pengukuran dan evaluasi

49
PENGUKURAN DAN EVALUASI Yusuf Hilmi Adisendjaja JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA –UPI 2012

Upload: zoey

Post on 24-Feb-2016

77 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGUKURAN DAN EVALUASI. Yusuf Hilmi Adisendjaja JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA –UPI 2012. PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan bagian integral dari proses pendidikan Untuk belajar efektif, siswa harus mengetahui bagaimana mereka bekerja - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PENGUKURAN DAN EVALUASI

Yusuf Hilmi AdisendjajaJURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFPMIPA –UPI2012

Page 2: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PENDAHULUAN Evaluasi merupakan bagian integral dari

proses pendidikan

Untuk belajar efektif, siswa harus mengetahui bagaimana mereka bekerja

Untuk menjadi guru yang efektif, guru harus mengetahui apa yang perlu siswa ketahui, rasakan dan kerjakan sehingga guru mampu membangun keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang harus dimiliki siswa.

Page 3: PENGUKURAN DAN EVALUASI

Oleh karena itu guru perlu memperoleh masukan/balikan yang terus menerus untuk mengetahui kemajuan siswa dan masalah agar mampu membuat perencanaan kegiatan alternatif (jika rendah) dan mengeliminasi hal yang tidak penting jika hasil masukkan sudah baik.

Jadi evaluasi menjadi kunci untuk pembelajaran dan belajar yang efektif.

Agar tahu evaluasi yang terus menerus, perlu tahu: prinsip dan teknik evaluasi dan pengukuran.

Page 4: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PERTANYAAN1. Tujuan yang ingin dicapai?2. Dimana posisi kita sekarang?3. Bagaimana kita dapat sampai ke tujuan?4. Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah

sampai tujuan?

Page 5: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SIKLUS PROSES BELAJARTujuan

pembelajaran

Preasesmen

Aktivitas pembelaja

ran

Evaluasi kontinu

Page 6: PENGUKURAN DAN EVALUASI

EVALUASI DAN PENGUKURAN Evaluasi dan pengukuran saling berkaitan Pengukuran mengacu kepada data yang dapat

dikuantifikasi dan berkaitan dengan perilaku spesifik.

Pengukuran menggunakan tes dan prosedur statistika untuk menganalisis hasil pengukuran.

Evaluasi menyangkut data pengukuran ditambah tipe informasi lain seperti: catatan anekdot, penyekalaan lisan dan tulisan dan juga menyangkut faktor pertimbangan nilai (value).

Pengukuran adalah deskriptif dan objektif, sedangkan evaluasi melibatkan informasi dari berbagai sumber termasuk input nilai subyektif.

Page 7: PENGUKURAN DAN EVALUASI

ALAT-ALAT PENGUKURANTerdapat empat pendekatan yang umum untuk melakukan asesmen

1. Ujian lisan2. Observasi kinerja3. Pengujian contoh produk kegiatan siswa.4. Ujian tertulis

Page 8: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PAP (PENILAIAN ACUAN PATOKAN) DAN PAN (PENILAIAN ACUAN NORMA) PAP disebut juga tes penguasaan (mastery test),

dirancang untuk memeriksa apakah siswa telah memenuhi tujuan pembelajaran.

Apakah siswa telah mampu menampilkan seperangkat standar, bukan untuk melihat apakah siswa terbaik, diatas atau dibawah rata-rata.

Jika siswa belum memenuhi standar (kriteria), siswa harus diberi kesempatan untuk belajar lagi konsep atau keterampilan atau gagal.

Perlu diingat bahwa siswa untuk menguasai tingkat tertentu dari sesuatu dalam kecepatan yang berbeda.

Page 9: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) PAN dirancang untuk membandingkan

seorang siswa dengan siswa lainnya dan menentukan kedudukan siswa.

PAN berguna terutama saat berkomunikasi dengan orangtua, kolega atau agen pekerjaan tentang kedudukan siswa di kelas.

PAN mencerminkan aspek struktur persaingan sosial di kelas.

PAN memperlancar proses pemilihan seorang atau beberapa siswa untuk menentukan tingkatan tertentu misal, kecepatan membaca, kemampuan dalam mata pelajaran tertentu.

Page 10: PENGUKURAN DAN EVALUASI

TIPE-TIPE TES 1. Tes pencapaian (achievement test) 2. Tes yang dibuat guru (teacher-made test):

pretest dan post test 3. Tes baku (standardized test) 4. Tes Objektif (objective test). 5. Tes kecepatan (speed test) 6. Tes kekuatan (power test) 7. Tes diagnostik (diagnostic test) 8. Tes kesiapan (readiness test) 9. Tes kinerja (performance test):

penyekalaan (rating scale) dan daftar cek (checklists)

Page 11: PENGUKURAN DAN EVALUASI

TES BAKU (STANDARIZED TESTING) Berguna untuk menilai kualitas siswa dalam hal:

kemampuan intelektual, prestasi akademik, sikap, minat, dan bakat.

Digunakan untuk mengukur perbedaan diantara individu dan menentukan perubahan dalam pengetahuan, perilaku, minat, emosi dan sejenisnya dalam periode waktu.

Umumnya merupakan perangkat untuk menentukan mental, ketahanan dalam pekerjaan, bakat tertentu, penempatan karir, penyimpangan kepribadian, dsb.

Tes baku umumnya dibagi tiga: Kemampuan umum dan prestasi; sikap dan tes kepribadian; tes minat dan bakat.

Page 12: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SYARAT-SYARAT APA SAJA YANG MEMBUAT SUATU TES ITU BAIK?1. Validitas2. Reliabilitas3. Objektivitas4. Kegunaan5. Daya pembeda

Validitas mengukur hal yang seharusnya diukur:1) Apakah tes secara tepat menyangkut konten?2) Apakah tes menyangkut aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor penting dari unit pelajaran?3) Apakah tes menyangkut semua tujuan

pembelajaran?

Page 13: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SYARAT TES YANG BAIK (LANJUTAN)

Reliabilitas: konsistensi hasil. Hasil tes dapat tidak konsisten tergantung atas kondisi tes, dirancang kurang baik, pertanyaan yang kurang jelas, kesalahan dalam penyekoran dan sejumlah variabel lain, termasuk kesalahan manusia dalam membaca pertanyaan.

Objektivitas: bebas dari pertimbangan subyekti baik dari guru maupun siswa. Karakteristika ini perlu perhatian penuh dalam menyusun item dan pemilihan bentuk item untuk tes.

Page 14: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SYARAT TES YANG BAIK (LANJUTAN)

Kegunaan: mengacu kepada aspek praktis waktu dan sumber yang diperlukan untuk tes, dibandingkan dengan nilai informasi yang didapat. Contoh soal esay mudah dibuatnya tetapi untuk jumlah siswa yang banyak menjadi tidak praktis. Sebaliknya dengan tes objektif.

Daya pembeda: kemampuan tes untuk memisahkan siswa berdasarkan bagaimana tampilan siswa dalam melaksanakan tes. Daya pembeda bukan faktor dalam penilaian berdasarkan patokan (kriteria).

Page 15: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENYUSUN INSTRUMEN TESLangkah awal adalah membuat rencana evaluasi:1. Menguji semua tujuan yang diharapkan.

Tentukan tujuan dalam perilaku spesifik, garis besar materi, buat tabel spesifikasi (kisi-kisi soal) yang menunjukkan tujuan, konten, dan jumlah tes item yang akan dibuat untuk setiap konsep.

2. Susunlah tes saat menyusun RPP.3. Yakinkan tes menguji semua tujuan

pembelajaran dengan seimbang.4. Yakinkan bahwa setiap soal memiliki tingkat

kesukaran yang memadai dengan beberapa soal mudah. Susun soal mulai dari yang mudah

Page 16: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MEMBUAT TES YANG BAIK (LANJUTAN)5. Yakinkan semua petunjuk dan informasi dapat

dipahami siswa.6. Yakinkan semua soal menggunakan kata-kata,

kalimat, istilah, kosakata, dan tata bahasa yang mudah dan jelas sesuai dengan tujuan tes.

7. Cobalah membuat tes yang baik dan sisihkan waktu untuk mengkritisi rencana evaluasi.

8. Jangan mencampurkan tipe item tes.9. Rencanakan membuat penyekoran

Tabel spesifikasi TABEL SPESIFIKASI SOAL.docx

Page 17: PENGUKURAN DAN EVALUASI

TES ESSAY ATAU OBYEKTIF Tes kinerja sering digunakan untuk menilai

keterampilan. Tes essay dan obyektif sering digunakan

untuk menilai pengetahuan. Tes essay dan obyektif memiliki persamaan

dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan

Page 18: PENGUKURAN DAN EVALUASI

KARAKTERISTIKA TES ESAY & OBYEKTIF

ESSAY•Siswa mengorganisasikan sendiri jawaban•Siswa menggunakan frase, kata-kata dan ekspresinya dalam menjawab•Siswa hanya menjawab soal yang sedikit•Sebagian besar digunakan untuk berpikir dan menulis

OBYEKTIF•Siswa mengoperasikan tugas terstrukturnya hampir lengkap•Siswa memilih jawaban yang benar dari sejumlah alternatif jawaban•Siswa menjawab soal yang banyak•Sebagian besar waktunya untuk membaca dan berpikir

Page 19: PENGUKURAN DAN EVALUASI

KARAKTERISTIKA (LANJUTAN)

ESSAY•Kualitas soal terutama ditentukan oleh individu yang menyusun penyekoran•Mudah disusun•Sukar menilainya•Dilakukan dengan tes tertulis•Dapat digunakan untuk mendorong siswa belajar fakta, konsep prinsip, dsb.•Dapat digunakan untuk merangsang berpikir konvergen dan divergen.

OBYEKTIF•Kualitas soal ditentukan oleh penyusun tes•Sangat sulit dibuat•Menilainya cepat dan mudah•Mendorong untuk menebak•Dilakukan dengan tes tertulis•Dapat digunakan untuk mendorong siswa belajar fakta, konsep prinsip, dsb.•Dapat digunakan untuk merangsang berpikir konvergen dan divergen

Page 20: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENYUSUN TES OBYEKTIF Tes obyektif jika digunakan secara tepat

dapat mengurangi subyektifitas dan kesalahan manusia khususnya dalam pemberian skor.

Beberapa tipe tes obyektif adalah sebagai berikut:

1. Isian singkat atau melengkapi2. Soal Benar-Salah3. Menjodohkan4. Pilihan ganda5. Situasional (jarang digunakan)

Page 21: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SOAL MELENGKAPI ATAU ISIAN SINGKAT Siswa hanya perlu mengingat jawaban yang

benar, bukan memilih dari jawaban yang tersedia seperti pada soal pilihan ganda & B-S.

Keuntungannya: siswa tidak menebak dan mudah dibuatnya.

Kekurangannya hanya menekankan aspek ingatan dari kata spesifik atau fakta yang mungkin tidak penting; subyektifitas akan muncul jika ada jawaban yang tidak diantisipasi, melibatkan ejaan atau penulisan, kurang menguji perilaku kognitif tingkat tinggi, dan fokus pada aspek ingatan/menghafal.

E.g. Siapakah penulis novel di bawah lindungan kabah? Atau Penulis novel dibawah lindungan kabah adalah ....

Page 22: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN MENYUSUN SOAL JAWABAN SINGKAT1. Rancang soal sedemikian rupa sehingga

ada informasi yang memadai untuk menunjukkan ada satu jawaban yang benar.

2. Hindarkan meng-copy langsung pernyataan dari buku teks.

3. Untuk soal melengkapi, letakan kolom kosong pada akhir atau dekat ke akhir pernyataan.

4. Kembangkan soal agar siswa mencapai lebih dari ranah pengetahuan.

5. Hindarkan pernyataan ambigu.6. Sediakan kolom yang cukup untuk

menuliskan jawaban.

Page 23: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SOAL BENAR SALAH (B-S)Keuntungan: Soal B-S memungkinkan contoh konten yang lebar dalam

waktu singkat. Pilihan diantara jawaban alternatif merupakan satu tugas

realistik untuk siswa yang sering harus membuat keputusan seperti itu dalam kehidupan nyata.

Soal relatif sederhana dan menghemat waktu untuk menyusunnya.

Penyekalaan (pemberian skor) mudahKerugian: Ada kemungkinan menebak 50:50 Kemungkinan ada penekanan yang cukup mendalam

untuk kognitif tigkat rendah. Pernyataan yang singkat dan lengkap sulit untuk dibuat

frasa. Tidak cocok untuk konten kontroversi

Page 24: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN MENYUSUN SOAL B-S1. Gunakan pernyataan yang berkaitan dengan tujuan

yang signifikan.2. Tuliskan pernyataan secara jelas, tepat dan hindarkan

ambigu.3. Gunakan pernyataan positif: hindarkan pernyataan

negatif yang akan membingungkan.4. Hindarkan kata-kata: tidak pernah, semua, sering,

selalu, biasanya.5. Kembangkan soal yang lebih dari sekedar pengetahuan6. Jangan gunakan pernyataan lansung dari buku teks.7. Buat pernyataan Benar dan Salah dengan panjang

kalimat yang sama panjang.8. Jangan penuhi soal dengan soal B-S9. Susun jawaban benar secara acak.10. Sediakan metode sederhana untuk menunjukkan

jawaban sehingga penilaian akurat

Page 25: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SOAL MENJODOHKAN (MATCHING) Soal menjodohkan tersusun atas dua set istilah

yang harus dijodohkan (dipasangkan) sehingga menunjukkan hubungan. Misal:

1. Judul novel dan sejenisnya- penulisnya2. Definisi – kata atau istilah3. Nama geografik – lokasi4. Tanggal – peristiwa5. Pernyataan atau contoh – prinsip6. Orang – identifikasi7. Simbol – istilah8. Sebab – akibat9. Bagian – unit (satuan) dimana bagian termasuk

kedalamnya10. Pertanyaan pendek - jawaban

Page 26: PENGUKURAN DAN EVALUASI

CONTOH SOAL MENJODOHKAN Pada kolom yang kosong, tunjukkan jawaban

yang benar dari persamaan dengan cara menuliskan huruf dari jawaban yang tersedia. Setiap huruf hanya digunakan sekali.

--- 1. 2x + 3 = 7 A. x = 9 --- 2. 4x = x + 9 B. x = 7 --- 3. 6x – 7 = x – 2 C. x = 5 --- 4. 9 – 4x = 2 – 3x D. x = 4 --- 5. 2/3x = 6 E. x = 3 F. x = 2 G. x = 1 H. x = jawaban benar

tidak ada di daftar

Page 27: PENGUKURAN DAN EVALUASI

Setiap pernyataan merupakan kalimat. Tentukan apakah kalimat sederhana, majemuk, atau kompleks, atau majemuk-kompleks. Tuliskan huruf yang merupakan jawaban benar pada kolom di sebelah kiri.

A. Sederhana; B. Majemuk; C. Kompleks; D. Majemuk-kompleks--- 1. Pada akhir tahun, banyak keluarga

merencanakan liburan, dan Taman Nasional dipenuhi pengunjung.

--- 2. Jika anda menginginkan tempat duduk di kereta selama bulan Desember, pemesanan harus satu bulan sebelumnya.

--- 3. Berkemah merupakan cara paling populer dan ekonomis untuk berlibur

Page 28: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN MENYUSUN SOAL MENJODOHKAN1. Batasi alternatif dalam setiap set 10-12, jika lebih

akan membingungkan.2. Setiap set harus homogen3. Lebihkan dua atau tiga pilihan berlebih dari pilihan

yang dapat dipilih. Hal ini untuk menurunkan kemungkinan menebak.

4. Susun set secara beraturan misal alfabetis atau urutan waktu.

5. Letakan kedua set dalam halaman yang sama.6. Buat petunjuk secara jelas dan spesifik. Jelaskan

bagaimana menjodohkan harus dikerjakan dan apakah jawaban boleh digunakan lebih dari sekali.

7. Buat jawaban dalam bentuk singkat. Kalau tidak maka waktu siswa akan digunakan untuk mencari jawaban.

Page 29: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SOAL PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Terdiri atas pernyataan atau pertanyaan

dengan sejumlah resons atau jawaban yang mungkin.

Siswa memilih jawaban yang paling tepat. Sangat mungkin untuk mengukur bukan

hanya pengetahuan, tetapi juga pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Menebak dapat dikurangi dengan dengan menyusun jawaban yang hati-hati (pilihannya homogen) sehingga tidak ada jawaban yang tidak dinginkan.

Page 30: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN MENYUSUN SOAL PILIHAN GANDA1. Susun jawaban yang mungkin secara vertikal

sehingga membantu siswa melihat pilihannya.2. Berikan empat atau lima pilihan.3. Yakinkan semua jawaban tampak sama untuk

siswa yang tidak tahu jawaban benar.4. Yakinkan setiap pilihan memiliki tata bahasa

yang konsisten dengan pertanyaan atau pernyataan yang tidak lengkap.

5. Susunlah jawaban yang benar dalam frase yang sama panjang dan tingkat kosakata yang sama seperti jawaban lainnya.

6. Nyatakan masalah atau pertanyaan secara jelas dalam bagian pendahuluan sehingga pilihannya sesingkat mungkin.

Page 31: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PANDUAN UNTUK MENYUSUN SOAL OBYEKTIF

1. Petunjuk harus jelas dan lengkap.2. Yakinkan bahwa penekanan soal konsisten

dengan penekanan pembelajaran.3. Tes tidak boleh terlalu panjang atau terlalu

pendek. Setiap siswa atau hampir setiap siswa dapat menyelesaikan.

4. Susun soal secara sederhana, sistem jawaban yang jelas, mudah untuk dijawab dan dikoreksi.

Page 32: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PANDUAN UNTUK MENYUSUN SOAL OBYEKTIF5. Letakan soal yang mudah di nomor-nomor awal

dan paling sulit di bagian akhir sehingga siswa tidak akan putus asa atau menyerah sebelum selesai.

6. Kelompokkan soal berdasarkan tipe soal, jangan mencampurkan soal B-S dengan P-G dsb.

7. Hanya menanyakan satu pertanyaan dalam satu soal.

8. Jangan memberikan pilihan: semua siswa harus mengerjakan tes yang sama.

9. Tanyakan pertanyaan penting, hindarkan pertanyaan tipuan.

Page 33: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PANDUAN UNTUK MENYUSUN SOAL OBYEKTIF10. Jagalah item tetap jelas.11. Hindarkan istilah yang membingungkan,

istilah kualitatif seperti, kadang-kadang, sering, sebagian besar, jauh, dekat, kebanyakan, sedikit.

12. Gunakan tata bahasa yang benar13. Hindarkan kalimat negatif ganda14. Hindarkan istilah yang sulit, jargon, kosa

kata asing.15. Pertimbangkan untuk menyediakan soal

dengan campuran tipe soal untuk membuat tes lebih reliable.

Page 34: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENYUSUN SOAL ESSAYo Soal obyektif tidak memberikan peluang

kepada siswa untuk mengorganisasikan gagasan (ide) atau menunjukkan kreativitasnya, siswa memiliki keterbatasan untuk secara bebas menuliskan jawabannya.

o Soal essay memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat jawaban dalam bentuk essay yang bervariasi dari beberapa kalimat sampai beberapa halaman.

Page 35: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENYUSUN SOAL ESSAY

Soal essay cocok untuk mengevaluasi hasil belajar pada ranah kognitif tingkat tinggi dan afektif.

Mengurangi kemungkinan menebak, pertanyaan harus jelas dan spesifik.

Menuliskan jawaban essay menyita waktu, sehingga sulit untuk dapat menilai semua tujuan.

Menyusun soal essay mudah dibanding soal obyektif karena hanya membuat beberapa soal.

Menilai jawaban soal essay perlu waktu yang banyak dan sulit menjaga konsistensi.

Page 36: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PERSIAPAN MENYUSUN SOAL ESSAY

1. Diskusikan makna istilah: bandingkan, pertentangkan, gambarkan.

2. Susun jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.3. Tekankan pentingnya membaca pertanyaan

secara hati-hati.4. Tekankan merencanakan jawaban.

Contoh5. Diskusikan bahwa tes essay mengukur

pencapaian6. Bandingkan tes essay dan obyektif dalam

kaitannya dengan a. Validitas, b. Reliabilitas, c. Kegunaan, d. Daya pembeda, e. Obyektivitas.

Page 37: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN UNTUK MENYUSUN SOAL ESSAY

1. Jawaban siswa yang diharapkan harus berkaitan dengan konten dan perilaku seperti telah dibuat dalam tabel spesifikasi.

2. Frasa soal harus jelas dan spesifik sehingga siswa memahami apa yang diharpkan dari mereka.

3. Jumlah dan pertanyaan harus masuk di akal untuk waktu yang terbatas sehingga siswa dapat menunjukkan kemampuannya.

4. Pertanyaan harus memiliki masalah yang menarik dan menantang siswwa.

Page 38: PENGUKURAN DAN EVALUASI

SARAN UNTUK MENYUSUN SOAL ESSAY

5. Jika ejaan, tata bahasa dan gaya penulisan diberi skor, siswa harus diberitahu tentang hal tersebut akan memengaruhi pemberian skor.

6. Semua siswa harus menuliskan pertanyaan yang diberikan. Hal ini akan meningkatkan reliabilitas.

7. Nilai tiap pertanyaan harus dituliskan.

Page 39: PENGUKURAN DAN EVALUASI

TES KINERJA, DAFTAR CEK DAN SKALA Tes kinerja terdiri atas observasi kinerja siswa dalam

perilaku tertentu atau mengevaluasi produk dari perilaku.

Tes harus meliputi proses dan produk

Untuk menyusun tes kinerja, perlu diperhatikan:1. Spesifikasi tujuan kinerja.2. Spesifikasi situasi tes.3. Susun kriteria untuk mempertimbangkan penilaian

proses dan produk.4. Buat daftar cek untuk untuk memberi skor.5. Persiapkan petunjuk dalam menulis, membuat garis

besar situasi dengan petunjuk untuk diikuti siswa.

Page 40: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENYIAPKAN RATING SCALE

1. Hanya men-spesifikasi perilaku yang diharapkan untuk diobservasi.

2. Mendeskripsikan perilaku sehingga dapat dipertimbangkan saat memberi nilai.

3. Pertimbangkan bobot untuk setiap perilaku.4. Rancang rating scale. Biasanya yang paling

memuaskan dengan skala 5. jika terlalu banyak akan membingungkan; jika terlalu sedikit akan sangat terbatas.

5. Beri label pada skala agar lebih jelas (Sangat baik 5; baik 4; cukup 3; kurang 2; buruk 1).

Page 41: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PEMBERIAN SKOR Tes obyektif memungkinkan siswa menjawab

langsung pada soal tes atau lembar jawaban. Pemerikasaan tes dapat menggunakan mesin

atau manual. Jika digunakan lembar jawaban harus

disusun sehingga sehingga siswa dapat dengan mudah berpindah dari soal ke lembar jawaban. Untuk ini jawaban tes berada dalam satu kolom dengan soal pada halaman yang sama.

Hasil tes seharusnya dikembalikan kepada siswa agar dapat digunakan untuk belajar hal yang belum dikuasainya.

Page 42: PENGUKURAN DAN EVALUASI

PEMBERIAN SKOR SOAL ESSAY

Pemberian skor soal essay lebih sulit, memerlukan waktu dan melibatkan unsur subyektivitas. Untuk mengurangi hal ini dapat dilakukan hal berikut:

1. Tuliskan model jawaban saat menyusun soal. Jika saat membuat jawaban ditemukan hal yang ambigu, perbaiki pertanyaan.

2. Rancang skor untuk setiap sub-bagian jawaban.

3. Pertimbangkan berapa poin yang akan diberikan jika jawabannya luar biasa, dapat diterima atau ditolak.

Page 43: PENGUKURAN DAN EVALUASI

4. Berikan skor untuk setiap tes tanpa nama (misal gunakan NIS atau no pokok siswa) agar siswa tidak menjadi faktor subyektif.

5. Berikan skor untuk pertanyaan yang sama untuk semua siswa (jangan setiap siswa diberi nilai berurutan dari nomor soal pertama sampai akhir).

6. Gunakan pemberian skor dua tahap (sorting dan skoring)

7. Baca setiap set tanpa jeda (interupsi) jika memungkinkan). Fluktuasi dalam perasaan dan sikap akan berkurang jika tanpa pengaruh eksternal.

8. Jangan pertimbangkan faktor yang tidak relevan. Jika kerapihan atau tulisan tangan bukan termasuk kriteria penilaian jangan jadikan satu faktor penilaian.

9. Jika tes essay digunakan, guru berkewajiban memenuhi reliabilitas dan obyektivitas.

Page 44: PENGUKURAN DAN EVALUASI

MENGEVALUASI INSTRUMEN (SOAL)

Evaluasi pendidikan belum lengkap tanpa mengevaluasi tes dan instrumen lain yang digunakan.

Variabel yang digunakan untuk mengevaluasi suatu instrumen adalah: Validitas, Daya pembeda Tingkat kesukaran Reliabilitas, dan Dapat tidaknya digunakan

Page 45: PENGUKURAN DAN EVALUASI

VALIDITAS

Apakah tes mengukur hal yang akan kita ukur?

Apakah konten dari tes mengukur konten dari pembelajaran?

Apakah tes mencakup semua tujuan pembelajaran?

Apakah tes menekankan kepada tujuan pembelajaran dan proporsional seperti dalam pembelajaran?

Page 46: PENGUKURAN DAN EVALUASI

DAYA PEMBEDA Daya pembeda harus mampu membedakan siswa

yang berkemampuan di atas dan di bawah. Prosedurnya dengan menganalisis item sebanyak

25% dari kelompok atas dan 25% dari kelompok bawah (kepraktisan, biasanya diambil 27%).

Daya pembeda yang sempurna dari suatu item berarti bahwa semua siswa dari 25% atas (pandai) menjawab benar dan semua siswa dari 25% bawah menjawab salah.

Perbedaan antara jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar dan jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar dibagi dengan jumlah siswa dari kedua kelompok

Page 47: PENGUKURAN DAN EVALUASI

DAYA PEMBEDAContoh: Dari skor 100, 25 siswa kelompok atas yang

menjawab benar item A ada 20 siswa, dan 25 siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar ada 8 siswa untuk item yang sama DP = 20 – 8 = 12 = 0,24

50 50 Indeks DP antara – 1 sampai + 1 Harga positif menunjukkan perbedaan dengan arah

yang sesuai, sebaliknya harga negatif menunjukkan arah yang salah (tidak boleh digunakan).

Indeks di atas + 0,40 artinya baik; 0,20-0,40 memuaskan.

Untuk tes yang dibuat guru dengan tipe PAN lebih dari 50% soal harus memilik IDP 0,40 atau lebih.

Page 48: PENGUKURAN DAN EVALUASI

TINGKAT KESUKARAN Pada dasarnya tingkat kesukaran (TK) soal

ditentukan oleh persentase siswa yang menjawab benar.

Caranya: hitung jumlah siswa yang menjawab benar dibagi dengan seluruh siswa kemudian dikalikan 100.

Contoh: 19 dari 25 siswa menjawab satu soal dengan benar. TK = 19/25 X 100 = 76

Soal yang digunakan disarankan memiliki TK 40 sampai 70

Baik DP maupun TK tidak digunakan dalam tes tipe Penilaian berbasis kriteria (criterion referenced test)

Page 49: PENGUKURAN DAN EVALUASI

RELIABILITAS (KONSISTENSI) & DAPAT TIDAKNYA DIGUNAKAN

Salah satu cara yang mudah adalah dengan me-ranking kinerja siswa dalam berbagai tes.

Jika hasil tes yang baru konsisten dengan tes lainnya, maka diduga tesnya reliabel.

Usable Apakah tes terlalu panjang atau terlalu

pendek? Apakah soal terlalu sukar atau terlalu

mudah? Apakah mudah untuk memberi skor? Apakah petunjuk bagi siswa jelas?