peningkatan pemahaman konsep bilangan pecahan …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan...

109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RENI TITIS INDARTI K7108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Mei 2011

Upload: duongduong

Post on 07-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN MELALUI

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III

SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

RENI TITIS INDARTI

K7108019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2011

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN MELALUI

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III

SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

RENI TITIS INDARTI

K7108019

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2012

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Reni Titis Indarti

NIM : K7108019

Jurusan/Program Studi : IP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI 01 DAGEN JATEN

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagiasi, saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Mei 2012

Yang Membuat Pernyataan

Reni Titis Indarti

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan Matematika

Realistik Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar Tahun Ajaran

2011/2012

Disusun oleh:

Nama : Reni Titis Indarti

NIM : K7108019

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari : Kamis

Tanggal : 10 Mei 2012

Oleh:

Pembimbing I

Dra. Lies Lestari, M. Pd. NIP 19540327 198103 2 001

Pembimbing II

Matsuri, M. Pd. NIP 19790323 200812 1 002

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Reni Titis Indarti. K7108019. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2012.

Tujuan Penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan pembelajaran siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen yang berjumlah 24 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes. Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data dan triangulasi metode.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada prasiklus masih berpusat pada guru sehingga pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I, pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa meningkat sehingga dapat mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas.

Simpulan penelitian ini adalah pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan pecahan siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

Kata Kunci: Pemahaman konsep bilangan pecahan dan pendekatan matematika realistik.

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRACT

Reni Titis Indarti. K7108019. IMPROVING STUDENT UNDERSTANDING OF FRACTION CONCEPT THROUGH REALISTIC MATHEMATIC APPROACH AT THIRD GRADE STUDENT OF SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012. Minithesis. Surakarta: Teacher Training ang Education Faculty, Sebelas Maret University, Mei 2012.

understanding of fraction concept and learning activity at third grade students of SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar.

In this research, the writer conducted a classroom action research in two cycles. Every cycle consists of four steps; planning, acting, observing, and reflecting. Subject of this research is third grade of SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar which consists of 24 students. Technique of data analysis is interactive analysis model which consists of four steps; data collecting, data reducing, data presenting, and conclusion making (verification). While techniques of data collection that used are observation, documentation, test, interview, and questionnaire. And, tests of data validity in this research are data triangulation and method triangulation.

Result of the research shows that the approach of realistic mathematics can rning activity

from precycle to first cycle to second cycle. The learning process in the precycle is

ng ang activity rises

undertanding and activity increase more, so it is able to support a quality learning. So, the application of realistic mathematics approach can improve the

understanding of fraction concept at third grade of SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar in the academic year 2011/ 2012.

Keyword: understanding of fraction concept and realistic mathematics approach

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah

(Al-Insyirah: 5-6)

Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, membentuk

masa depa

(Henry Adam)

Kesabaran seseorang dapat terlihat dari apa yang seseorang katakan dan lakukan

saat kesempitan menghimpitnya.

(Zainal M)

(Penulis)

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Nama Allah SWT teriring doa dan ungkapan syukur Alhamdulillah,

Kupersembahkan karya ini kepada:

Ayahku tercinta (Bapak Daryono) yang menjadi teladan bagiku untuk menjadi

seorang yang baik dan kuat menghadapi tantangan dalam hidup ini.

Ibuku tercinta (Ibu Ani Suhartati) yang selalu menjadi semangat hidupku serta

menguatkan hatiku dalam menghadapi hidup ini.

Adikku tercinta (Retno Pratiwi) yang selalu menghiburku, memberi semangat serta

dukungan.

Keluarga Besar Blok C Asrama Putri PGSD yang senantiasa setia untuk berjuang

bersama dan saling memberi semangat.

Teman-teman seperjuangan mahasiswa PGSD FKIP UNS yang selalu memberi

semangat.

Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret dan almamaterku yang telah

memberikan banyak ilmu.

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan

Pecahan melalui Pendekatan Matematika Realistik Siswa Kelas III SD Negeri 01

Dagen Jaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

Penulis menyadari terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dra. Lies Lestari, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyususnan skripsi ini.

6. Bapak Matsuri, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

dukungan, semangat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu EL. Rismiyati, S.Pd., selaku kepala SD Negeri 01 Dagen yang telah

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Lilis Surahmi, S.Pd., selaku guru kelas III SD Negeri 01 Dagen yang telah

merelakan waktunya untuk wawancara dan memberi izin penulis melakukan

penelitian di kelas III.

9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moral

maupun materiil.

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

10. Teman-teman PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan semangat.

11. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun guna penyempurnaan pada penyusunan skripsi ini, sehingga hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca

pada umumnya.

Surakarta, Mei 2012

Reni Titis Indarti

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka...................................................................... 6

1. Hakikat Pemahaman Konsep Bilangan

Pecahan ............................................................................. 6

a. Pengertian Pemahaman............................................... 6

b. Pengertian Konsep ...................................................... 7

c. Pengertian Pemahaman Konsep ................................. 7

d. Bilangan Pecahan ........................................................ 8

e. Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan ..................... 9

2. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik ....................... 10

a. Pengertian Pendekatan ................................................ 10

b. Pengertian Matematika................................................. 10

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

c. Tujuan Pembelajaran Matematika di

Sekolah........................................................................ 11

d. Pengertian Pembelajaran Aktif ................................... 13

e. Indikator Keaktifan Siswa........................................... 14

f. Pengertian Realistik .................................................... 15

g. Pengertian Pendekatan Matematika

Realistik....................................................................... 16

h. Karakteristik Pendekatan Matematika

Realistik....................................................................... 17

i. Prinsip Pembelajaran Pendekatan

MatematikaRealistik ................................................... 21

j. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

Pendekatan Matematika Realistik ............................... 22

k. Perbedaan Pendekatan Matematika

Realistik dengan Pendekatan Konvensional ............... 23

l. Langkah-langkah Pembelajaran

Pendekatan Matematika Realistik ............................... 24

m. Penggunaan Pendekatan Matematika

Realistik pada Pembelajaran Pemahaman

Konsep Bilangan Pecahan .......................................... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 29

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 30

D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 34

B. Subjek Penelitian .................................................................... 34

C. Bentuk dan Strategi Penelitian................................................. 35

D. Sumber Data............................................................................ 36

E. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 37

F. Validitas Data.......................................................................... 38

G. Teknik Analisis Data............................................................... 39

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

H. Indikator Kinerja ..................................................................... 40

I. Prosedur Penelitian.................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 49

A. Hasil penelitian ........................................................................ 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...................................... 88

A. Simpulan................................................................................... 88

B. Implikasi.................................................................................. 89

C. Saran ....................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

LAMPIRAN .................................................................................................. 95

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir........................................................................ 32

3.1 Bagan Teknik Analisis Data ........................................................ 39

3.2 Model PTK .................................................................................. 41

4.1 Grafik Nilai Hasil Pemahaman Konsep Siswa Kelas III pada Pra Sikus..................................................... 52

4.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III pada Siklus I....................................................... 73

4.3 Grafik Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas III ............ 74

4.4 Grafik Data Nilai Tes Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siklus II Siswa Kelas II ................................................ 75

4.5 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep

Bilangan Pecahan dari Tes Siklus I dan Tes Siklus II ................. 77

4.6 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan dari Tes Awal, Siklus 1 dan Siklus II ............. 78

4.7 Grafik Nilai Aspek Afektif Siswa Kelas III Siklus I.................... 79

4.8 Grafik Nilai Aspek Afektif Siswa Kelas III Siklus II................... 80

4.9 Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II ....................................................... 81

4.10 Grafik Nilai Aspek Psikomotorik Siswa Kelas III Siklus I ......................................................................................... 82

4.11 Grafik Nilai Aspek Psikomotorik Siswa Kelas III Siklus II........................................................................................ 83

4.12 Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa Kelas III ................. 84

4.13 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas III ............................ 85

4.14 Grafik Nilai Perbandingan Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II........................................................................................ 87

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Pendekatan Matematika Realistik dengan Pendekatan Konvensional............................................................... 22

4.1 Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III pada Kondisi Awal .............................................. 51

4.2 Data Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III pada Kondisi Awal ................................ 54

4.3 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III Siklus I.................................................................. 72

4.4 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Tes Awal dan Siklus I .................................................................... 73

4.5 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siklus II Siswa Kelas III................................................................. 75

4.6 Daftar Perbandingan Hasil Tes Akhir Siklus I dan II Siswa Kelas III ............................................................................... 76

4.7 Daftar Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II Siswa Kelas III ......................................................... 77

4.8 Distribusi Aspek Afektif Siklus I Siswa Kelas III ......................... 79

4.9 Distribusi Aspek Afektif Siklus II Siswa Kelas III . 80

4.10 Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas III ................................................................ 81

4.11 Distribusi Aspek Psikomotor Siklus I Siswa Kelas III .................. 82

4.12 Distribusi Aspek Psikomotor Siklus II Siswa Kelas III.................. 83

4.13 Skor Keaktifan Siswa Aspek Aektif Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas III ..................................................... 84

4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Kelas III............................................... 85

4.15 Skor Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Kelas III............................................................................ 86

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Jadwal Penelitian ............................................................... 95

2 Lembar Wawancara Pra Siklus........................................... 96

3 Kisi-kisi Tes Awal ............................................................. 97

4 Soal Tes Kemampuan Awal .............................................. 98

5 Daftar Nilai Pra Siklus........................................................ 100

6 Daftar Nama Siswa Kelas III ............................................. 101

7 Silabus Tematik Siklus I..................................................... 102

8 Silabus Tematik Siklus II ................................................... 109

9 RPP Tematik Siklus I Pertemuan I .................................... 115

10 RPP Tematik Siklus I Pertemuan II.................................... 126

11 RPP Tematik Siklus I Pertemuan III ................................. 138

12 RPP Tematik Siklus II Pertemuan I ................................... 150

13 RPP Tematik Siklus II Pertemuan II......................... 161

14 RPP Tematik Siklus II Pertemuan III.................................. 173

15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pra Siklus ................... 185

16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan I Siklus I .............. 186

17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan II Siklus I................ 187

18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan III Siklus I ............. 188

19 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan I Siklus II ............... 189

20 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan II Siklus II ............. 190

21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan III Siklus II ........... 191

22 Lembar Observasi Aspek Afektif Siklus I ........................ 193

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

23 Lembar Observasi Aspek Afektif Siklus II ........................ 195

24 Lembar Observasi Aspek Psikomotor Siklus I .................. 198

25 Lembar Observasi Aspek Psikomotor Siklus II ................. 201

26 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika Siklus I..................................... 205

27 Lembar Observasi Akitivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika Siklus II ................................... 209

28 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siklus I ................................................................. 211

29 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siklus II ................................................................ 212

30 Persentase Peningkatan Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan................................................................ 213

31 Perbandingan Peningkatan Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan ................................................. 214

32 Lembar Wawancara Guru setelah Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik ...................................... 216

33 Lembar Foto Pembelajaran Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.......................................................... 218

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang ada pada semua jenjang

pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.

Menurut Ariyadi (2012: 16) salah satu tujuan utama pembelajaran matematika

yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah. Seperti yang telah tercantum dalam tujuan

pembelajaran matematika di atas, pemahaman konsep terhadap pembelajaran

matematika merupakan hal utama yang harus dimiliki siswa karena pemahaman

dalam pembelajaran matematika merupakan pengetahuan dasar sebelum

menguasai keterampilan atau kemampuan yang lebih kompleks.

Belajar matematika merupakan belajar mengenai konsep. Jika konsep

dasar yang diletakkan kurang kuat, maka tahap berikutnya akan menjadi masa-

masa sulit. Hal yang paling penting adalah bagaimana siswa dapat memahami

konsep-konsep dasar matematika, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa

diharap tidak hanya mendengar, mencatat, menghafal rumus-rumus yang

diberikan guru melainkan siswa dituntut aktif berperan dalam kegiatan

pembelajaran sehingga mampu menyelesaikan masalah matematika.

Pelaksanaan observasi di SD Negeri 01 Dagen, Jaten, Kabupaten

Karanganyar, kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di

sekolah tersebut masih berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini terlihat pada

saat pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, siswa tidak

ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru terlalu menekankan pada

hafalan bukan pemahaman konsep sehingga proses belajar mengajar siswa

menjadi pasif. Akibatnya siswa hanya hafal konsep tetapi tidak dapat menerapkan

konsep hafalan tersebut dalam menyelesaian soal matematika.

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pembelajaran pada saat ini haruslah berpusat pada siswa. Siswa haruslah

terlibat aktif dalam pembelajaran karena dengan belajar aktif maka lebih

menguntungkan bagi siswa. Siswa akan memperoleh pengertian dan pemahaman

yang lebih memadai, serta asyik belajar ketika aktif belajar dari pada pasif.

Keaktifan siswa sangat diperlukan pada pembelajaran matematika karena dengan

siswa aktif, maka siswa akan mengalami sehingga siswa akan memahami konsep

matematika dan tidak hanya sekedar menghafal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SD Negeri 01 Dagen,

Jaten Kabupaten Karanganyar menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap

konsep matematika masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini

terlihat dari siswa yang memperoleh nilai tuntas hanya 9 siswa (36%) dari 24

siswa. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil belajar pemahaman konsep

matematika siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen pada Kompetensi Dasar Pecahan

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai adalah 65 dari

skor skala 100 (Lampiran 5 halaman 100).

Permasalahan diatas timbul karena beberapa faktor diantaranya siswa

merasa takut dengan pelajaran matematika karena dianggap pelajaran yang paling

sulit, akibatnya siswa malas untuk mengikuti pembelajaran matematika. Metode

yang digunakan guru dalam mengajar masih menggunakan metode konvensional

atau ceramah. Metode tersebut akan membuat siswa lebih cepat bosan dan

informasi yang disampaikan guru sulit untuk diserap oleh siswa. Selain itu, guru

jarang menggunakan media pembelajaran pada tiap kegiatan pembelajaran

matematika sehingga pemahaman siswa menjadi verbal dan teoritis.

Berdasarkan masalah diatas diperlukan adanya solusi yaitu mengadakan

inovasi dalam pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. Penggunaan

pendekatan matematika realistik merupakan alternatif untuk memecahkan masalah

berkaitan dengan pemahaman siswa yang rendah pada konsep bilangan pecahan

karena pendekatan matematika realistik menggunakan masalah sehari-hari sebagai

sumber inspirasi dalam pembentukan konsep. Menurut Yusuf dalam Nyimas

Aisyah (2007: 7.1) pendekatan matematika realistik adalah salah satu pendekatan

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

belajar matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan matematika dengan

masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari siswa. Masalah tersebut

digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa

matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Pendekatan matematika realistik dapat mendorong keaktifan,

membangkitkan minat dan kreatifitas belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil

belajarnya. Pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dapat

mendorong siswa untuk aktif bekerja bahkan mampu untuk mengkonstruksi atau

membangun sendiri konsep-konsep matematika, dengan demikian pendekatan

matematika realistik berpotensi untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan

pecahan siswa kelas III.

Pendekatan matematika realistik diawali dengan memberikan masalah

nyata dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa yang berhubungan dengan

pecahan. Guru hanya memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya. Selebihnya

siswa diminta untuk menyelesaikan sendiri masalah yang telah diberikan. Setelah

menyelesaikan masalahnya sendiri, kemudian siswa dibentuk menjadi beberapa

kelompok untuk saling bertukar pendapat mengenai masalah yang telah

diselesaikannya secara individu. Selanjutnya perwakilan masing-masing

kelompok maju ke depan untuk menunjukkan hasil kerja kelompok. Dengan

menghadirkan masalah nyata dalam dunia siswa, diharapkan siswa mudah dalam

memahami konsep pecahan. Pembelajaran diakhiri dengan penghargaan untuk

kelompok terbaik, dilanjutkan penarikan kesimpulan secara bersama-sama dan

evaluasi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penelitian ini diberi judul

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan

Matematika Realistik Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten

Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan

pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01

Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012?

2. Apakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan keaktifan

pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan Matematika pada

siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran

2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini untuk :

1. Meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.

2. Meningkatkan keaktifan pembelajaran pemahaman konsep bilangan

pecahan melalui penggunaan pendekatan matematika realistik pada siswa

kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah khasanah ilmu tentang pemahaman konsep bilangan

pecahan.

b. Sebagai acuan atau referensi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

bagi peneliti lain mengenai pendekatan matematika realistik.

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Meningkatnya pemahaman terhadap konsep bilangan pecahan pada mata

pelajaran Matematika.

b. Bagi guru

Memberikan masukan bagi guru untuk mengatasi kesulitan pembelajaran

pada bidang Matematika khususnya pemahaman konsep bilangan pecahan

dengan menggunakan pendekatan matematika realistik, sehingga tercipta

proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran yang

inovatif, khususnya pada pembelajaran Matematika.

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

a. Pengertian Pemahaman

Menurut Nana Sudjana (2010: 50) pemahaman memerlukan

kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Nana

Sudjana juga berpendapat bahwa pemahaman dibedakan ke dalam tiga

kategori, yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan

pemahaman ekstrapolasi. Di lain pihak, Winkel (2009: 274) mengatakan

bahwa pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan

arti dari bahan yang dipelajari.

Suharsimi Arikunto (1988: 113) berpendapat bahwa dengan

pemahaman (comprehension), siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

Pembuktian dapat dilakukan dengan mengungkapkan kembali konsep-

konsep yang dimiliki sebelumnya maupun mengungkapkan konsep

tersebut kedalam bentuk lain.

Menurut Suryanto (2010) pemahaman berasal dari kata paham

yang artinya (1)pengertian; pengetahuan yang banyak, (2)pendapat

pikiran, (3)aliran; pandangan, (4)mengerti benar (akan); tahu benar (akan);

(5)pandai dan mengerti benar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap arti

mengenai suatu konsep tertentu kemudian menyimpulkannya. Mamahami

berarti mengerti benar tentang sesuatu yang dipelajari sehingga menjadi

baik.

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Pengertian Konsep

Konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau

memungkinkan seseorang dalam mengelompokkan sesuatu objek. Suatu

konsep dapat dibatasi dengan suatu ungkapan yang disebut definisi

(Nyimas Aisyah, 2007: 8.12).

Soedjadi (2000: 14) mengatakan bahwa konsep adalah ide abstrak

yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan

sekumpulan objek. Sependapat dengan Soedjadi, Leo Sutrisno (2007:

1.12) mengatakan bahwa konsep adalah representasi yang abstrak dan

umum tentang sesuatu.

Menurut Winkel (2009: 113) konsep atau pengertian ialah satuan

arti yang mewakili sejumlah obyek yang mempunyai ciri-ciri sama.

Konsep dapat dibedakan atas konsep konkrit dan konsep yang

didefinisikan. Dilain pihak, Oemar Hamalik (2010: 162) mendefinisikan

bahwa konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-

ciri umum. Stimuli adalah objek-objek atau orang (person).

Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa

konsep adalah sesuatu yang bersifat umum dan abstrak yang digunakan

untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian tertentu melalui

pengalamannya. Konsep dapat diperoleh melalui belajar maupun

pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pengertian Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep

matematika. Selain itu, pemahaman konsep dapat dibedakan menjadi dua

pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman

konsep dalam satu pertemuan. Kedua, pembelajaran penanaman konsep

dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan

dari penanaman konsep (Heruman, 2008: 3).

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut Zulaiha (2011) pemahaman konsep adalah pengertian

yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak. Zulaiha juga

berpendapat bahwa hasil belajar yang dinilai dalam mata pelajaran

matematika ada tiga aspek. Ketiga aspek itu adalah pemahaman konsep,

penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah.

Dari beberapa pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa pemahaman konsep merupakan kegiatan lanjutan dari penanaman

konsep dengan tujuan agar siswa lebih memahami sesuatu yang tersimpan

dalam pikiran sebagai langkah untuk memberikan label kepada sesuatu

atau sebagai alat untuk berfikir, yang dapat membantu seseorang untuk

mengenal, mengerti, dan memahami terhadap sesuatu konsep tersebut.

d. Bilangan Pecahan

Menurut Arita Marini dan Iskandar Agung (2011: 254) Bilangan

adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan

pengukuran. Dilain pihak, Daitin Tarigan (2006: 15) mengatakan bahwa

dalam kehidupan sehari-hari bilangan sering dijumpai dalam kehidupan

manusia bahkan merupakan kebutuhan dasar manusia dari semua lapisan

pergaulan hidup sehari-hari.

Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan

dapat dipresentasikan dalam berbagai bentuk, yang kemudian digolongkan

pada sebuah sistem bilangan, tetapi mempunyai arti yang sama.

Menurut Heruman (2008: 43) pecahan dapat diartikan sebagai

bagian dari sesuatu yang utuh. Sependapat dengan Heruman, Gatot

Muhsetyo (2005: 3.31) mengatakan bahwa konsep pecahan dan operasinya

merupakan konsep yang sangat penting untuk dikuasai, sebagai bekal

untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan bukan

matematika yang terkait. Dilain pihak Sukayati (2008: 6) mengatakan

bahwa pecahan adalah bagian dari keseluruhan yang berukuran sama yang

berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pecahan adalah bilangan yang lambangnya terdiri dari pasangan

berurutan bilangan bulat a dan b (dengan b=0) yang merupakan

penyelesaian persamaan bx = a, dapat dinyatakan sebagai berikut: a/b atau

a : b. Pecahan juga dapat digunakan untuk menyatakan suatu pembagian,

bagian dari dan elemen dari sistem matematika (Arita Marini dan Iskandar

Agung, 2011: 183).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan

pecahan adalah simbol atau lambang berupa angka yang menyatakan

bagian dari sesuatu yang utuh. Konsep pecahan dan operasinya merupakan

konsep yang sangat penting untuk dikuasai, sebagai bekal untuk

mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan bukan matematika

terkait.

e. Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

Pemahaman konsep adalah kegiatan lanjutan dari penanaman

konsep dengan tujuan agar siswa lebih memahami sesuatu yang tersimpan

dalam pikiran sebagai langkah untuk memberikan label kepada sesuatu

atau sebagai alat untuk berpikir, yang dapat membantu seseorang untuk

mengenal, mengerti, dan memahami terhadap sesuatu konsep tersebut

(Heruman, 2008: 3).

Menurut Sukayati (2008: 3) Pemahaman konsep bilangan pecahan

merupakan hal penting yang harus dilaksanakan oleh guru dalam

menyampaikan materi bilangan pecahan. Karena siswa dapat

menyelesaikan masalah pecahan apabila siswa telah memahami konsep

dari pecahan itu sendiri.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep bilangan pecahan adalah penanaman konsep kepada siswa

mengenai bilangan pecahan yang dilakukan oleh guru agar pengetahuan

siswa tentang bilangan pecahan dapat tersampaikan dengan baik. Hal

tersebut dapat tercapai apabila guru menggunakan pendekatan

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pembelajaran yang bertitik tolak pada kehidupan nyata siswa serta

menggunakan alat peraga berupa benda-benda konkrit yang mudah dibagi

menjadi beberapa bagian sama besar.

2. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik

a. Pengertian Pendekatan

Menurut Sri Anitah (2009: 45) pendekatan adalah suatu cara

pandang terhadap sesuatu. Sependapat dengan Sri Anitah, T.Raka Joni

dalam Soli Abimanyu (2008: 2.4) mengatakan bahwa pendekatan diartikan

sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian.

Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran

dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pendekatan adalah sudut pandang yang dipilih guru dalam proses

pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan hasil pembelajaran.

Pendekatan yang baik yaitu pendekatan yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

b. Pengertian Matematika

Menurut Russefendi dalam Heruman (2008: 1) Matematika adalah

bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara

induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi,

mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke

aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Soedjadi

(2008: 11) matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan.

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Taylor and Francis Group (2012) dalam International Journal of Education in Science and Tecnology : Mathematic is pervading every study and technique in our modern world, bringing ever more sharply into focus the responsibilities laid upon those whose task it is to teach it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one proffesional group may benefit from the experience of other.

Matematika adalah meresapi setiap studi dan teknik dalam dunia modern kita, membawa semakin tajam ke dalam fokus tanggung jawab yang dibebankan pada orang-orang yang bertugas itu adalah untuk mengajarkannya. Paling menonjol di antaranya adalah sulitnya menyajikan pendekatan interdisipliner sehingga satu kelompok profesional dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain.

Menurut Raodatul Jannah (2011: 22) matematika merupakan ilmu

pasti dan konkrit. Artinya matematika menjadi ilmu real yang bisa

diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, dalam

berbagai bentuk. Di lain Pihak, Asep Jihad (2008: 157) menyatakan bahwa

Matematika sebagai proses yang aktif, dinamik, dan generatif. Melalui

doing mathematics

yang penting bagi peserta didik dalam pengembangan nalar dalam

menghadapi permasalahan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diartikan bahwa matematika

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penalaran logik yang

berhubungan dengan konsep-konsep abstrak untuk membantu manusia

dalam memahami permasalahan sosial, ekonomi dan alam.

c. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah

Menurut Asep Jihad (2008: 153) tujuan matematika adalah sebagai

wahana untuk :

1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan

menggunakan bilangan dan simbol.

2) Mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat memperjelas

dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

R.Soedjadi (2000: 43) mengatakan bahwa tujuan matematika

adalah:

1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan

keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu

berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran

secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.

2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan

dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

3) Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung

(menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-

hari.

Dilain pihak Ariyadi Wijaya (2012: 16) mengemukakan bahwa

pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma,

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan

masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model

dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalm mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

mempelajari matematika adalah tujuan siswa mempelajari matematika

yakni memiliki kemampuan dalam : (a) menggunakan alogaritma

(prosedur pekerjaan), (b)melakukan manipulasi secara matematika, (c)

mengorganisasi data, (d) memanfaatkan symbol, tabel, diagram dan grafik,

(e) mengenal dan menemukan pola, (f) menarik kesimpulan, (g) membuat

kalimat atau model matematika, (h) membuat interpretasi bangun dalam

bidang dan ruang.

d. Pengertian Pembelajaran Aktif

Menurut Tim SBM (2007: 6) pembelajaran aktif adalah

pembelajaran yang melibatkan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Hal itu akan menguntungkan bagi siswa karena lebih

memberikan peluang untuk belajar secara menyenangkan dan

mengasyikkan (bebas dari rasa tertekan dan bosan).

Menurut Sardiman (2001: 93) pembelajaran aktif adalah

pembelajaran yang didalamnya terdapat sejumlah aktivitas siswa yang

bersifat fisik maupun mental.

Rochman Natawijaya (2005: 31) mengatakan bahwa pembelajaran

aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan

siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh

hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

Pada pembelajaran matematika terutama bilangan pecahan,

pembelajaran aktif sangatlah diperlukan. Telah diketahui bahwa sebagian

besar siswa merasa kesulitan dan takut terhadap mata pelajaran

matematika. Untuk itu, pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pembelajaran aktif dalam matematika dapat menghilangkan persepsi

tersebut. Kegiatan dalam pembelajaran aktif merupakan kegiatan

bervariasi yang tentunya menyenagkan bagi siswa. Dengan adanya hal

tersebut, siswa tidak merasa bosan ataupun jenuh saat mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran aktif adalah sebuah pembelajaran yang mengutamakan

aktivitas siswa dalam setiap proses pembelajaran. Pembelajaran yang

melibatkan siswa secara penuh dapat menghilangkan rasa bosan dan

jenuh terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

e. Indikator Keaktifan Siswa

Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2001: 99) membagi jenis-jenis

aktivitas belajar siswa menjadi 8 aktivitas, yaitu:

a) Visual activities (keaktifan melihat), misalnya: membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan

orang lain;

b) Oral activities (keaktifan langsung), seperti: menyatakan,

merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,

mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi;

c) Listening activities (keaktifan mendengarkan), meliputi: uraian,

percakapan, diskusi, musik pidato;

d) Writing activities (keaktifan menulis), seperti: menulis cerita,

karangan, laporan, angket, dan menyalin;

e) Drawing activities (keaktifan menggambar), misalnya:

menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram;

f) Motor aktivities (keaktifan motorik), seperti: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, dan beternak;

g) Mental activities (keaktifan mental), misalnya: menganggap,

mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan

mengambil keputusan;

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

h) Emosional activities (keaktifan emosi), seperti: menaruh minat,

merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan

gugup.

Di lain pihak, Nana Sudjana (2008: 61) mengatakan keaktifan

siswa dapat dilihat dalam hal: a) turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya, b) terlibat dalam pemecahan masalah, c) bertanya kepada siswa

lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapinya, d) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk pemecahan masalah, e) melaksanakan diskusi kelompok sesuai

dengan petunjuk guru, f) melatih diri dalam memecahkan soal atau

masalah yang sejenis, dan g) kesempatan menggunakan atau menerapkan

apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa secara umum

keaktifan siswa dapat dilihat apabila sebagian besar siswa telah

melaksanakan sebagian besar aktivitas tersebut. Selain itu dapat juga

dilihat dari keterlibatan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran dan

respon terhadap materi yang diberikan guru.

f. Pengertian Realistik

Menurut Ariyadi Wijaya (2012: 20) penggunaan kata realistik

adalah kata yang tidak sekadar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan

dunia nyata tetapi lebih mengacu pada fokus dalam menempatkan

penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa.

Y. Merpaung (2008: 2) mengatakan bahwa dalam pendekatan

matematika realistik, kata realistik adalah kata yang tidak hanya sekadar

keterkaitan dengan fakta atau kenyataan tetapi realistik juga berarti

permasalahan kontekstual yang bermakna bagi siswa.

Contoh dari pendapat Y. Merpaung (2008: 2) yaitu penggunaan

konteks salju untuk anak Indonesia. Salju merupakan suatu fakta atau

kenyataan yang ada, tetapi anak Indonesia sulit untuk memahami

sepenuhnya tentang salju karena mereka tidak mengalami salju secara

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

langsung. Jadi, konteks salju dikatakan tidak realistik untuk pembelajaran

di Indonesia.

Hal tersebut tidak sesuai dengan tingkat berfikir dari siswa SD

yang masih bertaraf konkrit sehingga belum mampu menerima

pembelajaran yang bersifat abstrak. Untuk itu benda nyata serta

permasalahan yang nyata dapat membantu guru sebagai sarana yang tepat

untuk mengajarkan pemahaman konsep matematika kepada siswa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kata

realistik dalam pendekatan matematika realistik memiliki arti suatu fakta

atau kenyataan yang dapat dibayangkan oleh siswa. Sehingga dalam

pembelajaran, selain menggunakan benda-benda nyata guru juga harus

menggunakan masalah kontekstual yang dapat dibayangkan oleh siswa.

g. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik

Menurut Nyimas Aisyah (2007: 7.3) pendekatan matematika

realistik adalah pendekatan yang memandang matematika sebagai kegiatan

manusia dan harus dikaitkan dengan realitas yang dekat dan relevan

dengan kehidupan siswa sehari-hari.

Ariyadi Wijaya (2012: 21) mengatakan bahwa pendekatan

matematika realistik adalah pendekatan matematika yang menggunakan

masalah realistik sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika

atau disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran.

Devrim Uzel and Savinc Mert Uyangor dalam International Mathematical Forum, 1, 2006, no.39 : RME theory is a promising direction to impro

interpretation of mathematis as a human activity and accentuates the actual activity of doing mathematics.

RME adalah teori yang menjanjikan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman peserta didik pada pelajaran matematika. RME merupakan penafsiran kuat dari Hans Freudental bahwa matematika merupakan aktifitas manusia yang aktual.

Dilain pihak Daitin Tarigan (2006: 3) mengatakan bahwa

pendekatan matematika realistik perupakan suatu pendekatan yang

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

orientasinya menuju kepada penalaran siswa yang bersifat realistik, yaitu

pengembangan pola pikir praktis, logis, kritis dan jujur dalam penyelesaian

masalah.

Sedangkan menurut Zulkardi (2011) pendekatan matematika realistik adalah pendekatan dalam pendidikan matematika yang berdasarkan ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan sekaligus sebagai aplikasi melalui proses matematisasi baik horizontal maupun vertikal.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

matematika realistik adalah salah satu pendekatan belajar matematika

yang berprinsip untuk mendekatkan matematika kepada siswa. Pendekatan

matematika realistik memberikan kemudahan bagi guru dalam

pengembangan konsep-konsep dan gagasan-gagasan matematika yang

bermula dari dunia nyata. Dunia nyata tidak berarti konkrit secara fisik dan

kasat mata, namun juga termasuk yang dapat dibayangkan oleh pikiran

anak.

h. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik

Menurut Y. Merpaung (2008: 5) karakteristik pendekatan matematika

realistik yaitu:

1) Siswa aktif dalam pembelajaran.

Aktif yang dimaksud adalah terjadi interaksi antara siswa

dengan guru, dan siswa dengan siswa. Sehingga siswa tidak hanya

menerima apa yang telah diberikan oleh guru, tetapi siswa juga

merespon apa yang diberikan oleh guru.

2) Pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyaksikan masalah

kontekstual/realistik.

Yaitu siswa dapat membayangkan situasi yang disajikan dalam

masalah.

3) Memberi kesempatan pada siswa menyelesaikan masalah dengan cara

sendiri.

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Yaitu siswa mencoba menyelesaikan masalah yang diberikan

oleh guru dengan caranya sendiri, pastinya tiap siswa akan memiliki

jawaban masing-masing tergantung dari tingkat kecerdasan siswa itu

sendiri.

4) Terjadinya interaksi dan negosiasi, baik antara siswa dan siswa juga

antara siswa dan guru.

Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik agar siswa

mau mendengarkan temannya yang sedang bicara, mau dan berani

menyampaikan pendapat kepada kawan dan guru, siswa tidak

berebutan berbicara tetapi tertib.

5) Terciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Yaitu adanya variasi dalam setiap pembelajaran seperti

membentuk kelompok kecil, mengadakan pembelajaran di luar kelas

atau sekedar duduk di lantai.

6) Guru harus dapat memilih dan mengembangkan materi ajar sehingga

sifat intertwintment (keterkaitan) dapat terlaksana.

Yaitu guru harus mampu mengembangkan pengetahuan awal

yang dimiliki siswa dengan materi yang akan diajarkan. Keterkaitan

antara dua hal tersebut akan memudahkan siswa dalam menerima

pembelajaran yang diberikan oleh guru.

7) Pembelajaran berpusat pada siswa.

Yaitu siswa dibebaskan dalam memilih strategi apa yang akan

digunakan untuk menyelesaikan masalah dari guu.

8) Guru bertindak sebagai fasilitator.

Yaitu guru tidak mengajari bagaimana cara menyelesaikan

masalah tetapi hanya memberikan bimbingan dan dorongan agar siswa

mau berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan caranya

sendiri.

9) Tidak memberikan penguatan negatif pada siswa yang melakukan

kesalahan.

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Jadi apabila ada siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab atau mengerjakan tugas dari guru, janganlah diberi

hukuman ataupun dimarahi melainkan dibantu dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang akan memancing pengetahuannya.

Suryanto dalam Nyimas Aisyah (2007: 7.7) mengemukakan

beberapa karakteristik pendekatan matematika realistik yaitu :

1) Masalah kontekstual yang realistik (realistic contextual problems)

digunakan untuk memperkenalkan ide dan konsep matematika kepada

siswa.

2) Siswa menemukan kembali ide, konsep, dan prinsip, atau model

matematika dengan bantuan guru atau temannya.

3) Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap masalah

yang mereka temukan (biasanya ada yang berbeda, baik cara

menemukannya maupun hasilnya).

4) Siswa merefleksikan (memikirkan kembali) apa yang telah dikerjakan

dan apa yang telah dihasilkan baik hasil kerja mandiri maupun hasil

kerja diskusi.

5) Siswa dibantu untuk mengaitkan beberapa isi pelajaran matematika

yang memang ada hubungannya.

6) Siswa diajak mengembangkan, memperluas, atau meningkatkan hasil-

hasil dari pekerjaannya agar menemukan kosep atau prinsip

matematika yang lebih rumit.

7) Matematika dianggap sebagai kegiatan bukan sebagai produk yang

siap pakai. Mempelajari matematika sebagai kegiatan paling cocok

dilakukan melalui learning by doing (belajar dengan mengerjakan).

Treffers dalam Ariyadi Wijaya (2012: 21) mengatakan bahwa

karakteristik pendekatan matematika realistik yaitu:

1) Penggunaan konteks

Konteks atau disebut juga permasalahan realistik digunakan

sebagai titik awal pembelajaran matematika. Masalah tersebut tidak

harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain selama hal

tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa.

2) Penggunaan model untuk mematisasi progresif

Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan dari

pengetahuan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan

matematika tingkat formal.

3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa

Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi

pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi

yang bervariasi. Hal ini tidak hanya bermanfaat dalam membantu

siswa memahami konsep matematika, tetapi juga sekaligus

mengembangkan aktivitas siswa dan kreativitas siswa.

4) Interaktivitas

Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu

melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial.

Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika

siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

Pemanfaatan interaksi dalam pembelajarn matematika bermanfaat

dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa.

5) Keterkaitan

Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun

banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena

itu, konsep-konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara

terpisah atau terisolasi satu sama lain.

Dari beberapa pendapat tentang karakteristik pendekatan

matematika realistik di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

karakteristik pendekatan matematika realistik yaitu (1) adanya masalah

kontekstual yang digunakan sebagai titik awal pembelajaran, (2) adanya

interaktivitas antar guru dan siswa serta antar siswa dan siswa sehingga

dapat membentuk karakter siswa, (3) adanya keterkaitan antar konsep, (4)

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pembelajaran berpusat pada siswa sehingga guru hanya sebagai fasilitator

saja, (5) suasana kegiatan pembelajaran bervariasi dan menyenangkan.

i. Prinsip Pendekatan Matematika Realistik

Menurut Gravemeijer dalam Y. Merpaung (2005: 3) menyebutkan

tiga prinsip dalam pendekatan matematika realistik, yaitu:

1) Penemuan kembali secara terbimbing/matematika secara progresif

(Guided Reinvention/progressive matematizing). Siswa harus diberi

kesempatan untuk mendalami proses yang sama, sebagai konsep-

konsep matematika yang dikemukakan dalam menyelesaikan topik-

topik matematika. Siswa diberikan masalah nyata yang

memungkinkan adanya penyelesaian yang berbeda.

2) Didaktif yang bersifat fenomena (didaktial phenomology) topik

matematika yang akan diajarkan, diupayakan belajar dari fenomena

sehari-hari.

3) Model yang dikembangkan sendiri (self developed models) dalam

contextual problem

dikembangkan sendiri oleh siswa.

Menurut Asep Jihad (2008: 150) lima prinsip utama dari pendekatan

matematika realistik yaitu:

1) Penggunaan konteks, sebagai sumber belajar dalam menemukan

kembali (reinvention) ide Matematika.

2) Menggunakan model produksi dan kontruksi siswa.

3) Menolak proses yang mekanistik, saling terlepas dan tidak

bermakna, prosedur rutin, dan sering bekerja individual.

4) Siswa bukan penerima informasi, tetapi subyek aktif dalam

reinvention.

5) Menggunakan berbagai teori belajar yang relevan dan saling terkait.

Zahra (2010) mengatakan bahwa prinsip utama pendekatan

matematika realistik adalah:

1) Didominasi oleh masalah- masalah dalam konteks, melayani dua hal

yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika.

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2)

3) Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat

pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif.

4) Interaktif sebagai karakteristik diproses pembelajaran matematika.

5) Intertwinning (membuat jalinan) antar topik atau antar pokok

bahasan.

Dari beberapa pendapat di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

dapat disimpulkan bahwa prinsip pendekatan matematika realistik yaitu

memulai pembelajaran dari masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa

(kontekstual/nyata), bersifat interaktif, adanya intertwinning (keterkaitan)

dan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

j. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Matematika Realistik

Beberapa kelebihan dari pendekatan matematika realistik menurut

Zahra (2010) antara lain:

1) Pelajaran menjadi cukup menyenangkan dan tidak menegangkan

bagi siswa.

2) Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa.

3) Alat peraga yang digunakan berupa benda yang berada di sekitar,

sehingga mudah didapatkan.

4) Guru ditantang untuk mempelajari bahan.

5) Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga.

6) Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi sehingga akan semakin

pandai.

Menurut Asep Jihad (2008: 150) kelebihan dari pendekatan

matematika realistik yaitu:

1) Melalui penyajian masalah yang kontekstual, pemahaman konsep

siswa meningkat dan bermakna, mendorong siswa melek

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Matematika dan memahami keterkaitan Matematika dengan dunia

sekitarnya.

2) Siswa terlibat langsung dalam proses doing math sehingga

mereka tidak takut belajar Matematika.

3) Siswa dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya

dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari bidang studi

lainnya.

4) Memberi peluang pengembangan potensi dan kemampuan

berfikir alternatif.

5) Memberikan cara penyelesaian masalah yang berbeda.

6) Melalui belajar kelompok, berlangsung pertukaran pendapat dan

interaksi antar guru-siswa dan antar siswa,tercipta hubungan

saling menghormati pendapat yang berbeda dan menumbuhkan

konsep diri siswa.

7) Melalui matematisasi vertikal, siswa dapat mengikuti

perkembangan Matematika sebagai suatu disiplin.

8) Memberi peluang berlangsungnya 4 pilar pendidikan dari

learning to know learning to do learning

to be learning to live together

Beberapa kelemahan dari pendekatan matematika realistik antara

lain :

1) Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar yaitu 40-45 siswa.

2) Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran.

k. Perbedaan Pendekatan Matematika Realistik dengan Pendekatan

Konvensional

Dari beberapa kelebihan pendekatan matematika realistik, dapat

dijadikan acuan untuk membedakan pendekatan matematika realistik

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dengan pendekatan kontekstual. Perbedaan pendekatan matematika

realistik dengan pendekatan konvensional dapat dilihat pada tabel 2.1 di

bawah ini:

Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Matematika Realistik dengan Pendekatan

Konvensional

No. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan Konvensional

1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa adalah penerima informasi dari guru secara aktif.

2. Siswa belajar secara berkelompok Siswa belajar secara individual.

3. Pembelajaran dikaitkan dengan dunia nyata siswa.

Pembelajaran sangat abstrak dan teoretis.

4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.

Perilaku dibangun atas kebiasaan.

5. Siswa berinteraksi aktif dengan siswa lain.

Interaksi di antara siswa kurang

6. Pembelajaran dapat berlangsung di luar kelas.

Pembelajaran hanya berlangsung di dalam kelas.

7. Hasil belajar dapat diukur dengan berbagai cara, yaitu proses bekerja, hasil karya, penampilan dan tes.

Hasil belajar hanya di ukur dengan menggunakan tes.

l. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik

Menurut Zulkardi dalam Nyimas Aisyah (2007: 7.20) langkah-

langkah pendekatan matematika realistik dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan

Persiapan yang dimaksud yaitu guru memahami dan menyiapkan

masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari yang akan diberikan

kepada siswa dan dikaitkan dengan materi pembelajaran.

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penerapan tahap persiapan dalam pembelajaran bilangan pecahan

yaitu guru mempelajari materi pecahan secara mendalam dan cara

menguraikannya, setelah itu guru menyiapkan masalah kontekstual untuk

memulai pembelajaran. Selain itu, guru juga menyiapkan alat

pembelajaran berupa media dan sumber belajar. Pada kegiatan ini guru

akan memberikan masalah tentang pembagian roti tawar sehingga guru

telah menyiapkan beberapa lembar roti tawar yang digunakan pada proses

pembelajaran.

2) Tahap Pembukaan

Pada tahap ini yaitu guru menyampaikan masalah kontekstual

kepada siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jika dalam memahami

masalah siswa mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi dan

kondisi dari soal dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk atau berupa

saran seperlunya, terbatas pada bagian-bagian tertentu dari permasalahan

yang belum dipahami.

Penerapan pada pembelajaran bilangan pecahan yaitu guru

menceritakan tentang seorang ibu yang akan membagi 1 lembar roti tawar

untuk 4 orang anaknya, sedemikian rupa sehingga setiap anak mendapat

bagian yang sama. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah

tersebut dengan caranya sendiri.

3) Tahap proses pembelajaran

Pada tahap ini, terjadi kegiatan pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Kegiatan siswa yaitu berkelompok dengan teman satu kelasnya

untuk mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru kemudian

mempresentasikannya. Disini guru hanya sebagai fasilitator saja yang

mendorong dan membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah.

Penerapan dalam pembelajaran bilangan pecahan yaitu guru

mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota kelompok

masing-masing 4 orang. Setiap kelompok diberi 4 lembar roti tawar dan

pisau kue serta LKS dengan masalah seperti diatas sehingga semua

anggota mendapatkan bagian. Guru memberikan waktu kepada kelompok

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

untuk memecahakan masalah dengan caranya sendiri. Selama proses

kegiatan diskusi berlangsung, guru hanya sebagai fasilitator. Yaitu

mendorong dan membimbing siswa apabila mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan masalah. Setelah selesai, guru mempersilahkan perwakilan

kelompok untuk maju ke depan dan mempresentasikan hasil diskusinya ke

depan kelas. Kelompok lain menanggapi presentasi dari kelompok yang

sedang menyampaikan hasil diskusi. Kemudian kelompok yang terbaik

mendapatkan bintang penghargaan dari guru.

4) Tahap Penutup

Yaitu tahap terakhir dari langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik. Penerapan pada

pembelajaran bilangan pecahan yaitu guru bersama siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian siswa mengerjakan soal

evaluasi yang telah diberikan oleh guru.

m. Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik pada Pembelajaran

Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

Materi pecahan dikenalkan kepada siswa SD mulai kelas III

semester 2 dengan pembelajaran yang difokuskan pada mengenal dan

membandingkan pecahan. Untuk itu pemahaman konsep bilangan pecahan

dan operasinya merupakan hal yang penting untuk dikuasai, sebagai bekal

untuk mempelajari materi matematika berikutnya. Namun tidak mudah

untuk membawa para siswa mampu memahami konsep dan makna

pecahan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran pecahan memerlukan

perhatian, kesungguhan, ketekunan dan kemampuan profesional. Selain

itu, kelas III SD merupakan kelas rendah dengan tingkat berpikir yang

masih konkrit.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa dengan tingkat

berpikir yang konkrit yaitu pembelajaran yang berprinsip pada kehidupan

nyata siswa. Sehingga siswa dapat membayangkan apa yang disampaikan

oleh guru. Selain itu, pengalaman dan benda-benda manipulatif yang ada

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

di lingkungan siswa juga dapat membantu siswa dalam memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan prinsip dan

karakter dari pendekatan matematika realistik, yaitu mendekatkan

matematika dengan dunia nyata siswa. Secara lebih jelasnya penggunaan

pendekatan matematika realistik pada pembelajaran pemahaman konsep

bilangan pecahan adalah sebagai berikut:

1) Mengenal Makna Pecahan Sederhana

(a) Menggunakan Benda Nyata (Buah Apel, roti tawar)

Sediakan buah apel sebagai benda nyata. Sebelumnya siswa

dibentuk menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri

dari 4 anak. Kemudian perwakilan kelompok diminta untuk

mengambil buah apel sebanyak 4 buah sehingga masing-masing

anak dalam kelompok mendapatkan bagian. Selanjutnya siswa

diminta untuk membagi buah apel tersebut menjadi dua bagian,

tiga bagian, empat bagian serta enam bagian sama besar.

Kemudian guru meminta kepada siswa untuk menyatakan

potongan apel tersebut ke dalam pecahan. Misal dipotong

menjadi 2 bagian yang sama, jadi nilai tiap potonganya yaitu

12 dan seterusnya.

(b) Menggunakan Kertas Lipat

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sediakan kertas lipat yang berbentuk persegi ataupun

lingkaran. Perwakilan kelompok diminta untuk mengambil kertas

tersebut sebanyak empat lembar. Kemudian kertas dilipat

sehingga lipatannya tepat menutupi bagian yang satunya.

Selanjutnya bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian

yang dikehendaki sehingga akan didapatkan gambar dibawah ini:

Yang diarsir nilai pecahannya adalah 12

2) Membandingkan Pecahan

Alat peraga yang digunakan untuk membandingkan pecahan

adalah sedotan warna warni, dapat juga menggunakan garis

bilangan. Sedotan dipotong menjadi dua bagian sama panjang untuk

memperagakan pecahan 12.

Pengenalan letak pecahan garis bilangan akan sangat bermanfaat

bila siswa mencari pecahan yang senilai dan membandingkan

pecahan.

Penerapan pendekatan matematika realistik pada pemahaman

konsep bilangan pecahan akan membantu siswa dalam memahami

materi pecahan yang masih abstrak bagi siswa. Karena pada

pendekatan matematika realistik menggunakan masalah-masalah

nyata dari kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkan benda-benda

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

nyata dalam kehidupan siswa digunakan sebagai alat peraga dalam

pembelajaran matematika sehingga siswa menjadi tertarik dan

senang belajar matematika akibatnya pemahaman konsep bilangan

pecahan pada siswa meningkat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan mengenai peningkatan pemahaman konsep

bilangan pecahan melalui pendekatan matematika realistik pada siswa kelas III

adalah sebagai berikut :

Nindya Wulan Cahyoningrum (2011) dengan judul Penggunaan

Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Perkalian pada Siswa Kelas II SD Negeri III Pokoh Kidul Wonogiri Tahun Ajaran

2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus

dengan menerapkan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran

pemahaman konsep perkalian pada siswa kelas III, dapat meningkatkan

pemahaman konsep perkalian. Terlihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas

yang pada tes awal sebesar 58,12; siklus I 73,75; kemudian siklus II 80,63;

sedangkan siklus III menjadi 86,87. Penelitian tersebut membahas mengenai

peningkatan pemahaman konsep perkalian dengan menggunakan pendekatan

matematika realistik, sedangkan penelitian ini membahas mengenai pemahaman

konsep bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

Kesamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan matematika

realistik untuk meningkatkan pemahaman konsep pada materi matematika.

Hudzaifah Noor (2011) dengan judul Peningkatan Kemampuan Materi

Pecahan dalam Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Struktural dengan Teknik Make a Match pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetis 04

Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match dalam pembelajaran

kemampuan materi pecahan pada siswa kelas V, dapat meningkatkan kemampuan

materi pecahan. Terlihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas yang pada tes

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

awal sebesar 49,71, siklus I 72,78 kemudian siklus II menjadi 81,64. Penelitian

tersebut membahas mengenai implementasi model pembelajaran kooperatif tipe

struktural dengan teknik make a match pada kemampuan materi pecahan,

sedangkan penelitian ini membahas mengenai penggunaan pendekatan

matematika realistik pada pemahaman konsep bilangan pecahan. Kesamaan

dengan penelitian ini yaitu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

pecahan.

Kholidin (2010) dengan judul Peningkatan Pemahaman Konsep

Perkalian Bilangan Cacah melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa

Kelas II SD Negeri Lembasari 02 Tahun Ajaran 2009/2012. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan

Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran materi perkalian bilangan

cacah pada siswa kelas II, dapat meningkatkan pemahaman konsep perkalian

bilangan cacah. Terlihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas yang pada tes

awal sebesar 56, siklus I 77 kemudian siklus II menjadi 84. Penelitian tersebut

membahas mengenai implementasi pendekatan matematika realistik pada

pemahaman konsep perkalian bilangan cacah, sedangkan penelitian ini membahas

mengenai penggunaan pendekatan matematika realistik pada pemahaman konsep

bilangan pecahan. Kesamaan dengan penelitian ini yaitu penerapan pendekatan

matematika realistik.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teori. Pada kondisi awal,

pemahaman siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran

2011/2012 terhadap konsep bilangan pecahan masih rendah, terbukti dari 24 siswa

64% di antaranya mempunyai nilai di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan siswa

merasa takut dengan matematika karena dianggap pelajaran yang paling sulit,

akibatnya siswa malas untuk mengikuti pelajaran matematika. Guru masih

menggunakan metode konvensional sehingga siswa menjadi pasif dan lebih cepat

bosan serta sulit untuk menerima materi pelajaran dari guru. Guru juga jarang

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menggunakan media pada tiap proses pembelajaran. Hal itu menyebabkan

pengetahuan siswa menjadi verbal dan teoritis. Oleh karena itu diperlukan adanya

perbaikan pembelajaran dan peningkatan pemahaman konsep bilangan pecahan

pada siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu

pendekatan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep

bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen. Pendekatan

matematika realistik dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep bilangan

pecahan siswa. Pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan belajar

matematika yang berprinsip untuk mendekatkan matematika kepada siswa.

Pendekatan matematika realistik memberikan kemudahan bagi guru dalam

pengembangan konsep-konsep dan gagasan-gagasan matematika yang bermula

dari dunia nyata. Dunia nyata tidak berarti konkrit secara fisik dan kasat mata,

namun juga termasuk yang dapat dibayangkan oleh pikiran anak. Jadi dengan

demikian pendekatan matematika realistik menggunakan situasi dunia nyata

sebagai titik tolak belajar matematika. Pendekatan ini merupakan sebuah

pendekatan dalam pembelajaran yang juga dapat mengaktifkan siswa karena

didalamnya terdapat kegiatan berkelompok. Kegiatan berkelompok ini akan

mendorong siswa untuk aktif berdiskusi dengan kelompoknya sendiri untuk

menyelesaikan masalah yang telah diberikan guru sebelumnya. Kemudian

dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing kelompok. Kegiatan diakhiri

dengan pemberian penghargaan untuk kelompok terbaik, penarikan kesimpulan

oleh siswa dan guru, dan evaluasi individu. Pendekatan matematika realistik

diterapkan dengan menggunakan siklus I hingga siklus II, melalui tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan hal tersebut, maka pada kondisi akhir dapat diketahui proses

pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan

pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa pada pembelajaran

pemahaman konsep bilangan pecahan siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten

Karanganyar. Peningkatan tersebut ditandai dengan aktivitas siswa yang lebih

aktif dalam pembelajaran, karena guru hanya sebagai fasilitator. Selain itu siswa

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mampu memahami konsep bilangan pecahan, tidak hanya sekedar hafal tetapi

juga dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan soal matematika. secara

skematis kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

Kondisi Akhir

Melalui pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan.

Melalui pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan.

Guru menggunakan pendekatan

matematika realistik pada pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan

Tindakan

Siklus I Guru menggunakan

pendekatan matematika realistik dalam

penyampaian pecahan 1.Perencanaan 2.Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi

Siklus II Guru menggunakan

pendekatan matematika realistik dalam

pemantapan pembelajaran matematika

1. Guru menggunakan metode konvensional

2. Siswa tidak aktif (pasif)

1. Pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan masih rendah

2. 64% siswa mempunyai nilai

Kondisi Awal

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis

penelitian tentang penggunaan pendekatan matematika realistik pada

pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan sebagai berikut:

1. Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep

bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten

Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.

2. Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan keaktifan dalam

pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01

Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 01 Dagen, Semester

Genap Tahun Ajaran 2011/2012, yang beralamat di Jalan Raya Solo-Sragen

KM 6 Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Tempat

penelitian dipilih dengan beberapa pertimbangan. Sekolah tersebut merupakan

tempat PPL peneliti sehingga peneliti sudah mengenal betul kondisi siswa yang

akan diteliti. Selain itu, sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek

penelitian yang sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian

ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga

pelaporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama 5 bulan, yakni mulai

bulan Januari sampai dengan Mei 2012. Tahap perencanaan dilaksanakan pada

bulan Januari sampai dengan Februari, tahap pelaksanaan dimulai bulan Maret,

tahap analisis data dan penyusunan laporan dimulai pada bulan April, terakhir

yaitu sidang skripsi dan penjilidan akan dilaksanakan pada bulan Mei. Rincian

rencana waktu penelitian terlampir di lampiran 1 halaman 95 .

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Kecamatan

Jaten Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 24

terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Daftar nama

siswa dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 101.

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berasal dari istilah

Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

dilakukan di dalam kelas (Suharsimi Arikunto, 2009: 2).

Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang

bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan. Siklus

yang dinamis dengan tindakan yang sama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Suharsimi Arikunto (2009: 73), bahwa PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus

berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu (a)

perencanaan; (b) tindakan; (c) pengamatan; dan (d) refleksi.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian adalah penelitian tindakan kelas secara rinci diuraikan

sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat Silabus

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Mempersiapkan instrumen penelitian

4) Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

5) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan

b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai rancangan (RPP). Kegiatan pelaksanaan selalu diamati/

dipantau dan direfleksikan.

c. Tahap pengamatan, pada tahap ini dilakukan dengan mengamati penerapan

tindakan pada pembelajaran. Pada saat pengamatan, observer berpedoman pada

pedoman observasi, mengamati pelaksanaan pembelajaran sehingga

memperoleh data tentang aktivitas siswa, kekurangan pelaksanaan tindakan

sehingga dapat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan

sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang telah mencapai tujuan

penelitian dan bagian yang masih perlu diperbaiki. Hasil penarikan kesimpulan

tersebut, dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai keberhasilan dengan

adanya peningkatan hasil belajar atau tidak. Supardi dalam Suharsimi Arikunto

(2008: 133) menjelaskan bahwa refleksi (reflection) adalah kegiatan mengulas

secara kritis (reflective) tentang perubahan yang terjadi (a) pada peserta didik;

(b) suasana kelas; dan (guru). Pada tahap ini, peneliti sebagai guru menjawab

pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what

extent) tindakan telah menghasilkan perubahan secara signifikan.

D. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikaji dalam

penelitian ini berupa informasi tentang pemahaman konsep bilangan pecahan

siswa kelas III. Sumber data yang akan dimanfaatkan dalam pembelajaran ini

meliputi :

1. Sumber data primer diantaranya : siswa dan guru kelas III SD Negeri 01

Dagen. Hal tersebut dikarenakan siswa dan guru merupakan sumber utama

bagi peneliti untuk memperoleh data-data dan informasi yang digunakan

dalam penelitian.

2. Sumber data sekunder diantaranya : dokumentasi yaitu berupa foto dan

video kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

matematika realistik, kemudian hasil observasi yaitu dengan menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran,

selanjutnya hasil wawancara yaitu wawancara dengan guru sebelum

dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan, dan yang

terakhir adalah tes, tes yang dilakukan sebelum tindakan dan tes pada tiap

akhir pertemuan.

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber

data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi

Menurut St.Y. Slamet (2007: 52) dokumen merupakan bahan tertulis

ataupun film yang digunakan sebagai sumber data. Dokumen sudah sejak

lama digunakan sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen

sebagai sumber data dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan

untuk meramalkan.

Data dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau

data berupa Silabus Matematika kelas III, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), foto kegiatan pembelajaran, serta daftar nilai pemahaman konsep

pecahan siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen sebelum dan sesudah

menggunakan pendekatan matematika realistik.

2. Observasi

Nana Sudjana (2010: 114) mengungkapkan bahwa observasi adalah

pengamatan kepada tingkah laku pada situasi tertentu. Observasi dapat dilakukan

dalam situasi yang sebenarnya atau disebut juga observasi langsung dan bisa pula

dalam situasi buatan atau disebut juga observasi tidak langsung.

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Observasi terhadap

kinerja guru (peneliti) difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran pemahaman konsep pecahan pada pelajaran matematika. Sementara

itu, observasi langsung terhadap siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen difokuskan

pada pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran.

3. Wawancara

Denzin dalam Rochiati Wiriaatmadja (2008: 117) menyatakan bahwa

wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau hal-hal yang

dipandang perlu. Wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara

terhadap guru yang bertujuan menggali informasi guna memperoleh data yang

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

berkaitan dengan pemahaman konsep bilangan pecahan kelas III SD Negeri 01

Dagen sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan matematika realistik.

4. Tes

Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi

Arikunto, 2006: 150).

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan

akhir dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pemahaman konsep

bilangan pecahan. Dengan diketahui hasil tes ini maka peneliti dapat

merencanakan kegiatan yang akan dilakukan agar dapat memperbaiki proses

pembelajaran. Selain itu tes digunakan untuk mengetahui perkembangan dan

keberhasilan pelaksanaan tindakan berupa tes pemahaman konsep bilangan

pecahan.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya, sehingga data tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang

digunakan untuk memeriksa validitas adalah teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2000: 178). Triangulasi

menurut Dezin (dalam Moleong, 2000: 178) dibagi menjadi triangulasi sumber,

metode, penyidik dan teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Trianggulasi data

Melalui trianggulasi data, akan diarahkan untuk pengumpulan data

melalui berbagai sumber data yang berbeda. Dalam hal ini data yang sama

atau sejenis akan lebih akurat jika digali dari beberapa sumber data yang

berbeda. Data yang diperoleh berasal dari siswa dan guru.

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Trianggulasi metode

Jenis trianggulasi ini dapat dilakukan peneliti dengan mengumpulkan

data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang

berbeda. Triangulasi metode lebih ditekankan pada pengumpulan data dengan

teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya, data diperoleh

dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Apabila

hasil data yang diperoleh dengan tiga metode tersebut berbeda, maka

dilakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk

memastikan data mana yang dianggap benar.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif. Data yang diperoleh dianalisis dan diolah secara kualitatif.

Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu: (1) Reduksi Data

(Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data Display), (3) Penarikan Kesimpulan

(Verification). Miles dan Huberman (2009: 19) mengemukakan bahwa tiga

komponen tersebut sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama

dan sesudah pemngumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun

wawasan umum yang disebut analisis. Reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai

rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul.

Secara singkat, teknik analisis interaktif tersebut terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.1 Bagan Teknik Analisis Data

(Sumber : Miles & Huberman, 2009: 16-20)

Pengumpulan Data

Data (Collection)

Penarikan kesimpulan (Verification)

Reduksi Data

Data

Penyajian Data

Data (Display)

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah

dikumpulkan selanjutnya di reduksi. Reduksi dalam penelitian ini

dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang didapat

oleh peneliti. Reduksi dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan

data dengan membuang data yang tidak dibutuhkan atau tidak penting.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data adalah suatu sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Hasil dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan

disimpulkan. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan pada saat

mengolah dan mengambil tindakan terhadap data yang masuk, kemudian

disusun dan di display dalam bentuk tabel atau dalam bentuk grafik, dan

dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Kesimpulan adalah temuan baru yang belum pernah ada

sebelumnya. Temuan dapat berupa gambaran suatu objek yang masih

gelap atau belum jelas, setelah diadakan penelitian objek tersebut menjadi

terang atau jelas berupa hubungan kausal (interaktif), hipotesis atau teori.

Penyajian data yang dikemukakan bila telah didukung oleh data-data yang

mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan dalam

menetukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi. 2009: 61).

Adapun indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa secara klasikal

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Keaktifan siswa meningkat. Ditandai dengan siswa yang terlibat aktif

dalam pembelajaran matematika yaitu 75%.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur

sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Supardi dalam

Suharsimi Arikunto (2008: 104). Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan

sebagai berikut: (1) perencanaan (planing); (2) penerapan tindakan (action); (3)

mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and

evaluation); dan (d) melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada gambar

3.1dibawah ini:

Gambar 3.2 Model PTK (Suharsimi Arikunto, dkk, 2007: 16)

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Tindak Lanjut

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pelaksanaan PTK ini mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk

siklus yang tercakup empat kegiatan, yaitu rencana, tindakan, evaluasi, dan

refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam

satu siklus ada 3 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan dilakukan dengan

alokasi waktu 2x35 menit.

Penerapan prosedur penelitian tersebut dalam pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan peneliti yaitu:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dipersiapkan instrumen yang diperlukan

dalam penelitian (yaitu instrumen yang sudah disiapkan bersama dengan

proposal penelitian), menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang akan dilaksanakan, mempersiapkan materi yang akan disampaikan,

mempersiapkan media yang akan dipakai dalam pembelajaran dan sumber

belajar yang diperlukan.

b. Tindakan

1) Siklus I

a) Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) tematik sesuai jadwal pelajaran daan menyiapkan materi

bilangan pecahan untuk siklus I. Meskipun dilakukan secara tematik

dengan mata pelajaran lain, penelitian ini tetap memfokuskan pada

mata pelajaran matematika. Selain itu, peneliti juga menentukan

media dan metode apa yang digunakan dalam penerapan pendekatan

matematika realistik. Materi yang digunakan adalah mengeni pecahan.

Media yang digunakan adalah roti tawar, kertas lipat, buah apel,

sedotan serta gambar garis bilangan untuk membandingkan pecahan.

Kegiatan pada siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

b) Tindakan

Proses tindakan dalam siklus I adalah:

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pada awal pembelajaran, siswa mengawali dengan berdoa

dan absensi kelas. Guru mempersiapkan media pembelajaran yang

akan digunakan. Selain itu guru memberikan motivasi kepada siswa

berupa kegiatan yang menyenangkan. Setelah memberikan motivasi

kepada siswa, guru juga memberikan apersepsi yaitu memusatkan

siswa pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru

menyampaikan orientasi atau tujuan pembelajaran kepada siswa.

Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

(1) Eksplorasi

Guru melakukan interaksi dengan siswa untuk menggali

sebanyak-banyaknya tentang kemampuan yang dimilki siswa tentang

pecahan. Kegiatan ini dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa

seputar materi yang akan disampaikan oleh guru. Karena kelas III

merupakan kelas rendah, maka pembelajaran yang digunakan adalah

pembelajaran tematik. Dalam hal ini, materi pokok pecahan dikaitkan

dengan dengan materi lain, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial.

(2) Elaborasi

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan

pendekatan matematika realistik. Yaitu guru mengajarkan pemahaman

konsep bilangan pecahan dengan bertolak ukur pada kehidupan nyata

siswa. Misalnya tentang pembagian 1 buah kue yang dilakukan ibu

kepada 4 orang anaknya. Kemudian siswa diminta untuk memecahkan

masalah tersebut dengan berkelompok dengan teman satu kelas.

Masing-masing kelompok terdiri dari 4 anak. Media yang digunakan

yaitu roti tawar dan pisau kecil. Kemudian kelompok yang telah

selesai, selanjutnya yaitu mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelompok lain.

(3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, guru mengoreksi dan

membenarkan pekerjaan siswa yang kurang tepat agar tidak terjadi

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kesalahpahaman. Selain itu guru juga memberikan penghargaan

kepada kelompok yang terbaik.

Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan dan

memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang disampaikan.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Selain itu guru juga

memberikan motivasi serta tindak lanjut kepada siswa berupa PR dan

menyampaikan materi yang akan dilaksanakan pada pertemuan

selanjutnya.

c) Observasi

Observasi dilaksanakan sebelum tindakan dimulai dan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati

adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Peneliti menyediakan instrument yaitu lembar observasi

untuk mengetahui keadaan kelas saat pembelajaran. Dalam hal ini

peneliti selaku guru yang mengajar meminta bantuan kepada guru

kelas III untuk melakukan observasi pada saat pembelajaran.

d) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang

muncul saat kegiatan pembelajaran pada siklus I, dan bagian yang

masih perlu diperbaiki. Hasil pengamatan tersebut kemudian dianalisis

dan didiskusikan dengan guru kelas. Dari hasil refleksi tersebut dapat

disusun rencana perbaikan untuk siklus II. Masalah-masalah yang

muncul pada siklus I, dicari pemecahannya dan menentukan tindakan

untuk memperbaikinya. Sedangkan kelebihan-kelebihannya

dipertahankan dan ditingkatkan.

Hasil analisis data nilai pemahaman konsep bilangan pecahan

siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen sudah meningkat dari nilai

sebelumnya pada tes awal. Nilai rata-rata klasikal yang sebelumnya

60,97 naik menjadi 74,54. Jumlah siswa yang memenuhi ketuntasan

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

meningkat dari 36% menjadi 70,83%. Hasil dari pembelajaran

pemahaman konsep bilangan pecahan pada siklus I memang masih

belum mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu

75% siswa mencapai .

Selain hasil nilai pemahaman konsep bilangan pecahan,

keaktifan pembelajaran juga meningkat. Siswa yang pada saat

sebelum tindakan hanya ada 1- 2 siswa yang berani bertanya dan

menjawab, sekarang meningkat berdasarkan hasil pengamatan

aktivitas siswa pada siklus I mencapai 5- 10 siswa yang tampil lebih

berani. Keaktifan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi siswa

mengenai nilai afektif dan psikomotorik. Perinciannya yakni untuk

aspek afektif terdapat 62,5% atau 15 siswa dengan kategori baik.

Sedangkan untuk aspek psikomotorik terdapat 54,17% atau 13 siswa

dengan kategori baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan dari sebelumnya atau pra siklus, tetapi belum mencapai

ind 75% yang mencapai nilai dengan

kriteria baik.

Hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru kemudian

dibandingkan dan dilihat perkembangannya untuk mengetahui sejauh

mana kualitas proses pembelajaran. Melihat hasil keduanya yang

belum mencapai target indikator kinerja, maka dapat disimpulkan

bahwa kualitas proses pembelajaran juga belum sesuai dengan yang

diharapkan. Oleh karena itu, penelitian pada siklus I dikatakan belum

berhasil dan perlu ditindaklanjuti dengan mengadakan siklus II.

2. Siklus II

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini dipersiapkan rencana

pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana

pembelajaran siklus I. Materi yang diajarkan masih sama dengan materi

pada siklus I. Namun, perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan

dari siklus I.

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal soal tentan bilangan

pecahan. Kemudian guru menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan. Setelah itu, guru mempersiapkan media terkait dengan

materi pembelajaran.

b) Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan

dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada tahap ini guru mengoptimalkan

penggunaan pendekatan matematika realistik untuk memperbaiki

kekurangan dan masalah yang muncul pada siklus I.

Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap

hari dengan berdoa dan absensi kelas. Guru mempersiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu guru memberikan motivasi

kepada siswa berupa kegiatan yang menyenangkan. Setelah memberikan

motivasi kepada siswa, guru juga memberikan apersepsi yaitu memusatkan

siswa pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru

menyampaikan orientasi atau tujuan pembelajaran kepada siswa.

Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

(1) Eksplorasi

Guru melakukan interaksi dengan siswa untuk menggali sebanyak-

banyaknya tentang kemampuan yang dimilki siswa tentang pecahan.

Kegiatan ini dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa seputar materi

yang akan disampaikan oleh guru. Karena kelas III merupakan kelas

rendah, maka pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tematik.

Dalam hal ini, materi pokok pecahan dikaitkan dengan dengan materi lain,

yaitu Bahasa Indonesia.

(2) Elaborasi

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan

pendekatan matematika realistik. Yaitu guru mengajarkan pemahaman

konsep bilangan pecahan dengan bertolak ukur pada kehidupan nyata

siswa. Misalnya tentang pembagian 1 buah apel yang dilakukan ayah

kepada 4 orang anaknya. Kemudian siswa diminta untuk memecahkan

masalah tersebut dengan berkelompok dengan teman satu kelas. Masing-

masing kelompok terdiri dari 4 anak. Media yang digunakan yaitu buah

apel dan pisau. Masing-masing kelompok mengerjakan LKS yang telah

diberikan oleh guru. Kemudian kelompok yang telah selesai, selanjutnya

yaitu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain.

(3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, guru mengoreksi dan membenarkan

pekerjaan siswa yang kurang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Selain itu guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang

terbaik.

Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan dan

memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang disampaikan. Hal

ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang telah disampaikan. Selain itu guru juga memberikan

motivasi serta tindak lanjut kepada siswa berupa PR dan menyampaikan

materi yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.

c) Observasi

Pada tahap observasi pada siklus II hampir sama dengan observasi

siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil tes dan

perubahan perilaku atau aktivitas siswa.

d) Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan, maka diadakan tes

hasil belajar siswa. Dari hasil tes belajar siswa dapat diketahui pemahaman

konsep pecahan pada siswa dengan menggunakan pendekatan matematika

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

realistik, secara umum telah menunjukkan adanya peningkatan, guru dalam

melaksanakan pembelajarn semakin luwes dan sabar. Persentase aktivitas

atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih banyak

memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan

kreatif. Kemampuan pemahaman konsep bilangan pecahan meningkat

dengan penerapan pendekatan matematika realistik.

Hasil analisis nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada

siklus II meningkat dengan jumlah siswa yang mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan 65 sebanyak 22 siswa atau 91,67% dari 24 siswa.

Keaktifan siswa dari aspek afektif meningkat 87,5% dengan jumlah siswa

21 yang mendapat krteria di atas C (cukup). Sedangkan keaktifan siswa dari

aspek psikomotorik mencapai 87,5% dari jumlah 24 siswa yang mendapat

nilai dengan kriteria di atas C (cukup). Hal tersebut menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari aspek kinerja guru

yang baik dengan skor 3,6 dan aktivitas siswa dari aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik juga meningkat.

Dari analisis hasil tes pada siklus II ini diketahui bahwa dari

penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa

dalam pembelajaran meningkat. Selain itu, hasil yang dicapai siswa melalui

tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas di atas 65 dan

persentase siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM mencapai 75%.

Atas dasar tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing

pertemuan, maka pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik

yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil. Dengan demikian tidak

perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat

meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

SD Negeri 01 Dagen.

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Dagen Kecamatan Jaten

Kabupaten Karanganyar. SD Negeri 01 Dagen berdiri tahun 1954 dan berstatus

negeri dengan nomor statistik sekolah (NSS) yaitu 10101031101. Kepala SD

Negeri 01 Dagen saat ini adalah EL. Rismiyati, S.Pd. Secara geografis, sekolah ini

terletak di jalan Raya Solo-Sragen KM 6 Desa Dagen, Kecamatan Jaten,

Kabupaten Karanganyar. Letak SD Negeri 01 Dagen cukup strategis karena dekat

dengan jalan raya Solo-Sragen yang mudah untuk dijangkau. SD Negeri 01 Dagen

juga terletak diantara permukiman penduduk serta dekat dengan kantor UPTD

Kecamatan Jaten. Halaman SD Negeri 01 Dagen cukup luas dengan taman dan

kolam ikan yang terawat cukup baik. Demi menjaga keamanan sekolah, dibuat

pagar tembok yang mengelilingi sekolah dan pintu gerbang yang selalu ditutup

saat proses pembelajaran berlangsung.

Sejak awal berdiri sampai sekarang, SD Negeri 01 Dagen merupakan SD

Negeri dengan kelas paralel yaitu A dan B. Hal ini disebabkan oleh banyaknya

peserta didik yang berminat untuk sekolah di SD Negeri 01 Dagen. Komponen

pengelola SD Negeri 01 Dagen terdiri dari kepala sekolah, komite sekolah, guru

serta karyawan. Semua komponen pengelola sekolah tersebut bekerja sama untuk

meningkatkan mutu pendidikan dan kelancaran dalam proses pembelajaran.

Terlebih lagi SD Negeri 01 Dagen merupakan SD paralel yang memiliki jumlah

siswa dan guru yang cukup banyak sehingga memerlukan kerjasama yang sangat

tinggi demi mencapai visi dan misi dari sekolah itu sendiri. Mekanisme kerja

segenap pengelola SD Negeri 01 Dagen tersebut di bawah koordinasi dan

pengawasan kepala sekolah.

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Kondisi Awal

Hasil observasi aktivitas siswa dan guru (lampiran 15 halaman

186) pada kondisi awal menjelaskan bahwa pemahaman konsep bilangan

pecahan masih rendah karena guru mengajar dengan metode

konvensional. Pada kegiatan pembelajaran guru menjelaskan cara

mengerjakan pecahan, kemudian memberi contoh dan menyuruh siswa

untuk mencatat serta menghafalkan caranya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di kelas III SD

Negeri 01 Dagen, banyak siswa yang masih merasa kesulitan dalam

mengenal bilangan pecahan. Kesulitan tersebut membuat pemahaman

konsep bilangan pecahan pada siswa masih rendah. Kesulitan siswa

terlihat pada hasil tes awal sebelum tindakan masih banyak siswa yang

mendapat nilai yang jauh dari batas ketuntasan yaitu 65.

Siswa masih menemui kesulitan karena guru belum

mengupayakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Hal ini

ditunjukkan dengan masih adanya 15 siswa atau sekitar 64% dari 24

siswa yang nilainya belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 65. Berdasarkan hal tersebut, maka diadakan penelitian di

kelas III dengan menggunakan pendekatan matematika realistik untuk

meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan siswa. Agar lebih

jelas maka kondisi awal nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada

siswa kelas III dapat dilihat dari tabel dan grafik di bawah ini:

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Sebelum Dilakukan Tindakan

No Urut

Nilai KKM 65

No Urut

Nilai KKM 65

No Urut

Nilai KKM 65

1 60 TT 9 76 T 17 65 T 2 48 TT 10 88 T 18 56 TT 3 80 T 11 50 TT 19 60 TT 4 50 TT 12 46 TT 20 56 TT

5 6

46 TT 13 76 T 21 36 TT T 56 TT 14 65 T 22 65

7 76 T 15 56 TT 23 56 TT 8 76 T 16 60 TT 24 56 TT

Ketuntasan Klasikal = 9 : 24 x 100% = 36%

Keterangan :

T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Daftar nilai pemahaman konsep pada kondisi awal di tabel 4.1,

membuktikan bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), untuk lebih jelasnya maka

kondisi awal pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

SD Negeri 01 Dagen dapat dilihat dari tabel 4.2:

Tabel 4.2 Data Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Sebelum Dilakukan

Tindakan

No Interval Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fixi Persentasi 1 36-44 1 40 40 4,17% 2 45-53 4 49 196 17% 3 54-62 10 58 580 42% 4 63-71 2 67 134 8,33% 5 72-80 5 76 380 21% 6 81-89 2 85 170 8,33%

Nilai rata-rata kelas = 60,79

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

SD Negeri 01 Dagen sebelum diadakan tindakan melalui penerapan

pendekatan matematika realistik dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Grafik Nilai Hasil Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa

Kelas III pada Pra Siklus

Tabel 4.2 dan grafik 4.1 dapat dijelaskan bahwa nilai pemahaman

konsep bilangan pecahan sebelum menggunakan pendekatan matematika

realistik diperoleh nilai dengan rata-rata kelas sebesar 60,79. Siswa yang

memperoleh nilai 36-44 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Siswa yang

memperoleh nilai 45-53 sebanyak 4 siswa atau 17%. Siswa yang memperoleh

nilai 54-62 sebanyak 10 siswa atau 42%. Siswa yang memperoleh nilai 63-71

sebanyak 2 siswa atau 8,33%. Siswa yang memperoleh nilai 72-80 sebanyak

5 siswa atau 21%. Siswa yang memperoleh nilai 81-89 sebanyak 2 siswa atau

8,33%.

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM sebanyak 15 siswa atau 64%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai

sama atau lebih dari KKM sebanyak 9 siswa atau 36%. Hal ini dapat diartikan

bahwa ketuntasan secara klasikal yang diperoleh masih jauh dari ketuntasan

4,17%

17%

42%

8,33%

21%

8,33%

0

2

4

6

8

10

12

36-44 45-53 54-62 63-71 72-80 81-89

Fre

kuen

si

Interval

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

belajar yang ditetapkan yaitu 75% dari

(KKM), dengan kata lain pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa

kelas III masih rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha dalam bentuk

inovasi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan guna meningkatkan

pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III. Usaha yang

dilakukan adalah menerapkan pendekatan matematika realistik dalam

mengajarkan materi pecahan pada siswa kelas III. Sehingga diharapkan

pembelajaran yang mudah dan menyenangkan dengan pendekatan

matematika realistik tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep

bilangan pecahan siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar.

b. Deskripsi Data Tindakan

1) Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, setiap pertemuan

terdiri dari dua jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan 13 Maret

s.d 15 Maret 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian

tindakan kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan tiap siklus terdiri dari 4

tahapan. Adapun tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan observasi terhadap

proses pembelajaran dan skor pemahaman konsep bilangan pecahan pada

kelas III untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh

guru kelas III. Peneliti juga mencatat skor nilai hasil tes awal pemahaman

konsep bilangan pecahan untuk mengukur pemahaman konsep bilangan

pecahan siswa dengan melakukan pengumpulan data.

Setelah melakukan pengamatan dan penumpulan data, peneliti

memperoleh data hasil pencatatan yang menunjukkan bahwa sebanyak

64% dari jumlah siswa mendapatkan nilai di bawah KKM dan 36% dari

jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Maka dari itu, pada tahap

perencanaan ini, peneliti mempersiapkan Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pokok bahasan perkalian

secara inovatif melalui pendekatan matematika realistik. Rencana

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang adalah RPP Tematik

karena kelas yang akan diteliti merupakan kelas rendah yaitu kelas III.

Tahap perencanaan ini dipersiapkan beberapa hal antara lain:

(1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa terutama dalam proses

pembelajaran bilangan pecahan.

(2) Mengkaji materi pembelajaran pecahan kelas III semester II

dengan indikator:

Mengidentifikasi pecahan, membaca dan menulis lambang

pecahan serta membandingkan pecahan.

(3) Merumuskan rencana pembelajaran (RPP siklus I terdapat pada

lampiran 9, 10 dan 11 halaman 115, 126, dan 138 ).

(4) Merancang pelaksanaan kegiatan serta mempersiapkan sarana dan

prasarana yang digunakan untuk pembelajaran pemahaman

konsep bilangan pecahan yang berupa: lembar pengamatan

aktivitas siswa aspek afektif (lampiran 22 halaman 194), aspek

psikomotorik (lampiran 24 halaman 198) dan kinerja guru

(lampiran 26 halaman 202), menyiapkan media berupa benda

nyata (roti tawar) dan benda manipulatif (kertas lipat),

menyiapkan tes formatif untuk penilaian hasil belajar. Kegiatan

dirancang dan dikoordinasi dengan guru kelas III sebagai

observer.

b) Tahap Pelaksanaan

Tahap setelah perencanaan adalah tahap pelaksanaan tindakan

penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan keaktifan

dan hasil belajar siswa kelas III. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan

keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun rincian dan

deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

(1) Pertemuan I

Pertemuan I siklus I ini, materi pembelajaran yang diajarkan

adalah mengenai konsep pecahan merupakan bagian dari suatu yang

utuh.

Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa dan

mempersiapkan diri siswa secara fisik maupun mental untuk

melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa,

pres I am The Best

selanjutnya guru menyampaikan orientasi yaitu mengenal pecahan

sederhana. Apersepsi yang dilakukan guru yaitu menyanyikan lagu

tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan I

yaitu .

Pada kegiatan inti:

(a) Eksplorasi

Guru menggali informasi dan mengeksplore pengetahuan

siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang lagu

yang telah dinyanyikan. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa tentang jenis-jenis

pekerjaan dengan menanamkan konsep pecahan merupakan bagian

dari sesuatu yang utuh. Yaitu misalnya pekerjaan ayah Ani adalah

pedagang kue, kemudian kue yang dijual ayah Ani tidak habis,

beliau ingin membagikan kue tersebut kepada keempat saudaranya.

Kemudia

atas pertanyaan guru dijadikan dasar guru untuk masuk pada

kegiatan inti pembelajaran yaitu mengenal pecahan sederhana.

(b) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa. Selanjutnya guru membagikan 4

lembar roti tawar berbentuk kotak dan pisau kecil kepada masing-

Page 74: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

masing kelompok. Roti tersebut dipotong seperti petunjuk yang

terdapat pada LKS yang telah diberikan guru.

Selama siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan

kelompok, guru memantau agar diskusi tersebut dapat berjalan

efektif. Selain itu guru juga melakukan observasi terhadap kerja

kelompok tersebut. Kemudian setelah diskusi selesai, setiap

kelompok dipersilahkan untuk maju ke depan dan menunjukkan

hasil kerjanya kepada kelompok lain.

(a) Konfirmasi

Guru dan siswa menanggapi hasil presentasi dari kelompok

yang telah maju. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada

kelompok terbaik berupa stiker bergambarkan juara. Setelah semua

kelompok maju, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang

materi yang belum dipahami. Kemudian siswa dan guru membuat

kesimpulan.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi kepada siswa

dan dikerjakan secara individu.

(2) Pertemuan II

Pada pertemuan kedua guru memberikan pembelajaran

dengan materi dan indikator yang sama dengan pertemuan I.

Sebagai kegiatan awal guru memberikan motivasi kepada

menyampaikan orientasi yaitu mengenal bilangan pecahan lebih lanjut

dan selanjutnya melakukan apersepsi. Apersepsi yang dilakukan guru

yaitu mengulas sedikit tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya dengan tujuan memberikan penguatan dan

mengingat kembali pada pelajaran yang telah dilaksanakan.

Sebagai kegiatan inti:

(a) Eksplorasi

Untuk melakukan kegiatan mengeksplore pengetahuan siswa,

guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai kegunaan uang

Page 75: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru bercerita kepada semua

siswa tentang seorang ibu yang memiliki uang Rp.10.000,- dan ingin

memberikannya kepada 4 orang anaknya. Kemudian guru bertanya

but dijadikan guru sebagai

jembatan untuk menuju pada kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa

sepenuhnya, yaitu elaborasi.

(b) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa, seperti pada pertemuan pertama.

Kemudian guru membagikan 4 lembar kertas lipat kepada masing-

masing kelompok. Kertas tersebut dilipat, kemudian dinyatakan dalam

bentuk pecahan sesuai dengan perintah pada LKS yang dibagikan oleh

guru. Selama siswa berdiskusi dalam kelompok, guru memantau

jalannya diskusi agar diskusi tersebut dapat berjalan efektif. Setelah

selesai masing-masing kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain.

(c) Konfirmasi

Guru dan siswa memberikan tanggapan kepada kelompok yang

telah maju ke depan. Kemudian guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang terbaik berupa stiker bergambar juara. Setelah itu guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dipahami. Apabila sudah paham, guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan sosal evaluasi kepada

siswa dan dikerjakan secara individu.

3) Pertemuan III

Pada pertemuan ketiga guru mulai mengembangkan

pembelajaran dari mengenal pecahan ke membandingkan pecahan.

Mata pelajaran yang di tematikkan untuk pertemuan ketiga yaitu

Bahasa Indonesia.

Page 76: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Pada kegiatan awal, guru dan siswa berdoa bersama.

Kemudian guru melakukan presensi kepada siswa. Selanjutnya guru

memberikan motivasi kepada siswa agar nantinya bersemangat pada

saat pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan orientasi kepada

siswa yaitu membandingkan pecahan. Kemudian guru melakukan

apersepsi. Apersepsi yang dilakukan guru berupa pertanyaan. Guru

digunakan guru untuk mengeksplore pengetahuan siswa.

Pada kegiatan inti:

(a) Eksplorasi

Guru memberikan teks bacaan kepada siswa tentang acara

ulang tahun.semua siswa membaca dalam hati teks bacaan yang

diberikan oleh guru, selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang isi teks bacaan yang telah dibaca. Guru juga

memberikan pertanyaan tentang bacaan tersebut, kemudian guru

mengajak siswa untuk menyanyikan lagu yang berjudul

untuk menuju materi membandingkan pecahan.

(b) Elaborasi

Siswa dibentuk menjadi 6 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa seperti pada pertemuan sebelumnya.

Kemudian guru memberikan 2 buah kertas berbentuk kotak warna-

warni yang panjang kepada masing-masing kelompok. Guru meminta

siswa untuk menyatakan kertas kotak tersebut dalam bentuk pecahan

sesuai dengan warnanya. Kemudian guru meminta siswa untuk

membandingkan kertas kotak tersebut sesuai dengan perintah pada

LKS yang telah diberikan oleh guru.

Selama siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing,

guru berkeliling untuk memantau jalannya diskusi agar efektif.

Selanjutnya guru mempersilahkan kepada kelompok yang sudah

Page 77: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

selesai untuk maju ke depan dan mempresentasikan hasil diskusiya

kepada kelompok lain.

(c) Konfirmasi

Guru dan siswa lain memberikan tanggapan kepada kelompok

yang telah maju ke depan. Apabila semua kelompok telah maju ke

depan, kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok

yang terbaik berupa stiker bergambar juara. Setelah itu, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami. Apabila tidak ada pertanyaan, guru bersama

siswa membuat kesimpulan bersama.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi kepada siswa

yang dikerjakan secara individu untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa.

c) Observasi

Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

Peneliti pada tahap ini berkolaborasi dengan guru kelas III. Guru kelas

III bertindak sebagai observer dengan melaksanakan pemantauan

terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu, guru juga menilai

kinerja peneliti pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.

(1) Hasil observasi bagi guru

Dari data observasi dalam siklus I selama 3 kali pertemuan

diperoleh hasil observasi yaitu persiapan memulai kegiatan

pembelajaran sudah baik, guru telah mempersiapkan segala keperluan

yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, Guru telah melakukan

apersepsi dengan baik untuk dapat memusatkan perhatian siswa

terhadap kegiatan pembelajaran. Guru dalam melaksanakan jenis

kegiatan yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan

masih kurang. Di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru

belum bisa mengurutkan secara logis. Guru sudah baik dalam

Page 78: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

menerapkan pendekatan matematika realistik, guru telah

menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan, siswa, situasi dan lingkungan dengan baik. Namun guru masih

kurang dalam memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan

dengan isi pembelajaran. Guru sudah baik dalam memicu dan

memelihara keterlibatan siswa. Keefektifan proses pembelajaran juga

sudah baik.

(2) Hasil observasi bagi siswa

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I sudah

termasuk dalam kategori baik, walaupun ada beberapa yang masih

kurang, namun hal tersebut dapat diperbaiki pada siklus berikutnya,

hasil observasi tersebut dapat dijelaskan dengan rincian aspek afektif

dan aspek psikomotorik sebagai berikut:

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah

menunjukkan peningkatan, siswa juga sangat antusias dalam kerja

kelompok sehingga terjadi kerjasama yang sangat baik, siswa

menunjukkan kejujuran yang tinggi dilihat dengan siswa sungguh

sungguh mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun tugas

kelompok. Keberanian siswa sudah baik dalam mempresentasikan

hasil tugas yang mereka kerjakan tetapi keberanian mengungkapkan

pendapat dan bertanya masih kurang.

Dari data observasi pada Siklus I diperoleh data hasil observasi

psikomotorik siswa sebagai berikut:

Siswa sudah menunjukkan kejelasan dan namun belum lengkap

dalam mempresentasikan hasil diskusi. Saat kegiatan diskusi

kelompok, siswa sudah tepat dalam menggunakan alat peraga yang

diberikan oleh guru. Dalam mengerjakan tugas kelompok, sebagian

siswa masih termasuk lama dalam menyelesaikan tugas dari guru.

d) Analisis dan Refleksi

Hasil siklus I yang didapat dari hasil observasi, penilaian hasil

pemahaman konsep bilangan pecahan melalui tes kemudian dianalisis

Page 79: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus

berikutnya. Adapun hasilnya adalah:

(1) Guru melakukan apersepsi untuk meningkatkan motivasi kurang

menarik dan kurang melibatkan siswa. Untuk siklus kedua

sebaiknya apersepsi dibuat lebih menarik dan melibatkan siswa

agar mereka tidak pasif dan ramai sendiri.

(2) Dalam membentuk kelompok guru tidak tidak menjelaskan

kepada siswa dasar penetapan kelompok sebaiknya diberikan

penjelasan alasan penetapan kelompok, sehingga siswa banyak

yang menolak. Untuk siklus berikutnya sebaiknya guru

memberikan penjelasan dasar pembentukan kelompok.

(3) Siswa ramai ketika bergabung dengan kelompoknya. Pada siklus

berikutnya sebaiknya guru lebih mengendalikan untuk segera

berkumpul dengan kelompok masing-masing.

(4) Dalam kelompok, guru meminta satu siswa membacakan hasil

diskusi untuk kelompoknya dan yang lain menyimak. Tetapi,

banyak anggota kelompok yang tidak menyimak dan hanya

bermain sendiri. Pada siklus berikutnya, sebaiknya pembacaan

hasil diskusi dilakukan bergiliran oleh semua anggota dalam

kelompok sehingga siswa benar-benar menyimak dan

memperhatikan.

(5) Pada saat kelompok melakukan presentasi, kelompok lain banyak

ramai dan tidak memperhatikan. Untuk siklus berikutnya,

sebaiknya guru meminta setiap kelompok untuk memberikan

tanggapan terhadap kelompok yang sedang presentasi di depan

kelas.

Namun demikian nilai pemahaman konsep bilangan pecahan siswa

kelas III SD Negeri 01 Dagen sudah meningkat dari nilai sebelumnya pada

tes awal. Nilai rata-rata klasikal yang sebelumnya 60,97 naik menjadi 74,54.

Jumlah siswa yang memenuhi ketuntasan meningkat dari 36% menjadi

70,83%. Hasil dari pembelajaran membaca cerita anak pada siklus I memang

Page 80: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

masih belum mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu

75% siswa mencapai .

Selain hasil nilai pemahaman konsep bilangan pecahan, keaktifan

pembelajaran juga meningkat. Siswa yang pada saat sebelum tindakan

hanya ada 1- 2 siswa yang berani bertanya dan menjawab, sekarang

meningkat berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I

mencapai 5- 10 siswa yang tampil lebih berani. Keaktifan pembelajaran

diperoleh dari hasil observasi siswa mengenai nilai afektif dan

psikomotorik. Perinciannya yakni untuk aspek afektif terdapat 62,5% atau

15 siswa dengan kategori baik. Sedangkan untuk aspek psikomotorik

terdapat 54,17% atau 13 siswa dengan kategori baik. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dari sebelumnya atau pra siklus,

tetapi belum mencapai ind 75% yang

mencapai nilai dengan kriteria baik.

Hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru kemudian

dibandingkan dan dilihat perkembangannya untuk mengetahui sejauh mana

kualitas proses pembelajaran. Melihat hasil keduanya yang belum mencapai

target indikator kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas proses

pembelajaran juga belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,

penelitian pada siklus I dikatakan belum berhasil dan perlu ditindaklanjuti

dengan mengadakan siklus II.

2) Tindakan Siklus II

Pada siklus I hasil pembelajaran pecahan dengan kompetensi dasar

mengenal pecahan sederhana dan indikator membaca, menulis dan

membilang lambang pecahan belum tuntas. Oleh karena itu, kegiatan

penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II dengan harapan pada

siklus II dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I sehingga

tujuan meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik dapat terwujud.

Kegiatan penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan pada

tanggal 20-22 Maret 2012 yang diikuti oleh 24 siswa. Alokasi waktu yang

Page 81: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

digunakan yaitu 2x35 menit. Kegiatan dari siklus II ini adalah sabagai

berikut:

a) Tahap Perencanaan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa indikator

ketercapaian belum tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke

siklius II. Siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki kekurangan-

kekurangan di siklus I. Hasil penelitian siklus I memang sudah meningkat,

tetapi belum memenuhi indikator kinerja. Penelitian di siklus II dilaksanakan

dengan indikator yang sama tetapi dengan tahapan yang sudah

disempurnakan. Berikut perencanaan yang dilakukan:

(1) Menyususun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk

pertemuan 1, Pertemuan 2 dan pertemuan 3 siklus II. (RPP siklus II

lihat lampiran 12,13 dan 14 halaman 150, 161dan 173).

(2) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru

dalam pembelajaran (lembar observasi pada lampiran 19 halaman

190 dan lampiran 27 halaman 204).

(3) Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan proses

pembelajaran melalui media benda nyata yaitu: buah apel, kertas

karton berbentuk lingkaran dan gambar garis bilangan.

b) Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanaan pada hari Senin tanggal 22

Maret 2012, jam pelajaran pertama. Guru mengawali pembelajaran

dengan berdoa bersama, mengabsen siswa serta mengkondisikan kelas

dan memberikan apersepsi

dan mengajak siswa untu

bersama-sama.

(a) Eksplorasi

Guru menggali informasi dan mengeksplore

pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa

tentang lagu yang telah dinyanyikan. Melalui mata pelajaran

Page 82: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Ilmu Pengetahuan Sosial, guru mengelaborasikan pengetahuan

siswa tentang kegiatan jual beli di lingkungan rumah dengan

menanamkan konsep pecahan merupakan bagian dari sesuatu

yang utuh. Yaitu misalnya Budi membeli 1 buah semangka di

pasar. Sesampainya dirumah, semangka itu dibagikan kepada

enam orang saudaranya. Kemudian guru bertanya kepada siswa

r semangka tersebut dapat dimakan

oleh keenam saudara Budi

masing- Jawaban siswa atas pertanyaan

guru dijadikan dasar guru untuk masuk pada kegiatan inti

pembelajaran yaitu mengenal pecahan sederhana.

(b) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Selanjutnya guru

membagikan 4 buah apel kecil dan pisau kepada masing-masing

kelompok. Buah apel tersebut dipotong kemudian dinyatakan

dalam bentuk pecahan seperti petunjuk yang terdapat pada LKS

yang telah diberikan guru.

Selama siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan

kelompok, guru memantau agar diskusi tersebut dapat berjalan

efektif. Selain itu guru juga melakukan observasi terhadap kerja

kelompok tersebut. Kemudian setelah diskusi selesai, setiap

kelompok dipersilahkan untuk maju ke depan dan menunjukkan

hasil kerjanya kepada kelompok lain.

(c) Konfirmasi

Guru dan siswa menanggapi hasil presentasi dari

kelompok yang telah maju. Selanjutnya guru memberikan

penghargaan kepada kelompok terbaik berupa stiker

bergambarkan juara. Setelah semua kelompok maju, siswa

diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami. Kemudian siswa dan guru membuat kesimpulan.

Page 83: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi

kepada siswa dan dikerjakan secara individu.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23

Maret 2012. Materi yang diberikan sama pada pertemuan pertama

dengan indikator membaca, menulis dan membilang lambang

pecahan.

Pada kegiatan awal, guru melakukan kegiatan rutin yaitu

berdoa, presensi, motivasi yaitu mengajak bernyanyi lagu wajib

bersama-sama, kemudian guru menyampaikan orientasi yaitu

mengenal bilangan pecahan lebih lanjut, selanjutnya guru

memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa dengan

menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu kegiatan jual

beli di lingkungan rumah. Pada pertemuan ini akan dibahas tentang

jual beli di lingkungan sekolah.

(a) Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang jenis

kegiatan jual beli di lingkungan sekolah. Melalui mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa

tentang kegiatan jual beli di lingkungan sekolah dengan

menanamkan konsep pecahan merupakan bagian dari sesuatu yang

utuh. Yaitu misalnya Doni membeli kue serabi di kantin sekolah.

Setelah sampai dirumah, Doni membagi kue tersebut kepada 3 orang

-masing adik

Jawaban siswa atas pertanyaan guru dijadikan dasar guru

untuk masuk pada kegiatan inti pembelajaran yaitu mengenal

pecahan sederhana.

(b) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa. Selanjutnya guru membagikan 4 lembar

kertas berbentuk kue bolu dan gunting kepada masing-masing kelompok.

Page 84: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Kertas tersebut dipotong kemudian dinyatakan dalam bentuk pecahan

seperti petunjuk yang terdapat pada LKS yang telah diberikan guru.

Selama siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan kelompok,

guru memantau agar diskusi tersebut dapat berjalan efektif. Selain itu guru

juga melakukan observasi terhadap kerja kelompok tersebut. Kemudian

setelah diskusi selesai, setiap kelompok dipersilahkan untuk maju ke

depan dan menunjukkan hasil kerjanya kepada kelompok lain.

(c) Konfirmasi

Guru dan siswa menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang

telah maju. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik berupa stiker bergambarkan juara. Setelah semua kelompok maju,

siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami. Kemudian siswa dan guru membuat kesimpulan.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi kepada siswa dan

dikerjakan secara individu.

3) Pertemuan III

Pelaksanaan pertemuan ketiga diadakan pada tanggal 24 Maret 2012.

pada akhir siklus II ini, materi pecahan pada pembelajaran matematika

dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pertemuan ketiga ini

guru mengembangkan pembelajaran mengenai membandingkan pecahan.

Pada awal kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa bersama.

Kemudian melaksanakan presensi kepada siswa dan memberikan motivasi

sarapan belum? Sebelum ke sekolah dibiasakan untuk sarapan dulu ya anak-

guru menyampaikan orientasi yaitu membandingkan pecahan. Guru juga

memberikan apersepsi yaitu menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.

(a) Eksplorasi

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengalaman yang

pernah dilakukan siswa sehari-hari. Setelah itu, guru memberikan suatu

bacaan yang harus dibaca oleh siswa dalam hati. Bacaan itu berjudul

Page 85: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

lakukan tanya

jawab dengan siswa seputar isi bacaan kemudian mengkaitkannya dengan

materi membandingkan pecahan.

(b) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa. Selanjutnya guru membagikan 2 tongkat

warna dari sedotan kepada masing-masing kelompok. Tongkat tersebut

terdiri dari tongkat panjang dan tongktan pendek. Tugas masing-masing

kelompok adalah menyatakan warna dari masing-masing tongkat tersebut

ke dalam pecahan kemudian membandingkanya seperti petunjuk yang

terdapat pada LKS yang telah diberikan guru.

Selama siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan kelompok,

guru memantau agar diskusi tersebut dapat berjalan efektif. Selain itu guru

juga melakukan observasi terhadap kerja kelompok tersebut. Kemudian

setelah diskusi selesai, setiap kelompok dipersilahkan untuk maju ke depan

dan menunjukkan hasil kerjanya kepada kelompok lain.

(c) Konfirmasi

Guru dan siswa menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang

telah maju. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik berupa stiker bergambarkan juara. Setelah semua kelompok maju,

siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami. Kemudian siswa dan guru membuat kesimpulan.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi kepada siswa dan

dikerjakan secara individu.

c) Observasi

Pelaksanaan observasi pada siklus II, dilakukan seperti observasi

pada siklus I yaitu untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Selain itu, kinerja guru dalam mengajar juga

dinilai. Penilaian dilakukan oleh guru kelas III. Pelaksanaan observasi

dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

sebelumnya oleh peneliti.

Page 86: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dari data observasi dalam siklus II selama 3 kali pertemuan

diperoleh hasil observasi yaitu seperti pada siklus I, guru menggunakan

pendekatan matematika realistik dengan menggunakan alat peraga berupa

benda nyata. Yang berbeda ialah pada siklus I alat peraganya berupa roti

tawar dan kertas, pada siklus II menggunakan buah apel, kertas dan sedotan.

Kegiatan pada siklus I sama dengan siklus II, namun terjadi perubahan

anggota kelompok. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa tidak merasa

bosan dan mendorong siswa untuk berinteraksi dengan teman yang labih

banyak lagi. Dalam observasi ini ditujukan pada kegiatan siswa dalam

melaksanakan pembelajaran, aktivitas atau partisipasi serta untuk

mengetahui tingkat keaktifan siswa. Keseluruhan data yang diperoleh dalam

kegiatan ini termasuk hasil lembar kerja siswa baik kelompok maupun

individu. Sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan

keaktifan dan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan dengan

menerapkan pendekatan matematika realistik, selain itu peneliti juga

melakukan observasi sikap, perilaku siswa selama proses pembelajaran serta

keterampilan guru dalam mengajar dengan penerapan pendekatan

matematika realistik pada materi bilangan pecahan.

1) Hasil observasi bagi guru

Persiapan memulai kegiatan pembelajaran sudah sangat baik,

guru menggunakan apersepsi untuk membangkitkan semangat agar

terfokus pada pembelajaran, serta melaksanakan jenis kegiatan yang

sesuai dengan tujuan siswa, situasi dan lingkungan dengan sangat baik.

Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan logis.

Guru juga sudah menerapkan pendekatan matematika realistik dengan

sangat baik dan telah menggunakan alat bantu (media) pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan. Guru sudah

memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran dengan sangat baik. Guru telah melakukan penilaian di

akhir pembelajaran. Guru juga sudah memicu dan memelihara

Page 87: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

keterlibatan siswa agar siswa aktif dengan baik, serta keefektifan proses

pembelajaran sudah sangat baik.

2) Hasil observasi bagi siswa

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II yang

terdiri dari 3 kali pertemuan, termasuk dalam kategori baik. Berikut

dengan rincian aspek afektif (lampiran 23 halaman 196) dan aspek

psikomotorik (lampiran 25 halaman 200) sebagai berikut:

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah

menunjukkan peningkatan, siswa juga sangat antusias dalam kerja

kelompok sehingga terjadi kerjasama yang sangat baik, siswa

menunjukkan kejujuran yang tinggi dilihat dengan siswa sungguh

sungguh mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun tugas

kelompok, keberanian siswa sudah baik dalam mempresentasikan hasil

tugas dan mengungkapkan pendapat.

Dari data observasi pada Siklus I diperoleh data hasil observasi

psikomotorik siswa sebagai berikut:

Siswa sudah menunjukkan kejelasan dan kelengkapan dalam

mempresentasikan hasil diskusi dapat dilihat dari sikap percaya diri dan

suara yang lantang dari siswa. Saat kegiatan diskusi kelompok, siswa

sudah tepat dalam menggunakan alat peraga yang diberikan oleh guru.

Dalam mengerjakan tugas kelompok, sebagian siswa sudah cepat dalam

menyelesaikannya.

(d) Analisis dan Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan, maka diadakan tes

hasil belajar siswa. Dari hasil tes belajar siswa dapat diketahui pemahaman

konsep pecahan pada siswa dengan menggunakan pendekatan matematika

realistik, secara umum telah menunjukkan adanya peningkatan, guru dalam

melaksanakan pembelajarn semakin luwes dan sabar. Persentase aktivitas

atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih banyak

memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih bernisiatif dan kreatif.

Page 88: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Kemampuan pemahaman konsep bilangan pecahan meningkat dengan

penerapan pendekatan matematika realistik.

Hasil analisis nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada

siklus II meningkat dengan jumlah siswa yang mencapai KKM (Kriteria

Ket 65 sebanyak 22 siswa atau 91,67% dari 24 siswa.

Keaktifan siswa dari aspek afektif meningkat 87,5% dengan jumlah siswa

21 yang mendapat krteria di atas C (cukup). Sedangkan keaktifan siswa dari

aspek psikomotorik mencapai 87,5% dari jumlah 24 siswa yang mendapat

nilai dengan kriteria di atas C (cukup). Hal tersebut menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari aspek kinerja guru

yang baik dengan skor 3,6 dan aktivitas siswa dari aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik juga meningkat.

Dari analisis hasil tes pada siklus II ini diketahui bahwa dari

penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa

dalam pembelajaran meningkat. Selain itu, hasil yang dicapai siswa melalui

tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas di atas 65 dan

presentase siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM mencapai 75%.

Atas dasar tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing

pertemuan, maka pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik

yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil. Dengan demikian tidak

perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat

meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

SD Negeri 01 Dagen.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II (lampiran 28 dan 29),

menyatakan bahwa pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan

matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan

Page 89: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pada siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen. Meningkatan tersebut baik dari segi

kognitif, afektif maupun psikomotorik.

1. Perkembangan Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan pada Siswa

Setelah dilaksanakan penelitian Tindakan Kelas menggunakan pendekatan

matematika realistik pada pembelajaran Matematika siswa kelas III SD Negeri

01 Dagen, didapat deskripsi data sebagai berikut:

a. Data Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen sebelum Tindakan

Analisis data evaluasi dari tes awal sebelum dilakukan tindakan

diperoleh rata-rata nilai siswa 60,79. Nilai tersebut masih dibawah KKM

yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 65. Sedangkan besarnya

presentase siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 36% dan sisanya

sebesar 64% belum dapat mencapai kriteria ketuntasan yang diinginkan.

Hasil tersebut belum dapat memenuhi target yang ingin dicapai yaitu siswa

dapat mencapai ketuntasan sebesar 75%. Dari hasil analisis tersebut dapat

ditarik kesimpulan, bahwa untuk meningkatkan pemahaman konsep

bilangan pecahan perlu diadakan tindakan lebih lanjut.

b. Data Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen pada Siklus I

Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan

dengan siswa menerima materi pemahaman konsep bilangan pecahan

menggunakan pendekatan matematika realistik dengan standar kompetensi

memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan

masalah. Sedangkan kompetensi dasar yaitu mengenal pecahan sederhana

dan membandingkan pecahan. Proses pembelajaran disampaikan dengan

terencana dimulai dari kegiatan awal, inti (eksplorasi, elaborasi,

konfirmasi) dan penutup. Kegiatan ini terfokus mengaktifkan siswa mulai

dari memperhatikan penjelasan, diskusi kelompok, mendemonstrasikan

hasil diskusi, mengerjakan LKS dan tugas individu.

Page 90: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari data nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada lampiran

28 halaman 208 dapat dibuat tabel seperti dibawah ini:

Tabel 4.3 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas

III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012 pada Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fixi Persentase

1 53-58 1 55.5 55.5 4,17% 2 59-64 6 61.5 369 25% 3 65-70 3 67.5 202.5 13% 4 71-76 1 73.5 73.5 4,17% 5 77-82 5 79.5 397.5 21% 6 83-88 6 85.5 513 25% 7 89-94 2 91.5 183 8,33%

Nilai rata-rata kelas = 74,54 Ketuntasan Klasikal = 70,83%

Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat digambarkan dalam grafik sebagai

berikut:

Gambar 4.2 Grafik Daftar Nilai Matematika Siklus I Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

4,17%

25%

13%

4,17%

21%

25%

8,33%

0

1

2

3

4

5

6

7

53-58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94

Fre

kuen

si

Interval

Page 91: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.3 dan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa pemahaman

konsep bilangan pecahan pada siklus I mencapai rata-rata klasikal sebesar

74,54 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 53. Siswa yang

memperoleh nilai 53-58 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Siswa yang

memperoleh 59-64 sebanyak 6 siswa atau 25%. Siswa yang mendapatkan

nilai 65-70 sebanyak 3 orang atau 13%. Siswa yang mendapatkan nilai 71-

76 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Siswa yang mendapat nilai 77-82

sebanyak 12 siswa atau 21%. Siswa yang memperoleh nilai 83-88 sebanyak

6 siswa atau 25%. Dan siswa yang mendapatkan nilai 89-94 sebanyak 2

siswa atau 8,33%. Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 16 siswa

atau 70,83%.

Di bawah ini akan disajikan perbandingan data dari tes awal dengan

data pada siklus I.

Tabel 4.4 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Tes Awal

dan Tes Siklus I Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun

Ajaran 2011/2012

Keterangan Tes Awal Tes Siklus I

Nilai Terendah 36 53

Nilai Tertinggi 88 90

Rata-rata nilai 60,79 74,54

Siswa belajar tuntas 36% 70,83%

Dari tabel 4.4 dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut:

Page 92: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep bilangan

pecahan pada tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa persentase hasil tes

siswa dari tes awal mengalami peningkatan pada tes siklus I (lampiran 30

halaman 210). Peningkatan tersebut terbukti dari persentase ketuntasan

siswa, yaitu dari 36% menjadi 70,83% dengan nilai batas tuntas 65. Nilai

terendah pada tes awal yaitu 36, kemudian pada tes siklus I menjadi 53.

Sedangkan nilai tertinggi pada tes awal 88 kemudian pada tes siklus I

menjadi 90. Nilai rata-rata kelas pada tes awal adalah 60,79, kemudian

mengalami peningkatan pada tes siklus I yaitu menjadi 70,83.

c. Data Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen pada Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I.

Pembelajaran yang disampaikan yaitu tentang pecahan dengan standar

kompetensi memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam

pemecahan masalah. Sedangkan kompetensi dasar yaitu mengenal pecahan

sederhana dan membandingkan pecahan. Kegiatan belajar mengajar

disampaikan dengan terencana sebagaimana siklus I dan kegiatan

pembelajaran dilaksanakan lebih optimal.

0

20

40

60

80

100

tes awal tes siklus I

rata-rata nilai

siswa belajar tuntas

nilai terendah

nilai tertinggi

Page 93: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dari data nilai pemahaman konsep bilangan pecahan pada lampiran

29 halaman 209 dapat dibuat tabel seperti di bawah ini:

Tabel 4.5 Daftar Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siklus II

Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

No Interval Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fixi Persentase

1 63-69 2 66 132 8,33% 2 70-76 1 73 73 4,17% 3 77-83 3 80 240 13% 4 84-90 5 87 435 21% 5 91-97 12 94 1128 50% 6 98-104 1 101 101 4,17%

Nilai rata-rata kelas = 88,75 Ketuntasan Klasikal = 91,67%

Dari tabel 4.5, dapat dibuat grafik seperti berikut:

Gambar 4.4 Grafik Data Nilai Tes Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

Siklus II Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran

2011/2012

Tabel 4.5 dan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa pemahaman

konsep bilangan pecahan pada siklus II mencapai rata-rata klasikal sebesar

8,33%4,17%

13%

21%

50%

4,17%

0

2

4

6

8

10

12

14

63-69 70-76 77-83 84-90 91-97 98-104

Fre

kuen

si

Interval

Page 94: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

88,75 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 63. Siswa yang

memperoleh nilai 63-69 sebanyak 2 siswa atau 8,33%. Siswa yang

memperoleh 70-76 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Siswa yang mendapatkan

nilai 77-83 sebanyak 3 orang atau 13%. Siswa yang mendapatkan nilia 84-

90 sebanyak 5 orang atau 21%. Nilai 91-97 diperoleh oleh siswa paling

banyak, yakni sebanyak 12 siswa atau 50%. Dan siswa yang memperoleh

98-104 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Jumlah siswa yang memenuhi KKM

sebanyak 22 siswa atau 91,67%.

Di bawah ini akan disajikan perbandingan data dari siklus I dengan

data siklus II.

Tabel 4.6 Daftar Perbandingan Hasil Tes Akhir Siklus I dan II Siswa

Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

Keterangan Tes

Siklus I Tes Siklus

II

Nilai Terendah 53 63 Nilai Tertinggi 90 100 Rata-rata nilai 74,54 88,75

Siswa belajar tuntas 70,83% 91,67%

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

dari Tes Siklus I dan Tes Siklus II pada siswa kelas III SD Negeri

01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

0

20

40

60

80

100

120

tes siklus I tes siklus II

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-rata Nilai

Siswa Belajar Tuntas

Page 95: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep bilangan

pecahan pada tabel 4.6, dapat disimpulkan bahwa persentase hasil tes

siswa dari tes siklus I mengalami peningkatan pada tes siklus II (lampiran

30). Peningkatan tersebut terbukti dari persentase ketuntasan siswa, yaitu

dari 70,83% menjadi 91,67% dengan nilai batas tuntas 65. Nilai terendah

pada tes siklus I yaitu 53, kemudian pada tes siklus II menjadi 63.

Sedangkan nilai tertinggi pada tes siklus I 90 kemudian pada tes siklus II

menjadi 100. Nilai rata-rata kelas pada tes siklus I adalah 74,54, kemudian

mengalami peningkatan pada tes siklus II yaitu menjadi 88,75. Sedangkan

prosentase ketuntasan pada siklus I yaitu 70,83% dan meningkat pada

siklus II yaitu menjadi 91,67%.

Dari data tes awal, tes siklus I dan tes siklus II dapat disimpulkan

bahwa pemahaman konsep bilangan pecahan mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Daftar Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes siklus

II Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

Keterangan Tes

Awal Tes Siklus

I Tes Siklus

II

Nilai Terendah 36 53 63

Nilai Tertinggi 88 90 100

Rata-rata nilai 60,79 74,54 88,75

Siswa belajar tuntas 36% 70,83% 91,67%

Dari tabel 4.7 dapat dibuat grafik seperti dibawah ini:

Page 96: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan

dari Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II pada Siswa Kelas III

SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

1) Nilai yang terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 36; pada

tes siklus I sebesar 53 kemudian pada tes Siklus II memperoleh 63.

2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 88,

mengalami kenaikan pada tes siklus pertama sebesar 90 dan

optimal pada siklus kedua menjadi 100.

3) Nilai rata-rata siswa dalam satu kelas keseluruhan juga terjadi

peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 60,79 ; tes siklus I 74,54 ;

dan siklus II meningkat sebesar 88,75.

4) Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan di atas 65) pada tes

awal 36%; tes siklus I 70,83%; tes siklus II 91,67%.

Dari analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus

II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam

melaksanakan pembelajaran semakin sabar dan luwes dengan kekurangan-

kekurangan kecil yang tidak begitu berarti, sehingga tindakan perbaikan

dihentikan pada siklus II.

0

20

40

60

80

100

120

tes awal tes siklus I tes siklus II

rata-rata nilai

siswa belajar tuntas

nilai terendah

nilai tertinggi

Page 97: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Keaktifan siswa dilihat dari Aspek Afektif

1) Siklus I

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Aspek Afektif Siklus I Siswa Kelas III SD Negeri

01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

No Kategori Frekuensi Persentase

1 A 3 13%

2 B 12 50%

3 C 9 37,5%

4 D 0 0%

Gambar 4.7 Grafik Nilai Aspek Afektif Siswa Kelas III Siklus I

Tabel 4.8 dan gambar 4.7 menjelaskan bahwa yang memperoleh

A sebanyak 3 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh B sebanyak

12 siswa atau 50%. Siswa yang memperoleh C sebanyak 9 siswa atau

13%

50%

37,5%

0%0

2

4

6

8

10

12

14

A B C D

Frekuensi

Page 98: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

37,5%. Siswa yang memperoleh D sebanyak 0 siswa atau 0 %. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai sikap atau afektif siswa sudah baik, terbukti

dengan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai B dengan rata-rata

kelas 72,15 atau dengan kategori baik (lampiran 22 halaman 194).

2) Siklus II

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada pembelajaran

siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Aspek Afektif Siklus II Siswa Kelas III SD Negeri 01

Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

No Kategori Frekuensi Persentase

1 A 8 33,33% 2 B 13 54,17% 3 C 3 13% 4 D 0 0%

Gambar 4.8 Grafik Nilai Aspek Afektif Siswa Kelas III Siklus II

Tabel 4.9 dan gambar 4.8 menjelaskan bahwa yang memperoleh

kategori nilai A sebanyak 8 siswa atau 33,33%. Siswa yang

memperoleh nilai B sebanyak 13 siswa atau 54,17%. Siswa yang

33,33%

54,17%

13%

0%0

2

4

6

8

10

12

14

A B C D

frekuensi

Page 99: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

memperoleh C sebanyak 3 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh

D sebanyak 0 siswa atau 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sikap

atau afektif siswa sudah cukup baik, karena siswa yang mendapat

nilai C sudah berkurang.. Nilai rata-rata kelas menjadi 76,88 atau

dengan kategori baik (lampiran 23 halaman 196).

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif

pada pembelajaran siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.

Data-data observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada

pembelajaran siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II

pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran

2011/2012.

Siklus Persentase

Siklus I 62,5% Siklus II 87,5%

Dari tabel 4.10 dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

62,5%

87.5%

0102030405060708090

100

Siklus I Siklus II

Persentase

Page 100: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan rata-rata Nilai Keaktifan Siswa Aspek

Afektif pada Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas III SD Negeri

01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

Tabel 4.10 dan gambar 4.9 dapat diketahui bahwa nilai aspek afektif

pada pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III

terjadi peningkatan. Pada siklus I mencapai 62,5% atau 15 siswa yang

termasuk dalam kategori minimal baik, pada siklus II meningkat menjadi

87,5% atau 21 siswa dalam kategori sangat baik.

b. Keaktifan siswa dilihat dari aspek Psikomotor

1) Siklus I

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek Psikomotor pada

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Distribusi Aspek Psikomotor Siklus II Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012

No Kategori Frekuensi Persentase

1 A 3 13% 2 B 10 41,67% 3 C 11 45,83% 4 D 0 0%

Berdasarkan tabel 4.11, maka dapat dibuat grafik yaitu sebagai buram.

Page 101: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Gambar 4.10 Grafik Nilai Aspek Psikomotorik Siswa Kelas III Siklus I

Tabel 4.11 dan gambar 4.10 menjelaskan bahwa yang memperoleh

kategori nilai A sebanyak 3 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh nilai B

sebanyak 10 siswa atau 41,67%. Siswa yang memperoleh C sebanyak 11

siswa atau 45,83%. Siswa yang memperoleh D sebanyak 0 siswa atau 0%.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai psikomotorik siswa sudah baik. Nilai rata-

rata kelas yaitu 70,69 atau dengan kategori baik (lampiran 24 halaman 198).

2) Siklus II

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek Psikomotorik pada pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Aspek Psikomotor Siklus II Siswa Kelas III SD

Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012.

No Kategori Frekuensi Prosentase

1 A 8 33,3% 2 B 13 54,17% 3 C 3 13% 4 D 0 0%

Dari tabel 4.12 dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

13%

41,67%45,83%

0%0

2

4

6

8

10

12

A B C D

Page 102: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 4.11 Grafik Nilai Aspek Psikomotorik Siswa Kelas III Siklus II

Tabel 4.12 dan gambar 4.11 menjelaskan bahwa yang memperoleh

kategori nilai A sebanyak 8 siswa atau 33,33%. Siswa yang memperoleh

nilai B sebanyak 13 siswa atau 54,17%. Siswa yang memperoleh C

sebanyak 3 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh D sebanyak 0 siswa

atau 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai psikomotorik siswa sudah baik.

Nilai rata-rata kelas yaitu 77,22 atau dengan kategori baik (lampiran 25

halaman 200).

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa dari aspek

psikomotorik pada pembelajaran siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Data-data observasi terhadap siswa dari aspek psikomotorik

pada pembelajaran siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II pada

Siswa Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012.

Siklus Nilai Rata-rata

Siklus I 54,17%

Siklus II 87,5%

Dari tabel 4.13 dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

33,33%

54,17%

13%

0%0

2

4

6

8

10

12

14

Page 103: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa Kelas III

Tabel 4.13 dan gambar 4.12 dapat diketahui bahwa nilai aspek afektif pada

pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III terjadi

peningkatan pada siklus I mencapai 54,17% atau 13 siswa yang termasuk dalam

kategori minimal baik, pada siklus II meningkat menjadi 87,5% atau 21 siswa

dalam kategori minimal sangat baik.

Penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran

matematika tentang pemahaman konsep bilangan pecahan dapat meningkatkan

keaktifan pembelajaran. Hal ini dibuktikan oleh aktivitas siswa yang semakin

meningkat baik dari segi afektif maupun psikomotorik. Peningkatan ini terlihat

dari observasi aspek afektif dan psikomotorik siswa dari siklus I dan siklus

II.yang masing-masing dilakukan tiga kali pertemuan. Hasil peningkatan tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Pemahaman Konsep

Bilangan Pecahan Siswa Kelas III

No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

1 Afektif 62.5% 87.5%

2 Psikomotor 54.17% 87.5%

Rata-rata Keaktifan 58.3% 87.5%

54,17%

87,5%

0102030405060708090

100

Siklus I Siklus II

Persentase

Page 104: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dari tabel 4.14 dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Pemahaman Konsep

Bilangan Pecahan Siswa Kelas III

Tabel 4.14 dan gambar 4.13 dapat dijelaskan bahwa terdapat

peningkatan pada aspek afektif dan psikomotorik. Peningkatan pada kedua

aspek tersebut sudah menunjukkan bahwa keaktifan pembelajaran pemahaman

konsep bilangan pecahan terjadi peningkatan pada siklus I mencapai 58,3%

atau 14 siswa dari 24 siswa terlibat aktif, di siklus II meningkat menjadi 87,5%

atau 21 siswa dari 24 siswa yang terlibat aktif.

3. Hasil Observasi terhadap Guru

Bedasarkan hasil observasi, aktivitas guru mengalami peningkatan

pada pembelajaran siklus I, siklus II. Pada pembelajaran siklus I (lampiran 26

halaman 202), rata-rata skor hasil observasi terhadap guru pada pertemuan

pertama 2,6 ; pada pertemuan kedua 3,0 ; dan pada pertemuan ketiga 3,5. Jadi

rata-rata skor aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I adalah 3,0 (baik).

Hasil observasi terhadap guru pada siklus II (lampiran 27 halaman

204) yaitu, pada pertemuan pertama 3,5 ; pada pertemuan kedua 3,7 dan pada

pertemuan ketiga 3,8. Jadi rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II

adalah 3,6 (sangat baik). Dari data observasi terhadap aktivitas guru pada

pembelajaran siklus I dan siklus II maka dapat dilihat pada tabel 4.14.

0102030405060708090

100

Siklus I Siklus II

Afektif

Psikomotor

Rata-rata Keaktifan

Page 105: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.15 Skor aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I dan siklus II Siswa

Kelas III SD Negeri 01 Dagen Tahun Ajaran 2011/2012.

No Pertemuan Skor

Siklus I Siklus II

1 I 2,6 3,5

2 II 3,0 3,7

3 III 3,5 3,8

Rata-rata 3,0 3,6

Dari tabel 4.15 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Nilai Siklus

Hasil data observasi kinerja guru diatas menyatakan bahwa

keterampilan guru dalam mengajar mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-

rata nilai kinerja guru yaitu 3,0 kemudian pada siklus II meningkat menjadi

3,6.

3

3.6

00.5

11.5

22.5

33.5

4

Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata

Page 106: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus selama enam kali pertemuan, maka dapat ditarik simpulan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat

meningkatkan:

1. Pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01

Dagen. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai

rata-rata klasikal dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar materi

pecahan pada setiap siklusnya. Pada kondisi awal nilai pemahaman konsep

bilangan pecahan dengan rata-rata klasikal 60,79, siklus I nilai pemahaman

konsep bilangan pecahan dengan rata-rata klasikal 74,54, siklus II nilai

pemahaman konsep bilangan pecahan dengan rata-rata klasikal 88,75. Tingkat

ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal sebanyak 9 siswa atau 36%, siklus I

yaitu 17 siswa atau 70,83%, siklus II sebanyak 22 siswa atau 91,67%.

Berdasarkan peningkatan tersebut maka penggunaan pendekatan matematika

realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa

kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.

2. Keaktifan pembelajaran pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa kelas

III SD Negeri 01 Dagen. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya

peningkatan rata-rata aktivitas siswa dari aspek afektif dan aspek psikomotorik

pada setiap siklusnya. Pada siklus I keaktifan mencapai 58,3% atau 15 siswa

terlibat aktif. Pada siklus II keaktifan meningkat menjadi 87,5% atau 21 siswa

terlibat aktif. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan matematika

realistik dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran pemahaman konsep

bilangan pecahan pada siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Karanganyar tahun

ajaran 2011/2012.

Page 107: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

B. Implikasi

Penggunaan penerapan pendekatan matematika realistik dalam

pembelajaran Matematika materi pecahan terbukti dapat meningkatkan

pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan pembelajaran pada siswa

kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar tahun ajaran 2011/2012. Hal ini

dibuktikan dengan adanya simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoretis

dan implikasi praktis hasil penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Implikasi teoretis dari penelitian ini, setelah terlaksananya kegiatan

penelitian dan ditemukan hasil penelitian seperti yang dijelaskan pada

simpulan, bahwa dengan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan

pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan pembelajaran. Hasil

penelitian tersebut memperkuat suatu teori mengenai pendekatan matematika

realistik, yaitu:

a. Penggunaan pendekatan matematika realistik dapat mendorong siswa

untuk membangun sendiri pengetahuannya, sehingga siswa tidak pernah

lupa tentang hal yang dipelajari. Suasana dalam proses pembelajaran

menjadi menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan,

sehingga siswa tidak cepat bosan untuk belajar Matematika. Keberanian

siswa meningkat karena siswa harus menjelaskan jawabannya.

Kerjasama dalam kelompok juga meningkat. Selain itu siswa menjadi

terbiasa berfikir dan mengemukakan pendapat.

b. Partisipasi siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang

semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi lebih hidup dan

menyenangkan dan pada akhirnya pemahaman konsep bilangan

pecahan siswa kelas III SD Negeri 01 Dagen Jaten Karanganyar.

Page 108: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa pembelajaran

pemahaman konsep bilangan pecahan dengan pendekatan matematika realistik

dapat meningkatkan dalam penguasaan materi, sehingga dapat diperoleh hasil

yang maksimal. Hal ini terbukti pada adanya peningkatan pemahaman konsep

bilangan pecahan dengan jumlah 22 siswa yang mendapat nilai di atas KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan bagi guru dan calon guru untuk dapat meningkatkan keefektifan

strategi dalam proses belajar mengajar dan untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran sehubungan dengan prestasi dan hasil belajar siswa. Penelitian

ini juga dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang

sejenis, terutama untuk membawa siswa agar lebih terlibat aktif dalam

pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan

pembelajaran khususnya pembelajaran Matematika untuk meningkatkan

keaktifan pembelajaran dan meningkatkan pemahaman konsep bilangan

pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dengan cara

memberikan fasilitas yang menunjang pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru dalam mengajar hendaknya menggunakan pendekatan

matematika realistik dalam pembelajaran Matematika khususnya materi

pecahan. Penggunaan pendekatan matematika realistik dimaksudkan agar

pembelajaran tidak membosankan dan dapat mengaktifkan siswa. Pada

umumnya dalam pembelajaran Matematika guru masih kesulitan dalam

menerapkan strategi dan memilih metode pembelajaran yang tepat. Oleh

karena itu, setelah penelitian ini, hendaknya guru mampu memilih metode

Page 109: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN …... · meningkatkan pemahaman konsep bilangan pecahan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

yang kiranya tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Matematika.

Hendaknya guru mencoba menerapkan pendekatan matematika realistik

pada materi lain supaya kegiatan pembelajaran lebih efektif dan berkualitas.

Pendekatan matematika realistik terbukti sangat membantu siswa dalam

memahami materi yang bersifat abstrak karena materi akan dikaitkan

dengan kehidupan nyata siswa sehingga mudah bagi siswa untuk menerima

materi tersebut. Selain itu, pendekatan matematika realistik melatih siswa

untuk mandiri dan lebih banyak berkomunikasi serta berdiskusi dengan

siswa lain maupun dengan guru kelas untuk menyelesaikan masalah

berdsarkan LKS yang telah diberikan oleh guru. Pembelajaran ini juga akan

menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak menegangkan bagi

siswa. Selain itu, pembelajaran juga didasarkan pada kehidupan nyata siswa.

Sehingga pembelajaran ini dapat memberikan pembelajaran yang bermakna

bagi siswa.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya lebih berperan aktif dengan menyampaikan ide atau

pemikiran pada proses pembelajaran matematika khususnya pemahaman

konsep bilangan pecahan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar dan memperoleh hasil yang maksimal.

b. Penerapan pendekatan matematika realistik, hendaknya dimanfaatkan

dengan baik oleh siswa untuk menggunakan sumber dan media yang

berasal dari dunia nyata siswa dalam memahami konsep pecahan.

c. Penerapan pedekatan matematika realistik, hendaknya dimanfaatkan

dengan baik oleh siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain maupun

dengan guru kelas dalam pembelajaran matematika terutama pemahaman

konsep bilangan pecahan.

d. Siswa hendaknya selalu aktif bertanya kepada guru apabila merasa

kurang paham dengan materi yang diberikan oleh guru.

e. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajar tentang konsep bilangan

pecahan dalam kehidupan sehari-hari.