hand out mikro

70
HAND OUT / DIKTAT MATA KULIAH : PENGANTAR MIKRO EKONOMI DOSEN PENGAMPU : DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Upload: muhammad-fikri

Post on 05-Jan-2016

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fikri

TRANSCRIPT

Page 1: Hand Out Mikro

HAND OUT / DIKTATMATA KULIAH : PENGANTAR MIKRO EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGITAHUN AKADEMIK 2013/2014

Page 2: Hand Out Mikro

1

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Paul A. Samuelson, ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana

masyarakat menentukan pilihan (dengan atau tanpa menggunakan uang), dengan

menggunakan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk menghasilkan berbagai jenis

barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi baik sekarang atau

dimasa yang akan datang kepada berbagai golongan masyarakat.

Jadi masalah ekonomi yang selalu dihadapi oleh setiap bangsa adalah bagaimana

menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang sangat banyak.

Ada 5 masalah ekonomi yang pokok dan harus dipecahkan oleh masyarakatnya,

adalah :

1. Barang apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa. Karena barang yang

dibutuhkan masyarakat sangatlah banyak, sedangkan sumber-sumber daya yang tersedia

untuk memproduksi barang-barang tersebutterbatas, maka harus ditentukan barang-

barang apa yang diprioritaskan untuk diproduksi serta jumlahnya.

2. Bagaimana barang-barang tersebut diproduksi. Dalam menentukan cara menghasilkan

barang-barang yang ingin diproduksi, dipertimbangkan masalah efisiensi. Ini menyangkut

persoalan pemilihan tehnik produksi, yaitu tehnik produksi yang memberikan tingkat

efisiensi yang paling besar.

3. Untuk siapa barang-barang itu diproduksi. Disini menyangkut masalah penentuan

distribusi barang. Distribusi barang ini ditentukan oleh distribusi pendapatan

perseorangan, bagi yang menerima pendapatan lebih besar, mendapat bagian hasil

produksi yang lebih besar pula. Dalam hal ini mekanisme harga barang-barang dan

faktor-faktor produksi akan menentukan distribusi barang-barang yang dihasilkan

diantara masyarakat.

4. Bagaimana melakukan penjatahan terhadap penawaran barang-barang yang tersedia.

Penjatahan ini pada akhirnya akan membatasi konsumsi masyarakat.

5. Berapa cepat perekonomian akan tumbuh. Pertanyaan ini menyangkut tabungan dan

investasiyang dapat dilakukan yang keduanya dapat digunakan untuk mempertahankan

dan mencapai pertumbuhan ekonomi.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 3: Hand Out Mikro

2

Mekanisme harga di pasar dapat memecahkan kelima persoalan ekonomi pokok di

atas. Bagan 1.1 menjelaskan bekerjanya mekanisme tersebut, yaitu berupa perputaran aliran

pendapatan atau sirkulasi aliran penghasilan dan pengeluaran dalam perekonomian (circular

flow diagram). Untuk menggambarkan circular flow diagram dianggap bahwa perekonomian

hanya terdiri atas 2 pelaku kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan. Dalam hal

ini dianggap pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi (ini merupakan

penyederhanaan dari suatu analisa permasalahan).

Yang dimaksud rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia

dalam perekonomian, yaitu berupa tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian manajemen.

Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada sektor perusahaan. Sebagai

balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga menerima

pendapatan berupa upah tau gaji atas tenaga kerjanya, bunga atas modal, sewa atas tanah, dan

keuntungan atas keahlian manajemen. Pendapatan tadi oleh rumah tangga dibelanjakan untuk

membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan adalah suatu organisasi yang

dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan menghasilkan barang

atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan memproduksi barang bukan dengan

maksud untuk memenuhi kebutuhannya, tapi terutama untuk memperoleh keuntungan yang

maksimum. Dengan demikian, perputaran aliran pendapatan dalam suatu perekonomian

biasanya hanya menunjukkan aliran-aliran barang dan jasa, pendapatan, dan pengeluaran

diantara sector rumah tangga dan perusahaan.

PASAR BARANG DAN JASA

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Penerimaan Perusahaan

(2)

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

Uang

Barang dan Jasa

Tenaga kerja, modal, tanah dan keahlian

Uang (upah, gaji, bunga, sewa dan keuntungan)

Biaya Hidup (1)

Biaya Produksi

(3)

Pendapatan Konsumen

(4)

Page 4: Hand Out Mikro

3

Terdapat 4 aspek aliran uang dari sirkulasi ini, yaitu :

1. Aliran uang sebagai biaya hidup.

2. Aliran uang sebagai penerimaan perusahaan.

3. Aliran uang sebagai biaya produksi.

4. Aliran uang sebagai pendapatan konsumen.

Aliran 1 dan 2 terjadi melalui pasar barang dan jasa (pasar komoditi), sedangkan

aliran 3 dan 4 terjadi melalui pasar faktor produksi (pasar input). Ini berarti dalam

perekonomian tersebut tidak ada tabungan, investasi, penggantian barang-barang modal atau

penyusutan. Tapi sebagaimana telah disebutkan di muka, sirkulasi aliran ini merupakan

penyederhanaan model, di mana hanya terdapat 2 sektor saja dalam perekonomian, yaitu

rumah tangga dan perusahaan.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 5: Hand Out Mikro

4

BAB II

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Barang – barang yang diperlukan ada dua jenis yaitu barang ekonomis dan barang

bebas. Barang ekonomis adalah barang yang mempunyai harga,kegunaan dan jumlah yang

tersedia kurang bila dibandingkan dengan kebutuhan konsumen (langka). Sedangkan barang

bebas adalah barang yang tersedia tidak terbatas misalnya udara,karena jumlahnya melimpah

maka udara tidak mempunyai harga. Dalam perekonomian pasar bebas harga – harga

ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran,sehingga dapat dikatakan bahwa sebuah

pasar diatur melalui interaksi permintaan dan penawaran.

PASAR

Suatu pasar adalah interaksi yang terorganisir anatara para pembeli dan penjual yang

memungkinkan mereka untuk melakukan perdagangan atau pertukaran. Pasar bias terdiri dari

bermacam macam jenis misalnya pasar barang – barang nyata,pasar untuk jasa dan pasar

tenaga kerja.Selain itu ada juga beberapa system ekonomi yang tidak memerlukan pasar

contohnya adalah sitem ekonomi unit keluarga dan sistem ekonomi terpusat.

Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi yang dimana peran pemerintah

sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini

pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode

bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Ciri dari

sistem ekonomi terpusat adalah :  

1. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah

2. Hak milik perorangan tidak diakui

3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan

perekonomian

4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

Pada dasarnya pasar tidak memerlukan uang.Barang memungkinakna untuk ditukar

langsung,tetapi karena semakin sulitnya untuk menemukan orang yang memiliki barang

sesuai dengan kebutuhan dan barang yang akan ditukar,maka uamh merupakan pemecah

masalah yang memberikan fungsi sebagai alat tukar (medium of exchange).

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 6: Hand Out Mikro

5

PERMINTAAN

Definisi Permintaan ( Demand )

Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu

dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Perilaku konsumen / selera konsumen

Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun

mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap

Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin

akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen

Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia

inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit

pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan

Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau

membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat

laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es

batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

Hukum Permintaan ( Tha Law of Demand ) dan Teori Permintaan

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :

“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan

berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta

akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

Teori permintaan dapat dinyatakan :

“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik,

maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan

turun.”

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 7: Hand Out Mikro

6

Kurva Permintaan dan Pergeserannya

Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka

tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat.

Contoh :

P (Harga) Q (Quantitas)100 2000200 1500300 1000400 500500 0

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat

hubungan antara harga suatubarang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para

pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan

bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang

diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Kurva Permintaan

Gerakan dan perubahan kurva permintaan

1. Gerakan sepanjang kurva permintaan

Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta

menjadi makin tinggi atau makin menurun.

2. Pergeseran kurva permintaan

Kurva permintaan akan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat perubahan –

perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor – faktor bukan harga,

sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 8: Hand Out Mikro

7

lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan

akan pindah ke kanan atau ke kiri.

PENAWARAN

Definisi Penawaran (Supply)

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar

tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Penawarn dipengaruhi oleh

beberapa hal, yaitu :

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat

produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing

dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih

bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan Perusahaan

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan

menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.

Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan

harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan

rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak

Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan

menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan

ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan,

akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri

dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih

banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 9: Hand Out Mikro

8

Hukum dan Teori Penawaran

Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :

“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan

oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah

barang tersebut yang ditawarkan.”

Sedangkan teori penawaran adalah teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan

barang yang akan dijual.

Kurva Penawaran dan Pergeserannya

Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menunjukkan

hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang

ditawarkan”.

Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh hal – hal berikut ini :

1. Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka

supply bergeser ke kanan, kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri.

2. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

KESEIMBANGAN PASAR

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas

yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi

mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai

titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa

dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara

kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen,

sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini

mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,

yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau

penawaran.

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga

yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya

harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan

sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 10: Hand Out Mikro

9

bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan

harga.

Kurva Keseimbangan Pasar

Kurva diatas menunjukkan bahwa Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh

keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu (yaitu penawaran: S) dan tingkat

keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu (yaitu

permintaan: D). Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D1 ke D2,

seiring dengan peningkatan harga dan kuantitas (Q) produk yang terjual.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 11: Hand Out Mikro

10

BAB III

FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI

Kata produksi berasal dari bahasa Inggris yaitu to produce yang berarti menghasilkan

atau membuat dengan demikian dapat diartikan bahwa produksi merupakan usaha manusia

untuk menciptakan atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan manusia.

FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI

Sejumlah produksi yang dihasilkan merupakan hasil dari kegiatan produksi beberapa

faktor produksi. Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses

produksi barang dan jasa. Secara umum faktor – faktor produksi dapat digambarkan sebagai

berikut :

a. Alam

Adalah sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam

usahanya mencapai kemakmuran.Faktor produksi alam dapat berupa tanah,air maupun

barang tambang

b. Tenaga Kerja

Adalah sesuatu kegiatan manusia yang ditujukan untuk kegiatan produksi barang atau

jasa.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

FaktorProduksi

ASLI TURUNAN

ALAM TENAGA KERJA

MODAL SKILL

Page 12: Hand Out Mikro

11

Permintaan Tenaga Kerja

Dalam membicarakan permintaan tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 2 kasus

yaitu : (1) kasus suatu pasar produk pesaingan murni dan (2) kasus dimana pasar

produk kurang dari persaingan murni.Dalam persaingan murniperusahaan

perseorangan dapat menjual seluruh jumlah produksi pada harga pasar yang berlaku

sedangkan kasus kedua agar dapat menjual tamabahan produksinya pengusaha harus

menurunkan harga.

Nilai Produk Marginal ( Value of Margianal Product/VMP ) merupakan nilai dari

tambahan output ( Total Revenue ) yang dihasilkan oleh tambahan penggunaan 1

tenaga kerja.

Penawaran Tenaga Kerja

Penawarn tenaga kerja tergantung pada tinggi rendahnya tingkat upah.Namun

demikian ada 2 kemungkinan yang akan terjadi : (1) pada tingkat upah yang sangat

rendah, seseorang mungkin akan bekerja keras untuk bisa mencapai pendapatan

subsisten yang minimum, (2) pada tingkat upah yang sangat tinggi seseorang mungkin

akan mengurangi jam kerjanya.

c. Modal

Modal tidak harus berbentuk uang,dapat pula berbentuk barang yang dihasilkan seperti

gedung,mesin,bahan dasar,dan bahan Bantu yang dapat digunakan dalam proses

produksi.Bagi perusahaan investasi benar – benar diperhitungkan untuk mengetahui

perkiraan keuntungan ( expected return ) yang lebih besar dari perkiraan biaya.Untuk

menghitung aliran pendapatan harus diperhatikan 2 faktor berikut :

Hasil dari modal yang dihitung merupakan biaya operasi ( bersih )

Nilai sekarang ( Present Value/PV )

Yaitu jumlah uang yang akan diterima dimasa-masa datang yang nilainya dihitung

sekarang.

PV = X

(1 + i)n

X : Hasil yang akan diterima dimasa datang

i : Tingkat bunga modal

n : Jumlah tahun dari waktu sekarang

d. Skill

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 13: Hand Out Mikro

12

Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan

semua faktor produksi yang ada kemudian mengendalikan usaha itu untuk mencapai

laba.

FUNGSI PRODUKSI

Suatu fingsi produksi menunjukkan hubungan fisik antara input atau sumber – sumber

untuk proses produksi dengan output dari proses produksi tersebut.Fungsi produksi dapat

menunjukkan kemungkinan produksi yang dicapai dengan teknologi yang ada dan bukan rata

– rata perusahaan dalam suatu industri dapat menghasilkan secara nyata. Secara umum fungsi

produksi dapat dinyatakan sebagai berikut ;

X = f(a.b.c….z)

Dengan X jumlah output dan a,b,c…z adalah faktor input yang menghasilkan output.

KONSEP PERUBAHAN BIAYA PRODUKSI

Ada beberapa konsep yang mempengaruhi perubahan – perubahan dalam biaya

produksi, yaitu :

1. Diminishing Return

Sering disebut pula dengan hukum proporsi yang berubah – ubah ( Law of Variable

Proportions ) yaitu keadaan dimana penambahan satuan – satuan suatu input secara terus

menerus pada input lain yang tetap menyebabkan tambahan output mula – mula

meningkat, kemudian setelah suatu tingkatan tertentu tambahan output yang dihasilkan

menurun apabila input terus ditambah. Diminishing Return berkaitan dengan Produk

Marginal ( MP ) yaitu perubahan jumlah output sebagai akibat perubahan 1 satuan input

variabel. Sedangkan Produk Total ( TP ) menunjukkan tingkat produksi total pada

berbagai tingkatan penggunaan input variabel. Apabila dikaitkan dengan Produk rata –

rata ( AP ) maka dapat dikatakan bahwa :

Bila AP meningkat, maka MP > AP

Bila AP maksimum, maka MP = AP

Bila AP semakin kurang, maka MP < AP

2. Pembagian Kerja

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 14: Hand Out Mikro

13

Menjelaskan tentang pengurangan dalam biaya dalam biaya – biaya karena ada

spesialisasi. Pembagian kerja merupakan suatu rencana produksi dengan memisahkan

pekerjaan dalam tugas yang berbeda agar diperoleh keuntungan dari spesialisasi tenaga

kerja.

Pembagian kerja sangat diperlukan karena beberapa hal sebagai berikut :

Pembagian kerja meningkatkan kecekatan pekerja sehingga meningkatakan

jumlah produksi disetiap satuan waktu tertentu.

Pembagian kerja dapat menghemat waktu yang dikarenakan perpindahan bagian

tenaga kerja.

Pemabagian kerja memungkinkan penemuan cara kerja baru yang lebih efisien.

Selain untuk meningkatkan efisiensi pembagian kerja juga menimbulakn dampak lain

yaitu biaya manusia ( human cost ) yaitu adanya kebosanan yang memungkinkan

kemacetan dalam produksi. Proses produksi keseluruhan mungkin terpengaruh oleh

kemacetan yang terjadi pada salah satu bagian produksi.

3. Economies of Scale dan Diseconomies of Scale

Economies of scale dapat terjadi bila perusahaan memperoleh kenaikan yang lebih dari

proporsional dalam output sebagai hasil dari bertamabhnya suatu faktor input.Sedangkan

Diseconomies of Scale terjadi apabila perusahaan mengalami kenaikan output yang

kurang dari proporsional dari kenaikan seluruh input yang digunakan. Keduanya

merupakan konsep jangka panjang, sehingga perusahaan bisa merubah kapasitas

produksinya ( plant size ) yang meminimumkan biaya produksi.Yang biasanya

digambarkan dengan kurva berikut.

Economies of Scale bisa terjadi karena beberapa hal :

Spesialisasi

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 15: Hand Out Mikro

14

Pengurangan harga bahan baku

Diproduksikannya produk sampingan

External economies yaitu keuntungan dari luar perusahaan

Sedangkan Diseconomies of Scale disebabkan dengan adanya penumpukan manajemen

( pyramiding of management ) yang disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah

menjadi besar dan sangat kompleks.

4. Kombinasi Faktor yang Optimum

Merupakan kombinasi dari berbagai faktor produksi yang digunakan suatu perusahaan

untuk memproduksi output yang dihasilkan pada kemungkinan biaya yang paling rendah.

a. Isoquant

Isoquant merupakan kurva yang menunjukkan semua kemungkinan efisiensi teknis

dalam menghasilkan jumlah output tertentu.

Sifat – sifat isoquant adalah :

o Menurun dari kiri atas ke kanan bawah

o Cembung kea rah titik origin

o Tidak saling memotong

o Isoquant yang terletak dikanan atas merupakan tingkat produksi yang lebih

tinggi.

Dalam kasus yang khas yang ditunjukkan pada gambar atas, dengan lancar isokuan

melengkung, sebuah perusahaan dengan biaya unit tetap dari input akan memiliki

kurva isocost yang linear dan miring ke bawah.

b. Isocost

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 16: Hand Out Mikro

15

Peta isoquant menggambarkan fungsi produksi suatu perusahaan untuk semua

kemungkinan yang dapat dihasilkan. Diperlukan pengetahuan tentang anggaran yang

tersedia untuk membeli faktor produksi dan harga masing – masing sehingga

diperoleh garis isocost ( biaya yang sama).Isoquant hanya menjelaskan keinginan

perusahaan dengan fungsi tertentu sedangkan untuk menjelaskan apa yang dapat

diperbuat perusahaan diperlukan garis isocost. Dengan demikian garis isocost dapat

diagambarkan seperti berikut ini.

Apabila isoquant dan isocost digabungkan maka dapat diperoleh kombinasi faktor

yang optimum bagi suatu perusahaan. Penggabungan keduanya memungkinkan 2

keadaan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu :

o Dengan jumlah budget yang dimiliki berapa jumlah output maksimum yang

dicapai.

o Dengan tingkat produksi tertentu yang diingini, berapa biaya minimum yang

diperlukan.

BAB IVDANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 17: Hand Out Mikro

16

TEORI HARGA

Seperti telah diuraikan dimuka, jumlah barang dan jasa yang akan diminta oleh

masyarakat tergantung pada pendapatannya, selera dan preferensinya, dan harga, baik harga

barang itu sendiri maupun barang-barang lainnya. Ahli-ahli ekonomi menggunakan2

pendekatan dalam menganalisa permintaan :

Analisa Utilitas ( Utility Analysis ) yang mengasumsikan bahwa konsumen dapat

mengukur utilitas atau kepuasannya dari konsumsinya. Jadi utilitas bersifat kardinal, seperti

juga berat, panjang, dan sebagainya yang bisa diukur.

Sebaliknya, Analisis Indifference mengasumsikan bahwa utilitas bersifat ordinal, yaitu

konsumen dapat menyusun preferensinya ( pilihannya ) diantara barang-barang konsumsi

yang berbeda-beda.

Konsep mengenai Elastisitas Permintaan dan elastisitas Penawaran berhubungan

dengan tanggapan atau derajat kepekaan terhadap adanya perubahan harga dari barang-

barang yang diminta dan yang ditawarkan.

Awal produksi dan kemiringan positif pada tingkat produksi yang lebih tinggi. ATC ( yang

seiring hanya ditulis AC ) juga mempunyai bentuk-U sebagaimana kurva AVC.

Kurva biaya rata-rata, Biaya Variabel Rata-Rata dan Biaya Tetap Rata-Rata

Biaya marginal ( marginal cost/MC ) adalah tambahan biaya total sebagai akibat

diproduksinya tanbahan satu satuan output lainya, atau dengan menggunakan notasi delta (Δ)

dapat ditulis sebagai ΔTC/Δq, dimana ΔTC ialah perubahan dalam biaya total dan Δq sebagai

perubahan jumlah output ( biasanya 1 satuan output ). MC juga berbentuk-U. Hubungan-

hubungan antara kurva MC dengan kurva-kurva AVC dan AC ditunjukkan dalam gambar di

bawah ini.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 18: Hand Out Mikro

17

Kurva biaya marginal, Biaya rata-rata, dan Biaya variabel rata-rata

Biaya jangka panjang

Dalam jangka panjang semua faktor adalah variabel. Oleh karena itu tidak ada biaya

tetap dalam jangka panjang. Misalnya, suatu perusahaan yang menghadapi kenaikan

permintaan yang mencolok mungkin dapat meningkatkan output dalam jangka pendek

dengan menambah jumlah pekerja dan bahan baku yang digunakan. Tapi dalam jangka

panjang perusahaan dapat mendirikan pabrik baru dan memanfaatkan teknologi canggih

untuk mencapai tingkat output yang lebih besar.

Kurva biaya total jangka panjang Kurva biaya marginal dan biaya rata-rata jangka panjang

Maksimisasi Keuntungan

Selalu diasumsikan oleh para ahli ekonomi bahwa perusahaan selalu berusaha unut

memaksimumkan keuntungannya (atau meminimumkan kerugiannya). Dasar dan asumsi ini

ialah untuk menentukan jumlah output yang akan dihasilkan oleh perusahaan dan harga dari

output itu. Kita bisa menggunakan 2 pendekatan dalam pemecahan memaksimumkan

keuntungan (profit maximization).

Pertama, dengan menggunakan Biaya Total dan Penerimaan Total (Total

Revenue/TR). Kedua, menggunakan Biaya Marginal dan Penerimaan Marginal (Marginal

Revenue/MR).

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 19: Hand Out Mikro

18

Biaya total adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi,

termasuk biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan penerimaan total adalah jumlah

pendapatan total yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksi.

Perbedaan antara penerimaan total dengan biaya total merupakan keuntungan atau kerugian.

Penerimaan Marginal adalah tambahan penerimaan total yang disebabkan oleh penjualan

tambahan satu satuan output. perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum apabila

menghasilkan output pada tingkat dimana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal

(MR=MC), dan pada MC yang meningkat.

Analisa Utilitas

Utilitas atau kepuasan (utility) mengukur selera dan prefrensi dari konsumen

individual. Utilitas Total adalah jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi

sejumlah barang-barang tertentu. Semakin banyak barang yang dikonsumsi, semakin banyak

juga utilitas yang diperoleh dari barang tersebut. Sedangkan utilitas marginal merupakan

tambahan utilitas total karena tambahan satu satuan barang yang dikonsumsi.

Kurva utilitas total Kurva utilitas marginal

Dalam analissa utilitas diasumsikan pula berlakunya law of diminishing marginal

utility (sebagai hukum gossen I), yaitu makin banyak suatu barang dikonsumsi, maka mulai

tingkat konsumsi tertentu semakin menurun utilitas marginal yang diperoleh dari setiap

satuan tambahan barang yang dikonsumsi. Prinsip untuk memaksimumkan utilitas konsumen

ialah bahwa dengan pendapatannya yang tertentu konsumen akan membeli sejumlah barang

dan jasa dimana utilitas marginal suatu barang adalah sama dengan utilitas marginal barang

lainnya seharga sama (per 1 rupiah). Secara ringkas dapat dirumuskan sbb :

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 20: Hand Out Mikro

19

MUA = MUB = .. . . . . . = MUZ

PA PB PZ

Jumlah pembelian barang-barang tersebut yang akan memberikan kepuasan total bagi konsumen, masih dibatasi oleh anggaran atau pendapatan (Y) yang dimiliki :

A.PA + B.PB + . . . + Z.PZ = Y

Untuk menganalisa permintaan seseorang, kita anggap konsumen hanya menghadapi

2 macam barang saja, barang A dan B, dan kita ingin melihat permintaan untuk barang A.

Tentulah anggapan ini hanyalah sebagai penyederhanaan masalah saja, karena kita tahu

bahwa yang kita hadapi dalam kenyataan adalah begitu banyak macam barang. Dengan

demikian ia akan memperoleh kepuasan yang maksimum bila membeli jumlah A dan B

dimana,

MUA 1 = MUB 1

PA1 PB1

Pada kondisi itu konsumen tersebut membeli barang-barang A dan B sebanyak

katakanla A1 dan B1.

util util

MUA2 MUB

MUA1 MUB1MUB2

0 0 A2 A1 jumlah A B B1 B2 jumlah B

Untuk selanjutnya, kita misalkan harga barang A naik sampai PA2 sedangkan harga B

tetap. Seandainya konsumen ingin mengkonsumir jumlah A yang tetap, dengan

pendapatannya yang tepat hal itu hanya bisa dipenuhi dengan mengurangi jumlah B yang

dibeli (menjadi B). Dengan demikian keadaannya ialah :

MUA 1 < MUB

PA2 PB1

Karena disatu pihak PA naik dan dilain pihak MUB meningkat disebabkan

berkurangnya jumlah B yang dikonsummir ( ingat hukum gossen). Jelas keadaan seperti itu

tidak menguntungkan konsumen, karena ia tidak memperoleh kepuasan yang maksimum.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 21: Hand Out Mikro

20

Oleh karena itu, dengan naiknya harga A sampai PA2 menyebabkan konsumen memutuskan

untuk menambah jumlah B yang dikonsumsi dengan cara mengurangi pembelian jumlah A

sedemikian rupa sehingga MUA2 =MUB . keadaan itu bisa dicapai dengan mengkonsumsi A

PA2 PB1

dan B sebanyak A2 dan B2.

Garis anggaran menunjukan berbagai kombinasi dua macam barang yang dapat

dibeli seseorang yang memiliki pendapatan tertentu dan menghadapi harga-harga dari barang-

barang itu.

Garis anggaran akan bergeser bila naik harga maupun pendapatan berubah. Gambar

4.9.a menunjukan garis anggaran bergeser bla pendapatan konsumen berubah sedangkan

harga kedua barang tetap sama. Gambar 4.9.b menunjukan beberapa garis anggaran pada

harga-harga B berlainan.

Jumlah A jumlah A

Y2/PA

Y0/PA

Y Y1/PA PA

0 Y 1 Y o Y 2 jumlah B 0 Y Y Y jumlah B PB PB PB PB1 Pbo PB2

Gambar 4.9.a garis anggaran bergeser gambar 4.9.b garis anggaran bergeser Karena perubahan pendapatan karena perubahan harga B

Harga barang A dan pendapatan konsumen keduanya tetap konsisten. Kenaikan harga

menyebabkan garis anggaran bergeser kekiri, dan harga turun menyebabkan garis anggaran

bergeser ke kanan. Selanjutnya gambar 4.9.c menunjukan bila harga dari barang A berubah

sedangkan harga B dan pendapatan konsumen tetap.

Jumlah A

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 22: Hand Out Mikro

21

Y/PA2

Y/PAo

Y/PA1

0 Y Jumlah B PB

Gambar 4.9.c garis anggaran bergeser karena perubahan harga A

Maksimal kepuasan

Suatu peta indiference perseorangan menyatakan apa yang ingin dikonsumsi,

sedangkan garis anggarannya menunjukan apa yang dapat ia konsumsi. Bila keduanya

digabungkan, maka kita memperoleh pola konsumsi yang memaksimumkan kepuasan serang

konsumen.

Jumlah A

Y PA

A1

0 B1 Y jumlah B PB Gambar pemecahan maksimisasi kepuasan

Gambar dimuka menunjukan bagaimana seorang konsumen harus mengalokasikan

pendapatannya antara barang A dan B sehingga kepuasannya maksimum. Misalkan harga B

turun, sedangkan pendapatan konsumen dan harga A tetap konstan.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 23: Hand Out Mikro

22

Turunnya harga B menyebabkan garis anggaran berubah dari FG menjadi FH. Dengan

demikian kombinasi barang A dan B yang memberikan kepuasan maksimum juga akan

berubah, yaitu menjadi OA2 dan OB2. keseimbangan konsumen sekarang pada titik E2. garis

yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai harga B disebut

sebagai kurva konsumsi-harga ( price-consumption curve ). Dari uraian diatas dapat

dismpulkan bahwa dengan adanya penurunan harga barang ( barang B ), maka jumlah yang

diminta naik. Ini sesuai juga dengan hukum permintaan.

BAB V

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 24: Hand Out Mikro

23

ELASTISITAS

Elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan atau tanggapan dari jumlah barang,

jasa atau faktor produksi yang diminta, apabila terjadi suatu perubahan dalam harga-baik

harga itu sendiri maupun harga barang lainnya-atau perubahan pendapatan konsumen. Oleh

karena itu kita kenal adanya 3 konsep alastisitas permintaan.

- elastisitas harga

- elastisitas silang

- elastisitas pendapatan

Elastisitas Harga

Elastisitas harga dari permintaan mengukur derajat kepekaan atau tanggapan dari

jumlah barang, jasa, atau faktor produksi yang diminta apabila harganya berubah. Elastisitas

harga, dengan demikian adalah perbandingan atau rasio presentase perubahan dalam jumlah

yang diminta dengan presentase perubahan dalam harga. Tanggapan ini pada masing-masing

barang yang berlainan.

% perubahan jumlah yang diminta ξp = % perubahan harga barang tersebut

Ada 5 kategori elastisitas harga. Keadaan yang ekstrim adalah elastisitas harga yang

tak terhingga (infinite price elasticity), yaitu keadaan dimana kurva permintaan berbentuk

lurus horizontal (gambar 4.12.a). apabila harga naik sedikit saja dari Po, maka jumlah yang

diminta jatuh ke tinggkat nol, dan bila harga turun sedikit saja dibawah Po, jumlah yang

diminta naik dengan sangat yang tidak bisa dihitung. Keadaan ekstrim lainnya adalah kurva

permintaan yang inelastis sempurna, yaitu kurva permintaan yang berbentuk lurus vertikal

(gambar 4.12.b). disini elastisitas adalah nol, jumlah yang sama (qo) akan diminta berapapun

harganya. Dua keadaan yang ekstrim diatas memang jarang ditemui dalam kenyataan.

Gambar 4.12.c menunjukan kurva permintaan yang elastis. Kurva ini berbentuk agak

mendatar, perubahan harga yang kecil menyebabkan jumlah yang diminta banyak berubah.

Besarnya elastisitas adalah lebih dari 1. dengan demikian tingkat elastisitasnya berbeda-beda

sepanjang kurva, berkurang dari kiri kekanan. Kurva permintaan dengan elastisitas satuan

(unitary elasticity) ditunjukan oleh gambar 4.12.d. elastisitas adalah sebesar 1, jumlah yang

diminta berubah dengan presentase yang sama dengan

Harga Harga

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 25: Hand Out Mikro

24

Po

0 0 qo jumlah

Gambar 4.12.a permintaan yang elastis gambar 4.12.b permintaan yang elastis sempurna Tak terhingga ( ξp = ∞ ) ( ξp = 0 ) Harga Harga

0 jumlah 0 jumlah

Gambar 4.12.c permintaan yang elastis Gambar 4.12.d permintaan dengan ( ξp > 1 ) elastisitas satuan ( ξp = 1 )

Perubahan harga terakhir adalah kurva permintaan yang inelastis (gambar 4.12.e)

yang digambarkan sebagai garis lurus yang curam; jumlah yang diminta hanya berubah

sedikit sekali apabila terjadi perubahan dalam harga (dalam presentase). Besarnya elastisitas

adalah kurang dari 1.

Harga

0 jumlah Gambar 4.12.e permintaan yang inelastis ( ξp < 1 )

Disamping itu elastisitas juga bisa berbeda bagi barang yang sama untuk jangka

waktu yang berbeda.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 26: Hand Out Mikro

25

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas harga adalah (1)

ada tidaknya barang subtitusi, (2) presentase pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk

barang itu, dan (3) waktu yang diperlukan untuk penyesuaian terhadap harga baru.

Faktor kedua yang mempengaruhi elastisitas harga adalah proporsi pendapatan

konsumen yang dibelanjakan untuk barang atau jasa. Bila proporsi itu besar, maka

permintaan cenderung lebih elastis. Tapi bila proporsi atau bagian pendapatan itu kecil,

permintaan cenderung lebih inelastis.

Faktor ketiga yangn menentukan elastisitas harga adalah waktu yang diperlukan para

konsumen untuk menyesuaikan harga baru. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk

menyesuaikan, akan semakin elastis permiintaan suatu barang. Apabila suatu barang

berubah , untuk jangka waktu yang lebih lama jumlah yang diminta akan barang itu semakin

banyak.

Mengenai kooefisien elastisitas harga dapat dihitung dengan dua cara : (1) elastisitas

busur (arc elasticity), dan (2) elastisitas titik (point elasticity).

Elastisitas busur adalah koefisien elastisitas harga antara dua titik pada kurva permintaan.

Dengan rumus dapat ditulis sebagai :

q2 - q1

(q1 + q2)/2 Δ q(p1 + p2)ξp = =

p2 – p1 Δ p(q1 + q2) (p1 + p2)/2

Dimana q1 adalah jumlah yang diminta mula-mula, q2 jumlah yang diminta

kemudian, p1 harga mula-mula dan p2 adalah harga setelah berubah.

Harga

P1 P2

0 q1 q2 jumlah

Gambar Elastisitas Busur

Apabila perubahan harga sangat kecil (mendekati nol) maka kita mengenal elastisitas

titik, yang dapat dirumuskan :

dq/q dq p

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 27: Hand Out Mikro

26

ξp = = . dp/p dp q Harga

A

Po B

C 0 qo jumlah

Gambar Elastisitas TitikHasil dari penghitungan rumus elastisitas titik diatas akan sama dengan BC/AB atau

sama dengan

qoC atau sama dengan po

Apo Oqo

Dengan demikian kita bisa mengetahui bahwa elastisitas pada tengah garis AC adalah sebesar 1.

Harga

AElastis (>1)

Elastisitas = 1

Inelastis (< 1)

0 C jumlah

Konsep elastisitas ini mempunyai hubungan erat dengan penjual.

(1) bila elastisitas > 1 (elastis), maka turunnya harga menyebabkan jumlah

penerimaan harga penjualan (TR) naik.

(2) Bila elastisitas = 1, dengan turunnya harga, jumlah TR adalah tetap.

(3) Bila elastisitas < 1, (inelastis) maka dengan turunnya harga TR akan turun.

Elastisitas Silang

Elastisitas silang berhubungan dengan persentase perubahan jumlah suatu barang

yang diminta dengan persentase perubahan harga barang lainnya. Dengan demikian :

% perubahan permintaan barang Xξc = % perubahan harga barang Y

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 28: Hand Out Mikro

27

Atau dapat dirumuskan sbb :

qx2 – qx1

(qx1 + qx2)/2ξc =

py2 – py1

(py1 + py2)/2

Dimana qx1 adalah jumlah barang X yang diminta mula-mula, qx2 adalah jumlah

barang X yang diminta kemudian, Py1 adalah harga barang Y mula-mula, dan Py2 adalah

harga barang Y setelah terjadi perubahan.

Elastisitas silang berlaku baik barang-barang subtitusi maupun barang-barang

komplementer. Apabila barang-barang adalah subtitusi, kenaikan harga suatu barang akan

menyebabkan kenaikan jumlah barang lain yang diminta dan sebaliknya.

Barang-barang komplementer adalah barang-barang yang penggunaannya bersama-sama.

Elastisitas silang untuk barang komplementer mempunyai nilai negatif, artinya apabila harga

barang Y meningkat maka barang X yang diminta oleh konsumen akan berkurang. Dengan

demikian, nilai elastisitas silan yang besar (negatif) atas 2 barnag berarti barang-barang

tersebut merupakan komplimenter dekat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila nilai

elastisitas adalah nol, berarti antara dua barang yang sedang diukur tidak mempunyai

hubungan.

Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan adalah mengukur tingkat tanggapan jumlah suatu barang atau

jasa yang diminta apabila tingkat pendapatan berubah. Dengan demikian dapat ditulis

% perubahan permintaan barang Xξc = % perubahan pendapatan nyata

Atau dapat dirumuskan sebagai :

q2 – q1

(q1 + q2)/2ξc =

y2 – y1

(y1 + y2)/2

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 29: Hand Out Mikro

28

Dimana q1 adalah jumlah barang yang diminta mula-mula, q2 adalah jumlah barang

yang diminta kemudian, y1 adalah tingkat pendapatan nyata mula-mula, dan y2 adalah

tingkat pendapatan nyata setelah ada perubahan.

Untuk hampir semua barang-barang dan jasa, hubungan ini adalah positif dengan

asumsi bahwa masyarakat akan membeli lebih banyak barang atau jasa apabila

pendapatannya meningkat. Barang-barang seperti itu disebut sebagai barang-barang normal

(ξy > 0 ). Sedangkan untuk barang-barang yang justru lebih sedikit jumlah yang diminta

dengan meningkatnya pendapatan, merupakan barang-barang inferior (ξy < 0 ). Untuk barang-

barang normal yang dapat digolongkan kedalam barang mewah biasanya mempunyai ξy < 1 .

0 1 > 1ξy =

barang inferior barang esensial barang mewah

Elastisitas penawaran

Elastisitas harga dari penawaran (cukup disebut sebagai elastisitas penawaran)

mengukur derajat kepekaan atau tanggapan jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang

ditawarkan apabila harganya berubah. Dengan demikian elastisitas penawaran dapat ditulis

sebagai

% perubahan jumlah yang ditawarkanξs = % perubahan harga barang tersebut

Dalam bentuk rumus dapat ditulis sebagai

q2 – q1

(q1 + q2)/2ξs =

p2 – p1

(p1 + p2)/2

Dimana q1 adalah jumlah yang ditawarkan mula-mula, q2 jumlah yang ditawarkan

kemudian, p1 harga mula-mula dan p2 adalah harga kemudian (setelah berubah).

Seperti dalam elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga dapat

dikelompokkan kedalam 5 kategori :

(1) penawaran yang elastis tak terhingga, yaitu penawaran berubah dengan jumlah yang

tak terhingga karena perubahan harga yang sangat kecil saja.

(2) Penawaran yang inelastis sempurna, yaitu keadaan dimana tidak ada tanggapan sama

sekali dari penawaran berapapun harga berubah.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 30: Hand Out Mikro

29

(3) Penawaran yang elastis, dimana persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih

besar daripada persentase perubahan harga barang yang bersangkutan.

(4) Penawaran dengan elastisitas satuan terjadi apabila persentase perubahan jumlah

yang ditawarkan adalah benar-benar sama dengan persentase perubahan harganya.

(5) Penawaran yang inelastis, yaitu suatu keadaan dimana persentase perubahan jumlah

yang ditawarkan lebih kecil dari persentase perubahan harganya, besarnya elastisitas

lebih kecil dari 1, dan bentuk kurvanya curam.

Harga harga

Po

0 jumlah 0 qo jumlah

Gambar penawaran yang elastis tak Gambar penawaran inelastis sempurna Terhingga ( ξs = ) ( ξs = 0 )

Harga Harga

0 jumlah 0 jumlah Gambar penawaran yang elastis Gambar penawaran dengan elastisitas

( ξs > 1 ) satuan ( ξs = 1 )

Harga

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 31: Hand Out Mikro

30

0 jumlah

Gambar penawaran yang inelastis( ξs < 1 )

Besarnya elastisitas penawaran dalam kenyataan berbeda-beda untuk tiap-tiap barang

dan jasa. Besarnya elastisitas tersebut ditentukan oleh 2 hal :

(1) Adanya perubahan dalam biaya yang disebabkan perusahaan mengubah jumlah output

yang dihasilkan (yang merupakan antisipasi adanya perubahan harga output).

(2) Waktu yang diperlukan bagi perusahaan untuk memperluas atau menciutkan jumlah

yang dihasilkan.

BAB VI

PENGGOLONGAN PASAR

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 32: Hand Out Mikro

31

Pasar bisa berbeda-beda ditinjau dari tingkat persaingannya. Para ahli ekonomi

menggolong-golongkan pasar ke dalam beberapa bentu pasar. Persaingan Murni

digambarkan sebagai suatu bentuk pasar dimana terdapat sangat banyak perusahaan

(penjual), yang kesemuanya menjual barang homogen. Bentuk pasar yang ekstrim lainnya

adalah Monopoli Murni, yaitu suatu pasar dimana hanya ada satu penjual. Ada dua bentuk

pasar lainnya lagi yang berada antara kedua bentuk pasar ekstrim ini. Bentuk yang pertama

adalah Persaingan Monopolistis digambarkan sebagai suatu pasar dimana masing-masing

dari banyak perusahaan menjual diferensiasi produk (barang hanya dibadakan oleh bungkus,

ukuran, merk, dan sebagainya). Sedangkan bentuk kedua adalah Oligopoli digambarkan

sebagai suatu pasar dimana hanya ada beberapa (2-15) perusahaan sebagai menjual, masing-

masing dari mereka mempertimbangkan aksi-aksi dan kemungkinan reaksi-reaksi dari

lawannya.

Persaingan Murni

Persaingan Murni adalah suatu pasar dimana terdapat begitu banyak penjual sehingga

tindakan masing-masing penjual tidak bisa mempengaruhi harga pasar yang berlaku, baik

dengan merubah jumlah penawarannya maupun harga produknya. Dibawah persaingan murni

harga ditentukan oleh pasar baginya, dengan demikian penjual dalam pasar ini adalah sebagai

“price taker” ia dapat menjual semua produk yang ingin dijulanya dengan harga pasar yang

berlaku.

Syarat-syarat persaingan murni

(1) Banyak sekali penjual dan pembeli.

(2) Menjual barang homogen.

(3) Tidak ada restriksi buatan atas harga dan jumlah.

(4) Mudah untuk masuk dan keluar kedalam / dari industri.

Banyak penjual. Tidak bisa dikatakan apakah jumlah 100 perusahaan atau 10.000

perusahaan memenuhi persyaratan “banyak penjual”, hanya dapat dikatakan bahwa harus

terdapat cukup banyak perusahaan (penjual) sedemikian rupa sehingga masing-masing

penjual (yang karena hanya merupakan bagian kecil dari pasar) percaya bahwa ia tidak dapat

mempengaruhi harga pasar dengan memproduksi lebih atau kurang atau dengan merubah

harga jualnya.

Barang homogen. Apabila produk yang dijual oleh masing-masing perusahaan dapat

diperbedakan sehingga konsumen lebih memilih produk seorang penjual daripada produk

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 33: Hand Out Mikro

32

penjual lainnya, maka penjual dapat mempengaruhi harga barang yang dijualnya dengan cara

merubah jumlah produk yang dihasilkan.

Tidak ada restriksi buatan. Restriksi atau hambatan buatan apapun (baik oleh

pemerintah, oleh gabungan produsen maupun oleh serikat-serikat buruh) atas kebebasan

gerakan harga naik turun dan/jumlah output akan menghalangi keadaan pasar persaingan

murni.

Mudah masuk dan keluar. Penjual harus bebas dan mudah untuk masuk dan

meninggalkan industri persaingan murni, dan perusahaan yang baru masuk harus dapat

menjual hasil produksinya dengan mudah seperti juga perusahaan-perusahaan yang lama.

Keempat syarat tersebut adalah perlu bagi terjaminnya pasar persaingan murni. Untuk

pasar persaingan sempurna masih diperlukan satu tambahan syarat lagi,yaitu : semua satuan-

satuan ekonomi (produsen dan konsumen) mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang

keadaan ekonomi. Masing-masing dari mereka bisa memperoleh informasi pasar (harga yang

berlaku) dengan cepat dan tepat. Semua perbedaan harga haruslah diketahui , sehingga

konsuken datang pada penjual yang menawarkan barangnya dengan harga lebih murah, dan

penjual menjual barangnya kepada pembeli yang bersedia membayar (menawar) dengan

harga lebih tinggi.

Penentuan Harga dan Jumlah Output

Membicarakan mengenai model persaingan murni, kita pisahkan konsep perusahaan

sebuah perusahaan individual dan industri, yaitu kumpulan dari perusahaan-perusahaan

sejenis. Seperti pada gambar

Rp/satuanS

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 34: Hand Out Mikro

33

Po E

D

0Qo jumlah/tahun

Gambar perusahaan individual Gambar pasar

Demikian juga bila perusahaan memproduksi terlalu sedikit, perusahaan masih bisa

meningkatkan keuntugannya dengan menambah produksi sampai pada jumlah keseimbangan.

perusahaan dalam persaingan murni output dan keuntungan itu adalah mkasimum. Dalam

kasus tejadinya kerugian, karena dalam jangke pendek, maka perusahaan dihadapkan pada

dua pilihan : (a) tetap terus menghasilkan dengan rugi, atau (b) menghentikan produksi.

Rp/satuanSMC

SAC

c1 SVC p1 D1 = MR1 v1 po Do =MRo

0 qo q1 jumlah/tahun

Yang dimaksud dengan jangka pendek ialah jangka waktu dimana setiap produsen

tidak bisa menambah kapasitas pabriknya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan-

perusahaan baru untuk membangun pabrik-pabrik baru apabila terjadi kenaikan permintaan

barang tesebut. Lain halnya dengan jangka panjang, dimana dimungkinkan adanya baik

perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang ada didalam industri maupun

dibangunnya pabrik-pabrik baru oleh perusahaan-perusahaan yang baru masuk kedalam

industri. Jadi, dalam jangka panjang keluar masuknya perusahaan dari/ke dalam industri

dimungkinkan. Dengan demikian tidak ada dorongan lagi bagi perusahaan-perusahaan baru

untuk mendirikan pabrik maupun perusahaan untuk memeperluas kapasitasnya. Hasil akhir

sama yaitu diperolehnya keuntungan normal bagi tiap-tiap perusahaan. Kalau perusahaan

dalam industri tersebut masih memperoleh keuntungan lebih, yang akan terjadi adalah

masuknya perusahaan-perusahaan baru kedalam industri dan/ atau perusahaan-perusahaan

yang telah ada akan menambah kapasitas menyebabkan jumlah penawaran pasar bertambah.

Akibatnya kurva penawaran pasar bergeser kekanan dan harga turun.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 35: Hand Out Mikro

34

Rp/satuan Rp/satuanLMC

LAC S1E1 So

P1=c D1 = MR1 p1 po Do = MRo po Eo

D

0 qo q1 jumlah/tahun 0 Q1 Qo jumlah/tahun

Perusahaan-perusahaan yang keluar dari industri dari dalam jangka panjang

Keadaan sebalikya akan terjadi bila perusahaan-perusahaan dalam industri mengalami kerugian, kurva penawaran pasar bergeser kekiri dan ini cenderung menaikan harga.

Rp/satuan Rp/satuanLMC

SoLAC Eo S1

p1=c Do = MRo po po D1 = MR1 p1 E1

D

0 q1 qo jumlah/tahun 0 Qo Q1 jumlah/tahun

Perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam industri dalam jangka panjang

Dengan demikian, dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan murni

selalu memperoleh hanya keuntungan normal dengan MC=MR=AC, dengan AC yang

terendah.

Namun, keadaan seperti itu (yaitu bahwa perusahaan-perusahaan selalu menerima

keuntungan normal) berlaku bila diasumsikan semua faktor produksi homogen dan harga

daripada tiap faktor produksi tersebut sama. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan

normal disebut perusahaan marinal (marginal firm), yaitu perusahaan yang dalam margin of

profitability : kalau harga turun sedikit saja perusahaan akan terpaksa keluar dari industri.

Terlepas dari apakah ada atau tidak ada bentuk pasar ini, persaingan murni

mempunyai beberapa kelebihan :

(1) Dalam keseimbangan jangka panjang dihasilkan kemungkinan harga yang paling

rendah dan kemungkinan output yang lebih tinggi

(2) Karena dalam jangka panjang perusahaan berproduksi pada AC minimum, maka

sumber-sumber digunakan pada produksi yang maksimum secara efisien.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 36: Hand Out Mikro

35

(3) Tidak perlu dilakukannya advertensi/ iklan selama advertensi tidak ada gunanya

dalam suatu pasar dimana perusahaan-perusahaan bisa menjual berapapun yang

diingini dan dengan demikan tidak terjadi pemborosan.

Walau bagaimanapun, model pasar persaingan murni bukannya tidak mempunyai

kelemahan, antara lain yang bisa kita sebut :

(1) Barang-barang yang homogen (sama persis) mungkin sekali tidak diingini oleh

konsumen.

(2) Perusahaan-perusahaan dalam pasar ini (dalam jangka panjang) hanya memperoleh

keuntungan normal saja.

(3) Dalam banyak industri, beberapa perusahaan besar (Multi National

Corporations/MNC) dapat memproduksi dengan AC yang lebih rendah (dengan

mengambil keuntungan economies of sale) daripada yang dapat diproduksi oleh

banyak perusahaan berskala kecil.

Pergeseran kurva-kurva diatas menyatakan external diseconomies, yaitu kegiatan yang tidak

ekonomis sebagai akibat dari faktor-faktor luar bagi perusahaan yang bersangkutan. Industri

demikian disebut sebagai industri dengan biaya yang semakin naik (increasing cost industry).

Dengan demikian penyesuaian jangka panjang terjadi dalam dua arah : harga output (=kurva

permintaan perusahaan individual) turun dan kurva LAC meningkat. Pada industri dengan

biaya yang semakin turun (decreasing cost industry), dengan semaakin banyak input yang

dipakai sebagai akibat dari kenaikan output, harga input justru turun. Disini kurva harga dan

kurva biaya keduanya bergerak dalam arah yang sama. Hal ini karena adanya faktor external

economies yang diterima perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya pada industri dengan

biaya konstan (constant cost industry) penyesuaian hanya terjadi pada harga, karena kurva-

kurva biaya tetap tidak mengalami perubahan.

Rp/satuan

LMC1LMCo LAC1

LACo LMC2 LAC2

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 37: Hand Out Mikro

36

Monopoli Murni

Monopoli murni adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Tidak

ada subtitusi bagi barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan monopolis. Jadi, pasar

monopoli sama sekali tidak ada persaingan, baik nyata maupun potensial. Dengan demikian

tindakan seorang monopolis tidak mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya, seperti

perubahan harga atau dilakukannya advertensi, dan tindakan perusahaan-perusahaan lain juga

tidak mempengaruhi monopolis.

Monopoli murni, sebagaimana persaingan murni, adalah suatu bentuk pasar yang

ekstrim dan tidak adda dalam kenyataan. Yang ada ialah industri-industri yang mendekati

bentuk monopoli (near-monopolies), yaitu pasar yang sebagian besar dilayani oleh satu

perusahaan atau seorang penjual dalam suatu lokasi tertentu.

Penentuan harga dan jumlah output

Dalam moel persaingan murni kita menggambarkan diagram untuk perusahaan

individual dan untuk indutri secara terpisah. Dalam monopoli murni hanya diperlukan satu

diagram, mengingat dalam monopoli murni perusahaan adalah juga industri karena tidak ada

perusahaan lain dalam industri tersebut. Monopolis menghadapi kurva permintaan yang sama

seperti yang dihadapi oleh seluruh perusahaan dalam persaingan murni. Dengan demikian

kurva permintaan seorang monopolis – seperti kuva permintaan pasar dalam persaingang

murni – adalah mempunyai kemiringan negatif.

Harga

pop1

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 38: Hand Out Mikro

37

0 qo q1 jumlah/tahun MR D

Kurva permintaan dan penerimaan marginalGambar diatas menunjukan kurva permintaan untuk barang pada pasar monopoli murni.

Kurva dibawahnya adalah kurva penerimaan marginal (marginal revenue), yaitu kenaikan

penerimaan total (total revenue) yag disebabkan oleh penjualan tambahan satu-satuan output.

Apabila kurva-kurva D dan MR tesebut kita gabungkan dengan kurva-kurva biaya,

maka bisa kita peroleh keseimbangan yang perusahaan yang juga merupakan keseimbangan

pasar (karena ia adalah satu-satunya perusahaan dalam pasar/industri) yang menjamin

diperolehnya keuntungan maksimum (pada MC=MR)

Rp/satuanMC

po AC

c mc

D

MR 0 q1 jumlah/tahun

Perusahaan-perusahaan monopolis tidak selalu memperoleh keuntungan lebih, mungkin ia

hanya menerima keuntungan normal, bahkan dalam jangka pendek bisa menderita rugi.

Ada beberapa cara agar sebuah perusahaan bisa mempertahankan kedudukannya sebagai

monopolis (agar tidak terjadi “entry”) :

1. Dengan mengawasi sumber-sumber bahan mentah utama yang dipergunakan

untuk menghasilkan produknya.

2. Dengan memegang hak paten atas produknya sehingga perusahaan-perusahaan

lain tidak bisa meniru.

3. Pasar sedemikian terbatasnya dibanding dengan skala perusahaan optimum,

sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya

hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita

rugi.

Diskriminasi Harga

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 39: Hand Out Mikro

38

Diskriminasi harga (price dicrimination) adalah cara yang dilakukan seorang

monopolis dalam menjual barang yang sama pada saat yang sama kepada pembeli yang

berlainan dengan harga berlainan dimana harga dibedakan bukan karena perbedaan dalam

biaya produksi. Perbedaan harga (price differential) bukanlah suatu diskriminasi harga.

Perbadaan harga adalah harga yang berbeda dikenakan kepada konsumen yang berlainan.

Penjual dapat menaikan keuntungannya melalui kebijaksanaan diskriminasi harga bila

tiga syarat yang berikut bisa dipenuhi :

1. Pasar benar-benar terpisah, sehingga konsumen yang membeli barang dengan harga

yang lebih murah tidak akan bisa menjual kembali barang tersebut kepada konsumen

lain yang bersedia membayar dengan harga lebih tinggi.

2. Penjual harus mempunyai kekuatan pasar, yaitu kemampuan untu menaikan harga

tanpa kehilangan seluruh konsumen.

3. Penjual harus mampu membagi pasar kedalam dua atau lebih kelompok pembeli

dimana fungsi permintaannya mempunyai elastisitas yang berbeda. Dengan kata lain,

elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda diantara

pasar-pasar agar diskriminasi menguntungkan.

Model yang paling umum adalah diskriminasi derajat ketiga (third degree

discimination). Untuk memudahkan analisa, kita anggap monopoli melakukan diskriminasi

harga untuk dua pasar saja. Agar bisa dicapai keuntungan maksimum dari dilakukannya

diskriminasi harga, MR dikedua pasar haruslah sama, dengan demikian tambahan persatuan

penjualan akan memberikan tambahan TR yang paling banyak.

Harga Pasar I pasar II

p1

p2

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 40: Hand Out Mikro

39

A r B C

Jumlah/tahun q1 0 q2 q2 jumlah/tahun

D1 MR1 MR2 D2

Perhatikan bahwa gambar bagi pasar I berada di sebelah kiri. Apabila monopolis

ingin memproduksi sebanyak q1q2, ia akan menjual sebanyak Oq1 dipasar I dan Oq2 dipasar

II, dimana MR ditiap-tiap pasar sama (r).

Apabila kita memasukan unsur biaya ke dalam analisa ini, maka persoalannya ialah

menyamakan MR dengan MC dan dengan cara demikian diperoleh MR yang sama

dimasing-masing pasar. Gambar diatas kita gambar kembali dalam suatu kwadran yang kita

gabungkan dengan kurva-kurva biaya. Kurva MR diperoleh dengan cara menjumlahkan

kedua kurva MR secara horizontal.

Rp/satuan

MC

p1 p2 AC c r

0 q1 q2 q jumlah/tahun MR1 MR2 D1 MR D2

Produk Total adalah Oq yang akan dijual didua pasar. Dipasar I monopolis menjual sebanyak

q1 dengan harga p1 per satuan dan dipasar II menjual q2 dengan harga p2 per satuan. Kita

bisa lihat bahwa dipasar I yang mempunyai kurva permintaan kurang elastis, harga lebih

tinggi dibanding di pasar II yang lebih elastis. MR kedua pasar adalah r. Dari pasar I

monopolis memperoleh keuntungan p1c X Oq1 sedangkan pasar II p2c X Oq2.

Penilaian Pasar Monopoli Murni

Para ahli ekonomi mengakui bahwa monopoli murni berproduksi secara tidak efisien

dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang langka. Untuk mengerti mengapa

demikian, marilah kita bandingkan pemecahan keseimbangan jangka panjang dalam

monopoli murni dengan dalam persaingan murni. Dalam persaingan murni tiap-tiap

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 41: Hand Out Mikro

40

perusahaan menghasilkan pada titik minimum AC, menerima keuntungan normal dan

menjual barangnya pada harga sama dengan MC nya. Dalam monopoli berproduksi pada titik

minimum AC atau hanya memperoleh keuntungan normal saja.

Rp/satuan

MC AC Po=c

D mc

MRqo jumlah/tahun\

gambar monopoli murni yang hanya menerima keuntungan normal

Keseimbangan jangka panjang (P=MC) yang merupakan ciri lain dari pasar

persaingan murni tidak pernah terjadi dalam poli murni. Selama monoppolis ingin

memaksimumkan keuntungan (menghasilkan pada MR=MC) , harga akan lebih tinggi

daripada MC. Berarti terjadi eksploitasi terhadap konsumen bila harga lebih tinggi daripada

MC. Eksploitasi ini terjadi terhadap pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan.

Pengaturan Monopoli

Dari uraian diatas mengkin kita mempunyai kesan yang kurang baik mengenai

monopoli murni dan oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan terhadap monopolis. Paling

tidak ada dua cara pengaturan monopoli oleh pemerintah, yaitu melalui pengaturan haga dan

perpajakan.

1. Pengaturan harga

Persoalannya adalah menentukan harga yang mendorong monopolis untuk

memproduksi jumlah yang paling besar sesuai dengan biaya-biayanya dan permintaan

konsumen.

Rp/satuan

MC po p1 A AC

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 42: Hand Out Mikro

41

c1 co D

B C

0 qo q1 jumlah/tahunMR

Gambar pengaturan harga terhadap monopoli murni2. Perpajakan

Pengaturan monopoli dapat pula dilakukan oleh pemerintah melalui pemungutan pajak agar monopolis tidak menerima seluruh keuntungannya. Dua macam sistem pajak dapat diterapkan terhaap monopolis :

1. Pajak tetap per satuan output (spesific tax). Jenis pajak ini merupakan biaya variable bagi perusahaan, dengan demikian kurva-kurva AC dan MC bergeser ke atas sebesar jumlah pajak yang dikenakan.

Rp/satuan

MC1 p1 MC AC1 po

c1 AC co

D

MR

0 q1 qo jumlah/tahun

Gambar specific tax pada monopoli murni2. Lump sum tax, yang dibebankan tanpa memperhatikan jumlah yamng diproduksi.

Pajak ini mirip biaya tetap, denga demikian hanya kurva AC yang berpindah keatas, sedangkan kurva MC tetap tidak berubah. Akibatnya harga dan jumlah yang diproduksi tetap pada Po dan qo.

Rp/satuan

MC po

AC1AC

c1

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 43: Hand Out Mikro

42

coD

MR

0 qo jumlah/tahun

Gambar lump sum tax pada monopoli murni

Dari ketiga cara pengaturan monopoli diatas, ditinjau dari segi kepentingan

masyarakat, kiranya pengaturan harga merupakan cara yang paling baik karena output yang

lebih banyak dan dengan harga lebih murah. Dalam hal ini eksploitasi (baik kepada

konsumen maupun pemilik faktor produksi) dapat ditiadakan.

Persaingan Monopolistis

Persaingan monopolistis adalah suatu bentuk pasar dimana tedapat banyak penjual,

masing-masing menjual suatu macam produk tertentu yang dengan suatu cara diperbedakan

antara satu penjual dengan penjual lainnya, yaitu terdapat unsur-unsur differensiasi produk.

Perbedaan ini bisa berupa merk, warna, bungkus atau pelayanan penjualan. Dengan demikian

dalam model pasar ini terdapat suatu derajat kekuasaan monopoli (betapapun kecilnya), dan

oleh karena itu kurva permintaan yang dihadapi perusahaan mempunyai kemiringan negatif.

Penentuan Harga dan Jumlah Output

Model persaingan monopolistis adalah mirip dalam pasar persaingan murni. Dalam

pasar ini perusahaan mungkin dapat memperoleh keuntungan normal, atau keuntungan lebih,

bahkan mungkin menderita rugi, tap mudahnya masuk kedalam industri menjamin hanya

diperolehnya keuntungan normal dalam jangka panjang. Dengan demikian, selama tidak ada

dua perusahaan yang menjual barnag yang persis sama, maka harga-harga juga tidak akan

sama dalam satu industri.

Rp/satuan gambar keseimbangan perusahaan dalamMC AC persaingan monopolistis

po c

D

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 44: Hand Out Mikro

43

MR 0 qo jumlah/tahun

Tetapi dalam jangka panjang keuntungan lebih akan mengundang perusahaan-

perusahaan lain untuk masuk kedalam industri dan perusahaan-perusahaan yang telah ada

untuk memperluas kapasitas pabriknya. Biasanya tidak ada hambatan-hambatan untuk masuk

kedalam industri pada pasar persaingan monopolistis. Selama semua barang merupakan

subtitusi yang bai bagi masing-masing lainnya, pasar akan dibagi-bagi diantara lebih banyak

perusahaan. Artinya, kurva permintaan perusahaan atau kurva permintaan penjual

perseorngan akan bergeser kesebelah kiri. Dialain pihak, usaha memperbasar differensiasi

produk biasanya akan menyebabkan kurva-kurva AC dan MC bergeser keatas (increasing

cost industry).

Rp/satuan LMC LAC

p1=cD

MR

0 q1 jumlah/tahun

Gambar keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang

Penilaian pasar persaingan monopolistis

Menurut Chamberlin, persaingan monopolistis merupakan bentuk pasar yang realistis

dan dengan demikian cocok untuk digunakan dalam menganalisa banyak industri yang ada.

Persaingan monopolistis digambarkan sebagai suatu pasar dengan begitu banyak penjual

dimana masing-masing penjual tidak saling memperhatikan tindakan dari lawan-lawannya.

Oligopoli

Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan dari

produk tertentu. Pengertian “beberapa” tidaklah dapat dengan mudah ditentukan berapa

jumlahnya. Mungkin dapat dikatakan bahwa jumlah perusahaan yang tidak lebih dari 15 bisa

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 45: Hand Out Mikro

44

dikategorikan kedalam bentuk pasar ini. Dimana masing-masing perusahaan merasa saling

tergantung satu sama lain. Perusahaan dalam oligopoli akan mengadakan reaksi apabila

lawannya melakukan suatu tindakan yang mempengaruhi keadaan pasar, dan reaksi tersebut

pada gilirannya juga menimbulkan reaksi kembali bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Dalam oligopoli , mungkin terjadi 3 atau 4 perusahaan raksasa mendominasi industri.

Lebih lanjut,perusahaan –perusahaan dalam satu industri mungkin menjual barang-barang

yang hampir identik (tanpa differensiasi produk), seperti industri alumunium, baja, sedangkan

industri lainnya mungkin menghasilkan differensiasi produk, seperti industri sabun, susu dsb.

Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisa pasar yang oligopolistis.

Semakin besar tingkat differensiasi produk, perusahaan semakin tidak tergantung pada

kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya, yang berarti lebih mudah menggambarkan kurva

permintaan yang dihadapi.

Para ahli ekonomi pada umumnya hanya berbicara tentang empat bentuk pasar

utama : persaingan murni, monopoli murni, persaingan monopolistis, dan oligopoli. Dalam

semua bentuk pasar itu para penjual memperhatikan respon pembeli, tapi hanya dalam

oligopoli para penjual juga memperhatikan respon lawan-lawannya.

Kurva permintaan yang patah

Pada akhir tahun 1930 an beberapa ahli ekonomi memperkenalkan suatu teori harga

dalam industri yang oligopolistis yang percaya adanya kurva permintaan yang patah (kinked

demand curve). Latar belakang dari bentuk kurva yang demikian adalah bahwa perusahaan-

perusahaan lawan akan ikut atau bahkan menurunkan harga lebih rendah lagi untuk

mempertahankan bagian mereka dipasar apabila satu perusahaan menurunkan harga.

Harga

p2 harga yang po berlaku p1

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 46: Hand Out Mikro

45

D

0 q2 qo q1 jumlah/tahun

Gambar Kurva permintaan oligopoli yang patah

Gambar diatas memperlihatkan kurva permintaan yang patah sebagai yag mungkin terjadi

pada sebuah perusahaan dalam industri yang oligoplistis. Kurva permintaan yang patah

seperti itu menjelaskan tentang kekakuan harga, yaitu harga cenderung untuk tidak berubah.

Persaingan yang demikian dimaksudkan bisa menggeser kekanan kurva permintaan yang

dihadapi perusahaan

Penyesuaian dalam jangka panjang

Strategi memaksimumkan keuntungan dalam oligopoli juga dijalankan dengan

menyamakan MC dengan MR nya dalam jangka pendek. Apabila kemudian perusahaan

memperoleh keuntungan lebih, sebagaimana dalam pasar persaingan murni, dalam jangka

panjang perusahaan-perusahaan lain akan berusaha masuk kedalam industri dan perusahaan-

perusahaan yang ada akan memperluas kapasitas pabriknya. Oleh karena itu perusahaan-

perusahaan yang ada akan selalu berusaha merintangi masuknya perusahaan-perusahaan

potensial kedalam industri. Rintangan-rintangan itu dapat dibagi kedalam 4 kategori : (1)

kebutuhan modal (2) deferensial produk (3) perbadaan biaya absolut (4) economies of scale.

Rintangan kebutuhan modal berupa jumlah modal yang diperlukan guna memperoleh

barang-barang kapital (pabrik dan peralatan) bagi perusahaan baru untuk bisa bersaing secara

memadai dengan perusahaan-perusahaan yang telah ada dalam suatu industri.

Rintangan yang kedua menyangkut differensiasi produk. Semakin tinggi tingkat

diferensiasi produk berarti semakin besar rintangan untuk masuk ke dalam industri.

Perbedaan biaya absolut antara perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam suatu

industri dengan perusahaan-perusahaan yang ingin masuk kedalam industri (perusahaan

potensial) merupakan rintangan untuk masuk. Karena pengalamannya, perusahaan yang ada

mungkin bisa menghasilkan produk dengan biaya rata-rata yang lebih rendah dibandingkan

dengan perusahaan-perusahaan potensial.

AC

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 47: Hand Out Mikro

46

AC bagi perusahaan potensial

AC bagi perusahaan2 yang ada

0 jumlah output

Economies of scale sebagai rintangan masuk. Economies of scale, sebagaimana

dijelaskan dalam bab III (faktor-faktor produksi) adalah berapa output harus diproduksi oleh

sebuah perusahaan agar dapat mencapai biaya rata-rata cukup rendah untuk bisa bersaing.

Rintangan-rintangan diatas bisa digolongkan sebagai rintangan-rintangan natural.

Disamping rintangan-rintangan natural, ada rintangan-rintangan buatan (artificial)

1. Rintangan yang dibuat atau didukung oleh pemerintah. Misal, pemberian hak patent

terhadap suatu macam produk.

2. dengan menguasai atau mengawasi bahan-bahan mentah yang diperlukan untuk

menghasilkan produk oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada.

3. politik harga yang dibuat perusahaan-perusahaan yang telah ada dalam industri, yaitu

dengan cara mengancam akan menurunkan harga yang cukup untuk menghilangkan

keuntungan lebih apabila ada perusahaan baru masuk kedalam industri itu.

Price leadership

Price leadership atau kepemimpinan harga adalah keadaan dimana satu atau lebih

perusahaan dalam suatu industri memprakarsai perubahan harga, dan sebagian terbesar atau

semua perusahaan yang lain dalam industri itu mengikutinya.

Ada 2 alasan mengapa perusahaan-perusahaan mengikuti perusahaan pemimpin harga :

(1) karena adanya perusahaan yang dominan dalam suatu industri.

(2) Karena adanya perusahaan yang mempunyai biaya lebih rendah dalam suatu industri.

Price leadership perusahaan dominan terjadi bila satu atau lebih perusahaan dalam suatu

industri begitu kuat dibanding perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk dapat dijadikan

perusahaan pemimpin harga, perusahaan harus menghasilkan dengan persentase yang cukup

besar dari total output industri, sisa output industri dihasilkan oleh sejumlah besar

perusahaan-perusahaan kecil, dan semua perusahaan harus menjual barang-barang yang

mendekati homogin.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 48: Hand Out Mikro

47

Price leadershipjuga bisa terjadi pada perusahaan yang mempunyai biaya produksi

paling rendah.

Price leadership dan kurva permintaan yang patah

Seperti telah disinggung, hal itu didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan-

perusahaan lawan akan mempunyai kecenderungan untuk mengikuti penurunan harga dari

perusahaan yang oligopolistis,tapi tidak akan mengikuti bila harga dinaikkan.

Model-model oligopoli lainnya

Dalam oligopoli, kita mengenal model Cournot. Dalam model ini, apabila

diasumsikan bahwa hanya ada dua perusahaan dalam satu industri (dengan demikian

duopoli), maka masing-masing perusahaan tersebut akan menghasilkan 1/3 dari total output

industri. Dalam membahas model Cournot, kiat bisa menggunakan kurva-kurva reaksi

(reaction curves).

Output

Q1 reaksi II terhadap I

q1 1/2 q1 1/3 titik cournot

Reaksi I terhadap II

0 q2 q2 1/3 1/2 Q2 output II

Gambar model cournot

Dari gambar diatas dapat kita baca, yaitu apabila perusahaan I menghasilkan 1/2, maka

perusahaan II akan menghasilkan 3/4. bila perusahaan I menghasilkan 1, maka perusahaan II

tidak memproduksi sama sekali, dan bilaperusahaan I tidak memproduksi maka perusahaan II

akan memaksimumkan keuntungan dengan menghasilkan 1/2. ini berarti perusahaan II

bereaksi terhadap perusahaan I.

Model oligopoli yang lain adalah dari Bertrand. Pada model yang ini tetap adalah

harga lawan, buka output sebagaimana diasumsikan dalam model cournot. Disini

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.

Page 49: Hand Out Mikro

48

diasumsikan bahwa semua perubahan harga bisa terjadi dengan segera. Apabila faktor biaya

kita abaikan , maka analisa dari model Bertrand dapat kita lihat melalui gambar berikut.

Harga IReaksi II reaksi Iterhadap I terhadap II

p1

p1

0 p2 p2 Harga II

Gambar model bertrand

Misalkan perusahaan II mula-mula menetapkan harga pada p2, maka perusahaan I akan

bereaksi dengan memasang harga yang lebih rendah pada p1. hal ini akan menimbulkan

reaksi pada perusahaan II dengan menurunkan harga menjadi p2, dan perusahaan I kembali

bereaksi dengan menetapkan harga pada p1. akhirnya harga betul-betul didorong sampai pada

tingkat persaingan, yaitu nol dalam kasus ini.

DANI AGUNG WICAKSONO, SE, MM.