peningkatan hasil belajar bahasa indonesia materi...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA
LOPAIT KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Aliyah
NIM: 11514069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA
LOPAIT KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Aliyah
NIM: 11514069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Nun. Demi penadan apa yang mereka tuliskan “ (Al-Qalam:1)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Sosok terhebatku Ibuku tersayang Tarmah dan Ayahku Untung yang tak
pernah lelah merawatku dari kecil serta mendoakan dan memberikan
semangat untuk putrinya tersayang dalam menggapai cita dan cintanya.
2. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta membantu
tiada henti
3. Keluarga besar Alm Eyang Hartati Sukarman yang sudah menyekolahkan
saya dari SMA sampai sekarang ini.
4. Sahabat-sahabatku tersayang yang tak pernah lelah mendengarkan keluh
kesahku dan sebagai sumber informasi dan selalu memberi canda tawa di
dalam rumah (Nurul Mutmainah, Alfi dan Novi).
5. Sahabat-sahabat PPL Blotongan yang tak pernah lelah dan bosan
memberikan dukungan dan do’a.
6. Sahabat-sahabat seperjuangan PGMI konsentrasi bahasa Indonesia yang
selalu memberikan nuansa ceria ketika bosan menggunggu dosbing.
7. Sahabat-sahabat mahasiswa pejuang skripsi serta keluarga besar PGMI
terutama angkatan 2018 yang tak henti-hentinya saling mensuport.
ix
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Melalui Media Gambar Kelas V MI Miftahul Huda Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 ini sebagai
tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FTIK IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman
sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu
kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi
penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada:
x
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun
kepada penulis.
4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu
sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6. Bapak Misbahkhul Munir, S.Pd.I selaku Kepala MI Mftahul Huda yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang
beliau pimpin.
7. Ibu Khoirun Nisak, S.Pd. I selaku wali kelas V MI Miftahul Huda yang
berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah
berkenan untuk menjadi subjek penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga
amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia
akhirat, aamiin.
xi
xii
ABSTRAK
Aliyah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi
Anak Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V MI Miftahul
Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab semarang Tahun Pelajaran
20117/2018. Skripsi. Program studi Pendidikan guru Madrasah
Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Media Gambar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi
anak melalui media gambar siswa kelas V MI Miftahul Huda, Lopait, Kec
Tuntang, Kab Semarang tahun pelajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas V MI Miftahul Huda
yang terdiri dari 23 siswa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-
masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi
dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode
pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis
data yang dilakukan dengan cara membandingkan cara pencapaian nilai hasil
belajar setiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
prasiklus sebelum menerapkan media gambar hanya 16 siswa (69,56%) yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 7 siswa (30,43%)
belum memenuhi KKM, meningkat pada siklus I yang menunjukan bahwa 18
siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 78,26% dengan nilai rata-rata 73,47
sedangkan pada siklus II ada 21 siswa yang tuntas (91,30% ) dengan nilai rata-rata
82,60. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang diperoleh siswa dari siklus I ke
sisklus II mengalami peningkatan 13,04%.
xiii
DAFTAR ISI
Sampul ........................................................................................................ i
Lembar Berlogo .......................................................................................... ii
Halaman Judul ............................................................................................. iii
Persetujuan Pembimbing ............................................................................. iv
Deklarasi ..................................................................................................... v
Pengesahan Kelulusan ................................................................................. vi
Motto ........................................................................................................... vii
Persembahan ............................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................ ix
Abstrak ........................................................................................................ xii
Daftar Isi ..................................................................................................... xiii
Daftar Tabel ................................................................................................ xvi
Daftar Gambar .............................................................................. .............. xvii
Daftar Lampiran .................................................................................. ....... xviii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ..... 1
A. Latar Belakang Masalah...................................... ............................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan.............................. 5
1. Hipotesia .............................................................................. .... 5
2. Indikator Keberhasilan............................................................... 6
E. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
1. Manfaat secara Teoritis.............................................................. 6
2. Manfaat secara Praktis............................................................... 6
F. Penegasan Istilah.............................................................................. 7
1. Hasil Belajar.............................................................................. 7
xiv
2. Bahasa Indonesia ....................................................................... 7
3. Media gambar............................................................................ 7
G. Media Penelitian.............................................................................. 7
1. Rancangan Penelitian................................................................. 7
2. Subjek Penelitian........................................................................ 8
3. Langkah-langkah Penelitian....................................................... 8
4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... . 11
5. Instrumen Penelitian ................................................................. 12
6. Analisis Data .......................................................................... .. 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................ .... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. .. 16
A. Kajian Teori ..................................................................................... 16
1. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia.................................... 16
a. Pengertian Hasil belajar ....................................................... 17
b. Macam-macam Hasil belajar .............................................. 17
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar ........................... 19
d. Penilaian Hasil belajar ......................................................... 21
e. Tujuan Penelitian ................................................................. 23
f. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar .............. 25
g. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesi .................. 26
h. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................ 27
2. Kajian Materi Penelitian ... ........................................................ 28
a. Pengertian Menulis .............................................................. 28
b. Fungsi Menulis .................................................................... 29
c. Tujuan Menulis .................................................................... 30
d. Manfaat Menulis .................................................................. 31
e. Puisi ..................................................................................... 32
f. Pengertian Menulis Puisi ..................................................... 36
g. Media Gambar ..................................................................... 38
B. Kajian Pustaka ................................................................................ 38
xv
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.............. ............................... 47
A. Subjek Penelitian ............................................................................. 47
1. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 47
2. Visi dan Misi ............................................................................ 48
3. Tada Personalia ....................................................................... . 48
4. Data Siswa ............................................................ .................... 48
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas ........................................ ......... 49
6. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................... 51
1. Diskripsi Pra siklus ................................................................... 51
2. Diskripsi Siklus I ....................................................................... 52
3. Diskripsi Siklus II ..................................................................... 61
BAB IV HSIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 71
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 71
1. Deskripsi Pra siklus ................................................................... 71
2. Deskripsi Data Siklus I ............................................................. 71
3. Deskripsi Data Siklus II ............................................................ 81
B. Pembahasan ..................................................................................... 88
BAB PENUTUP ......................................................................................... 91
A. Kesimpulan ..................................................................................... 91
B. Saran ................................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 93
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD/MI ........... 29
Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MI Miftahul Huda Lopait ..................... 47
Tabel 3.2 Data Siswa MI Miftahul Huda Lopait ........................................ 48
Tabel 3.3 Data Ruangan MI Miftahul Huda Lopait .................................... 50
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................. 56
Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................... 59
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 65
Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II .............................................. 68
Tabel 4.1 Nilai Pra siklus ............................................................................ 70
Tabel 4.2 Nilai Siklus I ............................................................................... 72
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................. 74
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................... 77
Tabel 4.5 Nilai Siklus II .............................................................................. 80
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 83
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II .............................................. 86
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa .......................................... 88
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK .............................................................................. 9
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM ........................ 89
Gambar 4.2 Penurunan Hasil Belajar yang Tidak Tuntas KKM ................ 90
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Penelitian Siklus 1
Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus 1
Lampiran 9. Catatan Lapangan Pembelajaran Siklus 1
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 12. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II
Lampiran 13. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 14. Surat Keterangan Pelaksanaan Peneli
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Inspirasi Al-Qur’an terhadap tradisi baca-tulis merupakan semangat
yang dimunculkan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang pada dasarnya memiliki
pengaruh tentang kesadaran dan tingkah laku umat islam untuk berbudaya
membaca dan menulis. Ayat Al-Qur’an yang secara tegas memerintahkan
seluruh umat muslim untuk belajar membaca dan menulis dalam surah Al-
Alaq 1-5.
نسانم علق}١اقراباسم رب ك الذي خلق} راوربك ا {اق ٢{خلق ال
نسان مالم يعلم}٤{الذي علم بالقلم}٣لكرم} {٥{علم ال
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah Tang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Pada hal ini pengajaran bahasa Indonesia yaitu menuju untuk
meningkatkan kemampuan anak didik untuk berkomunikasi bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tertulis, serta
menambahkan apresiasi terhadap karya sastra anak indonesia. Emapat yang
harus dimiliki oleh anak didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu
berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Pengajaran bahasa Indonesia
2
terdiri dari dua jenis yakni sastra dan bahasa, pengajaran sastra sangat penting
untuk mempengaruhi watak, kepribadian, memperluas wawasan serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bahasa pada anak didik.
Keindahan puisi terdiri dari dua keindahan antara lain keindahan etis
dan keindahan estentis. Keindahan etis yaitu keindahan yang berkaitan
dengan isi puisi yang disampaikan oleh penyair dan keindahan estetis yaitu
keindahan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur pembangun puisi.
Keindahan puisi yang bersifat etis adalah keindahan yang mempunyai
nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penyair. Nilai tersebut bisa
didapatkan dari penyair yang ingin disampaikan dalam puisinya. Nilai
tersebut dapat diperoleh diluar karya sastra atau unsur ekstrinsik. Yang
merupakan unsur ekstrinsik yaitu nilai didakdis atau nilai pendidikan, nilai
sosial, niali kebangsaan dan nilai ketuhanan. Keindahan puisi yang estetis
adalah keindahan puisi yang bersumber dari unsur pembangun yang berasal
dari dalam puisinya. Ada beberapa unsur instrinsik antara lain tema,
imajinasi, diksi, majas, rima, irama, dan suasana. Unsur intrinsik yang satu
dengan yang lain saling bersangkutan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai ekstrinsik dan instrinsik puisi mendapat siswa aktif
dan bijaksana dalam menyikapi kehidupan (Suharianto 1982:6).
Pada kelas V sekolah dasar dalam standar nasional pendidikan
menyebutkan bahwa menulis puisi merupakan salah satu kompetensi yang
wajib dimiliki oleh anak didik. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan
untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada anak didik. Akan tetapi,
3
pembelajaran menulis puisi merupakan hal yang tidak mudah untuk diajarkan
disekolah dasar. Hal ini disebabkan pembelajaran menulis puisi kurang
diminati oleh anak didik. Gurunya pun cenderung menghindarinya
dikarenakan bingung untuk menggunakan metode, media maupun teknik
dalam mengajarkan menulis puisi.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama dibidang keterampilan
menulis memerlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan
aktivitas belajar dan kreativitas pada anak didik. Memerlukan suatu
perencanaan pembelajaran menulis yang tepat dan terencana melalui strategi
pembelajaran yang efektif supaya siswa mempunyai pemahaman dan
keterampilan menulis. Supaya dapat melaksanakan pembelajaran menulis
puisi disekolah dasar, seorang guru wajib mempunyai perencanaan dan
melaksanakan pembelajaran menulis puisi secara tepat, untuk itu seorang
guru wajib memiliki pemahaman yang berkaitan tentang pendekatan
pembelajaran menulis puisi. Di dalam mengajar guru tidak hanya menerapkan
atau menyampaikan akan tetapi guru perlu menguasai metode atau media
mengajar dan dapat menguasai kelas secara baik. Mengajar merupakan suatu
proses menyampaikan pengetahuannya kepada anak didiknya.
Berdasarkan informasi dari Bu Khoirun Nisak, S.Pd.I., Guru bahasa
Indonesia di sekolah tersebut menyatakan bahwa nilai ulangan harian Bahasa
Indonesia dalam materi menulis puisi anak masih banyak anak didik yang
nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
4
sekolah yaitu 70. Dari anak didik 23 anak didik hanya 16 (69,56%) anak
didik yang tuntas dan 7 (30%) anak didik yang belum tuntas.
Selain itu ada juga permasalahan kurangnya keberanian anak didik
untuk mengungkapkan apa yang belum dipahaminya terkait dengan materi
pembelajaran yang diajarkan oleh guru sehingga anak didik menjadi pasif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan akhirnya anak didik merasa
males untuk belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya
pemilihihan media yang tepat. Media yang dapat membantu anak didik
berkreasi dan berimajinasi dalam menulis puisi, sehingga anak didik dapat
menulis puisi dengan mudah. Dengan begitu kemampuan anak didik untuk
menulis puisi dapat meningkat dengan baik. Salah satu media yang tepat
untuk menulis puisi adalah menggunakan media gambar.
Pada dasarnya, gambar merupakan media yang paling umum
digunakan orang, karena media ini mudah dimengerti dan dapat dinikmati,
mudah didapatkan dan dijumpai dimana-mana, serta menjelaskan penjelasan
bila dibandingkan dengan verbal. Sehingga dengan media pembelajaran
tersebut anak didik dapat lebih mudah dalam menulis puisi dan dapat
mengekspresikannya dengan mudah setelah menggunakan media gambar
(Sanaky 2013: 81).
Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Puisi Anak Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas V MI Miftahul
5
Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
peneliti ini adalah “ Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan
hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi anak pada siswa kelas V
MI Miftahul Huda Kec. Tuntang, Kab. Semarang tahun pelajaran
2017/2018?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Penggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis
puisi anak pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Kec. Tuntang, Kab.
Semarang tahun pelajaran 2017/2018?”
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
akan dibuktikan secara empirik. Hipotesis yang dapat diambil dalam
penelitian ini yaitu “Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi anak pada siswa kelas V MI
Miftahul Huda Lopait, Kecmatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2017/2018”.
6
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media gambar dinyatakan berhasil apabila indikator yang
diinginkan tercapai. Indikator keberhasilan dapat dilihat secara individual
dan klasikal. Indikator yang dirumuskan peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Indikator keberhasilan siswa secara individual dapat dikatakan
berhasil jika siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 (nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal) pada materi puisi anak.
b. Indikator keberhasilan secara klasikal dapat dikatakan berhasil jika
mencapai ≥ 85% dari jumlah siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥
70.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis dapat menjadi masukan yang berharga bagi teori
pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan
menulis puisi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru memberikan masukan dan pengetahuan tentang media
gambar.
b. Bagi anak didik akan mempunyai pengalaman secara langsung dalam
berimajinasi untuk membuat puisi dengan rasa percaya diri dan
mampu meningkatkan menulis puisi dengan media gambar yang
menyenangkan.
7
c. Bagi sekolah media gambar dapat dijadikan sebagai refrensi untuk
meningkatkan prestasi anak didik.
d. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai sumber peneliti lebih lanjut
dengan menambah permasalahan lain.
F. Penegasan Instilah
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada anak, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 05).
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indoneisa yaitu bahasa resmi nasional yang digunakan seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia (UU No.24/2009, bab I Ketentuan
Umum pasal 1 ayat 2).
3. Media Gambar
Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru
kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk
mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga
hubungan antara komponen dalam masalah tersebut dapat dilihat dengan
lebih jelas (Sadiman 2003:21).
8
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan
permasalahanyang terjadi di kelas V MI Miftahul Huda yaitu rendahnya
hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini diketahui
oleh peneliti melalui diskusi dengan wali kelas V MI Miftahul Huda.
Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar di dalam
kelas yang dilakukan oleh guru dengan media gambar. Media
pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi puisi anak.
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunkan adalah kolaboratif,
dimana guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dan peneliti
sebagai pengamat.
2. Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu anak didik kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Lopait, Kec. Tuntang Kab.
Semarang, dengan jumlah anak 23 laki-laki dan perempuan,
sementara.
9
b. Lokasi
Penelitian ini ada dilokasi MI Miftahul Huda Lopat kec.Tuntang Kab.
Semarang.
c. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2017/2018.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam peneliti
tindakan kelas antara lain: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK (Arikunto
2014:16).
10
a. Tahap Perencanaan
Bagian yang pertama yang perlu dilakukan peneliti sebelum semua
kegiatan dilakukan. Kegiatan yang perlu dilakukan:
1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan penerapan media
gambar.
2) Mempersiapkan sumber belajar.
3) Membuat soal evaluasi untuk anak didik.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan setiap
pembelajaran
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran dan menerapkan
apa yang sudah direncanakan. Penerapan pembelajaran harus sesuai
rencana pembelajaran yang dibuat di RPP. Penelitian tindakan kelas
ini dilakukan selama berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil
belajar anak didik setelah melakukan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar. Dalam kegiatan pembelajaran ini terdiri
dari tiga kegiatan antara lain: pendahuluan, inti, penutup.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini mencangkup segala aktivitas anak didik dalam proses
pembelajaran dilihat, dicatat, dinilai, kemudian dianalisis untuk
dijadikan umpan balik pengamatan tersebut yang mencangkup
keaktifan, dan inisiatif anak didik selama kegiatan belajar
berlangsung.
11
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang mengemukakan kembali apa
yang sudah terjadi. Dalam kegiatan ini, data yang ada dari proses
pengamatan kemudian dikumplkan dan dianalisi untuk mengetahui
apakah pembelajaran yang sudah dilaksanakan berhasil atau tidak
berhasil. Dari hasil analisis tersebut akan dijadikan bahan evaluasi cari
kekurangan yang muncul dalam siklus pertama.
4. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
pengertian observasi pada konteks pengumpulan data adalah
tindakan atau proses pengambilan informasi, atau data melalui media
pengamatan (Sukardi, 2013:50).
Obeservasi dilakukan melalui mengamati secara langsung
dilapangan dan mencatat apa yang ada dilapangan untuk mendapatkan
hasil data yang berkaitan. Observasi ini dilaksanakan dengan
mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia selama dilakukan
penelitian, yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan.
Baik mengenai materi maupun media pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia MI Miftahul Huda Lopait
Kec.Tuntang Kab Semarang.
b. Tes
Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
12
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam
penelitian adalah tes prestasi belajar dan tes kecerdasan (Hamzah dkk
2011:10). Tes ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan anak didik
terhadap materi pembelajran, anak didik dikatakan mencapai tingkat
pengetahuan apabila telah memperoleh 85% dari target pembelajaran
yang sudah ditetapkan. Antara lain instrumen pengumpulan data untuk
mengukur kemampuan anak didi dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia.
c. Dokumentasi
Menurut Menurut Sartono Kartodirjo sebagian besar data yang
tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata,
laporan, dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan
data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk
monument, artefak, foto, tape, mikrofon, disc, harddisk, flashdisk, dan
sebagainya (Bungin, 2012: 125).
Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mendukung hasil
observasi, dan metode ini digunakan untuk menghasilkan data-data,
proses pembelajaran, struktur organisasi MI Nurul Huda Lopait, kec
Tuntang Kab Semarang, dan foto-foto saat kegiatan pembelajaran
Bahasa Indonesia.
13
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
(PTK) ini yaitu:
a. Kegiatan observasi
Kegiatan observasi yang dilaksanakan secara langsung
yang mencangkup observasi aktivitas kegiatan peserta didik,
observasi kegiatan guru dalam mengelola kelas, dan seperti apa
proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya guru Bahasa
Indonesia dalam meningkatkan proses pembelajaran dari hasil
belajar melalui media pembelajaran yaitu media gambar untuk
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut
yanga akan direfrensikan pada siklus berikutnya.
b. Tes
Tes/soal dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
gambar.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah dikumpulkan guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar siswa. Analisis datadapat dilakukan peneliti
dengan menggunaka rumus sebagai berikut:
a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
M = ∑𝒙
𝑵
14
Keterangan:
M = Mean (nilai rata-rata)
Σ𝚡 = jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264-265)
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut:
P =𝐅
𝐍 x 100%
Keterangan:
P : Jumlah nilai dalam presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah siswa (Djamarah,2000:226-227)
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teori mencangkup tentang kajian teori dalam kajian
pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitianini berisi gambaran umum MI Miftahul
HudaLopait Kec Tuntang Kab Semarang dan pelaksanaan penelitian
15
BAB IV Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan pada bab ini hasil
penelitian meliputi diskripsi persiklus dan pembahasan
BAB V Penutup bab ini berisi kesimpulan dan saran.
Pada bagia akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pembelajaran disekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu proses yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan belajar atau kegiatan instruksioanal,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5)
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa setelah
mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Belajar tersebut merupakan
suatu proses yang dilakukan siswa untuk memperoleh bentuk
perubahan perilaku yang menetap.
17
b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan (aspek
psikomotorik), (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Pemahaman konsep
Pemahaman konsep menurut Bloom (1979: 89) dalam
Susanto (2013:6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap
arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
gurukepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia
rasaakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
Adapun menurut Carin dan Sund ( 1980:285) dalam
(Susanto, 2013:6-7) pemahaman adalah proses yang terdiri dari
tujuan tahapan kemampuan, yaitu:
1) Translate major into own words.
2) Interpret the relationship.
3) Extrapolate or go beyond data to implication major ideas.
4) Apply their knowledge and understanding to the solution of new
peoblem in new situation
18
5) Analyze or break an idea into its part and show that they
understand their relationship.
6) Synthesize or put elemens together to farm a new patter and
produce a unique comunication, plan, or set abstract relation.
7) Evaluate or make judgments base upon evidence.
Dari devinisi yang diberikan oleh carin dan sund di atas
dapat dipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada
beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1). Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan
menginterprestasi sesuatu,ini berarti seseorang yang telah
memahami sesuatu atau lebih memperoleh pemahaman akan
mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah
diterima.
2). Pemahaman bukan sekedar mengetahui yang biasanya hanya
sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa
yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar paham ia
akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan
yang lebih luas dan memadai.
3). Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman
melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia
akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih
kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh
saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan
memadai.
19
4). Pemahaman merupakan suatu proses yang bertahap yang
masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri,
seperti menerjemahkan, menginterpretasikan, skstrapolsi,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Keterampilan proses
Usman dan Setiawati (1993: 77) dalam Susanto (2013:9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri insividu siswa.
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,
dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
hasil tertentu, termasuk kreatifitasnya. Dalam melatih
keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-
sikap yang dikenhendaki, seperti kreatifitas, kerjasama,
bertanggung jawab dan disiplin sesuai dengan penekanan bidang
studi yang bersangkutan.
3) Sikap
Menurut lange dalam Azwar yang dikutip oleh (Susanto, 3013:
10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental
saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikapa
20
seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, A zwar
mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen
yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, komponen
afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi
apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen aktif
yaitu perasaan yang menyangku temosional; dan komponen
konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gastalt, belajar merupakan suatu proses
perkembanagan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembanagan. Berdasarkan teori ini hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan
lingkungannya.
Pendapat yang sepadan dikemukakan oleh Wasliman
(2007:158), hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan
hasil interasiksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
faktor internal maupun eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya.faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan
21
perhatian, motivasi belajar, ketetukan, sikap, kebiaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri dari peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga perpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yamg morat-marit keadaan
ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berprilaku
yang kurang baik dari orang tua dalam kehudupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik(Susanto,
2013:12).
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menarik
kesimpulan bahwa peserta didik mampu mencapai hasil belajar
yang baik bukan hanya melalui kecerdasan yang dimilikinya,
namun juga dukungan dari keluarga dan keadaan keluarga yang
harmonis sanggat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika
peserta didik memiliki kecerdasan yang tinggi tetapi keadaan
keluarga yang tidak baik maka hasil belajar peserta didik dapat
menurun.
22
d. Penilaian Hasil Belajar
Menurut Suharsimi (dalam Widoyoko, 2009 : 36) guru
maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap
hasil belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya
dunia persekolahan penilaian hasil belajar mempunyai makna
penting baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna bagi
ketiga pihak tersebut adalah sebagai berikut :
1) Makna bagi siswa
Dengan diadakannya penilaian hasil belajar, maka siswa
dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang disajikan oleh guru.
2) Makna bagi guru
Makna diadakannya penilaian hasil belajar bagi guru antara
lain, yaitu :
(a) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak
melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang
diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
(b) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah pengalaman belajar (materi
pelajaran) yang disajikan sudah tepat bagi siswa sehingga
23
untuk kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang
tidak perlu diadakan perubahan.
(c) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah strategi pembelajaran yang
digunakan sudah tepat atau belum (Widoyoko, 2009 : 37-
38).
3) Makna bagi sekolah
Makna diadakannya penilaian hasil belajar bagi sekolah antara
lain, yaitu :
(a) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat
diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kultur
akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan
harapan atau belum. Hasil belajar siswa merupakan cermin
kualitas suatu sekolah.
(b) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun
dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk
mengetahui apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah
memenuhi standar pendidikan sebagaimana dituntut Standar
Nasional Pendidikan (SNP) atau belum.
(c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan
sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyusun
24
berbagai program program pendidikan di sekolah untuk
masa-masa yang akan datang (Widoyoko, 2009 : 39).
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan
bahwa fungsi penilaian hasil belajar dapat membantu guru
dalam mengetahui kelemahan siswa dalam memahami
pembelajaran, umpan balik bagi perbaikan proses belajar
mengajar, dan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam
belajar.
e. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian perlu diarahkan pada empat hal (Kusaeri, 2014:
17), yaitu:
1) Penelusuran (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar
proses pembelajaran tetap sesuai dengan rencana.
2) Pengecekan (checking up), yaitu untuk mengecek adakah
kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses
pembeljaran.
3) Pencarian (finding out), yaitu untuk mencari dan menemukan
hal-hal yang menyebabkan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran.
4) Penyimpulan (summing up), yaitu untuk menyimpulkan apakah
siswa telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum atau belum.
25
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah
mempersembahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui
hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang
dicapai peserta didik dengan kriteria tertentu (Amirono &
Daryanto, 2016: 7). Penilaian hasil belajar adalah panduan yang
tepat diperuntukan bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan
(Gantini & Suhendar,2017: 5), terutama:
1) Para pendidik dan satuan pendidik sebagai penyelenggara
perencanaan dan pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil
penilaian, pemanfaatan, dan penindaklanjutkan hasil penilaian,
serta pembuatan laporan hasil belajar peserta didik (rapor).
2) Kepala sekolah dan pengawas sebagai salah satu pihak
penyusun dan pelaksana program pembina melalui supervisi
akademik.
3) Masyarakat/ pemerhati pendidik
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Pasal 1 Ayat 1 penilaian
hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan
untuk memantau proses kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Pasal
26
Ayat 1 penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikadalah suatu
proses pengumpulan informasi/ data tetang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/ madrasah.
f. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
pembelajaran bahasa Indonesia, terutama disekolah dasar tidak
akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi
manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia
berinteraksi, berkomunikasi dengan orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi
menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan
bahasa tulis. Penggunaan bahasa dalam berinteraksi dapat
dibedakan menjadi dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu
dapat menggunakan bahasa dalam suatu interaksi, maka ia harus
memiliki kemampuan berbahasa.
Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak-anak akan
terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak
dituntut untuk berfikir lebih dalam lagi kemampuan berbahasa anak
pun mengalami perkembangan. Menulis sebagai keterampilan
seseorang (individu) mengkomunikasikan pesan dalam bentuk
tulisan. Tererampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang
27
dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk
ditransaksikan melalui bahasa tulis. Menurut Cahyani dan Hodijak
(2007), pesan yaang ditransaksikan itu bisa berupa wujud ide
(gagasan), kemampuan, keinginan, perasaan, atau informasi.
Selanjutnya, pesan tersebut dapat menjadi isi sebuah tulisan yang
ditransaksikan kepada pembaca. Melalui sebuah tulisan, pembaca
dapat memahami pesan yang ditransaksikan serta tujuan penulisan.
Perkembangan bahasa anak berkembang seiring dengan
perkembangan intelektual anak. Artinya, anak yang berkembang
bahasanya cepat, exposed pada “bantuan‟ yang meskipun tidak
tampak nyata, memperlihatkan lingkungan yang kondusif, dalam
arti emosional positif (Susanto,2013:242-244).
Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
bahasa indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang harus
dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Pemasalahan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari yang tidak lepas dengan bahasa. Oleh karena
itu, siswa dituntut untuk menguasai bahasa indonesia.
g. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
saat ini, pembelajaraan bahasa Indonnesia pada jenjang SD/MI,
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan
bersastra meliputi empat aspek yaitu:
28
a. Mendengarkan (menyimak)
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
Kemampuan bersastra di sekolah dasar bersifat apresiatif.
Karena dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap
kehidupan, mengajarkan siswa bagaimana menghargai orang lain,
mengerti hidup, dan belajar bagaimana menghadapi berbagai
persoalan (Zulela, 2013:5).
h. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Tujuan pelajaran bahasa Indonsia di SD antara lain:
bertujuan agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan krya
sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan
kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
bahasa. Adapun tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia, antara
lain agar siswa memiliki kegemaran membaca, meningkatkan karya
sastra untuk meningkatkan kepribadian, mempertajam kepekaan,
prasaan, dan memperluas wawasan kehidupan. Pengajaran bahasa
indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis yang masing-masing
erat hubungannya. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
29
berkomunikasi dengan bahasa indonesia baik secara lisan maupun
tulis.
Menurut Weber dalam Solahuddin (2007) mengeraikan bahwa
bahasa mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
a. Deskriptif
Deskriptif bahasa adalah untuk menyampaikan informasi
faktual.
b. Ekspresif
Fungsi ekspresif ialah memberi informasi mengenai pembaca
itu sendiri, mengenai prasaan-prasaannya, kesenangannya,
prasangkanya dan pengalam-pengalamannya yang telah lewat.
c. Sosial
Fungsi sosial bahasa ialah melestarikan hubungan-hubungan
sosial antar manusia.
i. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD/MI
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/ II
Standar Kompetensi : 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa
dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.
30
Tabel 2.1 Silabus Kelas V Semester II
Kompet
ensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelaj
aran
Kegiatan
Pembelaj
aran
Indika
tor
Penila
ian
Alok
asi
Wak
tu
Sumb
er
Belaja
r
8.3
Menulis
Puisi
dengan
pilihan
kata
yang
tepat.
Menulis
puisi
Siswa
menentuk
an
gagasan
pokok
berdasark
an
pengalam
an.
Siswa
menulis
puisi
berdasark
an
gagasan
pokok.
Siswa
membaca
kab puisi
hasil
karya
sendiri
Mamp
u
menuli
s puisi
sesuai
dengan
langka
h-
langka
h
menuli
s puisi
Penilai
an
proses
dan
penilai
an
hasil
2x35
menit
Buku
paket
Bahas
a
Indone
sia
kelas
5
SD/MI
2. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Menulis
Menulis didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian
pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
atau medianya(Suparno, 2009: 1.3). Ada beberapa definisi yang
dikutip Dalman (2013: 4) yaitu menurut Tarigan (2005: 21)
31
mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami
bahasa dan grafis itu. Menurut Marwoto (1987: 19) menulis adalah
mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan
secara leluasa. Dari berbagai pendapat Dalman menyimpulkan
bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan,
perasaan dalam bentuk lambang /tanda/tulisan yang bermakna.
Menulis pada dasarnya adalah kegiatan seseorang menempatkan
sesuatu pada sebuah dimensi ruang yang kosong, setelah itu
hasilnya yang berbentuk tulisan dapat dibaca dan dipahami isinya
(Susanto, 2013: 249 )
b. Fungsi menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung
berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisa kita tetapi
melalui bahasa tulisan. Menurut Tarigan (2008: 22-23) Dalam
Susanto (2013:252) fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langgung. Selain itu fungsi menulis lainnya
yaitu sebagai berikut:
1) Memudahkan para pelajar untuk berfikir.
2) Menolong kita berfikir secara kritis.
32
3) Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan
hubungan.
4) Memperdalam daya tangkap atau persepsi kita.
5) Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.
6) Menyurun urutan bagi pengalaman.
c. Tujuan menulis
Tujuan menulis dapat dikategorikan kedalam empat macam, antara
lain yaitu:
1) Wacana informatif, yaitu tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau mengajar, yang bertujuan memberi
informasi atau keterangan penerangan kepada pembaca.
2) Wacana persuasif, yaitu bertujuan untuk meyakinkan atau
mendesak para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan.
3) Wacana kesastraan, yaitu bertujuan untuk menghibur atau
menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. Tujuan
penuisan untuk menyenangkan ini disebut juga tujuan
altruistis, yaitu penulis bertujan untuk menyenangkan para
pembaca, menghindarkan kedukan para pembaca, dan
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah
dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
4) Wacana ekspresif, yaitu mengekpresikan perasaan dan emosi
yang kuat dan berapi-api. Sebagai gambaran, menulis puisi
33
dapat termasuk menulis yang bertujuan untuk pernyataan diri
dengan pencapaian nilai-nilai artistik (Susanto, 2013: 253-
254).
d. Manfaat menulis
Menurut Dalman (2015: 6) menyatakan bahwa menulis
memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini,
di antaranya yaitu:
1) Peningkatan kecerdasan.
2) Pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas.
3) Penumbuhan keberanian.
4) Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi.
Selain daripada itu Susanto (2013:254-255 ) menyatakan
bahwa menulis sebagai alat dalam belajar dengan sendirinya
peranan yang sangat penting. Dilihat dari sudut pandang ini,
kegunaan menulis dapat dirinci, sebagai berikut:
1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah
kita ketahui. Menulis mengenai suatu topik, merangsang
pemikiran kita mengenai topik tersebut dalam membantu kita
membangkitkan pengetahuan dari pengalaman masa lalu.
2) Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis
merangsang pikiran kita untuk mengadakan hubungan,
mencapai pertalian dan menarik perasaan(analogi) atantara ide-
34
ide yang tidak pernah aaka terjadi, seandainaya manusia tidak
menulis.
3) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan
menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri.
4) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan
dievaluasi. Kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri
dan melihatnya lebih objektif pada waktu kita siap
menuliskannya.
5) Menulis membantu kita menyerapdan menguasai informasi
baru. Kita dapat menyimpannya lebih lama, jika kita
menuangkannya dalam bentuk tulisan.
6) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan
memperjelas unsur-unsur dan menempatkannya dalam bentuk
tulisan.
e. Puisi
1) Pengertian Puisi
puisi ialah perasaan penyair yang diungkapkan dalam pilihan
kata yang cermat, serta mengandung rima dan irama.
Selain itu ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli:
a) Herman Waluyo
Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis
oleh manusia.
35
b) Sumardi
Puisi adalah karya sastra dengan bahaasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi
yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
c) Thomas Carlye
Puiai adalah ungkapan pikiran yang bersifat musikal.
d) James Reevas
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya
pikat.
e) Pradopo
Puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman mausia
yang penting, diubah dalan wujud yang paling berkesan.
f) Herbert Spencer
Puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangka keindahan (Tim
ilmu bahasa , 2016: 37-38).
Dari berbagai pengertian mengenai puisi dapat disimpulkan
bahwa puisi adalaah suatu karya sastra yang terbentuk dari ungkapan
pikiran dan perasaan manusia dengan gaya bahasa yang penuh
dengan daya pikat dan memiliki irama-irama yang sangat berkesan
dan peneh makna.
Struktur fisik dalam puisi meliputi: a) diksi(pilihan kata),
dalam penciptaan puisi, kata mempunyai arti yang sangat
36
penting.Dengan permainan kata penyair dapat menciptakan suatu
kekuatan atau dayamagis, karena kata diberi makna baru dan yang
tidak bermakna diberi maknamenurut kehendak penyair, b)
pengimajian, merupakan kata atau susunan katakatayang dapat
mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti
penglihatan,pendengaran dan perasaan, c) kata konkret, untuk
membangkitkan imaji (dayabayang) pembaca, makna kata-kata harus
diperkonkret. Maksudnya ialah bahwakata-kata itu dapat menyaran
pada arti yang menyeluruh, d) bahasa figuratif ataumajas, ialah
bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu
dengancara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung
mengungkapkan makna. Kataatau bahasanya bermakna kias atau
makna lambang., e) verifikasi, terbagi atastiga, yakni rima, ritma,
dan metrum. Rima merupakan pengulangan bunyi dalampuisi untuk
membentuk musikalitas dan orkestas. Dengan pengulangan
bunyi,puisi merdu jika dibaca. Ritma merupakan pemotongan baris-
baris puisi sehinggamenimbulkan gelombang yang teratur. Dalam
situasi semacam ini irama disebutperiodisitet yang berkorespondensi,
yakni pemotongan frasa-frasa berulang.Metrum dalam puisi
Indonesia merupakan cara mendeklamasi puisi atau poetryreading, f)
tata wajah atau tipografi merupakan cara pengarang
menampilkanpuisi yang diciptakan dalam bentuk yang unik sesuai
dengan keinginan dansuasana hati pengarang.
37
Struktur batin puisi meliputi: a) tema, merupakan gagasan
pokok atausubject-matter yang dikemukakan oleh penyair sehingga
menjadi landasan utamapengucapannya, b) perasaan (Feeling),
dalam penciptaan puisi, suasana perasaanpenyair ikut diekspresikan
dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untukmengungkapkan tema
yang sama, perasaan penyair yang satu dengan yanglainnya berbeda,
sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula, c) nada
dansuasana, nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, dan
suasana adalahkeadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau
akibat psikologis yangditimbulkan puisi terhadap pembaca. Jadi
nada dan suasana saling berhubungan. karena nada puisi
menimbulkan suasana terhadap pembacanya, d) amanat
(pesan),amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat
ditelaah setelah kitamemahami tema, rasa, dan nada puisi itu.
Tujuan/amanat merupakan hal yangmendorong penyair untuk
menciptakan puisinya. Amanat tersirat dibalik kata-katayang
disusun, dan juga dibalik tema yang diungkapkan.
f. Pengertian menulis puisi
Puisi adalah bentuk kesastraan yang paling tua. Tradisi
berpuisi merupakan tradisi kuno dalam masyarakat. Puisi juga
memiliki bahasa multidimensional, artinya mampu menembus alam
pikiran, prasaan, dan imajinasi manusia. Istilah puisi dalam bahasa
Yunani poiseis yang berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris kata
38
puisi adalah portry. Thomas Carlye menyatakan bahwa puisi
merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal, hal yang
diungkapkan dalam puisi adalah kebenaran.
Menulis puisi adalah suatu keterampilan bahasa dalam
menuangkan ide, gagasan, pikirannya dalam bentuk bahasa tulis
dengan memperhatikan keterikatan pada unsur-unsur puisi. Saat
seseorang menulis puisi, berarti seseorang tersebut akan
menghasilkan suatu karya tulis beberapa puisi untuk
mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat
membangkitkan imajinasi pembacanya.
Menulis puisi merupakan kegiatan aktif dan produktif.
Dikatakan aktif karena menulis puisi seseorang telah melakukan
proses berpikir, sedangkan dikatakan produktif karena seseorang
dalam menulis puisi akan menghasilkan sebuah tulisan yang dapat
dinikmati oleh orang lain. Dengan menulis puisi seseorang dapat
mengungkapkan ide, gagasan, pengetahuan, perasaan, dan
pengalaman yang terjadi pada hidupnya kedalam bahasa tulis.
Menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa sekolah dasar,
sehingga mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi
dengan baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditunjukan
untuk penghayatan dan pemahaman puisi, melainkan dapat
mempertajamkan kepekaan perasaan dan penalaran siswa dalam
kemanusiaan.
39
g. Media Gambar
1) Pengertian media gambar
Media gambar adalah penyajian vesual dua
dimensiyang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana
pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang
menyangkut manusia, seperti benda-benda, tempat, dan
sebagainya. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(2001:68) media gambar adalah media yang mengombinasikan
fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi
pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar.
Di antara media pendidikan yang ada, media gmbar
adalah media yang paling umum dipakai. Media ini berfungsi
menyalurkan pesan dari sumber informasi ke penerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan, dan pesan
yang disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol
komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami
secara tepat agar proses penyampaian pesan dapat efektif dan
efesien. Namun secara khusus mrdia gambar berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan
atau memberi variasi pada fakta yang kemungkinan akan
dilupakan atau diabaikan. Media gambar merupakan media
sederhana, namun dalam pembuatannya, dan ditinjau dari
pembiayaan termasuk media yang murah harganya.
40
2) Fungsi dan manfaat media gambar dalam pembelajaran
Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi dan
lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru.
Selain itu media dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal (dalam bentuk kata tertulis dan kata lisan
berkala). Memanfaatkan media secara tepat dan bervariasi
akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.
Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain
itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah
belajar, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Media dapat meningkatkan
pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan
fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga
berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan
maslah dan sebagai sarana pengembangan diri.
Jadi dirumuskan bahwa fungsi media gambar dalam
pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa dan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan
41
(materi pembelajaran) yang lebih kongkrit pada siswa,
sehingga dapat dipahami.
3) Penggunaan media gambar dalam media pembelajaran
Penggunaan media gambar yang efektif, harus mempunyai
tujuan yang jelas, pasti, dan terperinci. Dalam hal ini media
gambar yang bisa digunakan adalah media gambar yang ada
hubungannya dengan pelajaran yang sedang dibahas atau
masalah yang dihadapi. Media visual dalam proses belajar
mengajar dapat mengembangkan kemampuan visual,
mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan
penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau pristiwa
yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas serta dapat
membantu mengembangkan kepribadian siswa.
Yang perlu diperhatikan
a) Gambar yang bagus, menarik, jelas dan mudah dimengerti.
b) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk
hal yang sedang dipelajari.
c) Gambar harus benar dalam arti harus dapat
menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat dalam
keadaan yang sebenarnya.
d) Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit
sehingga sulit dipahami siswa.
42
e) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang
melihatnya.
f) Ukuran gambar harus sesuai dengan kebutuhan
Prinsip umum penggunaan media gambar
a) Gambar harus realistis dan digunakan secara hati-hati,
karena gambar yang amat rinci dan realisme yang sulit
diproses dan dipelajari seringkali mengganggu perhatian
siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
b) Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan
konsep-konsep.
c) Warna gambar harus digunakan untuk mengarahkan
perhatian dan membedakan komponen-komponen.
Dengan ini, prinsip-prinsip penggunaan media gambar tidak
dapat dipisahkan dari kondisi dan karakteristik siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Media gambar merupakan salah satu media visual yang
sederhana yang dapat mempermudah cara belajar siswa. Media
ini mudah dibuat, tidak perlu mahal, serta mudah dipahami dan
mengerti oleh siswa. Maka penggunaan media dapat
mempercepat proses pencapaian, penangkapan dan penguasaan
materi pendidikan budi pekerti. Selain itu, media gambar juga
dapat mengembangkan kemampuan memahami pengertian
43
materi-materi yang terkait dengan kepribadian pada pendidik
budi pekerti secara efektif dan intensif.
4) Kelebihan dan kelemahan media gambar
Media gambar atau media grafis terdiri atas gambar, bagan
diagram, grafik, poster, media dan komik. Di antara media
grafis, gambar adalah media yang paling umum dipakai. Media
gambar sebagai salah satu media pembelajaran mempunyai
kelebihan-kelebihan sebagai berikut: (Robertus Angkowo,
2007: 26-32)
a) Sifatnya kongkrit. Artinya gambar lebih realistis
menunjukan pokok masalah dibandingkan media verbal
semata.
b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau pristiwa dapat dibawa ke kelas.
Selain itu, anak-anak tidak selalu bisa dibawa ke tempat
objek tersebut berada. Untuk itu gambar bisa mengatasinya.
c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita.
d) Media gambar dapat memperjelas salah satu masalah,
dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja,
sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah
pahaman.
44
e) Media gambar murah harganya dan mudah didapat serta
digunakan, tanpa memerlukan pralatan khusus.
Kelemahan media gambar
a) Gambar hanya menekankan persepsi indra mata.
b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan belajar.
c) Ukurannya sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok
besar.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan yang penulis temui terhadap pembahasan ini adalah:
1. Hendrikus Ewin Jurusan Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan
IlmuPendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak, pada
tahun2013melakukan penelitian tentang: “Pemanfaatan Media Gambar
UntukMeningkatkan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Ilmu
PengetahuanAlam”. Kesimpulan dari penelitiannya adalah media
gambar sangatbermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hal ini dapatdilihat dari hasil perolehan 85,71 %.
2. Muhammad Samsul Anwar, Jurusan Pendidikan
GuruMadrasahIbtidaiyyah,Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam
NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang, pada tahun 2009juga
melakukanpenelitian tentang “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa DalamPembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Penggunaan Media
Gambar Dan
45
Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V Di MI Ar-Rahmah Jabung
Malang”kesimpulan dari penelitiannya adalah penggunaan media
gambar membuat siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran
serta dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
perolehan 82,65%.
Berdasarkan dua penelitian diatas terdapat perbedaan dalam materi
pembelajaran akan tetapi sama-sama menggunakan media gambar. peneliti
oleh Hendrikus Erwin menggunakan media gambar pada materi Ilmu
Pengetahuan Alam. Sedangkan penelitian oleh Muhammad Samsul Anwar
menggunkan media gambar pada materi Aqidah Akhlak. Media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar pada kedua materi tersebut. Oleh karena
itu penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan media gambar
pada materi puisi anak dengan judul peningkatan hasil belajar bahasa
Indonesia materi menulis puisi anak melalui media gambar kelas V MI
Miftahul Huda Lopait, Kec tuntang, Kab Semarang tahun pelajaran
2017/2018.
46
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Miftahul Huda Lopait
Profil MI Miftahul Huda Lopait
MI Miftahul Huda Lopait, merupakan salah satu MI yang bernaung di
bawah yayasan lembaga pendidikan Ma’arif NU. Madrasah yang
berlokasi di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
ini memulai pembangunan madrasah pada tanggal 01 Maret 1960 di
atas tanah wakaf seluas 634 m². Kemudian pada tahun 1968 baru mulai
beroperasi sebagai lembaga pendidikan Islam di desa lopait. Untuk
lebih jelasnya di bawah ini profil MI Miftahul Huda Lopait.
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Madrasah : MIFTAHUL HUDA LOPAIT
2. Alamat Sekolah : Ds. Lopait
3. Kecamatan : Tuntang
4. Kabupaten : Semarang
5. Nama dan Alamat Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
6. NSS / NSM : 111233220073
7. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
8. Tahun Didirikan : 1 Maret 1960
9. Tahun Beroperasi : 1968
10. Status Tanah : Wakaf
47
a. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat Tanah
b. Luas Tanah : 634 M²
11. Status Bangunan
a. Surat Ijin Bangunan : No. –
b. Luas Bangunan : 400 M²
2. Visi dan Misi MI Miftahul Huda
a. Visi Madrasah
Menjadi Madrasah kebanggaan umat, melahirkan generasi Islami
yang unggul dalam berbudi pekerti, dan mampu bersaing dalam
prestasi.
b. Misi Madrasah
1) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap
akidahnya, tekun beribadah, berakhlak karimah, berilmu
pengetahuan.
2) Menanamkan dasar-dasar syariat Islam yang kuat pada diri
peserta didik.
3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
al Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam.
4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
48
6) Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
3. Data Personalia
Total guru di MI Miftakhul huda ada 8 orang dengan penjabaran 5
guru sertifikasi (2 PNS dan 3 sertifikasi non PNS) dan 3 guru honorer.
Selain 8 guru tersebut, ada beberapa guru honorer lain yang di bayar
untuk melatih extra Les komputer, drum band, dan pramuka. Serta ada
juga petugas kebersihan 1 orang.
Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MI Miftahul Huda Lopait,
Tuntang.
No Nama Guru Pendidikan
terakhir
1 Misbakhul Munir, S.Pd.I Kepala Madrasah S1
2 Fitria Yuniati, S.Pd.I Guru Kelas 1 S1
3 Nuraini, S.Pd.I Guru Kelas 2 S1
4 Diah Novitasari, S.Pd.I Guru Kelas 2 S1
5 Muazin, S.Pd.I Guru Kelas 3 S1
6 Siti Rodiyah, S.Ag Guru Kelas 4 S1
7 Khoirun Nisa, S.Pd.I Guru Kelas 5 S1
8 Slamet Istiyono, S.Pd.I Guru Kelas 6 S1
49
4. Data Siswa
MI Miftahul Huda merupakan MI yang sudah cukup lama berdiri
yaitu sekitar 49 tahun.Dari awal berdiri lembaga pendidikan ini
perkembangan siswa yang menempuh pendidikan di MI Miftahul
Huda terbilang naik turun. Kebanyakan siswa adalah anak-anak yang
tinggal di sekitar Madrasah. Karena sekolah ini adalah sekolah yang
berlandaskan pendidikan Islam itu menjadi nilai plus bagi MI Miftahul
Huda untuk menjaring siswa. Pada tahun ajaran 2017/2018 MI
Miftahul Huda memiliki 157 siswa. Yang terdiri dari 82 siswa laki-laki
dan 75 siswa perempuan.
Tabel 3.2 Data Siswa di MI Miftahul Huda Lopait 5 Tahun Terakhir.
Kela
s
Jumlah Siswa Keteranga
n 2014/201
5
2015/201
6
2016/201
7
2017/201
8
I 29 41 22 32 -
II 26 24 40 22 -
III 19 27 23 37 -
IV 31 19 26 23 -
V 21 32 21 23 -
VI 17 19 30 20 -
JML 143 162 162 157 -
50
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas
Di madrasah Miftakhul Huda, untuk sarana dan prasarana memang
tergolong masih sangat rendah. Untuk sarana mungkin sudah
terpenuhi. Namun untuk prasarana banyak yang belum
memenuhistandart. Karena di madrasah ini belum memiliki
laboratorium IPA, bahasa, aula, lapangan olah raga, dan mushola.
Untuk kondisi di dalam ruang kelas juga masih sangat
memprihatinkan. Karena sejak pertama sekolah ini di dirikan yaitu
pada tahun 1960 hingga sekarang belum pernah ada perbaikan. Atap
kelas tidak di tutup dengan plafon/ternit sehingga bertatapan langsung
dengan genting. Padahal kayu-kayu untuk menyangga gentingpun
sudah banyak yang rapuh. Terkadang ada pula genting yang tiba-tiba
jatuh ketika di terpa angin. Hal ini memang membahayakan siswa
ketika melakukan proses belajar-mengajar. Terutama untuk ruang
kelas 3, 4, dan kelas 5. Bagian teras tersebut memang sudah ada
plafonnya, namun kondisinya juga sudah sangat memprihatinkan.
Karena plafon-plafon tersebut juga sering terjatuh ketika hujan atau
ada angin kencang. Untuk kursi dan meja kelas, memang tergolong
mencukupi. Namun, juga memprihatinkan.karena kursi dan meja
tersebut adalah peninggalan nenek moyang sejak pertama di bangun
sekolah tersebut.
Kondisi toilet juga masih jauh dari kata memadai. Di madrasah ini
tidak di bedakan antara toilet guru dan toilet siswa. Hal ini karena
51
minim nya toilet yang tersedia. Bagian atap dan tepi toilet tertutup oleh
kayu/papan yang sudah sangat tua dan lapuk. Bahkan kondisinya pun
sudah tidak lagi layak untuk di pandang. Akan tetapi ketika penelitian
dilakukan MI Miftahul Huda sedang melakukan perbaikan besar-
besaran bangunan madrasah yang sudah rusak. Perbaikan ini didanai
dari swadaya masyarakat sekitar madrasah.
Tabel 3.3 Data Ruang MI Miftahul Huda Lopait, Tuntang
Kab. Semarang
No
Nama barang Kondisi Jumlah Keterangan
Baik Rusak
1 Gedung sekolah 1 - 1 -
2 Ruang kelas 7 - 7 Bangunan
baru belum
sempurna
3 Kantor kespek dan
guru
1 - 1 -
4 Ruang
perpustakaan
1 - 1 -
5 Ruang komputer 1 - 1 -
6 Toilet 2 - 2 -
6. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi Puisi anak tahun ajaran 2017/2018. Pelaksanaan
penelitian ini di sesuaikan dengan jam mata pelajaran Bahasa
52
Indonesia kelas V di MI Miftahul Huda Lopait. Di bawah ini daftar
waktu pelaksanaan penelitian yaitu:
a. Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada tanggal 20 April
2018.
b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018.
c. Kegiatan siklus II dilaksanakan tanggal 10 Mei 2018.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, dimana setiap siklus
terdapat empat tahap antara lain perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi, yang akan dipaparkan dalam beberapa paparan singkat
tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan siklusnya:
1. Deskripsi prasiklus
penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 April 2018 di kelas V MI
Miftahul Huda, Lopait, Kac Tuntang, Kab semarang. Berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, peneliti memperoleh data
nilai-nilai dari wali kelas V tentang pembelajaran menulis puisi anak
dan tengtang kebiasaan-kebiasaan anak didik dalam mengikuti
pembelajaran berlangsung serta pembelajaran masih bersifat monoton
yaitu guru tidak menggunakan media saat pembelajaran berlangsung.
Sehingga anak didik kesulitan saat guru menyuruh membuatkan puisi.
Dari data yang diperoleh saat observasi, hasil belajar yang didapat
masih banyak siswa yang mendapat nilaikurang dari Kreteria
53
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70, hasil
tersebut ketahui oleh siswa yang tuntas atau mencapai KKM
sebanyak16 anak didik dan 7 anak didik yang nilainya belum mencapai
standar KKM.
2. Deskripsi Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018 dengan
materi menulis puisi anak adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan yang pertama dilakukan oleh peneliti
adalah membuat RPP, peneliti menggunakan media gambar adapun
tahap perencanaan sebagai berikut:
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
melalui media gambar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V tahun ajaran 2017/2018.
2) Menetapkan waktu pelaksanaan siklus I yakni senen, 23 April
2018.
3) Menentukan materi yang akan diajarkan yakni materi menulis
puisi anak.
4) Menetapkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
5) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
54
6) Membuat instrumen penilaian yaitu lembar observasi yang
terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
b. Pelaksanaan ( Action)
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018. Dengan materi
puisi anak. Media yang digunakaan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan media gambar. Adapun langkah-langkah
pelaksanaanya sebaigai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
Apresepsi
a) Guru membuka proses pembelajaran dengan salam.
b) Guru memeriksa kehadiran siswa.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan
tujuan kegiatan belajar.
d) Guru bertanya kepada siswa apakah yang disebut dengan
puisi.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Guru menyampaikan materi menulis puisi
(2) Guru menjelaskan mengenai pembangun puisi, termasuk
penggunaan diksi yang tepat.
(3) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis puisi dan
guru mencontohkan cara menentukan kata kunci
sebelum menulis puisi
55
b) Elaborasi
(1) Siswa mendengarkan petunjuk yang disampaikan guru
mengenai langkah-langkah yang harus mereka lakukan
dalam menulis puisi dengan melalui media gambar.
(2) Guru memperlihatkan gambar kepada siswa.
(3) Guru dan siswa menentukan kata kunci untuk membuat
puisi.
c) Konfirmasi
(1) Guru memberkan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
(2) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
(3) Siswa diminta untuk berkelompok untuk mengamti
gambar dan membuat puisi sesuai gambar yang ada.
(4) Siswa mendemonstrasikan puisinya yang sudah dibuat.
(5) Siswa mengumpukan tugas kepada guru.
3) Penutup
(1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
(2) Siswa dibantu guru menyimpulkan pembelajaran yang
dipelajari hari itu.
(3) Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan
berlatih menulis puisi dirumah.
56
(4) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
(5) Siswa dibantu guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
telah dipelajari hari itu.
(6) Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan
berlatih menulis puisi dirumah.
c. Pengamatan (Observasi)
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah pengamatan atau
observasi siklus I. Tahap ini untuk mengetahui keberhasilan guru
dalam mengajar siswa menggunakan media pembelajaran media
gambardalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis puisi anak.
Tahap ini dilakuakan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
1. Memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi
guru dan siswa yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Berikut ini adalah
hasil pengamatan guru dan siswa.
57
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
gambar
√
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
skor terbanyak
√
Guru memberikan refleksi √
58
kepada siswa
Guru menutup pelajaran √
Keterangan
A = Baik
B = Cukup
C = Kurang
Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 6 B
2 Siswa 2 √ √ √ 8 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 7 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 6 B
6 Siswa 6 √ √ √ 3 C
7 Siswa 7 √ √ √ 4 B
8 Siswa 8 √ √ √ 7 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 6 B
10 Siswa
10
√ √ √ 9 AB
11 Siswa √ √ √ 9 AB
59
11
12 Siswa
12
√ √ √ 6 B
13 Siswa
13
√ √ √ 9 AB
14 Siswa
14
√ √ √ 7 AB
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 3 C
17 Siswa
17
√ √ √ 5 B
18 Siswa
18
√ √ √ 7 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 7 AB
20 Siswa
20
√ √ √ 9 AB
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
22 Siswa
22
√ √ √ 8 AB
60
23 Siswa
23
√ √ √ 7 AB
Keterangan
Aspek prilaku yang diamati : Jumlah skor
Tinggi : 3 1-3 = cukup
Sedang : 2 4-6 = baik
Rendah : 1 7-9 = amat baik
Tabel 3.5 menunjukan bahwa skor yang diperoleh
siswa melalui lembar pengamatan yang dilakukan peneliti berbeda-
beda. Terdapat 4 siswa yang mendapat skor 6 dengan katagori baik,
6 siswa yang mendapatkan skor 7 dengan katagori amat baik, 3
siswa yang mendapatkan skor 8 dengan katagori amat baik, 6 siswa
yang mendapatkan skor 9 dengan katagori amat baik, 1 siswa yang
mendapatkan skor 5 dengan katagori baik, 1 siswa yang
mendapatkan skor 4 dengan katagori baik, dan 2 siswa yang
mendapatkan skor 3 dengan katagori cukup.
d. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi yang bertujuan untuk menilai
keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
61
gambar. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa ada
peningkatan saat pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar anak didik antusias saat mengikuti
pembelajaran, mereka terlihat tertarik dengan media yang
digunakan guru saat mengajar.
2. Sebagian besar anak didik mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan kepada guru saat pembelajaraan.
3. Sebagian besar anak didik dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Meskipun ada beberapa keberhasilan pada siklus I namun
masih terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran.
Kekurangan yang ada di dalam siklus I antara lain :
1. Masih ada beberapa anak yang masih sibuk dengan kegiatan
lain saat pembukaan pelajaran.
2. Ada beberapa anak yang masih binggung saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
3. Penggunaan waktu yang kurang efektif dan efesien.
4. Ada beberapa tahap dalam RPP yang belum dilakukan pada
awal pembelajaran guru yakni memberi motivasi anak didik
dan kegiatan akhir seperti mengomentari hal-hal yang baik dan
buruk ketika pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan masalah yang ada diatas peneliti memberikan solusi
diantaranya antara lain:
62
1. Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu sebelum pembelajaran
dimulai.
2. Guru lebih teliti menjelaskan gambar-gambar yang telah ada
agar siswa mudah membuat puisi.
3. Guru memanfaatkan waktu dengan baik agar efektif dan
efesien.
4. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru wajib membaca
RPP terlebih dahulu agar semua kegiatan dilakukan semuanya.
3. Deskripsi siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2018 dengan
materi menulis puisi anak adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan refleksi yang didapat dari observasi dan hasil nilai
siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I.
Rencana Tindakan siklus II yang akan dilakukan oleh peneliti
antara lain:
1) Merencana Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran
dengan melalui media gambar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V tahun ajaran 2017/2018.
2) Menetapkan waktu pelaksanaan siklus II yakni kamis, 10 Mei
2018.
63
3) Menentukan materi yang akan diajarkan yakni materi menulis
puisi anak.
4) Menetapkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
5) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
6) Membuat instrumen penilaian yaitu lembar observasi yang
terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
b. Pelaksanaan (Action)
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2018. Dengan materi
puisi anak. Media yang digunakaan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan media gambar. Adapun langkah-langkah
pelaksanaanya sebaigai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Apersepsi
a) Guru membuka proses pembelajaran dengan salam.
b) Guru memeriksa kehadiran siswa.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan
tujuan kegiatan belajar.
d) Guru bertanya kepada siswa apakah yang disebut puisi.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Guru menyampaikan materi menulis puisi.
64
(2) Guru menjelaskan mengenai unsur pembangun puisi,
termasuk penggunan diksi yang tepat.
(3) Guru menjelaskan mengenai ide pokok suatu puisi.
b) Elaborasi
(1) Guru memperlihatkan gambar kepada siswa
(2) Siswa diminta berkelompok untuk berdiskusi.
c) Konfirmasi
(1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang mereka belum pahami.
(2) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
(3) Siswa mendemostrasikan puisinya yang sudah dibuat.
(4) Siswa mengumpulkan tugas kepada guru.
d) Penutup
(1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
(2) Siswa dibantu guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dipelajari hari itu.
(3) Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan
berlatih menulis puisi dirumah.
c. Pengamatan/ Observasi
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah pengamatan
atau observasi. Tahap ini untuk mengetahui keberhasilan guru
dalam mengajar siswa menggunakan media pembelajaran media
65
gambardalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis puisi anak.
Aspek pengamatan yang dilakukan siklus II sama dengan siklus I,
yaitu:
1. Memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi
guru dan siswa yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Berikut ini adalah
hasil pengamatan guru dan siswa.
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus II
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
√
66
gambar
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
skor terbanyak
√
Guru memberikan refleksi
kepada siswa
√
Guru menutup pelajaran √
Keterangan
A = Baik
B = Cukup
C = Kurang
67
Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 8 AB
2 Siswa 2 √ √ √ 9 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 8 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 8 AB
6 Siswa 6 √ √ √ 7 AB
7 Siswa 7 √ √ √ 9 AB
8 Siswa 8 √ √ √ 6 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 8 AB
10 Siswa
10
√ √ √ 9 AB
11 Siswa
11
√ √ √ 8 AB
12 Siswa
12
√ √ √ 8 AB
13 Siswa
13
√ √ √ 8 AB
14 Siswa
14
√ √ √ 8 AB
68
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 6 B
17 Siswa
17
√ √ √ 8 AB
18 Siswa
18
√ √ √ 9 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 8 AB
20 Siswa
20
√ √ √ 8 AB
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
22 Siswa
22
√ √ √ 9 AB
23 Siswa
23
√ √ √ 9 AB
69
Keterangan
Aspek prilaku yang diamati : Jumlah skor
Tinggi : 3 1-3 = cukup
Sedang : 2 4-6 = baik
Rendah : 1 7-9 = amat baik
Tabel 3.7 menunjukan bahwa skor yang diperoleh siswa
melalui lembar pengamatan yang dilakukan peneliti berbeda-beda.
Terdapat 12 siswa yang mendapat skor 8 dengan katagori amat baik,
8 siswa yang mendapatkan skor 9 dengan katagori amat baik, 1
siswa yang mendapatkan skor 7 dengan katagori amat baik, dan 2
siswa yang mendapatkan skor 6 dengan katagori amat baik.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bagian ini memaparkan hasil penelitian dan pembahansan sesuai
dengan tujuan penelitian antara lain untuk mengetahui bahwa media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis puisi anak pada kelas V MI Miftahul Huda Lopait Kec Tuntang Kab
Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
A. Hasil Penelitian
Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan di MI Miftahul Huda,
Kec Tuntang, Kab Semarang sebelum dilaksanakan penelitian ini biasanya
guru tidak pernah menggunakan media hanya menggunakan metode saja.
Sehingga pemahaman siswa mengenai keterampilan menulis puisi masih
kurang karena tidak menggunakan media yang dapat memacu inspirasi
siswa dalam mumbuat puisi. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) di MI Miftahul Huda, Lopait,Kec Tuntang, Kab Semarang pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70. Berikut ini adalah hasil dari
analisis prasiklus:
1. Pra-siklus
Berdasarkan data nilai yang didapat peneliti dari wali kelas V Miftahul
Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang pada mata pelajaran
bahasa indonesia khususnya pada materi menulis puisi menunjukan
71
bahwa siswa yang mencapai KKM hanya beberapa siswa. Dibawah ini
yaitu hasil belajar siswa sebelum menggunakan media gambar:
Tabel 4.1 Nilai Pra-siklus
NO NAMA KKM NILAI KET
1 Siswa 1 70 80 Tuntas
2 Siswa 2 70 80 Tuntas
3 Siswa 3 70 70 Tuntas
4 Siswa 4 70 80 Tuntas
5 Siswa 5 70 70 Tuntas
6 Siswa 6 70 80 Tuntas
7 Siswa 7 70 70 Tuntas
8 Siswa 8 70 50 Tidak tuntas
9 Siswa 9 70 70 Tuntas
10 Siswa 10 70 80 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 30 Tidak tuntas
13 Siswa 13 70 80 Tuntas
14 Siswa 14 70 30 Tidak tuntas
15 Siswa 15 70 80 Tuntas
16 Siswa 16 70 50 Tidak tuntas
17 Siswa 17 70 60 Tidak tuntas
18 Siswa 18 70 30 Tidak tuntas
72
19 Siswa 19 70 60 Tidak tuntas
20 Siswa 20 70 70 Tuntas
21 Siswa 21 70 80 Tuntas
22 Siswa 22 70 80 Tuntas
23 Siswa 23 70 70 tuntas
67
69,56%
30,43%
Dari nilai yang didapat hasil bahwa siswa kelas V MI Miftahul
Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang yang tuntas sebanyak 16
siswa atau sebanyak 69,56% dan 7 siswa yang belum tuntas atau
sebanyak 30,43% dengan nilai rata-rata 67.
2. Siklus I
a. Data hasil belajar siklus I
Peneliti mulai melaksanakan tindakan siklus I dengan
menggunakan media gambar pada tanggal 23 April 2018. Hasil tes
evaluasi pada siklus I yang dilaksanakan di kelas V MI Miftahul
Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang telah mengalami
peningatan apabila dibandingkan dengan hasil pra siklus sebelum
menggunakan media gambar. Berikut ini adalah hasil pembelajaran
dari siklus I yakni :
73
Tabel 4.2 Nilai Siklus I
NO NAMA KKM NILAI KET
1 Siswa 1 70 65 Tidak tuntas
2 Siswa 2 70 80 Tuntas
3 Siswa 3 70 75 Tuntas
4 Siswa 4 70 90 Tuntas
5 Siswa 5 70 70 Tuntas
6 Siswa 6 70 60 Tidak tuntas
7 Siswa 7 70 60 Tidak tuntas
8 Siswa 8 70 75 Tuntas
9 Siswa 9 70 70 Tuntas
10 Siswa 10 70 80 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 70 Tuntas
13 Siswa 13 70 80 Tuntas
14 Siswa 14 70 75 Tuntas
15 Siswa 15 70 80 Tuntas
16 Siswa 16 70 50 Tidak tuntas
17 Siswa 17 70 60 Tidak tuntas
18 Siswa 18 70 75 Tuntas
19 Siswa 19 70 75 Tuntas
20 Siswa 20 70 80 Tuntas
74
21 Siswa 21 70 90 Tuntas
22 Siswa 22 70 80 Tuntas
23 Siswa 23 70 70 Tuntas
73,47
78,26%
21,73%
1) Nilai rata-rata kelas siswa siklus I
M = ∑𝑥
𝑁
M =1.690
23
M = 73,47
2) Nilai persentase ketuntasan siswa siklus I
P = 𝐹
𝑁𝑥 100
P = 18
23𝑥 100
P = 78,26 %
3) Nilai persentase ketidaktuntasan siswa siklus I
P = 𝐹
𝑁𝑥 100
P = 5
23𝑥 100
P = 21,43 %
Dari hasil tes siklus I ini menunjukan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Pada siklus I dari 23 siswa kelas V MI
Miftahul Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang ada 18
75
siswa atau sebanyak 78,26% yang mencapai KKM. Sedangkan
5 siswa atau sebanyak 21,73% tidak mencapai KKM. Dengan
nilai rata-rata kelas 73,47.
b. Hasil pengamatan siklus I
Hasil pengamatan guru dan siswa yang dilaksanakan oleh peneliti
pada siklus I antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
gambar
√
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
76
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
skor terbanyak
√
Guru memberikan refleksi
kepada siswa
√
Guru menutup pelajaran √
Keterangan
A = Baik
B = Cukup
C = Kurang
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 6 B
2 Siswa 2 √ √ √ 8 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 7 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 6 B
6 Siswa 6 √ √ √ 3 C
7 Siswa 7 √ √ √ 4 B
77
8 Siswa 8 √ √ √ 7 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 6 B
10 Siswa
10
√ √ √ 9 AB
11 Siswa
11
√ √ √ 9 AB
12 Siswa
12
√ √ √ 6 B
13 Siswa
13
√ √ √ 9 AB
14 Siswa
14
√ √ √ 7 AB
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 3 C
17 Siswa
17
√ √ √ 5 B
18 Siswa
18
√ √ √ 7 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 7 AB
20 Siswa √ √ √ 9 AB
78
20
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
22 Siswa
22
√ √ √ 8 AB
23 Siswa
23
√ √ √ 7 AB
Keterangan
Aspek prilaku yang diamati : Jumlah skor
Tinggi : 3 1-3 = cukup
Sedang : 2 4-6 = baik
Rendah : 1 7-9 = amat baik
c. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi yang bertujuan untuk menilai
keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa ada
peningkatan saat pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
4. Sebagian besar anak didik antusias saat mengikuti
pembelajaran, mereka terlihat tertarik dengan media yang
digunakan guru saat mengajar.
79
5. Sebagian besar anak didik mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan kepada guru saat pembelajaraan.
6. Sebagian besar anak didik dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Meskipun ada beberapa keberhasilan pada siklus I namun masih
terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran. Kekurangan
yang ada di dalam siklus I antara lain :
5. Masih ada beberapa anak yang masih sibuk dengan kegiatan
lain saat pembukaan pelajaran.
6. Ada beberapa anak yang masih binggung saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
7. Penggunaan waktu yang kurang efektif dan efesien.
8. Ada beberapa tahap dalam RPP yang belum dilakukan pada
awal pembelajaran guru yakni memberi motivasi anak didik
dan kegiatan akhir seperti mengomentari hal-hal yang baik dan
buruk ketika pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan masalah yang ada diatas peneliti memberikan solusi
diantaranya antara lain:
5. Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu sebelum pembelajaran
dimulai.
6. Guru lebih teliti menjelaskan gambar-gambar yang telah ada
agar siswa mudah membuat puisi.
80
7. Guru memanfaatkan waktu dengan baik agar efektif dan
efesien.
8. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru wajib membaca
RPP terlebih dahulu agar semua kegiatan dilakukan semuanya.
3. Siklus II
a. Data hasil belajar siklus II
Peneliti mulai melaksanakan tindakan siklus II dengan
menggunakan media gambar pada tanggal 10 Mai 2018. Hasil tes
evaluasi pada siklus II yang dilaksanakan di kelas V MI Miftahul
Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang telah mengalami
peningatan apabila dibandingkan dengan hasil pra siklus sebelum
menggunakan media gambar. Berikut ini adalah hasil pembelajaran
dari siklus II yakni :
Tabel 4.5 Nilai Siklus II
NO NAMA KKM NILAI KET
1 Siswa 1 70 80 Tuntas
2 Siswa 2 70 100 Tuntas
3 Siswa 3 70 80 Tuntas
4 Siswa 4 70 100 Tuntas
5 Siswa 5 70 80 Tuntas
6 Siswa 6 70 70 Tuntas
7 Siswa 7 70 90 Tuntas
8 Siswa 8 70 60 Tidak tuntas
81
9 Siswa 9 70 80 Tuntas
10 Siswa 10 70 90 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 80 Tuntas
13 Siswa 13 70 80 Tuntas
14 Siswa 14 70 80 Tuntas
15 Siswa 15 70 80 Tuntas
16 Siswa 16 70 60 Tidak tuntas
17 Siswa 17 70 80 Tuntas
18 Siswa 18 70 90 Tuntas
19 Siswa 19 70 80 Tuntas
20 Siswa 20 70 80 Tuntas
21 Siswa 21 70 90 Tuntas
22 Siswa 22 70 100 Tuntas
23 Siswa 23 70 90 Tuntas
82,60
91,30%
8,70%
1) Nilai rata-rata kelas siswa siklus I
M = ∑𝑥
𝑁
M = 1.900
23
82
M = 82,60
2) Nilai persentase ketuntasan siswa siklus I
P = 𝐹
𝑁𝑥 100
P = 21
23𝑥 100
P = 91,30 %
3) Nilai persentase ketidaktuntasan siswa siklus I
P = 𝐹
𝑁𝑥 100
P = 2
23𝑥 100
P = 8,70 %
Dari hasil tes siklus II ini menunjukan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Pada siklus II dari 23 siswa kelas V MI
Miftahul Huda, Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang ada 21 siswa
atau sebanyak 91,30% yang mencapai KKM. Sedangkan 2 siswa
atau sebanyak 8,70% tidak mencapai KKM. Dengan nilai rata-rata
kelas 82,60. Dari nilai diatas menunjukan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia materi menulis puisi anak dengan menggunakan
media gambar sudah berhasil karena 21 siswa sudah mencapai
KKM dengan persentase 91,30% > 85%.
b. Hasil pengamatan siklus II
Hasil pengamatan guru dan siswa yang dilaksanakan oleh peneliti
pada siklus II antara lain sebagai berikut:
83
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
gambar
√
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
√
84
skor terbanyak
Guru memberikan refleksi
kepada siswa
√
Guru menutup pelajaran √
Keterangan
A = Baik
B = Cukup
C = Kurang
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 6 B
2 Siswa 2 √ √ √ 8 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 7 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 6 B
6 Siswa 6 √ √ √ 3 C
7 Siswa 7 √ √ √ 4 B
8 Siswa 8 √ √ √ 7 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 6 B
10 Siswa √ √ √ 9 AB
85
10
11 Siswa
11
√ √ √ 9 AB
12 Siswa
12
√ √ √ 6 B
13 Siswa
13
√ √ √ 9 AB
14 Siswa
14
√ √ √ 7 AB
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 3 C
17 Siswa
17
√ √ √ 5 B
18 Siswa
18
√ √ √ 7 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 7 AB
20 Siswa
20
√ √ √ 9 AB
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
86
22 Siswa
22
√ √ √ 8 AB
23 Siswa
23
√ √ √ 7 AB
Keterangan
Aspek prilaku yang diamati : Jumlah skor
Tinggi : 3 1-3 = cukup
Sedang : 2 4-6 = baik
Rendah : 1 7-9 = amat baik
c. Refleksi
Setelah mendapatkan dan menganalisi data, mendapatkan
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami perubahan yang lebih
baik dibandingkan dengan siklus I, karena hampir semua siswa
mengikuti semua kegiatan pembelajaran dan aktif bertanya dalam
menggunakan media gambar. Siswa terlihat aktif dan siswa dapat
mengikuti perannya dengan baik.
Selain itu dari hasil observasi dan hasil nilai yang diperoleh
menunjukan peningkatan yang sanggat baik. Nilai siswa yang
didapat pada siklus II 91,30% siswa sudah dinyatakan tuntas.
Selain itu, nilai rata-rata kelas juga sudah melebihi Kriteria
87
Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu tidak dilakukan lagi
perbaikan tindakan. Kegiatan pada siklus II ini memperoleh
keberhasilan dan peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi
menulis puisi anak kelas V MI Miftahul Huda, Lopait, Kec
Tuntang, Kab Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II
mendapatkan data siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas, berikut
ini hasil dari siklus I dan siklus II .
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa
Ketuntasan Pra-siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 16 siswa (69,56%) 18 siswa
(78,29%)
21 siswa
(91,30%)
Tidak tuntas 7 siswa (30,43%) 5 siswa (21,73%) 2 siswa (8,70%)
Meningkatnya hasil belajar siswa yang tuntas KKM dan penurunan
hasil belajar siswa yang tidak tuntas KKM tampak jelas apabila dibuat
grafik sebagai berikut:
88
Gambar 4.1 Meningkatnya Hasil Belajar yang Tuntas KKM
Berdasarkan data yang diatas dapat diketahui bahwa pra-siklus,
siklus I dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus meningkat.
Pada pra-siklus yang tuntas hanya ada 16 siswa (69,56%), siklus I yang
tuntas hanya ada 18 siswa (78,26%), siklus II yang tuntas hanya ada 21
siswa (91,30%) yang sudah mencapai KKM.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
pra siklussiklus I
siklus II
69,56% 78,26% 91,30%
89
Gambar 4.2 Penurunan Hasil Belajar Siswa yang Tidak Tuntas KKM
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dari prasiklus, siklus
I, siklus II, hasil belaar sisiwa yang tidak tuntas KKM selalu menurun.
Pada prasiklus yang tidak tuntas sebanyak 7siswa (30,56%), siklus I yang
tidak tuntas sebanyak 5 siswa (21,73), siklus II yang tidak tuntas sebanyak
2 siswa (8,70%).
Meningkatnya belajar siswa pada siklus I dan siklus II dikarenakan
pembelajarnya menggunakan media gambar dapat membuat siswa dapat
lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian
menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima
kebenarannya, dengan ini penerapan media gambar di MI Miftahul Huda
Lopait, Kec Tuntang, Kab Semarang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran bahasa Indonesia di materi menulis puisi anak.
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
PrasiklusSiklus I
Siklus II
30,43%
21,73%
8,70%
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis puisi anak siswa kelas V MI Mifathul Huda, Lopait,
Kec Tuntang Kab Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018, mengalami
peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media gambar. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil prasiklus
sebelum menggunakan media gambar dengan KKM 70, dan 16 siswa yang
tuntas (69,56%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (30,43%),
meningkatnya pada siklus I menunjukan bahwa 18 siswa yang tuntas
dengan ketuntasan klasikal sebanyak (78,26%) dengan nilai rata-rata 73,47
sedangkan pada siklus II menunjukan bahwa 21 siswa yang tuntas dengan
ketuntasan klasikal sebanyak (91,30%) dengan nilai rata-rata 82,60.
Dengan ini hasil yang didapatkan siswa dari siklus I sapai siklus II
mengalami peningkatan sebesar 13,04%. Oleh karena, Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dinyatakan berhasil.
B. Saran
Sudah terbukti penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V MI Miftahul Huda, Lopait, Kec Tutang, Kab Semarang
tahun pelajaran 2017/2018, dengan ini peneneliti memberikan saran:
91
1. Untuk siswa
a. Sebaiknya siswa lebih fokus memperhatikan guru saat menjelaskan
materi sehingga dapat mengerjakan tugas dengan tepat.
b. Sebaiknya siswa harus lebih aktif bertanya saat pembelajaran
berlangsung.
c. Untuk siswa yang mengganggap pembelajaran menulis puisi itu
susah sebaiknya pemikiran itu dirubah karena menulis puisi itu
tidak susah akan tetap menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya guru lebih sering menggunakan media pembelajaran
yang menarik untuk mendukung pencapaian pembelajaran.
b. Sebaiknya guru lebih tegas dalam mengondisikan kelas saat
pembelajaran belangsung
c. Untuk 2 siswa yang belum tuntas diperlukan perhatian yang khusus
dari guru.
d. Guru harus mempersiapkan keperluan pembelajaran seperti
metode, model, serta menerapkan media ataupun alat peraga yang
dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga mencapai target.
3. Untuk sekolah
a. Sabaiknya sekolah menambah sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
92
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan (Pengertian Pengambangan dan
Pemanfaatannya). Jakarta: CV Rajawali.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Gratinda Pesonda.
B, Hamzah., & Nurdin 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2012. Penelitian Kulalitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan IlmuSosial Lainya. Edisi Kedua. Jakarta : Kencana
Permada Media Grup
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta
Fitria, Indah Dwi S. 2009. Peningkatan kemampuan menulis puisi anak melalui
media gambardengan teknik evaluasi langsungsiwa kelas V SDN Benda
II Semarang: Semarang UNES. (Sekripsi tidak dipublikasikan)
Saharianto, S. 1982. Dasar-Dasar Teori Satra. Surakarta: Widiya Duta
Sanaky, AH Hujar. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
Santoso, ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta
: Kencana
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas : Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suprijono, Joko. 2011. Cooperative Ledrning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Widoyoko S.Eko Putro . 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta ;
Pustaka Belajar.
Zulela, 2013.Pembelajaran Bahasa Indonesia.Bandung : PT. REMAJA
ROSDAKARYA.
93
94
SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Aliyah
NIM : 11514069
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dosen PA : Suwardi, M.Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1 Orientasi Pengenalan Akademik
(OPAK) STAIN Salatiga tahun
2014
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2 OPAK Jurusan Tarbiyah tahun 2014 20-21 Agustus
2014
Peserta 3
3 Orientasi Dasar Keislamaan (ODK) 21 Agustus 2014 Peserta 2
4 Achievement Motavation Training
(AMT), “Semangat Menyongsong
Prestasi”
23 Agustus 2014 Peserta 2
5 Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI
27 Agustus 2014 Peserta 2
6 Library User Education (Pendidikan
Pemustakan)
28 Agustus 2014 Peserta 2
7 Training Pengembangan Diri dan
Komunikasi
18 September
2014
Peserta 2
8 Ciptakaan Karakter Mahasiswa
Religius dan Berakhlak Mulia
19 September
2014
Peserta 2
9 Seminar Nasional
Peran Mahasiswa dalam Mengenal
Masa depan Indonesia Pasca Pilpres
2014
25 September
2014
Peserta 8
10 Seminar Nasional 14 Oktober 2014 Peserta 8
95
Optimalisasi Sumber Daya Insan
Terhadap Lembaga Keuangan
Syariah
11 Seminar nasional
Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan
13 November
2014
Peserta 8
12 Seminar Nasional Entrepreneurship 16 November
2014
Peserta 8
13 Workshop Nasional
Sukses Akademik, Sukses Bakat dan
Hidup bermartabat dengan Karya
16 Desember
2014
Peserta 8
14 The Exclusive One Day Workshop
Become A Successful Entrepreneur
23 April 2016 Peserta 2
15 Seminar Nasional
Nasionalisme sebagai Banteng
dalam Menghadapi Proxy War di
Indonesia
18 Mei 2016 Peserta 8
16 Ngaji Al-Qur’an Akbar 1000 Juz
UKM Jam’iyyatul Wal Huffadz
(JQH) eL-Fasya
21-27 Maret
2017
Peserta 3
17 Kajian Online Departemen
Kerohanian LBM (Lingkar
Bidikmisi) “Rahmadhan Kan Pergi,
Ku Harap Bisa Berjumpa Lagi”
17 Juni 2017 Peserta 2
18 “Online Talk FLAC Regional
Bengkulu”
19 Agustus 2017 Peserta 2
19 Kelas Online Entreepreneur
Tips dan Trik Mendapatkan
Baesiswa Kesehatan
30 Agustus 2017 Peserta 2
20 Schotalk” Berburu Beasiswa Ke 30 September Peserta 2
96
Negeri Komodo, Unta dan
Kangguru
2017
21 Sharing Online Via Whatsapp”
Kupas Tuntas Kuliah S1 di Luar
Negeri
3 Oktober 2017 Peserta 2
22 Sosial Online” Meraih Beasiswa
Soetandyo”
9 Oktober 2017 Peserta 2
23 Seminar Nasional
Pasar Modal Syari’ah
8 November
2017
Pesetra 8
24 Pelatihan Kepenulisan Online For
Best
20-23
November 2017
Peserta 3
25 Pelajari, Pahami, dan Bela
Aqidahmu
11 Maret 2017 Peserta 2
26 Digitalisasi Hadis:nModel Study
Hadis Era Millenial
2 April 2018 Peserta 2
27 Seminar Nasional
Keterampilan Komunikasi Bagi
Calon Guru
9 April 2018 Peserta 8
28 Seminar Nasional
Meningkatkan skill dan Jiwa
Entrepreneurship dalam
Menghadapi Ekonomi Global
5 Mei 2018 Peserta 8
29 Seminar Nasional “nilai-nilai
kebudayaan dalam prendidikan
islam indonesia
5 Mei 2018 peserta 8
97
98
99
100
101
102
Nilai Ulangan Harian ( Prasiklus)
NO NAMA KKM NILAI KET
1 Siswa 1 70 80 Tuntas
2 Siswa 2 70 80 Tuntas
3 Siswa 3 70 70 Tuntas
4 Siswa 4 70 80 Tuntas
5 Siswa 5 70 70 Tuntas
6 Siswa 6 70 80 Tuntas
7 Siswa 7 70 70 Tuntas
8 Siswa 8 70 50 Tidak tuntas
9 Siswa 9 70 70 Tuntas
10 Siswa 10 70 80 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 30 Tidak tuntas
13 Siswa 13 70 80 Tuntas
14 Siswa 14 70 30 Tidak tuntas
15 Siswa 15 70 80 Tuntas
16 Siswa 16 70 50 Tidak tuntas
17 Siswa 17 70 60 Tidak tuntas
18 Siswa 18 70 30 Tidak tuntas
103
19 Siswa 19 70 60 Tidak tuntas
20 Siswa 20 70 70 Tuntas
21 Siswa 21 70 80 Tuntas
22 Siswa 22 70 80 Tuntas
23 Siswa 23 70 70 tuntas
67
69,56%
30,43%
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan,informasidan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Indikator
8.3.1 Mampu menulis puisi sesuai dengan langkah-langkah menulis puisi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menulis puisi sesuai
dengan langakah-langkah menulis puisi
2. Melalui penugasan dari guru siswa dapat menulis puisi dengan langkah-
langkah menulis puisi.
3. Dengan mengamati gambar siswa dapat menulis puisi sesuai objek yang
diamati dengan memperhatikan kesesuaian judul, isi, dan rima.
E. Materi Ajar
1. Pengertian puisi
Puisi adalah suatu bentuk curahan perasaan hati penyair terhadap apa yang
dirasakan, dilihat, dan dipikirkan dengan menggunakan kata. Melalui
pemilihan kata, penyair berusaha berkomunikasi dengan pembacanya.
105
Yakni dengan pilihan kata yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak
dan ungkapan yang menarik jadi puisi berbeda dengan bahasa sehari-hari.
2. Unsur-unsur puisi
a. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair.
Tema ini tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
b. Rasa, sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di
dalam puisi
c. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berkaitan erat
dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukan dengan adanya sikap merayu,
mengadu, mengkritik dan lain sebagainya
d. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
3. Langkah-langkah menulis puisi
a. Menentukan tema
Tema adalah gagasan yang kamu tuangkan dalam sebuah bentuk puisi.
b. Suasana puisi
Gambaran tentang perasaan seseorang dalam membuat puisi. Jika
bahagia bahasa yang digunakan harus romantis, lembut, dan indah.
Dan begitu juga sebaliknya jika suasana yang dirasakan lagi sedih,
bimbang, penggunaan bahasa dalam membuat puisi
c. Mendaftar kata-kata yang sesuai
Dalam menggunakan kata-kata haruslah menggunakan ungkapan yang
bermakna
d. Memilih diksi
Diksi adalah pemilihan kata dalam setiap puisi harusah cendrung
menggunakan kata-kata yang memberikan nilai rasa tertentu
4. Penggunaan rima dalam puisi
Rima dalam puisi adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam
larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Rima tidak selalu berada diakhir
baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris.
Contoh
106
- Rima silang (a-b-a-b)
- Rima terus (a-a-a-a)
- Rima pasang (a-a-b-b)
- Rima patah (a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a)
Contoh paling sederhana misalnya kita coba buat puisi yang berjudul
“apple”. Mulailah dari deskripsi bentuk dimensi, serta data-data fisik
bendanya. Kemudian melangkah pada konsep lanjutan seperti fungsi
benda, tempat asal, dan keterangan tambahan lain yang logis serta relevan
dengan objek nyata. Misalnya membuat kata kunci tentang apple seperti
jenis buah, berwarna merah atau hijau, rasanya manis, bisa dibuat jus,
rasanya enak, asalnya dari malang atau washington dan lain sebagainya.
Apel
Engkau adalah buah yang aku suka
Warnamu hijau dan merah yang begitu indah
Asalmu jauh dari kota
Hijau, kamu dari malang
Merah, kamu dari washington
Rasamu sungguh nikmat
Dirimupun membuat sehat
Jika kumakan membuat sehat
107
Atau
Apel
Merah darah warnamu
Dan juga hijau yang indah
Selalu menggoda untuk kumakan
Asam dan manis
Hmmmm sungguh nikmat kurasa
Kau pun menyehatkanku
Tak hanya mengenyangkanku
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Kerja kelompok
4. Penugasan
5. Demonstrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Apersepsi
a. Guru membuka proses pembelajaran dengan salam,
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan kegiatan
belajar
d. Guru bertanya kepada siswa apakah yang disebut dengan puisi
2. Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru menyampaikan materi menulis puisi
108
b. Guru menjelaskan mengenai unsur pembangun puisi, termasuk penggunaan
diksi yang tepat.
c. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis puisi Guru mencontohkan cara
menentukan kata kunci sebelum menulis puisi
e. Siswa mendengarkan petunjuk yang disampaikan guru mengenai langkah-
langkah yang harus mereka lakukan dalam menulis puisi dengan melalui media
gambar
f. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa.
g. Guru dan siswa menentukan kata kunci untuk membuat puisi
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-
hal yang belum mereka pahami
No Nama Aspek perilaku belajar yang diamati Jumlah
Skor
ket
keaktifan Kerja
sama
Tanggung
jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Alaudin Afdhal
2 Amelia Putri
3 Arina Kay Nahtadia
4 Aurel Dimas Sebastian
5 Azhar Aritonang
6 Bagus Gymnastiar
7 Citra Putri Renata
8 Deva Rian
9 Eva laurenza
10 Fadil firmansah
11 Gusti nadia
12 Ikhsan eki setiawan
13 Lutfiah zahra
14 Mahayu resti
15 M. miqdad
109
i. Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
j. Siswa diminta untuk berkelompok untuk mengamati gambar dan membuat
puisi sesuai gambar yang ada.
k. Siswa mendemonstrasikan puisinya yang sudah dibuat.
l. Siswa mengumpulkan tugas kepada guru
3. Penutup ( 10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan
b. Siswa dibantu guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari hari
itu
c. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan berlatih menulis
pusi dirumah
H. Alat / Bahan dan Sumber Belajar
- Media :
1. Gambar
2. Contoh puisi
- Sumber :Buku paket Bahasa Indonesia untuk siswa SD kelas V
I. Penilaian
1. Penilaian Proses
Mengamati aktifitas siswa selama pembelajaran
Keterangan
Aspek perilaku yang diamati:
16 Nabil khoirul
17 Nadya wulandari
18 Nafisa zahra
19 Ahmad abiyyu
20 Nayla ananda
21 Riska oktavia
22 Salma rofif
23 Sheril
110
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
Jumlah skor:
1-3 = cukup
4-6 = baik
7-9 = amat baik
2. Penilaian Hasil
Hasil puisi yang telah dibuat siswa
Rubik Penilaian Puisi
No Aspek yang dinilai Rentang Skor
1. Kesesuaian antara isi dengan tema Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
2. Diksi (penggunaan kata konkret dan
majas)
Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
3 Pemanfaatan variabel (rima) Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
4 Tipografi Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
Lembar soal siklus I
Nama :
No. Absen :
Andai aku rajin belajar.....
Aku akan jadi orang pintar
111
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru yang bermutu
Itu kata orang-orang disekelilingku
Aku akan jadi orang pengarang lagu merdu
Kata ibu yang selalu menyanyi untukku
Andai aku rajin belajar.....
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anal-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang puisi?jelaskan!
2. Sebutkan sajak dalam puisi tersebut!
3. Sebutkan langkah-langkah menulis puisi!
4. Apakah ide pokok dari puisi diatas!
5. Buatlah puisi sesuai gambar yang telah disediakan!
112
113
114
115
Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
gambar
√
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
skor terbanyak
√
Guru memberikan refleksi
kepada siswa
√
Guru menutup pelajaran √
116
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 6 B
2 Siswa 2 √ √ √ 8 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 7 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 6 B
6 Siswa 6 √ √ √ 3 C
7 Siswa 7 √ √ √ 4 B
8 Siswa 8 √ √ √ 7 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 6 B
10 Siswa
10
√ √ √ 9 AB
11 Siswa
11
√ √ √ 9 AB
12 Siswa
12
√ √ √ 6 B
13 Siswa
13
√ √ √ 9 AB
14 Siswa
14
√ √ √ 7 AB
117
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 3 C
17 Siswa
17
√ √ √ 5 B
18 Siswa
18
√ √ √ 7 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 7 AB
20 Siswa
20
√ √ √ 9 AB
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
22 Siswa
22
√ √ √ 8 AB
23 Siswa
23
√ √ √ 7 AB
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
J. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan,informasidan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.
K. Kompetensi Dasar
8.4 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
L. Indikator
8.3.1 Mampu menulis puisi sesuai dengan langkah-langkah menulis puisi
M. Tujuan Pembelajaran
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menulis puisi sesuai
dengan langakah-langkah menulis puisi
5. Melalui penugasan dari guru siswa dapat menulis puisi dengan langkah-
langkah menulis puisi.
6. Dengan mengamati gambar siswa dapat menulis puisi sesuai objek yang
diamati dengan memperhatikan kesesuaian judul, isi, dan rima.
N. Materi Ajar
1. Puisi yang baik menggunakan pilihan kata yang tepat. Artinya, kata-
kata yang digunakan dapat mewakili perasaan penulisnya. Selain itu,
puisi akan lebih terasa indah jika kata-kata yang digunakan bersajak
atau memiliki persamaan bunyi. Misalnya pada puisi “Indahnya
Bersekolah”.
Ketika aku berangkat ke sekolah
Aku melihat sebayaku juga sekolah
119
Ketika di luar kelas bermain dengan teman
Aku menjalin persahabatan
Ketika aku di dalam kelas
Aku belajar dengan keras
Ketika pulang
Aku mengulang pelajaran di kelas
Supaya ayah dan ibuku puas
Bait pertama puisi tersebut memiliki sajak akhir baris lah-lah-an-an. Bait
kedua juga memiliki sajak, as-as-as-as. Baris ketiga dan keempat
juga terdapat persamaan bunyi. Hal itu dapat kita lihat dalam kutipan
berikut.
Ketika pulang
Aku mengulang pelajaran di kelas
2. Menentukan Ide
Ide sebuah puisi dapat berasal dari mana saja. Kamu dapat menentukan ide
berdasarkan pengalaman. Misalnya, pengalaman yang mengesankan.
Pengalaman mengesankan dapat berupa pengalaman yang menyenangkan,
menyedihkan,bahkan menjengkelkan.
Contoh pengalaman yang mengesankan:
a. Bermain di taman, Kamu dapat bercerita tentang asyiknya bermain,
keindahan taman, dan sebagainya. Puisinya dapat kamu beri judul Di
Taman.
b. Kekaguman terhadap ibu, Kamu dapat menceritakan betapa besar jasa
dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Puisinya dapat kamu beri
judul Ibu.
c. Kekaguman terhadap guru. Kamu dapat bercerita tentang jasa guru
kepadakita. Misalnya, guru membimbing kita dalam menuntut ilmu, tidak
bosan-bosannyamengajari kita tanpa pilih kasih, dan sebagainya. Kamu
dapat memberi judulpuisimu Guru.
120
d. Laut, Kamu dapat bercerita tentang keindahan laut. Misalnya, ombak
yang bergulung-gulung, kekayaan laut yang melimpah, dan sebagainya.
Kamu dapat memberi judul puisimu, misalnya,Lautku yang Permai.
e. Hutan, Kamu dapat bercerita tentang kegunaan hutan atau keadaan
hutan yang telah rusak. Kamu juga dapat bercerita akibat yang timbul dari
kerusakan hutan, dan sebagainya. Kamu dapat memberi judul puisimu,
misalnya,Hutanku, Hutanku Napasku, Nasib Hutanku, dan sebagainya.
3. Ciri-ciri Puisi
Ciri-ciri umum puisi yaitu sebagai berikut:
a) Menggunakan bahasa yang singkat, padat, bermakna, dan indah. Indah
disini bermakna indah didengar dan bergaya majas.
b) Menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa denotasi dan bahasa
konotasi. Denotasi yaitu bahasa yang bersifat sebenarnya, sedangkan
konotasi yaitu bahasa yang bersifat kiasan atau tidak sebenarnya.
c) Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi sehingga
mudah diingat atau dihafal. Rima disini bermakna persamaan bunyi akhir.
d) Menggunakan diksi(pemilihan kata) yang tepat diksi disini untuk
memperindah bait puisi, menimbulkan kesan yang kuat, dan mencitakan
kekaguman bagi pembaca yang membaca puisi.
e) Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau membangkitkan rasa
emosional dalam bentuk kegembiraan, kepuasan, kesedihan, penyesalan
dan sebagainya
O. Metode Pembelajaran
6. Ceramah
7. Tanya jawab
8. Kerja kelompok
9. Penugasan
10. Demonstrasi
121
P. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Apersepsi
d. Guru membuka proses pembelajaran dengan salam,
e. Guru memeriksa kehadiran siswa
f. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan kegiatan
belajar
d. Guru bertanya kepada siswa apakah yang disebut dengan puisi
5. Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru menyampaikan materi menulis puisi
b. Guru menjelaskan mengenai unsur pembangun puisi, termasuk penggunaan
diksi yang tepat.
c. Guru menjelaskan mengenai ide pokok suatu puisi.
e. Guru menjelaskan ciri-ciri puisi serta cara membuat puisi dengan
pengalaman.
f. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa.
g. Siswa diminta berkelompok untuk berdiskusi
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-
hal yang belum mereka pahami
i. Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
j. Siswa mendemonstrasikan puisinya yang sudah dibuat.
l. Siswa mengumpulkan tugas kepada guru
6. Penutup ( 10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan
b. Siswa dibantu guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari hari
itu
c. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan berlatih menulis
pusi dirumah
122
Q. Alat / Bahan dan Sumber Belajar
- Media :
1. Gambar
2. Contoh puisi
- Sumber :Buku paket Bahasa Indonesia untuk siswa SD kelas V
R. Penilaian
3. Penilaian Proses
Mengamati aktifitas siswa selama pembelajaran
No Nama Aspek perilaku belajar yang diamati Jumlah
Skor
ket
keaktifan Kerja sama Tanggung
jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Alaudin
2 Amelia
3 Arina
4 Aurel
5 Azhar
6 Bagus
7 Citra
8 Deva
9 Eva
10 Fadil
11 Gusti
12 Ikhsan
13 Lutfiah
14 Mahayu
15 M.
miqdad
16 Nabil
17 Nadya
123
18 Nafisa
19 Ahmad
20 Nayla
21 Riska
22 Salma
23 Sheril
Keterangan
Aspek perilaku yang diamati:
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
Jumlah skor:
1-3 = cukup
4-6 = baik
7-9 = amat baik
4. Penilaian Hasil
Hasil puisi yang telah dibuat siswa
Rubik Penilaian Puisi
No Aspek yang dinilai Rentang Skor
1. Kesesuaian antara isi dengan tema Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
2. Diksi (penggunaan kata konkret dan
majas)
Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
3 Pemanfaatan variabel (rima) Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
4 Tipografi Sangat baik : 21-30
Baik : 16-20
Cukup : 6-15
Kurang : 0-5
124
125
126
127
Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Kegiatan
awal
Guru mengecek kehadiran
siswa
√
Memberi motivasi siswa
untuk belajar
√
2 Kegiatan
inti
Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi
√
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kerja
√
Guru menjelaskan contoh
puisi dengan media gambar
√
Guru memberikan lembar
kerja berupa soal berupa
gambar
√
Guru memanggil siswa satu
per satu untuk maju kedepan
untuk mewakili kelompoknya
√
Guru memberikan tindak
lanjut berupa soal evaluasi
√
3 Kegiatan
akhir
Guru dan siswa
menyimpulkan materi
pelajaran
√
Guru membagi pengumuman
bagi siswa yang mendapatkan
skor terbanyak
√
Guru memberikan refleksi
kepada siswa
√
Guru menutup pelajaran √
128
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Keaktifan Kerjasama Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Siswa 1 √ √ √ 6 B
2 Siswa 2 √ √ √ 8 AB
3 Siswa 3 √ √ √ 7 AB
4 Siswa 4 √ √ √ 9 AB
5 Siswa 5 √ √ √ 6 B
6 Siswa 6 √ √ √ 3 C
7 Siswa 7 √ √ √ 4 B
8 Siswa 8 √ √ √ 7 AB
9 Siswa 9 √ √ √ 6 B
10 Siswa
10
√ √ √ 9 AB
11 Siswa
11
√ √ √ 9 AB
12 Siswa
12
√ √ √ 6 B
13 Siswa
13
√ √ √ 9 AB
14 Siswa √ √ √ 7 AB
129
14
15 Siswa
15
√ √ √ 8 AB
16 Siswa
16
√ √ √ 3 C
17 Siswa
17
√ √ √ 5 B
18 Siswa
18
√ √ √ 7 AB
19 Siswa
19
√ √ √ 7 AB
20 Siswa
20
√ √ √ 9 AB
21 Siswa
21
√ √ √ 9 AB
22 Siswa
22
√ √ √ 8 AB
23 Siswa
23
√ √ √ 7 AB
130
Lampiran Dokumentasi
A. Siklus I
1. Guru menyajikan materi sebagai pengantar:
2. Kegiatan pembelajaran
131
3. Kegiatan ketika siswa sedang diskusi
4. Kegiatan siswa membacakan puisi
132
5. Kegiatan siswa mengerjakan soal
133
B. Siklus II
1. Kegiatan guru menjelaskan pembelajaran
2. Kegiatan siswa sedang diskusi
134
3. Kegiatan siswa sedang membacakan puisi
4. Kegiatan siswa mengerjakan soal
135
5. Kegiatan guru menutup pembelajaran
136