hand out agama kelas ix - smp kolese kanisius

28
CATATAN PELAJARAN AGAMA KELAS IX SMP KANISIUS JAKARTA – TAHUN AJARAN 2013-2014 ================================================================= === PENGANTAR : “ORANG BERIMAN M ENANGGAPI KARYA KESELAMATAN ALLAH” 1. Dasar Biblis : (Kejadian 22:1-19) : Kisah mengenai Abraham 2. RENCANA ALLAH UNTUK MANUSIA : Allah yang sempurna dan penuh bahagia, berencana membagikan kebaikanNya dengan menciptakan manusia agar manusia ikut ambil bagian dalam kebahagiaanNya. Dalam kepenuhan waktu , ketika saatnya tiba, Allah Bapa mengutus PuteraNya sebagai Penebus dan Penyelamat manusia, yang sudah jatuh kedalam dosa, memanggil semuanya ke dalam GerejaNya, dan melalui karya Roh Kudus, mengangkat mereka sebagai anak-anakNya dan pewaris kebahagiaan surgawi. “Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau ya Allah. Engkau telah menciptakan kami untuk DiriMu, dan tidak tenanglah hati kami sampai kami beristirahat dalam Engkau” (Santo Agustinus) Allah itu Maha Pengasih, Ia berkehendak menyelamatkan semua orang. Sebagai orang Katolik, kita dipanggil untuk menjadi Anggota Gereja Katolik (melalui Sakramen Baptis yang kita telah terima) juga merupakan kehendak Allah untuk menyelamatkan kita. Namun kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang, tidak hanya menjangkau Anggota Gereja Katolik saja, tetapi juga semua orang yang menganut agama dan kepercayaan manapun. Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 1

Upload: martinus-hasan

Post on 29-May-2015

3.347 views

Category:

Data & Analytics


2 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

Page 1: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

CATATAN PELAJARAN AGAMA KELAS IX

SMP KANISIUS JAKARTA – TAHUN AJARAN 2013-2014

====================================================================

PENGANTAR :

“ORANG BERIMAN M ENANGGAPI KARYA KESELAMATAN ALLAH”

1. Dasar Biblis : (Kejadian 22:1-19) : Kisah mengenai Abraham

2. RENCANA ALLAH UNTUK MANUSIA :

Allah yang sempurna dan penuh bahagia, berencana membagikan kebaikanNya dengan menciptakan manusia agar manusia ikut ambil bagian dalam kebahagiaanNya. Dalam kepenuhan waktu , ketika saatnya tiba, Allah Bapa mengutus PuteraNya sebagai Penebus dan Penyelamat manusia, yang sudah jatuh kedalam dosa, memanggil semuanya ke dalam GerejaNya, dan melalui karya Roh Kudus, mengangkat mereka sebagai anak-anakNya dan pewaris kebahagiaan surgawi.

“Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau ya Allah. Engkau telah menciptakan kami untuk DiriMu, dan tidak tenanglah hati kami sampai kami beristirahat dalam

Engkau” (Santo Agustinus)

Allah itu Maha Pengasih, Ia berkehendak menyelamatkan semua orang. Sebagai orang Katolik, kita dipanggil untuk menjadi Anggota Gereja Katolik (melalui Sakramen Baptis yang kita telah terima) juga merupakan kehendak Allah untuk menyelamatkan kita. Namun kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang, tidak hanya menjangkau Anggota Gereja Katolik saja, tetapi juga semua orang yang menganut agama dan kepercayaan manapun.

Konsili Vatikan II adalah Konsili Gereja Katolik yang memperkenalkan diri dan tugasnya terhadap umat Allah maupun terhadap dunia, dalam menghadapi jaman ini. Secara umum bisa kita katakan Konsili Vatikan II adalah rapat akbar para pemimpin Gereja Katolik sedunia, yang dipimpin oleh Paus untuk melihat kembali ajaran-ajaran Gereja Katolik dalam konteks jamannya.

Konsili Vatikan II dimulai pada tanggal 11 Oktober 1962 dan ditutup pada tanggal 7 dan 8 Desember tahun 1965 yang menghasilkan 16 dokumen Gereja. Dokumen resmi tersebut terdiri dari 4 Konstitusi, 9 Dekrit, dan 3 deklarasi.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 1

Page 2: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

Nama-nama Dokumen Konsili Vatikan II

(Diurutkan sesuai abjad)

Dalam Sidang Paripurna, babak IX masa persidangan IV Paus Paulus VI menyatakan dengan resmi bahwa Konsili Vatikan II ( 1962-1965) telah berakhir. Konsili Vatikan II ini menghasilkan Dokumen-dokumen Gereja sebagai berikut :

1. Ad Gentes (=Kepada Bangsa-bangsa)Adalah Dekrit Tentang Karya Misioner Gereja.

2. Apostolicam Actuositatem (=Kegiatan Kerasulan)Adalah Dekrit Tentang Kerasulan Awam

3. Christus Dominus (=Kristus Tuhan)Adalah Dekrit Tentang Tugas Kegembalaan Para Uskup Dalam Gereja.

4. Dei Verbum (=Wahyu Ilahi)Adalah Konstitusi Dogmatik Tentang Wahyu Ilahi.

5. Dignitatis Humanae (Martabat Pribadi)Adalah Deklarasi Tentang Kebebasan Beragama.

6. Gaudium et Spes (=Kegembiraan dan Harapan)Adalah Konstitusi Pastoral Tentang Gereja Di Dalam Dunia Dewasa Ini.

7. Gravissimum Educationis (=Makna Pendidikan)Adalah Deklarasi Tentang Pendidikan Krisiten.

8. Inter Mirifica (=antara Penemuan)Adalah Dekrit Tentang Alat-alat Komunikasi Sosial.

9. Lumen Gentium (=Terang Bangsa-bangsa)Adalah Konstitusi Dogmatik Tentang Gereja.

10. Nostra Aetate (=Dewasa Kita)Adalah Deklarasi Tentang Sikap Gereja Terhadap Agama-agama Bukan Kristen

11. Optatam Totius (=Pendidikan Imam)Adalah Dekrit Tentang Pendidikan Imam.

12. Orientalium Ecclesiarum (Gereja Katolik Timur)Adalah Dekrit Tentang Gereja-gereja Katolik Timur.

13. Perfectae Caritatis (=Pembaruan Hidup Kebiaraan)Adalah Dekrit Tentang Pembaruan Yang Serasi Hidup Kebiaraan.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 2

Page 3: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

14. Presbyterorum Ordinis (=Keluhuran Martabat)Adalah Dekrit Tentang Pelayanan dan Kehidupan Para Imam.

15. Sacrosanctum Concilium (Konsili Suci)Adalah Konstitusi Tentang Liturgi Kudus.

16. Unitatis Redintegratio (=Pemulihan Kesatuan)Adalah Dekrit Tentang Ekumene.

Sebelum Konsili Vatikan II (Tahun 1965) Gereja Katolik pernah memiliki anggapan bahwa hanya dalam Gereja Katolik sajalah ada keselamatan (EXTRA ECLESIA NULLA SALUS EST= Diluar Gereja tidak ada keselamatan). Dalam pandangan ini nampak memang pandangan Gereja Katolik “picik/sempit”, namun kemudian setelah Konsili Vatikan II pandangan tersebut di rubah, dan GEREJA KATOLIK MENGAKUI BAHWA DILUAR GEREJAPUN ADA KESELAMATAN. Hal ini menunjukkan bahwa Gerejapun mengakui, menghormati kebenaran, kebaikan yang ada di luar Gereja.

Pelajaran 1 :

“ALLAH BERKEHENDAK MENYELAMATKAN SEMUA ORANG”

1. Dasar Biblisnya : Injil Matius 5:43-48Setiap manusia mendambakan keselamatan. Dalam kehidupan sehari-hari orang berusaha menghindari hal-hal yang mengancam “keselamtan-nya” (jiwa maupun raganya). Manusia menghindari segala bentuk “ke-tidak selamtaannya”. Semua orang ingin selamat.

Dasar Biblisnya : Baca Injil Matius 5:43-48

Perikope Injil Matius 5:43-48, menyatakan tentang kasih Allah kepada semua orang. Allah menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Kasih Allah tidak mebeda-bedakan . Keselamatan diperuntukkan bagi semua orang.

Yesus menjadi tanda kasih Allah. Yesus menjadi puncak kasih Allah kepada manusia. Kehadiran Yesus menjadi kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia. Yesus menjadi tanda kehadiran Allah sendiri dalam usahaNya menyelamatkan manusia. Barangsiapa mengenal Yesus, ia mengenal Allah sendiri.

Masalahnya adalah, bahwa orang memiliki pengertian yang beragam tentang keselamatan. Akibatnya hal yang mereka pandang sebagai keselamatan malah bukan

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 3

Page 4: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

keselamatan. Misalnya; orang menganut suatu paham tertentun membawa keselamatan, ternyata tidak!

2. Keselamatan sejati berasal dari Allah :

Keselamatan sejati berasal dari Allah. Allah yang Maha Pengasih, sejak awal jaman berkehendak menyelamatkan semua manusia. Allah menyapa manusia dengan kasihNya dalam kehidupan manusia sehari-hari.

“Keselamatan berarti Keadaan Baik yang merupakan segala kerinduan manusia yang hanya dapat dan akan dipenuhi oleh Tuhan”

Keselamatan Allah tidak membeda-bedakan; Keselamatan dari Allah ibarat “matahari” dan “hujan”. Seperti Allah menerbitkan matahari dan menurunkan hujan bagi semua orang, bagi orang baik maupun jahat, demikian pula keselamatan yang datang dari Allah diperuntukkan bagi semua orang (bdk Matius 5:45) Perikope lengkapnya Injil Matius 5:43-48.

Yesus adalah puncak karya keselamatan. Keselamatan dari Allah berlangsung sepanjang segala jaman. Dalam perjanjian Lama, konsep keselamatan bagi bangsa Israel diungkapkan dalam bentuk panjang umur, keturunan dan kemenangan atas musuh.

Namun bangsa Israel senantiasa jatuh ke dalam dosa yang mengancam keadaan selamat mereka. Maka para Nabi terus menyerukan agar umat Israel bertobat dan kembali kepada Allah. Melalui mulut para Nabi (Juru Bicara Allah/ Utusan Allah), Allah berjanji akan mengutus seorang “Hamba Yahwe” atau Putera Manusia yang akan menjadi Pengantara keselamatan. Sementara bangsa Israel pun sedang menantikan janji Allah tersebut. Umat Israel menantikan Almasih atau yang Diurapi Tuhan. (Almasih artinya Yang Diurapi Tuhan).

Janji keselamatan Allah dan harapan umat Israel tersebut menjadi persiapan untuk Perjanjian Baru. Janji dan harapan tersebut terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Yesus mewartakan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang (Injil Lukas 2, 10:3.8; 1 Tim 2, 4)

Dalam diri Yesus “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam dan tingal di dalam Dia” (Kol 1:15-19). Dalam diri Yesus Allah menjadi manusia. Allah berbicara kepada manusia menurut cara manusia. Kehadiran Yesus menjadi penggenapan dari rencana Allah bagi manusia.

Orang Kristiani sebagai tanda dan sarana Keselamatan; seperti Yesus merupakan tanda keselamatan dari Allah, maka kitapun yang menjadi pengikutNya dapat dan

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 4

Page 5: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

harus bisa menjadi “tanda” dan “sarana” bagi keselamatan orang lain. Oleh karena itu Gereja dikatakan sebagai tanda /sakramen keselamatan.

Karya keselamatan Yesus berlaku bukan hanya untuk mereka yang mengenal Yesus secara pribadi, tetapi juga untuk mereka yang tidak megnenalNya. Kasih Allah yang menyelamatkan jauh melampaui pengalaman dan pengetahuan kita.

Dalam Konsili Vatikan II, para Uskup menulis : Keselamatan kekal juga diterima oleh mereka yang belum mengetahui injil Kristus (yang bukan karena kesalahan mereka) tetapi mereka dengan sungguh-sungguh mencari Allah dan tergerak oleh rahmat Allah, serta berusaha keras agar perbuatan yang mereka lakukan sesuai dengan kehendak Allah, yang mereka ketahui melalui suara hati mereka.

Pelajaran 2 :

“BERAGAMA”

(BENTUK TANGGAPAN MANUSIA TERHADAP KESELAMATAN ALLAH)

1. Agama :

Adalah sekumpulan ajaran dan aktivitas ritual yang mengungkapkan hubungan manusia dengan kekuatan ilahi atau Allah. Ajaran Agama mencoba menjelaskan hubungan, aturan, dan hukum-hukum yang perlu ditaati. Sedangkan aktivitas ritus menunjukkan sikap tunduk, hormat dan taat kepada Allah.

2. Tujuan Agama :

Adalah menata kehidupan manusia agar manusia memperoleh keselamatan. Yang penting dalam agama adalah sikap batin. Agama berperan sebagai sarana untuk mengenal dan mengungkapkan hubungan manusia dengan Allah.

Di dunia ini ada berbagai agama (Agama Katolik, Kristen, Islam, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Shinto, Yahudi dll). Hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Agama membantu menata kehidupan dan ketertiban social manusia.

Agama terkait dengan kebudayaan, bahasa, tatacara dan symbol berasal dari adat istiadat dan tradisi bangsa tertentu.

Dalam hidupnya manusia senantiasa bertanya tentang makna hidunya. Manusia ingin mencari makna hidup yang terdalam, sebab-sebab munculnya persoalan hidup yang semakin pelik. Menyadari keterbatasan itu manusia ingin menyerahkan dirinya pada

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 5

Page 6: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

penyelenggaraan Tuhan melalui agama. Dengan demikian manusia menemukan makna terdalam dari hidup dan mendapatkan semangat hidup.

3. Pada dasarnya fungsi agama adalah :1. Mewartakan keselamatan.Semua manusia pasti mendambakan keselatamatan pada

kehidupannya setelah kehidupan di dunia ini. Agama mewartakan dan menjanjikan keselamatan itu, maka dengan alasan inilah manusia memeluk agama.

2. Memberikan arti hidup . Setiap agama menawarkan suatu pandangan hidup tertentu kepada para penganutnya, dan pandangan hidup yang diyakini dapat membawa kebahagiaan dan keselamatan bagi para pemeluknya.

3. Mengajarkan cara hidup. Semua agama mengajarkan cara hidup yang baik kepada pengikutnya. Tidak ada agama yang mengajarkan perbuatan yang jahat kepada pengikutnya.

Alasan-alasan yang membuat manusia beragama, antara lain :

1. Untuk memenuhi rasa aman ketika menghadapi kesulitan dalam hidup.2. Untuk memperoleh arti hidup.3. Sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang baik.

Hidup beragama harus didasarkan pada adanya dorongan dari dalam diri untuk mencari kebenaran. Beragama yang benar didasarkan pada motivasi untuk membangun hubungan yang semakin mendalam dengan Tuhan dan sesame.

4. Nostra Aetate Art. 1 :Gereja Katolik memandang pentingnya agama dalam kehidupan manusia. Pandangan Gereja Katolik itu dirumuskan dalam Nostra Aetate Art. 1 (Nostra Aetate : dokumen Gereja dari Konsili Vatikan II yang mengajarkan pandangan tentang hubungan antar agama).: (isinya) :1. Agama-agama memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan manusia tentang asal

dan tujuan hidup nya, makna kematian, makna sakit dan penderitaan, dan rahasia kehidupan lainnya.

2. Semua agama mempunyai tujuan akhir yang sama, yaitu Allah. Melalui agama manusia diberitahu bahwa jawaban-jawaban atas pertanyaan tentang rahasia hidupnya ditemukan dalam Allah sebagai Pencipta, Penyelenggara, dan tujuan hidup manusia.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 6

Page 7: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

PELAJARAN 3 :

BERIMAN

(JAWABAN ATAS WAHYU/PERWAHYUAN ALLAH)

1. Dasar Biblis dan Contoh konkret, ingat kembali :a. Panggilan Samuel (Kitab I Samuel 3:1-21)b. Tanggapan Maria terhadap Kabar Gembira dari Gabriel (Injil Lukas 1:26-38)

Setiap saat Allah hadir untuk menyapa kita, membimbing, menghibur dan menguatkan kita baik dalam suka maupun dalam duka, dalam kepastian dalam keraguan, dalam untung dan malang, Allah hadir dalam berbagai cara.

Inilah yang disebut dengan Pewahyuan Diri Allah. Wahyu Diri Allah artinya sapaan, pernyataan, ataupun tawaran keselamatan dari Tuhan kepada manusia. Dalam wahyu Allah, Allah menyatakan siapa DiriNya sendiri dan rencanaNya untuk menyelamatkan manusia. Puncak Wahyu Allah terjadi dalam kehadiran PuteraNya Yesus Kristus.

2. Dasar Biblis (Dasar Kitab Sucinya) dari Surat Yakobus 2:14-26, isinya :1. Hidup beriman yang mendalam disebut oleh Yakobus sebagai hidup beriman

dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan.2. Menurut Yakobus, hubungan dengan Allah yang telah mengasihi kita

seharusnya menjadi nyata dalam kasih kepada sesame.3. Hubungan dengan Allah dibangun oleh orang beriman melalui ibadah,

sedangkan hubungan dengan sesame ditampakkan dalam tindakan nyata.4. Bagi Yakobus, orang beriman tidak cukup hanya menjadi pendengar dan

penerima firman Allah, melainkan ia harus menjadi pelaku firman.5. Dari sini jelas bahwa kalau seseorang beriman maka dia akan berbuat kasih

kepada sesamanya.

Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia juga menekankan hidup dari iman menjadi ciri orang benar (bdk. Gal. 3:11). Menurut paulus, orang yang hidup dari iman akan diberkati, orang yang hidup dari iman akan mengalami hubungan baru dengan Tuhan. Menurut Paulus, Abraham menjadi contoh bagi semua orang beriman.

Dari pandangan Santo Paulus dan Yakobus menjadi jelaslah bagi kita bahwa beriman berarti mempercayakan hidup kita kepada Allah.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 7

Page 8: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

PELAJARAN 4

BERIMAN KRISTIANI

1. Dasar Biblis : Injil Matius 7:21-23; Lumen Gentium art. 14

Orang Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, bukan sekedar oleh alasan keagamaan yang cenderung lahiriah.

Seorang yang beriman adalah seorang religious, yaitu orang yang selalu menyandarkan hidupnya pada Kristus dan menyadari bahwa seluruh peristiwa hidupnya merupakan karya Kristus yang menyelamatkan.

2. Aspek-aspek hidup beriman Kristiani meliputi :a. Pengalaman Religiusb. Penyerahan Imanc. Pengetahuan Iman.

Umat Kristiani yang dihimpun dalam Gereja Katolik memiliki sejumlah ciri penghayatan hidup beriman yang dipelihara :

a. Melalui Sakramen Baptis, ia dilahirkan kembali dalam Tuhan dan dilantik menjadi putera-puteriNya.

b. Ia mengakui imannya akan Kristus.c. Disamping itu, sebagai satu persekutuan ia diharapkan bersatu dalam kasih,

doa, pelayanan, dan d. kesaksian (bdk. Lumen Gentium art. 14).

PELAJARAN 5

PERJUANGAN MENGEMBANGKAN IMAN

1. Dasar Biblis (dasar Kitab Sucinya) “1. 1 Kor 9;24-27

Iman yang kuat akan membuat kita tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Iman yang berkembang memampukan kita untuk menanggapi kenyataan hidup dengan penuh makna.

2. Filipi 1:27-31Hanya hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus …. (Flp 1:27)

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 8

Page 9: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

3. Injil Lukas 17:6“Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini : Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut dan ia akan taat kepadamu”.

4. 2 Tim 1:14 “Peliharalah harta yang indah yang telah dipercayakan Nya kepada kita oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita”.

2. Isi dari perikope-perikope di atas :

Orang bisa dikatakan imannya berkembang bila tutur katanya serta tindakannya semakin berkenan bagi banyak orang dan tentu saja bagi Tuhan.

Pengetahuan iman tidak selalu ada hubungannya dengan hidup beriman. Ada orang yang memimiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang Tuhan dan sering berdoa dan sebagainya, tetapi peri lakunya dan tutur katanya tidak sesuai/tidak menunjukkan kebaikan. Orang semacam ini pengetahuan imannya banyak tetapi imannya tidak berkembang.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan bersama sehubungan dengan iman akan Yesus Kristus :

1. Arti nama Yesus :Diberikan oleh malaikat pada waktu pewartaan kepada Maria, nama Yesus berarti : “Allah menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misiNya “karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” (bdk Mat 1:21). Petrus mengatakan : “dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (bdk. Kis 4:12).

2. Mengapa Yesus disebut “Kristus” ?“Kristus” dalam bahasa Yunani, “Messiah” dalam bahasa Ibrani berarti “Yang Diurapi”. Yesus adalah Kristus, karena Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusanNya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi Dia menjelaskan makna istilah itu “turun dari surga”(bdk Yoh 3:13), disalibkan dan kemudian bangkit, Dia Hamba yang menderita yang “memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” (bdk Mat 20:28. Dari nama Kristus, muncul sebutan kita sebagai orang Kristen.

3. Dalam arti apa Yesus adalah Putra Tunggal Allah ?Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna. Pada saat pembaptisan dan transfigurasiNya, suara Bapa menyebut Yesus sebagai “PutraNya yang terkasih” Dalam memperkenalkan DiriNya sebagai Sang Putra

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 9

Page 10: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

yang “mengenal BapaNya” (bdk Mat 11:27), Yesus menegaskan relasiNya yang tunggal dan abadi dengan Allah BapaNya. Dia adalah Anak Tunggal Allah (bdk 1 Yoh 4:9). Pribadi kedua dari Tritunggal. Dia adalah figure sentral pewartaan iman. Para Rasul melihat “KemuliaanNya sebagai Anak Tunggal Bapa” (bdk Yoh 1:14).

Pelajaran 6

“IMAN DAN KEBERSAMAAN DALAM JEMAAT”

1. Dasar Biblis : (Dasar Kitab Sucinya): Kisah Para Rasul 2:41-472. Iman itu bersifat personal dan social :

Iman itu pertama-tama merupakan hubungan pribadi antara manusia dan Allah (Iman bersifat personal). Iman itu bersifat social, karena iman itu diungkapkan dan diwujudkan dalam kebersamaan dengan jemaat. Jadi pentinglah kita memiliki iman personal sekaligus iman social. Dengan mengembangkan aspek social, iman kita akan semakin terlibat pada rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dan membuat kita semakin social.

Pelajaran 7

“AKU WARGA MASYARAKAT”

1. Dasar Biblis : (Dasar Kitab Sucinya) :1. Injil Matius 17:24-272. Injil Matius 22:15-22

2. Isi ke dua perikope tersebut :

1. Yesus mengharapkan setiap orang menghargai pemerintah, tetapi tidak melemahkan atau menomorduakan hormat kepada Allah. “Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan berikanlah kepada Allah yang menjadi hak Allah” (Mat. 22:21)

2. Yesus juga mengajak orang taat membayar pajak (bdk Mat 17:27)

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 10

Page 11: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

3. Semasa hidupNya, Yesus tidak pernah menghasut rakyat untuk bergerak melawan pemerintah.

4. Yesus juga cukup tegas melakukan kritik terhadap pemimpin bangsaNya yang tindakannya tidak benar.

Ajaran kristiani memiliki pandangan yang positif tentang masyarkat. Masyarakat merupakan medan kerja dari orang beriman. Gereja memandang bahwa masyarkat memiliki otonomi atau cara hidup yang berlaku di masyarakat itu. Masyarakat memiliki hukum dan aturan nya sendiri yang harus dihormati.

Yesus berharap agar setiap orang Kristen menghormati pemerintah Negara-negara yang ada. Namun penghormatan itu tidak berarti bahwa kita melupakan atau mengabaikan peran Alah. Yesus berkata : “Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah “ (Mat 22:21). Salah satu sikap hormat kita kepada Negara ditunjukkan dengan taat membayar pajak (bdk. Mat 17:27). Dengan membayar pajak, Yesus mengajak rakyat atau pengikutNya untuk membantu memelihara pemerintah yang ada sejauh pemerintah atau Negara melakukan tugas untuk melindungi masyarakat.

Pelajaran 8

“PARA PEMIMPIN MASYARAKAT”

1. Dasar Biblis : Keluaran 3:7-10

Seorang pemimpin adalah orang yang pertama , baik dalam hal pemikiran maupun tindakan. Ia juga berada di tengah-tengah untuk menggerakkan atau memotivasi anak buahnya dan manakala anak buahnya bergerak ia juga mampu berada di belakang untuk mendukung dan memberi kekuatan.

Kitab Keluaran 3:7-10 menceriterakan Musa sebagai pemimpin yang harus hadir di depan bangsanya untuk menampilkan kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Pemimpin sebagai symbol kehadiran Allah tampak juga dalam kisah-kisah raja Daud. Allah hadir dalam diri Daud sehingga hampir semua peperangan yang dipimpinnya untuk mengusir musuh bangsanya dimenangkannya. Dalam masa pemerintahan Daud, rakyat mengalamai kesejahteraan besar dan sampai sekarangpun masa pemerintahannya selalu dilihat sebagai penyertaan Allah yang paling ideal.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 11

Page 12: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

2. Pemimpin yang baik:1. Orang yang rela berkorban demi kepentingan banyak orang. Sebaliknya

pemimpin yang lari ketika masyarakat dalam kesulitan dan membutuhkannya adalah pemimpin yang palsu atau pemimpin gadungan.

2. Pemimpin yang baik mengenal dan juga dikenal oleh anak buahnya, sehingga bisa mengetahui kebutuhan anak buahnya. Dengan demikian ia bisa pula memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anak buahnya.

3. Pemimpin yang baik selalu berusaha untuk berkenan kepada Allah dalam tindakan-tindakannya. Dia selalu berusaha melakukan yang menjadi kehendak Allah dan bukan keinginannya sendiri. Karena dia merasa dikenal oleh Allah, maka dia tidak ragu-ragu dalam tindakannya, karena yang dilakukannya sesuai dengan kehendak Allah. Ia yakin akan perlindungan dan dukungan Allah dalam usahanya memenuhi harapan dan kebutuhan anak buah atau rakyatnya.

Menurut Yesus pemimpin yang tekemuka adalah pemimpin yang menjadi abdi banyak orang dan melaksanakan hal-hal yang dibutuhkan atau diharapkan banyak orang. Jadi ukuran baik dan tidaknya seorang pemimpin adalah besarnya jasa dan manfaatnya bagi banyak orang atau sejauh pelayanannya dapat dinikmati banyak orang.

Pelajaran 9

“KEBEBASAN YANG BERTANGGUNGJAWAB”

1. Ajaran Gereja :1. Martabat Hati Nurani (Gaudium et Spes Art. 16)2. Keluhuran Kebebasan (Gaudium et Spes Art. 17)3. 1 Petrus 2:16-17

2. Kebebasan Kristiani :

Kebebasan Krisitiani bukanlah kebebasan tanpa aturan atau kebebasan yang bertentangan dengan sikap tanggungjawab. Bertindak semau-maunya apalagi merugikan orang lain “Atas nama kebebasan” sama dengan menipu diri. Setiap orang kristen diharapkan untuk memiliki sikap yang sportif dan positif terhadap sesamanya warga masyarakat, memiliki kasih kepada sesamanya dan hormat kepada pemimpin yang menjamin ketertiban dalam masyarakat.

Kebebasan yang bertanggungjawab adalah kebebasan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, sesuai dengan minat bakat masing-masing, bukannya kebebasan yang mengakibatkan orang lain menderita atau terganggu.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 12

Page 13: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

Kebebasan yang bertanggungjawab dihayati berdasarkan hati nurani yang benar. Oleh karena itu, Kita perlu membina hati nurani terus menerus agar tindakan-tindakan kita senantiasa sesuai dengan kehendak Allah bermanfat bagi sesame, dan sekaligus mengembangkan diri kita.

Pelajaran 10

“MENJUNJUNG TINGGI MARTABAT MANUSIA”

1. Dasar Biblis (Dasar Kitab Sucinya : Injil Lukas 19:1-10) : Yesus dan Zakheus

Menurut kisah Injil Lukas 19:1-10, Zakheus dikenal sebagai pemungut cukai,. Pekerjaan ini dalam masyarakat Yahudi termasuk pekerjaan yang “basah” tetapi jahat. Pemungut cukai dianggap kolaborator penjajah Romawi yang suka memeras rakyat. Dengan pekerjaan ini orang bisa memperoleh kekayaan yang dapat menjamin kehidupannya setiap hari. Zakheus pun sebagai pemungut cukai dikenal sebagai orang yang kaya. Namun karena pekerjaannya itu ia dipandang sebagai orang yang berdosa oleh banyak orang.

Berbeda dengan masyarakat lain atau orang banyak yang memandang kehidupan Zakheus sebagai pendosa dan patut dijauhi, Yesus menerima Zakheus apa adanya dan menghargai dia. Yesus tidak menolak Zakheus. Yesus bahkan bersedia menumpang di rumah Zakheus. Tindakan Yesus ini membawa suka cita bagi Zakheus. Penerimaan Yesus menghargai Zakheus apa adanya mendorong Zakheus berbuat kebaikan, seperti ia katakan kepada Yesus “Tuhan setengah dari miliku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan kepadanya."

2. Makna tindakan Zakheus :

Tindakan Yesus kepada Zakheus menjadi contoh konkret bagaimana seharusnya perlakuan manusia terhadap manusia lain. Sekalipun dipandang sebagai orang yang rendah, berdosa, karena memiliki pekerjaan sebagai pemungut cukai (pajak), namun Yesus tetap memperlakukan Zakheus sebagaimana mestinya. Zakheus tidak direndahkan tetapi dihargai martabatnya.

Dari tindakan Yesus kita dapat menemukan bahwa bagaimanapun juga, sebagai Citra Allah, manusia harus dihargai tanpa kecuali. Segala sesuatu di dunia ini harus diarahkan kepada manusia sebagai pusat dan puncaknya. Manusia tidak dapat diperlakukan sebagai obyek untuk mencapai tujuan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Inilah sikap dasar yang penting untuk pengembangan martabat manusia.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 13

Page 14: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

Pelajaran 11

“MEMBELA KEHIDUPAN”

1. Dasar Kitab Sucinya (=dasar biblisnya) Injil Markus 12:28-34 : Kasih sebagai hukum utama

Dalam Injil Markus 12:28-34 Yesus menyampaikan hukum utama yakni Hukum Kasih yang menjadi dasar sikap yang dituntut Yesus pada para muridNya.

Dengan hukum kasih tersebut para murid dipanggil untuk melindungi dan membela kehidupan . Menurut Yesus, kehidupan kita seharusnya didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama kita.

Bagi Yesus tidaklah cukup kasih kita kepada Allah hanya ditunjukkan dalam ungkapan iman dengan doa dan kurban. Kasih kepada Allah seharusnya secara konkret dinyatakan dalam tindakan kita pada sesama.

Pelajaran 12

“MEMELIHARA DAN MEMPERJUANGKAN KEHIDUPAN SECAFRA SEHAT”

1. Dasar Biblis (dasar Kitab Sucinya) : Galatia 5:16-26 Ajaran hidup menurut Paulus.2. Hidup menurut Keinginan Daging dan Hidup menurut Keinginan Roh :

Hidup menurut keinginan daging, menurut Paulus adalah hidup yang mengikuti hawa nafsu. Hidup yang ditandai oleh usaha sebanyak mungkin memenuhi kebutuhan jasmani/badan saja.

Ciri-ciri hidup menurut keinginan daging :a. Percabulan,b. Kecemaran,c. Sihir,d. Perseteruan,e. Perselisihan,f. Iri hati,g. Amarah,h. Kepentingan diri sendiri,i. Percideraan,j. Roh pemecah,k. Kedengkian,

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 14

Page 15: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

l. Kemabukkan,m. Pesta pora dan lain sebagainya,.(bdk. Gal 5:20)

Hidup menurut keinginan Roh adalah : hidup yang lebih mengutamakan hidup rohani. Bukan terutama mengikuti keinginan jasmani. Paulus menyebutnya dengan istilah hidup di dalam terang.

Ciri-ciri hidup menurut Roh :

a. Kasih,b. Suka cita,c. Damai sejahtera,d. Kesabaran,e. Kemurahan,f. Kebaikan,g. Kesetiaan,h. Kelemahlembutan,i. Dan penguasaan diri (bdk. Gal 5:22-23)

Pelajaran 13 :

“MENJAGA DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP”

1. Refleksi Internal Pribadi :

Lingkungan hidup kita sudah sangat dirusak dan dicemarkan oleh berbagai perilaku kita sendiri sebagai manusia. Dan hal ini tidak bisa kita pungkiri, walaupun kita hanya melihat di lingkungan kita masing-masing di kota Jakarta. Kepedulian terhadap lingkngan muncul sebagai tanggapan atas pengrusakan yang telah terjadi.

2. Dasar Biblis : Kitab Kejadian 1:26-31

Alam semesta dengan segala isinya diciptakan oleh Allah dalam keadaan baik. Manusia menjadi puncak karya ciptaanNya. Ia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah sendiri. Allah memberikan seluruh alam ciptaan bagi kehidupan manusia. Manusia bertanggungjawab untuk memelihara dan mengembangkannya. Dan ini menjadi tugas kita semua.

3. Kenyataannya (Realitasnya):

Manusia sering menyalahgunakan kepercayaan yang diterimanya untuk kepentingannya sendiri. Ia bukannya “merawat” ciptaan, melainkan merusaknya. Manusia condong

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 15

Page 16: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

memandang alam sebagai obyek untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia memanfaatkan alam tetapi

manusia “ mengabaikan” untuk memeliharanya. Manusia harus kembali kepada panggilannya, yaitu mengembangkan dan mengarahkan ciptaan kepada kesempurnaan. Manusia bisa belajar dari Santo Fransiskus dari Assisi. Ia mengalami perjumpaannya dengan Allah melalui ciptaan.

Pelajaran 14

“MENGHARGAI DAN MEWUJUDKAN KEJUJURAN”

1. Pengantar:

Hidup bersama yang kita jalani entah di sekolah, dalam keluarga, di rmah maupun di dalam masyarakat akan dapat berjalan dengan baik kalau ada saling percaya. Dengan mempercayai orang lain dan dipercaya oleh orang lain, kita tidak mengalami hambatan untuk dapat berkata-kata dan berbuat yang benar. Kepercayaan kita kepada orang lain dan sebaliknya kepercayaan orang kepada kita dapat terjadi apabila ada kejujuran antara kedua belah pihak.

2. Dasar Biblisnya : Kisah Para Rasul 5:1-11

Ananias :

1. Ananias tampil sebagai tokoh yang “tidak jujur”. Ia menahan sebagian dari miliknya untuk kepentingannya sendiri.

2. Ketidakjujuran Ananias dan istrinya membawa akibat yang fatal, yaitu kematian. Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa ketidakjujuran bukan hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetapi juga mendustai Allah. Sikap tidak jujur merusak hubungan kita dengan orang lain, dengan Allah. Orang yang tidak j ujur berarti telah dirasuki oleh iblis, ia tidak melaksanakan kehendak Allah melainkan kemauan iblis.

3. Tindakan Ananias ini merupakan contoh konkret orang yang mudah mengikuti bujukan si jahat sehingga mereka dapat sepakat berbuat tidak jujur. Dusta Ananias dan Safira menyangkut Roh Allah sendiri atau menghujat Roh Kudus Allah.

4. Tuntunan untuk hidup dalam kebenaran juga disampaikan Yesus : Dalam Kotbah di Bukit Ia menyatakan kepada para muridNya : “Jika ya hendaklah kamu katakana ya, dan jika tidak kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 16

Page 17: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

5. Kendala/tantangan orang bertindak jujur :a. Rasa takut,b. Gengsi,c. Merasa rugi,d. Takut dicemooh,e. Disingkirkan,f. Kurang Percaya diri.

(bdk. Perintah yang ke delapan : “Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu”)

Pesan bijak mengenai nilai kejujuran :Jika Anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan.Jika Anda menanam kebaikan, Anda akan menuai sahabat-sahabat.Jika Anda menanam kerendahan hati, Anda akan menuai kebesaran.Jika Anda menanam ketekunan, Anda akan menuai kepuasan.Jika Anda menanam pertimbangan, Anda akan menuai perspektif.Jika Anda menanam kerja keras, Anda akan menuai kesuksesan.Jika Anda menanam pengampunan, Anda akan menuai perdamaian.Jika Anda menanam iman di dalam Kristus, Anda akan menuai tuaian.Jadi berhati-hatilah dengan apa  yang Anda tanam sekarang; hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai kemudian nanti. Dua ribu tahun yang lalu, Paulus menulis kepada jemaat di Galatia kisah yang sama tetapi dengan kata-kata yang lebih singkat, "Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai." (Gal. 6.7)

(Originally translated by NN. Ministries, Source Uknown)(Kita lanajutkan ke pelajaran 19 dan 20)

Pelajaran 19

“SAKRAMEN PERKAWINAN”

1. Sakramen pada umumnya :

Sakramen dari kata “sacramentum” (=tanda) adalah “tanda” lahir (lahiriah) dari kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Dalam Gereja Katolik (ada 7 sakramen), dan sakramen-sakramen tersebut dibedakan menjadi tiga bagian :

1. Sakramen Inisiasi (yang membuat seseorang diterima secara utuh dan penuh) menjadi anggota Gereja Katolik :Sakramen Pembaptisan, Sakramen Penguatan, dan Sakramen Ekaristi)

2. Sakramen-sakramen Penyembuhan : Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 17

Page 18: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

3. Sakramen-sakramen Pelayanan persekutuan dan perutusan : Sakramen Penahbisan dan Sakramen Perkawinan.

Sakramen Inisiasi dilaksanakan dengan cara :

Melalui sakramen-sakramen yang memberikan “dasar” hidup Kristen. Orang beriman yang dilahirkan kembali menjadi manusia baru dalam Sakramen Pembaptisan, dikuatkan dengan Sakramen Penguatan dan diberi makanan dengan Sakramen Ekaristi.

Sakramen-sakramen Penyembuhan:

Kristus Sang Penyembuh jiwa dan badan kita, menetapkan sakramen-sakramen ini karena kehidupan baru yang Dia berikan kepada kita dalam Sakramen-sakramen Inisiasi Kristiani dapat melemah, bahkan hilang karena dosa. Karena itu, Kristus menghendaki agar Gereja melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatanNya melalui Sakramen-sakramen ini.

Sakramen untuk pelayanan persekutuan dan perutusan :

Dua Sakramen, Penahbisan dan Perkawinan, memberikan rahmat khusus untuk perutusan tertentu dalam Gereja untuk melayani dan membangun Umat Allah. Sakramen-sakramen ini memberikan sumbangan dengan cara yang khusus pada perekutuan gerejawi dan penyelamatan orang-orang lain.

2. Ajaran Perjanjian Lama mengenai Perkawinan :

Allah membantu umatNya terutama melalui ajaran Hukum dan para Nabi untuk sedikit demi sedikit mendalami pemahaman kesatuan dan ketakterceraian perkawinan. Perjanjian perkawinan antara Allah dengan Israel mempersiapkan dan melambangkan awal Perjanjian Baru yang ditetapkan oleh Yesus, Putra Allah dengan mempelaiNya yaitu Gereja.

3. Unsur baru yang diberikan Kristus dalam Perkawinan :

Kristus tidak hanya memulihkan tujuan asali perkawinan, tetapi mengangkatnya ke dalam martabat sakramen, memberikan kepada kedua mempelai suatu rahmat khusus untuk menghayati perkawinan mereka sebagai symbol cinta Kristus untuk mempelaiNya, Gereja : “Hai suami kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat.” (Ef 5:25)

4. Dalam hal perkawinan, Gereja Katolik mengajarkan, bahwa tidak semua orang harus kawin, terutama karena Allah memanggil beberapa laki-laki dan perempuan untuk mengikutiYesus dalam hidup keperawanan atau selibat demi Kerajaan Surga. Pantangan untuk mendapatkan hal-hal yang baik dari perkwinan ini dalam rangka memusatkan diri

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 18

Page 19: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

pada urusan-urusan Allah dan berusaha menyenangkanNya. Mereka menjadi tanda keunggulan mutlak cinta Kristus dan penantian kembalinya kemuliaanNya.

5. Perkawinan dalam keyakinan yang berbeda :

Perkawinan campur (antara seorang Katolik dan seorang yang dibaptis bukan Katolik) membutuhkan izin otoritas gerejawi demi layaknya. Dalam kasus disparitas kultus (antara seorang Katolik dan seorang yang tidak dibaptis) memerlukan dispensasi demi sahnya. Dalam kedua kasus itu , hal yang pokok adalah kedua belah pihak mengakui dan menerima tujuan pokok dan ciri khas perkawinan. Perlu juga ditekankan bahwa pihak Katolik menerima kewajiban, yang juga sudah diketahui oleh pihak non Katolik, untuk tetap menghayati imannya dan membaptis serta mendidik anak-anak mereka secara Katolik.

6. Buah Sakramen Perkawinan :

Sakramen perkawinan menetapkan ikatan yang kekal dan ekslusif antara kedua mempelai. Allah memeteraikan kesepakatan mereka. Karena itu perkawinan yang sudah dilaksanakan dengan sah (ratum) dan sudah dilengkapi dengan persetubuhan (consumatum) antara dua orang yang sudah dibaptis tidak pernah dapat diceraikan. Terlebih sakramen ini memberikan rahmat yang dibutuhkan bagi kedua mempelai untuk mencapai kesucian dalam kehidupan perkawinan mereka dan jika dianugerahi anak-anak, menerima tanggungjawab untuk merawat dan mendidik mereka.

Pelajaran 20

“SAKRAMEN PENAHBISAN” (dulu dikenal dengan sebutan Sakramen Imamat)

1. Ajaran Gereja :1. Kanon 1008 :

Dengan Sakramen Imamat yang diadakan oleh penetapan ilahi, seorang beriman diangkat menjadi pelayan rohani dengan ditandai oleh meterai yang tak terhapuskan, yakni dikuduskan dan ditugaskan untuk selaku pribadi Kristus Sang Kepala, menurut tingkatan masing-masing, menggembalakan umat Allah dengan melaksanakan tugas mengajar , menguduskan dan memimpin.

2. Injil Lukas 22:14-20 (Yesus mengadakan Perjamuan Akhir)3. Yohanes 20:19-23 (Yesus menampakkan Diri kepada para Rasul dalam ruang

tertutup)

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 19

Page 20: Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius

2. Inti Sakramen Penahbisan :1. Sakramen Penahbisan diadakan untuk mengangkat orang beriman dengan

panggilan khusus untuk menjadi pelayan Gereja untuk mengajar, menguduskan, dan memimpin umat.

2. Menjadi seorang imam merupakan panggilan yang menuntut orang yang menerimanya, bersedia meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus dan bersedia untuk diutus.

3. Para Rasul dan para penggantinya yang kini disebut Uskup mendapat kuasa untuk merayakan Perjamuan Tuhan dan untuk mengampuni dosa. Uskup kemudian melimpahkan kuasa ini juga kepada para pembantunya, yaitu para imam.

4. Seorang imam bertugas menjadi pemersatu dan gembala bagi umat yang dipercayakan kepadanya. Imam menggembalakan umat baik dalam bidang liturgy, bidang pewartaan, bidang persaudaraan, dan bidang pelayanan.

5. Hidup imamat mengikuti teladan Yesus sendiri sebagai gembala yang sejati.

3. Syarat-syarat menjadi Imam :a. Seorang beriman yang sudah dipermandikan secara Katolik dan sudah

menerima Sakramen Krisma.b. Seorang beriman dan berperilaku baik.c. Mempunyai motivasi yang kuat dan luhur untuk menjadi Imam.d. Sehat secara jasmani dan rohani.e. Mengikuti Pendidikan calon Imam.f. Tidak/belum beristri dan tidak akan beristri seumur hidup atau dengan kata

lain bersedia menjalani hidup selibat.

“AD MAIOREM DEI GLORIAM – AMDG”

Pelajaran Agama Kelas IX, SMP Kanisius 2013-2014 Page 20