peningkatan pemahaman konsep pecahan melalui …... · peningkatan pemahaman konsep pecahan ......

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERON NOGOSARI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: RATNA GUNARTI X7107062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vokhanh

Post on 21-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI JERON NOGOSARI BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

RATNA GUNARTI

X7107062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI JERON NOGOSARI BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

RATNA GUNARTI

X7107062

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapat

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

“Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jeron

Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”

Disusun Oleh:

Nama : Ratna Gunarti

NIM : X7107062

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari : Selasa

Tanggal : 14 Juni 2011

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

“Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jeron

Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”

Disusun Oleh:

Nama : Ratna Gunarti

NIM : X7107062

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 30 Juni 2011

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Ratna Gunarti. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR

SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERON NOGOSARI

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep

pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran

2010/2011.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus.

Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan

yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek

penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Jeron Nogosari Boyolali yang

berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis

interaktif, yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Think

Pair Share dapat meningkatkan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV

SD Negeri Jeron Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Peningkatan

pemahaman konsep pecahan dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai evaluasi

matematika dalam materi pecahan pada setiap siklusnya yaitu: sebelum tindakan

nilai rata-rata evaluasi matematika 62,7 di mana siswa yang mendapat nilai di atas

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60 sebanyak 20 siswa (53%), pada

siklus I nilai rata-rata evaluasi matematika meningkat menjadi 68 sebanyak 26

siswa memperoleh nilai di atas KKM (68%), dan siklus II nilai rata-rata evaluasi

matematika siswa meningkat menjadi 74,5 sebanyak 32 siswa memperoleh nilai

di atas KKM (84%).

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Ratna Gunarti. IMPROVING UNDERSTANDING THROUGH

CONCEPTUAL MODEL OF COOPERATIVE LEARNING TYPE THINK

PAIR SHARE (TPS) ON THE FOURTH

GRADE STUDENTS OF

ELEMENTARY SCHOOL JERON NOGOSARI BOYOLALI IN THE

ACADEMIC YEAR 2010/2011. Script. Surakarta: Teacher Training and

Education Faculty Sebelas Maret University in Surakarta.

The purpose of this study to improve understanding of the concept of

fractions through the implementation of cooperative learning model types think

pair share on the fourth grade students of elementary school in Jeron Nogosari

Boyolali in the Academic Year 2010/2011.

Form of this study is classroom action research as many as 2 cycles. Each

cycle consists of 2 meetings. Each meeting consists of 4 stages includes planning,

implementation of the action, observation, and reflection. The subjects are on the

fourth grade students of elementary school in Jeron Nogosari Boyolali total 38

students. Data collection techniques are used observation, testing, and

documentation. The data analysis technique are used an interactive model, which

consists of three phases namely data reduction, data display, and conclusion.

Based on the results of classroom action research is conducted in two

cycles can be concluded that by applying the think pair share learning model to

enhance understanding of the concept of fractions on the fourth grade students of

elementary school Jeron Nogosari Boyolali in the Academic Year 2010/2011.

Increase to understand of the concept of fractions can be proved with

mathematical evaluation value increases, the material in fractions at each cycle is:

before action average value of 62,7 where the mathematical evaluation of students

who scored above the minimum completeness criteria (KKM) is 60 as many as 20

students (53%), in the first cycle the average value increased to 68 mathematical

evaluation of 26 students scoring above the KKM (68%), and cycle II, the average

value increased to evaluate students' mathematical 74,5 as many as 32 students

scoring above the KKM (84%).

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Maka sesungguhnya di samping ada kesukaran terdapat pula kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”

(Q. S. Al Insyirah:5-6)

“Saya mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu,

saya berbuat maka saya mengerti”

(Pepatah Cina)

Mathematics is the queen of science.

(Wolfgang Sartorius Von Waltershausen)

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Hasil karya ini kupersembahkan kepada:

Ayah dan Ibuku (Sukadi & Mulyaningsih) yg sangat aku sayangi,

terimakasih atas doa serta dorongan motivasi dan materiil yang selalu diberikan

kepadaku hingga saat ini.

Keluarga besar PGSD FKIP UNS dan Almamaterku yang aku banggakan,

terimakasih telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hingga saat ini.

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah ucapan syukur akan kebesaran Allah SWT yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

laporan penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada

Siswa Kelas IV SD Negeri Jeron Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Banyak hambatan dalam penyusunan laporan penelitian ini, namun berkat

bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak maka hambatan dapat

diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan

terimakasih yang tulus kepada:

1. Prof. Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto. M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sukarno, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.

5. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.

6. Bapak Sukadi, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali yang

telah memberikan ijin penelitian.

7. Bapak Suyamto, S.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Jeron yang telah

memberikan banyak bantuan kepada peneliti dalam penelitian.

8. Kakak dan adikku (Mas Adi, Utari, Upik) terimakasih untuk support yang

diberikan padaku selama ini.

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Teman-teman baikku (Rika, Ayu, Sapna, Yani, Pamungkas, Mia, Ninda,

Novi) yang selalu memberikan bantuan dan semangat untuk menyelesaikan

laporan penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih

banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca

sangat diharapkan. Sehingga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Akhirnya tidak lupa penulis mengucapkan permintaan maaf bila terdapat

tutur kata peneliti yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................. ii

PERSETUJUAN ......................................................................................... iii

PENGESAHAN .......................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRACT ................................................................................................ vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5

C. Rumusan Masalah ................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

BAB II. KAJIAN TEORI ......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 7

1. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep ........................... 7

2. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Think Pair Share 20

B. Penelitian Relevan ................................................................ 30

C. Kerangka Berfikir ................................................................ 31

D. Hipotesis .............................................................................. 33

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 34

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Subjek Penelitian ................................................................... 35

C. Bentuk Penelitian ................................................................... 35

D. Sumber Data ......................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 36

F. Validitas Data ....................................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ............................................................ 39

H. Indikator Kinerja ................................................................... 40

I. Prosedur Penelitian ............................................................... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 46

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 74

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 79

A. Simpulan ............................................................................... 79

B. Implikasi ............................................................................... 79

C. Saran ..................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 83

LAMPIRAN ................................................................................................ 85

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

Lingkaran Arsiran 1

2………………………………………….

Persegi Panjang Arsiran 1

2……………………………………

Pecahan 1

4…………………………………………………….

Pecahan 2

4…………………………………………………….

Pecahan 3

8…………………………………………………….

Pecahan 1

4…………………………………………………….

Pecahan 2

4…………………………………………………….

Pecahan 3

8…………………………………………………….

Alur Kerangka Berfikir …………...........................................

Alur Analisis Data Interaktif………………………………...

Bagan Prosedur Penelitian…………………………………...

Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas IV

pada Kondisi Awal.................................................................

Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model

Pembelajaran Think Pair Share Siklus I…………………….

Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model

Pembelajaran Think Pair Share Siklus I……………………

13

13

14

14

14

14

14

14

32

39

41

48

55

57

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 15.

Gambar 16.

Gambar 17.

Gambar 18.

Gambar 19.

Gambar 20.

Gambar 21.

Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah diterapkan

Model Pembelajaran Think Pair Share Siklus I……………..

Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model

Pembelajaran Think Pair Share Siklus II……………………

Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model

Pembelajaran Think Pair Share Siklus II……………………

Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah diterapkan

Model Pembelajaran Think Pair Share Siklus II……...……..

Rekapitulasi Nilai Observasi Aktiitas Siswa pada Siklus I

dan Siklus II.............................................................................

Rekapitulasi Nilai Observasi Aktiitas Guru pada Siklus I

dan Siklus II.............................................................................

Grafik Rekapitulasi Peningkatan Pemahaman Konsep

Pecahan pada Siswa Kelas IV…………………………….....

58

68

70

71

75

75

77

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel Jadwal Penelitian...............................................................

Indikator Kinerja Aspek Hasil Evaluasi Matematika…………..

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Matematika Kondisi

Awal………………………………………………….................

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah

diterapkan Model Pembelajaran Think Pair Share Siklus

I……............................................................................................

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah

diterapkan Model Pembelajaran Think Pair Share Siklus

II………………………...............................................................

Perbandingan Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II..............

Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Matematika Sebelum

Tindakan, Siklus I, dan Siklus II……………….........................

Prosentase Hasil Evaluasi Matematika Sebelum Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II …………………………………...……..

Rekapitulasi Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Siswa

Kelas IV SD Negeri Jeron ……………………………………..

34

40

47

58

71

74

76

76

77

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Silabus ...................................................................................

RPP Siklus I Pertemuan I.......................................................

RPP Siklus I Pertemuan II ....................................................

RPP Siklus II Pertemuan I ....................................................

RPP Siklus II Pertemuan II....................................................

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I...

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II.

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I.

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ...

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II...

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I...

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II.

Daftar Nilai Evaluasi Matematika pada Kondisi Awal ........

Daftar Nilai Evaluasi Matematika setelah diterapkan Model

Pembelajaran Think Pair Share pada Siklus I ......................

Daftar Nilai Evaluasi Matematika setelah diterapkan Model

Pembelajaran Think Pair Share pada Siklus II .....................

Foto Kegiatan Penelitian........................................................

85

88

101

115

129

143

147

151

155

159

162

165

168

171

173

175

177

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN), bab II Pasal 3 berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Demi tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut dibutuhkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Untuk menjadi manusia yang berkualitas tidak

mudah, akan tetapi harus aktif dan menguasai berbagai disiplin ilmu. Oleh sebab

itu, maka disiplin ilmu harus ditanamkam sejak dini. Tujuan yang ingin diperoleh

seseorang setelah mendapatkan pendidikan adalah adanya perubahan, dari yang

sebelumnya belum tahu menjadi tahu, yang sebelumnya tidak memiliki

keterampilan kemudian memiliki keterampilan. Agar tujuan yang diinginkan

dapat tercapai, maka harus ditingkatkan kebutuhan pendidikan yang diberikan

kepada anak didik yaitu lebih menekankan pada aspek kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap), dan psikomotorik (kepribadian). Pelaksana dalam pendidikan

adalah guru, orang tua wali murid dan semua warga yang berada di sekitar

sekolah itu sendiri.

Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berlangsung dengan baik apabila

ada komunikasi positif antara guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan

siswa, serta antara guru dengan wali murid. Oleh karena itu, komunikasi positif

harus diciptakan agar pesan yang disampaikan, khususnya materi pelajaran

maupun pesan moral dapat diterima siswa dengan baik. Hal ini perlu dilaksanakan

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

agar kualitas pembelajaran pada mata pelajaran apapun menjadi optimal. Salah

satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih adalah matematika.

Matematika sebagai ilmu tentang kuantitas (the science of quantity) atau

ilmu tentang ukuran diskrit dan berlanjut (the science of discrate and continous)

menurut pendapat Runes dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 252). Matematika

adalah sebuah disiplin ilmu yang unik karena memadukan penalaran obyektif,

ilmu pengetahuan dengan logika bersifat abstrak. Pembelajaran matematika

mempunyai tujuan untuk membentuk kemampuan berpikir siswa yang tercermin

melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sikap yang

objektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan masalah pada bidang matematika

maupun bidang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu sekolah yang harus ditingkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran matematika adalah SD Negeri Jeron Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali, khususnya pada siswa kelas IV. Dari hasil pengamatan dan

dokumentasi yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali

mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih adalah matematika,

khususnya pada materi pecahan. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep

pecahan yang diajarkan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa masih rendah.

Permasalahan tersebut timbul karena:

1. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam hal ini guru

mendominasi dalam menyampaikan materi dan mencontohkan soal,

sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang ditulis guru di

papan tulis, sehingga siswa lebih cepat bosan dan materi pelajaran yang

disampaikan sulit diserap oleh siswa serta tidak merangsang kreativitas dan

partisipasi siswa, akhirnya siswa mudah lupa tentang materi yang disampaikan

oleh guru.

2. Komunikasi pembelajaran hanya satu arah yang berpusat pada guru, sehingga

kurang adanya timbal balik antara guru dengan siswa dalam proses

pembelajaran. Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran

daripada tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi.

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3. Siswa masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar akibatnya siswa hanya

menerima materi yang disampaikan oleh guru tanpa memahami konsep yang

dipelajari. Siswa merasa malu untuk bertanya kepada guru tentang materi

pelajaran yang belum mereka pahami, hal ini menyebabkan siswa kurang aktif

dan kreatif dalam memahami materi pelajaran dan tidak dapat

mengembangkan gagasannya.

4. Pemahaman siswa terhadap konsep pecahan masih rendah, siswa menganggap

bahwa pelajaran matematika itu sulit, membosankan, dan menjadi pelajaran

yang paling ditakuti oleh kebanyakan siswa, sehingga mereka malas belajar

matematika. Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi dan dokumentasi dengan

perolehan nilai evaluasi siswa pada materi pecahan, (pada lampiran 14).

Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) matematika 60, di mana jumlah

siswa kelas IV SD Negeri Jeron sebanyak 38 siswa, hanya 20 siswa atau 53%

yang tuntas atau nilainya di atas KKM. Jadi masih banyak siswa yang belum

tuntas, dan akhirnya perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk

memperbaiki nilai pecahan yang belum tuntas.

Dampak yang terjadi jika siswa tidak menguasai konsep pecahan, maka

siswa tidak paham terhadap konsep pecahan baik penjumlahan maupun

pengurangan pacahan, yang nantinya sangat berguna dalam penerapan kehidupan

sehari-hari. Apabila ada suatu permasalahan yang menyangkut penjumlahan atau

pengurangan pecahan, siswa tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan

tersebut dengan baik.

Oleh sebab itu, maka guru hendaknya meningkatkan pemahaman konsep

pecahan terhadap siswa. Agar siswa dapat menerima materi pecahan dengan baik,

maka guru harus menerapkan model pembelajaran yang membuat suasana belajar

menjadi menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah

model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang

lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang

lebih dipimpin atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2009: 54). Menurut pendapat

Stahl dalam Isjoni (2009: 12) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dapat

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan sikap tolong-menolong

dalam perilaku sosial. Sedangkan Suryadi dalam Isjoni (2009: 12) meneliti bahwa

pada pembelajaran matematika, salah satu model pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan kemampuan berpikir siswa adalah cooperatif learning atau

pembelajaran kooperatif. Salah satu dari sekian banyak model pembelajaran

kooperatif yang bisa menjadikan pembelajaran menjadi bermakna adalah tipe

Think Pair Share (TPS).

Menurut Agus Suprijono (2009: 89) model pembelajaran Think-Pair-

Share (TPS) merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan secara efektif

untuk mengarahkan peserta didik dalam mempelajari sebuah materi pelajaran,

model pembelajaran Think Pair Share dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu

thinking (berpikir secara individu), pairing (berdiskusi dengan pasangan), dan

sharing (berbagi dengan teman). Penerapan model pembelajaran Think Pair Share

dalam kegiatan pembelajaran yaitu menuntut peran aktif siswa pada jalannya

pembelajaran, siswa saling berpikir mandiri mengenai tugas yang telah diberikan

oleh guru tentang materi pecahan, kemudian hasil pemikiran siswa secara individu

didiskusikan dengan pasangan kelompok masing-masing, dan akhirnya hasil dari

diskusi kelompok kecil dibahas dalam satu kelas. Keunggulan dari model

pembelajaran Think Pair Share yaitu siswa dapat berinteraksi dalam kelompok

untuk memecahkan masalah, dan menemukan konsep yang dikembangkan.

Pembelajaran ini menuntut kinerja guru secara maksimal dan peran aktif siswa

dalam kegiatan belajar, sehingga model pembelajaran Think Pair Share

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika

materi pecahan di kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali.

Bertolak dari uraian di atas, maka timbul dorongan untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN

KONSEP PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

JERON NOGOSARI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011”

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, belum

menerapkan inovasi pembelajaran khususnya model pembelajaran Think Pair

Share.

2. Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran daripada tingkat

kemampuan siswa dalam memahami materi.

3. Siswa masih pasif dalam kegiatan pembelajaran matematika akibatnya siswa

hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru tanpa memahami konsep

yang dipelajari.

4. Pemahaman siswa terhadap konsep pecahan masih rendah. Dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) matematika 60, di mana jumlah siswa kelas IV SD

Negeri Jeron sebanyak 38 siswa, hanya 20 siswa atau 53% yang tuntas atau

nilainya di atas KKM.

C. Rumusan Masalah

Dengan merumuskan masalah yang jelas, akan memberikan arah dan

pedoman dalam pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

“Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron

Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan

pemahaman siswa terhadap konsep pecahan melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV SD

Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan

khasanah para guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) dalam penyampaian materi pecahan dalam pelajaran

matematika khususnya, dan umumnya untuk semua mata pelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

1) Mempermudah dalam proses pembelajaran matematika terutama pada

materi pecahan.

2) Mengetahui model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif untuk

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika materi

pecahan, contohnya dengan model pembelajaran Think Pair Share.

b. Bagi siswa

1) Meningkatnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan.

2) Meningkatnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

melalui penerapan model pembelajaran Think Pair Share.

3) Meningkatnya semangat belajar dan kerjasama siswa di dalam kelas

melalui penerapan model pembelajaran Think Pair Share.

c. Bagi sekolah

1) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

2) Meningkatnya kualitas pendidikan melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

3) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif dalam lingkungan.

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep Pecahan

a. Tinjauan tentang Pemahan Konsep

Pada dasarnya segala sesuatu memerlukan pemahaman, setiap konsep

yang abstrak yang baru dipahami perlu diberi penguatan, agar mengendap dan

bertahan lama dalam memori, sehingga akan melekat pada pola pikir dan

tindakan. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui

perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja,

karena hal ini akan mudah dilupakan, oleh sebab itu pemahaman konsep sangatlah

penting.

Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti pengertian, pendapat,

pikiran, aliran, pandangan, pandai maupun mengerti benar. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (edisi kedua 1997: 714) pamahaman berarti proses, perbuatan,

cara memahami atau memahamkan. Sedangkan menurut Sardiman dalam Puji

Purnomo (2008: 236), mengemukakan pemahaman atau comprehension dapat

diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran, karena harus mengerti secara mental

makna dan filosofisnya, maksud dan implikasinya dan aplikasi-aplikasinya,

sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.

Menurut pendapat Bloom dalam Winkel (2000: 246), pemahaman adalah

kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya

kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan,

mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus

matematika ke dalam bentuk kata-kata. Sedangkan pendapat Benyamin S Bloom,

dkk (dalam Lukmanul Hakiim, 2008: 101) mengartikan memahami (understand)

yaitu menyusun makna dari pesan-pesan pembelajaran, mencakup komunikasi

oral, tertulis, dan grafis. Kemampuan memahami terdiri atas menginterpretasikan,

memberikan contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan, menjelaskan.

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut David A. Jacobsen, Paul Eggen & Donald Kauchak, (2009: 98)

mengartikan konsep adalah gagasan yang merujuk pada sebuah kelompok atau

kategori yang semua anggotanya sama-sama memiliki beberapa karakteristik

umum. Sedangkan menurut Pupuh Fathurrohman, dkk (2009: 6) mengemukakan

bahwa belajar konsep lebih menekankan hasil belajar berupa pemahaman faktual

dan prinsipil terhadap bahan atau isi pelajaran yang bersifat kognitif.

Menurut pendapat Carrol dalam Trianto (2010: 158) mendefinisikan

konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan

sebagai suatu kelompok objek atau kejadian. Untuk dapat menguasai konsep,

seseorang harus mampu membedakan benda yang satu dengan yang lain,

peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Dengan menguasai konsep, siswa

akan dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu, misalnya

menurut warna, bentuk, besar, junlah, dan sebagainya. Dengan demikian konsep

sangat penting bagi manusia dalam berpikir dan belajar.

Menurut Heruman (2007: 3) konsep-konsep pada kurikulum matematika

SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut:

a. Penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru

matematika, ketika siswa belum mengetahui konsep tersebut.

b. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep

yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama merupakan

kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam suatu pertemuan.

Sedangkan kedua pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada

pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari

penanaman konsep. Pada pertemuan tersebut menganggap penanaman

konsep sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya, di semester atau

kelas sebelumnya.

c. Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep merupakan kegiatan mempelajari suatu materi yang dapat membantu

seseorang untuk mengenal, mengerti, menguasai, mendefinisikan, membedakan

dan paham terhadap suatu kelompok objek atau kejadian, bahan atau isi pelajaran

yang dipelajari.

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Hakikat Matematika

1) Pengertian Matematika

Ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada

pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa

matematika hanya perhitungan yang mencakup penjumlahan, pengurangan,

pembagian, dan perkalian, tetapi ada juga yang melibatkan topik-topik seperti

aljabar, geometri, dan trigonometri. Matematika mencakup segala sesuatu yang

berkaitan dengan berpikir logis, karena matematika dapat digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan.

Menurut Ruseffendi dalam Heruman (2007: 1) mengartikan

matematika adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang

terorganisasi dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang dapat

didefinisikan, ke postulat dan selanjutnya ke dalil. Sedangkan menurut Bruner

dalam Nyimas Aisyah (2007: 1-5) matematika adalah belajar mengenai

konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi

yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-

struktur matematika itu.

Menurut Paling dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 252)

mengemukakan bahwa matematika adalah salah satu cara untuk menemukan

jawaban terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia, cara menggunakan

informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi, pengetahuan tentang

bilangan, bentuk, dan ukuran, kemampuan untuk menghitung, dan yang paling

penting adalah kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-

hubungan.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu belajar dalam bentuk

bahasa simbolis yang berhubungan dengan konsep dan struktur dalam materi

yang dipelajari, yang memungkinkan manusia untuk memikirkan penyelesaian

masalah dalam materi tersebut.

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Matematika

Matematika diajarkan di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah

Ibtidaiyah (MI), memiliki tujuan yang bermanfaat untuk anak didik. Menurut

Nyimas Aisyah (2007: 1-3), pembelajaran matematika diajarkan di SD

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasi konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah.

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, penyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa

dari SD, SMP, SMA, hingga bahkan perguruan tinggi. Ada banyak alasan

tentang perlunya siswa belajar matematika. Fungsi pembelajaran matematika

menurut Cornelius dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 253) adalah: 1) sarana

berpikir yang jelas dan logis, 2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan

sehari-hari, 3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi

pengalaman, 4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5) sarana untuk

meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan fungsi

pembelajaran matematika yaitu sarana pola pikir yang jelas, logis, penuh

ketelitian dan kesadaran yang dapat meningkatkan kreativitas seseorang,

digunakan pada semua jenjang pendidikan maupun khalayak umum, serta

dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan

dengan matematika.

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c. Konsep Pecahan

1) Pengertian Pecahan

Pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan, kesulitan itu

terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru,

dan sulit dipahami oleh siswa. Menurut Heruman (2007: 43) pecahan diartikan

sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Sedangkan menurut Cholis Sa’dijah

(1998: 146), mengemukakan bahwa pecahan merupakan bilangan yang dapat

dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan cacah a dan b, ditulis 𝑎

𝑏 dengan

syarat b ≠ 0, a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

Menurut Kennedy dalam Sukayati (2003: 1) makna dari pecahan

dapat muncul dari situasi-situasi sebagai berikut:

a) Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau

keseluruhan.

Pecahan biasa yang dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap

bagian yang utuh. Apabila ibu mempunyai sebuah roti yang akan diberikan

kepada 4 orang anggota keluarga dan masing-masing harus mendapat

bagian yang sama, maka masing-masing anggota keluarga akan memperoleh

1

4 bagian dari keseluruhan roti itu. Pecahan

1

4 mewakili ukuran dari masing-

masing potongan. Lambang bilangan 1

4, “4” menunjukkan banyaknya

bagian-bagian yang sama dari suatu keseluruhan (utuh) disebut “penyebut”.

Sedangkan “1” menunjukkan banyaknya bagian yang menjadi perhatian

pada saat tertentu dan disebut “pembilang”.

b) Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan sama

banyak atau juga menyatakan pembagian.

Apabila sekumpulan objek dikelompokkan menjadi bagian yang

beranggotakan sama banyak, maka situasinya jelas dihubungkan dengan

pembagian. Situasi dimana sekumpulan objek yang beranggotakan sama

banyak, maka kalimat matematikanya dapat 12 : 2 = 6 atau 1

2 x 12 = 6.

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Demikian juga apabila sehelai kain yang panjangnya 3 meter akan dipotong

menjadi 4 bagian yang berukuran sama panjang, mengilustrasikan situasi ke

dalam pecahan 3 : 4 atau 3

4 .

c) Pecahan sebagai perbandingan (Rasio)

Berikut contoh situasi yang biasa memunculkan rasio:

Sebuah tali A panjangnya 10 meter dibandingkan dengan tali B yang

panjangnya 30 meter. Rasio panjang tali A terhadap panjang tali B tersebut

adalah 10 : 30 atau 10

30 panjang tali A ada

1

3 dari panjang tali B.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pecahan

adalah bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh, ditulis 𝑎

𝑏

dimana a adalah pembilang dan b penyebut, dengan b ≠ 0.

2) Macam-Macam Pecahan

Pecahan dibagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

a) Pecahan ekuivalen merupakan pecahan yang menyatakan nilai bilangan

yang sama. Pecahan ekuivalen disebut juga pecahan senilai atau pecahan

seharga atau pecahan yang sama.

Contoh: 1

2 =

2

4 =

3

6

b) Pecahan sederhana yaitu di mana pembilang dan penyebutnya tidak

mempunyai faktor persekutuan (FPB dari pembilang dan penyebut adalah

1).

Contoh: 1

3,

2

3,

5

7,

3

5

c) Pecahan Senama yaitu pecahan yang mempunyai penyebut yang sama.

Contoh: 1

6,

3

6,

4

6

d) Pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari

penyebutnya, sehingga jika disederhanakan akan menghasilkan bentuk

bulat dan pecahan.

Contoh: 13

5 = 2

3

5 ,

10

7 = 1

3

7

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Penanaman Konsep Pecahan

Penanaman konsep pecahan untuk anak SD dapat dilakukan melalui

langkah-langkah berikut ini:

a) Kegiatan pengenalan konsep pecahan akan lebih berarti bila didahului

dengan soal cerita yang menggunakan objek-objek nyata misalnya buah:

apel, sawo, tomat, atau kue, dan lain-lain. Peraga selanjutnya dapat berupa

daerah-daerah bangun datar beraturan, misalnya persegi, persegi panjang

atau lingkaran yang akan sangat membantu dalam memperagakan konsep

pecahan.

b) Kegiatan Pembelajaran

Misalnya pada pecahan 1

2. Pada pecahan tersebut dapat diperagakan dengan

langkah sebagai berikut:

(1) Melipat kertas berbentuk lingkaran atau persegi panjang menjadi dua

bagian yang sama, sehingga lipatannya tepat menutupi bagian yang

lainnya.

(2) Berilah garis bekas lipatan dan arsir salah satu bagian lipatan, sehingga

didapat gambar 1 dan gambar 2.

Gb 1. yang diarsir adalah 1

2 Gb 2. yang diarsir adalah

1

2

Pecahan 1

2 dibaca setengah atau satu per dua atau seperdua. Angka

“1” disebut pembilang yaitu daerah pengambilan atau 1 bagian yang

diperhatikan dari keseluruhan bagian yang sama atau bagian yang diarsir.

Angka “2” disebut penyebut yaitu 2 bagian yang sama dari keseluruhan.

Melalui peragaan tersebut di atas dapat dilanjutkan untuk pecahan 1

4 an,

1

8

an, dan sebagainya, seperti gambar 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gb 3. yang diarsir 1

4 Gb 4. yang diarsir

2

4 =

1

2 Gb 5. yang diarsir

3

8

Gb 6. yang diarsir 1

4 Gb 7. yang diarsir

2

4 =

1

2

Gb 8. yang diarsir 3

8

Selain melipat dan mengarsir pada kertas, peragaan dapat pula

menggunakan pita atau tongkat yang dipotong dengan pendekatan

pengukuran panjang, yang dapat pula untuk mengenalkan letak pecahan

pada garis bilangan. Pita dipotong menjadi 2 bagian sama panjang untuk

memperagakan pecahan 1

2 .

0 1

2

2

2 = 1

Menurut Bill di dalam bukunya “A Riview of Research in

Mathematical Educational Part A” dikemukakan bahwa konsep pecahan di SD

terdiri atas 7 konsep yang diurutkan menurut tingkat kesulitannya (dalam Siti

Kamsiyati, 2006: 342) yaitu:

a) Bagi suatu himpunan, bagian-bagiannya konkruen (Part group congcruent

part). Siswa mengasosiasikan pecahan dengan memperhatikan “a” objek

himpunan tersebut.

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Contoh:

3

4 objek diberi bayangan atau yang diarsir

b) Bagian suatu daerah, bagian-bagiannya kongkruen (Parts whole

congcruent part). Siswa mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan daerah

geometris yang dibagi ke dalam bagian yang kongkruen dan

memperhatikan a bagian.

Contoh:

3

4 gambar yang diberi bayangan atau diarsir.

c) Bagian suatu himpunan, bagian-bagiannya tidak kongkruen (part group

non congcruen part). Siswa mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan suatu

himpunan yang terdiri dari b objek yang tidak kongkruen dan

memperhatikan a objek dalam himpunan tersebut.

Contoh:

3

4 objek yang diberi bayangan atau diarsir

d) Bagian suatu himpunan, perbandingan (part group comparison). Siswa

mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan perbandingan relatif dua himpunan A

dan B. Dalam hal ini banyaknya objek pada himpunan A adalah a, dan

himpunan B adalah b semua objek kongkruen.

Contoh:

Himpunan A Himpunan B

Himpunan A adalah 3

4 himpunan B.

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

e) Garis bilangan

Siswa mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan suatu titik pada garis bilangan

setiap satuan segmen garis itu sudah dibagi ke dalam b bagian yang sama,

dan titik a pada garis bilangan mengatakan relasi ini.

Contoh:

0 X 1

Titik pada garis bilangan yang diberi tanda X mengatakan 3

4 .

f) Bagian suatu daerah perbandingan (part whole comparison). Siswa

mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan perbandingan relatif dua geometri A

dan B jumlah yang kongkruen dalam gambar A adalah a, sedang dalam

gambar B adalah b, gambar A dan B kongkruen.

Contoh:

A B

Gambar A adalah 3

4 gambar B

g) Bagian suatu daerah, bagian-bagiannya tidak kongkruen (part whole non

congcruent part). Siswa mengasosiasikan pecahan 𝑎

𝑏 dengan daerah

geometri yang sudah dibagi ke dalam b bagian yang sama dalam luas,

tetapi tidak kongkruen dan memperhatikan a bagian.

Contoh:

Gambar yang diberi bayangan atau arsiran 6

8 =

3

4 bagian.

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dengan demikian 7 subkonsep tadi dapat dikelompokkan menjadi

tiga model, yaitu:

(1) Model bagian suatu himpunan (parts group model), terdiri dari

subkonsep 1, 3 dan 4.

(2) Model bagian suatu daerah luasan atau geometri (part whole model),

terdiri atas subkonsep 2, 6 dan 7.

(3) Model garis bilangan (number line model), terdiri atas subkonsep 5.

4) Operasi Hitung Pecahan

a) Penjumlahan Pecahan

Penjumlahan pecahan dapat diperagakan dengan benda konkret

atau nyata yaitu menggunakan buah apel atau kue yang dapat dipotong-

potong, selanjutnya menggunakan kertas berupa bangun datar (lingkaran,

persegi, persegi panjang) yang dapat dilipat dan diarsir.

1. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama.

Misal: 2

6 +

3

6 =…..

Bagian yang

diarsir digabung

2

6 +

3

6

Menjadi 5

6

Rumus: 𝑎

𝑐 +

𝑏

𝑐 =

𝑎+𝑏

𝑐

𝑎

𝑐 ;

𝑏

𝑐 pembilang

Penyebut

Pembilang dijumlah dengan pembilang (2+3)

Penyebut tidak dijumlahkan, karena nilai sama (6)

Jadi, 2

6 +

3

6 =

2+3

6 =

5

6

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya tidak sama.

Saat anak mempelajari materi ini, maka harus diberikan pengalaman-

pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh: Adik mempunyai 1

4 bagian kue, kemudian ibu memberinya

sepotong lagi yang besarnya 1

2 bagian. Berapa kue adik sekarang?

+ =

1

4 +

1

2 =

3

4

Rumus : 𝑎

𝑐 +

𝑏

𝑑 =

𝑎𝑥𝑑

𝑐𝑥𝑑 +

𝑐𝑥𝑏

𝑐𝑥𝑑 rumus 1

𝑎

𝑐 +

𝑏

𝑑 =

𝐾𝑃𝐾:𝑐 𝑥𝑎

𝐾𝑃𝐾 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑑 +

𝐾𝑃𝐾:𝑑 𝑥𝑏

𝐾𝑃𝐾 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑑 rumus 2

Untuk penjumlahan pecahan penyebut tidak sama, penyebut harus

disamakan terlebih dahulu, dapat digunakan 2 cara:

(a) Dengan mengalikan dua penyebut: rumus 1.

(b) Dengan menentukan KPK dari penyebut yang berbeda: rumus 2.

Contoh soal di atas: 1

4 +

1

2 =

1𝑥2

4𝑥2 +

1𝑥4

2𝑥4 =

2+4

8 =

6

8 =

3

4

b) Pengurangan Pecahan

1. Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama

Misal: 5

7 -

3

7 = ……

Luas daerah yang diarsir adalah 5

7

Dihapus arsirannya 3

7

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menjadi 2

7

Rumus: 𝑎

𝑐 -

𝑏

𝑐 =

𝑎−𝑏

𝑐

Pembilang dikurangkan dengan pembilang.

Penyebut tidak dikurangkan, karena nilai sama.

Jadi, 5

7 -

3

7 =

5−3

7=

2

7

2. Pengurangan pecahan yang penyebutnya tidak sama

Contoh: 1

2 -

1

4 = ……

Luas daerah yang diarsir 1

2 dijadikan

2

4 bagian arsiran

Diambil atau dihapus 1

4 bagian, jadi sisanya

1

4

Rumus: 𝑎

𝑐 -

𝑏

𝑑 =

𝑎𝑥𝑑

𝑐𝑥𝑑 -

𝑐𝑥𝑏

𝑐𝑥𝑑 rumus 1

𝑎

𝑐 -

𝑏

𝑑 =

𝐾𝑃𝐾:𝑐 𝑥𝑎

𝐾𝑃𝐾 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑑 -

𝐾𝑃𝐾:𝑑 𝑥𝑏

𝐾𝑃𝐾 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑑 rumus 2

Jadi, 1

2 -

1

4 =

1

4

Untuk pengurangan dengan pecahan yang tidak sama

penyebutnya, maka harus disamakan terlebih dahulu penyebutnya

dengan dua cara, sama seperti pada penjumlahan pecahan yaitu dengan

mengalikan kedua penyebut atau dengan menentukan KPK dari kedua

penyebut.

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Think Pair Share

a. Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi, memberi petunjuk kepada guru dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arens dalam Agus

Suprijono (2009: 46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang

digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Sedangkan menurut Soekamto dalam Trianto (2007: 5), model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan aktivitas balajar mengajar.

Menurut Joyce dan Weil (Isjoni 2009: 50), model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang sudah direncanakan dan digunakan untuk menyusun

kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di

kelas. Menurut pemikiran Joyce dalam Agus Suprijono (2009: 46) fungsi model

pembelajaran adalah “each model guides us as we design instruction to help

students achieve various objectives”. Melalui model pembelajaran guru dapat

membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,

dan mengekspresikan ide.

Akhmat Sudrajat dalam Tjipto Subadi (2010: 117) menjelaskan bahwa

banyak istilah yang sama maknanya dengan model pembelajaran, istilah-istilah

tersebut ialah:

1) Pendekatan Pembelajaran

merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran,

ada dua pendekatan yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada

siswa (student centered approach), dan pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered approach).

2) Strategi Pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Metode Pembelajaran

merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran,

antara lain: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi,

problemsolving, simulasi, dan sebagainya.

4) Teknik pembelajaran

adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan

suatu metode secara spesifik.

Apabila pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran terangkai

menjadi satu maka terbentuklah model pembelajaran. Dari beberapa pengertian di

atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rancangan atau

prosedur yang sistematis yang dapat digunakan sebagai panduan dalam

merencanakan pembelajaran dengan mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

Model pembelajaran dibagi menjadi lima macam, yaitu: 1) model

pembelajaran kontekstual, 2) model pembelajaran kooperatif, 3) model

pembelajaran kuantum, 4) model pembelajaran terpadu, 5) model pembelajaran

berbasis masalah atau PBL.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif berasal dari kata

cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim, dan

learning berarti pembelajaran. Jadi cooperative learning adalah pembelajaran

secara bersama-sama saling membantu dalam kelompok.

Cooperanon means working together to accomplish shared goals. Within

cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all

other groups members. Cooperative learning is the instruksional use of

small groups that allows student to work together to maximize their own

and each other as learning (Johnson dalam Isjoni 2009: 15).

Johnson mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif mengandung

arti bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif,

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok.

Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk

memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok.

Menurut pendapat Buchari Alma (2007: 85), cooperative learning

merupakan suatu model pembelajaran menggunakan kelompok kecil, bekerja

sama. Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada kemampuan

aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun dalam bentuk

kelompok. Sedangkan menurut pendapat Artzt dan Newman (dalam Trianto,

2010:56) menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama

sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai

tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang

sama untuk keberhasilan kelompoknya.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan,

bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus

pada penggunaan kelompok belajar siswa untuk kerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar dalam memecahkan masalah melalui interaksi

sosial dengan teman sebayanya untuk mencapai tujuan belajar.

2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif yaitu membantu siswa

mengembangkan kemampuan belajar tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir

kreatif. Menurut Isjoni (2009: 21), tujuan utama dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara

berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai

pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok.

Agus Suprijono (2009:59) mengemukakan tujuan pembalajaran

kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang

kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya setelah

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat

menyelesaikan tugas yang sama. Menurut Johnson & Johnson dalam Trianto

(2010: 57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah

memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan

pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa

belajar dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan

di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan,

mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan

masalah.

3) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Arends dalam Trianto (2007: 47) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Siswa bekerja dalam kelompok

secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar, b) Kelompok dibentuk

dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah, c) Bila

memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang beragam, dan d) Penghargaan lebih berorientasi kepada

kelompok dari pada individu.

Menurut Agus Suprijono (2009: 58) model pembelajaran kooperatif

akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) Memudahkan siswa belajar sesuatu

yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana

hidup serasi dengan sesama. b) Pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui

oleh mereka yang berkompeten menilai.

4) Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Menurut Buchari Alma (2010:97) manfaat Cooperatif Learning

dijelaskan di bawah ini:

a) Terjadinya pengembangan kualitas diri peserta didik.

b) Siswa belajar bertukar pikiran, saling terbuka, saling percaya dan rileks

dalam suasana penuh keakraban.

c) Materi pelajaran dapat lebih dipahami karena dibahas bersama serta

memecahkan permasalahan yang diajukan oleh guru.

d) Muncul sikap kesetiakawanan dan keterbukaan di antara siswa.

e) Berkembangnya perilaku demokratisasi dalam kelas.

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

f) Meningkatkan prestasi siswa, jika model ini betul-betul diterapkan

secara tepat.

g) Memberi kesempatan siswa untuk berinteraksi secara aktif dalam

kelompok.

h) Terbentuk keterampilan berpikir kritis dan kerjasama.

i) Muncul persatuan, hubungan antar pribadi yang positif.

Pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif, mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan

kepada siswa. Pembelajaran kooperatif juga dapat mengembangkan solidaritas

sosial di kalangan siswa.

5) Model-Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dibagi menjadi bermacam-macam

tipe. Menurut Agus Suprijono (2009: 89), model pembelajaran kooperatif

dibagi menjadi 11 tipe, antara lain:

a) Jigsaw

Jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa

aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk

mencapai prestasi yang masimal.

b) Group Investigation

Model GI yaitu siswa dibagi dalam kelompok, belajar dengan berbagai

sumber, kemudian siswa menganalisis dan membuat kesimpulan untuk

mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas.

c) Think-Pair-Share

Model Think-Pair-Share dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu berpikir

secara individu, berdiskusi dengan pasangan, dan berbagi dengan

teman.

d) Numbered Heads Together

Model pembelajaran ini diawali dengan Numbering, sebagai nomor

siswa dalam kelompok. Guru memberikan beberapa pertanyaan, siswa

berpikir mencari jawabannya ”Heads Together”, dan pada akhirnya

siswa menjawab pertanyaan sesuai nomor masing-masing.

e) Two Stay Two Stray

Model Two Stay Two Stray atau dua tinggal dua tamu, dua orang

sebagai tamu mencocokkan jawabannya dengan kelompok lain, dan dua

orang sebagai penerima tamu yang akan mencocokkan jawabannya.

f) Make a Match

Model pembalajaran Make a Match menggunakan kartu, terdiri dari

kartu berisi pertanyaan dan jawaban. Kartu dibagikan kepada semua

siswa. Tugas siswa yaitu mencari pasangan dari pertanyaan yang sesuai

dengan jawabannya.

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

g) Listening Team

Siswa dibagi menjadi empat kelompok. Tugas dari setiap kelompok

berbeda-beda, kelompok pertama sebagai penanya, kelompok kedua

sebagai penjawab, kelompok ketiga sebagai penentang, dan kelompok

keempat penarik kesimpulan dari hasil diskusi.

h) Inside-Outside Circle

Pembelajaran dengan pembentukan kelompok besar terdiri dari 10

siswa atau lebih. Guru memberikan permasalahan yang didiskusikan

oleh masing-masing kelompok. Hasil diskusi tiap-tiap kelompok besar

dipaparkan sehingga terjadilah diskusi antar kelompok besar.

i) Bamboo Dancing

Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik permasalahan. Siswa

dibagi menjadi dua kelompok besar, untuk membahas topik

permasalahan yang diberikan. Hasil dari diskusi dipresentasikan.

j) Point-Counter-Point

Model pembelajaran ini dipergunakan untuk mendorong peserta didik

berpikir dalam berbagai perspektif.

k) The Power of Two

6) Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Terdapat empat langkah di dalam penggunaan pembelajaran

kooperatif. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

a) Guru mendesain rencana pembelajaran, menyampaikan tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

b) Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi,

menjelaskan sedikit tentang bahan pelajaran, tidak terlalu panjang lebar.

c) Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok

belajar agar melakukan transisi secara efisien, guru juga membimbing

kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok.

d) Setelah kelompok membahas materi dan permasalahan yang diberikan

oleh guru, masing-masing kelompok diminta mempresentasikan hasil

kelompoknya. Guru bertindak sebagai moderator, agar dapat mengoreksi

jika terjadi kekeliruan, guru juga dapat menambahkan materi pengayaan

dan memberi penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang

harus dikembangkan dan dilatih oleh siswa.

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

1) Pengertian Think Pair Share (TPS)

Model pembelajaran Think Pair Share atau berpikir berpasangan

berbagi, pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan rekan-rekannya di

Universitas Maryland, Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif

untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa

semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara

keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat

memberikan waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, merespon, dan

saling membantu satu sama lainnya, sehingga menghasilkan efek positif

terhadap peningkatan respon siswa.

Guru memilih menggunakan Think Pair Share, karena biasanya anak

usia SD jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan

soal yang sulit di depan kelas, merasa malu atau takut jadi untuk

membangkitkan keaktifan siswa dalam proses belajar diterapkan model

pembelajaran Think Pair Share. Guru memilih menggunakan Think Pair Share

untuk membandingkan tanya jawab kelompok secara keseluruhan. Dalam

pembelajaran Think Pair Share, siswa secara tidak langsung dididik untuk

berlatih berbicara di depan umum yaitu dengan jalan siswa mengutarakan ide

atau pendapat dengan pasangannya.

Menurut Agus Suprijono (2009: 89) model pembelajaran Think-Pair-

Share merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan secara efektif

untuk mengarahkan peserta didik dalam mempelajari sebuah materi pelajaran,

model pembelajaran Think Pair Share dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu

thinking (berpikir secara individu), pairing (berdiskusi dengan pasangan), dan

sharing (berbagi dengan teman).

Menurut Hanifah,dkk (2009: 46), mengemukakan model pembelajaran

Think Pair Share diawali oleh guru menyampaikan inti materi pelajaran,

kemudian peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi atau

permasalahan yang disampaikan guru. Peserta didik diminta berpasangan

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dengan teman sebelahnya (kelompok dua orang) dan mengutarakan hasil

pemikiran masing-masing. Guru memimpin diskusi di dalam kelas, kemudian

setiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Dari kegiatan tersebut guru

mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi

yang belum diungkapkan para siswa, dan hingga akhirnya guru menyimpulkan

materi pelajaran.

Menurut pendapat Buchari Alma (2010: 95) Think Pair Share, diawali

dengan pertanyaan yang diajukan untuk seluruh kelas, lalu tiap siswa

memikirkan jawabannya, kemudian siswa dibagi berpasangan dan diskusi.

Pasangan ini melaporkan hasil diskusinya dan berbagi pemikiran dengan

seluruh kelas. Keberhasilan dari model Think Pair Share ialah bagaimana guru

merumuskan permasalahan pada awal pembelajaran, yang memberi makna

bagi siswa, dan menimbulkan rasa penasaran siswa, sehingga mereka tertarik

mencari solusi. Model pembelajaran ini sangat membantu kreativitas berpikir

siswa yang kelak sangat berguna apabila mereka terjun di masyarakat,

menemukan banyak masalah, dan mereka mampu memecahkan masalah

tersebut bersama dengan anggota masyarakat lainnya.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Think Pair Share merupakan tipe sederhana yang

memiliki keuntungan dapat mengoptimalkan partisipasi siswa dalam

mengeluarkan pendapat, dan meningkatkan pengetahuan. Siswa meningkatkan

daya pikir (think) terlebih dahulu, kemudian masuk ke kelompok berpasangan

(pair), dan berbagi dengan teman (share). Setiap siswa berbagi pendapat,

pemikiran atau informasi yang sudah diketahui tentang masalah yang diberikan

oleh guru, kemudian bersama-sama mencari solusi.

2) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share

Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS):

a) Meningkatkan daya pikir dan pengetahuan siswa.

b) Mengoptimalkan partisipasi siswa dalam mengeluarkan pendapat.

c) Interaksi lebih mudah, dan lebih cepat untuk membentuk kelompok.

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d) Dapat memperbaiki rasa percaya diri siswa.

e) Semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi di dalam kelas.

f) Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang diajarkan.

g) Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan

pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam

memecahkan masalah.

h) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya

dalam kelompok, di mana tiap kelompok hanya terdiri dari dua orang.

i) Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses

pembelajaran.

j) Sikap apatis (tidak peduli) berkurang. Kencenderungan siswa merasa

malas dalam kegiatan pembelajaran karena proses belajar di kelas hanya

mendengarkan apa yang disampaikan guru. Dengan melibatkan siswa

secara aktif dalam proses belajar mengajar, model pembelajaran TPS

akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan model

konvensional.

k) Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk

semua tingkatan usia anak didik.

Kelemahan model Pembelajaran Think Pair Share (TPS):

a) Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.

b) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.

c) Lebih sedikit ide yang muncul, karena dalam kelompok hanya dua orang.

d) Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.

e) Menggantungkan pada pasangan.

f) Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok,

karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan.

g) Sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru, pada waktu

pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara maksimal.

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

h) Mengubah kebiasaan belajar siswa dari cara mendengarkan ceramah

(konvensional) diganti dengan belajar berpikir memecahkan masalah

secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.

i) Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya

rendah dan waktu yang terbatas.

j) Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling

mengganggu antar siswa karena siswa baru tahu metode TPS.

k) Ketidak sesuaian antara waktu yang direncanakan dengan

pelaksanaannya.

3) Langkah-Langkah Pembelajaran Think Pair Share

Prosedur dalam Think Pair Share ada empat tahapan yaitu, tahap

pemberian masalah oleh guru, tahap think-berpikir, tahap pair-berpasangan

dan tahap share-baerbagi idea tau pendapat. Jadi mula-mula siswa

memikirkan sendiri (think) permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dalam tahap pair, siswa bekerjasama dengan pasangan, dan mendiskusikan

jawaban yang terbaik menurut mereka. Selanjutnya tahap share pada saat

mempresentasikan jawaban secara kelompok di depan kelas, siswa dapat

merasakan manfaat lebih dalam dari Think Pair Share, mereka dapat

meninjau dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda, namun

menuju ke arah jawaban yang sama.

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah pembelajaran model Think

Pair Share dapat dijelaskan di bawah ini. Sesuai dengan namanya, berikut ini

adalah langkah-langkah yang diterapkan dalam model pembelajaran Think

Pair Share:

a) Langkah 1: Think (berfikir).

Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan

pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan jawaban dari

pertanyaan tersebut secara mandiri untuk waktu beberapa menit. Jadi siswa

meningkatkan daya pikir (think) lebih dulu, untuk mengeluarkan pendapat

dari pertanyaan guru, sebelum masuk ke dalam kelompok berpasangan.

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Langkah 2: Pairing (berpasangan).

Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain. Setiap siswa

saling diskusi berbagi ide, pemikiran atau informasi yang mereka ketahui

tentang permasalahan yang diberikan oleh guru, dan bersama-sama mencari

solusinya. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan dan

menghasilkan jawaban bersama. Guru memberi waktu tidak lebih dari 4

atau 5 menit untuk berpasangan.

c) Langkah 3: Sharing (berbagi)

Siswa mempresentasikan jawaban secara kelompok atau perwakilan di

depan kelas. Setelah presentasi di depan kelas atau menuliskan jawaban di

papan tulis, siswa dapat merasakan manfaat lebih dalam dari teknik Think

Pair Share, siswa dapat meninjau dan memecahkan permasalahan dari

sudut pandang yang berbeda, namun menuju ke arah jawaban yang sama.

Berdasarkan tahapan atau langkah-langkah pembelajaran tersebut,

model pembelajaran Think Pair Share dapat diterapkan di SD kelas rendah

maupun kelas tinggi, dengan bentuk masalah yang didiskusikan lebih

sederhana dan sesuai dengan kemampuan anak SD .

B. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Lita Melati Sari (2010). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman

dengan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share pada kelas V SD Pajang

No.93 Lawean Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Kesimpulan dari penelitian

ini adalah bahwa kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD

Pajang No.93 Lawean Surakarta dapat meningkat setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

2. Kundari Rahmawati (2010). Penerapan Pendekatan Struktural Dengan Metode

Think-Pair-Share Sebagai Usaha Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada

Pembelajaran CAD Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Panca Bhakti

Banjarnegara. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh hasil bahwa dengan

menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share dapat meningkatkan

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

prestasi belajar siswa pada pembelajaran CAD kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Panca Bhakti Banjarnegara.

3. Ehsan Zaini (2010). Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan melalui

Model Pembelajaran Kooperatif (STAD) pada Siswa Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Sendanglo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2009/2010. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif (STAD) dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menghitung pecahan pada siswa kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Sendanglo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali pada tahun

pelajaran 2009/2010.

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal pembelajaran guru masih menggunakan pembelajaran

konvensional dimana siswa lebih cepat bosan dan informasi yang disampaikan

sulit diserap, serta tidak merangsang motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar.

Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran daripada tingkat

kemampuan siswa dalam memahami materi, komunikasi pembelajaran hanya satu

arah sehingga kurang adanya timbal balik antara guru dengan siswa untuk aktif

dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menganggap bahwa

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga mereka enggan

mempelajarinya. Akibat dari permasalahan tersebut dapat mempengaruhi

pemahaman siswa terhadap konsep pecahan cenderung rendah.

Dengan kondisi awal seperti itu, maka peneliti melaksanakan tindakan

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),

untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pecahan terutama pada

operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Think Pair Share dapat menggali

pengetahuan dan memecahkan masalah secara individu dan berpasangan. Siswa

dapat bekerjasama dengan teman pasangan diskusinya untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan oleh guru, siswa juga mempunyai banyak

kesempatan untuk bertanya pada guru.

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pada kondisi akhir setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, maka

pemahaman konsep pecahan dapat meningkat. Untuk mengetahui jalannya

penelitian, perlu digambarkan alur kerangka berpikir dalam melakukan penelitian

yang ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Alur Kerangka Berpikir

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

Guru masih

menggunakan

model pembelajaran

konvensional.

Penerapan model

kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS).

Melalui model kooperatif

tipe Think-Pair-Share

dapat meningkatkan

pemahaman konsep

pecahan.

Pemahaman siswa

terhadap konsep

pecahan masih

rendah.

Siklus I

Tindakan

Siklus II

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan

hipotesis tindakan penelitian sebagaiberikut: “Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan pemahaman konsep

pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran

2010/2011”.

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jeron, yang beralamat di Desa

Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Peneliti memilih tempat

tersebut karena beberapa pertimbangan, diantaranya adalah waktu, biaya, serta

lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh peneliti karena letaknya dekat

dengan daerah tempat tinggal peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian

dilaksanakan selama 6 bulan, mulai bulan Januari 2011 sampai dengan Juni 2011

pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Pelaksanaan pembelajaran

pemahaman konsep pecahan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April

2011, dengan perincian siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan selama

satu minggu. Siklus II juga dilakukan dua kali pertemuan selama satu minggu.

Pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pelajaran matematika di kelas IV SD

Negeri Jeron. Adapun rincian waktu penelitian ada pada tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

dan pengujuan

proposal

2 Mengurus izin

penelitian

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3 Persiapan dan

pelaksanan

penelitian

4 Analisis data

5 Penyusunan

laporan hingga

penjilidan

skripsi

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Jeron,

Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Siswa kelas IV SD Negeri Jeron

berjumlah 38 orang, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

Pada dasarnya mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Dari

kesemua siswa adalah anak yang normal, tidak cacat dalam artian tidak ada anak

ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).

C. Bentuk Penelitian

Data yang diperoleh serta dikumpulkan berupa data yang langsung

tercatat dari kegiatan peneliti di lapangan, sehingga bentuk pendekatan yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan jenis

penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR). Suharsimi Arikunto (2008:2) mengemukakan

Penelitian Tindakan Kelas menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

sebuah kegiatan yang dilakukan di dalam kelas. Menurut Zainal Aqib (2009:12)

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan dan penyempurnaan

atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

PTK menggunakan strategi tindakan dari identifikasi masalah,

penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Rangkaian kegiatan secara berurutan yang dimulai dari rencana tindakan sampai

dengan refleksi disebut satu tindakan penelitian. Apabila dalam pelaksanaan satu

tindakan penelitian ditemukan permasalahan yang dapat mengganggu tercapainya

tujuan PTK, maka dapat diperbaiki permasalahan tersebut pada tindakan

penelitian selanjutnya.

D. Sumber Data

Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber data atau

informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data

kualitatif. Sumber data tersebut meliputi:

1. Sumber data primer yaitu siswa kelas IV SD Negeri SD Negeri Jeron,

Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Data primer berupa nilai

pemahaman konsep pecahan khususnya materi penjumlahan dan pengurangan

pecahan biasa yang diperoleh melalui tes evaluasi pada siswa kelas IV SD

Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali.

2. Sumber data sekunder dalam penelitian ini, adalah guru kelas IV SD Negeri

Jeron, Nogosari, Boyolali. Sedangkan data sekundernya berupa dokumentasi,

hasil observasi, dan arsip yang lain. Data sekunder digunakan untuk

mendukung data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan beberapa kegiatan dalam pengumpulan data. Teknik

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan proses sederhana mengamati dan merekam

peristiwa atau situasi (Sulistyo Basuki, 2006:148). Observasi dilakukan untuk

mengamati perkembangan proses pembelajaran matematika khususnya materi

pecahan yang dilakukan oleh siswa kelas IV SD Negeri Jeron dan guru kelas IV

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

SD Negeri Jeron, sebelum pelaksanaan tindakan, saat tindakan, dan sampai akhir

tindakan.

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IV SD Negeri

Jeron Nogosari Boyolali dalam pembelajaran Matematika khususnya materi

pecahan. Melalui hasil tes, maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan

dilakukan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu tes digunakan

untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan berupa

tes evaluasi pemahaman konsep pecahan pada setiap akhir pertemuan.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film yang digunakan

sebagai sumber data (St.Y Slamet dan Suwarto, 2007:52). Data dokumentasi

digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data yang berupa Silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika kelas IV, hasil evaluasi

matematika siswa kelas IV, serta dokumen yang berupa dokumen foto atau

rekaman. Kajian dokumen diperlukan untuk memperoleh berbagai arsip atau

data yang dimiliki guru kelas. Dokumen digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan penelitian

dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan di kelas IV SD Negeri

Jeron Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

F. Validitas Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian harus diusahakan

kebenarannya. Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang biasa

digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi. Trianggulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu (Moleong, 2000: 178). Menurut St.Y Slamet & Suwarto (2007: 54),

Trianggulasi merupakan fakta yang sama atau sejenis akan lebih pasti

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Trianggulasi yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Trianggulasi Sumber

Trianggulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam metode kualitatif (Patton, 1987 dalam Moleong, 2000: 178).

Dalam tahap trianggulasi sumber, peneliti membandingkan data dari

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali tahun

pelajaran 2010/2011, yang berupa nilai evaluasi pemahaman konsep pecahan.

Sedangkan sumber data sekunder adalah guru kelas IV SD Negeri Jeron, yang

berupa hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran matematika

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),

serta observasi pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron.

Data-data dari siswa dan guru SD Negeri Jeron dibandingkan. Dari hasil tersebut

diharapkan dapat memberi informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Trianggulasi Metode

Trianggulasi metode, yaitu mengumpulkan data sejenis tetapi

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Di sini lebih ditekankan

pada pengumpulan data dengan teknik atau metode pengumpulan data yang

berbeda. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi

terhadap kegiatan pembelajaran guru dan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri

Jeron. Melalui observasi, peneliti mendapatkan data lapangan yang dilakukan

dengan pengamatan, kemudian data yang diperoleh diuji dengan menggunankan

metode wawancara yang mendalam dari informan yang sama yaitu guru kelas IV

SD Negeri Jeron. Selanjutnya untuk mendapatkan kevaliditasan data yang kuat

dapat dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi (foto dan video) pada

pelaku kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri

Jeron dan hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran.

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis interaktif. Miles dan Michael Huberman (2007:16) mengemukakan bahwa

proses dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif yang berlangsung

secara terus-menerus. Teknik analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang

terjadi secara beriringan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Penjelasan alur kegiatan analisis interaktif dapat

dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Alur Analisis Data Interaktif

Berdasarkan komponen-komponen analisis data model interaktif gambar

10, maka langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data yang muncul dari

beberapa catatan tertulis yang diperoleh saat pelaksanaan penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan

berbagai informasi yang telah didapat selama kejadian berlangsung.

Reduksi data Penarikan Kesimpulan

Pengumpulan data Penyajian data

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali

pada benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian.

Setelah semua data disajikan dalam laporan, peneliti manarik kesimpulan yang

merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman

konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali yang

berjumlah 38 siswa mencapai nilai atau di atas 60 (KKM) sebanyak 80% atau 30

siswa. Secara rinci indikator kinerja dapat dijelaskan pada tabel 2.

Tabel 2. Indikator Kinerja Aspek Hasil Evaluasi Matematika

Aspek yang Diukur Target Capaian

Siklus

Cara

Mengukur

Kemampuan pemahaman siswa terhadap

konsep pecahan pada operasi

penjumlahan dan pengurangan pecahan ,

yang meliputi:

1) Menghitung penjumlahan dua

pecahan biasa yang berpenyebut

sama.

2) Menjumlahkan dua pecahan yang

biasa yang berpenyebut tidak sama.

3) Menghitung pengurangan dua

pecahan biasa yang berpenyebut

sama.

4) Mengurangkan dua pecahan yang

biasa yang berpenyebut tidak sama.

Siklus I:

70% dari 38

siswa yaitu 26

siswa.

Siklus II:

80% dari 38

siswa yaitu 30

siswa.

Diukur melalui

tes evaluasi pada

setiap akhir

pembelajaran

matematika.

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri

dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan,

dan refleksi. Tindakan penelitian dilaksanakan dengan mengadakan pembelajaran

yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan yang masing-masing

menggunakan waktu 2 x 35 menit sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Menurut Zainal Aqib (2009: 31), prosedur penelitian tindakan kelas

dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Bagan Prosedur Penelitian

Identifikasi

Masalah

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Ulang

Siklus II Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dari gambar 11 bagan prosedur penelitian, dapat dijelaskan bahwa

keempat tahapan tersebut merupakan sebuah siklus yang akan dilakukan peneliti

meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan guru

untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan

media pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, membuat instrumen

evaluasi, serta membuat pedoman observasi bagi guru dan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

a) Guru malakukan apersepsi tentang penjumlahan dan pengurangan

pecahan dengan bantuan media buah apel.

b) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan

pecahan biasa.

c) Guru menunjukkan media bangun datar lingkaran dan persegi panjang

yang terbuat dari kertas kepada siswa untuk memperjelas materi

pecahan, agar siswa lebih paham tentang pecahan.

d) Guru mendemonstrasikan perhitungan penjumlahan pecahan yang

berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama.

e) Guru memberikan soal tentang penjumlahan pecahan untuk dikerjakan

siswa secara berpasangan.

f) Guru mendemonstrasikan perhitungan pengurangan pecahan yang

berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama.

g) Guru memberikan soal tentang pengurangan pecahan untuk dikerjakan

siswa secara berpasangan.

h) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas secara

berpasangan.

i) Guru memberikan soal kepada siswa tentang perhitungan penjumlahan

dan pengurangan pecahan, untuk dikerjakan secara individu.

j) Guru memberikan tindak lanjut, dan menyampaikan materi yang akan

diajarkan pada pertemuan berikutnya.

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah 2 kali pertemuan,

pada pertemuan pertama mempelajari tentang penjumlahan pecahan biasa

yang berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, sedangkan pertemuan

kedua mempelajari tentang pengurangan pecahan biasa yang berpenyebut

sama dan berpenyebut tidak sama.

c. Observasi atau Pengamatan

Tahap observasi ini diamati saat pembelajaran oleh observer yaitu

guru kelas IV SD Negeri Jeron yang dilakukan dengan mengamati proses

pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-

poin dalam pedoman yang telah ditentukan.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi

data yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus I yang diadakan

melalui tes evaluasi. Tes evaluasi matematika materi pecahan diadakan

pada setiap akhir pembelajaran matematika. Pada siklus I hasil evaluasi

pembelajaran siswa yang mencapai atau di atas 60 (KKM) sebanyak 26

siswa atau 68%, hal ini menunjukkan bahwa target yang diinginkan 70%

dari 38 siswa tuntas, namun hal ini belum tercapai dan masih ada 12 siswa

yang belum tuntas atau nilainya belum optimal dalam pemahaman konsep

pecahan, maka untuk itu perlu dilanjutkan tindakan perbaikan berikutnya

pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan dan

penyempurnaan dalam pembelajaran matematika menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang didasarkan pada refleksi siklus

I. Upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan pada siklus I adalah sebagai

berikut:

1) Guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa

untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok atau mengoptimalkan

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

unsur pembelajaran pada siswa. Guru memberikan motivasi kepada

siswa sebelum, selama, dan sesudah kegiatan pembelajaran, dengan

harapan agar siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

2) Guru tidak akan dominan dalam memberikan penjelasan pada siswa,

yang harus lebih aktif adalah siswa, tetapi guru tetap memberikan

penjelasan yang benar di akhir pembelajaran.

3) Guru melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa berani bertanya

dan menjawab pertanyaan dari guru, serta berani mengemukakan

pendapat.

4) Guru mencoba memberikan reward atau hadiah bagi siswa atau

kelompok yang mampu mengerjakan soal dan menjelaskan hasil

pekerjaan dengan benar dan yang paling cepat.

Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru juga menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media

pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, membuat instrumen evaluasi,

serta membuat pedoman observasi bagi guru dan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil

refleksi siklus I, yaitu pembelajaran matematika dengan menerapkan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang sudah diperbaiki dan

disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Guru melaksanakan pembelajaran matematika dengan menerapkan

model pembelajaran Think Pair Share (TPS) di kelas IV SD Negeri

Jeron, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat yaitu materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa.

2) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS).

3) Guru memantau proses peningkatan pemahaman konsep pecahan pada

siswa.

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4) Siswa mengerjakan tes evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan

pecahan.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan kembali pengamatan terhadap

proses pembelajaran (aktivitas siswa dan guru) yang dilakukan oleh

observer yaitu guru kelas IV SD negeri Jeron. Observasi diarahkan pada

poin-poin dalam pedoman observasi yang telah dipersiapkan.

d. Tahap Refleksi

Menganalisis, merefleksi, mengevaluasi pelaksanaan tindakan dan

hasil observasi pada siklus II. Hasil pembelajaran matematika pada siklus II

setelah refleksi dan evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman

pecahan materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, yaitu

siswa yang mendapat nilai di atas 60 (KKM) sebanyak 32 siswa atau 84%.

Prosentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil evaluasi dari

tindakan siklus I, target yang ingin dicapai pada siklus II sudah tercapai,

jadi penelitian sudah cukup sampai pada siklus II.

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jeron. Berada di Desa Jeron,

Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Sekolah ini berdiri pada tahun 1960,

dan berstatus negeri dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101030912009,

dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yaitu 20309041. Saat ini SD Negeri

Jeron terakreditasi dengan nilai B. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk terus

meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih optimal.

Keadaan fisik SD Negeri Jeron cukup luas yaitu 3.028 m2. Penataannya

pun cukup baik, hal ini terlihat dari tata ruang sekolah yang membentuk huruf U.

Adapun sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Jeron diantaranya adalah 7

ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1

laboratorium TIK, 3 kamar mandi, 1 kantin, 1 gudang, 2 tempat parkir, dan

halaman sekolah dengan luas 225 m2

yang cukup digunakan untuk upacara bagi

semua warga sekolah, sebagai tempat saat kegiatan ekstrakurikuler, serta tempat

bermain siswa saat istirahat.

Ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas pembelajaran, SD Negeri Jeron

cukup bagus. Hal ini didasarkan atas jumlah guru yang memadai, yaitu 1 kepala

sekolah, 7 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 guru penjaskes, 1 guru bahasa

inggris, 1 guru TIK, dan 1 penjaga sekolah. Pada tahun pelajaran 2010/2011 ini,

jumlah murid SD Negeri Jeron sebanyak 185 siswa, yang terdiri dari kelas I

sebanyak 18 siswa, kelas II sebanyak 25 siswa, kelas III sebanyak 30 siswa, kelas

IV sebanyak 38 siswa, kelas V sebanyak 43 siswa, dan kelas VI sebanyak 31

siswa.

2. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai hasil evaluasi di setiap

pembelajaran, nilai matematika yang paling rendah. Siswa-siswa SD Negeri

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Jeron, Nogosari, Boyolali menemukan kesulitan dalam memahami mata pelajaran

matematika. Mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan

menakutkan, karena banyaknya rumus dan sulit dalam berhitung, jadi membuat

siswa malas untuk belajar matematika. Keadaan seperti itu terjadi pada siswa

kelas IV SD Negeri Jeron dalam mata pelajaran matematika pada materi pecahan.

Hal tersebut ditunjukkan pada perolehan nilai hasil evaluasi matematika

pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, terbukti dari nilai siswa

kelas IV yang berjumlah 38 siswa, 20 siswa atau 53% yang nilainya mencapai

atau di atas 60 (KKM). Daftar nilai hasil evaluasi matematika pada kondisi awal

sebelum diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), dapat dilihat

pada lampiran 14.

Berdasarkan daftar nilai evaluasi matematika pada kondisi awal sebelum

diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), maka dapat dibuat tabel

distribusi frekuensi nilai evaluasi matematika siswa kelas IV pada kondisi awal

sebelum diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) seperti pada

tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas IV

pada Kondisi Awal sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Think Pair Share

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi . xi Prosentase

(%)

Ket.

1 30 – 39 4 34,5 138 11 Tidak Tuntas

2 40 – 49 5 44,5 222,5 13 Tidak Tuntas

3 50 – 59 9 54,5 490,5 24 Tidak Tuntas

4 60 – 69 4 64,5 258 11 Tuntas

5 70 – 79 9 74,5 670,5 24 Tuntas

6 80 – 89 6 84,5 507 16 Tuntas

7 90 – 99 1 95 95 3 Tuntas

Nilai rata-rata kelas = 62,7

Ketuntasan klasikal = 20 : 38 x 100% = 53%

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dari tabel 3 hasil evaluasi matematika pada kondisi awal sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada

siswa kelas IV SD Negeri Jeron yang telah diterangkan di atas dapat disajikan

dalam bentuk grafik pada gambar 12.

Gambar 12. Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas IV

Pada Kondisi Awal

Dari tabel 3 dan gambar 12, nilai hasil evaluasi matematika pada materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kondisi awal sebelum diterapkan

model pembelajaran Think Pair Share (TPS), diperoleh hasil yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 30 - 39 sebanyak 4 siswa atau 11%.

Siswa yang memperoleh nilai 40 - 49 sebanyak 5 siswa atau 13%.

Siswa yang memperoleh nilai 50 - 59 sebanyak 9 siswa atau 24%.

Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 4 siswa atau 11%.

Siswa yang memperoleh nilai 70 - 79 sebanyak 9 siswa atau 24%.

Siswa yang memperoleh nilai 80 - 89 sebanyak 6 siswa atau 16%.

Siswa yang memperoleh nilai 90 - 99 sebanyak 1 siswa atau 3%.

Berdasarkan data hasil evaluasi matematika pada kondisi awal sebelum

diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) diperoleh nilai rata-rata

kelas 62,7. Terdapat 20 siswa atau 53% yang nilainya mencapai Kriteria

4

5

9

4

9

6

1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Interval Nilai

Banyak Siswa

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Ketuntasan Minimal (KKM) 60, dan 18 siswa atau 47% yang nilainya masih di

bawah KKM 60. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 53%

masih berada di bawah ketuntasan belajar ingin dicapai yaitu sebesar 70% siswa

mendapat nilai ≥ 60 (KKM).

Berdasarkan nilai evaluasi matematika yang masih rendah dan banyak

siswa yang belum dapat mencapai KKM menunjukkan bahwa pemahaman siswa

terhadap konsep pecahan masih rendah. Maka diperlukan perbaikan melalui suatu

inovasi pembelajaran, dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share

(TPS) diharapkan pemahaman siswa terhadap konsep pecahan khususnya pada

materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat mengalami peningkatan,

sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan mulai tanggal 28 Maret sampai 2 April

2011. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilaksanakan di ruang kelas IV SD

Negeri Jeron pada tanggal 28 April 2011. Peneliti dan guru kelas IV

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan. Diperoleh

kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan yaitu sesuai jadwal pelajaran matematika pada hari selasa 29

Maret 2011 dan hari Jum’at 1 April 2011. Kegiatan pembelajaran

dilaksanakan pada jam pelajaran 1 - 2, alokasi waktu tiap pertemuan 2x35

menit. Adapun deskripsi perencanaan tindakan siklus I sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti bersama guru kelas IV menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) matematika. RPP yang disusun meliputi: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran,

langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan

penilaian berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar evaluasi . RPP

dilaksanakan untuk dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan

dengan alokasi waktu 2x35 menit. Adapun RPP siklus I dapat dilihat

pada lampiran.

b) Mempersiapkan alat peraga

Alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran pokok

bahasan pecahan sederhana, berupa makanan atau benda yang dapat

dipotong-potong misalnya buah apel, roti atau kue. Bangun datar dari

kertas yang dapat dilipat secara kongkruen dan dapat diarsir misalnya

lingkaran, persegi dan persegi panjang.

c) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas guru

dan siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran matematika berlangsung,

dapat dilihat pada lampiran.

2) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) dengan RPP yang telah disusun.

a) Pertemuan I

Pertemuan ke I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 29 Maret

2011. Jadwal pelajaran matematika pada jam pertama dan ke dua yaitu

mulai jam 07.00 WIB sampai jam 08.10 WIB. Dengan materi penjumlahan

pecahan biasa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengondisikan kelas agar tenang dan

diajak berdoa. Lalu guru mengabsen siswa satu per satu. Kemudian guru

memulai pembelajaran materi operasi pecahan dengan menggunakan

media konkret yaitu buah apel, untuk mempermudahkan siswa dalam

memahami penjumlahan pecahan. Guru mengawali dengan soal cerita

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

menggunakan buah apel yang dipotong-potong, dan tanya jawab dengan

siswa mengenai penjumlahan pecahan melalui buah apel yang dipotong-

potong. Siswa dapat memahami penjumlahan pecahan melalui media buah

apel yang dipotong-potong tersebut.

Setelah melaksanakan apersepsi penjumlahan pecahan biasa

menggunakan media buah apel, lalu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatan selanjutnya guru

mengajak siswa tanya jawab tentang penjumlahan pecahan berpenyebut

sama dengan menggunakan media bangun datar yaitu bangun persegi,

persegi panjang dan lingkaran sebagai pecahan. Guru menempelkan media

bangun datar tersebut di papan tulis, dan dibuat soal penjumlahan pecahan

biasa yang berpenyebut sama, siswa yang dapat mengerjakan soal

mengacungkan jari dan maju ke depan kelas mengerjakan soal

penjumlahan pecahan dengan media bangun datar yang disediakan untuk

diarsir jawabannya. Dengan menggunakan media bangun datar tersebut,

siswa dapat memahami penjumlahan pecahan biasa yang berpenyebut

sama.

Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan cara penjumlahan

pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama dan ditulis di papan tulis.

Guru juga memberikan contoh operasi perhitungan penjumlahan pecahan

biasa yang penyebutnya tidak sama. kemudian guru memberikan tugas

kelompok berupa lembar kerja siswa, dalam setiap kelompok terdiri dari 2

siswa jadi kelompok berpasangan dengan teman sebangku, dari 38 siswa

terbagi menjadi 19 kelompok. Setelah menerima lembar kerja dari guru,

siswa saling berdiskusi dan memberikan pendapat untuk lebih memahami

apa yang telah disampaikan guru tentang penjumlahan pecahan. Walaupun

dalam kelompok hanya terdapat 2 siswa saja, tetapi mereka dapat bekerja

berinteraksi bersama menyelesaikan tugas kelompok.

Guru berkeliling kelas saat siswa mengerjakan tugas kelompok,

dan membantu siswa yang kurang paham atau kesulitan dalam memahami

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

materi pelajaran. Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, lembar

kerja tersebut dikumpulkan kepada guru. Guru meminta beberapa siswa

untuk mengerjakan soal yang sama seperti dalam tugas kelompok ke depan

kelas. Kemudian guru dan siswa membahas tugas kelompok yang telah

dikerjakan.

Di akhir pelajaran, guru dan siswa menyimpulkan materi

pelajaran yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan evaluasi tugas

individu, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami

penjumlahan pecahan. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, lalu

dikumpulkan kepada guru. Guru memberi pesan-pesan kepada siswa agar

rajin belajar terutama belajar matematika, karena matematika bukanlah

pelajaran yang sulit. Guru juga memberikan tugas untuk dikerjakan di

rumah.

b) Pertemuan II

Pertemuan ke II dilaksanakan pada hari jum’at, 1 April 2011.

Pembelajaran direncanakan dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), materi pelajaran pengurangan

pecahan biasa. Seperti hari lain, matematika selalu dijadwalkan pada jam

pelajaran pertama.

Kegiatan pembelajaran pada jam pertama, guru selalu mengajak

siswa untuk berdoa dan mengabsen siswa. Guru memulai pembelajaran

dengan tanya jawab pada siswa tentang materi pertemuan yang lalu yaitu

penjumlahan pecahan sederhana, yang berkaitan dengan pengurangan

pecahan. Setelah itu barulah guru menyampaikan materi pengurangan

pecahan melalui apersepsi, yaitu dengan pertenyaan pengurangan pecahan

yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari siswa. Siswa pun dapat

menjawab pertanyaan dari guru. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kemudian pembelajaran menuju kegiatan inti, dengan

menggunakan media bangun datar dari kertas seperti lingkaran, persegi,

dan persegi panjang yang dapat dipotong-potong dan diarsir, guru

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

membuat pertanyaan mengenai pengurangan pecahan melalui media

tersebut. Siswa dapat memahami pertanyaan guru melalui media bangun

datar tersebut. Lalu guru menjelaskan cara pengurangan pecahan yang

berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, dan memberikan contoh

perhitungan pengurangan pecahan biasa.

Kemudian guru memberikan soal tentang pengurangan pecahan,

siswa masih merasa kesulitan untuk mengerjakannya jadi dibuat

kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua anak atau berpasangan untuk

memudahkan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru

memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan dalam kelompok

berpasangan tersebut. Siswa saling berdiskusi memikirkan jawaban dan

memahami soal tentang perhitungan pecahan yang berpenyebut sama dan

pecahan berpenyebut tidak sama. Saat diskusi kelompok berlangsung, guru

berkeliling kelas untuk mengawasi kerja siswa, dan membantu siswa yang

kesulitan dalam memahami tugas tersebut.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, lalu lembar kerja

dikumpulkan di depan kelas. Kemudian guru menunjuk beberapa siswa

untuk mengerjakan soal seperti dalam lembar kerja di papan tulis, lalu

hasil jawaban dibahas bersama guru dan siswa. Guru memberikan

penegasan tentang cara pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dan

pecahan yang berpenyebut tidak sama, agar siswa benar-benar paham

tentang pengurangan pecahan.

Di akhir kegiatan pembelajaran, guru dan siswa menyimpulkan

materi pelajaran. Kemudian guru menguji kemampuan siswa tentang

materi pengurangan pecahan yang telah dipelajari. Guru memberikan soal

evaluasi tentang pengurangan pecahan biasa, yang dikerjakan siswa secara

individu atau mandiri. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, lalu

siswa mengumpulkan lemmbar evaluasi pada guru di depan kelas. Guru

memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah, dengan

tujuan agar siswa tetap belajar dan mengingat kembali apa yang telah

dipelajari di sekolah.

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3) Observasi

Dalam tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS), yang dilaksanakan dengan menggunakan alat

bantu berupa lembar observasi atau pengamatan dan pegambilan gambar

dengan menggunakan kamera. Observasi dilakukan untuk memperoleh data

mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pengamatan tidak hanya

ditujukan pada aktivitas atau proses yang terjadi dalam proses pembelajaran,

namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran

termasuk suasana kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Observasi juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model

pembelajaran TPS dalam meningkatkan pemahaman konsep pecahan pada

siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali.

Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

matematika dengan penerapan model pembelajaran TPS di kelas IV pada

siklus I diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Pertemuan Ke-I

Observasi aktivitas siswa kelas IV siklus I pertemuan I dapat

dilihat pada lampiran 6, dan diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan siswa sebelum pelajaran dimulai dalam kondisi cukup.

(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam criteria cukup.

(3) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika

dengan penerapan model pembelajaran TPS dalam kategori cukup.

(4) Kemauan siswa untuk berdiskusi berpasangan pada kategori cukup.

(5) Kemampuan siswa melakukan diskusi kelompok pada kategori cukup.

(6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kondisi cukup.

(7) Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share sudah baik.

(8) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam keadaan cukup.

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b) Pertemuan Ke-II

Observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

matematika di kelas IV siklus I pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 7,

diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan siswa sebelum pelajaran dimulai sudah baik.

(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam kondisi cukup.

(3) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika

dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam

kategori baik.

(4) Kemauan siswa untuk berdiskusi berpasangan pada kategori cukup.

(5) Kemampuan siswa melakukan diskusi kelompok pada kategori cukup.

(6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kondisi cukup.

(7) Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam kategori baik.

(8) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam keadaan cukup.

Dari pemaparan hasil observasi aktivitas siswa siklus I di atas dapat

disajikan dalam bentuk grafik gambar 13.

Gambar 13. Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Pembelajaran

Think Pair Share (TPS) pada Siklus I

2,22,6

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Pertemuan IPertemuan II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Hasil observasi

aktivitas siswa

pada siklus I

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari gambar 13 di atas, dapat dilihat hasil observasi aktivitas siswa

dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model Pembelajaran

Think Pair Share (TPS) pada Siklus I. Pada pertemuan pertama hasil

observasi aktivitas siswa mencapai nilai 2,2 berarti keaktifan siswa dalam

kondisi cukup, sedangkan pada pertemuan kedua hasil observasi aktivitas

siswa mencapai 2,6 keaktifan siswa juga masih dalam taraf cukup atau

sedang, dari pertemuan pertama berlanjut pertemuan kedua ada peningkatan

keaktifan 0,4. Jadi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika

pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran TPS meningkat.

Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran

matematika dengan penerapan model pembelajaran TPS di kelas IV pada

siklus I diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Pertemuan I

Data hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

matematika siklus I pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 10, dan

diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal pembelajaran dalam kategori baik.

(2) Kegiatan membuka pelajaran dalam kategori baik.

(3) Kemampuan guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah cukup.

(4) Kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari sudah cukup.

(5) Pemanfaatan media pembelajaran dalam kategori cukup.

(6) Pembelajaran yang melibatkan siswa sudah baik.

(7) Penilaian proses dan hasil belajar dalam kondisi cukup.

(8) Penggunaan bahasa saat penyampaian materi pelajaran termasuk

dalam kategori cukup.

(9) Kegiatan menutup pelajaran pada kategori cukup.

b) Pertemuan II

Data observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika

siklus I pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 11, diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

(1) Kegiatan awal pembelajaran sudah baik.

(2) Kegiatan membuka pelajaran dalam kategori baik.

(3) Kemampuan guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah cukup.

(4) Kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari sudah baik.

(5) Pemanfaatan media pembelajaran sudah baik.

(6) Pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kategori baik.

(7) Penilaian proses dan hasil belajar sudah baik.

(8) Penggunaan bahasa saat penyampaian materi pelajaran termasuk

dalam kategori cukup.

(10) Kegiatan menutup pelajaran pada kategori cukup.

Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika siklus

I dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 14.

Gambar 14. Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Matematika dengan Penerapan Model Pembelajaran TPS Siklus I

Dari gambar 14 di atas, dapat diketahui hasil observasi aktivitas guru

dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model Think Pair Share

pada Siklus I. Pada pertemuan pertama hasil observasi aktivitas guru

mencapai nilai 2,4 berarti keaktifan guru dalam kondisi cukup, sedangkan

pada pertemuan kedua hasil observasi aktivitas guru yaitu 2,7 keaktifan guru

hampir mendekati kriteria baik. Jadi nilai keaktifan guru sudah meningkat.

2,42,7

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Pertemuan I Pertemuan II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Hasil observasi

aktivitas guru

pada siklus I

Page 74: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Perolehan nilai hasil evaluasi matematika materi pecahan pada siswa

kelas IV SD Negeri Jeron, setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair

Share pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 15. Distribusi frekuensi nilai

hasil evaluasi matematika pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Matematika

setelah diterapkan Model Pembelajaran Think Pair Share pada Siklus I

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fi.xi Prosentase

(%)

Ket.

1 30 – 39 3 34,5 103,5 8 Tidak Tuntas

2 40 – 49 2 44,5 89 5 Tidak Tuntas

3 50 – 59 7 54,5 381,5 18 Tidak Tuntas

4 60 – 69 6 64,5 387 16 Tuntas

5 70 – 79 11 74,5 819,5 29 Tuntas

6 80 – 89 5 84,5 422,5 13 Tuntas

7 90 – 99 4 95 380 11 Tuntas

Jumlah 38 2583

Nilai rata-rata kelas = 2583 : 38 = 68

Ketuntasan klasikal = 26 : 38 x 100% = 68%

Dari tabel 4 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 15.

Gambar 15. Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah diterapkan

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Siklus I

32

76

11

5

4

0

2

4

6

8

10

12

0 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Interval Nilai

Banyak siswa

Page 75: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari tabel 4 dan gambar 15 di atas, dapat diketahui hasil evaluasi

matematika materi pecahan setelah diterapkan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) pada Siklus I. Adapun rinciannya yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 30 - 39 sebanyak 3 siswa atau 8%.

Siswa yang memperoleh nilai 40 - 49 sebanyak 2 siswa atau 5%.

Siswa yang memperoleh nilai 50 - 59 sebanyak 7 siswa atau 18%.

Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 6 siswa atau 16%.

Siswa yang memperoleh nilai 70 - 79 sebanyak 11 siswa atau 29%.

Siswa yang memperoleh nilai 80 - 89 sebanyak 5 siswa atau 13%.

Siswa yang memperoleh nilai 90 - 99 sebanyak 4 siswa atau 11%.

Setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) nilai rata-rata

kelas menjadi 68 dan siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau ketuntasan

klasikal 68%.

4) Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dan hasil evaluasi

dikumpulkan untuk dianalisis. Sebelum diterapkan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) nilai rata-rata matematika siswa kelas IV yaitu 62,7 dan

siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 20 siswa atau ketuntasan klasikal

53%. Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) nilai rata-rata matematika menjadi 68 dan siswa yang

dinyatakan tuntas sebanyak 26 siswa atau ketuntasan klasikal 68%. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai evaluasi matematika siswa

kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.

Hambatan-hambatan yang terjadi selama penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran

matematika siklus I, antara lain:

a) Jumlah anggota yang hanya terdiri 2 siswa membuat pasangan siswa

yang sama-sama malas atau tidak begitu cerdas tertinggal dengan

kelompok lainnya dalam menyelesaikan tugas kelompok.

b) Kebiasaan siswa memperoleh informasi dari guru membuat mereka

membutuhkan waktu lama untuk menemukan sendiri jawabannya.

Page 76: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

c) Keberanian siswa dalam menyatakan pendapat dan mengajukan

pertanyaan masih rendah.

Solusi yang akan dilakukan guru untuk mengatasi hambatan yang

terjadi selama penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada

siklus I yang akan diterapkan sebagai perbaikan pada siklus II, antar lain:

a) Guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa

untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok atau mengoptimalkan

unsur pembelajaran pada siswa. Guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum, selama, dan sesudah kegiatan pembelajaran, dengan harapan

agar siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

b) Guru tidak akan dominan dalam memberikan penjelasan pada siswa,

yang harus lebih aktif adalah siswa, tetapi guru tetap memberikan

penjelasan yang benar di akhir pembelajaran.

c) Guru melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa berani bertanya

dan menjawab pertanyaan dari guru, serta berani mengemukakan

pendapat.

d) Guru mencoba memberikan reward atau hadiah bagi siswa atau

kelompok yang mampu mengerjakan soal dan menjelaskan hasil

pekerjaan dengan benar dan yang paling cepat.

Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa dari nilai rata-rata hasil evaluasi matematika materi pecahan pada

siswa kelas IV SD Negeri Jeron dengan penerapan model Think Pair Share

(TPS) cukup berhasil yaitu dari 62,7 menjadi 68. Hal ini menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan pemahaman kosep pecahan pada siswa kelas IV

SD Negeri Jeron, ketuntasan klasikal pada kondisi awal 53% menjadi 68%

pada siklus I . Tetapi belum mencapai target yang diinginkan yaitu 70% dari

38 siswa tuntas, dan masih ada 12 siswa yang belum tuntas. Maka dari itu

pembelajaran matematika perlu dilanjutkan untuk siklus II dengan

berpedoman pada hasil refleksi siklus I.

Page 77: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama satu minggu mulai tanggal 4

April sampai tanggal 9 April 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan tiap siklus terdiri atas

4 tahapan. Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan tindakan

siklus I, diperoleh hasil akhir dari siswa yang sudah menunjukkan adanya

peningkatan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri

Jeron tahun pelajaran 2010/2011, tetapi belum maksimal. Hal ini ditunjukkan

masih terdapat 12 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika.

Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan di ruang kelas

IV SD Negeri Jeron pada tanggal 4 April 2011. Peneliti dan guru kelas IV

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada penelitian

tindakan siklus II. Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus

II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu tiap pertemuan

2x35 menit yaitu sesuai jadwal pelajaran matematika pada hari Selasa tanggal

5 April 2011 dan hari Jum’at tanggal 8 April 2011.

Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran matematika

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebagai upaya

untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada adalah sebagai berikut:

5) Guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa untuk

meningkatkan kerjasama dalam kelompok atau mengoptimalkan unsur

pembelajaran pada siswa. Guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum, selama, dan sesudah kegiatan pembelajaran, dengan harapan

agar siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

6) Guru tidak akan dominan dalam memberikan penjelasan pada siswa, yang

harus lebih aktif adalah siswa, tetapi guru tetap memberikan penjelasan

yang benar di akhir pembelajaran.

7) Guru melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa berani bertanya dan

menjawab pertanyaan dari guru, serta berani mengemukakan pendapat.

Page 78: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

8) Guru mencoba memberikan reward atau hadiah bagi siswa atau kelompok

yang mampu mengerjakan soal dan menjelaskan hasil pekerjaan dengan

benar dan yang paling cepat.

Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

matematika pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti bersama guru kelas IV SD Negeri Jeron menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. RPP dilaksanakan untuk dua

kali pertemuan dan masing-masing pertemuan dengan alokasi waktu 2x35

menit. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran,

metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber

dan media pembelajaran, dan penilaian barupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

dan lembar evaluasi. RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran.

b) Mempersiapkan alat peraga

Alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran pokok

bahasan pecahan sederhana siklus II ini berupa bangun datar dari kertas

yang dapat dilipat secara kongkruen dan dapat diarsir misalnya lingkaran,

persegi dan persegi panjang.

c) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas guru dan

siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran matematika berlangsung, dapat

dilihat pada lampiran.

2) Pelaksanaan

Peneliti pada siklus II melaksanakan pembelajaran pada pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Siklus II terdiri dari dua kali

pertemuan, pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 April

2011. Kemudian pertemuan kedua pada hari Jumat tanggal 8 April 2011,

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Page 79: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a) Pertemuan I

Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 4 April

2011. Pada jam pelajaran 1 - 2, dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Pembelajaran direncanakan dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), dan materi penjumlahan

pecahan.

Pada jam pelajaran pertama guru bersama siswa mengawali

dengan berdo’a. Sebagai kegiatan awal pembelajaran guru melakukan

apersepsi terkait dengan materi yang disampaikan pada pertemuan

sebelumnya, yaitu dengan memberikan pertanyaan atau tanya jawab

secara lisan untuk dijawab dengan cepat. Dengan tujuan apakah siswa

masih mengingat materi yang dipelajari sebelumnya atau tidak.

Kemudian dengan menggunakan media bangun datar lingkaran, persegi

dan persegi panjang yang diperumpamakan segai pecahan, guru membuat

pertanyaan-pertanyaan tentang penjumlahan pecahan melalui media

tersebut. Media tersebut ditempelkan di papan tulis, bagi siswa yang

dapat mengerjakan soal penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama

dari guru diharap mengacungkan tangan dan ditunjuk guru untuk maju ke

depan kelas, mengarsir jawaban dan menjawab soal di papan tulis.

Setelah siswa selesai mengerjakan soal di depan kelas, jawaban

tersebut dibahas bersama guru dengan siswa. Guru menjelaskan operasi

penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama maupun penyebut

yang tidak sama. Setelah guru selesai menjelaskan, lalu membuat soal

penjumlahan pecahan yang tingkatannya lebih sulit. Kemudian guru

membentuk kelompok siswa berpasangan atau dua orang, jadi soal yang

tadi dibuat guru dikerjakan berkelompok.

Pada saat kerja kelompok berlangsung, guru menghimbau agar

siswa bekerjasama berpasangan sesuai dengan kelompoknya, dan jika

ada yang kesulitan dalam memahami soal agar bertanya pada guru. Guru

juga berkeliling kelas untuk melihat kerjasama dari kelompok-kelompok

siswa, dan membantu siswa yang masih kesulitan dalam memahami soal

Page 80: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

operasi penjumlahan pecahan. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas

kelompok, lembar kerja tersebut dikumpulkan pada guru di depan kelas.

Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas mengerjakan

soal seperti pada lembar kerja siswa, lalu guru mengajak siswa untuk

membahas penyelesaian soal yang dikerjakan di papan tulis. Guru

memberikan reward atau hadiah bagi siswa yang maju ke depan kelas

dan jawabannya benar. Siswa yang belum maju ke depan kelas

termotivasi untuk maju ke depan mengerjakan tugas dari guru.

Kemudian agar suasana kembali tenang dan siswa bersemangat

belajar, guru mengajak siswa untuk bernyanyi. Kemudian guru

melanjutkan pembelajaran dengan memberikan penjelasan kembali

tentang cara operasi penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama

maupun yang penyebutnya tidak sama, dengan tujuan agar siswa benar-

benar jelas tentang materi yang diajarkan tersebut. Guru juga

memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, jika masih ada yang

belum dipahami.

Di akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran. Kemudian guru memberikan tugas evalusi materi

penjumlahan pecahan. Pada saat siswa mengerjakan soal evaluasi, guru

menghimbau agar siswa tidak menyontek pekerjaan teman, siswa bekerja

sendiri dengan kemampuan sendiri, bagi siswa yang telah selesai

mengerjakan evaluasi sebaiknya diteliti lagi agar tidak ada pekerjaan

yang keliru. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, lembar

evaluasi dikumpulkan di meja guru. Sebagai tindak lanjut di akhir

pembelajaran, guru memberikan pesan agar siswa rajin balajar dan tidak

lupa untuk mamberikan tugas di rumah. Guru juga menyampaikan untuk

jadwal matematika pada hari jum’at yang akan datang, materi tentang

pengurangan pecahan. Guru berpesan agar siswa belajar sedikit tentang

pengurangan pecahan seperti yang sudah dipelajari pada pertemuan

minggu lalu, agar nanti memudahkan siswa dalam mempelajari materi

tersebut saat kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Page 81: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b) Pertemuan II

Pada pertemuan II siklus II, mata pelajaran matematika di kelas

IV dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 8 April 2011, pada jam

pelajaran 1 - 2 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Perencanaan

pembelajaran dengan penerapan model Think Pair Share materi yang

diajarkan yaitu operasi pengurangan pecahan.

Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa. Setelah itu guru melakukan presensi. Sebelum

pembelajaran dimulai, guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa

menyanyikan lagu nasional. Barulah guru memulai menuju materi

pembelajaran dengan diawali apersepsi yaitu memberikan soal cerita

yang sederhana tentang pengurangan pecahan yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa antusias dengan cerita guru, dan siswa pun

dapat menjawab dari pertanyaan guru. Setelah itu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang sesuia dengan indikator materi pelajaran pada

siklus II pertemuan II. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan sedikit tentang

pengurangan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan media

bangun datar lingkaran, persegi dan persegi panjang yang terbuat dari

kertas. Guru membuat soal pengurangan pecahan berpenyebut sama

dengan menggunakan media bangun datar tersebut yang ditempelkan di

papan tulis, lalu meminta siswa maju ke depan kelas mengerjakan soal

tersebut dengan cara mengarsir bangun datar dan menuliskan jawabannya

di bawah bangun datar yang ditempel. Setelah soal selesai dikerjakan,

kemudian guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan

siswa di papan tulis..

Kemudian guru memberi contoh yang benar tentang cara

operasi perhitungan pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dan

pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama. Siswa antusias

menyimak penjelasan guru. Setelah penjelasan dirasa cukup, kemudian

Page 82: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan secara

berpasangan atau berkelompok dua anak. Siswa berdiskusi sesuai dengan

kelompoknya, saling bertukar pendapat untuk menelesaikan tugas

kelompoknya. Saat diskusi berlangsung, guru berkeliling kelas untuk

melihat cara kerja siswanya. Guru juga menghimbau kapada siswa-siswa,

jika ada yang kesulitan dalam memahami soal pengurangan pecahan

diharapkan untuk bertanya, tidak perlu takut ataupun malu.

Setelah tugas kelompok selesai, lembar kerja dikumpulkan di

meja guru di depan kelas. Lalu guru meminta beberapa siswa atau

kelompok yang mau maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang

sama seperti pada lembar kerja siswa. Kemudian guru bersama siswa

membahas hasil pekerjaan siswa yang telah dikerjakan di papan tulis.

Guru juga menambahkan penjelasan tentang operasi pengurangan

pecahan yang benar, agar siswa-siswa benar-banar paham dengan materi

pengurangan pecahan tersebut. Guru juga menghimbau kepada siswa

agar bertanya jika masih ada yang belum dipahami. Guru memberikan

reward kepada siswa yang telah mengerjakan soal pengurangan pecahan

di papan tulis dengan benar.

Di akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa

menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. Lalu guru

memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu.

Guru ingin menguji kemampuan siswa, apakah pemahaman siswa

tentang pengurangan pecahan ada peningkatan atau tidak. Siswa dapat

mengerjakan evaluasi secara mandiri. Setelah siswa selesai mengerjakan

soal evaluasi, lembar evaluasi dikumpulkan kepada guru. Guru

memberikan tindak lanjut agar siswa selalu rajin belajar, dan tidak lupa

guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Guru juga memberi

pesan kepada siswa agar tidak takut pada pelajaran matematika, karena

matematika merupakan palajaran yang menyenangkan, matematika

sangat berguna untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Page 83: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3) Observasi

Observasi atau pengamatan ditujukan pada kegiatan dan proses yang

terjadi pada saat proses pembelajaran, yang diamati yaitu aktivitas guru dan

siswa kelas IV SD negeri Jeron, Nogosari, Boyolali dalam melaksanakan

pembelajaran matematika materi pecahan, serta suasana kelas pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

Hasil observasi aktivitas siswa kelas IV SD Jeron pada saat proses

pembelajaran matematika materi pecahan dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair Share siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pertemuan Ke-I

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran matematika di kelas IV siklus II pertemuan I pada lampiran

8, diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan siswa sebelum pelajaran dimulai dalam kondisi baik.

(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran sudah baik.

(3) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika

dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam

kategori baik.

(4) Kemauan siswa untuk berdiskusi berpasangan dalam criteria baik.

(5) Kemampuan siswa melakukan diskusi kelompok sudah baik.

(6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kondisi baik.

(7) Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share sudah baik.

(8) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi sudah baik.

b) Pertemuan Ke-II

Observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

matematika di kelas IV siklus II pertemuan II dapat dilihat pada lampiran

9, dan diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan siswa sebelum pelajaran dimulai pada kriteria baik.

(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran sudah baik.

Page 84: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(3) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika

dengan penerapan model Think Pair Share dalam kategori baik.

(4) Kemauan siswa untuk berdiskusi berpasangan pada kategori baik.

(5) Kemampuan siswa melakukan diskusi kelompok sangat baik.

(6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kondisi baik.

(7) Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share sangat baik.

(8) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri sangat

baik.

Dari hasil observasi aktivitas siswa yang telah diterangkan di atas

dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 16.

Gambar 16. Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Pembelajaran

Think Pair Share Siklus II

Dari gambar 16, dapat diketahui hasil observasi aktivitas siswa

dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) pada Siklus II. Pada pertemuan pertama hasil

observasi aktivitas siswa mencapai nilai 3 berarti keaktifan siswa pada

kriteria baik, pada pertemuan kedua hasil observasi aktivitas siswa meningkat

menjadi 3,5 berarti keaktifan siswa dalam kriteria baik. Jadi nilai keaktifan

siswa dari pertemuan pertama dilanjut pada pertemuan kedua dalam siklus II

menunjukkan adanya peningkatan yang semakin membaik.

3

3,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Pertemuan IPertemuan II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Hasil observasi

aktivitas siswa

pada siklus II

Page 85: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran

matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) pasa siklus II, hasilnya dijelaskan

sebagai berikut:

a) Pertemuan I

Berdasarkan data observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

matematika siklus II pertemuan I pada lampiran 12, diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal pembelajaran dalam kriteria baik.

(2) Kegiatan membuka pelajaran dalam kriteria baik.

(3) Kemampuan guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah baik.

(4) Kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari sudah baik.

(5) Pemanfaatan media pembelajaran dalam kriteria baik.

(6) Pembelajaran yang melibatkan siswa sudah baik.

(7) Penilaian proses dan hasil belajar dalam kondisi baik.

(8) Penggunaan bahasa saat penyampaian materi pelajaran sudah baik.

(9) Kegiatan menutup pelajaran pada criteria baik.

b) Pertemuan II

Berdasarkan data observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

matematika siklus II pertemuan II pada lampiran 13, diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal pembelajaran sangat baik.

(2) Kegiatan membuka pelajaran dalam kriteria sangat baik.

(3) Kemampuan guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah baik.

(4) Kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari sangat baik.

(5) Pemanfaatan media pembelajaran dalam kriteria baik.

(6) Pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kategori sangat baik.

(7) Penilaian proses dan hasil belajar sangat baik.

Page 86: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(8) Penggunaan bahasa saat penyampaian materi pelajaran termasuk

dalam kriteria baik.

(9) Kegiatan menutup pelajaran pada kriteria baik.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II yang telah diterangkan

di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 17.

Gambar 17. Grafik Nilai Hasil Observasi Guru dalam Pembelajaran

Matematika dengan Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Siklus II

Dari gambar 17, dapat diketahui hasil observasi aktivitas guru dalam

pembelajaran matematika dengan penerapan model Pembelajaran Think Pair

Share (TPS) pada Siklus II. Pada pertemuan pertama hasil observasi aktivitas

guru mencapai nilai 3 berarti keaktifan guru pada kriteria baik, sedangkan

pada pertemuan kedua hasil observasi aktivitas guru yaitu 3,4 berarti

keaktifan guru dalam kriteria yang lebih baik. Jadi nilai keaktifan guru pada

siklus II menunjukkan adanya peningkatan dari nilai 3 menjadi 3,4.

Perolehan nilai hasil evaluasi matematika materi penjumlahan dan

pengurangan pecahan, pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari,

Boyolali setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada

siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 16. Distribusi

frekuensi nilai hasil evaluasi matematika setelah diterapkan model

pembelajaran Think Pair Share pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5.

3

3,4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Pertemuan IPertemuan II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Hasil observasi

aktivitas guru

pada siklus II

Page 87: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Matematika setelah

diterapkan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Siklus II

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fi.xi Prosentase

(%)

Ket.

1 40 – 49 3 44,5 133,5 8 Tidak Tuntas

2 50 – 59 3 54,5 163,5 8 Tidak Tuntas

3 60 – 69 9 64,5 580,5 24 Tuntas

4 70 – 79 9 74,5 670,5 24 Tuntas

5 80 – 89 7 84,5 591,5 18 Tuntas

6 90 – 99 4 94,5 378 11 Tuntas

7 100-109 3 104,5 313,5 8 Tuntas

Jumlah 38 2831

Nilai rata-rata kelas = 2831 : 38 = 74,5

Ketuntasan klasikal = 32 : 38 x 100% = 84%

Dari tabel 5 hasil evaluasi matematika pada siswa kelas IV SD

Negeri Jeron setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

siklus II dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 18.

Gambar 18. Grafik Nilai Hasil Evaluasi Matematika setelah diterapkan

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Siklus II

3 3

9 9

7

4

3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Interval Nilai

Banyak siswa

Page 88: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari tabel 5 dan gambar 18 di atas, dapat diketahui hasil evaluasi

matematika materi pecahan pada operasi penjumlahan dan pengurangan

pecahan setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada

Siklus II, sebagai berikut:

Siswa yang memperoleh nilai 40 - 49 sebanyak 3 siswa atau 8%.

Siswa yang memperoleh nilai 50 - 59 sebanyak 3 siswa atau 8%.

Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 9 siswa atau 24%.

Siswa yang memperoleh nilai 70 - 79 sebanyak 9 siswa atau 24%.

Siswa yang memperoleh nilai 80 - 89 sebanyak 7 siswa atau 18%.

Siswa yang memperoleh nilai 90 - 99 sebanyak 4 siswa atau 11%.

Siswa yang memperoleh nilai 100 - 109 sebanyak 3 siswa atau 8%.

Setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siklus II

nilai rata-rata kelas menjadi 74,5 dan siswa yang tuntas sebanyak 32 siswa

atau ketuntasan klasikal 84%.

4) Refleksi

Data-data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi dan hasil

evaluasi dikumpulkan untuk dianalisis. Hasil analisis terhadap peningkatan

pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron melalui

model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siklus II, secara umum

telah menunjukkan adanya peningkatan hasil evaluasi matematika dan

kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat diatasi. Hal ini dapat dilihat

sebagai berikut:

a) Seluruh siswa mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Hasil nilai

evaluasi matematika rata-rata kelas IV pada siklus I yaitu 68 dan yang

dinyatakan lulus sebanyak 26 siswa atau ketuntasan klasikal 68%. Dan

dilanjutkan pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 74,5 dan yang

dinyatakan tuntas sebanyak 32 siswa atau ketuntasan klasikal 84%.

b) Guru telah memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan

kerjasama dalam kelompok. Guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum, selama, dan sesudah kegiatan pembelajaran. Sehingga siswa

semakin bersemangat dalam belajar.

Page 89: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c) Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak dominan memberikan penjelasan

pada siswa, guru hanya menjelaskan secara singkat tentang materi yang

akan dipelajari, dengan tujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam

menemukan jawaban pada saat kerja kelompok dengan pasangannya.

Tetapi guru tetap memberikan penjelasan yang benar mengenai materi

pelajaran setelah kerja kelompok usai.

d) Guru melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa berani dalam

menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan, serta berani

mengemukakan pendapat.

e) Guru telah memberikan reward atau hadiah bagi siswa atau kelompok

siswa yang mampu mengerjakan soal dan menjelaskan hasil pekerjaan

dengan benar dan yang paling cepat di depan kelas maupun di papan tulis.

Dari hasil penelitian siklus II, peneliti mengulas secara cermat

bahwa dilihat dari nilai rata-rata hasil evaluasi matematika materi pecahan

dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sudah

berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep

pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron, walaupun masih ada 6 siswa

yang nilainya belum mencapai KKM 60.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II dan melihat hasil evaluasi yang

diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka pembelajaran matematika

materi pecahan pada operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siklus II sudah

berhasil karena sudah mencapai target pencapaian lebih dari 80% siswa kelas

IV yang berjumlah 38 siswa telah tuntas, yaitu 84% atau 32 siswa nilainya

mencapai atau ≥ 60 (KKM), sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan pemahaman konsep pecahan

pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali tahun pelajaran

2010/2011.

Page 90: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah, deskripsi hasil pengamatan tindakan,

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, dan paparan hasil penelitian, berikut

ini akan dikemukakan pembahasan peningkatan proses belajar siswa pada

pembelajaran matematika, serta peningkatan pemahaman konsep pecahan dengan

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV SD

Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan proses

belajar siswa pada pembelajaran matematika, antara lain:

1. Siswa merasa senang dan aktif dalam berdiskusi walaupun dalam kelompok

berpasangan atau hanya terdapat dua siswa.

2. Keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru semakin meningkat,

serta rasa ingin tahu siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat semakin meningkat.

3. Siswa menunjukkan sikap toleransi dengan teman, dan saat diskusi sifat

egoisnya semakin berkurang, serta lebih menghormati guru.

Rekapitulasi perbandingan nilai hasil observasi aktivitas siswa kelas IV

SD negeri Jeron dan guru kelas IV SD Negeri Jeron pada saat proses

pembelajaran matematika materi pecahan dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS), antara tindakan siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru dalam

Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

No Jenis

Aktivitas

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

1 Siswa 2,16

(cukup)

2,56

(cukup)

3

(baik)

3,5

(baik)

2 Guru 2,4

(cukup)

2,7

(baik)

3

(baik)

3,4

(baik)

Dari tabel 6 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 19 dan 20.

Page 91: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 19. Rekapitulasi Nilai Hasil Observasi Aktivitas Siswa

pada Siklus I dan Siklus II

Gambar 20. Rekapitulasi Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru

pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 6, gambar 19 dan gambar 20, dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran matematika materi

pecahan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang

dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Jeron. Melalui tabel dan data tersebut di atas,

proses pembelajaran dapat dinyatakan berhasil, karena terjadi peningkatan

aktivitas siswa dan guru pada setiap pertemuan dan setiap siklusnya.

Sedangkan peningkatan pemahaman kosep pecahan dengan penerapan

model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV SD Negeri

Jeron, Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, antara sebelum tindakan,

setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II, dapat dilihat pada tabel 7.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

sikus I siklus II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

pertemuan I

pertemuan II

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

siklus I siklus II

F

r

e

k

u

e

n

s

i

pertemuan I

pertemuan II

Page 92: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Matematika Sebelum Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 30 – 39 4 3 0

2 40 – 49 5 2 3

3 50 – 59 9 7 3

4 60 – 69 4 6 9

5 70 – 79 9 11 9

6 80 – 89 6 5 7

7 90 – 99 1 4 4

8 100 – 109 0 0 3

Jumlah 38 38 38

Nilai rata-rata 62,7 68 74,5

Peningkatan pemahaman kosep pecahan pelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran TPS pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron,

Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, pada prosentase hasil evaluasi

belajar matematika siswa kelas IV yang disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Prosentase Hasil Evaluasi Matematika Sebelum Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II

No Interval Nilai Prosentase (%)

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 30 – 39 11 8 0

2 40 – 49 13 5 8

3 50 – 59 24 18 8

4 60 – 69 11 16 24

5 70 – 79 24 29 24

6 80 – 89 16 13 18

7 90 – 99 3 11 11

8 100 – 109 0 0 8

Ketuntasan klasikal 53 68 84

Page 93: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Secara lebih rinci peningkatan pemahaman konsep pecahan melalui

penerapan model pembelajaran TPS pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron,

Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, antara sebelum tindakan, setelah

tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II, dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Rekapitulasi Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan

Siswa Kelas IV SD Negei Jeron

No Kriteria Prasiklus Siklus I Siklus II

1 Jumlah siswa

mencapai KKM 20 26 32

2 Nilai rata-rata

kelas 62,7 68 74,5

3

Prosentase

ketuntasan

klasikal

53% 68% 84%

Data rekapitulasi peningkatan pemahaman konsep pecahan pada siswa

kelas IV SD Negeri Jeron yang terlihat pada tabel 7, 8 dan 9 dapat disajikan dalam

bentuk grafik pada gambar 19.

Gambar 19. Grafik Rekapitulasi Peningkatan Pemahaman Konse Pecahan

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jeron

20

62,7

53%

26

68 68%

32

74,5

84%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Jumlah siswa yang nilainya

≥ 60 (KKM)

Nilai rata-rata kelas Prosentase ketuntasan

klasikal

F

r

e

k

u

e

n

s

i

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Page 94: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dari tabel 7, 8, 9 dan gambar 19 di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika materi pecahan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan

pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron tahun pelajaran

2010/2011. Target yang ingin dicapai 80% dari 38 siswa yaitu 30 siswa nilainya

mencapai KKM. Pada siklus II siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 32

siswa, target yang diinginkan telah tercapai, maka tindakan penelitian diakhiri

pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan pemahaman konsep

pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron Kecamatan Nogosari Kabupaten

Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.

Page 95: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam

pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron Kecamatan

Nogosari Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, dapat ditarik simpulan

bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam

pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV dalam

pelajaran matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan

biasa. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil evaluasi matematika,

yaitu pada kondisi awal atau prasiklus nilai rata-rata hasil evaluasi matematika

siswa adalah 62,7, pada siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi matematika siswa

meningkat menjadi adalah 68 dan pada siklus II nilai rata-rata hasil evaluasi

matematika siswa meningkat lagi menjadi 74,5. Tingkat ketuntasan pembelajaran

matematika siswa pada kondisi awal sebanyak 20 siswa atau 53%. Pada siklus I

sebanyak 26 siswa atau 68%, dan pada siklus II sebanyak 32 siswa atau 84%. Hal

ini menunjukkan adanya peningkatan klasikal dari kondisi awal ke siklus I sebesar

15%, dari siklus I ke siklus II peningkatan sebesar 16%, dan peningkatan

ketuntasan dari prasiklus sampai siklus II sebesar 31%. Secara klasikal

pembelajaran matematika telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat dilaksanakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran matematika kelas IV sehingga dapat

meningkatkan pemahaman konsep pecahan.

B. IMPLIKASI

Prosedur dan penerapan pembelajaran matematika dalam penelitian ini

didasarkan pada penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).

Berdasarkan data-data hasil penelitian beserta pembahasan dan simpulan yang

Page 96: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dikemukakan di atas terbukti bahwa model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

dapat meningkatkan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri

Jeron, Nogosari, Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Sehubungan dengan hal

tersebut maka implikasi dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan

peningkatan pemahaman konsep pecahan dalam pembelajaran matematika

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pembelajaran yaitu berasal dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari guru yaitu

kemampuan guru dalam menguasai materi, kemampuan guru dalam

menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas, dan metode yang digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor dari siswa yaitu dalam

mengikuti proses pembelajaran kurang aktif.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat, sangat berpengaruh terhadap

kualitas dan efektifitas penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar. Hal ini akan berpengaruh pula pada motivasi dan

keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan

belajar mengajar yang berkualitas.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab

IV, maka bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Bagi siswa dapat

menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, hilangnya persepsi terhadap

pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan. Disamping itu, dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

Share dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pecahan, hasil

evaluasi materi pecahan siswa kelas IV SD Negeri Jeron menjadi meningkat.

Pemberian tindakan dari siklus I sampai siklus II memberikan deskripsi

bahwa terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran matematika berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut

Page 97: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus II. Dari pelaksanaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses maupun hasil

evaluasi matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa

pada siswa kelas IV SD Negeri Jeron, Nogosari, Boyolali.

C. SARAN

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada

beberapa saran antara lain:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan pelatihan bagi guru tentang inovasi pembelajaran demi

kelancaran proses pembelajaran dan terciptanya pembelajaran yang bermakna

dan berkualitas, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai

secara optimal.

2. Bagi Guru

a) Guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika diharapkan mampu

menggunakan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan

materi yang diajarkan, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) merupakan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktifitas dan keterampilan siswa dalam proses

pembelajaran, oleh karena itu guru diharapkan bisa memaksimalkan

berbagai model pembelajaran lainnya sehingga dapat memperlancar

proses pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya lebih mengembangkan peran aktif, kreatif, dan

motivasi dalam proses pembelajaran baik dalam kegiatan unjuk kerja maupun

dalam mengungkapkan ide dan gagasan, serta keberanian dalam mengajukan

pertanyaan, seperti dalam penerapan model pembelajaran Think Pair Share.

Page 98: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI …... · PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN ... Grafik Nilai Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam commit to user ... Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Selain itu siswa juga harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

dan rajin belajar agar dapat mencapai prestasi yang optimal.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini masih

memiliki kekurangan, untuk itu bagi peneliti lain yang ingin mengkaji

permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan teliti. Mengupayakan

pengkajian teori-teori atau referensi yang lebih banyak yang berkaitan dengan

pembelajaran matematika materi pecahan dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) guna melengkapi kekurangan yang ada

dalam penelitian ini, serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan

pemahaman konsep pecahan yang belum tercakup dalam penelitian ini agar

diperoleh hasil yang lebih baik.