peningkatan hasil belajar pendidikan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4590/1/putri...vii...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TAJWID
DENGAN METODE CARD SORT
PADA SISWA KELAS XII MEKATRONIKA 2
SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Putri Nandani
NIM:11114038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TAJWID
DENGAN METODE CARD SORT
PADA SISWA KELAS XII MEKATRONIKA 2
SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Putri Nandani
NIM:11114038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
خيركم مه تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
(Hadits Riwayat Imam Bukhori)
خير الىاس أوفعهم للىاس
“Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”
(Hadits Riwayat ath-Thabrani)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Kimin Santoso dan Ibu Ngatinah yang senantiasa
melimpahkan rasa kasih sayang, nasehat, dan jerih payahnya yang telah
mendidik dari kecil sampai di bangku kuliah di IAIN Salatiga ini.
2. Mamas Ade, Mbak Nia, si kembar Alula dan Alicha yang selalu memberi
semangat dan hiburan ketika rasa jenuh melanda.
3. Sahabatku Sarah, Fatun, Rofi yang tak pernah lelah mendukung saya, selalu
memberikan motivasi ketika rasa menyerah mulai menyerang.
4. Teman-teman seperjuangan, Uri Hafidza, Fatma, Nia, Dita, Intan, Yuni, Alfi,
Haniah, Prasetyo Utomo yang selalu memberikan saya semangat dan selalu
membantu saya dengan ikhlas.
5. Rekan-rekan KKN Posko 75 Nurul Imamah, Elfa Rahma, Rohmiyatun, Riska
Amalia, Risda Mela Santi, Sony Setyawan, Zaim, dan Muhandis yang selalu
memberi semangat.
6. Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga angkatan 2014 khususnya PAI 2014
yang setiap hari bersama-sama dalam suka duka selama empat tahun.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud
yang sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw., yang merupakan suri tauladan umat Islam.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag. selaku pembimbing skripsi, yang rela membimbing
saya dari awal skripsi sampai selesai.
5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku dosen Pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan
pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi
dengan lancar.
8. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang untuk
membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.
ix
9. Bapak Suripan, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK N 3 Salatiga yang telah
memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.
10. Bapak Dulhadi, S.Pd., selaku Guru pamong mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) SMK N 3 Salatiga yang telah bersedia membantu dan
bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian ini.
11. Bapak dan ibu guru di SMK N 3 Salatiga
12. Tak lupa siswa-siswi kelas XII Mekatronika 2 tahun ajaran 2018/2019 yang
telah memberikan sumber data yang sebenarnya untuk keberhasilan penelitian
ini dilakukan.
13. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan penilitian ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah Swt., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan
diridhoi oleh Allah Swt. dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan
dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 03 September 2018
Penulis
Putri Nandani
NIM. 111-14-038
x
ABSTRAK
Nandani, Putri. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Tajwid dengan Metode Card Sort pada Siswa Kelas XII
Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Pembimbing: Muh. Hafidz. M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Card Sort
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya minat belajar siswa kelas XII
Mekatronika 2 di SMK Negeri 3 Salatiga pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Sehingga nilai-nilai yang didapatkan siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam kurang memuaskan, hal ini terbukti dari hasil belajar siswa yang
masih rendah dengan nilai rata-rata siswa 68,4 (66,66% dari seluruh siswa) belum
mencapai KKM sekolah. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut perlu
diterapkannya pembelajaran alternatif yang dapat merangsang aktivitas siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa akan berperan aktif dan
memberikan feedback positif. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipakai
adalah metode card sort yang dianggap sebagai suatu cara untuk meningkatkan
minat, motivasi dan hasil belajar siswa terhadap materi tajwid khususnya hukum
bacaan nun sukun dan tanwin serta hukum bacaan mim sukun, karena
pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu dapat mengubah
suasana kelas menjadi sebuah area permainan yang menyenangkan.
Penelitian ini merupakan Classroom Action Research atau Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes,
observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII
Mekatronika 2 SMK N 3 Salatiga sebanyak 30 siswa.
Hasil dari penelitian ini mulai dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan siswa. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar
siswa sebanyak 22 siswa atau persentasenya adalah 73,33%. Data ketuntasan
siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 26 siswa yang tuntas dan dalam
persentasenya adalah 86,66% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa atau sebanyak 13,33%.
Adapun, nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga
mengalami peningkatan yaitu pada siklus I memiliki rata-rata 80,33 dan pada
siklus II memiliki rata-rata 86,33 yang meningkat 6 dari siklus I. Pencapaian
KKM kelas pada siklus II 86,66% lebih besar dari KKM klasikal 85%. Oleh
karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK
Negeri 3 Salatiga.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............ .............................................................................. i
HALAMAN BERLOGO .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ v
MOTTO …. ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
ABSTRAK ... .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN I
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…..........................................7
F. Metode Penelitian ........................................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian ................................................................................ 8
2. Subjek Penelitian ....................................................................................... 8
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................................ 8
4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 11
xii
5. Instrumen Penelitian ................................................................................ 12
6. Analisis Data ........................................................................................... 13
G. Definisi Operasional ..................................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................................. 18
1. Hasil Belajar ........................................................................................... 18
2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ............................................................. 32
3. Kajian Materi Penelitian
a. Materi Tajwid....... ..............................................................................35
b. Metode Card Sort.............................. .................................................45
B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Salatiga .................................................53
1. Profil Sekolah ..........................................................................................53
2. Data Siswa, Guru dan Karyawan ........................................................... 54
3. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana...............................................................60
B. Obyek Penelitian ........................................................................................62
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................63
1. Kondisi Pra Siklus....................................................................................63
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..............................................................65
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................71
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...........................................................................................76
1. Data Siklus I ...........................................................................................76
2. Data Siklus II .........................................................................................82
B. Pembahasan..................................................................................................87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................90
B. Saran ...........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................92
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga...... ................................... 54
Tabel 3.2 Guru PNS di SMK Negeri 3 Salatiga........ ...................................... 55
Tabel 3.3 Guru Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga .................................. 57
Tabel 3.4 Karyawan PNS di SMK Negeri 3 Salatiga ...................................... 59
Tabel 3.5 Pegawai Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga ............................. 59
Tabel 3.6 Ruang Belajar di SMK Negeri 3 Salatiga ........................................ 60
Tabel 3.7 Ruang Kantor di SMK Negeri 3 Salatiga......................................... 61
Tabel 3.8 Ruang Penunjang di SMK Negeri 3 Salatiga ................................... 61
Tabel 3.9 Lapangan di SMK Negeri 3 Salatiga...............................................62
Tabel 3.10 Nilai Ulangan Harian PAI Siswa Kelas XII Mekatronika 2..........64
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I....................................................77
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I.............................................. 78
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I ............................................ 79
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................... 83
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II ............................................ 84
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II ........................................... 85
Tabel 4.7 Hasil Nilai dan Peningkatan Siklus I dan Siklus II .......................... 88
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Langkah-langkah Penelitian ............ .................................................. 9
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 RPP Siklus I dan II
Lampiran 6 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II
Lampiran 7 Sampel Hasil Tes
Lampiran 8 Sampel Kertas Metode Card Sort
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 10 SKK
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses sepanjang hayat sebagai perwujudan
pembentukan pribadi secara utuh. Pendidikan juga bertujuan untuk
mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia tersebut.
Sebagai prosess pembentukan pribadi, pendidikan menurut Umar
Tirtarahardja (2008:34) diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan
sistemik yang terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Pendidikan mengandung pembinaan kepribadian, pengembangan kemampuan,
atau potensial yang perlu dikembangkan; peningkatan pengetahuan dari yang
tidak tahu menjadi tahu, serta tujuan kearah mana peserta didik dapat
mengaktualisasikan dirinya semaksimal mungkin (Suwarno, 2006:22).
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok
yang diajarkan pada siswa. Pendidikan Agama Islam diajarkan tidak hanya
untuk menghantarkan siswa untuk dapat menguasai dan memahami berbagai
macam kajian Islam, tetapi lebih menekankan pada pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu seorang guru Pendidikan Agama Islam hendaknya mampu
mengembangkan pembelajaran yang mengarah pada pencapaian kompetensi
siswa secara menyeluruh yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan. Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
2
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran
Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Majid,
2012:12).
Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam banyak menampilkan
dalil-dalil Al-qur’an maupun hadis sebagai pendukung setiap materi.
Sehingga diharapkan siswa dapat mengamalkan ajaran agama dengan
mengetahui dalil yang mendasarinya. Selain itu, adanya dalil dari Al-qur’an
juga untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca Al-qur’an sesuai
dengan makharijul huruf dan kaidah tajwid. Dalam Al Qur’an sendiri
disunahkan membaca Al-qur’an dengan tartil yaitu dengan bacaan yang tenang
dan pelan-pelan. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Muzzammil ayat 4:
Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan
perlahan-lahan.”(Departemen Agama RI, 2009:574)
Berdasarkan pengamatan peneliti sebagai guru praktik di SMK Negeri
3 Salatiga, siswanya lebih suka kegiatan praktik di bengkel daripada kegiatan
pembelajaran dikelas, selain itu sebagian besar siswanya juga berasal dari
SMP yang sedikit materi keagamaannya sehingga dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, khususnya materi Al-qur’an tentang tajwid masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika mengidentifikasikan hukum
tajwid sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan.
3
Menurut Sanjaya (2007:17) “seorang guru bukan hanya harus tahu
tentang what to teach, akan tetapi juga paham tentang how to teach.” Jadi
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seorang guru memerlukan
tingkat keahlian yang memadai, termasuk dalam menggunakan metode dan
strategi yang sesuai dengan karakter materi yang diajarkan. Menjadi guru
bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan tetapi
juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dan
keterampilan yang lain, misalnya
pemahaman tentang psikologi perkembangan anak, pemahaman tentang teori-
teori perubahan tingkah laku, kemampuan merancang dan memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar, dan lain sebagainya, agar dapat mencapai
tujuan sebagaimana yang diharapakan.
Selain itu, sebagai pendidik seharusnya guru mampu memberikan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mengembangkan
kemampuan siswa secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan
digunakannya metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang
dialami siswa. Hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya
perubahan pada siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk mencari
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang peneliti pilih
untuk penelitian yaitu materi tajwid. Adapun penyebab rendahnya hasil
belajar atau ulangan siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga
4
adalah: rendahnya minat belajar siswa sehingga masih sedikit diantara mereka
yang memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Maka dari itu, peneliti akan menerapkan metode pembelajarn card
sort karena dianggap sebagai suatu cara baru untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan guru, karena
pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu, dapat mengubah
suasana kelas menjadi sebuah arena permainan yang menyenangkan. Gerakan
fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas
yang jenuh atau bosan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (Zaini, 2008:50). Dengan menggunakan metode ini
diharapkan juga dapat meningkatkan pemahaman dalam belajar tajwid,
sehingga hasil belajar siswa kelas XII Mekatronika 2 akan meningkat.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, maka judul
penelitian yang ditetapkan adalah: “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam Materi Tajwid dengan Metode Card Sort pada Siswa Kelas
XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar belakang masalah dan identifikasi masalah,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode Card
sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam materi Tajwid siswa Kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3
Salatiga tahun 2018/2019?”.
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Metode Card sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi Tajwid siswa Kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga tahun
2018/2019?.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat
bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun
manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, dapat menjelaskan teori dan
menambah wawasan dalam kegiatan pembelajaan dengan menggunakan
metode card sort. Siswa dapat bersikap kreatif dan inovatif di dalam
belajarnya sendiri dengan cara yang menyenangkan, serta dapat
meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar siswa memuaskan dan
maksimal.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut:
a. Bagi siswa
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi,
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa
untuk lebih bersemangat dalam belajar dan memberikan suasana
6
pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
b. Bagi guru
Sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran
yang sudah berlangsung serta sebagai bahan pertimbangan dan
masukan untuk memperkenalkan belajar Pendidikan Agama Islam
melalui metode card sort untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dan kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang
efektif dan efesien.
c. Bagi sekolah
Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan prestasi sekolah dan mutu pendidikan di SMK Negeri 3
Salatiga.
d. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan untuk
mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan
penelitian.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu kebenaran sementara yang dapat diubah atau
diganti dengan yang lebih tepat dan lebih representatif (Ghony dan Fauzan,
2009:86). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah metode card
sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama
7
Islam materi tajwid pada siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3
Salatiga tahun 2018/2019.
Penggunaan metode card sort dikatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti
adalah:
a. Siswa diharapkan dapat mencapai nilai 75 pada materi tajwid.
b. Presentase sebanyak 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai
75.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Reserach. Menurut Suyanto (1997) yang dikutip oleh
(Muslich, 2012:9) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII Mekatronika 2
SMK Negeri 3 Salatiga yang berjumlah 30 siswa, dengan siswa putra 28
dan putri 2. Subjek ini perlu ditingkatkan hasil belajarnya karena nilai
yang diperoleh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
tajwid belum memuaskan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dikelas ini, maka peneliti menggunakan metode card sort.
8
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2014:16). Adapun langkah-
langkahnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.1
Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini memiliki tahapan yang secara umum
terdiri dari dua siklus atau lebih yang dibagi menjadi empat langkah
berikut:
Siklus I Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II
Refleksi
Pengamatan
?
9
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan desain pembelajaran dengan metode card sort .
2) Menyiapkan lembar observasi (pengamatan) sebagai pedoman atas
proses pembelajaran dalam melakukan metode card sort.
3) Menyusun soal tes untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
yaitu bertindak di kelas dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan desain pembelajaran yang telah direncanakan. Pada saat
pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar
mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari
penggunaan metode card sort.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengamatan terhadap segala perilaku dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode card sort.
10
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas.
Dari hasil lembar observasi dan hasil post test dinilai apakah metode
pembelajaran yang dilakukan pendidik mampu menghasilkan
perubahan yang signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator
yang diharapkan atau belum bisa mengatasi masalah maka perlu
dilanjutkan pada siklus II dan seterusnya sampai diperoleh kemajuan
dalam pemecahan masalah.
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari
data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian. Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta
dokumentasi (Arikunto, 2010: 203). Dalam hal ini peneliti menggunakan
metode pengumpulan data berupa:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes digunakan untuk mengetahui
tingkat hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang dilaksanakan pada siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3
Salatiga. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk
11
uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman materi
tajwid. Tes akan dilaksanakan pada akhir tiap siklus.
b. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar dalam
pembelajaran dengan metode card sort.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-
barang tertulis (Arikunto, 2010: 201). Dokumentasi pada penelitian ini
bisa berupa catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto, laporan
pengamatan, dan dokumen lain yang mendukung penelitan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian, yang terdiri atas:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran
dalam materi tajwid kelas XII Mekatronika 2 di SMK Negeri 3
Salatiga melalui metode card sort.
b. Butir Soal
Butir soal merupakan hal yang menjadi bagian dari tes. Sebab
itu, tes yang digunakan guru harus memiliki kualitas yang baik.
12
6. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
sederhana yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data ini
digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari
siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mnegetahui perubahan
perilaku siswa. Data tersebut diolah dengan mencari persentase tiap-tiap
kegiatan dengan menggunakan rumus persentase. Adapun rumus
penelitian sebagai berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P= Prosentase
F= Jumlah siswa yang tuntas belajar
N= Jumlah semua siswa
G. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul diatas,
maka dijelaskan dibawah ini:
1. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang berimbuhan pe-an.
Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat
(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan, dsb) pangkat, derajat, taraf
kelas (Depdiknas, 2007:1197). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an
menjadi kata peningkatan yang memiliki arti proses, cara, perbuatan
13
meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (Depdiknas, 2007:1198). Jadi, yang
dimaksud dengan peningkatan yaitu usaha untuk memperoleh nilai yang
lebih tinggi dari nilai sebelumnya.
Sedangkan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Hamalik, 2008:155).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, Nana, 2014:22).
Jadi, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada siswa
berupa perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terjadi
setelah kegiatan pembelajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan
hasil belajar adalah usaha untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi dari
nilai sebelumnya dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada siswa
diukur dari aspek pengetahuan, sikap maupun ketrampilan.
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai
dengan ajaran Islam (Zuhairini, 1983:27).
Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh siswa agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran
14
Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup
(Majid, 2012:12).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah
suatu usaha yang sistematis untuk memberikan pemahaman, dan
penghayatan yang lebih dalam kepada siswa untuk mengamalkan ajaran
Islam supaya hidup mereka sesuai ajaran dalam Islam.
3. Tajwid
Secara bahasa, kata tajwid adalah masdar dari kata jawwada-
yujawwidu yang berarti ”membuat bagus”. Secara istilah, tajwid adalah
suatu cabang ilmu yang mengatur tata cara ilmu membaca Al-Quran
dengan baik dan benar (Amrullah, t.th.: 71)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tajwid adalah
salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang kaidah dan tata cara
membaca Al-Quran yang baik dan benar.
4. Metode Card Sort
Metode card sort yaitu kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek
atau mereview informasi (Zaini, 2008:50).
H. Sistematika Penulisan
Dalam penelitaian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut:
15
BAB I (Pendahuluan): Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, metode penelitian, definisi operasional, dan
sistematika penulisan.
BAB II (Landasan Teori): Berisi tentang pengertian belajar, prinsip
belajar, tujuan belajar, ciri-ciri belajar, pengertian hasil belajar, faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, pengertian Pendidikan Agama Islam,
fungsi PAI, pengertian dan tujuan tajwid, materi hukum nun sukun dan
tanwin serta mim sukun, metode card sort, karakter card sort, langkah-
langkah card sort beserta kelebihan dan kelemahannya, serta kajian terdahulu.
BAB III (Pelaksanaan Penelitian): Berisi tentang deskripsi
pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II
BAB IV (Hasil Penelitian): Berisi tentang deskripsi persiklus dan
pembahassan siklus I dan siklus II.
BAB V (Penutup): Berisi tentang kesimpulan dan saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Gagne yang dikutip oleh
Suprijono (201:2) adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang
dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut
bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah. Belajar menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono
(2006:9) ialah suatu perilaku dimana ketika seseorang belajar maka
responnya menjadi lebih baik. Sedangkan pengertian belajar
dipandang dari sisi psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
(Slameto, 1991:2).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman dengan lingkungan sekitarnya sehingga menunjukkan
perubahan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan
yang lebih baik.
17
Dalam agama Islam masalah belajar mendapat perhatian yang
istemewa. Hal ini terbukti dengan turunnya surat Al-Alaq ayat satu
sampai lima yang berbunyi:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (Departemen Agama RI, 2009:597)
Dalam ayat tersebut perintah membaca disebut dua kali,
pertama perintah kepada Rasul Saw. Dan selanjutnya perintah kepada
seluruh umatnya. Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci
ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca huruf-
huruf yang tertulis dalam buku, maupun terminologis, yakni membaca
dalam arti yang luas yaitu membaca alam semesta. (Munjahid,
2007:5-6).
b. Prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan
dalam proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara
mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar (Fathurrohman dan
Sulistyorini, 2012:17).
Adapun prinsip-prinsip dari belajar yaitu: Pertama, prinsip
belajar adalah perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses.
18
Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai. Belajar adalah kesatuan fungsional dari berbagai komponen
belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman
pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya (Suprijono, 2011:4-5).
c. Tujuan Belajar
Dalam tujuan pembelajaran peserta didik diharapkan dapat
merubah dirinya dengan acuan pelajaran yang didapatkan. Tujuan
belajar dimaksudkan untuk memberikan landasan dalam belajar.
Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang
biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sementara tujuan
belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional
disebut nurturant effect. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis
dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis (Suprijono, 2011:5).
d. Jenis-jenis Belajar
Dilihat dari segi tujuan dan hasil yang diperoleh, Menurut
Munjahid (2007: 6-8) belajar dapat dikelompokkan menjadi delapan
jenis, yaitu:
1) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan menggunakan cara-cara
berfikir abstrak yang tujuannya adalah untuk memperoleh
pemahaman dan pemecahan yang tidak nyata. Dalam hal ini akal
dan rasio memiliki peranan penting.
19
2) Belajar ketrampilan, merupakan jenis belajar yang bertujuan
memperoleh ketrampilan tertentu dengan menggunakan
ketrampilan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan
yang intensif dan terus menerus sangat diperlukan.
3) Belajar sosial, adalah belajar yang bertujuan memperoleh
ketrampilan dan pemahamn terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya.
4) Belajar pemecahan masalah, maksudnya yaitu belajar untuk
memperoleh ketrampilan atau kemampuan memecahkan berbagai
masalah logis dan rasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah
secara tuntas.
5) Belajar rasional, yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan
berfikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat.
6) Belajar kebiasaan, merupakan proses pembentukan kebiasaan
baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Dalam belajar
kebiasaan ini, biasanya menggunakan perintah, keteladanan,
pengalaman khusus juga menggunakan hukum dan ganjaran.
Tujuannya adalah agar seseorang memperoleh sikap yang lebih
baik.
7) Belajar apresiasi, adalah belajar mempertimbangkan nilai suatu
objek. Tujuannya adalah agar seseorang memperoleh dan
20
mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini kemampuan
menghargai secara cepat, arti penting objek tertentu.
8) Belajar pengetahuan, merupakan jenis belajar untuk memperoleh
sejumlah pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya.
Belajar pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sebuah program
belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan
melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan eksperimen.
e. Ciri-ciri Belajar
Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni dalam buku Belajar dan
Pembelajaran Meningatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional oleh Fathurrohman dan Sulistyorini (2012:14) menyebutkan
ada beberapa ciri-ciri belajar, yaitu:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini
berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah
laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
2) Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan terpacang seumur hidup.
21
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi pengetahuan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
f. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan
(Suprijono, 2011:5). Sedangkan menurut Anik (2004) dalam Supardi
(2013:22), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional
(Susanto, 2013:5).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
dari hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi setelah
22
adanya kegiatan pembelajaran. Perubahan tersebut dapat dilihat dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil menjadi
terampil.
g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara ringkas, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
menurut Munjahid (2007:11-18) ada dua, yaitu:
1) Faktor Indogin, yaitu faktor yang datang dari diri pelajar atau
mahasiswa itu sendiri. faktor ini meliputi:
a) Faktor biologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan jasmani
siswa. Yang termasuk faktor ini adalah:
(1) Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor yang amat penting bagi siswa.
Jika mereka tidak sehat badannya tentu belajarnya akan
terganggu dan pelajaran sukar masuk.
(2) Cacat badan
Cacat badan juga sangat menghambat belajar. yang
termasuk cacat badan misalnya: setengah buta, setengah tuli,
gangguan bicara, dan sebagainya. Anak-anak yang seperti
ini hendaknya mendapat perhatian khusus atau dimasukkan
dalam pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa.
b) Faktor psikologis, yaiu faktor yang berhubungan dengan
rohaniah. Yang termasuk dalam faktor ini adalah:
23
(1) Intelligensi
Faktor ini sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar anak. Bila pembawaan intelligensi anak memang
rendah, maka anak tersebut akan sukar mencapai hasil
belajar yang baik. Anak akan merasa sukar mengerti apa
yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari pendidik
atau orang tua agar dapat berhasil belajarnya. Walaupun
anak sudah belajar dengan sebaik-baiknya, kalau memang
intelligensinya rendah, maka ia akan sulit dalam belajar.
(2) Perhatian
Perhatian merupakan faktor yang sangat penting dalam
belajar. Untuk dapat mencapai hasil yang terbaik dalam
belajar, anak harus memperhatikan bahan yang
dipelajarinya. Apabila bahan pelajaran itu tidak menarik
baginya, maka timbullah rasa bosan, malas dan belajarnya
harus di kejar-kejar, sehingga prestasi mereka kemudian
menurun. Untuk itu maka pendidikan harus mengusahakan
agar pelajaran yang diberikan daat menarik perhatiannya.
(3) Minat
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa pasti akan dapat
di pelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya
bahan yang tidak sesuai dengan minat siswa pasti tidak
akan dapat dipelajari dengan hasil yang sebaik-baiknya,
24
karena tidak ada daya tarik baginya. Minat seringkali timbul
bila ada perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat,
sebaiknya juga harus menimbulkan perhatian.
(4) Bakat
Bakat sangat menentukan suksesnya belajar. Siswa yang
belajar materi pelajaran yang sesuai dengan bakatnya ia
akan selalu baik hasil belajarnya dan ia akan merasa senang
dan selalu berusaha lebih giat lagi dan lebih baik hasilnya.
(5) Emosi
Anak yang tidak stabil emosinya akan dapat mengganggu
belajarnya, karena ketika ada masalah yang kecil saja dapat
menimbulkan emosi yang mendalam, bahkan sampai
menimbulkan gejala negatif seperti tak sadarkan diri, kejang
dan sebagainya. Dalam keadaan emosi yng tidak stabil ini
tentu belajarnya mengalami hambatan-hambatan. Anak-
anak semacam ini membutuhkan situasi yang cukup tenang
dan penuh perhatian agar belajarnya berjalan lancar.
2) Faktor Exogin
Selain faktor indogin (faktor dari dalam), ada juga faktor
exogin (faktor dari luar) atau dapat juga disebut sebagai lingkungan
yang mempengaruhi keberhasilan anak belajar. faktor ini dibagi
menjadi:
25
a) Lingkungan keluarga, secara garis besar dikelompokkan
menjadi 3 bagian yang meliputi:
(1) Faktor orang tua
Orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar anak. Oleh karena itu sikap orang tua terhadap anak
harus benar. Orang tua tidak boleh terlalu memanjakan
anak, karena hal ini akan menyulitkan orang tua untuk
menyuruh anak belajar, apalagi sampai memaksa dan
berakibat anak tidak akan mau diperintah oleh siapaun
untuk belajar. Begitu juga sikap orang tua yang acuh
terhadap pendidikan anaknya juga tidak benar, karena hal
ini akan mengakibatkan anak kurang mendapatkan
bimbingan. Sikap keras terhadap anak juga tidak benar,
karena hal ini akan berakibat hubungan antara anak dan
orang tua menjadi tegang. Adapun hubungan orang tua
pada anak yang baik adalah hubungan yang dilandasi kasih
sayang dan tanggung jawab yang tinggi di sertai dengan
bimbingan, bahkan kalau perlu disertai dengan pemberian
hadiah dan hukuman dengan tujuan memajukan belajar
anak.
(2) Faktor suasana rumah
Suasana rumah yang tenanglah yang dapat mendukung
keberhasilan belajar anak. Suasana rumah yang gaduh
26
misalnya jumlah anggota keluarga yang terlalu besar, atau
rumah sekaligus sebagai tempat usaha tidak akan
memberikan kenyamanan dan ketenangan anak dalam
belajar. Begitu pula suasana rumah yang banyak cekcok
antar anggota keluarga, akan menjadikan suasana rumah
menjadi tegang dan anak akan mengalami tekanan batin
yang menyebabkan belajar tidak bisa konsentrasi, sehingga
hasilnya tidak dapat maksimal.
(3) Faktor ekonomi keluarga
Ekonomi keluarga juga mempengaruhi keberhasilan anak.
Misalnya keluarga yang mampu ekonominya akan dapat
membelikan alat-alat perlengkapan belajar anak, sehingga
anak menjadi bersemangat dan terbantu belajarnya. Begitu
juga sebaliknya, apabila ekonomi keluarganya tak mampu,
maka anak pun menjadi tidak bersemangat dalam belajar
karena alat-alat perlengkapannya terbatas.
b) Lingkungan Sekolah, terdiri dari beberapa faktor, yaitu:
(1) Cara penyajian belajar yang kurang baik
Hal ini kadang-kadang disebabkan oleh penguasaan guru
pada materi pelajaran yang kurang atau ketidakmampuan
guru menerapkan metode mengajar yang baik, sehingga
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
27
(2) Hubungan guru dan murid yang kurang baik
Perlu diciptakan hubungan yang baik antara guru dan
murid. Hal ini karena biasanya kalau murid senang dengan
gurunya biasanya senang juga pada pelajarannya, dan
murid akan bersemangat dalam mempelajari materi yang
diajarkan gurunya, begitu juga sebaliknya.
(3) Hubungan antara anak dengan anak yang kurang
menyenangkan
Hal ini juga akan menghambat anak belajar, terutama kalau
ada anak yang diisolir oleh teman-temannya, tentu akan
mengalami tekanan batin sehingga menyebabkan anak
tidak betah di kelas bahkan menjadikan anak malas masuk
sekolah sehingga anak tertinggal pelajarannya.
(4) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi di atas kemampuan
normal anak
Anak yang diberikan materi pelajaran yang tidak sesuai
dengan tingkat kemampuan anak akan menyulitkan anak
dalam menerima materi pelajaran.
(5) Alat belajar di sekolah yang tidak lengkap
Alat belajar yang lengkap akan membantu anak dalam
belajar. Begitu pula sebaliknya, alat belajar yang tidak
lengkap menghambat anak belajar.
28
(6) Jam pelajaran yang kurang tepat
Jam pelajaran yang kurang tepat juga dapat menghambat
siswa belajar.
c) Lingkungan masyarakat, dapat digolongkan sebagai:
(1) Teman bergaul
Teman yang baik dan rajin belajar maka akan mendorong
anak untuk ikut rajin belajar juga. Begitu pula teman yang
nakal dan tidak pernah belajar, maka akan menurunkan
semangat anak dalam belajar, sehingga menghambat anak
dalam belajar.
(2) Banyaknya kegiatan lain
Misalnya anak selalu diperintah oleh orang tuanya untuk
membantu pekerjaan dan tugas orang tua, begitu pula anak
yang sangat aktif dalam kegiatan di masyarakat, waktu
belajar dan tenaga serta konsentrasi akan tersita, sehingga
kan menghambat anak dalam belajar.
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu
Alqur’an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
29
serta penggunaan pengalaman. Menurut Zakiyah Daradjat, Pendidikan
Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran
agama Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.
Sedangkan menurut A. Tafsir, Pendidikan Agama Islam ialah
bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam
(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:11-12).
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa Pendidikan Agama
Islam adalah suatu bimbingan yang diusahahkan secara sadar dan
terencana untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
memahami kandungan ajaran agama Islam sehingga pengetahuannya
dapat berkembang secara maksimal dengan berpedomankan pada Al-
Quran dan hadis.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan
Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt yang telah ditanamkan
dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam
30
keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih
lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan
pelatihan.
2) Penanaman Nilai
Penanaman nilai adalah sebagai pedoman hidup untuk
mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
3) Penyesuaian Mental
Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai ajaran Agama Islam.
4) Perbaikan
Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan,
dan kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan
pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan
Pencegahan adalah untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangan menuju manusia Indonesia
seutuhnya (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:15).
3. Materi Tajwid
a. Pengertian Tajwid
Secara bahasa, kata tajwid adalah masdar dari kata jawwada-
yujawwidu yang berarti “membuat bagus”. Secara istilah, tajwid
31
adalah suatu cabang ilmu yang mengatur tata cara ilmu membaca Al-
Quran dengan baik dan benar (Amrullah, t.th.: 71)
Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaan Al-
Quran yang didalamnya mempelajari bagaimana cara melafadzkan
huruf yang berdiri sendiri, dan huruf yang dirangkaikan dengan huruf
lain, melatih lidah mengeluarkan huruf dari makhrajnya, belajar
mengucapkan bunyi yang panjang dan pendek, cara menghilangkan
bunyi huruf dengan menggabungkan kepada huruf yang sesudahnya,
berat atau ringan, berdesis atau tidak, mempelajari tanda-tanda waqaf
dalam bacaan dan sebagainya (Faisol, 2010:1).
Menurut ahli qiro‟ah tajwid adalah menghiasi bacaan Al-
Quran yaitu memperlakukan setiap huruf sesuai dengan haknya dan
runtutannya, mengembalikan huruf pada makhrajnya masing-masing,
melantunkannya dengan cara yang baik, dan sempurna tanpa berlebih-
lebihan (Al-Husni, 1999:54). Sedangkan menurut Munir dan
Sudarsono (1994:8-9) ilmu tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara
bagaimana seharusnya membunyikan atau membaca huruf-huruf
hijaiyah dengan baik dan sempurna, baik ketika berdiri sendirian
maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
tajwid adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari bagaimana cara
melafadzkan huruf secara baik dan benar dengan memperlakukan
setiap huruf sesuai dengan haknya dan runtutannya.
32
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah,
sedangkan mengamalkannya adalah fardhu „ain bagi tiap-tiap orang
Islam yang membaca Al-Quran, baik laki-laki maupun perempuan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Muzzammil ayat 4
yaitu:
. . .
Artinya: “Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-
lahan.”(Departemen Agama RI, 2009:574)
Serta QS. Al-Furqan ayat 32:
. . .
Artinya: “Dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)”
(Departemen Agama RI, 2009:362)
Dalam suatu riwayat, Sayyidina Ali pernah ditanya tentang
firman Allah pada surat Al-Muzzammil ayat 4, beliaupun menjawab :
“Tartil yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah memperbaiki atau
memperindah bacaan huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al-Quran,
dan mengerti hukum-hukum ibtidak‟dan waqof” (Munir dan
Sudarsono, 1994:9).
33
b. Materi Tajwid
Dalam materi tajwid terdapat berbagai macam hukum bacaan.
Maka dari itu, dalam hal ini peneliti membatasi pada masalah hukum
bacaan nun sukun dan tanwin serta hukum mim sukun. Sebagai dasar
ilmu tajwid bagi siswa kelas XII Mekatronika agar peningkatan
pemahaman tersebut dapat tercapai.
1) Hukum Nun Sukun dan Tanwin
Hukum nun sukun dan tanwin jika bertemu dengan salah
satu huruf hijaiyah ada empat bacaan, yaitu: (Faisol, 2010:31-42)
a) Idzhar
Idzhar artinya terang atau jelas. Idzhar adalah apabila ada nun
sukun atau tanwin jika bertemu dengan salah satu huruf خ ,ح ,أ,
.Dan harus dibaca jelas . ,ؽ ,ع
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IDZHAR SEBAB
ثبب 1 سا - خ آ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf أ
ب - حسف بز 2 Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf
3 غ ػ - ظ ػ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ع
ز 4 صغف - ػص غ Nun sukun dan tanwin
34
bertemu huruf ؽ
د 5 ح حس - حى Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ح
ئدخبشؼخ 6 ف - خ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf خ
b) Idghom
Idghom artinya memasukkan. Idghom dibagi menjadi dua,
yaitu idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah.
(1) Idghom Bighunnah
Adalah setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah
satu huruf ي, , , . Cara membacanya yaitu nun sukun
atau tanwin itu dimasukkan menjadi satu dengan huruf
sesudahnya atau ditasydidkan dan dengan mendengung,
atau dibaca lebur dengan mendengung.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IDGHOM BIGHUNNAH SEBAB
1 صس – فئخ ؤ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ي
2 خ - حطخ غفسى ؼ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf
35
3 بء - حج
Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf
ثسق 4 - زػد Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf
(2) Idghom Bilaghunnah
Adalah setiap nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan
salah satu huruf ز ,ي. Cara membacanya dengan
memasukkan nun sukun atau tanwin pada huruf ي atau ز
tetapi tanpa mendengung atau dibaca lebur dengan tidak
mendengung.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IDGHOM BILAGHUNNAH
SEBAB
1 زم -د د Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ي
2 ف زح - زؤ زث Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ز
(3) Iqlab
Iqlab artinya menukar atau mengubah. Iqlab adalah apabila
setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ة.
Cara membacanya yaitu menyuarakan huruf nun sukun
36
atau tanwin menjadi suara mim, dengan merapatkan dua
bibir serta mendengung.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IQLAB SEBAB
غ - ثؼد 1 س ظ ثصNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ة
(4) Ikhfa‟
Ikhfa‟ artinya samar. Ikhfa‟ adalah setiap nun sukun atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf ش ,ذ ,د ,ج ,س ,د,
Sedang cara membacanya .ن ,ق ,ف ,ظ ,ط ,ض ,ص ,غ ,ض
ialah suara nun sukun atau tanwin masih tetap terdengar
tetapi samar antara idzhar dan idghom. Lagi pula terus
bersambung dengan makhraj huruf berikutnya.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IKHFA‟ SEBAB
زا 1 ص ا زجبي - صدلNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ص
رز 2 اثبذه - صNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ذ
3 سح Nun sukun dan tanwin ثبلت شبة -ث
37
bertemu huruf س
4 ا ز زا -و ػبداوفNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ن
5 ئب – جبء جبد شNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ج
6 فط -شبءللا ا ئب شNun sukun dan tanwin
bertemu huruf غ
7 - لج ل ظل لNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ق
8 ب ظ ت - ثم ظ Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ض
داد 9 -ا ا داخ لNun sukun dan tanwin
bertemu huruf د
10 طم دح - طجخ ثNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ط
ب 11 ص ئدشزلب - ا Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ش
فك 12 ب خدافى -Nun sukun dan tanwin
bertemu huruf ف
13 ذ -رحزب رجسي جNun sukun dan tanwin
bertemu huruf د
38
14 ول – ض ضسثNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ض
15 ظس – ػ ظNun sukun dan tanwin
bertemu huruf ظ
2) Hukum Mim Sukun
Hukum bacaan mim sukun apabila bertemu dengan salah
satu huruf hijaiyah ada tiga, yaitu: (Faisol, 2010:53-56)
a) Idghom Mimi/Mitslain
Hukum bacaannya disebut Idghom Mimi/Mitslain yaitu apabila
ada mim sukun bertemu huruf . sedang cara membacanya
yaitu dengan memasukkan huruf pertama pada huruf kedua
atau dengan mentasydidkannya.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IDGHOM MIMI SEBAB
1
ى ا سظ
اطؼ
Ada mim sukun bertemu
dengan huruf
b) Ikhfa‟ Syafawi
Kata “syafawi” berasal dari kata “syafatun” yang artinya bibir.
Hukum bacannya disebut ikhfa‟ syafawi apabila mim sukum
39
bertemu dengan huruf ة. Sedangkan cara membacanya harus
disuarakan samar-samar dibibir dan didengungkan.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IKHFA‟ SYAFAWI SEBAB
1
ثحجبزح رس
فٳ سح ذا ب ثبع
Ada mim sukun bertemu
dengan huruf ة
c) Idzhar Syafawi
Hukum bacaannya disebut idzhar syafawi adalah apabila mim
sukun bertemu dengan huruf hijaiyah 26 selain huruf dan ة.
Cara membacanya yaitu dengan dibaca terang dengan kedua
bibir dikatupkan.
Contoh:
No CONTOH BACAAN
IKHFA‟ SYAFAWI SEBAB
1 اجس فAda mim sukun bertemu
dengan huruf ة
2 رس اAda mim sukun bertemu
dengan huruf د
3 ا ز و صبدلAda mim sukun bertemu
dengan huruf ص
40
4 اثبؤ فAda mim sukun bertemu
dengan huruf ف
5 ػ ب لاض Ada mim sukun bertemu
dengan huruf
c. Tujuan Ilmu Tajwid
Adapun tujuan dari ilmu tajwid menurut Faisol (2012:2) adalah
sebagai berikut:
1) Agar dapat membaca ayat-ayat Al-Quran secara betul atau fasih.
2) Memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan.
3) Memelihara lisan dari kesalahan membaca.
4. Metode Card Sort
a. Pengertian Card Sort
Kata card sort berasal dari Bahasa Inggris yaitu, card yang
berarti “kartu”, dan sort yang berarti “menyortir atau
memisahkan”(Echols, 2010:98&541).
Menurut Hisyam Zaini dkk (2008:50) menyatakan bahwa
“Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang
obyek atau mereview informasi”. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Silberman (1996:103) tentang card sort yaitu
“This is a collaborative activity that can be used to teach concept,
classification characteristics, fact about object, or review
41
information”. Sedangkan dalam buku Sobry Sutikno (2014:130-131)
metode card sort digunakan oleh siswa untuk menemukan konsep dan
fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.
Sedangkan tujuan dari metode cart sort ini adalah untuk
mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah
dipelajari siswa.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa card sort
adalah suatu kegiatan kolaboratif yang dapat digunakan untuk
menemukan konsep dan fakta, karakteristik klasifikasi atau meninjau
informasi.
b. Karakter Card Sort
Card sort dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
membuat siswa aktif meninjau ulang materi yang telah disampaikan
sebelumnya karena sifatnya yang menyenangkan. Card sort juga
termasuk dalam kategori pembelajaran aktif, karena metode ini sangat
didominasi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam
menggunakan metode ini pendidik lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang
belum di mengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi
yang telah dipelajari benar-benar di pahami dan di mengerti oleh
siswa.
Pembelajaran aktif atau yang sekarang lebih dikenal dengan
istilah PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
42
Menyenangkan) adalah pembelajaran yang dikembangkan dengan
cara membantu siswa membangun keterkaitan, antara pengetahuan
baru dengan pengetahuan lain yang telah dimiliki dan dikuasai oleh
siswa sebelumnya (Suprijono, 2011:xi)
Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang
mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar
dengan aktif, berarti siswalah yang lebih dominan terlibat dalam
sebuah proses pembelajaran. Siswa diajak untuk turut serta dalam
semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga
melibatkan gerak tubuh lainnya. Dengan cara ini siswa akan merasa
senang sehingga hasil belajar akan dapat dicapai secara maksimal
(Zaini, 2008:xiv).
c. Langkah-langkah Metode Card Sort
1) Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
2) Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas
untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
3) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan
kategori masing-masing didepan kelas.
4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan
poin-poin penting terkait materi pelajaran.
Sedangkan langkah-langkah menurut penulis yaitu:
43
1) Bagi kelas dalam beberapa kelompok
2) Bagikan kertas plano yang telah diberikan tulisan kata kunci atau
informasi tertentu atau kategori tertentu atau pertanyaan secara
acak kepada setiap kelompok. Pada tempat yang terpisah, letakkan
kartu yang berisi jawaban/informasi yang tepat untuk masing-
masing kata kunci. Buatlah kartu-kartu itu tercampur aduk.
3) Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata
kunci tersebut. Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan
ini merupakan latihan pencocokan.
4) Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, maintalah mereka
menempelkan lembar jawaban atau informasi berdampingan
dengan kartu yang berisikan pertanyaan, sehingga menjadi sebuah
informasi yang lengkap.
5) Setiap kelompok dalam satu kategori diminta untuk
mempresentasikan hasilnya.
6) Guru bersama siswa yang lainnya mengoreksi serta membenarkan
hasil dari presentasi siswa.
7) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pokok-pokok materi.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort
1) Kelebihan Card Sort
a) Memperkuat daya ingat siswa.
b) Suasana kelas lebih dinamis.
c) Guru lebih kreatif dalam pembelajaran.
44
d) Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien.
e) Meningkatkan antusias siswa dalam belajar.
f) Mempermudah siswa dalam memahami materi.
g) Siswa belajar juga sambil bermain.
2) Kelemahan Metode Card Sort
a) Jika siswa tidak dibimbing dalam diskusi akan menimbulkan
suasana gaduh di dalam kelas
b) Dibutuhkan waktu diluar jam pelajaran dalam persiapan
penggunaan metode ini.
c) Dibutuhkan biaya yang lebih.
d) Tidak semua materi dapat diajarkan dengan metode ini.
B. Kajian Pustaka
Ahmad Ali Masrukan pada tahun 2014 dengan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah dan
Peninggalan pada Masa Kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Dukuh Kec.
Sidomukti Kota Salatiga” dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode card sort dapat meningkatkan prestasi belajar
IPS pokok bahasan tokoh sejarah dan peninggalan pada masa kerajaan Hindu-
Budha dan Islam di Indonesia pada siswa kelas V MI Ma’arif Dukuh Kec.
Sidomukti Kota Salatiga.
45
Bilqis Ummu Lathifah pada tahun 2016 dengan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan Loncat melalui Model
Pembelajaran Card Sort pada Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun
Canden Kutowinangun Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016” dari jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
IAIN Salatiga. Hasil penelitaian memberi bukti bahwa penggunaan model
pembelajaran card sort pada mata pelajaran matematika materi bilangan
locat 2, 3, dan 4 di kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun memiliki dampak
positif yaitu peningkatan terhadap hasil belajar siswa.
Nur Choerun Nisak pada tahun 2011 dengan judul skripsi
“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui
Metode Card Sort pada Siswa Kelas V MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011” dari
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, IAIN Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V MI Nurul
Ulum Gunung Tumpeng pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Peneliti pertama menitikberatkan bahwa penggunaan metode card sort
dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi tokoh sejarah dan peninggalan
pada masa kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Peneliti kedua
menitikberatkan bahwa penggunaan model pembelajaran card sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
bilangan loncat pada siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden
46
Kutowinangun Lor Salatiga. Sedangkan peneliti ketiga menitikberatkan
bahwa penggunaan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar ada
materi IPS di kelas V MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng pada mata pelajaran
IPS.
Arah yang akan dituju peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tajwid
dengan metode card sort pada siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3
Salatiga.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK N 3 Salatiga
Berikut ini adalah gambaran umum dari SMK N 3 Salatiga:
1. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK N 3 SALATIGA
NPSN : 20338571
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Alamat Sekolah : Jalan Ja’far Shodiq RT/RW: 01/03
Kelurahan Kalibening, Kecamatan
Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah
Telepon/HP/Fax : (0298) 7103119
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi : A
b. Program Keahlian
Di SMK N 3 Salatiga mempunyai 6 program keahlian, yaitu:
teknik mekatronika, teknik pengelasan, teknik ototronik, agribisnis
tanaman pangan dan holtikultura (ATPH), teknik sepeda motor, serta
geomatika.
48
c. Visi dan Misi Sekolah
Visi dari SMK N 3 Salatiga adalah sebagai berikut:
Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak
tenaga siap kerja di perusahaan dan/atau siap berwirausaha.
Misi dari SMK N 3 Salatiga adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara soft
competency dan hard competency.
2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.
3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap berwirausaha.
4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman, indah, bersih, dan
teratur.
5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat kecil
yang indah, sebagai sumbangan menjadi masyarakat madani.
2. Data Siswa, Guru dan Karyawan SMK N 3 Salatiga
Berikut ini adalah data siswa di SMK N 3 Salatiga tahun ajaran
2018/2019:
Tabel 3.1
Jumlah Siswa di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Program Keahlian Jumlah Siswa
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
1 Teknik Mekatronika 70 62 65
2 Teknik Pengelasan 72 67 64
3 Teknik Otrotonika 106 104 87
4 ATPH 71 61 60
5 Teknik Sepeda Motor 100 95 87
6 Geomatika 35 34 33
JUMLAH 454 423 396
JUMLAH TOTAL 1.273
49
Berikut daftar nama guru dan karyawan SMK N 3 Salatiga:
Tabel 3.2
Guru PNS di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NIP L/P Mengajar
1 Suripan, S.Pd. 19650120 199003 1 003 L Sejarah
2 Dra. Sri Hartati 19570311 198403 2 004 P PKn
3 Nuridah, S.Pd. 19690102 199702 2 003 P Matematika
4 Drs. Muh Towil 19651126 199802 1 001 L Bhs. Indonesia
5 Sugiartini , S.Pd. 19630709 199003 2 008 P Sejarh Indonesia
6 Dra. Ngizatun 19701119 199802 2 001 P BP/BK
7 Dian Adriyanto, S.Pd., M.Pd. 19700317 200501 1 008 L Prod. Ototronika
8 Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I. 19690805 200501 1 005 L PAI
9 Adria Vineta, S. Si 19711217 200604 2 007 P Fisika/IPA Tepadu
10 Asih Niyati,S.Pd 19720728 200604 2 010 P Prakarya / KWR
11 Lamini, S.Pd. 19640402 200701 2 005 P BP/BK
12 Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd. 19690917 200701 2 009 P Bhs. Inggris
13 Hery Ridawati,S.Pd. 19700509 200701 2 017 P PKn
14 Fitri Nurhayati Sih W., S.Pt. 19740620 200701 2 012 P Kima
15 Dyah Sulistyorini, S. Pd. 19750916 200604 2 012 P Matematika
50
No. Nama NIP L/P Mengajar
16 Mariati, S. Pd., M.Pd. 19750423 200801 2 006 P Prod.Mekatronika
17 M. Hafid, S. Ag. 19620612 198703 1 018 L Agama Islam
18 Retno Agustin Dwi A., S.Pd. 19820807 200803 2 002 P Fisika
19 Drs. Sugeng Winarto 19661212 200701 1 024 L Mesin
20 Sri Supadmi, S. Pd. 19690905 200801 2 015 P Bhs. Inggris
21 Anis Fadilah, S. Pd., M.Sc. 19771116 200801 2 013 P Matematika
22 Achiruddin Pasila, S.Pd. 19791022 200902 1 003 L Penjaskes
23 Indaryanto, S.Pd.T. 19790618 200902 1 002 L Teknik Mesin
24 Sulistiyo, S.Pd. 19800531 200902 1 001 L Seni Budaya
25 Ani Kurniasari, S.Pd. 19821210 200902 2 003 P Kimia
26 Daniel Adi Prabowo, S.Pd. 19830914 200902 1 006 L Bahasa Jawa
27 Hendrik Ade Putra, S.Pd. 19850115 200902 1 004 L Prod. Mekatronika
28 Puji Wijayanti, S.Pd. 19850628 200902 2 003 P Bahasa Indonesia
29 Siswanto, S. Pd. 19750123 200902 1 005 L Tekniik Otomotif
30 Heru Lukman W., S.Pd. 19850722 200902 1 005 L Bahasa Jepang
31 Evita Rintarsih, S.Pd. 19780307 201001 2 008 P Teknik Bangunan
32 Devy Listyowati,S.P. 19781211 201001 2 005 P Produktif Budidaya
33 Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi. 19790412 201001 2 010 P BP/BK
34 Djaru Purnomo, S.Pd. 19790426 201001 1 012 L Teknik Mesin
35 Sukiningsih , S.Pd. 19791107 201001 2 015 P Teknik Mesin
36 Daud Lanang P., S.Pd. 19800608 201001 1 014 L Prod. Mekatronika
37 Syaefudin Afan Eko H., S.T 19830616 201001 1 022 L Teknik Mesin
38 Ayustina Krisniati, S.P. 19830625 201001 2 021 P Pertanian
39 Ifana Tri Kusumastuti, S. P. 19840509 201001 2 013 P Pertanian
40 Zainal Arifin, S. Pd.T. 19850423 201001 1 015 L Prod. Mekatronik
41 Mahetasari, S.Ant. 19860511 201001 2 017 P Sejarah Indonesia
42 Eko Listyo Sahono, S.Pd. 19790123 201001 1 011 L Teknik Mesin
51
Tabel 3.3
Guru Tidak Tetap di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NIP L/P Mengajar
43 Samsul Huda, S.Pd. 19790831 201402 1 001 L Teknik Otomotif
44 Arif Rusgiono, S.Pd. 19840803 201402 1 001 L Teknik Otomotif
45 Sidiq Suprayogi, S.Pd. 19860315 201402 1 001 L Teknik Otomotif
46 Cahyono Dwi A., S.Pd.T. 19860205 201402 1 001 L Teknik Otomotif
47 Eko Noferi Yanto, S.Pd. 19881111 201402 1 001 L Teknik Otomotif
48 Dimas Nico Saputra, S.Pd. 19911130 201402 1 001 L Teknik Otomotif
No. Nama NUP L/P Mengajar
1 Pramesthi Dewi, S.Pd. 200707 2 001 P Prod. Meka/KPPI
2 Hasan H. N. W. , S..Pd.T. 200807 1 002 L Produktif Mesin
3 Samuel Ngasto R., S.Th. 200807 1 003 L Pend. Agama Kristen
4 Anggit Dian Nugroho, S. Pd.
200807 1 004
L
Penjaskes
200807 1 004 L Penjaskes
5 Hery Winarno, S.P. 200807 1 005 L Produktif Agro
6 Ahmad Abdul Mutholib, S.Pd 201007 1 007 L Matematika
7 Anton Nugroho,S.Pd. 201007 1 008 L Prakarya&KWR,MekTek
8 Angga Arga Wastu,S.Pd. 201007 1 009 L Bhs. Inggris/ Simulasi Dig
9 Ardiana Angga Widiyanto, S.Pd 201207 1 025 L Oto
10 M. Chamid, A.Md. 200707 1 010 L Simulasi Digital
11 Wiwid Haniffudin, S.Pd. 201207 1 027 L Oto
12 Anjar Subagio, S.Pd. 201208 1 029 L Prakarya/&KWR/ Sim Dig
13 Novi Widi Atmaja, S.Pd. 201208 1 030 L Prod. Ototronika
14 Nurul Fitri, S.Pd. 201307 2 038 P Bhs. & Sastra Ind.
15 Aris Nursaid, S.Pd. 201307 2 039 P Matematika
16 Wahyu Sharandavi, S.Pd. 201307 1 040 L Prod.Mekatronika
52
No. Nama NUP/NIP L/P Mengajar
17 Nor Rosidah, S.Pd. 201309 2 042 P Penjaskes
18 Nurul Fitri, S.Pd. 201307 2 038 P Bhs. & Sastra Ind.
19 Aris Nursaid, S.Pd. 201307 2 039 P Matematika
20 Wahyu Sharandavi, S.Pd. 201307 1 040 L Prod.Mekatronika
21 Nor Rosidah, S.Pd. 201309 2 042 P Penjaskes
22 Uswatun Khasanah, S.Pd. 201307 2 033 P Bhs. Inggris/Bhs.Ind
23 Wida Rahayu, S.Pd. 201407 2 044 P Seni Budaya
24 Rina Wijayanti, S.Pd. 201407 2 045 P Pend. Bhs Jawa
25 Siti Noor Fauziah, S.Pd 201407 2 046 P Prakarya/KWR/ Prod.TSM
26 Elys Munadziroh, S.Pd. 201407 2 047 P Bhs. Indonesia
27 Fita Indriyani, S.Psi., S.Pd. 201407 2 048 P BP/BK
28 Eko Budi Riyanto, S.Pd. 201407 1 049 L Teknik Mesin
29 Ema Apriadi, S.Pd. 201507 1 051 L Bhs. Indonesia
30 Ayus Riana Isnawati, M.Sc. 201507 2 052 P Matematika
31 Tri Rahma Adi S., S.Pd. 201507 1 053 L TSM
32 Solikhin, S.Pd.I. 201507 1 054 L Pend.Ag. Islam
33 Bayu Afrianto, S.Pd. 201508 1 055 L Prod. Ototronika
34 Drs. Paulus Hau Pita 201510 1 056 L BP/BK
35 Siti Muhtariyah, S.Ag. 201301 2 031 P Pend.Agama Islam
36 Wahyu Sriyanti, B.A. 19560404
198603 2 002 P Fisika
37 Rita P. K.W., S.H.,M.Pd. 19671026
200701 2 012 P PPKn
38 Dina Dyah Sari R., S.Pd. 19770812
200701 2 012 P Geomatika
39 Masyhoed, S.Pd. 19690305
200212 1 003 L Geomatika
40 Rina Tri Rahayu, S.Pd. P Geomatika
53
Tabel 3.4
Karyawan PNS di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
Tabel 3.5
Pegawai Tidak Tetap di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NIP L/P Tugas Pekerjaan
1 Joko Maryono,A.Md 19840217 201101 1 013 L Verifikator Keu.
2 Eko Yuliani 19660723 201406 2 001 P Staf Keuangan
3 Tukiman 19830312 201406 1 001 L Staf
No. Nama NUP L/P Tugas Pekerjaan
1 Sugimin 200807 1 014 L Koord. Tata Usaha
2 Nazifudin 200807 1 011 L Penjaga Malam
3 Harmin 200707 1 012 L Kebersihan
4 Faizal Ahmad Afiyudin 200807 1 013 L Penjaga Malam
5 Mohamad Toha Al
Hasan
200907 1 015 L Satpam
6 Muhtari 200907 1 016 L Tukang Kebun
7 Muh. Dahlan 200907 1 018 L Tukang Kebun
8 Munawir 201007 1 019 L Tukang Kebun
9 Buang 201007 1 020 L Kebersihan
10 Indro Setyo Permono 201203 1 023 L Satpam
11 Devis Afista Krishna N. 201207 1 028 L Toolman Ototronika
12 Nugroho 201301 1 032 L Prod.Mekatronika
13 Sriyono 201307 1 034 L Toolman
14 Ahmat Saiful K. 201307 1 035 L Kebersihan
15 Muhammad Bagus W. 201307 1 036 L Penjaga Malam
16 Afdlol Legowo 201309 1 037 L Toolman Ototronika
54
3. Fasilitas, Sarana dan Prasarana
Adapun fasilitas, sarana dan prasarana yang terdapat pada SMK N 3
Salatiga yaitu:
a. Ruang Belajar
Tabel 3.6
Ruang Belajar di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah
(Buah) Kondisi
1 Perpustakaan 1 Baik
2 Lab. Biologi 1 Baik
3 Lab. Bahasa 1 Baik
4 Lab. Fisika 1 Baik
5 Lab. Komputer 2 Baik
6 Ruang Musik 1 Baik
7 Bengkel Welding 1 Baik
8 Bengkel Mekatronika 1 Baik
9 Bengkel TSM 1 Baik
10 Green House 1 Baik
11 Bengkel Ototronik 1 Baik
No. Nama NUP L/P Tugas Pekerjaan
17 Yuli Supriyatiningsih 201506 2 057 P Staf
18 Siti Samsiyah, S.I.Pust. 201607 2 058 P Pustakawan
55
b. Ruang Kantor
Tabel 3.7
Ruang Kantor di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah
(Buah) Kondisi
1 Kepala Sekolah 1 Baik
2 Guru 1 Baik
3 Tata Usaha 1 Baik
4 Tamu 1 Baik
5 R. Kurikulum 1 Baik
c. Ruang Penunjang
Tabel 3.8
Ruang Penunjang di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah
(Buah) Kondisi
1 KM/WC Guru 2 Baik
2 KM/WC Siswa 12 Baik
3 BK 1 Baik
4 UKS 1 Baik
5 Ibadah 1 Baik
6 Koperasi 1 Baik
7 Ruang Pramuka 1 Baik
8 Ruang OSIS 1 Baik
9 Kantin 1 Baik
10 Pos Satpam 1 Baik
11 Ruang Unit Produksi 1 Baik
56
d. Lapangan
Tabel 3.9
Lapangan di SMK N 3 Salatiga (Sumber:Administrasi Sekolah)
No. Lapangan Jumlah Kondisi Keterangan
1.
Lapangan
Olahraga untuk
voli, basket, dan
futsal
1
Baik
Satu lapangan
bisa digunakan
untuk voli,
basket, dan
futsal.
2. Lapangan
Upacara 1 Baik
Bentuk bangun
teratur
B. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa dikelas XII Mekatronika 2 tahun
pelajaran 2018/2019 semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa.
Di dalam kelas, siswa cenderung pasif dan tidak percaya diri dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, serta rerata nilai PAI kelas ini rendah dibandingkan
dengan kelas lain. Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas XII
Mekatronika 2 khususnya pembelajaran PAI.
Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai
berikut:
NO NAMA L/P
1 ADI SUSILO L
2 AGUS NIZAR L
57
3 AHMAD AL BARIYAT L
4 AHMAD FAJAR NAJMUDIN L
5 AJI GIRI SANTOSO L
6 AKHUL SETIAWAN L
7 ALVI YOGI PRASDANA L
8 ANJAS ASMARA L
9 BAGAS PRASETYO L
10 BAYU NUGROHO L
11 DANI SAPUTRO L
12 DENI PRATAMA AFRISHEILLA L
13 DION PRIAWIJAYA L
14 EKA ALDI WICAKSONO L
15 FADLI RAHMAT ARAFAH L
16 FAIZAL AMIRULLAH L
17 FAUZAN ABDILLAH L
18 FINA FEBRIYANTI P
19 MOHAMAD SHOLAHUDIN L
20 MUHAMAD IDRIS ARIFIANSYAH L
21 MUHAMAD NAHROWI L
22 MUHAMMAD RIF’AN ABDUL LATIF L
23 MUHAMMAD VIKY MAULANA L
24 MUIS FAIZU ROHMAN L
25 NOVIA SETIYANINGRUM P
26 NUR WAHID KHASAN AJI L
27 YOGA ADHI PRATAMA L
28 YOGI LARAS NUR HARIYADI L
29 YUSDA YUWONO PUTRO L
30 ZAKY ARROZI MUHTAR L
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Kondisi pra siklus
Data yang diperoleh dari hasil nilai ulangan harian mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas XII Mekatronika 2 masih banyak yang
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun nilai KKM
58
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK N 3 Salatiga adalah
75. Berikut ini adalah hasil dari nilai ulangan siswa kelas XII Mekatronika 2:
Tabel 3.10
Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian PAI Siswa Kelas XII Mekatronika 2
(Pra Siklus)
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 ADI SUSILO 60 Belum Tuntas
2 AGUS NIZAR 75 Tuntas
3 AHMAD AL BARIYAT 68 Belum Tuntas
4 AHMAD FAJAR NAJMUDIN 70 Belum Tuntas
5 AJI GIRI SANTOSO 65 Belum Tuntas
6 AKHUL SETIAWAN 70 Belum Tuntas
7 ALVI YOGI PRASDANA 78 Tuntas
8 ANJAS ASMARA 72 Belum Tuntas
9 BAGAS PRASETYO 62 Belum Tuntas
10 BAYU NUGROHO 75 Tuntas
11 DANI SAPUTRO 68 Belum Tuntas
12 DENI PRATAMA AFRISHEILLA 75 Tuntas
13 DION PRIAWIJAYA 70 Belum Tuntas
14 EKA ALDI WICAKSONO 68 Belum Tuntas
15 FADLI RAHMAT ARAFAH 60 Belum Tuntas
16 FAIZAL AMIRULLAH 75 Tuntas
17 FAUZAN ABDILLAH 72 Belum Tuntas
18 FINA FEBRIYANTI 68 Belum Tuntas
19 MOHAMAD SHOLAHUDIN 70 Belum Tuntas
20 MUHAMAD IDRIS ARIFIANSYAH 60 Belum Tuntas
21 MUHAMAD NAHROWI 75 Tuntas
22 MUHAMMAD RIF’AN ABDUL L 78 Tuntas
23 MUHAMMAD VIKY MAULANA 50 Belum Tuntas
24 MUIS FAIZU ROHMAN 55 Belum Tuntas
25 NOVIA SETIYANINGRUM 78 Tuntas
26 NUR WAHID KHASAN AJI 75 Tuntas
27 YOGA ADHI PRATAMA 65 Belum Tuntas
59
28 YOGI LARAS NUR HARIYADI 75 Tuntas
29 YUSDA YUWONO PUTRO 70 Belum Tuntas
30 ZAKY ARROZI MUHTAR 50 Belum Tuntas
Rata-rata 4,68
30
2052
% Ketuntasan 33,33% 100%
30
10
% Belum tuntas %66,66100%
30
20
Dari data diatas dijelaskan bahwa hasil belajar PAI siswa masih
rendah dengan rata-rata nilai 68,4 (66,66% dari seluruh siswa) belum
mencapai KKM sekolah. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan
karena siswa kurang fokus dan minat belajarnya rendah dengan materi yang
dijelaskan guru dan sibuk bermain sendiri.
Dari uraian diatas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan
sesudah diterapkannya metode pembelajaran card sort.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK, guna mencari masalah yang
ditemui didalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-
masing terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang
dilakukan adalah:
60
1) Membahas rencana penelitian tindakan dengan kepala sekolah dan
guru mata pelajaran yang berkaitan.
2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
4) Mempersiapkan alat ataupun sarana pendukung yang akan
digunakan dikelas.
5) Membuat lembar kerja siswa.
6) Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari Senin 13 Juli 2018, dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran (3x45 menit), adapun rentang waktunya
mulai jam 13.50 WIB sampai jam 15.55 WIB. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas.
b) Peserta didik bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan
dipelajari.
c) Guru memeriksa kehadiran, memperhatikan kerapihan pakaian
dan kebersihan kelas.
d) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
61
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru menginformasikan materi ajar yang akan dipelajari
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
Siswa membaca materi di buku LKS dan guru menyimak
bacaannya.
b) Menanya
(1) Guru menanyakan cara membaca yang benar Q.S. Ali Imran
{3}: 159 pada siswa.
(2) Guru mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid nun
sukun dan tanwin pada siswa.
(3) Guru mendengarkan pertanyaan siswa tentang hukum bacaan
tajwid nun sukun dan tanwin.
(4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menjawab.
(5) Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak didominasi oleh
salah satu siswa saja).
(6) Guru memperhatikan siswa lain yang tidak berani
memberikan jawaban.
c) Mengumpulkan Informasi
(1) Guru bersama siswa mendiskusikan cara membaca Q.S. Ali
Imran {3}: 159 sesuai dengan tajwid.
(2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
62
(3) Guru membagikan kartu/potongan kertas berupa pertanyaan
kepada setiap kelompok.
(4) Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan
jawaban dari kartu pertanyaan yang sudah ditentukan oleh
guru.
(5) Setiap siswa diminta untuk mencari jawaban tersebut pada
tempat lain yang berisikan potongan-potongan kertas yang
berisi jawaban.
(6) Kemudian setiap kelompok diminta untuk mengelompokkan
kartu sesuai kategori.
d) Menalar
(1) Guru meminta siswa untuk membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
e) Mengkomunikasikan
(1) Tiap kelompok mempresentasikan hasil kartu yang telah
dikelompokkan.
(2) Guru bersama siswa mencocokkan kartu yang sudah
dikelompokkan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru dan siswa bersama menyimpulkan materi pembelajaran
yang sudah dipelajari.
b) Menginformasikan materi yang akan datang.
c) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
63
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa
dan guru ketika pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card
sort. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi siswa
dan guru yang telah disiapkan.
d. Refleksi Siklus I
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi
merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan
pelaksanaan tindakan penelitian yang dibuat kemudian digunakan untuk
memperbaiki atau mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan
tindakan penelitian, sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan
yang lebih baik untuk siklus-siklus berikutnya.
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai tes dari
siswa serta lembar observasi siswa dan guru. Dari pengamatan tersebut
ditemukan beberapa hal yang mendukung proses pembelajaran,
diantaranya:
1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah
di buat di RPP.
2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.
3) Lembar kerja yang diberikan guru sudah jelas.
4) Metode pembelajaran card sort dapat diterapkan dalam materi
pelajaran tersebut.
64
5) Siswa cukup antusias terhadap metode card sort dan melakukan
metode card sort dengan baik pada saat proses pembelajaran.
6) Siswa mengerjakan soal dengan tertib.
Meskipun proses pembelajaran didukung banyak hal, tetapi masih
terdapat beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran, yaitu:
1) Pembelajaran PAI berlangsung pada siang hari sampai sore hari,
sehingga sebagian siswa menjadi kurang bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran karena lelah, sehingga daya konsentrasi
merekapun menurun.
2) Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
beberapa siswa belum memahami bagaimana metode card sort yang
diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian
siswa.
3) Masih ada siswa yang berbicara dengan temannya dan tidak ikut serta
dalam diskusi.
4) Anggota kelompok yang menjawab pertanyaan hanya orang-orang
tertentu karena beberapa anggota kelompok tersebut tidak berani
untuk menjawab.
5) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar
hanya 73,33% dari jumlah siswa atau 22 siswa yang mengalami
ketuntasan belajar.
65
Adanya kelebihan atau hal yang mendukung maupun kelemahan
atau hal yang menghambat proses pembelajaran pada siklus I, dengan
demikian perlu adanya ide perbaikan yang dapat diterapkan pada siklus II.
Ide perbaikan untuk siklus II adalah sebagai berikut:
1) Melakukan ice breaking untuk mengembalikan semangat dan
konsentrasi siswa.
2) Memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan metode card sort
agar semua siswa dapat memahami metode yang digunakan.
3) Melakukan sapaan dengan lantang di depan kelas seperti sapaan “hai”
untuk mengkondisikan kelas dan melakukan pendekatan langsung
dengan cara mendekati siswa ketika mereka berdiskusi.
4) Memberikan kesempatan anggota yang lain untuk menjawab
pertanyaan dan memotivasi mereka untuk menumbuhkan kepercayaan
diri mereka agar bergiliran menjawab pertanyaan.
5) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta
memberikan penambahan pertanyaan kepada siswa diakhir KBM.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus ini sama dengan siklus I. Siklus II terdiri dari beberapa
tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang
dilakukan adalah:
66
1) Membahas rencana penelitian tindakan dengan kepala sekolah dan
guru mata pelajaran yang berkaitan.
2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
4) Mempersiapkan alat ataupun sarana pendukung yang akan
digunakan dikelas.
5) Membuat lembar kerja siswa.
6) Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 15 Juli 2018, dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran (3x45 menit), adapun rentang waktunya
mulai jam 13.50 WIB sampai jam 15.55 WIB. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas.
b) Peserta didik bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan
dipelajari.
c) Guru memeriksa kehadiran, memperhatikan kerapihan pakaian
dan kebersihan kelas.
d) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
67
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru menginformasikan materi ajar yang akan dipelajari
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
Siswa membaca materi di buku LKS dan guru menyimak
bacaannya.
b) Menanya
(1) Guru menanyakan cara membaca yang benar Q.S. Ali Imran
{3}: 159 pada siswa.
(2) Guru mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid nun
sukun dan tanwin pada siswa.
(3) Guru mendengarkan pertanyaan siswa tentang hukum bacaan
tajwid nun sukun dan tanwin.
(4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menjawab.
(5) Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak didominasi oleh
salah satu siswa saja).
(6) Guru memperhatikan siswa lain yang tidak berani
memberikan jawaban.
c) Mengumpulkan Informasi
(1) Guru bersama siswa mendiskusikan cara membaca Q.S. Ali
Imran {3}: 159 sesuai dengan tajwid.
(2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
68
(3) Guru membagikan kartu/potongan kertas berupa pertanyaan
kepada setiap kelompok.
(4) Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan
jawaban dari kartu pertanyaan yang sudah ditentukan oleh
guru.
(5) Setiap siswa diminta untuk mencari jawaban tersebut pada
tempat lain yang berisikan potongan-potongan kertas yang
berisi jawaban.
(6) Kemudian setiap kelompok diminta untuk mengelompokkan
kartu sesuai kategori.
d) Menalar
(1) Guru meminta siswa untuk membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
e) Mengkomunikasikan
(1) Tiap kelompok mempresentasikan hasil kartu yang telah
dikelompokkan.
(2) Guru bersama siswa mencocokkan kartu yang sudah
dikelompokkan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru dan siswa bersama menyimpulkan materi pembelajaran
yang sudah dipelajari.
b) Menginformasikan materi yang akan datang.
c) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
69
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa
dan guru ketika pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card
sort. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi siswa
dan guru yang telah disiapkan.
d. Refleksi Siklus II
Tahapan akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Berdasarkan
hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu
siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan
dengan siklus sebelumnya, siswa mulai berani menjawab pertanyaan,
ikut serta dalam diskusi kelompok, guru memberikan kesempatan lebih
kepada siswa untuk bertanya memberikan efek positif pada siswa untuk
lebih memahami materi yang diberikan, dan ketepatan guru dalam
mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran card sort dapat
meningkatkan hasil belajar PAI materi tajwid hukum nun sukun dan
tanwin serta mim sukun, serta telah terlampaui target pencapaian KKM
dan indikator pencapaian hasil belajar siswa yaitu untuk KKM 86,33>75
dan persentase indikator pencapaian hasil belajar siswa 86,466%>85%.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah peneliti melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran,
peneliti mendapatkan data sebagai hasil penelitian yang dilakukan dengan
strategi pembelajaran yang telah peneliti tentukan. Untuk itu, pada bab ini
peneliti menuangkan hasil penelitian dari setiap siklus.
1. Deskripsi Siklus I
a. Data Hasil Belajar
Dalam siklus I ini pembelajaran PAI untuk materi tajwid yang
berfokus pada hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun dengan
metode card sort sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini
adalah data nilai hasil belajar siswa.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini dapat diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan
ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada
siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
71
Tabel 4.1
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 ADI SUSILO 60 Belum Tuntas
2 AGUS NIZAR 80 Tuntas
3 AHMAD AL BARIYAT 80 Tuntas
4 AHMAD FAJAR NAJMUDIN 70 Belum Tuntas
5 AJI GIRI SANTOSO 90 Tuntas
6 AKHUL SETIAWAN 100 Tuntas
7 ALVI YOGI PRASDANA 80 Tuntas
8 ANJAS ASMARA 90 Tuntas
9 BAGAS PRASETYO 80 Tuntas
10 BAYU NUGROHO 90 Tuntas
11 DANI SAPUTRO 90 Tuntas
12 DENI PRATAMA AFRISHEILLA 100 Tuntas
13 DION PRIAWIJAYA 70 Belum Tuntas
14 EKA ALDI WICAKSONO 90 Tuntas
15 FADLI RAHMAT ARAFAH 90 Tuntas
16 FAIZAL AMIRULLAH 50 Belum Tuntas
17 FAUZAN ABDILLAH 80 Tuntas
18 FINA FEBRIYANTI 60 Belum Tuntas
19 MOHAMAD SHOLAHUDIN 90 Tuntas
20 MUHAMAD IDRIS ARIFIANSYAH 80 Tuntas
21 MUHAMAD NAHROWI 80 Tuntas
22 MUHAMMAD RIF’AN ABDUL L 90 Tuntas
23 MUHAMMAD VIKY MAULANA 100 Tuntas
24 MUIS FAIZU ROHMAN 60 Belum Tuntas
25 NOVIA SETIYANINGRUM 80 Tuntas
26 NUR WAHID KHASAN AJI 90 Tuntas
27 YOGA ADHI PRATAMA 80 Tuntas
28 YOGI LARAS NUR HARIYADI 70 Belum Tuntas
29 YUSDA YUWONO PUTRO 90 Tuntas
30 ZAKY ARROZI MUHTAR 50 Belum Tuntas
Rata-rata 33,80
30
2410
72
% Ketuntasan 73,33% 100%
30
22
% Belum tuntas %66,26100%
30
8
KKM: 75
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
oleh peneliti terhadap guru dan siswa. Berikut ini data hasil pengamatan
peneliti yaitu:
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi siswa √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode card sort √
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan model card sort √
c. Guru mampu menguasai metode card sort √
73
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I
No. Aspek Pengamatan Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
4. Siswa semangat mengikuti pembelajaran PAI √
5. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaa pada guru √
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
74
a. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini
yaitu: Penerapan rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Siklus I belum dapat dikatakan
tuntas, karena tingkat ketuntasan baru mencapai 73,33% dan belum
mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%. Maka harus
dilaksanakan pembelajaran card sort untuk mendapatkan ketuntasan
belajar yang mencapai pada indikator yang telah ditentukan.
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 80,33 dengan persentase
ketuntasan belajar sebanyak 73,33% dari jumlah siswa atau 22 siswa
yang mengalami ketuntasan belajar. Hasil pada siklus I ini menunjukan
bahwa siklus I belum berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang
ditentukan dengan indikator ketuntasan belajar yaitu 85%.
Peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar
observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa hal yang mendukung
dalam proses pembelajaran, diantaranya:
7) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah
di buat di RPP.
8) Pengusaan materi dari guru sangat baik.
9) Lembar kerja yang diberikan guru sudah jelas.
10) Metode pembelajaran card sort dapat diterapkan dalam materi
pelajaran tersebut.
75
11) Siswa cukup antusias terhadap metode card sort dan melakukan
metode card sort dengan baik pada saat proses pembelajaran.
12) Siswa mengerjakan soal dengan tertib.
Meskipun proses pembelajaran didukung banyak hal, tetapi masih
terdapat beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran, yaitu:
6) Pembelajaran PAI berlangsung pada siang hari sampai sore hari,
sehingga sebagian siswa menjadi kurang bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran karena lelah, sehingga daya konsentrasi
merekapun menurun.
7) Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
beberapa siswa belum memahami bagaimana metode card sort yang
diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian
siswa.
8) Masih ada siswa yang berbicara dengan temannya dan tidak ikut serta
dalam diskusi.
9) Anggota kelompok yang menjawab pertanyaan hanya orang-orang
tertentu karena beberapa anggota kelompok tersebut tidak berani
untuk menjawab.
10) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar
hanya 73,33% dari jumlah siswa atau 22 siswa yang mengalami
ketuntasan belajar.
76
Adanya kelebihan atau hal yang mendukung maupun kelemahan
atau hal yang menghambat proses pembelajaran pada siklus I, dengan
demikian perlu adanya ide perbaikan yang dapat diterapkan pada siklus II.
Ide perbaikan untuk siklus II adalah sebagai berikut:
6) Melakukan ice breaking untuk mengembalikan semangat dan
konsentrasi siswa.
7) Memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan metode card sort
agar semua siswa dapat memahami metode yang digunakan.
8) Melakukan sapaan dengan lantang di depan kelas seperti sapaan “hai”
untuk mengkondisikan kelas dan melakukan pendekatan langsung
dengan cara mendekati siswa ketika mereka berdiskusi.
9) Memberikan kesempatan anggota yang lain untuk menjawab
pertanyaan dan memotivasi mereka untuk menumbuhkan kepercayaan
diri mereka agar bergiliran menjawab pertanyaan.
2. Deskripsi Siklus II
a. Data Hasil Belajar
Dalam siklus II ini pembelajaran PAI untuk materi tajwid yang
berfokus pada hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun
dilaksanakan dengan menerapkan metode card sort. Namun dalam
pelaksanaanya tetap memperhatikan kelemahan-kelemahan yang terdapat
pada siklus I. Data yang diperoleh dari siklus II ini adalah data nilai hasil
belajar siswa.
77
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini dapat diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan
ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada
siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 ADI SUSILO 70 Belum Tuntas
2 AGUS NIZAR 90 Tuntas
3 AHMAD AL BARIYAT 90 Tuntas
4 AHMAD FAJAR NAJMUDIN 80 Tuntas
5 AJI GIRI SANTOSO 90 Tuntas
6 AKHUL SETIAWAN 100 Tuntas
7 ALVI YOGI PRASDANA 100 Tuntas
8 ANJAS ASMARA 90 Tuntas
9 BAGAS PRASETYO 80 Tuntas
10 BAYU NUGROHO 100 Tuntas
11 DANI SAPUTRO 90 Tuntas
12 DENI PRATAMA AFRISHEILLA 100 Tuntas
13 DION PRIAWIJAYA 80 Tuntas
14 EKA ALDI WICAKSONO 90 Tuntas
15 FADLI RAHMAT ARAFAH 90 Tuntas
16 FAIZAL AMIRULLAH 70 Belum Tuntas
17 FAUZAN ABDILLAH 80 Tuntas
18 FINA FEBRIYANTI 90 Tuntas
19 MOHAMAD SHOLAHUDIN 90 Tuntas
20 MUHAMAD IDRIS ARIFIANSYAH 100 Tuntas
21 MUHAMAD NAHROWI 80 Tuntas
22 MUHAMMAD RIF’AN ABDUL L 90 Tuntas
23 MUHAMMAD VIKY MAULANA 100 Tuntas
24 MUIS FAIZU ROHMAN 60 Belum Tuntas
78
25 NOVIA SETIYANINGRUM 80 Tuntas
26 NUR WAHID KHASAN AJI 90 Tuntas
27 YOGA ADHI PRATAMA 80 Tuntas
28 YOGI LARAS NUR HARIYADI 70 Belum Tuntas
29 YUSDA YUWONO PUTRO 80 Tuntas
30 ZAKY ARROZI MUHTAR 90 Tuntas
Rata-rata 33,86
30
2590
% Ketuntasan 86,66% 100%
30
26
% Belum tuntas %33,13100%
30
4
KKM: 75
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
oleh peneliti terhadap guru dan siswa. Berikut ini data hasil pengamatan
peneliti yaitu:
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi siswa √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
79
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode card sort √
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan model card sort √
c. Guru mampu menguasai metode card sort √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II
No. Aspek Pengamatan Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
4. Siswa semangat mengikuti pembelajaran PAI √
5. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaa pada guru √
80
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 86,33 dengan
persentase ketuntasan belajar sebanyak 86,66% dari jumlah siswa atau 26
siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Hasil pada siklus II ini telah
berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan dengan
indikator ketuntasan belajar yaitu 85%.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada proses
pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya, siswa mulai berani
menjawab pertanyaan, ikut serta dalam diskusi kelompok, guru
memberikan kesempatan lebih kepada siswa untuk bertanya memberikan
efek positif pada siswa untuk lebih memahami materi yang diberikan,
dan ketepatan guru dalam mengajar dengan menerapkan metode card
sort dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi tajwid yang berfokus
pada hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun, serta telah
terlampaui target pencapaian KKM yaitu 86,66% > 85%. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini dinyatakan berhasil.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang
terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metode card sort pada
pembelajaran PAI dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar.
81
Pembelajaran dengan menggunakan metode card sort menjadi salah satu solusi
untuk mencapai target yang diinginkan.
Dengan menggunakan metode card sort dalam pembelajarn PAI yang
dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa
siswa dapat menerima materi tajwid tentang hukum bacaan nun sukun/tanwin
dan mim sukun dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar
siswa selama pembelajaran berlangsung dan minat belajar siswa yang tinggi.
Guru sudah menerapkan metode card sort dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa pada setiap siklus guru
sudah melaksanakan setiap butir pengamatan yang telah di susun.
Pada siklus I proses pembelajaran sudah berjalan cukup baik dan lancar.
Guru sudah melaksanakan setiap langkah yang terdapat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik. Walaupun dalam pembelajaran
masih tampak beberapa kekurangan, seperti siswa yang kurang paham
bagaimana penerapan metode card sort, siswa kurang bersemangat dan terlihat
capek karena pembelajaran berlangsung dari siang sampai sore hari sehingga
sulit untuk menerima pembelajaran, siswa kurang aktif dalam pembelajaran
serta diskusi, sehingga pada saat guru menjelaskan dan menyuruh siswa
berdiskusi masih banyak siswa yang bermain sendiri. Selain itu pada saat
pembagian kelompok siswa kurang tertib dan teratur. Untuk itu pada siklus II
guru dan peneliti berinisiatif untuk memperbaiki proses pembelajaran agar
berjalan lebih baik.
82
Pada siklus II pembelajaran berlangsung lebih baik dan lancar dari
siklus I. Guru berusaha memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I,
seperti melakukan ice breaking untuk mengembalikan semangat dan
konsentrasi siswa, pendekatan secara langsung dengan siswa agar siswa
tersebut ikut serta dalam diskusi kelompoknya, mengkondusifkan siswa dengan
sapaan “hai”, berkeliling pada tiap kelompok agar siswa tidak gaduh, dan
menyuruh anggota masing-masing kelompok untuk bergiliran menjawab
pertanyaan agar tidak monoton hanya satu orang yang menjawab.
Upaya untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran PAI, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan metode card sort. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM
pada tiap siklusnya. Data peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata
antar siklus dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus
Kegiatan Ketuntasan Siswa Persentase Rata-rata
Siklus I 22 siswa 73,33% 80,33
Siklus II 26 siswa 86,66% 86,33
Peningkatan 4 siswa 13,33% 6
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mulai dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar.
83
Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 22 siswa atau
persentasenya adalah 73,33%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II
yaitu sebanyak 26 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 86,66%
sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 4 siswa atau sebanyak 13,33%, sehingga hasil siklus II yaitu
86,66% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada
siklus I memiliki rata-rata 80,33 dan pada siklus II memiliki rata-rata 86,33
yang meningkat 6 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
siklus II yaitu 86,33 > KKM individu yang diterapkan di SMK N 3 Salatiga
yaitu 75, sehingga penelitian tindakan kelas dengan penggunaan metode card
sort pada materi tajwid ini dinyatakan berhasil karena minat belajar siswa
tinggi sehingga hasil belajar siswa kelas XII Mekatronika 2 SMK N 3 Salatiga
meningkat.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penelitian tindakan
kelas dengan penggunaan metode card sort pada materi tajwid ini dinyatakan
berhasil karena minat belajar siswa menjadi tinggi dan siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kelas XII Mekatronika 2
SMK Negeri 3 Salatiga meningkat. Hal ini dapat diketahui dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Siklus I
memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 22 siswa atau
persentasenya adalah 73,33%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II
yaitu sebanyak 26 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 86,66%
sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 4 siswa atau sebanyak 13,33%, sehingga hasil siklus II yaitu
86,66% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada
siklus I memiliki rata-rata 80,33 dan pada siklus II memiliki rata-rata 86,33
yang meningkat 6 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
siklus II yaitu 86,33 lebih besar dari KKM individu yang diterapkan di SMK
Negeri 3 Salatiga yaitu 75.
85
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran dari peneliti yang mungkin dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Adapun sarannya yaitu:
1. Bagi Guru
Guru hendaknya membantu perkembangan muridnya untuk
memahami, menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi
siswa untuk senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh di
berbagai kesempatan.
2. Bagi Sekolah
Penerapan pendekatan pembelajaran PAI hendaknya dilakukan
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran. Hal ini perlu
dilakukan agar seluruh pemikiran siswa mampu berkembang secara
maksimal. Selain itu penerapan pendekatan ini juga perlu dilakukan
agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, siswa dapat
belajar dengan lebih baik. Terutama penggunaan metode pembelajaran
oleh guru, mengingat pentingnya menggunakan berbagai metode
dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak
semua metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap materi dan
mata pelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada para siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan
ide atau pendapat pada proses pembelajaran, dan siswa dapat
mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari-hari.
86
DAFTAR PUSTAKA
Al-Husni, Muhammad bin Alawi Al-Maliki. 1999. Zubdah Al-itqon Fi Ulum Al-
Quran. Terj. Rosihon. Bandung:CV. Pustaka Setia.
Amrullah, Fahmi. T.th. Ilmu Al-Qur‟an untyu Pemula. Jakarta: Artha Rivera.
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
_______. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur‟an dan Terjemahannya Special for Wowen.
Jakarta: Syaamil Quran.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Echols, John. M dan Hassan Sadily.2010. Kamus Inggris-Indonesia.
Jakarta:Gramedia.
Faisol. 2010. Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid. Malang: UIN Maliki PRESS.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Meningatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta:
Teras.
Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN-Malang Press.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Lathifah, Bilqis Ummu. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan
Loncat melalui Model Pembelajaran Card Sort pada Siswa Kelas 1 MI
Ma‟arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga Tahun
Pelajaran 2015/2016. Salatiga: IAIN Salatiga.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: Rosdakarya.
87
Masrukan, Ahmad Ali. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pokok Bahasan
Tokoh Sejarah dan Peninggalan pada Masa Kerajaan Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V MI
Ma‟arif Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga. Salatiga: IAIN Salatiga.
Munir, A dan Sudarsono. 1994. Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur‟an. Jakarta:
Rineka Cipta.
Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur‟an 10 Bulan Khatam.
Yogyakarta:IDEA Press.
Nisak, Nur Choerun. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V MI
Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2010/2011. Salatiga: IAIN Salatiga.
Sanjaya, Wisna. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Silberman, Melvin. L. 1996. Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject.
Boston: Allyn and Bacon.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio Strategi Pembelajaran Aktif
Inovatif Inspiratif Kreatif dan Menyenangkan. Salatiga: STAIN Salatiga
Press.
Suprijino, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok:
Holistica Lombok.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ
Media.
Tirtarahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
88
Zaini, Hisyam. Dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani.
Zuhairini. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional.
89
LAMPIRAN
90
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
91
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian
92
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
93
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
94
95
Lampiran 5 RPP Siklus I dan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : SMKN 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Isam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII/I
Alokasi Waktu : 1 X 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti
KI.1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya .
KI.2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong-royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
96
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid nun sukun dan tanwin pada
Q.S. Ali Imran {3}: 159 tentang demokratis dengan benar dan jujur.
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Siswa dapat membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159 dengan benar (fasih).
3.1.2 Siswa dapat menyebutkan macam-macam hukum bacaan nun
sukun dan tanwin dengan tepat.
3.1.3 Siswa dapat menjelaskan alasan pada suatu hukum bacaan nun
sukun dan tanwin
3.1.4 Siswa dapat menentukan bagaimana cara pembacaan idzhar khalqi,
idghom bighunnah, idghom bilagunnah, ikhfa’ haqiqi, dan iqlab
dengan benar dan tepat.
3.1.5 Siswa dapat mengidentifikasi huruf-huruf pada hukum bacaan nun
sukun dan tanwin.
3.1.6 Siswa dapat mengidentifikasi contoh bacaan tajwid nun sukun dan
tanwin pada Q.S. Ali Imran {3}: 159 tentang demokratis dengan
benar dan jujur.
97
E. Materi Pembelajaran
Artinya: ”Maka berkat rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, card sort
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (20 menit)
Siswa berdoa untuk mengawali pembelajaran
Siswa bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan dipelajari
Melakukan konfirmasi tentang kehadiran siswa, memperhatikan
kerapihan pakaian dan kebersihan kelas.
Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Meminta informasi dari siswa tentang cara membaca yang
benar Q.S. Ali Imran {3}: 159, yang diketahui.
98
2. Kegiatan Inti
Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi
Siswa membaca
materi di buku LKS.
Menyimak bacaan,
membaca,
mengidentifikasi
hukum bacaan dalam
Q.S. Ali Imran {3}:
159
Menanyakan cara
membaca yang benar
Q.S. Ali Imran {3}:
159
Mengajukan
pertanyaan terkait
hukum tajwid nun
sukun dan tanwin
dalam Q.S. Ali Imran
{3}: 159.
Mendengarkan
pertanyaan siswa
tentang hukum bacaan
tajwid nun sukun dan
tanwin dalam Q.S.
Ali Imran {3}: 159.
Memberikan
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menjawab.
Pemerataan siswa
dalam menjawab
(tidak didominasi
oleh salah satu siswa
saja).
Memperhatikan siswa
lain yang tidak berani
memberikan jawaban.
Mendiskusikan cara
membaca Q.S. Ali Imran
{3}: 159 sesuai dengan
tajwid.
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok.
Guru membagikan
kartu/potongan kertas
berupa kepada setiap
kelompok.
Masing-masing kelompok
diminta untuk
mendiskusikan jawaban
dari kartu pertanyaan
yang sudah ditentukan
oleh guru.
Setiap siswa diminta untuk
mencari jawaban tersebut
pada tempat lain yang
berisikan potongan-
potongan kertas yang
berisi jawaban.
Kemudian setiap
kelompok diminta untuk
mengelompokkan kartu
sesuai kategori.
99
Mengumpulkan Informasi Menalar Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa
untuk membaca Q.S.
Ali Imran {3}: 159.
Siswa mengerjakan
soal evaluasi
Tiap kelompok
mempresentasikan hasil
kartu yang telah
dikelompokkan.
Guru bersama siswa
mencocokkan kartu
yang sudah
dikelompokkan.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa bersama menyimpulkan materi pembelajaran yang
sudah dipelajari.
Menginformasikan materi yang akan datang.
Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
Mengamati
keberanian dan sikap
siswa dalam
menjawab dan
memberikan
klarifikasi tentang
benar dan tidaknya
jawaban dari siswa
lain.
100
I. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Kompetensi
Dasar
Indikator
(IPK)
Indikator
Soal
Jenis
Soal Soal
4.1.1
Membaca
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 sesuai
dengan
kaidah
tajwid dan
makhrajul
huruf.
3.1.1
Mengidentifi
kasi hukum
bacaan
tajwid nun
sukun dan
tanwin pada
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan
benar dan
jujur
3.1.2
Siswa dapat
menyebutkan
macam-
macam hukum
bacaan nun
sukun dan
tanwin dengan
tepat
3.1.3
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan nun
sukun atau
tanwin
Testulis
1. Hukum bacaan nun
sukun dan tanwin
ada. . . .
a. 5
b. 4
c. 6
d. 3
2. Dibawah ini yang
termasuk hukum nun
sukun dan tanwin
adalah. . . .
a. Idzhar Syafawi
b. Ikhfa’ Syafawi
c. Ghunnah
d. Idghom
Bighunnah
3. Jika ada “nun sukun”
bertemu dengan huruf
“ba”hukum
bacaannya adalah. . . .
a. Idzhar
b. Iqlab
c. Ikhfa’
d. Idghom
bilaghunnah
101
3.1.6
Siswa dapat
mengidentifik
asi contoh
bacaan tajwid
nun sukun dan
tanwin pada
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur.
3.1.3
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan nun
sukun atau
tanwin
4. Berikut ini contoh
bacaan idghom
bighunnah. . . .
a. ذ و
b. خ زح
c. ه ح
d. ػ
ا .5 فض hukum ,ل
bacaan yang terdapat
pada ayat disamping
adalah ikhfa’ haqiqi
karena. . . .
a. Huruf ض yang
bertasydid
b. Huruf ي
berharokat fathah
yang diikuti alif
c. Nun sukun ( )
bertemu huruf ف
d. Huruf ض
berharokat
dhummah yang
102
3.1.5
Siswa dapat
mengidentifik
asi huruf-
huruf pada
hukum bacaan
nun sukun dan
tanwin.
3.1.6
Siswa dapat
mengidentifik
asi contoh
bacaan tajwid
nun sukun dan
tanwin pada
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur.
3.1.4
Siswa dapat
menentukan
bagaimana
cara
diikuti wawu
sukun
6. Dibawah ini yang
termasuk huruf idzhar
adalah . . . .
a. ؽ,ع,خ,ح,ٲ,
b. ي,,,
c. ن,ق
d. ز,ي
ذ .7 و , pada ayat
yang bergaris bawah
mengandung hukum
bacaan. . . .
a. Iqlab
b. Idghom
bighunnah
c. Idghom
bilaghunnah
d. Ikhfa’
8. Cara membaca
hukum bacaan ikhfa’
haqiqi adalah. . . .
a. Dengung
b. Jelas
103
pembacaan
idzhar khalqi,
idghom
bighunnah,
idghom
blaghunnah,
ikhfa’ haqiqi
dan iqlab
dengan tepat.
3.1.3
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan nun
sukun dan
tanwin
3.1.6
Siswa dapat
mengidentifik
asi contoh
bacaan tajwid
nun sukun dan
tanwin pada
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur.
c. Samar
d. Mantul
9. Apabila ada “tanwin”
bertemu huruf “lam”
maka dibaca. . . .
a. Idghom
bilaghunnah
b. Idzhar
c. Iqlab
d. Ikhfa’
ه .10 ح ا ف ض ,ل
hukum bacaan pada
ayat yang bergaris
bawah tersebut
adalah. . . .
a. Ikhfa’, idzhar
b. Idzhar, idghom
bighunnah
c. Ikhfa’, iqlab
d. Idghom
bighunnah,
idzhar
104
a. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1. B 1
2. D 1
3. B 1
4. B 1
5. C 1
6. A 1
7. D 1
8. C 1
9. A 1
10. A 1
Jumlah Skor 10
b. Pedoman Penilaian
Nilai Akhir:
Jumlah Skor X 10 10 X 10 = 100
105
2. Penilaian Sikap
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
No. Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3
1. Siswa mengemukakan pendapat
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
petunjuk guru
4. Siswa bertanya pada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapi
5. Siswa menunjukkan minat pada pembelajaran
dengan penerapan metode pembelajaran card sort
6. Siswa senang mencari dan memecahkan soal-soal
pada pembelajaran dengan penerapan medote
pembelajaran card sort
7. Mengerjakan soal dengan tertib
106
I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media : Buku, Al-Qur’an terjemahan,
Alat dan Bahan : Spidol, Papan tulis, Potongan kartu, Lem, Kertas
Sumber Belajar : a. Al Qur’an dan Terjemahnya, Kemenag RI, Halaman
103
b. Buku PAI dan Budi Pekerti SMK kelas XII, penerbit
Mentari, halaman 1-7
107
LAMPIRAN 1
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
No. Absen : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kelas/Jurusan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c dan d
1. Hukum bacaan nun sukun dan tanwin ada. . . .
a. 5 c. 6
b. 4 d. 3
2. Dibawah ini yang termasuk hukum nun sukun atau tanwin adalah. . . .
a. Idzhar Syafawi c. Ghunnah
b. Ikhfa’ Syafawi d. Idghom Bighunnah
3. Jika ada “nun sukun” bertemu dengan huruf “ba” hukum bacaannya
adalah. . .
a. Idzhar c. Ikhfa’
b. Iqlab d. Idghom Bilaghunnah
4. Berikut ini contoh bacaan idghom bighunnah. . . .
a. ذ ه .c و ح
b. خ .d زح ػ
ا .5 فض ’hukum bacaan yang terdapat pada ayat disamping adalah ikhfa ,ل
haqiqi karena. . . .
108
a. Huruf ض yang bertasydid
b. Huruf ي berharokat fathah yang diikuti alif
c. Nun sukun ( ) bertemu huruf ف
d. Huruf ض berharokat dhummah yang diikuti wawu sukun
6. Dibawah ini yang termasuk huruf Idzhar adalah . . .
a. ؽ,ع,خ,ح,ٲ, c. ن,ق
b. ي,,, d. ز,ي
ذ .7 و , pada ayat yang bergaris bawah mengandung hukum bacaan. . . .
a. Iqlab c. Idghom Bilaghunnah
b. Idghom bighunnah d. Ikhfa’
8. Cara membaca hukum bacaan Ikhfa’ adalah. . . .
a. Dengung c. Samar
b. Jelas d. Mantul
9. Apabila ada “tanwin” bertemu huruf “lam” maka dibaca. . . .
a. Idghom bilaghunnah c. Iqlab
b. Idzhar d. Ikhfa’
ه .10 ح ا ف ض hukum bacaan pada ayat yang bergaris bawah tersebut ,ل
adalah. . . .
a. Ikhfa’ haqiqi, idzhar
b. Idzhar, idghom bighunnah
c. Ikhfa’, iqlab
d. Idghom bighunnah, idzhar
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : SMKN 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Isam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII/I
Alokasi Waktu : 1 X 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti
KI.1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya .
KI.2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong-royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
110
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid mim sukun pada Q.S. Ali
Imran {3}: 159 tentang demokratis dengan benar dan jujur.
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Siswa dapat membaca Q.S. Ali Imran {3}: 159 dengan benar (fasih).
3.1.2 Siswa dapat menyebutkan macam-macam hukum bacaan mim
sukun dengan tepat.
3.1.3 Siswa dapat menjelaskan alasan pada suatu hukum bacaan mim
sukun.
3.1.4 Siswa dapat menentukan bagaimana cara pembacaan idghom mitsli,
idzhar syafawi dan ikhfa’syafawi dengan benar dan tepat.
3.1.5 Siswa dapat mengidentifikasi huruf-huruf pada hukum bacaan mim
sukun.
3.1.6 Siswa dapat mengidentifikasi contoh bacaan tajwid mim sukun pada
Q.S. Ali Imran {3}: 159 tentang demokratis dengan benar dan jujur.
111
E. Materi Pembelajaran
Artinya: ”Maka berkat rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, card sort
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (20 menit)
Siswa berdoa untuk mengawali pembelajaran
Siswa bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan dipelajari
Melakukan konfirmasi tentang kehadiran siswa, memperhatikan
kerapihan pakaian dan kebersihan kelas.
Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Meminta informasi dari siswa tentang cara membaca yang
benar Q.S .Ali Imran {3}: 159, yang diketahui.
112
2. Kegiatan Inti
Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi
Siswa membaca
materi di buku LKS.
Menyimak bacaan,
membaca,
mengidentifikasi
hukum bacaan mim
sukun dalam Q.S.
Ali Imran {3}: 159
Menanyakan cara
membaca yang benar
Q.S. Ali Imran {3}:
159
Mengajukan
pertanyaan terkait
hukum tajwid mim
sukun dalam Q.S. Ali
Imran {3}: 159.
Mendengarkan
pertanyaan siswa
tentang hukum bacaan
tajwid mim sukun
dalam Q.S. Ali Imran
{3}: 159.
Memberikan
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menjawab.
Pemerataan siswa
dalam menjawab
(tidak didominasi
oleh salah satu siswa
saja).
Memperhatikan siswa
lain yang tidak
berani memberikan
Mendiskusikan cara
membaca Q.S. Ali Imran
{3}: 159 sesuai dengan
tajwid.
Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok.
Guru membagikan
kartu/potongan kertas
berupa pertanyaan kepada
setiap kelompok. Setiap
anggota dalam kelompok
mendapatkan satu
potongan kertas.
Masing-masing kelompok
diminta untuk
mendiskusikan jawaban
dari kartu pertanyaan
yang sudah ditentukan
oleh guru.
Setiap siswa diminta untuk
mencari jawaban tersebut
pada tempat lain yang
berisikan potongan-
potongan kertas yang
berisi jawaban.
Kemudian setiap
113
Mengumpulkan Informasi Menalar Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa
untuk membaca Q.S.
Ali Imran {3}: 159.
Siswa mengerjakan
soal evaluasi
Tiap kelompok
mempresentasikan hasil
kartu yang telah
dikelompokkan.
Guru bersama siswa
mencocokkan kartu
yang sudah
dikelompokkan.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa bersama menyimpulkan materi pembelajaran yang
sudah dipelajari.
Menginformasikan materi yang akan datang.
Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
jawaban.
Mengamati
keberanian dan sikap
siswa dalam
menjawab dan
memberikan
klarifikasi tentang
benar dan tidaknya
jawaban dari siswa
lain.
kelompok diminta untuk
mengelompokkan kartu
sesuai kategori.
114
H. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Kompetensi
Dasar
Indikator
(IPK)
Indikator
Soal
Jenis
Soal
Soal
4.1.1
Membaca
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 sesuai
dengan
kaidah
tajwid dan
makhrajul
huruf.
3.1.1
Mengidentifi
kasi hukum
bacaan
tajwid mim
sukun pada
Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur
3.1.2
Siswa dapat
menyebutkan
macam-macam
hukum mim
sukun dengan
tepat
3.1.3
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan mim
sukun
3.1.6
Siswa dapat
Testulis
1. Hukum bacaan mim
sukun ada. . . .
a. 5
b. 4
c. 6
d. 3
2. Dibawah ini yang
termasuk hukum mim
sukun adalah. . . .
a. Iqlab
b. Mad Thobi’i
c. Ghunnah
d. Idghom
Mitslain/Mimi
3. Jika ada
“mim sukun” bertemu
dengan huruf “ba”
hukum bacaannya
adalah. . . .
a. Idzhar Syafawi
b. Idghom Mimi
c. Ikhfa’ Syafawi
d. Iqlab
4. Berikut ini contoh
bacaan Idzhar
115
mengidentifika
si contoh
bacaan tajwid
mim sukun
pada Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur.
3.1.3
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan mim
sukun
3.1.5
Siswa dapat
Syafawi. . . .
a. ذ و
b. خ زح
c. س األ ف
d. ه ح
5. اى سظ
5. Hukum bacaan yang
terdapat pada ayat
diatas adalah idghom
mitsli karena. . . .
a. Huruf “ro sukun”
yang didahului
harokat
“dhummah”
b. Huruf bertemu
huruf
c. Huruf “lam
sukun” diikuti
huruf “wawu
sukun”
d. Huruf
berharokat fathah
6. Dibawah ini yang
termasuk huruf idzhar
116
mengidentifika
si huruf-huruf
pada hukum
bacaan mim
sukun
3.1.6
Siswa dapat
mengidentifika
si contoh
bacaan tajwid
mm sukun
pada Q.S. Ali
Imran {3}:
159 tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur.
3.1.4
Siswa dapat
menentukan
bagaimana cara
pembacaan
idzhar syafawi,
idghom
syafawi, an
ikhfa’ syafawi
dengan tepat.
3.1.3
Syafawi adalah . . . .
a.
b. ة
c. dan ة
d. Semua huruf
hijaiyah selain
dan ة
آظزغفس .7 pada ,ػ
ayat yang bergaris
bawah mengandung
hukum bacaan. . . .
a. Idzhar Syafawi
b. Idghom Mimi
c. Idghom
bilaghunnah
d. Ikhfa’
8. Cara membaca hukum
bacaan idzhar syafawi
adalah. . . .
a. Dengung
b. Jelas
c. Samar
d. Mantul
9. Apabila ada “mim
117
Siswa dapat
menjelaskan
alasan pada
suatu hukum
bacaan mim
sukun.
3.1.6
Siswa dapat
mengidentifika
si contoh
bacaan mim
sukun pada
Q.S. Ali Imran
{3}: 159
tentang
demokratis
dengan benar
dan jujur
sukun” bertemu huruf
“lam” maka dibaca. . ..
a. Idghom Mimi
b. Idzhar Syafawi
c. Iqlab
d. Ikhfa’ Syafawi
فب آظزغفس ػف ػ
س األ ف ز شب
10. Ada berapa hukum
mim sukun pada ayat
diatas. . . .
a. 4
b. 5
c. 3
d. 2
118
c. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1. D 1
2. D 1
3. C 1
4. C 1
5. B 1
6. D 1
7. A 1
8. B 1
9. B 1
10. A 1
Jumlah Skor 10
d. Pedoman Penilaian
Nilai Akhir:
Jumlah Skor X 10 10 X 10 = 100
119
2. Penilaian Sikap
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
No. Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Siswa mengemukakan pendapat
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
petunjuk guru
4. Siswa bertanya pada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapi
5. Siswa menunjukkan minat pada pembelajaran
dengan penerapan metode pembelajaran card sort
6. Siswa senang mencari dan memecahkan soal-soal
pada pembelajaran dengan penerapan medote
pembelajaran card sort
7. Mengerjakan soal dengan tertib
120
I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media : Buku, Al-Qur’an terjemahan,
Alat dan Bahan : Spidol, Papan tulis, Potongan kartu, Lem, Kertas
Sumber Belajar : a. Al Qur’an dan Terjemahnya, Kemenag RI, Halaman
103
b. Buku PAI dan Budi Pekerti SMK kelas XII, penerbit
Mentari, halaman 1-7
121
LAMPIRAN 1
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
No. Absen : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kelas/Jurusan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c dan d
1. Hukum bacaan mim sukun ada. . . .
a. 5 c. 6
b. 4 d. 3
2. Dibawah ini yang termasuk hukum mim sukun adalah. . . .
a. Iqlab c. Ghunnah
b. Mad Thobi’i d. Idghom Mitslain/mimi
3. Jika ada “mim sukun” bertemu dengan huruf “ba” hukum bacaannya
adalah. . . .
a. Idzhar Syafawi c. Ikhfa’ Syafawi
b. Idghom Mimi d. Iqlab
4. Berikut ini contoh bacaan Idzhar Syafawi. . . .
a. وذ c. س األ ف
b. خ ه .d زح ح
5. سظ Hukum bacaan yang terdapat pada ayat disamping adalah اى
Idghom Mitslan/Mimi karena. . . .
a. Huruf “ro sukun” yang didahului harokat “dhummah”
122
b. Huruf bertemu huruf
c. Huruf “lam sukun” diikuti huruf “wawu sukun”
d. Huruf berharokat fathah
6. Dibawah ini yang termasuk huruf Idzhar Syafawi adalah . . . .
a. c. dan ة
b. ة d. Semua huruf hijaiyah selain dan ة
آظزغفس .7 . . .pada ayat yang bergaris bawah mengandung hukum bacaan ,ػ
a. Idzhar Syafawi c. Idghom Bilaghunnah
b. Idghom Mitslain/Mimi d. Ikhfa’
8. Cara membaca hukum bacaan idzhar syafawi adalah. . . .
a. Dengung c. Samar
b. Jelas d. Mantul
9. Apabila ada “mim sukun” bertemu huruf “lam” maka dibaca. . . .
a. Idghom Mitslain/Mimi c. Iqlab
b. Idzhar Syafawi d. Ikhfa’ Syafawi
س فب األ ف ز شب آظزغفس ػف ػ
10. Ada berapa hukum mim sukun pada ayat diatas. . . .
a. 4 c. 3
b. 5 d. 2
123
Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi siswa √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka √
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode card sort √
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan model card sort √
c. Guru mampu menguasai metode card sort √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
124
Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I
No. Aspek Pengamatan Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
4. Siswa semangat mengikuti pembelajaran PAI √
5. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaa pada guru √
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
125
SIKLUS II
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi siswa √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode card sort √
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan model card sort √
c. Guru mampu menguasai metode card sort √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
126
Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II
No. Aspek Pengamatan Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
4. Siswa semangat mengikuti pembelajaran PAI √
5. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaa pada guru √
Keterangan skor: 1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
127
Lampiran 7 Sampel Hasil Tes
SIKLUS I
128
129
130
131
SIKLUS II
132
133
134
135
Lampiran 8 Sampel Kertas Metode Card Sort
SIKLUS I
136
SIKLUS II
137
Lampiran 9 Dokumentasi
Siswa sedang berdiskusi
Siswa sedang presentasi
138
Lampiran 10 SKK
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN (SKK)
Nama : Putri Nandani Fakultas/Jurusan : FTIK/PAI
Nim : 111-14-038 Dosen Pembimbing Akademik: Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1
OPAK STAIN SALATIGA 2014 dengan tema: Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa Yang Beretika, Disiplin,
dan Berfikir Terbuka.
18-19 Agustus
2014 Peserta 3
2
OPAK JURUSAN TARBIYAH
STAIN SALATIGA 2014 dengan
tema: Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai Pembentuk
Generasi yang Religius, Educative,
dan Humanis.
20-21 Agustus
2014 Peserta 3
3
ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN (ODK) dengan
tema: Pemahaman Islam Rahmatan
Lil’alamin Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa Berkarakter.
21 Agustus 2014 Peserta 2
4
Achievement Motivation Training
(AMT), dengan tema: “Dengan
AMT Semangat Menyongsong
Prestasi” .
23 Agustus 2014 Peserta 2
5
LIBRARY USER EDUCATION
(Pendidikan Pemustaka) yang
diselenggarakan oleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
28 Agustus 2014 Peserta 2
6
Training Pengembangan Diri dan
Komunikasi yang diselenggarakan
oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI)
Komisariat Salatiga
18 September
2014 Peserta 2
7
Talk Show dengan Tema:
“Ciptakan Karakter Mahasiswa
Religius dan Berakhlaq Mulia”
19 September
2014 Peserta 2
8
Piagam Penghargaan Komisi
Pemilihan Umum dalam Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD dan
14 Oktober 2014 Panitia 4
139
DPRD Tahun 2014
9
SIBA-SIBI Training UTS Semester
Ganjil Tahun 2014 yang
diselenggarakan oleh CEC
ITTAQO
24-25 Oktober
2014 Peserta
3
10
Seminar Nasional dengan tema:
“Perbaikan Mutu Pendidikan
Melalui Profesionalitas Pendidikan”
13 November
2014 Peserta 8
11
SIBA-SIBI Training UAS Semester
Ganjil Tahun 2014 yang
diselenggarakan
19-20 Desember
2014 Peserta 3
12
Seminar Nasional dengan Tema:
“Perlindungan Hukum Terhadap
Usaha Mikro Menghadapi Pasar
Bebas ASEAN”
Desember 2014 Peserta 8
13
Seminar Nasional dengan tema:
“Reaktualisasi Hadis dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Berbudaya”
19 Oktober 2016 Peserta 8
14
Seminar Nasional ITTAQO dengan
tema: “Metodologi Pembelajaran
Bahasa Arab Integratif untuk
Membangun Peradaban Islam di
Indonesia”
23 Mei 2017 Peserta 8
15
Pengajian Akbar Ramadhan 1438 H
Dengn Tema: “Menyiapkan
Generasi Khairul Ummah” yang
diselenggarakan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga
14 Juni 2017 Peserta 2
16
Peringatan Merti Dusun Bantar dan
Ulang Tahun Persatuan Remaja
Dusun Bantar (PRAMADUTA) Ke-
33 dengan Tema: “Bantar Bergetar”
29 Agustus 2017
dan
9 September
2017
Panitia 4
17
National Achivement Motivation
Training “Cerdas Akademik Militan
dalam Organisasi”
30 September
2017 Peserta 8
18 Seminar Online dengan tema: “Tips
And Trick Student Exchange” 14 Oktober 2017 Peserta 2
19
Seminar Bisnis dengan tema:
“Bisnis sebagai Aktualisasi
Ekonomi Islam pada Generasi
Milenial”
26 Oktober 2017 Peserta 2
20 Jalan Santai dalam Rangka “Dies 28 Oktober 2017 Peserta 2
140
Natalis IAIN Salatiga Ke-3” yang
diselenggarakan DEMA FEBI IAIN
Salatiga”
21
Seminar Nasional Pasar Modal
Syari’ah Dewan Mahasiswa
Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga
“Peluang Mahasiswa dalam
Berinvestasi Menuju Kemandirian
Ekonomi”
8 November
2017 Peserta 8
22
Seminar Online “Held at the
Whatsaap Group of Jagoan Kampus
Nusantara”
3-17 November
2017 Peserta 2
23
Perlombaan Anak Sholeh Santriwan
Santriwati TPA At-Taqwa oleh
Mahasiswa KKN Posko 75 di
Kedungmulyo, Kemusu, Boyolali
3-4 Februari
2018 Panitia 4
24
Pengajian Akbar dengan Tema
“Masjid Seagai Penopang
Kemajuan Umat” dalam Rangka
Pelepasan KKN IAIN Salatiga di
Kemusu, Boyalai
15 Februari
2018 Panitia 4
25
Pengajian Pelepasan KKN Posko 75
dan Pembagian Hadiah Lomba
Anak Sholeh oleh Mahasiswa KKN
Posko 75
20 Februari
2018 Panitia 4
26
Workshop Literasi dengan tema:
“Merawat NKRI dengan
Membangun Budaya Literasi”
13 April 2018 Peserta 2
27
Acara Halal Bi Halal yang
diselenggarakan oleh Persatuan
Remaja Dusun Bantar
(PRAMADUTA)
26 Juni 2018 Panitia 4
28
Lomba se-Dusun Bantar dalam
Rangka Peringatan HUT RI Ke-73
dan Peringatan Merti Dusun Bantar
17-19 Agustus Panitia 4
Jumlah 110
141
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Putri Nandani
TTL : Kab. Semarang, 05 Juni 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Dsn. Bantar, RT/RW: 04/01, Ds. Popongan, Kec. Bringin,
Kab. Semarang
Nama Orang Tua : Kimin Santoso dan Ngatinah
No. HP/WA : 089672213498/089668673354
E-mail : nandaniputri45gmail.com
Pendidikan : 1. Dharma Wanita “HARAPAN” Popongan (2002)
2. SD N Popongan (2008)
3. SMP N 1 Pabelan (2011)
4. SMA N 1 Bringin (2014)
5. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga (2018)
Salatiga, 03 September 2018
Penulis
Putri Nandani
NIM. 111-14-038