUL FAHMI
NIM. 114 14 016
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2018 dan telah diterima sebagai bagian
dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil. ________________________
Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. ________________________
Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________________
Penguji II : Nur Hasanah, M.Pd. ________________________
Salatiga, 27 Maret 2018
Dekan
Suwardi. M.Pd
-
iv
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Fahmi
NIM : 114 14 016
Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ekstensi
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP
TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT
PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan
IAIN Salatiga
Salatiga, 19 Maret 2018
Yang menyatakan
Nurul Fahmi
NIM. 114 14 016
-
vi
MOTTO
Seseorang tetap menjadi orang berilmu
selama dia belajar,
jika dia meninggalkan belajar dan merasa
cukup dengan apa yang dia miliki,
maka ketika itulah dia menjadi orang bodoh.
-
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, serta dengan ketulusan dan kerendahan hati, Penulis persembahkan
skripsi ini untuk:
1. Kedua Orangtuaku yang tersayang, Bapak Sumyani dan Ibu Sarti yang
tidak pernah lelah mencurahkan segala pengorbanan dan do‟a restu.
2. Orang tuaku, Bapak H. Edy Triyanto Basuki dan Ibu Hj. Retno
Worowidati yang selalu mendukung dan mengispirasi untuk kebaikan dan
keberkualitasan hidup.
3. Romo Kyai Nur Salim Mawardi yang mengasuh saya di Pondok Pesantren
An Nibros Al Hasyim As Salafyi Desa Reksosari, Kec Suruh yang
senantiasa memberikan ridho dan ilmu-ilmunya.
4. Istriku tercinta, Risa Rosiana yang selalu mendukung, membantu dan
memotivasiku.
5. Adik-adikku; Sari, Asfa, A‟yun dan Nidhar yang selalu aku sayangi.
6. Seluruh Kyai, Asatidz, pengurus dan segenap keluarga besar Pondok
Pesantren Yasinta Salatiga.
7. Teman berjuang, seluruh Guru dan Karyawan MTs Yasinta Salatiga.
8. Teman-teman seperjuangan, Mahasiswa Jurusan PAI dan PAI Ekstensi
angkatan tahun 2014.
9. Teman-teman PPL, KKL dan KKN yang telah banyak memberikan
dukungannya.
-
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala
anugrah dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Shalawatullah wa salamuhu semoga senantiasa tercurahkan kehadirat sang suri
teladan sejati yaitu Nabi Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat dan
pengikutnya.
Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang
turut membantu dan memberikan dukungannya. Oleh karena itu, Penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan
dosen pembimbing skripsi
4. Kepada seluruh dosen tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama
Islam di FTIK IAIN Salatiga.
5. Kepala Madrasah Tsanawiyah Yasinta Salatiga yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
-
ix
6. Ibu Faridah Rahmawati, S.Ag. Guru Mapel Akidah Akhlak yang telah
membantu penulis mengadakan penelitian.
7. Seluruh siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga yang telah membantu penulis
melaksanakan penelitian. dan
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya Penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan
menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT.
Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh Penulis.
Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman
sebagai masukan dan pengalaman untuk perbaikan penulisan-penulisan
selanjutnya.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 19 Maret 2018
Penulis
Nurul Fahmi
NIM. 114 14 016
-
x
ABSTRAK
Fahmi, Nurul. 2017. Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Materi Adab Islami Terhadap Tetangga Dengan Metode Cooperative
Script Pada Siswa Kelas 9 Mts Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: metode pembelajaran, cooperative script, prestasi belajar
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
akidah akhlak melalui metode pembelajaran cooperative script pada siswa kelas 9
MTs Yasinta Salatiga. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini
adalah Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan
hasil belajar Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga pada
siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018? Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada mata
pelajaran Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga melalui
metode Cooperative Script pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018
penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tekhnik
pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan
metode tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga
sebanyak 25 siswa. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa nilai rata-rata
siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga pada pra siklus 68,80, siklus I 78,60, siklus II
87,60. Sedangkan untuk presentase ketuntasan klasikal pada pra siklus 36%,
siklus I 72%, dan di siklus II 92%.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa metode
pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah
Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga. pada siswa kelas 9 MTs
Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
-
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING .............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iii
DEKLARASI …………………………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. v
MOTTO ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5
E. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 7
F. Metode Penelitian ......................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ................................................................... 21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................... 22
1. Prestasi belajar........................................................................... 22
2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak ................................................ 36
3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga.................................... 39
4. Metode Pembelajaran Cooperative Script................................. 48
B. Kajian Pustaka ............................................................................... 54
-
xii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pra Siklus ...................................................................... 57
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 58
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 68
1. Pra Siklus .................................................................................. 69
2. Siklus I ...................................................................................... 75
3. Siklus II ..................................................................................... 83
B. Pembahasan.................................................................................... 89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 96
B. Saran .............................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 99
LAMPIRAN - LAMPIRAN
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Form Lembar Observasi Peserta Didik
Tabel 1.2. Form Lembar Observasi Guru
Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus
Tabel 4.2. Data Partisipasi Peserta Didik Pra Siklus
Tabel 4.3. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus
Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.5. Data Partisipasi Peserta Didik pada Siklus I
Tabel 4.6. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Siklus I
Tabel 4.7. Data Hasil Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.8. Data Partisipasi Peserta Didik pada Siklus II
Tabel 4.9. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Siklus II
Tabel 4.10. Perbandingan Pencapaian Kinerja Guru Antar Siklus
Tabel 4.11. Perbandingan Partisipasi Peserta Didik Antar Siklus
Tabel 4.12. Perbandingan Nilai Evaluasi Belajar Tiap-tiap Siklus
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK
Gambar 4.1. Diagram Kinerja Guru Tiap Siklus
Gambar 4.2. Diagram Partisipasi Peserta Didik
Gambar 4.3. Diagram Nilai Rata-rata Kelas
Gambar 4.4. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 2. RPP Siklus I
Lampiran 3. RPP Siklus II
Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6. Nilai Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan II
Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus 1
Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 11. Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 12. Lembar Konsultasi
Lampiran 13. Pembimbing Skripsi
Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup Penulis
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia sebagai tuntutan atas
fitrah manusia itu sendiri yang selalu berproses, belajar, mendewasakan diri
dan memajukan kehidupannya. Apalagi pendidikan merupakan salah satu
barometer kemajuan suatu bangsa, maka Pendidikan adalah faktor yang
sangat menentukan bagi kemajuan peradaban bangsa dan terlaksananya suatu
tujuan hidup yang dicita-citakan suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun
2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dengan demikian maka pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang
mampu mencetak generasi berkarakter, berakhlak mulia, cerdas dan trampil
serta mampu memenuhi kebutuhan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan sistem dan proses pembelajaran untuk
mengembangkan peserta didik, maka lembaga pendidikan formal baik
sekolah maupun madrasah sebagai ujung tombak sistem pendidikan nasional
mempunyai peranan yang sengat penting dalam mewujudkan keberhasilan
pendidikan nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas
-
2
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Keberhasilan pendidikan di lembaga pendidikan formal tentunya
dipengaruhi oleh banyak faktor. Sampai saat ini masih ditemukan beberapa
lembaga pendidikan yang kurang maksimal dalam mengelola faktor-faktor
keberhasilan pendidikan sehingga prestasi belajar peserta didik masih jauh
dari yang diharapkan. Salah satu faktor pentingnya adalah metode
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Subrata
(2008:228) mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap
orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode
untuk proses pembelajaran.
Menurut Wina Sanjaya (2008:128) metode diartikan sebagai cara
yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,
khususnya penyajian materi pelajaran kepada siswa. Dalam kegiatan
pembelajaran semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif
dan efisien kegiatan pembelajaran yang dilakukan antara guru dan siswa
sehingga dapat menunjang dan menghantarkan pada keberhasilan
pembelajaran (Darmansyah, 2010:5). Maka jelaslah bahwa penggunaan
-
3
metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan pembelajaran yang berimplikasi pada keberhasilan pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan suatu alat ekstrinsik dalam kegiatan
pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran. Suatu metode pembelajaran yang baik dan
tepat adalah ketika pemilihan dan penerapannya sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada, baik dari segi keadaan siswa, suasana kelas, materi
pembelajaran, minat belajar, media pembelajaran maupun kemampuan guru
dalam menguasai metode yang dipakai.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara terhadap proses dan hasil
pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 MTs Yasinta Salatiga
diketahui bahwa prestasi belajar siswa kurang maksimal. Hal ini terlihat dari
hasil ulangan harian dua bab terakhir dan ulangan tengah semester (UTS)
semester ganjil kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) nilai 75 kurang
dari 50% siswa.
Dengan memperhatikan proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas
9 MTs Yasinta Salatiga dan pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam
kegiatan pembelajaran, maka peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar
siswa yang kurang maksimal tersebut disebabkan karena metode yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran monoton dan kurang bervariasi
sehingga para siswa banyak yang bosan, tidak memperhatikan dan kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
-
4
Melihat pada hasil temuan tersebut, maka diperlukan inovasi,
kreatifitas dan terobosan baru dalam menerapkan metode pembelajaran
Akidah Akhlak pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga. Sebagai salah satu
upaya untuk memperbaiki prestasi belajar siswa, peneliti berpendapat bahwa
pendekatan kolaboratif dengan menggunakan metode Cooperative Script
pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 materi adab islami terhadap
tetangga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa adalah pembelajaran dengan metode Cooperative Script.
Metode ini dapat meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah di
peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas
siswa karena kreatifitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi
baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada. Cooperative Script
adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara
berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-
bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam Miftahul Huda,
2014:213). Dengan metode ini semua peserta didik akan lebih aktif dan
mempunyai semangat untuk memahami materi karena semua peserta didik
dituntut untuk bekerja sama secara berpasangan dan saling menyampaikan
pemahaman materi secara bergantian.
Berdasar dari uraian di atas peneliti bermaksud melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsini Arikunto, dkk. (2007:58)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)
-
5
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
dikelasnya. Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH
AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN
METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs
YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode Cooperative
Script dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak
materi adab islami terhadap tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah penerapan Metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga
pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
-
6
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
untuk mendapatkn bukti dan pengetahuan tentang implementasi metode
Cooperative Script sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap
Tetangga sebagai dasar penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain:
a. Berguna untuk meningkatkan minat, motivasi dan prestasi belajar
peserta didik .
b. Menjadi bahan masukan guru dan lembaga terkait dalam
pembaharuan pendidikan demi meningkatkan mutu pendidikan di
lembaganya.
c. Dapat digunakan sebagai masukan dalam perbaikan strategi
pembelajaran yang lebih bervariasi, efisien, efektif dan
menyenangkan.
3. Kegunaan Akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas
akademika.
-
7
E. Hipotesis Tindakan
1. Hipotesis tindakan
Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang
terkumpul (Ari Kunto, 2009:67). Senada dengan pendapat Mulyasa
(2011:63) yang berpendapat bahwa hipotesis adalah tindakan merupakan
jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Dari kedua pendapat
tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas
kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin
benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak
jika salah.
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut,
“Penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap
Tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018.”
2. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan menerapkan metode Cooperative Script
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.
Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Adanya peningkatan prestasi belajar Akidah Akhlak materi adab islami
terhadap tetangga siswa kelas 9 melalui metode Cooperative Script
secara berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua.
-
8
b. Prestasi belajar Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga ≥
75 sesuai KKM yang ditentukan oleh madrasah.
c. Siklus akan berhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah di
tentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85 %.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Munculnya istilah “classroom action research” atau
penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dengan istilah
“action research” atau penelitian tindakan. Secara umum, “action
research” digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang
dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari dimanapun tempatnya
(Muslich, 2001:7).
Pengertian PTK didefinisikan oleh para tokoh sebagaimana di
kutip oleh Muslich (2011:8) adalah sebagai berikut:
a. Hokins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dan tindakan tindakannya dalam melaksanakan
tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik
pembelajaran.
b. Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap
permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang
-
9
ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka
pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu.
c. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di
kelas secara professional
d. Tim PGSM (1999): PTK sebagai bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran
tersebut dilakukan.
Berdasarkan beberapa pengertian PTK di atas maka dapat
diketahui bahwa PTK bertujuan untuk meperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.
Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan
problem pembelajaran yaitu prestasi belajar mata pelajaran Akidah
Akhlak masih relatif rendah dan adanya keinginan guru untuk
memperbaiki prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan utama
penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengubah perilaku penelitiannya,
dan atau untuk mengubah kerangka kerja, organisasi, atau struktur lain
-
10
yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain
(Sumadayo, 2013:23).
2. Tempat dan Waktu
Penelitian bertempat di MTs Yasinta Salatiga, yang beralamat di
Jl. KH. Abdul Wahid no. 6, RT 005 RW 001 Cabean, Mangunsari,
Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga 50721.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember
tahun 2017 yang terbagi menjadi beberapa teknis penelitian.
3. Subyek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang
menjadi penelitian adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018 sejumlah 25 siswa.
4. Langkah-langkah Penelitian
Suyadi (2010:50) mengemukakan tahap-tahap dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan pada setiap siklusnya,
yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Tahapan
tersebut dapat disajikan dalam gambar 1.1.
-
11
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK.
a. Perencanaan.
Perencanaan merupakan tindakan awal yang diharapkan
mampu memberikan wawasan kedepan serta fleksibel untuk
menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan
mempersiapkan alternatif pencegahan untuk mengatasi adanya suatu
hambatan.
Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Perencanaan
Siklus I
Pelaksanaan
Siklus II
Refleksi
Pengamatan
?
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
-
12
1) Merencanakan pembelajaran Akidah Akhlak materi adab islami
terhadap tetangga.
2) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Peneliti merancang strategi dan skenario penenarapan
pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan
meningkatkan prestasi belajar.
5) Menyiapkan media dan fasilitas penunjang pembelajaran.
6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes.
b. Penerapan tindakan
Pada tahapan ini, rancangan skenario dan strategi pada
metode pembelajaran tertentu diterapkan di kelas dengan tujuan
untuk memperbaiki atau menyempurnakan metode pembelajaran
yang sedang dijalankan.
c. Pengamatan/Observasi
Tahapan ini berfungsi untuk melihat, menyerap dan
mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul akibat dari
dilakukannya tindakan kelas. Peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil pengamatan inilah yang
kemudian dijadikan dasar untuk melakukan refleksi sehingga
pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan/menggambarkan
keadaan sesungguhnya.
-
13
d. Refleksi
Berdasarkan data yang telah terkumpul, Peneliti melakukan
refleksi yang meliputi kegiatan menganalisis, menafsirkan,
mengevaluasi dan menyimpulkan tindakan yang telah dilaksanakan.
Hasil dari refleksi ini menjadi acuan untuk melakukan Siklus
selanjutnya. Jika terdapat masalah atau kendala yng muncul dan
proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses
pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan pada
siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang
telah dilaksanakan.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran,
yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
(Eko Putro Widoyoko, 2009:45). Menurut Acep Yoni (2012:58) Tes
akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum
dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.
Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi
atau prestasi belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre
test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam
pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.
-
14
b. Metode Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
(Arikunto, 2007:127). Peneliti menggunakan metode ini untuk
mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap
pelaksanaan Metode Cooperative Script pada mata pelajaran Akidah
Akhlak materi akhlak islami terhadap tetangga.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai
hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, notulen rapat, agenda
dan lain-lain (Sugiono, 2011:145). Metode dokumentasi Peneliti
menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM,
nilai prestasi belajar Akhidah Akhlak, Proses belajar Mengajar
(PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan
madrasah yang diteliti.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian berupa:
a. Soal tes pada setiap siklus.
Soal tes diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui
pencapaian prestasi belajar pada tiap-tiap siklus. Instrument soal
-
15
dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
b. Lembar observasi peserta didik
Lembar observasi adalah alat yang digunakan dalam kegiatan
observasi yang berfungsi sebagai pedoman observasi. Lembar
observasi peserta didik digunakan untuk mengamati sikap siswa
dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Cooperative
Script. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini aspek yang
diamati adalah keaktifan peserta didik, semangat, tanggung jawab
dan perhatian peserta didik. Form lembar observasi peserta didik
dalam penelitian ini sebagaimana tabel 1.1.
Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Aktif Semangat Tangung
Jawab Kerjasama
1
2
3
4
Dst.
c. Lembar observasi guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati guru
dalam menerapkan metode Cooperative Script dalam pembelajaran.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa
-
16
aspek yang diamati, anatara lain; (1) Kemampuan guru membuka
pelajaran, (2) Sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) Penguasaan
bahan pembelajaran atau materi pelajaran, (4) Kegiatan belajar
mengajar atau proses pembelajaran, (5) Pemanfaatan media
pembelajaran dan sumber belajar, (6) Evaluasi pembelajaran, (7)
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) Tindak lanjut
atau follow up (Rusman,2011: 99-100). Form lembar observasi guru
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana Tabel 1.2.
-
17
Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang direncanakan di
RPP yakni dengan menerapkan
metode Cooperative Script
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
10. Kejelasan dalam memberikan contoh
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang
telah ditetapkan
12. Memiliki keterampilan mengatur
siswa saat penerapan metode
Cooperative Script
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
-
18
Keterangan skor nilai :
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D= 1 (kurang)
A B C D
14. Melaksanakan proses pembelajaran
dengan penerapan metode
Cooperative Script runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
Pemanfaatan Media Pembelajaran
dan Sumber Belajar
16. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
24. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah
Total
Kategori
-
19
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang
7. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian
berlangsung. Data tentang sikap peseta didik dan sikap guru dalam
kegiatan pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi.
sedangkan data prestasi belajar diambil dengan memberikan tes kepda
peserta didik pada setiap siklus.
8. Analisis Data
Data yang dianalisa adalah data pengamatan partisipasi peserta
didik dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya
penelitian tindakan kelas yang berupa data observasi dan nilai tes pada
setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik
analisis data adalah mencari ketuntasan belajar pada setiap siklus.
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 75. Oleh karena itu setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa ≥ 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 75. Selanjutnya,
untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok
-
20
ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang dipilih sebesar 85%
(Trianto, 2009: 241). Analisa data dalam penelitian ini di lakukan dengan
menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan
hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar menggunakan data
lembar pengamatan guru dan siswa dan analisa data menggunakan
prestasi belajar yang di peroleh dari hasil tes siswa. Analisa data prestasi
belajar dapat di lakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas di gunakan rumus:
M = x
N
Keterangan :
M = Mean (nilai rata-rata)
x = Jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:264-265)
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,di gunakan
rumus sebagai berikut:
P = F
N
Keterangan:
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:226-227)
-
21
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang dijabarkan sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, hipotesis
tindakan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan teori yang meliputi kajian teori dan kajian pustaka.
BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang
deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus
II.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah
dilakukan.
BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
-
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Selama manusia menjalani proses kehidupan dan berinteraksi
dengan lingkungannya, selama itu pula manusia mengalami proses
belajar, karena belajar adalah suatu interaksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan pengalaman dan tingkah laku. Dalam
pengertian yang lebih spesifik, Winkel (2001:36) menyatakan bahwa
belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
secara dinamis dan membekas.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan
suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang mana perubahan-perubahan tersebut akan nyata pada
seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2010:2). Lebih lanjut
dinyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Wasty
Soemanto, 2009: 99).
-
23
Sardiman (2001:20) memberikan pengertian belajar dalam
arti luas dan arti sempit. Dalam pengertian secara luas belajar
diartikan sebagai aktifitas psiko-fisik menuju keperkembangan
pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar diartikan
sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan sebagai kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses aktif yang dilakukan secara sadar dalam
interaksi siwa dengan lingkungannya yang menghasilkan
pengalaman sebagai sebab terjadinya perubahan yang bersifat
dinamis, nyata dan membekas pada seluruh aspek tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan belajar dalam arti yang
lebih khusus bisa diartikan sebagai usaha sadar dalam suatu kegiatan
tertentu untuk menguasai materi ilmu pengetahuan untuk
membentuk kepribadian yang lebih maju.
b. Ciri-ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 15).
1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
-
24
2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam Belajar Brsifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar
itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang
diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu
tidak terjadi sendirinya, melainkan karena usaha individu
sendiri.
4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi
karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah
pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
-
25
6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu
proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Seseorang yang melakukan kegiatan belajar, maka akan
memperoleh suatu hasil yang bisa menunjukkan sebuah prestasi
belajar.
Harjati (2008: 43) menyatakan bahwa prestasi merupakan
hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang
dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan
pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Sedangkan
prestasi belajar didefinisikan oleh Hetika (2008: 23) adalah
pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau
kumpulan pengetahuan. Secara lebih spesifik Asmara (2009:11)
mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai seseorang
dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes
angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran
-
26
terhadap peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angaka, huruf maupun kalimat
yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik
pada periode tertentu.
Tes merupakan tindakan yang paling umum dan sering
digunakan dalam penilain untuk mengukur capian prestasi belajar
peserta didik, meskipun ada cara yang lain untuk melakukan
penilaian seperti pengamatan (observasi), penugasan dan penilaian
portofolio.
Tes pada hakikatnya adalah untuk menggali informasi yang
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi
belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk
mengungkap performasi maksimal peserta didik dalam menguasai
bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan
pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan
harian, tes formatif, tes sumatif, dan ujian-ujian lainnya.
Dalam melakukan penilaian prestasi belajar, guru membuat
kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mengukur tingkat prestasi
belajar. siswa dinyatakan berprestasi dalam belajar apabila
melampaui batas KKM yang telah ditentukan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siwa setelah
-
27
menerima pengalaman belajar dan bisa ditunjukkan dengan nilai
setelah guru melakukan kegiatan penilaian.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar
Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar dapat di golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan
ekstern. Menurut Slameto (2010:56), sebagai berikut:
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor-faktor intern ini antara lain :
1) Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi:
a) Kesehatan
Dalam kesehatan yang prima maka belajar juga akan
maksimal. Proses belajar seseorang akan terganggu jika
sedang mengalami gangguan kesehatan. Dalam keadaan
yang kurang sehat seseorang akan cepat lelah, capai,
kehilangan konsentrasi dan mengurangi semangat
belajarnya sehingga prestasi bejar yang dicapai juga tidak
maksimal.
b) Cacat Tubuh
Siswa yang memiliki cacat tubuh akan mengalami
hambatan belajar yang akhirnya akan berdampak pada
prestasi belajar. Semakin besar tingkat kecacatan tubuh
-
28
siswa maka semakin besar pula hambatan belajar yang
dialaminya.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
diantaranya:
a) Intelegensi
Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan
keberhasilan belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya pun
cenderung baik, begitu sebaliknya. Dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai
intelegensi yang rendah.
b) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi belajar
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
belajar.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan
kegiatan belajar sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
-
29
c) Minat
Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Dalam
konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya
perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap
materi pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya.
Semakin berminat terhadap meteri pelajaran, maka akan
meningkatkan prestasi belajar.
d) Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses
belajar adalah bakat. Secara umum, bakat didefinisikan
sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang
sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung
proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan
berhasil. Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau
potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Individu yang telah
mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
informasi yang berhubungan dengan bakat yang mereka
miliki.
-
30
e) Sikap
Sikap merupakan kemampuan memberikan
penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan
penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan
terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.
Siswa memperoleh kesempatan belajar yang sama,
Meskipun demikian masing masing siswa bisa merespon
dengan sikap yang berbeda, siswa dapat menerima,
menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut.
f) Kesiapan
Kesiapan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran juga mempengaruhi prestasi belajarnya.
Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka siswa
dalam memulai pembelajaran harus dalam kondisi siap
secara fisik maupun psikologi.
Sedangkan Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar
dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga,
sekolah dan masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa :
-
31
a) Cara Orang Tua Mendidik
Orang tua sebagai pemimpin keluarag sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak. semakin
baik cara mendidik dan perhatian terhadap pendidikan
anaknya maka semakin baik pula prestasi belajar anaknya.
b) Relasi Antara Anggota Keluarga
Hubungam yang baik dan harmonis antar anggota
keluarga akan memberikan dampak yang baik pula terhadap
prestasi belajar anak.
c) Suasana Rumah
Keberhasilan belajar anak juga dipengaruhi oleh
suasana rumah. Rumah yang tenang, tentram, dan penuh
kedamaian akan mendukung anak belajar dengan baik dan
berprestasi dalam pembelajarannya.
d) Keadan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga akan memberikan
dampak pada pemenuhan sarana dan prasarana yang
menunjang keberhasilan belajar anak. Apalagi dalam
keadaan yang kurang menguntungkan, anak harus ikut
membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarag maka
prestasi belajarnya juga akan terganggu.
-
32
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar diantaranya
adalah:
a) Keadaan Pendidik
Keberhasilan sebuah sistem pendidikan dengan
segala sarana dan prasaranan yang disediakan berada di
tangan seorang guru, karena guru merupakan ujung tombak
dari sebuah sistem pendidikan yang secara langsung
berhadapan dengan siswa sebagai obyek dari program
pendidikan.
Guru yang memiliki kemampuan yang memadai dan
professional dalam mendidik siswa akan memberikan
prestasi belajar yang sangat baik.
b) Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan sejumlah kegiatan
pendidikan di suatu lembaga yang memberikan gambaran
tentang keseluruhan usaha pendidikan dan pengajaran
sehingga menjadi pegangan bagi seluruh pelaksana
pendidikan di lembaga tersebut.
Kurikulum mengandung makna yang sangat pokok
bagi pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas,
karena baik guru maupun siswa harus bergerak dalam
lingkup kurikulum tersebut.
-
33
c) Metode Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru harus
mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, karena
metode yang digunakan dalam menyampaikan materi
pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses
pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran
yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa (Dimyati dan Mujiono, 2002:4).
d) Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana meliputi hal-hal seperti
gedung sekolah (letaknya, luas, jumlah ruang kelas, dll),
perabot, media pengajaran, ruang-ruang laboratoriumm,
fasilitas perpustakaan, tempat olahraga, fasilitas UKS, ruang
pelayanan Bimbingan dan Konseling, ruang guru, ruang
pimpinan sekolah, ruang dan perangkat administrasi
sekolah, kamar-kamar kecil dan lain-lain.
Pada umumnya semakin lengkap sarana dan
prasarana yang tersedia, semakin efektif dan efisien dalam
proses pembelajaran dan berimplikasi pada prestasi belajar
yang maksimal.
e) Relasi Guru dan Siswa
Dalam relasi yang baik antara guru dan siswa, hal ini
bisa menyebabkan terjadinya kedekatan diantara mereka
-
34
dan menimbulkan kenyamanan dalam berinteraksi, baik
ketika di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga
kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
bisa meningkatkan prestasi belajar siswa.
f) Relasi siswa dengan siswa
Kenyamanan belajar siswa tentunya juga
dipengaruhi oleh sebagaimana baik hubungannya dengan
siswa lain dalam suatu kelas pembelajaran. Relasi yang
baik diantara sesama siswa dapat menumbuhkan semangat
dan kenyamanan dalam proses pembelajaran sehingga
berdampak baik pada prestasi belajarnya.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan
siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat ini meliputi
kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, dan teman
bergaul.
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa di masyarakat turut mempengaruhi
prestasi belajar. Kegiatan di masyarakat yang positif dan
bersifat edukatif bisa saja menambah kemampuan belajar
siswa terhadap suatu materi tertentu. Seorang pelajar harus
mampu menyeleksi kegiatan yang bernilai positif dan harus
-
35
mampu mengatur jadwal sebaik mungkin agar tidak
mengganggu kegiatan belajar.
b) Media Masa
Media masa mempunyai pengaruh yang cukup
tinggi terhadap pola pikir dan gaya hidup seseorang yang
sedikit ataupun banyak turut berdampak pada kegiatan
belajar seseorang.
c) Teman bergaul
Berteman merupakan naluri semua mahluk hidup,
terlebih lagi bagi manusia yang merupakan mahluk sosial.
Hal ini membuat suatu hubungan saling mempengaruhi
antara sesama teman pergaulan. Hubungan pertemanan
dengan orang yang memperhatikan dan mementingkan
pendidikan akan lebih memacu pada keberhasilan belajar.
e. Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar guru membuat
kriteria ketuntasan minimal (KKM) terhadap penilaian prestasi
belajar siswa. Siswa dinyatakan berhasil dalam belajar suatu materi
tertentu apabila telah tuntas atau melampaui batas KKM yang telah
ditentukan.
-
36
2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak
a. Pengertian Akidah Akhlak
Secara istilah akidah adalah keyakinan atau kepercayaan
terhadap sesuatu dalam setiap hati seseorang yang membuat hati
tenang. Dalam islam akidah ini kemudian melahirkan iman. Menurut
Al-Ghozali sebagaimana dikutip oleh Hamdani Ihsan dan A. Fuad
Ihsan (2007:235) iman adalah mengucapkan dengan lisan, mengakui
kebenarannya dengan hati dan mengamalkannya dengan angota
badan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa akidah
adalah dasar-dasar pokok keyakinan dan kepercayaan yang
dibenarkan oleh hati sehingga memunculkan ketenangan sebagai
sumber keyakinan yang mengikat dan melahirkan keimanan.
Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab akhlak dalam
bentuk jamak, sedang mufrodnya adalah khuluq yang berari budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Nur Hidayat, 2013:1)
Secara istilah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia, sehingga ia akan muncul secara spontan apabila dibutuhkan
tanpa memerlukan pemikiran atau pertembingan terlebih dulu, serta
tidak memerlukan dorongan dari luar. Hal ini senada dengan
pendapat Imam Al-Gozali yang berpendapat bahwa akhlak adalah
suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dari padanya timbul perbuatan-
-
37
perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan (Nur Hidayat, 2013:4-8).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak
adalah sifat seseorang yang tertanam dalam jiwa yang muncul secara
spontan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih
dulu.
Dari uraian tentang akidah dan akhlak, maka dapat dipahami
bahwa bubungan antar akidah dan akhlak merupakan hubungan yang
erat dan saling terkait satu sama lainnya. Akidah merupakan
keyakinan hati yang mendasari perwujudan akhlak dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan akidah yang baik maka akan melahirkan akhlak
yang baik sebagai manifestasi dari akidah.
Melihat hubungan akidah dan akhlak yang sangat erat dan
menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan, maka dalam pendidikan
agama islam pada tingkat dasar dan menengah, pendidikan akidah
dan pendidikan akhlak digabungkan dalam satu mata pelajaran yaitu
mata pelajaran Akidah Akhlak. Pendidikan Akidah Akhlak adalah
usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan
merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari.
Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa mata
pelajaran Akidah Akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang
-
38
terkandung materi tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam
yang melahirkan keimanan dan perwujudannya menjadi tindakan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan Muhaimin
(2004:309) bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu
rumpun mata pelajaran pendidikan agama islam yang mengandung
pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang
keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang menetap dan melekat
dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan
amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak dalam Permenag RI
No. 2 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
Swt.
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi
dari ajaran dan niali-nilai akidah Islam.
-
39
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak pada Madrasah
Tsanawiyah (MTs) menurut Permenag Nomor 2 Tahun 2008
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Aspek Akidah, meliputi: Dasar dan tujuan akidah islam, Sifat-
sifat Allah al-asma‟ al-husna, Iman kepada Allah, Kitab-kitab
Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar.
2) Aspek akhlak terpuji, meliputi: Bertauhid, ikhlas, ta‟at, khauf,
taubat, tawakal, ihtiyar, sabar, syukur, qana‟ah, tawadu‟,
husnu-zhan, tasamuh dan ta‟awun, berilmu, kreatif, dan
produktif.
3) Aspek akhlak tercela, meliputi: Kufur, syirik, riya, nifaaq,
anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabur, hasad, dendam,
fitnah dan namimah.
3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga
Materi Adab Islami terhadap Tetangga adalah salah satu materi
pembelajaran dalam mata pelajaran Akidah Akhlak pada tingkat
Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 9 pada semester ganjil dengan
kompetensi dasar (KD) sebagai berikut:
a. Menghayati adab islami kepada tetangga.
b. Terbiasa menerapkan adab islami kepada tetangga.
c. Memahami adab islami kepada tetangga.
d. Menyimulasikan adab islami kepada tetangga.
-
40
Dalam materi adab islami terhadap tetangga terdapat beberapa
sub pembahasan sebagai berikut:
a. Pengertian Tetangga
Pengertian tetangga secara bahasa adalah orang yang tempat
tinggalnya (rumahnya) berdekatan. Tetangga adalah orang-orang
yang bergaul dengan kita setiap hari. Para ulama berbeda pendapat
mengenai batasan tetangga. Sebagian mereka mengatakan tetangga
adalah ”orang-orang yang salat subuh bersamamu”, sebagian lagi
mengatakan ”40 rumah dari setiap sisi”, sebagian lagi
mengatakan”40 rumah disekitarmu, 10 rumah di setiap sisi” (LKS
Fattah, 2017: 38). Umat islam wajib menghormati tetangga, tidak
boleh membeda-bedakan antara tetangga yang miskin dan kaya.
Islam mengajarkan hak tetangga atas tetangga lainnya.
Allah Swt. berfirman untuk berbuat baik terhadap tetangga,
sebagaimana tercantum dalam Al-Qur‟an Surah an-Nisa‟ ayat 36
sebagai berikut:
Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapak, karib-kerabat,anak-anak yatim. Orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,
-
41
dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri” (Q.S. an-Nisa‟
[4]:36)
Ibnu Abbas, seorang ahli tafsir pada zaman Rasulullah Saw.
Mengartikan kata ”Wal jari zil qurba” sebagai tetangga yang ada
hubungan kerabat, sedangkan ”wal jaril junubi” adalah tetangga
yang tidak ada hubungan kerabat. Adapula ahli tafsir yang
mengartikan bahwa tetangga dekat adalah tetangga muslim,
sedangkan tetangga jauh adalah tetangga nonmuslim (LKS Fattah,
2017: 38).
Dalam ajaran islam ada tiga jenis tetangga, yaitu:
1) Tetangga muslim yang masih mempunyai hubungan
kekeluargaan. Tetangga semacam ini memiliki tiga hak, yaitu
hak sebagai tetangga, hak sesama muslim, dan hak kekerabatan.
2) Tetangga muslim saja. Tetangga semacam ini mempunyai dua
hak, yaitu hak sebagai tetangga dan hak sesama muslim.
3) Tetangga nonmuslim. Tetangga semacam ini hanya mempunyai
satu hak saja yaitu hak bertetangga (LKS Fattah, 2017: 38).
b. Dalil Perintah Memuliakan Tetangga
Kita diperintahkan mengedepankan sikap saling menghormati
dan tolerasnsi dalam hidup bertetangga. Perintah berbuat baik dan
memuliakan tetangga dijelaskan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur‟an
Surah an-Nisa‟ [4]:36.
-
42
Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapak, karib-kerabat,anak-anak yatim. Orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”
(Q.S. an-Nisa‟ [4]:36)
Selain dalil dari Al-Qur‟an, Nabi Muhammad Saw.
Menjelaskan secara rinci tentang perintah berbuat baik terhadap
tetangga. Berbuat bagi terhadap tetangga merupakan suatu
kewajiban bagi umat islam agar tercipta keharmonisan di dalam
suatu masyarakat.
Berikut beberapa hadis tentang berbuat baik terhadap
tetangga.
1) Tidak menyakiti tetangga
ّيِ قَاَه ِٗ ٌْحٍ اْىعَدَ ِْ أَبِى ُشَس ٍَْْاَي، : َع أَْبَصَسْت َع َٗ ْعُت أُذَُّاَي، َِ َس
ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ ٌَ فَقَاَه َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ِ َصيَّى هللاُ َعيَ ًّ ٌَ اىَّْبِ َِ تََنيَّ ٍْ ِح
ًِ اْْلَِخِس ْ٘ اْىٍَ َٗ ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ َٗ ًْ َجاَزُٓ، ًِ اْْلَِخِس فَْيٍُْنِس ْ٘ اْىٍَ َٗ
ٍْ َُٔ َجااَِصتَُٔ َ ًْ ٍَْو . فَْيٍُْنِس َه هللاِ فَقَاهَ : قِ ْ٘ ا َجااَِصتُُٔ ٌَا َزُس ٍَ َٗ : ًٌ ْ٘ ٌَ
-
43
ٍْيَ ٌ ىَ َٗ . ، ِٔ ٍْ َ٘ َصدَقَ ٌ َعيَ ُٖ َزاَء ذَِىَل فَ َٗ َُ اَما ََ ، فَ ًٍ اىّضٍَافَ ُ ثاَلَثَ ُ أٌََّا َٗ
ْت َُ ْٗ ِىٍَْص ًٍْسا أَ ًِ اْْلَِخِس فَْيٍَقُْو َخ ْ٘ اْىٍَ َٗ ُِ بِا هللِ ٍِ َُ ٌُْؤ ِْ َما ٍَ َٗ
Dari Abu Syuraih Al Adawi, dia berkata, “Kedua telingaku ini
telah mendengar, kedua mataku ini telah melihat ketika Nabi
Sallallahu „alaihi wassalam berbicara, lalu berkata, “
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaklah dia menghormati tetangganya. Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati
tamunya pada waktu istimewanya”. Para sahabat bertanya,
„Wahai Rasulullah, apakah waktu istimewa itu?‟ Beliau
menjawab, „Sehari semalam. Bertamu itu adalah tiga hari. Bila
lebih dari tiga hari, maka itu adalah shadaqah‟. Dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, amka
hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”(H.R. Bukhari)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa menghormati dan
berakhlak baik kepada tetangga adalah sesuatu yang wajib
dilakukan sebagai umat beragama dan sebagai mahluk yang
hidup saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. dan hal
itu juga merupakan tanda keimanan seseorang kepada
Tuhannya. hal tersebut menjadi bukti betapa pentingnya
menjaga hidup bertetangga. Dengan demikian maka wajib bagi
setiap orang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat sekitar dengan tidak keluar dari akidah dan ajaran-
ajaran islam yang berlaku.
-
44
2) Memuliakan tetangga
ا قَاىَْت َٖ ْْ ًَ هللاُ َع ِْ َعااَِش َ َزِ ى هللاُ : َعَه هللاِ َصيَّ ْ٘ ْعُت َزُس َِ َس
ُه ْ٘ ٌَ ٌَقُ َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ُْْت : َعيَ ٍِْْى بِاْىَجاِز َحتَّى َظَْ ِص ْ٘ ٌُْو ٌُ ا َشاَه ِجْبس ٍَ
ُ ثََّْٔ ّزِ َ٘ ُ ُ ىٍَ أََّّ
Diriwayatkan dari „Aisyah r.a. Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Jibril selalu berwasiat kepadaku agar berbuat baik
kepada tetangga sehungga aku mengira bahwa tetangga diberi
hak untuk mendapatkan harta warisan juga” (H.R. Muslim)
Berbuat baik kepada tetangga merupakan perilaku Nabi
Muhammad Saw. yang harus dicontoh oleh umatnya. Karena
begitu pentingnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga
sehingga malaikat jibril selalu berwasiat kepada Rasulullah Saw.
untuk selalu berbuat baik kepada tetangga sampai-sampai
Rasulullah Saw. mengira bahwa tetangga juga berhak untuk
mendapatkan harta warisan.
3) Memberi makan tetangga yang fakir
ُْْٔ قَاَه ًَ هللاُ َع ِْ أَبِى ذَّزٍ َزِ ٌَ : َعَسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ٍِْيى َصيَّى هللاُ َعيَ َُّ َخِي إِ
َصاِّى ْٗ اَءُٓ " اَ ٍَ َسقًا فَاَْم ِْس ٍَ ِْ . اِذَا َ بَْ َت ٍِ ٍٍْت َو بَ ْٕ ُّْظْس اَ ٌَّ ا ُ ث
ٍ ْٗ ْعُس ََ ا بِ َٖ ْْ ٍِ ٌْ ُٖ ٍْساَِّل فَ َِصْب "ِج
Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a : Rasulullah Saw, kekasihku,
pernah berpesan kepadaku, “Apabila kamu memasak gulai,
perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetangga mu,
lalu berilah mereka dengan baik” (H.R. Muslim)
-
45
Hadis ini mengajarkan umat manusia untuk saling
memperhatikan, peduli, empati dan menjaga perasaan orang-
orang disekitar kita, dan tetangga merupakan orang yang selalu
berada disekitar kita.
4) Bermanis muka kepada tetangga
ُْْٔ قَاهَ ًَ هللاُ َع ِْ أَبِى ذَّزٍ َزِ ِٔ : َع ٍْ ى هللاُ َعيًَُّ َصيَّ قَاَه ِىى اىَّْبِ
ٌَ َسيَّ َٗ : ٍٔ ْج َ٘ ُْ تَْيقَى أََخاَك بِ ْ٘ اَ ىَ َٗ ً ٍْ ِ َش ْٗ ْعُس ََ َِ اْى ٍِ َُّ ْلَ،تَْحتَِقَس
.َ ْي ٍ
Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a.: Rasulullah SAW. pernah
bersabda kepadaku, ”Janganlah sekali-kali kamu meremehkan
suatu kebaikan sedikitpun walaupun kamu hanya menunjukkan
dengan bermuka manis sewaktu bertemu dengan saudaramu.
(H.R. Muslim)
Hadis di atas mengajarkan bahwa dalam keadaan
bagaimanapun kita dianjurkan untuk tetap bermuka ceria ketika
bertemu dengan orang lain sebagai bentuk penghormatan kepada
mereka dan hal itu merupakan kebaikan yang berpahala di sisi
Allah Swt.
5) Berdosa orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya
ٌَ قاَهَ َسيَّ َٗ ِٔ ٍْ ًَّ َصيَّى هللاُ َعيَ َُّ اىَّْبِ ٌْحٍ، أَ ًْ ُشَس ِْ أَبِ َٗ هللاِ ْلَ : َع
ُِ ٍِ َٗ هللاِ ْلَ ٌُْؤ ، ُِ ٍِ َٗ هللاِ ْلَ ٌُْؤ ، ُِ ٍِ ٍْوَ . ٌُْؤ َه هللاِ : قِ ْ٘ ِْ ٌَا َزُس ٍَ َٗ
ا ٌِقَُٔ : قاَه َ٘ ُِ َجاُزُٓ بَ ٍَْ .اىَِّري ْلَ ٌَ
Dari Abu Syuraih ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda,
”Demi Allah dia tidak beriman, demi Allah dia tidak beriman,
demi Allah dia tidak beriman.” Para sahabat bertanya, ”Siapa
-
46
itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Yang tetangganya tidak
aman dari gangguan-gangguannya.” (H.R. Bukhari)
Dalam hadis diatas menunjukkan bahwa umat islam
dilarang mengganggu tetangganya baik dengan ucapan maupun
perbuatan. Bahkan Nabi Muhammad Saw. menafikan iman
orang yang mengganggu tetangganya dengan bersumpah
menyebut nama Allah Swt.
c. Adab terhadap Tetangga
Seorang muslim diperintahkan menjaga dirinya untuk berbuat
baik terhadap tetangga dan masyarakat yang ada di sekitar tempat
tinggalnya. Perintah tersebut datang dari Allah Swt. dan Nabi
Muhammad Saw. Perintah dari keduanya tidak dapat kita acuhkan
begitu saja sebab perintah yang datang dari Allah Swt. dan
Rasulullah Saw. tentu memiliki hikmah dan manfaat yang banyak
bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Berbuat baik kepada
sesama merupakan ciri orang yang yang beriman kepada Allah Swt.
termasuk berbuat baik kepada tetangga.
Tetangga memiliki hak-hak yang harus kita perhatikan dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun hak-hak tetangga adalah sebagai
berikut:
1) Memberi salam kepada tetangga terlebih dahulu.
2) Berbuat baik kepada tetangga tanpa menunggu tetangga berbuat
kebaikan kepada kita.
-
47
3) Mengembalikan hak adami (membayar hutang, mengembalikan
barang pinjaman) jika memiliki tanggungan kepada tetangga.
4) Mengunjungi tetangga yang sakit.
5) Mengucapkan selamat jika tetangga bergembira dan
mengucapkan berbela sungkawa jika mereka mengalami
kesusahan.
6) Menutupi kekurangan tetangga dan melindungi tetangga
semampu kita.
7) Menampilkan muka manis dan penuh hormat kepada tetangga
(Dirjen Pendis, 2016: 48).
Jika hak-hak tetangga tersebut dapat kita penuhi, kehidupan
yang terjalin antar sesama tetanggga akan lebih harmonis dan
tenteram. Kehidupan yang harmonis akan menghindarkan
masyarakat dari perkelahian, tawuran, saling fitnah, dan keburukan-
keburukan lainnya.
d. Keutamaan Memuliakan Tetangga
Nilai positif dari memuliakan tetangga adalah sebagai
berikut:
1) Mendapat kasih sayang dan cinta dari Allah Swt. dan Rasulullah
Saw.
2) Tercipta keharmonisan dalam bermasyarakat karena hidup di
tempat yang aman dan nyaman.
-
48
3) Mudah mendapat pertolongan ketika membutuhkan karena sifat
suka menolong yang kita biasakan.
4) Dihormati masyarakat karena memiliki akhlak yang mulia (LKS
Fattah, 2017: 41).
4. Metode Pembelajaran Coorperative Script
a. Pengertian Metode Cooperative Script
Metode Cooperative Script adalah salah satu dari beberapa
metode pada metode pembelajaran kooperatif (Cooperative
Learning). Metode ini dikemukakan oleh Danserau dan kawan-
kawan pada tahun 1985 (Yatim Riyanto, 2009: 284).
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri
(Suyatno, 2009: 51). Pada pembelajaran kooperatif para siswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari
materi pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini sebagian besar
aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari
materi pelajaran dan didiskusikan untuk memecahkan masalah
(tugas).
Adapun pengertian Pembelajaran Kooperatif dilihat dari
berbagai pendapat adalah sebagai berikut :
1) Pembelajaran koopertif adalah pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
-
49
bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar (Nurhadi, 2004:112).
2) Pembelajaran kooperatif adalah pmbelajaran yang menuntut
kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur,
tugas, tujun, dan hadiah (Ibrahim, 2002:3).
3) Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalamkelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang beranggotakan 4-6 orang dalam
struktur kelompok heterogen (Sujono, 2009:12).
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang
menggunakan adanya kerjasama antara siswa dalam suatu kelompok
kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan belajar bersama.
Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlihat secara
aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan belajar mengajar.
Beberapa ahli mengatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif
tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang
sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis, bekerjasama dan membantu teman. Selain itu,
keterlibatan siswa secara aktif pada proses pembelajaran dapat
memberikan dampak positif terhadap siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya.
-
50
Maka dari itu, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
metode pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan motivasi
dan pemahaman siswa karena pembelajaran ini berorientasi pada
siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membangun pemahaman suatu konsep melalui aktivitas
sendiri dan interaksinya dengan siswa lain. Pembelajaran kooperatif
juga dapat memberikan dukungan bagi siswa untuk saling tukar
menukar ide, memecahkan masalah, berpikir alternatif, dan
meningkatkan ketagkapan berbahasa.
Metode Cooperative Script merupakan salah satu alternatif
yang dapat diterapkan kepada siswa. Cooperative Script adalah
salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara
berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan
bagian-bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam
Miftahul Huda, 2014:213). Dengan kata lain metode Cooperative
Script merupakan metode belajar yang membutuhkan kerjasama
antar dua orang, yang mana yang satu sebagai pembicara dan yang
satunya sebagai pendengar. Metode Cooperative Script dikenal juga
dengan nama Skrip Kooperatif.
Metode Cooperative Script merupakan sebuah strategi
pembelajaran yang menarik bagi siswa, karena siswa akan berbicara
dengan lawan bicara secara langsung dan akan mendapatkan respon
langsung dari lawannya dalam membahas sebuah tema atau materi
-
51
pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru membagi
siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas
suatu tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling
mengutarakan pendapatnya masing-masing untuk menemukan suatu
kesimpulan jawaban (Moh. Sholeh Hamid, 2014: 220).
Pada pembelajan Cooperative Script terjadi kesepakatan
antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah
yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru
hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai
tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi,
menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling
mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat
kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar
interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama
pembelajaran Cooperative Script benar-benar memberdayakan
potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan
kesimpulannya, jadi benar-benar sangat sesuai dengan pendekatan
konstruktivis yang dikembangkan saat ini.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
Cooperative Sript ditujukan untuk membantu siswa berfikir secara
sistematis dan berkonsentrasi pada materi pelajaran. Siswa juga
berlatih untuk saling bekerjasama satu sama laindalam suasana yang
menyenangkan. Metode Cooperative Script juga memungkinkan
-
52
siswa untuk menemukan ide-ide pokok dari gagasan besar yang
disampaikan oleh guru.
b. Langkah-langkah metode Coorperative Script
Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran
Coorperative Script yang dikemukakan oleh Miftahul Huda
(2014:213) adalah sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok berpasangan
2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan.
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-
ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta melakukan kegiatan seperti di
atas.
6) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7) Penutup.
c. Kelebihan metode Coorperative Script
-
53
Metode Coorperative Script memiliki beberapa kelebihan.
Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Mifthul Huda
(2014:214) adalah sebagai berikut:
1) Dapat menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya pikir
kritis, serta mengembangkan jiwa keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar.
2) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih
percaya pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari
informasi dari sumber lain, dan belajar dai siswa lain.
3) Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah dengan
mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan
dengan ide temannya
4) Membantu siswa belajar menghormati siswa lain serta menerima
perbedaan yang ada.
5) Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu
mengungkapkan pemikirannya.
6) Memudahkan siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial.
7) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
d. Kekurangan metode Coorperative Script
Metode Cooperative Script selain mempunyai kelebihan juag
terdapat kekurangan. Muftahul Huda (2014:215) mengungkapkan
kekurangan metode Coorperative Script sebagai berikut:
-
54
1) Beberapa siswa takut untuk mengemukakan ide karena akan
dinilai oleh teman dalam kelompoknya.
2) Ketidak mampuan siswa untuk menerapkan metode ini,
sehingga banyak waktu yang tersista untuk menjelaskan
mengenai metode pembelajaran.
3) Guru harus melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas
siswa untuk menghitung hasil presentasi kelompok.
4) Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat
bekerjasama dengan baik.
5) Kesulitan siswa menilai secara individu karena mereka berada
dalam kelompok.
B. Kajian Pustaka
Penelitian tundakan kelas tentang penggunaan metode pembelajaran
Cooperative Script pernah dilakukan oleh Triyanto (2017) dengan judul
Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ski Materi Bangsa Arab Pra
Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama MAN
Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Cooperative Script
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Agama MAN Tengaran
tahun pelajaran 2017/2018 dalam mata pelajaran SKI materi bangsa Arab pra
islam. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa yang selalu meningkat pada
tiap-tiap siklusnya.
-
55
Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus I nilai yang tuntas
sesuai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Kemudian pada siklus II nilai
yang tuntas naik menjadi 27 siswa atau 84,4%. Selanjutnya pada siklus III
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,8%.
Perbedaan penelitian Triyanto (2017) dengan penelitian ini adalah
variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar mata pelajaran SKI
materi Bangsa Arab pra Islam dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas X
Agama MAN Tengaran. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini
adalah menggunakan metode Cooperative Script.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Thoriq Aziz (2015) pada
siswa kelas 5 MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang dengan judul
Peningkatan Prestasi belajar IPA Dengan Menggunakan Metode
Cooperative Script Pada Siswa Kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten
Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam tersebut juga
menunjukkan bahwa penggunaan metode Cooperative Script dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada matapelajaran IPA. Penelitian yang
dilaksanakan dalam 2 siklus ini menunjukkan hasil yang selalu meningkat
mulai dari pra siklus ke siklus I dan ke Siklus II.
Prestasi belajar IPA pada siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh
Kabupaten Semarang pada kondisi awal adalah 46,42% siswa tuntas,
kemudian pada siklus I meningkat menjadi 85,71% dan meningkat menjadi
100% pada siklus II.
-
56
Perbedaan penelitian Aziz (2015) dengan penelitian ini adalah
variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar IPA dan subjek
penelitiannya adalah siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten
Semarang. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah
menggunakan metode Cooperative Script
Persamaan dari penelitian Triyanto (2017) dan Aziz (20015) terletak
pada salah satu variabelnya yaitu menggunakan metode pembelajaran
Cooperative Script dan hasilnya sama, yaitu metode Cooperative Script
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari kedua penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Script dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kedua penelitian tersebut mempunyai keterkaitan dengan penelitian
kali ini sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian ini.
denga hasil penelitan di atas, Peneliti mengembangkan penelitian dalam mata
pelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga agar dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kela