peningkatan pemahaman konsep peserta didik...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI HUKUM NEWTON DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL
BERBASIS MACROMEDIA FLASH KELAS X-1
MA AL AHROM KARANGSARI KARANGTENGAH DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh :Oleh :Oleh :Oleh :
Oleh :
Sairotul Munafiah
NIM 073611036
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sairotul Munafiah NIM : 073611036 Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 28 November 2011 Saya yang menyatakan,
Sairotul Munafiah
NIM. 073611036
INS
Naskah skripsi dengan:Judul : Pen
Mate
Pemb
MA
Pelaj
Nama : SairoNIM : 0736Jurusan : PendProgram Studi : S.1 telah diujikan dalam sIAIN Walisongo dan dsarjana dalam Pendidik
Ketua
Dr. Hj. Nur Uhb
NIP.19520208 19
Penguji
Wenty Dwi Yuniarti
NIP.19770622 20
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WAL
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan, SemaraTelp. (024)7601295 Fax. 7615387 Semarang 50
PENGESAHAN
engan: Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta
Materi Hukum Newton Dengan Menggun
Pembelajaran Visual Berbasis Macromedia Fl
MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah
Pelajaran 2010/2011
Sairotul Munafiah 073611036 Pendidikan Fisika
alam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fak dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memndidikan Fisika.
Semarang, 14 D
DEWAN PENGUJI
Ketua,
r Uhbiyati, M.Pd
208 197612 2 001
Sekretaris,
Atik Rahmawati, S
NIP.19750516 2006
enguji I,
niarti, S.Pd, M.Kom
622 200604 2 005
Penguji II,
Andi Fadlan, S.S
NIP.19800915 2005
R.I
WALISONGO
emarang, ng 50185
serta Didik Pada
nggunakan Media
a Flash Kelas X-1
gah Demak Tahun
ji Fakultas Tarbiyah at memperoleh gelar
g, 14 Desember 2011
retaris,
ati, S.Pd, M.Si
6 200604 2 002
guji II,
n, S.Si, M.Sc
5 200501 1 006
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : “Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi
Hukum Newton Dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Visual Berbasis Macromedia Flash Kelas X-1 MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran
2011/2012”.
Nama : Sairotul Munafiah NIM : 073611036 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Joko Budi Poernomo, M. Pd.
NIP: 19760214 200801 1 011
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : “Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi
Hukum Newton Dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Visual Berbasis Macromedia Flash Kelas X-1 MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran
2011/2012”.
Nama : Sairotul Munafiah NIM : 073611036 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing II,
Nasirudin, M.Ag.
NIP:19691012 199603 1 002
vi
ABSTRAK
Judul : Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi
Hukum Newton Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Visual Berbasis Macromedia Flash Kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012 .
Penulis : Sairotul Munafiah NIM : 073611036
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi hukum Newton kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada materi hukum Newton kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak tahun pelajaran 2011/2012 .
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitiannya adalah peserta didik kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak, pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah peserta didik 33 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap disetiap siklusnya, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajarannya menggunakan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapai ketuntasan belajar secara individu dan klasikal.
Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan metode : dokumentasi, dan tes. Data hasil pengamatan tes evaluasi diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash. Berdasarkan hasil penelitian, pada pra siklus hasil belajar pada aspek kognitif menunjukkan nilai rata-rata sebesar 55,15 dengan ketuntasan klasikal sebesar 36,36%. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah 66,36 dengan ketuntasan klasikal 66,66%, pada siklus I ini rata-rata siswa naik dibanding dengan rata-rata pada pra siklus. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah 74,39 dengan ketuntasan klasikal sebesar 90,90%. Hal tersebut menunjukkan terdapat kenaikan hasil belajar kognitif pada siklus II.
Hasil analisis data di atas menunjukkan peningkatan pemahaman konsep yang terdapat pada hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajraan visual berbasis macromedia flash pada materi pokok hukum Newton. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari persentase keberhasilan aspek kognitif yang dihasilkan dari tes pemahaman peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan guru/dosen dalam melakukan kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik.
vii
MOTTO
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S Al Insyirah : 6)
“ Berbuatlah yang terbaik untuk masa sekarang “
viii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati sebagai rasa syukur skripsi ini penulis
persembahkan untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan
hidupku yaitu :
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan curahan kasih sayang,
dukungan yang tak terkira dan do’a sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
2. Kakak (Mbak Dhon, Mbak Zah, Mas Harun dan Mas Ali) ,Adikku (Ocib
dan Ainur), keponakan (mb ienas, mas wafa, Bang arju, mas Aufa, teh
wawa dan dek kanza ) tercinta, yang mengajarkan arti kesabaran yang
selalu memotivasi penulis bahwa sesuatu pasti ada saatnya.
3. Kepala sekolah TKIT Cahaya Bangsa (Bu Eka Mei), terimakasih atas
motivasi dan juga waktu untuk selalu memberikan izin bimbingan.
4. Murobiku (Mb Eka) dan teman-teman halaqoh
5. Teruntuk Mbak Eni terimakasih atas bantuannya selama ini.
6. Sahabatku yang baik hati ( yumi, wahdah, Nyak, susi, Fitri dan Mamah)
7. Teruntuk sahabatku senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Teman-teman sekelasku TF’07
9. Keluarga besar HIMATIF IAIN walisongo Semarang
10. Dan tak lupa pembaca budiman sekalian
Semoga amal dan baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
Yang Maha Kuasa.
Semarang, 30 November 2011
Penulis,
Sairotul Munafiah
ix
KATA PENGANTAR
IJKLMا OPKLMا Qا IRS
Alhamdulillah, puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang
jernih, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah-Nya penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai proses dan perjuangan, dan
tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman Jahiliyah ke Zaman
Islamiyah.
Skripsi berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik pada
Materi Hukum Newton dengan Menggunakan Media Pembelajaran Visual
Berbasis Macromedia flash kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari
karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012“ ini disusun guna memenuhi
sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Program Studi
Tadris Fisika Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Suja’i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
2. Joko Budi Poernomo, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Nasirudin, M. Ag
selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan
skripsi ini.
3. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
4. H. Ali Masykur, M.Si selaku Kepala MA l Ahrom Karangsari Karangtengah
Demak yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
x
5. Uswatun Khasanah, S. Pd guru MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah
Demak, yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.
6. Bapak dan Ibunda serta kakak dan adik tercinta yang rela dan ikhlas dalam
doa, restu, suport, motivasi serta materi yang tiada henti dan tidak mengharap
balasan.
7. Teruntuk para murobbi (Mbak Opik, Mbak Eka dan Bu Weni) dan teman
halaqoh (Mb faid, Mb ida, Mb aris, Ela, Azizah, Nafi’, Damay, Murwati, dan
Dewi) yang telah membimbing serta menuntun penulis untuk tetap istiqomah
berada dijalan-Nya.
8. Ikhwah seperjuangan di KAMMI, Qolbun Salim (QS), tim KKN posko 54,
tim PPL MAN 2 Semarang. Terima kasih kalian telah mengajarkan banyak hal
tentang hidup.
9. Teman - teman serta adik – adiku tersayang di pesma Al- Kautsar (mur, isni
faiz, zeaul, astutik, kholid, ilmi, mb aris, ima, feri, imas)
10. Keluarga besar TKIT Cahaya Bangsa ( Bu eka dan Bu Aris)
11. Sahabat-sahabatku TF_07 yang selalu memberi motivasi.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i
PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………….. ii
PENGESAHAN……………………………………………………………. iii
NOTA PEMBIMBING…………………………………………………….. iv
ABSTRAK ………………………………………………………………… v
MOTTO…………………………………………………………………….. vi
PERSEMBAHAN………………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Penegasan Istilah…………………………………………… 3
C. Rumusan Masalah………………………………………….. 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………. 6
BAB II : LANDASAN TEORI ………………………………………….. 8
A. Kajian Pustaka……………………………………………... 8
B. Kerangka Berfikir………………………………………….. 9
C. Hipotesis Tindakan………………………………………… 35
BAB III : METODE PENELITIAN………………………………………. 36
A. Jenis Penelitian…………………………………………….. 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………… 36
C. Pelaksanaan dan Kolaborator……………………………… 36
D. Rancangan Penelitian ……………………………………… 38
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………. 42
F. Teknik Analisis Data ………………………………………. 43
G. Indikator Pencapaian………………………………………... 45
xii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………... 46
A. Gambaran Umum MA Al Ahrom………………………….. 46
B. Hasil Penelitian…………………………………………….. 49
C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………….. 54
BAB V : SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP……………………… 59
A. Simpulan…………………………………………………… 59
B. Saran ………………………………………………………. 59
C. Penutup…………………………………………………….. 60
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia
dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar
memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tujuan kepribadian, dan persepsi manusia. Sehingga untuk
mencapai peranan tersebut, maka perlu dilakukan proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang
berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga
berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat
untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai materi yang telah
diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang paling
penting dalam proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan
adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum.
Sumber pesannya bisa guru, peserta didik, orang lain atau penulis buku dan
produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya
adalah peserta didik atau juga guru.1
Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era
globalisasi pemerintah terus berupaya melakukan kebijakan yang menyangkut
mutu dan efisiensi sistem pendidikan nasional. Sebagai relevansinya
diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yakni sebuah
1Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 11-12.
2
kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
sekolah atau daerah, karakteristik sekolah atau daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.2
Dalam mempelajari fisika tanpa memahami konsep-konsep, prinsip-
prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori adalah tidak sesuai dengan proses
belajar bermakna. Kesulitan peserta didik dalam memahami konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori fisika apabila tidak segera
diatasi akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan dalam proses belajar
dan ketuntasan dalam belajar tidak dapat terwujud.
Salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika bagi peserta didik
adalah agar peserta didik mampu menguasai konsep-konsep fisika. Peserta
didik diharapkan dapat mengembangkan konsep-konsep fisika sehingga
mampu memahami dan menerapkannya dalam penyelesaian-penyelesaian
persoalan fisika. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi dari materi pokok
hukum Newton yaitu menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan
dinamika benda titik. Salah satu contoh materi yang memerlukan pemahaman
konsep dalam pelajaran fisika adalah materi hukum Newton. Dalam materi ini
peserta didik akan diukur kemampuannya dalam memecahkan persoalan
mengenai penyebab gerak sebuah benda, faktor-faktor yang mempengaruhi
geraknya, serta mengaplikasikannya untuk memecahkan berbagai persoalan
gerak dalam kehidupan nyata. Dengan demikian penguasaan konsep hukum
Newton merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk dapat
menyelesaikan persoalan fisika.
Dari hasil observasi awal melalui wawancara dengan Ibu Uswatun
khasanah, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika. Diketahui bahwa proses
pembelajaran di kelas kurang optimal baik dari segi peserta didik, guru, media
maupun metode pembelajaran. Guru masih menggunakan metode
konvensional yaitu ceramah. Peserta didik juga cenderung pasif dalam
kegiatan pembelajaran dan belum ada peran aktif dalam interaksi di kelas.
2Dr. E. Mulyasa, Mpd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: Rosda Karya,
2006), hlm.8.
3
Akibatnya kurang optimal nya proses pembelajaran ini adalah pemahaman
konsep peserta didik yang cenderung rendah.
Oleh karena itu penulis menawarkan sebuah pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash.
Dengan media ini diharapkan materi yang disampaikan guru dapat diterima
dengan baik. Manfaat dan nilai praktik dari media pembelajaran adalah dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikolokgis terhadap siswa.3
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: PENINGKATAN
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI HUKUM
NEWTON DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
VISUAL BERBASIS MACROMEDIA FLASH KELAS X-1 MA AL AHROM
KARANGSARI KARANGTENGAH DEMAK TAHUN PELAJARAN
2011/2012.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh pengertian yang jelas agar tidak terjadi
kesalahfahaman dalam memahami judul penelitian ini, maka terlebih dahulu
dibuat penegasan istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini,
sebagai berikut:
a. Peningkatan
Peningkatan berasal dari dasar tingkat yang berarti pangkat,
kedudukan, lapisan, kelas. Sedangkan peningkatan adalah cara, perbuatan
meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya).4
b. Pemahaman konsep
Pemahaman adalah kemampuan untuk menerjemahkan, menginterpretasi,
mengekstrapolasi, dan menghubungkan antara fakta atau konsep.5
3Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: Alumni, 1986), hlm.23.
4Departemen pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), Cet.III, hlm.1250.
4
Konsep adalah suatu proses dari serangkaian pengalaman yang
didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian6.
Dari pengertian tersebut maka yang dimaksud pemahaman konsep
adalah kemampuan berfikir dalam ranah kognitif yang menunjukkan
hubungan sederhana antara fakta dan konsep-konsep yang diberikan.
c. Media Pembelajaran Visual
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata ”medium”, yang secara harfiah berarti ”perantara atau pengantar”.
Maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan. Media dapat digunakan sebagai alat bantu dan sumber belajar.
Media sebagai alat bantu dalam belajar mengajar adalah media digunakan
untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar. Media sebagai
sumber belajar adalah media dipergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Media sebagai
sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif (suara), visual
(penglihatan), dan audiovisual (suara dan penglihatan). Media visual
adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada
yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides
(film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media
visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, dan film kartun. 7
Salah satu aplikasi media pembelajaran visual dapat
diperoleh dengan menggunakan program komputer, seperti; Microsoft
Office (Word, Power Point, Excel), Flash, Adobe Reader, dan masih
banyak lagi. Setiap program komputer mempunyai keuntungannya sendiri
– sendiri. Peneliti menggunakan media pembelajaran visual dengan
menggunakan Flash. Flash adalah program grafis animasi standar
5Syafruddin Nurdin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), hlm.105. 6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), hlm. 28. 7Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 120 – 124.
5
professional untuk membuat halaman web yang interaktif.8 Peneliti
menggunakan media pembelajaran visual ini karena dengan menggunakan
flash dapat membuat animasi bergerak yang sesuai dengan kejadian
sebenarnya, sehingga materi yang diajarkan sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Media pembelajaran ini sangat bagus digunakan dalam mata
pelajaran sains, karena mata pelajaran sains menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Mata
pelajaran IPA Terpadu yang termasuk mata pelajaran sains diarahkan
untuk ”mencari tahu” dan ”berbuat” sehingga dapat membantu siswa
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Sehingga peneliti menggunakan media pembelajaran visual berbasis
Macromedia Flash.
d. Macromedia flash
Macromedia flash adalah sebuah program multimedia dan animasi
yang keberadaannya ditujukan bagi pecinta desain dan animasi untuk
berkreasi membuat aplikasi-aplikasi unik, animasi-animasi interaktif pada
halaman web, film animasi kartun, presentasi bisnis maupun kegiatan.9
e. Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Sebuah benda yang kepadanya tidak bekerja suatu gaya total
akan bergerak dengan kecepatan konstan (yang nilainya bisa saja nol)
dan percepatan nol.10
Hukum I Newton berhubungan dengan benda-
benda yang ada dalam keadaan seimbang.
“ Bila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol atau
tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka benda yang diam akan
8Wenty Dwi Yuniarti, Simulasi dan Pemodelan Fisika, (Semarang: Pendidikan Fisika
Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. 1. 9Angga Yuda Ramadianto, Membuat Gambar Vektor dan Animasi Atraktif dengan Flash
Profesioanal 8, (Bandung: Yrama Widya, 2008), hlm. 9. 10
Frederick J. Bueche, Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 96
6
tetap diam atau benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”
Yang secara matematis dinyatakan dengan persamaan: ∑F = 0
b. Hukum II Newton
“ Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan
massa benda dan percepatannya; arah resultan gaya searah dengan
arah percepatan”.
∑F = ma
c. Hukum III Newton
“ Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka
benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”.11
Faksi = −Freaksi
C. Rumusan Masalah
Dari beberapa kerangka pemikiran dan latar belakang diatas, maka
penulis ingin mengetahui: “Apakah media pembelajaran visual berbasis
Macromedia flash mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
pada materi Hukum Newton kelas X-1 MA AL-AHROM Karangsari
karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan dilakukan Penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui
peningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi Hukum Newton
kelas X-1 MA AL-AHROM Demak Tahun pelajaran 2011/2012.
11
Marthen kanginan, SeribuPena FISIKA Untuk SMA/MA Kelaqs X Jilid 1, (Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama, 2008), hlm.101-102.
7
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan
kemampuan dalam pemahaman fisika. Di samping itu, siswa juga akan
memiliki kemampuan bernalar yang baik dalam menyelesaikan
permasalahan fisika khususnya materi pokok Hukum Newton.
2. Bagi Guru
Menambah pengalaman dan inovasi dalam menerapkan strategi
pembelajaran, khususnya pembelajaran fisika Materi pokok hukum
Newton
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi yang
baik pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan media flash khususnya pembelajaran fisika
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti
tentang media pembelajaran dengan memanfaatkan program macromedia
flash selama mengajar di kelas.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto
kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan dan kekurangan
sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu.
Peneliti menyadari bahwa secara substansial penelitian ini tidaklah
baru lagi, terbukti dengan telah adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah
membahas masalah tersebut. Dengan demikian penelitian ini bersifat
meneruskan penelitian-penelitian yang sudah ada, untuk itu peneliti mencoba
mengenali informasi dari buku-buku dan hasil penelitian yang berhubungan
untuk dijadikan sebagai sumber acuan dalam penelitian ini.
Beberapa penelitian yang sudah teruji kesahihannya diantaranya meliputi:
1. Penelitian Bambang Eko, 2009, Mahasiswa UNNES Jurusan FISIKA,
dengan judul skripsi “Konstribusi Media Pembelajaran Interaktif Untuk
Membantu Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembiasan Cahaya Pada
Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 MIJEN DEMAK TAHUN 2008/2009.
Hasil tes pemahaman siswa pada siklus I setelah melakukan pembelajaran
dengan media interaktif pada pokok bahasan pembiasan cahaya
mempunyai rata-rata 63,07, ketuntasan klasikal adalah 64,10 %, sementara
nilai terendahnya adalah 45, dan nilai tertingginya adalah 85. Setelah
dilakukan pembelajaran pada siklus II, hasil tes pemahaman siswa
mempunyai rata-rata 74,10, ketuntasan klasikal 92,31 %, sementara nilai
terendahnya adalah 55, dan nilai tertingginya adalah 100. Dari penjelasan
di atas jelas bahwa dengan menggunakan media pembelajaran
Macromedia Flash mampu meningkatkan pemahaman konsep pada materi
pokok pembiasan Cahaya.
2. Penelitian Husni Robith, 2010, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan
tadris Fisika IAIN Walisongo Semarang, dengan judul skripsi:
“Penerapan pendekatan reciprocal teaching berbasis media pembelajaran
9
visual untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pokok cahaya siswa
kelas VIII-A MTS Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010.
3. Skripsi karya Purwo Jati Utoro yang berjudul Simulasi Alat Optik Pada
Penglihatan Manusia Berbantuan Macromedia Flash Proffesional 8
Sebagai Media Pembelajaran. Diperoleh ketercapaian indikator program
hasil checklist yang diisi oleh peneliti adalah sebesar 83%, dan hasil
angket yang diisi oleh responden adalah sebesar 76%, maka program
multimedia interaktif ini layak digunakan sebagai media pembelajaran
fisika pada pokok bahasan Alat Optik pada penglihatan manusia.
Kajian pustaka sementara yang penulis gunakan ini merupakan
referensi awal dalam melakukan penelitian ini. Dari penelitian-penelitian
tersebut terdapat persamaan dan perbedaan yang penulis lakukan.
Persamaannya terletak pada penggunaan media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash. Dan perbedaannya terletak pada materi pokok, dan subyek
penelitiannya. Dari ketiga hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash dapat
meningkatkan pemahaman konsep bagi peserta didik.
B. Kerangka Berpikir
1. Pengertian Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
a. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan
proses dari suatu perubahan yaitu perubahan tingkah laku dari hasil
interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” 1
1Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta
2003), Cet 4, hlm. 2.
10
Selanjutnya Nana Sudjana merumuskan hakikat belajar adalah
kegiatan yang tidak hanya menghafal dan mengingat melainkan suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah
lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, daya penerimaannya, dan aspek lain yang ada pada
individu.2
Arno F Wittig, Ph.D. mengatakan “Learning can be defined as
any relatifely permanent change in an organism’s behavioral
repertoire that occurs as a result of experience”.3 Yang menjelaskan
bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi
secara relatif permanen di dalam tingkah laku yang tampak yang
terjadi sebagai hasil pengalaman.
Dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdillah (2002), belajar
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu.4
Dari beberapa rumusan para ahli di atas, dapat dirumuskan
bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku berdasarkan
pengalaman dan latihan dalam interaksinya dengan lingkungan.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Wahyuni dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri belajar sebagai berikut.5
1) Perubahan perilaku relative permanent;
2Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008), hlm. 28. 3Arno F Wittig, Psychology of Learning, (Newyork: Mc. Grow Hill, 1981), hlm. 2
4Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: ALFABETA, 2009), hlm. 35
5Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media Group, 2008), hlm. 15-16.
11
2) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change of
behavior);
3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensional;
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;
dan
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Dalam belajar, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya.
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, dapat
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:6
1) Faktor-faktor stimuli belajar
Stimuli belajar disini adalah segala hal di luar individu
yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau
perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil,
penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus
diterima atau dipelajari oleh peserta didik.
2) Faktor-faktor metode belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat
mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh peserta didik.
Dengan kata lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan
perbedaan yang berarti bagi proses belajar.
Misal metode memberi kemudahan, dalam mengajarkan
ilmu pengetahuan guru harus mempertimbangkan kemampuan
peserta didik, sebagaimana Hadist Rasulullah SAW :
يسرولوالتعسّروعلّمواوGلنبىّصاىهللاعليهوسلمقابنعباّسرضىهللاعنهماعنال
HI ا
6 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 113.
12
﴾۱\۲۳۸حلدثرواهأحمد﴿
Dari Ibnu Abbas ra., Nabi SAW , bersabda, “ Ajarkanlah
(agama) kepada manusia, permudahlah dan jangan
mempersulit”.(Ahmad : 1/283)7
Dari Hadist tersebut maksudnya sebagai pendidik,
Rasulullah SAW. Tidak pernah mempersulit, dengan harapan para
sahabat memiliki motivasi yang kuat untuk tetap meningkatkan
aktivitas belajar. Rasulullah suka memberikan kemudahan bagi
pelajar yang memiliki kesungguhan dalam belajar, (al- Asqalani,
I:62). Begitu juga dengan kita sebagai pengajar seharusnya kita
harus mempermudah peserta didik supaya mereka memiliki
semangat dalam belajar.
Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dalam
kehidupanya merupakan cerminan kandungan Alquran secara
utuh, sebagaimana firman Allah SWT. Berikut:
ô‰ s)©9 tβ% x. öΝä3 s9 ’ Îû ÉΑθß™u‘ «! $# îο uθó™é& ×πuΖ|¡ym yϑÏj9 tβ% x. (#θã_ ö�tƒ
©! $# tΠ öθu‹ø9$#uρ t�ÅzFψ$# t�x.sŒ uρ ©! $# #Z��ÏV x. ∩⊄⊇∪
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (QS. 33:21).
Al-Baidhawi (Juz 5: 9), memberi makna uswatun hasanah pada
ayat di atas adalah perbuatan baik yang dapat dicontoh. Dengan
demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan,
keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina
perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah
7 Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandhalawi, Cet VII, (Cirebon:Pustaka Nabawi,
2007), hlm. 253
13
keteladanan Rasulullah SAW., yang dapat menjadi acuan bagi
pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik
mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam
pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam
membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna,
adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat menjadi acuan
bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak
didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
3) Faktor-faktor individual
Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap
belajar seseorang. Adapun faktor-faktor individual tersebut
menyangkut hal-hal berikut8:
a) Kematangan
b) Usia Kronologis
c) Jenis kelamin
d) Pengalaman
e) Kapasitas mental
f) Kondisi kesehatan jasmani dan rohani
g) Motivasi
Orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang
akan berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang
didapatkannya itu manusia akan dapat mempertahankan kehidupan.9
8 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, hlm. 121.
9 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-
ruzz Media, 2007), hlm. 32
14
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
ô ¨Βr& uθèδ ìMÏΖ≈ s% u !$ tΡ#u È≅ ø‹©9$# #Y‰ É`$ y™ $ VϑÍ← !$ s%uρ â‘ x‹ øt s† nο t�ÅzFψ$#
(#θã_ ö�tƒ uρ sπuΗ÷q u‘ ϵÎn/u‘ 3 ö≅ è% ö≅ yδ “ÈθtGó¡o„ t Ï% ©!$# tβθçΗs>ôètƒ t Ï% ©!$#uρ Ÿω
tβθßϑn=ôètƒ 3 $ yϑ‾Ρ Î) ã�©.x‹ tGtƒ (#θä9'ρ é& É=≈ t7ø9F{ $# ∩∪
“apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9)10
Hal ini dikuatkan dengan Hadits Nabi Muhammad SAW yang
diriwayatkan Annas bin Malik RA.
فريضةعلىكلمسلملمهللاصلىهللاعليهوسلمطالبالعرسولGقالGلقابنماللكعنأنس
﴾رواهابنماجه﴿
Dari Annas bin Malik berkata Rasulullah SAW bersabda : “ Menuntut
ilmu itu kewajiban atas setiap orang Islam” (HR. Ibnu Majah) .11
Dari Hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang Islam
tanpa mengenal batas atau belajar tidak mengenal adanya ruang dan
waktu dimana dan kapanpun selagi orang itu masih ada waktu dan
kesempatan wajib melakukannya.
d. Pembelajaran
10
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (CV Diponegoro, 2005), hlm. 367 11
Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Ibnu Yazid Al Qazwini, Suanan Ibn Majah,
(Bairut: Dar Al Fikr, t.t), hlm. 81
15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang
ada. Baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri,
seperti; minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki. Termasuk
gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa. Seperti;
lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu.12
Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari.13
Guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk
mempelajarinya. Subjek pembelajaran adalah peserta didik, jadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Sehingga pembelajaran
dapat diartikan sebagai dialog interaktif antara guru dan siswa.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal
balik) antara guru dengan siswa. Dalam proses tersebut, guru
memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang
dapat mendorong siswa belajar dan untuk memperoleh pengalaman
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran
ditandai oleh tingkat penguasaan kemampuan dan pembentukan
kepribadian.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran adalah
aliran behavioristik. Aliran behavioristik menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Aplikasi teori
behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa
hal seperti; tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik
siswa, media, dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Di dalam teori
Behavioristik tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas (mimetic), yang
12
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2010), hlm. 26. 13
Agus Suprijono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM , (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2010), hlm. 13.
16
menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.14
e. Prinsip-prinsip Belajar
Banyaknya teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli pedagogi, namun terdapat beberapa prinsip yang berlaku
umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya meningkatkan
aktivitas pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya “Belajar dan
Pembelajaran” setidaknya ada tujuh prinsip-prinsip belajar yang perlu
diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut di antaranya.15
1) Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam peranan
belajar. Tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadinya belajar.
Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan penting.
Ia adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta
didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut dan akan
membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
2) Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
mengalami sendiri karena belajar menyangkut apa yang harus
dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus
datang dari peserta didik sendiri. Guru sekedar pembimbing dan
pengarah.
14
C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm.
27-28 15
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.
42-49.
17
3) Keterlibatan langsung atau pengalaman
Belajar melalui pengalaman langsung peserta didik tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,
terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab
terhadap hasilnya.
4) Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia
yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat,
mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan
mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan
berkembang.
5) Tantangan
Situasi belajar peserta didik menghadapi suatu tujuan yang
ingin dicapai selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu
dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu
telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan
masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
6) Balikan dan penguatan
Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar
mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.
Balikan yang segera diperoleh peserta didik setelah belajar melalui
penggunaan metode-metode ini akan membuat peserta didik
terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
7) Perbedaan individual
Perbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil
belajar peserta didik. Karenanya, perbedaan individu perlu
diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
f. Unsur-unsur dalam Belajar
18
Seperti halnya prinsip-prinsip belajar yang telah dijelaskan di
atas, yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar untuk
diperhatikan adalah unsur-unsur dalam belajar itu sendiri. Di mana
unsur-unsur tersebut sudah tentu berpengaruh dalam kegiatan belajar
dan hasil yang diperoleh. Menurut Oemar Hamalik unsur-unsur dalam
perbuatan belajar atau proses belajar antara lain sebagai berikut.16
1) Motivasi belajar, yakni dorongan untuk berbuat;
2) Bahan belajar, yakni materi yang dipelajari;
3) Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk membantu
peserta didik melakukan kegiatan belajar;
4) Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan psikologis
yang menunjang belajar; dan
5) Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental untuk
melakukan kegiatan belajar.
g. Teori Tentang Belajar
Pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik. Oleh karena itu
pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa agar memperoleh
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa
bertambah lebih baik, baik dari segi kuantitas maupun dari segi
kualitas.
1. Teori Kognitif
Menurut teori kognitif pembelajaran adalah cara guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar
memahami apa yang dipelajari.17
Ada beberapa pandangan terhadap teori kognitif, yaitu:
16
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) hlm.
50-52. 17
Dr. C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hlm.37
19
a) Teori Piaget menyatakan bahwa seorang anak menjadi tahu dan
memahami lingkungannya melalui jalan berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
b) Dalam memandang proses belajar, Teori Bruner menekankan
adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.
Dengan teorinya yang disebut free discovery learning. Ia
mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik
dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.18
Implikasinya terhadap pembelajaran fisika guru harus
menerapkan konsep-konsep pembelajaran fisika terhadap
seluruh kegiatan pembelajaran meliputi mengidentifikasi dan
menempatkan contoh-contoh (objek-objek atau peristiwa) ke
dalam kelas pada materi yang sedang diajarkan. Jika piaget
menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh
terhadap perkembangan bahasa seseoarang, maka Bruner
menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar
berpengaruhnya terhadap perkembangan kognitif.
2. Teori Konstruktivistik
Menururt teori belajar konstruktivistik mengakui bahwa
siswa akan dapat menginterprestasikan informasi ke dalam
pikirannya, hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan
mereka sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan minatnya.19
Mereka dapat melakukan hal ini dengan jalan terlibat secara
langsung dalam berbagai kegiatan seperti diskusi kelas, pemecahan
soal-soal maupun bereksperimen. Dengan kata lain, peserta didik
tidak dijadikan sebagai obyak pasif dengan beban hafalan berbagai
macam konsep dan rumus-rumus. Oleh karena itu guru perlu
18
Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 41. 19
Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 61.
20
melaksanakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara
aktif. Peserta didik akan lebih mudah menerima pelajaran jika
materi yang disampaikan bersifat nyata melalui pengalaman
langsung karena materi akan mudah diingat.
h. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.20
Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.21
Menurut Nana Sudjana hasil
belajar adalah segala perubahan yang diperoleh berdasarkan
pengalaman dan latihan, meliputi pengetahuannya, pemahamannya,
sikap dan tingkah lakunya, kebiasaannya, keterampilannya, kecakapan
dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, daya pikir,
dan aspek lain yang ada pada individu.22
Hasil belajar pada hakikatnya merupakan refleksi dari tujuan
yang hendak dicapai dari belajar itu sendiri, sebab tujuan itulah yang
menggambarkan ke mana arah pembelajaran akan dibawa. Sudah
banyak para pendidik dan guru terbantu untuk merumuskan tujuan-
tujuan belajar yang akan dicapai dengan rumusan yang mudah
dipahami, yaitu dengan menggunakan taksonomi Bloom. Berpijak pada
taksonomi Bloom ini para praktisi pendidikan dapat merancang
program-program pembelajarannya. Secara ringkas, ketiga kawasan
taksonomi Bloom tersebut adalah sebagai berikut:23
1) Domain kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu:
a) Ingatan (menjelaskan, mengidentifikasi)
20
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm. 5. 21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 22. 22
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008), hlm. 28. 23
C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2008),
hlm. 75 – 76
21
b) Pemahaman (menginterprestasikan)
c) Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
d) Analisis (menjabarkan suatu konsep)
e) Evaluasi (menyusun hipotesis, menilai)
f) Kreatif (merencanakan, memproduksi, menemukan, dsb)
2) Domain Psikomotorik, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a) Peniruan (menirukan gerak)
b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan
benar)
e) Naturalisasi (melakukan gerakan secara wajar)
3) Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
b) Merespon (aktif berpartisipasi)
c) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai
tertentu)
d) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang
dipercayainya)
e) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola
hidupnya)
Hasil belajar yang dicapai harus sesuai dengan tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan,
yaitu:
1) Tujuan umum pendidikan, tujuan ini menentukan perlu tidaknya
sesuatu program diadakan.
2) Tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, hal ini merupakan
taksonomi. Pada taksonomi ini ada 3 macam tingkah laku yang
dikenal umum, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.
22
3) Tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional.24
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yakni dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar
diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa
terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa itu
besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti
dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar seorang di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.25
i. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai peserta didik secara menyeluruh
dipengaruhi dua faktor utama, yakni faktor dalam diri peserta didik itu
sendiri (faktor intern), dan faktor yang datang dari luar diri peserta
didik (faktor ekstern). Kedua faktor tersebut, menurut Slameto
membagi menjadi beberapa unsur sebagai berikut.26
1) Faktor intern, meliputi
a. Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah yakni faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis antara lain: intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
2) Faktor eksteren, meliputi
a. Faktor keluarga
24
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 115. 25
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Penerbit Sinarbaru,
2008), Cet. 9, hlm. 39. 26
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm. 54-71.
23
Faktor keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah meliputi: kurikulum, metode mengajar, relasi
guru dengan peserta didik, relasi peserta didik satu dengan
yang lain, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat meliputi: kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
2. Pemahaman Konsep
Menurut Gagne, sebagai mana di kutip oleh Nasution mengatakan
bahwa bila seorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu
kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep.27
Jadi seorang peserta didik dikatakan telah memahami konsep apabila ia
telah mampu mengenali dan mengetahui sifat yang sama tersebut, yang
merupakan ciri khas dari konsep yang dipelajari, dan telah mampu
membuat generalisasi terhadap konsep tersebut. Artinya peserta didik telah
memahami keberadaan konsep tertentu atau peristiwa tertentu tetapi
bersifat umum.
Konsep sebagai gagasan yang bersifat abstrak, dipahami oleh
peserta didik melalui beberapa pengalaman dan melalui definisi atau
pengamatan langsung, dengan demikian belajar yang efektif adalah
melalui pengalaman. Dalam proses belajar seseorang berinteraksi langsung
dengan obyek belajar dengan menggunakan semua alat inderanya. Begitu
juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar,
mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh.
27
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2008), hal 161
24
Penguasaan konsep bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi tumbuh
setahap demi setahap semakin dalam. Sehingga pemahaman konsep
merupakan salah satu kecakapan fisik, dimana peserta didik mampu untuk
menguasai konsep dalam rumus-rumus fisika.
Brunner memandang bahwa suatu konsep memiliki 5 unsur, dan
seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua
unsur dari konsep itu, meliputi28
:
1) Nama
2) Contoh-contoh baik yang positif maupun yang negatif
3) Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak
4) Rentangan karakteristik
5) Kaidah
Konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsep Hukum
Newton yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam kegiatan
pembelajaran. Sehingga pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah
salah satu kecakapan fisika dimana peserta didik mampu untuk menguasai
konsep Hukum Newton.
3. Media Pembelajaran Visual
a. Pengertian media
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata ”medium”, yang secara harfiah berarti ”perantara atau
pengantar”.29
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan perima
pesan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.30
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud pengajaran maka media itu
disebut media pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan.
28
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 43
29
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003), Cet. 5,
hlm. 3 30
Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.11
25
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru
sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung
pesan yang akan disampaikan kepada siswa.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses
komunikasi.31
Maka media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Media dapat digunakan sebagai alat bantu
dan sumber belajar. Media sebagai alat bantu dalam belajar mengajar
adalah media digunakan untuk membantu guru dalam proses belajar
mengajar. Media sebagai sumber belajar adalah media dipergunakan
sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat
bantu dalam proses belajar mengajar, yang berupa alat bantu auditif
(suara), visual (penglihatan), dan audiovisual (suara dan penglihatan).
Sehingga dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran. 32
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat
yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan
keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media
pengajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media belajar adalah bagian yang
31
Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm.13. 32
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 120 – 124.
26
tidak dapat terpisahkan demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada umumnya.
b. Macam-macam media33
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari
dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya.
Semua ini akan dijelaskan pada pembahasan berikut.34
1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi:
a) Media auditif, media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja. Contohnya; radio, cassette recorder.
b) Media visual, media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Contohnya; flim strip, slides, foto, gambar atau
lukisan, film bisu, film kartun.
c) Media audiovisual, media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Media audiovisual dibagi lagi ke dalam
audiovisual diam dan audiovisual bergerak.
2) Dilihat dari daya liputnya:
a) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang
serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam
waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi
b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu
Media ini dalam penggunaannyamembutuhkan ruang dan
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai,
yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c) Media untuk Pengajaran IndividuaMedia ini penggunaannya
hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul
program dan pengajaran melalui komputer.
33
Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 124 – 126 . 34
Zain, Strategi Belajar-Mengajar, hlm. 124
27
3) Dilihat dari bahan pembuatannya
a) Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya
murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak
sulit.
b) Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya
sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
c. Faktor- faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
Pengajaran
1) Objektivitas
Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus
dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media
pengajaran atas dasar kesenangan pribadi.
2) Progam Pengajaran
Progam pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya,
strukturnya, maupun kedalamannya.
3) Sasaran Progam
Sasaran progam yang dimaksud adalah anak didik yang akan
menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
4) Situasi dan Kondisi
Situasi yang dimaksud meliputi :
a) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang
akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya,
ventilasinya.
28
b) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti
pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahnya.
5) Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada
rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya
yang kurang jelas atau kurang lengkap.
6) Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keektifan berkaitan dengan hasil yang dicapai, sedangkan
efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.35
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Untuk itu, perlu melakukan pemilihan dengan cermat dan tepat agar
dapat digunakan secara tepat guna. Pemilihan serta pemanfaatan media
perlu memperbaiki kriteria:
1) Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan
2) Ketepatgunaan
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari
3) Keadaan peserta didik
Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik serta besar
kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.
4) Ketersediaan
Pemilihan perlu memperhatikan ada atau tidak media di perpus
atau sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.
5) Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
35
Zain, Strategi Belajar-Mengajar, hlm. 129-130
29
6) Biaya
Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan
apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian
atau tidak. 36
e. Ciri - ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad
mengemukakan 3 ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media
digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.
Ciri-ciri media pembelajaran antara lain:
1) Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman
kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2) Ciri manipulatif (manipulative property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau
tiga menit dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya
bagaimana proses perubahan larva menjadi kupu-kupu dapat
dipercepat dengan teknik rekaman fotografi.
3) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
36
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), cet. 3, hlm.238-239.
30
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama dengan kejadian itu. 37
f. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai
berikut:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2) Mengatasi ketrbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3) Denga menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap positif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar.
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta
didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya. 38
Sedangkan Fungsi media pembelajaran yaitu:
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat
menjadi konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran
tidakmembosankan)
4) Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. 39
g. Media pembelajaran visual
Media pembelajaran visual adalah media yang digunakan
dalam perbuatan mempelajari yang mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
(film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan
37
Arsyad, Media Pembelajaran, hlm.12-14. 38
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, hlm. 245. 39
Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm.24.
31
cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
Media pembelajaran dapat dibuat dengan program komputer.
Beberapa media pembelajaran menggunakan program komputer untuk
mensimulasikan beberapa percobaan/kejadian dalam fisika, melalui
layar monitor komputer sehingga siswa lebih memahami
konsep/materi yang disampaikan. Salah satu aplikasi media
pembelajaran visual dapat diperoleh dengan menggunakan program
komputer, seperti; Microsoft Office (Word, Power Point, Excel), Flash,
Adobe Reader, dan masih banyak lagi. Setiap program komputer
mempunyai keuntungannya sendiri-sendiri. Peneliti menggunakan
media pembelajaran visual dengan menggunakan Macromedia Flash.
Macromedia flash adalah program grafis animasi standar professional
untuk membuat halaman web yang interaktif.40
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk
penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut:
1) Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan
gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus
digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan
realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali
mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang harusnya
diamati.
2) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang
terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3) Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi
sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digukan oleh
siswa mengorganisasikan informasi.
4) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya
ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh
40
Wenty Dwi Yuniarti, Simulasi dan Pemodelan Fisika, (Semarang: Pendidikan Fisika
Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. 1
32
informasinya, sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-
hati. Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara
rinci.
5) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep,
misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu
secara berdampingan.
6) Hindari visual yang tak-berimbang artinya sesuatu yang disajikan
secara visual mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
7) Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
8) Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca
9) Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari
materi yang agak kompleks
10) Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan
khusus akan efektif apabila jumlah objek dalam visual yang akan
ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, jumlah aksi terpisah
yang penting yang pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar
sebaiknya terbatas, dan semua objek dan aksi yang dimaksudkan
dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
11) Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan
mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk
mempermudah pengolahan informasi.
12) Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk
menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, memberi
nama orang, tempat, atau objek, menghubugkan kejadian atau aksi
dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan
menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan,
pikirkan atau katan.
13) Warna harus digunakan secara realistic artinya warna gambar yang
dibuat harus sesuai dengan warna benda yang digambarkan.
33
14) Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk menarahkan
perhatian dan membedakan komponen-komponen. 41
Pada saat ini telah banyak dikembangkan software (perangkat
lunak) untuk membuat visualisasi dan animasi, salah satunya adalah
software Macromedia Flash. Macromedia Flash adalah program
multimedia dan animasi yang keberadaannya untuk berkreasi membuat
aplikasi-aplikasi unik, animasi-animasi interaktif pada halaman web,
film animasi kartun, presentasi bisnis maupun kegiatan. Macromedia
Flash memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam dunia
pendidikan saat ini yaitu di dalam pembuatan visualisasi, simulasi
maupun animasi untuk mata pelajaran fisika maupun mata pelajaran
yang lainnya. Maka daripada itu, pembuatan media pembelajaran
visual yang dimakasud merupakan hasil dari pemanfaatan software
macromedia flash.
Peneliti menggunakan media pembelajaran visual ini karena
dengan menggunakan flash dapat membuat animasi bergerak yang
sesuai dengan kejadian sebenarnya, sehingga materi yang diajarkan
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Media pembelajaran ini sangat
bagus digunakan dalam mata pelajaran fisika, karena mata pelajaran
fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Sehingga peneliti
menggunakan media pembelajaran visual menggunakan Macromedia
Flash pada mata pelajaran fisika untuk menjelaskan materi pokok
Hukum Newton.
4. Materi Pokok Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Pada hukum pertamanya ini Newton menjelaskan keadaan
benda jika tidak dipengaruhi gaya. Menurut Newton benda dapat
mempertahankan keadaan jika tidak dipengaruhi gaya.
41
Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 89-91
34
Mempertahankan keadaan berarti benda yang diam akan tetap diam
dan benda bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak
dengan kecepatan tetap. Mempertahankan keadaan ini disebut dengan
inersia atau lembam. Oleh karena itu hukum I Newton ini dinamakan
juga hukum inersia atau hukum kelembaman.42
Dari keadaan inilah hukum I Newton dapat diartikan juga
untuk benda yang dipengaruhi gaya tetapi resultannya nol. Sehingga
hukum I Newton dapat dirumuskan seperti berikut
Σ F = 0
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda
dapat mempertahankan diri
b. Hukum II Newton
Bunyi hukum II Newton
“ Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa benda”.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.43
a ~ f Χ a ~ �
�
Χ a = ∑�
� Χ ∑F = m a
Keterangan:
a = percepatan benda (� �⁄ 2)
F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
m = massa benda (kg)
c. Hukum III Newton
Newton menyatakan bahwa suatu gaya yang bekerja pada
sebuah benda selalu berasal dari benda lain. Artinya, tidak ada gaya
yang hanya melibatkan satu benda. Gaya yang hadir sedikitnya
42
Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika X untuk SMA/MA kelas X, (Jakarta: Cv. Adi
Perkasa, 2009), hlm. 77. 43
Setya Nurachmandani, Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X , (Jakarta: Grahadi, 2009), hlm.
83-84.
35
membutuhkan dua benda yang saling berinteraksi. Pada interaksi ini
gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A mengerjakan gaya pada B (aksi),
maka B akan mengerjakan gaya pada A (reaksi). Pasangan gaya inilah
yang terkenal dengan pasangan aksi reaksi. Pasangan gaya aksi reaksi
ini dijelaskan Newton dalam hukum ketiganya. Bunyi hukum III
Newton adalah sebagai berikut “Jika benda A mengerjakan gaya pada
benda B, maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda A, yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”. Hukum ini biasanya juga
dinyatakan sebagai berikut “Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang
sama besar tetapi berlawanan arah”.
Secara matematis hukum III Newton dapat di tulis sebagai berikut.
Faksi = -Freaksi 44
dengan : F1 = gaya aksi
F2 = gaya reaksi
Tanda (-) menunjukkan kedua gaya berlawanan arah.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penggunaan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash dapat meningkatkan
pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X-I MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak pada materi pokok hukum Newton
tahun pelajaran 2011/2012.
44
Nurachmandani, Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X, hlm. 85-86.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering
disebut Classroom Action Research. Di mana merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.1
Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai berikut.2
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari
Karangtengah Demak
2. Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 5 Oktober sampai dengan 8
November 2011.
C. Pelaksanaan dan Kolabolator
Pada penelitian ini, peneliti berkolabotor dengan Uswatun Khasanah
guru bidang studi Fisika kelas X-I MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah
Demak. Peneliti bersama guru bidang studi bersama-sama merencanakan
1Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
Cetakan Ketujuh, hlm. 3. 2 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), Cetakan
keempat, hlm. 16.
37
pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi pembelajaran. Di sini guru
bidang studi yang melaksanakan pembelajaran dan peneliti yang mengamati
pembelajaran.
Ada beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK) yang sampai saat
ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah model
Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari beberapa siklus, dimana setiap
siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi.3
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc.
Taggart
3 Suharsimi Arikunto, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006),
hlm. 74.
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan/
Pengumpulam Data I
Refleksi I
Permasalahan baru
Hasil refleksi
Perencanan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan/
Pengumpulan Data II
Refleksi II
Dilanjutkan
ke siklus berikutnya
Apabila permasalahan
belum terselesaikan
38
D. Rancangan penelitian
Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri
atas Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II, yaitu
Pra Siklus
Melakukan wawancara dengan Ibu Uswatun Khasanah mengenai
kondisi peserta didik, hasil belajar peserta didik dan metode pembelajaran
yang digunakan.
Pada pelaksanaan pra siklus ini penelitian belum memberikan metode
yang akan ditawarkan pada guru mata pelajaran sehingga pembelajaran yang
digunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti, guru masih
menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan metode
demonstrasi.
Siklus I
Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22
Oktober 2011, Senin 25 Oktober 2011 dan Sabtu, 29 Oktober 2011.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini:
a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik
pada materi Hukum Newton.
b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
program tahunan, program semester, serta silabus.
c. Menyiapkan media pembelajaran visual dengan animasi macromedia
flash.
d. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan
lembar observasi.
e. Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi: LCD
dan komputer/ notebook.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang telah direncanakan sebelumnya.
39
Langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka
pelajaran, kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok
Hukum Newton.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran.
c. Guru memberikan langkah – langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual dengan
berbasis macromedia flash. Yang meliputi:
1) Guru menyediakan media pembelajaran berupa animasi dengan
program macromedia flash.
2) Guru bertindak sebagai guru yang melakukan tindakan .
3) Guru memberikan informasi awal kepada peserta didik tentang
jalannya pembelajaran
4) Peserta didik diminta guru untuk membaca tampilan materi yang
ditampilkan pada Macromedia Flash setiap slide nya dalam hati.
5) Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan animasi yang
ditunjukkan kepada siswa.
6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan.
7) Siswa diminta untuk merangkum apa yang telah dipelajari dengan
animasi macromedia flash.
8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang kurang jelas.
9) Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang pengajaran
yang baru berlangsung.
d. Guru memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
40
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati jalannya kegiatan
pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan data
yang diperlukan dalam penerapan media pembelajaran visual berbasis
Macromedia Flash, yang meliputi pengamatan aspek kognitif.
Pengamatan aspek kognitif peserta didik ini meliputi hasil belajar yang
berupa tes pilihan ganda .
4. Refleksi
1) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan evaluasi untuk membuat
kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus
I.
2) Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaran siklus I
untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
Siklus II
Siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari
Selasa, 1 November 2011, dan hari Sabtu, 5 November 2011, siklus II ini
merupakan perbaikan dari siklus pertama. Hasil refleksi dijadikan acuan
apakah diperlukan tindakan untuk siklus selanjutnya. Pada prinsipnya, semua
kegiatan pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, siklus II
merupakan perbaikan dari siklus I, terutama dihasilkan pada hasil refleksi
siklus I.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini:
a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik
lebih lanjut pada materi Hukum Newton.
b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
program tahunan, program semester, serta silabus.
c. Menyiapkan media pembelajaran visual dengan animasi macromedia
flash.
d. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan
lembar observasi.
41
e. Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi: LCD
dan komputer/ notebook.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah – langkah kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka
pelajaran, kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok
Hukum Newton.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran.
c. Guru memberikan langkah – langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual
dengan berbasis macromedia flash. Yang meliputi:
1) Guru menyediakan media pembelajaran berupa animasi dengan
program macromedia flash.
2) Guru bertindak sebagai guru yang melaksanakan tindakan .
3) Guru memberikan informasi awal kepada peserta didik tentang
jalannya pembelajaran
4) Peserta didik diminta guru untuk membaca tampilan materi yang
ditampilkan pada Macromedia Flash setiap slide nya dalam hati.
5) Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan animasi yang
ditunjukkan kepada siswa.
6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan.
7) Siswa diminta untuk merangkum apa yang telah dipelajari dengan
animasi macromedia flash.
8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang kurang jelas.
9) Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang pengajaran
yang baru berlangsung.
42
d. Guru memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati jalannya kegiatan
pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan data
yang diperlukan dalam penerapan media pembelajaran visual berbasis
Macromedia Flash, yang meliputi pengamatan aspek kognitif.
Pengamatan aspek kognitif peserta didik ini meliputi hasil belajar yang
berupa tes pilihan ganda .
4. Refleksi
Refleksi pada Siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga
yaitu :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang-barang yang tertulis.4 Dokumentasi ini
dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik serta nilai peserta
didik. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama peserta
didik, jumlah peserta didik, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang
dialami guru maupun peserta didik saat proses belajar mengajar, serta
untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan peserta didik dalam
memahami materi fisika sebelum menggunakan media pembelajaran
visual berbasis macromedia flash.
4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 158.
43
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Di
dalam penelitian ini memiliki kecenderungan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada tingkat pemahaman konsep peserta didik pada materi
pokok Hukum Newton. Karena hal tersebut digunakan untuk mengukur
besarnya kemampuan objek, maka pengumpulan data yang digunakan
berupa tes. Tes yang digunakan tes prestasi (achievement test), yaitu tes
yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu.5 Tes prestasi yang digunakan adalah tes buatan guru.
Tes buatan guru yang dibuat berupa multiple choice test (tes pilihan
ganda). Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
dalam belajar fisika, khususnya pada materi pokok Hukum Newton.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
Data hasil belajar siswa berupa kemampuan memecahkan masalah
dianalisis dengan cara menghitung rata – rata nilai dan ketuntasan belajar
secara klasikal maupun individu. Adapun rumus yang digunakan adalah
a) Menghitung nilai rata – rata
Untuk menghitung nilai rata – rata hasil belajar siswa sebelum
tindakan dengan hasil belajar setelah tindakan, dihitung dengan
menggunakan rumus:
N
XX
∑=
Keterangan:
X = Nilai rerata.
∑ X = Jumlah semua skor.
5 Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 150-151.
44
N = Banyaknya siswa.6
b) Menghitung ketuntasan belajar
Analisis ketuntasan tes hasil belajar peserta didik bertujuan
untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar peserta didik yang
diperoleh tiap siklus. Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari
60 dinyatakan mengalami kesulitan belajar peserta didik yang
memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 dinyatakan telah
tuntas belajar
1) Ketuntasan belajar individu
Untuk menghitung ketuntasan belajar individu menggunakan
analisis diskriptif prosentase dengan perhitungan :
Ketuntasan belajar individu =
������ ��� �� ���� ����
������ ������ ���� ����100%
Kriteria :
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang
mampu menyelesaikan atau mencapai minimum sekurang-
kurangnya 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas.
2) Ketuntasan belajar klasikal
Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan
rumus:
Ketuntasan klasikal jumlah siswa tuntas belajar
jumlah siswa' 100%
Kriteria :
Ketuntasan klasikal dinyatakan berhasil jika presentase peserta
didik yang tuntas belajar atau peserta didik yang mendapat nilai
>65 jumlahnya lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah
seluruh peserta didik dalam kelas.
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 264.
45
G. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam pembelajaran ini tercermin dengan adanya
peningkatan pemahaman konsep peserta didik di setiap siklusnya ditandai
dengan Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X-1 MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak materi hukum Newton dengan ketentuan
jika hasil belajar peserta didik yang berupa nilai tes peserta didik (setelah
tindakan) lebih dari atau sama dengan 65 dengan ketuntasan klasikal sebanyak
75% dari 33 peserta didk yang ada dan nilai rata-rata kelas 65.Dari indikator
tersebut, maka peneliti berharap agar ada peningkatan pemahaman konsep
peserta didik setelah dilakukan tindakan.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MA AL Ahrom Karangsari Karangtengah Demak
1. Tinjauan Historis
MA Al Ahrom adalah sekolah dibawah yayasan pendidikan
islam Al Ahrom yang berstatus swasta, sekolah ini berdiri pada tahun
2009. Yayasan pendidikan islam Al Ahrom ini merupakan yayasan
pendidikan yang didirikan dalam rangka untuk memenuhi tujuan
pendidikan nasional serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan
pendidikan Islam yang berkualitas pendidikan yang berkompeten dan
menyeluruh. Hal ini diupayakan dengan integralisasi sistem pendidikan
sumber daya yang memadai dan kurikulum yang sistematis, harapannya
adalah lahirnya generasi robbani yang cerdas berketrampilan dan mandiri
serta berakhlak Islami.
2. Letak Geografis
Secara geografis, MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah
Demak ini berada dipinggir jalan raya pantura tepatnya di Jalan Nangka
no. 45 Karangsari karangtengah Demak. Dilihat dari letak geografisnya
tersebut MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak ini sangat
strategis karena letaknya yang dekat dengan jalan raya, kemudian jika
dilihat dari sudut pandang lingkungan sekitarnya MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak ini memiliki beberapa keberuntungan
diantaranya adalah dekat dengan perumahan penduduk, hal ini
mendorong masyarakat sekitar dalam memilih alternatif sekolah bagi
anak-anaknya yang lebih dekat dengan tempat tinggal. Selain itu juga
MA Al Ahrom Karangsari karangtengah Demak dekat dengan masjid
yang letaknya persis depan MA Al Ahrom Karangsari karangtengah
Demak, sehingga mempermudah dalam proses ibadah.
47
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X-1 MA AL
Ahrom Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012.
Sebelum sampai pada siklus I peneliti melakukan pra siklus terlebih dahulu
yaitu pada hari Selasa, 11 Oktober 2011 dan Sabtu 18 Oktober 2011.
1. Pra Siklus
Pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus kelas X-1 MA Al
Ahrom Karangsari Karangtengah Demak, yang diampu oleh Ibu Uswatun
Khasanah dilakukan 2 tahap. Tahap pertama adalah tahap proses
pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2011. Pada
tahap kedua tes prasiklus yang dilaksanakan pada hari Sabtu 18 Oktober
2011. Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan proses
pembelajaran pra siklus kelas X-1 MA Al Ahrom Karangsari
Karangtengah Demak, yang diampu oleh Ibu Uswatun Khasanah
pembelajaran masih menggunakan metode ceramah (konvensional).
Guru mengawali dengan menjelaskan materi hukum Newton,
sesekali menuliskan di papan tulis. Saat guru menjelaskan peserta didik
diminta mendengarkan dan kalau ada hal yang belum dimengerti peserta
didik akan menanyakan. Setelah guru menjelaskan peserta didik diminta
untuk mencatat. Kemudian guru memberikan soal, peserta didik
mengerjakannya. Untuk tes pra siklus dilakukan pada hari Sabtu, 18
Oktober 2011 dengan hasil rata-rata 55,15.
Tabel 4.1
Hasil belajar peserta didik pada pra siklus
No Kategori penilaian Hasil Belajar Kognitif
1
2
3
4
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata – rata
Persentase ketuntasan
belajar klasikal
40
80
55,15
36,36%
48
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan
hasil belajar klasikal masih di bawah ketuntasan hasil belajar klasikal
yang diharapkan yaitu 75%.
Rendahnya penguasan konsep peserta didik pada mata pelajaran
Fisika yang ditunjukkan oleh nilai rata – rata peserta didik pada tabel 4.1
yang menunjukkan bahwa srategi yang digunakan oleh guru kurang
tepat, sehingga penguasaan konsep yang dicapai peserta didik masih
rendah. Dengan berbekal itulah peneliti membuat perubahan dalam
sistem mengajar agar penguasaan konsep peserta didik dapat meningkat.
Adapun desain pembelajaran yang digunakan adalah dengan
menggunakan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash .
2. Siklus I
Siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa jam ke 3, 22 Oktober 2011
dan 29 Oktober 2011. Materi yang diajarkan adalah hukum Newton.
Siklus I dibagi dalam beberapa tahap yaitu :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1) Melakukan observasi awal untuk mengetahui pemahaman
konsep peserta didik pada materi Hukum Newton.
2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai
dengan program tahunan, program semester, serta silabus.
3) Menyiapkan media pembelajaran visual dengan animasi
macromedia flash.
4) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian .
5) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan,
meliputi: LCD dan komputer/ notebook.
49
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah –
langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka
pelajaran, kemudian memberikan apersepsi tentang materi
pokok Hukum Newton.
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada kegiatan pembelajaran.
3) Guru memberikan langkah – langkah yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
visual dengan berbasis macromedia flash. Yang meliputi:
a) Guru menyediakan media pembelajaran berupa animasi
dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis
Macromedia Flash.
b) Guru bertindak sebagai guru yang melaksanakan tindakan.
c) Siswa diminta guru untuk membaca dalam hati dan
mengikuti setiap materi yang disajikan.
d) Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan animasi yang
ditunjukan kepada siswa.
e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan.
f) Siswa diminta untuk merangkum apa yang telah dipelajari
dengan animasi macromedia flash.
g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang jelas.
h) Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang
pengajaran yang baru berlangsung.
50
4) Guru memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam memahami konsep pada materi yang
telah dipelajari.
c. Pengamatan
Pada tahap observasi dilakukan penilaian sikap aspek
kognitif .
Penilaian aspek kognitif
Pada saat mengerjakan tes siklus I, peserta didik
mengerjakan dengan adanya kegaduhan yaitu sebagian peserta
didik berlari untuk memperoleh jawaban dari temannya dan
sebagian duduk dengan tenang di tempat duduknya masing –
masing, serta peserta didik menyelesaikan tes tidak sesuai dengan
waktunya atau melebihi waktu yang telah disediakan. sehingga
menyebabkan rendahnya penguasaan konsep peserta didik yang
dapat dilihat dari nilai rata–rata peserta didik.
Perolehan hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada
aspek kognitif siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil tes peserta didik (aspek kognitif) pada Siklus I
No Kategori Penilaian Aspek Kognitif
1 Nilai terendah 45
2 Nilai tertinggi 85
3 Nilai rata – rata 66,36
4 % ketuntasan belajar klasikal 66.66%
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash dengan baik,
namun masih ada yang perlu diperbaiki untuk siklus berikutnya
seperti materi yang diajarkan agar bisa tepat waktu sesuai RPP,
51
penampilan media diperpanjang setiap slide nya supaya peserta
didik bisa lebih memahami materi yang telah disampaikan. Posisi
saat berbicara kurang menghadap peserta didik kadang masih
terpaku pada beberapa anak saja. Guru perlu mengulang materi
setiap slide nya.
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti
bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan –
kelemahan pada siklus I. Berdasarkan refleksi terhadap
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan tes yang telah diberikan
di siklus I, guru melakukan perbaikan pada siklus II untuk
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik yang dilihat dari
hasil belajar peserta didik pada materi hukum Newton.
Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didik masih
belum aktif dan masih terjadi kegaduhan dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini dikarenakan bagi peserta didik suatu hal yang
baru belajar dengan menggunakan media pembelajaran visual
bekarena belum terbiasa menggunalajaran visual berbasis
Macromedia flash, terbukti dalam pengamatan proses belajar
mengajar, masih banyak peserta didik yang malu untuk
mengungkapkan pendapatnya, malu untuk bertanya, malu untuk
menyanggah pendapat temannya, dan sulit untuk dikondisikan.
Dalam kegiatan pembelajaran hanya beberapa peserta didik saja
yang berberan aktif.
Dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
yang dilihat dari hasil belajar peserta didik, maka peneliti bersama
guru mengadakan refleksi pada siklus I yaitu guru memberikan
motivasi kepada seluruh peserta didik, pemberian kesempatan
untuk bertanya berpendapat pada peserta didik yang belum aktif.
Serta perpanjangan waktu untuk tampilan flash tiap slide nya
52
sehingga nantinya peserta didik lebih bisa memahami materi yang
disampaikan.
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Guru menentukan materi yang akan diajarkan, yaitu materi pokok
Hukum Newton.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
program tahunan, program semester, serta silabus.
3) Membuat media pembelajaran visual dengan program animasi
macromedia flash.
4) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi:
LCD dan notebook.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II pada hari selasa 8
November 2011, dengan materi Hukum Newton. Pada siklus II
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan salam,
apersepsi , dan absensi.
2) Guru menjelaskan media yang akan digunakan yaitu media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyiapkan media pembelajaran visual berupa animasi flash.
4) Guru memberikan petunjuk-petunjuk yang akan dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran.
5) Guru mengawali pembelajaran dengan media pembelajaran visual
dan menjelaskan petunjuk-petunjuk yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
visual berbasis macromedia flash.
6) Guru meminta siswa untuk mengikuti setiap media pembelajaran
yang ditampilkan.
53
7) Siswa berdiskusi untuk merangkum, mengajukan pertanyaan,
mengklarifikasi apa yang telah dipelajari dengan media
pembelajaran visual, dan siswa berdiskusi untuk memprediksi
animasi yang belum di jalankan/masih diam.
8) Secara bertahap Guru mengalihkan tanggung jawab pengajaran
kepada siswa untuk memotivasi, memberi dukungan, membantu
dengan kata-kata dan memberi semangat.
9) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan dilakukan tes hasil belajar kognitif
siswa siklus II peserta didik. Dari pengamatan siklus II diperoleh hasil
sebagai berikut: Pengamatan terhadap tes hasil belajar siswa.
Pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pengamatan terhadap lembar observasi kognitif
peserta didik. .
Pada saat mengerjakan tes siklus II, peserta didik mengerjakan
dengan tenang yaitu semuanya diam dan duduk ditempatnya masing–
masing. Peserta didik tidak ada yang membuat keributan dan peserta
didik menyelesaikan tes sesuai dengan yang telah disediakan.
Pemahaman konsep peserta didik lebih meningkat. Perolehan hasil tes
penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil tes peserta didik pada aspek kognitif siklus II
No Kategori Penilaian Aspek Kognitif
1 Nilai terendah 50
2 Nilai tertinggi 95
3 Nilai rata – rata 74,39
4 % ketuntasan belajar klasikal 90,90%
54
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus II, peneliti bersama
guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada
siklus II. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan tes yang telah diberikan disiklus II, guru tidak
melakukan perbaikan lagi karena pada siklus II hasil belajar peserta
didik telah mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 66,66%
pada Siklus I menjadi 90,90% pada Siklus II.
Dalam hal ini guru masih menemukan kelemahan, namun pada
siklus II hasil belajar peserta didik sudah meningkat, terbukti dari
meningkatnya hasil belajar individu dan hasil belajar klasikal yang
sudah memenuni KKM. Pada proses pembelajaran peserta didik sudah
aktif dan tenang dalam kegiatan pembelajaran, walaupun hanya
sebagian kecil peserta didik yang masih malu-malu dan hanya berdiam
diri saja. Hal itu terbukti dalam pengamatan proses belajar mengajar,
sudah sebagian besar peserta didik berani untuk mengungkapkan
pendapatnya, berani untuk bertanya, berani menyanggah pendapat
temannya, dan bisa dikondisikan.
B. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I
Pada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash, hasil belajar peserta didik
masih jauh dari target yang tetapkan yaitu 65. Nilai rata–rata peserta didik
hanya mencapai 55,15 dan mencapai ketuntasan secara klasikal 36,36%.
Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash pada siklus I terjadi
peningkatan pada hasil belajar yaitu dengan nilai rata-rata 66,36 dan
ketuntasan klasikal 66,66%.
55
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, peserta didik sudah
mengalami peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada materi
hukum Newton dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash. Upaya yang guru lakukan dalam siklus I ialah dengan
menerapkan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash,
sehingga peserta didik merasa tertarik terhadap pembelajaran yang
disajikan oleh guru. Hal itulah yang membuat sebagian dari peserta didik
bersemangat untuk memperhatikan dan mengikuti jalan nya proses
pembelajaran. Namun secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I masih
perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hasil tes aspek
kognitif, dapat disimpulkan bahwa sebagian peserta didik tertarik
mempelajari materi hukum Newton dengan menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash. Oleh karena itu guru
harus memberikan motivasi agar peserta didik mau belajar di rumah,
sehingga dapat menguasai materi dan mengungkapkan kepada guru
tentang hal yang belum dipahami yang berkaitan dengan pelajaran, 22
peserta didik yang tuntas belajar dan 11 peserta didik yang belum tuntas
belajar (lihat lampiran), nilai rata – rata yang dicapai 66,36.
Guru memberi motivasi kepada peserta didik yang masih malu
bertanya, dan guru memberikan pekerjaan rumah agar peserta didik mau
belajar di rumah. Selain itu guru juga membimbing perserta didik yang
kurang dalam hal pemahaman materi dengan cara memberikan pertanyaan
individu disela–sela pembelajaran untuk mengetahui tingkat kepahaman
peserta didik.
Kegiatan siklus I perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yaitu
dengan memperpanjang tampilan setiap slide nya, serta guru mengulangi
materi pada tiap slide. Guru perlu memotivasi dan membimbing peserta
didik dalam pembelajaran agar kemampuan peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran melalui media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash dapat meningkat. Adapun hasil tes hasil belajar peserta
didik pada aspek kognitif sebelum (pra siklus) dan sesudah (siklus I)
56
penggunaan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Tes Peserta Didik Pra Siklus dan Siklus 1
No Kategori Penilaian Pra Siklus Siklus 1
1 Nilai terendah 40 45
2 Nilai tertinggi 80 85
3 Nilai Rata-rata 55.15 66,36
4 % ketuntasan belajar
klasikal
36,36 66.66
Dari tabel di atas menunjukkan nilai terendah peserta didik
sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash. Pada pembelajaran sebelumnya nilai terendah peserta
didik hanya 40 dan nilai tertinggi peserta didik 80 dan setelah
menggunakan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash Pada
materi pokok hukum Newton terendah peserta didik meningkat menjadi 45
dan nilai tertinggi peserta didik meningkat menjadi 85. Nilai rata – rata
kelas meningkat dari 55,15 menjadi 66,36.
2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II
Pada siklus II pembelajaran juga menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash, akan tetapi mengacu dari
refleksi pada siklus I yaitu peserta didik masih belum memahami konsep
secar maksimal, untuk itu pada siklus II tampilan flash tiap slide yang
diperpanjang waktunya, ternyata mempunyai pengaruh yang cukup baik
bagi pemahaman konsep peserta didik dalam memahami materi, Peserta
didik masih terjadi kegaduhan dalam pembelajaran, maka yang dilakukan
oleh guru adalah lebih memotivasi peserta didik dengan memberi lebih
banyak waktu untuk berfikir baik individu maupun kelompok dan
memberikan kesempatan untuk belajar di rumah dengan memberikan tugas
57
rumah yang berupa pemahaman pada materi, agar peserta didik aktif
dalam pembelajaran di kelas.
Pada pelaksanaan siklus II sudah berhasil. Hal ini berdasarkan pada
pengamatan terhadap lembar observasi maupun hasil tes penguasaan
konsep peserta didik yang mengalami peningkatan dan telah mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan dalam penelitian.
Peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif
siklus II dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis
macromedia flash menunjukkan nilai terendah peserta didik mengalami
kenaikan dari siklus I sebesar 45 ke siklus II sebesar 50, nilai tertinggi
peserta didik mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 85 menjadi 95, dan
nilai rata – rata kelas mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 66,36 ke
siklus II sebesar 74,39 hal ini dikarenakan peserta didik sudah terbiasa
dengan pemahaman materi pada siklus I. Sehingga materi siklus II peserta
didik sudah bisa mengikuti dengan tenang dan konsentrasi terbukti peserta
didik sudah mau bertanya dan mengungkapkan pendapatnya dan duduk
dengan tenang tanpa harus berlari untuk mencari jawaban dari temannya.
Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif pada siklus II juga
mengalami peningkatan, ketuntasan belajar aspek kognitif peserta didik
pada siklus II tercapai dan meningkat yaitu dari 66,66% pada siklus I
menjadi 90,90% pada siklus II, Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
peserta didik tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran visual berbasis macromedia flash yang digunakan oleh guru.
58
Tabel 4.5
Perbandingan hasil belajar peserta didik dari Pra Siklus sampai ke Siklus II
No Kategori penilaian Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Nilai Terendah 40 45 55
2 Nilai tertinggi 80 85 95
3 Nilai Rata-rata 55,15 66,36 74,39
4 Persentase ketuntasan
belajar klasikal
36,36 66,66 90,90
Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
fisika peserta didik pada materi hukum Newton dengan menggunakan
media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas X-I MA Al Ahrom
Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012.
59
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap data-data
hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran visual
berbasis Macromerdia Flash dapat meningkatkan pemahaman konsep Hukum
Newton. Sehingga media pembelajaran visual bebasis Macromedia Flash
dapat meningkatkan pemahaman konsep Hukum Newton. Hal ini dapat
dilihat dari adanya peningkatan hasil tes pemahaman siswa. Pada siklus I nilai
rata-rata adalah 66,36 dan ketuntasan klasikal 66,66 %. Setelah siklus II, nilai
rata-rata adalah 74,39 dan ketuntasan klasikal menjadi 90,90 %. Secara
keseluruhan media pembelajaran visual berbasis macromedia Flash yang
digunakan layak sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep pada materi hukum Newton.
B. Saran
Adapun saran dari penelitian tindakan kelas di kelas X-1 MA Al
Ahrom Karangsari Karangtengah Demak adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash
hendaknya dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai sarana penunjang
kegiatan pembelajaran.
2. Hendaknya penggunaan media pembelajaran lebih ditingkatkan untuk
mengoptimalkan pemahaman konsep siswa.
3. Pengembangan media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash
sebagai sarana belajar sangat diperlukan, mengingat perkembangan
teknologi yang berkembang dan tuntutan bahwa belajar dapat dimana saja
dan kapan saja.
60
C. Penutup
Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Penulis menyadari
meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan
kesalahan tetaplah menjadi keniscayaan atas diri manusia. Penulis berharap
setitik usaha berupa penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri, guru mitra
MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak dan siapapun yang membaca
hasil penelitian ini.
Penulis sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalam berbagai hal.
Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi
ini ke depan serta perluasaan pengetahuan keilmuan bagi kita semua.
Disamping itu, mudah–mudahan karya kecil ini dapat memberikan sumbangan
ilmu dalam dunia pendidikan.
Akhirnya hanya kepada Allah yang menjadi tumpuan untuk memohon
pertolongan. Penulis mengharapkan keridlaan dan petunjuk dalam mencari
jalan yang baik dan benar sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Semoga ini menjadi bagian dari setetes pengetahuan yang Allah
berikan pada umat manusia. Amin.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Ibnu Yazid Al Qazwini, Suanan Ibn
Majah, Bairut: Dar Al Fikr, t.t),
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007.
_______________, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Rieneka
Cipta, 2006.
________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Aqib, Zaenal, Penelitian Tindakan kelas, Bandung: CV Yrama Widya,
2008.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: ALFABETA, 2009.
Azhar, Arsyad, Media pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1999.
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Baharuddin dan Wahyuni, Nur, Teori Belajar dan Pembelajaran,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media group, 2008.
Basyirudin, Usman, M, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Bueche, Frederick J, Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh,
Jakarta: Erlangga, 2006.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, CV Diponegoro,
2005. 1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Cet.III,
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2002.
Dwi Yuniarti, Wenty, Simulasi dan Pemodelan Fisika, Semarang:
Pendidikan Fisika Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, 2007.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008.
_____________, Media Pendidikan, Bandung: Alumni, 1986.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta:Rieneka Cipta, 2003, cet. 3,
Kanginan, Marthen, SeribuPena FISIKA Untuk SMA/MA Kelas X Jilid 1,
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2008.
M., Darsono, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: CV.IKIP
Semarang Press, 2000.
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Rosda
Karya, 2006
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta :
Bumi Aksara, 2008.
Nurachmandani Setya, Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X , Jakarta: Grahadi,
2009.
Nurdin, Syafruddin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum,
Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Sadiman, Arief S, dkk, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan,
dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana, 2010
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka
Cipta, 2003.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika X untuk SMA/MA kelas X, Jakarta:
Cv. Adi Perkasa, 2009.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2009.
_____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2009.
Suprijono Agus, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM ,
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010.
Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandhalawi, Cet VII,
Cirebon:Pustaka Nabawi, 2007.
Yuda Ramadianto, Angga, Membuat Gambar Vektor dan Animasi Atraktif
dengan Flash Profesioanal 8, Bandung: Yrama Widya, 2008.
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo, 2008, Cet. 4.
Wittig, Arno F, Psychology of Learning, Newyork: Mc. Grow Hill, 1981.
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas X-1
Lampiran 2. Absensi
Lampiran 3. Silabus
Lampiran 4. Nilai Evaluasi Prasiklus
Lampiran 5. RPP Siklus I
Lampiran 6. Soal Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Siklus 1
Lampiran 7. Kunci jawaban Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Siklus 1
Lampiran 8. Nilai Evaluasi siklus I
Lampiran 9. RPP Siklus II
Lampiran 10. Soal Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Siklus II
Lampiran 11. kunci jawaban Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Siklus II
Lampiran 12. Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 13. Rekapitulasi nilai evaluasi dari pra siklus sampai siklus II
Lampiran 14. Perhitungan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal dari pra siklus
sampai siklus II
Lampiran 15. PETA Kabupaten Demak
DAFTAR KEHADIRAN SISWA KELAS X-1
No Nama Absensi
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
1 Abdul Mukti - . .
2 Afif Fadli . . .
3 Ahmad Agung . . .
4 Ahmad Jalaludin . . .
5 Anna Aulia F . . .
6 Arif Muzaeni . . .
7 Asrori . - .
8 Dewi Sri Purwati . . .
9 Dul Somad . . .
10 Evi Apriani . . .
11 Heni Rismawati . . .
12 Khilmi Sahid . . .
13 M. Ilyas Yusda . . .
14 M. Nurul Kafi . . .
15 M. Romi . . .
16 M. Sabikhul Khoer . . .
17 M. Abdul Munif . . .
18 M. Lutfa As . . .
19 Munifah . . .
20 Nur Khasanah . . .
21 Nur Kholidah . . .
22 Qurotul Aini . . .
23 Raudhatun Naja . . .
24 Sa’adatul Munawaroh . . .
25 Shofwatun . . .
26 Siti Aminah . . .
27 Siti Nikmah . . .
28 Sobirin . . .
29 Sriyatun . . .
30 Sutiyani . . .
31 Ulil hidayah . . .
32 Zahrotun Inayah . . .
33 Mashud . . .
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar peserta didik pada prasiklus
Tabel 4.2 Hasil tes peserta didik (aspek kognitif) pada Siklus I
Tabel 4.3 Hasil tes peserta didik pada aspek kognitif siklus II
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Tes Peserta Didik Pra Siklus dan Siklus 1
Tabel 4.5 Perbandingan hasil belajar peserta didik dari Pra Siklus sampai ke
Siklus II
DAFTAR GAMBAR
3.1 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc.
Taggart
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Fisika
Program : IPA
Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan (2 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi : 2 Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan
dinamika benda titik
B. Kompetensi Dasar : 2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar
dinamika untuk gerak lurus , gerak vertikal dan gerak
melingkar beraturan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan hukum-hukum Newton tentang gerak
2. Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media
3. Memahami penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengetahui bunyi hukum Newton dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan hukum-hukum Newton tentang gerak dengan benar
3. Peserta didik mampu memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan
menggunakan berbagai media dengan tepat.
4. Peserta didik mampu menerapkan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
dengan mudah
E. Materi Pembelajaran
Hukum Newton tentang gerak
F. Alokasi Waktu : 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode :
- Diskusi
- Demonstrasi
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu
1 1. Kegiatan awal
• Apersepsi: Pada pertemuan sebelumnya, kalian
sudah memahami apa yang disebut gerak, dan gaya.
Masih ingatkah kalian tentang semua itu?
• Motivasi: Pada zaman dahulu orang berfikir bahwa
benda dapat bergerak jika diberi gaya. Apakah
kalian setuju dengan pandangan ini? Coba kalian
amati orang yang sedang mendorong mobil mogok.
Jika yang mendorong anak kecil, apakah mobil bisa
bergerak? Anak itu memberi gaya tetapi tidak bisa
menggerakan mobil. Saat yang mendorong beberapa
orang dewasa, mobilnya dapat bergerak.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menginformasikan media pembelajaran yang
akan digunakan
10 menit
2 2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
• Ketika kita menarik atau mendorong suatu benda
maka dikatakan kita melakukan gaya terhadap benda.
Jadi, apa yang dimaksud dengan gaya? gaya adalah
suatu tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan
suatu benda bergerak atau melakukan perpindahan
kedudukan. Kalau suatu benda dikatakan bergerak
apabila kedudukannya terhadap acuan tertentu selalu
berubah untuk setiap saat.
• Jika ada mobil yang mogok, mobil itu bisa berjalan
65 menit
lagi itu karena adanya dorongan atau tarikan. Suatu
dorongan atau tarikan yang diberikan pada benda
dinamakan dengan gaya. Bagaimanakah keadaan
mobil yang diberi gaya itu ? Apakah dapat bergerak
atau masih tetap diam ? Apakah yang menyebabkan
suatu benda itu bergerak ? Apa pula pengaruh gaya
pada gerak benda ?
Elaborasi
• Guru menyiapkan media pembelajaran visual
berbasis Macromedia Flash
• Guru mengawali dengan menjelaskan materi tentang
hukum Newton yang terdapat pada media
pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash
• Guru mempersilahkan 2 orang siswa untuk
mendemonstrasikan contoh hukum Newton di depan
kelas
• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang
jelas yang terdapat pada media pembelajaran visual
berbasis Macromedia Flash.
• Peserta didik berdiskusi untuk merangkum,
mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi apa yang
telah dipelajari dengan media pembelajaran visual.
Konfirmasi
• Guru meminta salah seorang peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi rangkuman materi yang
baru saja dipelajari.
• Guru memberi penguatan pada peserta didik yang
menyampaikan hasil rangkuman materi yang baru
saja dipelajari.
3
Penutup
a. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pada
materi yang telah dipelajari.
15 menit
b. Guru memberikan PR
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya, dan memberitahu pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
Jumlah Waktu 90 Menit
I. Alat dan Sumber Belajar
Sumber Belajar:
1. Sri Handayani dan Ali Damari, Fisika SMA dan MA Untuk Kelas X (BSE), Jakarta:
CV. Adi Perkasa, 2009.
2. Setya Nurachmandani, Fisika SMA dan MA Untuk Kelas X (BSE), Jakarta: Grahadi,
2009.
3. Bambang Ruwanto, Asas-asas Fisika, SMA kelas X Semester I 1A . Jakarta :
Yudhistira. 2006.
Alat : Media pembelajaran visual dengan animasi flash
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian :
- Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen :
- Tes Objektif
- Lembar pengamatan
3. Contoh instrumen:
a. Test Objektif
1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan hukum I Newton adalah ….
a. jika a = 0, maka benda selalu diam
b. jika v = 0, maka benda selalu bergerak lurus beraturan
c. jika a = 0, maka benda bergerak lurus berubah beraturan
d. jika a = 0, maka perubahan kecepatan benda selalu nol
e. jika v = 0, maka perubahan percepatan benda selalu nol
( skor : 1 )
Demak, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti,
Uswatun khasanah, S.Pd. Sairotul Munafiah
NIP: NIM: 073611036
Kepala Madrasah
H.Ali Masykur M.S.I
NIP.
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : MA Al Ahrom Karangsari Karangtengah Demak
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan Ke- : I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan Konsep dan prinsip dasar kinematika dan
dinamika benda titik
Kompetensi Dasar : 2.3 Menerapkan hukum Newton sebagai prinsip dasar
dinamika untuk gerak lurus, gerak vertical dan gerak
melingkar beraturan
Indikator : 2.3.1 Merumuskan persamaan hukum Newton
2.3.2 Membuktikan besarnya gaya aksi sama dengan gaya
reaksi
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu merumuskani hukum Newton I dengan benar.
2. Peserta didik mampu merumuskan hukum Newton II dan III dengan
benar
3. Peserta didik mampu mmembuktikan besar gaya aksi sama dengan gaya
reaksi dengan benar
II. Materi Pokok
Hukum Newton
III. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu
1 1. Kegiatan awal
• Apersepsi: Pada pertemuan sebelumnya
kalian sudah mempelajari tentang hukum-
hukum Newton. Masih ingatkah kalian
tentang itu?
• Motivasi: Pernahkah Anda menyaksikan
10 menit
Lampi
Lampiran 9
lomba dayung atau kano? Untuk
menjalankan perahu, para pendayung
memanfaatkan hukum ketiga Newton.
Pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air kebelakang.
Gaya ke belakang pada air tersebut (aksi)
menghasilkan gaya yang sama tetapi
berlawanan arah (reaksi). Gaya (reaksi) ini
menggerakkan perahu ke depan.Ternyata
manfaat fisika dalam kehidupan kita
sangat besar ya.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2 2. Kegiatan Inti
• Guru menyiapkan media pembelajaran
visual berbasis Macromedia Flash
• Guru mengawali dengan menjelaskan
materi tentang hukum Newton yang
terdapat pada media pembelajaran visual
berbasis Macromedia Flash
• Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan tentang
materi pada media visual yang kurang
jelas.
• Guru memantau dan membimbing siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
• Guru memberi contoh pemecahan masalah
berupa contoh soal
• Guru memberikan kuis kepada siswa dan
memberi reward kepada siswa yang bisa
menjawab.
• Siswa mengerjakan latihan soal, guru
memantau sambil membimbing
65 menit
Lampiran 9
seperlunya.
3
Penutup
a. Peserta didik dan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan PR.
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari
materi selanjutnya, dan memberitahu
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya.
15 menit
Jumlah Waktu 90 enit
IV. Alat dan Sumber Belajar
Sumber belajar :
1. Sri Handayani dan Ali Damari, Fisika SMA dan MA Untuk Kelas X (BSE),
Jakarta: CV. Adi Perkasa, 2009.
2. Setya Nurachmandani, Fisika SMA dan MA Untuk Kelas X (BSE), Jakarta:
Grahadi, 2009.
3. Bambang Ruwanto, Asas-asas Fisika, SMA kelas X Semester I 1A .
Jakarta : Yudhistira. 2006.
Alat: Media pembelajaran visual dengan animasi flash.
V. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian :
- Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen :
- Tes Objektif
- Lembar pengamatan
3. Contoh instrumen:
a. Test Objektif
Lampiran 9
1. Sebuah balok bermassa 5 kg ( berat w = 50 N ) digantung dengan
tali dan diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan
talinya?
a. 50 N c. 45 N e. 5N
b. 48 N d. 10 N
( skor : 1 )
Demak, 29 Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti,
Uswatun khasanah, S. Pd. Sairotul Munafiah
NIP: NIM: 073611036
Kepala Madrasah
Lampiran 9
H. Ali Masykur, M. Si.
NIP.
Lampiran 3
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MA AL Ahrom Karangsari Karangtengah Demak
Mata pelajaran : FISIKA
Kelas : X
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
MATERI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
SUMBER
BELAJAR
2.3
Menerapkan
Hukum Newton
sebagai prinsip
dasar dinamika
untuk gerak lurus
, gerak vertical
dan gerak
melingkar
beraturan.
• Menjelaskan
hukum-hukum
Newton
tentang gerak
• Memberikan
contoh
penerapan
hukum Newton
dengan
menggunakan
berbagai media
• Memahami
penerapan
hukum Newton
dalam
kehidupan
sehari-hari
• Merumuskan
persamaan
hukum I
Newton ,
• Hukum
Newton
tentang gerak
• Hukum I
Newton
• Hukum II
Newton
• Hukum III
Newton
• Melakukan demonstrasi yang
berhubungan dengan hukum
Newton
• Menggali informasi dari nara
sumber untuk mengenal
penerapan hukum Newton
dalam kehidupan sehari-hari.
2 JP
2 JP
2 JP
1. Media
pembelajaran
visual dengan
animasi flash.
2. Sri Handayani
dan Ali
Damari, Fisika
SMA dan MA
Untuk Kelas X
(BSE), Jakarta:
CV. Adi
Perkasa.
3. Setya
Nurachmanda
ni, Fisika SMA
dan MA Untuk
Kelas X
(BSE), Jakarta:
Grahadi.
4. Bambang
Ruwanto,
Asas-asas
Fisika, SMA
Lampiran 3
hukum II
Newton dan
hukum III
Newton
• Membuktikan
besarnya gaya
aksi sama
dengan gaya
reaksi
• Menerapkan
hukum Newton
pada gerak
lurus, gerak
vertikal dan
gerak
melingkar
beraturan
kelas X
Semester I 1A
. Jakarta :
Yudhistira.
Lampiran 3
Demak, Oktober 2011
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
H. Ali Masykur, M.S.I Uswatun Khasanah S.Pd.
1
SOAL SIKLUS I PEMAHAMAN KONSEP HUKUM NEWTON
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Bahasan : Hukum Newton
Kelas / Semester : X/1
Jumlah Soal : 20 Butir soal
Waktu : 50 menit
Nama Siswa : ______________________________________________
Kelas : ______________________________________________
Sekolah : ______________________________________________
PETUNJUK UMUM:
a. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar yang disediakan.
b. Tersedia waktu 50 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
c. Jumlah soal 20 butir, pada setiap butir soal terdapat 5 (empat) pilihan jawaban.
d. Beri tanda (X) pada lembar jawaban yang anda anggap benar
e. Apabila anda terlanjur salah membubuhkan tanda dan ingin memperbaikinya
caranya:
Contoh: Jawaban salah a b c d e
Dibetulkan menjadi a b c d e
f. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
PETUNJUK KHUSUS:
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. “Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya
yang berpengaruh padanya”
Dari pernyataan di atas termasuk bunyi hukum?
A. Hukum Ohm
B. Hukum Newton
C. Hukum III Newton
D. Hukum II Newton
E. Hukum I Newton
2
2. Sebuah benda yang dikenai gaya dapat bergerak dengan kecepatan konstan v.
Besar gaya total yang bekerja pada benda tersebut adalah…
A. Bergantung pada M
B. Nol
C. Tidak bergantung pada besar M
D. Bergantung pada besar v
E. Tidak bergantung pada besar v
3. Mengapa saat tangan kita memukul tembok dengan gaya F, tangan kita
merasa kesakitan?
A. Karena tembok memberikan reaksi dengan gaya tolak F yang
berlawanan arah dan sama besar dengan aksi gaya F pukulan tangan
kita ke tembok
B. Karena tembok memberikan aksi dengan gaya tolak yang sama arah
dan sama besar
C. Karena tembok memberikan aksi dengan gaya tolak F yang berlawanan
arah dan sama besar dengan reaksi gaya F pukulan tangan kita ke
tembok
D. Karena tembok memberikan aksi dengan gaya tolak yang berlawanan
arah
E. Karena tembok memberikan reaksi dengan gaya tolak yang sama arah
dan sama besar
4. Sebuah mobil bermassa 2000 kg dan dikenakan gaya sebesar 10.000 N.
Berapa percepatan yang dialami oleh mobil tersebut ?
A. 25 m/s2
B. 20 m/s2
C. 15 m/s2
D. 10 m/s2
E. 5 m/s2
3
5. Sebuah mobil bermassa 1000 kg, selama 10 sekon mobil yang awalnya
bergerak dengan kecepatan 36 km/jam bertambah cepat menjadi 54 km/jam.
Berapa gaya yang diperlukan untuk mempercepat mobil tersebut ?
A. 300 N
B. 400 N
C. 500 N
D. 600 N
E. 700 N
6. Sebuah benda jatuh dari ketinggian h = 20 m diatas permukaan tanah tanpa
kecepatan awal. Gerak benda hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi (gaya
tarik menarik bumi) sehingga benda bergerak dengan percepatan sama
dengan percepatan gravitasi bumi 9 : 10 m/s2. Berapa kecepatan benda saat
mencapai tanah dalam m/s ?
A. 10 m/s
B. 15 m/s
C. 20 m/s
D. 25 m/s
E. 30 m/s
7. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Meja diletakkan diatas bumi. Massa
buku adalah 2 kg jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka hitunglah
besar gaya reaksi bumi terhadap buku ?
A. 20 N
B. -20 N
C, 10 N
D. -10 N
E. 15 N
4
8. Perhatikan gambar di bawah ini !
Hitunglah percepatan benda di atas, jika benda mempunyai massa 20 kg
berada di papan yang licin sempurna dan benda tersebut di tarik oleh suatu
gaya sebesar 50 N kearah mendatar.
A. 2,5 m/s2
B. 3 m/s2
C. 3,5 m/s2
D. 4 m/s2
E. 5 m/s2
9. Perhatikan gambar di bawah ini.
f2 + 30 N f1 = 10 N
Dua buah gaya bekerja pada sebuah balok yang massanya 2 kg, jika F1 = 10
N dan F2 = 30 N. Hitunglah percepatan balok ?
A. 10 m/s2
B. 15 m/s2
C. 20 m/s2
D. 25 m/s2
E. 30 m/s2
10. Gaya horizontal sebesar 10 N dikerjakan pada balok bermassa 4 kg yang
diam di atas bidang datar yang licin. Jika diketahui kelajuan balok setelah 6 s
sebesar 15 m/s. berapa jarak yang ditempuh balok setelah 6 s ?
A. 40 m
B. 45 m
C. 50 m
D. 55 m
E. 60 m
M = 20 kg
5
11. Balok A bermassa 12 kg tergantung pada tali yang di hubungkan dengan
balok B bermassa 30 kg yang diam di atas bidang datar tanpa gesekan.
Tentukan percepatan kedua balok ?
A. 3,5 m/s2
B. 3,8 m/s2
C. 2,5 m/s2
D. 2,8 m/s2
E. 4.8 m/s2
12. Sebuah mobil bermassa 750 kg melaju dengan kecepatan 72 km/jam diatas
jalan datar. Berapa daya hambat yang dapat menghentikan mobil setelah
menempuh jarak 30 m ?
A. 5000 N
B. 6000 N
C. -5000 N
D. - 6000 N
E. 7000 N
13. Sebuah kotak bermassa 10 kg diletakkan pada meja datar licin. Berapakah
percepatan kotak, jika kotak di tarik dengan gaya F mendatar sebesar 20 N ?
A. 1 m/s2
B. 2 m/s2
C. 3 m/s2
D. 4 m/s2
E. 5 m/s2
6
14. Perhatikan gambar di bawah ini.
Dua balok yang bersentuhan mula-mula diam diatas lantai licin. Jika pada
balok 35 kg dikerjakan gaya sebesar 100 N. tentukan percepatan masing-
masing balok?
A. 1,81 m/s2
B. 1,82 m/s2
C. 1.83 m/s2
D. 1,84 m/s2
E. 1,85 m/s2
15. Perhatikan gambar di bawah ini.
Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 3 kg dan 2 g
dihubungkan dengan tali melalui katrol licin (lihat gambar). Mula-mula B di
tahan kemudian dilepaskan jika g = 10 m/s2. Berapa kecepatan B saat
menumbuk lantai.
A. 4 m/s2
B. 5 m/s2
C. 6 m/s2
D. 7 m/s2
E. 8 m/s2
100 N
35 kg
20 kg
2 m
A
B
7
16. Mesin suatu kendaraan bermotor mampu memberikan gaya 4500 N.
berapakah besarnya percepatan maksimal kendaraan tersebut jika massa
kendaraan itu 750 kg?
A. 3 m/s2
B. 4 m/s2
C. 5 m/s2
D. 6 m/s2
E. 7 m/s2
17. Sebuah mobil bermassa 1500 kg bergerak dengan percepatan 5 m/s2. gaya
yang harus diberikan oleh mesin mobil tersebut adalah sebesar ?
A. 300 N
B. 750 N
C. 7500 N
D. 75000 N
E. 30000 N
18. Sebuah benda yang massa totalnya 500 kg tergantung pada kabel yang
tegangan maksimumnya 10000 N. Berapakah percepatan maksimum yang
diizinkan agar kabel tidak putus ?
A. 8,2 m/s2
B. 9,2 m/s2
C. 10,2 m/s2
D. 11,2 m/s2
E. 12,2 m/s2
19. Mesin sepeda motor mampu memberikan gaya 1500 N. Berapa besarnya
percepatan maksimal sepeda motor tersebut jika massa sepeda motor itu 125
kg?
A. 10 m/s2
B. 11 m/s2
C. 12 m/s2
D. 13 m/s2
E. 14 m/s2
8
20. Sebuah tas diletakkan diatas meja. Meja diletakkan diatas bumi massa tas
adalah 5 kg jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2. maka hitunglah besar
gaya reaksi bumi terhadap tas ?
A. - 40 N
B. - 50 N
C. - 60 N
D. - 70 N
E. - 80 N
Lampiran 7
Kunci Jawaban Pemhaman Konsep Peserta Didik
Siklus I
1. E
2. B
3. A
4. 2sm 5
Kg 2000
N 10000
m
Fa === (E)
5. Kecepatan mobil saat awal oV = 36 km/jam
= 36.000 m/3600 s = 10 m/s
Kecepatan mobil saat akhir tV = 54 km/jam
= 54.000 m/3600 s = 15 m/s
Percepatan mobil = 2ot m/s 0,510
1015
t
VV=
−=
−
Gaya yang diperlukan untuk mempercepat mobil tersebut adalah :
F = m.a
= 1000 kg x 0,5 2m/s
= 500 N (C)
6. Kecepatan benda tV = atVo + = gt = 10 ( 2m/s ) x t (s)
Waktu t = g
2h dengan : h = 20 m
g = 10 2m/s
t = 410
20 x 2= = 2 second
Kecepatan benda saat mencapai tanah
v = gt = 10 2m/s x 2 (s)
= 20 m/s (C)
7. Gaya berat buku W = m.g
= 2 kg . 10 2m/s
= 20 kg . 2m/s
= 20 N
Gaya reaksi bumi terhadap buku
N 20FF reaksiaksi −=− (dengan arah dari bumi menuju buku) (B)
Lampiran 7
8. Percepatan Benda
2sm 2,5
kg 20
N 5
m
Fa === (A)
9. Dengan memilih arah ke kanan sebagai arah positif, maka 2F bertanda
positif, sedangkan 1F bertanda negatif sesuai Hukum Newton.
F∑ = ma
21 FF + = ma
- 10 N + 30 N = (2 kg) a
a = 10 2sm ke kanan (A)
10. F = m . a
a = m
F =
kg 4
N 10
= kg 4
sm kg 10 2
= 2,5 2sm
Jarak yang ditempuh balok setelah 6 s
s = 2
o attV +
= ( ) ( )( )22 s 6s
m 2,5s 6 0 +
= 45 m (B)
11. F∑ = m . a
TTWA +− = ( )a mm BA +
AW = ( )a mm BA +
gmA = ( )a mm BA +
a = BA
A
mm
gm
+
= ( )( )
kg 30kg 12
sm 9,8kg 12 2
+
= 2,8 2sm (D)
12. m = 750 kg
oV = 72 km (jam = 20 m/s)
tV = 0
s = 30 m
Lampiran 7
2
tV = as 2V2
o +
0 = ( ) m 30 x a 2m/s 202+
a = 60
400−2s
m
F = m . a
= s
m 60
400 xkg 75−
= -5000 N (C)
13. F∑ = m . a
F = m . a
a = m
F
= 2
20 = 2 2s
m (B)
14. a = ( )21 mm
P
+
= ( )kg 20 kg 35
100
+
= 55
100
= 1,82 2sm (B)
15. a = gmm
m
BA
B
+
a = 10x 2 3
2
+
a = 4 2sm
Benda bergerak dengan kecepatan awal 0Vo = kecepatan benda B saat
menumbuk lantai :
2Vt = as 2V2
o +
2Vt = 0 + 2 x 4 x 2
2Vt = 16 → Vt = 4 s
m (A)
16. F = m . a
a = 750
4500 = 6 2s
m (D)
Lampiran 7
17. F∑ = m . a
= 1500 kg . 5 2sm
= 7500 N (C)
18. F∑ = m . a
T – W = m . a
T – mg = m . a
a = m
mg-T
= gm
T−
= 2sm 9,8
kg 500
N 10000−
= 10,2 2sm (C)
19. F∑ = m . a
a = 2sm 12
125
1500= (C)
20. Gaya berat tas w = m . g
= 5 kg . 10 2sm
= 50 kg 2sm
= 50 N
Gaya reaksi bumi terhadap tas
N 50FF reaksiaksi −=− (B)
Lampiran 10
SOAL SIKLUS II PEMAHAMAN KONSEP HUKUM NEWTON
Satuan Pendidikan : MA
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Bahasan : Hukum Newton
Kelas / Semester : X/1
Jumlah Soal : 20 Butir soal
Waktu : 50 menit
Nama Siswa : ______________________________________________
Kelas : ______________________________________________
Sekolah : ______________________________________________
PETUNJUK UMUM:
a. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar yang disediakan.
b. Tersedia waktu 50 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
c. Jumlah soal 20 butir, pada setiap butir soal terdapat 5 (empat) pilihan jawaban.
d. Beri tanda (X) pada lembar jawaban yang anda anggap benar
e. Apabila anda terlanjur salah membubuhkan tanda dan ingin memperbaikinya
caranya:
Contoh: Jawaban salah a b c d e
Dibetulkan menjadi a b c d e
f. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
PETUNJUK KHUSUS:
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Sebuah mobil bergerak melewati sebuah tikungan yang mempunyai radius
kelengkungan 100 m, jika kelajuan mobil tersebut pada saat melewati tikungan
adalah 54 km/jam, maka hitunglah percepatan sentripetalnya ?
A. 2,10 m/s2
Lampiran 10
B. 2,15 m/s2
C. 2,20 m/s2
D. 2,25 m/s2
E. 2,35 m/s2
2. Sebuah benda bermassa 4 kg diam pada saat t = 0, sebuah gaya tunggal konstan
yang horizontal (fx) bekerja pada benda tersebut. Setelah t = 3 s, benda telah
berpindah sejauh 2,25 m. berapakah besar gaya fx ini ?
A. 200 N
B. 210 N
C. 220 N
D. 230 N
E. 240 N
3. Perhatikan gambar di bawah ini.
Dua benda yang beratnya W1 dan W2 dirangkai seperti pada gambar di atas. Bila
sistem dalam keadaan seimbang dan gesekan pada bidang dan pada katrol
diabaikan. Tentukan perbandingan berat W1 dan W2 ?
A. 1
T
T
W1 sin 300
300 w2 W1
300
300
Lampiran 10
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Gaya horizontal sebesar 10 N dikerjakan pada balok bermassa 4 kg yang diam di
atas bidang datar yang licin. Jika diketahui kelajuan balok setelah 6 s sebesar 15
m/s. berapa jarak yang ditempuh balok setelah 6 s ?
A. 40 m
B. 45 m
C. 50 m
D. 55 m
E. 60 m
5. Sebuah lift yang massa totalnya 800 kg tergantung pada kabel yang tegangan
maksimumnya 20.000 N. Berapakah percepatan maksimum yang diizinkan agar
kabel tidak putus ?
A. 15,2 m/s2
B. 15,5 m/s2
C. 16,2 m/s2
D. 16,5 m/s2
E. 16. 6 m/s2
Lampiran 10
6. Sebuah mobil bermassa 750 kg melaju dengan kecepatan 72 km/jam diatas jalan
datar. Berapa daya hambat yang dapat menghentikan mobil setelah menempuh
jarak 30 m ?
A. 5000 N
B. 6000 N
C. - 5000 N
D. - 6000 N
E. -7000 N
7. Sebuah kotak bermassa 10 kg diletakkan pada meja datar licin. Berapakah
percepatan kotak, jika kotak di tarik dengan gaya F mendatar sebesar 20 N ?
A. 1 m/s2
B. 2 m/s2
C. 3 m/s2
D. 4 m/s2
E. 5 m/s2
8. Sebuah balok bermassa 20 kg diletakkan pada bidang datar yang licin. Berapa
gaya normal balok (g = 10 m/s2) jika balok di tarik dengan gaya F sebesar 20 N
dengan sudut kemiringan 300 ?
A. 170 N
B. 180 N
C. 190 N
D. 200 N
Lampiran 10
E. 210 N
9. Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan pada meja licin. Berapakah gaya normal
balok (g = 10 m/s2) jika kotak di dorong dengan gaya F sebesar 20 N dengan
sudut kemiringan 300 ?
A. 100 N
B. 110 N
C. 120 N
D. 130 N
E. 140 N
10. Anggi yang bermassa 50 kg sedang berada dalam lift yang bergerak dengan
percepatan 3 m/s2. berapakah gaya desakan kaki Anggi pada lift bila lift
diperccpat ke atas ?
A. 500 N
B. 550 N
C. 600 N
D. 625 N
E. 650 N
11. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, dapat
dipastikan bahwa bahwa benda tersebut dalam keadaan ….
A. Diam
B. Bergerak
C. Bergerak dengan kelajuan tetap
D. Diam dan bergerak lurus beraturan
E. Bergerak lurus beraturan
Lampiran 10
12. Sebuah peti massa 20 kg berada pada lantai yang licin diberi gaya 40 N ke kanan
dan 30 N ke kiri. Jika peti pada awalnya diam, tentukanlah percepatannya….
A. 5 m/s2
B. 0,5 m/s2
C. 15 m/s2
D. 50 m/s2
E. 3 m/s2
13. Dari soal no 2 tentukan kecepatan peti setelah 4 detik….
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 3 m/s
D. 5 m/s
E. 20 m/s
14. Dari soal no 2 tentukan jarak yang ditempuh dalam rentang waktu tersebut….
A. 1 m
B. 2 m
C. 3 m
D. 4 m
E. 5 m
15. Sebuah benda B massa 2 kg diberi gaya 8 N dengan membentuk sudut 60o
terhadap horizontal. Jika mula-mula benda diam berapa kecepatan benda setelah
10 s?
A. 30 m/s
B. 10 m/s
C. 15 m/
D. 25 m/s
E. 20 m/s
Lampiran 10
16. Sebuah benda massa 20 kg (g = 10 m/s2) berada pada suatu bidang. Tentukan
besar gaya normal jika bdang sentuh berupa bidang datar horizontal!
A. 2000 N
B. 250 N
C. 200 N
D. 100 N
E. 20 N
17. Dari soal no. 6 Tentukan besar gaya normal jika bidang sentuh berupa bidang
miring dengan kemiringan 30o!
A. N
B. N
C. N
D. N
E. N
18. Sebuah benda massa 20 kg berada diam pada bidang datar kasar
( ). Sebuah gaya F bekerja secara mendatar pada benda.
Tentukan percepatan benda jika F sebesar 100N!
A. 20 m/s2
B. 5 m/s2
C. 4 m/s2
D. 3 m/s2
E. 2 m/s2
19. Sebuah benda massa 2 kg berada pada puncak bidang miring 300. Hitung
kecepatan benda saat mencapai dasar jka panjang lintasan yang ditempuh 10 m,
anggap benda awalnya diam!
A. 0,1 m/s
B. 1 m/s
Lampiran 10
C. 10 m/s
D. 100 m/s
E. 1000 m/s
20. Seorang massa 60 kg (g = 10 m/s2) berada dalam sebuah lift yang bergerak ke
atas dengan percepatan 2 m/s2. Berapakah berat semu orang tersebut?
A. 72 N
B. 7200 N
C. 720 N
D. 720 kg
E. 72 kg
議WIN義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義義議義W義I義N義義義義義菊義D義o義t義u義m義義義義義掬¨Àb義義義義 丘ô§ÀbÀú c義義義義義義義義 丘pû c義義義義蟻義義義 丘ü c義義義義誼義義義 丘Øü c義義義義議義義義義義義義 丘˜ý c義義義義掬義義義 丘Xþ c
Lampiran 12
DAFTAR NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI HUKUM NEWTONN SIKLUS II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 ABDUL MUKTI 50 TIDAK TUNTAS
2 AFIF FADHLI 80 TUNTAS
3 AHAMD AGUNG 60 TUNTAS
4 AHMAD JALALUDIN 50 TIDAK TUNTAS
5 ANNA AULIA F 85 TUNTAS
6 ARIF MUZAENI 80 TUNTAS
7 ASRORI 70 TUNTAS
8 DEWI SRI PURWATI 65 TUNTAS
9 DUL SOMAD 65 TUNTAS
10 EVI APRIYANI 70 TUNTAS
11 HENI RISMAWATI 90 TUNTAS
12 KHILMI SAHID 85 TUNTAS
13 M. ILYAS 55 TIDAK TUNTAS
14 M.NURUL 70 TUNTAS
15 M. ROMI A 75 TUNTAS
16 M. SHABIKHUL 70 TUNTAS
17 M.ABDUL MUNIF 75 TUNTAS
18 M. LUTHFA 65 TUNTAS
19 MUNIFAH 80 TUNTAS
20 NUR KHASANAH 75 TUNTAS
21 NUR KHOLIDAH 80 TUNTAS
22 QUROTUL AINI 80 TUNTAS
23 RAUDHATUN NAJA 95 TUNTAS
24 SA'ADATUL M 70 TUNTAS
25 SHOFWATUN 95 TUNTAS
26 SITI AMINAH 75 TUNTAS
27 SITI NIKMAH 70 TUNTAS
28 SOBIRIN 80 TUNTAS
29 SRIYATUN 80 TUNTAS
30 SUTIYANI 75 TUNTAS
31 ULIL HIDAYAH 95 TUNTAS
32 ZAHROTUL INAYAH 85 TUNTAS
33 MASHUD 60 TUNTAS
2455
NILAI TERENDAH 50
NILAI TERTINGGI 95
RATA-RATA 74,39
KETUNTASAN 90,90%
Lampiran 8
DAFTAR NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI HUKUM N NEWTON S SIKLUS I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 ABDUL MUKTI 50 TIDAK TUNTAS
2 AFIF FADHLI 70 TUNTAS
3 AHAMD AGUNG 50 TIDAK TUNTAS
4 AHMAD JALALUDIN 45 TIDAK TUNTAS
5 ANNA AULIA F 65 TUNTAS
6 ARIF MUZAENI 75 TUNTAS
7 ASRORI 70 TUNTAS
8 DEWI SRI PURWATI 55 TIDAK TUNTAS
9 DUL SOMAD 65 TUNTAS
10 EVI APRIYANI 55 TIDAK TUNTAS
11 HENI RISMAWATI 80 TUNTAS
12 KHILMI SAHID 75 TUNTAS
13 M. ILYAS 50 TIDAK TUNTAS
14 M.NURUL 65 TUNTAS
15 M. ROMI A 55 TIDAK TUNTAS
16 M. SHABIKHUL 70 TUNTAS
17 M.ABDUL MUNIF 55 TIDAK TUNTAS
18 M. LUTHFA 65 TUNTAS
19 MUNIFAH 70 TUNTAS
20 NUR KHASANAH 70 TUNTAS
21 NUR KHOLIDAH 75 TUNTAS
22 QUROTUL AINI 80 TUNTAS
23 RAUDHATUN NAJA 85 TUNTAS
24 SA'ADATUL M 70 TUNTAS
25 SHOFWATUN 80 TUNTAS
26 SITI AMINAH 55 TIDAK TUNTAS
27 SITI NIKMAH 50 TIDAK TUNTAS
28 SOBIRIN 70 TUNTAS
29 SRIYATUN 80 TUNTAS
30 SUTIYANI 75 TUNTAS
31 ULIL HIDAYAH 85 TUNTAS
32 ZAHROTUL INAYAH 75 TUNTAS
33 MASHUD 55 TIDAK TUNTAS
2190
NILAI TERENDAH 45
NILAI TERTINGGI 85
RATA - RATA 66, 36
KETUNTASAN 66,66%
Lampiran 4
DAFTAR NILAI TES PRA SIKLUS
No Nama L/P Nilai KETERANGAN
1 ABDUL MUKTI L 45 TIDAK TUNTAS
2 AFIF FADHLI L 65 TUNTAS
3 AHAMD AGUNG L 50 TIDAK TUNTAS
4 AHMAD JALALUDIN L 60 TUNTAS
5 ANNA AULIA F P 55 TIDAK TUNTAS
6 ARIF MUZAENI L 55 TIDAK TUNTAS
7 ASRORI L 65 TUNTAS
8 DEWI SRI PURWATI P 60 TUNTAS
9 DUL SOMAD L 70 TUNTAS
10 EVI APRIYANI P 60 TUNTAS
11 HENI RISMAWATI P 50 TIDAK TUNTAS
12 KHILMI SAHID L 50 TIDAK TUNTAS
13 M. ILYAS L 55 TIDAK TUNTAS
14 M.NURUL L 50 TIDAK TUNTAS
15 M. ROMI A L 60 TUNTAS
16 M. SHABIKHUL L 60 TUNTAS
17 M.ABDUL MUNIF L 55 TIDAK TUNTAS
18 M. LUTHFA L 45 TIDAK TUNTAS
19 MUNIFAH P 40 TIDAK TUNTAS
20 NUR KHASANAH P 50 TIDAK TUNTAS
21 NUR KHOLIDAH P 55 TIDAK TUNTAS
22 QUROTUL AINI P 50 TIDAK TUNTAS
23 RAUDHATUN NAJA P 80 TUNTAS
24 SA'ADATUL M P 55 TIDAK TUNTAS
25 SHOFWATUN P 65 TUNTAS
26 SITI AMINAH P 45 TIDAK TUNTAS
27 SITI NIKMAH P 40 TIDAK TUNTAS
28 SOBIRIN L 60 TUNTAS
29 SRIYATUN P 50 TIDAK TUNTAS
30 SUTIYANI P 50 TIDAK TUNTAS
31 ULIL HIDAYAH P 55 TIDAK TUNTAS
32 ZAHROTUL INAYAH P 60 TUNTAS
33 MASHUD L 55 TIDAK TUNTAS
1820
NILAI TERENDAH 40
NILAI TERTINGGI 70
RATA-RATA 55,15
KETUNTASAN 36,36%
Lampiran 1
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS X-1 MA AL AHROM
No Nama L/P
1 ABDUL MUKTI L
2 AFIF FADHLI L
3 AHAMD AGUNG L
4 AHMAD JALALUDIN L
5 ANNA AULIA F P
6 ARIF MUZAENI L
7 ASRORI L
8 DEWI SRI PURWATI P
9 DUL SOMAD L
10 EVI APRIYANI P
11 HENI RISMAWATI P
12 KHILMI SAHID L
13 M. ILYAS L
14 M.NURUL L
15 M. ROMI A L
16 M. SHABIKHUL L
17 M.ABDUL MUNIF L
18 M. LUTHFA L
19 MUNIFAH P
20 NUR KHASANAH P
21 NUR KHOLIDAH P
22 QUROTUL AINI P
23 RAUDHATUN NAJA P
24 SA'ADATUL M P
25 SHOFWATUN P
26 SITI AMINAH P
27 SITI NIKMAH P
28 SOBIRIN L
29 SRIYATUN P
30 SUTIYANI P
31 ULIL HIDAYAH P
32 ZAHROTUL INAYAH P
33 MASHUD L
Lampiran 13
REKAPITULASI HASIL NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP
NO NAMA PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
NILAI NILAI NILAI
1 ABDUL MUKTI 45 50 50
2 AFIF FADHLI 65 70 80
3 AHAMD AGUNG 50 50 60
4 AHMAD JALALUDIN 60 45 50
5 ANNA AULIA F 50 65 85
6 ARIF MUZAENI 55 75 80
7 ASRORI 65 70 70
8 DEWI SRI PURWATI 60 55 65
9 DUL SOMAD 70 65 65
10 EVI APRIYANI 60 55 70
11 HENI RISMAWATI 55 80 90
12 KHILMI SAHID 50 75 85
13 M. ILYAS 55 50 55
14 M.NURUL 50 65 70
15 M. ROMI A 60 55 75
16 M. SHABIKHUL 60 70 70
17 M.ABDUL MUNIF 55 55 75
18 M. LUTHFA 45 65 65
19 MUNIFAH 40 70 80
20 NUR KHASANAH 50 70 75
21 NUR KHOLIDAH 55 75 80
22 QUROTUL AINI 50 80 80
23 RAUDHATUN NAJA 80 85 95
24 SA'ADATUL M 55 70 70
25 SHOFWATUN 65 80 95
26 SITI AMINAH 45 55 75
27 SITI NIKMAH 40 50 70
28 SOBIRIN 60 70 80
29 SRIYATUN 50 80 80
30 SUTIYANI 50 75 75
31 ULIL HIDAYAH 55 85 95
32 ZAHROTUL INAYAH 60 75 85
33 MASHUD 55 55 60
JUMLAH 1820 2190 2455
RATA-RATA 55,15 66,36 74,39
NILAI TERENDAH 40 45 50
NILAI TERTINGGI 70 85 95
KETUNTASAN 36,36 % 66,66 % 90, 90%
Lampiran 14
1. Pra Siklus
a. Perhitungan Nilai rata-rata:
N
xx∑
=
= ����
��
= 55,15
Jadi nilai rata-rata pra siklus 55,15
Keterangan :
x = rata – rata nilai
N = jumlah siswa
∑ x= jumlah nilai seluruh siswa
b. Ketuntasan belajar klasikal
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswankeseluruhajumlah
belajartuntasyangsiswajumlah
= ��
�� x 100%
= 36,36%
2. Siklus I
a. Perhitungan Nilai rata-rata:
N
xx∑
=
= ����
��
= 66,36
Jadi nilai rata-rata siklus I adalah 66,36
Keterangan :
x = rata – rata nilai
N = jumlah siswa
∑ x= jumlah nilai seluruh siswa
Lampiran 14
b. Ketuntasan belajar klasikal
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswankeseluruhajumlah
belajartuntasyangsiswajumlah
= ��
�� x 100%
= 66,66%
3. Siklus II
a. Perhitungan Nilai rata-rata:
N
xx∑
=
= ��
��
= 74,39
Jadi nilai rata-rata pra siklus II 74,39
Keterangan :
x = rata – rata nilai
N = jumlah siswa
∑ x= jumlah nilai seluruh siswa
b. Ketuntasan belajar klasikal
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswankeseluruhajumlah
belajartuntasyangsiswajumlah
= ��
�� x 100%
= 90,90%
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SIKLUS I
1. Diketahui: Kelajuan mobil saat melewati tikungan 54 kg/jam = 54.000 m/3600 s = 15 m/s
Ditanyakan : a?
Jawabanya:Percepatan sentripetal r
Va
2
= = 2
2
sm 2,25
m 100
m/s 15=
(D)
2. Karena gaya netto yang bekerja pada benda adalah konstan, maka percepatan benda juga
konstan. Percepatan benda dapat dihitung dari persamaan jarak tempuh benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dengan 0Vo =
x = 2
o at2
1tV +
x = 2at2
1
a = ( )( )2235
m 2,252
t
2x=
a = 0,500 2sm
xF = m . a
= 4 kg . 0,500 2sm
= 200 N (A)
3. 0
12 30sin WTTW −+− = 0 0
12 30sinWW = = 1W (0,5)
2W
W
2
1 = (B)
4. Diketahui : F = 10N
m = 4kg
Ditanyakan: a….?
Jawab:
F = m . a
a = m
F
= kg 4
N 10
= kg 4
sm kg 10 2
Lampiran 11
= 2,5 2sm
Jarak yang ditempuh balok setelah 6 s
s = 2
o attV +
= ( ) ( )( )22 s 6s
m 2,5s 6 0 +
= 45 m (B)
5. Diketahui : T = 20.000N
m = 800 kg
Ditanyakan : a…..?
Jawaban :
F∑ = m . a
WT − = m . a
mgT − = m . a
a = m
mgT −
= g−m
T
= 2sm 9,8
kg 800
N 20.000−
= 15,2 2sm (A)
6. Diketahui : m = 750 kg
oV = 72 km (jam = 20 m/s)
tV = 0
s = 30 m
Ditanyakan : F…?
Jawaban :
2
tV = as 2V2
o +
0 = ( ) m 30 x a 2m/s 202+
a = 60
400−2s
m
F = m . a
Lampiran 11
= s
m 60
400 xkg 75−
= -5000 N (C)
7. Diketahui : F=20 N , m=2 kg
Ditanyakan : a……….?
Jawaban : F∑ = m . a
F = m . a
a = m
F
= 2
20 = 2 2s
m (B)
8. Diketahui : m=20kg
Ditanyakan: N………?
Jawaban : F∑ = 0
N + F = W
N + F sin θ = m.g
N = 20 x 10 – 20 x sin 030
N = 200 – 10
N = 190 N (C)
9. Diketahui:
Ditanyakan:
Jawaban :
D F∑ = 0
N – F – W = 0
N = 20 sin 030 + 10 x 10
N = 110 N (B)
10. Diketahui: m= 50 kg, a= 3
Ditanyakan: N…………..?
Jawaban: F∑ = m . a
N – mg = m . a
N = m (g + a)
N = 50 x (10 + 3)
N = 650 N (D)
11. D
12. B
13. A
Lampiran 11
14. D
15. E
16. C
17. A
18. E
19. C
20. C
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Sairotul Munafiah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 7 April 1988
3. NIM : 073611036
4. Alamat Rumah : Kalikondang RT: I RW : IV, Demak
HP : 085225824341
Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal:
a. SDN Kalikondang II Lulus Tahun2001
b. SMP N 2 Demak Lulus Tahun 2003
c. SMA N I Demak Lulus Tahun 2006
d. IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2011
2. Pendidikan Non-Formal:
Pondok pesantren APIK Lulus Tahun 2006
Semarang, 30 November 2011
Sairotul Munafiah
Nim: 073611036