makalah agama akidah

23
TUGAS AGAMA AKIDAH DALAM ISLAM NAMA DOSEN : K.A RAHMAN NAMA KELOMPOK : AFRIANI INDRIA PUSPITA FELLA SUFAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAMBI

Upload: afriani

Post on 11-Jul-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AKIDAH

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Akidah

TUGAS AGAMAAKIDAH DALAM ISLAM

NAMA DOSEN :K.A RAHMAN

NAMA KELOMPOK :AFRIANI INDRIA PUSPITA

FELLA SUFAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRISFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAMBI2014

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Agama Akidah

Segala Puji bagi Allah yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat

menyelesaikan dan mempersembahkan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan para sahabatnya.

Makalah ini membahas tentang Aqidah islam sebagai suatu makalah kumpulan kuliah

kandungannya tidak meluas, tetapi terbatas pada asas-asas Aqidah , karena itu diperlukan uraian

tambahan. kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala

usaha kita.

Dan akhirnya seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” penyusun sangat

mengharapkan koreksi para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikian kata pengantar ini, Kami ucapkan terima kasih.

 

Jambi, 28 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

2

Page 3: Makalah Agama Akidah

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 4

A. Latar Belakang masalah....................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 4

C. Tujuan penulisan................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN TEORI................................................................................................. 5

A. Pengertian aqidah.................................................................................................................. 5

B. Sejarah pemikiran umat islam tentang Tuhan…………………………...………………….6

C. Ruang lingkup pembahasan aqidah....................................................................................... 6

D. Implementasi keimanan dalam kehidupan……………………………………………… 10

E. Sumber Akidah….................................................................................................................10

F. Fungsi Akidah...................................................................................................................... 11

G. Manfaat Mempelajari Akidah………………………………………………...………….. 11

H. Bahaya Penyimpangan Akidah…………………................................................................ 12

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 15

BAB I

3

Page 4: Makalah Agama Akidah

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya, bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Sama halnya dengan Allah SWT menciptakan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia, manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untuk mengatur atau mengelola apa yang ada di bumi beserta segala sumber daya yang ada.

Di samping kita sebagai manusia harus pandai-pandai mengelola sumber daya yang ada, sebagai seorang manusia juga tidak boleh lupa akan kodratnya yakni menyembah sang Pencipta, Allah SWT, oleh karena itu manusia harus mempunyai aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang diperintahkan Allah SWT.

Penyempurna aqidah yang lurus kepada Alla SWT tidak luput dari aqidah yang benar kepada Malaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rosul-rosul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat manusia.   

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah aqidah itu?2. Apakah sumber dari aqidah?3. Apakah manfaat dan fungsi aqidah ?4. Apa bahaya penyimpangan aqidah?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita lebih memahami apa itu aqidah secara etimologis dan terminologis, sumber-sumber aqidah,  pengertian aqidah yang ditinjau dari ayat-ayat Al Qur’an, ruang lingkup pembahasan dan manfaat dari aqidah untuk seorang muslim

 

BAB IIPEMBAHASAN

4

Page 5: Makalah Agama Akidah

A. Pengertian Aqidah.Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :

 Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan).  Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Aqidah islam itu sendiri bersumber dari Al-Qur’an dan As Sunah, bukan dari akal atau pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya digunakan untuk memahami apa yang terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang mana wajib untuk diyakini dan diamalkan.

Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)

Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

1. Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

2. Menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan. Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya.

3. Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.

4. pemaikiran yang di benarkan secara secara pasti oleh hati, sedemikian hingga hati itu terikat padaNya & memberi pengaruh nyata pada Manusia.

5. Menurut Hafidz Abdurahman, menyatakan bahwa Aqidah secara global sebagai pemikiran yang menyeluruh mengenai manusia, kehidupan serta hubungan diantara semuanya dengan apa yang ada sebelum kehidupan (pencipta) dan setelah kehidupan (hari kiamat).

5

Page 6: Makalah Agama Akidah

B. Sejarah Pemikiran Umat Islam Tentang Tuhan

a) Mu’tazilah

Golongan yang merupakan kaum rasionalis di kalangan muslim, serta menekankan pemakaian akal pikiran dalam memahami semua ajaran dan keimanan dalam islam

Dalam menganalisis ketuhanan, meraka memakai bantuan ilmu logika, satu system teology untuk mempertahankan kedudukan keimanan. Hasil dari paham mu’tazilah yang bercorak rasional ialah muncul abad kemajuan ilmu pengetahuan dalam islam

Aliran Muktazillah mempunyai lima dokterin yang dikenal dengan al-usul al- khamsah. Berikut ini kelima doktrin aliran Muktazillah.

At-Taauhid (Tauhid)

Ajaran pertama aliran ini berarti meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah SWT. Konsep tauhid menurut mereka adalah paling murni sehingga mereka senang disebut pembela tauhid (ahl al-Tauhid).

Ad-Adl

Menurut aliaran Muktazillah pemahaman keadilan Tuhan mempunyai pengertian bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil Dia berbuat zalim kepada hamba-Nya. Mereka berpendapat bahwa tuhan wajib berbuat yang terbaik bagi manusia. Misalnya, tidak memberi beban terlalu berat, mengirimkan nabi dan rasul, serta memberi daya manusia agar dapat mewujudkan keinginannya.

Al-Wa’d wa al-Wa’id (Janji dan Ancaman).

Menurut Muktazillah, Tuhan wajib menepati janji-Nya memasukkan orang mukmin ke dalam sorga. Begitu juga menempati ancaman-Nya mencampakkan orang kafir serta orang yang berdosa besar ke dalam neraka.

Al-Manzilah bain al-Manzilatain (posisi di Antara Dua Posisi).

Pemahaman ini merupakan ajaran dasar pertama yang lahir di kalangan Muktazillah. Pemahaman ini yang menyatakan posisi orang Islam  yang berbuat dosa besar. Orang jika melakukan dosa besar, ia tidak lagi sebagai orang mukmin, tetapi ia juga tidak kafir. Kedudukannya sebagai orang fasik. Jika meninggal sebelum bertobat, ia dimasukkan ke neraka selama-lamanya. Akan tetapi, sikasanya lebih ringan daripada orang kafir.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Perintah Mengerjakan Kebajikan dan Melarang Kemungkaran).

6

Page 7: Makalah Agama Akidah

Dalam prinsip Muktazillah, setiap muslim wajib menegakkan yang ma’ruf dan menjauhi yang mungkar. Bahkan dalam sejarah, mereka pernah memaksakan ajarannya kepada kelompok lain. Orang yang menentang akan dihukum.

b) Qodariyah

Nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Allah. Dalam sejarah perkembangan teologi Islam, tidak diketahui secara pasti kapan aliran ini muncul.

Pendiri aliran ini adalah Ma’bad al-Juhani dan Gailan ad-Dimasyqi. Aliran ini mempunyai pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik ataupun jahat. Selain itu, menurut aliran ini manusia mempunyai kemerdekaan atas tingkah lakunya. Ia berbuat baik ataupun jahat atas kehendaknya sendiri. Degan demikian, menurut aliran ini manusia diciptakan Allah mempunyai kebebasan untuk mengatur jalan hidupnyatanpa campur tangan Allah. Oleh karena itu, jika manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di neraka, semua itu adalah pilihan mereka sendiri.

c) Jabariyah

Golongan yang berteori bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.

Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa. menurut al-Syahrastani, Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah.

Dalam sejarah tercatat bahwa orang yang pertama kali mengemukakan paham Jabariyah di kalangan umat Islam adalh al-Ja’ad Ibnu Dirham. Pandangan-pandangan Ja’ad ini, kemudian disebarluaskan oleh para pngikutnya, seperti Jahm bin Safwan. Manusia menurut aliran Jabariyah adalah sangat lemah, tidak berdaya, serta terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Manusia tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas, sebagaimana dimiliki soleh paham qadariyah. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari aturan, scenario, dan kehendak Allah. Segala akibat baik baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Akan tetapi, ada kecendrungan bahwa Tuhan bahwa Tuhan lebih memperlihatkan sikap-Nya yang mutlak, absolute, dan berbuat sekehenak-Nya. Hal ini dapat menimbulkan paham seolah-olah Tuhan tidak adil. Misalnya, Tuhan menyiksa orang yang berbuat dosa yang dilakukan orang itu terjadi atas kehendak-Nya.

Baik aliran Qadariyah maupun Jabariyah tampaknya memperlihatkan paham yang saling bertentangan sekalipun mereka sama-sama berpegang pada Al-Qur’an. Hal ini memperlihatkan betapa terbukanya kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat dalm Islam.

d) Asy’ariyah dan Maturidiyah

7

Page 8: Makalah Agama Akidah

Golongan yang pendapatnya berada diantara qadariyah/mutazilah dan jabariah

Semua aliran itu mewarnai kehidupan pemikiran ketuhanan dalam kalangan umat islam periode masa lalu. Pada prinsipnya aliran aliran tersebut diatas tidak bertentangan dengan ajaran dasar islam. Oleh karena itu umat islam yang memilih aliran mana saja diantara aliran-aliran tersebut sebagai teologi mana yang dianutnya, tidak menyebabkan ia keluar dari islam.

C. Ruang lingkup pembahasan Aqidah.Aqidah sebagai sebuah objek kajian akademik meliputi beberapa agenda pembahasan yaitu :1. Aspek Ilahiyah.

Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud Allah, Sifat –sifat Allah, pebuatan-perbuatan, dan nama-namaNya.

2. Kenabian Nubuwah.Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta kemukjizatannya.

3. Aspek Ruhaniyah.Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat transendental atau metafisik seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.

4. Aspek Sam’iyah.Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli berupa Al-Qur’an dan Sunah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.

5. Rukun Iman.1. Iman kepada Allah.

Iman kepada Allah ini meliputi beberapa tauhid, yaitu.a) Tauhid Rububiyah yaitu: Mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb (Maha mencipta,

Mengelola dan memelihara).b) Tauhid Mulkiyah yaitu: Mengimani Allah sebagai Satu-satunya Malik (Maha memiliki,

Menguasai, Pemimpin, Dan tujuan segala sesuatu).c) Tauhid Uluhiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang di sembah.d) Tauhid Dzat yaitu : meyakini bahwa Allah dari segi Dzatiyah Esa adanya, Dzat yang

dimiliki oleh Nya sendiri, tidak dimiliki oleh seluruh ciptaannya.e) Tauhid Sifat yaitu : keyakinan seseorang bahwa Allah Maha yang Esatidak dapat di

serupakan dengan sesuatu apa pun.f) Tauhid Wujud yaitu keyakinan seseorang terhadap eksistensi Allah yang wajib ada. Ia

ada tanpa memerlukan yang mengadakannya. Ia abadi, awal dab akhir dari segala sesuatu.

8

Page 9: Makalah Agama Akidah

g) Tauhid Af’al yaitu: meyakini bahwa alam dan segala isinya adalah Ciptaan Allah SWT, demikian pemeliharannya. Ia penguasa Alam.

h) Tauhid ibadah yaitu: keyakinan seseorang bahwa yang layak untuk di sembah tiada lain selain Allah SWT. Menyembah selain Allah bearti menyekutukan Allah.

i) Tauhid qashdi yaitu : meyakini dan sepenuh hati bahwa Allah SWT menjadi fokus dari segala aktivitas yang dilakukan .

j) Tauhid tasyrik yaitu : keyakinan bahwa segala hukum yang di ciptakan Tuhan adalah Hukum yanng sempurna, yang tidak bisa di bandingkan dengan hukum buatan manusia.

2. Iman kepada para malaikat-Nya.Malaikat adalah ciptaan Allah SWT yang bersumber dari cahaya: Ia tidak dapat melihat juga tidak dapt di indrai dengan panca indra manusia-mahluk gaib. Namun demikian, ia tetap ada dan melaksanakan tugas-tugas yang memberikan oleh Allah SWT. Malaikat juga adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang tidak pernah melanggar perintah Allah SWT.

3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.Allah menurunkan kitab-kitab Nya untk di jadikan pedoman oleh manusia dalam menata dan mengatur kehidupan demi menyampai mencapai keridhaan Allah sebagai puncak dari tujuan hidup yang sesungguhnya. Allah telah menurunkan sejumlah kitab allah yang wajib diimani adalah Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.

4. Iman kepada para Rasul-Nya.Rasul yang bearti utusan mengandung makna manusia-manusia pilihan yang menerima wahyu dari Allah dan bertugas untuk menyampaikan isi wahyu (berita gembira dan pemberi peringatan {basyira wa nadzira }) kepada tia-tiap umatnya. Rasul-rasul yang diutus Allah SWT memiliki syariat yang berbeda, namun misi profetik diutusnya mereka sama yaitu memperjuangkan tegaknya akidah yanng menegaskan Allah SWT.

5. Iman kepada Hari akhir.Yaitu hari pembalasan atas segala amal perbuatan manusia selama hidup di dunai. Pada hari kiamat juga akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya selama di dunia. Sebaliknyya orang yang menolak perintah Allah dan melanggar laranngan Nya dilukiskan mendapat siksaan yang pedih (neraka). Orang yang percaya adanya hari akhir akan menjadikannya sebuah pemandu untuk menyiapkan diri menghadapinya dengan melakukan hal-hal yang baik, mempertimbangan kan berbagai konsekuensi yang di timbulkan oleh perbuatannya sebelum Ia menjatuhkan pilihan dalam melakukan sesuatu.

6. Iman kepada Qadha & Qadar.Qadha biasanya diterjemahkan dengan berbagai arti seperti sebagai kehendak atau perintah yang telah di tetapkan oleh Allah sebagai terbukti (diketahui sudah terjadi). Sedangkan Qadar bearti batasan, menetapkan ukuran sebuah rancangan seperti besar dan

9

Page 10: Makalah Agama Akidah

umur alam semesta, lamanya siang, lamanya siang malam, anatomi dan fisiologi mahluk hidup.

D. Implementasi keimanan dalam kehidupan1. Pengucapan dengan lisan2. Keyakinan dalam hati3. Pengamalan dengan anggota tubuh4. Bertambah dengan Amalan Ketaatan5. Berkurang dengan Mengerjakan Maksiat

E. Sumber Aqidah Islam.Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah, artinya apa saja yang disampaikan

oleh Allah dan rasulnya wajib di imani dan diyakini atau diamalkan. akal pikiran tidaklah jadi sumber akidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. dan akal tidak mampu juga menjangkau suatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu. tetapi akal hanya perlu membuktikan jujur atau bisakah kejujuran sipembawa berita tersebut di buktikan secara ilmiah oleh akal dan pikiran itu aja.

Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber Aqidah. Firman Allah:”...dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas segala sesuatu petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (an-Nahl,16:89) Apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al Quran dan Oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).Akal Pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. Akal tidak akan mampu menjangkau hal-hal yang ghaib.

1. Al quran.sebagai sumber ajaran Aqidah,al Quran mengungkapkan berbagai informasi tentang kehidupan ghaib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia tanpa informasi-informasi dariNya. kitab suci ini mengungkapkan tentang wujud Alloh serta hubungannya dengan manusia sebagi ciptaaNya, serta alam raya sebagai karunia-Nya untuk kehidupan mereka. kemudian Al quran juga mengungkapkan tentang para malaikat dan berbagai fungsinya,kehidupan akherat berupa surga dan neraka dan proses hisab sebagai langkah perhitungan amal untuk menentukan posisi kehidupan akherat umat manusia,apakah menjadi penghuni surga/neraka.

2. Assunnah (hadist). fungsi-fungsi assunnah terhadap al Quran adalah:

a. Sebagai penjelasan terhadap ayat-ayat al quranb. Sebagai penegas terhadap pernyatan-pernyataan al Quran yang perlu memperoleh

penegasan, khususnya untuk ayat-ayat yang mengemukakan norma-norma ajaran yang

10

Page 11: Makalah Agama Akidah

sangat penting sekali dalam keislaman seseorang seperti ayat-ayat yang mengemukakan berbagai perintah yang kemudian direkonstruksi oelh rosululloh,sehingga menjadi rukun islam dan rukun iman.

c. Menetapkan sesuatu yang belum ditetapkan oleh Alloh dalam Al Quran.d. Ijma'Ulama

Ijma'adalah kesepakatan para 'ulama pada satu masa tertentu setelah Rosululloh wafat,tentang suatu masalah tertentu.

F. Fungsi Aqidah Islam.

Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Seorang yang mamiliki aqidah yang kuat, pasti akan melakukan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt kalau tidak dilandasi dengan aqidah. peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:

Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam. Menopang seluruh prilaku, membentuk dan memberi corak dan warna kehidupannya

dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya dengan Tuhan. Aqidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam pengabdian

dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang Maha Besar Iman memberikan daya dorong utama untuk bergaul dan berbuat baik sesama manusia

tanpa pamrih. Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya dalam pengawasan

Allah semata. Aqidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non Islami (sekuler). Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita

tersebut tidak akan diterima.

G. Manfaat Mempelajari AqidahKarena Aqidah Islamiyah bersumber dari Allah yang mutlak, maka kesempurnaannya

tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang merupakan karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'min harus yakin kebenaran Aqidah lslamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan tindakannya yang akan menjamin kebahagiannya dunia akhirat. Dan merupakan keserasian antara ruh dan jasad, antara siang dan malam, antara burni dan langit dan antara ibadah dan adat serta antara dunia dan akhirat. Faedah yang akan diperoleh orang yang menguasai Aqidah lslamiyah adalah :

Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.

Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.

11

Page 12: Makalah Agama Akidah

Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah (outer focus of control).

Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.

Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda antara miskin dan kaya, antara pintar dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya disisi Allah SWT.

H. Bahaya Penyimpangan Aqidah

Penyimpangan pada aqidah yang dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya, bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yang tidak berkesudahan di akhirat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yang jelas dan penuh dengan keraguan dan menjadi pribadi yang sakit personaliti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya :

1) Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan menentang aqidah yang benar.

2) Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yang benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat terdahulu yang keberatan menerima aqidah yang dibawa oleh para Nabi dalar~ Surat AI-Baqarah 170 yang artinya : "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "lkutlah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang tetah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. " (Apabila mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk”

3) Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi yang tepat sesuai dengan argumen Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.

4) Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang sholeh yang sudah meninggal dunia, sehingga menempatkan mereka setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Hal itu karena menganggap mereka sebagai penengahl antara dia dengan Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta, bernadzar dan berbagai ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin. Lihat Surah Nuh 23 yang artinya : "Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan.

5) Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik itu. Tak jarang mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta

12

Page 13: Makalah Agama Akidah

hasil teknologi yang telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan mereka.

6) Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada hal Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan yang artinya : "Setiap anak terlahirkan berdasarkan hihrahnya, maka kedua orang tuanya yang meyahudikannya, menashranikannya, atau memajusikannya" (HR: Bukhari).Apabila anak terlepas dari bimbingan orang tua, maka anak akan dipengaruhi oleh acara l program televisi yang menyimpang, lingkungannya, dan lain sebagainya.

7) Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam pembinaan keagamaan seseorang. Bayangkan, apa yang bisa diperoleh dari 2 jam seminggu dalam pelajaran agama, itupun dengan informasi yang kering. Ditambah lagi mass media baik cetak maupun elektronik banyak tidak mendidik kearah aqidah bahkan mendistorsinya secara besar-besaran.

Tidak ada jalan lain untuk menghindar bahkan menyingkirkan pengaruh negatif dari hal-hal yang disebut diatas adalah mendalami, memahami dan mengaplikasikan Aqidah Islamiyah yang shahih agar hidup kita yang sekali dapat berjalan sesuai kehendak Sang Khalik demi kebahagiaan dunia dan akhirat kita, Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa' 69 yang artinya : "Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. "

Dan juga dalam Surah An-Nahl 97 yang artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-Jaki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan karrri beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. "

13

Page 14: Makalah Agama Akidah

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Penulisan dan perbincanggan tentang aqidah islam yang merupakan asaa agama islam

adalah sesuatu yang selalu menarik perhatian karena sering dijadikan rujukan dalam menafsirkan

kelemahan atau kemunduran umat islam dalam kehidupan ini sebagai umat yang menganut dan

memperjuangkan aqidah ini.

Suatu kebenaran ajaran yang tidak dapat di sanggah bahwa apa yang terkandung yang

terkandung dalam akidah memiliki daya dorongan yang sangat kuat bagi umat ini untuk tampil

lebih maju dan lebih berperan dalam dalam kehidupan ini sehingga karena itu di gelari sebagai

“umat teladan” yang memiliki kemampuan menghadapi tangtangan ilmu dan teknologi bahkan

juga dalam menghadapi antangan budaya globalisasi.

Disamping itu, aqidah islam juga merupakan sumber ketentraman rohani dan pegangan

batin di kala senang dan susah serta landasan yang sangat kukuh bagi pembinaan ahlak yang

luhur. Dan untuk mencapai hal-hal tersebut, umat islam tentunya harus memahami aqidah islam

dengan benar dan mengimaninya serta menghayatinya dengan penuh keyakinan.

14

Page 15: Makalah Agama Akidah

Daftar Pustaka

Dr. Daudy Ahmad. 1997. Kuliah aqidah ISLAM , Bulan Bintang ; Jakarta.

Mahfud Rois. 2011. Pendidikan Agama Islam, Erlangga ; Jakarta.

Tim MDI LDK Unpar. 2009. Mentoring Agama Islam, Palangkaraya.Www.gogle.Com.

Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdu! Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425HIAgustus 2004M]

Disalin dari kitab AI-Qadha wal Qadar, edisi Indonesia Qadha & Qadhar, Penyusun Syaikh Muhammad Shalih AI-Utsaimin, Penerjemah A.Masykur Mz, Penerbit Daru( Haq, Cetakan Rabi'ul Awwa( 1420HIJuni 1999M]

Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wai Jama'ah Oleh Yazid bin Abdui Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]

15