peningkatan minat dan prestasi belajar … · tipe tai pada operasi penjumlahan pecahan siswa kelas...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TAI PADA OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN
SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agata Imelda Chandra
NIM: 081134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
May be it’s difficult but it
isn’t impossible
Dengan tulus, ku persembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orang tuaku, adikku, kekasihku, keluargaku dan
teman-temanku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 April 2012
Penulis
Agata Imelda Chandra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agata Imelda Chandra
NIM : 081134010
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada Operasi Penjumlahan Pecahan
Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran
2011/2012 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat
yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 27 April 2012
Yang menyatakan
Agata Imelda Chandra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI pada Operasi Penjumlahan Pecahan Siswa Kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
Agata Imelda Chandra
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tentang materi penjumlahan
pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI tahun pelajaran
2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada
tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 31 siswa. Objek penelitian adalah
peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
tentang materi penjumlahan pecahan. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua
siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tertulis,
observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal rata-rata skor minat siswa
sebelum dikenai tindakan adalah 8,03. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, rata-rata skor
minat siswa menjadi 10,7. Pada siklus II, rata-rata skor minat siswa meningkat
menjadi 13,25.
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, nilai rata-rata siswa kelas IV
tahun pelajaran 2010/2011 adalah 60 dan persentase yang mencapai KKM yaitu
35,4%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat
menjadi 74,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi
72,73%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat
secara signifikan menjadi 78,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM pada
siklus II menjadi 83,87%.
Berdasarkan hasil refleksi, disarankan kepada guru untuk melaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang
menyajikan pembelajaran yang berangkat dari siswa dan guru hanya sebagai
fasilitator. Namun, dalam pelaksanaan guru harus mampu me-manage waktu dan
memberikan perhatian yang merata kepada setiap siswa.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, pembelajaran kooperatif tipe TAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
The Increase of Interest and Study Achievement Using Cooperative Learning
Model type TAI on Fractions Counting Operation Students Grade IV SD
Kanisius Wirobrajan Even Semester Course Year 2011/2012
Agata Imelda Chandra
Sanata Dharma University
2012
This research was made to know the increase of interest and study
achievement of SD Kanisius Wirobrajan students grade IV about fractions
counting material using cooperative learning model TAI course year
2011/2012.The type of research which was used was Classroom Action Research
(CAR).
The subjects of the research were the students of SD Kanisius Wirobrajan
grade IV course year 2011/2012, there were 31 students in total. The object of the
research was the increase of interest and students’ study achievement in math
about fractions counting material. The researcher did the research in two cycles,
where each cycle consisted of planning, execution, observation, and reflection.
The researcher used written test, observation, and interview as the techniques to
gather the data. The data which was got was analyzed quantitative descriptively.
The result of the research showed that the initial data before the students
were given an action was 8,03. After the action by using cooperative learning
model type TAI on the first cycle was given, the average of students interest
became 10,7. In the second cycle, the average of students interest criterion
increased became 13,25.
Whereas the result of the research about students’ learning achievements
before the students were given an action by using cooperative learning model type
TAI, the average of students’ marks grade IV course year 2010/2011 was 60 and
the percentage of students who passed KKM was low, 35,4%. After the
action was given on the first cycle, students’ marks average increased became
72,73%. Next, it was continued on the second cycle, the average of students’
marks increased significantly became 78,35 and the percentage of the students
who passed KKM on the second cycle became 83,87% .
Based on the results of the reflection, it was advisable for teachers to
implement cooperative learning teaching model TAI type that presents a set of
learning process with students and teacher as the facilitator only. However, at the
process of the implementation, the teacher must be able to manage time and give
equal attention to each student.
Key words: interests, achievement, cooperative learning type of TAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama menulis skripsi ini ada berbagai suka, duka dan tantangan yang
harus penulis hadapi. Namun, karena kuasa dan campur tangan Allah yang
senantiasa menaungi penulis dan keterlibaran pihak-pihak yang membantu, semua
hal itu dapat teratasi.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bentuk
apapun, kepada:
1. Bapak Drs. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing II yangtelah memberikan
dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.
5. Bapak Hr. Klidiatmoko, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.
6. Bapak Thomas Heri, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan,
yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan-masukan yang
bermanfaat bagi penulis.
7. Siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang telah bersedia menjadi subjek
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Bapak, Ibu, dan Adik tercinta, yang telah memberikan dukungan semangat,
doa dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Kakakku tersayang Woko yang telah memberikan dukungan dan kasih
sayang kepada penulis selama skripsi
10. Teman-teman sekamar di Asrama Syantikara, Chandra, Sari, Deta, Kak Icha,
Anna, Palma dan Ratna yang telah memberikan dukungan selama penulis
menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman penulis, Tina, Joko dan semua teman kelas B angkatan 2008
yang telah membantuku dalam karya dan doa selama skripsi.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 27 April 2012
Penulis
Agata Imelda Chandra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................... 4
C. Perumusan Masalah ................................................................ 4
D. Pemecahan Masalah ................................................................ 5
E. Batasan Pengertian .................................................................. 5
F. Tujuan Penelitian . ................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 8
B. Minat ........................................................................................ 10
C. Prestasi Belajar ........................................................................ 17
D. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 21
E. Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ............................................ 26
F. Kompetensi Dasar ................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada materi
penjumlahan pecahan ............................................................... 35
H. Kerangka Pikir ......................................................................... 37
I. Hipotesis Tindakan .................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 40
B. Setting Penelitian ..................................................................... 42
C. Rencana Tindakan ................................................................... 44
D. Instrumen Penelitian ................................................................ 51
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................... 58
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 66
G. Analisis Data ........................................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 72
B. Pembahasan ............................................................................. 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 101
B. Saran ........................................................................................ 104
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian................................................................................ 43
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Minat ............................................ 51
Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi ......................................... 52
Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 53
Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 53
Tabel 6. Rubrik Pengamatan Minat ................................................................ 54
Tabel 7. Panduan Wawancara kepada Siswa .................................................. 56
Tabel 8. Panduan Wawancara kepada Guru .................................................... 56
Tabel 9 Rubrik Penilaian Aspek Afektif. ....................................................... 57
Tabel 10. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik ............................................ 58
Tabel 11. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ................... 61
Tabel 12. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 62
Tabel 13. Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrument .................................... 64
Tabel 14. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I ................................. 66
Tabel 15. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II ............................... 66
Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa .................................... 68
Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa .................................. 68
Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Awal dengan Siklus I ........... 85
Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Minat Siklus I dengn Siklus II ...................... 86
Tabel 20. Hasil Uji t Minat Kondisi Awal dengan Siklus I ............................ 87
Tabel 21. Hasil Uji t Minat Siklus I dengan Siklus II ..................................... 88
Tabel 22. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ................................... 90
Tabel 23. Hasil Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa .............................. 91
Tabel 24. Hasil Uji t Dua sampel Prestasi Belajar Siswa ............................... 91
Tabel 25. Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa .......................................... 95
Tabel 26. Kriteria Minat Belajar Siswa ......................................................... 95
Tabel 27. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ....................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model PTK Kemmis dan Mc Tagart ............................................. 39
Gambar 2. Peningkatan Minat Belajar Siswa ................................................ 83
Gambar 3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa................................................ 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 109
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ........................................................... 113
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 2 ........................................................... 118
Lampiran 2. RPP Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 123
Lampiran 2. RPP Siklus II Pertemuan 2 ......................................................... 128
Lampiran 3. LKS Siklus I Pertemuan 1 .......................................................... 133
Lampiran 3. LKS Siklus I Pertemuan 2 .......................................................... 138
Lampiran 3. LKS Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 141
Lampiran 3. LKS Siklus II Pertemuan 2 ......................................................... 146
Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 149
Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 151
Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus II Pertemuan 1 .............................................. 153
Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus II Pertemuan 2 .............................................. 156
Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 158
Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 160
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Afektif .............................................................. 162
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Psikomotorik ................................................... 163
Lampiran 7. Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran .............................. 164
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas soal ................................................................ 169
Lampiran 9. Indeks Kesukaran Soal ................................................................ 171
Lampiran 10. Data Awal Minat Siswa ............................................................ 177
Lampiran 10. Skor Minat Siswa Siklus I ........................................................ 178
Lampiran 10. Skor Minat Siswa Siklus II ...................................................... 179
Lampiran 10. Peningkatan Minat Siswa .......................................................... 180
Lampiran 11. Data Awal Prestasi Belajar Siswa ............................................ 181
Lampiran 11. Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................ 183
Lampiran 11. Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................... 184
Lampiran 11. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................ 185
Lampiran 12. Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................... 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 13. Notulen Refleksi ........................................................................ 195
Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ............................................. 207
Lampiran 15. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ............... 208
Lampiran 16. Foto-foto ................................................................................... 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan nyata. Peran matematika sangat penting bagi
kehidupan manusia. Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada
kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran dan sebagainya.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup
memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.
Matematika di sekolah dasar (SD) mengutamakan agar siswa mengenal,
memahami, serta mahir menggunakan bilangan kaitannya dengan praktek
dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan pembelajaran matematika di SD
diukur dari pencapaian nilai di atas rata-rata dan penguasaan materi.
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diperkenalkan sejak
kelas satu SD. Banyak orang yang beranggapan bahwa mata pelajaran ini susah
dimengerti karena sebagian besar berkaitan dengan hitung-hitungan. Dalam
pelajaran ini ada beberapa materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas IV,
diantaranya mengenai pecahan. Dalam pecahan itu sendiri, siswa dikenalkan
dengan penyelesaian soal yang memiliki penyebut sama dan tidak sama.
Belajar Matematika bukan sesuatu yang harus dihafalkan, melainkan
sesuatu yang harus dipahami dan dipraktekkan. Kegiatan pembelajaran
Matematika bisa diajarkan dengan cara yang bervariasi. Kevariasian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran akan membuat kegiatan pembelajaran
menjadi menyenangkan dan menggairahkan sehingga siswa akan senang untuk
mengikutinya.
Siswa akan senang mengikuti pelajaran matematika jika mereka tidak
merasa tertekan dan bosan. Siswa lebih senang belajar bersama-sama dengan
temannya dibandingkan hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya. Hal ini
disebabkan karena siswa bisa lebih mengekspresikan jawabannya tanpa ada
rasa takut dan salah. Jika siswa senang mengikuti kegiatan pembelajaran maka
secara alami siswa akan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Rasa
senang dan keaktifan siswa dalam megikuti kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi minat siswa. Minat sangatlah penting dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi maka prestasi
belajarnya akan baik. Namun sebaliknya, siswa yang memiliki minat belajar
rendah maka prestasi belajarnya akan rendah.
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar dapat berupa prestasi akademik dan non
akademik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada prestasi
akademik.
Berdasarkan kegiatan observasi yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa
ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan, wajah nampak
murung dan bosan, berbicara dengan temannya, dan tidak mau mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Situasi seperti ini diperkuat dengan hasil
wawancara dengan guru. Hasil ulangan harian matematika siswa kelas IV SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kanisius Wirobrajan pada materi penjumlahan pecahan, diperoleh 64,6 %
siswanya mendapatkan nilai di bawah 70. Pembelajaran dikatakan berhasil
dengan baik apabila siswa dapat menguasai materi dengan mendapat nilai 70,
yaitu batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan dalam
kurikulum sekolah.
Berdasarkan fakta-fakta yang tersebut di atas diduga siswa mengalami
minat yang rendah dan kesulitan belajar mengenai operasi penjumlahan
pecahan pada pelajaran matematika. Hal ini bisa terjadi kemungkinan
disebabkan karena siswa belum memahami konsep dasar pecahan. Guru dalam
kegiatan pembelajaran hanya menerangkan secara singkat materi pembelajaran.
Kemudian siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku
paket dan dibahas secara bersama-sama. Hal ini diduga sebagai penyebab
rendahnya minat belajar matematika karena kegiatan pembelajaran seperti ini
membosankan dan semakin mencerminkan anggapan bahwa matematika
adalah pelajaran yang membosankan, sulit dan menyeramkan.
Melihat fakta tersebut peneliti akan mencoba untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualization) melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan untuk membuktikan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TAI
dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada operasi penjumlahan
pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini, difokuskan pada penggunaan metode
Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk meningkatkan
minat dan prestasi belajar dalam operasi penjumlahan pecahan berpenyebut
sama dan berpenyebut berbeda pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasannya, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas
IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas
IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012?
3. Apakah penggunaan model Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran
2011/2012?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya minat dan prestasi belajar pada materi penjumlahan
pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun
pelajaran 2011/2012 akan diatasi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI.
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda mengenai masalah yang
sedang dibahas, maka peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
1. Minat belajar
Minat belajar adalah kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam
beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan
manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
3. Model kooperatif tipe TAI
Model Kooperatif tipe TAI merupakan kombinasi antara belajar secara
kooperatif dengan belajar secara individual. Siswa tetap dikelompokkan,
tetapi setiap siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
masing, setiap anggota kelompok saling membantu dan mengecek. Namun,
sebelum siswa masuk dalam kelompok siswa mengalami pembelajaran
individual.
4. Pecahan
Pecahan adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian
benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara guru menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI agar dapat meningkatkan minat siswa dalam
mempelajari materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV semester 2 SD
Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara guru menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
mempelajari materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan model kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi
penjumlahan pecahan siswa kelas IV semester 2 SD Kanisius Wirobrajan
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
G. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman melakukan PTK khususnya dalam
penggunaan model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dalam materi operasi
penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.
2. Bagi sekolah
Dapat menambah dokumen hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
3. Bagi Prodi
Menambah bahan bacaan terkait dengan PTK khususnya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam upaya meningkatkan minat
dan prestasi belajar pada operasi penjumlahan pecahan pada siswa kelas V
SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
4. Bagi guru
Dapat dijadikan inspirasi untuk melakukan penelitian yang dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
5. Bagi siswa
Dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi penjumlahan
pecahan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI siswa kelas
IV SD Kanisius Wirobrajan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil penelitian yang relevan
Pada bagian ini akan dipaparkan penelitian yang relevan, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Retna Kusumaningrum program
studi Pendidikan Matematika tahun 2007 (skripsi tidak diterbitkan) dengan
judul “Keefektifan Model Pembelajaran tipe TAI melalui Pemanfaatan LKS
Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajar Genjang dan
Belah Ketupat pada Siswa kelas VII SMPN 11 Semarang Tahun Pelajaran
2006/2007”. Hasil penelitiannya adalah:
Rata-rata hasil kelompok belajar eksperimen (menggunakan
pembelajaran Kooperatif tipe TAI) 72,28% dan kelompok kontrol
(menggunakan model pembelajaran langsung) sebesar 63,50%. Hasil
uji t hitung = 3,014 > t tabel 1,66, yang berarti bahwa rata-rata hasil
belajar kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil
belajar kelompok kontrol. Hasil uji ketuntasan pada kelas eksperimen
diperoleh t hitung = 3,35 > t tabel (-1,69) yang berarti hasil belajar
siswa telah mencapai ketuntasan belajar >65.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI lebih efektif daripada model pembelajaran
langsung untuk meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan
jajar genjang dan belah ketupat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Fajar Habib Maulana Program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Prasekolah tahun 2011 (skripsi tidak
diterbitkan) dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization
(TAI) Pada Matematika Kelas V SDN Gembongan 07 Kabupaten Blitar”.
Hasil penelitiannya adalah:
a. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada matematika di
kelas V sudah sangat baik. Hal ini didukung dengan sudah munculnya
semua aspek/komponen model pembelajaran Kooperatfi tipe TAI pada
saat pembelajaran berlangsung.
b. Hal itu juga diikuti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang
sangat baik pula. Persentase ketuntasan belajar siswa pada pratindakan
adalah 13,04%, pada siklus I adalah 65,22% dan pada siklus II adalah
91,3%.
Dari beberapa penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya di
SD. Penelitian dilakukan bukan sekedar untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa, namun juga meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran
matematika operasi penjumlahan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Minat Belajar
1. Pengertian minat
Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang,
baik yang berupa studi, kerja, hobi, atau aktivitas apapun adalah minat.
Menurut Muhibbin (1995:136) minat adalah kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Doyles Fryer dalam Nurkancana (1983:224) minat adalah gejala psikis
yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan
senang pada individu. Begitu pula dalam Surya (2003:67), minat dapat
diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu
obyek.
Djaali (2007:122) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari,
mengagumi atau memiliki sesuatu. Selain itu, minat merupakan bagian dari
ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Djaali juga
menyebutkan minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk
suatu hal.
Sedangkan menurut Slameto (1988:180) minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat.
Dari beberapa pengertian minat di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa minat adalah perasaan senang dan tertarik pada suatu obyek, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kesenangan itu lalu cenderung untuk memperhatikan dan akhirnya aktif
berkecimpung dalam obyek tersebut. Seseorang yang berminat terhadap
suatu aktivitas akan memperhatikannya secara konsisten dengan rasa
senang.
Apabila dikaitkan dengan aktivitas belajar, minat belajar merupakan
salah satu alat atau alasan untuk siswa melakukan aktivitas belajar. Tanpa
adanya minat dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka ia
akan ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang
optimal seperti yang diharapkan.
2. Aspek-aspek minat belajar
Minat dapat diartikan sebagai ketertarikan terhadap suatu objek.
Ketertarikan dapat mendorong individu mempelajari dan menekuni hal yang
berkaitan dengan minat. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses
belajar dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian
menghasilkan suatu penilaian.
Penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang.
Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar
itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan mengenal adanya
ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang
dihadapinya. Hurlock (1989: 116-118) mengatakan minat merupakan hasil
dari pengalaman atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa
minat memiliki dua aspek yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Aspek kognitif
Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang
membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.
b. Aspek afektif
Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan
minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan
tindakan seseorang.
Berdasarkan uraian tersebut, maka minat terhadap mata pelajaran
Matematika yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi
dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang
yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian
kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif maka
akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat.
3. Faktor-faktor pendorong minat
Minat didorong oleh motivasi. Motivasi adalah tenaga yang
mendorong individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. Menurut
Kartawidjaja (1987:183-184) minat dimanifestasikan berdasarkan
komponen drive (dorongan) yang mendorongnya, antara lain:
a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Dorongan keadaan, keadaan yang didorong oleh dorongan determinan di
atas.
c. Kegiatan mencapai tujuan. Komponen ini dilandasi oleh komponen
dorongan determinan dan dorongan keadaan. Jika tujuan dicapai berarti
dorongan pertama dan kedua di atas terpenuhi.
d. Tercapainya tujuan oleh individu
e. Mengendurnya dorongan karena tujuan telah dicapai, serta keinginan dan
kebutuhan telah terpenuhi.
f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain
yang baru, menghendaki pemuasannya.
Keenam komponen itu bekerja berhubungan, atau berkelanjutan dari
yang pertama hingga yang terakhir, sebagai landasan tumbuhnya minat
seseorang untuk bertindak atau memusatkan perhatiannya ke dalam suatu
hal.
Menurut Sardiman (1986: 93-94) beberapa cara untuk menciptakan
minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada
masa lampau
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil
yang lebih baik
d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa
bosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Disamping memanfaatkan
minat yang telah ada, Tranner dan Tranner (1975) dalam Slameto
(1988:181) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk
minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan
pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu,
menguraikan kegunaan dimasa yang akan datang. Rooijakkers (1980) dalam
Slameto (1988:181) berpendapat hal ini dapat pula divariasi dengan cara
menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang
sudah diketahui kebanyakan siswa.
Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil. Pengajar dapat menggunakan
insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat
yang dipakai untuk membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu yang
tidak mau dilakukannya dengan baik. Diharapkan dengan pemberian
insentif akan membangkitkan motivasi siswa dan minat siswa terhadap
bahan yang diajarkan akan muncul.
4. Cara mengukur minat
Pada penelitian ini, minat siswa akan diukur menggunakan penilaian
non tes. Masidjo (1995: 59) mengemukakan bahwa non tes merupakan
rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dalam suatau situasi yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan
untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara
konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa
pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan
wawancara.
Peneliti melakukan observasi untuk memperoleh data tentang minat
siswa. Pengertian observasi menurut Zainal Arifin (2009:153) adalah suatu
proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan
rasional mengenai bebagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Peneliti juga
mengisi lembar pengamatan siswa selama melakukan kegiatan observasi.
Selain menggunakan observasi, untuk mengetahui minat siswa di
lakukan kegiatan wawancara terhadap siswa dan guru. Hasil dari kegiatan
wawancara digunakan untuk mendukung hasil observasi minat siswa.
Menurut Wijaya Kusumah (2010: 77) wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan
yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek, sehingga segala sesuatu
yang ingin diungkap dapat digali dengan baik.
5. Indikator minat
Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan
melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
cara untuk mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan menganalisa
kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau obyek yang disenanginya.
Minat adalah motif yang mendorong individu untuk melakukan dan aktif
dalam kegiatan tertentu.
Slameto (1988: 180) mengungkapkan bahwa Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat
terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap subyek tersebut.
Selain itu, menurut Djamarah (2008: 166-167) mengungkapkan bahwa
minat dapat diekspresikan anak didik melalui:
a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya
b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan
c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa minat belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana minatnya dalam
melakukan aktivitas mereka senangi, ikut terlibat dalam kegiatan
pembelajaran dan perhatian yang mereka berikan. Dengan demikian,
indikator minat yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah:
a. Perasaan senang.
b. Kemauan untuk mengembangkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Perhatian dalam belajar.
d. Keterlibatan siswa dalam belajar.
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Winkel (1987:36) belajar ialah suatu aktivitas mental/ psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan – pemahaman,
ketrampilan dan nilai – sikap. Perubahan itu relatif konstan dan berbekas.
Menurut Muhibbin (1995 : 88) belajar adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Menurut Slameto (1988: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disebut sebagai hasil dari
suatu proses belajar dari interaksi dengan lingkungan yang tertentu,
ketrampilan, sikap dan konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh
individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu
tertentu. Prestasi Belajar dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer
(1991:1190) adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap mata
pelajaran yang akan dibuktikan melalui hasil tes. Begitu pun, Sudjana
(1996: 203) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Surya (2003: 67) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan
seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah yang
dinyatakan dengan nilai-nilai prestasi belajar berdasarkan hasil belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1992: 22). Klasifikasi hasil
belajar yang lazim digunakan adalah klasifikasi dari Benyamin Bloom.
Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, analisis atau penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Dua
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya
merupakan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif terdiri dari 5 aspek yaitu
penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisai
(pendalaman) dan karakterisasi (pendalaman). Sedangkan ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
psikomotorik terdiri dari 2 aspek yaitu keterampilan bergerak dan bertindak
serta kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal.
Pada umumnya prestasi belajar yang dinyatakan dengan nilai-nilai
merupakan hasil belajar pada ranah kognitif. Namun untuk memperoleh
prestasi belajar yang baik, ranah afektif dan psikomotorik juga dianggap
penting. Ketiga ranah ini diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang
terjadi sebagai prestasi belajar, baik yang berdimensi cipta dan rasa, maupun
karsa yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh siswa setelah
melakukan evaluasi/tes.
Oleh karena itu, prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan hasil
belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi terhadap
prestasi belajar dilakukan guru dengan menggunakan alat evaluasi berupa
tes dan non tes. Melalui evaluasi tes dan non tes, siswa dituntut untuk
menunjukkan prestasi tertentu.
Hasil data yang diperoleh akan diakumulasikan dalam bentuk nilai
yang berupa angka. Dimana angka tersebut mampu menunjukkan prestasi
tertentu. Berdasarkan prestasi-prestasi yang dicapai siswa tersebut, guru
dapat mengetahui hasil belajar yang diharapkan telah tercapai atau tidak.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 130-131) prestasi yang
dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka
membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Yang tergolong faktor internal adalah:
a. Faktor jasmani baik yang (fisiologis) baik yang bersifat bawaan
maupun yang dipeoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas:
1) Faktor intelektif yang meliputi:
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian
diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
D. Tinjauan Umum Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pembelajaran Kooperatif
Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta
harapan masa depan yang berbeda-beda. Melalui perbedaan itu manusia
dapat saling asah, asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Dengan
memanfaatkan kenyataan itu, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling
berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas serta tanggung jawab, sehingga
dapat tercipta masyarakat yang belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru,
tetapi juga dari sesama siswa.
Model pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2010: 202)
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen. Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan belajar
kelompok, namun dalam pembelajaran ini akan tercipta interaksi yang lebih
luas. Interaksi yang lebih luas adalah interaksi dan komunikasi yang
dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan
guru (multi way traffic comunication).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan : (1) ”
memudahkan siswa belajar” sesuatu yang ”bermanfaat” seperti fakta,
ketrampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; (2)
pengetahuan, nilai, dan ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten
menilai.
2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger dan David Johnson dalam Lie (2002: 30-34) mengatakan
bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model
pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
a. Positive interdependence (Saling ketergantungan positif)
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada
dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang
ditugaskan kepada kelompok. Kedua, semua anggota kelompok secara
individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
b. Personal responbility (Tanggung Jawab Individual)
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran
terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua
anggota yang diperkuat oleh kegiatan belaljar bersama. Artinya, setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengikuti kelompok belajar bersama anggota kelompok harus dapat
menyelesaikan tugas yang sama.
c. Face to face promotive interaction (Tatap Muka)
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan
berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang
telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,
memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.
Sinergi tidak dapat begitu saja terjadi dalam sekejap, tetapi melalui
proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi
kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Interpersonal skill (Komunikasi Antar anggota)
Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling
mendengarkan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.
e. Group processing (Evaluasi Proses Kelompok)
Perlu disediakan waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi
proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka. Kegiatan evaluasi
dilakukan agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.
3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dalam Taniredja (2010: 100) mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Siswa bekerja dalam kelompoknya secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
jenis kelamin yang berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat 6 langkah utama di dalam pembelajaran Kooperatif, yaitu:
a. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b. Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bacaan.
c. Mengorganisasi Siswa ke Dalam Kelompok- kelompok Belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agara melakukan transisi secara
efisien
d. Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tetntang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
f. Memberikan Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan
langkah yang berbeda-beda. Tipe model pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut:
a. STAD (Student Team Achievement Divisions)
b. NHT (Numbered Head Together)
c. TGT (Teams Games Tournament)
d. TAI (Teams Assisted Individualization)
e. Jigsaw I
f. Jigsaw II
g. CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
Salah satu tipe di atas yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran Kooperatif tipe TAI
(Team Assisted Individualization). Tipe ini dipilih karena pada kegiatan
pembelajarannya mengkombinasikan pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran individu. Dimana, akan tercipta kegiatan yang positif dan
interaksi sosisal yang baik antar siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted Individualization)
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin.
Menurut Suyatno (2009: 57) tipe ini mengkombinasikan keunggulan
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Slavin membuat
metode ini berdasarkan beberapa alasan. Pertama, model ini
mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan individual.
Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar
kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah kesulitan
belajar individu.
Ciri khas dalam pembelajaran ini adalah siswa mempelajari secara
individual materi yang telah disiapkan oleh guru. Hasil belajar individual
akan dibawa ke dalam kelompok masing-masing untuk dibahas dan
didiskusikan oleh anggota kelompok. Semua anggota kelompok
bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban yang telah dikerjakan.
Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerjasama
dalam suatu kelompok. Siswa diajari bagaimana menjadi pendengar yang
baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi,
mendorong teman yang lain untuk bekerja sama, dan menghargai teman
yang lain.
Masing-masing anggota kelompok memiliki tugas yang setara. Karena
keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut
membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu dalam
memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.
Slavin (1995: 98) menyatakan bahwa:
“TAI was created to take advantage of the considerable socialization
potential of cooperative learning. Previus studies of group-paced
cooperative learning methods have consistently found positive effects of
these mothods on such outcomes as race relations and attitude toward
mainstreamed academically handicapped students.”
Kutipan di atas mengandung makna bahwa TAI dirancang untuk
memperoleh manfaat yang positif dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan
siswa dalam proses pembelajaran kooperatif. Berdasarkan kegiatan itu,
ditemukan adanya pengaruh positif hubungan dan sikap siswa terhadap
siswa lain yang mengalami keterlambatan dalam proses akademis.
2. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Model pembelajaran tipe TAI dalam Slavin (2008: 195-200) ini
memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai
5 siswa.
b. Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan sebagai dasar pertimbangan pengelompokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Curriculum materials yaitu lembar kerja yang berisi materi-materi
pembelajaran. Tiap unit yang terdapat pada lembar kerja memiliki bagian
tersendiri.
d. Team Study yaitu para siswa diberikan suatu unit perangkat pembelajaran
secara individu. Unit tersebut berisikan materi kemudian siswa
mengerjakan soal secara individu dan membahas unit-unit tersebut dalam
kelompok masing-masing. Jika ada siswa yang mendapatkan kesulitan
disarankan untuk meminta bantuan dalam kelompok sebelum meminta
bantuan kepada guru.
e. Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil
dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching Group yaitu guru menjelaskan materi pokok secara klasikal
pada siswa yaitu dengan memperkenalkan konsep-konsep utama pada
siswa sebelum mereka mengerjakan tugas secara individu.
g. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang
diperoleh siswa.
h. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhiri
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Tahapan dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Adapun tahap-tahap dalam model pembelajaran TAI dalam
Widyantini (2006: 9) adalah sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh siswa.
b. Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai
harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang
tertentu.
c. Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal dan singkat pada
siswanya.
d. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. Jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta kesetaraan gender.
e. Sebelum bekerja dalam kelompoknya, terlebih dahulu masing-masing
siswa berusaha membaca kembali dan memahami materi pelajaran yang
sudah dijelaskan serta mencoba mengerjakan tugas secara individu.
f. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok.
Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa
jawaban teman satu kelompok. Jika siswa mengalami kesulitan
disarankan untuk meminta bantuan kepada kelompok sebelum meminta
bantuan kepada guru. Guru memberikan bantuan secara individual bagi
yang memerlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
g. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan
mempresentasikan hasil kerjanya. Kegiatan ini dilakukan secara
berulang-ulang dan bergantian dengan kelompok yang lainnya.
h. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
i. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu.
j. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis
berikutnya.
4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Slavin (1995: 101) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
tipe TAI mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a. Meningkatkan hasil belajar.
b. Meningkatkan motivasi belajar pada diri siswa.
c. Mengurangi perilaku yang mengganggu.
d. Program ini sangat membantu siswa yang lemah.
Selain memiliki kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
juga memiliki kekurangan, yaitu:
a. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan
perangkat pembelajaran .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Dengan jumlah siswa yang besar dalam kelas, maka guru akan
mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswanya.
E. Kompetensi Dasar
1. Pengertian Matematika
Menurut Dikmenum dalam Taniredja (2010: 66) matematika berasal
dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal
yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau
ilmu pasti, yang kesemuaannya berkaitan dengan penalaran.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran
suatu konsep atau pernyataan yang doperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam
matematika bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan
pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman
peristiwa nyata. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk
mempelajari konsep matematika.
2. Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan
a. Pengertian pecahan
Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran
sama berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi
bagian‐bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian
yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
lurus dan bukan miring (/). Pembilang merupakan bilangan terbagi
sedangkan penyebut merupakan bilangan pembagi. Pecahan biasa dapat
digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian dari yang utuh.
Rumusan pecahan adalah: pecahan =
Contoh:
Apabila kakak mempunyai sebuah apel yang akan dimakan
berempat dengan temannya, maka apel tersebut harus dipotong‐potong
menjadi 4 bagian yang sama. Sehingga masing‐masing anak akan
memperoleh
bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa
mewakili
ukuran dari masing‐masing potongan apel. Dalam lambang bilangan
(dibaca seperempat atau satu perempat), ”4” menunjukkan banyaknya
bagian‐bagian yang sama dari suatu keseluruhan atau utuh dan disebut
”penyebut”. Sedangkan ”1” menunjukkan banyaknya bagian yang
menjadi perhatian atau digunakan atau diambil dari keseluruhan pada
saat tertentu dan disebut pembilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama
Pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama dapat dilakukan
dengan menjumlahkan pembilang-pembilangnya. Sedangkan
penyebutnya tidak dijumlahkan.
Contoh:
Jawab:
c. Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda
Untuk memperoleh hasil penjumlahan pecahan beda penyebut,
dapat menggunakan berbagai macam cara diantaranya:
1) Menggunakan gambar diarsir
Saat anak mempelajari materi ini, sebaiknya mereka diberikan
pengalaman pengalaman berbentuk ilustrasi kehidupan sehari-hari,
sebagai contoh: ”Adik makan kue
bagian yang didapat dari kakak.
Karena adik masih lapar kemudian meminta lagi, dan ibu
memberinya sepotong yang besarnya
bagian. Berapa bagian kue
yang dimakan oleh adik?”
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari peragaan ini tampak bahwa hasil akhir adalah
berarti
Tampak pula bahwa
. Sehingga
. Peragaan dapat diulang untuk penjumlahan pecahan yang
lain, sehingga siswa mempunyai pengalaman bila menjumlah
pecahan dengan penyebut tidak sama, maka penyebutnya harus
disamakan terlebih dahulu, dengan mencari pecahan senilainya.
2) Menggunakan pecahan senilai
Contoh:
Bentuk yang senilai dengan
adalah
Bentuk yang senilai dengan
adalah
Pecahan yang senilai dengan
dan
yang berpenyebut sama adalah
dan
Jadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3) Menggunakan KPK
Menjumlahkan pecahan beda penyebut dapat juga menggunakan
KPK dari kedua penyebut yang dijumlahkan. Aturan penjumlahan
pecahan yang berbeda penyebutnya adalah:
a) Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk
pecahan yang senilai).
b) Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan pecahan di bawah ini!
1.
Jawab:
Penyebut kedua pecahan adalah 2 dan 10 dengan KPK 10
Jadi,
F. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi
penjumlahan pecahan.
Dalam penelitian ini, penyampaian materi penjumlahan pecahan akan
disampaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Langkah-
langkah penyampaian materi penjumlahan pecahan secara umum adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan dipelajari dan diselesaikan
oleh siswa dalam bentuk LKS.
2. Guru menyampaikan apersepsi. Guru memberikan kesempatan kepada dua
orang siswa untuk melakukan apersepsi dengan membelah roti dan
menyebutkan bagian-bagian roti yang sudah dibelah.
3. Guru memberikan pre-test kepada siswa.
4. Guru menjelaskan materi penjumlahan pecahan secara klasikal dan singkat
pada siswanya.
5. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. Jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta kesetaraan gender.
6. Sebelum bekerja dalam kelompoknya, terlebih dahulu masing-masing
siswa berusaha membaca kembali dan memahami materi pelajaran yang
sudah dijelaskan serta mencoba mengerjakan tugas secara individu.
7. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban
teman satu kelompok. Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk
meminta bantuan kepada kelompok sebelum meminta bantuan kepada
guru. Guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukan.
8. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan
mempresentasikan hasil kerjanya. Kegiatan ini dilakukan secara berulang-
ulang dan bergantian dengan kelompok yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
9. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
10. Guru memberikan soal evaluasi (post test) untuk dikerjakan secara
individu.
11. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis
berikutnya.
Diharapkan dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dijelaskan diatas
secara umum, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Model
pembelajaran kooperaftif tipe TAI diharapkan dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa.
G. Kerangka berpikir
Minat memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan belajar
siswa. Dengan minat belajar yang kuat, kesulitan yang dihadapi siswa tidak
lagi dipandang sebagai hambatan. Oleh karena itu, guru dalam pembelajaran di
kelas harus berusaha menumbuhkan minat belajar dalam diri siswa. Timbulnya
minat dalam diri siswa terhadap mata pelajaran Matematika khususnya materi
penjumlahan pecahan beda penyebut dapat meningkatkan prestasi belajar.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar
diperlukan model pembelajaran yang menarik dan interaktif. Adapun
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Dalam pembelajaran tipe TAI siswa masuk dalam kelompok yang heterogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang setara. Siswa mempunyai
tanggung jawab belajar individu, hasil belajar individu akan dibawa dalam
kelompok untuk didiskusikan. Guru akan memberikan bantuan secara individu
bagi siswa yang memerlukan. Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab untuk
membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran tipe TAI diharapkan dapat menumbuh
kembangkan minat siswa dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran matematika. Siswa yang mempunyai kemampuan rendah tidak
akan merasa minder karena mereka masuk dalam kelompok yang heterogen.
Dalam kelompok tersebut mereka saling membantu untuk menyelesaikan
permasalahan. Keberhasilan kelompok dan indvidu akan di perjuangkan secara
bersama-sama.
Berdasarkan uraian diatas dijelaskan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat diterapkan materi penjumlahan
pecahan. Peneliti yakin bahwa penggunaan model pembelajaran dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa, khususnya pada materi
penjumlahan pecahan.
H. Hipotesis
Berdasarkan variabel penelitian, penelitian sebelumnya, kajian pustaka
dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, peneliti mengemukakan
hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
minat belajar matematika materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
2. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV
SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2007: 3) mengartikan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan
adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Guru
berperan melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat
yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat
hasil temuan. Peneliti juga memberikan bantuan ketika guru mengajar. Selain
itu, dalam penelitian ini juga saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi
terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan
siklus berikutnya.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart.
Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, aksi/tindakan, observasi,
dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus
diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada
siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:
Gambar 1: Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart
Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat
seperti berikut ini (Sukardi 2003: 213):
1. Perencanaan
Perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi
pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi.
Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada
PELAKSANAAN
SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS II PENGAMATAN PERENCANAAN
REFLEKSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam
perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan merupakan
kegiatan yang praktis terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut
dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur.
3. Pengamatan
Pengamatan dalam PTK mempunyai fungsi dokumentasi implikasi
tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah
observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang
muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan
yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi. Hasil refleksi penting untuk melakukan tiga kemungkinan
terhadap suatu subyek penelitian, yaitu diberhentikan, modifikasi atau
dilanjutkan ketingkatan atau daur selanjutnya.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Wirobrajan yang terletak di
desa Gampingan, kecamatan Wirobrajan, kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Siswa SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran
2011/2012 kelas IV yang berjumlah 31 siswa. Terdiri dari 18 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan.
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dalam Operasi Penjumlahan Pecahan kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun
ajaran 2011/2012 yakni bulan Desember-Juni 2012
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Observasi pra
penelitian
2 Penyusunan
proposal
3 Permohonan
ijin penelitian
4 Pengumpulan
data
5 Pengolahan
data
6 Penyusunan
laporan
7 Ujian skripsi
8 Revisi
9 Pembuatan
artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Rencana Tindakan
Agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu
rancangan kegiatan penelitian yang nantinya akan digunakan sebagai acuan
kegiatan yang akan dilakukan peneliti. Rancangan kegiatan yang akan
dilakukan selama penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI dengan bantuan gambar
diarsir. Siklus kedua menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI
dengan bantuan mika pecahan. Pada setiap siklus dilakukan pengamatan dan
setiap akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis.
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan
b. Wawancara.
Wawancara di sini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi
awal minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.
b. Melakukan observasi terhadap siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
untuk mengetahui keadaan dan respon siswa terhadap mata pelajaran
Matematika.
c. Identifikasi masalah.
d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari
kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. Kompetensi dasarnya
yaitu penjumlahan pecahan.
e. Menyiapkan dan menyusun instrumen pembelajaran (Silabus, RPP,
bahan ajar)
f. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data (rubrik
pengamatan minat, panduan wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasi dan
instrumen penilaian).
g. Mempersiapkan sarana pendukung kegiatan pembelajaran di kelas,
seperti: media pembelajaran.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan
kelas sebagai berikut:
a. Rencana Tindakan Siklus I
1) PerencanaanTindakan
Rencana tindakan pada siklus I menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI dengan bantuan media gambar
diarsir. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari dua pertemuan, dimana
pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP. Adapun rencana tindakan pada
siklus I adalah:
a) mempersiapkan silabus
b) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c) menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
d) menyiapkan alat dan bahan pelajaran
e) membuat instrumen penelitian
f) membuat soal evaluasi siklus I
2) PelaksanaanTindakan
Pertemuan I
a) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Guru memberikan pretest
c) Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
d) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan
5 siswa.
e) Setiap siswa diberi LKS untuk dipelajari dan menyelesaikan
soal yang terdapat pada LKS secara individual.
f) Siswa diminta untuk mensyaringkan jawaban individu kepada
kelompok. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan
dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota
kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
g) Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta
bantuan kepada kelompok sebelum meminta bantuan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
guru. Guru memberikan bantuan secara individual bagi yang
memerlukan.
h) Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang
sudah dibahas, sedangkan guru memfasilitasi siswa dalam
membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
i) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
j) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan
perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor
dasar ke skor evaluasi.
Pertemuan II
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
3) Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan mengisi lembar pengamatan minat siswa yang telah
disiapkan, mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek
afektif dan psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu
berisi hal-hal penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan peneliti adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a) Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan dalam siklus ini sebagai upaya
peningkatan minat dan prestasi yang diinginkan.
b) Membandingkan hasil tes dan observasi yang sudah dicapai
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
c) Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang harus
dilakukan pada siklus ke 2 berdasarkan hasil yang telah diperoleh.
b. Rencana Tindakan Siklus II
1) PerencanaanTindakan
Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), LKS berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan. Rencana
tindakan pada siklus II menggunakan model pembelajaran Kooperatif
tipe TAI dengan bantuan media mika pecahan. Pembelajaran pada
siklus II terdiri dari dua pertemuan. Adapun rencana tindakan pada
siklus I adalah:
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan sesuai
dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
b) Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran.
c) Membuat lembar kerja siswa.
d) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.
e) Membuat instrumen penelitian.
f) Membuat soal evaluasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) PelaksanaanTindakan II
Pertemuan I
a) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Guru memberikan pretest.
c) Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan pecahan beda penyebut.
d) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan
4 siswa.
e) Setiap siswa diberi LKS untuk dipelajari dan menyelesaikan
soal yang terdapat pada LKS secara individual.
f) Siswa diminta untuk mensyaringkan jawaban individu kepada
kelompok. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan
dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota
kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
g) Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta
bantuan kepada kelompok sebelum meminta bantuan kepada
guru. Guru memberikan bantuan secara individual bagi yang
memerlukan.
h) Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang
sudah dibahas sedangkan guru memfasilitasi siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
i) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
j) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan
perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor
dasar ke skor kuis berikutnya.
Pertemuan II
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
3) Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan mengisi lembar pengamatan minat siswa yang telah disiapkan,
mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek afektif dan
psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu berisi hal-hal
penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi diri mengidentifikasi
kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus
dan menganalisis nilai hasil belajar siswa dan hasil observasi
mengenai minat untuk mengetahui keberhasilan masing-masing
siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan
judul penelitian, yakni minat dan prestasi belajar. Berikut ini akan diuraikan
indikator keberhasilan dari masing-masing variabel (peubah) dari kegiatan
penelitian ini.
1. Variabel minat
Untuk memperoleh data mengenai minat dilakukan kegiatan
observasi/ pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Indikator ini disusun secara bersama-sama dengan teman-teman yang
melakukan penelitian dengan variabel yang sama yakni minat.
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Minat
No. Peubah Indikator Data Pengumpul
an
Instrum
en
1. Minat - Ekspresi
perasaan
senang
- Ketertarika
n pada
materi dan
guru
- Kemauan
untuk
mengemba
ngkan diri
- Keterlibata
n siswa
(rata-rata
minat
siswa)
Jumlah
siswa
yang
terlibat
Pengamatan
dan
wawancara
Lembar
pengama
tan dan
wawanca
ra minat
2. Variabel prestasi belajar
Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dengan dilakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tes tertulis pada akhir setiap siklus.
Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi belajar
No. Peubah Indikator Data Pengumpul
an
Instrum
en
1. Prestasi
belajar
siswa
1. Rata-rata
nilai
ulangan.
2. Persentase
jumlah
siswa yang
mencapai
KKM
Nilai
tes dan
nontes
siswa
Tes tertulis
dan unjuk
kerja
Lembar
tes/ulang
an siswa,
rubrik
penialaia
n afektif
dan
psikomot
orik
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa 2 intrumen yakni
tes dan non tes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tes tertulis
Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah isian singkat. Tes
ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah kognitif.
Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen
pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Validitas soal evaluasi ini
diujicobakan kepada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan, karena siswa
kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi penjumlahan
pecahan beda penyebut. Soal tes evaluasi berupa isian singkat yang terdiri
dari 20 soal. Adapun penyekorannya adalah sebagai berikut:
Skor isian singkat
Benar : 1
Salah : 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi
soal. Kisi-kisi soal di bawah ini, disusun berdasarkan hasil soal-soal yang
telah diujicobakan dan dihitung menggunakan indeks kesukaran.
Perhitungan indeks kesukaran soal untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 171. Kisi-kisi soal dijabarkan pada tabel di bawah ini
sebagai berikut:
Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Indikator Isian singkat Jumlah
soal Mudah Sedang Sulit
1. Mengoperasikan
penjumlahan 2
bilangan pecahan
berpenyebut
sama.
2. Mengoperasikan
penjumlahan 3
bilangan pecahan
berpenyebut
sama.
1, 4, 6, 8
13, 15,
18, 20
2, 7, 9
11, 16,
19
3, 5, 10
12, 14,
17
10
10
Tabel 5. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II
Indikator Isian singkat Jumlah
soal Mudah Sedang Sulit
1. Mengoperasikan
penjumlahan 2
bilangan pecahan
beda penyebut.
2. Mengoperasikan
penjumlahan 3
bilangan pecahan
beda penyebut.
3, 6, 9,
10, 12,14
17, 20
1, 4,
7,11,13
19
2, 5, 8,
15
16, 18
15
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Non tes
Penilaian non tes dalam penelitian ini, digunakan untuk menilai minat
dan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik. Penilaian
minat siswa menggunakan rubrik pengamatan serta di dukung dengan
panduan wawancara kepada guru dan sebagian siswa. Panduan wawancara
dilakukan kepada siswa dengan kriteria minat tinggi, sedang dan rendah.
Rubrik pengamatan minat disusun berdasarkan indikator minat yang
sudah ada. Penyusunan rubrik minat dilakukan secara bersama-sama dengan
teman yang mengambil penelitiannya menggunakan variabel yang sama
yakni minat.
Tabel 6: Rubrik Pengamatan Minat
No Indikator Deskriptor Nampak
(v) / Tidak
(-)
Skor
1 Ekspresi
perasaan
senang
- Siswa mengikuti
pelajaran dengan
antusias
- Siswa tidak mengeluh
ketika diberi tugas dari
guru
- Siswa datang tepat
waktu sebelum
pelajaran dimulai
- Siswa menyiapkan
buku pelajaran sebelum
pelajaran dimulai
- Siswa duduk dengan
tenang siap untuk
belajar
2 Perhatian
dalam
belajar
- Siswa aktif bertanya di
dalam kelas
- Siswa aktif menjawab
pertanyaan
- Siswa menyimak
penjelasan guru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
seksama
- Siswa tidak melamun
di dalam kelas
- Siswa tidak mengobrol
atau tidak mengganggu
teman lain ketika
belajar
3 Kemauan
untuk
mengemban
gkan diri
- Siswa giat membaca
buku pelajaran (sesuai
mapel)
- Siswa menanyakan
kesulitan yang dialami
kepada guru
- Siswa membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
- Siswa mengerjakan
tugas dari guru
- Siswa membawa buku
atau sumber lain dalam
belajar
4 Keterlibatan
siswa dalam
pelajaran
- Siswa aktif
menyampaikan
pendapat dalam diskusi
- Siswa mau membantu
teman lain yang
mengalami kesulitan
dalam belajar
- Siswa bekerjasama
dengan kelompok
- Siswa maju ke depan
mengerjakan tugas
- Siswa mengajukan diri
untuk menjawab
pertanyaan spontan dari
guru
Jumlah Keseluruhan =
Keterangan: Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan
cara memberi tanda (v) jika siswa terlihat pada deskriptor rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pengamatan minat di atas. Sedangkan, pemberian tanda (-) jika siswa
tidak terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas.
Panduan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini akan
diuraikan pada tabel di bawah ini. Pertanyaan wawancara dapat
dikembangkan oleh peneliti ketika melakukan wawancara. Pengembangan
pertanyaan disesuaikan dengan kebutuhan data yang ingin diperoleh
peneliti. Panduan wawancara kepada guru dan sebagian siswa adalah
sebagai berikut:
Tabel 7. Wawancara kepada siswa
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana perasaan kalian setelah
mengikuti pelajaran hari ini?
2. Apakah kamu perhatian dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran?
3. Apakah kamu tertarik dengan materi
pelajaran hari ini?
4. Ketika mengikuti pelajaran, apakah
kamu termasuk siswa yang aktif?
5. Apa saja yang sudah kamu lakukan
yang dapat menunjukkan bahwa kamu
aktif dalam kegiatan pembelajaran?
Tabel 8. Wawancara kepada guru kelas
No. Pertanyaan Jawaban
1. Menurut Bapak, bagaimana respon
siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI?
2. Menurut bapak apakah siswa nampak
tertarik mengikuti pelajaran hari ini?
Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Apakah siswa ada kemauan untuk
mengembangkan diri pada saat kegiatan
belajar mengajar? Mengapa?
4. Apakah siswa terlibat penuh dalam
kegiatan pembelajaran? berilah
contohnya!
Pada penelitian ini, penilaian prestasi belajar juga diukur
menggunakan penilaian non tes. Penilaian prestasi belajar siswa pada aspek
afektif dan psikomotorik menggunakan rubrik pengamatan yang sudah
dibuat oleh peneliti. Rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotorik dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, namun untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada lampiran 6 halaman 162.
Tabel 9. Rubrik Penilaian Aspek Afektif
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
nilai
Menyam
paikan
hasil
pekerjaa
n
individu
apa
adanya
Menyam
paikan
hasil
diskusi
apa
adanya
Tidak
menconto
h teman
ketika
mengerjak
an soal-
soal
Menan
yakan
kesulita
n yang
dialami
1.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 10. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Juml
ah
nilai
Mengg
unakan
media
dengan
benar
Mengaksir
media
dengan
rapi
Melakuk
an
pengulan
gan
dalam
menggun
akan
media
Mempresent
asikan hasil
kerja
kelompok
1.
2.
3.
E. Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian
1. Validitas
Menurut Arikunto (2002: 144) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Menurut Azwar (2009: 45-48) setelah disesuaikan dengan sifat dan
fungsi setiap tes, tipe validitas dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1) Validitas isi (Content validity)
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana
isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur
atau di teskan. Validitas isi terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
a) Validitas muka
Validitas muka adalah validitas yang paling rendah signifikansinya
karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan
tes.
b) Validitas logik
Validitas tipe ini menunjukkan pada sejauh mana isi tes merupakan
representasi dari ciri atribut yang hendak diukur.
2) Validitas Konstruk (Construct validity)
Validitas Konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai
sejauh mana isi suatu tes atau alat ukur sesuai dengan suatu konsep
yang seharusnya menjadi isi tes atau alat ukur tersebut yang mendasari
disusunnya tes atau alat pengukuran tersebut.
3) Validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity)
Validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan
antara tes atau alat pengukur dengan pengukuran lain yang berfungsi
sebagai kriteria atau bahan pembanding.
a) Validitas Prediktif
Vailiditas prediktif sangat penting artinya bila tes dimaksudkan
untuk difungsikan sebagai prediktor bagi performansi diwaktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
akan datang. Validitas prediktif pada setiap tahapnya harus diiukuti
oleh usaha peningkatan kualitas item tes dalam bentuk revisi ,
modifikasi, dan penyusunan item-item baru agar prosedur yang
dilakukan memiliki arti yang lebih signifikan.
b) Validitas Konkuren
Apabila skor tes dan skor kriteria dapat diperoleh dalam waktu yang
sama, maka koelasi antara kedua skor merupakan kooefisien
validitas konkuren. Validitas konkuren merupakan indikasi validitas
yang layak ditegakkan apabila tes tidak digunakan sebagai prediktor
dan merupakan validitas yang sangat penting dalam situasi
diagnostik.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu
validitas konstruk dan validitas isi. Validitas-validitas yang digunakan
dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement, kemudian di
tempuh secara empiris.
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian.
Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgement
atau ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud
meliputi: silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Lembar validasi perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pembelajaran untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman
163. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan
menggunakan PAP dijelaskan berikut ini:
Tabel 11. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran Ahli
Hasil
Penilaian
Rata-rata
1. Silabus Dosen P. MAT 4, 22
Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan 4, 22
Guru Kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan 4, 11
Rata-rata 4, 18
3. RPP Dosen P. MAT 4
Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan 4, 14
Guru Kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan 4, 19
Rata-rata 4, 11
4. LKS Dosen PGSD USD 4, 25
Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan 4, 37
Guru Kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan 4, 12
Rata-rata 4, 25
5. Bahan Ajar Dosen PGSD USD 4
Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan 4,6
Guru Kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan 4,6
Rata-rata 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 12. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
4,2 - 5 Sangat Baik
3,4 – 4,1 Baik
2,6 – 3,3 Cukup Baik
1,8 – 2,5 Tidak Baik
1 – 1,7 Sangat Tidak Baik
Dari hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas,
diperoleh rata-rata secara keseluruhan adalah 4,23. Hasil perhitungan
berdasarkan tabel kriteria validasi di atas termasuk dalam kategori sangat
baik, maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.
b. Validasi Instrumen Soal
Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh secara
empiris dengan cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen
penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah
itu diujikan di lapangan. Taraf validasi yang ditempuh secara empiris
dapat dinyatakan dalam satuan koefisien yang disebut koefisien validitas
(rxy).
Setelah diujikan di lapangan dan memperoleh hasil, kemudian
dihitung menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson
dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sumber: Arikunto, hal. 146
Keterangan:
rxy : koefisien validitas
∑x : jumlah skor dalam sebaran x (item skor per butir)
∑y : jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N : banyaknya subyek
Pada uji validitas jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dari r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.
Penilitian ini dalam proses penghitungan korelasi product moment
menggunakan bantuan progran SPSS 16.0. Hal ini dilakukan agar hasil
perhitungan, diperoleh dengan tidak membutuhkan waktu yang lama dan
hasilnya akurat. Hasil perhitungan validitas soal evaluasi sebelum uji coba
dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 169.
2. Reliabilitas
Menurut Masidjo (1995: 209) reabilitas adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes
dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketetapan dan ketelitian hasil dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
suatu atau berbagai pengukuran. Pada penelitian ini, reliabilitas ditempuh
dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas tes dapat dibuat
oleh peneliti setelah diujikan di lapangan.
Besarnya tingkat reliabilitas dinyatakan dengan menggunakan
koefisien reliabilitas (rtt). Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Kriteria Kasifikasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0,91 – ± 1,00 Sangat tinggi
± 0,71 – ± 0,90 Tinggi
± 0,41 – ± 0,70 Cukup
± 0,21 – ± 0,40 Rendah
± 0 – ± 0,20 Sangat rendah
Uji reliabilitas tes penelitian ini menggunakan metode Belah Dua
(Split Half Method). Hasil suatu tes (hanya hasil tes yang valid) dibagi
menjadi dua bagian yang sebanding. Pemecahan hasil tes menjadi dua
bagian yaitu gasal-genap. Pertama berupa hasil atau skor yang berasal dari
item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil yang berasal dari
item-item bernomor genap. Untuk memperoleh taraf reliabilitas suatu tes,
terlebih dahulu dilakukan perbandingan antara item-item bernomor gasal
dan item-item bernomor genap dengan menggunakan rumus product
moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Sumber: Masidjo, hal. 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Keterangan:
rxy : koefisien reliabilitas
∑x : jumlah skor dalam sebaran x (item skor per butir)
∑y : jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N : banyaknya subyek
Hasil dari perhitungan diatas baru menunjukkan koefisien korelasi
antara sebaran genap dan sebaran ganjil. Taraf reliabiltas satu tes diperoleh
dengan menggunakan koefisien korelasi dari Spearman Brown yang
merupakan koreksi dari koefisien korelasi product moment. Rumus
koefisien korelasi Spearman Brown untuk menentukan indeks reliabilitas
adalah sebagai berikut:
Sumber: Masidjo, hal. 219
Keterangan:
rtt : koefisien reliabilitas
rbb : koefisien belah dua
Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan
menggunakan program SPSS 16.0. Hasil perhitungan reliabilitas tes siklus
I menunjukkan 0,848 dengan kriteria tinggi. Sedangkan hasil perhitungan
reliabilitas siklus II menunjukkan 0,737 dengan kriteria tinggi. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
perhitungan reliabilitas dengan bantuan program SPSS, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 14. Hasil perhitungan reliabilitas siklus I
Correlation Between Forms
Spearman-Brown Coefficient Equal Leght
Unequal Leght
Guttman Split-Half Coefficient
.736
.848
.848
.848
Tabel 15. Hasil perhitungan realibilitas siklus II
Correlation Between Forms
Spearman-Brown Coefficient Equal Leght
Unequal Leght
Guttman Split-Half Coefficient
.598
.748
.748
.737
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan
judul penelitian, yakni minat dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data
mengenai minat dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik, diantaranya:
1. Observasi
Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap minat
dan prestasi belajar siswa mengenai aspek afektif serta psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peneliti mengisi lembar pengamatan minat dan prestasi belajar (terlampir)
yang sudah disediakan pada setiap pertemuan.
2. Wawancara
Pada penelitian ini, kegiatan wawancara digunakan sebagai
pendukung data minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kegiatan wawancara dilakukan kepada guru dan siswa
setelah kegiatan pembelajaran selesai.
3. Tes
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang
berupa isian singkat. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.
G. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data
yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik
deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang
tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat
atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat
menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-
hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi
tindakan.
1. Kriteria keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pembelajaran Matematika yang
harus dikuasai siswa kelas IV semester genap SD Kanisius Wirobrajan
tahun pelajaran 2011/2012 adalah 70. Kriteria keberhasilan dalam
penelitian ini dikatakan berhasil, jika hasil yang dicapai siswa melebihi
kriteria yang sudah peneliti tentukan di setiap akhir siklus. Kriteria
keberhasilan yang peneliti buat adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Minat Siswa
No Peubah Indikator Kondisi
awal
Akhir
siklus 1
Akhir
siklus 2
1 Minat Rata-rata seluruh
minat siswa
8,4
10 12
Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
No Peubah Indikator
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
Awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
1. Prestasi
belajar
siswa
1. Rata-rata nilai
ulangan
2. Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
60
35,4%
70
65%
75
70%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Perhitungan minat dan prestasi belajar siswa
Kriteria keberhasilan pada setiap variabel pada penelitian ini akan
dianalisis dengan menggunakan cara dan ketentuan yang akan dijabarkan
berikut ini.
a. Minat Belajar
Data mengenai minat siswa diperoleh berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan peneliti. Hasil observasi yang berupa skor
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara terhadap guru dan siswa
setelah kegiatan pembelajaran terlaksana. Analisis data minat siswa
dapat di tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal minat
siswa dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II.
Peningkatan minat siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
1) Menghitung skor minat setiap siswa sesuai dengan rubrik
pengamatan pada setiap pertemuan.
2) Menghitung rata-rata skor minat setiap siswa pada akhir siklus
Rata-rata minat setiap siswa =
3) Menghitung rata-rata minat seluruh siswa
Rata-rata minat seluruh siswa =
4) Membandingkan tingkat minat awal dengan tingkat minat siklus I
dan membandingkan tingkat minat siklus I dengan tingkat minat
siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya
peningkatan minat atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
5) Uji normalitas K-S menggunakan SPSS 16.0, untuk mengetahui
normal atau tidaknya data peningkatan minat belajar siswa.
6) Uji-t berpasangan menggunakan SPSS 16.00, untuk menetahui
signifikan atau tidaknya peningkatan minat siswa pada kondisi awal,
siklus I dan siklus II.
b. Prestasi Belajar
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa tentang materi
penjumlahan pecahan, peneliti menyediakan soal-soal evaluasi yang
harus dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal-soal tersebut
adalah soal isian singkat. Selain soal evaluasi terdapat penilaian proses
belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Analisi skor
hasil prestasi belajar ditempuh dengan membandingkan kondisi awal,
akhir siklus I dan akhir siklus II. Langkah-langkah penyekorannya
sebagai berikut:
1) Penyekoran nilai kognitif
Jawaban benar = skor 1
Jawaban salah = skor 0
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa
3) Menghitung nilai siswa dengan rumus:
a) Nilai kognitif
Nilai kognitif = jumlah skor setiap siswa x 5
b) Nilai afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Nilai afektif =
c) Nilai psikomotorik
Nilai psikomotorik =
4) Menghitung nilai akhir
Nilai Akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif
= ( 15% x ...) + ( 15% x …) + ( 70% x …)
= ....
5) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
6) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =
7) Membandingakan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I
dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini
dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau
tidak.
8) Uji normalitas K-S menggunakan SPSS 16.0, untuk mengetahui
normal atau tidaknya data peningkatan prestasi belajar siswa.
9) One sample t-test menggunakan SPSS 16.00, untuk mengetahui
adanya perbedaan yang bermakna atau tidak antara kondisi awal
dengan siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
10) Uji-t berpasangan menggunakan SPSS 16.00, untuk menetahui
signifikan atau tidaknya peningkatan minat siswa pada siklus I dan
siklus II.
Dengan adanya proses perhitungan minat dan prestasi belajar seperti
yang sudah dijelaskan di atas, diharapkan ada kejelasan proses untuk
melakukan perhitungan minat dan prestasi. Dengan demikian, peningkatan
minat dan prestasi belajar dari kondisi awal, akhir siklus I dan siklus II
dapat terlihat dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Siklus 1
Pada penelitian ini, kegiatan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan
yaitu tanggal 15 Februari 2012 dan 16 Februari 2012. Materi
pembelajaran yang diajarkan adalah penjumlahan 2 bilangan pecahan
berpenyebut sama dan penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut
sama.
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang
penjumlahan pecahan berpenyebut sama, menyiapkan silabus, RPP
dan LKS, menyiapkan kertas HVS yang akan digunakan sebagai
media gambar diarsir, menyiapkan lembar pengamatan (observasi)
siswa, lembar wawancara guru dan lembar wawancara siswa serta
instrumen dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Tindakan
a) Pertemuan 1
Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 15 Februari 2012 dengan berpedoman pada RPP dan media
yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus
I ini, siswa diajak untuk belajar dengan model pembelajaran yang
berbeda yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang pertama ini adalah
penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah berdoa, apersepsi dan
pre test. Apersepsi yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa. Guru meminta 2 orang siswa untuk maju ke
depan kelas. Kedua siswa tersebut oleh guru diberi tugas untuk
medemonstrasikan nilai suatu pecahan dengan cara membagi roti.
Kedua siswa tersebut melakukan kerja sama dalam membagi roti
menjadi setengah bagian yang sama besar kemudian menjadi 4
bagian yang sama besar. Siswa yang tidak maju memperhatikan
dua temannya yang sedang berdiskusi cara membagi roti. Setelah
itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian soal pretest kepada
siswa.
Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan dilanjutkan dengan
pembagian kelompok. Ada 5 kelompok yang beranggotakan 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
orang dan ada 1 kelompok yang beranggotakan 6 orang. Sebelum
masuk dalam kelompok, siswa membaca materi dan mengerjakan
soal yang terdapat dalam LKS secara individu. Setelah itu, siswa
masuk dalam kelompok untuk mendiskusikan hasil pekerjaan
individu dengan kelompoknya. Dalam kelompok, siswa saling
mensyaringkan jawabannya, membenarkan jawabannya jika salah,
membantu teman yang belum biasa mengerjakan soal dan
mempraktikkan penggunaan gambar diarsir dalam menyelesaikan
soal. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, salah satu perwakilan
kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi secara
bergantian. Pada saat kegiatan diskusi ada 2 orang siswa yang tidak
mau melakukan diskusi kelompok sama sekali. Hal ini disebabkan
karena siswa tersebut tidak cocok dengan teman-teman
sekelompoknya. Pada kegiatan mempraktekkan penggunaan
gambar diarsir masih ada beberapa siswa yang bingung cara
membagi kertas sesuai dengan nilai pecahan yang sudah
ditentukan. Saat kegiatan mengaksir siswa tidak mengaksir dengan
benar bagian-bagian pecahan.
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan
mengenai materi penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut
sama. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi baik secara lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
maupun tertulis. Pada akhir kegiatan, ada pemberian reward
kepada siswa berupa bintang berwarna.
b) Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada
tanggal 16 Februari 2012 dengan berpedoman pada RPP. Pada
pertemuan ini siswa diajak untuk belajar mengenai materi
penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut sama.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi dan pre test.
Apersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa. Peneliti mengulang materi pada pertemuan yang lalu,
kemudian menuliskan soal penjumlahan 3 bilangan pecahan
berpenyebut sama di papan tulis. Kemudian peneliti menanyakan
kepada siswa bagaimana cara mengerjakannya. Beberapa siswa
menjawab dan peneliti menuliskan jawaban siswa di papan tulis.
Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran.
Setelah itu siswa mengerjakan soal pre test.
Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan mengenai materi
penjumlahan 3 bilangan pecahan yang berpenyebut sama secara
sekilas. Siswa membaca materi dan mengerjakan soal yang terdapat
dalam LKS secara individu. Setelah itu, siswa masuk dalam
kelompok untuk mendiskusikan, membenarkan jawaban dan
membantu teman yang belum mengerti. Setelah kegiatan berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
selesai, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk
menyampaikan hasil diskusi secara bergantian.
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan
mengenai materi penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut
sama. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
siklus I. Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi baik secara
lisan maupun tertulis. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada
pemberian hadiah bagi siswa yang mengalami peningkatan
pembelajaran.
2) Observasi
Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan,
peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan
kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada
lembar pengamatan minat, rubrik penilaian afektif dan rubrik
penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada
pertemuan 1, siswa terlihat tegang saat mengikuti kegiatan
pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan diskusi berlangsung ada
beberapa orang siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompok. Hal
ini dikarenakan siswa tidak cocok dengan teman sekolompoknya,
mereka ada yang bermusuhan. Hasil observasi yang dilakukan guru,
peneliti dan teman-teman adalah kegiatan pembelajaran pada siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
masih terlihat adanya ketegangan dari pihak guru dan siswa.
Sedangkan pada siklus II kegiatan pembelajaran mulai berjalan
dengan lancar.
3) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I minat siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih berada dalam kriteria
cukup. Hal ini disebabkan karena siswa masih mengalami ketegangan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan belajar
mengajar siklus I ini, masih harus ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya:
Perlu adanya koordinasi yang lebih baik dengan guru supaya tidak
terjadi miss comunication saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Memberikan aturan-aturan dan penjelasan yang jelas sebelum
kegiatan belajar mengajar dilakukan, supaya siswa tidak bingung
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Prestasi belajar yang diperoleh siswa meningkat dari kondisi
awal namun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM.
Ada 10 0rang siswa yang belum mencapai KKM. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
peneliti, merencanakan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar
pada siklus II.
b. Siklus II
Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali
pertemuan yaitu tanggal 18 Februari 2012 dan 22 Februari 2012. Materi
pembelajaran yang diajarkan adalah penjumlahan 2 bilangan pecahan
beda penyebut dan penjumlahan 3 bilangan pecahan beda penyebut.
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian berdasarkan refleksi pada siklus I. Persiapan tersebut
meliputi materi pelajaran tentang penjumlahan pecahan berpenyebut
sama, menyiapkan silabus, RPP dan LKS, menyiapkan mika dan
spidol akan digunakan sebagai media mika pecahan, menyiapkan
lembar pengamatan (observasi) siswa, lembar wawancara guru dan
lembar wawancara siswa serta instrumen dalam bentuk tes tertulis
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
2) Tindakan
a) Pertemuan 1
Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 18 Februari 2012. Pada pertemuan ini siswa masih belajar
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI. Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
yang akan dipelajari pada pertemuan ini adalah penjumlahan 2
bilangan pecahan berpenyebut beda.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diawali dengan
guru mengingatkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan
siklus I. Setelah itu, melakukan tanya jawab mengenai materi yang
dibahas pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai bagaimana cara mengerjakan penjumlahan 2 bilangan
pecahan berpenyebut beda. Kemudian dilanjutkan dengan siswa
mengerjakan soal pre test.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sekilas mengenai materi
penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama. Selanjutnya
siswa dibagi ke dalam kelompok, dimana tiap kelompok
beranggotakan 4 orang. Sebelum masuk dalam kelompok setiap
siswa mendapatkan LKS dan 1 set alat peraga mika pecahan. Siswa
diminta untuk membaca materi, mengerjakan soal yang terdapat
dalam LKS dan mempraktekkan penggunaan mika pecahan secara
individu. Setelah itu, siswa masuk dalam kelompok dan
mendiskusikan jawaban dari masing-masing individu. Setiap
kelompok membacakan hasil diskusi kelompok secara bergiliran
dan kelompok yang lain memperhatikan.
Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum dan penegasan
terhadap materi yang dipandu oleh guru. Kemudian, siswa
mengerjakan soal evaluasi siklus II pertemuan 1 dan dilanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dengan kegiatan refleksi baik lisan maupun tertulis. Pada akhir
kegiatan pembelajaran, ada pemberian reward kepada siswa berupa
bintang berwarna.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, ada seorang
siswa yang menangis. Hal ini terjadi karena siswa tersebut tidak
bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Kemudian, guru
mengatasinya dengan mengajarkan cara yang benar untuk
menyelesaikan soal tersebut.
b) Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada
tanggal 22 Februari 2012 dengan berpedoman pada RPP. Pada
pertemuan ini siswa diajak untuk belajar mengenai materi
penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut beda.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi dan pre test.
Apersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa. Guru mengulang materi pada pertemuan yang lalu,
kemudian menuliskan soal penjumlahan 3 bilangan pecahan
berpenyebut beda di papan tulis. Kemudian peneliti menanyakan
kepada siswa bagaimana cara mengerjakannya. Beberapa siswa
menjawab dan peneliti menuliskan jawaban siswa di papan tulis.
Setelah itu siswa mengerjakan soal pre test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan mengenai materi
penjumlahan 3 bilangan pecahan yang berpenyebut beda secara
sekilas. Siswa membaca dan mengerjakan soal yang terdapat dalam
LKS secara individu. Setelah itu, siswa masuk dalam kelompok
untuk mendiskusikan, membenarkan jawaban dan membantu teman
yang belum mengerti. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, salah
satu perwakilan kelompok diminta untuk menyampaikan hasil
diskusi secara bergantian.
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan
mengenai materi penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut
beda. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
siklus II. Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi baik secara
lisan maupun tertulis. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada
pemberian hadiah bagi siswa yang mengalami peningkatan
pembelajaran.
3) Observasi
Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan,
peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan
kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada
lembar pengamatan minat, rubrik penilaian afektif dan rubrik
penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pertemuan 1, siswa terlihat santai dan antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan diskusi ada siswa yang
menangis. Hal ini disebabkan karena dia tidak bisa mengerjakan dan
masih belum paham dengan cara mengerjakan soal penjumlahan
pecahan berpenyebut beda. Hasil observasi yang dilakukan guru,
peneliti dan teman-teman yang membantu menunjukkan adanya
peningkatan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
4) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II minat dan
prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat
dibandingkan dengan siklus I. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II
ini, masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
diperbaiki oleh peneliti, diantaranya:
Adanya koordinasi yang lebih baik antara peniliti dan guru kelas,
agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalah pahaman.
Dalam penyampaian materi sebaiknya guru menggunakan cara
yang sama dengan yang tertera pada LKS sehingga siswa tidak
mengalami kebingungan.
Memberikan aturan-aturan dan penjelasan yang jelas sebelum
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, supaya siswa tidak
bingung dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2. Hasil Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat minat siswa
mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan
setelah diberi tindakan. Rata-rata awal minat siswa adalah 8,42. Setelah
diberi tindakan minat siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I minat
siswa adalah 10,7, sedangkan pada siklus II minat siswa adalah 13,25. Data
mengenai peningkatan minat siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 10 hal 180. Hasil peningkatan minat siswa dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Gambar 2. Peningkatan minat belajar siswa
8,4
10,7
13,25
0
2
4
6
8
10
12
14
Minat Awal Minat Siklus I Minat siklus II
Minat Belajar Siswa
Series1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari grafik di atas, dapat diketahui peningkatan minat dari kondisi
awal, siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui peningkatan tersebut
signifikan atau tidak peneliti akan menguji hipotesis. Sebelum melakukan
analisis lebih lanjut, data hasil minat belajar siswa perlu diuji terlebih
dahulu untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hasil
uji normalitas dengan bantuan program SPSS 16.0 dapat dilihat di bawah
ini:
Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Minat Siswa pada Kondisi Awal dan Siklus I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
minat_awal minat_1
N 31 31
Normal Parametersa Mean 8.42 10.32
Std. Deviation 1.876 1.275
Most Extreme
Differences
Absolute .201 .233
Positive .201 .233
Negative -.099 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.121 1.298
Asymp. Sig. (2-TAIled) .162 .069
a. Test distribution is Normal.
Jika dilihat dari tabel di atas, harga uji normalitas (Kolmogorov-
Smirrnov Z) menunjukkan bahwa nilai Most Extreme Differences Absolute
diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap
masing-masing variabel di atas adalah 0,201 dan 0,233, dimana nilai D lebih
besar dari 0,05. Maka data menunjukkan berdistribusi secara normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Minat Siswa pada Siklus I dan Siklus II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
minat_1 minat_2
N 31 31
Normal Parametersa Mean 10.32 13.03
Std. Deviation 1.275 1.683
Most Extreme
Differences
Absolute .233 .214
Positive .233 .214
Negative -.154 -.141
Kolmogorov-Smirnov Z 1.298 1.192
Asymp. Sig. (2-TAIled) .069 .117
a. Test distribution is Normal.
Jika dilihat dari tabel di atas, harga uji normalitas (Kolmogorov-
Smirrnov Z) menunjukkan bahwa nilai Most Extreme Differences Absolute
diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap
masing-masing variabel di atas adalah 0,201 dan 0,233, dimana nilai D lebih
besar dari 0,05. Maka data menunjukkan berdistribusi secara normal.
Hasil uji normalitas minat belajar siswa menunjukkan data tersebut
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal ini akan diuji
menggunakan statistik parametik dengan menggunakan Paired-Sampel T-
test. Hasil uji hipotesis menggunakan Paired-Sampel T-test disajikan di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 20. Hasil Uji-t Minat Siswa pada Kondisi Awal dan Siklus I
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
TAIle
d)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower Upper
Pair 1 minat_aw
al -
minat_1
-1.903 1.777 .319 -2.555 -1.251 -5.964 30 .000
Jika dilihat dari tabel di atas, hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat
perbedaan rata-rata minat kondisi awal dengan minat siklus I adalah sebesar
-1,903. Artinya ada peningkatan minat siswa sesudah intervensi dengan
rata-rata, peningkatan sebesar 1,903.
Nilai t hitung adalah sebesar -5,964 dengan sig 0,00. Karena sig <
0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat siswa pada kondisi awal
dengan siklus I terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan
bahwa perlakuan yang diberikan mempengaruhi minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 21. Hasil Uji-t Minat Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower Upper
Pair 1 minat_1 -
minat_2 -2.710 1.811 .325 -3.374 -2.045 -8.331 30 .000
Jika dilihat dari tabel di atas, hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat
perbedaan rata-rata minat siklus I dengan minat siklus II adalah sebesar -
2,710. Artinya ada peningkatan minat siswa sesudah intervensi dengan rata-
rata peningkatan sebesar 2,710.
Nilai t hitung adalah sebesar -8,331 dengan sig 0,000. Karena sig <
0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat siswa pada siklus I dengan
siklus II terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
perlakuan yang diberikan mempengaruhi minat siswa.
3. Hasil Prestasi Belajar Siswa.
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan
dan setelah diberi tindakan. Rata-rata awal minat siswa adalah 60. Setelah
diberi tindakan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I
rata-rata prestasi belajar siswa adalah 67,74, sedangkan pada siklus II rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
rata prestasi belajar siswa adalah 83,87. Data mengenai peningkatan prestasi
belajar siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11 hal 185.
Hasil peningkatan minat siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 3. Peningkatan prestasi belajar siswa
Dari grafik di atas, dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswat
dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui peningkatan
tersebut signifikan atau tidak peneliti akan menguji hipotesis. Sebelum
melakukan analisis lebih lanjut, data hasil prestasi belajar siswa perlu diuji
terlebih dahulu untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau
tidak. Hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS 16.0 dapat dilihat
di bawah ini:
60
67,74
83,87
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Prestasi Awal Prestasi siklus I Prestasi Siklus II
Prestasi Belajar Siswa
Series1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 22. Hasil Uji Normalitas Belajar Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi_1 Prestasi_2
N 31 31
Normal Parametersa Mean 73.87 77.87
Std. Deviation 11.026 12.999
Most Extreme
Differences
Absolute .092 .277
Positive .085 .122
Negative -.092 -.277
Kolmogorov-Smirnov Z .513 1.540
Asymp. Sig. (2-TAIled) .955 .017
a. Test distribution is Normal.
Jika dilihat dari tabel di atas, harga uji normalitas (Kolmogorov-
Smirrnov Z) menunjukkan bahwa nilai Most Extreme Differences Absolute
diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap
masing-masing variabel di atas adalah 0,92 dan 0,277, dimana nilai D lebih
besar dari 0,05. Maka data menunjukkan berdistribusi secara normal.
Hasil uji normalitas minat belajar siswa menunjukkan data tersebut
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal ini akan diuji
menggunakan statistik parametik dengan menggunakan Paired-Sampel T-
test. Namun kondisi awal dan siklus I, hasil hipotesisnya menggunakan
One-Sample Test. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan subyek yang
diteliti. Hasil uji hipotesis menggunakan One-Sample Test dan Paired-
Sampel T-test disajikan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 23. Hasil Uji One-Sample Test Prestasi Belajar Siswa
One-Sample Test
Test Value = 0
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Prestasi_1 37.301 30 .000 73.871 69.83 77.92
Jika dilihat dari tabel di atas, hasil One-Sample Test tersebut terlihat
perbedaan rata-rata kondisi awal dengan siklus I. Nilai t hitung adalah
sebesar 37,301 dengan sig 0,000. Karena sig < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I adalah bermakna
dan ada perbedaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemberian
perlakuan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dengan signifikan.
Tabel 24. Hasil Uji-t Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Prestasi_
1 -
Prestasi_
2
-4.000 10.875 1.953 -7.989 -.011 -2.048 30 .049
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Jika dilihat dari tabel di atas, hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat
perbedaan rata-rata prestasi belajar siklus I dengan prestasi belajar siklus II
adalah sebesar -4,000. Artinya ada peningkatan prestasi belajar siswa
sesudah intervensi dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,000.
Nilai t hitung adalah sebesar -2,048 dengan sig 0,049. Karena sig <
0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I
dengan siklus II terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan
bahwa perlakuan yang diberikan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
B. Pembahasan
1. Minat Belajar Siswa
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius
Wirobrajan, desa Gampingan, Kabupaten Sleman tahun pelajaran
2011/2012. Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan. Observasi minat siswa tidak dilakukan sendiri oleh
peneliti namun, dibantu oleh beberapa orang teman dan guru kelas.
Observasi minat mengacu pada lembar pengamatan minat.
Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan pada 15 Februari 2012 dan
16 Februari 2012. Pada siklus I pertemuan 1, berdasarkan kegiatan
observasi diperoleh rata-rata minat seluruh siswa 10,26. Hal ini disebabkan
karena siswa dan guru mengalami ketegangan ketika melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Mereka belum pernah diamati oleh banyak orang ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, rata-rata minat seluruh siswa
11,19. Pada pertemuan ini siswa dan guru sudah tidak mengalami
ketegangan seperti pada pertemuan 1. Siswa sudah cukup antusias dan aktif
ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Pemberian reward pada akhir
kegiatan pembelajaran (berupa bintang berwarna) dapat membantu dalam
meningkatkan minat siswa.
Pada siklus I ini, terjadi peningkatan minat dari pertemuan I dengan
rata-rata 10,26 dan pertemuan 2 dengan rata-rata 11,19. Rata-rata minat
siswa dari kedua pertemuan tersebut adalah 10,7. Dalam hal ini, minat siswa
masih termasuk cukup karena masih ada 16 siswa dari 31 siswa yang
minatnya di bawah rata-rata. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara
dengan guru kelas dan siswa.
Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu:
“Pada kegiatan pembelajaran pertemuan 1 saya merasa tegang dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, karena banyak yang mengamati
kegiatan pembelajaran yang saya lakukan. Walaupun kita sering bertemu,
saya tetap merasa tegang karena saya menyadari bahwa sedang diamati
ketika mengajar. Ditambah lagi, model pembelajaran ini masih asing dan
belum pernah saya ketahui sebelumnya. Jadi, ketika pelaksanaan saya ragu-
ragu karena takut salah. Perilaku saya ini, mempengaruhi respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan pada
pertemuan 2, respon siswa untuk mengikuti pelajaran sudah baik. Hal ini
disebabkan karena anda (peneliti) juga ikut mengajar dengan porsi yang
cukup banyak dan adanya reward yang dapat meningkatkan minat siswa.
Sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan aktif bertanya.”
Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, banyak yang
mengatakan bahwa:
“Dalam kegiatan pembelajaran siklus I ini, lebih menarik dari pada
kegiatan pembelajaran dengan guru. Hal ini karena dalam pelaksanaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menggunakan alat peraga, tidak hanya menerangkan serta adanya hadiah di
setiap akhir pelajaran. Namun, ada beberapa siswa yang tidak terlalu suka
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena
adanya ketidak cocokan dengan teman sekelompoknya.”
Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan pada 18 Februari 2012 dan
22 Februari 2012. Pada siklus II pertemuan 2 ini, rata-rata minat siswa
adalah 12,58. Pada siklus II ini materi yang disampaikan dan jumlah
kelompok berbeda. Pada pertemuan ini, siswa lebih aktif dan antusias untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Banyak siswa yang aktif untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Sedangkan pada pertemuan 2, siswa lebih aktif dan lebih antusias
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa lebih banyak bertanya dan
menjawab pertanyaan guru. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata minat minat
siswa sebesar 13,93.
Dari hasil rata-rata minat pada setiap pertemuan diperoleh rata-rata
minat siklus 2 sebesar 13,25. Dalam hal ini, minat siswa mengalami
peningkatan karena 18 siswa dari 31 siswa yang minatnya di atas rata-rata.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa.
Hasil wawancara dengan guru yaitu:
“Pada kegiatan pembelajaran pertemuan 1, siswa terlihat lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya siswa yang bertanya dan berani mengungkapkan pendapat ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung. Ditambah lagi, siswa dapat bekerja
dengan baik dalam kelompok. Pada pertemuan ke 2 siswa nampak lebih
senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.”
Sedangkan hasil wawancara dengan siswa, kebanyakan siswa
berpendapat bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
“Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, dan bisa berdiskusi
dengan teman secara serius. Siswa bisa lebih aktif untuk bertanya dengan
teman dan guru. Ketika diskusi tidak timbul rasa iri karena setiap siswa
sudah mempunyai jawaban sendiri dan tidak ada teman yang mencontek
jawaban teman. Jika dalam diskusi ada jawaban yang salah teman mau
membenarkan.”
Hasil pengamatan minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 178. Hasil
peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 25. Hasil Peningkatan Minat Siswa
Peubah Indikat
or
Kon
disi
Awal
Siklus I Siklus II Signifikansi
Siklus I dan
Siklus II
Tar
get
Capai
an
Tar
get
Capai
an
Minat Rata-
rata
seluruh
minat
siswa
8,4 10 10,7 12 13,25 Signifikan
Tabel 26. Kriteria Minat Belajar Siswa
Rentang Skor Kriteria
16 – 20 Sangat Tinggi
12 – 15 Tinggi
8 – 11 Cukup
4 – 7 Rendah
0 – 3 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dilihat adanya
peningkatan minat siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dalam mengikuti
pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan. Pada siklus I, rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
minat siswa adalah 10,7 masuk cukup. Sedangkan pada siklus II rata-rata
minat siswa adalah 13,25 masuk tinggi. Dari hasil perhitungan uji-t
diperoleh hasil 0,000, dimana 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan minat siswa dari siklus I ke siklus II.
Dengan demikian, dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
2. Prestasi Belajar Siswa
Pembelajaran matematika pada siklus I dilaksanakan pada 15 Februari
2012 dan 16 Februari 2012. Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah
penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan 3
bilangan pecahan berpenyebut sama menggunakan gambar diarsir. Pada
kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa, namun ada 1 kelompok yang beranggotakan 6
siswa. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan siswa
mengerjakan pre test. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan
singkat materi pembelajaran dari guru, kemudian dilanjutkan dengan
pengerjaan tugas secara individu dan diskusi kelompok. Setelah itu,
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir
siswa dan guru membuat kesimpulan, mengerjakan soal evaluasi dan
refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Hasil prestasi belajar pada siklus I ini meningkat dibandingkan dengan
dengan kondisi awal sebelum adanya tindakan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dimana, kondisi awal siswa dihitung
dengan uji t satu sampel, karena adanya perbedaan siswa yang diteliti. Pada
siklus I, diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa yakni akumulasi dari nilai
aspek afektif, aspek psikomotorik dan aspek kognitif sebesar 74,35.
Presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 67,74 dengan jumlah
siswa yang hadir 31 siswa. Siswa yang belum mencapai KKM adalah 32,26.
Hal ini disebabkan karena siswa masih kesulitan untuk menyederhanakan
mengubah hasil penjumlahan pecahan menjadi pecahan yang lebih
sederhana.
Pembelajaran matematika pada siklus II dilaksanakan pada18 Februari
2012 dan 22 Februari 2012. Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah
penjumlahan 2 bilangan pecahan beda penyebut dan penjumlahan 3
bilangan pecahan beda penyebut mengunakan media mika pecahan. Pada
kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4 siswa, namun ada 1 kelompok yang beranggotakan 3
siswa. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan siswa
mengerjakan pre test. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan
singkat mengenai materi pembelalajaran dari guru, kemudian dilanjutkan
dengan pengerjaan tugas secara individu dan diskusi kelompok. Setelah itu,
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
siswa dan guru membuat kesimpulan, mengerjakan soal evaluasi dan
refleksi.
Pembeda kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II adalah
jumlah siswa dalam kelompok dan media yang digunakan. Pada siklus I
setiap kelompok beranggotakan 5 siswa, sedangkan pada siklus II setiap
kelompok beranggotakan 4 siswa. Pada siklus I menggunakan media
gambar diarsir, sedangkan pada siklus II menggunakan media mika
pecahan.
Pada siklus II ini, prestasi siswa mengalami peningkatan. Rata-rata
yang diperoleh pada siklus ini, bersadarkan akumulasi nilai aspek afektif,
aspek psikomotorik dan aspek kognitif sebesar 78,35. Presentase jumlah
siswa yang memenuhi KKM adalah 83,87 dengan jumlah siswa yang hadir
31 siswa.
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 183. Hasil peningkatan
minat belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 27. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Indikator
Kond
isi
Awal
Siklus I Siklus II Signifikan
siklus I dan
siklus II
Tar
get
Capaian Tar
get
Capaian
Prestasi
belajar
- Rata-rata
nilai
60
70
74,35
75
78,35
Signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
siswa ulangan
- Persentase
jumlah
siswa
yang
mencapai
KKM
35,4%
65%
67,74%
75%
83,87%
Signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus. Dari
hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Pada kondisi
awal rata-rata prestasi belajar siswa 60. Setelah diberi tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada rata-rata
menjadi 74,35 dan pada siklus ke II diperoleh rata-rata 78,35.
b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang lulus
KKM adalah 67,74%. Sedangkan, pada siklus II ada 83,87% siswa yang
lulus KKM
c. Dengan hasil uji-t siklus 1 adalah 0,000, uji-t dari siklus I ke siklus II
hasilnya adalah 0,049. Dari kedua uji- t tersebut diperoreh hasil >0,05.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan secara signifikan.
d. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
e. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target rata-
rata sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan
pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran
2011/2012, dapat disimpulkan:
1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI dalam upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika materi penjumlahan
pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran
2011/2012 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus terjadi
dua kali pertemuan. Setiap pertemuan beralokasikan 2x35 menit. Pada
setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Perencanaan pada siklus I ini oleh peneliti diawali dengan
mendalami Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Kemudian,
dilanjutkan dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran, instrumen
penelitian, dan media pembelajaran. Pada siklus I pertemuan pertama,
guru mengajarkan materi penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut
sama. Sedangkan pada pertemuan kedua, guru mengajarkan materi
penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut sama. Pada siklus I ini,
kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik namun, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan alokasi yang direncanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dan terjadi miss comunication antara peneliti dengan guru kelas. Pada
kegiatan observasi ditemukan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siswa dan guru masih nampak tegang, dan ada beberapa
siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Pada
kegiatan refleksi, dari hasil observasi mengenai ketegangan guru dan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan tidak terulang
pada pertemuan berikutnya. Guru dan peneliti memberikan pengertian
kepada siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti biasanya
dan tidak usah tegang. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan perencanaan
siklus II. Dalam perencanaan, peneliti merevisi perangkat pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II pertemuan pertama,
guru mengajarkan penjumlahan 2 bilangan pecahan beda penyebut.
Sedangkan pada pertemuan kedua guru mengajarkan penjumlahan 3
bilangan pecahan beda penyebut. Pada pertemuan di siklus II ini, siswa
sudah terlibat lebih aktif dibandingkan dengan siklus I. Namun ada 1
orang siswa yang menangis dikarenakan belum terlalu paham dengan
materi yang dijelaskan oleh guru. Setelah itu dilakukan kegiatan refleksi,
hendaknya guru memberikan perhatian lebih pada siswa yang belum
paham mengenai materi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan penelitian
ini, diperoleh hasil bahwa minat dan prestasi belajar siswa meningkat
setelah memperoleh tindakan.
2. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan minat belajar pada operasi penjumlahan pecahan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan minat yang telah
diperoleh. Pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata minat siswa adalah
8,4, rata-rata ini termasuk dalam kriteria rendah. Setelah dikenai tindakan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada siklus I,
skor rata-rata minat siswa mengalami peningkatan. Skor rata-rata minat
siswa menjadi 10,7, rata-rata ini termasuk dalam kriteria cukup.
Peningkatan skor rata-rata minat dari kondisi awal ke siklus I meningkat
sebesar 2,3. Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang semakin baik. Skor rata-rata
minat siswa menjadi 13,25, rata-rata ini termasuk dalam kriteria tinggi.
Peningkatan skor rata-rata minat dari kondisi siklus I ke siklus II
meningkat sebesar 2,55.
3. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan prestasi belajar pada operasi penjumlahan pecahan siswa
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang
telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal,
berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2010/2011 rata-rata nilai siswa
adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35,4 %.
Setelah dikenai tindakan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe TAI pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang
memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tahun pelajaran 2011/2012 meningkat menjadi 74,35 dan persentase siswa
yang memenuhi KKM menjadi 67,74%. Peningkatan rata-rata nilai siswa
dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 14,35 poin, sedangkan
presentase siswa yang memenuhi KKM meningkat 32,34%. Dilanjutkan
dengan siklus II, menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
yang semakin baik dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa menjadi
78,35. Sedangkan, persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat
menjadi 83,87%. Peningkatan rata-rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II
meningkat sebesar 3 poin, sedangkan persentase siswa yang memenuhi
KKM meningkat 16,13%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah
sebagi berikut:
1. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TAI memerlukan waktu yang cukup banyak, sehingga guru harus benar-
benar memperhitungkan waktu yang akan digunakan pada setiap kegiatan.
2. Pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama, kebanyakan siswa belum
dapat menyederhanakan pecahan. Diharapkan guru membahas
penyederhanaan pecahan terlebih dahulu sampai siswa benar-benar
paham, sehingga siswa dapat menyederhanakan pecahan.
3. Pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda sebaiknya guru
menjelaskan secara benar bagaimana cara menyamakan penyebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Penjelasan harus runtut dan sesuai dengan perkembangan kognitif anak.
Hal ini dilakukan agar siswa paham dengan benar cara menyamakan
penyebut.
4. Guru sebaiknya tetap memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan
memberikan bimbingan individu kepada siswa yang belum paham dengan
materi yang sedang dibahas.
5. Kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk
dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diketahui kekurangan maupun
kelebihan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan dapat
merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elizabeth, Hurlock. 1989. Perkembangan Anak: Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.
Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks.
Kusumaningrum, Retna. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran tipe TAI melalui
Pemanfaatan LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok
Bahasan Jajar Genjang dan Belah Ketupat pada Siswa kelas VII SMPN 11
Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Semarang: Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Semarang. (Skripsi tidak diterbitkan).
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative di Ruang-
Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Maulana, Fajar H. 2011. Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI)
Pada Matematika Kelas V SDN Gembongan 07 Kabupaten Blitar. Malang:
Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Universitas Malang.
(Skripsi tidak diterbitkan).
Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan
MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salim dan Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern
English Press.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2008.Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Satu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Asdi Mahasatya.
Suharsimi, Arikunto; Suhardjono; dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukajati. 2008. Pembelajaran Operasi Penjumlahan Pecahan di SD
Menggunakan Berbagai Media. Yogyakarta: Departemen Pendidikan,
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV.
Jakarta: Erlangga.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Surya, Mohammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quarais.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Buana
Pustaka.
Taniredja, Tukiran. Pujiati, Irma dan Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas:
untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah.
Bandung: Alfabeta.
Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Kooperatif. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat
Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.
Winkel. W. S. 1987. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/ 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian
Media dan
Sumber Belajar Instumen Bentuk
instrumen
Contoh
instrumen
6.
Menggunaka
n pecahan
dalam
pemecahan
masalah
6.3
Menjumlahk
an Pecahan
Penjumla
han
pecahan
1. Mengkaji
penjumlahan
pecahan
2. Memahami
operasi hitung
penjumlahan
pecahan yang
berpenyebut
sama dan beda
6.3.1 Mengoperasik
an
penjumlahan
pecahan yang
berpenyebut
sama
6.3.2 Mengoperasik
an
penjumlahan
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Isian
singkat
Isian
singkat
A. Media
Gambar diarsir
dan mika
pecahan
B. Sumber
Belajar
Burhan,
Mustaqim dan
Ary Astuti.
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
penyebut
3. Berlatih
mengerjakan
soal
penjumlahan
pecahan yang
berpenyebut
sama dan beda
penyebut
pecahan beda
penyebut
6.3.3 Memilih sikap
jujur dalam
menyelesaikan
tugas
penjumlahan
pecahan.
6.3.4 Terampil
menggunakan
media gambar
diarsir dalam
menyelesaikan
penjumlahan
pecahan
6.3.5 Terampil
menggunakan
media mika
pecahan dalam
Non tes
Rubrik
penilaian
Tidak
mencontek
ketika
mengerjak
an soal
evaluasi.
2008. Ayo
belajar
matematika 4.
Jakarta : Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Halaman 172.
Sulardi. 2007.
Pandai
Berhitung
Matematika:u
ntuk Sekolah
Dasa Kelas
IV. Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
menyelesaikan
penjumlahan
pecahan
Halaman 187.
Sunardi, dkk.
2011. Ayo
Belajar
Matematika
IV.
Yogyakarta:
Kanisius.
Halaman 186.
Saepudin, Aep,
dkk. 2009.
Gemar Belajar
Matematika 4.
Jakarta : Pusat
Perbukuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Halaman 134-
136.
Yogyakarta, 10 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru kelas Peneliti
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) (Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda
Chandra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ tanggal : Rabu, 15 Februari 2012
Pertemuan ke : 1
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
6.3 Menjumlahkan Pecahan.
III. Indikator
Kognitif
6.3.1 Mengoperasikan penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
Afektif
6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan
pecahan.
Psikomotorik
6.3.4 Terampil menggunakan media gambar diarsir dalam menyelesaikan
penjumlahan pecahan.
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
IV. Tujuan
6.3.1.1 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 2 pecahan
berpenyebut sama secara berkelompok.
6.3.1.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan
10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.
6.3.3.1 Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan
10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama dengan jujur
secara individu.
6.3.4.1 Siswa mampu menunjukkan penggunaan gambar diarsir untuk
menghitung penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara
individu.
V. Materi
Operasi penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.
VI. Model dan metode
A. Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization).
B. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VII. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan awal (10 menit)
1. Salam pembuka, doa, dan absensi
2. Apersepsi
Guru meminta siswa maju untuk membelah kue yang berbentuk
lingkaran menjadi 4 bagian. Guru memberikan pertanyaan dan
penjelasan kepada siswa mengenai pecahan berdasarkan bagian kue
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
4. Pre test
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.
2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5
siswa.
3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan
dengan penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama pada lembar kerja
siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.
4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan
secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh
guru pada awal kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok
dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan.
Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan
seperlunya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah
dibahas.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan
memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan
berpenyebut sama.
2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas,
guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual.
Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.
3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor
evaluasi berikutnya.
4. Refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
5. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang berkaitan dengan
penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama.
6. Doa penutup.
VIII. Media dan sumber belajar
A. Media
Roti dan Gambar diarsir
B. Sumber Belajar
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas
IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius.
Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
IX. Penilaian
A. Prosedur
Pre tes, proses dan post test
B. Teknik
Tes tertulis dan non tes
C. Instrumen
(terlampir)
D. Pedoman
1. Skoring
a) Kognitif
1) Post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Jumlah soal 10 buah. Skor tiap soal adalah 10
Skor total = jawaban benar x 10
b) Afektif
c) Psikomotorik
2. Penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Yogyakarta, 15 Februari 2012
Guru kelas Peneliti
(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/tanggal : Kamis, 16 Februari 2012
Pertemuan ke : 2
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
6.3 Menjumlahkan Pecahan.
III. Indikator
Kognitif
6.3.1 Mengoperasikan penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
Afektif
6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan
pecahan.
IV. Tujuan
6.3.1.3 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan
berpenyebut sama secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
6.3.1.4 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan
berpenyebut sama secara individu.
6.3.3.1 Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.3 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan
berpenyebut sama dengan jujur secara individu.
V. Materi
Operasi penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama.
VI. Model dan metode
A. Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualization).
B. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VII. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan awal (8 menit)
1. Salam pembuka, doa, dan absensi
2. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
4. Pre test
B. Kegiatan Inti (20 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama.
2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan
dengan penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama pada lembar kerja
siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.
4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan
secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh
guru pada awal kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok
dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan.
Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan
seperlunya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah
dibahas.
C. Kegiatan Akhir (42 menit)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan
memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan
berpenyebut sama.
2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas,
guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual.
Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.
3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor
evaluasi berikutnya.
4. Refleksi.
5. penyampaian materi lanjutan yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
6. Doa penutup.
VIII. Media dan sumber belajar
A. Media
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
B. Sumber Belajar
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasar Kelas
IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius.
Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
IX. Penilaian
A. Prosedur
Pre test, proses dan post test
B. Teknik
Tes tertulis dan non tes
C. Instrumen
(terlampir)
D. Pedoman
1. Skoring
a. Kognitif
1) Post test
Jumlah soal 20 buah. Skor tiap soal adalah 5
Skor total = jawaban benar x 5
b. Afektif
c. Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
2. Penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Yogyakarta, 16 Februari 2012
Guru kelas Peneliti
(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/tanggal : Sabtu, 18 Februari 2012
Pertemuan ke : 3
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
6.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
II. Kompetensi Dasar
6.3 Menjumlahkan Pecahan.
III. Indikator
Kognitif
6.3.2 Mengoperasikan penjumlahan pecahan beda penyebut.
Afektif
6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan
pecahan.
Psikomotorik
6.3.5 Terampil menggunakan media mika pecahan dalam menyelesaikan
penjumlahan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
IV. Tujuan
6.3.2.1 Siswa mampu menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut
secara berkelompok.
6.3.2.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan
10 soal penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.4Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan
10 soal penjumlahan 2 pecahan beda penyebut dengan jujur secara
individu.
6.3.5.1Siswa mampu menunjukkan penggunaan mika pecahan untuk
menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu.
V. Materi
Operasi penjumlahan 2 pecahan beda penyebut.
VI. Model dan metode
A. Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualization).
B. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VII. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan awal (10 menit)
1. Salam pembuka, doa, dan absensi
2. Apersepsi
Guru bercerita mengenai pembagian sebuah roti yang berkaitan
dengan materi penjumlahan pecahan beda penyebut. Guru bertanya
kepada siswa bagaimana menghitung penjumlahan pecahan beda
penyebut.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
4. Pre test
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan 2 pecahan beda penyebut menggunakan mika
pecahan.
2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3
siswa.
3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan
dengan penjumlahan 2 pecahan beda penyebut pada lembar kerja
siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.
4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan
secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh
guru pada awal kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok
dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan.
Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan
seperlunya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah
dibahas.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan
memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan
beda penyebut.
2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas,
guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual.
Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.
3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor
evaluasi berikutnya.
4. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
5. Guru memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi
penjumlahan pecahan beda penyebut.
6. Doa penutup.
VIII. Media dan sumber belajar
A. Media
Mika pecahan
B. Sumber Belajar
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas
IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius.
Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
IX. Penilaian
A. Prosedur
Pre tes, proses dan post test
B. Teknik
Tes tertulis dan non tes
C. Instrumen
(terlampir)
D. Pedoman
1. Skoring
a. Kognitif
1)Post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Jumlah soal 10 buah. Skor tiap soal adalah 10
Skor total = jawaban benar x 10
b. Afektif
c. Psikomotorik
2. Penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Yogyakarta, 18 Februari 2012
Guru kelas Peneliti
(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ tanggal : Rabu, 22 Februari 2012
Pertemuan ke : 4
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I.Standar Kompetensi
7. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
6.4 Menjumlahkan Pecahan.
III. Indikator
Kognitif
6.3.2 Mengoperasikan penjumlahan pecahan beda penyebut.
Afektif
6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan
pecahan.
IV. Tujuan
6.3.2.1 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan beda
penyebut secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
6.3.2.2 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan beda
penyebut secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.5 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan beda
penyebut dengan jujur secara individu.
V. Materi
Operasi penjumlahan 3 pecahan beda penyebut.
VI. Model dan metode
A. Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualization).
B. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VII. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan awal (8 menit)
1. Salam pembuka, doa, dan absensi
2. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
4. Pre test
B. Kegiatan Inti (20 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat
mengenai penjumlahan 3 pecahan beda penyebut.
2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan
dengan penjumlahan 3 pecahan beda penyebut pada lembar kerja
siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.
4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan
secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh
guru pada awal kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok
dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan.
Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan
seperlunya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah
dibahas.
C. Kegiatan Akhir (42 menit)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan
memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 3 pecahan beda
penyebut.
2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas,
guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual.
Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.
3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor
evaluasi berikutnya.
4. Refleksi.
5. Penyampaian materi lanjutan yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
6. Doa penutup.
VIII. Media dan sumber belajar
A. Media
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
B. Sumber Belajar
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas
IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius.
Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
IX. Penilaian
A. Prosedur
Pre test, proses dan post test
B. Teknik
Tes tertulis dan non tes
C. Instrumen
(terlampir)
D. Pedoman
1. Skoring
a.Kognitif
1) Post test
Jumlah soal 20 buah. Skor tiap soal adalah 5
Skor total = jawaban benar x 5
b. Afektif
c. Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2. Penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Guru kelas Peneliti
(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Februari 2012
Pertemuan ke : 1
Kelas/ Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Tujuan
6.3.1.3 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut
sama secara berkelompok.
6.3.1.4 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10
soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.3 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10
soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama dengan jujur secara
individu.
6.3.4.2 Siswa mampu menunjukkan penggunaan gambar diarsir untuk
menghitung penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.
II. Petunjuk untuk siswa
A. Tulislah namamu di pojok kanan atas.
B. Bacalah perintah pada setiap kegiatan pembelajaran dengan benar dan
teliti.
C. Lakukanlah dan kerjakanlah sesuai dengan perintah.
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
III. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan belajar 1
Perhatikan dan dengarkanlah!
Guru akan menjelaskan secara singkat kepada kamu mengenai
penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama menggunakan gambar diarsir.
Kemudian, guru akan membagi kalian dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri
dari 5 orang, namun sebelum kamu masuk ke dalam kelompok lakukanlah
kegiatan 2 terlebih dahulu.
B. Kegiatan belajar 2
Bacalah dengan cermat dan teliti!
Masihkah kamu ingat? Pada bilangan pecahan, mana yang disebut pembilang dan
penyebut?
Contoh:
, bilangan mana yang disebut pembilang dan penyebut?
Menggunakan gambar diarsir.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
Rani mempunyai
bagian kue. Kemudian ia mendapat lagi
bagian kue. Berapa
bagian kue yang di dapat Rani?
Dari cerita tersebut kita dapat menuliskan:
Penjumlahan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Bentuk penjumlahan di atas kita tulis:
Dari proses penjumlahan tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Contoh:
Hitunglah penjumlahan berikut!
1.
2.
Jawab: Jawab:
=
Kerjakanlah soal di bawah ini secara individu!
1.
2.
Penjumlahan yang berpenyebut sama
dapat dilakukan dengan menjumlahkan
pembilang-pembilangnya. Sedangkan
penyebutnya tidak dijumlahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3.
4.
5.
C. Kegiatan belajar 3
Setelah kamu mengerjakan soal pada kegiatan belajar 2, masuklah ke
dalam kelompok yang sudah dibagikan oleh guru.
Diskusikanlah jawaban yang sudah kamu kerjakan tadi dengan teman
sekelompokmu. Bandingkanlah jawaban kalian. Temukanlah secara bersama-
sama jawaban yang paling benar.
Jika masih ada yang belum kamu pahami, bertanyalah kepada gurumu.
D. Kegiatan belajar 4
Setelah menemukan jawaban yang benar bersama kelompokmu, presentasikanlah
jawaban kelompok di depan kelas.
IV. Refleksi!
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
2. Adakah temanmu yang berbuat tidak jujur dalam mengerjakan soal tadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3. Kesulitan apa yang kamu alami?
4. Setelah mengalami kegiatan pembelajaran hari ini, apa rencanamu
selanjutnya?
Selamat Belajar
Tetap semangat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Februari 2012
Pertemuan ke : 2
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Tujuan
6.3.1.3 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan berpenyebut
sama secara berkelompok.
6.3.1.4 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan
berpenyebut sama secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.3 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan berpenyebut
sama dengan jujur secara individu.
II. Petunjuk untuk siswa
1. Tulislah namamu di pojok kanan atas.
2. Bacalah perintah pada setiap kegiatan pembelajaran dengan benar dan
teliti.
3. Lakukanlah dan kerjakanlah sesuai dengan perintah.
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan belajar 1
Perhatikan dan dengarkanlah!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Guru akan menjelaskan secara singkat kepada kamu mengenai
penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama. Kemudian, guru akan membagi kalian
dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 orang, namun sebelum kamu
masuk ke dalam kelompok lakukanlah kegiatan 2 terlebih dahulu.
B.Kegiatan belajar 2
Bacalah dengan cermat!
Pada pertemuan yang terdahulu kalian telah belajar mengenai penjumlahan 2
pecahan yang berpenyebut sama. Bagaimana jika yang dijumlahkan 3 pecahan?
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
Contoh:
1.
Jawab:
2.
Jawab:
Dari proses penjumlahan di atas dapat disimpulkan:
Kerjakanlah soal dibawah ini secara individu!
1.
2.
3.
Penjumlahan 3 bilangan berpenyebut sama
dapat dilakukan dengan menjumlahkan
pembilang-pembilangnya. Sedangkan
penyebutnya tidak dijumlahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
4.
5.
C. Kegiatan belajar 3
Setelah kamu mengerjakan soal pada kegiatan belajar 2, masuklah ke dalam
kelompok yang sudah dibagikan oleh guru.
Diskusikanlah jawaban yang sudah kamu kerjakan tadi dengan teman
sekelompokmu. Bandingkanlah jawaban kalian. Temukanlah secara bersama-
sama jawaban yang paling benar.
Jika masih ada yang belum kamu pahami, bertanyalah kepada gurumu.
D. Kegiatan belajar 4
Setelah menemukan jawaban yang benar bersama kelompokmu,
presentasikanlah jawaban kelompok di depan kelas.
IV.Refleksi!
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
2. Adakah temanmu yang berbuat tidak jujur dalam mengerjakan soal-soal
tadi?
3. Apakah kamu mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal tadi?
Tetap Semangat Belajar!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Februari 2012
Pertemuan ke : 3
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Tujuan:
6.3.2.1 Siswa mampu menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut
secara berkelompok.
6.3.2.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10
soal penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.4Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10
soal evaluasi penjumlahan 2 pecahan beda penyebut dengan jujur secara
individu.
6.3.5.1Siswa mampu menunjukkan penggunaan mika pecahan untuk
menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu.
II. Petunjuk untuk siswa
1. Tulislah namamu di pojok kanan atas.
2. Bacalah perintah pada setiap kegiatan pembelajaran dengan benar dan
teliti.
3. Lakukanlah dan kerjakanlah sesuai dengan perintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan belajar 1
Dengarkan dan perhatikanlah!
Gurumu akan menjelaskan secara singkat materi penjumlahan 2 pecahan
beda penyebut dan penggunaan mika pecahan dalam menyelesaikan
penjumlahan pecahan beda penyebut. Kemudian, gurumu akan membagimu
dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 orang.
Namun sebelum kamu masuk ke dalam kelompok lakukanlah kegiatan 2
terlebih dahulu.
B. Kegiatan belajar 2
Baca dan cermatilah!
Bagaimana cara melakukan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda?
Tentu saja dilakukan dengan mengubah kebentuk pecahan lain yang senilai
sehingga penyebutnya menjadi sama.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
“Ita memberikan
bagian kuenya kepada adiknya. Karena adiknya masih lapar,
Ita memberikannya lagi
bagian. Berapa bagian kue yang dimakan oleh adik?”
Jawab:
digabung menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Dari peragaan ini tampak bahwa hasil akhir adalah
berarti
Tampak pula bahwa
. Sehingga
. Tampak
pula bahwa
.
Peragaan dapat diulang untuk penjumlahan pecahan yang lain. Kalian
mempunyai pengalaman bila menjumlah pecahan dengan penyebut tidak sama,
maka penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, dengan mencari pecahan
senilainya.
Jika kamu perhatikan dalam penjumlahan pecahan di atas, terdapat
penggunaan KPK dari kedua penyebut pecahan yang dijumlahkan.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan pecahan di bawah ini!
3.
Aturan penjumlahan
pecahan yang berbeda
penyebutnya?
1. Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk pecahan yang senilai). 2. Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
4.
Jawab:
1. Penyebut kedua pecahan adalah 5 dan 10 dengan KPK 10
Jadi,
2. Penyebut kedua pecahan adalah 6 dan 8 dengan KPK 24
Jadi,
Kerjakan soal di bawah ini! Kerjakanlah secara individu.
1.
2.
3.
4.
5.
C. Kegiatan belajar 3
Setelah kamu mengerjakan soal pada kegiatan belajar 2, masuklah ke
dalam kelompok yang sudah dibagikan oleh gurumu.
Diskusikanlah jawaban yang sudah kamu kerjakan tadi dengan teman
sekelompokmu. Bandingkanlah jawaban kalian. Temukanlah secara bersama-
sama jawaban yang paling benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Jika masih ada yang belum kamu pahami, bertanyalah kepada gurumu.
D. Kegiatan belajar 4
Setelah menemukan jawaban yang benar bersama kelompokmu, presentasikanlah
jawaban kelompok kalian di depan kelas
IV. Refleksi!
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
2. Adakah temanmu yang berbuat tidak jujur dalam mengerjakan soal tadi?
3. Kesulitan apa yang kamu alami?
4. Setelah kamu mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini, apa rencana yang
akan kamu lakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/ Tanggal : Rabu, 22 Februari 2012
Pertemuan ke : 4
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Tujuan
6.3.2.1 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan beda
penyebut secara berkelompok.
6.3.2.2 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan beda
penyebut secara individu.
6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan
hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.
6.3.3.5 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan beda
penyebut dengan jujur secara individu.
II. Petunjuk untuk siswa
1. Tulislah namamu di pojok kanan atas.
2. Bacalah perintah pada setiap kegiatan pembelajaran dengan benar dan
teliti.
3. Lakukanlah dan kerjakanlah sesuai dengan perintah.
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan belajar 1
Perhatikan dan dengarkanlah!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Guru akan menjelaskan secara singkat kepada kamu mengenai
penjumlahan 3 pecahan beda penyebut. Kemudian, guru akan membagi kalian
dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 orang, namun sebelum kamu
masuk ke dalam kelompok lakukanlah kegiatan 2 terlebih dahulu.
C. Kegiatan belajar 2
Bacalah dengan cermat!
Pada pertemuan yang terdahulu kalian telah belajar mengenai penjumlahan 2
pecahan yang beda penyebut. Bagaimana jika yang dijumlahkan 3 pecahan?
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
Contoh:
1.
Jawab:
Penyebut ketiga bilangan pecahan adalah 6, 12 dan 2 dengan KPK 12
2.
Jawab:
Penyebut ketiga bilangan pecahan adalah 6,4 dan 8 dengan KPK 24
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti secara individu!
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
C. Kegiatan belajar 3
Setelah kamu mengerjakan soal pada kegiatan belajar 2, masuklah ke dalam
kelompok yang sudah dibagikan oleh guru.
Diskusikanlah jawaban yang sudah kamu kerjakan tadi dengan teman
sekelompokmu. Bandingkanlah jawaban kalian. Temukanlah secara bersama-
sama jawaban yang paling benar.
Jika masih ada yang belum kamu pahami, bertanyalah kepada gurumu.
D. Kegiatan belajar 4
Setelah menemukan jawaban yang benar bersama kelompokmu,
presentasikanlah jawaban kelompok di depan kelas.
IV. Refleksi!
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
2. Adakah temanmu yang berbuat tidak jujur dalam mengerjakan soal-soal
evaluasi tadi?
3. Kesulitan apa yang kamu alami?
Semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Ringkasan Materi
(Siklus I Pertemuan 1)
A. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama
1. Penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama
Masihkah kamu ingat? Pada bilangan pecahan, mana yang disebut pembilang
dan penyebut?
Contoh:
, bilangan mana yang disebut pembilang dan penyebut?
Menggunakan gambar diarsir.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
Rani mempunyai
bagian kue. Kemudian ia mendapat lagi
bagian kue.
Berapa bagian kue yang di dapat Rani?
Dari cerita tersebut kita dapat menuliskan:
Penjumlahan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bentuk penjumlahan di atas kita tulis:
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Dari proses penjumlahan tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Contoh:
Hitunglah penjumlahan berikut!
2.
2.
Jawab: Jawab:
=
Sumber:
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta:
Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
Penjumlahan yang berpenyebut sama
dapat dilakukan dengan menjumlahkan
pembilang-pembilangnya. Sedangkan
penyebutnya tidak dijumlahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Ringkasan Materi
(Siklus I Pertemuan 2)
3. Penjumlahan 3 bilangan pecahan berpenyebut sama
Kalian telah belajar mengenai penjumlahan 2 pecahan yang
berpenyebut sama. Bagaimana jika yang dijumlahkan 3 pecahan?
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
Contoh:
3.
Jawab:
4.
Jawab:
Dari proses penjumlahan di atas dapat disimpulkan:
Penjumlahan 3 bilangan berpenyebut sama
dapat dilakukan dengan menjumlahkan
pembilang-pembilangnya. Sedangkan
penyebutnya tidak dijumlahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Sumber:
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta:
Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Ringkasan Materi
(Siklus II Pertemuan 1)
B. Penjumlahan pecahan beda penyebut
1. Penjumlahan 2 bilangan pecahan beda penyebut
Bagaimana cara melakukan penjumlahan pecahan yang penyebutnya
berbeda? Tentu saja dilakukan dengan mengubah kebentuk pecahan lain
yang senilai sehingga penyebutnya menjadi sama.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
“Ita memberikan
bagian kuenya kepada adiknya. Karena adiknya masih
lapar, Ita memberikannya lagi
bagian. Berapa bagian kue yang dimakan
oleh adik?”
Jawab:
digabung menjadi
Dari peragaan ini tampak bahwa hasil akhir adalah
berarti
Tampak pula bahwa
. Sehingga
. Tampak pula bahwa
.
Peragaan dapat diulang untuk penjumlahan pecahan yang lain.
Kalian mempunyai pengalaman bila menjumlah pecahan dengan penyebut
tidak sama, maka penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, dengan
mencari pecahan senilainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Jika kamu perhatikan dalam penjumlahan pecahan di atas, terdapat
penggunaan KPK dari kedua penyebut pecahan yang dijumlahkan.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan pecahan di bawah ini!
5.
6.
Aturan penjumlahan
pecahan yang berbeda
penyebutnya?
1. Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk pecahan yang senilai). 2. Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Jawab:
3. Penyebut kedua pecahan adalah 5 dan 10 dengan KPK 10
Jadi,
4. Penyebut kedua pecahan adalah 6 dan 8 dengan KPK 24
Jadi,
Sumber:
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta:
Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Ringkasan Materi
(Siklus II Pertemuan 2)
2.Penjumlahan 3 bilangan pecahan beda penyebut
Bagaimana jika yang dijumlahkan 3 pecahan?
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
Contoh:
3.
Jawab:
Penyebut ketiga bilangan pecahan adalah 6, 12 dan 2 dengan KPK 12
4.
Jawab:
Penyebut ketiga bilangan pecahan adalah 6,4 dan 8 dengan KPK 24
Sumber:
Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta:
Erlangga. Halaman 187.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.
Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Evaluasi Pembelajaran
Mata Pelajaran Matematika
SK: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
KD: 6.3 Menjumlahkan Pecahan
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Evaluasi Pembelajaran
Mata Pelajaran Matematika
SK: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
KD: 6.3 Menjumlahkan Pecahan
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Tabel 11. Rubrik Penilaian Aspek Afektif
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
nilai
Menyam
paikan
hasil
pekerjaa
n
individu
apa
adanya
Menyam
paikan
hasil
diskusi
apa
adanya
Tidak
menconto
h teman
ketika
mengerjak
an soal-
soal
Menan
yakan
kesulita
n yang
dialami
1.
2.
3.
Kriteria penilaian
Menyampaikan hasil pekerjaan individu apa adanya:
Nilai 4 = Siswa menyampaikan hasil pekerjaan sesuai dengan pekerjaannya.
Nilai 3 = Siswa menyampaikan hasil pekerjaan dengan sekali meniru jawaban
teman.
Nilai 2 = Siswa menyampaikan hasil pekerjaan dengan lebih dari sekali meniru
jawaban teman.
Nilai 1 = Siswa menyampaikan hasil pekerjaan milik teman yang lainnya.
Menyampaikan hasil diskusi apa adanya.
Nilai 4 = Siswa meyampaikan hasil diskusi sesuai dengan yang sebenarnya.
Nilai 3 = Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan sesekali meniru kelompok
lain.
Nilai 2 = Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan lebih dari sekali meniru
kelompok lain.
Nilai 1 = siswa menyampaikan hasil diskusi milik kelompok lain.
Tidak mencontoh teman ketika mengerjakan soal-soal:
Nilai 4 = Siswa mengerjakan sendiri pekerjaannya.
Nilai 3 = Siswa mencontoh satu kali pekerjaan teman.
Nilai 2 = Siswa mencontoh dua kali pekerjaan teman.
Nilai 1 = Siswa mencontoh lebih dari dua kali pekerjaan teman.
Menanyakan kesulitan yang dialami.
Nilai 4 = Siswa lebih dari dua kali menanyakan kesulitan yang dialami ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Nilai 3 = Siswa dua kali kali menanyakan kesulitan yang dialami ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Nilai 2 = Siswa sekali menanyakan kesulitan yang dialami ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Nilai 1 = Siswa tidak pernah menanyakan kesulitan yang dialami ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Lampiran 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Tabel 12. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Juml
ah
nilai
Menggu
nakan
media
dengan
benar
Mengaks
ir media
dengan
rapi
Melakukan
pengulanga
n dalam
menggunak
an media
Mempres
entasikan
hasil
kerja
kelompo
k
1.
2.
3.
Kriteria penilaian.
Menggunakan media dengan benar:
Nilai 4 = Siswa tidak melakukan kesalahan dalam penggunaan media.
Nilai 3 = Siswa melakukan satu kali kesalahan dalam penggunaan media.
Nilai 2 = Siswa melakukan dua kali kesalahan dalam penggunaan media.
Nilai 1 = Siswa melakukan lebih dari dua kali dalam penggunaan media.
Mengaksir media dengan rapi:
Nilai 4 = Siswa mengaksir setiap bagian pecahan sampai penuh, tidak melebihi
garis pembatas dan rapi.
Nilai 3 = Siswa mengaksir setiap bagian pecahan sampai penuh, melebihi garis
pembatas dan tidak rapi.
Nilai 2 = Siswa mengaksir setiap bagian pecahan hanya setengahnya.
Nilai 1 = Siswa tidak mengaksir dengan benar bagian pecahan (tidak diaksir tapi
digambar sesuka hati).
Melakukan pengulangan dalam menggunakan media:
Nilai 4 = Siswa lebih dari dua kali melakukan pengulangan dalam menggunakan
media..
Nilai 3 = Siswa dua kali melakukan pengulangan dalam menggunakan media..
Nilai 2 = Siswa satu kali melakukan pengulangan dalam menggunakan media..
Nilai 1 = Siswa tidak melakukan pengulangan dalam menggunakan media..
Mempresentasikan hasil kerja:
Nilai 4 = Siswa lebih dari dua kali mempresentasikan hasil kelompok.
Nilai 3 = Siswa dua kali mempresentasikan hasil kelompok.
Nilai 2 = Siswa satu kali mempresentasikan hasil kelompok.
Nilai 1 = Siswa tidak mempresentasikan hasil kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
INSTRUMEN VALIDASI DESAIN PEMBELAJARAN
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu
angka 1,2,3,4, dan 5 serta memberi komentar mengenai desain pembelajaran
berikut pada kolom yang telah tersedia.
A. SILABUS
No KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur
silabus
1 2 3 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD,
dan indikator
1 2 3 4 5
3 Kualitas perumusan
pengalaman belajar
1 2 3 4 5
4 Ketepatan pilihan perilaku
esensial dalam indikator
1 2 3 4 5
5 Kualitas perilaku yang
dituntut dalam indikator
mencerminkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
1 2 3 4 5
6 Tingkat kecukupan sumber
belajar yang digunakan
1 2 3 4 5
7 Ketepatan dalam memilih
media
1 2 3 4 5
8 Kesesuaian teknik penilaian
yang digunakan dengan
indikator
1 2 3 4 5
9 Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis baku
1 2 3 4 5
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur
RPP
1 2 3 4 5
2 Kesesuaian rumusan tujuan
pembelajaran dengan
indikator
1 2 3 4 5
3 Pemenuhan syarat-syarat
dalam perumusan tujuan
pembelajaran
1 2 3 4 5
4 Isi rumusan tujuan meliputi
keutuhan perkembangan
pribadi siswa
1 2 3 4 5
5 Ketepatan dalam memilih
pendekatan/model
pembelajaran
1 2 3 4 5
6 Ketepatan dalam memilih
metode/teknik pembelajaran
1 2 3 4 5
7 Kemenarikan, variasi, dan
ketepatan teknik yang
digunakan dalam membuka
pelajaran
1 2 3 4 5
8 Rumusan kegiatan
pembelajaran mencerminkan
pendekatan/model/metode/tek
nik pembelajaran yang dipilih
1 2 3 4 5
9 Rumusan kegiatan
pembelajarannya
mencerminkan kegiatan
Eksplorasi, Elaborasi,
Kolaborasi (EEK)
1 2 3 4 5
10 Rumusan kegiatan 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
pembelajaran berpotensi
untuk memberdayakan siswa
11 Rumusan kegiatan
pembelajaran berpotensi
untuk terciptanya
pembelajaran yang
menyenangkan/bermakna
1 2 3 4 5
12 Tingkat variasi dalam
kegiatan pembelajaran
1 2 3 4 5
13 Pengorganisasian materi
sistematis, logis, dan
psikologis
1 2 3 4 5
14 Pengaturan alokasi waktu tiap
kegiatan pembelajaran
proporsional
1 2 3 4 5
15 Kelengkapan rumusan
kegiatan akhir pelajaran
(rangkuman, evaluasi,
refleksi, tindak lanjut)
1 2 3 4 5
16 Tingkat kesesuaian indikator,
tujuan, dan item penilaian
1 2 3 4 5
17 Penggunaan ragam teknik
penilaian (penilaian bersifat
otentik)
1 2 3 4 5
18 Kuailitas kisi-kisi penilaian 1 2 3 4 5
19 Tingkat kecukupan sumber
belajar yang digunakan
1 2 3 4 5
20 Ketepatan pemilihan media
pembelajaran
1 2 3 4 5
21 Penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
C. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur
LKS
1 2 3 4 5
2 Rumusan petunjuk LKS
sederhana sehingga mudah
dipahami siswa
1 2 3 4 5
3 Rumusan kegiatan
pembelajaran dalam LKS
singkat, sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa
1 2 3 4 5
4 Urutan kegiatan pembelajaran
pada LKS runtut
1 2 3 4 5
5 Kegiatan pembelajaran dalam
LKS memungkinkan
tercapainya indikator/tujuan
pembelajaran
1 2 3 4 5
6 Bahasa yang digunakan pada
LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
1 2 3 4 5
7 Tersedia beberapa pertanyaan
untuk refleksi
1 2 3 4 5
8 Tampilan LKS indah dan
menarik
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
D. BAHAN AJAR
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Materi sesuai dengan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
1 2 3 4 5
2 Materi pelajaran memuat
fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
1 2 3 4 5
3 Susunan materi pelajaran
sistematis, logis, dan sesuai
dengan tingkat perkembangan
siswa
1 2 3 4 5
4 Redaksional bahasa Indonesia
baku dan sederhana
1 2 3 4 5
5 Menuliskan sumber bahan
yang dikutip dengan
penulisan baku
1 2 3 4 5
Yogyakarta, ... Februari 2012
Mengetahui,
Penilai
(....)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Tabel Perhitungan validitas soal siklus 1
No. r hitung r tabel Keterangan
1. 0, 458 0, 334 Valid
2. 0, 494 0, 334 Valid
3. - 0, 36 0, 344 Tidak valid
4. 0, 491 0, 334 Valid
5. 0, 621 0, 334 Valid
6. 0, 403 0, 344 Valid
7. 0, 215 0, 334 Tidak valid
8. 0, 578 0, 334 Valid
9. 0, 723 0, 344 Valid
10. 0, 677 0, 334 Valid
11. 0, 685 0, 334 Valid
12. 0, 601 0, 344 Valid
13. 0, 572 0, 334 Valid
14. 0, 512 0, 334 Valid
15. 0, 514 0, 344 Valid
16. 0, 514 0, 334 Valid
17. 0, 674 0, 334 Valid
18. 0, 804 0, 344 Valid
19. 0, 606 0, 334 Valid
20. 0, 659 0, 334 Valid
21. 0, 111 0, 344 Tidak valid
22. 0, 658 0, 334 Valid
23. 0, 631 0, 334 Valid
24. 0, 458 0, 344 Valid
25. 0, 496 0, 334 Valid
26. 0, 509 0, 334 Valid
27. 0, 297 0, 344 Tidak valid
28. 0, 665 0, 334 Valid
29. 0, 664 0, 334 Valid
30. 0, 828 0, 344 Valid
31. 0, 745 0, 334 Valid
32. 0, 792 0, 334 Valid
33. 0, 364 0, 344 Valid
34. 0, 542 0, 334 Valid
35. 0, 842 0, 334 Valid
36. 0, 487 0, 344 Valid
37. 0, 681 0, 334 Valid
38. 0, 487 0, 334 Valid
39. 0, 709 0, 344 Valid
40. 0, 672 0, 334 Valid
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Tabel 14. Perhitungan validitas soal siklus 1I
No. r hitung r tabel Keterangan
1. 0, 535 0, 334 Valid
2. 0, 357 0, 334 Valid
3. 0, 277 0, 344 Tidak valid
4. 0, 423 0, 334 Valid
5. 0, 607 0, 334 Valid
6. 0, 590 0, 344 Valid
7. 0, 492 0, 334 Valid
8. 0, 683 0, 334 Valid
9. 0, 474 0, 344 Valid
10. 0, 367 0, 334 Valid
11. 0, 390 0, 334 Valid
12. 0, 347 0, 344 Valid
13. 0, 224 0, 334 Tidak valid
14. 0, 575 0, 334 Valid
15. 0, 441 0, 344 Valid
16. 0, 816 0, 334 Valid
17. 0, 697 0, 334 Valid
18. 0, 629 0, 344 Valid
19. 0, 688 0, 334 Valid
20. 0, 786 0, 334 Valid
21. 0, 693 0, 344 Valid
22. 0, 372 0, 334 Valid
23. 0, 730 0, 334 Valid
24. 0, 614 0, 344 Valid
25. 0, 607 0, 334 Valid
26. 0, 757 0, 334 Valid
27. 0, 718 0, 344 Valid
28. 0, 682 0, 334 Valid
29. 0, 733 0, 334 Valid
30. 0, 488 0, 344 Valid
31. 0, 549 0, 334 Valid
32. 0, 648 0, 334 Valid
33. 0, 573 0, 344 Valid
34. 0, 831 0, 334 Valid
35. 0, 584 0, 334 Valid
36. 0, 576 0, 344 Valid
37. 0, 781 0, 334 Valid
38. 0, 600 0, 334 Valid
39. 0, 694 0, 344 Valid
40. 0, 717 0, 334 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Tabel Analisis Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Uji Coba
No. Item
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total
No. K.
Siswa
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17
3 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15
4 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
11 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
12 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8
13 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 11
14 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
15 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 13
16 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 7
17 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
18 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 16
20 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 15
22 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 5
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
24 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
25 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 11
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 14
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 16
28 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11
29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
32 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 9
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 17
35 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14
Total
Skor 26 18 12 27 12 25 16 22 20 12 19 11 27 13 27 15 14 22 14 25 377
Total
Skor
Seharusn
ya
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
N x skor maksimal
IK 0,74 0,51 0,34 0,77 0,34 0,71 0,46 0,63 0,57 0,34 0,54 0,31 0,77 0,37 0,77 0,43 0,4 0,63 0,4 0,71
Ket. M C S M S M C M C S C S M S M C C M S M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Tabel Kualifikasi IK Soal Evaluasi Siklus I
IK Kualifikasi No. Item Soal
0,81 – 100 Mudah Sekali (MS)
0,61 – 0,80 Mudah (M) 1,4,6,8,13,15,18,20
0,41 – 0,60 Cukup (C) 2,7,9,11,16,19
0,21 – 0,40 Sukar (Sk) 3,5,10,12,14,17
0,00 – 0,20 Sukar Sekali (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Tabel Analisis Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Uji Coba
No. Item
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total
No. K.
Siswa
1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
2 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 11
3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 9
5 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16
6 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
9 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 8
10 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
12 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 11
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3
15 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7
16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
17 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
18 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16
19 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16
21 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6
23 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17
25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
26 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12
27 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12
28 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 11
29 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 11
30 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 15
33 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13
34 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12
35 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
Total Skor 19 12 26 21 12 27 15 14 27 24 17 25 19 26 17 10 27 8 16 25 387 Total Skor
Seharusny
a
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 N x skor maksimal
IK 0,54
0,34
0,74
0,6 0,34
0,77
0,43
0,4 0,77
0,69
0,49
0,71
0,54 0,74
0,48 0,29
0,77
0,23
0,45 0,71
Ket. C S M C S M C C M M C M C M C S M S C M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Tabel Kualifikasi IK Soal Evaluasi Siklus II
IK Kualifikasi No. Item Soal
0,81 – 100 Mudah Sekali (MS)
0,61 – 0,80 Mudah (M) 3,6,9,10,12,14,17,20
0,41 – 0,60 Cukup (C) 1,4,7,11,13,15,19
0,21 – 0,40 Sukar (Sk) 2,5,8,16,18
0,00 – 0,20 Sukar Sekali (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Skor minat siswa pada kondisi awal
No. Urut
Siswa
Skor Kondisi
Awal
1 7
2 9
3 7
4 10
5 8
6 6
7 7
8 6
9 6
10 8
11 7
12 12
13 8
14 8
15 7
16 11
17 9
18 8
19 10
20 11
21 8
22 13
23 6
24 7
25 10
26 9
27 7
28 11
29 10
30 8
31 7
Rata-rata 8,42
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Skor minat siswa pada siklus I
No. Pertemuan I Pertemuan II
Rata-rata skor minat pertemuan
I dan II
(skor minat siklus I)
1 10 11 10,5
2 10 11 10,5
3 11 12 11,5
4 10 12 11
5 8 11 9,5
6 8 11 9,5
7 11 13 12
8 9 12 10,5
9 11 11 11
10 11 12 11,5
11 10 9 9,5
12 16 15 15,5
13 9 10 9,5
14 10 9 9,5
15 9 11 10
16 11 11 11
17 9 11 10
18 11 12 11,5
19 9 10 9,5
20 11 12 11,5
21 11 10 10,5
22 10 13 11,5
23 9 11 10
24 11 12 11,5
25 12 11 11,5
26 11 10 10,5
27 8 9 8,5
28 11 12 11,5
29 10 11 10,5
30 9 10 9,5
31 11 12 11,5
Rata-rata 10,71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Skor minat siswa pada siklus I
No. Pertemuan I Pertemuan II
Rata-rata skor minat pertemuan
I dan II
(skor minat siklus II)
1 8 14 11
2 14 15 14,5
3 11 13 12
4 15 15 15
5 15 13 14
6 9 12 10,5
7 14 13 13,5
8 13 14 13,5
9 10 14 12
10 11 13 12
11 10 12 11
12 19 12 15,5
13 13 13 13
14 12 16 14
15 14 12 13
16 12 13 12,5
17 16 14 15
18 11 14 12,5
19 12 13 12,5
20 12 13 12,5
21 10 14 12
22 14 18 16
23 10 15 12,5
24 11 12 11,5
25 15 15 15
26 12 15 13,5
27 12 12 12
28 17 18 17,5
29 15 17 16
30 13 14 13,5
31 10 14 12
Rata-rata 13,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Peningkatan Skor Minat Belajar Siswa
No. Skor Minat Rata-rata
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 7 10,5 11
2 9 10,5 14,5
3 7 11,5 12
4 10 11 15
5 8 9,5 14
6 6 9,5 10,5
7 7 12 13,5
8 6 10,5 13,5
9 6 11 12
10 8 11,5 12
11 7 9,5 11
12 12 15,5 15,5
13 8 9,5 13
14 8 9,5 14
15 7 10 13
16 11 11 12,5
17 9 10 15
18 8 11,5 12,5
19 10 9,5 12,5
20 11 11,5 12,5
21 8 10,5 12
22 13 11,5 16
23 6 10 12,5
24 7 11,5 11,5
25 10 11,5 15
26 9 10,5 13,5
27 7 8,5 12
28 11 11,5 17,5
29 10 10,5 16
30 8 9,5 13,5
31 7 11,5 12
Rata-
rata 8,42 10,71 13,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Data Awal Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
Tahun Pelajaran 2010/2011
Materi Pokok: Penjumlahan Pecahan KKM = 70
No NIS Nama Nilai
1 4250 Maria Christina 34
2 4271 Adelia Putri Nur Ghasani 66
3 4272 Aditya Akbar Nugroho 42
4 4273 Adrian Banyu Gunung 84
5 4274 Ageng Anggara Jati 50
6 4275 Agfaela Farmitha Wibowo 56
7 4276 AM. Lani Gayatri Kamandajatno P 46
8 4277 Anastasia Dana Prasetyani 74
9 4278 Andreas Yozi Adhyaksa 80
10 4280 Arthur Daud 44
11 4281 Asteria Puspita Ariella 24
12 4282 Awan Lukma Prasiwi 55
13 4283 Benedikta Wening Astuti 74
14 4284 Benediktus Galih Patriatama 48
15 4285 Bonaventura Arya Putra Ratomelo 88
16 4286 Brigita Lustiana Endrasetyaning 55
17 4287 Cirillus Buyung Rainaldi 46
18 4288 Cornelius Ageng Prabajati 67
19 4289 Daniel Chrisna Wijaya 49
20 4290 Demetrius Ardiangger Danu Lamiga 64
21 4291 Dewangga Darmadita 54
22 4292 Dominikus Bondan Satrio Jagad 38
23 4293 Elisabeth Putri Lucitania 54
24 4294 Floribertus Bujana Adi Pradana 80
25 4295 Gabriela Tatinia Nawiti 66
26 4296 Gala Pramudya Wijaya 62
27 4298 Maria Krismita Kusumalita Sari 83
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
28 4299 Monica Anggita Berliana Raharja 78
29 4300 Rafaela Nur Maria Indrati 78
30 4301 Raemundus Nonatus Rico Sanjaya 35
31 4302 Salvatore Givieri Santika Martono 52
32 4303 Sandy Dwi Christian 41
33 4304 Sara Evita Hendrian 84
34 4305 Satria Baskara 58
35 4306 Tifany 60
36 4307 Yohana Tiara Indah Wibowo 54
37 4308 Yohanes Harlambang Sandyawan 84
Rata-rata 60
Persentase nilai di atas KKM 35,4%
Yogyakarta, 28 Februari 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru kelas
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) (Thomas Heri, S.Pd.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I
No. Kognitif Afektif Psikomotorik Nilai Siklus I
1 50 56,25 62,5 56,56
2 70 62,5 50 73,37
3 60 68,75 43,75 66,37
4 80 62,5 56,25 80,37
5 65 56,25 68,75 65,19
6 45 50 62,5 47,44
7 90 43,75 50 78,94
8 85 50 43,75 82,94
9 50 62,5 62,5 61,25
10 60 56,25 56,25 69,19
11 85 37,5 43,75 83,87
12 90 62,5 37,5 83,62
13 80 43,75 56,25 77,56
14 95 50 87,5 83,37
15 85 87,5 68,75 82
16 85 56,25 56,25 87,62
17 65 50 75 70,81
18 55 50 87,5 60,06
19 90 87,5 81,25 84,56
20 65 62,5 93,75 71,75
21 95 50 56,25 87,12
22 55 87,5 62,5 63,81
23 75 43,75 68,75 71,25
24 70 37,5 50 71,5
25 80 56,25 43,75 79,44
26 60 75 56,25 68,25
27 60 68,75 68,75 61,68
28 100 93,75 62,5 99,06
29 90 81,25 50 87,37
30 80 62,5 56,25 73,81
31 80 56,25 68,75 74,75
Rata-rata 74,35
Kererangan: warna pada tabel menunjukkan siswa yang belum
memenuhi KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II
No. Kognitif Afektif Psikomotorik Nilai Siklus II
1 50 62,5 81,25 52,81
2 100 75 87,5 86,87
3 85 87,5 75 76,37
4 90 68,75 93,75 80,81
5 95 62,5 68,75 85,25
6 45 56,25 50 48,37
7 95 50 56,25 80,56
8 85 93,75 62,5 73,56
9 35 81,25 93,75 43,25
10 45 100 81,25 48,375
11 100 87,5 75 82,19
12 100 75 62,5 85
13 100 56,25 87,5 85
14 100 50 62,5 90,62
15 95 62,5 87,5 89,94
16 90 100 87,5 79,86
17 90 87,5 81,25 81,75
18 85 50 93,75 80,13
19 75 56,25 87,5 77,81
20 85 75 100 82,94
21 95 62,5 75 82,44
22 100 68,75 100 92,5
23 95 56,25 68,75 83,38
24 100 56,25 93,75 83,13
25 95 87,5 68,75 81,5
26 85 81,25 93,75 79,19
27 65 75 56,25 66,16
28 100 93,75 100 93,44
29 95 75 87,5 86,19
30 90 56,25 62,5 80,81
31 100 62,5 62,5 88,75
Rata-rata 78,35
Kererangan: warna pada tabel menunjukkan siswa yang belum
memenuhi KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Tabel 34. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
No.
Urut
Siswa
Nilai
Ketuntasan No.
Urut
Siswa
Nilai
Ketuntasan No.
Urut
Siswa
Nilai
Ketuntasan No.
Urut
Siswa
Nilai
Ketuntasan
Tun
tas
Tidak
Tuntas
Tun
tas
Tidak
Tuntas
Tun
tas
Tidak
Tuntas
Tun
tas
Tidak
Tuntas
1. 56,56 - 17. 70,81 - 1. 52,81 - 17. 81,75 -
2. 73,37 - 18. 60,06 - 2. 86,87 - 18. 80,12 -
3. 66,37 - 19. 84,56 - 3. 76,37 - 19. 77,81 -
4. 80,37 - 20. 71,75 - 4. 80,81 - 20. 82,94 -
5. 65,1 - 21. 87,12 - 5. 85,25 - 21. 82,44 -
6. 47,43 - 22. 63,812 - 6. 48,37 - - 22. 92,5 -
7. 78,94 - 23. 71,25 - 7. 80,56 - 23. 83,38 -
8. 82,9 - - 24. 71,5 - 8. 73,56 - 24. 83,12 -
9. 61,25 25. 79,44 - 9. 43,25 - 25. 81,5 -
10. 69,18 - 26. 68,25 - 10. 48,37 - 26. 79,19 -
11. 83,87 - 27. 61,69 - 11. 82,19 - 27. 66,12 -
12. 83,62 - 28 99,06 - 12. 85 - 28 93,44 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
13. 77,56 - 29. 87,37 - 13. 85 - 29. 86,19 -
14. 83,37 - 30. 73,81 - 14. 90,62 - 30. 80,81 -
15. 82 - 31. 74,75 - 15. 89,93 - 31. 88,75 -
16. 87,62 - 16. 79,87 -
Nilai Total 2304,94 Nilai Total 2428,9
Rata-rata kelas 74,35 Rata-rata kelas 78,35
Tuntas 21 Tuntas 26
Tidak Tuntas 10 Tidak Tuntas 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Notulen Refleksi
(Siklus I Pertemuan 1)
Hari/ tanggal : Rabu, 15 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
Kehadiran : 1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Kegiatan refleksi ini kami lakukan setelah melakukan kegiatan penelitian
pada setiap pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik kekurangan maupun kelebihan.
Adapun kelebihannya, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sudah menarik. Materi yang diajarkan
sudah dikemas dengan cukup baik dalam LKS. Adanya kegiatan apersepsi
membuat siswa tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. Penggunaan media
membuat kegiatan pembelajaran semakin lebih hidup, karena siswa dapat aktif
untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Selain memiliki kelebihan, kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
juga memiliki kekurangan diantaranya:
1. Banyaknya observer pada saat kegiatan belajar berlangsung membuat siswa
tegang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ditambah lagi, sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung guru memberitahu siswa bahwa akan
diadakan penelitian pada saat siswa mengikuti pembelajaran matematika. Hal
ini menjadi penyebab siswa tegang mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru
Lampiran 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
kelas berkata: ”Perilaku siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung
bergantung juga dengan pembawaan guru ketika mengajar. Jujur, walaupun
kita sering bertemu. Saya merasa sedikit tegang ketika mengajar. Hal ini terjadi
karena saya menyadari bahwa saya sedang diamati dan direkam ketika
melakukan kegiatan pembelajaran”.
Untuk mengatasi hal ini, saya akan memberitahu kepada siswa mengenai
kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dan meminta siswa untuk bersikap
wajar seperti saat mereka mengikuti kegiatan pembelajaran sehari-hari.
2. Guru masih belum paham dan hafal dengan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan. Pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung, guru hampir lupa untuk melakukan kegiatan apersepsi dan
pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan
dalam RPP.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya akan menjalin komunikasi yang lebih
intens dengan guru dan adanya pemberian kode kepada guru pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan agar kegiatan pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada kegiatan pembelajaran yang
terlewatkan.
3. Ada siswi yang tidak mau mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Siswi tersebut
malah mengajak temannya untuk ngobrol dan bermain sendiri. Hal ini terjadi
karena siswi ini tidak cocok dengan angota kelompoknya.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya dengan bantuan guru akan berusaha
memberi pengertian kepada siswi tersebut agar mau mengikuti kegiatan diskusi
seperti teman-teman yang lainnya.
Yogyakarta, 15 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
NIP. 19560717 198403 1 007
Daftar Hadir Refleksi
(Siklus I Pertemuan 1)
Hari/ tanggal : Rabu, 15 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
No. Nama Tanda Tangan
1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Yogyakarta, 15 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Notulen Refleksi
(Siklus I Pertemuan 2)
Hari/ tanggal : Kamis, 16 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
Kehadiran : 1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Kegiatan refleksi ini kami lakukan setelah melakukan kegiatan penelitian
pada setiap pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik kekurangan maupun kelebihan.
Adapun kelebihannya, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan kali ini sudah berjalan
dengan baik. Siswa sudah tidak nampak tegang lagi ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran. Mereka sudah nampak antusias untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah mulai mau bertanya
dan menjawab pertanyaan dari guru.
2. Siswi yang tidak mau bekerja dalam kelompok sudah dapat diatasi. Siswi ini
mau bekerja kelompok dan sudah dapat berinteraksi dengan teman
sekelompoknya.
Selain memiliki kelebihan, kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
juga memiliki kekurangan diantaranya:
1. Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, guru kurang menjelaskan peraturan
dalam pengerjaan soal. Jadi ketika kegiatan evaluasi berlangsung, kelas
menjadi sedikit ramai karena adanya pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
pertemuan selanjutnya, sebaiknya guru menyampaikan segala peraturan dalam
kegiatan pembelajaran dengan jelas.
Yogyakarta, 16 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Daftar Hadir Refleksi
(Siklus I Pertemuan 1)
Hari/ tanggal : Kamis, 16 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
No. Nama Tanda Tangan
1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Yogyakarta, 16 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Notulen Refleksi
(Siklus II Pertemuan 1)
Hari/ tanggal : Sabtu, 18 Februari 2012
Waktu : 11.35 – 12.00
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
Kehadiran : 1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Kegiatan refleksi ini kami lakukan setelah melakukan kegiatan penelitian
pada setiap pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik kekurangan maupun kelebihan.
Adapun kelebihannya, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan ini berjalan dengan
lancar. Siswa nampak lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kelas menjadi lebih hidup dan kondusif.
2. Dalam pelaksanan kegiatan pembelajaran, guru sudah melaksanakan semua
kegiatan yang terdapat dalam RPP dengan lancar.
Selain memiliki kelebihan, kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
juga memiliki kekurangan diantaranya:
1. Ketika menjelaskan materi secara singkat, guru tidak menggunakan langkah-
langkah penyelesaian soal yang sama seperti yang ada dalam LKS. Hal ini,
membuat siswa menjadi kebingungan ketika mereka membaca kembali secara
individu materi yang terdapat dalam LKS. Siswa bingung karena langkah-
langkah penyelesaian soal yang diajarkan oleh guru sedikit berbeda
tampilannya dengan yang terdapat dalam LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
2. Ada seorang siswa yang menangis ketika mengerjakan soal-soal. Hal ini terjadi
karena siswa tersebut belum bisa menyamakan penyebut dengan baik.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya guru dan peneliti memberikan perhatian
dan bimbingan yang lebih kepada siswa tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa
lebih paham dan mengerti bagaimana cara menyamakan penyebut dengan
mudah dan benar.
Yogyakarta, 18 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Daftar Hadir Refleksi
(Siklus II Pertemuan 1)
Hari/ tanggal : Sabtu, 18 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
No. Nama Tanda Tangan
1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Yogyakarta, 18 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Notulen Refleksi
(Siklus II Pertemuan 2)
Hari/ tanggal : Rabu, 22 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.10
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
Kehadiran : 1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Kegiatan refleksi ini kami lakukan setelah melakukan kegiatan penelitian
pada setiap pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik kekurangan maupun kelebihan.
Adapun kelebihannya, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang
tercantum dalam RPP.
2. Siswa yang pada pertemuan lalu belum dapat menyamakan penyebut sudah
teratasi. Siswa pada pertemuan ini sudah dapat menyamakan penyebut dengan
cukup baik walaupun agak lambat dalam penyelesaian sebuah soal.
Selain memiliki kelebihan, kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
juga memiliki kekurangan diantaranya:
1. Pada saat kegiatan pembelajaran, terjadi over time. Hal ini disebabkan karena
dalam pemgolahan waktu guru kurang bisa mengestimasi waktu. Untuk
pertemuan-pertemuan yang berikutnya pada kegiatan penelitian yang lain,
sebaiknya guru lebih bisa mengatur waktu agar tidak terjadi over time pada
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
2. Terjadinya miss comunication antara guru dan peneliti. Sebaiknya jika ada
kerjasama lagi antara peneliti dan guru kelas terjadi komunikasi yang lebih
baik.
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Daftar Hadir Refleksi
(Siklus II Pertemuan 2)
Hari/ tanggal : Rabu, 22 Februari 2012
Waktu : 12.45 – 13.15
Acara : Refleksi kegiatan pembelajaran
Tempat : Lab. IPA
No. Nama Tanda Tangan
1. Bapak Thomas
2. Agata Imelda Chandra
3. Roberta Imma Dyas
4. Adelia Rena
5. Maria Sriharyani
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.)
NIP. 19560717 198403 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
No. :
Hal :
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.
NIP : 19560717 198403 1 007
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Kanisius Wirobrajan
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : Agata Imelda Chandra
NIM : 081134010
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Sanata Dharma
Telah melakukan penelitian di SD Kanisius Wirobrajan dalam menyelesaikan
tugas akhir (skripsi), pada tanggal 16-22 Februari 2012. Skripsi tersebut berjudul:
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI pada Operasi Penjumlahan Pecahan Siswa Kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 28 Februari 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Kanisius
Wirobrajan
Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Guru dan siswa melakukan kegiatan apersepsi
Siswa mengerjakan soal pre test
Guru menjelaskan materi pembelajaran
Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Guru menjelaskan penggunaan media
Guru memberikan bantuan kepada siswa
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Perwakilan kelompok menerima reward
Peneliti melakukan wawancara dengan siswa
Foto bersama dengan siswa setelah dilakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI