evaluasi pelaksanaan dan pengukuran capaian hasil

23
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG KABUPATEN SRAGEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: DINAR ARGAWI PRAMESTI A510160048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG

KABUPATEN SRAGEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

DINAR ARGAWI PRAMESTI

A510160048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

i

HALAMAN PERSETUJUAN

EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG

KABUPATEN SRAGEN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

DINAR ARGAWI PRAMESTI

A510160048

Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji oleh:

Dosen Pembimbing

Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd

Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd

NIDN: 0621078202

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

ii

HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG

KABUPATEN SRAGEN

OLEH:

DINAR ARGAWI PRAMESTI

A510160048

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Senin, 7 Desember 2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd

(Ketua Dewan Penguji)

2. Muhammad Abduh, M. Pd

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. AnatriDesstya, S.T., M. Pd

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

(............................)

(............................)

(............................)

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

iii

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

1

EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN

HASIL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG

SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI CORONA

DI DESA GONDANG KABUPATEN SRAGEN

Abstrak

Tahun 2019 lalu, dunia digemparkan dengan merebaknya wabah penyakit

mematikan yang disebut dengan Covid 19. Penjelasan dr. Merry Dame Cristy

Pane menyebutkan wabah penyakit Covid 19 yang disebabkan oleh virus Corona

ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu. Adanya wabah

tersebut berdampak besar terutama pada dunia pendidikan. Himbauan untuk

menjaga jarak dan menerapkan protocol kesehatan untuk memutus rantai Corona

mengakibatkan pemerintah mengeluarkan surat edaran yang berisi anjuran untuk

lembaga pendidikan agar melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Proses PJJ

dilakukan dengan dua cara yaitu secara daring dan luring. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis proses PJJ di SD, mendiskripsikan pelaksanaan pengukuran

capaian hasil belajar, dan mengevaluasi pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil

belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan desain

penelitian analisis deskriptif menggunakan model evaluasi CIPP yang

dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam tahun 1966. Sumber data pada penelian

ini adalah hasil wawacara dengan kepala sekolah dan guru serta dokumen laporan

PJJ yang dibuat oleh guru. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data hasil wawancara dan

dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif menunjukkan bahwa evaluasi

pelaksanaan PJJ cukup baik namun evaluasi pengukuran hasil belajar kurang

efektif.

Kata Kunci: Pembelajaran Jarak Jauh, Pengukuran Hasil Belajar, Evaluasi CIPP

Abstract

In 2019, the world was shocked by the outbreak of a deadly disease known as

Covid 19. Explanation of dr. Merry Dame Cristy Pane said the Covid 19 disease

outbreak caused by the Corona virus was found in the city of Wuhan, China in

December 2019. The existence of this epidemic has a major impact, especially on

the world of education. The appeal to maintain distance and implement health

protocols to break the Corona chain resulted in the government issuing a circular

containing recommendations for educational institutions to carry out distance

learning (PJJ). The PJJ process is carried out in two ways, namely online and

offline. This study aims to analyze the PJJ process in SD, describe the

implementation of measuring learning outcomes, and evaluate the implementation

of PJJ and measuring student learning outcomes. This type of research is an

evaluative study with a descriptive analysis research design using the CIPP

evaluation model developed by Daniel Stufflebeam in 1966. The data sources in

this study are the results of interviews with the principal and teachers and the PJJ

report documents made by the teacher. Data analysis techniques in this study were

data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data from interviews

and documentation that were analyzed descriptively showed that the evaluation of

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

2

the implementation of PJJ was quite good, but the evaluation of measuring

learning outcomes was less effective.

Keywords: Distance Learning, Measurement of Learning Outcomes, Evaluation

of CIPPP

1. PENDAHULUAN

Tahun 2019 lalu, dunia digemparkan dengan merebaknya wabah penyakit

mematikan yang disebut dengan Covid 19. Penjelasan Dr. Merry Dame Cristy

Pane menjelaskan bahwa wabah penyakit Covid 19 disebabkan oleh virus Corona

yanglditemukanidiikotalWuhan, ChinalpadalbulaniDesember 2019 lalu. Menyusul

kianlparahnyalpenyebaranlviruslcorona, Gubernur DKI JakartaiAnies Baswedan

menerapkan kegiatan belajar jarak jauh, sehingga tidak ada proses belajar

mengajar di sekolah selama dua pekanlgunalmencegahlpenyebaran corona. Seusai

penutupan dua pekan, Anies akan meninjau kembali kegiatan belajar di sekolah

dan perkembangan penyebaran virus corona di Jakarta. Anies menjelaskan,

sekolah akan melakukan metode belajar menggunakan sistem digital untuk

mengurangi kontak langsung yang berpotensi menularkan virus corona (Yustinus

Paat, 2020). Sejalan dengan Anies Baswedan, Kemendikbud Nadiem Makarim

menerbitkan suratZedaranWtentangTanjuranHmelakukanKpembelajaran dari

rumah selama pandemi corona.

Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk

memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani

tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun

kelulusa; 2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan

hidup antara lain mengenai pandemi corona; 3. Aktivitas dan tugas pembelajaran

Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-

masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di

rumah; 4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang

bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai

kuantitatif (Ayunda Pininta, 2020). Maka dari itu sesuai dengan himbauan

pemerintah untuk menghindari keramaian dan kerumunan banyak orang, sekolah

hingga perguruan tinggi di Indonesia dihimbau untuk belajar dirumah (Home

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

3

Learning) dengan metode Pendidikan Jarak Jauh, E-learning, atau Daring.

Penelitian tentang E-Learning sebelumnya pernah diteliti oleh (Bayu dkk, 2019)

dengan judul “Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa

Sekolah Dasar”. Pasca instruksi gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo, Bupati

Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan hasil rapat koordinasi yang

dilakukan pada hari Sabtu 14 Maret 2020 terkait antisipasi penyebaran Corona

memutuskan meliburkan sekolah dari TK, SD, hingga SMP baik sekolah negeri

maupun swasta. Sedangkan untuk jenjang SMA dan SMK, masih dalam

koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Jateng. Keputusan itu menyikapi status

Kejadian Luar Biasa Corona di Kota Solo (Wal, 2020).

Perencanaan kegiatan PJJ merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk menjalankan kegiatan pendidikan di tengah pandemi corona ini.

Sebelumnya penelitian tentang pembelajaran jarak jauh pernah diteliti oleh

(Indriani dkk, 2018) yang berjudul “Implementasi Blended Learning dalam

Program Pendidikan Jarak Jauh pada Jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan”.

Pembelajaran jarak jauh adalah sistem pendidikan dimana siswa dan guru berada

di tempat yang terpisah atau berbeda dan pada proses pembelajarannya

menggunakan beberapa sumber belajar melalui media TIK. Menurut (Setiawan,

2020 : 1) sebagai tanggapan atas tutupnya lembaga pendidikan akibat dari

mewabahnya Corona, UNESCO merekomendasikan alternatif lain dalam program

pembelajaran seperti aplikasi pendidikan terbuka dan platform lainnya. Guru

dapat berkomunikasi dengan siswa secara jarak jauh serta dapat mengatur dan

membatasi kesenjangan dalam institusi pendidikan.

Perkembangan Information Communication Technology (ICT) atau di

Indonesia dikenal dengan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) mempermudah

guru dalam merealisasikan amanat PP No. 13 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 9 mengenai standar sarana dan prasarana yang

diperlukan termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (PP no 13

tahun 2015, 2015). Bentuk realisasi penggunaan teknologi komunikasi informasi

diantaranya adalah menerapkan e-learning dalam dunia pendidikan termasuk

pendidikan di sekolah dasar (SD). Sejalan dengan hal tersebut, pada penelitian

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

4

yang dilakukan oleh (Widowati dkk, 2017 : 1) menyebutkan bahwasanya

ketrampilan guru pada bidang TIK harus lebih ditingkatkan karena pada penelitian

tersebut menuliskan bahwa kemampuan guru dan guru privat di bidang TIK hanya

40,40% dan 35,20% yang masih terbilang rendah. Seperti yang tertulis pada jurnal

Melissa Acosta, Teknologi dalam dunia pendidikan semakin berkembang lebih

murah dan lebih terjangkau salah satunya adalah E-Learning. Kemajuan teknologi

sudah semakin pesat, berbagai media social dan aplikasi dapat dengan mudah di

unduh pada smartphone (Acosta, 2016 : 162).

Berbagai macam aplikasi yang dapat digunakan dalam PJJ daring

diantaranya schoology, ruang guru, google classroom, dan lain sebagainya seperti

pada penelitian yang dilakukan oleh (Yasdinul Huda dkk, 2019) dengan judul

“Desain Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Smart Classroom

menggunakan Layanan Live Video Webcasting” dan “Pengaruh Model

Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Google Classroom” oleh (Putri dkk, 2019).

Aplikasi lain yang dapat digunakan dalam PJJ adalah Whatsapp. Widiasih,

Permanasari, Riandi, dan Damayanti menyebutkan bahwa aplikasi ini tidak hanya

dapat mengirim pesan maupun telepon, namun juga dapat mengirimkan foto,

video, maupun audio. Whatsapp juga menyediakan fungsi percakapan dalam

sebuah forum atau group sehingga dapat digunakan untuk berdiskusi secara

online. Fungsi percakapan forum inilah yang dapat digunakan dalam program

pembelajaran jarak jauh. Guru dapat mengirimkan video edukatif yang dapat

diterima dan dipelajari mandiri oleh siswa dimana saja dan kapan saja (Widiasih

dkk : 270). Selain teknologi komunikasi, pembelajaran secara daring

membutuhkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran yang tidak

monoton dan dapat menarik minat belajar siswa seperti pada penelitian oleh

(Qurotul dkk, 2017) dengan judul “Penerapan iDu iLearning Plus Berbasis

Gamification sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada Perguruan Tinggi” dan

penelitian dengan judul “Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi dalam Distance Learning” oleh (Mushfi, 2019).

EvaluasiXmerupakanMsalahZsatuXdariZrangkaianDpembelajaranCselain

perencanaanSdanDpelaksanaan pembelajaran. SalahSsatuXAspekZterpenting

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

5

dalamXevaluasiVpembelajaranVadalah penilaian. Penilaian merupakan bagian

dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk

mengetahuiTpencapaianTkompetensiGsiswaRyangJmeliputiRpengetahuan, sikap,

dan keterampilan.DPenilaianTdilakukanWselama proses pembelajaran di akhir

pembelajaran itu. Fokus penilaian pada pembelajaran adalah keberhasilan siswa

dalam mencapaiIstandarIkompetensiIyangIditentukanI(Ismail dkk, 2018 : 296).

Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes dan non

tes. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, dibutuhkan instrumen evaluasi

untuk memperoleh informasi deskriptif yang berupa tes dan non tes. Instrumen

berupa tes dapat berbentuk soal objektif dan uraian, sedangkan non tes berupa

observasi, wawancara, angket, dan pemeriksaan dokumen (Joko Widiyanto, 2018

: 123). Perlunya evaluasi program pada pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil

belajar siswa agar pelaksanaan program lebih baik dan sesuai dengan petunjuk

pelaksanaan yang telah ditentukan. Serta mengoptimalkan penggunaan TIK

sebagai media pembelajaran berbasis edukasi yang menarik dan memotivasi siswa

dalam PJJ. Selain itu, evaluasi pada pelaksanaan pengukuran hasil belajar perlu

dilakukan agar meminimalisir adanya kecurangan dan sikap tidak jujur siswa

dalam mengerjakan tugas.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul

Evaluasi Pelaksanaan dan Pengukuran Capaian Hasil Pembelajaran Jarak Jauh

pada Jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen.

Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran pelaksanaan PJJ dan pengukuran

hasil belajar di SD, kendala dalam pelaksanaan PJJ dan Pengukuran hasil belajar,

serta evaluasi terhadap pelaksanaan PJJ dan pengukuran capaian hasil belajar

siswa menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam.

Sebelumnya penelitian evaluatif dengan model CIPP pernah diteliti oleh (Riyanto

dkk, 2017) yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Micro Teaching dengan

Menggunakan Model CIPP pada Program Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Sebelas Maret Surakarta” lalu dengan model evaluasi yang sama oleh (Bhakti,

2017) dengan judul “Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran

IPA”.

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

6

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode evaluatif dengan desain penelitian analisis

deskriptif. Desain analisis deskriptif merupakan desain yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atauSmenggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013: 206). Teknik

pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan kepalaSsekolah dan

guru yang merupakan sumber data primer serta dokumen laporan PJJ yangSdibuat

oleh guru. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagaiXpembandingGterhadapRdataHtersebut. Triangulasi pada penelitian ini

menggunakan triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek

ulang derajat kepercayaan suatu informasi yangTdiperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda sebagai pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moloeng, 2017:

178). Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data pada penelitian ini melalui

triangulasi data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Pada Jenjang

Sekolah Dasar Di Desa Gondang.

Sistem Pembelajaran PJJ dilaksanakan sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan yang tercantum dalam Permendikbud nomer 119 tahun 2014 pada Bab

IV pasal 8 dengan :

a. Menggunakan moda pembelajaran yang peserta didik dengan pendidiknya

terpisah;

b. Menekankan prinsip belajar secara mandiri, terstruktur, dan terbimbing

dengan menggunakan berbagai sumber belajar;

c. Menjadikan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan

dari pada pendidik; dan

d. Menggantikan pembelajaran tatap muka dengan interaksi program

pembelajaran elektronik yang terkini mengikuti perkembangan teknologi dan

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

7

informasi, meskipun tetap memungkinkan adanya pembelajaran tatap muka

secara terbatas.

PJJ di sekolah sampel dalam kesesuaiannya dengan permendikbud nomer 119

tahun 2014 antara lain:

a. Moda pembelajaran sudah sesuai, yaitu peserta didik dan pendidikanya

terpisah.

b. Menggunakan berbagai sumber belajar sudah sesuai, prinsip belajar mandiri

belum sesuai karena masih ada siswa yang dalam mengerjakannya dibantu

orang lain.

c. Media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan sudah sesuai.

d. Menggantikan pembelajaran tatap muka melalui media elektronik sudah

sesuai, PJJ secara daring melalui

Pedoman pelaksanaan PJJ selama pandemi Corona ditetapkan dalam Lampiran

Surat Edaran nomer 15 tahun 2020 Bab 1 point B yang berisi :

a. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan

pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama

dalam pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR);

b. Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang

bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh

capaian kurikulum;

c. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain

mengenai pandemi Corona

d. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang

pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;

e. Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan

pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masing,

termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;

f. Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat

kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai

kuantitatif; dan

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

8

g. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru

dengan orang tua/wali.

PJJ pada sekolah sampel dalam kesesuaiannya dengan dalam Lampiran Surat

Edaran nomer 15 tahun 2020 Bab 1 point B yaitu :

a. Kesehatan pendidik dan peserta didik menjadi pertimbangan utama pada PJJ

dalam mencegah penyebaran corona.

b. Pemadatan materi pembelajaran sebagai salah satu cara agar pembelajaran

tetap berlangsung tanpa adanya beban penuntasan kurikulum.

c. Materi pembelajaran dan tugas mengenai corona, seperti membuat poster

corona, membuat video atau foto tentang pencegahan corona.

d. Materi pembelajaran sesuai dengan jenjang Pendidikan, pada kelas rendah

diperbanyak mengenai ketrampilan seperti membuat video perkenalan,

membuat gambar sederhana, atau berfoto saat kegiatan dirumah

(membersihkan lingkungan, senam sehat).

e. PJJ menyesuaikan fasilitas pembelajaran yang tersedia, jika siswa tidak

memiliki gawai, guru membentuk ke dalam beberapa kelompok dan

melakukan kunjungan untuk menyampaikan materi pembelajaran.

f. Hasil belajar peserta didik diberi umpan berupa kualitatif tanpa harus

memberikan skor kuantitatif, hal tersebut kurang sesuai dengan PJJ pada

sekolah sampel karena penilaian masih berupa skor angka.

g. Peran orang tua dalam PJJ di masa pandemi mempengaruhi proses belajar

karena orang tua berperan sebagai pendamping dan pemantau bagi siswa

dalam PJJ.

PJJ pada jenjang sekolah dasar dilakukan secara daring (dalamljaringan)

dan luring (luarkjaringan). Sistem pembelajaran daring merupakan sistem

pembelajaranktanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi

dilakukanisecarakonlinemmenggunakanjgawaildan akses internet. Guru membuat

groupiyangvberanggotakan orang tua siswa sebagai penghubung dalam

mengirimkan informasi dan materi yang berupa gambar, video youtube, video

penjelasan materi oleh guru, power point, maupun link google form. PJJ secara

luring dilakukan dengan membentuk siswa dalam kelompok yang beranggotakan

Page 13: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

9

5 – 10 siswa lalu pada jadwal yang telah ditentukan siswa berkumpul di rumah

salah satu temannya untuk guru melakukan kunjungan. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui bahwa pelaksanaan PJJ sudah sesuai dengan permendikbud

nomer 119 tahun 2014 point a sampai d. sedangkan surat edaran nomer 15 tahun

2020 poin f, guru masih memberikan nilai yang bersifat kuantitaif. Hanya saja

pada media, sumber belajar yang diberikan dan metode penilaian yang dilakukan

guru kurang bervariasi sehingga dalam pemnelajaran terkesan monoton dan

membosankan serta masih ditemukan kendala pada pengukuran capaian hasil

belajar.

3.2 Pelaksanaan Pengukuran Hasil Belajar Pada Pembelajaran Jarak Jauh.

Zainal Arifin (Arifin, 2013 : 4) menyatakan pengukuranXmerupakanZsuatu

proses atau kegiatan untukFmenentukan kuantitas sesuatu. Dalam

prosesSpembelajaranZguruQjuga melakukanSpengukuranWterhadap proses dan

hasilnya berupa angka-angka yang mencerminkan capaian dan proses

atauFhasilHbelajarStersebut (Hamzah B. Uno, 2013 : 2). Karena tidak semua

siswa memiliki gadget, guru melakukan kunjungan ke rumah siswa setiap

seminggu sekali atau seminggu sebelum pelaksanaan Penilaian Akhir Semester

(PAS). Siswa dikelompokkan sesuai dengan daerah masing – masing dengan

jumlah 5 hingga 10 siswa. Setelah itu dalam seminggu sekali dengan hari yang

sudah ditentukan, siswa berkelompok di salah satu rumah untuk menerima materi

dari guru. Jika siswa yang tidak memiliki gadget tidak lebih dari 5 orang, siswa

diminta datang ke sekolah untuk menerima materi dan mengerjakan tugas harian.

Tugas harian dikerjakan pada buku tugas yang nantinya dikumpulkan setiap akhir

pekan, akhir bulan, maupun saat pelaksanaan PAS sesuai dengan ketentuan guru

kelas. Untuk tugas yang berupa video presentasi, foto tugas kerajinan tangan

dikirimi melalui whatsapp bagi siswa yang tidak memiliki gadget tugas video atau

pun foto jawaban dapat dititipkan kepada teman untuk dikirimkan melalui

whatsapp. Penilaian pada PJJ tertulis pada permendikbud nomer 15 tahun 2020

bahwa hasil belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari

guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Akan tetapi guru pada

sekolah sampel memberikan nilai yang bersifat kuantitatif.

Page 14: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

10

3.3 Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengukuran Capaian Hasil Belajar Siswa

Pada PJJ.

Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai dapat bersifat kuntitatif namun

ada pula yang bersifat kualitatif. Menurut Stufflebeam (dalam Fathoni, 2016 : 56)

yang artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan

menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternative

keputusan. Hasil evaluasi dalam pelaksanaan pengukuran capaian hasil belajar

siswa dijabarkan dan dijelaskan menggunakan langkah – langkah model evaluasi

CIPP.

3.3.1 Aspek Konteks Pada Evaluasi Program PJJ dan Evaluasi Pengukuran

Hasil Belajar Siswa Jenjang SD Di Desa Gondang.

Aspek konteks yang akan dievaluasi dalam pelaksanaan PJJ dan pengukuran

capaian hasil belajar meliputi latar belakang program PJJ, perencanaan program

PJJ, dan tujuan dari program PJJ. Latar belakang dilaksanakan program PJJ

karena adanya pandemi corona sejak desember 2019 lalu. Setelah ada warga

indonesia yang terinfeksi, pemerintah mengeluarkan surat edaran mengenai

anjuran untuk tidak berkumpul /social distancing. Pembelajaran jarak jauh

dilaksanakan berdasarkan surat edaran pemerintah Jateng nomor 420 / 0005956

tertanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease

(Covid-19). Selama dua pekan Tertanggal 16 Maret 2020 sekolah dari tingkat TK

hingga SMA. Selain itu program PJJ pada pendidikan dasar dan menengah juga

tercantum dalam permendikbud nomer 119 tahun 2014. (Kemendikbud. 2014 : 5).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui bahwa dasar

pelaksanaan program PJJ adalah surat edaran pemerintah Jawa Tengah nomer

420/0005956 pada Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus

Disease (Covid-19) yang diperkuat dengan permendikbud nomer 119 tahun 2014.

Hal ini berarti latar belakang dari program PJJ mempunyai dasar yang jelas

sehingga jika dilihat dari komponen latar belakang evaluasi konteks telah

terpenuhi.

Pelaksanaan PJJ dibagi ke dalam 2 pendekatan yaitu PJJ secara daring dan

PJJ secara luring. Menurut lampiran surat edaran kementrian pendidikan dan

kebudayaan nomor 15 tahun 2020 BAB I poin C, dalam pelaksanaan PJJ satuan

Page 15: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

11

pendidikan dapat menggunakan pendekatan luring maupun daring atau bahkan

keduanya (kombinasi) sesuai dengan kesiapan dan ketersediaan sarana dan

prasarana. Media pembelajaran dalam PJJ berupa gawai (gadget) maupun laptop

melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring. Sedangkan untuk PJJ

secara luring dapat dilaksanakan melalui siaran televisi, radio, modul belajar

mandiri dan lembar kerja, dan alat peraga atau media belajar dari benda yang

berada di lingkungan sekitar. Perencanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang

diawali dengan pembentukan kelompok yang disesuaikan dengan rumah dan

daerah tempat tinggal yang berdektan. Setelah itu membuat rencana kegiatan serta

metode yang akan digunakan. PJJ dilakukan melalui 2 cara yaitu secara daring

dan luring. Secara daring, sekolah menggunakan gawai dan akses internet sebagai

komponen utamanya. Aplikasi yang digunakan pun beragam dan menyesuaikan

seperti quizziz, google form ataupun google document. Sedangkan secara luring,

PJJ dilakukan dengan cara guru membuat kelompok belajar berjumlah 5-10 lalu

melakukan kunjungan rumah salah satu siswa untuk menyampaikan materi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dasar perencanaan

program PJJ adalah lampiran surat edaran kementrian pendidikan dan kebudayaan

nomor 15 tahun 2020 BAB I poin C. Hal ini berarti bahwa dalam perencanaan

PJJ, lembaga pendidikan memiliki dasar dan pedoman yang terstruktur dan jelas

sehingga jika dilihat dari komponen perencanaan evaluasi konteks telah terpenuhi.

Evaluasi input dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengkualifikasi sumber

daya bahan, alat, manusia, dan biaya untuk melaksanakan

programLyangDtelahWdipilih (Mulyatiningsih. 2011 : 129). Adanya

evaluasiZinputLbergunaXuntukGmengaturQkeputusan, menentukan penggunaan

sumber-sumberLdalamFmencapaiXtujuan, memilih alternative yang diambil,

strategi apa yang digunakan dan bagaimana prosedur yang ditetapkan untuk

mencapainya. KomponenDinputGyang akanFdievaluasiXdalam penelitianCini

meliputiXpelaksanaanDPJJFdi SD dan rencana pengukuran capaian hasil belajar

siswa.

Pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang Menurut K selaku

kepala sekolah di SD Negeri Gondang 1, menjelaskan bahwa Pembelajaran jarak

Page 16: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

12

jauh di SD dilakukan dengan dua yaitu dalam jaringan dan luar jaringan. Dimulai

dengan mengklasifikasikan siswa mengenai kelengkapan untuk pembelajaran

(gawai, gadget, smartphone), membuat jadwal pembelajaran, melakukan evaluasi

dan tindak lanjut. Pembelajaran daring dilakukan melalui aplikasi Whatsapp

dengan media pembelajaran berupa video yang bersumber dari youtube serta

siaran pendidikan pada stasiun televisi TVRI. Sedangkan pembelajaran dengan

sistem luring guru mengelompokkan siswa berdasarkan daerah rumahnya, satu

kelompok beajar terdiri dari 5 hingga 10 siswa yang diminta berkumul di rumah

salah satu siswa lalu guru melakukan kunjungan sehari dalam seminggu untuk

menyampaikan materi. Pelaksanaan PJJ di SD hampir sama dengan jawaban

kepala sekolah dan guru pada sampel SD negeri yang peneliti wawancarai, hanya

saja salah satu SD swasta yang terkenal di desa Gondang bernama SD IT Al jabar

melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring dengan cara membuat video

pembelajaran yang dibuat oleh guru pada sekolah itu sendiri di sebuah studio mini

yang sengaja dipersiapkan dalam menunjang program pembelajaran jarak jauh

tersebut. SD IT Al Jabar yang mayoritas kemampuan ekonomi orang tuanya

menengah ke atas dan hampir semua siswa memiliki smartphone sehingga pihak

sekolah lebih menekankan pada pembuatan media pembelajaran interaktir seperti

video penjelasan materi, pemberian soal melalui goole document dan google form.

Siswa yang tidak memiliki smartphone diminta datang ke sekolah untuk

menerima materi dan tugas dari guru kelas.

Mengacu pada data yang telah diperoleh, maka dapat dijelaskan bahwa

gambaran pelaksanaan PJJ pada SD negeri maupun SD swasta dilakukan melalui

2 cara yaitu secara daring dan luring. Hal ini sejalan dengan lampiran pada surat

edaran kemendikbud nomer 15 tahun 2020 BAB I poin C. Rencana pengukuran

hasil belajar Pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang. Pengukuran

hasillbelajar adalahyperubahangyang ditimbulkanksetelah mengikuti proses

belajar mengajar sesuaiidengan tujuan pembelajaranjmenggunakanialatTukur

tertentu. Hasil belajarldiukur untuk mengetahui pencapaian tujuan

pembelajaranlsehingga hasilkbelajarj harus sesuaicdenganctujuanopembelajaran.

Pengukuran hasil belajar siswa menurut panduan pelaksanaan PJJ pada surat

Page 17: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

13

edaran nomor 15 tahun 2020 berupa penugasan yang berisi tentang pendidikan

kecakapan hidup saat pandemi corona serta ajakan untuk melakukan kegiatan

olahraga dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik siswa selama

pelaksanaan PJJ. Selain itu, dalam pelaksanaan PJJ daring orang tua siswa

diingatkan untuk mengumpulkan dokumen tugas siswa dalam bentuk foto serta

lembar pemantauan harian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penilaian

oleh guru dilakukan dengan mempertimbangkan ketuntasan seluruh aktivitas dan

penugasan. Selain itu, pelaksanaan dan pengambilan nilai pada Penilaian Akhir

Semester setiap SD juga berbeda. Beberapa sekolah melaksanakan PAS secara

daring melalui google documents, soal yang dikirim lewat whatsapp, maupun soal

lembaran yang diambil orang tua ke sekolah. Namun beberapa guru juga

melaksanakan PAS dengan cara menjawab pertanyaan secara lisan guna

meminimalisir terjadinya kecurangan oleh siswa.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, pengukuran hasil belajar siswa

berpedoman pada surat edaran nomer 15 tahun 2020 baik pada pembelajaran

secara daring maupun pembelajaran secara luring. Maka dapat disimpulkan bahwa

komponen rencana pengukuran hasil belajar siswa dalam evaluasi input telah

sesuai.

3.3.2 Aspek Proses Pada Evaluasi Program PJJ dan Evaluasi Pengukuran

Hasil Belajar Siswa Jenjang SD Di Desa Gondang.

Kendala yang dialami saat pelaksanaan PJJ juga beragam mulai dari keterbatasan

gadget oleh orang tua siswa, jaringan akses internet yang lambat dan rumah siswa

yang jauh. Letak desa Gondang yang berada di perbatasan antara provinsi Jawa

Tengah dan Jawa Timur mengakibatkan mayoritas siswa berasal dari berbagai

daerah bahkan desa yang berada di lereng bukit dan alas jati sekalipun. Hal

tersebut menyebabkan akses internet yang minim untuk dijangkau dalam

pelaksanaan PJJ secara daring. Selain itu, akses daerah yang susah dan berjauhan

menyebabkan guru harus mengelompokkan dan memilih rumah siswa yang paling

mudah untuk dijangkau sebagai tempat untuk melaksanakan PJJ luring secara

berkelompok. Kendala lain dalam pelaksanaan PJJ secara daring adalah gadget

yang dibawa orang tua siswa bekerja hingga larut malam sehingga saat

Page 18: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

14

pengumpulan tugas pun menyesuaikan orang tua siswa. Selain itu, pada

penyampaian materi berupa video pembelajaran juga mengalami kendala seperti

ukuran video yang terlalu besar dan file video yang sudah diunduh namun tidak

dapat dibuka (berkas rusak). Sehingga untuk mengatasinya guru harus

menurunkan resolusi video agar kapasitas berkas video tidak terlalu tinggi untuk

diunduh, dapat juga dilakukan pemotongan video agar durasinya tidak terlalu

panjang dan tidak mengubah resolusinya lalu pengiriman video dua kali.

Kendala lain pada PJJ yaitu saat pelaksanaan evaluasi capaian hasil belajar

siswa. Pada pelaksanaan PJJ, guru mengalami kesulitan dengan pengambilan nilai

siswa sedangkan PJJ daring guru tidak dapat memastikan apakah tugas yang

diberikan merupakan pekerjaan siswa secara mandiri ataupun sebaliknya.

pengambilan nilai harian dan PAS dilakukan melalui google form dan google

documents. Saat jawaban PAS dikoreksi, salah satu siswa terlihat mencurigakan

karena saat di sekolah siswa tersebut terlihat biasa saja, namun saat mengerjakan

PAS nilainya sangat bagus. Untuk memastikan kejanggalan yang ada, siswa

tersebut dipanggil ke sekolah untuk diberi soal sama persis dengan soal yang

dikerjakan saat PAS hanya saja dikurangi menjadi lima soal. Saat dikoreksi

hasilnya berbeda dengan hasil yang di google form padahal soal yang diberikan

sama persis. Ketika ditanyakan kembali mengenai hasil yang berbeda, barulah

siswa tersebut mengaku bahwa soal PAS yang di googlefrom itu bukan dia yang

mengerjakan. Untuk meminimalisir hal tersebut, guru menghubungi orang tua

siswa melalui whatsapp secara pribadi agar siswa mengerjakan soal secara jujur

dan mandiri. Karena ini pembelajaran daring, sesuai kesepakatan bahwa peringkat

kelas ditiadakan. Adanya kendala dalam pengukuran hasil belajar terserbut,

perlunya diadakan evaluasi dalam pengukuran hasil belajar siswa untuk lebih

meminimalisir kendala yang ada terulang kembali. Selain itu dapat meningkatkan

model dan strategi guru dalam pelaksanaan pengukuran hasil belajar selama PJJ.

Misalnya, guru dapat menerapkan berbagai model pengukuran hasil belajar seperti

tes secara lisan, membuat soal ke dalam beberapa tipe, dan tes tertulis secara

luring namun siswa dibagi ke dalam kelompok sesuai absen lalu datang ke

sekolah sesuai dengan kloter dan waktu yang telah ditentukan guru.

Page 19: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

15

Berdasarkan penjelasan di atas, kendala yang dialami pihak sekolah

berupa gadget, jaringan internet, dan akses rumah siswa. Sedangkan kendala

dalam pengukuran hasil belajar berupa sikap siswa dan orang tua yang kurang

jujur dalam PJJ daring. Dapat disimpulkan bahwa guru dan pihak sekolah

memiliki alternative lain dalam mengatasi kendala yang ada.

Pelaksanaan pembelajaran harus dipantau dan dievaluasi secara berkala

oleh satuan penjaminan mutu sekolah / madrasah yang

bersangkutan(Kemendikbud. 2014 : 10). Kegiatan pemantauan oleh kepala

sekolah pada pelaksaan PJJ secara daring maupun luring, guru wajib membuat

laporan tertulis berupa kumpulan soal yang diberikan kepada siswa selama awal

diberlakukan PJJ hingga pelaksanaan PAS dan foto saat pelaksanaan PJJ daring

maupun luring sebagai bukti fisik dalam laporan PJJ tidak lupa pula saat

melakukan kunjungan setiap seminngu sekali guru melampirkan foto sebagai

laporan harian kepada kepala sekolah melalui aplikasi whatsapp.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pemantauan

pelaksanaan PJJ pada jenjang SD dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara guru

melampirkan foto pada aplikasi whatsapp pada setiap kegiatan PJJ secara daring

maupun luring. Selain itu guru diwajibkan membuat laporan kegiatan sebagai

bukti fisik selama pelaksanaa PJJ. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada BAB

XIV pasal 21 ayat (2) permendikbud nomer 119 tahun 2014.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru pada SD

sampel dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program PJJ sudah berjalan dengan

baik namun guru di SD Negeri dalam pemberian materi terkesan monoton dan

membosankan. Kurang memanfaatkan teknologi yang ada, hanya mengandalkan

link pada youtube untuk disebarkan ke groupwhatsapp. Sedangkan pembuatan

media dapat menggunakan Microsoftpower point yang dapat dirancang menjadi

permainan sederhana berbasis edukasi agar lebih kreatif dan menarik perhatian

serta memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dalam masa pandemi ini. Sekolah

dapat mengadakan pelatihan pembelajaran berbasis IT bagi guru dengan

mengundang ahli IT atau guru yang dianggap lebih mengerti pembelajaran IT

memberi pelatihan secara sederhana kepada teman sejawat.

Page 20: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

16

Penilaian hasil belajar pada program PJJ dilakukan melalui penilaian

tengah semester dan penilaian akhir semester. Seperti yang dijelaskan oleh F I

selaku guru kelas rendah di SD Negeri Gondang 4 bahwa untuk pengambilan nilai

akhir semester siswa diberi tugas dengan bentuk soal essay lalu dikumpulkan di

sekolah. Pada pelaksanaan PAS inilah guru dapat menilai sejauh mana dan

bagaimana orang tua dalam menanamkan kejujuran pada siswa dalam

mengerjakan tugas. Walaupun dapat dipastikan ada batuan dari orang lain namun

yang terpenting untuk siswa kelas bawah itu membaca, menulis, dan berhitung.

Walaupun dibantu, siswa harus tetap menulis jawaban sendiri. Selain pemberian

soal essay, PAS juga dilaksanakan secara lisan atau tanya jawab secara singkat

dengan siswa dengan materi yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian

di atas diketahui bahwa adanya kemungkinan besar siswa melakukan kecurangan

dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Maka dari itu guru dapat membuat

beberapa variasi dalam memberikan tugas seperti tes lisan, membuat beberapa tipe

soal atau membentuk beberapa kloter untuk siswa datang ke sekolah dan

mengerjakan soal di sekolah guna meminimalisir terjadinya hal serupa.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa gambaran

pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang melalui dua cara yaitu secara

daring dan luring. Dalam pelaksanaan pengukuran, hasil belajar siswa saat PJJ

dilakukan dengan pemberian tugas harian yang dikumpulkan pada setiap akhir

minggu, akhir bulan, maupun menjelang Penilaian Akhir Sekolah. Evaluasi

pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil belajar siswa bahwa komponen yang sudah

sesuai dengan aspek evaluasi CIPP meliputi latar belakang pelaksanaan,

perencanaan, tujuan, pelaksanaan PJJ, rencana pengukuran hasil belajar, kendala

dan cara mengatasinya, serta pemantauan. Sedangkan komponen yang tidak

sesuai adalah pengukuran hasil belajar siswa saat PJJ.

DAFTAR PUSTAKA

Acosta, M. (2016). Paradigm Shift in Open Education and E-Learning Resources

As Teaching and Learning in Philippines. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2),

161. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v4i2.94

Page 21: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

17

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Ayunda Pininta. (2020, June). Bila Belajar di Rumah Diperpanjang, Nadiem: Tak

Harus Online dan Akademis. Kompas.

Bali, M. M. E. I. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi dalam Distance Learning. 3, 29–40.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Bhakti, Y. B. (2017). Evaluasi Program Model CIPP Pada Proses Pembelajaran

IPA. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75–82.

https://doi.org/https://doi.org/10.30599/jipfri.v1i2.109

Fathoni, A. (2016). Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Karir

Fungsional Guru pada Tiga Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Sukoharjo.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Retrieved from http://hdl.handle.net/11617/6696

Hamzah B. Uno, S. K. (2013). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Handaru, C. D. (2013). Evaluasi Program Guru Pembelajar Moda Kombinasi

Jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten. E-Jurnal Prodi Teknologi

Pendidikan, 6(8), 739–753.

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fiptp/article/view/8416/8017

Indriani, T. M., Fathoni, T., & Riyana, C. (2018). Implementasi Blended Learning

Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Menengah

Kejuruan. Edutcehnologia, 2(2), 129–139.

https://ejournal.upi.edu/index.php/edutechnologia/article/view/19668/10084

Ismail, I., Astuti, I., & Mering, A. (2018). Evaluation of Learning Outcome

Assessment System in Health and Sports Physical Education Subject in

Junior High School. JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning),

3(2), 296. https://doi.org/10.26737/jetl.v3i2.767

Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri

Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 119 Tahun 2014

Page 22: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

18

Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan

Dasar Dan Menengah, 1650, 1–12.

http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud119-2014PJJ-

Dikdasmen.pdf

Moloeng, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitati. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mulyatiningsih. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Yogyakarta : UNY Press.

Nana, S. (2011). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda

Karya.

Putri, G. K., Ani, Y., & Dewi, S. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Jarak

Jauh Berbasis Google Classroom Effect Of Google Classroom-Based

Distance Learning Model. Al-Fikrah, 2(1), 60–79. Retrieved from

https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/al-fikrah/article/view/45/50

Riyanto, J., Akhyar, M., & Harjanto, B. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Praktik

Industri Dengan Menggunakan Model Cipp Pada Program Studi Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Teknik Dan Kejuruan, 10(2), 12.

https://doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16922

Setiawan, A. R. (2020). Scientific Literacy Worksheets for Distance Learning in

the Topic of Coronavirus 2019 (COVID-19). 2507(1), 1–9.

Sobron, A. ., Bayu, Rani, & S, M. (2019). Pengaruh Daring Learning terhadap

Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Abstrak. Seminar Nasional Sains &

Entrepreneurship, 1(1), 1–5. Retrieved from

http://conference.upgris.ac.id/index.php/snse/article/view/204/136

Suci, Ariessanti, H. D., & Aini, Q. (2017). Penerapan iDu iLearning Plus berbasis

Gamification Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada Perguruan

Tinggi. Technomedia Journal, 1(2), 37–49.

https://doi.org/10.33050/tmj.v1i2.60

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Page 23: EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL

19

CV. Alfabeta.

Widiasih, W., Permanasari, A., & ... (2018). The social media whatsapp to support

physics learning problem solving on online tutorial activities in distance

education. … Science Education …, 3, 269–275.

https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8348

Widowati, T., & Purwanti, D. (2017). The enhancement model of ICT

competence for the teachers of SMP Terbuka in Central Java to support long

distance learning program. AIP Conference Proceedings, 1818.

https://doi.org/10.1063/1.4976934

Yasdinul Huda, D. F. (2019). Desain Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis

Smart Classroom Menggunakan Layanan Live Video Webcasting. Desain

Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Smart Classroom Menggunakan

Layanan Live Video Webcasting, 12(1), 4. Retrieved from

http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/article/view/173/98

Yustinus Paat. (2020). Cegah Penyebaran Virus Corona, Sekolah di Jakarta

Libur 2 Pekan. BERITASATU.Com.

Yusuf, M. (2017). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Zainal Arifin. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.