fakultas tarbiyah institut agama islam...

88
UPAYA MEN PADA MATA PE KELAS V POKO METODE IBTIDAIYA CANDI Diajukan pe INSTITUT A NINGKATKAN PRESTASI BELAJA ELAJARAN SEJARAH KEBUDAYA OK BAHASAN FATKHU MAKKAH INDEX CARD MATCH DI MADR AH MIFTAHUL MARHABAN KEM IMULYO TAHUN AJARAN 2010/20 PENELITIAN TINDAKAN KELAS n untuk memenuhi persyaratan penelitian enulisan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Ngatomo : 093111244 FAKULTAS TARBIYAH AGAMA ISLAM NEGERI WAL SEMARANG 2010 AR SISWA AAN ISLAM H DENGAN RASAH MBARAN 011 dan LISONGO

Upload: dangxuyen

Post on 23-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARPADA MATA PELAJARAN SKELAS V POKOK BAHASAN

METODE IBTIDAIYAH

CANDIMULYO

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penelitian dan

penulisan skripsi guna memperoleh gelar

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARPADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

POKOK BAHASAN FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DI MADRASAH

BTIDAIYAH MIFTAHUL MARHABAN KEMBARAN CANDIMULYO TAHUN AJARAN 2010/201

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penelitian dan

penulisan skripsi guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Ngatomo : 093111244

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA EJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

FATKHU MAKKAH DENGAN DI MADRASAH

MIFTAHUL MARHABAN KEMBARAN /2011

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penelitian dan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan
Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan
Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ngatomo

NIM : 093111244

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Kualifikasi S1

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 11 November 2011

Saya yang menyatakan

Ngatomo

NIM. 093111244

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan Fatkhu Makkah Dengan Metode Index Card Match Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban Kembaran Candimulyo Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis : Ngatomo

NIM : 093111244

Kata kunci: penerapan, Index Card Match , prestasi belajar, SKI, MI

SKI merupakan pelajaran yang memegang peranan penting karena berhubungan dengan sikap atau mental anak dimasa datang. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran SKI harus mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil observasi awal ditemukan bahwa Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban sebagian siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan kelas 6,5 dari materi.

Peneliti menetapkan ketuntasan minimal 75, artinya siswa dinyatakan tuntas apabila telah mencapai nilai 75 atau lebih. Secara klasikal dikatakan tuntas telah 80 %.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Fatkhu Makkah. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam siklus I tentang Fatkhu Makkah : pengertian Fatkhu Makkah dan sebab-sebab terjadinya Fatkhu Makkah. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberi alokasi waktu 2 x 35 menit, artinya setiap RPP disampaikan dalam satu kali tatap muka.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya kompetensi dasar Fatkhu Makkah bagi siswa kelas V Semester II Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban Kembaran Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. Dari hasil penelitian di akhir perbaikan pembelajaran terlihat ada peningkatan dibandingkan sebelum perbaikan. Namun ada yang belum mencapai ketuntasan yaitu 10 anak, sehingga secara klasikal hanya mencapai 71,43%. Jadi belum tercapai ketuntasan minimal secara klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada akhir siklus II Siswa yang

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

aktif dalam pembelajaran mengalami peningkatan yaitu dari 89,99% menjadi 96,42 %. Berarti ada kenaikan sebesar 6,435%.

Dari hasil penelitian pada pembelajaran ini terlihat adanya peningkatan dibandingkan perbaikan pembelajaran sebelumnya. Rata-rata ketuntasan klasikal 94,29%. Namun ada yang belum tuntas sebanyak 7 (tujuh) siswa (20 %). Ketuntasan klasikal sudah tercapai karena ketuntasannya sudah lebih dari 80%.

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

MOTTO

Bersabar adalah kunci kesuksesan…

(penulis)

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Istri dan anak-anaku yang menjadi pendorong terselesaikanya skripsi

ini.

2. Bapak/Ibu dosen yang telah mengajar dikelas H.

3. Bapak Ahmad Mutohar yang telah membimbing kami dengan penuh

ketelatenan.

4. Teman-teman kelas H yang telah menyemangati kami.

5. Semua pihak yang telah ikut menyukseskan terselesaikanya hasil akhir

ini.

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas ijin dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penyusunan skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan Fatkhu Makkah Dengan Metode Index Card Match Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban” ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan studi dan memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang telah banyak membantu dengan semua saran, kritik, sumbangan pikiran, tenaga dan waktu serta bimbingan yang diberikan kepada kami. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati yang tulus dan penuh rasa hormat, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

2. Bapak Ahmad Mutohar, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi.

3. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan sebagai bekal yang bermanfaat bagi masa depan

penulis.

4. Kepala Sekolah dan segenap Guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah

Miftahul Marhaban Kembaran Candimulyo yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melalukan penelitian.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

KETERANGAN PENELITIAN

ABSTRAK ………...............................................................................................i

PERNYATAAN……............................................................................................. ii

MOTTO……........................................................................................................ iii

PERSEMBAHAN … ....................................................................................... iv

KATA PENGANTAR……................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………...…………....……...viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN……................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................5

C. Rumusan Masalah ......................................................................6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................6

BAB II LANDASAN TEORI……........................................................................8

A. Kajian Pustaka …….........................................................................8

B. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar ………..................................9

C. Hasil Belajar ................................................................................19

D. Metode Index Card Match ....................................................... …22

E. Pembelajaran SKI ……………………………………………......24

F. Penerapan Metode Index Card Match…………....………………27

G. Materi Pokok Fatkhu Makkah ……………………………28

H. Hipotesis Tindakan ....................................................................29

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ........................................................30

A. Setting Penelitian ....................................................................30

B. Subyek Penelitian ....................................................................30

C. Sumber Data ................................................................................30

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data …….....................................30

E. Analisis Data ................................................................................31

F. Prosedur Penelitian. …………………………………………....32

G. Indikator Keberhasilan …..............................................................35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................36

A. Deskripsi Hasil Siklus ….……………………….…….................36

B. Pembahasan Hasil Siklus...............................................................49

C. Hasil Penelitian …………………..……………...………………50

D. Hambatan Penelitian……………………………..………………50

BAB V PENUTUP ............................................................................................51

A. Kesimpulan ................................................................................51

B. Saran ............................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Rumus Penghitungan Data ……………………………………………………32

Prosedur Penelitian ............................................................................................33

Diagram Nilai perbandingan Pra Siklus dengan Siklus I ................................43

Diagram Nilai perbandingan Pra Siklus dengan Siklus I dan Siklus II …....48

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Keaktifan Siswa Siklus I……….....................................................37-38

Tabel 4.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus I………...…42

Tabel 4.3 Keaktifan belajar Siklus II……………...............................................46

Tabel 4.4 Perbandingan Kegiatan dan Hasil Siklus I dan Siklus II ……………47

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 : RPP

Lampiran 1.2 : RPP

Lampiran 2 : Daftar Siswa responden

Lampiran 3.1 : Draf Wawancara dengan Kepala Madrasah

Lampiran 3.2 : Draf Wawancara dengan Komite Madrasah

Lampiran 4.1 : Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah

Lampiran 4.2 : Hasil wawancara dengan Komite Madrasah

Lampiran 5 : Pedoman Observasi

Lampiran 6.1 : Instrumen Pengamatan

Lampiran 6.2 : Instrumen Pengamatan

Lampiran 7 : Lembar Soal Evaluasi Siklus

Lampiran 8 : Alat Peraga Metode

Lampiran 9 : Hasil Prestasi Pra Siklus

Lampiran 10 : Tabel Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Lampiran 11 : Data Penelitian

Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian pendidikan sebagaimana tercantum dalam undang-

undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara1.

Sebagaimana kita ketahui bahwa penyelenggaraan proses belajar

mengajar merupakan perwujudan dari suatu upaya mencapai tujuan

pendidikan nasional. Berdasarkan Undang-Undang pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional

adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang

demokratis serta bertanggungjawab.2

Tujuan tersebut kemudian dijabarkan dalam kurikulum di masing-

masing jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum sampai dengan Perguruan

Tinggi.3

1 Abdul Rahman Sholeh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa,Jakarta PT Raja Grafindo Persada,2005 hlm. 2

2 Khaerudin Drs.H M.A Mahfud Junaedi, Drs. M.Ag dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Pilar Media, Yogyakarta, 2007 Hlm 329

3 Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Untuk lebih memajukan pendidikan Islam maka dalam pembelajaran

perlu diperkaya metode dan strategi yang dipakai sebagai salah satu

keterampilan menangani prinsip dan variasi metodologi pembelajaran. Sebab

seorang guru profesional disamping dapat menguasai bidang ilmu yang

diajarkan, juga harus mampu menguasai metode penyampaian serta memiliki

akhlakul karimah.

Pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah meliputi Sejarah

Kebudayaan Islam, Al quran Hadits, Aqidah Akhlak, dan Fiqih, masing-

masing pelajaran tersebut saling terkait dan saling melengkapi. Mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bagian dari mata pelajaran agama Islam

pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi,

membimbing, mengarahkan, pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar

dan menghayati sejarah dan isi yang terkandung dalam Al qur’an dan Hadits

yang diharapkan dapat diwujudan dalam perilaku yang memancarkan iman

dan takwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan al quran dan Hadits.

Pendidikan dasar (Madrasah Ibtidaiyah) adalah pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik.

Pendidikan perkembangan anak pada ajaran agama Islam sesuai dengan

firman Allah dalam Al quran surat Al-mujadalah ayat 11:

$ pκš‰r' ‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθ ãΖtΒ#u #sŒ Î) Ÿ≅ŠÏ% öΝä3s9 (#θ ßs¡¡x�s? † Îû ħÎ=≈ yf yϑø9 $# (#θ ßs|¡ øù$$ sù Ëx |¡ ø�tƒ

ª!$# öΝä3s9 ( #sŒ Î)uρ Ÿ≅ŠÏ% (#ρâ“ à±Σ $# (#ρâ“ à±Σ $$sù Æìsùö� tƒ ª!$# t Ï%©!$# (#θ ãΖtΒ#u öΝä3ΖÏΒ tÏ% ©!$#uρ (#θ è?ρé&

zΟ ù=Ïèø9 $# ;M≈ y_ u‘yŠ 4 ª! $#uρ $ yϑÎ/ tβθ è=yϑ÷ès? ×�� Î7yz ∩⊇⊇∪

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS: Al - mujadalah ayat 11)4

4 Al-Hikmah, Al-Qur’an Terjemah, ( Bandung: Diponegoro, 2006, Cet. 10). Hlm 268

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Pendidikan sebagai suatu system, apabila dikaitkan dengan prestasi

belajar anak sebagai hasil pengajaran tidak hanya dipengaruhi oleh anak didik

saja tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri anak

maupun luar diri anak. Pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika didukung

oleh faktor keluarga dan lingkungan siswa tersebut tinggal, seperti kurangnya

perhatian orang tua dalam pendidikan khususnya pendidian agama, selain itu

alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran SKI di sekolah juga sangat kurang.

Dalam mengajar kebanyakan guru menggunakan metode cermah

saja sehingga anak tidak tertarik terhadap metode tersebut yang akhirnya anak

tidak faham terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh

karena itu penulis ingin menguji dan meneliti penggunaan metode Index Card

Match untuk meningkatkan hasil belajar SKI. Metode Index Card Match yang

dimaksud adalah metode penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan

kartu belajar.

Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode.

Metode pengajaran adalah suatu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran

sehingga pencapaian hasil belajar dapat optimal. Tanpa metode, suatu pesan

pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dalam kegiatan belajar

mengajar ke arah yang dicapai. Strategi pengajaran yang tidak tepat akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar. Oleh karena

itu, metode yang ditetapkan seorang guru baru mendapat suatu hasil yang

optimal, jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Metode Index Card Match merupakan sebuah strategi pembelajaran

yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap

secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan. Metode ini berpusat

pada peserta didik, sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif dan guru

sebagai fasilitator saja.

MI Miftahul Marhaban adalah salah satu MI swasta yang statusnya

disejajarkan dengan MI Negeri dan diakui oleh pemerintah yang sejak tahun

pelajaran 2006/2007, seperti halnya MI lainnya telah menerapkan Kurikulum

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), namun menurut hasil wawancara dengan

guru diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP.

Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar siswa

lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan

enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat. Hal ini

dikarenakan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung

menggunakan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab

dan pemberian tugas. Padahal dalam kerangka pembelajaran SKI, siswa

dilibatkan secara mental, fisik dan sosial untuk membuktikan sendiri tentang

kebenaran dari teori-teori dan hukum-hukum SKI yang telah dipelajarinya

melalui proses ilmiah. Jika hal ini tidak tercakup dalam proses pembelajaran

dapat dipastikan penguasaan pelajaran SKI akan kurang dan akan

menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa yang pada akhirnya akan

mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan.

Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan observasi di MI Miftahul

Marhaban pada tanggal 21 Maret 2011 dan diperoleh keterangan bahwa

prestasi belajar SKI siswa kelas V di sekolah tersebut masih tergolong rendah.

Hal ini dapat dilihat dari satu masalah yang sangat penting yaitu rendahnya

prestasi belajar siswa pada materi pelajaran SKI. Hal ini dapat terlihat ketika

penulis mengadakan evaluasi, dari 35 siswa kelas III MI Miftahul Marhaban

hanya 8 orang siswa (22,85%) yang memperoleh nilai diatas 70, sedangkan 27

siswa lain (77,14%) nilainya di bawah ketuntasan belajar.

Dari hasil wawancara ini pula diperoleh informasi dari guru SKI

kelas V bahwa pokok bahasan yang dianggap sulit untuk dipahami oleh siswa

adalah pokok bahasan Fatkhu Makkah. Dalam hal ini siswa seringkali

mengalami kesulitan dan kekeliruan dalam menyelesaikan soal-soal latihan.

Peneliti dan guru menduga model pembelajaran yang digunakan selama ini

belum efektif. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar SKI

siswa khususnya siswa kelas V MI Miftahul Marhaban.

Atas dugaan diatas maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat

untuk mencobakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi untuk mengatasi

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

masalah yang ada berupa penerapan model pembelajaran lain yang lebih

mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk

mengembangkan potensinya secara maksimal. Model pembelajaran yang

dimaksud adalah model pemebelajaran Index Card Match

Metode pembelajaran Index Card Match bisa digunakan sebagai

metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar

peserta didik yang berbeda-beda. Diantaranya ada peserta didik yang lebih

senang membaca, diskusi, atau praktek langsung. Agar dapat membantu

peserta didik belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar itu perlu

diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode

pembelajaran yang beragam dengan melibatkan indera belajar yang banyak,

karena siswa akan lebih cepat memahami pelajaran apabila siswa dilibatkan

secara aktif baik mental maupun fisik.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Index Card Match

diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan

dan mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Suasana yang

ada di kelas akan menjadi menarik sehingga pembelajaran tidak monoton

hanya dari guru dan siswa tidak mengalami kebosanan. Metode Index Card

Match merupakan metode baru, yang akhir-akhir ini mulai digunakan di

semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Metode ini lebih bervariatif

dibanding dengan model pembelajaran yang terdahulu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin membuktikan

kegunaan metode Index Card Match melalui penelitian tindakan kelas dengan

mengambil judul:

” Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan Fatkhu Makkah Dengan Metode

Index Card Match Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban Kembaran

Candimulyo Tahun Ajaran 2010/2011”.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bersama dengan teman

sejawat dan setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing kemudian

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

a. Hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diswa kelas

V MI Miftahul Marhaban Kembaran Candimulyo belum maksimal.

b. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

c. Seswa masih dijadikan obyek belajar, bukan subyek.

d. Belum ada partisipasi dan kreatifitas siswa.

e. Siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran.

f. Siswa merasa jenuh berada di kelas

g. Minat belajar rendah dikarenakan kurangnya motivasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Dari permasalahan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Index Card Match pada pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam materi pokok Fatkhu Makkah?

2. Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas V MI Miftahul Marhaban dalam

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi pokok Fatkhu Makkah?

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini

adalah:

1. Mengetahui apakah penerapan metode Index Card Match dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam materi pokok Fatkhu Makkah.

2. Mengetahui bagaimana penerapan metode Index Card Match dalam

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi pokok Fatkhu Makkah.

3. Mengetahui bagaimana efektifitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam materi pokok Fatkhu Makkah setelah penerapan strategi

pembelajaran dengan metode Index Card Match.

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penyusunan skripsi ini

adalah:

1. Bagi guru, hasil pengembangan dan penelitian ini di harapkan dapat

memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

terutama yang berhubungan Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu

juga dapat memberi pemahaman psikologis terhadap guru-guru

dalam upaya pemanfaatan metode pembelajaran, khususnya Metode

Index Card Match dalam proses belajar mengajar Sejarah Kebudayaan

Islam.

2. Bagi peningkatan mutu dan efektifitas pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di madrasah.

a) Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang

dihadapi guru dan menambah wawasan serta keterampilan

pembelajaran guru dalam meningkatkan mutu pembelajaranya.

b) Untuk menambah pengetahuan dan berbagai sarana untuk

menerapkan pengetahuan di bangku madrasah terhadap

masalah yang nyata dan dihadapi oleh dunia pendidikan.

3. Bagi Sekolah Hasil pengembangan ini di harapkan dapat

memberikan masukan pada pihak madrasah yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam memacu belajar siswa didik.

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Beberapa peneliti yang terdahulu yang menggunakan model

pembelajaran Index Card Match menyimpulkan bahwa model pembelajaran

tersebut telah memberikan masukan yang berarti bagi sekolah, guru dan

terutama siswa dalam meningkatkan prestasi. Diantaranya adalah:

a. Intan Azizah dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Strategi “Card Sort”

dan Index Card Match” Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di

Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2005/2006”

diperoleh hasil bahwa strategi “Index Card Match” lebih efektif daripada

strategi “Card Sort”. Hal ini dapat dilihat ketika guru menyampaikan

materi dengan strategi tersebut, siswa merasa senang dan tertarik untuk

belajar sehingga pembelajaran tidak membosankan selama mengikuti

proses belajar.

b. Abdul kadir, S.Pd.I. Implementasi Strategi Index Card Match Dalam

Upaya Meningkatkan Efektivitas Dan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Pai Di Kelas X B1 SMKN 2 Ponorogo Tahun Pelajaran 2008-

2009 ( Penelitian Tindakan Kelas) Dari hasil analisis data ditemukan bahwa

strategi Index card Match (pencocokan kartu indeks) mampu meningkatkan

efektivitas dan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI pokok

bahasan sejarah dakwah Rasulullah periode Makkah. Hal ini dapat dilihat

dari hasil pengamatan dan evaluasi proses pembelajaran PAI, dengan

kompetensi sejarah dakwah Rasulullah periode Makkah. Dari proses yang

terjadi selama satu siklus dapat disimpulkan bahwa efektivitas dan

kreatifitas belajar siswa meningkat. Hal tersebut terlihat di dalam

memperhatikan pelajaran ada 34 siswa dan kemampuan bertanya ada 23

siswa serta kemampuan berpendapat ada 34 siswa. Adapun mengenai hasil

prestasi siswa atau ketuntasan belajar mencapai Kriteria Ketentuan

Minimal (KKM), yakni mencapai 94,44% dari 36 siswa.

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

c. Yuni Umaryati, 3101405618 (2009) Penerapan Model Pembelajaran Index

Card Match Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII E SMP

Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Under Graduates thesis, Universitas

Negeri Semarang. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan peningkatan

rata – rata nilai kelas 65,8 dengan ketuntasan belajar mencapai 65 %,

sedangkan pada siklus II rata – rata kelas mencapai 77,5 dengan ketuntasan

belajar mencapai 90% dibandingkan dengan sebelum dilakukan penelitian

yaitu nilai rata – rata 62,1 dengan ketuntasan hanya 52,5%.5

B. Hakekat Belajar Dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar Mengajar

Secara kuantitatif (dilihat dari sudut jumlah), belajar berarti

kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sudut

berapa banyak materi yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan

kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi atau pengabsahan

terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti

institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai

dengan proses mengajar. Ukuranya, semakin baik mutu guru mengajar

akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan

dalam bentuk skor.

Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah

proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara

menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini

difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas

untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.6

Belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau

informasi. Belajar adalah berbuat memperoleh pengalaman tertentu sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pengalaman belajar siswa

harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. 5 http://www.stainponorogo.ac.id Wednesday, 22:43 6 Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung 2008 Hlm 91-92

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Aktivitas ini tidak terbatas hanya pada aktivitas fifik saja, akan tetapi juga

meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.7

Banyak hal yang kita ingat akan hilang dalam beberapa jam.

Mempelajari bukanlah menelan semuanya. Untuk mengingat apa yang

telah diajarkan, siswa harus mengolahnya atau memahaminya. Seorang

guru tidak dapat serta merta menuangkan segala sesuatu kedalam benak

siswanya, karena mereka sendirilah yang harus menata apa yang mereka

dengar dan lihat menjadi satu kesatuan yang bermakna. Tanpa peluang

untuk mendiskusikan, mengajukan pertanyaan, mempraktekan, dan

barangkali bahkan mengajarkanya kepada siswa yang lain, proses belajar

yang sesungguhnya tidak akan terjadi.

Belajar, dalam hal ini pendidikan terhadap anak, juga merupakan

perhatian besar bagi kaum muslimin, para pendidik betul-betul menaruh

perhatian yang sangat besar terhadap persoalan pendidikan anak-anak

mereka dari generasi ke generasi, mereka juga sangat memperhatikan

pengajaran dan bimbingan untuk meluruskan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi pada anak mereka.

Berikut penulis sampaikan kisah dan berita orang-orang terdahulu,

akan perhatian yang sangat besar dari para ulama serta kemauannya yang

sangat kuat untuk mengajar dan mendidik anak mereka agar belajar

sesuatu yang lebih dari pengetahuan yang telah dimilikinya.

a. Al Jahizh telah meriwayatkan bahwasanya ketika 'Uqbah bin Abi

Sufyan menyerahkan anaknya kepada seorang guru, ia mengatakan,

"Hendaklah yang pertama kali Engkau lakukan untuk memperbaiki

anakku adalah memperbaiki dirimu sendiri, karena penglihatan

mata mereka adalah tertumpu pada penglihatanmu; apa yang baik

pada mereka adalah apa yang menurutmu dianggap baik, dan yang

jelek pada mereka adalah apa yang menurutmu dianggap jelek.

Ajarkanlah kepada mereka biografi orang-orang bijak dan akhlak

7 Wina Sanjaya, Dr. M.Pd, Perencanaan dan desain system pembelajaran Kencana Prenada,Media

Jakarta 2008, Hlm.170

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

orang-orang berbudi; ancamlah mereka dengan diriku dan didiklah

mereka tanpa membandingkan dengan diriku; Jadilah Engkau

seorang dokter yang tidak memberikan resp obat sampai

mengetahui penyakit yang diderita pasien; janganlah Engkau

membatasi hanya kepada sesuatu yang tidak bisa aku lakukan,

karena sesungguhnya aku telah mempercayakan sepenuhnya akan

anakku."

b. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya menceritakan, bahwasanya

ketika Harun Al Rasyid menyerahkan anaknya, Al-Amin kepada

seorang guru, ia mengatakan,"Wahai Ahmar, sesungguhnya Amirul

Mukminin telah menyerahkan kepadamu belahan jiwa dan buah

hatinya. Maka, bukalah tanganmu atasnya lebar-lebar dan

ketaatanmu kepadanya adalah kewajiban; tetaplah kamu

bersamanya sebagaimana kamu kepada Amirul Mukminin; bacakan

kepadanya Al Qur'an dan ajarkanlah hadis-hadis; riwayatkanlah

kepadanya syair-syair dan ajarkanlah kepadanya sunnah;

perlihatkan kepadanya fenomena fenomena dan dasar-dasar ilmu

kalam; laranglah dirinya tertawa bukan pada waktunya; janganlah

ia bertemu denganmu sesaat saja kecuali kamu menyampaikan

kepadanya pelajaran-pelajaran yang dapat diambilnya, dengan

tidakmenyembunyikannya sehingga pikirannya menjadi mati;

janganlah kamu biarkan dirinya berleha-leha,sehingga ia suka

nganggur dan bersenang-senang; luruskanlah dirinya sesuai

kemampuanmu dengan pendekatan yang lembut; jika ia

menolaknya maka lakukanlah dengan kekerasan."

c. Abdul Malik bin Marwan mengatakan seraya memberikan nasihat

kepada guru dari anaknya," Ajarkan kepada mereka kejujuran

sebagaimana kamu mengajarkan kepada mereka Al Qur'an;

biasakanlah mereka dengan akhlak yang terpuji; bacakan kepada

mereka syair-syair agar mereka berani dan bersemangat; ajaklah

mereka duduk-duduk bersama orang-orang besar dan para ilmuan;

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

jauhkan mereka dari orang orang yang rendah budinya dan para

pelayan, karena mereka adalah orang orang yang paling rendah

budinya; hargailah mereka di tempat keramaian, dan tegurlah

mereka secara rahasia; pukullah mereka atas perbuatan dusta,

karena dusta menarik kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan itu

sungguh menarik kepada Neraka."

d. Al Hajjaj mengatakan pula kepada guru dari anak-anaknya,

'Ajarilah mereka renang sebelum menulis, karena mereka masih

menemukan orang yang menulis untuk mereka, tetapi tidak bisa

menemukan orang yang berenang untuk mereka."8

Lebih lanjut, belajar bukanlah kegiatan sekali tembak. Proses

belajar berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan kedekatan

dengan materi yang hendak dipelajari, jauh sebelum bisa memahaminya.

Belajar juga memerlukan kedekatan dengan berbagai macam hal, bukan

sekedar pengulangan atau hafalan. Sebagai contoh, pelajaran matematika

dapat diajarkan dengan media yang kongkrit, melalui buku-buku latihan

dan dengan mempraktekan dalam kegiatan sehari-hari. Masing-masing

cara dalam menyajikan konsep akan menentukan pemahaman siswa. Yang

lebih penting lagi adalah bagaimana kedekatan itu berlangsung. Jika ini

terjadi pada peserta didik, dia akan merasakan sedikit keterlibatan mental.

Ketika kegiatan belajar sifatnya pasif siswa mengikuti pelajaran tanpa rasa

keingintahuan, tenpa mengajukan pertanyaan, dan tanpa minat terhadap

hasilnya (kecuali barangkali nilai yang akan diperoleh). Ketika kegiatan

belajar sifatnya aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu. Dia akan

menginginkan jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi

untuk memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan tugas.9

Belajar merupakan perbuatan yang terpuji. Disamping belajar

dapat untuk menambah ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek,

8 Dikutip dari : Buku Tarbiyatul Aulad/Pendidikan Anak dalam Islam, karangan Dr. Abdullah

Nashih Ulwan, Jilid I, Bagian Kedua, halaman 157 - 164 9 Melvin L Sibermann, Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nuansa Cendekia,

Bandung, 2004 Hlm. 27

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

belajar juga dinilai sebagai ibadah kepada Allah. Orang yang belajar

sungguh-sungguh disertai dengan niat ikhlas, ia akan memperoleh pahala

yang banyak. Belajar juga dinilai sebagai perbuatan yang dapat

mendatangkan ampunan dari Allah SWT.10

Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa kegiatan

belajar mengajar adalah interaksi antara guru dan siswa baik secara

individu maupun kelompok atau juga antara siswa dan ligkungannya

dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap

supaya terjadi perubahan perilaku yang lebih baik.

2. Hakekat Belajar

Pada dasarnya bahwa di dunia ini tidak ada mahluk hidup yang

sewaktu baru dilahirkan sedemikian tidak berdayanya seperti bayi

manusia. Sebaliknya tak ada mahluk lain di dunia ini yang setelah dewasa

mampu menciptakan apa yang telah diciptakan manusia dewasa. Jika

manusia dilahirkan tidak mendapat bantuan orang dewasa dan tidak

dididik atau diajar maka sirnalah ia. Benar bahwa bayi yang sudah

membawa potensi-potensi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya,

tapi jumlahnya terbatas sekali. Potensi bawaan tidak mungkin

berkembang baik tanpa pengaruh dari luar maka hakikat dari belajar

adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme bilogis

dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan luar dan

hidup bermasyarakat sebagaimana firman Allah dalam Al quran surat An-

Nahl ayat 78.

ª!$#uρ Νä3y_ t�÷zr& .ÏiΒ Èβθ äÜ ç/ öΝä3ÏF≈yγ ¨Β é& Ÿω šχθ ßϑn=÷ès? $\↔ø‹ x© Ÿ≅yèy_ uρ ãΝä3s9

yìôϑ¡¡9 $# t�≈ |Á ö/F{ $#uρ nοy‰Ï↔øùF{ $#uρ � öΝä3ª=yès9 š χρã�ä3ô±s? ) ٧٨:ا���� (

10 Nur Uhbiyati Dra.Hj, Ilmu Pendidikan Islam, CV Pustaka Setia, Bandung 1997 Hlm.118

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl: 78)11

Hakekat belajar adalah memahami segala sesuatu bukan hanya

sebatas pengetahuan secara jasmani saja, Allah telah mengajarkan

bagaimana manusia berpikir lebih dalam dengan filsafat dan tasawuf

dengan menciptakan dunia dengan tidak sempurna agar manusia berpikir

bagaimana menata kehidupan didunia ini. Bahkan Allah juga memberikan

bahan atau materi pendidikan agar manusia hidup sempurna.

Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 31:

zΝ‾=tæuρ tΠ yŠ# u u !$ oÿôœF{ $# $ yγ ‾=ä. §ΝèO öΝåκyÎz÷tä ’n? tã Ïπ s3Í×‾≈ n=yϑø9 $# tΑ$ s)sù ’ ÎΤθä↔Î6 /Ρr& Ï!$ yϑó™r' Î/

Ï Iω àσ‾≈yδ βÎ) öΝçFΖä. tÏ%ω≈ |¹ ∩⊂⊇∪

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

Ayat ini menjelaskan bahwa untuk memahami sesuatu, belum

cukup jika hanya memahami apa, bagaimana serta manfaat benda itu,

tetapi harus memahami sampai pada hakekat benda tersebut.12

3. Proses Belajar Mengajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

a. Proses Belajar Mengajar

Belajar sesuatu bidang pelajaran, minimal meliputi tiga proses.

Pertama, proses mendapatkan atau memperoleh informasi baru untuk

melengkapi atau menggantikan informasi yang telah dimiliki, atau

menyempurnakan pengetahuan yang ada. Kedua, transformasi, yaitu

proses manipulasi pengetahuan agar sesuai dengan tugas yang baru.

Transformasi meliputi cara-cara mengolah informasi untuk sampai

11 PKPU Op.Cit Hlm.275 12 Nur Uhbiyati, Opcit Hlm: 25-26

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

pada kesimpulan yang lebih tinggi. Ketiga, proses evaluasi untuk

mengecek apakah manipulasi sudah memadai untuk dapat menjalankan

tugas sesuai sasaran. Apakah kesimpulan yang telah dilakukan dengan

seksama dapat dioperasikan dengan baik.13

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat kita bedakan menjadi tiga macam:14

1) Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam individu. Faktor

internal ini meliputi :

a) Faktor fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam

pertama keadaan jasmani, contoh kondisi fisik orang yang

sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap

kegiatan belajar individu, kondisi fisik yang lemah atau sakit

akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.

Kedua fungsi jasmani: selama proses belajar berlangsung,

peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat

mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca

indera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah

aktifitas belajar baik pula.

b) Faktor psikologis: adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis meliputi

kecerdasan siswa, motovasi, minat, sikap dan bakat.

2) Faktor eksternal: faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari

luar dirinya. Faktor internal ini meliputi: lingkungan sosial dan non

sosial.

a) Lingkungan sosial meliputi:

(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan

teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis antara 13 Nana Saodih Sukmadinata, Prof. Dr. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek PT Remaja

Rosda Karya, Bandung, 2007, hlm 144 14 Muhuibbin Syah, Op Cit hlm 132

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar

lebih baik di sekolah.

(2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan

masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi

belajar siswa.

(3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,

sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),

pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak

aktivitas belajar siswa.

b) Lingkungan non Sosial

Lingkungan non sosial meliputi:

(1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,

sinar matahari yang tidak terlalu silau, suasana yang sejuk

dan tenang. Faktor dapat mempengaruhi aktivitas belajar

siswa.

(2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan menjadi dua macam. Pertama hardware

seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,

lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua software

seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah,

buku panduan, silabi dan lain sebagainya.

(3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor

ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan

siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru,

disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (Approach to Learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi

pembelajaran.

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

4. Belajar Menurut Islam

Salah satu yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain

adalah kemampuannya untuk belajar. Untuk ini Allah memberikan akal

sebagai alat untuk belajar, sehingga membuat manusia mampu memimpin

di bumi karena itu, kemampuan belajar adalah salah satu diantara sekian

banyak nikmat yang diberikan Allah pada manusia.

Pendapat bahwa belajar sebagai aktivitas yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan dari hasil renungan

manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup manusia juga

menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan belajar. Kendati

tidak ada ajaran agama yang secara detail membahas tentang belajar,

namun setiap ajaran agama, telah menyinggung bahwa belajar adalah

aktivitas yang dapat memberikan kebaikan kepada manusia.

Di dalam Al-quran kata-kata al-ilmu dan sepadanannya digunakan

lebih dari 780 kali. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada

Rasulullah, menyebutkan pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk

manusia, terdapat dalam surat al-Alaq 1-5:

ù& t�ø%$# ÉΟó™$$ Î/ y7În/u‘ “Ï% ©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z≈ |¡ΣM}$# ô ÏΒ @, n=tã ∩⊄∪ ù& t�ø%$#

y7š/u‘ uρ ãΠt�ø.F{ $# ∩⊂∪ “Ï% ©!$# zΟ‾=tæ ÉΟn=s)ø9$$ Î/ ∩⊆∪ zΟ‾=tæ z≈ |¡ΣM}$# $ tΒ óΟs9 ÷∩∈∪

Λs>÷ètƒ )� ) ٥-١:ا��

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS.

Al-Alaq:1-5) 15

Dari ayat tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Allah

menerangkan hendaknya manusia meyakini adanya tuhan pencipta

15 PKPU Op Cit Hlm. 597

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

manusia dari segumpal darah, selanjutnya untuk memperkokoh

keyakinanya dan memeliharanya agar tidak luntur, hendaklah

melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

Sementara, dasar pendidikan dalam Islam seperti dijelaskan dalam

hadits Nabi berikut:

-� -! :��ل ر$+ل ا) * ( ا) " '& و$ # :"! أ�� ه���ة، ��ل

. ?<�+ا= �>+9دا7& و��;9�ا7& و�:�9آ�7&. -+�+د إ12 �+0� " ( ا�/.�ة

�Aل ر�B? :(؟ ��ل ! �� ر$+ل اE�ذ �G� ت�- +� I�أرأ” # ا) أ"

!' .��K آ�7+ا "�-

a. Mufradat

����د� �� : Setiap anak seorang musyrik :و����آ��

jika anak itu mati :أرأ�� �� ��ت dilahirkan : إ�� ����

sebelum itu : ()' ذ�% dalam keadaan fitrah : .#"! ا����ة

lebih tahu : أ#". Kedua orang tuanyalah : -,+�ا*

yang mereka : +0� آ���ا seorang Yahudi : �/��دا�

seorang Nasrani : و�12��ا�3"��# : kerjakan

b. Terjemah Hadits

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang musyrik.” Lalu seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau kalau anak itu mati sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu tentang apa yang pernah mereka kerjakan.”

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

c. Kandungan Hadits

Dari penjelasan hadis ini, dapat disimpulkan bahwa

lingkungan pendidikan sangat berperan penting dalam

penyelenggaraan pendidikan Islam. Sebab, lingkungan yang juga

dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses

pendidikan. Keluarga sangat diperlukan pembentukannya sehingga ia

mampu mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran

Islam. Sementara itu, sekolah atau madrasah juga berperan penting

dalam proses pendidikan.

Secara lebih khusus, tanggung jawab pendidikan diserahkan

kepada orang tua untuk memberikan corak warna yang dihendaki

terhadap anaknya. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kehidupan

seorang anak pada saat itu benar-benar tergantung pada orang tuanya.

Orang adalah tempat menggantungkan diri bagi anak secara wajar,

oleh karena itu menurut Nabi untuk terbinanya situasi keluarga sakinah

yang bernuansa islami hendaklah menjadikan kriteria agama sebagai

kriteria utama. Untuk mendukung terjalinnya proses tersebut di

perlukan keberadaan kehidupan rumah tangga yang harmonis tentram

penuh kedamaian dan kasih sayang serta suasana demokrasi yang

kondusif dan menjamin kemerdekaan individu untuk berkembang

secara optimal tanpa terbinanya susana kondusif tersebut maka proses

sosialisasi yang dilakukan akan sulit tercapai sesuai dengan yang di

inginkan/dihaarapkan.16

5. Belajar Menurut Tokoh-Tokoh Pendidikan.

Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku

yang berlangsung secara progresif. B.F. Skinner percaya bahwa proses

16Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung

(Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm. 136.

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi

pemnguat (reinforcer).

Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology membatasi

belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan yang pertama, ...acquisition

of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and

experience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya,

Process of acquiring responses as a result of special practice, belajar

ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan

khusus.

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and

Memory berpendapat bahwa Learning is a change in organism due to

experience which can effect the organism’s behavior. Belajar adalah suatu

perubahan yang terjadi pada diri organisme (manusia atau hewan)

disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organisme tersebut.

Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan

belajar sebagai ...any relatively permanent change in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar ialah

perubahan yang relatif menetap da terjadi dalam segala macam kesukaran

tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.17

C. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotor. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), berisi

perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,

pengertian, dan keterampilan berpikir. Affective Domain (Ranah Afektif)

berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti

minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Psychomotor Domain

(Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek

17 Dikutip dalam Muhuibbin Syah, Op Cit hlm 90

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan

mengoperasikan mesin.

Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan

ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar

Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah:

penalaran, penghayatan, dan pengamalan.

Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori

dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah

laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku

dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat

yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai

“pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan”

yang ada pada tingkatan pertama.

1) Domain Kognitif

Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa adalah

pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan

keterampilan intelektual (kategori 2-6).

a) Pengetahuan (Knowledge)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan,

metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya.

b) Pemahaman (Comprehension)

Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami

gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan

sebagainya.

c) Aplikasi (Application)

Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan

gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam

kondisi kerja.

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

d) Analisis (Analysis)

Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi

yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke

dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau

hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor

penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

e) Sintesis (Synthesis)

Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan

mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang

sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau

informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang

dibutuhkan.

f) Evaluasi (Evaluation)

Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap

solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria

yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai

efektivitas atau manfaatnya.

2) Domain Afektif

Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David

Krathwol.

a) Penerimaan (Receiving/Attending)

Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di

lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan

perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.

b) Tanggapan (Responding)

Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.

Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan

tanggapan.

c) Penghargaan (Valuing)

Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu

objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke

dalam tingkah laku.

d) Pengorganisasian (Organization)

Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di

antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

e) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value

or Value Complex)

Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya

sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.

3) Domain Psikomotor

Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli

lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom.

a) Persepsi (Perception)

Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu

gerakan.

b) Kesiapan (Set)

Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.

c) Guided Response (Respon Terpimpin)

Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks

termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.

d) Mekanisme (Mechanism)

Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga

tampil dengan meyakinkan dan cakap.

e) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)

Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-

pola gerakan yang kompleks.

f) Penyesuaian (Adaptation)

Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan

dalam berbagai situasi.

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

g) Penciptaan (Origination)

Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau

permasalahan tertentu.18

D. Metode Index Card Match

Metode Index Card Match merupakan salah satu bagian dari

komponen pembelajaran kontekstual dalam CTL ( Contextual Teaching And

Learning ) yang merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk

membantu siswa memahami makna yang ada pada bahan ajar yang mereka

pelajari dengan menghubungkan pelajaran dalam konteks kehidupan sehari-

harinya dengan konteks kehidupan pribadi, sosial dan kebudayaan.

Metode Index Card Match ini dapat diterapkan pada materi-materi

SKI, atau bahkan pada setiap mata pelajaran yang ada di madrasah. Kegiatan

ini dapat dilaksanakan secara individu maupun kelompok kecil, serta pada saat

proses pembelajaran atau pada saat kegiatan terjadwal. Dalam metode ini,

model komunikasi yang digunakan bukan komunikasi satu arah, melainkan

komunikasi banyak arah. Perlu diketahui, bahwa dalam pembelajaran Index

Card Match, guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa

sebagai penerima informasi, tetapi peranan guru hanya sebagai pembimbing

dan fasilitator belajar saja. Dengan demikian, materi pembelajaran akan lebih

berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks

kehidupan nyata dan menemukan arti di dalam proses pembelajannya,

sehingga pembelajaran akan diminati dan menyenangkan, di mana siswa akan

lebih aktif, bukan hanya sebagai pengamat pasif.19

a. Kelebihan Metode Index Card Match

1) Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta

penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.

2) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

dapat dimengerti dan tertanam dalam pikirannya.

18 http://id.wikipedia.org/wiki/ Taksonomi_Bloom. diposting 12032011 20.36 WIB 19www.rasto.wordpress.com. kompetensi-guru. Diakses pada tanggal 04 mei 2009 pukul 19.00

Wib

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

3) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk

belajar lebih giat lagi.

4) Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan

kemampuan dan minat masing-masing.

5) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri, karena

pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang

sangat terbatas.

b. Kelemahan Metode Index Card Match

1) Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental. Siswa harus

berani dan berkeinginan untuk mengetahui dengan sungguh-sungguh.

2) Pada kelas yang banyak jumlah siswanya, penerapan metode ini akan

banyak menyita waktu, sehingga membutuhkan pembagian waktu yang

tepat.

3) Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan pembelajaran gaya

lama, maka akan membutuhkan pembiasaan terlebih dahulu.

4) Ada kritik, bahwa proses dalam metode ini terlalu berkesan hanya

sebuah permainan.

E. Pembelajaran SKI Melalui Metode Index Card Match

a. Pengertian

Mata pelajaran SKI dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah

salah satubagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan

untuk menyiapkan peserta didik agar mengenal, memahami, menghayati

sejarah Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way Of

Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan,

penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Mata pelajaran SKI di

Madrasah ini meliputi: sejarah bangsa Arab pra Islam, sejarah Rasulullah

SAW, dan sejarah Khulafaurrasyiddin. 20

Adapun langkah-langkah penerapan metode Index Card Match

dalam pembelajaran SKI ini adalah sebagai berikut:

20Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah,

Departemen Agama, Jakarta 2004, Hlm 64

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas

dan kertas tersebut dibagi dalam dua kelompok

2) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya

pada potongan kertas yang sudah dipersiapkan. Setiap kertas satu

pertanyaan.

3) Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah dibuat.

4) Kocoklah semua kertas tersebut hingga akan tercampur antara soal

dan jawaban.

5) Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktivitas

yang dilakukan berpasangan,. Sebagian peserta akan mendapatkan

soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.

6) Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah ada yang

menemukan pasanganya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan.

Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka

dapatkan kepada teman yang lain.

7) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, mintalah setiap pasangan bergantian membacakan soal

yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman lainya.

Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh pasanganya.demikian

seterusnya.

8) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak

lanjut.21

b. Tujuan dan Fungsi

1) Tujuan

a) Memberikan pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayaan

Islam kepada peserta didik.

b) Mengambil ibrah (contoh/perumpamaan), nilai dan makna yang

terdapat dalam sejarah Islam.

21Ismail SM M.Ag Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Rasail Media Group,

Semarang, 2009 Hlm 81

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

c) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk

berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.

d) Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadianya

berdasarkan tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian

yang luhur.22

2) Fungsi

a) Fungsi Edukatif

Sejarah menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan

menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Fungsi Keilmuan

Melalui sejarah, peserta didik memperoleh pengetahuan yang

memadai tentang Islam dan kebudayaanya.

c) Fugsi Transformasi

Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam

rancang transformasi masyarakat.

c. Ruang Lingkup

Dalam kurikulum ini, SKI dipahami sebagai rangkaian searah

tentang agama Islam dan kebudayaan (History of Islam and Islamic

Culture). Oleh karena itu kurikulum ini tidak hanya menampilkan sejarah

kekuasaan atau sejarah raja-raja, tetapi juga akan diangkat sejarah

perkembangan ilmu agama, sains dan teknologi dalam Islam. Aktor

sejarah yang diangkat meliputi Nabi, sahabat dan khalifah, ulama,

intelektual dan filosuf. Faktor-faktor sosial dimunculkan guna

menyempurnakan pengetahuan peserta didik tentang SKI.

Kurikulum SKI dirancang secara sistematis berdasarkan peristiwa

dan periode sejarah yang ada sebagai berikut:

1) Ditingkat MI dikaji tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah

Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyiddin.

22

Dirjen Kelembagaan Agama Islam , Ibid

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

2) Ditingkat MTs dikaji tentang Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan

Ayyubiyah.

3) Ditingkat MA dikaji tentang sejarah peradaban Islam di Andalusia,

gerakan pembaharuan di dunia Islam dan perkembangan Islam di

Indonesia.

d. Standar Kompetensi

Standar kompetensi mata pelajaran SKI berisi sekumpulan

kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh

pembelajaran di MI. Kemampuan ini berorientasi pada aspek afektif

dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan

yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan

penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di tingkat MI,

yaitu:

1) Kemampuan mengenal, mengidentifikasi sejarah masyarakat Arab

pra Islam, sejarah kelahiran dan sejarah kerasulan Nabi

Muhammad SAW serta dapat mengambil ibrahnya.

2) Kemampuan mengenal, meneladani dakwah Nabi Muhammad

SAW dan para sahabatnya serta mengenal kepribadianya,

mengidentifikasi peristiwa Isra’ Mi’raj , peristiwa hijrah Nabi

Muhammad SAW ke Thaif, dan dapat mengambil hikmah serta

meneladani kesabaranya.

3) Kemampuan mengenal, mengidentifikasi peristiwa hijrah Nabi

Muhammad SAW ke madinah, dapat mengambil hikmah dan

meneladani kesabaranya, keperwiraanya dan peristiwa Fatkhu

Makkah, serta menghayati peristiwa wafatnya Rasulullah SAW.

4) Kemampuan mengidentifikasi dan meneladani nilai-nilai positif

sejarah Khulafaurrasyiddin.23

e. Pendekatan Pembelajaran

23 Ibid, Hlm 65

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana

pembelajaran yang terpadu, meliputi:

1) Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT.

2) Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekan

dan merasakan hasil-hasil pengamalan dalam kehidupan sehari-

hari, sebagaimana yang dilakukan Nabi, sahabatnya dan para

ulama.

3) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang

dicontohkan Nabi, sahabatnya dan para ulama.

4) Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran SKI dengan pendekatan yang memfungsikan rasio

peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah

dipahami dengan penalaran.

5) Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik

dalam menghayati berbagai peristiwa dalam sejarah Islam sehingga

lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.

6) Fungsional, memberikan materi SKI yang memberikan manfaat

nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti

luas.

7) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menenpatkan dan memerankan

guru serta komponen madrasah lainya sebagai teladan dan

cerminan bagi individu yang meneladani Nabi, sahabatnya dan para

ulama.24

F. Materi Pokok Fatkhu Makkah

Standar kompetensi yang dibahas dalam penelitian ini adalah pokok

bahasan Fatkhu Makkah, yang membahas tentang sejarah penaklukan kota

Makkah yang merupakan pusat kekuasaan kaum kafir Quraisy oleh pasukan

muslim dibawah pimpinan Rasulullah SAW setelah mengalami perjuangan

24 Ibid, Hlm 66

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

menegakkan dan mensyiarkan agama Islam ke penjuru dunia selama puluhan

tahun yang pada masa awal perjuanganya memaksa beliau hijrah ke Madinah,

yang berkaitan erat dengan turunya surat An Nashr ayat 1-3.

Adapun Asbabun Nuzul turunya surat tersebut adalah sebagi berikut:

Imam Abdur Razzaq di dalam kitab Mushannaf mengetengahkan sebuah hadis

melalui Mu'ammar, yang ia terima dari Zuhri. Zuhri menceritakan bahwa

ketika Rasulullah saw. memasuki kota Mekah pada tahun kemenangan itu,

lalu Rasulullah mengirimkan Khalid bin Walid sebagai panglima perang.

Akhirnya Khalid bin Walid bersama dengan pasukan yang dipimpinnya

bertempur melawan barisan pasukan orang-orang Quraisy di daerah rendah

kota Mekah, sehingga Allah membuat pasukan Quraisy itu kalah dan

memenangkan pasukan Khalid bin Walid. Kemudian Nabi SAW.

memerintahkan kepada orang-orang Quraisy itu supaya meletakkan

senjatanya, lalu beliau memaafkan mereka. Akhirnya mereka memasuki

agama Islam secara berbondong-bondong. Dan pada saat itu juga Allah

menurunkan firman-Nya:25

#sŒ Î) u !$ y_ ã� óÁ tΡ «!$# ßx÷Gx�ø9 $#uρ ∩⊇∪ |M ÷ƒ r& u‘uρ } $ ¨Ψ9$# šχθè=ä{ô‰tƒ ’ Îû ǃϊ «!$# % [`# uθøùr&

∩⊄∪ ôxÎm7 |¡sù ωôϑpt¿2 y7 În/u‘ çνö� Ï�øótGó™$#uρ 4 …çµ‾ΡÎ) tβ% Ÿ2 $R/# §θ s? ∩⊂∪

1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, 2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-

bondong, 3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun

kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis membuat suatu

hipotesis tindakan sebagai berikut : Melalui pembelajaran Index Card Match

dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam tentang materi

25Al Imam Jalaluddin As Suyuti, Riwayat Turunya Ayat-ayat Suci Al quran (Terjemahan Asbabun

Nuzul), Darul Ihya, Surabaya, 1986, Hlm. 672

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

fatkhu Makkah bagi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

Kembaran Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan November

sampai dengan bulan Desember 2010. Pelaksanaan penelitian dilakukan

pada hari-hari efektif sesuai dengan jadual jam pelajaran.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

Candimulyo Magelang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

memperbaiki proses pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam khususnya pada kompetensi dasar Fatkhu Makkah

B. Subyek Penelitian

Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah

Miftahul Marhaban mengambil subjek kelas VI dengan jumlah 35 siswa

terdiri dari 18 laki-laki dan 17 perempuan. Adapun dari 35 siswa, 8 siswa

termasuk siswa yang berkemampuan lebih, 18 siswa berkemampuan sedang

dan 9 siswa berkemampuan kurang. Penelitian dilaksanakan pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam semester genap dengan materi Fatkhu

Makkah.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa sebagai subyek

penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis.

Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi

Fatkhu Makkah.

D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini observasi yang

dilakukan adalah untuk memperoleh data tentang situasi, proses

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

pembelajaran dan letak geografis MI Madrasah Ibtidaiyah Miftahul

Marhaban.

2. Tes

Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan setelah

implementasi tindakan. Seperangkat tes ini berupa pre-test dan post-test

yang digunakan untuk mengukur kamampuan atau prestasi siswa, yang

dilakukan melalui ulangan yang dibuat sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan meminta pertimbangan teman sejawat agar

memenuhi validitas isi. Ulangan harian diberikan setiap satu siklus selesai.

Soal ulangan harian berbentuk essay.

3. Interview

Secara sederhana interview diartikan sebagai alat pengumpul data dengan

mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan sumber

informasi.

E. Analisis Data

Analisis data diambilkan dari nilai yang diperoleh dari ulangan harian

dan lembar observasi. Selanjutnya, data dari masing-masing siklus dibuat

dalam tabel sehingga akan terlihat secara keseluruhan. Analisa data untuk

tujuan tindakan dilakukan dengan membandingkan isi catatan yang dilakukan

kolaborator (guru pengampu) dan peneliti dengan harapan unsur

kesubyektifitasan dapat dikurangi.

Data yang disajikan berasal dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa

dalam mengikuti tes disetiap siklusnya, dari hasil tersebut maka akan diamati

dan ditarik kesimpulan tentang keberhasilan guru dalam mengajar

menggunakan metode yang diterapkan, apakah pembelajaran yang

dilaksanakan sudah mencapai target pencapaian sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh madrasah atau belum.

Jika dalam putaran siklus diproleh hasil yang belum memenuhi target, maka

akan dibenahi dalam putaran siklus selanjutnya sampai diperoleh hasil yang

maksimal.

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif prosentase untuk menghitung prosentase ketuntasan

belajar yang menggunakan rumus:

� �∑ Siswa yang tuntas belajar

∑ Jumlah siswa � 100 %

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini

terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi.

Siklus I

Pengamatan

perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Perencanaan

Siklus III

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelakasanaan Refleksi

Pelakasanaan Refleksi

Siklus Selanjutnya

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan rencana pela,ksanaan pembelajaran (RPP).

2. Penyiapan skenario pembelajaran.

b. Pelaksanaan (acting), terdiri dari kegiatan :

1) Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Index

card Match Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang pembelajaran Index card Match

2) Memodelkan strategi dan Iangkah-langkah pembelajaran Index

card Match.

3) Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran

4) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan

mencatat hal-hal yang penting.

c. Pengamatan (observing). yaitu mengamati proses pembeiajaran dan

menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil

tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus

berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil

tindakan pada siklus I

2. Siklus II

a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan :

1) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Penyiapan skenario pembelajaran.

b. Pelaksanaan (acting), terdiri dari kegiatan :

1) Pelaksanaan program pembeiajaran sesuai dengan jadwal.

2) Proses pembelajaran dengan menerapkan pembeiajaran Index

card Match pada kompetensi dasar mengenal Fatkhu Makkah.

3) Secara klasikal menjelaskan strategi dalam pembelajaran Index

card Match.

4) Memodelkan strategi dan langkah-langkah pembelajaran Index

card Match.

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

5) Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran.

6) Mengadakan tes tertulis

7) Penilaian hasil tes tertulis.

c. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan

menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut

digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan

pada siklus II.

G. Indikator Keberhasilan

Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti

menetapkan indikator keberhasilan dari penerapan metode Index card Match

pada mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam materi pokok Fatkhu

Makkah. Indikator tersebut sebagai kerangka apakah penerapan metode

pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil memenuhi target peningkatan

hasil belajar atau tidak. Indikator keberhasilan tersebut adalah jika:

a. Prestasi belajar siswa, dalam hal ini nilai yang dicapai pada siklus

kedua, sekurang-kurangnya rata-rata hasil belajar kelas mencapai 7,50

dan ketuntasan klasikal 75 %.

b. Aktifitas belajar siswa dikelas rnencapai 60 % dari aktifitas siswa yang

masuk daftar pengamatan sebelumnya.

c. Tidak ada keluhan dari siswa yang merasa tidak nyaman ketika

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode tersebut sampai

dengan 20% dari jumlah siswa responden.

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan

Berdasarkan hipotesis tindakan, maka guru menyusun rencana

perbaikan pembelajaran yang bertujuan agar siswa aktif, paham

terhadap materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat. Hal itu dapat berhasil apabila guru selalu berusaha

menggunakan metode Index Card Match, sehingga pembelajaran lebih

efektif. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Fatkhu

Makkah. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun

ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang

dipilih dalam siklus I tentang Fatkhu Makkah : pengertian Fatkhu

Makkah dan sebab-sebab terjadinya Fatkhu Makkah. Berdasarkan

tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan

penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-

masing RPP diberi alokasi waktu 2 x 35 menit, artinya setiap RPP

disampaikan dalam satu kali tatap muka.

1. Perencanaan perbaikan :

a) Menyusun skenario pembelajaran (RPP) yang memuat

serangkaian kegiatan dengan menggunakan metode Index

Card Match.

b) Menyusun lembar observasi.

c) Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada

kegiatan pembelajaran.

d) Menyusun soal evaluasi yang akan dipergunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa.

e) Mengefektifkan penggunaan metode mengajar pada setiap

siklus.

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Tindakan pada siklus I dapat di

deskripsikan sebagai berikut:

a) Pelaksanaan Tatap Muka

Tatap muka I dan II dengan RPP tentang materi

Fatkhu Makkah. Metode pembelajaran yang digunakan

adalah pernbelajaran Index Card Match dengan panduan

lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun Iangkah-langkahnya

sebagai berikut :

1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta

dalam kelas dan kertas tersebut dibagi dalam dua

kelompok

2) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan

sebelumnya pada potongan kertas yang sudah

dipersiapkan. Setiap kertas satu pertanyaan.

3) Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.

4) Kocoklah semua kertas tersebut hingga akan tercampur

antara soal dan jawaban.

5) Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini

aktivitas yang dilakukan berpasangan,. Sebagian

peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain

akan mendapatkan jawaban.

6) Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah

ada yang menemukan pasanganya, mintalah mereka

untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka

tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada

teman yang lain.

7) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, mintalah setiap pasangan bergantian

membacakan soal yang diperoleh dengan suara keres

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

kepada teman-teman lainya. Selanjutnya soal-soal

tersebut dijawab oleh pasanganya.demikian seterusnya.

8) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan

serta tindak lanjut.26

b) Suasana Pembelajaran Siklus 1

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus

I, guru tidak lagi mentransfer materi pada siswa, tapi siswa

secara aktif bekerja sarna dalarn kelompok untuk mencari

materi serta mendiskusikannya. Siswa tampak aktif dan

bergairah dalarn pembelajaran.

Dalam kegiatan ini mereka saling bekerja sama dan

bertanggung jawab untuk berkompetisi dengan kelompok

lain dalarn menyelesaikan lembar kerja siswa. Suasana

pembelajaran lebih menyenangkan, nampak semua siswa

bergairah dalam mengikuti pelajaran.

c) Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada saat kegiatan tatap

muka setelah selesai diskusi. Kegiatan wawancara

dilaksanakan oleh guru terhadap beberapa anggota

kelompok. Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh

mana perasaan siswa dalarn memahami materi Fatkhu

Makkah dengan menggunakan pembelajaran Index Card

Match ini. Hasil wawancara juga digunakan sebagai bahan

refleksi.

d) Observasi

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan

tatap muka, dalarn hal ini observasi dilakukan oleh 2

observer yaitu guru kelas (teman peneliti) pada Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Marhaban.

26Ismail SM M.Ag Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Rasail Media Group,

Semarang, 2009 Hlm 81

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara

detail keaktifan, kerja sama, kecepatan, dan ketepatan siswa

dalam memahami materi Fatkhu Makkah. Hasil observasi

digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan

tindakan pada siklus II.

3. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti,

ditemukan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran

siklus I, diantaranya:

a) Penjelasan guru terlalu cepat

b) Siswa kurang memahami langkah-langkah dalam

melakukan penerapan metode

c) Belum semua siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi, guru memutuskan untuk

mengadakan perbaikan pada siklus ke dua sebagai berikut:

a) Guru akan menjelaskan lebih pelan

b) Guru akan memdemonstrasikan lebih detail tentang

pelaksanaan metode Index Card Match.

c) Sebaran pertanyaan akan diusahakan lebih merata,

sehingga semua siswa bisa ikut aktif dalam proses

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

1) Pendahuluan

a) Apersepsi guru membuka pelajaran dengan memotivasi dan

mengaitkan pelajaran yang lalu dengan mengajukan

pertanyaan tentang sekitar materi pelajaran. Siswa diberi

kesempatan untuk menjawab. Guru memberikan pujian

kepada siswa yang menjawab dengan benar.

b) Guru memberikan gambaran materi yang akan dibahas.

Secara umum siswa memperhatikan.

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

2) Kegiatan Inti

1) Potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan

kertas tersebut dibagi dalam dua kelompok

2) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan

sebelumnya pada potongan kertas yang sudah dipersiapkan.

Setiap kertas satu pertanyaan.

3) Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.

4) Kocoklah semua kertas tersebut hingga akan tercampur

antara soal dan jawaban.

5) Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini

aktivitas yang dilakukan berpasangan,. Sebagian peserta akan

mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan

jawaban.

6) Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah ada

yang menemukan pasanganya, mintalah mereka untuk duduk

berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan

materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

7) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, mintalah setiap pasangan bergantian

membacakan soal yang diperoleh dengan suara keres kepada

teman-teman lainya. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab

oleh pasanganya.demikian seterusnya.

8) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta

tindak lanjut.

3) Penutup

a) Guru menyimpulkan tentang materi tersebut

b) Guru memberikan pekerjaan rumah

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

c. Pengamatan

Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM)

berdasarkan RPP, peneliti mencatat beberapa kejadian penting, antara

lain jumlah siswa yang terlalu banyak dalam kelas sehingga perlu

segera diatasi supaya tidak ribut.

Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KMB)

berdasarkan skenario rencana perbaikan pembelajaran (RPP)

keributan kelas mulai berkurang, dan kondisi mulai tenang.

Berikut ini hasil peneliti dan teman sejawat mengenai keaktifan

siswa:

Tabel 1 :

Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran siklus 1

No Aspek yang diamati Jumlah

Siswa %

1. Cepat menyiapkan alat peraga 27 77,14

2. Memperhatikan penjelasan guru dengan serius 31 88,57

3. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan antusias

35 100

4. Mencatat dan merangkum materi 33 94,28

d. Hasil Belajar Siswa

Peneliti menetapkan ketuntasan minimal 75, artinya siswa

dinyatakan tuntas apabila telah mencapai nilai 75 atau lebih. Secara

klasikal dikatakan tuntas telah 80 %.

Setelah dilakukan penelitian di akhir pembelajaran pada siklus 1,

hasilnya belum memenuhi harapan yang diinginkan oleh peneliti

karena masih ada beberapa siswa yang belum mencapai tuntas

minimal, sehingga tuntas belajar klasikal juga belum tercapai.

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Perbandingan nilai sebelum dan sesudah perbaikan pembelajaran

siklus 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 2 :

Perbandingan nilai siswa sebelum dan sesudah perbaikan siklus 1

Nilai Sebelum Perbaikan Nilai Sesudah Perbaikan

No Nilai Frekuensi No Nilai Frekuensi

1 40 1 1 40 1

2 45 - 2 45 -

3 50 4 3 50 1

4 55 1 4 55 -

5 60 5 5 60 -

6 65 - 6 65 4

7 70 12 7 70 4

8 75 - 8 75 5

9 80 2 9 80 7

10 85 5 10 85 2

11 90 3 11 90 6

12 95 2 12 95 3

13 100 - 13 100 2

JUMLAH 35 JUMLAH 35

Nilai sebelum dan sesudah perbaikan apabila ditampilkan dalam

grafik adalah sebagai berikut :

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

e. Ketuntasan

1) Individu

Banyak siswa

Siswa yang telah tuntas

Prosentase

Siswa yang belum tuntas

Persentase siswa belum tuntas

2) Klasikal

Secara klasikal dinyatakan belum tuntas karena nilai tuntas masih

82,86 %.

0

2

4

6

8

10

12

40

Jum

lah

Sis

wa

Ketuntasan belajar Berdasarkan Data Hasil Penilaian Siklus 1

Individu

Banyak siswa = 35 siswa

Siswa yang telah tuntas = 25 siswa

Prosentase siswa tuntas belajar = %10035

25=x

Siswa yang belum tuntas = 10 siswa

Persentase siswa belum tuntas = %10035

10=x

Klasikal

Secara klasikal dinyatakan belum tuntas karena nilai tuntas masih

82,86 %.

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

Nilai

belajar Berdasarkan Data Hasil Penilaian Siklus 1

%43,71=

%57,28=

Secara klasikal dinyatakan belum tuntas karena nilai tuntas masih

SebelumSesudah

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

f. Refleksi

Pada perbaikan pembelajaran siklus 1 ini masih ada 10 siswa

(28,57%) yang belum tuntas belajar, siswa yang sudah tuntas belajar

ada 25 siswa (71,43%). Jadi masih kurang dari 80%. Berarti pada

perbaikan pembelajaran siklus 1 belum tuntas secara klasikal.

Dalam penelitian pembelajaran ini, meskipun belum tuntas

secara klasikal namun sudah tampak adanya peningkatan semangat

dan keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut pengamat

semua siswa merasa cocok dan senang dengan metode Index Card

Match.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

a. Perencanaan

1) Rencana Kegiatan

Pada siklus ke dua ini guru membuat rencana perbaikan

pembelajaran yang merupakan kelanjutan dari seklus pertama. Pada

siklus kedua ini guru merencanakan akan melaksanakan perbaikan

dengan lebih mengaktifkan siswa, guru juga akan mengusahakan

untuk memberikan penjelasan lebih pelan, serta berusaha untuk

lebih menyebarkan pertanyaan kepada siswa.

2) Pelaksanaan tatap muka

Tatap muka I dan II dengan RPP tentang materi. Metode

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan peta

konsep. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a) Guru memberikan evaluasi atas kegiatan pembelajaran

pada siklus I.

b) Guru mernberikan motivasi pentuingnya setrategi

menggaris bawahi dalam pembuatan peta konsep.

c) Guru melatih siswa untuk menerapkan setrategi belajar

menggarisbawahi dan membuat peta konsep secara

mandiri.

d) Mengevaluasi tugas latihan dan membuat peta konsep.

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

e) Membimbing siswa untuk merangkum pelajaran.

f) Guru memberikan evaluasi dengan tes.

g) Guru menilai hasil evaluasi

b. Pelaksanaan

1) Pendahuluan

a) Apersepsi guru membuka pelajaran dengan memotivasi dan

mengaitkan pelajaran yang lalu dengan mengajukan pertanyaan

tentang sekitar materi pelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk

menjawab. Guru memberikan pujian kepada siswa yang

menjawab dengan benar.

b) Guru memberikan gambaran materi yang akan dibahas. Secara

umum siswa memperhatikan.

2) Kegiatan Inti

a) Potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan

kertas tersebut dibagi dalam dua kelompok

b) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan

sebelumnya pada potongan kertas yang sudah dipersiapkan.

Setiap kertas satu pertanyaan.

c) Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.

d) Kocoklah semua kertas tersebut hingga akan tercampur antara

soal dan jawaban.

e) Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktivitas

yang dilakukan berpasangan,. Sebagian peserta akan

mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan

jawaban.

f) Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah ada

yang menemukan pasanganya, mintalah mereka untuk duduk

berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan

materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

g) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, mintalah setiap pasangan bergantian membacakan

soal yang diperoleh dengan suara keres kepada teman-teman

lainya. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh

pasanganya.demikian seterusnya.

h) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta

tindak lanjut.

3) Penutup

a) Guru menyimpulkan tentang materi tersebut

b) Guru memberikan pekerjaan rumah

c. Pengamatan

Dari lembar observasi dapat diketahui bahwa hasil penelitian

masalah siklus 2 ini sudah baik daripada perbaikan pembelajaran

siklus 1. Siswa sudah aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa

semangat antusias mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Berikut ini hasil peneliti dan teman sejawat mengenai keaktifan

siswa:

Tabel 1 :

Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Siklus II

No Aspek yang diamati Jumlah

Siswa %

1. Cepat menyiapkan alat peraga 33 91,42

2. Memperhatikan penjelasan guru dengan serius

33 94,28

3. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan antusias

35 100

4. Mencatat dan merangkum materi 35 100

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

d. Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan tes atau penilaian di akhir pembelajaran,

sudah ada peningkatan belajar siswa, dengan adanya perolehan nilai

yang lebih baik dibandingkan pada pembalajaran siklus 1.

Tabel 2 :

Perbandingan nilai siswa sebelum dan sesudah perbaikan siklus II

Nilai Sebelum Perbaikan Siklus I Nilai Sesudah Perbaikan

No Nilai Frekuensi No Nilai Frekuensi

1 40 1 1 40 -

2 45 - 2 45 -

3 50 1 3 50 -

4 55 - 4 55 -

5 60 - 5 60 2

6 65 4 6 65 -

7 70 4 7 70 5

8 75 5 8 75 8

9 80 7 9 80 8

10 85 2 10 85 8

11 90 6 11 90 2

12 95 3 12 95 2

13 100 2 13 100

JUMLAH 35 JUMLAH 35

Nilai sebelum dan sesudah perbaikan apabila ditampilkan dalam

grafik adalah sebagai berikut :

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

e. Ketuntasan Belajar Berdasarkan data hasil penilaian siklus 2

1) Individu

Banyak siswa

Siswa yang telah

Persentase siswa tuntas belajar

Siswa yang belum tuntas

Persentase siswa belum tuntas

2) Klasikal

Secara klasikal perbaikan pada maslah 1 siklus 2 sudah tuntas

karena sudah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

40

Jum

lah

Sis

wa

Ketuntasan Belajar Berdasarkan data hasil penilaian siklus 2

Individu

Banyak siswa = 35 siswa

Siswa yang telah tuntas = 28 siswa

Persentase siswa tuntas belajar = %10035

28=x

Siswa yang belum tuntas = 7 siswa

Persentase siswa belum tuntas = %10035

7=x

Klasikal

Secara klasikal perbaikan pada maslah 1 siklus 2 sudah tuntas

karena sudah mencapai lebih dari 85% siswa tuntas.

40 50 60 70 80 90 100

Nilai

Ketuntasan Belajar Berdasarkan data hasil penilaian siklus 2

%80=

%20=

Secara klasikal perbaikan pada maslah 1 siklus 2 sudah tuntas

mencapai lebih dari 85% siswa tuntas.

100

Sebelum

Sesudah

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

f. Refleksi

Pada perbaikan pembelajaran masalah siklus II ini masih ada 7

siswa (20%) yang belum tuntas belajar, siswa yang sudah tuntas

belajar ada 28 siswa (80%). Berarti ini sudah tuntas secara klasikal.

Dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini, sudah tuntas

secara klasikal dan sudah Nampak adanya peningkatan semangat dan

keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut pengamat,

semua siswa sudah cocok dengan metode Index Card Match.

B. Pembahasan dari Setiap siklus

1. Siklus I

Partisipasi siswa dalam pembelajaran agak baik dibandingkan

sebelum dilakukan penilaian perbaikan pembelajaran. Siswa sangat tertarik

dengan metode mengajar guru. Namun ada beberapa siswa yang takut/

belum aktif mengerjakan tugas guru.

Semangat siswa dalam perbaikan pembelajaran masih sangat

rendah banyak siswa yang kurang memperhatikan arahan guru. Dari hasil

penelitian di akhir perbaikan pembelajaran terlihat ada peningkatan

dibandingkan sebelum perbaikan. Namun ada yang belum mencapai

ketuntasan yaitu 10 anak, sehingga secara klasikal hanya mencapai

71,43%. Jadi belum tercapai ketuntasan minimal secara klasikal yaitu

80%.

2. Siklus II

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran siklus II mengalami

peningkatan dibanding siklus I. Siswa yang aktif dalam pembelajaran

mengalami peningkatan yaitu dari 89,99% menjadi 96,42 %. Berarti ada

kenaikan sebesar 6,435%.

Dari hasil penelitian pada pembelajaran ini terlihat adanya

peningkatan dibandingkan perbaikan pembelajaran sebelumnya. Rata-rata

ketuntasan klasikal 94,29%. Namun ada yang belum tuntas sebanyak 7

(tujuh) siswa (20 %). Ketuntasan klasikal sudah tercapai karena

ketuntasannya sudah lebih dari 80%.

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan

pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya kompetensi dasar Fatkhu

Makkah bagi siswa kelas V Semester II Madrasah Ibtidaiyah Miftahul

Marhaban Kembaran Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2010/2011. Dari hasil penelitian di akhir perbaikan pembelajaran terlihat

ada peningkatan dibandingkan sebelum perbaikan. Namun ada yang belum

mencapai ketuntasan yaitu 10 anak, sehingga secara klasikal hanya

mencapai 71,43%. Jadi belum tercapai ketuntasan minimal secara klasikal

yaitu 80%. Sedangkan pada akhir siklus II Siswa yang aktif dalam

pembelajaran mengalami peningkatan yaitu dari 89,99% menjadi 96,42 %.

Berarti ada kenaikan sebesar 6,435%.

Dari hasil penelitian pada pembelajaran ini terlihat adanya

peningkatan dibandingkan perbaikan pembelajaran sebelumnya. Rata-rata

ketuntasan klasikal 94,29%. Namun ada yang belum tuntas sebanyak 7

(tujuh) siswa (20 %). Ketuntasan klasikal sudah tercapai karena

ketuntasannya sudah lebih dari 80%.

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian di atas, maka

dikemukakan saran bahwa guru hendaknya menerapkan pembelajaran Index

Card Match sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk meningkatkan

hasil belajar kompetensi dasar Fatkhu Makkah. Selain itu guru hendaknya

dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang telah didesain

terlebih dahulu.

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Sholeh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa,

Jakarta PT Raja Grafindo Persada,2005

Al-Hikmah, Al-Qur’an Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2006, Cet. 10).

As Suyuti Jalaluddin Al Imam, Riwayat Turunya Ayat-ayat Suci Al quran

(Terjemahan Asbabun Nuzul), Darul Ihya, Surabaya, 1986

Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi

Madrasah Ibtidaiyah, Departemen Agama, Jakarta 2004

http://www.stainponorogo.ac.id Wednesday, 22:43

http://id.wikipedia.org/wiki/ Taksonomi_Bloom. diposting 12032011 20.36 WIB

http://www.rasto.wordpress.com. kompetensi-guru. Diakses pada tanggal 04 mei

2009 pukul 19.00 WIB

Ismail SM M.Ag Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Rasail

Media Group, Semarang, 2009

Khaerudin, Mahfud Junaedi, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep

dan Implementasinya di Madrasah, Pilar Media, Yogyakarta,

Mel Silberman, Active Learning, diteremahkan: Sarjuli, dkk. (Yogyakarta: Yappendis, 2005) cet. III, hlm. 5

Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung 2008

Nashih Ulwan Abdullah Tarbiyatul Aulad/Pendidikan Anak dalam Islam,., Jilid I,

Bagian Kedua, TT

Nur Uhbiyati Dra.Hj, Ilmu Pendidikan Islam, CV Pustaka Setia, Bandung 1997

Hlm.118

Nana Saodih Sukmadinata, Prof. Dr. Pengembangan Kurikulum Teori dan

Praktek PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2007

Wina Sanjaya, Dr. M.Pd, Perencanaan dan desain system pembelajaran Kencana

Prenada, Media Jakarta 2008

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 1.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas/Semester : V/2

Pertemuan Ke- : 1

Hari/tanggal : Kamis, 25 November 2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2x35 menit)

Standar Kompetensi : Mengenal peristiwa Fatkhu Makkah

I. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sebab terjadinya Fatkhu Makkah

II. Indikator Menjelaskan sebab-sebab terjadinya Fatkhu Makkah

III. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mangetahui tentang Fatkhu Makkah dan sebab-sebab Fatkhu

Makkah.

2. Siswa melakukan tanya jawab tentang, sebab-sebab Fatkhu Makkah.

3. Siswa menjelaskan Fatkhu Makkah, sebab-sebab Fatkhu Makkah.

IV. Materi Ajar Fatkhu Makkah

V. Metode Belajar Metode Index Card Match

VI. Sumber Belajar 1. Peta Jazirah Arab

2. Buku Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam 3 untuk kelas V Madrasah

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (Apersepsi)

1. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan

basmalah dan berdoa bersama.

2. Guru mendata kehadiran siswa-siswanya

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

3. Guru memulai dengan mendiskusikan peraturan-peraturan yang akan

disepakati.

B. Kegiatan Inti 9) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

metode Index Card Match.

10) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan

kertas tersebut dibagi dalam dua kelompok

11) Kocoklah semua kertas tersebut hingga akan tercampur antara soal

dan jawaban.

12) Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktivitas yang

dilakukan berpasangan,. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan

sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.

13) Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah ada yang

menemukan pasanganya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan.

Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka

dapatkan kepada teman yang lain.

14) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan,

mintalah setiap pasangan bergantian membacakan soal yang diperoleh

dengan suara keras kepada teman-teman lainya. Selanjutnya soal-soal

tersebut dijawab oleh pasanganya.

15) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat

hal-hal yang penting.

16) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes.

17) Guru menilai hasil evaluasi.

18) Guru memberikan tindak lanjut.

C. Kegiatan Akhir (Penutup) 1. Siswa membuat kesimpulan tentang Fatkhu Makkah, sebab-sebab

Fatkhu Makkah, yang terkandung di dalam setiap peristiwa itu.

2. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru

diberikandi rumah masing-masing.

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

3. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa

bersama-sama.

VIII. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk menukur kemampuan pemahaman siswa.

Mengetahui

Guru Sejarah Kebudayaan Islam Kepala Sekolah

Ngatomo Hunti Maulida

NIP. NIP.

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 1.2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas/Semester : V/2

Pertemuan Ke- : 2

Hari/tanggal : Kamis, 1 Desember 2010

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2x35 menit)

Standar Kompetensi : Mengenal peristiwa Fatkhu Makkah

I. Kompetensi Dasar

Mengambil ibrah dari peristiwa Fatkhu Makkah

II. Indikator

Manyebutkan hikmah dibalik peristiwa Fatkhu Makkah

III. Tujuan Pembelajaran

Siswa menemukan hikmah di balik peristiwa Fatkhu Makkah.

IV. Materi Ajar

Fatkhu Makkah

V. Metode Belajar

Metode Index Card Match

VI. Sumber Belajar

1. Peta Jazirah Arab

2. Buku Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam 3 untuk kelas V Madrasah

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)

1. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan

basmalah dan berdoa bersama.

2. Guru mendata kehadiran siswa-siswanya

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

3. Guru menanyakan secara sekilas kepada siswa pelajaran yang sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya

B. Kegiatan Inti

1. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang metode

Index Card Match.

2. Kocoklah semua kertas kartu hingga akan tercampur antara soal dan

jawaban.

3. Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktivitas yang

dilakukan berpasangan, Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan

sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.

4. Mintalah peserta untuk mencari pasanganya. Jika sudah ada yang

menemukan pasanganya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan.

Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka

dapatkan kepada teman yang lain.

5. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan,

mintalah setiap pasangan bergantian membacakan soal yang diperoleh

dengan suara keras kepada teman-teman lainya. Selanjutnya soal-soal

tersebut dijawab oleh pasanganya.

6. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat

hal-hal yang penting.

7. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes.

8. Guru menilai hasil evaluasi.

9. Guru memberikan tindak lanjut.

C. Kegiatan Akhir (Penutup)

1. Siswa membuat kesimpulan tentang hikmah yang terkandung di dalam

setiap peristiwa itu.

2. Guru memberikan evaluasi dengan tes.

3. Guru menilai hasil evaluasi

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

4. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan

di rumah masing-masing.

5. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa

bersama-sama.

VIII. Penilaian

Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa.

Mengetahui

Guru Sejarah Kebudayaan Islam Kepala Sekolah

Ngatomo Hunti Maulida

NIP. NIP.

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 2

DAFTAR SISWA RESPONDEN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS MI MIFTAHUL MARHABAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No Nama Nomor Induk Alamat 1 Ahmad Insan Prayoga 516 Kembaran Candimulyo 2 Aat zaki mubarok 517 Kembaran Candimulyo 3 Ahmad Musyafak 518 Kembaran Candimulyo

4 Adip Khoirul Ihsan 519 Kembaran Candimulyo

5 Divla Fadila Rahma 520 Kembaran Candimulyo

6 Dwi Kumoro Asih 521 Kembaran Candimulyo

7 Chika Meitri Adelia 522 Kembaran Candimulyo

8 Ervin Prastyo 523 Kembaran Candimulyo

9 Firmansyah Ody Setiawan 524 Kembaran Candimulyo

10 Himatun Aufa Ulya 525 Kembaran Candimulyo

11 Indriyani Chasanah 526 Kembaran Candimulyo

12 Iin Nuraeni 527 Kembaran Candimulyo

13 Khasan Nurrohman 528 Kembaran Candimulyo

14 Lu’luul Muanah 529 Kembaran Candimulyo

15 Muhammad Ifan Pratama 530 Kembaran Candimulyo

16 Muhammad Arif Miftahudin 531 Kembaran Candimulyo

17 Maysaroh 532 Kembaran Candimulyo

18 Muhammad Suhan Abiyu 533 Kembaran Candimulyo

19 Muhammad Fahrudin 534 Kembaran Candimulyo

20 Nanang Maulana 535 Kembaran Candimulyo

21 Ning Rahayu 536 Kembaran Candimulyo

22 Nanda Muhammad Hutama 537 Kembaran Candimulyo

23 Nuryo Sarmono 538 Kembaran Candimulyo

24 Rahayu Munifaturrohmah 539 Kembaran Candimulyo

25 Rukemi 540 Kembaran Candimulyo

26 Ririn Susanti 541 Kembaran Candimulyo

27 Septi Damayanti 542 Kembaran Candimulyo

28 Sanida 543 Kembaran Candimulyo

29 Selvi Meta Puspitasari 544 Kembaran Candimulyo

30 Siti Khoiriyah 545 Kembaran Candimulyo

31 Surya Ningsih 546 Kembaran Candimulyo

32 Wahyu Malik Nugroho 547 Kembaran Candimulyo

33 Wahyu Romadhon 548 Kembaran Candimulyo

34 Zazid Alfiansyah 549 Kembaran Candimulyo

35 Zaenal Mustofa 550 Kembaran Candimulyo

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Peneliti Guru Kelas V

Ngatomo Muntiyati, A.Ma

NIP. NIP.

Lampiran 3.1

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DRAF WAWANCARA

Nara Sumber : Hunti Maulida

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

1. Apakah guru sudah menerapkan metode pembelajaran dan pengelolaan kelas

dengan menerapkan prinsip PAIKEM ?

2. Sejauhmana keberhasilan guru mengelola kelas?

3. Tipe pengajar seperti apa yang diharapkan Kepala Madrasah dari guru

pengajar ?

4. Bagaimana komunikasi Kepala Madrasah dengan guru kelas ?

5. Adakah faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan proses

belajar mengajar ?

6. Usaha- usaha apa yang dilakukan Kepala Madrasah dan guru kelas dalam

mengatasi hambatan-hambatan tersebut ?

7. Apakah bapak sering mengadakan supervisi terhadap kegiatan belajar

mengajar ?

8. Bagaimana komunikasi Madrasah dengan Masyarakat?

9. Apakah visi, misi dan tujuan madrasah disosialisasikan kepada warga

madrasah?

10. Bagaimana penerapan kurikulum dan evaluasi madrasah selama ini?

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 3.2

DRAF WAWANCARA

Nara Sumber : Sufyan Sauri

Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

1. Bagaimana sejarah pendirian Madrasah?

2. Bagaimana komunikasi Madrasah dengan masyarakat ?

3. Apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran dan pengelolaan kelas

sesuai dengan harapan masyarakat ?

4. Sejauhmana keberhasilan guru mengelola madrasah?

5. Tipe pengajar seperti apa yang diharapkan Komite Madrasah dari guru

pengajar ?

6. Adakah faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi komite

dengan madrasah ?

7. Usaha- usaha apa yang dilakukan Komite Madrasah dan guru kelas dalam

mengatasi hambatan-hambatan tersebut ?

8. Apakah bapak sering mengadakan supervisi terhadap kegiatan belajar

mengajar ?

9. Bagaimana kesan madrasah dalam penilaian masyarakat selama ini?

10. Apa harapan masyarakat dari Madrasah?

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 4.1

HASIL WAWANCARA

Nara Sumber: Hunti Maulida

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

1. Belum semua guru dan belum semua metode diterapkan, hanya kadang secara tidak sadar mereka telah melakukan itu.

2. Cukup berhasil, dibuktikan dengan jumlah siswa yang naik kelas 3. Bisa membimbing anak didik menghadapi kelas selanjutnya, inovatif,

disiplin, menjaga etika dan mamatuhi paraturan yang telah disepakati. 4. Cukup komunikatif karena setiap permasalahan dipecahkan dengan jalan

musyawarah 5. Yang mendukung banyak, tetapi beberapa yang menghambat diantaranya

adalah fasilitas dan kreatifitas guru kelas yang belum memenuhi harapan saya.

6. Mencari pemahaman baru tentang metode mengajar dan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan semaksimal mungkin.

7. Belum secara rutin, hanya desaat saya ada waktu luang untuk masuk kelas tersebut.

8. Sangat komunikatif dengan wali murid, akan tetapi masih kurang ketika dehadapkan pada warga sekitar.

9. Ya 10. Kurikulum pendidikan dasar kami menerapkan sistem semesteran yang

membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi dua bagian waktu yang

masing-masing disebut semesteran. Jumalah hari belajar yang efektif dalam

satu tahun ajaran adalah sekurang-kurangnya 240 hari, termasuk di dalamnya

waktu bagi penyelenggaraan penilaian kegiatan, kemajuan dan hasil belajar

siswa. Jumlah minggu efektif dalam satu tahun minimal 36, beban belajar

setiap minggu 49 jam pelajaran, lama satu jam pelajaran 40 menit.

Peneliti Kepala Madrasah

Ngatomo Hunti Maulida

NIP.

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 4.2

HASIL WAWANCARA

Nara Sumber: Sufyan Sauri

Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban

1. MI Miftahul Marhaban adalah lembaga pendidikan Maarif, yang didirikan oleh

Sejumlah tokoh masyarakat bersama-sama warga desa Kembaran, latar belakang

didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Marhaban Kembaran ini adalah dalam

rangka mencerdaskan kehidupan umat manusia, maka dibutuhkan pendidikan,

beralamatkan di Kembaran Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Propinsi

Jawa Tengah, Kode pos 56191

2. Kami sudah menyatu seperti keluarga, bahkan sampai dengan saat diantara kami ada

yang punya hajat, yang lain ikut merasakan.

3. Kalau dikelas kami tidak paham, yang kami ketahui bapak ibu guru MI sudah

melaksanakan proses pembelajaran yang bagus.

4. Kurang tahu

5. Guru yang bisa membaur dengan masyarakat dan bisa mendidik anak dengan

pengetahuan yang beragam.

6. Hanya waktunya saja yang kadang memaksa untuk tidak bisa berkomunikasi.

7. Bermusyawarah.

8. Belum pernah

9. Bagus, kadang juga membuat kami bangga jika anak-anak pergi berlomba, entah

menang atau tidak.

10. Madrasah bisa terus maju.

Peneliti Komite Madrasah

Ngatomo Sufyan Sorri

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 5

PEDOMAN OBSERVASI

1. Latar belakang pendirian MI Miftahul Marhaban

2. Sejarah berdirinya MI Miftahul Marhaban

3. Visi, Misi dan Tujuan MI Miftahul Marhaban

4. Struktur organisasi MI Miftahul Marhaban

5. Keberadaan guru, karyawan dan siswa

6. Sarana prasarana MI Miftahul Marhaban

7. Cara mengajar guru kelas

8. Kondisi kelas saat berlangsungnya proses pembelajaran

9. Keberhasilan guru dalam mengelola kelas

10. Sistem penilaian dan hasil tes pembelajaran siswa

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 6.1

INSTRUMEN PENGAMATAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL MARHABAN KEMBARAN CANDIMULYO

TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama praktikan yang diamati : Ngatomo

Satuan Pendidikan/Kelas : MI Miftahul Marhaban / Kelas V

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Pokok Bahasan : Fatkhu Makkah

Hari/Tanggal : Senin, 22 November 2010

Jam Pelajaran ke : 5-6

Jumlah Siswa Hadir : 35 anak

No Aspek yang diamati pada siswa Ya Tidak 1 Tanggap dengan instruksi perintah guru 2 Kecepatan memahami metode pembelajaran 3 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tertib 4 Mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami 5 Adanya kesimpulan diakhir pelajaran 6 Ketepatan jawaban 7 Cepat menyiapkan alat peraga 8 Memperhatikan penjelasan guru dengan serius 9 Mengerjakan tugas yang diberikan dengan antusias 10 Mencatat dan merangkum materi

Pengamat

Muntiyati, A.Ma

NIP.

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 6.2

INSTRUMEN PENGAMATAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL MARHABAN KEMBARAN CANDIMULYO

TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama praktikan yang diamati : Ngatomo

Satuan Pendidikan/Kelas : MI Miftahul Marhaban / Kelas V

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Pokok Bahasan : Fatkhu Makkah

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2010

Jam Pelajaran ke : 5-6

Jumlah Siswa Hadir : 35 anak

No Aspek yang diamati pada siswa Ya Tidak 1 Tanggap dengan instruksi perintah guru 2 Kecepatan memahami metode pembelajaran 3 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tertib 4 Mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami 5 Adanya kesimpulan diakhir pelajaran 6 Ketepatan jawaban 7 Cepat menyiapkan alat peraga 8 Memperhatikan penjelasan guru dengan serius 9 Mengerjakan tugas yang diberikan dengan antusias 10 Mencatat dan merangkum materi

Pengamat

Muntiyati, A.Ma

NIP.

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 7.1 Latihan Soal Siklus Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan benar!

1. Masa perjanjian Hudaibiyah merupakan masa…

2. Raja yang membunuh utusan Rasulullah SAW adalah raja…

3. Setelah adanya perjanjian Hudaibiyah, kaum Quraisy bersekutu dengan…

4. Salah satu syarat yang diajukan Nabi Muhammad SAW terhadap pihak

Quraisy akibat serangan Bani Bakar terhadap Bani Khuzaah adalah…

5. Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berusaha membocorkan

persiapan kaum muslimin untuk menaklukan Makkah adalah…

6. Jumlah pasukan kaum muslimin saat menaklukan Makkah adalah…

7. Setelah kaum Muslimin memasuki Makkah, sikap Abu Sufyan adalah…

8. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang masuk ke rumah

Abu Sufyan ia akan…”

9. Pada waktu fatkhu Makkah, disekitar Ka’bah terdapat banyak…

10. Dalam khutbah haji Wada’, Nabi SAW memerintahkan kaum muslimin

agar berpegang teguh pada…

11. Ayat Al quran yang menjelaskan bahwa peristiwa Fatkhu Makkah

merupakan datangnya kebenaran dan lenyapnya kebathilan adalah…

12. Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap penduduk Makkah adalah…

13. Pemimpin pasukan kafir pada perang Hunain adalah…

14. Jumlah pasukan kaum muslimin dalam perang Hunain adalah…

15. Dalam perang Hunain, pasukan terdepan kaum muslimin adalah dari

suku…

16. Setelah kalah dalam perang Hunain, kaum musyrikin melarikan diri ke…

17. Heraklius adalah Kaisar…

18. Seorang muslim yang tidak mengikuti perang tabuk tanpa alasan yang

jelas adalah…

19. Tahun perutusan terjadi pada…

20. Salah satu faktor yang memudahkan kaum muslimin menaklukan Makkah

adalah…

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 7.2

KARTU INDEX CARD MATCH

Materi Fatkhu Makkah Kelas V MI Miftahul Marhaban

Masa perjanjian Hudaibiyah merupakan masa…

Perdamaian

Raja yang membunuh utusan Rasulullah SAW adalah raja…

Ghassan

Setelah adanya perjanjian Hudaibiyah, kaum Quraisy bersekutu dengan…

Bani Bakar

Salah satu syarat yang diajukan Nabi Muhammad SAW terhadap pihak Quraisy akibat serangan Bani Bakar terhadap Bani

Khuzaah adalah…

Makkah harus dibebaskan

Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berusaha membocorkan persiapan kaum muslimin untuk menaklukan Makkah

adalah…

Hatib bib Abi Balta’ah

Jumlah pasukan kaum muslimin saat menaklukan Mekkah adalah…

10.000 pasukan

Setelah kaum Muslimin memasuki Makkah, sikap Abu Sufyan adalah…

Menerima dan masuk Islam

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia

akan…

Aman

Pada waktu fatkhu Makkah, disekitar Ka’bah terdapat banyak…

Berhala dan gambar

Dalam khutbah haji Wada’, Nabi SAW memerintahkan kaum muslimin agar

berpegang teguh pada…

Al quran dan Hadits

Ayat Al quran yang menjelaskan bahwa peristiwa Fatkhu Makkah merupakan datangnya kebenaran dan lenyapnya

kebathilan adalah…

An Nashr ayat 1-4

Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap penduduk Makkah adalah…

Bersahabat

Pemimpin pasukan kafir pada perang Hunain adalah…

Abu Sufyan

Jumlah pasukan kaum muslimin dalam perang Hunain adalah…

7.000 pasukan

Dalam perang Hunain, pasukan terdepan kaum muslimin adalah dari suku…

Khuza’ah

Setelah kalah dalam perang Hunain, kaum

Thaib

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

musyrikin melarikan diri ke…

Heraklius adalah Kaisar…

Romawi

Seorang muslim yang tidak mengikuti perang tabuk tanpa alasan yang jelas adalah…

Budail bin Warqa

Tahun perutusan terjadi pada…

2 Hijriyah

Salah satu faktor yang memudahkan kaum muslimin menaklukan Makkah adalah…

Bersatunya suku dan kabilah besar

dengan kaum Muslimin

Khalid bin Walid

Makkah

Karena banyak pasukan kaum Quraisy yang terbunuh

Memusuhi Nabi

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 8.1

KONDISI PRESTASI PRA SIKLUS

Tabel Hasil Nilai Pra Siklus No Nama Nilai KKM Keterangan 1 Ahmad Insan Prayoga 8,50 7,50 Belum 2 Aat zaki mubarok 5,00 7,50 Belum 3 Ahmad Musyafak 7,00 7,50 Belum 4 Adip Khoirul Ihsan 8,50 7,50 Tuntas 5 Divla Fadila Rahma 8.00 7,50 Tuntas 6 Dwi Kumoro Asih 7,00 7,50 Tuntas

7 Chika Meitri Adelia 9,50 7,50 Tuntas

8 Ervin Prastyo 5,00 7,50 Belum 9 Firmansyah Ody Setiawan 5,00 7,50 Belum 10 Himatun Aufa Ulya 5,00 7,50 Belum 11 Indriyani Chasanah 6,00 7,50 Belum 12 Iin Nuraeni 6,00 7,50 Belum 13 Khasan Nurrohman 7,00 7,50 Belum 14 Lu’luul Muanah 7,00 7,50 Belum 15 Muhammad Ifan Pratama 7,00 7,50 Belum

16 Muhammad Arif Miftahudin 7,00 7,50 Belum

17 Maysaroh 7,00 7,50 Belum 18 Muhammad Suhan Abiyu 7,00 7,50 Belum 19 Muhammad Fahrudin 8,00 7,50 Tuntas 20 Nanang Maulana 6,00 7,50 Belum 21 Ning Rahayu 6,00 7,50 Belum 22 Nanda Muhammad Hutama 7,00 7,50 Belum 23 Nuryo Sarmono 4,00 7,50 Belum 24 Rahayu Munifaturrohmah 5,50 7,50 Belum 25 Rukemi 8,50 7,50 Tuntas 26 Ririn Susanti 7,00 7,50 Belum 27 Septi Damayanti 7,00 7,50 Belum 28 Sanida 6,00 7,50 Belum 29 Selvi Meta Puspitasari 9,50 7,50 Tuntas 30 Siti Khoiriyah 7,00 7,50 Belum 31 Surya Ningsih 9,00 7,50 Tuntas

32 Wahyu Malik Nugroho 8,50 7,50 Tuntas

33 Wahyu Romadhon 8,50 7,50 Tuntas

34 Zazid Alfiansyah 9,00 7,50 Tuntas

35 Zaenal Mustofa 9,00 7,50 Tuntas

Jumlah 2480 Rata-rata 70,85 Nilai Tertinggi 9,50 Nilai terendah 4,00

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

Lampiran 8.2

Tabel analisis ketuntasan belajar pra siklus

No Ketuntasan Jumlah Siswa

Jumlah Persen 1 Tuntas 13 37,14% 2 Belum Tuntas 22 62,85%

Jumlah 35 100%

Page 88: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Ngatomo 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Agama : Islam 4. Tempat/Tgl. Lahir : Magelang, 08 Oktober 1965 5. Alamat Asal : Kembaran Lor Rt.02/01 Desa Kembaran Kec.

Candimulyo Kab. Magelang Kode pos 56191 B. Riwayat Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Tempat Pendidikan Lulus Tahun

1 SD/MI MI Miftahul Marhaban 1979

2 SLTP/MTs MTs Maarif Candimulyo Magelang 1982

3 SMA/SMK/ M.A PGAN Magelang 1985

4 Pendidikan Tinggi

D2 PGMI/PAISD IAIN Walisongo Semarang

2000

C. Riwayat Pekerjaan

No Nama Instansi /Lembaga /Perusahaan

Jabatan Tahun

1 LP Maarif Guru 1997-sekarang

D. Organisasi/Sosial Kemasyarakatan/Profesi

No Nama Organisasi Jabatan Tahun

1

2

Anshor Ranting Kembaran

PGWB Kec Candimulyo

-

Ketua

-

2000-2005 E. Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi yang saya tulis ini menerangkan keadaan, kualifikasi, dan pengalaman saya dengan sesungguhnya.

Semarang, 11 November 2011

Yang Bersangkutan

Ngatomo