penerbit kanisius

305

Upload: others

Post on 15-Mar-2022

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

2

PENERBIT KANISIUS

Gregorius Budi Subanar

3

MENARI DI TERRA INCOGNITA

Gregorius Budi Subanar

PENERBIT KANISIUS

PENERBIT KANISIUS

Gregorius Budi Subanar

MENARI DI TERRA INCOGNITA

©2009 Kanisius

PENERBIT PT KANISIUS Anggota SEKSAMA (Sekretariat Bersama) Penerbit Katolik Indonesia Anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia)Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, INDONESIATelepon (0274) 588783, 565996; Fax (0274) 563349E-mail: [email protected]: www.kanisiusmedia.com

Editor: Budi SardjonoDesain cover: Joko SutrisnoDesain isi: SutopoIlustrasi cover : Yuswantoro Adi

ISBN 978-979-21-4404-8 (pdf)

ISBN 978-979-21-2239-8 (cetak)

Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentukdan dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Edisi elektronik diproduksi oleh Divisi Digital Kanisius tahun 2015.

1015004011

Oleh: Gregorius Budi Subanar

5

Daftar IsI

Satu : KerjaPerdana ....................................... 7Dua : MengelanadalamRuang danWaktu ............................................... 22Tiga : DalamRuangBaca ........................ 31Empat : Di antara Lembar-Lembar Claverbond .............................................. 53Lima : Mereka yang Pertama ................. 78Enam : Ulah Kebatinan .................................. 158Tujuh : Sabuk Merapi ....................................... 189Delapan : Di Jalan Simpang .......................... 206Sembilan : DoadiPinggiranSendang ..... 222Sepuluh : Ziarah Makam ..................................... 236Sebelas : AntaraMendut–Muntilan ... 246DuaBelas: BelajarlahdariPetani ................. 274Lampiran : Orang-Orang Itu ................................. 283

6

7

Satu:

Kerja PerDana

”Surprised!” teriak Adi dalam hati. Iabaru saja dipanggil Pak Cahyo di ruang ker-janya. Dosen mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional itumemberitahubahwadiamemilihAdimenjadiasistenpenelitiuntukproyekpe-nelitiannya.BegitukeluardariruangkerjaPakCahyo,Aditidakbisamenyembunyikankegem-biraannya. Dia langsung mengepalkan tangan-nya sambil berteriak, ”Yes!” Wajahnya berseri-seri.

Sambil membetulkan back-pack di pung-gungnya, Adi melangkah mantap ke tempatparkiran di kampus. Ia tidakmenoleh kanankiri.Lurussajajalannya.Adaberbagaiperasa-anyangtakteridentifikasitiba-tibamenyergapdanmemelukdirinya.Sepertisebuahkekuatanotomatis yang menggiringnya untuk ber konsen-trasi, mengumpulkan kesadaran, dan menja-

8

dikan diri sebagai axis mundi. Iamenjadikanpusatduniaadadalamdirinya.Dan,tiapkaliAdihanyamengepalkantangansambilmengu-mam, ”Yes!”

Ini betul-betul sebuah kegembiraan dankebanggaan untuk Adi. Surprised! Menjalani penelitian sejarah. Mungkin di pusat arsip.Mungkinmengadakanwawancara-wawancara.Mungkin...Mungkin...Adibelummauberpikir,apalagi membayang-bayangkan.

Sambil melangkah ke parkiran, pikirannya terusjalan.Macam-macamhalmunculbergan-tiandibenaknya,melintas,datangdanpergi.Metode penelitian. Manuskrip. Wawancara.Sum ber primer. Kritik sumber. Sambil berjalan, tanganAdibergerakseolah-olahmenepishal-hal yang melintas bukan atas kemauannya. Dia tidakmauterganggudenganhal-halitu.

Terima kasih, Pak Cahyo. Terima kasih. Do-sensejarahuntukperiodekontemporerinime-mangbaikhati.Hebat,diamenangkapgairahkuuntukmulaibergerak-gerakdiwilayahsejarah.Dan sekarang dia memberikan kesempatanpadaku.Wouw!

Adi merasa cita-citanya untuk kuliah dijurusan Sejarah tidaklah sia-sia. MahasiswaJurusan Sejarah bagaikan komunitas kecil,hanya 15 orang setiap angkatan. Tetapi justru malah punya karakter. Beda dengan maha-siswa Fakultas Ekonomi yang satu angkatan sampai 200 orang. Fakultas Psikologi kurang lebih sama. Tampaknya mereka lebih bergeng-

9

si. Tampilannya trendy.Padahal, kuliahmas-sal,ceramahmassal.Mass product. Kayak ro-botkeluardarisistemproduksibanberjalan.

Sejak penjurusan di SMA, Adi langsungngincer sejarah. Semula dia memilih jurusanbahasa. Kakak-kakaknyameledek, ”Kuno-ku-no.” ”Goeden morgen, Meneer”. ”Amrik dongamrik”. Adi tak bergiming. Untuk membukti-kanbahwaiaseriuspadajurusanitu,iamem-perdalam penguasaan bahasa asing. Ia ikutkursus bahasa Inggris dan bahasa Belandasecara intensif. Dan sekarang Adimerasakanbuahnya. Menjadi asisten peneliti Pak Cahyountuk proyek penelitian sejarah.

Sungguh-sungguh atraktif dan inspiratifPakCahyoini.Dimataparamahasiswa,kadang-kadangloncatanpikirannyatakterpahami.Diamengikutisensibilitasnyayangkadang-kadangsangat spontan. Suatu ketika, seorang maha-siswidariFloresyangmengenakansebuahgelangputihditanya,”Gelangmudarigading,Mbak?”.

”Iya,Pak”,jawabMagdadenganpandang-an bertanya-tanya.

”Ada fungsi tertentu gelang atau gading-gadingitu?”

”Untukmaskawin,Pak”,jawabMagdala-gi. ”Kalau kakak perempuan saya mendapatmas kawin, lalu nanti kakak laki-laki saya bisa menggunakannyauntukmeminanggadispilih-annya.Begituseterusnya,Pak.Jadinyamuterterus,”Magdamemberiketeranganagakpan-jangsebelumditanyalebihlanjut.

10

”Tapi, Magda, apa di Flores ada gajah?Apakah alamnya memungkinkan gajah-gajah itu dulu hidup di sana? Dari daratan manamerekadatang?”tanyaPakCahyodengansu-ara agak keras tapi temponya lambat sehingga isipertanyaannyabisadicerna.

”Nggak tahu, Pak,” jawab Magda. ”SayatidakpernahpunyabayanganbahwadiFlorespernahadagajah,”lanjutnyamenambahkan.

”Kalau begitu, bagaimana kisah sejarahnya sampai ada praktek adat mas kawin dengangadingdi Flores?” tanyaPakCahyo.Nadanyamasih sama, suara agak keras tapi tempo lam-bat.Magdadiam.Mahasiswayanglainpundi-am.”Jadi,disinikelihatan.Adamacam-macampeluang meneliti sejarah. Entah sejarah sosial, atausejarahperdagangan.Macam-macambisadibuat.Inimenungguketerlibatan.Kalautidakditelitidanditulis,yatidaktahuterus,”paparPak Cahyo.

Kalilain,diamendekatiEndi,anakDayakdariperbatasanKalimantanBaratdanSabah.”Kamungantuk,Mas?”tanyanyalangsungtan-pa basa-basi.

”Iya,Pak.,”jawabEndi.”Kemarinminumya?””Enggak, Pak. Baca sejarah Pergerakan

Pemuda Zaman ’45-nyaMcKahin,”jawabEndi.”Kamu sering minum topi miring?” tanya

PakCahyosepertiseorangpenyelidik.Endi menggelengkan kepala sambil nye-

ngir.

11

”Maaf, ini saya menggunakan istilah yang mungkinadayangtidaktahu,”kataPakCahyo.”Kamudulu,ataukalaupulangkampungmasihminum beuremtidak?”

”Minum,Pak,”jawabEndimantap.”Sampaimabuk?””Ya enggak, lah”. ”Yang membuat beuremitusiapa?””Orang-orang kampung, Pak.” ”Kamutahualat-alatnya?”Endimenggeleng.”Kamutahuprosespembuatannya?”kejar

Pak Cahyo.Endimenggelenglagi.”Kamu tahu sejak kapan leluhurmu me-

ngenal teknologi pembuatan air suling itu?Pastitidak.”

Enditerdiam,sepertikalahtelak.Sambil berjalan kembali ke tengah kelas,

Pak Cahyo melanjutkan kalimatnya, ”Lihat, se-jarah ini. Inilah sejarah. Sepertinya sepele, kan. Sangatdekat.Tapibegituditanya,tidaktahu.”Laki-laki itu menatap satu demi satu wajahmahasiswanya. Ia seperti menyelidik, apakahmerekamemperhatikankata-katanyadantahumaksudnya.

”Dan kalau kita bongkar, satu-satu, ba-nyakyangtidakkalianketahui.Banyaksekalihaldiabaikan.Sepertinyakitaitujadineglected society, masyarakat yang suka menyepelekan banyak hal. Kalau masyarakat maju itu jadiaffluent society, masyarakat yang kaya raya,

12

melimpahruahkarenahasilproduksinya.Kitalain. Kita neglected societ. Banyak hal yang kita sepelekan.Tadi,Endiditanyasejarahpembuat-an beurem tidak tahu. Mungkin juga belumada yang meneliti dan mempublikasikannya.Jadinyatidakdiketahui, tidakdikembangkan.Dan ini, akan dengan mudah ditemukan dibanyakpraktekhiduplainnya.Makanya,sayamengatakan masyarakat kita itu neglected so-ciety,masyarakat tidak pedulian.Masyarakatyang mengabaikan, menyepelekan banyak hal. Kapanmaumaju?”cerocosPakCahyo.

Kalau sudah seperti itu, mahasiswa lalumaklum.Darihalyangkecil,sepele,PakCahyomengajak para mahasiswa untuk mengembara dicakrawalasejarah.Dosenituberusahame-mompa motivasi mahasiswanya. Bayangan Pak CahyoitulekatdibenakAdi,termasukgayanyawaktubicaradiruangkuliah.

Adisudahsampaidiparkiranmotor.Tempatparkir penuh. Dia berusaha mengeluarkan motornyadari sela-selasempit,diantaraduamotor yang mengapitnya. Dia mengingsutkan sepeda motor bebek butut miliknya. Maklumdiamembeliditempatpenjualanmotorsecond hand.Berusahaagarmotorlaintidakterseng-gol,ataunyangkut,diamenggeserdenganhati-hati. Sedikit agak susah, akhirnya Adi bebasdarihimpitanmotor-motoritu.Begituterbebas,dialangsungstatermotornya.Plass!Pulang.

*****

13

Requiest in Pace.

Pepen, aq trut brdka cita ats mennggal­

nya nnek trcnta. Smoga mndpat pngampnan

dr Allah Yang Maha Belas Kasih n jwnya

bristrahat kkal. Kt akn stu tim mnjadi

assten Pk Cahyo untk pryek pnltiannya.

Slm n doa.

Pesan SMS itu dikirimkan pada Pepen,Agnes Peni Setyawati tanpa mengharapkan balasan.Aditahusuasanakeluargayangber-duka.Diajugabisamembayangkankesibukankeluargayangsedangmengalamikematiansa-lah seorang anggota keluarganya. Dengan me-ngirimSMSpalingtidakdiamengirimkantan-dasimpatipadatemankuliahnya.Pepenjugaakanmenjaditemansatutimuntukproyekpe-nelitian Pak Cahyo.

Sesudah pesan itu terkirim, Adimenyan-darkankepalanyaditembokdansesaatkemu-dian memejamkan mata. Ia duduk di karpetplastik sambil bersandar di tembok pinggiranpintu kamar kostnya. Itu tempat favorit saat dia merasa santai. Agak adem. Maklum, ka-mar itu hanya berukuran 3 x 3 meter. Tanpa AC,hanya1kipasanginkecil.Ataprumahnyaagak rendah. Kamarnya dipenuhi dengan pe-rabot.Adasatutempattidurukuran2x1m,1lemaripakaiansederhana,1rakpenuhbukudankertasfotokopian,1mejadenganperalat-ankomputerdesktop.Lampupenerangannya1

14

neon20wattdanlampubelajar40watt.Daripinggiranpintu,Adibisamelongokkeluar.Me-mandangi halaman, atau melihat temannyayanglewatmenujukekamarmandi.Dari6ka-maryangberderetmemanjang,kamarAdino-merduadarikamarmandidanWC.

Tiba-tiba ia terkenang kembali pembica-raannyadenganPakCahyopagitadi.

”Adi, kamu saya tawari untuk menjadiasis ten peneliti. Proposal saya untuk peneliti-an tentang multikulturalisme dari perspektifsejarahsudahmendapatpersetujuan.BersamaPepen,kamumenjadiasistenpeneliti.”

Tidakbisamenyembunyikanrasasenang-nya,AdilangsungmenyalamiPakCahyo.”Se-lamat,Pak.Selamat.Waduh,sayasenangbisaikut menikmati keberhasilan Pak Cahyo.”

”Nanti dulu,nanti dulu,” kataPakCahyosambilmenyetopdengankeduatangannyame-nolakulurantanganAdi.”Keberhasilanapa?Inibaru tahap pertama. Kita mesti bekerja keras,” lanjut Pak Cahyo.

”Siap,Pak”,sergahAdibergayamiliter.”Apa-apaan ini?Belumselesai saya jelas-

kan kok sudah seperti tentara siap tempur.Memangnyakitakerjatanpaperencanaan,tan-paakal,langsungjalandanserbubegitusaja?”protes Pak Cahyo.

Adihanyacengar-cengir.”Jadibegini, inikanpengalamanmuyang

pertama.Jangansokperkasa.Kitabekerjadibidangsejarah. Iniberattanggung jawabnya”,

15

kataPakCahyomencobamengingatkanAdi.”Iya, Pak”, kata Adi sambilmulaimenata

diri.SambilmenatapAdiyangdudukdidepan-

nya, Pak Cahyo dari belakang meja kerjanyamembeberkan rencana penelitian yang sudahlolosseleksi.Kemarin,diamenerimasuratpem-beritahuan dari Fakultas Sejarah UniversitasLeiden di Belanda. Proposal penelitiannya di-setujui. Dia mengajukan satu tema, The For-mation of the Javanese Catholic Family. Roles of the Muntilan and Mendut Schools’ Alumnies. A Contribution for an Educated Society in Central Java.Dalamproposalyangdibuatnyaitu,PakCahyo-RobertusCahyoMarganamencantum-kannamaAdi-FransiskusPancaAdianto,danPepen - Agnes Peni Setyawati untukmenjadianggota tim proyek penelitian dan penulisansejarah.

”Sayang, Pepen hari ini tidak dapat da-tang. Tadi pagi ia pulang keWonogiri karenaneneknyameninggal. Jadi ia baru akankem-balikekampusminggudepan,”kataPakCahyomenjelaskankeadaanPepen.

”Saya sudah membagi pekerjaan untuk-mu dan untuk Pepen. Untuk tahap pertamaini, kamuharuskePerpustakaanNasionaldiJakarta. Dalam satu bulan, kamu perlu men-cari beberapa bahan yang akanmenjadi dataprimer. Sementara saya mempersiapkan be-berapa hal lain. Di Perpustakaan Nasional, to-longcarilahdaftarnamaorang-orangyangper-

16

nah belajar di Sekolah Guru Muntilan, JawaTengah. Setidaknya kamu perlu menemukannama-namasiswadiMuntilanuntuk10atau20 tahun pertama. Ini bukan perkara mu-dah,Adi.Tapikitacukupberuntung.Karena,paraalumniMuntilansejaktahun1920sudahmenerbitkan sebuah koran, atau majalah na-manya Swaratama. Nah, dari kumpulan ma-jalah berkala itu, kamu harus bisa menemukan daftar nama siswa yang sayamaksud.UntukPepen saya sudah membuatkan programtersendiri.Jadi,untuktahappertama,kitaper-lubertemubersamamembicarakanproyekini,kitaatur jadwalnya,danpembagiankerjanya.Kitaperlutahutugasmasing-masing,danda-ta-datayangkitaperlukanuntukdiolah.Sayaharap kita bisa mulai kerja pertengahan bulan Juliuntukwaktuduabulan.Dengandemiki-an penelitian ini tak akan menyita waktu ku-liahmu. Pertengahan September tugas kalian sudahselesai.”

Setelah menyelesaikan penjelasannya, Pak Cahyomenyerahkansatubendelfotokopipro-posal yang dikirimkan ke Universitas Leiden.Proposalnya dalam bahasa Inggris. Di bawahlembar-lembar proposal itu, Pak Cahyo juga menyertakan jadwal kerja tim peneliti. UntukbagianAdirencanakerjanyadiberiwarnasta-billo hijau.

Adimenerimanaskahproposalitu,sesaatmelihatjudulproposaltersebut.

”Isiproposalselengkapnyanantidibacadi

17

rumah saja”, saran Pak Cahyo. ”Ya,Pak”,jawabAdi.Dia langsung membalik-balik halaman un-

tuk menemukan jadwal kerja yang mesti di-jalaninya. Belum sempat mencermati jadwalkerjanya, Pak Cahyo me lanjutkan kete rang-annya.”Adabeberapahallainyangperludicariselain nama-nama siswa SekolahGuruMun-tilan. Pertama, sekolah-sekolah untuk muridpribumididirikandimana?Kapanwaktunya?Kedua, siapa-siapa yang lulus dariMuntilan?Ditugaskan ke mana? Ketiga, ada kegiatanpentingapa saja?”Setelah jeda sebentar,PakCahyomasihmenambahkan,”Dengandemiki-an, melengkapi nama-nama siswa tersebut, setidaknyaadatigaunsurlainyangperludiper-hatikan.Terkaitdenganinstitusi,aktorpelaku,danaktivitas-aktivitasnya.”

Begitulah Pak Cahyo menyimpulkan tugas Adiyangpertama.

Mendengarketerangantersebut,Adimen-coba mencernanya. Belum selesai mencerna,AdidikejutkankalimatPakCahyoberikutnya,”Tahap kedua, kalau nama-nama itu sudahkamu temukan, kamu perlu melanjutkan lang-kah kerja yang berikutnya. Itu tidak terbataspadaSwaratama.Padatahapkeduaini,kamumasihperlumengumpulkandaftarnamayanglain.Kalaunama-namadalamSwaratama itu kita anggap sebagai generasi pertama, artinya kita perlu menemukan generasi berikutnya”,

18

papar Pak Cahyo. ”Maksudnya gimana, Pak?,” Adimencoba

menangkappaparandosennya.”Begini, kalau tugasmu yang pertama beres,

artinya kita meletakkan Gereja pribumi padaorang-orangyangmenjadimotorpenggerakitu.Tepatnyamerekayangadadibidangpendidik-an.Masalahnyakan tidakberhenti sampaidisitu. Nama-nama yang kita temukan, mereka adalahfondasibagiadanyaGerejalokaldiJawaTengah. Dalam lingkup masyarakat, mereka ituakanbekerjakembalidikampunghalaman,ataudilaintempat.Menemukandataini,bu-kanlahperkaramudah.”PakCahyomengang-guk-angguk sebelum melanjutkan paparannya. ”Kitaandaikanbahwamerekaitugenerasiper-tama. Pertanyaannya, siapa yang termasuk ge-nerasi kedua?Kita perlumencari tahu, siapayangtermasukgenerasikedua.Bagaimaname-rekaberproses?”

”Apa perlunyamencari siapa orang-orangdarigenerasikedua,Pak?”tanyaAdi.

”Itu kan generasi kelanjutannya. Pasti ka mu jugabertanya,bagaimanacaramelacaknya?”

Adimengangguk.Iamemperhatikansemuaperkataandosennyadenganserius.

”Kitaperlumencari jembatanyangmeng-hubungkan antar generasi itu. Nah, yang bisa kitagunakanantaralainadalahsumberdata-nya.InibisaditemukandalamterbitanmajalahPraba. Kalau Swaratama terbit tahun 20’an, Prabaterbittahun50’an.Beda30tahunsebe-

19

narnyaterlalupanjang.Diantarakeduasum-ber tersebut, belum saya temukan sarana lain. Tapidugaansaya,nama-namaakanditemukandi sana.Merekaadalahkelanjutandari gene-rasi pertama. Data-datanya dapat kita temu-kandenganmengumpulkanberbagaiperistiwayangsudahberlangsung.Makayangperludila-cakantaralainterkaitdenganberita-beritake-luarga.Siapayangsalingmenikah?Anakdarikeluargasiapa,dengankeluargasiapa?Siapamembaptiskanbayidananaknya?Siapayangkehilangan anggota keluarganya karena me-ninggal? Nama-nama yang tercantum dalamdaftarkelahiran,baptis,nikah,dankematian,ituakanmenampilkangenerasikedua.Masihditambah siapa-siapa saja yang mendukungdenganucapanselamatatauberbela sungka-wa,” tutur Pak Cahyo panjang lebar.

”Saya belum paham, Pak, dengan nama-nama itu.Kalau sudahuntukapa?” kataAdiagak bingung.

”Ya, inilah yang namanya ngumpulke ba-lung pisah, mengumpulkan serpihan tulang yang berserak danmeniupkannafas sehinggamempunyaihidup.Dengannama-namaitudanhubungannyasatudenganyanglain,kalauituketemu, artinya kita membangun pohon kelu-arga.Darinama-namaitu,kalaudihubungkansatu dengan yang lain, ternyata bisa ketemu.Pasangan orang tua ini anaknya siapa saja?Punya hubungan keluarga dengan yang lain,aliran darah persaudaraan, atau tidak?Kalau

20

ada bagaimana bisa diurai dan diperlihatkan.Dengancaraitukitabisamemperlihatkanmu-rid-muriditutelahmembentukjaringankeluar-ga, atau jaringan sosial yang saling berkait ka-renahubungandarahataukarenanikah.Ataubentuk hubungan pertemanan yang lain. Itulah sejarah. Bukan kisah institusinya, atau hanya satutokohnyasajayangmenjadisuperman.”

”Wah, menarik sekali, Pak.””Iya,jadikamumencaridataprimerdarima-

jalahataukorandalambahasaJawadanIndo-nesia.BagianmuituberasaldarisisiMuntilan.Pepen nanti akan mengumpulkan data darikaumperempuannya yang sekolahdiMendut.Sementarasayaakanmerangkaidenganbacaandaribuku-buku.Selanjutnya,sayasendiriakanmendapat kesempatan untuk mencari sumberdiNijmegen.Arsip-arsipnyaadadisana.”

”Wah, hebat Pak.””Hush, janganbilanghebatdulu.Bekerja

danmembuktikandiri dulu lah.” Adi terdiamlagimendengarprotesPakCahyo.

”Berat, Di, tugas kita,” Pak Cahyo meng-ulangi pernyataan sambil menatap Adi. ”Tapitidak apa-apa. Saya tahu perasaanmu. Sayadulu jugapunyapengalamanseperti ituwak-tu pertama kali diajakmelakukan penelitian.Senengnya bukan main. Waktu dijalani, kokyaberatya,kerjajadisejarawanitu.Tapiasalkamu bisa menemukan keasyikan dalam pe-nelitian ini, kamu pasti bisa bertahan. Banyak hal baru yang bisa kita sumbangkan,” kata Pak

21

Cahyosedikitmenghibur.”Oke?”tanyaPakCahyo.”Ya, Pak. Terima kasih atas kepercayaan

dankesempatanini,”jawabAdi.”Nah, sekarang mari kita jabat tangan,”

kata Pak Cahyo sambil mengulurkan tangan. Adipunmengulurkantangannya.”Untukkeber-hasilankerjasamakita,danuntukpengalamanpenelitian kita,” kata Pak Cahyo sambil meng-guncang-guncangkantangan.

”Sip,Pak,”kataAdimantap.”Sekaliansayapamit ya, Pak.”

”Oke,Adi.Terimakasih,”kataPakCahyo.”Saya,Pak,yangterimakasih,”sahutAdi.”Sama-sama.”Tiba-tibaterdengarsuaranadapanggildari

hp.Aditersentakdarilamunannya.Sebuahpe-san SMS masuk. Ia membaca, SMS jawabandariPepen.

Tq, Adi. Maaf blm bs plang, semlm ne nek

mnnggal. Aq sdih bgt dia nenek ksyang­

an kami. Utk 1 mg aq hrs ad d Wngiri.

Pk Cahyo sdh mengjnkan. Kalo km hrs krj

lbih dl, slhkan. Kt ktmu kalo msg2 sdh

siap. Slmt bkrja.

Untuk beberapa saat Adi terbawamasukpada perasaan-perasaan Pepen. Teman yangbiasanya riang itukehilangannenek tercinta-nya.Diakemudianmemejamkanmatadanber-doadalamhati.

22

*****

Dua:

Mengelana DalaM ruang Dan WaKtu

Adisudahmulaimengenalibagaimanamesinpembacamikrofilmitubekerja.LembardemilembarmajalahbahasaJawaSwaratama dijelajahinyadengan teliti.Masa terbitnyacu-kup panjang, dari tahun 1920 – 1942. Padamulanyaterbittiaptigaminggu.Kemudianduaminggu sekali. Dan kemudian setiapminggu.Ketika akhirnya bala tentara Jepang datang,majalahitutidakterbit.Kalausetiapterbitada10 artikel, tinggal mengalikan untuk melihat berapa jumlah artikel yang mesti diteliti Adi.SemuanyadalambahasaJawa.

Sudah dua hari dia melakukan peneli-tiandiPerpustakaanNasionalJakarta.Artikeldemiartikeldiacermati.Belumbanyaknamaalumni yang dikumpulkan. Baru nama awakredaksi majalah tersebut. Hampir semuanya

23

adalah alumni Sekolah Guru Muntilan. Juganama-nama penulis artikel. Kesulitannya, ka-dang-kadang nama tak bisa dilacak karenahanya menggunakan nama inisial, atau nama samaran. Dalam situasi seperti itu, prinsip ker-janyasepertipencari jejak.Adanamadicatat.Inipenting.Kalaudibiarkanakanlupa,hilang,atau lepasdaripengamatan.Kalauadatandapertama langsung direkam, dicatat, berikut-nya mungkin akan menemukan keterkaitan-nya.Adi jadi ingatceritapetualangan Indiana Jones. Dua orang pengembara menguntit orang untukbisamendapatkanhartakarun.Merekamengembara berlama-lama, melacak ini itu,terdampar di berbagai tempat. Prinsip itulahyangdigunakanAdiuntukmelacaknama.

Pada hari ketiga, sampai dengan menje-langistirahatsiang,pekerjaanAdibelummem-perlihatkanhasil yangberarti. Jam14.30diamenemukan beberapa halaman edisi bulanOktoberdanNovember1922berisidaftaralum-niSekolahGuruMuntilan.Seluruhnyaada8lembar.Ada600-annamamuridtercantumdisana.Adimerasalega.

Lembar-lembar Swaratama yang memuat daftar nama itu akan difotokopi. Adi merasaberuntung, mikrofilm bisa difotokopi. Kalautidak,perlubeberapaharikhususuntukme-nyalin semua itu. Lewat blangko pemesanan, dia pesan fotokopi Swaratama pada bagianyangdiinginkannya.

Dalamwaktu3minggu,Adibisamenyele-

24

saikanseluruhmikrofilmterbitanSwaratama. Adalebihdari20rolmikrofilm.Sejumlahdatadia peroleh. Termasuk data tambahan terkaitdengan sekolah-sekolah yang didirikan, danpengiriman guru-guru lulusan Muntilan. Ta-hap berikutnya, untuk menghabiskan jatah sebulan penelitian, dia berencana semingguadadirumahorangtuadiSemarang.Diaakanmembuatsistimatisasinama-namadalamtabelangka.Datanyadiolahmenjadidatakuantitatif.No,TahunMasuk,TahunKeluar,Jumlah,danseterusnya. Jadwal pribadi tersebut akhirnyaberubah.Adipunyaidelain.

”Mumpung masih di Jakarta”, pikir Adi,”sayamaumenyempatkandiriuntukberkun-jung ke beberapa museum.”

Tujuannya jelas, mau meluaskan wawas-an sejarah lewat studi museum. Barang kaliteman-temannya akan mengomentarinya, ”Se-makinmenjadikandirimumakluklangka.Jadiorang arkhaik, antiquarian, senangnya yang kuno-kuno.” Biar apa kata orang. Toh aku akan jadiorangyangmakinprofesionaldalambidangyang memang kugeluti.

Tekadnya sudah bulat. Pagi-pagi dia me-ninggalkan rumah kakaknya di daerah PasarMinggu, Jakarta. Seperti biasanya, saat ha-rus ke Perpustakaan Nasional, Adi bersama-sama dengan kakak iparnya yang berangkatkerja. Mereka naik bus ke arah Jakarta Pusat. Berangkat jam 06.00, selagi jalanan belum macet. Agak siang sedikit, wah berjam-jammereka harus berdesakan di bus. Pasti akan

25

kenamacet.Jam08.00,Adisudahberadadihalaman

MuseumNasional.Iabutuhwaktuduajamun-tuk menempuh rute Pasar Minggu-Kampung Melayu,KampungMelayu-PasarBaru.Aditu-rundidepanstasiunGambir,terusjalankakimelintasiMonas.DiaberpisahdengankakaknyadiPerempatanSalemba-Pramuka,karenames-ti mengambil jurusan ke Tugu Proklamasi.

”Jangan bingung, Di, nanti kalau turun di depan Stasiun Gambir. Cari orientasi kearahMonaskarenaadadisekitarituMuseumNasionalnya,” pesan kakak iparnya.

”Beres,Mbak”,jawabAdiyakin.Para petugas belum datang. Jam 09.00

museum baru buka. ”Ya ampun, saya masih harus menunggu 1

jam,”gumamAdi.Dia tak kekurangan akal. Sambil menunggu

jam buka, Adi mengamati Patung Gajah yangadadi halamandepan.Diamatinyapatung itudengan teliti. Patung pemberianRaja Thailandduaabadlampau.Mendapattempatterhormat.Mengapagajah-gajahyanghidupdiSumatrajus-trumakintersingkir?Adisetengahtermenung.

Melihat tingkah laku Adi, petugas jagaMuseum Nasional mengamati gerak-geriknya darikejauhan.Mungkincuriga,jangan-jangannanti akan pasang bom. Siapa tahu teroris se-karangadayangkehabisanakal.Bisasajame-rekalalumencariperhatiandenganmemasangbom di tempat-tempat bersejarah. Rupanya

26

Satpamsalahmenduga tentangAdi.Ternyatadiasalahseoranganakmudayanggemarse-jarah.

Sambilmembayartiketmasuk,Adiberta-nya,”AdakatalogkoleksiMuseumNasionalini,Pak?”

”Untukapa,Dik?”tanyapenjagaloketagakbingung.Pertanyaanitudianggapaneh.Karenajarang ada pengunjung yang bertanya sepertiitu.

”Ya supaya bisa menikmati koleksi museum denganlebihsaksama,danmendapatpencerah-ansejarahlewatbarangyangada.Katalogkanmemuatketerangansejarah,”jawabAdi.

”Wah tidak ada, Dik,” kata penjaga lokettanpa merasa salah.

Lalu seorang petugas lain menjelaskan, ”Daftar inventarisasinya ada sebagian, tapimem buat katalog untuk pengunjung, wah, be-lummasukdalamprogramMuseumNasional.Terlalu mahal biayanya, Dik. Dan akan makan waktu panjang untuk pembuatannya. Kalau sudah, nantinya siapa yang akanmengguna-kan.Sayangkanbuang-buanguangdanwaktuuntukmembuatkatalog?”

SekaranggantiAdiyangbingungdenganca-rapikirpetugasmuseumini.Tiba-tibadiaingatPak Didik. Teman-teman menjulukinya PakDidut – sedikit gendut,walau jejak atletisnyamasihtetapkelihatan.Dialamabelajardine-geriPinnochio,Italia.Diabeberapakalimasukkelasdenganmembawabuku-bukukatalogdari

27

berbagai Museum Seni di sana. Kendati PakDidiktidakmengajarsejarahEropa,diakerapberbicara tentang sejarah Eropa. Katalog itudiakumpulkanwaktumengunjungimuseum-museum, danmenyaksikan koleksi-koleksi dimuseumyangdikunjunginyaselamaberadadiEropa.

Danini,diMuseumNasional,takadakata-log!BenarkataPakDidik,adahalpentingyangperludirumuskan. Inikahbangsayangmeng-hormatisejarahnya?Parapolitisidanbirokratbanyak menyitir ”Bangsa yang besar, tak akan melupakan sejarahnya. Bangsa yang besar, tak akan melupakan pahlawannya.”Ketikaditagih- yang sederhana sekali pun! - dalambentukkatalogdarisebuahMuseumNasional,nothing. Absurd, rasanya.

Masuk sebuah museum yang menyim-panartefak-artefakdariberbagaiperiodeseja-rahdiIndonesia,sepertimasuklabirin-labirinwaktutanpajendelacahaya.Takbisadibeda-kan.Keluar darimuseum, seperti keluar dariruang an berisi onggokan-onggokan barang. Entahdaribatu,emas,ataulogammuliayanglain.Untungbarangnyatidakdicuriataudiper-dagangkan. Adi merasa tidak memperolehpencerahan atas sebuah periode masa seja-rah tertentu. Remang-remang. Megap-megap. Cukup-cukup,pikirAdi.Pusingaku!

Adi kecewa karena tidakmendapat peng-alamansepertiyangdiperolehPakDidiksaatdiMuseum Louvre, Paris atau museum-museum

28

laindiItalia,SpanyoldanBelanda.Banyaknyakoleksibarangmuseumdariberbagaipenjurudunia,panjangnyaperiodesejarahyangterca-kup,semuabukanmasalah.Adapembagianru-angperiode,rapi.Adapembagianwilayahasalbarang.Dan,semuanyaadadidalamkatalog.Denganpanduankatalog,orangtinggalmemi-lihbagianyangdiminati.Selanjutnya,selamatmenikmati. Menyelam ke masa lampau, kapan punperiodeyangdimaui.Sesudahnya,dijaminakanpahamdantercerahitentangseluk-belukperadabanyangdiselaminya.

Di Museum Nasional, agaknya waktu ber-jalan siklis, bukan linier. Semuanya mubeng, berputar,takadaperhitungan,atauperbedaanwaktu. Jadi, koleksi barangnya jugaberjubel.Campuraduk.Padahal,pengunjungtidakbisamendapatkankatalogpanduan.Sebuahbukupinter yang menuntun menyusuri lorong waktu di sebuah museum. Setelah keluar museum,takadapencerahansejarah.Pusing!Abad-abadlampau tetap gelap!

Hari berikutnya, Adi masih berkeras un-tuk memperoleh sesuatu. Rute perjalanannya, pagi mengunjungi Museum Wayang. Untung ada leaflet yang sedikit bisa menghibur diri-nya.SelanjutnyaAdikeMuseumPrasasti.Diamenemukanberagammarmer,penandanamadan waktu dari orang-orang yang pernah di-makamkandi situ. Itu saja.MaukeMuseumFattahilahyangadabekasstadhuis waktu tak memadai.Akhirnyadiapulang,mengambilju-

29

rusan Pasar Minggu naik KRL.Dalamperjalananpulangitudiaingatsa-

lahsatukuliahdosennya, tentangbagaimanaKaum Portugis meninggalkan peta Kepulauan Nusantara. Mereka membuatnya ketika wilayah pantai selatan pulau Jawa belum pernah di-darati. Dalam gambar peta, bagian tersebutdibiarkankosong.Terra incognita. Tanah yang belum dikenal, belum dijelajahi. Itulah catat-annya. Pendatang berikut mengikuti jejaknyasaja,sambilmemperkembangkandanmenam-bahnya.Jadimakinsempurna.Terra incognita sudahdidarati.

Dosennya pernah menyebut tulisan Fran-siskus Xaverius dari abad XVI tentang peng-alaman di Ambon, dan kepulauan Maluku.Kepulauan seribu harapan, demikian tulis-nya.AdajugacatatanPigafettayangsinggahdisebuah kepulauan, dari perjalanannyameng-ikuti Magelhaens. Pigafetta mencatat bagai-mana seorang jejaka merayu gadis dengansiul annya. Dari Spanyol, kembali ke Sevilla, lewatFilipina,Maluku,danTanjungHarapan.Dia membawa kenangan siul an seorang jejaka. Dalam KRL yang agak lengang, Adi mencobabersiul-siulkecil.Sebuahnyanyiantakkeruan.Takadagadisyangdipikatnya.

Dengansisakejengkelannya,AdiberkirimSMSpadaPepen.

Pen, sy ingt pk Didut, ktka kmrin msk

mseum nasional. Kesel, sebel, mseum tk

pnya ktlog. Paye! Ga kyak pk Didut yg

30

sprti ktlog brjlan. Slam.

Slmat deh. Aq sru nih, mmbru ank ccu mn­

tan sswi Mendut. Aq klling JaTeng pake

mtor. Mwwancrai mrka. Dahsyat!

Slmat brklna Pen. Ps, jgn biarkan rda

blkang mendhlui rda depan! Saat in sy

sdng brsiul kndti tk ad gdis yng kupkat.

Tk spt yng dlhat Pigafetta.

*****

31

Tiga:

DalaM ruang Baca

Mas, kalo sdh ga cpek, dtng dong. We ning

dah kngen nih ama crta2nya. Pngalman

ibkta ’bo! Pasti seru. Yng kngen bnget,

Wening.

Siap! Sre ini sy dtang, Ning. Smbil bw

oleh2 crta, tntu sj.

Sebulan Adi melakukan penelitian di Ja-karta. Komunikasi denganWening, pacarnya,hanya berlangsung lewat SMS. Pagi tadi diabarupulangdari Jakarta.Sorenya sudahno-ngolditempatkostWening.

Bagi Adi, berbagi cerita dengan Weningmemang tak ada habisnya. Pertemuan ber-dua kerap kali menghasilkan diskusi yangseru.Berjam-jampembicaraanmerekaberduaakan saling mengisi. Adi dengan cerita seja-rahnya. Wening akan mengubahnya menjadidata-data visual. Kuliah Wening di jurusan

32

Teknik InformatikaUGMmenjadi unsur yangmembuat pembicaraan mereka berdua men-jadi seru.Sepertinya,keduanyasalingpahamdenganapayangdipelajaridandapatmenjadibahanpembicaraanbersama.

Adi dibesarkan di Semarang. Dari kecilsampailulusSMU,diatidakberanjakdarikotakelahirannya itu. Namun ketika harus memi-lihtempatkuliah,diamemilihkotaYogyakartayang dikenal sebagai kota pelajar. SedangWening datang dari Gombong, daerah peda-laman bagian selatan provinsi Jawa Tengah. MerekamulaiketemudisalahsatukesempatandiparokiKotabaru,Yogyakartadalamsebuahperistiwa sepele. Sepulang Misa, sepeda mo-tor Wening bocor. Saat itu sepeda motornyakebetulan bersebelahandengan sepedamotorAdi.LalumuncullahsifatkepahlawananAdidimatagadisrantauitu.

”Bisadibantu,Mbak,”Adimenawarkanjasapadagadisyangkelihatanpanik.”Mungkinadapakunya.”

”Waduh, kalau ada pakunya, gimana?”kata Wening mulai panik.

Adi tak jadi mengambil motornya. Ia ke-mudianmalahmengontrol ban belakangmo-torWening.”Iya,iniadapakuyangmenancap!”ucapAdisambilmencopotpakuyangmenan-capdibanmotorWening.

”Di dekat Jembatan Gondolayu sana adatukangban.”Adimenunjuktempatyangagakjauh,walaudiatahudipertigaandepangereja

33

adatukangtambalbanjuga.Biasa,taktikmeng-ulur waktu dan menciptakan peluang untukmenawarkan jasa. ”Kalau kerepotan biar saya yang menuntun motor ini, Mbak bawa motor saya,” lanjutnya menawarkan jasa. Semula We-ningragu-ragu,danmaumenolak.Tapiakhir-nyaiamenerimatawaranAdi.Pemudaitupastitidakakanmenipu,kataWeningdalamhati.

”Wah, terima kasih sekali, Mas,” kata We-ningkemudian.

Sejak pertemuan yang pertama itu, per-temuan lain berlanjut. Kebetulan chemistry si-fat-sifatkeduanyasalingketemu.Dalamwaktuyang tidak lama, tidak melewati proses yangberbelit-belit,keduanyasalingjatuhcinta.Sing-katnya, mereka lalu berpacaran. Namun ke-duanyatetapseriusdalamkuliah.Jugasenangberbagi cerita. Karenanya, pertemuan malamminggu,atauMinggupagisepulangdarigerejamenjadi kesempatan bincang serius maupuncandaceriaantarkeduanya.

”Mas, apa kamu bisa mengulang lagi untuk menjelajahi Museum Nasional? Saya pinjamikameradigital.Potretisajapatung-patungyangadadi situ, satu-satu.Demikian jugadenganbarang-barangyanglain.Keterangannyadicarientah di mana. Syukur-syukur kalau daftarinventarisasi yang dipunyai museum itu bisadifotokopi.Kitabuatwebsite-nya, lalu launch-ing. Gemes saya ndengerin ceritamu,” reaksiWeningsetelahmendengarpengalamanAdise-lamaberadadiMuseumNasional.

34

”Bener juga ya. Tapi di bagian perhiasanemas-emasitu,pengunjungdilarangmemotret.Lagian,apabisasecepatitumembuatnyamen-jadiwebsite?”tanyaAdisepertidisadarkanolehideWening.

”Wouw, Mas Adi ini, sekarang jadi serbamelambat. Kamu kayaknya punya kecende-rungan begitu. Apa karena studinya sejarahya,” komentar Wening setengah mengritik seka-ligusmeledek.

”Biar lambat asal akurat,” kata Adimen-cobamembeladiri.

”Memangnya yang cepat nggak bisa aku-rat?”Weninggantimenyergah. ”Teknologibu-tuh akurasi, Mas. Mana ada teknologi tanpapengukuran, perhitungan, dan prosedur yangakurat. Semua dihitung. Semua diukur. Tatacaranya juga mesti sesuai dengan prosedur.Tanpa itu ya nggak jalan itu yang namanya teknologi,” kata Wening menjelaskan.

”Oke,oke,”sahutAdi.Iabisamenerimaar-gumentasiWening.”Jadi,apasayamestikem-balikeJakartalagi?”

”Yanggakgitu.MasaktugasdariPakCahyobelumdiselesaikanmalahmaungurusinyangenggak-enggak. Saya tadi kan gemes mende-ngar pengalamanmu. Apa lembaga purbakala atau permuseuman nggak mikir perlunya mem-perkaya pengetahuan tentang benda-bendapurbakaladenganmenggunakan teknologi in-formasi?Kanbisamembuatjaringane-history, e-heritage, atau apa gitu.”

35

Yang terakhir ini Wening sebenarnya meng-ungkapkansebuahgagasancemerlang.

”Iya, betul. Kombinasi studi sejarah danteknologi informatika ternyata bisa membuah-kan karya jaringan e-history dan e-heritage. Hebat! Memang kita ini pasangan serasi,” ko-mentarAdisambilmemandangiWening.

Wening tertawa sambil merentangkan ke-dua tangannya.Karuansajaduabukitdida-danya tampaksemakinmenonjol.Tapibukanitu tujuannya. Ia hanya ingin mengekspresi-kanrasasenangkarenagagasannyaditerima.Hatinya begitu gembira karena bisa menemu-kankecocokandiantaramerekaberdua.

Weningmemangcerdas.Sebenarnyaiater-lahir di Yogyakarta. Sebagai Insinyur TeknikSipil lulusan Universitas Gajah Mada, ayah-nya bekerja diDepartemenPekerjaanUmum.Ia kemudian ditugaskan di Waduk Sempor,Gombong.DenganmemboyongCeciliaSriWe-ning yang masih mungil, Pasangan Ir. Igna tius Sampurna dan Clara Lestari akhirnya mene-tap di Gombong. IbuWening yang lulus dariAkademi Sekretaris memilih menjadi ibu ru-mahtangga.KeduaadikWening,LukasAnungSamudradanMariaGorettiAsriAstutilahirdisana.SelepasSMU,Weningkuliahdiuniversi-tas almamater ayahnya. Sebagai anak sulung, tentuiatidakberkesempatanmemanggil’mas’atau ’mbak’ pada kedua adiknya, sampai diabertemuAdi.Iaseolahmenemukansosok’mas’dalamdiripacarnyaitu.SebaliknyaAdi,seba-

36

gaianakbungsudiantaralimabersaudara,iamerasa dapat mengungkapkan kecintaannyapadaseorangadik.Latarbelakangtersebuttan-pa disadarimewarnai hubunganmereka ber-duasehinggabanyakditemukankecocokan.

*****

Daftarnamayangdipegangnyasudahham-pir lecek.Berulang-ulangAdimembolak-baliklembaran fotokopian dari majalah tahun 20-an itu.Sejumlahnamadarideretannama itubagiandepannyaadatandacentang(√)denganpensil. Deretan nama itu secara keseluruhankedengarananeh.Takadasamasekalikesankerendarinama-nama tersebut.Apalagiyangbertanda centang di depannya. Moehlontong.Siapa itu Moehlontong? Asing rasanya di te-linga. Kalau lontong sih jelas. Makanan yang jadi menu khas saat lebaran. Nah yang ini,Moehlontong.

Adalagi,Djajoes.Dibacanyalagi,d-j-a-j-o-e-s.Inimemangnamaejaanlama,jadul.Jadisusah mengejanya. Jayus. ”Ya kamu itu, jayus.” LaluAdimenerawang.Kalaudiaseringdikatainjayus, karena sok jaga image,sokmelucu.Maumelucu,padahalnggaklucu.Makanyadibangin,”Jayuslu,jayus.”Nah,yanginiDjajoes,laluadaketerangandibelakang.SeorangfraterYesuit,bertugasdiMuntilan.Didepannamaitudiberitanda centang. Ada beberapanama lain yangdiberitandacentangjuga.Diaambillembaran

37

lain.Djajoes,ditahbiskanimamdiMaastricht,tanggal... bersama beberapa teman lain.

Sekarangdiamerasapusingdenganpikir-annya.Adisudahmenyisihkanfotokopiandaf-tarnamaituuntukPakCahyo.Diasudahmeng-olahdaftarnamaitumenjadidatakuantitatif.Siswa pertama masuk tahun berapa, berapa jumlahnya. Demikian seterusnya. Judul ta-belnya Perkembangan Murid-murid Sekolah Guru Muntilan 1898-1922. Kolom-kolomnya diabagisebagaiberikut:

No.

Th masuk

Jumlah

Th keluar/

Lulus Jumlah

Jumlah

akhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22.

23.

24.

25.

1898

1899

1900

1901

1902

1903

1904

1905

1906

1907

1908

1909

1910

1911

1912

1913

1914

1915

1916

1917

1918

1919

1920

1921

3

2

1

4

9

14

12

6

21

11

27

51

50

64

38

33

44

58

53

48

32

7

10

1

1902

1903

1904

1905

1906

1907

1908

1909

1910

1911

1912

1913

1914

1915

1916

1917

1918

1919

1920

1921

1922

3

2

3

4

5

11

16

9

11

19

18

23

30

25

51

61

45

44

58

58

54

3

5

6

10

16

28

37

39

55

55

66

108

147

192

212

222

236

269

271

258

245

208

160

103

38

Adasebuahtemuansejarahyangmembuatdirinyaterkagum-kagum.Bagaimanatidak.Pa-datahun20-an,sebuahsekolahrintisanyangdimulai1898dengan3siswa,dalamwaktu15tahunsudahmenjadi200-ansiswa.AlumninyamenyebardiJawa,Sumatra,bahkansampaikeKalimantan. Dengan berbagai profesi, tak ter-batasmenjadiguru.

Itu yang mengagumkan. Yang membuat pusing bukan itu. Adi punya agenda tersem-bunyidaritugaspenelitianyangdiberikanPakCahyo.Apacukupfairkalauternyatadiame-nemukan sesuatu lain di luar tema yang di-tentukan, dan tidak diungkapkan pada PakCahyo?Rencananya, temuan ituakandiolah-nyasendiri.Akandijadikanbahanskripsi.Adimau mera hasiakan hal itu.

Dari600nama,yangdiberitandacentanghanyasekitar10-20orang.Padalajurketerang-an,adarumusantertentutentangorang-orang

No.

Th masuk

Jumlah

Th keluar/

Lulus Jumlah

Jumlah

akhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22.

23.

24.

25.

1898

1899

1900

1901

1902

1903

1904

1905

1906

1907

1908

1909

1910

1911

1912

1913

1914

1915

1916

1917

1918

1919

1920

1921

3

2

1

4

9

14

12

6

21

11

27

51

50

64

38

33

44

58

53

48

32

7

10

1

1902

1903

1904

1905

1906

1907

1908

1909

1910

1911

1912

1913

1914

1915

1916

1917

1918

1919

1920

1921

1922

3

2

3

4

5

11

16

9

11

19

18

23

30

25

51

61

45

44

58

58

54

3

5

6

10

16

28

37

39

55

55

66

108

147

192

212

222

236

269

271

258

245

208

160

103

39

ini:FraterYesuit.Aditakberanimemelesetkan-nyamenjadiYes-sweet.Apalagikalaudiperpan-jang sweet-sweet (baca: suit-suit). Jadi siulanPigafetta.KendatipunAdiseringberucap,”Yes,sweetheart.”khususpadaWening.Sambilke-tawa-ketawa tentunya.

*****Ning, km psti ingt, Yes, sweet[heart].

Kalo je­sweet? Lbih tptnya je­zoet. Ya

km itu...

Apaan sih, Mas? Psti iseng. Kalo kngen

omng aja...

, lg mmprtimbngkan untk mmbuat tema

skrpsi dngn bhn yng kmrin kproleh di

Jkt. Tp msti mnylsaikan thp II pnlti­

anny pk Cahyo. Week end aja deh omgnya.

Met bljar ya.

*****

Ruang kerja Pak Cahyo tidak terlalu be-sar.WaktuAdi,Pepen,danPakCahyoberadadiruangantersebut,rasanyasudahtidakbisadimasuki orang lain lagi.Merekamengelilingimeja kerja dan masing-masing menghadapikertas laporan hasil penelitian tahap pertama. PakCahyo seriusmendengarkan laporanme-rekaberdua.Mula-mulaPepen,menceritakanperjalanannya keliling Jawa Tengah tahap per-tama.YangdijelahiseputarSolodanYogya.DiSolo, Pepen berhasil menjumpai tiga siswi eks

40

Mendut.DiKlatenadadua.DandiYogyater-masukSleman,danKulonProgo,PepenberhasilmewawancarailimaeksdaraMendut.SepuluheksdaraMendutdenganprofesiyangberagam.Rasanya komplit. Ada yang sampai pensiunmenjadi guru, ada yang menjadi juru rawat.Tigadiantaranyamenjadisuster.Merekatelahmemasukiusiatua.Rata-ratadiatas70tahun.Maklum tatkala sekolah dan asrama Mendutditutup,halitusudahterjadipadatahun1949.Artinya hampir 60 tahun yang lampau.

Memasuki laporan sedikit detil, merekabertiga kerap kali dibikin tertawa terpingkal-pingkal.HampirsetiapdaraMendutyangtelahmenjadinenekitu,selaluberusahamenyanyi-kan Mars Mendut yang masih mereka hafalluar kepala.

”Sayadulutemasukanggotakoor,denganjenissuarasopran.Kamidenganpenuhsema-ngat selalu menyanyikan lagu Mars Mendutpada setiap acara pembukaan. Saya masihingat kok mars itu.... Lalu, mereka mulai me-nyanyikan lagu mars itu.”

Begitu Pepen menirukan satu penggalan percakapannya dengan nenek-nenek lulusanSekolahMendut.Pepenmenikmatisajanyanyi-an mereka dengan seluruh semangatnya. Diamengaku tidak berani menirukan bagaimananenek-nenek yang dijumpainya itu menyanyi.Yang jelas Pepen punya pertimbangan ter tentu.

”Sayatidakberanimenghentikannya,ken-dati pita suara mereka sudah tidak mampu

41

menghasilkansuarasejernihmasamudame-reka. Ada untungnya jugamerekamenyanyi-kanMarsMendut.Dengancaraitulah,merekadengan mudah memasuki kembali kisah-ki-sahkenanganmerekatentangMendut,”paparPepen. ”Nenek-nenek yang selalu teges,” ko-mentar Pepen singkat.

Mereka tahu dan masih ingat betul apayang mereka alami, apa yang mereka peroleh, danbagaimanamerekamempraktekkannyada-lamkehidupanselanjutnya.Baikitudidalamlingkungankerjanya,dalamlingkunganrumahtangga,maupundalamlingkungansosialtem-pat pergaulan mereka. Hebat sekali, kegiatan nenek-nenek itu entah itu di paroki, di kam-pung,maupundalamkegiatanorganisasiyangmereka libati di tengah masyarakat. Merekasangat menonjol dalam aktivitas sampingandi luar profesi yangmereka libati. Ya, nenek-nenek alumnae Mendut itu tak pernah surutsemangatnya.LaguMarsMendut,seakanmen-jadipedomanbagaimanamerekamenjalankantanggungjawabsosialdiluarlingkungankelu-arga,dantempatkerjanya.DanMarsMendutitupulayangmenjaditombolawalbagipembi-caraantentangMendut.

”Pen, kalau putaran kedua akan sampaiSemarang, jangan lupa singgah berkunjung ke Puspawarno.Ketempatbapakdanibuku.Pastimereka akan terkagum-kagum kepadamu,”pintaAdi.

42

”Wah, itu perlu pertimbangan tersendiri.Jangan-jangan nantimalah ada nara sumberyang tak terkunjungi. Lebih parah lagi, kalau orang tuamu jatuh cinta padaku dan mela-markujadimenantunya,buyarnantitugasku.Ha...ha..,” canda Pepen. ”Gimana nanti per-tanggunganjawabkupadaPakCahyo.Gimanaitu,Pak?”lanjutgadisitumempermainkanta-waranAdi.

”Ada-ada saja kamu, Pen,” komentar PakCahyo sambil tersenyum.

”Benar, Pak. Saya jadi tahu bagaimanaorang tua memikirkan sesuatu untuk anaknya. Dara-daraMendutitujugabegitu,Pak.Merekakadang-kadang masih reuni bersama sambilmembawaanakcucumereka.Sebetulnyame-reka juga berharap siapa tahu akan bisa me-nyambung persahabatan yang sudah terjalinlama.Kalaucucuketemucucukanbisalirik-lirikan. Ya, seperti pengalaman mereka duludenganjejakaMuntilan.Siapatahuakanmun-cul suatu hubungan perkawinan antar cucumereka.Ya,siapatahu.Wah,canggihlhotak-tik mereka. Jangka berpikirnya panjang. Adisaja yang mikirnya polos-polos. Maklum anak bungsuyangmesti selaluberbaktipadaortu.Ha..ha..”lanjutPepensambilmelirikAdi.

Yangdilirikhanyabisageleng-gelengkepala,seakan mati kutu. Pak Cahyo tertawa men-dengarpenjelasanPepen.Memangtakterdugadara-daraMendutini,pikirnya.Diamendapatsatu entri poin untuk bahan tulisannya.

43

Adi mulai dengan sesuatu yang berbeda.MaklumlapangannyaadalahperpustakaandanbarangyangdihadapinyamajalahSwaratama terbitantahun20-an.Kekagumannyapadater-bitanawalabadduapuluhitutakhabis-habisdiungkapkan.

”Intelektualitas calon guru dan alumni Mun tilan itu memang mengagumkan. Lingkup tulisan mereka sangat beragam. Dari masalah sosial, budaya, agama, danberbagaimasalahlain. Kupasan tentang peristiwa luar negeri juga banyak. Hebat. Benar-benar hebat cakrawalapengetahuan mereka. Dalam situasi di manasarana komunikasi masih serba terbatas, jang-kauan pengetahuan mereka luas. Dan terus up to date. Di samping itu, mereka juga tetap ber-akarpadatradisisetempat.Kadang-kadangadagubahanpuisiataulagudenganmenggunakanbentuk tembang macapat, tapi muatan pesan nilainyasangataktual,”paparAdi.

”Masalahnya, dalam hak kepengarangan,mereka masih banyak yang menggunakan na-ma inisial atau nama samaran. Ini menyulit-kan pelacakan nama murid Muntilan. Tapijuga meninggalkan pertanyaan. Gimana sih,Pak,sejarahnyahakkepengarangandikalang-anpribumiHindiaBelandawaktuitu?Merekabanyak yang tidakmencantumkan nama pri-badinya.Kalauwartawanzamansekarangkaninisialnya memang menjadi aturan main pe-rusahaan.Jadimerekasudahmenjadibagiansebuah corporate besar. Lha, ini kan alumni

44

danmuridSekolahGuruMuntilan,bukanme-rupakan sebuah corporate yang meniadakaneksistensi subjek atau individu. Swaratama kan bukan sebuah corporate?Gimanaitu,Pak,sejarahnya?”tanyaAdi.

PakCahyo terdiam.Dia tidak siapmeng-hadapipertanyaanitu.Diahanyamenggeleng-gelengkarenamemangtidaktahu.”Wah,sayamestikonsultasipadaahlisastrauntukmen-jawabpermasalahanini,”katanyakemudian.

Lalu Adi menyajikan data-data sebagai-manatuntunanyangdiberikanolehPakCahyosebelum turun lapangan. Data pelaku pertama yangdihadirkandalamnama-namaalumniSe-kolahGuruMuntilan.Adimenyebutsejumlahnamapentingyangkiprahnyacukupmewakililulusan Muntilan. Dia juga menyebut angka-angkakuantitatifyangakandigunakanuntukmenunjang penulisan Pak Cahyo. Itu saja.

Sesudahselesailaporantahappertama,me-rekamelanjutkandenganrencana-rencanaun-tuklangkahselanjutnya.Adimasihmestimeng-gumuli berita-berita keluarga dalam majalahPraba.Pepenmasihharusmenempuhjalandaratuntukmengunjungikota-kotadibelahanutaraJawa Tengah. Mulai dari Muntilan, Magelang,Ambarawa, termasuk Semarang. Di kota-kota ituPepenmestimengunjungidanmengadakanwawancaradengandara-daraMendut.

*****

45

Mas, blh sj brjnji utk mmbwa crta d

akhir mnggu. Tp 1 info yg msuk pdku,

mlhatmu brdua dg Pepen. Mayakah lporan

ini?

Jgn mnruh criga, Ning. Kmrin dl km mng ­

hadap Pk Cahyo untk mlprkan hasil krja

thp I pnlitian ini.

Mga2 km bs dprcaya. Sm spt hlnya aq

prcaya pd lpran yg msuk ttg kamu.

Suer, Ning. Kt prlu jmpa drat spy aq bs

mnjelskannya pdmu.

Monya bgtu, tp tgsku sdg brtmpuk. Prjum­

paan n pmbcaraan ttp sj ssuai jdwal.

Moga2 aq msh bs mmprcyaimu. Aq tnggu

akhir mnggu.

Tks utk kprcyaannya, Ning. Aq tk akn

mnylhgnakannya. Mhlnya tk trbeli, Ning.

*****

Adi sudah memasuki tahap kedua pene-litiannya. Sekarang cukup dilakukan di Yog-yakarta. Di sebuah perpustakaan di JalanAbubakarAli.Ruangbacaperpustakaanterse-but selalu penuh orang. Kebanyakan maha-siswayangsedangmengerjakanskripsi.Fasi-litasperpustakaanitusangatmemadai.Ruangbaca ber-ac, tersedia sejumlah komputer un-tuk mengakses buku-buku. Petugas yang me-layaniserbacekatan.Setiaphariselalupenuh.Mahasiswa-mahasiswi datang silih berganti.Meski penuh, tapi suasana tenang tetap ter-jaga.Nyamanbetulbekerjadisitu.

46

Sejakpertamadatang,Adidilayanipetugasyangramahdansangatmembantu.

”Pak,sayamaumencarimajalahPrabadaritahun1950-1960.Apaadadisini?”

”Oh,lengkapMas.Andasudahpunyakar-tuperpustakaan?”tanyapetugas.

”Belum”,jawabAdi.Ternyata mahasiswa Universitas Sanata

Dharmamendapatkemudahan.Denganmemba-yar sejumlahuang administrasi, Adi sudah da-pat menggunakan fasilitas Perpustakaan Kolese St.Ignatius.Hariberikutnya,diasudahmenda-patbundelPrabayangdibutuhkan.Adimencatatdata yang diminta Pak Cahyo. Semua terkaitdenganiklankeluarga,kelahirananak,baptisan,pernikahan,beritakematian.Semuadisalin se-cara lengkap.Siapanamapengirimnya,danse-muainformasidalamiklantersebut.PakCahyoakan menggunakannya sebagai bahan penyusun-an sejarah keluarga dan relasi sosial lainnya.CukupituyangdiserahkanAdipadadosennya.

”Bagaimana nama-nama yang kucentangbisa dikembangkan?” pertanyaan itu selalumengiangdalambenakAdi.Tiba-tibadiaingat,dosen sejarahGereja pernahmenyebut namasebuahmajalahbahasaBelandayangmenjadisumberpenulisansejarahGerejaIndonesia.Adiakanmasukwilayahyangbaginyaadalahterra incognita,wilayahyangbelumdijelajahi.

Suatu hari Adi memberanikan bertanyapadapetugasperpustakaan.”Pak,adamajalahBelandaCla...clav Bond?”

47

”Oh, Claverbond. Ada,Mas. Anda butuh?Praba-nyasudahselesai,Mas?”

”Sudah,Pak.Maugantiperiode,”kataAdiberusahaberdalih.

”Butuh yang tahun berapa, Mas?” tanyapetugas.

”E..e.. mulai dari tahun 1920-an. AdaPak?”

”Oh, lengkap. Silahkan mengisi formulir pe mesanannya.”

”Terimakasih,Pak,”kataAdi.Adimenerimabundelmajalahyangdiminta.

Iamasuk ke ruang baca, danmulaimenjela-jah Claverbondlembardemilembar.Kertasnyasangat berkualitas, agak mengkilap. Cetakan hurufdanfotonya,prima.Diatakpernahmen-duga terra incognita yang tengah dihadapinyasekarang.

*****

Dua bulan sudah berlalu Adi menjadiasisten Pak Cahyo. Sekarang Pak Cahyo yang mengolah semua bahan yang sudah diserah-kan.Pepentugasnyajugasudahselesai.Agaktambah hitam dia karena banyak menyusurijalanuntukmenemuidinastiMendut.Menurutceritanya dia sangat senang. Dalam laporan-nyatahapkeduapadaPakCahyo,Pepenmintamaaf kepada Adi. Karena dia tidak sempatberkunjung ke rumah orang tua Adi kendatiPepen sempat sampai ke Semarang untuk men-

48

jumpaidara-daraMendutyangdikunjungidandiwawancarainya.

SetelahpertemuandenganPakCahyo,Pe-pen dan Adi masih melanjutkan pertemuanberduasaja.

”Sayajadipunyabahanuntukskripsiku,”kataPepen,”dansayasudahmenghubungiBuNuruntukmenjadipembimbingku”.

Adi diam mendengarkan. Dia tak beraniberterusterangbahwadiajugamengalamihalyang sama.

”Kamu gimana, Di?” tanya Pepen agakmendesak.

”Wah,sayamasihterkesandenganbahan-bahan yang sudah saya serahkan pada PakCahyo,” jawabAdi. ”Dahsyatbetul!” lanjutnyamencobamengimbangiantusiasmePepen.

”Makadari itu,sayamencaricelahuntukmenemukan tema dengan bahan yang sayakumpulkan itu,” Pepen menimpali sambil me-negaskan pilihan skripsinya. ”Perspektifnya perjuangan perempuan. Lulusan Mendut itupengetahuan dan ketrampilannya, hebat.Me-reka menguasai bahasa Belanda, Perancis,Inggris, Jerman. Belum lagi bahasa Melayu, dantentusajabahasaJawa.Jugabidanglain-nya. Ini kelihatan dari raport dan ijasahnya.Sekolah Putri Mendut itu tempat pendidikanuntukperempuandiawalabadyanglalu.”

Adi mencoba membayangkannya. Merekaitu tak pernah melihat orang Jerman, atau Inggris.Takpernahmendengarsuaranya.Beri-

49

tanyapuntidak.Tapimerekasudahmempela-jari bahasanya.

”Sayasebagaianakzamansekarang,tidakhabispikirdenganmurid-muridperempuandiMendut itu,” lanjut Pepen,masihmemuncul-kan kekagumannya pada dara-dara Mendutitu.”Jadi,rugikalaukamutidakmengembang-kandariyangada itu,”komentarPepenmen-dorongAdi.

Adimasihraguuntukmengemukakanper-gulatan pikirannya. Dia masih belum yakin un-tuk menjelajah terra incognita yang terbentang. Masihgelaprasanya.Diamemilihuntukdiamdulu.

*****

Utngku pd Pak Cahyo skrg sdh lunas,

Ning. Tp rute Mrican – Kotabaru msh

trus. Terra incognita yg prnah kt omg­

kan dl msh mmnggilku. Rimbnya msh prwan

n mnantang.

Jgn lp bhannya dkomplitin. Biar bs dio­

lah jd infrmasi visual. Kalo nggk ru gi

wktu. Msti mmbuat pnltian ulng. Jgn bi­

arkan terra incognita ttp tk dkenal.

Pd saatnya nnti kt nymbang dt visual unt

brbgai jringan website. Jrgan dong kt.

Keep smiling ya...

*****

50

KebiasaanAdimengunjungiPerpustakaanIgnatius masih berlanjut. Dia menikmati foto-fo-toyangadadimajalahClaverbond. Nama-nama yang dia temukandalammajalahSwaratama sekarang ada tampangnya. Suasana SekolahGurudiMuntilanpundemikianjuga.Adimem-biasakandiridenganhal-halitu.

Adijugamulaiberkenalandenganpengun-jung perpustakaan yang lain. Sebagian besar ternyatamahasiswa dari universitas-universi-tas di Yogyakarta. Mereka berasal dari bebe-rapaperguruantinggisepertiGajahMada,DutaWacana, Atmajaya, dan beberapa yang lain.TakterkecualimahasiswadariUIN,UniversitasIslam Negeri. Dulu namanya IAIN Sunan Kali-jaga. Sebenarnya kampusnya tidak jauh dariUniversitas Sanata Dharma. Jaraknya sekitar 500metersaja.TapiberhubungselamainiAdilebihbanyakdisibukkandenganperkuliahan,diabelumsempatmelebarkancakrawalapan-dangannya.Belumsempat,tidaksempat,ataumemangmerasatidakbutuh,tidakjelasyangmana.Pengalamanmenjadiasistenpenelitiper-lahan-lahan mulai mengubah cakrawalanya.Kendatipun,teka-tekinama-namayangdicen-tangimasihtetapmenjadibahanpemikiran.

DiRuangBacaPerpustakaanIgnatiusba-ru saja dipajang buku Daoed Joesoef yangbaru.Judulnya,”Aku dan Dia. Memoar Pencari Kebenaran”.

”Pak,bukubaruPakDaudJusufitubolehdipinjammulaikapanya?”, tanyaAdikepadapetugas.

51

”Minggudepan,Mas,sesudahselesaimasapameran.”

”Kalau belum ada yang memesan, sayamendaftarkandiriuntukmeminjam.”

”Akansayacatat,Mas.””Terimakasih,Pak,”kataAdigembira.Hebat,PakDaudJusufini.Menggabungkan

sejarah,pengetahuan,danseluruhpengalam-annya,darimasamudasampaimasaberkar-yanya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan, pikir Adi. Dia melalap buku setebalsekitar900halamanituhanyadalam1ming-gu. Tulisan Daud Jusuf sangat mencerahiAdi. Bahasanya enak, isinya sangat bermu-tu.Menteri yang tidakminteri orang lain dia.Birokrat yang berbobot. Ilmuwan, seniman, ... wah pokoknya komplit lah dia. Itu gambaranAditentangDaudJusuf.

Iamembayangkan,kalausajaadasejumlahorangdanpejabatsepertidia,tentuIndonesiabisamakinmajudan tidakmalahmakin ter-puruk.PerhatianUNESCOtentangBorobudur,berkat keterlibatannya sejak awal. Dia bergaul dengan pelukis Affandi. Dia bergaul denganChairilAnwar,kendatitaksetujudengancarahidupnya.BahkansaatkematianChairilAnwar,dia ikut mengurusinya. Keprihatinannya ter-hadap pendidikan, pendidikan kaum mudakhu susnya. Dan masih banyak lagi.

Misteri-misterihidupDaudJusufditemu-kannyadalammemoaritu.Bukanuntukpem-belaan diri, bukan untuk menonjolkan diri,

52

tapisejarahpencariandanperjuanganyangdi-waris kan. Betapa pentingnya sejarah itu.

Sayabisamenikmatidandiperkayabetuloleh tulisan Daud Jusuf. Pasti ada banyakorangyangmengalamipencariandanperjuang-an seperti dia, pikir Adi. Sesaat pikirannyamelompat, seperti yang diajarkan pak Cahyo.Orang-orang yang namanya kucentangi itu,pas ti juga! Apakah orang-orang itu juga ber-gulat di Perpustakaan Ignatius ini?Dan sayatengahbelajardiUniversitasSanataDharma.Apakahmerekajugapernahdisana?Aditersa-dar,adajejak-jejakYesuitdisitu.Perpustakaanyang biasa dikunjunginya di Kolese Ignatius,pendidikandiUniversitasSanataDharma.TapisiapaYesuitIndonesiaitu?Adimerasasemakinyakin sekarang. Ingatannyapadanama-namayangdicentangdenganpensilsemakinkuat.

Dia mengambil hp yang ada di sakunya.Sudahdi-silent, sebelummasukRuangBaca.Pelan-pelan ia membuat SMS:

Pen, aq mo mnlis pr yesuit prbumi prta­

ma. Bbrp nmnya ktmukan dr data yg ksrah­

kan pd Pak Cahyo. Skrpsimu sampe d mn?

Salam.

Akhrny ngaku jg. Rpnya msh bngung ya

slma ini? Slmt brbingung ria. Skrpsiku

br mulai mrmskan prpsal kok. Slm jg.

Iya smpt bingung. Wening sy ajk omg sdh

mulai bs mykinkanku. Ide2 cmrlangny sgt

mndrngku. Jd ttk trngnya mkin klhatan.

Sy akn ktmu pak Cahyo. Tq.

53

Empat:

DI antara leMBar-leMBar claverBonD

PakCahyoterlihatcerahkendatidime-janyaadatumpukan-tumpukankertas.Artinyasedangbanyakpekerjaan.Jugadisudutruangkerjanya, terlihat tumpukan-tumpukan buku.

”Maaf, Pak, kalau saya mengganggu,” kata Adimengawalipembicaraannya.

”Ouh,samasekalitidak.Bahan-bahanyangkaukumpulkan dan juga dari Pepen, sangat-sangat menarik. Sekarang ini masih terus saya olah.OktobermendatangsayakeNijmegenme-lengkapi data sehingga Desember sudah siapdipresentasikandiLeiden.Kamubagaimana?”tanya Pak Cahyo.

”Ya, itulah Pak, masalahnya. Maka saya datangkepadaBapak.Sayamasihterusdiba-yangidata-datayangsudahsayaserahkanke-padaBapak. Terutamadari daftar 600muridSekolahGuruMuntilanitu,”paparAdi.

54

”Ada apa dengan nama-nama itu?” tanyaPakCahyomemancing.

”Terus terang, saya menemukan sejumlah muridyangdalamketerangantertulis,merekaadalah frater-frater Yesuit. Saya mengalamidorongan untuk membuat skripsi dari sana.Tapikanrasanyatidakfair,data-dataitumilikBapak.Bahkanmasihdiolah.Lha,kalausayamengambildatadarisitu,apabukanmencuridata namanya,” jawab Adi. ”Tadinya, waktuditanyaPepensayamasihdiamsaja.Padahaldia mendorong-dorong saya untuk mengem-bangkanbahandariyangsudahdikumpulkan.Malah dia menceritakan rencana skripsinya,mengambil satu aspek dari data yang sudahdiserahkankepadaBapak.”

”Ohiya,Pepenjugasudahbilangpadasaya.DiaakandibimbingBuNuruntukmengerjakanskripsinya.”

”Jadi,bisayaPak?”tanyaAdikemudian.”Tentusajabisa.Toh,data-dataitukalian

yang mengumpulkan. Dan saya akan menggu-nakan seturut tema yang telah saya rumuskan itu,” jawab Pak Cahyo. ”Kalau kamu mau me-makaidatayangada,danmaumengembang-kan dengan sebuah tema khusus, silahkan.Silahkan mulai merumuskan temanya,” kata PakCahyodengantempoperlahan.Khasdiri-nya kalau mau menekankan sesuatu.

”Tema tulisankitadulukamukanmasihingat.Danyangkamusebuttadi,sangatberbe-dadariyangkitateliti.Jadi,it’s oke. Go ahead,” lanjut Pak Cahyo.

55

”Bener, Pak? Wah, terima kasih sekali,”ucapAdigembira.

Adikadang-kadangmerasapenasaranter-hadapdosenmacamPakCahyo.Tidakbanyaktipe seperti dia. Inspiratif. Baginya orang tipePakCahyoitubanyakmemberiinspirasi.Gayanadabicaranyayangtidakmenggurui.Dengannadabicaranyayangkhas,diamengajakma-hasiswauntukberpikir.Darisituinspirasidaninisiatifitumunculdanterbangun.

Paramahasiswanyasenangjugapadanya.Dia memberi keleluasaan untuk memilih tema paperyangterkaitdenganmatakuliahnya.Dannilainya juga tidakmahal-mahal amat. ”Sayamenghargai kreativitas kalian untuk penulisan paper akhir semester. Orisinalitas gagasan bagi saya sudahmendapat nilai tersendiri. Ide itumahalharganya.Apalagi kalau sudahdireali-sasikan.Artinyapilihantemaperludiolahde-ngan carakerja yangmemadai.Data-datanyajugaperludipertanggungjawabkansumbernya.Kalau sudah seperti itu, jangan kuatir. Nilaisaya jamin.” Janjinya itu diulang-ulang padakuliah-kuliahawal.Halitudilakukanagarma-hasiswatidakraguuntukmembuatpaperpadamasa akhir kuliahnya.

Pak Cahyo juga orang yang asertif. Dia mau mendengarkan keluhan dan kesulitan maha-siswa.Takjarangdidepanruangkerjanyama-hasiswaberderetmenungguuntukbisabertemudengannya. Atau dia duduk di antara maha-siswa,bergabungdenganmerekayangdiskusi

56

didepanruang kerjanya. Pak Cahyo mengalah. Dia mengeluarkan kursi dari ruang kerjanya.Bagaimanadiamengaturwaktukerjanya,tanyaAdi.Sempat-sempatnyadiameluangkanwaktu-nya untuk mahasiswa-mahasiswa itu.

Pak Cahyo pernah bercerita tentang diri-nya,keluarganya,dantigaanaknya.

”Saya dulu pernahmengenyam pendidik-an Seminari 3 tahun lamanya. Ketika mau naik kelas III, saya harus memutuskan terus jadiimamataupilihanlain.Sayasadarketer-tarikan saya pada sejarah ternyata lebih be-sar.Mundurlah sayadenganbaik-baik.KelasIIISMApindahkesekolahumum.Lalumelan-jutkankeJurusanSejarahdiUniversitasIndo-nesia.Waktumasihdosenmuda,menikahde-ngan pacar saya. Lalu hijrah ke Yogyakarta,mengikuti istri yang harus menunggui orang tuadimasa tuanya.SayamelamardiSanataDharma. Sekarang kami sudah berbiak de-ngan 3 anak. Terbesar kelas III SMP, laki-laki. Nomerdua,selisih3tahundengankakaknya,laki-lakijuga.MasihkelasVISD.Yangterkecil,perempuan. Sekarang kelas III SD. Anak-anak cukupterprogramkokjaraknya.Namanyake-luargaguru.IstrisayamengajarSDdisekolahnegeri. Kalau sekarang saya mengajar kalian, sayapercayabesokdariantarakalianadayangmengajar anak-anak saya. Kalau saya nggak mendorongkalianuntukmenjadipintar,kasih-an nanti anak saya nggak bisa sepintar bapak ibunya,” katanya sambil tertawa.

57

Para mahasiswa ikut tertawa mendengarpenuturandosennyaitu.

”Sebagaicalonsejarawan,kalianperlupin-tar dan jeli melihat peluang-peluang sejarahuntukditeliti.Apalagiyangakanmengajarse-jarah.Adakandiantarakalianyangmaujadipengajar?”tanyanya.

Pak Cahyo memandangi para mahasiswasatudemisatuuntukmeyakinkan.Merekater-senyum tanpa keberanian memberi jawaban.

”Adi,kalausayamelibatkankamu,ituse-kaligus mendorongmu untuk ikut mengolah.Tidakhanyasekedarmenjaditukangmengum-pulkandata.Pemulungsaja,kalaumelakukanpengumpulan barang bekas kerjanya sangat teliti.Setelahmendapatkanrongsokan,secarasistematis ia juga memilah-milah barang per-olehannya. Lalu mematut-matut supaya laku. Lha, kamu asisten peneliti, apa mau kalah sa -mapemulung?Lagipulakamutohsudahme-lakukannya.Daftarnamayangdulukamute-mukan, sudah kamu olah jadi angka-angkastatistik. Kalau ternyata kamu menemukan angle lain untuk tema skripsimu, wah, saya senang. Artinya kamu juga berkembang sense of researcher-nya. Go ahead, man. Go ahead,” kataPakCahyosedikitbergayasambilketawa.Adijadiikuttertawa.

*****

Adimengamati cover bukuPeringatan 25TahunSeminariStPetrusKanisius.Juduldan

58

isi bukunya berbahasa Belanda. 25 Jaaren Priest wijding... Covernya, gambar seorang ksa-tria,versiduniapewayangan.Apakahseorangimamituseorangksatria?Padahaldihalamanbelakang, gambarnya Yesus yang memeluk se-orang anak Jawa. Kontras sekali. Anak-anak yangmasukkeSeminaridatangdaripedesaan,dan setelah jadi imam berubahmenjadi ksa-tria. Wah, Petruk dadi Ratu! Hush, jangan be-ranimengatakandemikian!

KebiasaanAdi untukmencermati gambarataufotoadalahpengaruhWening.Aditiapkalidicecar untuk membuat yang diceritakannyajadibisadinikmatisecaravisual.Akibatkebia-saanitu,diajadibisamenikmatiberbagaipa-meran lukisan. Ia sering kali melihat pameran lukisanbersamaWening.KadangjugabersamadenganTorosesamapenggemarseniamatiran.BerbagaipameranyangadadiYogyakartamen-jaditempathiburangratisbuatmereka.Sambilberapresiasi terhadap karya-karya seni. Tapigambarini,siapayangmenggambarkeduaco-veritu?OrangJawa?MisionarisBelanda?Apaarti seorang imam bagi anak-anak Jawa itu?Pertanyaan-pertanyaanituberkecamukdalamdiriAdi.Iamulaimendapatsedikitbahanyangakanditulisuntukskripsinya.

*****”Toro, saya nggak paham kamu mengata-

kanparayesuititukaumfundamentalis,”kataAdimenyelaungkapanToro.

59

”Memangnya yang kamu kenal yesuit itu siapa?” tanya Toro menguji ketidakpercayaanAdi.

Adi terdiam. Percakapan mereka seolahterhenti.Aditidakbisamenjelaskanlebihlan-jut ceritanya tentang rencana skripsinya danusahanya menemui Pak Cahyo. Mereka ber-duamasih duduk di undakan depanGedungBentaraBudaya.Keduanyabarusajaberkeli-ling menyaksikan lukisan para perupa yang menyajikan tema Indahnya Kematian. Suasana siang yang sepi memungkinkan mereka ber-dua duduk santai di undakan gedung pame-ran.HirukpikukjalanandiKotabaru,teredamoleh halaman dan gedung pameran BentaraBudaya.

Pameran lukisan itu menampilkan sebuah judul yang ironis. Para pelukisnya memangsangat sensitif terhadap berbagai bencana.Kemampuanmemaknaihidupterkadangmen-jadisangatkuat.Alhasil,renungannyamelam-pau renungan kaum agamawan. Ketika ke-matian merupakan lawan dari manusia yangcenderungmerasaikeabadian,manusiameno-lak untuk menyerah kepada kematian. Sakityangmenjadigejalaawalkerapuhanmanusia,dilawandenganberbagaipengobatan.Bahkankerut-kerut tanda ketuaan punmau dikalah-kandenganberbagaipolesanataubedahplas-tik.Tampaknyasebuahperlawanankonyoldansia-sia. Kematian tetap tak terelakkan. Dari pada dilawan, akhirnya kematian pun dipe-

60

luksebagaisaudaraakrabmanusia.Manusiamenerima kematian itu sebagai bagian darimiliknya. Di situlah ketakberdayaan manu-sia.Kematianmenjadirealitayangindah.Tapitidakuntuksebuahkematianakibatkekeras-an.Tidakuntuksebuahkematianakibatkeke-jaman. Tidak untuk sebuah kematian akibatsebuah kelalaian. Tidak untuk sebuah kema-tian yang diakibatkan oleh sebuah perlakuansemena-mena tanpa memperhitungkan siapa itumanusia. Kematianmenjadi indah karenamemang manusia telah berada di ujung per-jalananhidupnya.

Permenungankematiandari lukisan-lukis-anyangdijajardiBentaraBudaya itu,mengil-hamiAdiuntukmelanjutkanpembicaraannya.

”Toro, benar saya belum tahu banyak ten-tang yesuit. Pertanyaanmu itu memang mem-buatku tak bisa menjawab apa-apa. Hanya saya ganti bertanya, kalau para yesuit itu kaum fundamentalismengapamerekamenyediakanperpustakaan yang terbuka untuk siapa saja. Orang bisa leluasa menggunakan khasanah bukumacam apa pun. Filsafat, agama, seni,budaya, bahasa, politik, sosial, semua temabuku-buku itu membuka cakrawala misterikehidupan. Demikian luasnya kehidupan itu.Bahkanjugaketikaharusberhadapandengankematian....”

”Eit,eit,eit.Nantidulu,maukemanango-mongmu,Di?Kalaunggakbisamenjawab,ja-ngan ngelantur omongnya,” Toro menyela.

61

”Pertanyaanmu tadi sepertinya tuduhanburuk,tapiitupertanyaanmendasar.Biarsayaselesaikan penjelasannya.... Kalau saya meng-adakan riset sejarah di sana, itu adalah un-tukmelawanlupa.Menelusurikehidupandariorang-orang yang sudah puluhan tahun lalumati.Bahkansaya juga tak tahudimanadi-kuburkanorang-orangyangnamanyakucatat.Juga yesuit-yesuit yang mau kutelusuri ini se-muasudahmati.Sayataktahuapakahmerekajuga memeluk kematian sebagai yang tak ter-hindarkan.Sayataktahuapakahkematianitukenyataanyang indahbagiakhirhidupmere-ka,”kataAdimengutiptemapameranlukisanyang mereka tonton.

”Di, kamu kok jadi berargumentasi me-makai tema pameran ini,” Toro seakan meng-gugat jawaban sahabatnya itu.

”Soalnyakitasedangdalamkeadaancam-puran. Mencerna lukisan-lukisan yang tadikitanikmati,danmembahasceritakutentangskripsi. Dan pertanyaanmu itu, saya nggak tahu harusmenjawab bagaimana,” jawab Adisepertitakmauaduargumentasi.

”Kalau ngomong kematian, misteri kema-tian itu macam-macam cara memaknainya.Saya juga berpegang pada ajaran bagaimanase telah kematian masih harus menyeberang jembatan sirata mustakin. Sudah sejak kecilsayaterbiasamendengarnya.Menyeberangiti-tian yang tebalnya seperti sebuah rambut di-belah tujuh. Sepertinya mustahil kan. Tapi itu sebuah pesan peringatan yang kuingat.

62

Bagiku itu bukan satu hal yang menakutkan. Tapi itulah gambaran yang membantuku me-mahamirealitassesudahkehidupandidunia.Saya senang tadimelihat sebuah lukisanbu-rungyangbertenggerdiatasgaristipislurus.Serba hitam, burungnya, garisnya. Keduanyahitam. Sepi kesannya. Apalagi latarnya jing-ga. Rasanya kena untuk saya. Sepertinya pe-lukisnya memperlihatkan bayangan tentang titian itu. Sepertinya burung yang bertengger, padahalyangdimaksudadalahjiwayangme-nyeberang titian. Indahmemang. Maka, sayasenangdenganhidup inikendatikelakharusmenitiserambutdibelahtujuh,”tuturToro.

Dua mahasiswa jurusan sejarah itu me-mang sering menjadi serius dalam percakap-annya. Adi dengan latar belakang Semarang,danToro,CholidAntorodenganlatarbelakangKediri.Adidengan latarbelakangKatolikdanToro dengan latar belakang Muslim. Merekatakhanyadisatukandalamcakrawalailmuse-jarah. Kegemaran mereka nonton pameran seni juga mempertemukan mereka. Termasuk juga bacaan-bacaannovel yangsedang ramaidibi-carakan, tak lepas dari pembicaraan merekaberdua.Latarbelakangtempatasal,ataupen-didikanagamadikeluargayangberbeda,diata-siolehAdidanTorodengandiskusikehidupanlewat karya seni, entah lukis atau sastra, atau ekspresibudayamodernlainnya.

”Terusterang,kamujadibikinsayanggakyakindenganrencanaskripsiku,”kataAdi.

63

”Janganngomonginskripsiduludeh.Sayakan hanya menanggapi dengan pertanyaansiapasihyesuityangmaudigarapitu.Ditanyabegitu saja nggak paham, gimana kamu mau menggalinya?” jawab Toro menimpali. ”Kalaukamuterobsesiskripsimu,kelihatanbodohnya,”lanjutTorosepertimengejekAdi.

Yangdiejekhanyanyengir.”Kalau memang nggak tahu ya nggak usah

diteruskan penelitiannya. Masak mau dicari-cari.Nggakusahsokdeh.Lagipulapikiranmuitu mengganggu indahnya kematian ini,” Kata Toromelanjutkanledekannya.

”Biarkubuatjadiindahdehceritanya,”ja-wabAdi bertahanuntukmencampuradukkanpembicaraanantaraskripsidanpameran.

”Walah,pinjamistilahlagi.Tadikematian,sekarang ngomong yang indah-indah,” tukasToro.”Kreatifsedikitlahkalaumilihkata,”sa-ranTorokemudian.

”Pameraninimemanginspiratif,”kataAdiseakanberdalih.

”Lalukamubersembunyidisebaliknyaun-tuk menjawab pertanyaanku,” kata Toro.

”Nggakadayangmelarangkan,”jawabAdi.”Gundulmu,Di!”JawabTorosambiltangan-

nyamenyorongkankepalaAdi.Adingakaksam-bilberanjakdariduduknyadiundakan.

*****

64

Adimencobamengingat kisah awal seko-lahgurudiMuntilanyangpernahdiadengar.Menurut cerita, Rama van Lith suka berburumurid.Kedesa-desa,kekota-kota.Bersepeda,naik kereta api. Hebat sekali orang itu. Pantas, yangsemulamuridnyahanyatigaorangberkem-bangmenjadi200-anseasrama.Apasemuaitudilakukannyasendiri?Apadiapunyapasukankhususyangdisebar, jadisemacamsales pro-motion priests untuk SekolahGuruMuntilan.Kerendong,sales-nyaberjubah.Pastijugaadamulut tinular, darimulutkemulutantarwargadesa.Tohdulubelumadahp.Beritadarimulutke mulut lebih mampu meyakinkan. Ataupun antar anak juga sering ikut-ikutan. Peer group, berkelompok. Satu orang berani berangkat, yang lain ikut berombongan di belakangnya.Sekarangzamannyaberbeda.Zamannyaekono-mibiayatinggi.Jadi,kalaungggakkuatbayarya nggak bisa ikut. Celaka banget!

Konon,SekolahGuruMuntilanmuridnyajuga tidak harus orang Katolik. Setelah lulusjugatidakmengharuskanmerekajadiKatolik.Demokratis, betul. Ada kebebasan beragama.Danyangberalirankepercayaan,tetapsajabe-gitu.Mengapatidak?

Tapibagaimanaanakpribumibisadanbe-rani berkomunikasi dengan pastor Belanda?Orang tuanya saja kalau menyebut orang-orang Belandandoro tuan sambil membungkuk-bung-kuk.Menurutceritaorang,pastorBelandainilain.Beranitampilbeda.Malahadacerita,se-

65

orangmurid yangmula-mula takut padanya,RamavanLithmalahmengajaknyamandiber-samadibawahpancuran.Wah,serutuh!Orangkulitputih,tinggibesar,dengananakpribumipendek, kecil, berkulit hitam, berguyur ria dibawahpancuran.Hebatbener!Betapadi luardugaanRamavanLithini,begitulahAdimem-bayangkannya.

Konon,RamavanLithjugasukaledek-le-dekan dengan anak-anak pribumi itu. Bicarasoal cerita wayang juga oke. Cerita sejarahEropatidakkekuranganbahan.Gimanaanak-anakdidiknyagakjadipandai.Belumlagi,ka-laudikelasRamavanLithjugamembagima-kanan.Kayakapayariuhnya?

Tapi,kalausedangmenjagakewibawaanyamengajar, tentu para murid menyimak de-ngan seksama. ”Anak-anakku, selama kita bisa berbicara, bicaralah. Jangan sukamain bela-kang.”Tentuinibertolakbelakangdenganajar-an orang tua yang setiap kali omong, ora ilok, tidakpantas.Bagaimanamencocokkanderajadkepantasanyangsalingbertolakbelakangitu?Pasti banyak menimbulkan ketegangan. AdasatuistilahkuncidariRamavanLithyangdi-ingatolehmurid-muridnya,restrictio mentalis. ”Selama akal sehat itu memegang tali kekang, kereta akan maju aman, melewati jalan rumpil dirimbarayakehidupan.Dalamrimbarayake-hidupanini,perasaansangatdilebih-lebihkan.Waspadalah!”Adimencobamenduga-duga,me-mahamimaksudkata-kataitu.Zamaniniiklan

66

memainkan the art of seduction, impian ber-gambardenganberbagaijanjikenikmatanyangmenggiurkan. Begitu banyak pihak mengobral mimpidanjanji.Bahkanbanksekalipun!Bankyang menjadi tempat untuk menabung ataumengajukankredit punperlumengobral janji’seribu undian impian’ untuk menarik nasa-bah.Itulahpengadukanperasaanyangsangatdilebih-lebihkan! Restrictio mentalis. Restrictio mentalis.Adimenggumamberkali-kali.

Rama van Lith dalam kerja samanya de-ngan Suster-suster Fransiskanes juga progre-sif. Karena di dalam masyarakat ada tradisinon toni,agarlaki-lakidanperempuanbisaber-kenalan dan berkomunikasi, Rama van Lithmeng ajak anak asramanya untuk menyambangi putri-putri asuhan suster Fransiskanes. Jarak Muntilan – Mendut toh bisa ditempuh 2 jamberjalan kaki. Siapa yang tidak bersemangatkalau diajak Rama van Lith untuk menyam-bangimereka.Walauhanyasekedarberkedip-kedipmata.Wah,sudahsampaikeubun-ubunrasanya. Apalagi harus menunggu waktu yang hanyasebulansekali.Rindurasanyangampetuntuk bertemu. ”Pandai betul Rama van Lithmengarsiteki rencananya untuk membangunBethlehem van Java. Membangun keluarga-ke-luargaKatolikdaritengah-tengahkaumpribu-mi.Mempertemukanjejaka-jejakaMuntilande-ngandara-daraMendut.”Adi tersenyumkecilmengenalistrategiRamavanLith.Kendatipundemikian kok ada juga yang mau mengikuti

67

jejak pastor Belandamenjalani hidup selibat.Seumurhiduptidakmenikah.Apadalamprak-tekdanpandanganJawaadapraktekselibat?

*****

Ning, shampomu apa? Sunsilk? Revlon?

Pantene? Atau...? an. Jngn trpngruh

iklan ya. Sprti itu sdh pas n srsi dngn

wjhmu....

Kalo kurbounding bgmana? Atau dihigh­

light? Tp aq nggk mau bcri. Omngku kdang2

udh bule kan, you know, . Emngnya apaan

sih ini...

Biasa ad bhan pmbcaraan d akhr pkan...

Tnang2 sj. Ad sdkit enlightment yng msti

sgra dikmnksik

*****

Anak Jawa menjadi pastor, bagaimanamungkin?Sebabartinyaharusmenjalanihidupwadat.Apaada tradisi semacam inidi Jawa?Adimencobamenerka-nerka. Kalaumengacupadasejarahdanbeberapakisahyangadadika langan masyarakat Jawa, rupanya pilihan hidupselibatbukanlahsesuatuyangasing.Adatokohsejarahmaupundalamduniapewayang-an yang hidup selibat. Mereka juga memilikikedudukankhususdidalammasyarakat.Siapamerekaitu?

Adimengingat”PerangBaratayudha”.Adakisah seorang tua perkasa yang masih bertahan

68

hidupkendatisekujurtubuhnyatelahdipenuhianak panah. Anak panah itu salah satunya dilepas dari busur milik Srikandi. Tubuhnyatelah rubuh ke tanah, tetapi nyawanya tidakjuga melayang. Dia masih tetap bernafas satu-satu dan tersengal-sengal. Sekujur tubuhnyamengucurkan darah lewat luka-luka panahyangtertancapdi tubuhnya.Akhirnya, iame-minta sisa-sisa senjata entah gagang tombak, pedang, busur panah, atau anakpanah yangpatah untuk dikumpulkan dan ditumpuk.Rongsokansenjataituakanmenjadialaskepa-lanya.Begituiamerebahkankepalanyadiatasrongsokan senjata itu, ia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Heroik sekali resi ini, pikirAdi.

Dialah Resi Bisma. Sebagai seorang resi, ia menjalanihidupwadat,tidakmenikah.Oranginidikenalsucidanselalusetiamemberinasi-hat untuk mengingatkan pihak Kurawa yang senantiasa bertindak licik. Kendati banyaknasihat yang tidak didengarkan, tetap saja iasetia mengingatkan mereka untuk bertindakjujur. Menjelang akhir Perang Baratayudha,iamasihmauturunkemedanperangkenda-ti tahubahwanyawanyaakanberakhirdi ta-nganSrikandi,prajuritperempuandaripihakPandawa.DenganjalanitulahResiBismamen-jalanidanmengakhiriseluruhdharma-nya se-bagaiseorangresi.Orangsuciyanghidupwa-dat,dansenantiasamenyuarakankebenaran.

69

Dalam sejarah kerajaan Kahuripan juga dikenal seorang tokoh yang menjalani hidupselibat,wadat,tidakmenikah.DiaadalahDewiKiliSuci.DiaadalahsalahsatuputridariPrabuErlangga.Tidakdiketahuidenganpastialasan-nyamengapaiamemilihhidupselibat.Sebagaiputri raja, ia dapat menjalani hidup denganpenuhkelimpahan.Tetapipilihanyangdijalan-inyaadalahselibat,tidakmenikah.Bahkanpi-lihannya tersebut tak menghalangi tugasnya sebagai panglima pasukan yang menjaga ke-amanankerajaanKediri. Saat ini ada sebuahguadipinggirankotaKediriyangdianggapse-bagaitempatdimanadiabertapa.

Satu peninggalan sejarah yang lebih tua lagi daripadakerajaanKediriadalahCandiPlaosandidekatCandiPrambanan,JawaTengah.Can-di ini dikenal sebagai kompleks para bhiku,parapendetadanpertapadarikalanganBudhayangmenjalanihidupselibat.Parabhikuterse-butmempunyaitugasuntukmemimpinibadatyangdilaksanakandikompleksCandiPlaosan.Adi jadi kepenginmenyusuri kompleksCandiPlaosan.

Dariberbagaitradisisejarahdankisahpe-wayangan, ternyata dikenali praktek selibat.Merekamemilikitugasberagam.Adaresi,orangselibat yang bertugas untuk menyuarakan ke-benaran. Ada Dewi Kili Suci yang menjalanihidupselibatdanberprofesisebagaipemimpinpasukan penjaga keamanan. Ada para bhikuyangmenjalanihidupselibatdanbertugasun-

70

tukmemimpinibadat.SiapakahimamdidalamGerejaKatolikyangjugamenjalanihidupseli-bat?

Adi mencoba mengingat keterangan yangpernahdidengarnya.Miripdengan tugasparabhiku,paraimamdiGerejaKatolikmempunyaitugasmemimpinibadat,doasyukurdariumatkepadaAllah.InilahsalahsatufungsijabatanimamatdalamGerejaKatolik.Selainitu,imamdi dalam Gereja Katolik juga memiliki tang-gung jawabmemimpinumatdisuatuwilayahtertentu. Seperti halnya kepemimpinan yang pernah dijalani oleh Dewi Kili Suci. Dan da-lamtugaskepemimpinanrohani, imamdalamGerejaKatolik juga bertanggung jawabuntukmengajardanmenyuarakankebenaran.Sepertise orang resi, seperti seorang nabi, imam me-nyuarakan kebenaran. Dengan adanya kemi-ripan-kemiripan itu, ternyata selibat bukanlah sesuatuyangasingdikalanganJawa.Adime-rasa antara ya dan tidak.Belum sepenuhnyapuasatas jawaban-jawaban itu.Kepadasiapahal inibisadidiskusikan? Iaakanmembawa-nyakepadaPakCahyo,sekiranyabisamenjadibagiandariskripsinya.

*****

Terra incognitabagiAdimakindibukakanlewat Claverbond. ”Sungguh hebat rekaman Cla verbond,” begitu kekagumanAdi.Beragamfoto ada di sana. Banyak biografi anak-anak

71

pribumi tampil di sana. Yang semula anak-anak, tumbuh jadi dewasa, sampai akhirnyamenghayati profesi sebagai seorang guru, atau pastor.Bahkan,adarekamanyangmasihber-lanjutsampaiyangbersangkutanmenjadius-kup. Wouw!

Tapi selalu bisa dipermasalahkan, jangantertipudenganfoto.Fotobisalebihindahdariwarna aslinya, atau bisa menciptakan sejutawarna. Bagaimana dengan foto hitam putihseperti yangdihadapiAdi?Sama juga.Prosespenyelesaian sebuah foto selalu bisa diinter-vensi. Sang pembuat foto setelah mengambil gambar,masihbekerjadikamargelap,untuksampai bisa menampilkan fotonya. Mau yang chic, cemberut, ataumenggoda?Apa yangdi-lakukan di camera obscura (kamar gelap)?Jangan-jangan dia menambah atau mengu-rangi sesuai dengan agenda tersembunyinya?Kalaupunituterjadi,disampingfotoyangbisaberbicara,masihadatuturanyangdituliskan.Inijugamemberiandilmenambahkankata-ka-ta.Bagaimanapembacamenafsirgambardankata untukmenemukisah-kisah darimerekayangtampildisana?Wah-wah,diwilayahterra incognitabisajadiramaiperbincangannya.

Yesuit-yesuit pribumi muncul dari muridSekolahGuruMuntilan.AdaSatiman,Djajoes,Soegija, Warigalit, dan sejumlah nama lain.Gambarmemangtakberkisahtentangpergulat-anmereka.Yanghadiradalahrekamanperu-bahanpenampilanmereka.Darimurid-murid

72

kecilyangbarumasuk,praktikansebagaiguru,profesibarusebagaianggotaSerikatYesusdarimasabelajarsampaimasaberkarya.Adajugacalonyanggugursebelumberbunga.Merekaitukorbanmalariayangkambuhdidaerahdingin.Sayangkuncupbungaitu.Merekalayuditelanmautsebelumkuntummenjadibunga.

DjajoesdanSoegijaberangkatkeMuntilansetelahmenyelesaikanSekolahRakyatdidae-rah Yogyakarta. Soegija mengaku tertarik - atau terbujuk tepatnya - ke Muntilan melalui 3cara.Pertama,RamavanLith,datangsendirikesekolahnyasebelumdia lulusdariSekolahRakyat-nya. Kedua, mantan guru Soegija diSR bertutur tentang pengalaman mengajarnya diSekolahGuruMuntilan.Sebuahpenuturanyang menarik. Soegija dan kawan-kawannyaterkesan dengan kisah itu. Jadi berbondong-bondonglahmereka bermimpi bisa sekolah disana.Keberaniansalingmengajakdalamikat-ankelompok,menjadifaktorketiga.

Bagai ikan masuk terumbu,cocoklahantaraduakeinginanyangbertemu.Anak-anakdesadan kampung inginmenjadi guru. Rama vanLithdankawan-kawanmembukakesempatanuntuk menyelenggarakan dan mendidik paracalonguru.Takmengherankanjikadaritahunketahunterjadiaruspeningkatanjumlahmu-ridnya.Kepadamurid-muridinilahparapastor,paragurumenumpahkankerinduannya.Suatukerinduan untukmenyebarkan danmenular-kan kepandaian. Kerinduan menjadikan me-

73

reka sebagai guru. Kerinduan itu dituangkanlewatpendidikandanpengajaran.

Cita-citamendidikcalonguru,cita-citamem-binacalonpemimpindariparayesuitmendapattanggapanbesar.Begitubanyakanakmenjadisangatantusias.TidakhanyaterjadidiMuntilansaja. 25 tahun berikutnya, di Ambarawa adatambahansekolahcalongurulaki-lakidanpe-rempuan. Memang yang terakhir ini kurang ba-nyakdiketahuidandiperbincangkan.Persisnyapadatahun1924,RamavanKalkenmendirikansekolahcalongurudiAmbarawa.

Adi terbelalak menyaksikan rekaman-re-kamanitu.DiamencermatilembardemilembarsemuayangterteradiClaverbond. Dan tentang paracalonresi,ehpastorpribumi,bagaimanaselanjutnya?

*****

Pen, trnyta ad yg lcu. Rama van Lith

mndi brsama mridnya biar mridnya ga

tkut pdnya. Hi, bule n kulit item mndi

d pncuran. Jgn mkr parno ya. Wening mlm

mnggu kmrin ckkikan mndngarnya.

Pr msionaris hbat dong approach­nya.

Ktk tmannya dpnggil ndoro tuan, dia mlh

mndi brsama. Rmku skrang, ga mau turba

tuh. Brngkli teologi sdh srba mnis,kt

kan d wlyah pait! Nnggu di bwh pncuran

trs.

Yg cwek, aq nmu ft clon sster, Pen. Pake

kain dilipet2, dsisain pnjang dlantai

74

kyk gaun pngntin. Modis bgt. Rmbtnya pake

bunga2. Mmpelai Kristus, kt nya. Mnsiawi

bener2 deh. Lgian ayu ssternya.

Hbat dong. Kok suster2 skrg mlh jd

trblik. Jmn mdern, dmkratis, mlh mn­

tup diri. Anastasia Sumiyem, Kasek SMP

Bunda Kudus, dpanggil Suster [P/N]Anas

mlh otriter.

*****Menjadiguru,bagimerekaadalahcita-cita

untuk memiliki prestise–sebuahcita-citaun-tukmenjadiorangterhormat.Peransosialyangdilakukangurusangatkentara.Profesiguruse-perti halnya profesi lainnya. Tani, mantri kese-hatan, mantri pertanian, mantri pengairan... Tapiprofesigurumenjadiyangpalingkentarajasanya.Didesa-desapakgurupakaiannyane-cis,ramah,danbanyakkenalannya.Disekolahmurid-muridjugahormatpadagurunya.

Tapi jangan lupa, anak-anak itu juga ber-kembang dalam lingkungan yangmenghidupiaspekspiritualsecaracukupkental.Modin, yang dipercayauntukmemimpindoaberbagaiupa-cara, dukun, yang dipercaya untukmenyem-buhkan atau membantu kelahiran bayi, danlain-lainadadisekitarwilayahtempattinggalmereka.Bahkandalangsekalipun.Anak-anaksangat senang kalau melihat pertunjukan wa-yang kulit. Dalang bisa menirukan suara tokoh laki-lakidanperempuan.Apalagipadasaatpa-nakawan Semar-Gareng-Petruk-Bagong mun-

75

cul. Penonton bisa terpingkal-pingkal karenabanyolannya. Cerita dan dialog yang dibawa-kan juga banyak nasihatnya.

Sedangkan seorang imam, belum banyakyang tahu apa itu imam-pastor. Tahunya, me-rekaitujugasalahsatudiantarandoro tuan ka-renakulitnyaputih,bule,Belanda.Pakaiannyajubahpanjang,hitamwarnanya.Kalaukedesanaiksepeda.PadahaldiMuntilan,merekame-mimpinMisa,tapikalaudikelaspastor-pastoritumengajar.Jadipastor-pastoritulengkaphi-dupnya.Kombinasimenjadipemimpin ibadat,mengajarsebagaiguru,danmemberinasihat.

Adimerumuskan,ternyatadiMuntilanadakombinasi imam– gurumenggabungkanber-bagaiperanritual,spiritual,sosial,danintelek-tual.Kentalperan-peranitudalamdiriseorangpastor. Pantas, murid-murid mulai berpikir,mengapatidakmemilihcarahidupitu?Menjadiguruyangimam.Tidakmengherankanbahwapara calon imam pertama-tama datang darigurumagang.Adimencobaberspekulasiuntukmenyusun argumentasinya. Rasanya pas argu-mentasiini,pikirAdimerenung-renung.

Gurumagangmasihperludigembleng!Ke-mampuan intelektualnya, dan lebih-lebih ke-mampuan bahasanya. Ini perlu untuk masuk danmendalamiwarisantradisiKristensebagaisyarat menjadi seorang imam. Masih dilan-jutkan pendidikan spiritual dan intelektualyang lebih qualified!Artinya,mestikeBelanda.Demikianlah Adi melanjutkan argumentasi-

76

nyaserayamembayangkanriwayatparacalonYesuit pribumi itu. Tampak bayangan visual wajahdari orang-orang itu: Satiman,Djajoes,Soegija, Warigalit, Moehlontong, Soemarna, Soemeroedankawan-kawan.

*****Adimerasakanadasebuahpercepatanda-

lam pengerjaan proposal skripsi yang semula dia meragukannya untuk memasuki wilayahtersebut. Tanggapan Pak Cahyo telah meneguh-kannya. Pertanyaan Toro yang membuatnya ter-bungkam,membuatAdiharusmencarijawab.Idee-heritagedariWeningmendorongnyatidakhanya sekadar mengumpulkan bahan untukskripsi.Tanpadisadarinyahal-halitumenjadikekuatan yang menyemangatinya. Terra incog-nita itumulai dia rambah. Sangat subur ter-nyatabelantaranya.DihadapanAdisekarangterdapatbeberapabuahmajalahdanbuku.DiasepertipunyamejakerjapribadidiRuangBacaPerpustakaanIgnatius.Kokjadisepertiini,pi-kirnya.

Pen, hdpku skrang brkisar antra kmr kost

n Ruang Baca d Perpust Ignatius. Bgmna

dnasti Mendut yng ad dtngnmu?

Wah, brntung skli kmu, Di. Dr perpust

yng st k perpust yng lain. Aq pngin lu­

luran dl rsnya, doiku ngldekin terus.

Klitku ad capnya mthari Mendut, ktnya.

77

Wah, prlu jmpa drat kalo gtu. Pngin liat

Naomi Champwell, nih. Biar ga pgel mtku

gara2 hrs mnlsuri ksah murid2 Muntilan

awl abd llu.

Udah deh, ga ush ikut2an ngldek. Tmbah

bete nih. Kalo kmu nnti pake kcmata krna

kbnyakan bc tntang Muntilan, tmbh keren

kok. Sjrwan sjti. Cwek pnya slra kan yng

brkcmata. Aq kn lbih mmkai dta dr smber

lisan yng kuuber se­JaTeng. Manis2 aj

deh di st.

Tq, Pen. Ckup unt Wening sj psnanya.

Mmang kt bs jd sjrawan dngan smber brbe­

da. Yng smber tulis jjknya d kcmata, yng

smber lisan jjknya d wrna kulit. Moga2

hitammu mkin manis, Pen.

*****

78

Lima:

MereKa yang PertaMa

Adi mulai mendata satu demi satunama-nama yang ia temukan. Ada 12 namayesuit pribumi pertama dari alumni SekolahGuruMuntilanantara1898–1922.Diaberpi-kir, inilah ’pasukan selusin’. Sebutan tersebut munculdarikhasanahSejarahMataramBaru.Ya,pasukanselusinadalahpasukankecil,te-manmasakanak-kanakHamengkubuwonoV.Merekaseringdiajakbermainperang-perangandidalamkompleksistana.Sesudahacaraper-mainan selesai, mereka akan diberi uang se-bagaihadiahnya.Pasukanselusinsebenarnyahanyalah permainan anak-anak. Tapi Kumpeni Belandamelarangnya.Mengapa?Karenahalitudianggappotensialmenjadibumerang,menja-diembriotaktikperlawananmengusirkompenipenjajah.Selagimasihkecilsajasudahterbia-sa mengatur taktik berperang, apalagi nanti

79

kalausudahdewasa.Ketakutankompenime-mang berlebihan. Dasar penjajah! Mereka ber-pikir,janganberikesempatansekecilapapunjika masih tetap ingin melestarikan kekuasaan. Bukankah sejak nenek moyangnya bangsa ini denganmudahdipisahbelahdenganpolitikde-vide et impera.KalauSikecilinitidakdihentikandarisekarang,jangan-janganpasukanselusinakanterusberkembangtatkalamerekajadibe-sardanberadaditampukpimpinan.Makatakayallagi,pasukanselusinpundilarang.

Nah,bisasaja12alumniMuntilanitudi-identikkandengan’duabelasrasul’Yesuitpri-bumipertama.Betuljuga!Merekadatangdariberbagai tempat, lalu disatukan di Muntilan.Padahal, mereka pasti punya latar belakangtradisi kehidupan yang berbeda-beda. Tidakbeda jauh jika dibandingkan dengan dua be-lasrasulYesus.Merekajugadikumpulkandariberagam jenis orang. Petrus, berprofesi sebagai nelayan, karakternya serba spontan dan ber-api-api.DemikianpunYohanesdanYakobus,duabersaudaraSiAnakGuntur.Namun toh,Yohanes akhirnya menjadi perenung denganInjilnya. Ada lagi Matius si pemungut cukai.Orang itu tadinya rajin menulis uang pajakyang dikumpulkannya. Ia kemudian berubahmenjadipenulisyangrajinmengumpulkanki-sah-kisah kegiatan Gurunya. Begitu seterus-nya.Masing-masingmuridberkembangsesuaidengantalentayangdimiliki.

80

Apasemuayesuitpertamaituperludiba-has? Atau ditentukan beberapa sampel saja?Kalau ini bukan masalah sampel, bagaimana kriteria pemilihannya? Cukup dengan Three Muskerteers saja.Kerenjadinya.Duabelasto-koh terlalu banyak, tiga tidak terlalu sedikit?Mustidilihatdengancaraapa?Pakaipendekat-an kisah hidup, biographical approach? Ataupendekatan sosiologi gerakan? Adimulaime-nimbang-nimbang pendekatan yang akan di-gunakanuntukmengangkattokohdangerakanawal para yesuit pribumi itu.

Kalaupendekatankisahhidup,apakeun-tungan dan kerugiannya? Di mana kekuatandankelemahannya?Demikianjugakalaupen-dekatanyangdigunakanlebihmenitikberatkanpadasosiologigerakan.Kapandisebutperiodeperintisan munculnya yesuit-yesuit pribumi?Kapaninstitusiataulembaganyadianggapmu-lai terbentuk? Di mana masa perkembanganditempatkan dan bagaimana prosesnya? Danterakhir,apakahsudahbisadikatakanbahwagerakyesuitIndonesiapernahmengalamiataumemasuki tahap kritis. Kapan? ”Wah-wah-wah, jadi repot banget. Kalau begini caranyasayaperlukonsultasidenganPakCahyo.”Adigaruk-garuk kepala. Ternyata rute terra incog-nita ini bisa rumit.

Adi mencatat semua permenungannyaitu.Diamerencanakan, nanti akan dipindah-kahdikomputernyadirumah.Esoknya,USB-nyadibawakekomputerrentaluntukdicetak.

81

Maklumbelumpunyaprinter.SesudahitubaruakandiserahkankepadaPakCahyountukba-hankonsultasi skripsi.Adi sedikit rileks, lalumenggeliat, meregangkan otot-ototnya yang su-dahdipaksadudukdi ruangbaca sejakpagi.Ia melihat jam tangannya, hampir pukul 13.30. Sebentar lagi perpustakaan tutup.

*****

SistemArsipVisual:Upaya Membuat Sejarah Tetap Up to Date

Mudah DiAkses, DiLihat, dan DiBaca!

Adimenuliskanrumusantersebutbiarti-dak lupa satu kemungkinan tema baru yangdapat diajukan kepada Pak Cahyo. Rumusantersebut masih berupa gagasan selintas yang perlu dikembangkan. Tapi dia masih merasacapek untuk mengembangkan idenya. Palingtidakgagasanpokoknyasudahdicatat.

AdibarusajaselesaimengikutiacaraTokoh Kita.Numpangnontontelevisiditemankostse-belahkamar.Pokrulmenjadifiguryangsangatfenomenal. Ribuan, puluhah ribu, ratusan ribu, jutaanpasangmata,bisadipastikansetiapma-lam menyediakan waktu untuk menyaksikanulah Pokrul dalam acara Tokoh Kita. Berapa lamaSi Pokrul itu akanbertahan?Begitu pi-kirAdi.Apakahsesudahitu,iatidakakandi-lupakan? Dan seterusnya, dan seterusnya.Memang, Adi bukan penggemar fanatik acara

82

Tokoh Kita.TapiiakagumjugapadaPokrulini.Kadang-kadangkalaupunyawaktusenggang,iaakanikuttertawadidepanpesawattelevisiteman kostnya menikmati Pokrul yang menge-jekdirinyasendiri,danmengejekataumemu-jiorang-orangdisekitarnya.Danmalamituiabaru saja menikmatinya.

Tiba-tiba pikiran Adi meloncat. Ia tidaklagikonsentrasipada sosokPokrul, tapi yangmuncul di benaknya adalah nama Satiman,Warigalit,Soegija,Djajoes,danseterusnya.Laludia mulai berandai-andai. Seandainya orang-orangituadapotretnya.Dalamberbagaipose,danbermacamperiodehidup.Asyikjuga!Laludilengkapidengantulisanmereka,daritangan-tangan mereka. Atau seandainya ada tulisandariseseorangtentangmereka.Wah,inibahanbagusuntukdikelola.

Sejarahbukanlahmeluluceritalisanatautulisan saja. Juga bukan monumen-monumen. Ceritaatautulisanituhanyabisadinikmatiolehorangyangmaumendengarataumembacanya.Bagaimanadenganorang-orangyangsekaranglebih banyak berselancar di dunia internet didepan monitor komputer? Mengapa merekatidakdiperhatikan, tidakdiperhitungkan?Ba-gai manapun, sejarah juga perlu menyentuh, bahkanmasukmenginfiltrasiwilayahmereka.Artinya, mereka pun perlu disediakan bahanyang setiap kali bisa diakses ketika merekamemerlukannya. Jadi? Pada era media visu-al,bahansejarahpunperludisajikandengan

83

caravisual.E-history, e-heritage!Weningsudahmenyebutnya. Ya, e-history, e-heritage!

Apamungkin?Iniperlupenelitianyangdi-lakukan dalam spirit lintas ilmu! Adi merasagembirasekali.Sejarahdanteknologiinforma-tika,cocoksekali!Obrolanmerekaakanmenja-dikenyataan.Asyik!seruAdidalamhati.

Adi ingat ceritaNana, temanWeningdarijurusanTeknikMesindiSanataDharma.Me-rekaberduasama-samadariGombong.Waktungobrol bertiga, Nana cerita tentang jaringaninformatika yang sudah diterapkan di SanataDharma. Mereka sudah menggunakan modelpengisianadministrasiperkuliahanon-line. Mu-laidarimatakuliahyangdiambil,dosenpeng-ampunya,tugas-tugasselamaperkuliahan,danpresensidalamkuliah.Jugahasilakhirnilai-nilai semester. Semua ditampilkan secara on-line.”Dengandemikian,orangtuakudirumahbisa ngecek hasil prestasiku. Bahkan, kalausaya membolos, mereka bisa tahu. Syaratnya tidakgap-tek,” begitu Nana menjelaskan.

Sebenarnya, waktu itu Adimerasa kaget.Kok jurusanku belum ya, pikirnya. Mungkin dosen-dosensejarahmengalamikesulitan.Ke-sulitankarenaparadosenmasihgap-tek. Tapi lebih-lebih karena mentalitasnya belum ma-tch. Ilmu sejarah belum bisa memanfaatkan kema juan teknologi. Mungkin saya perlu men-cobamenggabungkannya lewat e-heritage ini. E-heritage, e-history, atau e-... apa lagi.

84

Adimulaidihinggapipertanyaan-pertanya-an gugatan. Apakah sejarah merupakan sebu-ahpengawetaningatan?Hanyauntukingatanmasalalu?Siapabilang?Apakahtokohlampautetap perlu bisa diperbincangkan? Bukankahhidup mereka merintis keadaan kita. Kiprahdanperjuanganmerekamemberilandasanba-gikita.Jadi,perludimunculkan!Kalaupunyakaitandenganpendahulurasanyakokohberdi-rinya.Jadi,perludikerjakan!

Untuk memudahkan pengerjaan tentangberbagaitokohyangakandikaji,Adiberencanamembuatsebuahsistempengarsipansederha-na.Diamenyediakanmap-mapkhususuntuksetiaptokohyangakandikaji.Dalammapter-sebut, diamemasukkanberbagai data terkaitdenganmasing-masingtokoh.Diajugamencaridanmengumpulkan foto-foto dari tokoh yangdidalaminyaitu.Untukapa?Sejarahditangan-nyamautampilbeda!

*****

Wening, e­heritage yng km sbut mkin trb­

yang d mtku. Aq msh ttp srvei utk bhn

skrpsku. Smbil mnylam, ngmplin amunsi.

Asyik jg mmprtmkan sjrah yg biasnya =

arsip brdbu, artefak ptung btu brlumut,

n lain2, nntnya bs dtyngkan d mntormu.

Akn jd pnciptaan br dlm mnmpilkan sjrah

dong. Kalo aq akn jd orng prtm yg mnk­

mati, wah trsnjung aq. Tq, Mas.

*****

85

”SatimansiBuahSulung,”Adimemberikangelar itu pada Rama Fransiskus Xaverius Sa-timan. Orang Jawa pertama yang masuk menja-diyesuitdanberhasilditahbiskansebagaiimam.Manajejaknya?Dalamtulisan?Pernahkahdiamenulis dan dipublikasikan? Atau seseorangmenulistentangdia?Ataukeduanya?Ah,masakSatiman belum pernah menulis. Menghasilkan suatukarya,atasnamanyasendiri.Buahpikir-annya. Buah peng amatannya. Buah keprihatin-annya. Atau mungkin hasil pembicaraannyabersamadenganoranglain,tapidiayangmeru-muskannya,danmengajukannyauntukdikon-sumsi umum. Atau barang kali pengalaman-nyasendiri.Adipenasaranuntukmencarinya.Potretnya?Itujugapenting.

Mulailah perburuan tulisan dan foto Sa-timan. Adi menjelajah lembar-lembar Claver-bond. Dua-duanya ketemu. Tulisan dan fotoSatiman,RamaSatiman.BahkanternyataadajugaorangyangmenulistentangSatiman.Adimengumpulkan berbagai foto Satiman. Pe nam-pilan foto Satiman yang pertama bukanlah awalkisahhidupnya.Tatkalamasihmurid,na-maSatimanbelumdisebutsecarapersonal.IaadaditengahkumpulanmuridSekolahGuruMuntilan.AdakahsebuahfotodimanaSatimanberdirisendirisaatitu?Tampaknyatidakada.Ada fotoSatiman sendirian, ketika sudahde-ngansebutanRamaSatiman.Artinyasesudahdiaditahbiskanmenjadiimam...

86

Itulah bahan-bahan yang dikumpulkan-nya. Disediakan sebuah map: hijau. Warnapengharapan.Warnakehidupan.Warnakesu-buran. Untuk lampu traffic-light, saat mulai jalan. Dalam map itu dikumpulkan foto-fotoyang memuat Satiman. Juga tulisan Satiman, dantulisantentangSatiman.Jadilah:FOLDERSATIMAN.

Rama Fransiskus Xaverius Satiman, tokoh pembuka tirai itu. Dia, imam yesuit pribumi Jawa yang pertama. Dia mulai memasuki are-napermainanpara yesuitBelandadiwilayahHindiaBelanda.Selamainipelakunyapastor-pastorBelandakulitputihditengahkerumun-an anak-anak murid pribumi. Itu di sekolahyang ada diMuntilan. Atau di tengah-tengahumatKatolikBelandaatau Indoyangberbajuapikdanbersih-bersihdikota-kota.Sedangkanyangdipedalaman,pastorbuleitudikerumunijemaatdarimasyarakatsetempatdenganpakai-andaerahmereka.Bukanpantalondanhem,atau jas, bukan dengan rok berploi-ploi danberenda.Tapiorang-orangpribumidenganpa-kaianseadanya,dengankekhasankaintenundan ikat kepala. Tidak sedikit yang bertelan-jangdada,baik laki-lakimaupunperempuan.DenganhadirnyaRamaSatiman,perbendaha-raangambarnyajadi lebihbervariasi.Seorangpastorpribumi,ditengahmurid-muridpribumi,atauditengahumatpribumijuga.Mungkinkahseorangpastorpribumiditengahjemaatorang-orangIndodanBelanda?

87

PenampilanpertamaRamaSatimandiCla-verbond agak mencolok, ½ halaman. Itu me-leng kapi satu artikel tulisan tentang Rama yesu it pribumi (Jawa) yang pertama. Foto itu menampilkan3sosokpribadi.Satuimamdiapitsepasangbapak ibuJawadaripedesaan.Adapercampuranragambudaya,danpenghayatanhidup dengannilainyamasing-masing.Wajahdan sorotmatanyamenyimpan sekaligusme-mancarkangairahhidup.Dariketeranganfoto,ternyata Rama Satiman diapit bapak ibunyadan berdiri di depan rumahnya. Entah di se-buahdesadibagianmana.Takadaketeranganpetunjuktempatdimanafotodibuat.

Rama Satiman mengenakan jubah hitam, wajahnya luruh, tenang. Dia mengenakan ka-camata,berumursekitartigapuluhan.Dika-nan kirinya, sepasang orang tua Jawa. Sang Bapakberpakaiansurjandankainikatkepala.Mata dan wajahnya bersinar, memancarkangairahhidup.SangIbu,perempuantengahba-yamengenakankebayasederhana,rambutnyadigelung ke belakang. Dari matanya tampakpancaran bijak seorang ibu yang setia,mera-wat,danmelindungi.

Ketiganyaberdirididepanrumahsederha-na, berdinding bambu, gedheg. Pintu rumah-nyamembuka ke dalam.Entah dengan daunpintu dari kayu yang dibuka ke dalam ataudaunpintudaribahanbambuyangdigeserkekanandankekiri.Lantairumahnyadaritanah.Disisikananpinturumah,adasebuahsang-

88

karburung.Bukanperkutut,tapiterkuku.Adimencermati foto itu. Bahkan sampai burungyangadadalamsangkarpundiperhatikannya.Burungperkututlebihbanyakdipeliharakaumningrat. Sedangkan burung terkukumemanglazim dan banyak menghiasi suasana pede-saan.

Adi berpikir, tanpa membaca keteranganfoto, orang bisa menduga Rama Satiman te-ngah berpose bersama dua warga desa yangdikunjunginya. Keterangan fotonya menjelas-kan bahwa yang mengapit Rama Satiman adalah orang tuanya. Mereka adalah saluranRahmatAllahPengasalKehidupan.Orangtuaitu melahirkan, membesarkan, dan mendidikSatiman. Sejak bayi, kanak-kanak, danmasaremajanya. Sampai saatnya, pada suatu haridi tahun 1908, Satiman remaja berangkat kesekolah gurudiMuntilanbersamakawan se-bayanya.DiMuntilanitulahSatimanpadata-hun1911,berhasilmemperolehdiplomagurudariSekolahGuruMuntilan.

Adimencari-cariketerangankapandandimanaSatimanmenjadigurumagang?Didaftaralumni,sejumlahorangmencantumkantempatdimanamerekapraktekmagang.M.G. (Magang Goeroe) Karangrajoeng Demak, M.G. Bendoengan Wates, M.G. Bantjar Panaraga, G.B. (Goeroe Bantoe) ... danseterusnya.Untuk track record Satiman?TakadakisahdimanaSatimanmen-jalanipraktekmenjadigurumagang.Yangter-catatdalamdaftaralumni,pada1922Satiman

89

tinggaldiPastoranMuntilan.Artinya,iasudahmenjadianggotaSerikatYesus.Kapandiamu-laimasuk?Bagaimanakisahnya?

Catatan sejarah Serikat Yesus menuliskan FX Satiman masuk Serikat Yesus 16 Juli 1915. Sebelumnya?Mungkindiamenjalanimasase-bagai gurumagang.Baru sesudahnyamasukSeminari. Seperti halnya beberapa temannya. Mereka 1 tahunmenjadi gurumagang, sesu-dah itumerekamasukSeminariuntukmem-persiapkan dirimenjadi calon imam. TentangSatiman,periode1911-1915takadaketerang-an sama sekali.

16 Juli 1915. Hari itulah Satiman mema-suki novisiat,tempatpendidikanawalparaca-lonanggotaSerikatYesus.TempatnyadiGrave,Mariendaal,Belanda.DisituSatimandiperke-nalkandandididikuntukberlatihsertamem-praktekkancara-carahidupyangdihayatidandiwariskan oleh Ignatius. Di situlah, Satimanbelajar berdoa, mengolah kepribadian, hidupbersama,bekerja,danmelayanisesamasebagaiperwujudanyangmemancardaripenghayatanhiduprohani.Semuanyadilandasidenganda-saryangsudahdiwariskanIgnatius.Rumitdanmendetilbetulpembinaannya,begitupikirAdi.Jiwaituselembuthembusannafas,dansekuatdesiranatauderuangin,kadangtakterdugakemana bertiup. Maka pembinaan jiwa atau roha-nipunperlucermatdanteliti.

Pendidikan kerohanian atau spiritualitasadalah jenjang pertama. Dua tahun Satiman

90

menjalanimasa itu.Sesudahnyastudifilsafatdanteologi.Satimanmenjalanipendidikanin-telektualnyadenganmenempuhstudifilsafatdiOudenbosch(1918-1920),teologidiMaastricht(1926-1928).Sesudahitupendalamanspiritu-alitaslagidiIrlandia,Inggris(1928-1929).Aditak bisa membayangkan pergumulan orang Jawa satu inimenjalani proses dalam tahap-tahapitu.Singkatnya,dimataAdi,Satimante-lahmenjelmamenjadiRamaSatiman.DantibasaatnyaRamaSatimandikembalikankebumiJawa.

Adi membayangkan pertama kali RamaSatiman mengetahui penempatannya: berkarya diMendutuntukkaryaparoki.RamaSatimanmembaca berulang-ulang surat superiornya diDenHaag, Belanda, dalam formulasi berbaha-sa Latin. Terjemahannya, ”Rama Provinsial Se-rikat Yesus, Provinsi Belanda dan wilayah Misi Hindia Belanda menugaskan Rama Fransiskus Xaverius Satiman berkarya dalam reksa pas-toral di Mendut dan sekitarnya, serta bertem-pat tinggal di komunitas Yesuit di Mendut. Mulai berlaku tanggal....” Itulah penugasannya. Termasukdidalamnyamenjadipenasihatspiri-tualparasusterFransiskanesdanmendampingidara-daraputriasramaMendut.

*****

Adi tengah suntuk dengan periode RamaSatimandiMendut.Sebelumitu,diaharusme-

91

nenangkan diri dari pengalamannya bersamaToro. Kemarinmalam Toro datang ke tempatkost nya membawa sebuah novel baru Paolo Cuelho. Adi hanya terlongo-longo mendengartuturanToroyangberceritabagaimanadiaja-tuhcintapadacaraPaoloCuelhobertutur.

”Kebijaksanaan hidup yang diungkapkandengangayapasanakmudazamansekarang,”kataToro.”Rugikalaukamunggakmembaca-nya,” lanjutToromemberisaranpada teman-nya itu.

”Ya,memangsayabelummembacanya.Ti-dakduluuntukwaktu-waktuini,”kataAdi.

”Sekarang kamu jadi sok bijak, Di,” ToromengomentarijawabanAdi.

”Sudahdaridulukan.Nggakperlubergurupada Paolo Cuelho,” Adimenimpali komentarToro.

”Eh,janganmenyepelekandia.Sudahnggaktahu, masih mau sok lebih,” protes Toro.

Adihanyanyengir.”Tapiterimakasih,ce-ritanyatentangPaoloCuelho.Palingtidaksayatambah khasanah pengetahuan kendati tidakmembacanyasendiri.”

”Nah sekali-kali mengakui kebaikan orang lain gitu,” seloroh Toro.

”Iya,dong,”tukasAdi.Merekasempatmakanmalambersamadi

warungmakan langgananAdi. Setelah bicarakesana-kemari, Toro membawa pulang novel-nyayangditawarkan.

92

Ingatan tentang Toro sudah berlalu. Aditenggelamdalambeberapatulisan.Diaseakanterpakudikursinyadalamruangbacaperpus-takaan.AdasatuSMSmasuk.

Apa bs mmbntuku mncrikan dt sktar Men­

dut utk mlngkpi bhn yng tngh kkrjakan?

Aq tk th dt mcm ap yng kaubthkn. Dtng

aja k perpus Ignatius. Ad bnyk bhn d

sni. Nnti aq bntu utk mnjdi anggta per­

pus. Mhsiswa SaDhar mndpat kmdhan kok.

Ok, bsk pgi aq k sna. Jm brp perpus mu­

lai bka?

Biasny jm 8 aq sdh dtng. Kalo mo bsok

aq tnggu.

Ok, jm 8 aq akn ad d sn. Aws kalo jm

karet!

Ktnggu d grbang. C u.

*****Mendut, biasanya hanya diurusi oleh se-

orang rama,RamaPrenthaler. Kinimendapattambahansatutenaga.UmatMenduttelahme-rindukan tenagabaru, tapi tempat tinggalnyabelum siap. Untuk sementara, Rama Satiman tinggaldiMuntilan.RamaSatimanmengawalitugas hari pertamanya menempuh rute Mun-tilan–Mendutdenganbersepeda.Sambilme-ngayuhsepeda,iamembayangkan,dulubersa-ma dengan teman-temannyamengikuti RamavanLithberjalanberiringandenganhatiberde-bar-debar.Mereka diajakmenemui dara-darayangdiasuhsusterFransiskanes.Satimanme-

93

milihberjalandibagianpalingbelakang.Agakterpaksadanmemilihbersembunyikarenasi-fat pemalunya.

Sekarang, ia tak lagi berjalan beriringan, tapidatangsendirian.Bersepedadanberjubah.Iamerangkaikatauntukberbicaramemperke-nalkan diri kepada para suster. ”Ik ben Pater Fransiskus Xaverius Satiman, ein Yesuit komt uit Muntilan. I hebt ein nieuw benoumen van Pater Superior, samen werken met jullie alles, voor jullie en voor jullie studenten.”1 Rama Satiman tidak memperhatikan bagaimana reaksi parasusterBelandayangdiadatangi.Suster-susterBelandaituterpakudihadapanpastorpribumiJawa itu. Ein jong javaansche priest!

ImajinasiAdimasihberlanjut.RamaSati-manberdirididepankelasdihadapanparamu-rid putri. Iamenampilkandiri seturut regulae modestiae–petunjukbagaimanatatacaraberpe-rilakumembawakandiri.Iatidakmemandanglangsungkepadaparamurid,melainkansedikitmenundukkankepala.Dihadapanparamurid,Rama Satiman menggunakan bahasa Jawa kra-ma inggil halus. Semula ada keraguan. Dara-darainidididikdenganbahasaBelanda.Merekadiajaromongmacam-macambahasa.Belanda,Inggris,Jerman,Perancis.Tapiolehguru-guru

1 ”Saya,RamaFransiskusXaveriusSatiman,Yesuitdarikomu-nitasMuntilan.OlehRamaSuperiorsayaditugaskansebagaipastor Paroki Mendut. Bekerja sama dengan Anda sekaliansekaligus sebagai pembimbing rohani. Di samping itu turut mendidikparamuriddiMendutsini.”

94

JawamerekajugadiajarbahasaMelayudanba-hasaJawa.RamaSatimanmemilih,omongde-ngan bahasa Jawa. Bahasa ibu bersama.

KeduatanganRamaSatimansalingditum-pangkan,ditumpukanpadamejadidepannya.Diaberbicaralirih.

”…. Saya, Rama Satiman sebagai Pastor ParokidiMendut.Sayajugabekerjasamade-nganparasustermendampingikamusekaliandalam belajar di tempat ini. Ehm….” Tangankanandi depanmulut seperti orangmauba-tuk. ”Kitabersama turutmempersiapkandanmendukung,kamusekalian.Kalianlahyangha-rusaktifmembentukdirimenjadipribadiyangmandiri.Ehm…” Tangannya bergerak sama se-pertisebelumnya.”Agarkelakmenjadipribadi-pribadiyangcerdas,bertanggungjawab,supeldalampergaulan,dandapatmelaksanakanse-gala pekerjaan. Eee.…” Tangannyatetapdiatasmeja,tapipandanganmatanyakeatas,kearahlangit-langit. Seperti agak berpikir, mencaricontoh apa pekerjaan dara-dara ini nantinya.Setelah jeda lumayan panjang, ia berbicaralagi.”Misalnya,jadigurudisekolah,perawatdirumahsakit,pegawaidiberbagaiinstansi,danperusahaan, dan tugas-tugas lain di tengahmasyarakat. Selain itu, juga perlu mempersiap-kan diri menjadi pribadi yang tangguh, danibuyangbijakdalammendidikdanmengasuhanak,membangunkeluargaKatolik,dancintaterhadapsesama.Inilahperkenalansaya.”

Selesai. Rama Satiman bernafas lega.

95

Rama Satiman tidak berani mengangkatwajahuntukmemperhatikanreaksiparadaraSekolahMendut.Demikianjugaparadara,takadasatupunyangberaniberbisikpadateman-nya. Hampir semuanya seperti menahan nafas. Semuakepala tertunduk, tapiujungmatanyamaumencuripandangmelihatpastorbaruitu.Kebanyakansiswi tidak tahubahwasangpa-storjugatakberanimemandangiwajahmere-ka.Iaberbicarasambilmenundukkankepala.ParadaraMendutitubarupertamakaliberha-dapandenganseorangimampribumi.

Hari pertama berlalu. Sore hari Rama Sa-timanbersepedakembalikeMuntilandenganperasaan penuh. Hari-hari berikutnya, Rama Satiman mulai membiasakan diri dengan tu-gasnya. Bekerja untuk para suster dan parasiswi penghuni asrama Mendut. Aktivitas itumerupakan pintu masuk pertama bagi tugas barunya.RamaSatimansedangmengawalise-buah paroki, sebuah wilayah gerejani yang me-liputiMendutdansekitarnya.

Sampai di situ imajinasi Adi berhenti. Iaberhenti membayang-bayangkan. Sudah agaklengkap, pikirnya. Adi kembali meneliti bukudan majalah yang ada di hadapannya. BukuCatalogus Societatis Iesu Provinciae Nederlandia Anno 1926,danbeberapabukulainnya.MajalahClaverbondedisitahun1926danbeberapaedi-si tahun yang lain.

Adimembuka-bukakembalisejumlahfotoRamaSatimanyangtelahditemukannyadalam

96

majalah Claverbond.Diaberfikirbagaimanafo-to-fototersebutbisadi-scandenganalatscan-ner. Dia mengingat-ingat teman kenalannya yangmemilikialattersebut.Adijugaakanber-tanyakepadapetugasperpustakaansekiranyafoto-fotoyangadadidalamClaverbond tersebut boleh dibawa keluar untuk di-scan. Kalau ti-dakbisa,Adimencarikemungkinanlainuntukmemotretulangfoto-fotoyangada itu.Cukupsudahuntukhariini,begitupikirnya.Diame-rapikanbukudanmajalahyangdibukauntukdilihatdandibacanya.

Di luar ruang baca, Adi bertanya kepadapetugas perpustakaan tentang kemungkinan untuk men-scan foto-foto.

”Maaf Mas, majalah itu sudah agak tua.Jadi tidak bisa dibawa keluar untuk di-scan. Tapi kalau mau difoto ulang saya kira bisa,”kata petugas perpustakaan.

”Terimakasih,Pak.Mudah-mudahanbesoksaya bisa mendapat pinjaman kamera digitaluntukmengambilfoto-fotoyangsudahsayase-leksi,”jawabAdisedikitberdiplomasi.DiayakinpastiWeningtelahmenyediakankameradigital.

*****

Wah, skrang d perpus dtmani Pepen, . Jngn kget kalo rdarku nangkap duniamu d sana.

Hbat, pnguasaan wlyhmu trnyta tk hny

d dunia maa. Wlyah daat pun infrmsi­

mu akurat. Bnar. Pepen skrang jg mnjdi

97

pngguna perpus Ignatius. Skrpsinya bth

klngkapan dkmen trtlis. Aq ttap mmgang

kprcyaanmu kok. Jngn kuatir.

Smga kata2mu bkn gmbal, Mas.

I keep my promise. Bhkan tntang e­he ri­

tage, aq tk mmbcrkannya pd siapa pun.

Jg tdk kpd Pepen. Mhl bngt kkayaan kt

ini.

Aq tnggu lprannya week end mndtang.

Ok. Check and recheck infrmsi ttp prlu

untk mnjga objektvtas. Aq prcya km tk

mdah diombang­ambngkn brta. Kt omngkan

week end, biar kt jg mkin dwasa.

*****

Hari-hari berikutnya, Adi menangguhkanpemotretan ulang foto-foto Rama Satiman. Kisah perjalanan karyanya masih belum sele-sai. Ia melanjutkan risetnya tentang Rama pri-bumi itu.

Setelah sekian lama, Rama Satiman baru mulai mengembangkan pergaulannya denganberbagai pihak, yakni orang-orang di sekitarMendut.Banyakorangbertanya-tanyatentangkehadiranimampribumiyangsetiappagiber-sepedadariMuntilan,dansoreharinyaberse-peda kembali keMuntilan. Biasanya,merekayang berjubah adalahmisionaris, Rama-ramaBelanda itu. Sekarang ini ada seorang Jawa,seorang rama-imam yang berpenampilan sama dengan para misionaris itu. Kehadiran RamaSatimantelahmenjadibuahbibir,bahanpem-

98

bicaraanmulut tinulardiberbagaitempat.RamaSatiman pun mulai merasakannya. ”Biarlah,” pikirnya.”Toh,adaguru-guruKanisius Stichting yang bisa menjelaskannya.”

Karakter Rama Satiman adalah seorangpendiam,bahkanjugasedikitpemalu.Kenda-tipunpernahmenjadigurumagang.SetiapkaliadaguruKanisiusyangdikunjunginya,merekabercerita,

”Wah, Rama Satiman sekarang menjadibu ah bibir orang banyak. Mereka heran, ber-tanya-tanya, sekarang ada rama-pastor orangJawa asli …”

Jawaban Rama Satiman, ”Silahkan Bapak-bapak yang menjelaskan hal ini.”

Para guru berkilah lain. ”Sebaiknya, Rama Satimansendiriyangmenjelaskansiaparamapribumi.”

Menanggapi laporan para guru tersebut, RamaSatimansekarangberusahamenjadira-mah.DalamperjalanannyadariMuntilanataukembali ke Muntilan, setiap kali berpapasan denganorang,RamaSatimanmenyapa,”Sugeng enjing Pak, ..... Sugeng enjing, Bu.” Selamat pagi, Pak. … Selamat pagi, Bu. Begitulah kontak awal yang dilakukannya, setiap kali, dia menyapaorangyangmemandanginyapenuhkeheranan,atau yang menganggukkan kepala menyapanya. Kadang-kadangRamaSatimanmenyempatkandirisinggahkedesatertentu.Laluberbincang-bincang dengan pengurus desa di situ. RamaSatiman mulai memperkenalkan diri, juga di

99

tengah masyarakat non Katolik yang ingin me-ngenalnya.RamaSatimanmenyadari,kinipintukontakmulaiterbuka.”Takadasalahnyakalauakusinggahmengunjungimereka,danmemper-kenalkandiri.Sekaligusberusahamembangunkomunikasidanmengenalmereka.”

Suatu ketika Rama Satiman, menuliskan renungannya. ”Dulu aku tertarik pada imam yang guru. Waktu praktek kerasulan juga di-tempatkan di Muntilan menjadi asisten pamong asrama. Dan mengajar sebagai guru. Sampai-sampai, aku juga menulis kenangan untuk Rama van Lith. Bersama Rama Mertens, dia telah men-jadi rama dan guruku. Sekarang, hal itulah yang kujalani.”Baris-barisberikutnyadiamelanjut-kan. ”Tugas utamaku ikut merintis sebuah paro-ki. Untuk hal itu, aku belum banyak melakukan usaha agar bisa berinteraksi secara lebih intens dengan orang-orang di luar kelas dan asrama. Sekarang, aku perlu untuk mencoba hal itu. Menghadirkan Gereja di tengah masyarakat ti-dak hanya dengan mengajar. Aku perlu hadir di tengah mereka, mendengarkan pengalaman dan keluh kesah mereka. Aku akan mencobanya. Semoga Tuhan menyertaiku. Amin.” Renungan ituditulisdalamsebuahbukutulissebagaica-tatanhariannya.Sebuahbukusederhana.Takadatulisanberbunga-bungaCaro diario....

*****

Di Sukorini, lima kilometer dari Mendut,orang-orang berkeliling di sekitar jenazahSa-

100

gino. Mereka khusuk mengikuti berkat akhir Rama Satiman. Rama Satiman mengangkat doa,Oremus.... Lalu secara penuhmendaras-kan In paradisum.

In paradisum deducant te Angeli: in tuo adventu suscipiant te Martyres et perducnat te in civitatem sanctam Jeru-

salem.Chorus Angelorum te suscipiat et cum Lazaro quondam paupere aeternam habeas requiem....2

Kemudiandiamerecikkanair suci sambilmengelilingijenazah.Sekalilagi,RamaSatimanmemberkati jenazah dengan ratus di dalamwirog, berjalan mengelilingi jenazah sambilmendupai. Bau asapnya yang keluar dariwi-rog terasa khas, berbeda dengan kemenyanyang biasa dipakaimasyarakat setempat.Halitu seolah membawa perasaan orang-orang yangmengelilingijenazahSagino,doanyasam-pai di hadirat Allah Sang Pemilik Kehidupan.Mengiringi jiwa Sagino yang menghadap pa-da-Nya bersatu dengan orang-orang kekasihAllahdalamKehidupanAbadi.Umatmerasainisatukekhasanorang-orangKatolikkendatiti-

2 Semoga para malaikat mengantarmu memasuki surga Dansemogaengkauditerimadikalanganparakudus DalamkemuliaankotasuciYerusalem Semogapaduanparamalaikatmenyambutmu DanbersamahambasetiaLazarus Ikutsertadalamperjamuansukacitaabadi

101

dakpahamdoayangdiucapkan.Sesudahitu,Rama Satiman memberikan berkat akhir de-ngansalibditangannya,diatasjenazahsambilberucap... In Nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti. Amen.

Rama Satiman sudah menyelesaikan do-anyasampaituntas. IbunyaSagino,berdirididekat jenazah,kadangmengelus jasadSaginodan terusmenangis sesenggukkan tidak bisaberhenti.Jugaketika jenazahdiberkati.Kata-katadoadanupacaranya tidakbisamengha-puskanrasakehilanganbuahhatinya.Adabe-ragam rasabercampurdalamdiri perempuanitu,kedukaanMaria,ratapanMagdalena,dankerinduan mengusap tubuh seperti Veronica.Itulahyangditumpahkanlewattangisnya.

Rama Satiman memandangi jenazah Sa-gino. Terlahir hari Selasa Legi, sembilan tahun lalu. Sagino, Selasa Legi ana, anak yang terlahir padahariSelasaLegi.Dipermandikandengannama baptis Yohanes. Nama lengkapnya men-jadiYohanesSagino.RamaSatimaningatsela-panhariyanglalu,YohanesSaginomasihdu-dukdi tikarbersamadengananak-anakyanglain. Mereka mendengarkan pelajaran agamayang diberikan guru agama. Ia termasuk sa-lahsatuanakdaridesaSukoriniyangsekolahdiMendut.SetiaphariSaginomenempuhrute5kilometer jalandesauntuksampaidi seko-lahnyadiMendut.Sebelumpemberkatan,pakWagiman, bapaknya cerita, ”Seminggu yangla lu, pulang sekolah Sagino menginjak paku.

102

Sesudah itu badannya panas danmenggigauterus. Diberi kompres panasnya tidak turun-turun. Lukanya ditempeli dheplokan kencur,dibalutkandengankainpada lukanya tapi ti-dak ada pengaruhnya. Sekarang biarlah diamenghadapTuhan.”

”Kalau begitu, anakmu itu kena tetanus, Pak.Sekiranyadibawakeklinikmungkinkeada-annyalain.Sekaranghatimuditata,nggih Pak. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, kepada-NyaSaginokembalidalamkedamaianabadi.Sekalilagi,PakWagiman,sayaturutber-dukacita.”RamaSatimanmenyalamilaki-lakiitu, lalu menyalami anggota keluarganya yang lain. Ibunya Sagino menolak bersalaman kare-nakeduatangannyabasahairmata,atauingusyangkeluardarihidungnya.RamaSatimanti-dakmaumemaksa.DihadapanibunyaSagino,RamaSatimanhanyabisaberucap, ”Relakan,ya Bu. Relakan. Biar Sagino bahagia bersama Tuhan. Ibu tabah, Ibu tabah.”

*****

Perlahan-lahan Rama Satiman menjalan-kan hal-hal seperti itu. Berkunjung ke rumah-rumah,menyambangimerekadiberbagaidesa,di Mendut dan desa-desa sekitarnya. Makamulailah terbangun wilayah kunjungan Rama Satiman.Mendut,Sukorini,Salaman,danber-bagai desa di sekitarMendut. Daerah-daerahitu ada di sekitar candi Mendut, Pawon, dan

103

Borobudur.Perlahan-lahankegiatanRamaSa-timan tidak lagimenjadi imam-guru, tapi ter-lebih imam-penjelajah, membuka kontak diberbagai wilayah. Rama Satiman merasa per-lubanyakbelajar.Setiapkalidia tidakhanyaperlumendengarkankeluhan.Tapijugauntukmenanggapidanmemberinasihat.Susahdanberat rasanya untuk satu hal ini. Dia rajin men-doakanorangyangmemintadoaatauberkat.Tapiketikaharusberbicara,RamaSatimanti-dakbisaberbicarabanyak.

Di rumah, Rama Satiman merenung, en-tahdenganbahasaapa.Darikecil,orangtuakumengajarikutentangsegalahaldenganbahasaJawa. Dengan teman-temanku, kami omong, bersenda-gurau, nyanyi-nyanyi serba bahasaJawa.Disekolahguru,bahasakamidilengkapidenganbahasaMelayu,danBelanda.Tapikamidiajarberdiskusidenganbahasakramainggil.Lain rasanya kalau pribumi bicara Jawakro-mo,dibandingkandenganramaBelandayangbicara bahasa Jawa. Lidah kami lidah Jawa,bahasa kami bahasa Jawa. Setiap kali kami berdoa,kamimendengarimamberdoadenganbahasaLatin.DiSeminari,khasanahkamidi-perkayalagi.Latinmenjadimakanansehari-ha-ri.DitambahPerancis,danYunani.DiBelanda,serba Latin dan Belanda. Untuk filsafat, teo-logi, dan keseharian. Dan sekarang ini, kamimendengarkan orang bercerita danmengeluhdalambahasaJawa.KamimendoakanmerekadalambahasaLatin.Betulkahitusatu-satunya

104

bahasadoa.DankamiberbicaradikomunitasdenganbahasaBelanda.RamaSatiman,seba-gaipendiam,menjadisemakindiam.BayanganituhidupdibenakAdi.

*****

Ning, km msh mngisi cttan harian kan.

Msh dlm bntk puisi? Kalo sdh bnyak nnt

dtrbtkan jd buku. Jd prosa liris.

Lmyan, Mas. Msh jln trus. Tp in lg stuck

krn msti nulis. Blm trbiasa. Idemu lncar

kan? Jngn lpa, aq dsmpnkan crtanya.

In ad tkoh Yesuit prbumi, trnyta tgas

d Mendut. Pepen mo tk crtain jg. Ning,

first, tntu sj Enk y ad Pepen yng sllu siap d stu, Jgn gtu dong. Aq jd nggk enk nih.

Wjib mrsa tk enak! Mmngnya aq ga cm­

bru?

Cmbru mkin mmupuk cnta, kan.

Ga lucu! Emngnya enk dhnggapi cmbru...

Kalo mo mmprmainknku, ok. Aq siap dngn

sgla rskonya.

Aq msti gmna, Ning?

Slmat mnmbang rs, Mas. Dniaku jg tdk

smpit kok.

Duh, kpn ktmu. Sre nnti aq dtng ya...

*****”KatanyamauceritaMendut,kokdaritadi

diamsaja,”kataWeningmemecahkebisuanAdiyangdudukdidepannya.AdimemangmerasatakenaksejakmenerimatanggapanSMSdari

105

pacarnyaitu.Diajaditakpunyakata-kataun-tukberceritatentangRamaSatiman.KesulitanRama Satiman untuk berkomunikasi seakan mengimbaspadaAdijuga.Diamasihdiam.

”Kamu punya perasaan apa, Mas, padaPepen?” tanyaWening memancing Adi untukberbicara.

Adi masih diam seakan menyusun kata.”Bener, Ning. Saya tak punya perasaan tertentu padaPepen.SebatastemanrisetmembantuPakCahyo. Dan sekarang, kebetulan Pepen tengah mencari kelengkapan data untuk melengkapihasilwawancaranya.Maaf,kalaumembuatmucemburu,” Adi menjelaskan sambil memintamaaf.

”Mas, kamu bisa nggak sih menimbang rasa?Tolonghargaiperasaanku,”tukasWeningsengit.

Adihanyaterdiam.”Ya, alasannya bisa saja karena kesamaan

tugasdanbahan.Itukanawalnya.Kalaunggakhati-hati, perasaan kan lama-lama bisa merem-bes.Sayasudahmerasakannya.Berat,Mas,be-rat.Penginnyasihnggakcemburu.Penginnyasihcuek,apakataorang.Penginnyasihnggakmau tahu. Tapi bayangin, Mas. Si Anu omong, ehsayalihatAdidisanatuhsamaPepen.Lainkali orang lain komentar sama. Coba gimana ngadepinnya.Ngadepinkomentarorang-orangitu.Ngadepinperasaansendiri.Beratlho,Mas.”Wening menumpahkan perasaannya yang se-akan menggumpal.

106

Aditerkejut.Diaterdiam.Tidakmenyangkakalau efeknya seperti itu.

”Duh, saya nggak menduga, Ning, kalauseperti itu. Karena perasaan saya biasa-biasa saja.Karenasayatidakpunyamaksudbusuk,sayanggakceritaapa-apapadamu.”

”Boleh saja, maksudnya baik. Boleh sajamaunyamembantu.Tapidipikirnggak,kalausayayangkenaakibatnya?”

”Bener,Ning.Sayanggakmenduga.Samase-kalinggakmenduga,”kataAdiberterusterang.

”Nggakmenduga?Enaksajaomong,sayanggakmenduga. Pikir dong, pikir.Masak su-dah banyak orang tahu hubungan kita, koknggak mempertimbangkan masak-masak aki-batnya. Boleh saja alasannya mau menolong Pepen.Silahkankamumengutamakandiadanmeninggalkansaya.Apamaumubegitu?”kataWening menantang.

”Sama sekali tidak, Ning. Kalau tahu be-gini, saya pasti akan menghubungimu lebih dulu,”Adimencobamembeladiri.

”Kalausudahbegini, terusmaubagaima-na?Kalaukamumaumeneruskankedekatan-mudenganPepen,yasilahkansaja,”kataWe-ning seakan memberi kebebasan. Dari nadabicaranya, sebenarnyaWeningmenuntutper-tanggungjawabanAdi.

”Tidak, Ning. Sungguh, tidak. Sayaminta maafkalaujadisangatmembuatmutidakenak.”

”Kamu bisa minta maaf padaku, tapi gi-manaperguncinganteman-teman.Siapamesti

107

tanggungjawab?Kamudong,Mas,”kataWeningsengit. ”Tolong perhitungkan perasaan orang,” lanjutWeningbernadamengingatkansekaligusmengancam. ”Sayakan jugapunyaperasaan.Kalau Mas Adi nggak memperhitungkannya,masaksayaharusrepotsendiri?Daripadasayarepot, ya saya ngomong sekarang ini. Tingkah lakumu itu, saya yang menerima getahnya, Mas.Emangnyaenak?”

”Ning, biar apa kata orang, saya memegang prinsipkesetiaankok,”kataAdikemudian.

”Kalausayanggakpercayagimana?Bukti-nyakamucuekpadaperasaan-perasaanku.”

”Wah,itudiluardugaan,Ning.””Diluardugaan?Enaksekali.Begini,Mas,

kalau kamu sudahnggak cinta padaku terusterang saja, Mas,” kata Wening menuntut.

”Ning, itu sama sekali nggak masuk bayang-an.”

”Kalausekarangjadibegini,kamuterusmauapa?”Aditerdiam.”MikirdongMas,mikir.”

Aditerkejutdenganpengaduandantuntut-anWeningyangdiungkapkanberulang-ulang.Diabenar-benartidakmenyangka.Adikehabis-an kata-kata.

Wening berdiam diri. Perasaannya sudahdiungkapkan. Sekarang dia agak mulai lega.Diamenunduk.Ujungmatanyamencobame-nangkapAdiyangberdiamdiri.Masihadarasasayangyangterbersitdihatinya.Tapimasalah-nya belum selesai.

108

”Ning, saya minta maaf. Saya minta maaf, ka rena ternyata kurang memperhatikan pera-saanmu.”

”Jadikamutahukan,Mas,masalahnya?”kata Wening setengah bertanya.

Adimengangguk.”Sekarang,kamumaubuatapa,Mas?”ta-

nyaWeningbernadamenuntut.”Saya akan memperhatikan hal itu,” kata

Adiberjanji.”Bener ya. Pegang janji itu,” kata Wening

menegaskan. ”Bener,Ning, sayanggakcumaakanme-

megang janji. Akan berusaha mati-matian,” ja-wabAdisambilmemandangiWening.

WeninggantimenatapAdijuga.”Bolehmemelukmu,Ning?”tanyaAdiber-

usahamencairkanperasaannyasendiri.”Nggak! Enak saja.” Kata Wening menolak. ”Jadi,sayamestingapain?””Jangan tanya saya!” jawab Wening singkat.

*****

Sebenarnya Rama Satiman belum begi-tupahamapayangdimaksuddenganparoki.Yang jelas ia diserahi tanggung jawab untukmemberikanpelayananrohanidansakramen,meng ajar agama, tapi juga pelayanan-pelayan-anyanglain.Mendengarsukadukakehidupanpetani. Tidak terbatas pada masalah rohani,tapi juga masalah kesulitan ekonomi. Masalah

109

pendidikan anak.Masalah kehidupanmasya-rakatdenganberagamdinamikadantantang-annya. ’Masuk pintu mereka, keluar pintu kita’, itu salah satu prinsip ignatian, satu nasihat ro-hanipendiriSerikatJesus.Satuprinsip yangmenjadi resepmujarabuntukberkomunikasi,bergaul,danbertindak.Asaltidakkebingungandalammemahamimasalahorangyangdilaya-ni.Asaltidakmenimbulkanmasalah.Bisakahmembantu memecahkan masalah tanpa me-nimbulkan masalah? Rama Satiman merasaharusbanyakberjuangdalampelayananterse-but.Adasatumasalahbesaryangsetiapkalidi-hadapinya.Karakterdasarnyasebagaiseorangpendiam.LimatahundiMendut,rasanyalamasekali.

Dari Mendut, Rama Satiman pindah keBoro.Secarageografisberdampingan.Bedanya,Boro lebih pedalaman. Jauh dari jalan raya.Jauhdarikomplekssekolah.Jauhdaricandi-candi. Wilayahnya berbukit-bukit. Daerahnyapegunungankapurdanserbakering.Kehidupanmasyarakatnya lebih sulit.

ParokiinisudahmulaidirintisRamaPren-thalerdenganGoaMariadiSendangsono.Tem-patnyaagakdipedalaman.RamaSatimanmen-cobamelanjutkan,menjagagerakyangpernahada,tapihampirmatikarenaditinggalgembala-nya.TernyatamerekadulumenganggapRamaPrenthaler sebagai ndoro tuan Rama Prenthaler. Apa ini juga ndoro tuan Rama Satiman, pikir mereka. Kok orangnya kulitnya hitam. Rama

110

Satiman berhadapan dengan orang-orang itu.Merekamemanggilnya dengan paduka Rama, Rama yang mulia. Selapan hari sekali, 35 hari sekali,iaberhadapandenganumatitu.Merekaseakanterusbertanya-tanya,membandingkandia dengan pastor sebelumnya, kendati takterucap.

DiwilayahparokiBoromemangsudahmu-laiadasekolah.Adapoliklinik.Adarumahya-timpiatu. Ada susterBelandanya, putri-putriFransiskanes,satu-duasebagaipengelola,tapikebanyakanorangpribumi.Karyapendidikan,kesehatandankaryasosialmenjadisatubagianpadudalampelayananparoki.RamaPrenthalersudahmengusahakannya.Tapikaryaekonomibelum begitu terasa. Padahal banyak petanidenganekonomimiskin.Bagaimanamembantuuntukmengangkatgeliatekonomiumat?RamaSatiman belum bisa berpikir. Ia berpikir untuk membanguntempatibadah,kapel.Inipentingagar umat ada tempat untuk berkumpul danberibadah,diRumahAllah.Tempatmengucap-kan syukus dalam keadaan apa pun. GerejastasiatauKapelNanggulanberdiri.Pusatpa-rokinyaBoro,dibawahnaunganperlindunganSanta Theresia Kanak-Kanak Yesus.

Rama Satiman berusaha menjadi pastoryang sibuk. Mengunjungi para guru, orang-orangyangberkaryadibidangpendidikan.Me-reka itu juga mengajar agama. Mengunjungi parabidandanperawatkesehatan.Lebih-lebih,ia tetapmendengarkanmacam-macamkeluh-

111

anumat.KebanyakandalambahasaJawa. Ialebih banyak mendengarkan. Saat ia berdoa,termasuk mendoakan mereka, ia berdoa da-lam bahasa Latin. Ia merasa agak lega karena takbanyaklagiharusberbicaradalambahasaBelanda.Kecualidengansuster-susteritu.

MendutdanBoroadalahwilayahpinggir-an, jauh dari keramaian. Umat yang dilayaniadalah keluarga-keluarga petani yang seder-hana.Sudah tujuh tahunRamaSatimanme-lewatkanwaktuberkaryadikeduatempatitu.Semuausahayangdilakukandenganagakme-maksakan diri. Agak berlawanan dengan ka-rakternyayangpendiam.

Suatu ketika, Rama Satiman mendapatpenunjukan tugas yang baru, tanpa dinyana,yakni di Yogyakarta.Wilayah yang jauh lebihramaidaripadaduatempatsebelumnya.RamaSatiman sebenarnya kurang begitu sreg denganpenunjukan tersebut.Tapidia takbisaberbi-caradenganpembesarnyadiBelandaataupunyangadadiBatavia.KetaatanadalahketaatanpadaAllah.Dansetiapkaliiamenyapa-Nya,de-nganbahasaLatin.Padahal,suaraorang-orangyang dijumpainya itu, semuanya didengarnyadalambahasaJawa.Allah,sayamestibagaima-na?Quid mihi agendum? Quid mihi dicendum? Dhuh, Gusti ....Apayangmestikuperbuat?Apayangmestikukatakan?Dialebihbanyakdiamdanberdoa.

Berkarya diMendut punya kekhasannya.Lebih-lebih dengan pendidikan asrama para

112

suster Fransiskanes. Boro juga punya asrama yatim-piatu,sekolah,danklinik.Tapiyangle-bih banyakmenyita perhatian dan tenaganyaadalahpelayananuntukumatkebanyakan.DiMendut,diasudahagakmemaksakandiri,ka-renakarakterdasarnyayangbersifatpendiam.Di Boro, semuanya hampir sama. Ketika diaharusmendengarkan danmenanggapi keluh-an umat. Rama Satiman merasa tak banyak kemampuan untuk bisa menanggapinya. Dia merasa lebih mampu mengambil banyak waktu untukmendoakanorang-orangitu.Ora-ora-ora ...berdoa-berdoa-berdoa.Kerjayangdibayang-kannyatidaksepertiini.Kerjayangdiabayang-kan dulu adalah imam-guru. Kerja yang di-hadapisekarangjustruberbicaradenganparapetani. Mestinya ia ikut bertani. Orang tuaku juga petani. Mereka itu pekerja keras. Para pe-tani itu labora-labora-labora... Kerja-kerja-kerja. Dengan cara itu,mereka ikut bekerja dengankaryapenciptaanAllah.Opus Dei, Karya Allah. ItuyangkerapkalidibayangkanRamaSatiman.Bukannya menanggapi keluh kesah petani, tapi ikut bekerja bersama mereka. Rama Satiman mengalamisebuahketeganganitudalamhidupbatindanpelayanannya.

RamaSatimantidakmungkinlupa,bagai-manaAllahTritunggalmemandangdunia.Mis-teriitutelahberkali-kalidimeditasikandenganpikirannya. Dan dari kekudusan-Nya, Allahmemutuskan Allah Putra untuk hadir ke du-nia.RamaSatimantakmerasadimanahatinya

113

tersentuh?Iaduluterbiasamerenungkandansemakin mengenal Allah yang menjelma menja-diManusia.Iamenjadiotomatismemohonagardiperbolehkan semakin dekat mengikuti-Nya.Kini,dia lebihbanyakberdiamdiri.Kalaupunberdoa, ia mendaraskannya dengan bahasaLatin.

Sekarangdiamendapattempatpelayananbaru, Yogyakarta! Rama Satiman semakin me-rasa tidak banyak kemampuan untuk itu. Iamerasa lebihpentingmenyediakanwaktuun-tukberdoa.Tidakdengandatangmengunjungiumat.Kecenderungannya,kontemplasi...mere-nung,bukanaksiberkarya,danberkunjung.

DuatahundiamencobaberkaryadiYogya-karta. Masalah lama dia hadapi lagi. BahasaBelanda,Latin,Jawa.Bahkansekarangditam-bahBahasaMelayu.KarenadiYogyaadaorang-orang yang menggunakan bahasa itu. Dia kem-baliberadadalamketegangan.Dialebihbanyakberdiam.Sampaiakhirnyadiamembuatkepu-tusan baru.

Dua tahun Rama Satiman mencoba me-layani umat di Yogyakarta. Sungguh-sungguhberbeda dengan para petani di Mendut danBoro.Di tempat tinggalnya, ia hidup bersamadengan rama-ramaBelanda.Duh, ketegangan-ku tak terjembatani, sebuah kalimat singkat RamaSatiman.Sesudahseperempatabadmen-jadiYesuit,RamaSatimanmemutuskanmen-jadi rahib, di pertapaan Rawaseneng. Lebihmemilih tapa nyepi, bukannya tapa ngrame.

114

Menjalankan praktek Ora et Labora,BerdoadanBekerja warisan Santo Benediktus. BukannyaContemplatio simul in Actione, menemui Allah yangmenjelmaditengahpergulatankarya.Ituwarisan Santo Ignatius. Madeg Pandhita, menja-dikandiripendoa,bukannyaSatria pinandhita!

PermenunganAdi tuntas.Diamerasada-pat melihat secara jernih lembaran-lembaranhidupdankaryaRamaSatimansebagaiYesuit.Sampaisaatnyakemudianmengundurkandiridanbertapamenyepisebagairahib.

Sejarah Serikat Yesus mencatat, 1 Juli1940,RamaSatimanmengundurkandiridariSerikat Yesus. Hari-hari tersebutmendahuluipengumuman Soegijapranata, adik angkatan-nyasebagaiYesuit,dipilihdandiumumkanse-bagaiuskupSemarang.Jaditakbenaradanyadugaan bahwa dia cemburu karena sebagaiyangpalingsenioranggotaYesuitpribumi,diatidakdiajukansebagaiuskup.Pemilihanpim-pinandalamSerikatYesustidakberdasarkri-teriaitu.Kalauadadugaanitu,artinyaterjadilogika post-factum. Atau argumentasi non cau-sa pro causa.Halyangbukansebabdianggapsebabdandikait-kaitkan!Itusuatukesalahanpikir.Mendugadenganrasacuriga,danapriori.Perlu restrictio mentalis!

AdimencatatsemuahalamanmajalahCla-verbond yang memuat foto-foto Rama Sa timan, dan Satimanmuda. Ada beberapa puluh fotodari berbagai edisi tahun yang berbeda-beda.Adimengumpulkanartikel-artikelyangditulis

115

Rama Satiman. Ada juga artikel tentang Ra-ma Satiman. Semuanya difotokopi. Dari Cla-verbond-Tamtama Dalem-Swaratama...kom plit! Siapdimasukkanfolder.

Semualembar-lembaritusudahdimasuk-kankedalamfolderyangtelahdisediakan.FolderSatiman.Berulangkali tanganAdimengusapipermukaan folder tersebut. Seolah ia meng-usapiwajahRamaSatiman.Aditelahberhasilmenjumpainyamelaluisejarah.Tapidiabelummenemukan foto Biara Pertapaan Rawaseneng. Di tempat itu Rama Satiman melanjutkan ke-hidupanmembiaranyasetelahmengundurkandiridariordoSerikatYesus.Suatuketika,Adimembayangkandiri,akuperlumenghirupuda-ra Rawaseneng.

*****

Dah prnah k Rawaseneng, Ning? Tmpt pr

prtpa mmrah ssu sapi. Kpan2 kt k sn. Aq

kpngin.

Ini bgian dri usha mati2an? Ok jg. Aq mo

kt k sn. Aq prnah mnccpi prduk kasten­

gel­nya. Enk bnget. Aq catet ajknnya,

biar ga lp.

Psti ga akn lp. Sprti biasa, crtnya akhr

pkan aja.

Cihui,upayakuberhasil,kataAdi.Diaper-nahmenceritakanpadaTorotentanghubung-annyadenganWeningyangmengendor.

116

”Bolehdongsayamasuk,”komentarToro.”Gundulmu!” kata Adi. ”Sudah tak bela-

belain sampai ke Gombong segala, ke rumahorang tuanya.”

”Wah, asyik juga tuh. Kalau hanya harus keGombonguntukbisamendapatkanWening,sayajugamau,”kataToromeledek.

”Saya itu cerita ke kamu, biar dapat re-sepkokmalahmaudiserobot.Nih...!”kataAdisambilmengacungkankepalantangankanan-nyapadaToro.

Toro hanya tertawa. ”Ginisaja,carikesempatanuntukpergike

luar kota. Berjarak terhadap kerutinan, dansuasana ekslusif pasti membuatnya klepek-klepek.Itu,kayakikandiangkatdariairdenganduatangan.Ditanganmuikannyakanklepek-klepek,mulutnyamegap-megapbutuhair,danudara.Nah,pegangi ikanituhati-hatidengankedua tanganmu. Tiupi dulu mulutnya, lalumasukkankembalikeair.Tentudiaakansegarlagi.Jadi,setelahWeningmerasaklepek-klepek karena kamu ajak jalan-jalan, ya pulangnya lengket lagi,” kata Toro memberi nasihat.

Nasihat sederhana dengan perumpamaangamblang.KeruwetanhatiAdidapatditangani.Peristiwa semacam sering dialami keduanya.Jalan keluarnya muncul dari diskusi-diskusimereka.ItuyangmembuathubunganAdidanToro jalan terus. Pembicaraan mereka enak,danmudahketemudalambanyakhal. JurusyangdisarankanToro ituyangdigunakanAdi

117

lewat SMS-nya. Nada-nadanya perangkapnyaakanmasuk.Adimerasakan tanda-tanda itu.ManjurjugaresepToro,kataAdi.

*****

Diantaraberbagaiartikeldanfoto-foto,Adimenemukan sejumlah vignet dan lukisan didalam Claverbond. Gambar-gambarnya sang-atmenarik. Sejumlah karya Basuki Abdullahada di sana. Dalam sebuah tulisan disebut-kan, Basuki Abdullah memang disekolahkandiAkademiSeniRupadiDenHaagatasusahamisionaris. Entah siapa namanya.

AdimenyusurihasilkaryaBasukiAbdullahyang dimuat di dalam Claverbond.... Karya-karya lukisan tentang Allah Tritunggal, danBunda Maria. Allah Tritunggal sebagai akhirpeziarahanhidupmanusia, danBundaMariabuahsulungpenebusan.Adalagi,BundaMariaIbuPenyalurRahmatditanahtropisJawa,ditanah Tropis Hindia Belanda, di tanah tropisKepulauanNusantara....Mereka tinggal dalammillieu divine, alamkeilahian.Mata imandantanganseniBasukiAbdullahmenggoresdalamkanvas bernuansamistis. Basuki Abdullah simistikus. Lukisan-lukisan tentang Misteri Pen-jelmaan, tentang kelahiran Yesus. Allah yang menjelma, sedemikian dekat, di tanah yangkitahuni,didalamkehidupanyangkitalibatisehari-hari....

118

Adiberalihpadabeberapakaryavignetdanpatung yang dibuat seorang Yesuit. Menurutkisahnyadiapernahbelajarsecarakhususun-tukmembuat patung, di Venlo, Belanda. Ha-silnya sejumlah patung corak Jawa. Orang-orang bersurjan, dan perempuan berkebaya.

119

Ekspresinyamenyunggingsenyum.Adajugase-buah monstranuntukmenyimpanHostiKudussaatIbadatPujianSakramenMahakudus.Mo-tifnyaduamalaikatmenyembahdi tepiangu-nungan wayang. Yesuit itu namanya MichaelReksaatmadja. Adi mengecek dalam daftaralumniSekolahMuntilan,tidakadanamaitu.Yang ada Moehlontong, Soemarna, Warigalit,Soegija,danseterusnya.”Takmungkindiabu-kanalumnusMuntilan,”Adiberkeyakinan.

Adimengecekkesumberlain.Buku Serikat Yesus di Indonesia 1860 – 1987. Akhirnya kete-mu,namanyaWarigalit.MichaelWarigalit.Diatelah ganti nama. Seperti Albertus Soegija men-jadiAlbertusSoegijapranata,AdrianusDjajoesmenjadiAdrianusDjajasepoetra.DemikianpulaMichael(Warigalit)Reksaatmadja.Diatelahme-ngenakannamatua.Reksaatmadja,anakyangtelah tumbuhdewasa,menjadipengobar-pen-ciptasemangat,penjaga(iman).MemakainamatuaadalahsatutradisiJawamasa itu.Orangyangsudahmenikahmemakainamatua.Danpara imam itu? Mereka memakai nama tuajugasetelahditahbiskanmenjadiimam.Nomen est omen.Namaadalah tanda.Ungkapandoadanpengharapan,pengharapanyangdiberikanorang tua. Akhirnya, disempurnakan setelahmenerima tahbisan imam. Caranya, ganti nama dengannamatua.ItukesimpulanAdi.

TemavignetReksaatmadjamenarik.Bebe-rapamemperlihatkan imam yang sedangme-rayakanEkaristi.Posisinya,imammenghadap

120

altardantabernakel,danmembelakangiumat.Tangan Rama Reksa menggoreskan keyakinan imannya,imamartinyamenjadiperantaraumatdanAllahdalamdoa-doadanupacara liturgi.Tapi Rama Reksa juga menggambar gunung-an di latar belakangnya. Yang satu lagi latarbelakangnyagunungberapidengansebuahsa-libditengahnya.

SebuahbukuyangdibacaAdimenceritakanpenggalan kisah hidup Rama Reksaatmadja.KehidupanRamaReksaatmadjapernahhampirberakhir tatkala bala tentara Jepang menyerbu Indonesia. Dia ditangkap bersama beberapaguruSekolahDasarKanisius,dandisiksaten-taraJepang.Diacacatseumurhidup.

Sampaidisitu,AdimelihatsebuahpesanSMS masuk.

Adi, hrap plng. Bpk skit kras. Ibu mu.

Deg! Adi tertegun membaca SMS terse-but.Bapak?Selamainitakadakabarapa-apa.Koktiba-tibasepertiini?Diamerasasalah,takjadimemanfaatkanseminggudirumahwaktumengolah penelitian pertama dulu. Mencobadapatmenguasaidiri,diamenulisjawaban,

Ibu, trma ksih. Tabah ya, bu. Skrang bpk

ada d mana? Adi mau pulang scpatnya.

Adicepat-cepatkeluardariruangbaca.Iamenghubungi petugas perpustakaan, memin-ta kebijaksanaan agar tetap bisa memanfaat-kan bahan yang ada. Petugas menyarankan.

121

”Dicatat saja,Mas, semua buku yang sedangdigunakan, supaya tempatbisadimanfaatkanoleh yang lain. Toh belum pasti kapan kem-bali. Besok, kalauMas Adi butuh lagi, dapatmengajukan dengan prosedur seperti biasa.Toh tidak terlalu sulit, asal yang diminta su-dahdicatat,”katapetugasperpustakaanmeya-kinkannya.Adi setuju. Iapamitan. Pulangkekos-kosannya. Titip kamar ke teman sebelah. Ia mau ke Semarang.

*****

DidalambisNusantara jurusan Semarang, AdikirimSMSuntukWeningdanPepen.

Ning, td ibu SMS krn bpk skit. Ndnya

gwat. Ini aq dah dlm prjlnan. Km te­

nang2 sj. Prkmbangan brta nnti mnysul.

Masmu.

Pen, aq dlm prjlnan k Smrang. Bpk skit

keras. Aq blum smpat kntak Pk Cahyo.

Untk smntra prpsalku ktinggal dl. Mohon

doa ksmbhan untk bpkku ya. Salam.

*****

Di depan jendela kaca bagian PerawatanIntensif Rumah Sakit dr Karyadi, Semarang,Adimemelukibunya.Merekamemandangide-ngancemaskebagiandalam.Bapaknyadida-lamtergolek,denganalatdeteksidetakjantungdan bantuan pernafasan. Bapaknya tadi pagimendapatseranganjantung.Untungketahuan

122

dan segeramendapat pertolongan, laludilari-kan ke rumah sakit. Kakak perempuannya no 2 dansuaminyadudukmenyelonjordibelakangmereka.

”MasEkodiJakarta,danMasTridiDen-pasarbelumbisapulang,walausudahkuka-bari,” kata ibunya. ”Moga-moga Bapakmu bisa melewati masa kritisnya,” katanya lagi penuh harap.

”Bapakmu baru selesai membersihkan se-lokandepanrumah,lalududukditerasdepan.Tiba-tiba teriak ”Bu...!” Aku keluar melihat Bapakmu agak tersengal-sengal sambil meme-gangi dadanya. Aku teriak-teriak memanggilMbak Wiwik yang belum keluar karena masih ngatur-ngatur belanjaannya. Dia baru pulang memboncengkanAyukeSMPlalumampirbe-lanja sayuran.Untungdia cetakan, cari taksidankamimembawanyakesini.”Ibunyamenje-laskanpadaAdi.Merekabaruselesaimenyak-sikan ayahnya dari balik jendela kaca. DariYogyakarta,Adilangsungkerumahsakit,tapibelum bisa masuk ruang Perawatan Intensif. Merekahanyabisamenungguidaribalikkaca.Kakaknya,CaturPutri,jugabelumbisadatangdariKudus.

”MalahkamudariYogyalangsungdatang.Bapakmu,tadipagibangunmasihsehat.Tidakpernahmengeluhsakit.Jaditadiakukagetse-kali,” kata ibunya. Sesaat kemudian, tangan-nyaberpindahmengusapkepalaAdiberulang-ulang. ”Untung segera tertangani,” katanya

123

agak sedikit lega. Tangannya diturunkan dirikepalaAdi.

Pak Christoforus Suwarno, sudah ber-umur 67 tahun. Sudah beberapa tahun pen-siundariRRISemarang,sehinggasekarangle-bih banyak di rumah. Di rumah keluarga, diKampungPuspowarna,sekarangditinggaliolehBapak Suwarno dan ibu Cecilia Minarti ser-ta keluarga Mbak Dwi Sulistya, bersama Mas Antokkakak iparnya,dengan3anakmereka,Bagas,Ayu,Kukuh.Kakak-kakakAdiyanglainsudahmenyebardikota laindengankeluargamereka.EkoPriyonodi Jakarta, Tri Susilo diDenpasar,danCaturPutridiKudus.Didepankamar Perawatan intensif itu, sekarang adaAdi,DwiSulistyadansuaminya,serta ibunyaAdi.Keponakan-keponakanAdiadadirumah.

Adi menyatakan diri, dia nanti yang me-nginapdisitusementaraibudankakak-kakak-nyadipersilahkanpulang.

”TohBapaksudahditanganisecarainten-sif,”begituAdimeyakinkanmereka.”Kalauadaapa-apa nanti saya akan segera menghubungi. JarakrumahkeKaryadikanhanya5menit,”kataAdi.

Jam 21.00 ibu dan kakaknyameninggal-kanRSKaryadi.Adi tinggaldisitumasihde-ngan tas ranselnya.

SepuluhharibapaknyadirawatdiRumahSakitKaryadi.Adimasihmenungguinyadiru-mah4harilamanya.Maklum,diaanakbungsu.BeberapakaliAdisempatdiskusibersamaba-

124

paknyatentangrencanaskripsinya.Bapaknyasenangsekalidengantemaskripsiyangdiker-jakannya. Dia juga sangat kagum pada PakCahyo yang diceritakan oleh Adi. Bapaknyadan ibunya jugapenasaranpengin tahuyangdikerjakannyadenganPepen.

”Wah, kalian berdua beruntung punyadosen seperti Pak Cahyo. Kamu bisamenda-pat pengalaman danmemperoleh tema skrip-si seperti itu. Juga Mbak Pepen temanmu itu. Malahandiayangmenjadihitamkarenakeli-ling Jawa Tengah, bukannya kamu. Kasihan, Mbak Pepen,” kata bapaknya.

”Dia itu keturunan orang-orang aktif. Ba-paknyamenjadiaktivisGereja,ibunyaberprofesibidan,”AdimenjelaskanlatarbelakangPepen.

Adi belummenceritakan soalWening pa-carnya.Iakhawatirhalituhanyaakanmemun-culkanpertanyaanyangmerepotkannya.

BeberapakaliAdimengajukanpertanyaanpadabapaknya,”BapakdulumengalamizamanJepangusiaberapa?Bapakmasihingatpeng-alamanitu...?”

Bapak Suwarno balik bertanya, ”Kok tanya sejarahwaktuitu,Di.Apaadahubungannya?”

”Ada,Pak.BeberapaYesuitmengalamima-sa itu. Sampai sekarang saya belum bisa mem-bayangkannya.”

Mulailah, Pak Suwarno cerita dari peng-alamanyangbisadikenangnya.Makanansulit,pakaiandari karung goni, tidakbisa sekolah,danmacam-macampenderitaan.

125

”...Zamansulit!Zamantidakenak,seng-sara,menderita,”kenangPakSuwarno.”Malahbanyakorangpribumiyangdiangkutolehten-tara Jepang untuk kerja paksa, romusha, diluar Jawa. Banyak juga yang kena hukum oleh bala tentara bangsa Jepang itu,” lanjut Pak Suwarno.

”Oh,begituya,Pak?”tanyaAdipenuhke-heranan.

Bapaknya hanya menganggukkan kepala perlahan seolah menelan lagi kenangan hi-dup yang pahit masa itu. Kendati demikian,PakSuwarnobanggakarenadiasendirimera-sakan beratnya menjalani masa pendidikan.DuluiadiSPGAmbarawa,lalukuliahdiIKIPSemarang. Setelah menapaki jenjang-jenjang pendidikanitu,diaterlibatdalammendidikdanmenyebarkan berbagai informasi untuk masya-rakat lewatsaranaradio.PakSuwarnomenitidanmenjalanikarirnyasampaipensiundiRRISemarang, sementara Ibunya mengajar untuk anak-anakTKdisekolahnegeri.DalamasuhandanpendidikankeduaorangtuaitulahAdidankakak-kakaknya bertumbuh danmenjadi de-wasa. Sampai semuanya kemudianmenyebardantinggaldiberbagaikota.

*****

Mas, kok sprtnya tngglam dtlan ksdihan. Msh d Smrang ap dah d Ygya? Dah k perpus lg dngn Pepen ya?Ning, maaf skli aq tk brkbar pdmu. Aq tk ingn km ikt kpkiran tntng bpk.

126

Masak ga bleh thu keadaan clon mrtua, .10 hr bpk d RS. Ini sdh kmbli k rmh. Aq msh prlu mnmninya smbil mngorek pnglman-nya d zman Jpang. Nnti kkbari kalo sdh plng. Hrp keadaan bpk tdk jd pkranmu.Tdk bs dong brsikap dmkian. Emngnya yng km rasa, aq ga kuatir. Aq ikt kuatir, Mas. Km sdh lp lg untk mmpertmbngkan perasnku?Keadaan sdh mmbaik, Ning. Bener. Jd tnang2 sj. Aq sgra kmbli ke Ygya. Ad kngen pd prckpan kt, tp jg kuatir ats keadaan bpk. Lagian mnnggalkan prpsal yg blm jadi, ga enak bgt.Ok Mas. Sngkemku utk bpk ibumu. Sdh prnh nybut nmku d dpan mrka? Bilang aja dri tman spesialmu. Ok akn ksampaikan, Ning. C u scpatnya.

*****

Dua minggu Adi menghabiskan waktu-nyadiSemarang.Sekarangdiasudahberadadi Yogya lagi. Dia berusaha keras memulailagi pembuatan proposal skripsi yang sudahdirintisnya.Tapisekaligusmengalamikesulit-an karena pengalaman 2 minggu menunggui bapaknya. Setiap kali muncul bayangan itu.Dalammasamenungguidirumahsakitdandirumah,diamenyaksikanbapaknyapelan-pelanmulai kehilangan tenaga. Karena itu sekarang bapaknya mesti banyak istirahat. Untuk meng-

127

hibur diri, setiap kali Adi berusaha mengha-dirkanwajahibunya.Ibunyalebihmuda5ta-hundibandingkandenganumurbapaknya.Iajuga telah pensiun tapi masih kelihatan ener-gikdenganberbagaiurusanrumahtanggadankerjasosial.Saatiniibunyaterlibatdikoperasiibu-ibuditingkatkecamatan.

Siangitu,diruangbacaPerpustakaanIgna-tius,Aditampakdudukdengankeduatelapaktanganyangditangkupkanmenutupiwajahnya.Di mata batinnya, bapak ibunya ter senyum me-mandanginya.Adisangatbanggadengankeduaorangtuanya. Dia pun terse nyum. Pelan-pelan kedua tangannyadia lepaskandariwajahnya.Adi kembali membolak-balik lembaran Cla-verbond di hadapannya. Tapi masih saja, Adigelisah.Hatinyamasihbelumberdamai.Iame-lihattapitakjelasapayangdilihat.Diabelummampu konsentrasi kembali. Di tempat kost?Pinggiran kamarnya tak mampu memberi ke-segaran seperti biasanya. Mengajak berbicaradenganWening?Aditakmaumembebanipacar-nyayangsedangbergumuldenganberbagaiku-liah,bacaan-bacaanliteratur,dantugas-tugas-nya. Pertemuannya yang lalu denganWening,tak semua hal diceritakannya. Yang penting-penting saja. Dan yang penuh pengharapan.

Malam hari, Adi sering numpang nontondi kamar teman kost yang ada televisinya. Iaikut nonton Tokoh Kita. Supaya bisa ikut ke-tawa,mencairkanketegangan.Pokrulmemangmembantumemberinyakelepasan.Palingtidak

128

untuk waktu sesaat. Ketawa itu sehat. Pokrul memberihiburan,meredakanketegangan.

Pelan-pelan Adi mulai mempertemukanhal-hal yang membuatnya tegang. Bapaknya yang makin ringkih. Cerita-cerita bapaknyatentangpenderitaanmasapenjajahanJepang.PenyiksaanterhadapRamaReksaatmadjaolehbala tentara Jepang dan cacat yang diderita-nya. Adi mencoba masuk pada penderitaanorang-orangzamanitu.Padamasakecilbapak-nyadanpenderitaanRamaReksa.Dari sana,AdimelanjutkanpembacaankisahhidupRamaReksaatmadja. Dikumpulkan kisah-kisah itu.Tulisan-tulisanRamaReksa,dantentangRamaReksa,sertafotodarivignetsertapatung-patungyang dibuatnya. Semuanya akan dikumpul-kan satu-satu,menjadi satu folder tersendiri:FOLDER REKSAATMADJA.

Adi menyediakan map lain untuk doku-men-dokumen itu.Warna kuningmuda, sim-bol keilahian. Allah yang menyelenggarakan hi-dupbagibapaknya, jugaRamaReksaatmadjasehingga mereka tetap hidup. Ada intervensiilahiyangjelassehinggatetapmemberihidup.Dihadirkandalamfolderwarnakuning.Dalamtraffic light, tanda peringatan, hati-hati, was-pada.Sebuahpercampuranantarakeberaniandan pengharapan. Berani untuk maju terus, tidakmenyerah.Danberharapkarenamenga-lamikekuatantidakmeluludaridalamdiri.Halini sudah dan masih dibuktikan oleh orang-orangitu,bapaknyadanRamaReksaatmadja.

129

Merekaorang-orangdekatbaginya.Adimeng-usapkan telapak tangan kanannya ke permu-kaanfolderkuningitu.

Optimisme dan penyerahan Rama Reksaterpancar dari vignet-vignetnya. Imam yangkhusyuk berdoa dan merayakan Ekaristi didepanaltar,sekaligusadadi tengahsemesta.Optimisme dan pengharapan yang terpancarberhadapandengansituasiaktualyangmenja-dikeprihatinannya.RamaReksamenggambarseseorangdudukbersiladipinggiranbelantarayanggulita,hanyaditerangisebuahlampuke-cil. Ada potongan doamenyertai vignet terse-but. Doa Rajiman.

”Ya Tuhan, (di) tanah tumpah darahku (orang-orang) belum banyak mengenal-Mu. Ber-juta-juta orang, laki-laki perempuan, yang be-lum mengenal-Mu, mereka seolah-olah berjalan di tengah alam ciptaan dalam kegelapan dan tanpa tujuan. Betapa memprihatinkan. Tuhan, saya mohon supaya di tanah Jawa, di tanah air milik kami itu, (orang-orang) dapat mengenalMu dan berbahagia memandang-Mu, Terang Hidup Sejati, yang menuntun kami semua menuju ke-pada fajar dari hari kebahagiaan kekal. Amin.”

Adimenemukansebuahjejaklaintentangpengharapan itu. Sebuah gambarmenghadir-kan suasana rumah joglo, sangat sederhana.Dikelilingipohon-pohonanbambu,kelapadantanaman rimbun serta perdu di sekitarnya.AdasimbulAlfa–Omegadidaunpinturumahitu. Alfa-awal, Omega-akhir, itukah tempat

130

asaldantujuankehidupan?Sangkan Paraning Dumadi?MungkinRamaReksamemaksudkangambaran sederhana tapi tempat ideal yaknisebuahKerajaanAllah.Tempatdarimanase-muakehidupanberasaldansemuakehidupantertuju.

Realitas keseharian dan idealitas, after life, dengan apa dijembatani? Untuk teman-nya,tepatnyauntukadikangkatannya,RamaC. Tjiptakoesoema S.J.dan B. Soemarna S.J.yangbarusajaditahbiskanimam,RamaReksaberkirimkartu.GambarnyaseorangimamyangsedangmerayakanEkaristi. Doa danEkaristiitulah kekuatannya.

Adi menemukan keterkaitan dari ketigagambaryangada.RamaReksamenghadirkanwilayah-wilayah jelajahnya. Realitas kesehari-antempatdimanadiahidup,danterlibat,gam-baran idealdari imannyakemanakehidupantertuju, dan tugas imam dalam mempersem-bahkan korban dan syukur dalam Ekaristi.Dengantitiktolaksimbol-simboltersebut,Adimenelusuri tugas-tugasyangpernahdiembanRama Reksa....

*****

Ning, ap tknlogi infrmsi bs mnyangkan

jjk rkam jntung d ICU? Aq ingat grfik bpk

yng flat, ssdah srangan. Pnyku skrang in

mngkin grfknya naik trun tjam, cram, ga

kruan...

131

Lgi snang, ya. Aq bete nih. Ma2 n Asri

ga jd dtg.

Kalo bgtu, kt yng gncengan k sn. Sprti

hari2 prtma gempa itu.

Enk aja. Aq jd msuk angn wktu itu.

Krn km mlih bw mtor sndri. Tk mau kbn­

cengkan, sih.

Ok. prkra k Gombong atau tdk kt disksi­

kan nnti. Jg grafik jjk rkam dtk jntung­

mu. Tq.

*****

Muntilan. Tempat yang sudah ditinggal-kansekianpuluhtahunlalu,kinimenjadiwi-layah pelayanannya. Rama Reksa sebenarnya tak ingin mengalami romantisme. Muntilan yangditinggalkandulumasihberupakomplekssederhana.Sekolahcalongurudanasramanya.Padamasakedatangannyakembali,kompleksitusudahsangatberkembang.Kompleksasra-mayangduluditinggalisudahsemakinkokohdengan tembok-temboknya. Asrama itu telahbersanding dengan klinik kesehatan, dan be-berapa sekolah rakyat. Ada yang khusus un-tuk pribumi, ada juga sekolah untuk orangTionghoa.Dulu,muridTionghoajugaberbaurmenjadi satu.Mereka ikutmaindrama,olah-raga,danmenabuhgamelan.Merekatidakter-asing.Entahkapanmulaidipisahkan.Mungkinkarenamenjadi terlalu banyak.Di pinggir ja-lan raya dekat kompleks Sekolah Muntilan,keluarga-keluarga Tionghoa banyak menjadi

132

juragan tembakau. Anak-anak juragan itu, me-reka ikutmaindrama,menari jawa,dan ikutnabuh gamelan. Itulah yang dihadapi RamaReksa. Belum lagi wilayah-wilayah di sekitarMuntilan.Adacukupbanyakumatyangmestidilayaninya.

Kadang-kadang,RamaReksa jugamenik-mati suasana khusus saat anak asrama berlatih orkes.Lucutampaknya.Anaklaki-lakiberkainjarikdan ikatkepalamemegangdanmengge-sekcello,danbiola.Ataumeniupflute,clarinet,danhobo.DiEropa tempatasalnyamusik je-nisini,takadapemandangansepertiitu.RamaSchoutensangatbersemangatmelatihmereka.”Saya belum mengalami alat musik selengkap ini,”demikiankenangRamaReksa.RamavanLith memang jenial sejak awal. Membuat anak tidak canggung dengan barang asing, tapi ti-dak terasing dengan miliknya sendiri. RamaReksa ingat,sejakdulusudahadapianobiarpunbututdanrusak.Tapiadajugaperangkatgamelan seadanya. ”Untung juga saya bolehmengasah dan mengembangkan kemampuanmenggambar dan membuat patung. Ekspresiseni apa pun bentuknya memantulkan kekaya-anjiwayanghidup,”RamaReksabergumam.

RamaReksamerasakankembalikeceriaan,danspontanitasnyayangberakarjauhdidalamjiwanya. Pernah suatu ketika untuk menampil-kan stand Indonesia di Belanda, Rama Reksabersama-sama rekannya memajang aneka ma-cam barang. Bukan segi estetisnya yangmau

133

ditonjolkan,tapiuntukmenampilkankhasanahhidup orang-orang pribumi Hindia Belanda.Beragamalat-alatkehidupansehari-harimulaidarialat-alatmasak,alatmembatik,barangsenidari batik sampai kewayang.Bahkan takke-tinggalanpulasebuahalatpembersihsapulidi.Ya,sapulidi.SiapamembawasapulidisampaiBelanda? Hal itu tidak dipermasalahkannya.Orang pribumi tidak perlu canggung menam-pilkan diri di tengah bangsa-bangsa Eropa.Lucurasanya,kalauhalitudikenangkembali.Spontanitasdankeberaniantampilapaadanya.Tanpa perasaan minderwaardig complex.

RamaReksamerasapahambetulpadasua-sana hati siswa-siswa yang fasih menggesek bio-ladanmeniupflute,clarinetataualattiupdanalatgeseklainnya.Bukanmausok.Tidakjugamaumenjadikebarat-baratan.Tapimengasahrasaselarasdengandinamikanada-nadadanirama yang mereka mainkan. Mengkoordinirseluruhdaya-dayaindramanusiasampaimem-buahkanhasil,bukanlahperkaramudah.Matayang melihat teks partitur setiap kali harus me-nengok aba-aba conductor.Duatangandikom-binasikan antara jari-jarinya menekan string sambilmenyanggadikombinasidengantanganyangmenggesek.Ataujari-jariyangmemencettutsdenganpenuhkelincahan.Ada jugamu-lutyangmeniupkanudarahalusyangmenjadipembentuksuaradalamnadayangpassesuaidengan bidikan nada. Ada telinga yang dipa-sangtajampendengarannyauntukmenangkap

134

kenyaringannadayangdihasilkan.Bukanna-danyasendirisaja.Tetapitelingasekaligusha-rusmampumenangkapnadatemanbermain.Musikmenjadibahasauniversal.Senimenjadibahasahidupyangekspresif,dinamis,berira-ma,danmelibatkanrasaperasaanyangmen-dalam. Itu dulu yang pernah ditimbanya diMun tilan. Rama Reksa masih tetap menghi-dupi dan mengembangkannya ketika beradadiEropa.DiParokiSantoAntoniusMuntilan,Rama Reksa tetap merasakan suasana tersebut di sekitarnya. Diamenghidupinya dalam ber-bagai bentuk pelayanan yang dilibatinya. Diatampilapaadanya.Ramahdanpenggembira.

Tour of duty istilahnya zaman sekarang.Ia menggantikan teman novisnya, Rama Soe-gijapranata, yang diangkat menjadi uskup.Tongkatestafetdiserahkankepadanyamenja-dipastorParokidiBintaran.Parokiinisemuladibuka untuk melayani orang-orang pribumi.DipisahkandariParokiKidullojiyanglebihba-nyakmelayanikeluarga-keluargaBelandayangtinggaldibentengVredeburg.Karenamelayaniumatpribumimakacakupannyamencapaide-sa-desayangtersebarjauhdiberbagaiwilayah.Di Bintaran, Rama Reksa melayani warga pa-rokiuntukrentangwaktucukuplama.Dalamrentangwaktuitu,diamengalamiperiodesebe-lumJepangdatang,masapenjajahanJepangdimanadiamengalamipenyiksaan,danperiodeawalkemerdekaan.

135

Di Bintaran Rama Reksa diciduk tentaraJepang. Peristiwanya.... Siang itu, beberapa ang gota Kempetai Jepang mengambil Rama Reksadenganpaksa.

”Tidakbisa.Tidakbisaditerima.Kamuha-rusikutkami!Kamumendidikanak-anakmen-jadikakitanganmusuh...!”Begituteriaksalahsatu tentara Jepang sambil menyeretnya.

”SayapengurusGerejaini.Sayajugapeng-urussekolah-sekolahKanisiusStichting,seko-lahanak-anakpribumi.MuridnyatidakmeluluKristen.Tidakmemandangagama.BukankakitanganBelanda...!”teriakRamaReksa.Namun,keterangannya takdihiraukan tentara-tentaraitu.Merekamenyeretkeluardaripastoran.Danmemasukkannyakedalammobildenganpak-sa. Lalu membawanya pergi.

ItuterjadipadabulanJuli1942.Beberapabulan setelah Jepangmendarat. Bersama de-ngannya,adaRamaDjajaseputra.DiadiambildariPugeran.BeberapaRamaBelandasepertiStrater,vanKalken,Noyons,Rietra,Vendel,vanRijckevorsel,danTeppemajugamengalamina-sibyangsama.MerekadiambildariasramadiKotabaru.Totalnya, ada sembilanYesuit, danempat bapak awam guru Kanisius Stichting. Parapastoritu,entahkenapamerekayangdi-ambil Jepang. Seturut perjanjian, para pastor Belandatetapbolehberkaryaasallenganbaju-nyadiberitanda.InimengingatkangayaHitlermemperlakukan orang-orang Yahudi. UntukmenandaibahwamerekakaumYahudi,diba-

136

junyamerekaharusmengenakantanda.Dan,orang-orangyangdiciduk itupun jugameng-alami penyiksaan.

Ya, mereka semua mengalami penyiksa-an.Macam-macambentuknya.Dipukuli,dise-troom,danberbagaimacambentukterorlain.Khas modus pemeriksaan, senantiasa denganke kerasan. Rupanya Rama Reksa termasuk salah satu yang terberat mendapat siksaan.Kaki, tangan, badan, kepala.... Tak ada yanglepas dari pukulan dan tendangan. Bersamadengan seorang awam, Rama Vendel, RamavanRijckevorseldanRamaReksatakdiangkutkeJakarta.Tubuhmerekasudahtakmampumenanggungsiksaan.Awamyangdikeluarkandaritahanan,PakMitro,beberapaharisekelu-arnyadaripenyiksaan,akhirnyameninggaldu-nia.RamaReksa,menjadicacatseumurhidup.Dia kehilangan banyak kemampuannya. Setiap kaliiamenjadigemetaransendiri.Dantakbisalagibekerjasepertisediakala.KekejamanbalatentaraJepangtelahmeninggalkanderitacacattubuhsedemikianitu.

Dengan sisa kemampuannya, Rama Reksa melayaniumatBintarandanwilayahlainyangdibawahinya. Dia masih terus mencari beritatentang teman-temannyayangdibawaJepangke Penjara Cipinang, Jakarta. Setiap kali diabertanya, ”Bagaimana teman-temanku itu?Rama Djaja? Pak Krisno?... ” Kadang-kadangdiamendengarberita,atauberkirimberita le-watKartuPos.SyukurpadaAllah,petugaspos

137

menyampaikannya. Dari Rama Djajaseputro adapesan,”Bolehberkirimberita,kecualisatuhal. Jangan pernah menyinggung soal politik.” Toh,dipenjaraRamaDjajasepoetramasihbisamengisikegiatanmembuatanyamantikardancaping,sebagaitutupkepala.Halitudilakukansetelah kegiatan taiso, olahraga senam pagi yang dibarengi dengan teriakan menghitungangkasatu...dua...tiga,aba-abayangdiucap-kanbersama-samadalambahasaJepang.

Membaca kisah itu, Adi seolahmendengarteriakan lirih it, ni, san, si...,...,...diselingiteriakopsir Jepang yang lantang membahana, ”Bagero!”. Sialan!Bajingan!Adimengamatigambar-gambarsketsacorat-corettangan,menghadirkansuasa-na di kamp tawanan Jepang. ”Gambar-gambarini bisa di scan, untuk disimpan dalam folder,dandimasukkandalamwebsite. Nantinya akan bisadiakseslewatjaringaninternetuntukdapattampildilayarmonitorkomputer.”

*****

Rsnya tk prlu utk prgi k Gombong, Mas.

Ini msih Jum’at. Kan jnjnya dbcrakan

week end. Kpnginnya cepet ktmu. Sdh kngen. Ma2

sdh bnyk crta lwat tlpon.

Aq jg bnyk crta, Ning. Bs mnnggu sampe

bsok, kan.

Ok aq tnggu sampe bsok.

*****

138

Zamangenting,paskakemerdekaan,Bin-taranmenjaditempatperhentiandanpersem-bunyian banyak pihak. Februari 1947, Mgr. Soe-gijahijrahdariSemarangmasukkeYogyakarta.Setelahmembereskan banyakhal di berbagaiwilayah,diamengikutikepindahanIbukotaRe-publik Indonesia ke Yogyakarta. Gereja ikutberpolitik?Ya, itulahpolitikhatinurani.Mgr.SoegijapranatamemilihtinggaldiBintaran.

Suatu hari, Rama Reksa menerima tamu seorangibuyangdalamsuasanakalutdatangke Pastoran Bintaran. Kain dan kebayanyaseadanya, rambut tidak tersisir rapih, wajah-nyasembab.IbuWardoyonamanya.Suaminyaseorangwartawanradio.Diadatangkarenasu-aminyadiciduktentaraBelandadandimasuk-kan rumah tahananWirogunan. BuWardoyosangat ketakutan suaminya disiksa sepertiyangpernahdialamiRamaReksa.RamaReksamendengarkandenganseksamarentetanceri-tadanungkapanperasaanBuWardoyotanpamemotong sepatah kata pun. Sampai akhirnya diamendapatkesempatanbicara.

”Ibu, kedatangan Belanda ini memangmembuatgawat.Macam-macamkemungkinanmemang dapat terjadi. Kalau kemudian ibuingat pengalaman saya disiksa Jepang, tidakadasalahnya.Tapi,kalauibukuatirsuamimuakan mengalami hal yang sama, artinya ibu ku-rangyakinpadakemampuanbapak.Diawar-tawan, Bu. Mungkin dia akan dimanfaatkandandikorekberbagaiinformasinya.Tapijangan

139

lupa,bapakituseorangyangpandaidiplomasi.Para penculik juga tak akanmemperlakukanPak Wardoyo seenaknya. Bodoh itu BelandakalauPakWardoyolaludisiksahabis-habisan.Percayalahpadakemampuanbicaranyabapak.Diaakanberdiplomasi.TidakmungkinBelandaakan main gebuk begitu saja untuk mengorek informasi-informasi penting dari seorangwar-tawan. Mereka tidak akan sebodoh itu, maingebuk untuk memaksa bapak. Kepanikan Ibu, takakanmembantubapak.Dantidakmemban-tuIbusendiri. Ibumestipercayakemampuanbapak.Diamampumenghindar dari siksaan.Bapak pasti akan mempergunakan kemampu-an diplomasinya. Percayalah.Betul rasawas-wasituada.Tapikitaberusahaberpikirjernih.Kitapercayatentuakanadabanyakjalankelu-ar untuk bapak,” hibur Rama Reksa.

”Sekarang, ibu perlu menenangkan diri.Kalau bisa, mencari kemungkinan agar bisameng ikuti perkembangan berita tentang Pak Wardoyo. Tapi ibu juga perlumelindungi dirijuga bersama putra-putri ibu,” lanjut Rama ReksamemberipengharapanpadabuWardoyo.”Itu yang penting, Bu. Bapak tentu bisa mem-beladiri.Danyakinlah,diaselamat.”

*****

Politik hati nurani berjalan karena punya pengharapan. Iniakanbergerakdanbergerakterus,mencariwujud-wujudbaru.Politikhatinuranimemangmenjadi pegangankerjaMgr.

140

Soegija,makadiajugabergerakkesana-kemarisambil terus melayani umat. Sekaligus berpi-hakpadaperjuanganbangsadanusahaparapimpinannegara.KarenanyadiasangatpedulidanmengecamrencanabusukBelandauntuktetapbercokoldenganmenggunakankekeras-an militer. Dia menuliskannya saat mengritik aksimiliterBelanda. ”... aksimiliter itu telahdiadakanuntukmerebutkembaliapayangsu-dah hilang, melakukan pembalasan buat se-mua kekalahan, menghidupkan kembali apayang sudah tidak ada, memperbaiki dengankekerasan senjata danmempertunjukkan ke-kuatansemuanodadanpenghinaanyangtelahdiderita.”Danpengharapandalamperjuanganantaralaintercetusdalamtulisanlain,”...kitabergabungdalamperjuanganuntukmenegak-kan kemerdekaan bagi negara kita di manaKristusakanbertahtasebagaiRajadiwilayahyangakanmenerimanyadalamkebebasandankegembiraan...”

Dalam usaha keterlibatannya itu, Mgr. Soegijajustrubersandingdengantemanseang-katannya,RamaReksayangtelahmenyandangcacat jauhhari sebelumkemerdekaanRI ter-wujud.Mgr. Soegijapranata takmelulumem-butuhkan yang masih perkasa. Rama Reksa yangcacatditempatkandisisinyauntukmeng-ingatkanhargayangharusdibayarbagikemer-dekaanRI.Sekaligus,untukmemperolehpene-guhan dalam berjuang lewat doanya. Apalagimerekaberduasama-samaseangkatan,jadite-

141

manbicarauntukberbagaipertimbangan.Mgr.Soegijatakbisahanyaberpikirsendiri.

Demimembelanegara yangmasihmuda,yangtengahterancamkeberadaannya,Bintarantak hanya sekedar menjadi paroki. Bintarantelah menjadi pusat ’pemerintahan’ Gerejawi,menjadipusatpelayanandalampengungsian.Senasibsepenanggungandenganparapemim-pin negara. Senasib dengan rakyat yang me-ngungsi, berjuang, dan menderita. Dari Bin-taranMgr. Soegija melayani umat di seluruhwilayahVikariatSemarang.DariBintaranMgr.Soegija mengatur strategi dan ikut berdiplo-masi.BerdampingandenganRamaReksayanghadirdengandoanyayangtakpernahputus.

KehadiranRamaReksadengandoanyama-sihterusdibutuhkandibeberapatempatlain-nya. Tatkala pertempuran demi pertempurantelahmereda, pada tahun1949,RamaReksadipindahkandariBintarankePugeran.SebuahparokidibelahanbaratkotaYogyakarta.TahunberikutnyadiadipindahkankeGirisonta,Unga-ran.Girisonta,artinyagunungsuci.DitempatinilahRamaReksadalam3tahunterakhirme-nikmati masa istirahatnya. Di tempat ini pula Rama Reksa sepenuhnya berkarya terutama dengandoa.Kehadirannyamemberidukunganpadaanggotamudayangmulaimenapakidanmenggeluti keyesuitannya. Dukungan lewat kehadirandalamdiam.Tanggal17September1953 Rama Reksaatmadja menghadap AllahPenciptanya.

142

Proseduryangsama,sepertisaatmenyusunfolderSatiman,dilakukanolehAdi.Diamem-fotokopiartikelyangditulisRamaReksamau-puntentangRamaReksa.Yangbelumdibuat-nya adalah pemotretan ulang foto-foto RamaReksaatmadjadanseluruhhasilkaryaseninya.SatuhalyangtidakditemukanAdi.FotoRamaReksa setelah mengalami penyiksaan bala ten-taraJepang.Adimaumencariinformasibarangkali ada orang yang pernah bertemu denganRama Reksaatmadja pada masa tuanya. Diabermaksudakanmengadakanwawancarade-nganorangtersebut.Tapiitusudahlebihdarilimapuluh tahun lalu, apa mungkin? ”Moga-mogasaja,”Adiberharap.Dibagiansampulfol-der itudiamenuliskan,”RamaReksaatmadja,Seniman yang Tak Pernah Menyerah”.

Selesai menulis, Adi berulang kali meng-usap permukaan folder itu. Dia benar-benarpuas.

*****

Kebekuan hubungan antara Wening danAdisudahmencairkembali.Adimembawaba-nyak bahan tentang Rama Reksaatmaja yang sangat menarik. Termasuk gambar-gambar yangsudahdifotoulang.

”Gambar-gambaryangdibuatRamaReksahitam putih semua ya, Mas. Juga lukisan-lukis-annyaBasukiAbdullah?”tanyaWening.

”Ya,dicetaknyabegitu,”jawabAdi.

143

”Gambardanlukisanaslinyaadadimana,ya? Siapa tahu kalau bisamendapatkan fotolukisan aslinya. Keren jadinya,” kata Weningmembayangkan.

”Bulan ini Pak Cahyo ke Belanda,” kataAdi.”Barangkalibisapesankalaubeliaubisamencariinformasidimanalukisanaslikarya-karyaBasukiAbdullahdisimpan.”

”Iya,Mas.PesansajapadaPakCahyo.Siapatahu Pak Cahyo bisa membantunya. Kalau bisa mendapatfotoberwarnanyakanberuntungse-kali kita,” kata Wening bersemangat.

”Oke, saya akan menghubungi Pak Cahyo sekiranya beliau punya kesempatan. Tapi alas-annya untuk apa ya... Kan Pak Cahyo tidaktahu kita punya impian membuat e-history, e-heritage.” Adi tersadar bahwa tidak ada yangtahutentangcita-citapanjangmerekaberduauntuk membuat website tentang e-history, e-heritage.

”Ya,bilangsajauntukkoleksipribadi.PastiPakCahyojugatertarikkalauadagambardanlukisan seperti itu,” kata Wening.

”Wah,urusannyaakanjadipanjang.””Paling-paling Pak Cahyo akan pesan, se-

lesaikanduluproposalskripsinya.Janganma-cam-macamdengan yang lain-lain,” kataWe-ning sambil tersenyum.

”Ya, paling-paling begitu. Tapi Pak Cahyo pastijugaakanmendukungkalaudiatahu.”

”Nggak usah bilang dulu deh. PokoknyacarialasanyangmasukakalsehinggaPakCah-

144

yomaumencarikannya,” kataWening sepertimendesak.

”Bener, Ning. Ini peluang baik memanfaat-kankesempatanPakCahyomengadakanrisetdiBelanda,”kataAdipenuhkeyakinan.

”Nah,gitudong,”sahutWeningpenuhke-gembiraan.

*****

Seninpagi,Adimenyempatkandirimene-muiPakCahyo.Diamenceritakanperkembang-anrencanaproposalnya.Adibelummembawaproposal tertulis karena masih mengumpulkan bahan. Dia menceritakan temuannya tentanggambar-gambarvignetRamaReksadanlukis-an-lukisankaryaBasukiAbdullah.PakCahyosangattertarikdengantemuanAdi.Diaberjan-jiakanmenyempatkandirimencariinformasi.Seperti yang ditebakWening, PakCahyo ber-pesanpadaAdiuntukcepat-cepatmenyelesai-kanproposalnya.Adimenyanggupinyadengannadapenuhsemangat.

Sepulang menemui Pak Cahyo di kam-pus, Adi melanjutkan pengumpulan bahanskripsinya.DiakePerpustakaan Ignatiusdanmelanjutkan yangminggu sebelumnya sudahdilakukan. Dia sudah beralih ke tokoh ber-ikutnya.

RamaMarno,BernardinusSoemarno.Se-pulangdaripendidikanteologidanspiritualitasdi Belanda dan Belgia, diamendapat penem-

145

patanuntukberkaryadiSolo.Sesudahnya,iamengalamitugasberagam.Iatidakbanyakber-bicara, tidak banyak berekspresi, entah lewattulisan,ataupunkaryasenilainnya.Iamenjadiimampekerjadalamberbagairagampelayanan.Dalampelayananparoki,pendidikan,danpem-binaan calon-calon Yesuit muda. Tempatnyajugabermacam-macam.DiSolo,Jakarta,Yog-yakarta, dan Ambarawa. Mobilitasnya tinggi.Adaprinsipdisponibilitas, availibilitas. Ke siap-sediaanmenerimatugas,setiapsaat,kemanasaja.

ZamanJepang,semuamisionarisBelandaditahan.Imam-imamBelandasatupersatudi-tangkap dan dimasukkan kamp penahanan.Dari Yogyakarta dan Solo dibawa ke tempatpenahanan Benteng Vredeburg, Yogyakarta.Benteng pertahanan yang semula digunakanBelanda untuk mengamat-amati gerak-gerikSultan Yogyakarta. Mereka yang dari JawaTimurdibawakeKesilir,Banyuwangi.MerekayangdariSemarang,Ambarawa,Magelangdansekitarnya dibawa ke Banyubiru, Ambarawa.Imam,bruder,suster,tenaga-tenagaintipeng-gerakGerejaitudicapsebagaimusuhJepang.Merekadisatukanditempat-tempatpusatper-tahananmiliteryangdibangunBelanda.Disa-tukanbersamatenagasipildanmiliterBelanda.Bahkan,sejumlahimamdanorang-orangawampribumi yang juga dicap sebagai antek-antekBelanda.

146

Namun ternyata Rama Soemarno bisa be-bas.DialebihberuntungdibandingkandenganRama Reksa, karena tidak ditangkap dan di-siksa. Biarpun para misionaris ditahan, tapihidupGerejatidaklumpuh.Masihadatenaga-tenaga pribumi yang melanjutkan tugas-tugas pelayanan. Umat mengorganisir sendiri bera-gam kegiatan danmengusahakan pembinaanrohaniantarumatsendiri.

Saat bala tentara Jepang berkuasa, Rama Soemarno berpindah dari Solo ke Jakarta.Mgr. Soegijapranatalah yang memerintahkan perpindahan itu.DiJakarta,RamaSoemarnobertugas mendampingi Uskup Batavia, Mgr.Willekens. Dia adalah seorang uskup, sekali-gus diplomat ulung. Mgr. Willekens satu-sa-tunyapastorBelandadanpimpinanmisiyangtetapbebas,berkatkemampuandiplomasinya.”Saya vikaris Batavia, wakil Paus di Vatikan un-tuk Batavia, mempunyai hubungan diplomatik dengan Kaisar Jepang...”,makaterbebaslahdia.Mgr. Willekens berpasangan sekaligus meng-ajariMgr.SoegijamemimpinGerejaKatolikdiJawa,danberdiplomasimenghadapipenguasaJepang dalam berbagai hal. Rama Soemarnoada di samping Mgr. Willekens bertindak se-bagai asistennya, merangkap berbagai tugas lainnya. Bukan hanya itu, Rama Soemarno me-layanimacam-macam pelayanan sakramentaldan rohanidiberbagaiparokidiJakarta.DiaberkelilingJakartadengansepeda.Sepertihal-nyaMgr.Willekensmelakukannya,bersepeda.

147

Mgr. Willekens telah menjual mobil Packard-nyauntukmembayarpajakkepadapenguasaJepang.Gila,memang!Jepangmembebanise-muaorangdenganpajak.Tak terkecualiparapetugasGereja.Jepangmembutuhkanbanyakuanguntukmembiayaiongkosperangnya.AdibertekunmenelusuriperjalanandandinamikahidupRamaSoemarnopadaperiodeitu.

Situasiberubahcepat.SetelahkemerdekaanRI, ibukotaberpindahkeYogyakarta.Keadaangenting. Pasukan tentara Belanda ikut men-daratmemboncengtentaraSekutu.KerjasamaMgr.Willekens danMgr. Soegijapranatamem-buahkan keputusan, Rama Soemarno meng ikuti perpindahanibukota,menyusulkeYogyakarta.Tujuannyajelas,memperkuatgarisdepanyangadadiYogyakarta.ApalagipuluhanribuorangKatolik mengungsi ke Yogyakarta. Dari berbagai daerah,termasukdariJakarta.GeorgeMcKahinmenyebutangka,diantara46.000orangKatolikdiJawa,40.000diantaranyatinggaldiwilayahRIyangtidakdidudukiBelanda.Inisebuahpo-litik yang ditempuh umat Katolik demi negarabaru Indonesia! PendudukYogyakartamenjadiberjubel!Takapa.Merekapasangbadanuntukmembelakeberadaannegara!Karenanya,keha-diranRamaSoemarnodiperlukan.Pengalamanpelayanan di Jakarta sangat berguna untukkarya di Yogyakarta. Apalagi ada sejumlah re-lasi dan kenalan yang sudah terbina sejak diJakarta.Satuprinsipnya,demiGerejadanNusaBangsadiRepublikIndonesia.

148

Di beberapa tempat sudah ada rama pri-bumi.DiBintaranadaRamaReksaatmadja,diPugeranadaRamaDjajasepoetra,makaRamaSoemarno tinggal di Kotabaru. Sebagai salahsatutempatsentral,perluadatenagayangpa-hamdengan dinamikaRI yang baru lahir.DiKotabaru kebanyakan rama-imam Belanda,mereka baru keluar dari kamp konsentrasiJepang.Bahkanduabulansetelahkemerdeka-an,ternyatarama-imamBelandadimasukkankamplagi.Demipengamanan,merekadisekapdikamppenahanandiPundong,Bantul.Enambulanmerekadisana.LaludibawakeJakarta,kemudiankeSemarang.Akhirnyadisebarlagi.DiKotabaru,RamaSoemarnomenjadi tenagabaru yang ikut memberikan pelayanan tapi se-kaligus mengerti bagaimana mengatur strategi. Adabanyakhalyangharusdiurusi.Semuanyaserbadaruratdangenting!

Gereja, paroki, rumah sakit, sekolah, ru-mah piatu, seluruh umat adalah Gereja ter-buka.Gerejaadalahumatyangtersebardalampengungsian. Adalah rakyat yang berjuang.Adalahrakyatyangbertahandalampenderita-an.MerekahadirsebagaiGerejatanpadinding.Memang,Gerejaitutanpadinding.Sebagaimanadibayangkan para perintisGereja Purba padaDoaPersembahandalamEkaristi.

Terpujilah Tuhan AllahSeru Sekalian Semesta Alam. Dari kemurahan-Mu kami menerima roti inidari kemurahan-Mu

149

kami menerima anggur ini.Inilah hasil bumi inilah hasil karya manusia, inilah yang kami persembahkan.Semoga Engkau berkenan mengubahnya dan menyempurnakannya menjadi santapan rohani kamimenjadi minuman rohani kami. Amin.

Dalamdoaini,orangsucidariGerejaPur-bamembayangkandinding-dindingGerejarun-tuh. Gereja terbuka, tak ada lagi sekat-sekatpembatas. Mempersembahkan hasil bumi diseluruh semesta raya, mempersembahkan ha-sil karya seluruh usaha manusia. Suka dandukanya. Keluh kesah dan jerih keringat....Hasilbumidankaryamanusiaitudiangkatkeatas. Dipersatukan dengan persembahan hi-dupYesusKristus, junjunganumatKristiani.Mohon penyempurnaan. Selanjutnya kembali menjadi sumber kehidupan rohani, santapandanminumanrohani.InilahGerejatanpadin-dingitu!Bahkanpadaintihidupberimansaatberliturgi, saat berdoa. Pada bagian identitasterdalam.Keterbukaan dalam liturgi, terjelmadalamketerbukaanseluruhkehidupan.Gerejatanpadinding.

KaryapelayananperiodeJepangdanawalkemerdekaanRIyangpenuhketegangan,telahberlalu. Rama Soemarno telah melampau masa itu.Bekerjasamadenganberbagaipihak.Kinisejenak butuh kelegaan. Ia butuh kesegaran

150

baru yang akan membawa pembaruan. Rama Soemarno pergi ke Nijmegen untuk 6 bulan la-manya.Menimba pengetahuan dan spirituali-tasbaru,sembarimengendapkanpengalaman.Pahit,dangetir.Sekaliguspenuhharapan.

Dengan napas baru, Rama Sumarno men-dapatpenunjukanbaru.Iamendapattanggungjawab menggembleng generasi baru. Mereka adalahparacalonguru.RamaSoemarnoterlibatdipengajaran.Mengajarcalonguru.Multiplying effects.Gurutidakkaya,tapimulya.Takberke-limpahanmateri,tapidisegani.Terdidik.Tanpapamrih.Tanpakenallelah.Pendidikkaummu-da.Penggerakmasyarakat.Yangterusmemberitanpa mengharap kembali....

”Rama, dulu ketika Belanda datang lagi,kami ikut masuk ke Yogyakarta,” tutur seorang tamumengawalipembicaraannyasetelahmem-perkenalkandiri.

”Lho, Bapak ada di mana?” tanya RamaSoemarno.

Pancingannya berhasil. Bapak itu tahu,Rama Soemarno dulu bertugas di Kotabaru.Setiap hari minggu sebisamungkin dia pergikegerejaKotabaru,kendatipunharusberjalanjauhdaridesanya.

”Kami mengungsi di Sleman. Kami dariSala tiga terus nrabas ke Kopeng, menyusuri le-rengGunungMerbabu lewatNgablak,makanwaktuduahari.DariKopengmaukeMuntilan,namunkamikuatir,karenadiMagelanglewatjalanbesar.Syukur,dariMuntilandanmenye-

151

brangSungaiKrasaksudahaman.Empathariempatmalamkamiberjalan.Denganduaanakkami yangmasihkecil-kecil. Sekarang zamansudahnormal,kamikembalikeSalatiga.Ber-tani sebisanya, Rama,” kata orang itu.

”Oh,begitu.Duluapakerjanya?””Wiraswasta, dagang serabutan, sambil

ber tani juga,” jawabnya singkat. ”Jadisekarangkembalisepertidulu?””Iya begitu, walau rasanya lebih … lebih

susah, Rama.” ”Di Yogyakarta, dulu terus ikut siapa?”

tanya Rama Soemarno ingin tahu. ”Kami di Sleman, tepatnya di Somohitan

desaasalistrisaya.Trahkeluargabesarkum-pul di kampung yang aman.Kami ingat, dariSalatigakamidisuruhmasukkeYogya.AyokeYogyakarenaibukotanyaRIpindahkeYogya-karta.”

”Ya,memangada ajakan itu,” kataRamaSoemarno menegaskan.

”Ya, karena yang dikatakan itu petunjukdariRamaKanjengdiSemarang.Jadibanyakyangikut.KamibisaikutkarenakebetulanadafamilidiSleman.Sebisa-bisanyamasukwilayahIndonesiamerdeka.Begitu,Rama,”kataorangitu seperti mau menutup kisahnya.

”Sae, Pak. Sae, Pak.” ”Ya,zamantidaknormalduluitu,Rama.Di

Slemankamiyatidakbisaapa-apa.Namanyajuga mengungsi. Hitungannya rugi sebenar-nya.Tapideminegara,Gerejadanbangsaka-

152

tanya begitu. Ndherek saran Rama Kanjeng Soegijapranata,” kata orang itu lagi.

”Syukur kalau sekarang keluarganya kom-plit.”

”Komplit, Rama,” katanya tak bisa menyem-bunyikan syukurnya.

”LhasekaranginiBapakmauapa?Iniputra-nya?”tanyaRamaSoemarnosambilmenunjukanak laki-laki yang masih remaja.

”Iya, Rama,” jawab bapak itu. ”Namamu siapa?” tanya Rama Soemarno

sambil mengarahkan pandangannya ke anakitu.

”Kris, Rama. Krismana,” jawab si Anak tan-pa berani mengangkat muka.

”Mausekolahdisini?”tanyanyalebihlan-jut.

”Iya Rama. Sekarang ini, Kris, yang paling besar,maumasuk sekolah guru di sini,” ba-paknya membantu anaknya yang tak berani mengungkapkandiri.

”Oh,sayasenang.Sayasenangdiamaube-lajardisini,”bapaknyamelanjutkan.

”Kamumaujadiguru?”tanyanyapadaKris.Krishanyamenganggukdenganpandangan

mata tetap ke lantai. Rama Soemarno membayangkan riwayat

bapakdananakyangadadihadapannya itu.Selainbapakdananakitu,ibunyadenganbayi-nya yang kecil. Dari Salatiga orang-orang inimenempuh risiko, hidup atau mati. Ternyatasekarangdengansikecilyangdulusudahha-

153

rus jalan kaki terus-menerus empat hari empat malam,dudukdidepanRamaSoemarno.Diamaumengikutipendidikangurulewatsekolahguru Ambarawa. Zaman pengungsian sudahlewat.Sekarangzamanbebenah.Sianakyangdulutidaktahuapa-apasudahmaumasukse-kolah guru. Zaman itu, zaman tidak normal.Justrudidalamsituasiitulah,sekarangmun-cul bibit baru, generasi baru. Salah satunyasekarangadadihadapannya.Memangsianakbelumberanimengungkapkan langsungpadaRama Soemarno. Bapaknya yang mewakilinya. Sang Bapak menyuarakan keinginan si anak. Dia senang sekaligus menyatakan pasrah. Si-lahkan Rama, ndherek Rama. Ikut kebijakanRama Soemarno. Mereka yakin Rama Soemarno tahu yang terbaik untuk Kris. Karenanya me-rekaberanimenghadapRamaSoemarno.

Rama Bernardinus Soemarno mengenanglagi inspirasi awalnya yang bagaikan magnet kuatmenarikdirinya.Wajah-wajahdanfigur-figur imam-guruyangditemuipadamasake-cildiMuntilan.YangmenjadipembimbingnyadiBelandadandiJawa.Yangmenjadikawan-kawanberkaryanyadiberbagaitempatdiJawaTengahdanJakarta.Merekapunyakekayaanspiritual, intelektual, sosial. Juga telah ber-adaptasimenjadiJawa,menjadiIndonesia.Ku-rangapalagi?

RamaSoemarnomemilikikekayaanhidupberkatorang-orangyangdijumpainya,dilayani-nya, dan menjadi kawan kerja samanya. Dia

154

membagikannyakembalitanpapandangbulu.Diatelahmenghadirkandirisebagaiimampri-bumi.Diparoki,disekolah,diasrama.Dandimanapunditengahmasyarakat.Diahidupda-lamGereja tanpa dinding. DiamenghadirkanGerejatanpadinding.

Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulangDalam damai sejahteraKarena aku telah melihat keselamatan yang datang dari pada-MuKe sana sekarang aku turut berjalan Bersama orang-orang yang Kaupilih

Adi bersemangat mencari dan memburufoto-foto Rama Soemarno. Dia berharap barang kali bisa menemukan foto Rama Soemarno te-ngahmengunjungiparatawanandikampkon-sentrasi Jepang. Di penjara Cipinang atau ditempatlain.Adijugaberharapbisamenemukanfoto Rama Soemarno tengah bersepeda dandi dekatnya ada tentara Jepang atau tentaraRepublik yang mengawasinya sambil menyan-dangsenjata.Betapaheroiknya.Adiberharapme nemukan Rama Soemarno tersenyum lebar diantaraparamuridAmbarawa.Semuaditelu-suri,dicermatisanasini.Takadamomen-mo-menheroikitu.Hanyasatu,RamaSoemarnoditengahparamurid,dengansedikitsenyum.Itusebuahfotopadamasatuanya.

155

Adimengusapfotoitu.Diamenundukkankepalanya dalam-dalam. Pada foldernya, Adime nuliskan ”Rama Soemarno, yang Bergerak kemanaDibutuhkan.”Adimengusapmapme-rahyangdikhususkanuntukRamaSoemarno.

*****

Pen, film hero ap yg kmu snngi? Kungfu

master, si org bijak yg mnglana itu? Aq

ktmu ”pasukan selusin” Yesuit prdana dr

Muntilan. Three Musketeersnya dahsyat!

Msh rgu mo dgrap pake ap, biographical

approach atau sociological movement ap­

proach? Bnyk ksah duka skligus hroik.

Bbrpa disiksa tntra Jepang.

Soal pndktan, itu mslh pmlhan sdut pn­

dang. Mn yng mnrutmu krktrnya lbih mnn­

jol. Dara2 Mendut­ku tegngan kduanya:

tkoh n grkan. Jd y dgrakkan sprti pen­

dulum. Bukan pilihan ini atau itu. Kamu

spt.nya pake kcmata kuda. Ini2 itu2.

Hati2 sjrahnya jd miskin lho.

Tq. Btul ktmu. Jstru dg prinsip pendu­

lum ap pun nmpak hdupnya. Prnsip krja

Yesuit it antra lain: brtindak sprti

jarum pennjuk.

Udah deh pk sjrwan, U r yes­sweet(!),

bukan yesuit. Jgn omg prnsip jarum penn­

juk, kalo msh minta ptnjuk. Ykinlah, dg

yg kau lkkan. Jgn pake mcm2 teori dulu.

Ntar ga klaar2. Sorry nohok. Sngaja!

*****

156

Enam:

ulah KeBatInan

”Di, kok kamu tidak pernahmembalasemailku? Sudah tiga kali saya mengirimnya.Sejak minggu lalu. Bahkan sampai kemarin malam,koktidakadajawaban,”tanyaTorosam-bilmencegatAdidipintumasukPerpustakaanSt Ignatius.

”Emailapaansih?Pentingsekaliya?”Adimencobaberkilah.

Torotidakberusahamenjawab,malahme-lanjutkan lagi, ”Kamu nggak pernah surfing ya? Hampir hilang kesabaranku. Untung ke-temuPepen.DiabilangsarangmusekarangdiPerpustakaan ini.”

Adi memandangi Toro tanpamerasa ber-salah, ”Maaf saja, saya memang lagi nggak per-nah surfingdiduniamaya.Hatikulagitertam-batdisini,”kataAdimenunjukPerpustakaan.

157

”Gilalu,cepetbanget!Sekarangsudahsam-paidimanaperkembangannya?Memangnyaper-tanyaankudulu,’siapayesuititu’sudahlengkapjawabannya?”tanyaTorolagisepertimengejar.

Adihanyamenggeleng-gelengsambilsedikittersenyum malu untuk mengungkapkan.

”Kalausudahmasukklasifikasikelasfosilmacamkita,yaharusmempertahankanidenti-tas.Janganburu-buruselesai,”Toromencobamembuatrasionalisasi.Diamemangbelumadarencanamembuatskripsi.

”Biar saja teman lain ngatain anak-anak sejarah sebagai fosil, barang langka, atau apa kek.... Terserah. Biar saja mereka menggong-gong,fosiljalanterus.”Toromembeladiri.”Tapi,maksudmuapaansih,Torodenganemailitu?”tanyaAdimencaripenjelasan.

”Initeman-temanlagipadagandrungNew Age. Exorcisme, apa lagi. The Da Vinci Code tuh, sudah baca belum? Keren habis. Kamu kandulu dedengkot bangsa begituan.Dulu kamuyang memulai diskusi Celestine Prophecy...” kata Toro mengingatkan.

”Enggakduludeh.WaktukamumembawaPaoloCuelhodulukansayabilang,enggakduludeh.Nggaktahusekarangsudahsampaibukuyang ke berapa. Saya nggak nyambung....”

”Temen-temenyanggandrungnew-age itu pada tanya. Apa ini sama seperti pergerakankebatinantahun50-anataumenjelang65-an?Kan biasanya yang bisa menjelaskan hal begi-nian kamu.”

158

”Wah, saya lagi asyikdengan gerakan ta-hun30-40-an,” kataAdi sedikitmenyitir ren-canaskripsinya.

”ItukelanjutannyaMcKahin?””Bukan,”sahutAdi.”Initerkaitdenganga-

gasanmultikulturaldalamsejarah,biarnambahkhasanahatasgerakanyangadadiGereja.”

”Eit, kok serius amat.” ”Iya dong, namanya juga skripsi. Sejarah

lagi. Ini kangigi kita.Mauunjuk gigimacamapa, kalau sejarahnya keropos? Kalau cumakumurdenganobatkumurtakmenolong!”Adimencoba menggunakan bahasa iklan di tele-visi.

”Repotomongsamakamu.Sudahdeh,sayacabutdulu.Masihmaumemperbaikinilaiku-liah.” Toro pergi karena ingat kuliah yang mesti diikutinya.

”Oke,deh.Salambuatteman-teman,”kataAdimelepasToro.

”Yoh!” saut Toro setengah berlari menuju ke parkiran motor.

*****

Adi baru saja mulai duduk. Tiba-tiba iamengambilhpdisakunya.Sudahdi-silent,tapisignal getar memberi tahu SMS masuk.

Kok ga klhtan kmrin? Ga pnya crta jg ga

po2. Ato sdh ckup crta k Wening ya? Bs

ngmbeg kok aq. Untng ga, mk kusay hello.

Biar slran ga ptus, atau jump.

159

Aq k grja sbtu sore lgs tdur. Mmori pnuh

bgt! Jd lgi ga kmnktif. Maaf, blm lapor

sdh dtgih. Malu, salting, srba ga enak

nih. Sdh d kmpus? Ini aq br akn berbru

istilah wirog.

Aq trsinggung tikus lbh pnting drpd aq.

Itu rfreshing ga shat. Jgn brburu ti­

kus d perpus. Mstahil! Ati2 kalo trjadi

hal2 d luar akal. Rfreshing dlu lah.

Ok nnti sore dtng. Sran dtrima n siap

dkrjkan dgn snang ht.

Sip! Tikus msuk jbkan. Aq jg tahu wirog

kok.

*****

Adi baru saja menerima buku dari petu-gas perpustakaan Kamus Istilah Gerejawi. Dia membukapadahalamanyangberindekskataw untuk menemukan penjelasan istilah wirog. Adi bertanya-tanya arti kata itu dan berasaldari bahasamana.Mendengar katawirog,w-i-r-o-g,bayangannyatertujupadatikuswirok.Tikus yang berukuran besar itu sekarang terli-hatdimana-mana.Menurutartikelyangper-nahdibacanyatikusjenisinisekarangbanyakmenyerbu kota-kota besar. Tikus wirok meng-hampiri manusia.

Tikuswiroktidak lagi takutataubersem-bunyijikaberhadapandenganmanusia.Bina-tang itu tidak lagihanyabersliweran terbatasdipasar-pasar.Karenapasartradisionaltelahdirombak menjadi bersemen sehingga tikuswirok tidakbisa lagimembuat lubang tempat

160

sarangnyadisekitarpasar.Tikusjenisinijugatidakbisa lagi sembunyidi parit-parit karenaparit sudah ditimbun dengan semen. Satu-satu nya tempat, binatang itu menyerbu ke pe-rumahan-perumahan, ke pemukiman-pemu-kiman.Danmereka aman-aman saja. Kucingpun tak lagi berani menerkam tubuhnya yang sedemikianbesar.

Adisibukmembolak-balikhalamanuntukmenemukan arti kata wirog. Ketemu. Wirog me-rupakanalatpendupaan,terbuatdarijenislo-gam,tembagaataukuningan,diisiarangyangkemudiandituangiratuswangi.Bagianatasnyaberlubang-lubang sebagai jalan keluar asap yang menyebarkan aroma ratus. Digunakan untukpemberkatanpadaberbagaikesempatan:perayaan Paskah, Natal, pemberkatan rumah, ibadat kematian, dan lain-lain pemberkatan.Adimelihat gambarnya, ada beberapa contohbentuk wirog.

Adilalumenjadipahamdenganjudulbukudoa bahasa Jawa Padupan Kencana. Sebuah pemilihan judul yang jitu, jenius, sekaligusmanisdiucapkandandidengarditelinga.Doa-doa bagaikan kepulan asap dari ratus wangimembubung ke atas, sebagai pujian kepadaAllah.Wouw!seruAdi.Padupan Kencana. Apa-kah alat pendupaan itu berlapis emas, atauterbuatdariemas.Mungkinya.Mungkintidak.Tidakbegitupentingapakahitudariemasatautidak.Bahkankalaudariemas,terlalumembo-roskanuang.Agakketerlaluanjadinya.

161

Seperti halnya Kereta Kencana juga tidakterbuat dari emas.Hanyawarnanya yang ke-emasan, atau kekuningan. Kereta Kencana pun tidakbersalutemas.Kereta Kencana tak lebih dariwarna catnya yangmembuatnya laksanakemilauemas,bagaidilapisemas.Sebenarnya,hanyadiayangmempunyaihakmenaikikeretaitu, orang itulah yang istimewa. Sang Raja pe-nguasa kerajaan. Penggunaannya pun khusus, pada hari istimewa, saat penobatannya. Ataupesta peringatan penobatan. Jelaslah sekarang, mengapadisebutKereta Kencana.Menjadiken-canatidakkarenabahannya.Tapidibuatdandigunakanuntukmemperlihatkankemuliaan-kemuliaanpemiliknya,danperistiwayangdira-yakannya.Warnakeemasannyamenjadiwarnayangcocok,mulia.

Lalu untuk siapakah Padupan Kencana itu digunakan?PadakesempatanapaisiPadupan Kencana didaraskan? Adi mengagumi pilihanmetafor,sertakejeliandankejeniusandaripe-ner jemahnya. Rasa bahasa sang penerjemah begitutinggidanmendalam.Aditeringatkege-li sahan Rama Satiman tentang bahasa-ba-hasa itu. Adi teringat gambar-gambar BasukiAbdullahtentangAllahTritunggalMahaTinggi,AllahYangMahaEsadenganBundaMariabuahsulung penebusan. Terbayang pula lukisan BundaMariaPerantaraBerkat,IbuKenyaMa-riyah,SangDewiMariyah.AditeringatdoaRa-ma Reksaatmadja, Doa Rajiman. Kerinduanorang-orang itu tertuang dalam bahasa gam-

162

baryangmerekaciptakan.SayangkekejamanJepangtelahmenghancurkankemampuanRa-maReksaatmadja. Ia takmungkin lagimem-perbanyakekspresivisualkekayaanrohanidanendapanpengalamanpelayanannya.

Tangan-tanganitutelahmenjadigemetaranuntuk memegang kuas ataupun pena. Kalaupun adagoresan-goresan,ituhanyamenjadicorat-coret tak keruan. Kadang-kadang tinta hitamitu tumpah dari botolnya. Kedua tangannyayang saling direngkuhkan takmampumena-han gemetaran jari-jari yang memegangi kuas. Walhasil tinta hitammeleleh-leleh di seluruhpermukaan kertas gambarnya. Bahkan melem-ber-lemberdipermukaanmeja.Botoltintanyamenggelimpang kosong. Rama Reksa dudukterdiammemegangikuasyangmasihmenetes-kansisa-sisatinta.Tidakadakata-kata.Hanyadiam.Adihanyamembayang-bayangkankeda-laman doa Rama Reksaatmadja yang diucap-kansecaralisan.

Yangditujudaridoaitu,samasepertiyangditujuolehasap ratuswangi yangkeluardariPadupan Kencana.Allah,SangHidupYangMa-haTinggi,MahaMulia,danMahaBesar.AllahPenguasaSemesta,PemilikdanPenyelenggaraKehidupan.

Semoga persembahan hidupku, Semoga persembahan karyaku, dan Semoga doa-doakuMembubung tinggi tertuju ke hadirat-Mu, ya Allah

163

Bagai asap dupa yang mengharum mewangiMembubung ke hadapan-MuBersatu, padu, bersama persembahan semua para kekasih-Mu

Dalam Padupan KencanaditemukanMba-ngun Katresnan, Mbangun Keduwung, Mbangun Pangarep-arep, Mbangun Pangandel. Doa Cinta, DoaTobat,DoaPengharapan,danDoa Iman.Doabukankatabenda.Doaadalahusaha,akti-vitas,pertumbuhan,dankehidupan.Berusahamendekatkan diri pada Sang Hyang itu. Ber-harap mendapat rahmat dari-Nya. Mbangun Ka tresnanbukansekadarDoaCinta.”... Allah Yang Maha Cinta karena cinta akan Dikau, aku pun cinta akan sesama.... Tuhan, tambahlah se lalu cintaku.” Mbangun Keduwung bukan sekadar Doa Tobat. Mbangun Pangarep-arep bukan sekadar Doa Pengharapan. Mbangun PangadhelbukansekadarDoaIman.Doamen-jadi sedemikianhidup,dan terusbertumbuh.Menghidupkan danmenumbuhkan para pen-darasnya. Sebab yang dituju dengan doa ituSangHidupitusendiri.

Ketika bumi belum ada isinya, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan bumi.... Dan pada waktunya Allah meniup-kan nafas-Nya kepada makhluk manusia yang diciptakan-Nya.

164

Imajinasi Adi menjelajah melampaui bu-ku-bukuyangadadihadapannya.Aditampaktekun menuliskan sesuatu. Di hadapannyatersebar beberapa buku yang terbuka halaman-halamannya. Kamus Istilah Gerejawi... Buku doaPadupan Kencana....KitabSucibergambarBabad Suci, Kisah Sejarah Keselamatan Allah... Dan buku Olah Kebatinan St. Ignatius Loyola.

SemulaAdisendirimengalamikebingung-an dengan istilah Padupan Kencana, Babad Su ci,danOlah Kebatinan.Tidakadagaungnyasama sekali kata-kata yang tercetak di setiapsampul buku-buku itu. Adi bertanya-tanya.Diapenasaranbetuldenganpilihankatajudulterjemahanitu.Siapaorangdibalikbuku-bu-ku ini? Mengapa dia memilih kata-kata itu?Perlahan-lahan ia menelusurinya lewat kamus istilahgerejawi,dankamusbahasaJawa,danseterusnya. Akhirnya,muncullah harta keka-yaan itu: brana kaswargan, harta rohani sur-gawi.

Adimerasamampumencecapimaknakata-kata itu. Ia merasa kaya. Sangat kaya! Bahkan, adakekagumanyangtumbuhdidalamdirinyakepadapenerjemahyangmampumemilihka-ta-kata itu.Diamampumenangkap cita rasabahasaoranglokal,danmenghadirkannya.Diamempertemukan danmemadukannya denganrasa kerohanian orang-orang Kristen yang ha-dirdalamkekayaanwarisanKitabSucimaupunwarisan spiritual Santo Ignatius. Dan seluruh kekayaandoa.Aditerusmenulis,danmenulis.

165

DihadapannyaPadupan Kencana, Babad Suci, Olah Kebatinan St. Ignatius masing-masing ter-buka halamannya.

Ungkapan-ungkapanyangditulisAditelahmelampauikegelisahandanketeganganbahasasebagaimanadialamiolehRamaSatiman.Adisangatyakindanmengagumikemampuanpe-nerjemahmenjembatanirasakerinduanorangsetempatkepadaYangIlahi,danmempertemu-kandengantawaranyangdiberikandaritradisiKristen.Sepertiyangtengahdirasakannya.Diasangat mampu menangkap rasa bahasa orang sezamannya,danmenuliskannyakembali.Bisajadi ada tuduhan,diamenggiring orang seza-mannya untuk mengikuti seleranya. Bukankah tradutore é traditore. Seorang penerjemah itu sekaligus juga seorang pengkhianat. Bisa saja penerjemah berkhianat pada kata asing yangdiaterjemahkan.Ataubisajugadiaberkhianatpadakata-katayangdipilihsebagaipadanan-nya.Diamencocok-cocokkansupayakatayangditerjemahkanituklop,ataudipas-paskan.Diatentupunyamaksudtertentumengapamemilihyangitudanbukanyanglain.Aditidakpedulidenganpandangan itu.Dia tengahmencecapikekayaan rohani itu. Cecaplah betapa kasihnya Tuhan. Cecaplah betapa kasihnya Tuhan. Adibersenandung dalam hati. Kendati berada diluar orang-orang sezaman penerjemah buku-buku itu, dia merasa mampu menikmati ke-kayaan rohani yang terkandungdi dalamnya.Itulahyangdituliskannya.

166

Adi jugamerumuskan pengakuannya ke-padasangpenerjemah.”Penerjemahyangpan-daimemilihkatayangtepat,tidaklahsekadarahli leksikon yang pandai mencari padanankata. Ia juga orang yang pandai menangkaprasa bahasa orang-orang yang dilayaninya.Dengan demikianmemang jenius penerjemahyangmampumenemukanpadanankatayangtepat,sekaligussesuaidenganrasabahasanya.Tanpa kemampuan tersebut, penerjemahan hanyamenghasilkankatadanistilahhambar.Iniakanmembawacelakajikayangditerjemah-kanadalahdoa,isidanbahasaKitabSuci,dankekayaan rohani. Penerjemah yang jenius itu memiliki keluasan cakrawala pemahamanke-kayaanrohanidaridua,atau tigapihakyangdiantarainya. Kekayaan rohani yang berasaldari tempat Kitab Suci berasal. Kekayaan ro-hani yang berasal darimana doa, atau hartakekayaan rohani itu digubah dan dituliskan.Iapunpahampadarasabahasadankekayaanrohani dari pihak pengantara yangmembawakekayaan rohani itu datang.Dan penerjemahjuga paham serta menyelami kekayaan rohani orang-orangsetempatdimanaKitabSucidandoa, serta kekayaan rohani tersebut diperke-nalkan.”

Adi kemudian menuliskan ungkapan ter-akhirnya, ”Terima kasih untuk mereka, Harda-parmaka, dan yang telah menerjemahkan buku-buku ini. Terima kasih dan Pujian bagi-Mu Allah, Engkau telah menghadirkan orang-orang ini di

167

tengah kami. Engkau telah hadir bagi mereka, dan Engkau hadir bagi kami. Amin.”

Hardaparmaka,namaitubelumtercantumdalamdaftarmuridMuntilan.Kemungkinandiadatangsetelah1922.Ataumungkinnamayangdikenaladalahnamatua.Jadibelumterlacak.Dia jagonya menerjemahkan buku-buku doadanKitabSucikedalamBahasaJawa.Adilaluingat sebuah nama yang lain. Seorang teman-nyapernahbercerita.BapakC.Hardjasoebroto,seorang guru lulusan Muntilan, sangat gigih dan begitu lama mencoba membawa masukgamelankedalamupacaraibadatdidalamGe-reja. Tahap pertama, tigapuluh satu tahun la-manya, dia mulai memperkenalkan lagu-laguyang menggunakan iringan gamelan Jawa un-tuk mengiringi lagu-lagu bahasa Latin.

Adoro Te devote latens Amba sujud Allah kang Deitas. wonten ngriki.Quae sub his figuris, Jeng kang warni roti vere latitas. Allah sayektiTibi secor meum, Sumangga o Gusti Totum subjicit. sakarsa Dalem.Quia Te contemplans, Wit sareng ngraosken Totum deficit. tresna ayem.3

Tidaksedikitdariparaseniornyayangmu-la-mula bersikap skeptis, apatis, bahkan mem-

3 HambabersujuddihadapanAllahyangadadisini Dalam rupa roti namun sungguh Allah SilahkanTuhankehendakMuterjadilah Karena bersamaMu kami tenang

168

beri komentar perlawanan terhadapusahaC.Hardjasoebrata.Orang itudianggapmasihhi-jaudanbelumbanyakmakanasamgaramdidalamdunia kekayaan rohani tradisi Kristen,dan tradisi seni gamelanJawa.Tahapkedua,baru setelah tigapuluh satu tahun, uskup Soe-gijapranata,sebagaipimpinantertinggiGerejadi JawaTengahmemintauntukdibentuk timpenyeleksi lagu gending gerejawi. Sekaligusbeliaumemberi izinmembawamasuk ke da-lamupacararesmipalingpentingdalamhidupmenggereja.SebuahrevolusidalamGerejase-benarnya.Tapitakpernahdisebutsebagaire-vo lusi. Tak apa. Nyatanya, prakteknya terus berjalansampai sekaranggamelandigunakandi dalam Perayaan Ekaristi. Gamelan untukmengiringinyanyiandandoaKyrie eleison, Glo-ria, Sanctus, Agnus Dei. Kyrie eleison Kyrie eleison Kyrie eleisonPangeran wilasanto Pangeran wilasanto Pangeran wilasantoTuhan kasihanilah Tuhan kasihanilah Tuhan kasihanilah kami

Nyanyiangerejawibiasanyadilagukanse-caraacapellatanpairingan,ataupundidalamiramagregorianyangmemangdilekatkanpadapemilik semula dari nyanyian-nyanyian itu.PakHardjasoebratatelahmembongkardindingGerejasehinggagamelanbisamasukdidalam-nya.Menjadi nyatalah,Gereja tanpaDinding.Dan Gereja menjadi semarak, sekaligus me-rakyat.

*****

169

DidepanpintuPerpustakaan,munculniatAdi menemui Toro. Dia akan mencarinya dikampusatauditempatkostnya.”Kalauseka-rang teman-temanku resah atau bergairah, akuturutandildidalamnya,”begituAdimeng-akuinyadalamhati.Diaberjanji,takakanbi-caraapa-apatentangprosesyangtengahdija-laninya.Diaakanmendengarkanperbincanganmereka.Tentangapasaja.Tentangyangdise-butTorotadipagi.Seandainyamerekamemin-taku berbicara, ”Maaf, saya belum baca The da Vinci Code.Makanyasayapengintahudanmendengar bacaan-bacaan kalian yang baru.Bener,saya lagibodoh.Belummengikutiper-kembangan-perkembangan baru.”

Aditakakanmengajukanpertanyaan-per-tanyaan.Ituhanyaakandisimpannyasendiri.Adakahmerekamengenali proses yang diala-miolehparaorangtuamereka,parapendidikmereka, para pendahulu mereka? Tanya Adicuriga.Diamaumenyelamdidalamkeresahanyang dialami oleh teman-temannya sekarangini.Hardjasoebratamudapunresahpadaza-mannya.NamunHardjasoebratamengolahke-resahan itumenjadi energi kreatif. Energi ituyangtelahmendorongnyamenjadipembaharusetelah berpuluh-puluh tahun bergulat, seolah-olah,sendirian.Hardjasoebratadengankarya-nyatelahmemperlihatkanpencarianataskeka-yaan-kekayaanyangtakakandiperolehbegitusaja.Diaberpuluh-puluhtahunmenggalidanterus menggali. Adi tak bisa membayangkan

170

seramaidansebanyaksekarangkahpilihan-pi-lihanyangtelahmengasingkanHardjasoebratadarihartakekayaanleluhurnya?Radiobelumbanyak yang punya. Suara-suara itu, irama gregoriandigereja.Suara-suaraitu,gamelandikampung-kampung.Bagaimanakeduanyaber-sandingbersama?Untungdiamenjalaniulahkebatinan lewat bilah-bilah gamelan. Ketika Adiakanmengambilmotornya,diseberangja-lan melintas sebuah mobil pick up bukaan me-nyajikanlagu-lagudangdutlewatsebuahloud-speakerdikapmobilitu.

*****

Di antara Yesuit di Indonesia, ada satuorang yang sangat masyur dengan keahlian-nyadalammemahamikekayaanbahasaJawaKuno.Bahkanorangtersebutmendapatjuluk-anresiuntukbahasaJawaKuno.Zoetmulder,namanya. Membicarakan karyanya, orangakan terkagum-kagum. Bahkan sebuah kelom-pok internasional, The British Library Society, mem berinya gelar The Internasional Man. Zoetmulder telahmenciptakansebuahkamusBahasaJawaKuno–Inggrisdalamsekianpu-luh ribu entri. Pengerjaan kamus tersebut ti-dak kurang dari 30 tahun lamanya. Sebuahmaha karya, buah ketekunan yang luar biasa. Disampingitumasihadasejumlahkaryalain.Buku Manunggaling Kawula Gusti, menjelas-kan tentang ajaran mistik orang-orang Jawa

171

Kuno. Dan beberapa karya sastra Jawa Kuno lainnya.SemualahirdarikaryatanganseorangBelanda,lahirdanbesardiBelanda.Datangse-bagaimisionariskeJawa.Danbertekundenganbahasa Jawa yang sebagian besar orang Jawa tidaktahusamasekalicaramembacadanmeng-ucapkannya.Dan,Zoetmulderjustrumenyelamdikhasanahitusampaiakhirhayatnya.

KalaudiantarakalanganYesuitBelanda,adayangmemperolehkesempatanuntukme-nye lami kekayaan khasanah Jawa Kuno, seba -liknyayangterjadipadaSutopanitra.KejawaanSutopanitra mengalir pada darahnya. Orangtuanya bahkan telah mencarikan sebuah se-rat kekancingan untuknya. Surat tersebut menunjukkan bahwa lewat jalur leluhur ter-tentu, Sutopanitra memiliki hubungan darahdengan salah satu Sultan atau Sunan yangberkuasa di Kraton Ngajogjakarta atau Sura-kartahadiningrat.Surattersebutmemangdike-luarkandariinstansiyangadadidalamkratonyangtugasnyamelacakulanguntukakhirnyarela mengeluarkan serat kekancingan itu. Surat tersebutdibuattanpahubungankoneksiatau-pun kolusi. Tidak juga dengan imbalan seju-mlah besar uang. Karena kebenarannya telah dicek, dicocokkan dengan sarasilah, silsilah pohonkeluargayangadadikraton.

Sutopanitra justru tidak mendalami ke-kayaan rohani, dan spiritual yang diwariskanleluhurnya.Tidakintens,dantidaksecarapu-blik.Karenamaumenghayatikekristenandan

172

keyesuitansecaratotal,iajustrumenolakun-tukmenikmatiapayangmenjadiwarisanparaleluhurnya. Sampai pada suatu waktu, Suto-panitra harus mempertanyakan kembali yang telah dijalaninya sekian puluh tahun sebagaiseorang Yesuit. Akhirnya, Sutopanitra meng-ubahpandangandanprakteknya.Adimenjadisangat terheran-heran dengan kontras keduaorangitu,ZoetmulderdanSutopanitra.

*****

Mas, aq mnmukan situs yesuit intrn­

sional. Tmpilnnya keren, bhannya ma­

cam2.

Wah, aq jd pengin mlhatnya, Ning. Tp aq

msh brgulat dgn yesuit lokal dr Indn­

sia.

Ok, yg itu dslesaikan dulu sj. Ini hny

skdar info. Tntu besok2 akn brguna.

Sip, Ning. Jd bhn unt week end mnd­

tang.

Ok kt tngguhkan unt week end. Slmt

brtekun, Mas.

Tq, Ning. Kamu jg, slmt bljar n brslan­

car d dunia maya.

*****

RamaSutopanitramondar-mandirdidepankamarnya.Sudahberhari-hariiaterusmenim-bang-nimbangundangandarikecamatan.Un-tukperingatan17Agustus-an,iamendapatun-

173

danganuntukmenyaksikanpagelaranwayangkulit. Menanggapi undangan tersebut terasaberat baginya. Ia harus mengambil keputusan, hadiratautidak.Kalautidakhadiralasannyaapa,kalauhadiralasannyaapa.Diatidakter-biasa sembarangan mengambil keputusan ha-nyamendasarkansuaratokek.Tokek... Hadir, Tokek.... Tidak, Tokek... Hadir, Tokek... Tidak, Tokek... Hadir... Kek-kek-kek.....

Mengambilkeputusantidakhadir,rasanyatidaktepat.AdaBapakCamatsebagaipimpin-an tertinggidiwilayah ituyangakanhadirdisana. Juga para pemuka masyarakat lainnya. Tapi terlebih sebagian besar masyarakat akan tumplek bleg di sana. Artinya juga umat ka-tolik, umat paroki dimana dia berkarya. Ka-lau Rama Sutopanitra tidak hadir, artinyaia memisahkan diri dari jaringan sosial yangadadisana.Padahaldiaadalahpastorkepalaparoki.Tentuitutidaktepat.Kalauhadir,arti-nyajugamelanggar janji.Memangadaalasanmengapa ia tidakhadir.Perayaan17Agustusdilaksanakandenganpertunjukanwayangku-lit.DansejakawalketikamasukdalambiaramenjadianggotaSerikatYesus,diamemutus-kanuntuk tidak lagimenontonwayangkulit.Nonton wayang kulit itu sebuah kenikmatan. Mengumbar mata, mengumbar telinga! Dan RamaSutopanitramemangtelahberjanjitidakakan menikmati hal tersebut.

Mengumbardiriuntukmencecapkenikmat-ansangatbertentangandenganprinsipnying-

174

kur kadonyan,menjauhikenikmatanduniawi.Dia berjanji tidak lagi menikmati hal-hal du-niawi. Apalagi nonton wayang. Memuji sebuah hidanganmasakanituenak,wah,itutidakper-nahdilakukan.Nikmatitusudahbertentangandenganmortificatio, mati raga. Orang tak boleh menyapa, ”smakeleg eten”, selamat makan. Itu adalahpecatto di gola,dosakenikmatanyangterkaitdenganlezatnyamakanan.Makasebu-tan untukmakanan yang lezat, makanan inisehat. Ukurannya asas manfaat, bukan asas kenikmatan. Jadi kalau saya sampai nontonwayang, itu pecatto degli ochi,dosapenglihat-an,matayangkurangdiaturpenggunaannya.Prinsippokoknya–dalamungkapanJawa-nu-tupi babahan hawa sanga. Mengatur sembilan lubang nafsu.

”Mata tak puas-puasnya melihat, telinga tak akan puas-puasnya mendengar. Mulut tak akan puas-puasnya berbicara. Lidah tak akan puas-puasnya mencecap. Hidung ... Kulit ... seterusnya.....”

Demikian Thomas A Kempis merumuskan dalambukunyaImitatio Christi, Mengikuti Jejak Kristus.Maka kendalikanlah diri. Janganme-ngumbarindradannafsu-nafsuyangditimbul-kannya.Termasukdidalamnyaadalahmenon-ton wayang. Demikianlah, Rama Sutopanitro kenceng,memegangikeputusannyasejakdulu.

Tapiundanganini,hadirdalamsebuahper-tunjukanwayangkulit.Menanggapiundangan

175

tersebut adalah usaha untuk menjalin relasisosial.Apalagidalamperingatan17Agustusan.MenurutberitaBp.Bupatiakandatang.Camat,lurah,danberbagaipejabatlainnyajugaakanada di sana. Kalau tidak hadir. Artinya tidaklu mrah. A sosial! Lagi pula tak akan bisa ber-kontak.

”Jelek-jeleksayadulujugaturutmenang-gungakibatdarikegandrungansayapadare-publik ini,” demikian pertimbangan pro-nyaRamaSuta.Denganpemikirandasaritu,RamaSuta merasakan dorongan untuk hadir me-menuhi undangan pertunjukan wayang kulititu. Kenangannya mengelana sekian puluh ta-hun lampau. ”Dulu, saya tak bisa segera pulang ketanahairsetelahselesaiprogrampendidik-an. Satu tahun saya terpaksa mengelana diBelanda.Mengelanatanpatujuan.Sementara,orang-orang sebangsaku belum lama mempro-klamasikan kemerdekaannya,mengumumkansebuahnegarabaruRepublikIndoneisa.Aneh,saya orang pribumi tak boleh kembali ke tanah airnya sendiri. Tersiksa saya. Sungguh, sayamerasatersiksa!Initidakadil!”

Rama Suta melanjutkan, ”Tahun berikut-nya, saya nekad. Saya memutuskan pulang,naikapasajaasalbisasampaiditanahairibupertiwi.Akhirnyatohtibaditanahair.Duata-hunberikutnya,karenakesetiaanpadaRepu-blik baru, saya diusir dari Sumatra Utara.Tatkala tengah berkarya di Pematangsiantar,sayapernahdiusir,dideportasiolehkaumBe-

176

landa.Bagisaya,takadayangbolehmelarangsaya untukmenempel danmemasang simbolkenegaraan,fotopresiden,danbenderaMerahPutih.Kamar sayaadalahwilayahkekuasaandan privasiku. Inilah tanah airku. Tak adaorang bo leh melarang untuk memasang foto PresidenSukarno,ataubenderaMerahPutih.LhainiBelandamaumengatur,makasayapunbersikukuhuntukbertahan.Biarsayadisebutpembangkang!Bahkan,diusir!”

Memang, akhirnya Sutopanitra di-perso-na-non-grata.TakbolehbekerjaditanahBatak.Pengusiranitumenjadiperkarabesar.Melibatkanorang sampai tingkatduta,danPalangMerahInternasional. Beberapa kali Rama Sutopanitra berkirimtelegramdenganMgr.Soegijapranata.Dengan dasar telegram Rama Sutapanitra,Mgr. Soegijapranata berkirim telegram den-ganMgr.DeJonghediJakarta,nuntius seting-kat duta Vatikan untuk Republik Indonesia.Mgr. Soegijapranata juga berkoordinasi lewattelegram dengan Palang Merah Internasional.Akhirnya, Rama Sutopanitra dipulangkan keYogyakarta. Beritanya sampai ke mana-mana.

”Itulah perlawananku. Aku tak mau menye-rahbegitusaja.Bukankahkemerdekaansudahdi tangan rakyat dan mulai dijalankan parapemimpinIndonesia.Biarsajaakudiusir.Inilahkonsekuensi perjuangan,” demikian ingatanRamaSutopanitra,munculkembalitanpadike-hendaki ataupun direncanakan. Suara-suarakerasitutiba-tibabergejolakdalamdirinya.

177

RamaSutapanitrajugaingatceritateman-nya,BruderWoeryaatmadja.Orangyangsukatertawakeras-keras.Kuatsorotmatanya,dankelihatan tegas bicaranya. Badannya kokoh,berisi.Kendatiperawakannyabiasa-biasasaja.”Saya pernah jadi kepala pasukan.MendapatpangkatKapten.Waktumendengar ada ramadan novis yang dikurung di Magelang, dariAmbarawa saya mengusahakan dapat pergikesana.Sayaberlagakmengadakaninspeksi.Danberhasil ketemudenganorang-orang itu.RamaSchoenhoffdannovisnyamemangdiku-rung. Saya meyakinkan mereka. Semua aman!” janjiBruderWoer.

”Dari pertemuan itu, saya mengusahakan untuk dapatmenyelamatkan danmembebas-kan mereka. Beruntung sekali bahwa semua-nya dapat terlaksana. Tentu jalinan kontakdenganberbagaipihak,danbantuandariba-nyak orang sangat menentukan. Saya sangat bersyukur karena Mgr. Soegijapranata mem-beripengarahandankepercayaanyangsangatbesar. Sumangga danmasa baranga, Bruder.Silahkan. Pokoknya diusahakan dan carilahbantuan serta kontak dengan banyak orang.Itukata-kataMgr.Soegijayangsayaingatdanterusmendorong sayauntukbertindak.Cobakalau magisterpembinadannovis-noviscalon-calonanggotaitutidakberhasildiselamatkan,bagaimananasibdanmasadepanSerikatYesuswaktu itu. Juga sekarang ini?Kita tidakbisamembayangkannya.Asaltahusaja,disanaada

178

kakakberadikSoenarjodanSoekoto.Kakaknyapendiam,adiknyameletup-letup.Membacate-rus, Soenarjo itu. Kebetulan, ada temannyayang membawa buku-buku dimasukkan kesarungbantal.Jadi,menggotongkantong,sa-rung bantal tapi isi buku. Siapa mengira bahwa kemudianSoenarjomenjadipimpinantertinggidalamSerikatYesusdiIndonesia,danSoekotomenjadiUskupdiJakarta.Ha....Wis, komplet pokoknya. Sekarang saya hanya bisa bersyu-kurdanbersyukur.Itusaja.”BegituungkapansederhanaBruderWuryoatmadja.

RamaSutopanitraingat,iapernahdiperli-hatkan sebuah lukisan oleh Mgr. Soegijapranata. Katanyahadiahdari PresidenSoekarno seba-gai penghargaan atas keterlibatan umat Katolik padaperjuanganRepublikIndonesiayangbarumerdeka. Dalam suratnya Presiden Soekarnomenjelaskan riwayat lukisan itu. Lukisan Bun-

179

daMariadankanak-kanakYesuskaryaseorangseniman Italia

Akhirnya, setelah gejolak dari kenanganmasa lalu itu reda,RamaSutopanitramemu-tuskan, ”Saya akan hadir dalam peringatan17 Agustusan ini. Saya juga akan menyaksi-kan pertunjukan wayang kulit. Itu pahar gyan, sebuah perayaan. Bukan kenikmatan.” Per ten-tangan dalam diri Rama Sutopanitra reda. Iatak lagi gelisah. Keputusannya mantap. Jernih. Malamnya, dia berdoa dengan penuh syukuratas pengalaman masa lalunya. Ia juga berte-rimakasih karena telahdiundanguntukme-rayakankemerdekaanRI.

Memang,setelahProklamasiKemerdekaanRI17Agustus1945,tidaksemuanyalangsungberes. Para ramadan fraterBelanda yangdi-tahanJepangdiSukamiskin,JawaBaratbarubulan September bisa kembali ke Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Tapi mereka yang diYogyakartakemudianpadabulanOktoberdi-amankan lagi. Mereka disekap di Pundong,Ban tul sampai 6 bulan lamanya. Bersamaan denganitu,magisterdanparanovisyangadadiAmbarawa jugadibawakeMagelang. PadahaldiMagelang,padabulanNovember,tepatnya1November1945,ada8Rama,fraterdanbruderYesuitserta3awamdibunuholehorang-orangyang tidak bertanggung jawab. Katanya me-reka menyimpan mata-mata musuh. Ini alasan busuk untuk menutup-nutupi sentimen ter-tentu.”Yangbisasayajangkau,ituyangadadi

180

Magelang,”kataBruderWuryo.”Merekalahyangperlu diselamatkan. Berkat PenyelenggaraanAllah,semuaberhasildiselamatkan,danmere-kabisakeluar.SyukurpadaAllah,”kataBrudermengenang pengalaman menegangkan itu.

KemerdekaanRIitu,pengalamandanper-juangan yangmenegangkan itu, sekarang di-rayakan keberhasilannya dengan pagelaranwa yang kulit. Rama Sutopanitra lega. Tenang. Bahagia. Penuh syukur. Ia yakin akan hadirdanmenyalamisemuayangikutdalamperaya-anitu.Merdeka!

Malam itu, lakon wayangnya ”Semar Mba-ngun Kahyangan.”RamaSutopanitradudukbersebelahan dengan Pak Camat, pejabat pe-merintahan yang paling tinggi di wilayah itu.Dia berbincang-bincang dengan Pak Camat.Menurut Pak Camat, Semarnya itu ya Soekarno waktuzamanSoekarno.Dansesudahnyayangmenjadi Semarnya adalah Soeharto. Apalagiada Supersemar. Wah, ampuh itu. Demikianka ta Pak Camat, sebuah pernyataan khas pe-jabat.

Rama Sutopanitra dengan hati-hati men-cobamenyatakanpendapatnya.

”Kalau menurut Pak Camat, candra-nya pak dalang tentang Semar itu artinya apa?Mbe gegek ugek-ugek, sadulita humel-humel,” tanya Rama Suto memulai pembicaraannya.Pertanyaanitudipakaisebagaijembatanuntukmengakrabkandiri.

181

”Wahyandakadaartinyaapa-apa.Sepertiorangtuatidakbergigi,komat-kamittidakka-ruan,” kata Pak Camat.

”Mungkin juga iya. Tapi menurut saya kok lain. Menurut pendapat saya itu sangat da-lam maknanya. Mbegegek ugek-ugek, sadulita humel-humel. Semar itu karena tubuhnya yang gemuksepertinyakalaumaubergerakjadisu-lit.Jadinyayambegegek ugek-ugek.Tidakber-gerak,diamseribubahasa.Tapikalaudisentuhsedikit, kalau dicederai, walau hanya sedikitsaja, sadulita humel-humel. Ia akan bergerak. Sepertihalnyacacingsajakalaudiinjakakanmenggeliat. Semar pakai kentut busuk!” papar Rama Suto sambil tersenyum.

”Wah,Ramainiada-adasaja,”sanggahPakCamatsambiltertawakecil.

”Lho, iya betul kan. Semar itu senjata-nya ya kentut. Bau nggak enak, tapi manjur. Sakti. Semua musuhnya kontal berhamburan. Tewas!”kataRamaSutomencobameyakinkanlawanbicaranya.

”Lha,ceritanyaPakDalangmemangbegi-tu,” sambung Pak Camat.

”Justruitu.TadikanPakCamatmengam-bilgambaranSemarituuntukBungKarnodanPakHarto.Kalau saya lain.Dasarnya yadaricandra-nya Pak Dalang. Mbegegek ugek-ugek, sadulita humel-humel.” Rama Suto mulai mem-bangun argumennya.

”Maksudnyabagaimana?”tanyaPakCamat.

182

”Mbegegek ugek-ugek, sadulita humel-humel ini kekuatan rakyat. Memang dalam penderi-taanyangmasihbisaditanggung,rakyattidakakan memberontak. Diam, mbegegek ugek-ugek.Tapi,bukanberartitidakpunyakekuat-an. Ketika dalam zaman awal kemerdekaanini sangat jelas. Dalam perang, rakyat banyak menderita,merekaharusmengungsi,menyela-matkan diri. Tapimereka juga yangmemberijaminan kebutuhan makan untuk para tentara pejuang,melindungi dengan kamuflase kalaudikejar.Sayamengalamikok,zamanitu.Jugazaman sekarang ini, kalau rakyat diperintahsepertinya mbegegek ugek-ugek. Diam, tapi ya jalan. Tidak ada protes. Maka yang menjaditulang punggung kekuatan negara ya rakyat-nya,” tutur Rama Suto meyakinkan pak Camat. ”Betulkan,PakCamat.Cobakalauadarakyatyang bersuara, pasti Pak Camat ya gimana coba?”

Pak Camat hanya tersenyum. ”Jadikalauparapemimpinnegaraituma-

sih terus memperalat rakyat, itu keterlaluan. Dan jangan lupa, mereka akan sadulita humel-humel.IyakanPak?”tanyaRamaSuta.

”Betul Rama,” jawab Pak Camat. ”JadiyaitulahSemar.YangjadiSemarya

rakyat, bukan pemimpinnya.” ”Wah,nantiduluRama,”PakCamatber-

usaha menyela. ”Rakyat kan bukan ksatria, bukan yang

memimpin. Bukan yang memberi komando.

183

Tapiwatakksatria,tidakmestipadapemimpin-nya. Watak ksatria itu semua yang rela berkor-ban, dan setia. Iya nggak, Pak?” tanya Ramameminta persetujuan. ”Padahal kebanyakanpengorbanan itudilakukandalamdiam,mbe-gegek ugek-ugek.”

PakCamatmendengarkanserius.”Yangberkorbantidakmengatakan,sukses

dankeberhasilannegarainiberkatjasakami.Rakyat akan diberi nasihat jer basuki mawa bea, kalau mau sejahtera ya harus mau berkor-ban.Siapayangharusberkorban.Kalautidakmaudicapmbalelo namanya. Coba kalau seper-ti itu, siapa Semarnya,” kata Rama Sutopanitra penuh sopan santun, tapi sekaligus mengorek-sipandanganPakCamat.

Pak Camat mengangguk-angguk mende-ngar penjelasan itu.

Neng karang dempel leledangKyai lurah Semar sapranakaneMiyat kebon: kebon tegalan aleren Sami ngundhuh taru palaSuka sinden sasendonan Sarwyan joged genti-genti4

Dari paparan cerita Pak Dhalang, KyaiSemar dan anak-anaknya itu tinggal di desa

4 DiKarangdempelyanglengang Kyai Semar beserta anak-anaknya Beristirahatditengahkebundantegalan, setelahberkelilingmemanenbungadanbuah-buahan Bernyanyiriangbersendagurau Sambil menari bergantian

184

Karang Dempel. Dalang lain akan menyebut Karang Tumaritis. Ataupun karang-karang yang lain. Sebutan karang menunjuk daerahyang memiliki ciri sebagai desa atau tempatyangberbatu-batu.Biasanya,daerahituadalahdaerahtandus.Kalaudilihatdarikondisitem-patnyayangberbatu-batu,adasebuahacuanungkapan ini, cedhak watu, adoh ratu. Orang yangtinggaldidaerahbebatuanataudipegu-nungan, sudah barang tentu mereka, orang-orang desa dan orang-orang gunung itu jauhdari penguasa. Jauh secara geografis. Jauhsecarapolitis.Jauhsecarasosial.Pararakyatini tidak mampu menjangkau penguasanya.Apakah keadaan dan kondisi kehidupan me-rekaparakawulaitujugaadadidalambenakdanpemikiranparapenguasa?Tanyakanpadamereka,parapenguasaitu!Walaurakyatsede-mikian jauh, mereka tetap merupakan wulu cumbu. Istilah ini menunjuk pada bulu-buluyangadapada ibu jari kaki. Tak terlihat, takterjangkau,tapibegitubulukakiitutercabut,rasanya sakit sekali. Bahkan bisa menimbul-kan abses,pembengkakanpada ibu jari yangbulunya, wulu cumbu-nyaitudicabut.

Hebatnya, Semar yang mengalami nasib sedemikianitutohtetapsajamengungkapkanprinsiphidupnya,manunggaling kawula - gusti. Semar mengajak anak-anaknya untuk mem-baktikandirinyapadatuannya,padagustinya.Bersatunya kawula dan Tuhan! Tuan! Raja!DengancarapengabdianmacamitulahSemar

185

dan anak-anaknya dapat merasakan bahwahidupnyaberarti.Bahwapengabdiannyamem-punyaiarti.Biarpunpengabdiantersebuttidakakansebandingketikadihadapkanpadaperhi-tunganberapajumlahupahyangditerimanya.Volumepekerjaan,tenaga,daya-upaya,tekad,ikhtiar, pengabdian... Semuanya tak seban-ding!Mauapalagidengansemuaini.Biarpunbagi orang lain, arti pengabdian tersebut ka-laudiselusurikembaliakanmemperolehpeng-artian yang lebih dari kenyataannya. Merekatak memperhitungkan lagi pengorbanannya, mereka tak akanmemperhitungkan lagi padaperjuangan yang dilakukannya. Sementara,adabanyakoranglainyangakanmenghitung-hitungbeban-bebansemacamitu.

Manunggaling kawula - Gusti bukanlah se-mata-matasebagaiprinsiphidupsosial.Jauhlebihdalamdari pada sekadardalam lingkupsosial. Falsafah manunggaling kawula - Gusti merupakan sebuah penghayatan hidup yangmengarah pada gusti dalam dimensi transen-denmengatas.GustisebagaiDiaSang Akarya Jagad,GustiPenciptadanPenguasaSemesta.GustiPenciptadanPenguasaSemestainitidakmeluluditempatkansebagaiDiayangabsolutyang tak terdekati. Justru karena kehidup-an rakyat yang mempunyai falsafah tersebut meng alami sebuah ketergantungan yang mam-pudiatasi,karenanyayangtransendenitujugamenjadisedemikiandekat,terjelma.Dalamke-yakinan itu maka manunggaling kawula - Gusti

186

tersebutjugadihayatidalamrelasidenganpe-nguasaduniawi.

Dengan demikian Gusti yang ada dalamrelasitransendendenganyangmutlakitujugaterjelmadalamGustiyangmenjadijunjungandidunia.SedangkandisisilainGustiyangdisem-bahitumerekajugamenempatkandiridalamsistem dewa – raja, raja yang memiliki legitima-si karena titisandari dewa tertentu.Ataupunmenjadipenguasaduniayangsekaliguspanata gama, penguasa kerajaan yang memiliki hak sebagaipemimpinagama.Denganduasistemtersebut ketemulah tatanan hidup di dalampenghayatan manunggaling kawula - Gustida-lamwilayahmistikkerohanian,dansekaligusdalamwilayahpolitik.Rajaakanamandalamkeadaanapapun.Rakyatjugamenerimaseper-tiadanyadengankeadaanapapun.Karenanyatata titi tentrem kerta rahar ja akan senantiasa menjadi acuan hidup, apa pun keadaannya.Kehidupanyangterselenggaradidalamketen-teraman, keamanan dan kesejahteraan yangmelingkupisegalanya.Itulahkeadaanyangtakterbantahkan dan senantiasa menjadi dam-baan.

Rama Sutapanitra belum menyebut mati sajroning urip, urip sajroning pati. Menghayati matiragadalammenjalaniperjuanganhidup,dantetapmemilikidayahidupkendatitelahma-ti.Falsafahtersebutditemuidalampengalam-anmistik yang ditulis dalamkisahDewaruci. Dan Rama Suta sangat fasih untuk mengulas-

187

nya.Diaakrabdenganhaltersebut.PadasatusisibahanbacaanitusudahdibacahabisolehRama Sutopanitra. Bukan hanya itu saja, fal-safah itu pun sudahmendarahdaging dalamhidupnya.DalamfalsafahtersebutterkandungnilaiKristianiyangsangatdalam.Memangdiabelummenyaksikannya lakon tersebut dalamtontonan wayang. Belum pernah. Tapi satu saatnantikalauada,danRamaSutomenyak-sikansuguhanwayangkulititu,tentudiaakanmengupasnya.

RamaSutopanitratelahmengalamipencer-ahan.Diamenjadi lebih terbuka. Iamenimbakebijaksanaandariwayangkulit.Diadapatber-bicaratentangnilai-nilaidankeutamaanhidupdengan orang lain di luar lingkunganGereja.Dialega.Keputusannyatidaksalah.RamaSutojustru menemukan kesempatan yang tidakpernah dilihat sebelumnya. Yang sebelumnyadinilaisebagai tabiatburukkarenamenikma-ti,berubahmenjadipintumasukuntuksalingbertemudanmembicarakannilailuhur,tanpaharus berkotbah.

Adi tidak berusaha untuk menemukanfotoRamaSutopanitra.Diajugatidakberburutulisan-tulisannya di antara majalah-majalahyangadadidepannya.Adihanyasepertimene-rawang.MencobamembayangkanwajahRamaSuta.Wajahyangbelummampudibayangkan.Wajah yang tak terusap. Kisah Rama Suto-panitra didengar dari seorang yang sangatdekat dengan Rama Sutopanitra. Adi meren-

188

canakan untukmeminta orang tersebutmaumengulangkembaliceritayangpernahdisam-paikannyaitu.Diaakanmenyediakansebuahtape rekorderuntukmerekamnya.Toh, suararekamanjugabisaditampilkandiwebsiteyangdirancangnyabersamaWening.Moga-mogadiabersedia.Moga-mogadiabersedia.ItuharapanAdi.

*****

Adi, apa Toro sdh mnjmpaimu? Sbtu kmrin

dia tnya ttg kbradaanmu.Pepen.

Sdh ketemu. Sdh beres kok, tdk apa2.

Slmat mlnjutkan pngembraanmu. Brava!

*****

189

Tujuh:

saBuK MeraPI

Bus yang membawa Adi dan Weningtelah melintas kota Ungaran, Ambarawa danMagelang. Mereka berdua duduk di larik ke-empat sisi kiri bus Nusantara yang mereka nai-kidariKaliwiruSemarang.Sebentarlagiakanmemasuki Muntilan. Hari sudah menjelangpetang.AdimemegangitanganWeningsambilbercerita.SepagianmerekamengunjungiorangtuaAdidiPuspowarna.Semenjakseranganjan-tungyangdialamibapaknya,hampirduabulanAdibelummengunjunginya.

”Rasanya kita memang benar-benar menyu-surisabukMerapi,yaNing,”kataAdi.

”Apa itu, Mas, sabuk Merapi? Istilahnyakok aneh,” tanya Wening.

”Itu istilahnya Mgr. Soegijapranata untuk menamaiwilayahdariSemarang–Ambarawa–Magelang–Muntilan–sampaikeYogyakarta,”

190

kata Adi. ”Perhatikan saja perjalanan tadi.Da ri Semarang, setelah menyusuri pinggiran GunungUngaran, laludiBawenbelokkananmenuju Ambarawa. Dari jalan yang berkelok, naikturunperbukitan,disisikirikitabisame-nyaksikan Danau Rawapening sekaligus kita jugamengelilingi Gunung Telomoyo. Sesudahmasuk Magelang, di sebelah kiri kita terli-hatMerbabu danMerapi. Jadi kotaMuntilaninikanadadiwilayahkakiMerapi,”tuturAdimenjelaskanrute-ruteyangdilalui.

”Wah,nilaigeografikudiSDdulu lemah,”komentar Wening.

”Ya, saya hafal karena puluhan kali me-nempuhruteini,”kataAdi.”Mgr.Soegijapranatamemberi nama lain rute ini sebagai sabuk Merapi.Dituangkandalamsimbolcoat of arms-nya sebagai uskup. Ada gunung berapi diatasnyadiberisalibdantulisanIHS.DibagianbawahadatulisanIn Nomine Iesu.Gambarnyasederhana,hanyahitamputih.Sayatelahme-nyimpannyauntukmumenjadibahanuntuke-heritagenanti,”kataAdimenjelaskannya.

Rute bus itu kalau mencapai Yogyakartaberarti sudahhampir separodariwilayahke-uskupan Semarang. Masih ditambah wilayahRembang, Jepara, untuk sebelah utara. Kemu-dianketimuradawilayahSolodansekitarnya.Keselatan,adaBantuldanGunungKiduldipan-taiselatan.KebaratadaKulonprogo.DiSecangsebelummasukMagelangbelokkekananadajugamencakupTemanggung.Wilayah–wilayah

191

itupadaperiodepemerintahanHindiaBelandaterbagidalam3daerahadministratifyangbe-sar yakni Provinsi Jawa Tengah, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. YangtercakupdalamwilayahJawaTengahmeliputikaresidenanSemarang,Rembang,Jepara,dansebagianKaresidenanKeduyakniTemanggungdanMagelang.PadapemerintahanRIwilayahKeuskupanAgungSemarangberadadiProvinsiJawaTengahdanDaerahIstimewaYogyakarta.Secarageografiswilayahtersebutberadapadakeragamandaerahpegununganmeliputipegu-nungan Seribu, pegunungan Menoreh, wilayah seputar gunungMerapidanMerbabu,daerahpesisir pantai Utara dan Pantai Selatan, dandataran rendah Surakarta dan Yogyakarta.Daerah-daerahdidataranrendahdanwilayahpegunungan tersebut merupakan wilayah per-taniandanpegununganyangtingkatkesubur-annyatergantungpadajenistanahsertaaliransumber mata air yang ada. Secara kultural,wilayah pesisir pantai, wilayah sekitar kom-pleks Candi Borobudur dan Prambanan, danwilayahdibawahkekuasaanKratonSurakartadanYogyakartamemilikikekhasannyamasing-masing.

Diantaragunung-gunungyangada,keha-dirangunungMerapidicatatmemilikikekhasantersendiri mengingat beberapa hal. Pertama,catatan sejarahnyamemperlihatkan keaktifanMerapidengansejumlahletusanyangmenim-bulkan beberapa bencana besar. Di samping

192

tentu saja semburan lavanya memberikan ber-kat kesuburan pada wilayah pertanian seki-tarMerapi.Kedua,dalampercaturanspiritualkekuasaan kedua kraton Surakarta dan Yog-yakarta menjadikan Gunung Merapi sebagaisatu pusat kekuatan spiritual yang menjadiacuan. Ketiga, mengacu pada sejarah misiMuntilanyangberadadiwilayahkakiMerapi.Kekhasan-kekhasan inilah yang membuat Mgr. Soegijapranata memasukkan simbol Merapi se-carakhususdidalamsimbolkeuskupannya.

DalamtradisiGerejadanpemerintahandidunia, coat of arms sebuah perisai atau em-blimyangdidalamnyatermuatberbagaigam-barsimbolikmerupakansimbolkhasdariyangdimiliki pemerintahan kota tertentu, suatuwilayahtertentu,atausimbolyangdimilikise-orang pemimpin. Raja, paus, uskup, negara, kerajaandankota-kotadiberbagaiwilayahdiduniamemilikitradisisimboltersebut.Sepertimisalnya untuk Kraton Yogyakarta, simbol kerajaanmenggunakanHByangtergambarditengahduasayapdanmahkotadengantulisanaksara Jawa ’ha-ba’. Demikian pula, hal yang samadapat jugaditemukanpadasimbolkotadi beberapa wilayah Indonesia yangmewarisitradisi Belanda. Misalnya, Surabaya dengangambar ikan suradanbuaya.Didalamperisai,atauemblimyangmenjadisimboltersebutter-ungkapsejumlahfalsafahhidup,danharapan-harapantersembunyiyangmaudiwujudkan.

193

Dalam coat of arms-nya Mgr. Soegijapranata mengungkapkan keyakinan dan harapannya.Salib jelas merupakan simbol yang paling men-dasar dan yang menjadi kekhasan dari imanKristiani.ItulahjalanyangditempuhYesusKris-tusdalammelaksanakankaryapenyelamatanAllahmelaluisalibdankebangkitan-Nya.KaryapenyelamatanitulahyangmaudihadirkanMgr.SoegijapranatadiwilayahKeuskupanyangdi-pimpinnya, menjelmakan dan mengakarkanimandiKeuskupanAgungSemarang.

Pada satu sisi, tonggak-tonggak bangun-an dan warisan karya misi dapat ditemukandi sepanjang rute itu: Semarang – Ambarawa–Magelang–Muntilan-Yogyakarta.Bangunangereja, sekolahdanpoliklinikatau rumahsa-kit seakan menjadi monumen-monumen titiktonggaknya. Monumen-monumen tersebut bisa menyesatkan. Duapuluh lima tahun setelah berdirinyaSekolahGuruMuntilan,diwilayahSolo dan Yogyakarta sudah tersebar sekitar300 sekolah yang diajar guru-guru yang di-hasilkan di Muntilan. Sementara di wilayahKedu jumlahnya mencapai sekitar 100 seko-lah. Telusuri saja desa-desa kecil yang takpernah dilalui kendaraan. Bahkan jalan as-palpuntakada,selainjalankakiuntukparawargadesadiantarasawahdanladang.Desa-desaitubisadilarikdariMuntilankeselatan,Salam,Tempel,Turi,Medari,danMlati.Boro,Samigaluh,Nanggulan.Klepu,Ngijon,Sedayu.Bahkansampaidesa-desadisekitarGanjuran.

194

Inilah sekolah-sekolah kecil, riak dari gelom-bangpendidikandiMuntilandanMendut.

Tapiitudulu,masaawalpemerintahanRI.Waktu itu pemerintah belum mampu menye-lenggarakan pendidikan untuk rakyatnya, se-hinggasumbanganGerejasungguhdibutuhkandandirasakan.ApakahGerejatidakmengikutiperkembangan yang ada sekarang? Sejumlahpenyelenggarapendidikandikotabesarmemi-lih mempertahankan kekokohannya. Bahkan menjadikan dirinya sebagai elite yang hanyabisadijangkaukalangantertentu.Padahalke-nyataan memperlihatkan banyak hal yang perlu dipertimbangkan.Jumlahmuridyangsemakinberkurang.Subsidi pemerintah tak lagi dapatdiharapkan.Demikianpulapendermadarine-geri para misionaris berasal. Akhirnya, sekolah-sekolah di desa mulai dipangkasi satu-satu.Yangmasihadaharusgiatmengusahakandiriuntuk survive. Barang kali perjuangan ini tak dilihatolehmerekayangmaumenjadikandiri-nyaelite.Bisakahsolidaritasyangkerapmen-jadi kata-kata renungan, diwujudkan dengansebuahsolidaritaskonkretantarpenyelenggarapendidikan?Menjadikan diri sebagai saudaradansaudariasuhantarsekolah.

Anak-anakdisekolahkotabisaberjingkrakriabersamatemandidalamkelas,dihalamansekolah,atauditempat-tempatlain.Anakdesapun bisa bernapas dan tersenyum lega, me-masukihalamansekolah.Biarpundidalamtas-nyahanyaadasatubukutulis,dansatupensil

195

atau pena. Biarpun baju mereka lusuh tak ber-seterika.Tidakberbauharumpewangiaroma.Bahkan mungkin berbau keringat karena tiga haritakbergantibaju.Tidakmasalahbagime-reka saling berbeda keadaan. Biarlahmerekabersekolahbersama.Disini,dandisana.

Dari sekolah-sekolah kota, kelak akan tampilpedagang,danpengusaha.Pegawaidankaryawan berbagai perusahaan. Dari sekolah pinggiran,kelakmerekaakanmenjadipetani-petani, buruh migran, orang kebanyakan yang serbabiasa.Merekakelakmenjadibapakdanibu keluarga. Dengan satu, dua, tiga anak.Barangkalisatuduaakanpindahkekotamen-jadi guru, polisi atau tentara. Syukur-syukurada yang menjadi imam-pastor, bruder ataususter.Orang-orang yang disebut terakhir initidaklah datang dan diturunkan dari langit.Tak jarang mereka justru datang dari orang-orang yang telah terbiasa denganhidup yangserba terbatas. Tak mengherankan mereka rin-duuntukmenghayati hidup yangdibaktikan.Berbagikegembiraan,berbagihidupdalamke-terbatasan....

*****

Gempa! Gempa! Gempa! Suasana gegapgempita menyusul peristiwa gempa bumi yang melandaYogyakartadansebagianKlaten,JawaTengah. Gempa berkuatan 5,9 skala Richter,menggoncangselama57detik.Gempatektonik

196

ituakibatpergeseranlempengbumidisekitarsesar Sungai Opak. Waktunya, persis beberapa menitsebelumjamenampagi.Haridantang-galnya, Sabtu 27Mei 2006. Itu data objektif-nya. Akibat ikutannya?Korban yangmening-galmencapaiangkalimaribulebihjumlahnya.Hidupmenjaditerjungkirbalik!

Jam-jam pertama, mimpi buruk belum te-rasa. Orang masih menerka-nerka, akhirnya Me rapi meletuskan lavanya. Berbulan-bulan orang menantikan hal itu. Letusannya sede-mikian hebat mengguncang bumi. Tembok-tembokruntuh.Genting-gentingporakporan-da.Rumah-rumahroboh.Belumnormalkese-imbangan akibat goncangan, issu tsunamimendorong ribuan orang berlari menyelemat-kan diri.Merekameninggalkan puing rumah,mencari selamat. Mereka meninggalkan yangmati,mencaritempatyangamandarikejarantsunami.Gelombangpanikpascagempamelan-da. Selang beberapa jamkemudian, goncang-angempadatang lagi.Rumah robohsemakinmeratadiberbagaitempat.Orang-orangakhir-nya tahu, gempa bumi itu bukan akibat ulah Merapi.

Hariberikutnya,AdimenemaniWeningkeGombongdalamkeadaanterpaksa.Merekanaiksepeda motor sendiri-sendiri menempuh ruteYogyakarta – Gombong. Transportasi umummasukdankeluarYogyamacettotal,takadajalanlainkecualinaiksepedamotor.

197

Orang tua Wening sangat kuatir dengankeadaanputrinya.

”Hallo, hallo, hallo.... Ning, Wening... Kamu selamat?!” Ibu Wening mencoba mengontakWening

”Iya, Ma... Wening selamat. Tempat kost memang berantakan, tapi Wening selamat.”

”Wening, mengungsi Ning...! Lebih baik me ngungsi. Ini Bapak bilang, Pulang, Ning. Pulang!Pulangdulusaja!”

”Iya, Ma... Wening mau mengungsi... Iya, Wening mau pulang...”

Tidak seperti biasanya Wening berdialogadupendapatdenganibunya.Pagiitu,Weninghanya bisa mengulang kata ibunya dari hp.Sesudah itukomunikasi terputus samaseka-li. Beberapa jam setelah gempa, komunikasi di Yogyakarta macet sama sekali. Siangnya,Wening memutuskan untuk pulang. Adi me-nyer tainya.

DuaharimerekasempatberadadiGombongsebelumWeningdanAdimemutuskankembalikeYogyakarta.PakSampurnodanIbuLestarimemberi izinanaknya.Merekamengikutiper-kembangan berita lewat televisi sehingga bisa memahami bagaimana situasi Yogyakarta. Wening dan Adi bergabung dengan tim rela-wan mahasiswa di kampus masing-masing.Sebulanlamanyamerekaterlibatdalamusahapertolong an tahap emergensi, turut membagi obat,bahanmakanan,selimutdanpakaianba-gi korban gempa.

198

Bulan Juni berlalu. Kerja menjadi rela-wandalamperiodeemergensisudahberakhir.Adimaukembalikekampus.Iamelihatpapanpeng umuman, sebuah pengumuman yang sejak haripertamagempabelumdigantikan.UcapanTurut Berduka Cita dari Civitas AkademikaUniversitasSanataDharma.MantanRektordiUniversitas SanataDharma – Yogyakarta, ke-hilangan orang-orang tercintanya. Bapaknya.Ibunya. Dua keponakannya, dan masih satuorang lagi. Serumah, sekeluarga lima korban! Adimenundukkan kepalanya.Dia ingat juga,sebuah desa yang pernah didatanginya ada53 warga dikuburkan bersama. Orang taklagi berpikir bagaimana orang-orang tersebut, satupersatuharusdisucikansecaramemadai.Dimandikan dan didoakan, seturut tata caraagama. Tak sempat lagi melakukan ritus agama yangmendetilitu.Manusia terlahir dari tanah, dan akan kembali menjadi tanah. Terpujilah Nama Allah....

4Juli2006,AdimemperolehpanggilanPakCahyo.Semuladiamendugaituperingatanba-ginya. Ia telah memasuki semester IX, skripsi-nya belum juga mulai. Ternyata sesuatu yang laindiperolehnya.Sebuahberitagembira.Jadi,Adi pulang saja. Adi hanya bisa bersandar dipinggir kamar kostnya. Salah satu tempat favo-ritnya. Saat itu Wening tengah mengikuti ujian akhirsemesteryangtertunda.Aditakbisase-geramemberitahukannyakepadaWening.Apa-lagiAdimengetahui,Pepenpasangankerjanya

199

tengahkehilangannenektercintanya.Pepenpu-langkampungdalamsuasanaduka.Adihanyabisamerenungdikamarnya.KegembiraannyatertundasampaiWeningmenyelesaikanperio-deujianakhirsemesternya.KerjanyatertundasampaiPepenselesaidenganmasadukanya.

4 Juli 1789. Adi ingat itu saat mulainyaRevolusiPerancis.Semboyannyaliberte, frater-nite, egalite. Kemerdekaan, persaudaraan dankesamaanhak.BagiIndonesiayangwaktuitusebutannya masih Hindia Belanda di bawahpenjajahanPemerintahKolonialBelanda,peng-aruhnyaterasauntukbeberapabidang.Dian-taranyaterkaitdenganPolitikEtis,politikbalasbudidarikaumkolonialuntukdaerahjajahan.Pendidikan, perpindahan penduduk, perbaik-anirigasimulaiditerapkandiHindiaBelanda.Kendatipun di sana-sini tetap diselewengkanuntuk kebutuhan pemerintah kolonial. Bukan untuk kesejahteraan rakyat jajahan. Dasar pen-jajah! Kolonial! Apa pun untuk keuntungannya sendiri.

Ada juga kebijakan kebebasan beragamayang diterapkan di wilayah Hindia Belanda.Dibidangkebebasanberagama,RajaLodewijkdariBelandamengizinkanimam-imamKatolikbolehmasuk kembali dan berkarya diHindiaBelanda.Sejak1682misionarisGerejaKatolikdiusir dari wilayah Hindia Belanda. Umatnyajuga tidak mempunyai hak hidup dan tidakmendapat kesempatan beribadat. Opsir-opsirpemerintah Belanda dan karyawan-karyawan

200

kongsidagangyangberagamaKatolikterpaksasembunyi-sembunyi menjalankan ibadatnya.Di sejumlah kota dan pelabuhan, di Batavia,Surabaya, Padang dan beberapa tempat lain,kelompok-kelompok Katolik tetap hidup ter-sembunyi. Mereka bertahan menjalankan iba-dah dan perkumpulan secara gerakan bawahtanah. Dengan adanya izin itu, kelompok-ke-lompok ini memperlihatkan eksistensinya kem-bali. Para penganut agama Katolik, mulai lagi menggeliatuntukmenjalankanibadatbersamadanmengadakan pertemuan-pertemuan pem-binaan rohani secara terbuka. Tak ketinggal-anpulaberbagaiaktivitassosial,danberagampertemuan lainnya.

Sebuah peristiwa sejarah tertentu memang bisa memberi efek perubahan. Tidak hanyadi tempatyangberdekatansaja.Efeknya jugabisa menjangkau tempat yang jauh sekali pun. Tidak hanya mempengaruhi gerakan-gerakankelompokbesarataukecil,tapijugabisamem-pengaruhipribadi-pribaditertentu.InidialamiAdi danWening.Merekamerasa sangat dide-wasakan oleh peristiwa gempa. Mereka senang mengamati banyak hal. Dan mereka berduaseringmemperbincangkantentanghal-halitu.Apasajataklepasdarikomentarmerekaber-dua.Termasukperistiwagempabumi.

DariGempaYogyakarta,orangmasihterusberpikirbagaimanamungkinterjadi?Kalaitu,parapengungsiMerapi,merekamasihdibarak-barak.DiKlaten,diPakem,danCangkringan,

201

di Dukun, Muntilan dan Magelang. Dari le-reng-lerengdekatpuncakMerapi,mereka su-dahdipaksa sejak berbulan-bulanuntukme-nyelamatkandiri.Merekadipaksapatuh.Adasatu yang tidak mau tunduk, MbahMarijan.Dasarnya jelas.Sikapnya jelas.SayadiangkatNgarsa Dalem Hamengkubuwono. Saya mau ke tempat pengungsian, kalau bantuan-bantuan itu dibawa ke sana. Sampai akhirnya datanghari gempa itu. Penguasa mustinya malu.

Birokrat mestinya belajar bagaimana men-jadiprofesional.MbahMarijanmenunjukkkanbagaimanamenjadiprofesional.Tahubetulba-gaimana alam bekerja. Karena memang telah puluhantahundiaberkaryaataspengangkat-an Sultan Hamengkubuwono. Mbah Marijan berkarya secara total. Dia tak meninggalkantempat kerjanya yang sekaligusmenjadi tem-pat tinggalnya walau banyak orang sangat ku-atir danmerasa terancam. Sebaliknya, MbahMarijantahudanyakingejala-gejalaancamanbahayabelumsampaipadaambangbatasmak-simal. Mbah Marijan belum bergeming oleh ge-jalaalam.Diatahudansedemikianakrab.Parapenguasa menakuti-nakuti. Memaksa. Mbah Marijan tak bergeming. Para penguasa musti-nyamalupadaMbahMarijanyangbekerjase-caraprofesionaldantotal.

Mbah Marijan secara lugu mengatakan,”Ro sa! Rosa! Rosa!” Kuat, kuat, kuat! Teguh, teguh, teguh! Ke-rosa-annya, kekuatannya, ke-teguhannya bukan karena kuku bima. Mbah

202

Marijan sungguh paham tentang Eyang Petruk dipuncakMerapi.SetiaphariiamengarahkandirinyakeMerapi.Pekerjaannyamenuntutse-tiapharimembacatanda.Bukantandamelulusebagaidilihatmatabadani.Iya,itutahapper-tama.Tandayangkemudiandiolah,dipahami,diyakini,dandiakrabi.Karenanyaiatakberge-mingterhadapperintahsiapapun.Iatahuba-gaimanaharusbersikapdanbagaimanamestibertindak.MbahMarijanbenar.OrangdibuatterkejutjustrubukanolehMerapi.Gelombangitu datang dari kedalaman 30 kilometer daripermukaanlaut.DisebuahtitikdilautSelatan.GunungdiutarakotaYogyakartayangselamaini dianggap mengancam, diberitakan meng-ancam,danorangdiajakuntukberpandanganMerapi mengancam dibuat menjadi terkejut.Gempa itudatangdariselatan.MbahMarijanbenar.Iatenangdiutara.”Rosa! Rosa! Rosa!”

DiBantul,danKlaten,puluhanribukelu-arga sampai sekarang terus berusaha bagai-mana bisa membangun rumah, 3 x 6 atau 4 x 6meter.Hanya dengan bahan bambu, dantriplekspapan.Asalseisirumahbisaberteduh.Bisatidur,masak,danmakan.Melahirkanla-gi? Itu urusan nanti. Biarlah keluarga hidupdulu.Anak-anaksekolahdulu.Keluargaberja-lankembali.Keluargabisahidupdanmencarimakan lagi. Anggota masyarakat saling berte-mudanomong-omonglagi.Itudulusaja.

Adi sebulan bergabung dengan programJesuitRefugeeService(JRS).Membantu-bantu

203

sebisanya. Wening sebulan ikut Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN itumengalami percepatan.Sebisa mungkin berbuat sesuatu. Mereka men-jaditahubanyakhalpraktiskarenapengalam-an. Bagaimana membongkar muatan secaracepat dengan berderet-deret tenaga. Sepertipasukan semut bekerja. Bagaimana membong-karbangunanagarkayubisadigunakankem-bali.Itudiwilayahlapangan.Belumlagiterkaitdengankesehatanataumakanan.Danberba-gaihallain.GempadiYogyakartamendidiknyayangselamainitidakdiperolehdidalamkelasperkuliahan.Kinimerekakembali,kendatise-jumlahtemanmasihtinggaldisana.Sebagianmendapat dana dari fundraising yang dilaku-kan oleh berbagai pihak yang peduli. Entahwaktu-waktu ke depannya. Berbagai gerakanyang bergelombang-gelombang pasca gempamasih terus terlihat riak-riaknya. Masyarakat mendidik dirinya. Pendidikanmasyarakat sa-darbencana.Penyelamatandinisebelumben-cana.Merekamenghidupkan lagi praktek ke-hidupan yang diurus bersama-sama. Dapurumum bersama. Rembug masyarakat berasa-ma. Kelompok belajar anak bersama.

AdasesuatuyangbagiAdimenjadisesua-tu yang absurd, yakni pengesahan Undang-Undang Penanggulangan dan PenyelamatanBencana.Taklebihdariduabulandraftrencanaundang-undangitudiatasmejaparapengambilkeputusan.Hebat!Tidaksepertibiasanya.Paraanggotaparlemen,merekamenjadisedemikian

204

cepat pandai. Mereka menjadi sangat pandaimembaca tanda alam.Melebihi orang Jepangyangbertahun-tahunmenelitikasusdemika-susatasberbagaibencana.OrangpandaikitatakperlulagimencermatitsunamiFlores1994,TsunamiAceh2003,BencanaNias,GempaYog-yakarta 2006. Peristiwa-peristiwa itu tak perlu kajian.Masyarakatdisekitaritutakperludipa-hami.JadicukupdenganUndang-undangini.Ini barang sakti akan mengubah semuanya!

Yogyakarta,Bantul,Klatenadakahiniwi-layah-wilayahdiluarSabukMerapi?KehidupanYogyakarta bergantung pada Merapi. MerapimenjadipenentubagiYogyakarta.Sekolah-se-kolahdariKanisius StichtingituadadisekelilingMerapi.Sekolah-sekolahdariKanisius Stichting itu,adadidatarankotaYogyakarta.Adadipelo-sok-pelosok.SabukMerapi,diayangmengikat.Tapiyangmenjadibentangan,adalahwilayahdi luar ikatan sabuk itu.Kain itu diikat, tapibentangannya justru yang menjadi keluasanyangikutditentukanolehkekuatanikatan.Dikeluasanbentangankain,polakeindahankainterlihatdandapatdinikmati.Kaindanikatan,kaindansabuk,salingmelengkapi.MerapidanYogyakarta.

Di bentangan sawah-Mu TuhanKutemui kuning-kuning bulir padiDi pinggiran pematangPetani berteriak mengusir burungMenggerakkan hantu sawah diikat

205

Rangkaian kain dan plastik bentanganRatusan burung beterbangan

Lihat keindahan bunga dan padiLihat burung pipit yang tidak menanam

Di bentangan tanah-Mu TuhanKutemui puing-puing berserakanDi pinggiran jalanAnak- anak mulut menggumamMengulur menengadahkan tanganmata nyalang tak bertemu pandangLautan manusia berkendara adu cepat

Betapa berharganya hidupDi pinggir pematang dan jalan- jalan

*****

206

Delapan:

DI jalan sIMPang

Adiuring-uringan!Bukankarenatitip-annyakePakCahyountukmendapatkanfotoberwarnadaripeninggalankarya-karyaBasukiAbdullahtidakmendapatkanhasil.Bukanitu.Diauring-uringandansungguhtidakbisaber-kutik.Proposalkeduayangdisusunnyasecarasusahpayah,harusdirevisi lagi.Memadukanpergulatan pengalaman batin setelah menyak-sikan bapaknya yang semakin ringkih, danpenderitaan Rama Reksa bukan perkaramu-dah.Ituyangpertamadulu.Sekarang,setelahditambah lagi dengan temuan pengalamanRamaSutopanitra,masihsajaadakurangnya.IniyangmembuatAditakberkutik.

”Good, Adi. Kelihatan ada perkembanganproposalmu. Pembahasannya makin kaya. Saya senang. Saya senang,” kata Pak Cahyo memuji tanpa basa-basi.

207

AdimemandangPakCahyodengansenang.PakCahyomerubahposisiduduknya.Diamem-bungkuksedikitkemejanya.Denganmendeka-tiAdi,PakCahyobertanyadengannadasuarayang datar, ”Kamu pernahmendengar istilahpribumiperanakan?”

”Pernah,Pak,”jawabAdimantap.”Ituun-tuk menunjuk seseorang atau kelompok orang yangmempunyai darah campuran.BapaknyaBelanda,ibunyaJawa.AtaubapaknyaBelanda,ibunyaTionghoa. Ini jumlahangkanya cukupbesar,Pak,”lanjutAdimenjelaskan.

”Ya,memangdemikian.Masihadalagi,ba-pakBelandatulenibunyaIndo.AtaukeduanyatulenBelanda. Ini jugapunya istilahkhusus,indische jongen. Orang-orang Belanda yanglahir di Hindia Belanda,” PakCahyo semakinmenegaskan. ”Kelompok ini menjadi kekuat-antersendiridancukupmemberiandildalamsejarah pergerakan Nasional. Dalam sejarah Gereja,kelompokini jugapunyacatatanseja-rahtersendiri.”PakCahyomengangguk-angguksambil menatap mahasiswanya itu.

”Tetapi di sinilah masalahnya. Ada satucatatan.Proposalmuinimasihterasapribumisekali. Kalau saya tanya, pribumi peranakan ada di mana? Bagaimana kamu menjawab.Kedua,orang-orangTionghoakamutempatkandimana?”Sambilmenariklagiposisibadannyakesandarankursi,PakCahyomembericatatansingkat, ”Coba pikirkan itu.” Lalu Pak Cahyo memandangiAdi.”Paham?”

208

”Paham,Pak,”jawabAdisingkat.”Bisa diusahakan melengkapinya?” tanya

Pak Cahyo. ”Saya akan mengusahakannya, Pak,” jawab

Adi.”Inibukanjawabandiplomatisya,”PakCah-

yomengingatkanAdisambilsedikitbergurau.”Enggaklah, Pak,” jawab Adi yang mulai

mencair dari ketegangan yang membelenggusejaktadi.

Memang demikian. Dalam sejarah perge-rakanNasional,adatokoh-tokohtertentuyangmunculdari golonganpribumiperanakan ini.Siapa mengira jangan-jangan Douwes Dekker atauSetyabudiDanudirjaadalah indische jon-gen.DidalamsejarahGereja,kelompokpribu-miperanakaninimenjadisalahsatupendorongmunculnya tempat-tempat penampungan ru-mahyatimpiatu,dantempat-tempatpendidik-an.DalamkaryanyadiHindiaBelanda,Gerejaharus berhadapan dengan kenyataan bahwabanyak orang Belanda yang menjalani hidupperkawinanyangtidaksah.OpsirBelandaataukaryawan kongsi dagang yang masih bujang,dan ini banyak sekali jumlahnya, menjalanihidupbersamadenganperempuan-perempuanpribumi, atau perempuan-perempuan Tionghoa. Sampai mereka beranak pinak. Ternyata, Si Bapak tidakmaumengawini secara resmi. SiIbutakberdaya,takberaniuntukpulangkem-baliketengahkeluargaasalnya.Jadilahgene-rasi baru pribumi peranakan ini.

209

Kalau berhasil mengurus hak untuk si anak, mereka memiliki status hukum yang ting-gi. Bapak-bapak murni Belanda, atau Eropa,jadinyamerekawargakelassatu.Si IbuyangTionghoawargakelasdua.SiIbuyangpribumi,inlander, orang pedalaman, perempuan Jawatermasukdisini.Merekawargakelastiga.Un-tunglah si anak-anak pribumi peranakan ini. Itu kalau bapaknya mau mengakui status ke-turunannya.Merekadiangkatjadiwargakelasdua, kelompok Indo. Kelompok pribumi per-anakan. Dalam kedudukan hukum, merekamenjadiwargakelasduabersamadenganke-lompok kaum oriental, orang-orang Arab danTionghoa.

Kerepotanmunculterkaitdenganmasalahmasa depan mereka. Siapa yang mengurusipendidikannya,menjagakesehatannya.Yaka-lau si Bapak tetapmaumenerima kehadiranibudanbayinya.Kalau tidak?Bagamanana-sib anak-anak ini? Dalam situasi umum ba-nyak hal sedemikian itu. Artinya di sejumlahtempat berlangsung keadaan di mana anakter lahir tanpa pengakuan bapaknya. Mereka terlantar. Bapaknya juga tidak memberinyastatus hukum. Puluhan jumlahnya. Ratusan, bahkan ribuan. Mereka butuh pemeliharaan. Mereka butuh pendidikan. Di situlah tenagapara suster, bruder, dan rama-imam sebagaimisionaris dicurahkan. Mengurusi anak-anakpribumiperanakan ini.Muncullah rumahya-tim. Jadilahmerekamurid-murid di sekolah-

210

sekolahyangtadinyakhususuntukanak-anakBelanda,atauorang-orangTionghoa.

Dalam perkembangannya, kelompok pribu-miperanakaninimenjadisebuahkekuatanter-sendiri.Takterkecualijugaorang-orangTiong-hoa.JugadidalamGereja.Kalaumaumelihatdatakuantitatif,diwilayahgerejaniSemarangtahun1951adaangka-angkanya.

No. Paroki Pribumi Tionghoa Eropa Peranakan TOTAL

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Ambarawa

Atmodirana

Gedangan

Karang

Panas

Kudus

Pati

Randusari

Salatiga

Ungaran

Magelang

Muntilan

Bintaran

Boro

Ganjuran

Kidul Loji

Kotabaru

Kumetiran

Pugeran

Klaten

Purbayan

Purwosari-

Wedi

2,214

200

700

358

32

170

600

500

270

1,200

4,000

1,550

3,500

1,592

1,500

8,875

1,400

1,250

1,650

2,921

1,225

1,489

50

1,450

2,800

25

144

40

500

100

0

105

25

13

1

1

300

100

30

0

10

5

20

1

0

25

115

61

15

0

350

20

0

1

0

0

0

1

0

0

0

0

10

75

5

0

50

1,400

739

37

0

10

1,200

100

16

10

0

2

5

0

20

25

20

0

30

52

8

0

2,314

2,075

3,354

481

191

220

2,650

720

286

1,315

4,025

1,565

3,506

1,594

1,820

9,000

1,450

1,250

1,700

3,053

1,258

1,490

TOTAL 38,696 4,854 678 3,714 45,317

211

DenganmenyitirdialogCalligula,PakCah-yomemperlihatkanangka-angkaitu.”Scipion,seandainyaengkautahuangka-angkaitu.”Me-mangScipionorangyangsangatdekatdenganCalligula hanya memperhitungkan satu angka, kepalaCalligulasajayangdiincarnya.Banyakorang di sekeliling Calligula yang bersekong-koluntukhalyangsama,mencarikesempatanmeruntuhkan kekuasaan Calligula. Ini sangat berlawanan dengan logika Calligula. Sebagaiseorang kaisar Romawi yang kontroversial, Cal-ligulajustrumemperhitungkanmacam-macamfaktoragardirinyatetapdapateksisdalamper-caturansejarahkekuasaandikekaisarannya.

Adi sangat menghargai Pak Cahyo yangmem perhatikan berbagai hal untuk memper kuat interpretasisejarahnyasehinggasoliddankokoh.Memberikan gambaran sejarah yang komplit. Utuh.Diamengetengahkandatakuantitatifseba-gaisalahsatupendasaranataupendukungnya.Disampingitu,diajugamemaparkannarasinyaberdasarstudimanuskrip.Sekaligusdilengkapijugadengantuturanaktualyangdiperolehdariwawancaralisanbersamanarasumberyangme-mangdekatdengansejarahnya.

Inilah sejarah. Ketegangan antara angka-angkakuantitatif,dannilaiindividupadasese-orang. Dan penguasaan Pak Cahyo sungguh excellent.Tanpadidugasebelumnya,PakCahyomemperlihatkan angka-angka kuantitatif itu pada Adi. Tak jarang pula, dia menonjolkanpadasorotan individunya.Danuntuksumberlisan ini, tak segan Pak Cahyo untuk menge-

212

jarwawancaralisandarinarasumbernyalang-sung.Suatuhalyangpadasaatnyaakanmem-perkuat interpretasi angka-angka itu. ”Jangan sampaimanusiadireduksipadahitunganang-ka,Adi.”DemikiansebuahpesanyangdiingatAdi. Untuk membangun gambaran solid ten-tangprinsipnyaitu,PakCahyomenguasaidanmengolah bukti-bukti sejarah yang dihimpundariberbagaimanuskrip.ItulahcarakerjaPakCahyo.Sekaligus,diamenularkancarakerja-nyaitukepadamahasiswa-mahasiswanya.

*****Di Ruang Baca Adi garuk-garuk kepala.

Pusing.Diamenariknafas,kepalanyadisandar-kan ke kursinya, lalu memejamkan mata. Dia ingat, kemarin dia sudah berkirim SMS keWening.

Ning, Pk Chyo tdk mmbwa hsil yg kt psan.

Tp agknya fto2 d webmu akn brtmbah mriah

olh wajah2 yg lain. Wjah2 Tnghoa, dan

org2 prnakan kalo ada.

Soal Pk Chyo, it’s ok. Tp emang ad Yesuit

Indo? Wah gntngnya kayak apa? Boleh jg

tuh!

Aq yg susah, nih. Cb bsok aq brbru lgi.

Lpran mnysul d akhir mnggu. Slmat bljr

jg utkmu.

Jngan tkut mngmbara. Ktnggu hsil nya.

Oke, Wening. Saya mau berusaha. Tantang-an Pak Cahyo ini memang tidak mudah. Adimembuang nafas, lalu menggosok-gosok muka

213

dengankeduatangannya.Matanyamulaime-lihat-lihat Claverbond mana yang akan dicarifoto-fotonya.

Adimemampangfoto-fotoanak-anakTiong-hoayangberderet-deretdidepansekolah.Adayang muridnya perempuan semua. Di kanankirinya ada suster-suster biarawati pengasuh-nya. Ada juga guru laki-laki yang terselip diantara mereka. Seorang guru mengenakan jas bukakdan ikatkepalaJawa. Inipasti lulusanMuntilan,pikirAdi.Adasebuahfotolain.Murid-muridbercampurlaki-lakiperempuanberderet-deretrapihdenganseragamputihnya.Foto-fotoanak-anaksekolahTionghoa.Adabeberapafotoanak-anak yatim piatu. Satu foto, anak-anak pribumi peranakan. Foto lain, anak-anak yatim khususTionghoa.Sekarang,bahanpendukung-nyakuranglebihsudahlengkap,pikirAdi.

Yesuit pribumi peranakan, bagaimana membedakannya. Nama-namanya? Apa bisadilihat dari namanya?Wajahnya?Seperti apawajahYesuitpribumiperanakanini.Adihanyageleng-geleng kepala. Dia ingat lagi bagaimana cara Pak Cahyomenggiringnya untukmasukke wilayah ini. ”Proposalmu ini masih terasa pribumi sekali. Kalau saya tanya, pribumi per-anakanadadimana?Bagaimanakamumen-jawab. Kedua, orang-orang Tionghoa kamutempatkandimana?”Adibenar-benartakber-kutik.Sekarangdiapusing.

*****

214

Sebelum Mgr. Soegijapranata terpilih men-jadi Vikaris Apostolik Semarang, tidak ter-bayang apakah orang Katolik Belanda maumenciumcincinseorangpimpinanGerejaKa-tolik pribumi. Betul-betul tak terbayangkan! Kenyataan yang terjadi sungguh-sungguh diluardugaan.KetikaMgr.Soegijapranatameng-adakan kunjungan ke Surakarta, ResidenSurakarta waktu itu Mr. Orie serta merta maju ke depan menyambutnya, membungkukkanbadannyadihadapanMgr.Sogijapranata,dantangan kanannya meraih tangan kanan Mgr. Soegijapranata. Di hadapan khalayak, bukansajaumatKatolik,tapidihadapanseluruhja-jaranpejabatHindiaBelanda,dihadapanka-langanistanaKasunanandanMangkunegaran,Tuan Residen Orie dengan elegan menciumcincinuskupMgr.Soegijapranata.Sebaliknya,Mgr. Soegijapranata sebagai pimpinan Gerejamembungkukdengan takzimmenerimapeng-hormatan salah satu umatnya itu. Kebetulan umatituadalahseorangresiden.

PemandanganResidenOriemenciumcincinMgr.Soegijapranatasungguhmenyentak!Tidakterbayangkan sebelumnya oleh siapa pun juga. Tapi itulahyang terjadi.OrangyangbiasanyadenganpakaiankebesarannyasebagaiseorangResiden,berjalanberiringansambilmenggamittangan Kanjeng Sunan sebagai saudara tuaitu,telahmembungkukkandirinya,dansecaraelegan meraih tangan kanan uskupnya untuk memperlihatkanbaktidirinyasebagaiseorangKatolik tulen.

215

Memang Residen Orie adalah salah se-orang Katolik yang tulen. Bukan melulu saleh dalam beribadat, tapi sekaligus seorang pe-jabat yang berdisiplin dan korek. Dia banyakmemberi perhatian pada orang-orang di seki-tarnya. Termasuk pegawai rendahan sekali-pun. Relasinya sungguh-sungguh manusiawi. Barangkali ia telahmenikahdengan seorangperempuan Indo, atau perempuan Belandatulen. Tidak jelas. Tapi anak-anaknya, mere-ka adalah indische jongen. Anak-anak ber-darahBelandayangterlahirdiJawa,diHindiaBelanda.

CarolusOrie, adalahsalahsatuanakda-ri Residen Orie. Dia terlahir di Jawa. Besardan sekolah di Jawa. Yangmengejutkan bagibanyak orang, dia masuk menjadi anggotaSerikatYesus.Berkaulwadat,miskindantaat.Sungguh,banyakorangmenjadigegerdange-leng kepala. Bagaimana bisa?! Anak residenmemilih hidup wadat, miskin dan taat demiKe rajaan Surga. Orang lain susah memahami-nya.Nggakmasukdiakal.Benar-benarnggakmasukdiakal.

Carlo Orie, tenang-tenang saja. Ia bukan lagi ndoro tuan. Bukan ndoro tuan Carlo. Bukan klientje Carlo, si anak kesayangan mama. Bu-kan. Ia Carlo, seorang yesuit biasa. Seperti lain-lainnya.BeberapatahundibawahnyaadaHarry. Bapaknya Kepala Angkatan Darat diBelanda. Seorang militer berpangkat Jendralpenuh.JendralvanVoorsttotVoorstnamanya.

216

Harry datang dari Belanda ketika Indonesiamasih gegerantahun1948.AdalagidevanderSchuren.Anakdiplomat yangpernahsekolahdiInggrisini,datangkeJawamenyusulHarry.Dan Carolus Orie, dipanggil Carlo, ia adalahindische jongen. Anak ndoro tuanResidenOrieitumenjadiyesuit.MenjadiyesuitdiJawa.Ba-gi orang-orang yang mengenal orang tuanya, pilihan hidup Carlo membuat geleng-gelengkepala. Bagi Carlo, itu hal biasa. Carlo man-tapdantekadnyabulatmemilihmenjadiyesuit.Dariawalmenjadiyesuit.Sampaimatitetapye-suit,begitutekadnya.Begitukenyataannya.

Mungkin benar kata orang, hanya orang-oranggilaatausedikitgilatahanmenjadiyesu-it.Tanpasedikitkegilaan,siapatahanmenjadiyesuit.Ternyataadacukupbanyakorang-orangmacam ini. Yang pribumi, sudah ditelusuri.Ternyataadajugapribumiperanakan.Adajugaindische jongen.AdajugaTionghoa.Kalaubegi-tu,SJtidaksamadenganSerikatJawa.Barangkali SJ, Sandalan Jepit. Barang kali SJ, SokJagoan.Kumpulanorang-orangdengansedikitkegilaan. Yang jelas SJ tidak sama denganSerikatJawa.Siapamerekaitu?Aditaksempatlagi garuk-garuk kepala. Adi harus memutarotakuntukbisamengetahuisiapamereka.Adibertekun menjelajahi arsip menemukan orang-orang itu.

Buku Serikat Yesus di Indonesia 1860-1987 hanyamenyediakannama,datadarilahirsam-paimatidankarya-karyanya.Tentangasal-usul

217

anggotasatupersatu,takdapatditelusuridaribukutersebut.Adimestimemutarotakuntukbisa mendapatkan informasi yang memadai.Adimencaritahusiapasumberyangbisadiko-rekinformasinya.Palingtidakorangitupernahmendengarceritamereka.Ataumalahpernahmengalamihidupbersamamereka.

InformasiyangmasukkeAdi,adaseorangyesuit tua. Bahkan beliau pernah mengalami duakalidiinternir,padazamanJepangdanza-man Republik awal. Tokoh tersebut telah men-capaiusia90tahun.Danmasihsehatwalafiat.Segarbugar.Wouw!Adimenjadibersemangat.Dia berpikir, barang kali orang tersebut tak maumembukasejarahnya.Orangyangrendahhati biasanya begitu. Setidaknya, kalau bisadigali informasinya seputar orang-orang yangidentitasnya disebut Pak Cahyo. Keterangantentang pribumi peranakan, atau indische jo-ngen. Syukur-syukur kalau juga bisa memberi keterangan tentang kelompok Tionghoa. Wah, akan sangat komplit jadinya. Setidaknya ten-tangpribumiperanakan,dan indische jongen. Adisangatbersemangatbisaketemuorangitu.

”Ya, ya. Orang-orang pribumi peranakan se-ringmerasamenjadilebihBelanda,”kataorangtadi sambil tertawa. ”Carlo, dia itu in dis che jongen. Bukan indo, bukan pribumi peranak-an.Dia tidakmengistimewakan dirinya. Yangsepertidirinyamasihadalagi.SiJo,yaJosephDrost juga seperti itu. Indische jongen,dia.”

218

AdipernahmendengarnamaRamaDrost,orangyangpernahmenjabatpimpinandiSa-nata Dharma. Adi mencatat nama-nama ituuntukdilacakkisahhidupdankaryanya.Adiyakinpastiadajejaknya.Adisangatberharapuntuk itu.Diamenahandiri untukbertanya.Lalumembiarkannarasumbernyabercerita.

”Nah, kalau Csismazia, kakak beradik,mereka pribumi peranakan. Csismazia bukannamaBelanda.AyahnyaorangHungaria, ibu-nya Jawa. Barang kali ayahnya datang sesu-dahpolitiketisdibuka.KanbanyakorangasingmasukHindiaBelanda.JadiCsismaziapribumiperanakan dari periode masa-masa itu. Dankakak beradik Csismazia.... Bukan, bukankakakberadik.Mereka itukembar.Sayaper-nahdipenjarabersamanya.SiEugen,kamiber-samadipenjaraPundong,Bantul,Yogyakarta.Ituzamanawalrepublik.DanGuile,diadipen-jarakanpadaZamanJepangdiBandung.Sayatidak di sana, tapi di tempat lain. Saya diin-ternirdiBaros.”kenangorangitu.

Adimendengarkan takzim.Diamendapatinformasi baru. Pribumi peranakan yang men-jadi anggota Serikat Yesus ternyata beragamjuga. Adi belum mau mengorek lebih jauh.Dia mendengarkan dan terus mendengarkan.Sesekali ia mencatat nama-nama itu. Orang-orangyangdikelompokkandalampribumiper-anakandanindische jongen.AdijugamencatatnamaCsismazia.Ejaannamanyaditunjukkan-nya kepada nara sumbernya. C-s-i-z-m-a-s-

219

i-a, begitu nama itu diralat. Moga-moga bisaditemukan pada buku yang biasa diacunya.Serikat Yesus di Indonesia 1860-1987.

Csizmasia bersaudara, Adi menemukannama-namamerekadalambukuyangmenjadiacuannya.Diamencatatkisahmerekasebagaiyesuit.TernyatakeduanyamundurdariSerikatYesus. Eugen mundur dari Serikat Yesus diBelanda, sesudah menjadi imam. SedangkanGuile mundur sebelum ditahbiskan sebagaiimam.

PencarianAditaksia-sia.Anggotadengannama-namaTionghoajugaditemukannya.Un-tungnamaTionghoa jugadicantumkanselainnama yang telah dinaturalisasikan, dengannama nasional, pribumi Indonesia. Sejak ta-hun1920anggotaTionghoasudahadadida-lamSerikatYesusIndonesia.Adimenjadiragu,akankahdilanjutkandandicatatsemuanamaTionghoa itu? Atau sudah cukup beberapaorangawalnyasaja.Diatakmauterjebakdalampengkotak-kotakan diskriminasi. Dia berhentihanyapadabeberapanamaTionghoasaja.

Aditeringatsebuahceritasetengahkelakaryang berkisah tentang terciptanya keragam-an warna kulit di Indonesia. Pada mulanyaAllah mencipta manusia dari lempung tanahliat.Selesaidibuatpatungmanusia,Allahme-masukkannyadidalamtungkuapibertempera-turtinggi.Percobaanpertamadilakukan.Belumbegitu lama, boneka lempung dalam tungkusudahdiambil.Wah,terlalucepat,belumma-

220

tang,masihberwarnakuningsudahdiangkat.Ketika kemudian ditiupkan nafasnya, jadilahorang Tionghoa. Percobaan kedua dilakukan.Sekarang dibiarkan lebih lama. Ketika diang-kat warnanya sudah menjadi hitam. Gosong.Ketika ditiupkan nafas, jadilah orang Papua.Allahtidakputusasa.Percobaanketigadilaku-kan. Allah berpikir yang pertama terlalu ce-pat, yangkedua terlalu lama.Yangketiga ituharuscermatdiperhitungkanuntuktidakter-lalucepat,tapijugatidakterlalulama.Jadilahbonekaketiga,takterlalukuning,tidakterlaluhitam.Sesudahditiupkannafas,jadilahmanu-sia sawo matang. Itulah orang-orang pribumi kebanyakandiHindiaBelanda,diNusantara,diIndonesia.

Jadi, kulit sawo matang adalah pribumimayoritasdi Indonesia.Apapunsukunya.Ti-dak hanya itu. Ternyata, kulit sawo matangdaripribumiperanakanjugaada.Ternyataku-litsawomatangpadaorangTionghoajugaada.Dannama orang-orang itu sudahditemukan,sesuai dengan catatan dari nara sumber ter-akhirdariAdi.Lengkapsudah.Lengkap.Yesuitpribumi Jawa, yesuit pribumi peranakan, Yesuit pribumiTionghoa,semuanyaada.Bahkanjugamereka si indische jongen. Penelusuran Adisampaidisitu.

Adi lalumenulissingkat.Menyalinnama-namaitu.CarloOrie,JosephusDrost,Csizmasiabersaudara, Dick Hartoko, Theo Prayitno,Liem Wonosunaryo. Di bawah nama-nama

221

itu Adimenambahkan sebuah catatan. Siapabilang orang-orang Belanda yang ke HindiaBelandahanyamauberkuasa, lalumengerukdanmenumpukkekayaan.SiapabilangorangTionghoa hanya mementingkan uang. Siapa bilangorangpribumiperanakan jadi terasing,danserbatanggung.Merekayangmasukmen-jadianggotayesuit,merekapunyakegilaanter-tentu.Merekamenghayatihidupwadat,miskin,taatuntukKerajaanAllah.Tanpamembedakanwarnakulitdanras.Orang-orangitubergabungdidalamSerikatYesus.Sampaisekarangdankemasadepan....

Berulang kali Adimembaca catatan yangdibuatnya.Diamengulumsenyum.Adimeng-usapkantelapaktangannyaberulang-ulangdiatas catatan itu. Tokoh-tokoh yang dijumpai-nyaitutelahmenumbuhkankekagumandalamdirinya.

Di dalam Kristus, Allah yang hidupTidak ada lagi Yahudi atau Romawi Tidak ada lagi budak atau orang merdekaTidak ada lagi orang bersunat atau tidak bersunatDi hadapan Kristus semua manusia sama.

*****

222

Sembilan:

Doa DI PInggIran senDang

Awal bulan November, Wening me-mintaAdimenemaninyakeSendangsono.Pashari ulang tahun ibunya, tanggal 3 November. Wening bilang ini pesanan ibunya, untuk ke Sendangsono. Ibunya merasa bahwa rasa-nya kurang lengkap kalau belum ada yangberdoa di Sendangsono. Salah satu bentuk”fanatisme”nya kepadaBundaMaria.Dua ta-hunpertamasejakkuliahdiYogya,WeningkeSendangsono sendirian untuk melaksanakanpermintaan ibunya. Sekarang, ia bisa meminta Adimenemaninya.

MerekatelahselesaiberdoadidepanGuaMaria.Berduadudukdi tribunberteras-terasdari semen yang ada di seberang sendang.Terpisahkansungai.Pandangannyaluas.Daritempatdudukmerekaterlihatlanskapkeselu-ruhanguadenganduapohonbesarnya.Kom-

223

pleks Sendangsono menjadi sedemikian ituber kat sentuhan tangan Rama Mangunwijaja besertapendudukdesasekitar itu.RamaMa-ngunmerancang semuakompleks itudenganteliti. Kompleks kapel yang berbentuk joglo dengan batuan kali hitam, tidak dirobahnya.Dibiarkan seperti aslinya. Sederhana dan ko-koh.DemikianpuladenganGuaMaria.PatungBundaMariayangdidatangkandariBelgiaza-manRamaPrenthalertetapberadaditempat-nya. Demikian pula batu-batu karang kapur yangmenyusunguaitu.Tetapsepertiadanya.Di pingiran sungai, di bawah pohon sono, didekat sendang yang sekarang terlindung, adaderetan kran-kran tempatmengambil air un-tukminum,ataucucimuka.Ditempatitulahorang mengambil air, minum, atau membasuh muka.

Rama Mangunwijaya menata kompleks Sendangsono tanpa merusak kontur tanahyang ada. Tanah yang tinggi rendah, sungaiyang adadi depan gua, bahkanmakamyangadadibelakangkapel.Semuaseakantetapditempatnyabegitusaja.Pepohonanyangrindangjugadiusahakantidakdibuat-buat.Makaduapohonbesaryangrindangtetapadaditempat-nya. Menaungi dan mengapit gua dan kapelTriTunggalMahaSuci.Menghubungkansatusama lain sehingga menjadi kesatuan yangasri, ituyangdilakukanRamaMangunwijaya.Konturtanahyangtinggirendahdanberadadipinggiransungai telahdisulapmenjadi tribun

224

yangberterap-terap.Dibeberapatempatdiba-ngun jembatan yang menghubungkan seberang satudenganyanglain.Demikianpuladenganpemanfaatanruangdanpenambahanbangun-an.Semuadibuatserasi,berpadusatudenganyang lain. Di sana sini dibuatkan beberapabangunansederhanauntukberdoa,atauruanguntukdudukdanberistirahat.PosKesehatan,Pos Keamanan, danWCUmum juga padu didalamseluruhkomplekspeziarahanitu.

Untung warga sekitar gua telah merelakan dan menyumbangkan tanah warisan leluhuruntuk membangun kompleks Sendangsonoitu. Bahkan keterlibatan warga setempat sa-ngatmenentukanterbangunnyadanterpeliha-ranyakompleksSendangsono.Parapenduduksetempatlah yang menjadi tenaga pembantuRama Mangun saat membangun kompleks pe-ziarahanitusejakawalnya.RamaMangunjugamendidik orang-orang sekitar menjadi tenagaahlinya. Merekalah yang mencetak dan me-masangberbagaibatudantegel-tegelornamendengancetakansemenyangada.Merekamem-buat cetakan-cetakan itu dari gambar yangdidisainRamaMangun.Merekayangmembuatbata-batasemenitudicetak.Danmerekajugayang memasang sesuai dengan gambar yangdirancang.Dankalausekaranginimasihtetaprapiterjaga,danterpelihara.Merekajugayangmelakukannya. Sekarang ini, rumah-rumah sekitar milik mereka dibangun dan penataantamannya pun mengikuti corak yang ada di

225

kompleks peziarahan itu. Mereka mengambilair, mereka berjualan, bahkan anak-anak ber-maindi sekitarkompleks itu.Peziarahandanhidup orang-orang di Sendangsono, menjadipadudengan tempat ziarahyangmerekadia-mi.Kalauorangdatangberziarah,merekapunmerasa peziarahan hidup ini belum berhenti.MerekasinggahdiSendangsonountukmenya-pa Ibu Maria, Bunda Para Peziarah. Sepertiitu juga yang tengah dilakukan Wening danAdi. Mereka mewakili ibu Wening yang ber-ulangtahun.MenitipdoakepadaBundaParaPeziarah.

Tidak jauh dari tempat Wening dan Adiduduk,adaseorangtuayangbarusajamemba-suhcangkulnyadisungai.Sepertinyadiabarupulangdarikebun.Sekarangdiaduduksedikitmengaso.Capingnyadialetakkandisamping-nya. Dan diamembuka kantong plastik tem-bakaunyayangdiambildarisakucelanapendekhitamyangdikenakannya.SementaraWeningmasihmemandangigua,pandanganAditertujukeorangitu.AdijaditeringatceritaPakCahyoyangpernahmenulistentangSendangsono.Diamenceritakanpengalamannyaketikamengajartentangmetodesejarahlisan.Denganwawan-carapadanarasumberyangmenjadi sumberprimer,pelakusejarahnya.Waktuitudiamasihmahasiswauntukmembuattulisandisebuahjurnal sejarah. Salah seorang nara sumbernya katanya bernama Br. Tirtasumarta. Seorang bruderYesuitdariSendangsono.Cahyomenda-

226

tangiBruderTirtasumartadiWismaEmmausGirisonta,Ungaran,JawaTengahtempatparayesuit yang telah pensiun danmenghabiskanmasatuanya.Merekabertugasuntukmendoa-kan Serikat Yesus, para anggotanya yang masih berkarya,berdoauntukGereja,danuntukse-luruhkepentingandunia.

AdimembayangkanCahyomudamewawan-caraiBruderTirta.Iamencobamendengarkanpembicaraanmerekaberdua.Cahyodenganga-yanyayangkhas.TapidihadapanBruderTirtasepertinya Cahyo telah berhasil menyesuaikan dirinya.TidakbisasepertiCahyoketikaberha-dapan dengan mahasiswanya. Adi mencobamenangkap pertanyaan Cahyo. Dan jawaban-jawabanBruderTirta.Suaranyahampir tidakterdengar,halusdanlirih.

Cahyomulaimemancingdenganbertanya,”Brudermasih ingat kapan pertama kali ber-temudenganRamavanLith?”

LirihsekaliBruderTirtamenjawab,”Wah,sudahlamasekali.WaktuitusayabelumlulusSRdiBoro.SayadiajakBapakjalankakidaridesaSemagungkeMuntilan.Bersamadenganbeberapa tetangga, kami jalan berombongan. Habis ngasarkamiberangkat.Jadiyasesudahkerjaditegalan.Lagipulamataharisudahtidakterlalu panas. Sebelum maghrib kami menyala-kanobordariblarak,daunkelapayangsudahkering,karenasudahmulaigelap.Tapisudahseparuh jalan. Hampir tengah malam kami sampaidiMuntilan.Inisudahbiasa.Jadi,be-

227

gitu sampai sudahadayangmbagekke. Kami disuruh tidur di kelas. Paginya dibangunkanlalu mandi pancuran di kali. Terus ndherek Misa dalam bahasa Latin. Baru sesudah ituadayangkepasarmencarigethukketela,dantempe benguk untuk sarapan. Minuman teh-nya diberi dari asrama. Pake ceret dari seng,dangelas-gelascangkirdariseng.Segerrasa-nya.Makangethukketeladanminumtehpa-nas.Walau sayamasihkecil, tapi saya ingat.Anak-anaknyaadasekitarlima.PakdanMboksayaada.Hampir20orangsemuanya.”

AdimembayangkanBruderTirtaberhentisejenak, mengambil nafas sebelum melanjut-kanceritanya.

”Sesudah Misa Suci, kami diajar agama,tadiitumendengarkanKitabSuciapa.SemuakanpakebasaLatin.Jadiyaboten teteh, nggak tahu.Jadi terusdiajarpakebasaJawa.Yangmengajar gonta-ganti. Kadang-kadang Ramavan Lith nyliranisendiri.Diasendirimengajarkami.Tapikebanyakanpakgurumuda.Diceri-taitentangGustiYesusyangberjalanmengun-jungi desa-desa, lalu membuat pangeram-er-am,menyembuhkanorangsakit.Danberceritatentang Kratoning Swarga memakai perumpa-maan tentang bijih sinapis, bijih sesawi, bijih kecil yang menjadi pohon besar. Banyak bu-rungyanghinggapdanbersarangdisana.Ya,kalaudirasa-rasakansamasepertisuasanadiSemagung,dekatSendangsono.”

228

Sambil memperhatikan gerak mulutnya, Cah yo senang mengamati mukanya. Wajahnya bersih. Bukan karena ia rajin merawat kulit. Bukan itu. Tapi lebih merupakan pancarandaridalam.Cahyomengira-ira,mungkinBru-der Tirtasumarta banyak mejalankan lakutapasejakmasamudanya.Pancaranmatanyamemberikanketeduhan.Gariskerut-kerutwa-jahnya tidak meninggalkan ketegangan urat-urat wajah sedikit pun. Lehernya jenjang se-pertinyalebihpanjangdariproporsibiasanya.Rambutnyayangmemutihdicukurtipis.

Cahyomengambiltempatdudukmenyam-ping.Taperekordernyaditaruhdimeja.Kadang-kadangCahyo jugamembuat catatan singkathal-hal penting. Ia memperhatikan caranyaberpakaian.Serba sederhana, seadanya.Bajubatiknyadarikainkatun.Warnanyasudahti-dakterang.Tentusudahratusankalibajuitudirendam dengan deterjen dalammesin cuci.Kancingnya ditutupkan sampai kancing bajupaling atas.

Ia beralih memperhatikan kedua tangan-nyayanglebihbanyakdikatupkan.Terkadangdiletakkandipangkuannya.Kadang-kadangdi-tangkupkankedadanyayangtipis.Atauterka-dang juga digunakan untukmengusap dagu-nya. Gerakannya serba pelan. Tidak tergesa.Sepelankecepatanbicaranya.Dannadasuara-nya juga.

Cahyomencobamenggalikisahhidupbru-derTirtasumarta.

229

”Bruder,apabolehsayamengetahuiriwa-yat bruder dari kecilnya sampai jadi BruderYesuit?”

”Nama saya Wagiman. Kelahiran Promasan. KarenadiPromasanbelumadasekolah,anakPromasan sekolahnya harus ke Boro. Ya saya jalan ke sana. Tapi hanya sampai kelas angka loro saja. Tiap hari ke Boro nrabas alas bersa-madengantigaatauempatorang.Dulubelumbanyakyangmausekolah.Jadiyakamisedikitsaja.Lainnyamemilihtinggaldirumahatauikutmaculdikebun.Menanamketela,ataujagung.Sawahnyahanyasetahunsekaliditanamipadi.Kalau musim penghujan, jika ke sekolah kami jalan kaki. Dulu jalannya belum seperti seka-rang. Sepeda dari Boro ke Sendangsono sajabelumada.RamasajakalaukeSendangsonojuga hanya berjalan kaki. Wah pokoknya masih serbajalan.”BruderTirtaberhenti,mengingat-ingat, lalu melanjutkan kisahnya.

”Habis sekolah ongko loro, saya nggak seko-lahlagi.Maculdirumah.Baruwaktutumbuhjadi pemuda lalu ada yangmengajak saya keMuntilan. Kami kan sering ndherek Mis danikutpelajaranagamadisana.TapisayabaptisditanahkelahiransayadiSendangsono.Ramamemberi nama baptis Matius. Dulu, zamanMbah Barnabas, Sendangsono sudah dipakaiun tuk membaptis. Waktu itu saya belum la-hir.Jumlahyangdibaptiskatanyasampai171orang.Merekadatangdaridesa-desatetangga.Makanya banyak sekali. Lalu Sendangsono

230

menjaditempatkumpuldansembahyang.Jadiorang terbiasa berdoa di Sendangsono. Tapikalau Minggu, juga tiap selapan hari kami ke Muntilan. Tapi waktu Sendangsono dibangungua, saya sudah bekerja di Muntilan. Waktumuda, saya disuruh kerja di Muntilan. Yangngajakbruder.KerjanyadiPastorandanmem-bantu untuk asrama. Saya ndak ingat siapaitu dulu yangmenawari jadi bruder. Tapi ituadaduabruderBelandayangmembantupararamadanikutmengajaragama,danmemberiobat-obatanuntukorangdidesa.TapisetelahadaklinikyaBrudertidaknambani lagi,” tutur BruderTirta.

Ceritanya masih panjang, namun Cahyo tekunmendengarkannya.

”Saya masuk jadi Bruder itu ya karenaditawari. Man, apa kamu tidak tertarik jadibruder?Lalusayatanya.SayahanyaSekolahRakyat ongko loro. Orang mau jadi suci se-pertiBrudertidakbutuhsekolahtinggi-tinggi.Asal mau membaktikan diri untuk KerajaanAllahdandekatdenganGusti.Gustimanjalma. Hidupsucijugamenjelmauntukbanyakorang.Lalumulaidiajar.Padahalsudahbekerja.Jadiseperti Matius, nama baptis saya. Mulai tu-gasbruderdisana,teruskeliling.Berkaryadimana-mana. Bersama dengan banyak orang.Untuk banyak orang. Seperti mata air itu terus melimpah-limpah. Ke mana-mana.... Orang itu kalau kumingsunjadimerasaserbabisa,hebatsegalanya. Mengagungkan diri sendiri. Paling

231

benar sendiri. Orang juga jadi merasa am-puh.Tidakmempan senjata.Kebal dan sakti.Menjadi serba tertutup. Tidak bersedia men-dengarkan.Hanyamaubicaradanterusberbi-cara.Merasamemilikipegangandanpandang-annyapalingbenar.Harusditerimaolehoranglain.Memaksa-maksakankehendak.Malahjadiaji-ajiuntukmencaripenghidupandengancaratak benar. Lha ini keblinger. Orang yang salah jalan,”paparBruderTirta.Setelahberhentise-jenakdiamelanjutkankisahnya.

”Tidak mau mengabdi. Padahal ingsun Gustisudahmengatakan,Iyaikiingsun Aku.... Aku jalan, kebenaran, dan kehidupan.Orangitu kalau hanya berjalan, ya hanya berjalan terus. Lalu tidak tahu jalannyamenuntunkemana.Orang itukalaumencarikebenaranyahanya berpikir-pikir sendiri terus, tidak tahuapa itu kasunyatan.Dewaruciitujugadiwejang. Diberitahu.Diajar.Dandiaterbuka.Lha,ten-tangkehidupankanorangJawaitubilangurip mung mampir ngombe. Urip mung sa kedeping netra.Orangbagaikanmencariairkehidupan.Oranghanyaberkejardenganhidupketikama-tanyaterbuka.Sesudahitukemana?Lhaka-lau petengapatidakpeteng lelimengan.Menjadigelapgulita tanpa tujuan.PadahalAkucaha-ya dan kebangkitan. Wah, itu ngedap-edapi. Istimewa. Kalau diwejang tidakadahabis-ha-bisnya. Membuat orang terkesima. Dan meng-ajakmerenung.Bukanberpikir.Bukanberda-lih.Orangdiajakmenguraipengalamanhidup

232

pribadidihadapanYangEmpunyaHidup.Lalumenebah dada, menunduk kepala. Ini akuTuhan,hamba-Mumendengarkan.”

Cahyo mengangguk-anggukan kepala. Bru-derTirtamelanjutkanceritanyalagi.

”Lha, di Klepu saya tugas beberapa kali.Ada bapak, ibu guru, dan murid-muridnya.Orang-orangyangbersemangat...Laluadame-sinstensil.SayakembalikeSendangsono,ke-temuPakLiksaya,adiknyabapakyangmasihpunya cathetanselawatandalamtulisanJawa.Dia sudah tua. Cathetannya juga sudah tuasekali. Orang-orang kan punya cathetan hasil menulissendiri.MemakaiaksaraJawa.Merekaitu tidak bisamembaca aksara Latin. Lha, diKlepu lalu diterjamahkan. Ini dari pelajaranzamanRamavanLith.Makaditulissepertidisampul. Nanti saya tunjukkan....”

Beberapa saat kemudian Bruder Tirtamintaizinuntukmengambilkansebuahbukunyanyian.

”Dulu, kami senang melakukan selawatan. Ketika tugas di Gereja Klepu, di sana punyamesin stensil. Jadi kami bisa menggandakanbuku selawatan itu. Saya masih punya satu. Nanti saya tunjukkan.”

Iaberdirimaumasukkamarnya.Caraber-dirinya seringan tubuh kurusnya. Kesannyaringkih.Kendatipunusianyasudahdiatas80tahun, toh Bruder Tirta tidak menggunakanpenyanggasedikitpun.Sendaljepitnya,warnahijaudiseretpelan.Orangitumasukkedalam,

233

lalukeluarlagisudahmembawasebuahbukutipis,disimpandalamsebuahkantongplastik.

Bruder Tirta menimang buku itu. Sesaatkemudian, iamemperlihatkanbuku tipisber-sampulhijaumudayangdihasilkannya.Sebuahbukustensilanditulisdenganmesinketikbi-asa. Sampulnya bertuliskan ”Selawat Katolik Tilaranpipun Swargi Rama van Lith. Dicetak 1966.”

Cahyomenerima buku itu dengan keduatangannya. Ia mencoba mencermati lembardemilembarbukutipisitu.

Bruder Tirta yang mulai membukukanSelawat Katolik dalam huruf Latin dan men-jadikannya barang cetakan. Sebelumnya ha-nyacatatanpribadihasiltulisantangan.Bukubabonnya sudah tak dapat lagi dilacak. Tapibeberapa orang di Semagungmasihmenyim-pantulisannyasendiri.TeksselawatKatolikitumenariksekalisejarahnya.Karenaorangdulubelum banyak yang mengenal aksara Latin, teks-teks lama ituditulisdalamaksaraJawa.Masing-masingmenyalinuntukdirinyasendiri.Dari teks-teks tulisan tangan sendiri itu,me-rekamampumenghafalkannyadiluarkepala.

Tidak mengherankan, kendati pendaras-an selawat itu sudah lewat tengah malam,ta pi mereka masih menyanyikannya keras-keras. Kata-kata dan nadanya mereka hafalluar kepala. Suasananya gayeng,hangat,danpenuh rasa kekeluargaan. Acara selawatanuntuk macam-macam kepentingan. Sunatan,

234

doaorangmeninggal,atauselapanankelahir-an bayi. Tapi isinya untuk pengajaran agama. Kisah babad suci, sejarah keselamatanAllah.Dari Perjanjian Lama. Hafalan isi kitab yang dilagukan itumenyebar kemana-mana. Parapelaku pertama seperti Bruder Tirtasumartaakanmenempatkannyakembalipadasejarah-nyayangberasaldaridesadekatSendangsono.Bagiandarihidupmenggerejamereka.

”Sekarang, katanya Selawatan Katolik itu masihhidup.Dankemana-mana.Sayasudahtua. Tidak kuat lagi. Saya dengarmalahme-nyebarkeGanjuran,Wonogiri,danSomohitan.Wah,hebat.Hebat!”BruderTirtasumartame-nga gumi penyebarannya. Bukan mengagung-kandirinyayangmemulaimembuatSelawatanKatolikdikenalluas.Bukanitu.Bukankarya-nya.Tapipenyebaranaktivitasitu.Itulahhidupmenggereja.

BruderTirtasedikitbersandardikursinya.Kedua tangannya diletakkan di lengan kursi,punggungnya disandarkan. ”Cerita apa lagi,Mas?”tanyaBruderTirta.

”Cukup,Bruder.Untuksementaracukup.Sudahbanyakini,Bruder,”kataCahyopuas.

CahyomemandangiBruderTirta.Sekarangagakkebawah.CelanayangdikenakanBruderTirta mengerucut di bawah. Cahyo bertanya-tanya, entah orang ini menyimpan misteri apa. Mengamati di kakinya, Bruder Tirta menge-nakan sandal jepit yang dicengkeram denganjari-jari kakinya. Seolah tak mau melepaskan

235

sandalitu.Dulukaki-kakiBruderTirtaberjalankemanasaja,digunakanuntukmenyanggatu-buhnyasaatapasaja.Saatkerjamencangkul,mencuci,ataumemasak.Mengajar.Mengawasipembangunan. Kaki-kaki yang ramping tapi berisi. Kaki-kaki ramping itu kini lebih ba nyak berhenti, jarinya mencengkeram alas kaki.Bu kan lagi saatnya untuk banyak bergerak, melainkan berdiam diri. Ketika langkah kakimakinberkurang,danmulailebihbanyakber-diam, jari-jari kakinya seperti maumenceng-keram... Hati pemiliknya makin bergerak ke dalam.Menjadi hati yang semakin haus,me-rindukanTuhan.....

Laksana rusa mendambakan air jiwaku merindukan Dikau Tuhan. Aku merindukan-Mu ya Tuhan Allahku yang hidup. Kapankah aku boleh memandang wajah-Mu. Kapan giliranku Tuhan, bertemu muka dengan muka dengan-Mu Tuhan. Aku telah merindukannya Hatiku siap sedia ya Allah Hatiku siap sedia

*****

236

Sepuluh:

ZIarah MaKaM

DidalammobilangkutanumumwarnahijaumudajurusanTemanggung–Kandangan,Adi dan Wening duduk bersebelahan. Di se-berangnya, duduk seorang ibu setengahbayamenyandingkeranjangbambubesaryangsu-dahkosong.Hanyaadaselendangyangdilipatsetengahrapi,ditumpukitasplastikhitamen-tahapaisinya.Dagangannyasudahlaku,dansekarang mau pulang ke rumahnya.

”Habisdaripasar,Bu?”sapaAdiramah.”Iya, Mas. Wis payu daganganku. Hanya

bawa boncis kok,” jawab si ibu sambil terse-nyum.Iatidaktahusiapalaki-lakimudayangbertanya itu. ”IniMas danMbaknya,mau kemana? Pagi-pagi kok sudah ambil jurusanKandangan?”ibuitubalikbertanya.

”MaukeRawaseneng,Bu,”jawabAdi.

237

”Oh, pertapaan. Kebetulan, kita satu ju-rusan.Ya,nantisehabissayaturundipertiga-andesa,kalianmasihterussedikitlagisampaidigerbangnyapertapaan,”tuturibuituseolahingin memberitahu.

”Nggih, Bu. Matur nuwun,” kata Wening meng imbangi keramahannya.

Pertapaan Santa Maria, Rawaseneng, Te-manggung,ternyatatidakasingbagipendudukdisekitarnya.Inibisadipahami.Karenacukupbanyakwargadesayangbekerjadiperkebunankopi ataupun di peternakan sapi perah yangdikelola oleh pertapaan. Apalagi di sana jugaada koperasi simpan pinjam untuk keluargakaryawan dan masyarakat desa Kandangan.Dengan cara begitu, pertapaan menjadi satupusatperekonomianyangmenopangkehidupansebagianwargamasyarakatdesaKandangan.

BagiAdi,halseperti itumengingatkanki-sah Santo Benediktus pada abad VI di Mon-tecassino,Italia.Bukanpertapaanyangmem-pekerjakan petani. Tetapi para petani itulah yang datang.Mereka petani anggur yangme-nyetorkan hasil pertaniannya ke biara. Di sana mereka membuat persatuan petani anggur, ko perasi petani anggur. Mereka menyuplai ke butuhan luar, ke berbagai wilayah karena hasilnya yang berlimpah-limpah. Pengaturan bersama itu yang menjamin keberlangsungan hidupmereka,parapetaniangguritu.Bahkanmereka telah menjadi warga dan masyarakatyang makmur. Mereka punya kekuatan daya

238

tawar ke luar yang kuat. Mereka memang kuat. ParapetanianggurdiMontecassinoinilahyangmenjadiembriobagigerakanmasyarakatsipil,civil society,padamasaitu.

Sebagian besar masyarakat Kandanganmemanghidupdarihasilbertanidanberkebun.Selain kebun pinus yang dikelola oleh DinasPerhutani, hamparan tanah yang menuju ke Kandangandimanfaatkanuntukberbagaijenissayuran. Selain itu, tembakau juga menjadisalahsatutanamankomoditasbernilaiekono-mis tinggi.Masyarakatdesadi sekitardaerahitu juga memelihara ternak sebagai raja kaya, hartamilikyangmenjaditabungan.Setiapka-lihewanpeliharaantersebutdiperjual-belikanatau ditukar tambahkan sesuai dengan ke-butuhan. Tergantung pada situasi keluargajika sedang membutuhkan uang. Dalam per-jalanandi lingkunganalampertanian itu,Adidan Wening menikmati pemandangan seki-tar. Pepohonan pinus, berseberangan denganladangsayuran,tembakauataurumputuntukternak.Suasanaalamsepertiinijarangdirasa-kandalamkehidupansehari-haridiYogyakartayang semakin pengap.

PerhitunganAdidanWeningcukupakurat.Belumjam09.00merekasudahsampaidiper-tapaan.Sesuaidenganrencana,keduanyabisamengikuti ibadat doa para rahib jam 09.00.Merekamasihmerencanakannyyauntukturutsertadalamibadatsiangtengahharijam12.00.Kemudianibadatsorejam15.00.Weningyang

239

mengusulkan untuk bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.Diamenemukan jadwalnyadariinternetyangdibacanya.

KendatiWeningdanAdibukantipeorangyanggetoldenganacara-acararohani,merekaberdua telahbersepakatuntukkunjungan inimausungguh-sungguhmenikmatidanmasukdalam suasana di pertapaan. Tidak ada dis-kusi, atau gelak ketawa. Kesepakatan mereka adabeberapahal. Pertama,mengikuti kegiat-an ibadatdoa jam09.00, jam12.00,dan jam15.00.Merekamelewatkanyangjam03.00danjam 21.00 karena memang tidak menginap.Kedua, sejauh mungkin mendengarkan rahibkalauadayangmaumenyambutdanberceri-ta.Ketiga,menikmatisuasanadanlingkungantanpakomentardananalisa.

Wening dan Adi baru saja meninggal-kan kapel. Alunan irama doa yang dinyanyi-kan gemanya masih berkesan tatkala me reka berdua berjalan menuju danau. Wening ber-senandungmenirukannada-nadanya.Nanana-nananaaaa.... Adi tak menyahut. Dia hanyamenunduk, menahan diri tidak berkomentaratau menanggapi. Mereka terus berjalan menu-ju danau. Belum lama Frater Bavomenjelas-kannyadisampingkapel.

Frater Bavo yang bertanggung jawab untuk mengurus tamu biara menemui mereka setelah selesaiibadat.WeningdanAdimemberikanke-teranganrencanakunjungannya.Merekatidakakanmenginap,mereka tidakakan rekoleksi.

240

Dengandemikian,merekatidakmembutuhkanfasilitas dari pertapaan. ”Tujuan utama kamimengunjungimakamRamaSatimandanRamaPuspo. Semacam napak tilas begitu, Rama,” kataAdimengungkapkantujuannya.

”Oh, baik. Boleh saja nanti ke makam yang adadisebelahatasitu.Hanyaperludiperhati-kanadabagian-bagiantertentuyangmemangtidakterbukauntukparatamudariluar,”Fra-terBavomenanggapi.Kemudiandiamenjelas-kan sebaiknya rute-rute mana saja yang bisa didatangi. Termasuk kalau menuju kompleksmakan jalannya lewat mana.

Air yang mengalir ke arah pertapaan me-mangditampungdidanau.Duluadaturbintapitidakberhasilmenjadisumberlistrik.Pipa-pipaairnyaadayangmengarahkekandangsapidiatas.Memangadatigakomplekskandangsapi.Bagiandepankapeluntukkelompok sapi be-ranakdanmenyusui.Bagiandalamkompleksbiara untuk kelompok sapi paling produktif.Dan bagian atas untuk kelompok sapi-sapi muda yang belum produksi. Pengelompokandemikianmemudahkan perawatan dan lebih-lebih pengambilan susunya.

Tanaman sekitar danau hanya jenis pa-kis pohon berspora dan lumut. Di sekeliling-nyamenjulang tinggi pohon-pohonpinusdandamar.Kopidanrumputtidakadadiwilayahitu. Pakis dan lumut sekitar danau memberikesandanauyangsudahtua.Bukantanamanbudidaya,hanyatanamanbentuksederhana,

241

berbiakdenganspora.Bisamenghasilkanba-nyak danmenyebar kemana-mana. Tapi ke-luardariwilayahdanau,jelasterasatanamanbudidayanya.Sebagianbesarkopidanrumputmakanan ternak.

”Agak ngeri juga suasana sekitar danauini,”celetukWeningsetelahbeberapasaatadadi situ. ”Tanamannya hampir begini semua,”lanjutnya sambil menunjuk salah satu pakis besar.”Kitapindahkesapi-sapiyuk,”iameng-ajakAdipindah.

”Sudah selesai mengambil foto-fotonya?”tanya Adi. ”Bekas turbinnya itu sudah diam-bil?”

”Tolongdehambilkan,”kataWeningsambilmengulurkan kameranya ke Adi. ”Tempatnyaagaksulitdanmencariposisiuntukmendapatangle yang baik agak susah,” kilahnya kemu-dian.

Adi menerima kamera dan mencoba me-motret turbin yang terbengkelai.

Danau yang ditinggalkan itu dikitari po-hon-pohon lurus di lingkaran luarnya. Pohondamardanpinus,keduanyamenjulangtinggi.Hal itu ternyata malah memperkuat tanah-ta-nahketinggianyangadadi sekitardanau.Dibawah naungan ketinggian pohon-pohon itu, berumpun-rumpunjenispakisdanlumutmen-jagakehijauansekitardanau.Capung-capungrampingberekorseperti jarumbeterbangandiantara tetumbuhan itu. Laba-laba juga mem-bangunsarangnyadibagiantunasbesaryang

242

masihmelingkar-lingkarbakaldaunpakis.Se-sekalikepakburungterdengarmemecahkesu-nyian di seputar danau,melesat terbangme-ninggalkan dahan. Seperti halnya air danauyang menyebar tanpa menimbulkan gemuruh suaraair yangmembual, tapimemberihidupdan kesegaran pada tempat-tempat yang di-aliri.

Dikandangsapikelompokmuda,Weningdan Adi melihat-lihat cukup lama. Merekamengeja satu per satu nama-nama sapi itu. Wilmina,Yohana,tapiadajugaSukridanSakti.Merekasetiapkalisalingmenunjukpadapapannamasapi-sapi itusambilsenyum.Tidakadakatadiantaramereka.Hampirsemuasapidikomplekskandangpalingatasitumerekabacanamanya.Salingditunjukkansatusama lain.Ituyangmerekalakukanberdua.

Duatigapohondamarmenjulangdikom-pleks makam. Daunnya yang berbentuk oval dan berwarna kekuningan atau telah keringmenjadi coklat beberapa terserak di sekitarnisan-nisan itu. Nisan-nisan sederhana. Se-buahsalibdarisemenbercatputihmenandainamatempatmasing-masingrahib.Didepan-nyatanahyangdibatasidengansemenberukur-anantara50X100centimeter.Bagiandepan-nyanamamasing-masingyangbersemayamdisitu. Adi menemukan dua nama yang dicari.Rama Fransiskus Xaverius Satiman. Sambil memegangi salibnya, Adi menjelaskan kepa-daWeningdengankalimatsingkat, ”IniRama

243

Yesuitpribumiyangpertama.Kemudianmen-jadirahibsampaimeninggalnyadisini.”Itusa-ja keterangannya.

Selebihnyasunyi.Adimengusapsalibpa-da nisan itu berulang-ulang. Adi danWeningmenundukkankepala.Entahapayangdidoa-kan.Weningberingsut lebihdulu,meninggal-kannisanRamaSatiman.BerpindahdidepannisanRamaPuspolaluberlututdidepannisanitu.WeningmembacaketeranganyangtertulisdinisanRamaPuspo.TheodorusPoespasoeparta,Lahir: 01 Juli 1900, Tahbisan: .... Meninggal: ....Tulisannyasudahtakbisaterbaca.

Napak tilas ke Pertapaan Rawaseneng selesai. Adi danWening baru saja keluar ka-pelmengikuti ibadat sore.Pukul15.30udaraRawaseneng tidak begitu panas. Angin seper-ti biasa, sejuk. Mereka meninggalkan gapura Pertapaan Santa Maria, menyusur jalan menu-judesadidepanpertapaan.Merekamasihme-lintasibeberapabangunan.AdagerejaParoki.Ada susteran Putri-putri St. Dominikus, adasekolah dasar, ada bangunan poliklinik. Adasatu bangunan serbaguna.

Beberapaanakberlariandihalamanseko-lah. Ada lima atau enam yang sepertinya te-ngah bermain kasti. Satu regu bermain, satu regu berjaga. Dengan satu pemukul bola tenis. Mereka berlarian sambil berteriakan memberi kodeantarteman.Dikejauhanterlihatduaba-pak beriringan membawa seikat rumput hijau diataskepalanya.Tidakmenujukepertapaan.

244

Rumput untuk raja kaya-nya sendiri barangkali,pikirAdi.SetelahjamkerjadiPertapaan,orang-orang itu masih bekerja untuk ternaknya sendiri.Bagaiamanakeadaanhidupmereka?

Di benak Adi terlintas Sejarah PertapaanMontecassino yang pernah diperoleh dari do-senSejarahGerejadiEropa.Untuk lingkung-anhidupdisini,PertapaanSantaMariaRawa-senengtelahmenjadisebuahkomunitashiduptersendiri. Tersembunyi. Para rahib melaku-kan Opus Dei. Ikut serta dalam karya Allah.Hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhanhiduppararahib.Cukupuntukikutmenopangkehidupan warga desa. Kerja para rahib danwarga desa juga terusmenerusmengirimkansejumlah hasilnya ke mana-mana. Susu, keju, kastengeldankopi.DariPertapaanSantaMariaRawasenengjugaterpancaralunandangelom-bangdoa.Untuk siapa saja yangmembutuh-kannya.

Di puncak gunung Tuhan Ia menyediakan perjamuanUndangannya sampai ke lembah-lembahDengarkanlah derap lincah suara kaki pembawa beritaDi puncak gunung Tuhan Ia menyediakan perjamuanUndangannya sampai ke lembah-lembah

Bergegaslah BergegaslahBersoleklah

245

BersoleklahSambutlah Sang Mempelai di perjamuan

Di puncak gunung-Nya Tuhan menyediakan perjamuan

*****

246

Sebelas:

antara MenDut – MuntIlan

”Pen,inikubawakankastengeldariTrap-pist Cookies,” kata Wening sambil mengulurkan satu kaleng plastik kastengel berukuran 1 kilo-gram.Kastengel itu tidakdibungkusapa-apa,diambilnyadaritaskuliah.

”Terima kasih, Ning. Pasti enak seperti yang kaupromosikan lewat SMS-mu itu,” Pepen menerimasambiltersenyum.”Apakabar,nih?”sapaPepenkemudian.

”Kabarbaik,Pen.IniMasAdiyangmeng-ajak.Dianyamperinakudarikampuslangsungke mari.”

”Jadibarupulangkuliah,nih?Wahkehor-matandong,”sahutPepen.

”Iya,” jawab Wening. Adi berdiri agak menyamping seolah me-

nikmatipercakapanmerekaberdua.

247

”Awas ya jangan kasih komentar Naomi Champwell ya,” kata Pepen sambil melirik ke arahAdi,seakanmengingatkanejekannyayangpernahdikirimlewatSMS.

Adi hampir lupa karena memang sudahagak lama.

”Idih,jahatnya.Memang,diaseringnggakmenimbang rasa.Saya jadi cemburuan,”kataWeningsambilmelirikkeAdi.

”Iya tuh, Ning, cowokmu,” seloroh PepensepertimengadupadaWening.

”Iyadeh,sayanggaknyebut,”kataAdisam-bilmengulurkantanganpadaPepen.

Pertemuan dengan Pepenmemang sudahdirencanakanWening saat membeli oleh-olehkastengel produksi Pertapaan Rawaseneng.Tiga kaleng kastengel yang dibeliWening su-dahdibagi,satuuntukmamanya,satuuntukPepen, dan satu lagi untuk dirinya sendiri.”Kamubolehmencicipipadakunjunganakhirminggu,” kata Wening pada Adi saat merekamasihditokoPertapaanRawaseneng.

SambildudukdiruangtamutempatkostPepen,Weningmulaiberceritatentanghal-halyangditemuinyadiRawasenengbersamaAdi.

”Wah, tukang-tukang roti yang membuat kastengel ini semuanya para rahib. Semuanya buatan laki-laki. Jadi pasti juga bau tanganmereka,” kata Wening setengah berkelakar. ”RasanyajadiserbaRawaseneng.Kejunyajugasangat menggigit,” Wening menambahkan. ”PernahkeRawaseneng,Pen?”tanyaWening.

248

”Belum,” kata Pepen sambil menggeleng. ”Saya antar, yuk. Saya mau kok ke sana

lagi,” kata Wening. ”Semuanya enak. Alamnya, tanaman kopinya, danaunya, sapi-sapinya,orang-orangnya. Tapi lebih-lebih ya doanya.Semuanya serba dinyanyikan. Jadi kayak dimana gitu...,” Wening seperti kehabisan kata untuk menjelaskan.

”KalaubagiMasAdiacarakeRawasenengitu seperti napak tilas, mengikuti jejak per-jalananduaorangYesuityangdimakamkandisana.Bagikujadisepertiwisatarohani,”tuturWening seperti menjelaskan kunjungan me-reka ke Rawaseneng. ”Kami ke makam Rama... Siapa,Mas?”tanyaWeningpadaAdi.

”RamaSatimandanRamaPuspo,” jawabAdisingkat.

”Iya kami ke makam Rama Satiman danRamaPuspodisana.Tapibiarmakam,rasanyasama sekali tidakmenakutkan. Padahal tem-patnyasepisekali.Danpepohonannyarindang.Lagipulapersisdipuncakbukit.Jadimemangindahbetul.”

”Wah seperti makam orang-orang penting darikerajaanmana.Merekakanbiasanyadi-makamkandipuncakbukit,”komentarPepen.

”Justru karena mereka pemilik Kerajaan Surga,makakanmenjadiwisatarohani.Apalagi3 kali kami ikut doa ibadat para rahib,men-jadi sungguh-sungguh merasakan bagaimanaitu masuk suasana millieu divine,” kata Wening menambahkan. ”Sebelumnya, kami berjanji,

249

selama di Rawaseneng pokoknya kitamende-ngarkan. Sama sekali tidak boleh berdiskusiatauberkomentartentangapa-apayangadadisana.Pokoknyamengalamidanmerasakan.”

Weningberceritatentangbanyakhalyangsemua dikerjakan para rahib laki-laki. Pepensepertinya menahan untuk tidak bereaksimendengarWeningbercerita.DiakagumpadaWening yang bisa membuat ceritanyamenja-disepertipunyagambarvisual.Dannadanyaterkesan bahwa Wening banyak menaruh keka-gumanmelihatsemuahaldikerjakanolehke-lompoklelaki.Keluardarikesanhirarkiskaummaskulin di lingkunganGereja.Weningmen-ceritakanhal-haltersebut.Mencuci,memasak,membuat roti, berkebun,memerah susu,danbanyakkegiatanlainsemuaditanganiparara-hiblelaki,danparakaryawanpembantunya.

Pepen kemudian menyahut. ”Wah, kalausaya malah mengalami persis kebalikannya. Ngurusiorang-orangatauanakcucudarialum-niMendut,jugaparadaraMendutitu.Merekabanyak sekali bercerita, dan sungguh, sema-ngatMendutmasihtetapbernyala-nyaladalampribadidara-daraMendutitu.Kendatimerekasudah sepuh-sepuh. Mereka mewariskan ki-sah-kisahnya serta membentuk ikatan persau-daraanbersamaparaanakcucunya.Pokoknya,perjumpaandengandinastiinisangatmemper-kayahidupku!”simpulPepenakhirnya.

”Kebetulan hari-hari ini, bagian skripsiku tengahmendalami ’kartuposcinta’darisejoli

250

seorangperawatRumahSakiteksdaraMendutdan pacarnya yang lulusan Muntilan. Sayabener-bener kagum dan menikmati ekspresi-nya.”lanjutPepenyangberceritatentangskrip-sidanpengalamannya.”Kartupositukudapatdari hasil perburuanku selama mengasisteniPak Cahyo. Jadi biarpun sayamendapat capmatahari Mendut di kulit, nih!” Pepen mem-perlihatkankulithitamnyapadaWening,sam-bil mengulurkan lengannya, ”saya puas juga. Untung ada dinastiMendut yangmenyimpansurat-menyurat bapak ibu mereka. Tak ambilin duluya,nantisekaliantakbacain....”

Yth W.J.P. Sim

Kantor G. Madoer, Bantam Selatan

20 Desember 045

Soerat telah koeterima pada hari pestanja Iboe kita. Dari sebab pekerdjaan jang teroes- meneroes ini, maka terlaloe kasip djawaban sekali ini. Di dalamkoe telah teratoer apa sadja jang hendak koetoelis di ini kartoe, akan tetapi, alangkah sajangnja, akoe tak mempoenjai per-kataan jang sepatoetnja. Barang kali ada ber-goena sekali akoe mempeladjari bahasa ini sebaik-baiknja, soepaja dapat mengeloearkan semoea jang terkandoeng di dalamkoe.

5 04yangdimaksudadalahangka tahunJepangyangberasaldaridinastimitologiKaisarJinmu(660SM)Jaditahun2004berarti tahun 1944 Masehi.

251

Tak mengherankan djika harapanmoe ham-pir-hampir lari. Ingatkah saudarakoe, kalaoe teroes ada orang jang bersembahjang untoek-moe? Ingatkah saoedarakoe perkataan peng-habisan dari Pater Schouten? Ingatkah saoe-darakoe waktoe menoelis: Altius! Fortius!!? Tak menghe rankan lagi, orang megeloeh. Akan te-tapi setelah mengeloeh apa mustinja, manoesia menye rahkan segala kedjadian dan kebatinan kepada Jang Maha Esa. Sedikit poen tak kan berobah penghidoepan kita djika tidak dari Dia. Akan hidoep lagi segala pengharapan, setelah kita terserah kepada-Nja.

Saoedarakoe, pertjajakah kamoe hal ini? Ma rilah kita bersama mendoa boeatmoe dan boeatkoe. Saoedaramoe tak merasa lelah ber-sembahjang oentoekmoe, perjalanan mana jang baik dilakoekan.

Selamat Hari Natal, 25 Desember 04*.

Ito,

F. Soem – R.Sakit Oemoem Moentilan.

”Coba, gimana pendapat kalian setelahmendengarisikartuposcintasepertiitu?”pan-cingPepen.

”Menarik sekali, Pen,” jawab Wening. ”Boleh lihatkartuposnya?”pintanyakemudiansambilpindahtempatdudukmendekatiPepen.

”Ini dia, mata visualnya, mulai beraksi,”komentarAditerhadapaksiWening.”Diananti

252

punyamaunya,Pen,”AdimemberitahumaksudWeningdibalikpermintaannyauntukmelihatkartu pos itu.

”UdahPen,dieminsajadia.Siriktuh,sesa-ma perempuan mengagumi ekspresi perem-puan zaman dara Mendut. Dia takut barangkali, imageyangdibangunnyatentanglulusanMuntilan nanti terbongkar, ha..ha...” candaWeningsekaligusmenyerangAdisecarahalus.

”Jelas sekali, ungkapan dalam kartu inijelas memperlihatkan. Ngapain ngomong alti-us, fortius kalau nyatanya lenje-lenje?” Pepenmeng ungkapkan bukti yang memperlihatkan bagaimana lulusan Muntilan ternyata beradadibawahangindihadapanlulusanMendut.

”Pen, nanti kalau kami buat e-history, bo-lehdongpinjamkartuposiniuntukdi-scan...” bujuk Wening.

”Nah, sudah terbukti kan Pen apa yangkubilang.Maunyasudahmulaiterungkap,”ko-mentarAdibercanda.

”Ya, nggak apa-apa kan. Kalau ternyata MasAdinggakmaujadipartnerpembuatane-history ini, nanti kita saja Pen yang kerja sama,” godaWening.

”Eit,eit,eit,...,”tukasAdi.Iahampirmatikutusendiri.

”Apaansihini,kokmalahjadinggakkeru-an.Belumsayamendengarkomentar tentangisidanpenuliskartucinta,kaliansudahributsendiri.Sayanggaktahuapaitue-history,danapa kepentingannya dengan kartu cinta ini.

253

Saya juga nggak paham apa rencana kaliantentang e-history.” kata Pepen berterus terang.

”Nah, itu Mas, siapa yang mau menjelaskan tentang e-historyinipadaPepen?”kataWeningmemberikesempatanpadaAdi.

Adi diam karena memang sudah merasakalah posisi. Lagipula ekspresi penulis kartu cinta yang eksMendut sedemikian kuat pen-garuhnyakepadapacarnyayangeksMuntilan.Adi benar-benar kalah posisi. Dia mengulur-kankeduatangannyayangterbukamengarahke Wening sambil sedikit tersenyum. Weningmenanggapinya dengan mengangguk, sambiltersenyumkeciljuga.

Melihat interaksi antara Wening dan Adisemacamitu,Pepenberkomentar”Gila,nihka-lianberdua.Hebatbangetmodeldanisikomu-nikasinya.”

”Iyadong,kalaunggakgitupercumakuliahditeknikinformatika,”sahutAdi.”SayabanyakdiajardandiberiideolehWening.Termasuke-historyyangtadidisebut,”Adimenjelaskanten-tangperandankualitasWening. Iakemudianmenjelaskanyangdimaksuddengane-history. Sementara Wening memandangi dan mem-bacaulangisikartucintaitudenganekspresikagum.

Sebuahkartuposcintadengantulisanta-nganbertintahitam.Goresannyayanglembutsekaligus tegas dengan alunan tebal tipisnya.Denganbentukhurufnyayangjelasdibedakansatudemisatu terangkaidalamkata.Wening

254

membayangkankartucintaitutampildilayarmonitor. Orang menikmati keindahan tulisanitu.Membacadanmencernakalimatdemikali-matdengangayabahasanyayangtempodulu.Dan isinya yang mencerminkan banyak hal,menampilkan banyak segi. Menghadirkan se-orang pribadi seutuhnya. Seseorang yang te-lahmenggoreskan isi hati dan keyakinannya.Wening merasa peninggalan kartu cinta itumampumenghidupkanjiwaparapenghuninya,dara-daraMendut.SejarahdaraMendutyangmenghadirkan diri dan meniupkan sesuatupadadiripembacanyapadazaman ini.Walauhanya lewat layar monitor sebuah komputer. Sebagaimana Wening merasakannya. Ia masih memegangikartucintaitu.Altius, melayanglah pada ketinggian, anakku. Fortius, jadilah pri-badiyangkokoh,sayang.Weningseakanmen-dengarkanbisikanitu.

ZamanF.SoemdanWJPSim,taklagise-perti zamanawalMendutdanMuntilan.Kalaitu pakaian sehari-hari siswi Mendut masihserbaberkaindankebaya.Demikianpula, je-jaka Muntilan serba ikat kepala dan surjan.PerawatF.Soemtelahmelewatizamanitu.Diatidak canggung dan terbiasa dinas di RumahSakitmengenakan rokputihdengan topi kapputih sebagai perawat. Sebelumnya, di masasekolahpundiatelahterbiasadenganrokyangberploi atau berenda. Potongannya di bawahlututdansedikitmengembang.Rambutnyadikepangdua,dilewatkanbahutampakdidepan.

255

Menguraidiatasdada. Itutandagadisbelumpunyapacar.Rambutyangmengundangbela-ian.Jadikedepan,disisikiridankanan.BegitumenjalinhubungandenganWJPSim,rambutF. Soem pindah disibak ke belakang. Janganpandangi lagi rambutku, aku sudah punyatam batan hati. Seakan berkata begitu. Apalagi sekarangrambutF.Soemdipotongpendek.Di-berikapputihdandijepetkearahbelakang.

HubunganF.SoemdanWJPSimawalnyaseperti tradisi sebelumnya, jejaka MuntilanbertandangkeMendut.SejakzamanRamavanLithtelahdimulaikebiasaanitu.Bedanya,me-rekatidakberombonganjalankaki.Adafasili-tassepedainventarisdariMuntilan.Jumlahnyahanyabeberapa.Jadigiliranselapanhariseka-li.Limaminggusekaliadakesempatanmeng-ayuhsepedakeMendut.Bukanuntuknontoni. Bukan lagi zamannyanontoni. Acara dikemasdenganpertemuankelompokdiskusi.Denganbahan apa saja. Sebuah bingkai kesempatan bersama melatih jago-jago dalam berkomuni-kasi.Bukankahmerekacalon-calonguru.Syu-kur-syukur komunikasi berlanjut, bersambung sampai membentuk keluarga.

Surat menjadi perpanjangan perjumpaanyang hanya selapan hari sekali. Perjumpaan dalamdiskusiserbasantun.Santundalamba-hasa.Santundalamisi.Santundalammenyam-paikan. Santun pula di dalam surat. Isinya,tak sempat berpanjang kata mengumbar rasa. Tetapsajaadakecanggungan.Terlalubanyak

256

isi yangmauditumpahkan, bukanbasa-basi.Sampai-sampai tak mampu mengungkapkan. Altius. Fortius. Keduanya adalah kata kunci.Capailahcita-cita lebih tinggi. Jadilahpribadiyangkokohdanberkarakter.Seriusmemang.Apalagiitudiucapkanolehseorangyangsehari-hari berhadapan dengan mereka yang lemahdansakit.Ironissepertinya.WJP.Simyangbe-kerjadiperusahaanswasta,sebuahduniayangpenuh kompetisi dan prestasi, justru diingat-kan untuk altius dan fortius. Kata-kata yang dulupernahdiungkapkannyasendiri.

F.Soemtentutakakanmengucapkannyakepadapasienyangdilayaninya.Marikitaber-usahamaksimal,denganoptimismedanpeng-harapan.ItuyangdilakukanFSoemsaatmen-dampingi para pasien yang dirawat di rumahsakititu.Bukandengankata-kata.Perawatdandokter, berjuang maksimal. Keluarga pasien,harap-harapcemasselamamenunggui,kapananakku-bapakku-ibuku-saudaraku-dia sem-buh. Sementara pasien tergolek tak berdayakarenasakityangdideritanya.

F. Soem sebagai perawat, langsung mene-mani pasien. Altius. Fortius. ”Makannya su-dahhabis,Pak?Ayodihabiskan.Nanti,kalausudahmulai sembuh kanmakannya rasanyaenak kembali. Sekarang dimakan habis dulubiarpunrasanyabelumenak.Kalausudah,iniobatnyadiminumbiarcepatsehat,”begitukataF.Soemkepadapasienyangdilayani.Tapikepa-daWJPSim,F.Soemomonglangsung.Apalagi

257

kata-kataituduludatangdaridia.SuratWJPSimyangterakhir,nadanyakurangbergairah.Isinya lebih banyak keluhan.

”Sekaranginiperlukusampaikanapaada-nya. Altius,saudaraku.Fortius,saudaraku.”F.Soembukanberbicara kepada pasien. Iame-mompa semangat WJP Sim yang sepertinya kendur, dan cenderung mengeluh. Mungkindia jenuh dengan pekerjaannya. Barang kalidiakesepiankarenatakadayangdiajakbicara.Biarlah kupompa semangatnya. F. Soem bukan-nyamenyerukankepadaparaatlitolimpiadedigelanggangpertandingan, ”Altius, Fortius, danVictorius!!!” kemudian disambut sorak gegapgempitaparaatlityangsiapberlagadigelang-gang itu.Tidakkuasadiamelakukanhal itu.Yang setiap hari dihadapi adalah pribadi-pri-badiyangterbaringlemah,sakit,danmenung-gu kesembuhan.

Danini,WJPSimpribadiyangistimewabagiF. Soem. Di kejauhan sana ia sepertinya akan terkulai,makanya banyakmengeluh. Kendatidia adalah seorang pengelana. Dari seberanglautan WJP merantau mencari pendidikan diMuntilan. Dari Muntilan di pedalaman JawaTengah, dia berburu karir dan pekerjaan diBantam, satukotadiujungbagianbarat pu-lauJawa.Rupanyadiabelumsiapmengalamikesendirian.Hampirterkulaidia.Takadapilih-an lain. Altius. Fortius.Itulahyangdibisikkan.Bukan, bukan dibisikkan. F. Soem tidak ter-biasaberkomunikasidengancaraitu.Bahkan

258

belumpernahsamasekali.KomunikasidenganWJP Sim biasanya dilakukan dengan sangatsan tun. Dalam forum maupun lewat surat. Ekspresinya serba santun. Kendati dia orangistimewadihatiF.Soem.BahkansetiapkaliF.Soemselalumenyebutnama itudidalamdo-anya.ItulahungkapanhatiF.SoemdihadapanYangMahaTahu,Allahyangdekatdantiapkalidisapa F. Soem menjadi pribadi yang palingtahudambaanF.Soemtentangharidepannya.”Ya Allah, jagailah dia selalu tambatan hatiku. Hanya Engkau yang mampu melakukannya. Hanya Engkau yang Maha mengetahui isi ha-tiku. Kepada-Mu kuserahkan dambaan hatiku. Jagailah dia. Amin.”

Kadang-kadang F. Soem membayangkanperjalanan hidup bersama WJP Sim masihakan panjang. Itu harapannya. Masih harapan, belummerupakanrencana.F.SoemdanWJPSimbelumpernahsecaraeksplisitmembicara-kanharapanmasing-masing,untukdimatang-kanmenjadisebuahrencanabersama.Karenamasih merupakan harapan, F. Soem tak banyak memberitempatpadabayangan-bayanganyangtaknyata.F.Soemtelahterbiasauntuktidakterjebakdalamharapankosong,danberkhayal-khayal.Dialebihbanyakterbenamdalammen-dampingiparapasienyangdilayaninya.Makabersurat pun lebih banyak tertunda. Ketikadoronganmenulissuratbegitubesar,yangter-simpan tak dapat sepenuhnya tertumpah. Yasudahapaadanya.Biarakubisamengerjakan

259

tugas lainnya. Begitu pikirnya. Benar, tenaga danpikiranF.Soemlebihbanyakterserappadamereka yang dilayaninya. Pasien-pasien yangmembutuhkankesembuhanitu.Apalagidoktertidakbanyak jumlahnya.Kesembuhanpasienlebihbanyaktergantungpadaperhatian,kete-litian,dankecekatanparaperawat.

Siang itu pekerjaan F. Soem sudah sele-sai. Tanggung jawabnya atas para pasien su-dahdiserahkankepadakelompokyangmeng-gantikannya.Diaberjalandisepanjangkoridorrumahsakitdenganlangkahkakinyayangber-irama, satu-satu. Ringan, dan riang. Hatinyaberdendang. Dia mengelus rambutnya yangdijepet ke belakang. Bukan hanya bertujuanuntuk merapikannya. Itulah cara sederhanamenghadirkanWJP Sim yang terlintas dalampikirannya. ”Ya Allah, jagailah dia.” Entah apa yangdikerjakandandipikirkanWJPSimdi seberang sana. F. Soem, WJP Sim kedua-nyatengahmulaimenempadiriuntukmenja-di seseorang.Mereka telah lepasdariMendutdan Muntilan yang telah mempersiapkannya.Sekarangmerekamenggemblengdiriditengahkehidupannyata.Kapansaatnyaakanmenjadisatu keluarga?Mereka berdua belum sempatmembicarakannya.

”DipinggirankompleksViharaMendutituadasebuahgapuradengantulisanBekas Kom-pleks Asrama Sekolah Misi Mendut.Gapuraitumengarahkejalan.DiseberangnyaadasebuahKapelMariaBundaSaptaDuka.”Pepenmen-

260

jelaskan kompleks Asrama Mendut yang diakunjungi. Kunjungan tersebut dilakukan se-bagai bagian dari riset untuk proyeknya PakCahyo. Pepen telah menyiasati penelitiannya bisamenjadiduabagian,untukPakCahyodanbahan skripsinya.

Pepenmenatapbangunankapelitu.BundaMaria Sapta Duka memang gelar yang sangat menyentuh. Bahkan gelar yang merangkum se-muabagianhidupBundaMaria.SaptaDuka,semua peristiwanya terdapat di dalam KitabInjil.Dukapertama,terkaitdengannubuatSi-meon. ”Dan jantungmu, akan tertusuk pedang oleh karena Anak ini....”Dukakedua,pengung-siankeMesir.Dukaketiga,DiayanghilangdiBaitAllahsaatziarahkeYerusalem.”Ibu, meng-apa engkau mencari-Ku. Tidakkah kalian tahu bahwa Aku mesti tinggal di rumah Bapa-Ku... Maria menyimpannya dalam hati.” Duka keem-patperjumpaandijalansalib.Kelima,dukadibawah kaki salib saat bersama Yohanes. Duka keenam, Pieta. Seorang Ibu yang berduka me-mangku jenazah anaknya dengan bilur-bilur luka di sekujur tubuh-Nya. Duka ketujuh, jena-zah Yesus dimakamkan. Bagi Maria, harinyamenjadi sangat sepi. Stabat Mater dolorosa.... Keteguhanbundayangberdukacita

Dara-daraMendutmemangbanyakmenim-badarisemangatMaria.Dikapeldipasanggam-bar Maria. Di ruang makan juga. Demikian pula di ruang tidur. Penyertaannya selalu dihadir-kanlewatfigurnyadalamgambar.Semogajuga

261

dirasakan dalam masing-masing hidup batinpara penghuninya.

Kompleks Mendut memang memberikankesanmendalambagiparapenghuninya.Pepenmenceritakanbagaimanadiaberhasilmenemuiseorangibuyangsudahagaklanjut,BuThreesnamanya, mampu mengingat berbagai tempat diKompleksMendut.BahkandapatdikatakanhampirseluruhkompleksMendut,diamampumengingatnya. Ingatan tersebut kemudian di-tuangkandalamsebuahpeta yangmenggam-barkan seluruh kompeks Mendut. Sementaratangannya menggoreskan tempat-tempat ter-tentudiataskertas,BuThreesmenyelinginyadenganbercerita.

”Dalam ruangan kelas-kelas ini dulu ka-mibelajarmacam-macam.Ketikakamitelahdikelasatas, jumlahkamiadaduabelas.Sebe-lumnyalebihbanyaklagi.Tapitiaptahunadayangmengundurkandiri.Macam-macamalas-annya. Ada yang ibunya meninggal sehinggabapaknya memanggilnya pulang. Dia mesti ngurusin adik-adiknya. Wah, kami menangismelepaskannya....Adayangseringsakit-sakitandiasrama,jadilama-lamadiatidakbetah.Adajuga yang, wah kasihan sekali,mau dinikah-kan. Maunya dia berontak tapi bagaimana....Kami juga masih remaja, nggak bisa apa-apa. Jadibagaimanagitu...Kamitetaptidakbilangkesuster....Mungkinsustertahudaribapak-nya.”BegituBuThreesbercerita.Lalutangan-nya bergerak lagi melanjutkan menggambar

262

petakompleksMendutsampaisemuanyaleng-kap. Bu Threes ingat satu demi satu tempatdan letaknyadimana.Sungguh ingatanyangkuat.Ingatanpadatempat-tempatyangmem-bentukhidupnya.Tempat-tempatperjumpaan.Ingatanyangdigambarkandalamdetil-detilbu-kan rekaan.

PepenmemperlihatkankepadaWeningdanAdi, serta menyusuri gambar peta kompleksMendutitu.Sambiltangannyamenunjukderet-anruangkelasdankebunnya.Dimanakamarmakan dan ruang tidurnya. Di mana ruangcucidanjemurannya.Gerejanya,kamar-kamarpara susternya. Seakan persis sebagaimana daraMendutyang telahmembawanyamema-sukikompleks itu lewatgambarpetayangdi-buatnya.

”Satubagianyangmenarikdaripetaituter-kaitdenganduabuahpohonkedondong.Lihatini.Pohoninidibuatsedemikianbesar.Sebesarruang-ruang yangadadi dekatnya.Benarkahpohontersebutkenyataannyasebesaritu?Sayakuatir,jangan-janganlebihterkaitingatandanikatan batin bu Threes dengan pohon kedon-dongitu.Pohonkedondongyangmelekatdalammemori bu Threes. Saya kira juga pada daraMendut lainnya. Mana ada gadis-gadis mudatak inginmerasakanbuahkecut-kecut seper-ti kedondong.Tapi tentupara susterBelandaitumelaranguntukmengambilnya.Jaditidakmengherankan ibu Threes menggambarkan po-honitusedemikianbesar.Sudahbarangtentu

263

ada ingatan dan ikatan batin dengan kecut-nyabuahkedondong.Keinginanyangtakter-puaskan. Itulahkekuatan ingatandan ikatanbatinnya.Danitutertuangdigambarpetaini.Tapi waktu itu, Bu Threes tak menceritakantentang keinginannya. Barang kali larangan suster yang kuat juga masih melekat. Jangan mengumbarkeinginanmu.Jadisemacamjejakkonflikantarakeinginandanlaranganterlihatdi gambar ini. Suster-suster yang mengaturtentangbanyakhal,dankeinginandarauntukmerasakankecutnyabuahkedondong.Impiankeinginanitumunculnyadigambarpohonke-dondongini,”paparPepensambiltersenyum.

”Wouw, menarik sekali. Boleh juga kalau petaitujugamenjadibagianyangbisaditayang-kan dalam bagian dokumen visual KompleksMendutnantinya,”Weningmenanggapidenganantusias.

*****

”Mari, Mbak Pepen saya antar keliling kompleks Vihara ini. Terus terang, kami bisamenggunakan kompleks ini itu tidak terlepasdarikebaikanhatidarisaudara-saudarakamikaum nasrani,” sambut Bikhu Pemimpin Vi-hara Mendut dengan keramahan yang khas.Orangnya bertubuh kecil, rambut kepalanyadicukurhabis.Mengenakankainwarnaoranyetuayangdibalutkanketubuhnya.Hanyakainyang dibalutkan begitu saja. Tak ada bentuk

264

sepertibajuataucelana.Wajahbikhuitusede-mikianteduh.Garis-garisalis,hidung,danbi-birnyategas.Tapisamasekalitidakadaurat-urat ketegangan di wajahnya.Malah bibirnyaterasa menyungging senyum.

”Kami pernah mendengar cerita tempatini dari beberapa ibu yangdulupernahmen-jadi penghuni asramaMendut.Merekaberce-rita bagaimana awal mulanya kisah kompleks ini. Rama Hoevenaars yang mengawali pem-bangun an kompleks ini. Dia membeli bekas gudangpabrikminyakdangudangkacangmi-lik saudagar Tionghoa. Ya, mereka kan parapedagang perantara. Mungkin karena bang-krut,makakepemilikannyajatuhkepadaRamaHoevenaars. Dialah yang kemudian memulaimenggunakannya sebagai kompleks perseko-lahandanasrama.Kemudiandialihkankepadaparasuster.Suster-susteritulahyangmenjadipamongasrama,dangurudariibu-ibuyangper-nahdatangkesiniitu,”paparBikhuPimpinanitumemberiinformasikepadatamunya.

KunjungankelilingPependikompleksVi-haraMendut,memberipengalamandanpenge-tahuan padanya apa yang ada di kompleksVihara itu.Di situsekarangadasebuah tem-pat pendidikan bagi para calon bikhu. Tetapijugamenjaditempattinggalbagibeberapabi-khu yang sudah berkarya.Mereka berkelilingkeberbagaiwilayahdiJawaTengahdanber-bagai kota lainnya. Para bikhu ini memberikan bimbingan rohani untuk umat yang membu-

265

tuhkannya.TapiaktivitasmerekatidakmelulumengunjungiumatBudha.Merekajugaterlibatdalam pertemuan dengan pimpinan-pimpinanagamalain.Parabikhuitujugamengajardibe-berapatempat.Adajugayangmengajardiper-guruan tinggi negeri. Mereka mengajar tidakmelulu untuk umatnya saja. Namun juga un-tuk mahasiswa umum lainnya.

Untuk pendidikan awal bagi para calonbikhu, itu jugamenjadi tanggung jawab parabikhu yang sudah ditahbiskan dan yang su-dahberkaryaitu.Tidakbanyakcalonyangada.Sekitartigaatauempatorang.Merekadatangdaribeberapakota.Beberapadiantaranyasu-dahpernahmengalamikuliahdiberbagaiper-guruan tinggi. Para calon bikhu itu, merekajuga mengenakan jubah atau selimut warna oranyetua.Dengankepalarambutyangdicu-kur habis, seperti para bikhu seniornya. Para calonbikhuinisudahmulaimenghayatihidupyangmelepaskandiridarikesementaraandu-nia.Merekahidupmelepaskandiridarikeingin-an-keinginanduniawi.

Samanera,itunamaumumparacalonbi-khuyangadadiViharaMendut.Hampirsamadenganistilahseminarisbagiparamuridcalonpastor-imam.Hidupmerekasehari-hariberadadi Vihara itu.Mengikuti acara harian denganberbagaijadwaldoa.Parasamaneramendapatsejumlah pelajaran tentang khasanah penge-tahuan Budha, tentang teologinya, kebijaksa-naan hidup yang harus dilatih dan diprak-

266

tekkan.Merekamembaca.Merekaberdoa.Me-reka bekerja. Mereka belajar. Bikhu pimpin an vihara bercerita bahwa ia juga mengusaha-kan pengembangan untuk pengetahuan danketrampilanbahasa Indonesia.Untuk itume-rekamendatangkanseoranggurubahasayangmengajardiSeminariMertoyudan.

Bikhu mengungkapkan, ”Kami senang se-kali adanya bantuan ini. Dan para samanerakami merasa sangat terbantu, dan berkem-bang. Mereka merasa sepertinya pengetahuan bahasa dan rasa bahasanya selama ini tidakpernahdiperhatikan.Selamasekolahatauku-liahpelajaranbahasaituhanyasekedarpeleng-kap. Sekarang di sini, dengan bantuan guruitumerekamerasakesadaran tentangbahasadibukakan.Dankemampuansertaketrampilanmereka diperkembangkan. Syukur jarakMer-toyudan dan Mendut tidak terlalu jauh. Danpakguruitudengansenangdanrelahatimem-bantu kami.”

”Saya agak terkejut ketika bikhu pimpinan viharamenceritakanbagaimanamerekameng-undangguruSeminariMenengahMertoyudanuntukmengajarbahasakepadaparasamanera. YangdisebutitugurubahasaIndonesia.Inise-suatu yang sangat menarik. Apalagi pengakuan samanera-samaneranya yang sedemikian itu,”kata Pepen.

”Ternyata bahasa bisa mempertemukan. Kita sering menganggap pelajaran baha sa Indonesia itugimana...Begitukan.Sayasen-

267

diri dulu juga begitu kok. Pelajaran bahasaIndonesia,wahsepele.Ternyataini.Guruyangmengajar bahasa di Seminari diundang jugamengajar untuk para calon bikhu.Bukankahmerekaitulebihbanyakmengajardanberdoa.Bahasanya dimimbar dan di altar. Itu baha-sa khusus, bukan kayak kita dalam pergaul-an.Bahasamumalahbahasadilayarmonitor,Ning,bahasagambar.Tapikalaukamucerita,kayaknya jadi sangat hidup. Berarti bahasalisanmu juga hebat,” puji Pepen sambil melirik Wening.

”Bahasadoayangdiseputaraltaritukankhusus. Kita sering merasa kesulitan untuk berdoaitukankarenamerasanggaktahumes-ti ngomong apa. Sepertinya bahasa altar itu bu-kanbahasakita.Padahalperlujuga.Kitajugabutuh menggunakan bahasa yang menyapa Tuhan. Apalagi kalau kita dimintamemimpindoa.Mauberdoaapa.Banyakorangnggakbe-ranikan.Kalausepertiinisebenarnyaadayangtidakberes.Tapikalaudoanyamenjadiberle-bih an menangis-nangis atau berteriak-teriak, itu juga nggak beres.”

”Kalaupastorataubikhuberbicaradimim-bar, saya kira itu bahasa dengan corak yangberbeda lagi.Kalaukemudian ternyataumat-nyajadimengantukwaktupastor,ataubikhuatau pimpinan agama apa pun, waktu mereka berkotbahitujugaberartiadaketidakberesan.Tapi kalau kotbahnya kemudian juga men-jelek-jelekkan pihak lain, atau menghasut un-

268

tuk me lakukan kekerasan atau berbuat yang tidakbenarterhadappihaklain,halsemacamini patut kita pertanyakan. Susah juga ya....” lanjutPepen.”Padahalyangsetiaphariadadimimbaruntukmengajarituadalahparaguru.Jadiinilebihkomplekslagi.”

EntahilhamdarimanaPepenjadiberpan-janglebardenganhalitu.Barangkalirenung-annyatentangkartuposcintaitumembuatnyamenjadisedemikiansensitifdanterbukapadapada banyak hal berkaitan dengan bahasa.PadahaltitikberangkatnyamulaidariguruSe-minariyangmengajardivihara.

KegiatandoadiViharadilaksanakanpadawaktu-waktu tertentu. Tamu dan umat dariagamadankeyakinanapapunbolehikutserta.ViharaMendutmenyediakantempat,danwak-tuuntukberdoa.Bahkanjugaparabikhuyangada,siapmenjadi temandanmenemanisertamembimbingmerekayangdatang.Tempatdo-anyatersediadisejumlahtempatdalamkom-pleks vihara itu. Yang terbuka untuk umum, ada tempat samadi, atau meditasi di bagiandepan.Di kompleks vihara itumasih adabe-berapatempatlain.Adatempatmeditasidite-ngah.DalamruanginiadareplikakakiBudha.Budhayangmenyusuridanmenjelajahiseluruhwilayahkehidupanmanusia....Dihalamannyadibawahkerindanganpepohonan,adasatupa-tungBudhayangsudahtua.Budhayangha-dirdalamgambaranyangsangatberbedadariyang biasanya. Budha yangmenonjol tulang-

269

tulang pipinya. Budha yang keriput kulitnya.Budhayangtulang-tulangrusuknyabertonjol-an.Budhamanusiatua....Tamandenganpepo-honan, genta yang bergema, giring-giring yang bergemirincing.Anginyangberdesir.Suasana-suasana itu mengingatkan pada keterarahanhidupyangtertujukenirvana.Pembebasan.

Tembok-tembok kompleksMendut itu te-lah runtuh. Bangunan lama digantikan de-nganyangbaru.Toh,adahalsamayangmasihterasakan. Sekarang, dalam kehadiran nafashidupdanolahrohaniBikhuPimpinanViharadankawan-kawannya.Prosespendidikanyangmasih berlangsung.

Pepen masih merasakannya dalam keha-diran Bikhu Pimpinan Vihara yang berdiri disebelahnya. Dan suasana kompleks itu. Pepen seakan mendengar bisik-bisik para dara disekelilingnya,danlangkahcepatmereka.Jugasuara-suara langkahkakidangesekan-gesek-an jubah para suster di gang-gang kompleksitu.Pepenmenajamkanpendengarannyasam-bilmenghirupnafasdalam-dalam.

”Inilah Kompleks Mendut itu,” Pepen se-perti bergumam.

”Ada apa,MbakPepen?” tanyaBikhuke-padanya.

”SangatmengagumkanKompleksMendutini, Bikhu,” jawab Pepen tenang.

”Kami jugasangatsenangtinggaldisini,”Bikhumenanggapi dengan suaranya yang te-nangyangagakdalam.

270

Di sisi kiri viharaMendut, ada kompleksCandi Mendut. Sebuah kompleks candi dariabad IX-X. Kekunoan candi tersebut tampakpada tumpukan-tumpukan batu yang ditum-buhi lumut dan jamur-jamur batu. Di sudutkompleks candi itu ada pohon beringin tuayang sangat rindang. Di sekitarnya terben-tang hamparan rumput yang menghijau. Me-nyaksikan kompleks ini, orang bisa berpras-angka.Jangan-janganparamisionarisBelandaitudulumaumenaklukkankomplekspening-galanBudhayangadaitu.Lihatsajajejaknyaitu. Barang kali orang akan menafsirkan itulah penaklukan.Atausetidaknyasebuahgangguan,atau rongrongan. Tempat peninggalan waris-an Budha kok didampingi kompleks Katolik.Padahalsejarahnya,taklaindaribekasgudangminyakdangudangkacangyangdipindahta-ngankan olehpemiliknya. Tafsir bisamacam-macam. Tapi kalau dilepaskan dari sejarahasal usulnya bisa juga menyesatkan. Apalagi jikadilihatdarikacamataperebutanpengaruhkekuasaan.Apakahagamamemangdigunakanuntukmenguasai?

KompleksMendutmeninggalkankisahse-bagaimanadituturkanolehparadarayangdu-lumenghuninya.BikhupimpinanViharajugamenyampaikanceritakepadaPepententangki-sahawalmulanya.Sekarangdara-daraitute-lah berganti generasi.

AdabeberapadaraMendutyang telahdi-temui Pepen dalam bulan-bulan lalu. Kalau

271

merekaberceritamerekaakanmenyebut jugabeberapa temannya yang telah wafat. Tapi ibu-ibusepuheks-Mendut itu,merekamasihme-nyebutsambungankisahnyadengantemannyayang sudah tiada. ”Kemarin dulu itu, anak-anaknyasiMartayangkemayudatangkesinikok,Mbak.Aduh,senengaku.Masihadayangingat nenek keriput ini. Biar mereka bukan anak atau cucu sendiri, aku merasa dekat.Malah ada juga wajahnya yangmirip denganibunya.AkujadiingatMartasikemayuitu....”Demikian salah satu ungkapan penuh sema-ngatyangmasihdiingatPepen.

KehadiranMenduthampirsatuabad.Mu-lai dirintis dan berdiri sejak 1908. Beberapadaranyamasihtersisa,dantersebar.Adajugayang telahmenjadipenghuni rumah jompodibeberapabiara.Adadirumahtuasuster-sus-terCarolusBoromeus,adadirumahtuasus-terFransiskanes.Danentahdimanalagi.Yangtinggaldikeluarga-keluarga,merekasekarangtelah tinggalmenikmatihidupbersamaanak-menantu-cucu-bahkancicit.Jejak-jejaknyate-tap terasa.

Pepenmemberi catatan, ”Bu Threes yangmenggambar ini benar-benar hebat. Ingatannya sangat kuat. Juga ingatan visualnya sampai ter-wujudpetaini.Sayasungguh-sungguhberun-tungbisabertemudengannya.Dandiadenganrelamembuatkannyauntukku.Berikutdengancerita-ceritanyayangsedihdanceria.”

272

Pepen berbicara seolahmembeberkan se-buahrenungan.”Kompleksyangdigambar iniseakan hanya selebar kertas ini. Tapi jejak-jejakitupanjang.Sepanjangjalanyangdilaluiolehdara-daraitu.Cobakalaumembayangkanperjalanan ibu F. Soem. Saya tidak tahu ka-pan lulusnya. Tapi lihat, waktu menulis kartu cinta ini, dia sudahberkarya diRumah sakitMuntilan. Jadi kan sudah mendekati kom-pleksMuntilanitu.Apaduludiapernahmem-bayangkan.BiasanyakanMuntilan–Mendut.Rutenyaparajejaka.Yangini,daraMendutkeMuntilan. Bukan untuk menyambangi tentu saja.Tapikanjelasmobilitasnya.Sementara,dipihaklain,sangkekasihjugasudahmengelanasampai ke Bantam. Dan toh, akhirnya mereka ketemudiYogyakarta.

Ya, sekarang anak cucunya sebagian adadiYogyakarta.Sebagianlagitersebardimana-mana. Betapa hebat dara Mendut dan jejakaMuntilan itu. Mereka pengelana! Menyebar! Menghadirkan Gereja tanpa dinding! Apalagikalau nanti kalian jadikan e-history. Jadi se-luas apa daya jelajahnya... Kalau seperti itulalu menjadi semakin bisa dipahami Gerejayangmengatasiruangdanwaktu.Tapisekali-guskonkret!Manaduluyangperludiketengah-kan.Gerejayangsepanjang zamanmengatasiruang dan waktu? Atau Gereja yang konkretyangsekaranghidupdandisini?Tapikitatadimulainya dari rute Muntilan – Mendut. DanternyataadajugaMendut–Muntilan.Mendut–

273

Muntilan...!Mendut–Muntilan...!”kataPepenmenirukanawakkendaraanumummenawar-kan rutenya. Mereka tertawa.

*****

274

Dua.Belas:

Belajarlah DarI PetanI

Setelah beberapa kali bimbingan dandirombak lagi oleh Adi sendiri, yang terakhiriniAdimerasapuas.Iamenyerahkanrencanaskripsinya dengan judul, dan segala macamketerangannya. Judulnya dirumuskan seba-gai berikut. Menggali Sejarah Tokoh Pribumi, Belajar dari Yesuit-yesuit Pertama Indonesia (1915-1962).

Adihanyamenyerahkanbahantertulisna-ratifnyasaja.Tidakmenyertakanarsipvisual-nya.Diapunyacita-citauntukbisamenerbit-kannyamenjadibuku.Entahkapan.DiajugaberharapWeningdapatmengolahnyamenjadiwebsite.Tergantungjikaadapihakyangberse-diamembiayainya.Aditersenyumsendiri.Adaproposalskripsi.Adarencanabuku.Adaren-canaembriowebsitediinternettentangsejarah

275

Gerejapribumi.Hanyadiayangtahu,danten-tu saja bersama Wening kekasihnya.

*****

PakCahyosudahberkemasakankeLeiden,mempresentasikanhasiltulisannya.Besokdiaberangkat. Adi belum diberitahu karena diaasyik dengan proposal skripsinya. Beberapakali dia memberikan bimbingan skripsi padaAdi.PakCahyomenemukanAdiseorangyangperfectionis,maunyasempurna.Kendatisudahberkali-kalidatang,Adimasihbelumpuasjugadengan proposalnya. Pak Cahyo juga dengansabar melayaninya. Lebih tepatnya, Pak Cahyo menemani pengembaraan intelektual yang di-lakukanAdi.Menjelangkeberangkatannya,diamenerima naskah perbaikan proposal. Dia su-dahmembacaproposalnya.Dengantulisanta-ngan,PakCahyomenuliskansebuahcatatan.

Adi, kalau skripsimu seperti itu, sebe-narnya itu sudah layak menjadi tesis. Bab II, dari sub bab A-E mirip dengan yang kumiliki. Kendati rumusan tulisanku hanya singkat. Bab IV-sub bab B, saya juga menu-lisnya. Hebat, jalan pikiranmu! Semua itu memperlihatkan kekhasan yesuit. Dari ling-kup internasional, sampai kepada lingkup lokal. Kalau fokusmu di Jawa, perlu ada yang dipotong, Juga supaya kamu tidak berlama-lama mengerjakan skripsi.

276

Menulis skripsi adalah intellectual exer cise, latihan kerja (menulis) ilmiah ta-hap pertama. Mulai dari latar belakang yang mendasari tema, perumusan tema, apa yang mau dicapai dengan penulisan itu, me todologi, sampai pada perincian isi-nya, semuanya lengkap! Semuanya jelas, logis, runtut, hubungan satu dengan lainnya ketat. Jadi, kalau semua kamu kerjakan, serampungnya skripsimu, artinya kamu su-dah layak menyandang gelar S.S. (Sarjana Sastra [Sejarah]).

Isi skripsimu sungguh menarik. Memberi tempat para yesuit pribumi di hadapan para pendahulunya misionaris Belanda. Bahkan mulainya dari gerakan pendidikan yang se-pertinya terkonsentrasi di pedalaman Ja wa. Desa Muntilan. Akan menarik kalau cara penulisanmu menggunakan gaya naratif. Da lam skripsimu, memang tidak terlihat alum ni sekolah Muntilan yang non yesuit. Padahal gerak mereka itu seperti riak-riak gelombang mau mengepung ibukota! Satu-satu menyebar ke mana-mana. Demikian terus, perlahan-lahan. Bahkan menyebar sampai Sumatra, dan Kalimantan. Dimulai dari sebuah kesederhanaan. Jangan lupa untuk masa depan, gerak Gereja pun masih akan seperti itu! Kalau dijaga. Sekali lagi, kalau dijaga.

Untuk menyelesaikan tugas penulis an skripsi, gunakanlah prinsip petani. Men-

277

cang kul setiap hari! Artinya, kalau kamu setiap hari membaca buku, melengkapi wa-wancaranya, dan menuliskannya dalam 1-2 lembar, tentu dalam 2-3 bulan skripsimu su-dah akan selesai. Seperti petani, dia tidak berpikir kapan sawahnya akan selesai di-cangkuli. Tapi dengan bekerja setiap hari, tahu-tahu seluruh bagian sawahnya sudah siap ditanami. Yakinlah, dengan prinsip be-kerja seperti itu. Mudah-mudahan dalam tempo yang tidak lama skripsimu akan se-lesai.

Asal tahu saja, besok saya ke Jakarta terus malamnya berangkat ke Leiden. Dua minggu akan ikut konperensi membawa-kan paper yang sudah kuselesaikan. Akan ada banyak peserta dari berbagai negara. Andilmu, dan juga Pepen, tidak sedikit un-tuk paper itu. Terima kasih, Adi.

Saya bermimpi, pada saatnya nanti, ka-mu dan Pepen yang menjadi penyelenggara seminar semacam ini. The International Conference on Indonesian Intellectual Formation, during the Twentieth Cen-tury. A Historical and Cultural Perspec-tive. Atau lebih spesifik dengan perpektif sejarah Gereja. Pasti ahli-ahli akan berda-tangan. Lebih prestisius menjadi penyeleng-gara di Indonesia, dibandingkan menjadi pem bicara di sana. Kegunaannya untuk ma syarakat dan Gereja juga akan lebih te-rasa.

278

Sekarang selesaikanlah skripsimu itu. Kalau kamu terus berpikir perfectionis, akan terus ada kurangnya. Ingat, perjalan an in-telektualmu masih jauh. Lahan yang bisa kita libati masih banyak. Jadi, selesaikan-lah. Besok mulai. Dan jangan berhenti pada proposal saja. Mencangkullah setiap hari. Semoga demikian.

Yogyakarta, 2 Desember 2006

Menjelang pesta Rasul Asia Fransiskus Xaverius

Salamku, Pak Cahyo.

*****

Adimenunjukkan surat PakCahyokepa-daWening.”Ning,sayamendapatsuratcinta,nih,” katanya sambil mengulurkan kertas surat itupadaWening.

”Mas, ini terus terang atau mau memanas-manasi?Maumembuatsayamakincemburu.Kalaumaumenimbangrasabukanbeginidongcaranya,”protesgadisitu.

”Ya, ini keterusterangan saya. Boleh marah setelah membaca suratnya. Jangan langsungprotessebelummembaca.”

”Habiskamumenyebutkansuratcinta.Si-apa yang nggak kalap... Coba lihat,” kata We-ning sambil menerima kertas surat yang di-

279

ulurkan Adi. Ia langsung membaca isi suratPakCahyodengantekun.Adimengamatikese-riusanWeningsambildudukdidepannya.

”Dasar!” kataWening denganmuka cem-berut setelah tahu isi surat itu.

Aditersenyummenanggapireaksikekasih-nya.

”Kamu itu kok sukamemancing-mancingperasaan orang, sih Mas,” protes Wening lagi.

”Itu, tandanya cinta, Ning,” Adi membeladiri.

”Iyadeh, sayapercayakalaukamucinta.Apanggakadacaralain?”

”Mungkin saya perlu belajar untuk mene-mukancarayanglain.Adausul?”tanyaAdi.

AwalperjumpaanweekendantaraWeningdanAdiituterusberlanjutdenganperbincanganmereka membahas isi surat Pak Cahyo.

”Ternyatabakalskripsimuhebatya,Mas?”kata Wening.

”Itu menurut penilaian Pak Cahyo,” sahut Adi.

”Menurutmusendiribagaimana?””Saya puas. Susah mengumpulkan bahan-

nya.Untungsemuanyasudahlengkap.Sampaikebahan-bahan fotodandokumen-dokumen-nya. Skripsi selesai. Naskah buku siap. Bahan website,oke!”kataAdimantap.

”Sini kupeluk dan kucium,” kata Weningkemudianbernadabangga.Merekaberduaber-pelukandanberciuman.CiumanWeninghanyasebataskecupandipipi.Karenamerekaberada

280

diruangtamurumahkostWening.Bisahebohkalaulebihdariitu.

”Saya bangga, Mas, punya kamu,” kata We-ning tulus.

”Terimakasih,Ning,”sahutAdi.”Ternyata kamu perfectionis ya,” lanjut We-

ning. ”ItumenurutPakCahyo,”jawabAdi.”Mamajugaseringbilangbegitupadasaya.

Memang dia suka menuntut, tapi kalau ter-nyata saya menjadi sering berlebihan dalammengerjakannyadannggakselesai-selesai,diamengingatkan.Hati-hatiNing,kalaukamujadiperfectionisbisabahaya.Laludiaakanmemin-tayangsudahsayakerjakan.Inikansudahba-gus, katanya. Ya, tapi saya belum puas. Begitu sayamenanggapinya.Kalausudahbegitu,diamemberi catatan.Hati-hati kamu, jangan ter-lalu perfectionis.”

”Kita mesti mengusahakan yang terbaik kan,”kataAdi.

”Iyadong,”sahutWening.”We should be a perfect generation,” kata

Adisedikitbergaya.”Cocok!”kataWeningmantap.Merekaber-

duatertawaberkepanjangan.Di tengah pembicaraan itu, tiba-tiba Adi

usul, ”Boleh nggak, Ning, saya kirim SMS ke-padaPepen?MaumemberitahukansuratPakCahyo ini.”

”Nah, mulai memancing kekeruhan, nih.Kamu mau memancing rasa cemburu saya?”ta nya Wening bereaksi.

281

”Bukan begitu. Justru saya ini berterus te-rang padamu. Supaya kamu tahu bagaimanarelasisayadenganPepen.”

”Oke,” kata Wening ringan. ”Bener,ya,bukanterpaksa.Koknadaoke-

nyaringanbegitu?”Adimencaripeneguhanse-kali lagi.

”Mas,kamuinitelitibanget.Nadaokebe-gitusajadiperhatikan.Iya,iya.Inibener-benermantap dan tulus!” tukas Wening kemudianmemberipeneguhanpadakekasihnyaitu.

AdipindahdudukkesebelahWeninglalumenuliskan SMS untuk Pepen. Wening mem-perhatikanyangditulisAdi.

Pen, aq nrima psn dr Pk Chyo utk ti ap hr

mncangkuli skrpsi spt krja seorng ptani.

Ap Bu Nur jg mnyarnkanmu dgn metafor dr

dnia ptani? Ato dr dnia pra bkul, pdgang

yg trs2an berekspansi k mana2?

Adi, krja kras adlh etos kt smua. Kl kt

nulis mdel SMS, hmat kta, bgmn sjrah

akn diphmi? Hp yg kt mliki ad sjrahnya.

Hasil krja keras pr pnliti n tknsinya.

Bnyk org lupa hl ini. Kt prlu brhemat

mnggnkannya, spt ptani­bakul brhmat utk

bs mkan n mnykolahkan ank2ny. Hemat di

SMS, tp jlaskan sjrah dg bhs yg dpt di­

pahami. Salam, Ok, stuju 100%!

Sjrah tk hnya dlm tlisan. Tdk hny knan­

gan. Skrng pun sjrah msh brjlan. Gnrasi

Mendt n Mntln tk hny dlm crita. Ad dlm

wujud n wadag yg brbeda. Aq, Wening,

282

kamu, n bgtu bnyk yg lain. Gnrasi2 baru.

Ank2 zman skrg.

”Lihatkan,Ning,apayangdituliskanPepen.Diamenyebutnamamu,”kataAdi.

Pepentersenyumtanpakomentar.Adime-nuliskan kalimat SMS terakhirnya untuk Pepen danmengirimkannya.

YES!!! We are the perfect generati­

on.

*****

283

Lampiran:

orang-orang Itu

I. Dua Belas Yesuit Pribumi Pertama dari Alumni Sekolah Guru Muntilan 1898-1922 (Tilas Moerid Kweekschool ing Moentilan1898-1922):1. (1)6 FX. Satiman, SJ7 (1908-1911)8, tinggal

diMoentilan2. (3) RM. P Soemeroe Darmasepoetra, SJ9

(1906-1911),diMoentilan3. (40) RM. A. Djajoes Djajasepoetra (1908-

1914),Oudenbosch-Nederland4. (41) A. Soekiman Prawirapratama (1908-

1914),Oudenbosch-Nederland

6 Angkadalamkurung adalahnomerurut sesuai dengandaf-tarAlumniSekolahGuruMuntilan.Angka-angkaselanjutnyaadalahnomer-nomerurutyangmengikutisesuaidengandaf-tar alumni.

7 Namainidalamdaftaralumnimunculduakali.8 TahunperiodemenjadimuriddiMuntilan9 Namainidalamdaftaralumnimunculduakali.

284

5. (42) RM. A. Djengoetomo (1908-1914), Oudenbosch–meninggal1918

6. (60) A. Soegija, SJ, (1909-1915) Marien-daal,Grave

7. (89) D. Moehlontong, SJ (1910-1916), Jogja PastorieSultanboulevard

8. (90) B. Soemarno (1910-1916), Jogja Pas-torieSultanboulevard

9. (121) RM. C. Soetadi Tjiptakoesoemo, SJ(1911-1917), Pastorie SultanboulevardJogja

10. (126)R.MichaelWarigalit,SJ(1911-1917),PastorieSultanboulevardJogja

11. (158) RMC. Joedjanal Soerjasoesanta, SJ(1912-1918),PastorieSultanboulevardJog-ja

12. (161) C. Soegijana, SJ (1911-1918), Pas-torieSultanboulevardJogja

II. Sepuluh Yesuit Pribumi Pertama yang Di sebut dalam Buku Serikat Yesus di Indo nesia 1860 – 198710

1. 737.11 Satiman, Franciscus Xaverius (26 Agustus 1891)

Masuk SJ 16 Juli 1915Tahbisan 15 Agustus 1926Gradus12 02 Feb 1929Keluar 01 Juli 1940

10UrutansesuaidenganDaftarAlumniSekolahGuruMuntilandiatas

11 Nomer urut dalam Buku Serikat Yesus di Indonesia 1860 – 1987

12 Kaul Akhir

285

NovisiatI-II 1915-1917 Grave,MariendaalFilsafat 1918-1920 diOudenboschTOP13 1921-1923 MuntilanTeologi 1924-1927 MaastrichtTersiat14 1928 Irlandia,InggrisParoki 1929-1934 PastoranMendutParoki 1935-1936 Pastoran BoroParoki 1937-1940 Kolese Ignatius, Keluar15 Yogyakarta

2. 165. Darmasepoetra, Petrus (05 Sep tem-ber 1891)

Masuk SJ 15 Juli 1915Keluar 05 Okt 1933NovisiatI-II 1916-1917 Grave,MariendaalFilsafat 1918-1920 OudenboschTOP 1921-1923 MuntilanTeologi 1924-1926 MaastrichtTOP 1927-1933 Kolese Ignatius, Keluar 1933 Yogyakarta

3. 196. Djajasepoetra, Djajoes, Adrianus (5 Maret 1894)

Masuk SJ 14 Juni 1919Tahbisan 15 Agustus 1928Gradus 15Agustus1936Bebas Tugas 01 Juli 1970NovisiatI-II 1920-1921 Grave,MariendaalYuniorat 1922 Grave,MariendaalFilsafat 1923-1925 Oudenbosch

13 Tahun Orientasi Pastoral14Masapembinaanrohanisetelahmenjadiimam15PindahmenjadirahibpertapadiRawaseneng,Temanggung

286

Teologi 1926-1929 MaastrichtTersiat 1930 BelgiaFormatio 1931-1934 Kolese Ignatius, YogyakartaParoki 1935-1942 Pasatoran PugeranInternir 1943-1944 Penjara CipinangInternir 1945 Penjara Suka- miskin,BandungFormatio 1946-1953 Kolese Ignatius, YogyakartaPastoral 1954-1970 Keuskupan Agung JakartaTidakaktif 1971-1973 Klender,JakartaTidakaktif 1974-1979 KoleseStanislaus, GirisontaMeninggal 10 Juli 1979

4. 651. Prawirapratama, Soekiman, Aloy-sius (26 November 1894)

Masuk SJ 14 Juni 1919Tahbisan 15 Agustus 1928Gradus 02Feb1932Bebas Tugas 01 Juli 1965NovisiatI-II 1920-1921 Grave,MariendaalYuniorat 1922 Grave,MariendaalFilsafat 1923-1925 OudenboschTeologi 1926-1929 MaastrichtTersiat 1930 BelgiaParoki 1931-1933 Pastoran Amba- rawa, Jawa TengahParoki 1934-1936 Kolese Ignatius, YogyakartaParoki 1937-1939 PastoranGedang- an, Semarang

287

Paroki 1940-1941 PastoranRandu- sari, SemarangParoki 1942-1944 Pastoran Purba- yan, Surakarta Paroki 1945-1946 PastoranRandu- sari, SemarangParoki 1947 Kolese Ignatius, YogyakartaParoki 1948-1949 Pastoran Amba- rawa, Jawa TengahParoki 1950 Pastoran Muntilan, Jawa TengahParoki 1951-1954 Pastoran Pugeran, YogyakartaParoki 1955-1965 Pastoran Amba- rawa, Jawa TengahTidakaktif 1965-1975 KoleseStanislaus, Girisonta,Jawa TengahMeninggal 21 Des 1975

5. 787. Soegijapranata, Soegija, Alber tus (25 November 1986)

Masuk SJ 27 Sept 1920Tahbisan 15 Agustus 1931Gradus 02Feb1934NovisiatI-II 1921-1922 Grave,MariendaalYuniorat 1923 Grave,MariendaalFilsafat 1924-1926 OudenboschTOP 1927-1928 Pastoran Muntilan, Jawa TengahTeologi 1929-1932 MaastrichtTersiat 1933 Belgia

288

Paroki 1934 PastoranFrancis- cusXaverius,Ki- dulloji,YogyakartaParoki 1934-1940 Pastoran Bintaran, YogyakartaPastoral 1941-1947 PastoranGedang- an, SemarangPastoral 1948-1949 Pastoran Bintaran, YogyakartaPastoral 1950-1960 PastoranGedang- an, SemarangPastoral 1961-1963 Keuskupan Agung Jl.Pandanaran13, Se marangMeninggal 22 Juli 1963

6. 294. Hardjasoewanda (Moehlontong), Da-mia nus (23 Oktober 1897)

Masuk SJ 28 Juni 1921Tahbisan 15 Agustus 1932Gradus 02Feb1935NovisiatI-II 1922-1923 Grave,Mariendaal, danKoleseIgna- tius, YogyakartaYuniorat 1924-1925 Kolese Ignatius, YogyakartaFilsafat 1926-1928 Kolese Ignatius, YogyakartaTOP 1929 Pastoran Muntilan, Jawa TengahTeologi 1930-1933 MaastrichtTersiat 1934 BelgiaParoki 1935-1942 Pastoran Klaten, Jawa Tengah

289

Formatio 1943 Kolese Stanislaus, Girisonta,Jawa TengahMeninggal 12 Des 1943

7. 690. Reksaatmadja, Warigalit, Mi chael (29 September 1896)

Masuk SJ 28 Juni 1921Tahbisan 15 Agustus 1932Gradus 02Feb1934Bebas Tugas 01 Juli 1949NovisiatI-II 1921-1923 Grave,Mariendaal, danKoleseIgna- tius, YogyakartaYuniorat 1924-1925 Kolese Ignatius, YogyakartaFilsafat 1926-1928 Kolese Ignatius, YogyakartaTeologi 1929-1932 MaastrichtTersiat 1933 BelgiaParoki 1934-1940 Pastoran Muntilan, Jawa TengahParoki 1941-1948 Pastoran Bintaran, YogyakartaParoki 1949 Pastoran Pugeran, YogyakartaIstirahat 1950-1953 Kolese Stanislaus, Girisonta,Jawa TengahMeninggal 17 Sept 1953

290

8. 798. Soemarno, Bernardinus (20 Sep tem-ber 1898)

Masuk SJ 28 Juni 1921Tahbisan 15 Agustus 1933Gradus 02Feb1936NovisiatI-II 1921-1923 Grave,Mariendaal, danKoleseIgna- tius, YogyakartaFilsafat 1926-1928 Kolese Ignatius, YogyakartaTOK 1928-1930 Kolese Ignatius, YogyakartaTeologi 1931-1934 MaastrichtTersiat 1935 BelgiaParoki 1936-1939 Pastoran Purba- yan, SurakartaParoki 1940-1942 Pastoran Muntilan, Jawa TengahParoki 1942-1946 Keuskupan Agung Jakarta,JlKatedralParoki 1947-1948 Kolese Ignatius, YogyakartaTidakaktif 1949 NijmegenEducatio 1950-1960 PastoranAmba- rawa, Jawa TengahFormatio 1961-1964 Kolese Stanislaus, Girisonta,Jawa TengahEducatio 1965-1968 PastoranAmba- rawa, jawa TengahParoki 1969-1971 Pastoran BintaranMeninggal 27 Juli 1971

291

9. 805. Soerjasoetedja, Cornelius (5 Ja nuari 1899)

Masuk SJ 07 Sept 1922Keluar 31 Okt 1922

10. 924. Tjiptakoesoema, Camillus (18 Juli 1898)

Masuk SJ 28 Juni 1921Tahbisan 15 Agustus 1933Keluar 01 Juli 1937NovisiatI-II 1922-1923 Grave,Mariendaal, danKoleseIgna- tius, Yogyakarta Yuniorat 1924-1925 Kolese Ignatius, YogyakartaFilsafat 1926-1928 Kolese Ignatius, Yogyakarta TOP 1929-1930 Pastoran Amba- rawaTeologi 1931-1934 MaastrichtTersiat 1935 BelgiaParoki 1936-1937 Kolese Ignatius, YogyakartaKeluar

292

III. Para Yesuit di Luar ke-12 Alumni Mun-tilan yang Disebut dalam Buku Serikat Yesus di Indonesia 1860 – 1987

1. 632. Poespasoeparta, Theodorus (01 Juli 1900)

Masuk SJ 28 Juni 1925Tahbisan 15 Agustus 1936Gradus 02Feb.1939Keluar 29 Agustus 1957Novisiat I-II 1926-1927 Kolese Ignatius, YogyakartaYuniorat 1928 Kolese Ignatius, YogyakartaFilsafat 1929-1931 Kolese Ignatius, YogyakartaTOP 1932-1933 Pastoran MuntilanTeologi 1934-1937 MaastrichtTersiat 1938 Kolese Stanislaus, Girisonta,Jawa TengahParoki 1939 Pastoran Muntilan, Jawa TengahParoki 1940-1950 Pastoran Purba- yan, SurakartaEducatio 1951-1952 PastoranAmba- rawa, Jawa TengahParoki 1953-1957 Pastoran Salatiga, Jawa TengahKeluar16

16PindahmenjadirahibpertapadiRawaseneng,Temanggung

293

2. 921. Tirtasumarta, Wagiman, Matthe us (21 September 1909)

Masuk SJ 10 Mei 1931Gradus 15Agustus1941Bebas Tugas 01 Juli 1985Novisiat I-II 1932-1933 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1934-1936 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1937-1942 Pastoran BoroParoki 1943 Pastoran BoroParoki 1944-1949 PastoranWediParoki 1950 Pastoran KlatenPastoral 1951-1952 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangParoki 1953-1956 Pastoran Kume- tiran-YogyakartaRmh Tangga 1957-1968 Pastoran Klepu- YogyakartaRmh Tangga 1969-1970 Kursus Pelatihan Taman Tani, Sala- tigaRmh Tangga 1971-1973 Pastoran PromasanParoki 1974 Pastoran PromasanParoki 1975-1985 Pastoran Klepu- YogyakartaTidakaktif 1986-1987 KoleseStanislaus, Girisonta-SemarangMeninggal

294

3. 887. Sutopanitro, Petrus Chrysologus (17 Oktober 1906)

Masuk SJ 07 Sept. 1932Tahbisan 15 Agustus 1941Gradus 02Feb1944Novisiat I-II 1933-1934 Kolese Stanislaus, GirisontaYuniorat 1935 Kolese Stanislaus, GirisontaFilsafat 1936-1938 Kolese Ignatius, YogyakartaTeologi 1939-1942 MaastrichtTersiat 1943 Grave,MariendaalTidakaktif 1944-1945 BelandaTidakaktif 1946 InItinere17

Paroki 1947 AmbarawaParoki 1948-1963 PastoranGedang- an, SemarangParoki 1964-1968 Pastoran Kume- tiranParoki 1969-1973 Pastoran WonogiriParoki 1974 Pringsewu, Lam- pung-SumatraParoki 1975-1976 Pastoran KalasanParoki 1977-1978 Pastoran St. Maria Fatima, MagelangParoki 1979-1987 Pastoran WonogiriMeninggal

17 Dalam perjalanan, pengembaraan

295

4. 282. Haardaparmaka, Sebastianus (30 Mei 1911)

Masuk SJ 07 September 1934Tahbisan 22 Agustus 1947Gradus 02 Februari 1950Novisiat I-II 1935-1936 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1937 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1938-1940 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTOP 1941-1942 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTeologi 1943 Pastoran MuntilanTOP 1944-1945 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangInternir 1946 Kamp MagelangTeologi 1947 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTeologi 1948 MaastrichtTersiat 1949 BelgiaParoki 1950 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaParoki 1951-1955 Pastoran MuntilanParoki 1956 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaParoki 1957-1960 Pastoran Klepu, Yogyakarta

296

Paroki 1961-1963 Katedral,Keuskup- an Agung JakartaParoki 1964-1967 PastoranGedang- an, SemarangParoki 1968-1970 PastoranGanjur- an, YogyakartaMeninggal 14 Februari 1970

5. 909. Tcheng Chao Min (Cheng Chao Ming), Joannes (13 Mei 1914)

Masuk SJ 25 Agustus 1932Tahbisan 07 Juni 1944Gradus 02Februari1953Bebas tugas 01 Juli 1961Paroki 1952 Pastoran Mangga besar, JakartaParoki 1953-1954 Pastoran Theresia, JakartaParoki 1955 Pastoran Mangga Besar, JakartaParoki 1956-1961 Pastoran Toasebio, JakartaPindah 1962 Kembalikenegara asal

6. 901. Tan Jang Hong, Joannes (16 Januari 1911)

Masuk SJ 06 Oktober 1948Keluar 07 Februari 1957Novisiat I-II 1948-1950 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1951-1955 Kolese Stanislaus, Girisonta-Semarang

297

Rmh Tangga 1956-1957 Pastoran Amba- rawa, Jawa TengahKeluar

7. 153. Csizmasia von Somogy, Eugenius (23 April 1914)

Masuk SJ 07 Sept 1934Tahbisan 22 Agustus 1947Bebas tugas 01 Juli 1949Keluar 01 Juli 1949Novisiat I-II 1935-1936 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1937 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1938 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTidakaktif 1939 KoleseIgnatius, Kotabaru-Yogya- kartaFilsafat 1940-1941 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTOP 1942 Pastoran MuntilanTeologi 1943 Pastoran MuntilanTOP 1944-1945 Pastoran Kume- tiranInternir 1946 KampPundong, Bantul-YogyakartaTeologi 1947-1949 MaastrichtKeluar

298

8. 154. Csizmasia von Somogy, Gulielmus (23 April 1914)

Masuk SJ 07 Sept 1934Bebas tugas 25 Sept 1946Keluar 01 Juli 1946Novisiat I-II 1935-1936 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1937 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1938-1940 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaTOP 1941-1942 Pastoran MuntilanTeologi 1943 Pastoran MuntilanInternir 1944 Kamp Jun-Eng, SalatigaInternir 1945 KampCikudapa- teu,BandungTeologi 1946 MaastrichtKeluar

9. 598. Orie, Carolus (21 November 1919)

Masuk SJ 07 Sept 1937Tahbisan 22 Agustus 1949Gradus 02Februari1955Novisiat I-II 1938-1939 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1940 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1941-1943 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- karta

299

Internir 1944 Kamp Benteng, YogyakartaInternir 1945 Kamp BarosInternir 1946 KampPundong, BantulTeologi 1947-1950 MaastrichtTersiat 1951 Irlandia,InggrisStudi 1952-1954 ItaliaFormatio 1955-1962 Kolese IgnatiusProvinsi 1963-1966 Pastoran Karang- panas, SemarangTidakaktif 1967 BelandaFormatio 1968 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFormatio 1969 Kolese Kanisius, JakartaFormatio 1970 Skolastikat, Jl Kra- matVI,JakartaFormatio 1971 Skolastikat, Jl Kra- matVII,JakartaParoki 1972-1975 Pastoran Tanjung PriokParoki 1976-1977 Pastoran Kebayor- an Blok BTidakaktif 1978 InitinereParoki 1979-1985 Pastoran Kotabaru, YogyakartaParoki 1986-1987 Pastoran Bongsari, SemarangMeninggal

300

10. 1042. Woerjaatmadja, Franciscus Xaveri-us (03 Desember 1915)

Masuk SJ 29 Oktober 1938Gradus 02Feb1949Novisiat I-II 1939-1940 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1941-1942 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1943-1946 Pastoran Tuntang, SalatigaRmh Tangga 1947-1952 Pastoran Amba- rawaRmh Tangga 1953 Pastoran Bintaran- YogyakartaRmh Tangga 1954-1956 Pastoran Amba- rawaEducatio 1957-1963 PastoranAmba- rawaRmh Tangga 1964 Kolese Ignatius, Kotabaru-Yogya- kartaLain-lain 1965-1967 Katedral-JakartaRmh Tangga 1968 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangEducatio 1969 Jayapura-PapuaBelajarBhs 1970 Katedral-JakartaEducatio 1971-1973 SeminariMerto- yudanRmh Tangga 1974-1980 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangRmh Tangga 1981-1987 Pastoran Karang- panas-SemarangMeninggal

301

11. 182. Dick Hartoko (Geldorp), Theodorus (09 Mei 1922)

Masuk SJ 07 Sept 1942Tahbisan 22 Agustus 1955Gradus 15Februari1977Novisiat I-II 1943-1944 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1945 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangInternir 1946 MagelangFilsafat 1947-1949 Kolese IgnatiusStudi 1950-1952 BelandaTeologi 1953-1956 MaastrichtTersiat 1957 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangCommunicatio1958-1967 Jl.Code,YogyakartaCommunicatio1968-1970 IKIP Sanata DharmaCommunicatio1971-1987 PastoranKotabaruMeninggal

12. 640. Prajitna (Lim Sik Hok, Limengchee), Theodorus (18 April 1921)

Masuk SJ 07 Sept 1942Tahbisan 23 Agustus 1953Gradus 22Januari1980Novisiat I-II 1943-1944 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangYuniorat 1945 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangInternir 1946 MagelangFilsafat 1947-1949 Kolese Ignatius, Yogyakarta

302

TOP 1950-1951 Jl.Code,Yogya- kartaTeologi 1952-1955 MaastrichtEducatio 1956 PastoranGedang- an, SemarangTersiat 1957 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangEducatio 1958-1961 PastoranGedang- an, SemarangParoki 1962-1965 pastoranGedang- an, SemarangParoki 1966 pastoran Jl. Ma- lang, JakartaEducatio 1967-1970 KoleseKanisius, JakartaParoki 1971-1975 Pastoran Kebayor- an Blok B, JakartaParoki 1976-1979 pastoran Purba- yan, SurakartaFormatio 1980-1985 Seminari Tinggi Kentungan, Yogya- kartaParoki 1986-1987 pastoran Kotabaru, YogyakartaMeninggal

13. 211. Drost, Josephus (01 Agustus 1925)

Masuk SJ 01 Februari 1946Tahbisan 22 Agustus 1960Gradus 02Februari1963Yuniorat 1949 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1950-1952 Kolese Ignatius, Yogyakarta

303

Studi 1953-1957 BandungTeologi 1958-1961 Kolese Ignatius, YogyakartaTersiat 1962 AustriaEducatio 1963-1973 IKIP Sanata DharmaEducatio 1974-1975 AsramaRealinoEducatio 1976 IKIP Sanata DharmaEducatio 1977-1985 KoleseKanisius, JakartaTidakaktif 1986 BelandaEducatio 1987 KoleseKanisius, JakartaMeninggal

14. 1044. Wonosunarja (Liem Biang Bing), Bernardus (13 Agustus 1927)

Masuk SJ 21 April 1948Tahbisan 31 Juli 1959Gradus 27Desember1976Novisiat I-II 1949-1950 Kolese Stanislaus, Girisonta-SemarangFilsafat 1951-1953 Kolese Ignatius, YogyakartaTOP 1954-1956 PastoranFrancis- cusXaverius, YogyakartaTeologi 1957-1960 Kolese Ignatius, YogyakartaTersiat 1961 FilipinaParoki 1962-1970 Pastoran Kume- tiran, Yogyakarta

304

Pastoral 1971-1975 Rumah Retret KlatenPastoral 1976-1982 RumahRetretGiri- sontaPastoral 1983-1986 Wisma Johan- neum, SibolgaPastoral 1987- Rumah Retret GirisontaMeninggal

* * * * * *