peningkatan kreativitas dan hasil belajar ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model...

269
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IVB MATERI GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SD NEGERI KENTUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Gibta Paskalin NIM: 161134206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-May-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS IVB MATERI GAYA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

DI SD NEGERI KENTUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Gibta Paskalin

NIM: 161134206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

i

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS IVB MATERI GAYA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

DI SD NEGERI KENTUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Gibta Paskalin

NIM: 161134206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

ii

halaman persetujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

iii

Halaman pengesahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai dan memberkati setiap

langkah saya.

2. Bapak dan ibu tercinta, Suyadi dan Regina Endang Riantiningsih yang selalu

mendoakan dan mendukung saya. Bapak dan ibu yang selalu mendengar keluh

kesah saya, selalu mengusahakan apapun untuk masa depan saya, dan selalu

berjuang setiap hari demi saya. Terima kasih bapak dan ibu selalu ada untuk

saya serta menjadi sumber semangat, walaupun keadaan kurang sesuai dengan

harapan, namun saya percaya bahwa semua akan selalu baik-baik saja. Bapak

ibu sekarang anakmu sudah memiliki gelar S.Pd.

3. Bapak Matius Slameto yang selalu mendoakan dan mendukung saya. Bapak

yang selalu meyakinkan dan mengajarkan saya untuk selalu berpikir positif.

Terima kasih bapak sudah memberi warna baru dalam hidup saya. Bapak

sekarang mbak sudah memiliki gelar S.Pd.

4. Kakak dan adik: Galuh Purbadini, Galih Setiadi, dan Veronika Cahya

Yoestina Putri yang selalu peduli dengan saya. Meskipun kita tidak pernah

mengucapkan kata sayang, percayalah bahwa saya sangat menyayangi kalian.

5. Mas Abdulah Febrianto yang selalu mendukung dan memberi semangat.

Kesabaranmu dan proses bersama selama lebih dari tiga tahun ini

mengajarkan saya untuk selalu bersyukur kepada Tuhan akan apapun yang

terjadi dalam hidup saya. Terima kasih mas Feb sudah mau berjuang bersama,

mendengarkan dan memberi solusi atas semua keluh kesah saya.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan: Yahni, Laras, Aye, Vero, Anita, Komang, Siti,

Arni, Tia, Meli, Caca, Bunga, Dhesta, Pompi, dan Lilis yang selalu membantu

dan menghiasi hari-hari saya selama hampir empat tahun di bangku kuliah.

7. Sahabat lama: Livi dan Tika yang selalu mendukung dan menanyakan kabar

skripsi saya.

8. Terakhir, saya persembahkan untuk siapapun yang mendoakan dan

mendukung saya dalam diam, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

v

MOTTO

“Bersyukur, bersyukur, dan teruslah bersyukur”

Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa,

tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa.

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

(Amsal 23: 17-18)

Apabila engkau menyebrang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau

melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;

apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala

api tidak akan membakar engkau.

(Yesaya 43: 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

vi

KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

vii

PUBLIKASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IVB MATERI GAYA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SD NEGERI KENTUNGAN

Gibta Paskalin

Universitas Sanata Dharma 2020

Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya kreativitas dan hasil belajar

peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB materi gaya melalui model pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan; (2) meningkatkan kreativitas peserta didik kelas IVB melalui model pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan; (3) meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IVB melalui model pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan.

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan yang berjumlah 27 peserta didik. Objek penelitian adalah kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, kuesioner, dan tes. Analisis data penelitian menggunakan analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB materi gaya di SD Negeri Kentungan dapat diupayakan melalui lima langkah dalam model pembelajaran berbasis masalah; (2) model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan. Siklus I diperoleh nilai rata-rata kreativitas sebesar 70,40. Hasil tersebut meningkat pada siklus II menjadi 79,95; (3) model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan. Siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 71,34. Hasil tersebut meningkat pada siklus II menjadi 80,49. Kata kunci: kreativitas, hasil belajar, model pembelajaran berbasis masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

ix

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF CREATIVITY AND LEARNING OUTCOMESSTUDENT CLASS IVB ON FORCE MATERIALS

BY PROBLEM BASED LEARNING MODELS IN KENTUNGAN ELEMENTARY SCHOOL

Gibta Paskalin

Sanata Dharma University 2020

The background this research based on the low creativity and learning

outcomes student class IVB in Kentungan elementary school. This research has purposes: (1) to describe effort of improvement creativity and learning outcomes student class IVB on force materials by problem based learning models in Kentungan elementary school; (2) to improve creativity of student class IVBuse problem based learning modelsin Kentungan elementary school; (3) to improve learning outcomes of student class IVBuse problem based learning modelsin Kentungan elementary school.

Research type is a Classroom Active Reasearch (CAR). Research is implemeted by two cycle. Subjects of research is student class IVB in Kentungan elementary schoolwhich consists 27 students. Object of research is creativity and learning outcomes by problem based learning models. Data collection techniques were obtained by interview, observation, questionnaire, and test. The research data analysis are using descriptive qualitative and quantitative.

The research result indicate: (1) the improvment creativity and learning outcomes student class IVB on force materials in Kentungan elementary school can efforted by five steps of problem based learning models; (2) problem based learning models can improve creativity of student class IVB in Kentungan elementary school. Average value first cycle of student creativity is 70,40. The result improved in second cycle to 79,96; (3) problem based learning models can improve learning outcomes of student class IVB in Kentungan elementary school. Average value first cycle of student learning outcomes is 71,34. The result improved in second cycle to 80,94.

Keyword: creativity, learning outcomes, problem based learning models

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kasih dan karunia yang Tuhan Yesus

Kristus berikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IVB MATERI GAYA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SD NEGERI

KENTUNGAN ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat dibuat dan selesai dengan baik

karena doa dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa mendoakan,

membantu, dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, menolong, dan menyertai.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Drs.

Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang selalu

membimbing dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing

akademik kelas E angkatan 2016.

7. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

8. MM. Suyatini, M.Pd selaku Kepala SD Negeri Kentungan dan Boimin, S.Pd.

SD. selaku guru kelas IVB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

E. Definisi Operasional ............................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................................................ 7

1. Kreativitas ........................................................................................................... 7

2. Hasil Belajar ...................................................................................................... 11

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................ 17

4. Pembelajaran IPA ............................................................................................. 24

5. Materi Gaya ...................................................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xiii

6. Peserta Didik Sekolah Dasar ............................................................................. 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 35

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 38

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 41

B. Setting Penelitian .................................................................................................. 44

1. Tempat Penelitian ............................................................................................. 44

2. Subjek Penelitian .............................................................................................. 44

3. Objek Penelitian ................................................................................................ 44

4. Waktu Penelitian ............................................................................................... 44

C. Persiapan ............................................................................................................... 45

D. Rencana Setiap Siklus ........................................................................................... 46

1. Siklus I .............................................................................................................. 46

2. Siklus II ............................................................................................................. 50

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 56

1. Peubah (Variabel) Indikator Keberhasilan ........................................................ 56

2. Cara Pengumpulan Data .................................................................................... 57

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 58

1. Pedoman Wawancara ........................................................................................ 58

2. Lembar Observasi ............................................................................................. 60

3. Lembar Kuesioner ............................................................................................. 61

4. Tes ..................................................................................................................... 63

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................................. 78

1. Validitas instrumen ........................................................................................... 78

2. Reliabilitas instrumen ....................................................................................... 84

H. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 85

1. Perhitungan Peningkatan Kreativitas ................................................................ 85

2. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ............................................................. 87

I. Kriteria Keberhasilan ............................................................................................ 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 89

1. Proses Penelitian ............................................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xiv

2. Analisis Data Hasil Penelitian ......................................................................... 103

B. Pembahasan ......................................................................................................... 109

1. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik .................... 109

2. Peningkatan Kreativitas Peserta Didik ............................................................ 115

3. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik ........................................................ 115

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 117

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 117

C. Saran ................................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 119

LAMPIRAN................................................................................................................... 123

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Kondisi Awal Kreativitas Peserta Didik .......................... 3

Tabel 1.2 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Peserta Didik ....................... 4

Tabel 2.1 Ciri-ciri Kreativitas ................................................................... 8

Tabel 2.2 Indikator Kreativitas Menurut Ahli .......................................... 9

Tabel 2.3 Potensi Perubahan Perilaku ...................................................... 14

Tabel 2.4 Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Revisi Anderson ............... 15

Tabel 2.5 Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif Taksonomi Bloom

Revisi Anderson dan Krathwohl .............................................. 16

Tabel 2.6 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Suprihatiningrum ....................................................... 23

Tabel 2.7 Isi KIT Gaya ............................................................................. 33

Tabel 3.1 Jadwal Pelajaran Kelas IVB SD Negeri Kentungan ................. 56

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................. 59

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kreativitas Peserta Didik ............. 60

Tabel 3.4 Ketentuan Skor Lembar Kuesioner .......................................... 61

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Kreativitas Peserta Didik ............ 62

Tabel 3.6 Ketentuan Skor Soal Objektif Pilihan Ganda ........................... 63

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi ................................ 63

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Evaluasi Setelah Validasi .................................. 72

Tabel 3.9 Rincian Skor Evaluasi .............................................................. 78

Tabel 3.10 Kriteria Kelayakan Instrumen .................................................. 79

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi RPPTH .......................................... 80

Tabel 3.12 Hasil Validasi Empiris Soal Evaluasi Siklus I ......................... 81

Tabel 3.13 Hasil Validasi Empiris Soal Evaluasi Siklus II ........................ 82

Tabel 3.14 Hasil Validasi Instrumen Wawancara, Observasi, dan

Kuesioner .................................................................................. 83

Tabel 3.15 Kualifikasi Reliabilitas ............................................................. 84

Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .................................. 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xvi

Tabel 3.17 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ................................. 85

Tabel 3.18 Kualifikasi Kreativitas .............................................................. 87

Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta

Didik ......................................................................................... 88

Tabel 4.1 Kreativitas Peserta Didik Siklus I ............................................. 103

Tabel 4.2 Kreativitas Peserta Didik Siklus II ........................................... 104

Tabel 4.3 Hasil Belajar Peserta Didik ...................................................... 106

Tabel 4.4 Rangkuman Capaian Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta

Didik Siklus I dan Siklus II ...................................................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xvii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 28

Bagan 2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................. 38

Bagan 2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 40

Bagan 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan

Taggart ........................................................................................ 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 KIT Gaya.................................................................................. 33

Gambar 2.2 Isi KIT Gaya............................................................................. 33

Gambar 3.1 Posisi Tempat Duduk Peserta Didik......................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Peningkatan Kreativitas ............................................................ 106

Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Belajar ........................................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ..................................................................... 124

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 125

Lampiran 3. Surat Izin Validitas Ahli............................................................... 126

Lampiran 4. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 130

Lampiran 5. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ... 132

Lampiran 6. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 .. 134

Lampiran 7. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .. 136

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran................. 138

Lampiran 9. Hasil Validitas Instrumen Wawancara ........................................ 139

Lampiran 10. Hasil Validitas Instrumen Observasi ........................................... 141

Lampiran 11. Hasil Validitas Instrumen Kuesioner ........................................... 143

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Wawancara, Observasi,

dan Kuesioner .............................................................................. 145

Lampiran 13. Pedoman Wawancara .................................................................. 146

Lampiran 14. Hasil Wawancara ......................................................................... 148

Lampiran 15. Lembar Observasi Kreativitas ..................................................... 150

Lampiran 16. Hasil Observasi Kreativitas ......................................................... 152

Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Observasi Kreativitas Siklus I ....................... 157

Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Observasi Kreativitas Siklus II ...................... 158

Lampiran 19. Lembar Kuesioner Kreativitas ..................................................... 159

Lampiran 20. Hasil Kuesioner Kreativitas ......................................................... 160

Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kreativitas .................................... 162

Lampiran 22. Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 163

Lampiran 23. Hasil Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 167

Lampiran 24. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................. 171

Lampiran 25. Hasil Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 175

Lampiran 26. Rekapitulasi Hasil Soal Evaluasi ................................................. 179

Lampiran 27. Hasil Percobaan dan Karya Peserta Didik ................................... 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

xxi

Lampiran 28. Refleksi Peserta Didik ................................................................. 183

Lampiran 29. RPPTH Siklus I Pembelajaran 1 .................................................. 184

Lampiran 30. RPPTH Siklus I Pembelajaran 2 .................................................. 198

Lampiran 31. RPPTH Siklus II Pembelajaran 1 ................................................ 214

Lampiran 32. RPPTH Siklus II Pembelajaran 2 ................................................ 229

Lampiran 33. Kondisi Awal Kreativitas Peserta Didik ...................................... 244

Lampiran 34. Kondisi Awal Hasil Belajar Peserta Didik .................................. 245

Lampiran 35. Foto-foto Kegiatan ....................................................................... 246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi pada abad 21 memberikan

pengaruh yang signifikan bagi masyarakat. Masyarakat abad 21 menyadari

pentingnya mempersiapkan generasi muda yang kreatif, luwes, mampu

berpikir kritis, dapat mengambil keputusan dengan tepat, serta terampil

memecahkan masalah. Sekolah diharapkan mampu menciptakan peserta didik

yang memiliki kemampuan tersebut. Menurut Fadel (dalam Sani, 2019: 52)

keterampilan belajar dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 adalah:

kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis (critical thinking),

kemampuan berkolabolasi (collaboration), dan kemampuan berkomunikasi

(communication).

Kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk menyelesaikan suatu

masalah. Kemampuan menyelesaikan masalah sangat penting karena peserta

didik pasti akan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan salah satu muatan pembelajaran yang diajarkan

di sekolah dasar dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Pada hakikatnya, IPA adalah ilmu pengetahuan yang terdiri dari sekumpulan

konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang

sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris)

secara terus-menerus (Candra, 2006: 17).

Pembelajaran IPA perlu variasi dalam proses belajar mengajar dari segi

model pembelajaran, media, dan sumber belajar. Pembelajaran yang dilakukan

bukan lagi berpusat pada guru melainkan harus berpusat pada peserta didik.

Guru diharapkan memfasilitasi peserta didik sehingga peserta didik dapat

belajar sekaligus praktik langsung. Melalui praktik langsung peserta didik

akan memperoleh pengalaman baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan

peserta didik sehari-hari. Dari pengalaman peserta didik mendapatkan

pengetahuan yang menjadi dasar berpikir untuk melakukan tindakan. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

2

memiliki peran penting untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.

Kreativitas peserta didik perlu ditingkatkan agar saat mendapatkan masalah

peserta didik dapat mengatasi hambatan sehingga dapat mencapai tujuan.

Peningkatan kreativitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tentu

akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

Proses pembelajaran IPA di luar negeri terutama di Amerika Serikat

memiliki peran yang penting untuk mempengaruhi perkembangan dalam

dunia pendidikan, terbukti dengan banyaknya penemuan baru yang terkait

dengan teknologi, namun di Indonesia pembelajaran IPA belum mencapai

standar yang diinginkan. Berdasarkan hasil Trend in International

Mathematics and Science Study tahun 2015, Indonesia berada pada ranking 45

dari 48 negara (Rahmawati, 2016: 3). Secara umum, peserta didik Indonesia

lemah di semua aspek konten maupun kognitif.

Muatan pembelajaran IPA di Indonesia kurang diminati dan kurang

diperhatikan.Saat pembelajaran peserta didik kurang memiliki kreativitas. Hal

ini terbukti dari hasil wawancara dan observasi peneliti di SD Negeri

Kentungan tanggal 5 Oktober 2019 untuk mengetahui kondisi awal kreativitas

peserta didik saat mengikuti pembelajaran. Indikator kreativitas yang peneliti

gunakan adalah (1) memiliki ide yang unik, (2) mencoba cara baru untuk

menyelesaikan masalah, (3) memiliki rasa keindahan, (4) memberi banyak

gagasan terhadap suatu masalah, dan (5) memiliki daya imajinasi. Kelima

indikator kreativitas tersebut peneliti rumuskan dengan mengambil beberapa

indikator kreativitas yang dikemukakan oleh Munandar (2009: 71), Sit (2016:

9), dan Sani (2019: 72).

Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik kelas IVB kurang aktif

bertanya. Kebanyakan peserta didik menggunakan cara yang diajarkan guru.

Guru memperbolehkan peserta didik menggunakan cara yang lain tetapi tetap

menggunakan batasan tertentu sesuai perintah dari guru. Guru memberikan

kebebasan peserta didik untuk mengemukakan pendapat, tetapi hanya

beberapa peserta didik yang mengemukakan pendapat. Peserta didik masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

3

kesulitan menemukan solusi dari suatu masalah dan sulit mengaitkan

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Pernyataan dari guru kelas IVB tersebut sesuai dengan hasil observasi

yang diketahui bahwa kreativitas peserta didik ketika mengikuti proses

pembelajaran masih rendah. Peserta didik kurang memiliki ide yang unik, sulit

mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, kurang memiliki rasa

keindahan, hanya beberapa peserta didik yang memberikan gagasan terhadap

suatu masalah, dan hanya beberapa peserta didik memiliki daya imajinasi. Hal

tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran yang kurang menarik. Peserta

didik dituntut untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran tanpa

mempertimbangkan bagaimana kualitas pengajaran guru dan fasilitas yang

ada. Pembelajaran IPA yang identik dengan percobaan dan berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari tidak dilakukan. Guru hanya ceramah sehingga peserta

didik kurang tertarik dan menjadi bosan. Pembelajaran yang berpusat pada

guru membuat peserta didik kurang memiliki kreativitas. Data kondisi awal

kreativitas peserta didik kelas IVB SD Negeri Kentungan tersaji pada tabel 1.1

di bawah ini: Tabel 1.1 Data Kondisi Awal Kreativitas Peserta Didik

Jumlah Peserta Didik Rata-rata Hasil Observasi Kualifikasi 28 46,19 Kurang kreatif

Dari tabel di atas diperoleh data kondisi awal kreativitas peserta didik

kelas IVB SD Negeri Kentungan berdasarkan hasil observasi mengacu pada

indikator kreativitas dan kualifikasi kreativitas. Peneliti memperoleh rata-rata

hasil observasi kreativitas dari 28 peserta didik sebesar 46,19. Hasil observasi

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kelas IVB memiliki kreativitas

yang rendah.

Rendahnya kreativitas peserta didik tentu berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang rendah. Hal ini terbukti dari hasil penilaian guru pada

penilaian tengah semester II peserta didik kelas IVB SD Negeri Kentungan

materi gaya tahun ajaran 2018/2019 didapatkan data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

4

Tabel 1.2 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Peserta Didik

Ketuntasan KKM Rata-rata Persentase Peserta

Didik yang Mencapai KKM

Jumlah Peserta Didik

68 65,38 43,20% 26

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kondisi awal hasil belajar

peserta didik ditinjau dari nilai penilaian tengah semester II IPA materi gaya

tahun ajaran 2018/2019 rendah. Rata-rata hasil belajar IPA materi gaya 26

peserta didik sebesar 65,38. Nilai rata-rata tersebut masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) IPA yaitu 68. Jumlah peserta didik yang

mendapatkan nilai lebih dari KKM ada 11 peserta didik dan 15 lainnya

mendapatkan nilai kurang dari KKM.

Menanggapi rendahnya kreativitas dan hasil belajar peserta didik, peneliti

akan melakukan penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Alasan

peneliti memilih model pembelajaran berbasis masalah karena model ini dapat

mendorong peserta didik untuk kreatif dalam memecahkan masalah dengan

mempelajari dan menerapkan pengetahuan untuk mengatasi masalah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik

kelas IVB materi gaya melalui model pembelajaran berbasis masalah di

SD Negeri Kentungan?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan kreativitas peserta didik kelas IVB di SD Negeri

Kentungan?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IVB di SD Negeri

Kentungan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Mendiskripsikan upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta

didik kelas IVB materi gaya melalui model pembelajaran berbasis masalah

di SD Negeri Kentungan.

2. Meningkatkan kreativitas peserta didik kelas IVB melalui model

pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan.

3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IVB melalui model

pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak.

Manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua macam, antara lain:

1. Manfaat teoritis:

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga terhadap

perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model

pembelajaran masalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar peserta didik kelas IVB materi gaya di SD Negeri Kentungan.

b. Menambah wawasan mengenai penerapan model pembelajaran

berbasis masalah dalam upaya meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar peserta didik kelas IVB materi gaya di SD Negeri Kentungan.

2. Manfaat praktis:

a. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pihak sekolah untuk memahami pentingnya penggunaan model

pembelajaran inovatif khususnya model pembelajaran berbasis

masalah dalam upaya meningkatkan kreativitas dan hasil belajar

peserta didik kelas IVB materi gaya di SD Negeri Kentungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

6

b. Bagi guru dan calon guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru

maupun calon guru dalam penerapan inovasi pembelajaran khususnya

model pembelajaran berbasis masalah pada materi gaya.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan

dan pengalaman meneliti.

E. Definisi Operasional

1. Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah.

2. Hasil belajar adalah pencapaian tujuan oleh peserta didik meliputi

kemampuan-kemampuan baru setelah melakukan usaha dalam proses

belajar mengajar.

3. Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang

mengajak peserta didik untuk memecahkan masalah dengan mempelajari

dan menerapkan pengetahuan untuk mengatasi masalah.

4. Pembelajaran IPA adalah suatu mata pelajaran yang menekankan pada

proses belajar mengajar yang aktif meliputi aspek mental, keterampilan,

dan strategi memanipulasi dan menghitung yang dapat diuji kembali

kebenarannya sebagai suatu konsep serta skema konseptual yang

berhubungan satu sama lain dan memiliki 3 dimensi: produk, proses, dan

sikap ilmiah.

5. Gaya adalah tarikan dan dorongan. Gaya meliputi gaya otot, gaya listrik,

gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya gesek.

6. Peserta didik kelas IV adalah anak berusia 7-11 tahun yang berada dalam

tahap perkembangan kognitif operasional konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kreativitas

a. Definisi Kreativitas

Kreativitas menurut Yani dan Mamat (2018: 51) didefinisikan

sebagai proses mental yang memunculkan gagasan atau konsep baru,

atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.

Menurut peneliti, pengertian dari Yani dan Mamat cukup detail. Yani

dan Mamat mengaitkan gagasan dan konsep, baik konsep yang akan

dimunculkan maupun konsep yang sudah ada.

Semiawan dan Munandar (dalam Sit, 2016: 1) memberi penjelasan

lain bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-

gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menurut

peneliti, paparan dari Semiawan bersama Munandar hampir sama

dengan paparan yang dikemukakan Yani dan Mamat. Perbedaannya

Semiawan dan Munandar mengemukakan bahwa kreativitas

merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru dan menerapkan

untuk memecahkan masalah.

Kreativitas dapat didefinisikan sebagai proses untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan menyusun kembali

elemen tersebut (Downing dalam Sani, 2019: 6). Menurut peneliti,

paparan Downing mengenai kreativitas berbeda dari yang diungkapkan

Munandar dan Semiawan. Paparan Downing menggunakan kata yang

lebih rumit karena menggunakan kata elemen, walaupun demikian

paparan Downing tetap dapat dimengerti.

Beberapa ahli memiliki pengertian kreativitas yang berbeda. Yani

dan Mamat, Munandar dan Semiawan memiliki pengertian kreativitas

yang hampir mirip, sedangkan pengertian kreativitas dari Downing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

8

berbeda karena menggunakan kata-kata yang cukup sulit dipahami.

Berdasarkan ketiga paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah.

b. Ciri-ciri Kreativitas

Ciri-ciri kreativitas menurut Sani (2019: 10) ada empat yaitu

kelancaran, keaslian, fleksibilitas, dan elaborasi. Berikut indikator dari

ciri-ciri kreativitas tersebut. Tabel 2.1 Ciri-ciri Kreativitas

Ciri-ciri Kreativitas Indikator Kelancaran (fluency) Jumlah respon yang relevan Keaslian (originality) Ide-ide yang dihasilkan tidak umum/unik Fleksibilitas Variasi ide yang diajukan/dikembangkan Elaborasi Rincian ide yang dikembangkan

Berdasarkan tabel 2.1 ciri-ciri kreativitas kelancaran dapat dilihat

dari jumlah respon yang relevan. Keaslian dilihat dari ide-ide yang

dihasilkan tidak umum atau unik. Fleksibilitas dilihat variasi ide yang

diajukan atau dikembangkan, sedangkan elaborasi dilihat dari rincian

ide yang dikembangkan.

Munandar (2009: 36) mengemukakan ciri-ciri pribadi yang kreatif

diperoleh dari kelompok pakar psikologi, sebagai berikut.

1) Imajinatif

2) Mempunyai prakarsa

3) Mempunyai minat luas

4) Mandiri dalam berpikir

5) Melit (selalu ingin mengetahui segalanya)

6) Senang berpetualang

7) Penuh energi

8) Percaya diri

9) Bersedia mengambil resiko

10) Berani dalam pendirian dan keyakinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

9

Selain mengemukakan tentang ciri-ciri pribadi yang kreatif,

Munandar (2009: 37) juga mengemukakan ciri-ciri peserta didik

sekolah dasar yang kreatif diperoleh dari kelompok pakar psikologi,

sebagai berikut.

1) Penuh energi

2) Mempunyai prakasa

3) Percaya diri

4) Sopan

5) Rajin

6) Melaksanakan pekerjaan pada waktunya

7) Sehat

8) Berani dalam berpendapat

9) Mempunyai ingatan yang baik

10) Ulet

Paparan dari Munandar tentang ciri-ciri pribadi dan peserta didik

sekolah dasar yang kreatif hampir mirip. Beberapa ciri-ciri sama

seperti: mempunyai prakasa, penuh energi, dan percaya diri.

Sedangkan ketujuh ciri-ciri lainnya berbeda.

c. Indikator Kreativitas

Berikut merupakan indikator kreativitas menurut Sani (2019: 77),

Sani dalam Munandar (2009: 71), dan Sit (2016: 9) yaitu: Tabel 2.2 Indikator Kreativitas Menurut Ahli

No Nama Ahli Indikator Kreativitas Keterangan 1 Sani

(2019: 77) Memiliki ide yang unik Dipilih Memiliki keingintahuan yang besar dan panjang akal

Tidak dipilih

Terbuka terhadap pengalaman baru Tidak dipilih Suka melakukan eksperimen atau mencoba hal-hal yang sudah ada

Tidak dipilih

Menyukai cara tersendiri dalam menunjukkan pemahamannya

Tidak dipilih

Mengajukan pertanyaan yang kelihatannya menyimpang atau aneh

Tidak dipilih

Menyukai tugas yang bersifat terbuka dan menantang

Tidak dipilih

Lebih suka mendiskusikan ide daripada fakta

Tidak dipilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

10

No Nama Ahli Indikator Kreativitas Keterangan Mencoba cara baru untuk

menyelesaikan masalah Dipilih

2 Sani dalam Munandar (2009: 71)

Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

Tidak dipilih

Sering mengajukan pertanyaan yang baik

Tidak dipilih

Memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah

Dipilih

Bebas dalam menyatakan pendapat Tidak dipilih Memiliki rasa keindahan Dipilih Menonjol dalam salah satu bidang seni

Tidak dipilih

Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut pandang

Tidak dipilih

Mempunyai rasa humor yang luas Tidak dipilih Mempunyai daya imajinasi Tidak dipilih

3 Sit (2016: 9)

Senang menjajaki lingkungannya Tidak dipilih Mengamati dan memegang segala sesuatu

Tidak dipilih

Rasa ingin tahu besar Tidak dipilih Bersifat spontanitas menyatakan pikiran dan perasaannya

Tidak dipilih

Suka berpetualang Tidak dipilih Selalu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru

Tidak dipilih

Suka melakukan eksperimen Tidak dipilih Jarang merasa bosan Tidak dipilih Memiliki daya imajinasi Dipilih

Berdasarkan ketiga paparan ahli di atas, peneliti mengambil lima

indikator kreativitas yang peneliti gunakan untuk penelitian:

1) Memiliki ide yang unik

Peserta didik mengemukakan ide yang tidak umum untuk

menyelesaikan masalah. Indikator ini dapat ditandai dengan

aktivitas antara lain peserta didik mengajukan beberapa solusi

untuk menyelesaikan masalah, mencari jawaban yang luas, dan

memberikan solusi yang berbeda atau lain daripada yang lain.

2) Mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah

Peserta didik mau mencoba cara yang baru untuk menyelesaikan

masalah yang disajikan oleh guru. Indikator ini dapat ditandai

dengan aktivitas antara lain peserta didik memiliki lebih dari 1 cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

11

untuk menyelesaikan masalah, mampu menyajikan konsep dengan

cara yang berbeda, dan memadukan informasi yang sudah ada

dengan yang baru.

3) Memiliki rasa keindahan

Peserta didik menghasilkan karya yang mengandung unsur

keindahan. Indikator ini dapat ditandai dengan aktivitas antara lain

peserta didik menghasilkan karya yang unik, mampu menghias

karya yang sederhana, dan memiliki kebebasan berkreasi.

4) Memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah

Peserta didik mempunyai berbagai pendapat untuk menanggapi

masalah. Gagasan dapat diungkapkan secara langsung maupun saat

membuat hipotesis. Indikator ini dapat ditandai dengan aktivitas

antara lain peserta didik memiliki lebih dari 1 jawaban, mampu

mengembangkan gagasan dari peserta didik lain, dan bebas

mengemukakan pendapat.

5) Memiliki daya imajinasi

Peserta didik memiliki daya imajinasi untuk menghasilkan ide-ide.

Indikator ini dapat ditandai dengan aktivitas antara lain peserta

didik aktif bertanya, mampu mengaitkan masalah dengan

kehidupan sehari-hari, dan mampu mengaitkan masalah dengan

pengalaman.

Kelima indikator kreativitas di atas menjadi dasar peneliti untuk

mengamati variabel kreativitas dalam penelitian tindakan kelas yang

dilakukan di kelas IVB SD Negeri Kentungan.

2. Hasil Belajar

a. Definisi Belajar

Setiap orang pernah melakukan belajar. Belajar merupakan proses

dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk

mendapatkan perubahan dalam perilakunya (Purwanto, 2009: 38).

Menurut peneliti, pengertian belajar dari Purwanto memiliki cakupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

12

yang luas karena proses interaksi individu dilakukan dengan

lingkungan. Interaksi tersebut akan menghasilkan perubahan dalam

diri individu yang melakukannya.

Penjelasan lain diungkapkan oleh Dangnga dan Andi (2015: 11)

belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia berdasarkan

pengalaman latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman

yang sedikit kemudian bertambah. Menurut peneliti, pengertian dari

Dangnga dan Andi cenderung mendefinisikan pengertian belajar lebih

detail. Terdapat beberapa faktor yang termasuk dalam proses

perubahan tingkah laku sehingga manusia dapat dikatakan belajar.

Kedua ahli memiliki pengertian yang berbeda. Purwanto

mendefinisikan belajar secara luas sedangkan Dangnga dan Andi

mendefinisikan belajar lebih detail. Berdasarkan paparan kedua ahli

tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan proses

perubahan tingkah laku individu yang berinteraksi dengan lingkungan.

b. Teori Belajar

Teori belajar kognitif berasal dari aliran rasionalisme dalam

filsafat. Jean Piaget (dalam Sutarto, 2017: 2) mengemukakan bahwa

proses belajar akan terjadi apabila ada aktivitas individu berinteraksi

dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Menurut peneliti,

Jean Piaget mendefinisikan proses belajar dalam teori belajar kognitif

secara luas. Interaksi individu dilakukan dengan lingkungan sosial dan

lingkungan fisiknya, tidak hanya terjadi dalam diri individu.

Menurut Purwanto (2009: 38) dalam teori belajar kognitif,

seseorang hanya dapat dikatakan belajar apabila telah memahami

keseluruhan persoalan secara mendalam. Menurut peneliti, paparan

dari Purwanto cakupannya lebih sempit karena seseorang dikatakan

belajar jika memahami keseluruhan persoalan. Dapat diartikan bahwa

proses belajar terjadi dalam diri individu saja.

Perbedaan paparan para ahli tentang proses belajar atau seseorang

dapat dikatakan belajar dalam teori belajar kognitif cukup tampak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

13

Salah satu perbedaannya adalah cakupannya, Jean Piaget

mendefinisikan lebih luas, sedangkan Purwanto mendefinisikan lebih

sempit. Berdasarkan perbedaan tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa dalam teori belajar kognitif, individu dapat dikatakan belajar

jika memahami keseluruhan persoalan secara mendalam yang terjadi

saat individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan fisiknya.

c. Definisi Hasil Belajar

Belajar menghasilkan sesuatu yang disebut hasil belajar. Hasil

belajar menurut Supratiknya (2012: 5) dideskripsikan sebagai

kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh peserta didik sesudah

mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran

tertentu. Menurut peneliti, pengertian hasil belajar dari Supraktiknya

cukup detail. Supraktiknya menyebutkan bahwa hasil belajar yang

diperoleh merupakan kemampuan baru ketika melakukan proses

belajar-mengajar mata pelajaran tertentu.

Menurut Purwanto (2009: 46) hasil belajar dideskripsikan sebagai

pencapaian tujuan pendidikan pada peserta didik yang mengikuti

proses belajar mengajar. Menurut peneliti, paparan dari Purwanto tidak

jauh berbeda dengan paparan dari Supraktiknya karena keduanya

mendefinisikan hasil belajar merupakan hal yang diperoleh setelah

melakukan proses belajar mengajar. Perbedaannya, Purwanto lebih

menspesifikkan lagi pada pencapaian tujuan pendidikan.

Penjelasan lain dikemukakan oleh Septanti (2015: 17) yang

menyebutkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh

seseorang peserta didik setelah melakukan suatu usaha untuk

memenuhi kebutuhannya. Menurut peneliti, pengertian hasil belajar

dari Septanti memiliki arti yang berbeda dengan pengertian dua ahli

sebelumnya. Septanti menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan

hasil setelah melakukan usaha, berbeda dengan dua ahli sebelumnya

yang menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu

proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

14

Ketiga ahli memiliki pengertian hasil belajar yang berbeda.

Supraktiknya dan Purwanto memiliki pengertian hasil belajar yang

hampir mirip, sedangkan pengertian hasil belajar dari Septanti cukup

berbeda dari pengertian Supraktiknya dan Purwanto. Berdasarkan

ketiga paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

pencapaian tujuan oleh peserta didik meliputi kemampuan-kemampuan

baru setelah melakukan usaha dalam proses belajar mengajar.

d. Domain Hasil Belajar

Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan

diubah dalam proses pendidikan (Purwanto, 2009: 28). Perilaku

kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Potensi perilaku untuk diubah, pengubahan perilaku dan

hasil perubahan perilaku dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 2.3 Potensi Perubahan Perilaku

Input Proses Hasil Peserta didik: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik

Proses belajar mengajar

Peserta didik: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik

Potensi perilaku yang dapat diubah

Usaha mengubah perilaku

Perilaku yang telah berubah: 1. Efek pengajaran 2. Efek pengiring

Input pada domain kognitif, afektif, dan psikomotorik berupa potensi

perilaku peserta didik yang dapat diubah. Proses merupakan hal yang

dilakukan saat belajar mengajar yang merupakan usaha mengubah

perilaku, sedangkan hasil domain kognitif, afektif, dan psikomotorik

berupa perilaku yang dapat berubah yaitu efek pengajaran dan efek

pengiring. Pada penelitian ini peneliti memilih domain kognitif saja,

karena berkaitan dengan hasil belajar dari materi gaya.

e. Hasil Belajar Kognitif

Peneliti membatasi hasil belajar yang diteliti pada ranah kognitif.

Hasil belajar kognitif merupakan perubahan perilaku yang terjadi

dalam kawasan kognisi (Purwanto, 2009: 50). Proses belajar yang

melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

15

eksternal oleh sensori, penyimpanan, dan pengolahan dalam otak

menjadi informasi hingga pemanggilan informasi ketika diperlukan

untuk menyelesaikan masalah.

Tahun 1990-an Anderson, mantan murid Bloom merevisi

taksonomi Bloom dalam ranah kognitif (Tarlinton dalam Supratiknya,

2012: 7). Dua perubahan yang dilakukan meliputi: (1) menghilangkan

kemampuan taraf 5 sintesis, menggeser kemampuan taraf 6 evaluasi

menjadi kemampuan taraf 5, dan memasukkan jenis kemampuan baru

pada taraf 6 yakni creating atau menciptakan, serta (2) mengubah

nama keenam taraf dari kata benda menjadi kata kerja. Berikut

taksonomi Bloom ranah kognitif revisi Anderson. Tabel 2.4 Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Revisi Anderson

Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Revisi Anderson Menciptakan (creating)

Menelurkan aneka gagasan, produk, atau cara melihat persoalan yang baru. Kata kunci: Merancang, mengkontruksi, merencanakan, memproduksi, membuat penemuan baru.

Mengevaluasi (evaluating)

Memberikan pembenaran terhadap sebuah keputusan atau rangkaian tindakan tertentu, membuat penilaian tentang nilai dari sebuah gagasan atau benda/hal. Kata kunci: menguji, menghipotesisikan, memberikan kritik, bereksperimentasi, memberikan penilaian, memberikan apresiasi, membandingkan, menarik kesimpulan, mempertahankan atau memberikan argumentasi, mendeskripsikan, memilah, mengevaluasi, menjelaskan, menafsirkan, memberikan pembenaran.

Menganalisis (analysing)

Mengurai informasi ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur untuk menjajaki atau menemukan pemahaman dan hubungan-hubungan, memilah materi atau konsep ke dalam bagian-bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami, membedakan antara fakta dan pendapat. Kata kunci: membandingkan, mengorganisasikan atau menata, mendekonstruksi, menginterogasi, menemukan, menemukan perbedaan, mengatribusikan atau menemukan penyebab atau kaitan antara dua hal, menganalisis, mengurai, membandingkan, menjelaskan dengan diagram, membedakan.

Menerapkan (applying)

Menggunakan informasi dalam situasi lain dalam kehidupan sehari-hari. Menerapkan hasil belajar di kelas dalam situasi baru di luar kelas. Kata kunci: menerapkan, melaksanakan, menggunakan, mengeksekusi, menghitung, menyusun, mendemonstrasikan, memprediksikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

16

Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Revisi Anderson Memahami (understanding)

Menjelaskan aneka gagasan atau konsep. Memahami makna, terjemahan, perluasan atau penjabaran, dan penafsiran dari aneka perintah atau masalah. Merumuskan sebuah masalah dnegan kata-kata sendiri. Kata kunci: menginterpretasikan, memberikan contoh, memberikan ringkasan, memparafrasekan atau menjelaskan dengan kata-kata sendiri, mengklasifikasikan, menjelaskan, menginferensikan atau menyimpulkan, membandingkan, membuat estimasi atau perkiraan, membuat generalisasi, memberikan contoh, memprediksikan, menerjemahkan, membedakan, menguraikan lebih lanjut.

Mengingat (remembering)

Mengingat kembali data atau informasi. Kata kunci: membuat daftar, mendeskripsikan, menabulasikan, menggunakan secara semestinya, mendefinisikan, mengidentifikasikan, mengetahui, menemukan kesamaan, membuat kerangka, mengingat kembali, mereproduksi, memilih, menyatakan, mengenali, melacak, menamai, menemukan.

Tahun 2001 Anderson dan Krathwohl mengembangkan lebih

lanjut taksonomi Bloom ranah kognitif yang sudah direvisi oleh

Anderson tersebut dengan cara menambahkan dimensi pengetahuan

pada masing-masing dimensi proses kognitif atau kemampuan berpikir

(Tarlinton dalam Supratiknya, 2012: 9). Taksonomi Bloom revisi

Anderson dan Krathwohl mencakup dimensi pengetahuan yaitu jenis

pengetahuan yang dipelajari serta dimensi proses kognitif yaitu proses

berpikir yang harus digunakan untuk mempelajari masing-masing jenis

pengetahuan. Tabel 2.5 Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif Taksonomi

BloomRevisi Anderson dan Krathwohl Dimensi Pengeta-

huan

Dimensi Proses Kognitif Meng-ingat

Mema-hami

Meng-aplika-sikan

Meng-anali-

sis

Meng-evaluasi

Mencip-takan

Pengeta-huan Faktual

Mem-buat daftar

Mem-buat ringka-san

Meng-klasifi-kasikan

Meng-urut-kan

Menen-tukan rang-king

Meng-kombi-nasikan

Pengeta-huan Konsep-tual

Men-des-kripsi-kan

Menaf-sirkan

Bereks-peri-mentasi

Men-jelas-kan

Mela-kukan penilai-an

Meren-canakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

17

Dimensi Pengeta-

huan

Dimensi Proses Kognitif Meng-ingat

Mema-hami

Meng-aplika-sikan

Meng-anali-

sis

Meng-evaluasi

Mencip-takan

Pengeta-huan Prosedu-ral

Mena-bulasi-kan

Mem-predik-sikan

Meng-hitung

Mem-beda-kan

Mem-buat kesim-pulan

Mem-buat kompo-sisi

Pengeta-huan Meta-kognitif

Meng-guna-kan secara tepat

Meng-eksekusi

Me-ngons-truksi

Men-capai atau meraih penca-paian

Mela-kukan tindakan

Meng-aktuali-sasikan

Dimensi proses kognitif berupa mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

Dimensi pengetahuan berupa pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.

Keduanya peneliti padukan untuk menyusun kegiatan pembelajaran.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik

dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah

tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan

masalah (Ward dalam Nuryati, 2018: 7). Menurut peneliti, paparan

Ward tentang model pembelajaran berbasis masalah mudah

dimengerti. Ward mengungkapkan bahwa untuk memecahkan suatu

masalah dapat melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga

memungkinkan peserta didik untuk mempelajari pengetahuan dan

memiliki keterampilan memecahkan masalah.

Menurut Daryanto (2014: 29) pembelajaran berbasis masalah

merupakan suatu model yang memberikan masalah kepada peserta

didik sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

18

berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Menurut peneliti,

paparan dari Daryanto cukup jelas. Daryanto memaparkan sebelum

peserta didik mempelajari konsep atau materi, peserta didik diberikan

masalah terlebih dahulu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Stanford University Newsletter

on Teaching (dalam Yani dan Mamat, 2018: 71-72) model

pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang

mengajak peserta didik untuk mencoba menerapkan pengetahuan yang

mereka miliki untuk mengatasi masalah, mulai dari mengidentifikasi

informasi yang mereka butuhkan sampai pada pemilihan strategi yang

akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Menurut

peneliti, paparan yang dikemukakan oleh Stanford University

Newsletter on Teaching cukup detail. Dalam mengatasi masalah perlu

menerapkan pengetahuan yang dimiliki, mulai dari mengidentifikasi

informasi sampai pemilihan strategi.

Ketiga ahli memiliki pengertian model pembelajaran berbasis

masalah yang berbeda-beda. Walaupun paparan ketiga ahli berbeda-

beda namun memiliki cara yang hampir sama untuk memecahkan

masalah dalam pembelajaran. Berdasarkan ketiga paparan tersebut

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah

suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk memecahkan

masalah dengan mempelajari dan menerapkan pengetahuan untuk

mengatasi masalah.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Karakteristik model pembelajaran berbasis masalah menurut

Arends (dalam Yani dan Mamat, 2018: 72) antara lain:

1) Selalu mengajukan pertanyaan atau masalah yang bersifat autentik,

jelas, mudah dipahami, sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan

bermanfaat bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

19

2) Memiliki keterkaitan antar masalah yang dipecahkan dengan

disiplin ilmu yang sedang dipelajarinya, aktual, dan peserta didik

mampu mengatasinya.

3) Kegiatan penyelidkan bersifat kontekstual dan nyata.

4) Menghasilkan produk dan dapat dipamerkan oleh peserta didik.

5) Dikerjakan secara kolaboratif.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah

1) Kelebihan model pembelajaran berbasis masalah

Menurut Daryanto (2014: 30) kelebihan model pembelajaran

berbasis masalah, yaitu:

a) Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b) Mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.

c) Mendorong pengamatan dan dialog dengan peserta didik lain.

d) Melibatkan peserta didik dalam penyelidikan.

e) Mendorong peserta didik untuk menentukan sendiri apa yang

dipelajari dan dari mana informasi harus diperoleh dengan

bimbingan guru.

Pendapat lain dikemukakan oleh Kiley, dkk (dalam Yani dan

Mamat, 2018: 72-73) tentang kelebihan model pembelajaran

berbasis masalah, yaitu:

a) Menggabungkan banyak praktik pembelajaran.

b) Mendorong motivasi intrinsik peserta didik.

c) Mempromosikan belajar aktif.

d) Mengoptimalkan pengajaran sebaya.

e) Mengembangkan keterampilan bekerja sama.

f) Mendukung penilaian evaluasi diri.

Kedua ahli di atas memaparkan kelebihan model pembelajaran

berbasis masalah berbeda-beda. Jika model pembelajaran berbasis

masalah ini diterapkan tentu akan memiliki dampak yang positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

20

untuk peserta didik. Oleh sebab itu, peneliti memilih model

pembelajaran berbasis masalah untuk diterapkan dalam penelitian.

2) Kekurangan model pembelajaran berbasis masalah

Menurut Yani dan Mamat (2018: 73) kekurangan model

pembelajaran berbasis masalah, yaitu:

a) Pemilihan tema kasus yang terlalu sulit membuat peserta didik

sulit membahas, kurang termotivasi, tidak percaya diri, dan

merasa takut untuk mencoba kembali.

b) Membutuhkan waktu lebih lama daripada ceramah dan tanya

jawab.

c) Keberhasilan tujuan pembelajaran sulit diukur jika kemampuan

peserta didik diukur dengan soal pilihan ganda atau isian

singkat.

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Putra (2013: 78-81) langkah-langkah model pembelajaran

berbasis masalah adalah:

1) Mengorientasikan peserta didik pada masalah

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, menciptakan

lingkungan kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide yang

terbuka, mengarahkan kepada pertanyaan atau masalah, dan

mendorong peserta didik mengekspresikan ide-ide secara terbuka.

2) Mengorganisasikan peserta didik agar belajar

Guru membantu peserta didik dalam menemukan konsep-konsep

berdasarkan masalah, mendorong keterbukaan, proses-proses

demokrasi, dan cara belajar peserta didik aktif, menguji

pemahaman peserta didik atas konsep yang ditemukan.

3) Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

Guru memberi kemudahan pengerjaan peserta didik dalam

mengerjakan atau menyelesaikan masalah, mendorong kerja sama

dan penyelesaian tugas-tugas, mendorong dialog dan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

21

dengan teman, membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan

masalah, membantu peserta didik merumuskan hipotesis, dan

membantu peserta didik dalam memberikan solusi.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja

Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan lembar kerja

peserta didik (LKPD), dan membimbing peserta didik dalam

menyajikan hasil kerja.

5) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik mengkaji ulang hasil pemecahan

masalah, memotivasi peserta didik agar terlibat dalam pemecahan

masalah, dan mengevaluasi materi.

Pendapat lain mengenai langkah-langkah model pembelajaran

berbasis masalah dikemukakan oleh Ibrahim, Nur, dan Ismail (dalam

Rusman, 2014: 243) yaitu:

1) Orientasi peserta didik pada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang

diperlukan, dan memotivasi peserta didik terlibat pada aktivitas

pemecahan masalah.

2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3) Membimbing pengalaman individu/kelompok

Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan

dan pemecahan masalah.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti: laporan, dan membantu mereka untuk

berbagi tugas dengan temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

22

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

Sugiyanto (2010: 159-160) memaparkan langkah-langkah model

pembelajaran berbasis masalah, sebagai berikut:

1) Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta

didik

Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan dan

memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi

masalah.

2) Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti

Guru membantu peserta didik untuk mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan

permasalahannya.

3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang

tepat, melaksanakan ekperimen, dan mencari penjelasan dan solusi.

4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil

Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan

menyiapkan hasil-hasil yang tepat, seperti laporan, rekaman video,

model-model, dan membantu mereka untuk menyampaikan kepada

orang lain.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap

investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.

Pemaparan lain dikemukakan oleh Suprihatiningrum (2016: 223)

tentang langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah dalam

tabel 2.6 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

23

Tabel 2.6 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Suprihatiningrum

Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 1 Orientasi peserta didik pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dbutuhkan, mengajukan fenomena, demonstrasi, atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap 2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

Guru membantu peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan, dan pemecahan masalah.

Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

Keempat ahli memiliki paparan langkah-langkah model

pembelajaran berbasis masalah yang hampir mirip. Berdasarkan

keempat paparan para ahli tersebut peneliti menyimpulkan dan

mengambil lima langkah-langkah model pembelajaran berbasis

masalah yang akan digunakan untuk penelitian, sebagai berikut.

1) Mengorientasikan peserta didik pada masalah

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, menciptakan

lingkungan kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide yang

terbuka, mengarahkan kepada pertanyaan atau masalah, dan

mendorong peserta didik mengekspresikan ide-ide secara terbuka.

2) Mengorganisasikan peserta didik agar belajar

Guru membantu peserta didik dalam menemukan konsep-konsep

berdasarkan masalah, mendorong keterbukaan, proses-proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

24

demokrasi, dan cara belajar peserta didik aktif, menguji

pemahaman peserta didik atas konsep yang ditemukan.

3) Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

Guru memberi kemudahan pengerjaan peserta didik dalam

mengerjakan atau menyelesaikan masalah, mendorong kerja sama

dan penyelesaian tugas-tugas, mendorong dialog dan diskusi

dengan teman, membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan

masalah, membantu peserta didik merumuskan hipotesis, dan

membantu peserta didik dalam memberikan solusi.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk

berbagi tugas dengan temannya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik mengkaji ulang hasil pemecahan

masalah, memotivasi peserta didik agar terlibat dalam pemecahan

masalah, dan mengevaluasi materi.

4. Pembelajaran IPA

a. Hakikat Pembelajaran IPA

IPA menggambarkan upaya manusia yang meliputi aspek mental,

keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung yang dapat

diuji kembali kebenarannya, serta dilandasi oleh sikap keingintahuan

(curiosity), keteguhan hati (courage), dan ketekunan (persistence)

yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta

(Candra, 2006: 17). Menurut peneliti, paparan dari Candra dapat

menggambarkan IPA sebagai upaya manusia yang meliputi beberapa

aspek. Paparan tersebut juga dilengkapi beberapa sikap yang

mendukung aspek-aspek dalam IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

25

James (dalam Samatowa, 2006: 1) mengatakan IPA sebagai suatu

konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan

yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta

berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Menurut

peneliti, paparan dari James berbeda dari Candra, James

mendefinisikan IPA sebagai suatu konsep. James juga mengatakan

bahwa konsep tersebut tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan

observasi.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sulistyorini (2007: 9) IPA

merupakan suatu mata pelajaran dengan menekankan pada proses

belajar mengajar yang aktif karena IPA memiliki 3 dimensi penting

yaitu dimensi produk yang berisi hasil dari proses penemuan ilmu

pengetahuan yang biasanya berupa teori atau hukum, dimensi proses

yang menekankan bagaimana proses yang dilalui untuk mendapatkan

suatu pengetahuan (produk IPA), dan dimensi pengembangan sikap

ilmiah yang berisi pengembangan sikap ilmiah di dalam proses untuk

menghasilkan dan menemukan pengetahuan atau produk IPA.

Berbeda dengan yang dipaparkan Candra dan James, menurut peneliti

Sulistyorini mendefinisikan IPA lebih detail. Disebutkan bahwa IPA

merupakan suatu mata pelajaran yang menekankan proses belajar

mengajar aktif dan memiliki 3 dimensi, meliputi dimensi produk,

dimensi proses, dan dimensi pengembangan sikap ilmiah.

Berdasarkan tiga paparan di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran IPA adalah suatu mata pelajaran yang menekankan pada

proses belajar mengajar yang aktif meliputi aspek mental,

keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung yang dapat

diuji kembali kebenarannya sebagai suatu konsep serta skema

konseptual yang berhubungan satu sama lain dan memiliki 3 dimensi:

produk, proses, dan sikap ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

26

b. Dimensi Proses Pembelajaran IPA

Dimensi proses pembelajaran IPA menurut Sulistyorini (2007: 9)

adalah sebagai berikut.

1) IPA sebagai produk

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para

perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara

lengkap dan sistematis dalam buku. Pada pembelajaran IPA

seorang guru harus mampu mengajak peserta didik memanfaatkan

alam sekitar sebagai sumber belajar. Alam sekitar merupakan

sumber belajar yang paling otentik dan tidak ada habisnya.

2) IPA sebagai proses

Dalam dimensi proses, IPA disusun dan diperoleh melalui metode

ilmiah, sehingga proses IPA tidak lain adalah metode ilmiah.

Untuk peserta didik SD metode ilmiah dikembangkan secara

bertahap dan berkesinambungan, dengan harapan bahwa pada

akhirnya akan terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga peserta

didik SD dapat melakukan penelitian sederhana.

3) IPA sebagai sikap ilmiah

Menurut Harlen (dalam Sulistyorini, 2007: 10) ada 9 aspek sikap

ilmiah yang dapat dikembangkan pada peserta didik SD, yaitu :

a) Sikap ingin tahu

b) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru

c) Sikap kerja sama

d) Sikap tidak putus asa

e) Sikap tidak berprasangka

f) Sikap mawas diri

g) Sikap bertanggung jawab

h) Sikap berpikir bebas

i) Sikap kedisiplinan diri

Pendapat lain dikemukakan oleh Asy’ari (2016: 8-20)

memandang bahwa IPA memiliki 3 dimensi yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

27

a) IPA sebagai produk

Kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep,

prinsip, hukum, dan teori.

b) IPA sebagai proses

Suatu cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan suatu

masalah, meliputi kegiatan bagaimana mengumpulkan data,

menghubungkan fakta satu dengan yang lain, menginterpretasikan

data dan menarik kesimpulan.

c) IPA sebagai sikap ilmiah

Suatu sikap yang mendasari proses IPA dalam menghasilkan

produk IPA yaitu objektif, teliti, terbuka, kritis, dan tidak mudah

putus asa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi

proses pembelajaran IPA meliputi 3 dimensi yaitu IPA sebagai

produk, IPA sebagai proses, dan IPA sebagai sikap ilmiah. Ketiga

dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan. Ketika membuat suatu produk

IPA pasti didalamnya terdapat proses dan sikap ilmiah yang

mendasari.

c. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Menurut Iskandar (1997: 16) pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

memiliki beberapa fungsi jika dimasukkan dalam kurikulum sekolah

yaitu sebagai berikut :

1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa

Adanya pembelajaran IPA di SD tidak hanya menanamkan benih

untuk ahli IPA dan teknologi tetapi juga ahli politik dan

masyarakat. Pembelajaran IPA merupakan salah satu unsur dalam

mendidik peserta didik menjadi warga negara yang baik.

2) IPA memberikan kesempatan untuk berpikir kritis

Peserta didik dihadapkan pada suatu masalah sehingga dengan

adanya masalah, peserta didik akan mulai mencari tahu, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

28

dituntun dengan melakukan eksperimen sederhana sampai

akhirnya peserta didik dapat memperoleh kesimpulan.

Berdasarkan pendapat Iskandar (1997: 16) dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran IPA di SD sangat bermanfaat untuk peserta didik

sendiri dan bangsa serta memberikan kesempatan peserta didik untuk

berpikir kritis. Melalui pembelajaran IPA peserta didik diharapkan

menjadi kreatif sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar yang

baik.

5. Materi Gaya

Salah satu materi yang dipelajari peserta didik kelas IV yaitu materi

gaya. Materi gaya dipelajari saat semester II. Materi gaya terdapat pada

tema 7 indahnya keragaman di negeriku.

a. Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Bagan 2.1 Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Kompetensi Inti: 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Kompetensi Dasar: 3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

Indikator: 3.3.1 Menganalisis pengaruh gaya terhadapbenda. 3.3.2 Menganalisis gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 3.3.3 Menganalisis gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator: 3.3.4 Menganalisis gaya gravitasi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari. 3.3.5 Menganalisis gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 3.3.6 Menganalisis gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

29

Berdasarkan bagan 2.1 peneliti melakukan penelitian dengan

mengambil materi pada tema 7 subtema 1 dan 2. Kompetensi dasar

3.3 dijabarkan menjadi 6 indikator yang peneliti gunakan untuk

penelitian.

b. Gaya dan Pengaruhnya

Gaya adalah tarikan dan dorongan (Haryanto, 2013: 59). Besar

kecilnya gaya ditentukan oleh kuat atau lemahnya tarikan atau

dorongan. Besar kecilnya gaya dapat diukur dengan alat dinamometer.

Satuan gaya adalah newton atau dyne. Gaya mempunyai beberapa

macam yaitu gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan

gaya gesek. Menurut Irene dan Khristiyono (2016: 46-47) gaya

mempunyai pengaruh terhadap benda, antara lain:

1) Gaya mengubah bentuk benda

Gaya dapat mempengaruhi bentuk benda. Benda yang dapat

diubah bentuknya umumnya merupakan benda padat.

2) Gaya mempengaruhi benda diam

Benda yang semula diam dapat bergerak karena diberikan gaya.

Contohnya adalah meja akan berpindah tempat ketika didorong

dan gerobak akan bergerak ketika ditarik sapi.

3) Gaya mempengaruhi benda bergerak

Gaya dapat mengakibatkan benda yang bergerak menjadi diam,

bergerak lebih cepat, atau berubah arah.

c. Gaya Otot dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan oleh otot manusia dan

hewan (Irene dan Khristiyono, 2016: 54). Gaya otot dimanfaatkan

dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk bermain, menulis,

berjalan, dan membawa barang, mengolah sawah, mengaduk bahan

pembuatan roti. Pada hewan gaya otot dimanfaatkan kuda untuk

menarik delman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

30

d. Gaya Listrik dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda bermuatan

listrik (Irene dan Khristiyono, 2016: 54). Listrik mempunyai dua

muatan, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Benda yang

bermuatan listrik sejenis jika berdekatan akan tolak-menolak.

Sebaliknya, benda bermuatan listrik tidak sejenis akan tarik-menarik.

Contoh listrik statis yaitu penggaris plastik yang digosokkan ke

rambut, dapat menarik potongan kertas. Penggaris plastik yang telah

digosok dengan rambut kering akan memiliki muatan listrik.

Manfaat gaya listrik dalam kehidupan sehari-hari :

1) Untuk menyalakan lampu

2) Penghasil panas untuk kompor listrik

3) Menggerakkan motor

e. Gaya Gravitasi dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya gravitasi merupakan gaya tarik yang dialami suatu benda

terhadap pusat bumi (Irene dan Khristiyono, 2016: 51). Akibat gaya

gravitasi bumi, semua benda yang jatuh ke bumi akan tertarik ke arah

pusat bumi. Besar pengaruh gaya gravitasi bumi terhadap benda

tergantung pada jarak benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak suatu

benda dari pusat bumi, pengaruh gaya gravitasi bumi akan semakin

kecil. Sebaliknya, semakin dekat letak suatu benda dengan pusat

bumi, pengaruh gaya gravitasinya semakin besar.

Gaya gravitasi membuat makhluk hidup maupun benda tetap

berada di bumi (Haryanto, 2013: 75). Gaya gravitasi bumi

menyebabkan benda memiliki berat. Berat itulah yang menahan benda

di bumi. Jika tidak ada gaya gravitasi, semua benda di bumi seolah-

olah terlepas dari tempatnya, saling bertabrakkan, dan terlempar dari

permukaan bumi. Manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari:

1) Benda-benda yang ada di bumi tidak terlempar ke luar angkasa.

2) Manusia dapat berjalan di atas permukaan tanah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

31

3) Air laut menjadi tidak tumpah dan tetap pada tempatnya di bagian

terdalam permukaan bumi.

4) Gas yang ada di atmosfer bumi tertahan sehingga manusia

terlindungi dari meteor dan radiasi sinar matahari secara langsung.

5) Penerjun payung mendarat sampai di tanah.

f. Gaya Magnet dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau

dorongan dari benda magnet (Irene dan Khristiyono, 2016: 52). Tidak

semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh

magnet adalah benda yang terbuat dari benda logam tertentu, yaitu

besi, nikel, dan kobalt. Jika suatu benda mengandung salah satu dari

bahan logam tersebut, benda itu dapat ditarik oleh magnet. Benda itu

dinamakan benda magnetis. Jadi, benda magnetis adalah benda yang

dapat ditarik oleh magnet.

Beberapa benda tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak

mengandung salah satu dari bahan logam besi, nikel, atau kobalt

tersebut. Benda tersebut dinamakan benda tidak magnetis atau benda

nonmagnetis. Menurut Yousnelly, Dian, dan Zuneldi (2010: 81-82)

manfaat gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari:

1) Kompas

Kompas digunakan sebagai pedoman untuk menentukan arah mata

angin. Kompas biasanya digunakan para pelaut atau penerbang.

Pada kompas dipasang magnet jarum yang selalu menunjuk ke

arah utara dan selatan.

2) Alat pengangkut besi tua

Alat pengangkut (derek) menggunakan elektro-magnet yang dialiri

arus listrik kuat untuk mengangkut besi tua atau baja. Besi tua atau

baja akan menempel pada alat pengangkut selama arus listrik terus

mengalir. Jika arus listrik dimatikan, besi tua dan baja akan

terlepas dari magnet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

32

3) Ujung gunting dan obeng

Bagian ujung gunting dibuat bermagnet agar mudah mengambil

dan mencari jarum yang tercecer. Ujung obeng dibuat bermagnet

agar sekrup yang akan dipasangkan menempel pada ujung obeng

sehingga mudah memasangnya.

4) Kereta api maglev

Kereta api jenis maglev merupakan kereta api modern yang tidak

memiliki roda dan dapat meluncur di atas udara. Rel kereta ini

menggunakan magnet yang menyangga kereta api dan membuat

kereta api melayang dan bergerak. Oleh karena itu, kereta ini

disebut maglev, singkatan dari magnetic levitation yang artinya

mengapung di atas magnet.

g. Gaya Gesek dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya gesek merupakan gaya yang ditimbulkan akibat permukaan

dua benda yang saling bersentuhan (Irene dan Khristiyono, 2016: 49).

Gaya gesek akan menghambat gerak benda. Semakin kasar

permukaan benda, gaya geseknya semakin besar. Pada permukaan

licin, gaya gesek yang dihasilkan kecil sehingga benda lebih mudah

bergerak.

Cara memperkecil gaya gesek antara lain dengan menghaluskan

permukaan kedua benda yang bergesekan atau melicinkan permukaan

benda dengan menggunakan pelumas atau mengampelas permukaan.

Makin halus dan makin licin suatu permukaan, makin kecil gaya

gesek yang terjadi. Gaya gesek juga dapat diperbesar dengan cara

membuat struktur paku pada alas sepatu bola, memasang karet pada

alas sandal atau sepatu, dan membuat corak pada permukaan ban.

Manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari :

1) Alas sepatu dibuat beralur menghasilkan gaya gesek yang lebih

besar sehingga kita tidak mudah jatuh.

2) Saat mengerem sepeda, kampas rem akan memberikan gaya gesek

pada pelek roda sehingga menghambat perputaran sepeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

33

3) Permukaan ban dibuat beralur untuk mencegah kendaraan

tergelincir.

4) Menahan benda agar tidak bergeser.

h. Media Pembelajaran KIT Gaya

Peneliti membuat media pembelajaran untuk menunjang kegiatan

pembelajaran praktikum gaya. KIT gaya berisi buku panduan

praktikum, alat, dan bahan yang digunakan untuk praktikum gaya,

meliputi: pengaruh gaya, gaya otot, gaya listrik, gaya gravitasi, gaya

magnet, dan gaya gesek. Berikut gambar media pembelajaran KIT

gaya: Gambar 2.1 KIT Gaya Gambar 2.2 Isi KIT Gaya

Alat dan bahan praktikum yang ada dalam KIT gaya adalah sebagai

berikut: Tabel 2.7 Isi KIT Gaya

No Praktikum Alat dan Bahan 1 Pengaruh gaya Plastisin dan kelereng 2 Gaya otot 3 Gaya listrik Kertas marmer, balon, kertas karton, pensil,

lem, dan gunting. 4 Gaya gravitasi Peniti, paku payung, klip kertas, kertas, dan

batu kerikil. 5 Gaya magnet Magnet, peniti, paku payung, klip kertas,

kertas, dan batu kerikil. 6 Gaya gesek Mobil-mobilan

Selain alat dan bahan yang ada di dalam KIT gaya, terdapat alat

dan bahan yang digunakan untuk praktikum tetapi tidak ada dalam

KIT gaya. Meja digunakan untuk pada saat praktikum gaya otot dan

gaya gesek. Tikar digunakan untuk praktikum gaya gesek. Meja dan

tikar tersedia di kelas, bentuknya yang besar tidak memungkinkan

untuk dimasukkan dalam KIT gaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

34

6. Peserta Didik Sekolah Dasar

a. Perkembangan Kognitif Peserta Didik Sekolah Dasar

Menurut Piaget (dalam Sugihartono, 2007: 120) perkembangan

kognitif anak dapat dibedakan antara beberapa tahap sesuai dengan

usianya, yaitu:

1) 0-2 tahun : sensori motor

2) 2-6 tahun : praoperasional

3) 7-11 tahun : operasional konkret

4) > 11 tahun : operasional formal

Berdasarkan tahapan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik

kelas IV SD adalah anak berusia 7-11 tahun yang berada dalam tahap

perkembangan kognitif operasional konkret.

b. Ciri-ciri Peserta Didik Sekolah Dasar

Ciri-ciri anak operasional konkret (7-11 tahun) menurut Piaget

(dalam Iskandar, 1997: 27-28) adalah

1) Mulai memandang dunia secara obyektif bergeser dari satu aspek

situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur

kesatuan secara serempak.

2) Mulai berpikir secara operasional.

3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk

mengklasifikasikan benda-benda.

4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan,

prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab

akibat.

5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas,

dan berat.

c. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar

Karakteristik peserta didik SD menurut Djamarah (2002: 91)

sebagai berikut:

1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang

konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

35

2) Realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

3) Menjelang akhir masa ini ada minat terhadap hal-hal dan mata

pelajaran khusus.

4) Sampai kira-kira umur 11 tahun peserta didik membutuhkan guru

atau orang dewasa lainnya.

5) Peserta didik pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya.

Berdasarkan lima karakteristik di atas guru perlu membuat

pembelajaran yang mendukung tingkat kognitif peserta didik, selain

itu proses pembelajaran juga harus mempertimbangkan perkembangan

emosi dan perkembangan sosial anak.

Melalui pertimbangan karakteristik dan ciri-ciri peserta didik SD,

guru dapat merancang pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran yang menyenangkan, memberikan pengalaman belajar

dan mengembangkan kreativitias, sehingga dalam tahap operasional

konket peserta didik dapat berkembang sebagai mana mestinya. Salah

satunya dapat diwujudkan dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah dalam pembelajaran IPA khususnya materi gaya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pertama dilakukan oleh Kharida, Rusilowati, dan

Praktiknyo (2009) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Elastisitas Bahan, metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tersebut

menghasilkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatan rata-rata hasil belajar

kognitif sebesar 0,26 atau 26%.

Kesamaan penelitian yang dilakukan Kharida, Rusilowati, dan Praktiknyo

(2009) dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

menggunakan variabel hasil belajar dan model pembelajaran berbasis masalah.

Selain itu, kesamaan dari segi penggunaan metode penelitian tindakan kelas.

Perbedaannya, peneliti akan menambahkan satu variabel lagi yaitu kreativitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

36

Subjek yang digunakan peneliti sebelumnya kelas 9 SMP, sedangkan peneliti

akan menggunakan subjek kelas 4 SD. Perbedaan utama yang akan peneliti

lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kharida, Rusilowati, dan

Praktiknyo (2009) terletak pada penambahan variabel kreativitas. Jadi dapat

disimpulkan penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh

Kharida, Rusilowati, dan Praktiknyo (2009).

Penelitian yang relevan kedua dilakukan oleh Novitasari (2017) dengan

judul Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna

Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran

2017/2018, metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tersebut

menghasilkan bahwa guru dapat menerapkan pendekatan Problem Based

Learning dikarenakan pendekatan ini dapat meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar peserta didik. Hal ini terlihat pada peningkatan kreativitas siklus I

masih ada kelompok dengan nilai persentase di bawah 70% dan di siklus II

semua kelompok memiliki nilai persentase di atas 70%. Pada hasil belajar

siklus I 16 peserta didik memperoleh nilai ≥ 70 (84%) dan siklus II 30 peserta

didik memperoleh nilai ≥ 70 (97%).

Kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2017) dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu variabel kreativitas dan hasil

belajar. Selain itu, kesamaan dari segi penggunaan metode penelitian tindakan

kelas. Perbedaannya dalam penelitian sebelumnya, peneliti mendefinisikan

Problem Based Learning sebagai pendekatan, sedangkan peneliti pada

penelitian ini mendefinisikan Problem Based Learning suatu model, yaitu

model pembelajaran berbasis masalah. Subjek yang digunakan peneliti

sebelumnya kelas 5 SD, sedangkan peneliti akan menggunakan subjek kelas 4

SD. Walaupun membahas tentang IPA tetapi materi yang peneliti sebelumnya

gunakan dan akan digunakan oleh peneliti berbeda. Perbedaan utama yang

akan peneliti lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari

(2017) terletak pada penyebutan pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu

model. Jadi dapat disimpulkan penelitian ini berbeda dari penelitian yang

dilakukan oleh Novitasari (2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

37

Penelitian yang relevan ketiga dilakukan oleh Manobe dan Krisma (2018)

dengan judul Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Menggunakan Model

Problem Based Learning pada Siswa Kelas 3 SD, metode penelitian tindakan

kelas. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa melalui model Problem Based

Learning dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kreativitas belajar

peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian siklus I untuk persentase kreativitas

peserta didik berdasarkan kategori cukup kreatif, kreatif, dan sangat kreatif

mencapai 70,37% dari keseluruhan peserta didik 27 orang dan pada siklus II

persentase kreativitas mencapai 88,89%. Dilihat dari rata-rata skor kreativitas

peserta didik siklus I 70,07 dan siklus II 81,93 terjadi peningkatan sebesar

11,86.

Kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Manobe dan Krisma (2018)

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu variabel kreativitas dan

model pembelajaran berbasis masalah atau dalam penelitian yang relevan ini

disebut model Problem Based Learning. Selain itu, kesamaan dari segi

penggunaan metode penelitian tindakan kelas. Perbedaannya, peneliti akan

menambahkan satu variabel lagi yaitu hasil belajar. Subjek yang digunakan

peneliti sebelumnya kelas 3 SD, sedangkan peneliti akan menggunakan subjek

kelas 4 SD. Perbedaan utama yang akan peneliti lakukan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Manobe dan Krisma (2018) terletak pada penambahan

variabel hasil belajar. Jadi dapat disimpulkan penelitian ini berbeda dari

penelitian yang dilakukan oleh Manobe dan Krisma (2018).

Hal baru dari penelitian peneliti dibandingkan dengan ketiga penelitian

yang relevan yang sudah dipaparkan di atas adalah peneliti akan meneliti

Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVB

Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD

Negeri Kentungan. Peneliti berharap penelitian yang akan dilakukan

mendapatkan peningkatan yang positif. Perbedaan penelitian yang dilakukan

peneliti dengan penelitian terdahulu diharapkan menjadi referensi baru untuk

penelitian yang akan datang agar dapat terus ada perbaikan untuk penelitian

yang lebih baik lagi. Berikut bagan penelitian terdahulu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

38

Bagan 2.2 Penelitian yang Relevan

Tiga penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kharida, Rusilowati, dan

Praktiknyo (2009) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Elastisitas Bahan, Novitasari (2017) dengan judul Peningkatan Kreativitas

dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan

Problem Based Learning Tahun Ajaran 2017/2018, serta Manobe dan Krisma

(2018) dengan judul Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Menggunakan

Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas 3 SD menjadi referensi

peneliti untuk melakukan penelitian. Peneliti melakukan penelitian yang

berbeda yaitu Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas

IVB Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD

Negeri Kentungan.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA perlu variasi dalam proses belajar mengajar dari segi

model pembelajaran, media, dan sumber belajar. Pembelajaran yang dilakukan

bukan lagi berpusat pada guru melainkan harus berpusat pada peserta didik.

Manobe dan Krisma (2018) Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Menggunakan Model Problem Based

Learning pada Siswa Kelas 3 SD

Kharida, Rusilowati, dan Praktiknyo (2009)

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar

Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan

Novitasari (2017) Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran 2017/2018

Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas IVB Materi Gaya Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Negeri

Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

39

Guru memiliki peran penting untuk meningkatkan kreativitas peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran sehingga akan menghasilkan hasil belajar yang

baik. Namun kenyataannya, berdasarkan data wawancara dan observasi yang

dilakukan peneliti, kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB materi

gaya masih jauh dari ideal. Pembelajaran masih terfokus pada materi yang

cenderung membosankan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti akan

melakukan penerapan model pembelajaran berbasis masalah agar dapat

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kelas IVB materi gaya.

Adanya permasalahan rendahnya kreativitas berdampak pada rendahnya

hasil belajar pada mata pelajaran IPA khususnya materi gaya, maka pada

pembelajaran perlu ada kerjasama guru dan peserta didik agar tercipta

pembelajaran yang aktif, efektif, dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut

guru perlu merancang pembelajaran yang menarik dan melibatkan peserta

didik. Pembelajaran IPA khususnya materi gaya menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah sangat cocok karena model ini mengajak

peserta didik untuk memecahkan masalah dengan mempelajari pengetahuan

yang berhubungan dengan masalah tersebut dan menerapkan pengetahuan

yang mereka miliki untuk mengatasi masalah. Melalui lima langkah-langkah

dalam model pembelajaran berbasis masalah yang dirancang dalam kegiatan

pembelajaran, peserta didik akan memperoleh pengalaman baru yang dapat

diterapkan dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, sehingga dengan

kegiatan tersebut kreativitas peserta didik dapat meningkatkan yang tentu akan

berdampak baik untuk hasil belajar peserta didik.

Referensi lain yang digunakan peneliti yaitu penelitian terdahulu. Peneliti

melakukan penelitian yang berbeda berdasarkan kondisi yang terjadi. Hal

yang baru dari penelitian peneliti dibandingkan dengan tiga penelitian revelan

yang dipaparkan adalah peneliti akan meneliti Peningkatan Kreativitas dan

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVB Materi Gaya Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Negeri Kentungan yang belum pernah

diteliti sebelumnya. Tentunya diharapkan dalam penelitian ini model

pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kreativitas dan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

40

belajar peserta didik kelas IVB materi gaya di SD Negeri Kentungan. Bagan

kerangka berpikir tersaji pada bagan 2.3. Bagan 2.3 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas maka peneliti mengajukan hipotesis

tindakan sebagai berikut:

1. Kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB materi gaya di SD

Negeri Kentungan dapat diupayakan melalui model pembelajaran berbasis

masalah yang terdiri dari lima langkah yakni (a) mengorientasikan peserta

didik pada masalah, (b) mengorganisasikan peserta didik agar belajar, (c)

memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok, (d) mengembangkan

dan menyajikan hasil karya, dan (e) menganalisis dan mengevaluasi hasil

pemecahan masalah.

2. Kreativitas peserta didik kelas IVB dapat meningkat melalui penggunaan

model pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan.

3. Hasil belajar peserta didik kelas IVB dapat meningkat melalui penggunaan

model pembelajaran berbasis masalah di SD Negeri Kentungan.

Kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB SD Negeri Kentungan rendah

Menerapkan model pembelajaran berbasis

masalah

Kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB SD

Negeri Kentungan meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Sanjaya (2011: 26) adalah

proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri

dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan

berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis

setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Menurut peneliti, paparan dari

Sanjaya tentang penelitian tindakan kelas cukup jelas. Sanjaya memaparkan

tentang penelitian tindakan kelas yang di dalamnya berisi proses, refleksi,

upaya dalam memecahkan masalah pembelajaran di dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas menurut Suryadi dan Ika (2018: 88) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memahami praktik pembelajaran

yang dilakukannya dan untuk mengubah kondisi yang ada. Menurut peneliti,

paparan Suryadi dan Ika tentang penelitian tindakan cukup jelas, singkat, dan

mudah dimengerti. Paparan tersebut tidak menyebutkan bahwa penelitian

dilakukan karena ada suatu masalah, namun hanya menyebutkan untuk

memahami praktik pembelajaran dan mengubah kondisi yang ada.

Penjelasan lain dikemukakan oleh Aqib (2008: 3) yang menyebutkan

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Menurut peneliti,

paparan yang dikemukakan oleh Aqib mirip dengan paparan Sanjaya.

Perbedaannya Aqib lebih memfokuskan pada perbaikan kinerja yang

menghasilkan peningkatan hasil belajar peserta didik.

Beberapa ahli memiliki pengertian penelitian tindakan kelas yang

berbeda. Sanjaya dan Aqib memiliki pengertian penelitian tindakan kelas

yang hampir mirip, sedangkan pengertian penelitian tindakan kelas dari

Suryadi dan Ika berbeda. Berdasarkan ketiga paparan tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

42

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian

masalah pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru melalui

refleksi diri dan tindakan terencana dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.

Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan model penelitian

tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart. Dalam skema digambarkan dua

siklus kegiatan yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan. Tahapan

penelitian tindakan kelas mengacu pada Kemmis dan Taggart (dalam Suryadi

dan Ika, 2018: 89-95) meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Alur siklus penelitian tindakan kelas menurut

Kemmis dan Taggart tersaji pada bagan 3.1. Peneliti melakukan sedikit

modifikasi pelengkap dengan menambahkan gambar pada setiap alur siklus

penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart. Bagan 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Taggart

Siklus I

Perencanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan

Observasi Refleksi

Siklus II

Perencanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan

Observasi Refleksi

Siklus Berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

43

Berdasarkan alur siklus penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan

Taggart (dalam Suryadi dan Ika, 2018: 89-95) dapat dijabarkan empat

tahapannya yaitu :

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum

tindakan dilakukan, seperti: merumuskan masalah, merumuskan tujuan

penelitian, menentukan tindakan, merancang setting penelitian,

menentukan jumlah siklus dan pertemuan, menentukan materi ajar,

menentukan teknik dan instrumen pengumpulan data dan menyusun

jadwal penelitian. Perencanaan perlu disusun secara sistematis, logis, dan

kontekstual dalam bentuk proposal penelitian.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti

sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengamat untuk

mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh peneliti

termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru. Observer harus

hadir dari awal sampai akhir pembelajaran agar memperoleh data yang

lengkap.

4. Refleksi

Refleksi meliputi kegiatan analisis, sintesis, penafsiran, dan menjelaskan

data yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi. Hasil dari refleksi

adalah rekomendasi perbaikan yang akan menjadi pertimbangan dalam

merencanakan siklus berikutnya.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Apabila belum berhasil maka

akan dilanjutkan siklus berikutnya. Permasalahan yang ada dalam penelitian

ini yaitu belum optimalnya kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas

IVB di SD Negeri Kentungan pada materi gaya. Oleh karena itu, melalui

pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

44

pembelajaran berbasis masalah diharapkan kreativitas dan hasil belajar peserta

didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan pada materi gaya dapat meningkat.

B. Setting Penelitian

Pada sub bab setting penelitian, berisi paparan mengenai tempat

penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kentungan yang terletak di Jl.

Kaliurang KM 6,5 Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IVB SD Negeri Kentungan

tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 27 peserta didik.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah kreativitas dengan indikator (a) memiliki ide

yang unik, (b) mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, (c)

memiliki rasa keindahan, (d) memberi banyak gagasan terhadap suatu

masalah, (e) memiliki daya imajinasi, dan hasil belajar ranah kognitif

peserta didik kelas IVB materi gaya melalui model pembelajaran berbasis

masalah di SD Negeri Kentungan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan

Maret 2020. Berikut jadwal kegiatan yang akan dilakukan peneliti:

a. Bulan Oktober 2019 sampai November 2019 peneliti melakukan

penyusunan proposal.

b. Minggu pertama sampai kedua bulan Desember 2019 peneliti

mengurus izin untuk penelitian.

c. Minggu ketiga bulan Desember 2020 sampai minggu ketiga Januari

2020 peneliti menyusun instrumen penelitian.

d. Minggu keempat bulan Januari 2020 sampai minggu kedua bulan

Februari 2020 peneliti melakukan validasi ahli dan peserta didik kelas

VB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

45

e. Minggu ketiga sampai minggu keempat bulan Februari 2020 peneliti

melakukan penelitian di kelas IVB.

f. Minggu pertama bulan Maret 2020 peneliti melakukan pengolahan

dan analisis data.

g. Minggu kedua sampai keempat bulan Maret 2020 peneliti menyusun

laporan penelitian.

C. Persiapan

Sebelum peneliti melaksanakan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu

melakukan persiapan sebagai berikut:

1. Meminta surat izin dari kampus Universitas Sanata Dharma untuk

melakukan penelitian di SD Negeri Kentungan.

2. Meminta izin kepada Kepala SD Negeri Kentungan untuk melakukan

penelitian di SD Negeri Kentungan.

3. Melakukan observasi awal di kelas IVB SD Negeri Kentungan untuk

mengetahui kondisi peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran.

4. Melakukan wawancara kepada guru kelas IVB SD Negeri Kentungan

untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang ada pada

peserta didik ditinjau dari segi kreativitas dan hasil belajar.

5. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan proses

pembelajaran.

6. Melakukan observasi untuk mengamati kreativitas peserta didik kelas IVB

SD Negeri Kentungan ketika mengikuti pembelajaran tematik khususnya

IPA.

7. Menganalisis permasalahan dan menentukan solusi untuk memperbaiki

permasalahan yang terjadi.

8. Menyusun proposal penelitian.

9. Merumuskan hipotesis.

10. Menyusun rencana penelitian untuk setiap siklus.

11. Menyusun instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, lembar

observasi, lembar kuesioner, dan tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

46

12. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPPTH, LKPD, dan

soal evaluasi. Perangkat pembelajaran yang telah disusun kemudian

dikolaborasikan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah.

13. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat

melakukan penelitian.

14. Melakukan validasi instrumen penelitian kepada ahli.

15. Melakukan revisi berdasarkan hasil validasi instrumen penelitian dari ahli.

16. Melakukan validasi empiris kepada peserta didik kelas VB.

17. Mengolah data hasil validasi empiris.

D. Rencana Setiap Siklus

Setelah melakukan langkah persiapan dan memperoleh gambaran

mengenai kondisi kelas, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan

tindakan dalam dua siklus. Adapun rencana tindakan yang telah peneliti susun

sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada siklus pertama, peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran

sebanyak dua kali. Pertemuan ke 1 pembelajaran berlangsung selama 2x35

menit dan pertemuan ke 2 pembelajaran berlangsung selama 3x35 menit.

a. Perencanaan tindakan

Rencana yang peneliti lakukan pada siklus I adalah menyusun

perangkat pembelajaran, seperti: RPPTH, LKPD, soal evaluasi siklus I,

dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada

saat melaksanakan tindakan. Peneliti membagi 27 peserta didik menjadi

7 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik.

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahapan pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan

pertemuan pembelajaran sebanyak dua kali dengan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah. Berikut ini adalah langkah-langkah

proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

47

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan 1, peneliti menggunakan pembelajaran yang

terdapat pada RPPTH pembelajaran ke-1 (fokus pada penggalan 3)

dengan materi gaya dan pengaruhnya serta gaya otot dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah pembelajaran yang

peneliti lakukan pada pertemuan 1, diantaranya:

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam pembuka,

kemudian peserta didik menyanyikan lagu “Naik Delman”.

Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang lagu yang

sudah dinyanyikan dengan materi yang akan dipelajari.

Memasuki langkah model pembelajaran berbasis masalah (1)

mengorientasikan peserta didik pada masalah, peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang mengapa delman dapat

bergerak. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran,

materi, dan kegiatan yang akan dilakukan yang disampaikan

guru.

b) Memasuki kegiatan inti, pada langkah model pembelajaran

berbasis masalah (2) mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar delman. Peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut.

Selanjutnya pada langkah (3) memandu menyelidiki secara

mandiri atau kelompok, peserta didik membaca panduan

percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. Peserta didik

memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan

dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. Peserta didik dibagi

menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta

didik untuk melakukan kegiatan percobaan. Peserta didik

menanyakan hal yang belum dipahami. Peserta didik melakukan

percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. Pada langkah ke (4)

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta didik

mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

48

Gaya dan Gaya Otot” secara mandiri. Peserta didik membuat

peta pikiran tentang gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari. Setelah selesai, peserta didik memperhatikan

penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru.

c) Pada kegiatan akhir, langkah model pembelajaran berbasis

masalah (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan

masalah, peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang

materi yang dipelajari. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami

materi tersebut. Peserta didik mendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi

tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Pembelajaran

diakhiri dengan doa.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan 2, peneliti menggunakan pembelajaran yang

terdapat pada RPPTH pembelajaran ke-2 (fokus pada penggalan 1)

dengan materi gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari. Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada

pertemuan 2, diantaranya:

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam pembuka, doa, dan

absensi. Peserta didik melakukan kegiatan literasi dengan

membaca teks “Sejarah Penemuan Listrik”. Peserta didik

menyanyikan lagu “Gaya Listrik”. Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang lagu yang sudah dinyanyikan

dengan materi yang akan dipelajari. Memasuki langkah model

pembelajaran berbasis masalah (1) mengorientasikan peserta

didik pada masalah, peserta didik dan guru melakukan tanya

jawab tentang penggaris yang digosokkan ke rambut dapat

menarik potongan kertas. Peserta didik memperhatikan tujuan

pembelajaran, materi, dan kegiatan yang akan dilakukan yang

disampaikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

49

b) Memasuki kegiatan inti, pada langkah model pembelajaran

berbasis masalah (2) mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati demonstrasi sisir plastik yang

digosokkan ke rambut dapat menarik potongan kertas yang

dilakukan guru. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab

tentang demonstrasi tersebut. Selanjutnya pada langkah (3)

memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok, peserta

didik membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya Listrik”.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan

yang akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. Peserta

didik dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-

4 peserta didik untuk melakukan kegiatan percobaan. Peserta

didik menanyakan hal yang belum dipahami. Peserta didik

melakukan percobaan “Pengaruh Gaya Listrik”. Pada langkah ke

(4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta

didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan

“Pengaruh Gaya Listrik” secara mandiri. Peserta didik membuat

laporan sederhana tentang pengaruh gaya listrik. Setelah selesai,

peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang

disampaikan guru.

c) Pada kegiatan akhir, langkah model pembelajaran berbasis

masalah (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan

masalah, peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang

materi yang dipelajari. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami

materi tersebut. Peserta didik mendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi

tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Peserta didik

mengerjakan soal evaluasi siklus I. Setelah selesai mengerjakan

soal evaluasi siklus I, peserta didik mengisi kuesioner kreativitas.

Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

50

c. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang terjadi pada

pelaksanaan proses pembelajaran. Disamping itu, peneliti dapat

mengetahui kreativitas peserta didik melalui hasil observasi setiap

pertemuan terutama ketika pelaksanaan proses pembelajaran pada

siklus I berakhir. Dengan langkah tersebut, peneliti dapat memperoleh

data kreativitas peserta didik yang menunjukkan ada atau belum

terjadinya peningkatan setelah menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah.

d. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk

mengevaluasi hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I

untuk menganalisis keberhasilan maupun kendala yang ada. Peneliti

membandingkan data kondisi awal kreativitas dan hasil belajar peserta

didik dengan data kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada siklus

I. Pedoman yang digunakan oleh peneliti dalam membandingkan kedua

data tersebut mengacu pada indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan. Langkah berikutnya yang peneliti lakukan adalah

merencanakan perbaikan berdasarkan hasil observasi, kuesioner, dan

evaluasi yang diperoleh pada siklus I. Hasil perbaikan yang telah

diperoleh akan peneliti gunakan pada saat melaksanakan siklus II agar

lebih baik.

2. Siklus II

Pada siklus kedua, peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran

sebanyak dua kali. Pertemuan ke 1 pembelajaran berlangsung selama 2x35

menit dan pertemuan ke 2 pembelajaran berlangsung selama 3x35 menit.

a. Perencanaan tindakan

Rencana yang peneliti lakukan pada siklus II adalah menyusun

perangkat pembelajaran, seperti: RPPTH, LKPD, soal evaluasi siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

51

II, dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada

saat melaksanakan tindakan. Peneliti membagi 27 peserta didik menjadi

7 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik.

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahapan pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan

pertemuan pembelajaran sebanyak dua kali dengan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah. Berikut ini adalah langkah-langkah

proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II:

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan 1, peneliti menggunakan pembelajaran yang

terdapat pada RPPTH pembelajaran ke-3 (fokus pada penggalan 3)

dengan materi gaya gravitasi dan gaya magnet serta manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah pembelajaran yang

peneliti lakukan pada pertemuan 1, diantaranya:

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam pembuka,

kemudian peserta didik menyanyikan lagu “Gaya Gravitasi dan

Magnet”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang

lagu yang sudah dinyanyikan dengan materi yang akan dipelajari.

Memasuki langkah model pembelajaran berbasis masalah (1)

mengorientasikan peserta didik pada masalah, peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang mengapa semua benda

yang dilempar selalu jatuh ke bawah. Peserta didik

memperhatikan tujuan pembelajaran, materi, dan kegiatan yang

akan dilakukan yang disampaikan guru.

b) Memasuki kegiatan inti, pada langkah model pembelajaran

berbasis masalah (2) mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar astronot. Peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut.

Setelah mengamati gambar astronot, peserta didik mengamati

gambar kereta api maglev. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab tentang gambar tersebut. Selanjutnya pada langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

52

(3) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok,

peserta didik membaca panduan percobaan “Gaya Gravitasi dan

Gaya Magnet”. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru

tentang percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan

mandiri. Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik untuk melakukan

kegiatan percobaan. Peserta didik menanyakan hal yang belum

dipahami. Peserta didik melakukan percobaan “Gaya Gravitasi

dan Gaya Magnet”. Pada langkah ke (4) mengembangkan dan

menyajikan hasil karya, peserta didik mengerjakan soal yang

ada pada panduan percobaan “Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet”

secara mandiri. Peserta didik membuat poster tentang manfaat

gaya gravitasi atau gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah selesai, peserta didik memperhatikan penegasan dan

penjelasan yang disampaikan guru.

c) Pada kegiatan akhir, langkah model pembelajaran berbasis

masalah (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan

masalah, peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang

materi yang dipelajari. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami

materi tersebut. Peserta didik mendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi

tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Pembelajaran

diakhiri dengan doa.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan 2, peneliti menggunakan pembelajaran yang

terdapat pada RPPTH pembelajaran ke-4 (fokus pada penggalan 1)

dengan materi gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari. Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada

pertemuan 2, diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

53

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam pembuka, doa, dan

absensi. Peserta didik melakukan kegiatan literasi dengan

membaca teks “Sepatu untuk Bayu”. Peserta didik menyanyikan

lagu “Gaya Gesek”. Peserta didik dan guru melakukan tanya

jawab tentang lagu yang sudah dinyanyikan dengan materi yang

akan dipelajari. Memasuki langkah model pembelajaran berbasis

masalah (1) mengorientasikan peserta didik pada masalah,

peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang mengapa

menginjak kulit pisang dapat membuat terpeleset. Peserta didik

memperhatikan tujuan pembelajaran, materi, dan kegiatan yang

akan dilakukan yang disampaikan guru.

b) Memasuki kegiatan inti, pada langkah model pembelajaran

berbasis masalah (2) mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar sepatu sepak bola.

Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar

tersebut. Selanjutnya pada langkah (3) memandu menyelidiki

secara mandiri atau kelompok, peserta didik membaca

panduan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. Peserta didik

memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan

dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. Peserta didik dibagi

menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta

didik untuk melakukan kegiatan percobaan. Peserta didik

menanyakan hal yang belum dipahami. Peserta didik melakukan

percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. Pada langkah ke (4)

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta didik

mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Pengaruh

Gaya Gesek” secara mandiri. Peserta didik membuat laporan

sederhana tentang pengaruh gaya gesek. Setelah selesai, peserta

didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang

disampaikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

54

c) Pada kegiatan akhir, langkah model pembelajaran berbasis

masalah (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan

masalah, peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang

materi yang dipelajari. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami

materi tersebut. Peserta didik mendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi

tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Peserta didik

mengerjakan soal evaluasi siklus II. Setelah selesai mengerjakan

soal evaluasi siklus I, peserta didik mengisi kuesioner kreativitas.

Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

c. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang terjadi pada

pelaksanaan proses pembelajaran. Disamping itu, peneliti dapat

mengetahui kreativitas peserta didik melalui hasil observasi setiap

pertemuan terutama ketika pelaksanaan proses pembelajaran pada

siklus II berakhir. Dengan langkah tersebut, peneliti dapat memperoleh

data kreativitas peserta didik yang menunjukkan ada atau belum

terjadinya peningkatan setelah menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah.

d. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk

mengevaluasi hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II

untuk menganalisis keberhasilan maupun kendala yang ada. Peneliti

membandingkan data kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada

siklus I dengan data kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada

siklus II. Pedoman yang digunakan oleh peneliti dalam

membandingkan kedua data tersebut mengacu pada indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

55

Dalam melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II, peneliti yang

berperan sebagai guru mengatur posisi tempat duduk peserta didik. Pengaturan

posisi tempat duduk peserta didik peneliti lakukan dengan tujuan untuk

mendukung kelancaran pada pelaksanaan proses pembelajaran dan agar tertata

rapi disesuaikan dengan luas ruang kelas. Posisi tempat duduk yang peneliti

rancang dalam penelitian siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Posisi Tempat Duduk Peserta Didik

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pertemuan pembelajaran

sebanyak empat kali yaitu dengan dua kali pertemuan pada siklus I dan dua

kali pertemuan pada siklus II. Diketahui bahwa menurut aturan pemerintah

mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013,

pembelajaran tematik dilakukan sebanyak enam kali pertemuan efektif selama

satu pekan. Menyikapi hal tersebut, alasan peneliti melakukan pertemuan

pembelajaran sebanyak empat kali dikarenakan peneliti menyesuaikan jadwal

pelajaran yang telah ditetapkan oleh SD Negeri Kentungan. Peneliti

menggunakan jadwal tematik sesuai dengan pembelajaran yang pada saat itu

terdapat muatan pembelajaran IPA. Jadwal pelajaran semester genap kelas IVB

SD Negeri Kentungan tahun ajaran 2019/2020 dapat dilihat pada tabel 3.1

berikut.

Papan Tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

56

Tabel 3.1 Jadwal Pelajaran Kelas IVB SD Negeri Kentungan

Waktu Hari Senin Selasa Rabu

07.00 – 07.35 Upacara Matematika Tematik 07.35 – 08.10 Pend. Agama Matematika Tematik 08.10 – 08.45 Pend. Agama Tematik Pend. Agama 08.45 – 09.20 TIK Tematik Pend. Agama 09.20 – 09.50 Istirahat 09.50 – 10.25 TIK Tematik Bahasa Inggris 10.25 – 11.00 Matematika Tematik Bahasa Inggris 11.00 – 11.35 Matematika Tematik Bahasa Jawa 11.35 – 12.10 Tematik SBK Bahasa Jawa

Waktu Hari Kamis Jumat Sabtu

07.00 – 07.35 Tematik Senam PJOK 07.35 – 08.10 Tematik Tematik PJOK 08.10 – 08.45 PJOK Tematik Tematik 08.45 – 09.20 PJOK Tematik Tematik 09.20 – 09.50 Istirahat 09.50 – 10.25 Matematika Tematik Tematik 10.25 – 11.00 Matematika Batik 11.00 – 11.35 Tematik

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab teknik pengumpulan data akan mengulas tentang peubah

(variabel) indikator keberhasilan dan cara pengumpulan data.

1. Peubah (Variabel) Indikator Keberhasilan

Ditinjau dari judul penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu

kreativitas dan hasil belajar. Peneliti mengukur variabel kreativitas pada

waktu proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan tersebut bertujuan

untuk mengetahui sudah ada atau belum peningkatan kreativitas pada

setiap siklus penelitian. Indikator kreativitas meliputi (a) memiliki ide

yang unik, (b) mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, (c)

memiliki rasa keindahan, (d) memberi banyak gagasan terhadap suatu

masalah, dan (e) memiliki daya imajinasi. Variabel hasil belajar dapat

diukur dengan menganalisis hasil dari pemberian soal evaluasi yang

diujikan pada akhir siklus. Indikator hasil belajar peneliti meliputi ranah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

57

kognitif yang dirumuskan pada aspek rata-rata nilai peserta didik dan

persentase ketercapaian peserta didik dilihat dari nilai KKM.

2. Cara Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam melaksanakan penelitian yaitu

menentukan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Cara

pengumpulan data pada penelitian ini ada empat macam yaitu wawancara,

observasi, kuesioner, dan tes.

a. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2010: 198). Jenis

wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur

yang merupakan wawancara yang direncanakan untuk mengumpulkan

data yang sedang diteliti. Ketika melakukan kegiatan wawancara,

peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data

mengenai pembelajaran IPA, model pembelajaran inovatif, hasil

belajar, dan kreativitas peserta didik. Pada pelaksanaannya, peneliti

melakukan wawancara satu kali yaitu saat pra penelitian.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat

observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya,

2011: 86). Tujuan peneliti melakukan kegiatan observasi yaitu untuk

mengetahui kreativitas peserta didik saat mengikuti pembelajaran.

Ketika melakukan kegiatan observasi, peneliti menggunakan lembar

observasi untuk memperoleh data mengenai kreativitas peserta didik.

Kegiatan observasi peneliti dilakukan sebanyak lima kali yaitu saat

pra penelitian, pertemuan 1 dan 2 pada siklus I, pertemuan 1 dan 2

pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

58

c. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

kepribadian, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010: 195).

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang sudah disediakan

jawabannya sehingga peserta didik tinggal memilih. Kuesioner

berbentuk check list dimana peserta didik tinggal membubuhkan tanda

centang (√) pada kolom yang sesuai. Peneliti memberikan kuesioner

sebanyak dua kali yaitu pada akhir penelitian siklus I dan akhir

penelitian siklus II.

d. Tes

Tes adalah pengumpulan data untuk mengukur kemampuan peserta

didik dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi (Sanjaya,

2011: 99). Jenis tes yang digunakan peneliti yaitu tes tertulis yang

terdiri dari soal tes pilihan ganda. Peneliti memberikan soal evaluasi

sebanyak dua kali yaitu pada akhir penelitian siklus I dan akhir

penelitian siklus II.

F. Instrumen Penelitian

Sanjaya (2011: 102) mendefinisikan instrumen penelitian adalah alat yang

dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara, lembar

observasi, lembar kuesioner, dan lembar soal evaluasi.

1. Pedoman Wawancara

Peneliti menyusun pedoman wawancara untuk menggali informasi

tentang pembelajaran IPA, model pembelajaran inovatif, hasil belajar,

dan kreativitas peserta didik kelas IVB. Kisi-kisi pedoman wawancara

peneliti sajikan pada tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

59

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Indikator No.

Pertanyaan Pertanyaan

1

Pembelajaran IPA

1 Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas?

2 Apakah pembelajaran berpedoman pada buku guru dan buku peserta didik?

3 Apakah ada peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami materi pembelajaran IPA?

4 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran IPA?

5 Apakah pembelajaran IPA dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik?

2 Model pembelajaran inovatif

6 Apakah pembelajaran IPA dirancang menggunakan model pembelajaran inovatif? Jika ya, apa contoh model pembelajaran inovatif yang digunakan?

7 Apakah bapak/ibu menggunakan media yang mendukung untuk pembelajaran IPA? Jika ya, apa contohnya?

8 Strategi apa yang bapak/ibu gunakan untuk menarik perhatian peserta didik belajar IPA?

3 Hasil belajar

9 Berapa nilai KKM IPA di SD Negeri Kentungan?

10 Bagaimana hasil belajar IPA peserta didik kelas IVB?

11 Berapa persentase hasil belajar IPA peserta didik yang mencapai dan tidak mencapai KKM?

12 Apa yang bapak/ibu lakukan agar peserta didik mampu mencapai KKM yang sudah ditentukan?

4 Kreativitas

13 Bagaimana kreativitas peserta didik kelas IVB secara umum?

14 Apakah pembelajaran IPA dirancang untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik?

15 Apa contoh kegiatan yang pernah dilakukan untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik?

16 Apakah peserta didik menyampaikan ide yang unik saat pembelajaran? Jika ya, apa saja contohnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

60

No Indikator No. Pertanyaan

Pertanyaan

17 Apakah peserta didik mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran? Jika ya, apa saja contohnya?

18 Apakah peserta didik memiliki rasa keindahan dalam menciptakan karya? Jika ya, apa saja contohnya?

19 Apakah peserta didik mempunyai banyak gagasan terhadap suatu masalah? Jika ya, apa saja contohnya?

20 Apakah peserta didik memiliki daya imajinasi? Jika ya, apa saja contohnya?

2. Lembar Observasi

Lembar observasi disusun berdasarkan indikator kreativitas yaitu: (a)

memiliki ide yang unik, (b) mencoba cara baru untuk menyelesaikan

masalah, (c) memiliki rasa keindahan, (d) memberikan banyak gagasan

terhadap suatu masalah, (e) memiliki daya imajinasi. Peneliti melakukan

pengisian lembar observasi untuk mengetahui tingkat kreativitas peserta

didik ketika sebelum melaksanakan penelitian. Pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran 1 dan 2 pada siklus I serta pembelajaran 1 dan 2

siklus II, peneliti meminta bantuan observer untuk melakukan observasi

kreativitas peserta didik. Kisi-kisi lembar observasi kreativitas peserta

didik peneliti sajikan pada tabel 3.3. Tabel 3.3Kisi-kisi Lembar Observasi Kreativitas Peserta Didik

No Indikator No. Aspek

Aspek yang Diamati

1 Memiliki ide yang unik

1a Peserta didik mengajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah.

1b Peserta didik mencari jawaban yang luas. 1c Peserta didik memberikan solusi lain

daripada yang lain.

2

Mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah

2a Peserta didik memiliki lebih dari 1 cara untuk menyelesaikan masalah.

2b Peserta didik mampu menyajikan konsep dengan cara yang berbeda.

2c Peserta didik memadukan informasi yang sudah ada dengan yang baru.

3 Memiliki rasa keindahan

3a Peserta didik menghasilkan karya yang unik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

61

No Indikator No. Aspek

Aspek yang Diamati

3b Peserta didik mampu menghias karya yang sederhana.

3c Peserta didik memiliki kebebasan berkreasi.

4

Memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah

4a Peserta didik memiliki lebih dari 1 jawaban.

4b Peserta didik mampu mengembangkan gagasan dari peserta didik lain.

4c Peserta didik bebas mengemukakan pendapat.

5 Memiliki daya imajinasi

5a Peserta didik aktif bertanya. 5b Peserta didik mampu mengaitkan masalah

dengan kehidupan sehari-hari. 5c Peserta didik mampu mengaitkan masalah

dengan pengalaman.

3. Lembar Kuesioner

Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada peserta didik

sebanyak dua kali yaitu pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Tujuan dari

pemberian lembar kuesioner untuk mengetahui kreativitas peserta didik

ketika mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik

yang bersangkutan. Kuesioner berbentuk check list dimana peserta didik

tinggal membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai. Pilihan

jawaban dalam lembar kuesioner ini meliputi “Ya” dan “Tidak” dengan

ketentuan skor (Suwandi, 2010: 74) tersaji pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Ketentuan Skor Lembar Kuesioner

Pernyataan Skor Ya Tidak

Favorable 1 0 Unfavorable 0 1

Berdasarkan tabel 3.4 untuk pemberian skor pada pernyataan positif,

jika peserta didik menjawab “Ya” maka mendapatkan skor 1, sedangkan

jika menjawab “Tidak” mendapatkan skor 0. Sementara itu untuk

pernyataan negatif, jika peserta didik menjawab “Ya” maka mendapatkan

skor 0, sedangkan jika menjawab “Tidak” mendapatkan skor 1. Kisi-kisi

lembar kuesioner kreativitas peserta didik terdapat pada tabel 3.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

62

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Kreativitas Peserta Didik

No Indikator Pernyataan No. Butir kuesioner Favorable Unfavorable

1 Memiliki ide yang unik

Saya mengajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah.

1

Saya tidak mencari jawaban yang luas saat mengerjakan soal.

2

Saya memberikan solusi yang berbeda dengan teman.

3

2

Mencoba cara baru untuk menyelesai-kan masalah

Saya hanya memiliki 1 cara untuk menyelesaikan masalah.

4

Saya mampu menyajikan konsep dengan cara yang berbeda.

5

Saya memadukan informasi yang sudah ada dengan yang baru.

6

3 Memiliki rasa keindahan

Saya selalu menghasilkan karya yang unik.

7

Saya tidak mampu menghias karya yang sederhana.

8

Saya tidak memiliki kebebasan berkreasi. 9

4

Memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah

Saya memiliki lebih dari 1 jawaban ketika mengerjakan soal.

10

Saya tidak mampu mengembangkan gagasan dari teman.

11

Saya tidak bebas mengemukakan pendapat.

12

5 Memiliki daya imajinasi

Saya selalu aktif bertanya.

13

Saya mampu mengaitkan masalah dengan kehidupan sehari-hari.

14

Saya tidak mampu mengaitkan masalah dengan pengalaman.

15

Jumlah 8 7 15 butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

63

4. Tes

Peneliti menggunakan instrumen tes dalam penelitian yang bertujuan

untuk mengukur hasil belajar kognitif dengan cara memberikan soal

evaluasi kepada peserta didik pada akhir pelaksanaan siklus I dan siklus

II. Bentuk soal evaluasi yang peneliti berikan kepada peserta didik berupa

soal objektif pilihan ganda. Jumlah soal objektif pilihan ganda setiap

siklus sebanyak 15 nomor. Pemberian skor pada soal objektif pilihan

ganda dilakukan dengan ketentuan skor 1 untuk jawaban yang benar dan

skor 0 untuk jawaban yang salah seperti pada tabel 3.6. Tabel 3.6. Ketentuan Skor Soal Objektif Pilihan Ganda

Jawaban Skor Jawaban benar 1 Jawaban salah 0

Dalam pembuatan soal evaluasi, peneliti berpedoman pada kisi-kisi

soal yang telah disusun berdasarkan kompetensi dasar 3.3

mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik,

gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Kisi-kisi soal evaluasi

sebelum validasi terdapat 25 soal setiap siklus. Kisi-kisi soal evaluasi

sebelum validasi tersaji pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi

Indikator No. Soal Soal

3.3.1 Mengana-lisis pengaruh gaya terhadap benda.

1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gerakan bola terjadi karena adanya ... a. Angin b. Gaya c. Tekanan d. Pantulan

2 Gaya dapat berupa ... a. Gerak dan diam b. Gerak dan tarikan c. Tarikan dan dorongan d. Dorongan dan diam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

64

3 Perhatikan beberapa kegiatan berikut! (1) Mengayuh sepeda (2) Membuka jendela (3) Menekan bel (4) Mendengarkan radio Gaya yang berupa dorongan ditunjukkan nomor ... a. (2) dan (3) b. (1) dan (4) c. (3) dan (4) d. (2) dan (1)

4 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas, gaya dihasilkan oleh ... a. Dorongan kuda b. Tarikan kuda c. Dorongan kusir d. Tarikan kusir

5 Alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah ... a. Hidrometer b. Amperemeter c. Termometer d. Dinamometer

6 Gaya mempunyai pengaruh terhadap ... a. Benda a. Suhu b. Angin c. Musim

7 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pembuatan gerabah seperti pada gambar menunjukkan bahwa gaya dapat ... a. Memengaruhi benda diam b. Mengubah warna benda c. Mengubah bentuk benda d. Memengaruhi benda bergerak

8 Di bawah ini merupakan contoh gaya dapat memengaruhi benda diam, kecuali ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

65

a. Mendorong meja b. Menangkap bola c. Menarik kursi d. Mengayuh sepeda

9 Saat bermain sepak bola, bola yang menggelinding dapat berubah arah ketika ditahan dengan kaki. Hal tersebut membuktikan bahwa gaya dapat ... a. Memengaruhi benda bergerak b. Mengubah bentuk benda c. Mengubah warna benda d. Memengaruhi benda diam

3.3.2 Menga-nalisis gaya otot dan manfaat-nya dalam kehidu-pan sehari-hari.

10 Perhatikan gambar di bawah ini!

Permainan pada gambar menggunakan gaya ... a. Magnet b. Gravitasi c. Listrik d. Otot

11 Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh ...

a. Otot manusia dan hewan b. Tarikan dan dorongan c. Benda bergerak dan diam d. Kegiatan sehari-hari

12 Otot adalah alat gerak ... a. Pasif b. Diam c. Aktif d. Dorong

13 Di bawah ini merupakan manfaat gaya otot dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Menulis di buku b. Mendengarkan radio c. Mengayuh sepeda d. Membawa barang

14 Perhatikan beberapa kegiatan di bawah ini! (1) Mengayuh becak (2) Menonton televisi (3) Bermain kasti (4) Duduk di kursi Kegiatan yang menggunakan gaya otot adalah ... a. (1) dan (3) b. (1) dan (2) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

66

15 Orang yang melakukan olahraga tarik tambang memanfaatkan gaya ... a. Listrik b. Magnet c. Gravitasi d. Otot

16 Saat menjemur pakaian, gaya otot yang dimanfaatkan adalah ... a. Melihat pakaian basah menjadi kering b. Pakaian terjatuh tertiup angin c. Membawa ember berisi pakaian d. Pakaian kering karena sinar matahari

17 Perhatikan urutan memasak air di bawah ini! (1) Isi teko dengan air (2) Letakkan teko di atas kompor (3) Nyalakan kompor (4) Tunggu sampai air mendidih Kegiatan tersebut memanfaatkan gaya otot, kecuali ... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4)

3.3.3 Menga-nalisis gaya listrik dan manfaat-nya dalam kehidu-pan sehari-hari.

18 Gaya yang timbul oleh benda bermuatan listrik disebut gaya ... a. Otot b. Listrik c. Gravitasi d. Magnet

19 Benda yang bermuatan listrik sejenis jika didekatkan akan ... a. Diam b. Tarik-menarik c. Tolak-menolak d. Berdekatan

20 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut menunjukkan bahwa setelah sisir digosokkan ke rambut, sisir akan memiliki ... a. Gaya tarik b. Tarikan c. Kekuatan d. Muatan listrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

67

21 Perhatikan beberapa benda di bawah ini ! (1) Lampu neon (2) Lilin (3) Kipas angin (4) Obor Benda yang memanfaatkan gaya listrik, kecuali ... a. (1) dan (4) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4)

22 Alat transportasi yang memanfaatkan gaya listrik adalah ... a. Sepeda b. Motor c. Becak d. Delman

23 Di bawah ini yang merupakan contoh manfaat gaya listrik dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Menyalakan lampu b. Menghidupkan mobil c. Menggerakkan kincir angin d. Menyalakan kipas angin

24 Perhatikan pembangkit listrik di bawah ini! (1) Pembangkit listrik tenaga air (2) Pembangkit listrik tenaga panas bumi (3) Pembangkit listrik tenaga api (4) Pembangkit listrik tenaga diesel Pembangkit listrik yang merupakan penghasil listrik yaitu... a. (1), (3), dan (4) b. (1), (2), dan (3) c. (2), (3), dan (4) d. (1), (2), dan (4)

25 Di bawah ini merupakan benda yang memanfaatkan gaya listrik yaitu ...

a b

c d

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi

Indikator No. Soal Soal

3.3.4 Menga-nalisis

1 Mengapa semua benda yang dilempar selalu jatuh ke tanah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

68

penga-ruh gaya gravita-si dan manfa-atnya dalam kehidu-pan sehari-hari

a. Karena adanya gaya gesek b. Karena adanya gaya gravitasi c. Karena adanya gaya magnet d. Karena adanya gaya listrik

2 Gaya gravitasi merupakan gaya tarik yang dialami suatu benda terhadap ... a. Benda langit b. Atmosfer c. Udara d. Pusat bumi

3 Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Planet dan benda langit mempunyai gravitasi (2) Semakin besar benda langit, semakin kecil

gaya gravitasinya (3) Benda yang jatuh tidak dipengaruhi oleh gaya

tarik bumi (4) Gravitasi matahari lebih besar daripada

gravitasi bumi Pernyataan di atas yang benar adalah ... a. (1) dan (4) b. (1) dan (2) c. (2) dan (3) d. (3) dan (4)

4 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas, gaya gravitasi bekerja saat .... a. Menginjak tanah b. Memasang parasut c. Mulai terjun d. Menutup parasut

5 Semakin jauh letak suatu benda dari pusat bumi, pengaruh gaya gravitasi semakin ... a. Kecil b. Besar c. Kuat d. Stabil

6 Jika tidak ada gaya gravitasi, benda yang ada di bumi akan... a. Berdiri b. Stabil c. Diam d. Terlempar

7 Gaya gravitasi menyebabkan benda memiliki ... a. Ukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

69

b. Tinggi c. Berat d. Tekanan

8 Kecepatan jatuh benda dipengaruhi oleh berat. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar adalah ... a. Saat dijatuhkan batu lebih cepat daripada

kertas b. Saat dijatuhkan daun lebih cepat daripada

pensil c. Saat dijatuhkan buku lebih lambat daripada

kapas d. Saat dijatuhkan uang koin lebih lambat

daripada uang kertas 9 Perhatikan gambar di bawah ini!

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? a. Astronot tidak mempunyai berat b. Gaya gravitasi di bulan sangat kecil c. Astronot tidak memiliki beban d. Baju yang dipakai sangat ringan

3.3.5 Menga-nalisis penga-ruh gaya magnet dan manfa-atnya dalam kehidu-pan sehari-hari

10 Sebuah magnet dipotong menjadi dua, maka setiap potongan magnet tersebut akan ... a. Menjadi magnet dengan satu kutub b. Menjadi hilang kemagnetannya c. Menjadi setengah magnet d. Menjadi magnet dengan dua kutub

11 Jika kutub utara magnet (U) dan kutub selatan magnet (S) didekatkan, maka magnet akan... a. Tidak bergerak b. Tolak-menolak c. Tarik-menarik d. Saling menjauh

12 Benda di bawah ini yang dapat ditarik magnet, kecuali... a. Peniti b. Plastik c. Jarum d. Klip kertas

13 Magnet dapat menarik benda... a. Magnetis b. Nonmagnetis c. Kertas d. Kaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

70

14 Perhatikan beberapa benda di bawah ini! (1) Tisu (2) Paku (3) Klip kertas (4) Penghapus Benda yang dapat ditarik magnet adalah ... a. (1) dan (3) b. (2) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4)

15 Benda yang memanfaatkan magnet untuk transportasi, kecuali... a. Kompas b. Kereta maglev c. Dinamo d. Derek elektromagnet

16 Kompas adalah benda yang dapat berubah arah karena dipengaruhi gaya... a. Listrik b. Gravitasi c. Magnet d. Otot

17 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gaya magnet membuat alat transportasi di atas menjadi... a. Pajangan b. Menarik c. Diam d. Bergerak

3.3.6 Menga-nalisis penga-ruh gaya gesek dan manfa-atnya dalam kehidu-pan sehari-hari

18 Dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan menimbulkan gaya ... a. Listrik b. Otot c. Gesek d. Magnet

19 Semakin kasar permukaan benda, gaya gesek yang ditimbulkan semakin ... a. Besar b. Kecil c. Pendek d. Panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

71

20 Perhatikan gambar di bawah ini!

Permukaan ban dibuat seperti pada gambar, agar saat direm kendaraan tidak mudah ... a. Berhenti b. Bergerak c. Tergelincir d. Tergesek

21 Perhatikan beberapa benda di bawah ini! (1) Alas sepatu beralur (2) Rem pada sepeda (3) Oli pada motor (4) Aliran listrik lampu Benda yang memanfaatkan gaya gesek yaitu... a. (2) dan (4) b. (1) dan (3) c. (3) dan (4) d. (1) dan (2)

22 Gaya gesek pada rem digunakan untuk ... a. Menambah kekuatan kayuhan b. Mempercepat laju sepeda c. Memperlambat laju sepeda d. Menjatuhkan sepeda

23 Di bawah ini yang merupakan contoh manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir b. Menghentikan benda yang sedang bergerak c. Menahan benda agar tidak bergeser d. Mengikis permukaan benda

24 Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Sepeda dapat berhenti (2) Ban menjadi tipis (3) Tergelincir (4) Alas sepatu beralur Yang merupakan kerugian gaya gesek yaitu... a. (2) dan (4) b. (2) dan (3) c. (1) dan (4) d. (3) dan (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

72

25 Perhatikan gambar di bawah ini!

Roda seperti pada gambar digunakan untuk ... a. Mengurangi gaya gesek b. Menambah gaya gesek c. Memperkuat gaya gesek d. Menghilangkan gaya gesek

Sebelum validasi terdapat 25 soal setiap siklus. Setelah validasi

siklus I menjadi 15 soal valid dan siklus II menjadi 16 soal valid. Hasil

validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.12 dan 3.13. Jumlah soal yang

valid siklus I dan siklus II berbeda, oleh sebab itu peneliti tidak

menggunakan 1 soal valid pada siklus II, sehingga siklus I dan siklus II

masing-masing menjadi 15 soal. Kisi-kisi soal evaluasi setelah validasi

tersaji pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Evaluasi Setelah Validasi Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Validasi

Indikator No. Soal Soal

3.3.1 Menga-nalisis pengaruh gaya terhadap benda.

1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gerakan bola terjadi karena adanya ... a. Angin b. Gaya c. Tekanan d. Pantulan

2 Gaya dapat berupa ... a. Gerak dan diam b. Gerak dan tarikan c. Tarikan dan dorongan d. Dorongan dan diam

3 Perhatikan beberapa kegiatan berikut! (1) Mengayuh sepeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

73

(2) Membuka jendela (3) Menekan bel (4) Mendengarkan radio Gaya yang berupa dorongan ditunjukkan nomor ... a. (2) dan (3) b. (1) dan (4) c. (3) dan (4) d. (2) dan (1)

4 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas, gaya dihasilkan oleh ... a. Dorongan kuda b. Tarikan kuda c. Dorongan kusir d. Tarikan kusir

5 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pembuatan gerabah seperti pada gambar menunjukkan bahwa gaya dapat ... a. Memengaruhi benda diam b. Mengubah warna benda c. Mengubah bentuk benda d. Memengaruhi benda bergerak

6 Di bawah ini merupakan contoh gaya dapat memengaruhi benda diam, kecuali ... a. Mendorong meja b. Menangkap bola c. Menarik kursi d. Mengayuh sepeda

3.3.2 Menga-nalisis gaya otot dan manfaat-nya dalam kehidu- pan sehari-

7 Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh ... a. Otot manusia dan hewan b. Tarikan dan dorongan c. Benda bergerak dan diam d. Kegiatan sehari-hari

8 Otot adalah alat gerak ... a. Pasif b. Diam c. Aktif d. Dorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

74

hari. 9 Orang yang melakukan olahraga tarik tambang memanfaatkan gaya ... a. Listrik b. Magnet c. Gravitasi d. Otot

3.3.3 Menga-nalisis gaya listrik dan manfaat-nya dalam kehidu-pan sehari-hari.

10 Benda yang bermuatan listrik sejenis jika didekatkan akan ... a. Diam b. Tarik menarik c. Tolak menolak d. Berdekatan

11 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut menunjukkan bahwa setelah sisir digosokkan ke rambut, sisir akan memiliki ... a. Gaya tarik b. Tarikan c. Kekuatan d. Muatan listrik

12 Perhatikan beberapa benda di bawah ini ! (1) Lampu neon (2) Lilin (3) Kipas angin (4) Obor Benda yang memanfaatkan gaya listrik, kecuali ... a. (1) dan (4) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4)

13 Alat transportasi yang memanfaatkan gaya listrik adalah ... a. Sepeda b. Motor c. Becak d. Delman

14 Di bawah ini yang merupakan contoh manfaat gaya listrik dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Menyalakan lampu b. Menghidupkan mobil c. Menggerakkan kincir angin d. Menyalakan kipas angin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

75

15 Di bawah ini merupakan benda yang memanfaatkan gaya listrik yaitu .....................

a b

c d

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Validasi

Indikator No. Soal Soal

3.3.4 Menga-nalisis pengaruh gaya gravitasi dan manfaat-nya dalam kehidu-pan sehari-hari

1 Mengapa semua benda yang dilempar selalu jatuh ke tanah? a. Karena adanya gaya gesek b. Karena adanya gaya gravitasi c. Karena adanya gaya magnet d. Karena adanya gaya listrik

2 Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Planet dan benda langit mempunyai gravitasi (2) Semakin besar benda langit, semakin kecil

gaya gravitasinya (3) Benda yang jatuh tidak dipengaruhi oleh gaya

tarik bumi (4) Gravitasi matahari lebih besar daripada

gravitasi bumi Pernyataan di atas yang benar adalah ... a. (1) dan (4) b. (1) dan (2) c. (2) dan (3) d. (3) dan (4)

3 Semakin jauh letak suatu benda dari pusat bumi, pengaruh gaya gravitasi semakin ... a. Kecil b. Besar c. Kuat d. Stabil

4 Jika tidak ada gaya gravitasi, benda yang ada di bumi akan... a. Berdiri b. Stabil c. Diam d. Terlempar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

76

5 Perhatikan gambar di bawah ini!

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? a. Astronot tidak mempunyai berat b. Gaya gravitasi di bulan sangat kecil c. Astronot tidak memiliki beban d. Baju yang dipakai sangat ringan

3.3.5 Menga-nalisis pengaruh gaya magnet dan manfaat-nya dalam kehidu-pan sehari-hari

6 Magnet dapat menarik benda... a. Magnetis b. Nonmagnetis c. Kertas d. Kaca

7 Perhatikan beberapa benda di bawah ini! (1) Tisu (2) Paku (3) Klip kertas (4) Penghapus Benda yang dapat ditarik magnet adalah ... a. (1) dan (3) b. (2) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4)

8 Kompas adalah benda yang dapat berubah arah karena dipengaruhi gaya... a. Listrik b. Gravitasi c. Magnet d. Otot

9 Perhatikan gambar di bawah ini!

Gaya magnet membuat alat transportasi di atas menjadi... a. Pajangan b. Menarik c. Diam d. Bergerak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

77

3.3.6 Menga-nalisis pengaruh gaya gesek dan manfaat- nya dalam kehidu-pan sehari-hari

10 Dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan menimbulkan gaya ... a. Listrik b. Otot c. Gesek d. Magnet

11 Perhatikan gambar di bawah ini!

Permukaan ban dibuat seperti pada gambar, agar saat direm kendaraan tidak mudah ... a. Berhenti b. Bergerak c. Tergelincir d. Tergesek

12 Perhatikan beberapa benda di bawah ini! (1) Alas sepatu beralur (2) Rem pada sepeda (3) Oli pada motor (4) Aliran listrik lampu Benda yang memanfaatkan gaya gesek yaitu... a. (2) dan (4) b. (1) dan (3) c. (3) dan (4) d. (1) dan (2)

13 Gaya gesek pada rem digunakan untuk ... a. Menambah kekuatan kayuhan b. Mempercepat laju sepeda c. Memperlambat laju sepeda d. Menjatuhkan sepeda

14 Di bawah ini yang merupakan contoh manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir b. Menghentikan benda yang sedang bergerak c. Menahan benda agar tidak bergeser d. Mengikis permukaan benda

15 Perhatikan gambar di bawah ini!

Roda seperti pada gambar digunakan untuk ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

78

a. Mengurangi gaya gesek b. Menambah gaya gesek c. Memperkuat gaya gesek d. Menghilangkan gaya gesek

Rincian pemberian skor soal evaluasi siklus I dan siklus II untuk

mendapatkan nilai akhir tersaji pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Rincian Skor Evaluasi

Bentuk Soal Jumlah Soal Skor Total Tiap Soal

Jumlah Skor Perolehan

Pilihan Ganda 15 1 15

Nilai = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑎𝑎𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆

x 100

G. Teknik Pengujian Instrumen

Kualitas suatu alat ukur sangat diperlukan karena dapat membantu peneliti

memilih alat ukur yang terbaik (alat ukur yang valid dan reliabel) untuk

digunakan dalam penelitian (Leman, 2018: 2). Untuk menilai kualitas

instrumen dilakukan validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Validitas instrumen

Subali (2012: 107) mengemukakan bahwa suatu alat ukur dikatakan

sahih (valid) jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan

informasi empirik sesuai dengan apa yang diukur. Pada penelitian ini

menggunakan validitas konstruk, validitas isi, dan validitas empiris.

Menurut Uno dan Satria (2012: 152) validitas konstruk menunjuk sejauh

mana suatu instrumen mampu mengukur pengertian-pengertian yang

terkandung dalam materi yang akan diukur. Validitas konstruk dapat

dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli (expert judgment). Dalam

penelitian ini, peneliti meminta pendapat dari ahli mengenai instrumen

yang sudah disusun. Para ahli dapat memberikan keputusan dengan

kemungkinan instrumen sangat layak, layak, cukup layak, atau kurang

layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Selain validitas kontruk, peneliti juga menggunakan validitas isi.

Menurut Purwanto (dalam Latip, 2018: 117) validitas isi adalah instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

79

penilaian secara konten sesuai dengan kompetensi yang diajarkan baik itu

dari segi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang terkandung dalam

kompetensi dasar pembelajaran. Peneliti menggunakan validitas isi untuk

memvalidasi instrumen penelitian tes yaitu RPPTH. Selain itu juga untuk

memvalidasi instrumen non tes: wawancara, observasi, dan kuesioner.

Peneliti menghitung validitas isi menggunakan analisis korelasi bivariate.

Menurut Pidekso (2009: 228) analisis korelasi bivariate digunakan untuk

menghitung nilai hubungan antara dua variabel dengan menggunakan

metode Pearson (product moment correlation) dalam aplikasi SPSS 17.

Apabila hasil perhitungan r hitung ≥ r tabel maka instrumen dinyatakan

valid. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka instrumen dinyatakan tidak

valid. Dalam menentukan kriteria validasi instrumen, peneliti mengacu

pada pendapat Suwandi (2010: 128) yang dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Kriteria Kelayakan Instrumen

Nilai Keterangan 81 – 100 Sangat layak 61 – 80 Layak 41 – 60 Cukup layak 20 – 40 Kurang layak

Selain validitas konstruk dan isi, peneliti juga menggunakan validitas

empiris. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila

sudah diuji dari pengamalan (Arikunto, 2012: 81). Validitas empiris

dilakukan setelah melakukan validasi konstruk dan isi. Validitas empiris

diujikan kepada peserta didik kelas VB yang sudah pernah mempelajari

materi gaya.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran sebelum

digunakan dalam pelaksanaan penelitian melalui expert judgment.

Perangkat pembelajaran yang divalidasi meliputi: RPPTH pertemuan 1

sampai 4.

Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada dosen

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma, dosen PGSD

Universitas PGRI Yogyakarta, guru kelas IVB SD Negeri Kentungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

80

dan guru kelas IV SD Negeri Cibuk Lor. Hasil perhitungan validasi

perangkat pembelajaran tersaji pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi RPPTH

No Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan

1

RPP Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 1

Dosen Pendidikan Fisika USD 82,69

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38

Guru kelas IVB SD N Kentungan 80,76

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus I pertemuan 1 83,64 Sangat layak

2

RPP Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2

Dosen Pendidikan Fisika USD 86,53

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38

Guru kelas IVB SD N Kentungan 78,84

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus I pertemuan 2 84,12 Sangat layak

3

RPP Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 1

Dosen Pendidikan Fisika USD 80,76

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38

Guru kelas IVB SD N Kentungan 80,76

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus II pertemuan 1 83,16 Sangat layak

4

RPP Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 2

Dosen Pendidikan Fisika USD 76,92

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 92,30

Guru kelas IVB SD N Kentungan 78,84

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus II pertemuan 2 82,20 Sangat layak

Berdasarkan hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di

atas maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian

dinyatakan sangat layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

81

b. Validasi Soal Evaluasi

Validasi soal evaluasi peneliti lakukan dengan cara mengujikan di

SD Negeri Kentungan pada tanggal 14 Februari 2020. Adapun jumlah

responden sebanyak 26 peserta didik kelas VB SD Negeri Kentungan.

Peserta didik mengerjakan soal evaluasi siklus I dan siklus II dengan

waktu 2x35 menit. Langkah selanjutnya, peneliti menghitung validitas

menggunakan korelasi Pearson. Dalam penghitungan validasi soal

evaluasi siklus I dan siklus II peneliti menggunakan taraf signifikansi

5% dengan r tabel sebesar 0,388. Hasil pengujian pertama

menunjukkan bahwa soal evaluasi siklus I dari 25 soal pilihan ganda

terdapat 15 soal valid. Sementara itu, soal evaluasi siklus II dari 25

soal pilihan ganda terdapat 16 soal valid. Perbedaan jumlah soal valid

pada soal evaluasi siklus I dan siklus II, membuat peneliti tidak

menggunakan salah satu soal valid pada siklus II agar keduanya

berjumlah masing-masing 15 soal. Soal yang tidak valid tidak

digunakan dalam penelitian. Berikut tabel hasil validasi soal evaluasi

siklus I. Tabel 3.12 Hasil Validasi Empiris Soal Evaluasi Siklus I

No. Butir

Nilai Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel n = 26 Hasil Keputusan

1 .468* 0,388 Valid Dipakai 2 .544** 0,388 Valid Dipakai 3 .628** 0,388 Valid Dipakai 4 .389* 0,388 Valid Dipakai 5 -.043 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 6 .293 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 7 .544* 0,388 Valid Dipakai 8 .449* 0,388 Valid Dipakai 9 .227 0,388 Tidak valid Tidak dipakai

10 -.278 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 11 .463* 0,388 Valid Dipakai 12 .544** 0,388 Valid Dipakai 13 .234 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 14 -.162 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 15 .668** 0,388 Valid Dipakai 16 -.093 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 17 .300 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 18 .299 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 19 .427* 0,388 Valid Dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

82

No. Butir

Nilai Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel n = 26 Hasil Keputusan

20 .449* 0,388 Valid Dipakai 21 .526** 0,388 Valid Dipakai 22 .637** 0,388 Valid Dipakai 23 .668** 0,388 Valid Dipakai 24 -.081 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 25 .637** 0,388 Valid Dipakai

Berdasarkan tabel 3.12 hasil validasi soal evaluasi siklus I terdapat

15 soal valid dan 10 soal tidak valid. Peneliti menggunakan 15 soal

valid untuk digunakan sebagai instrumen tes, sedangkan 10 soal yang

tidak valid tidak digunakan. Berbeda dengan hasil validasi soal

evaluasi siklus I, hasil validasi soal evaluasi siklus II tersaji pada tabel

3.13. Tabel 3.13 Hasil Validasi Empiris Soal Evaluasi Siklus II

No. Butir

Nilai Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel n = 26 Hasil Keputusan

1 .549** 0,388 Valid Dipakai 2 .048 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 3 .436* 0,388 Valid Dipakai 4 -.035 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 5 .574** 0,388 Valid Dipakai 6 .475* 0,388 Valid Dipakai 7 .279 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 8 .559** 0,388 Valid Tidak dipakai 9 .422* 0,388 Valid Dipakai

10 -.144 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 11 .305 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 12 .315 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 13 .549** 0,388 Valid Dipakai 14 .549** 0,388 Valid Dipakai 15 .010 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 16 .446* 0,388 Valid Dipakai 17 .475* 0,388 Valid Dipakai 18 .659** 0,388 Valid Dipakai 19 .098 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 20 .539** 0,388 Valid Dipakai 21 .408* 0,388 Valid Dipakai 22 .549** 0,388 Valid Dipakai 23 .539** 0,388 Valid Dipakai 24 .297 0,388 Tidak valid Tidak dipakai 25 .659** 0,388 Valid Dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

83

Berdasarkan tabel 3.13 hasil validasi soal evaluasi siklus II terdapat

16 soal valid dan 9 soal tidak valid. Agar jumlah soal sama dengan

soal evaluasi siklus I, peneliti menggunakan 15 soal valid untuk

digunakan sebagai instrumen tes. Peneliti tidak menggunakan soal

valid nomor 8 (1 soal) dan 9 soal tidak valid lainnya.

c. Validasi Instrumen Wawancara, Observasi, dan Kuesioner

Validasi instrumen wawancara, observasi, dan kuesioner peneliti

lakukan dengan cara meminta bantuan kepada ahli yaitu dosen

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma, dosen PGSD

Universitas PGRI Yogyakarta, guru kelas IVB SD Negeri Kentungan,

dan guru kelas IV SD Negeri Cibuk Lor. Hasil perhitungan validasi

instrumen wawancara, observasi, dan kuesioner tersaji pada tabel 3.14: Tabel 3.14 Hasil Validasi Instrumen Wawancara, Observasi, dan Kuesioner

No Instrumen Validator Nilai Keterangan

1 Wawancara

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66

Guru kelas IVB SD N Kentungan

79,16

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen wawancara 81,20 Sangat layak

2 Observasi

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66

Guru kelas IVB SD N Kentungan 83,33

Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen observasi 82,24 Sangat layak

3 Kuesioner

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66

Guru kelas IVB SD N Kentungan 87,50

Guru kelas IV SDN Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen kuesioner 83,29 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

84

Berdasarkan hasil perhitungan validasi instrumen wawancara,

observasi, dan kuesioner di atas maka instrumen wawancara,

observasi, dan kuesioner dinyatakan sangat layak digunakan untuk

instrumen penelitian.

2. Reliabilitas instrumen

Subali (2012: 113) mengemukakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan

andal (reliable) apabila memberikan hasil yang sama pada berkali-kali

pengulangan pengukuran. Sejalan dengan Subali, Masidjo (1995: 209)

terlebih dahulu memaparkan bahwa suatu tes yang reliabel akan

menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai

pengukuran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cronbach’s Alpha

atau koefisien Alpha untuk mengetahui reliabilitas soal evaluasi siklus I

dan siklus II. Kualifikasi reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209) tersaji

pada tabel 3.15 berikut ini: Tabel 3.15 Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Hasil perhitungan reliabilitas soal pilihan ganda siklus I terdapat

pada tabel 3.16. Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Cronbach’s Alpha N Kualifikasi 0,836 15 Tinggi

Tabel 3.16 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I

adalah 0,836. Tingkat reliabilitas soal diketahui dengan membandingkan

hasil perhitungan cronbach’s Alpha dengan koefisien korelasi. Maka,

0,836 masuk dalam kualifikasi tinggi. Jadi soal evaluasi siklus I yang

peneliti gunakan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

85

mengetahui reliabilitas soal evaluasi siklus II, berikut hasil perhitungan

yang terdapat pada tabel 3.17. Tabel 3.17 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Cronbach’s Alpha N Kualifikasi 0,816 15 Tinggi

Tabel 3.17 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus II

adalah 0,816. Tingkat reliabilitas soal diketahui dengan membandingkan

hasil perhitungan cronbach’s Alpha dengan koefisien korelasi. Maka,

0,816 masuk dalam kualifikasi tinggi. Jadi soal evaluasi siklus II yang

peneliti gunakan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan pengelompokan data berdasarkan

peubah (variabel) dalam rangka menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan

penghitungan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data yang

peneliti gunakan dalam penelitian terdiri dari dua macam yaitu analisis

kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif deskriptif

digunakan untuk menguraikan tingkat kreativitas peserta didik ditinjau dari

hasil wawancara, observasi, dan kuesioner. Analisis kuantitatif digunakan

untuk menguraikan capaian hasil belajar peserta didik ditinjau dari hasil soal

evaluasi siklus I dan siklus II.

1. Perhitungan Peningkatan Kreativitas

Data mengenai kreativitas peserta didik diperoleh melalui nilai rata-

rata observasi dan kuesioner. Analisis kreativitas peserta didik dapat

dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus

I, dan kondisi akhir siklus II. Peningkatan kreativitas dapat dihitung

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi

1) Observer 1

Observer mengamati seluruh peserta didik sesuai dengan

pernyataan yang ada pada lembar observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

86

a) Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap peserta didik.

b) Menghitung jumlah skor keseluruhan seluruh peserta didik.

c) Menghitung skor perolehan keseluruhan peserta didik.

d) Menghitung nilai kreativitas dengan rumus:

2) Observer 2, 3, 4, dan 5

Masing-masing observer mengamati 6-7 peserta didik agar lebih

mudah.

a) Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap peserta didik

yang diamati dari masing-masing observer.

b) Menghitung jumlah skor keseluruhan seluruh peserta didik

yang diamati masing-masing observer.

c) Menghitung skor perolehan keseluruhan seluruh peserta didik

dari keempat observer.

d) Menghitung nilai kreativitas dengan rumus:

3) Keseluruhan observer

a) Mencari rata-rata nilai kreativitas dari semua observer.

b) Menentukan kualifikasi kreativitas.

b. Kuesioner

1) Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap peserta didik.

2) Menghitung jumlah skor keseluruhan seluruh peserta didik.

3) Menghitung skor perolehan keseluruhan peserta didik.

4) Menghitung nilai kreativitas dengan rumus:

5) Mencari rata-rata nilai kreativitas.

6) Mencari rata-rata nilai observasi kreativitas pertemuan 1 dan

pertemuan 2, dan kuesioner akhir siklus.

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑆𝑆𝑆𝑆𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑠𝑠𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐽𝐽𝑎𝑎𝑆𝑆𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

𝑥𝑥 100

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑆𝑆𝑆𝑆𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑠𝑠𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐽𝐽𝑎𝑎𝑆𝑆𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

𝑥𝑥 100

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑆𝑆𝑆𝑆𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑠𝑠𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐽𝐽𝑎𝑎𝑆𝑆𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

𝑥𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

87

7) Menentukan kualifikasi kreativitas.

8) Melakukan perbandingan hasil tingkat kreativitas peserta didik

pada tiap akhir siklus dengan kondisi awal.

Kualifikasi kreativitas peserta didik dapat diketahui dengan pendapat

Masidjo (1995: 157) dengan penyesuaian kriteria. Kualifikasi kreativitas

dapat dilihat pada tabel 3.18. Tabel 3.18 Kualifikasi Kreativitas

Rentang Nilai Nilai Huruf Kriteria 81 - 100 A Sangat kreatif 66 - 80 B Kreatif 56 - 65 C Cukup kreatif 46 - 55 D Kurang kreatif

Dibawah 46 E Tidak kreatif

2. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

Data mengenai hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil nilai

rata-rata soal evaluasi siklus I dan siklus II. Analisis hasil belajar peserta

didik dapat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, kondisi

akhir siklus I, dan kondisi akhir siklus II. Peningkatan hasil belajar peserta

didik dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah skor perolehan pada soal pilihan ganda dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Skor 1 untuk jawaban benar

2) Skor 0 untuk jawaban salah

b. Menghitung nilai hasil belajar setiap peserta didik dengan

menggunakan rumus:

c. Melihat ketuntasan nilai setiap peserta didik, jika nilai ≥ 68 maka

tuntas, jika nilai < 68 maka tidak tuntas.

d. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar peserta didik secara

keseluruhan dengan menggunakan rumus:

𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑠𝑠𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 ℎ𝑎𝑎𝑠𝑠𝑚𝑚𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑝𝑝𝑝𝑝𝑎𝑎𝑏𝑏𝑎𝑎𝑆𝑆 𝑠𝑠𝑝𝑝𝑝𝑝𝐽𝐽𝑆𝑆𝐽𝐽ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑆𝑆𝑝𝑝𝑎𝑎 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑚𝑚𝑆𝑆𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑝𝑝𝑆𝑆𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑆𝑆𝑝𝑝𝑎𝑎 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑚𝑚𝑆𝑆

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑆𝑆𝑆𝑆𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑠𝑠𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐽𝐽𝑎𝑎𝑆𝑆𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

𝑥𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

88

e. Menghitung persentase ketuntasan dengan menggunakan rumus:

f. Membandingkan tingkat hasil belajar peserta didik pada tiap akhir

siklus dengan kondisi awal untuk mengetahui adanya peningkatan

hasil belajar atau tidak.

I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan target hasil yang hendak dicapai dalam

melakukan penelitian. Kriteria keberhasilan dapat dinyatakan berhasil apabila

hasil penelitian melebihi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria

keberhasilan kreativitas dan hasil belajar peserta didik yang peneliti tentukan

bersama guru kelas dalam penelitian tersaji pada tabel 3.19 di bawah ini: Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik

Peubah Indikator Kondisi Awal

Target Akhir

Siklus I

Target Akhir

Siklus II

Kreativitas Nilai rata-rata

kreativitas peserta didik

46,19 60 75

Hasil Belajar

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik 65,38 70 75

Persentase jumlah peserta didik yang mencapai KKM

43,20% 50% 70%

Pada peubah kreativitas dilihat dari indikator nilai rata-rata kreativitas

peserta didik target akhir siklus I sebesar 60 dan siklus II sebesar 75. Peubah

hasil belajar dilihat dari indikator nilai rata-rata hasil peserta didik target akhir

siklus I sebesar 70 dan siklus II sebesar 75, sedangkan jika dilihat dari

indikator persentase jumlah peserta didik yang mencapai KKM target akhir

siklus I sebesar 50% dan siklus II sebesar 70%.

𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑆𝑆𝑝𝑝𝑎𝑎 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑚𝑚𝑆𝑆 𝑝𝑝𝐽𝐽𝑎𝑎𝑝𝑝𝑎𝑎𝑠𝑠𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑝𝑝𝑎𝑎ℎ 𝑆𝑆𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑝𝑝𝐽𝐽𝑆𝑆𝐽𝐽ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑆𝑆𝑝𝑝𝑎𝑎 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑚𝑚𝑆𝑆

𝑥𝑥 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian

a. Kondisi Awal

Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti melakukan dua

kali observasi di kelas IVB dan satu kali wawancara dengan guru kelas

IVB SD Negeri Kentungan. Observasi dilakukan untuk mengetahui

kondisi peserta didik saat mengikuti pembelajaran, meliputi proses

pembelajaran dan kreativitas peserta didik. Hasil observasi proses

pembelajaran, guru tidak menggunakan model pembelajaran inovatif.

Pembelajaran terpaku pada buku peserta didik dan buku guru. Guru

hanya ceramah sehingga peserta didik kurang tertarik dan menjadi

bosan. Peserta didik banyak yang bergurau dengan peserta didik lain

dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Peserta didik yang tidak

mau bertanya dan mengemukakan pendapat. Ketika ditanya oleh guru,

peserta didik hanya diam. Pembelajaran yang berpusat pada guru

membuat peserta didik kurang memiliki kreativitas.

Wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas IVB

memberikan penguatan pada observasi pembelajaran yang sudah

peneliti lakukan. Guru mengatakan bahwa peserta didik kurang

memiliki kreativitas. Peserta didik jarang mau bertanya. Guru

memperbolehkan peserta didik menggunakan cara yang lain tetapi

menggunakan batasan tertentu sesuai dengan perintah guru, tetapi

kebanyakan peserta didik tetap menggunakan cara yang diajarkan guru.

Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk mengemukakan

pendapat, tetapi peserta didik tidak mau berpendapat dan bertanya.

Selain itu peserta didik kesulitan menemukan solusi dari suatu masalah

dan sulit mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Khususnya pada pembelajaran IPA yang menggunakan percobaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

90

pemecahan masalah, dan kaitan kehidupan sehari-hari dari tahun ke

tahun peserta didik merasa kesulitan. Terbukti dengan hasil belajar

materi gaya kelas IVB tahun ajaran 2018/2019. Gaya merupakan materi

yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, namun kenyataannya

peserta didik mendapatkan nilai yang rendah. Rata-rata penilaian tengah

semester II IPA materi gaya tahun ajaran 2018/2019 dari 26 peserta

didik sebesar 65,38 di bawah KKM yaitu 68.

Hasil observasi pembelajaran dan wawancara dikuatkan kembali

dengan observasi kreativitas peserta didik yang peneliti lakukan.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kreativitas peserta

didik. Indikator kreativitas yang diamati meliputi (1) memiliki ide yang

unik, (2) mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, (3)

memiliki rasa keindahan, (4) memberi banyak gagasan terhadap suatu

masalah, dan (5) memiliki daya imajinasi. Berdasarkan hasil observasi

kreativitas 28 peserta didik kelas IVB mendapatkan nilai rata-rata 46,19

dengan kualifikasi kurang kreatif. Berdasarkan data yang didapat,

rendahnya kreativitas peserta didik berpengaruh terhadap rendahnya

hasil belajar peserta didik.

b. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar

Berdasarkan kondisi awal rendahnya kreativitas dan hasil belajar

peserta didik, peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi peserta didik

kelas IVB SD Negeri Kentungan. Model pembelajaran berbasis

masalah dianggap tepat karena model ini mengajak peserta didik untuk

memecahkan masalah dengan mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan menerapkan pengetahuan

yang mereka miliki untuk mengatasi masalah. Penerapan model

pembelajaran berbasis masalah dilakukan secara kelompok dan

individu. Peserta didik berkelompok saat melakukan percobaan dan

individu saat mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

91

Kegiatan pembelajaran yang dirancang menggunakan percobaan

tentu akan meningkatkan kreativitas peserta didik. Peserta didik dapat

mempraktikkan sendiri dengan bantuan guru sehingga pembelajaran

menjadi menyenangkan, efektif, dan tidak membosankan. Melalui 5

langkah dalam model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB di

SD Negeri Kentungan.

c. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada peserta didik

kelas IVB SD Negeri Kentungan. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Selasa, 18 Februari 2020 selama 2 jam pembelajaran dengan

alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Jumat, 21 Februari 2020 selama 3 jam pembelajaran dengan alokasi

waktu 3x35 menit.

1) Perencanaan Tindakan

Setelah memperoleh data dari hasil observasi dan wawancara,

dan sudah melakukan validasi instrumen penelitian kreativitas dan

hasil belajar, peneliti meminta izin kepada kepala SD N Kentungan

untuk melakukan penelitian. Peneliti juga menemui guru kelas IVB

untuk menentukan waktu penelitian. Perencanaan tindakan yang

dilakukan peneliti yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari RPPTH, LKPD, media, dan soal evaluasi. Media yang

peneliti gunakan yaitu KIT gaya dan beberapa gambar yang

berkaitan dengan materi. Soal evaluasi akan diberikan kepada 27

peserta didik kelas IVB pada akhir pertemuan kedua untuk

mengukur hasil belajar peserta didik. Selain mengerjakan soal

evaluasi pada akhir pertemuan kedua, peserta didik juga akan

mengisi kuesioner kreativitas. Peneliti juga menyiapkan instrumen

non tes berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengukur

kreativitas peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

92

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Pertemuan 1

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,

18 Februari 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada

pertemuan pertama peserta didik belajar tentang pengaruh gaya,

gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selama

melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas IVB

dan 4 teman sebagai observer yang bertugas untuk mengamati

kreativitas peserta didik dan mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran.

Kegiatan pembuka sampai penutup peneliti laksanakan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis

masalah. Kegiatan pembuka diawali dengan salam pembuka,

kemudian peserta didik menyanyikan lagu “Naik Delman”.

Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang lagu

yang sudah dinyanyikan dengan materi yang akan dipelajari.

Memasuki langkah pertama model pembelajaran berbasis

masalah yakni mengorientasikan peserta didik pada masalah,

peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang mengapa

delman dapat bergerak. Peserta didik memperhatikan tujuan

pembelajaran, materi, dan kegiatan yang akan dilakukan yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan inti, pada langkah kedua model pembelajaran

berbasis masalah yakni mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar delman. Peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut.

Selanjutnya pada langkah ketiga yakni memandu menyelidiki

secara mandiri atau kelompok, peserta didik membaca

panduan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. Peserta

didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang

akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. Peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

93

dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4

peserta didik untuk melakukan kegiatan percobaan. Peserta

didik menanyakan hal yang belum dipahami. Peserta didik

melakukan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. Pada

langkah keempat yakni mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, peserta didik mengerjakan soal yang ada pada

panduan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot” secara

mandiri. Peserta didik membuat peta pikiran tentang gaya otot

dan manfaatnya kehidupan sehari-hari. Setelah selesai, peserta

didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan penutup, langkah kelima model

pembelajaran berbasis masalah yakni menganalisis dan

mengevaluasi hasil pemecahan masalah, peserta didik

bersama guru menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai

kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut.

Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang

telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi tentang

pembelajaran yang sudah dilakukan. Pembelajaran diakhiri

dengan doa.

b) Pertemuan 2

Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 21

Februari 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada

pertemuan kedua peserta didik belajar tentang gaya listrik dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selama melaksanakan

penelitian, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas IVB dan 4 teman

sebagai observer yang bertugas untuk mengamati kreativitas

peserta didik dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembuka sampai penutup peneliti laksanakan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

94

masalah. Kegiatan pembuka diawali dengan salam pembuka,

doa, dan absensi. Peserta didik melakukan kegiatan literasi

dengan membaca teks “Sejarah Penemuan Listrik”. Peserta

didik menyanyikan lagu “Gaya Listrik”. Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang lagu yang sudah dinyanyikan

dengan materi yang akan dipelajari. Memasuki langkah pertama

model pembelajaran berbasis masalah yakni mengorientasikan

peserta didik pada masalah, peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab tentang penggaris yang digosokkan ke rambut dapat

menarik potongan kertas. Peserta didik memperhatikan tujuan

pembelajaran, materi, dan kegiatan yang akan dilakukan yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan inti, pada langkah kedua model pembelajaran

berbasis masalah yakni mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati demonstrasi sisir plastik yang

digosokkan ke rambut dapat menarik potongan kertas yang

dilakukan guru. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab

tentang demonstrasi tersebut. Selanjutnya pada langkah ketiga

yakni memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok,

peserta didik membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya

Listrik”. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang

percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan

mandiri. Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik untuk melakukan

kegiatan percobaan. Peserta didik menanyakan hal yang belum

dipahami. Peserta didik melakukan percobaan “Pengaruh Gaya

Listrik”. Pada langkah keempat yakni mengembangkan dan

menyajikan hasil karya, peserta didik mengerjakan soal yang

ada pada panduan percobaan “Pengaruh Gaya Listrik” secara

mandiri. Peserta didik membuat laporan sederhana tentang

pengaruh gaya listrik. Setelah selesai, peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

95

memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan

guru.

Pada kegiatan penutup, langkah kelima model

pembelajaran berbasis masalah yakni menganalisis dan

mengevaluasi hasil pemecahan masalah, peserta didik

bersama guru menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai

kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut.

Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang

telah dipelajari. Peserta didik menulis refleksi tentang

pembelajaran yang sudah dilakukan. Peserta didik mengerjakan

soal evaluasi siklus I. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi

siklus I, peserta didik mengisi kuesioner kreativitas. Peserta

didik dipersilahkan untuk istirahat.

3) Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas

peserta didik. Pengamatan dilakukan oleh 1 guru dan 4 teman yang

bertugas mengamati kreativitas peserta didik berdasarkan indikator

yang sudah peneliti tentukan. Adapun indikator kreativitas meliputi:

(a) memiliki ide yang unik, (b) mencoba cara baru untuk

menyelesaikan masalah, (c) memiliki rasa keindahan, (d) memberi

banyak gagasan terhadap suatu masalah, dan (e) memiliki daya

imajinasi. Data dari 5 observer diperoleh nilai rata-rata pertemuan 1

yaitu 62,95 dengan kualifikasi cukup kreatif dan nilai rata-rata

pertemuan 2 yaitu 68,51 dengan kualifikasi kreatif. Selain data

observasi, pada akhir siklus I peserta didik mengisi kuesioner

kreativitas dan diperoleh nilai rara-rata 79,75. Berdasarkan data

tersebut diperoleh rata-rata keseluruhan kreativitas peserta didik

pada siklus I yaitu 70,40 dengan kualifikasi kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

96

4) Refleksi

Refleksi dilakukan pada proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan dalam siklus I mengenai pengaruh gaya, gaya otot dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta gaya listrik dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil yang diperoleh pada

siklus I dijadikan perbaikan untuk siklus II. Selama pelaksanaan

siklus I terdapat kekurangan seperti peserta didik yang kurang

paham saat melakukan percobaan dan kesulitan menyimpulkan hasil

percobaan yang sudah dilakukan. Berdasarkan kekurangan tersebut,

peneliti merencanakan perbaikan untuk siklus II yaitu peneliti

sebagai guru akan menuntun setiap langkah saat peserta didik

melakukan percobaan. Namun, secara keseluruhan pembelajaran

berjalan dengan baik. Peserta didik antusias mengikuti

pembelajaran khususnya saat percobaan pengaruh gaya, gaya otot,

dan gaya listrik menggunakan KIT gaya. Pembelajaran kondusif,

peserta didik mampu belajar sesuai dengan arahan guru. Selain itu,

peserta didik juga menjadi aktif.

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I yaitu

71,34. Hasil tersebut sudah memenuhi target yang peneliti buat

yaitu 70. Diperoleh persentase ketuntasan sebesar 59,25% atau

peserta didik yang tuntas sebanyak 16 dari 27 peserta didik.

Dibandingkan dengan kondisi awal, peserta didik mendapatkan nilai

rata-rata hasil belajar 65,38 dengan persentase ketuntasan 43,20%.

Berdasarkan data kondisi awal dan siklus I hasil belajar peserta

didik kelas IVB materi gaya mengalami peningkatan.

Selain hasil belajar, kreativitas peserta didik juga mengalami

peningkatan. Kondisi awal nilai rata-rata kreativitas peserta didik

46,19 dengan kualifikasi kurang kreatif. Pada siklus I nilai rata-rata

kreativitas peserta didik 70,40 dengan kualifikasi kreatif. Nilai rata-

rata kreativitas peserta didik pada siklus I sudah melebihi target

yang dibuat peneliti yaitu 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

97

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa

peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB

materi gaya melalui model pembelajaran berbasis masalah di SD

Negeri Kentungan sudah mengalami peningkatan dan sudah

melebihi target yang telah dibuat peneliti. Namun, peneliti tetap

melanjutkan penelitian ke siklus II untuk memantapkan kreativitas

dan hasil belajar peserta didik dan mencapai target akhir yang sudah

peneliti tentukan.

d. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada peserta didik

kelas IVB SD Negeri Kentungan. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Selasa, 25 Februari 2020 selama 2 jam pembelajaran dengan

alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Jumat, 28 Februari 2020 selama 3 jam pembelajaran dengan alokasi

waktu 3x35 menit.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti yaitu

menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPTH,

LKPD, media, dan soal evaluasi. Media yang peneliti gunakan yaitu

KIT gaya dan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi. Soal

evaluasi akan diberikan kepada 27 peserta didik kelas IVB pada

akhir pertemuan kedua untuk mengukur hasil belajar peserta didik.

Selain mengerjakan soal evaluasi pada akhir pertemuan kedua,

peserta didik juga akan mengisi kuesioner kreativitas. Peneliti juga

menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi yang

digunakan untuk mengukur kreativitas peserta didik.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Pertemuan 1

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,

25 Februari 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

98

pertemuan pertama peserta didik belajar tentang gaya gravitasi

dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta gaya magnet

dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selama

melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas IVB

dan 4 teman sebagai observer yang bertugas untuk mengamati

kreativitas peserta didik dan mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran.

Kegiatan pembuka sampai penutup peneliti laksanakan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis

masalah. Kegiatan pembuka diawali dengan salam pembuka,

kemudian peserta didik menyanyikan lagu “Gaya Gravitasi dan

Magnet”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang

lagu yang sudah dinyanyikan dengan materi yang akan

dipelajari. Memasuki langkah pertama model pembelajaran

berbasis masalah yakni mengorientasikan peserta didik pada

masalah, peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang

mengapa semua benda yang dilempar selalu jatuh ke bawah.

Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran, materi, dan

kegiatan yang akan dilakukan yang disampaikan guru.

Pada kegiatan inti, pada langkah kedua model pembelajaran

berbasis masalah yakni mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar astronot. Peserta didik

dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut.

Setelah mengamati gambar astronot, peserta didik mengamati

gambar kereta api maglev. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab tentang gambar tersebut. Selanjutnya pada langkah

ketiga yakni memandu menyelidiki secara mandiri atau

kelompok, peserta didik membaca panduan percobaan “Gaya

Gravitasi dan Gaya Magnet”. Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru tentang percobaan yang akan dikerjakan secara

berkelompok dan mandiri. Peserta didik dibagi menjadi 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

99

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik untuk

melakukan kegiatan percobaan. Peserta didik menanyakan hal

yang belum dipahami. Peserta didik melakukan percobaan

“Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet”. Pada langkah keempat

yakni mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta

didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan

“Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet” secara mandiri. Peserta

didik membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya

magnet dalam kehidupan sehari-hari. Setelah selesai, peserta

didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan akhir, langkah kelima model pembelajaran

berbasis masalah yakni menganalisis dan mengevaluasi hasil

pemecahan masalah, peserta didik bersama guru

menyimpulkan tentang materi yang dipelajari. Peserta didik

melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang

dihadapi dalam memahami materi tersebut. Peserta didik

mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah

dipelajari. Peserta didik menulis refleksi tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan. Pembelajaran diakhiri dengan doa.

b) Pertemuan 2

Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat,

28 Februari 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada

pertemuan kedua peserta didik belajar tentang gaya gesek dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selama melaksanakan

penelitian, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas IVB dan 4 teman

sebagai observer yang bertugas untuk mengamati kreativitas

peserta didik dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembuka sampai penutup peneliti laksanakan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis

masalah. Kegiatan pembuka diawali dengan salam pembuka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

100

doa, dan absensi. Peserta didik melakukan kegiatan literasi

dengan membaca teks “Sepatu untuk Bayu”. Peserta didik

menyanyikan lagu “Gaya Gesek”. Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang lagu yang sudah dinyanyikan

dengan materi yang akan dipelajari. Memasuki langkah pertama

model pembelajaran berbasis masalah yakni mengorientasikan

peserta didik pada masalah, peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab tentang mengapa menginjak kulit pisang dapat

membuat terpeleset. Peserta didik memperhatikan tujuan

pembelajaran, materi, dan kegiatan yang akan dilakukan yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan inti, pada langkah kedua model pembelajaran

berbasis masalah yakni mengorganisasikan peserta didik agar

belajar, peserta didik mengamati gambar sepatu sepak bola.

Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar

tersebut. Selanjutnya pada langkah ketiga yakni memandu

menyelidiki secara mandiri atau kelompok, peserta didik

membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. Peserta

didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang

akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. Peserta didik

dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4

peserta didik untuk melakukan kegiatan percobaan. Peserta

didik menanyakan hal yang belum dipahami. Peserta didik

melakukan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. Pada langkah

keempat yakni mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

peserta didik mengerjakan soal yang ada pada panduan

percobaan “Pengaruh Gaya Gesek” secara mandiri. Peserta didik

membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek.

Setelah selesai, peserta didik memperhatikan penegasan dan

penjelasan yang disampaikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

101

Pada kegiatan akhir, langkah kelima model pembelajaran

berbasis masalah yakni menganalisis dan mengevaluasi hasil

pemecahan masalah, peserta didik bersama guru

menyimpulkan tentang materi yang dipelajari. Peserta didik

melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang

dihadapi dalam memahami materi tersebut. Peserta didik

mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah

dipelajari. Peserta didik menulis refleksi tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

siklus II. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi siklus I,

peserta didik mengisi kuesioner kreativitas. Peserta didik

dipersilahkan untuk istirahat.

3) Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas

peserta didik. Pengamatan dilakukan oleh 1 guru dan 4 teman yang

bertugas mengamati kreativitas peserta didik berdasarkan indikator

yang sudah peneliti tentukan. Adapun indikator kreativitas meliputi:

(a) memiliki ide yang unik, (b) mencoba cara baru untuk

menyelesaikan masalah, (c) memiliki rasa keindahan, (d) memberi

banyak gagasan terhadap suatu masalah, dan (e) memiliki daya

imajinasi. Data dari 5 observer diperoleh nilai rata-rata pertemuan 1

yaitu 76,53 dengan kualifikasi kreatif dan nilai rata-rata pertemuan

2 yaitu 82,34 dengan kualifikasi sangat kreatif. Selain data

observasi, pada akhir siklus II peserta didik mengisi kuesioner

kreativitas dan diperoleh nilai rara-rata 80,98. Berdasarkan data

tersebut diperoleh rata-rata keseluruhan kreativitas peserta didik

pada siklus II yaitu 79,95 dengan kualifikasi kreatif.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan pada proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan dalam siklus II mengenai gaya gravitasi dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, gaya magnet dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

102

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta gaya gesek dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan refleksi pada

siklus I tentang kesulitan peserta didik yang kurang paham saat

melakukan percobaan, pada siklus II ini peneliti sebagai guru

mengubah cara peserta didik dalam melakukan percobaan dengan

menuntun setiap langkah satu persatu. Ternyata setelah diterapkan

demikian, pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik daripada

siklus I. Peserta didik antusias mengikuti pembelajaran khususnya

saat percobaan gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya gesek

menggunakan KIT gaya. Pembelajaran sangat kondusif, peserta

didik mampu belajar sesuai dengan arahan guru. Selain itu, peserta

didik juga aktif.

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus II yaitu

80,49. Hasil tersebut sudah memenuhi target yang peneliti buat

yaitu 75. Diperoleh persentase ketuntasan sebesar 77,77% atau

peserta didik yang tuntas sebanyak 21 dari 27 peserta didik.

Dibandingkan dengan siklus I, peserta didik mendapatkan nilai rata-

rata hasil belajar 71,34 dengan persentase ketuntasan 59,25%.

Berdasarkan data siklus I dan siklus II hasil belajar peserta didik

kelas IVB materi gaya mengalami peningkatan.

Selain hasil belajar, kreativitas peserta didik juga mengalami

peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata kreativitas peserta didik

70,40 dengan kualifikasi kreatif. Pada siklus II nilai rata-rata

kreativitas peserta didik 79,95 dengan kualifikasi kreatif. Nilai rata-

rata kreativitas peserta didik pada siklus II sudah melebihi target

yang dibuat peneliti yaitu 75.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa

peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB

materi gaya melalui model pembelajaran berbasis masalah di SD

Negeri Kentungan sudah mengalami peningkatan dan sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

103

melebihi target yang telah dibuat peneliti. Peneliti memutuskan

untuk mengakhiri penelitian pada siklus II.

2. Analisis Data Hasil Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan berlangsung selama 4 kali pertemuan

di kelas IVB SD Negeri Kentungan pada semester II tahun ajaran

2019/2020. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti melakukan analisis

terhadap data kreativitas dan hasil belajar peserta didik.

a. Kreativitas

Data kreativitas peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi pada

setiap akhir pertemuan dan hasil kuesioner pada setiap akhir siklus.

Setiap siklus dibagi menjadi dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada

hari Selasa, 18 Februari 2020 dan hari Jumat, 21 Februari 2020.

Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2020

dan hari Jumat, 28 Februari 2020. Kreativitas peserta didik dilihat pada

saat pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah. Data kreativitas peserta didik pada siklus I pertemuan

1 dan 2 tersaji pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Kreativitas Peserta Didik Siklus I

No

Nama Peserta Didik

Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 Kue

1 AFA 11 10 - - - 11 12 - - - 11 2 AA 11 10 - - - 11 11 - - - 12 3 APR 11 9 - - - 11 11 - - - 11 4 ADK 11 10 - - - 11 11 - - - 10 5 AJNR 7 9 - - - 9 11 - - - 15 6 BRA 11 9 - - - 11 11 - - - 15 7 DADP 7 10 - - - 9 12 - - - 8 8 DAS 7 - 10 - - 9 - 10 - - 11 9 DYA 7 - 9 - - 9 - 9 - - 14

10 FAR 7 - 9 - - 9 - 9 - - 7 11 FMY 12 - 9 - - 13 - 10 - - 14 12 FFA 7 - 9 - - 9 - 10 - - 8 13 HK 11 - 9 - - 11 - 10 - - 14 14 IKAK 11 - 9 - - 11 - 13 - - 15 15 MR 7 - - 8 - 9 - - 9 - 10 16 MRIP 12 - - 9 - 13 - - 9 - 10 17 MZ 11 - - 10 - 11 - - 9 - 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

104

No

Nama Peserta Didik

Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 Kue

18 NS 11 - - 9 - 12 - - 8 - 15 19 NKA 7 - - 9 - 9 - - 10 - 11 20 NBPJ 11 - - 10 - 11 - - 9 - 14 21 NA 11 - - 10 - 11 - - 11 - 12 22 RAW 7 - - - 10 9 - - - 12 12 23 RPR 7 - - - 10 9 - - - 11 14 24 SAS 11 - - - 9 11 - - - 13 14 25 WSH 7 - - - 10 9 - - - 13 10 26 WFT 9 - - - 10 11 - - - 11 12 27 YMR 10 - - - 10 9 - - - 12 12

Jumlah 253 67 63 68 59 278 79 61 65 72 323 Skor Perolehan 253 257 278 277 323

Nilai 62,46 63,45 68,64 68,39 79,75

Rata-rata 62,95 68,51 79,75 Cukup kreatif Kreatif Rata-rata

Keseluruhan Siklus I

70,40

Kreatif

Keterangan :

O1 : Observer 1 (guru) O4 : Observer 4 - : Tidak diamati

O2 : Observer 2 O5 : Observer 5

O3 : Observer 3 Kue : Kuesioner

Tabel 4.1 menyajikan data kreativitas peserta didik pada siklus I

pertemuan 1 dan 2. Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil akhir rata-

rata keseluruhan siklus I sebesar 70,40 dengan kualifikasi kreatif.

Sedangkan untuk data kreativitas peserta didik pada siklus II pertemuan

1 dan 2 tersaji pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Kreativitas Peserta Didik Siklus II

No

Nama Peserta Didik

Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 Kue

1 AFA 13 10 - - - 13 12 - - - 13 2 AA 12 11 - - - 13 11 - - - 12 3 APR 11 11 - - - 13 12 - - - 12 4 ADK 14 11 - - - 14 13 - - - 10 5 AJNR 14 12 - - - 11 12 - - - 15 6 BRA 11 11 - - - 13 15 - - - 14 7 DADP 13 11 - - - 11 13 - - - 6 8 DAS 10 - 12 - - 11 - 10 - - 13 9 DYA 10 - 10 - - 11 - 9 - - 14

10 FAR 10 - 11 - - 11 - 11 - - 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

105

No

Nama Peserta Didik

Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 Kue

11 FMY 14 - 11 - - 15 - 14 - - 15 12 FFA 10 - 11 - - 11 - 12 - - 8 13 HK 13 - 12 - - 13 - 11 - - 15 14 IKAK 11 - 11 - - 13 - 13 - - 12 15 MR 10 - - 9 - 11 - - 11 - 10 16 MRIP 14 - - 9 - 15 - - 13 - 13 17 MZ 11 - - 10 - 13 - - 12 - 11 18 NS 14 - - 11 - 14 - - 12 - 15 19 NKA 10 - - 10 - 11 - - 12 - 13 20 NBPJ 11 - - 10 - 13 - - 13 - 11 21 NA 12 - - 10 - 13 - - 9 - 13 22 RAW 10 - - - 14 11 - - - 14 9 23 RPR 10 - - - 14 11 - - - 13 13 24 SAS 12 - - - 14 13 - - - 14 15 25 WSH 10 - - - 14 11 - - - 13 10 26 WFT 10 - - - 14 14 - - - 14 14 27 YMR 12 - - - 14 13 - - - 13 14

Jumlah 312 77 78 69 84 336 88 80 82 81 328 Skor Perolehan 312 308 336 331 328

Nilai 77,03 76,04 82,96 81,72 80,98

Rata-rata 76,53 82,34 80,98 Kreatif Sangat kreatif Rata-rata

Keseluruhan Siklus II

79,95

Kreatif

Keterangan :

O1 : Observer 1 (guru) O4 : Observer 4 - : Tidak diamati

O2 : Observer 2 O5 : Observer 5

O3 : Observer 3 Kue : Kuesioner

Tabel 4.2 menyajikan data kreativitas peserta didik pada siklus II

pertemuan 1 dan 2. Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil akhir rata-

rata keseluruhan siklus II sebesar 79,95 dengan kualifikasi kreatif.

Setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah pada

siklus I pertemuan 1 peserta didik memperoleh nilai rata-rata observasi

62,95 dengan kualifikasi cukup kreatif dan pada pertemuan 2

mengalami peningkatan nilai rata-rata observasi menjadi 68,51 dengan

kualifikasi kreatif. Selain observasi, dari kuesioner diperoleh nilai rata-

rata 79,75. Sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan siklus I sebesar

70,40 dengan kualifikasi kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

106

Pada siklus II pertemuan 1 peserta didik memperoleh nilai rata-rata

observasi 76,53 dengan kualifikasi kreatif dan pada pertemuan 2

mengalami peningkatan nilai rata-rata observasi menjadi 82,34 dengan

kualifikasi sangat kreatif. Selain observasi, dari kuesioner diperoleh

nilai rata-rata 79,75. Sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan siklus II

sebesar 79,95 dengan kualifikasi kreatif. Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2

dan analisis data menunjukkan terjadi peningkatan kreativitas peserta

didik pada siklus I dan II. Peningkatan kreativitas peserta didik dapat

dilihat pada grafik 4.1 di bawah ini: Grafik 4.1 Peningkatan Kreativitas

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat dilihat peningkatan kreativitas

peserta didik pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Kondisi awal

menunjukkan angka 46,19. Siklus I target menunjukkan angka 60 dan

hasil menunjukkan angka 70,40. Siklus II target menunjukkan angka 75

dan hasil menunjukkan angka 79,95. Dari grafik tersebut dapat dilihat

bahwa kreativitas peserta didik mengalami peningkatan.

b. Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Hasil Belajar Peserta Didik

No Nama

Peserta Didik Siklus I Siklus II

Nilai Kentuntasan Nilai Ketuntasan 1 AFA 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 2 AA 80 Tuntas 86,66 Tuntas

0

20

40

60

80

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Peningkatan Kreativitas

TargetHasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

107

No Nama

Peserta Didik Siklus I Siklus II

Nilai Kentuntasan Nilai Ketuntasan 3 APR 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 4 ADK 73,33 Tuntas 80 Tuntas 5 AJNR 93,33 Tuntas 93,33 Tuntas 6 BRA 86,33 Tuntas 93,33 Tuntas 7 DADP 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 8 DAS 60 Tidak tuntas 80 Tuntas 9 DYA 80 Tuntas 73,33 Tuntas 10 FAR 53,33 Tidak tuntas 53,33 Tidak tuntas 11 FMY 80 Tuntas 80 Tuntas 12 FFA 66,66 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 13 HK 60 Tidak tuntas 86,66 Tuntas 14 IKAK 66,66 Tidak tuntas 100 Tuntas 15 MR 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 16 MRIP 80 Tuntas 86,66 Tuntas 17 MZ 66,66 Tidak tuntas 80 Tuntas 18 NS 73,33 Tuntas 80 Tuntas 19 NKA 73,33 Tuntas 80 Tuntas 20 NBPJ 53,33 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 21 NA 73,33 Tuntas 80 Tuntas 22 RAW 66,66 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 23 RPR 73,33 Tuntas 80 Tuntas 24 SAS 60 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 25 WSH 73,33 Tuntas 80 Tuntas 26 WFT 66,66 Tidak tuntas 86,66 Tuntas 27 YMR 66,66 Tidak tuntas 86,66 Tuntas

Jumlah 1.926,25 2.173,24 Rata-rata 71,34 80,49 Persentase Ketuntasan 59,25% 77,77%

Tabel 4.3 menunjukkan hasil belajar peserta didik kelas IVB SD

Negeri Kentungan materi gaya mengalami peningkatan. Peningkatan

dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I dan II. Peningkatan nilai rata-

rata siklus I dan II sebesar 9,15. Peserta didik yang mendapatkan nilai

tuntas mencapai KKM 68 pada siklus I sebanyak 16 peserta didik

dengan persentase ketuntasan 59,25%. Sedangkan pada siklus II

sebanyak 21 peserta didik dengan persentase ketuntasan 77,77%.

Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada grafik 4.2 di

bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

108

Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Belajar

Berdasarkan grafik 4.2 di atas, dapat dilihat peningkatan hasil

belajar peserta didik pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Kondisi

awal menunjukkan angka 65,38. Siklus I target menunjukkan angka 70

dan hasil menunjukkan angka 71,34. Siklus II target menunjukkan

angka 75 dan hasil menunjukkan angka 80,49. Dari grafik tersebut

dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.

Rangkuman capaian kreativitas dan hasil belajar peserta didik siklus I

dan siklus II tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Rangkuman Capaian Kreativitas dan Hasil Belajar

Peserta Didik Siklus I dan Siklus II

Peubah Indikator Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Target Hasil Target Hasil

Kreativitas

Nilai rata-rata

kreativitas peserta didik

46,19 60 70,40 75 79,95

Hasil Belajar

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

65,38 70 71,34 75 80,49

Persentase jumlah peserta

didik yang mencapai

KKM

43,20% 50% 59,25% 70% 77,77%

0

20

40

60

80

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Peningkatan Hasil Belajar

TargetHasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

109

Hasil analisis data ketuntasan kreativitas peserta didik pada siklus I

mencapai 70,40 dan siklus II mencapai 79,95. Hasil analisis data

ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I mencapai 59,25% dan

siklus II mencapai 77,77%. Peningkatan hasil belajar peserta didik dari

nilai rata-rata 71,34 menjadi 80,49. Jadi dapat dikatakan bahwa terjadi

peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB SD

Negeri Kentungan.

B. Pembahasan

Peneliti melakukan penelitian dengan jenis penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 18 Februari 2020 sampai 28

Februari 2020. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus yang

terdiri dari siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan

meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Tujuan dari penelitian yaitu untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar

peserta didik kelas IVB materi gaya melalui model pembelajaran berbasis

masalah di SD Negeri Kentungan. Pemilihan materi berdasarkan hasil

wawancara dengan guru kelas IVB. Guru kelas IVB mengatakan bahwa

materi gaya merupakan salah satu materi yang mendapatkan nilai rendah dan

nilai rata-rata di bawah KKM dibandingkan dengan materi IPA lainnya.

1. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran berbasis masalah. Menurut Ward (dalam Nuryati,

2018: 7) pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat

mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan

sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Model

pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima langkah, yaitu: (a)

mengorientasikan peserta didik pada masalah, (b) mengorganisasikan

peserta didik agar belajar, (c) memandu menyelidiki secara mandiri atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

110

kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (e)

menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Kelima

langkah-langkah tersebut peneliti jelaskan, sebagai berikut:

a. Mengorientasikan Peserta Didik pada Masalah

Mengorientasikan peserta didik pada masalah diperlukan untuk

guru menginformasikan tujuan pembelajaran, menciptakan lingkungan

kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide yang terbuka,

mengarahkan kepada pertanyaan atau masalah, dan mendorong peserta

didik mengekspresikan ide-ide secara terbuka (Putra, 2013: 78).

Mengorientasikan peserta didik pada masalah dilakukan saat kegiatan

pembuka sesuai dengan materi yang dibahas setiap pertemuan. Pada

siklus I pertemuan 1 peserta didik dan guru melakukan tanya jawab

tentang penyebab delman dapat bergerak, sedangkan pertemuan 2

peserta didik dan guru melakukan tanya jawab mengenai benda di kelas

yang dapat menyala ketika mendapat aliran listrik. Pada siklus II

pertemuan 1 peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang

penyebab semua benda yang dilempar selalu jatuh ke bawah, sedangkan

pertemuan 2 peserta didik dan guru melakukan tanya jawab mengenai

anjuran agar tidak membuang kulit pisang sembarangan dan penyebab

menginjak kulit pisang dapat membuat terpeleset.

b. Mengorganisasikan Peserta Didik agar Belajar

Mengorganisasikan peserta didik agar belajar diperlukan untuk

guru membantu peserta didik dalam menemukan konsep-konsep

berdasarkan masalah, mendorong keterbukaan, proses-proses

demokrasi, dan cara belajar peserta didik aktif, menguji pemahaman

peserta didik atas konsep yang ditemukan (Putra, 2013: 79).

Mengorganisasikan peserta didik agar belajar dilakukan saat kegiatan

inti. Pada siklus I pertemuan 1 peserta didik melakukan pengamatan

gambar delman. Setelah mengamati gambar delman peserta didik dan

guru melakukan tanya jawab tentang apa saja yang ada pada gambar,

tugas kusir dan kuda, dan peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

111

apa yang dimaksud dengan gaya. Sedangkan pada pertemuan 2, peserta

didik mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Guru

melakukan demonstrasi menggunakan sisir plastik yang dgosokkan ke

rambut lalu didekatkan dengan potongan kertas. Setelah mengamati

demonstrasi guru, peserta didik dan guru melakukan tanya jawab

tentang hal yang terjadi ketika sisir didekatkan ke rambut dan hal yang

terjadi ketika sisir didekatkan ke potongan kertas.

Pada siklus II pertemuan 1 peserta didik mengamati gambar

astronot. Setelah mengamati gambar, peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab tentang penyebab astronot dapat melayang-layang ketika

berada di bulan, serta pertanyaan apakah di bulan tidak ada gaya

gravitasi dan apakah astronot juga akan melayang-layang ketika di

bumi. Sedangkan pada pertemuan 2, peserta didik mengamati gambar

sepatu sepak bola. Setelah mengamati gambar, peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang alasan alas sepatu sepak bola

berstruktur seperti paku-paku.

c. Memandu Menyelidiki Secara Mandiri atau Kelompok

Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok diperlukan

untuk guru memberi kemudahan pengerjaan peserta didik dalam

mengerjakan atau menyelesaikan masalah, mendorong kerja sama dan

penyelesaian tugas-tugas, mendorong dialog dan diskusi dengan teman,

membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-

tugas belajar yang berkaitan dengan masalah, membantu peserta didik

merumuskan hipotesis, dan membantu peserta didik dalam memberikan

solusi (Putra, 2013: 80). Pada langkah ini peserta didik dibagi menjadi 7

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Siklus I

pertemuan 1 peserta didik melakukan percobaan tentang pengaruh gaya

dan gaya otot, sedangkan pertemuan 2 peserta didik melakukan

percobaan tentang pengaruh gaya listik. Siklus II pertemuan 1 peserta

didik melakukan percobaan tentang gaya gravitasi dan gaya magnet,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

112

sedangkan pertemuan 2 peserta didik melakukan percobaan tentang

pengaruh gaya gesek.

d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya diperlukan untuk

membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya (Ibrahim, Nur, dan Ismail dalam Rusman, 2014: 243).

Pada langkah ini peserta didik mengerjakan LKPD yang ada pada

panduan setiap percobaan secara mandiri. Siklus I pertemuan 1 peserta

didik membuat peta pikiran tentang gaya otot dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari, sedangkan pertemuan 2 peserta didik membuat

laporan sederhana tentang pengaruh gaya listrik. Siklus II pertemuan 1

peserta didik membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya

magnet dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pertemuan 2 peserta

didik membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek.

e. Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan Masalah

Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

diperlukan untuk Guru membantu peserta didik mengkaji ulang hasil

pemecahan masalah, memotivasi peserta didik agar terlibat dalam

pemecahan masalah, dan mengevaluasi materi (Putra, 2013: 81). Pada

langkah ini, setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II, peserta didik

bersama guru menyimpulkan tentang hasil percobaan dan pemecahan

masalah, serta menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Guru

memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya jika mengalami

kesulitan atau belum paham terhadap materi. Selain itu peserta didik

mendapatkan penguatan dari guru terkait materi yang sudah dipelajari.

Akhir setiap siklus peserta didik mengisi kuesioner kreativitas dan

mengerjakan soal evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

113

Kelima langkah model pembelajaran berbasis masalah digunakan

setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II. Pelaksanaan model

pembelajaran berbasis masalah pada siklus I dan II peneliti jelaskan,

sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus I pada penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 18

Februari 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit, sedangkan pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Februari 2020 dengan alokasi

waktu 3x35 menit. Pada pertemuan pertama peserta didik belajar

tentang pengaruh gaya, gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari. Kemudian dilanjutkan pertemuan kedua peserta didik

belajar tentang gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari. Selama proses penelitian, peneliti dibantu oleh 5 observer yang

terdiri dari 1 guru kelas IVB dan 4 teman yang bertugas mengamati

kreativitas peserta didik dan membantu mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran.

Observasi dilakukan setiap pertemuan dan peserta didik mengisi

kuesioner kreativitas setiap akhir siklus. Berdasarkan tabel 4.1

kreativitas peserta didik siklus I diperoleh nilai rata-rata 70,40 dan

masuk dalam kualifikasi kreatif. Pengujian soal evaluasi siklus I di

kelas IVB SD Negeri Kentungan dilaksanakan pada pertemuan kedua

hari Jumat, 21 Februari 2020. Berdasarkan tabel 4.3 rata-rata nilai

peserta didik 71,34 dengan persentase ketuntasan 59,25%. KKM

pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kentungan adalah 68.

Refleksi pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah berjalan sesuai dengan harapan,

walaupun ada beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran seperti

peserta didik yang kurang paham saat melakukan percobaan dan

kesulitan menyimpulkan hasil percobaan yang sudah dilakukan. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

114

tersebut menjadi pembelajaran bagi peneliti untuk dapat memperbaiki

pada siklus II.

b. Siklus II

Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25

Februari 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit, sedangkan pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2020 dengan alokasi

waktu 3x35 menit. Pada pertemuan pertama peserta didik belajar

tentang gaya gravitasi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

serta gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian dilanjutkan pertemuan kedua peserta didik belajar tentang

gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selama proses

penelitian, peneliti dibantu oleh 5 observer yang terdiri dari 1 guru

kelas IVB dan 4 teman yang bertugas mengamati kreativitas peserta

didik dan membantu mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

Observasi dilakukan setiap pertemuan dan peserta didik mengisi

kuesioner kreativitas setiap akhir siklus. Berdasarkan tabel 4.2

kreativitas peserta didik siklus II diperoleh nilai rata-rata 79,95 dan

masuk dalam kualifikasi kreatif. Pengujian soal evaluasi siklus II di

kelas IVB SD Negeri Kentungan dilaksanakan pada pertemuan kedua

hari Jumat, 28 Februari 2020. Berdasarkan tabel 4.3 rata-rata nilai

peserta didik 80,49 dengan persentase ketuntasan 77,77%. KKM

pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kentungan adalah 68.

Refleksi pelaksanaan pembelajaran siklus II dengan menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah berjalan sesuai dengan harapan,

peneliti melakukan perbaikan kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Peneliti melakukan analisis pada akhir siklus II. Berdasarkan hasil

analisis data terdapat peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta

didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang

dilakukan berhasil, sehingga peneliti memutuskan untuk mengakhiri

penelitian sampai pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

115

2. Peningkatan Kreativitas Peserta Didik

Peningkatan kreativitas peserta didik diperoleh dari penggunaan model

pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran. Menurut

Semiawan dan Munandar (dalam Sit, 2016: 1) kreativitas adalah

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya

dalam pemecahan masalah. Indikator kreativitas meliputi (a) memiliki ide

yang unik, (b) mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, (c)

memiliki rasa keindahan, (d) memberi banyak gagasan terhadap suatu

masalah, dan (e) memiliki daya imajinasi. Kelima indikator kreativitas

tersebut peneliti rumuskan dengan mengambil beberapa indikator

kreativitas yang dikemukakan oleh Munandar (2009: 71), Sit (2016: 9),

dan Sani (2019: 72).

Indikator keberhasilan kreativitas peserta didik pada siklus I adalah 60

dan siklus II adalah 75. Data kondisi awal kreativitas peserta didik yaitu

46,19. Hasil nilai rata-rata kreativitas peserta didik pada siklus I yaitu

70,40. Hasil tersebut meningkat pada siklus II yaitu 79,95. Model

pembelajaran berbasis masalah terdiri dari langkah-langkah yang

mendorong kreativitas peserta didik. Peserta didik diajak untuk

memecahkan masalah dengan mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan menerapkan pengetahuan yang

mereka miliki untuk mengatasi masalah. Dari permasalahan, percobaan,

dan pembuatan hasil karya peserta didik menjadi lebih kreatif.

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 dapat dilihat peningkatan kreativitas peserta

didik pada siklus I dan siklus II. Jadi dapat dikatakan bahwa kreativitas

peserta didik meningkat disetiap siklus.

3. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

Peningkatan hasil belajar peserta didik diperoleh dari penggunaan

model pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kharida,

Rusilowati, dan Pratiknyo (2009) penelitian tindakan kelas menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

116

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Menurut Purwanto (2009: 46) hasil belajar merupakan

pencapaian tujuan pendidikan pada peserta didik yang mengikuti proses

belajar mengajar.

Indikator keberhasilan hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah

70 dan siklus II adalah 75. Data kondisi awal hasil belajar peserta didik

memiliki nilai rata-rata 65,38. Pada siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan menjadi 71,34 dan 80,49. Model pembelajaran berbasis

masalah dilakukan secara kelompok dan individu. Pada saat melakukan

percobaan, peserta didik melakukan kegiatan kelompok. Sedangkan pada

saat mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta didik

melakukannya secara individu. Kegiatan percobaan peneliti yakini dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jika dikaitkan dengan kreativitas,

secara tidak langsung hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan

yang cukup baik. Pelaksanaan pembelajaran didukung dengan penggunaan

media KIT gaya dan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Media

tersebut peneliti gunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan oleh peserta didik

meliputi kemampuan-kemampuan baru setelah melakukan usaha dalam

proses belajar mengajar. Peserta didik tidak hanya menghafal namun juga

dapat mempraktikkan bahkan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Hal tersebut mendukung peningkatan hasil belajar peserta didik

siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel 4.3 dan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah

untuk kelas IVB SD Negeri Kentungan pada materi gaya telah berhasil,

terdapat peningkatan hasil belajar disetiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IVB materi

gaya di SD Negeri Kentungan dapat diupayakan melalui model

pembelajaran berbasis masalah dengan lima langkah yaitu (a)

mengorientasikan peserta didik pada masalah, (b) mengorganisasikan

peserta didik agar belajar, (c) memandu menyelidiki secara mandiri atau

kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (e)

menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

kreativitas peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan. Pada siklus I

diperoleh nilai rata-rata kreativitas peserta didik sebesar 70,40. Hasil

tersebut meningkat pada siklus II menjadi 79,95.

3. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas IVB di SD Negeri Kentungan. Pada siklus

I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 71,34. Hasil

tersebut meningkat pada siklus II menjadi 80,49.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari bahwa ada beberapa

keterbatasan. Berikut beberapa keterbatasan tersebut:

1. Kurang optimalnya penguasaan kelas dan pemahaman terhadap karakter

peserta didik.

2. Kurang adanya variasi pembentukan kelompok. Kelompok pada siklus I

dan II sama yang menyebabkan peserta didik saat melakukan kegiatan

berkelompok cenderung bosan dengan anggota kelompok yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

118

3. Peserta didik kurang paham terhadap langkah-langkah yang dilakukan saat

percobaan.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan peneliti, peneliti memberikan saran yang dapat

diterapkan dalam penelitian selanjutnya yaitu:

1. Meningkatkan penguasaan kelas dan pemahaman terhadap karakteristik

peserta didik.

2. Sebelum pelaksanaan tindakan, sebaiknya penelitian berikutnya

menyiapkan beberapa kelompok yang berbeda pada perencanaan tindakan.

Perbedaan kelompok pada setiap pertemuan agar peserta didik tidak

mudah bosan dengan anggota kelompoknya.

3. Menggunakan cara yang tepat untuk menjelaskan percobaan yang harus

dilakukan oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat dengan mudah

memahami penjelasan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

119

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Askara.

Asy’ari, Muslichah. 2006. Penerapan Pendekatan SainsTeknologi Masyarakatdalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Candra, Didi T. 2006. Belajar IPA Standar Kualitas. Surabaya: Pelangi.

Dangnga, Muhammad Siri. dan Andi Muis. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif. Makassar: Sibuku.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Haryanto. 2013. Sains Jilid 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irene dan Khristiyono. 2016. Esps IPA untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Iskandar, Srini. 1997. Pendidikan Ilmu pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.

Kharida, Rusilowati, dan Pratiknyo. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5, 83-89. Diunduh di http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1015/925 tanggal 8 Maret 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

120

Latip, Asep Ediana. 2018. Evaluasi Pembelajaran di SD dan MI. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Leman, Michael Andreas. 2018. Cara Praktis Melakukan Uji Validitas Alat Ukur Penelitian. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Manobe, Serly Medianita., dan Krisma Widi Wardani. 2018. Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Menggunakan Model Problem Based Learning. Didaktika Dwija Indria, 6(8), 159-171. Diunduh di https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/12003/8615&ved=2ahUKEwik8teOz4roAhUCfisKHbuzCT0QFjAAegQIBRAB&usg=AOvVaw2Bze3TDEUqMjYcyVwkr1kS tanggal 8 Maret 2020.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Novita, Resty Adelia. 2017. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Handayani, 7(2), 82-91. Diunduh di https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/article/download/7238/9484 tanggal 8 Maret 2020 .

Nuryati, Issufiah Dwi. 2018. Pedoman Penerapan Model Problem Based Learning/PBL Melalui Peta Konsep. Yogyakarta: Deepublish.

Pidekso, Ari. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press.

Rahmawati. 2016. Hasil TIMSS 2015. Diakses di https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20Puspendik%202016/Rahmawati-Seminar%20Hasil%20TIMSS%202015.pdf tanggal 25 Maret 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

121

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thingking) Edisi Revisi. Tangerang: Tirasmart.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Septanti, Devy. 2015. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pedes Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Sit, Masganti., dkk. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Teori dan Praktek. Medan: Perdana Publishing.

Subali, Bambang. 2012. Prinsip Asesmen & Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yumma Pressindo.

Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Karya.

Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Suryadi, Asip. dan Ika Berdiati. 2018. Menggagas Penelitian Tindakan Kelas

Bagi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

122

Sutarto. 2017. Teori Kognitif dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Islamic Counseling, 1(2),1-26. Diunduh di http://journal.staincurup.ac.id/index.php/JBK/article/view/331/pdf tanggal 7 April 2019.

Suwandi, Sarwiji. 2010. Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Uno, Hamzah B. dan Satria Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Askara.

Yani, Ahmad. dan Mamat Ruhimat. 2018. Teori dan Implementasi Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Yousnelly, Putty., Dian Oky, dan Zuneldi. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V. Bogor: Yudhistira.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

123

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

124

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

125

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

126

Lampiran 3. Surat Izin Validitas Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

130

Lampiran 4. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

132

Lampiran 5. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

134

Lampiran 6. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

136

Lampiran 7. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

138

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran

No Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan

1 RPP Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 1

Dosen Pendidikan Fisika USD 82,69

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38 Guru kelas IVB SD N Kentungan 80,76 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus I pertemuan 1 83,64 Sangat layak

2 RPP Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2

Dosen Pendidikan Fisika USD 86,53

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38 Guru kelas IVB SD N Kentungan 78,84 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus I pertemuan 2 84,12 Sangat layak

3 RPP Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 1

Dosen Pendidikan Fisika USD 80,76

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 90,38 Guru kelas IVB SD N Kentungan 80,76 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus II pertemuan 1 83,16 Sangat layak

4 RPP Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 2

Dosen Pendidikan Fisika USD 76,92

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 92,30 Guru kelas IVB SD N Kentungan 78,84 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 80,76

Rata-rata nilai RPPTH siklus II pertemuan 2 82,20 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

139

Lampiran 9. Hasil Validitas Instrumen Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

141

Lampiran 10. Hasil Validitas Instrumen Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

143

Lampiran 11. Hasil Validitas Instrumen Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

145

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Wawancara,

Observasi, dan Kuesioner

No Instrumen Validator Nilai Keterangan

1 Wawancara

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66 Guru kelas IVB SD N Kentungan 79,16 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen wawancara 81,20 Sangat layak

2 Observasi

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66 Guru kelas IVB SD N Kentungan 83,33 Guru kelas IV SD N Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen observasi 82,24 Sangat layak

3 Kuesioner

Dosen Pendidikan Fisika USD 75

Dosen PGSD Universitas PGRI YK 91,66 Guru kelas IVB SD N Kentungan 87,50 Guru kelas IV SDN Cibuk Lor 79

Rata-rata nilai instrumen kuesioner 83,29 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

146

Lampiran 13. Pedoman Wawancara

LEMBAR WAWANCARA

Hari/tanggal :

Narasumber :

SD :

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana proses pembelajaran IPA di

kelas?

2 Apakah pembelajaran berpedoman pada buku guru dan buku peserta didik?

3 Apakah ada peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami materi pembelajaran IPA?

4 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran IPA?

5 Apakah pembelajaran IPA dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik?

6 Apakah pembelajaran IPA dirancang menggunakan model pembelajaran inovatif? Jika ya, apa contoh model pembelajaran inovatif yang digunakan?

7 Apakah bapak/ibu menggunakan media yang mendukung untuk pembelajaran IPA? Jika ya, apa contohnya?

8 Strategi apa yang bapak/ibu gunakan untuk menarik perhatian peserta didik belajar IPA?

9 Berapa nilai KKM IPA di SD Negeri Kentungan?

10 Bagaimana hasil belajar IPA peserta didik kelas IVB?

11 Berapa persentase hasil belajar IPA peserta didik yang mencapai dan tidak mencapai KKM?

12 Apa yang bapak/ibu lakukan agar peserta didik mampu mencapai KKM yang sudah ditentukan?

13 Bagaimana kreativitas peserta didik kelas IVB secara umum?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

147

14 Apakah pembelajaran IPA dirancang untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik?

15 Apa contoh kegiatan yang pernah dilakukan untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik?

16 Apakah peserta didik menyampaikan ide yang unik saat pembelajaran? Jika ya, apa saja contohnya?

17 Apakah peserta didik mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran? Jika ya, apa saja contohnya?

18 Apakah peserta didik memiliki rasa keindahan dalam menciptakan karya? Jika ya, apa saja contohnya?

19 Apakah peserta didik mempunyai banyak gagasan terhadap suatu masalah? Jika ya, apa saja contohnya?

20 Apakah peserta didik memiliki daya imajinasi? Jika ya, apa saja contohnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

148

Lampiran 14. Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

150

Lampiran 15. Lembar Observasi Kreativitas

LEMBAR OBSERVASI

KREATIVITAS PESERTA DIDIK

Hari/tgl :

Kelas :

SD :

Petunjuk :

1. Berilah tanda centang (√) jika peserta didik sudah menunjukkan setiap aspek

yang diamati!

2. Pemberian centang cukup 1x pada setiap aspek yang ditunjukkan oleh peserta

didik.

Keterangan aspek yang diamati :

1a Peserta didik mengajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah. 1b Peserta didik mencari jawaban yang luas. 1c Peserta didik memberikan solusi lain daripada yang lain. 2a Peserta didik memiliki lebih dari 1 cara untuk menyelesaikan masalah. 2b Peserta didik mampu menyajikan konsep dengan cara yang berbeda. 2c Peserta didik memadukan informasi yang sudah ada dengan yang baru. 3a Peserta didik menghasilkan karya yang unik. 3b Peserta didik mampu menghias karya yang sederhana. 3c Peserta didik memiliki kebebasan berkreasi. 4a Peserta didik memiliki lebih dari 1 jawaban. 4b Peserta didik mampu mengembangkan gagasan dari peserta didik lain. 4c Peserta didik bebas mengemukakan pendapat. 5a Peserta didik aktif bertanya. 5b Peserta didik mampu mengaitkan masalah dengan kehidupan sehari-hari. 5c Peserta didik mampu mengaitkan masalah dengan pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

151

No Nama

Peserta Didik

Indikator

Memiliki Ide yang

Unik

Mencoba Cara Baru

untuk Menyele-

saikan Masalah

Memiliki Rasa

Keindahan

Memberi-kan Banyak

Gagasan Terhadap

Suatu Masalah

Memiliki Daya

Imajinasi

1 a

1b

1 c

2 a

2b

2 c

3 a

3b

3 c

4 a

4 b

4 c

5 a

5 b

5 c

1 AFA 2 AA 3 APR 4 ADK 5 AJNR 6 BRA 7 DADP 8 DAS 9 DYA 10 FAR 11 FMY 12 FFA 13 HK 14 IKAK 15 MR 16 MRIP 17 MZ 18 NS 19 NKA 20 NBPJ 21 NA 22 RAW 23 RPR 24 SAS 25 TAPA 26 WSH 27 WFT 28 YMR

Jumlah

....................,...........................

Observer

................................................

Ket : Keluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

152

Lampiran 16. Hasil Observasi Kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

157

Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Observasi Kreativitas Siklus I

No

Nama Peserta Didik

SIKLUS I Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 1 AFA 11 10 - - - 11 12 - - - 2 AA 11 10 - - - 11 11 - - - 3 APR 11 9 - - - 11 11 - - - 4 ADK 11 10 - - - 11 11 - - - 5 AJNR 7 9 - - - 9 11 - - - 6 BRA 11 9 - - - 11 11 - - - 7 DADP 7 10 - - - 9 12 - - - 8 DAS 7 - 10 - - 9 - 10 - - 9 DYA 7 - 9 - - 9 - 9 - - 10 FAR 7 - 9 - - 9 - 9 - - 11 FMY 12 - 9 - - 13 - 10 - - 12 FFA 7 - 9 - - 9 - 10 - - 13 HK 11 - 9 - - 11 - 10 - - 14 IKAK 11 - 9 - - 11 - 13 - - 15 MR 7 - - 8 - 9 - - 9 - 16 MRIP 12 - - 9 - 13 - - 9 - 17 MZ 11 - - 10 - 11 - - 9 - 18 NS 11 - - 9 - 12 - - 8 - 19 NKA 7 - - 9 - 9 - - 10 - 20 NBPJ 11 - - 10 - 11 - - 9 - 21 NA 11 - - 10 - 11 - - 11 - 22 RAW 7 - - - 10 9 - - - 12 23 RPR 7 - - - 10 9 - - - 11 24 SAS 11 - - - 9 11 - - - 13 25 WSH 7 - - - 10 9 - - - 13 26 WFT 9 - - - 10 11 - - - 11 27 YMR 10 - - - 10 9 - - - 12

Jumlah 253 67 63 68 59 278 79 61 65 72 Skor Perolehan 253 257 278 227

Nilai 62, 46 63,45 68,

64 68,39

Rata-rata 62,95 68,51 Cukup reatif Kreatif

Keterangan :

O1 : Observer 1 (guru) O4 : Observer 4

O2 : Observer 2 O5 : Observer 5

O3 : Observer 3 - : Tidak diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

158

Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Observasi Kreativitas Siklus II

No Nama

Peserta Didik

SIKLUS II Pertemuan 1 Pertemuan 2

O1 O2 O3 O4 O5 O1 O2 O3 O4 O5 1 AFA 13 10 - - - 13 12 - - - 2 AA 12 11 - - - 13 11 - - - 3 APR 11 11 - - - 13 12 - - - 4 ADK 14 11 - - - 14 13 - - - 5 AJNR 14 12 - - - 11 12 - - - 6 BRA 11 11 - - - 13 15 - - - 7 DADP 13 11 - - - 11 13 - - - 8 DAS 10 - 12 - - 11 - 10 - - 9 DYA 10 - 10 - - 11 - 9 - - 10 FAR 10 - 11 - - 11 - 11 - - 11 FMY 14 - 11 - - 15 - 14 - - 12 FFA 10 - 11 - - 11 - 12 - - 13 HK 13 - 12 - - 13 - 11 - - 14 IKAK 11 - 11 - - 13 - 13 - - 15 MR 10 - - 9 - 11 - - 11 - 16 MRIP 14 - - 9 - 15 - - 13 - 17 MZ 11 - - 10 - 13 - - 12 - 18 NS 14 - - 11 - 14 - - 12 - 19 NKA 10 - - 10 - 11 - - 12 - 20 NBPJ 11 - - 10 - 13 - - 13 - 21 NA 12 - - 10 - 13 - - 9 - 22 RAW 10 - - - 14 11 - - - 14 23 RPR 10 - - - 14 11 - - - 13 24 SAS 12 - - - 14 13 - - - 14 25 WSH 10 - - - 14 11 - - - 13 26 WFT 10 - - - 14 14 - - - 14 27 YMR 12 - - - 14 13 - - - 13

Jumlah 312 77 78 69 84 336 88 80 82 81 Skor Perolehan 312 308 336 331

Nilai 77, 03 76,04 82,

96 81,72

Rata-rata 76,53 82,34 Kreatif Sangat kreatif

Keterangan :

O1 : Observer 1 (guru) O4 : Observer 4

O2 : Observer 2 O5 : Observer 5

O3 : Observer 3 - : Tidak diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

159

Lampiran 19. Lembar Kuesioner Kreativitas

LEMBAR KUESIONER

KREATIVITAS PESERTA DIDIK

Nama :

Kelas :

SD :

Petunjuk :

1. Bacalah pernyataan di bawah ini!

2. Berilah tanda centang (√) pada kolom Ya atau Tidak yang sesuai denganmu

saat pembelajaran!

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya mengajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah.

2 Saya tidak mencari jawaban yang luas saat mengerjakan soal.

3 Saya memberikan solusi yang berbeda dengan teman. 4 Saya hanya memiliki 1 cara untuk menyelesaikan

masalah.

5 Saya mampu menyajikan konsep dengan cara yang berbeda.

6 Saya memadukan informasi yang sudah ada dengan yang baru.

7 Saya selalu menghasilkan karya yang unik. 8 Saya tidak mampu menghias karya yang sederhana. 9 Saya tidak memiliki kebebasan berkreasi. 10 Saya memiliki lebih dari 1 jawaban ketika mengerjakan

soal.

11 Saya tidak mampu mengembangkan gagasan dari teman. 12 Saya tidak bebas mengemukakan pendapat. 13 Saya selalu aktif bertanya. 14 Saya mampu mengaitkan masalah dengan kehidupan

sehari-hari.

15 Saya tidak mampu mengaitkan masalah dengan pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

160

Lampiran 20. Hasil Kuesioner Kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

162

Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kreativitas

No Nama Peserta Didik Siklus I Siklus II 1 AFA 11 13 2 AA 12 12 3 APR 11 12 4 ADK 10 10 5 AJNR 15 15 6 BRA 15 14 7 DADP 8 6 8 DAS 11 13 9 DYA 14 14 10 FAR 7 8 11 FMY 14 15 12 FFA 8 8 13 HK 14 15 14 IKAK 15 12 15 MR 10 10 16 MRIP 10 13 17 MZ 12 11 18 NS 15 15 19 NKA 11 13 20 NBPJ 14 11 21 NA 12 13 22 RAW 12 9 23 RPR 14 13 24 SAS 14 15 25 WSH 10 10 26 WFT 12 14 27 YMR 12 14

Jumlah 323 328 Skor Perolehan 79,75 80,98

Nilai 79,75 80,98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

163

Lampiran 22. Soal Evaluasi Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

167

Lampiran 23. Hasil Soal Evaluasi Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

171

Lampiran 24. Soal Evaluasi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

175

Lampiran 23. Hasil Soal Evaluasi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

179

Lampiran 26. Rekapitulasi Hasil Soal Evaluasi

No Nama

Peserta Didik Siklus I Siklus II

Nilai Kentuntasan Nilai Ketuntasan 1 AFA 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 2 AA 80 Tuntas 86,66 Tuntas 3 APR 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 4 ADK 73,33 Tuntas 80 Tuntas 5 AJNR 93,33 Tuntas 93,33 Tuntas 6 BRA 86,33 Tuntas 93,33 Tuntas 7 DADP 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 8 DAS 60 Tidak tuntas 80 Tuntas 9 DYA 80 Tuntas 73,33 Tuntas 10 FAR 53,33 Tidak tuntas 53,33 Tidak tuntas 11 FMY 80 Tuntas 80 Tuntas 12 FFA 66,66 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 13 HK 60 Tidak tuntas 86,66 Tuntas 14 IKAK 66,66 Tidak tuntas 100 Tuntas 15 MR 73,33 Tuntas 86,66 Tuntas 16 MRIP 80 Tuntas 86,66 Tuntas 17 MZ 66,66 Tidak tuntas 80 Tuntas 18 NS 73,33 Tuntas 80 Tuntas 19 NKA 73,33 Tuntas 80 Tuntas 20 NBPJ 53,33 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 21 NA 73,33 Tuntas 80 Tuntas 22 RAW 66,66 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 23 RPR 73,33 Tuntas 80 Tuntas 24 SAS 60 Tidak tuntas 66,66 Tidak tuntas 25 WSH 73,33 Tuntas 80 Tuntas 26 WFT 66,66 Tidak tuntas 86,66 Tuntas 27 YMR 66,66 Tidak tuntas 86,66 Tuntas

Jumlah 1.926,25 2.173,24 Rata-rata 71,34 80,49 Persentase Ketuntasan 59,25% 77,77%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

180

Lampiran 27. Hasil Percobaan dan Karya Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

183

Lampiran 28. Refleksi Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

184

Lampiran 29. RPPTH Siklus I Pembelajaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kentungan

Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema : 1. Keragaman Suku Bangsa dan Agama di

Negeriku

Pembelajaran ke :1

Kelas/ Semester : IVB/ II (Dua)

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA

Alokasi Waktu : 7 x 35 menit

Hari/tanggal : Selasa, 18 Februari 2020

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

3.7.1.1 Setelah membaca teks Suku Bangsa di Indonesia, peserta didik mampu

menemukan 2 informasi yang terdapat pada teks tersebut dengan tepat.

(menerapkan → faktual) (C3)

4.7.1.1 Setelah menemukan informasi tentang suku bangsa di Indonesia,

peserta didik mampu membuat 1 tulisan berupa puisi, pantun, atau lagu

menggunakan bahasa sendiri dengan tepat. (naturalisasi →

keterampilan) (P5)

Muatan Pembelajaran : IPA

3.3.1.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis 3

pengaruh gaya terhadap benda dengan tepat. (menganalisis → faktual)

(C4)

3.3.2.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis gaya

otot dan 3 manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

(menganalisis → faktual) (C4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

185

4.3.1.1 Setelah menganalisis gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari, peserta didik mampu membuat 1 peta pikiran yang berisi

hasil analisis tersebut. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Muatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator

1 Bahasa Indonesia

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap jujur) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

3.7.1 Menemukan informasi tentang suku bangsa di Indonesia. (menerapkan→ faktual) (C3)

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru

4.7.1 Membuat tulisan berupa puisi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

186

dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

pantun, atau lagu tentang suku bangsa di Indonesia menggunakan bahasa sendiri. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

2 IPA

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap jujur) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.3.1 Menganalisis pengaruh gaya terhadap benda. (menganalisis → faktual) (C4)

3.3.2 Menganalisis gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (menganalisis → faktual) (C4)

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3.1 Membuat peta pikiran berisi tentang gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

IV. MATERI PEMBELAJARAN

1. Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

− Teks non fiksi (pengetahuan faktual)

2. Muatan Pembelajaran : IPA

− Gaya dan pengaruhnya (pengetahuan faktual)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

187

− Gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari (pengetahuan

faktual)

V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Tematik integratif dansaintifik

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran berbasis masalah

3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, penugasan, diskusi, percobaan, dan

ceramah.

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

Fokus pada penggalan 3

Kegiatan Sintaks model pembelajaran

berbasis masalah Deskripsi kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka, doa, dan absensi. 2. Literasi: Peserta didik membaca teks

“Cinta Tanah Air”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi teks dan pesan yang dapat dipetik dari teks cerita tersebut. (mencoba → berpikir kritis)

3. Motivasi: Peserta didik menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi lagu yang dinyanyikan. (mencoba → berpikir kritis)

4. Apersepsi: Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Siapa yang pernah berlibur ke luar

daerah Yogyakarta? b. Daerah mana saja yang pernah

dikunjungi? c. Apa yang khas dari daerah-daerah

tersebut?

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

188

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Apa yang khas dari daerah-

daerah yang pernah dikunjungi?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menemukan informasi tentang

suku bangsa di Indonesia. Materi pembelajaran : Teks non fiksi

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Membaca teks bacaan − Penugasan − Presentasi − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi- kan peserta didik agar belajar

6. Peserta didik membaca teks “Suku Bangsa di Indonesia”. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang kata sulit yang ada pada teks: a. Apa arti slogan? b. Apa arti sensus penduduk? c. Apa arti adat? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

20 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

8. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik mengerjakan LKPD yang

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

189

berisi tentang: a. Menemukan informasi tentang

suku bangsa di Indonesia berdasarkan teks.

(menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. Beberapa peserta didik menyampaikan informasi yang didapatkan tentang suku bangsa di Indonesia. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

11. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan→ komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

35 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

13. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

14. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

15. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

16. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

5 menit

ISTIRAHAT

Penggalan 2 (2 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

190

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Apa saja informasi tentang suku

bangsa di Indonesia yang sudah dipelajari tadi?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Bagaimana sikapmu terhadap

perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Membuat tulisan berupa puisi,

pantun, atau lagu tentang suku bangsa di Indonesia menggunakan bahasa sendiri.

Materi pembelajaran : Teks non fiksi.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Penugasan − Presentasi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Apakah kamu menghargai teman

yang berbeda suku dan agama? b. Mengapa kita harus menghargai

teman yang berbeda suku dan agama?

(menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

10 menit

3. Memandu

6. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

191

menyelidiki secara mandiri atau kelompok

akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → komunikasi)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

8. Peserta didik membuat tulisan berupa puisi, pantun, atau lagu tentang suku bangsa di Indonesia menggunakan bahasa sendiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

9. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil karya yang sudah dibuat. (mengkomunikasikan → komunikasi)

10. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

11. Peserta didik memperhatikan penegasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

35 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

12. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

13. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

14. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

15. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

5 menit

ISTIRAHAT

Penggalan 3 (2 x 35 menit)

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Naik Delman”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

192

Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Siapa orang yang mengendarai

delman? b. Adakah yang pernah naik delman? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Mengapa delman dapat

bergerak? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menganalisis pengaruh gaya

terhadap benda. − Menganalisis gaya otot dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

− Membuat peta pikiran berisi tentang gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi pembelajaran : Gaya dan pengaruhnya, gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Percobaan − Diskusi − Membuat peta pikiran − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

10 menit

2. Mengorganisasi-kan peserta didik

5. Peserta didik mengamati gambar delman. (mengamati → komunikasi)

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

193

Inti

agar belajar 6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Apa saja yang ada pada gambar? b. Apa tugas kusir dan kuda? c. Jadi apa yang dimaksud dengan

gaya? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

7. Peserta didik membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. (mengamati → komunikasi)

8. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Percobaan dilakukan secara kelompok.

10. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

11. Peserta didik melakukan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot”. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

20 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

12. Peserta didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Pengaruh Gaya dan Gaya Otot” secara mandiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

13. Peserta didik membuat peta pikiran tentang gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

194

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

14. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

15. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

16. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

17. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

18. Peserta didik menulis refleksi tentang pelajaran hari ini. (mengkomunikasikan → komunikasi)

19. Salam penutup dan doa.

5 menit

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media

a. Teks “Suku Bangsa di Indonesia”

b. Lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”

c. Lagu “Naik Delman”

d. Gambar Delman

2. Alat/bahan

a. Kelereng

b. Plastisin

c. Meja

d. Kertas HVS

e. Penggaris

f. Pulpen/pensil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

195

3. Sumber Belajar

Haryanto. 2013. Sains Jilid 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Irene dan Khristiyono. 2016. Esps IPA untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Rodhin, Iqlima. 2015. Cinta Tanah Air. Diakses di

http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/cinta-tanah-air.html tanggal 1

Desember 2019 pukul 18:30.

Yousnelly, Putty., Dian Oky, dan Zuledi. 2010. Ilmu Pengetahuan

Alam SD Kelas V. Bogor: Yudhistira.

___. 2018. Cerita Non Fiksi, Pengertian, Pembagian, Jenis-jenis Non

Fiksi, Contoh-contoh Cerita atau Karangan Non Fiksi, Non Fiction

Storie. Diakses di

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/cerita-non-fiksi-

pengertian-pembagian.html tanggal 1 Desember 2019 pukul 23:23.

___. 2018. Pengertian Cerita Fiksi dan Non Fiksi Terlengkap. Diakses

di https://www.pendidikanku.org/2018/03/pengertian-cerita-fiksi-

dan-nonfiksi.html tanggal 10 November 2019 pukul 08:29.

VIII. PENILAIAN

Mupel Domain/ Ranah

Penilaian Indikator

Jenis/ Teknik

Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

Bahasa Indo-nesia

Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial -

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

196

Pengetahu- an

3.7.1 Menemu-kan informasi tentang suku bangsa di Indonesia.

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

Keterampil-an

4.7.1 Membuat tulisan berupa puisi, pantun, atau lagu tentang suku bangsa di Indonesia mengguna-kan bahasa sendiri.

Produk Tugas membuat tulisan

Rubrik penilaian produk

IPA Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - - Pengetahu- an

3.3.4 Menganali-sis pengaruh gaya terhadap benda.

3.3.2 Menganali-sis gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda dan kunci jawaban (soal evaluasi siklus 1)

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian (panduan percobaan)dan kunci jawaban

Keterampil- an

4.3.1 Membuat peta pikiran berisi tentang gaya otot dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Produk Tugas membuat peta pikiran

Rubrik penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

198

Lampiran 30. RPPTH Siklus I Pembelajaran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kentungan

Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema : 1. Keragaman Suku Bangsa dan Agama di

Negeriku

Pembelajaran ke : 2

Kelas/ Semester : IVB/ II (Dua)

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP

Alokasi Waktu : 7 x 35 menit

Hari/tanggal : Jumat, 21 Februari 2020

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Muatan Pembelajaran : IPA

3.3.3.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis gaya

listrik dan 3 manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

(menganalisis → faktual) (C4)

4.3.2.1 Setelah menganalisis gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari, peserta didik mampu membuat 1 laporan sederhana tentang

pengaruh gaya tersebut. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

3.7.2.1 Setelah membaca teks Suku Asmat, peserta didik mampu menemukan 4

informasi yang terdapat pada teks tersebut dengan tepat. (menerapkan

→ faktual) (C3)

4.7.2.1 Setelah menemukan informasi tentang Suku Asmat, peserta didik

mampu membuat 1 peta pikiran yang berisi tentang suku tersebut.

(naturalisasi → keterampilan) (P5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

199

Muatan Pembelajaran : SBdP

3.2.1.1 Setelah mengamati not dan syair lagu Apuse, peserta didik mampu

menentukan tinggi rendah nada pada lagu tersebut dengan tepat.

(menerapkan → faktual) (C3)

4.2.2.1 Setelah menentukan tinggi rendah nada pada lagu Apuse, peserta didik

mampu menyanyikan lagu tersebut dengan tepat. (presisi →

keterampilan) (P3)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Muatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator

1 IPA

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap jujur) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

200

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.3.3 Menganalisis gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (menganalisis → faktual) (C4)

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3.2 Membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya listrik. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

2 Bahasa Indonesia

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap jujur) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

3.7.2 Menemukan informasi tentang Suku Asmat. (menerapkan→ faktual) (C3)

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

4.3.2 Membuat peta pikiran tentang Suku Asmat (naturalisasi → keterampilan) (P5)

3 SBdP

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap jujur) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada.

3.2.1 Menentukan tinggi rendah nada pada lagu Apuse. (menerapkan→

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

201

faktual) (C3)

4.2 Menyampaikan lagu dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada.

4.2.1 Menyanyikan lagu Apuse sesuai dengan tinggi rendahnya nada. (presisi → keterampilan) (P3)

IV. MATERI PEMBELAJARAN

1. Muatan Pembelajaran : IPA

− Gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

(pengetahuan faktual)

2. Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

− Teks non fiksi (pengetahuan faktual)

3. Muatan Pembelajaran : SBdP

− Tinggi rendah nada (pengetahuan konseptual)

V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Tematik integratif dansaintifik

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran berbasis masalah

3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, penugasan, diskusi, percobaan, dan

ceramah.

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

Fokus pada penggalan 1

Kegiatan Sintaks model pembelajaran

berbasis masalah Deskripsi kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka, doa, dan absensi. 2. Literasi: Peserta didik membaca teks

“Sejarah Penemuan Listrik”. Peserta didik dan guru melakukan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

202

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

tanya jawab tentang isi teks dan pesan yang dapat dipetik dari teks cerita tersebut. (mencoba → berpikir kritis)

3. Motivasi: Peserta didik menyanyikan lagu “Gaya Listrik”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi lagu yang dinyanyikan. (mencoba → berpikir kritis)

4. Apersepsi: Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Benda apa saja di kelas yang dapat

menyala ketika mendapat aliran listrik?

b. Mengapa lampu dapat menyala ketika mendapat aliran listrik?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Pernahkan melakukan

percobaan penggaris saat digosokkan ke rambut lalu didekatkan ke potongan kertas, potongan kertas tersebut dapat ditarik oleh penggaris?

− Mengapa penggaris dapat menarik kertas?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menganalisis gaya listrik dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

− Membuat laporan sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

203

tentang pengaruh gaya listrik. Materi pembelajaran : Gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Percobaan − Diskusi − Membuat laporan sederhana − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

6. Peserta didik mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Guru melakukan demonstrasi menggunakan sisir plastik yang digosokkan ke rambut lalu didekatkan dengan potongan kertas warna. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab: a. Apa yang terjadi ketika sisir

didekatkan ke rambut? b. Apa yang terjadi ketika sisir

didekatkan ke potongan kertas? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

8. Peserta didik membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya Listrik”. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. (mengamati → komunikasi)

10. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Percobaan dilakukan secara kelompok.

11. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik melakukan percobaan

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

204

“Pengaruh Gaya Listrik”. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

13. Peserta didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Pengaruh Gaya Listrik” secara mandiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

14. Peserta didik membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya listrik. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

15. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

30 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

16. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

17. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

18. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

19. Peserta didik menulis refleksi tentang pelajaran hari ini. (mengkomunikasikan → komunikasi)

5 menit

20. Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi siklus 1. (mencoba, menalar → berpilir kritis)

35 menit

ISTIRAHAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

205

Penggalan 2 (2 x 35 menit)

Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Mengapa banyak daerah dari

Sabang sampai Merauke yang belum mendapatkan aliran listrik?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Indonesia terdiri dari berapa

provinsi? − Ada berapa suku di Indonesia? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menemukan informasi tentang

Suku Asmat. − Membuat peta pikiran tentang

Suku Asmat. Materi pembelajaran : Teks non fiksi.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Membaca teks bacaan − Penugasan − Presentasi − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

206

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik membaca teks “Suku Asmat”. (mengamati → komunikasi)

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami : a. Suku Asmat merupakan suku yang

berada dimana? b. Apa yang khas dari Suku Asmat? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

15 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

7. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

8. Peserta didik mengerjakan LKPD yang berisi tentang : a. Menemukan informasi tentang Suku

Asmat. (menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

20 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

9. Peserta didik membuat membuat peta pikiran tentang Suku Asmat. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

10. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil karya yang sudah dibuat. (mengkomunikasikan → komunikasi)

11. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik memperhatikan penegasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

20 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

13. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

207

14. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

15. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

16. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat. ISTIRAHAT

Penggalan 3 (2 x 35 menit) Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Apuse”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Apuse merupakan lagu daerah

mana? b. Apakah Lagu Apuse dinyanyikan

dengan lambat, sedang, sedang agak cepat, atau cepat?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Apa yang dimaksud dengan

nada? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menentukan tinggi rendah nada

pada lagu Apuse. − Menyanyikan lagu Apuse sesuai

dengan tinggi rendahnya nada. Materi pembelajaran : Tinggi

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

208

rendah nada. c. Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Membaca notasi angka − Diskusi − Bernyanyi − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik mengamati teks lagu “Apuse”. (mengamati → komunikasi)

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Mengapa saat bernyanyi perlu

memperhatikan tinggi rendahnya nada?

(menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

10 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

7. Peserta didik dan guru menyanyikan notasi angka lagu Apuse. (mencoba → komunikasi)

8. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik mengerjakan LKPD yang berisi tentang: a. Menentukan tinggi rendah nada

pada lagu Apuse. (menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

25 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. Beberapa peserta didik menyampaikan hasil menentukan tinggi rendah nada pada lagu Apuse. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

11. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

209

gagasan terhadap suatu masalah) 12. Setiap baris peserta didik menyanyikan

lagu Apuse sesuai dengan tinggi rendah nadanya. (mencoba → komunikasi)

13. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

14. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

15. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

16. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

17. Salam penutup dan doa.

5 menit

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media

a. Lagu “Gaya Listrik”

b. Lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”

c. Teks “ Suku Asmat”

d. Teks dan notasi lagu “Apuse”

2. Alat/bahan

a. Sisir plastik

b. Kertas warna

c. Kertas marmer

d. Kertas karton

e. Balon

f. Pensil

g. Lem

h. Gunting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

210

3. Sumber Belajar

Faradiba, Rizqia. 2019. Cara Membaca Not Balok dan Not Angka.

Diakses di https://kinibisa.com/artikel/detail/musik-

kesenian/subdetail/memahami-not-nada-dan-ketukan/read/cara-

dasar-membaca-not-balok-dan-not-angka tanggal 7 Desember 2019

pukul 17:54.

Irene, dan Khristiyono. 2016. Esps IPA untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

___. 2016. Sejarah Listrik dari Mulai Penemuan Pertama sampai

Pengembangan Terbaru. Diakses di

https://www.kelistrikanku.com/2016/04/sejarah-listrik-

pembangkit.html?m=1 tanggal 7 Desember 2019 pukul 14:29.

___. 2018. Cerita Non Fiksi, Pengertian, Pembagian, Jenis-jenis Non

Fiksi, Contoh-contoh Cerita atau Karangan Non Fiksi, Non Fiction

Storie. Diakses di

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/cerita-non-fiksi-

pengertian-pembagian.html tanggal 1 Desember 2019 pukul 23:23.

___. 2018. Pengertian Cerita Fiksi dan Non Fiksi Terlengkap. Diakses

di https://www.pendidikanku.org/2018/03/pengertian-cerita-fiksi-

dan-nonfiksi.html tanggal 10 November 2019 pukul 08:29.

___. Mengenal Suku Asmat Lewat Tradisi dan Upacara. Diakses di

https://pesona.travel/keajaiban/5068/mengenal-suku-asmat-lewat-

tradisi-dan-upacara-adat tanggal 6 Desember 2019 pukul 18:08.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

211

VIII. PENILAIAN

Mupel Domain/ Ranah

Penilaian Indikator

Jenis/ Teknik

Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

IPA Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - - Pengetahu-an

3.3.3 Menganali-sis gaya listrik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda dan kunci jawaban (soal evaluasi siklus 1)

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian (panduan percobaan)dan kunci jawaban

Keterampil-an

4.3.2 Membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya listrik.

Produk Tugas membuat laporan sederhana

Rubrik penilaian produk

Bahasa Indonesia

Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - - Pengetahu-an

3.7.2 Menemu-kan informasi tentang Suku Asmat.

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

Keterampil-an

4.7.2 Membuat peta pikiran tentang Suku Asmat

Produk Tugas membuat peta pikiran

Rubrik penilaian produk

SBdP Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

212

Pengetahu-an

3.2.1 Menentukan tinggi rendah nada pada lagu Apuse

Tes tertulis

Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

Keterampil-an

4.2.1 Menyanyi-kan lagu Apuse sesuai dengan tinggi rendahnya nada.

Kinerja Menyanyikan lagu Apuse

Rubrik penilaian kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

214

Lampiran 31. RPPTH Siklus II Pembelajaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kentungan

Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema : 2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

Pembelajaran ke :1

Kelas/ Semester : IVB/ II (Dua)

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA

Alokasi Waktu : 7 x 35 menit

Hari/tanggal : Selasa, 25 Februari 2020

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

3.7.3.1 Setelah membaca teks Urang Kanekes Si Suku Baduy, peserta didik

mampu menemukan 4 informasi yang terdapat pada teks tersebut

dengan tepat. (menerapkan → faktual) (C3)

4.7.3.1 Setelah menemukan informasi tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy,

peserta didik mampu membuat 1 tulisan berupa puisi menggunakan

bahasa sendiri dengan tepat. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

Muatan Pembelajaran : IPA

3.3.4.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis gaya

gravitasi dan 3 manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

(menganalisis → faktual) (C4)

3.3.5.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis gaya

magnet dan 3 manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

(menganalisis → faktual) (C4)

4.3.3.1 Setelah mengetahui manfaat gaya gravitasi atau gaya magnet dalam

kehidupan sehari-hari, peserta didik mampu membuat 1 poster tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

215

manfaat gaya tersebut. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Muatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator

1 Bahasa Indonesia

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap disiplin) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

3.7.3 Menemukan informasi baru tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy. (menerapkan→ faktual) (C3)

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke

4.7.3 Membuat tulisan berupa puisi tentang Urang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

216

dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

Kanekes Si Suku Baduy menggunakan bahasa sendiri. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

2 IPA

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap disiplin) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.3.4 Menganalisis gaya gravitasi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (menganalisis → faktual) (C4)

3.3.5 Menganalisis gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (menganalisis → faktual) (C4)

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3.4 Membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

IV. MATERI PEMBELAJARAN

1. Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

− Teks non fiksi (pengetahuan faktual)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

217

2. Muatan Pembelajaran : IPA

− Gaya gravitasi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

(pengetahuan faktual)

− Gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

(pengetahuan faktual)

V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Tematik integratif dansaintifik

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran berbasis masalah

3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, penugasan, diskusi, percobaan, dan

ceramah.

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

Fokus pada penggalan 3

Kegiatan Sintaks model pembelajaran

berbasis masalah Deskripsi kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka, doa, dan absensi. 2. Literasi: Peserta didik membaca teks

“Suku Unik di Indonesia”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi teks dan pesan yang dapat dipetik dari teks cerita tersebut. (mencoba → berpikir kritis)

3. Motivasi: Peserta didik menyanyikan lagu “Suku Baduy”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi lagu yang dinyanyikan. (mencoba → berpikir kritis)

4. Apersepsi: Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Ada yang pernah berlibur ke

Banten?

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

218

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

b. Di pulau Jawa bagian mana letak Banten?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Mengapa di Indonesia banyak

terdapat suku? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menemukan informasi baru

tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy.

Materi pembelajaran : Teks non fiksi

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Membaca teks bacaan − Penugasan − Presentasi − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

6. Peserta didik membaca teks “Urang Kanekes Si Suku Baduy”. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang kata sulit yang ada pada teks: a. Apa yang dimaksud dengan

masyarakat adat? b. Apa yang dimaksud dengan

kepercayaan sunda wiwitan? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

20 menit

8. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

219

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik mengerjakan LKPD yang berisi tentang: a. Menemukan informasi baru

tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy.

(menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. Beberapa peserta didik menyampaikan informasi yang didapatkan tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

11. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

35 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

13. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

14. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

15. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

16. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

5 menit

ISTIRAHAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

220

Penggalan 2 (2 x 35 menit)

Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Suku Baduy”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. b. Apa saja informasi tentang Urang

Kanekes Si Suku Baduy yang sudah dipelajari tadi?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Mengapa keragaman suku

bangsa dapat mengakibatkan keragaman budaya?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Membuat tulisan berupa puisi

tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy menggunakan bahasa sendiri.

Materi pembelajaran : Teks non fiksi.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Penugasan − Presentasi (mengamati → komunikasi)

10 menit

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Apa keragaman yang ada di Suku

Baduy? (menanya → berpikir kritis)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

221

(memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

6. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → komunikasi)

10 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

8. Peserta didik membuat tulisan berupa puisi tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy menggunakan bahasa sendiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

9. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil karya yang sudah dibuat. (mengkomunikasikan → komunikasi)

10. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

11. Peserta didik memperhatikan penegasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

35 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

12. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

13. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

14. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

15. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

5 menit

ISTIRAHAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

222

Penggalan 3 (2 x 35 menit) Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Gaya gravitasi dan magnet”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Apakah kalian pernah terjatuh dari

sepeda? b. Kemana arah kalian terjatuh?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Mengapa semua benda yang

dilempar selalu jatuh ke bawah?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menganalisis gaya gravitasi dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

− Menganalisis gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

− Membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Materi pembelajaran : Gaya gravitasi dan gaya magnet serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan:

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

223

− Percobaan − Diskusi − Membuat poster − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik mengamati gambar astronot. (mengamati → komunikasi)

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Mengapa astronot melayang-

layang ketika berada di bulan? b. Apakah di bulan tidak ada gaya

gravitasi? c. Jika di bumi, apakah astronot juga

akan melayang-layang? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

7. Peserta didik mengamati gambar kereta api maglev. (mengamati → komunikasi)

8. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Ada yang pernah naik kereta api

maglev? b. Kereta api maglev saat melaju

tidak menyentuh rel, lalu bagaimana cara kereta api maglev melaju?

(menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

10 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

9. Peserta didik membaca panduan percobaan “Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet”. (mengamati → komunikasi)

10. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. (mengamati → komunikasi)

11. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Percobaan dilakukan secara kelompok.

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

224

12. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

13. Peserta didik melakukan percobaan “Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet”. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

14. Peserta didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet” secara mandiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

15. Peserta didik membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

16. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

25 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

17. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

18. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

19. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

20. Peserta didik menulis refleksi tentang pelajaran hari ini.

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

225

(mengkomunikasikan → komunikasi)

21. Salam penutup dan doa.

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media

a. Lagu “Suku Baduy”

b. Teks “Urang Kanekes Si Suku Baduy”

c. Lagu “Gaya Gravitasi dan Gaya Magnet”

d. Gambar astronot

e. Gambar kereta maglev

2. Alat/bahan

a. Peniti

b. Paku payung

c. Klip kertas

d. Kertas

e. Batu kerikil

f. Magnet

3. Sumber Belajar

Haryanto. 2013. Sains Jilid 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Irene dan Khristiyono. 2016. Esps IPA untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Yousnelly, Putty., Dian Oky, dan Zuledi. 2010. Ilmu Pengetahuan

Alam SD Kelas V. Bogor: Yudhistira.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

226

Wisanggeni, Kensae. 2017. Suku Unik di Indonesia. Diakses di

https://www.tanahnusantara.com/suku-unik-di-indonesia-yang-

terkenal-karena-budaya-dan-ada-istiadatnya/ tanggal 13 Januari

2020 pukul 12:36.

___. 2018. Cerita Non Fiksi, Pengertian, Pembagian, Jenis-jenis Non

Fiksi, Contoh-contoh Cerita atau Karangan Non Fiksi, Non Fiction

Storie. Diakses di

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/cerita-non-fiksi-

pengertian-pembagian.html tanggal 1 Desember 2019 pukul 23:23.

___. 2018. Pengertian Cerita Fiksi dan Non Fiksi Terlengkap. Diakses

di https://www.pendidikanku.org/2018/03/pengertian-cerita-fiksi-

dan-nonfiksi.html tanggal 10 November 2019 pukul 08:29.

VIII. PENILAIAN

Mupel Domain/ Ranah

Penilaian Indikator

Jenis/ Teknik

Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

Bahasa Indo-nesia

Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - - Pengetahu-an

3.7.3 Menemu-kan informasi baru tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy.

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

Keterampi- lan

4.7.3 Membuat tulisan berupa puisi tentang Urang Kanekes Si Suku Baduy mengguna-

Produk Tugas membuat tulisan

Rubrik penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

227

kan bahasa sendiri.

IPA Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - -

Pengetahu-an

3.3.4 Menganali-sis gaya gravitasi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

3.3.5 Menganali-sis gaya magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda dan kunci jawaban (soal evaluasi siklus 2)

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian (panduan percobaan)dan kunci jawaban

Keterampi- lan

4.3.3 Membuat poster tentang manfaat gaya gravitasi atau gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Produk Tugas membuat poster

Rubrik penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

229

Lampiran 30. RPPTH Siklus II Pembelajaran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kentungan

Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema : 2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

Pembelajaran ke : 2

Kelas/ Semester : IVB/ II (Dua)

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP

Alokasi Waktu : 7 x 35 menit

Hari/tanggal : Jumat, 28 Februari 2020

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Muatan Pembelajaran : IPA

3.3.6.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis gaya

gesek dan 3 manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

(menganalisis → faktual) (C4)

4.3.4.1 Setelah menganalisis gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari, peserta didik mampu membuat 1 laporan sederhana tentang

pengaruh gaya tersebut. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

3.7.4.1 Setelah membaca teks Tari Saman, peserta didik mampu menemukan 3

informasi yang terdapat pada teks tersebut dengan tepat. (menerapkan

→ faktual) (C3)

4.7.4.1 Setelah menemukan informasi tentang Tari Saman, peserta didik

mampu membuat 1 peta pikiran yang berisi tentang tari tersebut.

(naturalisasi → keterampilan) (P5)

Muatan Pembelajaran : SBdP

3.2.1.1 Setelah mengamati gambar Tari Saman, peserta didik mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

230

menganalisis pola lantai tari tersebut dengan tepat. (menganalisis →

faktual) (C3)

4.2.2.1 Setelah menganalisis pola lantai Tari Saman, peserta didik mampu

memperagakan pola lantai tersebut. (presisi → keterampilan) (P3)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Muatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator

1 IPA

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap disiplin) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya

3.3.6 Menganalisis gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. (menganalisis →

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

231

gesekan. faktual) (C4) 4.3 Mendemonstrasikan

manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3.4 Membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

2 Bahasa Indonesia

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap disiplin) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

3.7.4 Menemukan informasi tentang Tari Saman. (menerapkan→ faktual) (C3)

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

4.7.4 Membuat peta pikiran tentang Tari Saman. (naturalisasi → keterampilan) (P5)

3 SBdP

- Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

- Kompetensi sosial (sikap disiplin) dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah.

3.3.1 Menganalisis pola lantai Tari Saman. (menganalisis→ faktual) (C4)

4.3 Memperagakan gerak tari kreasi daerah.

4.3.1 Memperagakan pola lantai Tari Saman. (presisi → keterampilan) (P3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

232

IV. MATERI PEMBELAJARAN

1. Muatan Pembelajaran : IPA

− Gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

(pengetahuan faktual)

2. Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia

− Teks non fiksi (pengetahuan faktual)

3. Muatan Pembelajaran : SBdP

− Pola lantai tari kreasi daerah (pengetahuan konseptual)

V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Tematik integratif dansaintifik

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran berbasis masalah

3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, penugasan, diskusi, percobaan, dan

ceramah.

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

Fokus pada penggalan 1

Kegiatan Sintaks model pembelajaran

berbasis masalah Deskripsi kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka, doa, dan absensi. 2. Literasi: Peserta didik membaca teks

“Sepatu untuk Bayu”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi teks dan pesan yang dapat dipetik dari teks cerita tersebut. (mencoba → berpikir kritis)

3. Motivasi: Peserta didik menyanyikan lagu “Gaya Gesek”. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang isi lagu yang dinyanyikan. (mencoba → berpikir kritis)

4. Apersepsi: Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

233

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Apakah kalian pernah tergelincir? b. Saat berjalan dimana kalian pernah

tergelincir? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Ada anjuran agar tidak

membuang kulit pisang sembarangan karena membahayakan orang lain. Benarkah anjuran tersebuh? Mengapa menginjak kulit pisang dapat membuat terpeleset?

(mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menganalisis gaya gesek dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

− Membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek.

Materi pembelajaran : Gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Percobaan − Diskusi − Membuat laporan sederhana − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

234

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

6. Peserta didik mengamati gambar sepatu sepak bola. (mengamati → komunikasi)

7. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab: a. Mengapa alas sepatu sepak bola

berstruktur seperti paku-paku? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

5 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

8. Peserta didik membaca panduan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. (mengamati → komunikasi)

9. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang percobaan yang akan dikerjakan secara berkelompok dan mandiri. (mengamati → komunikasi)

10. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Percobaan dilakukan secara kelompok.

11. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik melakukan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek”. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

20 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

13. Peserta didik mengerjakan soal yang ada pada panduan percobaan “Pengaruh Gaya Gesek” secara mandiri. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

14. Peserta didik membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

235

masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah, memiliki daya imajinasi)

15. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

16. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

17. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

18. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

19. Peserta didik menulis refleksi tentang pelajaran hari ini. (mengkomunikasikan → komunikasi)

5 menit

20. Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi siklus 2. (mencoba, menalar → berpilir kritis)

35 menit

ISTIRAHAT

Penggalan 2 (2 x 35 menit)

Pembuka

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Bungong Jeumpa”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Bungong Jeumpa merupakan lagu

daerah mana? b. Siapaa yang pernah pergi ke Aceh? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

236

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Siapa yang pernah melihat Tari

Saman? − Apa yang menarik dari Tari

Saman? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menemukan informasi tentang

Tari Saman. − Membuat peta pikiran tentang

Tari Saman. Materi pembelajaran : Teks non fiksi.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Membaca teks bacaan − Penugasan − Presentasi − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik membaca teks “Tari Saman”. (mengamati → komunikasi)

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami : a. Apa yang dimaksud dengan media

dakwah? b. Apa yang dimaksud dengan

petuah? (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

15 menit

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

7. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

8. Peserta didik mengerjakan LKPD yang

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

237

berisi tentang : a. Menemukan informasi tentang Tari

Saman. (menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

9. Peserta didik membuat membuat peta pikiran tentang Tari Saman. (mencoba → berpikir kritis) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

10. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil karya yang sudah dibuat. (mengkomunikasikan → komunikasi)

11. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

12. Peserta didik memperhatikan penegasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

20 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

13. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

14. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

15. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

16. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

5 menit

ISTIRAHAT

Penggalan 3 (2 x 35 menit)

1. Salam pembuka 2. Motivasi: Peserta didik menyanyikan

lagu “Bungong Jeumpa”. 3. Apersepsi: Peserta didik dan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

238

Pembuka

1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

melakukan tanya jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. a. Apa yang membedakan Tari

Saman dengan tari daerah lain? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

4. Orientasi: a. Peserta didik dan guru melakukan

tanya jawab: − Apa yang dimaksud dengan

pola lantai dalam tari? (mencoba → berpikir kritis) (memiliki daya imajinasi, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

b. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi yang disampaikan guru: − Menganalisis pola lantai Tari

Saman. − Memperagakan pola lantai Tari

Saman. Materi pembelajaran : Pola lantai tari kreasi daerah.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan: − Menggambar pola lantai − Diskusi − Memperagakan pola lantai − Penyampaian materi (mengamati → komunikasi)

10 menit

Inti

2. Mengorganisasi-kan peserta didik agar belajar

5. Peserta didik mengamati gambar “Tari Saman”. (mengamati → komunikasi)

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab : a. Bagaimana pola lantai Tari Saman (menanya → berpikir kritis) (memiliki banyak gagasan terhadap suatu masalah)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

239

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

7. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan secara mandiri. (mengamati → komunikasi)

8. Peserta didik mengerjakan LKPD yang berisi tentang: a. Menganalisis pola lantai Tari

Saman b. Menggambar pola lantai Tari

Saman (menalar → berpikir kritis) (memiliki ide yang unik, mencoba cara baru untuk menyelesaikan masalah, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

25 menit

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

9. Beberapa peserta didik menyampaikan hasil analisis dan gambar pola lantai Tari Saman. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memiliki rasa keindahan, memiliki daya imajinasi)

10. Peserta didik lain memberikan tanggapan. (mengkomunikasikan → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

11. Peserta didik memperhatikan penegasan dan penjelasan yang disampaikan guru. (mengamati → komunikasi)

12. Peserta didik memperagakan pola lantai Tari Saman.(mencoba → komunikasi)

20 menit

Penutup

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

13. Kesimpulan : Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. (mencoba → komunikasi) (memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah)

14. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi tersebut. (menanya → komunikasi)

15. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

16. Salam penutup dan doa.

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

240

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media

a. Lagu “Gaya Gesek”

b. Gambar sepatu bola

c. Lagu “Bungong Jeumpa”

d. Teks “ Tari Saman”

e. Gambar Tari Saman

2. Alat/bahan

a. Mobil-mobilan

b. Meja kayu

c. Tikar

3. Sumber Belajar

Irene dan Khristiyono. 2016. Esps IPA untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Kusumawati, Heny. 2016. Indahnya Keberagaman di Negeriku: Buku

Siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud.

Puspita, Putri. 2017. Sepatu untuk Bayu. Diakses di

https://www.google.com/amp/s/bobo.grid.id/amp/08675729/sepatu

-untuk-bayu tanggal 21 Januari 2020 pukul 21:46.

___. 2018. Cerita Non Fiksi, Pengertian, Pembagian, Jenis-jenis Non

Fiksi, Contoh-contoh Cerita atau Karangan Non Fiksi, Non Fiction

Storie. Diakses di

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/cerita-non-fiksi-

pengertian-pembagian.html tanggal 1 Desember 2019 pukul 23:23.

___. 2018. Pengertian Cerita Fiksi dan Non Fiksi Terlengkap. Diakses

di https://www.pendidikanku.org/2018/03/pengertian-cerita-fiksi-

dan-nonfiksi.html tanggal 10 November 2019 pukul 08:29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

241

___. 2019. Pola Lantai dalam Gerak Tari Kreasi Daerah. Diakses di

https://www.google.com/amp/s/lisa.food.blog/2019/01/01/pola-

lantai-dalam-gerak-tari-kreasi-daerah/amp/ tanggal 21 Januari 2020

pukul 23:09.

___. Tari Saman. Diakses di https://www.indonesiakaya.com/jelajah-

indonesia/detail/tarisaman tanggal 21 Januari 2020 pukul 16:14.

VIII. PENILAIAN

Mupel Domain/ Ranah

Penilaian Indikator

Jenis/ Teknik

Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

IPA Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - -

Pengetahu- an

3.3.6 Menganali-sis gaya gesek dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda dan kunci jawaban (soal evaluasi siklus 1)

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian (panduan percobaan)dan kunci jawaban

Keterampi- lan

4.3.4 Membuat laporan sederhana tentang pengaruh gaya gesek.

Produk Tugas membuat laporan sederhana

Rubrik penilaian produk

Bahasa Indo-nesia

Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - - Pengetahu- an

3.7.4 Menemu-kan informasi tentang Tari Saman.

Tes tertulis Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

242

Keterampi- lan

4.7.4 Membuat peta pikiran tentang Tari Saman.

Produk Tugas membuat peta pikiran

Rubrik penilaian produk

SBdP Sikap Spiritual

- - - -

Sikap Sosial - - - -

Pengetahu- an

3.3.1 Menganali-sis pola lantai Tari Saman.

Tes tertulis

Soal uraian

Soal uraian dan kunci jawaban

Keterampi-lan

4.3.1 Mempera-gakan pola lantai Tari Saman.

Kinerja Mempera-gakan pola lantai

Rubrik penilaian kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

244

Lampiran 33. Kondisi Awal Kreativitas Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

245

Lampiran 34. Kondisi Awal Hasil Belajar Peserta Didik

No Nama Peserta Didik Nilai Kentuntasan 1 ABP 64 Tidak tuntas 2 AGB 66 Tidak tuntas 3 AHA 76 Tuntas 4 AP 70 Tuntas 5 ANR 62 Tidak tuntas 6 ARM 66 Tidak tuntas 7 DADP 78 Tuntas 8 DRPG 70 Tuntas 9 HNH 62 Tidak tuntas

10 IAG 42 Tidak tuntas 11 IAMW 76 Tuntas 12 MAF 90 Tuntas 13 MRSN 62 Tidak tuntas 14 MR 64 Tidak tuntas 15 NCS 76 Tuntas 16 NMPJ 62 Tidak tuntas 17 NNK 56 Tidak tuntas 18 RADH 78 Tuntas 19 RRS 62 Tidak tuntas 20 RWS 76 Tuntas 21 RAS 56 Tidak tuntas 22 RAL 76 Tuntas 23 SK 52 Tidak tuntas 24 VSF 56 Tidak tuntas 25 WDAN 26 Tidak tuntas 26 XLSM 76 Tuntas

Jumlah 1700 Rata-rata 65,38

Persentase Ketuntasan 42,30%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

246

Lampiran 35. Foto-foto Kegiatan

Praktikum pengaruh gaya dan gaya otot

Praktikum gaya listrik

Praktikum gaya gravitasi dan gaya magnet

Praktikum gaya gesek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...kreativitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara,

247

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Gibta Paskalin merupakan anak ketiga dari bapak

Suyadi dan ibu Regina Endang Riantiningsih. Lahir di Sleman

hari Minggu pahing tanggal 12 April 1998, saat itu bertepatan

dengan hari raya Paskah. Awal pendidikan peneliti di TK PKK

Sidoagung II tahun 2003 sampai 2004. Selesai pendidikan TK,

peneliti melanjutkan pendidikan di SD Negeri Cibuk Lor tahun

2004 sampai 2010. Tahun 2010 peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1

Seyegan dan lulus pada tahun 2013. Selanjutnya, peneliti melanjutkan pendidikan

di SMK Negeri 1 Godean jurusan Multimedia tahun 2013 sampai 2016. Selama

bersekolah di SMK peneliti membuka usaha photo dan video shooting. Sambil

menunggu pengumuman penerimaan mahasiswa baru, peneliti sempat bekerja di

salah satu studio photo dan video shooting. Sampai akhirnya peneliti diterima

menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas

Sanata Dharma pada tahun 2016.

Banyak kegiatan kemahasiswaan yang pernah peneliti ikuti seperti: peserta

inisiasi Universitas Sanata Dharma tahun 2016, peserta inisiasi FKIP Universitas

Sanata Dharma tahun 2016, peserta inisiasi Program Studi PGSD tahun 2016,

kuliah umum PGSD setiap semester ganjil, dampok parade gamelan anak ke IX

se-Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2016, peserta seminar driyarkara mengabdi

tahun 2016, peserta pendampingan pengembangan kepribadian dan metode

belajar I tahun 2016, peserta english club program for 4 semesters tahun 2016-

2018, peserta kursus pembinaan pramuka mahir tingkat dasar tahun 2017, peserta

pendampingan pengembangan kepribadian dan metode belajar II tahun 2017,

pubdok pelepasan calon wisuda PGSD tahun 2017, sie acara inisiasi program

studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2017, CO dampok parade gamelan

anak ke-XI se-Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2018, peserta kuliah kerja

nyata reguler LVII tahun 2019, dan peserta lomba inovasi media pembelajaran

tingkat perguruan tinggi nasional tahun 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI