penguraian styrofoam mengunakan kulit buah

23
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya laporan karya ilmiah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan ini kami membahas “Penguraian Styrofoam dengan Kulit Buah”. Permasalahan yang selalu dialami masyarakat yang terbiasa menggunakan styrofoam untuk keperluan sehari-hari. Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui apakah styrofoam, yang telah dinyatakan tidak dapat terurai, dapat terurai. Walaupun banyak kesulitan yang kami harus hadapi ketika menyusun karya ilmiah ini, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Anita dan Bapak Sahala, selaku guru Bahasa Indonesia di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot, serta Teman-teman sekolah.

Upload: maria-valencia-febryani

Post on 04-Jul-2015

1.648 views

Category:

Documents


64 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,  karena berkat

kemurahanNya laporan karya ilmiah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Laporan ini kami membahas “Penguraian Styrofoam dengan Kulit Buah”.

Permasalahan yang selalu dialami masyarakat yang terbiasa menggunakan

styrofoam untuk keperluan sehari-hari. Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka untuk

mengetahui apakah styrofoam, yang telah dinyatakan tidak dapat terurai, dapat

terurai.

Walaupun banyak kesulitan yang kami harus hadapi ketika menyusun

karya ilmiah ini, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya

karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada:

Ibu Anita dan Bapak Sahala, selaku guru Bahasa Indonesia di Sekolah Dian

Harapan Daan Mogot, serta

Teman-teman sekolah.

Akhir kata, kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna,

ini disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang kami miliki. Kami mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang

akan datang.

Jakarta, 19 Februari 2010

Penyusun

Easterina, Maria, Melita

Page 2: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................5

1.3 RUANG LINGKUP.......................................................................................6

1.4 TUJUAN PENULISAN.................................................................................7

1.5 LANDASAN TEORI.....................................................................................7

1.6 HIPOTESIS....................................................................................................8

1.7 METODE PENELITIAN...............................................................................8

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................8

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................9

2.1 DEFINISI STYROFOAM................................................................................9

2.2 DEFINISI ZAT POLISTIRENA..................................................................10

2.3 DAMPAK STYROFOAM BAGI TUBUH KITA.........................................10

2.4 DEFINISI ZAT LIMONENE........................................................................11

2.5 PEMBUKTIAN............................................................................................13

2.5.1 Alat dan Bahan.......................................................................................13

2.5.2 Langkah Kerja........................................................................................13

2.5.3 Tabel Hasil.............................................................................................14

Page 3: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

3

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................16

3.2 SARAN.........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

Page 4: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seluruh manusia di seluruh dunia ini pastinya sangat mementingkan

kesehatan. Bagi mereka kesehatan adalah segalanya melebihi harta atau warisan

apa pun yang ada di dunia ini. Kesehatan bukan hanya saja dari kebiasaan atau

rutinitas berolahraga melainkan juga dari segi makanan, baik dari pola maupun

ataupun dari segi komposisi atau kandungan gizi yang terdapat didalamnya. Untuk

memastikan makanan yang mereka makan higinis, bersih, dan rapi, mereka juga

pasti akan melihat dari segi kemasaan. Semua orang tentu akan memilih kemasaan

yang bersih dan menarik yaitu styrofoam. Ternyata styrofoam yang dianggap

bersih dan higienis serta bebas penyakit tersebut seolah menjadi musuh dalam

selimut bagi kesehatan manusia. Penelitian telah membuktikan dampak dari

pengunaan styrofoam dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh

manusia. Beberapa tahun belakangan ini dunia sangat memperhatikan efek dari

pemanasan global yang semakin hari semakin berbahaya tapi sayangnya mereka

bisa dikatan lebih memusatkan perhatian mereka untuk pengunaan plastik, kertas,

dan tissue. Mereka tidak memperhatikan masalah pengunaan styrofoam yang sama

sekali tidak bisa di daur ulang. Bayangkan saja seberapa banyak tumpuk styrofoam

yang mengunung di dunia ini. Selain pengunaan styrofoam untuk tempat makanan,

styrofoam juga dapat digunakan sebagai properti-properti sebagai contoh dalam

Page 5: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

5

acara drama atau lainya selain itu styrofoam juga berguna sebagai bahan insulasi.

Bahan yang memang bisa menahan suhu, sehingga benda di dalamnya tetap dingin

atupun hangat. Pada bungkus barang-barang elektronik, styrofoam yang digunakan

diharapkan untuk meminimalisir guncangan. Styrofoam juga sering digunakan

sebagai bahan insulasi. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene ini menjadi

pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap

mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu

mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang,

mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih

aman, serta ringan. Dibalik semua keunggulan inilah banyak sekali bahaya yang

mengancam kesehatan diri maupun lingkungan, ada hal positif dan hal negatif

dari setiap pengunaanya. Mengingat betapa berbahayanya dampak yang dapat

ditimbulkan styrofoam, baik dalam kesehatan atau lingkunagn maka harus segera

dicari jalan keluar agar pengunaanya tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dan

juga kesehatan. Styrofoam berperan besar sebagai bahan pencemaran lingkungan

yang harus dieliminasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1 Apakah definisi styrofoam dan kandungan yang terdapat didalamnya?

2 Apakah dampak negatif dan positif dari pengunaan styrofoam?

3 Apakah dengan mengunakan kulit buah dapat menguraikan styrofoam?

Page 6: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

6

1.3 RUANG LINGKUP

Penulis membatasi ruang pembahasan untuk daerah modern, seperti daerah

perkotaan. Hal ini disebabkan daerah modern adalah tempat yang didiami oleh

orang-orang dengan gaya hidup modern.

Dalam ruang lingkup ini penulis melihat bahwa styrofoam bukanlah hal

yang jarang ataupun asing. Produksi dan konsumsi styrofoam sangatlah banyak

dilakukan karena salah satu ciri-ciri untuk hidup serba instan telah melekat dalam

diri masyarakat modern. Hal tersebut mengakibatkan sejumlah besar masyarakat

perkotaan lebih memilih makanan yang mudah dan cepat untuk disajikan, seperti

pop mie, dan sebagainya. Mereka juga memilih tempat ataupun pembungkus

makanan yang ringan, sehingga mudah untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak,

seperti pembungkus makanan Hoka Hoka Bento dan sebagainya. Selain itu, piring,

mangkuk, ataupun gelas yang berupa styrofoam, dapat dibawa oleh konsumen dan

dapat langsung dibuang. Di dunia entertainmen dan senirupa pun pengunaan

styrofoam dijadikan sebagai properti yang tidak berbahaya.

Page 7: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

7

1.4 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penelitian ini :

1. Mengetahui definisi dari styrofoam dan kandungan yang terdapat

didalamnya.

2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan dan

lingkungan.

3. Mengetahui seberapa besar peranan styrofoam dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari styrofoam.

5. Mencari jalan keluar atau solusi untuk mengurangi pengunaan

styrofoam.

6. Membantu mengurangi dampak dari pemanasan global.

7. Memanfaat buah lebih maksimal dengan pengunaan kulit buah.

8. Memberi pengetahuan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh

styrofoam.

1.5 LANDASAN TEORI

Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon seorang

apoteker Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia tidak

menyadari apa yang dia telah temukan. Kimiawan organik Jerman lainnya yang

bernama Hermann Staudinger, menyadari bahwa penemuan Simon terdiri dari

rantai panjang molekul stirena, yang berupa sebuah polimer plastik.

Page 8: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

8

1.6 HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini menyimpulakan bahwa kandungan de Limonen

yang terdapat dalam kulit jeruk dapat menguraikan styrofoam.

1.7 METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan dalam membuat karya ilmiah ini

adalah percobaan atau yang disebut ‘Trial and Error’.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

1. BAB I PENDAHULUAN terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Ruang Lingkup, Tujuan Penulisan, Landasan Teori, Hipotesis, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan

2. BAB II PEMBAHASAN terdiri dari Definisi Styrofoam, Dampak

Styrofoam bagi Tubuh Kita, Definisi Polistirena, Definisi Zat Limonene,

dan Pembuktian

3. BAB III PENUTUP terdiri dari Kesimpulan dan Saran

4. DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI STYROFOAM

Styrofoam dibuat dari minyak bumi. Styrofoam terbuat dari bahan

kopolimer styrene yang Berasal dari foamed polysterene (FPS) yang diproses

menggunakan Benzena dan pembuatannya ditiup dengan memakai gas

chlorofluoro carbon (CFC) dan untuk memperkuat styrofoam, ditambahkan pula

zat butadiene yaitu sejenis karet sintetis, sehingga mampu merubah warna dari

putih jernih menjadi putih susu. Agar styrofoam lentur dan awet, ditambahkan pula

dengan zat plastiser seperti dioktiptalat (DOP) dan butyl hidroksi tolune (BHT).

Dengan demikian, sangat mudah terbakar dan mungkin tidak aman untuk

digunakan sebagai insulasi dinding improvisasi. Adalah ilegal untuk membakar

styrofoam karena ini akan melepaskan zat kimia berbahaya ke atmosfer, terutama

benzena, yang dikenal karsinogen manusia yang digunakan dalam proses

pembuatan plastik.

 Di dalam styrofoam ditemukan kandungan dioctyl phthalate (DOP) yang

terbuat dari butiran styrene melalui proses benzana yang bisa menimbulkan

berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Styrene, bahan dasar styrofoam, bersifat

larut lemak dan alkohol.

Page 10: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

10

2.2 DAMPAK STYROFOAM BAGI TUBUH KITA

WHO (World Health Organization), EPA (Environmental Protection

Agency) dan beberapa lembaga lainnya malah sudah mengategorikan styrofoam

sebagai bahan karsinogen karena benzena suatu larutan kimia yang sulit dilumat

oleh sistem percernaan tidak bisa dikeluarkan melalui feses ataupun urine.

Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah

yang bisa memicu munculnya penyakit kanker. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan

Pangan Pemerintah Jepang juga mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam

makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter

(EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem

endokrinologi dan reproduksi manusia. Selain kanker, masalah yang paling banyak

ditemui ada pada kelenjar tyroid sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat

detak jantung sulit tidur, badan gemetaran, dan mudah gelisah. Saat benzena

termakan, zat juga akan masuk ke sel-sel darah dan lama-lama akan merusak

sumsum tulang belakang, bahkan efek selanjutnya akan timbul anemia, sistem

imun yang berkurang.

2.3 DEFINISI ZAT POLISTIRENA

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah

hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu

ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu

yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.

Page 11: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

11

Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan

fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk

dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat

meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal

dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan

bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena

banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan

komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena,

antara lain: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, dan ember.

Karakteristik :1. Stabilitas dimensi yang tinggi dan shrinkage yang rendah

2. Temperatur operasi maksimal

3. Tahan air, bahan kimia non-organik, alkohol

4. Rapuh (perpanjangan 1-3%)

5. Tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan

6. Mudah terbakar

2.4 DEFINISI ZAT LIMONENE

Limonene adalah senyawa karbon yang menjadi 95% bagian dari minyak

dalam kulit jeruk dan digunakan untuk memberikan bau jeruk pada pembersih

rumah tangga. Pada jeruk lemon, kandungan limonenenya mampu menghilangkan

batu empedu. Kandungan limonene tertinggi dapat dijumpai pada bagian spon

putih dari daging lemon.

Page 12: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

12

Limonene memiliki anti bakteri, anti jamur dan anti kanker kegiatan.

Menghambat gen kanker ras kaskade, yang mempromosikan pertumbuhan tumor.

Hal ini digunakan untuk mempromosikan sinergis penyerapan terpene lainnya

dengan menembus membran sel. Limonene semprotan juga digunakan untuk

mengobati depresi. Karena limonene adalah suatu manjur anti-jamur dan anti-agen

kanker, diduga untuk melindungi terhadap jamur Aspergillus dan karsinogen asap

ganja yang ditemukan di sungai.

Tanaman menggunakan limonene untuk menahan predator. Sebagai

contoh, lalat memiliki kelompok reseptor mirip fungsinya kepada pengecap di

lidah kita. Salah satu dari mereka mendeteksi bahan kimia berbahaya, dan

menanggapi limonene seolah-olah itu beracun. Ini sulit terhubung ke otak lalat.

Pada manusia, desain limonene memfasilitasi respons langsung dengan

cepat menembus sawar darah-otak. Hasilnya adalah peningkatan tekanan darah

sistolik. Satu tes, melaporkan kewaspadaan dan kegelisahan subjektif. Berbagai

limonene analog dapat isyarat otak dengan seksualitas, apung, atau fokus

perhatian.

Page 13: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

13

2.5 PEMBUKTIAN

Untuk membuktikan bahwa hanya kulit buah yang mengandung limonene

bisa menguraikan styrofoam, seperti kulit buah jeruk, jeruk nipis, dan jenis buah

jeruk lainnya, penulis melakukan percobaan.

2.5.1 Alat dan Bahan1. Kulit buah :

a. Belimbing

b. Mangga

c. Lengkeng

d. Jeruk

e. Jeruk nipis

2. Styforoam

3. Air

4. Blender

5. Ember

2.5.2 Langkah Kerja

1. Mengambil salah satu kulit buah, kemudian dipotong menjadi kecil-kecil.

2. Mengambil styrofoam, lalu dipotong menjadi kecil-kecil.

3. Memasukkan kulit buah tersebut dan styrofoam ke dalam blender.

4. Campur dengan sedikit air.

5. Menyalakan blender.

Page 14: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

14

6. Memblender hingga halus.

7. Memindahkan larutan tersebut ke dalam ember.

8. Mengaduknya hingga rata.

9. Tunggu beberapa saat.

10. Lihat hasilnya.

11. Ulangi langkah kerja 1 sampai 10 dengan jenis – jenis kulit buah lainnya.

2.5.3 Tabel HasilKulit Buah Hasil

Belimbing Tidak ada yang terjadi. Hanya ada

potongan-potongan kulit buah

belimbing dan styrofoam yang telah di

blender bersama-sama.

Mangga Tidak ada yang terjadi. Hanya ada

potongan-potongan kulit buah mangga

dan styrofoam yang telah di blender

bersama-sama.

Lengkeng Tidak ada yang terjadi. Hanya ada

potongan-potongan kulit buah lengkeng

dan styrofoam yang telah di blender

bersama-sama.

Jeruk Potongan-potongan kulit buah jeruk

hasil blenderan bercampur dengan

Page 15: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

15

potongan-potongan styrofoam.

Perlahan-lahan styrofoam menjadi

terurai.

Jeruk nipis Potongan-potongan kulit buah jeruk

nipis hasil blenderan bercampur dengan

potongan-potongan styrofoam.

Perlahan-lahan styrofoam menjadi

terurai.

Page 16: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

16

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

3.1 KESIMPULAN

Styrofoam larut 5% dari volume awalnya ketika disemprot dengan ekstrak

kulit jeruk organik yang disebut limonene, dan zat lengket yang dihasilkan dapat

digunakan sebagai lem super. Limonene dapat digunakan berulang kali untuk

styrofoam daur ulang.

3.2 SARAN

Kurangilah pemakaian styrofoam dalam kehidupan sehari-hari, karena

styrofoam sangat berbahaya bagi tubuh dan lingkungan kita.

Page 17: Penguraian Styrofoam Mengunakan Kulit Buah

17

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrene

http://www.fisikaasyik.com/news/readnews.php?id=23

http://www.pacebutler.com/blog/styrofoam-recycling-tips/