peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran …

160
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS III MI. NURUL AZMAN BOGOR Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh PENY NOVALIA NIM 1812018300238 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) PROGRAM DUAL MODES SYSTEM (DMS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1438

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING DI KELAS III MI. NURUL AZMAN

BOGOR

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PENY NOVALIA

NIM 1812018300238

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

PROGRAM DUAL MODES SYSTEM (DMS)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

iii

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

vi

ABSTRAK

Peny Novalia (NIM: 1812018300238). Peningkatkan Hasil Belajar

Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri Di Kelas III MI. Nurul Azman Bogor.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar Matematika materi perkalian melalui Model Pembelajaran Inkuiri pada

siswa kelas III MI. Nurul Azman Bogor pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang terdiri dari dua siklus dan empat tahap setiap siklus meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahap tersebut merupakan

siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah

yang sama dan difokuskan pada Model pembelajaran Inkuiri. Adapun subjek pada

penelitian ini adalah siswa kelas III MI. Nurul Azman Bogor, yang terdiri dari 30

siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan

observasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan menggunakan tes

berupa soal yang dilaksanakan pada akhir siklus dokumentasi selama proses

pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

Matematika siswa melalui Model Pembelajaran Inkuiri pada setiap siklusnya.

Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Pada siklus

I hasil belajar siswa baru mencapai 10% dari 30 siswa hanya 6 siswa yang tuntas.

Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan hasil belajar

mencapai ketuntasan 83%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III

di MI. Nurul Azman Bogor.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

vii

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

viii

KATA PENGANTAR

Hal pertama penulis sampaikan adalah rasa puji syukur yang mendalam

sepenuhnya kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat, Taufik, Hidayah-Nya

penulis mampun penelitian ini dapat terselesaikan. Shalawar serta salam

senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad. SAW.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatkan Hasil

Belajar Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri Di Kelas III MI. Nurul Azman Bogor” ini disusun dalam rangka

memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1)

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terselesainya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,

sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua

pihak. Dengan penuh rasa hormat dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

penulis Ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Erdiana Latip, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Lia Kurniawati. M.Pd selaku pembimbing yang telah sabar meluangkan

waktunya guna memberikan bimbingan, petunjuk dan dorongan yang sangat

berharga kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

dan pengalamannya serta mensupport selama masa perkuliahan.

6. Staf FITK dan Staf Jurusan PGMI DMS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberi fasilitas dan kemudahan dalam pembuatan surat-surat

yang dibutuhkan oleh penulis.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

ix

7. Bapak/Ibu Guru MI Nurul Azman, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten

Bogor. terutama Bapak Hoerudin. S.Pd.I yang telah memberikan waktu,

kesempatan, bantuan, motivasi, dan sebagai kolaborator dalam penelitian ini.

8. Kedua orang tua (Ibu Neneng Siti Mariam dan Alm. Bapak Bibit Rahadjo)

yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh rasa kasih

sayang dan doa-doanya yang lirih terus terpanjatkan dari bibir tulusnya tanpa

penulis ketahui.

9. Suamiku tercinta (Wahyu Wahyana) yang telah membantu materil maupun

moril semoga senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

10. Si cantik yang soleh tercinta anakkku (Kenzie Bahirah Millano) senantiasa

menemaniku berkarya. Semoga Allah Swt memberikan limpahan kasih

sayang, rahmat, kesejahteraan dan keselamatan.

11. Kepada adik-adik yang secara tidak langsung telah memberi motivasi,

dorongan/ support untuk tetap terus berkarya.

12. Siswa kelas III MI Nurul Azman Kecamatan Gunung Putri,Bogor.

13. Kepada seluruh sahabat, rekan seperjuangan angkatan 2012 PGMI DMS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kelas D 3.16 “Sukses Mulia”, yang

telah membagi rasa, cita serta berbagai pengalaman berharga.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan PTK ini masih banyak

terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis senantiasa

menantikan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga PTK ini menjadi

kotribusi yang positif dan menambah wawasan pendidikan serta referensi bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 20 Juli 2016

Penulis

Peny Novalia

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................................................... 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian .............................................................................. 4

D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teoritis ..................................................................................................... 7

1. Belajar dan Hasil Belajar Matematika ............................................................ 7

a. Pengertian Belajar ...................................................................................... 7

b. Tipe-Tipe Belajar ....................................................................................... 9

c. Teori-Teori Belajar .................................................................................... 9

d. Definisi Hasil Belajar Matematika........................................................... 11

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar ................. 11

2. Hakikat Matematika...................................................................................... 14

a. Pengertian Matematika ............................................................................ 14

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Kelas III Semester I............ 17

c. Materi Perkalian ....................................................................................... 18

3. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri............................................................ 20

a. Model Pembelajaran Inkuiri .................................................................... 20

b. Langkah-langkah Model Inkuiri .............................................................. 22

c. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ................................. 24

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 26

C. Hipotesis Tindakan ............................................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 28

1. Tempat Penelitian ......................................................................................... 28

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

xi

2. Waktu Penelitian ........................................................................................... 28

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........................................ 29

1. Metode Penelitian ......................................................................................... 29

a. Refleksi Awal........................................................................................... 30

b. Perencanaan (Planning) ........................................................................... 30

c. Pelaksanaan Tindakan (Action) ................................................................ 30

d. Pengamatan (Observation) ....................................................................... 31

e. Refleksi (Reflection) ................................................................................ 31

2. Rancangan Siklus Penelitian......................................................................... 31

C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 33

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................................................ 33

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................................ 33

1. Tahap Penelitian Siklus I .............................................................................. 34

2. Tahap Penelitian Siklus II ............................................................................. 36

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..................................................... 37

G. Data dan Sumber Data ....................................................................................... 38

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 38

1. Instrumen Tes ............................................................................................... 38

2. Instrumen Non Test ...................................................................................... 39

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 39

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan .................................................................... 39

1. Validitas ........................................................................................................ 40

2. Reliabilitas .................................................................................................... 40

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ................................................................... 41

1. Tes Hasil Belajar .......................................................................................... 41

2. Data Lembar Observasi ................................................................................ 42

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................................................. 43

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 44

1. Deskripsi MI. Nurul Azman Bogor .............................................................. 44

2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I ................................................... 45

a. Tahap Perencanaan (Planning) ................................................................ 45

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ..................................................... 46

c. Tahap Pengamatan (Observing) ............................................................... 52

d. Refleksi (Reflecting) ................................................................................ 54

3. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II ................................................. 55

a. Tahap Perencanaan (Planning) ................................................................ 55

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ..................................................... 56

c. Tahap Pengamatan (Observing) ............................................................... 61

d. Refleksi (Reflecting) ................................................................................ 61

B. Analisis Data ..................................................................................................... 62

1. Hasil Belajar ................................................................................................. 62

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ................................................... 63

C. Pembahasan ....................................................................................................... 64

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 67

B. Implikasi ............................................................................................................ 67

C. Saran .................................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri...................................... 22

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Penelitian .................................................................... 28

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39

Tabel 3.3 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ...................................................... 41

Tabel 3.4 Klasifikasi Kegiatan Guru dan Siswa .................................................... 42

Tabel 4.1 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I ...................................................... 52

Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siklus I ......................................................................... 52

Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II ..................................................... 61

Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siklus II ........................................................................ 61

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ........................................ 62 Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siklus I dan Siklus II Menggunakan Model

Inkuiri ....................................................................................................................... 63 Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siklus I dan Siklus II Menggunakan Model

Inkuiri ....................................................................................................................... 66

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep ........................................................................................ 20

Gambar 3.1. Siklus Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 32

Gambar 3.2 Desain Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ......................... 34

Gambar 3.3 Desain Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ....................... 36

Gambar 4.1 Grafik Prestasi Belajar Siklus I .......................................................... 52

Gambar 4.2 Grafik Prestasi Belajar Siklus II ......................................................... 61

Gambar 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II ...................... 63

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

xv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Lembar Kerja Kelompok

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen dan Soal (Penilaian Hasil Belajar)

Lampiran 4 Soal Tes Akhir Siklus I

Lampiran 5 Soal Tes Akhir Siklus II

Lampiran 6 Lembar Validasi Instrumen Kemmpuan Hasil Belajar Matematika Siklus I

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Penerapan Pembelajaran Model Inkuiri Oleh Guru

Lampiran 8 Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Lampiran 9 Pedoman wawancara Guru

Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru

Lampiran 11 Pedoman Wawancara Siswa Akhir Siklus

Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa Akhir siklus

Lampiran 13 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 14 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 15 Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Lampiran 16 Hasil Perhitungan Statistik Siklus I

Lampiran 17 Hasil Perhitungan Statistik Siklus II

Lampiran 18 Foto Kegiatan pembelajaran

Lampiran 19 Surat-surat dan Biodata Diri

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat

perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu

pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu

perlu di lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu

tanpa henti. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan

mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan

berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional

senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa salah satu yang harus

kita perhatikan dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran terutama

dalam pelajaran matematika. Dalam kehidupan kita sehari-hari pun dipenuhi

dengan perhitungan misalkan saja penjumlahan, pengurangan, perkalian,

pembagian dan sebagainya. Ini yang perlu kita perhatikan dan kita tanamkan

pada generasi muda sejak dini. Meski dalam kehidupan kita berhubungan

dengan matematika namun tidak semua orang dapat menerapkan atau

pemahaman seberapa penting ilmu hitung itu digunakan.

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur

yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi antara guru dan siswa pada

saat proses belajar mengajar memegang peran penting dalam mencapai tujuan

yang diinginkan. Pada umumnya kegagalan guru dalam menyampaikan materi

disebabkan oleh cara guru mengajar dan atau sarana yang kurang memadai,

strategi, teknik kurang tepat atau teknik pembelajaran yang digunakan guru

khususnya matematika kurang sesuai dengan kondisi siswa. Adakalanya guru

mengalami kesulitan membuat siswa memahami materi yang disampaikan

sehingga hasil belajar matematika belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

2

Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa

yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

Apabila kita cermati proses pembelajaran, hal yang terasa kurang pada

saat ini adalah kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah hitungan

sederhana. Sejak lahirnya matematik modern dengan teori himpunan,

penyelesaian masalah hitungan dilakukan dengan hukum: komutatif, asosiatif,

dan distributif. Masalah hafalan dilarang keras karena dianggap mekanitis.

Padahal dari segi pemanfaatannya hidup sehari-hari menghafal operasi hitung

sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

bilangan kecil dan bilangan baik yang jika dikalikan suatu bilangan hasilnya

100 atau kelipatannya akan sangat membantu mempercepat mendapat kerja

untuk memperoleh uang, dan itulah sebetulnya contoh konkret pemberian life

skill yang perlu digalakkan. Jadi yang penting dalam matematika adalah

penalaran, yaitu siswa mengenal secara dasar bangun yang mereka jumpai

sehari-hari. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan

materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan

penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat

keberhasilan pembelajaran.

Dari hasil pengamatan pengajaran matematika yang dilakukan pada 30

siswa kelas III MI. Nurul Azman Kabupaten Bogor. Data yang dikumpulkan

melalui Observasi terhadap guru, siswa, dengan memanfaatkan catatan

lapangan. Dari hasil pengamatan pengajaran matematika di MI. Nurul Azman

Kabupaten Bogor di temukan beberapa kelemahan diantaranya adalah hasil

belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah. Fakta tersebut

ditunjukkan bahwa nilai rata-rata matematika sebelum tindakan penelitian

adalah 50,00 dan hal ini berarti masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) seperti yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan yaitu 70,00.

Hal ini di pengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

khususnya pada siswa kelas III dalam pembelajaran matematika antara lain: 1)

keaktifan siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran masih belum tampak,

2) siswa jarang mengajukan pertanyaan, meskipun guru sering memberi

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

3

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami,

3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran

yang masih kurang, 4) siswa di kelas III juga kurang mampu menuliskan apa

yang diketahui, ditanyakan dan menentukan rumus yang tepat untuk

menyelesaikan masalah.

Selain dari faktor siswa dalam proses pembelajaran, peran guru juga

sangat penting. Pada kondisi awalnya cara guru mengajar di MI. Nurul Azman

Kabupaten Bogor khususnya guru matematika rata-rata mengajar dengan

metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam dengan mencatat dan

hafal. Pola penyampaian guru yang tidak terstruktur sehingga dalam

pemahamannya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.

Mengingat dalam pembelajaran itu melibatkan aktifitas mendengar,

menulis, membaca merepresentasi dan diskusi untuk mengkomunikasikan

suatu masalah khususnya matematika maka diskusi kelompok perlu

dikembangkan. Dengan menerapkan diskusi kelompok diharapkan aspek-aspek

komunikasi bisa dikembangkan sehingga bisa meningkatkan hasil belajar

siswa.

Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas adalah

Penggunaan model mengajar, pemilihan model pembelajaran yang menarik

dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar yaitu model pembelajaran aktif. Pada dasarnya pembelajaran aktif

adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara

aktif. Siswa di ajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya

mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Salah satu model pembelajaran aktif

yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu model Inkuiri.

Dalam Model pembelajaran aktif ini siswa di harapkan mampu

mengembangkan kreativitas dalam menyelesaikan soal matematika. Kreativitas

itu merupakan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu hal yang baru

dan berbeda. Kreativitas setiap siswa berbeda-beda, siswa yang memiliki

kreativitas tinggi mampu belajar dengan baik, dapat menciptakan cara belajar

dengan baik, dapat menciptakan cara belajar dengan mudah serta mampu

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

4

memahami, menyelesaikan soal-soal yang dihadapi dalam belajar sehingga

berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Siswa akan belajar secara

aktif jika rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar secara

aktif perlu didukung oleh kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, antara

kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa harus saling terikat.

Kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan tepat dapat mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Berarti guru dituntut

kreatif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Penerapan model pembelajaran inkuiri ini diberikan bertujuan, siswa

kelas III telah memasuki kedalam tahap perkembangan kognitif pra-

operasional, pada saat ini siswa akan dapat berpikir secara logis mengenal

peristiwa-peristiwa yang dialaminya dan mengklasifikasikan.

Berdasarkan uraian diatas tentang permasalahan dalam pembelajaran

matematika, penulis mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Di Kelas III MI. Nurul Azman Bogor”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa kelas III MI. Nurul Azman pada pelajaran matematika

masih rendah

2. Rendahnya aktivitas (keterlibatan) siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Siswa hanya mampu mengingat fakta/ teori tanpa memahami pengetahuan

yang dimiliki untuk dihubungkan dengan persoalan dalam kehidupan sehari-

hari.

4. Pembelajaran Matematika yang didominasi oleh metode ceramah dan model

pembelajaran yang digunakan belum bervariasi.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar memudahkan penulis dalam menyusun Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka

penulis membatasi permasalahan pada:

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

5

1. Rendahnya hasil belajar Matematika siswa yang belum mampu mencapai

atau melewati KKM 70

2. Model pembelajaran yang masih berpusat pada guru, membosankan karena

siswa tidak dilibatkan untuk aktif tidak mengacu pada pemahaman maupun

keterampilan siswa, dan belum menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan fokus masalah di atas,maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa kelas III MI. Nurul azman Kabupaten Bogor

dalam pokok bahasan Perkalian?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika pada siswa kelas III MI Nurul Azman

Kabupaten Bogor dalam pokok bahasan Perkalian?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk:

1. Mengkaji peningkatan hasil belajar siswa kelas kelas III MI Nurul Azman

Kabupaten Bogor dalam penguasaan materi Perkalian yang dipelajari

dengan model pembelajaran inkuiri.

2. Mengkaji peningkatan aktivitas belajar siswa kelas III MI Nurul Azman

Kabupaten Bogor dengan model pembelajaran Inkuiri.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi guru (praktisi), melalui PTK ini guru dapat menjawab permasalahan

yang dihadapi di sekolah mengenai model pembelajaran yang bervariasi

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika.

Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa

menumbuhkan ketertarikan siswa dalam belajar. Meningkatkan kemampuan

guru dalam menggunakan dan memanfaatkan segala sumber daya kreatifitas

anak yang ada di lingkungan siswa dalam proses pembelajaran sehingga

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

6

keterampilan proses siswa dapat dimaksimalkan. Hasil penelitian ini juga

dapat meningkatkan informasi pengetahuan atau penguasaan keterampilan

mengelola proses belajar mengajar serta pengalaman secara langsung dalam

pembelajaran Perkalian.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri serta

keaktifan dan hasil belajar melalui partisipatif siswa dalam belajar

khususnya penguasaan kompetensi pada materi Perkalian.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar

pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dalam upaya

mencapai Standar Proses Pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

pengalaman atau pendukung pemikiran tentang penelitian pendidikan untuk

mengembangkan model dan media pembelajaran.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

7

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teoritis

1. Belajar dan Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian belajar yaitu

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang

menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliput

segenap organisme atau pribadi. 1

Beberapa pengertian belajar antara lain:

Menurut Robert M. Gagne (1984), belajar adalah suatu proses dimana

suatu organisme berubah perilakunya sebagaiakibat pengalaman.

Oemar Hamalik (1995), belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakukuan melalui pengalaman. Nana Syaodih (1970), belajar adalah

segala perubahan tingkah laku baik yang berbentuk kognitif, afektif

maupun psikomotor dan terjadi melalui proses pengalaman. James

LM (2000), belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami

sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri. Garry dan

Kingsley, berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah

laku yang orisinil melalui pengalaman dan latihan-latihan.2

Berdasarkan pemahaman riset dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat

perubahan perilaku yang terbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor, serta

menghasilkan pengalaman baru pada diri.

1 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar

(jakarta: Rineka Cipta, 2010),Cet.4, h. 10-11. 2 Dra. Masitoh, M. Pd. dan Laksmi Dewi, M. Pd, Strategi Pembelajaran (Jakarta :

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009) Cet. 1, h. 3.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

8

Menurut Anthony Robbins, belajar sebagai proses menciptakan

hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu

(pengetahuan) yang baru.3

Menurut Ahli Psikolog, belajar adalah kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat fundan mental dalam penyelenggaraan setiap

jenis dan jenjang pendidikan.4 Gagal atau berhasilnya dalam pencapain

pendidikan atau kegiatan belajar tergantung pada proses belajar yang dialami

siswa, baik disekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga yang

menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik.

Secara kuantitatif (ditinjau dari segi jumlah), belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-

banyaknya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak

materi yang dikuasai siswa.5

Secara institusional (tujuan kelembagaan), belajar dipandang sebagai

proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi

yang telah mereka pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah

belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses belajar. Ukurannya

ialah semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin

baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor

atau nilai.6

Adapun pengertian belajar secara kualitatif atau tinjauan mutu ialah

proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara

menafsirkan dunia di sekeliling siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan

pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan

masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

3Trianto. M. Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ( jakarta: kencana,

2009 ),Cet.1, h. 15. 4Dr.Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ( Bandung : Pt.

Remaja Rosdakarya ), Cet. 16, h. 87. 5Ibid., h. 90. 6Ibid.,

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

9

b. Tipe-Tipe Belajar

Rita Dunn dalam De Porter, seorang pelopor bidang gaya belajar telah

menemukan banyak variable yang memengaruhi cara atau tipe belajar orang.

Ini mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan.

Peneliti gaya belajar Walter Barbed and Raymond Swassing

memberikan tiga jenis persepsi sensoris (cara untuk mengingat) yang kita

gunakan dalam tingkat yang beragam. Semua ini dalam Cynthia Ulrich Tobias

(2009:86) dinamakan modalitas. Modalitas yang paling mudah dikenali adalah

sebagai berikut:

1) Auditori, merupakan cara belajar dengan cara mendengarkan petunjuk

lisan atau belajar dengan cara mendengar.

2) Visual, merupakan belajar dengan melihat dan mengamati, mengaitkan

yang sedang dipelajari dengan sesuatu yang kelihatan.

3) Kinestetik, merupakan belajar dengan melibatkan anggota tubuh, apa

yang sedang dipelajari diperagakan

c. Teori-Teori Belajar

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai

bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses didalam

pikiran siswa itu.7 Dapat dipahami sebagai prinsip umum dan kumpulan prinsip

yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta yang

ditemukan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.

Teori belajar dapat diartikan sebagai konsep-konsep dan prinsip-

prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui

eksperimen. 8

Teori belajar memecahkan suatu masalah secara praktis dalam

pembelajaran yang menerapan fungsi dari implementasi prinsip-prinsip teori

belajar, dan bagaimana menimbulkan pengalaman belajar, perbaikan metode

dan tenik yang tepat.

7Trianto. M. Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ( jakarta: kencana,

2009 ),cet.1, h. 27 8Agus N. Cahyo, Panduan AplikasiTeori-teori Belajar Mengajar, ( Jogjakarta : Diva Pers,

2013 ), cet. 1, h. 20.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

10

1) Teori Ausubel

Teori Ausubel adalah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan

suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan

yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.9 Teori makna (meaning

theory) dari ausubel (Brownell dan Chazal) mengemukakan pentingnya

pembelajaran bermakna dalam mengajar matematika. Kebermaknaan

pembelajaran akan membuat kegiatan belajar-mengajar lebih menarik,

lebih bermanfaat, dan lebih menantang sehingga konsep dan prosedur

matematika akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan lama diingat

oleh siswa. Dengan kata lain membantu siswa menanamkan pengetahuan

baru dari suatu materi, berdasarkan masalah, dimana siswa mampu

mengerjakan permasalahan yang autentik dengan konsep awal yang telah

dimiliki dengan suatu penyelesaiannyata. Kebermaknaan dalam

pembelajaran matematika bisa diperoleh dari pengalaman langsung

peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.

2) Teori Piaget

Menurut Jean Piaget, pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi

lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Interaksi

sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi

membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat

pemikiran itu lebih logis.

Ahli psikologi ini, hal yang paling dikemukkakan adalah melihat anak-

anak sebagai murid aktif/saintis kecil, membina teori sendiri dan mencari

jalan untuk mengesahkan hati nuraninya.

Jadi pembelajaran matematika menurut teori Piaget, manusia struktur

pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing

mempunyai makna yang berbeda-beda.10 Atau dapat diartikan sebagai

pembelajaran yang memusatkan perhatian pada berpikir/proses mental

siswa, yang tidak sekedar hasilnya, mengutamakan peran siswa dalam

9Trianto. M. Pd, op. cit. h. 37. 10 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar, ( Jogjakarta : Diva

Pers, 2013 ), cet. 1, h. 37

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

11

kegiatan pembelajaran matematika dan memaklumi perbedaan individu

dalam perkembangannya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut batasan-batasan belajar dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja

2) Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang baru

baik yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya berupa

penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah dipelajari

3) Sebagai hasil dari pengalaman hidup sehari-hari dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, psikomotorik.

Namun perlu diketahui apakah belajar itu benar-benar hanya ditandai

interaksi

4) Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan keterampilan jasmani,

kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas berpikir, sikap terhadap nilai-

nilai dan inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan

dengan aspek psikis dan fisik)

5) Perubahan tersebut relatif bersifat konstan.

Jadi Belajar adalah kunci yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan, tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.

Pentingnya arti belajar sebagai disiplin ilmu pada tercapainya pemahaman

proses perumahan manusia

Bentuk-bentuk perubahan yang terdapat pada diri manusia yang

tergantung pada belajar, sehingga kualitas pemahaman ilmu terpulang pada

materi dan cara ia belajar.

d. Definisi Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar. Setiap keberhasilan belajar diukur dari seberapa

jauh hasil belajar yang dicapai. Akibat dari belajar dapat diketahui dengan

memperhatikan hasil belajar. Keberhasilan belajar peserta didik dalam

mencapai tujuan pengajaran dalam mencapai tujuan pengajaran dapat

diwujudkan dengan nilai.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

12

Hasil kegiatan belajar mengajar tercermin dalam perubahan perilaku,

baik secara material-subtansial, struktural-fungsional, maupun secara behavior.

11

Menurut Nana Sudjana hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.12

Menurut Nana Sudjana hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua

faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari

luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa

terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor

kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar,

minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi,

faktor fisik dan psikis.

Benyamin S. Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga taksonomi

yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:

1) Ranah kognitif (cognitive domain) yang mencakup ingatan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu

dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep lainnya.13

2) Ranah afektif (affective domain) yang mencakup penerimaan,

penanggapan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. 14

11 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 4 , h 11 12 Dr.Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Pt. Remaja

Rosdakarya, 2005), h, 34 13 Ibid,. H. 23 14 Ibid,, h 29

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

13

3) Ranah psikomotorik (psychomotoric domain) yang mencakup persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan biasa, gerakan kompleks,

penyesuaian dan kreativitas.

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. 15

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah dia menerima pengalaman belajarnya. Kingsley membagi tiga macam

hasil belajar, yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan

pengertian; (3) sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi

dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah.16

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2010:145) secara garis besar faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni kematangan, usia,

kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas

mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani dan

motivasi.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa; Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu

untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar dikelompokkan dalam

faktor eksternal antara lain; panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan

pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana

lingkungan eksternal

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran, Metode

belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang

dipakai oleh si pelajar.

15 Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ( Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2014 ),cet 18., h 30 16 Ibid., h 22

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

14

M. Dalyono mengemukakan factor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Factor internal meliputi

kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar.

Sedangkan factor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan sekitar.17

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa pemilihan model

pembelajaran yang terapkan oleh guru untuk menyampaikan materi

pembelajaran termasuk ke dalam faktor eksternal yang kemudian secara

berkelanjutan akan mempengaruhi faktor internal anak. Faktor eksternal yang

dimaksudkan dalam hal ini adalah faktor yang berasal dari sekolah yaitu model

pembelajaran. model pembelajaran yang inovatif akan berpengaruh terhadap

minat dan motivasi (faktor internal) siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan untuk siswa adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing dan

silih tanya yang menuntut siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Dengan model pembelajaran melalui tipe ini diharapkan maka hasil belajar

akan lebih meningkat.

2. Hakikat Matematika

a. Pengertian Matematika

Matematika bukan merupakan suatu hal yang asing yang terdengar di

telinga kita, setiap saat pasti kita dihadapkan dengan yang namanya

matematika. Matematika merupakan ratunya ilmu, semua cabang ilmu pasti

memerlukan perhitungan. Matematika berasal dari bahasa Latin “mathematika”

yang mulanya diambil dari bahasa Yunani “mathematike” yang berarti

mempelajari.

Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan

atau ilmu. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang

hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar. Jadi,

17 Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik ( Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2012 ),cet. 4, h 27

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

15

berdasarkan asal katanya maka matematika berarti ilmu pengetahuan yang

didapat dengan berpikir.

Matematika menurut Ruseffendi E. T (1991), adalah bahasa simbol;

ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang

pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak

didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postular, dan

akhirnya ke dalil.18 Jadi menurut beliau matematika terorganisasikan dari

unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan

dalil-dalil dimana dalil yang telah dibuktikan kebenarannya berlaku secara

umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

Meskipun terdapat perbedaan dalam konteks redaksi, namun secara

substansi, ketiga pendapat di atas bermuara pada satu pengertian tentang

matematika yakni bahasa simbol yang terdefinisikan secara sistematik, antara

satu konsep dengan konsep yang lain saling berkaitan dan pembuktian

matematika dibangun dengan penalaran deduktif, tersusun sedemikian rupa

sehingga pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia matematika diartikan sebagai:

“Ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan

operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan”

(Tim Penyusun KBBI, 2007:723).

Sedangkan menurut Djati Kerami dan Sitanggang (2003:158)

mengartikan matematika adalah: “pengkajian logis mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan”

Matematika dikelompokan kedalam tiga bidang, yakni:

1) Aljabar, pada dasarnya aljabar melibatkan bilangan dan

pengabstrakannya ;

2) Analisis, melibatkan kekontinuan dan limit;

3) Geometri, membahas bentuk-bentuk dan konsep-konsep yang berkaitan.

18 Heruman, S.Pd.,M.Pd, Model PembelajaranMatematika Di Sekolah Dasar ( Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2014 ),Cet. 6, h 1

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

16

Pembelajaran merupakan proses yang di dalamnya terdapat dua

kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan, yakni mengajar dan belajar.

Secara deskriptif, mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi

atau pengetahuan kepada siswa. Sebenarnya arti dari mengajar tidak sebatas

pada penyampaian informasi saja. Seperti yang dikemukakan oleh Hamruni

bahwa dalam proses pembelajaran, kata “mengajar” tidak dimaknai sebatas

proses penyampaian materi kepada siswa, tapi kata mengajar dimaknai sebagai

suatu aktivitas yang membuat sisawa belajar. Dengan kata lain, mengajar juga

mengandung arti belajar siswa.

Matematika merupakan pengetahuan tentang penalaran logika,

berhubungan dengan bilangan yang di dalamnya terdapat beberapa kalkulasi

dengan terorganisir secara sistematik. Karakteristik dari matematika antara

lain:

1) Memiliki objek kajian abstrak

2) Bertumpu pada kesepakatan

3) Berpola pikir deduktif.

4) Memperhatikan semesta pembicaraan.

5) Konsisten dalam sistemnya.

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata

pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para siswanya,

yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan

pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa

tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara

guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari

matematika tersebut.

Jadi pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan belajar

mengajar yang menitik beratkan pada matematika.Dalam pembelajaran ini

siswa diharapkan mampu bersikap kritis, dan kreatif, mampu berfikir logis dan

sistematis serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

17

Pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika:

1) Penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru

matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut,

pada konsep ini merupakan jembatan bagi siswa yang menghubungkan

kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsepbaru matematika

yang abstrak.

2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep,

yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep. Dimaksudkan agar siswa lebih terampil

dalam menggunakan berbagai konsep matematika.

Teori pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar, diharapkan

terjadinya reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah

menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran

dikelas.19 Walaupun sebenarnya bukan penemuan baru bagi orang yang telah

mengetahuinya, tetapi bagi siswa sekolah dasar penemuan tersebut merupakna

sesuatu hal yang baru. Tujuan dari penemuan ini adalah untuk memperoleh

pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan

intelektual siswa, merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan

mereka.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Kelas III

Semester I

Tujuan mata pelajaran matematika disekolah adalah agar siswa

memiliki kemampuan:20

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep,

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,

dan tepat dalam memecahkan masalah

19 Ibid., h. 4 20 Sri Wardhani, S.Pd.,M.Pd, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika Untuk

Optimalisasi Pencapaian Tujuan ( Yogyakarta : 2004), h 8

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

18

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi yang diperoleh

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

c. Materi Perkalian

Operasi perkalian pada suatu bilangan bulat pada hakikatnya adalah

operasi penjumlahanyang dilakukan secara ulang.21 Maka untuk menguasai

perkalian, keterampilan berhitung penjumlahan harus dipahami terlebuh

dahulu.

4+4+4+4+4 = 5x4 = 20

20 penjumlahan bilangan 4

5 jumlah bilangan 4

atau

Oleh karena itu prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum

mempelajari perkalian adalah penguasaan penjumlahan.

21 Dr. H. Tatang Herman, M.Ed, Dra. Karlimah, M.Pd, dan Dra. Komariah, M.Pd,

Pendidikan Matematika I, (Bandung: 2007), cet. 1, h. 20

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

19

Dalam perkalian terdapat dua sifat yaitu:

1) Sifat pertukaran

Untuk sifat pertukaran akan memperkenakan kembali perkalian

dengan penjumlahan berulang. Misalnya:

2x3 = 3+3 = 6

3x2 = 2+2+2 = 6

Jadi, 2x3 = 3x2 = 6

2) Sifat pengelompokan

Sifat pengelompokan adalah sifat perkalian yang kedua.

Kebanyakan anak mengira bahwa dalam pengelompokan ini jika

bilangannya sama namun pengelompokannya berbeda siswa akan

mengira bahwa hasilnyapun akan berbeda.

(2x3)x4 = 2(3x4)

6x4 = 2x1

24 = 24

3) Melakukan perkalian dengan cara bersusun.

Perkalian susun panjang.

Perkalian bersusun pendek.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

20

Berikut peta konsep materi perkalian:

Gambar 2.1 Peta Konsep

3. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri

a. Model Pembelajaran Inkuiri

Model adalah gambaran kecil atau miniaturdari besar. Model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran.22 Inkuiri yang dalam bahasa

Inggris Inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri

sebagai proses umum yang dilakukan manusia untuk mencapai atau memahami

informasi.23 Dalam pemahaman ini inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan

belajar yang secara maksimal melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk

merumuskan segala penemuannyadengan penuh percaya diri.

Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh

kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki

22 Suyadi, M. Pd.I, Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter, (Bandung: Pt. Remaja

Rosdakarya, 2013), cet 1, h. 14. 23 Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, ( Jakarta : Kencana,

2009 ), h. 166

OPERASI HITUNG

PERKALIAN

SIFAT OPERASI

HITUNG PERKALIAN

BENTUK-BENTUK

PERKALIAN

PERKALIAN

MENDATAR

PERKALIAN SUSUN

PENDEK

PERKALIAN SUSUN

PANJANG

PEMBAGIANOPERASI HITUNG

CAMPURAN

MASALAH YANG

BERHUBUNGAN

DENGAN UANG

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

21

secara sistematis, kritis, logis, dan analisis, sehingga siswa dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.24 Model pembelajaran inkuiri

menjelaskan tentang rangkaian kegiatan siswa yang menekankan pada proses

berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Teori yang mendasari model Pembelajaran inkuiri ini adalah sebagai

berikut:25

1) Secara alamiah, manusia mempunyai naluri rasa ingin tahu yang

mendorong dirinya menemukan apa yang ingin diketahuinya

2) Setiap manusia pasti menyadari akan rasa keingintahuanya terhadap

segala sesuatu, dan mendorongnya untuk menganalisis secara rasional.

3) Model Pembelajaran atau strategi baru dapat diajarkan secara langsung

dan ditambahkan atau digabungkan dengan strategi lama yang telah

dimiliki siswa.

4) Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya

kemampuan berpikir siswa.

Dengan menggunakan model inkuiri siswa mengingat kembali apa

yang pernah atau baru dilihat atau diketahui oleh siswa berdasarkan

pengalaman pribadinya, karena secara teori inkuiri dibangun dengan asumsi

bahwa sejak lahir menusia memiliki dorongan untuk memuaskan rasa ingin

tahunya.

Dari dasar itulah siswa dapat mengatasi kendala-kendala pembelajaran

seperti materi pelajaran diserap oleh siswa secara tidak maksimal sehingga

hasil belajar siswa pun belum maksimal, karena model ini dapat menolong

siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapat jawaban atas rasa ingin tahu

mereka.

Model inkuiri merupakan pembelajaran yang berorientasi kepada

siswa (student centered approach). Hal ini karena dalam strategi pembelajaran

24 Suyadi, op. cit., h 115 25 Suyadi, Ibid, h 115-116

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

22

inkuiri, peserta didik memang memegang peran yang sangat dominan dalam

proses pembelajaran.26

Berdasarakan penelitian model inkuiri adalah pendekatan secara

alami, pendekatan yang mengasah cara berpikir siswa yang dialaminya,

berdasarkan pengalaman yang lalu dan menggali untuk menemukan penemuan

baru.

b. Langkah-langkah Model Inkuiri

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran

model Inkuiri dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Menyampaikan tujuan dan

motivasi siswa

a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapkan dapat tercapai oleh siswa.

b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa untuk mencapai tujuan.

c) Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar, hal

ini dapat dilakukan dalam rangka memberikan motivasi

belajar siswa.

Tahap 2

Menyajikan informasi

Menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan

demostrasi atau melalui bahan bacaan

Tahap 3

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar

melakukan transisi. Agar tidak terjadi kesenjangan dalam

pembentukan kelompok dibagikan oleh guru.

Tahap 4

Membimbing kelompok belajar

Membimbing kelompok-kelompok pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Tahap 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya

Tahap 6

Memberi penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan kelompok

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing pada prinsipnya

ada lima tahap, yaitu sebagai berikut:

1) Perumusan masalah

Langkah awal adalah mengenalkan masalah yang ingin didalami

atau dipecahkan dengan model inkuiri yang berkaitan dengan topik yang

dibahas. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan,

didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu diidentifikasi

26 Suyadi, M. Pd.I, Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter, (Bandung: Pt. Remaja

Rosdakarya, 2013), cet 1, h.117

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

23

dengan jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan.

Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan bahwa persoalan

itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan

siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa tidak semangat,

sedangkan persoalan yang terlalu mudah yang sudah mereka ketahui

tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu sesuai dengan

tingkat hidup dan keadaan siswa. Pada tahap pengenalan ini guru

diharapkan mampu mendesain pembelajaran yang menyenangkan,

misalnya dengan mengajak siswa untuk menonton video atau film,

menjelaskan topik permasalahan dengan gambar, atau dengan media lain

yang dapat membantu.

Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam

merumuskan masalah, diantara:

a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa

b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang

jawabannya pasti

c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa

2) Menyusun hipotesis

Setelah guru menjelaskan topik permasalahan, langkah

berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara

tentang masalah itu, kemudian guru mengarahkan siswa untuk membuat

hipotesis sederhana terkait masalah yang dibahas. Hipotesis yang salah

nantinya akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data yang

diperoleh. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam

strategi inkuiri.

3) Mengumpulkan data

Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan

data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka

benar atau tidak. Siswa diminta untuk mengumpulkan data dan

mencatatnya dalam buku catatan. Meminta siswa untuk membuktikan,

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

24

atau setidaknya menjelaskan hipotesis mereka berdasarkan pengenalan

topik melalui video atau gambar seperti yang disebutkan diatas. Dengan

demikian, guru telah membantu peserta didik untuk kreatif dalam

berpikir dan problem solving dengan kemampuan siswa.27

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tugas dan peran guru

dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

4) Menganalisis data

Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat

membuktikan hipotesis apakah benar atau tidak. Untuk memudahkan

menganalisis data, data sebaiknya diorganisasikan, dikelompokkan,

diatur sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah. Biasanya

disusun dalam suatu tabel.

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh

berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis

adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.

5) Menyimpulkan

Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian

diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan,

kemudian dicocokkan dengan hipotesis asal, apakah hipotesa kita

diterima atau tidak.

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai

kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada siswa

data mana yang relevan.

c. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

Seperti yang yang telah diketahui, bahwa tidak ada satu strategi

pembelajaranpun yang paling baik diantara strategi pembelajaran yang lain.

27 Suyadi, Ibid., h. 126

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

25

Demikian halnya denga pembelajarn model inkuiri terbimbing ini tentu

memiliki keuntungan dan kelemahan .

Ada beberapa keuntungan model pembelajaran Inkuiri diantaranya :28

1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif secara progresif.

2) Siswa lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi sampai

menemukan jawaban atas pertanyaan secara mandiri.

3) Siswa memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan lebih baik.

4) Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya

belajar mereka masing-masing.

5) Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat

oleh siswa yang lambat belajar.

6) Membantu siswa menggunakan ingatan dalam mentrasfer konsep yang

dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.

Ada keuntungan adapun kelemahan model pembelajaran inkuiri,

antara lain:29

1) Jika guru kurang spesifik merumuskan teka-teki atau pertanyaan kepada

siswa dengan baik untuk memecahkan permasalahan secara sistematis,

maka siswa akan bingung dan tidak terarah.

2) Sering kali guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran

karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3) Dalam implementasinya, model pembelajaran inkuiri memerlukan waktu

yang lama, sehingga guru sering kesulitan menyesuaikannya dengan

waktu yang ditentukan.

4) Pada sistem pembelajaran klasikal dengan jumlah siswa yang relatif

banyak, penggunaan medol pembelajaran inkuiri sukar untuk

dikembangkan dengan baik.

5) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

dalam menguasai materi, maka pembelajaran inkuiri sulit

diimplementasikan.

28 Suyadi, M. Pd.I, Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter, (Bandung: Pt. Remaja

Rosdakarya, 2013), cet 1, h. 126 29 Ibid., h. 127

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

26

Langkah-langkah dalam proses pembelajaran inkuiri sebagai berikut:30

1) Orientasi, merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsive. Mengkondisikan siswa agar siap

melaksanakan proses pembelajaran diantaranya:

a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajaryang diharapkan dapat

mencapai oleh siswa.

b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa

untuk mencapai tujuan

c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar

2) Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada satu

persoalan yang mengandung teka-teki, diantaranya:

a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa

b) Masalah mengandung teka-teki dengan jawaban yang pasti

c) Konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa

3) Merumuskan hipotesis, jawaban sementara dari suatu permasalah yang

sedang dihadapi : guru mengajukan pertanyaan yang sifatnya mendorong

siswa untuk merumuskan jawaban sementara, atau perkiraan

kemungkinan jawaban.

4) Mengumpulkan data, aktivitas mencari informasi yang dibutuhkan untuk

menguji hipotesis yang diajukan.

5) Menguji hipotesis, proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh.

6) Merumuskan kesimpulan, proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan penulis bukan yang pertama dilakukan.

Hasil penelitian lain telah banyak memberikan inspirasi bagi penulis untuk

melakukan penelitian ini. Sebagai guru yang menghadapi berbagai masalah

dikelas, penelitian-penelitian lain menjadi acuan bagi penulis untuk

30 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), cet 1, h. 201

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

27

mendapatkan informasi. Telah ditemukan beberapa hasil penelitian serupa pada

penelitian sebelumnya mengenai penelitian yang peneliti lakukan, yaitu:

1. Dewi Aminaturrokhiyah Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo

Semarang, 2012 dengan judul skripsi “Efektivitas Kombinasi Metode Inkuiri

Terbimbing Dan Silih Tanya Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta

Didik Kelas VII SMP NU Pajomblangan pada Materi Segitiga Tahun

Pelajaran 2012/2013”. Dalam penelitian tersebut telah dijelaskan bahwa

pembelajaran dengan metode inkuiri tersebut yang membuat prestasi siswa

meningkat.

2. Miftahul Jannah Jurusan Tadris Matematika dengan Judul Skripsi “Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran

Matematika Materi Bangun Datar tentang Segitiga melalui Penerapan

Model Pembelajaran Gallery Walk Di Kelas VII MTs NU Banat Kudus

Tahun Ajaran 2013/2014” Dijelaskan bahwa pembelajaran Gallery Walk

lebih efektif terbukti meningkatkan hasil belajar dari pada pembelajaran

dengan metode ceramah.

C. Hipotesis Tindakan

Maka hipotesis penelitian tindakan yang diajukan adalah: Hasil

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Meningkat dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas III MI. Nurul Azman,

Kabupaten Bogor.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

28

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri untuk peningkatan

hasil belajar Matematika pada materi Perkalian dilakukan pada kelas III MI.

Nurul Azman, Jl. Mersedes Benz, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri,

Kabupaten Bogor.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu yang digunakan untuk melaksanaan penelitian pada

semester I tahun ajaran 2015/2016. Persiapan untuk penelitian ini telah dimulai

pada bulan Agustus 2015. Setelah persiapan kemudian peneliti mengajukan

surat izin, penyusunan proposal judul sampai penyusunan laporan penelitian,

mengumpulkan data penelitian di lapangan yang berlangsung dari bulan

September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016, Tahun Ajaran

2015/2016. Adapun Jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Penelitian

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Persiapan Penelitian dan Perencanaan Agustus 2015

Menyusun Konsep Pelaksanaan

Menyepakati Jadwal dan tugas 16 Agustus 2015

Menyusun Instrumen September 2015

Seminar Konsep Pelaksanaan Oktober 2015

Penyusunan Proposal September 2015

Pelaksanaan Pembelajaran

Perizinan 30 September 2015

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1 5 Oktober 2015

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2 8 Oktober 2015

Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 1 15 Oktober 2015

Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 2 19 Oktober 2015

Penyusunan Laporan

Menyusun Konsep Laporan Oktober 2015-Desember 2016

Sidang Hasil Penelitian 20 Juli 2016

Perbaikan Laporan September 2016

Penggandaan Dan Pengiriman Hasil September 2016

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

29

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Classroom Action Research

(CAR). Yaitu suatu pecermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.31 Secara etimologis, ada tiga istilah yang berkaitan dengan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah

proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan

terkontrol. Tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan

oleh peneliti yaitu guru. Kelas menunjukkan suatu tempat proses pembelajaran

berlangsung.

Dari penjelasan di atas, maka penelitian tindakan kelas dapat diartikan

sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui

refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan

penelitian. Penelitian tindakan kelas ini merupakan proses yang memberikan

kepercayaan kepada pengembang kekuatan untuk dapat berpikir yang reflektif,

berdiskusi, dan tindakan dari orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian

untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi di dalam kelas.

Dalam penelitian model ini dipilih karena ingin adanya perubahan

dalam kualitas hasil belajar matematika dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri, disebabkan oleh masih rendahnya minat belajar siswa,

pemahaman siswa dan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika

khususnya pada materi Perkalian. Tujuan utama yang tak lain adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam menangani proses

pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian

tindakan kelas, diharapkan kemampuan serta keterampilan guru meningkat,

serta kualitas pendidikan pun ikut meningkat.

31 Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,

( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007 ), cet ke-4, h. 2.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

30

Desain penelitian digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang penelitian yang akan peneliti laksanakan. Ada beberapa model PTK

yang sering digunakan dalam dunia pendidikan, tetapi dalam penelitian ini

model PTK yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Stephen

Kemmis dan Mc Taggart: penelitian tindakan adalah suatu penelitian refleksi

diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran dan keadilan praktik siswa.32 Penelitian tindakan kelas

ini dipilih yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus

sebelumnya. Peneliti akan menggunakan dua siklus diantaranya:

a. Refleksi Awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang

dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang

relevan dengan tema penelitian untuk mengetahuisituasi yang sebenarnya.

b. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, Peneliti membuat rencana atau skenario

pembelajaran yang akan disajikan dalam meteri penelitian. Dalam

menyiapkan bahan ajar akan digunakan dengan pendekatan inkuiri, Peneliti

melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan teman sejawat yang

membantu selama penelitian untuk sama-sama membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan disajikan dalam proses

pembelajaran dikelas, kemudian membuat instrument pengamatan (lembar

observasi) untuk mencatat fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Setelah itu membuat instrument penelitian yang terdiri dari lembar

observasi, jurnal harian, dan soal tes untuk akhir siklus.

c. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pada tahap ini, yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas berupa

32 Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, ( Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2013), cet

ke-1, h. 19.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

31

penggunakan bahan ajar dengan pendekatan inkuiri pada materi Perkalian

dan Pembagian.

d. Pengamatan (Observation)

Pengamatan tahap ini dilakukan sejalan dengan berlangsungnya

proses pembelajaran di kelas. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format

observasi atau penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan

secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta

dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Pengamatan dibantu

oleh teman sejawat yang bertugas sebagai kolaborator. Kolaborator

mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan memberi

penilaian terhadap penelitian dalam menerapkan model pembelajaran

Inkuiri.

e. Refleksi (Reflection)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan di siklus I. Hasil yang diperoleh dari pengamatan

dikumpulkan dan di analisisi oleh peneliti bersama kolaborator, sehingga

dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai

tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Jadi, tahap

ini bertujuan untuk mengkoreksi dan memperbaiki kegiatan penelitian

sebelumnya yang kemudian akan diterapkan pada siklus berikutnya.

2. Rancangan Siklus Penelitian

Rancangan siklus penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, jika

siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila pada siklus pertama

tidak menunjukkan keberhasilan dari indikator yang sudah ditetapkan, maka

penelitian akan dilanjutkan ke siklus kedua dengan acuan atau kegiatan yang

sama dari hasil relevan siklus pertama

Pada PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam

siklus berulang.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

32

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan

yang lazim dilalui, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi.33

Gambar 3.1. Siklus Alur Penelitian Tindakan Kelas

33 Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,

( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007 ), cet ke-4,h, 16

Perencanaan:

Menyiapkan bahan ajar dengan model

pembelajaran inkuiri

Penyusunan RPP

Membuat intrumen pengamatan (lembar observasi)

Jurnal harian

Soal tes siklus I

Pelaksanaan Tindakan:

Penerapan isi rancangan yang telah

dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas

berupa penggunakan bahan ajar dengan

pendekatan inkuiri pada materi sifat dan

unsur bangun datar.

PERMASALAHAN

BARU HASIL

REFLEKSI I

Perencanaan Tindakan II:

Menyiapkan bahan ajar dengan model pembelajaran inkuiri

Penyusunan RPP

Membuat intrumen pengamatan

(lembar observasi)

Jurnal harian

Soal tes siklus II

Pelaksanaan Tindakan II:

Penerapan isi rancangan perbaikan

kegiatan penelitian sebelumnya dengan

bahan ajar dengan pendekatan inkuiri pada materi sifat dan unsur bangun

dataryang telah dibuat

Refleksi:

Melakukakn tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil pembelajaran model

inkuiri

Mengkoreksi dan memperbaiki

kegiatanpenelitian sebelumnya yang

kemudian akan diterapkan padasiklus

berikutnya

Pengamatan/observasi:

mencatat semua hal yang diperlukan

pengumpulan data hasil pengamatan aktifitas siswa selama proses

pemebelajaran

memberi penilaian terhadap penelitian dalam menerapkanmodel pembelajaran

Inkuiri.

Pengamatan/Observasi:

Mencatat semua hal yang diperlukan

Pengumpulan data hasil pengamatan aktifitas siswa selama proses

pemebelajaran

Memberi penilaian terhadap penelitian dalam menerapkan model pembelajaran

inkuiri.

PERMASALAHAN

Refleksi Awal/Pendahuluan:

Wawancara

Mengurus surat izin penelitian

Izin kepsek

Menentukan subjek kelas

SIKLUS I

SIKLUS II

REFLEKSI II

SIKLUS III

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

33

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah melibatkan siswa kelas III MI. Nurul

Azman Bogor terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan sehingga

berjumlah 30 siswa. Subjek ini dipilih berdasarkan masalah yang terjadi pada

siswa kelas III MI. Nurul Azman yaitu masih rendahnya hasil belajar dalam

mata pelajaran matematika. Objek data penelitian ini adalah meningkatkan

hasil belajar Perkalian dan Pembagian melalui model Inkuiri Terbimbing pada

siswa kelas III MI. Nurul Azman Tahun Ajaran 2015/2016. Kolaborator yang

terlibat dalam penelitian ini adalah teman sejawat guru kelas VI sebagai

pengamat prosesnya penelitian.

Pada saat pelaksanaan tindakan, teman sejawat membantu penelitian

mengamati aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai perencana dan

pelaku penelitian. Peneliti bekerja sama dengan teman sejawat sebagai

kolaborator, membuat rancangan pembelajaran, melaksanakan kegiatan,

melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data, melakukan

refleksi dan mementukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya serta

melaporkan hasil penelitian. Kolaborator memberikan penilaian terhadap

peneliti dalam mengajar dengan penerapan model pembelajaran inkuiri.

Kolaborator mengamati aktivitas proses pembelajaran.

Kerjasama antara peneliti dan teman sejawat menjadi sangat penting

dan memiliki kedudukan yang sama dalam pelaksanaan tindakan di dalam

kelas, artinya masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang

saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Dalam penelitian ini, peneliti langsung melakukan tindakan pada

siklus I, karena peneliti seorang guru mengajar di kelas yang akan diteliti,

maka kita membutuhkan pra penelitian atau observasi kelas. Tindakan yang

akan dilaksanakan dalam siklus I terdiri dari perencanaan tindakan,

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

34

pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi.

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan ke

siklus II, jika data yang diperoleh membutuhkan penyempurnaan akan

dilanjutkan ke siklus III, dan seterusnya.

Tahapan perencanaan tindakan penelitian dapat dilihat jelas melalui

gambar siklus di bawah ini.

1. Tahap Penelitian Siklus I

Terdapat 2 pertemuan pada siklus ini, masing-masing pertemuan

terdiri dari 3 jam pelajaran. Langkah yang akan ditempuh untuk siklus I terdiri

atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut penjelasannya.

a. Tahap Perencanaan 1) Membuat/menyiapkan bahan ajar dengan pendekatan inkuiri

terbimbing,

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika

materi perkalian dan pembagian dengan mengintergrasikan model

pembelajaran inkuiri terbimbing

3) Membuat pedoman observasi aktifitas siswa dalam penggunaan

bahan ajar

4) Membagi siswa menjadi 5 kelompok , satu kelompok terdiri dari 6

siswa yang memiliki kemampuan heterogen berdasarkan

kemampuan kademik

5) Menyiapkan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran Inkuiri

6) Membuat soal tes siklus I untuk siswa

Refleksi Awal/ Pendahuluan a. Observasi awal (pra Penelitian) ke MI. Nurul Azman dengan

melakukan wawancara dengan guru matematika/ guru kelas

b. Mengurus surat izin penelitian

c. Meminta izin kepala sekolah Madrasah Nurul Azman

d. Menentukan kelas subjek

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

35

c. Tahap Observasi

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap

observasi/pengamatan dilakukan dari awal sehingga akhir pembelajaran

atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu:

1) Kolaborator mengobservasikan proses model pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan menggunakan bahan ajar

2) Kolaborator mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dan memantau diskusi/kerjasama antar siswa dalam kelompok

3) Memantau keaktifan siswa dalam tanya jawab diskusi

4) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa

b. Tahap Pelaksanaan

Hal-hal yang dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan penerapan model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing adalah sebagai berikut :

1) Pengajaran

Dalam tahap ini guru mengajarkan materi pelajaran mengenai

perkalian dengan menggunakan buku teks Matematika sebagai

sumber belajar yang sudah dimiliki siswa dan media berupa gambar

untuk memudahkan siswa memahami pelajaran. Bersamaan dengan

itu siswa berada dalam kelompoknya masing-masing. Selain materi,

guru juga menjelaskan mengenai model pembelajaran inkuiri

terbimbing yang pada akhir pembelajaran (pertemuan kedua)

2) Tahap dalam pembelajaran inkuiri terbimbing

Dalam tahap ini siswa yang sudah dibentuk dalam kelompok diberi

tugas berdiskusi mengerjakan tugas lembar kegiatan siswa secara

kelompok. Adapun tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai

berikut:

a) Tahap menyajikan masalah, peneliti memberikan masalah untuk

menarik minat siswa. Dalam tahapan ini diberi pertanyaan berupa

teka-teki

b) Tahap menyusun hipotesis, siswa membuat dugaan atas masalah

yang diberikan

c) Tahap pengumpulan dan analisis data, siswa mengumpulkan dan

melakukan analisis dari pertanyaan-pertanyaan

d) Tahap membuat kesimpulan, siswa menyimpulkan konsep terikat

dengan kegiatan yang telah dilakukan

e) Guru meriview materi yang telah dipelajari dan meluruskan

kesalah pahaman yang terjadi

f) Setelah 4 langkah dalam pelaksanaan selesai, maka guru

mengevaluasi hasil belajar siswa dengan menugaskan siswa

menyelesaikan soal tes siklus I secara individu

g) Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

36

Gambar 3.2 Desain Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

2. Tahap Penelitian Siklus II

Siklus kedua ini dilaksanakan ketika peneliti mendapatkan hasil yang

diharapkan atau tercapainya tujuan dalam penelitian. Seperti halnya siklus I,

tahapan yang harus ditempuh di siklus II, diantaranya :

a. Tahap perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus

satu:

1) Mengidentifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I

2) Membuat perbaikan bahan ajar dengan pendekatan inkuiri

terbimbing, berdasarkan hasil refleksi dari siklus I bersama dengan

kolaborator

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika

materi Perkalian dan Pembagian dengan mengintergrasikan model

pembelajaran inkuiri sesuai hasil refleksi siklus I.

4) Membuat pedoman observasi aktifitas siswa dalam penggunaan

bahan ajar

5) Membagi siswa menjadi 5 kelompok , satu kelompok terdiri dari 6

siswa yang memiliki kemampuan heterogen berdasarkan

kemampuan akademik.

6) Menyiapkan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran inkuiri

terbimbing

7) Membuat soal tes siklus II untuk siswa

d. Tahap Refleksi

Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran inkuiri

terbimbing siklus I. Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan

indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai,

maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil dari refleksi siklus

I yang digunakan sebagai acuan.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

37

Gambar 3.2 Desain Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas yaitu model inkuiri,

peneliti mengharapkan hasil penelitian ini sesuai dengan indikator-indikator

keberhasilan yaitu adanya peningkatan hasil belajar matematika. Berdasarkan

rancangan di atas, maka untuk mendukung hasil yang diharapkan, dapat dibuat

ketentuan apakah selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak, dengan indikator

keberhasilan penelitian sebagai berikut:

1) Apabila target akhir siklus 75% atau lebih memperoleh nilai tes hasil belajar

metematika siswa sudah mencapai 70,00 sesuai KKM atau melampaui

KKM yang telah ditetapkan sekolah. Penetapan keberhasilan ini didasarkan

pada data nilai ulangan harian siswa Kelas III MI. Nurul Azman Bogor di

d. Tahap Refleksi

Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I

deangan siklus II apakah ada peningkatan hasil belajar matematika atau

tidak. Jika belum terjadi peningkatan maka siklus dapat diulang

kembali.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi/ pengamatan sama seperti pada siklus I, dilakukan

dari awal sehingga akhir pembelajaran atau bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan yaitu :

1) Kolaborator mengobservasikan proses model pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan menggunakan bahan ajar

2) Kolaborator mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dan memantau diskusi/kerjasama antar siswa dalam kelompok

3) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada intinya sama seperti pada

siklus I yaitu penelitian sendiri yang menggunakan RPP yang telah

dibuat sebelumnya dan menggunakan langkah-langkah penerapan

model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hanya saja pertanyaan yang

ada sedikit berbeda.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

38

setiap akhir materi tidak lebih dari 60% yang mencapai nilai KKM 70, jadi

penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan telah berhasil apabila ≥75%

dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai nilai ≥70

di akhir siklus.

2) Apabila target akhir siklus 60% atau aktivitas belajar metematika siswa

sudah mencapai ≥75%.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa adalah data kualitatif dan data kuantitatif:

1) Data kualitatif dalam penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas dan

kerjasama siswa dalam kelompok, hasil dokumentasi saat proses

pembelajaran yaitu berupa foto.

2) Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif

penguasaan konsep siswa dalam tes objektif. Tes Objektif dilakukan satu

kali setiap akhir siklus. Nilai ini akan dijadikan sebagai tolak ukur

keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan pembelajaran

3) Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh siswa kelas III MI.

Nurul Azman Bogor tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subjek penelitian,

observasi, kolaborator, dan peneliti.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penilian ini

ada dua jenis, yaitu:

1. Instrumen Tes

Untuk mengetahui hasil belajar. Siswa dalam memahami materi

perkalian dan pembagian digunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan

essay. Soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan 5 butir soal essay, dengan

4 pilihan jawaban meliputi jenjang hafalan (C1), pemahaman (C2), dan

Penerapan (C3) pada siklus I dan siklus II yang berbentuk 6 soal essay disetiap

akhir siklus sebagai implikasi dari PTK.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

39

2. Instrumen Non Test

Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi keaktifan dan kerjasama siswa. Lembar ini digunakan

untuk mengetahui keaktifan selama proses pembelajaran berlangsung dan

kerjasama dalam diskusi yang meliputi aspek dan lembar observasi guru

digunakan untuk menganalisa dan merefleksi setiap akhir siklus untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.

b. Dokumentasi, berupa foto-foto dan dokumen lain sebagai bukti otentik

penelitian

I. Teknik Pengumpulan Data

Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam penelitian ini

membutuhkan data-data yang dapat dianalisis sehingga dapat ditarik

kesimpulan yang akurat dari hasil penelitian yang dilakukan. Prosedur

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan yaitu:

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Kegiatan Pengumpulan Data

Tes

Soal evaluasi diberikan pada akhir setiap siklus. Tes adalah sejumlah

daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi

mengenai hasil belajar siswa.34

Lembar Observasi

Dilaksanakan selama proses proses pembelajaran berlangsung, hal yang

diamati aktifitas siswa dan guru. observasi dapat mengukur atau menilai

hasil dan proses belajar misalnya hasil tingkah laku siswa pada waktu

belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa,

berpartisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada

waktu mengajar. 35

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Suatu alat penilaian dikatakan mempumyai kualitas yang baik apabila

alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau

validitasnya dan ketetapan atau keajegannya atau reliabilitasnya.

34 Ir. Sudaryono, M.Pd, dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012), cet. 1, h. 39 35Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ( Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2014 ), cet. 18, h. 84

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

40

1. Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep

yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila

hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang

berlainan waktunya terhadap siswa yang sama. Analisis reliabilitas ini

dilakukan untuk mengetahui soal yang disusun dapat memberikan hasil yang

baik atau tidak, maka pada waktu tertentu subjek dikenakan soal yang sama,

maka hasilnya pun akan sama. Sehingga data yang ajeg adalah data yang cukup

baik dan dapat dipercaya.

Saturasi adalah situasi pada waktu data sudah jenuh atau tidak ada lagi

data lain yang berhasil dikumpulkan, maka waktunya penelitian untuk

mengambil keputusan untuk mengakhiri siklus.36 Untuk dapat menentukan

apakah tes hasil belajar sudah memiliki validasi rasional atau belum, dilakukan

penelusuran isinya. Artinya agar diperoleh data yang akurat sebelum digunakan

dalam penelitian, instrument tes hasil belajar metematika dalam materi

perkalian dan pembagian terlebih dahulu dilakukan uji validasi iai (content

validaty). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan

khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.37

Validnya sebuah soal tes tersebut sesuai dengan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan dan indikator yang telah disusun oleh peneliti, dengan menggunakan

kata kerja operasional yang sesuai indikator. Validasi isi dilakukan dengan

mengkonsultasikan instrument tes tersebut kepada para pakar (ahli) dalam hal

ini adalah dosen pembimbing yang merupakan dibidang evaluasi pendidikan

matematika.

36 Rochiati Wiriatmadja, Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen,(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005), cet.I, H.170 37 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Ed. Revisi, Cet.10, H.67

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

41

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Suharsimi (2009) mengatakan bahwa analisis data penelitian ada dua

macam yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.38 Deskriptif

kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa angka, sedangkan

deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa informasi

berbentuk kalimat. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan

atau observasi, dokumentasi dan tes untuk mengungkap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Pada Perkalian Dan Pembagian Siswa Kelas III MI. Nurul

Azman Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif.

1. Tes Hasil Belajar

Adapun langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus

adalah:

a. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap

siklus dengan analisis deskriptf yaitu analisis yang hanya menggunakan

paparan/sederhana.

b. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tingkat

keberhasilan berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan dalam nilai

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 x100%

Tabel 3.3 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Nilai Siswa Kategori Hasil Belajar

85-100

70-84

55-69

46-54

0-45

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Sangat Kurang (SK)

Tes hasil belajar siswa yang diperoleh pada akhir siklus dihitung

kemudian dipersentase dan dihitung skor rata-rata kelasnya. Kemudian hasil

data tes dan observasi disajikan secara deskriptif. Rumus untuk menghitung

rata-rata (mean) yaitu sebagai berikut:39

38 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 262 39 Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Pt. Remaja

Rosdakarya, 2014), cet. 18, h. 109.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

42

Mean = ΣX

N

Keterangan:

Mean : rata-rata nilai

Σ : tanda jumlah

X : nilai mentah yang dimiliki subjek

N : banyaknya subjek yang memiliki nilai

Sedangkan untuk menghitung presentase siswa yang tuntas KKM

digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase = Jumlah siswa yang tuntas

jumlah siswa X 100%

2. Data Lembar Observasi

Dari data hasil observasi guru dan siswa diolah secara kualitatif . Skor

rata-rata guru dan siswa akan dibagi menjadi empat kategori , yaitu sangat

baik, baik, cukup dan kurang seperti klasifikasi pada tabel.

Tabel 3.4 Klasifikasi Kegiatan Guru dan Siswa

Skor Kategori

4 Sangat Baik (SB)

3 Baik (B)

2 Cukup (C)

1 Kurang (K)

Analisis dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan

format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan saat pertemuan ketika

proses belajar mengajar berlangsung data observasi yang telah diperoleh dari

peneliti dan satu pengamat lainnya juga dihitung persentasenya.

Presentase = Skor total yang digunakan X 100%

Skor Ideal

100% = bilangan tetap (rumus presentase)

Adapun kriteria pengujian

76-100% : Sangat Baik

51-75% : Baik

26-50% : Cukup

0-25% : Kurang

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

43

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan

berdasarkan analisis refleksi pada siklus yang telah dilaksanakan untuk

mengetahui kebersasilan dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun

strategi-strategi perbaikan siklus berikutnya. Siklus ini terdiri dari perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur pelaksanaan perbaikan , apabila

tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar

siswa maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada

siklus II sebagai perbaikan pembelajaran.

Perencanaan pada siklus II adalah mempersiapkan RPP

mempersiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi guru dan siswa,

serta soal-soal tes. Pada perencanaan ini dilakukan perbaikan dari hasil refleksi

di siklus I untuk memperbaiki pembelajaran. Setelah tahap perencanaan

matang , maka dilanjutkan ke tahap pelaksanaan dengan memberikan kembali

tindakan pada siswa melalui pembelajaran Inkuiri. Peneliti berkolaborasi

dengan kolaborator untuk menilai dan mengamati peneliti selaku pengajar dan

aktivitas siswa, serta bersama-sama melakukan refleksi. Penelitian berakhir

apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menggunakan

model Inkuiri untuk peningkatan hasil belajar Matematika siswa.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

44

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISA DATA, dan PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dari hasil pengamatan penulis, diketahui bahwa selama ini proses

pembelajaran Matematika yang diajarkan di kelas III masih lebih banyak

konvensional, seperti ceramah dan diskusi biasa saja tanpa mengacu

pemahaman maupun keterampilan siswa, sehingga berpusat pada keaktifan

guru saja.

Potensi yang ada pada siswa, seperti memberi kepercayaan bertukar

informasi dalam kelompok, memberikan peluang pada siswa untuk aktif dan

berpartisipasi dalam proses pembelajaran, serta menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan bagi siswa, masih belum terlihat dalam pembelajaran

menggunakan metode konvensional.

1. Deskripsi MI. Nurul Azman Bogor

Pendidikan Sekolah Dasar merupakan pendidikan formal yang

sistematis, berstruktur, bertingkat, dan berjenjang. Tujuan Pendidikan Dasar

adalah meletakan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengacu kepada tujuan

pendidikan dasar tersebut maka tujuan pendidikan MI. Nurul Azman Bogor

ditingkatkan kedalam Visi dan Misi.

Kondisi fisik MI. Nurul Azman Bogor, sebagai sekolah yang

digunakan tempat penelitian mempunyai kondisi yang baik untuk

menyelenggarakan pendidikan, ditunjang halaman yang cukup luas, bersih, dan

bangunan cukup memadai, walaupun hanya 4 ruangan, namun memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar maksimal. Aktivitas belajar dibagi

kelas pagi dan kelas siang, kelas IA, IB, II, III masuk pagi dan kelas IV, V, VI

masuk siang.

Pendidikan keagamaan dan akhlak memberikan peluang yang baik

untuk berkembang. MI. Nurul Azman yang berada dilingkungan cukup

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

45

religius yang berdekatan dengan bangunan masjid yang merupakan pusat

kegiatan keagamaan. Kesehatan di MI. Nurul Azman berkembang dengan baik,

sarana yang menunjang dalam kegiatan ini seperti WC dan UKS terpelihara

dengan baik. Kantin sekolah yang diawasi oleh sekolah memungkinkan kepada

siswa untuk membeli makanan yang terjamin kesehatannya, serta memperkecil

kemungkinan pada siswa membeli makanan diluar sekolah. Halaman yang luas

selain sebagai arena bermain ketika istirahat juga sarana latihan ekskul seperti

latihan Rebana, Pramuka, Olahraga, Senam, Latihan Upacara, dan lain

sebagainya.

2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I

Seperti yang di kemukakan pada Bab sebelumnya, bahwa peneliti

berorientasi pada model Inkuiri, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III MI. Nurul

Azman, kecamatan Gunung Putri, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dalam

dua siklus dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu :

a. Tahap Perencanaan (Planning)

1) Menyiapkan kelas dan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa

kelas III MI. Nurul Azman

2) Menyiapkan secara matang pokok bahasan dengan empat sub materi, yaitu

perkalian, sifat perkalian, perkalian susun panjang dan susun pendek

disesuaikan dengan SK, KD dan Indikator.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika materi

perkalian dan pembagian dengan mengintergrasikan model pembelajaran

inkuiri.

4) Menyiapkan lembar observasi guru dan aktifitas siswa dalam penggunaan

bahan ajar untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika

digunakan model pembelajaran Inkuiri

5) Membuat lembar tugas tiap-tiap kelompok.

6) Menyiapkan sumber belajar (buku Paket Matematika kelas III)

7) Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran

8) Membuat lembar soal mandiri

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

46

9) Membuat lembar soal tes akhir untuk mengetahui prestasi belajar siswa

setelah menggunakan model pembelajaran Inkuiri pada siklus I.

10) Menyiapkan alat dokumentasi.

11) Menyusun jadwal penelitian Siklus I:

Penelitian siklus I dilakukan 2 pertemuan, yaitu :

1) Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin, tangggal 5 oktober 2015

pada jam I, II, dan III dengan alokasi waktu 3 x 35 menit

2) Pertemuan kedua dilakukan pada hari Kamis, tanggal 8 Oktober 2015 pada

jam I, II, dan III dengan alokasi waktu 3 x 35 menit

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pertemuan ke-1

Hari, Tanggal : Senin, 5 Oktober 2015

Jam Pelajaran : 1, 2 dan 3 (3x35 menit)

Pukul : 07.30-09.15 WIB

Materi : Perkalian

Pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan skenario pembelajaran

seperti yang telah direncanakan yaitu model pembelajaran dengan model

inkuiri Terbimbing.

Pertemuan ini dihadiri 30 siswa siswa kelas III. Semua siswa hadir

tidak ada yang izin. Ketika peneliti masuk siswa belum terkondisikan dengan

baik, mereka menanyakan akan belajar apa hari ini ketika peneliti menyiapkan

alat peraga lainnya.

Hal-hal yang dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan penerapan

model Pembelajaran Inkuiri adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Pembelajaran di awali dengan berdo’a, dilanjutkan guru mengecek

kehadiran siswa, lalu mengenalkan kolaborator sebagai mitra selama

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

Selanjutnya guru melakukan Apersepsi dengan ice breaking tepuk

semangat.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

47

Kemudian guru menyampaikan peta konsep materi yang akan

dipelajari dan menyampaikan sub materi yang akan dipelajari yaitu

perkalian dan sifat perkalian, selanjutnya guru menginformasikan perihal

metode yang akan digunakan adalah model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing.

2) Kegiatan Inti

Sebelum menyajikan materi, guru terlebih dahulu membentuk

siswa dalam 5 kelompok yang anggotanya terdiri dari 6 orang dengan

menggunakan kocokan, dan siswa maju satu persatu untuk mengambil no

kocokan sesuai dengan deretan tempat duduk masing-masing. Dalam

pembagian kelompok ini, kondisi pembelajaran menjadi kurang kondusif,

karena semua siswa merasa kaget dengan pembagian kelompok tersebut,

mereka terbiasa berkelompok dengan pembagian kelompok pilihan mereka

masing-masing. Mereka pun dapat menerima pembagian kelompok tersebut

walau dengan terpaksa.

Guru meminta siswa untuk membaca buku matematika hal 13 Bab

II Judul Operasi Hitung Bilangan (bagian II), setelah itu, guru baru memulai

pengajaran menjelaskan materi dengan media gambar.

Setelah penyajian materi selesai, guru membagikan Lembar Kerja

Kelompok (LKK) dimana lembar tersebut berisi pertanyaan seputar materi

yang harus dijawab siswa dengan cara berdiskusi dan bekerjasama dan

langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing serta kertas HVS. Siswa

mulai mengerjakan tugas yang diberikan dengan seksama dan saling

berkomunikasi untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan. Tahap dalam

pembelajaran inkuiri:

a) Tahap menyajikan masalah, guru memberikan masalah untuk menarik

minat siswa berupa soal teka-teki melalui media gambar yang

ditayangkan pada papan tulis. Soal berupa teka teki angka.

b) Tahap menyusun hipotesis, siswa membuat dugaan atas masalah yang

diberikan dan menuangkannya dalam coretan masing-masing siswa pada

kerta HVS dalam kelompok. Dalam menyusun hipotesis ini terdapat

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

48

banyak dugaan dan pemahaman pemikiran yang beraneka ragam. Akan

tetapi masih ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi dan belum berani

menyatakan pendapatnya. Selain itu ada juga siswa yang merasa dirinya

pintar, sehingga hanya mau mengerjakan tugas tersebut sendiri tanpa

mau berdiskusi dengan kelompoknya. Bersamaan dengan itu guru

membimbing dan mengarahkan yang dimaksud hipotesis/ dugaan berupa

jawaban sementara yang mendekati dengan materi dengan berkeliling.

Bersamaan dengan itu, guru membimbing masing-masing kelompok

untuk menilai proses belajar siswa meliputi keaktifan, keberanian dan

kerjasama.

c) Tahap pengumpulan dan analisis data, siswa mengumpulkan dan

melakukan analisis dari pertanyaan-pertanyaan. Tiap kelompok

menginventarisasi/mencatat subkonsep atau alternatif jawaban hasil

diskusi. Namun sayangnya jawaban atau data yang dikumpulkan masih

kurang memuaskan, karena terdapat beberapa jawaban yang asal-asalan.

Guru mencatat hipotesis tiap kelompok dan menganalisa secara bersama

mana data yang mendekati dengan materi.

d) Tahap membuat kesimpulan, siswa menyimpulkan konsep terikat dengan

kegiatan yang telah dilakukan, meski jawaban tidak sesuai dengan

petunjuk dan jawaban. Guru membimbing kembali apakah hasil dari

diskusi tersebut telah yakin benar sesuai dengan materi, jika kelompok

yakin maka siswa dituntut membuat kesimpulan. Guru mencatat di papan

dan mengelompokan sesuai kebutuhan guru kemudian guru menilai hasil

kerja kelompok.

e) guru mereview materi yang telah dipelajari dan meluruskan kesalah

pahaman yang terjadi. Guru memberikan pemahaman tentang materi jika

masih terjadi kesalahan maka pemahaman siswa tersebut dibetulkan

dengan apa yang mereka baca pada buku paket sebelum pembelajaran

dimulai.

f) Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa dilakukan

oleh kolaborator.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

49

Hasil kerja kelompok yang terbaik diminta untuk membuat

kesimpulan dari materi hari ini.

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit untuk melakukan

perenungan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Siswa menyebutkan hal-

hal yang telah mereka dipelajari dan kesulitan yang mereka hadapi.

Terdapat beberapa kesulitan yang mereka ungkapkan, seperti teman dalam

kelompok yang tidak mau aktif dan banyaknya jawaban yang harus dijawab

dalam LKK serta terdapat siswa yang masih bingung dengan materi yang

yang dipelajari hari ini. Guru memberi semangat kepada siswa dan bertepuk

tangan bersama-sama. Selanjutnya guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan guru memberikan reward

kepada kelompok yang terbaik untuk memacu kepada siswa yang lain

supaya lebih baik lagi dalam mengerjakan tugasnya yang harus dipelajari di

rumah untuk mendalami materi hari ini dan membaca sub materi

selanjutnya mengenai sifat perkalian, setelah selesai pembelajaran ditutup

dengan doa dan memberi salam kepada siswa.

Pertemuan ke-2

Hari, Tanggal : Kamis, 8 Oktober 2015

Jam pelajaran : 1, 2, dan 3 (3x35 menit)

Pukul : 07.30-09.15 WIB

Materi : Sifat Operasi Perkalian

Pada pertemuan ini sama pada pertemuan pertama dihadiri 30 siswa

siswa kelas III. Semua siswa hadir tidak ada yang izin. Ketika peneliti masuk

siswa belum terkondisikan dengan baik, mereka menanyakan akan belajar apa

hari ini ketika peneliti menyiapkan alat peraga. Dilanjutkan dengan mengulas

kembali sedikit pokok bahasan pelajaran sebelumnya. Kali ini, siswa mulai

memperhatikan penjelasan guru dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.

Pada saat menerapkan Model Inkuiri siswa sudah lebih faham, serta dalam

mengelompokkan siswa mencari teman satu kelompoknya, peneliti tidak perlu

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

50

menyuruh-nyuruh lagi, siswa langsung mencari teman satu kelompok dan

membentuk kelompok.

Hal-hal yang dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan penerapan

model Pembelajaran Inkuiri pertemuan ke-2 ini pun sama dengan pertemuan

sebelumnya, adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Melakukan do’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa peneliti

menyebutkan materi yang akan dipelajari yaitu mengenai sifat operasi

perkalian dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbimg, siswa

terlihat sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran Inkuiri. Untuk

lebih memotivasi siswa, guru melakukan ice breaking dengan mengajak

siswa untuk bernyanyi “Sifat Operasi Hitung (naik-naik ke puncak

Gunung)”. Sebagian besar siswa ikut bernyanyi dan mereka pun menjadi

lebih bersemangat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan

indikator yang akan dipelajari yaitu menerangkan materi sifat operasi

perkalian. Guru menginformasikan tentang pembelajaran dan model yang

digunakan pada pembelajaran yaitu masih dengan model inkuiri

Terbimbing.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada pertemuan ini sama dengan pertemuan pertama

hanya saja sebelum memulai pengajaran, siswa diminta duduk dalam

kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan pertama. Masing-masing

kelompok tampak lebih siap dari pada pertemuan sebelumnya. Guru

meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan hasil temuannya. Seperti

pada pembelajaran pertemuan sebelumnya, masih banyak siswa yang belum

aktif memberikan pendapatnya. Guru membimbing setiap kelompok agar

mereka dapat mengeluarkan pendapatnya baik melalui lisan ataupun tulisan.

Tahap dalam pembelajaran inkuiri:

a) Tahap ini guru langsung memberikan LKK dan kertas HVS, dilanjutkan

dengan guru menyajikan masalah melalui media gambar yang

ditayangkan pada papan tulis. Agar siswa memahami jawaban yang

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

51

ditanyakan, maka masing-masing siswa diminta untuk membaca materi

dalam buku paket.

b) Tahap menyusun hipotesis, siswa membuat dugaan atas masalah yang

diberikan dan menuangkannya dalam coretan masing-masing siswa

dalam kelompok. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan

hasil temuannya. Guru berkeliling mengamati kegiatan siswa dalam

diskusi dan sesekali memberi membimbing setiap kelompok agar mereka

dapat mengeluarkan pendapatnya baik melalui lisan ataupun tulisan.

c) Tahap pengumpulan dan analisis data, siswa mengumpulkan dan

melakukan analisis kelompoknya dari pertanyaan-pertanyaan. Tiap

kelompok menginventarisasi/mencatat sub konsep atau alternatif jawaban

hasil diskusi. Guru berkeliling dan memberikan bimbingan serta

mengingatkan kembali cara/langkah dalam membuat dugaan, apakah

sudah sesuai dengan materi, serta menilai proses belajar siswa.

d) Tahap membuat kesimpulan, siswa menyimpulkan konsep terikat dengan

kegiatan yang telah dilakukan. Guru membantu siswa membuat

kesimpulan yang benar. Guru meminta siswa perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hanya ada 2 perwakilan

kelompok yang berani maju ke depan kelas. Mereka masih terlihat malu

dan gugup ketika berada di depan kelas untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya, karena pandangan semua siswa tertuju padanya.

Dengan bimbingan guru akhirnya siswa dapat berbicara di depan kelas

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan 10 menit untuk mereview materi yang

telah dipelajari dan meluruskan kesalah pahaman yang terjadi. Siswa

menyebutkan secara lisan hal-hal yang telah mereka pelajari dan kesulitan

yang mereka alami. Siswa mengungkapkan bahwa materi pada pertemuan

kedua ini lebih mudah dipahami dan tidak terlalu membingungkan

dibandingkan materi pada pertemuan pertama, selain masing-masing

anggota kelompok juga sudah lebih kompak daripada pertemuan

sebelumnya. Guru memberikan tugas terstruktur yang berupa tugas rumah

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

52

kepada siswa untuk dikerjakan bersama kelompoknya masing-masing untuk

mendalami materi pada pertemuan pertama dan kedua, setelah selesai

pembelajaran ditutup dengan do’a dan memberi salam kepada siswa.

Setelah selasai dilaksanakan proses pembelajaran dengan model

inkuiri terbimbing langkah terakhir dalam siklus ini adalah siswa diberikan

ulangan akhir siklus I (soal tes siklus I).

Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dapat

dilihat dari analisis tes formatif, tabel, grafik dan daftar nilai sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I

Jumlah

Siswa

Nilai yang Diperoleh Jumlah

Nilai

Rata

Rata 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

30 - - 1 8 5 10 3 3 - - 1650 55

Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Presentase

Belum Tuntas <70 24 80 %

Tuntas ≥70 6 20 %

Gambar 4.1 Grafik Prestasi Belajar Siklus I

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Pada tahap observasi ini, kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dilakukan oleh dua orang

observer, yaitu guru kelas III sendiri dan guru kelas lain (kolaborator).

Pencatatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada model

inkuiri terbimbing meliputi aktivitas guru dan siswa. Selain itu juga

kolaborator melakukan dokumentasi berupa foto-foto. Setelah data terkumpul,

0

5

10

15

20

25

Belum Tuntas Tuntas

24

6

ketuntasan

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

53

dilakukan rekapitulasi terhadap hasil pencatatan pelaksanaan pembelajaran

melalui model inkuiri.

Hasil pengamatan dengan menggunakan model inkuiri pada silkus I

diperoleh hasil sebagai berikut:

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa

kekurangan dalam tahapan tiap-tiap pertemuan. Beberapa kejadian yang

terjadi pada proses pembelajaran antara lain:

a.) Keantusiasan siswa dalam mendengarkan penjelasan materi oleh guru

cukup baik. Namun ternyata masih banyak beberapa siswa yang asik

berbicara dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan materi.

Keseriusan siswa membaca buku terkait materi masih rendah. Masih

banyak siswa yang hanya melihat-lihat gambar. Selain itu beberapa siswa

lebih banyak bercanda dan berbicara dengan temannya.

b.) Keberanian siswa berkemampuan rendah belum terlihat dalam

menyampaikan pendapat ketika diskusi dalam kelompok, sedangkan

siswa berkemampuan tinggi dan sedang terlihat berani dalam

mengeluarkan pendapatnya.

c.) Kekompakan dalam kelompok sudah cukup baik hubungan kerjasama

antar siswa sudah terlihat adanya saling mengisi antara siswa

berkemampuan tinggi dan sedang dengan siswa berkemampuan rendah,

walaupun masih ada beberapa kelompok yang terlihat ketidak kompakan

hubungan antara anggotanya. Hal tersebut membuat diskusi berjalan

lambat , sehingga banyak waktu yang terbuang untuk hal-hal yang

kurang efektif.

d.) Kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok yang

diberikan guru pada tahap menganalisa dan mengumpulkan data masih

kurang baik. Siswa yang berkemampuan tinggi cenderung ingin

menyelesaikan sendiri tanpa diskusi, sedangkan siswa yang

berkemampuan rendah hanya diam saja dalam diskusi. Sehingga terlihat

kesenjangan antar siswa.

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

54

d. Refleksi (Reflecting)

Gambaran umum pelaksanaan siklus I yang merupakan siklus awal

diperoleh data bahwa hasil akhir mengalami peningkatan dibanding sebelum

memakai model pembelajaran innkuiri terbimbing walaupun belum maksimal,

masih banyak siswa yang proses belajarnya kurang optimal, sehingga perlu

adanya perbaikan-perbaikan.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong

kategori baik, tetapi dari siswa perlu ditingkatkan lagi keaktifannya. Dari hasil

observasi terdapat kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, masih

terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan pencapaian indikator

yang harus dicapai dalam penelitian sebagai berikut:

1) Peneliti dan kolaborator masih menemukan beberapa siswa yang mengalami

kesulitan memahami materi . Hal ini sangat tampa ketika membuat hipotesis

dan kesimpulan. Tindakan selanjutnya peneliti akan memfokuskan

penyajian materi agar materi yang disampaikan tidak keluar dari

pembahasan dan siswa lebih mudah memahami.

2) Keseriusan siswa membaca dan memahami materi yang berasal dari sumber

buku masih sangat rendah, karena siswa hanya asik melihat-lihat saja dan

bercanda dengan teman. Suasana seperti ini akan ditindak lanjuti dengan

peningkatan pengawasan peneliti dan mangawasi siswa ketika diminta

untuk membaca buku terkait materi yang dipelajari.

3) Keaktifan siswa keseluruhan belum sepenuhnya aktif dalam tugas

kelompok, karena dari beberapa siswa cenderung mengandalkan temannya

yang lebih menguasai materi untuk menyelesaikan tugas. Suasana seperti ini

akan ditindak lanjuti peneliti untuk lebih memotivasi dan meningkatkan

peraturan untuk memperketat pelaksanaan diskusi agar siswa sepenuhnya

aktif dalam kelompok dan fokus terhadap pembahasan diskusi.

4) Siswa masih belum berani mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi. Hal

tersebut berhubungan dengan pemahaman siswa yang kurang, sehingga

timbul ketidak percayaan diri. Suasana seperti ini akan ditindak lanjuti

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

55

dengan memberi kesempatan kepada siswa lebih banyak bertanya mengenai

materi.

5) Kerjasama dan kekompakan dalam kelompok dirasa masih sangat kurang,

apa lagi terjadi perang mulut antar siswa. Suasana seperti ini akan

ditindaklanjuti peneliti dengan menukar anggota kelompok berdasarkan

kemampuan yang heterogen dari hubungan baik antar siswa.

6) Pembelajaran siklus I berdasarkan RPP, hanya saja menurut peneliti pada

tahan nipotesis dan kesimpulan dirasa masih kurang waktunya. Sehingga

perlu ditambah satu jam lagi (1x35 menit) agar siswa dapat menikmati

proses pembelajaran dan memahami materi Perkalian yang tentunya

diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I, peneliti mengakui bahwa

siklus I belum mencapai hasil yang maksimal dan harus dilanjutkan ke siklus II

agar hasil belajar seluruh siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM). Dari 30 siswa, hanya 6 siswa yang nilainya mencapai KKM 70.

Sedangkan 24 siswa lainnya memperoleh nilai dibawah KKM.

Meski demikian, siswa mulai melakukan pembelajaran yang

diharapkan peneliti yakni aktif, berani, bekerjasama, dan saling berinteraksi

untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama dalam berdiskusi

3. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan hasil reflesi pada siklus I, maka proses pembelajaran

dilanjutkan ke siklus II dengan merancang perbaikan yang lebih menekankan

pada hal-hal yang belum terlaksana pada siklus I.

Dalam siklus II materi yang dibahas lanjutan dari materi siklus I,

tetapi bukan pengulangan materi siklus I. Uraian tiap tahapan siklusnya adalah:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

1) Menyiapkan kelas dan subjek penelitian siswa kelas II MI. Nurul Azman

Bogor.

2) Menyiapkan secara matang pokok bahasan. Membuat perbaikan bahan ajar

dengan pendekatan inkuiri terbimbing, berdasarkan hasil refleksi dari siklus

I bersama dengan kolaborator.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

56

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika materi

Perkalian dengan mengintergrasikan model pembelajaran inkuiri seperti

pada siklus I tetapi pada siklus II menyelesaikan soal cerita

4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dalam penggunaan bahan ajar.

5) Menyiapkan Lembar Kerja Kelompok (LKK).

6) Menyiapkan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran.

7) Menyiapkan soal tes siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

melakukan siklus II.

8) Menyiapkan alat dokumentasi.

9) Menyusun jadwal penelitian siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan dengan 2 pertemua, yaitu:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Oktober 2015 pada

jam I, II, dan III dengan alokasi waktu 3x35 menit.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin, 19 Oktober 2015 pada jam I,

II, dan III dengan alokasi waktu 3x35 menit.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pertemuan ke-1

Hari, Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2015

Jam Pelajaran : 1, 2, dan 3 (3x35 menit)

Meteri : melakukan perkalian dengan cara susun panjang

1). Kegiatan Pendahuluan

Pembelajaran diawali dengan berdo’a. Kemudian guru mengecek

kehadiran siswa dan memperkenalkan kolaborator. Guru melakukan

apersepsi dan memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran siklus I agar lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, serta

tetap memberikan semangat kepada siswa yang sudah berhasil pada

pembelajaran siklus I.

Kemudian guru menyampaikan sub materi yang akan dipelajari

yaitu perkalian susun panjang. Selanjutnya guru menginformasikan tujuan

pembelajaran dan menginformasikan kembali penggunaan model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing (10 menit).

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

57

2). Kegiatan Inti

Sebelum menyajikan materi, guru mengorganisasikan siswa ke

dalam 5 kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 6 orang dengan

kemampuan yang heterogen. Pembagian kelompok ini tentunya berbeda

dengan pembentukan kelompok sebelumnya pada siklus I. Siswa tampak

lebih senang dengan kelompok yang baru, namun ada beberapa siswa yang

murung.

Guru meminta masing-masing siswa untuk membuka buku dan

membacanya dengan sub materi perkalian susun panjang. Hal ini bertujuan

agar siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan membaca

terlebih dahulu secara mandiri. Guru melakukan pengawasan agar seluruh

siswa aktif dalam membaca buku.

Selanjutnya guru menginformasikan memulai pada tahap

pembelajaran inkuiri:

a). Guru membagi Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada tiap-tiap kelompok,

dimana lembar tersebut berisi petunjuk/ langkah-langkah serta

pertanyaan seputar materi yang harus dijawab siswa dengan cara

berdiskusi atau bekerjasama dalam kelompok.

b). Tahap menyajikan masalah, peneliti memberikan masalah berupa soal

cerita, untuk menarik minat siswa. Disini siswa mulai bertanya-tanya

dengan masalah baru yang berupa soal cerita. Guru memberikan

informasi bahwa soal cerita maupun angka cara penyelesainya sama.

c). Tahap menyusun hipotesis, siswa membuat dugaan atas masalah yang

diberikan. Siswa mulai mengerjakan tugas yang diberikan dengan

seksama dan saling berinteraksi untuk dapat menjawab pertanyaan. Guru

meningkatkan pengawasan agar diskusi dapat berjalan lebih baik

dibandingan dengan siklus I. Bantuan individual diberikan kepada siswa

yang mengalami masalah dalam penguasaan materi.

d). Tahap pengumpulan dan analisis data, siswa mengumpulkan dan

melakukan analisis dari pertanyaan-pertanyaan. Siswa yang

berkemampuan tinggi sudah mulai membuka diri untuk mendengarkan

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

58

pendapat temannya, sehingga siswa berkemampuan rendah pun tampak

berani dan percaya diri dalam mengikuti diskusi dan berusahan untuk

menemukan jawaban. Pada saat siswa berdiskusi guru berkeliling untuk

menilai proses belajar siswa.

e). Tahap membuat kesimpulan, siswa menyimpulkan konsep terikat dengan

kegiatan yang telah dilakukan. Pengalaman hasil tes siklus I sangat

memberikan tanggung jawab kepada siswa dalam memperhatikan dan

mendengarkan materi yang disampaikan. Guru meninjau cara kerja

siswa, dan sesaat membantu siswa yang menghadapi kesulitan.

f). Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa

3). Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan 10 menit melakukan perenungan

kegitan pembelajaran pada hari ini. Siswa mengaku lebih senang dengan

kelompok yang sekarang, karena semua anggota dalam kelompok mau lebih

kompak dan mau bekerjasama untuk menyelesaikan tugas. Selanjutnya guru

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan

memberikan tugas kepada tiap-tiap kelompok untuk mendalami materi hari

ini dan membaca sub materi selanjutnya mengenai melakukan perkalian

dengan cara susun pendek. Menutup dengan doa dan memberi salam.

Pertemuan ke-2

Hari, Tanggal : Senin, 19 Oktober 2015

Jam Pelajaran : 1, 2, dan 3 (3x35 menit)

Materi : Melakukan perkalian dengan cara susun pendek

1). Kegiatan Pendahuluan

Pembelajaran diawali dengan berdo’a. Kemudian guru mengecek

kehadiran siswa dan memperkenalkan kolaborator. Guru melakukan

apersepsi dan memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran siklus I agar lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, serta

tetap memberikan semangat kepada siswa yang sudah berhasil pada

pembelajaran siklus I.

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

59

Kemudian guru menyampaikan sub materi yang akan dipelajari

yaitu perkalian susun panjang dan susun pendek. Selanjutnya guru

menginformasikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan kembali

penggunaan model pembelajaran inkuiri Terbimbing (10 menit).

2). Kegiatan Inti

Pada pertemuan ini sama pada pertemuan pertama dihadiri 30

siswa siswa kelas III. Semua siswa hadir tidak ada yang izin. Ketika peneliti

masuk siswa belum terkondisikan dengan baik, mereka menanyakan akan

belajar apa hari ini ketika peneliti menyiapkan alat peraga. Dilanjutkan

dengan mengulas kembali sedikit pokok bahasan pelajaran sebelumnya.

Kali ini siswa mulai memperhatikan penjelasan guru dibandingkan dengan

pertemuan sebelumnya. Pada saat menerapkan Model Inkuiri siswa sudah

lebih faham, serta dalam mengelompokkan siswa mencari teman satu

kelompoknya, peneliti tidak perlu menyuruh-nyuruh lagi, siswa langsung

mencari teman satu kelompok dan membentuk kelompok.

Guru meminta masing-masing siswa untuk membuka buku dan

membacanya dengan sub materi perkalian susun panjang dan susun pendek.

Hal ini bertujuan agar siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

dengan membaca terlebih dahulu secara mandiri. Guru melakukan

pengaawasan agar seluruh siswa aktif dalam membaca buku.

Selanjutnya guru menginformasikan memulai pada tahap

pembelajaran inkuiri:

a). Guru membagi Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada tiap-tiap kelompok,

dimana lembar tersebut berisi petunjuk/ langkah-langkah serta

pertanyaan seputar materi yang harus dijawab Siswa dengan cara

berdiskusi atau bekerjasama dalam kelompok.

b). Tahap menyajikan masalah, peneliti memberikan masalah berupa soal

cerita, untuk menarik minat siswa. Siswa sudah mulai terbiasa dengan

soal cerita. Guru membimbing siswa yang masih mengalami

kebingungan.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

60

c). Tahap menyusun hipotesis, siswa membuat dugaan atas masalah yang

diberikan. Siswa mulai mengerjakan tugas yang diberikan dengan

seksama dan saling berinteraksi untuk dapat menjawab pertanyaan.

Tanpa diperinta siswa sudah ada yang langsung membuat hipotesis/

dugaan. Guru meningkatkan pengawasan agar diskusi dapat berjalan

lebih baik dibandingan dengan siklus I. Bantuan individual diberikan

kepada siswa yang mengalami masalah dalam penguasaan materi.

d). Tahap pengumpulan dan analisis data, siswa mengumpulkan dan

melakukan analisis dari pertanyaan-pertanyaan. Siswa yang

berkemampuan tinggi sudah mulai membuka diri untuk mendengarkan

pendapat temannya, sehingga siswa berkemampuan rendah pun tampak

berani dan percaya diri dalam mengikuti diskusi dan berusahan untuk

menemukan jawaban. Pada saat siswa berdiskusi guru berkeliling untuk

menilai proses belajar siswa.

e). Tahap membuat kesimpulan, siswa menyimpulkan konsep terikat dengan

kegiatan yang telah dilakukan. Guru meninjau cara kerja siswa, dan

sesaat membantu siswa yang menghadapi kesulitan.

f). Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa

3). Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan 10 menit melakukan perenungan

kegitan pembelajaran pada hari ini. Siswa mengaku lebih senang dengan

kelompok yang sekarang, karena semua anggota dalam kelompok mau lebih

kompak dan mau bekerjasama untuk menyelesaikan tugas. Selanjutnya guru

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan

memberikan tugas kepada tiap-tiap kelompok untuk mendalami materi hari

ini dan membaca sub materi selanjutnya mengenai pembagian. Menutup

dengan doa dan memberi salam.

Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II dapat

dilihat dari analisis tes formatif, tabel, grafik dan daftar nilai sebagai

berikut:

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

61

Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II

Jumlah

Siswa

Nilai yang Diperoleh Jumlah

Nilai

Rata

Rata 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

30 - - - - - 5 6 10 9 - 2330 78

Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Prosentase

Belum Tuntas <70 5 17 %

Tuntas >70 25 83 %

Gambar 4.2 Grafik Prestasi Belajar Siklus II

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Pada siklus II kegiatan obsevasi pelaksanaan pembelajaran melalui

model inkuiri juga dilakukan oleh satu observer. Keterlaksanaan pembelajaran

telah banyak mengalami peningkatan dan dapat digolongkan ke dalam kriteria

baik. Setelah dilaksanakan tindakan siklus II, dari 30 siswa kelas III MI. Nurul

Azman, hanya 5 siswa yang masih memperoleh nilai di bawah KKM.

Sebanyak 25 siswa lainnya sudah dapat mencapai nilai KKM atau 83% tuntas.

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan pengamatan pada siklus II, di peroleh deskripsi bahwa

menggunakan model inkuiri kemampuan siswa kelas III Semester I Tahun

Pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Matematika perkalian terjadi

peningkatan pemahaman, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi perbaikan

pembelajaran Siklus I, dengan kelompok pula siswa bersemangat, siswa yang

kurang aktif dalam diskusi kelompok, menjadi lebih aktif.

0

5

10

15

20

25

Belum Tuntas Tuntas

5

25

ketuntasan

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

62

Gambaran umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik sudah ada

peningkatan. Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan model

inkuiri mengalami peningkatan yang baik dibanding siklus I.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada,

yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Penelitian tindakan kelas ini memperoleh data kuantitatif berupa hasil

belajar Matematika yang menunjukkan adanya peningkatan pada setiap

siklusnya. Peningkatan tersebut mencakup pada perolehan nilai hasil belajar

baik secara individu masing-masing maupun rata-rata keseluruhan, selain itu

juga mencakup peningkatan persentasi keberhasilan siswa dalam mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Nilai tes hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada siklus I terdapat 6 siswa yang nilainya

mencapai KKM dan 24 siswa yang nilainya mendapatkan nilai dibawah KKM.

Pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar dengan 25 siswa nilainya

mencapai KKM. Hanya 5 siswa yang masih belum dapat mencapai KKM.

Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil belajar siswa selama

penelitian tindakan kelas ini berlangsung :

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Matematika Kelas III (KKM 70)

NO Statistik Siklus I Siklus II

1. Nilai Terendah 30 60

2. Nilai Tertinggi 80 90

3. Tuntas 6 siswa 25 siswa

4. Belum Tuntas 24 siswa 5 siswa

5. Rata-rata 55 78

6. Persentase Keberhasilan 20 % 83 %

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I ketuntasan yang

didapat siswa 20 % sedang yang belum tuntas 80 %. Dan pada proses

perbaikan pembelajaran Siklus II dilakukan perbaikan atas kekurangan pada

siklus I ternyata pada perbaikan pembelajaran ini dapat meningkatkan

pemahaman siswa dengan hasil belajar mencapai ketuntasan 83 %.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

63

Gambar 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Dari hasil aktivitas guru dan siswa, maka didapatkan data pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siklus I dan Siklus II Menggunakan Model

Inkuiri

No Instrumen Siklus

I Keterangan

Siklus

II Ket

1 Tes Siswa 55

Nilai Rata-rata

Kurang

KKM

Tidak Tercapai

78

Nilai rata-rata

Tinggi

KKM

Tercapai

2 Lembar Observasi Kesiapan

Menerima Pelajaran 43% Baik 68% Baik Sekali

3 Lembar Observasi KBM 55,26% Baik 81,80% Baik Sekali

4 Observasi aktivitas Guru 42,50% Baik 70% Baik Sekali

Pada siklus I aktivitas siswa secara keseluruhan daam proses

pembelajaran matematika yang mewakili aspek penilaian keaktifan, keberanian

dan kerjasama perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar

siswa masih terlihat pasif, tidak ikut berperan aktif dalam diskusi, tidak

percaya diri, dan belum dapat bekerjasama dengan baik dalam mengikuti

proses pembelajaran Matematika. Siklus II siswa lebih tertib, hal ini didasari

pengorganisasian kelompok yang lebih baik dari siklus I. Hal

tersebutmenimbulkan kekompakan siswa, sehingga siswa antusias dalam

mendengarkan penjelasan guru dan berusaha untuk membentuk rasa saling

bergantung, kerjasama dan nyaman dalam kelompok. Siswa sudah dapat

membuka diri untuk aktif ikut serta dalam berdiskusi.

30

60

80

90

55

78

20% 83%0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

nilai terendah nilai tertinggi rata-rata presentase

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

64

Kebiasaan siswa memilih teman kelompoknya sendiri tanpa

pengorganisasian dari guru membuat siswa menjadi tidak siap dan enggan

menerima kelompok yang dibentuk aleh guru berdasarkan kemampuan yang

heterogen. Penggunaan gambar dalam menjelaskan materi dinilai sangat baik

karena siswa tampak antusias melihat gambar-gambar yang ditampilkan terkait

materi dan tentunya menjadi cara membantu siswa memahami materi.

Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa membuat siswa malas untuk

bertanya.

Guru masih bingung untukmengatus siswa agar tenang dalam

pembelajaran, sehingga ketika sudah siap, siswa menjadi tidak bisa diatur dan

sangat sulit diminta duduk tenang dalam kelompok masing-masing. Dalam

memandu jalannya metode inkuiri, guru dinilai cukup baik, namun sangat

disayangkan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang ditetapkan.

Pada siklus II guru lebih memahami siswa dengan pembentukan

kelompok selain berdasarkan kemampuan heterogen, juga didasarkan

kekompakan hubungan antar siswa. Ketika siswa nyaman dengan

kelompoknya maka yang dilihat adalah siswa lebih mengerti satu sama lain dan

berusaha kompak untuk aktif berdiskusi serta merasa bergantungan satu sama

lain. Guru terlihat lebih fokus dan menguasai kelas dalam tahap pengajaran

serta peningkatan pengawasan dan bimbingan pada diskusi kelompok. Dengan

meningkatnya aktivitas guru hasil belajar matematika siswa melalui

pembelajaran model inkuiri terbimbing pun mengalami peningkatan , seluruh

siswa mendapat nilai mencapai KKM bahkan melampaui KKM sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

C. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini merupakan pembahasan yang

mengarah pada hasil observasi selama penelitian. Proses kegiatan belajar

mengajar yang baik apabila terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran guru harus menentukan model-model yang akan

digunakan dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan guru. Misalnya saja pada mata pelajaran Matematika pada materi

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

65

perkalian sangat cocok digunakan Model Inkuiri Terbimbing. Proses

pembelajaran dikatakan optimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar yang

tinggi sehingga proses pembelajaran dapat bekualitas, baik segi kognitif,

afektif dan psikomotor.

Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan tahapan penelitian kelas,

yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Peningkatan hasil

belajar dapat dilihat aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilakukan dua siklus.

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil

belajar siswa yang masih harus ditingkatkan lagi, karena masih ada siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Pada Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa karena upaya

perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan menggunakan media

pembelajaran power point. Pada siklus satu skor nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa sebesar 55 dan mengalami peningkatan menjadi 78 pada

siklus kedua. Peningkatan skor nilai kemampuan hasil belajar matematika

siswa dari siklus satu ke siklus kedua juga dapat diketahui dari banyaknya

siswa yang memperoleh skor nilai dibawah dan diatas rata-rata, skor nilai

median dan modus hasil belajar matematika siswa pada masing-masing siklus

sesuai dengan jumlah data siswa saat dilakukannya tes.

Model pembelajaran Inkuiri dilakukan dengan langkah-langkah dan

cara kerja yang lebih baik pada siklus kedua dibandingkan dengan siklus

pertama, siswa dimotivasi untuk lebih aktif dalam mengerjakan tugas, diajak

berani presentasi, saling bertanya dan saling membantu antar siswa. Setelah

siswa melakukan diskusi kemudian mereka mempresentasikan hasil diskusi

mereka.

Selama penelitian berlangsung menggunakan Model Inkuiri setiap

siklusnya ada beberapa kelemahan dari Model Inkuiri yang peneliti temui

yaitu: 1). membutuhkan persiapan dan media berupa Alat peraga sebelum

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

66

kegiatan berlangsung, 2) apabila guru kurang bisa mengendalikan kelas maka

suasana kelas akan menjadi gaduh.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siklus I dan Siklus II Menggunakan

Model Inkuiri

No Instrumen SI Ket SII Ket

1 Tes Siswa 55

Nilai Rata-rata

Kurang

KKM

Tidak Tercapai

78

Nilai rata-rata Tinggi

KKM

Tercapai

2

Lembar

Observasi

Kesiapan

Menerima

Pelajaran

43 % Baik 68% Baik Sekali

3 Lembar

Observasi KBM 55,26% Baik 81,8% Baik Sekali

4

Pedoman

Wawancara

Siswa

47,36% Cukup 98% Baik Sekali

5 Observasi

aktivitas Guru 42,50 % Baik 70 % Baik Sekali

6 Pedoman

Wawancara Guru

Pada siklus I guru melakukan model

Inkuiri.

Siswa kesulitan mengikuti

pembelajaran materi Perkalian dengan

menggunakan peta konsep yang dibuat

guru.

Guru mengalami kesulitan

menyampaikan karena beberapa siswa

diantaranya selalu gaduh tak terarah di

kelas

Nilai rata-rata siswa tidak memuaskan

diantaranya masih ada 24 siswa yang

nilainya dibawah KKM

Pada siklus II Penerapan

Model Inkuiri membuat

siswa lebih cepat paham,

menarik, dan

menyenangkan.

Model Inkuiri sesuai

untuk pelajaran

Matematika khususnya

pada materi perkalian.

Siswa dan guru sudah

mengenal Model Inkuiri

karena sudah terbiasa

menggunakan Model

Inkuiri.

Nilai rata-rata siswa

seluruhnya sudah diatas

KKM setelah

menggunakan Model

Inkuiri

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi dapat dikatakan bahwa

pembelajaran siklus II telah memperbaiki kelemahan yang terjadipada siklus I.

Perbaikan dan perubahan tersebut memiliki dampak positif bagi siswa terutama

hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di

kelas. Dari hasil inilah penelitian tindakan kelas melalui model pembelajarn

inkuiri terbimbing sudah dapat dikatakan berhasil dengan meningkatnya hasil

belajar matematika siswa kelas III di MI. Nurul Azman Bogor.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

67

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Matematika

materi perkalian dan pembagian siswa kelas III MI Nurul Azman Bogor.

Hal tersebut dibuktikan dari beberapa hasil pada siklus I yaitu sebagai

berikut; nilai rata-rata kelas meningkat 55 hanya 20% dari siswa yang ada.

Kemudian pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 78,

nilai tersebut sudah mencapai KKM dan telah mencapai kriteria

keberhasilan dimana siswa memperoleh nilai 70. Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas III MI Nurul

Azman Bogor.

2. Model Inkuiri juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal tersebut

dibuktikan dari kesiapan menerima pelajaran pada siklus I hanya 43%

meningkat menjadi 68% pada Siklus II, ini membuktikan bahwa aktivitas

siswa kelas III MI Nurul Azman Bogor mata pelajaran Matematika materi

perkalian dan pembagian meningkat, dari tidak siap menjadi siap, dari tidak

suka berkelompok dan berdiskusi menjadi suka.

B. Implikasi

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan:

a. Sebagai bahan rujukan penelitian selanjutnya

b. Sebagai bahan pertimbangan penerapan proses pembelajaran

c. Sebagai gambaran dan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-

langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

mata pelajaran Matematika

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

68

2. Implikasi Praktis, dapat diterapkan pada proses pembelajaran Matematika di

MI. Nurul Azman, bahwa hasil belajar pada pembelajaran Matematika dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran Inkuiri

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Guru:

a. Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri dalam

pembelajaran Matematika yang disesuaikan dengan materi pelajaran,

agar proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan.

b. Guru menggunakan model pembelajarn yang kreatif dan inovatif, agar

memudahkan siswa menyerap meteri yang diajarkan dan suasana kelas

menjadi bersemangat.

c. Guru yang sudah memahami model pembelajaran inkuiri dapat membagi

pengetahuannya kepada guru yang lain, sehingga guru di sekolah tersebut

dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri.

2. Bagi Siswa, hendaknya dapat saling menghargai pendapat orang lain,

belajar mengeluarkan pendapat dan juga dapat bekerjasama dengan dengan

baik, agar dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan pada materi yang

diajarkan.

3. Bagi Sekolah:

a. Sekolah sebaiknya memberikan motivasi kepada guru untuk selalu

mengembangkan pembelajaran yang berkualitas salah satunya dengan

menerapkan model pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran.

b. Sekolah diharapkan memfasilitasi guru dalam mengembangkan

pembelajaran yang berkualitas.

c. Sebagai dasar pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif dan

dinamis dalam upaya pencapaian Standar Proses Pembelajaran.

4. Bagi Peneliti lain, hasil Penelitian ini dapat dijadikan masukan pengalaman

atau dukungan pemikiran tentang penelitian pendidikan untuk

mengembangkan model dan media pembelajaran.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007.

Cahyo, Agus N. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar. Yogyakarta:

Diva Pers, Cet. 1, 2013.

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. 4, 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, Cet. 4, 2010.

Herman, Tatang, dkk. Pendidikan Matematika I. Bandung, Cet. 1, 2007.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Cet. 6, 2014.

Masitoh. dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2006.

Sudaryono. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu,

2013.

Suryadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

70

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika untuk

Optimalisasi Pencapaian Tujuan. Yogyakarta. 2004.

Wiriatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERTEMUAN 1 SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MI. Nurul Azman

Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 3x35 menit (1Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar

1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

bilangan tiga angka

C. Indikator

1.3.1 Mengingat fakta dasar perkalian

1.3.2 melakukan perkalian yang menghasilkan bilangan tiga angka

1.3.3 memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan inkuiri: merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan

menyususn kesimpulan siswa dapat:

1. Membuat fakta dasar perkalian

2. Melakukan pengerjaan hitung perkalian

3. Mengidentifikasi perkalian melalui diskusi kelompok

4. Memecahkan masalah perhitungan perkalian

E. Materi Pembelajaran

Pengertian perkalian

Pada prinsipnya perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang.

Oleh karena itu prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari

perkalian adalah penguasaan penjumlahan. Sebagaian siswa sulit memahami

perkalian, dilihat banyaknya siswa ditingkat sekolah dasar belum mengetahui

perkalian, sehingga mereka sulit mempelajari matematika yang lebih tinggi.

4+4+4+4+4=5x4=20

20 Penjumlahan bilangan 4

5 Jumlah bilangan 4

atau

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Perkalian dan pembagian saling berhubungan, dari bentuk perkalian bisa

diubah menjadi bentuk pembagian atau sebaliknya

F. Model Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran InkuiriTerbimbing

2. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Deskripsi

Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan

bahan, sumber, dan

media pembelajaran

Memberikan salam,

selanjutnya

menanyakan kabar

siswa, dengan

menyampaikan

ucapan “Bagaimana

kabar kalian hari ini?

Sudah siapkah

belajar? dan

mengajak siswa

berdoa bersama,

kemudian

mengapsen dengan

menanyakan”siapa

saja yang tidak bisa

hadir dalam

pembelajaran hari

ini?"

Melakukan apersepsi

: tepuk semangat

Menyiapkan diri

mengikuti

pelajaran.

Menjawab salam

dan berdoa

bersama.

Mengikuti

petunjuk guru

10 menit

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

“Tepuk semangat 1x

Tepuk semangat 2x

Tepuk semangat 3x

Tepuk semangat 1 2 3”

Mengajukan

pertanyaan “berapa

jumlah tepukan

keseluruhan?”dan

menjelaskan kaitan

pertanyaan tersebut

dengan materi yang

akan di pelajari.

“anak-anak hari ini kita

belajar mengenai

perkalian (pemusatan

perhatian)”

Menyampaikan

cakupan materi

perkalian

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

secara garis besar

Menyampaikan garis

besar cakupan materi

dan

Menjelaskanmodel

yang digunakan

dalam kegiatan yang

akan dilakukan

siswa untuk

menyelesaikan

permasalahan atau

tugas pada

pertemuan ini.

bertepuk

semangan sesuai

aba-aba.

Menjawab

pertanyaan guru

sesuai dengan

yang mereka

ketahui

Tentang perkalian

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan seksama

Inti

Mengorganisasikan

siswa menjadi 5

kelompok, setiap

kelompok terdiri dari

6 orang siswa

dengan kemampuan

heterogen,

menggunakan

kocokan nomor 1-6

dan membagi alat

peraga bantu dan

Lembar Kerja Siswa

Mengambil

nomor kocokan,

setiap siswa satu

kocokan menurut

arah tempat

duduk masing-

masing.

10 menit

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

(LKK).

Meminta masing-

masing siswa

membaca buku paket

matematika Bab 2

hal 13, Operasi

Hitung Bilangan

(bagian II)

Menayangkan media

visual berupa

gambar yang di

tempel pada papan

tulis tentang

perkalian

Siswa berkumpul

sesuai dengan

nomor kocokan.

Membuka dan

membaca,

memahami isi

bacaan sesuai

pemahaman

masing-masing

siswa

Memperhatikan

tayangan gambar

yang berada di

papan tulis.

Meminta siswa

mengajukan

pertanyaan tentang

apa yang mereka

ingin ketahui.

75 menit

Guru membagikan

Lembar Kerja

Kelompok (LKK)

dimana lembar

tersebut berisi

pertanyaan seputar

materi yang harus

dijawab siswa

dengan cara

berdiskusi

a. Rumusan Masalah

Menanyakan

kembalitujuan

pembelajaran

meminta siswa

merumuskan

masalah berdasarkan

pengamatan video

perkalian yang

ditayangkan pada

papan tulis dan soal

Siswa mulai

mengerjakan

tugas yang

diberikan dengan

seksama dan

saling

berkomunikasi

untuk

mendapatkan

jawaban dari

pertanyaan

Mencatat pada

LKK

permasalahan

pada pengamatan

video dan pada

soal LKK

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

pada LKK berupa

teka teki angka.

b. Pengajuan

Hipotesis

Berdasarkan

rumusan masalah,

guru meminta siswa

merumuskan

hipotesis dalam

bentuk opini/

pendapat masing-

masing anggota

terhadap

permasalahan yang

telah dirumuskan

guru membimbing

dan mengarahkan

yang dimaksud

hipotesis/ dugaan

berupa jawaban

sementara yang

mendekati dengan

materi dengan

berkeliling

“setelah kalian tau

permaslahannya, kalian

pasti punya perkiraan

jawaban/ dugaan,”

c. Pengumpulan data

Menjelaskan cara

dan proses

penyelesaiannya.

Sesuai hipotesis.

“sekarang tulis dugaan

kalian pada kertas HVS

yang ibu berikan tadi.

Ibu mengharapkan

setiap anggota

kelompok memberikan

dugaan jawabannya,

ditulis oleh perwakilan

kelompok masing-

masing”

d. Analisis Data

Guru mencatat

hipotesis tiap

mengumpulkan

jawaban teman

satu kelompok

siswa membuat

dugaan atas

masalah yang

diberikan

menuangkannya

dalam coretan

masing-masing

siswa pada kerta

HVS dalam

kelompok

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

kelompok dan

menganalisa secara

bersama-sama data

yang mendekati

dengan materi

e. Penyususnan

Kesimpulan

Membimbing siswa

dalam membuat

kesimpulan.

Guru membimbing

kembali apakah hasil

dari diskusi tersebut

telah yakin benar

sesuai dengan

materi, jika

kelompok yakin

maka siswa dituntut

membuat

kesimpulan.

Guru mencatat di

papan dan

mengelompokan

sesuai kebutuhan

guru kemudian guru

menilai hasil kerja

kelompok.

guru meriview

mendiskusikan

proses

penyelesaian

sesuai dengan

hipotesis dibantu

dengan alat

peraga yang

disediakan dan

mengidentidikasi

jawaban dengan

materi perkalian

Salah seorang

siswa dari setiap

kelompok

mempresentasika

n hasil

pengamatannyadi

depan kelas.

Siswa dari

kelompok lain

mengamati dan

memberikan

tanggapan atas

presentasi

kelompok

menuliskan

kesimpulan dari

hasil analisis data

diskusi kelompok

mencatat

kekurangan dan

membetulkan

kesimpulan yang

keliru.

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

materi yang telah

dipelajari dan

meluruskan kesalah

pahaman yang

terjadi.

Guru memberikan

pemahaman tentang

materi jika masih

terjadi kesalahan maka

pemahaman siswa

tersebut dibetulkan

dengan apa yang

mereka baca pada buku

paket sebelum

pembelajaran dimulai.

Penutup

melakukan

perenungan kegiatan

pembelajaran pada

hari ini

Melengkapi

keterangan

siswa/kelompok agar

menjadi siswa lebih

paham.

Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

hal yang belum

dipahami.

Guru memberikan

semangat kepada

siswa dan bertepuk

tangan bersama-

sama.

Memberikan

evaluasi dengan soal

Bersama dengan

siswa membuat

rangkuman/

menyimpulkan

materi pelajaran

yang telah dipelajari

hari ini

Melakukan penilaian

Bersama dengan

guru merenung

kegiatan pada

hari ini.

Memperhatikan

dan mencatat hal-

hal yang penting.

Melakukan

refleksi dengan

menjawab tes

evaluasi sebagai

tes hasil belajar.

Mencatat hal-hal

yang penting

Menyimak dan

menyiapkan diri

untuk

pulang/merapikan

posisi duduk siap

10 menit

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

dan/atau refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan

Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil

pembelajaran

Menyampaikan

rencana

pembelajaran dalam

pertemuanberikutnya

yaitu tentang“sifat

operasi hitung

perkalian”

Memberikan tugas

tiap-tiap kelompok

mendalami materi

dan membaca sub

materi selanjutnya

Menutup pelajaran

dengan membaca

Kaffaratul

Majlis/Hamdalah,

berdoa, dan salam

menandai tugas

dari guru

Membaca

Hamdalah dan

berdoa dipimpin

ketua kelas dan

memberi salam

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media: Gambar

2. Alat: papan tulis, alat tulis, Lembar Kerja Kelompok (LKK), alat peraga

3. Sumber belajar:

a. Buku paket Matematika Kelas 3 SD/MI Penerbit Arya Duta

b. Buku LKS

c. Buku pegangan guru penerbit Rosda

d. Perpustakaan

e. Diri sendiri, dan lingkungan sekitar

I. Penilaian

1. Observasi untuk proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

keberhasilan rencana tindakan

2. Jenis tes : tertulis

3. Bentuk tes : objektif

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1

2

3

Mengingat fakta dasar

perkalian

Melakukan perkalian

yang menghasilkan

bilangan tiga angka

Memecahkan masalah

sehari-hari yang

melibatkan perkalian

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Essay

Essay

Essay

1) Bentuk penjumlahan

berulang dari 4 x 2

adalah?

2) Hasil dari 12 x 4

adalah?

3) Ferdy liburan ke

rumah saudaranya

dikampung selama 4

minggu. Jika satu

minggu sama dengan 7

hari, berapa hari Ferdy

berlibur?

Bogor, Oktober 2015

Mengetahui,

Kepala Madrasah

MI. Nurul Azman

Jumadi, S. Pd.

NIP. 196702182005011002

Guru Kelas III

Peny Novalia

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERTEMUAN 2 SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MI. Nurul Azman

Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 3x35 menit (1Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

bilangan tiga angka

C. Indikator

1.3.1 Mengingat fakta dasar sifat operasi hitung perkalian

1.3.2 Melakukan pengerjaan sifat operasi hitung perkalian

1.3.3 Memecahkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan sifat operasi

hitung perkalian

D. Tujuan

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1. Melakukan sifat operasi hitung perkalian

2. Memecahkan masalah sifat operasi hitung perkalian

E. Materi pembelajaran 1. Materi pokok : perkalian

2. Sub materi : Sifat operasi hitung perkalian

3. Deskripsi materi :

Dalam perkalian terdapat dua sifat yaitu:

a. Sifat pertukaran

Untuk sifat pertukaran akan memperkenakan kembali perkalian

denganpenjumlahan berulang.

Misalnya :

2x3=3+3=6

3x2=2+2+2=6

Jadi,2x3=3x2=6

b. Sifat pengelompokan Sifat pengelompokan adalah sifat perkalian yang kedua. Kebanyakan anak

mengira bahwa dalam pengelompokan ini jika bilangannya sama namun

pengelompokannya berbeda siswa akan mengira bahwa hasilnyapun akan

berbeda.

(2x3)x4=2(3x4)

6x4=2x1

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

24=24

F. Model Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran InkuiriTerbimbing

2. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke2

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan bahan,

sumber, dan media

pembelajaran

Memberikan salam dan

mengajak siswa berdoa

bersama dan Absensi

Melakukan apersepsi

bernyanyi bersama:

“Sifat Operasi Hitung”

(naik-naik ke puncak

Gunung)

Sifat-sifat operasi hitung

ada tiga macamnya

KomutatifPertukaran itu

sifat pertama

AsosiatifPengelompokan

itu sifat kedua

DistributifPenyebara itu

sifat ketiga

Tanya jawab hubungan

lagu yang dinyanyikan

dengan materi yang

akan dibahas.

Menjelaskan kaitan

pertanyaan tersebut

dengan materi yang

akan di pelajari.

“anak-anak hari ini

kita belajar mengenai

sifat-sifat operasi

hitung (pemusatan

perhatian”

Menyampaikan

cakupan materi sifat

operasi hitung.

Menyiapkan diri

mengikuti

pelajaran.

Menjawab salam

dan berdoa

bersama.

Mengikuti guru

bernyanyi

bersama.

Menjawab

pertanyaan guru

sesuai dengan

yang mereka

ketahui

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan seksama

tanpa bergurau dan

bermain.

10 menit

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Menyampaikan tujuan

pembelajaran secara

garis besar

Inti

Menginformasikan

tentang pembelajaran

dan model yang

digunakan pada

pembelajaran masih

dengan model Inkuiri.

Memperhatikan

penjelasan guru

tentang tujuan dan

model

pembelajaran yang

digunakan

5 menit

Mengajukan

Pertanyaan atau

Masalah

Meminta siswa

mengajukan

pertanyaan tentang apa

yang mereka ingin

ketahui.

Membimbing siswa

mengidentifikasi

masalah:

1. Bagaimana cara

menyelesaikan soal

pada gambar tersebut?

2. Bentuk perkalian apa

yang digunakan?

3. Adakah perbedaan

angka maupun jumlah

pada isi jawaban soal?

Mengajukan

pertanyaan dengan

kemungkinan-

kemungkinan.

10 menit

Pada pertemuan kedua

ini siswa diminta

langsung duduk

dengan kelompoknya

yang sudah dibentuk

pada pertemuan

sebelumnya.

Siswa duduk

membuat

kelompok dan

sesuai arahan

guru sesuai

dengan nomor

kocokan.

10 menit

Mengajukan

Hipotesis

Memberikan LKK dan

kertas HVS, dan

mengajukan maslah

melaluigambar yang

ditayang pada papan

tulis

Meminta masing-

masing siswa membaca

buku paket matematika

Bab 2 operasi “Hitung

Bilangan (perkalian,

Pembagian)”

Salah satu

perwakilan

kelompok

mengambil LKK

dan kertas HVS

Membuka dan

membaca,

memahami isi

bacaan sesuai

pemahaman

masing-masing

siswa.

20 menit

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Memberikan

kesempatan pada siswa

untuk berpendapat

dalam bentuk hipotesis

(mengumpulkan

jawaban teman satu

kelompok)

Membimbing siswa

dalam menentukan

hipotesis yang relevan

untuk pengamatan

Menjelaskan cara dan

proses

penyelesaiannya.

Sesuai hipotesis.

Membimbing siswa

dalam menganalisis

kerja setiap kelompok.

Menulis hipotesis

siswa pada kertas

coretan siswa

Mengumpulkan

dan

Menganalisis

Data

Meminta siswa untuk

melakukan percobaan

kembali dengan

pertanyaan yang

berbeda dengan

sebelumnya.

Memberikan

kesempatan pada tiap

kelompok untuk

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

diperoleh.

Memberikan

penguatan kepada

kelompok siswa yang

sudah

mendemontrasikan dan

mempresentasikan

hasil diskusi dan

percobaan yang

dilakukan siswa.

Salah seorang

siswa dari setiap

kelompok

mempresentasikan

hasil

pengamatannyadi

depan kelas.

Siswa dari

kelompok lain

mengamati dan

memberikan

tanggapan atas

presentasi

kelompok (guru

memantau

kegiatan atau

aktifitas masing-

masing kelompok

dalam melakukan

pengamatan)

20 menit

Membuat

kesimpulan

Membimbing siswa

dalam membuat

kesimpulan.

Menyimpilkan

hasil diskusi

kelompok. 10 menit

Memberika apersepsi

terhadap hasil kerja

siswa.

Memperhatikan

guru

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Melengkapi keterangan

siswa/ kelompok agar

menjadi siswa lebih

paham.

Memberi kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya hal yang

belum dipahami.

Penutup

Menyimpulkan materi

pelajaran yang telah

dipelajari.

Memberikan evaluasi

dengan soal.

Menyampaikan

rencana pembelajaran

dalam

pertemuanberikutnya

mengenai “perkalian

susun panjang dan

perkalian susun

pendek”.

Memberikan tugas

tiap-tiap kelompok

mendalami materi dan

membaca sub materi

selanjutnya.

Menutup pelajaran

dengan membaca

Kaffaratul

Majlis/Hamdalah,

berdoa, dan salam.

Memperhatikan

dan mencatat hal-

hal yang penting.

Melakukan refleksi

dengan menjawab

tes evaluasi

sebagai tes hasil

belajar.

Mencatat/

menandai tugas

dari guru.

Menyimak dan

menyiapkan diri

untuk pulang/

merapikan posisi

duduk siap.

Membaca

Hamdalah dan

salam

10 menit

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media:Gambar

2. Alat: Papan tulis, alat tulis, Lembar Kerja Siswa (LKS), alat peraga

3. Sumber belajar:

a. Buku paket Matematika Kelas 3 SD/MI Penerbit Arya Duta

b. Buku LKS

c. Buku pegangan guru penerbit Rosda

d. Perpustakaan

e. Diri sendiri, dan lingkungan sekitar

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

I. Penilaian

1. Tes siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

2. Observasi untuk proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

keberhasilan rencana tindakan

3. Jenis tes: tertulis

4. Bentuk tes: objektif

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1

2

3

Mengingat fakta dasar

sifat operasi hitung

perkalian

Melakukan pengerjaan

sifat operasi hitung

perkalian

Memecahkan masalah

sehari-hari yang

berhubungan dengan

sifat operasi hitung

perkalian

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Essay

Essay

Essay

1) 1x 2 x 3 = n x 2 x 3.

Nilai n adalah ...

2) 17 x 43 = 43 x 17 = ...

3) Ibnu memiliki 5 pak

pensil setiap 1 pak

mendapat bonus 2

pensil. Berapakan

buah pensil Ibnu

sekarang?

Bogor, Oktober 2015

Mengetahui,

Kepala Madrasah

MI. Nurul Azman

Jumadi, S. Pd.

NIP. 196702182005011002

Guru Kelas III

Peny Novalia

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERTEMUAN 1 SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MI. Nurul Azman

Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 3x35 menit (2Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

bilangan tiga angka

C. Indikator

1.3.1 Mengingat perkalian dengan cara bersusun panjang

1.3.2 Malakukan perkalian dengan carabersusun panjang

1.3.3 menghitung perkalian dengan cara bersusun panjang

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :

1. Malakukan perkalian bersusun panjang dengan tepat dan benar

2. Menyampaikan hasil pengerjaan perkalian dengan cara bersusun panjang

3. memecahkan sendiri masalah yang dihadapi dalam materi perkalian susun

panjang, melalui diskusi kelompok

E. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok : Perkalian

2. Sub materi : Perasi hitung perkalian cara susun panjang

3. Deskripsi materi :

Perkalian susun panjang.

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

F. Model Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran Inkuiri

2. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan

bahan, sumber, dan

media pembelajaran

Memberikan salam

dan mengajak siswa

berdoa bersama dan

Absensi

Melakukan apersepsi:

Memberikan

pertanyaan untuk

mengingatkan siswa

tentang perkalian

“Apakah masih ingat

bentuk perkalian yang

minggu lalu...”

Menjelaskan kaitan

pertanyaan tersebut

dengan materi yang

akan di pelajari.

“pertemuan

sebelumnya kita

membahas sifat

perkalian, pertemuan

hari ini kita belajar

mengenai perkalian

dengan cara susun

panjang (pemusatan

perhatian”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran secara

garis besar

Menyiapkan diri

mengikuti

pelajaran.

Menjawab salam

dan berdoa

bersama.

Memperhatikan

pertanyaan guru,

dan menjawabnya

berdasarkan daya

ingat masing-

masing

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan seksama

tanpa bergurau

dan bermain.

Memperhatikan

guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

10 menit

Meminta masing-

masing siswa

membaca buku paket

matematika Bab 2

operasi “Hitung

Membuka dan

membaca,

memahami isi

bacaan sesuai

pemahaman

10 menit

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Bilangan (perkalian,

Pembagian sub bab

susun panjang)”

Mengorganisasikan

siswa menjadi 5

kelompok, setiap

kelompok terdiri dari

6 orang siswa dengan

kemampuan

heterogen,

menggunakan

kocokan nomor 1-6

dan membagi alat

peraga bantu dan

Lembar Kerja

Kelompok (LKK).

masing-masing

siswa.

Mengambil nomor

kocokan, setiap

siswa satu

kocokan menurut

arah tempat duduk

masing-masing.

Kemudian siswa

berkumpul sesuai

dengan nomor

kocokan.

Inti

Mengajukan

pertanyaan atau

masalah

Meminta siswa

mengajukan

pertanyaan tentang apa

yang mereka ingin

ketahui berdasarkan

soal yang terdapat

pada LKK.

Membimbing siswa

mengidentifikasi

masalah” gunakan

cara seperti

pertemuan

sebelumnya”

Mengajukan

pertanyaan dengan

kemungkinan-

kemungkinan.

Menyiapkan diri

menjawab

pertanyaan guru.

10 menit

Mengajukan

hipotesis

Membimbing siswa

dalam menentukan

hipotesis yang relevan

untuk pengamatan”

tulislah rurmusan/

jawaban yang kalian

yakin benar”

Menjelaskan cara dan

proses

penyelesaiannya.

Sesuai hipotesis.

Membimbing siswa

dalam menganalisis

kerja setiap kelompok.

Mencatat pada

buku mereka

masing-masing

hasil temuan

pemikirannya.

Kemudian

dikumpulkan

menjadi satu.

Memperhatikan

penjelasan guru

Menunjukkan

hasil hipotesis

sementara

20 menit

Mengumpulkan

dan menganalisis

data

Meminta siswa untuk

melakukan percobaan

kembali dengan

Dengan

kelompoknya,

diskusi

20 menit

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

pertanyaan yang

berbeda dengan

sebelumnya.

Memberikan

kesempatan pada tiap

kelompok untuk

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

diperoleh dan

mendemontrasikan/

mempresentasikan

hasil diskusi. (guru

memantau kegiatan

atau aktifitas masing-

masing kelompok

dalam melakukan

pengamatan)

berdasarkan

hipotesis yang

mereka dapat

Salah seorang

siswa dari setiap

kelompok

mempresentasikan

hasil

pengamatannyadi

depan kelas dan

kelompok lain

mengamati/

memberikan

tanggapan atas

presentasi

kelompok

Membuat

kesimpulan

Membimbing siswa

dalam membuat

kesimpulan.

Menyimpulkan

hasil diskusi

kelompok.

10 menit

Memberikan apersepsi

terhadap hasil kerja

siswa.

Melengkapi

keterangan siswa/

kelompok agar

menjadi siswa lebih

paham.

Memberi kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya hal yang

belum dipahami.

Memperhatikan

guru

10 menit

Penutup

Menyimpulkan materi

pelajaran yang telah

dipelajari.

Menyampaikan

rencana pembelajaran

dalam

pertemuanberikutnya

mengenai perkalian

susun pendek

Memberikan tugas

tiap-tiap kelompok

mendalami materi dan

membaca sub materi

Memperhatikan

dan mencatat hal-

hal yang penting.

Mencatat/

menandai tugas

dari guru.

Menyimak dan

menyiapkan diri

untuk pulang/

merapikan posisi

15 menit

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

selanjutnya.

Menutup pelajaran

dengan membaca

Kaffaratul

Majlis/Hamdalah,

berdoa, dan salam.

duduk siap.

Membaca

Hamdalah dan

berdoa dipimpin

ketua kelas dan

memberi salam.

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media: Gambar

2. Alat:Papan tulis, alat tulis, Lembar Kerja Siswa (LKS), Alat peraga

3. Sumber belajar:

a. Buku paket Matematika Kelas 3 SD/MI Penerbit Arya Duta

b. Buku LKS

c. Buku pegangan guru penerbit Rosda

d. Perpustakaan

e. Diri sendiri, dan lingkungan sekitar

I. Penilaian

1. Tes siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

2. Observasi untuk proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

keberhasilan rencana tindakan

3. Jenis tes: tertulis

4. Bentuk tes: objektif

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1

2

3

Mengingat perkalian

dengan cara bersusun

panjang

Malakukan perkalian

dengan cara bersusun

panjang

menghitung perkalian

dengan cara bersusun

panjang

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Essay

Essay

Essay

1) Tentukan hasil

perkalian bilangan

berikut dengan cara

bersusun panjang!

34 x 3 = ....

2) 24

2 x

.....

.....+

......

3) 24 x 25 = ...

24

25 x

.....

.....+

......

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Bogor, Oktober 2015

Mengetahui,

Kepala Madrasah

MI. Nurul Azman

Jumadi, S. Pd.

NIP. 196702182005011002

Guru Kelas III

Peny Novalia

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERTEMUAN 2 SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MI. Nurul Azman

Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 3x35 menit (2Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar

1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

bilangan tiga angka

C. Indikator

1.3.4 Mengingat perkalian dengan cara bersusun pendek

1.3.5 Malakukan perkalian dengan cara bersusun pendek

1.3.6 menghitung perkalian dengan cara bersusun pendek

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1. Malakukan perkalian bersusun pendek dengan tepat dan benar

2. Menyampaikan hasil pengerjaan perkalian dengan cara bersusun pendek

3. memecahkan sendiri masalah yang dihadapi dalam materi perkalian susun

pendek, melalui diskusi kelompok

E. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok : perkalian

2. Sub materi : operasi hitung perkalian cara susun pendek

3. Deskripsi materi :

Perkalian bersusun pendek.

F. Model Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran Inkuiri

2. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

Tahap

Kegiatan Alokas

i

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan

bahan, sumber,

dan media

pembelajaran

Memberikan

salam dan

mengajak siswa

berdoa bersama

dan Absensi

Melakukan

apersepsi :

Memberikan

pertanyaan untuk

mengingatkan

siswa tentang

perkalian “

sebutkan 50 X 12

= ....”

Menjelaskan

kaitan pertanyaan

tersebut dengan

materi yang akan

di pelajari.

“anak-anak hari ini

kita belajar

mengenai

perkalian dengan

cara susun

pendek

(pemusatan

perhatian”

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

secara garis besar

Menyiapkan diri

mengikuti

pelajaran.

Menjawab salam

dan berdoa

bersama.

Menjawab

pertanyaan guru

mengenai

perkalian sesuai

dengan yang

mereka ketahui

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan seksama

tanpa bergurau dan

bermain.

Memperhatikan

guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

10

menit

Meminta masing-

masing siswa

membaca buku

paket matematika

Bab 2 operasi

“Hitung Bilangan

Membuka dan

membaca,

memahami isi

bacaan sesuai

pemahaman

masing-masing

10

menit

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

(perkalian,

Pembagian sub

bab susun

pendek)”

Pada pertemuan

kedua ini siswa

diminta langsung

duduk dengan

kelompoknya

yang sudah

dibentuk pada

pertemuan

sebelumnya.

siswa.

Siswa duduk

membuat

kelompok dan

sesuai arahan guru

sesuai dengan

nomor kocokan.

Inti

Mengajukan pertanyaan

atau masalah

Meminta siswa

mengajukan

pertanyaan

tentang apa yang

mereka ingin

ketahui

berdasarkan soal

yang terdapat

pada LKK.

Membimbing

siswa

mengidentifikasi

masalah:

1. Berapa baris

kursi di depan?

2. Berapa baris

kursi ke belakang

?

3. Bentuk

perkalian?

Mengajukan

pertanyaan dengan

kemungkinan-

kemungkinan.

Menyiapkan diri

menjawab

pertanyaan guru. 10

menit

MengajukanHipotesi

s

Membimbing

siswa dalam

menentukan

hipotesis yang

relevan untuk

pengamatan”

tulislah

rurmusan/

jawaban yang

kalian yakin

benar”

Menjelaskan cara

Mencatat pada

buku mereka

masing-masing

hasil temuan

pemikirannya.

Kemudian

dikumpulkan

menjadi satu.

Memperhatikan

penjelasan guru

Menunjukkan hasil

20

menit

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

dan proses

penyelesaiannya.

Sesuai hipotesis.

Membimbing

siswa dalam

menganalisis

kerja setiap

kelompok.

hipotesis

sementara

Mengumpulkan dan

menganalisis data

Meminta siswa

untuk melakukan

percobaan

kembali dengan

pertanyaan yang

berbeda dengan

sebelumnya.

Memberikan

kesempatan pada

tiap kelompok

untuk

menyampaikan

hasil pengolahan

data yang

diperoleh dan

mendemontrasika

n/

mempresentasika

n hasil diskusi.

(guru memantau

kegiatan atau

aktifitas masing-

masing kelompok

dalam melakukan

pengamatan)

Dengan

kelompoknya,

diskusi

berdasarkan

hipotesis yang

mereka dapat

Salah seorang

siswa dari setiap

kelompok

mempresentasikan

hasil

pengamatannyadi

depan kelas dan

kelompok lain

mengamati/

memberikan

tanggapan atas

presentasi

kelompok

20

menit

Membuat kesimpulan

Membimbing

siswa dalam

membuat

kesimpulan.

Menyimpulkan

hasil diskusi

kelompok.

10

menit

Memberika

apersepsi

terhadap hasil

kerja siswa.

Melengkapi

keterangan siswa/

kelompok agar

menjadi siswa

lebih paham.

Memperhatikan

guru

10

menit

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Memberi

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

hal yang belum

dipahami.

Penutup

Menyimpulkan

materi pelajaran

yang telah

dipelajari.

Memberikan

evaluasi dengan

soal.

Menyampaikan

rencana

pembelajaran

dalam

pertemuanberikut

nya mengenai

pembagian

Memberikan

tugas tiap-tiap

kelompok

mendalami

materi dan

membaca sub

materi

selanjutnya.

Menutup

pelajaran dengan

membaca

Kaffaratul

Majlis/Hamdalah,

berdoa, dan

salam.

Memperhatikan

dan mencatat hal-

hal yang penting.

Melakukan refleksi

dengan menjawab

tes evaluasi.

Mencatat/menanda

i tugas dari guru.

Menyimak dan

menyiapkan diri

untuk pulang/

merapikan posisi

duduk siap.

Membaca

Hamdalah dan

berdoa dipimpin

ketua kelas dan

memberi salam.

15

menit

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media: Gambar

2. Alat: papan tulis, alat tulis, Lembar Kerja Siswa (LKS),alat peraga

3. Sumber belajar:

a. Buku paket Matematika Kelas 3 SD/MI Penerbit Arya Duta

b. Buku LKS

c. Buku pegangan guru penerbit Rosda

d. Perpustakaan

e. Diri sendiri, dan lingkungan sekitar

I. Penilaian

1. Tes siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

2. Observasi untuk proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

keberhasilan rencana tindakan

3. Jenis tes: tertulis

4. Bentuk tes: objektif

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1

2

3

Mengingat perkalian

dengan cara bersusun

pendek

Malakukan perkalian

dengan cara bersusun

pendek

menghitung perkalian

dengan cara bersusun

pendek

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Essay

Essay

Essay

1) Tentukan hasil

perkalian bilangan

berikut dengan cara

bersusun pendek!

14 x 4 = ....

2) 14

4 x

.....

.....+

......

3) 14 x 15 = ...

14

15 x

.....

.....+

......

Bogor, Oktober 2015

Mengetahui,

Kepala Madrasah

MI. Nurul Azman

Jumadi, S. Pd.

NIP. 196702182005011002

Guru Kelas III

Peny Novalia

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA KELOMPOK

PERTEMUAN 1-SIKLUS 1

Nama Kelompok:

Anggota:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelas/Semester: III/I

Hari, tanggal:

Perkalian

Tugas:

Mengidentifikasi Perkalian sederhana

Dasar Teori: Pada prinsipnya perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Oleh

karena itu prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari perkalian

adalah penguasaan penjumlahan. Sebagaian siswa sulit memahami perkalian,

dilihat banyaknya siswa ditingkat sekolah dasar belum mengetahui perkalian,

sehingga mereka sulit mempelajari matematika yang lebih tinggi.

4+ 4 + 4 + 4 +4 = 5 x 4 = 20

20 Penjumlahan bilangan 4

5 Jumlah bilangan 4

atau

Perkalian dan pembagian saling berhubungan, dari bentuk perkalian bisa diubah

menjadi bentuk pembagian atau sebaliknya

1. Rumusan Masalah

a. Tulislah pertanyaan dari hasil diskusi kelas!

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

8 16

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

b. Sebutkan rumusan masalah pada diskusi kelas, hipotesisnya adalah :

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

c. Apa sajakah alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatanmu?

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

2. Rancangan Pengamatan

a. Amatilah dan indentifikasi gambar perkalin berdasarkan alat peragamu

b. Indentifikasi prinsip hitungperkalian

c. Catatlah pengertian dari perkalian dalam tabel pengamatan

3. Penyajian Data

Hitungan Pengertian Prinsip hitungan Bentuk perkalian

Perkalian

4. Analisis

Berdasarkan data yang kamu peroleh, lakukan analisis

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

5. Bahan Diskusi

a. Tuliskan pengertian perkalian!

b. Tuliskan prinsiphitungan perkalian!

c. Tuliskan bentuk perkalian!

d. Hitunglah hasil perkaliannya!

6. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan diskusi di atas, apakah yang dapat kamu simpulkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR KERJA KELOMPOK

PERTEMUAN 2-SIKLUS 1

Nama Kelompok:

Anggota:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelas/Semester: III/I

Hari, tanggal:

Sifat Operasi Hitung

Tugas:

Mengidentifikasi sifat operasi hitung perkalian

Membandingkan sifat pertukaran pada perkalian dan sifat pengelompokan pada

perkalian

Merumuskan konsep sifat hitungan perkalian melalui pengamatan

Dasar Teori:

Sifat Operasi Hitung Perkalian

Dalam perkalian terdapat dua sifat yaitu:

a. Sifat Pertukaran

Untuk sifat pertukaran akan memperkenakan kembali perkalian dengan

penjumlahan berulang.

Misalnya:

2x3=3+3=6

3x2=2+2+2=6

Jadi, 2x3=3x2=6

b. Sifat Pengelompokan

Sifat pengelompokan adalah sifat perkalian yang kedua. Kebanyakan anak

mengira bahwa dalam pengelompokan ini jika bilangannya sama namun

pengelompokannya berbeda siswa akan mengira bahwa hasilnyapun akan

berbeda.

(2x3)x4=2(3x4)

6x4=2x12

24=24

1. Rumusan Masalah

a. Tulislah pertanyaan dari hasil diskusi kelas!

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

7x3x4

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

b. Sebutkan rumusan masalah pada diskusi kelas, hipotesisnya adalah :

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

c. Apa sajakah alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatanmu?

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

2. Rancangan Pengamatan

a. Amatilah dan indentifikasi gambar perkalian berdasarkan alat peragamu!

b. Indentifikasi gambar perkalian tersebut menurut sifat operasi hitung

perkalian!

c. Catatlah persamaan dan perbedaan sifat operasi hitung perkalian dalam tabel

pengamatan

3. Penyajian Data

Operasi hitung Pengertian Bentuk hitungan Jumlah akhir

Pertukaran

Pengelompokan

4. Analisis

Berdasarkan data yang kamu peroleh, lakukan analisis

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

5. Bahan Diskusi

a. Tuliskan pengertian sifat operasi hitung perkalian!

b. Tuliskan persamaan dan perbedaan sifat pertukaran pada perkalian dan sifat

pengelompokan pada perkalian !

b. Tuliskan dalam bentuk sifat pertukaran dan sifat pengelompokan !

c. Hitunglah hasil sifat pertukaran dan sifat pengelompokan!

d. Apakah terdapat perbedaan jumlah pada kedua sifat perkalian!

6. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan diskusi di atas, apakah yang dapat kamu simpulkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR KERJA KELOMPOK

PERTEMUAN 1-SIKLUS II

Nama Kelompok:

Anggota:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelas/Semester: III/I

Hari, tanggal:

Perkalian Susun Panjang

Tugas:

Mengidentifikasi sifat hitungan perkalian cara susun panjang

Dasar Teori:

Perkalian Susun Panjang

1. Rumusan Masalah

a. Tulislah pertanyaan dari hasil diskusi kelas!

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

b. Sebutkan rumusan masalah pada diskusi kelas, hipotesisnya adalah:

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

c. Apa sajakah alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatanmu?

Pak Hasan mempunyai 3 anak yang masih bersekolah. Jika

setiap anak memerlukan buku tulis sebanyak 17 buah, berapa

buku yang harus disediakan Pak Hasan?

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

2. Rancangan Pengamatan

a. Amatilah dan indentifikasi perkalin berdasarkan cara penyelesaianya!

b. Indentifikasi gambar perkalian tersebut menurut cara hitung bersusun!

c. Catatlah persamaan dan perbedaan cara hitung perkalian dalam tabel

pengamatan

3. Penyajian Data

Cara hitung Pengertian Bentuk hitungan Jumlah akhir

Susun panjang

Susun pendek

4. Analisis

Berdasarkan data yang kamu peroleh, lakukan analisis

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

5. Bahan diskusi

a. Tuliskan persamaan dan perbedaan pada perkalian cara susun panjang!

b. Tuliskan dalam bentuk susun panjang!

c. Hitunglah hasil perkalian susun panjang!

d. Apakah terdapat perbedaan jumlah pada kedua cara hitung perkalian!

6. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan diskusi di atas, apakah yang dapat kamu simpulkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR KERJA KELOMPOK

PERTEMUAN 2-SIKLUS II

Nama Kelompok:

Anggota:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelas/Semester: III/I

Hari, tanggal:

Perkalian Susun Pendek

Tugas:

Mengidentifikasi sifat hitungan perkalian cara susun panjang dan susun

pendek

Dasar Teori:

Perkalian susun pendek.

1. Rumusan masalah

a. Tulislah pertanyaan dari hasil diskusi kelas!

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

b. Sebutkan rumusan masalah pada diskusi kelas, hipotesisnya adalah:

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

c. Apa sajakah alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatanmu?

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

Didalam sebuah gedung pertemuan ada 30 bariskursi. Jika setiap

baris terdiri dari 20 kursi, berapa jumlah semua kursi yang ada

dalam gedung tersebut?

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

2. Rancangan Pengamatan

a. Amatilah dan indentifikasi perkalin berdasarkan cara penyelesaianya!

b. Indentifikasi gambar perkalian tersebut menurut cara hitung bersusun!

c. Catatlah persamaan dan perbedaan cara hitung perkalian dalam tabel

pengamatan

3. Penyajian Data

Cara hitung Pengertian Bentuk hitungan Jumlah akhir

Susun pendek

4. Analisis

Berdasarkan data yang kamu peroleh, lakukan analisis

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

5. Bahan diskusi

a. Tuliskan perkalian cara susun pendek!

b. Tuliskan dalam bentuk susun pendek !

c. Hitunglah hasil perkalian susun pendek!

d. Apakah terdapat perbedaan jumlah pada cara hitung perkalian!

6. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan diskusi di atas, apakah yang dapat kamu simpulkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 3

KISI-KISI INSTRUMEN DAN SOAL (PENILAIAN HASIL BELAJAR)

SIKLUSI

Sekolah : MI. Nurul Azman

Mata Pelajaran : Matematika

Kurikulum : KTSP

Jumlah Soal : 15

Bentuk Soal : PG dan Essay

Penulis : Peny Novalia

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Kelas/Semester

Materi

Pokok Indikator Soal No. Soal

Aspek

yang

Dinilai

1.3. Melakukan

operasi hitung

bilangan sampai tiga

angka

1.3.1.melakukan

perkalian yang

hasilnya bilangan

tiga angka dan

pembagian

bilangan tiga

angka

III/I Perkalian

dan

pembagian

1.3.1 Mengingat fakta dasar

perkalian

1, 2, PG

1 essay C1

1.3.2 melakukan perkalian

yang menghasilkan

bilangan tiga angka

3, 4, PG

2 essay C2

1.3.3 memecahkan masalah

sehari-hari yang

melibatkan perkalian

9 PG C2

1.3.4 Mengingat fakta dasar

sifat operasi hitung

perkalian

5, 6, PG

3 essay C1

1.3.5 melakukan pengerjaan

sifat operasi hitung

perkalian

7, PG

4 essay C2

1.3.6 memecahkan masalah

sehari-hari yang

berhubungan dengan sifat

operasi hitung perkalian

8, 10 PG

5 essay C2

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

KISI-KISI INSTRUMEN DAN SOAL (PENILAIAN HASIL BELAJAR )

SIKLUSII

Sekolah : MI. Nurul Azman

Mata Pelajaran : Matematika

Kurikulum : KTSP

Jumlah Soal : 5

Bentuk Soal : Isian

Penulis : Peny Novalia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester Materi

Pokok Indikator Soal No. Soal

Aspek

yang

Dinilai

1.3. Melakukan operasi

hitung bilangan sampai

tiga angka

1.3.1 Melakukan

perkalian yang

hasilnya bilangan tiga

angka dan pembagian

bilangan tiga angka

III/I Perkalian

dan

pembagian

1.3.7 Mengingat perkalian dengan

cara bersusun panjang

1 C1

1.3.1 Malakukan perkalian dengan

cara bersusun panjang

2 C2

1.3.2 menghitung perkalian dengan

cara bersusun panjang

3 C1

1.3.8 Mengingat perkalian dengan

cara bersusun pendek

4 C1

1.3.9 Malakukan perkalian dengan

cara bersusun pendek

5 C2

1.3.1 menghitung perkalian dengan

cara bersusun pendek

6 C1

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 4

SOAL TES AKHIR SIKLUS I

Nama : Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas : III

I. Untuk mengasah dan menguji kemampuan cara berpikir kalian secara

rasional, logis, dan kritis, coba pilihlah salah satu jawanban yang tepat

dengan memberi tanda silang (X) padahuruf a, b, c, atau d!

1. Bentuk penjumlahan berulang dari 3 x 8 adalah...............................

a. 2+2 b. 8+8 c. 2+8 d. 8+8+8

2. 9+9+9 jika diubah ke bentuk perkalian menjadi...............................

a. 3 x 9 b. 3 x 3 c. 9 x 9 d. 9x4

3. Hasil 42x4=...............................

a. 148 b. 168 c. 172 d. 178

4. Hasil perkalian bilangan 216 dan 3 adalah...............................

a. 652 b. 678 c. 636 d. 648

5. 5x21=5 x(20+1) adalah contoh sifat...............................pada perkalian.

a. Komutatif b. asosiatif c. distributive d. identitas

6. Pada perhitungan 5x(8x3) yang pertama dikerjakan

adalah...............................

a. 3 x 8 b. 3 x 7 c. 8 x 7 d. 8 x 3

7. (7x2)x8 =ax(2x8). Nilai a adalah...............................

a. 2 b. 7 c. 8 d. 14

8. Hasil dari hitungan (6x4)x5=...............................

a. 24 b. 20 c. 30 d.120

9. Rudi mempunyai karet gelang buat mainan sebanyak 3 bundel. Jumlah setiap

Bandel karet adalah 24 buah. Berapa jumlah karet Rudi sekarang?

a. 24 b. 72 c. 27 d. 42

10. Hasil dari perkalian 21 x 5 x 3 adalah...............................

a. 315 b. 345 c. 415 d. 105

II. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!

11. 48+48+48+48+48 Tuliskan dalam bentuk perkalian!

12. Hasil dari 42x8adalah...............................

13. 3x17=17x3 Perhitungan tersebut menggunakan sifat...............................

14. Jika 116xn=8x116, maka nilai n yang benar adalah...............................

15. Hasil dari 24 x 0 x 15 adalah...............................

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 5

SOAL TES AKHIR SIKLUS I

Nama : Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas : III

I. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!

1. Hasil perkalian di samping adalah ...

2. Tentukan hasil perkalian bilangan berikut dengan cara bersusun panjang!

14 x 41= ....

3. Jika sekelompok ayam berjumlah 450 ekor, maka jumlah kaki ayam dalam

kelompok tersebut ada ....

4. Tentukan hasil perkalian berikut dengan cara bersusun pendek!

Hasil dari 3 x 233 adalah ...

5. Tanaman singkong dikebun Pak Ahmad terdiri atas 12 baris. Jika tiap baris

ada 65 pohon, maka banyaknya pohon singkong di kebun Pak Ahmad ada ...

6. Rido membeli permen sebanyak 5 bungkus. Ketika dihitung, dalam setiap

bungkus ada 53 butir permen. Berapa butir semua permen yang dibeli Rido!

75

6x

.....

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 6

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS I

SOAL AKHIR SIKLUS II

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan inkuiri: merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan

menyususn kesimpulan siswa dapat:

1. Membuat fakta dasar perkalian dan sifat operasi hitung perkalian

2. Melakukan pengerjaan hitung perkalian dan sifat operasi hitung perkalian

3. Mengidentifikasi perkalian dan sifat operasi hitung perkalian melalui diskusi

kelompok

4. Memecahkan masalah perhitungan perkalian

B. MATERI PEMBELAJARAN

Perkalian dan sifat operasi hitung perkalian

Mari kerjakan soal berikut.

1. Hitunglah perkalian dari 31 x 17!

2. Perhitungan 5 x (8 x 4) = 5 x 8 x 4 merupakan contoh sifat...

3. 5 x 12 =12 x 5

=....

4. 4x 5 x 2 = (4 x 5) x 2

=....

=....

5. Seorang petani mangga memanen mangga sebanyak 5 keranjang dan setiap

keranjang berisi 120 buah mangga. Berapa buah mangga yang didapat petani?

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS I

Petunjuk Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengukur kemampuan matematika secara umum

yang tidak dibatasi pada konsep tertentu.

2. Materi yang diujikan dari soal-soal yang telah diajarkan pada tingkat madrasah

Ibtidaiyah Nurul Azman kelas III semester ganjil.

3. Berkaitan dengan validitasi instrumen ini bapak/ibu guru diminta untuk

memberikan penilaian terhadap butir soal yang dibuat dengan memberikan

tanda ceklist pada kolom penilaian dan memberikan saran atau catatan

perbaikan pada kolom keterangan.

Identitas Penilai

Nama : Hoerudin, S.Pd

Latar Belakang Pendidikan : S1

Pengalaman Mengajar : 10 Tahun

Tempat Mengajar : MI. Nurul Azman

No Soal Penilaian Keterangan (catatan/saran untuk perbaikan

instrument) 1 2 3 4

1 √ Sesuai SK KD

2 √ Sesuai SK KD

3 √ Sesuai SK KD

4 √ Sesuai SK KD

5 √ Sesuai SK KD

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Bogor,November 2015

Hoerudin, S.Pd.

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS I

Petunjuk Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengukur kemampuan matematika secara umum

yang tidak dibatasi pada konsep tertentu.

2. Materi yang diujikan dari soal-soal yang telah diajarkan pada tingkat madrasah

Ibtidaiyah Nurul Azman kelas III semester ganjil.

3. Berkaitan dengan validitasi instrumen ini bapak/ibu guru diminta untuk

memberikan penilaian terhadap butir soal yang dibuat dengan memberikan

tanda ceklist pada kolom penilaian dan memberikan saran atau catatan

perbaikan pada kolom keterangan.

Identitas Penilai

Nama : Cholif Zumaroh, S.Pd.

Latar Belakang Pendidikan : S1

Pengalaman Mengajar : 10 Tahun

Tempat Mengajar : MI. Nurul Azman

No Soal Penilaian Keterangan (catatan / saran untuk

perbaikan instrument) 1 2 3 4

1 √ Sesuai SK KD

2 √ Sesuai SK KD

3 √ Sesuai SK KD

4 √ Sesuai SK KD

5 √ Sesuai SK KD

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Bogor, November 2015

Cholif Zumaroh, S.Pd.

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS II

SOAL AKHIR SIKLUS II

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1. Melakukan perkalian bersusun pendek dengan tepat dan benar

2. Menyampaikan hasil pengerjaan perkalian dengan cara bersusun pendek

3. Memecahkan sendiri masalah yang dihadapi dalam materi perkalian susun

pendek, melalui diskusi kelompok

B. MATERI PEMBELAJARAN

Perkalian susun panjang dan susun pendek

Mari kerjakan soal berikut!

1. 75 Hasil perkalian disamping adalah ...

6x

.....

2. Hitunglah hasil perkalian berikut 26 x 15 dengan menggunakan cara

bersusun panjang!

3. 16x7, selesaikan dengan cara bersusun pendek!

4. 22

5x

.....

5. 34

26x

......

......

......

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS I

Petunjuk Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengukur kemampuan matematika secara umum

yang tidak dibatasi pada konsep tertentu.

2. Materi yang diujikan dari soal-soal yang telah diajarkan pada tingkat madrasah

Ibtidaiyah Nurul Azman kelas III semester ganjil.

3. Berkaitan dengan validitasi instrumen ini bapak/ibu guru diminta untuk

memberikan penilaian terhadap butir soal yang dibuat dengan memberikan

tanda ceklist pada kolom penilaian dan memberikan saran atau catatan

perbaikan pada kolom keterangan.

Identitas Penilai

Nama : Hoerudin, S.Pd

Latar Belakang Pendidikan : S1

Pengalaman Mengajar : 10 Tahun

Tempat Mengajar : MI. Nurul Azman

No Soal Penilaian Keterangan (catatan/saran untuk

perbaikan instrument) 1 2 3 4

1 √ Sesuai SK KD

2 √ Sesuai SK KD

3 √ Sesuai SK KD

4 √ Sesuai SK KD

5 √ Sesuai SK KD

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Bogor, November 2015

Hoerudin, S.Pd.

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SIKLUS I

Petunjuk Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengukur kemampuan matematika secara umum

yang tidak dibatasi pada konsep tertentu.

2. Materi yang diujikan dari soal-soal yang telah diajarkan pada tingkat

madrasah Ibtidaiyah Nurul Azman kelas III semester ganjil.

3. Berkaitan dengan validitasi instrumen ini bapak/ibu guru diminta untuk

memberikan penilaian terhadap butir soal yang dibuat dengan memberikan

tanda ceklist pada kolom penilaian dan memberikan saran atau catatan

perbaikan pada kolom keterangan.

Identitas Penilai

Nama : Cholif Zumaroh, S.Pd

Latar Belakang Pendidikan : S1

Pengalaman Mengajar : 10 Tahun

Tempat Mengajar : MI. Nurul Azman

No Soal Penilaian Keterangan (catatan/saran untuk

perbaikan instrument) 1 2 3 4

1 √ Sesuai SK KD

2 √ Sesuai SK KD

3 √ Sesuai SK KD

4 √ Sesuai SK KD

5 √ Sesuai SK KD

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Bogor, November 2015

Cholif Zumaroh, S.Pd.

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 7

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PENERAPAN PEMBELAJARAN

MODEL INKUIRI OLEH GURU (SIKLUS I)

Nama Sekolah : MI. Nurul Azman Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas/Semester : III/II

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Nilai Akhir: Jumlah skor yang didapat

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Nilai Akhir: 17

40 x 100 = 42,5 %

No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1 Kegiatan awal guru menyiapkan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran √

2 Cara memotivasi siswa √

3 Cara Pengelolaan Kelas √

4 Metode yang digunakan √

5 Cara menyampaikan materi √

6 Penggunaan alat peraga √

7 Cara guru memberi bimbingan kepada kelompok √

8 Waktu yang dipergunakan √

9 Pelaksanaan evaluasi √

10 Mengakhiri pelajaran √

Jumlah 17

Prosentase (%) 42,5 %

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PENERAPAN PEMBELAJARAN

MODEL INKUIRI OLEH GURU (SIKLUS II)

Nama Sekolah : MI. Nurul Azman Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas/Semester : III/II

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Nilai Akhir: Jumlah skor yang didapat

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Nilai Akhir: 28

40 x 100 = 70 %

No. Aspek yang Diamati Bobot Kualitatif

1 2 3 4

1 Kegiatan awal guru menyiapkan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran √

2 Cara memotivasi siswa √

3 Cara Pengelolaan Kelas √

4 Metode yang digunakan √

5 Cara menyampaikan materi √

6 Penggunaan alat peraga √

7 Cara guru memberi bimbingan kepada kelompok √

8 Waktu yang dipergunakan √

9 Pelaksanaan evaluasi √

10 Mengakhiri pelajaran √

Jumlah 28

Prosentase (%) 70%

Keterangan

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 8

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PENERAPAN

PEMBELAJARA NMODEL INKUIRI (SIKLUS I)

Nama Sekolah : MI. Nurul Azman Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas/Semester : III/II

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Nilai Akhir: Jumlah skor yang didapat

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Nilai Akhir: 12

28 x 100 = 43%

No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1 Kegiatan awal siswa mempersiapkan dalam

mengikuti pelajaran √

2 Minat siswa terhadap materi perkalian √

3 Keberanian siswa dalam bertanya tentang hal-hal

yang belum dipahami √

4 Keaktifan siswa mengungkapkan pendapat √

5 Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran √

6 Berani presentasi √

7 Kerja sama siswa dalam kelompok dan

menyimpulkan materi bersama-sama √

Jumlah 12

Prosentase (%) 43 %

Keterangan

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PENERAPAN

PEMBELAJARANMODEL INKUIRI (SIKLUS II)

Nama Sekolah : MI. Nurul Azman Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kelas/Semester : III/II

Keterangan:

1 : kurang baik,

2 : kurang,

3 : baik,

4 : sangat baik

Nilai Akhir: Jumlah skor yang didapat

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Nilai Akhir: 19

28 x 100 = 68 %

No Aspek yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1 Kegiatan awal siswa mempersiapkan dalam

mengikuti pelajaran √

2 Minat siswa terhadap materi perkalian √

3 Keberanian siswa dalam bertanya tentang hal-hal

yang belum dipahami √

4 Keaktifan siswa mengungkapkan pendapat √

5 Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran √

6 Berani presentasi √

7 Kerja sama siswa dalam kelompok dan

menyimpulkan materi bersama-sama √

Jumlah 19

Prosentase (%) 68 %

Keterangan

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 9

PEDOMAN WAWANCARA GURU

Tahap : Penelitian Pendahuluan

Hari/Tanggal : Selasa, 05 April 2016

Narasumber : Cholif Zumaroh, S.Pd

1. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang Ibu berikan ?

2. Apakah bapak selalu menganjurkan kepada siswa untuk mencatat materi yang

disampaikan oleh ibu ?

3. Apakah siswa mencatat materi yang disampaikan oleh ibu ?

4. Apakah tugas yang ibu berikan kepada siswa selalu dikerjakan siswa ?

5. Apakah siswa selalu tepat waktu mengumpulkan tugas yang ibu berikan ?

6. Kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa dalam belajar matematika ?

7. Upaya apa yang dilakukan bapak untuk mengatasi kesulitan yang dialami

siswa?

8. Metode dan media apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran

matematika?

9. Apakah perangkat pendukung yang digunakan dalam menyampaikan materi

pembelajaran matematika?

10. Apa saran ibu terkait dengan peneletian tindakan kelas yang akan saya

lakukan?

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 10

HASIL WAWANCARA GURU

Tahap : Penelitian Pendahuluan

Hari/Tanggal : Selasa, 05 April 2016

Narasumber : Anyta Yasman, S.Pd.

Peneliti : Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang ibu sampaikan?

Guru : Ya, ada yang memperhatikan ada yang tidak memperhatikan

Peneliti : Apakah siswa mencatat materi yang disampaikan oleh ibu?

Guru : Ya, mencatat tapi tidak terlalu banyak mencatatnya

Peneliti : Apakah setiap tugas yang ibu berikan selalu dikerjakan siswa?

Guru : Selalu dikerjakan

Peneliti : Apakah siswa selalu tepat waktu mengumpulkan tugas yang ibu

berikan ?

Guru : Sebagian besar siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

Peneliti : Kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa dalam belajar keliling dan

luas bangun datar?

Guru : Ada sebagian anak yang belum hafal perkalian kemudian sifat operasi

hitung perkalian sering tertukar

Peneliti : Upaya apa yang dilakukan ibu untuk mengatasi kesulitan yang dialami

siswa?

Guru : Sering mengadakan latihan

Peneliti : Metode dan media apa yang sering digunakan dalam pembelajaran

matematika?

Guru : Media gambar dan metode pemberian latihan dan lain-lain disesuaikan

dengan materi pembelajaran

Peneliti : Apa perangkat pendukung yang digunakan dalam menyampaikan

materi?

Guru : infokus

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Peneliti : Apa saran ibu terkait dengan penelitian tindakan kelas yang akan saya

lakukan?

Guru : Upayakan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga

siswa tidak jenuh dalam belajar matematika.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 11

PEDOMAN WAWANCARA SISWA AKHIR SIKLUS

Hari/Tanggal : Jum’at, 15 April 2016

Narasumber : Siswa-siswi kelas III MI. Mazro’atul Ulum

1. Apakah proses pembelajaran yang telah berlangsungdapat memudahkan kamu

dalam memahami materi perkalian?

2. Apa kesulitan yang dialami ketika belajar perkalian?

3. Apa saran kamu untuk proses pembelajaran ini?

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 12

HASIL WAWANCARA SISWA AKHIR SIKLUS

Hari/Tanggal : Jum’at, 15 April 2016

Narasumber : Siswa-siswi kelas III MI. Nurul Azman

Peneliti : Apakah proses pembelajaran yang telah berlangsung dapat

memudahkan kamu dalam memahami materi perkalian?

S1 : Iya bu, lebih mudah faham

S2 : Iya, tapi diulang lagi bu biar lebih faham

S3 : Ya

Peneliti : Apa kesulitan yang dialami ketika belajar perkalian?

S1 : Sulit waktu mengerjakan tes

S2 : Suka tertukar rumusnya

S3 : Engga ada

Peneliti : Apa pesan kamu untuk kegiatan proses pembelajaran ini ?

S1 : Kalo menjelaskan lebih lama dong bu !

S2 : Besok pake kartu-kartu lagi ya bu waktu belajar matematika

S3 : Besok ibu ngajar lagi ya bu.

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 13

SKOR HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III MI. NURUL

AZMANSIKLUS I

No. Inisial Siswa Skor Hasil Tes Mandiri Siswa

Nilai Tuntas Belum Tuntas

1 S1 80

2 S2 50

3 S3 80

4 S4 30

5 S5 60

6 S6 80

7 S7 60

8 S8 60

9 S9 40

10 S10 50

11 S11 60

12 S12 60

13 S13 40

14 S14 70

15 S15 60

16 S16 40

17 S17 40

18 S18 50

19 S19 60

20 S20 70

21 S21 60

22 S22 50

23 S23 40

24 S24 40

25 S25 60

26 S26 50

27 S27 70

28 S28 60

29 S29 40

30 S30 40

Jumlah 1650 6 24

Rata-rata 55

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 14

SKOR HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III MI. NURUL

AZMANSIKLUS II

No. Inisial Siswa Skor Hasil Tes Mandiri Siswa

Nilai Tuntas Belum Tuntas

1 S1 90

2 S2 60

3 S3 90

4 S4 60

5 S5 80

6 S6 90

7 S7 80

8 S8 80

9 S9 70

10 S10 90

11 S11 80

12 S12 80

13 S13 70

14 S14 80

15 S15 60

16 S16 70

17 S17 70

18 S18 90

19 S19 90

20 S20 90

21 S21 90

22 S22 80

23 S23 70

24 S24 70

25 S25 80

26 S26 80

27 S27 90

28 S28 80

29 S29 60

30 S30 60

Jumlah : 2330 25 5

Rata-rata : 77,66

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 15

REKAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS I DAN II

No Inisial Siswa Siklus I Siklus II

1 S1 80 90

2 S2 50 70

3 S3 80 90

4 S4 30 60

5 S5 60 80

6 S6 80 90

7 S7 60 80

8 S8 60 80

9 S9 40 70

10 S10 50 90

11 S11 60 80

12 S12 60 80

13 S13 40 80

14 S14 70 80

15 S15 60 60

16 S16 40 70

17 S17 40 70

18 S18 50 90

19 S19 60 90

20 S20 70 90

21 S21 60 90

22 S22 50 80

23 S23 40 70

24 S24 40 70

25 S25 60 80

26 S26 50 80

27 S27 70 90

28 S28 60 80

29 S29 40 60

30 S30 40 60

Jumlah: 1650 2330

No Keterangan Siklus I Siklus II

1 Nilai Tertinggi 80 90

2 Nilai Terendah 30 60

3 Nilai Rata-rata (mean) 55 77,66

4 Modus 53,83 98,5

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 16

HASIL PERHITUNGAN STATISTIK SIKLUS I

Data nilai akhir matematika pada siklus I sebanyak 30 siswa :

80 50 80 30 60 80 60 60 40 50 60 60 40 70 60

40 40 50 60 70 60 50 40 40 60 50 70 60 40 40

a. Jangkauan

R = Xmax-Xmin

= 100-30 = 70

b. Banyaknya kelas

K = 1+3,322 log 30

= 5,90659 = 6 (dibulatkan)

c. Panjang kelas / interval

R = X max – X min = 80 – 30 = 50

P = R

𝐾 =

50

6 = 8,33 ≈ 8

Jika disajikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut :

Kelas Interval Batas bawah Batas atas Fi Xi FiXi

21-30 20,5 30,5 1 25,5 25,5

31-40 30,5 40,5 8 35,5 284

41-50 40,5 50,5 5 45,5 227,5

51-60 50,5 60,5 10 55,5 555

61-70 60,5 70,5 3 65,5 196,5

71-80 70,5 80,5 3 75,5 226,5

30 1515

Keterangan :

a. Nilai tertinggi = 80

b. Nilai Terendah = 30

c. Mean (rata-rata) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐷𝑎𝑡𝑎

= (30 𝑥 1)+ (40 𝑥 8)+ (50 𝑥 5 )+ (60 𝑥 10)+ (70 𝑥 3)+ (80 𝑥 3)

30

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

= 30+320+250+600+210+240

30=

1650

30=55

d. Modus perkiraan berada pada kelasinterval 51-60, karena memiliki jumlah

siswa (f) terbanyak yaitu 10, sehingga

b = 50,5

bs = 10 – 5 = 5

bm = 10 – 3 = 7

i = 8

Mo = b + i (𝑏𝑠

𝑏𝑠+𝑏𝑚)

Mo = 50,5 + 8 (5

5 +7)

= 50,5 + 3,33 = 53,83

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 17

HASIL PERHITUNGAN STATISTIK SIKLUS II

Data nilai akhir matematika pada siklus II sebanyak 30 siswa :

90 70 90 60 80 90 80 80 80 70 90 80 80 80 60

70 70 90 90 90 90 80 70 70 80 80 90 80 60 60

a. Jangkauan

R = Xmax-Xmin

= 100-60 = 40

b. Banyaknya kelas

K = 1+3,322 log 30

= 5,90659 = 6 (dibulatkan)

c. Panjang kelas / interval

R = X max – X min = 90 – 60 = 30

P = R

𝐾 =

40

6 = 6,66 = 7

Jika disajikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut :

Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Fi Xi FiXi

51-60 50,5 60,5 5 55,5 277,5

61-70 60,5 70,5 6 65,5 393

71-80 70,5 80,5 10 75,5 830,5

81 - 90 80,5 90,5 9 85,5 769,5

30 2270,5

Keterangan :

a. Nilai tertinggi = 90

b. Nilai Terendah = 60

c. Mean (rata-rata) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐷𝑎𝑡𝑎

= (60 𝑥 5)+ (70 𝑥 6)+ (80 𝑥 10)+ (90 𝑥 9)

30

= 300+420+800+810

30

= 2330

30 = 77,66 = 78

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

d. [Modus perkiraan berada pada kelasinterval 71-80, karena memiliki jumlah

siswa (f) terbanyak yaitu 10, sehingga

b = 70,5

bs = 10 – 6 = 4

bm = 10 – 9 = 1

i = 7

Mo = b + i (𝑏𝑠

𝑏𝑠+𝑏𝑚)

Mo = 70,5 + 7 (4

4 +3)

= 70,5 + 28= 98,5

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 18

Kegiatan Awal Pembelajaran

Menyanyikan lagu sifat operasional perkalian pada pertemuan ke 2 siklus I.

Awal pembelajaran Siklus II

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Pembagian kelompok

Guru mengocok no kelompok, Siswa mengambil kocokan sesuai dengan urutan

tempat duduk

Siswa menunjukkan nomor kocokan dan membagi kelompok menjadi 5

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Kegiatan Inti

Siswa menggunakan alat peraga untuk menentukan/membuktikan hipotesisnya.

Masing-masing siswa mempraktekkan hipotesisnya dengan alat peraga masing-

masing.

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Kegiatan Diskusi kelompok.

Berdiskusi, menentukan jawaban, serta tanya jawab dengan guru dan kelompok

lain

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Tes Siklus

Pertemuan Siklus I

Siswa mengerjakan soal tes Siklus yang di berikan Guru di akhir siklus I

Pertemuan siklus II

Siswa mengerjakan soal tes Siklus yang di berikan Guru di akhir siklus II

Siswa Lebih Antusia.

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

LAMPIRAN 19

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …
Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN …

Biodata Penulis

Peny Novalia, merupakananak pertama dari 3 bersaudara

dari pasangan Bapak Bibit Rahadjo (Alm) dan Ibu Neneng

Siti Mariam yang dilahirkan pada tanggal 23 November

1982di Purwakarta. Penulis beralamatkan di Jl. Mersedes

Benz RT. 04/RW.10, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung

Putri, Bogor 16964.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2

Cicadas, kemudian tahun 1995 melanjutkan ke

SMPSejahtera 2 Cileungsi, lalu tahun1998 masuk SMA

Puspawiyata Citeureup, dan melanjutkan S 1 tahun 2012 pada Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) dalam program Dual Modes System (DMS) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul PTK penulis “Peningkatan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian dan Pembagian dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas III MI. Nurul Azman Bogor”.