bab 7 akidah

33
BAB VIII AQIDAH - AKHLAQ Etika kepada Allah dan Rasulullah Penulis : Dr. Asep Zaenal Ausop, M.Ag Editor Ahli : Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl (mantan guru besar bidang Humaniora ITB) Dr. Yedi Purwanto (Dosen Agama Islam ITB) Karakter yang mau dibangun dengan materi “AQIDAH : Beriman kepada Allah dan Rasulullah” adalah (1). Keimanan bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Esa Absolut dan Maha Sempurna, yang berhak mengatur alam semesta dan wajib diibadahi (2). Sikap mencintai Allah sepenuh hati dan menaatiNya seoptimal mungkin (3). Memiliki sikap komitted kepada tawhid dan sekaligus menjauhi sikap syirik (4). Keimanan bahwa Muhammad saw adalah rasulullah sebagai Rasul terakhir dan

Upload: chandra-riady

Post on 22-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akidah

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 7 Akidah

BAB VIII

AQIDAH - AKHLAQEtika kepada Allah dan Rasulullah

Penulis :Dr. Asep Zaenal Ausop, M.Ag

Editor Ahli :Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl (mantan guru besar bidang Humaniora ITB)

Dr. Yedi Purwanto (Dosen Agama Islam ITB)

Karakter yang mau dibangun dengan materi “AQIDAH : Beriman kepada Allah dan Rasulullah” adalah (1). Keimanan bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Esa Absolut dan Maha Sempurna, yang berhak mengatur alam semesta dan wajib diibadahi (2). Sikap mencintai Allah sepenuh hati dan menaatiNya seoptimal mungkin (3). Memiliki sikap komitted kepada tawhid dan sekaligus menjauhi sikap syirik (4). Keimanan bahwa Muhammad saw adalah rasulullah sebagai Rasul terakhir dan diutus untuk segenap umat manusia (4). Sikap mencintai Rasulullah saw yang dimanifestasikan dalam ketaatan kepada risalahnya dalam pengamalan hidup sehari-hari.

Page 2: Bab 7 Akidah

AQIDAH - AKHLAQEtika kepada Allah dan Rasulullah

1. Filsafat Ketuhanan

Pada sub bab ini akan dibahas makna Tuhan (Tuhan sebagai being), dan teori tentang

adanya tuhan, serta sikap manusia yang mulhid atau mengingkari ketuhanan Allah swt.

Apa makna Tuhan ?

Secara bahasa, Tuhan sinonim dengan kata God, The Lord God, Almighty God, Deity (bahasa

Inggris), Got (Belanda), Golt (Jerman), Gudd (Swedia, Norwegia), Allon (Phoenicians), Ado

(Canaanites), Adonai, Yahuwa, Elohim, Elah, Eli (Yahudi).

Secara istilah Tuhan adalah segala sesuatu yang paling dicintai, paling ditakuti dan paling

didambakan kehadirannya. Apabila seseorang lebih mencintai mobil barunya daripada segalanya

maka mobil itu menjadi Tuhan baginya. Apabila jabatan lebih dicintai melebihi segalanya maka

jabatan itu adalah tuhannya. Dengan demikian ada orang yang menuhankan harta, tahta, wanita, dll.

Pendek kata banyak manusia yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan. Allah

menegaskan : "Maka pernahkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai

tuhannya ?" (QS. 45 : 23). Atasan yang menjadi tuhan bagi bawahannya biasa disebut sebagai thagut.

Manusia tinggal memilih, mau beriman kepada Allah atau mau beriman kepada thagut, mau menaati

Allah atau menaati thagut.

Dalam pandangan Al-Qur'an, semua manusia pasti bertuhan, tidak ada seorang pun yang

atheis. Jika ada manusia yang tidak bertuhan sebenarnya dia hanya ilhad atau mengingkari Allah

sebagai tuhan yang haq, lalu bertuhan kepada tuhan yang palsu, yakni hawa nafsunya. Manusia tipe ini

disebut Mulhid bukan atheis. Mulhid artinya mengingkari ketuhanan Allah SWT.

Penganut paham Nihilisme menyatakan bahwa tidak ada bukti-bukti signifikan yang dapat

meyakinkan hati dan dapat diterima oleh rasio, bahwa alam ini ada penciptanya. Dengan

menggunakan teori dialektika, mereka berkeyakinan bahwa alam terjadi dengan sendirinya, dengan

demikian, Tuhan pencipta alam itu tidak ada. Keberadaan tuhan sebagai pencipta alam hanyalah

kesimpulan imaginatif.

Sebenarnya penganut Nihilisme, telah membohongi intuisinya sendiri, telah

mengesampingkan bisikan nuraninya yang paling dalam. Paling tidak, mereka pasti meyakini ada

kekuatan supranatural yang berada jauh melebihi kekuasaan dirinya terutama ketika sedang

mengalami kesulitan yang tertamat dahsyat. Misalnya, pesawat terbang yang ia tumpangi, menukik

Page 3: Bab 7 Akidah

keras dan akan jatuh menghantam bumi, pasti hatinya menjerit meminta tolong kepada “sesuatu” yang

dianggapnya memiliki kekuatan gaib, walaupun permintaan tolong itu tidak diucapkan.

Coba ingat, bagaimana dulu ketika Karl Marx sebagai tokoh komunis sakratul maut, atau

ketika Fir’aun tengelam di laut Merah. Ketika Fir’aun merasa bahwa tidak seorang pun anak buah

setianya yang dapat menolongnya, ketika dia berpikir bahwa semua pengikut setianya

meningalkannya, ketika dia merasa pasti mati, dia berucap “amantu ila rabbi Musa” aku beriman

kepada Tuhannya Musa.

Sebenarnya untuk membuktikan adanya Tuhan pencipta langit dan bumi tidaklah susah.

Paling tidak, ada empat teori untuk membuktikan adanya Tuhan yakni teori kejadian, teori keteraturan,

teori gerak dan teori kausalitas. Penjelasannya sebagai berikut :

a. Teori Kejadian : Menurut hukum akal, suatu kejadian bisa terjadi atau bisa ada (wujud)

apabila ada pembuatnya, mustahil sesuatu itu ada (wujud) dengan sendirinya. Alam yang

maha luas ini pasti ada penciptanya mustahil ada dengan sendirinya. Terus tanya, siapa yang

merasa telah menciptakan alam ini ? Akal menyatakan pasti harus sesuatu yang Maha Luar

Biasa yang jauh lebih hebat daripada alam ini, lantas akal dan naluri /intuisi akan menyatakan

bahwa Tuhan itu ada.

b. Teori Keteraturan : Jika kita melihat keteraturan alam ini sungguh luar biasa,

menakjubkan. Perhatikan hewan yang sangat beragam dengan karakter masing-masing. Lihat

pula pohon buah-buahan yang bermacam-macam yang tumbuh pada sebidang tanah tetapi

menghasilkan buah yang berbeda bentuk, warna dan rasa. Ini membawa kita kepada

keyakinan bahwa ini tidak mungkin teratur sedemikian apik jika tidak ada Tuhan yang

mengaturnya.

c. Teori gerak : Perhatikan bagaimana gerakan bumi dan planet lainnya, bagaimana gerakan

sperma mengelilingi ovum, bagaimana atom mengelilingi inti atom, bagaimana ribuan planet

yang bergerak tidak tabrakan. Itu semua adalah gerak yang teratur, bukan suatu kebetulan.

Itu, membuktikan bahwa alam ini ada yang menggerakan. Penggeraknya pasti bukan alam itu

sendiri tetapi dzat yang Maha Tinggi, yakni Tuhan.

d. Teori Kausality : A muncul karena ada B, B muncul karena ada C, dan terus begitu.

Ujungnya pasti ada suatu Dzat yang ada tanpa didahului oleh sesuatu yang lain, karena jika

begitu tidak ada ujungnya. Sebab pertama ini disebut Causa Prima yakni Tuhan.

Adanya Tuhan sebagai pencipta alam bisa dipahami melalui berbagai macam teori, walaupun

demikian, akan tetap saja ada orang-orang yang tidak meyakini adanya Tuhan pencipta alam. Anehnya

mereka tidak percaya adanya tuhan tetapi percaya adanya jin padahal jin juga tidak bisa dibuktikan

secara empirik atau rasio.

Page 4: Bab 7 Akidah

2. Tuhan Esa Relatif dan Tuhan Esa Absolut

Menurut rasio atau akal manusia, apabila Tuhan sebagai Ultimate Reality lebih dari satu, rasio

akan menolaknya. Mengapa ? bagaimana mungkin pemegang kekuasaan tertinggi lebih dari satu. Ini

bisa berbahaya, niscara akan terjadi pertengkaran. Kesimpulan rasio ini didukung oleh dalil naqli.

Menurut Al-Qur'an, kalau Tuhan ada dua niscaya Tuhan dengan ciptaannya masing-masing akan blok-

blokkan dan berusaha saling mengalahkan .

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain)

besertaNya, kalau ada tuhan besertaNya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang

diciptakannya, dan sebahagian dari tuhan –tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha

suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu”. ( QS. Al-Mukminun [23] : 91). Selanjutnya Allah

menegaskan : "Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak tuhan selain Allah". (QS. Muhammad / 47 : 19).

Siapakah Tuhan yang satu itu?

Akal manusia bisa sampai kepada kesimpulan bahwa tuhan itu harus satu, tetapi akal manusia

tidak dapat mengetahui siapakah tuhan yang satu itu. Di dunia ini ada manusia yang bertuhan satu

(monotheisme) tetapi belum tentu tuhan yang mereka maksud adalah Allah swt. Ketika seseorang

memanggil tuhannya dengan lafadz Tuhan yang di atas, atau Sang Hyang Widi Wase, atau Gusti

kawula, atau Pengeranku, atau apapun namanya belum tentu dimaksudkan kepada Allah subhana wa

ta’ala.

Allah lewat para nabinya memberi tahu bahwa tuhan yang satu itu adalah Tuhan pencipta

alam, Tuhan yang maha sempurna, yakni Allah swt. Siapakah Allah itu ? Allah menerangkan tentang

siapa dirinya dengan menegaskan : "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tiada tuhan

melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang". QS. Albaqarah [ 2] : 163). Tuhan yang

tak dapat digapai dengan panca indera tetapi Dia maha melihat segalanya (QS. Al-an’am [6 ] : 103).

Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu (khaliqu kulla syaiin) QS. Al-an’am [6] : 102. Tuhan

yang menurunkan hujan (Al-Fathir [35] : 27) Tuhan yang menumbuhkan biji-bijian (QS.Al-an’am

[ 6] : 95). Tuhan yang menjadikan malam dan siang (Qs. Al-an’am [6 ] : 96). Tuhan Allah adalah

menjaga bukan dijaga, memberi penyakit tapi tak pernah sakit, memberi makan tetapi tidak makan,

mencipta tetapi tidak diciptakan, tuhan yang tak pernah ngantuk apalagi tidur. (QS. Al-baqarah [2]:

255). Konsep Tuhan dalam Islam jelas, clear, rasional, tidak melahirkan komplikasi pemikiran.

“Allah menyatakan bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu), tidak ada tuhan ( yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungghunya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam”. QS. Ali Imran [3] : 18-19).

Page 5: Bab 7 Akidah

Hanya orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan yang meyakini ada tuhan selain

Allah. Apalagi kalau meyakini bahwa ada manusia yang dianggap tuhan, tuhan yang suka lapar dan

haus, suka makan minum, suka sakit dan menderita, dijaga dan diayomi, serta suka mengantuk bahkan

tidur. Itu akidah yang amat menyesatkan. Harusnya mereka berfikir, ketika ada tuhan yang makan,

minum, lapar, sakit, tidur, dll yang menyamai makhluk, rasio dan nuraninya harus segera menetapkan

bahwa itu bukan tuhan, pasti hanya tuhan-tuhanan atau tuhan ilusi.

Di manakah Allah yang satu itu ?

Allah menerangkan sendiri di mana Dia berada. FirmanNya : “Allah yang Maha Pemurah

bersemayam di atas Arasy”. (QS. Thaha : 5). “Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang di

langit (yaitu Allah) kalau Dia hendak menjungkir balikan bumi beserta kamu sekalian sehingga

dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang. (QS. Al-Muluk : 6). Firman Allah juga :”Malaikat-malaikat

dan Jibril naik kepada Rabb-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (QS. Al-

Ma’arij : 4). Hadits dari Mu’awiyah bin Hakam, bahwa Rasulullah bertanya kepada seorang budak

yang akan dimerdekakan. “ Dimanakah Allah ?” budak itu menjawab :” Di atas langit”. Rasulullah

pun pernah bersabda :” Setelah selesai menciptakan makhlukNya, di atas Arasy Allah

menulis”Sesungguhnya rahmatKu mendahului murkaKu”

Beradasarkan ayat Alqur’an dan hadits Nabi sebagaimana dituliskan di atas, pertanyaan

tentang di mana Allah berada, jawabannya sbb : (1). Allah itu berada di Arasy. (2). Arasy itu berada di

ujung luar langit ke tujuh, ujung paling ujung, ujung absolut, Sidratul Muntaha. Maka boleh saja

dikatakan bahwa Allah itu di langit. (3). Allah bersemayam di Arasy . Ini jangan sekali-kali

membayangkan seperti seorang raja manusia yang duduk di atas kursi gading gilang kencana pada satu

titik yang terikat dengan ruang dan waktu. Pokoknya pada prinsipnya Allah sangat berbeda dengan

makhluk. (4).

Firman Allah sbb :”Allah bersamamu di manapun kamu berada”. (QS. Al-Hadid [25] : 4),

“Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah bersama kita “ (QS. At-Taubah [9] : 40). “Apabila

hamba-hambaKu bertanya kepadanu tentang Aku maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku (QS. Al-Baqarah [2] :

186). Tafsirannya adalah sbb : (1). Allah itu selalu mengetahui, melihat dan mengatur hamba-

hambaNya di manapun kamu berada, bukan berarti Allah itu banyak sehingga berada di mana-mana

(2). Janganlah bersedih sebab Allah berama kita, maksudnya adalah Allah berpihak kepada kita dan

pasti akan menolong kita oleh karena itu kita tidak perlu bersedih. (3). Allah dekat dan mendengar doa

hambaNya artinya Allah itu Maha Mendengar, Jangan menduga bahwa Allah itu jauh karena bagi

Allah tidak ada apa yang disebut jarak. Tak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari penglihatan dan

pendengaran Allah.

Page 6: Bab 7 Akidah

TUHAN(Ilah, God, Eli, Gusti, Pangeran, Hyang dll)

TEORI ADANYA TUHAN

1. Teori Kejadian2. Teori Keteraturan3. Teori Gerak4. Teori Kausalitas

TUHAN BATHIL1. Berbilang (syirik)2. Esa Relatif3. Sangat lemah4. Diciptakan bukan

pencipta alam5. Suka makan dan

minum6. Suka sakit7. Dijaga8. Merasa lelah9. Suka mengantuk

dan tidur

TUHAN HAQ1. Hanya satu (tawhid)2. Esa absolut3. Maha sempurna4. Pencipta alam bukan

dicipta.5. Memberi makan tetapi

tak pernah makan.6. Memberi sakit tetapi

tak pernah sakit.7. Menjaga tiada dijaga.8. Tak pernah lelah9. Tidak mengantuk

apalagi tidur.

Page 7: Bab 7 Akidah

3. Pemahaman La ilaha illallah

Keyakinan bahwa tiada tuhan selain Allah (la ilaha ilallah) adalah sikap Tawhid. Tawhid

berasal dari kata wahhada - yuwahhidu – tawhidan yang artinya pengesaan Allah. Pengesaan Allah

yang di dalam Al-Qur’an dilambangkan dengan kalimat La ilaha illah perlu dijabarkan.

Penjabarannya harus berlandaskan ayat Al-Qur'an juga bukan dikira-kira.

Untuk itu, kita bisa melihat relasi (nisbah) antara surat al-Fatihah sebagai bab pendahuluan

dengan surat An-Nas sebagai bab penutup Alqur'an, karena pada lazimnya, setiap karya tulis terutama

karya-karya ilmiah pasti terdapat hubungan yang erat antara bab pendahuluan dengan bab penutup.

Di dalam Al-Fatihah terdapat kalimat yang relevan dengan beberapa kalimat yang terdapat

pada surat An-Nas yaitu sbb : (1). Rabbul 'alamin - Rabbun nas (2). Maliki Yaumiddin – Malikin nas

(3). Iyyaka na'budu - Ilahinnas. Ini melahirkan taksonomi tauhid yakni Tauhid Rubbubiyah, Tauhid

Mulkiyyah dan tauhid Uluhiyah.

Tawhid Rubbubiyah ialah meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya Rabb ( Pencipta dan

Pengatur) manusia. Allah-lah yang paling mengetahui karakter manusia dan hanya Allah-lah yang

paling mengetahui bagaimana cara mengatur manusia. Manusia wajib meyakini bahwa hanya Allah

dengan Al-Qur'an-Nyalah yang pantas mengatur hidup manusia. Dengan demikian, segenap aturan

hasil karya manusia yang bertentangan dengan Al-Qur'an dianggap batil. Oleh karena itu, manusia

harus memilih Al-Qur' an sebagai buku panduan hidupnya. Memilih dan menaati aturan selain Al-

Qur'an, atau aturan yang bertentangan dengan Al-Qur’an, termasuk syirik Rubbubiyah.

Tawhid Mulkiyyah ialah meyakini bahwa hanya Allahlah satu-satunya raja (malik) bagi

manusia. Allah menegaskan :"Maha duci Allah yang di tangan- Nyalah segala kerajaan dan Dia

Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS 67 : 1). Karena Allah adalah raja maka Allahlah yang harus

paling ditaati, paling dicintai dan paling ditakuti. Apabila manusia lebih menaati makhluk daripada

Allah, maka ia telah melakukan syirik Mulkiyyah.

Tawhid Uluhiyah ialah meyakini bahwa hanya Allah lah satu-satunya llah atau Tuhan yang

wajib disembah. Manusia hanya mengabdi kepada Allah, manifsetasinya antara lain melakukan segala

sesuatu semata-mata dengan niat beribadah kepada Allah. Mengabdi kepada selain Allah adalah syirik

Uluhiyah.

Page 8: Bab 7 Akidah

4. Syirik dan Bahayanya

Syirik artinya menyekutukan Allah, berkeyakinan ada tuhan tandingan. Orang yang syirik

disebut musyrik. Syirik tidak mungkin bisa berdampingan dengan sikap tawhid, karena tidak mungkin

menomor-satukan Allah bersamaan dengan sikap lebih mencintai makhluk daripada-Nya.

Dari sisi klasifikasinya, syirik ada tiga macam, yakni:

Syirik Rubbubiyah antara lain : (a). Meyakini ada aturan yang lebih baik daripada aturan Allah.

(b). Memilih dan menaati peraturan hasil karya manusia yang bertentangan dengan aturan Allah

(c). Meminta-minta secara gaib kepada selain Allah (d). Meyakini adanya makhluk yang

mengetahui hal-hal gaib mutlak (apa yang akan terjadi esok) selain Allah. Termasuk ke dalam

syirik Rubbubbiyah adalah syirik Asma al-Shifat yakni mempersamakan sifat makhluk dengan

sifat Allah, misalnya Maha Pengasih, Maha Mengetahui, Maha Perkasa, dll,

Syirik Mulkiyah antara lain (a). Lebih menaati makhluk daripada menaati Allah. (b). Lebih takut

kepada makhluk daripada kepada Allah (c). Lebih mencintai makhluk daripada mencintai Allah.

Mencintai Allah setara dengan mencintai makhluk pun, itu sudah syirik. (d). Menjadikan makhluk

sebagai tempat bergantung dalam soal nasib.

Syirik Uluhiyah antara lain (a). Mengabdi kepada selain Allah (b). Beribadah karena motivasi

pujian manusia atau motive-motive duniawi. (c). Melakukan aktivitas sehari-hari bukan karena

Allah. (d). Melakukan penyembelihan hewan untuk mengabdi kepada selain Allah. Jika anda

kuliah tidak diniatkan dalam kerangka ibadah kepada Allah, pasti anda akan rugi.

Dari sisi besarannya, syirik terbagi tiga, yakni syirik akbar, syirik awsath dan syirik ashgar :

a. Syirik akbar (terbesar) : ialah meyakni adanya tuhan selain Allah serta mencintai

makhluk setara dengan mencintai Allah. Dalam hal ini terdiri dari beberapa macam, yakni :

(1). Syirik Istiqlal : Meyakini adanya beberapa tuhan yang berdiri sendiri sebagaimana

kepercayaan Kaum Majusi yang meyakini ada dua tuhan yakni tuhan terang yang disebut

Ahuramazda dan tuhan gelap yang disebut Ahriman.

(2). Syirik Tarkib : Meyakini bahwa ada beberapa tuhan yang tersusun atau berada pada satu

kesatuan sebagaimana kepercayaan Yahudi yang menyatakan bahwa nabi Uzair anak Allah,

kepercayaan Nashrani bahwa tuhan itu ada tiga dalam satu kesatuan atau Trinitas yakni tuhan

Bapak, tuhan Anak dan Ruhul Qudus. Juga kepercayaan Hindu yang meyakini ada tiga tuhan

dalam satu kesatuan yakni Brahma sebagai tuhan pencipta, Wisnu sebagai tuhan pemelihara

dan Syiwa sebagai tuhan perusak. Tuhan itu tiga tapi dalam kesatuan konsep Trimurti.

(3). Syirik Arbab : Meyakini kebenaran hasil karya pemikiran manusia setara dengan aturan

Allah, misalnya pendewaan terhadap hasil pemikiran, ide, filsafat, isme, juga kultus individu

yakni mencintai dan menaati guru, rahib, pendeta, pasteur, ustadz, ulama dll tanpa reserve

Page 9: Bab 7 Akidah

dengan mengesampingkan aturan Allah. Mereka lebih mengikuti apa kata guru daripada apa

kata Allah.

(4). Syirik Andad :ialah mencintai sesuatu, baik harta, tahta, maupun wanita, yang setara

dengan cinta kepada Allah. Apalagi lebih mencintai dunia daripada mencintai Allah.

Apabila syirik ini terbawa sampai mati, tidak bisa dibersihkan dengan api neraka. Nasibnya

adalah di neraka selama-lamanya (QS. Al-bayyinah : 7-8)

b. Syirik Awsath (menengah) : ialah syirik tidak langsung menduakan Allah tetapi

mempersekutukan af’al (perbuatan) dan sifat-sifat Allah. Semua tahayyul termasuk di sini.

Tahayyul artinya hayalan atau kepercayaan tanpa dalil. Masuk ke dalam tahayyul adalah :

(1). Perdukunan: bertanya kepada paranormal, orang “pintar”, tukang nujum, dukun,

paranormal, atau bahkan “kiyai ahli hikmah” tentang masa depan padahal Allah

menegaskan bahwa masa depan merupakan persoalan gaib absolut yang hanya diketahui

oleh Allah swt.

(2).Ta’wil mimpi karena ta’wil mimpi hanya milik Nabi Yusuf a.s sebagai mukjizatnya.

(3).Animisme : ialah mempercayai bahwa ruh-ruh tertentu bisa memberikan manfaat atau

madarat, termasuk berdoa kepada Allah tetapi melalui ruh-ruh yang dianggap keramat.

(4). Dinamisme : ialah keyakinan bahwa benda-benda tertentu seperti keris, batu ali, taring

babi, bambu kuning, memiliki kekuatan gaib, baik sebagai azimat keberuntungan maupun

sebagai penangkal marabahaya.

(5). Khurafat : ialah mempercayai dongeng-dongeng bohong yang merusak akidah seperti

dongeng Nyi Roro kidul, Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Lutung Kasarung, sasakala

Situ Bagendit, dll. Kalau itu hanya dianggap sebagai dongeng saja tidak dipercaya

sebagai kisah nyata, tidak termasuk syirik tetapi termasuk cerita yang irrasional saja.

(6).Nujum : atau astrologi Ialah mempercayai ramalan nasib berdasarkan bintang kelahiran.

Hadits menyatakan bahwa dengan hanya bertanya saja tentang ramalan nasib, akan

ditolak salatnya selama 40 hari, jika sampai mempercayainya, maka kufurlah dia.

(7).Sihir : seperti menghilangkan patung Liberti padahal sebenarnya patung itu tidak hilang,

hanya saja mata penonton dihijab (dihalangi) oleh jin. White magic seperti debus, kuda

lumping yang kesurupan, dan pelet-pelet yang menggunakan mantera-mantera mirip

Alqur’an dan doa dari hadits. Dalam hal ini perlu diperhatikan, bahwa membaca ayat-ayat

al-Qur’an untuk tujuan tertentu seperti untuk memperoleh kekayaan, memperoleh ilmu

yang tinggi, atau mempunyai anak yang tampan, harus menggunakan ayat al-Qur’an yang

relevan, antara teks bacaan, terjemah dan tujuan berdoa. Jika itu relevan disebutlah doa,

tetapi jika tidak ada hubungan sama sekali, disebutlah mantera yang bisa jatuh kepada

syirik.

Page 10: Bab 7 Akidah

c. Syirik Ashghar (kecil) : yakni beribadah dengan motivasi ingin memperoleh pujian dan

sanjungan dari manusia, di dalamnya termasuk :

(1). Riya ialah ingin dipuji orang

(2). Ujub ialah merasa bahwa aku lebih hebat daripada orang lain.

(3). Sum’ah ialah beramal tetapi ingin selalu didengar orang lain. Bahaya syirik kecil ini

adalah menghanguskan amal-amal yang kita lakukan sehingga tidak berpahala.

Apa Bahaya syirik ?

Syirik adalah suatu perbuatan dosa besar tetapi tidak terasa. Umar ibn Khattab menyatakan :”

Dosa syirik itu ibarat semut hitam yang berjalan di atas batu hitam, pada malam yang gelap gulita”.

Besar dosanya, amat buruk akibatnya tetapi tidak terasa. Syirik bisa mengakibatkan hal-hal sbb :

Akal pikiran berhenti (jumud). Syirik bisa membuat orang berpikir dan bertindak irrasional.

Seorang doktor dan jenderal bintang empat sekalipun, jika sudah syirik, maka ia akan seperti

orang bodoh, misalnya berebut kotoran kerbau Ki Slamet untuk azimat. Allah menegaskan

“Inna syirka ladzulmun ‘adzim”Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar

kezaliman yang besar” (QS. Luqman [31] : 13).

Hati tidak bebas tetapi terpenjara. Misalnya takut melewati kuburan karena disangkanya

banyak kuntilanak, takut menikahkan anak pada bulan Safar, takut ada apa-apa karena belum

memberikan sesajen kepada ruh-ruh tertentu, dll. Kehidupannya terus menerus terkena beban

karena kepercayaannya itu. Nabi bersabda :”man ‘alaqa ‘ala syai-in wukila ilaih (Barang

siapa yang mempercayai sesuatu, ia akan terkena beban karena kepercayaannya itu), yakni

semakin tergantung kepada kepercayaan tersebut.

Banyak tindakan mubadzir, misalnya berusaha sekuat tenaga menyiapkan sesajen untuk

makhluk halus atau ruh leluhur, sengaja membeli kerbau dengan spesifikasi tertentu untuk

disembelih dan kepalanya dilemparkan ke laut Pelabuahan Ratu setiap tanggal 6 April guna

mengambil hati Nyi Roro Kidul ratu pantai selatan, mengubur kepala kambing hitam untuk

Buta Kala agar tidak mengganggu, dll. Orang bisa menghabiskan uang puluhan bahkan

ratusan juta rupiah gara-gara tindakan syirik.

Melahirkan buruk sangka : misalnya menuduh seorang janda yang mengguna-gunai suami

orang, memfitnah seseorang perempuan tua yang diduga telah menyantet tokoh masyarakat,

dll. Apabila seseorang mempercayai sesuatu tahayyul akan mudah berburuk sangka, menebar

fitnah, gampang menuduh orang, ini semua bisa membahayakan orang tak bersalah.

Menghambat kreativitas: Apa-apa yang seharusnya kita kerjakan terhenti begitu saja gara-

gara ada kepercayaan yang tidak benar. Mau memulai proyek tetapi ditangguhkan gara-gara

petunjuk ramalan bintang zodiaknya kurang memberi harapan, mau melakukan ini dan itu

tetapi dibatalkan begitu saja karena takut kutukan ruh leluhur, dll.

Page 11: Bab 7 Akidah

Tidak diampuni : Apabila dosa syirik ini terbawa mati tak dapat diampuni, pelakunya bisa

abadi di neraka. (QS. Al-Bayyinah : 7-8).

5. Sifat dan Nama Allah

Allah memiliki sifat, antara lain wujud yang artinya ada (QS. 39 : 62-63), qidam artinya

dahulu (QS. 57 : 3), baqa artinya abadi (QS. 55 : 26-27), mukhalafah li alhawadits artinya

berbeda dengan makhluk (QS. 42 : 11), dan lain-lain. Menurut Abu Hasan al-‘Asy’ari (wafat 330

H), Allah memiliki 13 sifat wajib, 13 sifat mustahil dan 1 sifat mumkin. Sedangkan menurut Abu

Mansur al-Maturidi sifat wajib bagi Allah ada 20. Betulkah hanya 20, jika hanya 20 berarti sifat

Allah itu terbatas, jika ada pembatasan berarti bukan Tuhan, Tuhan itu tidak dibatasi oleh apa-

apa.

Tuhan itu tidak terbatas (unlimited). Akan tetapi kita tidak boleh menyipati Allah dengan

sifat-sifat yang tidak dijelaskan sendiri oleh Allah, karena hal itu bisa salah sehingga akhirnya

agama yang kita pegangi bukan ilmu melainkan sekadar persepsi.

Perdebatan seputar, apakah sifat Allah itu berada pada dzatNya atau di luar dzatNya, apakah

sifat itu bersamaan dengan Dzat-Nya atau belakangan, itu semua kurang bermanfaat. Bisa saja

dibahas untuk mengasah otak tetapi untuk penguatan keimanan kepada Allah, hampir tak ada

manfaatnya.Cukup meyakini bahwa Allah memiliki sifat-sifat sebagai indikator kesempurnaan-

Nya, tetapi sifat-sifat itu tidak sama dengan sifat makhluk.

Demikian juga nama-nama Allah. Allah mempunyai banyak nama. Nama-nama tersebut

dikenal dengan sebutan asma alhusna, di dalam hadits Shahih Bukhari, asma al-husna ada 99,

antara lain Al-Rahman (Pengasih), al-Rahim (Penyayang), Al-Muhaimin (pemelihara), Al-Jabbar

(Maha Pemaksa), dll. Asamul husna bukan sekadar nama tetapi di dalamnya ada sifat yang

dikandung. Nama Allah itu tidak sebatas 99 nama sebab pembatasan seperti itu berarti mengurangi

makna Tuhan, tuhan itu tidak boleh terbatas (unlimited).

Kita boleh memanggil Allah dengan nama yang ada pada asma al-husna. Atau boleh saja

memanggil Allah dengan nama di luar asma al-Husna, misalnya Ya Rabb, Ya Ilahi, Ya

Kekasihku, Ya Muqallib al-Qulub (dzat yang membulak balikkan hati) dan nama lainnya, dengan

syarat harus nama yang layak bagi Allah, tuhan yang Maha sempurna.

Maaf, sekali lagi maaf, jika ada mahasiswa menyebut nama Allah swt dengan

lafadz :”Anjinghu akbar”, pasti salah, baik dalam perspektif Al-Qur’an, maupun menurut aturan

berbahasa yang baik, bahkan menurut kelaziman. Lafadz anjing sebagai nama binatang, sangat

tidak pantas ditujukan kepada orang tua kita, apalagi ditujukan untuk Allah yang Maha Agung dan

Maha Sempurna. Kata anjing yang diarahkan untuk Allah bisa masuk katagori zindik, mengotori

agama. Naudzu billahi min dzalik. Ucapkanlah Allahu akbar (Allah Maha Besar), subhanallah

Page 12: Bab 7 Akidah

(Allah maha Suci), atau lafadz lain yang sangat banyak jumlahnya yang tertuang di dalam al-

Qur’an al-Karim.

Esensi etika kepada Allah adalah Tawhid dan ibadah. Tanpa tawhid, maka semua amal

ibadah akan hancur, hangus dan sia-sia. Tetapi keyakinan tawhid yang tidak diikuti dengan ibadah

kepada Allah adalah fasik, kafir, zalim dan syirik. Ingat, jin iblis sudah beriman, ia bertawhid

Rubbubiyah, juga bertawhid Mulkiyah, tetapi jin Iblis tidak bertawhid Uluhiyah, buktinya ia tidak

mau menaati Allah dan tidak mau beribadah kepadaNya. Nasibnya adalah nereka. Jadi jika ada

seseorang meyakini keberadaan Allah Yang Maha Esa, mengimani bahwa Allah adalah raja yang

harus ditaati, tetapi pada kenyatannya ia tidak mau menaati Allah dan enggan beribadah kepada-

Nya, nasibnya akan sama seperti jin iblis.

SYIRIK (menganggap ada tuhan

selain Allah )Syirik Rubbubiyah,

Mulkiyah dan Rubbubiyah

SYIRIK ASGHAR 1. Riya2. Sum’ah3. Ujub

SYIRIK AKBAR :

1. Syirik Isitqlal2. Syirik Tarkib3. Syirik Arbab.4. Syirik Andad

SYIRIK AWSATH

1. Perdukunan2. Khurafat3. Tahayyul :

a. Animismeb. Dinamismec. Takwil mimpi.d. Astrologi.e. Santet, dlsb.f. Feng Shuig. Sihir/Magic.

TAWHID

1.Tawhid Rubbubiyah2. Tawhid Mukkiyah3. Tawhid Uluhiyah

Vs

TAWHIDVERSUSSYIRIK

Page 13: Bab 7 Akidah

6. Kerasulan Muhammad SAW

Rasul Allah yang pertama adalah Nabi Adam as yang mempunyai isteri bernama

Hawa (kira-kira tahun 5872 SM. Ini tidak pasti ), kemudian Nabi Nuh as diutus ke wilayah

Mesopotamia (lk 3900 SM), Nabi Hud diutus ke wilayah Al-Ahqaf (lk 2400 SM), Nabi

Ibrahim hijrah dari negeri Ur ke Kana’an (lk 1922 SM). Nabi Ya ’kub dan keluarganya

pindah ke Mesir (lk 1707 SM), nabi Musa as dan kaumnya keluar dari Mesir menuju Palestina

(lk 1477 SM), Bangsa Palestina mengalahkan bani Israel dalam memperebutkan kitab Tabuk

(lk 1055 SM), Nabi Isa as dilahirkan ( 1 M), Nabi Muhammad dilahirkan di tahun gajah (570

M), beliau wafat tahun 632 M = 11 Hijriyah.1

Nabi Muhammad adalah bangsa Arab tetapi bukan Arab asli melainkan Arab

pendatang periode kedua (musta’ribah II). Cikal bakal bangsa Arab adalah Arab Ba’idah yang

terdiri dari kaum Tsamud, ‘Ad, Amaliqah, Jasim, Umaim, Thasm, dan Jedis. Mereka ini

disebut kaum Ba’idah. Kaum ‘Ad adalah keturunan Iram. Mereka berbahasa Arab dan pandai

merangkai kata, bayan dan balaghah.2 Kaum ‘Ad sangat kuat, menurut Abu Darda, kaum ‘Ad

memiliki pasukan kuda yang berjajar dari Aden hingga Oman. Akan tetapi mereka bertindak

sewenang-wenang, mereka durhaka kepada Allah sehingga Allah membinasakannya. (QS. Al-

Fajar [89] : 6-9).

Kaum Tsamud pun sangat luar biasa, mereka membuat banyak istana dan memahat

gunung batu menjadi rumah-rumah. (QS. Al-A’raf [7] : 74). Mereka tinggal di antara Hijaz

dan Syam ke arah Wadi al-Qura. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Arami. Akan tetapi

merekapun durhaka sebagaimana kaum ‘Ad, akhirnya Allah pun menghancurkan kaum

Tsamud.

Sejak zaman nabi Adam as, nabi Nuh as, nabi Hud dan nabi Shaleh, semuanya membawa

agama Samawi dan mengajarkan kepada umatnya untuk menyembah Allah yang Maha Esa.

Demikian pula nabi Muhammad, sebagai nabi terakhir beliaupun mengajarkan monotheisme,

tawhid, bertuhan hanya kepada Allah swt saja.

Muncul pertanyaan mendasar, apa dan siapakah nabi itu ? Jawabannya adalah bahwa

Nabi adalah :

1Sami bin Abdullah al-Maghlouth, Atlas Agama-Agama; Menghantarkan Setiap Orang Beragama Lebih Memahami Agamanya masing-masing, Almahira, Jakarta, 2011, hal. 8

2 Sami bin Abdullah al-Maghlouth, Atlas Agama-Agama; Mengh.antarkan Setiap Orang Beragama Lebih Memahami Agamanya masing-masing, Almahira, Jakarta, 2011, hal. 5.

Page 14: Bab 7 Akidah

Manusia biasa : Secara biologis nabi adalah manusia biasa, memiliki jasad dan ruh,

biasa makan dan minum, lapar, terkena sakit, memiliki emosi, tubuhnya bisa terluka,

bahkan nabi biasa dagang dan berbelanja di pasar. Alqur’an menegaskan “Ana

basyarun mitslukum yuha ilayya “ saya (Muhammad) adalah manusia seperti kalian

tetapi aku diberi wahyu (QS. Al-Kafi [18 ] : 110).

Seorang pria: tidak ada nabi wanita, ini bukan berarti Allah memilah gender dan

tidak menyayangi wanita, justeru Allah sebagai Khalik mengetahui dengan sangat

detail karakteristik wanita. Wanita itu harus dilindungi dan diperjuangkan bukan

malah wanita yang melindungi pria dan berjuang mati-matian membela nasib pria.

Diberi wahyu : misalnya nabi Ibrahim as menerima suhuf atau lembaran wahyu, nabi

Musa as menerima Taurat, nabi Daud as menerima Zabur, nabi Isa as menerima Injil

(bukan Bible) dan Muhammad saw menerima wahyu Alqur’an. Jadi kalau ada orang

mengaku nabi, tanya mana wahyunya. Jika tidak bisa menunjukkan wahyu berarti nabi

paslu.

Memiliki Mukjizat : yakni mampu menampakkan kejadian luar biasa di luar

kemampuan akal yang dapat melemahkan musuh-musuhnya seperti nabi Ibrahim tidak

mempan dibakar, tongkat nabi Musa menjadi ular, nabi Isa menghidupkan orang mati,

atau nabi Muhammad membelah bulan. Mukjizat terbagi dua macam (1). Mukjizat

hissi ialah mukjizat yang dapat dijangkau oleh panca indera seperti Musa membelah

lautan dengan tongkatnya. (2). Mukjizat maknawy ialah mukjizat yang hanya dapat

dipahami dengan keilmuan seperti Alqur’an. Jika ada orang mengaku nabi, tanya saja

mana mukjizatnya yang setara dengan nabi-nabi yang telah lalu, jika tidak mampu

menampakkan mukjizat berarti pengakuannya bohong.

Maksum : ialah dijaga oleh Allah agar nabi tidak berbuat salah, baik kesalahan besar

maupun kesalahan kecil.

Pantang menyerah : Walaupun dia diancam hukuman mati ia tetap memilih mati

daripada menghentikan dakwahnya. Jadi kalau ada seseorang mengaku nabi, terus

direaksi keras oleh masyarakat, lantas dia ketakutan dan menyerahkan diri kepada

polisi, itu pasti nabi palsu.

Memiliki sifat-sifat mulia : yakni siddiq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh

(menyampaikan) dan fathanah (pandai). Mengenai sifat-sifat nabi ini akan diuraikan

di bagian belakang bab ini.

Apa persamaan dan perbedaan nabi dengan rasul ?

Page 15: Bab 7 Akidah

Nabi dan rasul sama-sama manusia (basyar), sama-sama pria (tidak ada wanita), sama-

sama pilihan Allah, sama-sama mendapatkan wahyu dari Allah (yuha ilayya) dan sama-sama

wajib menyampaikan nubuwahnya. Dalam hal ini perlu ada koreksi tentang definis nabi

karena pada umumnya nabi didefinisikan sebagai pria pilihan Allah yang menerima wahyu

untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan nubuwahnya. Jika dianalisis dari sisi

bahasa, nabi berasal dari kata naba-a, fiil madhi atau past tense yang artinya “ia telah

menyampaikan berita” sedangkan kata nabiyyun adalah isim fail yang artinya penyampai

berita. Sangat ironis kalau sang penyampai berita tidak menyampaikan berita. Jangankan

sekelas nabi, sekelas ulama pun wajib menyampaikan ilmunya.

Adapun kata rasul berasal dari akar kata arsala yang artinya “dia telah mengutus”

sedangkan arti rasul adalah utusan. Pertanyaannya diutus oleh siapa ? Rasul diutus oleh Allah

sehingga disebut rasulullah. Diutus kepada siapa ? diutus kepada umat tertentu. Rasul Shaleh

diutus kepada kaum Tsamud, rasul Hud diutus kepada kaum ‘Ad, rasul Luth diutus kepada

kaum gomorah, rasul Musa diutus kepada bani Israel, rasul Isa pun diutus kepada bani Israel,

sedangkan rasulullah Muhammad saw diutus kepada semua umat. Jadi nabi dan rasul sama-

sama memiliki kewajiban menyampaikan nubuwahnya sedangkan perbedaannya adalah nabi

tidak punya umat sedangkan rasul mempunyai umat.

Muncul pertanyaan siapa dan bagaimana eksistensi nabi/rasul Muhammad ?

Penjelasannya sbb :

Kedudukan : Nabi Muhammad saw memiliki kedudukan sebagai nabi terakhir atau

khataman nabiyyin (QS. Al-Ahzab [33] : 40). Ayat Alqur’an ini diperkuat dengan sabda

nabi :”La nabiya ba’dhi” tidak ada nabi setelah aku. Lafadz “nabi” pada hadits tersebut

menggunakan isim nakirah yang artinya bermakna umum bukan khusus, sehingga artinya

begini : tidak ada lagi nabi setelah aku, baik nabi pembawa syari’at baru maupun nabi

penerus syari’at nabi sebelumnya.

Peran : Nabi Muhammad berperan sebagai rasul untuk segenap umat manusia

“Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan

Allah untuk kamu semua”.(QS. Al-A’raf [7] : 158). Nabi-nabi yang lain kepada satu kauim

saja seperti Nabi Luth diutus kepada kaum gomorah, nabi Shaleh diutus kepada kaum

Tsaamud, nabi Hud diutus kepada kaum ‘Ad, nabi Musa diutus kepada bani Israel,

demikian juga nabi Isa diutus kepada bani Israel, sedangkan nabi Muhammad saw diutus

kepada semua umat manusia di seluruh belahan bumi.

Nabi Muhammad pun sebagai penyempurna syari’at Allah. Beliau adalah orang yang

paling taqwa. Nabi bersabda :” inni atqakum, sesungguhnya aku orang yang paling taqwa

Page 16: Bab 7 Akidah

di antara kalian. Dan beliau pun sebagai contoh terbaik atau uswah hasanah. Allah

menegaskan ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

Kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah (Al-Ahzab [33] : 21).

Fungsi nabi : fungsi nabi adalah sebagai basyira (pemberi kabar gembira), nadzira

(pemberi peringatan), siraja munira atau sebagai pelita yang menerangi. Akan tetapi nabi

tidak berkewenangan menjadikan seseorang mendapat hidayah atau tidak, pemberian

hidayah kepada manusia adalah hak mutlak Allah swt. Nabi Nuh tidak sanggup memberi

hidayah kepada Kan’an putranya, nabi Muhammad pun tidak sanggup memberi hidayah

kepada Abu Lahab dan Abu Jahal. Mengapa ? karena pemberian hidayah adalah hak

preoregatif Allah “Innaka la tahdi man ahbabta walakin yahdi man yasya”(QS.Al-

Qashash [28] : 56) Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi hidayah

kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allahlah yang memberi hidayah kepada

orang yang dikehendakiNya”.

Misi : Misi nabi Muhammad adalah untuk memperbaiki akhlak dalam arti luas “Innama

buitstu li utamimma makarimal akhlaq”.(Dari Abi Hurairah Riwayat Sunan Baihaki)3 Jadi

akidah dan syari’ah harus bermuara pada kemulian akhlak. Akhlak yang baik diteruskan,

akhlak yang buruk dilenyapkan dan akhlak yang kurang sempurna disempurnakan.

Syahadah : Kesaksian atas kerasulan Muhammad saw adalah bagian dari syahadatain

sebagai rukun Islam pertama, siapa yang mengikrarkan dua kalimah syahadat berarti dia

telah memasuki gerbang Islam. Pengakuan terhadap kerasulan Muhammad saw adalah

bagian dari rukun iman yang pertama, yakni bagian dari kalimah syahadat “asyhadu anna

muhammad Rasulullah” saya bersaki bahwa Manusia Manusia biasayang diberi wahyu.

Tugas nabi Muhammad saw adalah mengubah masyarakat yang berakhlak Jahjiliyah

menjadi masyarakat yang berakhlak Ilahiyah. Tugas ini harus selesai dalam tempo masa hidup

Rasulullah saw, padahal menurut catatan sejarah, mengubah karakter bangsa itu amat sulit,

beberapa tokoh yang turun tangan memperbaiki akhlak masyarakat, sering tidak melihat

hasilnya karena keburu meninggal dunia. Tapi Rasulullah Muhammad saw bisa melihat buah

perjuangnnya ketika beliau masih hidup, luar biasa. Rasulullah saw memperbaiki akhlak

masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat Ilahiyah hanya 13 tahun di Mekah dan 10 di

medinah, totalnya 23 tahun, kurang dari lima PELITA, selesai. Nabi saw sebagai pemimpin

masyarakat di Medinah bisa menampakkan hasil perjuangannya hanya dalam tempo 10 tahun,

3 Abu Bakar Ahmad bin Husein bin Ali Al-Baihaqi (Imam Baihaqi), Sunan Baihaqi, Bab Bayan Makarim al-akhlaq, Juz II, hal, 472,

Page 17: Bab 7 Akidah

atau setara dengan dua kali PILKADA (2 x 5 tahun). Subhanallah, Allahu Akbar. Kenapa bisa

berhasil secara spektakuler, karena beliau memakai buku panduan Allah, Alqur’an, bukan

buku falsafah hasil pemikiran dan imajinasi manusia.

Tugas para nabi itu amat berat, rata-rata mereka harus berhadapan dengan para preman

kawakan, para gundik wanita pelayan seks, para bandar judi, pemuda tukang mabuk, para

penguasa zalim, para pembunuh bayaran, ahli riba, dan politikus yang licik. Lebih-lebih nabi

Ulul Azmi4 yakni nabi Nuh yang berhadapan dengan isterti dan anaknya yang secara terang-

terangan memusuhinya, nabi Ibrahim yang langsung berhadapan dengan ayah yang syirik dan

raja Namrud yang bengis, nabi Musa yang berhadapan dengan Fir’aun (Ramses II) yang

mengaku Tuhan dan bertindak amat keji, Nabi Isa yang berhadapan dengan para elit Bani

Israel yang penuh tipu daya, dan nabi Muhammad yang berhadapan dengan kerabat dekatnya

sebagai penguasa zalim. Melihat tantangan yang begitu besar yang dihadapi para nabi, kita

meyakini sepenuh hati, seandainya bukan karena pertolongan Allah, para nabi pasti gagal

menunaikan amanahnya mengubah akhlak masyarakat.

Mengingat tugas nabi amat berat, maka nabi dipilih dari golongan pria yang memenuhi

kualifikasi tertentu, pemilihan ini tanpa melalui fit and pofer test tetapi langsung dipilih oleh

Allah swt, sedangkan yang bersangkutan tidak pernah mengajukan diri sebagai calon nabi.

Nabi pilihan Allah ini harus memenuhi empat kualifikasi utama yakni siddiq, amanah,

tabligh, dan fathonah. Penjelasannya sbb : (1). Siddiq : yakni jujur, memiliki integritas yang

tinggi. Integritas adalah keterpaduan antara kemauan, perasaan dan pemikirannya di bawah

bimbingan hati nurani. (2). Amanah : yakni terpercaya, kredible. (3). Tabligh : yakni suka

menyampaikan, komunikatif dan transparan. (4). Fathanah : yakni pandai, cerdas, visioner

dan futuristik.

4 Ulul Azmi ialah nabi yang memiliki tingkat kesabaran sangat tinggi. Mereka amat sabar menghadapi tantangan yang sangat besar yang tidak dialami oleh nabi-nabi lain. Nabi Ulul Azmi ada lima yakni nabi Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan nabi Muhammad saw.

Page 18: Bab 7 Akidah

7. Kewajiban Muslim terhadap Rasulullah SAW

Iman kepada rasul-rasul Allah adalah rukun iman yang keempat, rinciannya adalah:

Iman: meyakini bahwa Allah mengutus banyak rasul yang disebar ke seluruh peloksok

bumi. Muhammad saw adalah Rasul terakhir yang membawa syari’at paling sempurna,

tidak ada yang kurang dan tidak ada yang tertinggal atau terlewat. Rasulullah bersabda:

”Tidak saya tinggalkan sesuatu pun dari apa yang Allah perintahkan kepadamu

melainkan telah aku perintahkan kepadamu. Dan tidak aku tinggalkan sesuatu pun dari

apa yang Allah larang kepadamu, melainkan telah aku larang juga kepadamu” . (HR.

Ibn Abdil Barr dari Muthallib bin Hanthab).

Ittiba : yakni mengikuti ajaran Rasulullah saw tanpa reserve. Allah menegaskan

“Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah serta

bertaqwa kepadaNya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”.

(An-Nur [ 24 ] : 52). “ Rasulullah bersabda :”Barang siapa yang menaatiku

sesungguhnya ia telah menaati Allah, dan barang siapa mendurhakai aku, maka ia telah

mendurhakai Allah. (HR. Muslim dan Ibn Majah dari Abu Hurairah). “Apa yang

diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu,

maka tinggalkanlah”. (QS. Al-Hasyr [59]: 7).Siapapun yang hidup di zaman sekarang

yakni di era nabi Muhammad saw, maka semua wajib meninggalkan syari’at nabi

terdahulu dan wajib mengikuti syari’at nabi Muhammad saja. Rasulullah bersabda :”

Seandainya nabi Musa hidup di antara kamu sekalian, niscaya dia tidak

memperkenankanmu kamu, melainkan mengikuti aku” (HR. Ahmad dari Jabir bin

Abdillah).

Mencintainya : Hadits diterima oleh Annas bin Malik riwayat Imam Bukari dan Muslim

bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Tidak sempurna iman salah seorang di antara

kamu, sehingga aku lebih dicintai daripada ayahnya, dan anaknya dan manusia

seluruhnya”. Salah satu bukti cinta kepada nabi adalah bershalawat kepada nabi. Allah

menegaskan :” Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas nabi. Hai

orang-orang yang beriman hendaklah kalian bershalawat kepada nabi” (QS. Al=Ahzab

[33] : 56). Perbanyaklah bershalawat kepada Nabi. Lafadz shalawat yang minimal adalah

ketika menyebut nama nabi Muhammad dilanjutkan dengan lafadz “Shalallahu alaihi wa

sallam” yang artinya mudah-mudahan kesejahteran dan keselamatan dianugerahkan atas

nabi. Lafadz yang lebih panjang lagi adalah shalawat dalam shalat yaitu “Allahumma

Page 19: Bab 7 Akidah

shalli...... innaka hamidum majid”.Di beberapa masjid dibacakan secara berjamaah

bacaan shalawat Badriyah sedangkan di beberapa masjid yang lain tidak membacakan

shalawat Badriyah5.

Memuliakannya : Rasul adalah orang paling mulia dan amat terhormat maka umat Islam

wajib menghormatinya. Nabi harus dimulyakan dan dicitrakan sebaik-baiknya karena

memang beliau orang yang amat luhur akhlaknya. Bagaimana dengan menziarahi makam

nabi ? Ya kita dianjurkan untuk menziarahi makam orang-orang saleh apalagi makam

nabi Muhammad saw. Kita datang ke kuburan Rasulullah di Medinah dan bershalawat

mendoakan nabiyullah saw.

Memegang teguh warisan nabi : Rasulullah saw bersabda :” Aku telah meninggalkan

padamu sekalian dua perkara, kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang kepada

keduanya, yakni Kitab Allah dan Sunnah Rasul” (dari Annas bin Malik). Dewasa ini,

banyak isme dan falsafah hidup hasil pemikiran manusia yang menerjang kaum muslimn

dari berbagai arah sehingga dada terasa sesak, tetapi apabila kita berpegang teguh kepada

Alqur’an dan Sunnah Rasul, dengan segala penjelasannya dari Khulafur Rasyidin, Insya

Allah kita tidak akan terseret ke jalan yang sesat.

Membelanya : Para sahabat siap membela nabi mati-matian, para sahabat lebih

mendahulukan keselamatan nabi daripada keselamatan dirinya sendiri, subhanallah. Kini

giliran kita untuk mengerahkan semua kekuatan untuk membela citra Rasulullah saw.

Dalam hal ini ada sebuah kasus, surat kabar Jyllands-Posten, Den Mark menerbitkan

karikatur Nabi Muhammad SAW yang menghina eksistensi nabi Muhammad sehingga

memicu kemarahan muslim dunia. Dalam hal ini Perdana Menteri Denmark, Andres

Fogh Rasmuseen menolak bertemu dengan delegasi negara Islam di Kopenhagn yang

ingin memprotesnnya. Rasmussen hanya menyatakan bahwa di Denmark ada kebebasan

Pers, dan penerbitan karikatur tersebut masih dalam bingkai kebebasan.6 Menghadapi

kasus-kasus seperti ini umat Islam sedunia terpanggil untuk membela nama dan citra

nabi. Pembelaan demikian merupakan kewajiban segenap kaum muslimin yang komitted

kepada nubuwwah Muhammad saw. Jika bersikap diam kepada orang yang menghina

nabi Muhammad maka kecintaannya kepada nabi Muhammad saw sangat diragukan.

5 Sebahagian ulama tidak mau membacakan shalawat badriyah karena di dalamnya ada kalimat “tawashshalna bi ahli badri ya Allah” yang artinya kami bertawasul kepada ahli perang Badar ya Allah. Ini berarti bertawasul kepada orang yang telah wafat padahal orang yang telah wafat harusnya didoakan bukan dijadikan perantara dalam berdoa. Sementara mesjid yang lain tetap membiasakan bacaan shalawat badriyah tersebut.

6 Sami bin Abdullah al-Maghlouth, Atlas Agama-Agama; Menghantarkan Setiap Orang Beragama Lebih Memahami Agamanya masing-masing, Almahira, Jakarta, 2011, hal. xi

Page 20: Bab 7 Akidah

Mendakwahkan risalahnya : Apa-apa yang disampaikan Nabi berupa perintah-perintah

maka kita laksanakan tetapi apa-apa yang Nabi larang kita jauhi. Dimengerti atau tidak

itu urusan belakang, yang penting diyakini kebenarannya dan dilaksanakan, meyakini

sesuatu itu tidak selalu diawali dengan mengerti. Pokoknya kita bersikap sami’na wa

atha’na, kami dengar, kami taati.

Di akhir bab ini, penulis mengajak semua pembaca, marilah kita mencintai Rasulullah

dengan mempelajari pusakanya yakni Alqur’an dan Sunnah Rasul dengan serius bukan asal-

asalan, juga berusaha mengamalkan ajarannya secara sempurna serta selalu siap membela

risalahnya dengan berbagai macam kekuatan yang kita miliki, mudah-mudahan kita diakui

sebagai umatnya, insya Allah, amin.

Page 21: Bab 7 Akidah

RASU L

ALLAH

HAKIKAT NABI : Nabi adalah seorang manusia pilihan, laki-laki, diberi wahyu,

diberi mukjizat, maksum, pantang menyerah, memiliki sifat-sifat kemuliaan, dan diberi tugas untuk menyampaikan nubuwahnya, tetapi nabi tidak punya umat khusus. Adapun rasul mempunyai umat khusus.

Nabi pertama : Adam as, sedangkan nabi terakhir Muhammad saw.

SIFAT NABI :1. Sidik : jujur2. Amanah : terpercaya, kredibel.3. Tabligh : Menyampaikan, transparan.4. Fathonah : cerdas, visoner

PERAN DAN MISI NABI MUHAMMAD SAW:Kedudukan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, berperan sebagai whole model atau uswah hasanah, berfungsi sebagai basyira wa nadzira, Misinya untuk menyempurnakan akhlak. Dalam konteks rukun iman, menjadi bagian dari syahadah ; syarat sah masuk Islam.

KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP KENABIAN MUHAMMAD SAW:Mengimani kerasulannya, ittiba atau mengikuti ajarannya, mencintainya, memuliakannya, memegang kokoh warisannya, membela dan memperjuangkan tegaknya risalah Nabi, serta mendakwahkan nubuwahnya.