penguraian kode genetik
DESCRIPTION
sssTRANSCRIPT
PENERJEMAHAN KODE GENETIK
Berdasarkan penelitian M. W. Nirenberg, J. H. Matthaei, dan S. Ochoa bersama dengan
asisten-asistennya pada tahun 1961 mendemonstrasikan molekul RNA sintetik yang dapat
digunakan sebagai mRNAs buatan untuk melangsungkan sintesis protein secara in vitro, dapat
diketahui bahwa setiap komponen polipeptida sintetik dapat digunakan untuk menarik asam
amino yang spesifik. Hal ini digunakan sebagai salah satu sifat dalam penerjemahan kode
genetik. Hal yang yang dapat diketahui adalah pada penerjemahan kode genetik terdapat
informasi tentang “the nature of the code”, di mana hal tersebut berawal dari penelitian Ochoa
dan kawan-kawan yang menggunakan RNAs sintetik dengan komposisi nukleotida yang random
dan menghasilkan penemuan 8 kodon baru, yaitu UUU (phenylalanine, yang pada awalnya telah
ditemukan dan penamaanya dilakukan oleh Nirenberg dan Matthaei ketika mendemonstrasikan
asam polyuridylic yang menyintesis phenylalanine), UUG, UGU, GUU, UGG, GUG, GGU, dan
GGG. Dan ketika kopolimer-kopolimer di atas digunakan dalam sintesis protein in vitro
menunjukkan bahwa satu nukleotida dapat memvariasikan 8 kodon-kodonnya dan
mengkorelasikan mereka terhadap pembentukan asam amino pada sintesis polipeptida sintetik.
Pengkodean asam-asam amino tertentu oleh kodon-kodon tertentu dibuktikan oleh percobaan
H.G. Khorana yang menggunakan system in vitro yang diaktifkan oleh mRNAs sintetik dari basa
nukleotida yang telah diketahui, di mana proses pemecahan kode terjadi ketika 3 basa nukleotida
ditemukan pada ikatan spesifik dari aminoacyl-tRNAs ke ribosom. Penelitian-penelitian di atas
telah dikembangkan sehingga kodon-kodon yang telah diketahui semakin banyak dan dapat
ditemukan sifat-sifat baru dari penerjemahan kode genetik bahwa setiap kodon yang telah
diketahui akan menyintesis asam amino yang spesifik pada kebanyakan organism, tetapi tidak
menutup kemungkinan jika organisma yang berbeda akan menyintesis asam amino yang
berbeda.
DEGENERACY AND WOBBLE
Degenerasi merupakan suatu kejadian di mana suatu asam amino dapat dikodekan oleh
banyak kodon (lebih dari satu) dan tidak terjadi secara random (kebanyakan melalui pemesanan).
Tetapi hal ini tidak terjadi pada asam amino metionin dan tryptophan. Degenerasi dibagi menjadi
dua, yaitu (1) degenerasi sebagian, di mana basa ketiga dari kodon mungkin dirubah oleh salah
satu pirimidin atau salah satu purin sehingga merubah asam amino spesifik yang akan dikodekan
oleh kodon, (2) degenerasi utuh, di mana perubahan basa ketiga dari kodon tidak mempengaruhi
asam amino yang akan dikodekan.
Pemesanan degenerasi dapat meminimalisir adanya efek negatif dari mutasi (letal) karena
asam amino yang memiliki bahan penyusun kimia yang hampir sama memiliki kodon-kodon
yang dibedakan satu dengan yang lain pada satu basa nukleotidanya, sehingga proses substitusi
pada basa nukleotida tidak akan membentuk gen yang inaktif.
Crick membuat sebuah hipotesa yang dikenal dengan hipotesa Wobble, di mana hipotesa
ini menjelaskan adanya ikatan hIdrogen pada antikodon tRNA dan kodon mRNA yang hanya
muncul pada dua basa nukleotida pertama pada kodon.